Topografi Menyatakan ketinggian tempat di permukaan bumi dengan ukuran satuan ketinggian tertentu
|
|
- Hendri Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1
2
3
4 Relief Bentuk wilayah : keadaan tinggi rendah suatu wilayah di permukaan bumi ditinjau dari segi perbedaan tinggi dan kemiringannya (lereng) atau Bentuk ketidakteraturan secara vertikal, baik dalam ukuran besar maupun kecil dari permukaan litosfer. Misal : datar, landai, berombak, bergelombang, berbukit kubah (humocky), berbukit, bergunung. Topografi Menyatakan ketinggian tempat di permukaan bumi dengan ukuran satuan ketinggian tertentu
5 RELIEF : 1. datar (D) 2. landai (L) 3. berombak (B) 4. bergelombang (Gb) 5. berbukit kubah (humocky)/bk 6. berbukit (Bt) 7. bergunung (Gn) HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (US Soil Survey) Topografi Lereng (%) Beda tinggi (m) Datar/hampir datar 0-2 <5 Berombak/Topografi landai Berombak-bergelombang, topografi miring Bergelombang-berbukit, topografi dengan lereng sedang Perbukitan/topografi terjal Pegunungan/topografi sangat terjal Pegunungan sangat curam >140 >1000
6 HUBUNGAN RELIEF LERENG DAN BEDA TINGGI (Sunardi J., 1985) Topografi Lereng (%) Beda tinggi (m) Datar 0-3 <5 Landai/berombak Landai/Miring Miring/berbukit Miring terjal/ berbukit terjal Terjal (berbukit terjal) Sangat terjal (bergunung) >100 >500
7 Panjang LERENG (US Soil Survey) Panjang Lereng (m) Keterangan 0-15 Sangat pendek Pendek Panjang menengah Panjang > 500 Sangat Panjang
8 Relief Orde I Benua dengan paparan, dan cekungan samudera Contoh : Benua Asia, Afrika, Australia, Eropa, dan Amerika Paparan (Bagian dari benua yang ditutupi laut merupakandaerah dangkal 200 m di bawah permukaan laut). Di Indonesia tdpt paparan Sunda dan Sahul Cekungan Samudera : atlantik, Pasifik, dan India Relief Orde II Mrpkbagian dari benua dan cekungan samudera, berupa deretan pegunungan-pegunungan besar, plateau, dan deretan daratan. Relief Orde III Terdiri dr lekuk-lekuk dan bentuk-bentuk yang relatif kecil spt bukit-bukit, lembah-lembah, punggungan, cekungan danau, gunungapi, kipas alluvial, delta, gawir, buttes, mesa Pembentukan relief Orde III banyak dipengaruhi oleh kerja destruktif sungai, glasial, gelombang, angin.
9
10 delta Mahakam di Kalimantan Timur
11 Bentuk-bentuk destruksi oleh sungai : Bentuk-bentuk erosi : alur (gullies), lembah (valleys), jurang (gorges ), dan canyon. Bentuk-bentuk residu : puncak-puncak (peaks), bukit sisa (monadnocks) Bentuk-bentuk endapan: kipas alluvial (aluvial fans), dataran banjir (flood plains), dan delta
12 Erosi Alur, merupakan kelanjutan dari erosi lembar dengan ciri khas terdapat alur-alur pada tanah sebagai tempat aliran air. Erosi : Erosi Percik, Erosi Lembar, Erosi Alur, Erosi Parit (ukuran sekitar 40 cm dan kedalaman 25 cm, sedangkan yang lanjut dapat mencapai kedalaman > 30 cm. Erosi ini dapat terbentuk V atau U, tergantung dari kepekaan subtratanya)
13 Erosi Parit, yaitu terdapatnya parit-parit atau lembah yang meluas akibat terjadi pengikisan terus menerus dan memakan waktu yang lama Badlands, South Dakota di Amerika Serikat (sumber: Microsoft Encharta, 2008)
14 Deep Canyon (jurang tebing-terjal) Grand Canyon adalah sebuah jurang tebing-terjal, diukir oleh Sungai Colorado, di utara Arizona.
15 Aluvial fan atau yang biasa disebut kipas aluvial adalah kenampakan pada mulut lembah yang berbentuk kipas yang merupakan hasil proses pengendapan atau merupakan akhir dari sistem erosi-deposisi yang dibawa oleh sungai. Kipas Aluvial banyak terdapat pada daerah dengan perubahan lerang yang besar, misalnya pertemuan pegunungan terjal dengan dengan dataran.
16 Kipas Aluvial : kenampakan berbentuk kipas dari endapan alluvial, pada mulut lembah di daerah pegunungan yang penyebarannya memasuki wilayah dataran. Gambar : kipas Aluvial Kudus
17 Bentuk-bentuk destruksi Gelombang : Bentuk-bentuk erosi : gua-gua laut atau pantai (sea caves) Bentuk-bentuk residu : tebing akibat benturan atas erosi ombak (wavecutcliff), batu tanggul (banchis), gerbang laut (stacks), dan tubir laut (arches) Dengan bantuan endapan arus laut berupa beting (beaches) dan gosonggosong (bars). Bentuk-bentuk destruksi Angin: Erosi atau pengikisan : lubang tiupan (blowholes) di daratan atau daerahdaerah berpasir Bentuk-bentuk residu : tiang (padestral) dan batuan cendawan (mushroom rocks) Bentuk-bentuk endapan : gumuk-gumuk pasir (sand dunes) dan losess
18 : kesetimbangan dalam kerak bumi yang terjaga oleh aliran materi bebatuan di bawah permukaan akibat tekanan gravitasi
19 Figure 1.6 Sediment Transport. Adapted from Church, M Channel Morphology and Typology. Chapter 6 in The River Handbook, vol. 1, P. Calow and G.E. Petts, eds. pp. 130, 136.
20 Typical features of coastal erosion
21 barrier bar - satellite view barrier bar - ground view
22 A sandstone bridge carved out of the Wadi Rum cliffs by aeolian (wind) erosion
23 Egypt's Western Desert sand dunes
24 Erosi Gelombang Laut(Abrasi/Marin) Bentukan-bentukan akibat proses abrasi banyak dijumpai di sekitar pantai di antaranya terdapat pantai yang sangat curam (cliff), gua pantai (sea cave) dan batu layar(stack). Cliff
25 Gua Pantai
26 Batu Layar (sumber: Microsoft Encharta, 2008).
27 Erosi Angin Erosi angin atau Deflasi biasanya banyak terjadi di kawasan gurun. Bantukan alam yang terbentuk akibat proses deflasi antara pembentukan batu jamur (mushroom stone). Batu Jamur terbentuk akibat proses erosi angin (sumber: )
28 Bentuk-bentuk destruksi Glasier : Bentuk-bentuk erosi : cirques dan glacial troughs Bentuk-bentuk residu : puncak-puncak matter horn (matter horn peaks), aretes, dan roches mountonnees Bentuk-bentuk endapan : moraines, drumlins, kames, dan eskers
29 Terrain Merupakan istilah yang diperuntukkan guna menyatakan keadaan medan suatu wilayah di permukaan bumi, baik keadaan reliefnya, vegetasi/penggunaan lahan, adanya sungai-sungai, rawa-rawa, sifat-sifat umum batuan dan lahan, dll. Istilah ini digunakan terutama untuk keperluan militer (PD I, II)
30 The collection, analysis, evaluation, and interpretation of geographic information on the natural and manmade features of the terrain, combined with other relevant factors, to predict the effect of the terrain on military operations. Military Dictionary(DOD, NATO) Digital Geomorphometry based on the use of DEMs is nowadays covered by the concept of terrain analysis (Wilson dan Gallant, 2000)
31 Digital Terrain Analysis The use of remote sensing satellite data for mapping various aspects of terrain, such as land cover, land use, and soils. Software may then be utilized to derive terrain parameters, such as aspect, catchment area, and wetness index, which are then used to describe the morphology of the landscape and the influence of topography on environmental processes. C:/Sleman/3_D/m obil_3d.sxd
32 Imagery Digital Terrain Data (DEM) 3D Digital Model 2007 Intermap Technologies, Inc. All rights reserved. D:/Military/
33 Morphometricparameters elevation change gradients (slope) orientation gradients (aspect, steepest downhill slope, viewshed) curvature gradients (horizontal or tangent curvature) vertical or profile curvature (mean curvature combined gradients (tangential curvature). 3D Analyst C:/Sleman/3_D/srtm_slm_box
34 Generic landforms Stream channel (Valley bottom) -Locations of water accumulation and transition; high number of upstream elements and concave shapes. Ridge (Peak) -Locations of water run-off; lowest upstream contributing area and convex shapes. Slope -Sloping part with generally higher shape complexity. Plain (Terrace) -Flat areas of low relief and low shape complexity. Pit -Conical concave landform. D:/military/tinkrsb_ras
35 Perencanaan dan Operasi Militer Drop Zone 1 Target Objective Drop Zone 2 Pemahaman karakteristik medan menentukan akses yang efektif
36 (4/10/2010 Permukiman Yang berisiko terlanda Banjir bandung karena di dekat outlet DAS
37 Banjir Bandang Wasior
38 Landscape (bentanglahan) Panorama atas suatu hamparan daratan yang terdiri dari berbagai keadaan alam baik alami maupun buatan manusia (artifisial). Landscapecomprises the visible features of an area of land, including physical elements such as landforms, living elements of floraand fauna, abstract elements like lighting and weatherconditions, and human elements like human activity and the built environment.
39 Landform (bentuklahan) Bentukan alam di permukaan bumi yang terjadi karena proses pembentukan tertentu dan melalui serangkaian evolusi tertentu pula. atau Bagian dari permukaan bumi yang mempunyai bentuk khas sebagai akibat pengaruh dari proses, struktur geologi, dan batuan selama periode waktu tertentu. Oleh karena itu bentuklahan ditentukan oleh faktor-faktor topografi, struktur geologi, batuan, dan proses eksogen. atau merupakan bentangan permukaan lahan yang mempunyai relief khas karena pengaruh kuat dari struktur kulit bumi dan akbibat dari proses alam yang bekerja pada batuan di dalam ruang dan waktu tertentu. Masing-masing bentuklahan dicirikan oleh adanya perbedaan dalam hal struktur dan proses geomorfologi, relief/topografi dan material penyusun/litologi (Strahler, 1983 dan Whiton, 1984). Misal : Teras sungai : proses sedimentasi oleh aktivitas sungai dan berkembang sampai terbentuknya (evolusi)
40 (Lf) = bentuklahan T = topografi P = proses alam S = struktur geologi M = material batuan K = ruang dan waktu kronologis
41
42 (1) Structural Landforms-landforms that are created by massive earth movements due to plate tectonics. This includes landforms with some of the following geomorphic features: fold mountains, rift valleys, and volcanoes. (2) Weathering Landforms-landforms that are created by the physical or chemical decomposition of rock through weathering. Weathering produces landforms where rocks and sediments are decomposed and disintegrated. This includes landforms with some of the following geomorphic features: karst, patterned ground, and soil profiles. (3) Erosional Landforms- landforms formed from the removal of weathered and eroded surface materials by wind, water, glaciers, and gravity. This includes landforms with some of the following geomorphic features: river valleys, glacial valleys, and coastal cliffs. (4) Depositional Landforms-landforms formed from the depositionof weatheredand erodedsurface materials. On occasion, these deposits can be compressed, altered by pressure, heat and chemical processes to become sedimentary rocks. This includes landforms with some of the following geomorphic features: beaches, deltas, flood plains, and glacial moraines.
43 Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar
44 Fault scarp yaitu tebing yang terjadi langsung kerena sesar
45
46 Geomorphology includes a) Endogenic Processes or Agents: Volcanism Plate Tectonics\ Diastrophism: Folding, Faulting, Warping b) Exogenic Processes and Agents: Weathering Mass Wasting Agents of Erosion, Transportation, and Depositional o Alluvial/Fluvial (flowing water) o Glacial (ice) o Eolian (wind) o Coastal (waves)
47 Landforms at different scales and their interactions with exogenic and endogenic processes.
48 I. Geomorphology is the scientificstudy of landscapesand the processesthat shape them. The science of geomorphology has two major goals. 1. One is to organize and systematize the descriptionof landscapes by intellectually acceptable schemes of classification. 2. The other is to recognize in landscapes evidence for changes in the processesthat are shaping them and have shaped them (Arthur Bloom)
49 II. Geomorphology is the study of landforms and landscapes, including the description, classification, origin, development, and history of planetary surfaces. Geomorphology seeks to identify the regularities among landforms and what processeslead to patterns. (Predictability).
50 III. Geomorphology Studi mengenai bentuk bumi (Derbyshire, 1979, p. 15) Studi tentang bentuk lahan (landform) Lingkup studi Derbyshire, 1979, p. 17 F = f(p,m) dt F f P M dt : : : : : Landform (bentuklahan) Fungsi dari Proses Material Perubahan menurut waktu
51 Derbyshire membedakan 4 level dari studi geomorfologi Level 1 : study of elements of the equation (studi tentang bentuklahan, proses, dan material, masing-masing secara terpisah) Level 2 : Balancing the equation Mencari hubungan timbal balik antara bentuklahan, proses, dan material pada suatu daerah tertentu pada saat tertentu pula Level 3 : Differenciating the equation Termasuk dalam hal ini pengujian cara-cara mengetahui hubungan timbal balik antara ketiga elemen tersebut dan variasinya menurut waktu Level 4 : Applying the equation Penggunaan manfaat dari ketiga level tsb di atas untuk maksud pengelolaaan lingkungan
52 IV. Geomorphology is the study of landforms (Lobeck, 1939) V. Geomorphology is the science of landforms (Thornbury, 1954) VI. Geomorphology is the study whichdescribes landforms and the process which their formation, and investigates the interrelationship, of these forms and process and their special arragement (Van Zuidam, et. al., 1979)
53 VII. Geomorphology is the study of landforms, and in particular of their nature, origin, processes of development, and material composition. (Cooke, et. al., 1974) VIII. Geomorphology Dalam lingkup studi geomorofologi tercakup: Bentuk lahan (landform) Proses-proses geomorfologi Genesis (asal-usul/perkembangan jangka panjang) (Verstappen, 1977, p. 2)
54 Karmono Mangunsukardjo (1986) menjabarkan 4 aspek geomorfologi : 1. Studi mengenai bentuklahan, atau disebut dengan morfologi, mempelajari relief secara umum yang meliputi aspek : a). Morfologi Yakni aspek-aspek yang bersifat pemerian suatu daerah, antara lain teras sugai, beting pantai, kipas aluvial dan plato b). Morfometri Yakni aspek-aspek kuantitatif dari suatu daerah seperti kemiringan lereng, bentuk lereng, ketinggian, beda tinggi, kekerasan medan, bentuk lembah, tingkat pengikisan dan pola aliran
55 2. Studi mengenai proses geomorfologi, Yakni proses yang mengakibatkan perubahan bentuklahan dalam waktu pendek serta proses terjadinya bentuklahan yang mencakup morfogenesa, dengan aspek-aspek : a). Morfo-struktur pasif meliputi litologi (tipe dan struktur batuan) yang berhubungan dengan pelapukan b). Morfo-struktur aktif berupa tenaga endogen c). Morfo-dinamik berupa tenaga eksogen yang berhungan dengan tenaga angin, air, es, gerak masa batuan dan volkanisme
56 3. Studi geomorfologi yang menekankan pada evolusi pertumbuhan bentuklahan atau morfo-kronologi, menentukan dan memerikan bentuklahan dan proses yang mempengaruhinya dari segi umur relatif dan umur mutlak 4. Geomorfologi yang mempelajari hubungannya dengan lingkungan, studi ini mempelajari hubungan antara bentuklahan dengan unsurunsur bentangalam seperti batuan, struktur geologi, tnnah, air, vegetasi dan penggunaan lahan
57 Geomorphologyshould not be viewed as a product of lithosphere processes but as part of an integrated earth-surface system of interacting "sphere": lithosphere, hydorsphere, atmosphere, and biosphere. Geomorphology is an environmental science as much as it is a geologic science.
58 SEKIAN
Landform is a term that describes the shape of a natural land feature Landforms are created by different forces of nature There are many different
Landform is a term that describes the shape of a natural land feature Landforms are created by different forces of nature There are many different types of landforms found on the earth. Tujuan Klasifikasi
Lebih terperinciKLASIFIKASI GEOMORFOLOGI. didasarkan pada kelerengan dan beda tinggi menurut van Zuidam & Cancelado (1979) (Tabel
KLASIFIKASI GEOMORFOLOGI Satuan geomorfologi morfometri yaitu pembagian kenampakan geomorfologi yang didasarkan pada kelerengan dan beda tinggi menurut van Zuidam & Cancelado (1979) (Tabel 3.1) dan dalam
Lebih terperinciIlmu yang menguraikan tentang bentuk bumi, dengan sasaran utama relief permukaan bumi. Geomorphology is the study which describes landforms and the
Geo Morpho Logos Ilmu yang menguraikan tentang bentuk bumi, dengan sasaran utama relief permukaan bumi. Zuidam and Cancelado (1979, 1985) Geomorphology is the study which describes landforms and the processes
Lebih terperinciKLASIFIKASI BENTUKLAHAN
KLASIFIKASI BENTUKLAHAN Tujuan klasifikasi bentuklahan adalah untuk mempermudah dalam penelitian geomorfologi, yaitu dengan menyederhanakan bentuklahan permukaan bumi yang kompleks menjadi satuan-satuan
Lebih terperinciBENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR
BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi bentanglahan
4 II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Ekologi bentanglahan Vink (1983) dalam Samadikun (2009) menyatakan studi bentanglahan merupakan sebuah studi yang mengaitkan hubungan erat antara ruang dan waktu diantara fenomena
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah
Lebih terperinci4/8/2011 PEMETAAN GEOMORFOLOGI UNTUK GEOLOGI ATAU GEOFISIKA. Permasalahan atau. isu yang muncul : 1. Adanya berbagai persepsi. pemetaan geomorfologi?
PEMETAAN GEOMORFOLOGI UNTUK GEOLOGI ATAU GEOFISIKA Suroso Sastroprawiro Bambang Kuncoro Hadi Purnomo Jurusan Teknik Geologi Universitas Pembangunan Nasional (UPN) Veteran Yogyakarta Contact person: 08122953788
Lebih terperinciPERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH DI UNIT GEOMORFOLOGI DAERAH ALIRAN (DA) CI MANDIRI, SUKABUMI TAHUN
PERUBAHAN PENGGUNAAN TANAH DI UNIT GEOMORFOLOGI DAERAH ALIRAN (DA) CI MANDIRI, SUKABUMI TAHUN 1989 2014 Amalia Fathiningrum 1, Supriatna 2 dan Hari Kartono 3 123 Departemen Geografi, FMIPA UI, Kampus Universitas
Lebih terperinciSIKLUS PERKEMBANGAN SUNGAI (1)
SIKLUS PERKEMBANGAN SUNGAI (1) A I R Air merupakan unsur pelaksana utama pengrusakan tenaga asal luar. Di daerah beriklim tropik lembab yang mempunyai angka curah hujan tinggi seperti Indonesia, peranan
Lebih terperincigeografi Kelas X LITOSFER IV KTSP & K-13 b. Pengikisan (Erosion)
KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER IV b. Pengikisan (Erosion) Pengikisan (erosi) adalah proses penghanyutan, pengangkutan, dan pemindahan material hasil pelapukan oleh air hujan, air sungai, gelombang
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5 1. Perombakan batuan menjadi bagian lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimia batuan tersebut dikenal dengan pelapukan....
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Bentuk permukaan bumi selalu mengalami perubahan, perubahan tersebut dapat terjadi secara alami akibat adanya air, angin, dan panas. Perubahan akibat ulah
Lebih terperinciKLASIFIKASI BENTUKLAHAN
Analisis Lansekap Terpadu 21/03/2011 Klasifikasi Bentuklahan KLASIFIKASI BENTUKLAHAN PENDAHULUAN Dalam membahas klasifikasi bentuklahan ada beberapa istilah yang kadang-kadang membingungkan: - Fisiografi
Lebih terperinciSEARCH : Fisik dan Lingkungan Alam Geomorfologi Indonesia
HOME ENGLISH KONTAK SITE MAP SEARCH : Fisik dan Lingkungan Alam Geomorfologi Indonesia Advanced Search Tema Fisik dan Lingkungan Potensi dan Sumberdaya Sejarah, Wilayah, Penduduk & Budaya Interaktif Peta
Lebih terperinciBEBERAPA PENGERTIAN DASAR
BEBERAPA PENGERTIAN DASAR I. Geomorphology is the study of landforms (Lobeck, 1939) II. Geomorphology is the science of landforms (Thornbury, 1954) III. Geomorphology is the study which describes landforms
Lebih terperinciDINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)
DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi
Lebih terperinciBentuk lahan Asal Proses Marine
Bentuk lahan Asal Proses Marine Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas
Lebih terperinciRingkasan Materi Pelajaran
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan
Lebih terperinciBentang Alam Pantai. (Thornbury, 1969). Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat
Bentang Alam Pantai I. Pengertian Pantai Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut, yang terletak antara daratan dan lautan (Thornbury,
Lebih terperinciBAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN
BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Definisi tanah dapat ditinjau dari berbagai sudut pandang, baik dari geologi, geomorfologi, pertanian, peternakan, ataupun keteknikan. Tanah dari sudut pandang geomorfologi
Lebih terperinciBeberapa definisi tentang geomorfologi setelah
I. PENDAHULUAN Sejarah Perkembangan Geomorfologi Sebagai Suatu ilmu Geomorfologi berasal dari bahasa Yunani kuno (geo = bumi, morfo = bentuk, logos = i l- mu). ang berarti ilmu yang mempelajari bentuk
Lebih terperinciNILAI KARAKTER PADA MATERI GEOMORFOLOGI. Oleh. Dr. Deasy Arisanty, M.Sc
1 NILAI KARAKTER PADA MATERI GEOMORFOLOGI Oleh Dr. Deasy Arisanty, M.Sc Abstrak Geomorfologi merupakan salah satu disiplin ilmu dalam geografi dan menjadi matakuliah wajib untuk mahasiswa geografi. Geomorfologi
Lebih terperinciPendahuluan Definisi dan Pengertian Geomorfologi GEOMORFOLOGI 1
1 Pendahuluan 1.1. Definisi dan Pengertian Geomorfologi Pada hakekatnya geomorfologi dapat didefinisikan sebagai ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya termasuk deskripsi,
Lebih terperinciBentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut
Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,
Lebih terperinciDefinisi GEOMORFOLOGI
Definisi GEOMORFOLOGI Ilmu yang mendeskripsi (secara genetis) bentuklahan dan proses-proses yang mengakibatkan terbentuknya bentuklahan tersebut serta mencari antar hubungan antara prosesproses dalam susunan
Lebih terperinci01. Pendahuluan. Salahuddin Husein. TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi. Planet Bumi
TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 01. Pendahuluan Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Planet Bumi Jari-jari katulistiwa: 6.371 km Jari-jari kutub:
Lebih terperinciGeologi mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya.
Geologi mempelajari bumi, komposisinya, struktur, sifat-sifat fisik, sejarah, dan proses pembentukannya. Geomorfologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari bentuk permukaan bumi. Namun, Geomorfologi
Lebih terperinciANALISA BENTANG ALAM
ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,
BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,
Lebih terperinciAPLIKA ANALIS IS L A L NSEKA KES E E S S E UAI UAI LAH AN UNTUK UNT TANAM AN P AN ADI
APLIKASI ANALISIS LANSEKAP SEBARAN KELAS KESEUAIAN UNTUK PADI PADA LANSEKAP KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN PADI Suhu : 24 29o C Kelembaban tanah (%) : 33 90 Tekstur : halus agak halus Kedalaman tanah (cm)
Lebih terperinciengenali Bentang lahan dan Bentuk lahan (Recognizing Landscape and landform) Junun Sartohadi Physical Geographer (Soil Geomorphologist)
engenali Bentang lahan dan Bentuk lahan (Recognizing Landscape and landform) Junun Sartohadi Physical Geographer (Soil Geomorphologist) Metode Pengenalan Mulai dari kondisi global menuju kondisi lokal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permukaan bumi selalu mengalami perubahan sebagai akibat terus menerus berlangsungnya proses-proses baik yang bekerja dari dalam bumi (proses endogen) dan proses yang
Lebih terperinciINTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH CITRA LANDSAT 8 DAN SRTM UNTUK IDENTIFIKASI BENTUK LAHAN DOME KULONPROGO
INTEGRASI DATA PENGINDERAAN JAUH CITRA LANDSAT 8 DAN SRTM UNTUK IDENTIFIKASI BENTUK LAHAN DOME KULONPROGO 1 2 Ignatius Adi Prabowo, Dianto Isnawan Jurusan Teknik Geologi Sekolah Tinggi Teknologi Nasional
Lebih terperinci2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh
2.3.7 Analisis Data Penginderaan Jauh 2.3.7.1.Analisis Visual Analisis visual dilakukan untuk mendapatkan algoritma terbaik untuk menggabungkan data Landsat ETM+. Analisis visual dilakukan dengan menguji
Lebih terperinciPENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN. Abstrak
PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Puguh Dwi Raharjo Balai Informasi dan Konservasi Kebumian Karangsambung LIPI Abstrak Obyek kajian
Lebih terperinciACARA III BENTANG ALAM PESISIR
PROGRAM STUDI SARJANA DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI 2017 ACARA III BENTANG ALAM PESISIR Salahuddin Husein Yan Restu Freski Diyan Pamungkas Nurul Arusal Hofiqoini
Lebih terperinciJurnal Geografi. Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian
Jurnal Geografi Media Informasi Pengembangan Ilmu dan Profesi Kegeografian PENGGUNAAN DATA PENGINDERAAN JAUH DALAM ANALISIS BENTUKAN LAHAN ASAL PROSES FLUVIAL DI WILAYAH KARANGSAMBUNG Puguh Dwi Raharjo¹
Lebih terperinciEVOLUSI TIPOLOGI PESISIR KAWASAN KARST DI PANTAI WATUKODOK KABUPATEN GUNUNGKIDUL
EVOLUSI TIPOLOGI PESISIR KAWASAN KARST DI PANTAI WATUKODOK KABUPATEN GUNUNGKIDUL Henky Nugraha 1, Ahmad Cahyadi 2, Efrinda Ari Ayuningtyas 3, Muhammad Abdul Azis Ramdani 4 1,2,3,4 Karst Student Forum (KSF)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Geomorfologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang bentuklahan, meliputi proses-proses yang bekerja terhadap batuan induk dan perubahanperubahan yang terjadi
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Kondisi Geomorfologi Bentuk topografi dan morfologi daerah penelitian dipengaruhi oleh proses eksogen dan proses endogen. Proses endogen adalah
Lebih terperinciGEOLOGI DAERAH SORONG KOTA SORONG, PAPUA BARAT
GEOLOGI DAERAH SORONG KOTA SORONG, PAPUA BARAT TUGAS AKHIR A Disusun sebagai syarat untuk memperoleh gelar sarjana strata satu Program Studi Teknik Geologi, Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian, Institut
Lebih terperinciPENGKAJIAN RELASIONAL RISIKO BANJIR DENGAN BENTUK LAHAN BERDASARKAN CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO BAGIAN HILIR
PENGKAJIAN RELASIONAL RISIKO BANJIR DENGAN BENTUK LAHAN BERDASARKAN CITRA SATELIT PENGINDERAAN JAUH DI DAERAH ALIRAN SUNGAI BENGAWAN SOLO BAGIAN HILIR Wiweka 1), Suwarsono 2) Pusat Pemanfaatan Penginderaan
Lebih terperinciKonsentrasi Sistem Informasi Geografis,Teknik Informatika, Fakultas Teknik Komputer Universitas Cokroaminoto Palopo
DATA DEM DALAM ANALISIS MORFOMETRI (Aryadi Nurfalaq, S.Si., M.T) 3.1 Morfometri Morfometri merupakan penilaian kuantitatif terhadap bentuk lahan, sebagai aspek pendukung morfografi dan morfogenetik, sehingga
Lebih terperinciOSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut
OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok
Lebih terperinciGeologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /
BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah
Lebih terperinciTeori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd
Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umumtenaga
Lebih terperinciAnalisis Morfotektonik Daerah Garut Selatan dan Sekitarnya Berdasarkan Metode Geomorfologi Kuantitatif
Analisis Morfotektonik Daerah Garut Selatan dan Sekitarnya Berdasarkan Metode Geomorfologi Kuantitatif Akhmad Rafighian 1, Iyan Haryanto 2, Emi Sukiyah 3 dan Edy Sunardi 4 1 Fakultas Teknik Geologi, Universitas
Lebih terperinciLandforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd
Landforms of Fluvial Processes Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Proses Fluvial Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu b a g i a n
Lebih terperinciPengertian dan Lingkup Kajian Geologi Secara sederhana geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari evolusi bumi dan penghuninya sejak awal
Pengertian dan Lingkup Kajian Geologi Secara sederhana geologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari evolusi dan penghuninya sejak awal pembentukan hingga saat ini yang dapat ditelusuri dari batuan
Lebih terperinciBAB I BENTUK MUKA BUMI
BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme
Lebih terperinciGEOLOGI DAERAH KLABANG
GEOLOGI DAERAH KLABANG Geologi daerah Klabang mencakup aspek-aspek geologi daerah penelitian yang berupa: geomorfologi, stratigrafi, serta struktur geologi Daerah Klabang (daerah penelitian). 3. 1. Geomorfologi
Lebih terperinciKonfirmasi Patahan Permukaan Awal Berdasarkan Data Geologi dan Data Gempa Daerah Kawasan Puspiptek Serpong
Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Vol. 18, No.1 (2016) 1-10 Jurnal Pengembangan Energi Nuklir Konfirmasi Patahan Permukaan Awal Berdasarkan Data Geologi dan Data Gempa Daerah Kawasan Puspiptek Serpong
Lebih terperinciBAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG. pedataran menempati sekitar wilayah Tappanjeng dan Pantai Seruni. Berdasarkan
BAB IV GEOLOGI PANTAI SERUNI DAERAH TAPPANJENG 4.1 Geologi Lokal Daerah Penelitian Berdasarkan pendekatan morfometri maka satuan bentangalam daerah penelitian merupakan satuan bentangalam pedataran. Satuan
Lebih terperinci03. Bentangalam Struktural
TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 03. Bentangalam Struktural Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Bentangalam struktural adalah bentang
Lebih terperinciProses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah.
Bentuk Lahan Fluvial PENGERTIAN LAHAN FLUVIAL Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perkembangan geologi Papua diawali sejak evolusi tektonik Kenozoikum New Guinea yakni adanya konvergensi oblique antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Pasifik (Hamilton,
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... BAB I PENDAHULUAN... 1
DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... i ii iii v ix x BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1 Latar Belakang... 1 1.2 Identifikasi Masalah... 2 1.3
Lebih terperinciBAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATAGUNA LAHAN PERKEBUNAN
BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATAGUNA LAHAN PERKEBUNAN 4.1 Geomorfologi Telah sedikit dijelaskan pada bab sebelumnya, morfologi daerah penelitian memiliki beberapa bentukan khas yang di kontrol oleh litologi,
Lebih terperinciACARA IV POLA PENGALIRAN
ACARA IV POLA PENGALIRAN 4.1 Maksud dan Tujuan Maksud acara pola pengaliran adalah: 1. Mengenalkan macam-macam jenis pola pengaliran dasar dan ubahannya. 2. Mengenalkan cara analisis pola pengaliran pada
Lebih terperinciEvaluasi Kemampuan Lahan untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Pacitan
ISSN 0853-7291 Evaluasi Kemampuan Lahan untuk Mendukung Pengembangan Pariwisata Wilayah Pesisir Pacitan Agus AD. Suryoputro 1 *, Denny Nugroho S 2 1) Jurusan Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu
Lebih terperinci6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.
BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK 1.Dike Terbentuk oleh magma yang menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding magma yang membeku di bawah kulit bumi, kemudian muncul di permukaan bumi karena
Lebih terperinciEvaluasi Kemampuan Lahan Ditinjau dari Aspek Fisik Lahan Sebagai Informasi Dasar untuk Mendukung Pengembangan Wisata Pantai Srau Kabupaten Pacitan
ISSN 0853-7291 Evaluasi Kemampuan Lahan Ditinjau dari Aspek Fisik Lahan Sebagai Informasi Dasar untuk Mendukung Pengembangan Wisata Pantai Srau Kabupaten Pacitan Agus. A. D. Suryoputro Jurusan Ilmu Kelautan,
Lebih terperinciANALISIS PEMANFAATAN DELTA BARITO BERDASARKAN PETA BENTUKLAHAN. Oleh: Deasy Arisanty 1 ABSTRAK
JPG (Jurnal Pendidikan Geografi) Volume 3, No 6, Nopember 2016 Halaman 14-22 ANALISIS PEMANFAATAN DELTA BARITO BERDASARKAN PETA BENTUKLAHAN Oleh: Deasy Arisanty 1 1 Program Studi Pendidikan Geografi FKIP
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Proses Geologi
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 02 Proses Geologi Proses Geologi dan Perubahan Bentangalam PROSES PROSES GEOLOGI PROSES ENDOGEN : AKTIVITAS TEKTONIK AKTIVITAS MAGMATIS AKTIVITAS VOLKANISME PROSES EXOGEN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permukaan bumi ini terbentuk dari beberapa faktor antara lain litosfer, atmosfer, dan hidrosfer. Tenaga yang dihasilkan dari dalam maupun dari luar permukaan bumi
Lebih terperinciANALISIS LANSEKAP TERPADU PTT
ANALISIS LANSEKAP TERPADU PTT 102008 Gaya Eksogen Denudasi dan Deposisi PROSES EKSOGEN a. Gradasional/Denudasional Pelapukan : desintegrasi atau dekomposisi batuan di tempatnya, merupakan proses statis,
Lebih terperinciTENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME. Yuli Ifana Sari, M.Pd.
TENAGA GEOLOGI & TEORI-TEORI TEKTONISME Yuli Ifana Sari, M.Pd. Bentuk Permukaan Bumi di Daratan Bentuk Permukaan Bumi di Lautan TENAGA GEOLOGI Tenaga Endogen Tenaga Eksogen Variasi bentuk Permukaan Bumi
Lebih terperinci07. Bentangalam Fluvial
TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM
TENAGA EKSOGEN Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak permukaan bumi. Tenaga perusak tersebut dapat berupa air, angin, organisme, sinar matahari, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 GEOMORFOLOGI DAERAH PENELITIAN Morfologi permukaan bumi merupakan hasil interaksi antara proses eksogen dan proses endogen (Thornbury, 1989). Proses eksogen merupakan
Lebih terperinciFAKTOR PEMBENTUK TANAH
Analisis Lansekap BENTANG LAHAN (lansekap) DAN FAKTOR PEMBENTUK TANAH IKLIM BAHAN INDUK TANAH VEGETASI TOPOGRAFI (LANSEKAP) PENGELOLAAN WAKTU 1 2 3 4 5 6 DAERAH FLUVIAL/ALUVIAL/DESPOSISI Aliran permukaan
Lebih terperinciANALISIS GERAKAN MASSA UNTUK EVALUASI KERUSAKAN SALURAN INDUK KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO
63 ANALISIS GERAKAN MASSA UNTUK EVALUASI KERUSAKAN SALURAN INDUK KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO Deasy Arisanty santygeo@yahoo.com ProdiPendidikan Geografi FKIP UNLAM,Banjarmasin, Kalimantan Selatan,
Lebih terperinciPETA SATUAN LAHAN. Tabel 1. Besarnya Indeks LS menurut sudut lereng Klas lereng Indeks LS 0-8% 0,4 8-15% 1, % 3, % 6,8 >40% 9,5
PETA SATUAN LAHAN Pembuatan Satuan Lahan Lereng Faktor lereng sangat mempengaruhi erosi yang terjadi. Pengaruh lereng pada proses terjadinya erosi yaitu mempengaruhi besarnya energi penyebab erosi. Karakteristik
Lebih terperinciGeomorfologi Sungai Klawing Daerah Bobotsari, Kabupaten Purbalinggga, Jawa Tengah
Geomorfologi Sungai Klawing Daerah Bobotsari, Kabupaten Purbalinggga, Jawa Tengah Klawing River Geomorphology of Bobotsari Area, Purbalingga district, Central Java Province Asmoro Widagdo #1, Rachmad Setijadi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi. sungai; kerapatan pengaliran; dan pola pengaliran.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam kegiatan penelitian ini, objek yang diteliti dan dikaji adalah sebagai berikut. 1. Karakteristik morfometri DAS Bulano dan DAS Paleleh yang meliputi
Lebih terperinciANALISIS GERAKAN MASSA UNTUK EVALUASI KERUSAKAN SALURAN INDUK KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO
63 ANALISIS GERAKAN MASSA UNTUK EVALUASI KERUSAKAN SALURAN INDUK KALIBAWANG KABUPATEN KULONPROGO Deasy Arisanty santygeo@yahoo.com ProdiPendidikan Geografi FKIP UNLAM,Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Indonesia
Lebih terperinciGeomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA
Geomorfologi Terapan INTERPRETASI GEOMORFOLOGI CITRA SATELIT SEBAGAI DASAR ANALISIS POTENSI FISIK WILAYAH SELATAN YOGYAKARTA A. Pendahuluan Geomorfologi adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk muka
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI. terbagi dalam tujuh (7) satuan fisiografi, yaitu : Dataran Rendah Timur (Eastern
BAB III TATANAN GEOLOGI 3.1. Fisografi Regional. Menurut Cameron, dkk (1982), secara regional geologi lembar Medan terbagi dalam tujuh (7) satuan fisiografi, yaitu : Dataran Rendah Timur (Eastern Lowlands),
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK MUKA BUMI
BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP
Lebih terperinciMETODE. Waktu dan Tempat
Dengan demikian, walaupun kondisi tanah, batuan, serta penggunaan lahan di daerah tersebut bersifat rentan terhadap proses longsor, namun jika terdapat pada lereng yang tidak miring, maka proses longsor
Lebih terperinciIDENTIFIKASI GERAKAN MASSA TERHADAP KERUSAKAN JALAN RAYA SUKOREJO-WELERI KILOMETER 6-16 KABUPATEN KENDAL
IDENTIFIKASI GERAKAN MASSA TERHADAP KERUSAKAN JALAN RAYA SUKOREJO-WELERI KILOMETER 6-16 KABUPATEN KENDAL Oleh: Wahyu Widiyatmoko 1, Suhadi Purwantara 2 1 Mahasiswa S2 Geo-Information for Spatial Planning
Lebih terperinciGeomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat. *Corresponding Author:
Geomorfologi Daerah Maja dan Sekitarnya, Kecamatan Maja, Kabupaten Majalengka, Provinsi Jawa Barat *Anggia Ebony Permata Mirza 1, Ismawan 1, Abdurrokhim 1 1 Universitas Padjadjaran *Corresponding Author:
Lebih terperinci5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA
.1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,
Lebih terperinciKAJIAN KERENTANAN PANTAI DI PESISIR KABUPATEN REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH
KAJIAN KERENTANAN PANTAI DI PESISIR KABUPATEN REMBANG PROVINSI JAWA TENGAH Dwi Puspa Arini *), Agus Indarjo, Muhammad Helmi Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Lebih terperinci5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya
5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan
Lebih terperinciEVALUASI KERUSAKAN PANTAI DI PANTAI PAMARICAN KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN ABSTRAK
EVALUASI KERUSAKAN PANTAI DI PANTAI PAMARICAN KABUPATEN SERANG PROVINSI BANTEN Yanuar Ariwibowo Linarto NRP: 0021021 Pembimbing: Olga Catherina Pattipawaej, Ph.D. ABSTRAK Indonesia merupakan negara kepulauan
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Bentuk dan Pola Umum Morfologi Daerah Penelitian Bentuk bentang alam daerah penelitian berdasarkan pengamatan awal tekstur berupa perbedaan tinggi dan relief yang
Lebih terperinciZonasi Tingkatan Kerentanan Lahan Berdasarkan Analisis Kemiringan Lereng dan Analisis Kelurusan Sungai di Daerah Salopa, Kabupaten Tasikmalaya
Zonasi Tingkatan Kerentanan Lahan Berdasarkan Analisis Kemiringan Lereng dan Analisis Kelurusan Sungai di Daerah Salopa, Kabupaten Tasikmalaya Putra Perdana Kendilo 1, Iyan Haryanto 2, Emi Sukiyah 3, dan
Lebih terperinciBAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB 3 GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Geomorfologi daerah penelitian ditentukan berdasarkan intepretasi peta topografi, yang kemudian dilakukan pengamatan secara langsung di
Lebih terperinciPemetaan Potensi Rawan Banjir Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan Secara Umum Pulau Jawa
Pemetaan Potensi Rawan Banjir Berdasarkan Kondisi Fisik Lahan Secara Umum Pulau Jawa puguh.draharjo@yahoo.co.id Floods is one of the natural phenomenon which happened in jawa island. Physical characteristic
Lebih terperinciBAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1. Geomorfologi Daerah Penelitian Morfologi muka bumi yang tampak pada saat ini merupakan hasil dari proses-proses geomorfik yang berlangsung. Proses geomorfik menurut
Lebih terperinciPETA SATUAN MEDAN. TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan
PETA SATUAN MEDAN TUJUAN 1. Membuat peta satuan medan ALAT DAN BAHAN 1. Peta Rupa Bumi Skala 1 : 25.000 2. Peta Geologi skala 1 : 100.000 3. Peta tanah semi detil 4. Alat tulis dan gambar 5. alat hitung
Lebih terperinciGEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL PEGUNUNGAN
GEOMORFOLOGI DAN GEOLOGI FOTO GL3222 5. PEGUNUNGAN OROGENESA: PEMBENTUKAN PEGUNUNGAN TEORI GEOSINKLIN: ALPEN DAN APALACHIA (1970) Dana and Hall, 1873 Geosyncline (From Wikipedia),
Lebih terperinciLEMBAR PENGESAHAN. Semarang, 18 April 2014 NIM NIM
LEMBAR PENGESAHAN Laporan Praktikum Geomorfologi, acara: Bentang Alam Struktural yang disusun oleh M.Taufiqurrahman, yang disahkan pada : hari : Jumat tanggal : 18 April 2014 pukul : sebagai tugas laporan
Lebih terperinciAli Achmad 1, Suwarno 2, Esti Sarjanti 2.
ISSN 2250-1321 (online), ISSN 2085-2436 (print) Geo Edukasi Vol. 5, No.1, March 2016 (31-36) website: http://jurnalnasional.ump.ac.id/index.php/geoedukasi/index 2016 Geography Education UMP and The Indonesian
Lebih terperinciPENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN 2010 DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG
PENDEKATAN MORFOLOGI SUNGAI UNTUK ANALISIS LUAPAN LAHAR AKIBAT ERUPSI MERAPI TAHUN DI SUNGAI PUTIH, KABUPATEN MAGELANG Trimida Suryani trimida_s@yahoo.com Danang Sri Hadmoko danang@gadjahmada.edu Abstract
Lebih terperinciKAJIAN MORFOMETRI LERENG UNTUK KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI
0 KAJIAN MORFOMETRI LERENG UNTUK KONSERVASI TANAH DI KECAMATAN JATISRONO KABUPATEN WONOGIRI SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan Mencapai derajat Sarjana S-1 Fakultas Geografi Oleh :
Lebih terperinci