Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download ""

Transkripsi

1

2

3

4

5

6 DAFTAR ISI Lembar Pengesahan..... i Kata Pengantar... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel dan Gambar... viii Daftar Lampiran... xii Ringkasan Eksekutif... 1 BAB I PENDAHULUAN UMUM VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA LAYANAN LPDP Visi Misi Tugas dan Fungsi Layanan Layanan Pengembangan Dana Layanan Penyaluran Dana NILAI DAN BUDAYA Nilai-nilai Budaya Organisasi ORGANISASI DAN PEJABAT PENGELOLA Organisasi Direktorat Keuangan dan Umum Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Satuan Pemeriksaan Intern Kelompok Jabatan Fungsional Dewan Pengawas Dewan Penyantun Pejabat Pengelola Dewan Pengawas Direksi dan Manajemen...17

7 BAB II KINERJA BLU KONDISI INTERNAL Layanan Pengelolaan DPPN Layanan Beasiswa Pendidikan Layanan Pendanaan Riset Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Akibat Bencana Alam Lain-lain Keuangan Laporan Keuangan TA Realisasi Pendapatan Realisasi Belanja Organisasi dan Sumber Daya Manusia Komposisi SDM Pelatihan dan Pengembangan Pegawai Kelembagaan Sarana dan Prasarana Peralatan dan Fasilitas Data dan Sistem Informasi Kondisi Eksternal Kondisi Pendidikan di Indonesia Perkembangan Riset di Indonesia Kerusakan Fasilitas Pendidikan di Indonesia Kondisi Ekonomi Makro Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Nilai Tukar Kinerja Perbankan Kinerja Pasar Keuangan...70 BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN Asumsi Asumsi Makro Asumsi Mikro Asumsi Volume Layanan Pengembangan Layanan Baru...77

8 Sumber Daya Manusia Kelembagaan Peralatan dan Fasilitas Data dan Sistem Informasi Target Kinerja Tahun Tujuan, Sasaran Strategis, dan Peta Strategis Tujuan Sasaran Strategis Peta Strategis Kerangka Pelaksanaan Kegiatan Target dan Indikator Kinerja Utama (IKU) Tahun Pengelolaan Dana Khusus Target Penyaluran Dana Pendapatan dan Belanja Ikhtisar Target Pendapatan Tahun Ikhtisar Target Belanja Tahun Target Belanja Tahun Belanja Per Unit Kerja Tahun Prakiraan Maju Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja Prakiraan Maju DPPN Ambang Batas BAB IV PENUTUP LAMPIRAN...118

9 DAFTAR TABEL DAN GAMBAR Tabel I. 1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tabel II.1 Daftar Alokasi APBN untuk DPPN Tabel II.2 Perkembangan Dana Kelolaan LPDP Tabel II. 3 Realisasi Pendapatan/PNBP Tabel II.4 Realisasi Pendapatan Konvensional dan Syariah Tabel II.5 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Bidang Keilmuan dan Pilihan Program Tabel II. 6 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Tabel II. 7 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan Tabel II. 8 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel II. 9 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Universitas Tabel II. 10 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Pilihan Universitas Tabel II. 11 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA) Tabel II. 12 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Daerah Tabel II. 13 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelamin Tabel II. 14 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Tabel II. 15 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Tabel II. 16 Pendaftar Riset Batch I Tabel II. 17 Seleksi Desk Evaluation Riset Batch I Tabel II. 18 Paparan Riset Batch I Tabel II. 19 Nilai Kontrak Pendanaan Riset Triwulan III 2015 Tabel II. 20 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Tabel II. 21 Kegiatan Kerjasama LPDP Triwulan III Tahun 2015 Tabel II. 22 Posisi Kas dan Investasi LPDP Tabel II. 23 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara Tabel II. 24 Dana Kelolaan BLU LPDP Tabel II. 25 Surplus/Defisit LPDP LPDP Tabel II. 26 Komposisi Belanja Kas 2012 s.d 2014 Tabel II. 27 Perkembangan PNBP Quartal 3 Tahun 2015 Tabel II. 28 Realisasi Belanja per Output dan Akun Per 30 September 2015 Tabel II. 29 Realisasi Penyaluran Dana Per 30 September 2015 Tabel II. 30 Realisasi Penyaluran Dana Per 30 September 2015 Tabel II. 31 Realisasi Belanja Operasional Penyaluran Dana Layanan Per 30 September 2015 Tabel II. 32 Realisasi Operasional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel II. 33 Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran Tabel II. 34 Realisasi Belanja Modal

10 Tabel II. 35 Jumlah Pegawai LPDP Tahun 2015 Tabel II. 36 Pelatihan Pegawai LPDP Tabel II. 37 Peraturan/Perjanjian/SOP Yang Telah Diterbitkan LPDP Tabel II. 38 Daftar BMN Peralatan dan Mesin Selain Kendaraan LPDP Tabel II. 39 Daftar BMN Kendaraan LPDP Tabel II. 40 Inisiatif Taktis Tabel II. 41 Inisiatif Taktis Common System Layer Tahun 2015 Tabel II. 42 Inisiatif Taktis Core System Layer Tahun 2015 Tabel II. 43 Inisiatif Taktis Data & Decision Support System Layer Tahun 2015 Tabel II. 44 Inisiatif Taktis Service Management Layer Tahun 2015 Tabel II. 45 Inisiatif Taktis Network & Platform Layer Tahun 2015 Tabel II. 46 Performa Anggota ASEAN dalam GCI dari 148 negara Tabel II. 47 Data Kerusakan Fasilitas Pendidikan Akibat Bencana Alam di Indonesia Berdasarkan Provinsi Januari 2009 hingga Maret 2015 Tabel III. 1 Asumsi Tingkat Pengembalian Tahun 2016 Tabel III. 2 DPPN dan Pendapatan Tabel III. 3 Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 Tabel III. 4 Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 Tabel III. 5 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Tabel III. 6 Daftar Kegiatan Pelatihan LPDP Tabel III. 7 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP Tabel III. 8 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP Tabel III. 9 Daftar Program Studi Beasiswa Tabel III. 10 Daftar Peralatan Mesin dan BMN Tabel III. 11 Daftar Rencana Kebutuhan Pengadaan BMN Tabel III. 12 Kebutuhan Pengembangan IT Tabel III. 13 Sasaran Strategis Kegiatan Layanan LPDP Tabel III. 14 Sasaran Strategis Kegiatan Operasional Pendukung Layanan LPDP Tabel III. 15 Sasaran Strategis Kegiatan Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel III. 16 Sasaran Strategis Kegiatan Operasional Perkantoran Tabel III. 17 Sasaran Strategis Belanja Modal Tabel III. 18 Target dan Capaian IKU Tabel III. 19 Target dan Capaian IKU Tabel III. 20 Target dan Capaian IKU Target Layanan Tabel III. 21 Perkembangan Belanja, Pendapatan, dan PNBP Tabel III. 22 Target Pendapatan 2016 Tabel III. 23 Saldo PNBP Tabel III. 24 Pendapatan Per Unit Kerja LPDP Tabel III. 25 Perbandingan Target Pendapatan 2015 dan 2016 Tabel III. 26 Rincian Biaya Operasional dan Penyaluran Tabel III. 27 Prosentase Biaya Opersional terhadap Biaya Layanan

11 Tabel III. 28 Tabel III. 29 Tabel III. 30 Tabel III. 31 Tabel III. 32 Tabel III. 33 Tabel III. 34 Table IV. 1 Tabel IV. 2 Tabel IV. 3. Tabel IV. 4 Gambar I. 1 Gambar I. 2 Gambar II. 1 Gambar II. 2 Gambar II. 3 Gambar II. 4 Gambar II. 5 Gambar II. 7 Gambar II. 8 Gambar II. 9 Rincian Belanja Per Direktorat LPDP Rincian Belanja Per Output Prakiraan Maju Pendapatan LPDP Tingkat Inflasi Prognosa Belanja Layanan Prakiraan Maju Belanja Prakiraan Maju DPPN Prakiraan Maju DPPN Prakiraan Maju PNBP Prognosa Belanja Layanan Prakiraan Maju Belanja Proses Bisnis Layanan LPDP Struktur Organisasi LPDP Perkembangan PNBP dan DPPN Grafik Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Peta Persebaran Daerah Asal Pendaftar Beasiswa LPDP Grafik Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Pekerjaan Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelami Grafik Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Asal Universitas Grafik Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Tujuan Universitas Penerima Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis (BPDS) Berdasarkan Asal Daerah Gambar II. 10 Sebaran Sosialisasi Berdasarkan Propinsi Triwulan III Tahun 2015 Gambar II. 11 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014 Gambar II. 12 Penempatan DPPN berupa Deposito pada Bank Nasional Gambar II. 13 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank dan Obligasi Negara Gambar II. 14 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank Gambar II. 15 Laporan Aktivitas Untuk Periode Tahun 2014 Gambar II. 16 Laporan Arus Kas Untuk Periode Tahun 2014 Gambar II. 17 Rincian Pendapatan LPDP 2014 Gambar II. 18 Rincian Pendapatan LPDP 2014 Gambar II. 19 Prosentase Belanja Kas Terhadap Pendapatan Gambar II. 20 Komposisi Pegawai LPDP berdasarkan Tingkat Pendidikan Gambar II. 21 Inisiatif Strategis 2015 Gambar II. 22 Potensi Masa Depan Indonesia Gambar II. 23 Posisi PDB, PDB per Kapita dan Populasi Gambar II. 24 The Global Competitive Report , World Economic Forum Gambar II. 25 Bonus Demografi Indonesia

12 Gambar III. 1 Rencana Strategis IT LPDP Gambar III. 2 Peta Strategis

13 DAFTAR LAMPIRAN Lampiran I-RBA/LPDP/2016 Rincian Belanja Per Output TA Lampiran II-RBA/LPDP/2016 Ikhtisar Belanja/Pembiayaan Per Jenis Belanja TA Lampiran III-RBA/LPDP/2016 Pendapatan dan Belanja Agregrat TA Lampiran IV-RBA/LPDP/2016 Biaya Layanan Per Unit Kerja TA Lampiran V-RBA/LPDP/2016 Prakiraan Maju Pendapatan dan Belanja TA 2016 s.d

14 RINGKASAN EKSEKUTIF Badan Layanan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (BLU-LPDP) mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) dan penyaluran hasil pengembangan dana kelolaan tersebut dalam bentuk pendanaan beasiswa, riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Pengelolaan dana dilakukan dalam instrumen investasi yang rendah resiko dan mempunyai likuiditas yang tinggi. Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang telah diterima dan dikelola oleh BLU-LPDP adalah sebesar Rp15,617 triliun. Untuk periode tahun 2015, Total pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN sampai dengan tanggal 30 September 2015 adalah sebesar Rp1,255 triliun dari estimasi pendapatan yang ditetapkan Rp1,671 Triliun. Asumsi pendapatan ini memang sedikit lebih rendah dari asumsi pendapatan tahun sebelumnya dengan adanya kebijakan Dewan penyantun mengenai proporsi penempatan DPPN pada instrumen selain deposito berupa obligasi BUMN dan obligasi pemerintah yang berisiko rendah. Kebijakan lain adalah sumber DPPN yang awalnya berasal dari satu sumber, yaitu pembiayaan APBN. Dana yang dikelola sebagai dana abadi (endowment fund) ini, mulai tahun 2016 dapat juga diperoleh dari sektor swasta terutama mereka yang juga memiliki program penyaluran beasiswa pendidikan. Dalam merancang program penyaluran dana hasil kelolaan di bidang pendidikan, LPDP berusaha mewujudkan visinya dengan memperluas partisipasi yang lebih merata di jenjang pendidikan tinggi melalui beasiswa pendidikan. Selama Triwulan III di tahun 2015, jumlah pendaftar beasiswa adalah sebanyak pendaftar. Apabila diakumulasikan dengan tahun sebelumnya, jumlah pendaftar beasiswa LPDP sebanyak orang. Selama triwulan ini, jumlah pendaftar beasiswa yang diterima sebanyak 3040 orang sehingga jumlah penerima beasiswa dari tahun 2013 s.d Triwulan III 2015 ini sebanyak orang. Jenis beasiswa pendidikan yang sudah ada ini ternyata masih perlu dikembangkan untuk menjaring partisipasi masyarakat Indonesia dalam beragam kondisi. Untuk itu, di tahun 2016 ini beasiswa afirmasi akan memiliki sub-sub program dengan sasaran yang lebih spesifik. Dalam mempersiapkan pemimpin masa depan, pendidikan tidak lantas berhenti 1

15 dari sisi formal, pengelolaan para calon pemimpin setelah pendidikan formal selesai turut pula dipertimbangkan dalam bentuk manejemen talenta bagi para alumni beasiswa LPDP. Sesuai misinya dalam rangka mendorong inovasi bangsa melalui pendanaan riset, selama Triwulan III di tahun 2015 sudah dilakukan 2 penandatanganan kontrak pendanaan riset dengan nilai Rp sehingga jumlah riset yang telah didanai selama ini sebanyak 49 periset dengan total nilai kontrak Rp Untuk tahun 2016, LPDP didorong untuk lebih mendanai riset yang memiliki tujuan pengembangan produk yang bersifat komersil. LPDP juga didorong untuk lebih aktif mencari riset-riset berpotensi tinggi untuk didanai. Dibidang lain, undang-undang mengamanatkan LPDP mengelola Dana Cadangan Pendidikan. Dana ini digunakan sebagai last resort untuk ikut mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Sampai dengan Triwulan III 2015, telah menyalurkan dana rehabilitasi fasilitas pendidikan untuk 8 sekolah (54 ruang kelas) di dengan nilai pencairan sebesar Rp Selama Triwulan III di Tahun 2015, LPDP telah melakukan 3 kontrak senilai Rp Jumlah rehabilitasi fasilitas pendidikan yang dibiayai LPDP (kontrak) berjumlah 30 institusi sekolah/madrasah/peguruan tinggi dengan nilai Rp Setiap tahunnya, LPDP akan mengalokasikan anggaran minimal Rp10 miliar sebagai Dana Cadangan Pendidikan. LPDP akan mengembangkan layanan baru, beasiswa Non-Degree dan Visiting Professorship. Target penerima Beasiswa Non-Degree adalah putra-putri terbaik dari daerah 3T, para talent terbaik LPDP yang sudah bekerja, dan para profesional di bidang-bidang khusus yang diidentifikasi sebagai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh Indonesia. Progam Visiting Professorship program ini adalah sebuah alternatif kerjasama dengan menghadirkan profesor yang berkualitas dari luar negeri ke Indonesia. Pada tahun 2016, pelaksanaan layanan baru LPDP tersebut masih tahap persiapan diantaranya kajian, pengembangan kerjasama, dan penyiapan prosedur dan standar biaya. Beragamnya program dan kegiatan yang dilaksanakan LPDP di tahun 2016 ini perlu ditunjang oleh sumber daya yang kompeten baik manusia maupun peralatan. Sehingga penguatan SDM yang lebih kompetitif akan menjadi salah satu sasaran strategis disamping implementasi TIK yang handal untuk seluruh layanan LPDP. 2

16 BAB I PENDAHULUAN 1. 1 U M U M Menurut survei Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang baru-baru ini diterbitkan, Indonesia telah mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil dalam 15 tahun terakhir. Dalam beberapa dasawarsa kedepan, diperkirakan Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Hal ini sejalan dengan gambaran yang diberikan oleh The Economist beberapa waktu yang lalu yang menyebutkan bahwa di tahun 2025 perekonomian Indonesia akan berada pada peringkat 12 dan pada tahun 2030 akan meningkat lagi menjadi peringkat 7 dunia. McKinsey Global Institute juga memberikan pandangan yang hampir sama. Agar perkiraan-perkiraan ini terwujud, perlu adanya percepatan reformasi dibidang peningkatan sumber daya manusia sehingga peningkatkan produktivitas terjadi secara signifikan. Mckinsey juga menyarankan hal yang sama, dimana prioritas diharapkan ditempatkan pada area, diantaranya, pembangunan perekonomian dengan penggunaan sumber daya yang cerdas dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan. Salah satu kunci yang sudah kita pegang adalah bonus demografi. Pada saat ini, 43% dari total populasi penduduk (250 juta orang Indonesia) berada di bawah umur 25 tahun yang merupakan umur produktif. Lembaga Demografi Universitas Indonesia memperkirakan jumlah penduduk Indonesia akan mencapai 273 juta pada tahun 2025 dan tergolong negara berpenduduk terbesar ke-4 di dunia. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) terkait peringkat daya saing global tahun (the Global Competitiveness Report ), daya saing Indonesia naik 4 peringkat dari 38 pada menjadi 34 pada dari 144 negara. Indonesia kini semakin memiliki daya tarik yang besar bagi investasi asing. Kondisi ini harus dipertahankan mengingat ASEAN Economic Community pada tahun 2015 mulai berlaku. 3

17 Oleh karena itu, dengan potensi sumber daya manusia yang lebih dari cukup, Pemerintah ditantang agar percepatan reformasi pengelolaan SDM ini dapat membantu Indonesia setara dengan negara-negara berpenghasilan tinggi. Langkah-langkah yang dinilai dapat membantu diantaranya pengembangan profesionalitas, peningkatan akuntabilitas, dan yang terutama adalah peningkatan kualitas pendidikan dengan memperluas cakupan partisipasi masyarakat dalam sistem pendidikan demi menjamin meratanya akses partisipasi mereka untuk mendapatkan pendidikan tinggi. OECD meyakini, hal tersebut akan mengentaskan jutaan penduduk dari kemiskinan tanpa memperparah ketimpangan penghasilan. Selain itu, hal tersebut juga akan mempersiapkan Indonesia untuk memasuki tahap pertumbuhan berikutnya, yang didorong oleh inovasi, yang akan membuat Indonesia termasuk dalam jajaran negara berpendapatan tinggi, ungkap OECD dalam ikhtisar hasil surveinya. Untuk mendukung perkembangan Indonesia, dari tahun , Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) melakukan langkah strategis dengan mengalokasi dalam APBN Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang secara kumulatif berjumlah Rp15,716 triliun. Pada tahun 2016, LPDP diproyeksikan akan memperoleh tambahan DPPN sebesar Rp5 triliun. Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) adalah alokasi anggaran dalam APBN yang diperuntukkan bagi pembentukan Endowment Fund untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi, dan Dana Cadangan Pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Amanat undangundang menyatakan bahwa pengelolaan DPPN dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) Pengelola Dana di bidang pendidikan. Pengelolaan atas DPPN tersebut dilakukan dengan membentuk Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 tahun 2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP merupakan Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum yang penetapannya berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tahun 4

18 2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Dengan penetapan tersebut, LPDP diberikan fleksibilitas dalam pengelolaan keuangan sesuai dengan PP No. 23 Tahun 2005 sebagaimana yang telah diubah menjadi PP No. 74 Tahun 2012 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sesuai dengan PMK tersebut di atas, LPDP mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional baik Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) maupun Dana Cadangan Pendidikan. Pengelolaan tersebut meliputi pengembangan dana dan penyaluran dana baik untuk kegiatan pendidikan, berupa beasiswa, riset, maupun untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam VISI, MISI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA LAYANAN LPDP Visi Menjadi lembaga pengelola dana yang terbaik di tingkat regional untuk mempersiapkan pemimpin masa depan serta mendorong inovasi bagi Indonesia yang Sejahtera, Demokratis, dan Berkeadilan Misi a. Mempersiapkan pemimpin dan profesional masa depan Indonesia melalui pembiayaan pendidikan; b. Menjamin keberlangsungan pendanaan pendidikan bagi generasi berikutnya melalui pengelolaan Dana Abadi Pendidikan yang optimal; c. Mendorong riset strategis dan/atau inovatif yang implementatif dan menciptakan nilai tambah melalui pendanaan riset; d. Sebagai last resort, mendukung rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam melalui pengelolaan Dana Cadangan Pendidikan Tugas dan Fungsi Berdasarkan PMK nomor 252/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP, LPDP mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan DPPN baik dana abadi 5

19 pendidikan (endowment fund) maupun dana cadangan pendidikan sesuai dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan berdasarkan peraturan perundangundangan. LPDP menyelenggarakan fungsi sebagai berikut: a. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja; b. Pengelolaan dan pengembangan dana endowment fund dan cadangan pendidikan; c. Penyaluran DPPN serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran; d. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi (setelmen), serta pelaporan: e. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian terhadap pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan f. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP Layanan Layanan LPDP adalah melaksanakan pengembangan dana dan penyaluran hasil pengembangan dana untuk layanan beasiswa, pendanaan riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam. DPPN yang diterima dari APBN dikelola LPDP sebagai dana abadi pendidikan. LPDP mengembangkan DPPN tersebut dengan melaksanakan investasi dalam berbagai instrumen investasi. PNBP dari hasil pengembangan dana tersebut, maksimal 90%, digunakan untuk pelaksanaan layanan beasiswa, pendanaan riset, pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam, serta untuk biaya operasional. Sisanya, minimal sebesar 10%, dikelola kembali untuk menambah dana abadi pendidikan. Proses bisnis penyampaian layanan tersebut sebagai berikut. 6

20 Gambar 1.1 Proses Bisnis Layanan LPDP Layanan Pengembangan Dana Pengembangan dana LPDP dilaksanakan melalui: 1. Pengelolaan DPPN melalui pengembangan dana dengan melaksanakan investasi pada berbagai instrumen untuk mendapatkan nilai tambah yang diharapkan (expected return). 2. Pengelolaan sumber pendanaan lain di luar APBN seperti hibah, hasil kerjasama dengan masyarakat, perusahaan, optimalisasi hasil komersialisasi hasil riset dan hasil usaha lainnya. Sesuai dengan arahan Dewan Penyantun, ke depannya LPDP diharapkan tidak hanya melaksanakan investasi pada deposito dan surat utang negara, tetapi juga pada instrumen yang lebih beragam dan menggali sumber dana non-apbn, sehingga dapat mengurangi ketergantungan dana dari APBN Layanan Penyaluran Dana Hasil pengembangan dana digunakan untuk layanan beasiswa, pendanaan riset, dan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam. a. Beasiswa Beasiswa yang ditawarkan LPDP dapat dibedakan menjadi sebagai berikut. 7

21 a. Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), yaitu beasiswa magister atau program doktor di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri. Termasuk dalam kategori BPI adalah beasiswa untuk penyelesaian tesis dan desertasi. b. Beasiswa Afirmasi, yaitu beasiswa magister atau program doktor di perguruan tinggi di dalam dan di luar negeri, yang khusus diperuntukan bagi warga negara berasal dari daerah terdepan, terluar, tertinggal (daerah 3 T), mahasiswa miskin berprestasi, kelompok masyarakat yang telah berjasa dalam bidang olimpiade sains dan teknologi, olah raga dan seni/budaya di tingkat nasional/internasional; kementerian/lembaga pemerintahan yang terkait dengan sektor-sektor strategis yang dibutuhkan oleh negara berdasarkan prioritas pembangunan nasional; serta mahasiswa Indonesia di luar negeri yang berprestasi akademik, yang terancam tidak dapat melanjutkan/menyelesaikan studi, karena tidak adanya biaya. c. Beasiswa Spesialis Kedokteran, yaitu beasiswa spesialis kedokteran di perguruan tinggi di dalam negeri. d. Beasiswa Presiden Republik Indonesia, yaitu beasiswa magister atau doktor yang dikelola oleh LPDP bekerjasama dengan Kepresidenan RI untuk menempuh studi pada perguruan tinggi terbaik di dunia. b. Pendanaan Riset Pendanaan riset LPDP bernama Riset Pembangunan Indonesia (RPI), yaitu pendanaan riset unggulan yang diarahkan pada komersialisasi/implementasi hasil riset. Tujuan program ini adalah mendorong riset yang dapat meningkatkan daya saing bangsa dengan arah untuk mengembangkan/menghasilkan produk, kebijakan publik, ilmu pengetahuan dan teknologi dan melestarikan nilai dan budaya bangsa. Program pendanaan RPI mempunyai tiga skema pendanaan, yaitu: a. Riset Inovatif Produktif (RISPRO) RISPRO adalah pendanaan riset bersifat multidisiplin dan dilaksanakan dalam tahun jamak (multiyears) yang diarahkan pada komersialisasi/implementasi luaran riset. RISPRO ditujukan bagi kelompok periset dari badan penelitian kementerian/lembaga pemerintah, perguruan tinggi, lembaga riset industri dan 8

22 lembaga riset swasta lainnya. RISPRO dibagi menjadi dua program yaitu: RISPRO Komersial berupa pendanaan riset yang dilaksanakan secara tahun jamak selama-lamanya 3 tahun dengan pilihan fokus riset bidang ketahanan pangan, ketahanan energi, dan kesehatan dan keperawatan dengan besaran dana riset maksimal Rp ,- per judul proprosal riset. Program ini diarahkan pada komersialisasi luaran riset dalam skala industri. RISPRO Implementatif berupa pendanaan secara tahun jamak selama-lamanya 2 tahun dengan pilihan fokus riset bidang pembangunan ekonomi berwawasan lingkungan (eco-growth), tata kelola, sosial keagamaan dan budaya dengan besaran dana riset maksimal Rp ,- (lima ratus juta rupiah) per judul proprosal riset per tahun. Program ini diarahkan pada penerapan luaran riset secara implementatif baik melalui penetapan kebijakan publik oleh regulator maupun penerapan luaran riset dalam rangka pemberdayaan masyarakat. b. Riset Afirmasi Nasional Riset Afirmasi Nasional adalah pendanaan riset unggulan strategis nasional yang dilaksanakan atas dasar penugasan Dewan Penyantun LPDP. c. Pembentukan Dana Cadangan Pendidikan untuk Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Akibat Bencana Alam Pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan ini diberikan khusus pada fasilitasi pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Karena terdapat layanan serupa di beberapa instansi pemerintah, maka pendanaan ini berupa cadangan terakhir (last resort) yang diberikan hanya jika diperlukan atas dasar penugasan Dewan Penyantun. 9

23 1.3. NILAI DAN BUDAYA Nilai-nilai Nilai-nilai merupakan dasar dan pedoman bagi setiap pegawai untuk melaksanakan tugas dan fungsinya agar selalu searah dalam pencapaian misi dan visi organisasi. Sebagai satuan kerja yang berada di lingkungan Kementerian Keuangan, maka LPDP berpegang pada nilai-nilai Kementerian Keuangan yang diharapkan dapat dijadikan pedoman dan motivasi dalam melaksanakan tugas dan fungsinya. Nilai-nilai Kementerian Keuangan tersebut adalah sebagai berikut: a. Integritas Berpikir, berkata, berperilaku dan bertindak dengan baik dan benar serta memegang teguh kode etik dan prinsip-prinsip moral. b. Profesionalisme Bekerja tuntas dan akurat atas dasar kompetensi terbaik dengan penuh tanggung jawab dan komitmen tinggi. c. Sinergi Membangun dan memastikan hubungan kerjasama internal yang produktif serta kemitraan yang harmonis dengan para pemangku. d. Pelayanan Memberikan layanan yang memenuhi kepuasan pemangku kepentingan yang dilakukan sepenuh hati, transparan, cepat, akurat dan aman. e. Kesempurnaan Senantiasa melakukan upaya perbaikan di segala bidang untuk menjadi dan memberikan yang terbaik Budaya Organisasi Budaya organisasi yang dikembangkan LPDP adalah sebagai berikut: a. One information a day. Setiap hari, setiap pegawai LPDP paling tidak, memperoleh satu informasi baru terkait pelaksanaan tugas. 10

24 b. Two minute before schedule time. Pegawai LPDP harus sudah siap paling tidak dua menit sebelum kegiatan berlangsung. c. Three greeting a day. Setiap hari, pegawai LPDP paling tidak memberikan tiga salam, yaitu salam, sapa dan senyum. d. Four step management in process : plan, do, ceck, action. Dalam pelaksanaan tugas setiap pegawai LPDP harus melaksanakan empat tahapan, pertama, merencanakan dengan baik pekerjaan yang akan dilaksanakan. Kedua, melaksanakan sesuai dengan yang telah direncanakan. Ketiga, memeriksa dan meneliti kembali kesesuaian antara pelaksanaan tugas dengan perencanaan atau dengan yang seharusnya. Keempat, melakukan tindakan perbaikan sebagai tindak lanjut dari evaluasi pelaksanaan tugas. e. Five R, yaitu ringkas, rapi, resik, rawat, dan rajin. Dalam melaksanakan tugas pegawai LPDP harus menjaga kesederhanaan, kerapian/keteraturan, kebersihan dan kerapian sesuai dengan standardisasi pelayanan ORGANISASI DAN PEJABAT PENGELOLA Organisasi Berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan, Lembaga Pengelola Dana Pendidikan menyelenggarakan fungsi: 1. Penyusunan rencana strategis bisnis, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan serta rencana kerja dan anggaran satuan kerja; 2. Pengelolaan dan pengembangan dana Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan; 3. Penyaluran Dana Pengembangan Pendidikan Nasional serta monitoring dan evaluasi atas penyaluran; 4. Penyusunan dan pelaksanaan anggaran, akuntansi dan penyelesaian transaksi (setelmen), serta pelaporan; 5. Pengendalian intern dan penerapan manajemen risiko dengan prinsip kehati-hatian terhadap pelaksanaan tugas LPDP; dan 6. Pengelolaan sumber daya manusia, urusan umum dan kerumahtanggaan LPDP. 11

25 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan terdiri atas: 1. Direktorat Keuangan dan Umum; 2. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana; 3. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan; 4. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan; 5. Satuan Pemeriksaan Intern; dan 6. Kelompok Jabatan Fungsional. Gambar I. 2 Struktur Organisasi LPDP Untuk menciptakan tata kelola yang baik dalam pengelolaan DPPN, di luar struktur tersebut, LPDP dilengkapi dengan Dewan Penyantun dan Dewan Pengawas. Dewan Penyantun terdiri dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi, Menteri Keuangan, dan Menteri Agama. Penjelasan lebih lanjut mengenai struktur organisasi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan dijelaskan sebagai berikut: 12

26 Direktorat Keuangan dan Umum Direktorat Keuangan dan Umum mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan dan anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran, akuntansi dan pelaporan, penyelesaian transaksi (settlement), pengelolaan sumber daya manusia, serta urusan umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Direktorat Keuangan dan Umum menyelenggarakan fungsi: a. Pengelolaan anggaran dan keuangan; b. Penyusunan sistem dan manual akuntansi, laporan keuangan dan kinerja, serta akuntansi atas setiap transaksi; c. Pelaksanaan settlement; d. Perencanaan, pengembangan dan pengelolaan sumber daya manusia; dan e. Pelaksanaan urusan kerumahtanggaan. Direktorat Keuangan dan Umum terdiri dari dua divisi, yaitu: a. Divisi Anggaran dan Akuntansi mempunyai tugas melakukan koordinasi anggaran satuan kerja, pengelolaan anggaran operasional dan pelaksanaan setelmen, penyusunan sistem dan manual akuntansi, serta penyusunan laporan keuangan dan kinerja organisasi. b. Divisi Sumber Daya Manusia dan Umum mempunyai tugas melakukan perencanaan kebutuhan pengadaan, penempatan dan pengembangan sumber daya manusia, serta pelaksanaan urusan umum dan kerumahtanggaan Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana mempunyai tugas melaksanakan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis, penyusunan rencana bisnis tahunan, renstra, Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja pengembangan dana kelolaan dan pendapatan, pengelolaan kerjasama pendanaan, penyusunan rencana penyaluran dana, riset serta manajemen data. Direktorat Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana menyelenggarakan fungsi: a. Penyusunan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) tahunan, rencana kerja dan anggaran satuan kerja; 13

27 b. Penyiapan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan; c. Penyiapan pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan; d. Pengelolaan kerja sama pendanaan; e. Penyiapan penyusunan rencana penyaluran dana; dan f. Riset dan manajemen data. Direktorat Perencanaan dan Pengembangan Dana terdiri atas: a. Divisi Perencanaan Usaha dan Manajemen Data mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis perencanaan usaha berupa rencana strategis bisnis dan rencana bisnis tahunan, koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana, riset, pengelolaan data dan informasi, serta pelaporan usaha. b. Divisi Pengembangan Dana Kelolaan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan penyusunan kebijakan teknis pengembangan dana kelolaan dan hasil pendapatan, dan pengelolaan kerja sama pendanaan Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan, penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan, monitoring dan evaluasi atas pelaksanaan penyaluran dana kegiatan pendidikan. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan; b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan penyaluran dana untuk kegiatan pendidikan; dan c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana kegiatan pendidikan. Direktorat Dana Kegiatan Pendidikan terdiri atas: a. Divisi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana kegiatan pendidikan, 14

28 verifikasi dan penilaian atas proposal kegiatan pendidikan dan menyalurkan dana untuk kegiatan pendidikan. b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan mempunyai tugas melakukan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana beasiswa Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam, verifikasi dan penilaian atas proposal, penyaluran dana, monitoring dan evaluasi atas pelaksananaan penyaluran rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan menyelenggarakan fungsi: a. Penyiapan bahan dan koordinasi untuk penyusunan rencana penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam; b. Pelaksanaan verifikasi dan penilaian atas proposal, serta penyaluran dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam; dan c. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan. Direktorat Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan terdiri atas: a. Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan penyiapan bahan dan koordinasi penyusunan rencana penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan, verifikasi dan penilaian atas proposal rehabilitasi fasilitas pendidikan, menyalurkan dana untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan. b. Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan mempunyai tugas melaksanakan monitoring dan evaluasi atas penyaluran dana rehabilitasi fasilitas pendidikan akibat bencana alam. Berdasarkan Lembar Persetujuan Dewan Penyantun tertanggal 28 Maret 2013, terdapat persetujuan atas kebijakan pendanaan riset dengan jenis layanan berupa Bantuan Dana Riset dan Penghargaan Atas Hasil Karya Riset. Fokus bidang pendanaan riset terdiri dari ketahanan pangan, ketahanan energi, tata kelola, ekonomi ramah lingkungan (ecogrowth), kesehatan, sosial keagamaan, dan budaya. 15

29 LPDP selanjutnya mengejawantahkan kebijakan pendanaan riset ke dalam sebuah bentuk program yang disebut dengan Program Bantuan Dana RISPRO (Perdirut LPDP No. PER-5/LPDP/2014 tentang Pedoman Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Satuan Pemeriksaan Intern Satuan Pemeriksaan Intern mempunyai tugas melaksanakan pemeriksaan intern atas pelaksanaan tugas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. Fungsi Satuan Pemeriksaan Intern adalah: a. Penyusunan dan pelaksanaan tugas sesuai dengan audit charter dan audit program; b. pelaksanaan audit berbasis risiko khususnya pada aktivitas usaha Lembaga Pengelola Dana Pendidikan; dan c. Melakukan reviu terhadap laporan keuangan untuk meyakinkan bahwa isi, penyajian, dan pengungkapannya sesuai dengan standar akuntansi pemerintah dan standar akuntansi keuangan yang berlaku Kelompok Jabatan Fungsional Pejabat Fungsional mempunyai tugas melakukan kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan peraturan perundang-undangan Dewan Pengawas Dalam PP. No. 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, pasal 34 diatur bahwa untuk melaksanakan pengawasan BLU dapat membentuk Dewan Pengawas. Dalam Tata Kelola LPDP diatur, Dewan Pengawas bertugas melakukan pengawasan terhadap: a. Pengelolaan endowment fund dan dana cadangan pendidikan yang dilakukan oleh Direksi; b. Pelaksanaan Rencana Strategi Bisnis (Renstra) yang dilakukan oleh Direksi; c. Pelaksanaan Rencana Bisnis dan Anggaran (RBA) oleh Direksi; dan d. Pelaksanaan peraturan perundang-undangan. 16

30 Dewan Penyantun Berdasarkan surat persetujuan Menteri PAN dan Reformasi Birokrasi Nomor B- 3101/M.PAN-RB/12/2011 disebutkan bahwa dengan pertimbangan tugas yang dilaksanakan bersifat lintas sektoral, maka dalam rangka pelaksanaan tugasnya, LPDP berada di bawah supervisi Dewan Penyantun yang terdiri atas Menteri Keuangan, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan dan Menteri Agama. Dalam PMK nomor 252/PMK.01/2012 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP pasal 32 disebutkan bahwa Dewan Penyantun mengatur ketentuan pelaksanaan lebih lanjut PMK tersebut. Dewan Penyantun memiliki fungsi: a. Mengarahkan strategi kebijakan umum pengelolaan DPPN oleh LPDP; b. Menetapkan perencanaan jangka panjang serta tujuan LPDP; c. Menetapkan kebijakan umum pengembangan dan penyaluran DPPN; dan d. Menetapkan proporsi alokasi DPPN untuk endowment fund dan dana cadangan pendidikan Pejabat Pengelola Dewan Pengawas Pada tahun 2014, telah ditetapkan ketua dan anggota Dewan Pengawas LPDP, yaitu: 1. Prof. Dr. Ainun Na im (Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan) selaku Ketua Merangkap anggota; 2. Dr. Hadiyanto, SH., LL.M (Sekretaris Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota; 3. Dr. Dini Kusumawati, S.E., M.E. (Tenaga Pengkaji Bidang Perencanaan Strategik - Sekretariat Jenderal Kementerian Keuangan) selaku anggota; 4. Ir. Ananto Kusuma Seta, M.Sc., Ph.D. (Kepala Biro Perencanaan dan Kerja Sama Luar Negeri Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ) selaku anggota; dan Direksi dan Manajemen Sesuai dengan PMK Nomor 252/PMK.01/2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja LPDP, Menteri Keuangan memutuskan untuk mengangkat Direktur Utama, Direktur Keuangan dan Umum (Direktur KU) dan Direktur Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana (Direktur PUPD), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian 17

31 Keuangan. Sedangkan Direktur Dana Kegiatan Pendidikan (Direktur DKP) dan Direktur Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan (Direktur DRFP), beserta Kepala Divisi di bawahnya, berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Susunan direksi dan manajemen LPDP adalah sebagai berikut: Tabel I. 1 Susunan Pejabat Lembaga Pengelola Dana Pendidikan No. Nama Posisi Nomor SK 1 Eko Prasetyo Direktur Utama 325/KMK.01/ Mokhamad Mahdum Direktur Perencanaan Usaha Dan 326/KMK.01/2012 Pengembangan Dana 3 Syahrul Elly Mahyudin Direktur Keuangan dan Umum 327/KMK.01/ Abdul Kahar Direktur Dana Kegiatan Pendidikan 328/KMK.01/ M. Sofwan Effendi Direktur Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 329/KMK.01/ Febriana Kusuma R. Kepala Satuan Pengawas Internal 583//UP.11/ Gribig Darojat Kepala Divis Sdm dan Umum 392/KMK.01/ M. Lukmanul Hakim Kepala Divisi Anggaran dan Akuntansi 391/KMK.01/ Agung Sudaryono Kepala Divisi Pengembangan Dana Kelolaan 394/KMK.01/ Shanti Sukmawati Kepala Divisi Perencanaan Usaha dan Manajemen Data 393/KMK.01/ Rumtini Kepala Divisi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan 354/KMK.01/ Ratna Prabandari Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Kegiatan Pendidikan 481/KMK.01/ Diki Candra Setiawan Kepala Divisi Evaluasi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 479/KMK.01/ Dyah Kartiningdyah Kepala Divisi Penyaluran Dana Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan 480/KMK.01/

32 BAB II KINERJA BLU TAHUN KONDISI INTERNAL sss Layanan Layanan Pengelolaan DPPN Dengan ditetapkannya Undang Undang Nomor 2 Tahun 2010, Pemerintah bersamasama dengan DPR menyepakati alokasi pendidikan melalui Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) sebesar Rp ,00 yang merupakan bagian dari alokasi anggaran pendidikan Tahun Tahun berikutnya, dalam APBN Tahun 2011 ditetapkan kembali penambahan DPPN sebesar Rp dan tahun 2012 dialokasikan sebesar Rp ,00. Untuk tahun 2013 dialokasikan kembali dana DPPN sebesar Rp ,00. Pada Tahun 2014 dan 2015 tidak dialokasikan penambahan DPPN sehingga Sampai dengan Triwulan III 2015, DPPN yang dialokasikan dalam APBN dan yang telah dikelola LPDP berjumlah Rp ,00 Tabel II.1 : Daftar ALokasi APBN untuk DPPN Tahun Alokasi Pagu APBN / APBN-P Total Dana DPPN merupakan dana abadi pendidikan yang ditempatkan pada instrumen yang beresiko rendah. Dana DPPN ditempatkan pada instrumen deposito pada bank konvensional dan syariah serta pembelian obligasi korporasi. Selain mengelola DPPN tersebut, hasil pengelolaan DPPN berupa PNBP dikelola untuk membiayai belanja layanan dan operasional LPDP dengan saldo diinvestasikan dalam bentuk deposito dan obligasi. Adapun rincian dana kelolaan LPDP dapat dilihat pada table berikut: 19

33 Tabel II.2 : Perkembangan Dana Kelolaan LPDP Uraian Triwulan III DPPN Dana PNBP: Saldo Awal Pendapatan Belanja Saldo Akhir Total Dana Kelolaan Sampai dengan Triwulan III tahun 2015, dana PNBP yang dikelola LPDP sebesar Rp dengan rincian sebesar Rp ditempatkan pada investasi deposito, Rp pada obligasi Negara, dan Rp dalam bentuk kas. Per 30 September 2015, rincian Realisasi Pendapatan Triwulan III dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: No. Uraian Tabel II. 3 Realisasi Pendapatan/PNBP Realisasi Triwulan Sebelumnya Jumlah Pendapatan/PNBP Realisasi Triwulan ini s.d. Triwulan III 1 Pendapatan Deposito ,8% 2 Pendapatan Obligasi ,8% 3 Pendapatan Giro ,0% 4 Pendapatan Hibah - - 0,0% 5 Pendapatan Lain-lain ,3% Total ,00 Target ,4% Sebagaimana tersaji pada Tabel II.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN pada portofolio deposito merupakan porsi terbesar selama Triwulan III tahun 2015, yaitu sebesar 98,8%. % 20

34 Tabel II.4 Realisasi Pendapatan Konvensional dan Syariah Jumlah Pendapatan/PNBP No. Uraian Realisasi Triwulan Realisasi % s.d. Triwulan III Sebelumnya Triwulan ini 1 Konvensional ,97% 2 Syariah ,03% Total % Target ,00 96,38% Sebagaimana tersaji pada Tabel II.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN yang berasal dari bank konvensional merupakan porsi terbesar selama Triwulan III tahun 2015, yaitu sebesar 88,97%. Gambar II.1 Perkembangan PNBP dan DPPN Target pendapatan sebesar Rp1.301,67 Milyar telah direalisasikan sebesar Rp1.254,58milyar pada Triwulan III tahun Target capaian realisasi pendapatan tahun 2015 diproyeksikan sebesar 100%. Rata-rata imbal hasil DPPN selama 2015 adalah 8,50%, dan rata-rata imbal hasil reinvestasi adalah sebesar 8,50%. Berdasarkan data BI, inflasi rata-rata tahun 2015 (per 30 September) adalah sebesar 7,50%, sehingga imbal hasil yang diperoleh LPDP sudah dapat 21

35 Magister DN Magister LN Doktor DN Doktor LN Tesis DN Tesis LN Disertasi DN Disertasi LN Spesialis DN Jumlah % menutup target imbal hasil sebesar inflasi ditambah 1%. Inflasi ini diperkirakan akan turun pada kuartal ketiga tahun Layanan Beasiswa Pendidikan A. Perkembangan Penerimaan Beasiswa Selama Triwulan III tahun 2015, telah ditetapkan calon penerima beasiswa LPDP sebanyak orang, dengan rincian sebagai berikut: 1. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Magister & Doktor) sebanyak 664 orang, 2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Tesis dan Disertasi) sebanyak 202 orang, 3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi (Magister dan Doktor) sebanyak 385 orang, dan 4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak 34 orang. B. Pendaftar Beasiswa 1) Pendaftar BPI Reguler Menurut Bidang Keilmuan dan Pilihan Program Selama Triwulan III tahun 2015, jumlah pendaftar beasiswa melalui laman adalah sebanyak pendaftar. Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berdasarkan program beasiswa adalah pada program magister dalam negeri sebesar 26,1,0%, sedangkan berdasarkan bidang keilmuan, pendaftar terbanyak adalah pada bidang keilmuan teknik sebesar 16,4%. Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan bidang keilmuan dan program beasiswa adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II.5 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Bidang Keilmuan dan Pilihan Program Bidang Keilmuan Agama ,2% Akuntansi dan Keuangan ,0% Bidang Lain ,7% Budaya, Seni dan Bahasa ,4% Ekonomi ,9% Hukum ,0% Kedokteran dan Kesehatan ,8% Kelautan dan Perikanan ,4% Pendidikan ,9% Pertanian ,9% Sains ,8% Sosial ,1% Spesialis Kedokteran ,5% Teknik ,4% Grand Total ,0% 22

36 2) Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, terbanyak berasal dari provinsi Jawa Barat, yaitu sebanyak pendaftar atau 18,9% dari keseluruhan pendaftar. Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan daerah asal adalah sebagaimana tersaji pada gambar dan tabel berikut: Tabel II. 6 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Daerah Asal Propinsi Jumlah % JAWA BARAT ,9% JAWA TIMUR ,9% DKI JAKARTA ,1% JAWA TENGAH 842 9,0% SULAWESI SELATAN 523 5,6% BANTEN 472 5,0% ACEH 402 4,3% SUMATERA BARAT 350 3,7% DI YOGYAKARTA 313 3,3% SUMATERA UTARA 311 3,3% NUSA TENGGARA BARAT 302 3,2% SULAWESI TENGGARA 196 2,1% RIAU 190 2,0% NUSA TENGGARA TIMUR 178 1,9% SUMATERA SELATAN 154 1,6% LAMPUNG 138 1,5% KALIMANTAN BARAT 128 1,4% KALIMANTAN TIMUR 116 1,2% PAPUA 103 1,1% SULAWESI TENGAH 84 0,9% BALI 77 0,8% BENGKULU 75 0,8% JAMBI 70 0,7% SULAWESI UTARA 61 0,7% MALUKU 56 0,6% SULAWESI BARAT 54 0,6% MALUKU UTARA 49 0,5% KEPULAUAN RIAU 42 0,4% GORONTALO 40 0,4% KALIMANTAN TENGAH 38 0,4% KALIMANTAN SELATAN 31 0,3% PAPUA BARAT 28 0,3% KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 19 0,2% KALIMANTAN UTARA 2 0,0% Jumlah ,0% 3) Pendaftar Beasiswa Menurut Tujuan Universitas Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, memilih universitas tujuan paling banyak pada Universitas Gajah Mada, yaitu sebanyak pendaftar atau 11,0% dari keseluruhan pendaftar. Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan universitas tujuan adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: 23

37 Tabel II. 7 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan No Universitas Tujuan Jumlah % 1 Universitas Gajah Mada ,00% 2 Universitas Indonesia ,00% 3 Institut Teknologi Bandung 450 4,80% 4 Universitan Pendidikan Indonesia, Bandung 432 4,60% 5 Institut Pertanian Bogor 30 3,30% 6 Universitas Padjadjaran 209 2,20% 7 Universitas Airlangga 175 1,90% 8 Universitas Brawijaya 175 1,90% 9 Universitas Negeri Yogyakarta 169 1,80% 10 University of Melbourne 146 1,60% 11 Monash University 131 1,40% 12 Universitas Hasanuddin ,00% 13 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 120 1,30% 14 Universitas Diponegoro ,00% 15 University of Birmingham 111 1,20% 16 Universitas Negeri Jakarta 110 1,20% 17 Universitas Sebelas Maret 102 1,10% 18 University of Manchester 99 1,10% 19 Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga 88 0,90% 20 Wageningen University 83 0,90% Pendaftar beasiswa LPDP selama Triwulan III tahun 2015, berdasarkan jenis kelamin terbanyak adalah laki-laki, yaitu sebanyak pendaftar atau 55,2% dari keseluruhan pendaftar. Sebaran seluruh pendaftar beasiswa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 8 Seluruh Pendaftar Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Uraian Jumlah Pendaftar Prosentase Laki-Laki ,9% Perempuan ,1% TOTAL ,0% C. Calon Penerima Beasiswa (BPI Reguler, Afirmasi dan Dokter Spesialis) Seleksi penerimaan beasiswa (BPI Reguler, Afirmasi dan Dokter Spesialis) yang dilaksanakan selama Triwulan III tahun 2015 telah menetapkan calon penerima beasiswa sebanyak penerima, dengan rincian sebagai berikut: 24

38 1. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Magister & Doktor) sebanyak 664 orang; 2. Beasiswa Pendidikan Indonesia Reguler (Tesis dan Disertasi) sebanyak 202 orang; 3. Beasiswa Pendidikan Indonesia Afirmasi (Magister & Doktor) sebanyak 385 orang; dan 4. Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis sebanyak sebanyak 34 orang. Uraian Tabel Perkembangan Calon Penerima Beasiswa Tahun 2015 Per 30 September 2015 s.d. Triwulan II 2015 Realisasi Triwulan III 2015 s.d.triwulan III 2015 % Dari Total Magister & Doktor Reguler ,05% Magister & Doktor Afirmasi ,55% Dokter Spesialis ,66% Tesis & Disertasi ,73% TOTAL ,00% Tabel Perkembangan Calon Penerima Beasiswa Tahun Per 30 September 2015 Program Beasiswa AKUMULASI DN LN TOTAL DN LN TOTAL DN LN TOTAL DN LN TOTAL Magister - Reguler Doktoral - Reguler Magister - Afirmasi Doktoral - Afirmasi Dokter Spesialis Tesis Disertasi Magister - BPRI Doktoral - BPRI Total ) Calon Penerima beasiswa Berdasarkan Pilihan Program dan Bidang Keilmuan Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak adalah pada Program Beasiswa Magister Luar Negeri, yaitu sebesar 42,3%, sedangkan berdasarkan bidang keilmuan yang terbanyak adalah pada bidang keilmuan Teknik, yaitu sebesar 18,3%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Pilihan Program dan Bidang Keilmuan adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: 2) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Jenis Pekerjaan Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak memiliki pekerjaan sebagai Fresh Graduate, yaitu sebanyak 43,7%. 25

39 Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan Jenis Pekerjaan adalah sebagaimana tersaji pada gambar dan tabel berikut: Gambar II. 4 Grafik Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Pekerjaan 3) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Asal Universitas Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak berasal dari Institut Teknologi Bandung, yaitu sebanyak 11,5%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan 20 (dua puluh) teratas Asal Universitas adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 9 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Universitas No Universitas Asal Jumlah % 1 Institut Teknologi Bandung ,5% 2 Universitas Gadjah Mada 123 9,6% 3 Universitas Indonesia 118 9,2% 4 Universitas Hasanuddin 58 4,5% 5 Universitas Padjadjaran 45 3,5% 6 Universitas Brawijaya 41 3,2% 7 Institut Pertanian Bogor 33 2,6% 8 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 33 2,6% 9 Universitas Airlangga 25 1,9% 10 Universitas Negeri Malang 25 1,9% 11 Universitas Diponegoro 22 1,7% 12 Universitas Negeri Padang 22 1,7% 13 Universitas Pendidikan Indonesia 22 1,7% 14 Universitas Negeri Makassar 20 1,6% 26

40 No Universitas Asal Jumlah % 15 Universitas Negeri Semarang 20 1,6% 16 Universitas Tanjungpura 19 1,5% 17 Universitas Andalas 18 1,4% 18 Universitas Negeri Yogyakarta 18 1,4% 19 Universitas Mataram 16 1,2% 20 Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin, Makassar 15 1,2% 4) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak memilih melanjutkan pendidikan pada Universitas Gajah Mada, yaitu sebanyak 9,2%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan 20 (dua puluh) teratas Universitas Tujuan adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 10 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Pilihan Universitas No Universitas Tujuan Jumlah % 1 Universitas Gadjah Mada 118 9,2% 2 Universitas Indonesia 73 5,7% 3 Institut Teknologi Bandung 54 4,2% 4 Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung 41 3,2% 5 Monash University 34 2,6% 6 Wageningen University 32 2,5% 7 Institut Pertanian Bogor 26 2,0% 8 University of Melbourne 26 2,0% 9 University of Manchester 22 1,7% 10 University of Queensland Australia 20 1,6% 11 University of Birmingham 18 1,4% 12 Curtin University 17 1,3% 13 Universitas Padjadjaran (UNPAD), Bandung 16 1,2% 14 University of Aberdeen 16 1,2% 15 Delft University of Technology 15 1,2% 16 University College London 15 1,2% 17 University of New South Wales 15 1,2% 18 Australian National University 14 1,1% 19 Leiden University 13 1,0% 20 University of Leeds 13 1,0% 27

41 5) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA) Dari penerima beasiswa pada Triwulan III Tahun 2015, sebanyak 327 (25,4%) memiliki Letter of Acceptance (LoA),. Rincian calon penerima beasiswa yang memilki LoA berdasarkan 20 (dua puluh) universitas tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 11 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Universitas Tujuan (Punya LOA) No Universitas Jumlah % 1 Institut Teknologi Bandung 54 16,5% 2 UNIVERSITAS INDONESIA 48 14,7% 3 Universitas Gadjah Mada 23 7,0% 4 Universitas Hasanuddin 16 4,9% 5 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 13 4,0% 6 Universitas Brawijaya 13 4,0% 7 Universitas Padjadjaran 12 3,7% 8 Institut Pertanian Bogor 6 1,8% 9 Universitas Sebelas Maret 6 1,8% 10 Universitas Airlangga 4 1,2% 11 Universitas Negeri Semarang 4 1,2% 12 Universitas Sumatera Utara 4 1,2% 13 Universitas Tanjungpura 4 1,2% 14 Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif 3 0,9% Hidayatullah, Jakarta 15 Universitas Negeri Jakarta 3 0,9% 16 Universitas Negeri Malang 3 0,9% 17 Universitas Negeri Padang 3 0,9% 18 Universitas Pendidikan Indonesia 3 0,9% 19 Michigan State University 2 0,6% 20 Sekolah Tinggi Ilmu Komunikasi Lspr 2 0,6% 6) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Asal Daerah Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima Beasiswa terbanyak berasal dari daerah Jawa Barat, yaitu sebanyak 19,4%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan asal daerah adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 12 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Asal Daerah No Propinsi Jumlah % 1 JAWA BARAT ,4% 2 JAWA TIMUR ,2% 3 DKI JAKARTA ,3% 28

42 No Propinsi Jumlah % 4 JAWA TENGAH 120 9,3% 5 SULAWESI SELATAN 92 7,2% 6 DI YOGYAKARTA 83 6,5% 7 SUMATERA BARAT 59 4,6% 8 BANTEN 55 4,3% 9 NUSA TENGGARA BARAT 39 3,0% 10 KALIMANTAN BARAT 25 1,9% 11 RIAU 25 1,9% 12 LAMPUNG 20 1,6% 13 ACEH 19 1,5% 14 SUMATERA UTARA 19 1,5% 15 KALIMANTAN TIMUR 17 1,3% 16 SULAWESI TENGGARA 17 1,3% 17 BALI 16 1,2% 18 SUMATERA SELATAN 16 1,2% 19 BENGKULU 13 1,0% 20 SULAWESI BARAT 13 1,0% 21 SULAWESI TENGAH 10 0,8% 22 KEPULAUAN RIAU 9 0,7% 23 NUSA TENGGARA TIMUR 9 0,7% 24 JAMBI 8 0,6% 25 MALUKU UTARA 8 0,6% 26 PAPUA 7 0,5% 27 SULAWESI UTARA 7 0,5% 28 KALIMANTAN SELATAN 4 0,3% 29 KALIMANTAN TENGAH 4 0,3% 30 MALUKU 4 0,3% 31 GORONTALO 2 0,2% 32 KEPULAUAN BANGKA BELITUNG 1 0,1% 33 PAPUA BARAT 1 0,1% JUMLAH ,0% 7) Calon Penerima Beasiswa Berdasarkan Jenis Kelamin Pada Triwulan III Tahun 2015, calon penerima beasiswa terbanyak adalah perempuan, yaitu sebanyak 52,5%. Sebaran calon penerima beasiswa berdasarkan jenis kelamin adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 13 Jumlah Penerima BPI Reguler Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah % Laki-laki ,5% Perempuan ,5% Jumlah ,0% 29

43 D. Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Sampai dengan Triwulan III Tahun 2015, jumlah penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak adalah sebanyak orang. Rinciannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini: Tabel II. 14 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak Status Jumlah % On Going Dalam Negeri ,97% On Going Luar Negeri ,33% Belum Berangkat ,38% Gagal 5 0,11% Mengundurkan Diri 11 0,24% Alumni 179 3,97% Total Awardee Kontrak ,00% Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak tersebar pada 38 negara di seluruh dunia. Negara yang terdapat penerima beasiswa LPDP program Magister dan Doktoral terbanyak adalah Indonesia, yaitu sebanyak dari orang atau 32,4% diikuti oleh Inggris sebanyak dari atau 28,7%. Sebaran Penerima beasiswa Magister dan Doktoral LPDP yang telah berkontrak berdasarkan Negara Tujuannya adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 15 Penerima Beasiswa Magister dan Doktoral Berkontrak No Negara Magister Doktor Dokter Spesialis Total % 1 Indonesia ,4% 2 Inggris ,7% 3 Belanda ,5% 4 Australia ,1% 5 Amerika Serikat ,1% 6 Jepang ,5% 7 Jerman ,6% 8 Swedia ,5% 9 Perancis ,3% 10 Malaysia ,7% 11 Selandia Baru ,6% 12 Belgia ,5% 13 Italia ,5% 14 Korea Selatan ,4% 15 Singapura ,4% 30

44 No Negara Magister Doktor Dokter Spesialis Total % 16 Kanada ,3% 17 Taiwan ,2% 18 Norwegia ,2% 19 Swiss ,2% 20 Denmark ,2% 21 Thailand ,2% 22 Yordania ,1% 23 Filipina ,1% 24 Austria ,1% 25 Tiongkok ,1% 26 Finlandia ,1% 27 Irlandia ,1% 28 Spanyol ,1% 29 Mesir ,1% 30 Arab Saudi ,0% 31 Brunei Darussalam ,0% 32 Hong Kong ,0% 33 Sri Lanka ,0% 34 Rusia ,0% 35 Sudan ,0% 36 Turki ,0% 37 Bangladesh ,0% 38 India ,0% Total ,0% Layanan Pendanaan Riset Selama Triwulan III Tahun 2015, pendaftar RISPRO yang melakukan submit proposal adalah sebanyak 277 proposal. Dari 277 proposal yang masuk, terbanyak adalah pada fokus Tata Kelola, sebanyak 84 proposal atau 30%. Rincian pendaftar riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini: Tabel II.16 Pendaftar Riset Batch I Fokus Total % Ketahanan Pangan 38 14% Energi 22 8% Kesehatan dan Obat 22 8% Eco Growth 47 17% 31

45 Fokus Total % Tata Kelola 84 30% Kebudayaan 26 9% Sosial Keagamaan 20 7% Informasi dan Komunikasi 7 3% Material Maju 6 2% Transportasi 4 1% Pertahanan dan Keamanan 1 0% Total % Dari 277 pendaftar tersebut, sebanyak 243 proposal lolos sampai ke tahap Seleksi Desk Evaluation. Dari 109 proposal pada tahap Seleksi Desk Evaluation, terbanyak adalah pada fokus Tata Kelola, sebanyak 67 proposal atau 24%. Rincian peserta seleksi Desk Evaluation riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini: Tabel II. 17 Seleksi Desk Evaluation Riset Batch I Fokus Total % Ketahanan Pangan 35 13% Energi 21 8% Kesehatan dan Obat 18 6% Eco Growth 44 16% Tata Kelola 67 24% Kebudayaan 24 9% Sosial Keagamaan 17 6% Informasi dan Komunikasi 6 2% Material Maju 6 2% Transportasi 4 1% Pertahanan dan Keamanan 1 0% Total % Dari 243 peserta Seleksi Desk Evaluation tersebut, sebanyak 46 proposal lolos sampai ke tahap Paparan. Dari 46 proposal pada tahap Paparan, terbanyak adalah pada fokus Tata Kelola, sebanyak 9 proposal atau 3.2%. Rincian peserta Paparan riset berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini: 32

46 Tabel II. 18 Paparan Riset Batch I Fokus Total % Ketahanan Pangan 8 2.9% Energi 6 2.2% Kesehatan dan Obat 3 1.1% Eco Growth 5 1.8% Tata Kelola 9 3.2% Kebudayaan 4 1.4% Sosial Keagamaan 5 1.8% Informasi dan Komunikasi 2 0.7% Material Maju 2 0.7% Transportasi 1 0.4% Pertahanan dan Keamanan 1 0.4% Total % Pada Triwulan III Tahun 2015, telah dilakukan 2 (dua) penandatanganan kontrak pendanaan riset. Kontrak tersebut adalah dengan Fokus riset pada Pangan dan Tata Kelola. Rincian nilai kontrak berdasarkan fokus disajikan pada tabel berikut ini: Tabel II. 19 Nilai Kontrak Pendanaan Riset Triwulan III 2015 Fokus Jumlah Kontrak Nominal Kontrak Ketahanan Pangan 1 Rp 1,076,975,000 Kesehatan dan Obat 1 Rp 836,000,000 Eco Growth 3 Rp 1,172,736,000 Tata Kelola 7 Rp 2,568,301,000 Kebudayaan 1 Rp 447,874,000 Total 13 Rp 6,101,886, Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan yang Rusak Akibat Bencana Alam Selama Triwulan III Tahun 2015, LPDP telah melakukan 3 (tiga) penandatangan kontrak pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan dengan pada 3 (tiga) kabupaten/kota, dengan nilai total kontrak mencapai Rp ,00. Rincian terkait kontrak tersebut adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut ini: 33

47 Tabel II. 20 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan No Kabupaten/Kota No. Kontrak Institusi Jumlah Kontrak/Hasil Verifikasi Keterangan 1 Aceh Tengah (Kemenag) 2 Bener Meriah (Kemenag) -RA Ceding Ayu -MIS Ujung Temetes -MTsS Kebayakan -MAS Silih Nara -RA Buntul Siri -MAS Blang Mancung -RA Ayu Ara -RA Blang Mancung -MIS Ratawali -MI Muhamadiyah -MTsS Arul Kumer -MTsS Blang Mancung -MIN Bebesen -MTsN 2 Takengon -STAIN Gajah Putih -MIN Gunung Bukit -MIN 2 Takengon -MAN 1 Takengon -MIN Uning -MIN Berkemas -MIN Blang Mancung -MIN Arul Kumer - MIN Pepayungen -MTsN 1 Takengon -MTsN Ratawali - MIM Blang Panas - MTsS Suka Ramai Atas - RA Kasih Ibu - MTsS Ahlussunnah Waljama'ah - MAS Raudhatul Ulum - MAS Pante Raya - MTsN Lampahan - MIN Suka Ramai Atas - MIN Lampahan - MIN Suka Damai Rp Kontrak 2015 Rp Kontrak Padang Universitas Andalas Rp Kontrak

48 Lain-lain A. Kegiatan Kerjasama Selama Triwulan III Tahun 2015, kegiatan kerjasama yang telah dilakukan oleh LPDP mencakup 33 dokumen kerjasama dengan mitra dalam negeri dan mitra luar negeri. Dokumen kerjasama dimaksud meliputi Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding) dan Perjanjian Kerja Sama (Agreement of Cooperation) dengan ikhtisar: Dokumen Kerjasama Mitra Dalam Negeri Mitra Luar Negeri Total Nota Kesepahaman Perjanjian Kerjasama Total Rincian kegiatan kerjasama LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah sebagaimana tersaji pada tabel berikut: Tabel II. 21 Kegiatan Kerjasama LPDP Triwulan III Tahun 2015 No Dokumen Nomor Identifikasi Mitra LPDP 1 Nota Kesepahaman NK-1/LPDP/2015 University of Durham 2 Nota Kesepahaman NK-2/LPDP/2015 Universitas Pendidikan Indonesia 3 Nota Kesepahaman NK-3/LPDP/2015 Illinois Urbana Campain 4 Nota Kesepahaman NK-4/LPDP/2015 University of Queensland 5 Nota Kesepahaman NK-5/LPDP/2015 University of Western Australia 6 Nota Kesepahaman NK-6/LPDP/2015 Universitas Negeri Sebelas Maret 7 Nota Kesepahaman NK-7/LPDP/2015 Universitas Negeri Jakarta 8 Nota Kesepahaman NK-8/LPDP/2015 Institut Kesenian Jakarta 9 Nota Kesepahaman NK-13/LPDP/2015 Erasmus University Rotterdam 10 Nota Kesepahaman NK-14/LPDP/2015 Radbout University Nijmengen 11 Nota Kesepahaman NK-15/LPDP/2015 Chalmers University 12 Nota Kesepahaman NK-16/LPDP/2015 Uppsala university 13 Nota Kesepahaman NK-17/LPDP/2015 Karolinska Institut 14 Nota Kesepahaman NK-18/LPDP/2015 KTH Royal Institute 15 Perjanjian Kerjasama PRJ-748/LPDP/2015 University of Western Australia 16 Perjanjian Kerjasama PRJ-397/LPDP/2015 Universitas Pendidikan Indonesia 17 Perjanjian Kerjasama PRJ-620/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 18 Perjanjian Kerjasama PRJ-622/LPDP/2015 Universitas Airlangga 19 Perjanjian Kerjasama PRJ-740/LPDP/2015 Institut Teknologi Sepuluh Nopember 20 Perjanjian Kerjasama PRJ-741/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran 21 Perjanjian Kerjasama PRJ-742/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 22 Perjanjian Kerjasama PRJ-743/LPDP/2015 Universitas Negeri Yogyakarta 35

49 No Dokumen Nomor Identifikasi Mitra LPDP 23 Perjanjian Kerjasama PRJ-744/LPDP/2015 Universitas Udayana 24 Perjanjian Kerjasama PRJ-745/LPDP/2015 Universitas Brawijaya 25 Perjanjian Kerjasama PRJ-746/LPDP/2015 Universitas Diponegoro 26 Perjanjian Kerjasama PRJ-747/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran 27 Perjanjian Kerjasama PRJ-749/LPDP/2015 Universitas Sebelas Maret 28 Perjanjian Kerjasama PRJ-972/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada 29 Perjanjian Kerjasama PRJ-973/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 30 Perjanjian Kerjasama PRJ-974/LPDP/2015 Universitas Padjadjaran 31 Perjanjian Kerjasama PRJ-975/LPDP/2015 Universitas Gadjah Mada 32 Perjanjian Kerjasama PRJ-1056/LPDP/2015 Institut Teknologi Bandung 33 Perjanjian Kerjasama PRJ-1392/LPDP/2015 Universitas Negeri Yogyakarta B. Kegiatan Sosialisasi Sampai dengan Triwulan III 2015, telah dilaksanakan sebanyak 69 kegiatan sosialisasi di beberapa tempat di Indonesia berupa sosialisasi, ataupun seminar. Sebaran kegiatan sosialisasi LPDP selama Triwulan III Tahun 2015 adalah sebagaimana tersaji pada gambar berikut: Gambar II. 10 Sebaran Sosialisasi Berdasarkan Propinsi Triwulan III Tahun Keuangan Laporan Keuangan TA 2014 (Audited) Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 76/PMK.05/2018 tentang Pedoman Akuntansi dan Pelaporan Keuangan BLU, BLU LPDP menyusun Laporan Keuangan sebagai pertanggungjawaban keuangan sesuai dengan menggunakan Standar Akuntansi Keuangan dan menyusun Laporan Keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintahan dalam rangka integrasi Laporan Keuangan Kementerian Keuangan. Laporan 36

50 Keuangan LPDP disusun melalui sistem akuntansi LPDP yang telah ditetapkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Nomor: 562/KMK.01/2014 tentang Sistem Akuntansi BLU LPDP. Sebagai wujud pertanggungjawaban kepada publik masyarakat, Laporan Keuangan LPDP Tahun 2014 telah dilakukan audit oleh Kantor Akuntan Publik Price Waterhouse Coopers (PWC) dan mendapatkan opini Unqualified Opinion (Wajar Tanpa Pengecualian). 37

51 A. Laporan Posisi Keuangan/Neraca LPDP Per 31 Desember 2014 Gambar II. 11 Laporan Posisi Keuangan Per 31 Desember 2014 Jumlah Aset yang dikelola LPDP pada Tahun 2014 sebesar Rp18,066,924,230,198. Terdapat kenaikan sebesar Rp atau 6,56% dari nilai aset periode sebelumnya. Kenaikan nilai aset LPDP pada tahun 2014 didominasi karena kenaikan investasi jangka pendek LPDP. Kenaikan nilai investasi jangka pendek LPDP tersebut 38

52 dikarenakan penempatan atas pendapatan PNBP LPDP yang dari pengelolaan dana DPPN dan dana reinvestasi hasil pengelolaan DPPN yang terus meningkat. Ekuitas LPDP terdiri dari Ekuitas Terikat dan Ekuitas Tidak Terikat. Ekuitas Terikat yang dikelola LPDP adalah Ekuitas dalam bentuk Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) yang terdiri dari Dana Abadi Pendidikan (Endowment Fund) dan Dana Cadangan Pendidikan. DPPN disajikan sebagai Aset Lainnya Terbatas yang merupakan penempatan dana pada instrumen investasi deposito di berbagai bank baik konvensional maupun syariah. Sampai dengan 31 Desember 2014, DPPN yang dikelola LPDP sebesar Rp dengan penempatan dana pada Bank Nasional Konvensional Rp ,00 dan pada Bank Nasional Syariah Rp berupa deposito. Tabel II.22 Posisi Kas dan Investasi LPDP Uraian DPPN KAS REINVESTASI Gambar II.12 Penempatan DPPN berupa Deposito pada Bank Nasional Investasi deposito syariah merupakan investasi LPDP sebagai sohibul maal menitipkan dana tunai kepada bank sebagai mudharib untuk dikelola dimana LPDP akan mendapat pembagian keuntungan investasi berupa nisbah. 39

53 Hasil penempatan deposito DPPN yang merupakan PNBP LPDP, digunakan untuk belanja operasional dan layanan LPDP serta dikelola melalui re-investasi berupa penempatan dana investasi jangka pendek dalam bentuk instrumen investasi deposito di berbagai bank serta obligasi pemerintah. Sampai dengan 31 Desember 2014 nilai investasi dana PNBP LPDP tersebut berjumlah Rp dengan nilai wajar Rp Penempatan dana PNBP tersebut dapat dilihat gambar berikut: Gambar II.13 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank dan Obligasi Negara Sampai 31 Desember 2014, penempatan Deposito dana PNBP senilai Rp pada bank konvesnisonal dan syariah dengan komposisi sebagi berikut: Gambar II.14 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP berupa Deposito Bank 40

54 LPDP juga mengelola dana PNBP dalam bentuk pembelian obligasi negara sebesar Rp ,00. Deposito dana PNBP senilai Rp pada bank konvensional dan syariah dengan komposisi sebagai berikut: Tabel II.23 Penempatan Dana Tidak Terikat LPDP pada Obligasi Negara Seri Nominal Harga Perolehan Nilai Wajar FR68 Rp FR58 Rp FR 56 Rp Total LPDP sebagai satuan kerja pemerintah yang menerapkan Pola Keuangan Badan Layanan Umum menggunakan hasil penempatan dana DPPN dan mengelolanya untuk keperluan operasional dan layanan LPDP. Dana tidak terikat LPDP tersebut terus bertambah dikarenakan surplus pengelolaan dana LPDP dengan rincian sebagai berikut: Tabel II.24 Dana Kelolaan BLU LPDP Uraian Saldo Awal Dana Tidak Terikat BLU Pendapatan Kas Belanja Kas Koreksi - - (69.999) Saldo Akhir Dana Tidak Terikat BLU DPPN Total Dana Kelolaan

55 B. Laporan Aktivitas dan Arus Kas LPDP Gambar II. 15 Laporan Aktivitas Untuk Periode Tahun

56 Gambar II. 16 Laporan Arus Kas Untuk Periode Tahun 2014 Dalam menjalankan aktivitas operasional sesuai dengan tugas dan fungsi yang telah ditetapkan, LPDP mendapatkan pendapatan (akrual) pada periode tahun 2014 sebesar Rp1,721,583,971,799. Kenaikan pendapatan pada tahun 2014 sebesar Rp atau 62,32% dari pendapatan tahun 2013 sebesar Rp ,00 43

57 Dengan beban sebesar Rp597,528,867,206 dan pengalihan aset tetap renovasi sebesar Rp2,181,657,835 maka surplus/kenaikan dana tidak terikat LPDP pada tahun 2014 sebesar Rp Gambar II.17 Rincian Pendapatan LPDP 2014 Tabel II.25 Surplus/Defisit LPDP LPDP Uraian Pendapatan Beban Ung/Rigi Lain-Lain Surplus/Defisit Realisasi PNBP (basis kas) per 31 Desember 2014 adalah sebesar Rp ,00 atau mencapai 132,50 persen dari estimasi pendapatan yang ditetapkan sebesar Rp ,00 44

58 Gambar II.18 Rincian Pendapatan LPDP 2014 Realisasi Belanja LPDP terdiri dari belanja operasional manajemen dan belanja layanan. Belanja Layanan LPDP terdiri dari penyaluran beasiswa, riset, dan rehabilitasi fasilitas pendidikan serta operasional masing-masing layanan. Belanja Operasional Manajemen terdiri dari belanja dukungan manajemen, perkantoran, dan belanja modal. Masing-maing belanja tersebut dapat dilita pada tabel berikut Layanan : Tabel II.26 Komposisi Belanja Kas 2012 s.d 2014 URAIAN Beasiswa Operasional Beasiswa Pendanaan Riset Operasional Pendanaan Riset Pendanaan Rehabilitasi FP Operasional Rehabilitasi FP Total Layanan Operasional Manajemen : Dukungan Manajemen Perkantoran Belanja Modal Total Operasional Total Belanja

59 Belanja terhadap Pendapatan Belanja Layanan terhadap Pendapatan Belanja Operasional terhadap Pendapatan Gambar II.19 Prosentase Belanja Kas Terhadap Pendapatan Realisasi Pendapatan Sampai dengan Triwulan III 2015, dari total target PNBP sebesar Rp , telah direalisasikan sebesar Rp ,00 atau sekitar 33,15% dari target pendapatan tahun Perkembangan PNBP dari bulan Januari Maret 2015 dapat dilihat dalam grafik berikut: Tabel II.27 Perkembangan PNBP Quartal 3 Tahun 2015 URAIAN ESTIMASI REALISASI Triwulan I Triwulan II Triwulan III TOTAL T-3 % Pendapatan Deposito ,23% Pendapatan Obligasi ,00% Hibah Terikat ,00% Hibah Tidak Terikat ,00% Pendapatan Lain-lain ,00% Pendapatan Jasa Giro ,00% JUMLAH ,38% Sampai dengan 30 September 2015 total pendapatan sebesar Rp atau 96,38% dari estimasi yang telah ditetapkan sebesar Rp ,00. Porsi pendapatan yang paling besar diperoleh oleh LPDP sampai dengan Triwulan ini adalah pendapatan dari penempatan dana pada deposito senilai Rp atau 96,38% persen dari total pendapatan keseluruhan. 46

60 Sebagaimana tersaji pada Tabel 1.3, realisasi pendapatan dari pengelolaan dan penempatan hasil pengelolaan DPPN pada portofolio deposito merupakan porsi terbesar selama Triwulan III tahun Realisasi Belanja Kode Out put Kode MA Tabel II. 28 Realisasi Belanja per Output dan Akun Per 30 September 2015 Uraian Anggaran Realisasi % Belanja Barang ,36% Belanja Jasa ,60% Belanja Perjalanan ,45% Belanja Barang ,20% Belanja Jasa ,95% Belanja Perjalanan ,97% Belanja atas Pengelolaan Endowment Fund ,07% Belanja Barang ,85% Belanja Jasa ,68% Belanja Perjalanan ,92% Belanja Gaji dan Tunjangan ,67% Belanja Barang ,95% Belanja Jasa ,00% Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,65% Belanja Modal Peralatan dan Mesin ,76% TOTAL ,20% Realisasi Penyaluran Dana Realisasi belanja penyaluran dana terdiri dari realisasi beasiswa, pendanaan riset, serta pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam. realisasi sampai dengan tanggal 1 Januari sampai dengan 30 September 2015 dan proyeksi sampai dengan 31 Desember 2015 ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel II. 29 Realisasi Penyaluran Dana Per 30 September 2015 URAIAN ANGGARAN REALISASI Beasiswa , ,60 Penyaluran Beasiswa , ,34 Insentif Perguruan Tinggi , ,26 Persiapan Keberangkatan , ,00 47

61 Tabel II. 30 Realisasi Penyaluran Dana Layanan Per 30 September 2015 URAIAN ANGGARAN REALISASI % Proyeksi S.d 31 Desember 2015 Riset , ,00 53,58% ,00 Penyaluran Dana Riset , ,00 55,39% Penghargaan Hasil Karya Riset Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan ,00 0,00 0,00% ,00 0,00 0,00% , , , Realisasi Operasional Penyaluran Dana Realisasi belanja operasional penyaluran dana sampai dengan tanggal 1 Januari sampai dengan 30 September 2015 dan proyeksi sampai dengan 31 Desember 2015 ditunjukkan pada tabel berikut: Tabel II. 31 Realisasi Belanja Operasional Penyaluran Dana Layanan Per 30 September 2015 URAIAN ANGGARAN REALISASI % Dukungan Operasional Layanan Beasiswa Persiapan Penyaluran Beasiwa PROYEKSI s.d 31 DESEMBER , ,00 63,11% , , ,00 70,55% ,00 Seleksi , ,00 62,47% ,00 Monitoring dan Evaluasi , ,00 51,68% ,00 Manajemen Alumni , ,00 29,78% ,00 Dukungan Operasional Layanan Riset Persiapan Penyaluran Dana Riset , ,00 63,71% , , ,00 35,13% ,00 Seleksi Riset , ,00 94,29% ,00 Monitoring dan Evaluasi , ,00 78,93% ,00 Dukungan Operasional Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Persiapan Penyaluran Dana Rehab , ,00 10,37% , , ,00 31,65% ,00 Verifikasi Lapangan , ,00 20,90% ,00 Monitoring dan Evaluasi ,00 0,00 0,00% ,00 Serah Terima Hasil Rehab , ,00 0,10% ,00 48

62 Pada akhir Desember 2015, diperkirakan anggaran operasional akan dioptimalisasi melalui revisi anggaran. Pergeseran anggaran operasional masing-masing layanan dilakukan sekaligus menambah dana kebutuhan beasiswa yang pada akhir tahun diperkirakan akan meningkat Realisasi Operasional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana Tabel II. 32 Realisasi Opersional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana URAIAN ANGGARAN REALISASI % Optimalisasi Pendapatan Pengelolaan DPPN , ,00 16,26% Penysusunan DIPA DPPN ,00 0,00 0,00% Pelaksanaan Pengelolaan Dana pada Obligasi dan Deposito Penyusunan dan Evaluasi SOP/Kebijakan/Pedoman Investasi , ,00 35,36% , ,00 41,31% Pengadaan Jasa Konsultan , ,00 9,36% Penyelenggaraan Kemitraan dan Sosialisasi , ,00 47,30% Kemitraan Dalam Negeri , ,00 21,64% Kemitraan Luar Negeri , ,00 1,38% Public Awareness , ,00 40,14% Sosialisasi Layanan , ,00 60,50% TOTAL , ,00 42,60% Dari total belanja perencanaan usaha dan pengembangan dana, untuk kegiatan optimalisasi pendapatan pengelolaan DPPN, total belanja 16,26% dari pagu yang ditetapkan. Adapun untuk kegiatan penyelenggaraan dan sosialisasi, realisasi belanjanya sebesar 47,30%. Pada 31 Desember 2015 diperkirakan keseluruhan dana operasional Perencanaan Usaha dan Pengembangan Dana dapat terserap. 49

63 Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran Tabel II. 33 Realisasi Operasional Manajemen dan Perkantoran URAIAN ANGGARAN REALISASI % LAYANAN DUKUNGAN MANAJEMEN , ,00 29,67% Layanan SDM , ,00 28,15% Pembahasan Kepegawaian , ,00 52,13% Assessment Pegawai / Calon Pegawai , ,00 87,16% Pelatihan/Pengembangan SDM , ,00 23,48% Penyusunan Sistem Manajemen Mutu , ,00 48,73% Penyusunan Sistem Manajemen Mutu , ,00 51,22% Dokumen Organisasi dan Kelembagaan , ,00 27,57% Penyusunan dan Evaluasi SOP / Kebijakan / Pedoman Keuangan dan Umum , ,00 62,80% Penyusunan dan Evaluasi SOP / Kebijakan / Pedoman Layanan Beasiswa , ,00 5,51% Penyusunan dan Evaluasi SOP / Kebijakan / Pedoman Layanan Riset , ,00 16,81% Penyusunan dan Evaluasi SOP / Kebijakan / Pedoman Layanan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan , ,00 15,36% Perencanaan dan Keuangan , ,00 10,71% Perencanaan dan Penyusunan Anggaran ,00 0,00 0,00% Penyelenggaraan Aplikasi Sistem Akuntansi , ,00 46,53% Penyusunan Laporan Keuangan , ,00 51,04% Evaluasi Pelaksanaan Sistem Pengelolaan Keuangan ,00 0,00 0,00% Audit Laporan Keuangan , ,00 56,47% Layanan Data dan Informasi , ,00 56,47% Pengembangan Sistem Informasi , ,00 25,48% Layanan Penyusunan Peraturan , ,00 25,48% Pembahasan Penyusunan Peraturan , ,00 14,48% Perencanaan Usaha dan Manajemen Data ,00 0,00 0,00% Optimalisasi Perencanaan Usaha , ,00 14,85% Optimalisasi Pengembangan Bisnis , ,00 16,85% Optimalisasi Manajemen Data , ,00 61,65% Layanan Pemeriksaan Intern , ,00 61,65% Layanan Pemeriksaan Intern , ,00 83,44% Dukungan Manajemen Lainnya , ,00 99,27% Perjalanan Dinas Pimpinan , ,00 52,63% LAYANAN PERKANTORAN , ,30 61,04% Pembayaran Gaji dan Tunjangan , ,00 63,19% Penyelenggaraan Operasional dan Pemeliharaan Perkantoran , ,30 53,29% Realisasi Belanja Modal Realisasi belanja modal sampai dengan 30 September 2015 adalah sebesar Rp Diperkirakan sampai dengan akhir Desember 2015, pengadaan 50

64 diproyeksikan mencapai 100%. Rincian realisasi belanja modal dapat dilihat pada table berikut: Tabel II. 34 Realisasi Belanja Modal URAIAN ANGGARAN REALISASI % Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi Pengadaan Perangkat Pengolah Data dan Komunikasi , ,00 36,65% , ,00 36,65% Peralatan dan Fasilitas Perkantoran , ,00 58,76% Pengadaan Peralatan dan Fasilitas Perkantoran , ,00 58,76% Organisasi dan Sumber Daya Manuasia Komposisi SDM Pada tahun 2015, jumlah total pegawai BLU LPDP dapat di lihat dalam table di bawah ini: Tabel II. 35 Jumlah Pegawai LPDP Tahun 2015 No. Uraian Jumlah Pegawai 1 PNS Golongan IV 4 orang 2 PNS Golongan III 12 orang 3 PNS Golongan II 7 orang 4 PNS Golongan I - 5 Pegawai BLU Non PNS Professional 33 orang 6 Front Office 3 orang 7 Pegawai Kontrak (Pelaksana Persiapan 7 orang Keberangkatan) 8 Pramubakti 5 orang 9 Supir 5 orang 10 Caraka 1 orang Total 89 orang Jika dilihat dari komposisi pendidikan, dari 89 orang pegawai LPDP, sebagian besar memiliki pendidikan Diploma Empat / Strata Satu sebanyak 39 orang atau sekitar 44%, disusul Diploma Tiga sebanyak 24 orang atau 27%, kemudian Strata Dua sebanyak 14 orang 51

65 atau 16%, SMA sebanyak 8 orang atau 9%, SLTP sebanyak 2 orang atau 2% dan Strata Tiga sebanyak 2 orang atau 2%. Komposisi pendidikan pegawai tersebut dapat dilihat pada Gambar II. 9 Gambar II. 20 Komposisi Pegawai LPDP berdasarkan Tingkat Pendidikan Pelatihan dan Pengembangan Pegawai Tabel II. 36 Pelatihan Pegawai LPDP No. Nama pelatihan Jenis Pelatihan Estimasi Biaya 1 Certified Financial Services Auditor Public Training Certified Information System Auditor Public Training Chartered Financial Analyst(CFA) Level 1 Course + Ujian CFA Level 1 Public Training Certified Public Accountant Public Training Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) Public Training Certified Wealth Management Public Training Pendidikan Dasar Penilai Properti 1 Public Training MCSA SQL Server 2012(MCSA: Microsoft Certified Solutions Associate) Public Training Certified Professional Talent Management Public Training Assessment Center Assessor Certification Public Training Perpajakan Brevet AB + e-spt Public Training Certified Ethic Hacker(CEH) Public Training Certified Secure Programer Public Training Certified HR Profesional Public Training Network & Server Administration Public Training

66 No. Nama pelatihan Jenis Pelatihan Estimasi Biaya 16 Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan Inhouse Training Certified Strategy Execution Profesional Public Training Professional Customer Relationship Management Certification Public Training Project Management (Basic) Public Training Integrated Risk Management Inhouse Training Corporate English Course Inhouse Training BSC Master Class Public Training Negotiation Skill for Business (diganti dengan pelatihan komunikasi) Public Training Report Writing Public Training Microsoft Excel Advance Inhouse Training Effective Cost Management Public Training Office Management Public Training Social Media Marketing Public Training Marketing Plan for Sustainable Competitive Advantage Public Training Feasibility Study Public Training Pelatihan Persiapan ISO 9001:2008 Public Training Microsoft Outlook Training for Intermediate Inhouse Training Financial Statement Analysis Public Training Capacity Building Nilai dan Budaya Kerja LPDP Inhouse Training Stress Management and Public Speaking Training Inhouse Training Managing Performance Training Inhouse Training Desaigning Standard Operating Procedure (SOP) Inhouse Training Personality Development Program level 1-2 (Professional Secretary) + PA Inhouse Training Professional Director Program Inhouse Training Kelembagaan LPDP dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP ditetapkan sebagai Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum. Sampai dengan 30 September 2015, telah diinisiasi kelola organisasi, antara lain: beberapa kelengkapan tata 53

67 a. Pedoman Beasiswa Presiden Republik Indonesia b. Kebijakan Investasi c. Perubahan Standar Operasi dan Prosedur (SOP), sebanyak 42 buah, d. penyusunan/perubahan peraturan : - Draft Peraturan Presiden tentang Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-1/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa Pendidikan Indonesia - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-2/LPDP/2015 tentang Pedoma Beasiswa Tesis Dan Desertsi Lembaga Pengelola Dana Pendidikan - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-3/LPDP/2015 tentang Pedoman Tim Seleksi - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-4/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiwa Afirmasi Khusus - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-5/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa Afirmasi - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-6/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa Presiden Republik Indonesia - Peraturan Direktur Utama Nomor Per Per-7/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa Pendidikan Indonesia Dokter Spesialis - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-8/LPDP/2015 tentang Perubahan Kedua Peraturan Direktur Utama Nomor Per-4/LPDP/2014 tentang Standar Biaya Beasiswa Pendidikan Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri Lembaga Pengelola Dana Pendidikan - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-9/LPDP/2015 tentang Kebijakan Program Pendaan Riset Pembangunan Indonesia - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-10/LPDP/2015 tentang standar Biaya Beasiswa Pendidikan Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun Peraturan Direktur Utama Nomor Per-11/LPDP/2015 tentang Pedoman Bantuan Dana Riset Inovatif Produktif - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-12/LPDP/2015 tentang Pedoman Penghargaaan Publikasi Ilmiah Internasional - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-13/LPDP/2015 tentang Standar Biaya Bagi Pejabat Pengelola, Pegawai LPDP, Penilai, Pewawancara, Dan Pejabat Fungsional Tertentu Dalam Pelaksanaan Kegiatan Di Lingkungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun

68 T T T T3 - Peraturan Direktur Utama Nomor Per-14/LPDP/2015 tentang Pedoman Bantuan Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Tahun Peraturan Direktur Utama Nomor Per-15/LPDP/2015 tentang Perubahan Peraturan Direktur Utama Nomor Per-10/LPDP/2015 tentang Standar Beasiswa Pendidikan Indonesia Program Magister Dan Doktor Dalam Negeri Dan Luar Negeri Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun Peraturan Direktur Utama Nomor PER-16/LPDP/2015 tentang Pedoman Monitoring dan Evaluasi Beasiswa Pendidikan Indonesia, Beasiswa Pendidikan Dokter Spesialis dan Beasiswa Presiden Republik Indonesia. - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-17/LPDP/2015 tentang Penilaian Proposal RISPRO - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-18/LPDP/2015 tentang Pedoman Persiapan Keberangkatan - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-19/LPDP/2015 tentang Perubahan Perubahan Peraturan Direktur Utama Nomor PER-5/LPDP/2015 tentang Pedoman Beasiswa Afirmasi - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-21/2015/LPDP tentang Perubahan atas Peraturan Direktur Utama Nomor PER-17/LPDP/2015 tentang Penilaian Proposal RISPRO - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-22/LPDP/2015 tentang Perubahan Peraturan Direktur Utama Nomor 10/LPDP/2012 tentang Pokok-Pokok Kepegawaian - Peraturan Direktur Utama Nomor PER-23/LPDP/2015 tentang Perubahan Perubahan Jenis Produk Hukum Peraturan Direktur Utama Nomor PER-13/LPDP/2015 tentang Standar Biaya Bagi Pejabat Pengelola, Pegawai LPDP, Penilai, Pewawancara, Dan Pejabat Fungsional Tertentu Dalam Pelaksanaan Kegiatan Di Lingkungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun Tabel II.37 Peraturan/Perjanjian/SOP Yang Telah Diterbitkan LPDP Perdirut Perjanjian Surat Edaran SOP Beasiswa Riset Rehab Investasi 2 2 Kerjasama DN

69 T T T T3 Jenis Produk Hukum Perdirut Perjanjian Surat Edaran SOP Kerjasama LN Keuangan Umum dan Organisasi SDM Sarana dan Prasarana Peralatan dan Fasilitas Peralatan dan fasilitas menjadi penunjang pelaksanaan kegiatan LPDP yang mutlak dibutuhkan. Peralatan dan fasilitas tersebut meliputi Gedung, Peralatan dan Mesin, serta Jaringan. Peralatan dan fasilitas dibutuhkan oleh pegawai dan stakeholder LPDP dalam rangka menunjang pelaksanaan tugas dan fungsi sehingga dengan adanya peralatan dan fasilitas ini, beban waktu pelaksanaan tugas dan fungsi menjadi lebih efisien. LPDP menyusun kebutuhan BMN dalam Rencana Kebutuhan BMN sesuai dengan KMK Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 150/PMK.06/2014 tentang Perencanaan Kebutuhan Barang Milik Negara. Rencana pengadaan tersebut didahului dengan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan BMN yang sudah dimiliki (existing) Kantor LPDP pada saat ini masih berada di Gedung A.A. Maramis II Lantai 2 di komplek perkantoran Kementerian Keuangan Jl. Lapangan Banteng Timur Nomor 1, Jakarta Pusat. Sampai dengan 30 September 2015 data BMN yang tercatat dalam neraca adalah sebagai berikut: Tabel II.38 Daftar BMN Peralatan dan Mesin Selain Kendaraan LPDP NO JENIS JUMLAH NILAI PEROLEHAN NO JENIS JUMLAH NILAI PEROLEHAN 1 A.C. Split Calculator Alat Pemotong Kertas Vacuum Cleaner Alat Penghancur Kertas Mesin Penghitung Uang Brandkas meter laser Buku Lainnya Mic Conference CCTV Modem CISCO Switch Note Book Dispenser P.C Unit

70 NO JENIS JUMLAH NILAI PEROLEHAN NO JENIS JUMLAH NILAI PEROLEHAN 9 Filing Cabinet Besi P.C. Unit LCD Projector Panaboard Handy Cam Papan Pengumuman Handy Talky (HT) Personal Computer Headmachine Besar Pesawat Telephone Hub Printer Infocus Printer Kamera Digital Rak Besi Karpet Rak sepatu Kursi Besi/Metal Rambu-rambu Petunjuk Kursi Kayu Router Lap Top Routerboard CCR Laptop Scanner Layar LCD Scanner LCD Projector/Infocus Sepeda Motor Lemari Besi/Metal Server Lemari Es Sice Lemari Kayu Telephone (PABX) Megaphone Televisi Meja Kerja Kayu Unit Power Supply Meja Komputer Voice Recorder Meja Rapat Water Percolator Meja Resepsionis White Board Meja Telepon Wireless access point Mesin Absensi Wireless Amplifier Mesin Bending Grand Total Sampai dengan 30 September 2015 terdapat beberapa pembelian pengadaan antara lain pengadaan meubelair kursi kerja, meja kerja, LCD, Server, Router, dan Wireless Acces Point. Tabel II. 39 Daftar BMN Kendaraan LPDP NO JENIS TYPE TAHUN PENGADAAN JUMLAH 1 Minibus KIJANG INOVA Minibus KIJANG INOVA Minibus NISSAN LIVINA Minibus NISSAN LIVINA Sepeda Motor HONDA CB150R TOTAL 17 57

71 Data dan Sistem Informasi Sumber daya TIK yang meliputi data, informasi, layanan berbasis sistem elektronik, sistem aplikasi, sistem basis data, dan sistem infrastruktur TIK merupakan aset penting lembaga yang harus dikelola secara efektif melalui praktik tata kelola sesuai common/best practices. dengan Pada tahun 2014, LPDP telah menyusun Rencana Strategis Teknologi Informasi dan Komunikasi (Renstra TIK) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Tahun Perkembangan dan pengelolaan TIK di lingkungan LPDP dilakukan dengan berorientasi kepada pencapaian Visi dan pelaksanaan Misi pengelolaan informasi LPDP serta arahan dari Kementerian Keuangan dan Kementerian Kominfo berkenaan dengan TIK. Perumusan rencana strategis TIK periode tahun dilakukan dengan memperhatikan kebutuhan para pihak dalam melaksanakan fungsinya masing-masing. Dalam rangka pengimplementasian Renstra TIK tersebut, maka beberapa kegiatan yang harus dilaksanakan pada tahun 2015 adalah sebagai berikut: Inisiatif Strategis 2015 Gambar II. 21 Inisiatif Strategis 2015 Pada tataran implementasi, pada tahun 2015 terdapat 41 inisiatif taktis yang harus dilaksanakan untuk mendukung 68 pekerjaan/data. Rincian inisiatif taktis tersebut dapat dilihat dalam tabel berikut: 58

72 Tabel II. 40 Inisiatif Taktis Uraian 2015 Sistem Jumlah Data/ Pekerjaan Human Resource Information System 3 Enterprise Resource Planning 1 Collaboration & Document COMMON SYSTEM LAYER Management System 5 General Affairs 1 Governance Risk Assurance 3 Customer Relationship Management 4 Research Funding Management System 4 CORE SYSTEM LAYER Investment & Fundraising Management System 2 DATA & DECISION SUPPORT SYSTEM LAYER Reporting 4 DATA & DECISION SUPPORT Database, Data Warehouse, & SYSTEM LAYER Datamart 9 SERVICE MANAGEMENT LAYER IT Service Management 5 TOTAL Uraian 2016 Sistem Jumlah Data/ Pekerjaan Human Resource Information System 1 COMMON SYSTEM LAYER Enterprise Resource Planning 2 Governance Risk Assurance 1 Research Funding Management System 1 CORE SYSTEM LAYER Rehabilitation Funding Management System 3 DATA & DECISION SUPPORT Database, Data Warehouse, & SYSTEM LAYER Datamart 4 NETWORK & PLATFORM LAYER IT Network Management 2 TOTAL Inisiatif taktis tersebut dapat dirinci berdasarkan data/system/pekerjaan yang diperlukan untuk mendukung pencapaian roadmap inisiatif taktis tahun 2015 sebagai berikut: 59

73 COMMON SYSTEM LAYER Human Resource Information System Enterprise Resource Planning Collaboration & Document Management System Tabel II. 41 Inisiatif Taktis Common System Layer Tahun 2015 Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis Tahun Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Dibutuhkan Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 A 1 Absensi ABSENSI 2015 kuatkan A 2 Surat Tugas dan Perjadin ST-SPD 2014 kuatkan kuatkan A 3 Penggajian 2014 adakan A 4 Manajemen Data Pegawai 2016 adakan A 5 Cuti 2015 adakan A 6 Training 2015 adakan A 7 Manajemen Kinerja 2014 adakan B 1 Perencanaan Usaha (Business Scenario) 2014 adakan B 2 Pengembangan Usaha (Analytical Application) 2014 adakan B 3 Perencanaan Anggaran RKAKL 2014 B 4 Penggunaan Anggaran RKAKL 2014 B 5 Perbendaharaan SPP-SPM 2014 lanjutkan B 6 Permintaan Pembayaran SPP-SPM 2014 lanjutkan B 7 Perintah Membayar SPP-SPM 2014 lanjutkan B 8 Administrasi Pengadaan 2015 adakan B 9 Manajemen Vendor 2016 adakan B 10 Akuntansi SAKPA & ZAHIR 2014 lanjutkan lanjutkan B 11 Pengelolaan Persediaan SIMAK 2014 B 12 Manajemen Kas Internal 2014 adakan B 13 Manajemen Data Aset Tetap SIMAK 2014 B 14 Pemeliharaan Aset 2016 adakan B 15 Disposal Aset SIMAK 2014 C 1 Administrasi Persuratan W-DOS 2014 kuatkan C 2 Manajemen Dokumen (e-filing) 2015 adakan C 3 Administrasi Dokumen Hukum 2015 adakan C 4 Surat Elektronik Pusintek 2014 C 5 Koneksi Internet & Intranet Pusintek 2014 C 6 Knowledge Management 2015 adakan adakan C 7 Local Searching 2015 adakan C 8 Local Chat 2015 adakan General Affairs D 1 Manajemen Perpustakaan 2015 adakan D 2 Manajemen Ruangan & Fasilitas PEMINJAMAN 2014 lanjutkan Governance Risk E 1 Manajemen Data Risiko 2016 adakan Assurance E 2 Asesmen Risiko 2015 adakan E 3 Sistem Pengaduan WISE 2014 E 4 Kertas Kerja Audit Elektronik 2015 adakan E 5 Manajemen Kepatuhan Internal 2015 adakan Customer F 1 Pusat Informasi 2014 adakan Relationship F 2 Customer Profile 2015 adakan Management F 3 Penanganan Keluhan 2014 adakan F 4 Manajemen Best Talent 2015 adakan F 5 Manajemen Survei 2015 adakan CORE SYSTEM LAYER Scholarship Management System Research Funding Management System Tabel II. 42 Inisiatif Taktis Core System Layer Tahun 2015 Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis Tahun Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Dibutuhkan Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 G 1 Pendaftaran & Seleksi Pereviu & Psikolog Beasiswa 2014 adakan G 2 Pendaftaran & Seleksi Beasiswa APLIKASI BEASISWA 2014 kuatkan kuatkan G 3 Manajemen Kontrak Penerima Beasiswa 2014 adakan G 4 Monitoring Status Penerima Beasiswa SIMONEV 2014 lanjutkan G 5 Monitoring Kinerja Penerima Beasiswa SIMONEV 2014 lanjutkan G 6 Evaluasi Beasiswa SIMONEV 2014 lanjutkan G 7 Manajemen Data Alumni Penerima Beasiswa 2014 adakan H 1 Pendaftaran Calon Pereviu Riset 2014 adakan H 2 Manajemen Data Pereviu Riset 2015 adakan H 3 Pendaftaran Pendanaan Riset SIPENSEL 2014 kuatkan H 4 Manajemen Data Proposal Riset 2015 adakan H 5 Manajemen Data Penerima Dana Riset SIMONI 2014 lanjutkan H 6 Manajemen Kontrak Pendanaan Riset SIMONI 2014 lanjutkan H 7 Manajemen Data HKI 2016 adakan H 8 Manajemen Data Alumni Penerima Dana Riset 2015 adakan H 9 Monitoring & Evaluasi Pendanaan Riset 2014 adakan H 10 Penghargaan Karya Riset 2015 adakan I 1 Manajemen Data Calon Penerima Dana Rehabilitasi 2016 adakan Rehabilitation Funding Management I 2 Manajemen Kontrak Dana Rehabilitasi 2016 adakan System I 3 Monitoring & Evaluasi Pendanaan Rehabilitasi 2016 adakan Investment & J 1 Monitoring Dana Kelolaan 2014 kuatkan Fundraising J 2 Simulasi Portofolio Investasi 2015 Management System J 3 Manajemen Kemitraan 2015 adakan J 4 Manajemen Sosialisasi 2015 adakan 60

74 Analytics Reporting Tabel II.43 Inisiatif Taktis Data & Decision Support System Layer Tahun 2015 DATA & DECISION SUPPORT SYSTEM LAYER Kondisi per Januari 2014 Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Tahun Dibutuhkan Inisiatif Taktis Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Penanggung Jawab K 1 Ad Hoc Reporting 2015 adakan K 2 Standard Reporting 2015 adakan K 3 Business Intelligence 2015 adakan adakan K 4 Dashboard 2014 adakan K 5 Document/Process Tracking 2015 adakan adakan L 1 Data Analytics 2014 adakan L 2 Digital Analytics 2014 adakan Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis Tahun Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Dibutuhkan Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 M 1 Database Mitra Investasi 2015 adakan M 2 Database Mitra Donatur 2015 adakan M 3 Database Mitra Periset SIMONI 2015 adakan M 4 Database Pereviu Beasiswa 2014 adakan M 5 Database Perguruan Tinggi 2014 adakan M 6 Database Pendaftar Beasiswa APLIKASI BEASISWA 2014 kuatkan kuatkan M 7 Database Penerima Beasiswa SIMONEV 2014 lanjutkan M 8 Database Alumni Penerima Beasiswa 2014 adakan M 9 Database Calon Pereviu Riset 2014 adakan M 10 Database Pereviu Riset 2015 adakan M 11 Database Pendaftar Pendanaan Riset SIPENSEL 2014 kuatkan M 12 Database Penerima Dana Riset SIMONI 2014 lanjutkan M 13 Database Alumni Penerima Dana Riset 2015 adakan M 14 Database Penerima Dana Rehabilitasi 2016 adakan M 15 Database Best Talent 2014 adakan adakan M 16 Database Jurnal/Tesis/Disertasi 2014 adakan M 17 Database Hasil Riset 2015 adakan M 18 Database HKI 2016 adakan M 19 Database Portofolio Investasi 2014 kuatkan M 20 Database Dana Kelolaan 2014 kuatkan M 21 Database Tingkat Suku Bunga 2014 kuatkan M 22 Database Narasumber 2014 adakan M 23 Database Kajian 2014 adakan M 24 Database Regulasi eksternal 2014 adakan M 25 Database Keuangan 2014 kuatkan kuatkan M 26 Database Aset Tetap dan Persediaan SIMAK & PEMINJAMAN 2014 kuatkan M 27 Database Arsip & Dokumen 2014 adakan M 28 Database Perpustakaan 2014 adakan M 29 Database Kinerja 2014 adakan M 30 Database Pegawai 2016 kuatkan M 31 Database Kerumahtanggaan 2014 adakan M 32 Database Audit Internal 2015 adakan M 33 Database Resiko dan Pengendalian 2016 adakan M 34 Database Laporan Pengaduan 2014 adakan M 35 Database Manajemen Layanan TIK 2014 adakan M 36 Database Knowledge Management 2015 adakan adakan M 37 Database Konfigurasi Aset TIK 2015 adakan M 38 Database Rencana & Realisasi Kegiatan 2014 adakan M 39 Database Pemetaan Sosialisasi 2014 adakan M 40 Database Survei 2014 adakan M 41 Database Absensi 2014 adakan DATA & DECISION SUPPORT SYSTEM LAYER Database, Data Warehouse, & Datamart SERVICE MANAGEMENT LAYER IT Service Management Tabel II. 44 Inisiatif Taktis Service Management Layer Tahun 2015 Kondisi per Januari 2014 Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Tahun Dibutuhkan Inisiatif Taktis Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Penanggung Jawab N 1 Service Catalog Management 2015 adakan N 2 Service Level Management 2015 adakan N 3 Service Desk Pusintek 2014 N 4 Application Lifecycle & Software Release Management 2015 adakan N 5 Change Management 2015 adakan N 6 Configuration Management Database 2015 adakan N 7 IT Asset Management Pusintek

75 NETWORK & PLATFORM LAYER IT Network Management Tabel II. 45 Inisiatif Taktis Network & Platform Layer Tahun 2015 Kondisi per Januari 2014 Inisiatif Taktis Tahun Nama Aplikasi/ ba sk ap ak Dibutuhkan Penanggung Jawab Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 Sem.1 Sem.2 O 1 IT Network Monitoring 2016 adakan O 2 IP Telephony 2016 adakan 2.2. Kondisi Eksternal Kondisi Pendidikan di Indonesia Menurut survei Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) yang baru-baru ini diterbitkan, Indonesia telah mengalami laju pertumbuhan ekonomi yang kuat dan stabil dalam 15 tahun terakhir. Dalam beberapa dasawarsa kedepan, diperkirakan Indonesia akan terus mengalami pertumbuhan ekonomi yang kuat. Hal ini sejalan dengan gambaran yang diberikan oleh McKinsey Global Institute beberapa waktu lalu yang menyebutkan bahwa di tahun 2030 perekonomian Indonesia akan berada pada peringkat 7 dunia. Agar perkiraan-perkiraan ini terwujud, perlu adanya percepatan reformasi dibidang peningkatan sumber daya manusia sehingga peningkatkan produktivitas terjadi secara signifikan. Mckinsey juga menyarankan hal yang sama, dimana prioritas diharapkan ditempatkan pada area, diantaranya, pembangunan perekonomian dengan penggunaan sumber daya yang cerdas dan berinvestasi dalam pengembangan keterampilan. Menurut Studi McKinsey Global Institute, diperlukan tambahan tenaga terdidik (skilled workers) sebanyak 58 juta orang, sehingga pada tahun 2030 jumlah tenaga terdidik menjadi 113 juta orang dari 55 juta orang tenaga terdidik yang ada saat ini. Hasil studi Mc Kinsey tersebut dapat dilihat pada gambar berikut. Gambar II.22. Potensi Masa Depan Indonesia 62

76 The Economist tahun 2011 juga memberikan gambaran yang hampir sama. Pada tahun 2011, Indonesia berada pada peringkat 17, akan meningkat menjadi berada pada peringkat 12 pada tahun 2025 dan akan meningkat lagi menjadi berada pada peringkat tujuh dunia. Gambar II.23 Posisi PDB, PDB per Kapita dan Populasi Untuk mewujudkan hal tersebut, sumber daya manusia merupakan faktor prioritas. Berdasarkan laporan yang dipublikasikan oleh World Economic Forum (WEF) terkait peringkat daya saing global tahun (the Global Competitiveness Report ), daya saing Indonesia naik 12 peringkat dari 50 pada menjadi 38 pada dari 148 negara. Indonesia kini semakin memiliki daya tarik yang besar bagi investasi asing. Kondisi ini harus dipertahankan dan dimanfaatkan, terutama dalam setelah ASEAN Economic Community dicanangkan pada tahun 2015 ini. Peringkat daya saing ini diukur berdasarkan beberapa faktor, termasuk kebijakan pemerintah yang mempengaruhi tingkat produktivitas dan pembangunan suatu negara. Pada tahun ini, peringkat teratas masih ditempati oleh Swiss, diikuti Singapura dan Finlandia yang masing-masing berada diurutan kedua dan ketiga. Dibandingkan negara anggota ASEAN lainnya, Indonesia termasuk cukup kompetitif. Selain Singapura, hanya Malaysia, Brunei Darussalam dan Thailand yang berada di atas Indonesia peringkatnya, yaitu masing-masing berada di urutan 24, 26, dan 37. Berdasarkan laporan tersebut, Indonesia masih harus terus memperbaiki beberapa permasalahan yang dapat mempengaruhi iklim usaha, antara lain tingkat korupsi, 63

77 birokrasi pemerintah yang kurang efisien, infraktruktur yang belum baik, akses terhadap pembiayaan, regulasi tenaga kerja yang ketat, dan ketidakstabilan politik Dari sisi jumlah SDM, Indonesia diperkirakan akan menikmati bonus demografi selama periode tahun Bonus demografi tersebut merupakan peluang (window of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat karena turunnya rasio ketergantungan (dependency ratio) sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk usia produktif (rentang usia tahun) dibandingkan dengan penduduk usia non produktif (0-15 tahun dan di atas 64 tahun). Semakin rendah angka rasio ketergantungan suatu negara, semakin berpeluang negara tersebut mendapatkan bonus demografi sebagai modal pembangunan. Saat ini tercatat 43% dari total populasi penduduk (250 juta orang Indonesia) berada di bawah umur 25 tahun yang merupakan umur produktif. Tabel II. 46 Performa Anggota ASEAN dalam GCI dari 148 negara Gambar II.24 The Global Competitive Report , World Economic Forum Jika dilihat dari dua belas pilar pendukung Global Competitive Index pada Tabel II. 20, Indonesia mempunyai kekuatan pada pilar ke-10 yakni Market Size. Pada indikator tersebut Indonesia menduduki peringkat 15. Kekuatan Indonesia berikutnya terdapat pada pilar ke-3 64

78 (Macroeconomic Environment). Indonesia menempati peringkat ke-26 pada indikator tersebut. Kondisi sosial, budaya dan lingkungan juga mempengaruhi pembangunan pendidikan dan kebudayaan dalam kurun waktu lima tahun mendatang. Jumlah penduduk yang makin tinggi menempatkan Indonesia dalam posisi yang semakin penting dalam percaturan global. Di Indonesia fenomena ini terjadi karena proses transisi demografi yang berkembang sejak beberapa tahun lalu dipercepat oleh keberhasilan kita menurunkan tingkat fertilitas, meningkatkan kualitas kesehatan dan suksesnya program-program pembangunan sejak era Orde Baru hingga sekarang. Dengan demikian Indonesia memiliki bonus demografi yang merupakan bonus atau peluang (window of opportunity) yang dinikmati suatu negara sebagai akibat dari besarnya proporsi penduduk produktif (rentang usia tahun) dalam evolusi kependudukan yang dialaminya. Kemudian muncul parameter yang disebut rasio ketergantungan (dependency ratio), yaitu rasio yang menunjukkan perbandingan antara kelompok usia produktif dan nonproduktif. Rasio ini sekaligus menggambarkan berapa banyak orang usia nonproduktif yang hidupnya harus ditanggung oleh kelompok usia produktif. Semakin rendah angka rasio ketergantungan suatu negara, negara tersebut semakin berpeluang mendapatkan bonus demografi sebagai modal pembangunan di masa mendatang. Hal ini dapat dilihat pada Gambar II.9. Gambar II.25 Bonus Demografi Indonesia 65

79 Meskipun memiliki potensi pengembangan SDM yang besar, strategi dan kualitas upaya peningkatan SDM di Indonesia masih dinilia rendah. Kondisi pendidikan di Indonesia belumlah ideal, terutama bila dilihat dari sisi kualitas. Tingkat partisipasi pendidikan masih rendah. Penduduk yang dapat menikmati pendidikan tinggi (S2 dan S3) pada tahun 2014 baru sekitar 5% atau 12,3 juta orang. Di samping itu, diparitas antar wilayah, Jawa-Luar jawa, Kota-Desa, atas akses pendidikan, khususnya pendidikan tinggi, juga sangat tinggi. Disparitas tersebut muncul karena berbagai faktor, baik geografis, ekonomi, sosial, budaya. Program-program terobosan di bidang pendidikan harus terus diupayakan, sebagai salah satu upaya peningkatan SDM tersebut. Salah satu tantangan yang muncul dalam melaksanakan semua program pendidikan tersebut adalah bagaimana menyediakan pendanaan dalam jumlah yang cukup, secara kontinyu dalam jangka panjang. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 telah diatur bahwa dalam APBN dan APBD harus dialokasikan anggaran pendidikan sebesar 20% untuk menjamin ketersediaan anggaran. Namun, tidak serta merta dengan penyediaan anggaran pendidikan 20%, masalah pendanaan program pendidikan akan selesai. Pasalnya, secara nominal, anggaran pendidikan akan naik-turun sesuai dengan kemampuan negara dalam menyediakan anggaran dalam APBN dan APBD. Memperhatikan hal tersebut, pemerintah telah mengalokasikan DPPN yang dikelola sebagai endowment fund (dana abadi) dan cadangan yang merupakan bagian dari 20% anggaran pendidikan. Ketika, keadaan tidak memungkinkan, pemerintah tidak harus menyediakan tambahan anggaran untuk DPPN dan dapat memanfaatkan DPPN yang telah dialokasikan tahun sebelumnya Perkembangan Riset di Indonesia Kemampuan menguasai dan mengembangkan teknologi merupakan salah satu komponen penting dalam menentukan keberhasilan suatu negara untuk tumbuh lebih cepat dari negara-negara lain. Bagi Indonesia sebagai negara berkembang, kemampuan menguasai dan mengembangkan teknologi dapat menjadi bekal dalam upaya mengurangi ketertinggalan dari negara-negara maju. Untuk mengukur sejauh mana penguasaan teknologi dan kemampuan mengembangkan teknologi tim peneliti dari Kelompok Kerja untuk Daya Saing Indonesia (KKDSI) Universitas Gajah Mada, mengukur Indeks Kapasitas Teknologi dan indeks 66

80 Kapabilitas Inovasi Indonesia. Indeks Kapasitas Teknologi menunjukkan penguasaan teknologi suatu negara, yang merupakan sebuah indeks komposit yang terdiri atas tiga indikator, yaitu banyaknya publikasi ilmiah di jurnal-jurnal internasional per-1000 penduduk, jumlah paten yang didaftarkan oleh residen per-1000 penduduk, dan besarnya total pendapatan yang diterima dari izin pemanfaatan kekayaaan intelektual. Sedangkan indeks kapabilitas inovasi mengukur kemampuan suatu negara dalam mengembangkan teknologi, mencakup tujuh indikator yang masing-masing menunjukkan ketersediaan sumber daya manusia ahli dan intensitas riset di suatu negara, baik yang dilakukan oleh pemerintah, perguruan tinggi maupun dunia usaha. Dilihat dari Indeks kapasitas teknologi, terlihat penguasaan teknologi Indonesia masih rendah. Secara keseluruhan, Indonesia hanya berada di peringkat ke-57 dari 61 negara, kalah dari negara-negara tetangga seperti Singapura yang berada di peringkat ke-13, Vietnam peringkat ke-45, Malaysia peringkat ke-46 dan Thailand di peringkat ke-51. Peringkat pertama ditempati Amerika Serikat, sedangkan peringkat ke-2 dan ke-3 masingmasing ditempati oleh Korea Selatan dan Jepang. Begitulah hasil analisis terkait penguasaan dan pengembangan teknologi di Indonesia. Demikian pula dengan kemampuan Indonesia dalam mengembangkan teknologi, indeks kapabilitas inovasi Indonesia berada di peringkat ke-56 dari 61 negara. Meski unggul dari Filipina dan Vietnam yang berada di peringkat ke-57 dan 60, namun Indonesia masih kalah jauh dari Singapura yang menempati peringkat ke-5, Thailand di peringkat ke-16 dan Malaysia yang menempati peringkat ke-31. Sementara, Finlandia menempati peringkat pertama, disusul Korea Selatan dan Swedia. Memperhatikan hal tersebut, tantangan yang muncul adalah bangaimana menyediakan pendanaan riset dalam jumlah yang cukup dan kontinyu. Data terakhir dari UNESCO (United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization/Badan PBB untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan dan Kebudayaan) memperlihatkan alokasi dana pemerintah Indonesia untuk riset hanya sekitar 0,05 persen dari produk domestik bruto (PDB). Alokasi dana riset oleh perguruan tinggi hanya 0,03 persen dari PDB, sementara alokasi dana riset oleh dunia usaha nyaris mendekati nol persen dari PDB. 67

81 Permasalahan riset tidak hanya berhenti sebatas pada pendanaan tetapi juga tidak optimalnya pemanfaatan riset oleh lembaga pemerintah/swasta maupun pihak lain. Koordinasi antar lembaga riset yang ada untuk menselaraskan riset yang mereka lakukan juga belum terlihat. Lembaga periset juga masih terbatas pada lembaga-lembaga yang ada di Ibu Kota Negara dan pada perguruan-perguruan tinggi besar, yang sebagian besar juga berada di Pulau Jawa. Karena itu, tantangan yang muncul, bagaimana pendanaan riset dapat dinikmati juga oleh lembaga-lembaga riset pada universitas-universitas daerah dan periset dari luar Pulau Jawa Kerusakan Fasilitas Pendidikan di Indonesia Indonesia merupakan salah satu negara yang paling rawan terhadap bencana di dunia. Karena itu, kerusakan fasilitas pendidikan di Indonesia yang disebabkan bencana alam menunjukkan angka yang cukup memprihatinkan. Sebaran kerusakan fasilitas pendidikan pada tiap-tiap provinsi dapat disajikan dalam tabel berikut. Tabel II. 47 Data Kerusakan Fasilitas Pendidikan Akibat Bencana Alam di Indonesia Berdasarkan Provinsi Januari 2009 hingga September 2015 No. Provinsi Jumlah No. Provinsi Jumlah 1 Bali Maluku 20 2 Bangka-Belitung 1 19 Maluku Utara 7 3 Banten Nusa Tenggara Barat 45 4 Di Yogyakarta Nusa Tenggara Timur 94 5 Dki Jakarta 6 22 Papua Gorontalo Papua Barat Jambi Pemerintah Aceh Jawa Barat Riau 20 9 Jawa Tengah Sulawesi Barat 9 10 Jawa Timur Sulawesi Selatan Kalimantan Barat Sulawesi Tengah Kalimantan Selatan Sulawesi Tenggara Kalimantan Tengah Sulawesi Utara Kalimantan Timur Sumatera Barat Kalimantan Utara 2 32 Sumatera Selatan 91 68

82 No. Provinsi Jumlah No. Provinsi Jumlah 16 Kepulauan Riau 6 33 Sumatera Utara Lampung 18 Sumber : Badan Nasional Penanggulangan Bencana Berdasarkan data yang terdapat pada Tabel di atas, dalam kurun waktu lima tahun terakhir dapat dilihat bahwa jumlah kerusakan fasilitas pendidikan akibat bencana alam yang terbesar terdapat pada provinsi Jawa Barat (5.807). Kemudian secara berturut-turut jumlah kerusakan cukup besar terjadi pada provinsi Sumatera Barat (4.760) dan provinsi Aceh (1.642). Melihat kondisi tersebut, diperlukan terobosan pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam. Sebenarnya, anggaran untuk rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam sudah dialokasi pada beberapa kementerian/lembaga/pemerintah daerah. Namun permasalahannya, rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam, seringkali tidak dapat dilakukann dengan cepat. Sehingga yang diperlukan adanya dana cadangan yang siap digunakan sewaktuwaktu bila terjadi bencana alam dan dana dari kementerian/lembaga/pemerintah daerah tidak tersedia/mencukupi Kondisi Ekonomi Makro Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2015 diperkirakan berada di kisaran 5,13%. Pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 sebesar 4,73 persen. Angka ini turun 0,47 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,2 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal II 2015, angka pertumbuhan ekonomi naik 0,06 persen. Kinerja sejumlah negara mitra dagang Indonesia yang masih melambat di antaranya terlihat dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat turun dari 2,7 persen ke 2,0 persen. Ekonomi Cina juga melemah dari 7 persen ke 6,9 persen dan pertumbuhan ekonomi Singapura turun dari 1,7 persen ke 1,4 persen. Dari sisi domestik, inflasi year on year masih cukup tinggi yakni 6,83 persen. 69

83 Inflasi APBN-P 2015 memperkirakan tingkat inflasi sepanjang 2015 sebesar 5,0%. Kebijakan penyesuaian harga BBM pada akhir tahun 2014 diperkirakan menjadi salah satu penyebab perkiraan tingkat inflasi menjadi sedemikian tinggi. Namun, inflasi Indonesia selama kuartal pertama tahun 2015 tercatat sebesar minus 0,44% (deflasi) Nilai Tukar Nilai tukar Rupiah terhadap USD terus melemah mulai akhir tahun 2014 hingga kuartal pertama tahun APBN-P 2015 memperkirakan nilai tukar Rupiah terhadap USD akan berada di kisaran Rp12.500, namun di kuartal pertama tahun 2015, kisaran nilai tukar Rupiah sudah berada di Rp Kinerja Perbankan Kinerja bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang tercatat di pasar modal Indonesia untuk kuartal III 2015 menunjukkan adanya peningkatan kinerja. Posisi likuiditas perbankan diperkirakan cukup dalam memenuhi kebutuhan penyaluran kredit yang diperkirakan akan menunjukkan pertumbuhan signifikan mulai pertengahan tahun Likuiditas yang baik ini akan memberikan ruang bagi perbankan dalam melakukan penurunan suku bungan deposit, sehingga menopang pertumbuhan margin. Di sisi lain, Non-Performing Loan (NPL) perbankan berpotensi meningkat dan dapat memberikan tekanan pada perbaikan Net Interest Margin (NIM) Kinerja Pasar Keuangan Hingga 30 Oktober 2015, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang triwulan ini menguat 5,6%. Namun kinerja emiten perbankan pada kuartal III 2015 di bawah proyeksi. Namun kinerja indeks saham sektor industri jasa keuangan kembali menguat pada April Indeks sektor keuangan mencapai 15,65% pada September 2015, yang berarti meningkat dibandingkan kinerja periode yang sama tahun sebelumnya yang terpuruk pada angka -4,69%. 70

84 BAB III RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN TAHUN Asumsi Asumsi Makro Mayoritas struktur ekonomi global di tahun 2015 tidak lagi dipengaruhi oleh kondisi ekonomi negara Republik Rakyat Tiongkok (RRT) yang melambat dengan cukup signifikan. Di awal tahun 2015, pertumbuhan ekonomi global secara keseluruhan berada dalam situasi mediocre growth, termasuk di ASEAN. Kondisi ekonomi diprediksi dapat didorong untuk menjadi lebih baik di kuartal keempat tahun Namun untuk tahun 2016, perekonomian Indonesia diprediksi tumbuh lebih cepat. Pemerintah mengharapkan Ekonomi Indonesia dapat tumbuh di kisaran 6%, dengan catatan terjadi perbaikan di ekonomi global dan perbaikan harga komoditi, terutama komoditas primer yang menjadi andalan ekspor Indonesia. Selain itu, kondisi ekonomi dapat lebih baik bila pengeluaran belanja pemerintah didorong ke sektor produktif. Badan Pusat Statistik mencatat pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 sebesar 4,73 persen. Angka ini turun 0,47 persen dibandingkan pertumbuhan ekonomi pada periode yang sama tahun lalu yang mencapai 5,2 persen. Jika dibandingkan dengan kuartal II 2015, angka pertumbuhan ekonomi naik 0,06 persen. Menurut BPS, setidaknya ada penyebab utama pertumbuhan ekonomi pada kuartal III 2015 ini. Dari sisi global, perekonomian global pada kuartal ketiga masih melambat dan pertumbuhan ekonomi negara mitra dagang Indonesia cenderung melemah. Kinerja sejumlah negara mitra dagang Indonesia yang masih melambat di antaranya terlihat dari pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat turun dari 2,7 persen ke 2,0 persen. Ekonomi Cina juga melemah dari 7 persen ke 6,9 persen dan pertumbuhan ekonomi Singapura turun dari 1,7 persen ke 1,4 persen. Dari sisi domestik, inflasi year on year masih cukup tinggi yakni 6,83 persen. 71

85 Adapun salah satu faktor pendorong pertumbuhan ekonomi di kuartal ketiga ini adalah belanja pemerintah yang mulai meningkat. BPS mencatat belanja barang dan belanja modal telah mencapai 34,28 persen dan 58,10 persen. Namun realisasi penerimaan pajak selama kuartal ketiga tersebut turun. Perkiraan inflasi tahun 2015 sebesar 5% berarti per bulan ditargetkan 0,4% atau 1,25% secara kuartalan. Namun, kuartal pertama 2015 mencatatkan total inflasi kumulatif (year to date) sebesar minus 0,44% (deflasi). Walaupun begitu, inflasi di kisaran 5% untuk tahun 2016 masih perlu untuk menjadi pertimbangan. APBN-P 2015 memperkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS akan berada pada kisaran Rp atau melemah dibanding asumsinya dalam APBN 2015 sebesar Rp per dolar AS. Namun hingga awal tahun 2015, dolar AS telah berada di kisaran Rp Untuk itu, tahun 2016 kemungkinan nilai tukarnya masih berada di kisaran Rp Untuk kinerja perbankan, juga masih belum menggembirakan di awal tahun 2016, dimana bank BUMN yang tercatat di pasar modal Indonesia untuk kuartal I 2015 menunjukkan perlambatan kinerja. Tahun 2016 diharapkan sudah membaik dan dapat kembali ke tingkatan kinerja sebelumnya. Asumsi mikro terkait jumlah pendaftar beasiswa, melihat dari trend di tahun sebelumnya, maka setidaknya akan berada di kisaran 6-7%,. Pendapatan LPDP mendasarkan pada Yield rata-rata di kisaran 6-7% untuk tahun Asumsi Mikro Asumsi Volume Layanan Layanan Pengembangan Dana 1) Asumsi Tarif Tarif LPDP terdiri dari 2 (dua) jenis, yaitu tarif yang dikenakan atas penyaluran dana/penggunaan atas hasil pengelolaan DPPN (Penggunaan PNBP untuk Layanan Beasiswa serta Bantuan Dana Riset dan Penghargaan Hasil Karya Riset) dan tarif pengembangan dana (investasi). Pada tahun 2016, dalam melaksanakan penyaluran dana, LPDP mengenakan tarif sebesar 0%. Sementara itu untuk pengembangan dana, tarif yang digunakan dalam 72

86 perhitungan pendapatan pengelolaan DPPN pada tahun 2016 adalah Inflation Rate + 3 untuk deposito dan Inflation Rate + 2 untuk obligasi. Sehingga dengan menggunakan asumsi tingkat inflasi, minimal expected return untuk deposito minimal sebesar 8,3% dan minimal expected return untuk obligasi sebesar minimal 7,4%. 2) Asumsi Portofolio Investasi Dalam rangka pengembangan dana, LPDP telah membuat suatu kebijakan investasi yang dituangkan dalam Investment Guidelines. Di dalam Investment Guidelines, LPDP mendefinisikan prinsip-prinsip investasi, proporsi portofolio investasi, sekaligus asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan (tarif pengembangan dana). Adapun proporsi portofolio investasi dan asumsi tingkat pengembalian yang diharapkan pada tahun 2016 adalah sebagai berikut: Tabel III.1 Asumsi Tingkat Pengembalian Tahun 2016 Tingkat Pengembalian Minimal yang Instrumen Diharapkan (expected return) Deposito Inflation Rate + 3 % Obligasi Inflation Rate + 2 % Penentuan tingkat pengembalian yang diharapkan tersebut terkait dengan prinsip kehati-hatian (prudent) yang diterapkan oleh LPDP dengan pertimbangan dana yang dikelola LPDP adalah Endowment Fund dan Dana Cadangan Pendidikan yang merupakan dana abadi. Oleh karena itu, LPDP menjalankan prinsip kehati-hatian demi menjaga kestabilan nominal dana abadi ini. 3) Asumsi Pendapatan dan Dana Kelolaan Pada tahun 2016, diproyeksikan total PNBP tahun berjalan sampai dengan akhir tahun sebesar Rp ,00. Total PNBP tersebut diperoleh dengan asumsi minimal expected return untuk deposito sebesar 8,3% dan minimal expected return untuk obligasi sebesar 7,4%. Total PNBP ini juga menggunakan asumsi total DPPN sampai dengan akhir tahun 2016 sebesar Rp ,00 Total DPPN ini berasal dari akumulasi DPPN tahun ditambah dengan penambahan pokok DPPN sebesar 10% dari total PNBP tahun

87 DPPN yang akan dikelola oleh LPDP pada awal tahun 2016 adalah sebesar Rp ,00 Dikarenakan rendahnya tingkat kepastian dalam mendapatkan DPPN, dalam RBA ini diasumsikan LPDP belum memperoleh DPPN dari APBN Selain itu, dana lain yang dikelola adalah saldo tahun 2015 yaitu sebesar Rp ,00 Dari pengelolaan dana tersebut diharapkan diperoleh pendapatan sebesar Rp ,00 Sebesar 10% dari pendapatan tersebut atau sekitar Rp139 miliar dimasukkan ke DPPN, sehingga pada akhir tahun 2016, dengan asumsi penambahan DPPN tahun 2016 sebesar Rp0, total DPPN akan menjadi Rp ,00. Tabel III.2 DPPN dan Pendapatan (Dalam Jutaan Rupiah) DPPN Pendapatan Tahun Tambahan dari Tahun Dari APBN Pendapatan Kumulatif Berjalan Tahun Lalu 2012 (saldo ) , , , *) *) *) *) *) *) *) asumsi Layanan Beasiswa Pada tahun 2016, direncanakan dapat disalurkan beasiswa sebanyak orang. Target penyaluran tersebut sudah termasuk jumlah penerima beasiswa afirmasi. Total penyaluran dana beasiswa adalah Rp yang terdiri atas biaya program kepemimpinan sebesar Rp dan penyaluran dana beasiswa sebesar Rp Perincian untuk setiap program adalah sebagai berikut: Tabel III.3. Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 No. Uraian Jumlah Penerima Jumlah Beasiswa (Rp) I Penerima Beasiswa Angkatan Magister Dalam Negeri Magister Luar Negeri Doktor Dalam Negeri Doktor Luar Negeri

88 No. Uraian Jumlah Penerima Beasiswa Jumlah (Rp) II Penerima Beasiswa Angkatan Magister Dalam Negeri Magister Luar Negeri Doktor Dalam Negeri Doktor Luar Negeri III Penerima Beasiswa Angkatan Magister Dalam Negeri Magister Luar Negeri Doktor Dalam Negeri Doktor Luar Negeri Tesis DN dan LN Disertasi DN & LN IV Penerima Beasiswa Angkatan Magister Dalam Negeri Magister Luar Negeri Doktor Dalam Negeri Doktor Luar Negeri Tesis DN dan LN Disertasi DN & LN V Insentif Peringkat Kampus SUBTOTAL (I + II + III + IV+V) VI Program Kepemimpinan TOTAL (I + II + III + IV + V+VI) Dari mahasiswa yang dibiayai pada tahun 2016, sebanyak 531 orang merupakan mahasiswa yang memulai perkuliahan pada tahun 2013, orang memulai perkuliahan pada tahun 2014, dan orang memulai perkuliahan pada tahun Sisanya merupakan penerima beasiswa angkatan 2016 yang baru memulai perkuliahan. 75

89 Tabel III.4. Rencana Penyaluran Dana Beasiswa Tahun Anggaran 2016 No. Program Penerimaan 2013 (Mulai dibayar 2013) Penerimaan 2013 (Mulai dibayar 2014) Penerimaan 2014 (Mulai dibayar 2014) Penerimaan 2014 (Mulai dibayar 2015) Penerimaan 2015 (Mulai dibayar 2015) Penerimaan 2015 (Mulai dibayar 2016) Penerimaan 2016 (Mulai dibayar 2016) 1 Magister DN Magister LN Doktor DN Doktor LN Tesis DN & LN Disertasi DN & 6 LN Subtotal TOTAL Layanan Pendanaan Riset Pada tahun 2015, target dan pagu pendanaan riset adalah sebesar Rp untuk 25 proposal dan analisisnya telah dilaksanakan sejak tahun Pada tahun 2016, pendanaan riset yang dibayarkan ditargetkan sebesar Rp untuk 28 proposal. Sedangkan untuk penyaluran penghargaan hasil karya riset, target untuk tahun 2016 dialokasikan total dana sebesar Rp Dengan pelaksanaan sosialisasi yang intensif dan terarah, diharapkan proposal riset yang diterima LPDP tahun 2016 lebih banyak dibandingkan dengan tahun Layanan Pendanaan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan Selama Triwulan III Tahun 2015, LPDP telah melakukan 3 (tiga) penandatangan kontrak pendanaan rehabilitasi fasilitas pendidikan dengan pada 3 (tiga) kabupaten/kota, dengan nilai total kontrak mencapai Rp ,00. Untuk tahun 2016, LPDP mengalokasikan dana sebesar Rp sebagai dana rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam. Tabel III.5 Kontrak Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan No Kabupaten/Kota Institusi Jumlah Kontrak/Hasil Verifikasi Keterangan 1 Aceh Tengah 25 Sekolah/Madrasah Rp Kontrak 2015 (Kemenag) 2 Bener Meriah 10 Sekolah/Madrasah Rp Kontrak 2015 (Kemenag) 3 Padang 1 Perguruan Tinggi Rp Kontrak

90 Pengembangan Layanan Baru A. Beasiswa Non-Degree LPDP mempunyai layanan beasiswa baru berupa program Non-Degree. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) Indonesia. Program layanan ini diharapkan dapat menjadi salah satu usaha penguatan SDM Indonesia dalam menghadapi persaingan pasar kerja regional dan global. Selain itu, Pemerintah juga memasukkan program Non-Degree dalam alur peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Sehingga, program LPDP ini sejalan dengan program pemerintah. Target penerima Beasiswa Non-Degree adalah putra-putri terbaik dari daerah 3T, para talent terbaik LPDP yang sudah bekerja, dan para profesional di bidang-bidang khusus yang diidentifikasi sebagai bidang-bidang yang dibutuhkan oleh Indonesia. Teknis pelaksanaannya direncanakan sebagai berikut: Kandidat program wajib memenuhi persyaratan yang antara lain mengharuskan memiliki pengalaman kerja minimal 2 tahun, surat izin perusahaan serta rekomendasi pimpinan tempatnya bekerja. Kandidat mendaftar dengan mengajukan permohonan kepada LPDP. Pendaftaran dibuka satu kali dalam setahun. Seleksi yang diberlakukan adalah seleksi administrasi. Kesempatan untuk mengikuti program ini bagi seorang Alumni Awardee LPDP adalah maksimal 2 kali dalam kurun waktu 5 tahun. Durasi program bagi lulusan S2 adalah maksimal 6 bulan, dan 2 tahun bagi lulusan S3. Bentuk program adalah Sertifikasi, Profesi, Short Course/Training, dan Postdoctoral. Lembaga yang akan menyelenggarakan program ini mulai dari Perguruan Tinggi, Lembaga jasa penyedia kursus yang berafiliasi ke perguruan tinggi, kursus profesi yang diselenggarakan oleh Asosiasi Profesi, Lembaga kursus pemerintahan, lembaga kursus swasta yang terakreditasi. Komponen Pembiayaan yang sudah diidentifikasi adalah sebagai berikut: 77

91 Biaya pendaftaran Biaya Kursus Transportasi Biaya hidup Tunjangan kesehatan Tunjangan Pengembangan profesi (seperti magang, field trip, dsb.) B. Visiting Professorship Pendidikan Tinggi (Universitas) sebagai tumpuan akhir seluruh jenjang pendidikan dalam rangka membentuk Sumber Daya Manusia yang memiliki daya saing. Meningkatkan Kualitas Pendidikan Tinggi (Universitas) menjadi sangat strategis dalam rangka meningkatkan daya saing nasional. Perlu adanya upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan tinggi dan riset dalam negeri agar putra-putri terbaik Indonesia yang kuliah di perguruan tinggi (universitas) dalam negeri mempunyai kualitas yang sama dengan perguruan tinggi (universitas) luar negeri. LPDP mengembangkan layanan baru, Visiting Professorship, dengan tujuan peningkatan kualitas pendidikan dan perguruan tinggi serta riset dalam negeri. Program ini adalah sebuah alternatif kerjasama dengan menghadirkan profesor yang berkualitas dari luar negeri ke Indonesia. Peran program ini secara umum adalah meningkatkan interaksi dan kualitas keilmuan, proses diseminasi pengetahuan yang mutakhir (up to date), ketrampilan dan pengembangan jaringan keilmuan secara internasional. Secara khusus, melalui program ini diharapkan terjadi transfer pengetahuan atas sistem pendidikan, penelitian dan publikasi, serta pengembangan pengetahuan dan keahlian bagi staf pengajar/dosen. Persyaratan perguruan tinggi penyelenggara program ini antara lain: belum pernah mengadakan program sejenis, memiliki staf pengajar yang cakap berbahasa Inggris, serta memiliki fasilitas riset yang memadai. Bagi profesor yang mengikuti program ini, harus memiliki keahlian di bidang yang digelutinya ditunjukkan dengan konsistensi antara mata kuliah yang diampu dengan tematema penelitian yang dilakukan, tema-tema publikasi ilmiah dan berbagai kegiatan akademik. Selain itu, wajib memiliki track-record yang baik dalam hal jumlah publikasi 78

92 internasional, dengan jumlah penelitian minimal 1 (satu) judul penelitian atau kegiatan pengabdian masyarakat dalam setahun. Mekanisme pembiayaan program Visiting Professorship akan ditanggung 3 institusi: a. Universitas Host: Biaya laboratorium, fasilitas riset, dan honor mengajar per Bidang Studi. b. Lembaga Penyandang Dana: Perjalanan internasional, perjalanan lokal, akomodasi, tunjangan biaya hidup, honor. c. Universitas asal: Asuransi dan Kesehatan Sumber Daya Manusia LPDP adalah unit satker BLU dibawah Kementerian Keuangan RI yang mengelola DPPN yang sangat besar. Demi keberlangsungan dana program pendidikan Indonesia maka LPDP harus diisi oleh SDM yang handal dan berkualitas serta memiliki kapabilitas sesuai dengan bidangnya masing-masing. Untuk itu diperlukan dukungan dari internal LPDP berupa upgrading pengetahuan dan kemampuan pejabat dan pegawai LPDP. Untuk mendukung pelaksanaan tugas dan fungsi LPDP, pada tahun 2016, diperkirakan diperlukan sumber daya manusia sebanyak 90 orang. Jumlah tersebut diharapkan sudah bisa mendukung semua fungsi termasuk fungsi-fungsi baru seperti fungsi kepatuhan, manajemen risiko, kerjasama, sekretaris lembaga, serta manajemen alumni dan talenta. Selain itu, jumlah tersebut juga diharapkan sudah termasuk penambahan level baru di bawah Kepala Divisi dalam rangka efektifitas dan produktif kerja serta penyempitan fungsi dan ruang kendali jabatan Sumber daya manusia yang kompeten dan yang berkualitas sangat dibutuhkan untuk mendukung produktivitas dan aktivitas organisasi agar visi dan misi LPDP dapat tercapai sesuai dengan rencana strategis yang telah ditetapkan. Pengembangan SDM yang dilakukan secara terencana dan berkesinambungan diperlukan agar mutu dan kemampuan SDM yang telah ada sesuai dengan kebutuhan perkembangan bisnis LPDP, mampu bersaing, dan mampu menjadi pendorong percepatan kemajuan organisasi. Dalam rangka mewujudkan organisasi LPDP yang maju, dinamis, dan menjadi lembaga pengelola dana terbaik di tingkat regional, salah satu strategi pengembangan SDM LPDP tidak hanya melalui pelatihan dan pengembangan SDM berbentuk pelatihan, kursus, 79

93 capacity building, seminar, inhouse training. LPDP merencanakan untuk memberikan beasiswa pendidikan program gelar kepada internal pegawai LPDP dalam rangka mewujudkan pegawai LPDP yang memiliki kompetensi, berdaya saing tinggi, memiliki loyalitas, dan terhindar dari konflik kepentingan sebagai pengella dana dan pemberi beasiswa dan pendanaan riset. Agar semua fungsi LPDP dapat berjalan sebagaimana mestinya, perlu didukung dengan kualitas SDM yang memadai. Karena itu, pada tahun 2016, disusun rencana pengembangan SDM antara lain adalah A. Pelatihan Pegawai Pelatihan pegawai dibutuhkan dalam rangka meningkatkan hard dan soft competency-nya 1. Pelatihan Pelatihan yang diharapkan dapat meningkatkan hard dan soft competency SDM sesuai dengan kebutuhan setiap unit dalam LPDP. Pelatihan tersebut diselenggarakan melalui public training maupun inhouse training Rencana pelatihan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut No Tabel III.6 Daftar Kegiatan Pelatihan LPDP Nama Pelatihan/Kegiatan Induction Training Program 1 Sejarah LPDP 2 Struktur Organisasi 3 Visi dan Misi LPDP 4 Nilai dan Budaya Kerja 5 Pokok-Pokok Kepegawaian 6 Pedoman Etika dan Tata Perilaku Core Competences Training Program 1 Capacity Building: Nilai dan Budaya Kerja 2 Personal Integrity Development 3 Stakeholder / Customer Focus 4 Learning Organization Training 5 Awareness ISO 9001; Stress and Resilience Management 7 Awareness Manajemen Risiko 8 Leadership Competences Training Program 9 Managing personality 80

94 No Nama Pelatihan/Kegiatan 10 Managing team 11 Managing process 12 Managing performance 13 Coaching Others for Top Performance 14 Accelerating Team Productivity Soft Competencies 1 Negotiation Skill for Business 2 Creative Thinking Technique 3 Effective Presentation Skill 4 Effective Business Communication 5 Build Service Culture Technical Competences Training Program 1 Corporate English Course 2 Legislative Drafting Training 3 Mircrosoft Excel Advance 4 Mircrosoft Power Point Intermediate to Advance 5 Maintenance Management 2. Sertifikasi Sebagai lembaga yang menerapkan pengelolaan secara modern, LPDP membutuhkan pegawai yang kompeten di setiap bidang sesuai dengan tugas dan fungsi LPDP. LPDP mempersyaratkan agar pejabat/pegawai memiliki sertifikasi kompetensi yang kredibel oleh otoritas yang diakui sah. Hal tersebut agar pegawai dapat memiliki kompetensi dan memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan atau keahlian serta dapat menerapkannya secara efektif dalam pekerjaan sesuai dengan standar kerja yang dipersyaratkan. Diklat Kompetensi bersertifikat yang akan diusulkan untuk diikuti oleh pejabat/pegawai LPDP antara lain: No Tabel III.7 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP Nama Pelatihan/Kegiatan 1 Company Strategic Planning 2 Certified Financial Services Auditor 3 Chartered Financial Analyst(CFA) Level 1 Course + Ujian CFA Level 1 4 Certified dari BSMR 5 Certified Public Accountant 6 Enterprise Risk Management 7 Pendidikan Khusus Profesi Advokat (PKPA) 8 Certified Wealth Management 81

95 No Nama Pelatihan/Kegiatan 9 Pendidikan Dasar Penilai Properti 1 10 MCSA SQL Server 2012(MCSA: Microsoft Certified Solutions Associate) 11 Certified Professional Talent Management 12 Assessment Center Assessor Certification 13 Perpajakan Brevet AB + e-spt 14 Certified Ethic Hacker(CEH) 15 Certified Secure Programer 16 Certified HR Profesional 17 Network & Server Administration 18 Pelatihan dan Sertifikasi Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintahan (in house ) 19 Certified Strategy Execution Profesional (The 4 Diciplines for Execution) 20 Project Management (Basic) 21 BSC Master Class 22 Effective Cost Management (spesific ke BLU) 23 Office Management 24 Social Media Marketing 25 Marketing Plan for Sustainable Competitive Advantage 26 Feasibility Study 27 Document Control 28 Internal Auditor Training ISO 19011: Lead Auditor ISO 9001: 2008 Training 30 MR Training 31 Targeted Selection Interviewer (untuk Reviewer) 32 Social Media Marketing 33 Financial Statement Analysis 34 Managing Performance Training 35 Diklat Hak Kekayaan Intelektual (HKI) 3. Short Course Dalam rangka mewujudkan SDM yang berdaya saing tinggi serta menmeberikan peayanan yang excellent kepada semua stake holder LPDP baik dalam negeri maupun luar negeri, LPDP merencakan untuk mengirikan pejabat/pegawai untuk mengikuti program short Course yang dilaksanakan oleh lembaga lembaga nasional/internasional dengan rincian materi sebagai berikut: Tabel III.8 Daftar Kegiatan Pelatihan Sertifikasi LPDP No Nama Silabus 1 Scholarship Management Comparative Study Workshop Salah satu layanan LPDP adalah layanan riset. Sebagai lembaga yang baru 3 tahun berdiri, LPDP memerlukan pembanding atau best practice pengelolaan layanan beasiswa di dunia. Mulai dari 82

96 No Nama Silabus pendaftaran, proses seleksi, monitoring evaluasi, sampai dengan pengelolaan atau talent management alumni. Tujuan Pelatihan: 1. Peserta memahami best practice pengelolaan layanan riset International 2 Research Management Comparative Study Workshop 3 Managing Organizational Change Salah satu layanan LPDP adalah layanan riset. Sebagai lembaga yang baru 3 tahun berdiri, LPDP memerlukan pembanding atau best practice pengelolaan layanan riset di dunia. Mulai dari pendaftaran, proses seleksi, pelaksanaan riset dan monitoring evaluasi, sampai dengan pendaftaran hasil riset pada HAKI. Tujuan Pelatihan: 1. Peserta memahami best practice pengelolaan layanan riset International Lingkungan bisnis saat ini sarat dengan perubahan yang sulit diramalkan sebelumnya. Perubahan-perubahan tersebut memicu perubahan di lingkungan internal lembaga. Oleh sebab itu, lembaga perlu jeli menangkap isyarat perubahan di lingkungan eksternalnya, menganalisis dampak strategik perubahan itu bagi lembaga, serta mengelola perubahan internal agar kinerja lembaga terus meningkat. Tujuan Pelatihan: 1. Peserta mampu menganalisa faktor-faktor pemicu perubahan di lingkungan eksternal yang relevan bagi lembaga. 2. Peserta mampu menganalisis dampak perubahan bagi internal lembaga. 3. Peserta mampu menjelaskan tahap-tahap pengelolaan perubahan di lembaga. 4. Peserta mampu menjelaskan alternatif pilihan intervensi organisasi untuk mendukung perubahan. 4 Leadership and Decision Making Pemimpin harus berpikir strategik agar tetap survive dalam berbagai persaingan. Berpikir strategis bermakna kewaspadaan tingkat tinggi terhadap perubahan. Dengan demikian pemimpin akan mengetahui mana tujuan dan mana alat/cara, serta tidak terjeba pada hal yang remeh atau operasional. 5 Leading Change with Impact LPDP sebagai lembaga BLU membutuhkan pejabat/ pemeimpin yang efektif. Hal yang sangat penting dalam kepemimpinan adalah kemampuan untuk berinisiatif, mengendalikan perubahan, memanfaatkan informasi. Program ini memeberikan arahan bagaimana menguasai orang dan proses dalam memacu perubahan secara signifikan. 6 The 4 Diciplines for Execution The 4 Disciplines of Execution akan membantu para level Kadiv dan Direksi untuk meningkatkan konsistensinya dalam mengeksekusi goals dengan menciptakan suatu proses berkesinambungan di teamnya yang dapat digunakan untuk menyelaraskan kegiatan mereka sehari-hari dengan goals utama lembaga. Proses ini terdiri dari empat langkah:1. 83

97 No Nama Silabus Mengidentifikasi dua atau tiga wildly important goals 2. Fokus secara total pada lead measure 3. Membuat scoreboard yang jelas yang mendorong orang untuk memantau perkembangan pencapaian 4. Menumbuhkan irama akuntabilitas/tanggung jawab yang terus-menerus kepada setiap individu dalam team 7 Building a Customer-Centric Culture Pelatihan bagaimana mengelola dan memberikan pelayanan yang baik kepada customer. Membangun budaya organisasi yang berfokus pada customer satisfaction 8 AGSM Platinum Program Program ini akan mengeksplorasi tren dalam teknologi dan ruang kepemimpinan domestik, Asia Pasifik, dan fokus global. Peserta juga akan memiliki kesempatan untuk memanfaatkan pemikiran kepemimpinan global dan m menggunakan pengetahuan ini untuk mengubah dan menentukan bentuk dan keberhasilan organisasi LPDP masa depan. 4. Beasiswa Internal Pegawai Beasiswa internal pegawai yang direncanakan diberikan disesuaikan dengan tingkat kebutuhan organisasi yang bertujuan untuk meningkatkan potensi dan kompetensi pegawai dalam rangka menunjang tugas dan fungsi, meningkatkan produktivitas kerja pegawai, memelihara moral pegawai, menjaga loyalitas dan menghindari konflik kepentingan, meningkatkan peluang karier, dan meningkatkan fleksibilitas dari angkatan kerja dalam rangka mengisi jabatan tertentu yang dipersyaratkan. Beasiswa internal dengan 2 tipe beasiswa yaitu beasiswa tugas belajar (full scholarship) dan beasiswa bantuan belajar (part time scholarship). Universitas/perguruan tinggi tujuan beasiswa adalah universitas yang terdaftar dalam daftar universitas beasiswa LPDP. 1) Tugas Belajar Program beasiswa dengan konsep tugas belajar adalah tugas yang diberikan kepada pejabat/pegawai untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pendidikan secara formal sesuai dengan tingkat strata pendidikan yang ditempuh. Pejabat/pegawai dimaksud dibebastugaskan dari tugas fungsi utama sesuai dengan jabatannya dengan kinerja diukur dari laporan kemajuan hasil pendidikan. Beasiswa tugas belajar antara lain terdiri dari: a) Strata 1 Dalam Negeri b) Strata 2 Dalam Negeri 84

98 c) Strata 2 Luar Negeri d) Strata 3 Dalam Negeri e) Strata 3 Luar Negeri 2) Bantuan Biaya Belajar Program beasiswa dengan konsep bantuan biaya belajar adalah bantuan biaya yang diberikan kepada pejabat/pegawai untuk menuntut ilmu dan mendapatkan pendidikan secara formal sesuai dengan tingkat strata pendidikan yang ditempuh yang dilaksanakan diluar jam kerja. a) Strata 1 Dalam Negeri (Program Ekstensi) b) Strata 2 Dalam Negeri (Program Kuliah Malam dan Sabtu/Minggu) c) Strata 3 Dalam Negeri (Program Kuliah Malam dan Sabtu/Minggu) Tabel III.9 Daftar Program Studi Beasiswa No Fakultas Program Studi Strata 1 1 Ekonomi - Manajemen - Akuntansi 2 Sosial Politik - Hubungan Internasional - Administrasi Negara 3 Ilmu Komputer - Sistem Informasi 4 Hukum - Ilmu Hukum 5 Psikologi - Psikologi 6 Pendidikan - Administrasi pendidikan Strata 2/Strata 3 1 Ilmu Hukum - Ilmu Hukum 2 Ilmu Psikologi - Psikologi Industri & Organisasi - Psikologi Pendidikan Psikologi Perkembangan Psikologi Sosial 3 Ekonomi - Ekonomi - Manajemen - Akuntansi - Perencanaan dan Kebijakan Publik 4 Psikologi - Ilmu Psikologi - Psikologi Profesi 5 Ilmu Sosial dan Politik - Ilmu Administrasi - Ilmu Hubungan Internasional - Sosiologi 6 Pendidikan - Manajemen Pendidikan - Manajemen Pendidikan Tinggi 85

99 Kelembagaan Peraturan Presiden Nomor 28 Tahun 2015 tentang Kementerian Keuangan pada Pasal 81 dan Pasal 82 ayat (2) huruf b mengatur tentang kedudukan LPDP sebagai unit khusus Kementerian Keuangan yang berada dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan, dan bertugas untuk melakukan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional. LPDP dibentuk berdasarkan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 252/PMK.01/2011 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Lembaga Pengelola Dana Pendidikan. LPDP ditetapkan sebagai Satuan Kerja yang berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Nomor 18/KMK.05/2012 tentang Penetapan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan pada Kementerian Keuangan sebagai Instansi Pemerintah yang Menerapkan Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum LPDP telah merencanakan untuk melakukan perubahan dan pengembangan organisasi melalui perubahan struktur organisasi dan tata kerja. Usulan penataan organisasi LPDP telah disampaikan kepada Biro Organisasi dan Tata Laksana Sekjen Kementerian Keuangan melalui ND nomor 48/LPDP/2015 tanggal 21 April Secara garis besar Usulan penataan organisasi LPDP adalah sebagai berikut: 1) Implementasi LPDP sebagai unit khusus yang berada dan bertanggungjawab kepada Menteri Keuangan, 2) Penyempurnaan struktur organisasi LPDP, antara lain: - Penambahan jumlah Direktorat dari 4 menjadi 5; - Pembentukan beberapa unit setingkat Divisi yang berada di bawah Direktur Utama, yaitu Sekretaris Lembaga, Divisi Pemasaran, Divisi Kerjasama. - Perubahan nomenklatur direktorat dan divisi. (penyempurnaan usulan penataan organisasi LPDP terlampir) Usulan penataan organisasi LPDP ke Biro Organisasi dan Ketatalaksanaan telah disampaikan kepada Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi dan menjadi agenda pada rapat Penataan Organisasi Kementerian Keuangan tanggal 11 Juni 2015 di Kementerian PAN-RB. 86

100 Peralatan dan Fasilitas No. Pada tahun 2016 direncanakan akan dilaksanakan belanja modal sebagai berikut: Tabel III.10 Daftar Peralatan Mesin dan BMN Nama Barang Kebutuhan s.d Yang Ada (2014) Tamba han (2015) Yang Akan Dibeli (2016) 1 Mesin Hitung Elektronik / Calculator Mesin Penghitung Uang Lemari Besi/Metal Lemari Kayu Rak Besi Filing Cabinet Besi Brandkas CCTV - Camera Control Television System 9 White Board Alat Penghancur Kertas Mesin Absensi Alat Pemotong Kertas Headmachine Besar LCD Projector/Infocus Focusing Screen/Layar LCD Projector Papan Pengumuman Meja Kerja Kayu Kursi Besi/Metal Sice Meja Rapat Meja Telepon Meja Resepsionis Mesin Penghisap Debu/Vacuum Cleaner 24 Lemari Es A.C. Split Televisi Mic Conference Unit Power Supply Dispenser Karpet Pesawat Telephone Mesin Bending Personal Computer Water Percolator (Boiler) Switch CISCO 1 26 Server 1 37 Router 3 38 Kamera Digital Note Book Panaboard Scanner (Peralatan Personal Komputer)

101 No. Nama Barang Kebutuhan s.d Yang Ada (2014) Tamba han (2015) 42 Modem Rambu-rambu Petunjuk/Penuntun Rek Sepatu 1 45 Buku Lainnya TOTAL Yang Akan Dibeli (2016) Dalam rangka menjalan tugas dan fungsi, LPDP pada tahun merencanakan untuk berpindah kantor dengan memanfaatkan BMN idle milik Kementerian Keuangan. Usulan tersebut masih menunggu ketetapan dari Sekretariat Jenderal Kemnterian Keuangan dengan luas bangunan sebagai berikut: Tabel III.11 Daftar Rencana Kebutuhan Pengadaan BMN No Kelompok Barang Luas A Gedung dan Bangunan Bangunan Gedung Kantor LPDP m2 JUMLAH USULAN BANGUNAN m Data dan Sistem Informasi Pada tahun 2016, pengembangan teknologi dan informasi komunikasi diarahkan untuk melanjutkan inisiatif strategis yang telah dilaksanakan tahun Inisiatif strategis pengembangan teknologi dan informasi komunikasi tahun 2016 adalah sebagai berikut: Gambar III.1 Rencana Strategis IT LPDP 88

102 Pada tahun 2015 diasumsikan telah diselesaikan beberapa inisiatif taktis pada layer Core System Layer, Data & Decision Support System Layer, dan Service Management Layer sehingga pada tahun 2016, tinggal tersisa beberapa inisiatif taktis pada Common System Layer yang perlu diselesaikan untuk menunjang pelaksanaan berbagai fungsi LPDP: Tabel III.12 Kebutuhan Pengembangan IT Uraian System Jumlah Data/ Pekerjaan Common System Layer Enterprise Resource Planning 1 Governance & Risk Assurance 1 Layanan Manajemen Alumni Penerima 1 Dana Riset dan Rehabilitasi Faislitas Pendidikan Aplikasi Penyaluran Dana dan Monitoring Rehabilitasi Target Kinerja Tahun Tujuan, Sasaran Strategis, dan Peta Strategis Tujuan Tujuan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional (DPPN) adalah menjamin keberlangsungan program pendidikan (endowment fund) yang bertujuan untuk menjamin keberlangsungan program pendidikan bagi generasi berikutnya sebagai bentuk pertanggungjawaban antar generasi, antara lain untuk beasiswa, dan dana cadangan pendidikan untuk mengantisipasi keperluan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak akibat bencana alam, yang dilakukan oleh Badan Layanan Umum (BLU) pengelola dana di bidang pendidikan Sasaran Strategis Dalam rangka mengukur pencapaian tujuan pengelolaan Dana Pengembangan Pendidikan Nasional maka tujuan tersebut diterjemahkan dalam sasaran strategis yang merupakan pernyataan tentang apa yang ingin dicapai LPDP (bersifat output/outcome) atau apa yang ingin dilakukan LPDP (bersifat proses) dalam jangka waktu satu tahun ke depan. 89

103 Sasaran strategis yang ingin dicapai LPDP dikelompokkan dalam empat perspektif, yaitu: 1) Perspektif pemangku kepentingan (stakeholder perspective) Dalam perspektif ini, dilihat sejauh mana LPDP memperhatikan dan memenuhi kebutuhan dari pemangku kepentingan. Hal ini dapat dicapai dengan mengupayakan pencapaian sasaran strategis berupa Kredibilitas Lembaga yang Tinggi. Target keberhasilannya adalah dengan memenuhi target kuantitas (rata-rata presentase target layanan program). 2) Pelanggan (customer perspective). Untuk perspektif dari pelanggan, keberhasilannya adalah mencapai target kualitas berupa indeks kepuasaan pengguna layanan program yang telah ditetapkan. Indeks kepuasan pengguna layanan adalah suatu ukuran atas seberapa besar program layanan yang diberikan LPDP dapat memenuhi harapan pengguna. 3) Perspektif Internal Proses (Internal Process Perspective). Dalam perspektif ini, dilihat sejauh mana LPDP mengembangkan serangkaian aktivitas/proses untuk menciptakan dan menyampaikan produk layanan dalam rangka memenuhi kebutuhan penerima layanan. Serangkaian aktivitas/proses tersebut diterjemahkan dalam beberapa sasaran strategis seperti Penguatan Kelembagaan, Layanan yang Andal, Pengelolaan Dana non-dppn yang kredibel dan akuntabel, serta pengelolaan investasi yang efektif dan efisien. Semuanya bermuara pula pada satu kerangka strategis LPDP berupa Talent Management. 4) Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective). Dalam perpektif ini, dilihat sejauhmana LPDP membangun beberapa infrastruktur yang diperlukan dalam menciptakan pertumbuhan dan peningkatan kinerja jangka panjang. Infrastruktur yang perlu dibangun termasuk sumber daya manusia, peralatan dan keuangan. Di dalam perpektif ini, LPDP menetapkan beberapa sasaran strategis yang mencakup tiga bagian infrastruktur tersebut yaitu: SDM yang kompetitif, Organisasi Sehat yang Berkinerja Tinggi, E-Corporate Services, dan Pelaksanaan anggaran yang Optimal. 90

104 SDM yang Kompetitif adalah SDM yang mampu membangun organisasi untuk mencapai keunggulan kompetitif, yaitu memiliki kepemimpinan yang tepat, memanfaatkan semua informasi yang diterima dengan tepat dan memiliki kompetensi yang dibutuhkan untuk keberhasilan organisasi. Organisasi yang sehat adalah organisasi yang memenuhi kriteria kondisi internal mencakup unsur: arahan, akuntabilitas, koordinasi dan kendali, orientasi eksternal, kepemimpinan, inovasi dan pembelajaran, kemampuan, motivasi, budaya dan iklim. E-Corporate Service merupakan upaya LPDP untuk mewujudkan e-government. Melalui layanan yang dikelola secara elektronik, diharapkan pelayanan LPDP menjadi lebih efisien, akurat dan dapat dimanfaatkan secara real time. Pelaksanaan anggaran yang optimal ditujukan untuk memberikan dukungan keuangan yang efektif bagi tugas-tugas LPDP Peta Strategis Peta Strategi yang merupakan hiring dasboard (panel instrumen) yang menggambarkan keterkaitan dan kontribusi setiap sasaran strategis dalam mendukung sasaran strategis yang lain dalam rangka mewujudkan visi dan misi. Peta strategis tersebut diharapkan memudahkan LPDP dalam mengkomunikasikan keseluruhan strategi kepada seluruh anggota organisasi. Dengan peta starategi, visi-misi LPDP didefinisikan dengan jeas dan proses manajemen yang lengkap (input/sumber daya, proses internal, dan output/outcome). Peta strategi LPDP selengkapnya adalah sebagai berikut: 91

105 Gambar III. 2 Peta Strategis Kerangka Pelaksanaan Kegiatan LPDP merencanakan untuk melaksanakan berbagai kegiatan sebagai bagian dari pelaksanaan strateginya. Kerangka berbagai kegiatan tersebut adalah penyaluran program, perencanaan usaha dan pengembangan dana, operasional perkantoran, serta pengadaan sarana dan prasarana Penyaluran Program Penyaluran program beasiswa, pendanaan riset dan rehabilitasi fasilitas pendidikan yang rusak karena bencana alam diarahkan untuk sasaran strategis Kredibilitas LPDP sebagai lembaga pengelola dana terbaik. Tabel III.13 Sasaran Strategis Kegiatan Layanan LPDP No Rincian Kegiatan Sasaran Strategis 1 Penyaluran Beasiswa Meningkatnya 2 Penyaluran Dana Riset kredibilitas LPDP sebagai 3 Penyaluran Dana Rehabilitasi lembaga pengelola dana Fasilitas Pendidikan terbaik Kode dan Nama Output dalam DIPA (005) Laporan Penyaluran Dana 92

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2015 Direktur Utama, Eko Prasetyo. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan RBA TA 2015 iv

KATA PENGANTAR. Jakarta, Desember 2015 Direktur Utama, Eko Prasetyo. Lembaga Pengelola Dana Pendidikan RBA TA 2015 iv KATA PENGANTAR Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) adalah satuan kerja pada Kementerian Keuangan R.I. yang ditetapkan sebagai satuan kerja yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Pendahuluan Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Pendahuluan Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...... RINGKASAN EKSEKUTIF... v vi BAB I Pendahuluan...1 1.1. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP... 1 1.1.1. Visi... 1 1.1.2. Misi... 1 1.1.3. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Pendahuluan Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP...

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... RINGKASAN EKSEKUTIF... BAB I Pendahuluan Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP... DAFTAR ISI KATA PENGANTAR...... RINGKASAN EKSEKUTIF... v vi BAB I Pendahuluan...1 1.1. Visi, Misi, Tugas dan Fungsi, Serta Layanan LPDP... 1 1.1.1. Visi... 1 1.1.2. Misi... 1 1.1.3. Tugas dan Fungsi...

Lebih terperinci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) POTENSI MASA DEPAN INDONESIA SAAT INI 16 besakor perenomian di dunia 53% dari populasi di perkotaan menyumbang 74% PDB 55 juta tenaga kerja terdidik (skilled workers)

Lebih terperinci

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan R.I. Kebijakan Umum Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Indonesia Endowment Fund for Education (IEFE) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan

Lebih terperinci

Kebijakan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP)

Kebijakan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Kementerian Keuangan R.I. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan R.I. Kebijakan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) Bandung, 1 Maret 2013 Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Gedung A.A.

Lebih terperinci

Pokok Bahasan. Kebijakan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 18/02/2013. Latar Belakang. Organisasi.

Pokok Bahasan. Kebijakan Pendanaan Riset Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) 18/02/2013. Latar Belakang. Organisasi. Kementerian Keuangan R.I. Kementerian dan Kebudayaan R.I. Kebijakan Pendanaan Lembaga Pengelola Dana (LPDP) Jogjakarta, 11 Februari 2013 Lembaga Pengelola Dana Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN. KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN ix RINGKASAN EKSEKUTIF.

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN. KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR LAMPIRAN ix RINGKASAN EKSEKUTIF. DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN. ii KATA PENGANTAR. iii DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR.. iv vi viii DAFTAR LAMPIRAN ix RINGKASAN EKSEKUTIF. 1 BAB I PENDAHULUAN 2 A. UMUM B. VISI, MISI, DAN KEGIATAN

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN.. i KATA PENGANTAR.. iii DAFTAR ISI... iv DAFTAR TABEL... vii DAFTAR GAMBAR. ix DAFTAR LAMPIRAN. x RINGKASAN EKSEKUTIF 1 BAB I PENDAHULUAN. 3 A. UMUM. 3 B. VISI DAN MISI BLU

Lebih terperinci

F O R U M B A K O H U M A S, 30 J U L I KONTRIBUSI KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI LPDP

F O R U M B A K O H U M A S, 30 J U L I KONTRIBUSI KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI LPDP F O R U M B A K O H U M A S, 30 J U L I 2 0 1 5 KONTRIBUSI KEMENTERIAN KEUANGAN DALAM MEMPERSIAPKAN PEMIMPIN MASA DEPAN INDONESIA MELALUI LPDP 1 LATAR BELAKANG PROFIL LPDP PROGRAM LPDP HIGHLIGHT REPORT

Lebih terperinci

SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN Riset Pembangunan Indonesia MOHAMMAD SOFWAN EFFENDI Direktur Pendanaan Riset dan Rehabilitasi Fasilitas Pendidikan sofwan.effendi@depkeu.go.id

Lebih terperinci

SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN. Riset Pembangunan Indonesia

SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN. Riset Pembangunan Indonesia SOSIALISASI PROGRAM LAYANAN LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN Riset Pembangunan Indonesia SEKILAS TENTANG LPDP VISI Menjadi lembaga pengelola dana yang terbaik di tingkat regional untuk menyiapkan pemimpin

Lebih terperinci

Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia

Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia Pendanaan Riset Pembangunan Indonesia (Dukungan Finansial Terhadap Riset Terapan yang Mendukung Penguatan Industri Strategis Nasional) Moh. Sofwan Effendi Direktur Pendanaan Riset Mohammad.sof wan@kemdikbud.go.id

Lebih terperinci

Bantuan Dana RISPRO. (Riset Inovatif Produktif)

Bantuan Dana RISPRO. (Riset Inovatif Produktif) RISPRO (Riset Inovatif Produktif) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1, Jakarta 10710 Telepon/Fax (021) 384 6474, Laman www.lpdp.depkeu.go.id

Lebih terperinci

Bantuan Dana RISPRO. (Riset Inovatif Produktif)

Bantuan Dana RISPRO. (Riset Inovatif Produktif) RISPRO (Riset Inovatif Produktif) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Gedung A.A. Maramis II Lantai 2, Jalan Lapangan Banteng Timur No. 1, Jakarta 10710 Telepon/Fax (021) 384 6474, Laman www.lpdp.depkeu.go.id

Lebih terperinci

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA,

MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA, RANCANGAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 135/PMK.01/2011 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA PUSAT INVESTASI PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

lembaga pengelola dana pendidikan BUKU PEDOMAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA

lembaga pengelola dana pendidikan BUKU PEDOMAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA lembaga pengelola dana pendidikan BUKU PEDOMAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA OVERVIEW PENDANAAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA OVERVIEW PENDANAAN RISET PEMBANGUNAN INDONESIA Latar Belakang : Penguasaan dan

Lebih terperinci

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (

2017, No Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3. Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara ( No.908, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMEN-KUKM. LPDB-KUMKM. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 08 /PER/M.KUKM/ VII /2017 TENTANG ORGANISASI

Lebih terperinci

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1

- 2 - MEMUTUSKAN: BAB I KEDUDUKAN, TUGAS DAN FUNGSI, DAN SUSUNAN ORGANISASI. Bagian Kesatu Kedudukan, Tugas dan Fungsi. Pasal 1 - 2-5. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82); 6. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan

Lebih terperinci

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 143/PMK.01/2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA

MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA 143/PMK.01/2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA MENTER! KEUANGAN REPUBUK INDONESIA SALIN AN PERATURAN MENTER! KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 143/PMK.01/2016 TENT ANG ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam

Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu. peningkat- an efisiensi, efektivitas, dan produktivitas kinerja birokrasi dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam upaya peningkatan kinerja dan institusi kelembagaannya, Kementerian Keuangan telah melakukan perubahan kelembagaan yaitu peningkat- an efisiensi, efektivitas,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 217 MOR SP DIPA-115.1-/217 DS887-83-754-948 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN PEDOMAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA TESIS DAN DISERTASI BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bonus demografi bagi bangsa Indonesia berupa proporsi usia produktif terbaik sejak kemerdekaan terjadi dari 2010

Lebih terperinci

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja.

BERITA NEGARA. KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. No.727, 2013 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Lembaga Pengelola Dana Bergulir. Organisasi. Tata Kerja. PERATURAN MENTERI KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto

KATA PENGANTAR. Inspektur Jenderal. M. Sakri Widhianto KATA PENGANTAR Dalam rangka pelaksanaan tugas pokok dan fungsi, maka diperlukan suatu pedoman dan arahan yang jelas sebagai acuan untuk mencapai sasaran yang diinginkan. Pedoman dan arahan dituangkan dalam

Lebih terperinci

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG

WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG WALIKOTA BAUBAU PROVINSI SULAWESI TENGGARA PERATURAN DAERAH KOTA BAUBAU NOMOR 6 TAHUN 2015 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KOTA BAUBAU SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.6-/21 DS264-891-4155-6432 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 SEMESTER I

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 SEMESTER I 1 KATA PENGANTAR Kualitas belanja yang baik merupakan kondisi ideal yang ingin diwujudkan dalam pengelolaan APBD. Untuk mendorong tercapainya tujuan tersebut tidak hanya dipengaruhi oleh penyerapan

Lebih terperinci

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS

RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN

Lebih terperinci

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - TAHUN ANGGARAN 2013 - TRIWULAN III

LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - TAHUN ANGGARAN 2013 - TRIWULAN III LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE - 1 LAPORAN MONITORING REALISASI APBD DAN DANA IDLE TAHUN 2013 TRIWULAN III KATA PENGANTAR Kualitas belanja yang baik merupakan kondisi ideal yang ingin

Lebih terperinci

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le

2016, No Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Le No.1876, 2016 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEMKES. BLU. Pengelolaan Keuangan. Pedoman. Pencabutan. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 63 TAHUN 2016 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK

Buku Profil DJPK COVER DEPAN. Selayang Pandang DJPK Buku Profil DJPK 1 COVER DEPAN Selayang Pandang DJPK Buku Profil DJPK 3 Direktorat Jenderal Perimbangan Keuangan Selayang Pandang DJPK 4 Buku Profil DJPK NILAI-NILAI KEMENTERIAN KEUANGAN Integritas Berpikir,

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2017 NOMOR : SP DIPA /2017 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 21 MOR SP DIPA-32.1-/21 DS553-54-8921-629 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-33.-/216 DS334-938-12-823 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 1 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.97,2012 KEMENTERIAN PERUMAHAN RAKYAT. Pelimpahan. Sebagian Urusan. Dekonsentrasi PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 01 TAHUN 2012 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH

PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH PERATURAN DAERAH KABUPATEN SERANG NOMOR 13 TAHUN 2007 TENTANG PENETAPAN RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KABUPATEN SERANG SEBAGAI BADAN LAYANAN UMUM DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI SERANG, Menimbang

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH KONSEP PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 5/PER/M.KUKM/VI/2011 T E N T A N G ORGANISASI DAN TATA KERJA LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN

Lebih terperinci

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009

DAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009 ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT

Lebih terperinci

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG

BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA PERATURAN BADAN PENGAWAS PEMILIHAN UMUM REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL BADAN PENGAWAS PEMILIHAN

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL TAHUN 2016 SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN JAKARTA, JANUARI 2017 Laporan Akuntabilitas Kinerja Sekretariat Inspektorat

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi.

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.115, 2010 Kementerian Perumahan Rakyat. Pelimpahan wewenang. Dekonsentrasi. PERATURAN MENTERI PERUMAHAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR 03/PERMEN/M/2010 TENTANG PELIMPAHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 44 /PMK.05/2009 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN, Menimbang

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN PEDOMAN SELEKSI PENERIMA BEASISWA MAGISTER DAN DOKTOR BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bonus demografi bagi bangsa Indonesia berupa proporsi usia produktif terbaik sejak kemerdekaan terjadi dari 2010

Lebih terperinci

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k

2016, No Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum, Menteri Keuangan dapat menetapkan pola pengelolaan k BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1792, 2016 KEMENKEU. PPK-BLU Satker. Penetapan. Pencabutan Penerapan. PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 180/PMK.05/2016 TENTANG PENETAPAN DAN PENCABUTAN

Lebih terperinci

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan

OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU. Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan OVERVIEW IMPLEMENTASI DAN EVALUASI RBA BLU Kementerian Keuangan RI Direktorat Jenderal Perbendaharaan AGENDA PEMBAHASAN 1. Pendahuluan 2. Mekanisme Penyusunan dan Pengajuan RBA BLU 3. Hal-Hal yang Perlu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya

BAB I PENDAHULUAN. yang penting dilakukan suatu Negara untuk tujuan menghasilkan sumber daya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan manusia merupakan salah satu syarat mutlak bagi kelangsungan hidup bangsa dalam rangka menghasilkan sumber daya manusia yang berkualitas. Menciptakan pembangunan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.1-/216 DS771-654-627-359 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM PERATURAN MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI KEUANGAN REPUBLIK

Lebih terperinci

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan

B. VISI : Indonesia Menjadi Negara Industri yang Berdaya Saing dengan Struktur Industri yang Kuat Berbasiskan Sumber Daya Alam dan Berkeadilan RENCANA KERJA DAN ANGGARAN KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA FORMULIR 1 : RENCANA PENCAPAIAN SASARAN STRATEGIS PADA KEMENTRIAN NEGARA/LEMBAGA TAHUN ANGGARAN : 216 A. KEMENTRIAN : (19) KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGAMA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGAMA REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa sebagai tindak lanjut

Lebih terperinci

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb

2016, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Menteri Perencanaan Pemb BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 315, 2016 BAPPENAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. Pelimpahan. Tahun Anggaran 2016. PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc

KATA PENGANTAR. Jakarta, 22 Januari 2015 Direktur Jenderal Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan. Ir. Saut P. Hutagalung, M.Sc KATA PENGANTAR Laporan Kinerja merupakan wujud pertanggungjawaban kepada stakeholders dan memenuhi Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 yang mengamanatkan setiap instansi pemerintah/lembaga negara yang

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-18.12-/216 DS9275-658-42-941 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No.

Lebih terperinci

Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I

Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I Monitoring Realisasi APBD 2013 - Triwulan I 1 laporan monitoring realisasi APBD dan dana idle Tahun 2013 Triwulan I RINGKASAN EKSEKUTIF Estimasi realisasi belanja daerah triwulan I Tahun 2013 merupakan

Lebih terperinci

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS JAKARTA 2017 PEDOMAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE PELAKSANA SEKRETARIAT TETAP BAPERTARUM-PNS

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-041.01-0/2016 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

1 of 6 18/12/ :41

1 of 6 18/12/ :41 1 of 6 18/12/2015 15:41 MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN

Lebih terperinci

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar

2016, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembar BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1712, 2016 PERRPUSNAS. Penyelenggaraan Dekonsentrasi. TA 2017. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 12 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 MOR SP DIPA-24.3-/216 DS71-99-46-4 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun

Lebih terperinci

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014

Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA Formulir C Laporan Pengendalian dan Evaluasi Pelaksana Rencana Pembangunan Triwulan III Berdasarkan PP No.39 Tahun 2006 Tahun Anggaran 2014 Kementerian Perindustrian

Lebih terperinci

RISET INOVATIF PRODUKTIF/RISPRO LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN TAHUN 2016

RISET INOVATIF PRODUKTIF/RISPRO LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN TAHUN 2016 RISET INOVATIF PRODUKTIF/RISPRO LEMBAGA PENGELOLA DANA PENDIDIKAN TAHUN 2016 [ Disajikan dalam rangka Sosialisasi Program Pendanaan Riset dan PPII Universitas Hasanuddin 15 Maret 2016 ] Mohammad Sofwan

Lebih terperinci

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016

Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 Kementerian Perindustrian REPUBLIK INDONESIA LAPORAN TRIWULAN I KEMENTERIAN PERINDUSTRIAN TAHUN 2016 BIRO PERENCANAAN 2016 Formulir C Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2006 Tanggal

Lebih terperinci

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG

MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA KEPUTUSAN MENTERI SOSIAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG KEPUTUSAN NOMOR 23 / HUK / 2012 TENTANG PENETAPAN NAMA NAMA PENERIMA DANA PROGRAM ASISTENSI SOSIAL LANJUT USIA TAHUN 2012 Menimbang :, a. bahwa jumlah lanjut usia yang membutuhkan perhatian dan penanganan

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN INDUK SURAT PENGESAHAN NOMOR SP DIPA-.03-0/AG/2014 DS 9057-0470-5019-2220 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara. UU No. 23 Tahun

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL, PERATURAN MENTERI AGRARIA DAN TATA RUANG/ KEPALA BADAN PERTANAHAN NASIONAL NOMOR 8 TAHUN 2015 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA KEMENTERIAN AGRARIA DAN TATA RUANG/BADAN PERTANAHAN NASIONAL DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2015 NOMOR : SP DIPA /2015 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 215 MOR SP DIPA-18.1-/215 DS8665-5462-5865-5297 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM )

KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) KEMENTERIAN KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH R.I. LEMBAGA PENGELOLA DANA BERGULIR KOPERASI DAN USAHA MIKRO, KECIL DAN MENENGAH ( LPDB-KUMKM ) DAFTAR ISI 1 Kondisi dan Perkembangan LPDB-KUMKM 2 Tantangan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus

I. PENDAHULUAN. masalah kompleks yang telah membuat pemerintah memberikan perhatian khusus 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang. Kemiskinan merupakan isu sentral yang dihadapi oleh semua negara di dunia termasuk negara sedang berkembang, seperti Indonesia. Kemiskinan menjadi masalah kompleks yang

Lebih terperinci

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016

MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 MEKANISME PENGELOLAAN KEUANGAN PASCA OPTIMALISASI DAN PENGHENTIAN KEGIATAN DEKONSENTRASI URUSAN PEMERINTAHAN UMUM DAN FORKOPIMDA TAHUN ANGGARAN 2016 Oleh Kepala Bagian Keuangan Setditjen Politik dan Pemerintahan

Lebih terperinci

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan

2017, No dalam rangka Penyelenggaraan Dekonsentrasi Tahun Anggaran 2018; Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan No.1161, 2017 BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA PERPUSNAS. Pelimpahan Urusan Pemerintahan Perpusnas. PERATURAN KEPALA PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 17 TAHUN 2017 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN

Lebih terperinci

Beasiswa Afirmasi. 1. Overview

Beasiswa Afirmasi. 1. Overview Beasiswa Afirmasi 1. Overview Indonesia memiliki wilayah luas dengan karakteristik geografis dan sosiokultural yang heterogen. Oleh sebab itu, diperlukan kontribusi dari sumber daya berkualitas untuk menjadi

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM

SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM MENTERI KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 92/PMK.05/2011 TENTANG RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA PELAKSANAAN ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT

LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT LEMBARAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 PERATURAN DAERAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 3 TAHUN 2018 TENTANG TATA KELOLA PEMERINTAHAN BERBASIS SISTEM ELEKTRONIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG

BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG BUPATI ACEH BARAT DAYA PROVINSI ACEH PERATURAN BUPATI ACEH BARAT DAYA NOMOR 25 TAHUN 2015 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGAJUAN, PENETAPAN, PERUBAHAN RENCANA BISNIS DAN ANGGARAN SERTA DOKUMEN PELAKSANAAN

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2016 NOMOR : SP DIPA /2016 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 216 NOMOR SP DIPA-15.1-/216 DS5272-8985-171-5367 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU

Lebih terperinci

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012

LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 [Type text] LAMPIRAN PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 29 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 BUKU I: Prioritas Pembangunan, serta Kerangka Ekonomi Makro dan Pembiayaan Pembangunan

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR dan BPRS Semester II Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

RPP tentang Gaji, Tunjangan, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB

RPP tentang Gaji, Tunjangan, Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB RPP tentang Gaji, Tunjangan, dan Fasilitas PNS Deputi Bidang SDM Aparatur Kementerian PANRB 1 Kondisi Saat ini 1. Perbandingan Gaji Pangkat Terendah : Gaji Pangkat Tertinggi sangat rendah 1 : 3,781 2.

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR DIPA--0/2013 DS 0310-1636-8566-5090 A. DASAR HUKUM 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 2004 tentang

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peran strategi dalam pembangunan nasional. Hal ini dikarenakan sebagian besar penduduk terlibat dalam kegiatan UMKM

Lebih terperinci

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013

Laporan Keuangan Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Semester 1 Tahun 2013 RINGKASAN Berdasarkan Pasal 55 ayat (2) Undang-Undang (UU) Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 171/PMK.05/2007 sebagaimana telah diubah dengan 233/PMK.05/2011

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.99, 2013 KEMENTERIAN KESEHATAN. Rencana Bisnis dan Anggaran. BLU. Ditjen Bina Upaya Kesehatan. Pedoman. PERATURAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 4 TAHUN

Lebih terperinci

Pedoman Riset Inovatif Produktif (RISPRO)

Pedoman Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Pedoman Riset Inovatif Produktif (RISPRO) Lembaga Pengelola Dana Pendidikan Kementerian Keuangan RI Gedung A.A. Maramis II, Lantai 2, Kementerian Keuangan Jalan Lapangan Banteng Timur no. 1 Jakarta 10710

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 54 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PENGADAAN DAN PENERUSAN PINJAMAN DALAM NEGERI OLEH PEMERINTAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Lebih terperinci

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA,

- 1 - DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA, - 1 - SALINAN PERATURAN MENTERI PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PELIMPAHAN URUSAN PEMERINTAHAN KEMENTERIAN

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA

KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA KEBIJAKAN PENGANGGARAN DANA PERIMBANGAN DALAM APBD 2017 DAN ARAH PERUBAHANNYA DIREKTORAT FASILITASI DANA PERIMBANGAN DAN PINJAMAN DAERAH DIREKTORAT JENDERAL BINA KEUANGAN DAERAH KEMENTERIAN DALAM NEGERI

Lebih terperinci

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN

SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN SAL SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF SUMBER PEMBIAYAAN DALAM APBN Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran/Sisa Kurang Pembiayaan Anggaran (SiLPA/SiKPA) adalah selisih lebih/kurang antara realisasi penerimaan dan pengeluaran

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG PERATURAN MENTERI KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA NOMOR : 18 /PER/M.KOMINFO/11/2010 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA BALAI PENYEDIA DAN PENGELOLA PEMBIAYAAN TELEKOMUNIKASI DAN INFORMATIKA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi

Tabel 1. Pertumbuhan Ekonomi dan Kebutuhan Investasi Boks 2 REALISASI INVESTASI DALAM MENDORONG PERTUMBUHAN EKONOMI RIAU I. GAMBARAN UMUM Investasi merupakan salah satu pilar pokok dalam mencapai pertumbuhan ekonomi, karena mampu memberikan multiplier effect

Lebih terperinci

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA

MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2016 TENTANG PELIMPAHAN SEBAGIAN URUSAN PEMERINTAHAN BIDANG PENDIDIKAN

Lebih terperinci

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA

BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.1292, 2012 KEMENTERIAN NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH. Dekonsentrasi. Kegiatan. Anggaran. Pedoman. PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN

Lebih terperinci

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG

WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG WALIKOTA YOGYAKARTA DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 9 TAHUN 2017 TENTANG PEDOMAN TEKNIS PENGELOLAAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH BIDANG PENGELOLAAN TAMAN PINTAR DINAS PARIWISATA

Lebih terperinci

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS

Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Pertumbuhan Simpanan BPR Dan BPRS Semester I Tahun 2014 Divisi Statistik, Kepesertaan, dan Premi Penjaminan Direktorat Penjaminan dan Manajemen Risiko DAFTAR ISI Jumlah BPR/BPRS Peserta Penjaminan Grafik

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA, SALINAN PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG RINCIAN TUGAS UNIT KERJA DI LINGKUNGAN LEMBAGA PENJAMINAN MUTU PENDIDIKAN ACEH, SUMATERA UTARA, RIAU,

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2005 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang

Lebih terperinci

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan

Laporan Keuangan UAPPA-E1 Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Tahun 2014 (Unaudited) No Uraian Estimasi Pendapatan Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah Rp2.334.880.785 B. PENJELASAN ATAS POS-POS LAPORAN REALISASI ANGGARAN B.1 Pendapatan Negara dan Hibah Realisasi Pendapatan Negara dan Hibah pada Tahun Anggaran 2014

Lebih terperinci

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018

SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK TAHUN ANGGARAN 2018 NOMOR : SP DIPA /2018 SURAT PENGESAHAN DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN (SP-DIPA) INDUK NOMOR : SP DIPA-33.1-/218 A. DASAR HUKUM : 1. 2. 3. UU No. 17 Tahun 23 tentang Keuangan Negara. UU No. 1 Tahun 24 tentang Perbendaharaan

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG

PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA. Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA PERATURAN MENTERI NEGARA KOPERASI DAN USAHA KECIL DAN MENENGAH REPUBLIK INDONESIA Nomor : 08 /Per/M.KUKM/XII/2010 TENTANG PEDOMAN

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL

PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL PERATURAN MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL NOMOR 39 TAHUN 2006 TENTANG ORGANISASI DAN TATA KERJA SEKRETARIAT JENDERAL DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL MENTERI PENDIDIKAN NASIONAL, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL, PERATURAN KEPALA BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL REPUBLIK INDONESIA NOMOR 10 TAHUN 2011 TENTANG PELIMPAHAN DAN PEDOMAN PENYELENGGARAAN DEKONSENTRASI BIDANG PENGENDALIAN PELAKSANAAN PENANAMAN MODAL TAHUN

Lebih terperinci