geografi Kelas X LITOSFER IV KTSP & K-13 b. Pengikisan (Erosion)
|
|
- Yuliana Veronika Rachman
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER IV b. Pengikisan (Erosion) Pengikisan (erosi) adalah proses penghanyutan, pengangkutan, dan pemindahan material hasil pelapukan oleh air hujan, air sungai, gelombang laut, gletser, dan angin, baik secara alamiah maupun akibat tindakan manusia. Tingginya erosi dipengaruhi oleh kemiringan lereng (kecepatan aliran air), volume air (jumlah air yang mengalir), dan vegetasi. Jika material yang tererosi seimbang dengan material hasil pelapukan, maka kesuburan tanah tetap terjaga, dan disebut erosi alamiah. Sebaliknya jika material yang tererosi lebih banyak dari material hasil pelapukan, maka tanah menjadi tandus. Erosi dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut. 1. Erosi Percikan (Splash Erosion) Erosi percikan adalah erosi yang disebabkan oleh percikan air hujan. Erosi ini memecahkan butiran tanah atau batuan, tetapi sangat sulit diamati. 2. Erosi Permukaan (Sheet Erosion) Erosi permukaan adalah erosi yang disebabkan oleh aliran air di permukaan tanah. Erosi ini menghanyutkan butiran tanah atau batuan dan diangkut ke tempat yang lebih rendah sehingga unsur hara tanah hanyut dan tanah menjadi tandus. 3. Erosi Alur (Riil Erosion) Erosi alur adalah erosi yang disebabkan oleh alur (saluran) aliran air yang berasal dari konsentrasi air permukaan. Alur aliran tersebut mengikis tanah atau batuan 1
2 yang dilaluinya. Hasil erosi membentuk alur-alur yang relatif lurus di daerah datar, maupun daerah berlereng yang gundul akibat ulah manusia. 4. Erosi Parit (Gully Erosion) Gully adalah erosi yang disebabkan oleh erosi alur yang deras di daerah lereng yang terjal sehingga membentuk parit yang berbentuk huruf V atau U. Erosi ini mengakibatkan tanah rusak dan sulit dikembalikan kesuburannya. Gambar bentuk muka bumi yang terjadi karena erosi air berupa gully (Sumber: geomorphology.ro) 5. Erosi Tebing Sungai (Stream Bank Erosion) Erosi tebing sungai adalah erosi yang disebabkan oleh ailran air sungai yang mengikis tebing sungai (bagian kiri-kanan sungai). Erosinya ke samping sehingga sungai bertambah lebar. Jika di kiri-kanan sungai ada tanggul buatan, erosi ini dapat menjebol tanggul dan mengakibatkan banjir. 6. Erosi Air Terjun (Waterfall Erosion) Erosi air terjun adalah erosi yang disebabkan oleh aliran air di lereng yang sangat curam. Erosinya lurus ke bawah sehingga membentuk air terjun (jeram). Lokasi air terjun semakin lama bergerak mundur. Jika air terjun ini merupakan hulu sungai, maka sungai bagian hulu mengalami erosi lurus ke bawah sehingga dasar (lembah) sungai semakin dalam. Di samping itu, jika erosi ini mengikis dasar jurang (lembah), maka jurang akan semakin dalam dan membentuk ngarai, seperti Ngarai Sianok di Sumatera Barat dan Grand Canyon di Colorado, Arizona, AS. 2
3 Gambar air terjun Angel, Venezuela (Sumber: cheapvacationholiday.com) Gambar Grand Canyon National Park (Sumber: wikimedia.org) 7. Erosi Gelombang (Abrasion) Abrasi adalah pengikisan pantai yang dilakukan oleh gelombang laut (ombak). Pukulan gelombang laut yang membawa kerikil dan pasir secara terus-menerus terhadap dinding pantai mengakibatkan terbentuknya: Notch: takik atau selat gunung. Sea Cave: gua pada dinding pantai. 3
4 Blow Hole: lubang yang menembus atap gua di dinding pantai. Cliff: lereng pantai yang terjal (tebing curam). Wave cut platform: podium (mimbar) pada dinding pantai yang terpotong akibat gelombang. Cape (tanjung): daratan yang menjorok ke laut. Bay (teluk): laut yang menjorok ke darat. Tanjung terbentuk karena tubuh pantai resistan (memiliki daya tahan) terhadap pukulan gelombang. Sebaliknya jika tubuh pantai tidak resistan terhadap pukulan gelombang, maka terjadilah teluk. Gelombang mengikis batuan hingga membentuk notch Notch terkikis sehingga membentuk gua Gambar proses pengikisan oleh gelombang (ilustrasi ulang dari sumber: Geography Essentials 3, Logman, 2001) Gambar abrasi pantai oleh gelombang laut (Sumber: wikimedia.org) 4
5 8. Erosi Glasial (Glacial Erosion) Erosi glasial adalah pengikisan yang dilakukan oleh gletser dan menimbulkan bentukan berupa: morena (moraine): batu, kerikil, pasir, dan tanah di ujung gletser. Morena disebabkan oleh gaya gravitasi yang menghanyutkan material es dari puncak gunung, bukit, atau pegunungan menuruni lereng; fjord: teluk sempit dan panjang di daerah salju atau es; lembah sungai berbentuk U. Gambar erosi yang dilakukan oleh es di pegunungan Alpen, Swiss (Sumber: wikimedia.org) 9. Erosi Angin (Deflation) Deflasi atau deflasi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin. Angin menerbangkan pasir dan debu, lalu menurunkannya di suatu tempat. Hasil bentukan deflasi berupa: sand dunes: bukit pasir yang terbentuk oleh angin; sand banks: gumuk pasir di pantai; tanah loss (loes): debu gurun. Contoh: debu Gurun Gobi di Mongolia diterbangkan angin dan diturunkan di Cina Utara; tanah tuff: debu gunung. Diterbangkan angin dan diturunkan di daerah yang lebih rendah; 5
6 Gambar gumuk pasir (Sumber: wikimedia.org) 10. Erosi Angin dan Pasir (Corrosion) Korosi adalah pengikisan yang dilakukan oleh angin yang membawa pasir. Korosi terjadi di daerah gurun yang berbentuk pegunungan seperti di Amerika. Hasil bentukan korosi berupa: Mushroom rock (batu jamur): batuan yang bagian bawahnya terkikis angin yang membawa pasir. Arch: batuan yang berlubang seperti terusan sehingga tampak melengkung. Mesa dan Butte: bukit curam dengan puncak rata. Puncak mesa lebih luas daripada puncak butte. Gambar batu jamur di Mesir Gambar sisa-sisa erosi angin dan pasir (Sumber: wikimedia.org) 6 (Sumber: wikimedia.org)
7 Gambar arch di Amerika Serikat Gambar arch, hasil erosi angin dan pasir (Sumber: wikimedia.org) (Sumber: wikimedia.org) Gambar mesa dan butte di Monument Valley, Arizona, Amerika Serikat (Sumber: wikimedia.org) H. TANAH BERGERAK (MASS WASTING/MASS MOVEMENT) Tanah bergerak adalah proses perpindahan massa batuan atau tanah secara besar-besaran ke tempat yang lebih rendah karena pengaruh gravitasi. Faktor yang berperan dalam mass wasting adalah kemiringan lereng, jenis batuan, dan air. Mass wasting terdiri dari: slow flowage, rapid flowage, dan land slide. a. Slow Flowage Slow flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak sangat lambat pada lereng yang landai. Disebut rayapan atau tanah merayap. Gerakannya tidak terlihat, tetapi gejalanya tampak, seperti batang pohon bengkok, pohon miring, tiang listrik melengkung, dan bangunan retak. 7
8 Jenis-jenis slow flowage, antara lain: 1. soil creep Tanah merayap dengan gerakan sangat lambat pada lereng yang landai. 2. rock creep Batuan merayap dengan gerakan sangat lambat pada lereng yang landai. b. Rapid Flowage Rapid flowage adalah perpindahan massa batuan atau tanah yang bergerak cepat. Jenis-jenis rapid flowage, antara lain: 1. earth flow Gerakan tanah menuruni lereng dengan cepat (aliran tanah). 2. mud flow Gerakan lumpur menuruni lereng dengan cepat (aliran lumpur). Contoh: aliran lahar dingin. 3. debris avalances Gerakan puing-puing batuan menuruni lereng dengan cepat (aliran puing-puing). c. Land Slide Land slide adalah gerakan batuan atau tanah menuruni lereng terjal dengan cepat (longsor). Jenis-jenis land slide, antara lain: 1. rockslide Massa batuan longsor. 2. debris slide Puing-puing batuan longsor. 3. rockfall Massa batuan berguguran (runtuh) secara vertikal. Gerakan rockfall paling cepat. 4. debris fall Puing-puing batuan berguguran (runtuh) secara vertikal. 5. slumping Tanah longsor dengan gerakan terputus-putus. 8
9 6. subsidence Massa batuan dan tanah amblas ke dalam rongga tanah yang besar. Contoh: gua kapur amblas, terowongan tambang amblas, saluran pipa bawah tanah amblas. Muka aliran Gawir Aliran Gambar proses tanah longsor (ilustrasi ulang dari sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time Life, Bumi dan Permukaannya, 1996) Gambar longsoran tanah dan batuan yang terjadi di wilayah pegunungan (Sumber: wikimedia.org) 9
10 Gambar tanah longsor (Sumber: wikimedia.org) I. PENGENDAPAN (SEDIMENTASI) Sedimentasi adalah proses pengendapan material hasil pengikisan yang diangkut oleh air, gletser, dan angin. Material-material tersebut diendapkan di sepanjang sungai, tepi laut, pantai, daerah gurun, dan daerah es. Jenis-jenis sedimentasi, antara lain sebagai berikut. a. Sedimentasi Fluvial Sedimentasi fluvial ini adalah pengendapan yang dilakukan oleh air sungai dan menyebabkan terbentuknya: 1. dataran aluvial Endapan lumpur di kiri-kanan sungai. 2. tanggul sungai Endapan lumpur, pasir, dan kerikil yang menumpuk di kiri-kanan sungai sehingga membentuk pematang (punggung sungai) dan merupakan cebakan air tawar. Tanggul sungai merupakan bentang alam di pesisir yang topografinya lebih tinggi daripada daerah sekitarnya. 3. foodplain (dataran banjir) Dataran di kiri-kanan sungai yang saat banjir tergenang air dan saat surut menjadi daratan. 4. delta Endapan lumpur, pasir, dan kerikil di muara sungai. 10
11 Gambar: Delta sungai (Sumber: b. Sedimentasi Marine Sedimentasi marine adalah pengendapan yang dilakukan oleh air laut dan menyebabkan terbentuknya: 1. bar Endapan pasir laut di muara sungai yang memisahkan laut dengan sungai. 2. beting Endapan pasir laut agak jauh dari pantai. 3. nehrung Beting yang panjang. 4. gosong Endapan pasir laut di dekat pantai atau teluk, kedua ujungnya bertemu dengan daratan. 5. spit Endapan pasir laut berbentuk corong, salah satu ujungnya bertemu dengan daratan. 11
12 6. tombolo Endapan pasir laut yang menghubungkan pulau dengan daratan lain. Gambar tombolo (Sumber: wikimedia.org) c. Sedimentasi Glasial Sedimentasi glasial adalah pengendapan yang dilakukan oleh gletser dan menyebabkan terbentuknya: d. 1. tillplain: dataran hasil pengendapan gletser; 2. kame: dataran tinggi hasil pengendapan gletser; 3. drumlin: bukit-bukit gletser. Sedimentasi Aeolis Sedimentasi aeolis adalah pengendapan yang dilakukan oleh angin, menyebabkan terbentuknya barchan, yakni bukit pasir atau gumuk pasir berbentuk bulan sabit atau tapal kuda. Gambar proses pengendapan oleh angin (ilustrasi ulang dari Sumber: Hamparan Dunia Ilmu Time Life, Bumi dan Permukaannya, 1996) 12
13 Gambar Barchan (Sumber: wikimedia.org) K. DAMPAK TENAGA EKSOGEN a. Dampak Positif 1. Pelapukan fisis dan organis membantu proses pembentukan tanah, dan tanah sangat dibutuhkan untuk berbagai lahan khususnya lahan pertanian. 2. Pelapukan kimia yang membentuk danau kapur (lokva) membantu penduduk memperoleh sumber air. 3. Erosi di daerah tambang akan menyingkap lapisan tanah sehingga bijih tambang semakin dekat dengan permukaan tanah. 4. Erosi angin menerbangkan debu gurun yang membentuk tanah loss dan debu gunung yang membentuk tanah tuff, keduanya merupakan tanah yang subur. 5. Sedimentasi fluvial menghasilkan tanah aluvial di sepanjang kiri-kanan sungai dan muara sungai yang berpotensi sebagai lahan pertanian. 6. Tanggul sungai yang terbentuk oleh sedimentasi fluvial berfungsi sebagai penahan banjir. b. Dampak Negatif 1. Air hujan yang kemudian menjadi limpasan air permukaan, mengikis permukaan tanah yang kaya unsur hara menjadi tanah tandus. 2. Pukulan air hujan mengenai tanah hingga tanah menjadi lumpur, hujan yang berlangsung terus-menerus mengakibatkan lumpur tanah terlepas karena hanyut terbawa air. 3. Erosi pada tanah akan mengangkut humus pada lapisan tanah atas sehingga kesuburan tanah berkurang. 13
14 4. Abrasi pada tubuh pantai mengakibatkan luas pantai semakin berkurang. 5. Abrasi merusak tebing (dinding pantai) yang berfungsi sebagai tameng penahan gelombang laut dan banjir rob. 6. Longsor mengakibatkan korban jiwa, harta benda, kerusakan bangunan, kerusakan sarana dan prasarana serta kerusakan pada lahan. L. UPAYA MENGURANGI EROSI a. Erosi pada Tanah Erosi pada tanah dapat dikurangi dengan melakukan: 1. penghijauan, yaitu menanam tanaman keras pada tanah yang datar maupun pada tanah yang miring; 2. reboisasi, yaitu menanami kembali hutan-hutan yang gundul; 3. tumpang sari, yaitu menanam tanaman yang berbeda-beda pada satu lahan sehingga waktu panennya tidak sama. b. Erosi pada Lereng Erosi pada lereng dapat dikurangi dengan: 1. membuat terasering (sengkedan); 2. melakukan reboisasi. c. Erosi pada Tebing Sungai Erosi pada tebing sungai dapat dikurangi dengan: 1. melestarikan hutan di bagian hulu sungai; 2. penghijauan di sepanjang aliran sungai; 3. tidak membangun permukiman di sepanjang tepi sungai karena tepi sungai merupakan kawasan hijau; 4. tidak membuang benda-benda keras ke sungai, seperti kayu, besi, seng, kaca, beling, dan pecah-belah. d. Erosi pada Pantai Erosi pada pantai dapat dikurangi dengan usaha: 1. melestarikan dan menumbuh kembangkan berbagai macam vegetasi mangrove; 2. membangun tanggul penahan gelombang. 14
15 M. RELIEF PERMUKAAN BUMI a. Relief Daratan 1. Peneplain Dataran rendah setinggi permukaan air laut yang miring ke arah laut. Contoh: Paparan Sunda dan paparan Sahul sebelum tergenang laut. 2. Pantai Batas antara daratan dan lautan. 3. Dataran rendah Daratan dengan kemiringan lereng 0-15%. Contoh: Dataran rendah di pantai timur Sumatera. 4. Dataran tinggi Daratan dengan kemiringan lereng 15-25%. Contoh: Dataran Tinggi Dieng. 5. Plato Dataran tinggi yang landai. Contoh: Plato Sukadana. 6. Pegunungan Daratan dengan kemiringan lereng 25-40%. Pegunungan muda: tinggi, runcing, lereng curam, vulkanik. Contoh: Pegunungan lipatan muda Sirkum Pasifik dan Sirkum Mediterania. Pegunungan tua: rendah, tumpul, lereng landai, nonvulkanik. Contoh: Pegunungan Yura (Perancis), Pegunungan Penini (Inggris), Pegunungan Appalachia (Amerika). 7. Gunung Bentukan kubah atau kerucut yang berdiri sendiri dengan kemiringan lereng > 40%. 8. Tanah genting (terusan) Tanah sempit yang diapit air dan menghubungkan dua wilayah luas. Contoh: Terusan Suez yang menghubungkan Afrika dengan Eropa, Terusan Panama yang menghubungkan Amerika Utara dengan Amerika Selatan. b. Relief Pantai 1. Tanjung: daratan yang menjorok ke laut. 2. Semenanjung (jazirah): tanjung yang sangat luas dan panjang. Contoh: Semenanjung Malaka, Semenanjung Cendrawasih (kepala burung Papua). 3. Tombolo: daratan yang menghubungkan pantai dengan pulau di tengah laut. 15
16 4. Beach: pesisir pantai 5. Beach ridge: tanggul pantai 6. Cliff: pantai curam 7. Pantai berteras c. Relief Lautan 1. Teluk: laut yang menjorok ke darat. 2. Fjord: teluk sempit di daerah gletser. 3. Atol: pulau karang yang membentuk lingkaran dan muncul di permukaan laut. 4. Laguna: danau di dalam atol. 5. Ambang laut: pegunungan di dasar laut yang memisahkan dua laut dalam. 6. Gunung laut: gunung yang kakinya di dasar laut dan puncaknya muncul di atas permukaan laut. Contoh: Gunung Rakata, Gunung Perbuatan, dan Gunung Danan di Pulau Krakatau, Selat Sunda. 7. Lubuk laut (basin): dasar laut yang dalam dan membulat berbentuk huruf U. 8. Palung laut (trog): dasar laut yang dalam dan memanjang berbentuk huruf V. Gambar Midway atol, Hawaii (Sumber: wikimedia.org) 16
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.5 1. Perombakan batuan menjadi bagian lebih kecil, tetapi tidak mengubah unsur kimia batuan tersebut dikenal dengan pelapukan....
Lebih terperinciBENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR
BENTUK LAHAN (LANDFORM) MAYOR DAN MINOR BENTUK LAHAN MAYOR BENTUK LAHAN MINOR KETERANGAN STRUKTURAL Blok Sesar Gawir Sesar (Fault Scarp) Gawir Garis Sesar (Fault Line Scarp) Pegunungan Antiklinal Perbukitan
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 3 MATARAM
TENAGA EKSOGEN Tenaga Eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi dan bersifat merusak permukaan bumi. Tenaga perusak tersebut dapat berupa air, angin, organisme, sinar matahari, dan lain sebagainya.
Lebih terperinciBENTUK-BENTUK MUKA BUMI
BENTUK-BENTUK MUKA BUMI Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP
Lebih terperinciBentang Alam Pantai. (Thornbury, 1969). Wilayah pantai dimulai dari titik terendah air laut pada saat
Bentang Alam Pantai I. Pengertian Pantai Pantai adalah jalur atau bidang yang memanjang, tinggi serta lebarnya dipengaruhi oleh pasang surut dari air laut, yang terletak antara daratan dan lautan (Thornbury,
Lebih terperinciTPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN. Perubahan Bentangalam
TPL 106 GEOLOGI PEMUKIMAN PERTEMUAN 03 Perubahan Bentangalam Bentangalam Struktural Bentangalam Struktural Bentangalam a Gunungapiu 3 Bentangalam intrusi Bentangalam Intrusi (Intrusive landforms) adalah
Lebih terperinciHIDROSFER V. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER V Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami rawa, fungsi, manfaat, dan pengelolaannya.
Lebih terperinciHIDROSFER II. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami aktivitas aliran sungai. 2. Memahami jenis
Lebih terperinciTANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa
AY 12 TANAH LONGSOR; merupakan salah satu bentuk gerakan tanah, suatu produk dari proses gangguan keseimbangan lereng yang menyebabkan bergeraknya massa tanah ke tempat yang relatif lebih rendah. Longsoran
Lebih terperinciKERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan
KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI: Proses Pembentukan, dan Dampaknya Terhadap Kehidupan 1. Proses Alam Endogen Hamparan dataran yang luas, deretan pegunungan yang menjulang tinggi, lembah-lembah dimana sungai
Lebih terperinciLongsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai.
Tipe-Tipe Tanah Longsor 1. Longsoran Translasi Longsoran translasi adalah ber-geraknya massa tanah dan batuan pada bidang gelincir berbentuk rata atau menggelombang landai. 2. Longsoran Rotasi Longsoran
Lebih terperinciTeori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen. Oleh : Upi Supriatna, S.Pd
Teori Pembentukan Permukaan Bumi Oleh Faktor Eksogen Oleh : Upi Supriatna, S.Pd Tenaga Eksogen Tenaga eksogen adalah kebalikan dari tenaga endogen, yaitu tenaga yang berasal dari luar bumi. Sifat umumtenaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempeng dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Pasifik, dan lempeng Australia yang bergerak saling menumbuk. Akibat tumbukan antara
Lebih terperinciHIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut :
HIDROSFER Berdasarkan proses perjalanannya, siklus dapat dibedakan menjadi 3 jenis sebagai berikut : Siklus pendek : Air laut uap air embun awan hujan laut darat Siklus sedang : Air laut uap air embun
Lebih terperinciSD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4
SD kelas 6 - ILMU PENGETAHUAN ALAM BAB 10. PELESTARIAN LINGKUNGANLatihan soal 10.4 1. Penanaman pohon bakau di pinggir pantai berguna untuk mencegah.. Abrasi Erosi Banjir Tanah longsor Jawaban a Sudah
Lebih terperinciMITIGASI BENCANA ALAM II. Tujuan Pembelajaran
K-13 Kelas X Geografi MITIGASI BENCANA ALAM II Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir. 2. Memahami gelombang pasang.
Lebih terperinciLITHOSFER GEO 1 A. STRUKTUR BUMI
A. STRUKTUR BUMI Bumi tersusun atas tiga lapisan utama: inti bumi, mantel bumi, dan kerak bumi (lithosfer). 1) Inti bumi, terletak di kedalaman >2,900 km, tersusun atas besi dan nikel, serta sedikit silikat
Lebih terperinciACARA III BENTANG ALAM PESISIR
PROGRAM STUDI SARJANA DEPARTEMEN TEKNIK GEOLOGI UNIVERSITAS GADJAH MADA PRAKTIKUM GEOMORFOLOGI 2017 ACARA III BENTANG ALAM PESISIR Salahuddin Husein Yan Restu Freski Diyan Pamungkas Nurul Arusal Hofiqoini
Lebih terperinciBAB I BENTUK MUKA BUMI
BAB I BENTUK MUKA BUMI Tujuan Pembelajaran: Peserta didik mampu mendeskripsikan proses alam endogen yang menyebabkan terjadinya bentuk muka bumi. 2. Peserta didik mempu mendeskripsikan gejala diastropisme
Lebih terperinciBAB 2: GEOGRAFI LITHOSFER
www.bimbinganalumniui.com 1. Sumber panas dalam proses pembentukan batuan metamorf berasal dari (1) Bagian dalam bumi (2) Energy mekanik hasil proses geologi (3) Magma yang membara dan meleleh (4) Efek
Lebih terperinciBentuk lahan Asal Proses Marine
Bentuk lahan Asal Proses Marine Bentuk lahan asal proses marine dihasilkan oleh aktivitas gerakan air laut, baik pada tebing curam, pantai berpasir, pantai berkarang maupun pantai berlumpur. Aktivitas
Lebih terperinciBAB 5: GEOGRAFI DINAMIKA HIDROSFER
www.bimbinganalumniui.com 1. Proses penguapan air yang ada di permukaan bumi secara langsung melalui proses pemanasan muka bumi disebut a. Transpirasi b. Transformasi c. Evaporasi d. Evapotranspirasi e.
Lebih terperinci07. Bentangalam Fluvial
TKG 123 Geomorfologi untuk Teknik Geologi 07. Bentangalam Fluvial Salahuddin Husein Jurusan Teknik Geologi Fakultas Teknik Universitas Gadjah Mada 2010 Pendahuluan Diantara planet-planet sekitarnya, Bumi
Lebih terperinciDINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir)
DINAMIKA PANTAI (Geologi, Geomorfologi dan Oseanografi Kawasan Pesisir) Adipandang Yudono 12 GEOLOGI LAUT Geologi (geology) adalah ilmu tentang (yang mempelajari mengenai) bumi termasuk aspekaspek geologi
Lebih terperincigeografi Kelas X LITOSFER III KTSP & K-13 I. SEISME a. Pengertian Seisme b. Istilah-Istilah dalam Gempa
KTSP & K-13 Kelas X geografi LITOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami pengertian seisme. 2. Memahami proses perambatan gelombang
Lebih terperinciHIDROSFER III. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami jenis sungai berdasarkan formasi batuan dan
Lebih terperinciHIDROSFER IV. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER IV Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami banjir dan faktor penyebabnya. 2. Memahami
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia
Lebih terperinciBAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN
BAB III TATANAN GEOLOGI DAERAH PENELITIAN 3.1 Geomorfologi 3.1.1 Geomorfologi Daerah Penelitian Secara umum, daerah penelitian memiliki morfologi berupa dataran dan perbukitan bergelombang dengan ketinggian
Lebih terperinciPERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013
PERUBAHAN IKLIM GLOBAL DAN PROSES TERJADINYA EROSI E-learning Konservasi Tanah dan Air Kelas Sore tatap muka ke 5 24 Oktober 2013 Apakah Erosi Tanah? Erosi tanah adalah proses geologis dimana partikel
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan Negara kepulauan yang rentan terhadap dampak perubahan iklim. Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang termasuk rawan
Lebih terperinciHIDROSFER I. Tujuan Pembelajaran
KTSP & K-13 Kelas X Geografi HIDROSFER I Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan mempunyai kemampuan sebagai berikut. 1. Memahami pengertian hidrosfer dan siklus hidrologi.
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG
Konservasi Lahan Sub DAS Lesti Erni Yulianti PENGEMBANGAN KONSERVASI LAHAN TERHADAP EROSI PARIT/JURANG (GULLY EROSION) PADA SUB DAS LESTI DI KABUPATEN MALANG Erni Yulianti Dosen Teknik Pengairan FTSP ITN
Lebih terperinciLEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA
No.113, 2016 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA PEMERINTAHAN. WILAYAH. NASIONAL. Pantai. Batas Sempadan. PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciPERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 51 TAHUN 2016 TENTANG BATAS SEMPADAN PANTAI DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal
Lebih terperinciBAB. Bentuk Permukaan Bumi
BAB 8 Bentuk Permukaan Bumi Ketika sedang belajar IPA, ibu guru bertanya kepada Dimas. "Ayo, sebutkan, terdiri dari apakah permukaan bumi kita?" Dimas menjawab, "Permukaan bumi kita terdiri atas daratan
Lebih terperinciBAB BENTUK MUKA BUMI. Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan bumi.
Bab 8 Peta Tentang Pola dan Bentuk Muka Bumi 149 BAB 8 PETA TENTANG POLA DAN BENTUK MUKA BUMI Sumber: Encarta Encyclopedia, 2006 Gambar 8.1 Salah satu contoh peta topografi untuk penggambaran relief permukaan
Lebih terperinciBentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut
Bentuk bentukan dasar laut / topografi dasar laut I. Bentuk-bentukan Dasar Laut Keadaan dasar laut seperti juga di daratan terdapat bentukan-bentukan dasar laut seperti pegunungan,plato, gunung, lembah,
Lebih terperinciStadia Sungai. Daerah Aliran Sungai (DAS)
Stadia Sungai Sungai adalah aliran air di permukaan tanah yang mengalir ke laut. Dalam Bahasa Indonesia, kita hanya mengenal satu kata sungai. Sedangkan dalam Bahasa Inggris dikenal kata stream dan river.
Lebih terperinciRingkasan Materi Pelajaran
Standar Kompetensi : 5. Memahami hubungan manusia dengan bumi Kompetensi Dasar 5.1 Menginterpretasi peta tentang pola dan bentuk-bentuk muka bumi 5.2 Mendeskripsikan keterkaitan unsur-unsur geografis dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng. Indonesia juga merupakan negara yang kaya akan hasil alam.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara yang berada pada pertemuan tiga lempeng utama dunia yaitu lempeng Eurasia, lempeng Indo-Australia dan lempeng pasifik. Pertemuan tiga
Lebih terperinciOSEANOGRAFI. Morfologi Dasar Laut
OSEANOGRAFI Morfologi Dasar Laut Outline Teori Continental Drift Teori Plate Tectonic Morfologi Dasar Laut 2 Games!!! Bagi mahasiswa menjadi 3 kelompok. Diskusikan mengenai hal-hal berikut : - Kelompok
Lebih terperinciI. Pendahuluan Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam, yaitu bergeraknya sebuah massa tanah dan/atau batuan menuruni lereng akibat adanya gaya
I. Pendahuluan Tanah longsor merupakan sebuah bencana alam, yaitu bergeraknya sebuah massa tanah dan/atau batuan menuruni lereng akibat adanya gaya gravitasi. Tanah longsor sangat rawan terjadi di kawasan
Lebih terperinciBAB II KONDISI UMUM LOKASI
6 BAB II KONDISI UMUM LOKASI 2.1 GAMBARAN UMUM Lokasi wilayah studi terletak di wilayah Semarang Barat antara 06 57 18-07 00 54 Lintang Selatan dan 110 20 42-110 23 06 Bujur Timur. Wilayah kajian merupakan
Lebih terperinciIDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS ABSTRAK
VOLUME 9 NO.2, OKTOBER 2013 IDENTIFIKASI KERUSAKAN AKIBAT BANJIR BANDANG DI BAGIAN HULU SUB DAERAH ALIRAN SUNGAI (DAS) LIMAU MANIS Farah Sahara 1, Bambang Istijono 2, dan Sunaryo 3 ABSTRAK Banjir bandang
Lebih terperinciPROSES GEOMORFIK. Kelompok V : 1. Nur Asyriyanti Bagenda 2. Ikawati Basri 3. Jamriani 4. Ririen
PROSES GEOMORFIK Kelompok V : 1. Nur Asyriyanti Bagenda 2. Ikawati Basri 3. Jamriani 4. Ririen Pendahulua n Pengertian Geomorfologi Katastrofisme, Uniformitarianisme dan Evolusi Proses Proses Geomorfik
Lebih terperinciGeologi Daerah Perbukitan Rumu, Buton Selatan 19 Tugas Akhir A - Yashinto Sindhu P /
BAB III GEOLOGI DAERAH PERBUKITAN RUMU 3.1 Geomorfologi Perbukitan Rumu Bentang alam yang terbentuk pada saat ini merupakan hasil dari pengaruh struktur, proses dan tahapan yang terjadi pada suatu daerah
Lebih terperinciLandforms of Fluvial Processes. Oleh : Upi Supriatna,S.Pd
Landforms of Fluvial Processes Oleh : Upi Supriatna,S.Pd Proses Fluvial Bentang alam sungai (fluvial) adalah bentuk bentuk bentang alam yang terjadi akibat dari proses fluvial. Pada hakekatnya aliran sungai
Lebih terperinciSMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6
SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 4. Dinamika Lithosferlatihan soal 4.6 1. Komponen tanah yang baik yang dibutuhkan tanaman adalah.... bahan mineral, air, dan udara bahan mineral dan bahan organik
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Erosi Erosi adalah hilangnya atau terkikisnya tanah dari suatu tempat ke tempat lain melalui media air atau angin. Erosi melalui media angin disebabkan oleh kekuatan angin sedangkan
Lebih terperinciHIDROSFER. Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI
HIDROSFER Lili Somantri,S.Pd Dosen Jurusan Pendidikan Geografi UPI Disampaikan dalam Kegiatan Pendalaman Materi Geografi SMP Bandung, 7 September 2007 Peserta workshop: Guru Geografi SMP Siklus Air Dari
Lebih terperinciBerilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat!
53 Lampiran 1 Soal Uji Valid SOAL UJI VALIDITAS 54 Berilah tanda silang (X) huruf a, b,c, atau d pada jawaban yang paling tepat! 1. Pengikisan tanah oleh aliran air disebut... a. Abrasi b. Reboisasi c.
Lebih terperinciTanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala
Geografi Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang merupakan hasil pelapukan dan pengendapan batuan. Di dala TANAH Tanah dapat diartikan sebagai lapisan kulit bumi bagian luar yang
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Erosi
3 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Erosi Erosi berasal dari bahasa latin erodere yang berarti menggerogoti atau untuk menggali. Istilah erosi ini pertama kali digunakan dalam istilah geologi untuk menggambarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Berdasarkan UU No 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, pasal 6 ayat (1), disebutkan bahwa Penataan Ruang di selenggarakan dengan memperhatikan kondisi fisik wilayah
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Erosi Erosi adalah lepasnya material dasar dari tebing sungai, erosi yang dilakukan oleh air dapat dilakukan dengan berbagai cara, yaitu : a. Quarrying, yaitu pendongkelan batuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia terletak pada pertemuan tiga lempengan dunia yaitu Eurasia, Pasifik dan Australia dengan ketiga lempengan ini bergerak saling menumbuk dan menghasilkan suatu
Lebih terperinciLampiran 1. Surat Izin Penelitian
48 Lampiran 1. Surat Izin Penelitian 49 Lampiran 2. Surat Keterangan Penelitian 50 51 Lampiran 3. Soal Uji Validitas Siklus I Isilah titik titik ini dengan jawaban yang tepat dan benar! 1. Bentuk muka
Lebih terperinciBAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN
BAB IV GEOMORFOLOGI DAN TATA GUNA LAHAN 4.1 Geomorfologi Pada bab sebelumnya telah dijelaskan secara singkat mengenai geomorfologi umum daerah penelitian, dan pada bab ini akan dijelaskan secara lebih
Lebih terperinciFAKTOR PEMBENTUK TANAH
Analisis Lansekap BENTANG LAHAN (lansekap) DAN FAKTOR PEMBENTUK TANAH IKLIM BAHAN INDUK TANAH VEGETASI TOPOGRAFI (LANSEKAP) PENGELOLAAN WAKTU 1 2 3 4 5 6 DAERAH FLUVIAL/ALUVIAL/DESPOSISI Aliran permukaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang B. Rumusan Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Di Indonesia banyak sekali daerah yang,mengalami longsoran tanah yang tersebar di daerah-daerah pegunngan di Indonesia. Gerakan tanah atau biasa di sebut tanah longsor
Lebih terperinciIDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH
IDENTIFIKASI JENIS-JENIS TANAH DI INDONESIA A. BAGAIMANA PROSES TERBENTUKNYA TANAH Tanah adalah salah satu bagian bumi yang terdapat pada permukaan bumi dan terdiri dari massa padat, cair, dan gas. Tanah
Lebih terperinciBAB II Geomorfologi. 1. Zona Dataran Pantai Jakarta,
BAB II Geomorfologi II.1 Fisiografi Fisiografi Jawa Barat telah dilakukan penelitian oleh Van Bemmelen sehingga dapat dikelompokkan menjadi 6 zona yang berarah barat-timur (van Bemmelen, 1949 op.cit Martodjojo,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Latar Belakang. Wilayahnya meliputi bagian hulu, bagian hilir, bagian pesisir dan dapat berupa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Daerah Aliran Sungai (DAS) berfungsi sebagai penampung air hujan, daerah resapan, daerah penyimpanan air, penangkap air hujan dan pengaliran air. Wilayahnya meliputi
Lebih terperinciTUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN
TUGAS TEKNOLOGI KONSERVASI SUMBER DAYA LAHAN Penanggulangan Kerusakan Lahan Akibat Erosi Tanah OLEH: RESTI AMELIA SUSANTI 0810480202 PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA
Lebih terperinci5.1 PETA TOPOGRAFI. 5.2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA
.1 PETA TOPOGRAFI..2 GARIS KONTUR & KARAKTERISTIKNYA . Peta Topografi.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini,
Lebih terperinciGEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA
GEOMORFOLOGI BALI DAN NUSA TENGGARA PULAU BALI 1. Letak Geografis, Batas Administrasi, dan Luas Wilayah Secara geografis Provinsi Bali terletak pada 8 3'40" - 8 50'48" Lintang Selatan dan 114 25'53" -
Lebih terperinci5.1 Peta Topografi. 5.2 Garis kontur & karakteristiknya
5. Peta Topografi 5.1 Peta Topografi Peta topografi adalah peta yang menggambarkan bentuk permukaan bumi melalui garis garis ketinggian. Gambaran ini, disamping tinggi rendahnya permukaan dari pandangan
Lebih terperinciPAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK
PAPER KARAKTERISTIK HIDROLOGI PADA BENTUK LAHAN VULKANIK Nama Kelompok : IN AM AZIZUR ROMADHON (1514031021) MUHAMAD FAISAL (1514031013) I NENGAH SUMANA (1514031017) I PUTU MARTHA UTAMA (1514031014) Jurusan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
21 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Erosi Secara umum erosi dapat dikatakan sebagai proses terlepasnya buturan tanah dari induknya di suatu tempat dan terangkutnya material tersebut oleh gerakan air atau angin
Lebih terperinciPEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP
PEDOSFER BAHAN AJAR GEOGRAFI KELAS X SEMESTER GENAP PENGERTIAN TANAH Pedosfer berasal dari bahasa latin yaitu pedos = tanah, dan sphera = lapisan. Pedosfer yaitu lapisan kulit bumi yang tipis yang letaknya
Lebih terperinciTENAGA EKSOGEN BENTUK MUKA BUMI. Dampak Terhadap Kehidupan TENAGA ENDOGEN ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI
TENAGA EKSOGEN TENAGA ENDOGEN BENTUK MUKA BUMI Dampak Terhadap Kehidupan ANEKA RAGAM BENTUK MUKA BUMI I. KERAGAMAN BENTUK MUKA BUMI Kalau kita melihat pada peta, atlas atau globe akan ada beberapa kenampakan
Lebih terperincigeografi Kelas X PEDOSFER III KTSP & K-13 H. SIFAT KIMIA TANAH a. Derajat Keasaman Tanah (ph)
KTSP & K-13 Kelas X geografi PEDOSFER III Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari materi ini, kamu diharapkan memiliki kemampuan berikut. 1. Memahami sifat kimia tanah. 2. Memahami vegetasi tanah. 3. Memahami
Lebih terperinciContents BAB I... 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Pokok Permasalahan Lingkup Pembahasan Maksud Dan Tujuan...
Contents BAB I... 1 PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2 Pokok Permasalahan... 2 1.3 Lingkup Pembahasan... 3 1.4 Maksud Dan Tujuan... 3 1.5 Lokasi... 4 1.6 Sistematika Penulisan... 4 BAB I PENDAHULUAN
Lebih terperinci6.padang lava Merupakan wilayah endapan lava hasil aktivitas erupsi gunungapi. Biasanya terdapat pada lereng atas gunungapi.
BENTUK LAHAN ASAL VULKANIK 1.Dike Terbentuk oleh magma yang menerobos strata batuan sedimen dengan bentuk dinding-dinding magma yang membeku di bawah kulit bumi, kemudian muncul di permukaan bumi karena
Lebih terperinciBENTUK ASAL DENUDASIONAL
BENTUK ASAL DENUDASIONAL A. Bentuk Lahan Asal Denudasional Denudasi berasal dari kata dasar nude yang berarti telanjang, sehingga denudasi berarti proses penelanjangan permukaan bumi. Bentuk lahan asal
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. rendah (Dibyosaputro Dalam Bayu Septianto S U. 2008). Longsorlahan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Longsorlahan Gerakan tanah atau yang lebih umum dikenal dengan istilah Longsorlahan (landslide) adalah proses perpindahan matrial pembentuk lereng berupa suatu massa tanah dan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.2 Rumusan Masalah a. Apa saja proses geomorfologi? b. Bagaimana hasil bentukan roman muka bumi yang terbentuk di permukaan bumi?
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Geomorfologi ( geomorphology ) adalah ilmu tentang roman muka bumi beserta aspek-aspek yang mempengaruhinya. Geomorfologi bisa juga merupakan salah satu b a g i a n
Lebih terperinciProses erosi adalah gaya melebar air yang mengalir disatas permukaan air tanah yang menyebabkan terjadinya lembah-lembah.
Bentuk Lahan Fluvial PENGERTIAN LAHAN FLUVIAL Bentuklahan fluvial adalah semua proses yang terjadi di alam baik fisika, maupun kimia yang mengakibatkan adanya perubahan bentuk permukaan bumi, yang disebabkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Di Indonesia banyak sekali terdapat gunung berapi, baik yang masih aktif maupun yang sudah tidak aktif. Gunung berapi teraktif di Indonesia sekarang ini adalah Gunung
Lebih terperinciB. DANAU. c. Danau Vulkan-Tektonik adalah danau yang terjadi karena gerakan tektonik dan letusan gunung api. Contoh : Danau Toba.
e. Danau Dolina adalah danau yang terdapat di daerah icorst dan umumnya berupa danau kecil yang bersifat temporer. Bila di dasar tebing dolina terdapat bahan geluh lempung yang merupakan bahan yang tak
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
13 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2. 1 Pantai 2.1.1. Pengertian Pantai Pengertian pantai berbeda dengan pesisir. Tidak sedikit yang mengira bahwa kedua istilah tersebut memiliki arti yang sama, karena banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Samudera, Danau atau Laut, atau ke Sungai yang lain. Pada beberapa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sungai merupakan jalan air alami yang mengalir menuju Samudera, Danau atau Laut, atau ke Sungai yang lain. Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara sederhana mengalir
Lebih terperinciKLASIFIKASI BENTUKLAHAN
Analisis Lansekap Terpadu 21/03/2011 Klasifikasi Bentuklahan KLASIFIKASI BENTUKLAHAN PENDAHULUAN Dalam membahas klasifikasi bentuklahan ada beberapa istilah yang kadang-kadang membingungkan: - Fisiografi
Lebih terperinciBENTUKLAHAN ASAL VULKANIK
BENTUKLAHAN ASAL VULKANIK Bentuklahan asal vulkanik merupakan bentuklahan yang terjadi sebagai hasil dari peristiwa vulkanisme, yaitu berbagai fenomena yang berkaitan dengan gerakan magma naik ke permukaan
Lebih terperinciULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II SDN MEKARWANGI TAHUN PELAJARAN 2015/2016. Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu:
Nama :. Kelas :. ULANGAN TENGAH SEMESTER (UTS) II Mata Pelajaran: PLH Sabtu, 12 Maret 2016 Waktu: 07.30-08.40 I. Pilih jawaban yang paling tepat! 1. Berikut ini bencana alam yang diakibatkan karena ulah
Lebih terperinciL O N G S O R BUDHI KUSWAN SUSILO
L O N G S O R BUDHI KUSWAN SUSILO Peristilahan & Pengertian Longsor = digunakan untuk ketiga istilah berikut : Landslide = tanah longsor Mass movement = gerakan massa Mass wasting = susut massa Pengertian
Lebih terperinciGERAKAN TANAH DI KAMPUNG BOJONGSARI, DESA SEDAPAINGAN, KECAMATAN PANAWANGAN, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT
GERAKAN TANAH DI KAMPUNG BOJONGSARI, DESA SEDAPAINGAN, KECAMATAN PANAWANGAN, KABUPATEN CIAMIS, JAWA BARAT RACHMAN SOBARNA Penyelidik Bumi Madya pada Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Sari
Lebih terperinciBAB 6: GEOGRAFI LAUT DAN PESISIR
www.bimbinganalumniui.com 1. Berdasarkan proses terjadinya Laut Banda adalah laut a. Transgresi b. Regresi c. Ingresi d. Tepi e. Pedalaman 2. Karena faktor tenaga endogen, dasar laut yang mengalami penurunan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Pantai Menurut Sandy (1996), pantai adalah muka bumi yang merupakan garis khayal tempat bertemunya daratan dan perairan, dari muka air laut rata rata terendah sampai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banjir sudah menjadi masalah umum yang dihadapi oleh negaranegara di dunia, seperti di negara tetangga Myanmar, Thailand, Filipina, Malaysia, Singapore, Pakistan serta
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
5 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pemanenan air dengan mulsa vertikal Pemanenan air (water harvesting) adalah tindakan menampung air hujan dan aliran permukaan untuk disalurkan ke tempat penampungan sementara
Lebih terperinciTINJAUAN PUSTAKA. Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa
II. TINJAUAN PUSTAKA Terdapat beberapa penelitian dan kajian mengenai banjir pasang. Beberapa penelitian dan kajian berkaitan dengan banjir pasang antara lain dilakukan oleh Arbriyakto dan Kardyanto (2002),
Lebih terperinciBATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH
BATUAN PEMBENTUK PERMUKAAN TANAH Proses Pembentukan Tanah. Tanah merupakan lapisan paling atas pada permukaan bumi. Manusia, hewan, dan tumbuhan memerlukan tanah untuk tempat hidup. Tumbuh-tumbuhan tidak
Lebih terperinciRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P )
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( R P P ) Sekolah : SMP Muhammadiyah 2 Depok Mata Pelajaran : Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas /Semester : VII / 1 Standar Kompetensi : 1. Memahami Lingkungan Kehidupan Manusia
Lebih terperinciANALISA BENTANG ALAM
ANALISA BENTANG ALAM A. Definisi Bentang Alam Bentang alam merupakam karakteristik dan juga bentuk permukaan bumi yang disebabkan oleh proses perubahan kimia serta fisika. Beberapa contoh yang dihasilkan
Lebih terperinciBAB 8. Gerakan Tanah
BAB 8 Gerakan Tanah A. Pengertian Gerakan Tanah Gerakan tanah adalah perpindahan massa tanah atau batuan pada arah tegak, datar, atau miring dari kedudukannya semula, yang terjadi bila ada gangguan kesetimbangan
Lebih terperinciRENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN NGAWI
Rencana Pola ruang adalah rencana distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Bentukan kawasan yang
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau menurunnya kekuatan geser suatu massa tanah. Dengan kata lain, kekuatan
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Kelongsoran Tanah Kelongsoran tanah merupakan salah satu yang paling sering terjadi pada bidang geoteknik akibat meningkatnya tegangan geser suatu massa tanah atau menurunnya
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. atau tandus (Vera Sadarviana, 2008). Longsorlahan (landslides) merupakan
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Longsorlahan Longsorlahan adalah salah satu bencana kebumian yang selalu terjadi di Indonesia, khususnya pada musim hujan. Longsorlahan sering terjadi pada daerah perbukitan
Lebih terperinci