DAMPAK PEMBELAJARAN KELOMPOK INVESTIGASI DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN
|
|
- Adi Halim
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 DAMPAK PEMBELAJARAN KELOMPOK INVESTIGASI DALAM BELAJAR MATEMATIKA TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN Devi Permata Sari 1), Yerizon 2), Nilawasti ZA 3) 1) FMIPA UNP, devy_twelve@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar Matematika FMIPA UNP Abstract In learning process at school, the student prone to study that focuse only to concept found in the book and they did not involved actively during learning process. So that, it made the learning process was less meaningful. The student also found difficulties if they were given new question that involve their logical thingking ability. This condition related with learning model and student logical thinking. Learning process is meaningful if the student involved actively. One of learning models that train student to think independent and to use logical thinking in comprehending concept studied was group investigation. The group investigation is one of cooperatif learning model where student able to study based on their ability through group disccusion. This article will discuss the effect of group investigation learning toward logical thinking. Keywords : group investigation, logical thinking PENDAHULUAN Saat sekarang ini, telah terjadi perubahan paradigma yang sudah ada. Perubahan yang dimaksud adalah bahwa pembelajaran matematika tidak lagi berpusat pada guru, tetapi berpusat pada siswa. Perubahan ini ditandai dengan adanya berbagai model pembelajaran yang lebih mengaktifkan siswa dalam pembelajaran, tidak hanya guru yang memberikan informasi tetapi siswa dapat menemukan sendiri informasi pelajaran yang ingin dicapai. Model pembelajaran merupakan seperangkat rencana pembelajaran yang berisi kegiatankegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran itu sendiri. Seperti yang diungkapkan Joyce & Weil dalam Rusman ((2011: 133) model pembelajaran merupakan suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk membentuk kurikulum, merancang bahan-bahan pembelajaran, dan membimbing pembelajaran di kelas atau yang lain. Model pembelajaran dapat dijadikan pola pilihan, artinya para guru boleh memilih model pembelajaran yang sesuai dan efisien untuk mencapai tujuan pendidikannya. Hal ini juga berarti bahwa sebagai seorang pendidik harus mempunyai tujuan dalam kegiatan pembelajarannya agar dapat diterima oleh siswa sejelas-jelasnya. Dengan memvariasikan model pembelajaran yang ada, diharapkan proses pembelajaran dapat berjalan efektif dan terasa lebih bermakna bagi siswa. Namun kenyataan di lapangan dalam pembelajaran cenderung model yang digunakan sama. Model yang digunakan kurang melibatkan siswa secara 40
2 aktif. Siswa kurang diberi kesempatan utuk mengembangkan ide-idenya, mereka cendrung diam saja, tidak berani bertanya walaupun materi yang diberikan belum dikuasai. Agar dalam pembelajaran siswa dapat berperan aktif dan bisa mengkonstruksi pemahamannya sendiri, maka seharusnya dilaksanakan model pembalajaran yang membuat siswa aktif dalam menemukan konsep. Salah satu model pembelajaran yang melibatkan siswa aktif adalah kelompok investigasi. Seperti yang diungkapkan Rusman (2011: 223) kelompok investigasi merupakan model pembelajaran yang menciptakan proses belajar yang aktif karena siswa akan lebih banyak belajar melalui proses pembentukan dan penciptaan, kerja dalam kelompok, dan berbagi pengetahuan serta tanggung jawab individu tetap yang merupakan kunci keberhasilan pembelajaran. Kelompok investigasi membuat suasana belajar terasa lebih efektif, kerjasama kelompok dalam pembelajaran dapat membangkitkan semangat siswa untuk mengemukakan pendapat dan berbagi informasi yang diketahuinya. Dengan aktifnya siswa dalam pembelajaran dapat melibatkan kemampuan berfikir mandiri yang melatih kemampuan penalarannya. Model kelompok investigasi adalah pembelajaran kooperatif yang melibatkan kelompok kecil, dimana siswa bekerja menggunakan perencanaan, proyek, diskusi kelompok, dan mempresentasikan penemuan mereka kepada kelas. Menurut Slavin dalam Trianto (2011: 57) belajar kooperatif menekankan pada tujuan dan kesuksesan kelompok, yang hanya dapat dicapai jika semua anggota kelompok mencapai tujuan materi. Jadi dalam pembelajaran kooperatif, kesuksesan kelompok sangat dijunjung tinggi, sehingga dengan begitu semangat siswa akan terpacu agar kelompoknya berhasil. Tahapan pembelajaran kelompok investigasi adalah 1) memilih topik, dimana siswa memilih subtopik khusus didalam suatau daerah masalah umum yang biasanya ditetapkan oleh guru, 2) perencanaan kooperatif, siswa dan guru merencanakan prosedur pembelajaran, tugas dan tujuan khusus yang konsisten dengan subtopik yang telah dipilih, 3) implementasi, yaitu siswa menerapkan rencana yang telah mereka kembangkan, 4) analisis dan sintesis, siswa menganalisis dan menyintesis informasi yang diperoleh pada tahap implementasi, 5) presentasi hasil final, siswa mempresentasikan hasil kerjanya, 6) evaluasi, siswa dan guru mengevaluasi tiap konstribusi kelompok terhadap kerja kelas sebagi suatu keseluruhan. Dalam melaksanakan model pembelajaran kelompok investigasi, guru berfungsi sebagai narasumber dan fasilitator. Guru berkeliling diantara kelompok-kelompok, untuk melihat apakah kelompok itu sedang melakukan pekerjaan dan membantu mencari jalan keluar dari masalah-masalah yang mereka hadapi dalam interaksi kelompok. Kelompok investigasi menuntut siswa untuk mengkonstruksi pemahamannya sendiri, melatihnya untuk menumbuhkan kemampuan berpikir mandiri dan menggunakan kemampuan penalaran dalam memahami konsep pelajaran. Menurut Arief (2011) penalaran merupakan proses berpikir logis dan bersifat analitik berdasarkan langkahlangkah tertentu. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang diartikan dengan kegiatan berpikir dan bukan perasaan. Peraturan Dirjen Dikdasmen No.506/C/PP/2004 (Wardhani, 2008) tentang indikator-indikator penalaran yang harus dicapai siswa. Indikator yang menunjukkan penalaran antara lain adalah: 1. Kemampuan menyajikan pernyataan matematika secara lisan, tertulis, gambar dan diagram 2. Kemampuan mengajukan dugaan 41
3 3. Kemampuan melakukan manipulasi matematika 4. Kemampua menyusun bukti, memberikan alasan/bukti terhadap kebenaran solusi 5. Kemampuan menarik kesimpulan dari pernyataan 6. Memeriksa kesahihan suatu argumen 7. Menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi Untuk mengatasi kondisi pembelajaran yang kurang mengaktifkan dan meningkatkan penalaran siswa model pembelajaran kooperatif tipe kelompok investigasi dapat digunakan. Karena model pembelajaran kooperatif tipe kelompok investigasi melatih siswa untuk menumbuhkan kemampuan berfikir mandiri, menggunakan kemampuan penalaran untuk memahami konsep yang dipelajari, serta kemampuan menememukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi, berkesempatan untuk berdiskusi dengan teman, bertanya, dan membagi pengetahuan yang diperoleh pada yang lainnya. Permasalahan yang dibahas melalui artikel ini adalah apakah dampak pembelajaran kelompok investigasi terhadap kemampuan penalaran siswa?. Pembahasan ini telah dilakukan melalui sebuah penelitian. METODE PENELITIAN Untuk menjawab permasalahan yang telah dikemukakan telah dilakukan penelitian praeksperimen. Rancangan penelitian yang digunakan adalah The One Shot Case Study. Populasi dalam penelitian ini adalah semua siswa kelas VIII SMPN 1 Bukittinggi yang terdaftar tahun pelajaran 2011/2012. Cara pengambilan sampel dengan random sampling. Jenis data dalam penelitian ada dua yaitu data primer dan sekunder. Data primer diambil dari sampel menggunakan LKS dan kuis, guna melihat kemampuan penalaran siswa pada setiap pertemuan. Data sekunder tentang jumlah siswa yang menjadi populasi dan sampel serta nilai ulangan harian semester 1 siswa kelas VIII SMPN 1 Bukittinggi tahun pelajaran 2011/2012. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini berupa LKS yang menuntut kemampuan penalaran dan kuis. Untuk melihat kemampuan tersebut digunakan beberapa indikator yaitu (1) menyajikan pernyataan matematika melalui gambar, (2) menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi, dan (4) melakukan manipulasi matematika. Pemberian skor kemampuan penalaran siswa dimodifikasi dari rubrik penskoran. Data dari penelitian ini dianalisis. HASIL DAN PEMBAHASAN Berdasarkan hasil analisis diperoleh deskripsi nilai dari kelas sampel. Hasil perhitungan rata-rata untuk kemampuan penalaran dapat dilihat pada Tabel 1 berikut. TABEL 1 NILAI RATA-RATA LKS LKS ke- Ratarata ,3 2,9 3,4 3,3 3,4 3,4 3,5 3,6 Berdasarkan Tabel 1 terlihat bahwa nilai ratarata LKS pada stiap pertemuan cenderung meningkat. Peningkatan rata-rata kelas sampel ini berkaitan dengan pembelajaran kelompok investigasi yang menuntut siswa berfikir mandiri dan mengembangkan kemampuan penalarannya. Perkembangan penalaran siswa juga dilihat dari nilai kuis pada setiap pertemuan. Soal kuis dirancang sesusai dengan indikator 42
4 penalaran, yaitu melakukan manipulasi matematika. Sementara rata-rata nilai kuis yang dinilai sesuai dengan rubrik penskroran dengan skor 0, 1, 2, 3, dan 4 dapat dilihat pada Tabel II. TABEL II NILAI RATA-RATA KUIS Ratarata 2,8 2,7 2,8 2,8 2,9 2,6 2,7 3,0 7 dan LKS 8 rata-rata tiap pertemuan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kemampuan siswa menyajikan situasi atau ide-ide matematika ke dalam bentuk gambar cenderung meningkat pada setiap pertemuan. Contoh pekerjaan siswa dalam menyatakan pernyataan matematika secara gambar terlihat pada Gambar. 1 berikut. Pembelajaran kelompok investigasi yang dilakukan memberi kesempatan siswa untuk mengkonstruksi sendiri pemahaman untuk berpikir dalam mengembangkan kemampuan penalaran. Berikut ini indikator kemampuan penalaran yang dilihat pada penelitian ini: a. Menyajikan Pernyataan Matematika Secara Tertulis, Gambar, dan Diagram. Pada indikator ini diharapkan siswa mampu memenuhi aspek penalaran yaitu menyajikan situasi atau ide-ide matematika dalam bentuk gambar. Pada setiap LKS yang diberikan siswa dilatih untuk menyatakan situasi atau ide-ide matematika ke dalam bentuk gambar sehingga siswa terlatih membuat gambar dari situasi yang dinyatakan dari soal. Pada LKS 1 rata-rata siswa menyajikan situasi atau ide-ide matematika dalam bentuk gambar adalah 3,25. Hal ini menunjukkan siswa sudah cukup mampu menyajikan gambar jaringjaring kubus. Namun pada LKS 2 rata-ratanya menurun menjadi 2,88, hal ini disebabkan masih ada kelompok yang kesulitan dalam menggambarkan kubus yang diisi dengan kubus satuan. Pada LKS 3 rata-rata kembali naik yaitu 3,38, hal ini menunjukkan siswa sudah cukup bisa menggambarkan jaring-jaring balok. Pada LKS 4 rata-rata kembali turun, namun pada LKS selanjutnya yaitu LKS 5, LKS 6, LKS Gambar. 1 Contoh Pekerjaan Siswa Menyatakan Pernyataan Matematika dalam Bentuk Gambar pada LKS 7 Menemukan Pola atau Sifat dari Gejala Matematis untuk Membuat Generalisasi Salah satu aspek kegiatan yang mendasari pembelajaran dengan kelompok investigasi adalah kegiatan yang di dalamnya terjadi proses penalaran yaitu menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Dalam menyelesaikan LKS yang berbasis kelompok investigasi siswa dilatih untuk menemukan pola unttuk membuat generalisasi. Pada indikator ini diharapkan siswa mampu memenuhi aspek penalaran yaitu menemukan pola atau sifat dari gejala matematis untuk membuat generalisasi. Pada LKS 1 rata-rata siswa dalam menemukan pola untuk membuat generalisasi adalah 3,38. Namun pada LKS 2 mengalami penurunan yaitu rata-rata yang diperoleh 3, hal ini disebabkan siswa masih ada yang kesulitan dalam menentukan volume kubus. Pada LKS 3, LKS 4 dan LKS 5 mengalami peningkatan yaitu rata-ratanya 3,38, 3,63 dan 3,63. 43
5 Pada LKS 6 sedikit mengalami penurunan yaitu rata-ratanya haya 3,5. Hal ini disebabkan masih ada siswa yang masih kurang tepat dalam menentukan rumus volume prisma. Pada LKS 7 dan LKS 8 kembali mengalami peningkatan. Jadi, secara umum kemampuan siswa dalam menemukan pola untuk menentukan genaralisasi tiap pertemuan selama pembelajaran kelompok investigasi mengalami peningkatan. Contoh pekerjaan siswa dalam menemukan pola dari gejala matematis untuk membuat generalisasi terlihat pada Gambar. 2 berikut. Gambar. 2 Contoh Pekerjaan Siswa dalam Menemukan Pola Dari Gejala Matematis untuk Membuat Generalisasi pada LKS 3 Kemampuan Melakukan Manipulasi Matematika Pada indikator ini diharapkan siswa mampu memenuhi aspek penalaran yaitu melakukan manipulasi matematika. Pada kuis I siswa melakukan manipulasi menggunakan rumus luas permukaan kubus agar dapat menentukan panjang rusuk kubus. Pada kuis II hampir sama dengan kuis I, tetapi yang digunakan volume kubus untuk mendapatkan panjang rusuk kubus. Nilai rata-rata pada kuis II mengalami penurunan dari pertemuan sebelumnya, karena masih ada siswa yang kesulitan dalam menentukan akar pangkat tiga. Pada kuis III, IV, V nilai rata-rata mengalami peningkatan. Hal ini menunjukkan siswa sudah cukup baik dalam melakukan manipulasi pada materi luas permukaan balok, volume balok dan luas permukaan prisma. Tetapi pada kuis VI nilai rata-rata mengalami sedikit penurunan, menjadi 2,63. Hal ini disebabkan pada materi volume prisma siswa diminta menentukan luas alas berbentuk belahketupat dimana yang diketahui panjang sisi dan salah satu panjang diagonal sisi belahketupat. Siswa masih banyak yang keliru, karena masih ada diantara mereka yang lupa dengan rumus luas belahketupat. Pada kuis VII dan kuis VIII, nilai rata-rata mengalami peningkatan. Jadi, pada setiap pertemuan nilai rata-rata siswa cenderung mangalami peningkatan. Hal ini menunjukkan kemampuan penalaran siswa dalam melakukan manipulasi matematika cenderung mengalami peningkatan. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, setelah menerapkan model pembelajaran kelompok investigasi dalam belajar matematika terlihat ada peningkatan kemampuan penalaran. Artinya, dampak yang terlihat setelah penerapan model kelompok investigasi adalah adanya peningkatan kemampuan penalaran siswa yang dilihat pada setiap pertemuan. 44
6 SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian, dampak pembelajaran matematika dengan model pembelajaran kelompok investigasi pada kelas VIIIC SMPN 1 Bukittinggi, dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa dalam belajar. Berdasarkan simpulan tersebut, dikemukakan beberapa saran sebagai berikut. Diharapkan kepada guru dapat menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe kelompok investigasi pada pembelajaran matematika karena dapat meningkatkan kemampuan penalaran siswa. Kepada rekan peneliti lain yang tertarik, diharapkan dapat melanjutkan penelitian dengan variabel serta pokok bahasan lain. REFERENSI Arief Arti penalaran, Definisi penalaran dan Hakikat penalaran. ( wordpress.com/2011/10/27/arti-penalarandefinisi-penalaran-dan-hakikat-penalaran/). Diakses tanggal : 18 Juli 2012 Rusman Model-model Pembelajaran. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta: Prenada Media Group. Wardhani, Sri Analisis SI dan SKL Mata Pelajaran Matematika SMP/MTs untuk Optimalisasi Tujuan Mata Pelajaran Matematika. Yogyakarta: Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Matematika 45
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF Purnama Ramellan 1), Edwin Musdi 2), dan Armiati 3)
KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS DAN PEMBELAJARAN INTERAKTIF Purnama Ramellan 1), Edwin Musdi 2), dan Armiati 3) 1) FMIPA UNP, email: Rame_04938@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP
Lebih terperinciKEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING
KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH DAN LEMBAR KEGIATAN SISWA BERBASIS PROBLEM SOLVING Rosmawati 1), Sri Elniati 2), Dewi Murni 3) 1) FMIPA UNP, email: ro_se729@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
7 BAB II KAJIAN TEORITIK A. Deskripsi Konseptual 1. Kemandirian Belajar Istilah kemandirian (Nurhayati, 2011) menunjukkan adanya kepercayaan terhadap kemampuan diri untuk menyelesaikan masalahnya tanpa
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN LEARNING CYCLE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA NEGERI 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2013/2014 Wina Novitasari 1), Suherman 2), Mirna 3) 1 ) FMIPA UNP : email:
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TSTS PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 22 PADANG Aldhini Kemala Puteri 1), Suherman 2), Muh. Subhan 3) 1 ) FMIPA UNP : email: aldhini13@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG
PENERAPAN STRATEGI PEMECAHAN MASALAH UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 7 PADANG Dina Agustina 1), Edwin Musdi ), Ahmad Fauzan 3) 1 ) FMIPA UNP : email:
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
7 BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematika Istilah penalaran atau reasoning dijelaskan oleh Copi (dalam Shadiq, 2009:3) sebagai berikut: Reasoning is a special kind of thinking in which
Lebih terperinciPEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
Vol. 1 No. 1 (212) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 3 : Hal. 14-21 PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Sony Rahadian 1),Yerizon 2),Arnellis 3) 1) FMIPA UNP,
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA Jenni Vitriani 1), Sri Elniati 2), Muh. Subhan 3) 1) FMIPA UNP, e-mail:jennivitriani@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP
PENERAPAN MODEL THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP Adesnayanti K. Duha 1), Yerizon 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Adesnaduha@yahoo.co.id 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika FMIPA UNP Abstract
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI
Vol. 3 No. 1 (214) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal. 26-3 PENERAPAN STRATEGI REACT DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 1 BATANG ANAI Fadhila El Husna 1),
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMA NEGERI 5 PADANG Fitria Ulva Syafrida 1), Sofia Edriati 2), Ainil Mardiyah
Lebih terperinciIMPLEMENTASI CTL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA
IMPLEMENTASI CTL DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA Auliya Rahman Akmil 1), Armiati 2), Yusmet Rizal 3) 1) Mahasiswa Jurusan Matematika FMIPA UNP 2,3) Staf Pengajar Jurusan Matematika
Lebih terperinciSTRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA
STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF THE POWER OF TWO DAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA Jumalia Ali 1), Yusmet Rizal 2), dan Nurhayati Lukman 3) *) FMIPA UNP, email: lia.jumaliaali@gmail.com **) Staf Pengajar
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) TERHADAP KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA MTs Nego Linuhung 1), Satrio Wicaksono Sudarman 2) Pendidikan Matematika FKIP Universitas Muhammadiyah
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER(NHT) Abstract
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MELALUI PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEAD TOGETHER(NHT) Yosa Rahmalia 1),Armiati 2), Jazwinarti 3) 1) FMIPA UNP, E-mail: yosa.rahmalia@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Mimi Handayani 1), Mukhni 2), Mirna 3) 1) FMIPA UNP, email : mimi_handayani39@yahoo.co.id 2,3) Dosen
Lebih terperinciII. KERANGKA TEORITIS. kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam tugas-tugas yang
II. KERANGKA TEORITIS A. Tinjauan Pustaka 1. Pembelajaran kooperatif Pembelajaran kooperatif adalah sistem pengajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk bekerja sama dengan sesama siswa dalam
Lebih terperinciMENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA. Index Term- Mind Web, understanding of mathematical concepts
MENGGUNAKAN MIND WEB UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA Misi Yozana 1), Yerizon 2), dan Mirna 3) 1) FMIPA UNP, email: miciko_pravi@yahoo.co.id 2),3) Staf Pengajar Jurusan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS BELAJAR MATEMATIKA SISWA SMPN 3 PADANG Amalina 1), Lutfian Almash 2), Minora Longgom Nasution
Lebih terperinci*) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR **) Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI SUMBAR
PENGARUH PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK BERTUKAR PASANGAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 BAYANG TAHUN PELAJARAN 2012/2013 Elfira Dianti *, Sefna Rismen **,
Lebih terperinciMENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIVIEMENT DIVISION (STAD) Aisjah Juliani Noor, Rifaatul Husna Pendidikan Matematika FKIP
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting dalam menciptakan manusia yang bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, cerdas, kreatif, terampil, dan produktif. Hal tersebut
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI A. Kemampuan Penalaran Matematis Materi matematika dan penalaran matematika merupakan dua hal yang tidak dapat dipisahkan. Materi matematika dipahami melalui penalaran, dan penalaran
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG
Vol. 3 No. 1 (214) Jurnal Pendidikan Matematika : Part 2 Hal 41-45 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG
PENERAPAN MODEL COURSE REVIEW HOREY PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI KELAS X SMA NEGERI 13 PADANG Sri Arnita 1), Arnellis 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, e-mail: sri.arnita@gmail.com 2,3) Staf Pengajar Jurusan
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DAN TEKNIK KNOW WANT LEARNED HOW (KWLH) PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG Rany Andriyani 1, Rita Desfitri 1, Fauziah
Lebih terperinciMETODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG. Abstract
METODE ACTIVE LEARNING TIPE LEARNING STARTS WITH A QUESTION PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DI SMPN 33 PADANG Febrianda Yenni Syafei 1), Suherman 2), Yusmet Rizal 3) 1 ) FMIPA UNP, Febrianda@yahoo.co.id 2,3
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual)
BAB II LANDASAN TEORI A. Pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelectual) Model pembelajaran SAVI (Somatis, Auditori, Visual, Intelektual) adalah pembelajaran yang menekankan bahwa belajar haruslah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan adalah salah satu bentuk perwujudan kebudayaan manusia yang dinamis dan sarat perkembangan. Oleh karena itu, perubahan atau perkembangan pendidikan
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI PENDEKATAN PMR DALAM POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS. FMIPA UNP,
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MELALUI PENDEKATAN PMR DALAM POKOK BAHASAN PRISMA DAN LIMAS Vivi Utari 1), Ahmad Fauzan 2),Media Rosha 3) 1) FMIPA UNP, email: vee_oethary@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar
Lebih terperinciAnisa Nabilasari, Purwati Kuswarini Suprapto, Diana Hernawati
PERBEDAAN HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP DENGAN GROUP INVESTIGATION PADA SUB KONSEP SISTEM PENCERNAAN MANUSIA (The Differences Between Students Achievement
Lebih terperinciPENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI
PENINGKATAN AKTIVITAS BELAJAR SISWA MELALUI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGASI PADA MATERI GEOMETRI Dwi Avita Nurhidayah Universitas Muhammadiyah Ponorogo Email : danz_atta@yahoo.co.id Abstrak
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran
II. TINJAUAN PUSTAKA A. Masalah Matematis Guna memahami apa itu kemampuan pemecahan masalah matematis dan pembelajaran berbasis masalah, sebelumnya harus dipahami dahulu kata masalah. Menurut Woolfolk
Lebih terperinciMATHEdunesa Jurnal Ilmiah Pendidikan Matematika Volume 3 No 3 Tahun 2014
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR 5E PADA MATERI BANGUN RUANG KUBUS DAN BALOK DI KELAS VIII-A SMP NEGERI 4 MAGETAN Candra Novita Sayekti S1 Pendidikan Matematika, Jurusan Matematika, Fakultas
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TERHADAP KEMAMPUAN BERNALAR DAN BERKOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS XI IPS SMA PGRI 1 PADANG Apriyoni*), Delsi K**), Melisa**) *)Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TEKNIK PROBING-PROMPTING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS Mega Oktaviana, Nurhanurawati, Arnelis Djalil Pendidikan Matematika, Universitas Lampung megao@rocketmail.com
Lebih terperinci1 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1 Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan
Lebih terperincibelajar matematika karena penalaran matematika sebagai kompetensi dasar matematika. Berdasarkan Peraturan Dirjen Dikdasmen No.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan mata pelajaran yang wajib ditempuh di setiap jenjang pendidikan. Namun sampai saat ini matematika dianggap sebagai mata pelajaran yang sukar
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA Febri Irawan 1, Rini Asnawati 2, Pentatito Gunowibowo 2 febri.irawan22@gmail.com 1 Mahasiswa Pendidikan
Lebih terperinciKEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SQUARE (TPS) DAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA
KEEFEKTIFAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR- SQUARE (TPS) DAN JIGSAW TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA Oleh: Abdurrohman Rais, Abu Syafik, Nila Kurniasih Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciVol. 3 No. 3(2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 : Hal Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet Rizal 3) Abstract
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA DI SMA NEGERI 1 PARIAMAN Neka Amelia Putri 1), Yarman 2), Yusmet
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Matematika sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah dinilai memegang peranan penting dalam membentuk siswa menjadi berkualitas, karena matematika merupakan
Lebih terperinciElsa Camelia 1, Edrizon 1
PENGARUH TEKNIK THINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 12 PADANG Elsa Camelia 1, Edrizon 1 1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciPENERAPAN PENDEKATAN INVESTIGASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 PADANG
PENERAPAN PENDEKATAN INVESTIGASI DALAM PROSES PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPS SMA NEGERI 12 PADANG Rahmi *, Hilmi Sufafri Fauza ABSTRACT The infortance of mathematics role indicates that the
Lebih terperinciPENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG
PENERAPAN PEMBELAJARAN AKTIF TIPE BELAJAR BERAWAL DARI PERTANYAAN TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 27 PADANG Oleh: Roji Sandra*, Sefna Rismen**, Lita Lovia** *)Mahasiswa Program
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN AKTIF TIPE ACTIVE KNOWLEDGE SHARING TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 15 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Nurmiah*), Ainil Mardiyah**), Tika Septia**)
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan. Dalam dunia pendidikan, matematika merupakan ilmu universal yang
Lebih terperinciPENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA
PENGGUNAAN MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS WEBSITE DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA Irwan Jas 1), Media Rosha 2), Nilawasti ZA 3) 1) FMIPA UNP, email : just_irwan89@yahoo.com 2,3) Staf Pengajar Matematika FMIPA
Lebih terperinciKEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE
Vol. 3 No. 1 (2014) Jurnal Pendidi Matematika : Part 2 Hal 7-12 KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA SMAN 2 PAINAN MELALUI PENERAPAN PEMBELAJARAN THINK PAIR SQUARE Nita Putri Utami 1), Mukhni
Lebih terperinciPENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA
PENGARUH PENGGUNAAN MODEL GROUP INVESTIGATION TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA (Studi Eksperimen Kelas VII Semester Genap SMPN 7 Bandarlampung Tahun Ajaran 2012/2013) (Artikel) Oleh TALENTA NAULI
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS. Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang
BAB II KAJIAN TEORI, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS 2.1 Kajian Teori Pada kajian teori akan dipaparkan teori dari beberapa ahli yang berhubungan dengan variabel dalam penelitian ini. Teori-teori tersebut
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil temuan selama penelitian dan analisis data hasil penelitian, mengenai kemampuan koneksi dan pemecahan masalah matematik siswa melalui pembelajaran
Lebih terperinciPENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH PADANG
PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SQUARE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS XI IPA SMA ADABIAH PADANG Mutia Sari Yunanda 1), Armiati 2), Mirna 3) 1) FMIPA UNP, email : muti.arianda@gmail.com
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA Ahmad Bukhari SMP Negeri 3 Tanjung Pura, kab. Langkat Abstract: This study aims to improve student learning
Lebih terperinciNola Despita Sari*), Zulfitri Aima**), Mulia Suryani**).
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) TERHADAP MOTIVASI DAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS X IIS SMAN 1 KECAMATAN SULIKI Nola Despita Sari*), Zulfitri Aima**),
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu. pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pendidikan memegang peranan penting dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Pendidikan mampu menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Tinggi rendahnya
Lebih terperinciBAB II KAJIAN PUSTAKA
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kemampuan Penalaran Matematis Shadiq (Depdiknas, 2009) menyatakan bahwa penalaran adalah suatu aktivitas berpikir untuk menarik kesimpulan dalam rangka membuat suatu pernyataan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DISERTAI TEKNIK TINKING ALOUD PAIR PROBLEM SOLVING (TAPPS) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 2 SOLOK SELATAN Fitria Puji Lestari 1, Alfi
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE DISERTAI KUIS DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMAN 14 PADANG Umega Kusumawati*), Minora Longgom. Nst**), Melisa**) *) Mahasiswa
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORETIS. a. Pengertian MEA Means-Ends Analysis (MEA) terdiri dari tiga unsur kata yakni: means,
BAB II KAJIAN TEORETIS A. Kajian Teori 1. Model Pembelajaran MEA a. Pengertian MEA Means-Ends Analysis (MEA) terdiri dari tiga unsur kata yakni: means, ends dan analysis. Means berarti banyaknya cara.
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 PADANG
PENERAPAN STRATEGI METAKOGNITIF UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA KELAS XI IPA 1 SMA NEGERI 3 PADANG Viona Amelia 1), Edwin Musdi 2), Nonong Amalita 3) 1) FMIPA UNP, e-mail: M3lly_elf@yahoo.com
Lebih terperinciPenerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati
Penerapan Pendekatan Auditory Intellectually Repetition (AIR) pada Materi Pertidaksamaan Di Kelas X-C SMAN 1 Kauman Tulungagung Anisa Fatmawati Program Studi Pendidikan Matematika, FMIPA, Universitas Negeri
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah SMA Negeri 12 Bandar Lampung terletak di jalan H. Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung. Pada SMA 12 ini proses belajar mengajar masih menggunakan metode pembelajaran
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. matematika. Matematika dapat membekali siswa untuk memiliki kemampuan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang dipelajari di setiap jenjang pendidikan formal, mulai dari tingkat sekolah dasar, sekolah menengah, sekolah atas
Lebih terperinciEFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP
EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PEMAHAMAN KONSEP Elizabeth Cahya Kristina 1, Caswita 2, M. Coesamin 2 elizabethcahyakristina@gmail.com 1 Mahasiswa Program
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK 1. Problem Based Learning (PBL) Problem Based Learning (PBL) pertama kali dipopulerkan oleh Barrows dan Tamblyn (1980) pada akhir abad ke 20 (Sanjaya, 2007). Pada awalnya, PBL dikembangkan
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG. Oleh ABSTRACT
PENGARUH PENERAPAN TEKNIK ONE TO ONE TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 31 PADANG Oleh Eldausni* ), Zulfaneti** ), Yulia Haryono** ) * ) Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DISERTAI TUTOR SEBAYA TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA KELAS VII SMPN 27 PADANG Wita Novira*), Rina Febriana **),
Lebih terperinciKata Kunci: Strategi Pembelajaran Kooperatif Tipe Think Talk Write, Kemampuan Awal, Kemampuan Pemahaman Konsep.
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP N KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Dosen Tetap Prodi Pendidikan Matematika,
Lebih terperinciUPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA
UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DI SMP N 2 SEDAYU YOGYAKARTA Dhian Arista Istikomah FKIP Universitas PGRI Yogyakarta E-mail: dhian.arista@gmail.com
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Mutu pendidikan merupakan permasalahan yang masih menjadi bahan kajian dan perhatian sampai sekarang ini. Hal ini terbukti dari banyaknya penelitian yang dilakukan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Istilah penalaran matematis dalam beberapa literatur disebut dengan mathematical
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kajian Teori 1. Kemampuan Penalaran Matematis Istilah penalaran matematis dalam beberapa literatur disebut dengan mathematical reasoning. Brodie (2010:7) menyatakan bahwa, Mathematical
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan sangat berperan penting dalam kehidupan suatu bangsa, karena pendidikan memiliki pengaruh langsung terhadap perkembangan manusia. Melalui pendidikan diharapkan
Lebih terperinciAsmaul Husna. Program Studi Pendidikan Matematika FKIP UNRIKA Batam Korespondensi: ABSTRAK
PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI KECAMATAN LEMBAH GUMANTI Asmaul Husna Program Studi Pendidikan Matematika
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAM ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS X SMA PGRI 1 PADANG TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Hida Kurniawati Nasution*
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Universitas Terbuka, 2007), h Erna Suwangsih dan Tiurlina, Model Pembelajaran Matematika, (Bandung: UPI
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan mencakup berbagai hal, salah satunya adalah pendidikan akademik. Dalam pendidikan akademik ada banyak bidang yang telah dipelajari, salah satunya pendidikan
Lebih terperinciBAB II KAJIAN TEORITIK
BAB II KAJIAN TEORITIK A. Kemampuan Komunikasi Matematis 1. Pengertian Komunikasi Matematis Komunikasi secara umum diartikan sebagai suatu cara untuk meyampaikan suatu pesan dari pembawa pesan ke penerima
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA.
OPEN ACCESS MES (Journal of Mathematics Education and Science) ISSN: 2579-6550 (online) 2528-4363 (print) Vol. 2, No. 2. April 2017 PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN ROUND CLUB TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) secara global semakin menunjukkan perkembangan yang cukup pesat. Hal tersebut dapat dirasakan melalui inovasi-inovasi
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA SMP
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 4, Nomor 1, April 216, hlm 15-23 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN PENALARAN MATEMATIS SISWA
Lebih terperinciPENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012
PENERAPAN METODE TANDUR PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG TAHUN PELAJARAN 2011/2012 Eka Fermantika 1), Mukhni 2), Suherman 3) 1) FMIPA UNP, email: Eka_Fermantika@ymail.com 2,3)
Lebih terperinciOleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** ) Kartini*** ) ABSTRACT
MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS X-A SMA AL-HUDA PEKANBARU Oleh: Ririne Kharismawati* ) Sehatta Saragih** )
Lebih terperinciVol. 3 No. 1 (2014) : Jurnal Pendidikan Matematika, Part 1 Hal Nicke Yulanda 1), Mukhni 2), Ahmad Fauzan 3) Abstract
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE STUDENT TEAMS ACHIEVEMENT DIVISION (STAD) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMPN 3 PADANG Nicke Yulanda 1), Mukhni 2), Ahmad Fauzan 3) 1)
Lebih terperinciPENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 PAYAKUMBUH MATERI BANGUN RUANG
PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN GENERATIF TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 4 PAYAKUMBUH MATERI BANGUN RUANG Wimelia Citra Rahmadani 1, Mukhni 2, Zulfa Amrina 1 1 Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disampaikan oleh guru matematika, kesulitan siswa dalam menalar dan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Penalaran dan keberanian bertanya penting didalam proses pembelajaran matematika. yang diharapkan agar siswa dapat memahami pembelajaran yang disampaikan oleh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. bahwa pendidikan merupakan kunci kemajuan suatu bangsa. Pendidikan juga
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan sarana terpenting untuk mewujudkan kemajuan bangsa dan negara. Hal ini sesuai dengan pendapat Joesoef (2011) yang menyatakan bahwa pendidikan
Lebih terperinciOleh. Laelasari dan Ira Ratnasari Universitas Swadaya Gunung Jati Cirebon ABSTRAK
PERBANDINGAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIS ANTARA SISWA YANG MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) DAN MODEL PEMBELAJARAN GROUP INVESTIGATION (GI) PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. A. Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan Terbimbing) 1. Pengertian Pembelajaran Guided Discovery
7 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pembelajaran Guided Discovery (Penemuan Terbimbing) 1. Pengertian Pembelajaran Guided Discovery Menurut Shadiq (2009) pembelajaran Guided Discovery (penemuan terbimbing) merupakan
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA. melalui penggunaan simbol-simbol seperti kata-kata, gambar-gambar, angkaangka,
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematika Komunikasi dalam dunia pendidikan sangatlah penting karena dengan komunikasi dapat mengetahui kemampuan siswa dalam proses belajarnya. Menurut
Lebih terperinciIMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP
EDU-MAT Jurnal Pendidikan Matematika, Volume 3, Nomor 1, April 2015, hlm 75-83 IMPLEMENTASI MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH PADA PEMECAHAN MASALAH MATEMATIKA DI KELAS VIII SMP Ati Sukmawati, Muliana
Lebih terperinciPENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG
PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIPE THINK TALK WRITE DAN GENDER TERHADAP KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 12 PADANG Sari Rahma Chandra 1), Ahmad Fauzan 2), dan Helma 3) 1) FMIPA UNP, email:
Lebih terperinciHannaning dkk : Penerapan pembelajaran Berbasis Inkuiri untuk Meningkatkan Kemampuan
1 PENERAPAN PEMBELAJARAN BERBASIS INKUIRI UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PADA SUB POKOK BAHASAN KUBUS DAN BALOK SISWA KELAS VIII-7 SMP NEGERI 1 KREMBUNG SIDOARJO SEMESTER GENAP TAHUN AJARAN
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE NUMBERED HEADS TOGETHER (NHT) TERHADAP HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 20 PADANG TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Desti Amanda*), Anna Cesaria **),
Lebih terperinciNoni Vera Helvida*, Putri Yuanita**, Syarifah Nur Siregar**)
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN PENDEKATAN STRUKTURAL THINK PAIR SQUARE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VIII B SMPN 2 GAUNG ANAK SERKA Noni Vera Helvida*, Putri Yuanita**,
Lebih terperinciJurnal Penelitian Kualitatif 1
Jurnal Penelitian Kualitatif 1 Deskripsi Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Dalam Pembelajaran Matematika Di Kelas V SDN 6 Bulango Selatan Kabupaten Bone Bolango Fitria Ismail Dra. Samsiar
Lebih terperinciANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG
ANALISIS KESALAHAN DAN KESULITAN DALAM MENYELESAIKAN SOAL MATEMATIKA SISWA KELAS VIII SMPN 2 PADANG Rika Sri Wahyuni 1, Niniwati 1, Fauziah 1 1 Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Fakultas
Lebih terperinciAnalisis Penalaran Mahasiswa Calon Guru dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah
Analisis Penalaran Mahasiswa Calon Guru dalam Pemecahan Masalah Matematika Sekolah Sanapiah Program Studi Pendidikan Matematika, FPMIPA IKIP Mataram E-mail: sanapiah27@yahoo.com Abstract: This study aims
Lebih terperinciPENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER
PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TEKNIK NUMBERED HEADS TOGETHER DISERTAI KUIS TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP MATEMATIS SISWA KELAS VIII SMPN 3 BAYANG KABUPATEN PESISIR SELATAN TAHUN PELAJARAN
Lebih terperinciAri Soraya Nurilah, Sudarti, Nuriman
PENGARUH MODEL KOOPERATIF TIPE TPS (THINK-PAIR-SHARE) DENGAN METODE EKSPERIMEN DISERTAI TEKNIK CONCEPT MAPPING TERHADAP SIKAP ILMIAH DAN HASIL BELAJAR FISIKA SISWA KELAS X DI SMA NEGERI 2 TANGGUL Ari Soraya
Lebih terperinci