yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat"

Transkripsi

1

2 KATA PENGANTAR yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat S Allah SWT yang telah memberikan taufik dan hidayah-nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman. Laporan ini dibuat berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah sebagai tindak lanjut TAP MPR RI mor XI/MPR/1998 tentang Penyelenggaraan Negara Yang Bersih dan Bebas Korupsi, Koalisi dan Nepotisme serta Undang-Undang mor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaraan Negara yang Bersih dan Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme. Laporan Akuntabilitas Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan sebagai bentuk laporan pertanggungjawaban pejabat eselon II kepada Bupati Sleman tentang pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya serta kewenangan pengelolaan sumber daya dan kebijakan yang dipercayakan berdasarkan perencanaan strategi yang telah dirumuskan. Kami sadar dalam penyusunan Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahaan ini masih banyak kekurangan dan kesalahan, masukan dan saran dari semua pihak terkait sangat diharapkan untuk penyempurnaan penyusunan LAKIP pada tahun berikutnya. Sleman, 25 Januari 2016 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman Ir. H. Nurbandi NIP

3 DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR DAFTAR ISI i ii BAB I BAB II BAB III PENDAHULUAN A. Latar Belakang 1 B. Tugas Pokok dan Fungsi 1 C. Gambaran Umum Pelayanan 6 D. Sumber Daya Manusia 7 E. Prasarana dan Sarana 7 F. Keuangan 9 PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. Rencana Strategis 14 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) 22 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) 34 D. Perjanjian Kinerja 39 AKUNTABILITAS KINERJA A. Kerangka Pengukuran Kinerja 46 B. Capaian Kinerja Sasaran Strategis 46 C. Capaian Kinerja atas IKU 51 D. Evaluasi Capaian Kinerja Sasaran Strategis 56 E. Akuntabilitas Keuangan 99 BAB IV PENUTUP 109 LAMPIRAN - Perjanjianan Kinerja - Pengukuran Kinerja

4 BAB I PENDAHULUAN A. Latar belakang Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi mor 29 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyusunan Penetapan Kinerja dan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, disebutkan bahwa laporan akuntabilitas kinerja adalah laporan kinerja tahunan yang berisi pertanggungjawaban kinerja suatu instansi dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi. Laporan akuntabilitas kinerja berisi ikhtisar pencapaian sasaran yang ditetapkan dalam dokumen penetapan kinerja dan dokumen perencanaan. Sebagaimana diketahui bahwa Bangsa Indonesia pada umumnya, saat ini dihadapkan pada perubahan lingkungan strategis yang sangat dinamis dan mempengaruhi birokrasi dalam melaksanakan tugas-tugasnya. Salah satu perubahan lingkungan strategis dimaksud adalah penerapan paradigma kepemerintahan yang baik (Good Governance) yang memberikan nuansa peran dan fungsi yang seimbang antara pemerintah, swasta dan masyarakat, dengan prinsip-prinsip yang mendasari antara lain : transparansi, partisipasi, dan akuntabilitas. Dalam rangka itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legitimate sehingga penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan dapat berlangsung secara berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggungjawab serta bebas dari korupsi, kolusi dan nepotisme. B. Tugas Pokok dan Fungsi Berkaitan dengan penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2015 Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman, perlu disampaikan hal-hal umum mengenai Instansi termasuk uraian singkat mengenai apa-apa yang dibebankan kepada instansi. Hal tersebut akan dijelaskan melalui Struktur Organisasi, Tugas pokok dan Fungsi Dinas dan masing-masing bagian dari organisasi. BAB I Pendahuluan 1

5 Berdasarkan Surat Peraturan Bupati Sleman mor 24.1 Tahun 2015 tentang Uraian Tugas, Fungsi, dan Tata Kerja Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan (Dinas DPUP) terdiri dari: 1. Kepala Dinas 2. Sekretariat a. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, b. Sub Bagian Keuangan c. Sub Bagian Perencanaan dan Evaluasi 3. Bidang Bina Marga a. Seksi Pembangunan dan Peningkatan Jalan b. Seksi Pemeliharaan Jalan c. Seksi Pembangunan dan Pemeliharaan Jembatan 4. Bidang Cipta Karya a. Seksi Prasarana dan Sarana Dasar b. Seksi Bangunan Gedung c. Seksi Drainase 5. Bidang Penataan Ruang dan Bangunan a. Seksi Penataan Ruang Rinci b. Seksi Pembinaan Jasa Konstruksi c. Seksi Pengawasan Bangunan 6. Bidang Perumahan a. Seksi Perumahan Formal b. Seksi Perumahan Swadaya 7. Unit Pelaksana Teknis Dinas 8. Kelompok Jabatan Fungsional Bagan Struktur Organiasasi Dinas seperti yang terdapat dalam lampiran Keputusan Bupati tersebut diatas seperti terlihat dalam Gambar 1.1. BAB I Pendahuluan 2

6 Gambar 1.1. Struktur Organisasi Dinas Pekerjaan Umum Tugas pokok Dinas adalah melaksanakan penyelenggaraan pemerintah daerah di bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan. Adapun fungsinya adalah sebagai berikut : a. Perumusan kebijakan teknis bidang pekerjaan umum, penataan ruang dan perumahan. b. Pelaksanaan tugas bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan perumahan. c. Penyelenggaraan pelayanan umum bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan perumahan. d. Pembinaan dan pengembangan bidang pekerjaan umum, penataan ruang, dan perumahan. e. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. BAB I Pendahuluan 3

7 Tugas dan fungsi Dinas ini selanjutnya dirinci lebih lanjut ke dalam uraian tugas (job discription ) ke masing-masing Bagian, Sub Bagian, Bidang, Seksi dan UPTD. B.1. Sekretariat Sekretariat mempunyai tugas melaksanakan urusan umum, kepegawaian, keuangan dan perencanaan, evaluasi, dan mengoordinasikan pelaksanaan tugas satuan organisasi. Dalam melaksanakan tugas tersebut Sekretariat mempunyai fungsi : penyusunan rencana kerja sekretariat, perumusan kebijakan teknis kesekretariatan, pelaksanaan urusan umum, pelaksanaan urusan kepegawaian, pelaksanaan urusan keuangan, pelaksanaan urusan perencanaan dan evaluasi, pengoodinasian pelaksanaan tugas Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja Sekretariat. B.2. Bidang Bina Marga Bidang ini mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, mengendalikan, dan membina pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan Jalan dan Jembatan. Dalam menyelenggarakan tugas tersebut, bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Bina Marga 2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan dan jembatan; 3. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian, pembangunan, peningkatan, dan pemeliharaan jalan; 4. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian, pembangunan, dan pemeliharaan jembatan; 5. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan, dan pengendalian, pemanfaatan ruang milik jalan; 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja bidang Bina Marga. BAB I Pendahuluan 4

8 B.3. Bidang Cipta Karya Bidang ini mempunyai tugas merencanakan, melaksanakan, membina dan mengendalikan pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana sarana dasar permukiman, bangunan gedung dan drainase. Dalam menyelenggarakan tugasnya Bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut: 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Cipta Karya; 2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan, pemeliharaan, dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman, bangunan gedung dan drainase kawasan; 3. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pembangunan, pemeliharaan dan pengelolaan prasarana dan sarana dasar permukiman; 4. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pembangunan dan rehabilitasi bangunan gedung pemerintah; 5. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian pembangunan, dan pemeliharaan drainase kawasan; dan 6. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Cipta Karya. B.4. Bidang Penataan Ruang dan Bangunan Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan, membina, dan mengendalikan perencanaan detail tata ruang, tata bangunan dan lingkungan, serta usaha jasa konstruksi. Dalam menyelenggarakan tugasnya Bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Penataan Ruang dan Bangunan; 2. Perumusan kebijakan teknis penataaan ruang, pengawasan bangunan dan pembinaan jasa konstruksi; 3. Pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian perencanaan detail tata ruang, tata bangunan dan lingkungan; 4. Pembinaan dan pengawasan bangunan; 5. Pembinaan, pengendalian, dan pelayanan Standar Laik Fungsi; 6. Pembinaan, pengendalian, dan pelayanan usaha jasa konstruksi; dan BAB I Pendahuluan 5

9 7. Penyiapan bahan evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kerja bidang Penataan Ruang dan Bangunan. B.5. Bidang Perumahan Bidang ini mempunyai tugas melaksanakan, membina dan mengendalikan/ mengawasi pembangunan perumahan formal dan swadaya. Dalam melaksanakan tugasnya bidang ini mempunyai fungsi sebagai berikut : 1. Penyusunan rencana kerja Bidang Perumahan; 2. Perumusan kebijakan teknis pembangunan perumahan formal dan swadaya; 3. Perencanaan, pelaksanaan, pembinaan dan pengendalian/pengawasan perumahan formal; 4. Penyelenggaraan dan pembinaan pembangunan dan pengendalian perumahan 5. Fasilitasi, pembinaan, dan pengendalian/pengawasan pembangunan perumahan swadaya; 6. Pengelolaan dan pelayanan data dan informasi perumahan; dan 7. Evaluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan rencana kerja Bidang Perumahan. B.7. Unit Pelaksana Teknis Unit Pelaksana Teknis atau disingkat UPT mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas di bidang teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penunjang Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan.. C. Gambaran Umum Pelayanan Tugas pelayanan umum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah menciptakan kondisi sarana dan prasarana yang baik melalui pengelolaan pelayanan yang prima, sehingga aktivitas personal maupun bersama dalam proses kegiatan perekonomian, pariwisata, pendidikan, sosial, budaya dan kegiatan lainnya dapat berlangsung dengan baik sesuai kewajaran-kewajaran kemanusiaan, termasuk sarana prasarana lingkungan perumahan permukiman. BAB I Pendahuluan 6

10 Sebagai institusi bidang teknis yang tugasnya menunjang kegiatan lainnya maka dampak yang akan ditimbulkan akan negatif apabila kondisi sarana dan prasarana tidak baik. Bentuk-bentuk pelayanan umum yang dimaksud antara lain berupa penyediaan jalan, jembatan, drainase, tempat permakaman umum, melalui pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan baru. Tugas pelayanan perizinan adalah pelayanan yang berkaitan dengan proses pemberian izin di bidang Kebinamargaan, Cipta Karya, dan Penataan Ruang dan Bangunan, serta usaha jasa konstruksi kepada masyarakat. Sedangkan pelayanan berkualitas adalah proses pelayanan umum dan pelayanan perizinan yang menjamin kecepatan, ketepatan, kecermatan, efektifitas dan efisiensi dalam pembiayaan. D. Sumberdaya Manusia Sumber daya manusia yang ada di Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman per bulan Desember 2015 berjumlah 317 orang, yaitu terdiri dari PNS sebanyak 126 orang, pegawai tidak tetap/kontrak sebanyak 191 orang. Jumlah tersebut masih ditambah dengan Tenaga Harian Lepas yang jumlahnya tidak tetap, tergantung kebutuhan masing-masing kegiatan. Berdasarkan gender (jenis kelamin), dari jumlah PNS sebanyak 126 orang tersebut terdiri dari 112 laki-laki dan 14 perempuan. Jumlah pejabat struktural 25 orang terdiri dari 18 orang laki-laki dan 7 orang perempuan, dan 1 orang pejabat fungsional. Penempatan pegawai dinas berdasarkan kompetensi pada basis pendidikan, diklat struktural, diklat fungsional, diklat teknis maupun pengalaman. E. Prasarana dan Sarana E.1. Prasarana Jalan di wilayah Kabupaten Sleman: a. Jalan Negara sepanjang 61,66 km dengan kondisi baik; b. Jalan Propinsi sepanjang 138,430 km dengan kondisi baik; c. Jalan Kabupaten sepanjang 699,5 km, terdiri dari: Jalan ber-aspal: 689,618 km. Kondisi baik : 379,575 km (54,26%) Kondisi sedang : 215,505 km (30,81%) BAB I Pendahuluan 7

11 Kondisi rusak : 104,42 km (14,93%) Jalan tanah/kerikil: 1,550 km. d. Jalan Desa dan Lingkungan sepanjang 1.453,89 km dengan kondisi baik dan sedang. E.2. Prasarana Jembatan di wilayah Kabupaten Sleman: Prasarana jembatan di wilayah Kabupaten Sleman akhir Desember 2015 berjumlah 385 buah/lokasi dengan perincian kondisinya sebagai berikut: a. Sebanyak 293 buah/lokasi dalam kondisi baik; b. Sebanyak 53 buah/lokasi dalam kondisi sedang; c. Sebanyak 39 buah/lokasi dalam kondisi rusak berat. PERKEMBANGAN KONDISI JALAN DAN JEMBATAN KABUPATEN 4 TAHUN TERAKHIR Kondisi jalan dan jembatan Satuan TAHUN Jalan Baik km Sedang km Rusak km Rusak berat km Jalan Aspal km Kerikil km Tanah km Jembatan Baik buah Sedang buah Rusak buah Gorong-gorong Pemeliharaan Buah Jumlah gorong-gorong Buah 3,800 2,005 2,005 2,737 5 Gorong-gorong Baik Buah 1,650 1,287 1,306 1,495 Sedang Buah 2, Rusak Buah PERKEMBANGAN PERMUKAAN JALAN POROS DESA BAB I Pendahuluan 8

12 KABUPATEN SLEMAN F. Keuangan SASARAN 1. Meningkatnya regulasi Bid. Ke PU an dan Perumahan PROGRAM Program Peningkatan Sistem Pengawasan internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH - Implementasi SPIP ANGGARAN (Rp) Penataan Peraturan Perundang-undangan - Fasilitasi Perumusan Produk Hukum Daerah dan Pembahasan BAB I Pendahuluan 9

13 SASARAN PROGRAM ANGGARAN (Rp) Tersedianya sarpras aparatur Peningkatan sarana dan prasarana aparatur sebagai unsur manajemen - Pemeliharaan Rutin/berkala Gedung Kantor Terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesekretariatan - Pemeliharaan Rutin/berkala Kendaraan Dinas/operasional Pemeliharaan Rutin/berkala Perlengkapan dan peralatan gedung kantor dan rumah dinas Pelayanan Administrasi Perkantoran - Penyediaan Jasa Langganan Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan Penyediaan Jasa Keamanan dan Kebersihan Kantor Penyediaan Bahan dan jasa administrasi perkantoran Penyediaan Makanan dan Minuman Rapat Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Tertingkatnya pe mahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Masa - Pengelolaan Website Peningkatan kapasitas sumber daya aparatur - Bimbingan Teknis, Workshop, Seminar, Lokakarya Penyusunan dokumen kepegawaian Penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip - Pengelolaan dokumen SKPD Tertingkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan dan pela-poran program kegiatan dinas Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan - Penyusunan Perencanaan Kerja SKPD Penyusunan Laporan Realisasi Keuangan dan Kinerja SKPD Penyusunan Profil Data SKPD Perencanaan Pembangunan Daerah - Penyusunan Renstra SKPD BAB I Pendahuluan 10

14 NO SASARAN STRATEGIS PROGRAM ANGGARAN ( Rp. ) Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan Tersedianya prasarana dan sarana air bersih Tersedianya akses air minum yang aman Cluster Pelayanan - Sangat buruk - Buruk - Sedang - Baik - Sangat baik Rumah layak huni terjangkau Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaan - Pembangunan Jalan dan Jembatan Perdesaan Rehabilitasi / Pemeliharaan Jalan dan Jembatan Perdesaan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air minum dan Limbah - Pengembangan distribusi Air Minum Rehabilitasi/Pemeliharaan Jaringan Air Minum dan reservoir Program Pembangunan Infrastruktur Perdesaa - Pembangunan sarana dan prasarana air bersih perdesaan Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh - Perencanaan Pengembangan Infrastruktur Program Pengembangan Perumahan - Pembangunan Sarana dan Prasarana Rusunawa/Rusunami - Pengelolaan Rusunawa/Rusunami Program Pengembangan Perumahan - Penataan Kawasan LC dan utilitas umum (PSU) Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Pembangunan Sarana dan Prasarana Pemakaman Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan 2. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan dan goronggorong Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Jalan Perencanaan pembangunan Jalan Program Rehab/Pemel Jalan dan Jembatan - Perencanaan Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Aksebilitas - Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan Pemeliharaan Rutin Jalan Program Pembangunan Sistem Informasi/Data base jalan dan jembatan - Penyusunan Sistem Informasi/Database jalan BAB I Pendahuluan 11

15 Mobilitas Keselamatan Kondisi Jalan Kecepatan Tertingkatnya kualitas kuantitas drainase primer dan sekunder serta gorong- gorong Program Pembangunan Jalan dan Jembatan - Perencanaan Pembangunan Jembatan Peningkatan Jembatan dan Gorong-Gorong Pemeliharaan Rutin Jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase/goronggorong - Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Pemeliharaan Rutin Saluran Drainase Perencanaan Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/talud/Bronjong - Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Drainase Tertingkatnya kualitas dan kuantitas peralatan dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum 3. Tersedianya gedung skpd baik Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Kebinamargaan - Operasi/Pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan - Operasi/Pemeliharaan alat-alat ukur dan bahan laboratorium Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembangunan dan Pemeliharaan Gedung Pemerintah Tersedianya gedung non skpd lainnya baik Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Ekonomi - Pembangunan Pasar Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga - Peningkatan/Pembangunan Sarana dan Prasarana Olah Raga Tersedianya gedung kantor desa baik Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Perencanaan Gedung Pemanfaatan Ruang Program Perencanaan Tata Ruang - Penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan - Survey dan Pemetaan 0 - Penyusunan RDTR Kawasan Perdesaan Revisi Rencana detail tat ruang perkotaan Revisi Rencana detail tata ruang perdesaan Pelayanan Informasi Tata Ruang BAB I Pendahuluan 12

16 Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Pengawasan Pemanfaatan Ruang Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup - Penyusunan Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) kawasan perkotaan Program Rehabilitasi/Pemeliharaan Jalan dan Jembatan - Peningkatan Peran Serta Masyarakat dalam Pemeliharaan Jalan dan jembatan Program Pembangunan dan Rehabilitasi Gedung Pemerintah - Pembinaan Teknis Pembangunan Program Pengembangan Perumahan - Pembinaan dan Stimulasi Pembangunan Perumahan Masyarakat Kurang mampu Penetapan Kebijakan Strategi dan Program Perumahan Program Penanggulangan Kemiskinan - Pendampingan PNPM Perkotaan Pengendalian Pemanfaatan Ruang - Sosialisasi Kebijakan Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Pengelolaan Areal Pemakaman - Koordinasi Pengelolaan areal Pemakaman Program Pengemb. Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Limbah - Pembinaan Teknik Pengolahan Air Minum Ijin Usaha Jasa Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik Konstruksi (IUJK) - Pelayanan IUJK BAB I Pendahuluan 13

17 BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA A. RENCANA STRATEGIS 1. Visi Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Sleman mor 9 Tahun 2010, tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun , telah ditetapkan visi, misi pembangunan yang selaras dengan visi dan misi Pembangunan Nasional. Di dalam menyusun Rencana Strategis Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, perlu dicanangkan visi dan misi Dinas dimana visi dan misi itu haruslah searah dengan visi dan misi Kabupaten Sleman. Visi Kabupaten Sleman: Terwujudnya Masyarakat Sleman yang Lebih Sejahtera Lahir Batin, berdaya saing, dan berkeadilan gender pada Tahun Untuk mendukung visi tersebut perlu disiapkan gelanggang (living environment) yang memadai guna menampung seluruh aktivitas yang berkembang dalam rangka mewujudkan visi tersebut. Gelanggang yang dimakusdkan disini adalah tempat beserta sarana dan prasarana yang memadai yang menampung seluruh aktivitas individu atau kelompok dalam rangka menuju tercapainya visi Kabupaten Sleman. Berdasarkan Visi Kabupaten tersebut maka visi dan misi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan dibuat. Visi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman adalah: Terwujudnya pelayanan kebinamargaan, permukiman, sanitasi, penataan bangunan dan perumahan yang lebih berkualitas dan responsif gender BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 14

18 Visi pelayanan ini mengandung makna sebagai berikut: Pelayanan kebinamargaan, permukiman, sanitasi, penataan bangunan dan perumahan yang lebih berkualitas dan responsif gender: pelayanan yang dimaksud adalah pelayanan di bidang kebinamargaan, perumahan kecipta karyaan, dan Tata Ruang, termasuk didalamnya perijinan Jasa Konstruksi. Tugas pelayanan umum Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan adalah menciptakan kondisi sarana dan prasarana yang baik melalui pengelolaan pelayanan yang prima, sehingga aktivitas personal maupun bersama dalam proses kegiatan perekonomian, pariwisata, pendidikan, sosial, budaya dan kegiatan lainnya dapat berlangsung dengan baik sesuai kewajaran-kewajaran kemanusiaan. Termasuk di dalamnya adalah sarana prasarana lingkungan perumahan permukiman. Sebagai institusi yang mengurusi bidang teknis yang tugasnya menunjang kegiatan lainnya maka dampak yang akan ditimbulkan akan negatif apabila kondisi sarana dan prasarana tidak baik. Bentuk-bentuk pelayanan umum yang dimaksud antara lain berupa penyediaan jalan, jembatan, drainase, informasi tata ruang, laboratorium, rusunawa, dan tempat permakaman umum. Kata penyediaan yang disebutkan diatas adalah meliputi pemeliharaan, rehabilitasi, peningkatan dan pembangunan baru. Sebagai ilustrasi, kegiatan perekonomian tidak akan berjalan dengan lancar manakala infrastruktur jalan dalam kondisi tidak baik. Keberhasilan melaksanakan tugas-tugas pelayanan tersebut sangat tergantung dari sistem maupun ketersediaan pendanaannya. Ketersediaan anggaran adalah salah satu prasyarat utama keberhasilan pelayanan berkualitas seperti yang telah dicanangkan dalam visi. Pelayanan yang lebih berkualitas akan dapat tercapai apabila tersedia anggaran yang cukup untuk meralisasikan pengembangan sarana dan prasarana, pengembangan kualitas sumber daya manusia dan pengembangan mekanisme kerja yang sistemik. Faktor penentu keberhasilan pencapaian visi lainnya adalah partisipasi masyarakat dan swasta. Keterlibatan masyarakat dalam pemeliharaan sarana dan prasarana akan mengurangi beban pemerintah dalam menjaga kondisi sarana dan prasarana tersebut agar bermanfaat secara maksimal. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 15

19 Lebih Berkualitas : adalah dimaksud untuk meningkatkan aspek nyaman, tertata dan berbudaya. Nyaman : adalah kondisi dimana tersedia kebinamargaan, perumahan, keciptakaryaan yang layak, yang memadai, lingkungan yang bersih dan sehat, ruang gerak yang cukup untuk beraktifitas tersedia secara wajar, seimbang dan manusiawi serta menjamin rasa aman. Hal ini dapat terwujud apabila sarana dan prasarana dalam kondisi baik dan dapat berfungsi sesuai dengan peruntukannya. Tertata : adalah perwujudan sebuah kondisi dimana keseluruhan elemenelemen kebinamargaan, perumahan, keciptakaryaan, ditempatkan sesuai dengan fungsi dan pemanfaatannya berdasarkan perencanaan tata ruang dan budaya daerah. Berbudaya : keseluruhan proses perencanaan, pengorganisasi, pelaksanaan dan pengawasan beserta hasil-hasilnya adalah merupakan pengejawantahan dari nilai-nilai moral manusiawi dan perkembangan akal budi manusia yang tumbuh berkembang di masyarakat. Responsif Gender : adalah dimaksudkan untuk menyeimbangkan partisipasi dan akses terhadap hasil pembangunan antara laki-laki dan perempuan, sehingga dapat mengeliminasi kesenjangan antara laki-laki dan perempuan disegala bidang. Upaya untuk mencapainya adalah dengan membangun sarana prasarana yang mempertimbangkan perempuan, ibu menyusui, ibu hamil dan difabelitas pada setiap program dan kegiatan. 2. Misi Misi Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan, yaitu: 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan; 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan; 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 16

20 ad 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan: Misi ini dimaksudkan untuk menyiapkan dasar hukum yang jelas bagi pelaksanaan pelayanan bidang ke Pekerjaan Umum dan Perumahan. ad 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan: Misi ini dimaksudkan untuk memperluas cakupan pelayanan meliputi sumber daya alat dan sumber daya manusia dalam rangka untuk mewujudkan prasarana dan sarana pelayanan publik dalam kondisi yang siap pakai melalui pengelolaan yang berkualitas. Prasarana dan sarana yang dimaksud adalah prasarana pemerintahan (gedung, kantor, lapangan olah raga, dll) dan prasarana dan sarana perhubungan yang meliputi jalan, jembatan, taman kota dan tempat pemakaman umum. ad 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan pengendalian penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya. Misi ini merupakan upaya untuk menyediakan sarana dan prasarana umum yang layak dalam arti tertata, harmonis, lengkap dan nyaman serta membuka peluang-peluang bagi masyarakat dan swasta untuk berperan aktif dalam pembangunan/pemeliharaan di bidang kebinamargaan, kecipta karyaan, perumahan dan tata ruang. 3. Tujuan dan Sasaran Tujuan merupakan penjabaran dari faktor-faktor penentu keberhasilan yang akan dicapai dalam jangka waktu 5 (lima) tahun dan bersifat idealistik, mengandung nilai-nilai keluhuran dan keinginan yang kuat untuk melakukan perubahan kearah yang lebih baik. Disini mengandung arti bahwa tercapainya faktor penentu keberhasilan sangat tergantung dari pencapaian tujuan tersebut. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 17

21 3.1. Tujuan A. MISI B. TUJUAN Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan. 1. Meningkatkan regulasi bidang ke PU an dan perumahan. 1. Meningkatkan sarpras aparatur sebagai unsur manajemen; 2. Terlaksanannya pengelolaan pelayanan ketata usahaan; 3. Tertingkatnya kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas; 4. Tertingkatnya hasil pekerjaan yang berkualitas dan dapat dipertanggungjawabkan. Meningkatkan 1. Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana layanan sarana, permukiman prasarana, penataan 2. Meningkatkan prasarana dan sarana jalan dan bangunan dan jembatan pengendalian 3. Meningkatkan prasarana dan sarana penyelenggaraan pemerintahan pembangunan 4. Meningkatkan penataan bangunan dan dengan melibatkan lingkungan peran serta masyarakat dan 5. Meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang swasta dalam bertumpu pada masyarakat pengelolaannya 6. Meningkatkan layanan perijinan dan menjalin kerjasama kemitraan yang bertanggung jawab 3.2. Sasaran Sasaran adalah penjabaran dari tujuan, yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan oleh organisasi dalam jangka waktu tahunan, semesteran, triwulan atau bulanan. Sasaran ini akan diterjemahkan menjadi program BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 18

22 yang dirinci dalam kegiatan-kegiatan. Proses pencapaian hasil sasaran sangat tergantung dari keberhasilan implementasi kegiatan/program. Misi 1. Menyiapkan dan memantapkan pelaksanaan regulasi pelayanan TUJUAN 1. Meningkatkan regulasi bidang ke PU an dan Perumahan SASARAN 1. Meningkatnya regulasi bidang ke PU an dan Perumahan Misi 2. Meningkatkan kapasitas manajemen pelayanan TUJUAN 1. Meningkatkan sarana prasarana aparatur sebagai unsur manajemen 2. Terlaksananya pengelolaan pelayanan ketata usahaan 3. Tertingkatnya kemampuan pegawai dalam menyelesaikan tugas 4. Tertingkatnya hasil pekerjaan yang berkualitas dan dapat dipertanggung jawabkan SASARAN 1. Tersedianya sarana prasarana aparatur sebagai unsur manajemen 2. Terlaksananya penyelenggaraan pelayanan kesekretariatan 3. Tertingkatnya pemahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya 4. Tertingkatnya kualitas perencanaan, pelaksanaan, pelaporan program kegiatan dinas BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 19

23 Misi 3. Meningkatkan layanan sarana, prasarana, penataan bangunan dan penyelenggaraan pembangunan dengan melibatkan peran serta masyarakat dan swasta dalam pengelolaannya TUJUAN SASARAN Mewujudkan ketersediaan prasarana dan sarana permukiman 2. Meningkatkan prasarana dan sarana jalan dan jembatan 1. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas infrastruktur perdesaan 2. Tersedianya prasarana dan sarana air bersih 3. Tersedianya akses air minum yang yang aman 4. Pengelolaan sampah 5. Air limbah permukiman 6. Rumah layak huni terjangkau 7. Lingkungan yang sehat dan aman yang didukung dengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) 8. Penanganan Permukiman kumuh perkotaan 1. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas jalan, jembatan da gorong-gorong 2. Aksebilitas 3. Mobilitas 4. Keselamatan 5. Kondisi jalan 6. Kecepatan 7. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas drainase primer dan sekunder serta gorong-gorong 8. Drainase 9. Tertingkatnya kualitas dan kuantitas peralatan dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 20

24 Meningkatkan prasarana dan sarana pemerintahan 4. Meningkatkan penataan bangunan dan lingkungan 5. Meningkatkan pelaksanaan pembangunan yang bertumpu pada masyarakat 1. Tersedianya gedung SKPD baik 2. Tersedianya gedung non SKPD lainnya baik 3. Tersedianya gedung kantor desa baik 1. Pemanfaatan Ruang 2. Harga Standar Bangunan Gedung Negara (HSBGN) 3. Pemanfaatan Ruang Terbuka (RTH) Publik 1. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan 6. Meningkatkan layanan perijinan dan menjalin kerjasama kemitraan bertanggung jawab 1. Ijin Usaha Jasa Konstruksi (IUJK) 2. Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 21

25 B. Indikator Kinerja Utama (IKU) NO SASARAN INDIKATOR SASARAN SATUAN CARA PERHITUNGAN Tertingkatnya kualitas Jalan/jembatan yang % Rumus : dan kuantitas menghubungkan antar desa infrastruktur perdesaan dalam kondisi baik Panjang Jalan Desa/Lingkungan dalam kondisi baik X 100% Panjang Jalan Desa/Lingkungan 2 Tesedianya prasarana Cakupan air bersih % Rumus : dan sarana air bersih perpipaan Jumlah Penduduk yang terlayani air bersih perpipaan X 100% Jumlah Penduduk 3 Tersedianya akses air Tersedianya akses air % Rumus : Sangat buruk Minum dengan jaringan Buruk perpipaan dan bukan SPM = Σ Masyarakat terlayani x 100 % Sedang jaringan perpipaan Cakupan Σ Proyeksi total masyarakat Baik terlindungi dengan Pelayanan Sangat baik kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 22

26 Rumah layak huni Cakupan ketersediaan % Rumus : terjangkau rumah layak huni Cakupan Rumah = Jml rumah layak huni di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu x 100% layak huni Jml rumah di suatu wilayah kerja pada kurun waktu tertentu Cakupan layanan rumah % Rumus : layak huni yang terjangkau Cakupan Rumah = Jml rumah tangga MBR yg menempati rumah layak huni yg terjangkau pada kurun waktu tertentu x 100% layak huni yang terjangkau Jml rumah tangga MBR pada kurun waktu tertentu 5 Lingkungan yang sehat Cakupan lingkungan yang % Rumus : dan aman yang didukung sehat dan aman yang didudengan prasarana, sarana kung dengan PSU Cakupan lingkungan = Jumlah lingkungan yg didukung PSU pada kurun waktu tertentu x 100% dan utilitas umum (PSU) yang sehat dan aman Jumlah lingkungan perumahan pada kurun waktu tertentu yang didukung PSU 6 Penanganan Permukiman Berkurangnya luasan % Rumus : Kumuh Perkotaan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. SPM tingkat = Jumlah permukiman kumuh yang tertangani di kota A x 100% pelayanan Total permukiman kumuh yang telah ditetapkan di kota A 7 Tertingkatnya kualitas Jalan Kabupaten % Rumus : dan kuantitas jalan, dalam kondisi baik jembatan dan goronggorong Panjang jalan Kabupaten Dalam Kondisi baik (km) X 100% Panjang Jalan Kabupaten BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 23

27 Aksebilitas Tersedianya jalan yang % Rumus : menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam SPM = Σ Panjang jalan PK (pencapaian) x 100 % wilayah kabupaten/kota Aksebilitas Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya 9 Mobilitas Tersedianya jalan yang % Rumus : memudahkan masyarakat perindividu melakukan SPM = Angka mobilitas yang ditentukan apada akhir tahun pencapaian SPM x 100 % perjalanan Mobilitas Angka mobilitas yang ditentukan 10 Keselamatan Tersedianya jalan yang % Rumus : menjamin pengguna jalan berkendara dengan SPM = Σ Panjang jalan yang memenuhi kriteria keselamatan x 100 % selamat Keselamatan Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya 11 Kondisi Jalan Tersedianya jalan yang % Rumus : menjamin kendaraan dapat berjalan dengan SPM = Σ Panjang jalan yang memenuhi kriteria kondisi jalan x 100 % selamat dan nyaman Kondisi jalan Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya 12 Kecepatan Tersedianya jalan yang % Rumus : menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai SPM = Σ Panjang jalan yang memenuhi kecepatan x 100 % dengan kecepatan rencana Kecepatan Σ Panjang jalan penghubung PK seluruhnya Jembatan Kabupaten % Rumus : dalam kondisi baik Σ Panjang jembatan dalam kondisi baik x 100 % Σ Panjang jembatan total BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 24

28 Gorong-gorong jalan % Rumus : Kabupaten dalam kondisi baik Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten dalam kondisi baik X100% Jumlah Gorong-gorong pada Jalan Kabupaten 13 Tertingkatnya kualitas Drainase dalam kondisi % Rumus : dan kuantitas drainase baik primer dan sekunder serta gorong-gorong Panjang jaringan Drainase dalam kondisi baik X 100% Panjang Jaringan Drainase 14 Drainase Tersedianya sistem jaringan % Rumus : drainase skala kawasan dan skala kota sehingga SPM = Σ Infrastruktur drainase yang dikelola x 100 % tidak terjadi genangan (lebih Σ Infrastruktur drainase yang harus dibangun dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun 15 Tertingkatnya kualitas Peralatan dan perbekalan % Rumus : dan kuantitas peralatan laboratorium dan perbekalan dan pekerjaan umum dalam Jumlah Peralatan dan Perbekalan dalam Kondisi baik X100% laboratorium pekerjaan kondisi baik Jumlah Peralatan dan Perbekalan umum 16 Tersedianya gedung skpd Gedung SKPD dalam % Rumus : baik kondisi baik Jumlah Gedung SKPD dalam Kondisi baik X 100% Jumlah Gedung SKPD BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 25

29 Tersedianya gedung non Gedung non SKPD % Rumus : skpd lainnya baik milik Pem. Kab dalam kondisi baik Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya dalam kondisi baik X 100% Jumlah Gedung milik Pemerintah lainnya 18 Tersedianya gedung Gedung % Rumus : kantor desa baik Desa dalam kondisi baik Jumlah Gedung Kantor Desa dalam kondisi baik X 100% Jumlah Kantor Desa 19 Pemanfaatan Ruang Pengawasan % Rumus : dan pengendalian bangunan Pelanggaran = Jumlah bangunan yang melanggar TBL x 100% Bangunan Jumlah bangunan yang ada Perencanaan % Rumus : tata bangunan dan lingkungan Jumlah Rencana TBL (Kecamatan) x 100% Jumlah seluruh Kecamatan 20 Informasi Penataan Ruang Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang % Rumus : (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog Jumlah kumulatif peta analog yang tersedia di Kab/Kota/ Kecamatan/Kelurahan pada akhir tahun pencapaian SPM. Jumlah kumulatif peta analog yang seharusnya tersedia di Kab/Kota/ Kec./ Kelurahan Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital % Rumus : Jumlah kumulatif peta digital yang tersedia di Kab/Kota/ Kecamatan/Kelurahan pada akhir tahun pencapaian SPM. Jumlah kumulatif peta digital yang seharusnya tersedia di Kab/Kota/ Kec./ Kelurahan BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 26

30 Pelibatan Peran Masyarakat Terlaksananya penjaringan % Rumus : dalam proses Penyusunan RTR aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR Jumlah kumulatif konsultasi publik yang terlaksana pada proses penyusunan rencana tata ruang/program pemanfaatan ruang di Kab/Kota sampai akhir tahun pencapaian SPM Jumlah kumulatif konsultasi publik yang seharusnya terlaksana pada proses penyusunan rencana tata ruang/program pemanfaatan ruang di Kab/Kota sampai akhir tahun pencapaian SPM 22 Pelayanan Pengaduan Terlaksananya tindakan awal % Rumus : Pelanggaran Tata Ruang terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja Jumlah kumulatif kasus pengaduan pelanggaran di bidang penataan ruang yang dapat ditangani di tingkat Kab/Kota/Kecamatan sampai akhir tahun pencapaian SPM Jumlah kumulatif kasus pengaduan pelanggaran di bidang penataan ruang yang diterima laporannya dan seharusnya ditangani di tingkat Kab/Kota/ Kecamatan sampai akhir tahun pencapaian SPM 23 Harga Standar Bangunan Tersedianya pedoman % Harga Standar Bangunan Gedung Negara dalam penyusunan Gedung Negara (HSBGN) Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota. 24 Meningkatkan peran serta Banyaknya kegiatan yang ber % Banyaknya peran serta masyarakat dalam pembangunan masyarakat dalam pem- tumpu pada pemberdayaan bangunan masyarakat BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 27

31 Ijin Usaha Jasa Penerbitan IUJK dalam waktu % Rumus : Konstruksi (IUJK) 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap SPM = Σ Permohonan yang terlayani (diterbitkan IUJK nya) paling lama 10 hari kerja x 100 % Σ Seluruh Permohonan IUJK yang persyaratannya dinyatakan lengkap Tersedianya sistem Informasi % Rumus : Jasa Konstruksi setiap tahun Total jenis layanan minimal terevaluasi SPM = Σ Jenis layanan minimal terupdate x 100 % Tingkat pelayanan Total jenis layanan minimal Σ Jenis layanan minimal BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 28

32 Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Republik Indonesia nomor 01/PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang yang ditetapkan pada tanggal 24 Pebruari 2014 ada beberapa indikator pada jenis pelayanan dasar Cipta Karya diantaranya : 1. Penyediaan air minum a. Rumus: SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi adalah persentase peningkatan jumlah masyarakat yang yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi pada akhir pencapaian SPM terhadap total masyarakat di seluruh kabupaten/kota. Atau, dirumuskan sbb.: b. Pembilang: Masyarakat terlayani pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah kumulatif masyarakat yang mendapatkan akses terhadap air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan bukan jaringan perpipaan terlindungi di dalam sebuah kabupaten/kota pada akhir pencapaian SPM. c. Penyebut Proyeksi total masyarakat pada akhir tahun pencapaian SPM adalah jumlah total proyeksi masyarakat di seluruh kabupaten/kota tersebut pada akhir tahun pencapaian SPM. 2. Penyediaan Sanitasi 2.1.Sistem air limbah a. Rumus SPM pengelolaan air limbah permukiman yang memadai adalah persentasi jumlah penduduk yang terlayani dengan tangki septik/mck Komunal/sistem pengolahan Air Limbah - SPAL Terpusat) pada akhir pencapaian SPM terhadap jumlah total penduduk. Dirumuskan sbb : BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 29

33 b. Pembilang Jumlah penduduk yang terlayani tangki septik/mck Komunal/SPAL Terpusat c. Penyebut Jumlah total penduduk di seluruh kabupaten/kota pada akhir tahun pencapaian SPM 2.2. Pengurangan Sampah Perkotaan a. Rumus SPM pengurangan sampah di perkotaan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (3R) terhadap jumlah total penduduk perkotaan. b. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengurangan volume sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk perkotaan (jiwa) c. Dimana: C = jumlah fasilitas 3R di kota tersebut (unit) D = penduduk terlayani per fasilitas 3R (jiwa/unit) 2.3. Pengangkutan Sampah a. Rumus SPM pengangkutan sampah di perkotaan adalah persentase jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah terhadap jumlah total penduduk perkotaan. Yang dimaksud dengan penduduk perkotaan adalah penduduk pada daerah pelayanan persampahan. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 30

34 b. Dimana: A = jumlah penduduk yang dilayani melalui kegiatan pengangkutan sampah (jiwa) B = jumlah total penduduk perkotaan (jiwa) c. Dimana: C = kapasitas kendaraan pengangkut (m3/unit) D = jumlah ritasi (kali/hari) E = jumlah truk (unit) F = timbulan sampah (liter/jiwa/hari) 2.4. Pengoperasian TPA a. Rumus SPM Pengoperasian TPA sampah adalah frekuensi penutupan sel sampah (40%), kualitas pengolahan lindi (40%), dan penanganan gas (20%). Koefisien Pengoperasian TPA Kota Kecil/Sedang Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 1,0 Koefisien Pengoperasian TPA Kota Besar/Metropolitan Open dumping = 0,0 Controlled landfill = 0,5 Sanitary landfill = 1,0 Koefisien Kualitas Pengolahan Lindi Efluen tidak memenuhi baku mutu = 0,0 Efluen memenuhi baku mutu = 1,0 Koefisien Penanganan Gas Tidak ditangani/tidak ada pipa pengumpul gas = 0,0 Ditangani hanya melalui pipa pengumpul gas = 0,5 Ditangani dengan dikumpulkan dan dibakar/dimanfaatkan = 1,0 BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 31

35 c. Dimana: A = Koefisien pengoperasian TPA B = Koefisien kualitas pengolahan lindi C = Koefisien penanganan gas 2.5. Sistem Jaringan Drainase skala kota Pelayanan jaringan drainase skala kota a. Rumus Tersedianya Pelayanan Jaringan Drainase Skala Kawasan dan Skala Kota SPM pelayanan jaringan drainase skala kawasan dan kota adalah persentase jumlah masyarakat yang terlayani pada akhir tahun SPM terhadap jumlah masyarakat yang seharusnya mendapatkan pelayanan sistem drainase. b. Pembilang (A) : jumlah kumulatif penduduk yang rumahnya terlayani sistem drainase c. Penyebut (B) : jumlah kumulatif masyarakat seluruh kota Pengurangan Luas Genangan a. Rumus SPM ini adalah persentase luasan yang masih tergenang di suatu Kota/Kabupaten pada akhir tahun pencapaian SPM terhadap luasan daerah rawan genangan atau berpotensi tergenang di Kota/Kabupaten dimaksud. 1. Pembilang (A) : jumlah luasan daerah yang masih tergenang (2 jam setelah hujan masih terendam > 30 cm). 2. Penyebut (B) : luas daerah rawan genangan BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 32

36 3. Penataan Bangunan dan Lingkungan a. Rumus Pelaksanaan penerbitan IMB di kabupaten/kota diatur lebih lanjut dengan Peraturan Daerah tentang Bangunan Gedung (Perda BG) kabupaten/kota yang substansinya mengikuti Undang-Undang mor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (UUBG) dan Peraturan Pemerintah mor 36 Tahun 2005 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang mor 28 Tahun 2002 tentang Bangunan Gedung (PPBG). Rencana capaian jumlah IMB yang diterbitkan adalah 60% dari jumlah bangunan gedung di kabupaten/kota. 4. Penanganan Permukiman Kumuh Perkotaan a. Rumus SPM penanganan permukiman kumuh perkotaan adalah persentase dari luasan permukiman kumuh yang tertangani di Kota A hingga akhir tahun pencapaian SPM terhadap total luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Walikota/Bupati di kota A. b. Pembilang Luasan permukiman kumuh yang tertangani adalah jumlah kumulatif kawasan permukiman kumuh yang telah tertangani di Kota A sejak diterbitkannya Permen tentang SPM bidang PU dan Penataan Ruang hingga akhir tahun pencapaian SPM. c. Penyebut Luas permukiman kumuh adalah jumlah seluruh luasan permukiman kumuh yang telah ditetapkan oleh Bupati/Walikota di Kota A pada tahun diterbitkannya Peraturan Menteri PU tentang SPM Bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 33

37 C. Rencana Kinerja Tahunan (RKT) NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET Meningkatnya regulasi Tersedianya aturan 100 bidang Ke PU-an pelayanan Bid. Ke PU an dan dan Perumahan Perumahan 2 Tersedianya sarpras Tersedianya SDM dan alat 100 aparatur sebagai unsur manajemen 3 Terlaksananya pe Terlaksananya 80 nyelenggaraan pe pelayanan umum layanan ke sekre- kesekretariatan tariatan 4 Tertingkatnya pe Kedisiplinan pegawai 90 mahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya 5 Tertingkatnya kuali Ketepatan waktu dalam 90 tas perencanaan, perencanaan, pelaksanaan pelaksanaan dan pe dan pelaporan 6 Tertingkatnya kualitas Jalan/jembatan yang 68,25 dan kuantitas menghubungkan antar desa infrastruktur perdesaan dalam kondisi baik 7 Tesedianya prasarana Cakupan air bersih 46,5 dan sarana air bersih perpipaan BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 34

38 Tersedianya akses air Tersedianya akses air 50,15 Sangat buruk Minum dengan jaringan Buruk perpipaan dan bukan Sedang jaringan perpipaan Baik terlindungi dengan Sangat baik kebutuhan pokok minimal 60 liter/orang/ hari 9 Rumah layak huni Cakupan ketersediaan 93,14 terjangkau rumah layak huni Cakupan layanan rumah 58,08 layak huni yang terjangkau 10 Lingkungan yang sehat Cakupan lingkungan yang 89,2 dan aman yang didukung sehat dan aman yang didudengan prasarana, sarana dan utilitas umum (PSU) kung dengan PSU 11 Penanganan Permukiman Berkurangnya luasan 41 Kumuh Perkotaan permukiman kumuh di kawasan perkotaan. 12 Tertingkatnya kualitas Jalan Kabupaten 65 dan kuantitas jalan, dalam kondisi baik jembatan dan goronggorong 13 Aksebilitas Tersedianya jalan yang 100 menghubungkan pusatpusat kegiatan dalam wilayah kabupaten/kota BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 35

39 Mobilitas Tersedianya jalan yang 170 memudahkan masyarakat perindividu melakukan perjalanan 15 Keselamatan Tersedianya jalan yang 62,54 menjamin pengguna jalan berkendara dengan selamat 16 Kondisi Jalan Tersedianya jalan yang 62,54 menjamin kendaraan dapat berjalan dengan selamat dan nyaman 17 Kecepatan Tersedianya jalan yang 62,54 menjamin pejalanan dapat dilakukan sesuai dengan kecepatan rencana Tertingkatnya kualitas Jembatan Kabupaten 75,1 dan kuantitas jalan, dalam kondisi baik jembatan dan gorong-gorong Gorong-gorong jalan 46,1 Kabupaten dalam kondisi baik 18 Tertingkatnya kualitas Drainase dalam kondisi 31 dan kuantitas drainase baik primer dan sekunder serta gorong-gorong BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 36

40 Drainase Tersedianya sistem jaringan 52 drainase skala kawasan dan skala kota sehingga tidak terjadi genangan (lebih dari 30 cm, selama 2 jam) dan tidak lebih dari 2 kali setahun 20 Tertingkatnya kualitas Peralatan dan perbekalan 100 dan kuantitas peralatan laboratorium dan perbekalan dan laboratorium pekerjaan umum pekerjaan umum dalam kondisi baik 21 Tersedianya gedung skpd baik Gedung SKPD dalam 50 kondisi baik 22 Tersedianya gedung non Gedung non SKPD 82,6 skpd lainnya baik milik Pem. Kab dalam kondisi baik 23 Tersedianya gedung Gedung 63 kantor desa baik Desa dalam kondisi baik 24 Pemanfaatan Ruang Pengawasan 50 dan pengendalian bangunan Perencanaan 26,09 tata bangunan dan lingkungan BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 37

41 Informasi Penataan Ruang Tersedianya informasi 100 mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta analog Tersedianya informasi mengenai Rencana Tata Ruang (RTR) wilayah kabupaten/kota beserta rencana rincinya melalui peta digital Pelibatan Peran Masyarakat Terlaksananya penjaringan 100 dalam proses Penyusunan RTR aspirasi masyarakat melalui forum konsultasi publik yang memenuhi syarat inklusif dalam proses penyusunan RTR dan program pemanfaatan ruang, yang dilakukan 2 (dua) kali setiap disusunnya RTR 27 Pelayanan Pengaduan Terlaksananya tindakan awal 100 Pelanggaran Tata Ruang terhadap pengaduan masyarakat tentang pelanggaran di bidang penataan ruang dalam waktu 5 (lima) hari kerja 28 Harga Standar Bangunan Tersedianya pedoman 100 Gedung Negara (HSBGN) Harga Standar Bangunan Gedung Negara di kabupaten/kota. 29 Meningkatkan peran serta Banyaknya kegiatan yang ber 50 masyarakat dalam pem- tumpu pada pemberdayaan bangunan masyarakat BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 38

42 Ijin Usaha Jasa Penerbitan IUJK dalam waktu 100 Konstruksi (IUJK) 10 (sepuluh) hari kerja setelah persyaratan lengkap Tersedianya sistem Informasi 52 Jasa Konstruksi setiap tahun D. Perjanjian Kinerja PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2015 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN NO SASARAN INDIKATOR SASARAN TARGET TRI WULAN TARGET TAHUNAN Meningkatnya regulasi bidang Ke PU-an dan Perumahan 2 Tersedianya sarpras aparatur sebagai unsur manajemen Tersedianya aturan pelayanan Bidang Ke PU an dan Perumahan Tersedianya SDM dan alat Terlaksananya penyelenggaraan pelayanan ke sekretariatan 4 Tertingkatnya pemahaman petugas terhadap tugas dan pekerjaannya Terlaksananya pelayanan umum kesekretariatan Kedisiplinan pegawai BAB II Perencanaan dan Perjanjian Kinerja 39

Buku profil ini tentunya masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke depan.

Buku profil ini tentunya masih memerlukan penyempurnaan, untuk itu kami harapkan kritik dan saran untuk perbaikan ke depan. P uji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa atas berkah dan karunia-nya, sehingga kami dapat menyusun dan menyelesaikan Buku Profil Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Kabupaten Sleman

Lebih terperinci

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014

CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 CARA PERHITUNGAN SPM Berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 01/PRT/M/2014 I. PENYEDIAAN AIR MINUM CARA MENGUKUR 1) Rumus: SPM air minum yang aman melalui SPAM dengan jaringan perpipaan dan

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman. Ir. H. Nurbandi NIP

KATA PENGANTAR. Sleman, Januari 2015 Kepala Dinas Pekerjaan Umum Dan Perumahaan Kabupaten Sleman. Ir. H. Nurbandi NIP KATA PENGANTAR yukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT Syang telah memberikan taufik dan hidayah-nya, sehingga pada saat ini kami dapat menyelesaikan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi

Lebih terperinci

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto.

EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR. Arif Mudianto. EVALUASI PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) PELAYANAN BIDANG SARANA DAN PRASARANA DASAR KABUPATEN KUTAI TIMUR Oleh : Arif Mudianto Abstrak Standar Pelayanan Minimal (SPM) adalah ketentuan tentang

Lebih terperinci

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Lampiran I : Peraturan Menteri Nomor : 14/PRT/M/2010 Tanggal : 25 Oktober 2010 (SPM) BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG No 1. Tersedianya air baku untuk memenuhi kebutuhan pokok minimal sehari hari.

Lebih terperinci

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG MENTERI PEKERJAAN UMUM PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 14 /PRT/M/2010 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA MENTERI PEKERJAAN

Lebih terperinci

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012

PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012 jtä ~Éàt gtá ~ÅtÄtçt PERATURAN WALIKOTA TASIKMALAYA NOMOR 74 TAHUN 2012 TENTANG RENCANA PENCAPAIAN DAN PENERAPAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KOTA TASIKMALAYA DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir:

RENCANA UMUM PENGADAAN. Melalui Swakelola. Sumber Dana. 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: 12 bulan Rp ,00 APBD awal: akhir: RENCANA MM PENGADAAN Melalui Swakelola K/L/D/I SATAN KERJA : KABPATEN SLEMAN : DINAS PEKERJAAN MM DAN PERMAHAN TAHN ANGGARAN : 2015 1 Operasional/pemeliharaan sarana dan prasarana kebinamargaan 12 bulan

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO

BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO BERITA DAERAH KABUPATEN KULON PROGO NOMOR : 78 TAHUN : 2011 PERATURAN BUPATI KULON PROGO NOMOR 78 TAHUN 2011 TENTANG STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA

PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA PERNYATAAN PERJANJIAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA TATA RUANG KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN JOMBANG PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2016 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN KABUPATEN BANDUNG TAHUN 2014 PEMERINTAH KABUPATEN BANDUNG DINAS PERUMAHAN, PENATAAN RUANG DAN KEBERSIHAN

Lebih terperinci

PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA

PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA PROFILE DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. BARITO KUALA 1. Sejarah Singkat Dinas Pekerjaan Umum Dan Penataan Ruang Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Barito Kuala merupakan salah

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP)

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN GIANYAR Jalan Raya Bona Gianyar KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa

Lebih terperinci

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA

FORMULA. Bidang Tata Ruang ditetapkan. Σ Izin Pemanfaatan Ruang yang diterbitkan dalam 1 Tahuan FORMULA SKPD : DINAS CIPTA KARYA DAN TATA RUANG REVIEW INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) TAHUN 2015 VISI : Terwujudnya penataan ruang, tata bangunan dan lingkungan permukiman yang berkualitas MISI : 1 Mewujudkan pengelolaan

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKJIP) TAHUN 2016 Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Kabupaten Lamongan BAB II RENCANA STRATEGIS DAN PENETAPAN KINERJA A. Rencana Strategis Perencanaan strategis disusun sebagai pedoman bagi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi dalam jangka waktu 5 (lima) tahun secara sistematis,

Lebih terperinci

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LAKIP) TAHUN 06 DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN OKU TIMUR Martapura, Januari 07 IKHTISAR EKSEKUTIF i. Uraian Singkat Kabupaten

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT.

PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. PERATURAN BUPATI KOTAWARINGIN BARAT NOMOR 15 TAHUN 2009 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KOTAWARINGIN BARAT. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI KOTAWARINGIN BARAT, Menimbang

Lebih terperinci

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan

5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan 5. Pelaksanaan urusan tata usaha; dan TUJUAN SASARAN STRATEGIS TARGET KET URAIAN INDIKATOR TUJUAN TARGET TUJUAN URAIAN INDIKATOR KINERJA 2014 2015 2016 2017 2018 1 2 3 4 6 7 8 9 10 13 Mendukung Ketahanan

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU KOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG CIPTA KARYA DAN TATA RUANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 42 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA

Lebih terperinci

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN

SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN SISTEM AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( SAKIP) Disampaikan oleh : KEPALA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN KABUPATEN LAMONGAN PERUBAHAN S.O.T.K DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DINAS

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN WALIKOTA BATU PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 79 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 188/3567/Kep.Ka.DPUP/2016 TENTANG

KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KABUPATEN SLEMAN NOMOR : 188/3567/Kep.Ka.DPUP/2016 TENTANG PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PEKERJAN UMUM DAN PERUMAHAN Alamat : Jalan Magelang Km.10 Sleman 55511 Yogyakarta Telp. (0274) 868501, Fax. (0274) 869472 KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN

Lebih terperinci

- 1 - BUPATI BANYUWANGI

- 1 - BUPATI BANYUWANGI - 1 - BUPATI BANYUWANGI PERATURAN BUPATI BANYUWANGI NOMOR 45 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI DENGAN

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA.

PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. PERATURAN BUPATI SUMBAWA NOMOR 12 TAHUN 2008 TENTANG RINCIAN TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUMBAWA. BUPATI SUMBAWA Menimbang : a. bahwa untuk melaksanakan ketentuan dalam

Lebih terperinci

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG

PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG SALINAN PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG PERATURAN BUPATI BELITUNG TIMUR NOMOR 58 TAHUN 2014 TENTANG URAIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA DAN PERUMAHAN RAKYAT KABUPATEN BELITUNG TIMUR DENGAN

Lebih terperinci

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA)

RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA, CIPTA KARYA DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUWANGI TAHUN 2013-2015 Disusun oleh: Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Kabupaten

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Kabupaten Sleman Tahun 2015 BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah dibuat dalam rangka perwujudan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas pokok dan fungi serta pengelolaan sumber daya dan pelaksanaan

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM TAHUN 2016 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Persentase prasarana aparatur

Lebih terperinci

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE

IKHTISAR EKSEKUTIF. Tidak tercapainya beberapa sasaran tersebut diatas disebabkan karena beberapa hal, antara lain : PROSE NTASE IKHTISAR EKSEKUTIF Laporan Akuntabilitas Kinerja disusun berdasarkan Rencana Strategis 2011 2016 dan Rencana Kerja Tahun 2014. Adapun Capaian Sasaran Dinas Bina Marga tahun 2014 tampak sebagai berikut

Lebih terperinci

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN

BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN BAB.III TUJUAN, SASARAN, PROGRAM DAN KEGIATAN 3.1 Telaahan terhadap Kebijakan Nasional dan Provinsi Berdasarkan mandat yang diemban oleh Kementerian Pekerjaan Umum sebagaimana yang tercantum dalam Peraturan

Lebih terperinci

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN SALINAN PERATURAN WALIKOTA NOMOR 59 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PASURUAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV

POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV POHON KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG TAHUN 2017 ESELON II ESELON III ESELON IV INPUT (Rp) SASARAN STRATEGIS (SARGIS) IK SARGIS SASARAN PROGRAM IK PROGRAM SASARAN KEGIATAN IK KEGIATAN Meningkatnya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah ( LKj IP ) Tahun 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mekanisme evaluasi dan pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah sebagaimana dimaksud Perpres Nomor 29 Tahun 2014 tentang Sistem Akuntabilitas Instansi Pemerintah,

Lebih terperinci

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang

BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN. Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang BAB II DESKRIPSI OBYEK PENELITIAN A. Gambaran Umum Lokasi Penelitian Dengan diberlakukannya Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah dan Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan

Lebih terperinci

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG LAMPIRAN I PERATURAN MENTERI PEKERJAAN UMUM NOMOR : 01/ PRT/M/2014 TANGGAL : 24 Februari 2014 JENIS PELAYANAN DASAR, INDIKATOR KINERJA, DAN BATAS WAKTU PENCAPAIAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL BIDANG PEKERJAAN

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 60 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG DENGAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2005 tentang Pemilihan, Pengesahan Pengangkatan, dan Pemberhentian

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Urusan Pemerintahan : Organisasi : RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2015 1.03. - PEKERJAAN UMUM 1.03.03. - DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN

BAB I PENDAHULUAN LAPORAN KINERJA DPU TAHUN ANGGARAN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Hulu Sungai Selatan sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Hulu Sungai Selatan Nomor 1 Tahun 2012 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN

RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, KINERJA, KELOMPOK DAN PENDANAAN INDIKATIF DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KABUPATEN BOGOR TAHUN 2008-2013 Visi : Terwujudnya lingkungan yang bersih, indah dan tertib serta sehat

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP )

LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH ( LKj IP ) TAHUN 2016 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PERUMAHAN KOTA BLITAR KATA PENGANTAR Penyusunan Laporan Kinerja (LKj IP) pada Pemerintah Tahun 2016 wajib dilaksanakan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN

PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN PEMERINTAH KABUPATEN TEBO PENETAPAN KINERJA DINAS PERKOTAAN PERTAMANAN DAN KEBERSIHAN Dalam rangka mewujudkan manajamen pemerintahan yang efektif, transparan, akuntabel dan berorientasi kepada hasil, bersama

Lebih terperinci

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA

GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA GUBERNUR PAPUA PERATURAN GUBERNUR PAPUA NOMOR 18 TAHUN 2015 TENTANG URAIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM PROVINSI PAPUA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR PAPUA, Menimbang : a. bahwa sehubungan

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Masamba, 05 Februari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. SUAIB MANSUR, ST., M.Si Nip

Kata Pengantar. Masamba, 05 Februari Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang. SUAIB MANSUR, ST., M.Si Nip Kata Pengantar Laporan Kinerja Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Tahun 2017 merupakan wujud pertanggungjawaban dan akuntabilitas kinerja Dinas PUPR sebagai penyelenggara negara. Penyusunan Laporan

Lebih terperinci

Renstra PU PENDAHULUAN

Renstra PU PENDAHULUAN PENDAHULUAN D alam rangka meningkatkan pelaksanaan pemerintah yang lebih berdayaguna, berhasilguna dan bertanggung jawab serta untuk lebih memantapkan pelaksanaan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah

Lebih terperinci

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR

WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR WALIKOTA BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN WALIKOTA BLITAR NOMOR 59 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017

TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 TUGAS POKOK, FUNGSI DAN STRUKTUR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KAB. LOMBOK BARAT TAHUN 2017 Berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat Nomor 10 Tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat

Lebih terperinci

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017

PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 PEMERINTAH KOTA SALATIGA DAFTAR INFORMASI PUBLIK RINGKASAN RENCANA KERJA DINAS BINA MARGA DAN PSDA KOTA SALATIGA TAHUN 2017 1 PERENCANAAN KINERJA A. RENCANA SKPD Dinas Bina Marga dan PSDA Kota Salatiga

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN TEGAL Anggaran : 205 Formulir RKA SKPD 2.2 Urusan Pemerintahan :. 03 Urusan Wajib Pekerjaan Umum Organisasi :. 03. 0 Dinas

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV

LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV LAPORAN KINERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN ANGGARAN 2017 TRIWULAN IV BELANJA 1.03 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.02 DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA 1.03.1.03.02.01.01

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN

KATA PENGANTAR. Kuningan, 29 Februari 2016 KEPALA DINAS TATA RUANG DAN CIPTA KARYA KABUPATEN KUNINGAN KATA PENGANTAR Terselenggaranya pemerintahan yang lebih berdayaguna, berhasilguna, bersih dan bertanggung jawab perlu ditunjang dengan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur, dan

Lebih terperinci

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG

BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG SALINAN BUPATI WONOSOBO PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI WONOSOBO NOMOR 49 TAHUN 2014 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI, RINCIAN TUGAS DAN TATA KERJA DINAS CIPTA KARYA, TATA RUANG, DAN KEBERSIHAN KABUPATEN

Lebih terperinci

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN WALIKOTA BATU PERATURAN WALIKOTA BATU NOMOR 47 TAHUN 2013 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PERUMAHAN KOTA BATU DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA BATU, Menimbang : bahwa untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG

BAB I PENDAHULUAN LATAR BELAKANG BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Sebagaimana tertuang dalam Undang-undang Republik Indonesia Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggaran Negara yang bersih dab Bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme bahwa

Lebih terperinci

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014

Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Tahun 2014 Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) ini dibuat sebagai perwujudan dan kewajiban suatu Instansi Pemerintah dengan harapan dapat dipergunakan

Lebih terperinci

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK

FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK FORM II : DAFTAR INFORMASI PUBLIK Nama pejabat Nama Unit/Satker menguasai : Drs. H. Sunardi (Ketua PPID Dinas PU) : Dinas Kab. Bima No. tersedia IP Berkala A Profil Dinas 1 1 Kedudukan dan struktur Dinas

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016 SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 58 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA

BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN SALINAN PERATURAN BUPATI MADIUN NOMOR 30 TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA DAN CIPTA KARYA BUPATI MADIUN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka pelaksanaan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL..

DAFTAR ISI KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. DAFTAR TABEL.. DAFTAR ISI Hal KATA PENGANTAR RINGKASAN EKSEKUTIF DAFTAR ISI.. i ii vii viii DAFTAR TABEL.. BAB I BAB II BAB III BAB IV PENDAHULUAN.... A. Gambaran Umum... B. Maksud dan Tujuan.... C. Sistematika Penyajian...

Lebih terperinci

INSTANSI TUGAS FUNGSI. Indikator Kinerja Utama. Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel

INSTANSI TUGAS FUNGSI. Indikator Kinerja Utama. Sumber Data Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Kalsel INSTANSI TUGAS FUNGSI No INDIKATOR KINERJA UTAMA ESELON II DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG PROVINSI KALIMANTAN SELATAN TAHUN 2016-2021 : Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan

Lebih terperinci

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung

BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG. 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 214-218 BAB II GAMBARAN PELAYANAN KECAMATAN BUAHBATU KOTA BANDUNG 2.1 Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung 2.1.1. Struktur Organisasi Kecamatan Buahbatu Kota Bandung Berdasarkan

Lebih terperinci

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU

WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU WALIKOTA PEKANBARU PROVINSI RIAU PERATURAN WALIKOTA PEKANBARU NOMOR 95 TAHUN 2016 T E N T A N G KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

BUPATI MANDAILING NATAL

BUPATI MANDAILING NATAL - 1 - BUPATI MANDAILING NATAL PERATURAN BUPATI MANDAILING NATAL NOMOR 27 TAHUN 2011 TENTANG RINCIAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN MANDAILING NATAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI

Lebih terperinci

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON

BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON BERITA DAERAH KABUPATEN CIREBON *s NOMOR 67 TAHUN 2016, SERI D. 16 PERATURAN BUPATI CIREBON NOMOR : 67 Tahun 2016 TENTANG FUNGSI, TUGAS POKOK DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN, KAWASAN PERMUKIMAN DAN PERTANAHAN

Lebih terperinci

LAPORAN KINERJA (LKj)

LAPORAN KINERJA (LKj) P E M E R I N T A H K A B U P A T E N J O M B A N G DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA, TATA RUANG, KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN Jl. Prof. Dr. Nurcholish Madjid No. 80 Telp. ( 0321 ) 864123 J O M B A N G LAPORAN

Lebih terperinci

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU)

INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN KLUNGKUNG JALAN GAJAH MADA NO 47 SEMARAPURA 2014 PEMERINTAH KABUPATEN KLUNGKUNG DINAS PEKERJAAN UMUM Jalan Gajah Mada Nomor 47 Telp. (0366)

Lebih terperinci

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI BLITAR PROVINSI JAWA TIMUR PERATURAN BUPATI BLITAR NOMOR 57 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, URAIAN TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

Lebih terperinci

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018

DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 2018 Urusan Pemerintahan :.04. DOKUMEN PELAKSANAAN ANGGARAN ORGANISASI PERANGKAT DAERAH PEMERINTAH KABUPATEN SAMPANG TAHUN ANGGARAN 08 PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN Formulir Halaman : DPAOPD. Organisasi

Lebih terperinci

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah

Kata Pengantar. Semarang, Pebruari 2016 Kepala Dinas Bina Marga Provinsi Jawa Tengah P E M E R I N T A H P R O V I N S I J A W A T E N G A H LAPORAN KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (LKjIP) TAHUN 2016 DINAS BINA MARGA PROVINSI JAWA TENGAH Semarang 2017 Kata Pengantar Dengan mengucapkan puji

Lebih terperinci

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016

RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 Urusan Pemerintahan Organisasi RENCANA KERJA DAN ANGGARAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Tahun Anggaran 2016 1.03 Pekerjaan Umum 1.03.01 Dinas Pekerjaan Umum FORMULIR

Lebih terperinci

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG

WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG WALIKOTA MATARAM PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT PERATURAN WALIKOTA MATARAM NOMOR : 51 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA

DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA DINAS TATA RUANG DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT RENCANA KERJA TAHUN ANGGARAN 2015 KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah S.W.T atas segala limpahan rahmat dan hidayahnya kami

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Page 1

BAB I PENDAHULUAN. Page 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Rencana Kerja (Renja) SKPD merupakan dokumen perencanaan dan pendanaan yang berisi program dan kegiatan SKPD sebagai penjabaran dari RKPD dan Renstra SKPD dalam satu

Lebih terperinci

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM

WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM WALIKOTA PAREPARE PERATURAN WALIKOTA PAREPARE NOMOR 14 TAHUN 2011 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA WALIKOTA PAREPARE, Menimbang : a.

Lebih terperinci

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 1.1. Latar Belakang Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKjIP) 2016 BAB I PENDAHULUAN Penyusunan Laporan Kinerja Instansi Instansi Pemerintah (LKJiP) Satuan Kerja Perangkat Daerah Dinas Pemberdayaan Masyarakat

Lebih terperinci

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG

BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG SALINAN BUPATI PURBALINGGA PROVINSI JAWA TENGAH PERATURAN BUPATI PURBALINGGA NOMOR 81 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI SERTA TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN

Lebih terperinci

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015

MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 MATRIK RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN LUMAJANG TAHUN 2015 NAMA SKPD : Dinas Pekerjaan Umum NO KODE USULAN URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH PROGRAM/KEGIATAN SASARAN PROGRAM KEGIATAN INDIKATOR KELUARAN

Lebih terperinci

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR

Surabaya, 31 Desember 2016 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROVINSI JAWA TIMUR Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan berkah dan hidayahnya sehingga Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LKj-IP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG.

BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG. Terselenggaranya Good Governance merupakan prasyarat bagi setiap pemerintahan untuk mewujudkan aspirasi masyarakat dan mencapai tujuan serta cita-cita Bangsa Bernegara.

Lebih terperinci

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN

REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN REVIEW-INDIKATOR KINERJA UTAMA (IKU) BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2013-2018 PEMERINTAH KOTA PRABUMULIH 2017 INDIKATOR KINERJA UTAMA BADAN LINGKUNGAN HIDUP KOTA PRABUMULIH TAHUN 2015-2018

Lebih terperinci

PENGUKURAN KINERJA. ANGGARAN PAGU REALISASI s/d TW I % ,770,833,333 10,200, baik

PENGUKURAN KINERJA. ANGGARAN PAGU REALISASI s/d TW I % ,770,833,333 10,200, baik KEPALA TAHUN : 2016 NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR KINERJA SATUAN TARGET REALISASI s/d TW I % PROGRAM PAGU REALISASI s/d TW I % 1 Meningkatnya kualitas jalan Persentase kualitas jalan dalam kondisi Km

Lebih terperinci

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA

BUPATI SUKAMARA PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA BUPATI SUKAMARA Menimbang Mengingat : PERATURAN BUPATI SUKAMARA NOMOR 20 TAHUN 2008 T E N T A N G RINCIAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN SUKAMARA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR

KATA PENGANTAR. Surabaya, 30 Januari 2014 KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM CIPTA KARYA DAN TATA RUANG PROPINSI JAWA TIMUR KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas Rahmat dan hidayahnya semata, Laporan Akuntanbilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) Dinas Pekerjaan Umum Cipta Karya dan Tata Ruang

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018

PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 PEMERINTAH KABUPATEN MALANG RENCANA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM BINA MARGA KABUPATEN MALANG TAHUN 2018 TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur kehadirat Allah Yang Maha Esa atas tersusunnya dokumen Rencana

Lebih terperinci

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang

KATA PENGANTAR. Bontang, Desember 2015 Kepala, Ir. Hj. Yuli Hartati, MM NIP LAKIP 2015, Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang KATA PENGANTAR Dengan Mengucapkan puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) tahun 2015 Kantor Ketahanan Pangan Kota Bontang telah selesai disusun.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2008 tentang perubahan kedua atas Undang Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan

Lebih terperinci

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1

DAFTAR ISI. Kata Pengantar...i. Daftar isi...ii. Ikhtisar eksekutif... iii. Bab I Pendahuluan...1 DAFTAR ISI Kata Pengantar...i Daftar isi...ii Ikhtisar eksekutif... iii Bab I Pendahuluan...1 1.1 Struktur Organisasi dan sumber daya aparatur...1 1.1.1 Tugas dan fungsi...1 1.1.2 Struktur Organisasi...2

Lebih terperinci

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA,

BUPATI BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI BANYUMAS PERATURAN BUPATI BANYUMAS NOMOR 20 TAHUN 2010 TENTANG PENJABARAN TUGAS DAN FUNGSI DINAS CIPTA KARYA, KEBERSIHAN DAN TATA RUANG KABUPATEN BANYUMAS DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, BUPATI

Lebih terperinci

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT

BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT BUPATI GARUT PROVINSI JAWA BARAT PERATURAN BUPATI GARUT NOMOR 53 TAHUN 2016 TENTANG TUGAS, FUNGSI DAN TATA KERJA DINAS PERUMAHAN DAN PERMUKIMAN KABUPATEN GARUT Menimbang : a. DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 35 TAHUN 2016

BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 35 TAHUN 2016 BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN PROVINSI SUMATERA UTARA PERATURAN BUPATI HUMBANG HASUNDUTAN NOMOR 35 TAHUN 2016 TENTANG KEDUDUKAN, SUSUNAN ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI, SERTA TATA KERJA DINAS PEKERJAAN UMUM

Lebih terperinci

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor

Prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU) 3. Sistem Informasi Perumahan di Seksi Pembangunan di Kabupaten Bogor A. UTAMA 1 Program Lingkungan Sehat 1. Terlaksananya peningkatan 1. Persentase Luas 8.044 % 1. Verifikasi Prasarana, Sarana dan Seksi Pembangunan - 4.4 kualitas bangunan dan pemukiman yang tertata Utilitas

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG,

PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, PERATURAN BUPATI SUBANG NOMOR : TAHUN 2008 TENTANG TUGAS POKOK DAN FUNGSI DINAS TATA RUANG, PERMUKIMAN DAN KEBERSIHAN KABUPATEN SUBANG BUPATI SUBANG, Menimbang : a. bahwa Dinas Tata Ruang, Permukiman dan

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jalan Raya Bona Telp.(0361) G I A N Y A R

PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jalan Raya Bona Telp.(0361) G I A N Y A R PEMERINTAH KABUPATEN GIANYAR DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG Jalan Raya Bona Telp.(0361) 944997 G I A N Y A R KEPUTUSAN KEPALA DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG KABUPATEN GIANYAR NOMOR 279/E-18/HK/2017

Lebih terperinci

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan :

2. Makna dari ketersediaan jumlah rumah layak huni bagi pemenuhan visi Perumahan : VISI Terwujudnya kualitas layanan infrastruktur pekerjaan umum dan permukiman yang memadai, peningkatan jumlah rumah layak huni, serta pengelolaan energi dan sumber daya mineral yang ramah lingkungan 1.

Lebih terperinci

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG

PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG 9 BUPATI PENAJAM PASER UTARA PERATURAN BUPATI PENAJAM PASER UTARA NOMOR 30 TAHUN 2013 TENTANG TUGAS POKOK, FUNGSI DAN RINCIAN TUGAS DINAS PEKERJAAN UMUM KABUPATEN PENAJAM PASER UTARA DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A )

PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) ( B A P P E D A ) PEMERINTAH KABUPATEN BANGGAI BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH RENCANA STRATEGIS ( RENSTRA ) 2011 2016 ( B A P P E D A ) LUWUK, 2011 KATA PENGANTAR Puji Syukur Kami Panjatkan Kehadirat Tuhan yang Maha

Lebih terperinci

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal

1. Makna dari infrastruktur bidang pekerjaan umum dan permukiman yang andal RENCANA STRATEGIS TAHUN 2012- DINAS PUP-ESDM DIY VISI layanan pekerjaan umum yang memadai, jumlah rumah layak huni, serta sumber daya mineral yang ramah 1. Makna dari big pekerjaan umum yang andal memadai,

Lebih terperinci

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN

TUGAS POKOK DAN FUNGSI BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN BIDANG PENGEMBANGAN KAWASAN MEMIMPIN, MENGKOORDINASIKAN DAN MENGENDALIKAN TUGAS-TUGAS DIBIDANG PENGELOLAAN PENGEMBANGAN KAWASAN YANG MELIPUTI PENGEMBANGAN KAWASAN KHUSUS DAN KERJASAMA PENGEMBANGAN KAWASAN;

Lebih terperinci