BAB III METODE PENELITIAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III METODE PENELITIAN"

Transkripsi

1 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan eksploratif yaitu mengeksplorasi variabel variabel atau indikator indikator dominan yang membentuk faktor faktor kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Namun data primer awalnya adalah data kualitatif berupa pernyataan dari responden wisatawan, selanjutnya dikuantifikasi dengan skala likert lima tingkatan. Dengan demikian fenomena yang diteliti adalah berkenaan dengan faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua dan perbedaan tingkat kepuasan antara kelompok wisatawan yang menikmati produk freestanding restaurant di dalam Kawasan BTDC dengan kelompok wisatawan di luar Kawasan BTDC. 3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian Lokasi penelitian dilakukan pada restoran restoran yang berada diluar hotel (freestanding restaurant) di Kawasan Pariwisata Nusa Dua, Kuta Selatan, Kabupaten Badung. Kawasan ini merupakan suatu kawasan yang dibangun secara terencana, terintegrasi dan pada dasarnya diperuntukkan untuk pembangunan hotel berbintang yang dikelola oleh suatu Badan Usaha Milik Negara yaitu PT BTDC (Bali Torism Development Coorporation). Berdirinya BTDC memiliki tujuan utama sebagai penyedia sarana dan prasarana pariwisata, mengundang investor untuk membangun hotel serta mengelola dan

2 42 memelihara Kawasan Pariwisata Nusa Dua. Berdasarkan Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1972 maka pada tanggal 12 Nopember 1973 PT. (Persero) Pengembangan Pariwisata Bali (BTDC) didirikan. Konsep pembangunan Nusa Dua oleh BTDC dimulai dengan menyiapkan master plan, membangun sarana prasarana kawasan, membagi lot lot, dan mengundang investor dengan hak guna bangunan diatas hak pengelola lahan (HPL) BTDC untuk jangka waktu 30 tahun dan dapat diperpanjang 20 tahun lagi. Fasilitas pariwisata yang tersedia di kawasan ini antara lain: hotel, service apartement, BICC (Bali International Convention Centre), Bali Collection and Entertaiment, lapangan golf, Amphitheatre Candra Loka, Pasifika Museum, Spa, serta Restoran dan Bar. Berdirinya BTDC di Kawasan Nusa menimbulkan multifflier effect khususnya di sektor ekonomi dengan munculnya berbagai jenis usaha seperti restoran, bar, penyewaan kendaraan, dan toko cenderamata. Salah satunya yang berkembang cukup pesat adalah restoran yang berdiri di luar hotel atau freestanding restaurant. Di kawasan ini terdapat 43 buah freestanding restaurant yang tersebar di Jalan Pantai Mengiat, Jalan Terompong, Jalan By Pass Nusa Dua, Main Gate BTDC, dan di Bali Collection yang berada di dalam Kawasan BTDC. Penelitian ini menggunakan sampel restoran sebanyak 15 buah yaitu: di Jalan Pantai Mengiat: Restoran Laguna Garden, Restoran Mai Mai, Nyoman s Beer Garden, Loco Café, dan Restoran Ulam, di Main Gate BTDC: Restoran Mai Mai, Nusa Dua Café, dan Restoran Balidine, di dalam Bali Collection: Restoran Frangifani, Pica Tapas Bar Mediteranian Restaurant, The Paon, Restoran Laguna Garden, Loco Café, Restoran Pandan Sari, dan Restoran Mai Mai.

3 43 1. Restoran Laguna Garden Restoran Laguna Garden terletak di dua lokasi yaitu di Jalan Pantai Mengiat dan di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali. Menu yang ditawarkan di kedua restoran ini sangat bervariasi, dari menu continental sampai makanan tradisional Bali. Kapasitas tempat duduk di Laguna Pantai Mengiat adalah 60 tempat duduk (seats), sedangkan di Bali Collection dapat menampung tamu sebanyak 45 seats. Kedua restoran ini dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 2. Restoran Ulam Ulam restoran adalah salah satu restoran yang tertua di Kawasan Nusa Dua, mulai dibuka pada tahun Berlokasi di Jalan Pantai Mengiat No. 14, restoran ini dibangun dengan gaya arsitektur Bali berlantai dua. Menu yang ditawarkan awalnya adalah menu tradisional Bali, namun seiring dengan perjalanan waktu restoran ini juga menyediakan menu continental. Restoran ini dapat menampung 70 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 3. Nyoman s Beergarden Restaurant Restoran ini terletak di Jalan Pantai Mengiat, bergaya arsitektur Internasional. Menu yang ditawarkan adalah menu internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 40 tempat duduk dan dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita.

4 44 4. Restoran Mai Mai Restoran ini berlokasi di tiga tempat yaitu di Jalan Pantai Mengiat, Main Gate BTDC, dan di Bali Collection. Restoran ini cenderung bergaya terbuka (open air restaurant). Menu yang ditawarkan sangat bervariasi, mulai dari menu seafood, Balinese, Western, Italian, Indonesian, dan Chinese. Kapasitas tempat duduk di Restoran Mai Mai Pantai Mengiat adalah 40 tempat duduk, di Main Gate BTDC 30 tempat duduk, dan di Bali Collection 50 tempat duduk. Restoran ini dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 5. Loco Café Loco Cafe terletak di dua lokasi yaitu di Jalan Pantai Mengiat dan di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur klasik dan modern. Menu yang ditawarkan di kedua restoran ini adalah menu tradisional dan internasional. Kapasitas tempat duduk di Loco Cafe Pantai Mengiat adalah 45 tempat duduk (seats), sedangkan di Bali Collection dapat menampung tamu sebanyak 40 seats. Loco Café di dalam Bali Collection dibuka untuk makan pagi (breakfast), makan siang (lunch), dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. Sedangkan Loco Café di Pantai Mengiat hanya dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner).waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 6. The Paon Berlokasi di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali dan menawarkan menu tropis yang merupakan campuran dari menu Western, Italian, dan Balinese. Restoran ini dapat menampung 40 tempat duduk dan dibuka untuk makan siang (lunch) dan

5 45 makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 7. Restoran Frangipani Restoran Frangifani terletak di dalam Bali Collection, bergaya arsitektur Bali. Menu yang ditawarkan di restoran ini adalah menu continental dan menu tradisional Bali. Kapasitas tempat duduk restoran ini sebanyak 45 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 8. Pica Tapas Bar Mediteranean Restaurant Restoran ini berlokasi di dalam Bali Collection, menawarkan menu mediteranean dengan konsep terbuka (open air restaurant). Restoran ini dibuat dengan gaya modern dan didominasi oleh warna hitam sehingga menimbulkan kesan dinamis. Menu yang ditawarkan adalah menu mediteranean dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 80 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 9. Restoran Pandan Sari Restoran ini berlokasi di dalam Bali Collection, menawarkan menu seafood, Balinese, dan continental. Restoran ini dibuat dengan gaya klasik Bali. Menu yang ditawarkan adalah menu seafood dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 50 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita.

6 Nusa Dua Café Restoran ini terletak di Main Gate BTDC, bergaya arsitektur Bali dengan konsep terbuka. (open air restaurant). Menu yang ditawarkan adalah menu Bali dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 45 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. 11. Restoran Balidine Restoran ini terletak di Main Gate BTDC, bergaya arsitektur Bali. Menu yang ditawarkan adalah menu Bali dan internasional. Kapasitas tempat duduk restoran ini adalah 30 seats, dibuka untuk makan siang (lunch) dan makan malam (dinner). Waktu buka restoran ini mulai dari pukul sampai pukul wita. Penentuan lokasi penelitian ini dilakukan secara sengaja (purposive) yang didasarkan beberapa pertimbangan yaitu : (1) keuntungan yang diperoleh dari restoran ini akan dirasakan sekaligus diperoleh secara langsung oleh penduduk lokal, apalagi mengingat wisatawan yang tinggal di kawasan ini adalah quality tourist dengan daya beli (buying power) yang tinggi akan dapat memberikan hal yang positif bagi perkembangan freestanding restaurant di kawasan ini, (2) daerah wisata ini merupakan kawasan yang menunjukkan tingkat kunjungan wisatawan yang relatif lebih banyak dan lebih baik dibandingkan dengan destinasi lainnya yang ada di Bali, (3) freestanding restaurant yang berada di kawasan ini cukup banyak, (4) jenis wisatawan yang berkunjung ke kawasan ini lebih banyak bertujuan untuk berlibur atau mengikuti MICE, dan (5) belum pernah ada penelitian serupa oleh peneliti sebelumnya di Kawasan Nusa Dua.

7 47 Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih tiga bulan terhitung mulai minggu ketiga bulan Maret sampai minggu ketiga bulan Juni Ruang Lingkup Penelitian Penelitian ini membahas produk freestanding restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua saja. Faktor produk yang dinilai ada lima faktor yaitu faktor makanan dan minuman, pelayanan (service), kebersihan dan higienitas, harga dan atmosfer/suasana. Faktor makanan dan minuman diproksi dengan empat variabel laten yaitu jenis/variasi menu makanan dan minuman, rasa makanan dan minuman, presentasi makanan dan minuman, dan ukuran porsi makanan dan minuman. Faktor pelayanan (service) diproksi dengan tujuh variabel laten yaitu kecepatan pelayanan, ketepatan pelayanan, fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk, ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit, jam operasional restoran, prilaku karyawan yang siap membantu, dan karyawan yang penuh perhatian. Faktor kebersihan dan higienitas diproksi dengan tiga variabel laten yaitu penampilan karyawan yang bersih dan rapi, daftar menu yang bersih dan rapi, dan kebersihan area keseluruhan. Faktor harga diproksi dengan tiga variabel laten yaitu value for money, pemberian diskon, dan happy hour. Faktor atmosfer/suasana diproksi dengan lima variabel laten yaitu desain dan dekorasi restoran, pencahayaan yang tepat, penataan meja makan, kenyamanan furnitur, dan hiburan (entertainment). Untuk menentukan faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant dilakukan analisis faktor konfirmatori dan analisis diskriminan untuk melihat perbedaan tingkat kepuasan kelompok wisatawan yang menikmati produk di dalam Kawasan BTDC dan di luar Kawasan BTDC. Hasil penelitian ini hanya berlaku untuk freestanding restaurant di Kawasan Pariwisata Nusa Dua saja.

8 Penentuan Sumber Data Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah wisatawan yang berkunjung ke freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua tahun 2011 yang tidak diketahui jumlahnya. Sedangkan populasi freestanding restaurant adalah seluruh freestanding restaurant yang berjumlah 43 buah restoran yang tersebar di Jalan Pantai Mengiat, Jalan Terompong, Jalan By Pass Nusa Dua, Main Gate BTDC dan di Bali Collection yang berada di dalam Kawasan BTDC. Menurut Simamora (2004:36) sampel adalah sebagian dari populasi yang dianggap mewakili populasi. Karena sampel mewakili populasi, apapun hasil yang diperoleh dari sampel dianggap telah menggambarkan populasi secara keseluruhan. Maholtra (2005: 364) mengemukakan sampel adalah subkelompok elemen populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam studi. Sampel adalah sebagian objek yang diambil dari populasi dimana karakteristiknya akan diselidiki dan dianggap dapat mewakili seluruh populasi yang menjadi perhatian dalam penelitian (Pramesti, 2006:2) Penentuan responden wisatawan digunakan metode non-probability sampling, yaitu tehnik pengambilan sampel dimana tidak adanya kesempatan yang sama bagi anggota populasi dipilih sebagai sampel. Salah satu tehnik non-probability yang akan digunakan dalam mencari data wisatawan adalah purposive sampling yang digunakan apabila peneliti mempunyai pertimbangan tertentu dalam menetapkan sampel (Kusmayadi dan Sugiarto, 2000). Dalam penelitian ini ditentukan yang dijadikan sampel dalam penelitian adalah wisatawan mancanegara yang sudah pernah menikmati produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua.

9 49 Untuk keperluan analisis data dengan menggunakan analisis faktor disarankan menggunakan pedoman ukuran sampel sebesar 5-10 kali jumlah parameter yang diestimasi. Dalam penelitian ini terdapat 22 parameter yang diestimasi, sehingga diperlukan sampel sebesar orang. Atas pertimbangan waktu, biaya, dan kebutuhan data yang sesuai dengan alat analisis faktor, maka jumlah sampel dalam penelitian ini ditetapkan 110 orang. Sedangkan untuk sampel restoran dilakukan dengan cara purposive dimana sampel restoran sengaja dipilih dengan beberapa pertimbangan seperti freestanding restaurant yang memiliki kesamaan karakter menu dan restoran yang memiliki aktivitas kunjungan wisatawan yang cukup tinggi. Dalam penelitian ini ditentukan jumlah sampel restoran sebanyak 15 freestanding restaurant Jenis Data Data kuantitatif, yaitu data berupa angka yang dapat dianalisis dengan analisis kuantitatif, seperti : umur wisatawan, jumlah kunjungan ke Bali, dan jumlah restoran Data Kualitatif, yaitu data berupa kata atau kalimat atau pernyataan yang selanjutnya dikuantitatifkan secara manual, seperti: rasa dari makanan dan minuman, ukuran porsi makanan dan minuman, dan prilaku karyawan yang siap membantu Sumber Data Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari sumber data primer dan sumber data sekunder. Data primer berupa data yang didapat langsung melalui proses penelitian diantaranya bersumber dari angket wisatawan. Data sekunder adalah

10 50 data yang diperoleh dari berbagai pihak terkait, diantaranya bersumber dari BTDC dan pengelola freestanding restaurant Tehnik Pengumpulan Data berikut : Tehnik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai 1. Observasi adalah tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara turun langsung ke lokasi penelitian untuk mengetahui secara jelas aktivitas, perilaku, lingkungan, dan lokasi penelitian. 2. Metode angket, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan kuesioner kepada responden dengan menggunakan instrumen berupa kuesioner terstruktur. Tehnik ini dilakukan untuk mengetahui pendapat wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Data yang dikumpulkan melalui angket dalam penelitian ini merupakan data ordinal. 3.Tehnik wawancara adalah satu metode pengumpulan data untuk memperoleh informasi mengenai isu yang diteliti dengan melakukan wawancara langsung kepada responden baik wisatawan maupun para Manajer Restoran. Wawancara bisa dilakukan secara terstruktur, dengan cara tatap muka, dan melalui telepon. 4. Studi dokumentasi, yaitu tehnik pengumpulan data yang dilakukan dengan mengambil gambar/foto objek dan kegiatan yang berhubungan dengan penelitian seperti, brosur freestanding restauran dan foto restoran.

11 Variabel Penelitian Identifikasi Variabel Agar terlihat gambaran yang jelas dan terarah tentang masalah yang akan diteliti, maka penentuan variabel merupakan hal yang penting dilakukan. Berdasarkan variabel penelitian ini, dapat mendeskripsikan gambaran permasalahan yang akan diobservasi pada objek penelitian. Variabel berfungsi sebagai pembeda agar jelas setiap item yang diteliti dan juga sekaligus berfungsi untuk menggambarkan adanya saling keterkaitan atau memiliki hubungan antar satu variabel dengan variabel lainnya serta memberi gambaran hubungan keterkaitan yang erat dengan teori yang digunakan, dalam hal ini adalah tentang tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Terdapat lima faktor produk restoran dengan masing masing variabelnya, maka variabel dalam penelitian ini adalah faktor makanan dan minuman dengan empat variable (X1.1, X1.2, X1.4), faktor pelayanan (service) dengan tujuh variabel (X2.1, X2.2,.X2.7), faktor kebersihan dan higienitas dengan tiga variabel (X3.1, X3.2, X3.3), faktor harga dengan tiga variabel (X4.1, X4.2, X4.3), dan faktor atmonfer/suasana dengan lima variabel (X5.1, X5.2, X5.5). Gambaran mengenai faktor dan variabel penelitian dapat dilihat pada Tabel 3.1.

12 52 Konstruk Kepuasan wisatawan terhadap produk freestandi ng restaurant Tabel 3.1 Konstruk, Faktor, dan Variabel dalam Kerangka Faktor Faktor yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Freestanding Restaurant di Kawasan Nusa Dua Faktor(Jenis Produk) Makanan dan Minuman F1 Pelayanan (service) F2 Variabel Kode Penguk uran Jenis/variasi pilihan menu makanan dan minuman X1.1 Ordinal Rasa makanan dan minuman X1.2 Ordinal Presentasi makanan dan minuman X1.3 Ordinal Ukuran porsi makanan dan minuman X1.4 Ordinal Kecepatan pelayanan X2.1 Ordinal Ketepatan pelayanan X2.2 Ordinal Fasilitas reservasi atau pemesanan tempat duduk X2.3 Ordinal Kebersihan dan Higienitas Harga F3 F4 Atmosfer/ suasana F5 Sumber: data diolah Ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit X2.4 Ordinal Jam operasional restoran X2.5 Ordinal Prilaku karyawan yang siap membantu X2.6 Ordinal Karyawan yang penuh perhatian X2.7 Ordinal Penampilan karyawan yang bersih dan rapi X3.1 Ordinal Daftar makanan dan minuman (menu) yang bersih dan rapi X3.2 Ordinal Kebersihan area keseluruhan X3.3 Ordinal Value for money X4.1 Ordinal Pemberian diskon X4.2 Ordinal Happy hour X4.3 Ordinal Desain dan dekorasi restoran X5.1 Ordinal Pencahayaan yang tepat X5.2 Ordinal Penataan meja makan X5.3 Ordinal Kenyamanan furnitur X5.4 Ordinal Hiburan (entertainment) X5.5 Ordinal Untuk melihat hubungan antara variabel dependen dengan variabel independent, dihubungkan dengan garis anak panah, dalam penelitian ini terdapat 22 anak panah.

13 53 Seluruh anak panah tersebut menggambarkan variabel-variabel penelitian yang digunakan dari lima dependen variabel yang dapat diukur (measurable) yang berupa faktor faktor produk restoran. Sedangkan konstruk yang masih belum dapat teramati (unmeasurable) berupa tingkat kepuasan wisatawan terhadap produk restoran yang sekaligus sebagai permasalahan yang diteliti pada penelitian ini. Gambaran seluruh indikator atau variabel yang diduga merupakan variabel produk yang dianggap berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan di freestanding restaurant Kawasan Nusa Dua terlihat pada Gambar 3.1. X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X2.1 X2.2 X2.3 X2.4 X2.5 X2.6 X2.7 X3.1 X3.2 X3.3 Makanan dan minuman (F1) Pelayanan /service (F2) F2 Kebersihan dan higienitas(f3) Tingkat Kepuasan Wisatawan X4.1 X4.2 X4.3 Harga (F4) X5.1 X5.2 X5.3 X5.4 X5.5 Atmosfer/suasana (F5) Gambar 3.1 Variabel variabel pada faktor faktor yang mempengaruhi kepuasan wisatawan terhadap produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua.

14 54 Pengukuran masing masing variabel dalam penelitian ini dilakukan secara ordinal menggunakan skala likert dengan lima tingkatan yang dapat dilihat pada Tabel 3.2 di bawah ini: Skala Tabel 3.2 Skala Pengukuran (Likert) Lima Tingkatan Tingkat Kepuasam 1 Tidak Puas 2 Kurang Puas 3 Cukup Puas 4 Puas 5 Sangat Puas Sumber: data diolah Definisi Operasional Variabel Agar penelitian tidak menyimpang dari pokok permasalahan, maka dalam penelitian ini diberikan batasan batasan yang meliputi : 1. Tingkat kepuasan wisatawan adalah respon wisatawan terhadap evaluasi ketidaksesuaian/diskonfirmasi yang dirasakan antara harapan sebelumnya dengan kinerja aktual yang diberikan pemasar. Kepuasan wisatawan tercapai jika kita bisa memenuhi ekspektasi (harapan) pelanggan. 2. Produk restoran merupakan segala sesuatu yang disediakan oleh restoran dan dapat dinikmati oleh pelanggannya baik yang bersifat nyata (tangible) dan tidak nyata (intangible). Produk dalam operasional makanan dan minuman lebih dari hanya sekedar makanan dan minuman yang ditawarkan untuk dijual, tetapi termasuk didalamnya pelayanan (sevice) dan ambience (suasana) dari fasilitas yang ditawarkan.

15 55 3. Makanan dan minuman adalah segala jenis hidangan (makanan dan minuman) yang disediakan oleh restoran kepada pelanggannya yang merupakan produk nyata restoran (tangible). 4. Pelayanan (service) adalah segala bentuk layanan dan fasilitas yang disediakan produsen seperti: kemampuan, kecepatan, kesigapan, dan ketanggapan pramusaji dalam menghidangkan makanan, pembayaran dengan kartu kredit, dan fasilitas layanan antar jemput (pick up service). 5. Kebersihan dan higienitas adalah kebersihan dan kesehatan area restoran secara keseluruhan yang terbebas dari bibit penyakit dan kesan yang kotor serta menjijikkan. 6. Harga adalah tingkat harga jual yang ditawarkan restoran kepada konsumen untuk menikmati produk restoran. 7. Atmosfer/suasana adalah : situasi dan suasana restoran yang dapat dirasakan oleh wisatawan baik yang dapat dilihat langsung, dirasakan dan dinikmati oleh wisatawan. 8. Jenis/variasi pilihan menu makanan dan minuman adalah ragam/banyaknya pilihan daftar makanan dan minuman yang dapat dipesan oleh wisatawan di restoran. 9. Rasa makanan dan minuman adalah citarasa makanan dan minuman. 10. Presentasi makanan dan minuman adalah penampilan makanan yang indah dan dapat merangsang selera makan wisatawan. 11. Ukuran porsi makanan dan minuman adalah ukuran berat standar makanan dan ukuran volume standar minuman dalam penyajian sesuai dengan karakternya.

16 Kecepatan pelayanan adalah kesigapan dan kecepatan pelayanan makanan dan minuman oleh pramusaji. 13. Ketepatan pelayanan adalah pelayanan makanan dan minuman diberikan dengan benar dan tepat, seperti makanan dan minuman yang diantarkan kepada tamu sudah sesuai dengan pesanan. 14. Fasiliatas reservasi atau pemesanan tempat duduk adalah fasilitas yang disediakan restoran kepada pelanggannya untuk memesan terlebih dahulu tempat atau meja di restoran. 15. Ketersediaan pembayaran dengan kartu kredit adalah restoran menerima pembayaran dengan kartu kredit. 16. Jam operasional restoran adalah waktu buka restoran dalam sehari. 17. Prilaku karyawan yang siap membantu adalah sikap karyawan yang bersedia membantu pelanggannya tanpa diminta. 18. Karyawan yang penuh perhatian adalah sikap karyawan yang memberikan perhatian terhadap seluruh kebutuhan dan keinginan pelanggan dengan cermat dan segera memenuhi kebutuhan dan keinginan pelanggan tersebut. 19. Penampilan karyawan yang bersih dan rapi adalah penampilan karyawan secara keseluruhan dari ujung rambut sampai ujung kaki yang bersih dan rapi (staff grooming). 20. Daftar makanan dan minuman (menu) yang bersih dan rapi adalah tampilan daftar makanan (menu) bersih tanpa noda serta rapi. 21. Kebersihan area keseluruhan adalah kebersihan area restoran secara keseluruhan termasuk ruang makan, bar, dapur, dan toilet.

17 Value for money adalah kesesuaian antara kepuasan yang diperoleh dengan sejumlah uang yang dikeluarkan pelanggan. 23. Pemberian diskon adalah pemberian potongan harga kepada pelanggan. 24. Happy hour adalah pemberian diskon pada jam-jam sepi kunjungan tamu. 25. Desain dan dekorasi restoran adalah penataan dan tema utama dari restoran serta hiasan yang dipergunakan di dalam restoran. 26. Pencahayaan yang tepat adalah tingkat pencahayaan yang tepat bagi pelanggan (tidak terlalu terang dan tidak terlalu gelap) dan sesuai dengan desain restoran. 27. Penataan meja makan adalah sejumlah peralatan makan yang disediakan dan disusun diatas meja makan yang dapat dipergunakan oleh pelanggan menikmati hidangan di restoran. 28. Hiburan (entertainment) adalah pertunjukan yang disediakan oleh restoran untuk pelanggannya antara lain tarian dan musik. 3.6 Instrumen Penelitian Penelitian ini menggunakan instrumen berupa kuesioner yang akan disebarkan kepada wisatawan mancanegara yang sudah pernah berkunjung ke freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua. Kuesioner dalam penelitian ini memuat tentang dua hal yaitu : (1) data demografi responden, seperti asal negara, umur, status perkawinan, jenis kelamin, tujuan berkunjung, dan jumlah kunjungan ke Bali dan (2) data tingkat kepuasan responden terhadap produk freestanding restaurant yang berisi 22 pernyataan yang berkaitan dengan variabel produk yang diteliti. Responden cukup memberi tanda rumput pada lima skala yang disediakan yaitu satu untuk tidak puas, dua untuk kurang puas, tiga untuk cukup puas, empat untuk puas, dan lima untuk sangat puas.

18 58 Menurut Kusmayadi dan Sugiarto (2000:108), sebelum terjun ke lapangan untuk mengumpulkan data yang sesungguhnya, terlebih dulu instrumen yang telah selesai disusun harus diujicobakan supaya dapat diketahui keabsahan dan keandalannya (validitas dan reliabilitas). Instrumen dalam penelitian ini yang berupa kuesioner akan diujicobakan terlebih dahulu pada beberapa respoden, kemudian akan dilakukan uji validitas dan reliabilibitas. 3.7 Analisis Data Analisis Faktor Mengacu pada model penelitian (Gambar 2.1) dalam penelitian ini telah digambarkan bahwa analisis yang digunakan untuk penelitian ini adalah analisis faktor dan analisis diskriminan. Dalam analisis faktor data kerangka model konstruk yang diuraikan pada Table 3.1 diungkapkan dalam persamaan melalui proses analisis faktor dengan mengikuti beberapa tahapan Trasformasi data ordinal menjadi data interval Dalam melakukan analisis terhadap hasil penelitian ini, proses yang mendahului analisis faktor adalah transformasi data ordinal menjadi data interval dengan tahapan sebagai berikut : 1. Angket yang telah diisi oleh responden diberi penomeran sesuai dengan jumlah sampel atau responden. 2. Setiap angket selanjutnya dimasukkan ke dalam data ordinal melalui program microsoft excel. Data ordinal ini diberi tentang tingkat kepuasan wisatawan diurut dari tidak puas, kurang puas, cukup puas, puas, sangat puas dengan menggunakan

19 59 skala Likert yaitu 1= tidak puas, 2= kurang puas, 3= cukup puas, 4= puas, 5= sangat puas, pada setiap variabel yang pada awalnya merupakan daftar pertanyaan pada angket. 3. Setelah semua rekap data angket masuk ke dalam data ordinal, maka selanjutnya diolah dengan menggunakan program SPSS 19.0 for windows. Dalam program tersebut tersedia beberapa fasilitas analisis yang salah satunya adalah analisis faktor. 4. Selanjutnya akan dilakukan pengolahan data dengan cara melakukan transformasi dari data ordinal ke dalam data interval. Karena sebagaimana diketahui bahwa data ordinal tidak bisa dianalisis melalui analisis faktor secara langsung. Transformasi yang dilakukan untuk mengkuantifikasi data kualitatif pada penelitian ini adalah dengan menggunakan Metode Suksesif Interval (MSI). Kegunaan dari pada metode ini adalah untuk mengubah data dari data ordinal menjadi data interval. 5. Dalam proses kuantifikasi untuk mencari data interval melalui Metode Suksesif Interval, data ordinal yang diolah secara teratur dengan langkah-langkah sebagai berikut : (1) Menghitung frekwensi (F) responden yang memberikan pilihan jawaban yang sama untuk setiap skor dari setiap item pertanyaan. (2) Menghitung proporsi frekwensi relative (Pi) dari hasil perhitungan pada poin 1 diatas untuk setiap skor dengan cara membagi frekwensi mutlak dengan skor responden.

20 60 (3) Menghitung frekwensi komulatif dari hasil perhitungan poin 2 untuk setiap skor. (4) Sebaran frekwensi komulatif (FKi) dari hasil perhitungan pada poin 3 untuk seluruh skor, diasumsikan mengikuti sebaran normal. (5) Sebaran frekwensi komulatif (FKi) dari hasil perhitungan pada poin 4 dijadikan sebaran normal baku (sebaran normal Z). FKi= area pada table Z (6) Selanjutnya adalah mencari densitas masing masing skor (yang tersedia pada ordinat table Z). Menghitung nilai skala (scale value) untuk setiap skor dengan rumus : SV = Densitas pada batas bawah - Densitas pada batas atas Area dibawah batas atas - Area dibawah batas bawah (8) Mentransformasi nilai skala (SV) yang terkecil diubah menjadi sama dengan satu (=1), dengan menggunakan rumus Yi=SVi+SV terkecil+1, hasilnya menjadi data proporsional. (9) Nilai nilai Yi yang terbentuk berdasarkan transformasi di atas pada setiap skor atau pilihan jawaban adalah merupakan nilai interval dari setiap skor awal. Setelah proses trasformasi data ordinal menjadi data interval selesai dilakukan maka dilanjutkan dengan pengujian data dengan menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.

21 61 Hasil dari pengujian data tersebut selanjutnya dianalisis dengan menggunakan analisis faktor konfirmatori (confirmatory factor analysis). Sebagaimana diungkapkan oleh Supranto (2004:125), bahwa analisis faktor konfirmatori yaitu secara apriori yang berdasarkan teori dari konsep sudah dibuat beberapa faktor yang akan dibentuk, serta variabel laten yang termasuk dalam faktor-faktor tersebut. Pada penelitian ini telah ditentukan faktor - faktor yang bersifat apriori sehingga dalam analisis ini dilakukan konfirmatori nilai nilai faktor yang muncul dari variabel-variabel yang telah ditentukan sebagai faktor yang berpengaruh terhadap kepuasan wisatawan pada produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa Dua Proses dasar analisis faktor Menurut Santoso (2010: 59-69) proses dasar analisis faktor meliputi hal hal sebagai berikut: 1. Menentukan varibel apa saja yang akan dianalisis. Dalam penelitian ini sudah ditentukan bahwa variabel yang akan dianalisis berjumlah 22 variabel. 2. Menguji variabel variabel yang telah ditentukan, dengan metode Bartlett s test of sphericity serta pengukuran MSA (Measure of Sampling Adequacy). Pada tahap awal analisis faktor ini, dilakukan penyaringan terhadap sejumlah variabel, hingga didapat variabel variabel yang memenuhi syarat untuk dianalisis. Untuk melihat ada tidaknya korelasi, dapat dilihat pada uji Kaiset Meyer Oikin (KMO) measure of sampling adequancy, yang merupakan suatu indeks yang dipergunakan untuk meneliti ketepatan analisis faktor. Nilai tinggi antara 0,5 1,0 berarti analisis faktor tepat, kalau kurang dari 0,5 analisis faktor dikatakan tidak tepat. 3. Proses factoring dan Rotasi

22 62 Pada tahap ini dilakukan ekstraksi terhadap sekumpulan variabel yang ada, sehingga terbentuk satu atau lebih faktor. Metode yang digunakan adalah PCA (Principal Component Analysis) dan metode yang digunakan untuk rotasi adalah Varimax. Dari proses ini akan muncul Tabel Communalities, yang pada dasarnya menunjukkan jumlah varians (bisa dalam persentase) dari suatu variabel yang mula mula bisa dijelaskan oleh faktor yang ada. Tabel berikutnya yang muncul adalah Tabel Total Variance Explained, yang menampilkan eigenvalues (akar ciri) masing masing faktor. The eigenvalue untuk suatu faktor menunjukkan jumlah varian, sebagai sumbangan atau kontribusi dari faktor yang bersangkutan terhadap total variance, karena masing masing variabel sudah dibakukan, berarti rata ratanya nol dan variannya satu. Berdasarkan besarnya eigenvalue ini, maka bisa ditentukan banyaknya jumlah faktor yang bisa diterima secara empirik. Semakin besar eigenvalue setiap faktor maka faktor tersebut semakin reliable (representatif) untuk mewakili sekelompok variabel. Faktor yang dipertimbangkan akan bermakna apabila eigenvalue dari faktor tersebut lebih besar dari satu (>=1). Setelah diketahui faktor yang dapat diterima, Tabel Component Matrix menunjukkan distribusi masing masing variabel terhadap faktor, sedangkan angka angka pada tabel menunjukkan factor loadings, yang menunjukkan besar korelasi antara suatu variabel dengan faktor yang terbentuk. Variabel dengan loading besar berarti merupakan komponen penyusun terbesar dari faktor yang bersangkutan Analisis Diskriminan Analisis diskriminan adalah tehnik multivariat yang termasuk pada dependent method, dengan ciri adanya variabel dependen dan independen. Variabel dependen bisa berupa grup satu dan grup dua, dengan tujuan diskriminan secara umum adalah untuk

23 63 mengetahui apakah terdapat perbedaan yang jelas antar grup (Santoso, 2010:155). Proses dasar dari analisis diskriminan adalah: 1. Memisahkan variabel variabel menjadi variabel dependen dan variabel independen 2. Menentukan metode untuk membuat fungsi diskriminan 3. Menguji signifikansi dari fungsi diskriminan yang telah terbentuk, menggunakan Wilk s Lambda, F test dan lainnya. Tabel Tests of Equality of Group Means menunjukkan angka Wilk s Lambda dan signifikansi. Jika nilai signifikansinya lebih kecil dari 0,05 maka antar variabel terdapat perbedaan, dan jika nilai signya lebih besar dari 0,05 maka antar variabel cenderung sama (tidak terdapat perbedaan).

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 64 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Penelitian ini menggunakan pendapat para wisatawan mancanegara sebanyak 110 orang yang menikmati produk freestanding restaurant di Kawasan Nusa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bali sudah sangat terkenal dengan pariwisata oleh karena itu, pemerintah

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Bali sudah sangat terkenal dengan pariwisata oleh karena itu, pemerintah 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bali sudah sangat terkenal dengan pariwisata oleh karena itu, pemerintah provinsi Bali sangat mengandalkan sektor pariwisata sebagai salah satu sektor unggulan pendapatan

Lebih terperinci

UCAPAN TERIMA KASIH. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Freestanding

UCAPAN TERIMA KASIH. Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Wisatawan Terhadap Produk Freestanding UCAPAN TERIMA KASIH Om Swastyastu, Puju syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas limpahan karunia-nya, penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul Faktor Faktor Yang

Lebih terperinci

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel

IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian 4.2. Data dan Metode Pengambilan Sampel IV METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu penelitian Penelitian dilakukan terhadap pengunjung Daiji Raamen yang terletak di Jalan Pajajaran No. 7. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam

III. METODE PENELITIAN. sesuai dengan tujuan penelitian. Konsep dasar dan batasan operasional dalam 33 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional mencakup semua pengertian dan pengukuran yang dipergunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Gambaran Umum Responden Dalam gambaran umum responden penelitian ini dijelaskan mengenai profil umum responden yaitu, pekerjaan responden, usia responden, jenis

Lebih terperinci

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS

REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS REDUKSI VARIABEL KRITERIAALTERNATIF RESTORAN DENGAN METODE FACTOR ANALYSIS Ai Nurhayat, S.Si.,MT. Jurusan Teknik Industri Sekolah tinggi Teknologi Bandung ABSTRAK Pada tahun 2017 telah terjadi kenaikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kabupaten Sleman. Sedangkan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL

FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI LAYANAN RESERVASI HOTEL DI PT. BALI MEGAH WISATA TOUR AND TRAVEL Si Gede Ngurah Bramantya Agustiano I Made Kusuma Negara I Wayan Suardana Email : bramagustiano@yahoo.com

Lebih terperinci

5. HASIL DAN PEMBAHASAN

5. HASIL DAN PEMBAHASAN 61 5. HASIL DAN PEMBAHASAN 5.1. Hasil Analisis Pada sub bab ini akan diuraikan hasil analisis data yang diperoleh dari pendapat responden melalui penyebaran kuesioner dan wawancara yang berkaitan dengan

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Lokasi dan Waktu Penelitian ini akan dilakukan di Martha Tilaar Salon Day Spa Bogor tepatnya terletak di Jalan Pemuda No. 7 Bogor. Waktu penelitian adalah bulan April-Juni 2011

Lebih terperinci

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k)

(2.1) keterangan: i = Banyaknya faktor yang terbentuk; (i=1,2,3,...,k) BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Analisis Faktor Menurut J. Supranto (2004), analisis faktor merupakan teknik statistika yang utamanya dipergunakan untuk mereduksi atau meringkas data dari variabel yang banyak

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. tentang variabel-variabel yang diteliti yang selanjutnya mencoba untuk menarik

III. METODE PENELITIAN. tentang variabel-variabel yang diteliti yang selanjutnya mencoba untuk menarik 32 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yaitu penelitian yang dilakukan dengan melakukan penggambaran atau pemaparan tentang

Lebih terperinci

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA BAB IV DATA PENELITIAN DAN ANALISIS DATA 4.1 Gambaran Umum Didalam pengumpulan data yang disebarkan melalui kuesioner terdapat dua bagian pertanyaan yang berbeda. Bagian pertama yaitu pertanyaan-pertanyaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. atau menghubungkan dengan variabel lain (Sugiyono, 2000:11). Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini didesain sebagai penelitian deskriptif komparatif. Penelitian deskriptif yaitu suatu penelitian yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Obyek Penelitian Gatherinc Café & Bistro telah berdiri sejak tanggal 6 December 2016. Café ini dikelola oleh Ibu Gaby dan memiliki konsep makanan dan minuman

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry.

BAB III METODE PENELITIAN. pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Obyek dalam penelitian ini adalah konsumen di kota Semarangyang pernah berpindah merek dari smartphone BlackBerry. 3.2. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka pemikiran teoritis Kebudayaan yang semakin maju membuat gaya hidup manusia semakin berkembang. Kesadaran manusia akan pentingnya kesehatan mulai terlihat disamping

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Zaman sekarang internet merupakan kebutuhan bagi banyak orang. Di Indonesia jumlah pemakai internet mengalami peningkatan yang cukup besar setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini terdapat beberapa faktor yang

BAB I PENDAHULUAN. Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini terdapat beberapa faktor yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam kondisi perekonomian seperti saat ini terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi bisnis dalam perekonomian saat ini yaitu kesenjangan pendapatan, tuntutan

Lebih terperinci

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung

IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi Besar, Lampung IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil Putra Baru Swalayan Putra Baru Swalayan merupakan salah satu dari bisnis ritel yang ada di Indonesia. Putra Baru Swalayan berlokasi di daerah Poncowati, Terbanggi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory),

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif (explanatory), dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tipe Penelitian Dalam penelitian ini jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian explanatory atau penelitian tingkat penjelasan. Berdasarkan jenis penelitian explanatory

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 25 III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Salah satu keanekaragaman yang tumbuh di masyarakat adalah keanekaragaman hasil karya seni. Batik merupakan salah satu produk hasil karya seni sekaligus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut

BAB III METODE PENELITIAN. Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penentuan daerah penelitian menggunakan metode purposive area. Menurut Suharsimi (2002) metode purposive area berarti tempat penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Hotel memegang peranan penting dalam industri pariwisata karena menyediakan fasilitas dan pelayanan penginapan, makanan, dan minuman serta jasa-jasa lainnya

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi

BAB 3 METODE PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi 59 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Metode Penelitian 3.1.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pendapatan pedagang kuliner jenis minuman di kota

Lebih terperinci

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar

Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam. menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar 37 III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh dimensi kualitas layanan dalam menciptakan Word of Mouth (WOM) pada Klinik Kecantikan Kusuma di Bandar Lampung.

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di 47 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini mengungkapkan tentang keputusan pembelian konsumen di Citra Sari Family Restaurant. Objek penelitian yang menjadi variabel bebas (independent

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian

BAB III METODE PENELITIAN. independent dan sebagai variabel dependent nya adalah keputusan pembelian 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Variabel penelitian yang diteliti dalam penelitian ini adalah, variabel budaya (X 1 ), variabel sosial (X ), dan variabel psikologis (X 3 ) sebagai variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan

BAB III METODE PENELITIAN. verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif dan verifikatif. Model analisis deskriptif merupakan metode yang memberikan deskripsi

Lebih terperinci

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas

Pendahuluan. 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Pendahuluan 0 Analisis interaksi antarvariabel 0 Interdependence 0 Deteksi multikolinearitas Tujuan 0 Tujuan utama: 0 Menjelaskan struktur hubungan di antara banyak variabel dalam bentuk faktor/variabel

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis pengaruh media iklan terhadap keputusan berkunjung wisatawan di Wana Wisata Penangkaran Buaya Blanakan. Adapun yang

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1. Karakteristik Responden Penelitian ini dilakukan pada PT. Rezeki Supermarketing sebuah perusahaan retail tradisional yang terletak di Jakarta, dengan mengambil

Lebih terperinci

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor

Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis Faktor JURNAL MIPA UNSRAT ONLINE 1 (1) 52-56 dapat diakses melalui http://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jmuo Tingkat Kepuasan Mahasiswa Terhadap Kualitas Pelayanan Universitas Sam Ratulangi Menggunakan Analisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif dapat diartikan sebagai prosedur pemecahan masalah yang diselidiki, dengan menggambarkan atau melukiskan keadaan obyek penelitian pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana

III. METODE PENELITIAN. Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana III. METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Metode dasar yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif. Dimana menggabungkan antara dua metode, yaitu metode deskriptif yang dilakukan untuk mengetahui

Lebih terperinci

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat

Gambar 3.1 Denah lokasi Saung Angklung Udjo, Bandung-Jawa Barat 24 BAB III METODE PENELITIAN 1. Lokasi Penelitian Saung Angklung Udjo ini berada di kawasan Bandung bagian timur yang terletak di jln. Padasuka 118, Bandung Jawa Barat Indonesia. Lokasinya tidak terlalu

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian 30 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Metode Deskriptif Verifikatif Penelitian ini menggunakan desain penelitian deskriptif dan verifikatif. Penelitian deskriptif adalah penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Penelitian dimulai tanggal 1 April 2016 sampai dengan tanggal 31 Juli 2016. 2. Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penentuan Daerah Penelitian Penelitian ini dilakukan di Pasar Blimbing Malang, Kecamatan Blimbing, Kabupaten Malang. Tempat pemilihan penelitian ini ditentukan secara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Objek Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah deskriptif yaitu penelitian yang mencoba mencari deskripsi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian

III. METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian merupakan suatu tempat atau wilayah di mana penelitian tersebut akan dilakukan. Adapun penelitian yang dilakukan oleh penulis mengambil lokasi

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto,

BAB 3 METODE PENELITIAN. asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian. Pada penelitian dalam proyek akhir ini, digunakan metode deskriptif dan asosiatif. Menurut Kusmayadi dan Endar Sugiarto dalam buku Prof. J. Supranto, M.A.,

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. wajah yang dibeli di Larissa Aesthetic Center Semarang, Selain itu juga BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskripsi Responden Data responden yang telah diperoleh dari kuesioner akan dibagi berdasarkan usia, jenis kelamin responden, status pekerjaan, jasa perawatan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang

III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang 34 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode dasar yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analitis, yaitu metode yang memusatkan perhatian pada pemecahan masalahmasalah yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Ruang Lingkup Penelitian Pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan metode survey untuk mengetahui pengaruh antara citra merek, harga dan kualitas produk speedy

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut.

BAB III METODE PENELITIAN. mancanegara untuk datang ke Kota Bandung dan mencicipi produk tersebut. 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek dan Subjek Penelitian Penelitian ini menganalisis produk wisata kuliner unggulan Bandung yang tersebar di wilayah Cibeunying yang dapat menarik minat wisatawan mancanegara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis penelitian explanatory, dimana penelitian ini memberikan uraian mengenai fenomena atau gejala sosial yang diteliti dengan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kausal. Menurut Umar (2008 : 5), desain penelitian kausal merupakan penelitian

Lebih terperinci

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR

GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR GAMBARAN UMUM TUJUAN ANALISIS FAKTOR 1. Latar Belakang Analisis faktor adalah alat analisis statistik yang dipergunakan untuk mereduksi faktor-faktor yang mempengaruhi suatu variabel menjadi beberapa set

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN...

DAFTAR ISI. Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... ii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... viii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR LAMPIRAN... xii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian... 1 1.2 Identifikasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik

BAB I PENDAHULUAN. promosi pariwisata ini berkembang hingga mancanegara. Bali dengan daya tarik BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Bali merupakan salah satu provinsi di Indonesia yang paling populer akan kepariwisataannya. Selain itu, pariwisata di Bali berkembang sangat pesat bahkan promosi pariwisata

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh media komunikasi pemasaran langsung multi tingkat terhadap pengambilan keputusan pembelian produk herbal dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

BAB III METODE PENELITIAN. yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam 1 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian yang dilakukan termasuk dalam penelitian deskriptif kuantitatif yang bertujuan untuk mendeskriptifkan sesuatu yang ada pada saat ini. Dalam

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

III. METODOLOGI PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan 32 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan verifikatif, yang mana tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Pada era globalisasi dalam bidang ekonomi semakin banyak dan beragamnya persaingan akan suatu produk atau jasa yang ditawarkan, hal itu akibat dari

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi

BAB I PENDAHULUAN. bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada zaman modern seperti sekarang ini, sarana komunikasi telah menjadi bagian yang penting dari kehidupan manusia. Hal ini dikarenakan komunikasi merupakan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN

KATA PENGANTAR UCAPAN TERIMAKASIH DAFTAR ISI DAFTAR TABEL DAFTAR GAMBAR DAFTAR LAMPIRAN BAB I PENDAHULUAN DAFTAR ISI ABSTRAK... i KATA PENGANTAR... iii UCAPAN TERIMAKASIH... iv DAFTAR ISI... vi DAFTAR TABEL... ix DAFTAR GAMBAR... xii DAFTAR LAMPIRAN... xiii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada Dinas Pendapatan Pengelola Keuangan dan Aset/DPPKA karena dinas inilah yang bertugas merumuskan kebijakan teknis,

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di

BAB III METODE PENELITIAN. promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 ObyekPenelitian Obyek dalam penelitian ini adalah para pengusaha yang pernah melakukan promosi produk kuliner melalui Jakul Semarang endorser online shop di instagram. 3.2

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS

ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS ANALISIS FAKTOR TINGKAT KEPUASAN MAHASISWA UNIVERSITAS PAKUAN TERHADAP PELAYANAN PARKIR KAMPUS Sintya Dwi Rosady 1, Fitria Virgantari, Ani Andriyati Program Studi Matematika Fakultas Matematika dan Ilmu

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN. Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah 48 BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Karakteristik Responden Responden dalam penelitian ini adalah konsumen Alfamart Kecamatan Kotagajah lampung tengah. Penyebaran kuesioner ke berbagai responden berbagai

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Restoran River Side yang berlokasi di Kawasan Wisata Sungai Musi, Komplek Benteng Kuto Besak, Jalan Rumah

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 33 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Penelitian yang dilakukan dalam skripsi ini ditunjukkan untuk menganalisis faktor internal dan eksternal dalam perusahaan, serta untuk memperbaiki strategi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian

METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Penelitian III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Kebutuhan konsumen akan selalu mengalami perubahan dalam hidupnya sejalan dengan perubahan keadaan sosial ekonomi dan budaya yang terjadi pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir,

III. METODE PENELITIAN. lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan yang berlaku (Nazir, III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematik dalam waktu yang lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan-aturan

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN ABSTRAK ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS X SMA AL-ISLAM KRIAN 1) Nurul Afida 2) Edy Sulistiyawan 1) S1 Program Statistika, FMIPA, Universitas PGRI Adi Buana Surabaya 2) Program

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Semakin banyaknya usaha restoran yang ada di Bogor menimbulkan persaingan yang semakin ketat. Dalam persaingan yang ketat ini, Restoran Gurih

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu

BAB IV METODE PENELITIAN. Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Pemilihan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), yaitu dilakukan di Kotamadya Bogor. Hal ini disebabkan Kota Bogor adalah salah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1. Analisis Data Penelitian dilakukan terhadap kualitas pelayanan pada Warung Makan Gudeg Yu Djum di Wijilan Yogyakarta. Penelitian bertujuan untuk menganalisis kepuasan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap

METODE PENELITIAN. Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap 43 III. METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Penelitian ini menganalisa tentang pengaruh direct marketing terhadap pengambilan keputusan pembelian produk XAMthone plus dari PT. UFO BKB Syariah. Objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif merupakan metode untuk menguji teori - teori tertentu dengan cara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kampoeg Wisata Tabek Indah Resort yang beralamat di Jalan Raya Natar, Desa Serbajadi Pemanggilan, Kecamatan Natar, Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi

BAB III METODE PENELITIAN. Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek/Subyek Penelitian Obyek yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah TOKO KU Koperasi Mahasiswa UMY. Subyek yang digunakan yaitu konsumen Koperasi Mahasiswa UMY B.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan dalam penyusunan penelitian ini, maka penelitian ini akan dilakukan di Restoran Solaria Puri

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain

BAB III METODE PENELITIAN. rumah yang ditawarkan (kenaikan penjualan 15% per-tahun). Selain BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Dan Obyek Penelitian Sesuai dengan judul yang penulis kemukakan, penulis mengambil lokasi penelitian di PT. Citra Tama Adigraha Jl. Musi 38 Surabaya. Alasan pemilihan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif

BAB III METODE PENELITIAN. Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif 28 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian ini adalah deskriptif (explanatory) dengan verifikatif (quantitative). Adapun tujuan dari penelitian deskriptif adalah untuk membuat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Metode Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan metode survei. Metode survei merupakan penyelidikan yang diadakan untuk memperoleh

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS

ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Saintia Matematika ISSN: 2337-9197 Vol. 2, No. 4 (2014), pp. 323 332. ANALISIS FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TINGKAT PRODUKSI PADI SAWAH DI KABUPATEN PADANG LAWAS Ida Yanti Hasibuan, Pengarapen Bangun, Ujian

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian 35 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini dilakukan menggunakan metodologi penelitian kuantitatif. Menurut Prof. Dr. Sugiyono (2009), metode penelitian kuantitatif dapat diartikan sebagai metode penelitian

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti

BAB III METODE PENELITIAN. Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Penentuan Populasi Dan Sampel Sampel adalah sebagian dari subjek penelitian populasi yang diteliti (Sugiyono,2005:56). Dalam penelitian ini yang akan dijadikan populasi

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden

BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden BAB 4 ANALISA DATA 4.1 Profile Responden Pada penelitian ini, peneliti telah menyusun profile responden yang dibagi kedalam beberapa macam, yakni berdasarkan: 1. Nama pusat kebugaran langganan responden

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain

BAB 3 METODE PENELITIAN. Menurut Anwar (2011:13), Desain penelitian deskriptif adalah desain BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan suatu proses yang dilakukan untuk memberikan petunjuk atau arahan yang sistematis kepada peneliti. Desain pada penelitian ini adalah

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di

III. METODE PENELITIAN. Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di III. METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri yang terlibat langsung di dalam penelitian. 2. Objek Penelitian Objek penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang akan dicapai maka jenis penelitian yang digunakan adalah explanatory research atau penelitian penjelasan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54)

III. METODE PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian. dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono (2009: 54) III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan variabel-variabel yang diteliti, maka jenis penelitian termasuk dalam penelitian varifikatif dan deskriptif. Menurut Sugiyono

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu Permasalahan yang dijadikan sebagai topik penelitian dalam rangka menyusun laporan, penelitian ini dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MEMBELI PAKET WISATA DI PT. BALI SUCI TOUR AND TRAVEL

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MEMBELI PAKET WISATA DI PT. BALI SUCI TOUR AND TRAVEL FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUTUSAN WISATAWAN DALAM MEMBELI PAKET WISATA DI PT. BALI SUCI TOUR AND TRAVEL Marulina Sitohang I Wayan Suardana I Putu Sudana Email : lina.sitohang@ymail.com PS. S1 Industri

Lebih terperinci