THE RELATIONSHIP OF LEARNING ORIENTATION AND ACHIEVEMENT MOTIVATION OF PSYCHOLOGY STUDENT, GUNDARMA UNIVERSITY
|
|
- Sucianty Chandra
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 THE RELATIONSHIP OF LEARNING ORIENTATION AND ACHIEVEMENT MOTIVATION OF PSYCHOLOGY STUDENT, GUNDARMA UNIVERSITY Yulifa Taslima, Awaluddin Tjalla, Dr. Undergraduate Program, Faculty of Psychology, 2008 Gunadarma University Key words : relationship, learning orientation, psychology, achievement Motivation ABSTRACT : Education is an important aspect of citizens, especially for developing countries like Indonesia. There is no exception in the world. Many companies require a minimum degree of education for their employees, so that individuals try to pursue higher education. But lately, there appeared an alarming phenomenon in the world of education with the problems the "motivation crisis" with the symptoms such as reduced interest shown at the time of study, negligence in duties, homework, delaying preparation for tests or exams, and so on. This study aims to determine the students achievement motivation. Besides, this study also aims to determine the relationships between the study orientation and the achievement motivation. This research was conducted on 70 students of Psychology, University Gunadarma Depok, aged 20 to 23 years. To collect the data, a questionnaire was administered to the subjects. The results of study shows that 5.71% of the respondents have a high achievement motivation, 84.29% of respondents were motivated achievers, while 10% of respondents have low achievement motivation. The results shows that there is a significant relationship between the orientation of learning achievement motivation and achievement motivation of the students.
2 Hubungan Orientasi Belaj ar Denganh Motivasi Berprestasi Mahasiswa Psikologi Gunadarma Yulifa Taslima Awaluddin Tjalla, Dr. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran motivasi berprestasi mahasiswa. Disamping itu penelitian ini juga bertujuan untuk mengetahui hubungan orientasi belajar dengan motivasi berprestasi mahasiswa psikologi. Penelitian ini dilakukan terhadap 70 mahasiswa Psikologi Universitas Gunadarma Depok, dengan kriteria: mahasiswa psikologi Gunadarma, dengan usia tahun, angkatan 2003, 2004 dan 2005 yang masih aktif kuliah (tidak cuti). Pengumpulan data pada penelitian ini menggunakan kuesioner dan teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik purposive sampling. Berdasarkan hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa terdapat hubungan yang sign ifikan orientasi belajar dengan motivasi berprestasi. Hal ini juga dapat diketahui dari tabel correlations, dimana nilai dari pearson correlation +, 557** sedangkan nilai Sig. (1-tailed) sebesar 0,000 (p< 0,05). Hal tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan bahwa ada hubungan yang positif dan signifikan orientasi belajar dengan motivasi berprestasi mahasiswa. Orientasi belajar mahasiswa yang tinggi akan mengakibatkan motivasi berprestasi mahasiswa tinggi, demikian pula sebaliknya orientasi belajar mahasiswa rendah maka motivasi berprestasi mahasiswa juga rendah, diterima. Kata kunci : Orientasi Belaj ar, Motivasi Berprestasi dan Mahasiswa Psikologi PENDAHULUAN menempuh pendidikan yang lebih tinggi. Pendidikan merupakan aspek Namun akhir-akhir ini muncul suatu penting bagi setiap Negara, terutama gej ala yang cukup mengkhawatirkan bagi Negara berkembang seperti didalam dunia pendidikan dengan Indonesia. Tak terkecuali dalam dunia adanya permasalahan yang dikemukakan kerja, dimana banyak perusahaan yang menuntut pegawainya yang berpendidikan minimal sarj ana, sehingga individu berusaha untuk oleh Winkel (1991) yang adanya krisis motivasi dengan gej ala yang ditunjukkan seperti berkurangnya perhatian pada waktu belajar, kelalaian
3 dalam mengerjakan tugas-tugas, pekerjaan rumah, menunda persiapan bagi ulangan atau ujian, serta pandangan asal lulus, asal cukup dan sebagainya. Jenjang pendidikan yang cukup dikhawatirkan dengan adanya krisis ini adalah jenjang Perguruan Tinggi, karena sebagai individu yang telah menjadi mahasiswa dianggap sudah cukup dewasa untuk mengatur dirinya sendiri. Berbeda dengan jenjang pendidikan sebelumnya, seperti SMU (Sekolah Menengah Umum), SMP (Sekolah Menengah Pertama dan SD (Sekolah Dasar), dimana siswa lebih terkontrol karena waktu belajar yang harus mereka jalani lebih teratur. Di samping itu fungsi pengajar bukan hanya sebagai guru saja, tetapi juga berfungsi sebagai pembimbing dan pengawas yang terus memantau kedisiplinan serta hasil belajar yang diperoleh setiap siswa. Pada jenjang Perguruan Tinggi mahasiswa lebih diberikan kebebasan untuk memilih banyaknya jumlah kredit matakuliah yang diambil walaupun dibatasi dengan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif), begitu pula dengan waktu atau jadwal kuliah yang dapat disusun sendiri oleh mahasiswa sesuai dengan waktu yang dimiliki mahasiswa. Dengan adanya kebebasan-kebebasan lainnya yang diberikan, tidak jarang membuat mahasiswa menjadi tidak disiplin terutama dalam hal kehadiran pada perkuliahan atau kehadiran dikelas. Ada beberapa matakuliah yang memungkinkan mahasiswa untuk tidak disiplin, dimana mahasiswa dapat menitipkan daftar hadir (absent) kepada temannya yang hadir pada perkuliahan. Jika hal itu dilakukan oleh mahasiswa maka motivasi mahasiswa untuk mengikuti pelajaran akan menurun, sehingga membuat mahasiswa tidak siap dalam menghadapi ulangan maupun ujian dan cenderung untuk menumpuk bahan pelajaran dan baru belajar jika ulangan atau ujian sudah dekat. Hal-hal
4 diatas dapat merupakan penyebab terjadinya masalah krisis motivasi. yang baik dan motivasi seperti itu biasa disebut dengan motivasi berprestasi. Walaupun pokok permasalahan yang dihadapi sudah jelas yaitu masalah motivasi, namun apakah motivasi itu sendiri, seperti apa motivasi yang harus dimiliki mahasiswa. Motivasi merupakan perubahan tenaga didalam diri seseorang yang ditandai oleh dorongan afektif dan reaksi-reaksi untuk mencapai suatu tujuan (Donald dalam Hardjo & Badjuri, 2004). Sedangkan menurut Gage & Barliner (1992) menyatakan bahwa motivasi merupakan hal-hal yang mendorong dan mengarahkan aktifitas seseorang. Berdasarkan pendapat yang telah dikemukakan diatas dapat disimpulkan bahwa tingkah laku manusia yang ditampilkan untuk mencapai tujuan tertentu digerakkan dan diarahkan oleh motivasi. Sedangkan motivasi yang harus dimiliki oleh mahasiswa adalah motivasi untuk mencapai prestasi belajar Harapan orang tua untuk anakanak mereka juga penting dalam perkembangan motivasi berprestasi (Eccles & Morgan dalam Prabowo, 1998). Orang tua mengharapkan anakanak mereka bekerja keras dan berusaha untuk sukses, mereka akan mendorong anak-anak mereka untuk melakukan hal itu dan memuji atau menghargai mereka untuk perilaku yang mengarah ke prestasi. Serangkaian harapan orang tua yang berhubungan dengan motivasi berprestasi berkenaan dengan gagasangagasan ketika anak-anak harus menjadi mandiri dalam suatu keterampilan. McCllelland, (1987) mendefinisikan motivasi berprestasi sebagai keinginan untuk sukses dalam kompetisi, yang berkeinginan untuk mengungguli orang lain dengan mencapai suatu prestasi atau suatu standar tertentu yang dianggap berhasil. Penelitian yang dilakukan McCllelland kalangan mahasiswa
5 membuktikan bahwa motivasi berprestasi memberikan kontribusi sampai dengan 64% terhadap prestasi belajar mahasiswa (dalam Elfizar, 2002). Sedangkan Winkel (1991) mengemukakan achievement motivation ialah daya penggerak dalam diri mahasiswa untuk mencapai taraf yang setinggi mungkin, adapun ukuran mengenai taraf yang setinggi mungkin itu ditentukan oleh individu sendiri. Apabila taraf prestasi itu tercapai ia akan merasa puas dan memberikan pujian kepada dirinya, kalau tidak ia akan kecewa dan mencela dirinya sendiri. Motivasi berprestasi itu tidak berdiri sendiri dalam menghasilkan prestasi belajar yang baik, tetapi harus melalui proses dan usaha-usaha yang harus dilakukan. Sehubungan dengan kegiatan belajar-mengajar maka cara yang diperlukan untuk memperoleh nilai akademik yang baik adalah dengan cara belajar. Membangun komunitas belajar yang produktif dan mahasiswa yang termotivasi untuk terlibat dalam aktivitas belajar yang bermakna merupakan tujuan utama dari pengajaran. Salah satu sasaran penting dari pembelajaran adalah memiliki anak yang mampu mengembangkan motivasi intrinsik (Desyanti, 2002). Sekolah merupakan tempat berlangsungnya proses belajar secara formal. Dalam dunia pendidikan formal, belajar tidak lepas dari tujuan belajar. Mengapa seseorang mau belajar di lembaga pendidikan formal, tidak lepas dari tujuannya untuk belajar. Setiap orang memiliki orientasi belajar yang berbeda, tergantung pada hasil yang ingin dicapai. Orientasi belajar menentukan bagaimana seseorang belajar dan usaha yang dilakukannya untuk mencapai hasil yang diinginkannya (Ames & Archer, 1998). Entwistle dan Wilson (dalam Suardhika, 2004) mendefinisikan
6 orientasi belajar dapat sebagai motivasi belajar mahasiswa yang berpengaruh terhadap pendekatan belajarnya dan strategi belajar mahasiswa tersebut. Mahasiswa dengan orientasi belajar, menunjukkan ciri bahwa mahasiswa tersebut melihat universitas sebagai tempat untuk berkompetisi. Motif belajar yang dominan adalah motivasi berprestasi. Karenanya memainkan peran sebaik mungkin sebagai seorang mahasiswa. Mahasiswa dengan orientasi belajar ini biasanya menaruh perhatian yang besar dalam mengorganisasikan cara belajar mereka sebaik mungkin. Peserta didik bukan menguasai berbagai mata pelajaran atau matakuliah yang diajarkan dalam arti sesungguhnya melainkan hanya sekedar mengetahui, memiliki cara menjawab soal, sehingga dalam ujian dapat menjawab seluruh pertanyaan yang diberikan. Proses belajar-mengajar didominasi oleh tuntutan untuk menghafalkan dan menguasai pelajaran sebanyak mungkin guna menghadapi ujian atau tes, dimana pada kesempatan tersebut peserta didik harus mengeluarkan apa yang dihafalkan (Desyanti, 2002). Pengertian sederhananya adalah tolok ukur keberhasilan belajar yang digunakan adalah nilai tes yang diperoleh peserta didik, bahkan yang lebih buruk, keadaan dan kebiasaan ini berlangsung sampai di Perguruan Tinggi. Kegiatan belajar akan bermakna dan berhasil jika individu itu merasa senang dalam menjalankan tugas belajarnya. Keinginan ataupun usaha yang dilakukan oleh dirinya itu merupakan tenaga yang mendorong dan menggerakkan aktivitas untuk belajar yang lebih berdaya guna dan tepat guna. Ini berarti merupakan modal pertama individu untuk memperoleh keberhasilan. Keberhasilan yang diterima oleh individu akan menambah semangat untuk meneruskan perjuangan semangat belajarnya sebaliknya kegagalan akan menjadi cambuk untuk
7 mendapatkan keberhasilan yang belum didapat. TINJAUAN PUSTAKA Orientasi Belajar Teori orientasi belajar diciptakan oleh para ahli psikologi perkembangan dan psikologi pendidikan (Pintrich & Garcia, Nicholls, Bandura & Dweck, Ames & Archer, Elliot, dalam Midgley, 2001) untuk menjelaskan proses belajar dan performa siswa pada tugas-tugas akademik. Teori ini dapat diaplikasikan untuk memahami dan memperbaiki proses serta pemberian instruksi dalam belajar. Ames (1998) mengemukakan definisi orientasi belajar yaitu suatu orientasi dimana belajar sebagai sarana untuk mencapai suatu tujuan lain dan pembelajaran itu sendiri. Dengan kata lain belajar merupakan suatu sarana yang digunakan untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Namun disisi lain, belajar dapat dipersepsikan sebagai tujuan akhir (yaitu belajar dan menguasai pelajaran). Teori orientasi tujuan diungkapkan Ames & Archer (1998) dan Dweck & Legget (1988) dalam dua dimensi, yaitu Learning Goal dan Performance Goal. Berbeda dengan Pintrich & Schunk (2002) mereka membedakan orientasi tujuan dalam Mastery Learning dan Performance Goal, dan kedua orientasi ini paralel dengan motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Hal yang membedakan orientasi tujuan dengan motivasi menurut kedua tokoh ini adalah pada orientasi tujuan, lebih bersifat kognitif-spesifik, situasional dan tergantung konteks, sedangkan motivasi ekstrinsik lebih bersifat seperti karakteristik kepribadian umum, lebih organismik dan tidak kontekstual. Dari beberapa definisi yang diuraikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa orientasi belajar merupakan strategi yang digunakan dalam melakukan aktivitas belajar,
8 misalnya bagaimana cara belajar dan suasana seperti apa yang mendukung di dalam belajar. Karakteristik orientasi belaj ar Menurut Ames & Archer (1998), ada dua jenis orientasi belajar, yaitu : 1). Orientasi tujuan penguasaan (Mastery Goal) Orientasi tujuan penguasaan merupakan suatu orientasi motivasional yang dimiliki individu, yang menekankan diperolehnya pengetahuan dan perbaikan diri. Woolfolk (2004) memaksudkan orientasi ini sebagai menyelesaikan tugas yang menantang dan berusaha untuk memperoleh pengalaman terhadap apa yang dipelajari. Ormrod, 2000 (dalam Desyanti, 2002) dari berbagai hasil penelitian, memberikan gambaran yang lebih lengkap mengenai karakteristik siswa dengan orientasi mastery sebagai berikut: (a). Percaya bahwa kompetensi dapat berkembang melalui latihan dan usaha. (b). Memilih tugas-tugas yang intensi pribadi untuk memperbaiki dapat memaksimalkan kemampuan dan memahami apa yang dipelajari, tanpa memperdulikan buruknya performa yang ditampilkan seorang individu yang memiliki orientasi tujuan penguasaan akan kesempatan untuk belajar. (c). Bereaksi terhadap tugas yang mudah dengan perasaan yang bosan dan kecewa. memfokuskan diri pada kegiatan belajar (d). Memandang usaha itu sendiri, berusaha menguasai tugas, mengembangkan keterampilan baru, sebagai sesuatu yang penting untuk memperbaiki kompetensinya,
9 meningkatkan kompetensi. (e). Lebih termotivasi secara intrinsik untuk mempelajari materi pelajaran. (f). Menampilka n perilaku dan belajar yang lebih bersifat Self-Regulated. (g). Menggunakan strategi belajar yang mengarah pada pemahaman materi yang sesungguhnya (misalnya belajar yang bermakna, dan monitoring pemahaman. (j). (k). (l). kesalahan untuk membantu perbaikan kinerja. Merasa puas terhadap kinerja jika sudah berusaha keras, meskipun usaha tersebut mengalami kegagalan. Menginterpretasikan kegagalan sebagai tanda bahwa diperlukan usaha yang lebih keras. Memandang guru sebagai sumber daya dan penuntun untuk membantu individu (h). Mengevaluasi kinerja sendiri dalam kerangka kemajuan yang sudah dibuat. (i). Memandang kesalahan sebagai sesuatu yang normal dan bagian yang bermanfaat dalam proses belajar, memanfaatkan belajar. 2). Orientasi tujuan performa (Performance Goal) Dari berbagai literatur dan penelitian mengenai orientasi belajar, tampak bahwa orientasi ini akan mempengaruhi kognisi dan perilaku individu dalam konteks belajar (akademik). Karakter individu dengan
10 orientasi performance digambarkan Ormrod, 2000 (dalam Desyanti, 2002) sebagai berikut : (a). Percaya bahwa kompetensi merupakan karakteristik yang bersifat stabil. Ada orang yang memilikinya dan ada yang tidak. (b). Memilih tugas yang memaksimalkan kesempatan untuk mendemonstrasikan kompetensi, menghindari tugas dan tindakan (misalnya bertanya) yang membuat mereka kelihatan tidak kompeten. (e). (f). (g). berkompeten seharusnya tidak perlu berusaha keras. Lebih termotivasi secara ekstrinsik, seperti penguat dan hukuman eksternal, cenderung menyontek untuk mendapatkan nilai yang tinggi. Kurang menampilkan belajar dan perilaku yang self-regulated. Menggunakan strategi belajar yang hanya bersifat rote learning (misalnya pengulangan, mencontoh, mengingat (c). Bereaksi terhadap tugas yang mudah dengan perasaan bangga. (d). Memandang usaha sebagai tanda kompetensi yang rendah, beranggapan bahwa orang yang kata per kata). (h). Mengevaluasi kinerjanya dalam kerangka perbandingan dengan orang lain. (i). Memandang
11 kesalahan sebagai tanda kegagalan dan tidak kompeten.
12 (j). Merasa puas dengan kinerja hanya jika berhasil. (k). Menginterpretasikan kegagalan sebagai tanda rendahnya kemampuan dan karena itu meramalkan kegagalan berulang di waktu yang akan datang. (l). Memandang guru (pengajar) sebagai penilai, pemberi hadiah atau hukuman. Motivasi Berprestasi Gage dan Berliner (1992), mengatakan bahwa motivasi berprestasi adalah usaha untuk meraih sukses dan menjadi yang terbaik dalam melakukan sesuatu. Lebih lanjut dikatakan bahwa motivasi ini dipengaruhi oleh budaya dan pekerjaan seseorang. Motivasi ini atau jenis pekerjaan apapun. Ciri-ciri Orang yang Memiliki Motivasi Berprestasi Menurut Edwards (dalam Azwar, 2006) ciri-ciri orang yang memiliki motivasi berprestasi tinggi, yaitu: a. Melakukan sesuatu dengan sebaik-baiknya. b. Melakukan sesuatu dengan sukses. c. Mengerjakan sesuatu dan menyelesaikan tugas-tugas yang memerlukan usaha dan keterampilan. d. Ingin menjadi penguasa yang terkenal atau terpandang dalam suatu bidang tertentu. e. Mengerjakan sesuatu yang sangat penting. f. Melakukan suatu pekerjaan yang sukar dengan baik. juga dapat muncul pada semua orang yang berasal dari lingkungan budaya
13 g. Menyelesaikan teka-teki dan sesuatu yang sukar dengan baik. h. Melakukan sesuatu yang lebih baik dari orang lain. i. Menulis novel atau cerita yang hebat dan bermutu. METODOLOGI PENELITIAN Identifikasi Variabel-Variabel Peneitian Dalam penelitian ini terdapat beberapa variabel yang akan dianalisis, yaitu: 1. Variabel Bebas (Independent): Orientasi Belajar 2. Variabel Terikat (Dependent): Motivasi Berprestasi Partisipan Partisipan penelitian adalah seluruh mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma, peneliti melakukan kontrol terhadap subjek yang akan menjadi sampel penelitian ini. Pengontrolan ini dilakukan dengan memilih subjek yang sesuai dengan karakteristik subjeknya telah ditetapkan. Tujuannya adalah untuk memperoleh sampel penelitian yang benar-benar mewakili dan sesuai dengan tujuan. Karakteristik penelitian ini adalah : 1. Mahasiswa psikologi Universitas Gunadarma Depok Sesuai dengan ruang lingkup penelitian ini, dimana peneliti melakukan penelitian ini di Universitas Gunadarma Depok, maka yang menjadi sampel penelitian ini adalah mahasiswa yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan Universitas Gunadarma Depok yang masih aktif kuliah (tidak cuti kuliah). 2. Usia 20 sampai 23 tahun Dengan asumsi bahwa usia tersebut adalah usia aktif sebagai seorang mahasiswamahasiswi. Dengan perkataan lain bahwa usia 18 tahun menurut tugas perkembangan
14 diharapkan sebagai siswa SMU (sekolah menengah umum) telah menyelesaikan sekolahnya dan melanjutkan keperguruan tinggi. Masa aktif kuliah sebagai mahasiswa adalah paling lambat 7 tahun atau 14 semester. Oleh karena itu maka penulis membatasi usia sampel dari 20 sampai 23 tahun. 3. Tahun angkatan Tahun angkatan dari 2003, 2004 dan 2005 dengan jumlah subjek penelitian 70 subjek. Hal ini didasari bahwa mahasiswa psikologi semakin tinggi tingkat semesternya semakin banyak matakuliah yang diambil dan tugas yang dipelajarinya. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah Purposive Sampling yaitu teknik sampling berdasarkan ketersediaan yang ingin diteliti (Sugiyono, 1999). Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah skala orientasi belajar dan skala motivasi berprestasi. Validitas dan Reliabilitas Alat Pengumpul Data Agar skala yang digunakan dapat menjalankan fungsinya dengan baik, harus mampu memberikan informasi yang dapat dipercaya dan memenuhi kriteria tertentu. 1. Validitas (Kesahihan) Validitas berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauhmana ketepatan dan kecermatan suatu instrumen pengukuran (tes) dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu tes dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil subjek yang memenuhi karakteristik yang telah ditentukan sebelumnya yang dapat mewakili keseluruhan populasi
15 ukur yang tepat dan akurat sesuai dengan maksud yang dikenakannya tes tersebut. Konsep validitas adalah kecermatan pengukuran kriteria koefisien validitas yang dianggap memuaskan yaitu 0,3 telah memberikan kotribusi yang baik (Azwar, 2005). Uji validitas dalam penelitian ini adalah validitas isi (content) dengan menggunakan teknik analisis Product Moment Pearson (Azwar, 2005). Uji validitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi Reliabilitas (Keandalan) Reliabilitas adalah sejauh mana hasil suatu pengukuran dapat dipercaya (Anastasia & Urbina, 2003). Reliabilitas alat ukur menunjukkan sifat suatu alat ukur dalam pengertian apakah suatu alat ukur cukup akurat, stabil atau konsisten dalam mengukur apa yang ingin diukur (Nazir, 2003). Reliabilitas yang digunakan untuk menguji kedua alat metode konsistensi internal, yaitu reliabilitas yang didapatkan dengan cara satu kali pengujian dan hasil pengujian tersebut akan diolah dengan formula tertentu (Azwar, 2005). Mengukur reliabilitas, digunakan formula Alpha Cronbach yang memiliki kriteria reliabilitasnya lebih dari 0,7 (Azwar, 2005). Uji reliabilitas dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan bantuan program komputer SPSS for Windows versi HASIL PENELITIAN UJI ASUMSI Uji Normalitas Untuk uji normalitas sebaran skor digunakan uji Kolmogrof Smirnov dan Shapiro Wilk. Dari hasil uji normalitas menggunakan Kolmogrof Smirnov pada skala orientasi belajar diketahui nilai statistik sebesar 0,064 dengan nilai signifikansi sebesar 0,200 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa ukur dalam penelitian ini menggunakan
16 distribusi skor orientasi belajar pada subjek penelitian adalah normal. Sedangkan hasil uji normalitas pada skala motivasi berprestasi diketahui nilai statistik sebesar 0,110 dengan nilai signifikansi sebesar 0,037 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor motivasi berprestasi pada subjek penelitian adalah normal. Sedangkan dari hasil uji normalitas menggunakan Shapiro-Wilk pada skala orientasi belajar diketahui nilai statistik sebesar 0,9 89 dengan nilai signifikansi 0,784 (p<0,001). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor orientasi belajar pada subjek penelitian adalah normal. UJI HIPOTESIS Dari hasil analisis data yang dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi Pearson (1-tailed) diketahui nilai koefisien korelasi sebesar r = +,557 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p < 0,0 1). Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis penelitian ini diterima, artinya ada hubungan yang positif (+) dan signifikan orientasi belajar dengan motivasi berprestasi pada mahasiswa psikologi dimana orientasi belajar mahasiswa tinggi maka motivasi berprestasinya juga tinggi, sebaliknya jika orientasi belajar rendah maka motivasi berprestasinya juga rendah. Sedangkan hasil uji normalitas pada skala motivasi berprestasi diketahui nilai statistik sebesar 0,966 dengan nilai signifikansi sebesar 0,05 5 (p<0,01). Hal ini menunjukkan bahwa distribusi skor motivasi berprestasi pada subjek penelitian adalah normal. DAFTAR PUSTAKA Ames&Archer. (1998). Achievement goals in the classroom: Students Learning Strategies and Motivation Processes. Journal Of Educational Psychology, 23, Anastasi, A., & Urbina. S. (2003). Tes psikologi. Alih bahasa: Robertus H. Imam. Jakarta: PT Indeks Gramedia Grup.
17 Atkinson, J. W. (1964). An introduction Gage, N.L., Berliner, D.C. (1992). to motivation. Canada: P. Van Educational psychologi (5 th ed). Norstrand. Co. Inc.Boston: Houghton Mifflin Company.. (1978). Introduction to motivation (2 nd ed). New York: Litton Educational Publishing, Inc. Hadi, S. (2004). Statistik. Edisi ke-2. Yogyakarta: Penerbit Andi. Alwisol. (2004). Psikologi kepribadian. Jakarta: UMM Press. Azwar, S. (2004). Penyusunan skala psikologi. Yogyakarta. Penerbit: Pustaka Pelajar. _. (2005). Sikap manusia: Teori dan pengukuranya. Edisi ke-2. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Chaplin. J. P. (2005). Kamus lengkap psikologi. Edisi Revisi. Alih Bahasa : Kartono, K. Jakarta : P.T. Raja Grafindo Persada. Desyanti. (2002). Hubungan antara persepsi siswa terhadap struktur kelas dan orientasi tujuan belajar siswa. Tesis. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Elfizar. (2002). Saya dosenmu (!) [Online].Available :Http//: ana_tetap/kolom 1001.htm. Eggen, P. Kauchak, D. (1997). Educational psychologi : Window on Classrooms (3 rd ed). Prentice Hall, Inc. Fransisca. (2000). Hubungan antara persepsi yang mengancam dengan kecemasan pada masyarakat jakarta. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hamidah. (2001). Hubungan antara persepsi mengenai harapan orang tua terhadap orientasi belajar dengan goal orientation pada siswa SD. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Hollander. (1981). Principle and menthod of social psychology (4 th ed). New York: Oxford University Press. Leavitt, H. J. (2006). Psikologi manajemen. Jakarta: Penerbit Erlangga. McClelland. (1987). The achievement motive. New York: Appleton- Century Crofts, Inc. Midgley, dkk. (2001). Performanceapproach goals: Good for what, For Whom, Under What Circumstances, and At What Cost?. Journal Of Educational Psychology, 37, Morgan. (1998). An introduction to psychology, 7 ed. Singapore, Mc Grow Hill Book, Co. Nazir, M. (2003). Metode penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Oktarina, A. (2002). Hubungan persepsi siswa terhadap dukungan social ortu, guru dan teman dengan motivasi berprestasi pada siswa SLTP peringkat atas dan bawah. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia.
18 Ormrod, J, E. (2003). Educational psychology: Developing learners (4 th ed). New Jersey: Merril Prentice Hall, Inc. Parson, R, D. (2001). Educational psychology: A practicioner researcher model of teaching. Canada: Woodsworth. Pintrich&Schunk. (2002). Motivation in educational: Theory, research, and applications. New Jersey: Prentice Hall, Inc. Prabowo, H. (1998). Pengantar psikologi lingkungan. Depok: Universitas Gunadarma. Rahmat, J. (2000). Psikologi komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. Robbins, S. P. (2001). Organizational behavior (9 th ed): San Deago State University: Prentice-Hall. Santrock. J. W. (2001). Psychology, the science of mind and behavior. Io wa : W. C. Brom Publisher. Sarwono, S. W. (1999). Psikologi sosial. Jakarta: Balai Pustaka. Slavin, R.E. (1994). Educational psychology: Theory dan practice. (4 th ed). Boston: Allyn dan Bacon. Setawati, T, N. (1997). Hubungan antara intelegensi, kreativitas dan motivasi berprestasi dengan prestasi belajar pada mahasiswa SMU 8. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Solmon. (1996). Impact of motivational climate on students behaviors and perceptions in a physical education setting. Journal Of Educational Psychology. Suardhika, G. D. (2004). Karakteristik orientasi belajar mahasiswa fakultas psikologi universitas indonesia dalam kaitannya dengan prestasi akademis dan persepsi terhadap aspek-aspek perguruan tinggi. Skripsi. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Sugiyono. (1999). Metode penelitian administrasi. Bandung: CV Alfabeta. Suryabrata, S. (2000). Pengembangan alat ukur psikologis. Yogyakarta: ANDI. Widyasari, P. (2005). Hubungan antara interaksi kelas dengan motivasi berprestasi pada murid SMA negeri peringkat atas. Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia. Winkel, W. S. (1991). Psikologi pengajaran. Jakarta: PT Grasindo. Woolfolk, A. (2004). Educational psychology (9 th ed). Boston: Allyn&Bacon. Wulan, R. (1998). Tes frostig untuk mengukur kemampuan visual anak berumur 4-8 tahun. Jurnal Psikologi. No. 1, Yogyakarta: Fakultas Psikologi Universitas Gajah Mada /Ip/12 htm Srihardjo.
Hubungan Orientasi Belajar Denganh Motivasi Berprestasi Mahasiswa Psikologi Gunadarma. Yulifa Taslima. Awaluddin Tjalla, Dr.
Hubungan Orientasi Belajar Denganh Motivasi Berprestasi Mahasiswa Psikologi Gunadarma Yulifa Taslima Awaluddin Tjalla, Dr. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk
Lebih terperinciPerbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa. Atrie Bintan Lestari. Hendro Prabowo, SPsi
Perbedaan Motivasi Berprestasi Ditinjau Dari Orientasi Pusat Kendali Pada Mahasiswa Atrie Bintan Lestari Hendro Prabowo, SPsi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma ABSTRAKSI Penelitian ini bertujuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Mata Kuliah Psikodiagnostik merupakan mata kuliah khas dari program studi Psikologi. Mata kuliah ini menjadi khas karena hanya program studi Psikologi yang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. masing-masing akan dijelaskan dalam sub bab berikut.
25 BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini menjelaskan tentang metodologi penelitian dalam penelitian ini, terdiri dari: pendekatan penelitian, variabel penelitian, definisi operasional variabel, subjek
Lebih terperinciEka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta Kata kunci: Persepsi profesi bidan, prestasi belajar Asuhan Kebidanan II
KORELASI PERSEPSI MAHASISWA PROFESI BIDAN DENGAN PRESTASI BELAJAR ASUHAN KEBIDANAN II PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA TAHUN 2014 Eka Fitriyanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A
1 HUBUNGAN ANTARA PERFORMANCE GOAL ORIENTATION DENGAN SIKAP TERHADAP SERTIFIKASI GURU PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS A Rohmatul Ummah, Anita Listiara* Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini akan dilakukan di Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia yang berlokasi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. diperoleh signifikansi antar variabel yang diteliti (Azwar, 1998).
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan analisisnya pada data-data
Lebih terperinciHUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII
1 HUBUNGAN ASPIRASI MELANJUTKAN KE PERGURUAN TINGGI DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XII Ari Widayat (ariwidayat.716@gmail.com) 1 Giyono 2 Rani Rahmayanthi 3 ABSTRACT The purpose of this study was to
Lebih terperinciHubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa
Hubungan Density Pada Rumah Kos Dengan Motivasi Belajar Mahasiswa Abstract This study aims to determine whether there is a relationship between the density (density) in a boarding house with student learning
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Rancangan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif digunakan untuk meneliti
Lebih terperinciHUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN
HUBUNGAN EFIKASI DIRI DENGAN MOTIVASI BELAJAR PESERTA DIDIK SMP NEGERI 1 PANTI KAB. PASAMAN Nurhajijah 1, Alfaiz 2, Rila Rahma Mulyani 2 1 Mahasiswa Program Studi Bimbingan dan Konseling STKIP PGRI Sumatera
Lebih terperinciHUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA
HUBUNGAN METAKOGNISI, EFIKASI DIRI AKADEMIK DAN PRESTASI AKADEMIK PADA MAHASISWA Quroyzhin Kartika Rini 1 Ursa Majorsy 2 Ratna Maharani Hapsari 3 Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma { 1 quroyzhin,
Lebih terperinciHubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma.
Hubungan Persepsi Kesehatan Reproduksi Dengan Sikap Terhadap Perilaku Seksual Pranikah Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Riski Tri Astuti Dr. Awaluddin Tjalla Fakultas Psikologi
Lebih terperinciDalam Gereja Protestan, salah satu program yang dijadikan sebagai sarana dalam menanamkan pengetahuan tentang nilai-nilai moral religius pada anak-ana
HUBUNGAN ANTARA SELF EFFICACY BELIEF DENGAN GOAL ORIENTATION PADA GURU SEKOLAH MINGGU AGNECYA RANDAN Jurusan Psikologi, Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma (agnecy@yahoo.com) Abstrak Menanamkan nilai-nilai
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN Bab ini menjelaskan mengenai desain dari penelitian, subjek penelitian (populasi, sampel, dan metodologi pengambilan sampel), definisi operasional variabel penelitian, setting
Lebih terperinciHUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA
HUBUNGAN LINGKUNGAN DENGAN PRESTASI MAHASISWA Menik Sri Daryanti Universitas Aisyiyah Yogyakarta E-mail:meniksridaryanti@gmail.com Abstract: This study aimed to analyze the relationship between the learning
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. mengembangkan dirinya sehingga mampu menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dewasa ini pendidikan memiliki peranan penting dalam kehidupan manusia. Pada dasarnya, pendidikan merupakan suatu proses yang membantu manusia dalam mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia dewasa ini. Dengan adanya pendidikan, manusia dapat mempelajari hal-hal yang ada di sekitarnya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dilakukan pada penelitian deskriptif atau dalam rangka pengujian hipotesis
41 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yang merupakan penelitian yang menekankan pada data-data numerical atau
Lebih terperinciMOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL
MOTIVASI BELAJAR DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM MATA PELAJARAN BIOLOGI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 18 PADANG ARTIKEL Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana
Lebih terperinciHubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasisawa fakultas psikologi Universitas Gunadarma.
Hubungan komunikasi interpersonal antara mahasiswa dan dosen dengan prestasi akademik mahasisawa fakultas psikologi Universitas Gunadarma Ernawati Dr. Awaluddin Tjalla Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Persaingan di era globalisasi sangat menuntut sumber daya manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Persaingan di era globalisasi sangat menuntut sumber daya manusia yang kompeten dalam bidangnya dan mampu mengembangkan kemampuan intelektual yang mereka miliki
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR
HUBUNGAN ANTARA MINAT DENGAN MOTIVASI MEMILIH SEKOLAH PADA SISWA SMP NEGERI 1 KRAYAN KALIMANTAN TIMUR Nova Devisanti Titik Muti ah Nova_dikson@yahoo.com tmutiah2000@yahoo.com Fakultas Psikologi, Universitas
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG
HUBUNGAN ANTARA KOMUNIKASI INTERPERSONAL GURU-SISWA DENGAN SELF-REGULATED LEARNING PADA SISWA SMAN 9 SEMARANG Lucky Rianatha 1, Dian Ratna Sawitri 2 1,2 Fakultas Psikologi,Universitas Diponegoro Jl. Prof.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan oleh peneliti dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Penelitian dengan pendekatan kuantitatif menekankan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP
HUBUNGAN ANTARA SELF-EFFICACY DENGAN PRESTASI BELAJAR PADA MAHASISWA PSIKOLOGI FAKULTAS HUMANIORA BINUS UNIVERSITY TAHUN AJARAN GENAP 2011 2012. Alwin Nobel Harapan Indah Jl. Dahlia Indah 2 Blok GD no.
Lebih terperinciUNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016
UNION: Jurnal Pendidikan Matematika Vol 4 No 1, Maret 2016 HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP KEMAMPUAN MENGAJAR GURU, KEAKTIFAN BELAJAR DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pendidikan menjadi sangat penting pada saat ini, terutama untuk mencari
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan menjadi sangat penting pada saat ini, terutama untuk mencari pekerjaan. Tuntutan jenjang pendidikan untuk melamar pekerjaan pun semakin tinggi. Dulu,
Lebih terperinciHubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota
Hubungan Motivasi Berprestasi Minat dan Perhatian Orang Tua Terhadap Hasil Belajar Kognitif Biologi Siswa SMA Negeri Se-Kecamatan Medan Kota Intan Bayati Nasution, Hasruddin, Syahmi Edi Program Studi Pendidikan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena
BAB 3 METODE PENELITIAN Unsur yang paling penting di dalam suatu penelitian adalah metode penelitian, karena melalui proses tersebut dapat ditentukan apakah hasil dari suatu penelitian dapat dipertanggung
Lebih terperinciHUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013
HUBUNGAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR KDPK I PADA MAHASISWA PRODI D-IV BIDAN PENDIDIK REGULER STIKES AISYIYAH YOGYAKARTA TAHUN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Disusun Oleh: NISA RIZKI NURFITA 201210104311
Lebih terperinciPSIKOLOGI PENDIDIKAN 1
PSIKOLOGI PENDIDIKAN 1 LITERATUR Gage, N.L ; David C Berliner. 1998. EDUCATIONAL PSYCHOLOGY. 6 th Edition. New York : Houghton Mifflin Co. Woolfolk, Anita.2004. Educational Psychology 9 th Edition. Boston:
Lebih terperinciAbstract
PERSEPSI SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPA BIOLOGI DAN HUBUNGANNYA DENGAN HASIL BELAJAR IPA BIOLOGI SISWA KELAS VIII SMPN 1 PATAMUAN KABUPATEN PADANG PARIAMAN Vionirita Sewasa 1), Erman Har 2), dan Azrita 2)
Lebih terperinciBab I PENDAHULUAN. Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak
Bab I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara di Indonesia tidak terlepas dari pengaruh berbagai perubahan yang secara terus menerus berlangsung. Kemajuan
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL. Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DAN AKTIVITAS BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR JURNAL Oleh YOCIE CALLISTA PUTRI BAHARUDDIN RISYAK SYAIFUDDIN LATIF FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR
Lebih terperinciUniversitas Kristen Maranatha
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan atau proses pembelajaran mempunyai peran yang amat menentukan bagi perkembangan dan perwujudan diri individu, terutama bagi pembangunan Bangsa
Lebih terperinciHubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa
Konselor Volume 3 Number 1 March 2014 ISSN: 1412-9760 Received January 25, 2014; Revised February 24, 2014; Accepted March 30, 2014 Hubungan Antara Self-efficacy Akademik Dengan Hasil Belajar Siswa Gusriko
Lebih terperinciHUBUNGAN STRES DENGAN KARAKTERISTIK MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA TUNARUNGU YANG BERSEKOLAH DISEKOLAH INKLUSI BERNADETTE VEA A.L.P.
HUBUNGAN STRES DENGAN KARAKTERISTIK MOTIVASI BERPRESTASI PADA SISWA TUNARUNGU YANG BERSEKOLAH DISEKOLAH INKLUSI BERNADETTE VEA A.L.P. ladia_renate@yahoo.com Rani Agias Fitri, S.Psi., M.Psi Binus University:
Lebih terperinciJournal of Health (JoH) Vol.2 No.2 Juli 2015
HUBUNGAN MOTIVASI BERPRESTASI DENGAN HASIL BELAJAR MAHASISWA JALUR UMUM PROGRAM STUDI D3 KEBIDANAN STIKes DHARMA HUSADA BANDUNG Endang Astiriyani Jurusan Kebidanan POLTEKKES Kemenkes Tasikmalaya email
Lebih terperinciPERBEDAAN MOTIVASI BELAJAR DITINJAU DARI STATUS EKONOMI KELUARGA PADA MAHASISWA Oleh : Meriam Yuliana Mahasiswi jurusan Psikologi Fakultas Psikologi U
VIEWED FROM DIFFERENT LEARNING MOTIVATION OF STUDENTS IN FAMILY ECONOMIC STATUS Meriam Yuliana Undergraduate Program, Faculty of Psychology Gunadarma University http://www.gunadarma.ac.id Keywords: motivation
Lebih terperinciBAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN
BAB IV PELAKSANAAN DAN HASIL PENELITIAN Bab ini membahas mengenai persiapan penelitian, pelaksanaan penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan yang terdiri dari uji validitas, uji reliabilitas, serta
Lebih terperinciPERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH
PERBEDAAN KOMITMEN BERPACARAN ANTARA DEWASA MUDA YANG MEMILIKI SELF-MONITORING TINGGI DAN SELF-MONITORING RENDAH Fransisca Iriani Dosen Fakultas Psikologi Universitas Tarumanagara, Jakarta dosenpsikologi@yahoo.com
Lebih terperinciCalyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.5 No.1 (2016)
Hubungan Antara Self - Efficacy dan Self Regulated Learning Dengan Prestasi Akademik Pada Mahasiswa Fakultas Psikologi Universitas Surabaya Dessy Annastia Sari Fakultas Psikologi Des.sychology@gmail.com
Lebih terperinciPENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN
PENGARUH KINERJA GURU DAN MOTIVASI BELAJAR TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMP NEGERI 1 RAO SELATAN KABUPATEN PASAMAN Nurmiati NIM 88689/2007 Nurmiati NIM 88689/2007 PROGRAM
Lebih terperinciPERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL. Dwi Rezka Kemala. Ira Puspitawati, SPsi, Msi
PERBEDAAN TINGKAT KESEPIAN BERDASARKAN STATUS PADA WANITA DEWASA AWAL Dwi Rezka Kemala Ira Puspitawati, SPsi, Msi Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma Abstraksi Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Lebih terperinciBab 3 Desain Penelitian
Bab 3 Desain Penelitian Bab ini akan menjabarkan variabel penelitian (definisi operasional dan hipotesis), responden penelitian, desain penelitian, alat ukur penelitian, dan prosedur penelitian. 3.1 Variabel
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI
HUBUNGAN ANTARA KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PRESTASI BELAJAR DI SDN KEBON KACANG 01 PAGI An-nisa Rizki Pertiwi Universitas Bina Nusantara, annisa_129@yahoo.com (An-nisa Rizki Pertiwi, Inez Taniwangsa)
Lebih terperinciPutri Yulia 1, Muryati Defina 1
Jurnal Program Studi Pendidikan Matematika; Vol. 4, No. 1; 2015 ISSN 2301-5314 Diterbitkan oleh PYTHAGORAS Universitas Riau Kepulauan HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI BERPRESTASI DAN GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI
Lebih terperinciGASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 ( )
GASTER, Vol. 8, No. 2 Austus 2011 (765-771) HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA SEMESTER IV PROGRAM STUDI DIV KEBIDANAN UNS Istiqomah Risa Wahyuningsih Dosen Program Studi
Lebih terperinciBAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN. Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN Data penelitian ini diolah dengan menggunakan software program SPSS (Statistical Package for Social Science) versi 20 for windows. 4.1 Profil Responden Responden berasal dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembangunan negara di segala bidang. Agar mendapatkan manusia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia sangat memerlukan sumber daya manusia yang berkualitas untuk mendukung perkembangan dan pembangunan negara
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. independent (bebas) dan variabel dependet (terikat). Variabel bebas yaitu
BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Dalam penelitian ini terdapat dua jenis variabel yaitu variabel independent (bebas) dan variabel dependet (terikat).
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. daya yang terpenting adalah manusia. Sejalan dengan tuntutan dan harapan jaman
1 BAB I PENDAHULUAN 1.2 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia bukan hanya merupakan negara yang sedang berkembang melainkan juga negara yang sedang membangun. Dalam usaha untuk membangun itu dibutuhkan
Lebih terperinciBAB 3 METODE PENELITIAN. metode statistika (Azwar, 2010). Variabel penelit ian yang digunakan dalam
BAB 3 METODE PENELITIAN A. Variabel dan Definisi Operasional 1. Variabel penelitian Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menekankan analisinya pada data-data numerikal (angka) tentang
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian komparatif untuk mengetahui perbedaan hardiness mahasiswa lakilaki dan mahasiswa perempuan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
4 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pedoman Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif dengan jenis studi korelasi. Alasan peneliti menggunakan metode
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel Penelitian. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu
Lebih terperinci3. METODOLOGI PENELITIAN
3. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Masalah Penelitian 3.1.1. Masalah Konseptual Yang menjadi masalah konseptual dalam penelitian ini adalah: Apakah ada hubungan antara sibling rivalry yang terjadi pada anak-anak
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome. seseorang berperilaku untuk dapat mencapai suatu tujuan tertentu.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel Penelitian Ada dua variabel dalam penelitian ini, yaitu (1) variabel X sebagai prediktor dan (2) variabel Y sebagai outcome.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era gobalisasi ini, perkembangan masyarakat di berbagai bidang semakin meningkat. Individu dituntut untuk semakin maju agar dapat mengikuti persaingan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan. B. Variabel Penelitian
28 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan korelasional yang menghubungkan antara variabel X dan variabel Y. Penelitian dengan teknik korelasional merupakan
Lebih terperinciPERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING ANTARA MAHASISWA TINGKAT AWAL (2015) DAN TINGKAT AKHIR (2013) DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA
PERBEDAAN SELF REGULATED LEARNING ANTARA MAHASISWA TINGKAT AWAL (2015) DAN TINGKAT AKHIR (2013) DI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS BINA NUSANTARA Karina Restu Dwi Utami, Pingkan C.B.Rumondor, S.Psi, M.psi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai
BAB I PENDAHULUAN 1. 1. Latar Belakang Masalah Dalam dua dasawarsa terakhir ini, perubahan yang terjadi dalam berbagai sektor kehidupan semakin pesat, sebagai dampak dari faktor kemajuan di bidang teknologi
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. maka penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Dalam penelitian ini penulis ingin mengetahui ada tidaknya hubungan antara gaya kepemimpinan transformasional (X) dengan efektivitas kinerja karyawan (Y),
Lebih terperinciPENGANTAR. Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari
PENGANTAR Matematika merupakan bidang studi yang dipelajari oleh semua siswa dari SD hingga SLTA bahkan juga di perguruan tinggi. Ada banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY
HUBUNGAN ANTARA KEAKTIFAN MAHASISWA DALAM ORGANISASI KEMAHASISWAAN DAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN IPS FIS UNY JURNAL Oleh: Hida Mujahida Basori NIM. 12416241060 JURUSAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
46 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara memecahkan persoalan dalam penelitian. ilmiah tidaknya suatu penelitian sangat tergantung pada metodologi yang digunakan. 1 Kesalahan dalam
Lebih terperinciSTUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN
STUDI DESKRIPTIF MENGENAI KOMITMEN TERHADAP ORGANISASI PADA TENAGA KEPENDIDIKAN FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS PADJADJARAN DWI NINGSIH ARIANI Dr. Maya Rosmayati Ardiwinata, M. Si 1 Fakultas Psikologi Universitas
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
30 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian 1. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif yaitu penelitian yang menekankan analisisnya
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA
HUBUNGAN ANTARA ORIENTASI TUJUAN MASTERY DENGAN KEMATANGAN KARIR PADA SISWA SMA NEGERI I TAHUNAN DI KABUPATEN JEPARA RINGKASAN SKRIPSI Disusun Oleh: Ida Ismiati M2A607051 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI
JPPM Vol. 9 No. 2 (2016) HUBUNGAN KONSEP DIRI DAN MOTIVASI BELAJAR MATEMATIKA MAHASISWA PROGRAM STUDI SISTEM INFORMASI Nita Delima Program Studi Pendidikan Matematika FKIP Universitas Subang nitadelima85@yahoo.com
Lebih terperinciJurnal Pendidikan Teknik Sipil dan Perencanaan FT UNY Maret, 2015
PENGARUH MINAT BACA DAN KEBIASAAN BELAJAR TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN KONSTRUKSI BANGUNAN SISWA KELAS X PROGRAM KEAHLIAN TEKNIK BANGUNAN SMK NEGERI PRINGSURAT TAHUN PELAJARAN 2014/2015 Oleh:
Lebih terperinciPERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA
PERSEPSI TERHADAP PERILAKU SENIOR SELAMA KADERISASI DAN KOHESIVITAS KELOMPOK MAHASISWA TAHUN PERTAMA Terendienta Pinem 1, Siswati 2 1,2 Fakultas Psikologi, Universitas Diponegoro Jl. Prof. Soedarto SH
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL. Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK
HUBUNGAN ANTARA GAYA BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJARSISWA JURNAL Oleh ERNILA INDAH FEBRIKA SUGIYANTO BAHARUDDIN RISYAK FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015 HALAMAN
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Identifikasi Variabel. yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah:
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Variabel penelitian pada dasarnya adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh
HUBUNGAN ANTARA KETERAMPILAN MENJELASKAN DAN BERTANYA GURU DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh RENANTI WIDYA DARA NAZARUDDIN WAHAB ERNI MUSTAKIM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016
HUBUNGAN ANTARA SELF ESTEEM DENGAN PERILAKU MENCONTEK PADA SISWA KELAS IV DAN V SD NEGERI BADRAN NO. 123 SURAKARTA TAHUN PELAJARAN 2015/2016 Vania Dwi Tristiana (14541084) Prodi : PGSD FKIP UNISRI ABSTRAK
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA
NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEBIASAAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA Oleh : Arum Kusuma Putri Uly Gusniarti PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. serta teknik pengujian instrumen. Terakhir akan dibahas mengenai prosedur
BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan diuraikan pembahasan mengenai desain penelitian, variabel penelitian dan subyek penelitian. Setelah itu, akan dilanjutkan dengan pembahasan mengenai metode pengumpulan
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Variabel penelitian dan definisi operasional
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Hipotesis 3.1.1 Variabel penelitian dan definisi operasional Variabel yang akan diteliti pada penelitian ini adalah prokrastinasi akademik sebagai
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
HUBUNGAN ANTARA KOMPETENSI GURU DAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS XI SMK PGRI 1 SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 Puri Utomo, Suwachid, Suharno Prodi. Pend. Teknik Mesin, Jurusan
Lebih terperinciWitan Faestri, Agustina Sri Purnami Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa Yogyakarta. *Korespondensi:
HUBUNGAN ANTARA MINAT BELAJAR, MOTIVASI BELAJAR DAN LINGKUNGAN BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP NEGERI SE-KECAMATAN SEDAYU TAHUN AJARAN 2016/2017 Witan Faestri, Agustina Sri
Lebih terperinciHUBUNGAN KESIAPAN BELAJAR SISWA DENGAN PRESTASI BELAJAR. Dessy Mulyani 1)
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor Halaman 27-31 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013
Lebih terperinciINTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi
INTUISI 7 (1) (2015) INTUISI Jurnal Ilmiah Psikologi http://journal.unnes.ac.id/nju/index.php/intuisi HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI SISWA TERHADAP METODE MENGAJAR GURU MATEMATIKA DENGAN MINAT BELAJAR MATEMATIKA
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan. B. Definisi Operasional pada Wanita Pasca Melahirkan
BAB III METODE PENELITIAN A. Identifikasi Variabel Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian dan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnya, maka variabel-variabel yang akan digunakan dalam penelitian
Lebih terperinciHUBUNGAN PERHATIAN ORANGTUA DENGAN MOTIVASI BELAJAR SISWA DALAM MENGERJAKAN TUGAS-TUGAS SEKOLAH
Volume 2 Nomor 1 Januari 2013 KONSELOR Jurnal Ilmiah Konseling http://ejournal.unp.ac.id/index.php/konselor hlm. 8-16 Info Artikel: Diterima14/02/2013 Direvisi 20/02/2013 Dipublikasikan 01/03/2013 HUBUNGAN
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN
40 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOL. IV, NO. 1, AGUSTUS 2016 HUBUNGAN ANTARA PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING DENGAN MOTIVASI BELAJAR MAHASISWA PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN Fika Nur
Lebih terperinciHUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
HUBUNGAN ANTARA AKTIVITAS DENGAN KECAKAPAN BERFIKIR RASIONAL SISWA PADA PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL) Masdalena, Agus Suyatna, I Dewa Putu Nyeneng Abstract So far, education in Indonesia
Lebih terperinciPENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS GAJAH MADA
3.050 Jurnal Pendidikan Guru Sekolah Dasar Edisi 32 Tahun ke-5 2016 PENGARUH PERGAULAN TEMAN SEBAYA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA KELAS V SEKOLAH DASAR GUGUS GAJAH MADA THE INFLUENCE OF SOCIAL PEERS
Lebih terperinciPENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE JIGSAW DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA DAN KECAKAPAN SOSIAL SD-1 AL-AZHAR MEDAN FAHRUR ROZI Dosen Jurusan PPSD Prodi PGSD FIP UNIMED Surel : fahrurrozi@gmail.com
Lebih terperinciHUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL. Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA
1 HUBUNGAN BIMBINGAN ORANG TUA DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA JURNAL Oleh NUR LAILI KHUSNA NAZARUDDIN WAHAB RIYANTO M.TARUNA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2015
Lebih terperinciNASKAH PUBLIKASI. Diajukan untuk memenuhi sebagaian persyaratan guna mencapai derajat sarjana S-1 Pendidikan Akuntansi.
PENGARUH LINGKUNGAN BELAJAR DAN PERHATIAN ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN EKONOMI PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 2 GEMOLONG TAHUN AJARAN 2012/2013 NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi
Lebih terperinciHUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011
HUBUNGAN MOTIVASI BELAJAR DENGAN PRESTASI BELAJAR MAHASISWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS RIAU ANGKATAN 2011 ABSTRACT Yuni Widiastuti 1, Zulharman 2, Devi Risma 3 Student academic learning achievement
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Berdasarkan permasalahan dan tujuan penelitian yang telah dijelaskan di atas, maka penelitian ini dapat diklasifikasikan ke dalam penelitian kuantitatif.
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan antara dua variabel. B. Variabel Penelitian
38 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan suatu bentuk penelitian deskriptif dengan menggunakan teknik korelasional yaitu merupakan penelitian yang dimaksud untuk mengetahui
Lebih terperinciDAFTAR ISI. ABSTRAK...iii. ABSTRACT...iv. KATA PENGANTAR...v. DAFTAR ISI...viii. DAFTAR TABEL...xii. DAFTAR BAGAN...xiii. DAFTAR LAMPIRAN...
ABSTRAK Penelitian ini berjudul Hubungan Antara Motivasi Berprestasi Dengan Prestasi Belajar Mata Pelajaran Bahasa Inggris Pada Siswa SMA X Bandung. Penelitian ini dilakukan pada seluruh siswa SMA X. Tujuannya
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. berkaitan dengan variabel lain, berdasarkan koefisien korelasi (Azwar, 2013)
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Pada penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif yaitu dilakukan dengan mengumpulakan data yang berupa angka. Data tersebut kemudian diolah
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi
BAB III METODE PENELITIAN A. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling 1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa Jurusan Psikologi Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. A. Desain Penelitian. Kemudian mendeskripsikan secara sistematis sifat-sifat atau gejala-gejala dari
BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan teknik komparatif. Penelitian dengan teknik komparatif yakni jenis penelitian yang bertujuan membandingkannya dengan melihat persamaan
Lebih terperinci