PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono"

Transkripsi

1 PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Seiring dengan berkembangnya waktu, sebuah perusahaan sering kali mengalami kesulitan ketika perusahaan itu semakin berkembang. Kondisi demikian menuntut agar setiap karyawan memiliki tugas yang terstandar dan tidak saling lempar tanggung jawab yang membuat kegiatan operasional perusahaan berjalan lambat. Dengan demikian, sistem informasi sangat diperlukan dalam menjalankan aktivitasnya. Dalam sistem informasi akuntansi terdapat 5 (lima) siklus transaksi, dua dari lima siklus tersebut adalah siklus pendapatan dan pengeluaran. Siklus pendapatan ini terdiri dari penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan, pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan, penagihan kepada pelanggan, dan penerimaan kas (Krismiaji 2002:269). Siklus pengeluaran ini terdiri dari pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang, dan pengeluaran kas (Krismiaji 2002:319). 1

2 Toko Shinta adalah salah satu perusahaan dagang yang berkembang pesat. Toko Shinta merupakan bentuk usaha yang bergerak di bidang dagang yang menjual berbagai macam kebutuhan rumah tangga seperti sprey, bedcover, korden, pakaian, tas dan kain. Pemasaran produk langsung kepada pelanggan. Aktivitas operasional di Toko Shinta pada alir dokumen dilakukan secara manual dan juga semakin banyaknya transaksi yang ada sehingga aktivitas operasional di Toko Shinta masih sangat terbatas dan membutuhkan pengontrolan terhadap dokumen-dokumen yang ada. Alir dokumen di Toko Shinta yaitu dokumen permintaan pesanan, penjualan produk, pembelian barang, dan pengontrolan barang. Dalam proses pencatatan pendapatan dan pengeluaran secara komputerisasi maka diperlukan perancangan database yang baik. Database ini digunakan untuk menyimpan semua data yang berkaitan dengan proses transaksi yang dilakukan oleh Toko Shinta yang dapat menghasilkan informasi yang baik dan berguna untuk pengelolaan perusahaan. Pencatatan yang dilakukan belum dilakukan dengan aplikasi program tertentu yang mendukung yang dapat memungkinkan terjadinya kesalahan pada aktivitas tersebut. Untuk itu Toko Shinta memerlukan rancangan database dalam pencatatan siklus pendapatan dan pengeluaran. Database yang dapat diterapkan dalam Toko Shinta adalah dengan menggunakan Microsoft Access Penelitian ini berfokuskan pada perancangan dua siklus transaksi, dikarenakan dua siklus tersebut merupakan aktivitas utama yang mendukung jalannya aktivitas operasi suatu perusahaan tersebut dan karena peneliti tertarik 2

3 untuk melihat aktivitas operasional yang dijalankan oleh perusahaan dalam penggunaan sistem informasi manual, memperkenalkan perancangan sistem berbasis terkomputerisasi. Pentingnya perancangan database supaya memudahkan dalam kegiatan aktivitas dan mengurangi risiko kesalahan yang terdapat dalam siklus pendapatan dan pengeluaran, mendorong peneliti untuk melakukan penelitian hanya berfokus pada perancangan database siklus pendapatan dan pengeluaran. Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas masalah yang terjadi adalah bahwa siklus pendapatan dan pengeluaran pada Toko Shinta membutuhkan perancangan database sehingga masing-masing bagian dapat menjalankan fungsinya dengan maksimal dan aktivitas-aktivitas operasional pada Toko Shinta menjadi lancar. Persoalan Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah dan masalah penelitian, dapat diidentifikasikan persoalan penelitian adalah bagaimana perancangan database dengan mengunakan Microsoft Access 2007 berkaitan dengan siklus pendapatan dan pengeluaran Toko Shinta? 3

4 Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini untuk membuat rancangan database pada siklus pendapatan dan pengeluaran Toko Shinta dengan menggunakan Microsoft Access Sehingga Sistem Keuangan Toko Shinta memiliki pedoman operasional yang digunakan untuk memastikan semua keputusan dan tindakan, serta penggunaan fasilitas-fasilitas proses yang dilakukan oleh anggota-anggota organisasi berjalan secara efektif, konsisten, standar dan sistematis. Manfaat Penelitian Ada beberapa manfaat dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi Toko Shinta: hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan atau masukan-masukan serta memberikan proses pencatatan yang efektif dan efisien. 2. Bagi Penulis: hasil penelitian ini dapat memberikan pengalaman dalam perancangan database dan tentang Microsoft Access Batasan Penelitian Di dalam penelitian ini informasi yang didapat peneliti terkait siklus pendapatan dan siklus pengeluaran hanya untuk barang dagang saja, bahan pembantu tidak termasuk didalamnya. 4

5 Kajian Teori Perancangan Perancangan adalah sebuah proses penterjemahkan kebutuhan pemakai informasi ke dalam alternatif rancangan sistem informasi yang diajukan kepada pemakai informasi untuk dipertimbangkan (Mulyadi, 2001:51). Perancangan merupakan tahapan dari analisis sistem dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang dibangun sebelum dilakukan pengkodean kedalam suatu aplikasi (Jogiyanto, 2002). Database Menurut Romney dan Steinbart (2006:95) database adalah suatu gabungan file yang saling berhubungan dan dikoordinasi secara terpusat. Menurut Krimiaji (2002:94) database adalah kumpulan file-file yang membentuk satuan data yang besar. Tahap-tahap Perancangan Database Menurut Krismiaji (2002:142) perancangan sebuah database pada dasarnya melibatkan enam tahap yang bersifat repetitif (berulang). Tahap-tahap tersebut adalah sebagai berikut: 5

6 1. Perencanaan (Planning) Tahap pertama dalam merancang sebuah database adalah membuat perencanaan untuk menentukan kebutuhan dan kelayakan perancangan sistem database yang baru. Tujuannya adalah untuk memastikan apakah sistem yang diusulkan secara teknologi dan secara ekonomi layak atau tidak. Jika layak, maka proyek harus dilanjutkan ke tahap kedua, yaitu penetapan persyaratan database. 2. Analisis Persyaratan (Requirement Analysis) Tahap ini mencakup penentuan lingkup sistem database yang diusulkan, menentukan persyaratan perangkat keras dan perangkat lunak, dan mengidentifikasi kebutuhan informasi para pemakai. Lingkup proyek harus dikonsultasikan terlabih dahulu dengan manajemen dan mencerminkan kebutuhan informasi organisasi, dan tujuan/sasaran stategik. 3. Perancangan Tahap ketiga dari proses perancangan database adalah perancangan. Perancangan mencakup perancangan logis dan perancangan fisik. Kegiatan pokok dalam perancangan logis adalah melengkapi external level schema dan menerjemahkan persyaratan data para pemakai dan program aplikasi ke dalam conceptual level schema. Selain itu, pada tahap ini juga dilakukan penetapan 6

7 primary key dan secondary key. Perancangan Fisik (Physical Design) adalah mengubah hasil rancangan konsep ke dalam struktur penyimpanan fisik. Pertama, skema tingkat konseptual diterjemahkan ke dalam skema level internal. Kedua, membuat kamus data (data dictionary). Ketiga, menentukan jenis data yang akan disimpan dan diakses secara fisik. 4. Pemrograman (Coding) Tahap keempat dalam perancangan database adalah menterjemahkan skema fisik ke dalam struktur database yang akan menjadi sistem final. Pada tahap ini pula dilakukan pembuatan program komputer atau program aplikasi yang baru, atau modifikasi program aplikasi yang telah ada sebelumnya. Hal yang perlu diperhatikan pada tahap ini adalah analisis secara hati-hati tentang alternatif rancangan. 5. Implementasi Tahap kelima dalam perancangan database adalah implementasi. Tahap implementasi mencakup seluruh aktivitas yang berhubungan dengan penerapan dan penggunaan sistem database yang baru. Kegiatan implementasi ini meliputi transfer data dari file yang lama ke dalam sistem database baru, menyusun program aplikasi baru dan memodifikasi program aplikasi yang lama, dan melatih karyawan tentang cara menggunakan sistem database yang baru. 7

8 6. Operasi dan Pemeliharaan Tahap terakhir dalam perancangan database adalah operasi dan pemeliharaan. Tahap ini mencakup seluruh aktivitas yang berkaitan dengan pelaksanaan (penggunaan) dan pemeliharaan sistem database yang baru. Kegiatan ini mencakup pemantauan kinerja dan kepuasan pemakai terhadap sistem baru agar dapat menentukan perlu tidaknya sistem tersebut direvisi atau dimodifikasi. Menurut Romney dan Steinbart (2006:95) sistem database dibangun untuk mengatasi masalah yang berhubungan dengan pertumbuhan file utama. Model Data REA (Resource Event Agent) Menurut Romney dan Steinbart (2006:134) Model data REA secara khusus depergunakan dalam desain database Sistem Informasi Akuntansi (SIA) sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus pada aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA memberikan petunjuk dalam desain database dengan cara mengidentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA, dan dengan cara menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Menurut Krismiaji (2002:145) Pembuatan model data adalah proses mendefinisikan sebuah database sehingga database benar-benar mengekspresikan seluruh komponen kunci sebuah lingkungan organisasi. Yang dimaksud dengan 8

9 model adalah penyederhanaan suatu masalah. Tujuan dibuatnya sebuah model data adalah agar sistem dapat merekam dan menyimpan data tentang setiap aktivitas bisnis yang dibutuhkan oleh sebuah organisasi untuk merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan perusahaan. Pembuatan model data ini terjadi pada tahap analisis persyaratan (tahap kedua) dan tahap perancangan logis (tahap ketiga) pada perancangan database. Dua jenis alat yang digunakan oleh para akuntan untuk melaksanakan pembuatan model data adalah model data REA dan diagram Entity-Relationship. Model data ini digunakan dalam merancang sebuah database. REA adalah sebuah akronim yang menunjukkan bahwa model data ini berisi informasi tentang tiga jenis obyek yang sangat fundamental, yaitu: Resources (sumberdaya) yang dibeli dan digunakan oleh organisasi, Events (kejadian/transaksi) yang terjadi dalam sebuah organisasi, dan Agents (individu) yang berpartisipasi dalam events. Istilah resources (sumberdaya) meliputi semua identifiable object yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Sebagian besar obyek yang secara tradisional oleh akuntan dikelompokkan ke dalam kelompok aktiva (kas, persediaan barang, pemasok, gudang, pabrik, dan lain-lain) pada dasarnya merupakan sumber daya. Istilah event jika diartikan secara luas mencakup semua aktivitas bisnis. Dengan demikian dalam model data REA tidak hanya terbatas pada transaksi yang nantinya akan dicatat dalam jurnal. Pengertian events juga meliputi transaksi bisnis lainnya yang tidak secara normal dicatat dalam jurnal. Dengan demikian, maka yang disebut event adalah kejadian ekonomi yang secara langsung mempengaruhi sumber daya perusahaan. Istilah agent mencakup 9

10 sekelompok orang dalam organisasi yang mengumpulkan data untuk membantu merencanakan, mengawasi, dan mengevaluasi kinerja aktivitas bisnis. Contoh agent antara lain adalah karyawan, pemasok, pelanggan, dan lain-lain. Ada empat jenis hubungan antar entity yang menunjukkan kardinalitas maksimum, yaitu : 1. Hubungan satu ke satu (1 : 1) 2. Hubungan satu ke banyak (1 : n) 3. Hubungan banyak ke satu (n : 1) 4. Hubungan banyak ke banyak (n : n) Siklus Pendapatan Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:9) siklus pendapatan merupakan kejadian yang terkait dengan distribusi barang dan jasa ke entitas lain dan pengumpulan kas yang terkait dengan distribusi tersebut. Menurut Krismiaji (2002:269) mendefinisikan siklus pendapatan adalah serangkaian kegiatan bisnis yang terjadi secara berulang dan kegiatan pengolahan informasi, yang berhubungan dengan penyerahan barang dan jasa tersebut. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa siklus pendapatan adalah suatu kejadian aktivitas yang terkait dengan penjualan dan perolehan kas. Siklus ini mencatat 4 aktivitas/kejadian ekonomi, yaitu: 10

11 1. Penerimaan pesanan barang atau jasa dari pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengolahan pesanan. 2. Pengiriman barang atau jasa kepada pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi pengiriman. 3. Penagihan kepada pelanggan, dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penagihan. 4. Penerimaan kas dari pembeli (baik dari penjualan tunai maupun pelunasan piutang), dicatat dengan menggunakan sistem aplikasi penerimaan kas. Siklus Pengeluaran Menurut Bodnar dan Hopwood (2006:9) siklus pengeluaran merupakan kejadian yang terkait dengan perolehan barang dan jasa dari entitas lain serta pelunasan kewajiban terkait dengan perolehan barang dan jasa tersebut. Menurut Krismiaji (2002:319) mendefinisikan siklus pengeluaran adalah serangkaian aktivitas bisnis dan kegiatan pengolahan data yang berhubungan dengan pembelian dan pembayaran atas barang dan jasa yang dibeli. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa siklus pengeluaran adalah suatu kejadian aktivitas yang terkait dengan pembelian dan perolehan barang dan jasa. 11

12 Dalam siklus pengeluaran yang merupakan siklus kedua dari siklus kegiatan pokok perusahaan, terkait empat kejadian ekonomi atau transaksi akuntansi, yaitu pembelian, penerimaan barang, pencatatan utang dan pelunasan utang. Dalam melaksanakan keempat transaksi tersebut, perusahaan menggunakan empat subsistem, yaitu sistem pembelian, sistem penerimaan, sistem pencatatan utang dan sistem pengeluaran kas. Dalam siklus ini, pihak eksternal yang terlibat adalah pemasok, sedangkan pihak internal yang terkait adalah siklus produksi, siklus pendapatan, dan siklus buku besar dan pelaporan. Bentuk interaksi antara siklus pengeluaran dan siklus lainnya adalah siklus pengeluaran menerima pemberitahuan dari siklus pendapatan dan sistem produksi tentang kebutuhan barang dan bahan baku, dan juga memberitahu kapan barang tersebut harus diterima. Siklus pengeluaran juga mengirimkan data biaya ke siklus buku besar dan pelaporan untuk dimasukkan ke dalam laporan keuangan dan laporan kinerja. Metode Penelitian Satuan Analisis dan Satuan Pengamatan Satuan analisis dalam penelitian ini adalah Toko Shinta Tekstil/Korden yang beralamatkan di Jl. Jendral Sudirman 10 A, Kudus-Jawa Tengah. Sedangkan satuan pengamatan dalam penelitian ini adalah siklus pendapatan dan siklus pengeluaran. 12

13 Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan sekunder. Adapun jenis data primer yang diambil adalah hasil wawancara dan observasi berkaitan dengan siklus pendapatan dan siklus pengeluaran misalnya struktur organisasi, sistem pendapatan meliputi transaksi penjualan dan penerimaan kas, sistem pengeluaran meliputi transaksi pembelian dan pengeluaran kas. Data sekundernya adalah semua dokumen yang terkait dengan siklus pendapatan dan pengeluaran antara lain: laporan pembelian barang, laporan penjualan serta daftar pelanggan, daftar harga, dan data pegawai. Metode Pengumpulan Data Metode pengumpulan data dengan menggunakan wawancara kepada pemilik dan pegawai yang bertujuan untuk mengembangkan hubungan dengan pelanggan, mengobsevasi aktivitas siklus pendapatan dan siklus pengeluaran, serta untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan kelengkapan informasi. Selain itu juga dilakukannya observasi guna memperoleh pandangan-pandangan mengenai apa yang sebenarnya dilakukan dan melihat langsung keterkaitan diantara para pembuat keputusan didalam organisasi. 13

14 Teknik dan Langkah-langkah Analisis Microsoft Office Access 2007 Menurut Hasym (2009) Microsoft Access merupakan sistem manajemen database dari microsoft untuk merancang dan mengelola database. Menurut buku Microsoft Access 2007 terbitan Andi (2007:3) Microsoft Access merupakan program database yang sudah populer dan banyak digunakan saat ini. Ini dikarenakan oleh kemudahannya dalam pengolahan berbagai jenis database serta hasil akhir berupa laporan dengan tampilan dengan desain yang lebih menarik. Dalam Microsoft Office Access 2007, akan menemukan tampilan yang berbeda dengan versi sebelumnya dengan pengoperasian yang lebih mudah, tetapi tidak mengubah fungsi dari versi sebelumnya. Microsoft Access 2007 menyediakan sekumpulan tombol yang dapat digunakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan cepat. Dari beberapa definisi diatas, dapat diambil kesimpulan bahwa Microsoft access adalah suatu aplikasi dengan data-data yang ada dan saling berhubungan yang digunakan untuk sebuah perancangan database. Microsoft Access (2007:11) Berbeda dengan materi Microsoft Access lainnya, dalam pengoperasiannya. Microsoft Access hanya mampu digunakan untuk mengolah satu file database. Tabel merupakan tempat untuk menyimpan data yang telah diolah dan mempunyai suatu tema tertentu, misalnya data siswa, data pegawai, dan sebagainya. Tabel terdiri dari beberapa bagian sebagai berikut: 14

15 Field, merupakan tempat data atau informasi dalam kelompok sejenis yang dimasukkan atau diinputkan pada bagian kolom tabel. Record, merupakan kumpulan dari beberapa field yang saling berhubungan tersimpan dalam bentuk baris pada tabel. Satu tabel bisa terdiri dari beberapa record sekaligus. Dalam mengoperasikan data pada tabel dalam database didukung oleh lima objek database lainnya, yaitu: Query adalah objek database yang berfungsi untuk menampilkan, menyunting dan menganalisis suatu data dengan cara lain. Form adalah objek database yang digunakan untuk membuat kontrol-kontrol untuk proses memasukkan, memeriksa dan memperbarui data. Report adalah objek yang digunakan untuk menampilkan data yang telah diformat sesuai dengan ketentuan yang pernah diberikan. Teknik analisis di dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis deskriptif kualitatif, dimana teknik analisis ini menggambarkan dan menghubungkan suatu fenomena dengan fenomena yang lain untuk menganalisis semua data yang telah diperoleh. Langkah-langkah analisis sistem informasi yang hendak dilakukan penulis yaitu: a. Mengidentifikasi Entitas. 15

16 b. Menganalisis Kardinalitas. c. Merancang: Tabel, Query, Form, Report, dan Menu Switchboard. Hasil Penelitian dan Pembahasan Gambaran Objek Penelitian Toko Shinta merupakan suatu jenis perusahaan dagang yang menjual kebutuhan rumah tangga seperti sprey, bedcover, korden, pakaian, tas, dan kain. Toko Shinta berdiri sejak kurang lebih tahun Toko ini berlokasi di Jl. Jendral Sudirman 10 A Kudus. Toko Shinta didirikan oleh Bapak Untung Mulyono yang merupakan pemilik dari toko tersebut. Pada mulanya Bapak Untung Mulyono berjualan di pasar. Karena semakin ketatnya persaingan bisnis, Bapak Untung Mulyono memutuskan untuk membuka dan membangun toko sendiri yang sekarang berlokasi di Jl. Jendral Sudirman 10 A Kudus. Tempat nya cukup strategis karena dekat dengan perkotaan. Setelah Toko Shinta mulai berkembang, toko yang didirikan oleh Bapak Untung Mulyono rencananya akan diberikan kepada anaknya yang dipercayai untuk mengelola toko tersebut. Kegiatan Operasional Toko Shinta dilakuakan setiap hari senin sampai dengan hari minggu, dimana jam kerja dimulai pada pukul sampai dengan pukul Tetapi pada hari minggu jam kerja dimulai pada pukul sampai dengan pukul Didalam pencatatan transaksi pendapatan maupun transaksi pengeluran ditangani oleh bagian keuangan yang sekaligus merangkap sebagai 16

17 bagian administrasi penjualan. Sistem pencatatan pada siklus pendapatan dan siklus pengeluaran menggunakan sistem manual atau belum menerapkan sistem yang terkomputerisasi. Sistem pembayaran atas transaksi penjualan barang dilakukan dengan cara tunai atau kredit. Toko Shinta melayani pembelian secara eceran maupun banyak. Pemilik selalu terlibat dengan aktivitas pembelian. Struktur Organisasi Struktur organisasi merupakan gambaran secara sistematis tentang hubungan orang-orang yang berada dalam suatu organisasi. Struktur organisasi pada Toko Shinta adalah sebagai berikut : Pemilik Bag Keu dan Admin Bag Gudang Bag Penjualan Gambar 1 Stuktur Organisasi Toko Shinta Tekstil/Korden 17

18 Job Description 1. Pemilik Membuat keputusan tentang kegiatan yang akan dilakukan perusahaan. Mengkoordinir perusahaan secara keseluruhan baik intern maupun ekstern. Mengadakan hubungan dengan pihak luar dan mengesahkan surat-surat yang mempunyai hubungan dengan perusahaan. Memantau seluruh kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Membuat laporan tentang kegiatan perusahaan secara keseluruhan. Memesan barang yang diperlukan. Bertanggungjawab atas barang yang dibuat. 2. Bag Keuangan dan Administrasi Bertanggungjawab terhadap keuangan perusahaan. Membuat laporan keuangan yang ada dalam perusahaan. Mengkoordinir keuangan yang diperlukan untuk pembelian bahan baku. Mengurus masalah pembayaran gaji pegawai. Membuat laporan keuangan yang ditunjukkan kepada Kabag Keuangan. 3. Gudang Menerima barang dari supplier. Menyimpan barang. Mencatat barang yang keluar dan barang yang masuk. 4. Bag Penjualan Memasarkan barang sesuai dengan daerah yang ditentukan. Bertanggungjawab atas adanya piutang pada pelanggan. 18

19 Rangkaian Aktivitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Siklus Pendapatan 1. Siklus dimulai ketika pelanggan datang sendiri ke toko yang kemudian dicatat oleh bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai bagian administrasi keuangan. 2. Bagian administrasi penjualan kemudian melakukan pencatatan barang apa yang dibeli pelanggan. Selanjutnya bagian administrasi penjualan memberikan konfirmasi kepada pelanggan apakah pelanggan akan melakukan pembayaran secara tunai atau kedit. 3. Selanjutnya bagian administrasi penjualan membuat form pengambilan barang rangkap dua, nota penjualan rangkap tiga. Form pengambilan barang rangkap pertama dan nota penjualan rangkap kedua disimpan oleh bagian adminitrasi penjualan, form pengambilan barang rangkap kedua dan nota penjualan rangkap ketiga diserahkan bagian gudang untuk dicocokkan apakah barang yang dibeli pelanggan telah sesuai, dan notanota tersebut disimpan bagian gudang untuk sebagai arsip. 4. Setelah bagian gudang menerima form pengambilan barang rangkap kedua dan nota penjualan rangkap ketiga dan barang pelanggan telah sesuai, selanjutnya bagian gudang menyerahkan barang ke pemilik untuk dicatat. 5. Setelah bagian gudang menyerahkan barang ke pemilik untuk dicatat, bagian administrasi memberikan nota penjualan rangkap ketiga ke pemilik untuk sebagai bukti penjualan atas barang, dan sebagai bukti bahwa barang sudah dibeli. 19

20 6. Setelah pemilik memeriksa barang untuk diserahkan ke pelanggan, pemilik mengisi form pengambilan barang rangkap dua. Nota penjualan rangkap pertama diserahkan ke pelanggan, sedangkan nota penjualan rangkap kedua diserahkan kembali kebagian administrasi penjualan untuk sebagai bukti bahwa barang telah dibeli oleh pelanggan. Prosedur diatas terjadi pada saat pelanggan melakukan transaksi pembelian secara tunai. 7. Apabila pelanggan melakukan transaksi pembelian secara kredit, bagian administrasi penjualan menyerahkan nota penjualan rangkap pertama dan kedua kepada pemilik, bagian administrasi penjualan juga memberikan nota pengambilan barang rangkap dua. 8. Setelah pemilik memeriksa barang untuk diserahkan ke pelanggan, pemilik mengisi nota pengambilan barang rangkap dua dan mengisi nota penjualan rangkap pertama dan kedua pada saat pelanggan telah melakukan pelunasan atas pembelian barang. Pelunasan dan retur dilakukan dalam waktu satu bulan untuk sprei, satu hari untuk baju, tas. 9. Kemudian nota penjualan rangkap pertama dan nota pengambilan barang rangkap pertama diserahkan ke pelanggan, sedangkan nota pejualan rangkap kedua dan nota pengambilan barang rangkap kedua diserahkan kembali kebagian administrasi penjualan untuk sebagai bukti bahwa pelanggan telah melakukan pelunasan atas pembelian dan barang telah diterima pelanggan. 20

21 Siklus Pendapatan Administrasi Penjualan yang Sekaligus Merangkap Sebagai Administrasi Keuangan Gudang Pemilik Pelanggan Pelanggan datang B Info pesanan dari pelanggan Form Barang 2 3 Nota Penjualan Nota Penjualan 1 3 Form Barang 2 Barang Mencatat pesanan pelanggan Mengisi nota pengambilan barang Mempersiapkan pesanan N Form Barang 1 2 Nota Penjualan Barang Pelanggan N B Gambar 2 Flowchart Siklus Pendapatan Bagian Administrasi Penjualan Yang Sekaligus Merangkap Administrasi Keuangan, Bagian Gudang, dan Bagian Pemilik 21

22 Siklus Pengeluaran 1. Siklus dimulai pada saat ada permintaan dari pelanggan kemudian bagian adminstrasi gudang mengecek apakah barang ada di gudang masih ada atau tidak. Apabila barang masih ada, maka bagian administrasi gudang tidak perlu memberikan informasi ke Pemilik dan ke bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai administrasi bagian keuangan atas ketidak tersedianya barang yang akan dibeli pelanggan. 2. Apabila barang ternyata habis, maka bagian administrasi gudang membuat form order rangkap satu yang kemudian dikirimkan ke pemilik untuk meminta persetujuan atas jumlah barang yang akan di pesan ke supplier. 3. Setelah pemilik menyetujui jumlah barang yang akan dipesan kepada supplier, form order barang kemudian dikirim kembali kebagian administrasi gudang, dimana form tersebut selanjutnya dikirim ke bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai administrasi bagian keuangan untuk meminta persetujuan dan melakukan pembayaran atas pembelian barang tersebut. 4. Setelah form pengiriman barang dikirim ke supplier, bagian administrasi penjualan menunggu informasi dari supplier mengenai informasi barang yang dipesan. 5. Setelah supplier memberikan informasi atas barang yang dipesan, maka bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap menjadi bagian administrasi keuangan melakukan pembayaran atas pembelian barang 22

23 yang dipesan, dimana pembayaran atas pembelian barang tersebut apakah dilakukan dengan tunai atau kredit. 6. Kemudian bagian administrasi penjualan yang sekaligus merangkap sebagai bagian keuangan memberikan informasi atas pembayaran yang dilakukan kepada supplier melalui via trasfer, apabila pembayaran dilakukan secara tunai, setelah barang dikirim, bagian administrasi keuangan selanjutnya menerima nota penjualan rangkap dua dan nota pengiriman barang rangkap kesatu dari supplier, yang kemudian disimpan untuk sebagai arsip. 7. Dan apabila pembayaran dilakukan secara kredit, setelah barang dikirim, bagian administrasi keuangan selanjutnya menerima nota penjualan rangkap dua dan nota pengiriman barang rangkap kesatu dari supplier, selanjutnya bagian administrasi keuangan melakukan pelunasan atas pembayaran kredit yang dilakukan. 8. Setelah barang dikirim, barang dan nota penjualan rangkap kedua kemudian diserahkan ke bagain administrasi gudang. Barang diserahkan ke pelanggan dan nota penjualan disimpan untuk sebagai arsip. 23

24 Siklus Pengeluaran Gudang Pemilik SUPPLIER PEMILIK Mulai Catatan Persediaan barang Form order barang Surat tagihan Nota Penjualan 2 Catatan Persediaan barang Mengecek persediaan barang Memesan barang Mengecek dan mempersiapkan pesanan Menerima nota penjualan dan surat tagihan dari supplier YA Persediaan barang TIDAK Form order barang 1 Nota Penjualan 2 Barang Surat tagihan Bukti Pelunasan Uang Selesai Catatan Persediaan barang Form order barang telah ditandatangani oleh pemilik N C Pemilik Supplier Gambar 3 Flowchart Siklus Pengeluaran Bagian Gudang, Bagian Pemilik, dan Bagian Supplier 24

25 Siklus Pengeluaran Gudang C Barang Selesai Gambar 4 Flowchart Siklus Pengeluaran Bagian Gudang Mengidentifikasi Entitas Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden Siklus Pendapatan Siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden memiliki beberapa entitas, yaitu : 1. Resource, terdiri dari master barang dan kas 2. Event, terdiri dari penjualan, penerimaan kas 3. Agen, terdiri dari pelanggan dan karyawan 25

26 Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut, dimana setiap atribut terdiri dari primary key dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini dijelaskan atribut-atribut setiap entitas pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden: 1. Entitas Master Barang Atribut entitas master barang terdiri dari kode barang sebagai primary key; nama barang, satuan, stock awal, harga jual, dan harga beli sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 2. Entitas Kas Atribut entitas kas terdiri dari nomor akun kas sebagai primary key; tanggal kas, dan total kas sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 3. Entitas Penjualan Atribut entitas penjualan terdiri dari nomor nota penjualan sebagai primary key; nomor induk karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, tanggal penjualan, total akhir, uang muka, dan sisa bayar sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 4. Entitas Penerimaan Kas Atribut entitas penerimaan kas terdiri dari nomor bukti nota kas sebagai primary key; tanggal penerimaan, nomor nota penjualan, nomor akun kas, nomor induk karyawan, nama karyawan, kode pelanggan, nama pelanggan, dan total penerimaan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 26

27 5. Entitas Pelanggan Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pelanggan sebagai primary key; nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 6. Entitas Karyawan Atribut entitas karyawan terdiri dari nomor induk karyawan sebagai primary key; nama karyawan, alamat, nomor telefon, status, dan pendidikan akhir sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. Dalam suatu entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya untuk menghubungkan entitas satu dengan entitas yang lain maka diperlukan kardinalitas, yaitu : 1. Hubungan entitas master barang dengan entitas penjualan Dalam setiap persediaan barang bisa berkaitan dengan banyak penjualan, dan setiap penjualan bisa terdiri dari banyak persediaan barang jadi, sehingga hubungan entitas persediaan dengan entitas penjualan adalah many to many. 2. Hubungan entitas kas dengan penerimaan kas Dalam setiap kas bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu kas, sehingga hubungan entitas kas dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 27

28 3. Hubungan entitas penjualan dengan pelanggan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu planggan, dan setiap pelanggan bisa terdiri dari banyak penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas pelanggan adalah one to many. 4. Hubungan entitas penjualan dengan karyawan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas karyawan adalah one to many. 5. Hubungan entitas penjualan dengan penerimaan kas Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu penjualan, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 6. Hubungan entitas piutang dengan penerimaan kas Dalam setiap piutang bisa berkaitan dengan banyak penerimaan kas, dan setiap penerimaan kas bisa terdiri dari satu piutang, sehingga hubungan entitas piutang dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 7. Hubungan entitas penerimaan kas dengan karyawan Dalam setiap penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak penerimaan kas, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. 28

29 8. Hubungan entitas penerimaan kas dengan pelanggan Dalam setiap penjualan bisa berkaitan dengan satu pelanggan, dan setiap pelanggan bisa terdiri dari banyak penerimaan kas, sehingga hubungan entitas penjualan dengan entitas penerimaan kas adalah one to many. Berikut ini adalah gambar REA Diagram hubungan antar entitas Siklus Pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden: Resorce Event Agent Master Barang Penjualan Pelanggan Kas Penerimaan Kas Karyawan Gambar 5 REA Diagram Siklus Pendapatan 29

30 Resource Event Agent Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli Penjualan PK: No Nota Penjualan FK: Kode pelanggan, NIK AT: Tgl Penjualan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar Pelanggan PK: Kode Pelanggan AT: Nama Pelanggan, Alamat, No Tlp Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas Penerimaan Kas PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Penjualan, Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penerimaan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Penerimaan Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp Gambar 6 REA Diagram Siklus Pendapatan Beserta Atribut Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut Siklus Pengeluaran Siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden memiliki beberapa entitas, yaitu : 1. Resource, terdiri dari master barang, dan kas 2. Event, terdiri pembelian, dan pengeluaran kas 3. Agen, terdiri dari karyawan dan pemasok Pada setiap entitas memiliki beberapa atribut, dimana setiap atribut terdiri dari primary key dan atribut yang mengikutinya. Berikut ini dijelaskan atribut-atribut setiap entitas pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden: 30

31 1. Entitas master barang Atribut entitas master barang terdiri dari kode barang sebagai primary key; nama barang, harga jual, harga beli, stock awal, dan satuan sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 2. Entitas Kas Atribut entitas kas terdiri dari nomor akun kas sebagai primary key; tanggal kas, dan total kas sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 3. Entitas Pembelian Atribut entitas pembelian terdiri dari nomor nota pembelian sebagai primary key; nomor induk karyawan, kode pemasok, tanggal pembelian, nama karyawan, nama pemasok, total akhir, uang muka, dan sisa bayar sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 4. Entitas Pegeluaran Kas Atribut entitas penerimaan kas terdiri dari nomor bukti nota kas pengeluaran kas sebagai primary key; nomor akun kas, nomor nota pembelian, tanggal pengeluaran, nomor induk karyawan, kode pemasok, nama karyawan, nama pemasok, dan total pengeluaran sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 5. Entitas Karyawan Atribut entitas karyawan terdiri dari nomor induk karyawan sebagai primary key; nama karyawan, alamat, nomor telepon, status, dan pendidikan akhir sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. 31

32 6. Entitas Pemasok Atribut entitas pelanggan terdiri dari kode pemasok sebagai primary key; nama pemasok, alamat, kota, dan nomor telepon sebagai atribut lain yang mengikuti primary key. Dalam suatu entitas akan berhubungan dengan entitas yang lainnya untuk menghubungkan entitas satu dengan entitas yang lain maka diperlukan kardinalitas, yaitu : 9. Hubungan entitas master barang dengan entitas pembelian Dalam setiap persediaan bahn baku bisa berkaitan dengan banyak pembelian, dan setiap pembelian bisa terdiri dari banyak persediaan bahan baku, sehingga hubungan entitas persediaan dengan entitas pembelian adalah many to many. 10. Hubungan entitas kas dengan pengeluaran kas Dalam setiap kas bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu kas, sehingga hubungan entitas kas dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many. 11. Hubungan entitas utang dengan pengeluaran kas Dalam setiap utang bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu utang, sehingga hubungan entitas utang dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many. 32

33 12. Hubungan entitas pembelian dengan karyawan Dalam setiap pembelian bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap keryawan bisa terdiri dari banyak pembelian, sehingga hubungan entitas pembelian dengan entitas karyawan adalah one to many. 13. Hubungan entitas pembelian dengan pemasok Dalam setiap pebelian bisa berkaitan dengan satu pemasok, dan setiap pemasok bisa terdiri dari banyak pembelian, sehingga hubungan entitas pebelian dengan entitas pemasok adalah one to many. 14. Hubungan entitas pembelian dengan pengeluaran kas Dalam setiap pembelian bisa berkaitan dengan banyak pengeluaran kas, dan setiap pengeluaran kas bisa terdiri dari satu pembelian, sehingga hubungan entitas pembelian dengan entitas pengeluaran kas adalah one to many. 15. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan pemasok Dalam setiap penerimaan kas bisa berkaitan dengan satu pemasok, dan setiap pemasok bisa terdiri dari banyak pengeluaran kas, sehingga hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas pemasok adalah one to many. 16. Hubungan entitas pengeluaran kas dengan karyawan Dalam setiap pengeluaran kas bisa berkaitan dengan satu karyawan, dan setiap karyawan bisa terdiri dari banyak pengeluaran kas, sehingga hubungan entitas pengeluaran kas dengan entitas karyawan adalah one to many. 33

34 Berikut ini adalah gambar REA Diagram hubungan antar entitas Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden: Resource Event Agent Master Barang Pembelian Pemasok Kas Pengeluaran Kas Karyawan Gambar 7 REA Diagram Siklus Pengeluaran Resource Event Agent Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli Pembelian PK: No Nota Pembelian FK: Kode Pemasok, NIK AT: Tgl Pembelian, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar Pemasok PK: Kode Pemasok AT: Nama Pemasok, Alamat, Kota, No Tlp Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas Pengeluaran Kas PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Pembelian, Kode pemasok, NIK AT: Tgl Pengeluaran, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Pengeluaran Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp Gambar 8 REA Diagram Siklus Pengeluaran Beserta Atribut 34

35 Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut Perancangan Basis Data Untuk merancang basis data, hubungan many to many perlu dipisahkan menjadi one to many. Entitas yang memiliki hubungan many to many yaitu: 1. Siklus Pendapatan Entitas master barang dengan entitas penjualan, dimana pemisahan entitas master barang dengan entitas penjualan memunculkan entitas baru yaitu entitas detail penjualan. Untuk atribut entitas detail penjualan terdiri dari nomor nota penjualan, kode barang, nama barang, satuan, harga jual, dan jumlah. Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pendapatan sebelum muncul entitas baru : Resorce Event Agent Master Barang Penjualan Pelanggan Kas Penerimaan Kas Karyawan 35

36 Berikut ini adalah Gambar REA Diagram Siklus Pendapatan ketika ada entitas baru dari pemisahan entitas many to many : Resource Event Agent Master Barang Penjualan Pelanggan Detail Penjualan Karyawan Kas Penerimaan Kas Gambar 9 REA Diagram Siklus Pendapatan Entitas Baru Resource Event Agent Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli Detail Penjualan Penjualan PK: No Nota Penjualan FK: Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penjualan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar Pelanggan PK: Kode Pelanggan AT: Nama Pelanggan, Alamat, No Tlp FK: No Nota Penjualan, Kode Barang AT: Nama Barang, Jumlah, Satuan, Harga Jual Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas Penerimaan Kas PK: No Bukti Nota Kas FK: No Nota Penjualan, No Akun Kas, Kode Pelanggan, NIK AT: Tgl Penerimaan, Nama Pelanggan, Nama Karyawan, Total Penerimaan Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp Gambar 10 REA Diagram Siklus Pendapatan Entitas Baru Beserta Atribut 36

37 Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut 2. Siklus Pengeluaran Entitas master barang dengan entitas pembelian, dimana pemisahan entitas master barang dengan entitas pembelian memunculkan entitas baru yaitu entitas detail pembelian. Untuk atribut entitas detail pembelian terdiri dari nomor nota pembelian, kode barang, nama barang, harga beli, satuan dan jumlah. Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pengeluaran sebelum muncul entitas baru : Resource Event Agent Master Barang Pembelian Pemasok Kas Pengeluaran Kas Karyawan 37

38 Berikut ini adalah gambar REA Diagram siklus pengeluaran ketika ada entitas baru dari pemisahan entitas many to many : Resource Event Agent Master Barang Pembelian Pemasok Detail Pembelian Karyawan Kas Pengeluaran Kas Gambar 11 REA Diagram Siklus Pengeluaran Entitas Baru Resource Event Agent Master Barang PK: Kode Barang AT: Nama Barang, Satuan, Stock Awal, Harga Jual, Harga Beli Detail Pembelian Pembelian PK: No Nota Pembelian FK: Kode Pemasok, NIK AT: Tgl Pembelian, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Akhir, Uang Muka, Sisa Bayar Pemasok PK: Kode Pemasok AT: Nama Pemasok, Alamat, Kota, No Tlp Kas PK: No Akun Kas AT: Tgl Kas, Total Kas FK: No Nota Pembelian, Kode Barang AT: Nama Barang, Jumlah, Satuan, Harga Beli Pengeluaran Kas PK: No Bukti Nota Kas FK: No Akun Kas, No Nota Pembelian, Kode pemasok, NIK AT: Tgl Pengeluaran, Nama Pemasok, Nama Karyawan, Total Pengeluaran Karyawan PK: NIK AT: Nama Karyawan, Alamat, Status, Pendidikan Akhir, No Tlp Gambar 12 REA Diagram Siklus Pengeluaran Entitas Baru Beserta Atribut 38

39 Keterangan: PK: Primary Key FK: Foreign Key AT: Atribut Desain Sistem Database Siklus Pendapatan dan Siklus Pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden Table Table adalah kumpulan data mengenai suatu objek atau topik tertentu, organisasi data dalam kolom (Field) dan baris (Record). Berikut ini adalah table dari masing-masing resource, event, dan agent. Siklus Pendapatan 1. Resource Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 1 (satu) resource yang disimpan, yaitu table master barang. Didalam table master barang terdapat 6 (enam) field, yaitu kode barang, nama barang, satuan, harga jual, harga beli, dan stock awal. Jenis data pada kode barang, nama barang, dan satuan adalah Text, dengan field size 20, 30 dan 15. Jenis data pada harga jual, harga beli, dan stock adalah number, dengan field size Long Integer dan currency. Berikut ini adalah gambar field entitas master barang dan table entitas master barang: 39

40 Gambar 13 Field Entitas Master Barang Table 1 Entitas Master Barang 40

41 2. Event Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat event yang disimpan, yaitu table penjualan. Di dalam table penjualan terdapat 9 (sembilan) field, yaitu nomor nota penjualan, tanggal penjualan, kode pelanggan, nama pelanggan, nomor induk karyawan, nama karyawan, total akhir, uang muka, sisa bayar. Jenis data pada nomor nota penjualan, nomor pelanggan, nomor induk karyawan adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh), total bayar, uang muka, sisa bayar adalah Number dengan field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota, nomor pelanggan, nomor induk karyawan, currency untuk total bayar, uang muka, sisa bayar. Jenis data untuk tanggal penjualan adalah Date/Time. Sedangkan jenis data untuk nama karyawan dan nama pelanggan adalah Text dengan field size masing-masing 30 (tiga puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas penjualan dan table entitas penjualan: Gambar 14 Field Entitas Penjualan 41

42 Table 2 Entitas Penjualan o Table Detail Penjualan Di dalam table detail penjualan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor nota penjualan, kode barang, nama barang, satuan, harga jual, dan jumlah. Jenis data pada harga, dan jumlah adalah Number dengan field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota dan jumlah, dan currency untuk harga. Sedangkan jenis data untuk nomor nota, kode barang, satuan, dan satuan nama barang adalah Text dengan field size masing-masing 30 (tiga puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas detail penjualan dan table entitas detail penjualan: Gambar 15 Field Entitas Detail Penjualan 42

43 Table 3 Entitas Detail Penjualan 3. Agent Pada siklus pendapatan Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 2 (dua) agent yang disimpan, yaitu table pelanggan dan table karyawan. Table Pelanggan Di dalam table pelanggan terdapat 4 (empat) field, yaitu kode pelanggan, nama pelanggan, alamat, dan nomor telepon. Jenis data pada nomor pelanggan adalah Number dengan field size Long Integer, dan format General Number. Sedangkan Jenis data pada nama pelanggan, alamat, kota, nomor telepon adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama pelanggan, 30 (tiga puluh) dan 15 (lima belas) untuk nomor telepon. Berikut ini adalah gambar field entitas pelanggan dan table entitas pelanggan: Gambar 16 Field Entitas Pelanggan 43

44 Table 4 Entitas Pelanggan Table Karyawan Di dalam table karyawan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat, nomor telepon, setatus perkawinan, dan pendidikan akhir. Jenis data pada nomor induk karyawan adalah Number dengan field size Long Integer dan format General Number. Jenis data pada setatus perkawinan adalah Yes/No. Dan jenis data untuk nama karyawan, nomor telepon, dan pendidikan akhir, adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama karyawan, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 20 (dua puluh) untuk nomor telepon, 10 (sepuluh) untuk pendidikan akhir. Berikut ini adalah gambar field entitas karyawan dan table entitas karyawan: Gambar 17 Field Entitas Karyawan 44

45 Table 5 Entitas Karyawan Siklus Pengeluaran 1. Resource Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 1 (satu) resource yang disimpan, yaitu table master barang. Di dalam table master barang terdapat 6 (enam) field, yaitu kode barang, nama barang, harga jual, harga beli, satuan dan stock awal. Jenis data pada kode barang, satuan, dan nama barang adalah Text, dengan field size 20 dan 30. Jenis data pada harga dan stock adalah Number, dengan field size Long Integer, format currency pada harga, dan format General Number pada stock. Berikut ini adalah gambar field entitas master barang dan table entitas master barang : Gambar 18 Field Entitas Master Barang 45

46 Table 6 Entitas Master Barang 2. Event Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat event yang disimpan, yaitu table pembelian. Di dalam table pembelian terdapat 9 (sembilan) field, yaitu nomor nota pembelian, tanggal pembelian, kode pemasok, nama pemasok, nomor induk karyawan, nama karyawan, total akhir, uang muka, dan sisa bayar. Jenis data pada nomor nota, kode pemasok, nomor induk karyawan adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh), total bayar, uang muka, dan sisa 46

47 bayar adalah Number, dengan Field Size Long Integer, format General Number untuk nomor nota, kode pemasok, nomor induk karyawan dan nomor pesanan pembelian, dan format Standard untuk total bayar, uang muka, dan sisa bayar. Jenis data pada tanggal pembelian adalah Date/Time. Sedangkan jenis data pada nama pemasok dan nama karyawan adalah Text, dengan field Size 10 (sepuluh). Berikut ini adalah gambar field entitas pembelian dan table entitas pembelian: Gambar 19 Field Entitas Pembelian Table 7 Entitas Pembelian o Table Detail Pembelian Di dalam table detail pembelian terdapat 6 (lima) field, yaitu nomor nota pembelian, kode barang, nama barang, harga beli, satuan dan jumlah. Jenis data pada harga, dan jumlah adalah Number dengan 47

48 field size Long Integer, dengan format General Number untuk nomor nota dan jumlah, dan Currency untuk harga. Sedangkan jenis data untuk nomor nota, kode barang, satuan, dan nama barang adalah Text dengan field size masing-masing 10 (sepuluh) dan 20 (dua puluh). Berikut ini adalah gambar field entitas detail pembelian dan table entitas detail pembelian: Gambar 20 Field Entitas Detail Pembelian Table 8 Entitas Detail Pembelian 3. Agent Pada siklus pengeluaran Toko Shinta Tekstil/Korden terdapat 2 (dua) agent yang disimpan, yaitu table pemasok dan table karyawan. Table Pemasok Di dalam table Pemasok terdapat 5 (lima) field, yaitu kode pemasok, nama pemasok, alamat, kota, dan nomor telepon. Jenis data pada kode pemasok adalah Number dengan field size Long 48

49 Integer, dan format General Number. Sedangkan Jenis data pada nama pemasok, alamat, kota, nomor telepon adalah Text, dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama pemasok, dan kota, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 12 (dua belas) untuk nomor telepon. Berikut ini adalah gambar field entitas pemasok dan table entitas pemasok: Gambar 21 Field Entitas Pemasok Table 9 Entitas Pemasok Table Karyawan Di dalam table karyawan terdapat 6 (enam) field, yaitu nomor induk karyawan, nama karyawan, alamat, nomor telepon, setatus perkawinan, dan pendidikan akhir. Jenis data pada nomor induk karyawan adalah Number dengan field size Long Integer dan 49

50 format General Number. Jenis data pada setatus perkawinan adalah Yes/No. Dan jenis data untuk nama karyawan, nomor telepon, dan pendidikan akhir, adalah Text dengan field size 20 (dua puluh) untuk nama karyawan, 30 (tiga puluh) untuk alamat, 20 (dua puluh) untuk nomor telepon, 10 (sepuluh) untuk pendidikan akhir. Berikut ini adalah gambar field entitas karyawan dan table entitas karyawan: Gambar 22 Field Entitas Karyawan Table 10 Entitas Karyawan 50

51 Query Langkah kedua didalam membuat rancangan database adalah membuat query. Query diambil dari sebagian data yang disimpan di dalam table untuk memproses data baru. Siklus Pendapatan Didalam siklus pendapatan terdapat 5 (lima) query yaitu query master barang, query penjualan, query detail penjualan, query penerimaan kas, dan query pembayaran piutang. Keenam query tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Query Master Barang Query Master Barang bertujuan untuk mengetahui jumlah stock barang yang tersisa atas terjadinya transaksi penjualan. Query master barang merelasikan hubungan antara table master barang, table penjualan dan table penjualan rinci. Hal ini dilakukan ketika ada transaksi penjualan maka secara otomatis stock pada table master barang akan berkurang. Adapun field yang direlasikan, yaitu field Kode_Barang dari table_master_barang dengan field Kode_Barang dari table Penjualan_Rinci dan field No_Nota_Penjualan dari table Penjualan_Rinci dengan field No_Nota_Penjualan dari table_penjualan. Berikut ini adalah 51

52 gambar query relasi antara table master barang, table detail penjualan, dan table penjualan: Gambar 23 Query Master Barang 2. Query Penjualan Query penjualan bertujuan untuk menampilkan data penjualan yang dilakukan pada saat terjadinya transaksi penjualan. Query penjualan merelasikan hubungan antara table penjualan, table karyawan dan table pelanggan. Hal ini dilakukan ketika terjadi transaksi penjualan dan pada saat menginput nomor pelanggan maka akan secara otomatis nama pelanggan, dan nomor telepon yang ada di table pelanggan akan muncul tanpa harus menginput satu-persatu, dan ketika menginput nomor induk karyawan maka secara otomatis juga nama karyawan dan pekerjaan karyawan yang ada di table karyawan akan muncul. Adapun field yang direlasikan adalah field No_Pelanggan dari Table_Penjualan dengan No_Pelanggan dari Table_Pelanggan dan 52 field NIK dari

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI Oktafiana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Sejalan dengan

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA PERANCANGAN SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA APOTEK EKA FARMA Meilinasari Susanto Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Seiring

Lebih terperinci

PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS

PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA KERTAS KERJA : EKONOMIKA DAN BISNIS PERANCANGAN APLIKASI DATABASE SISTEM PENJUALAN, PENERIMAAN KAS, PEMBELIAN DAN PENGELUARAN KAS PADA TOKO SARANA Oleh: IVAN SUBIJANTO NIM : 232008013 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis

Lebih terperinci

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi.

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam menjalankan bisnis, perusahaan membutuhkan informasi. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam

Lebih terperinci

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal

Lebih terperinci

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang 1. Pendahuluan Laksono adalah sebuah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 2010. Perusahaan ini menjual segala jenis tikar secara kredit. Area pemasaran produk ini tidak menetap pada satu daerah

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN

Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS. Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN Lampiran 1. Persediaan Standard Operating Procedure (SOP) Sistem CV. BS Jl. Lebak Indah No. 22, Surabaya STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR SISTEM PERSEDIAAN 1. TUJUAN Standard Operating Procedure sistem

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi

PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi PENDAHULUAN Latar Belakang Perkembangan teknologi saat ini ternyata memberikan pengaruh signifikan terhadap aktivitas bisnis. Berbagai teknologi mulai digunakan untuk membantu dalam menjalankan berbagai

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) KERTAS KERJA

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) KERTAS KERJA PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Oleh: VALENTINA STEFANY MULJONO NIM : 232008049 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN. kaos dan kemeja sesuai dengan permintaan konsumen.

METODOLOGI PENELITIAN. kaos dan kemeja sesuai dengan permintaan konsumen. 28 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian di sebuah usaha konveksi bernama Denny Sport yang berlokasi di Jalan Sidodrajat VIII no 8, Perumnas Tlogosari,

Lebih terperinci

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian:

akan muncul pesan seperti contoh berikut. diterima Berikut adalah tampilan awal dari form Retur Pembelian: L61 apakah penerimaan barang untuk kode order pembelian yang baru saja diterima barangnya sudah lengkap diterima atau belum, apabila sudah lengkap, maka status order pembelian di dalam basis data akan

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Dharma Tintri

Lebih terperinci

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR

PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR Ardiprawiro ardee_uchiha@yahoo.com Jurusan Akuntansi, Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 43 BAB IV HASIL DAN ANALISIS IV.A. TAHAP INVESTIGASI AWAL Tahap investigasi awal merupakan tahapan pertama dalam mengetahui jalannya sebuah proses bisnis yang berlangsung di toko kelontong Putra Jaya.

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian 3.1.1 Objek & Lokasi Penelitian Penulis menggunakan Objek penelitian PT. Makmur Grafika yang berlokasi di LIK Bugangan Baru, Jl. Industri VIII B1 B/5-6,

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Prosedur Usulan Perhitungan Harga Pokok Produk Di bawah ini adalah usulan prosedur perhitungan harga pokok produk dan pemberian label dengan menggunakan metode Specific Identification

Lebih terperinci

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian

Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Pembelian Rancang Bangun Sistem Informasi Pemasaran Dan Adi Anggara * Tony Hartono Bagio ** Fakultas Ilmu Komputer Universitas NAROTAMA Surabaya ABSTRAKSI Otomatisasi dalam suatu perkerjaan saat ini sangat diperlukan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini dunia bisnis mendorong perusahaan untuk melakukan perubahan agar perusahaan tersebut dapat terus berada dan dikenal oleh masyarakat luas. Apabila sebuah perusahaan

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN BAB 4 RANCANGAN SISTEM YANG DIUSULKAN 4.1 Overview Sistem baru yang diusulkan untuk PT. Karya Mandiri Persada adalah bertujuan untuk meminimalisir masalah-masalah yang ada pada sistem yang sedang digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Shinta Photo Album adalah badan usaha yang bergerak di bidang manufakturberupaalbum foto dan buku tamu. Shinta Photo Album berlokasi di di

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi

Lebih terperinci

APLIKASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG DAN JASA

APLIKASI PEMBELIAN DAN PENJUALAN BARANG DAN JASA ISSN : 8-408 APLIKASI PEMBELIAN DAN DAN Lia Septiningrum (liaseptiningrum@rocketmail.com) Wawan Laksito ( wlaksito@yahoo.com) Tri Irawati (irawati@yahoo.co.id) ABSTRAK Tujuan skripsi ini adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI

BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI BAB 3 ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI DAN PENERIMAAN KAS PADA PD. SUN BERI 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Sun Beri berdiri pada bulan Maret tahun 2011 berlokasi

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen elemen yang saling berkaitan, bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan. (Jogiyanto, 1999, hlm 1). Suatu sistem terdiri atas

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

12Feb. Sistem Informasi Akuntansi I. Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak. Modul ke: Fakultas

12Feb. Sistem Informasi Akuntansi I. Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 12Feb Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Pendekatan SPA / REA Filosofi SPA / REA : Pengakuan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan studi kasus dengan objek penelitiah pada salah satu distributor mebel yaitu UD. Gege Furniture yang berada di

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem merupakan tahap lanjutan dari analisis sistem, dimana pada perancangan sistem digambarkan rancangan sistem yang akan dibangun sebelum melakukan coding kedalam

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain:

BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK. identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: beberapa cara yang telah dilakukan, antara lain: BAB IV DESKRIPSI KERJA PRAKTEK 4.1 Analisa Sistem Pada tahap ini penulis melakukan 2 langkah, yaitu prosedur penelitian dan identifikasi masalah. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 4.2 Prosedur Penelitian

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts:

BAB II LANDASAN TEORI. Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Menurut John F. Nash dan Martin B. Roberts: 9 BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Menurut Stephen A. Moscove dan Mark G. Simskin: Suatu sistem adalah suatu kesatuan yang terdiri dari interaksi subsistem yang berusaha untuk mencapai tujuan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem dilakukan untuk memberikan informasi yang lebih baik mengenai sistem informasi penjualan dan pembelian alat bangunan TOKO VENUS JAYA khususnya untuk bagian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring berjalannya waktu, persaingan bisnis yang terjadi semakin kompetitif. Semua perusahaan yang ada bersaing dalam memenangkan pasar. Persaingan tersebut

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE

BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE A. Proses Desain Database Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database: 1. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE 1/total Outline PROSES DESAIN DATABASE DIAGRAM HUBUNGAN-ENTITAS (ENTITY- RELATIONSHIP) MODEL DATA REA MEMBANGUN DIAGRAM REA UNTUK SATU SIKLUS TRANSAKSI MENGIMPLEMENTASIKAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan database managemen system. mahasiswa harus mampu: 1. Menggunakan REA sebagai alat design

Lebih terperinci

BAB II. LANDASAN TEORI

BAB II. LANDASAN TEORI DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN MOTTO... iii HALAMAN PERSEMBAHAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi Halaman BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. material langsung dan biaya tenaga kerja langsung. Sedangkan biaya overheadnya BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1. Analisis Sistem Berdasarkan hasil analisis sistem yang sedang berjalan saat ini pada PT. Sumatraco Langgeng Makmur, ditemukan masih banyak kekurangan yang terjadi. Salah

Lebih terperinci

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB

RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENJUALAN PRODUK KOPI PADA UD. TIARA GLOBAL COFFEE BERBASIS WEB SYABRIYANDI Program Studi S1 Teknik Informatika, STMIK U Budiyah Indonesia, Jl. Alue Naga, Desa Tibang Kota

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Persaingan dunia bisnis semakin hari semakin ketat. Dengan adanya persaingan yang semakin ketat maka perusahaan harus dapat beradaptasi dengan lingkungan bisnisnya

Lebih terperinci

RANCANGAN APLIKASI DATABASE ATAS SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA TOKO SINGGAH DULU SORONG KERTAS KERJA

RANCANGAN APLIKASI DATABASE ATAS SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA TOKO SINGGAH DULU SORONG KERTAS KERJA RANCANGAN APLIKASI DATABASE ATAS SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN PADA TOKO SINGGAH DULU SORONG Oleh : CERIA RISKY ANTARIKSA ROSALIA NIM : 232009089 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Tentang Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD. Cahaya Fajar adalah perusahaan yang bergerak di bidang industri manufaktur. Perusahaan ini menjalankan usahanya dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini dibahas tentang identifikasi permasalahan, analisis permasalahan, solusi permasalahan, dan perancangan sistem dalam Sistem Informasi Penjulan pada Toko

Lebih terperinci

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG

SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG SISTEM PELAYANAN TERPADU PADA PT. SRIKANDI PALEMBANG Dwi Irwinsyah Feri Anugrah Putra Hendri Chandra Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak PT. Srikandi Palembang adalah suatu perusahaan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli,

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Pertama kali dimulai dari pelanggan memilih barang yang dibeli, BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Sistem penjualan pada CV. Sukses yaitu penjualan secara tunai. Dan berikut penjelasannya di bawah ini. 3.1.1 Analisis Proses Penjualan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem merupakan suatu kegiatan untuk mengembangkan serta melakukan perbaikan terhadap sistem yang sedang berjalan. Pada tahap ini, dilakukan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran 11 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Pembuatan sistem informasi ini pada dasarnya menerapkan metode System Development Life Cycle (SDLC) yang berfungsi untuk memberi gambaran tahapan-tahapan utama

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam pada PT. Sinar Baja Hutama yang bertujuan untuk mengidentifikasi sistem yang ada serta untuk menemukan permasalahan yang terjadi pada

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Permasalahan Pada sistem pembelian perusahaan melakukan secara tunai. Untuk pembelian tunai pertama kali dimulai dari bagian gudang memberikan informasi

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. sistem penjualan dan stok barang. Dengan menganalisis prosedur sistem yang BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Sistem Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai tahap yang bertujuan untuk memahami sistem, mengetahui kekurangan sistem dan menentukan kebutuhan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan merupakan bagian dari metodologi pengembangan suatu perangkat lunak yang dilakukan setelah melalui tahap analisis. Perancangan dapat didenifisikan

Lebih terperinci

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya.

BAB 3. perusahaan manufaktur sekaligus eksportir yang bergerak di bidang furniture. rotan, enceng gondok, pelepah pisang dan sebagainya. BAB 3 Analisis Sistem Pembelian Bahan Baku yang Sedang Berjalan 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Singkat Perusahaan PT. Siaga Ratindotama, yang didirikan pada tanggal 12 Maret 1992 di Jakarta

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN 28 BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN

PT. WIYO. Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE. PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN Lampiran 1 PT. WIYO Komp. Pergudangan Tiara Jabon E1/27 Sidoarjo STANDARD OPERATING PROCEDURE PROSEDUR PENERIMAAN dan PENGIRIMAN PESANAN 1. TUJUAN Tujuan dari Standard Operating Procedure penerimaan pesanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM

BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM BAB IV ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM.1. Analisis Sistem Yang Berjalan Bab ini diterangkan secara singkat mengenai analisa sistem yang ada di toko sahabat teknik, untuk mempermudah dalam mengetahui kelemahan

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN DATABASE. bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem basis data yang saat ini sedang

BAB IV PERANCANGAN DATABASE. bertujuan untuk memberikan gambaran tentang sistem basis data yang saat ini sedang 33 BAB IV PERANCANGAN DATABASE 4.1 Analisis Sistem Yang Berjalan Analisis sistem merupakan tahap yang penting di dalam sebuah sistem informasi. Karena kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi dalam analisis

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI KERTAS KERJA

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI KERTAS KERJA PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI Oleh : OKTAFIANA NIM : 232008218 KERTAS KERJA Diajukan kepada Fakultas Ekonomika dan Bisnis Guna Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan

BAB IV PERANCANGAN SISTEM. Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan ini dibuat untuk

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. kosong. Hal ini dapat digunakan untuk menentukan berapa jumlah limit yang BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN Pada puskesmas Kupang, sistem yang diperlukan oleh puskesmas adalah sistem yang dapat membantu dan memenuhi kebutuhan semua proses yang ada secara terkomputerisasi dengan baik

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

SISTEM INFORMASI AKUNTANSI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI JUNAIDI, SE., MSA FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM MALANG 2014 SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES BISNIS DAN DATA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PROSES BISNIS DAN SIA PROSES BISNIS

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang

BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM. permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang BAB III ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Analisis Masalah Langkah awal dalam pembuatan sistem adalah mengidentifikasi permasalahan yang ada sebagai dasar untuk membuat sebuah solusi yang disajikan dalam

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1. Analisis Sistem yang Berjalan Analisa sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan.

Lebih terperinci

B A B I I L A N D A S A N T E O R I

B A B I I L A N D A S A N T E O R I 7 B A B I I L A N D A S A N T E O R I 2.1. Penjualan Penjualan mempunyai pengertian secara umum yaitu merupakan suatu proses dimana dalam proses tadi terjadi penukaran suatu produk berupa barang ataupun

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan.

BAB IV METODE PENELITIAN. ditemukan solusi yang tepat sesuai dengan harapan pihak perusahaan. BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Identifikasi Masalah Sebelum membuat aplikasi penjualan pada PT. Bahtera Citra Abadi, perlu dilakukan identifikasi masalah yang ada pada perusahaan. Hal ini dilakukan agar

Lebih terperinci

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN

BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 62 BAB 4 RANCANGAN SISTEM INFORMASI YANG DIUSULKAN 4.1 Prosedur Usulan a. Prosedur Permintaan Pembelian & Penerimaan Material 1. Dimulai dari Staff Purchasing & Logistik ketika mendapat peringatan dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut Bodnar dan Hopwood (2000, p1), sistem adalah kumpulan sumber daya yang berhubungan untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Mulyadi (2001, p2) sistem pada

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM 4.1 Perancangan Sistem Perancangan sistem adalah suatu gambaran sketsa sistem atau pengaturan dari beberapa elemen yang terpisah ke dalam kesatuan yang utuh dan berfungsi. Perancangan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian. Bergota No. 555 Semarang, Jawa Tengah. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Pengumpulan Data a. Objek Pengumpulan Data Penulis memilih Perlengkapan Kematian Wijaya Kusuma sebagai objek pengumpulan data untuk melakukan penelitian.

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM Dalam penyelesaian tugas akhir ini, mengikuti beberapa tahap SHPS yang terdiri atas: 1. Identifikasi masalah 2. Analisa permasalahan dan perancangan sistem 3. Pengembangan

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN

BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 51 BAB 3 ANALISIS SISTEM BERJALAN 3.1 Gambaran Umum Perusahaan 3.1.1 Sejarah Perusahaan PD Anugrah Mandiri mulai berdiri pada tahun 2001. Sebelumnya perusahaan ini belum berbentuk perusahaan dagang, melainkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisis Masalah Proses sistem informasi keluar masuk barang yang berjalan pada pada PT. Union bersifat semi komputer yang mana dalam pembuatan laporan bulanan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN IV.1. Struktur Organisasi yang Diusulkan Dilihat dari struktur organisasi yang sedang berjalan pada PT Mahakam Beta Farma pada saat ini, masih banyak terdapat kekurangan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis

BAB III ANALISA SISTEM. Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis BAB III ANALISA SISTEM Pada bab analisa sistem ini akan dijelaskan mengenai konsep kegiatan analisis sistem yang berjalan dan tujuan dilakukannya analisis terhadap sistem, yang meliputi analisa kelemahan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI

BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI BAB III ANALISIS DAN IMPLEMENTASI Pada bab ini membahas tentang langkah-langkah yang digunakan dalam penelitian, diantaranya jenis penelitian, sumber data, tahap analisis, blok diagram, dan system flow,

Lebih terperinci

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait.

3. RUANG LINGKUP SOP penjualan tunai ini meliputi flowchart prosedur penjualan tunai, penjelasan prosedur, dan dokumen terkait. Lampiran 1. SOP Akitivitas Penjualan Tunai CV. MAPAN STANDARD OPERATING PROCEDURE Prosedur Penjualan Tunai 1. TUJUAN Tujuan dari standard operating procedure untuk prosedur penjualan tunai hingga penerimaan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS BAB IV HASIL DAN ANALISIS A. Investigasi Awal Toko Oleh-oleh Pandanaran adalah suatu unit usaha yang menjual berbagai macam oleh-oleh khas Jawa Tengah. Barang-barang yang dijual berupa snack atau makanan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Lokasi Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Dapur Hias yang beralamat di Jl. Seteran Dalam No.3, Semarang. Toko ini beroperasi kurang lebih sudah 3

Lebih terperinci

Oleh : VENY TRIANA SETIAWAN NIM : KERTAS KERJA

Oleh : VENY TRIANA SETIAWAN NIM : KERTAS KERJA PERANCANGAN DATABASE SISTEM INFORMASI SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN DENGAN MENGGUNAKAN MICROSOFT ACCESS 2007 (STUDI KASUS PABRIK ROKOK ALFI PUTRA TRENGGALEK) Oleh : VENY TRIANA SETIAWAN NIM

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Ayu Astrid Adiyani 1), Ni Nyoman Alit Triani 2) 1 Jurusan

Lebih terperinci

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN

BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN BAB IV DISKRIPSI PEKERJAAN Kerja Praktik ini dilakukan selama 160 jam dengan pembagian waktu dalam satu minggu, 8 jam sebanyak 20 kali. Dalam kerja Praktik ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada,

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan.

BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK. sehingga menghambat kegiatan operasional dalam perusahaan. 22 BAB IV ANALISIS KERJA PRAKTEK 4.1 Analisis Sistem Setelah dianalisis ada beberapa kelemahan dari sistem informasi yang sedang berjalan diantaranya : 1. Sistem pengolahan data yang sedang berjalan masih

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi (La Midjan dan Susanto, 2003). fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk

BAB I PENDAHULUAN. informasi akuntansi (La Midjan dan Susanto, 2003). fasilitas, teknologi, media, prosedur dan pengendalian yang ditujukan untuk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Setiap jenis perusahaan yaitu perusahaan dagang, industri, jasa dan keuangan yang berbentuk badan hukum perseorangan, firma, CV, PT, Yayasan, baik yang dimiliki

Lebih terperinci

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN

BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 23 BAB 3 SISTEM YANG SEDANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan PT. Catur Griya Naradipa adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan barang yaitu furniture. Perusahaan ini berdiri pada tanggal

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN III.1 Analisis Sistem Analisis sistem pada yang berjalan bertujuan untuk mengidentifikasi serta melakukan evaluasi terhadap sistem yang telah ada pada perusahaan. Analisis

Lebih terperinci

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana

BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN. Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman Permata Buana BAB 3 ANALISIS SISTEM YANG BERJALAN 3.1 Sejarah Perusahaan CV. Mutiara Electronic pertama kali didirikan pada tanggal 8 Maret 00 di Jakarta oleh Bapak Eddy. CV. Mutiara Electronic terletak di Ruko Taman

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Era globalisasi saat ini dunia usaha dihadapkan pada situasi atau kondisi persaingan yang semakin ketat yang menuntut perusahaan untuk menjalankan usahanya

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aktivitas perusahaan dapat berjalan dengan baik jika aktivitas tersebut saling terorganisir dengan baik dan terdapat suatu sistem yang baik dimana sistem tersebut

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

transaksi yang ingin dilihat detailnya.

transaksi yang ingin dilihat detailnya. L26 Gambar L36 Form view order penjualan pembayaran - User dapat melihat detail dari transaksi dengan cara memilih transaksi yang ingin dilihat detailnya, kemudian menekan tombol LIHAT DETAIL, atau bisa

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem yang Berjalan Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian bagian komponennya dengan maksud untuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. boneka Sumber Jaya masih belum melakukan pencatatan akuntansi.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. boneka Sumber Jaya masih belum melakukan pencatatan akuntansi. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian yang diteliti adalah toko mainan dan boneka Sumber Jaya yang berada di Jalan Brotojoyo no 3, Semarang utara. Pemiliknya bernama Andre

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN ANALISIS

BAB IV HASIL DAN ANALISIS 53 BAB IV HASIL DAN ANALISIS Pada penelitian ini, peneliti menggunakan system informasi akuntansi berbasis RAD ( Rapid Application Development) yang akan diterapkan pada Toko TIP TOP. Metode tersebut merupakan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN. yang digunakan oleh CV. DAUN MUDA COMMUNICATION, ini dilakukan BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN 4.1 Prosedur Kerja Praktek Dalam pengumpulan data sebagai bahan penyusunan laporan kerja praktek ini, pendekatan terhadap permasalahan yang dilakukan adalah dengan mempelajari

Lebih terperinci

BAB IV PERANCANGAN SISTEM

BAB IV PERANCANGAN SISTEM BAB IV PERANCANGAN SISTEM Perancangan sistem adalah strategi untuk memecahkan masalah dan mengembangkan solusi terbaik bagi permasalahan itu. Perancangan sistem adalah termasuk bagaimana mengorganisasi

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama.

BAB 2 LANDASAN TEORI. bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu. bersatu untuk mencapai tujuan yang sama. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001, p2) Sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang berhubungan erat antara satu dengan yang lainnya, yang berfungsi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan hasil survey ke CV. Tiga Kurnia pada Bagian Produksi, selama ini pengelolaan pencatatan masuk dan keluar bahan baku pada

Lebih terperinci