PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR"

Transkripsi

1 PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI MENGGUNAKAN MODEL RESOURCE EVENT AGENT SEBAGAI ALAT BANTU PADA BENGKEL RESMI EDDY MOTOR Ardiprawiro Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma ABSTRAK Peranan sistem informasi untuk akuntansi sangat besar, karena merubah dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang terkomputerisasi sehingga kebutuhan akan perancangan database yang baik sangat dibutuhkan. Basis data yang memenuhi aturan normalisasi diperlukan untuk menunjang Sistem Informasi Akuntansi (SIA) terkomputerisasi. Alat yang biasa digunakan untuk merancang database adalah Entity Relationship Model (Model E-R). Namun aturan penggambaran diagram tidak begitu jelas, sehingga mempersulit perancang data untuk membentuk database yang memenuhi aturan normalisasi. Model REA merupakan pengembangan dari Model E-R. Model REA pertama kali dikonseptualisasikan sebagai kerangka kerja untuk membangun sistem akuntansi dalam lingkungan data bersama baik di dalam perusahaan dan antara perusahaan. Fitur inti model REA adalah pola objek yang terdiri dari dua cermin gambar yang mewakili semantik komponen input dan output dari suatu proses bisnis (give-to-get), sehingga mempermudah pembentukan model data. Kata Kunci: REA, Sistem Informasi Akuntansi PENDAHULUAN Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi yang didapatkan untuk kegiatan bisnis adalah sebagai dasar dari pengambilan keputusan. Dengan adanya sistem informasi, penyajian informasi yang sangat dibutuhkan tersebut bisa dengan cepat didapat / tepat waktu, akurat, dan relevan. Peranan sistem informasi untuk akuntansi sangat besar, karena merubah dari pencatatan yang manual ke pencatatan yang terkomputerisasi. Pada organisasi kecil yang hanya mengolah data keuangan saja, SIA (sistem informasi akuntansi) hampir mewakili semua SIM (sistem informasi manajemen). Pada organisasi besar, SIA merupakan subsistem dari SIM dan merupakan subsistem yang terbesar dari SIM.

2 Menurut Luki Syaifulloh (2011) dalam penelitiannya yang mengenai Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Motor Pada PT. Bintang Citra Motor Dengan Menggunakan Software Microsoft Visual Basic 6.0 Dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasis Client Server menyebutkan bahwa sistem informasi akuntansi adalah subsistem-subsistem yang saling berhubungan dan bekerja sama untuk menyediakan informasi keuangan yang diperlukan oleh manajemen dalam proses pengambilan keputusan di bidang keuangan. Para pengembang sistem yang telah berpengalaman dalam menggunakan metodologi pengembangan sistem mengakui keunggulan dari metodologi berorientasi objek termasuk di dalamnya proses dalam melakukan analisis dan perancangan sistem informasi, yaitu pemodelan menjadi lebih mudah dan lebih efisien karena dapat dipergunakan kembali (reusability), dan dapat mengintegrasikan berbagai aplikasi dari berbagai sumber (interoperability). Walaupun metode ini masih terhitung baru, tetapi dalam perkembangannya metode ini telah banyak digunakan untuk kepentingan pembuatan program berbasis objek. Melihat telah meluasnya program-program aplikasi maupun bahasa pemrograman yang berbasis objek dan pendekatan pengembangan sistem mempunyai hubungan yang erat dengan implementasi sistem yang diwujudkan di dalam bentuk pemrograman, sehingga dipandang perlu untuk memperkenalkan dasar dalam sistem informasi akuntansi terutama untuk pengelolaan database perusahaan. Menurut Grace T. Pontoh di artikelnya (2012) yang berjudul Peran Akuntan Dalam Sistem Informasi Akuntansi menyebutkan bahwa perancangan sistem merupakan upaya kolaborasi antara akuntan dengan profesional/spesialis sistem. Akuntan bertanggung jawab untuk sistem konseptualnya sedangkan profesional/spesialis sistem bertanggung jawab untuk sistem fisiknya. Sebagai contoh: manajer departemen kredit akan membutuhkan informasi mengenai kredit para pelanggan untuk mendukung keputusan yang akan dibuatnya. Akuntan menentukan hakikat informasi yang diperlukan, sumber-sumbernya, tujuannya, dan peraturan akuntansi yang perlu diterapkan. Profesional/spesialis sistem menentukan teknologi yang paling ekonomis dan efektif untuk mendapatkan, memproses dan menghasilkan informasi tersebut. Saat ini banyak usaha yang sudah menggunakan sistem informasi akuntansi yang menggunakan pengolahan database usaha, salah satunya adalah Bengkel Resmi Eddy

3 Motor. Bengkel yang bernaung di bawah Yamaha Motor serta bergerak di bidang penjualan jasa servis dan sparepart motor sudah menerapkan pendekatan yang umum digunakan dalam pengembangan sistem sejak tahun 2009 sampai dengan sekarang yaitu pendekatan yang menekankan pada pengembangan terstruktur dengan menggunakan alat-alat pembuatan model proses seperti diagram alir (Flowchart), dan diagram arus data (Data Flow Diagram) yang kemudian berkembang dan bergeser menjadi pendekatan model data menggunakan diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram) dan dilengkapi dengan pembuatan kamus data (Data Dictionary). Namun dalam penerapannya, Bengkel Resmi Eddy Motor masih menggunakan cara pengarsipan secara fisik sehingga terkadang mereka menemui masalah seperti rusak dokumen arsip yang mereka simpan seperti rusaknya dokumen, hilangnya dokumen, dan lain-lain. Pendekatan yang umum digunakan dalam pengembangan sistem sejak tahun 1950-an sampai dengan 1970-an adalah pendekatan yang menekankan pada pengembangan terstruktur dengan menggunakan alat-alat pembuatan model proses seperti diagram alir (Flowchart), dan diagram arus data (Data Flow Diagram) yang kemudian berkembang pada tahun 1980-an bergeser menjadi pendekatan model data menggunakan Diagram hubungan entitas (Entity Relationship Diagram) dan dilengkapi dengan pembuatan kamus data (Data Dictionary). Namun sejak tahun 1990-an kecenderungan telah berubah pengembangan sistem melakukan kombinasi antara model proses dan data menjadi model objek (object oriented). Dapat dikatakan bahwa metodologi pendekatan objek merupakan hasil evolusi dari banyak metodologi sebelumnya, seperti metodologi prosedural, sekuensial, konkurensi maupun modular. Penggunaan model untuk merancang sistem informasi sangat diperlukan sebagai dasar, yaitu: model Entity Relationship Diagrams, Data Flow Diagrams (DFD), flowchart, dll. Dimana di masing-masing model mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dari berbagai model tersebut tidak satupun yang bisa menangkap data yang bersifat non keuangan. Pada tahun 1982, McCarthy mengembangkan model REA (Resources Events Agents) yang digunakan untuk merancang sistem informasi akuntansi. Dimana model ini dapat menangkap infomasi keuangan, non keuangan, dan relasi antara proses bisnis. Model REA membantu perusahaan mendesain database yang mendukung manajemen kegiatan rantai nilai organisasi. Oleh sebab itu, sebagian besar kegiatan dalam model

4 data REA termasuk dalam satu dari dua kategori, yaitu pertukaran ekonomi atau komitmen. Pertukaran ekonomi merupakan kegiatan rantai nilai yang secara langsung mempengaruhi jumlah sumber daya. Sebagai contoh, kegiatan penjualan perusahaan akan menurunkan jumlah persediaan, dan kegiatan penerimaan kas akan meningkatkan jumlah kas. Komitmen mewakili janji untuk melakukan pertukaran ekonomi di masa mendatang. Sebagai contoh, pesanan customer adalah komitmen yang mengarah pada penjualan di masa mendatang. Sering kali komitmen semacam ini merupakan awal yang dibutuhkan untuk adanya pertukaran ekonomi selanjutnya. Manajemen juga perlu melacak komitmen untuk tujuan perencanaan. Sebagai contoh perusahaan jasa sering kali menggunakan informasi dari pesanan pelanggan untuk merencanakan kegiatan perusahaannya. TINJAUAN PUSTAKA Pengertian Sistem Informasi Akuntansi Menurut George H. Bodnar dan William S. Hopwood (2006) Sistem Informasi Akuntansi merupakan kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan, yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya ke dalam informasi. Definisi penjualan tunai menurut Soemarso (2004:160) dalam bukunya Akuntansi Suatu Pengantar adalah: penjualan barang secara tunai dicatat sebagai debit pada akun kas dan kredit pada akun penjualan. Dalam praktik, biasanya penjualan secara tunai ini dicatat dalam buku penerimaan kas. Berdasarkan kedua definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi akuntansi penjualan tunai adalah sebuah sistem yang mengumpulkan, mengklasifikasikan dan memproses transaksi dari keseluruhan kegiatan usaha yang terdiri dari penjualan barang atau jasa secara tunai agar dapat mencapai tujuan organisasi. Model Resource Event dan Agent Model Resource Event dan Agent (REA) adalah suatu alat pemodelan konseptual yang khusus dirancang untuk melengkapi struktur dalam perancangan database SIA. Dalam model REA ditentukan: entity apa yang harus disertakan dalam database SIA dan bagaimana susunan relationship antara entity dalam database SIA.

5 Tipe entity dalam model REA dibedakan dalam tiga kategori, yaitu: Resources, Events, dan Agents. Resources didefinisikan sebagai sesuatu yang memiliki nilai ekonomis bagi organisasi tersebut. Contoh resources adalah kas, inventaris, peralatan, persediaan, gudang, pabrik, dan tanah. Events menunjukkan aktivitas-aktivitas bisnis, dimana manajemen ingin mengumpulkan informasi untuk tujuan perencanaan atau pengawasan. Sebagai contoh, aktivitas penjualan akan mengurangi persediaan dan aktivitas penerimaan kas akan menambah jumlah kas. SIA harus dirancang untuk memperoleh dan menyimpan informasi aktivitas tersebut. Sedangkan agents adalah orang dan organisai yang berpartisipasi dalam aktivitas dan kepada siapa informasi diserahkan untuk tujuan perencanaan, pengawasan, dan pengevaluasiaan. Contoh agents adalah pegawai, pelanggan, dan pemasok. Gambar 1. The REA Pattern METODE PENELITIAN Objek dari penelitian ini adalah Bengkel Eddy Motor yang terletak di alamat Jl. Delima Raya Blok CB1 No. 2, Bekasi Barat Bengkel ini bergerak di bidang jasa

6 pelayanan servis motor yang telah berdiri sejak tanggal 7 Maret 2009 yang bernaung dibawah Yamaha Motor. Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer di dapat dengan meninjau langsung ke objek penelitian yaitu bengkel Eddy Motor. Data primer tersebut diambil data melalui wawancara dengan bagian - bagian yang terkait. Data sekunder tersebut diambil dari catatan dan dokumen yang sudah ada pada Bengkel Resmi Eddy Motor. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembuatan Diagram REA RESOURCES EVENTS AGENTS Jasa Mencatat Permintaan Pelanggan MENCATAT PERMINTAAN PELANGGAN Persediaan Mencatat Permintaan JASA MOTOR Mengarah pada SERVICE ADVISOR COUNTER Persediaan Melakukan Penjualan Tunai MELAKUKAN PENJUALAN TUNAI MOTOR Jasa Melakukan KASIR PELANGGAN Menerima Pembayaran KAS Arus Barang/Stok MENERIMA PEMBAYARAN Gambar 2. Pembuatan Diagram REA Proses Setelah diketahui kegiatan/aktivitas yang terjadi, sumber daya, dan pelaku yang terlibat, selanjutnya adalah menempatkan entity resources pada sisi kiri, entity events ditengah, dan entity agents pada sisi sebelah kanan. Pada sisi kiri atau entity resources didapatkan entity jasa, sparepart motor, dan kas. Untuk sisi tengah didapatkan entity

7 events mencatat permintaan pelanggan, melakukan penjualan tunai sparepart motor, dan menerima pembayaran. Sedangkan disisi kanan, didapatkan entity agents service advisor, sparepart counter, kasir, dan mengajar pelanggan. RESOURCES EVENTS AGENTS Jasa Mencatat Permintaan Pelanggan 0 : N MENCATAT PERMINTAAN PELANGGAN 0 : 1 JASA Persediaan Mencatat Permintaan 0 : N MOTOR Mengarah pada 0 : 1 SERVICE ADVISOR COUNTER 0 : N Persediaan Melakukan Penjualan Tunai 0 : N MELAKUKAN PENJUALAN TUNAI MOTOR 0 : 1 0 : 1 Jasa Melakukan KASIR PELANGGAN Menerima Pembayaran KAS Arus Barang/Stok MENERIMA PEMBAYARAN Gambar 3. Diagram REA dengan Kardinalitas Gambar 3. menyajikan kardinalitas sebagai pasangan nomor di setiap entitas. Nomor pertama adalah kardinalitas minimum. Ini menunjukan apakah sebuah baris dalam tabel harus dihubungkan dengan paling tidak satu baris di dalam tabel yang letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Kardinalitas minimum nol memiliki arti bahwa sebuah baris baru dapat ditambahkan di tabel tersebut tanpa harus dihubungkan dengan baris tertentu dalam tabel yang letaknya berseberangan dalam hubungan tersebut. Di dalam gambar 3., kardinalitas minimum 0 yang letaknya di dekat entitas sparepart motor dalam hubungan sparepart motor pelanggan, menunjukkan bahwa informasi tentang penambahan sparepart motor dapat ditambahkan ke tabel sparepart

8 motor tanpa harus dihubungkan ke suatu transaksi pelanggan. Sebaliknya, kardinalitas minimum 1 memiliki arti bahwa setiap baris dalam suatu tabel harus di hubungkan ke paling tidak satu baris dalam tabel lainnya di hubungan tersebut. Di dalam gambar 4.11, kardinalitas minimum yang terletak didekat entitas pelanggan dalam hubungannya sparepart motor pelanggan, menunjukkan bahwa informasi mengenai transaksi pelanggan baru dapat ditambahkan hanya apabila terhubung dengan sebuah baris dalam tabel sparepart motor. Nomor kedua dalam setiap pasangan kardinalitas adalah kardinalitas maksimum. Hal ini menunjukan apakah suatu baris dalam tabel dapat di hubungkan ke lebih dari satu baris dalam tabel lainnya. Kardinalitas minimun 1 memiliki arti bahwa setiap baris di dalam tabel dapat dihubungkan ke paling banyak hanya satu baris dalam tabel lainnya. Perhatikan hubungan pelanggan penjualan tunai yang memiliki kardinalitas minimum 1 di entitas pelanggan. Hal ini berarti setiap transaksi pelanggan dapat dihubungkan hanya ke satu sparepart motor tertentu saja. Sebaliknya, perhatikan bahwa kardinalitas maksimum di dekat entitas penjualan tunai adalah N (mewakili arti banyak/many). Hal ini berarti dalam setiap tabel penjualan tunai dapat dihubungkan ke lebih dari satu baris tabel pelanggan. Pembuatan Database Diagram REA yang dihasilkan terdiri dari sepuluh entity dan enam relationship N:M (jasa dan mencatat permintaan pelanggan, sparepart motor dan mencatat permintaan pelanggan, jasa dan melakukan penjualan tunai sparepart motor, sparepart motor dan melakukan penjualan tunai sparepart motor, mencatat permintaan pelanggan dan melakukan penjualan tunai sparepart motor, melakukan penjualan tunai sparepart motor dan menerima pembayaran). Sehingga dalam menerapkan diagram REA ke database relational masing-masing entity dan relationship N:M dijadikan tabel, yang jumlahnya ada enam belas tabel. Langkah selanjutnya mencantumkan atribut pada masing-masing tabel, tentukan atribut primary key untuk setiap tabel. Langkah terakhir adalah mengimplementasikan relationship 1:1 dan 1:N dengan atribut foreign key.

9 Tabel 1. Tabel dan Atribut Database Awal Nama Tabel Atribut (Primary Key, foreign key, dll) 1. Jasa Kode Jasa, Nama Jasa, Tarif Kode Nomor Sparepart, Nama 2. Sparepart Motor Sparepart, Type Sparepart, Keterangan, Jumlah Barang, Harga 3. Kas Nomor Akun, Tanggal Transaksi, DK, Saldo No Permintaan, Tanggal Transaksi, Nama Pegawai Service Advisor, Nama 4. Mencatat Permintaan Pelanggan Pegawai Sparepart Counter, Nama Pegawai Kasir, Nama Sparepart yang diminta No SPK, Tanggal Transaksi, Nama 5. Melakukan Pegawai Sparepart Counter, Nama Sparepart Motor Pegawai Kasir, Nama Sparepart yang diminta No Bon, Tanggal Transaksi, Nama 6. Menerima Pembayaran Pegawai Kasir, Nama Sparepart yang diminta, Total Pembayaran 7. Service Advisor No Pegawai, Nama Karyawan, Alamat, No. Telp 8. Sparepart Counter No Pegawai, Nama Karyawan, Alamat, No. Telp 9. Kasir No Pegawai, Nama Karyawan, Alamat, No. Telp 10. Pelanggan Nama Sparepart yang diminta, Nama Pelanggan 11. Jasa Mencatat Permintaan Pelanggan Kode Jasa, No Permintaan 12. Jasa Melakukan Penjualan Tunai Kode Jasa, No SPK

10 13. Sparepart Motor Mencatat Permintaan Pelanggan 14. Sparepart Motor Melakukan 15. Mencatat Permintaan Pelanggan-Melakukan 16. Melakukan - Menerima Pembayaran Kode Nomor Sparepart, No Permintaan Kode Nomor Sparepart, No SPK No Permintaan, No SPK No SPK, No Bon Setelah dibuat model REA, maka dibuatlah database relational dengan cara membuat tabel sesuai dengan jumlah entity dalam model REA dan relationship N:M. Setelah keenam belas tabel tersebut dibuat, maka saatnya membuat atribut dari tabel tersebut yang mewakili tabel tersebut dan atribut tabel (primary key) harus memiliki nilai yang unik (contoh: tabel sparepart motor, primary key-nya adalah kode nomor sparepart). Setelah pembuatan atribut, selanjutnya adalah mengimplementasikan relationship 1:1 dan 1:N dengan memasukkan primary key suatu entity sebagai foreign key pada entity lain, contoh pengimplementasian 1:N adalah tabel mencatat permintaan pelanggan dengan tabel sparepart counter, primary key dari kasir yaitu No Pegawai menjadi foreign key pada tabel mencatat permintaan pelanggan yang ditandai dengan kata yang ditulis miring. contoh pengimplementasian 1:1 hampir sama dengan 1:N yakni dengan cara membuat primary key pada suatu entity sebagai foreign key pada entity lain. Contoh dari pengimplementasian 1:1 adalah tabel mencatat permintaan pelanggan dengan tabel kasir dimana primary key pada tabel kasir dijadikan foreign key pada tabel mencatat permintaan pelanggan yang ditandai dengan kata yang ditulis miring pada tabel tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai menggunakan model REA pada Bengkel Resmi Eddy Motor, maka dapat diambil kesimpulan bahwa:

11 1. Sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Bengkel Resmi Eddy Motor masih manual dan belum terkomputerisasi. 2. Perancangan sistem informasi akuntansi penjualan tunai menggunakan model REA pada Bengkel Resmi Eddy Motor berhasil dilakukan. Dengan adanya sistem informasi maka dapat membantu pemilik dalam membuat keputusan karena tepatnya informasi (akurat), relevan, dan tepat waktu. Untuk penelitian berikutnya, dari database tersebut perlunya dirancang suatu aplikasi yang dapat menunjang sistem informasi akuntansi penjualan tunai pada Bengkel Eddy Motor berdasarkan perancangan database yang telah dibuat. DAFTAR PUSTAKA Dalcı, İlhan, dan Veyis Naci Tanış, Benefits of Computerized Accounting Information Systems on the JIT Production Systems, Review of Social Economic and Business Studies, Vol.2, hal Kurniadi, Rahmadhan. 2008, Pendekatan Model REA Dalam Perancangan Sistem Informasi Berdasarkan Proses Bisnis Pabrik Tahu Sumedang Pa Dana Sebagai Pemasok Kepada Carrefour, Skripsi Sarjana FE Universitas Gunadarma, Depok. Pontoh, Grace T. Diakses pada tanggal 12 Mei 2012, Peran Akuntan Dalam Sistem Informasi Akuntansi [Online], McCarthy, William E. The REA Modelling Approach to Teaching Accounting Information System, Issues in Accounting Education, Vol. 18, No. 4, hal Syaifulloh, Luki. 2011, Perancangan Sistem Informasi Akuntansi Penjualan Motor pada PT. BINTANG CITRA MOTOR dengan menggunakan Microsoft Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000 Berbasiskan Client Server, Tugas Akhir D-III Universitas Komputer Indonesia, Bandung. Yuliana, Oviliani Yenty. Pendekatan Model REA dalam Perancangan Database Sistem Informasi Akuntansi Siklus Pendapatan, Jurnal Akuntansi & Keuangan, Vol. 3, No. 1, Mei 2001, Universitas Kristen Petra, hal

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE 1/total Outline PROSES DESAIN DATABASE DIAGRAM HUBUNGAN-ENTITAS (ENTITY- RELATIONSHIP) MODEL DATA REA MEMBANGUN DIAGRAM REA UNTUK SATU SIKLUS TRANSAKSI MENGIMPLEMENTASIKAN

Lebih terperinci

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE

PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE PERTEMUAN 6 MANAJEMEN DESAIN DATABASE A. TUJUAN PEMBELAJARAN Pada pertemuan ini akan dijelaskan mengenai Pengembangan database managemen system. mahasiswa harus mampu: 1. Menggunakan REA sebagai alat design

Lebih terperinci

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE DIANA RAHMAWATI

PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE DIANA RAHMAWATI PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE DIANA RAHMAWATI PROSES DESAIN DATABASE PERENCANAAN PEMBUATAN MODEL DATA TERJADI DISINI ANALISIS PERASYARATAN DESAIN PENGKODEAN IMPLEMENTASI OPERASIONAL DAN PEMELIHARAAN

Lebih terperinci

2 PENDAHULUAN Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi

2 PENDAHULUAN Kebutuhan akan informasi pada saat ini sangat penting dalam semua kegiatan, salah satunya adalah kegiatan bisnis. Manfaat dari informasi 1 RESOURCE MODEL FOR AGENT USE AS A TOOL EVENT IN INFORMATION SYSTEM DEVELOPMENT IN INSTITUTIONS NON-FORMAL PAYROLL Leo SukmaWijaya Undergraduate Program, Economy Faculty, 2010 Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DENGAN METODE REA PADA UKM PT ABIRAWA. Ivica Olivia 4EB03 / Pembimbing : Dr. Widyatmini

SISTEM INFORMASI DENGAN METODE REA PADA UKM PT ABIRAWA. Ivica Olivia 4EB03 / Pembimbing : Dr. Widyatmini SISTEM INFORMASI DENGAN METODE REA PADA UKM PT ABIRAWA Ivica Olivia 4EB03 / 20208674 Pembimbing : Dr. Widyatmini Latar Belakang Kebutuhan dan manfaat informasi dalam kegiatan bisnis Meluasnya program aplikasi

Lebih terperinci

BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE

BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE BAB III PEMBUATAN MODEL DATA DAN DESAIN DATABASE A. Proses Desain Database Enam langkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan sistem database: 1. Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai.

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai Pembuatan Sistem Informasi Akuntansi Terkomputerisasi Pada Perusahaan Jasa yang meliputi analisa sistem yang sedang berjalan dan desain

Lebih terperinci

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. CITRA KARTINI MANDIRI

ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. CITRA KARTINI MANDIRI ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS DAN PENGENDALIAN INTERNAL PADA PT. CITRA KARTINI MANDIRI Nama : Khosyiah NPM : 24212095 Pembimbing : Niayah Erwin SE., MM LATAR BELAKANG Dalam

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau perlengkapan (supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. atau perlengkapan (supplies). Persediaan merupakan asset yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Persediaan adalah aktiva yang tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan dalam bentuk bahan atau perlengkapan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi mendorong berbagai macam perusahaan untuk

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Teknologi informasi mendorong berbagai macam perusahaan untuk BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Teknologi informasi mendorong berbagai macam perusahaan untuk turut serta memanfaatkan teknologi informasi untuk mendukung kegiatan perusahaannya. Perusahaan-perusahaan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN SIKLUS PENGELUARAN (STUDI KASUS PADA TOKO SHINTA TEKSTIL/KORDEN KUDUS) Valentina Stefany Muljono Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BMT QM SEJAHTERA MANDIRI. Muhammad Sodikin

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BMT QM SEJAHTERA MANDIRI. Muhammad Sodikin ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BMT QM SEJAHTERA MANDIRI Muhammad Sodikin Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Gunadarma muhammadsodikin25@gmail.com

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk

BAB I PENDAHULUAN. persediaan produk dalam proses awal dan kemudian dikurangi persediaan produk BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi di Indonesia yang semakin pesat memacu perusahaan-perusahaan menggunakan sistem komputer dalam menjalankan kegiatan operasional perusahaan,

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi dikatakan baik bila informasi tersebut tepat waktu (time liness),

BAB 1 PENDAHULUAN. Informasi dikatakan baik bila informasi tersebut tepat waktu (time liness), BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Seiring dengan perkembangan dunia bisnis pariwisata, persaingan kini semakin ketat. Perubahan-perubahan ke arah yang lebih baik terus dilakukan. Perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN),

BAB I PENDAHULUAN. Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perum Pegadaian merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yang bertujuan untuk membantu program pemerintah memberikan solusi keuangan yang terbaik

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem a. Sistem adalah merupakan suatu kumpulan atau himpunan dari unsurunsur atau variable-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi, saling tergantung satu

Lebih terperinci

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi.

eksternal maupun internal perusahaan, disusunlah suatu sistem informasi akuntansi secara manual maupun terkomputerisasi. 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Untuk dapat bertahan dan berkembang dalam menjalankan bisnis, perusahaan membutuhkan informasi. Informasi merupakan salah satu faktor yang penting bagi perusahaan dalam

Lebih terperinci

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL...

DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... xi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGAKUAN KEASLIAN TA... ii SURAT KETERANGAN PELAKSANAAN PERUSAHAAN... iii HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING... iv HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI... v HALAMAN PERSEMBAHAN...

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI

PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI PERANCANGAN DATABASE PADA SIKLUS PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PT. INDO JAYA ANUGERAH LESTARI Oktafiana Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Kristen Satya Wacana, Salatiga Pendahuluan Sejalan dengan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Sistem Menurut Anastasia Diana dan Lilis Setiawati (2011 : 3) sistem merupakan serangkaian bagian yang saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan tertentu.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN TUNAI PADA TIP TOP SUPERMARKET DAN DEPT. STORE CABANG DEPOK

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN TUNAI PADA TIP TOP SUPERMARKET DAN DEPT. STORE CABANG DEPOK ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN DAN PEMBELIAN TUNAI PADA TIP TOP SUPERMARKET DAN DEPT. STORE CABANG DEPOK Nama : Esty Dwi Widyastuty NPM : 22212564 Jurusan Pembimbing I Pembimbing

Lebih terperinci

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang

sedang mengadakan perkumpulan arisan, rapat PKK, dan perkumpulan RT yang 1. Pendahuluan Laksono adalah sebuah perusahaan dagang yang didirikan pada tahun 2010. Perusahaan ini menjual segala jenis tikar secara kredit. Area pemasaran produk ini tidak menetap pada satu daerah

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Menurut Mulyadi (2001,P2) : Sistem adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk

Lebih terperinci

2.2.4 Nilai Informasi Pengertian Sistem Informasi Manfaat Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi

2.2.4 Nilai Informasi Pengertian Sistem Informasi Manfaat Sistem Informasi Komponen Sistem Informasi DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PERSETUJUAN... ii HALAMAN PENGESAHAN... iii HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN... iv RINGKASAN... vi KATA PENGANTAR... vii DAFTAR ISI... ix DAFTAR TABEL... xiv DAFTAR GAMBAR...

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada Toko Nada Bandung yang beralamat di Jl. Naripan No.111 Bandung 40112 Toko ini masih menggunakan sosial media

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian pada toko AP Music Gallery Bandung yang beralamat di Jalan Jl. Surapati No.235. Toko ini belum memiliki media dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Sistem Sistem seperti yang ditulis dalam buku analisis dan disain sistem informasi Jogianto HM didefinisikan sebagai kumpulan dari elemenelemen yang berinteraksi untuk

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERVIS MOTOR DI BENGKEL YAMAHA MOTOR. Kemajuan Teknologi bertambah canggih

SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERVIS MOTOR DI BENGKEL YAMAHA MOTOR. Kemajuan Teknologi bertambah canggih SISTEM INFORMASI PELAYANAN JASA SERVIS MOTOR DI BENGKEL YAMAHA MOTOR A. Latar Belakang Teknologi Kemajuan Teknologi bertambah canggih Membantu meningkatkan efektifitas dan efisiensi kinerja perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dagang kegiatan utamanya adalah menjual barang dagang, sedangkan pada

BAB I PENDAHULUAN. dagang kegiatan utamanya adalah menjual barang dagang, sedangkan pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah. Pada saat ini perusahaan yang bergerak dalam penyediaan jasa berkembang dengan pesat, walaupun lebih mengutamakan kualitas pelayanan, juga akan mengharapkan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai sistem informasi petty cash pada PT. ZC Industries (Swagelok Medan) menggunakan metode tidak tetap yang meliputi analisa sistem yang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. akan berpengaruh pada suatu perusahaan, baik itu dalam hal pendapatan maupun

BAB I PENDAHULUAN. akan berpengaruh pada suatu perusahaan, baik itu dalam hal pendapatan maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini kita tidak asing lagi mendengar kata komputerisasi, sebuah sistem akan lebih efektif jika sudah terkomputerisasi. Selain itu penghematan waktu dan

Lebih terperinci

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA

: ENDRO HASSRIE NIM : MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA NAMA : ENDRO HASSRIE NIM : 41813120047 MATKUL : REKAYASA PERANGKAT LUNAK PEMODELAN DATA Pemodelan data (ER Diagram) adalah proses yang digunakan untuk mendefinisikan dan menganalisis kebutuhan data yang

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Pengertian Perancangan Sistem Menurut Hanif Al Fatta (2007 : 24) perancangan sistem merupakan sebagai menjelaskan dengan detail bagaimana bagian bagian dari sistem informasi

Lebih terperinci

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006).

cek, wesel (kiriman uang atau money orders), dan uang yang tersimpan di bank yang penarikannya tidak dibatasi (Warren et al. 2006). 2. TINJAUAN PUSTAKA Sistem Kas Kas dapat diartikan sebagai segala sesuatu yang diterima bank untuk disetorkan ke rekening bank perusahaan. Kas meliputi uang koin, uang kertas, cek, wesel (kiriman uang

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM INFORMASI DISTRIBUSI HANDPHONE PADA PT. AGUNG JAYA PONSELINDO PALEMBANG DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Diana Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Sistem

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fendy 22210720 Jurusan Akuntansi ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA CAHAYA MOTOR Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma 2010 Dosen Pembimbing : Prof. Dr. Dharma Tintri

Lebih terperinci

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER

PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Seminar Nasional Sistem Informasi Indonesia, 2-3 November 2015 PERANCANGAN DATABASE SISTEM PENJUALAN MENGGUNAKAN DELPHI DAN MICROSOFT SQL SERVER Ayu Astrid Adiyani 1), Ni Nyoman Alit Triani 2) 1 Jurusan

Lebih terperinci

BARRY ANTOPO

BARRY ANTOPO ANALISIS PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PELAYANAN JASA PERBAIKAN DAN PENJUALAN SUKU CADANG PADA BENGKEL PRIMA JAYA MOTOR BARRY ANTOPO 26209814 Dosen Pembimbing : Dr. Budi Prijanto PENDAHULUAN A.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dunia bisnis. Menurut Elliot (1992) teknologi informasi

1 BAB I PENDAHULUAN. terhadap perkembangan dunia bisnis. Menurut Elliot (1992) teknologi informasi 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Peranan sistem dan teknologi informasi semakin mendominasi aktivitas berbisnis. Gartner (2015) melaporkan bahwa investasi yang dilakukan dalam bidang TI tahun 2015

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini

BAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini BAB 1 PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pembayaran kredit saat ini terus berkembang pesat. Ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat perangkat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Toko ini merupakan toko yang bergerak di bidang usaha perdagangan barang-barang kebutuhan rumah tangga. Seluruh sistem yang ada didalamnya masih dilakukan secara manual.

Lebih terperinci

Bab III. PERANCANGAN SISTEM

Bab III. PERANCANGAN SISTEM Bab III. PERANCANGAN SISTEM 3.1 Ruang Lingkup Aplikasi Berdasarkan kebutuhan pengguna dan pertimbangan kinerja aplikasi yang optimal, dirancang Aplikasi Desktop yang dibagi menjadi 2 jalur pengoperasian

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini

SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG. Mutiara Afie Ardhini SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Mutiara Afie Ardhini - 21070114120053 LAPORAN TUGAS BESAR SISTEM INFORMASI PENGIRIMAN BARANG Tugas ini disusun untuk memenuhi Tugas Besar Mata Kuliah Sistem Informasi

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI HRD BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008

SISTEM INFORMASI HRD BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 SISTEM INFORMASI HRD BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI SEPEDA MOTOR HONDA DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL SERVER 2008 Tri Novalia Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di CV. Aribur dalam hal pengolahan laporan laporan laba rugi masih dilakukan secara semi

Lebih terperinci

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN PERBAIKAN MOBIL DAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT NUSA SARANA CITRA BAKTI DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI

APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN PERBAIKAN MOBIL DAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT NUSA SARANA CITRA BAKTI DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI APLIKASI PENGOLAHAN DATA PELAYANAN PERBAIKAN MOBIL DAN PENJUALAN SPAREPART PADA PT NUSA SARANA CITRA BAKTI DENGAN MENGGUNAKAN DELPHI 2007 DAN SQL. SERVER 2008 Agung Perdana Jurusan Manajemen Informatika

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kafe, franchise dan sewa ruang untuk keperluan meeting. Dari beberapa

BAB I PENDAHULUAN. meliputi kafe, franchise dan sewa ruang untuk keperluan meeting. Dari beberapa BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang PT. Layindo Surya Gemilang adalah perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan umum dan jasa. Perusahaan ini memiliki beberapa lingkup usaha meliputi kafe, franchise

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY

SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY SISTEM INFORMASI PEMBELIAN, PENJUALAN DAN PERSEDIAAN pada RUDI AGENCY Oleh : Sofian Horas H Siregar, (sofyanhoras@gmail.com) Dosen Pembimbing : Rinci Kembang Hamsari Program studi : Sistem Informasi Fakultas

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 65 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan biasanya disebut Petty Cash (kas kecil). Petty cash atau kas kecil

BAB I PENDAHULUAN. keuangan dan biasanya disebut Petty Cash (kas kecil). Petty cash atau kas kecil BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Semakin berkembangnya suatu perusahaan maka semakin besar tanggung jawab dalam menjaga dan mengelola kas perusahaan. Kas merupakan alat pertukaran yang dimiliki perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem

BAB I PENDAHULUAN. Demikian juga PT. Global Duta Development yang menyediakan sistem BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Dilihat dari perkembangan pada saat ini maupun yang akan datang informasi selalu di butuhkan oleh perusahaan sebagai salah satu komponen dalam menunjang pengambilan

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai analisa dan perancangan sistem informasi akuntansi pembayaran biaya pemeriksaan pasien unit radiologi RSUD Dr.Pirngadi Kota Medan yang

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015

ANALISIS SISTEM. Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Gentisya Tri Mardiani, S.Kom., M.Kom ADSI-2015 ANALISIS SISTEM Analisis sistem adalah mendefinisikan kebutuhan terkait sistem yang akan dikembangkan. Hasil akhir dari tahap analisis di

Lebih terperinci

12Feb. Sistem Informasi Akuntansi I. Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak. Modul ke: Fakultas

12Feb. Sistem Informasi Akuntansi I. Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak. Modul ke: Fakultas Modul ke: Sistem Informasi Akuntansi I Fakultas 12Feb Pendekatan REA Untuk Membuat Model Proses Bisnis Afrizon, SE, M.Si, Ak Program Studi Akuntansi Pendekatan SPA / REA Filosofi SPA / REA : Pengakuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan

BAB I PENDAHULUAN. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi pegolahan data saat ini terus berkembang pesat. Hal ini disebabkan oleh berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi dan adanya perangkat-perangkat

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penjelasaan Tentang Arti Sistem Sistem dapat diartikan sesuatu jaringan kerja yang terdiri dari prosedur-prosedur untuk saling berhubungan, saat melakukan suatu kegiatan agar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu.

BAB II LANDASAN TEORI. berinteraksi, saling ketergantungan satu sama lainnya dan terpadu. BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Konsep Dasar Sistem Secara sederhana suatu sistem dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang terorganisir, saling berinteraksi,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam

BAB I PENDAHULUAN. dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam BAB I PENDAHULUAN I.I. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer saat ini sangat berkembang, sehingga dampaknya dapat kita lihat betapa kompleksnya persoalan persoalan dalam kehidupan pendidikan,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Definisi sistem dan informasi Untuk memahami definisi dari sebuah sistem informasi secara lengkap, sebaiknya kita harus mendefinisikan terlebih dahulu arti dari sistem dan informasi.

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN KREDIT DAN PIUTANG PAD PT. IDEA DAIICHITAMA Nama : Triana Dewi Kartika NPM : 27212468 Pembimbing : Dr. Imam Subaweh, SE., MM., Ak., CA. Fakultas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian,

BAB II LANDASAN TEORI. yang menggunakan informasi tersebut. Definisi ini mengandung dua pengertian, BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Akuntansi Menurut Soemarso (2002:3), pengertian akuntansi adalah proses mengidentifikasikan, mengukur, dan malaporkan informasi ekonomi, untuk memungkinkan adanya penilaian dan

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA ERAMOTOR DEALER YAMAHA

ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA ERAMOTOR DEALER YAMAHA ANALISIS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA ERAMOTOR DEALER YAMAHA NAMA : RIZKI INDRA PRATAMA NPM : 21208439 JURUSAN : AKUNTANSI DOSEN PEMBIMBING : Prof. Dr. Dharma Tintri. E, SE., AK., MBA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan

BAB I PENDAHULUAN. dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Biaya produksi adalah sejumlah biaya pengorbanan ekonomis yang harus dikorbankan untuk memproduksi suatu barang. Dalam mengelola perusahaan diperlukan adanya suatu

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Sistem Sistem merupakan kumpulan elemen yang saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan dalam usaha mencapai suatu tujuan (Budi Sutedjo; 2006 : 168). Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu,

BAB I PENDAHULUAN. yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu, BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi dewasa ini, memberikan pengaruh yang besar terhadap kebutuhan skill tenaga kerja. Disamping hal itu, perkembangan ilmu pengetahuan

Lebih terperinci

TINJAUAN TEORITIS TENTANG MIGRASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDEKATAN RELASIONAL KE PENDEKATAN OBJEK

TINJAUAN TEORITIS TENTANG MIGRASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDEKATAN RELASIONAL KE PENDEKATAN OBJEK TINJAUAN TEORITIS TENTANG MIGRASI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENDEKATAN RELASIONAL KE PENDEKATAN OBJEK Weli Fakultas Ekonomi, Unika Atma Jaya Jakarta E-mail: bieimbiri@yahoo.com ABSTRACT The object-oriented

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1 Analisa Sistem yang sedang berjalan Dalam pembahasan analisa sistem yang berjalan diperusahaan CV. Bina Sarana Mandiri sudah terkomputerisasi tetapi belum maksimal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan perusahaan. PT. Bintang Citra Motor yang beralamat di Jln Moh Toha No 141. Bandung.

BAB I PENDAHULUAN. menghasilkan laporan-laporan yang diperlukan perusahaan. PT. Bintang Citra Motor yang beralamat di Jln Moh Toha No 141. Bandung. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu dan teknologi di dunia saat ini sangat pesat sehingga kebutuhan informasi yang berkualitas sangat penting guna mendorong perancangan pengolahan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. diproduksi oleh usaha konveksi. Salah satu Distro yang ada di kota Bandung

BAB 1 PENDAHULUAN. diproduksi oleh usaha konveksi. Salah satu Distro yang ada di kota Bandung 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Saat ini perkembangan industri fashion berkembang dengan pesat, ditandai dengan berdirinya distro-distro sebagai outlet yang menjual produk fashion yang diproduksi

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Gaji Gaji merupakan salah satu hal yang mendorong atau memotivasi pegawai untuk bekerja atau mengabdi secara menyeluruh terhadap perusahaan. Gaji sering disebut juga sebagai

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI. : Yosita Sheptiana NPM :

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI. : Yosita Sheptiana NPM : ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTASI PENJUALAN TUNAI PADA CV SUMBER MAKMUR ELPIJI Nama : Yosita Sheptiana NPM : 27212876 Jurusan : Akuntansi Dosen Pembimbing : Dr. Dwi Asih Haryanti, SE.,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi

BAB I PENDAHULUAN. sudah merupakan tuntutan yang mendasar dewasa ini. Kebutuhan akan informasi BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan teknologi informasi di Indonesia saat ini mengalami pertumbuhan yang sangat pesat. Hal ini menyebabkan perubahan yang sangat signifikan di berbagai bidang.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Seiring dengan semakin berkembangnya alat-alat elektronik yang dapat membantu pekerjaan manusia agar lebih cepat, tepat, dan akurat dalam mengerjakan aktifitas

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN

BAB III ANALISA DAN DESAIN BAB III ANALISA DAN DESAIN III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Dalam perencanaan operasional kerja penjualan produk, penggunaan komputer memegang peranan yang sangat penting yang jauh lebih cepat

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN KAS PADA BENGKEL HONDA MITRA JAYA BEKASI PUTRI JAYANTI/ 25209602 Pembimbing: Dr. Herry Susanto Latar Belakang Masalah Penerapan SIA (Sistem

Lebih terperinci

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR

APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR ISSN : 2338-4018 APLIKASI PENJUALAN BARANG SECARA MULTIUSER PADA DISTRO THINKER MATESIH KARANGANYAR Bayu Arga Kusuma (earthblank88@gmail.com) Andriani KKW (andrianikkw@yahoo.com) Sri Hariyati Fitriasih

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan

BAB III LANDASAN TEORI. Pembayaran dapat dilakukan secara tunai maupun kredit. Menjual atau penjualan BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan dasar-dasar yang digunakan dalam pembuatan kerja praktek. Sebagai langkah awal menyusun Laporan Kerja Praktek perlu dipahami terlebih dahulu mengenai manajemen

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon Terbaik dalam pelayanan servis di bengkel. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Penulis melakukan penelitian di Bengkel Trijaya Motor Bandung yang berlokasi di Jl. Leuwi Panjang No. 111 Bandung Telpon 022-70221812 3.1.1. Sejarah

Lebih terperinci

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan BAB III PEMBAHASAN 3.1 Analisis sistem yang berjalan Analisis adalah penguraian dari suatu masalah atau objek yang akhirnya menghasilkan suatu kesimpulan, hal ini dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan

Lebih terperinci

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan

perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal ini membuat banyak perusahaan 1. PENDAHULUAN Pada masa sekarang ini seiring dengan berjalannya waktu, teknologi dan arus informasi berkembang dengan pesat dan berpengaruh terhadap kemajuan perusahaan dalam menjalankan usahanya. Hal

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tablet, HP, LCD/Monitor, speaker dan lain-lain.total pelanggan yang tercatat

BAB I PENDAHULUAN. tablet, HP, LCD/Monitor, speaker dan lain-lain.total pelanggan yang tercatat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang CV. Delta Computindo merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penjualan peralatan komputer dan pembelian peralatan komputer dari supplier. CV. Delta Computindo

Lebih terperinci

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISA DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem yang Sedang Berjalan Sistem yang saat ini sedang berjalan di PT. Indah Sejahtera Com dalam hal pengolahan laporan penjualan aktiva tetap data diolah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi besar maupun kecil telah

BAB I PENDAHULUAN. Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi besar maupun kecil telah 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, organisasi besar maupun kecil telah banyak memanfaatkan komputer dalam melakukan transaksi data seperti mengelola data, menyiapkan

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008

SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 SISTEM INFORMASI PERSEDIAAN GUDANG BENGKEL PADA AREMA MOTOR BENGKEL RESMI HONDA DENGAN DELPHI 2007 DAN SQL Server 2008 Adi Wijaya Jurusan Sistem Informasi STMIK PalComTech Palembang Abstrak Perkembangan

Lebih terperinci

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI

PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI PERANCANGAN DAN PEMBUATAN SISTEM INFORMASI PENJUALAN SNAPBACK ATTACK YK YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Rachmawati 11.12.6301 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER AMIKOM YOGYAKARTA

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu.

BAB III LANDASAN TEORI. 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian. yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Konsep Dasar Sistem Informasi Penggajian 3.1.1. Sistem Pengertian Sistem menurut Jogianto (2005:2) mengemukakan bahwa sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA SUMBER JAYA FURNITURE

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA SUMBER JAYA FURNITURE ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENJUALAN TUNAI PADA SUMBER JAYA FURNITURE FYTA AFRILIANI 20209025 Pembimbing: Dr. C. Widi Pratiwi, SE., MMSi Latar Belakang Masalah Pendahuluan Sistem

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kemajuan sistem informasi saat ini sangat pesat, diantaranya yaitu sistem informasi akuntansi. Semua yang dikerjakan mengenai akuntansi tentunya bisa lebih

Lebih terperinci

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI. Nama : Delly Herdiana NPM : Kelas : 4EB19

ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI. Nama : Delly Herdiana NPM : Kelas : 4EB19 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI AKUTANSI PENGGAJIAN PADA SMK NEGERI 03 KOTA BEKASI Nama : Delly Herdiana NPM : 21210770 Kelas : 4EB19 LATAR BELAKANG MASALAH Suatu badan usaha atau lembaga pendidikan

Lebih terperinci

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM

BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM BAB III ANALISIS DAN DESAIN SISTEM III.1. Analisa Sistem Yang Sedang Berjalan Sistem yang berjalan dalam Sistem Akuntansi Arus Kas masih menggunakan sistem manual dan sangat sederhana dalam pengolahan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Sistem adalah rangkaian dari dua atau lebih komponen-komponen yang saling berhubungan, yang berinteraksi untuk mencapai sebuah tujuan. Sistem hampir selalu

Lebih terperinci

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim

ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN. Abdur Rahim ANALISA DAN PERANCANGAN SISTEM INFORMASI PEMBINAAN PANTI ASUHAN PADA PANTI ASUHAN MUHAMMADIYAH TEMBILAHAN Abdur Rahim Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer Universitas Islam

Lebih terperinci

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI PRODUKSI CRUMB RUBBER PADA PT. BINTANG GASING PERSADA PALEMBANG

STMIK GI MDP SISTEM INFORMASI PRODUKSI CRUMB RUBBER PADA PT. BINTANG GASING PERSADA PALEMBANG STMIK GI MDP Program Studi Sistem Informasi Kekhususan Komputerisasi Akuntansi Skripsi Sarjana Komputer Semester Ganjil Tahun 2010/2011 SISTEM INFORMASI PRODUKSI CRUMB RUBBER PADA PT. BINTANG GASING PERSADA

Lebih terperinci

Perancangan dan Implementasi Realisasi Anggaran Pendapatan (Studi Kasus : Pengadilan Negeri Klas IB Pematangsiantar)

Perancangan dan Implementasi Realisasi Anggaran Pendapatan (Studi Kasus : Pengadilan Negeri Klas IB Pematangsiantar) Perancangan dan Implementasi Anggaran (Studi Kasus : Pengadilan Negeri Klas IB Pematangsiantar) Dedi Suhendro AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar didihendra5@ymail.com Trika Aprilila AMIK Tunas Bangsa Pematangsiantar

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang

BAB I PENDAHULUAN. pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang 1 BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Perkembangan teknologi komputer yang sangat pesat membawa imbas pada seluruh lapisan bidang usaha, sehingga komputerisasi dalam berbagai bidang sudah merupakan tuntutan

Lebih terperinci

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011

AMIK GI MDP. Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 AMIK GI MDP Program Studi Manajemen Informatika Tugas Akhir Ahli Madya Komputer Semester Genap Tahun 2010/2011 APLIKASI SISTEM PENJUALAN SPAREPART PADA ESSEN AUTOMOBIL PALEMBANG Dwi Pusbarini 2007110034

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia harus mampu bersaing dengan negara-negara lain, terutama dalam BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Pertumbuhan ekonomi dan perkembangan dunia bisnis di zaman era global menuntut seluruh perusahaan untuk memperoleh keuntungan yang maksimal. Indonesia harus mampu

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pesat saat ini, dimana kebutuhan akan teknologi akan semakin diperlukan oleh

BAB I PENDAHULUAN. pesat saat ini, dimana kebutuhan akan teknologi akan semakin diperlukan oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat saat ini, dimana kebutuhan akan teknologi akan semakin diperlukan oleh perusahaan besar

Lebih terperinci

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GRIYA BUSANA MUSLIM JONGPA PRAMBANAN KLATEN NASKAH PUBLIKASI

SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GRIYA BUSANA MUSLIM JONGPA PRAMBANAN KLATEN NASKAH PUBLIKASI SISTEM INFORMASI PENJUALAN PADA GRIYA BUSANA MUSLIM JONGPA PRAMBANAN KLATEN NASKAH PUBLIKASI diajukan oleh Yopi Arrasyid Muiz 10.02.7699 Quazar Noor Azhim 10.02.7715 kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA

Lebih terperinci