JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana"

Transkripsi

1 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan JU Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM

2 Daftar Isi Daftar Isi... i Pengantar... ii Deskripsi singkat mata kuliah... 1 Beban Kredit... 1 Prasyarat... 1 Kompetensi... 1 Tujuan Instruksional... 1 Staf Pengajar... 2 Situasi Pembelajaran... 2 Penilaian... 2 Bahan Bacaan... 3 Jadwal Perkuliahan... 4 Rencana Pembelajaran... 5 Sesi 1: Konsep Dasar Monitoring dan Evaluasi... 5 Sesi 2: Goal, Objective dan Pertanyaan terkait Monitoring dan Evaluasi... 7 Sesi 3: Memilih Indikator, Metode dan Perangkat Monitoring... 9 Sesi 4: Pengumpulan, Alur, Analisis dan Interpretasi Data Sesi 5: Interpretasi dan Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan, Advokasi dan Pengembangan Program Sesi 6: Rancangan Evaluasi Program Kesehatan Sesi 7,8,9: Pembuatan Rencana Monitoring dan Evaluasi Sesi 10,11,12: Aplikasi monitoring program kesehatan Sesi 13,14: Aplikasi evaluasi program kesehatan Pembagian Kelompok Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page i

3 Pengantar Salah satu komponen penting dari program kesehatan adalah kegiatan monitoring dan evaluasi. Dengan kegiatan monitoring kita akan dapat melihat perkembangan yang terjadi dalam pelaksanaan program. Seorang manajer program akan mampu melihat sejauh mana suatu program kesehatan dapat secara efisien dan efektif mencapai hasil yang diinginkan. Sejalan dengan kegiatan monitoring, kegiatan evaluasi program dengan menggunakan berbagai metode akan mampu melihat lebih seksama keberhasilan sebuah program. Seorang manajer harus mampu menyusun rencana untuk monitoring dan evaluasi pada saat merancang setiap tahapan dari sebuah program. Dengan demikian maka setiap program akan dengan lebih mudah dilihat keberhasilannya. Study Guide ini dibuat sebagai pedoman mahasiswa dalam mengikuti semua kegiatan pembelajaran dari mata kuliah ini. Dalam Study Guide ini disajikan mengenai beban kredit, prasyarat, kompetensi, hasil pembelajaran, tujuan pembelajaran, staf pengajar, cara penilaian, daftar pustaka, jadwal perkuliahan dan rencana perkuliahan. Dalam rencana perkuliahan dirinci kegiatan pembelajaran dalam setiap minggu, sehingga mahasiswa dapat mempersiapkan diri agar hasil belajar yang diharapkan dapat dicapai oleh setiap mahasiswa. Selain itu, Study Guide ini juga dilampiri dengan bahan ajar yang diperlukan untuk mendukung perkuliahan ini. Semoga Study Guide ini dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Denpasar, Juli 2010 Pengampu Mata Kuliah Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page ii

4 Deskripsi singkat mata kuliah Mata kuliah ini membahas ruang lingkup dan komponen-komponen utama kegiatan monitoring dan evaluasi. Lebih jauh mahasiswa akan berlatih menyusunan rencana monitoring dan evaluasi program kesehatan masyarakat, berlatih melakukan kegiatan monitoring dan evaluasi pada program kesehatan serta merumuskan hasilnya. Beban Kredit Beban kredit yang diberikan untuk mata kuliah Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan (JU 002) adalah 2 SKS yang setara dengan 100 menit pertemuan dalam kelas, 100 menit kegiatan terstruktur dan 100 menit belajar mandiri. Prasyarat Tidak ada kuliah prasyarat yang harus diikuti sebelum mengikuti kuliah ini. Mata kuliah ini merupakan mata kuliah wajib untuk mahasiswa Jalur Umum dan Konsentrasi Epidemiologi Lapangan. Kompetensi Melaksanakan monitoring dan evaluasi program kesehatan dan merumuskan hasilnya Tujuan Instruksional Untuk mencapai kompetensi di atas, setelah mengikuti kuliah Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan ini mahasiswa mampu: 1. Membandingkan konsep dasar monitoring dan evaluasi 2. Merumuskan komponen-komponen monitoring dan evaluasi program kesehatan 3. Menerapkan konsep penyajian data dan pemanfaatannya untuk keperluan monitoring dan evaluasi program kesehatan Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 1

5 4. Menganalisis berbagai rancangan evaluasi program kesehatan 5. Menghasilkan rencana monitoring dan evaluasi program kesehatan 6. Melaksanakan monitoring program kesehatan dan merumuskan hasilnya 7. Melaksanakan evaluasi program kesehatan dan merumuskan hasilnya Staf Pengajar Mata kuliah ini akan diampu oleh: Koordinator : dr. Partha Muliawan, M.Sc Tim Pengajar : Dinar SM Lubis, SKM, MPH dr. Pande Putu Januraga, M.Kes dr. Ady Wirawan, MPH Situasi Pembelajaran Metode pembelajaran yang diterapkan pada mata kuliah ini adalah metode pembelajaran orang dewasa dan terpusat pada mahasiswa (student centered learning) dimana mahasiswa menjadi subjek dan dosen berfungsi sebagai nara sumber dan sebagai fasilitator. Situasi pembelajaran yang akan diterapkan adalah: 1. Perkuliahan tatap muka dan tanya jawab 2. Belajar mandiri dengan membaca dan mereview bahan bacaan yang disediakan sebelum mengikuti kegiatan pembelajaran selanjutnya. 3. Diskusi kelompok 4. Seminar/presentasi mahasiswa Penilaian Hasil belajar mahasiswa akan dinilai pada tahap proses dan output, sebagai berikut: 1. Ujian Tengah Semester dengan bobot 40% 2. Seminar dan Diskusi, dengan bobot 35% 3. Laporan Tugas, dengan bobot 25% Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 2

6 Bahan Bacaan 1. World Bank Monitoring and Evaluation: some tools, Methods and Approaches, The World Bank, Washington DC 2. UNAIDS National AIDS Programmes: a guide to monitoring and evaluation, Joint United Nations Programme on HIV/AIDS. Geneva 3. Hawe, P., D. Degeling, et al Evaluating Health Promotion, Maclennan + Petty, Sydney. 4. Qvretveit, J Evaluating Health Intervention, Open University Press,.Maindenhead Sumber/link tambahan untuk Monitoring dan Evaluasi 1. World Bank Independent Evaluation Group 2. World Bank Independent Evaluation Group Impact Evaluation 3. World Bank Impact Evaluation 4. Building government monitoring and evaluation systems 5. Monitoring and Evaluation News Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 3

7 Jadwal Perkuliahan Sesi Topik PBM Pengajar Sesi 1 17 Sep 2010 Sesi 2 24 Sep 2010 Sesi 3 1 Okt 2010 Sesi 4 8 Okt 2010 Sesi 5 15 Okt 2010 Sesi 6 22 Okt 2010 Sesi 7 29 Okt 2010 Outline perkuliahan Konsep Dasar Monitoring dan Evaluasi Goal, Objective dan Pertanyaan terkait Monitoring dan Evaluasi Memilih Indikator, Metode dan Perangkat Monitoring Pengumpulan, Alur, Analisis dan Interpretasi Data Interpretasi dan Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan, Advokasi dan Pengembangan Program Rancangan Evaluasi Program Kesehatan Pembuatan Rencana Monitoring dan Evaluasi 1-6 Nop 2010 Ujian Tengah Semester Sesi 8,9 8,15 Nop 10 Sesi 10,11,12 22,29 Nop 10 3 Des 2010 Sesi 13,14 10,17 Des 10 Presentasi Rencana Monitoring dan Evaluasi Aplikasi Monitoring Program Kesehatan Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan Tidak ada Ujian Akhir Semester Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Kuliah, Diskusi Latihan Seminar (student led discussion) Seminar (student led discussion) Seminar (student led discussion) Partha Muliawan Dinar Lubis Partha Muliawan Pande P. Januraga Pande P. Januraga Dinar Lubis Partha Muliawan Tim pengajar Tim pengajar Tim pengajar Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 4

8 Rencana Pembelajaran Sesi 1: Konsep Dasar Monitoring dan Evaluasi Pengampu Mata Kuliah dr. Partha Muliawan, M.Sc Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi 1, mahasiswa dapat: 1. Membandingkan konsep dasar monitoring dan evaluasi 2. Mengidentifikasi input, proses, output, outcome dan impact dari suatu program kesehatan Ringkasan Pada sesi ini mahasiswa mengikuti kuliah mengenai konsep dasar monitoring dan evaluasi. Mahasiswa diperkenalkan pada ilustrasi input, proses, output, outcome dan impact dari suatu program kesehatan. Aktivitas Pembelajaran 1. Diskusi Kelompok dan Presentasi Sesi curah pendapat pada kelompok-kelompok kecil selama 10 menit untuk membahas: definisi monitoring dan definisi evaluasi apa beda keduanya bagaimana hubungan antara keduanya Tuliskan jawaban diatas kertas flipchart/ papan. Salah satu perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi 2. Latihan identifikasi input, proses, output, outcome dan impact Kembali ke kelompok kecil untuk membahas latihan pertanyaan evaluasi. Identifikasi setiap pertanyaan berikut ini apakah terkait dengan input, proses, output, outcome atau impact Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 5

9 Daftar Pertanyaan Penelitian Evaluasi: a. Berapa persen populasi target yang menggunakan kondom ketika berhubungan seks dengan pasangan tidak tetap? b. Apakah pengetahuan tentang cara penularan HIV/IMS sudah meningkat di kalangan populasi target? c. Berapa jumlah kondom yang sudah didistribusikan selama 6 bulan terakhir? d. Apakah pemanfaatan klinikk IMS oleh populasi target di area target meningkat? e. Apakah terjadi perubahan struktur sosial untuk mendukung ODHA? f. Apakah kecepatan penularan IMS menurun di kalangan populasi target? g. Apakah rujukan ke lokasi VCT meningkat? h. Seberapa mendukungkah lingkungan kebijakan institusi dalam kegiatan pencegahan HIV? i. Seberapa siap dan terlatihkah para pendidik sebaya? j. Sejauh manakah kesesuaian kampanye media untuk populasi target tersebut? k. Apakah prevalensi HIV menurun? l. Berapa orang staf yang siap menjalankan tugas? m. Berapa kali pelatihan bidan dilaksanakan untuk mendukung program safe motherhood? Evaluasi Diri 1. Jelaskan perbedaan konsep monitoring dan evaluasi! 2. Jelaskan apa itu input, proses, output, outcome dan impact! Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 6

10 Sesi 2: Goal, Objective dan Pertanyaan terkait Monitoring dan Evaluasi Pengampu Mata Kuliah Dinar SM Lubis, SKM, MPH Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi ini, mahasiswa dapat: 1. Merangkaikan goal dan objective dari suatu program 2. Mengembangkan pertanyaan terkait Monitoring dan Evaluasi dari dari objective suatu program Ringkasan Sesi ini membahas konsep dasar goal dan objective dari suatu program kesehatan. Setelah memahami kedua konsep tersebut, mahasiswa dilatih untuk mengembangkan pertanyaan terkait monitoring dan evaluasi terkait dengan goal dan objective tersebut- Aktivitas Pembelajaran 1. Kuliah dan tanya jawab Membahas apa itu goal dan objective dan apa perbedaannya 2. Diskusi kelompok kecil Lembar Kerja: Lihat Deskripsi Proyek Tiap kelompok memilih salah satu proyek Tiap kelompok menentukan satu Goal dan tiga Objektif yang SMART untuk sistem MonEv Salah satu anggota kelompok presentasi hasil diskusi Deskripsi Proyek Proyek A: proyek pendidikan sebaya HIV/AIDS utk perempuan pekerja seks Ini adalah sebuah proyek tentang pendidikan sebaya perempuan pekerja seks. Kegiatan mencakup pelatihan supervisor dan Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 7

11 pendidik sebaya (satu-satu atau lewat pendidikan kelompok), distribusi materi KIE dan rujukan pengobatan IMS Proyek B: Program Voluntary Counseling and Testing (VCT) Suatu LSM menyediakan layanan VCT untuk perempuan hamil di suatu kabupaten melalui puskesmas. Kegiatan mencakup peningkatan kesadaran masyarakat tentang HIV/AIDS di masyarakat melalui penjangkauan dan acara khusus (seperti acara musik dan tari), pelatihan konselor, konseling dan tes HIV dan rujukan perempuan HIV positif ke RS untuk masuk program PMTCT, dan rujukan perempuan HIV positif ke kelompok perawatan dan dukungan setempat Proyek C: Pemuka agama melawan HIV/AIDS Komisi AIDS lokal di suatu kabupaten telah menerima dana dari Komisi Penanggulangan AIDS Nasional untuk fasilitasi keterlibatan pemuka agama dalam upaya pencegahan, penanggulangan dan perawatan HIV/AIDS. Sebagian kegiatan mencakup advokasi, pelatihan bagi kiayi dan pendeta, kegiatan khusus di hari-hari besar agama, dan distribusi materi KIE. 3. Kembali ke kelompok sebelumnya (ketika menentukan goal dan objektif). Kembangkan setidaknya 2 pertanyaan monitoring dan 2 pertanyaan evaluasi dari proyek yang dipilih. Tuliskan jawaban dan presentasikan! Evaluasi Diri 1. Jelaskan apa perbedaan goal dan objective 2. Poin-poin apa saja yang perlu dikembangkan untuk membuat pertanyaan Monitoring dan Evaluasi? Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 8

12 Sesi 3: Memilih Indikator, Metode dan Perangkat Monitoring Pengampu Mata Kuliah dr. Partha Muliawan, M.Sc(OM) Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi ini, mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan syarat-syarat indikator dan bagaimana cara memilih indikator 2. Menjelaskan metode-metode monitoring 3. Menggunakan perangkat monitoring yang sesuai dengan metode monitoring Ringkasan Sesi ini membahas tentang indkator dari suatu program kesehatan dan kriteriakriteria dalam pemilihan indikator yang baik. Selanjutnya dibahas mengenai metode-metode monitoring dan memilih perangkat yang sesuai dengan metode yang dipilih. Aktivitas Pembelajaran 1. Kuliah dan tanya jawab membahas indikator, metode, dan perangkat monitoring 2. Diskusi Kelompok Tiap kelompok memperoleh 2 atau 3 indikator Tiap kelompok menentukan indikator tersebut masuk ke tahap kerangka MonEv yang mana, dan menilai apakah indikator-indikator tersebut memang memenuhi kriteria suatu indikator 3. Diskusi kelompok lanjutan Kelompok 1 Diskusikan topik dibawah ini Keterkaitan antara indikator dan program. Keterkaitan antara alat monitoring dan indikator. Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 9

13 Proses pengembangan alat monitoring. Waktu diskusi 15 menit. Waktu presentasi 3 menit. Kelompok 2. Kelompok ini membawa 1 bendel contoh pencatatan. Tugas kelompok : pilihlah salah satu contoh pencatatan dan buatlah indikator dari pencatatan tersebut. Waktu diskusi 15 menit. Waktu presentasi 3 menit. Kelompok 3. Kelompok ini membawa 1 bendel laporan yang ada di sektor kesehatan. Tugas kelompok : pilihlah salah satu laporan dan amatilah indikator dalam laporan tersebut kemudian kaitkan dengan program. Waktu diskusi 15 menit. Waktu presentasi 3 menit. Evaluasi Diri 1. Jelaskan kriteria-kriteria indikator yang baik! 2. Jelaskan metode-metode yang biasanya digunakan dalam monitoring program kesehatan! Sesi 4: Pengumpulan, Alur, Analisis dan Interpretasi Data Pengampu Mata Kuliah Dr. Pande Putu Januraga, M.Kes Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi ini, mahasiswa dapat: a. Menjelaskan konsep pengumpulan data b. Menjelaskan bagaimana alur data dalam suatu program kesehatan c. Menjelaskan cara analisis dan interpretasi data Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 10

14 Ringkasan Sesi ini membahas tentang konsep pengumpulan data dan apa saja yang diperhatikan dalam pengumpulan data. Mahasiswa belajar mengenai bagaimana alur data dari suatu program termasuk cara analisis dan interpretasi data monitoring Aktivitas Pembelajaran 1. Diskusi kelompok Mahasiswa membentuk 5 kelompok Tiap kelompok memiliki 10 menit untuk melakukan curah pendapat untuk menjawab salah satu pertanyaan berikut: a. Mengapa kita perlu mengumpulkan data monitoring? b. Data monitoring apa yang kita kumpulkan? c. Bagaimana cara kita mengumpulkan data monitoring (metode dan alat)? d. Siapa yg mengumpulkan data monitoring? e. Apa saja tantangan dalam pengumpulan data dan bagaimana cara mengatasinya? Tiap kelompok berkeliling ruangan dan secara bergilir menambah jawaban atau ide baru di flipchart (3 menit di tiap flipchart) Diskusikan jawaban-jawaban yang unik di depan kelas 2. Kuliah dan tanya jawab Membahas alur data, analisis dan interpretasi data Evaluasi Diri 1. Jelaskan bagaimana alur data dari program yang saudara pernah kerjakan! 2. Bagaimana cara melakukan interpretasi data monitoring? Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 11

15 Sesi 5: Interpretasi dan Penggunaan Data untuk Pengambilan Keputusan, Advokasi dan Pengembangan Program Pengampu Mata Kuliah Dr. Pande Putu Januraga, M.Kes Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi ini, mahasiswa dapat: 1. Menjelaskan konsep interpretasi dan penggunaan data untuk pengambilan keputusan, advokasi dan pengembangan program 2. Memberikan contoh-contoh penggunaan data untuk pengambilan keputusan, advokasi dan pengembangan program Ringkasan Sesi ini membahas tentang bagaimana data digunakan untuk pengambilan suatu keputusan, untuk advokasi ke pihak terkait dan untuk perbaikan serta pengembangan program yang sedang atau telah berjalan. Aktivitas Pembelajaran 1. Mahasiswa agar menyiapkan contoh-contoh penggunaan data untuk pengambilan keputusan, advokasi dan pengembangan program untuk dibahas saat perkuliahan 2. Kuliah dan tanya jawab Membahas contoh-contoh penggunaan data untuk pengambilan keputusan, advokasi dan pengembangan program Evaluasi Diri 1. Jelaskan bagaimana proses dari sebuah data hingga digunakan untuk pengambilan keputusan, advokasi dan pengembangan program Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 12

16 Sesi 6: Rancangan Evaluasi Program Kesehatan Pengampu Mata Kuliah Dinar SM Lubis, SKM, MPH Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi ini, mahasiswa dapat menjelaskan berbagai rancangan/desain evaluasi program kesehatan Ringkasan Sesi ini membahas tentang rancangan evaluasi program kesehatan, penggunaan, kelemahan dan keuntungannya. Aktivitas Pembelajaran Kuliah dan tanya jawab membahas berbagai rancangan evaluasi program kesehatan Evaluasi Diri 1. Sebutkan dan jelaskan rancangan evaluasi program kesehatan yang saudara ketahui! Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 13

17 Sesi 7,8,9: Pembuatan Rencana Monitoring dan Evaluasi Pengampu Mata Kuliah Tim Pengajar Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi-sesi ini, mahasiswa dapat menyusun rancangan monitoring dan evaluasi suatu program kesehatan Ringkasan Sesi ini mengajarkan mahasiswa bagaimana menyusun rencana monitoring dan evaluasi program kesehatan. Aktivitas Pembelajaran 1. Kuliah dan tanya jawab Pada sesi 7 akan diberikan penjelasan cara membuat rencana monitoring dan evaluasi program kesehatan dan cara pengisian matriks rencana monev Penjelasan tugas kelompok 2. Seminar dan presentasi mahasiswa Enam (6) kelompok mahasiswa akan presentasi rencana monev sesuai dengan matriks yang diajarkan, pada sesi 8 (3 kelompok) dan sesi 9 (3 kelompok) 3. Mahasiswa membuat laporan kelompok dan dikumpulkan saat presentasi (rangkap 3, tidak dijilid) Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 14

18 Sesi 10,11,12: Aplikasi monitoring program kesehatan Pengampu Mata Kuliah Tim Pengajar Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi-sesi ini, mahasiswa dapat melakukan monitoring pada program kesehatan di instansi kesehatan Ringkasan Sesi ini adalah aplikasi dari teori yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa belajar melakukan monitoring suatu program yang sedang berjalan di suatu instansi kesehatan Aktivitas Pembelajaran 1. Mahasiswa berkunjung ke instansi kesehatan dan menganalisis salah satu program kesehatan di instansi tersebut 2. Mahasiswa mengumpulkan data monitoring yang diperlukan, menganalisis, menginterpretasi dan menyampaikan bagaimana data tersebut bisa dimanfaatkan 3. Seminar dan diskusi kelompok Sembilan (9) kelompok kelompok presentasi hasil monitoring program kesehatan pada Sesi 10,11 dan 12 (3 kelompok tiap sesi) 4. Mahasiswa membuat laporan kelompok dan dikumpulkan saat presentasi (rangkap 3, tidak dijilid) Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 15

19 Sesi 13,14: Aplikasi evaluasi program kesehatan Pengampu Mata Kuliah Tim Pengajar Tujuan Pembelajaran Pada akhir sesi-sesi ini, mahasiswa dapat menganalisis suatu program kesehatan yang sedang berjalan dan menyusun rencana evaluasi yang sesuai Ringkasan Sesi ini adalah aplikasi dari teori yang telah dipelajari sebelumnya. Mahasiswa belajar menyusun rencana evaluasi suatu program yang sudah berjalan di suatu instansi kesehatan Aktivitas Pembelajaran 1. Mahasiswa melakukan kunjungan ke instansi kesehatan atau penelusuran melalui internet, untuk mencari satu contoh program kesehatan yang sudah berjalan 2. Mahasiswa menganalisis program tersebut dan mengusulkan 3 (tiga) rancangan evaluasi yang mungkin digunakan. 3. Mahasiswa melakukan kajian, menganalisis kelemahan dan kekuatan masing-masing rancangan untuk program yang dibahas dan merumuskan rancangan mana yang paling tepat digunakan 4. Seminar dan diskusi kelompok Sembilan (6) kelompok kelompok presentasi hasil monitoring program kesehatan pada Sesi 13 dan 14 (3 kelompok tiap sesi) 5. Mahasiswa membuat laporan kelompok dan dikumpulkan saat presentasi (rangkap 3, tidak dijilid) Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 16

20 Pembagian Kelompok Pembagian Kelompok dan Tugas Kelompok Nama Tugas 1 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 2 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 3 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 4 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 5 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 6 Rencana Monitoring dan Evaluasi Program 7 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 8 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 9 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 10 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 11 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 12 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 13 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 14 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 15 Aplikasi Monitoring Program Kesehatan 16 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan 17 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan 18 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan 19 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan 20 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan 21 Aplikasi Evaluasi Program Kesehatan Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Page 17

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan JU002 2011 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

JU002. Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Monitoring dan Evaluasi Program Kesehatan JU002 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi...

Lebih terperinci

Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS

Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS Daftar Isi Daftar Isi...1 Deskripsi singkat mata kuliah...2 Beban Kredit...2 Prasyarat...2 Kompetensi...2

Lebih terperinci

KR005. Gizi Ibu dan Anak STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

KR005. Gizi Ibu dan Anak STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Gizi Ibu dan Anak KR005 2010 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi... i Pengantar... ii

Lebih terperinci

Dasar-Dasar Ilmu Kependudukan

Dasar-Dasar Ilmu Kependudukan STUDY GUIDE Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Dasar-Dasar Ilmu Kean STUDY GUIDE Daftar Isi Daftar Isi... 1 Kata Pengantar... 2 Deskripsi singkat mata kuliah... 3 Beban

Lebih terperinci

Manajemen Mutu Pelayanan KIA-Kespro

Manajemen Mutu Pelayanan KIA-Kespro Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Manajemen Mutu Pelayanan KIA-Kespro KR010 Konsentrasi KIA - Kespro Kurikulum Program Pasca Sarjana - MIKM Universitas Udayana Daftar

Lebih terperinci

JU003. Komunikasi dan Advokasi Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana

JU003. Komunikasi dan Advokasi Kesehatan STUDY GUIDE. Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat. Universitas Udayana Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Komunikasi dan Advokasi Kesehatan JU003 2011 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi... i

Lebih terperinci

Manajemen Kesehatan KM 007. Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan KURIKULUM MIKM STUDY GUIDE MANAJEMEN KESEHATAN

Manajemen Kesehatan KM 007. Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan KURIKULUM MIKM STUDY GUIDE MANAJEMEN KESEHATAN Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Program Pascasarjana Universitas Udayana Manajemen Kesehatan KM 007 Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat

Lebih terperinci

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM

MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM MODUL PEMBELAJARAN DAN PRAKTIKUM MANAJEMEN HIV AIDS DISUSUN OLEH TIM PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES GORONTALO TAHUN 2013 DAFTAR ISI Daftar Isi... 2 Pendahuluan... 3 Kegiatan

Lebih terperinci

Kesehatan Reproduksi dan KB

Kesehatan Reproduksi dan KB Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Kesehatan Reproduksi dan KB Daftar Isi Daftar Isi... 1 Kata Pengantar... 2 Deskripsi singkat mata kuliah... 3 Beban Kredit... 3 Prasyarat...

Lebih terperinci

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA)

KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana KESEHATAN IBU DAN ANAK (KIA) Daftar Isi Daftar Isi... 1 Kata Pengantar... 2 Deskripsi singkat mata kuliah... 3 Beban Kredit... 3 Prasyarat...

Lebih terperinci

Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar

Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar Pendidikan S2 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Manajemen Pelayanan Kesehatan Dasar Bagian Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Studi Magister Ilmu Kesehatan

Lebih terperinci

PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011

PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011 [STUDY GUIDE ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN] 1 PEDOMAN BELAJAR ANALISIS KEBIJAKAN KESEHATAN SEMESTER II TAHUN 2011 Disusun oleh: dr., M.Kes PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (PS MIKM) UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan HIV/AIDS di Indonesia sudah sangat mengkhawatirkan karena dari tahun ke tahun terus meningkat. Dalam sepuluh tahun terakhir, peningkatan AIDS sungguh mengejutkan.

Lebih terperinci

Metodologi Penelitian Kualitatif

Metodologi Penelitian Kualitatif Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Metodologi Penelitian Kualitatif Daftar Isi Daftar Isi...1 Kata Pengantar...2 Deskripsi singkat mata kuliah...3 Beban Kredit...3 Prasyarat...3

Lebih terperinci

The applicability of VCT information card during outreach works of clients of female sex workers in Denpasar Bali Indonesia

The applicability of VCT information card during outreach works of clients of female sex workers in Denpasar Bali Indonesia The applicability of VCT information card during outreach works of clients of female sex workers in Denpasar Bali Indonesia Pande Putu Januraga 1, Desak Widyanthini 1, Dewa Nyoman Wirawan 2 1 School of

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) ,

PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) , PEMERINTAH KABUPATEN MIMIKA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS Jl. KARTINI TIMIKA, PAPUA TELP. (0901) 322460, Email : kpakabmimika@.yahoo.co.id LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM HIV/AIDS DAN IMS PERIODE JULI S/D SEPTEMBER

Lebih terperinci

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH

HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH HASIL LOKAKARYA REVIEW PENANGGULANGAN HIV & AIDS PROVINSI JAWA TENGAH Upaya Penyelamatan Perempuan & Anak dari Kematian Sia-Sia Karena HIV & AIDS Bahan masukan RPJMD Propinsi Jawa Tengah TAHUN 2013-2018

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Menurut Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2013, salah satu penyakit menular yang belum dapat diselesaikan dan termasuk iceberg phenomenon atau fenomena

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (2004), pelacuran bukan saja masalah kualitas moral, melainkan juga

BAB I PENDAHULUAN. (2004), pelacuran bukan saja masalah kualitas moral, melainkan juga BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Meningkatnya jumlah kasus infeksi HIV khususnya pada kelompok Wanita Penjaja Seks (WPS) di Indonesia pada saat ini, akan menyebabkan tingginya risiko penyebaran infeksi

Lebih terperinci

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak

Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Integrasi Program PPIA (PMTCT ) di Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak Direktur Jenderal Bina Gizi dan KIA Disampaikan pada Lecture Series Pusat Penelitian HIV/AIDS UNIKA ATMAJAYA: Peranan Bidan dalam Mendukung

Lebih terperinci

PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KABUPATEN GROBOGAN. OLEH : PENGENDALIAN PENYAKIT (PROGRAM HIV &AIDS) DINAS KESEHATAN Kab.

PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KABUPATEN GROBOGAN. OLEH : PENGENDALIAN PENYAKIT (PROGRAM HIV &AIDS) DINAS KESEHATAN Kab. PENCEGAHAN, PENANGGULANGAN HIV & AIDS DI KABUPATEN GROBOGAN OLEH : PENGENDALIAN PENYAKIT (PROGRAM HIV &AIDS) DINAS KESEHATAN Kab. Grobogan 2016 DASAR HUKUM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS Undang-Undang Nomor

Lebih terperinci

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun

Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun Catatan Kebijakan # 3 Penjangkauan dalam penggulangan AIDS di kelompok Penasun Stigma terhadap penggunaan narkoba di masyarakat selama ini telah membatasi para pengguna narkoba untuk memanfaatkan layananlayanan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Joint United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS, 2013) melaporkan bahwa terdapat negara dengan beban Human Immunodeficiency Virus (HIV) tertinggi dan kasus

Lebih terperinci

Pengembangan Penelitian Kesehatan Reproduksi

Pengembangan Penelitian Kesehatan Reproduksi Pendidikan S2 Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Pengembangan Penelitian Kesehatan Reproduksi Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Daftar Isi Daftar Isi...1 Kata Pengantar...2

Lebih terperinci

Silabus Mata Kuliah Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana

Silabus Mata Kuliah Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Silabus Mata Kuliah Kesehatan Seksual dan HIV/AIDS Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Kompetensi (Competency Statement) Mampu merencanakan, mengambil keputusan, mengevaluasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah

BAB I PENDAHULUAN. masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Epidemi Human Immunodeficiency Virus (HIV) secara global masih menjadi masalah kesehatan masyarakat di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Masalah kesehatan yang

Lebih terperinci

KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS DAN IMS. Subdit AIDS dan PMS DITJEN PP & PL, KEMENKES KUPANG, 4 September 2013

KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS DAN IMS. Subdit AIDS dan PMS DITJEN PP & PL, KEMENKES KUPANG, 4 September 2013 KEBIJAKAN PROGRAM PENGENDALIAN HIV-AIDS DAN IMS Subdit AIDS dan PMS DITJEN PP & PL, KEMENKES KUPANG, 4 September 2013 SITUASI DI INDONESIA Estimasi Jumlah ODHA 591.823 Jumlah Kasus Jumlah HIV dan AIDS

Lebih terperinci

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha)

MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS. Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha) MANAJEMEN KASUS HIV/AIDS Sebagai Pelayanan Terpadu Bagi Orang dengan HIV/AIDS (Odha) Tujuan Peserta mampu : 1. Menjelaskan dan menerapkan prinsip-prinsip dasar manajemen kasus HIV/AIDS 2. Memahami fungsi/kegiatan

Lebih terperinci

SITUASI HIV/AIDS RIAU

SITUASI HIV/AIDS RIAU SITUASI HIV/AIDS RIAU 10 PROVINSI DI INDONESIA DENGAN KASUS AIDS TERBANYAK SD DES 2010 4500 4000 3500 3000 2500 3995 3771 3728 3665 2000 1747 1500 1000 500 1125 944 591 535 507 0 DKI Jakarta Jawa Timur

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola penyakit yang masih banyak diderita oleh masyarakat adalah penyakit

BAB 1 PENDAHULUAN. Pola penyakit yang masih banyak diderita oleh masyarakat adalah penyakit BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pola penyakit yang masih banyak diderita oleh masyarakat adalah penyakit infeksi dan salah satunya adalah penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS). Selain itu, pada

Lebih terperinci

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN

GLOBAL HEALTH SCIENCE, Volume 2 Issue 1, Maret 2017 ISSN PENGARUH STIGMA DAN DISKRIMINASI ODHA TERHADAP PEMANFAATAN VCT DI DISTRIK SORONG TIMUR KOTA SORONG Sariana Pangaribuan (STIKes Papua, Sorong) E-mail: sarianapangaribuan@yahoo.co.id ABSTRAK Voluntary Counselling

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan penelitian serta pembahasan yang dikemukakan dalam bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut. Himpunan

Lebih terperinci

komisi penanggulangan aids nasional

komisi penanggulangan aids nasional 1 komisi penanggulangan aids nasional Pendahuluan: Isi strategi dan rencana aksi nasional penanggulangan HIV dan AIDS ini telah mengacu ke arah kebijakan yang terdapat dalam RPJMN 2010-2014. Strategi dan

Lebih terperinci

Pelatihan Pendidik Pengobatan

Pelatihan Pendidik Pengobatan Yayasan Spiritia Pelatihan Pendidik Pengobatan Latar Belakang Kami di Spiritia sering diminta menjadi penyelenggara pelatihan Pendidik Pengobatan untuk kelompok dukungan sebaya atau organisasi lain. Walaupun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang VCT adalah kegiatan konseling yang menyediakan dukungan psikologis, informasi dan pengetahuan HIV/AIDS, mencegah penularan HIV/AIDS, mempromosikan perubahan perilaku

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health

BAB I PENDAHULUAN. (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan masalah kesehatan di seluruh dunia. World Health Organization (WHO) menyatakan

Lebih terperinci

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti

Jangan cuma Ragu? Ikut VCT, hidup lebih a p sti Ragu? Jangan cuma Ikut VCT, hidup lebih pasti Sudahkah anda mengetahui manfaat VCT* atau Konseling dan Testing HIV Sukarela? *VCT: Voluntary Counselling and Testing 1 VCT atau Konseling dan testing HIV

Lebih terperinci

DETERMINAN PERILAKU SEKS PASANGAN KONKUREN DARI PELANGGAN PEKERJA SEKS PEREMPUAN, DENPASAR, BALI, 2014

DETERMINAN PERILAKU SEKS PASANGAN KONKUREN DARI PELANGGAN PEKERJA SEKS PEREMPUAN, DENPASAR, BALI, 2014 DISERTASI DIAJUKAN UNTUK UJIAN TERTUTUP DETERMINAN PERILAKU SEKS PASANGAN KONKUREN DARI PELANGGAN PEKERJA SEKS PEREMPUAN, DENPASAR, BALI, 2014 PARTHA MULIAWAN PROGRAM PASCASARJANA UNIVERSITAS UDAYANA DENPASAR

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Silabus & SAP Mata Kuliah Manajemen Mutu Pelayanan KIA-Kespro Program Pasca Sarjana Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana SATUAN ACARA PERKULIAHAN I. IDENTITAS MATA KULIAH Bagian Mata

Lebih terperinci

Kebijakan Program PMTS Paripurna KPA Nasional Dibawakan pada Lecture Series: Overview PMTS Kampus Atmajaya Jakarta, 7 November 2012

Kebijakan Program PMTS Paripurna KPA Nasional Dibawakan pada Lecture Series: Overview PMTS Kampus Atmajaya Jakarta, 7 November 2012 Kebijakan Program PMTS Paripurna KPA Nasional Dibawakan pada Lecture Series: Overview PMTS Kampus Atmajaya Jakarta, 7 November 2012 Priscillia Anastasia Koordinator PMTS 1 Epidemi HIV/AIDS di Indonesia

Lebih terperinci

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e.

dan kesejahteraan keluarga; d. kegiatan terintegrasi dengan program pembangunan di tingkat nasional, provinsi dan kabupaten/kota; e. Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 (Lembaran Negara Republik

Lebih terperinci

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015

SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015 SITUASI EPIDEMI HIV DAN AIDS SERTA PROGRAM PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI DKI JAKARTA KOMISI PENANGGULANGAN AIDS PROVINSI DKI JAKARTA 2015 LATAR BELAKANG DKI Jakarta merupakan salah satu provinsi di Indonesia

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs), sebuah deklarasi global yang telah

BAB I PENDAHULUAN. Millennium Development Goals (MDGs), sebuah deklarasi global yang telah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu masalah internasional dalam bidang kesehatan adalah upaya menghadapi masalah Infeksi Menular Seksual (IMS) yang tertuang pada target keenam Millennium Development

Lebih terperinci

Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya Terimakasih telah bersedia berpartisipasi dalam survei Delphi terkait pengembangan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016

KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 KERANGKA ACUAN PELATIHAN PENATALAKSANAAN HIV AIDS DAN IMS BAGI PERAWAT/BIDAN FASYANKES DI BBPK CILOTO, 27 JULI SD 03 AGUSTUS 2016 I. PENDAHULUAN Perkembangan epidemi HIV AIDS di dunia telah menyebabkan

Lebih terperinci

Gizi Kesehatan Masyarakat JU 006

Gizi Kesehatan Masyarakat JU 006 Program Studi Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Udayana Gizi Kesehatan Masyarakat JU 006 2011 Kurikulum Program Pasca Sarjana Universitas Udayana PS MIKM Daftar Isi Daftar Isi... i Pengantar...

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah remaja usia tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang

BAB 1 PENDAHULUAN. Jumlah remaja usia tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jumlah remaja usia 10-19 tahun di Indonesia menurut data SUPAS 2005 yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik saat ini mencapai 62 juta jiwa, yang merupakan 28,5%

Lebih terperinci

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT NOMOR 8 TAHUN 2012 TENTANG PELAYANAN KESEHATAN REPRODUKSI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR NUSA TENGGARA BARAT, Menimbang :

Lebih terperinci

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A

W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A W A L I K O T A Y O G Y A K A R T A PERATURAN WALIKOTA YOGYAKARTA NOMOR 68 TAHUN 2013 TENTANG PUSKESMAS LAYANAN SATU ATAP DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA YOGYAKARTA Menimbang : a. bahwa untuk

Lebih terperinci

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa

Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Peringatan Hari AIDS Sedunia 2013: Cegah HIV dan AIDS. Lindungi Pekerja, Keluarga dan Bangsa Menkokesra selaku Ketua KPA Nasional menunjuk IBCA sebagai Sektor Utama Pelaksana Peringatan HAS 2013 Tahun

Lebih terperinci

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Laporan Kegiatan Workshop : Advokasi dan Berjejaring sebagai Bagian penting dalam Pengembangan Program Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Latar Belakang Sejak pertama kali kasus HIV ditemukan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN 7.1. Kesimpulan 1. Pelaksanaan pelayanan konseling oleh konselor sebaya 1.1. Konseling oleh konselor sebaya dilakukan bukan di ruangan khusus konseling melainkan di tempat lain

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Sydrome) merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemi.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang. HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome) merupakan masalah kesehatan di dunia sejak tahun 1981, penyakit ini berkembang secara pandemik.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UNAIDS) adalah menghilangkan stigma dan diskriminasi terkait Human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. (UNAIDS) adalah menghilangkan stigma dan diskriminasi terkait Human 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Salah satu tujuan dalam United Nations Programme on HIV/AIDS (UNAIDS) adalah menghilangkan stigma dan diskriminasi terkait Human Immunodeficiency Virus (HIV)

Lebih terperinci

Program Peningkatan Cakupan Tes HIV, Inisiasi Dini ART dan Kelangsungan ODHA Minum ARV pada Populasi Berisiko Tinggi di Kota Denpasar,

Program Peningkatan Cakupan Tes HIV, Inisiasi Dini ART dan Kelangsungan ODHA Minum ARV pada Populasi Berisiko Tinggi di Kota Denpasar, Program Peningkatan Cakupan Tes HIV, Inisiasi Dini ART dan Kelangsungan ODHA Minum ARV pada Populasi Berisiko Tinggi di Kota Denpasar, 2014-2015 Sang Gede Purnama, Partha Muliawan, Dewa Wirawan A. Abstrak

Lebih terperinci

Evaluasi. Metoda Evaluasi

Evaluasi. Metoda Evaluasi JADWAL AKTIVITAS Matrik kegiatan merupakan jadwal aktivitas pembelajaran setiap minggu disesuaikan dengan beban studi tiap mata kuliah. Besaran kredit untuk mata kuliah ini adalah 2 sks AIK III : 2 SKS

Lebih terperinci

Pendampingan Pembiayaan Program HIV- AIDS (Akses Layanan) dari APBD II di Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kaltim. Tri Astuti Sugiyatmi Khairul Arbiati

Pendampingan Pembiayaan Program HIV- AIDS (Akses Layanan) dari APBD II di Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kaltim. Tri Astuti Sugiyatmi Khairul Arbiati Pendampingan Pembiayaan Program HIV- AIDS (Akses Layanan) dari APBD II di Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kaltim Tri Astuti Sugiyatmi Khairul Arbiati Kondisi HIV di Kota Tarakan Kasus pertama di Tarakan

Lebih terperinci

STUDY GUIDE MASALAH KESEHATAN PRIORITAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI DAN NON INFEKSI EL 002

STUDY GUIDE MASALAH KESEHATAN PRIORITAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI DAN NON INFEKSI EL 002 STUDY GUIDE MASALAH KESEHATAN PRIORITAS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT INFEKSI DAN NON INFEKSI EL 002 PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT UNIVERSITAS UDAYANA Tujuan Umum Pembelajaran UMUM Mengevaluasi

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN

SATUAN ACARA PERKULIAHAN SATUAN ACARA PERKULIAHAN 1. NAMA MATA KULIAH : PROMOSI MASYARAKAT 2. KODE MATA KULIAH : PK02 3. BOBOT KREDIT : 2 SKS (T:1, P:1) 4. SEMESTER PENEMPATAN : IV (EMPAT) 5. KEDUDUKAN MATA KULIAH : 6. MATA KULIAH

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG

BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG BERITA DAERAH KOTA SURAKARTA TAHUN 2008 NOMOR 4-A PEMERINTAH KOTA SURAKARTA PERATURAN WALIKOTA SURAKARTA NOMOR 4-A TAHUN 2008 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMUNODEFICIENCY VIRUS DAN ACQUIRED IMUNODEFICIENCY

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui hubungan kelamin. Dahulu kelompok penyakit ini dikenal

BAB I PENDAHULUAN. ditularkan melalui hubungan kelamin. Dahulu kelompok penyakit ini dikenal BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang.

Lebih terperinci

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas Faktor-faktor yang Mempengaruhi Ibu Hamil Melakukan Tes HIV pada Layanan Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) di Puskesmas A. Latar Belakang Epidemi HIV telah memasuki babak baru dengan makin banyaknya penularan

Lebih terperinci

Sambutan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional

Sambutan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional 0 Sambutan Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS Nasional Assalamualaikum Warahmatullahi wabarokatuh, Salam Sejahtera bagi kita semua. Peningkatan mutu hidup Odha dan mitigasi dampak sosioekonomi pada

Lebih terperinci

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG

BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG BUPATI KUDUS PERATURAN BUPATI KUDUS NOMOR 1 TAHUN 2013 TENTANG PENANGGULANGAN HUMAN IMMUNODEFICIENCY VIRUS (HIV) DAN ACQUIRED IMMUNO DEFICIENCY SYNDROME (AIDS) DI KABUPATEN KUDUS BUPATI KUDUS, Menimbang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15

BAB I PENDAHULUAN. bonus demografi, dimana penduduk usia produktif yaitu penduduk dengan usia 15 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara berkembang dengan penduduk terbanyak keempat di dunia yaitu sebesar 256 juta jiwa pada tahun 2015. Pada tahun 2025 diproyeksikan jumlah penduduk

Lebih terperinci

STUDY GUIDE MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: TIM PENGAJAR MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN

STUDY GUIDE MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN. Oleh: TIM PENGAJAR MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN STUDY GUIDE MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN Oleh: TIM PENGAJAR MATA KULIAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN FAKULTAS KEDOKTERAN PROGRAM STUDI PSIKOLOGI UNIVERSITAS UDAYANA 2016 TIM PENGAJAR MATA KULIAH PSIKOLOGI

Lebih terperinci

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO

BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO SALINAN BUPATI PROBOLINGGO PERATURAN BUPATI PROBOLINGGO NOMOR : 25 TAHUN 2016 TENTANG PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN HIV DAN AIDS DI KABUPATEN PROBOLINGGO DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI PROBOLINGGO,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun

BAB I PENDAHULUAN. Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jumlah perempuan yang terinfeksi Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari tahun ke tahun semakin meningkat, seiring dengan meningkatnya jumlah laki-laki yang melakukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan

BAB I PENDAHULUAN. Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Acquired Immune Deficiency Syndrome atau yang lebih dikenal dengan AIDS adalah suatu penyakit yang fatal. Penyakit ini disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus atau

Lebih terperinci

SEKRETARIAT KPA NASIONAL

SEKRETARIAT KPA NASIONAL LAPORAN PELAKSANAAN KEGIATAN SEKRETARIAT KPA NASIONAL S E PTE MBE R 2010 KPA Nasional pada bulan September ini melakukan kegiatan-kegiatan sesuai dengan tupoksi yang tertuang dalam Perpres No.75 Tahun

Lebih terperinci

KERJA PRAKTIK BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

KERJA PRAKTIK BUKU PANDUAN PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA BUKU PANDUAN KERJA PRAKTIK PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA Diterbitkan oleh: Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Jurusan Teknik Arsitektur dan Perencanaan Fakultas Teknik Universitas

Lebih terperinci

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit!

Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit! Policy Brief Untuk komunitas dari komunitas: Jangan hanya di puskesmas dan rumah sakit! Pesan Pokok Perluasan cakupan perawatan HIV hingga saat ini masih terbatas karena adanya berbagai hambatan baik dari

Lebih terperinci

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011

MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 MATRIKS BUKU I RKP TAHUN 2011 PRIORITAS 3 Tema Prioritas Penanggung Jawab Bekerjasama dengan PROGRAM AKSI BIDANG KESEHATAN Penitikberatan pembangunan bidang kesehatan melalui pendekatan preventif, tidak

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko

BAB II TINJAUAN PUSTAKA sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi berisiko BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Epidemi HIV/AIDS di Indonesia Epidemi HIV di Indonesia telah berlangsung selama 25 tahun dan sejak tahun 2000 sudah mencapai tahap terkonsentrasi pada beberapa sub-populasi

Lebih terperinci

Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS Melalui Serosurvey Di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Sitti Fatimah 1, Hilmiyah 2

Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS Melalui Serosurvey Di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun Sitti Fatimah 1, Hilmiyah 2 Kegiatan Penanggulangan HIV/AIDS Melalui Serosurvey Di Kabupaten Sinjai Provinsi Sulawesi Selatan Tahun 201 Sitti Fatimah 1, Hilmiyah 2 1 Puskesmas Bulupoddo, 2 Dinas Kesehatan Kabupaten Sinjai, Sulawesi

Lebih terperinci

TUJUAN. Sesi ini berfokus pada kegiatan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien melalui penggunaan data untuk mengelola risiko

TUJUAN. Sesi ini berfokus pada kegiatan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien melalui penggunaan data untuk mengelola risiko Metode Tracer TUJUAN Sesi ini berfokus pada kegiatan rumah sakit untuk meningkatkan kualitas dan keselamatan pasien melalui penggunaan data untuk mengelola risiko Klinis staf Dokter Perawat Apoteker Individu

Lebih terperinci

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia

Latar belakang, Skema & Implementasi SUFA (Strategic Use of Antiretroviral) di Indonesia Lecture Series Inisiasi Dini Terapi Antiretroviral untuk Pencegahan dan Pengobatan Oleh Pusat Penelitian HIV & AIDS Atma Jaya Jakarta, 25 Februari 2014 Pembicara: 1) Yudi (Kotex, perwakilan komunitas)

Lebih terperinci

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia

Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Isu Strategis Kebijakan Penanggulangan HIV dan AIDS, Indonesia Budi Utomo HIV Cooperation Program for Indonesia Jaringan Kebijakan Kesehatan Indonesia Kupang 4-7 September 2013 Topik bahasan Memahami kebijakan

Lebih terperinci

KERANGKA ACUAN KEGIATAN

KERANGKA ACUAN KEGIATAN KERANGKA ACUAN KEGIATAN PRGRAM HIV AIDS DAN INFEKSI MENULAR SEKSUAL I. PENDAHULUAN Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya kwalitas manusia yang diharapkan, perlu peningkatan

Lebih terperinci

BAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB 1 : PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB 1 : PENDAHULUAN A. Latar Belakang Human Immunodeficiency Virus/Acquired Immune Deficiency Syndrome (HIV/AIDS) merupakan salah satu masalah kesehatan global yang jumlah penderitanya meningkat setiap

Lebih terperinci

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada

Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Hibah Elearning 2012 Universitas Gadjah Mada Pusat Pengembangan Pendidikan (P3) UGM mengadakan Hibah Elearning untuk 18 penerima hibah. Hibah ditujukan bagi staf pengajar di UGM untuk memanfaatkan elisa

Lebih terperinci

Napza Suntik, HIV, & Harm Reduction

Napza Suntik, HIV, & Harm Reduction Bab 1 Napza Suntik, HIV, & Harm Reduction Kaitan HIV/AIDS dan napza suntik Pengertian Harm Reduction napza suntik Strategi Harm Reduction napza suntik Program Harm Reduction napza suntik Pro-kontra Harm

Lebih terperinci

Tantangan Intervensi Perubahan Perilaku dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia

Tantangan Intervensi Perubahan Perilaku dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Tantangan Intervensi Perubahan Perilaku dalam Penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia Oleh : Agus Aribowo i HIV/AIDS dan Respon Upaya penanggulangan HIV/AIDS di Indonesia dalam kurun waktu 15 tahun terakhir

Lebih terperinci

MANUAL PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN PBM

MANUAL PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN PBM MANUAL PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN PBM PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA Universitas Brawijaya, 2010 All Rights Reserved MANUAL PROSEDUR EVALUASI PELAKSANAAN

Lebih terperinci

DELPHI II Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya

DELPHI II Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya DELPHI II Survei Delphi Pengembangan Model Pencegahan Melalui Transmisi Seksual di Tingkat Pelayanan Primer Puskesmas dan Jejaringnya Terimakasih telah bersedia berpartisipasi dalam survei Delphi terkait

Lebih terperinci

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER F-0653 Issue/Revisi : A0 Tanggal Berlaku : 1 Februari 2016 Untuk Tahun Akademik : 2015/2016 dst. Masa Berlaku : 4 (empat) tahun Jml Halaman : 13 halaman Mata Kuliah : Komputer

Lebih terperinci

PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA

PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI MAGISTER KEBIDANAN FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA MANUAL PROSEDUR PELAKSANAAN PROSES BELAJAR MENGAJAR PROGRAM STUDI MAGISTER

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014,

BAB I PENDAHULUAN. (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan. (UNAIDS) dalam laporannya pada hari AIDS sedunia tahun 2014, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejak ditemukannya penyakit Aqcuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) pada tahun 1981 telah berkembang menjadi masalah kesehatan gobal. Menurut data dari United Nations

Lebih terperinci

ANTARA KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN HAK PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN AIDS DALAM SKEMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. dr Endang Sri Rahayu

ANTARA KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN HAK PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN AIDS DALAM SKEMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL. dr Endang Sri Rahayu ANTARA KEBUTUHAN DAN PEMENUHAN HAK PEMBIAYAAN PENANGGULANGAN AIDS DALAM SKEMA JAMINAN KESEHATAN NASIONAL dr Endang Sri Rahayu g. DIY berada pada level epidemi terkonsentrasi, dan berpotensi menjadi level

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Secara epidemiologi kejadian Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan

BAB I PENDAHULUAN. Secara epidemiologi kejadian Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Secara epidemiologi kejadian Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquaired Immunodeficiency Syndrom (AIDS) telah meningkatkan angka kesakitan penduduk dan penyebab

Lebih terperinci

BAB II LETAK GEOGRAFIS. Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru terletak di Jl. Melur No. 103, Adapun Visi KPA

BAB II LETAK GEOGRAFIS. Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru terletak di Jl. Melur No. 103, Adapun Visi KPA BAB II LETAK GEOGRAFIS A. Lokasi KPA Kota Pekanbaru Serta Visi dan Misi Komisi Penanggulangan AIDS Kota Pekanbaru terletak di Jl. Melur No. 103, Adapun Visi KPA adalah Anak Indonesia terlindungi dari HIV/AIDS.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006).

BAB I PENDAHULUAN. juga berpengaruh terhadap keadaan sosioekonomi meskipun berbagai upaya. penyakit ini (Price & Wilson, 2006; Depkes RI 2006). BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang HIV/AIDS telah menjadi pandemi yang mengkhawatirkan dan salah satu tantangan kesehatan masyarakat yang paling signifikan di dunia (WHO, 2015), karena disamping belum

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak

BAB I PENDAHULUAN. bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia, banyak penyakit yang sudah menjadi masalah kesehatan bagi masyarakat, salah satunya HIV/AIDS. Laporan kementerian kesehatan, sejak pertama

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kasus Human Immunodeficiency Virus (HIV) dan Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) di Indonesia terhitung mulai tanggal 1 Januari 2013 sampai dengan 30 Desember

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. resiko penularan HIV melalui hubungan seksual (The United Nations High

BAB 1 PENDAHULUAN. resiko penularan HIV melalui hubungan seksual (The United Nations High BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual (IMS) merupakan masalah kesehatan masyarakat yang cukup besar di dunia termasuk di Indonesia. Kebutuhan akan adanya program penanggulangan IMS

Lebih terperinci

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL

PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL POLICY BRIEF 03 PESAN POKOK LAYANAN HIV & AIDS YANG KOMPREHENSIF DAN BERKESINAMBUNG- AN (LKB): PERAN PEMERINTAH DAERAH DAN MASYARAKAT SIPIL Layanan HIV dan AIDS yang Komprehensif dan Berkesinambungan (LKB)

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS)

BAB 1 PENDAHULUAN. Immunodeficiency Virus (HIV)/ Accuired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Infeksi Menular Seksual merupakan penyakit infeksi yang ditularkan melalui aktivitas seksual dengan pasangan penderita infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri,

Lebih terperinci

OLEH A A ISTRI YULAN PERMATASARI ( ) KADEK ENA SSPS ( ) WAYLON EDGAR LOPEZ ( )

OLEH A A ISTRI YULAN PERMATASARI ( ) KADEK ENA SSPS ( ) WAYLON EDGAR LOPEZ ( ) PROPOSAL PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT (PKM) TENTANG PENINGKATAN PENGETAHUAN MASYARAKAT DALAM UPAYA PENCEGAHAN PENULARAN HIV/AIDS DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS TABANAN II TAHUN 2012 OLEH A A ISTRI YULAN

Lebih terperinci