BAB VIII PEMBIAKAN TANAMAN
|
|
- Siska Kusuma
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB VIII PEMBIAKAN TANAMAN Dept. Agronomi & Hortikultura Faperta IPB Jl. Meranti Kampus Darmaga IPB Bogor Telp/fax :
2 Lingkup dan TIK Lingkup: Reproduksi, pembiakan seksual dan aseksual, sertifikasi benih dan bibit tanaman. Tujuan Instruksional Khusus (TIK): - Mahasiswa mampu menjelaskan pembiakan tanaman secara seksual dan aseksual, - Mahasiswa menjelaskan produksi bahan tanaman (benih dan bibit). 2
3 REPRODUKSI Rangkaian proses pengabadian dan pelipatgandaan dari sel dan organisme Tujuan utama: Mempertahankan keberadaan jenis Melalui pertambahan jumlah untuk memelihara sifatsifat penting tanaman Penggunaannya merupakan dasar pertanian SEKSUAL ASEKSUAL 3
4 Reproduksi dimulai dari penggandaan (replikasi) DNA yang kemudian dilanjutkan dengan pembelahan sel. Sistem penggandaan DNA merupakan penggandaan informasi genetik untuk pengabadian suatu organisme/tanaman 4
5 Untai DNA digandakan secara semikonservatif: 5
6 Alur hidup tanaman: Tanaman Dewasa Pembelahan meosis Gamet (jantan, betina) Penyerbukan Pembuahan Zygot Biji Kecambah Tanaman Dewasa 6
7 Lingkaran Hidup Tanaman 7
8 Tipe Perbanyakan Tanaman Induk Penyerbukan -Sendiri -Silang Pembuahan Biji Tanaman Baru SEKSUAL Jaringan vegetatif -Stek -Sambung -Kultur jaringan -Biji -dll Tanaman Baru yang sama secara genetik dengan tanaman induknya ASEKSUAL 8
9 Reproduksi Seksual Cara yang paling umum untuk membiakkan tanaman menyerbuk sendiri, Juga digunakan untuk tanaman menyerbuk silang, Sering merupakan satu-satunya cara yang mungkin dan praktis untuk digunakan, contoh: jagung, kedelai, kacang tanah, padi, 9
10 Keuntungan: cara yang paling murah, mudah dalam penyimpanan untuk jangka waktu lama (untuk benih ortodoks), bebas penyakit tertentu (seperti virus), Kelemahan: segregasi untuk tanaman heterozigot, lama baru berbuah. Untuk kentang: tahun pertama ditanam dengan biji bukan hanya tidak seragam tapi juga tidak akan dihasilkan umbi besar. 10
11 Reproduksi seksual pada tanaman didahului dengan pembentukan gamet jantan dan betina. Gamet jantan berupa sel sperma terbentuk dalam polen dan gamet betina berupa sel telur yang terbentuk di dalam kantung embrio. Pembentukan gamet dimulai dari pembelahan meiosis yang menghasilkan reduksi kromosom. 11
12 Pembelahan Meiosis - Dasar dari reproduksi seksual, - Jumlah kromosom sel anak separuh dari sel induk, - Pembelahan meiosis dilanjutkan dengan pembentukan gamet. 12
13 Proses pembentukan gamet jantan Sel induk mikrospora diploid (mikrosporosit) dalam antera membelah secara meiosis I dan menghasilkan sepasang sel haploid, Pada meiosis II menghasilkan 4 mikrospora haploid (n) yang berkelompok membentuk tetrad, Setiap mikrospora akan mengalami kariokinesis (pembelahan inti), sehingga menghasilkan 2 inti yang haploid yaitu satu inti dinamakan inti saluran serbuk sari dan satu inti generatif. 13
14 Inti generatif membelah secara mitosis tanpa disertai sitokinesis dan terbentuklah 2 inti sperma (n). Dua buah inti sperma terdiri dari inti generatif dan inti vegetatif. Proses pembentukan gamet jantan 14
15 Proses pembentukan gamet betina Sel megaspora akan membelah secara meiosis dan dari satu sel induk kantung lembaga membentuk 4 sel yang haploid. Tiga sel akan mereduksi dan lenyap, satu sel berkembang lebih lanjut. Satu sel tersebut membelah secara mitosis sebanyak 3 kali, pembelahan pertama menghasilkan 2 inti sel, pembelahan kedua menghasilkan 4 inti sel dan pembelahan ketiga menghasilkan 8 inti sel. 15
16 Letak 8 buah inti (nuclei) telah teratur yang terbagi ke dalam 3 kelompok: a. Kelompok I, terdiri atas 1 inti sel telur + 2 inti sinergid, yang di dalam kandung embrio terletak di bagian ujung dekat mikropil. b. Kelompok II, terdiri atas 2 inti polar, terletak di bagian tengah dari kandung embrio. c. Kelompok III, terdiri atas 3 inti antipodal, terletak di bagian ujung lainnya dari kandung embrio, yaitu pada jarak yang paling jauh dari inti sel telur atau mikropil (dekat chalaza). 16
17 Proses pembentukan gamet betina dan letak 8 buah inti (nuclei) dalam kandung embrio 17
18 Penyerbukan dan pembuahan Penyerbukan adalah jatuhnya serbuk sari di atas kepala putik. Serbuk sari akan berkecambah dan membentuk tabung serbuk sari. Tabung serbuk sari tumbuh dan memanjang menuju ke ruang bakal buah. proses ini memerlukan waktu 5-60 jam. 18
19 Pembuahan adalah peleburan inti sel polen (serbuk sari) dengan inti sel telur. Terjadi dua pembuahan dalam kandung embrio, yaitu antara inti sel polen dengan inti sel telur dan kedua inti polar, peristiwa ini disebut pembuahan ganda. Hasil peleburan antara inti sel polen dengan inti sel telur akan menjadi embrio. Peleburan antara inti sel polen dengan dua inti polar akan menjadi endosperma, yaitu cadangan makanan bagi embrio. 19
20 Proses pembuahan 20
21 Proses perkembangan embrio 21
22 Setelah terjadi pembuahan, maka bakal buah bersama dengan bagian-bagian mengalami perubahan bentuk seperti berikut: (1) Inti sel telur akan menjadi zigot, (2) Dua buah inti polar menjadi endosperm, (3) Inti bakal biji menjadi perisperm (perispermium), (4) Selaput dalam dari bakal biji menjadi kulit biji sebelah dalam (tegmen), (5) Selaput luar dari bakal biji menjadi kulit bakal biji sebelah luar (testa), (6) Bakal biji menjadi biji, (7) Daun buah menjadi kulit buah, (8) Bakal buah menjadi buah. 22
23 Perkembangan biji dan buah 23
24 Reproduksi Aseksual Reproduksi aseksual bertujuan: meregenerasikan jaringan atau bagianbagian tanaman, tanpa penyatuan gamet jantan dan betina, Dapat terjadi 100% alami (tinggal tanam) Dengan tujuan efisiensi dan efektvitas, dilakukan secara buatan (artifisial) Mempercepat laju perbanyakan. 24
25 Dasar: totipotensi setiap sel hidup memiliki informasi lengkap sebagai individu sempurna sehingga dapat menjadi individu baru yang sempurna Contoh regenerasi adventif: stek batang membentuk akar (teh, tebu) stek akar membentuk tunas (ubi jalar) stek daun membentuk akar & tunas (cocor bebek, violces) 25
26 Lazimnya vegetatif (tidak melibatkan benih) Basis: pembelahan mitosis genotipe hasil pembiakan = tanaman induk Menghasilkan individu-individu baru yang sama dengan induknya Fragaria 26
27 Pembelahan Mitosis - Dasar dari reproduksi aseksual, - Jumlah kromosom sel anak sama dengan sel induk, - Sel anak identik dengan sel induk. 27
28 Beberapa Contoh Manfaat/Keuntungan Reproduksi Aseksual Tanaman seragam identik dengan induk Dapat mempercepat masa produktif Lebih mudah dilakukan (stek, struktur khusus) Dapat menggabungkan dua atau lebih genotipe dalam satu individu tanaman (penyambungan dan okulasi) 28
29 Melestarikan mutasi yang menguntungkan (apel manalagi dari apel malang) Teknik kultur jaringan: dapat diproduksi secara masal Dapat membantu proses seleksi dalam pemuliaan, Tanaman lebih mudah terbentuk melalui reproduksi aseksual. Misalnya: nenas membiak dengan crown, slip, shoot dan sucker. Biji nenas sulit terbentuk karena adanya ketakserasihan sendiri (self-inkompability). 29
30 Teknik Pembiakan Aseksual 1. Biji non sigotik: a. biji apomiktik (Manggis) b. biji nuselar (biji poliembrioni: pada 1 biji terdapat banyak tunas atau embrio. Kemungkinan 1 berupa embrio sigotik, lainnya berasal dari jaringan nuselus yang idendik dengan induk; jeruk, mangga, apokad) 30
31 Mekanisme apomiksis pada tanaman 31
32 2. Struktur Vegetatif Khusus (ingat Bab V) Runner atau Sulur (Stroberi, pegagan) Umbi lapis (Bawang merah) Umbi sisik (Bunga Lili) Rhizome (Alang-alang); Rimpang : Jahe) Carang batang (Pisang) Umbi batang (Kentang) Umbi akar (Ubi jalar) Struktur khusus biasanya untuk bertahan hidup pada kondisi sub optimum; dormansi merupakan nilai ekonominya (umbi-umbian). 32
33 3. Induksi akar dan pucuk adventif Cangkok induksi akar Stek induksi akar, tunas (tergantung jenis stek) Merunduk bentuk sederhana cangkok 4. Penyambungan: grafting dan budding 5. Kultur Jaringan 33
34 Tunas adventif Umbi batang: kentang Umbi lapis: bawang Sulur: stroberi 34
35 Teknik mencangkok 35
36 Stek daun: Begonia 36
37 Merunduk
38 Teknik menyambung 38
39 Teknik okulasi 39
40 Kultur Jaringan 40
41 ORGANOGENESIS Eucalyptus sp.
42 Perbanyakan tanaman mangga melalui embrio somatik
43 Teknologi Benih Benih biji untuk perbanyakan tanaman faktor penting dalam siklus pertanian Benih bermutu Teknologi Benih -Viabilitas tinggi -Bebas penyakit -Bebas kotoran -Murni -Benar sesuai nama -Penanaman khusus -Pemanenan -Pembersihan -Pengeringan -Perlakuan khusus -Pengepakan -Penyimpangan 43
44 Pemuliaan dan Sertifikasi Pemuliaan : Upaya perbaikan sifat-sifat tanaman agar mempunyai nilai yang lebih baik (produksi lebih tinggi, mutu hasil lebih baik) Untuk menjaga dan menjamin sifat unggul hasil pemuliaan dilakukan sertifikasi Breeder Seed Benih Penjenis Foundation Seed Benih Dasar Stock Seed Benih Pokok Extension/Certified Seed Benih Sebar/ Bersertifikat 44
45 Contoh varietas unggul beberapa jenis tanaman Padi sawah Padi gogo Jagung Kedelai Kacang tanah Kacang hijau Tomat Cabai Kubis Tebu Teh Karet : : : : : : : : : : : : IR 64, Ciherang, Way Apoburu Jatiluhur, Gajah Mungkur, Singkarak Bisma, Arjuna, Pioneer, Bima Wilis, Galunggung, Slamet Gajah, Kidang, Anoa, Panther Merak, Betet, Walet Intan, Precious, Ratna, Gondol Lembang Jatilaba, Biola, Gada, PM999 Rotan Osena, Bonet PS 851, PS 862, PS 864 TRI 2025, Gmb 1 s.d. Gmb 11 PR 260, PB
46 Produksi Benih Produksi benih untuk tujuan perbanyakan dapat dilakukan di lokasi yang sama untuk memproduksi kropnya (tomat, semangka) tetapi beberapa jenis tanaman harus di lokasi khusus. Pembatasan ini dapat disebabkan oleh syarat pembungaan khusus, seperti induksi dingin (contoh: kubis) atau fotoperiodesitas 46
47 Dalam banyak tanaman, biji harus diekstraksi dari daging buah atau pulpnya, misalnya dengan fermentasi. Contoh : benih tomat, fermentasi dilakukan dengan merendam benih dalam air selama 2-3 hari, agar benih terpisah dari kulit buah. Pada polong-polongan, benih cukup dipisahkan dari kulitnya yang umumnya merekah. 47
48 Penyimpanan Benih Penyimpanan benih harus dilakukan sebaik mungkin Umur simpan benih berbeda-beda menurut spesiesnya. Kebanyakan benih mempertahankan viabilitasnya tertinggi pada RH 4 6 % (benih ortodoks) walau ada benih-benih tertentu (jeruk, nangka, rambutan) cepat kehilangan viabilitasnya pada kelembaban rendah (benih recalcitrant. 48
49 Penyimpanan Benih No. Macam Penyimpanan Suhu Kelembaban Kemasan Ketahanan Simpan 1. Penyimpanan benih terbuka Kamar (27o C) Kamar Kantong kertas, kantong plastik, karung goni/kain < 3 bulan 2. Penyimpanan benih terbuka Kamar (27o C) Kamar Aluminium foil, kaleng 1 2 tahun 3. Penyimpanan benih dingin 18o C 30% Kantong kertas, plastik, stoples, kain 5 tahun 4. Penyimpanan benih kering dan dingin 5 10o C 40 50% Tertutup rapat 10 tahun 5. Penyimpanan beku o C < 30% Aluminium foil, kaleng rapat, dan kedap > 10 tahun
50 Viabilitas benih Perkecambahan merupakan deretan kejadian dari biji dorman sampai bibit yang tumbuh, tergantung vaibilitas benih, pemecahan dormansinya, dan kondisi lingkungan yang cocok Viabilitas benih, ditunjukkan oleh persen benih yang dapat menyelesaikan perkecambahannya, laju perkecambahan dan vigor atau ketegaran bibit hasilnya
51 Dormansi benih Benih dikatakan dorman apabila benih tersebut sebenarnya hidup, tetapi tidak berkecambah walaupun diletakkan pada keadaan yang secara umum dianggap telah memenuhi persyaratan, bagi suatu perkecambahan Pemecahan dormansi, dapat dilakukan dengan berbagai cara, tergantung tipe dormansinya, yaitu skarifikasi, penyimpanan kering dan stratifikasi, kultur embrio, atau kombinasinya dibarengi pengendalian lingkungan.
52 Penanaman benih Penanaman langsung Untuk tanaman yang sukar dipindah-tanamkan, atau yang harga individunya tidak memungkinkan, kerepotan dan biaya transplanting. Contoh: buncis, lobak, jagung manis, mentimun, bayam, kangkung. Sebelum tanam langsung, sebaiknya benih diredam dulu semalam, agar terjadi keserempakan berkecambah.
53 Pindah-tanam atau transplanting Bibit siap semai bisa menjadi bisnis tersendiri, perusahaan atau petani dengan skala besar tinggal memesan bibit tanpa repot-repot menyemai atau membumbung, Bila bibit semai sulit dipindahkan, seperti mentimun, melon dan semangka, benih bisa ditanam di wadah individu, misal: tray semai, polibag, plastik es, dll.
54 Manajemen Pembibitan berbasis Pembiakan Aseksual Pengembangan Nuclear Stock Analisis awal Inspeksi visual Uji virus Uji progeny Step 1. Pengembangan Step 2. Pemeliharaan Step 3. Perbanyakan dan distribusi bibit Source Block Foundation or Mother Block Propagation Increase Block Commercial Plants 54
55
Rangkaian proses pengabadian dan pelipatgandaan dari sel dan organisme. Tujuan utama: Mempertahankan keberadaan jenis
BAB VIII PEMBIAKAN TANAMAN 1 Lingkup Lingkup dan TIK Reproduksi, pembiakan sexual dan asexual, sertifikasi benih dan bibit tanaman, penanaman benih TIK Mahasiswa mampu menjelaskan pembiakan tanaman secara
Lebih terperinciBahan Tanaman. Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN
Bahan Tanaman Oleh : TIM DASAR PRODUKSI TANAMAN Hartman, dkk (1990). Plant Propagation Acquaah,G. 2001. Principles of Crop Production Sumadi, 2010.Pembiakan Vegetatif. Diktat Bahan Kuliah Metcalfe, D.S
Lebih terperinciDasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat
Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:
Lebih terperinciCara Perkembangbiakan Tumbuhan
Cara Perkembangbiakan Tumbuhan Kompetensi Dasar :2.1 Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan Tumbuhan Dapat Berkembang Biak Secara Generatif Maupun Vegetatif 1. Tumbuhan Berkembang Biak
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN. By Luisa Diana Handoyo, M.Si.
PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN By Luisa Diana Handoyo, M.Si. Perkembangbiakan merupakan salah satu ciri kehidupan untuk mempertahankan jenisnya. Oleh karena itu berkembangbiak merupakan ciri yang melekat pada
Lebih terperinciDUNIA TUMBUHAN. Plant 1. 1/24
DUNIA TUMBUHAN CIRI-CIRI TUMBUHAN PENGELOMPOKAN TUMBUHAN A.TUMBUHAN TIDAK BERPEMBULUH B.TUMBUHAN BERPEMBULUH B.1.TIDAK BERBIJI B.2.BERBIJI B.2.1.GYMNOSPERMAE B.2.2.ANGIOSPERMAE Plant 1. 1/24 CIRI-CIRI
Lebih terperinciCiri-ciri Spermatohyta
Ciri-ciri Spermatohyta Memiliki biji Memiliki jaringan pengangkut (xylem dan Floem) Dibedakan atas Gymnospermae (berbiji terbuka), dan Angiospermae (Berbiji tertutup) Gymnospermae (berbiji terbuka) berbiji
Lebih terperinciSET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan
Lebih terperinciPROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE
PROSES PEMBENTUKAN BIJI PADA ANGIOSPERMAE DISUSUN OLEH: PREKDI S. BERUTU NIM: 160301034 Mata Kuliah : Teknologi Benih Dosen Pengampu : Risky Ridha, SP., MP PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN
Lebih terperinciBIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN
BIOTEKNOLOGI TERMINOLOGI DAN MACAM KULTUR JARINGAN PEMBAGIAN KULTUR JARINGAN Kultur organ (kultur meristem, pucuk, embrio) Kultur kalus Kultur suspensi sel Kultur protoplasma Kultur haploid ( kultur anther,
Lebih terperinciMateri 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan. Benyamin Lakitan
Materi 05 Perbanyakan Tanaman: Bahan Tanam dan Pembibitan Benyamin Lakitan Bahan Tanam Bahan tanaman adalah organ utuh atau potongan organ atau tanaman muda yang digunakan sebagai bahan yang ditanam untuk
Lebih terperinciPembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi
Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :
Lebih terperinciFISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan. Delayota Science Club April 2011
FISIOLOGI TUMBUHAN 5 Reproduksi Tumbuhan Delayota Science Club April 2011 Reproduksi Tumbuhan Tumbuhan melakukan perkembangbiakan (reproduksi) sebagai bagian dari siklus hidupnya. Reproduksi tumbuhan dibagi
Lebih terperinciBioteknologi kultur jaringan dikembangkan karena adanya sifat khusus yang dimiliki oleh sel-sel tumbuhan, sifat tersebut adalah...
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLatihan Soal 19.1 1. Perkembangbiakan tumbuhan secara vegetatif yang menghasilkan individu yang seragam adalah.... Stek dan cangkok Menempel
Lebih terperinciMATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF
MATERI 7. PERBANYAKAN VEGETATIF Perbanyakan secara vegetatif adalah cara perkembangbiakan tanaman dengan menggunakan bagian-bagian tanaman seperti batang, cabang, ranting, pucuk daun, umbi dan akar, untuk
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19. Cangkok. Stek. Okulasi. Mengenten
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 19. PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN DAN HEWANLATIHAN SOAL BAB 19 1. Perkembangbiakan tanaman dengan menempelkan mata tunas dari suatu tanaman ke batang tanaman lainnya yang sejenis
Lebih terperinciPERBANYAKAN TANAMAN. Oleh: Rommy A Laksono. Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA
PERBANYAKAN TANAMAN Oleh: Rommy A Laksono Program Studi Agroteknologi UNIVERSITAS SINGAPERBANGSA Metode perbanyakan tanaman ada 3 : 1. Generatif (seksual) : menggunakan organ generatif (biji/benih) 2.
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3.
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 5. Kelangsungan hidup makhluk hidup melalui adaptasi, seleksi alam, dan perkembangbiakanlatihan Soal 5.3 1. Jenis organisme dan cara reproduksi yang tepat adalah... Jahe -Stolon
Lebih terperinci5. PLANTING MATERIAL Acquaah, George Horticulture. Principles and Practices. Chapter 10, 11, 18
5. PLANTING MATERIAL Acquaah, George. 2005. Horticulture. Principles and Practices. Chapter 10, 11, 18 BAHAN TANAM Bahan Tanam : bagian tanaman yang digunakan untuk memulai/ mengawali budidaya tanaman
Lebih terperinciSistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN
Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN TANAMAN Sistem Reproduksi Tanaman HUBUNGANNYA DENGAN PEMULIAAN MENGAPA PERKEMBANGBIAKAN TANAMAN PENTING DLM PEMULIAAN TANAMAN? Cara perkembangbiakan
Lebih terperinciREPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.
REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse
Lebih terperinci: kemampuan organisme untuk menghasilkan kembali individu baru
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Reproduksi Tumbuhan Biji
Lebih terperinciBAB 1 TINJAUAN UMUM PEMBIAKAN VEGETATIF
BAB 1 TINJAUAN UMUM PEMBIAKAN VEGETATIF Pengantar Bab ini mendiskusikan pengertian pembiakan vegetatif sebagai suatu teknik perbanyakan dan sekaligus prinsip dasar perbanyakan vegetatif tanaman hortikultura.
Lebih terperinciPOKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL
POKOK BAHASAN XIV. POLIEMBRIONI, APOMIKSIS DAN EMBRIOLOGI EKSPERIMENTAL Poliembrioni Poliembrioni adalah terdapatnya lebih dari satu embrio dalam satu biji. Orang yang melaporkan pertama kali, terjadinya
Lebih terperinciPerkembangbiakan Tanaman
SERI LEMBARAN FAKTA TENTANG Penyimpanan Benih & Perkembangbiakan Tanaman Dikembangkan oleh Yayasan IDEP Dengan dukungan dari the Seed Savers Network Apakah Anda ingin menanam tanaman yang lebih sehat sambil
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mudah diperbanyak dan jangka waktu berbuah lebih panjang. Sedangkan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perbanyakan tanaman dapat dilakukan dengan cara generatif dan vegetatif. Perbanyakan tanaman secara generatif biasanya dilakukan melalui biji dan mengalami penyerbukan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Morfologi Bunga Kedelai Induksi Androgenesis
4 TINJAUAN PUSTAKA Morfologi Bunga Kedelai Bunga tanaman kedelai termasuk bunga sempurna dengan tipe penyerbukan sendiri yang terjadi pada saat mahkota bunga masih menutup, sehingga kemungkinan kawin silang
Lebih terperinciTINJAUAN MATA KULIAH...
iii Daftar Isi TINJAUAN MATA KULIAH... xi MODUL 1: RUANG LINGKUP DAN PERKEMBANGAN HORTIKULTURA 1.1 Ruang Lingkup Hortikultura... 1.3 Latihan... 1.17 Rangkuman... 1.18 Tes Formatif 1..... 1.18 Perkembangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Taksonomi dan Morfologi Menurut Trustinah (1993) sistematika (taksonomi) kacang tanah diklasifikasikan sebagai berikut. Kingdom Divisi Sub-divisi Class Ordo Famili Genus Spesies
Lebih terperinciPELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN. Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc.
PELATIHAN KULTUR JARINGAN ANGGREK TAHUN 2013 MATERI 4 BAHAN TANAM (EKSPLAN) DALAM METODE KULTUR JARINGAN Oleh: Paramita Cahyaningrum Kuswandi, M.Sc. PENDAHULUAN Metode kultur jaringan juga disebut dengan
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Viabilitas dan Vigoritas
TINJAUAN PUSTAKA Pembiakan Vegetatif Secara umum, pembiakan tanaman terbagi menjadi dua cara yaitu pembiakan generatif dan pembiakan vegetatif. Pembiakan vegetatif merupakan perbanyakan tanaman tanpa melibatkan
Lebih terperinciSMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.3
SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 21. KELANGSUNGAN HIDUP MAKHLUK HIDUPLatihan Soal 21.3 1. Kemampuan organisme untuk menghasilkan keturunan disebut.... Tingkat reproduksi Reproduksi Tingkat reproduksi sexual Tingkat
Lebih terperinciBAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF
BAB II. PEMBENTUKAN DAN PERKEMBANGAN BENIH SECARA GENERATIF PEMBUNGAAN: Struktur Bunga: Bunga merupakan modifikasi dari tunas vegetatif/batang dengan bagian daun khusus yang berubah fungsi menjadi alat
Lebih terperinci3. Arbei dan rumput teki berkembang biak secara vegetative alami menggunakan
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 9. PERKEMBANGBIAKAN DAN PENYESUAIANDIRI MAKHLUK HIDUPLatihan soal 9.1 1. Amuba dan bakteri berkembangbiak dengan cara Vivipar Ovipar Fregmentasi Membelah diri Kunci
Lebih terperinciII. PEMBELAJARAN. Kegiatan Pembelajaran 1. Penyiapan Bahan Tanam. A. Deskripsi
II. PEMBELAJARAN Kegiatan Pembelajaran 1. Penyiapan Bahan Tanam A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran penyiapan bahan tanam berisikan uraian pokok materi: pengertian, jenis dan karakteristik bahan tanam,
Lebih terperinciKromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen
Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.
Lebih terperinci4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN
nota disiapkan oleh : Nur Izzati Abd Shukor 4.5 KONSEP PEMBIAKAN PADA TUMBUHAN PEMBIAKAN TUMBUHAN - ASEKS o anak yang dihasilkan tiada variasi o anak seiras dengan induk o boleh menghasilkan anak yang
Lebih terperinciPokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri. Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi
5 Pokok Bahasan: Pemuliaan untuk Tanaman Menyerbuk Sendiri Arya Widura R., SP., MSI PS. Agroekoteknologi Universitas Trilogi 1. Tanaman menyerbuk sendiri 2. Dasar genetik Pemuliaan Tanaman Menyerbuk Sendiri
Lebih terperinciTEKNIK PERSILANGAN BUATAN
MODUL II TEKNIK PERSILANGAN BUATAN 2.1 Latar Belakang Keragaman genetik merupakan potensi awal di dalam perbaikan sifat. Salah satu upaya untuk memperluas keragaman genetik ialah melalui persilangan buatan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi)
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Taksonomi Tanaman Jagung Daryanto ( 2013 ) mengemukakan bahwa Sistematika tanaman (taksonomi) diklasifikasikan sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi
TINJAUAN PUSTAKA Botani Tanaman Padi Padi (Oryza sativa L.) adalah tanaman yang termasuk dalam famili Gramineae dan genus Oryza (Grist, 1959). Padi dapat tumbuh pada berbagai lokasi dan iklim yang berbeda.
Lebih terperinciMATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN
MATERI 1 STRUKTUR BENIH DAN TIPE PERKECAMBAHAN I. PENDAHULUAN Teknologi benih adalah suatu ilmu pengetahuan mengenai cara-cara untuk dapat memperbaiki sifat-sifat genetik dan fisik benih yang mencangkup
Lebih terperinciII. Bagaimana sifat diwariskan
II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam
Lebih terperinciPENDAHULLUAN. Pengertian Teknologi Pertanian
PENDAHULLUAN Pengertian Teknologi Pertanian Encyclopedia Britanica : Agriculture Technology is application of techniques to control the growth and harvesting of Agriculture Production (Aplikasi Teknik
Lebih terperinciKultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik. Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP
Kultur Invitro untuk Tanaman Haploid Androgenik Yushi Mardiana, SP, Msi Retno Dwi Andayani, SP, MP Pendahuluan Tanaman haploid ialah tanaman yang mengandung jumlah kromosom yang sama dengan kromosom gametnya
Lebih terperinciORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN. Pertemuan Ke-5
ORGAN DAN SISTEM ORGAN PADA TUMBUHAN Pertemuan Ke-5 Bunga Buah Biji Daun Akar Batang AKAR Mengokohkan tegaknya tumbuhan Menyerap air dan garam mineral serta mengalirkannya ke batang dan daun Menyimpan
Lebih terperinci2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun
2. TANAMAN PANGAN 2.1. Luas Tanam (Ha) Komoditi Tanaman Pangan Kabupaten Luwu, tahun 2009-2012 PADI LADANG PADI SAWAH JAGUNG 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 2009 2010 2011 2012 LAROMPONG - - 4
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VII PENGOLAHAN DAN PENYIMANPANAN BENIH KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciPEMBAHASAN. Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia
57 PEMBAHASAN Posisi PPKS sebagai Sumber Benih di Indonesia Hasil pertemuan yang dilakukan pengusaha sumber benih kelapa sawit yang dipimpin oleh Direktur Jenderal Perkebunan pada tanggal 12 Februari 2010,
Lebih terperinciTeknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam
iptek hortikultura Teknologi Praktis : Agar Populasi Tanaman Pepaya Bisa 100 Persen Berkelamin Sempurna (Hermaprodit) dan Seragam Buah pepaya telah menjadi buah trend setter sejak beredarnya beberapa varietas
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai. Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari
7 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Morfologi dan Syarat Tumbuh Tanaman Kedelai Kedelai merupakan tanaman asli subtropis dengan sistem perakaran terdiri dari sebuah akar tunggang yang terbentuk dari calon akar,
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI
PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SDM PERTANIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN 2015 10 PETUNJUK LAPANGAN (PETLAP) PENYIAPAN BENIH KEDELAI A. DEFINISI Benih
Lebih terperinciBIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2016 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB VI REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si Dra. Endah Peniati, M.Si Dr. Ning Setiati,M.S KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar
TINJAUAN PUSTAKA Botani Ubijalar Menurut Sarwono (2005) ubijalar tergolong tanaman palawija. Tanaman ini membentuk umbi di dalam tanah. Umbi itulah yang menjadi produk utamanya. Ubijalar digolongkan ke
Lebih terperinciProduksi Benih Tanaman Pakan
Reproduksi tanaman adalah suatu proses dimana tumbuhan memperoleh organisme baru sesuai dengan induknya. Reproduksi tanaman dibagi menjadi dua yaitu reproduksi vegetative dan reproduksi generative. Reproduksi
Lebih terperinciBAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
BAB I PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada mahluk hidup? Apa perbedaan antara pertumbuhan dan perkembangan? Apakah metamorfosisi itu? Apakah
Lebih terperinciTUMBUHAN PINUS. Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut :
TUMBUHAN PINUS Klasifikasi tumbuhan pinus menurut Tjitrosoepomo (1996) sebagai berikut : -Kerajaan : Plantae - Divisi : Spermatophyta - Anak Divisi : Gymnospermae - Kelas : Coniferae atau Coniferinae -
Lebih terperinciBAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN TEKNIK PENGOLAHAN HASIL PERTANIAN BAB I KLARIFIKASI HASIL PERTANIAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA
Lebih terperinciKULTUR JARINGAN TANAMAN
KULTUR JARINGAN TANAMAN Oleh : Victoria Henuhili, MSi Jurdik Biologi victoria@uny.ac.id FAKULTAS MATEMATIKA DA/N ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA 2013 1 Kultur Jaringan Tanaman Pengertian
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I. B. Kompetensi Dasar : 2.3. Mengidentifikasi cara perkembangbiakan tumbuhan dan hewan
38 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP ) SIKLUS I Satuan pendidikan : Sekolah Dasar Negeri Ketanggan 02 Kelas/Semester : VI/2 Materi Pokok : Perkembangbiakan tumbuhan waktu : 2 x 35 menit ( pertemuan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Botani tanaman karet Menurut Sianturi (2002), sistematika tanaman karet adalah sebagai berikut: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Subdivisio : Angiospermae Kelas : Dicotyledoneae
Lebih terperinciPENGKLASIFIKASIAN MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA MEDIA PEMBAWA OPTIK GOLONGAN KLASIFIKASI JENIS-JENIS
Lampiran : Keputusan Menteri Pertanian Nomor : 508/kpts/PD.520/8/2004 Tanggal : 23 Agustus 2004 PENGKLASIFIKASIAN MEDIA PEMBAWA ORGANISME PENGGANGGU TUMBUHAN KARANTINA NO MEDIA PEMBAWA OPTIK GOLONGAN KLASIFIKASI
Lebih terperinciKultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang
AgroinovasI Kultur Jaringan Menjadi Teknologi yang Potensial untuk Perbanyakan Vegetatif Tanaman Jambu Mete Di Masa Mendatang Tanaman jambu mete (Anacardium occidentale. L.) merupakan salah satu tanaman
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Botani Kelapa Sawit
3 TINJAUAN PUSTAKA Botani Kelapa Sawit Kelapa sawit adalah tanaman perkebunan/industri berupa pohon batang lurus dari famili Arecaceae. Tanaman tropis ini dikenal sebagai penghasil minyak sayur yang berasal
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Percobaan
25 HASIL DAN PEMBAHASAN 1. Kondisi Umum Percobaan Sejumlah faktor lingkungan yang berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan kultur adalah suhu, cahaya, karbondioksida, oksigen, etilen, dan kelembaban
Lebih terperinciBAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA
BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme
Lebih terperinciSelada / Lobak / Bawang / Seledri 10 hari setelah Menabur: ml Hijau Subur / 16 L air setiap 7 hari. Semprotkan seluruh tanaman.
Kubis / Chinese Cabbage / Brokoli / kembang kol 10-15 hari setelah tanam : 30-40 ml Hijau Subur / 16 L air setiap 10 hari. Semprotkan seluruh tanaman. Hentikan penyemprotan pada tahap pembungaan / bola
Lebih terperinciBAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN AGRIBISNIS PERBENIHAN DAN KULTUR JARINGAN TANAMAN BAB VI PRODUKSI BENIH (SEED) TANAMAN KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
13 HASIL DAN PEMBAHASAN Percobaan 1. Pengaruh Perendaman Benih dengan Isolat spp. terhadap Viabilitas Benih Kedelai. Aplikasi isolat TD-J7 dan TD-TPB3 pada benih kedelai diharapkan dapat meningkatkan perkecambahan
Lebih terperinciHASIL DAN PEMBAHASAN
14 HASIL DAN PEMBAHASAN Hubungan viabilitas diperlukan untuk menduga keberhasilan proses fertilisasi atau viabilitas suatu polen yang ditunjukkan oleh diameter polen pepaya, daya berkecambah polen pepaya,
Lebih terperinciPERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK. Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula
PERKEMBANGBIAKAN VEGETATIF CANGKOK Di Susun Oleh: Kelompok 7 Sony Paula JURUSAN AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUSAMUS MERAUKE 2015 DAFTAR ISI BAB 1 PENDAHULUAN...2 A. Latar belakang...2
Lebih terperinciSIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP
SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan
Lebih terperinciPENGGOLONGAN TANAMAN. Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011
PENGGOLONGAN TANAMAN Tim Pengajar Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran 2011 1 PENGGOLONGAN TANAMAN BERDASARKAN : (A) FAKTOR TANAMAN : 1. Umur Tanaman (Tanaman Setahun, Tahunan, Diperlakukan
Lebih terperinciMODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI KHUSUS PEMULIAAN TANAMAN POLIPLOIDI PADA SEMANGKA
MODUL PRAKTIKUM TEKNOLOGI KHUSUS PEMULIAAN TANAMAN POLIPLOIDI PADA SEMANGKA PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG 2014 POLIPLOIDI PADA SEMANGKA I. TUJUAN 1. Mahasiswa
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN
TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN Tinjauan Pustaka Sampai sekarang pengertian bibit masih sering dirancukan dengan pengertian benih (seed) dan tanaman induk
Lebih terperinci2. Perbedaan hewan dan tumbuhan dalam memperoleh makan yang tepat adalah...
SMP kelas 7 - BIOLOGI BAB 9. Ciri-Ciri Makhluk Hidup Latihan Soal 9.2 1. Perhatikan gambar berikut! Gambar tersebut menunjukkan bahwa hewan... Beradaptasi Bergerak aktif Bergerak pasif Bereproduksi Gambar
Lebih terperinciSTRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN
STRUKTUR DAN FUNGSI JARINGAN TUMBUHAN (AKAR, BATANG, DAUN, BUNGA, BUAH, DAN BIJI) I. A K A R Berdasarkan asalnya, akar ada 2 macam : 1. Akar Primer : Akar pertama yang tumbuh dari lembaga yang terkandung
Lebih terperinciPERSEMAIAN CABAI. Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai. Djoko Sumianto, SP, M.Agr
PERSEMAIAN CABAI Disampaikan Pada Diklat Teknis Budidaya Tanaman Cabai Djoko Sumianto, SP, M.Agr BALAI BESAR PELATIHAN PERTANIAN (BBPP) KETINDAN 2017 Tujuan Pembelajaran Umum (TPU)/ Kompetensi Dasar :
Lebih terperinciTeknik Kultur In Vitro Tanaman. Bab I : Pendahuluan 9/16/2012
Teknik Kultur In Vitro Tanaman Sri Sumarsih Prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian UPN Veteran Yogyakarta Email: Sumarsih_03@yahoo.com Weblog: Sumarsih07.wordpress.com Website: agriculture.upnyk.ac.id
Lebih terperinci47 Tabel 3. Rata-rata Persentase kecambah Benih Merbau yang di skarifikasi dengan air panas, larutan rebung dan ekstrak bawang merah Perlakuan Ulangan
BAB IV HASIL PENELITIAN 4.1 Hasil Pengamatan Pengamatan dilakukan dengan mengamati kecambah benih merbau yang hidup yaitu dengan cara memperhatikan kotiledon yang muncul ke permukaan tanah. Pada tiap perlakuan
Lebih terperinciPenyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4
Penyiapan Benih G0 untuk Benih generasi G1 sampai G4 1. Benih Kentang terdiri dari : (a) Benih dari biji (TPS) (b) Stek mikro (dalam botol kultur) (c) Umbi mikro (umbi kecil dalam botol kultur) (d) Stek
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Manggis (Garcinia mangostana L.) merupakan salah satu komoditas buah tropis yang mempunyai nilai ekonomis yang cukup tinggi. Saat ini, manggis merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Budaya menggunakan tanaman hias dan bunga bagi tujuan kesenangan dan usaha komersil pada mulanya hanya dikenal di negara-negara maju, namun akhirnya meluas hingga
Lebih terperinciANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN
1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan
Lebih terperinciMISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN
Seminar Nasional Pendidikan, Penelitian, dan Penerapan MIPA. Hotel Sahid Raya, 8 Februari 2005 MISKONSEPSI PADA BUKU PELAJARAN BIOLOGI KELAS 3 SLTP POKOK BAHASAN PERKEMBANGBIAKAN TUMBUHAN Oleh : Budiwati
Lebih terperinciDESKRIPSI VARIETAS BARU
PERMOHONAN HAK PERLINDUNGAN VARIETAS TANAMAN DESKRIPSI VARIETAS BARU Kepada Yth.: Kepala Pusat Perlindungan Varietas Tanaman Kantor Pusat Deprtemen Pertanian, Gd. E, Lt. 3 Jl. Harsono RM No. 3, Ragunan,
Lebih terperinciBIDANG STUDI : BIOLOGI
BERKAS SOAL BIDANG STUDI : MADRASAH TSANAWIYAH SELEKSI TINGKAT PROVINSI KOMPETISI SAINS MADRASAH NASIONAL 2013 Petunjuk Umum 1. Silakan berdoa sebelum mengerjakan soal, semua alat komunikasi dimatikan.
Lebih terperinciPENDAHULUAN. telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah
PENDAHULUAN Latar Belakang Kedelai (Glycine soya/ Glycine max L.) berasal dari Asia Tenggara dan telah ditanam di Jepang, India dan China sejak dulu. Ratusan varietas telah ditanam di negara tersebut dan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Jagung di Indonesia merupakan bahan pangan penting sumber karbohidrat kedua setelah beras. Selain itu juga digunakan sebagai pakan ternak dan bahan baku industri.
Lebih terperinciIV. HASIL DAN PEMBAHASAN
31 IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Efisiensi Keberhasilan Hibridisasi Buatan Keberhasilan suatu hibridisasi buatan dapat dilihat satu minggu setelah dilakukan penyerbukan. Pada hibridisasi buatan kacang tanah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang dan Masalah Masalah mengenai tebu yang hingga kini sering dihadapi adalah rendahnya produktivitas tebu dan rendahnya tingkat rendemen gula. Rata-rata produktivitas tebu
Lebih terperinciKegiatan Pembelajaran 4. Perlakuan Khusus. A. Deskripsi
Kegiatan Pembelajaran 4. Perlakuan Khusus A. Deskripsi Kegiatan pembelajaran perlakuan khusus berisikan uraian pokok materi: Jenis perlakuan khusus, teknik perlakuan khusus, kelebihan dan kekurangan masingmasing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terutama di negara-negara berkembang dan yang sedang berkembang baik di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Cabai rawit (Capsicum frutescens L.) merupakan tanaman hortikultura semusim yang mempunyai nilai ekonomi. Cabai rawit memiliki nilai tinggi untuk industri makanan dan
Lebih terperincidalam jumlah yang cukup. Carica merupakan tanaman monokotil yang dapat
1 I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Buah carica merupakan jenis buah pepaya yang tumbuh di dataran tinggi dan salah satu buah yang tidak mudah ditemukan di daerah lain di Indonesia. Tanaman carica banyak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Dasar Teori 1. Salak Tanaman salak dapat diklasifikasikan sebagai berikut : Divisi : Spermatophyta Sub divisi : Angiospermae Klas : Monocotyledoneae Ordo : Principes Familia : Palmae
Lebih terperinciTUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN
TUGAS PENGGOLONGAN TANAMAN Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Rekayasa Teknologi Produksi Tanaman AGROTEKNOLOGI Kelas D Disusun Oleh : Widi Elsa Nursuci Lestari 150510150095 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciTUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE. Oleh : Gabryna Auliya Nugroho
TUGAS INDIVIDU BOTANI ANGIOSPERMAE dan GYMNOSPERMAE Oleh : Gabryna Auliya Nugroho 105040201111165 UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN AGROEKOTEKNOLOGI MALANG 2010 Tumbuhan biji (Spermatophyta) Dibagi
Lebih terperinciPerkembangan Ekonomi Makro
Boks 1.2. Pemetaan Sektor Pertanian di Jawa Barat* Kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB (harga berlaku) tahun 2006 sebesar sekitar 11,5%, sementara pada tahun 2000 sebesar 14,7% atau dalam kurun waktu
Lebih terperinciPETUNJUK LAPANGAN PENYIAPAN BENIH KEDELAI Oleh : MOH. YUSUF YUNAIDI
PETUNJUK LAPANGAN PENYIAPAN BENIH KEDELAI Oleh : MOH. YUSUF YUNAIDI A. Latar Belakang Dalam bercocok tanam pemilihan benih yang ditanam merupakan langkah pertama yang sangat penting, salah memilih benih
Lebih terperinciSUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN
SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 MATA PELAJARAN/PAKET KEAHLIAN BIOLOGI BAB X REPRODUKSI PADA TUMBUHAN Dra. Ely Rudyatmi, M.Si. Dra. Endah Peniati, M.Si. Dr. Ning Setiati, M.Si. KEMENTERIAN PENDIDIKAN
Lebih terperinci