LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016
|
|
- Hartanti Lanny Widjaja
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK YKPP BONTANG PADA HARI SELASA, 25 SENIN 2016 I. PENDAHULUAN 1. U m u m Sehubungan dengan perkembangan masyarakat yang demikian cepat dan bertambah kompleks persoalan persoalan penegakan hukum serta serta di tunjang dengan kemajuan ilmu pengetahuan teknologi dan transportasi yang dapat mendorong terjadinya perubahan perubahan sosial dalam struktur kehidupan masyarakat dan semakin ramainya kendaraan bermotor baik roda dua maupu toda empat yang beroperasi di jalan maka di perlukan adanya kegiatan penyuluahan penyuluhan tentang Undang Undang No. 22 tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan di jajaran Polres Bontang kepada seluruh sekolah baik tingkat SD,SMP,SMA bahkan perguruan tinggi sekalipun terutama bagi mereka pelajar dibawah umur dimana belum mengetahui petapa rawanya ketika mereka menggendai kendaraan di jalan umum, Sebagai pengemban tugas sat lantas polres bontang melalui fungsi dikmas lantas sebagai fungsi lalu lintas, menciptakan keamanan,ketertiban dan kelancaran lalu lintas serta memberikan pendidikan dan pengetahuan tentang lalu-lintas kepada masyarakat demi terwujudnya Kamtibcar Lantas untuk mengimbangi dan menekan angka kecelakaanlalu lintas bagi pengendara kendaraan bermotor khususnya kepada mereka yang masih dibawah umur atau bagi pengendara yang tidak patuh terhadap rambu rambu lalu lintas yang ada sebagai bentuk kemajuan dan perkembangan dunia Lalu Lintas. SOSIALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS DI SMK YKPP - BONTANG 1
2 2. D a s a r a. Undang undang No. 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia; b. tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Undang undang No. 22 Tahun 2009 Tanggal 22 Juni 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan ; c. Surat telegram Kapolda Kaltim nomor ; ST/620/IV/2010 tanggal 23 April 2010 tentang program unggulan Dit Lantas Polda Kaltim. d. Surat permohonan dari SMK YKPP Bontang tanggal 25 juli 2016 dalam rangka orentasi siswa baru tahun , tentang permohonan nara sumber tertib berlalu lintas ; 3. Maksud dan Tujuan a. Maksud Maksud pembuatan laporan ini adalah untuk melakukan evaluasi terhadap kegiatan yang sedang berjalan sehingga dapat diketahui kekurangan dan keberhasilan yang telah dicapai dalam pelaksanaan kegiatan sosialisasi UU No. 22 tahun b. Tujuan Kegiatan ini bertujuan agar para siswa - siswi khususnya siswa masa orientasi baru ini di mana sebagaiman besar masih dibawah umur dan mereka belum diperbolehkan untuk mengendarai kendaraan baik roda dua tau roda empat, dampak dan akibat dimana ketika mereka tidak patuh terhadap peraturan yang berlaku khususnya tentang tertib berlalu lintas akan sangat fatal baik diri sendiri atau bagi orang lain, sehingga mereka harus benar benar mengerti dan mengaplikasikan ilmu tersebut dalam kehidupan sehari hari utuk tidak mengendarai kendaraan baik di jalan umum atau jalan perumahan, demi terwujudnya KAMTIBCAR LANTAS DI WILAYAH HUKUM POLRES BONTANG; SOSIALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS DI SMK YKPP - BONTANG 2
3 4. Ruang Lingkup Ruang lingkup kegiatan ini hanya sebatas sosialisasi UU No.22 tahun 2009, yaitu tentang tata cara berlalu lintas serta pengenalan rambu rambu lalu lintas. 5. Tata Urut I. PENDAHULUAN II. PELAKSANAAN III. MATERI PELATIHAN IV. ADMINISTRASI V. PENUTUP II. PELAKSANAAN 1. Waktu dan tempat Sosialisasi : Sosialisasi UU No.22 tahun 2009 di Aula SMA Negeri 2 Bontang, yang dilaksanakan pada Senin tanggal 25 JULI 2016 jam s/d Wita. 2. Sasaran yang ingin dicapai : Siswa SMK YKPP Bontang kelak akan mengenal akan peraturan lalu lintas dikemudian hari akan memahami mentaati dan mematuhui peraturan lalu lintas serta rambu rambu-rambu lalu lintas sehingga dapat menekan angka fatalitas kecelakaan di jalan raya. III. MATERI SOSIALISASI 1. Materi terdiri dari : a. Pemutaran Video Kecelakaan Lalu lintas, Testimoni Korban Laka & Video Pelanggaran lalu lintas; b. Anev Data Kecelakaan Th , c. Faktor penyebab Kecelakaan lalu lintas d. Rambu-rambu lalu lintas e. Pengenalan Undang Undang nomor 22 tahun Peserta : Dalam pelaksanaan kegiatan : SOSIALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS DI SMK YKPP - BONTANG 3
4 Peserta adalah Siswa SMK YKPP Bontang dengan jumlah 80 (Delapan puluh) termasuk guru pendamping dan panitia; IV. ADMINISTRASI DAN LOGISTIK 1. Administrasi : a. Pelaporan pelaksanaan Kegiatan dilaksanakan oleh Kasat Lantas Polres Bontang ; b. Penyiapan Administrasi Kegiatan dilaksanakan oleh Kasat Lantas Polres Bontang. 2. Logistik : Sarana dan prasarana. Sarana latihan menggunakan alat inventaris yang dimiliki oleh Sat Lantas Polres Bontang. V. PENUTUP Demikianlah laporan hasil pelaksanaan Kegiatan Sosialisasi UU No 22 tahun 2009 ini dibuat untuk dijadikan pedoman dan evaluasi dalam pelaksanaan tugas. Bontang, Juli 2016 an. KEPALA KEPOLISIAN RESOR BONTANG KASAT LANTAS IRAWAN SETYONO, SH, SIK AJUN KOMISARIS POLISI NRP SOSIALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS DI SMK YKPP - BONTANG 4
5 Lampiran Dokumentasi Kanit Dikyasa Polres Bontang Iptu Albert Situmorang memberikan pembekalan Materi KAMSELTIBCAR LANTAS Kepada Siswa SMK YKPP Bontang Jumlah peserta 80 siswa Baru memperhatikan pembekalan materi dengan serius SOSIALISASI KAMSELTIBCAR LANTAS DI SMK YKPP - BONTANG 5
LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR BONTANG LAPORAN HASIL KEGIATAN KAMSELTIBCAR LANTAS KEPADA SISWA SMK RIGOMASI BONTANG PADA HARI SELASA TGL 12 JULI 2016 I. PENDAHULUAN
Lebih terperinciLAPORAN HASIL PEMASANGAN BALIHO PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS POLRES MALINAU
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU LAPORAN HASIL PEMASANGAN BALIHO PELOPOR KESELAMATAN BERLALU LINTAS POLRES MALINAU I. PENDAHULUAN 1. Umum Dalam rangka menekan
Lebih terperinciPEDOMAN WAWANCARA. 1. Bagaimana deskripsi atau gambaran tentang Kepolisian Resor Kulon Progo? 2. Bagaimana struktur organisasi Polres Kulon Progo?
LAMPIRAN PEDOMAN WAWANCARA 1. Bagaimana deskripsi atau gambaran tentang Kepolisian Resor Kulon Progo? 2. Bagaimana struktur organisasi Polres Kulon Progo? PEDOMAN WAWANCARA Untuk PolantasPolres Kulon
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu
120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian tentang kesadaran hukum siswa dalam berlalu lintas yang dilakukan di SMA Negeri I Cipatat maka penulis dapat mengambil kesimpulan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. penduduk kota Bandar Lampung yang semakin padat dan pertambahan jumlah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejalan dengan perkembangan masyarakat saat ini maka kebutuhan sarana dan prasarana yang terkait dengan transportasi guna mendukung produktivitas di berbagai bidang yang
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN B03, B06, B09 DAN B12 PELAYANAN SIM, SIM, DAN BPKB PROGRAM 8 QUICK WINS PELAYANAN BERSIH DARI PERCALOAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU LAPORAN PELAKSANAAN B03, B06, B09 DAN B12 PELAYANAN SIM, SIM, DAN BPKB PROGRAM 8 QUICK WINS PELAYANAN BERSIH DARI PERCALOAN I.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciDATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET
KEPOLISIAN NEGARA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR SUMBAWA DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS POLRES SUMBAWA TAHUN 206 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 2 3 4 5 6 PERKAP NO. 2 TAHUN 2007 MOBIL UNIT PELAYANAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepeda motor yang tidak memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi). Kurangnya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan negara yang memiliki potensi yang sangat besar. Mata pencaharian masyarakatnya beragam, sumber daya alamnya sangat banyak. Mengingat
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI LANTAS POLRES SUMBAWA 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT SUMBAWA LAPORAN ANALISA DAN EVALUASI SAT LANTAS POLRES SUMBAWA 0 Sumbawa, Desember 0 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA
Lebih terperinciUPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI PELANGGARAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN OLEH SISWA DI KULON PROGO
UPAYA POLISI DALAM MENANGGULANGI PELANGGARAN UNDANG-UNDANG NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN OLEH SISWA DI KULON PROGO Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu sosial Universitas
Lebih terperinciFoto 5. public adress Foto 7. public adress
LAMPIRAN DAFTAR LAMPIRAN 1. Dokumentasi Penelitian 2. Pedoman wawancara 3. UU No.22 tahun 2009 4. Surat Telegram Kapolres Bantul No:ST/598/X/2011 5. Surat Ijin Penelitian DOKUMENTASI PENELITIAN Foto 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. untuk melayani pergerakan manusia dan barang secara aman, nyaman,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Jalan raya merupakan prasarana transportasi yang paling besar pengaruhnya terhadap perkembangan sosial dan ekonomi masyarakat untuk melayani pergerakan manusia
Lebih terperinciLAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MENJADI PEMBINA UPACARA BENDERA PADA HARI SENIN DI SEKOLAH SATLANTAS SIDOARJO SIDOARJO BAB I.
LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN MENJADI PEMBINA UPACARA BENDERA PADA HARI SENIN DI SEKOLAH SATLANTAS SIDOARJO SIDOARJO BAB I. PENDAHULUAN 1. Umum. Peringatan hari Bhayangkara ke 68 tahun 2014, bertepatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang masalah Beberapa fenomena perilaku buruk pengemudi atau pengendara kendaraan bermotor yang kerap kita temukan di jalan raya yaitu, pengendara tidak menggunakan helm,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kejadian kecelakaan lalu lintas dewasa ini dilaporkan semakin meningkat padahal telah banyak sarana dan prasarana untuk mengantisipasi kecelakaan lalu lintas, contohnya
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah
PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Pertumbuhan dan penggunaan sepeda motor di Negara Indonesia sebagai salah satu alat transportasi semakin tinggi. Hal ini dikarenakan rata-rata masyarakat Indonesia lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manusia selalu melakukan perubahan dalam kehidupannya, hal ini terlihat dari banyaknya perubahan yang terjadi, terutama dalam bidang teknologi transportasi.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang permasalah. Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang permasalah Semua makhluk hidup pasti sangat membutuhkan lalu lintas, untuk berpindah dari tempat yang satu ketempat yang lainnya, terutama manusia, sejak lahir sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya terhadap lalu lintas. Semakin banyakn
Lebih terperinciBAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN
BAB III SAJIAN DATA DAN PEMBAHASAN A. Sajian Data 1. Latar Belakang Penyelenggaraan Kampanye Tingginya jumlah angka kecelakaan bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga seluruh dunia yang memiliki mobilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial yang diciptakan oleh Allah Subbahana Wa Ta ala (SWT) manusia tidak akan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam berkehidupan di dalam masyarakat, setiap orang tidak akan lepas dari adanya interaksi antara individu yang satu dengan individu yang lain. Sebagai mahluk sosial
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1-1 Universitas Kristen Maranatha. Tahun Mobil Penumpang Bis Truk Sepeda Motor Jumlah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang yang memiliki populasi penduduk ke - 5 terbanyak di dunia setelah negara Brazil. Jumlah penduduk Negara Indonesia
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR Latar Belakang. mencapai tujuan nasional (Lemhannas,1997). Mencermati kondisi masyarakat
1 BAB I PENGANTAR 1.1. Latar Belakang Ketahanan wilayah merupakan bagian dari Ketahanan Nasional yang secara terus menerus harus ditingkatkan, sehingga akan menciptakan situasi yang kondusif dalam kehidupan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Di era globalisasi yang serba modern saat ini salah satu produk modern yang banyak ada di Indonesia adalah sepeda motor. Di negara indonesia angka kepemilikan sepeda
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang berbunyi Negara Indonesia adalah negara hukum. 1 Artinya
1 BAB I PENDAHULUAN I.1 LATAR BELAKANG MASALAH Eksistensi Indonesia sebagai negara hukum secara tegas telah disebutkan didalam penjelasan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu di dalam Pasal 1 ayat (3) yang berbunyi
Lebih terperinciBAB I PENGANTAR. 1.1 Latar Belakang. Kepolisian Republik Indonesia dalam menciptakan situasi keamanan dan
BAB I PENGANTAR 1.1 Latar Belakang Kondisi lalu lintas yang semakin kompleks dengan meningkatnya jumlah kendaraan bermotor baik roda dua maupun roda empat secara langsung maupun tidak turut andil dalam
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menjembatani kesenjangan dan mendorong pemerataan hasil-hasil pembangunan antar wilayah,
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Transportasi darat berperan sangat penting dalam mendukung pembangunan nasional serta mempunyai kontribusi terbesar dalam melayani mobilitas manusia maupun distribusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. seseorang telah layak untuk membawa kendaraan mereka dengan ketentuan yang. melakukan pembuatan SIM di Polresta Bandar Lampung.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Surat Izin Mengemudi ( SIM ) merupakan salah satu syarat mutlak yang harus dimiliki oleh pengendara bermotor. Dengan adanya SIM menandakan bahwa seseorang telah layak
Lebih terperinciVI. KESIMPULAN DAN SARAN
VI. KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang dilakukan peneliti tentang respon orang tua terhadap anak di bawah umur yang menggunakan kendaraan bermotor di Desa Hajimena Kecamatan
Lebih terperinciNO ISI SURAT LAMPIRAN KETERANGAN
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH METRO JAYA RESORT METRO TANGERANG KOTA Jalan Daan Mogot no. 52 Tangerang 15111 Nomor : B/ /II/2016/Restro Tng Kota Klasifikasi : BIASA Tangerang, Pebruari 2016
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Yogyakarta. Lalu lintas di Yogyakarta sudah semakin padat dengan meningkatnya
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Selain dikenal sebagai kota wisata budaya, Yogyakarta juga dikenal sebagai kota pelajar. Tidak heran apabila Yogyakarta dibanjiri warga pendatang yang berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi merupakan suatu kebutuhan yang amat vital bagi masyarakat Cilacap menyadari peranan transportasi ini, maka lalu lintas dan angkutan jalan harus ditata dalam
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR MALINAU TRANSPARANSI PELAYANAN SIM, STNK DAN BPKB Malinau, Mei 2014 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH KALIMANTAN TIMUR RESOR
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum 1. Sejarah Perusahaan Kepolisian daerah Metropolitan Jakarta Raya diawali dari kepolisisan Batavia pada jaman penjajahan Belanda yang di bentuk pada tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengalami perubahan. Begitu pun dalam hal lalu-lintas atau transportasi.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses perubahan sosial dengan kata lain perubahan sosial merupakan gejala yang melekat disetiap kehidupan masyarakat.
Lebih terperinciBAB III PENUTUP. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai
BAB III PENUTUP A. KESIMPULAN Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut: Digantinya Undang-Undang No 14 Tahun 1992 oleh Undang-Undang No 22 Tahun 2009 ditemukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahwa : Tidak ada satupun lembaga kemasyarakatan yang lebih efektif di dalam. secara fisik tetapi juga berpengaruh secara psikologis.
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keluarga merupakan bagian masyarakat yang fundamental bagi kehidupan pembentukan kepribadian anak. Hal ini diungkapkan Syarief Muhidin (1981:52) yang mengemukakan
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN. peristiwa pengambil alihan atau nasionalisasi Perusahaan-Perusahaan
1 BAB II GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN A. Gambaran Umum PT. Jasa Raharja 1. Sejarah Singkat PT. Jasa Raharja Sejarah berdirinya Jasa Raharja tidak terlepas dari adanya peristiwa pengambil alihan atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 (UUD 1945) yang menegaskan bahwa Negara Republik Indonesia berlandaskan hukum, tidak berdasarkan dengan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk berpindah atau bergerak tersebut akan semakin intensif. Hal ini tidak dapat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Transportasi di kota akan terus berkembang jika pertumbuhan penduduk serta kebutuhannya untuk bergerak atau berpindah dari suatu tempat ke tempat lainnya semakin meningkat.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kebutuhan transportasi pun juga semakin bertambah. Kendaraan bermotor
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan bertambahnya kebutuhan hidup masyarakat kebutuhan transportasi pun juga semakin bertambah. Kendaraan bermotor adalah salah satu sarana transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perlengkapan kendaraan bermotor sudah di atur dalam Undang-Undang No
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sebagaimana kita ketahui kasus pelanggaran kendaraan bermotor saat ini semakin banyak bahakan menjadi salah satu polemik di Negeri ini, mengingat masih kurangnya kesadaran
Lebih terperinciRAHASIA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT PASURUAN KOTA LEMBAR KE....DARI....LEMBAR KEPOLISIAN RESORT PASURUAN KOTA PASURUAN, DESEMBER 2012 RENCANA OPERASI : Meningkatkan kepercayaan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR LOMBOK TIMUR STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR TENTANG PENANGANAN KECELAKAAN LALU LINTAS LINTAS Selong, Januari 2015 BIDANG LAKA LANTAS
Lebih terperinciDAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT LOMBOK TENGAH DAFTAR ISIAN PIRANTI LUNAK PADA SAT LANTAS POLRES LOMBOK TENGAH YANG BERSUMBER DARI MABES POLRI / POLDA NTB SUMBER NO
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN
BAB II DESKRIPSI OBJEK PENELITIAN A. Profil Polres Sleman Dalam melaksanakan tugas Polres Sleman selalu bekerjasama dengan instansi terkait maupun seluruh lapisan masyarakat. Keberhasilan Polres Sleman
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peranan yang sangat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peranan yang sangat strategis dalam pembangunan negara Indonesia. Kemajuan dan perkembangan lalu lintas dan angkutan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kesenjangan antara Das Sein dengan Das Sollen adalah suatu hal yang lazim ditemui di dunia hukum. Demikian halnya dengan proses penegakan suatu perundang-undangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan mobilitas sosial masyarakat, sehingga Negara merasa penting untuk mengaturnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. diperoleh dengan mudah. Hal ini berpengaruh terhadap pergeseran kebutuhan manusia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan penduduk yang sangat cepat berpengaruh pada perkembangan ilmu dan teknologi (IPTEK). Kemajuan zaman dalam bidang IPTEK tersebut memberikan fasilitas yang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Dasar Negara Republik Indonesia Tahun Lalu lintas dan angkutan jalan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas dan angkutan jalan mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir terjadi diberbagai daerah terutama di kota-kota besar. Kondisi semacam
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dewasa ini permasalahan jumlah penduduk merupakan permasalahan yang memiliki dampak terhadap seluruh aspek kehidupan, salah satunya adalah permasalahan lalu
Lebih terperinciINTERVIEW GUIDE. (Panduan Wawancara) 1. Apa dasar dari program Dekade Keselamatan Jalan ?
INTERVIEW GUIDE (Panduan Wawancara) Hasil Wawancara Tanggal : 19 Oktober 2016 Jawaban dari Bapak Sukidjo 1. Apa dasar dari program Dekade Keselamatan Jalan 2011-2020? Jawab: dasarnya melalui resolusi PBB-RUNK-UU
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Telepon genggam atau yang lebih dikenal dengan handphone (HP) merupakan alat komunikasi jaman moderen yang sangat praktis karena dapat dibawa kemanamana. Kecanggihan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Lalu lintas di Indonesia semakin hari semakin maju. Kemajuan ini tidaklah heran karena seirama dengan kemajuan dalam berbagai kehidupan, pertambahan jumlah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kepadatan penduduk yang terus bertambah, kebutuhan orang yang semakin banyak, serta kemajuan teknologi yang semakin canggih membawa implikasi semakin ramainya transportasi
Lebih terperinciKESEPAKATAN BERSAMA. Nomor: B / / VI / tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT
KESEPAKATAN BERSAMA Nomor: B / / VI / 2016 tentang PELAKSANAAN KOMITMEN BERSAMA DALAM MENINGKATKAN PELAYANAN SAMSAT Menimbang : bahwa dalam rangka meningkatkan pelayanan publik pada Samsat Tim Pembina
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman sekarang ini membawa perubahan besar terhadap pola kehidupan masyrakat Indonesia. Tingkat pertumbuhan penduduk yang cepat dan terus bertambah,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. meningkatnya berbagai aktivitas pemenuhan kebutuhan, salah satunya adalah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan suatu kota dikaitkan dan dipengaruhi oleh jumlah penduduknya. Pertumbuhan ekonomi dan jumlah penduduk yang besar menyebabkan meningkatnya berbagai aktivitas
Lebih terperinciHAMBATAN POLISI DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN SYARAT TEKNIS DAN LAIK JALAN OLEH PENGEMUDI SEPEDA MOTOR
Hambatan Polisi Dalam... (Ulfah Nuurul Azizah) 287 HAMBATAN POLISI DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN SYARAT TEKNIS DAN LAIK JALAN OLEH PENGEMUDI SEPEDA MOTOR POLICE BARRIERS IN TECHNICAL AND TECHNICAL VIOLATION
Lebih terperinciINDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN (PERUBAHAN)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT SIDOARJO INDIKATOR KINERJA UTAMA RENSTRA POLRES SIDOARJO TAHUN 2015-2019 (PERUBAHAN) 1 Terpenuhinya Alpalkam / Almatsus dan kapor Polri guna
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum. merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah negara hukum yang mengandung arti bahwa hukum merupakan tiang utama dalam menggerakkan sendi-sendi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemantapan integrasi nasional guna memperkukuh ketahanan nasional.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Negara Kesatuan Republik Indonesia merupakan negara kepulauan yang terdiri atas beribu pulau, terletak memanjang di garis khatulistiwa, serta di antara dua benua
Lebih terperinciIV. GAMBARAN UMUM. A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung. Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat
57 IV. GAMBARAN UMUM A. Gambaran Umum Polresta Bandar Lampung Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri) meru pakan merupakan alat pertahanan negara yang berperan dalam memelihara keamanan dan ketertiban
Lebih terperinciKEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH JAWA TIMUR RESORT BOJONEGORO
LAPORAN PELAKSANAAN ANALISA DAN EVALUASI (ANEV) PERBAIKAN STANDAR OPERASI PROSEDUR (SOP) PELAYANAN PENERBITAN SP2HP ONLINE SAT RESNARKOBA POLRES BOJONEGORO Bojonegoro, Maret 2018 LAPORAN MONEV PERBAIKAN
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESORT BIMA PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengguna jalan itu bukan hanya satu, dua atau tiga orang. Belasan, puluhan, bahkan ratusan orang yang duduk di atas mesin dilengkapi kemampuan melaju dengan kecepatan
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) PENERIMAAN LAPORAN POLISI SATUAN RESERSE NARKOBA POLRES MATARAM Mataram, 02 Januari 2016
Lebih terperinciModel RH 1 NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT MATERI KET. 1. Ceramah Kampus UNTAG 45 Sosialisasi UU No. 22/ orang.
Model RH 1 NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT MATERI PESERTA PEMBERI MATERI KET 1. Ceramah 08.00 11.00 Kampus UNTAG 45 Sosialisasi UU No. 22/2009 1500 orang Jakarta Utara Dibuka oleh Walikota Jakarta Utara 2. Seminar
Lebih terperinciANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN
ANALISIS PELANGGARAN PENGENDARA SEPEDA MOTOR TERHADAP UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 22 TAHUN 2009 TENTANG LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN (Studi Kasus pada Satlantas Kepolisian Resor Subang Jawa
Lebih terperinciBAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR. yang dimaksud dengan Ruang Lalu Lintas Jalan adalah prasarana yang
BAB II TATA TERTIB LALU LINTAS BAGI KENDARAAN BERMOTOR 2.1 Pengertian Lalu Lintas Lalu lintas di dalam Undang-undang No 22 tahun 2009 didefinisikan sebagai gerak Kendaraan dan orang di Ruang Lalu Lintas
Lebih terperinciWALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : /51/ /2011 T E N T A N G FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTA SURABAYA
g WALIKOTA SURABAYA KEPUTUSAN WALIKOTA SURABAYA NOMOR : 188.45/51/436.1.2/2011 T E N T A N G FORUM LALU LINTAS DAN ANGKUTAN JALAN KOTA SURABAYA WALIKOTA SURABAYA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan
Lebih terperinciKEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014
KEPALA KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA AMANAT PADA APEL GELAR PASUKAN OPERASI KETUPAT 2014 TANGGAL 21 JULI 2014 Assalamu alaikum Wr. Wb. Salam sejahtera bagi kita sekalian. Yang saya hormati : Segenap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. kepentingan yang segara diselesaikan oleh individu, sehingga seseorang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada kehidupan sehari-hari transportasi merupakan sarana utama yang dibutuhkan oleh masyarakat untuk dapat mencapai tempat tujuannya. Banyak kepentingan yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan mencerminkan kehendak rambu-rambu hukum yang berlaku bagi semua subyek
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepatuhan hukum masyarakat merupakan salah satu bagian dari budaya hukum, dalam budaya hukum dapat dilihat dari tradisi perilaku masyarakat kesehariannya yang sejalan
Lebih terperinciSTRATEGI SATUAN LALU LINTAS POLISI WILAYAH KOTA BESAR SURABAYA DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT SANTUN BERLALU LINTAS DI JALAN SKRIPSI
STRATEGI SATUAN LALU LINTAS POLISI WILAYAH KOTA BESAR SURABAYA DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT SANTUN BERLALU LINTAS DI JALAN SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana pada
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sistem transportasi adalah suatu hal yang penting bagi suatu kota, terutama di kota besar yang memiliki banyak aktivitas dan banyak penduduk. Selain itu sistem
Lebih terperinciSTANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN
1 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH SUMATERA BARAT RESOR PARIAMAN Jalan Imam Bonjol 37 Pariaman 25519 STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) BAG OPS POLRES PARIAMAN Pariaman, 02 Januari 2012 2 KEPOLISIAN
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang
120 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan mengenai upaya polisi dalam menanggulangi pelanggaran Undang-undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang
Lebih terperinciPERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS. (Studi Polres Kabupaten Labuhan Batu) SKRIPSI
PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA TERHADAP ANAK DALAM KECELAKAAN LALU LINTAS (Studi Polres Kabupaten Labuhan Batu) SKRIPSI Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS
HUBUNGAN ANTARA PENGENDALIAN DIRI DENGAN PERILAKU TERTIB BERLALU LINTAS S K R I P S I Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Oleh : Ade Mella Ni ma F 100 030 073 FAKULTAS
Lebih terperinciDATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA DATA PIRANTI LUNAK SAT LANTAS TAHUN 2016 NO JENIS NOMOR/TAHUN TENTANG JUMLAH KET 1 2 3 4 5 6 1 UNDANG-UNDANG NOMOR 2 TENTANG
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era modern seperti sekarang ini, alat transportasi merupakan suatu kebutuhan bagi setiap individu. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi mendukung perkembangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penjelasan umum Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (UU LLAJ) menerangkan bahwa lalu lintas dan angkutan jalan adalah satu
Lebih terperinciIMPLEMENTASI PROGRAM SAFETY RIDING DI PASAMAN BARAT (Studi Kasus: Remaja Simpang Empat Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) ABSTRACT
1 IMPLEMENTASI PROGRAM SAFETY RIDING DI PASAMAN BARAT (Studi Kasus: Remaja Simpang Empat Kec. Pasaman Kab. Pasaman Barat) Kasih Mesra 1, Rinel Fitlayeni 2, Ikhsan Muharma Putra 2 1 Mahasiswa Program Studi
Lebih terperinciUPAYA SATLANTAS KEPOLISIAN RESORT KOTA PADANG DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN LALU LINTAS DI KOTA PADANG JURNAL
UPAYA SATLANTAS KEPOLISIAN RESORT KOTA PADANG DALAM PENANGGULANGAN PELANGGARAN LALU LINTAS DI KOTA PADANG JURNAL Oleh: FEBRIANTI KUSUMASTUTI NPM. 1110005600003 PROGRAM STUDI ILMU HUKUM FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan pengetahuan dan teknologi di era globalisasi ini semakin pesat, khususnya di bidang transportasi. Perkembangan ini muncul dikarenakan semakin banyaknya
Lebih terperinciBUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG
BUPATI BANGKA TENGAH PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANGKA TENGAH NOMOR 26 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN LALU LINTAS JALAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciKESEPAKATAN KINERJA SPESIFIK. NO Faktor Kinerja Standar Kinerja Keterangan 1 Melaksanakan turjawali lalu lintas dalam rangka kamseltibcarlantas
KESEPAKATAN KINERJA SPESIFIK JABATAN : PANIT II LANTAS POLSEK PRINGGABAYA Dengan ini menyatakan kesepakatan untuk melaksanakan hal-hal tertulis dibawah ini, yang merupakan bagian dari penjabaran tugas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini dan tingkat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada saat ini dan tingkat pertumbuhan penduduk yang terus bertambah pula populasinya, maka diperlukan adanya sarana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Negara Indonesia adalah Negara yang berdasarkan atas hukum(rechtsstaat), tidak berdasarkan atas kekuasaan belaka (machtsstaat). 1 Pernyataan tersebut secara tegas tercantum
Lebih terperinciSTANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA POL R E S B I M A K O T A
KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR BIMA KOTA STANDART OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) SATUAN SABHARA DALAM MELAKSANAKAN PATROLI MULT I FU NGSI SEBAG AI W UJUD PELAYANAN PRIMA
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN
Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini, perkembangan teknologi semakin pesat. Berbagai penemuan dan teknologi baru telah banyak mengubah kehidupan manusia. Membuat manusia
Lebih terperinciGUBERNUR LAMPUNG. Mengingat
GUBERNUR LAMPUNG KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR: G/ It{ ~ /1II.06/HK/2015 TENTANG PERUBAHAN LAMPIRAN I ATAS KEPUTUSAN GUBERNUR LAMPUNG NOMOR : G/75/11I.06/HK/2012 TENTANG PEMBENTUKAN FORUM LALU LINTAS
Lebih terperincia. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 %
Traffic safety (keselamatan lalulintas) l li Penyebab kecelakaan di Indonesia: a. Manusia 89,56 % b. Jalan dan lingkungan 564% 5,64 c. Kendaraan 4,80 % Manusia penyebab utama kecelakaan lalulintas Penyebab
Lebih terperinciSURAT PENGANTAR. No I S I BANYAKNYA KETERANGAN
Jl. Siliwangi No. 145 Banjar 46333 Tlp. 743945 Nomor Klasifikasi : B / 739 / VII / 2014 / Humas Res Bjr : BIASA Banjar, 06 Agustus 2014 Kepada Yth. KEPALA KEPOLISIAN di Bandung SURAT PENGANTAR up. Kabid
Lebih terperinciLAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017
LAPORAN HASIL IKM INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT SATPAS POLRES MATARAM BULAN JULI 2017 KEPOLISIAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA DAERAH NUSA TENGGARA BARAT RESOR MATARAM LAPORAN HASIL INDEKS KEPUASAN MASYARAKAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Aman dalam berkendara, bukanlah sebuah slogan sebuah instansi pemerintah atau iklan dari merek kendaraan ternama. Aman dalam berkendara, adalah sebuah kalimat yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menurut Undang-undang dasar No. 22 Tahun 2009, lalu lintas mempunyai peran strategis dalam mendukung pembangunan dan integrasi nasional sebagai bagian dari upaya memajukan
Lebih terperinci