Pemberdayaan dan Kerelawanan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Pemberdayaan dan Kerelawanan"

Transkripsi

1 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL DASAR Komunitas 03 Pemberdayaan dan Kerelawanan PNPM Mandiri Perkotaan

2 Modul 1 Pemberdayaan Sejati 1 Kegiatan 1: Diskusi Keberdayaan Hewani 2 Kegiatan 2 : Diskusi Kualitas Manusia Sejati 4 Kegiatan 3 : Diskusi Kelompok Pemberdayaan Perampuan dan Laki laki 6 Kegiatan 4 : Kerelawanan Sebagai Wujud Manusia Berkualitas 9 Modul 2 Kepemimpinan Masyarakat Manusia 19 Kegiatan 1 : Diskusi Pemimpin Versus Pemimpin 20 Kegiatan 2 : Menggambar Bersama Pemimpin Masyarakat Manusia 22 Modul 3 Pengorganisasian Masyarakat 40 Kegiatan 1 : Permainan dan Diskusi Makna Pengorganisasian Masyarakat 41 Kegiatan 2 : Diskusi Prinsip dan Cara Masyarakat Berorganisasi 42

3 Modul 1 Topik: Pemberdayaan Sejati Peserta memahami dan menyadari: 1. Makna hakiki pemberdayaan sejati 2. Merumuskan keonsep pemberdayaan sejati 3. Pemberdayaan yang harus dilakukan terhadap laki laki dan perempuan 4. Konsep kerelawanan sebagai wujud keberdayaan manusia sejati Kegiatan 1: Diskusi keberdayaan hewani Kegiatan 2: Diskusi kualitas manusia sejati Kegiatan 3: Diskusi kelompok pemberdayaan perempuan dan laki laki Kegiatan 4: Kerelaawanan Sebagai Wujud Manusia Berkualitas 4 Jpl ( 180 ) Bahan Bacaan: Kerta Plano Kuda-kuda untuk Flip-chart LCD Metaplan 1

4 Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar Diskusi Keberdayaan Hewani 1) Buka pertemuan dengan salam singkat kemudian uraikan bahwa kita akan memulai Modul : Pemberdayaan Sejati yang terdiri dari 2 Kegiatan Belajar yaitu : Kegiatan 1 : Diskusi Keberdayaan Hewani Kegiatan 2 : Diskusi Menemukan Makna Hakiki Pemberdayaan Manusia, dan yang ingin dicapai melalui Modul ini yaitu : Peserta memahami makna hakiki pemberdayaan sejati (manusiawi) Peserta mampu merumuskan konsep pemberdayaan sejati (manusiawi) Uraikan kemudian bahwa kita akan memulai Modul ini dengan Kegiatan 1 : Diskusi Keberdayaan Hewani dan uraikan juga tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu : Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri. Perbedaan hakiki antara hewan yang berdaya dan hewan yang tak berdaya. Mengapa pemberdayaan perlu dilakukan. 2) Pertama-tama lakukan curah pendapat tentang pengertian pemberdayaan sejati. Apa makna pemberdayaan menurut peserta? Dan apa tujuan pemberdayaan? Catat semua pendapat dan tulis ke dalam kertas plano. 3) Untuk memantapkan pengertian peserta tentang pemberdayaan dan pemberdayaan yang sejati, mulailah dengan diskusi, bagi peserta menjadi beberapa kelompok yang terdiri dari 5 s/d 7 orang, 4) Tugaskan kepada setiap kelompok untuk mendiskusikan bahan bacaan komik Orang Utan yang Berdaya, diskusi menyangkut : a) Kondisi orang utan seperti apakah yang dia lihat setelah dia kembali enam bulan kemudian? b) Menurut pendapat Anda apakah orang utan yang berdaya mampu mendapatkan dan mempertahankan hak-haknya? c) Menurut pendapat Anda apakah orang utan yang berdaya mampu secara mandiri mencari makan? d) Apakah motivasi utama orang utan yang berdaya untuk berpindah dari satu wilayah ke wilayah yang lain? e) Dalam sebuah musim kemarau hanya ada satu pohon yang berbuah dan lainnya tak berbuah. Sedangkan ada 10 orang hutan disana? Apakah saja yang dapat dilakukan orang utan yang berdaya ini? Apa saja pilihannya? 2

5 f) Musim kemarau panjang telah menyebabkan sebagian hutan mulai gundul. Apa yang secara sadar dan kritis dapat dilakukan oleh sang orang utan yang sangat berdaya ini dalam memperbaiki lingkungannya? g) Jadi apa saja yang dapat dilakukan oleh orang utan yang berdaya sepanjang hidupnya? Coba rinci!!! h) Kalau demikian apakah tujuan utama pemberdayaan orang utan? i) Simpulkan apakah definisi pemberdayaan orang utan (keberdayaan hewani)? 5) Mintalah mereka tetap ada dalam kelompok masing masing dan mintalah setiap kelompok mengerjakan tugas seperti berikut di bawah ini setelah membaca Komik Kelaparan di Desa Make Muke Coba diskusikan dalam kelompok. Gunakah semua kejernihan akal dan nurani Anda. a) Bantulah sang fasilitator menemukan jawaban atas pertanyaan yang membingungkan tersebut? b) Bantulah dia menentukan urutannya, bila nilai 1 s/d 5 adalah untuk yg merugikan masyarakat dan dunia sedangkan nilai 0 untuk yang tak berbuat apa-apa dan nilai +1 s/d +5 untuk bermanfaat bagi masyarakat, dunia dan diri sendiri c) Apa beda berdayanya si A tersebut dengan orang utan yang berdaya? d) Jadi apakah ciri-ciri manusia yang berdaya? e) Apakah ciri ciri manusia yang berdaya tersebut dipunyai oleh laki laki atau perempuan? f) Kalau demikian apa saja yang dapat dilakukan oleh manusia yang berdaya sepanjang hidupnya? Coba rinci!!! g) Jadi apakah tujuan utama pemberdayaan manusia? h) Simpulkan apakah definisi pemberdayaan manusia (keberdayaan manusiawi)? 6) Setelah selesai diskusi kelompok mintalah masing masing kelompok untuk mempresentasikan hasilnya. 7) Ajaklah peserta untuk lebih jauh mendiskusikan apa perbedaan mansuia dengan binatang dengan membuat tabel seperti di bawah ini Manusia Binatang 8) Refleksikan bersama dengan acuan seperti di bawah ini : 3

6 Binatang bertindak digerakkan oleh insting, mereka tidak bisa memilih dengan bebas apa tindakan yang akan diambil. Tidak seperti binatang manusia mempunyai akal sehat, hati nurani, dan pilihan bebas. Oleh karena itu manusia mempunyai pilihan bebas untuk melakukan tindakan, mau menjadi baik atau buruk perilaku manusia adalah merupakan pilihan. Akan tetapi karena manusia mempunyai akal sehat dan hati nurani, maka manusia dalam bertindak seharusnya dikendalikan oleh akal sehat dan hati nuraninya. Manusia yang menggunakan hati nurani dan akal sehatnya, tentu dipenuhi oleh sifat sifat kebaikan, sesuai dengan harkat martabatnya sebagai manusia yang merdeka. Pemberdayaan sejati berhubungan dengan kemerdekaan, manusia yang merdeka adalah manusia yang dapat dalam berperilaku tidak dikontrol oleh lingkungan akan tetapi sikap dan perilakunya adalah merupakan pillihan bebas yang hanya dikontrol oleh akal sehat dan hati nurani. Oleh karena itu manusia yang berdaya hanya akan menggunakan semua waktu, tenaga, kecerdasan dan apa yang dia miliki sebagai wujud cinta kasih kepada Sang Pencipta sebagai pengejawantahan dari hati nuraninya. Manusia yang berdaya adalah manusia pemberi, yaitu manusia yang mampu dengan ikhlas memberikan apa yang dipunyai oleh dia untuk orang lain. Apa yang diberikan bukan hanya harta benda tetapi bisa dalam bentuk perhatian (kepedulian), waktu, pemikiran dan sebagainya. Jiwa dan semangat ini sebenarnya dipunyai oleh setiap manusia, karena manusia dianugrahi hati nurani yang di dalamnya ada cinta, sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai manusia. Bukankah setiap manusia mempunyai kemampuan untuk mencintai? Mencintai artinya ikhlas untuk memberikan apa yang kita miliki tanpa pamrih apapun. Bukankah dengan memberikan cinta kasih pada sesama inilah, kita berguna dan menemukan makna hakiki dari hidup kita. Untuk menjalani hidup kita bisa memilih : Menjadi manusia yang terus menerus mengambil dari lingkungan kita,sehingga keberadaan kita merusak lingkungan (biasanya ini manusia yang serakah) atau Menjadi manusia yang memberi dan mengambil dari lingkungannya karena tidak mau rugi, padahal keberadaannya jadi tidak berarti apa apa bagi lingkungan. Menjadi manusia yang mampu memberi kepada lingkungan dengan tidak memikirkan apakah akan mendapatkan keuntungan dari lingkungannya, sehingga hidupnya bermakna bagi orang lain. Diskusi Kelompok : Kualitas Manusia Sejati 1) Ajaklah peserta untuk mempulai kegiatan 3 dalam modul ini, yaitu membahas manusia yang berdaya sejati. 2) Ingatkan kembali kepada peserta, berdasarkan kepada hasil pembahasan dalam kegiatan 1 dan 2, bahwa manusia mempunyai kemampuan untuk memberi dan peduli kepada manusia lainnya. Artinya manusia berperan sebagai manusia apabila dia mempunyai manfaat bagi kesejahteran lingkungannya. Manusia akan memberikan lebih banyak manfaat kepada 4

7 lingkungan apabila dia juga mempunyai kapasitas (ilmu, keahlian, kekayaan materi, tenaga, dsb) yang bisa diberikan kepada lingkungannya. 3) Gambarlah diagram di bawah ini untuk memberikan penjelasan kepada peserta : Manusia yang mempunyai sifat sifat baik, dan mempunyai kapasitas rendah, kebaikannya hanya akan berguna bagi dirinya. Kalaupun bermanfaat bagi lingkungan tidak akan terlalu besar Perilaku baik Manusia yang mempunyai sifat sifat baik, dan kapasitas tinggi akan menggunakan seluruh kemampuannya untuk kepentingan sesama. Manusia ini yang paling bermanfaat bagi sesama Kapasitas rendah Manusia yang mempunyai sifat sifat buruk dan kapasitas rendah, tidak akan berguna bagi lingkungannya bahkan mungkin untuk dirinya. Perilaku buruk Kapasitas tinggi Manusia yang mempunyai kapasitas tinggi, akan tetapi berperilaku buruk, akan menjadi licik dan merusak bagi lingkungan. Manusia seperti ini sangat berbahaya Manusia yang paling berdaya adalah manusia yang mempunyai kapasitas yang tinggi dan menggunakan kapasitasnya untuk kepentingan umat manusia. (perilaku baik, kapasitas tinggi). Manusia seperti inilah yang disebut dengan manusia berkualitas (mempunyai kualitas manusia sejati) 4) Bantulah peserta untuk memetakan kembali posisi Si A, B,C,D dan E dalam garis keberdayaan yang sudah mereka diskusikan. Bantu dengan pertanyaan : siapa sebetulnya yang paling memberikan manfaat bagi masyarakat di Make Muke? jawaban yang diharapkan adalah sebagai berikut : 5

8 F & A E B (-) 5 (-) 0 C & D (+) 5 5) Mintalah peserta untuk merenungkan akan menjadi manusia seperti apakah kita? Pemberdayaan Laki Laki dan Perempuan 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai kegiatan 3 dalam modul ini, yaitu membahas kualitas perempuan dan laki laki dan apa yang akan dicapai melalui modul ini, yaitu : Peserta bisa memetakan kualitas perempuan dan kualitas laki laki Peserta menyadari kesetaraan perempuan dan laki laki sebagai manusia Peserta mengetahui pemberdayaan yang harus dilakukan kepada perempuan dan laki laki 2) Bagilah peserta ke dalam 2 kelompok laki laki dan perempuan (apabila peserta laki laki dan perempuan tidak berimbang, maka kelompok bisa dibegi sama jumlahnya tanpa memperhatikan jenis kelamin). Berilah tugas kepada kelompok : Kelompok laki laki mendiskusikan sifat sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh perempuan Kelompok perempuan mendiskusikan sifat sifat dan kapasitas yang dipunyai oleh laki laki 3) Mintalah kepada wakil kelompok untuk mendiskusikan hasil diskuinya, kemudian minta peserta lain untuk mennanggapi. 4) Ajak peserta untuk membandingkan dengan kualitas manusia sejati yang sudah didiskusikan dalam modul 1, dengan membuat tabel seperti berikut : (sebaiknya tabel sudah disiapkan sebelumnya dalam kertas plano, tabel sifat manusia diisi dengan hasil diskusi pada modul 1 6

9 Kualitas laki laki Kualitas manusia sejati Kualitas perempuan Sifat sifat Kapasitas 5) Ajak peserta untuk membandingkan antara kualitas perempuan dan kualitas manusia sejati(baik dari sisi perilaku maupun dari sisi kapasitas), apakah sama atau ada perbedaan/ketimpangan? Bahas bersama ketimpangan ketimpangan tersebut menurut mereka kemudian diskusikan sama sama. 6) Ajak peserta untuk membandingkan antara kualitas laki laki dan kualitas manusia sejati, apakah sama atau ada perbedaan. Bahas dan diskusikan bersama perbedaan perbedaan menurut mereka kemudian diskusikan sama sama. 7) Ingatkan kepada peserta mengenai manusia yang berdaya sejati pada modul 1, yaitu manusia yang mempunyai makna (bermanfaat) bagi kemaslahatan umat. Apakah perempuan dan laki laki sudah berdaya sebagai manusia sejati? Mengapa demikian? 8) Jelaskan perumpamaan kepada peserta, burung terbang dengan dua sayap, bagaimana seandainya salah satu sayap tidak kuat. Apakah burung tersebut akan bisa terbang dengan sempurna?. Apabila perempuan merupakan sayap kiri dan laki laki sayap kanan, maka kehidupan juga akan timpang. Oleh karena itu baik laki laki maupun perempuan perlu diberdayakan. 9) Dari sisi kapasitas, perempuan masih banyak ketinggalan dibandingkan dengan laki laki, kesempatan bagi kaum perempuan untuk meningkatkan kapasitasnya masih kurang dibandingkan dengan laki laki (Ingatkan kembali peserta pada hasil diskusi perempuan dan kemiskinan pada tema tantangan). Tanyakan kepada peserta mengapa hal ini terjadi? Ajak peserta untuk mendiskusikan paradigma paradigma yang berkembang selama ini mengenai perempuan dan laki laki yang menunjukkan adanya bias jender. 7

10 Sebagai manusia perempuan dan laki laki mempunyai akal sehat, hati nurani, dan pilihan bebas, jadi tidak ada perbedaan yang hakiki antara perempuan dan laki laki. Oleh karena itu kedua duanya seharusnya dapat menjadi manusia yang berdaya dan mendapat kesempatan yang sama untuk diberdayakan. Perbedaan perempuan yang kodrati dengan laki laki hanyalah dalam soal biologis, perempuan secara kodrati mempunyai kemampuan untuk menstruasi, mengandung, melahirkan dan menyusui sedangkan laki laki dikodratkan untuk menghasilkan sperma dan menghamili.kodrat adalah ketentuan Tuhan yang tidak bisa dipertukarkan oleh manusia dan bersifat permanen. Walaupun saat ini ada operasi jenis kelamin, laki laki yang merubah jenis kelaminnya menjadi perempuan tetap saja tidak bisa menstruasi, mengandung dan melahirkan. Pembedaan pembedaan yang selama ini terjadi antara perempuan dan laki laki disebabkan oleh adanya konstruksi secara sosial dan kultural. Sehingga timbul paradigma paradigma bahwa perempuan itu lemah lembut, emosional, keibuan. Sedangkan laki laki kuat, rasional, jantan, dan perkasa. Laki laki lebih cerdas dibandingkan dengan perempuan, dan lain lain. Konsep mengenai sifat yang melekat pada laki laki dan perempuan sebagai hasil dari konstruksi sosial maupun kultural inilah yang merupakan konsep jender. Konsep mengenai sifat sifat perempuan dan laki laki di atas menyebabkan bias gender dan menyebabkan ketidakadilan baik bagi kaum perempuan maupun kaum laki laki. Anggapan bahwa kelembutan hanya melekat pada kaum perempuan menyebbakan pekerjaan pekerjaan yang berhubungan dengan kelembutan seperti membersihkan rumah, menari dan sebagainya dianggap sebagai pekerjaan perampuan. Di lain pihak anggapan bahwa kekuatan secara fisik, keperkasaan melakat pada kaum laki laki, menyebabkan laki laki dididik untuk agresif, menyelesaikan masalah dengan kekuatan fisik, bersaing dan sebagainya yang malah menjauhkan dari sifat manusia sejati. Padahal berbicara mengenai sifat laki laki dan perempuan, seharusnya kita mengacu kepada sifat sifat yang dipunyai oleh manusia sejati, karena sebagai manusia perempuan dan laki laki mempunyai derajat dan martabat yang sama. Oleh karena itu dalam kaitan dengan pemberdayaan, baik perempuan dan laki laki mestinya diberdayakan untuk meuju kualitas manusia yang sejati, karena secara hakiki perempuan dan laki laki mempunyai martabat yang sama sebagai manusia. 10) Bahas bersama peserta, apa saja pemberdayaan yang harus dilakukan terhadap laki laki dan perempuan berdasarkan kualitas yang dipunyai masing masing dengan fenomena yang sudah dibahas di atas (lihat tabel kualitas yang sudah didiskusikan). Buatlah daftar pemberdayaan dalam tabel berikut : Kulitas perempuan saat ini (sifat dan kapasitas) Pemberdayaan yang harus dilakukan Kualitas laki laki selama ini (sifat dan kapasitas) Pemberdayaan yang harus dilakukan Beri penekanan bahwa kita harus mendorong dan memfasilitasi pemberdayaan baik untuk laki laki maupun perempuan. 8

11 Kegiatan 4 Kerelawanan sebagai Wujud Manusia Berkualitas 1) Jelaskan kepada peserta bahwa kita akan memulai kegiatan 4 dalam modul ini, yaitu diskusi mengenai kerelawanan. 2) Tanyakan kepada peserta apakah mereka mau menjadi manusia yang berkulitas? Bagaimana caranya menjadi manusia yang berkualitas dalam hubungannya dengan upaya penanggulangan kemiskinan? Diskusikan secara mendalam sampai ketemu kata kunci, semua warga masyarakat bisa bermanfaat bagi lingkungannya dengan cara terlibat dalam proses penanggulangan kemiskinan. Meningkatkan kualitas kemanusiaan diri kita artinya menggunakan sifat sifat kemanusiaan dan kapasitas yang kita miliki untuk kepentingan sesama. 3) Tanyakan kepada peserta apakah manfaat memberi bagi diri kita maupun bagi orang yang diberi? galilah pendapat peserta sampai mendalam. Berikan pencerahan bahwa membantu orang lain adalah kebahagiaan manusia yang paling utama, guru bahagia apabila muridnya berhasil; dokter bahagia apabila pasiennya sembuh; apabila kita memberikan bantuan kepada korban banjir, kita akan bahagia apabila bantuan itu berarti bagi mereka. Artinya memberikan kebahagian kepada orang lain sebetulnya merupakan kebutuhan batin kita, karena itulah makna hakiki dari kebahagiaan. PNPM P2KP memberikan ruang kepada masyarakat untuk membahagiakan orang lain dengan memberikan apa yang kita punya kepada yang membutuhkan. Wujud dari memberi tidak harus berupa uang, akan tetapi dapat berupa tenaga, pemikiran, waktu dan yang lainnya, tentu dengan kemmapuan yang kita punya. 4) Tanyakan lebih jauh bagaimana caranya agar agar bisa terlibat dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan? Peluang untuk memberi tersebut dalam PNPM Mandir Perkotaan adalah dengan menjadi relawan sebagai motor penggerak dalam kegiatan kegiatan tahapan siklus penanggulangan kemiskinan, memberikan bantuan dana/materi lainnya untuk pertemuan pertemuan warga dan pelaksanaan program, memberikan kontribusi pemikiran dalam penyusunan program dan lainnya. Relawan adalah; seseorang atau sekelompok orang yang secara ikhlas karena panggilan nuraninya memberikan apa yang dimilikinya tanpa mengharapkan imbalan/upah ataupun karier. Artinya relawan merupakan wujud dari upaya kita untuk menjadi manusia yang berkualitas, sehingga apa yang kita miliki bermanfaat bagi sesama. PNPM Mandiri Perkotaan memberikan ruang kepada masyarakat tanpa melihat golongan, jenis kelamin maupun status sosial untuk menjadi relawan dalam penanggulangan kemiskinan. 9

12 Kekayaan Manusia yang Terbesar (Dari Kebahagiaan yang Membebaskan, Gede Parma) Bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan jauh di jalur-jalur cukup, segera akan mengerti, memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar Seorang sahabat yang mulai kelelahan hidup, pagi bangun, berangkat ke kantor, pulang malam dalam kelelahan, serta amat jarang bisa merasakan sinar matahari di kulit, kemudian bertanya, Untuk apa hidup ini? Ada juga orang yang sudah benar-benar telah mengungsi (kecil mengungsi di rumah orang tua, dewasa mengungsi ke lembaga pernikahan, tua mengungsi di rumah sakit), dan juga bertanya serupa. Objek sekaligus subjek yang dikejar dalam hidup memang bermacammacam. Ada yang mencari kekayaan, ada yang mengejar keterkenalan, ada yang lapar dengan kekaguman orang, ada yang demikian seriusnya di jalan-jalan spiritual sampai mengorbankan hampir segala-galanya. Dan tentu saja sudah menjadi hak masing-masing orang untuk memilih jalur bagi diri sendiri. Namun yang paling banyak mendapat pengikut adalah mereka yang berjalan atau berlari memburu kekayaan (luar maupun dalam). Pedagang, pengusaha, pegawai, pejabat, petani, tentara, supir, penekun spiritual sampai dengan tukang sapu, tidak sedikit kepalanya yang diisi oleh gambargambar hidup agar cepat kaya. Sebagian malah mengambil jalan-jalan pintas. Yang jelas, pilihan menjadi kaya tentu menjadi sebuah pilihan yang bisa dimengerti. Terutama dengan kaya materi manusia bisa melakukan lebih banyak hal. Dengan kekayaan di dalam, manusia bisa berjalan lebih jauh di jalan-jalan kehidupan. Dan soal jalur menjadi kaya mana yang akan ditempuh, pilihan yang tersedia memang amat melimpah. Dari jualan asuransi, ikut MLM, memimpin perusahaan, jadi pengusaha sampai dengan jadi pejabat tinggi. Namun, salah seorang bijak dari Timur pernah menganjurkan sebuah jalan: Contentment is the greatest wealth. Tentu agak unik kedengarannya terutama di zaman yang serba penuh dengan hiruk-pikuk pencarian keluar. Menyebut cukup, sebagai kekayaan manusia terbesar, tentu bisa dikira dan dituduh miring. Ada yang mengira itu menganjurkan kemalasan, ada yang menuduh anti kemajuan, dan tentu saja tidak dilarang untuk berpikir seperti ini. Cuman, bagi setiap pejalan kehidupan yang sudah mencoba serta berjalan jauh di jalur-jalur cukup, segera akan mengerti, memang merasa cukuplah kekayaan manusia yang terbesar. Bukan merasa cukup kemudian berhenti berusaha dan bekerja. Sekali lagi bukan. Terutama hidup serta alam memang berputar mellaui hukum-hukum kerja. Sekaligus memberikan pilihan-pilihan yang mengagumkan, bekerja dan lakukan tugas masing masing sebaik-baiknya, namun terimalah hasilnya dengan rasa cukup. Dan ada yang berbeda jauh di dalam sini, ketika tugas dan kerja keras sudah dipeluk dengan perasaan cukup. Tugasnya berjalan, kerja kerasnya juga berputar. Namun rasa syukurnya mengagumkan. Sekaligus membukakan pintu bagi perjalanan kehidupan yang penuh dengan kemesraan. Tidak saja dengan diri sendiri, keluarga, tetangga serta teman. Dengan semua perwujudan Tuhan manusia mudah terhubung ketika rasa syukurnya mengagumkan. Tidak saja dalam keramaian manusia menemukan banyak kawan, di hutan yang paling sepi xeklaipun menemukan banyak teman. Dalam terang cahaya pemahaman seperti ini, rupanya merasa cukup jauh dari lebih sekedar memaksa diri agar lebih damai. Awalnya, apapun memang diikuti keterpaksaan. Namun begitu 10

13 merasa cukup nyaman ke sarang laba-laba kehidupan. Dimana semuanya (manusia, binatang, tetumbuhan, batu, air, awan, langit, matahari, dll) serba terhubung sekaligus menyediakan rasa aman nyaman di sebuah titik pusat. Orang tua mengajarkan hidup berputar seperti roda. Dan setiap pencaharian kekayaan ke luar yang tidak mengenal rasa cukup, mudah sekali membuat manusia terguncang menakutkan di pinggir roda. Namun di titik pusat, tidak ada putaran. Yang ada hanya rasa cukup yang bersahabatkan hening, jernih sekaligus kaya. Bagi yang belum pernah mencoba, apalagi diselimuti ketakutan, keraguan dan iri hati, hidup di titik pusat berbekalkan rasa cukup memang tidak terbayangkan. Hanya keberanian untuk melatih dirilah yang bisa membukakan pintu dalam hal ini. Hidup yang ideal memang kaya di luar sekligus di dalam. Dan ini bisa ditemukan orang-orang yang mampu mengkombinasikan antara kerja keras di satu sisi, serta rasa cukup di sisi lain. Bila orangorang seperti ini berjalan lebih jauh lagi di jalan yang sama, akan datang suatu waktu dimana bahagia dengan hidup yang bodoh di luar, namun pintar mengagumkan di dalamnya. Ini bisa terjadi, karena rasa cukup membawa manusia pelan-pelan mengurangi ketergantungan akan penilaian orang lain. Jangankan dinilai baik dan pintar, dinilai buruk sekaligus bodoh pun tidak ada masalah. Salah satu manusia yang sudah sampai di sini bernama Susana Tamaro. Dalam novel indahnya berjudul Pergi Ke Mana Hati Membawamu. Ia kurang lebih menulis: Kata-kata ibarat sapu. Ketika dipakai menyapu, lantai lebih bersih namun debu terbang ke mana-mana. Dan hening ibarat lap pel. Lantai bersih tanpa membuat debu terbang. Dengan kata lain, pujian, makian, kekaguman, kebencian dan kata-kata manusia sejenis, hanya menjernihkan sebagian, sekligus memperkotor di bagian lain (seperti sapu). Sedangkan hening di dalam bersama rasa cukup seperti lap pel, bersih, jernih tanpa menimbulkan dampak negatif. Manusia lain yang juga sampai di sini bernama Chogyum Trungpa, di salah satu karyanya yang mengagumkan (Shambala, the Sacred Path of the Warrior) ia menulis: This basic wisdom of Shambala is that in this worl, as it is, we can find a good and meaningful human life that will also serve others. This is richness. Itulah kekayaan yang mengagumkan, bahwa dalam hidup yang sebagaimana adanya (bukan yang seharusnya) kita bisa menemukan kehidupan berguna sekaligus pelayanan bermakna buat pihak lain. 11

14 Wabah Virus Ketidakjujuran (dari: A Book of Wisdom, Tasirun Sulaiman) Dan manusia itu ssungguhnya mencintai yang serba cepat (QS Al-Qayimah - 75 : 20 ) Susu dan Air Seperti biasa khalifah Umar r.a. keliling di malam hari untuk memerikas keadaan kaum Muslimin. Ketika beliau sedang melintasi sebuah rumah seorang janda, tiba-tiba harus menghentikan langkahnya. Sang Khalifah kemudian mengendap-endap dan mendengar sebuah percakapan dari dalam rumah. Nak, campuri saja susunya dengan air biar banyak, kata sang ibu. Jangan bu, karena khalifah Umar telah mengeluarkan peraturan, dan kita tidak boleh melanggarnya, jawab si anak. Tidak apa nak, kan Khalifah Umar r.a tidak mengetahuinya, timpal sang ibu. Benar bu, Khalifah Umar tidak melihatnya, tapi Allah Swt, mengetahuinya. Jawab si anak. Percakapan mereka malam itu membuat hati Khalifah Umar benar-benar terharu. Beliau selalu memikirkan kejadian tersebut dan penasaran ingin mengetahui lebih jauh. Karenanya, keesokannya Khalifah Umar megutus pembantunya untuk menyelediki lebih detil lagi keadaan penghuni rumah itu: Khalifah ingin tahu dan menegaskan siapakah mereka itu sebenarnya? Setelah menyelidiki dan mendapatkan gambaran keluraga itu, akhirnya diketahui kalau sang ibu itu adalah seorang janda dan anak putrinya adalah seorang gadis. Khalifah Umar r.a. kemudian memanggil putranya Ashim. Ketika Ashim mendekat, beliau berkata: Pergilah putraku, temui seorang gadis. Ayah mengenalnya ketika sedang berkeliling. Nikahilah dia. Ayah berharap dia akan melahirkan seorang pahlawan yang mau memimpin kejayaan Islam kelak. Ashim kemudian menuju rumah gadis itu lalu melamarnya. Dari pernikahan itu lahirlah seorang anak perempuan. Singkat cerita, anak perempuan itu kemudian dinikahi Abdul Aziz bin Marwan dan dari pernikahan mereka lahir seorang anak laki-laki bernama Umar bin Abdul Aziz, seorang Khalifah yang sangat harum namanya karena kejujuran dan keadilannya. Bermain Api dengan ketidakjujuran Masih perlukah sikap jujur, di negeri dimana moral sudah tidak lagi bersendi? Moral sudah berserak-serak?. Korupsi dimana-mana: dari birokrasi hingga lembaga perwakilan, dari pusat sampai ke desa, dari pejabat tinggi sampai RT. Apakah tidak merugi kita bersikap jujur?. Kejujuran adalah bawaan lahir manusia. Manusia betapapun rusak akhlaknya, tetap mencintai kejujuran. Seorang penjahat sungguh tidak pernah menginginkan anaknya menjadi penjahat. 12

15 Seorang penipu tidak pernah terlintas dalam pikirannya agar anaknya menjadi penipu juga. Bahkan seorang koruptor juga tidak ingin anaknya melanjutkan karir sebagai koruptor. Mereka yang tidak jujur sebenarnya memiliki rasa bersalah. Mereka lantas menyalahkan keadaan: blaming the others. Seperti menyalahkan punya anak banyak. Punya istri banyak. Teman-temannya juga koruptor. Keadaan memaksa kalau tidak korup tidak akan langgeng menduduki jabatan karena jabatan itu menjadi transaksi korupsi. Kenapa korupsi merajalela?. Karena moral dan kejujuran sudah tidak dibudayakan. Moral dan kejujuran sebagai hiasan dan formalitas saja. Nama boleh diawali dengan Haji, KH, DR, SH, apalagi gelar-gelar yang mencerminkan manusia berpendidikan dan mengerti apa itu etika-kaidah benar dan salah-tapi kalau sudah berdekatan dengan masalah uang, langsung meleleh. Berubah warna dan pudar. Manusia juga sesungguhnya menyukai cara-cara yang instan dan cepat untuk mencapai tujuannya. Akhirnya, demi mencapai tujuan, cara apa pun bisa ditempuh. Apakah bertentangan dengan moral dan ajaran agama, itu tidak penting lagi. Yang penting adalah bagaimana saya mendapat keuntungan sebesar-besarnya dalam tempo sesingkat-singkatnya. Masalah orang lain menderita kerugian itu urusan lain. Sekilas, ketidakjujuran terlihat menguntungkan, tapi sesungguhnya ketidakjujuran justru awal dari kejatuhan. Tidak saja kejatuhan moral dan integritas, tetapi kajatuhan ruhani. Bahkan, bisa dikatakan kebangkrutan ruhani. Kalau terus menerus tidak jujur, lama-lama dia akan hancur. Jalan kejujuran itu mirip dengan istilah jalan yang benar: jalan benar bukan berarti lurus seperti jalan tol. Tapi bisa jadi jalan yang benar itu berkelok-kelok. Sementara itu ketidakjujuran mirip dengan jalan pintas yang mengahantarkan seseorang tapi membahayakan. Ketidakjujuran terlihat dari luarnya menguntungkan, tapi sesungguhnya merugikan karena mengorbankan sesuatu yang paling berharga sebagai mansuia: concience atau hati nurani. Orang yang tidak jujur selalu bertentangan dan bertarung dengan dirinya. Oleh karenanya, dia tidak akan pernah merasakan kepuasan dan kebahagiaan hidup. Sekali seseorang berlaku tidak jujur, maka dia juga akan melakukan hal yang sama untuk kasuskausus lainnya. Jadi, ketidakjujuran ibarat bara api yang akan merembet dan menghabiskan gulungan kayu, bahkan hutan. Susah dihentikan. Hati hatilah dengan perbuatan tidak jujur, meski hanya sekali. 13

16 Otoritas Alamiah dan Moral (dari: The 8th Habit, Stephen R. Covey) Apa itu otoritas moral? Otoritas moral adalah pemanfaatan kebebasan dan kemampuan kita untuk memilih berdasarkan suatu prinsip. Dengan kata lain, bila kita mengikuti prinsip-prinsip dalam hubungan kita dengan sesama kita, kita seperti sedang memasuki wilayah perizinan alam. Hukum alam (seperti gravitasi) dan prinsip-prinsip (seperti rasa hormat, kejujuran, kebaikan, hati, integritas, pelayanan dan keadilan) mengendalikan akibat dari pilihan-pilihan kita. Sebagaimana anda mendapatkan udara dan air yang tercemar kalau anda terus menerus bersikap tidak baik dan tidak jujur kepada orang lain. Dengan pemnafaatan kebebasan dan kemampuan untuk memilih secara bijaksana, dan didasari dengan prinsip-prinsip yang baik, orang yang rendah hati akan memperolah otoritas moral terhadap orang-orang, budaya, organisasi, maupun seluruh masyarakatnya. Nilai adalah norma sosial, yang bersifat personal, emosional, subyektif, dan dapat diperdebatkan. Kita semua punya nilai-nilai. Bahkan kriminal pun punya nilai-nilai. Pertanyaan yang harus anda ajukan terhadap diri sendiri adalah, apakah nilai-nilai anda didasarkan atas prinsip?. Bila anda runut sampai ujungnya, anda akan menemukan bahwa prinsip-prinsip tersebut adalah hukum alam, yang bersifat impersonal, faktual, objektif dan jelas dari sananya. Berbagai akibat atau konsekuensi ditentukan oleh prinsip, perilaku ditentukan oleh nilai, karena itu hargailah prinsip-prinsip itu! Orang yang terobsesi dengan ketenaran, adalah contoh dari mereka yang nilai-nilainya mungkin tidak mengakar kuat pada prinsip. Popularitas membentuk pusat moral mereka. Dengan kata lain, keinginan untuk tenar dan tetap tenar menghalalkan segala cara. Mereka tidak tahu sebenarnya siapa mereka itu, dan tidak tahu ke mana sebenarnya arah utara yang benar. Mereka tidak tahu prinsip mana yang harus diikuti, karena kehidupan mereka didasarkan pada nilai-nilai sosial. Mereka tercabik karena tegangan antara kesadarannya akan tuntutan sosial dan kesadaran diri mereka di satu pihak, dan hukum alam dan prinsip di pihak lain. Bila sedang ada dalam pesawat terbang, keadaan seperti itu disebut vertigo. Dalam keadaan itu, Anda kehilangan arah atau acuan ke darat (yang dalam hal ini berarti prinsip) sehingga anda jadi benar-benar bingung dan tersesat. Banyak orang yang menjalankan hidup mereka dengan semacam vertigo, atau kebingungan moral. Anda menyaksikan mereka dalam kehidupan anda dan dalam budaya populer. Mereka tidak mau bersusah payah untuk benar-benar memusatkan dan mendasarkan nilai-nilai mereka pada prinsipprinsip yang abadi. Karena itu, tugas pokok kita adalah menentukan di mana utara yang sesungguhnya dan kemudian mengarahkan segalanya ke situ. Kalau tidak, anda akan hidup dengan berbagai konsekuensi negatif yang pasti akan muncul. Sekali lagi, konsekuensi negatif itu tak terelakan karena walau nilai mengendalikan tingkah laku, prinsiplah yang mengendalikan tingkah laku itu. Otoritas moral menuntut pengorbanan atas kepentingan egoistik berjangka pendek, dan keberanian untuk meletakkan nilai-nilai sosial di bawah prinsip-prinsip. Dan nurani kita adalah gudang dari prinsip-prinsip tersebut. Nurani Berupayalah untuk mempertahankan percikan api ilahi yang disebut nurani itu tetap menyala (George Washington). Banyak yang telah dikatakan mengenai pentingnya nurani atau suara hati. Ada banyak sekali bukti yang menunjukkan bahwa nurani-yaitu kesadaran moral kita, cahaya batin kita-merupakan 14

17 fenomena yang bersifat universal. Kodrat rohani dan kodrat moral manusia itu terlepas dari agama, atau pendekatan agama, budaya, geografi, nasionalitas atau ras tertentu. Kendati demikian, semua tradisi agama besar di dunia ini bertemu di dalam prinsip atau nilai dasar tertentu. Immanuel Kant berkata, Saya selalu dibuat kagum oleh dua hal: langit berbintang-bintang di atas kita, dan hukum moral di dalam diri kita. Nurani adalah hukum moral di dalam diri kita. Banyak orang yang percaya, demikina juga saya, bahwa nurani adalah suara Tuhan kepada anak-anaknya. Orang lain mungkin saja tidak memiliki keyakinan seperti ini, tetapi tetap mengakui adanya suatu pemahaman yang sudah mereka bawa sejak lahir mengenai kejujuran dan keadilan, mengenai benar dan salah, mengenai apa yang baik dan buruk, mengenai apa yang mendukung dan apa yang mengganggu, mengenai apa yang memperindah dan apa yang merusak, mengenai apa yang benar dan salah. Tentu saja, berbagai budaya yang berbeda menerjemahkan pemahaman moral dasar ini dalam berbagai praktik dan istilah yang berbeda pula, tetapi terjemahan yang berbedabeda itu tidak meniadakan pemahaman dasar mengenai baik dan buruk. Ketika bekerja di antara bangsa-bangsa yang menganut beragam agama dan budaya, saya menyaksikan penyingkapan nurani yang bersifat universal itu. Nurani itu sesungguhnya adalah seperangkat nilai, suatu kesadaran mengenai keadilan, kejujuran, rasa hormat, dan sumbangan yang mengatasi budaya-sesuatu yang abadi, yang mengatasi jaman, dan tidak memerlukan bukti lain (self evident). Sekali lagi, hal itu sama jelasnya dengan fakta bahwa kepercayaan menuntut sifat dapat dipercaya. Nurani rela berkorban -mengalahkan diri sendiri dan menundukkan ego demi tujuan, alasan atau prinsip yang lebih tinggi. Pengorbanan itu sesungguhnya berarti melepaskan sesuatu yang baik demi sesuatu yang lebih baik lagi. Kendati demikian dalam benak orang yang melakukan pengorbanan, sesungguhnya tidak ada kerugian, dan hanya si pengamat yang melihat hal itu sebagai pengorbanan. Pengorbanan itu bisa mengambil banyak bentuk, sebagaimana dia dapat menampakkan diri dalam empat dimensi kehidupan kita: berkorban secara fisik dan ekonomis (tubuh); berupaya mengembangkan pikiran yang terbuka, selalu ingin tahu; dan membersihkan diri dari bermacam prasangka (pikiran); menunjukkan rasa hormat dan cinta mendalam terhadap sesama (hati); menundukkan kehendak diri kita kepada kehendak yang lebih tinggi demi kebaikan yang lebih besar (jiwa). Nurani megajarkan kepada kita bahwa tujuan dan cara mencapainya tidak terpisahkan, bahwa tujuan sesungguhnya sudah ada sebelumnya dalam cara mencapainya. Immanuel Kant mengajarkan bahwa cara yang digunakan untuk mencapai tujuan sama pentingnya dengan tujuan itu sendiri. Machiavelli mengajarkan sebaliknya, tujuan membenarkan, dan karen itu juga menghalalkan segala cara. Nurani terus menerus mengingatkan kita akan nilai-nilai dari tujuan maupun cara mencapainya, dan bahwa keduanya tidak terpisahkan. Ego mengatakan kepada kita bahwa tujuan membenarkan caranya, karena ego tidak sadar bahwa tujuan mulia tidak akan pernah dapat diraih dengan cara yang tidak semestinya. Mungkin tampaknya anda bisa mencapai tujuan mulia dengan cara yang tidak semestinya, tetapi akan ada sekian banyak konsekuensi yang tidak diharapkan, yang sebelumnya tidak tampak atau tidak jelas, yang pada akhirnya akan menghancurkan tujuan itu sendiri. Misalnya, anda dapat meneriaki anak anda untuk membersihkan kamarnya. Bila tujuan anda adalah kamarnya jadi bersih, mungkin anda mencapai tujuan itu, tapi ya hanya itu. Saya jamin, cara yang anda pakai itu tidak akan hanya berpengaruh negatif terhadap hubungan anda dengan anak anda, tetapi kamar mereka juga tidak akan tetap bersih bila anda ke luar kota beberapa hari saja. Nurani secara lebih mendalam merubah visi, disiplin dan gairah kita dengan cara memperkenalkan kita dengan berbagai bentuk hubungan. Dia mendorong kita untuk berpindah dari keadaan mandiri jadi saling tergantung. Ketika hal ini terjadi segala sesuatunya jadi berubah, anda memahami bahwa visi dan nilai harus disebarkan agar menjadi milik bersama, sebelum orang-orang bisa 15

18 menerima menjadi disiplin yang dilembagakan dalam struktur dan sistem yang mengemban nilainilai bersama itu. Visi bersama itu akan menciptakan disiplin dan keteraturan tanpa menuntutnya. Nurani sering menyediakan alasan (kenapa); visi mengidentifikasi apa yang hendak dicapai; disiplin mewakili bagaimana anda mencapainya; dan gairah mewakili kekuatan perasaan dibalik kenapa, apa dan bagaimana tadi. Nurani mengubah gairah menjadi belarasa atau welas asih (compassion). Dia membangkitkan perhatian tulus kepada orang lain, suatu kombinasi antara simpati dan empati, sehingga kita bisa merasakan penderitaan orang lain. Belarasa adalah perwujudan gairah dalam keterkaitan kita dengan orang lain. Bila kita berusaha untuk hidup menurut nurani kita, nurani itu akan membangkitkan integritas dan ketenangan pikiran. Seorang pastor projo kelahiran Jerman yang sekaligus juga pembicara dan penulis yang membangkitkan motivasi, William J.H. Boetcker, pada awal abad kedua puluh mengatakan, Bila anda akan mempertahankan rasa hormat anda terhadap diri sendiri, lebih baik membuat orang lain tidak senang dengan melakukan hal-hal yang anda ketahui salah. Kehormatan dan integritas itu pada gilirannya akan membuat orang yang memilikinya mampu menjadi baik hati sekaligus berani. Baik hati dalam arti bahwa dia akan menunjukkan rasa hormat yang mendalam terhadap orang lain, terhadap pandangan, perasaan, pengalaman, dan keyakinan mereka. Berani dalam arti bahwa mereka dapat mengemukakan keyakinan mereka sendiri tanpa ancaman pribadi. Benturan di antara berbagai pendapat yang berbeda bisa menghasilkan alternatif ketiga, yang lebih baik daripada gagasan pertama yang muncul. Ini merupakan sinergi yang sesungguhnya, dimana keseluruhannya lebih besar daripada jumlah total bagian-bagiannya. Orang yang tidak hidup dari nuraninya tidak akan mengalami integritas batiniah dan ketenangan pikiran. Ego mereka akan terus berusaha mengendalikan hubungan dengan orang lain. Kendati barangkali mereka bisa berpura-pura baik hati dan berempati, mereka akan menggunakan manipulasi halus, bahkan bisa lebih jauh terlibat dalam perilaku diktator, yang sepintas lalu kelihatan baik, tetapi sesungguhnya tidak. 16

19 Modul 2 Topik: Kepemimpinan Masyarakat Manusia Peserta memahami dan menyadari: 1. Ciri khas seorang pemimpin manusia 2. Pemimpin masyarakat manusia haruslah manusia sejati Kegiatan 1: Diskusi pemimpin versus pemimpin Kegiatan 2: Menggambar bersama pemimpin masyarakat manusia 2 Jpl ( 90 ) Bahan Bacaan: 1. Golongan Pemimpin 2. Bukan Bos Tapi Pemimpin 3. Standar Tunggal Perilaku 4. Sistem Nilai : Meletakannya Pada Garis 5. Beda Pemimpin dan Bos 6. Kriteria Kepemimpinan Kerta Plano Metaplan Papan Tulis dengan perlengkapannya Spidol, selotip kertas dan jepitan besar 17

20 Diskusi Pemimpin versus Pemimpin 1) Buka pertemuan dengan salam singkat kemudian uraikan bahwa kita akan memulai Modul : Kepemimpinan Masyarakat Manusia yang terdiri dari 3 Kegiatan Belajar yaitu : Kegiatan 1 : Diskusi pemimpin versus pemimpin Kegiatan 2 : Menggambar bersama pemimpin masyarakat manusia dan apa yang ingin dicapai melalui Modul ini yaitu : Peserta memahami ciri khas seorang pemimpin masyarakat manusia Peserta menyadari bahwa pemimpin masyarakat manusia haruslah seorang manusia sejati sesuai dengan martabatnya sebagai mahluk ciptaan tertinggi. Uraikan kemudian bahwa kita akan memulai dengan Kegiatan 1 : Diskusi Pemimpin versus Pemimpin. Uraikan secara singkat tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu : Peserta mampu menguraikan dengan kata-kata sendiri perbedaan yang hakiki antara kepemimpinan masyarakat manusia dan masyarakat binatang 2) Uraikan kasus yg telah disiapkan dan mulailah dgn ucapan maaf bukan dengan maksud merendahkan tetapi lebih dalam rangka membangun pemahaman kritis mengenai kepemimpinan masyarakat manusia. Peristiwa yang pertama terjadi dalam masyarakat kera yang kehilangan pemimpimnya dan sedang berupaya memilih pemimpin. Peristiwa yang kedua terjadi pada masyarakat manusia yang juga kehilangan pemimpinnya dan sedang berupaya memilih pemimpin juga. Disuatu bukit dimana ada hutan yang lebat hiduplah suatu masyarakat kera. Pada saat itu mereka kehilangan pemimpin mereka karena tertempak oleh seorang pemburu, maka berkumpullah kera-kera dewasa untuk memperebutkan kedudukan pemimpin tersebut. Di tempat yang terpisah di balik bukit tersebut juga hiduplah masyarakat manusia di suatu desa yang asri, tetapi penduduknya tampak sedang bersedih karena mereka juga kehilangan pemimpin yang sangat mereka cintai karena sakit. Pada saat itu mereka sedang bermusyawarah menentukan siapakah kira-kira yang pantas menggantikan pemimpin mereka 3) Bagilah peserta dalam beberapa kelompok 5-7 orang dan mintalah tiap kelompok merumuskan bagaimana kedua masyarakat tersebut akan memilih pemimpin dengan memberikan pertanyaan sebagai berikut : 18

21 Untuk masyarakat kera Apakah kriteria seorang pemimpin bagi masyarakat kera tersebut? Bagaimana menentukan mana yang sesuai sebagai pemimpin atau dgn kata lain memenuhi kriteria tersebut Apakah yang akan dilakukan oleh pemimpin kera tsb setelah terpilih. Bagaimana sikapnya terhadap bibit unggul. Apakah yang akan dilakukan oleh masyarakat kera tsb terhadap pemimpinnya Kemudian tanyakan hal yang sama untuk masyarakat manusia, sbb : Untuk masyarakat manusia Apakah kriteria seorang pemimpin bagi masyarakat manusia tersebut? Bagaimana menentukan mana yang sesuai sebagai pemimpin atau dgn kata lain memenuhi kriteria tersebut Apakah yang akan dilakukan oleh pemimpin manusia tsb setelah terpilih Bagaimana sikapnya terhadap bibit unggul Apakah yang akan dilakukan oleh masyarakat manusia tsb terhadap pemimpinnya 4) Ajak peserta menyimpulkan apakah perbedaan hakiki antara kepemimpinan manusia dan binatang (kera) tersebut (kriteria, cara pemilihan, cara memimpin, sikap terhadap bibit unggul, sikap masyarakat yang dipimpinnya)? 5) Coba simpulkan apakah perbedaan hakiki antara kepemimpinan manusia dan binatang (kera) tersebut (kriteria, cara pemilihan, cara memimpin, sikap terhadap bibit unggul, sikap masyarakat yang dipimpinnya)? Masyarakat Binatang memilih pemimpin berdasarkan kriteria kekuatan fisik dan mental (lebih besar, lebih kuat, lebih tangkas, lebih buas, lebih licik, lebih pandai berkelahi, dsb) Untuk menentukan mana yang sesuai dgn kriteria tersebut mereka adu kekuatan, ketangkasan dan kepandaian yang diwujudkan dalam berkelahi. Biasanya yang mempunyai kriteria dengan sifat sifat tadi adalah kelompok jantan. Setelah menjadi pemimpin sangat otoriter, menegakkan disiplin dgn kekerasan dan sangat protektif thp kumpulannya, dia berkuasa atas segala yang ada dilingkung wilayahnya. Dia mendapatkan keutamaan dalam banyak hal terutama dalam hal pelayanan. edangkan imbalannya masyarakat binatang melayani dengan memberikan yang terbaik untuk pemimpin mereka. Masyarakat Manusia memilih pemimpin berdasarkan keluhuran budinya yg tercermin dalam perilakunya seharihari, yg mampu membangun kebajikan bagi masyarakatnya karena hidupnya sendiri memang dikendalikan oleh nilai-nilai luhur, jujur, adil, rendah hati, tulus/tanpa pamrih, mengutamakan orang lain, dsb. Jadi pemimpin dipilih berdasarkan kepada sifat sifat baiknya bukan berdasarkan kepada golongan, jenis kelamin, pendidikan atau yang lainnya. Untuk menentukan siapa yang sesuai dengan kriteria tersebut hanya dapat dilakukan dengan membandingkan perbuatannya sehari-hari. Setelah menjadi pemimpin dia siap untuk melakukan apapun demi kepentingan masyarakat yang dipimpin, sangat bijaksana dan melayani yang dipimpinnya (abdi masyarakat manusia) Sedangkan masyarakatnya justeru diperhatikan dan dilayani. Sebagai akibat sebagian besar masyarakat akan mencintainya dan taat karena cinta dan hormat pada pengabdiannya dan bukan karena keterpaksaan. 19

22 BINATANG MANUSIA Kriteria Penekanan pada kemampuan fisik Penekanan pada kemampuan dan mental bertindak sesuai moral dan pengabdian dalam arti yang luas Cara Mendapatkan Adu kekuatan dan kepandaian Adu perbuatan baik yg Pemimpin tulus/kebajikan/kearifan Cara Memimpin Otoriter, orientasi kekepentingan diri Mendengarkan, orientasi sendiri, mempertahankan kepentingan masyarakat, kekuatannya dengan membuat yang melayani, mengembangkan/ lain tidak berkembang (mendapat mendorong kemajuan bagi sisa-sisa) dan tetap tergantung, masyarakat yang dipimpinnya, melindungi kumpulannya dengan memberi perlindungan kpd yg kekuatan fisik dan mentalnya lemah Sikap terhadap Bibit Unggul Sikap Masyarakat yang Dipimpinnya Dibunuh/dimusnakan untuk mempertahankan kedudukan bukan kemajuan masyarakatnya Takut dan melayani pemimpin mereka Dipelihara dan dipersiapkan menjadi penggantinya agar bermanfaat bagi kemajuan masyarakatnya mencintai/menyegani, menghormati, merdeka, terinspirasi mengikuti tauladannya tetapi secara kritis melakukan koreksi bila ddibutuhkan Menggambar bersama pemimpin masyarakat manusia 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita masih di Topik Kepemimpinan Masyarakat Manusia dengan Kegiatan 2 : Menggambar bersama pemimpin masyarakat. Uraikan secara singkat tujuan yang akan dicapai melalui kegiatan belajr ini, yaitu : Peserta mampu memadukan persepsi mengenai pemimpin masyarakat manusia, antara lain dapat menyebutkan dgn kata-kata sendiri : rumusan (ciri-ciri utama) seorang pemimpin masyarakat manusia peran utama seorang pemimpin masyarakat manusia 2) Bagi kertas setengah folio seorang peserta satu dan ajukan pertanyaan : Apakah yang dimaksud dengan pemimpin masyarakat (manusia) dan minta tiap peserta menulis jawabannya secara singkat dan padat tanpa diskusi dgn temannya. Waktu 2 menit 3) Setelah selesai menulis jawaban masing-masing, mintalah tiap kelompok menggambar atau membuat simbol yang menggambarkan pengertian kelompok mengenai seorang pemimpin masyarakat (manusia) dan secara singkat merumuskan kesimpulan kelompok mengenai peran utama seorang pemimpin. Tulislah jawaban kelompok dalam kertas plano yang telah disediakan. Gunakan lembar kerja LK PIM - 2 dengan beberapa pertanyaan pemandu. Waktu 10 menit 20

23 4) Mintalah tiap kelompok untuk menempel hasil masing-masing di dinding dan satu wakilnya menyajikan hasil rumusan kelompok masing-masing 2 menit. 5) Ajak diskusi kelas untuk menyimpulkan hasil masing-masing mengenai : a) Pengertian umum seorang pemimpin masyarakat (ciri utama) b) Peran utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpin masyarakat 6) Berilah masukan tentang pengertian (ciri utama) dan peran utama seorang pemimpin masyarakat sebagai pelopor pembaruan, apa dan mengapa begitu? (Gunakan Bahan Bacaan) Diskusi tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat 1) Buka pertemuan dengan salam singkat dan uraikan bahwa kita akan memulai Kegiatan 3 : Diskusi tipologi kepemimpinan dan pengaruhnya terhadap pemberdayaan masyarakat, dan uraikan apa yang ingin dicapai melalui kegiatan belajar ini, yaitu : Peserta dapat menguraikan dgn kata-kata sendiri : Yang bagaimanakah yang disebut pemimpin sejati Berbagai tipe kepemimpinan yang lazim di masyarakat Pengaruh tiap tipe kepemimpinan tersebut terhadap pemberdayaan masyarakat yang dipimpinnya. Bagilah peserta menjadi beberapa kelompok terdiri dari 5-7 orang dan bagikan kepada setiap kelompok LK - Kepemimpinan - 3 yang telah disiapkan dan mintalah tiap kelompok mengerjakan tugas 1 dan tugas 2 tersebut di bawah ini 2). Mintalah kepada tiap kelompok untuk menyajikan atau membagikan hasil temuan kelompok masing-masing dan simpulkan dalam diskusi kelas dengan menyempurnakan pendapatpendapat yang kurang tepat dan tanyakan kepada peserta mana yang pemimpinan sejati dan mana tipe kepemimpinan yang paling cocok dengan konsep pemberdayaan yang intinya; melayani warganya agar mampu memulihkan dirinya sebagai manusia sejati. Gunakan Matriks Kepemimpinan yang telah diisi sebagai masukan ke peserta, yaitu kecenderungankecenderungan yang lazim terjadi dari tiap tipe kepemimpinan tersebut. 21

24 LK 1 - Kepemimpinan Pertanyaan dan tugas yang terkait dengan Menggambar bersama pemimpin masyarakat manusia 1) Belajar dari kegiatan belajar terdahulu, coba tulislah diatas kertas ½ folio yang telah dibagikan panitia pemahaman masing-masing mengenai seorang pemimpin masyarakat manusia (definisi) tanpa berbicara atau diskusi dengan yang lain. Setelah tiap peserta menulis rumusan masing-masing, coba diskusikan bersama dalam kelompok dan sepakati rumusan bersama dalam bentuk tulisan singkat apakah pemimpin masyarakat manusia itu. Untuk itu gunakan pendapat masing-masing yang telah ditulis di kertas ½ folio dan padukan dengan pendapat yang lain untuk kemudian disimpulkan sebagai pendapat kelompok Buatlah gambar bersama atau simbol-simbol yang dapat memberikan ilustrasi apa itu seorang pemimpin masyarakat menurut kelompok. Setelah rumusan bersama/kelompok mengenai pemimpin masyarakat dihasilkan, cobalah mengilustrasikan dengan sebuah gambar atau simbol yang merefleksikan rumusan kelompok tersebut mengenai pemimpin masyarakat. Ini adalah murni gambar/simbol dan tidak boleh ada tulisan. 2) Rumuskan bersama apakah peran utama seorang pemimpin masyarakat. Setelah rumusan kelompok mengenai pemimpin masyarakat baik berupa teks maupun gambar dibuat, coba rumuskan bersama (masih dlm kelompok) apakah peran utama yang harus dilakukan oleh seorang pemimpim masyarakat? Pemimpin masyarakat manusia adalah seorang manusia sejati yang mampu menerapkan nilai-nilai luhur dalam hidupnya sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai mahluk ciptaan Allah yang tertinggi sehingga mampu menjadi tauladan bagi pengikutnya. Oleh sebab itu seorang pemimpin hanya akan melakukan hal yang baik dan benar sehingga mampu mengilhami dan menunjukkan arah menuju ke perbaikan/kemajuan, selalu melayani pengikutnya demi kepentingan yang dipimpinnya. Tidak mencari kesalahan orang lain tetapi dengan arif menunjukkan apa yang salah dan bagaimana memperbaikinya. Dia berupaya dengan segala daya untuk menggunakan semua bakat dan kemampuan, dengan memfasilitasi, setiap anggota untuk tujuan perbaikan kehidupan barsama. 22

Pemberdayaan Masyarakat

Pemberdayaan Masyarakat DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL DASAR Konsultan dan Pemda 04 Pemberdayaan Masyarakat PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Pemberdayaan Sejati 1 Kegiatan 1 Diskusi Keberdayaan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM)

Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) BUKU 2 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Rembug Kesiapan Masyarakat (RKM) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS C05. Relawan. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS KOMUNITAS Relawan C05 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Alur dan GBPP OJT PS 1 Kegiatan 1 Curah Pendapat Harapan dan

Lebih terperinci

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI

Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI Kepemimpinan: MENGENALI POTENSI DIRI Oleh: Dr. Alimatus Sahrah, M.Si. MM UNIVERSITAS MERCU BUANA YOGYAKARA 1 Aline-UMBY Aline-UMBY 2 Aline-UMBY 3 7 Habit & 8 Habit Apakah 7 Habits yang diperkenalkan pada

Lebih terperinci

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6

SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 SMP kelas 8 - BAHASA INDONESIA BAB 1. TEKS CERITA MORAL/FABELLatihan Soal 1.6 1. Merpati, Elang, dan Bangau akan pamer kecepatan. Setelah semua siap, Rajawali memberi aba-aba. Tapi belum hitungan ketiga,

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan BUKU 4e SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Pendidikan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan

DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR F12. Pelatihan Dasar 2. Pemetaan Swadaya. PNPM Mandiri Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya MODUL KHUSUS FASILITATOR Pelatihan Dasar 2 F12 Pemetaan Swadaya PNPM Mandiri Perkotaan Modul 1 Memahami Pemetaan Swadaya 1 Kegiatan 1: Diskusi

Lebih terperinci

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2

Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 1 Topik : Belajar Bersama 1 Kegiatan 1 Perkenalan 2 Kegiatan 2 Penjelasan Kurikulum Pelatihan/GBPP dan Kontrak Belajar 2 Modul 2 Topik : Konsep Gender 7 Kegiatan 1 Curah Pendapat Perbedaan antara

Lebih terperinci

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015

Dhamma Inside. Bersikap Ramah. Standar. Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri. Vol Oktober 2015 Dhamma Inside Vol. 23 - Oktober 2015 Bersikap Ramah Standar Berada di luar Kata-kata : Alamilah Sendiri Bersikap Ramah Oleh : Bhikkhu Santacitto Pada umumnya, ramah dipahami sebagai sikap positif yang

Lebih terperinci

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia.

Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar. Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Sumber dan Tujuan Pendidikan yang Benar Pengetahuan orang kudus adalah pengertian, Kenalilah akan Dia. Pemikiran kita tentang pendidikan terlalu sempit dan dangkal. Karena hanya mengejar suatu arah pelajaran

Lebih terperinci

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK)

Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) BUKU 3 SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi Refleksi Kemiskinan (RK) Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Diskusi

Lebih terperinci

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani

1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani Surat Paulus kepada Titus 1 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba Allah dan rasul Kristus

Lebih terperinci

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian

Tidak Ada Ajahn Chan. Kelahiran dan Kematian Tidak Ada Ajahn Chan Kelahiran dan Kematian Latihan yang baik adalah bertanya kepada diri Anda sendiri dengan sungguh-sungguh, "Mengapa saya dilahirkan?" Tanyakan diri Anda sendiri dengan pertanyaan ini

Lebih terperinci

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK

KUMPULAN KATA-KATA BIJAK KUMPULAN KATA-KATA BIJAK Sesuatu yang baik, belum tentu benar. Sesuatu yang benar, belum tentu baik. Sesuatu yang bagus, belum tentu berharga. Sesuatu yang berharga/berguna, belum tentu bagus. Pikiran

Lebih terperinci

SEKOLAH SESUDAH INI. "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka."

SEKOLAH SESUDAH INI. Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka. SEKOLAH SESUDAH INI "Dan mereka akan melihat wajah-nya dan nama-nya akan tertulis di dahi mereka." Sorga adalah sebuah sekolah; bidang studinya, alam semesta; gurunya, Yang tak berkesudahan hari-nya. Cabang

Lebih terperinci

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak

PELAYANAN ANAK. PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PELAYANAN ANAK Sesi 1: Menjangkau Anak-anak PENDAHULUAN Allah tertarik pada anak-anak. Haruskah gereja berusaha untuk menjangkau anak-anak? Apakah Allah menyuruh kita bertanggung jawab terhadap anak-anak?

Lebih terperinci

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama)

Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) AJARAN-AJARAN GATSAL Mengatasi Prasangka dan Selalu Memikirkan Diri Sendiri (bagian pertama) Kita harus menyadari sepenuhnya bahwa setiap manusia yang kita temui pada dasarnya sama seperti kita: mereka

Lebih terperinci

"Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Powerpoint Templates Page 1

Berusaha... bekerja dengan tanganmu.  Powerpoint Templates Page 1 "Berusaha... bekerja dengan tanganmu. " Page 1 Pada waktu penciptaan dunia, bekerja telah ditetapkan sebagai suatu berkat. Bekerja dimaksudkan untuk perkembangan, kuasa dan kebahagiaan. Perubahan keadaan

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi BUKU 4c SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Ekonomi Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri

Pekerjaan. Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Tema 4 Pekerjaan Menghargai kelebihan orang lain merupakan wujud sikap memiliki harga diri Kamu Harus Mampu Setelah mempelajari tema ini, kamu akan mampu: 1. mengenal pentingnya memiliki harga diri; 2.

Lebih terperinci

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda

Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 2 Buat Lima Prosedur Ini Bekerja bagi Anda 1. Tindakan menyembuhkan ketakutan. Kurung ketakutan Anda da kemudian ambil tindakan konstruktif. Tidak adanya tindakan tidak melakukan apapun terhadap situasi

Lebih terperinci

Surat Paulus kepada Titus

Surat Paulus kepada Titus Titus 1:1-4 1 Titus 1:6 Surat Paulus kepada Titus 1-4 Kepada yang kekasih saudara saya seiman Titus yaitu anak rohani saya yang sesungguhnya karena mempunyai keyakinan yang sama: Salam dari Paulus, hamba

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan BUKU 4f SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kelembagaan dan Kepemimpinan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri

Lebih terperinci

1. Mengapa bermeditasi?

1. Mengapa bermeditasi? CARA BERMEDITASI 1. Mengapa bermeditasi? Oleh: Venerable Piyananda Alih bahasa: Jinapiya Thera Dalam dunia ini, apakah yang dicari oleh kebanyakan orang dalam hidupnya? Sebenarnya, mereka ingin mencari

Lebih terperinci

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK

MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK MODUL PEMETAAN SOSIAL BERBASIS KELOMPOK ANAK 00 LATAR BELAKANG Social Mapping, Pemetaan Sosial atau Pemetaan Masyarakat yang dilakukan oleh anak dimaksudkan sebagai upaya anak menyusun atau memproduksi

Lebih terperinci

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J.

RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal Paul Suparno, S.J. 1 RELIGIUS SEBAGAI MISTIK DAN NABI DI TENGAH MASYARAKAT Rohani, Juni 2012, hal 25-28 Paul Suparno, S.J. Suster Mistika dikenal oleh orang sekitar sebagai seorang yang suci, orang yang dekat dengan Tuhan,

Lebih terperinci

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan.

DOA. Prinsip: Doa dimulai dengan hubungan kita dengan Tuhan. DOA Pengantar Apakah Anda pernah kagum akan sesuatu yang dikatakan oleh seorang anak kecil? Mungkin caranya menerangkan bagaimana cara kerja sebuah mainan. Atau mungkin ia menceriterakan tentang suatu

Lebih terperinci

WELLBEING, PERAWATAN DIRI, DAN KEAMANAN TERPADU

WELLBEING, PERAWATAN DIRI, DAN KEAMANAN TERPADU WELLBEING, PERAWATAN DIRI, DAN KEAMANAN TERPADU Berawal dari diri sendiri Mengapa penting? Apa itu wellbeing? Dalam bahasa, wellbeing diterjemahkan sebagai kesejahteraan yang sebelumnya dikenal sebagai

Lebih terperinci

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator

Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Modul 9 Transformasi Peran Fasilitator Peserta menyadari perlunya perubahan peran fasilitator Peserta memahami transformasi peran dari fasilitator umum ke fasilitator wirausaha ke konsultan pembangunan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Kualitas Perkawinan. Definisi lain menurut Wahyuningsih (2013) berdasarkan teori Fowers dan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kualitas Perkawinan 1. Pengertian Kualitas Perkawinan Menurut Gullota (Aqmalia, 2009) kepuasan pernikahan merupakan perasaan pasangan terhadap pasangannya mengenai hubungan pernikahannya.

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan BUKU 4d SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Kajian Kesehatan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-Mandiri Perkotaan Panduan

Lebih terperinci

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri

Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri TAMBAHAN 267 Jawaban Soal-soal Untuk Menguji Diri Pasal I 1 c) mempunyai suatu cara khusus untuk melaksanakan maksud-nya. 2 b) orang-orang yang dipilih, dibimbing dan diberi kuasa oleh-nya untuk melaksanakan

Lebih terperinci

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa.

Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Hidup ini singkat bagiku! Kebahagian saat ini hanyalah sementara, tak mudah bagiku untuk menjalani hidup normal layaknya sebagai manusia biasa. Jadi aku hidup tidak normal? Ya itu menurutku! Kehidupan

Lebih terperinci

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode

...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode ...dan Saudara Memerlukan Suatu Metode Sukakah saudara makan makanan yang telah disediakan dengan baik? Saya suka. Kita tahu bahwa ada cara yang betul dan cara yang salah untuk menyediakan makanan Cara

Lebih terperinci

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh

I Want Him... Di Jogjakarta, lahirlah anaknya yang ketujuh, anak perempuan, dan itulah aku. Setelah kehamilan ibu yang boleh Aku dan Ibu Istimewa Melahirkan anak adalah rahmat yang luar biasa. Rasa sakitnya pun luar biasa. Tapi semua rasa sakit itu bisa hilang dalam sekejap saat aku mendengar suara tangis pertama anakku yang

Lebih terperinci

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A.

Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kesalehan Ayub (Ayub 1-2) Ev. Bakti Anugrah, M.A. Kesalehan menjadi sesuatu yang langka di zaman kita. Barang langka cenderung menjadi mahal atau dianggap aneh. Seorang yang saleh itu dapat menjadi aneh

Lebih terperinci

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan

Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan BUKU 1 SERI SIKLUS PNPM- Mandiri Perkotaan Siklus PNPM Mandiri - Perkotaan 3 Membangun BKM 2 Pemetaan Swadaya KSM 4 BLM PJM Pronangkis 0 Rembug Kesiapan Masyarakat 1 Refleksi Kemiskinan 7 Review: PJM,

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI

IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI IMPLEMENTASI SEPULUH HUKUM KEPEMIMPINAN DALAM ORGANISASI Oleh Drs. Samsul Hidayat, M.Ed (Widyaiswara Madya BKD & Diklat Provinsi NTB) ABSTRAK Banyak pemimpin besar meraih keberhasilan dalam pekerjaan dan

Lebih terperinci

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN

KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN KETERAMPILAN KONSELING : KLARIFIKASI, MEMBUKA DIRI, MEMBERIKAN DORONGAN, MEMBERIKAN DUKUNGAN, PEMECAHAN MASALAH DAN MENUTUP PERCAKAPAN oleh Rosita E.K., M.Si Konsep dasar dari konseling adalah mengerti

Lebih terperinci

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif

Modul 10. POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Modul 10 POD dan Metode Pelatihan Partisipatif Peserta memahami dan menyadari: 1. Semua warga belajar adalah narasumber 2. Pendiidkan orang dewasa sebagai metode pendekatan fasilitasi 3. Metode-metode

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011

Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011 Sambutan Presiden RI pada Peresmian Sarana dan Prasarana DDII, Bekasi, 27 Juni 2011 Senin, 27 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERESMIAN SARANA DAN PRASARANA DEWAN DAKWAH ISLAMIYAH INDONESIA

Lebih terperinci

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok

Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok Modul 6 Membangun Nilai Dan Aturan Dasar Kelompok Peserta memahami perlunya nilai dan aturan dasar dalam membangun kelompok Peserta meyakini bahwa nilai nilai luhur kemanusiaan dan lima aturan dasar Kelompok

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu.

BAB I PENDAHULUAN. (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik. perkawinan antara manusia yang berlaian jenis itu. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam kehidupan manusia di dunia yang berlainan jenis kelaminnya (laki-laki dan perempuan), secara alamiah mempunyai daya tarik menarik antara satu dengan yang lainnya

Lebih terperinci

Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014

Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014 Pelajaran 1 DUA KERAJAAN Jangan Anak-anak Lelaki itu 4 Januari 2014 Bukan anak laki-laki (Apa kira-kira hubungan ilustrasi berikut dengan ayat-ayat Alkitab di pelajaran hari Rabu?) Tuhan, tolong jangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya.

BAB I PENDAHULUAN. dicintai, dapat lebih memaknai kehidupannya dan memiliki perasaan. yang mengalami penderitaan dalam hidupnya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Hidup adalah suatu misteri. Berbagai pengalaman baik positif ataupun negatif tidak lepas dari kehidupan seseorang. Pengalamanpengalaman tersebut dapat memberikan

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #36 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #36 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata.

Entahlah, suamiku. Aku juga tidak pernah berbuat jahat dan bahkan selalu rajin beribadah, jawab sang isteri sambil menahan air mata. Hikayat Cabe Rawit Alkisah, pada zaman dahulu hiduplah sepasang suami-isteri di sebuah kampung yang jauh dari kota. Keadaan suami-isteri tersebut sangatlah miskin. Rumah mereka beratap anyaman daun rumbia,

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat

Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Diskusi) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1 Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan Pengertian Dasar : Secara terminologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya

BAB I PENDAHULUAN. Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anak merupakan amanah dari Allah SWT, Setiap orang tua menginginkan anakanaknya cerdas, berwawasan luas dan bertingkah laku baik, berkata sopan dan kelak suatu

Lebih terperinci

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Sekolah : SMP-K PERMATA BUNDA CIMANGGIS Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Katolik Kelas/Semester : VIII / 1 Alokasi Waktu : 2 x 40 menit A. Standar Kompetensi : Memahami

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG

BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG BAB IV ANALISIS UPAYA GURU PAI DALAM MEMBINA MORAL SISWA SMP NEGERI 1 KANDEMAN BATANG A. Analisis tentang Upaya Guru PAI dalam Membina Moral Siswa SMP Negeri 1 Kandeman Batang Sekolah adalah lingkungan

Lebih terperinci

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit.

ANALISA KOMUNITAS. Kelompok sasaran: Alat dan bahan: Rencana fasilitasi. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit. Modul I1: MemMerencanakan Kegiatan Waktu: 90 menit Pengantar: ANALISA KOMUNITAS Aktivitas belajar ini tepat diberikan kepada kelompok yang mau menyusun rencana kegiatan atau yang mau memfasilitasi perencanaan

Lebih terperinci

KORUPSI DAN KECERDASAN. Oleh Yoseph Andreas Gual

KORUPSI DAN KECERDASAN. Oleh Yoseph Andreas Gual KORUPSI DAN KECERDASAN Oleh Yoseph Andreas Gual Salah satu masalah sosial yang masih menjadi penyakit kronis dan sulit disembuhkan bangsa ini termasuk (NTT) adalah korupsi. Korupsi sudah mengakar dalam

Lebih terperinci

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA

NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA Pusdiklat BPS RI Rubrik : Tulisan WI NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA 12 Juni 2013, 1:07:38 oleh erya NILAI-NILAI KEJUANGAN DAN KEPEMIMPINAN DALAM LINTAS BUDAYA Oleh : Erya Afrianus

Lebih terperinci

Apakah Yesus Mengetahui Rencana Allah?

Apakah Yesus Mengetahui Rencana Allah? Apakah Yesus Mengetahui Rencana Allah?... Dialah Putra Allah. Pada pintu perusahaan tukang kayu itu tergantung tanda dengan tulisan, "Terbuka untuk Urusan Dagang". Perusahaan itu milik satu keluarga, dan

Lebih terperinci

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN

BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN BUTIR BUTIR PANCASILA YANG TERBARU BESERTA CONTOH PENGAMALAN Butir butir Pancasila yang dahulu ada 36 butir sekarang diubah menjadi 45 butir pancasila. Dan sekarang ini masyarakat banyak yang belum tahu

Lebih terperinci

KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK

KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK Modul 1: Membangun kepedulian Waktu: 120 menit Pengantar: KEGIATAN YANG TIDAK BOLEH DILAKUKAN ANAK-ANAK Unit aktivitas belajar ini sangat tepat untuk orang tua atau keluarga yang dinilai kurang sadar akan

Lebih terperinci

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu:

60 menit tahun. Misi: Kesetaraan Gender. Subjek. Hasil Belajar. Persiapan. Total waktu: Misi: Kesetaraan Gender P1 Misi: Kesetaraan Gender Freida Pinto Aktris Subjek Geografi, Sains, Pemahaman Bahasa Hasil Belajar Untuk mengetahui definisi kesetaraan gender Untuk mengeksplorasi beberapa penyebab

Lebih terperinci

Sekolah belas kasih. (frater Wim Verschuren) BELAS KASIH KINI! Agustus

Sekolah belas kasih. (frater Wim Verschuren) BELAS KASIH KINI! Agustus Sekolah belas kasih Jika kita merenungkan tentang topik belas kasih dalam bidang pendidikan, kita dihadapkan pada satu pertanyaan mendasar. Bukan pertanyaan yang semata hanya menyangkut arti seperti: Apa

Lebih terperinci

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA

KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA KETERKAITAN NILAI, JENJANG KELAS DAN INDIKATOR UNTUK SMP-SMA NILAI INDIKATOR 7 9 10-12 Religius: Sikap dan perilaku patuh dalam melaksanakan ajaran agama dianutnya, Toleran terhadap pelaksanaan ibadah

Lebih terperinci

Rahasia dibalik Lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh

Rahasia dibalik Lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh Rahasia dibalik Lima gadis bijaksana dan lima gadis bodoh Matius 25:1-4 Pada waktu itu hal Kerajaan Sorga seumpama sepuluh gadis, yang mengambil pelitanya dan pergi menyongsong mempelai laki-laki. Lima

Lebih terperinci

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS.

5. Kisah-kisah dan Sejarah 5.11 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. 5.11.2 Nabi Dawud AS. dan Nabi Sulaiman AS. Setelah Daud mengalahkan Jalut, maka Dawud mencapai puncak kebenaran di tengahtengah kaumnya sehingga ia menjadi seorang lelaki yang paling terkenal di kalangan

Lebih terperinci

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan

Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Modul 3 Persoalan Kritis Dalam Membangun KSM Untuk Penghidupan Peserta memahami dan menyadari berbagai tantangan dalam membangun KSM untuk mengembangkan penghidupan Kegiatan 1 : Curah pendapat mengenai

Lebih terperinci

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu

Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Rangkuman Kata Mutiara Tentang Waktu Ambillah waktu untuk berfikir, itu adalah sumber kekuatan. Ambillah waktu untuk bermain, itu adalah rahasia dari masa muda yang abadi. Ambillah waktu untuk berdoa,

Lebih terperinci

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR

BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR BULETIN ORGANISASI DAN APARATUR PENDIDIKAN KARAKTER DALAM DIMENSI PROSES BELAJAR DAN PEMBELAJARAN (Dapat Dijadikan Bahan Perbandingan dalam Mengembangkan Proses Belajar dan Pembelajaran pada Lembaga Diklat

Lebih terperinci

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan

INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD. Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan L A M P I R A N 57 INVENTORI TUGAS PERKEMBANGAN SISWA SD Berikut ini 50 rumpun pernyataan, setiap rumpun terdiri atas 4 pernyataan Anda diminta untuk memilih 1 (satu) pernyataan dari setiap rumpun yang

Lebih terperinci

Anda yang Berbelaskasih

Anda yang Berbelaskasih Anda yang Berbelaskasih Perlakukan orang lain sebagaimana Anda ingin diperlakukan. (Peraturan Emas) Berbahagialah orang yang berbelaskasih, karena mereka akan beroleh belaskasih. (Mateus 5,7) Sabarlah

Lebih terperinci

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann

Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Seri Kitab Wahyu Pasal 14, Pembahasan #33 oleh Chris McCann Selamat malam dan selamat datang di pembahasan Alkitab EBible Fellowship dalam Kitab Wahyu. Malam ini adalah pembahasan #33 tentang Wahyu, pasal

Lebih terperinci

Pertama Kali Aku Mengenalnya

Pertama Kali Aku Mengenalnya 1 Pertama Kali Aku Mengenalnya Aku berhasil menjadi kekasihnya. Laki-laki yang selama 4 tahun sudah aku kagumi dan cintai. Aku pertama kali bertemu dengannya ketika aku duduk di bangku SMP. Saat itu hidupku

Lebih terperinci

TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM

TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM Materi Tujuan TEMA BAGAIMANA TATA CARA PEMBANGUNAN KSM Membangun nilai dan lima aturan dasar Peserta memahami perlunya nilai dan aturan dasar dalam membangun kelompok Peserta meyakini bahwa nilai nilai

Lebih terperinci

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com

DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU. Diterbitkan secara mandiri. melalui Nulisbuku.com DIPA TRI WISTAPA MEMBILAS PILU Diterbitkan secara mandiri melalui Nulisbuku.com MEMBILAS PILU Oleh: Dipa Tri Wistapa Copyright 2014 by Dipa Tri Wistapa Penerbit Dipa Tri Wistapa Website dipoptikitiw@gmail.com

Lebih terperinci

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS

STAYING TRUE TO YOUR MORAL COMPASS MORAL INTELLIGENCE Nilai, filosofi, dan kumpulan kecerdasan moral memiliki pengaruh yang sangat penting terhadap bisnis. Hal tersebut merupakan dasar dari visi, tujuan, dan budaya organisasi. Tantangan

Lebih terperinci

Pemilik jiwa yang sepi

Pemilik jiwa yang sepi Mawar biru Kusiapkan ini khusus untuk hadiah ulang tahunmu Sebagai persembahanku atas perhatianmu... Cintamu dan kesediaanmu menerima diriku Terimalah ini Mawar biru... Yang khusus kupetik dari surga Untuk

Lebih terperinci

Hari Raya Korban? (Idul Adha)

Hari Raya Korban? (Idul Adha) Hari Raya Korban? (Idul Adha) Ini merupakan cerita yang terkenal pada saat Allah bertanya pada Abraham untuk mengorbankan anaknya. Juga merupakan cerita seorang anak muda yang dihukum mati oleh Tuhan.

Lebih terperinci

Kegiatan Sehari-hari

Kegiatan Sehari-hari Bab 1 Kegiatan Sehari-hari Kegiatan Sehari-hari 1 Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari bab ini kamu diharapkan mampu: 1) membuat daftar kegiatan sehari-hari berdasarkan penjelasan guru; 2) menceritakan

Lebih terperinci

Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat

Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat Pemberdayaan masyarakat Konsep Dasar Pemberdayaan Masyarakat (Bahan Kuliah ) Pendidikan Luar Sekolah STKIP Siliwangi Bandung 2011 1 Pemberdayaan masyarakat Pemberdayaan Pengertian Dasar : Secara terminologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus.

BAB I PENDAHULUAN. dikenang sepanjang masa, sejarah akan menulis dikemudian hari. Di sekolahsekolah. pelajaran umum maupun mata pelajaran khusus. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Rajin pangkal pandai, itulah pepatah yang sering kita dengarkan dahulu sewaktu kita masih duduk di bangku Sekolah Dasar, agar kita mempunyai semangat untuk belajar,

Lebih terperinci

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga

Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Kalender Doa Agustus 2015 Berdoa Bagi Wanita Korban Kekerasan Rumah Tangga Suami Rosa biasa memukulinya. Ia memiliki dua anak dan mereka tidak berani berdiri di hadapan ayahnya karena mereka takut akan

Lebih terperinci

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius.

1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. 1 Tesalonika Salam 1:1 1 1 Dari Paul, Silwanus, dan Timotius. Kepada jemaah Tesalonika yang ada dalam Allah, Sang Bapa kita, dan dalam Isa Al Masih, Junjungan kita Yang Ilahi. Anugerah dan sejahtera menyertai

Lebih terperinci

Modul 7 Membangun KSM Harapan

Modul 7 Membangun KSM Harapan Modul 7 Membangun KSM Harapan Peserta memahami tahapan perkembangan KSM Peserta memahami tata cara membangun KSM harapan (yang mampu mengembangkan penghidupan yang berkelanjutan) Peserta mampu membangun

Lebih terperinci

Buku ini didedikasikan bagi Tuhan. Dari sebuah doa yang diajarkan-nya, buku ini mendapatkan seluruh inspirasinya. Datanglah Kerajaan-Mu Jadilah

Buku ini didedikasikan bagi Tuhan. Dari sebuah doa yang diajarkan-nya, buku ini mendapatkan seluruh inspirasinya. Datanglah Kerajaan-Mu Jadilah Buku ini didedikasikan bagi Tuhan. Dari sebuah doa yang diajarkan-nya, buku ini mendapatkan seluruh inspirasinya. Datanglah Kerajaan-Mu Jadilah kehendak-mu Di atas bumi seperti di dalam surga... Buku ini

Lebih terperinci

"Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah."

Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah. "Belajarlah menunjukkan dirimu sendiri berkenan kepada Allah." TUGAS IBU dalam PENDIDIKAN : Guru pertama sang anak adalah ibu. Selama masa yang sangat rentan atau mudah terpengaruh dan perkembangan yang

Lebih terperinci

Pendidikan Agama Islam

Pendidikan Agama Islam Modul ke: Pendidikan Agama Islam Kesalehan Sosial Fakultas EKONOMI Dr. Saepudin S.Ag. M.Si. Program Studi Manajemen www.mercubuana.ac.id PENGERTIAN KESALEHAN SOSIAL Kesalehan sosial adalah suatu perilaku

Lebih terperinci

Matematika Pernikahan

Matematika Pernikahan Matematika Pernikahan Pernikahan adalah karunia terpenting yang diberikan kepada umat manusia selama seminggu masa Penciptaan. Setelah menciptakan dunia yang sempurna, dilengkapi dengan segala yang diperlukan

Lebih terperinci

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011

Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 Sambutan Presiden RI pada Peringatan Isra Mi'raj Nabi Muhammad SAW, Jakarta, 30 Juni 2011 Kamis, 30 Juni 2011 SAMBUTAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA PERINGATAN ISRA' MI'RAJ NABI MUHAMMAD SAW TANGGAL

Lebih terperinci

OTORITAS ORANG PERCAYA

OTORITAS ORANG PERCAYA Level 2 Pelajaran 6 OTORITAS ORANG PERCAYA Oleh Andrew Wommack Di sesi hari ini saya ingin bahas mengenai otoritas yang Allah telah berikan kepada kita sebagai orang percaya. Dalam pembahasan ini, kita

Lebih terperinci

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati

Kaum Adam, Jadilah Pria Sejati Tulisan Joshua Harris ini sangat menarik karena menyingkirkan semua pemikiran yang keliru dalam benak para jomblo pada umumnya. Prinsip-prinsip yang dituliskan ini akan membuat para jomblo pria maupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan Indonesia kearah modernisasi maka semakin banyak peluang bagi perempuan untuk berperan dalam pembangunan. Tetapi berhubung masyarakat

Lebih terperinci

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS

PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS PERATURAN REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA NOMOR : 03 TAHUN 2009 TENTANG ETIKA DAN TATA TERTIB PERGAULAN MAHASISWA DI KAMPUS REKTOR UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk lancarnya

Lebih terperinci

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi

Eliora. orang yang sedang menjalaninya. 1 Artinya, seberat-berat kami melihat sesuatu terjadi, lebih menyakitkan lagi bagi 1 Nadia Eliora Yuda Putri Bahasa Indonesia 7 13 September 2012 Pelarian Jauh Di Hutan Duarr! Bunyi ledakan bom tentara-tentara Jepang. Setelah ledakan pertama itu, orang-orang di desaku menjadi kalang

Lebih terperinci

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang

Yesus Kristus. David C Cook. All Rights Reserved. Kisah tentang Kisah tentang Yesus Kristus Ini adalah kisah nyata mengenai Yesus Kristus yang datang ke dunia sebagai seorang bayi dan bertumbuh dewasa. Tetapi Ia lebih dari sekedar manusia biasa. Ia adalah Anak AlLah.

Lebih terperinci

Seri Terang Ilahi: Mengapa Saya Ada di Dunia? Page 1 of 7 Kurt De Haan (BAGIAN KEDUA)

Seri Terang Ilahi: Mengapa Saya Ada di Dunia? Page 1 of 7 Kurt De Haan (BAGIAN KEDUA) Seri Terang Ilahi: Mengapa Saya Ada di Dunia? Page 1 of 7 BAGIAN 3. PEKERJAAN Oleh sebab itu aku membenci hidup, karena aku menganggap menyusahkan apa yang dilakukan di bawah matahari, sebab segala sesuatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM

Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM BUKU 5a SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Panduan Fasilitasi Musyawarah Pengembangan KSM Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus PNPM-P2KP Panduan Fasilitasi Pengembangan

Lebih terperinci

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR

Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR 69 Resensi Buku JADI KAYA DENGAN BERBISNIS DI RUMAH OLEH NETTI TINAPRILLA * FENOMENA WANITA * WANITA BERBISNIS : ANTARA KELUARGA DAN KARIR Feryanto W. K. 1 1 Departemen Agribisnis, Fakultas Ekonomi dan

Lebih terperinci

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN)

PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) MAKALAH KEWARGANEGARAAN : PENGANTAR (PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN) NAMA : HARRY FITRI USMANTO NPM : 38412209 KELAS : 1ID08 UNIVERSITAS GUNADARMA FAKULTAS TEKNOLOGI

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA K E T E T A P A N MAJELIS PERMUSYAWARATAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA NOMOR : II/MPR/1978 TENTANG PEDOMAN PENGHAYATAN DAN PENGAMALAN PANCASILA (EKAPRASETIA PANCAKARSA) DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MAJELIS

Lebih terperinci

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya

DI BALIK DINDING. Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya Apa ya, yang berada di balik dinding itu?, selalu dan selalu dia bertanya-tanya pada dirinya sendiri. Hingga akhirnya suatu hari, dia pun memberanikan diri untuk mengintip. Terlihat seorang bocah lelaki

Lebih terperinci

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS)

Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) BUKU 4b SERI SIKLUS PNPM Mandiri Perkotaan Teknik-teknik Pemetaan Swadaya (PS) Ranking Kemiskinan dan Transek Lingkungan Perkotaan DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM Direktorat Jenderal Cipta Karya Seri Siklus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN TEORETIS

BAB II TINJAUAN TEORETIS BAB II TINJAUAN TEORETIS 2.1 Tinjauan pustaka 2.1.1 Komunikasi Teraupetik Menurut Stuart (1998), mengatakan komunikasi terapeutik merupakan hubungan interpersonal antara perawat dengan klien dalam memperbaiki

Lebih terperinci