BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
|
|
- Johan Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah dalam hal ini memerlukan perencanaan pembangunan mulai dari arah kebijakan yang disusun dalam perencanaan jangka panjang hingga perencanaan jangka pendek yang substansinya saling berkaitan. Perencanaan yang baik akan menjadi arah bagi rencana pembangunan serta strategi dengan cara pencapaiannya. Oleh karena itu berlandaskan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan dari pusat hingga daerah. Terkait dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah) dalam perencanaan, diamanatkan juga bahwa Pemerintahan Daerah Provinsi, Kabupaten/Kota dalam rangka menyelenggarakan pemerintahannya harus menyusun perencanaan pembangunan. Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu yang meliputi : Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD), Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD).Setelah ditetapkan pemilihan Kepala Daerah Walikota Bandung Dalam Perencanaan Pembangunan Daerah. 1
2 Berdasarkan Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah yang ditindaklanjuti dengan terbitnya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, pada tingkatan SKPD dilakukan penyusunan dokumen perencanaan untuk periode 5 (lima) tahun yang dinamakan Rencana Strategis SKPD. Penyusunan rencana strategis tersebut dirumuskan secara transparan, responsif, efisien, efektif, akuntabel, partisipatif, terukur, berkeadilan dan berkelanjutan. Rencana Strategis berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan yang ada atau yang mungkin muncul. Dengan demikian Rencana Strategis memuat visi, misi, tujuan, dan sasaran, strategi dan kebijakan yang realistis guna mengantisipasi perkembangan masa depan. Rencana Strategis memiliki fungsi sebagai pedoman dalam melakukan kontrol terhadap semua aktivitas baik yang sedang maupun yang akan datang, mengukur outcome (hasil) yang harus dicapai dan sebagai sarana untuk meminimalisir resiko, mengoptimalkan hasil yang akan dicapai dan sebagai alat untuk mengukur kemajuan pelaksanaan tugas. Pada Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Rencana Strategis merupakan titik awal untuk melakukan pengukuran kinerja instansi pemerintah dan memerlukan integritas antara keahlian sumber daya manusia dan sumber daya lainnya agar 2
3 mampu menjawab tuntutan perkembangan lingkungan strategis kota dan propinsi. Tabel 1.1 Agenda Kerja Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak NO Kegiatan PERSIAPAN PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS SKPD MENUNGGU RPJMD PENYUSUNAN RANCANGAN RENCANA STRATEGIS SKPD PENYAMPAIAN RANCANGAN RENCANA STRATEGIS SKPD VERIFIKASI RANCANGAN RENCANA STRATEGIS SKPD Bulan Jan Bulan Feb Bulan Mar Bulan Apr Bulan Mei Bulan Juni Gambar 1 Bagan Alir Penyusunan Rancangan Rencana Strategis SKPD 3
4 Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dilakukan melalui beberapa langkah perencanaan dan dirumuskan, penyusunannya melalui suatu proses yang demokratis dan partisipatif dengan melibatkan unsur-unsur bidang organisasi di lingkungan Dinas Pelayanan Kota Bandung, sehingga dalam perencanaan yang dirumuskan dapat memenuhi kriteria suatu rencana yang dapat : a. menjawab pertanyaan-pertanyaan What/Which, Why, When, Where, How dan Who; b. dengan pragmatis, yaitu disertai dengan perhitungan perhitungan konkret berdasarkan asumsi-asumsi logis dan rasional; c. operasional, yaitu dapat dilaksanakan dengan kemampuan yang ada; d. ambisius tetapi sesuai dengan realita; e. berkelangsungan/berkelanjutan, yaitu sesuatu yang telah dimulai, hendaknya dapat terus dilaksanakan sampai selesai; f. fleksibel, yaitu sewaktu-waktu dapat diadakan penyesuaian dengan tuntutan dan kondisi di lapangan tanpa mengurangi pencapaian sasaran; g. komprehensif; h. berdasarkan skala prioritas. Permasalahan yang dihadapi oleh daerah pada umumnya adalah berkaitan dengan penggalian sumber-sumber pajak daerah dan retribusi daerah yang belum memb erikan kontribusi yang signifikan terhadap penerimaan daerah secara keseluruhan. Untuk itu dibutuhkan rencana strategis Dinas Pelayanan Pajak dalam peranannya sebagai pengelola pendapatan daerah untuk mendukung pembangunan Kota Bandung. Dengan visi, misi dan strategis yang jelas maka diharapkan Dinas Pelayanan Pajak dapat menyelaraskan dengan potensi, peluang dan kendala yang dihadapi. 4
5 Rencana Strategis bersama dengan pengukuran kinerja serta evaluasinya merupakan rangkaian sistem akuntabilitas kinerja yang penting. Disamping itu, rencana strategis merupakan salah satu tahapan dan sekaligus menjadi bagian integral dari upaya Dinas Pelayanan Pajak dalam membangun suatu sistem manajemen kepemerintahan yang transparan, efektif, efisien dan akuntabel. Penyusunan rencana strategis tersebut didasarkan pada pendekatan analisis lingkungan strategis, isu-isu strategis dan sejumlah faktor kunci keberhasilan. Kebijakan Pemerintah Kota Bandung periode tahun tertuang di dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD), dan ditetapkan berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor : 03 Tahun 2014 tanggal 28 Mei 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun Rancangan RPJMD termaksud merupakan dasar dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang kemudian diterjemahkan ke dalam Rencana Kerja pada setiap tahunnya. Ketiga komponen yang terdiri dari RPJMD, Rencana Strategis dan Renja tersebut, saling terkait dan menghasilkan sinergi yang cukup kuat dalam menciptakan pedoman strategis bagi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung terutama dalam mendukung pencapaian pada Misi ke-4 Kota Bandung yaitu MEMBANGUN PEREKONOMIAN YANG KOKOH, MAJU, DAN BERKEADILAN, dari Visi Kota Bandung yaitu : Mewujudkan Kota Bandung yang Unggul, Nyaman dan Sejahtera atau mewujudkan BANDUNG JUARA. Dalam rangka menjalankan amanat Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 tahun 2010 tentang pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah, maka penyusunan Rencana Strategis ini disesuaikan dengan isi RPJMD Pemerintah Kota Bandung
6 1.2 Landasan Hukum Landasan hukum Penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun adalah : 1) Undang-undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi Kolusi dan Nepotisme; 2) Undang-undang nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286); 3) Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 4) Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Undang-undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437 jo. Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 5) Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6) Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049); 7) Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 8) Peraturan Pemerintah Nomor 08 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran Negara Republik 6
7 Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 9) Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 10) Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun ; 11) Peraturan Pemerintah Nomor 91 Tahun 2010 tentang Jenis Pajak Daerah Yang Dipungut Berdasarkan Penetapan Kepala Daerah atau dibayar sendiri oleh Wajib Pajak. 12) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 13) Peraturan Menteri Dalam Negeri RI Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah nomor 8 tahun 2008 tentang tahapan, tatacara penyusunan, pengendalian, dan evaluasi pelaksanaan rencana pembangunan daerah. 14) Peraturan Bersama Menteri Dalam Negeri, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas dan Menteri Keuangan Nomor 28 Tahun 2010, Nomor 0199/M PPN/04/2010, Nomor PMK 95/PMK 07/2010 tentang Penyelarasan RPJM Daerah dengan RPJM Nasional ; 15) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 22 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 22 Seri E); 16) Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 24 Tahun 2010 tentang Perubahan Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 9 tahun 2008 tentang RPJPD Provinsi Jawa Barat Tahun (Lembar Daerah Provinsi Jawa Barat Tahun 2010 Nomor 24 Seri E); 7
8 17) Peraturan Daerah Nomor 08 Tahun 2007 tentang Urusan Pemerintah Daerah Kota Bandung (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2007 Nomor 08); 18) Peraturan Daerah Nomor 07 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian, dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2008 Nomor 07 jo. Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2009 Nomor 05); 19) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kota Bandung Tahun (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2008 Nomor 08); 20) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2009 tentang Perubahan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 07 Tahun 2008 Tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Serta Musyawarah Perencanaan Pembangunan Daerah; 21) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 18 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Bandung Tahun (Lembaran Daerah Kota Bandung Tahun 2011 Nomor 18,). 22) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 20 Tahun 2011 tentang Pajak Daerah. 23) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 03 Tahun 2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun ; 24) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 12 tahun 2009 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Pemerintah Kota Bandung; 25) Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung. 26) Peraturan Walikota Bandung Nomor 474 tahun 2008 tentang Rincian Tugas Pokok dan Fungsi Satuan Organisasi Pada Lembaga Teknis Daerah Kota Bandung. 8
9 27) Peraturan Walikota Bandung Nomor 294 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung; 28) Peraturan Walikota Bandung Nomor 050/Kep.966-Orpad/2013 tentang Indikator Kinerja Utama Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung Tahun Maksud dan Tujuan Maksud dari penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah untuk memberikan pedoman dan arahan strategis bagi seluruh aparat Dinas Pelayanan Pajak dalam mendukung kebijakan Pemerintah Daerah Kota Bandung periode Tujuan penyusunan Rencana Strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah dimilkinya dasar rencana tindak operasional dalam implementasi kebijakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, sehingga tercapai tujuan organisasi yang efisien, efektif dan transparan dalam pelayanan pajak daerah dengan dukungan aktif masyarakat. 1.4 Sistematika Penulisan BAB 1 BAB 2 : Pendahuluan Menguraikan tentang latar belakang, maksud dan tujuan, landasan hukum keberadaan organisasi dan perencanaan anggaran serta sistematika penulisan Renstra Dinas Pelayanan Pajak. : Gambaran Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Memuat informasi tentang peran (tugas dan fungsi) SKPD dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan daerah, mengulas secara ringkas apa saja sumber daya yang dimiliki SKPD dalam penyelenggaraan tugas dan fungsinya, mengemukakan capaian-capaian penting yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan Renstra SKPD periode sebelumnya, mengemukakan capaian program prioritas SKPD yang telah dihasilkan melalui pelaksanaan RPJMD periode sebelumnya, dan mengulas hambatan-hambatan utama yang masih dihadapi dan dinilai perlu diatasi melalui Renstra SKPD ini; 9
10 BAB 3 BAB 4 BAB 5 BAB 6 BAB 7 : Isu-isu Strategis Berdasarkan Tugas dan Fungsi Menguraikan tentang Tugas Pokok dan Fungsi Organisasi serta Kedudukan dan Susunan Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Isu-isu strategis yang muncul dikaitkan dengan visi dan misi Kepala Daerah terpilih dan lingkungan hidup strategis : Visi, Misi, Tujuan dan Sasaran, Strategi dan Kebijakan Menguraikan tentang Visi, Misi, tujuan dan sasaran dari setiap misi serta strategi dan kebijakan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung : Rencana Program dan Kegiatan, Indikator Kinerja, Kelompok Sasaran, dan Pendanaan Indikatif Menguraikan tentang Kebijakan Organisasi, Program Organisasi serta kegiatan organisasi periode : Indikator Kinerja Dinas Pelayanan Pajak yang Mengacu Pada Tujuan dan Sasaran RPJMD Menguraikan tentang cara dan metode pengukuran serta evaluasi kinerja, serta bagaimana kesimpulan hasil evaluasi tersebut. : Penutup Menguraikan tentang bagaimana kesimpulan dari rencana strategis Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara keseluruhan 10
11 BAB2 GAMBARAN PELAYANANAN PADA DINAS PELAYANAN PAJAK 2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 sebagai pengganti Peraturan Daerah Nomor 13 Tahun 2007 tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Dinas Daerah Kota Bandung, maka dari itu berubah pula nomenklatur Dinas Pendapatan Daerah menjadi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang disingkat DINAS PELAYANAN PAJAK dan Unit Pelaksana Teknis (UPT) menjadi Unit Pelayanan Pajak (UPP) yang terbagi di lima wilayah kerja yaitu : Bandung Tengah, Bandung Utara, Bandung Barat, Bandung Timur, Bandung Selatan, Dinas Pelayanan Pajak berkedudukan sebagai unsur pelaksana Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah. Sedangkan yang menjadi landasan hukum tentang uraian tugas pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak, Pemerintah Kota Bandung menerbitkan Peraturan Walikota Bandung No.294 Tahun 2013 tentang Tugas Pokok, Fungsi, Uraian Tugas dan Tata Kerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. Berdasarkan peraturan Walikota tersebut, susunan organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung berkedudukan sebagai unsur pelaksanaan Pemerintah Kota Bandung di bidang Pendapatan Daerah, mempuyai tugas pokok sebagai : Tugas Pokok Dinas adalah melaksanakan sebagian urusan pemerintahan dibidang pajak daerah berdasarkan azas otonomi dan pembantuan. 11
12 TUGAS POKOK Merumuskan dan melaksanakan kebijakan operasional di bidang Pajak Daerah yang merupakan sebagian kewenangan Daerah Kota Bandung; FUNGSI 1. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayan pajak; 2. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi : perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah; 3. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan 4. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kedudukan dan Struktur Organisasi Susunan Organisasi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sesuai dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 05 Tahun 2013 tanggal 07 Januari 2013 terdiri dari : a. Kepala Dinas b. Sekretariat, membawahi : 1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan dan 3. Sub Bagian Program dan Anggaran c. Bidang Perencanaan, membawahi : 1. Seksi Data dan Potensi Pajak 2. Seksi Perencanaan Pajak Daerah 3. Seksi Analisa dan Pelaporan d. Bidang Pajak dan Pendaftaran, membawahi : 1. Seksi Pendaftaran dan Pendataan 2. Seksi Verifikasi, Otorisasi dan Pembukuan 12
13 3. Seksi Piutang e. Bidang Pengendalian, membawahi : 1. Seksi Penindakan 2. Seksi Pengawasan 3. Seksi Penyuluhan f. Bidang Pajak Penetapan, membawahi : 1. Seksi Penilaian dan Pengaduan 2. Seksi Penetapan dan Pembukuan 3. Seksi Penagihan g. UPT (Unit Pelaksana Teknis) Pemungutan menjadi Unit Pelayanan Pajak. Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK) UPP ditetapkan berdasarkan Peraturan Walikota Nomor 288 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 413 Tahun 2010 Tentang Pembentukan dan Susunan Organisasi Unit Pelaksana Teknis Pada Lembaga Teknis Daerah dan Dinas Daerah di Lingkungan Pemerintah Kota Bandung. Sedangkan pada Dinas Pelayanan Pajak yaitu Unit Pelayanan Pajak (UPP) Pemungutan Pajak meliputi 5 (lima) wilayah, yaitu : 1. UPP Wilayah Bandung Utara 2. UPP Wilayah Bandung Barat 3. UPP Wilayah Bandung Tengah 4. UPP Wilayah Bandung Timur 5. UPP Wilayah Bandung Selatan h. Kelompok Jabatan Fungsional 13
14 SOTK DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG BERDASARKAN PERDA NO. 05 TANGGAL 07 JANUARI TAHUN 2013 KEPALA DINAS KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS SUB BAGIAN UMUM & KEPEGAWAIAN SUB. BAGIAN KEUANGAN SUB. BAGIAN PROGRAM & ANGGARAN BIDANG PERENCANAAN BIDANG PAJAK PENDAFTARAN BIDANG PAJAK PENETAPAN BIDANG PENGENDALIAN SEKSI PERENCANAAN PAJAK DAERAH SEKSI PENDAFTARANDAN PENDATAAN SEKSI PENILAIAN DAN PENGADUAN SEKSI PENYULUHAN SEKSI DATA DAN POTENSI PAJAK SEKSI VERIFIKASI OTORISASI DAN PEMBUKUAN SEKSI PENETAPAN DAN PEMBUKUAN SEKSI PENGAWASAN SEKSI ANALISA & PELAPORAN SEKSI PENYELESAIAN PIUTANG SEKSI PENAGIHAN SEKSI PENINDAKAN KEPALA UPP WILAYAH BANDUNG BARAT KEPALA UPP WILAYAH BANDUNG UTARA KEPALA UPP WILAYAH BANDUNG SELATAN KEPALA UPP WILAYAH BANDUNG TENGAH KEPALA UPP WILAYAH BANDUNG TIMUR KASUBAG. TATA USAHA KASUBAG. TATA USAHA KASUBAG. TATA USAHA KASUBAG. TATA USAHA KASUBAG. TATA USAHA 14
15 2.2. Sumber Daya Dinas Pelayanan Pajak Sumber Daya Manusia Pegawai adalah aset utama suatu organisasi yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Pegawai mempunyai pikiran, dorongan perasaan, keinginan, kebutuhan status, latar belakang pendidikan, usia dan jenis kelamin yang heterogen yang dibawa ke dalam organisasi dinas. Pegawai bukan mesin, uang, dan material yang sifatnya pasif dan dapat dikuasai serta diatur sepenuhnya dalam mendukung tercapainya tujuan organisasi, pegawai berfungsiuntuk mengoperasikan peralatan, melakukan tugas dan tanggung jawabnya sesuai dengan uraian tugas (job description). Dalam melaksanakan tanggungjawab pekerjaannya, pegawai dituntut untuk dapat meningkatkan kinerjanya sehingga dapat mendukung keberhasilan pencapaian tujuan organisasi.kinerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Dalam suatu organisasi peranan seorang pimpinan tidak dapat dipisahkan, karena pimpinan atau manajer yang baik adalah yang mampu menciptakan suatu kondisi sehingga orang secara individu atau kelompok dapat bekerja dan mencapai kinerja yang tinggi, untuk itu Sub.Bagian Umum dan Kepegawaian telah merekap pegawai berdasarkan pendidikan, kepangkatan dan pendidikan struktural dengan perincian sebagai berikut : 15
16 TABEL 2.1 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Berdasarkan Tingkat Pendidikan Bulan Desember 2013 NO UNIT KERJA PENDIDIKAN JUM- SD SMP SMA D1 D3 S1 S2 S3 LAH 1 Sekretariat Bidang Perencanaan Bidang Pengendalian Bidang Pajak 4 Pendaftaran Bidang Pajak 5 Penetapan UPP Bandung Timur UPP Bandung Utara UPP Bandung Barat UPP Bandung Selatan UPP Bandung Tengah TOTAL PEGAWAI Berdasarkan data pegawai seperti yang diuraikan pada tabel di atas, secara umum tingkat pendidikan pegawai Dinas Pelayanan Pajak berpendidikan SMA yaitu sebanyak 145 orang, Sarjana (Strata 1) sebanyak 179 orang dan Magister (S2) sebanyak 23 orang dan di pimpin oleh seorang kepala dinas yang berpendidikan Doktoral. Dengan berdasarkan tingkat pendidikan tersebut, hal ini merupakan sebuah potensi yang perlu untuk terus ditumbuhkembangkan dari segi SDM sebagai salah satu upaya dalam optimalisasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Dinas Pelayanan Pajak dalam meningkatkan pelayanan pajak dan mengoptimalkan pendapatan asli daerah dari sektor pajak daerah. 16
17 Keragaman jumlah pegawai berdasarkan kepangkatan disajikan seperti pada tabel di bawah ini : NO UNIT KERJA TABEL 2.2 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Berdasarkan Kepangkatan Bulan Desember 2013 GOLONGAN I II III IV A B C D A B C D A B C D A B C D E JUMLAH 1 Sekretariat Bidang 2 Perencanaan Bidang 3 Pengendalian Bidang Pajak 4 Pendaftaran Bidang Pajak 5 Penetapan UPP Bandung Timur UPP Bandung Utara UPP Bandung Barat UPP Bandung Selatan UPP Bandung Tengah JUMLAH Berdasarkan data pegawai berdasarkan kepangkatan, seperti yang terdapat pada tabel di atas, pegawai Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung secara umum adalah pegawai dengan golongan III yaitu sebanyak 248 orang, golongan I dan II sebanyak 134 orang dan golongan IV sebanyak 13 orang. Sesuai dengan peraturan kepegawaian yang berlaku, bahwa untuk menduduki jabatan struktural diwajibkan telah mengikuti pendidikan dan latihan jabatan. Berdasarkan pada pendidikan dan pelatihan kepemimpinan yang telah diikuti, pegawai Dinas Pelayanan 17
18 Pajak Kota Bandung yang telah mengikuti Diklatpim II, Diklatpim III, Diklatpim IV dan Adum dapat diuraikan sebagai berikut: TABEL 2.3 Rekapitulasi Jumlah Pegawai Yang Mengikuti Diklat Pimpinan Pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung NO DIKLATPIM JUMLAH KETERANGAN 1 Diklatpim II 2 Orang 2 Diklatpim III 4 Orang 3 Diklatpim IV 20 Orang 4 Adum - JUMLAH KESELURUHAN 26 Orang Untuk mendukung Tupoksi yang dimiliki Dinas Pelayanan Pajak, telah dilakukan Pendidikan Teknis, yaitu Diklat Penyidik Pegawai Negeri Sipil (PPNS), Diklat Auditor Internal dan Eksternal, Diklat Juru Sita dan menurut data dari kepegawaian Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung,sampai sekarang aparatur Dinas Pelayanan Pajak yang telah memiliki keahlian sebagai PPNS ini sebanyak 41 orang, Auditor sebanyak 15 orang dan Juru Sita sebanyak Sumber Daya Informasi Fasilitas penunjang lainnya yang dimiliki oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung antara lain fasilitas online sistem perpajakan daerah serta server sebagai penyimpan data perpajakan daerah. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki beberapa sistem pengolahan data berbasis teknologi informasi yaitu : a) Sistem pelaporan secara on line yang menghubungkan Bank Jabar Banten (BJB) dengan kantor validasi BPHTB, sistem pelaporan on line dari Bendahara Kas Penerima (BKP) ke ruang penetapan dan pembukuan; 18
19 b) Web Service akan digunakan untuk menjadi sistem perantara antara System Manajemen Pendapatan Daerah (MPD) Online dengan sistem lain Modul yang berhubungan atau terintegrasi. Ada beberapa aplikasi lain yang akan terhubung dengan aplikasi ini, misalnya sistem perijinan, Pada saat perijinan terhadap satu wajib pajak sudah diselesaikan, data wajib pajak tersebut akan dikirim ke MPD Online untuk dikelola proses pelaporan pajaknya. c) Rencana Penerapan Sistem pelayanan secara mobile online service yaitu berupa bus pelayanan pajak yang akan berkeliling di tiap wilayah Kota Bandung sehingga memudahkan masyarakat sebagai wajib pajak untuk membayar pajaknya (pajak daerah) secara langsung yang terhubung secara(online) dengan server data di kantor Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung. d) Disusun dan ditetapkannya peraturan yang melaksanakan kebijakan insentif dan disinsentif dengan sasarannya adalah mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik dengan Indikator Sasaran jumlah kelompok sasaran/jenis yang mendapatkan insentif pajak; Hal-hal di atas menandakan bahwa Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah berupaya mengoptimalkan pemanfaatan Infomasi Teknologi (IT) dalam menjalankan tugas pokok dan fungsinya serta menyusun regulasi kebijakan insentif dan disinsentif dengan sasarannya adalah mengembangkan insentif fiskal kepada kelompok sasaran tertentu Sumber Daya Sarana dan Prasarana Adanya fasilitas utama dan penunjang pada Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah didukung oleh sarana dan prasarana yang meliputi sarana perkantoran, sarana mobilitas dan fasilitas penunjang lainnya. Namun demikian untuk kenyamanan pelayanan kepada masyarakat yang representative maka perlu pengembangan atau perluasan gedung kantor Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung yang 19
20 menempati perkantoran yang terletak di Jalan Wastukancana No. 2 Bandung. Adapun untuk mendukung ke-5 (lima) Unit Pelayanan Pajak (UPP), lokasi gedung kantor tersebar di lima wilayah yaitu : 1. Unit Pelayanan Pajak Bandung Timur yang berlokasi di Jalan Cipamokolan eks Kantor Wilayah Gedebage; 2. Unit Pelayanan Pajak Bandung Utara yang berlokasi di Jalan Sadang Serang; 3. Unit Pelayanan Pajak Bandung Barat yang berlokasi di Jalan Sarijadi; 4. Unit Pelayanan Pajak Bandung Selatan yang berlokasi di Jalan Pelindung Hewan; 5. Unit Pelayanan Pajak Bandung tengah berlokasi di Jalan Cianjur. Disamping sarana perkantoran, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung didukung pula dengan sarana mobilitas berupa kendaraan roda empat berjumlah 14 unit dan 61 unit roda dua Kinerja Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung memiliki tugas pokok untuk melaksanakan sebagian urusan pemerintahan di bidang pendapatan daerah (PAD) yang berasal dari pajak daerah. Target Kinerja Dinas Pelayanan Pajak dalam RPJMD tahun , memiliki satu Indikator Kinerja Daerah yaitu Pendapatan dari Pajak Daerah Indikator Kinerja ini dikaitkan dengan Misi dalam RPJMD tahun yaitu Meningkatnya pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang efektif, efisien, dan akuntabel. Adapun target pencapaian kinerja yang telah diamanatkan sebagai berikut : 20
21 21
22 Tabel 2.4 PENCAPAIAN KINERJA PELAYANAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG Indikator Kinerja Utama Target Rencana Strategis SKPD Tahun ke- dan Realisasi Capaian Tahun ke- serta Rasio Capaian pada Tahun ke Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Meningkatny a pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang ,09 % ,37 % ,99 % ,94 % ,3 3% efektif, efisien, dan akuntabel 1 Pajak Hotel ,5 1% ,71 % ,75 % ,96 % ,9 3% 2 Pajak Restoran ,8 8% ,75 % ,80 % ,01 % ,3 7% 3 Pajak Hiburan ,6 4% ,31 % ,51 % ,71 % ,3 9% 4 Pajak Reklame ,8 4% ,48 % ,72 % ,84 % ,16 % 22
23 5 PPJU ,02 % ,99 % ,85 % ,08 % ,3 6% 6 Pajak Parkir , 09% ,51 % ,28 % ,94 % , 96% Target Rencana Strategis SKPD Tahun ke- dan Realisasi Capaian Tahun ke- serta Rasio Capaian pada Tahun ke- Indikator Kinerja Utama Target Realis % Target % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Realisasi asi 7 PBB 0 0 0,00% 0 0 0, ,00% 0 0 0,00% ,12% Bea Perolehan , Atas Tanah 0 0 0,00% 0 0 0,00 132,00% % dan 118,79% Bangunan 9 Pajak Air , ,00% 0 0 0,00 100,01% Tanah % 0 118,87% Rata-rata Capaian IKU Kinerja Capaian Sasaran * Catatan: Data sebelum Audit BPK 98,09% 103,37% 115,74% 112,33% 112,33% Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan Memuaskan 23
24 24
25 Pencapaian Misi pada Tahun 2013 merupakan akumulasi pencapaian kinerja tahun terakhir Renstra , dengan demikian diuraikan pula capaian misi berdasarkan realisasi anggaran selama kurun waktu 2 (dua) tahun sebagai berikut : Tabel 2.5 Penyerapan Anggaran pada setiap Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No. Misi Pagu Indikatif Renstra (Rp) Realisasi anggaran tahun ke- 4 5 Jumlah % (dari Pagu Indika tif) 1 Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah 2 Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel ,27% Sumber data : Dinas Pelayanan Pajak Secara umum efektifitas anggaran terhadap capaian Misi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, dapat disimpulkan bahwa anggaran yang digunakan masih kurang efektif terhadap capaian kinerja misi organisasi, tetapi masih bisa meningkatkan penerimaan pajak daerah dalam pencapaian realisasi target. Dapatlah dijelaskan Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah dapat melaksanakan tugas dalam rangka mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan dalam Renstra Jumlah Sasaran yang ditetapkan untuk mencapai misi dan visi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun sebanyak 13 (tiga 24
26 belas) sasaran. Pada tahun ditetapkan 13 (tiga belas) sasaran strategis dengan 22 (dua puluh dua) indikator kinerja yang ditetapkan melalui Penetapan Kinerja Tahun Dari 13 sasaran dengan indikator kinerja sebanyak 22 indikator kinerja, pencapaian kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung adalah sebagai berikut: Tabel 2.6 Pencapaian Kinerja Sasaran Dinas Pelayanan Kota Bandung Tahun NO. SASARAN STRATEGIS CAPAIAN 1 Memuaskan 8 2 Sangat Baik 0 3 Baik 0 4 Cukup Baik 0 5 Agak Kurang 0 6 Kurang 4 Jumlah 12 Keterangan: Sasaran Ke-5 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah. Adapun pencapaian kinerja sasaran dirinci dalam tabel, sebagai berikut: 25
27 Tabel 2.7. Capaian Kinerja sasaran Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun No Sasaran Jumlah Indikator Rata-rata Capaian 0-30 >30-50 >50-65 >65-75 >75-85 > A Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah Tercapainya Penerimaan pajak daerah sesuai potensi yang dimiliki Terkendalinya pengelolaan tunggakan pajak daerah Terlaksananya pengawasan atas penerapan sistem pemungutan pajak Self Assesment Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah Tercapaianya penerimaan bagi hasil pajak provinsi sesuai potensi daerah Tersedianya sarana prasarana pendukung pengelolaan PBB 1 100,00 % Memuaskan 3 105,98 % Memuaskan 1 2,61 % Kurang 2 95,36 % Memuaskan 1 Pengalihan Pajak Pusat menjadi Pajak Daerah 1 119,71 % Memuaskan 1 21,43 % Kurang 26
28 No 8 9 B Sasaran Tersedianya tenaga profesional berkaitan dengan pengelolaan PBB Tersusunnya data wajib PBB yang akurat Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel Meningkatnya transparansi pelayanan Meningkatnya akuntabilitas pelayanan Jumlah Indikator Rata-rata Capaian 1 0,00% Kurang 0-30 >30-50 >50-65 >65-75 >75-85 > ,35% Memuaskan 3 87,50% Memuaskan 2 108,63% Memuaskan Meningkatnya pemahaman pegawai atas peraturan perundangan terkait 1 6,67% Kurang Meningkatnya kualitas dan kuantitas sarana 4 96,85 Memuaskan prasana pelayanan Jumlah 22 Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah. 27
29 Dari 13 Sasaran diatas, pencapaian realisasi indikator kinerja sasaran terhadap target yang sudah ditetapkan sebagai berikut: Tabel 2.8. PENCAPAIAN TARGET MISI Tingkat Pencapaian No. Misi Jumlah Indikator Sasaran Melampaui Target (>100%) Sesuai Target (100%) Belum Mencapai Target (<100%) Jumlah % Jumlah % Jumlah % 1 Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah ,36% 2 18,18% 5 45,45% 2 Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel ,00% 3 30,00% 5 50,00% Jumlah Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah. 28
30 Dari 13 sasaran dengan 22 indikator kinerja, pencapaian kinerja Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dengan rincian sebagai berikut: Tabel 2.9. KATEGORI PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN No. Kategori Jumlah Indikator Presentase A. Menjadikan Pajak sebagai sumber utama pendapatan daerah 11 B. 1 Memuaskan 8 72,73% 2 Sangat Baik 0 0,00% 3 Baik 0 0,00% 4 Cukup Baik 0 0,00% 5 Agak Kurang 0 0,00% 6 Kurang 3 27,27% Meningkatkan Sistem Pengelolaan Pajak secara transparan dan Akuntabel 1 Memuaskan 5 50,00% 2 Sangat Baik 0 0,00% 3 Baik 1 10,00% 4 Cukup Baik 1 10,00% 5 Agak Kurang 0 0,00% 6 Kurang 3 30,00% Keterangan: Sasaran Ke-5 indikator ke-8 yaitu "Tercapainya penerimaan bagi hasil pajak pusat sesuai potensi daerah", tidak dapat diukur dikarenakan adanya pengalihan pajak pusat menjadi pajak daerah Analisis Pencapaian Kinerja Evaluasi bertujuan agar diketahui pencapaian realisasi, kemajuan dan kendala yang dijumpai dalam rangka pencapaian misi, agar dapat dinilai dan dipelajari guna perbaikan pelaksanaan program/kegiatan di masa yang akan datang. Selain itu, dalam evaluasi kinerja dilakukan pula analisis efisiensi dengan cara membandingkan antara output dengan input baik untuk rencana maupun realisasi. Analisis ini menggambarkan tingkat efisiensi yang dilakukan oleh instansi dengan memberikan data nilai output per unit yang dihasilkan oleh suatu input tertentu. 29
31 Selanjutnya dilakukan pula pengukuran/penentuan tingkat efektivitas yang menggambarkan tingkat kesesuaian antara tujuan dengan hasil, manfaat atau dampak. Selain itu, evaluasi juga dilakukan terhadap setiap perbedaan kinerja (performance gap) yang terjadi, baik terhadap penyebab terjadinya gap maupun strategi pemecahan masalah yang telah dan akan dilaksanakan. Dalam melakukan evaluasi kinerja, perlu juga digunakan pembandingan-pembandingan antara : - kinerja nyata dengan kinerja yang direncanakan. - kinerja nyata dengan kinerja tahun-tahun sebelumnya. - kinerja suatu instansi dengan kinerja instansi lain yang unggul di bidangnya ataupun dengan kinerja sektor swasta. - kinerja nyata dengan kinerja di negara-negara lain atau dengan standar internasional. Selanjutnya pengukuran kinerja terhadap indikator kinerja yang telah dicapai pada tahun 2013 dan membandingkan antara target dan realisasi pada indikator sasaran dari 13 sasaran dan 22 indikator kinerja dari 2 Misi, sebagaimana telah ditetapkan dalam Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung tahun , analisis pencapaian kinerja dalam pelaksanaan program dan kegiatan secara rinci dapat dilihat sebagai berikut : 2.5.Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah Tabel Analisis Pencapaian Sasaran 1 Tersusunnya Peraturan tentang Pajak Daerah No 1 Indikator Kinerja Utama Rasio ketersediaan Perda dan Perwal untuk masing-masing jenis pajak Satuan Tahun 2012 Tahun 2013 Target Realisasi % Target Realisasi % % % % Rata-rata Capaian IKU 100% 100% Kinerja Capaian Sasaran Memuaskan Memuaskan 30
32 Tabel Pencapaian Indikator Sasaran 1 Tahun dibandingkan Target Akhir Renstra Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung No Indikator Sasaran Satuan Realisasi Akumulasi s/d Tahun 2013 Rencana sesuai dengan Renstra Tahun 2013 Persentase Capaian Kinerja 1 Rasio ketersediaan Perda dan Perwal untuk masingmasing jenis pajak % % Rata-rata Capaian 100% Kinerja Capaian Sasaran Memuaskan Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa ketersediaan Peraturan Daerah dan Peraturan Walikota sesuai dengan yang telah ditargetkan yaitu Produk hukum yang telah dihasilkan selama tahun 2013 adalah sebagai berikut: 1. Peraturan Walikota Bandung Nomor 1131 Tahun 2013 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Walikota Bandung Nomor 887 Tahun 2012 tentang Petunjuk Teknis dan Tata Cara Pemungutan PBB. 2. Peraturan Walikota Bandung Nomor 615 Tahun 2013 tentang Tata Bara Pelaksanaan Online System Atas Data Transaksi Usaha Wajib Pajak Dalam Rangka Pengawasan Pembayaran Pajak Daerah. 3. Peraturan Walikota Bandung Nomor 016 Tahun 2014 tentang Standar Operasional Prosedur Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah. 4. Keputusan Walikota Bandung Nomor 973/Kep.006- Disyanjak/2014 tentang Penetapan NJOP Sebagai Dasar Pengenaan PBB untuk Kota Bandung Tahun Peraturan Walikota tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Daerah: 31
33 a. Perwal No. 301 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung No. 386 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hotel. b. Perwal No. 302 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 387 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Restoran. c. Perwal No. 303 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 388 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Hiburan. d. Perwal No. 304 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 389 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Reklame. e. Perwal No. 305 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 390 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak PPJ. f. Perwal No. 306 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 391 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Parkir. g. Perwal No. 307 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 392 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak BPHTB. h. Perwal No. 308 tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Walikota Bandung Perwal No. 393 tahun 2012 tentang Tata Cara Pemungutan Pajak Pajak Air Tanah Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Faktor kunci keberhasilan dari suatu organisasi pemerintah atau instansi, tergantung kepada sumber daya yang dimilikinya dan dukungan dari lingkungan internal dan lingkungan eksternal yang melingkupinya. Berdasarkan Analisis lingkungan internal dan eksternal yang dilakukan menjadi landasan kritis dalam merancang 32
34 strategi Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung, tantangan dan peluang pengembangan pelayanan sebagai berikut: Peluang : a. Adanya Political Will dari pusat tentang perpajakan; b. Adanya globalisasi yang mendorong percepatan perekonomian dan pariwisata daerah; c. Adanya otonomi daerah yang memberikan keleluasaaan pemerintah daerah untuk bergerak dan berkembang untuk membuat regulasi/peraturan mengenai pajak daerah; d. Perubahan Undang-undang Pajak dan Retribusi Daerah yang menambah jenis pajak baru untuk Kabupaten/Kota serta propinsi; e. Pembangunan sistem penerimaan pajak daerah yang terintegrasi dan terpusat yang berbasis IT; f. Adanya kajian analisa Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah; Tantangan : a. Terjadinya pengenaan pajak pusat dan pajak daerah terhadap objek pajak yang sama; b. Diberikannya Insentif dan disinsentif fiskal/pajak kepada kelompok sasaran tertentu sesuai amanah RPJMD Pemerintah Kota Bandung; c. Kurangnya pemahaman tentang pentingnya PAD dari Wajib Pajak atau masyarakat sehingga sadar dan patuh dalam membayar pajak; d. Tunggakan pajak masih besar karena belum dibangunnya sistem penerimaan pajak dan belum terintegrasinya sistem penerimaan pajak daerah berbasis IT; e. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah; 33
35 Berdasarkan peluang dan tantangan yang dihadapi dalam masa lima tahun mendatang, pengembangan pelayanan diarahkan kepada hal-hal sebagai berikut: 1. Peningkatan ketersediaan perangkat aturan daerah sebagai dasar pelaksanaan pemungutan pajak; 2. Peningkatan kemampuan sumber daya aparatur guna mendukung pelaksanaan tugas; 3. Menumbuhkankembangan Kesadaran dan Kepatuhan Masyarakat dalam membayar Pajak; 4. Peningkatan mutu administrasi perpajakan dengan di dukung teknologi berbasis IT; 5. Peningkatan mutu pelayanan yang transparan dan akuntabel guna memudahkan wajib pajak melaksanakan kewajibannya 6. Peningkatan sarana prasarana pendukung untuk meningkatkan mutu pelayanan; 7. Peningkatan upaya penjaringan Wajib Pajak guna optimalisasi atas potensi yang ada; 8. Peningkatan pengawasan atas pelaksanaan kewajiban pajak oleh Wajib Pajak; 9. Peningkatan upaya penagihan guna memperkecil tunggakan; 10. Peningkatan upaya penegakan hukum di bidang Perpajakan Daerah 11. Peningkatan koordinasi dengan instansi terkait baik pusat maupun daerah; 12. Peningkatan upaya pengkajian untuk menggali potensi yang dimiliki daerah baik secara intenal maupun ekstenal; 13. Peningkatan kesiapan daerah guna menerapkan PBB sebagai pajak daerah; 14. Pemberian Insentif dan disinsentif pajak yang diberikan kepada kelompok sasaran tertentu; 15. Pengelolaan kearsipan penerimaan pajak daerah; 16. Pelaporan pertanggungjawaban keuangan yang wajar, akurat, akuntabel dan pelaksanaan kinerja yang optimal; 34
36 17. Perlunya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah; BAB 3 ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pelayanan Pajak Dalam era otonomi daerah, Pemerintah Daerah diharapkan lebih mampu menggali sumber-sumber penerimaan Daerah khususnya untuk memenuhi kebutuhan pembiayaan pemerintahan dan pembangunan di daerahnya melalui Pendapatan Asli Daerah (PAD). Sumber-sumber penerimaan daerah yang potensial harus digali secara maksimal di dalam koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku termasuk pajak daerah oleh Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung sebagai lembaga teknis penghasil PAD dalam bidang pajak daerah. Dalam menjalankan fungsinya tersebut, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung dihadapkan pada beberapa masalah, yaitu : 1. Belum sempurnanya regulasi (Peraturan Perundang-undangan) terkait dengan Perpajakan, khususnya untuk Peningkatan Pendapatan Pajak Daerah). 2. Masih kurangnya kepatuhan wajib pajak dalam pemenuhan kewajiban untuk membayar pajak. 3. Kurangnya kenyamanan dan kemudahan pengguna layanan yang berdampak pada tingkat kepuasan pengguna layanan, dalam hal ini khususnya fasilitas atau sarana dan prasarana pelayanan perpajakan. 4. Belum adanya sistem yang mendorong akuntabilitas dan transparansi pajak, dalam hal ini dikaitkan dengan manajemen sistem informasi pelayanan perpajakan. Khususnya pelayanan perpajakan yang berbasis Informasi dan Teknologi (IT). 35
37 5. Tantangan dalam hal profesionalisme dan integritas SDM Pelayanan Pajak (Aparatur) dalam pelayanan perpajakan. 6. Belum adanya kajian potensi penerimaan pajak daerah dengan Analisa Potensi Penerimaan Pajak Daerah dalam Upaya Peningkatan Pendapatan Asli Daerah. Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut, terdapat faktorfaktor yang mempengaruhi adanya permasalahan tersebut antara lain: a. Sumber Daya Aparatur dan Penempatan Pegawai; b. Sarana dan Prasarana Pelayanan di Kantor Pusat karena belum terpusat dan Pelayanan Pajak di Wilayah Unit Pelayanan Pajak (UPP); c. Penyempurnaan Peraturan Perundangan; d. Koordinasi dengan Unit Kerja Terkait. e. Pembangunan sistem perpajakan berbasis IT; f. Kajian data potensi. 3.2 Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih RPJPD Kota Bandung Tahun yang ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Bandung Nomor 08 Tahun 2008, telah mengamanatkan Visi Daerah, yaitu KOTA BANDUNG BERMARTABAT. RPJPD Kota Bandung Tahun merupakan landasan idiil-filosofis dan menjadi pedoman bagi penyelenggara pemerintahan beserta seluruh warga kota Bandung sebagai landasan pembangunan sektoral, lintas sektoral dan kewilayahan yang bersifat dinamis dan berkesinambungan, agar mampu menjawab tantangan perubahan lingkungan strategis dan pergeseran peradaban. RPJMD Kota Bandung Tahun merupakan kesinambungan yang tidak terpisahkan dari RPJMD Kota Bandung Tahun RPJMD Kota Bandung Tahun berada pada transisi di tahapan lima tahunan ketiga ( ). Visi merupakan arah pembangunan atau kondisi masa depan daerah yang ingin dicapai dalam 5 (lima) tahun mendatang. Visi juga 36
38 harus menjawab permasalahan pembangunan daerah dan/atau isu strategis yang harus diselesaikan dalam jangka menengah serta sejalan dengan visi dan arah pembangunan jangka panjang daerah. Dengan mempertimbangkan arah pembangunan jangka panjang daerah, kondisi, permasalahan dan tantangan pembangunan yang dihadapi serta isu-isu strategis maka Visi Kota Bandung Tahun , yaitu TERWUJUDNYA KOTA BANDUNG YANG UNGGUL, NYAMAN, DAN SEJAHTERA Misi disusun dalam rangka mengimplementasikan Iangkah-langkah yang akan dilakukan dalam mewujudkan visi yang telah dipaparkan di atas. Rumusan misi merupakan penggambaran visi yang ingin dicapai dan menguraikan upaya-upaya apa yang harus dilakukan. Rumusan misi disusun untuk memberikan kerangka bagi tujuan dan sasaran serta arah kebijakan yang ingin dicapai dan menentukan jalan yang akan ditempuh untuk mencapai visi. Misi yang diemban untuk mewujudkan visi di atas adalah sebagai berikut: 1. Mewujudkan Bandung nyaman melalui perencanaan tataruang, pembangunan infrastruktur serta pengendalian pemanfaatan ruang yang berkualitas dan berwawasan lingkungan. 2. Menghadirkan tata kelola pemerintahan yang efektif, bersih dan melayani. 3. Membangun masyarakat yang mandiri, berkualitas dan berdaya saing. 4. Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan. Dari uraian Visi dan Misi Kota Bandung yang akan menjadi landasan atau dasar dalam menentukan arah kebijakan dan untuk melaksanakan program kegiatan dinas, maka sesuai dengan RPJMD Kota Bandung dalam hal ini Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mengacu pada Misi ke 4 yaitu Membangun perekonomian yang kokoh, maju, dan berkeadilan dan yang menjadi tujuan dari misi tersebut sesuai dengan tujuan yang ke 1 : Membangun perekonomian kota yang kokoh sedangkan ditingkat sasaran mengacu pada sasaran yang ke 4 : Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah dengan indikator kinerjanya Penerimaan Pajak Daerah, dan sasaran ke 37
39 5 : Mengembangkan insentif fiskal untuk menarik sektor swasta/masyarakat dalam pembiayaan dan penyediaan fasilitas publik dengan indikator kinerjanya insentif pajak daerah. Dalam rangka mewujudkan visi dan misi di atas untuk menjalankan program kegiatan yang sesuai dengan RPJMD Kota Bandung, maka Dinas Pelayanan Pajak mempunyai tugas pokok Melaksanakan sebagian urusan Pemerintahan Daerah di Bidang Pajak Daerah. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung mempunyai tugas pokok dan fungsi sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis operasional di bidang pelayan pajak; b. Pelaksanaan tugas teknis pelayanan pajak yang meliputi : perencanaan pajak, pemungutan pajak, dan pengendalian pajak daerah; c. Pelaksanaan teknis administratif Dinas; dan d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya. Berdasarkan identifikasi permasalahan pelayanan yang dilaksanakan oleh Dinas Pelayanan Pajak, terdapat faktor-faktor penghambat dan pendorong atas pelayanan yang diberikan yang dapat mempengaruhi pencapaian visi dan misi kepala daerah dan wakil kepala daerah tersebut. Berikut faktor penghambat dan faktor pendorong yang dimiliki oleh Dinas Pelayanan Pajak Faktor Penghambat: 1. Kualitas dan penempatan SDM Belum tersedia SDM yang terlatih, khususnya dalam bidang audit pajak dan audit pajak berbasis Teknologi; Belum adanya KPI ("Key Performance Indicators") untuk Analisis Beban Kerja (ABK) masing-masing personal; 2. Sarana dan prasarana Kapasitas dan lay out gedung kantor Dinas Pelayanan Pajak belum memadai untuk dapat memberikan pelayanan yang optimum dan terpusat, dengan terpisahnya lokasi Kantor Sekretariat dengan Kantor Pelayanan PBB; Gedung UPP masih pinjam tempat atau menyewa, sehingga belum berfungsi secara optimal; 3. Belum adanya regulasi yang sesuai dengan peraturan, perundangundangan dan Perwal yang disesuaikan kondisi yang ada/terkini; 38
KATA PENGANTAR. Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT, Atas. curahan rahmat dan hidayah-nya. Dokumen Rencana Strategis
` KATA PENGANTAR Puji syukur kita sampaikan ke hadirat Allah SWT, Atas curahan rahmat dan hidayah-nya. Dokumen Rencana Strategis (Renstra) Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung Tahun 20013 2018 dapat diselesaikan
Lebih terperinciPROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG
PROFILE DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG Pajak daerah merupakan pajak yang dipungut oleh pemerintah daerah dan digunakan untuk membiayai rumah tangga daerah. Seiring dengan ditetapkannya otonomi daerah,
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 5 (lima) tahun dengan memperhitungkan kekuatan, kelemahan, peluang, dan tantangan
Lebih terperinciDinas Pelayanan Pajak Kota Bandung KATA PENGANTAR
KATA PENGANTAR Berdasarkan Instruksi Presiden RI Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung menyusun Laporan Akuntabilitas Kinerja (LAKIP)
Lebih terperinciKOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014
KOTA BANDUNG DOKUMEN RENCANA KINERJA TAHUNAN DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG TAHUN 2014 TAHUN 2014 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan Kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat Rahmat dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahapan perencanaan pembangunan tetapi harus dilihat sebagai tahap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) bukan hanya terbatas sebagai rangkaian tahapan perencanaan pembangunan tetapi harus dilihat sebagai tahap awal dari Sistem Akuntabilitas
Lebih terperinciBAB III AKUNTABILITAS KINERJA
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA Akuntabilitas kinerja adalah kewajiban untuk menjawab dari perorangan, badan hukum atau pimpinan kolektif secara transparan mengenai keberhasilan atau kegagalan dalam melaksanakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kawasan perdesaan sebagai basis utama dan bagian terbesar dalam wilayah Kabupaten Lebak, sangat membutuhkan percepatan pembangunan secara bertahap, proporsional dan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021
i Renstra Bapenda Kota Denpasar 2016 ~ 2021 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan anugerah-nya, sehingga Badan Pendapatan
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, 2013 KEPALA BPPT KOTABANDUNG. Drs. H. DANDAN RIZA WARDANA, M.Si PEMBINA TK. I NIP
KATA PENGANTAR Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-nya, kami dapat menyelesaikan Rencana Kerja (RENJA) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu Kota Bandung Tahun
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Desember 2014 KEPALA DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan- Nya Rencana Kerja Dinas Pelayanan Pajak Tahun 2015 dapat diselesaikan sebagaimana yang diharapkan. Rencana Kerja
Lebih terperinciBab I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang
Bab I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Sebagai perwujudan amanat Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang memberikan landasan bagi berbagai bentuk perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar yang berkedudukan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat Daerah
Lebih terperinciRENCANA KERJA DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014
RENCANA KERJA DINAS PELAYANAN PAJAK TAHUN 2014 DINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG 2 0 1 3 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas perkenan-nya Rencana Kerja Pajak
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BANDUNG TAHUN : 2008 NOMOR : 07 PERATURAN DAERAH KOTA BANDUNG NOMOR 07 TAHUN 2008 TENTANG TAHAPAN, TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN SERTA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah. Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Kerja Sekretariat DPRD Kota Bandung adalah Dokumen perencanaan untuk periode Tahun 2015, dengan memperhatikan potensi, peluang dan kendala yang ada atau mungkin
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 31 Tahun 2003 Tentang Pembentukan Kabupaten Lingga di Provinsi Kepulauan Riau, yang menjadi salah satu pertimbangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA
BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA Pada penyusunan Laporan Akuntabilias Kinerja Tahun 2013 ini, mengacu pada Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perangkat Daerah dalam lingkungan Pemerintah kabupaten Karanganyar
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Objek Penelitian 1. Sejarah DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari Satuan Kerja Perangkat
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR SUMATERA SELATAN,
PERATURAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN NOMOR 6 TAHUN 2009 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN, PENGENDALIAN DAN EVALUASI PELAKSANAAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciWALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG
WALIKOTA TANGERANG PROVINSI BANTEN PERATURAN DAERAH KOTA TANGERANG NOMOR 10 TAHUN 2014 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TANGERANG TAHUN 2014-2018 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
Lebih terperinciTUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG
TUJUAN DAN SASARAN JANGKA MENENGAH DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG A. TUJUAN DINAS PELAYANAN PAJAK Tujuan merupakan implementasi atau penjabaran dari misi yang merupakan suatu (apa) yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1
BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Setiap daerah di era Otonomi memiliki kewenangan dan tanggung jawab untuk dapat mengatur proses pembangunannya sendiri, mulai dari tahapan perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciB U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
B U P A T I B I M A PERATURAN DAERAH KABUPATEN BIMA NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BIMA TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI
Lebih terperinciDINAS PELAYANAN PAJAK KOTA BANDUNG BAB I PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Terselenggaranya good governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita bangsa bernegara
Lebih terperinciMEMUTUSKAN : Menetapkan : PERATURAN WALIKOTA TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH
PERATURAN WALIKOTA PADANG NOMOR 90 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS, FUNGSI, DAN TATA KERJA BADAN PENDAPATAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PADANG, Menimbang :
Lebih terperinciUndang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang
BAB PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah memberi peluang kepada daerah berupa kewenangan yang lebih besar untuk mengelola pembangunan secara mandiri
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN TEBO
RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TEBO TAHUN 2014-2016 DINAS PENDAPATAN DAERAH KABUPATEN TEBO TAHUN 2014 DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... Halaman.
Lebih terperinciBAPPEDA PROVINSI BANTEN
RANCANA KERJA DINAS PEMUDA DAN OLAHRAGA ( DISPORA )PROVINSI BANTEN TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI BANTEN TAHUN 2015 RECANA KERJA 2016 DISPORA PROVINSI BANTEN i KATA PENGANTAR Syukur Alhamdulillah Kami
Lebih terperinciVISI DAN MISI DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG. Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu:
VISI DAN MISI DINAS PELAYANAN PAJAK PEMERINTAH KOTA BANDUNG A. VISI Dinas Pelayanan Pajak Kota Bandung telah menetapkan Visinya yaitu: Professional dan Prima dalam Pengelolaan Pajak Daerah Menuju Bandung
Lebih terperinciLEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG
LEMBARAN DAERAH KOTA BOGOR TAHUN 2010 NOMOR 3 SERI E PERATURAN DAERAH KOTA BOGOR NOMOR 5 TAHUN 2010 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KOTA BOGOR TAHUN 2010-2014 DENGAN RAHMAT TUHAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang. Kota Jambi RPJMD KOTA JAMBI TAHUN
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan proses perubahan kearah yang lebih baik, mencakup seluruh dimensi kehidupan masyarakat suatu daerah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Untuk menjalankan tugas dan fungsinya, pemerintah daerah memerlukan perencanaan mulai dari perencanaan jangka panjang, jangka menengah hingga perencanaan jangka pendek
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANDUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinciPENDAHULUAN BAB I 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, bersih, dan berwibawa, profesional dan bertanggungjawab yang tercermin dari sosok dan perilaku birokrasi yang efisien
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG
PEMERINTAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT PERATURAN DAERAH KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 7 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH TAHUN 2012-2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA
Lebih terperinciKegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kegiatan perencanaan dan penganggaran Pemerintah Daerah yang diatur dalam UU Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciPERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN
PERUBAHAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN TERPADU SATU PINTU KABUPATEN MALANG TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji syukur kepada Allah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pembangunan administrasi kependudukan dan pencatatan sipil di Indonesia sebagai Negara terbesar keempat dari jumlah penduduk, memiliki peran strategis dalam pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 5 Tahun 004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 004 tentang Pemerintahan Daerah yang telah diubah beberapa
Lebih terperinciBab 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1.1 Latar Belakang Bab 1 PENDAHULUAN Perencanaan pembangunan daerah adalah proses penyusunan tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lampiran RKPD Kabupaten Ponorogo Tahun Bab I_ Halaman 1
BAB I PENDAHULUAN 11 Latar Belakang Sebagaimana diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sisten Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) bahwa Pemerintah maupun Pemerintah Daerah setiap
Lebih terperinciBUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU
BUPATI ROKAN HULU PROVINSI RIAU PERATURAN BUPATI ROKAN HULU NOMOR 23 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ROKAN HULU TAHUN 2016 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ROKAN HULU,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar. Karanganyar yang berkedudukan sebagai Dinas Daerah. DPPKAD
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Sejarah Berdirinya DPPKAD Karanganyar Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Karanganyar adalah salah satu dari
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO
SALINAN PEMERINTAH KABUPATEN MUKOMUKO PERATURAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO NOMOR 3 TAHUN 2010 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN MUKOMUKO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI MUKOMUKO,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Renstra BPM, KB dan Ketahanan Pangan Kota Madiun I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) Badan Pemberdayaan Masyarakat, Keluarga Berencana dan Ketahanan Pangan Kota Madiun merupakan dokumen perencanaan strategis untuk memberikan
Lebih terperinciDINAS PENANAMAN MODAL DAN PELAYANAN PERIZINAN TERPADU KABUPATEN BOYOLALI
KATA PENGANTAR Puji syukur kami sampaikan kehadirat Allah S.W.T yang telah melimpahkan berkah dan rahmat-nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Penanaman Modal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun merupakan tahap ketiga dari
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Karawang Tahun 2016-2021 merupakan tahap ketiga dari pelaksanaan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Lebih terperinciBUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG,
1 BUPATI MALANG PERATURAN BUPATI MALANG NOMOR 20 TAHUN 2011 TENTANG MEKANISME TAHUNAN PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN KABUPATEN MALANG BUPATI MALANG, Menimbang : a. bahwa untuk lebih menjamin ketepatan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Kota Tanjungbalai telah melaksanakan Pemilukada pada tahun 2015 dan hasilnya telah terpilih pasangan M. Syahrial, SH, MH dan Drs.H. Ismail sebagai Walikota dan Wakil
Lebih terperinciI - 1 BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
LAMPIRAN : PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR : 2 TAHUN 2009 TANGGAL : 14 MARET 2009 TENTANG : RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG TAHUN 2008-2013 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) PROVINSI SUMATERA UTARA TAHUN 2016 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA I-0 2015 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA TANGERANG
RINGKASAN RENSTRA DINAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2014-2018 Perencanaan pembangunan daerah merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem perencanaan pembangunan nasional yang diatur dalam
Lebih terperinciBAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU. 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten
BAB II GAMBARANUMUMDINAS PENGELOLAAN KEUANGANDAN ASETKABUPATEN ROKAN HULU 2.1 Sejarah Singkat Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Kabupaten Rokan Hulu Pelaksanaan otonomi yang luas, nyata dan bertanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dalam rangka mengaktualisasikan otonomi daerah, memperlancar penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan daerah, Pemerintah Kabupaten Boyolali mempunyai komitmen
Lebih terperinciKEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR /2033 TAHUN 2011
KEPUTUSAN KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA NOMOR 050.07/2033 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BLORA TAHUN 2010-2015 Bappeda
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH. LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016
PEMERINTAH KABUPATEN MUSI RAWAS DINAS PENDAPATAN, PENGELOLAAN KEUANGAN DAN ASET DAERAH LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 LKjIP 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan ke hadirat
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014-2019 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN GARUT TAHUN 2014 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Rencana Strategis
Lebih terperinciRenstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i
Renstra Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng i KATA PENGANTAR Dinas Komunikasi dan Informatika Kabupaten Soppeng disingkat Diskominfo adalah Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang terbentuk
Lebih terperinciTENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG
LEMBARAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 PERATURAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BANDUNG Bagian Hukum Setda Kabupaten Bandung
Lebih terperinciBAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA. penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai
BAB II PERENCANAAN KINERJA 2.1. RENCANA STRATEGIS SEKRETARIAT DPRD KOTA BANDUNG Perencanaan pembangunan daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Hal. I - 1
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pembangunan daerah yang berkelanjutan merupakan salah satu faktor kunci keberhasilan dalam mendukung pencapaian target kinerja pembangunan daerah. Untuk itu diperlukan
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN
RENCANA STRATEGIS BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH TAHUN 2016-2021 Kata Pengantar Alhamdulillah, puji syukur kehadirat ALLAH SWT, atas limpahan rahmat, berkat dan hidayahnya sehingga kami dapat menyelesaikan
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PERUBAHAN DRAFT AWAL RANCANGAN RENCANA STRATEGIS BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN BOGOR KATA PENGANTAR Puji syukur
Lebih terperinciPemerintah Kota Cirebon
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sebagai pelaksanaan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) dan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Lebih terperinciRENCANA KERJA 2017 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH
RENCANA KERJA 2017 BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH P E M E R I N T A H K A B U P A T E N B O G O R BADAN PENGELOLAAN PENDAPATAN DAERAH Jl. Tegar Beriman Telp.(021)87912462, Fax.(021)87912441 Cibinong
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG TATA CARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA TASIKMALAYA, Menimbang : a. bahwa agar kegiatan pembangunan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rencana Strategis (Renstra) adalah merupakan dokumen resmi Perencanaan Pembangunan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) tahunan yang berorientasi pada
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG
PEMERINTAH KOTA PANGKALPINANG PERATURAN DAERAH KOTA PANGKALPINANG NOMOR 8 TAHUN 2009 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJM-D) KOTA PANGKALPINANG TAHUN 2008-2013 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN BAB I PENDAHULUAN
- 1 - LAMPIRAN PERATURAN DAERAH KOTA TASIKMALAYA NOMOR 2 TAHUN 2013 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2013-2017 ISI DAN URAIAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG
PERATURAN DAERAH KABUPATEN BENGKAYANG NOMOR 6 TAHUN 2011 TENTANG RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKAYANG TAHUN 2011-2015 DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI BENGKAYANG,
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Bandung, Januari 2015 KEPALA BADAN PENANAMAN MODAL DAN PERIJINAN TERPADU PROVINSI JAWA BARAT
KATA PENGANTAR Sebagai tindaklanjut dari Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, yang mewajibkan bagi setiap pimpinan instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Perencanaan
Lebih terperinciRencana Strategis (RENSTRA)
Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 PEMERINTAH KABUPATEN GARUT DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN TAHUN 2014 Rencana Strategis (RENSTRA) TAHUN 2014-2019 DINAS PETERNAKAN, PERIKANAN DAN KELAUTAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN) mengamanatkan penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP); Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. a. Latar Belakang. b. Isu Strategis
BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Visi Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun Denpasar menekankan pada upaya Denpasar Kreatif Berwawasan Budaya Dalam Keseimbangan Menuju Keharmonisan. Pembangunan yang
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI 3.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah. Dalam upaya meningkatkan
Lebih terperinciBAB I P E N D A H U L U A N
1 BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Arah kebijakan Inspektorat Kabupaten Bandung adalah Pembangunan Budaya Organisasi Pemerintah yang bersih, akuntabel, efektif dan Profesional dan Peningkatan
Lebih terperinciBAB I REVIEW RENSTRA SETDA KALTIM
BAB I P E N D A H U L U A N 1.1. Latar Belakang Pemerintah dalam menyelenggarakan pelayanan publik dipengaruhi oleh banyak faktor yang terkait antara satu dengan yang lainnya. Untuk memahami kinerja Birokrasi
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Rencana Kerja Badan Kepegawaian Daerah Kota Bandung Tahun Latar Belakang. B a b I P e n d a h u l u a n 1
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang erdasarkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang B Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah wajib menyusun Rancangan Awal Rencana
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pembangunan Daerah merupakan suatu proses untuk memajukan kehidupan masyarakat disuatu daerah, yang dilaksanakan secara sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Latar belakang dalam bab pendahuluan ini adalah untuk mengemukakan secara ringkas pengertian Renstra SKPD, fungsi Renstra SKPD dalam penyelenggaraan pembangunan daerah,
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR JAWA TENGAH
PERATURAN DAERAH PROVINSI JAWA TENGAH NOMOR 8 TAHUN 2006 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DAN PELAKSANAAN MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PROVINSI JAWA TENGAH DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciLAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG
LAKIP LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2014 INSPEKTORAT KOTA BANDUNG JL. TERA NO. 20 BANDUNG INSPEKTORAT KOTA BANDUNG RINGKASAN EKSEKUTIF Laporan Kinerja Inspektorat Kota Bandung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset. a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali
BAB I PENDAHULUAN A. Gambaran Umum Perusahaan 1. Gambaran Umum Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah Kabupaten Boyolali a. Sejarah singkat DPPKAD Kabupaten Boyolali Pada awalnya kantor
Lebih terperinciRENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG. Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N
RENCANA KERJA BAGIAN ADM. PEMERINTAHAN SETDAKAB. JOMBANG Tahun 2015 B A G I A N A D M I N I S T R A S I P E M E R I N T A H A N 2 0 1 5 Puji dan syukur kami panjatkan ke Khadirat Allah SWT, atas Rahmat
Lebih terperinciPERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN
BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 2 TAHUN 2010 TENTANG TATA CARA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN HUMBANG HASUNDUTAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG
Lebih terperinciBUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
SALINAN BUPATI PURWOREJO PERATURAN DAERAH KABUPATEN PURWOREJO NOMOR 3 TAHUN 2012 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PURWOREJO, Menimbang: a. bahwa dalam
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS TAHUN
RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014 2019 BADAN PELAKSANA PENYULUHAN PERTANIAN PERIKANAN DAN KEHUTANAN KABUPATEN GARUT KATA PENGANTAR Puji syukur kita panjatkan Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas limpahan rahmat
Lebih terperinciLAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP)
LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PENDAPATAN KOTA DENPASAR TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN a. Latar Belakang Visi Pemerintah Kota Denpasar dalam membangun Denpasar menekankan pada upaya
Lebih terperinciBUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
-1- BUPATI TRENGGALEK PROVINSI JAWA TIMUR SALINAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN TRENGGALEK NOMOR 4 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TRENGGALEK,
Lebih terperinciRENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN
RENCANA STRATEGIS SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH ( RENSTRA SKPD ) TAHUN ANGGARAN 2010-2015 DINAS KOPERASI USAHA KECIL DAN MENENGAH KABUPATEN MUSI RAWAS KATA PENGANTAR B erdasarkan Pasal 5 Ayat 2 Undang-Undang
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA MATARAM 2016 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA MATARAM TAHUN 2016 idoel Tim Penyusun Rencana Kerja Pemerintah Daerah private (RKPD) 1/1/2016 Kota Mataram WALIKOTA MATARAM PROVINSI
Lebih terperinciWALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON
WALIKOTA CIREBON PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN DAERAH KOTA CIREBON NOMOR 1 TAHUN 2014 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA CIREBON DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA CIREBON, Menimbang
Lebih terperinciPEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016
PEMERINTAH KOTA SOLOK LAPORAN KINERJA TAHUN 2016 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KOTA SOLOK 2017 KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas rahmat dan
Lebih terperinciBAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI
BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI 1.1 Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas Pokok dan Fungsi Pelayanan SKPD Dalam proses penyelenggaraan pemerintahan sampai sekarang ini
Lebih terperinciBUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
BUPATI TEMANGGUNG PERATURAN DAERAH KABUPATEN TEMANGGUNG NOMOR 13 TAHUN 2011 TENTANG SISTEM PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI TEMANGGUNG, Menimbang : a. bahwa berdasarkan
Lebih terperinci