PEMBICARA : TRI DJOKO SANTOSO, CFP M.ANDOKO, CFP HENRY JANUAR, CFP

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PEMBICARA : TRI DJOKO SANTOSO, CFP M.ANDOKO, CFP HENRY JANUAR, CFP"

Transkripsi

1 MATERI SHARING INAGURASI CFP & RFP 6 DESEMBER 2012 PEMBICARA : TRI DJOKO SANTOSO, CFP M.ANDOKO, CFP HENRY JANUAR, CFP

2 Business and Investment Outlook 2013 Expert Views on what s ahead Global Economy View Storm is coming in 2013 How about Indonesia? (Badai ekonomi akan tiba di tahun bagaimana dengan Indonesia). Apakah pengurangan subsidi bahan bakar akan terjadi? Apa dampaknya bagi Indonesia Perkiraan Investasi pasar modal dan pasar uang Indonesia 2013.

3

4

5 Sumber dari: Suara Merdeka Suber dari: Infobank

6 Sumber dari: Suara Merdeka Suber dari: Infobank

7 Sumber dari: Kompas Suber dari: Indonesia prestasi

8 Sumber dari: Bisnis Indonesia Suber dari: Detik Finance +

9 4 Sektor Indonesia yang akan memberikan potensi bisnis terbesar. Sektor mana yang akan berdampak pada bisnis Anda? Bagaimana detil sektor konsumer? Apa yang mendrive sector tsb. Bagaimana saya bisa melakukan penetrasi ke sektor tersebut dan apakah sumber daya Anda cukup? Manfaat apa yang bisa Anda dapatkan sebagai member RFP dan CFP? Bagaimana saya bisa mengambil manfaat tersebut untuk bisnis saya?

10 1% Kontribusi Sektor Usaha Terhadap 2006 Keuangan Indonesia 2007 Majalah Investor (Edisi Oktober 2012) ,75% Retail, Consumer Jasa Keuangan 0,5% Infrastruktur Sumber Daya Alam 0,25% Migas Eksport

11

12

13 PERTUMBUHAN GOLONGAN MENENGAH Tahun 2012, golongan menengah berjumlah 135 juta Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,5%, penduduk golongan menengah diperkirakan akan mencapai 150 juta di tahun Artinya, yang saat ini masuk sebagai golongan menengah berpotensi naik menjadi golongan menengah atas. Majoritas golongan menengah dan menengah atas dalam usia produktif Sumber: Bank Indonesia dan dari berbagai sumber 12/18/

14 Pertumbuhan Usia Produktif Indonesia (usia tahun) Spending Pertumbuhan Usia Produktif Populasi Indonesia (life spending citizen and life saving citizen) vs total population Majalah Investor (Edisi Juli2012) 100% Saving % Kawasan Eropa Kawasan Amerika 50% Kawasan Indonesia 25%

15 KELAS DAN KARAKTERISTIK SOSIAL 2010 Karakteristik Atas Menengah Atas Menengah Menengah Bawah Proporsi Penduduk 1% 3,6% 50,3% 39,6% Pendidikan S1-S3 S-1 SLTA SD-SLTA Pengeluaran pribadi diatas 1,9 juta - 3,75 jt 0,75 jt -1,87jt.375jt jt rata-rata (bulan) 3,75 juta Jenis pemukiman Real estate Real estate Perkampungan Perkampungan Perkampungan Jml telepon selular 1-4 buah 1-3 buah 1-2 buah 1 buah Ke Mal sebulan lalu 1 x seminggu 1-bbp kali seminggu 1 bulan sekali - tidak pernah 1 x seminggu Pekerjaan pemilik usaha Pemilik usaha kecil pegawai swasta wiraswasta Sumber: Litbang Kompas 12/18/2012 dir/komisaris menengah, Mgr pedagang karyawan 15

16 KELAS MENENGAH Penghasilan sktr Rp. 1,9 juta dan pengeluaran Rp 750 ribu Rp. 1,9 Juta Melek teknologi dan sering ke Mal Pembelian barang: cenderung memakai merek terkenal dan akan memiliki kalau banyak yang memakai merek tersebut Bekerja rata-rata 8 jam sehari BELIEVER Berani mencoba sesuatu yang belum tentu dilakukan gol menengah atas kelompok usia dibawah 30 tahun Sumber: Litbang Kompas 12/18/

17 Kelas Menengah Atas Memiliki gaya hidup lebih mewah ketimbang Gol. Menengah Menikmati kemakmuran setelah berjuang keras ACHIEVER, keinginan kuat meraih kemajuan, result oriented Memiliki komitmen yang tinggi kepada keluarga Aktif mengkonsumsi barang barang papan atas Citra: menyukai barang-barang yang bisa mengangkat prestise Variasi dalam memanfaatkan waktu luang Bekerja rata-rata 10 jam sehari Golongan menengah atas dibawah 30 tahun merupakan pengunjung aktif pusat perbelanjaan Golongan menengah tahun aktif menyumbang kemacetan kota Golongan menengah dibawah 22 tahun aktif dengan internet Sumber: Litbang Kompas 12/18/

18 5 Pertanyaanterkaitperencanaan keuangan yang seringditanyakan Perencanaan Pajak: Mana yang lebih menguntungkan bagi pasangan suami istri atau calon pasangan suami istri Mempunyai NPWP masing masing atau Mempunyai NPWP sendiri- sendiri sendiri.

19 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Perencanaan Pajak: Sewaktu beli asuransi tidak kena pajak dan bila tertanggung meninggal Penerima Manfaat Asuransi tidak dikenakan pajak.

20 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Perencanaan Asuransi dan Investasi Berapa alokasi yang ideal dari pendapatan untuk membayar polis asuransi jiwa dan investasi jangka panjang

21 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Estate Planning: Peran polis asuransi jiwa sangat besar dalam Peran polis asuransi jiwa sangat besar dalam perencanaan transfer kekayaan (rencana hibah dan waris). Bagaimana cara menjelaskan hal tersebut bagi nasabah saya

22 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Pengelolaan Keuangan: Berapakan anggaran pengeluaran yang ideal (berdasarkan prioritas) dalam membelanjakan pendapatan saya tanpa terlalu mengorbankan gaya hidup saya

23 PENGELOLAAN KEUANGAN Pendapatan Tetap Tidak Tetap Pengeluaran Mencicil Hutang Membayar Asuransi BerInvestasi Belanja hidup

24 Tabel Anggaran Penghasilan Tax Cicilan Konsumtif Cicilan Produktif Saving dan Investment Konsumsi Total Penghasilan s/d Rp 100 Juta 10% 15% 20% 15% 40,00% 100% Penghasilan s/d Rp 250 Juta 13% 15% 20% 15% 37,00% 100% Penghasilan s/d Rp 500 Juta 19% 15% 20% 15% 31,00% 100% Penghasilan s/d Rp 600 Juta 20% 15% 20% 15% 30,00% 100%

25 MATERI SHARING INAGURASI CFP & RFP 6 DESEMBER 2012 PEMBICARA : TRI DJOKO SANTOSO, CFP M.ANDOKO, CFP HENRY JANUAR, CFP

26 Business and Investment Outlook 2013 Expert Views on what s ahead Global Economy View Storm is coming in 2013 How about Indonesia? (Badai ekonomi akan tiba di tahun bagaimana dengan Indonesia). Apakah pengurangan subsidi bahan bakar akan terjadi? Apa dampaknya bagi Indonesia Perkiraan Investasi pasar modal dan pasar uang Indonesia 2013.

27

28

29 Sumber dari: Suara Merdeka Suber dari: Infobank

30 Sumber dari: Suara Merdeka Suber dari: Infobank

31 Sumber dari: Kompas Suber dari: Indonesia prestasi

32 Sumber dari: Bisnis Indonesia Suber dari: Detik Finance +

33 4 Sektor Indonesia yang akan memberikan potensi bisnis terbesar. Sektor mana yang akan berdampak pada bisnis Anda? Bagaimana detil sektor konsumer? Apa yang mendrive sector tsb. Bagaimana saya bisa melakukan penetrasi ke sektor tersebut dan apakah sumber daya Anda cukup? Manfaat apa yang bisa Anda dapatkan sebagai member RFP dan CFP? Bagaimana saya bisa mengambil manfaat tersebut untuk bisnis saya?

34 1% Kontribusi Sektor Usaha Terhadap 2006 Keuangan Indonesia 2007 Majalah Investor (Edisi Oktober 2012) ,75% Retail, Consumer Jasa Keuangan 0,5% Infrastruktur Sumber Daya Alam 0,25% Migas Eksport

35

36

37 PERTUMBUHAN GOLONGAN MENENGAH Tahun 2012, golongan menengah berjumlah 135 juta Dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 6,5%, penduduk golongan menengah diperkirakan akan mencapai 150 juta di tahun Artinya, yang saat ini masuk sebagai golongan menengah berpotensi naik menjadi golongan menengah atas. Majoritas golongan menengah dan menengah atas dalam usia produktif Sumber: Bank Indonesia dan dari berbagai sumber 12/18/

38 Pertumbuhan Usia Produktif Indonesia (usia tahun) Spending Pertumbuhan Usia Produktif Populasi Indonesia (life spending citizen and life saving citizen) vs total population Majalah Investor (Edisi Juli2012) 100% Saving % Kawasan Eropa Kawasan Amerika 50% Kawasan Indonesia 25%

39 KELAS DAN KARAKTERISTIK SOSIAL 2010 Karakteristik Atas Menengah Atas Menengah Menengah Bawah Proporsi Penduduk 1% 3,6% 50,3% 39,6% Pendidikan S1-S3 S-1 SLTA SD-SLTA Pengeluaran pribadi diatas 1,9 juta - 3,75 jt 0,75 jt -1,87jt.375jt jt rata-rata (bulan) 3,75 juta Jenis pemukiman Real estate Real estate Perkampungan Perkampungan Perkampungan Jml telepon selular 1-4 buah 1-3 buah 1-2 buah 1 buah Ke Mal sebulan lalu 1 x seminggu 1-bbp kali seminggu 1 bulan sekali - tidak pernah 1 x seminggu Pekerjaan pemilik usaha Pemilik usaha kecil pegawai swasta wiraswasta Sumber: Litbang Kompas 12/18/2012 dir/komisaris menengah, Mgr pedagang karyawan 15

40 KELAS MENENGAH Penghasilan sktr Rp. 1,9 juta dan pengeluaran Rp 750 ribu Rp. 1,9 Juta Melek teknologi dan sering ke Mal Pembelian barang: cenderung memakai merek terkenal dan akan memiliki kalau banyak yang memakai merek tersebut Bekerja rata-rata 8 jam sehari BELIEVER Berani mencoba sesuatu yang belum tentu dilakukan gol menengah atas kelompok usia dibawah 30 tahun Sumber: Litbang Kompas 12/18/

41 Kelas Menengah Atas Memiliki gaya hidup lebih mewah ketimbang Gol. Menengah Menikmati kemakmuran setelah berjuang keras ACHIEVER, keinginan kuat meraih kemajuan, result oriented Memiliki komitmen yang tinggi kepada keluarga Aktif mengkonsumsi barang barang papan atas Citra: menyukai barang-barang yang bisa mengangkat prestise Variasi dalam memanfaatkan waktu luang Bekerja rata-rata 10 jam sehari Golongan menengah atas dibawah 30 tahun merupakan pengunjung aktif pusat perbelanjaan Golongan menengah tahun aktif menyumbang kemacetan kota Golongan menengah dibawah 22 tahun aktif dengan internet Sumber: Litbang Kompas 12/18/

42 5 Pertanyaanterkaitperencanaan keuangan yang seringditanyakan Perencanaan Pajak: Mana yang lebih menguntungkan bagi pasangan suami istri atau calon pasangan suami istri Mempunyai NPWP masing masing atau Mempunyai NPWP sendiri- sendiri sendiri.

43 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Perencanaan Pajak: Sewaktu beli asuransi tidak kena pajak dan bila tertanggung meninggal Penerima Manfaat Asuransi tidak dikenakan pajak.

44 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Perencanaan Asuransi dan Investasi Berapa alokasi yang ideal dari pendapatan untuk membayar polis asuransi jiwa dan investasi jangka panjang

45 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Estate Planning: Peran polis asuransi jiwa sangat besar dalam Peran polis asuransi jiwa sangat besar dalam perencanaan transfer kekayaan (rencana hibah dan waris). Bagaimana cara menjelaskan hal tersebut bagi nasabah saya

46 5 Pertanyaan terkait perencanaan keuangan yang sering ditanyakan Pengelolaan Keuangan: Berapakan anggaran pengeluaran yang ideal (berdasarkan prioritas) dalam membelanjakan pendapatan saya tanpa terlalu mengorbankan gaya hidup saya

47 PENGELOLAAN KEUANGAN Pendapatan Tetap Tidak Tetap Pengeluaran Mencicil Hutang Membayar Asuransi BerInvestasi Belanja hidup

48 Tabel Anggaran Penghasilan Tax Cicilan Konsumtif Cicilan Produktif Saving dan Investment Konsumsi Total Penghasilan s/d Rp 100 Juta 10% 15% 20% 15% 40,00% 100% Penghasilan s/d Rp 250 Juta 13% 15% 20% 15% 37,00% 100% Penghasilan s/d Rp 500 Juta 19% 15% 20% 15% 31,00% 100% Penghasilan s/d Rp 600 Juta 20% 15% 20% 15% 30,00% 100%

SELAMAT DATANG DI PROGRAM EDUKASI KEUANGAN MAHASISWA FEB UA Surabaya, 6 Juni 2015

SELAMAT DATANG DI PROGRAM EDUKASI KEUANGAN MAHASISWA FEB UA Surabaya, 6 Juni 2015 SELAMAT DATANG DI PROGRAM EDUKASI KEUANGAN MAHASISWA FEB UA Surabaya, 6 Juni 2015 Powered by: 1 PROGRAM EDUKASI KEUANGAN MAHASISWA Agar mahasiswa dapat merencanakan keuangan sejak usia dini dan berguna

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Bisnis utamanya adalah pembiayaan retail sepeda motor Honda baik baru maupun BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Lembaga perkreditan FIF merupakan bagian dari kelompok Astra yang berdiri pada tanggal 1 Mei 1989 dengan nama PT. Mitrapusaka Artha Finance dan

Lebih terperinci

APA ITU PERUBAHAN DARI HATI?

APA ITU PERUBAHAN DARI HATI? APA ITU PERUBAHAN DARI HATI? Untuk meraih sukses, semuanya diawali dengan satu aksi, perubahan dari hati. Diawali dengan perubahan dari hati, akan muncul keinginan kuat untuk mengubah diri menjadi terbaik

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif

BAB II KAJIAN PUSTAKA. pajak. Pajak adalah suatu kewajiban kenegaraan dan pengapdiaan peran aktif BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Pajak Sesuai dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), terlihat bahwa salah satu sumber penerimaan negara adalah bersumber dari sektor

Lebih terperinci

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung

PENDAHULUAN. Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Asuransi merupakan kegiatan usaha dimana perusahaan menanggung kerugian yang diderita nasabahnya ketika terjadi suatu musibah baik itu kecelakan, kebakaran, dan juga segala

Lebih terperinci

SEKILAS TENTANG PEREKONOMIAN DAN FISKAL INDONESIA

SEKILAS TENTANG PEREKONOMIAN DAN FISKAL INDONESIA SEKILAS TENTANG PEREKONOMIAN DAN FISKAL INDONESIA Direktorat Jenderal Pajak 07 September 2013 Fakultas Hukum UGM, Yogyakarta PAJAK SEBAGAI KEWAJIBAN BAGI WARGA NEGARA Pasal 23 ayat (2) UUD 1945 Segala

Lebih terperinci

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan?

Financial Check List. Definisi Pembiayaan. Mengapa Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Kapan Masyarakat. Memerlukan Jasa. Pembiayaan? Daftar Isi Financial Check List 1 01 Definisi Pembiayaan 3 02 Mengapa Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 5 5 03 Kapan Masyarakat Memerlukan Jasa Pembiayaan? 6 6 04 Siapa Saja Nasabah 8 Jasa Pembiayaan?

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi

BAB I PENDAHULUAN. menyebabkan semua negara berusaha memperkuat diri khususnya dari segi BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pertumbuhan ekonomi suatu negara sering dijadikan sebagai tolak ukur untuk mengetahui sejauh mana perkembangan suatu negara, yang menyebabkan semua negara berusaha memperkuat

Lebih terperinci

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN

BAB VII PENUTUP KESIMPULAN BAB VII PENUTUP KESIMPULAN Pencapaian kinerja pembangunan Kabupaten Bogor pada tahun anggaran 2012 telah menunjukkan hasil yang menggembirakan. Hal ini terlihat dari sejumlah capaian kinerja dari indikator

Lebih terperinci

KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH. Abstrak

KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH. Abstrak KEBIJAKAN FISKAL PAJAK DITANGGUNG PEMERINTAH Abstrak Pajak merupakan sumber pendapatan Negara yang digunakan untuk membiayai penyelenggaran pemerintah. Namun dalam APBN terdapat istilah Pajak Ditanggung

Lebih terperinci

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA

Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Seri Berkoperasi: MENGUBAH MINDSET PENGELOLAAN KEUANGAN KELUARGA Disarikan dari buku: [BUKAN] DOSA-DOSA ORANGTUA TERHADAP ANAK DALAM HAL FINANSIAL, oleh Agus Arijanto (2015) MENYIASATI DUIT ( UANG ) BAGAIMANA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Indonesia merupakan Negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai 34 provinsi. Menurut survey terakhir yang dilakukan BPS pada tahun 2010 penduduk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media

BAB I PENDAHULUAN. bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dunia marketing sekarang ini sudah melampaui tahap yang bukan lagi konvensional seperti dulu. Marketing tidak lagi terpaku pada media media pada umumnya

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Analisis Perhitungan Model scoring ini adalah model perhitungan yang cepat dan mudah untuk mengidentifikasikan keputusan yang mempunyai beragam criteria. Perhitungan dalam

Lebih terperinci

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007

RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PROVINSI JAWA BARAT TAHUN ANGGARAN 2007 APBD merupakan penjabaran kuantitatif dari tujuan dan sasaran Pemerintah Daerah serta tugas pokok dan fungsi unit

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi dunia saat ini adalah sangat lambat. Banyak faktor yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Salah satunya adalah terjadinya krisis di Amerika.

Lebih terperinci

PRUlink syariah assurance account

PRUlink syariah assurance account Nama Peserta Utama Pak Ilustrasi Berikutnya 27 A. Rencana Masa Pembayaran yang dikehendaki Nasabah adalah 10 * an Pada B. Asumsi Nilai Tunai di masa yang akan datang ** 1 2 3 4 5 6 7 TOTAL KONTRIBUSI Total

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari

BAB I PENDAHULUAN. berjalan dengan lancar. Perusahaan tentu tidak hanya mengharapkan dana dari BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap perusahaan dalam menjalankan usahanya memerlukan dana yang cukup agar setiap kegiatan operasional perusahaan bisa terpenuhi dan dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan pembangunan ekonomi Kabupaten Cianjur tahun 2013 tidak terlepas dari arah kebijakan ekonomi

Lebih terperinci

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *)

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *) TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis Usia Pemegang Polis Jenis Kelamin Pempol. Cara Pembayaran : : LAKI-LAKI

Lebih terperinci

TM POWER LINK DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG DESKRIPSI MANFAAT JUMLAH PREMI INFORMASI PRODUK

TM POWER LINK DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG DESKRIPSI MANFAAT JUMLAH PREMI INFORMASI PRODUK TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis : Nama Tertanggung : Usia Pemegang Polis : 39 TAHUN Usia Tertanggung

Lebih terperinci

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *)

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *) TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis Usia Pemegang Polis Jenis Kelamin Pempol. Cara Pembayaran : : LAKI-LAKI

Lebih terperinci

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *)

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *) TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis Usia Pemegang Polis Jenis Kelamin Pempol. Cara Pembayaran : : LAKI-LAKI

Lebih terperinci

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *)

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *) TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis Usia Pemegang Polis Jenis Kelamin Pempol. Cara Pembayaran : : LAKI-LAKI

Lebih terperinci

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *)

DESKRIPSI MANFAAT. Manfaat Meninggal Dunia. Pertanggungan berakhir. Manfaat Hidup. BiayaAsuransi Bulanan *) TM POWER LINK RINGKASAN ILUSTRASI INI BUKAN SEBUAH KONTRAK ASURANSI DATA UMUM CALON PEMEGANG POLIS DAN TERTANGGUNG Nama Pemegang Polis Usia Pemegang Polis Jenis Kelamin Pempol. Cara Pembayaran : : LAKI-LAKI

Lebih terperinci

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Apakah Buku ini Tepat untuk Saya? Pemula E-book ini sesuai untuk teman-teman yang baru mempelajari perencanaan keuangan. E-book ini berisi dasar perencanaan keuangan.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang

BAB I PENDAHULUAN. dan kewenangan yang luas untuk menggunakan sumber-sumber keuangan yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang (UU) Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah yang kemudian direvisi dengan UU Nomor 32 Tahun 2004, daerah diberi kewenangan yang luas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen

BAB I PENDAHULUAN. Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia pada tahun 2013 tumbuh sebesar 5,78 persen dibanding tahun 2012, dimana semua sektor ekonomi mengalami pertumbuhan. Pertumbuhan tertinggi terjadi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun

BAB I PENDAHULUAN. terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan maupun 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia dalam hidupnya selalu dihadapkan pada peristiwa yang tidak terduga akan terjadi, yang dapat menimbulkan kerugian-kerugian baik bagi perorangan

Lebih terperinci

Mandatory Spending, SAL dan Kelebihan Pembiayaan (overfinancing) APBN

Mandatory Spending, SAL dan Kelebihan Pembiayaan (overfinancing) APBN Mandatory Spending, SAL dan Kelebihan Pembiayaan (overfinancing) APBN Pendahuluan Dalam penyusunan APBN, pemerintah menjalankan tiga fungsi utama kebijakan fiskal, yaitu fungsi alokasi, fungsi distribusi,

Lebih terperinci

SISTEM NERACA SOSIAL EKONOMI INDONESIA TAHUN 2008 ISSN : 0216.6070 Nomor Publikasi : 07240.0904 Katalog BPS : 9503003 Ukuran Buku : 28 x 21 cm Jumlah Halaman : 94 halaman Naskah : Subdirektorat Konsolidasi

Lebih terperinci

Republika 27/05/2016, hal. 27 (Berita Photo) BNI Life Insurance Unit Usaha Syariah Raih Penghargaan

Republika 27/05/2016, hal. 27 (Berita Photo) BNI Life Insurance Unit Usaha Syariah Raih Penghargaan Republika 27/05/2016, hal. 27 (Berita Photo) BNI Life Insurance Unit Usaha Syariah Raih Penghargaan Bisnis Indonesia 27/05/2016, hal. 21 (Berita Photo) AXA Mandiri Luncurkan Produk Baru Asuransi Unitlink

Lebih terperinci

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN

BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN BAB 35 PERKEMBANGAN EKONOMI MAKRO DAN PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN Sejak pertengahan tahun 2006, kondisi ekonomi membaik dari ketidakstabilan ekonomi tahun 2005 dan penyesuaian kebijakan fiskal dan moneter yang

Lebih terperinci

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda

Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Perencanaan Keuangan untuk USIA 20 an Kelola Keuangan dengan Benar sejak Muda Spesial di dalam E-book ini 1. Bagaimana cara mendapatkan uang 1 M? 2. Bagaimana U untung saat menggunakan kartu kredit. 3.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan dunia bisnis di era globalisasi ini sangatlah pesat. Banyak BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pada saat ini, dunia bisnis sedang memasuki kondisi ekonomi global yang mendorong persaingan bisnis yang ketat antar perusahaan. Perkembangan dunia bisnis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1. Latar Belakang Perusahaan PT. IFPI Edukasi Indonesia adalah pelopor di bidang pendidikan financial planning di Indonesia. Kantor PT. IFPI Edukasi Indonesia berada di

Lebih terperinci

Bebas Hutang Banyak Kesempatan

Bebas Hutang Banyak Kesempatan Bebas Hutang Banyak Kesempatan Jahja Sumitro SE,AAAIK,RPP,CFP www.jahjasumitro.com Alasan klasik kita berhutang Kalau nggak ngutang nggak bisa punya apa apa Kalau bisa ngutang,kenapa harus bayar lunas

Lebih terperinci

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah

Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah Catatan Atas Harga BBM: Simulasi Kenaikan Harga, Sensitivitas APBN dan Tanggapan terhadap 3 Opsi Pemerintah I. Pendahuluan Harga Minyak Indonesia atau Indonesian Crude Price (ICP) merupakan salah satu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh

BAB I PENDAHULUAN. pembukaan Undang-Undang Dasar Pembangunan Nasional difasilitasi oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pajak merupakan penerimaan negara terbesar yang dipergunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan salah satunya untuk pembangunan nasional. Perubahan yang semakin

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar.

I. PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi suatu negara di satu sisi memerlukan dana yang relatif besar. Sementara di sisi lain, usaha pengerahan dana untuk membiayai pembangunan tersebut

Lebih terperinci

MAPAN BIJAK MENGELOLA UANG PENSIUN TAHAP AKUMULASI FASE KONSOLIDASI FASE PEMBELANJAAN MANDIRI DAN AMAN DI HARI DEPAN FEBRUARI 2016

MAPAN BIJAK MENGELOLA UANG PENSIUN TAHAP AKUMULASI FASE KONSOLIDASI FASE PEMBELANJAAN MANDIRI DAN AMAN DI HARI DEPAN FEBRUARI 2016 MAPAN MANDIRI DAN AMAN DI HARI DEPAN FEBRUARI 2016 BIJAK MENGELOLA UANG PENSIUN Seorang karyawan perusahaan mengambil program pensiun dini dengan memperoleh uang pensiun lumayan besar. Meskipun sudah memperoleh

Lebih terperinci

PERENCANAAN IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA

PERENCANAAN IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA PERENCANAAN K E U A N G A N IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA PERENCANAAN K E U A N G A N IBU RUMAH TANGGA BUKU SERI LITERASI KEUANGAN INDONESIA Gedung Sumitro Djojohadikusumo Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum PT. Asuransi Jiwa Mega Life adalah salah satu perusahaan asuransi jiwa yang tumbuh dan berkembang skala nasional. PT. Asuransi Jiwa Mega Life memiliki satu

Lebih terperinci

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kerangka ekonomi makro daerah akan memberikan gambaran mengenai kemajuan ekonomi yang telah dicapai pada tahun 2010 dan perkiraan tahun

Lebih terperinci

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16

PRUlink fixed pay 376/DR/BRCH/05/16 376/DR/BRCH/05/16 PRUlink fixed pay PT Prudential Life Assurance Prudential Tower Jl. Jend. Sudirman Kav. 79, Jakarta 12910, Indonesia Tel: (62 21) 2995 8888 Fax: (62 21) 2995 8800 Customer Line: 1500085

Lebih terperinci

Entrepreneurship and Inovation Management

Entrepreneurship and Inovation Management Modul ke: 12 Entrepreneurship and Inovation Management PERENCANAAN KEUANGAN Fakultas Ekonomi Dr. Tukhas Shilul Imaroh,MM Program Studi Paska Sarjana www.mercubuana.ac.id Pengertian Financial Plan Financial

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor BAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang Penelitian Indonesia pada zaman orde baru mengandalkan penerimaan negara pada sektor migas. Pendapatan ini diperoleh dengan mengekspor migas ke luar negeri. Tetapi pada

Lebih terperinci

MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB

MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB MENYADARI PENGELUARAN YANG TIDAK WAJIB Oleh: Safir Senduk Dikutip dari Tabloid NOVA No. 656/XIII Saya pernah bertemu sepasang suami-istri yang berada pada masa-masa awal perkawinannya. Namanya, sebut saja

Lebih terperinci

Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan

Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan Dua tahun Jokowi-JK dalam atasi kemiskinan Kamis, 20 Oktober 2016 11:40 WIB 2.844 Views Oleh Ahmad Buchori http://www.antaranews.com/berita/591240/dua-tahun-jokowi-jk-dalam-atasi-kemiskinan?utm_source=dua-tahun-jokowi-jk&utm_medium=fokus&utm_campaign=news

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Krisis keuangan global memberi dampak sangat serius bagi perekonomian Indonesia. Imbas dari krisis keuangan tersebut membuat pemerintah harus secepat mungkin

Lebih terperinci

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA

SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA SUDAH CUKUPKAH ASURANSI ATAU TABUNGAN KITA Kadangkala jika kita menawarkan suatu program asuransi selalu orang katakan bahwa saya sudah punya asuransi, tetapi 70 persen yang menyatakan hal tersebut hanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan daerah lain di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pembangunan

BAB I PENDAHULUAN. dibandingkan daerah lain di pulau Jawa yang merupakan pusat dari pembangunan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam sejarah perjalanan sistem kepemerintahannya, Indonesia sempat mengalami masa-masa dimana sistem pemerintahan yang sentralistik pernah diterapkan. Di bawah rezim

Lebih terperinci

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 )

EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) EKONOMI POLITIK SUMBERDAYA ALAM DAN LINGKUNGAN (ESL 426 ) Dosen: 1. Dr. Ir. Aceng Hidiayat MT (Koordinator) 2. Dessy Rachmawatie SPt, MSi 3. Prima Gandhi SP, MSi KULIAH 5 : Teori Ekonomi Politik Keynessian

Lebih terperinci

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO,

Lebih terperinci

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan

Sumber : Perpustakaan Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan Penjelasan UU No.2 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 2 TAHUN 2000 TENTANG ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA NEGARA TAHUN ANGGARAN 2000 Menimbang : Mengingat : DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul Prinsip-prinsip BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Soeisno Djojosoedarso dalam bukunya yang berjudul "Prinsip-prinsip Manajemen Risiko Asuransi", semua orang menyadari bahwa dunia penuh dengan ketidakpastian,

Lebih terperinci

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA

SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA SOAL LATIHAN PERUSAHAAN JASA JURNAL PENYESUAIAN, NERACA LAJUR, LAPORAN KEUANGAN, JURNAL PENUTUP DAN JURNAL BALIK 1. Berikut ini sebagian neraca saldo Biro Perjalanan Angkasa per 30 Juni 2008. Piutang Perlengkapan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri.

BAB 1 PENDAHULUAN. seluruh lapisan masyarakat dan dari aparat perpajakan sendiri. 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia mempunyai tujuan nasional, yaitu mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana yang tercantum dalam Pembukaan UUD 1945. Dalam melaksanakan pembangunan

Lebih terperinci

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan

Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan Rilis PUPR #2 22 November 2017 SP.BIRKOM/XI/2017/575 Pembangunan Infrastruktur Mendorong Pemerataan dan Keadilan Pembangunan Jakarta -Kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo dan Wakil Presiden Jusuf

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan, yang dilakukan setiap negara ataupun wilayah-wilayah administrasi dibawahnya, sejatinya membutuhkan pertumbuhan, pemerataan dan keberlanjutan. Keberhasilan

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH SERTA KERANGKA PENDANAAN 3.1. KINERJA KEUANGAN MASA LALU Pemerintah Kabupaten gresik dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah berpedoman pada Undang-Undang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan. oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah

BAB I PENDAHULUAN. Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan. oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rumah merupakan kebutuhan pokok (primer) yang dibutuhkan oleh manusia, selain makanan dan pakaian. Dalam perkembangannya, rumah tidak hanya berfungsi sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan bertujuan untuk memperoleh keuntungan atau laba yang optimal. Dalam mewujudkan tujuan tersebut perusahaan tidak terlepas dari berbagai masalah

Lebih terperinci

BIODATA MEMBER 3i NETWORKS DATA PRIBADI

BIODATA MEMBER 3i NETWORKS DATA PRIBADI PT. AJ CENTRAL ASIA RAYA 1 Kode Referensi BIODATA MEMBER 3i NETWORKS 2 Nama Referensi 3 Kode Leader 4 Nama Leader 5 Nama Lengkap DATA PRIBADI 6 Alamat Sesuai KTP 7 Kode Pos 8 Tampat Tgl Lahir 9 Agama 10

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. kriteria untuk menentukan apakah suatu pengeluaran, biaya atau kerugian dapat dapat

BAB I PENDAHULUAN. kriteria untuk menentukan apakah suatu pengeluaran, biaya atau kerugian dapat dapat 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Beberapa konsep dasar atau prinsip biaya fiskal sudah dirumuskan sebagai kriteria untuk menentukan apakah suatu pengeluaran, biaya atau kerugian dapat dapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam sistem negara kesatuan, pemerintah daerah merupakan bagian yang tak terpisahkan dari pemerintah pusat sehingga dengan demikian pembangunan daerah diupayakan sejalan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dengan. mengurangi ketergantungan pada sumber dana luar negeri.

BAB I PENDAHULUAN. untuk menciptakan kemandirian dalam pembiayaan pembangunan dengan. mengurangi ketergantungan pada sumber dana luar negeri. BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pajak merupakan sumber penerimaan yang sangat penting artinya bagi perekonomian suatu Negara. Demikian juga dengan Indonesia sebagai negara yang sedang membangun,

Lebih terperinci

STREES DAN BOSAN...?!?!?

STREES DAN BOSAN...?!?!? Sukses itu pilihan Wujudkanlah IMPIAN Keluarga Anda Sekarang!!!!!! 5-10 bulan untuk menyelamatkan MASA DEPAN KELUARGA Anda!!! Apakah ini MASALAH yang sedang Anda hadapi??? 1. Sulit mencari pekerjaan? 2.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda

BAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri perbankan pasca krisis multidimensi yang melanda Indonesia telah memperoleh banyak pelajaran berharga tentang pentingnya suatu kebijakan

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Ekonomi

Antiremed Kelas 10 Ekonomi Antiremed Kelas 10 Ekonomi Pendapatan Nasional - Soal Halaman 1 01. Pada metode pendapatan, besar pendapatan nasional suatu negara akan sama dengan (A) jumlah produksi ditambah upah (B) jumlah investasi

Lebih terperinci

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017

WORKSHOP PERSONAL FINANCE. 21 Juli 2017 WORKSHOP PERSONAL FINANCE 21 Juli 2017 uangbijak.com/slide TIGA BAGIAN DALAM KEUANGAN Menerima Mengelola Fokus workshop ini Memberi Tujuan: Menjadi pengelola yang baik OUTLINE Pengeluaran Hutang Investasi

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SURABAYA

PEMERINTAH KOTA SURABAYA SALINAN PEMERINTAH KOTA SURABAYA PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 6 TAHUN 2010 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2010 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan

BAB I PENDAHULUAN. Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Seseorang yang sudah dapat dikatakan kaya (wealthy), tidak hanya akan menyimpan kekayaannya, tetapi harus mengelola kekayaan tersebut dengan bijaksana agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum

BAB II LANDASAN TEORI Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum BAB II LANDASAN TEORI 2.1.Perpajakan 2.2.1. Pengertian Pajak Menurut Undang Undang Pasal 1 angka 1 Ketentuan Umum Perpajakan Tahun 2007, Pajak didefinisikan sebagai berikut: Pajak adalah kontribusi wajib

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara hukum. Hukum mempunyai sifat yang memaksa. Semua peraturan yang berdasarkan hukum harus dipatuhi. Salah satu peraturan hukum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya

BAB I PENDAHULUAN. Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Perusahaan merupakan salah satu bentuk organisasi yang pada umumnya memiliki tujuan tertentu yang ingin dicapai. Adapun beberapa tujuan perusahaan antara

Lebih terperinci

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH

BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Gambaran pengelolaan keuangan daerah mencakup gambaran kinerja dan pengelolaan keuangan daerah tahuntahun sebelumnya (20102015), serta kerangka pendanaan. Gambaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28

BAB I PENDAHULUAN. sebagaimana telah disempurnakan terakhir dengan Undang-Undang Nomor 28 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Sebagai salah satu negara yang berkembang, Indonesia perlu melaksanakan pembangunan nasional agar tercapainya keadilan, kemakmuran, dan kesejahteraan bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai

BAB I PENDAHULUAN. karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Asuransi diambil bukan karena ada orang yang akan meninggal, tetapi karena ada orang yang harus tetap hidup. Sekarang ini banyak orang mulai mempertimbangkan

Lebih terperinci

IN4-LINK BE1 ACADEMY TO BE NUMBER ONE BUSINESS & EDUCATION FOR EVERYONE

IN4-LINK BE1 ACADEMY TO BE NUMBER ONE BUSINESS & EDUCATION FOR EVERYONE BE1 ACADEMY BUSINESS & EDUCATION FOR EVERYONE TO BE NUMBER ONE IN4-LINK I N V E S T M E N T I N S U R A N C E I N T E R N E T P A S S I V E I N C O M E NEVER DEPEND ON SINGLE INCOME. MAKE INVESTMENT TO

Lebih terperinci

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA,

TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, SALINAN PERATURAN DAERAH KOTA SURABAYA NOMOR 21 TAHUN 2012 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2012 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang :

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dunia perbankan merupakan sector utama yang menjadi penggerak perekonomian bangsa. Bank merupakan lembaga yang berfungsi sebagai tempat melakukan transaksi yang berhubungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tren yang fluktiasi dengan indikator-indikator yang mempengaruhinya.

BAB I PENDAHULUAN. tren yang fluktiasi dengan indikator-indikator yang mempengaruhinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada periode sebelumnya yaitu 2010-2014, pembangunan ekonomi Indonesia difokuskan dalam upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), dalam kurun waktu 4 tahun

Lebih terperinci

APAKAH SUBSIDI BBM BEBAN BERAT BAGI APBN?

APAKAH SUBSIDI BBM BEBAN BERAT BAGI APBN? APAKAH SUBSIDI BBM BEBAN BERAT BAGI APBN? Niat pemerintah untuk mengurangi beban subdidi BBM didasari alasan bahwa subsidi BBM semakin memberatkan APBN. Untuk mendukung penyataan tersebut Pemerintah mengajukan

Lebih terperinci

Manulife Investor Sentiment Index Study

Manulife Investor Sentiment Index Study Manulife Investor Sentiment Index Study Q4 2016 Indonesia Februari 2017 1 Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) Tentang Manulife Investor Sentiment Index (MISI) 6 Kelas aset utama Dana tunai/

Lebih terperinci

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat.

Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Bank Danamon Laporan Tahunan 2006 18 Laporan Direktur Utama Mempertahankan arah, menjadi lebih kuat. Di tahun 2006 Bank Danamon memperingati ulang tahunnya yang ke-50 dan menjadi lebih kuat pada akhir

Lebih terperinci

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH

LAPORAN REALISASI ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH PEMERINTAH KOTA AMBON LAPORAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR SAMPAI DENGAN 31 DECEMBER DAN 2014 NO. URUT URAIAN ANGGARAN (%) 2014 1 PENDAPATAN 1.007.282.959.996,00 552.891.836.548,83

Lebih terperinci

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL

PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL PENGHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL MATERI A Pengertian Pendapatan Nasional B Tujuan dan Manfaat Mempelajari Pendapatan Nasional C Konsep Pendapatan Nasional D Metode Perhitungan Pendapatan Nasional E Pendapatan

Lebih terperinci

TEORI PENGELUARAN NEGARA. Dwi Mirani, S.IP

TEORI PENGELUARAN NEGARA. Dwi Mirani, S.IP TEORI PENGELUARAN NEGARA Dwi Mirani, S.IP 1 TEORI PENGELUARAN NEGARA Musgrave dan Rostow Perkembangan pengeluaran negara sejalan dengan tahap perkembangan ekonomi dari suatu negara Pada tahap awal perkembangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin sejahtera (Pantow, Murni dan Trang, 2015).

BAB I PENDAHULUAN. juga semakin sejahtera (Pantow, Murni dan Trang, 2015). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tujuan utama didirikannya suatu perusahaan adalah untuk meningkatkan kekayaan pemilik perusahaan atau pemegang saham. Untuk mencapai tujuan tersebut dapat dilakukan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PEMERINTAH KABUPATEN BANGKALAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKALAN NOMOR 11 TAHUN 2013 TENTANG PERUBAHAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH TAHUN ANGGARAN 2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

Zurich Proteksi 8. Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108%

Zurich Proteksi 8. Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108% Zurich Proteksi 8 Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108% Zurich Proteksi 8 Perlindungan Terjangkau dengan Total Pengembalian Premi 108% Zurich Topas Life mempersembahkan Zurich Proteksi

Lebih terperinci

Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment)

Kuliah 4: A. Penanaman Langsung Modal Luar Negeri (Foreign Direct Investment) Universitas GunaDarma, Jakarta Fakultas PascaSarjana Mata Kuliah: International Finance Pengajar: Dr.Ir.Sasmito H.Wibowo,M.Sc. =============================================================== Kuliah 4:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Tujuan kegiatan bank tersebut sesuai dengan Pasal 1 butir 2. UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang

BAB I PENDAHULUAN. efisien. Tujuan kegiatan bank tersebut sesuai dengan Pasal 1 butir 2. UndangUndang Nomor 10 Tahun 1998 tentang Perbankan yang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bank adalah salah satu lembaga keuangan yang memiliki peranan penting dalam pembangunan perekonomian Indonesia. Bank membantu pemerintah dalam menghimpun dana masyarakat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola

BAB I PENDAHULUAN. otonomi daerah merupakan wujud reformasi yang mengharapkan suatu tata kelola BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Reformasi telah membawa perubahan yang signifikan terhadap pola kehidupan sosial, politik dan ekonomi di Indonesia. Desentralisasi keuangan dan otonomi daerah

Lebih terperinci

PENGALOKASIAN DANA BANK

PENGALOKASIAN DANA BANK PENGALOKASIAN DANA BANK Alokasi Dana : menjual kembali dana yang diperoleh dari penghimpunan dana dalam bentuk simpanan. Wujud dari pengalokasian dana adalah kredit atau aset yang dianggap menguntungkan

Lebih terperinci

Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan

Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan Artikel Pembangunan Ekonomi Indonesia Yang Berkualitas: Langkah dan Tantangan Enam puluh tujuh tahun Indonesia telah merdeka. Usia untuk sebuah bangsa yang semakin matang tersebut, tidak seharusnya menyurutkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang

BAB I PENDAHULUAN. Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kinerja perbankan di Indonesia merupakan objek sekaligus subjek yang mencerminkan pembangunan perekonomian Indonesia dalam menentukan tercapai tidaknya

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money.

BAB 1 PENDAHULUAN. masyarakat untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. non tunai yang saat ini sedang digemari adalah kartu kredit dan e-money. BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Trend pola hidup masyarakat yang berkembang saat ini adalah kemudahan. Masyarakat cenderung menyukai sesuatu yang dianggap mudah dan praktis. Kemajuan perkembangan teknologi

Lebih terperinci

CATATAN DISKUSI: STRATEGI PEMBIAYAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA* Oleh: Piter Abdullah**

CATATAN DISKUSI: STRATEGI PEMBIAYAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA* Oleh: Piter Abdullah** Pengantar CATATAN DISKUSI: STRATEGI PEMBIAYAAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PEMERINTAHAN SBY-KALLA* Oleh: Piter Abdullah** Pusat Pendidikan dan Studi Kebanksentralan - Bank Indonesia (PPSK-BI) setiap dua bulan

Lebih terperinci