PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU
|
|
- Adi Muljana
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 JEMI, Vol.4, No.2, Desember 2013 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Asmaul Husna, SE., Ak., MM dan Myrna Sofia, SE., M.Si (Universitas Maritim Raja Ali Haji) ABSTRAKSI Pengembangan wilayah suatu daerah dipengaruhi oleh beberapa factor yang salah satunya adalah factor ekonomi daerah tersebut Budiharsono Jika pendapatan atau sumber dana suatu wilayah mengalami peningkatan maka akan berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi pada wilayah tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menguji apakah masing-masing item dari pendapatan asli daerah dan dana perimbangan wilayah Kabupaten Bintan berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi di wilayah tersebut. Penelitian dilakukan di Kabupaten Bintan Prov. Kepulauan Riau dimana Kabupaten Bintan merupakan Kabupaten baru dan kabupaten yang sedang berkembang di Provinsi Kepulauan Riau dari tahun 2006 sampai Penelitian ini menggunakan model regresi linier berganda dengan metode kudrat terkecil (Ordinary least square/ols) dengan data time series. Hasil Penelitian bahwa retribusi daerah dan dana alokasi umum yang berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan, sedangkan lain-lain pendapatan yang sah, dana alokasi khusus dan dana bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan Keywords : Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Pertumbuhan Ekonomi dan Pengembangan Wilayah PENDAHULUAN Latar Belakang Dengan adanya UU No. 32 tahun 2004 yang mengatur tentang pemerintahan daerah dan UU No. 33 tahun 2004 yang mengatur tentang perimbangan keuangan antara pusat dan daerah yang terdiri dari Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK), dan bagian daerah dari dana bagi hasil yang terdiri dari pajak dan sumber daya alam. Selain dana perimbangan, daerah juga memiliki sumber dana sendiri yaitu berupa Pendapatan Asli Daerah (PAD), pembiayaan dan lain-lain pendapatan. Peraturan tentang penggunaan dana tersebut diserahkan sepenuhnya kepada pemerintah daerah. Menurut Pujiati, 2008, dengan adanya kewenangan daerah dalam mengoptimalkan PAD sehingga komposisi PAD sebagai penerimaan daerah juga meningkat. Peningkatan PAD yang dianggap 1
2 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU sebagai modal, secara akumulasi akan lebih banyak menimbulkan eksternalisasi yang bersifat positif dan akan mempercepat pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan data yang diperoleh dari BPS. Kab Bintan dimana perekonomian Kab Bintan pada awal pendirian relatif mengalami sedikit penurunan dan kemudian mengalami kemajuan dari tahun ke tahun. Dan dari segi umur dimana Kabupaten Bintan masih tergolong kabupaten baru yang memiliki tingkat pertumbuhan ekonomi lebih baik dibandingkan kabupaten lain di Provinsi Kepulauan Riau, sehingga peneliti melakukan penelitian dengan judul Pengaruh Pendapatan Asli Daerah dan Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dalam Pengembangan Wilayah Kabupaten Bintan Kepulauan Riau. Perumusan Masalah Perumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Apakah Pajak Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau? 2. Apakah Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau? 3. Apakah hasil perusahaan milik daerahberpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau? 4. Apakah penerimaan lain-lain yang sah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau? 5. Apakah DAU berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau? 6. Apakah DAK berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau? 7. Apakah DBH berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau? 8. Apakah pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, penerimaan lain-lain yang sah, DAU, DAk dan DBH berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau? TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan secara empiris. 1. Pengaruh Pajak Daerah terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 2
3 JEMI, Vol.4, No.2, Desember Pengaruh Retribusi Daerah terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 3. Pengaruh hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 4. Pengaruh penerimaan lain-lain yang sah terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 5. Pengaruh DAU Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 6. Pengaruh DAK terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 7. Pengaruh DBH terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 8. Pengaruh pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, penerimaan lain-lain yang sah, DAU, DAk dan DBH berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau. Manfaat Penelitian Adapun manfaat hasil penelitian ini adalah: 1. Publikasi ilmiah melalui prosiding local pada jurnal yang ber ISSN dan belum terakreditasi. 2. Sebagai bahan referensi untuk penelitian selanjutnya 3. Sebagai bahan referensi dan masukan bagi pemerintah daerah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau TINJAUAN PUSTAKA Kajian Teori Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi suatu daerah bisa dilihat dari nilai PDRB. PDRB merupakan salah satu indikator ekonomi makro yang dapat memberikan petunjuk sejauh mana perkembangan ekonomi dan struktur ekonomi daerah. Produk Nasional Bruto (PNB) atau Produk Domestik Bruto (PDB) tersebut dapat dianggap sebagai indikator peningkatan kesejahteraan masyarakat secara umum (Sirojuzilam, 2005) Pendapatan Asli Daerah (PAD) Berdasarkan UU No. 33 Tahun 2004 pendapatan asli daerah adalah penerimaan yang diperoleh dari sumber-sumber dalam wilayahnya sendiri yang dipungut berdasarkan peraturan daerah yang sesuai dengan perturan perundang-undangan yang terdiri dari pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah/ hasil pengolahan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan, dan lainlain pendapatan daerah yang sah. 3
4 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Pajak daerah Menurut Undang undang Nomor 34 Tahun 2000 pajak dan retribusi daerah merupakan iuran wajib yang dilakukan oleh orang pribadi atau badan kepada daerah tanpa imbalan langsung yang seimbang, dan dapat dipaksakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku, yang digunakan untuk membiayai penyelenggaraan pemerintahan daerah dan pembangunan di daerah. Retribusi daerah Selanjutnya dalam Pasal 3 UU No. 34 Tahun 2000 menyebutkan bahwa retribusi daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan atau diberikan oleh Pemda. Hasil Perusahaan Milik Daerah Hasil perusahaan milik daerah adalah bagian pemerintah daerah atas laba BUMN. Di era otonomi daerah ini BUMN memiliki peran yang penting dalam menyuplai penerimaan daerah. Lain-lain penerimaan daerah yang dianggap sah Penerimaan ini terdiri dari hasil penjualan asset tetap daerah dan jasa giro Dana Perimbangan Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari APBN yang dialokasikan kepada daerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. yakni bersumber dari: Dana Bagi Hasil (DBH) Dana bagi hasil adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah berdasarkan angka persentase untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi, misalnya dana bagi hasil pajak (DBHP) dan dana bagi hasil bukan pajak (DBHBP) (Sidik, 2002). Dana Alokasi Umum (DAU) Dana alokasi umum adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan dengan tujuan pemerataan kemampuan keuangan antardaerah untuk mendanai kebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaan desentralisasi. Dana Alokasi Khusus (DAK) Dana alokasi Khusus adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada daerah tertentu dengan tujuan untuk mendanai kegiatan khusus yang merupakan urusan daerah dan sesuai dengan perioritas nasional. Pengembangan Wilayah Menurut Budiharsono, 2005 salah satu pilar pengembangan wilayah adalah aspek ekonomi, dimana dalam aspek ekonomi terdapat pendapatan asli daerah maupun dana perimbangan. 4
5 JEMI, Vol.4, No.2, Desember 2013 Penelitian Terdahulu Penelitian yang dilakukan oleh Sianturi, 2008, melihat pengaruh PAD terhadap PDRB Kabupaten Dairi dari tahun 1986 sampai tahun 2004, diperoleh hasil bahwa pajak dan retribusi daerah yang berpengaruh signifikan terhadap PDRB Kabupaten Dairi. Sementara sumber PAD lainnya seperti Laba dari perusahaan daerah dan lainlain pendapatan yang sah tidak berpengaruh terhadap PDRB Kabupaten Dairi. Penelitian yang dilakukan oleh Izatul, 2011 dengan judul pengaruh dana perimbangan yang terdiri dari dana bagi hasil, dana alokasi umum dan dana alokasi khusus, dan pekerja terhadap PDRB Kabupaten/Kota di Jawa Tengah tahun diperoleh hasil bahwa seluruh variable independan yang digunakan dalam penelitian berpengaruh signifikan terhadap PDRB Jawa Tengah. Peneliti Batubara, 2010, dengan judul penelitian Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Toba Samosir. Dengan hasil penelitian, bahwa pajak daerah tidak berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Samosie. Karena kurangnya kesadaran masyarakat untuk membayar pajak daerah sebagai salah satu sumber pendapatan asli daerah yang digunakan dalam membiayai pembangunan daerah melalui APBD. Retribusi daerah dan Lauin-lain PAD yang sah berpengaruh signifikan terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dan bersifat meningkatkan PDRB kabupaten Toba Samosir. Kerangka Pemikiran Adapun kerangka pemikiran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: PAD - Pajak Daerah - Retribusi daerah - Hasil Perusahaan daerah - Lain-lain penerimaan daerah yang sah - Dana Perimbangan - DAU - DAK - DBH Pertumbuhan Ekonomi (PDRB) Hipotesis Penelitian Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Pajak Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 5
6 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU 2. Retribusi Daerah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 3. Hasil perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 4. Penerimaan lain-lain yang sah berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau 5. DAU berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 6. DAK berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 7. DBH berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam Riau 8. Pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan milik daerah, penerimaan lain-lain yang sah, DAU, DAk dan DBH berpengaruh terhadap Pertumbuhan ekonomi dalam pengembangan wilayah Kabupaten Bintan Provinsi Kepulauan Riau METODE PENELITIAN Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dalam penelitian ini adalah di Kantor Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah Kabupaten Bintan (DPPKAD) Jl. Bintan Buyu No 5 Bintan, dan data juga diperoleh melalui Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan (BPS). Jenis dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yaitu data sekunder runtun waktu (time series) selama 7 tahun mulai tahun 2006 sampai dengan tahun Sumber data utama berasal dari publikasi BPS dan DPPKAD. Objek yang diteliti adalah hasil laporan keuangan Pemerintah Daerah Kabupaten Bintan yang meliputi pajak daerah, retribusi daerah, hasil perusahaan daerah, lain-lain pendapatan darah yang sah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dana bagi hasil yang diperoleh dari laporan realisasi APBD kabupaten bintan serta PDRB (Produk Regional Domestic Bruto) berdasarkan harga konstan Kabupaten Bintan dalam bentuk laporan tahunan. Metode Pengumpulan Data Penelitian ini menggunakan alat pengolahan data SPSS 19 untuk mengetahui besarnya pengaruh variable independen terhadap variable dependen, maka penelitian ini menggunakan modelregresi 6
7 JEMI, Vol.4, No.2, Desember 2013 linier berganda dengan metode kudrat terkecil (Ordinary least square/ols). (Gujarati, 1999). Defenisi Operasional Variabel Variabel Dependen Adapun variable dependen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Pertumbuhan Ekonomi, yang diwakili PDRB atas harga konstan dari tahun 2006 sampai tahun 2012 dinyatakan dalam rupiah Variabel Independen Variabel independen dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Pendapatan Asli Daerah Pajak daerahmerupakan iuran wajib yang diberikan masyarakat kepada pemerintah daerah kabupaten bintan dalam satuan rupiah. Retrisbusi daerah merupakan penerimaan daerah yang dipungut langsung sebagai pembayaran atas imbalan langsung atas pelayanan yang diberikan oleh pemkab bintan kepada masyarakat dalam satuan rupiah Hasil Perusahaan daerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerah lainnya yang dipisahkan berupa keuntungan yang dinyatakan dalam satuan rupiah.lain-lain penerimaan daerah yang sah. Berupa hasil penjualan asset darah dan jasa giro. Dana Perimbangan Dana Alokasi Umummerupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBD dialokasikan untuk mendanai atau melaksanakan fungsi layanan dasar secara umum kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, dinyatakan dalam satuan rupiah. Dana Alokasi Khususmerupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBD dialokasikan untuk mendanai atau melaksanakan fungsi layanan dasar secara khusus kebutuhan daerah dalam pelaksanaan desentralisasi, dinyatakan dalam satuan rupiah. Dana Bagi Hasil pajak dan Non Pajakmerupakan dana yang bersumber dari pendapatan APBD yang dibagikan kepada daerah berdasarkan angka persentase tertentu dan dinyatakan dalam satuan rupiah. Uji Normalitas Uji Multikolinearitas Uji Heteroskedastisitas Uji Autokorelasi Analisis Regresi dan Uji Hipotesis Persamaan Regresi Adapun Model Regresi dalam Penelitian ini adalah sebagai berikut: 7
8 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU PE = a + b 1 PD + b 2 RD + b 3 HPD + b 4 LLP + b 5 DAU + b 6 DAK + b 7 DBH + e PE = Pertumbuhan Ekonomi PD = Pajak Daerah RD = Retribusi Daerah HPD = Hasil Perusahaan Daerah LLP = Lain-lain Penerimaan Daerah DAU = Dana Alokasi Umum DAK = Dana Alokasi Khusus DBH = Dana Bagi Hasil pajak dan non pajak. b 1,2,3,4,5,6,7 = koefisien regresi a = Konstanta e = Error Pengujian Hipotesis Uji Regresi Parsial (Uji t) Uji Regresi Simultan (Uji F) Uji Rdan Uji Adjusted R Square HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL Variabel independenyang semulanya terdiri dari 7 akan tetapi karena data hasil perusahaan daerah tidak didapatkan maka variabel tersebut tidak dimasukkan, sehingga penelitian ini hanya menggunakan 6 variabel independen. Sebelum pengujian hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi klasik, pada pengujian ini terjadi multikolinearitas dikarenakan adanya data yang tidak memenuhi syarat sehingga salah satu cara untuk mengatasinya adalah dengan melakukan semi log, yaitu dengan di LN kan variabel dependen. Namun dari cara tersebut hasilnya masih menunjukkan terjadi multikolinearitas, sehingga seluruh variabel di harus diln kan. Setelah seluruh variable di LN kan ternyata hasilnya masih terjadi multikolinearitas dengan nilai VIF pada variabel X1 atau pajak daerah memiliki nilai VIF tertinggi. Agar penelitian ini masih tetap bisa diteruskan maka cara berikutnya adalah dengan mengurangi variabel tersebut sehingga jumlah variable dalam penelitian ini menjadi 5 variabel independen yaitu retribusi daerah (LNx2), lain-lain pendapatan sah daerah (LNx3), dana alokasi umum (LNx4), dana alokasi khusus (Lnx5) dan dana bagi hasil (LNx6). Dimana data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data semesteran, karena data bulanan atau triwulan tidak lengkap. Tahun penelitian yaitu dari tahun 2006 sampai tahun 2012 yaitu 7 dan dikali 2 sehingga jumlah N sebanyak 14. Hasil Pengujian Asumsi Klasik Uji Normalitas Data 8
9 JEMI, Vol.4, No.2, Desember 2013 Berdasarkan hasil output spss 19 diperoleh informasi bahwa seluruh variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdistribusi secara normal. Hasil Uji Multikolinearitas Dari hasil pengujian multikolinearitas diketahui bahwa seluruh variabel independen yang digunakan tidak terjadi multikolinearitas. Hasil Pengujian Heteroskedastisitas Dari grafik 5.1 diatas diketahui bahwa seluruh data yang digunakan dalam penelitian ini menyebar merata dan tidak membentuk suatu pola sehingga terhindar dari heteroskedastisitas dan pengujian bisa dilanjutkan ke pengujian hipotesis. Hasil Pengujian Autokorelasi Dari tabel 5.10 diatas diketahui bahwa nilai durbin watson diantara nilai 2 dan -2 sehingga dapat disimpulkan bahwa data yang digunakan dalam penelitian ini terbebas dari autokorelasis sehingga bisa dilanjutkan kepada penelitian hipotesis. Analisis Regresi Berganda Dari output spss 19 diperoleh persamaan regresi berganda sebagai berikut: LNY = a+b2lnx2+b3lnx3+b4lnx4+b5lnx5+b6lnx5+e LNY = 24, ,131LNX2 0,182LNX3 + 0,224LNX4 0,045LNX5 0,017LNX6 + e Jika seluruh variabel independen nilainya konstan maka nilai pertumbuhan ekonomi (LNY) sebesar 24,488, dan jika nilai retribusi daerah (LNX2) naik sebesar 1 maka pertumbuhan ekonomi(lny) juga akan naik sebesar 0,131 begitu juga sebaliknya, dan jika nilai lain-lain pendapatan daerah (LNX3) naik sebesar 1 maka nilai pertumbuhan ekonomi (LNY) turun sebesar 0,182 begitu juga sebaliknya, jika nilai dana alokasi umum (LNX4) naik sebesar 1 maka nilai pertumbuhan ekonomi (LNY) juga naik sebesar 0,224 begitu juga sebaliknya dan jika nilai dana alokasi khusus (LNX5) naik sebesar 1 maka nilai pertumbuhan ekonomi (LNY) turun sebesar 0,045 begitu juga sebaliknya dan jika nilai dana bagi hasil (LNX6) naik sebesar 1 maka nilai pertumbuhan ekonomi (LNY) turun sebesar 0,017 begitu juga sebaliknya. Hasil Pengujian Determinasi Hasil uji determinasi digunakan untuk mengetahui berapa besar variabel independen mampu menjelaskan variabel dependen, hasil pengujian determinasi pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 9
10 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU Dari output spss 19 diketahui bahwa nilai adjusted R Square sebesar atau 85,2 % hal ini berarti pertumbuhan ekonmi terhadap retribusi daerah, lain-lain pendapatan daerah, dana alokasi umum, dana alokasi khusus dan dana bagi hasil sebesar 85,2% sisanya 14,8% dijelaskan oleh variabel yang lain yang tidak digunakan dalam penelitian. Hasil Pengujian Uji F Dari hasil pengolahan data diatas diketahui bahwa nilai sig F sebesar 0,001 lebih kecil dari alpa yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sebesar 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa hipotesis alternatif diterima dan hipotesis nol ditolak. Hal ini bnerarti secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap variabel independen, dan persamaan regresi atau model penelitian dalam penelitian ini baik. PEMBAHASAN Pengaruh Retribusi Daerah Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Wilayah Kabupaten Bintan Retribusi berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur melalui PDRB kabupaten Bintan, hasil ini konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Sianturi, 2008, dan sejalan dengan penelitian yang dilakukan Batubara, Pengaruh Lain-lain Pendapatan DaerahTerhadap Pertumbuhan Ekonomi Lain-lain pendapatan daerahtidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi yang diukur dari PDRB, hasil ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Sianturi, Berbeda dengan hasil penelitian Batubara, Dana Alokasi Umum Berpengaruh Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dana alokasi umum berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi daerah kabupaten Bintan hal ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Izatul, Dan konsisten dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Agusalim dkk, Pengaruh Dana Alokasi Khusus Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dana alokasi khusus tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Bintan, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Izatul, 2011 dan Agussalim dkk, Pengaruh Dana Bagi Hasil Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Dana bagi hasil tidak berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah kabupaten Bintan, hasil penelitian ini tidak sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Izatul, 2011 dan Agussalim dkk,
11 JEMI, Vol.4, No.2, Desember 2013 KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Adapun kesipulan pada penelitian ini adalah: a. Retribusi daerah berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan b. Lain-lain pendapatan yang sah tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan c. Dana alokasi umum berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan d. Dana alokasi khusus tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan e. Dana bagi hasil tidak berpengaruh signifikan terhadap pertumbuhan ekonomi wilayah Kabupaten Bintan Saran a.untuk penelitian selanjutnya disarankan agar melakukan penelitian yang lebih luas lagi yaitu melakukan penelitian pada sebuah provinsi suatu daerah sehingga data yang terkumpul lebih banyak dan hasil penelitian bisa lebih mengenderal dan mendekati teori. b.penelitian selanjutnya agar memasukan variabel inrtervening misalnya belanja modal atau investasi swasta dalam penelitian, sehingga ruang lingkup hasil penelitian bisa berkembang 11
12 PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH KABUPATEN BINTAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU DAFTAR PUSTAKA Agussalim, dkk, Pengaruh Dana Perimbangan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi di Provinsi Sulawesi Tengah. diakses 10 Maret 2013 Azzumar, Handayani Pengaruh PAD, Dana Perimbangan, Investasi Swasta dan Tenaga Kerja Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Era Desentralisasi Fiskal Tahun (Studi Kasus Kabupaten/Kota Provinsi Jawa Tengah). diakses 7 Maret 2013 Batubara, Bobby Nelson, Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) Terhadap Pengembangan Wilayah Kabupaten Toba Samosir. diakses 11 Maret 2013 Budiharsono, Sugeng Teknik Analisis Pembangunan Wilayah Pesisir Dan Lautan. PT. Pradnya Pramita Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah Pemerintah Republik Indonesia. Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2000 tentang Perubahan Atas UU RI No. 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah Pujiati, Amin Analisis Pertumbuhan Ekonomi di Karesedinan Semarang di Era Desentralisasi Fiskal. Jurnal Ekonomi Pembangunan. Kajian Ekonomi Negara Berkembang. Hal: Siddik, Mahfud, Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah: Antara Teori dan Aplikasinya di Indonesia. Disampaikan Pada Seminar Setahun Implementasi Kebijakan Otonomi Daerah di Indonesia. Yogyakarta Sirojuzilam Beberapa Aspek Pembangunan Regioanal, ISEI Bandung Simanjuntak, Robert A Hubungan Keuangan Pusat dan Daerah Dalam Pasang Surut Otonomi Daerah: Sketsa Perjalanan 100 Tahun. Editor: Anhar Ganggang, Jakarta: Yayasan Tifa Sianturi, Roni Delima, Analisis pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD) terhadap Produk Domestik Bruto (PDRB) Kabupaten Dairi. diakses 11 Maret 2013 Ulfi S. Izzatul, Analisis Pengaruh Dana Perimbangan, Pekerja Terhadap PDRB di Jawa Tengah diakses 8 Maret 2013., Bintan dalam Angka, Badan Pusat Statistik Kabupaten Bintan 12
BAB I PENDAHULUAN. kesejahteraan seluruh bangsa tersebut. Hal ini di Indonesia yang salah satunya
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembangunan ekonomi merupakan suatu proses mutlak yang dilakukan oleh suatu bangsa dalam meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan seluruh bangsa tersebut.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pemerintahan Kota/Kabupaten di Provinsi Lampung berjumlah 14 kabupaten dan kota. Sampel yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek/Subjek Penelitian Objek penelitian data ini adalah Pemerintah Daerah pada 35 Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah. Subjek penelitiannya, yaitu data PAD, DAU, DAK, dan
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB)
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA BAGI HASIL (DBH), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI (PDRB) (Studi Empiris Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah)
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian ini yakni pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Gorontalo Utara yang beralamat di jln Kusnodanupoyo
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. berupa data kuantitatif, yaitu Data Laporan Realisasi Anggaran APBD pemerintah
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data Data penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang dikumpulkan dari dokumen pemerintah daerah di Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi DIY berupa
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. mengemukakan definisi metode penelitian sebagai berikut: mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Metode penelitian merupakan cara penelitian yang digunakan untuk mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu. Menurut Sugiyono (2010:2) mengemukakan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada pemerintah Provinsi Jawa Timur. Provinsi Jawa Timur yang terdiri dari 29 Kabupaten dan 9 Kota, akan tetapi ada penelitian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah,
36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Sumber Data Ruang lingkup penelitian ini adalah menganalisis Pengaruh Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Pendapatan BUMD Dan Pendapatan Lain Daerah Terhadap Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode analisis kuantitatif yaitu metode yang digunakan untuk menganalisis data yang berhubungan dengan
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta)
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL (Studi Empiris di Wilayah Karesidenan Surakarta) NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP BELANJA MODAL PADA KABUPATEN GORONTALO HELDY ISMAIL Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Negeri
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERIODE 2009-2011 Gomgom Arthur Simamora / 26209168 Pembimbing: Dr.
Lebih terperinciKeywords : Local Revenue (PAD), General Allocation Fund (DAU), Specific Allocation Fund (DAK), Provit Sharing Funda (DBH), Economic Growth
This research uses a multiple regression analysis.the research partial result shows that PAD, DAU and DAK influence the economic growth of residence/cities in East Java. It means that they play an important
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode
36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif. Metode kuantitatif dinamakan metode tradisional, karena metode ini sudah cukup lama digunakan sehingga
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Jawa Tengah terletak di antara B.T B.T dan 6 30 L.S --
BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Tengah 1. Letak dan Luas Wilayah Jawa Tengah terletak di antara 108 30 B.T -- 111 30 B.T dan 6 30 L.S -- 8 30 L.S. Propinsi ini terletak di
Lebih terperinciPENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) TERHADAP BELANJA MODAL PADA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TENGAH TAHUN 2011-2012 NASKAH PUBLIKASI DI SUSUN
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Pada hasil pengumpulan data sekunder mengenai Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus ( DAK ), Pertumbuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk mengelola sumber daya ekonomi daerah yang berdaya guna dan berhasil
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan daerah merupakan bagian integral dari upaya pembangunan secara nasional yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pemerintah daerah, sehingga tercipta
Lebih terperinciDisusun oleh : Nama : Ismy Chaerunissa Oktia NPM : Jurusan : Akuntansi / S1 Pembimbing : Supiningtyas P., SE., MM
Pengaruh Pendapatan Asli Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Terhadap Alokasi Belanja Daerah Pada Kabupaten/Kota Provinsi Wilayah Pulau Sumatera Periode 2009-2011 Disusun oleh
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabelvariabel penelitian
Lebih terperinciZELFIA YULIANA SUTAMI ( ) Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi. Universitas Maritim Raja Ali Haji ABSTRAK
PENGARUH RASIO EFEKTIVITAS PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU) DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA PEMERINTAHAN KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan antar daerah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelaksanaan pembangunan daerah pada dasarnya merupakan bagian integral dari pembangunan nasional yang diarahkan untuk mengembangkan daerah dan menserasikan laju pertumbuhan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perekonomian merupakan hal yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Seiring perkembangan zaman tentu kebutuhan manusia bertambah, oleh karena itu perekonomian
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. yaitu karena data penelitian berupa angka-angka dan analisis
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di kantor Dinas Pendapatan Kabupaten Tulungagung, Jl. A. Yani Timur No. 37 Tulungagung. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian Jenis
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan pemerintah daerah, baik di tingkat propinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari
55 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Adapun yang menjadi obyek penelitian sebagai variabel bebas (independent variable) adalah sumber-sumber penerimaan daerah yang terdiri dari PAD, transfer
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masyarakat setempat sesuai dengan peraturan peundang-undangan. Hal tersebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Otonomi daerah merupakan hak, wewenang, dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PENDAPATAN. : Silvina Ramadani NPM : Jurusan : Akuntansi Pembimbing : Dr. Prihantoro, SE., MM..
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH (BD) Studi Pada Kabupaten/Kota Provinsi Bangka Belitung
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. kepada pemerintah pusat. Penulis melakukan pengambilan data
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah tahun 2011-2013 yang seluruh data keuangannya telah di terbitkan dan dilaporkan kepada
Lebih terperinciPengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal
Prosiding Akuntansi ISSN: 2460-6561 Pengaruh Desentralisasi Fiskal dan Kinerja Keuangan terhadap Alokasi Belanja Modal 1 Muhammad Miftah Falah, 2 Sri Fadilah, dan 3 Edi Sukarmanto 1,2,3 Prodi Akuntansi,
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, dengan data DP (dana alokasi umum, dana alokasi khusus, dana bagi hasil), PAD, dan BD. Data tersebut adalah data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder.
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini bersifat deskriptif kuantitatif dan menggunakan data sekunder. Dalam penelitian ini, data diambil dari laporan terbitan BPS nasional periode
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
41 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Gambaran Umum Provinsi Jawa Timur Penelitian ini dilakukan mulai bulan September 2012 di Jakarta terhadap Laporan Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur untuk periode tahun
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada
46 III. METODE PENELITIAN A.Jenis Penelitian dan Sumber Data Pendekatan kuantitatif adalah suatu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data angka yang diolah dengan metode statistika tertentu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pembangunan ekonomi dalam lingkup negara secara spasial tidak selalu
BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya mengelola sumberdaya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara pemerintah
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Menurut Efferin, Darmadji dan Tan (2008:47) pendekatan kuantitatif disebut juga pendekatan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kapasitas fiskal yaitu pendapatan asli daerah (PAD) (Sidik, 2002)
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Menurut Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Negara Republik Indonesia merupakan Negara Kesatuan yang menganut asas desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kota Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Maret 2014. Penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinci: Maytias Tri Pratiwi NPM :
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK) TERHADAP BELANJA DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI JAWA BARAT PERIODE 2012-2015 Nama : Maytias Tri Pratiwi NPM
Lebih terperinciPENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN TINGKAT PARTISIPASI ANGKATAN KERJA (TPAK) TERHADAP PDRB PADA PROVINSI DKI JAKARTA 2010-2015 Nama NPM Jurusan Dosen Pembimbing : Septi Eka Wulandari : 2A214142
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. undang-undang di bidang otonomi daerah tersebut telah menetapkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pelaksanaan desentralisasi fiskal di Indonesia mengacu pada Undang- Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah direvisi menjadi Undang-Undang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian. Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dengan dikeluarkannya UU No. 22 Tahun 1999 yang kemudian direvisi menjadi UU No. 32 Tahun 2004, daerah diberi kewenangan yang luas dalam mengurus dan mengelola
Lebih terperinciINNEL ROSA APRINELITA FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI
ANALISIS PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP ALOKASI BELANJA DAERAH INNEL ROSA APRINELITA 21209775 FAKULTAS EKONOMI AKUNTANSI LATAR BELAKANG UU No.22 tahun
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi
BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah serta Dana Alokasi Umum terhadap Belanja Daerah Pemerintah Kabupaten
Lebih terperinciBAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Daerah (PAD), Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK),
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian Pada penelitian ini dilakukan analisis hasil pengumpulan data penelitian dari 34 provinsi di Indonesia. Data yang digunakan meliputi
Lebih terperinciSalah satu pelayanan yang mendasar bagi pemerintah daerah adalah pelayanan di bidang kesehatan. Untuk meningkatkan pemberian pelayanan kesehatan kepad
Analisis Pengaruh Produk Domestik Bruto, Jumlah Penduduk, Jumlah Puskesmas terhadap Realisasi Penerimaan Retribusi Pelayanan Kesehatan (Studi Kasus Di Kota Bekasi) Wallensy Septi Pratiwi Fakultas Ekonomi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. 1.2 Rumusan Masalah Maksud dan Tujuan Penelitian Kegunaan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian...
DAFTAR ISI LEMBAR PENGESAHAN... i LEMBAR PERNYATAAN... ii ABSTRAK... iii ABSTRACT... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... vii DAFTAR TABEL... xi DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN...
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah
BAB III METODE PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian dampak kinerja keuangan terhadap alokasi belanja modal dan pertumbuhan ekonomi adalah laporan keuangan pemerintah daerah kabupaten/kota Provinsi
Lebih terperinciPENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN
PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH KABUPATEN KLATEN TAHUN 2002-2010 NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
77 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2015, penelitian ini menggunakan data sekunder untuk pengumpulan data. Tempat penelitian ini dilaksanakan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada Kabupaten/Kota Provinsi Banten, waktu pengumpulan data akan dilakukan pada Januari 2017 sampai Februari 2017.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango. Dinas
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPPKAD) Kabupaten Bone Bolango.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Anggaran daerah merupakan rencana keuangan daerah yang menjadi dasar dalam pelaksanaan pelayanan publik. Di Indonesia, dokumen dokumen anggaran daerah disebut
Lebih terperinciDisusun Oleh: : Prastian Bayang Januar Npm : Dosen Pembimbing : Agustin Rusiana Sari, SE, MM
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA LANGSUNG DAN BELANJA TAK LANGSUNG (STUDY KASUS KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI JAWA TIMUR) Disusun Oleh: Nama : Prastian
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pemerintahan yang sentralisasi menjadi struktur yang terdesentralisasi dengan
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar belakang Reformasi yang telah terjadi membuat perubahan politik dan administrasi, salah satu bentuk reformasi tersebut adalah perubahan bentuk pemerintahan yang sentralisasi
Lebih terperinciDIAN LESTARI
PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS DAN DANA BAGI HASIL TERHADAP BELANJA MODAL PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU PERIODE TAHUN 2011-2014 DIAN LESTARI 110462201215
Lebih terperinciMia Rachmawati. Abstract. Keyword : General Allocation Fund (DAU), Special Allocation Fund (DAK), Regional Own Revenue (PAD), Capital Expenditure.
PENGARUH DANA ALOKASI UMUM, DANA ALOKASI KHUSUS, DAN PENDAPATAN ASLI DAERAH TERHADAP ALOKASI BELANJA MODAL (Studi Kasus pada Kabupaten di Provinsi Papua dan Papua Barat) Mia Rachmawati Abstract The purposes
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian Opini Tidak Memberikan Pendapat yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PENELITIAN. yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data numerical atau
BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi dan Sampel Populasi penelitian iniadalah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Yogjakarta. Sampel dalam penelitian ini terdiri dari5 KabupatenKota, yaitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah sudah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kebijakan Pemerintah Indonesia tentang otonomi daerah sudah dilaksanakan secara efekif. Hal ini merupakan kebijakan yang dipandang sangat demokratis dan memenuhi
Lebih terperinciBAB lll METODE PENELITIAN
BAB lll METODE PENELITIAN A. Objek/Subyek Penelitian Obyek yang digunakan di dalam penelitian ini adalah pada Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah Kabupaten/Kota D.I. Yogyakarta
Lebih terperinciANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN
ANALISIS PENGARUH PAD, DBH, DAU, DAK DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA MODAL KABUPATEN NGAWI TAHUN 2003-2015 M. Agus Sudrajat Irma Diastuti Purniawati Universitas PGRI Madiun irmadias23@yahoo.com
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketentuan umum UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu asas pembangunan daerah adalah desentralisasi. Menurut ketentuan umum UU No. 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, desentralisasi yaitu penyerahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. ekonomi juga merupakan indikator pencapaian pembangunan nasional. akan memberikan pengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi.
BAB 1 PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Kenaikan tingkat pertumbuhan ekonomi menjadi salah satu tujuan penting bagi pemerintah pusat maupun daerah. Desentralisasi merupakan tujuan untuk mempercepat
Lebih terperinciPENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU
PENGARUH DANA ALOKASI KHUSUS, DANA BAGI HASIL DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH KABUPATEN LUWU Hapid 1, Muh. Halim 2, Yuli Wulandari 3 1) Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Sasaran penelitian ini berkaitan dengan obyek yang akan ditulis, maka populasi dalam penelitian difokuskan di Kabupaten Banjarnegara. Dimana data
Lebih terperinciH 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal
H 2 : Dana Perimbangan berpengaruh positif terhadap Belanja Modal BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian Kuantitatif,yaitu penelitian yang menekankan pada
Lebih terperinci: Niken Kurniawati NPM :
PENGARUH PAD, DAU, DAK DAN SiLPA TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL DAN BELANJA OPERASI PADA KABUPATEN/KOTA PROVINSI PULAU SULAWESI Nama : Niken Kurniawati NPM : 28211356 Jurusan Pembimbing : Akuntansi
Lebih terperinciN A S K A H P U B L I K A S I
PENGARUH PERTUMBUHAN EKONOMI, PENDAPATAN ASLI DAERAH, DANA ALOKASI UMUM, DAN DANA ALOKASI KHUSUS TERHADAP BELANJA MODAL (Study Empiris Di Wilayah Karesidenan Surakarta) N A S K A H P U B L I K A S I Diajukan
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN. tertinggi, standar deviasi, varian, modus, dan sebagainya.
BAB IV ANALISA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Statistik Deskriptif Statistik Deskriptif berhubungan dengan pengumpulan data yang dapat disimpulkan untuk mendapatkan gambaran mengenai data tersebut agar lebih
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
48 BAB III METODE PENELITIAN A. Ruang Lingkup Penelitian Penelitian dilakukan di Kabupaten/Kota yang berada di Provinsi Banten. Pemilihan lokasi di Kabupaten/Kota disebabkan karena berdasarkan hasil evaluasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Jadwal penelitian dilaksanakan mulai Maret 2016
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada kabupaten/kota provinsi Jawa Tengah pada tahun 2011-2013. Penulis melakukan pengambilan data dari situs www.djpk.kemenkeu.go.id.
Lebih terperinciBAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Statistik Deskriptif Dari hasil pengumpulan data sekunder mengenai Dana Bagi Hasil, Dana Alokasi Umum, Pendapatan Asli Daerah dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota di Jawa Timur
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) 32 Provinsi di Seluruh
BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Jakarta. Penelitian ini dimulai pada bulan September 2016. Penelitian ini mengambil data Laporan Realisasi Anggaran
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran. pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu faktor pendorong
Lebih terperinciANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun )
ANALISIS BELANJA MODAL DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA (Studi Empiris pada Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2013) Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi
Lebih terperinciPENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU
PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH DAN DANA PERIMBANGAN TERHADAP KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH PROVINSI KEPULAUAN RIAU WAN VIDI RUKMANA (090462201-374) Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usahanya untuk mensejahterakan dan memakmurkan masyarakatnya, suatu negara akan melakukan pembangunan ekonomi dalam berbagai bidang baik pembangunan nasional
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Karena itu, belanja daerah dikenal sebagai
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Belanja daerah, atau yang dikenal dengan pengeluaran pemerintah daerah dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD), merupakan salah satu faktor pendorong
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengembangan Wilayah Pada dasarnya pengembangan adalah proses dimana individu, kelompok, organisasi, institusi dan masyarakat meningkatkan kemampuannya
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan Data sekunder
47 III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan data sekunder tahunan 2003-2012. Data sekunder tersebut bersumber dari Badan Pusat Statistik (BPS) Lampung Dalam Angka, Badan
Lebih terperinciPENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI
PENGARUH ANGGARAN PENDAPATAN ASLI DAERAH DAN DANA ALOKASI UMUM TERHADAP PENGALOKASIAN ANGGARAN BELANJA MODAL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. baik berupa uang maupun barang yang dapat dijadikan kekayaan daerah
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Keuangan Daerah dan APBD Menurut Mamesah (1995), keuangan daerah dapat diartikan sebagai semua hak dan kewajiban yang dapat dinilai dengan uang, demikian pula segala sesuatu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menurut asas otonomi dan tugas pembantuan. Pemberian otonomi luas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sesuai dengan amanat UUD RI Tahun 1945, pemerintah daerah berwenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan menurut asas otonomi dan tugas pembantuan.
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. Dalam landasan teori, akan dibahas lebih jauh mengenai Pertumbuhan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori Dalam landasan teori, akan dibahas lebih jauh mengenai Ekonomi, Belanja Modal, Pendapatan Asli Daerah dan Dana Alokasi Umum. Kemudian, akan menjabarkan penelitian
Lebih terperinciJURNAL PENELITIAN. Disusun Oleh : SANTI SUSIANI NPM : PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NUSANTARA PGRI KEDIRI 2016
ANALISIS PENGARUH PAJAK DAERAH, RETRIBUSI DAERAH, LABA BUMD, DAN PENDAPATAN SAH LAINNYA TERHADAP PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) PEMERINTAH PROVINSI JAWA TIMUR JURNAL PENELITIAN Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengelola sumber daya yang dimiliki secara efisien dan efektif.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengelolaan pemerintah daerah, baik tingkat provinsi maupun tingkat kabupaten dan kota memasuki era baru sejalan dengan dikeluarkannya Undang-Undang (UU) No. 22 Tahun
Lebih terperinciPENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH
PENGARUH DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD) DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP BELANJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Kasus Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa Tengah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Pusat dan Daerah (revisi dari UU no
Lebih terperinciDisusun dan Diajukan untuk Melengkapi dan Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna
PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DAN DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DANA BAGI HASIL (DBH), DAN PERTUMBUHAN EKONOMI TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL (Studi Empiris Pada Provinsi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari
III. METODE PENELITIAN A. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berasal dari badan pusat statistik (BPS) kabupaten Lampung Tengah. B. Batasan Variabel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Reformasi yang terjadi pada bidang politik mulai merambah pada bidang keuangan negara. Hal ini diindikasikan dengan telah diterbitkannya Undang-Undang Nomor
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tipologi Penelitian Penelitian ini menguji hipotesis (hypothesis testing) yang telah dirumuskan sebelumnya. Penelitian ini menguji pengaruh Derajat Desentralisasi, Dana
Lebih terperinciDETERMINAN TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN
DETERMINAN TINGKAT KEMANDIRIAN KEUANGAN DAERAH PADA KABUPATEN/KOTA DI PROVINSI SUMATERA SELATAN Verawaty¹, Septiani Fransisca², Richa Rahmawati³ Universitas Bina Darma Jalan Jenderal Ahmad Yani No. 3 Palembang
Lebih terperinciABSTRAK. Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, Dana Bagi Hasil, Flypaper Effect.
Judul : Pengaruh Pendapatan Asli Daerah, Dana Alokasi Umum, dan Dana Bagi Hasil Pada Belanja Modal Kabupaten/Kota di Provinsi Bali Nama : Ni Nyoman Widiasih Nim : 1315351081 ABSTRAK Belanja modal merupakan
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel. Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung.
60 III. METODE PENELITIAN A. Daerah Penelitian dan definisi operasional variabel Penelitian ini dilaksanakandi di Kota Bandar Lampung Provinsi Lampung. Pemilihan Kota Bandar Lampung sebagai daerah penelitian
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Kabupaten Gorontalo. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Januari 2014 sampai dengan Februari 2014. Penelitian
Lebih terperinciBAB IV METODA PENELITIAN
BAB IV METODA PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Untuk memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kondisi dan kateristik obyek penelitian, maka penjelasan terhadap lokasi dan waktu penelitian
Lebih terperinci