BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG"

Transkripsi

1 88 BAB IV ANALISIS POLA PEMBINAAN KEGIATAN KEAGAMAAN REMAJA DI DESA LOWA COMAL PEMALANG Dalam analisis ini penulis berpijak pada perumusan masalah bab terdahulu, analisis yang pertama : Analisis Pembinaan Kegiatan Keagamaan Remaja Di Desa Lowa Comal Pemalang, Kedua: Analisis Faktor-Faktor Yang Menghambat Dan Menunjang Pembinaan Kegiatan Keagamaan Remaja Di Desa Lowa Comal Pemalang. Maka lebih lanjut, dibawah ini penulis kemukakan analisis tersebut satu persatu, yaitu: A. Analisis Pola Pembinaan Kegiatan Keagamaan Remaja Desa Lowa Comal Pemalang 1. Bentuk- bentuk kegiatan keagamaan reamaja Kegiatan keagamaan yang ada di Desa Lowa antara lain: a. Yasindan Tahlil Merupakan sebuah acara kegiatan keagamaan dengan bentuk membaca surat yasin dan tahlil secara bersama sama untuk dihadiahkan kepada sanak saudara, para pendahulu yang sudah meninnggal. Kegiatan yasin dan tahlil ini rutin dilaksanakan pada malam senin, bertempat di rumah rumah pendudduk remajadalam organisasi IPNU-IPPNU secara bergilir, kegiatan ini di lakukan setelah isya dan berlangsung satu bulan sekali,kegiatan ini biasa disebut kegiatan bulanan. 88

2 89 b. Berzanji Merupakan acara khusus pembacaan kitab Al berzanji yaitu berisi kisah sejarah hidup nabi. Dalam membacakan kitab ini dibaca denngan menggunakan lagu seperti qiro ah dan di selingi pembacaan sholawat nabi ( puji pujian kepada nabi SAW ). kegiatan berzanji ini dilakukan setiap malam jumat diikuti oleh pemudi bertempat di rumah rumah secara bergilir. kegiatan ini tidak hanya di ikuti oleh remaja putra setiap malam jum at ba da isya. Ini juga bisa disebut sebagai kegiatan mingguan dalam satu desa tetapi di ikuti oleh anakanak. c. Yasinan dan Berzanji Merupakan sebuah acara dengan bentuk membacakan surat yasin dan berzanji secara bersama sama, untuk memdoakan kepada sanak saudara yang sudah meninggal. Acara ini merupakan kegiatan rutin dilakukan oleh ibu ibu yang mana disertai dengan acara arisan dan bertempat di rumah rumah penduduk remaja putri secara bergilir yang mendapat arisan. Dilakukan setiap hari Malam jum at. Ini biasa disebut dengan kegiatan mingguan. d. Pengajian mingguan dan Tahunan Merupakan kegiatan rutin yang dilaksanakan satu minggu dan bertempat dimushola mushola, maupun masjid. Kegiatan ini dilaksanakan pada bulan ramadhan, kegiatan ini dilaksanakan setelah subuh dan mendatangkan kyai baik dari desa sendiri 89

3 90 maupun dari desa tetangga. Namun untuk masjid selain pada bulan ramadhan sebagai kegiatan tahunan juga ada kegiatan mingguan yang biasa dilaksanakan pada malam selasa yang diisi oleh ustad sekitar. Dimana dalam materi pengajian ini bersifat fleksibel atrinya tergantung dari penceramahnya, isi materi ini menyangkut keagamaan dari mulai al Qur an, tauhid, fiqih dan akhlak. Selain itu juga setiap tahun sekali remaja jam iyah putri melaksanakan kegiatan halal bihalal yang dimana dilaksanakan untuk meningkatkan silaturahmi atau rasa persaudaraan antar remaja satu dengan lainnya. Biasanya pada kegiatan ini mendatangkan ustad maupun kyai tetangga desa. Materinya menyangkut keagamaan fiqih, akhlak dan lain sebagainya. e. Hadroh seni (Rebana) Merupakan kegiatan seni yang dimana nyanyian sholawatsholawatnabi atau sejenisnya yang diiringi dengan alat musik rebana maupun orgen. Latihan kegiatan ini dilakukan tidak pasti kadang setiap minggu sekali, kadang satu bulan kadang juga hanya ketika akan tampil disebuah acara, baik acara pengajian maupun hajatan. f. Pelaksanaan ibadah makhdah Yaitu ibadah yang pelaksanaannya telah di contohkan langsung oleh nabi Muhammad SAW. Seperti sholat, puasa, zakat, haji dan lain lain. Dalam ibadah khusus ini seorang 90

4 91 muslim tidak boleh mengurangi atau menambah mambahi dari apa saja yang telah diperintahkan Allah SWT dan dicontohkan Rasulullah, sehingga pelaksanaan yang bersifat khusus ini harus mengikuti contoh Rasulullah yang diperoleh melalui ketentuan dalam hadis yang shahih. 1 kegiatan ini juga bisa disebut sebagai kegiatan rutinan baik harian,mingguan,bulanan bahkan tahunan.para orangtua selalau memberikan perhatian dan bimbinngan agar anak anaknya melaksanakan ajaran agama dengan baik dan konsekuen seperti sholat, puasa, dan zakat. Kebiasaan sholat berjamaah dilakukan di masjid atau di mushola dilakukan pada sholat magrib dan sholat isya, sedangkan sholat subuh, dhuhur dan ashar biasanya dilakukan dirumah. Apabila umat beragama tidak melakukan sholat mereka akan menjadi buah bibir di tengah masyarakat. Untuk pelaksanaan ibadah puasa, mereka mengajarkan anak anaknya berlatih melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan sehingga ketika menginjak dewasa anak anak mereka telah terbiasa untuk melaksanakan puasa. Dalam pelaksanaan zakat fitrah sendiri, para pedagang telah terbiasa melaksanakannya. Sedangkan untuk zakat mal, seperti zakat dari hasil laba dari perdagangan belum mendapat perhatian dari masyarakat. Hanya sedikit dari masyarakat 1 Imam Al Ghazali, Ringkasan Ihya Ulumuddin, (Jakarta:Pustaka Amani,1995), h

5 92 pedagang yang melaksanakan kewajiban zakat mal ini, hal ini dimunngkinkan masih sedikitnya masyarakat yang mengetahui masalah zakat mal tersebut. Ibadah haji pun pada dasarnya telah membudaya. Akan tetapi motivasi ibadah haji tersebut pada akhirnya sangat di tentukan oleh faktor ekonomi mereka. Bagi masyarakat yang sudah mampu tentu keinginan mereka untuk pergi haji dapat terlaksana. g. Pelaksanaan ibadah ghoiru makhdah Yaitu pelaksanaan ibadah yang umum atau lebih bersifat kemasyarakatan. Ibadah ini dapat dilakukan tanpa harus diberikan contoh langsung dari Rasul, karena memang ibadah jenis ini dilaksanakan tergantung dari tempat dan situasi pada saat tertentu. Tidak ada dosa apabila terjadi pengurangan atau penambahana dalam ibadah ini, karena memang tidak ada tuntutan langsung dari Rasulullah. 2 Sedangkan dalam pelaksanaan ibadah yang ghoiru makhdoh telah terlaksana dengan baik, hal ini tampak dari pola hubungan sesama antara satu dengan lainnya. Hal ini tampak dari kebiasaan mereka, diantaranya berjabat tangan apabila bertemu dengan sanak kerabat atau tetangga serta mengucap salam, memenuhi undangan tetangga yang sedang menpunyai 2 Ibid., h

6 93 hajat, menolong tetangga yang terkena musibah, berta ziyah kepada keluarga yang meninggal. Keinginan berbuat baik dan menolong sesama merupakan fitrah manusia yang di bawa sejak lahir, fitrah tersebut sebagai potensi spiritual yang ada pada diri remaja yang harus selalau di pupuk dan dikembangkan. Hari hasil analisis ini penulis menemukan kesamaan dalam penelitian dan teori yang di kemukakan oleh Rachmat Djatmika Dalam kehidupan sehari hari manusia tidak dapat melepaskan diri dari tetangga, karena pentinngnya tetangga dalam kehidupan bermasyarakat maka etika Islam mengajarkan agar manusia selalu berusaha menjaga hubungan yang baik dengan tetangga. 3 Hal ini tercermin dalam kegiatan keagamaan remaja dapat berjalan dengan baik dan maksimal, hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yang menjadi pendorongnya, diantaranya yaitu kesadaran remaja itu sendiri untuk melaksanakan kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat. Para remaja selalu meluangkan waktunya untuk mengikuti kegiatan keagamaan yang ada di masyarakat tersebut, seperti yasinan dan tahlil, berzanji, yasin dan berzanji, seni hadroh dan beberapa pengajian h Rachmat Djatmika, Sistem Etika Islam (Akhlak Mulia), (Jakarta:Pustaka Panjimas,1996), 93

7 94 yang ada di desa ini. Dengan demikian remaja memperhatikan kehidupan ukhrawi disamping kehidupan duniawinya. 2. Tempat pembinaan kegiatan keagamaan remaja Berdasarkan hasil data yang penulis peroleh, bahwa tempat pembinaan kegiatan keagamaan Desa Lowa ada 2 yaitu: a. Pembinaan di Rumah b. Pembinaan di Masyarakat, melalui: 1) Pembinaan melalui Masjid 2) Pembinaan melalui Mushola 3) Pembinaan melalui Madrasah 4) Pembinaan melalui Kegiatan Rutinan Remaja Hal ini sesuai dengan pendapat kafrawi dalam bukunya Pola Bimbingan Masyarakat Islam menyebutkan bahwa tempat pembinaan keagamaan meliputi pendidikan formal, informal (keluarga)dan pendidikan non formal (masyarakat)yang dapat saling melengkapi dan memperkaya. 4 Jadi dapat disimpulkan bahwa pembinaan keagamaan remaja di desa Lowa itu sesuai dengan landasan teori yang ada, dimana pembinaan yang dilaksanakan di rumah termasuk jenis pendidikan informal (keluarga), sedangkan pembinaan kegiatan keagamaan remaja di masyarakat melalui lembaga masjid, mushola, madrasah maupun rutinan remaja termasuk jenis pendidikan non formal. 4 Kafrawi, Pola Bimbingan Masyarakat Islam, (Jakarta : Cv. Multy Yasa, 2001), hlm

8 95 3. Materi pembinaan kegiatan keagamaan remaja Menurut pengakuan dari sebagian remaja mereka mendapatkan pembinaan kegiatan keagamaan di rumah dari orangtua dan juga anggota keluarga, namun materinya tidak terkonsep sebagaimana materi dalam pendidikan formal maupun non formal, di rumah remaja hanya menerapkan perilaku terpuji serta nasehat yang diberikan orangtua juga anggota keluarga dan mengimplementasikannya. Sedangkan materi yang diterapkan dalam pembinaan Kegiatan Keagamaan remaja di Masjid, mushola, Madrasah dan kegiatan rutinan remaja meliputi: Safinatunnajah, Tarekh Islam, Bahasa Arab, Sulam Taufiq, Aqidatul Awam, akhlaqul banen,mabadil Fiqiyah,tajwid, tauhid,al-qur an, Seni Hadzroh, Barzanji, dan Asmaul husna. Hal ini sesuai dengan landasan teori yang menyebutkan bahwa materi pembinaan kegiatan keagamaan meliputi materi Aqidah, materi Akhlak, materi Kisah-kisah terdahulu,materi janji dan ancaman, serta materi hukum-hukum. 5 Jadi materi pembinaan kegiatan keagamaan remaja di Desa Lowa comal pemalang, sebagian diantaranya sesuai dengan teori yang ada, diantaranya sebagai berikut: a. Materi akhlaqul banen termasuk kategori materi Akhlaq b. Materi Mabadil Fiqiyah termasuk kategori materi hukumhukum 5 Zakiah Darajat, Ilmu Jiwa Agama, (Jakarta : Bulan Bintang, 2003), hlm

9 96 c. Materi Aqidatul Awam termasuk kategori materi Aqidah d. Materi Tarekh Islam termasuk kategori materi Kisah-Kisah Terdahulu e. Materi Al-qur an termasuk kategori materi janji dan ancaman, Janji dan ancaman adalah sesuatu yang berhubungan di dunia dan akhirat. 6 Isi Alqur an salah satunya juga berkaitan dengan janji Allah serta ancaman bagi orang-orang kafir yang menentang hukum ketetapan Allah S.W.T. Sedangkan materi lain seperti : seni hadzroh, barzanji dan asma ul husna tidak terdapat dalam landasan teori, namun tetap termasuk materi yang diterapkan dalam pembinaan kegiatan keagamaanremaja di Desa Lowa baik melalui mushola, masjid maupun kegiatan rutinan remaja. 4. Metode Pola Pembinaan Kegiatan Keagamaan Remaja Metode yang diterapkan oleh orangtua di rumah, terkait pembinaan kegiatan keagamaan remaja antara lain: Metode nasehat, teladan, pembiasaan, teguran, doa, menciptan suasana harmonis dan metode dialog. Sedangkan metode yang diterapkan oleh masyarakat dan beberapa tokoh agama melalui pembinaan Kegiatan Keagamaan remaja di majlis Ta lim, Mushola, dan Rutinan remaja, adalah : Metode ceramah, Metode tanya jawab, Metode kisah, metode teladan, metode 6 Muhammad Ra fat Said, Rasulullah Profil Seorang Pendidik, (Jakarta: Firdaus, 1994), hlm

10 97 pembiasaan, metode nasehat, metode dzikir istighosah, metode hafalan dan metode mauidzoh. Menurut Ulil Amri Syafri dalam bukunya Ilmu Pendidikan Karakter berbasis Al-Qur an menyebutkan, bahwa model pendidikan tingkah laku seseorang antara lain: metode perintah, metode larangan, metode targhib (motivasi), metode tarhib, metode ibrah (nasehat), metode hiwar (dialog), metode kisah, metode mauidzah, metode pembiasaan, metode qudwah (teladan). 7 Dapat disimpulkan bahwa sebagian metode pembinaan kegiatan keagamaan remaja di Desa Lowa sudah sesuai dengan teori yang ada dimana metode yang ada jika dikaitkan dengan teori menurut Ulil Amri Syafri, sebagai berikut : Metode teladan termasuk metode Qudwahyaitu memberikan contoh yang baik kepada anak, baik dalam ucapan maupun dalam perbuatan, Metode nasehat termasuk metode Ibrah, Metode tanya jawab termasuk metode Hiwar (dialog), Metode ceramah termasuk metode Mau idzah, Metode targhib termasuk metode Targhib (motivasi). Sedangkan metode dzikir istighosah dan metode hafalan tidak disebutkan dalam teori namun tetap menjadi salah satu metode yang masih digunakan dalam membina moral remaja di Desa Lowa Comal Pemalang. hlm Ulil Amri Syafri, Pendidikan Karakter Berbasis Al-Qur an,( Jakarta: Rajawali Pers, 2012), 97

11 98 B. Analisis Faktor-Faktor Yang Menghambat Dan Menunjang Pola Pembinaan Kegiatan Keagamaan Remaja Desa Lowa Comal Pemalang Berdasarkan data yang penulis peroleh bahwa faktor-faktor yang menghambat dan menunjang pola pembinaan kegiatan keagamaan remaja desa Lowa Comal Pemalang, ada dua yaitu faktor internal dan faktor eksternal : 1. Faktor Internal Berdasarkan penuturan dari remaja bahwa faktor internal yang mempengaruhi pembinaan kegiatan keagamaan antara lain: a. Pola pikir yang salah dari remaja b. Kesadaran beragama c. Faktor bawaan dari sifat orangtua. 2. Faktor Eksternal Sedangkan faktor eksternalnya antara lain: a. Kesibukan orangtua b. Kurangnya pengertian orangtua tentang pendidikan c. Pengaruh teman sebaya d. Kontroversi pendapat dengan pihak anggota keluarga e. Kurangnya pendidikan agama f. Latar belakang orangtua yang bersifat apatis dan kurang memotivasi, g. Pengaruh film atau tayangan serta majalah yang tidak baik 98

12 99 h. Kecenderungan main HP i. Rasa malas pada diri remaja j. Perhatian masyarakat k. Struktur manajemen dalam suatu kepengurusan rutinan. l. Penggunaan metode yang menarik dalam pembinaan Madrasah maupun kegiatan rutin remaja. Hal ini sesuai dengan pendapat Abudin Nata dalam bukunya yang berjudul Akhlak Tasawuf, menyebutkan bahwa faktor yang mempengaruhi pembinaan tingkah laku seseorang meliputi faktor internal dan faktor eksternal. 8 Faktor internal meliputi : Faktor hereditas (keturunan), Motivasi agama anak, Kesadaran diri.sedangkan faktor eksternal meliputi : Lingkungan sosial, Teladan dan pendidikan dari orangtua, Pengaruh teman sebaya dan geng. 9 Jadi faktor yang menjadi penghambat dan penunjang dalam pola pembinaan kegiatan keagamaan remaja Desa Lowa Comal Pemalang sesuai dengan teori yang ada. Dalam faktor internal, faktor bawaan sifat orangtua termasuk dalam kategori faktor hereditas yang bentuknya dapat berupa kecenderungan, bakat, akal dan lain-lain, jika seseorang sudah memiliki pembawaan atau kecenderungan kepada yang baik, maka dengan sendirinya orang tersebut menjadi baik.sedangkan faktor pola pikir remaja dan 8 Abudin Nata, Akhlaq Tasawuf, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada, 2012), hlm Ibid., hlm

13 100 kesadaran beragama termasuk faktor kesadaran diri atas sikap dan perilaku yang menyadari akan hal-hal yang harus dijauhi dan dilakukan sebagai implementasi mentaati norma yang berlaku serta mempertimbangkan keseimbangan antara dorongan dalam dan luar diri. Faktor eksternal yang meliputi Perhatian masyarakat, pengaruh teman sebaya atau genk, Struktur manajemen dalam suatu kepengurusan rutinan. Penggunaan metode yang menarik dalam pembinaan di Madrasah maupun mushola termasuk dalam kategori faktor lingkungan sosial yang merupakan fitrah dan kecenderungan ke arah yang baik didalam diri manusia yang dibina secara intensif melalui berbagai metode. Faktor eksternal lainnya seperti kurangnya pendidikan agama dari orangtua, kesibukan orangtua, Kurangnya pengertian orangtua tentang pendidikan, Latar belakang orangtua yang bersifat apatis dan kurang memotivasi, Kontroversi pendapat dengan pihak anggota keluarga termasuk dalam kategori faktor Teladan dan pendidikan dari orangtua dengan cara membersihkan ajaran atau bimbingan tentang nilai-nilai agama kepada anak, maka anak akan mengalami perkembangan moral yang baik. Sedangkan Pengaruh film atau tayangan di situs internet serta majalah yang tidak baik dan kecenderungan HP termasuk dalam kategori kemajuan IPTEK yang membawa dampak positif serta 100

14 101 negatif bagi perkembangan moral remaja masa kini, sehingga peran orangtua sangat besar dalam menyaring buku/majalah serta tayangan yang tidak baik bagi perkembangan moral anak remajanya. 101

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH

BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH BAB IV ANALISIS PERANAN KEGIATAN WAQI AHAN DALAM PEMBENTUKAN AKHLAK PESERTA DIDIK DI MADRSAH DINIYAH AL-ITTIHADUL UMMAT DESA PESALAKAN KECAMATAN BANDAR KABUPATEN BATANG Analisis hasil dari penelitian ini

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning

BAB V PEMBAHASAN. A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat. melalui kegiatan pengajian kitab kuning BAB V PEMBAHASAN A. Strategi Kyai dalam menciptakan budaya religius pada masyarakat melalui kegiatan pengajian kitab kuning Berdasarkan data yang telah didapat dari lokasi di desa Siyotobagus tepatnya

Lebih terperinci

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH

BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH 68 BAB IV MODEL KOMUNIKASI DAKWAH DALAM MENINGKATKAN UKHUWAH ISLAMIYAH PADA MAJELIS TA LIM JAMI IYAH ISTIGHOSAH AL-MU AWWANAH A. Model Komunikasi Dakwah yang Digunakan Da i dalam Meningkatkan Ukhuwah Islamiyah

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan

BAB 1 PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan BAB 1 PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi faktor paling penting bagi karakteristik dan pengaruhnya bagi suatu bangsa. Tanpa adanya pendidikan, maka bangsa tersebut akan tertinggal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Agama merupakan pendidikan yang memperbaiki sikap dan tingkah laku manusia untuk membina budi pekerti luhur seperti kebenaran keikhlasan, kejujuran, keadilan,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PEMAHAMAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK JALANAN DI DESA ROWOSARI KECAMATAN ULUJAMI KABUPATEN PEMALANG Metode yang dilakukan dalam penelitian ini berdasarkan sifat masalahnya merupakan metode

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG 77 BAB IV ANALISIS PERAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI LINGKUNGAN KELUARGA DALAM MEMBENTUK AKHLAQUL KARIMAH PADA REMAJA DI DUSUN KAUMAN PETARUKAN PEMALANG A. Analisis Tentang Pelaksanaan Pendidikan Agama Islam

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG UPAYA GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN. klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis BAB IV DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dusun mojosantren bila dilihat dari sudut geografis termasuk pada klasifikasi data rendah. Dusun Mojosantren merupakan dusun yang strategis

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis,

BAB 1 PENDAHULUAN. (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1995), hlm M. Ngalim Purwanto, Ilmu Pendidikan Teoritis dan Praktis, BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan agama merupakan segi pendidikan yang utama yang mendasari semua segi pendidikan lainnya. Betapa pentingnya pendidikan agama itu bagi setiap warga

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN

BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN BAB IV ANALISIS PERANAN ORANG TUA DALAM MEMOTIVASI ANAKNYA UNTUK BELAJAR AL QUR AN DI TAMAN PENDIDIKAN AL QUR'AN (TPQ) AL-ISHLAH DESA CANDI KEC. BANDAR KAB. BATANG. A. Analisis Tentang Motivasi Orang Tua

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Faktor Penyebab Penurunan Minat Mengaji Al-Qur an Bagi Anak Pasca Sekolah Dasar Setiap manusia mulai sejak dini sampai akhir hayatnya harus belajar al-qur an dan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama

BAB V PEMBAHASAN. A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan. 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama BAB V PEMBAHASAN A. Efektifitas Remaja Masjid Al-Istiqomah Dalam Pembinaan Kehidupan Beragama Desa Kletek 1. Kegiatan Remaja Masjid Yang Mengarah Pada Kehidupan Beragama Remaja masjid Al-Istiqomah merupakan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga,

BAB I PENDAHULUAN. 2011), hlm. 9. (Bandung: Irsyad Baitus Salam, 2007), hlm Rois Mahfud, Al-Islam Pendidikan Agama Islam, (Jakarta: Erlangga, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia lahir ke alam dunia dalam keadaan yang paling sempurna. Selain diberi akal manusia juga diberi kesempurnaan jasmani. 1 Dengan akal dan jasmani yang sempurna

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan

BAB V PEMBAHASAN. cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%. Hal tersebut disebabkan. untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan kegiatan keagamaan BAB V PEMBAHASAN A. Kegiatan Keagamaan Hasil penelitian menunjukkan bahwa keaktifan siswa dalam mengikuti kegiatan keagamaan di lingkungan madrasah dalam kategori cukup, yakni pada rata-rata interval 31,13%.

Lebih terperinci

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN

BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN BAB IV PAPARAN DATA DAN HASIL PENELITIAN A. Paparan Data Penelitian Penelitian ini digunakan untuk mengetahui bagaimana gambaran mengenai upaya madrasah dalam menanggulangai pengaruh negatif teknologi

Lebih terperinci

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih

Seorang wanita memiliki kesempatan dan potensi yang lebih. besar untuk berperan secara langsung dalam pendidikan anak, terlebih BAB IV ANALISIS PERAN WANITA PEKERJA INDUSTRI RUMAH TANGGA DALAM PENDIDIKAN AGAMA ISLAM ANAK DI DUKUH BRAJAN DESA SALAKBROJO KECAMATAN KEDUNGWUNI KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2014 A. Analisis Peran Wanita

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT

BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN. PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT BAB IV ANALISIS PERANAN GURU DALAM PENANGGULANGAN PENYIMPANGAN PERILAKU PESERTA DIDIK MTs. MA ARIF NU BUARAN PEKALONGAN MELALUI SPIRITUAL TREATMENT A. Analisis Bentuk Penyimpangan Perilaku Peserta Didik

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah

BAB I PENDAHULUAN. Islam. Hal ini berkaitan erat dengan aktivitas dakwah yang dilakukan, dakwah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang memotivasi umatnya untuk selalu aktif menjalankan dan mengembangkan dakwah islamiyah. Keberadaan dakwah mempunyai

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN

BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN BAB IV HASIL PEMBAHASAN PENELITIAN A. Desain Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang Kurikulum di TKIT Nurul Qomar Pedurungan Semarang dipadukan antara: 1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG

BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG BAB IV HASIL ANALISIS POLA ASUH ORANG TUA BURUH TANI DALAM MEMBINA KEBERAGAMAAN ANAK DESA BUMIREJO ULUJAMI PEMALANG Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa

BAB I PENDAHULUAN. masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masa remaja adalah masa yang paling menentukan masa depan karena masa remaja hanya satu kali dalam kehidupan, jika seorang remaja merasa pentingnya masa-masa ini maka

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS TENTANG PERSEPSI ANAK JALANAN TAMAN MATARAM KOTA PEKALONGAN TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM A. Analisis Kegiatan Keagamaan Anak Jalanan Taman Mataram Kota Pekalongan Kegiatan keagamaan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan

BAB IV ANALISIS. ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan BAB IV ANALISIS A... P ersepsi Ulama terhadap Akhlak Remaja di Desa Sungai Lulut Kecamatan Banjarmasin Timur Dimaksud dengan persepsi disini adalah tanggapan atau pendapat ulama pemimpin majelis taklim

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tadut merupakan salah satu nama kesenian etnik Besemah yang berupa sastra tutur/ sastra lisan yang isinya pengajaran agama Islam di daerah provinsi Sumatera Selatan.

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN

BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN 23 BAB II GAMBARAN UMUM KELURAHAN BANYURIP KECAMATAN PEKALONGAN SELATAN KOTA PEKALONGAN A. Keadaan Umum Kelurahan Banyurip Kelurahan Banyurip adalah satu Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab.

BAB I PENDAHULUAN. keberhasilan suatu bangsa. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun Negara yang demokratis, serta bertanggung jawab. BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitan Pendidikan merupakan bahasan penting dalam setiap insan. Keberadaannya dianggap suatu hal yang mendasar dan pokok dalam setiap kehidupan manusia. Kerap kali pendidikan

Lebih terperinci

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah

TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM. 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah TABEL KEGIATAN DI MASJID AGUNG DEMAK DALAM PENINGKATAN DAKWAH ISLAM 1) Kegiatan harian NO KEGIATAN TUJUAN SASARAN WAKTU 1 Sholat berjamaah Para pengurus demak, para peziarah yang datang Setiap hari di

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian

BAB V PEMBAHASAN. hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian BAB V PEMBAHASAN Pada pembahasan ini ini peneliti akan menyajikan uraian sesuai dengan hasil penelitian. Sehingga pembahasan ini akan mengintegrasikan hasil penelitian dan memadukan dengan kajian pustaka.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom

BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom BAB IV ANALISIS PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Analisis Akhlak Remaja di Desa Karanganom 1. Remaja melakukan penyimpangan karena kurangnya pengetahuan agama. Akhlak remaja adalah tingkah laku

Lebih terperinci

STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester

STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS. No. Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Kelas/Semester STANDAR ISI PAI SMP AL-QUR`AN & HADITS 1. 1. Menerapkan Hukum bacaan Al Syamsiyah dan Al Qomariyah 2. 2. Menerapkan hukum bacaan nun mati/tanwin dan mim mati 3. 1. Menerapkan hukum bacaan Qalqalah dan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat

BAB V PENUTUP. pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil. 1. Pembinaan Perilaku Akhlak di Panti Asuhan Hikmatul Hayat 159 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasar pada hasil penelitian yang penulis lakukan mengenai pembinaan perilaku keagamaan di panti asuhan Hikmatul Hayat dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Pembinaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

BAB V PENUTUP. Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian. serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Sesuai dengan fokus masalah yang diajukan dan ditemukan penelitian serta pembahasannya maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Perencanaan yang dilakukan oleh Pondok

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG

BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG BAB IV ANALISIS PEMBINAAN NARAPIDANA DAN PEMBELAJARAN AGAMA ISLAM DI MADRASAH DINIYAH AT-TAUBAH LAPAS KLAS I KEDUNGPANE SEMARANG A. Analisis Pelaksanaan Pembinaan Narapidana di Lapas Klas I Kedungpane

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI A. SIMPULAN Berdasarkan hasil dari penelitian yang telah dijelaskan sebelumnya, maka peneliti dapat menarik kesimpulan terhadap implementasi pembelajaran pendidikan agama

Lebih terperinci

BAB IV BENTUK DAN FAKTOR ASIMILASI BUDAYA KEISLAMAN ANTARA PENDUDUK PRIBUMI (ASLI) DENGAN PENDATANG DI RUNGKUT LOR

BAB IV BENTUK DAN FAKTOR ASIMILASI BUDAYA KEISLAMAN ANTARA PENDUDUK PRIBUMI (ASLI) DENGAN PENDATANG DI RUNGKUT LOR 72 BAB IV BENTUK DAN FAKTOR ASIMILASI BUDAYA KEISLAMAN ANTARA PENDUDUK PRIBUMI (ASLI) DENGAN PENDATANG DI RUNGKUT LOR A. Bentuk-bentuk Asimilasi Budaya di Rungkut Lor 1. Dalam Bentuk Pekerjaan Buruh, pekerja,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam Islam ada tiga ajaran pokok yaitu akidah, ibadah, dan muamalah. Ibadah merupakan kewajiban utama manusia terhadap Allah SWT. Salah satunya adalah ibadah

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)

BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN. Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) BAB IV LAPORAN HASIL PENELITIAN A. Gambaran Umum lokasi penelitian 1. Sejarah Singkat PSBR Panti Sosial Bina Remaja (PSBR) Budi Satria Provinsi Kalimantan Selatan di Kota Banjar Baru. Merupakan Unit Pelaksana

Lebih terperinci

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : /

IV. GAMBARAN UMUM LOKASI. 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah. 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya 3. NSS/NPSN : / 40 IV. GAMBARAN UMUM LOKASI A. Identitas Sekolah 1. Nama Sekolah : SDIT Baitul Jannah 2. Alamat : Jln. Pramuka No.43 Kemiling Raya Kecamatan Kemiling, Telp: 0721 271385 3. NSS/NPSN : 102126013021/10814724

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PEMBIASAAN BERIBADAH SHOLAT BERJAMA AH DALAM MEMBINA PERILAKU KEAGAMAAN SISWA DI MADRASAH ALIYAH NEGERI 1 PEKALONGAN Analisis hasil dari penelitian ini didapat dari data bab II dan III

Lebih terperinci

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut;

Sejumlah ulama berpendapat bahwa menjalankan shalat berjamaah mengandung banyak nilai kebaikan, diantaranya berikut; Kkeberkahan puasa yang bentuk konkretnya bisa kita saksikan di bulan Ramadhan. Saat bulan itu ada ibadah shalat Tarawih dan kecendenderungan umat untuk bersemangat menjalankan shalat berjamaah. Kebaikan

Lebih terperinci

BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU. Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah

BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU. Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah 35 BAB IV SELAYANG PANDANG KAMPUNG TAMBAK MADU A. Kondisi Geografis dan Demografis Tambak Madu adalah sebuah kampung yang termasuk dalam wilayah Kelurahan Tambak Rejo, Kecamatan Simokerto Surabaya. Kampung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5

BAB I PENDAHULUAN. 1 M. Munir, 2009, Metode Dakwah, Kencana, Jakarta, hlm. 5 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah, artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah. Maju mundurnya umat Islam sangat

Lebih terperinci

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB

STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB Lampiran 2 STANDAR KOMPETENSI DAN KOMPETENSI DASAR TINGKAT SMP, MTs, DAN SMPLB 1. Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam untuk Sekolah Menengah Pertama (SMP)/Madrasah Tsanawiyah (MTs) A. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut:

BAB V PEMBAHASAN. A. Analisis Data. Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai. berikut: BAB V PEMBAHASAN A. Analisis Data Setelah data hasil penelitian disajikan, dapat diuraikan sebagai sebagai berikut: 1. Keberagamaan Pedagang Kembang Barenteng Di Kota Banjarmasin Berdasarkan data yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang

BAB I PENDAHULUAN. orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak dalam Perspektif Islam adalah amanah dari Allah SWT. Semua orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya agar menjadi anak yang soleh, berilmu dan

Lebih terperinci

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA

Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA Lampiran 1 PEDOMAN WAWANCARA 1. WAWANCARA DENGAN KEPALA SEKOLAH a. Apa saja bentuk pembiasaan khususnya pembiasaan berakhlak yang dilakukan pihak sekolah dalam membentuk karakter siswa? b. Bagaimana proses

Lebih terperinci

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak

INSTRUMEN PENELITIAN. Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak INSTRUMEN PENELITIAN Implementasi Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa Di MTs Nurul Huda Dempet Demak Lampiran 1 PEDOMAN OBSERVASI No Indikator Uraian Observasi 1. Profil a. Sejarah MTs Nurul Huda b. Susunan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b)

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) 156 BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN Pada bab ini diuraikan tentang: a) Pengaruh Kedisiplinan Belajar Terhadap Prestasi Belajar Aqidah Akhlak di MTsN Kunir dan MTsN Langkapan Blitar. b) Pengaruh Perhatian

Lebih terperinci

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut :

BAB VI KESIMPULAN. peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam. ditarik kesimpulan sebagai berikut : 148 BAB VI KESIMPULAN Pada bab ini dipaparkan tentang kesimpulan yang ditarik dari temuan hasil peneitian dan saran bagi berbagai pihak yang berkaitan dengan peran guru dalam membangun karakter siswa.

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data

BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN. yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data BAB V PEMBAHASAN PENELITIAN Setelah penelitian mengumpulkan data dari hasil penelitian, yang diperoleh dari hasil wawancara (interview), observasi dan data dokumentasi maka selanjutnya peneliti akan melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta.

BAB I PENDAHULUAN. Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi. kepada umat manusia sejagad, bahkan bagi seisi alam semesta. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Nabi Muhammad SAW, sangat memiliki kedudukan yang tinggi dikalangan umat Islam. 1 Tak ada nabi dan rasul sebelum Nabi Muhammad SAW, yang dinyatakan sebagai

Lebih terperinci

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL

BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL BAB IV PERANAN MAJELIS TAKLIM AL-HAQ WAL HAŻ DALAM MEMBINA MORAL REMAJA PONCOL Setelah diperoleh data yang dibutuhkan, maka langkah selanjutnya adalah menganalisa semua data untuk menjawab pertanyaan yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001),

BAB I PENDAHULUAN. hlm Ismail SM. Et. All. Paradigma Pendidikan Islam, (Yogyakarta, Pustaka Pelajar, 2001), BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada hakekatnya manusia adalah makhluk yang dilahirkan dalam keadaan lemah dan tidak berdaya, namun dengan demikian ia telah mempunyai potensi bawaan yang bersifat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG

BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG BAB IV ANALISIS PERSEPSI REMAJA TERHADAP URGENSI PENDIDIKAN AKHLAK DALAM KELUARGA DI DESA PEGUNDAN KECAMATAN PETARUKAN KABUPATEN PEMALANG Pada bab ini akan dibahas analisis dari hasil penelitian bab sebelumnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG BAB IV ANALISIS TENTANG PERAN GURU PAI DALAM PEMBINAAN MENTAL KEAGAMAAN SISWA SMP N 2 WARUNGASEM BATANG A. Analisis Pembinaan Mental Keagamaan Siswa di SMP N 2 Warungasem Batang Pembinaan mental keagamaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan zaman yang semakin maju serta pola pikir. manusia yang semakin berkembang banyak membawa dampak pada

BAB I PENDAHULUAN. Dalam era globalisasi dan zaman yang semakin maju serta pola pikir. manusia yang semakin berkembang banyak membawa dampak pada BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi dan zaman yang semakin maju serta pola pikir manusia yang semakin berkembang banyak membawa dampak pada perkembangan sains dan teknologi.

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK ANAK DALAM KELUARGA NELAYAN DI DESA PECAKARAN KEC.WONOKERTO KAB. PEKALONGAN A. Analisis Tujuan Pendidikan Akhlak Anak dalam Keluarga Nelayan di Desa Pecakaran Kec. Wonokerto.

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP Kesimpulan

BAB V PENUTUP Kesimpulan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan 1. Kegiatan-kegiatan yang diselenggarakan di Masjid Agung Kendal dikelompokkan menjadi empat yaitu kegiatan harian, mingguan, bulanan dan tahunan. a. Kegiatan harian, meliputi

Lebih terperinci

Pernyataan Variabel Pendidikan Agama dalam Keluarga (X1)

Pernyataan Variabel Pendidikan Agama dalam Keluarga (X1) Lampiran 1: Angket Uji Coba UJI VALIDITAS DAN RELIABLITIAS ANGKET PENELITIAN PENGARUH PENDIDIKAN AGAMA DALAM KELUARGA DAN BUDAYA RELIGIUS SEKOLAH TERHADAP KECERDASAN SPIRITUAL SISWA (STUDI PADA SISWA MAN

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM BAB IV ANALISIS KEBIJAKAN PEMERINTAH KELURAHAN SAMPANGAN KOTA PEKALONGAN DALAM MENINGKATKAN KUALITAS LEMBAGA PENDIDIKAN AGAMA ISLAM Pada bab ini, penulis akan menganalisis kebijakan pemerintah kelurahan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut :

BAB V PEMBAHASAN. dengan cara membandingkan atau mengkonfirmasikannya sesuai fokus. penelitian yang telah dirumuskan sebagai berikut : BAB V PEMBAHASAN Pembahasan ini dilakukan dengan merujuk pada hasil paparan data dan temuan penelitian yang diperoleh dari lapangan melalui wawancara, observasi dan dokumentasi. Pada uraian ini peneliti

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN

BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN BAB IV ANALISIS PENDIDIKAN AKHLAK PADA KELUARGA BURUH BATIK DI DESA SEPACAR KECAMATAN TIRTO KABUPATEN PEKALONGAN Dari data-data yang telah diuraikan pada bab-bab sebelumnya, maka dapat ditemukan suatu

Lebih terperinci

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang

Tabel II Jumlah Penduduk Menurut Usia 2 a. Tabel Kelompok Pendidikan No. Umur Jumlah Tahun Orang BAB III IMPLEMENTASI AMALAN KEAGAMAAN ANAK DALAM KELUARGA DI KELURAHAN KEBONDALEM, PEMALANG A. Gambaran Umum Kelurahan Kebundalem, Pemalang 1. Letak Dan Batas Wilayah Secara geografis Kebondalem berada

Lebih terperinci

BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan.

BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA. dibantu oleh staffnya atau perangkat desa. yang menimbulkan suatu kebudayaan atau adat kebiasaan. BAB III PERAN ULAMA DALAM MENDIDIK AKHLAK REMAJA A. Gambaran Umum Desa Karanganom Desa karanganom adalah suatu desa yang dipimpin oleh seorang kepala desa. Didalam menjalankan tugas pemerintahannya kepala

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Implementasi kegiatan amaliah dan diniah penting untuk diterapkan di sekolah sebagai wujud pembiasaan dalam melaksanakan Pendidikan Agama Islam, terlebih untuk anak

Lebih terperinci

Kisi-kisi Soal Ujian Akhir Diniyah Takmiliyah (UADT)

Kisi-kisi Soal Ujian Akhir Diniyah Takmiliyah (UADT) Bidang Studi : Al-Qur an 1. Menterjemahkan, Memahami hukum bacaan (Tajwid) dan Memahami isi kandungan Surat Al-Ikhlash 2. Menterjemahkan, Memahami hukum bacaan (Tajwid) dan Memahami isi kandungan Surat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam. Al-Quran surat Luqman ayat: 14 sebagai berikut: BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak adalah implementasi dari iman dan segala bentuk perilaku. Sebagaimana diterangkan dalam firman Allah Subhanahu wata`ala, di dalam Al-Quran surat Luqman

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung. Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang

BAB V PEMBAHASAN. 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung. Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang BAB V PEMBAHASAN 1. Gambaran Akhlakul Karimah di MAN I Tulungagung Karena sifat anak yang suka meniru terhadap orang-orang yang dikaguminya maka dalam pemberian materi saya langsung memberikan contoh-contoh

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN. A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN A. Aktualisasi Nilai-nilai Keagamaan pada Santri TPQ Al-Asyhar Sumberagung Keberadaan ustadz sangat penting dalam dunia pendidikan terlebih lagi dalam kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN

BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN BAB IV GAMBARAN UMUM LOKALISASI KARAOKE SUKOSARI BAWEN 4.1. Sejarah Berdirinya Berdirinya lokalisasi karaoke Sukosari, di Kec.Bawen, Kab. Semarang. Semula daerah yang dahulunya adalah persawahan dan perkebunan

Lebih terperinci

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016

KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 NO. KISI KISI SOAL UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL PENDIDIKAN AGAMA ISLAM TINGKAT SEKOLAH MENENGAH PERTAMA (SMP) TAHUN PELAJARAN 2015 / 2016 STANDAR KOMPETENSI 1. Meningkatkan keimanan kepada Allah SWT

Lebih terperinci

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan

BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA. 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan BAB III PENANAMAN NILAI-NILAI KEAGAMAAN PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR DI LINGKUNGAN KELUARGA A. Data Umum 1. Letak Georgafis Desa Tahunan Baru, Tegalombo, Pacitan Secara umum, letak desa Tahunan Baru adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga

BAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan fenomena manusia yang fundamental, yang juga mempunyai sifat konstruktif dalam hidup manusia. Karena itulah kita dituntut untuk mampu mengadakan

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama

BAB V PEMBAHASAN. 1. Pembelajaran Intrakurikuler yang dilakukan Guru Pendidikan Agama BAB V PEMBAHASAN Setelah data dipaparkan dan menghasilkan temuan-temuan maka kegiatan selanjutnya adalah mengkaji hakikat dan makna temuan penelitian. Masing-masing temuan penelitian akan dibahas mengacu

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA. A. Materi Penanaman Akidah Yang Disampaikan Terhadap Siswa SDLB

BAB IV ANALISIS DATA. A. Materi Penanaman Akidah Yang Disampaikan Terhadap Siswa SDLB BAB IV ANALISIS DATA A. Materi Penanaman Akidah Yang Disampaikan Terhadap Siswa SDLB Bina Netra Fajar Harapan Martapura Panti sosial Bina Netra merupakan lembaga/yayasan yang didirikan untuk menampung,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dapat dilakukan penganalisisan sebagai berikut: A. Analisis Terhadap Peran Keluarga dalam Pengamalan Ibadah Mualaf

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN. dapat dilakukan penganalisisan sebagai berikut: A. Analisis Terhadap Peran Keluarga dalam Pengamalan Ibadah Mualaf BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan melalui wawancara dan observasi, mengenai peran keluarga terhadap pengamalan ibadah mualaf maka dapat dilakukan penganalisisan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU - 542 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SMPLB TUNARUNGU KELAS: VII Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA

A. KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA - 1217 - A. KOMPETENSI INTI DAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI SDLB TUNADAKSA KELAS: I Kompetensi Sikap Spiritual, Kompetensi Sikap Sosial, Kompetensi Pengetahuan, dan Kompetensi Keterampilan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa

BAB I PENDAHULUAN. sehingga masayarakat tidak meragukan figur guru. Masyarakat percaya bahwa 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Guru memang menempati kedudukan yang terhormat di masyarakat. Guru dapat dihormati oleh masyarakat karena kewibawaannya, sehingga masayarakat tidak meragukan figur

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG

BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG BAB IV ANALISIS TENTANG PENDIDIKAN KECERDASAN SPIRITUAL DI MADRASAH IBTIDAIYAH TERPADU (MIT) NURUL ISLAM RINGINWOK NGALIYAN SEMARANG A. Analisis Tujuan Pendidikan Kecerdasan Spiritual Segala macam usaha

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman.

BAB I PENDAHULUAN. kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk. dalam menghadapi perkembangan zaman. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Islam merupakan agama yang universal yang memuat banyak nilai-nilai kebaikan. Salah satunya nilai-nilai normatif yang berisi tentang petunjukpetunjuk dan ketentuan-ketentuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai

BAB I PENDAHULUAN. juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia dilahirkan di muka bumi ini selain menjadi makhluk individu juga sebagai makhluk sosial. Dalam hidup bermasyarakat, manusia sebagai makhluk sosial harus

Lebih terperinci

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS

BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS BAB IV ANALIS TENTANG PENDIDIKAN KEAGAMAAN BAGI REMAJA PUTUS SEKOLAH DI DESA PRAMBATAN KIDUL KECAMATAN KALIWUNGU KABUPATEN KUDUS A. Analisis Pelaksanaan Pendidikan keagamaan di Desa Prambatan Kidul Orang

Lebih terperinci

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA

DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA DAFTAR ANGKET BIMBINGAN ORANG TUA DALAM MENCEGAH KENAKALAN REMAJA A. IDENTITAS RESPONDEN 1. Nama :... 2. Umur :... 3. Status :... 4. Alamat : RT /RW..Desa Truko Kangkung. B. IDENTITAS ORANG TUA 1. Nama

Lebih terperinci

BAB IV PENINGKATKAN AKHLAQ AL-KARIMAH MELALUI KAJIAN SIMTUD DURAR PADA JAMA AH MAJLIS TA LIM TSAMROTUL HIKMAH GUNUNGPATI SEMARANG

BAB IV PENINGKATKAN AKHLAQ AL-KARIMAH MELALUI KAJIAN SIMTUD DURAR PADA JAMA AH MAJLIS TA LIM TSAMROTUL HIKMAH GUNUNGPATI SEMARANG BAB IV PENINGKATKAN AKHLAQ AL-KARIMAH MELALUI KAJIAN SIMTUD DURAR PADA JAMA AH MAJLIS TA LIM TSAMROTUL HIKMAH GUNUNGPATI SEMARANG A. Pelaksanaan Bimbingan Konseling Islam dalam Meningkatkan Akhlaq Al-Karimah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki

BAB I PENDAHULUAN. beragama yaitu penghayatan kepada Tuhan, manusia menjadi memiliki BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Agama adalah wahyu yang diturunkan Allah untuk manusia. Fungsi dasar agama adalah memberikan orientasi, motivasi dan membantu manusia untuk mengenal dan menghayati

Lebih terperinci

BAB IV TEMUAN PENELITIAN

BAB IV TEMUAN PENELITIAN BAB IV TEMUAN PENELITIAN Setelah peneliti mengadakan observasi dan wawancara, maka dalam bab ini akan dikemukakan tentang hasil penelitian yang telah didapatkan. Pelaksanaan pendidikan agama Islam pada

Lebih terperinci

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir

1) Mendefinisikan Konsep kegiatan pengajian rutin Majelis Dzikir 100 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Ada beberapa hal yang penulis simpulkan dari penelitian ini yakni sebagai berikut : 1. Tahapan segmentasi jama ah Majelis Dzikir Walisongo a. Mencari hubungan Jama ah Majelis

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Membangun suasana religius di dalam lingkungan sekolah adalah membudayakan kebudayaan atau kebiasaan islami di sekolah, agar siswa mempunyai akhlak baik sehingga mampu

Lebih terperinci

Hanifah Pendidikan Akhlak pada Anak Usia Dini permsalahan ini ialah, kehadiran seorang ibu di dalam keluarga. sebagai ibu menjadi sumber rasa kasih da

Hanifah Pendidikan Akhlak pada Anak Usia Dini permsalahan ini ialah, kehadiran seorang ibu di dalam keluarga. sebagai ibu menjadi sumber rasa kasih da PENDIDIKAN AKHLAK PADA ANAK USIA DINI DI KELUARGA KARIR (Studi Kasus di RW 03 Kelurahan Skabungah Kecamatan Sukajadi) Oleh: Hanifah Abstrak Dalam konteks kehidupan berbangsa, pembinaan dan pengembangan

Lebih terperinci

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA

PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA PENGARUH TINGKAT PENGETAHUAN DAN PENGAMALAN AGAMA ISLAM TERHADAP AKHLAK SISWA Akhid Yusroni, Nurul Yamin, Akif Khilmiyah Magister Studi Islam, Program Pascasarjana Universitas Muhammadiyah Yogyakarta Yogyakarta,

Lebih terperinci

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja?

Pedoman Wawancara. 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja? Pedoman Wawancara Topik : Hari/ Tanggal : Tempat : Responden : Pertanyaan 1. Apakah saudara mempunyai anak usia remaja? 2. Mulai kapankah saudara mengenalkan agama pada anak? Dan dengan cara apakah mengenalkan

Lebih terperinci

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada

Terpuji Siswa Madrasah Ibtidaiyah Salafiyah Syafi iyah Proto 01. metode deskriptif yaitu menggambarkan fenomena fenomena yang ada BAB IV ANALISIS IMPLEMENTASI METODE PEMBIASAAN DALAM PENANAMANAKHLAK TERPUJI SISWA MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH SYAFI IYAH PROTO 01 KEDUNGWUNI PEKALONGAN A. Analisis Implementasi Metode Pembiasaan Dalam

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini,

BAB V PEMBAHASAN. yang ada dalam kenyataan sosial yang ada. Berkaitan dengan judul skripsi ini, BAB V PEMBAHASAN Pada bab V ini akan membahas dan menghubungkan antara teori dari temuan sebelumnya dengan teori temuan saat penelitian. Menggabungkan antara pola-pola yang ada dalam teori sebelumnya dan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA BAB IV ANALISIS UPAYA GURU DALAM MEMBIASAKAN PENGAMALAN AGAMA PESERTA DIDIK DI MADRASAH IBTIDAIYAH SALAFIYAH MAMBA UL HUDA KELURAHAN GUMAWANG WIRADESA KABUPATEN PEKALONGAN A. Analisis Upaya Guru dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm.14. akhlak siswa kelas VII MTs MDI Jatirejo kecamatan Ampelgading Pemalang (Semarang: IAIN Walisongo), hlm.

BAB I PENDAHULUAN. Cipta, 2005), hlm.14. akhlak siswa kelas VII MTs MDI Jatirejo kecamatan Ampelgading Pemalang (Semarang: IAIN Walisongo), hlm. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak sangatlah urgen bagi manusia, urgensi akhlak ini tidak saja dirasakan oleh manusia dalam kehidupan perseorangan, tetapi juga dalam kehidupan berkeluarga

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN

BAB IV HASIL PENELITIAN BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Data 1. Metode GP Ansor dalam meningkatkan akhlakul karimah melalui kegiatan rutinan sholawat HIMMATA pada remaja di desa Kebonagung. Dalam pendidikan akhlak remaja

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah

BAB I PENDAHULUAN. yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akhlak merupakan salah satu dari tiga kerangka dasar ajaran Islam yang juga memiliki kedudukan yang sangat penting. Akhlak merupakan buah yang dihasilkan dari

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung

BAB IV HASIL PENELITIAN. 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah. terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskriptif Data 1. Strategi Guru Pendidikan Agama Islam dalam Pembinaan akhlak karimah terhadap Allah SWT di SMP Islam Al Azhaar Tulungagung Pembinaan akhlak menjadi prioritas

Lebih terperinci