BAB II LANDASAN TEORI. 2.1 Teknik design untuk mencapai Fault Tolerance
|
|
- Johan Sasmita
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Teknik design untuk mencapai Fault Tolerance Fault tolerance system adalah suatu sistem yang dapat melanjutkan tugasnya dengan benar meskipun terjadi kegagalan perangkat keras (hardware failure) dan kesalahan perangkat lunak (software error). Fault tolerance perlengkapan yang memungkinkan sistem untuk mencapai operasi fault-tolerant. Istilah fault-tolerant komputing menggambarkan proses pelaksanaan perhitungan seperti yang dilakukan komputer, dalam cara fault-tolerant. Konsep fault tolerance menjadi semakin penting dalam dekade belakangan ini karena bertambahnya penggunaan komputer dalam aspek vital kehidupan hampir semua orang. Komputer tidak lagi terbatas digunakan sebagai kalkulator serbaguna dimana kesalahan yang dihasilkannya dapat mengakibatkan lebih dari sekedar frustasi atau kerugian waktu. Bahkan, komputer sekarang digabungkan dalam bidang komersil, sistem kontrol penerbangan pesawat militer, pengontrol industri, aplikasi antariksa, dan sistem perbankan. Dalam setiap aplikasi kesalahan kerja komputer dapat merusak catatan keuangan, keselamatan lingkngan, keamanan nasional, bahkan nyawa manusia. Singkatnya, fault tolerance menjadi lebih penting karena fungsi komputer dan sistem digital lainnya menjadi lebih kritis. 5
2 Fault tolerance adalah sistem perlengkapan yang dirancang didalam suatu sistem untuk mencapai tujuan perancangannya. Sebagai rancangan maka harus sesuai dengan fungsi dan tujuan kerjanya, hal ini memerlukan pemenuhan kebutuhan lain. Ada tiga istilah pokok dalam rancangan fault tolerance yaitu, fault, error, dan failure. Ketiganya mempunyai hubungan sebab dan akibat. Tegasnya, fault adalah penyebab error, dan error adalah penyebab failure. Fault (kerusakan) adalah kerusakan fisik, ketidak sempurnaan, atau kerusakan yang terjadi di dalam komponen perangkat keras atau lunak. Contoh fault : short (hubungan singkat) antara konduktor listrik, open atau break dalam konduktor, atau kerusakan fisik atau ketidaksempurnaan dalam device semikonduktor. Demikian juga pemakai ingin membuat katup off, sistem akan mengalami kegagalan. Fault dapat disebabkan oleh bermacam-macam hal yang terjadi di dalam komponen elektronika, diluar komponen, atau selama komponen tersebut atau proses perancangan sistem. Hal ini sangat penting untuk memahami semua kemungkinan penyebab fault. Untuk memahami bermacam-macam penyebab fault, kita pertamatama memeriksa proses rancangan khusus untuk mengidentifikasi bidang-bidang di mana fault dapat terjadi. Kemungkinan penyebab fault dapat dihubungkan dengan permasalahan pada emapt bidang dasar yaitu : spesifikasi, implementasi, komponen, dan factor luar. 1. Kesalahan spesifikasi (Spesification Mistake). Ini termasuk algortima, arsitektur, atau spesifikasi perancangan hardware dan software yang salah. 6
3 2. Kesalahan implementasi (Implementation Mistake). Implementasi, yang didefinisikan di sini, adalah proses transformasi spesifikasi hardware dan software ke dalam bentuk fisik hardware dan software sebenarnya. Implementasi dapat memasukkan fault yang disebabkan design yang jelek, pemilihan komponen yang jelek, konstruksi jelek, kesalahan perngkodean software. 3. Kerusakan komponen (Component Defect). Ketidaksempurnaan manufaktur, kerusakan device acak, dan komponen usang adalah contoh jenis kerusakan komponen. Kerusakan dapat diakibatkan putusnya ikatan dalam rangkaian atau korosi logam. Kerusakan komponen paling umum dipertimbangkan sebagai salah satu dari beberapa penyebab fault. 4. Gangguan luar (External Disturbance). Seperti : radiasi, interfensi elektromagnetik, kerusakan akibat perang, kesalahan operator dan lingkungan yang ekstrim Filosofi rancangan memberantas fault Ada tiga bentuk teknik utama usaha memperbaiki atau memelihara unjuk kerja normal sistem yaitu : fault avoidance, fault masking, dan fault tolerance. 1. Fault avoidance Fault avoidance adalah teknik yang digunakan untuk mencegah fault pada tempat yang pertama. Fault avoidance dapat termasuk hal-hal seperti : 7
4 tinjauan design, penyaringan komponen, testing, metode kontrol kualitas lainnya. Jika tinjauan design misalnya, dilakukan dengan tepat, banyak kesalahan spesifikasi yang dapat mengakibatkan fault dapat dihilangkan. Juga sistem dapat sering dilindungi untuk mencegah gangguan luar yang menimbulakn fault dalam sistem seperti halililntas atau radiasi. Perlindungan adalah bentuk fault avoidance. Terakhir, jika sistem setelah manufaktur dapat dideteksi dan dihilangkan sebelum sistem diletakkan dalam operasi. 2. Fault masking Fault masking adalah proses yang mencegah kerusakan dalam sistem dari error yang masuk ke dalam susunan informasi dari sistem tersebut. Error correcting memories, sebagai contohnya, memperbaiki data memori sebelum sistem memakai data. Jadi sistem tidak pernah mengalami dampak kerusakan dalam memori. Contoh lain dari fault masking adalah pengambilan suara mayoritas. Jika komite tiga orang membuat keputusan dengan voting ya atau tidak dalam suatu perbandingan, setiap saat vote yang disetujui menentukan keputusan dari komite. Keputusan yang dihasilkan oleh komite mewakili keinginan mayoritas anggota komite dan menutupi (mask) keinginan dari anggota yang mungkin saja tidak setuju dengan mayoritas. Teknik yang sama dapat diterapkan pada sistem digital sedemikian hingga dua modul dapat menutupi akibat dari modul yang rusak. 8
5 3. Fault tolerance Fault tolerance adalah kemampuan sistem untuk melanjutkan tugasnya setelah terjadinya kerusakan. Sasaran pokok fault tolerance adalah mencegah kegagalan (failure) sistem jika sekiranya terjadi. Karena failure disebabkan langsung oleh error, istilah fault tolerance dan error tolerance sering digunakan saling bertukaran. Untuk tujuan kita, bagaimana, kita memakai istilah faut tolerance. Fault tolerance dapat dicapai dengan banyak teknik. Tentu saja fault masking adalah salah satu pendekatan untu mentolerir fault yang terjadi. Pendekatan lainnya adalah mendeteksi dan melokasikan fault yang terjadi dan rekonfigurasi sistem untuk mengganti komponen yang rusak. Rekonfigurasi adalah proses penghilangan bagian system yang rusak dan memperbaiki sistem pada kondisi atau keadaan operasional. Jika teknik rekonfigurasi digunakan, perncang harus memperhatikan proses-proses berikut ini : 1. Fault detection adalah proses pengenalan apakah sebuah fault terjadi. Fault detection sering digunakan sebelum prosedur pemulihan dapat diimplementasikan. 2. Fault location adalah proses penentuan dimana fault terjadi sehingga pemulihan yagn tepat dapat diimplementasikan. 3. Fault containment adalah proses pengisolasian fault dan mencegah akbiat fault menyebar ke selururh sistem. Fault containment dibutuhkan dalam semua rancangan fault tolerance. 9
6 4. Fault recovery adalah proses dari penetapan operasional atau perolehan kembali status operasional lewat rekonfigurasi jika sekiranya ada fault. Pengembangan fault-tolerant sistem membutuhkan pertimbangan dari banyak persoalan design. Diantaranya adalah fault detection, fault containment, fault recovery, dan fault masking. Masing-masing konsep ini sudah dijelaskan dalam bab sebelumnya, tetapi di sini kita mempertimbangkan peranan dari masing-masing fungsi dalam mendesign fault-tolerant sistem. Bab ini memperkenalkan teknik untuk mencapai fault detection, fault location, fault containment, fault masking, fault recovery, dan fault tolerance, masingmasing membutuhkan beberapa bentuk redundansi (cadangan). Sebelum kita membahas bentuk khusus redundansi, sebuah definisi fundamental dari redundansi akan dipaparkan dan dijelaskan. 2.2 Konsep Redundansi Redundansi adalah penambahan informasi, sumber-sumber, atau waktu di luar yang diperlukan untuk operasi sistem normal. Redundansi dapat mengambil satu dari beberapa bentuk : 1. Hardware redundancy adalah penambahan hardware extra, biasanya untuk tujuan deteksi atau mentolerir fault. 10
7 2. Software redundancy adalah penambahan software extra, di luar yang diperlukan untuk mengerjakan fungsi yang diberikan, untuk deteksi dan mungkin mentolerir fault. 3. Information redundancy adalah penambahan informasi extra di luar yang diperlukan untuk mengimplementasikan fungsi yagn diberikan; sebagai contoh, error detecting code menggunakan bentuk information redundancy. 4. Time redundancy menggunakan penambahan waktu untuk mengerjakan fungsi system sehingga fault detection dan fault tolerance dapat tercapai. Pemakaian redundansi dapat menyediakan kemampuan tambahan dalam suatu sistem. Pada kenyataannya, jika fault tolerance atau fault detection dibutuhkan, beberapa bentuk redundasi juga dibutuhkan. Tetapi, redundansi dapat mempunyai dampak penting dalam unjuk kerja sistem, ukuran, berat, konsumsi daya, dan keandalan. Kita harus mengerti jenis-jenis teknik redundansi yang tersedia dan metode yang dapat digunakan untuk mengevaluasi dampak redundansi Hardware Redundancy Tiruan fisik hardware barangkali merupakan bentuk paling umum dari redundansi yang digunakan dalam sistem digital saat ini. Sebagaimana komponen semikonduktor menjadi semakin kecil dan murah, konsep hardware redundancy sudah menjadi lebih umum dan lebih praktis. Biaya dari penggandaan hardware dalam sistem berkurang karena biaya hardware berkurang. 11
8 Ada tiga bentuk dasar hardware redundancy : pasif, aktif, dan hibrid. Teknik pasif memakai konsep fault masking untuk menyembunyikan terjadinya fault dan mencegah fault menghasilkan error. Pendekatan pasif dirancang untuk mencapai fault tolerance tanpa membutuhkan tindakan pada bagian sistem atau operator. Teknik pasif, dalam bentuk dasarnya, lebih menutupi fault daripada mendeteksinya. Teknik aktif, kadang-kadang disebut metode dinamik, mencapai fault tolerance dengan mendeteksi keberadaan fault dan melakukan tindakan memindahkan hardware yang rusak dari sistem. Dengan kata lain, teknik aktif membutuhkan sistem direkonfigurasi untuk mentolerir fault. Redundansi hardware aktif menggunakan faul detection, fault location, dan fault recovery dalam usaha mencapai fault tolerance. Teknik hibrid menggabungkan kelebihan pendekatan pasif dan aktif. Fault masking digunakan dalam sistem hibrid untuk mencegah hasil yang salah. Fault detection, fault location, dan fault recovery juga digunakan dalam pendekatan hibrid untuk memperbaiki fault tolerance dengan memindahkan hardware yang rusak dan menggantinya dengan cadangan. Elemen cadangan dalam sistem adalah suatu tambahan, elemen cadangan tidak diperlukan sampai elemen lainnya rusak, pada saat itu cadangan digunakan mengganti elemen yang rusak tersebut. Penyediaan cadangan adalah satu bentuk dari penyediaan redundansi dalam sistem. Metode hibrid lebih sering digunakan dalam aplikasi komputasi kritis dimana fault masking dibutuhkan untuk mencegah error sementara, dan keandalan tinggi harus dicapai. Hibrid hardware redundancy biasanya bentuk redundansi yang sangat mahal untuk diimplementasikan. 12
9 Redundansi Hardware Pasif Redundansi hardware pasif mengandalkan mekanisme voting untuk menutupi terjadinya fault. Seperti yang dijelaskan terdahulu, pendekatan pasif mencapai fault tolerance tanpa perlu fault detection atau rekonfigurasi sistem, rancangan pasif sudah bersifat mentolerir fault. 1. Triple Modular Redundancy Bentuk yang paling umum dari redundansi hardware pasif disebut modular redundancy (TMR). Konsep dasar dari TMR (digambarkan dalam gambar ) adalah merangkap tiga hardware dan mengambil suara mayoritas untuk menentukan output sistem. Jika salah satu modul rusak, dua sisanya modul yang bebas fault menutupi akibat modul yang rusak ketika suara mayoritas dikerjakan. Dalam aplikasi tertentu, modul digandakan adalah prosesor, memori, dan kesatuan hardware. Di samping itu, TMR dapat diterapkan pada software dimana tiga versi program berbeda mngerjakan fungsi yang sama untuk mengulangi software fault. Gambar TMR menggunakan tiga modul identik dan memilih suara mayoritas sebagai output 13
10 Kesulitan utama dengan TMR adalah voter, jika voter rusak, sistem keseluruhan akan rusak. Dengan kata lain, keandalan dari bentuk paling sederhana dari TMR dapat menjadi tidak lebih baik dari keandalan voter. Beberapa teknik dapat digunakan untuk menanggulangi akibat dari kegagalan voter. Satu pendekatan adalah dengan melipat tiga voter dan menyediakan tiga output independent, seperti yang diperlihatkan pada gambar 3.2. Setiap hasil adalah benar sepanjang tidak lebih dari satu modul atau input yang rusak. Beberapa tahap TMR dapat saling dihubungkan menggunakan pendekatan ini, seperti yang diperlihatkan dalam gambar 3.3. Jika sebuah voter rusak dalam satu tahap sistem, tahap berikutnya melihat failure sebagai satu input menjadi buruk. Voting pada output dari tahapan yang memperoleh input yang salah mengoreksi hasil yang keliru tersebut. Sistem TMR dengan pelipat-tigaan voter lebih umum disebut restoring organ (bagian perbaikan) karena konfigurasinya menghasilkan tiga output yang benar sekalipun satu input rusak. Gambar TMR dengan pelipat-tigaan voter dapat digunakan menanggulangi kelemahan kegagalan voter 14
11 2. N-Modular Redundancy Bentuk umum TMR adalah teknik N-modular redundancy (NMR). NMR memakai prinsip yagn sama dengan TMR tetapi memakai N modul. Dalam banyak kasus, N dipilih sebagai nomor ganjil sehingga susunan suara mayoritas dapat dipakai. Konsep NMR diperlihatkan pada gambar 3.4. Keuntungan menggunakan N modul daripada tiga adalah lebih banyak fault modul dapat ditolerir. Gambar NMR sebagai bentuk umum dari TMR Redundancy Hardware Aktif Teknik redundansi hardware aktif berusaha untuk mencapai fault tolerance dengan fault detection, fault location, dan fault recovery. Karena kerusakan dari banyak design dideteksi pada basis dari error yang dihasilkannya, ini lebih tepat menggunakan bentuk error detection, error location, dan error recovery. Sifat fault masking, bagaimanapun, tidak dicapai dengan penggunaan pendekatan active redundancy. Dengan kata lain, pendekatan ini tidak berusaha mencegah fault 15
12 menghasilkan error dalam sistem. Akibatnya, pendekatan aktif umum dalam aplikasi yang mentolerir untuk sementara, hasil yang salah selama rekonfigurasi sistem untuk memperoleh kembali status operasionalnya dalam panjang waktu memuaskan. Sistem satelit adalah contoh yang bagus dari aplikasi redundani aktif. Pada kenyataannya, biasanya lebih baik untuk mempunyai failure sementara dibanding memuat tingkatan yang tinggi redundansi yagn diperlukan untuk mencapai fault masking. Contoh pertama dari redundansi aktif adalah skema duplication with comparison sederhana diperlihatkan pada gambar 3.7. Konsep dasar dari duplikasi dengan perbandingan adalah membangun dua potong hardware identik, mengerjakan komputansi yang sama secara paralel, dan membandingkan hasil komputansinya. Jika ada disagreement (pertentangan), error mesage dibangkitkan. Dalam bentuk paling dasarnya, konsep duplikasi hanya dapat mendeteksi keberadaan fault, tidak mentolerirnya, karena tidak ada metode untuk menentukan yang mana dari kedua modul yang rusak. Bagaimanapun, duplikasi dengan perbandingan dapat digunakan sebagai asas teknik fault detection dalam pendekatan redundansi aktif. Gambar Duplication with camparison menggunakan dua modul identik 16
13 Metode duplikasi dengan perbandingan dari redundansi aktif mengajukan beberapa masalah potensial, yaitu : 1. Jika kedua modul menerima input yagn sama, kegagalan peralatan input atau saluran dimana sinyal input harus dikirimkan akan menyebabkan kedua modul menghasilkan hasil yang sama yaitu hasil yang salah. 2. Komparator mungkin tidak dapat mengerjakan perbandingan yang tepat, tergantung pada bidang aplikasi. 3. Fault dalam komparator dapat menyebabkan indikasi error bila tidak ada error, atau, lebih buruk lagi, komparator dapat merusak sehingga akhirnya fault dalam modul duplikat tidak pernah terdeteksi. Konsep dasar untuk mengimplementasikan proses perbandingan dalam software yang dilakukan dalam setiap mikroprosesor. Setiap mikroprosesor memiliki memori sendiri untuk menyimpan program dan data. Selanjutnya, two-port memory dapat mentransfer hasil dari satu prosesor ke lainnya untuk tujuan perbandingan. Prosesor melakukan kalkulasi yang sama dan meletakkan satu copy dari hasil kedalam memorinya dan copy kedua ke dalam two-port memori. Masing-masing prosesor kemudian membaca hasil prosesor lainnya dari two-port memori dan membandingkan hasil tersebut dengan miliknya. Jika two-port rusak, kedua prosesor mendeteksi ketidak-sesuaian antara data yang disimpan dalam memorinya dan yang terisi di two-port memori. Jika satu dari prosesor rusak, kondisi ini dapat juga dideteksi menggunkan pendekatan ini. Untuk menyediakan kemampuan membatalkan output sistem saat terjadinya disagreement (ketidak-sesuaian), dua set 17
14 switch disediakan. Switch dapat diimplemetasikan dalam bidang digital atau analog, tergantung pada aplikasi. Jika salah satu prosesor mendeteksi ketidak-sesuaian dengan yang lainnya, prosesor menemukan permasalahan membuka switchnya dan membatalkan output. Kedua prosesor harus setuju bahwa komputansi mereka adalah sama sebelum sistem diijinkan menghasilkan output Redundansi Hardware Hybrid Konsep fundamental dari redundansi hardware hibrid adalah gabungan keunggulan dari pendekatan aktif dan pasif. Fault masking digunakan untuk mencegah sistem menghasilkan hasil yang salah, dan fault detection, fault location, dan fault recovery digunakan untuk merekonfigurasi sistem sekiranya terjadi fault. Redundandsi hibrid biasanya sangat mahal karena banyaknya hardware yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan sistem. Akibatnya, redundansi hibrid lebih sering digunakan dalam aplikasi yang membutuhkan integritas komputansi yang sangat tinggi. 18
Voter dan error detector Pengujian Sistem Pengujian perpindahan mode Pengujian dengan fault injection...
DAFTAR ISI HALAMAN PENGESAHAN...iii PERNYATAAN... iv MOTO DAN PERSEMBAHAN... v PRAKATA... vi DAFTAR ISI... vii DAFTAR GAMBAR... xi DAFTAR TABEL... xiv PENGERTIAN DAN SINGKATAN... xv INTISARI... xviii ABSTRACT...
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. menuju lebih baik, dan salah satunya dalam bidang kesehatan yaitu dengan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sistem kendali secara otomatis di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi belakangan ini berkembang dengan pesat. Dengan adanya kemajuan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Failure adalah ketidakmampuan dari sebuah sistem untuk melakukan operasi dari kebutuhan yang telah ditetapkan (Chillarege, 2014). Fault adalah beberapa sebab yang
Lebih terperinciModule 1 : Pengantar sistem Komputer dan Validasi Jaringan
Module 1 : Pengantar sistem Komputer dan Validasi Jaringan Apa yang disebut dengan Validasi? Definisi : Prosese dari penentuan apakah sebuah bentuk mendapatkan spesifikasinya-nya. Apa yang dimaksud sebuah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam jaringan komputer, banyaknya client yang mengakses dan mengambil data pada server dalam waktu yang berurutan, dapat mengakibatkan server menjadi sibuk. Server
Lebih terperinciTugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana
Tugas Arsitektur & Organisasi Komputer RAID (Redundancy Array of Independent Disk) Oleh : Atika Juliana 421031053 PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI INFORMASI I-Tech JAKARTA 2012
Lebih terperinciModul ke: Aplikasi komputer. Sistem Operasi. Fakultas FEB. Handy Japar., SE., MM. Program Studi MKCU
Modul ke: Aplikasi komputer Sistem Operasi Fakultas FEB Handy Japar., SE., MM Program Studi MKCU http://www.mercubuana.ac.id Pengertian Operating System Perangkat lunak computer atau software yang bertugas
Lebih terperinciTAHAPAN PENGEMBANGAN DESAIN, DAN VERIFIKASI DAN VALIDASI SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN III PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
Lebih terperinciREKAYASA PERANGKAT LUNAK. Spesifikasi Sistem Kritis & Pengembangan Sistem Kritis
REKAYASA PERANGKAT LUNAK Spesifikasi Sistem Kritis & Pengembangan Sistem Kritis Definisi Sistem Kritis Yaitu sistem yang apabila terjadi kegagalan, maka dapat mengakibatkan kerugian ekonomi yang besar,
Lebih terperinciSistem Pengukuran Data Akuisisi
Sistem Pengukuran Data Akuisisi Missa Lamsani Hal 1 Perkembangan Sistem Akuisisi Data Pada mulanya proses pengolahan data lebih banyak dilakukan secara manual oleh manusia, sehingga pada saat itu perubahan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. 1.2 Rumusan Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Server merupakan kebutuhan utama bagi hampir setiap perusahaan maupun untuk para pengguna pada umumnya. Akan tetapi server merupakan sebuah mesin yang terhubung ke
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari Instrumen dan komponen elektronika yang terdiri atas:
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Februari 2013 sampai dengan
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI
BAB III LANDASAN TEORI Landasan teori merupakan panduan untuk menemukan solusi pemecahan masalah yang sedang dihadapi. Pada bab ini akan dikemukakan landasan teori yang terkait dengan permasalahan untuk
Lebih terperinciBAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN
BAB 3 PENGUJIAN DALAM SIKLUS PENGEMBANGAN Pengujian perangkat lunak dilakukan untuk mendapatkan suatu perangkat unak yang layak untuk digunakan. Suatu perangkat lunak yang telah selesai diujikan harus
Lebih terperinciSistem Teknologi Informasi. Website Faperta: Materi Kuliah:
Sistem Teknologi Informasi Website Faperta: http://fp.unram.ac.id/ Materi Kuliah: http://fp.unram.ac.id/data/bukuajar/ Pengertian / Defenisi Teknologi Informasi Apa sebenarnya yang dimaksud dengan teknologi
Lebih terperinci12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN
12. PERKEMBANGAN / KEMAJUAN Untuk mengkoordinasi pemrosesan yang sedang berjalan di seluruh area produksi Manajer Operasi Perencanaan dan Pengembangan ( Penjadwal ) Pengontrol Operasi Supervisor Pengembangan
Lebih terperinciTI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O
TI2043 Organisasi dan Arsitektur Komputer Tugas 2 Interrupt Driven I/O Aditya Legowo Pra Utomo 2B 08501039 Tugas ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Organisasi dan Arsitektur Komputer
Lebih terperinciTujuan 04/07/ :01
Sistem Basis Data : Perancangan Perangkat Lunak Tujuan Mahasiswa mampu memahami analisis dan desain model database Mahasiswa paham dan mengerti konsep desain database Mahasiswa mengerti desain arsitektur
Lebih terperinciPengujian pada Perangkat Lunak. Lukman Hakim
Pengujian pada Perangkat Lunak Lukman Hakim Pengujian Validasi KajianKonfigurasi(audit) Elemen dari proses validasi Memastikan apakah semua elemen konfigurasi perangkat lunak telah dikembangkan dengan
Lebih terperinciPengenalan Komputer. Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Nawindah,S.Kom, M.Kom. Modul ke: Fakultas FT
Modul ke: Pengenalan Komputer Mahasiswa dapat menjelaskan definisi komputer,jenis generasi perkembangannya. Fakultas FT Nawindah,S.Kom, M.Kom Program Studi Arsitektur www.mercubuana.ac.id Mengenal komputer
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu (Jogiyanto, 2005:1).
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan
Lebih terperinciPENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI. Miftahul Huda, S.Pd STIE Putra Bangsa
PENGANTAR TEKNOLOGI INFORMASI Miftahul Huda, S.Pd STIE Putra Bangsa DEFINISI KOMPUTER Komputer berasal dari kata to compute yang berarti menghitung. Jadi secara umum dapat disebutkan bahwa komputer sebagai
Lebih terperinciPERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
PERTEMUAN 13 STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi Pengujian Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan
Lebih terperinciSistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS.
DASAR SISTEM OPERASI Sistem Operasi Sistem Operasi dalam bahasa Inggrisnya disebut Operating System, atau biasa di singkat dengan OS. Sistem operasi merupakan sebuah penghubung antara pengguna dari komputer
Lebih terperinciBAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER
5 1 BAB V PROGRAMMABLE LOGIC CONTROLLER 5.1 Pengantar Pada aplikasi industri, banyak dibutuhkan implementasi pengontrol proses yang akan beraksi menghasilkan output sebagai fungsi dari state, perubahan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu perkembangan pengaplikasian teknologi yang telah lama
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan teknologi elektronika dewasa ini, sudah sangat maju baik dibidang industri, pertanian, kesehatan, pertambangan, perkantoran, dan lain-lain.
Lebih terperinciDASAR KOMPUTER. Memory
DASAR KOMPUTER Memory Overview Point pertimbangan Hirarki Memory RAM & ROM Error Detection Memori.??? Point Pertimbangan Lokasi memori Memory prosesor Internal (main memory) Eksternal (Secondary memory)
Lebih terperinciSISTEM KOMPUTER. Oleh : Bambang Sriwijaya
SISTEM KOMPUTER Oleh : Bambang Sriwijaya DEFINISI Sistem adalah Suatu kesatuan elemen yang saling berhubungan sehingga membentuk suatu kelompok dalam melaksanakan suatu tujuan pokok yang ditargetkan. Sistem
Lebih terperinciPERANCANGAN APLIKASI DETEKSI BIT CHECK IN ERROR PADA TRANSMISI DATA TEXT DENGAN SINGLE ERROR CORRECTION MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING CODE
PERANCANGAN APLIKASI DETEKSI BIT CHECK IN ERROR PADA TRANSMISI DATA TEXT DENGAN SINGLE ERROR CORRECTION MENGGUNAKAN ALGORITMA HAMMING CODE Dedi Pariaman Deri (1011857) Mahasiswa Program Studi Teknik Informatika,
Lebih terperinciPengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek. Tim RPL Teknik Informatika
Pengujian Perangkat Lunak Berorientasi Objek Tim RPL Teknik Informatika Pengujian Pengujian adalah proses menganalisa suatu entitas software untuk mendeteksi perbedaan antara kondisi yang ada dengan kondisi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan meluasnya pemakaian personal computer (PC) sekarang ini, maka semakin mudah manusia untuk memperoleh PC dan makin terjangkau pula harganya. Ada banyak komponen
Lebih terperinciSINYAL INTERUPSI. 1. Latar Belakang
SINYAL INTERUPSI 1. Latar Belakang Sistem komputer tidak akan berguna tanpa adanya peralatan input dan output. Operasioperasi I/O diperoleh melalui sejumlah perangkat eksternal yang menyediakan alat untuk
Lebih terperinciKomponen-komponen Komputer
PERTEMUAN II Komponen-komponen Komputer Komponen CPU Register Register yang terdapat dalam CPU, yaitu : MAR (Memory Address Register) Menentukan alamat di dalam memori yang akan diakses untuk operasi Read/Write
Lebih terperinciPengantar Programable Logic Control. Dr. Fatchul Arifin, MT
Pengantar Programable Logic Control Dr. Fatchul Arifin, MT fatchul@uny.ac.id Definisi Secara mendasar PLC adalah suatu peralatan kontrol yang dapat diprogram untuk mengontrol proses atau operasi mesin.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1.1 Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN Data acquisition system atau DAS adalah teknik yang dilakukan pada sistem pengukuran yang mempunyai prinsip kerja mengukur/mengambil data, menyimpan sementara
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1.Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai hal-hal yang menjadi latar belakang pembuatan tugas akhir, rumusan masalah, tujuan, manfaat, dan metodologi penelitian serta sistematika penulisan dari
Lebih terperinci1. Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST.,MT. 2. Ahmad Zaini, ST.,M.Sc. Asti Nurhayati
1. Dr. I Ketut Eddy Purnama, ST.,MT. 2. Ahmad Zaini, ST.,M.Sc. Asti Nurhayati 2205 100 029 Pengujian perangkat lunak merupakan suatu tahapan penting dalam pembangunan perangkat lunak. Pengujian dilakukan
Lebih terperinciSTRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK
STRATEGI PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK Strategi uji coba perangkat lunak dilakukan untuk memudahkan para perancang untuk menentukan keberhasilan system yang telah dikerjakan Proses testing Unit Module Sub-system
Lebih terperinciPertemuan ke 9 Memori
Pertemuan ke 9 Memori Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan 1. Menjelaskan tentang memori utama komputer 2. Menjelaskan tipe
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB II PEMBAHASAN. Pengolahan Data Terdistribusi 1 A. LATAR BELAKANG
Pengolahan Data Terdistribusi 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Pencapaian teknologi komputer yang sangat canggih dan modern yang ada pada abad ini akan memudahkan kita untuk melakukan pengolahan data
Lebih terperinciJawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab
Jawaban Ujian Tengah Semester EL3096 Sistem Mikroprosesor & Lab Selasa 18 Oktober 2011; 09:00 WIB ; Dosen: Waskita Adijarto, Pranoto Hidaya Rusmin 1 Sistem Mikroprosesor Diketahui sebuah sistem mikroprosesor
Lebih terperinciLembar Latihan. Lembar Jawaban.
DAFTAR ISI Daftar Isi Pendahuluan.. Tujuan Umum Pembelajaran.. Petunjuk Penggunaan Modul.. Kegiatan Belajar 1 : Penggambaran Diagram Rangkaian.. 1.1 Diagram Alir Mata Rantai Kontrol. 1.2 Tata Letak Rangkaian.
Lebih terperinciBAB III LANDASAN TEORI. organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil
11 BAB III LANDASAN TEORI 3.1 Sistem Informasi Menurut (Ladjamudin, 2005), Sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan memberikan informasi bagi pengambil keputusan
Lebih terperinciPengantar Sistem Terdistribusi
Pengantar Sistem Terdistribusi DEFINISI Sebuah sistem dimana komponen software atau hardware-nya terletak di dalam jaringan komputer dan saling berkomunikasi menggunakan message pasing Sebuah sistem yang
Lebih terperinciDefenisi Sistem Waktu Nyata
PENDAHULUAN Defenisi Sistem Waktu Nyata Menurut Kamus komputer Oxford: Setiap sistem yang waktu terjadinya output sangat signifikan. Jarak antara waktu input terhadap waktu terjadinya output harus sangat
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dan tidak mengenal lelah. Sistem otomatisasi dapat menggantikan manusia untuk
42 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, memasyarakat dan bukan sesuatu hal yang asing lagi. Manusia
Lebih terperinciLAN Jaringan yang bergantung pada kendali yang dipusatkan lebih mudah terganggu daripada jaringan yang kendalinya terdistribusi
LAN Pertemuan 5 5.1. Keuntungan LAN 1. LAN memudahkan penyaluran informasi dalam daerah geografis yang terbatas. 2. Memberikan suatu cara bagi komputer untuk saling berkomunikasi. 3. LAN memungkinkan adanya
Lebih terperinciAditya Wikan Mahastama
ARSITEKTUR DAN ORGANISASI KOMPUTER Aditya Wikan Mahastama mahas@ukdw.ac.id Pengaturan Transfer Data dan Modul Input-Output 2 UNIV KRISTEN DUTA WACANA GENAP 1213 v2 Komunikasi Antar Komponen Komputer Siapa,
Lebih terperinciPERTEMUAN #3 TEORI DASAR OTOMASI 6623 TAUFIQUR RACHMAN TKT312 OTOMASI SISTEM PRODUKSI
TEORI DASAR OTOMASI Sumber: Mikell P. Groover, Automation, Production Systems, and Computer-Integrated Manufacturing, Second Edition, New Jersey, Prentice Hall Inc., 2001, Chapter 3 PERTEMUAN #3 TKT312
Lebih terperinciCOMPUTER SYSTEM ENGINEERING
COMPUTER SYSTEM ENGINEERING Computer system engineering (Rekayasa Sistem Komputer) terdiri atas 2 bagian, yaitu : Hardware engineering Software engineering Elemen-elemen Dari Sistem Berbasis Komputer 1.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Tingkat performansi dari suatu sistem pembangkit listrik ditentukan oleh frekuensi output yang dihasilkan. Pada suatu pembangkit listrik yang menggunakan energi renewable
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI Mesin bending Megobal
BAB II DASAR TEORI Bab ini menjelaskan tentang dasar teori dan penjelasan detail mengenai mesin bending dan peralatan yang digunakan dalam skripsi ini. Peralatan yang dibahas adalah Human Machine Interface
Lebih terperinciKONVERSI SISTEM INFORMASI
KONVERSI SISTEM INFORMASI Oleh : R. Muh. Angga Bagus P. NRP P056134042.54E Memenuhi Tugas Mata Sistem Informasi Manajemen Dosen Pengampu : Dr. Ir. Arif Imam Suroso, MSc. (CS) Penyerahan Tugas : 05 Januari
Lebih terperinciRAID level 0 menggunakan kumpulan disk dengan striping pada level blok, tanpa redundansi.
Hasobi Ro id Radityo 1301144086 IF-38-06 RAID MEMORY RAID adalah singkatan dari Redundant Array of Independent Disks merujuk kepada sebuah teknologi di dalam penyimpanan data komputer yang digunakan untuk
Lebih terperinciPengantar Mekatronika
Pengantar Mekatronika Deskripsi mata kuliah Nama mata kuliah Kode mata kuliah Bebas (SKS) 2 Semester Dosen Mekatronika VII Bagus Fatkhurrozi Hari, Pukul Senin, 10.00-11.40 Ruang Peserta E-learning L.2.01
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Programmable Logic Controller Proses di berbagai bidang industri manufaktur biasanya sangat kompleks dan melingkupi banyak subproses. Setiap subproses perlu dikontrol secara seksama
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan teknologi instrumentasi elektronika sekarang mengalami perkembangan yang sangat pesat, sudah banyak dikenal dan bukan sesuatu hal yang asing lagi.
Lebih terperinciBAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI
BAB 1 KONSEP KENDALI DAN TERMINOLOGI Bab 1 ini berisi tentang konsep kendali dan terminologi yang dipakai dalam pembahasan tentang sistem kendali. Uraiannya meliputi pengertian kendali, sistem kendali,
Lebih terperinciAPLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK
APLIKASI PLC OMRON CPM 1A 30 I/O UNTUK PROSES PENGEPAKAN BOTOL SECARA OTOMATIS MENGGUNAKAN SISTEM PNEUMATIK Dwi Aji Sulistyanto PSD III Teknik Elektro Universitas Diponegoro Semarang ABSTRAK Pada industri
Lebih terperinciRANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR
RANCANG BANGUN PENGUKURAN KANDUNGAN AIR PADA KAYU BERBASIS MIKROKONTROLER AT89S51 TUGAS AKHIR Untuk Memenuhi Persyaratan Mencapai Pendidikan Diploma III (D3) Disusun Oleh : Clarissa Chita Amalia J0D007024
Lebih terperinciRedundant Capasitive Sensor untuk Pendeteksi Gelembung Udara Fault Tolerance
Redundant Capasitive Sensor untuk Pendeteksi Gelembung Udara Fault Tolerance Noor Cholis BASJARUDDIN Jurusan Teknik Elektro Politeknik Negeri Bandung Jl. Gegerkalong Hilir, Ds.Ciwaruga Kotak Pos 1234 Bandung
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM. PU yang berfungsi mengatur dan bekerja sebagai kunci dari semua komponen
30 BAB III PERANCANGAN SISTEM 3.1 Gambaran Umum Sistem Sistem ini menggunakan sensor api sebagai masukan. Fungsi sensor ini adalah untuk mendeteksi adanya titik api yang berpotensi menimbulkan kebakaran
Lebih terperinciCLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16
CLOSED LOOP CONTROL MENGGUNAKAN ALGORITMA PID PADA LENGAN ROBOT DUA DERAJAT KEBEBASAN BERBASIS MIKROKONTROLER ATMEGA16 Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Menyelesaikan Program Studi S-1 Jurusan Teknik
Lebih terperinciSISTEM KENDALI DIGITAL
SISTEM KENDALI DIGITAL Sistem kendali dapat dikatakan sebagai hubungan antara komponen yang membentuk sebuah konfigurasi sistem, yang akan menghasilkan tanggapan sistem yang diharapkan. Jadi harus ada
Lebih terperinciPertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST
Pertemuan ke - 12 Unit Masukan dan Keluaran Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan system komputer unit masukkan/keluaran
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI. saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk. komputer. Contoh lainnya adalah sebuah organisasi.
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Menurut Kendall (2003), sistem merupakan serangkaian subsistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lain, bekerja bersama-sama untuk mencapai tujuan dan sasaran
Lebih terperinciBAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN. 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen
BAB III DASAR PEMILIHAN KOMPONEN 3.1 Pemilihan Komponen Komparator (pembanding) Rangkaian komparator pada umumnya menggunakan sebuah komponen Operasional Amplifier (Op-Amp). Adapun komponen yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada waktu sekarang ini teknologi mikroprosesor terus berkembang sejalan dengan penerapannya yang semakin luas pada alat-alat elektronik dari segi audio dan video juga
Lebih terperinciTEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques)
TEKNIK PENGUJIAN PERANGKAT LUNAK (Software Testing Techniques) Ujicoba software merupakan elemen yang kritis dari SQA dan merepresentasikan tinjauan ulang yang menyeluruh terhadap spesifikasi,desain dan
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN ALAT
BAB III PERANCANGAN ALAT 3.1. Perancangan Alat Pada tugas akhir ini penulis merancang suatu alat pengaman yang dapat diaplikasikan untuk memberikan informasi keadaan sepeda motor dari tindakan kejahatan
Lebih terperinciFAULT TOLERANCE. Sistem terdistribusi week 9
FAULT TOLERANCE Sistem terdistribusi week 9 Outline Toleransi Kesalahan Keamanan Sister Toleransi Kesalahan - komponen Sistem dikatakan gagal (fail) apabila tidak mampu memenuhi spesifikasi tekniknya.
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Proses alur penelitian Dalam penelitian ini ada beberapa tahap atau langkah-langkah yang peneliti lakukan mulai dari proses perancangan model hingga hasil akhir dalam
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM. kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor perubahan suhu
BAB III METODE PENELITIAN DAN PERANCANGAN SISTEM 3.1 Metode Penelitian Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah cara mengatur suhu dan kelembaban di dalam rumah kaca (greenhouse), dengan memonitor
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dengan perkembangan dan kemajuan teknologi modern pada saat ini yang begitu pesat, membuat semua orang selalu ingin mencari tahu, mempelajari serta membuat alat-alat
Lebih terperinciBAB II. 2.1 Model Data High Level Data Model (Conceptual Data Model)
BAB II PENGEMBANGAN SISTEM BASIS DATA Bab ini akan membahas lebih lanjut mengenai arsitektur sistem basis data dan pengembangan sistem basis data. Sistem basis data tidak berdiri sendiri, tetapi selalu
Lebih terperinciAplikasi Komputer. Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer. Rushendra, S.Kom, M.T. Modul ke: 01Fakultas Teknik. Program Studi Teknik Industri
Modul ke: 01Fakultas Teknik Aplikasi Komputer Pengenalan Komputer dan Sistem Komputer Rushendra, S.Kom, M.T. Program Studi Teknik Industri Kontrak Perkuliahan Online 5x, pert. 1, 2, 7, 11, 15 Offline 9x
Lebih terperinciBAB III PERANCANGAN SISTEM
BAB III PERANCANGAN SISTEM Pada bab ini akan dibahas mengenai perancangan dan realisasi dari modifikasi kelistrikan pada kendaraan bermotor, perangkat keras maupun perangkat lunak dari setiap modul yang
Lebih terperinciBab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi
Bab I Garis-garis Besar Sistem Komunikasi Berbagai cara dalam melakukan komunikasi Suara Gerak gerik Lambang / gambar Bentuk-bentuk Komunikasi a. Komunikasi suara Komunikasi radio siaran Informasi dipancarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Citra digital adalah gambaran dari suatu objek yang bersifat analog berupa sinyal-sinyal video pada monitor teleovisi, atau bersifat digital yang dapat langsung disimpan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I-1
BAB I PENDAHULUAN Pada bab ini akan dibahas mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan kegiatan yang mendefinisikan ruang lingkup penelitian tugas akhir serta metodologi
Lebih terperinciPertemuan Ke-10 Cache Memory
Pertemuan Ke-10 Cache Memory Kapasitas relatif lebih kecil dari main memory, tetapi memiliki kecepatan yang relativ lebih tinggi dibanding main memory Cache memory merupakan suatu memori buffer (salinan
Lebih terperinciELEMEN DASAR SISTEM KOMPUTER
ELEMEN DASAR SISTEM KOMPUTER A. Pemahaman Elemen Dasar Sistem Komputer 1. HARDWARE Sebagaimana kita ketahui bahwa komputer adalah serangkaian peralatan elektronik yang tergabung/terpadu dan bekerja secara
Lebih terperinciPertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran)
Pertemuan Ke-8 Unit I/O (Unit Masukan dan Keluaran) Sistem komputer memiliki tiga komponen utama, yaitu : CPU, memori (primer dan sekunder), dan peralatan masukan/keluaran (I/O devices) seperti printer,
Lebih terperinciORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER TUGAS KELOMPOK
ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER TUGAS KELOMPOK Kelompok 2 : Hedi Prasetya (14.11.7932) Dedi Styawan (14.11.7933) Bayu Yanuar Riski M. (14.11.7982) Arga Putra P. (14.11.7973) Izzin Nabila (14.11.7980)
Lebih terperinciPertemuan ke 14 Sistem Bus Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST
Pertemuan ke 14 Sistem Bus Riyanto Sigit, ST. Nur Rosyid, S.kom Setiawardhana, ST Hero Yudo M, ST Politeknik Elektronika Negeri Surabaya Tujuan Menjelaskan struktur antar hubungan Menjelaskan bus antar
Lebih terperinciBAB III. Landasan Teori
BAB III Landasan Teori Dalam bab ini akan dijelaskan berbagai macam landasan teori yang digunakan untuk mendukung penyusunan laporan kerja praktek. Landasan teori yang dibahas meliputi permasalahan-permasalahan
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PENELITIAN
25 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Analisis Permasalahan Pada regresi berganda terdapat beberapa masalah yang dapat terjadi sehingga dapat menyebabkan estimasi koefisien regresi menjadi tidak stabil.
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Dalam bab ini akan di jelaskan mengenai teori-teori penunjang untuk membentuk sebuah robot receiver yang dapat berkomunikasi dengan robot transmitter dengan menggunakan bluetooth
Lebih terperinciObyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya
PROSES PERANCANGAN DATABASE Obyektif : Mahasiswa dapat mengerti dan memahami konsep perancangan basis data Mahasiswa dapat merancang basis data sesuai dengan fase-fasenya PROSES PERANCANGAN DATABASE Tujuan
Lebih terperinciSISTEM OPERASI DEADLOCK
SISTEM OPERASI DEADLOCK DEADLOCK Sekumpulan proses sedang blocked karena setiap proses sedang menunggu (antrian) menggunakan resources yang sedang digunakan (hold) oleh proses lain. Layanan yang dibutuhkan
Lebih terperinciPERSYARATAN TEKNIS DESAIN
KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR REPUBLIK INDONESIA LAMPIRAN II PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG DESAIN SISTEM YANG PENTING UNTUK KESELAMATAN BERBASIS KOMPUTER
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian dan perancangan tugas akhir dilakukan di Laboratorium Terpadu Teknik Elektro Universitas Lampung dilaksanakan mulai bulan Desember 2011 sampai dengan
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan tentang gangguan pada sistem tenaga listrik, sistem proteksi tenaga listrik, dan metoda proteksi pada transformator daya. 2.1 Gangguan dalam Sistem Tenaga
Lebih terperinciBAB II LANDASAN TEORI
BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pendahuluan Perkembangan antenna saat ini semakin berkembang terutama untuk system komunikasi. Antenna adalah salah satu dari beberapa komponen yang paling kritis. Perancangan
Lebih terperinciMODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2
MODUL 2 KOMPONEN, LAYANAN SISTEM OPERASI M. R A J A B F A C H R I Z A L - S I S T E M O P E R A S I - C H A P T E R 2 1 KOMPONEN SO LAINNYA Jaringan (Sistem Terdistribusi) Sistem terdistribusi adalah sekumpulan
Lebih terperinciBAB II DASAR TEORI. open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk. memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
BAB II DASAR TEORI 2.1 Arduino Uno R3 Arduino adalah pengendali mikro single-board yang bersifat open-source, diturunkan dari Wiring platform, dirancang untuk memudahkan penggunaan elektronik dalam berbagai
Lebih terperinciArsitektur Dan Organisasi Komputer. Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer
Arsitektur Dan Organisasi Komputer Pengantar Arsitektur Organisasi Komputer 1.1 Komputer Komputer adalah sebuah mesin hitung elektronik yang secara cepat menerima informasi masukan digital dan mengolah
Lebih terperinciLAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA
LAMPIRAN I PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS TENAGA NUKLIR NOMOR 3 TAHUN 2011 TENTANG KETENTUAN KESELAMATAN DESAIN REAKTOR DAYA - 2 - KEJADIAN AWAL TERPOSTULASI (PIE) 1.1. Lampiran ini menjelaskan definisi
Lebih terperinciBAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM
BAB IV ANALISA DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Pengujian Perangkat Keras (Hardware) Pengujian perangkat keras sangat penting dilakukan karena melalui pengujian ini rangkaian-rangkaian elektronika dapat diuji
Lebih terperinci