PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL MENGGUNAKAN MODEL OSILASI GERAK PENDULUM

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL MENGGUNAKAN MODEL OSILASI GERAK PENDULUM"

Transkripsi

1 Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 02 Tahun 2015, hal PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL MENGGUNAKAN MODEL OSILASI GERAK PENDULUM Usayidah, Endah Rahmawati Jurusan Fisika, FMIPA, UNESA, Abstrak Percepatan gravitasi bumi lokal dapat ditentukan melalui beberapa percobaan, diantaranya adalah percobaan menggunakan pendulum fisis. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan percepatan gravitasi bumi lokal melalui percobaan sistem gerak pendulum. Pada penelitian ini telah dirancang aparatus sistem gerak pendulum yang terdiri dari sistem mekanik dan sistem elektronik. Sistem mekanik berupa pendulum fisis yang terdiri dari batang dan bandul. Sistem elektronik terdiri dari sensor rotary encoder yang dipasang di ujung batang pendulum. Sensor rotary encoder yang terhubung dengan mikrokontroler merekam posisi pendulum pada setiap waktu. Sehingga diperoleh nilai periode setiap ayunan. Periode osilasi digunakan untuk mengukur nilai percepatan gravitasi bumi lokal. Perhitungan nilai percepatan gravitasi bumi dilakukan dengan dua cara yaitu menggunakan persamaan simple pendulum dan persamaan kombinasi pendulum fisis. Pengambilan data dilakukan dengan beberapa perubahan variabel, diantaranya panjang batang 0,52; 0,57; dan 0,63 m, sudut simpangan 4, 5, 6, 8, 10, 15 dan 20, serta massa pendulum 357,5 gram dan 472,5 gram. Dari perubahan variabel-variabel tersebut diperoleh nilai percepatan gravitasi bumi menggunakan pendekatan simple pendulum dengan nilai kesalahan maksimal 2,15% dengan nilai berkisar antara 9,75 m/s 2 sampai 9,99 m/s 2 dan nilai percepatan gravitasi bumi lokal menggunakan pendekatan kombinasi pendulum fisis berkisar antara 9,67 m/s 2 sampai 9,92 m/s 2 dengan maksimal error 1,47%. Kata Kunci : Periode, Sensor Rotary encoder, Percepatan gravitasi bumi, dan Osilasi pendulum Abstract Local gravitational acceleration can be determined through several experiments, including experiments using physical pendulum. This study aims to determine the local gravitational acceleration through experiments pendulum motion system. This study has been designed apparatus pendulum motion system which consists of a system of mechanical and electronic systems. Mechanical systems form consisting of a physical pendulum and the pendulum rod. Electronic systems comprised of sensors rotary encoder mounted on the end of the pendulum rod. Sensors rotary encoder connected to the microcontroller recording the position of the pendulum at any time. Thus obtained value period of each swing. The period of oscillation is used to measure value of local gravitational acceleration. Calculation of the value of the gravitational acceleration is done in two ways: using a simple pendulum equation and the equation combination of physical pendulum. Data collection was performed with several changes of variables, including rod length 0.52; 0.57; and 0.63 m, angle of deviation of 4, 5, 6, 8, 10, 15 and 20, and the pendulum mass of grams and grams. From thus variables changes obtained values of gravity acceleration using simple pendulum approach to the value of the maximum error of 2.15% with a value ranging between 9.75 m/s 2 to 9.99 m/s 2 and the local earth gravity acceleration value approach the combination of the physical pendulum ranging from 9.67 m/s 2 to 9.92 m/s 2 with a maximum error of 1.47%. Key words: Period, Sensor Rotary encoder, gravitational acceleration, and the pendulum Oscillations PENDAHULUAN Percobaan penentuan percepatan gravitasi bumi lokal dapat dilakukan dengan beberapa cara diantaranya adalah menggunakan sistem pegas-massa dan sistem gerak pendulum (Pain, 2005). Kelebihan dari sistem pegasmassa adalah gangguan friksi yang dialami relatif kecil, namun osilasi yang sulit diamati. Kesulitan lainnya adalah kekakuan pegas akan berkurang jika telah digunakan berulang-ulang. Dengan mempertimbangkan kekurangan dari metode pegas-massa, maka penelitian ini mengkaji dinamika sistem gerak pendulum sebagai model sistem yang berosilasi untuk menentukan percepatan gravitasi bumi lokal. Sistem gerak pendulum memiliki kelebihan dalam hal pelaksanaan percobaan dan ketersediaan bahan baku. Osilasi pada percobaan gerak pendulum mudah diamati jika dibandingkan dengan sistem pegas-massa. Pada umumnya data yang diamati pada pengambilan data percobaan sistem gerak pendulum adalah periode osilasinya. Kendala yang dialami dalam penelitian dengan topik tersebut adalah sulitnya membuat sistem mekanik gerak pendulum yang stabil dan pengukuran periode yang tepat. Sampai saat ini percobaan menentukan percepatan gravitasi melalui sistem gerak pendulum masih perlu dilakukan terutama dalam proses pembelajaran mata kuliah fisika dasar. Penelitian dan pengembangan sistem gerak pendulum skala laboratorium akan lebih efektif dengan menggunakan alat peraga bandul fisis yang relevan dalam percobaan sistem 16

2 Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Lokal Menggunakan Model Osilasi Gerak Pendulum gerak yang berosilasi. Sehingga konsep pada gerak osilasi dapat dipahami dengan mudah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan nilai percepatan gravitasi bumi lokal menggunakan model sistem osilasi gerak pendulum. Sistem pendulum dalam penelitian ini memanfaatkan sensor rotary encoder. Sensor inilah yang dapat merekam posisi sudut dari gerak osilasi pendulum dalam setiap mikrosekon oleh mikrokontroler Arduino melalui USB port ke komputer. Data yang diperoleh akan diolah menjadi bentuk kurva non-linier, sehingga dapat menghasilkan data yang seharusnya sesuai dengan nilai percepatan gravitasi yang konstan. Dengan alat yang sederhana dan biaya yang relatif murah, metode dengan menggunakan rotary sensor ini dapat dijadikan sebagai eksperimen menentukan percepatan gravitasi bumi lokal seperti yang dilakukan oleh Torzo dan Peranzoni (2009). Faktor redaman pada sistem ini sangat berpengaruh terhadap data yang diperoleh, dikarenakan dalam laboratorium percobaan kondisi tidak benar- benar ideal. Namun pada konteks kali ini nilai periode hanya diambil dari data yang berosilasi harmonik dengan sudut simpangan awal yang tidak terlalu besar. TEORI DASAR Dikatakan terjadi osilasi harmonik adalah apabila suatu sistem mengalami gerak periodik dan gerak osilasi. Gerak periodik merupakan gerak berulang pada waktu yang sama, sedangkan gerak osilasi adalah gerak berulang pada lintasan yang sama, sehingga gerak dari sistem pendulum dapat dinyatakan dengan menggunakan persamaan osilasi harmonik yang dituliskan pada persamaan berikut ini x t = A cos (ωt + θ) (1) Dengan x(t) adalah posisi partikel setiap saat, A merupakan amplitudo. Sehingga dari persamaan tersebut dapat ditentukan nilai periode ayunan untuk sistem pendulum dengan pendekatan pendulum sederhana yang dimana massa tali dianggap tidak bermassa, diperoleh persamaan sebagai berikut T = 2π l g Dengan l adalah jarak beban dengan ujung putaran sistem, dari persamaan 2 diperoleh nilai percepatan gravitasi bumi lokal. g = 4π2 l T 2 (3) Namun sistem yang dibuat adalah sistem gerak dari pendulum fisis yang bagaimanapun harus memperhitungkan nilai momen inersia batang. Dengan persamaan 4 berikut ini akan diperoleh nilai percepatan gravitasi bumi menggunakan teori kombinasi dari pendulum fisis (2) g = 4π 2 ( 1 3 ml M(R R 2 ) +ML 2 ) m l 2 +ML T2 (4) Dengan momen inersia sistem pendulum kombinasi terdiri dari momen batang yang diputar diujung dan momen inersia dari beban terhadap pusat massa sistem. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian skripsi ini merupakan penelitian berbasis Laboratoruim yang mempelajari tentang sistem osilasi gerak pendulum dalam menentukan nilai percepatan gravitasi bumi lokal. Mekanika sistem yang meliputi adalah teknik gerak osilasi, perekaman atau pengukuran, dan perhitungan. Osilasi yang ditimbulkan dari pendulum adalah langkah awal pengambilan data, osilasi gerak pendulum direkam dengan menggunakan sensor rotary encoder. Teknik perhitungan dilakukan setelah mendapatkan periode yang diperoleh dari waktu jalan pendulum bergerak terhadap jumlah ayunan, sehingga persamaan penentuan nilai percepatan gravitasi bisa digunakan. Sistem instrumentasi pada penelitian ini meliputi mikrokontroler yang modern yaitu Arduino yang berfungsi untuk mengolah akuisisi data dengan memonitor jalannya posisi sudut dari gerak pendulum yang berosilasi. Nilai percepatan gravitasi didapatkan setelah perhitungan pada persamaan 4, dan nilai periode yang bergantung pada panjang batang pendulum dari pusat massa beban bandul. Pada gambar 1 alur yang menjelaskan jalannya penelitian dengan hasil akhir berupa nilai percepatan gravitasi. Osilasi pada sistem gerak pendulum memang teramati sangat jelas, namun apabila menggunakan sistem yang manual akan menyebabkan data yang diperoleh kurang efektif. Sehingga dibutuhkan data akuisisi yang bertujuan untuk mengurangi ketidakakuratan data, dengan menggunakan metode analisis data non-linier, setiap posisi sudut dari gerak pendulum akan terekam. Sistem pendulum fisis Mikrokontroler Akuisisi data Gerak osilasi pendulum Rotary encoder sensor T(s) dan g(m/s 2 ) Gambar 1 Diagram blok sistem gerak pendulum dalam menentukan periode untuk mendapatkan nilai percepatan gravitasi bumi lokal 17

3 Amplitudo ( ) Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Lokal Menggunakan Model Osilasi Gerak Pendulum Dari percobaan diperoleh hubungan antara posisi sudut terhadap waktu, sehingga persamaan 1 dapat terpenuhi dengan hasil pada gambar 3. B. Aparatus dan Instrumen Penelitian Pada penelitian penentuan percepatan gravitasi bumi lokal ini, aparatus yang digunakan adalah sebuah bandul dengan sistem fisis yang digantung pada statif menggunakan perangkat alumunium dengan panjang batang maksimal 64 cm, bermassa 29,54 gram, dikarenakan apabila menggunakan sistem bandul matematis akan sulit untuk mendapat keadaan yang stabil dan pada saat pendulum digerakkan, tali cenderung akan memutar bukan bergerak secara osilasi. Instrumen penelitian ini adalah sistem pengukuran yang berbasis mikrokontroler Arduino yang terdiri dari sensor rotary encoder berfungsi memonitor posisi sudut setiap mikrosekon. Gambar 2 di bawah merupakan sketsa alat yang dirancang dengan tujuan mempermudah dalam pengambilan data, mikrokontroler mengirimkan data pada komputer melalui USB port sehingga tidak membutuhkan sumber tegangan yang lain. Rotary Gambar 2 Rancangan pendulum dan posisi sensor D. Teknik Pengumpulan Data Pada penelitian ini, teknik pengumpulan data diperoleh dari serial monitor yang ditampilkan oleh mikrokontroler. Arduino yang dipasangkan pada port komputer melalui kabel USB yang berfungsi sebagai sumber tegangan 5V dan terhubung dengan sensornya. Data posisi sudut setiap mikrosekon didapatkan dari pergerakan sensor yang seporos dengan ujung batang dari pendulum, sedangkan periode diperoleh melalui perhitungan waktu jalan pendulum bergerak dibagi berapa kali ayunan yang dapat dikatakan satu getaran. Dengan menggunakan metode non-linier pada pendulum fisis dengan panjang dan massa batang berturut- turut adalah 0,64 m dan 29,54 gram, massa pendulum 357,5 dan 427,5 gram. ar E. Teknik Pengolahan Data Penelitian penentuan percepatan gravitasi bumi ini dilakukan dengan dua metode pengolahan data yang berbeda dengan metode pengolahan seperti biasanya. Pertama adalah sistem pendulum yang digunakan merupakan bandul fisis, dikatakan bandul fisis yaitu suatu benda tegar yang berosilasi bebas pada sumbu tertentu. Dalam hal ini nilai percepatan gravitasi bumi untuk pendulum fisis kombinasi akan dibandingkan dengan nilai g pada perumusan sistem pendulum sederhana (simple pendulum) dikarenakan massa batang yang relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan massa beban yang digantungkan. Massa batang dengan panjang maksimum 64 cm adalah 29,54 gram, sedangkan massa benda pada percobaan ini adalah 357,5 dan 472,5 gram. HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Pada penelitian dengan tujuan menentukan nilai percepatan gravitasi bumi lokal dengan metode osilasi pendulum telah dilakukan. Dengan menggunakan sensor rotary encoder sebagai perekam sudut setiap mikrosekon sehingga didapatkan bentuk gelombang osilasi dari hubungan sudut simpangan terhadap waktu yang dapat dilihat pada gambar di bawah ini t(s) pengukuran Gambar 3 Grafik hubungan antara amplitudo ( ) terhadap waktu jalan (s) pada panjang lengan 57 cm dan massa beban 357 gram Metode yang digunakan adalah pengukuran periode menggunakan seperangkat alat dan instrumen seperti yang terlihat pada gambar 4 dengan keluaran berupa akuisisi data yang akan diolah menjadi bentuk variabel yang dihasilkan, diantaraanya yaitu sudut simpangan, jumlah ayunan (n), periode (T), waktu jalan setiap mikros (t), dan dengan menggunakan persamaan 3 untuk nilai g sebagai pendulum sederhana dan persamaan 4 untuk nilai g sebagai pendulum fisis kombinasi diperoleh serta dapat ditampilkan nilai percepatan gravitasi bumi di tempat percobaan. 18

4 kuadrat T (s 2 ) Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Lokal Menggunakan Model Osilasi Gerak Pendulum Gambar 4 Perancangan alat ukur penentuan percepatan gravitasi bumi Pengujian sensor dengan menggunakan alat ukur penentuan sudut yaitu busur. Pengujian tersebut dilakukan bertujuan untuk mengetahui alat terlebih dahulu agar dapat disamakan dengan teori dan dikalibrasi, sehingga didapatkan hasil counter yang mewakili setiap 1. Pada pengukuran nilai periode untuk mengetahui hubungan antara panjang batang dengan kuadrat dari periode, dan hubungan itu akan dibandingkan dengan hasil perhitungan secara teoritik menggunakan grafik. Perbandingan nilai pengukuran periode dilakukan dengan teori yang menggunakan dua persamaan yang berbeda yaitu persamaan untuk osilasi pendulum sederhana dan osilasi pada pendulum fisis kombinasi. Dimana yang dimaksudkan dengan T teori simple adalah periode perhitungan dengan menggunakan teori pendulum sederhana, T teori fisis merupakan periode perhitungan dengan menggunakan persamaan untuk pendulum fisis kombinasi dan dibandingkan dengan T terukur yang diperoleh dari pengambilan data. Sehingga didapatkan nilai g simple yaitu percepatan gravitasi terukur yang menggunakan persamaan simple pendulum, dan g fisis adalah nilai percepatan gravitasi bumi terukur menggunakan persamaan kombinasi pendulum fisis. Tabel 1 Nilai pengukuran periode pada sudut 4 No L(m) T 2 terukur (s 2 ) T 2 teori fisis (s 2 ) T 2 teori simple g fisis (m/s 2 ) g simple (m/s 2 ) (s 2 ) Dilihat dari gambar di bawah, didapatkan persamaan regresi untuk hubungan panjang batang (m) dengan kuadrat dari periode (s 2 ) pada pengukuran adalah y=4,052x, dimana nilai yang dikontrol senilai 4,052 dengan hubungan melalui persamaan T = 2π dengan periode (T) adalah sebagai y dan panjang batang (l) sebagai x sehingga. Dengan nilai korelasi R 2 =0,997 I mgl yang berarti bahwa sebesar 99,7 % kenaikan panjang batang (m) berpengaruh terhadap nilai kuadrat dari periode (s 2 ) yang artinya hubungan l(m) dengan T 2 (s 2 ) adalah sangat kuat y = 4.052x R² = y = 3.904x R² = 1 y = 4.039x R² = 1 L (m) teori fisis pengukuran teori simple Gambar 5 Grafik Hubungan antara panjang batang (m) dengan kuadrat dari periode (s 2 ) pada sudut 4 pada massa 357 gr B. Pembahasan Pengambilan data dilakukan dengan banyak variabel manipulasi diantaranya adalah sudut simpangan, panjang lengan, dan massa beban. Namun yang ditampilkan pada grafik adalah hubungan antara panjang lengan dengan kuadrat periode, hal itu dikarenakan dua dari variabel tersebut sangat berpengaruh dengan hasil nilai percepatan gravitasi bumi lokal. Dalam penelitian ini nilai g diperoleh melalui 2 persamaan yang berbeda, yang pertama adalah nilai g menggunakan pendekatan persamaan simple pendulum pada persamaan 3. Hal tersebut masih dilakukan karena meninjau massa batang yang jauh lebih kecil dari massa beban, sehingga dianggap tidak bermassa seperti pada kasus pada bandul matematis. Dan yang kedua adalah dengan menggunakan persamaan pendulum fisis kombinasi, kenapa disebut dengan kombinasi dikarenakan yang digantungkan pada sistem tidak hanya benda tegar saja, namun ada bandul yang dijadikan sebagai beban dan bagaimanapun sistem kali ini merupakan sistem pendulum fisis sehingga momen inersia sistem perlu diperhitungkan. PENUTUP A. Kesimpulan Telah dirancang sistem osilasi gerak pendulum yang berguna menentukan nilai percepatan gravitasi bumi lokal dengan beberapa keadaan yang menunjukkan bahwa sistem gerak pendulum pada pengukuran ini berosilasi harmonik. Dengan hasil data yang telah diperoleh, membuktikan bahwa redaman amplitudo tidak mempengaruhi nilai periode ayunan, sehingga untuk perumusan penentuan percepatan gravitasi boleh mengabaikan kajian teori untuk sistem yang teredam. 19

5 Penentuan Percepatan Gravitasi Bumi Lokal Menggunakan Model Osilasi Gerak Pendulum Dalam penelitian ini, perancangan alat difokuskan untuk mengukur periode ayunan yang terjadi pada sistem osilasi pendulum. Dengan menggunakan sensor rotary encoder yang berfungsi sebagai perekam sudut simpangan yang berosilasi dan didapatkan periode ayunan dengan mengubah beberapa variabel diantaranya adalah panjang batang, massa beban, dan sudut ayunan yang berkisar 4, 5, 6 dan 8 untuk ketentuan amplitudo kecil selanjutnya adalah 10, 15 dan 20 adalah sudut awal atau amplitudo besar. Nilai percepatan gravitasi bumi lokal yang telah ditentukan dengan besar 9,78 m/s 2 (Khairurrijal, dkk., 2012) menjadi acuan hasil akhir pengukuran data dan sebagai salah satu tujuan dari penelitian ini. Berdasarkan hasil data pengukuran diperoleh nilai percepatan gravitasi bumi menggunakan pendekatan simple pendulum dengan nilai kesalahan maksimal 2,15 % dengan nilai berkisar antara 9,75 m/s 2 sampai 9,99 m/s 2 dan nilai percepatan gravitasi bumi lokal menggunakan pendekatan kombinasi pendulum fisis berkisar antara 9,67 m/s 2 sampai 9,92 m/s 2 dengan maksimal error 1,47%. Berdasarkan hasil data pengukuran percepatan gravitasi bumi lokal pada penelitian ini dapat dikatakan akurat dan presisi. B. Saran Dalam pengembangan pembelajaran fisika melalui kajian terstruktur tentang pemodelan sistem gerak pendulum untuk menentukan percepatan gravitasi bumi lokal telah dilakukan. Hambatan pada penelitian ini adalah sulitnya membuat sistem mekanik yang benarbenar ideal, dikarenakan pada osilasi pendulum ini mengabaikan sistem yang teredam. Penggunaan sistem pendulum fisis dengan batang benda tegar dengan tujuan sistem tidak memutar pada saat berosilasi. Peredaman dari sistem osilasi yang bergerak akan terekam oleh sensor. Dengan biaya yang rendah namun sensor tersebut dapat merekam pergerakan osilasi pendulum sampai berhenti, dan jelas osilasi yang terjadi merupakan osilasi yang teredam. Journal Physic Education. Vol.3, No. 2, pp Abdullah, M. dan Khairuddin Metode Sederhana untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi Menggunakan Pegas yang Dibuat Sendiri. Jurnal Pengajaran Fisika Sekolah Menengah, Vol.1, No. 1, pp Khairurrijal, Eko Widiatmoko, Wahyu Srigutomo, and Neny Kurniasih Measurement of gravitational acceleration using a computer microphone port. Physics Education, Vol.47, pp Hans, H. S. and S. P. Puri Mechanics. 2 th ed. McGraw-Hill Company Limited. New Delhi, India. Pain, H. J The physics of vibrations and waves. 6 th ed. John Wiley & Sons Ltd. Chichester. West Sussex, UK. Chapter 1-2. pp.1-52 Aguiar, C. E., and M. M. Pereira Using the sound card as a timer. Physics Teacher, Vol.49, pp Ng, T. W., and K. T. Ang The optical mouse for harmonic oscillator experimentation. American Association of Physics Teachers, Vol.73, pp Sarojo, Ganijanti Aby Mekanika. Jakarta: Salemba Teknik. Fowles, Grant R Analytical Mechanics. United State of America: CBS College Publishing. Susilo, Anton, Mohtar Yunianto, Viska Inda Variani Simulasi gerak harmonik sederhana dan osilasi teredam pada Cassy-E Indonesian journal of applied physics, Vol.2, No.2, pp DAFTAR PUSTAKA Halliday, David dan Robert Resnick PHYSICS. 3 th ed. John Wiley & Sons, Inc. Vadas, Gintautas dan Alfred Hubler A simple, low cost, data-logging pendulum built from a computer mouse. Physics Education Torzo, Giacomo and Paolo Peranzoni The Real pendulum: theory, simulation, experiment. 20

Putri Indriana. Endah Rahmawati. Abstrak

Putri Indriana. Endah Rahmawati. Abstrak Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 78-83 PENENTUAN MOMEN INERSIA BENDA TEGAR MENGGUNAKAN METODE OSILASI BANDUL FISIS BERBASIS MIKROKONTROLER Putri Indriana Jurusan

Lebih terperinci

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL DENGAN BANTUAN SISTEM PEGAS-MASSA DAN SENSOR ULTRASONIK. Kartika Widyaningrum, Tjipto Prastowo 1)

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL DENGAN BANTUAN SISTEM PEGAS-MASSA DAN SENSOR ULTRASONIK. Kartika Widyaningrum, Tjipto Prastowo 1) Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 55-60 PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI LOKAL DENGAN BANTUAN SISTEM PEGAS-MASSA DAN SENSOR ULTRASONIK Kartika Widyaningrum, Tjipto Prastowo

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SENSOR GERAK PADA PERCOBAAN AYUNAN SEDERHANA UNTUK MENGUKUR PERIODE AYUN

RANCANG BANGUN SENSOR GERAK PADA PERCOBAAN AYUNAN SEDERHANA UNTUK MENGUKUR PERIODE AYUN RANCANG BANGUN SENSOR GERAK PADA PERCOBAAN AYUNAN SEDERHANA UNTUK MENGUKUR PERIODE AYUN 1 Wawan Kurniawan, 2 Diana Endah Handayani 1 Staff pengajar Pendidikan Fisika IKIP PGRI Semarang / wawan.hitam@gmail.com

Lebih terperinci

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana

FISIKA I. OSILASI Bagian-2 MODUL PERKULIAHAN. Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik sederhana MODUL PERKULIAHAN OSILASI Bagian- Fakultas Program Studi atap Muka Kode MK Disusun Oleh eknik eknik Elektro 3 MK4008, S. M Abstract Modul ini menjelaskan osilasi pada partikel yang bergerak secara harmonik

Lebih terperinci

Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi ARTIKEL. Oleh: Yunus Erdamansyah NIM

Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi ARTIKEL. Oleh: Yunus Erdamansyah NIM Pengaruh Panjang Tali Pada Bandul Matematis Terhadap Hasil Perhitungan Percepatan Gravitasi Bumi ARTIKEL Oleh: Yunus Erdamansyah NIM 080210192055 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II ANALISIS BANDUL FISIS

LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II ANALISIS BANDUL FISIS LAPORAN PRAKTIKUM EKSPERIMEN FISIKA II ANALISIS BANDUL FISIS Disusun oleh: SANDRA PERMANA 208 700 651 UNIVERSITAS ISLAM NEGERI BANDUNG FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI JURUSAN FISIKA 2010 1 ANALISIS BANDUL

Lebih terperinci

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons

Referensi : Hirose, A Introduction to Wave Phenomena. John Wiley and Sons SILABUS : 1.Getaran a. Getaran pada sistem pegas b. Getaran teredam c. Energi dalam gerak harmonik sederhana 2.Gelombang a. Gelombang sinusoidal b. Kecepatan phase dan kecepatan grup c. Superposisi gelombang

Lebih terperinci

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI

TUJUAN PERCOBAAN II. DASAR TEORI I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Menentukan momen inersia batang. 2. Mempelajari sifat sifat osilasi pada batang. 3. Mempelajari sistem osilasi. 4. Menentukan periode osilasi dengan panjang tali dan jarak antara

Lebih terperinci

PENENTUAN NILAI PERCEPATAN GRAVITASI BUMI (g) PADA PERCOBAAN AYUNAN MATEMATIS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.

PENENTUAN NILAI PERCEPATAN GRAVITASI BUMI (g) PADA PERCOBAAN AYUNAN MATEMATIS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7. PENENTUAN NILAI PERCEPATAN GRAVITASI BUMI (g) PADA PERCOBAAN AYUNAN MATEMATIS MENGGUNAKAN BAHASA PEMROGRAMAN BORLAND DELPHI 7.0 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (DIII)

Lebih terperinci

PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING. Abstrak. Abstract

PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING. Abstrak. Abstract Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 015, hal 84-88 PERANCANGAN KIT PERCOBAAN GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN PADA BIDANG MIRING Dwi Kurniawan, Imam Sucahyo Jurusan Fisika, FMIPA, UNESA,

Lebih terperinci

menganalisis suatu gerak periodik tertentu

menganalisis suatu gerak periodik tertentu Gerak Harmonik Sederhana GETARAN Gerak harmonik sederhana Gerak periodik adalah gerak berulang/berosilasi melalui titik setimbang dalam interval waktu tetap. Gerak harmonik sederhana (GHS) adalah gerak

Lebih terperinci

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI

PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI DOI: doi.org/10.1009/spektra.0.03 PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI PADA PERCOBAAN GERAK JATUH BEBAS DENGAN MEMANFAATKAN RANGKAIAN RELAI 1, a) Haris Rosdianto 1 Ganti STKIP Singkawang, Jl. STKIP, Kel. Naram

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT UKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE AYUNAN MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51

RANCANG BANGUN ALAT UKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE AYUNAN MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 RANCANG BANGUN ALAT UKUR PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE AYUNAN MATEMATIS BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 Disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi DIII

Lebih terperinci

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta

ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER. Oleh: Supardi. Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta ANALISIS SIMULASI GEJALA CHAOS PADA GERAK PENDULUM NONLINIER Oleh: Supardi Jurusan Pendidikan Fisika Universitas Negeri Yogyakarta Penelitian tentang gejala chaos pada pendulum nonlinier telah dilakukan.

Lebih terperinci

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi

Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi Validasi Teknik Video Tracking Pada Praktikum Bandul Matematis Untuk Mengukur Percepatan Gravitasi Bumi Yeni Tirtasari1,a), Fourier Dzar Eljabbar Latief 2,b), Abd. Haji Amahoru1,c) dan Nadia Azizah1,d)

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 39-45

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 39-45 Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 6 mor Tahun 1, hal - PENGUKURAN KECEPATAN PELURU DENGAN METODE PENDULUM BALISTIK BERBASIS MIKROKONTROLER Isna Wirawati ), Endah Rahmawati ) 1) Mahasiswa Prodi

Lebih terperinci

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA

PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA PENGGUNAAN LOGGER PRO UNTUK ANALISIS GERAK HARMONIK SEDERHANA PADA SISTEM PEGAS MASSA DANDAN LUHUR SARASWATI dandanluhur09@gmail.com Program Studi Pendidikan Fisika Fakultas Teknik, Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB

KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB KOMPUTASI NUMERIK GERAK PROYEKTIL DUA DIMENSI MEMPERHITUNGKAN GAYA HAMBATAN UDARA DENGAN METODE RUNGE-KUTTA4 DAN DIVISUALISASIKAN DI GUI MATLAB Tatik Juwariyah Fakultas Teknik Universitas Pembangunan Nasional

Lebih terperinci

SASARAN PEMBELAJARAN

SASARAN PEMBELAJARAN OSILASI SASARAN PEMBELAJARAN Mahasiswa mengenal persamaan matematik osilasi harmonik sederhana. Mahasiswa mampu mencari besaranbesaran osilasi antara lain amplitudo, frekuensi, fasa awal. Syarat Kelulusan

Lebih terperinci

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut :

Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut : PENDAHULUAN Hukum gravitasi yang ada di jagad raya ini dijelaskan oleh Newton dengan persamaan sebagai berikut : F = G Dimana : F = Gaya tarikan menarik antara massa m 1 dan m 2, arahnya menurut garispenghubung

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI BERDASARKAN TEORI BIDANG MIRING BERBASIS MICROCOMPUTER BASED LABORATOY (MBL)

PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI BERDASARKAN TEORI BIDANG MIRING BERBASIS MICROCOMPUTER BASED LABORATOY (MBL) PENGEMBANGAN ALAT EKSPERIMEN PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI BERDASARKAN TEORI BIDANG MIRING BERBASIS MICROCOMPUTER BASED LABORATOY (MBL) IRNIN AGUSTINA DWI ASTUTI am_nien@yahoo.co.id Program Studi

Lebih terperinci

Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi Teredam pada Cassy-E

Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi Teredam pada Cassy-E ISSN:2089 0133 Indonesian Journal of Applied Physics (2012) Vol.2 No.2 halaman 124 Oktober 2012 Simulasi Gerak Harmonik Sederhana dan Osilasi Teredam pada Cassy-E 524000 Anto Susilo 1, Mohtar Yunianto

Lebih terperinci

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas

Osilasi Harmonis Sederhana: Beban Massa pada Pegas OSILASI Osilasi Osilasi terjadi bila sebuah sistem diganggu dari posisi kesetimbangannya. Karakteristik gerak osilasi yang paling dikenal adalah gerak tersebut bersifat periodik, yaitu berulang-ulang.

Lebih terperinci

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium

Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium Getaran osilasi teredam pada pendulum dengan magnet dan batang aluminium Djoko Untoro Suwarno1,a) 1 Program Studi Teknik Elektro Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta Kampus

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 77-83

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 77-83 Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 77-83 PERANCANGAN KIT PERCOBAAN UNTUK PENGUKURAN SUDUT DEVIASI DAN INDEKS BIAS PRISMA Ryantono Eka Saputra, Imam Sucahyo Jurusan Fisika,

Lebih terperinci

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA

HAND OUT FISIKA DASAR I/GELOMBANG/GERAK HARMONIK SEDERHANA GELOMBAG : Gerak Harmonik Sederhana M. Ishaq Pendahuluan Gerak harmonik adalah sebuah kajian yang penting terutama jika anda bergelut dalam bidang teknik, elektronika, geofisika dan lain-lain. Banyak gejala

Lebih terperinci

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51

Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51 KARYA TULIS ILMIAH Model Matematis Gerak Benda Berosilasi Teredam Berbasis Mikrokontroler AT89C51 WINDARYOTO JURUSAN FISIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS UDAYANA 2015 KATA PENGANTAR

Lebih terperinci

I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi

I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi I. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Mengenal sifat bandul fisis 2. Menentukan percepatan gravitasi II. DASAR TEORI Bandul fisis adalah sebuah benda tegar yang ukurannya tidak boleh dianggap kecil dan dapat berayun

Lebih terperinci

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL

PENGUKUR PERCEPATAN GRAVITASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA METODE BANDUL Jurnal eknik Komputer Unikom Komputika Volume 2, No.2-2013 PENGUKUR PERCEPAAN GRAVIASI MENGGUNAKAN GERAK HARMONIK SEDERHANA MEODE BANDUL Syahrul, John Adler, Andriana Jurusan eknik Komputer, Fakultas eknik

Lebih terperinci

GERAK HARMONIK SEDERHANA

GERAK HARMONIK SEDERHANA GERAK HARMONIK SEDERHANA Gerak harmonik sederhana adalah gerak bolak-balik benda melalui suatu titik kesetimbangan tertentu dengan banyaknya getaran benda dalam setiap sekon selalu konstan. Gerak harmonik

Lebih terperinci

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP)

GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) GARIS-GARIS BESAR PROGRAM PEMBELAJARAN (GBPP) MATA KULIAH KODE MATA KULIAH/SKS DESKRIPSI SINGKAT : MEKANIKA : PAF 4201/ 4 SKS : Matakuliah ini dapat memberikan penjelasan dan pemahaman analisis & deskriptif

Lebih terperinci

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal

Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal Jurnal Inovasi Fisika Indonesia Volume 04 Nomor 03 Tahun 2015, hal 112-118 RANCANG BANGUN BANDUL BALISTIK MENGGUNAKAN HUKUM KEKEKALAN MOMENTUM PADA TUMBUKAN TIDAK ELASTIS Abdur Rohman, Dzulkiflih Jurusan

Lebih terperinci

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam

Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekolah Menengah Atas Agustus 2008 Waktu: 4 jam Olimpiade Sains Nasional 008 Eksperimen Fisika Hal dari Olimpiade Sains Nasional Eksperimen Fisika Tingkat Sekola Menenga Atas Agustus 008 Waktu: 4 jam Petunjuk umum. Hanya ada satu soal eksperimen, namun

Lebih terperinci

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3

GERAK OSILASI. Penuntun Praktikum Fisika Dasar : Perc.3 GERAK OSILASI I. Tujuan Umum Percobaan Mahasiswa akan dapat memahami dinamika sistem yang bersifat bolak-balik khususnya sistem yang bergetar secara selaras. II Tujuan Khusus Percobaan 1. Mengungkapkan

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS AJI NUR LAKSONO 1202150032 KELOMPOK SI 8J LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016 TUJUAN PRAKTIKUM 1. Memahami

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS

RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS RANCANG BANGUN ALAT PERCOBAAN MOMEN INERSIA DENGAN MENGGUNAKAN TIMER OTOMATIS Hari Rizki Pratama 1, Riad Syech 2, Sugianto 3 1 Mahasiswa Program Studi S1 Fisika 2 Bidang Fisika Bumi Jurusan Fisika 3 Bidang

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS

MODUL 5 BANDUL MATEMATIS DAN FISIS MODUL 5 BANDUL MAEMAIS DAN FISIS I. BANDUL MAEMAIS UJUAN PRAKIKUM:. Dapat mengukur waktu ayun bandul sederhana dengan teliti.. Dapat menentukan nilai percepatan grafitasi. ALA-ALA YANG DIGUNAKAN:. Stopwatch..

Lebih terperinci

PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI

PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI Jurnal Sistem Komputer Unikom Komputika Volume 1, No.2-2012 PERANCANGAN PENGUKUR MAGNITUDO DAN ARAH GEMPA MENGGUNAKAN SENSOR ACCELEROMETER ADXL330 MELALUI TELEMETRI Hidayat 1, Usep Mohamad Ishaq 2, Andi

Lebih terperinci

GETARAN DAN GELOMBANG

GETARAN DAN GELOMBANG 1/19 Kuliah Fisika Dasar Teknik Sipil 2007 GETARAN DAN GELOMBANG Mirza Satriawan Physics Dept. Gadjah Mada University Bulaksumur, Yogyakarta email: mirza@ugm.ac.id GETARAN Getaran adalah salah satu bentuk

Lebih terperinci

ABSTRAK. Dewasa ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat dengan

ABSTRAK. Dewasa ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat dengan ABSTRAK Dewasa ini kemajuan teknologi sudah berkembang pesat dengan mengunakan video digital, data yang diperoleh dapat dianalisa oleh suatu simulasi komputer sehingga perhitungan yang rumit dapat dihindarkan.

Lebih terperinci

SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN

SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEBEBASAN Prosiding Seminar Nasional Penelitian, Pendidikan dan Penerapan MIPA, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Yogyakarta, 14 Mei 2011 SISTEM GETARAN PAKSA SATU DERAJAT KEEASAN Rully ramasti, Agus Purwanto dan

Lebih terperinci

Materi Pendalaman 01:

Materi Pendalaman 01: Materi Pendalaman 01: GETARAN & GERAK HARMONIK SEDERHANA 1 L T (1.) f g Contoh lain getaran harmonik sederhana adalah gerakan pegas. Getaran harmonik sederhana adalah gerak bolak balik yang selalu melewati

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Perancangan Perangkat Keras BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Perancangan Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil perancangan meliputi hasil perancangan perangkat keras dan perancangan sistem kendali. 4.1.1 Hasil Perancangan

Lebih terperinci

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan

Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan B-542 JURNAL TEKNIK ITS Vol. 5 No. 2 (2016) ISSN: 2337-3539 (2301-9271 Print) Analisa Variable Moment of Inertia (VMI) Flywheel pada Hydro-Shock Absorber Kendaraan Hasbulah Zarkasy, Harus Laksana Guntur

Lebih terperinci

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi

Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Fisika Umum (MA-301) Topik hari ini: Getaran dan Gelombang Bunyi Getaran dan Gelombang Hukum Hooke F s = - k x F s adalah gaya pegas k adalah konstanta pegas Konstanta pegas adalah ukuran kekakuan dari

Lebih terperinci

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BATANG TERKUNCI SEBAGIAN

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BATANG TERKUNCI SEBAGIAN EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BATANG TERKUNCI SEBAGIAN Sigit Ristianto *1,2 dan Gede Bayu Suparta *3 1 Program S2 Khusus Departemen Agama Jurusan Fisika FMIPA UGM Yogyakarta 2 MA Wahid Hasyim Jl. Wahid

Lebih terperinci

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014

PHYSICS SUMMIT 2 nd 2014 KETENTUAN UMUM 1. Periksa terlebih dahulu bahwa jumlah soal Saudara terdiri dari 8 (tujuh) buah soal 2. Waktu total untuk mengerjakan tes ini adalah 3 jam atau 180 menit 3. Peserta diperbolehkan menggunakan

Lebih terperinci

MENGETAHUI KOEFISIEN GESEK STATIK DAN KINETIS MELALUI KONSEP GERAK MELINGKAR BERATURAN

MENGETAHUI KOEFISIEN GESEK STATIK DAN KINETIS MELALUI KONSEP GERAK MELINGKAR BERATURAN MENGETAHUI KOEFISIEN GESEK STATIK DAN KINETIS MELALUI KONSEP GERAK MELINGKAR BERATURAN Hernawati Dosen pada Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi UIN Alauddin Makassar e-mail: Hernawati@uin-alauddin.ac.id

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun

KATA PENGANTAR. Semarang, 28 Mei Penyusun KATA PENGANTAR Segala puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang MahaEsa. Berkat rahmat dan karunia-nya, kami bisa menyelesaikan makalah ini. Dalam penulisan makalah ini, penyusun menyadari masih

Lebih terperinci

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN:

JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: JURNAL TEKNIK POMITS Vol. 1, No. 2, (2012) ISSN: 2301-9271 1 Studi Eksperimen Karakteristik Putaran Pendulum Pada Simulator Pembangkit Listrik Tenaga Gelombang Laut Sistem Tiga Pendulum Andini Kusumastuti,

Lebih terperinci

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember

Ardi Noerpamoengkas Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Ardi Noerpamoengkas 2106 100 101 Jurusan Teknik Mesin Fakultas Teknologi Industri Institut Teknologi Sepuluh Nopember Latar Belakang Teknologi pengembangan potensi energi gelombang laut untuk memecahkan

Lebih terperinci

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa

Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Simulasi Komputer untuk Analisis Larakteristik Model Sistem Pegas-Peredam Kejut-Massa (Oegik Soegihardjo) Simulasi Komputer untuk Analisis Karakteristik Model Sistem Pegas- Peredam Kejut- Massa Oegik Soegihardjo

Lebih terperinci

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana

Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Pertemuan GEARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (5B0809), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 06 Beberapa parameter yang menentukan karaktersitik getaran: Amplitudo

Lebih terperinci

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA

KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA KARAKTERISTIK GERAK HARMONIK SEDERHANA Pertemuan 2 GETARAN HARMONIK Kelas XI IPA Karakteristik Gerak Harmonik Sederhana Rasdiana Riang, (15B08019), Pendidikan Fisika PPS UNM Makassar 2016 Beberapa parameter

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas A. Tujuan 1. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 2. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 3. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan (specnya)

Lebih terperinci

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA

DASAR PENGUKURAN MEKANIKA DASAR PENGUKURAN MEKANIKA 1. Jelaskan pengertian beberapa istilah alat ukur berikut dan berikan contoh! a. Kemampuan bacaan b. Cacah terkecil 2. Jelaskan tentang proses kalibrasi alat ukur! 3. Tunjukkan

Lebih terperinci

LAPORAN GETARAN PEGAS DAN AYUNAN BANDUL

LAPORAN GETARAN PEGAS DAN AYUNAN BANDUL LAPORAN GETARAN PEGAS DAN AYUNAN BANDUL Nama : Praditha Ririhera Kelas : XI IA 5 Kelompok : PAKU SMAN 2 PALANGKARAYA fisikarudy.com A.TUJUAN PRAKTEK - Menentukan Konstanta Pegas melalui getaran pegas.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persamaan diferensial merupakan persamaan yang didalamnya terdapat beberapa derivatif. Persamaan diferensial menyatakan hubungan antara derivatif dari satu variabel

Lebih terperinci

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL

EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL EKSPERIMEN GERAK HARMONIK DUA BANDUL Nely Sopiarini *1,2 dan Gede Bayu Suparta *3 1 Program S2 Khusus Departemen Agama Jurusan Fisika FMIPA UGM Yogyakarta 2 MAN Muara Teweh, Barito Utara Kalimantan Tengah

Lebih terperinci

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa WhatsApp:

Treefy Education Pelatihan OSN Online Nasional Jl Mangga III, Sidoarjo, Jawa  WhatsApp: PEMBAHASAN SOAL LATIHAN 2 1. Bola awalnya bergerak dengan lintasan lingkaran hingga sudut sebelum bergerak dengan lintasan parabola seperti sketsa di bawah ini. Koordinat pada titik B adalah. Persamaan

Lebih terperinci

MENENTUKAN PERCEPATAN BENDA PADA SUDUT YANG BERBEDA

MENENTUKAN PERCEPATAN BENDA PADA SUDUT YANG BERBEDA 1 MENENTUKAN PERCEPATAN BENDA PADA SUDUT YANG BERBEDA Arif Rahman E-mail : ar_rachmman@yahoo.co.id Program S-1 Pendidikan Fisika Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta

Lebih terperinci

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi

Catatan Kuliah FI1101 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Catatan Kuliah FI111 Fisika Dasar IA Pekan #8: Osilasi Agus Suroso update: 4 November 17 Osilasi atau getaran adalah gerak bolak-balik suatu benda melalui titik kesetimbangan. Gerak bolak-balik tersebut

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Berbagai gejala alam menampilkan perilaku yang rumit, tidak dapat diramalkan dan tampak acak (random). Keacakan ini merupakan suatu yang mendasar, dan tidak akan hilang

Lebih terperinci

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi

Lely Etika Sari ( ) Dosen Pembimbing : Ir. J. Lubi STUDI EKSPERIMENTAL PENGARUH VARIASI MASSA BANDUL TERHADAP POLA GERAK BANDUL DAN VOLTASE BANGKITAN GENERATOR PADA SIMULATOR PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA GELOMBAN LAUT SISTEM BANDUL KONIS Lely Etika Sari (2107100088)

Lebih terperinci

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG GETARAN

DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG SMA NEGERI 10 PADANG GETARAN Mata Pelajaran : Fisika Guru : Arnel Hendri, SPd., M.Si Nama Siswa :... Kelas :... EBTANAS-06-24 Pada getaran selaras... A. pada titik terjauh percepatannya maksimum dan kecepatan minimum B. pada titik

Lebih terperinci

BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis

BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis BAB 2 Sweet Spot Raket Tenis Ketika anda memukul bola dan kontak bola dengan raket benar-benar terasa lembut, anda menduga bahwa perkenaan bola tepat pada apa yang disebut sweet spot. Tetapi dapatkah kondisi

Lebih terperinci

ANALISIS GETARAN ROTASIONAL TEREDAM SISTEM BATANG DAN PEGAS TORSIONAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL FLUKTUASI EKONOMI

ANALISIS GETARAN ROTASIONAL TEREDAM SISTEM BATANG DAN PEGAS TORSIONAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL FLUKTUASI EKONOMI DOI: doi.org/10.1009/03.snf017.0.cip.04 ANALISIS GETARAN ROTASIONAL TEREDAM SISTEM BATANG DAN PEGAS TORSIONAL UNTUK DIKEMBANGKAN SEBAGAI MODEL FLUKTUASI EKONOMI Nani Yuningsih 1, a), Kunlestiowati Hadiningrum,

Lebih terperinci

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk

MAKALAH. Makalah Diajukan untuk MAKALAH PENGARUH POSISI BULAN TERHADAP PERCEPATAN GRAVITASI EFEKTIF YANG DIALAMI BENDA DI PERMUKAAN BUMI Makalah Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Fisika Program Studi

Lebih terperinci

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh:

PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS. Oleh: PENENTUAN KONSTANTA PEGAS DENGAN CARA STATIS DAN DINAMIS Oleh: Elisa 1 dan Yenni Claudya 2 2) 1) Mahasiswa Studi Pendidikan Fisika FKIP Universitas Syiah Kuala Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Fisika

Lebih terperinci

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS

JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS JURNAL PRAKTIKUM GERAK OSILASI DAN JATUH BEBAS ANTHONIUS ONGKO WIJOYO 1202150034 KELOMPOK SI2I LABORATORIUM FISIKA DASAR PROGRAM PERKULIAHAN DASAR DAN UMUM UNIVERSITAS TELKOM 2015-2016 Tujuan Pratikum

Lebih terperinci

FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA

FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA FI-2283 PEMROGRAMAN DAN SIMULASI FISIKA MODUL RBL Peraturan RBL 1. RBL dilakukan dalam kelompok. Setiap kelompok boleh memiliki anggota max. 2 orang yang berada pada shift praktikum yang sama. 2. Setiap

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI

LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI LAPORAN PRAKTIKUM FISIKA DASAR OSILASI Disusun oleh: Nama NIM : Selvi Misnia Irawati : 12/331551/PA/14761 Program Studi : Geofisika Golongan Asisten : 66 B : Halim Hamadi UNIT LAYANAN FISIKA DASAR FAKULTAS

Lebih terperinci

PENENTUAN EFISIENSI MOTOR DC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 328

PENENTUAN EFISIENSI MOTOR DC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 328 Jurnal Inovasi Fisika Indonesia (IFI) Volume 06 Nomor 03 Tahun 2017, hal 128-132 PENENTUAN EFISIENSI MOTOR DC MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER ATMEGA 328 Hendrik Prayitno 1), Endah Rahmawati 2) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI

Laboratorium Fisika Dasar Jurusan Pendidikan Fisika FPMIPA UPI 2. Sistem Osilasi Pegas 1. Tujuan 2. Menentukan besar konstanta gaya pegas tunggal 3. Menentukan besar percepatan gravitasi bumi dengan sistem pegas 4. Menentukan konstanta gaya pegas gabungan 2. Alat

Lebih terperinci

PEMBUATAN ALAT PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE PENDULUM BERBASIS SENSOR CAHAYA LDR.

PEMBUATAN ALAT PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE PENDULUM BERBASIS SENSOR CAHAYA LDR. PILLAR OF PHYSICS, Vol. 8. Oktober 016, 33-40 PEMBUATAN ALAT PENENTUAN PERCEPATAN GRAVITASI BUMI MENGGUNAKAN METODE PENDULUM BERBASIS SENSOR CAHAYA LDR Eka Putri Rinanthy 1), Hufri ), Zulhendri Kamus )

Lebih terperinci

Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Angin Berbasis Mikrokontroler ATMega 328P

Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Angin Berbasis Mikrokontroler ATMega 328P Rancang Bangun Alat Pengukur Kecepatan Angin Berbasis Mikrokontroler ATMega 328P Ridho Prabowo a),abdul Muid a*,riza Adriat a a) Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Tanjungpura Jalan Prof. Dr. H. Hadari

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 FISIKA K Revisi Antiremed Kelas 0 FISIKA Getaran Harmonis - Soal Doc Name: RKAR0FIS00 Version : 06-0 halaman 0. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu

Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Getaran sistem pegas berbeban dengan massa yang berubah terhadap waktu Kunlestiowati H *. Nani Yuningsih **, Sardjito *** * Staf Pengajar Polban, kunpolban@yahoo.co.id ** Staf Pengajar Polban, naniyuningsih@gmail.com

Lebih terperinci

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring

Mengukur Kebenaran Konsep Momen Inersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring POSDNG SKF 16 Mengukur Kebenaran Konsep Momen nersia dengan Penggelindingan Silinder pada Bidang Miring aja Muda 1,a), Triati Dewi Kencana Wungu,b) Lilik Hendrajaya 3,c) 1 Magister Pengajaran Fisika Fakultas

Lebih terperinci

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08

Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Xpedia Fisika Teori & Soal GGB Getaran - Set 08 Doc Name : XPFIS0108 Version : 2013-02 halaman 1 01. Menurut Hukum Hooke untuk getaran suatu benda bermassa pada pegas ideal, panjang peregangan yang dijadikan

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM

IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM IMPLEMENTASI MODEL REFERENCE ADAPTIVE SYSTEMS (MRAS) UNTUK KESTABILAN PADA ROTARY INVERTED PENDULUM Aretasiwi Anyakrawati, Pembimbing : Goegoes D.N, Pembimbing 2: Purwanto. Abstrak- Pendulum terbalik mempunyai

Lebih terperinci

Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi

Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi Penggunaan Metode Numerik Untuk Mencari Nilai Percepatan Gravitasi Khaidzir Muhammad Shahih (13512068) 1 Program Studi Teknik Informatika Sekolah Teknik Elektro dan Informatika Institut Teknologi Bandung,

Lebih terperinci

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013

Soal-Jawab Fisika Teori OSN 2013 Bandung, 4 September 2013 Soal-Jawab Fisika Teori OSN 0 andung, 4 September 0. (7 poin) Dua manik-manik masing-masing bermassa m dan dianggap benda titik terletak di atas lingkaran kawat licin bermassa M dan berjari-jari. Kawat

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN KIT PENENTUAN MODULUS YOUNG KAWAT BERBASIS MIKROKONTROLER

RANCANG BANGUN KIT PENENTUAN MODULUS YOUNG KAWAT BERBASIS MIKROKONTROLER JurnalInovasiFisikaIndonesia(IFI)Volume6 Nomor3Tahun217,hal84-89 RANCANG BANGUN KIT PENENTUAN MODULUS YOUNG KAWAT BERBASIS MIKROKONTROLER Dita Puji Issriza 1), Abdul Kholiq 2), Dzulkiflih 3) 1) Mahasiswa

Lebih terperinci

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR I

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR I LAPORAN HASIL PRAKTIKUM FISIKA DASAR I BANDUL FISIS Di Susun oleh: Gentayu Syarifah Noor (062110005) Ipah Latifah (062110051) Tanggal: 27 Desember 2010 Fakultas MIPA KIMIA UNIVERSITAS PAKUAN BOGOR 2010-2011

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Pada bab ini akan dijelaskan mengenai gambaran alat, perancangan dan realisasi dari perangkat keras, serta perangkat lunak dari alat peraga sistem kendali pendulum terbalik. 3.1.

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 11 FISIKA

Antiremed Kelas 11 FISIKA Antiremed Kelas 11 FISIKA Gerak Harmonis - Soal Doc Name: K1AR11FIS0401 Version : 014-09 halaman 1 01. Dalam getaran harmonik, percepatan getaran (A) selalu sebanding dengan simpangannya tidak bergantung

Lebih terperinci

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan

Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI. andhysetiawan Mata Kuliah GELOMBANG OPTIK TOPIK I OSILASI HARMONIK PENDAHULUAN Gerak dapat dikelompokan menjadi: Gerak di sekitar suatu tempat contoh: ayunan bandul, getaran senar dll. Gerak yang berpindah tempat contoh:

Lebih terperinci

PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER

PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER 210 Prosiding Pertemuan Ilmiah XXIV HFI Jateng & DIY, Semarang 10 April 2010 hal. 210-214 PENGUKURAN KONSTANTA PEGAS SECARA SEDERHANA BERBASIS KOMPUTER Ign Edi Santosa Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan

Lebih terperinci

Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller

Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller Pembuatan Alat Ukur Pola Distribusi Intensitas Difraksi Cahaya Berbasis Mikrokontroller Akhmad Yuniar, Prawito Departemen Fisika Instrumentasi, FMIPA UI, Kampus UI Depok, 16424 akhmad_yun@yahoo.com, prawito@sci.ui.ac.id

Lebih terperinci

Soal 2 : Osilasi dari tabung berisi air

Soal 2 : Osilasi dari tabung berisi air Kompetisi Eksperimen Soal 8 April 009 Hal. of 5 Soal : Osilasi dari tabung berisi air Pada eksperimen ini, anda diminta melakukan pengukuran untuk menentukan ketebalan ( t ) tabung aluminium yang rongganya

Lebih terperinci

BAB III PERANCANGAN ALAT

BAB III PERANCANGAN ALAT BAB III PERANCANGAN ALAT Bab ini akan menjelaskan mengenai perancangan serta realisasi perangkat keras maupun perangkat lunak pada perancangan skripsi ini. Perancangan secara keseluruhan terbagi menjadi

Lebih terperinci

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2

K 1. h = 0,75 H. y x. O d K 2 1. (25 poin) Dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H ditembakkan sebuah bola kecil bermassa m (Jari-jari R dapat dianggap jauh lebih kecil daripada H) dengan kecepatan awal horizontal v 0. Dua buah

Lebih terperinci

L A P O R A N BANTUAN PENELITIAN PATEN UBER HKI

L A P O R A N BANTUAN PENELITIAN PATEN UBER HKI L A P O R A N BANTUAN PENELITIAN PATEN UBER HKI ALAT UKUR FREKUENSI GETARAN BERBASIS SISTEM OPTIK Oleh: 1. Dr. Warsito, S.Si., DEA. (KETUA) 2. Sri Wahyu Suciyati, S.Si., M.Si. (ANGGOTA) 3. Novi Irawan,

Lebih terperinci

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT)

APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) APLIKASI ATMEGA 8535 DALAM PEMBUATAN ALAT UKUR BESAR SUDUT (DERAJAT) Ery Safrianti 1, Rahyul Amri 2, Setiadi 3 Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Riau Kampus Bina Widya, Jalan Subrantas

Lebih terperinci

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan

1. (25 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan . (5 poin) Sebuah bola kecil bermassa m ditembakkan dari atas sebuah tembok dengan ketinggian H (jari-jari bola R jauh lebih kecil dibandingkan dengan H). Kecepatan awal horizontal bola adalah v 0 dan

Lebih terperinci

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik

Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler Untuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik Perpaduan Metode Newton-Raphson Dan Metode Euler ntuk Menyelesaikan Persamaan Gerak Pada Osilator Magnetik Riza Ibnu Adam niversitas ingaperbangsa Karawang Email : riza.adam@staff.unsika.ac.id Received

Lebih terperinci

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood.

1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 1. Translasi dan rotasi 1. Tujuan 1. Mempelajari hukum Newton. 2. Menentukan momen inersia katrol pesawat Atwood. 2. Alat dan ahan Kereta dinamika : 1. Kereta dinamika 1 buah 2. eban tambahan @ 200 gram

Lebih terperinci