BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT

Transkripsi

1 BAB III ISU-ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS POKOK DAN FUNGSI BADAN KELUARGA BERENCANA DAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN KABUPATEN LOMBOK BARAT 3.1. Gambaran umum daerah terkait dengan pelayanan SKPD Posisi geografis Kabupaten Lombok Barat yang strategis terlihat dari gambaran letak wilayah yaitu antara 115,46 s.d 116,28 BT dan 8.12 s.d 8.55 LS dengan batas-batas wilayah sebagai berikut: Sebelah utara : Kabupaten Lombok utara Sebelah Selatan : Samudera Indonesia Sebelah Barat : selat Lombok dan Kota Mataram Sebelah timur : Kab. Lombok Tengah Ibukota Kabupaten Lombok Barat terletak di Giri menang Gerung sekaligus sebagai pusat pemerintahan, mempunya lias wilayah 2.215,11 Km yang terdiri dari daratan seluas 862 KM dan lautan seluas 1.352,49 Km. Keanekaragaman modal sosial yang dimilikinya, membuat Lombok Barat berpeluang besar menjadi daerah maju yang berdayasaing. Percepatan pembangunan melalui optimalisasi potensi sumberdaya lokal dan mendorong masuknya investasi menjadi kebutuhan yang tidak dapat dijalankan dengan setengah hati. Pada prinsipnya indeks pembangunan manusia merupakan indikator utama untuk mengukur keberhasilan komulatif pembangunan suatu daerah yang terfokus pada pembangunan manusia. Manusia sebagai alat dan tujuan akhir pembangunan menjadi kunci keberhasilan daerah dalam mengembangkan setiap program pembangunan. Pertumbuhan penduduk yang masih relatif tinggi (2,58 % pada tahun 2008) menjadi faktor penting yang sangat berpengaruh terhadap berbagai aspek kehidupan termasuk pelaksanaan program pembangunan sumber daya manusia. Pelayanan dengan isu penting kependudukan yang berdampak pada angka kemiskinan, pengangguran, putus sekolah, kualitas keluarga dan hal lainnya menjadi gambaran pelayanan yang akan dilakukan pada SKPD BKBPP Kabupaten Lombok Barat. Pelayanan kependudukan menuju penduduk berkualitas seiring dengan tujuan dan indikator utama Lobar Bangkit yang menginginkan masyarakat yang maju, mandiri, dan bermartabat, sehingga pembinaan melalui berbagai program BKBPP yang langsung menyentuh ke masyarakat menjadi andalan pencapaian tujuan. Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat dibentuk berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Barat tahun Nomor 9 Tahun 2008 memiliki tugas membantu Bupati dalam menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintahan dan pembangunan dibidang kependudukan khususnya dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan.

2 Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat memiliki fungsi untuk melakukan : 1. Perumusan kebijakan teknis,penyusunan program dan kegiatan bidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan; 2. Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang keluarga berencana dan kesehatan reproduksi,keluarga sejahtera,pemberdayaan perempuan dan penggerakan masyarakat. 3. Pembinaan,pengendalian,evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang keluarga dan pemberdayaan perempuan ; 4. Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan ; 5. Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan dibidang keluarga berencana dan pemberdayaan perempuan ; Terkait dengan pelayanan yang diberikan oleh Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat sesuai dengan Tupoksinya, maka perkembangan pada Bidang Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan periode tahun 2009 hingga tahun 2014 mencakup pada : A. Sektor KB, meliputi : 1. Jumlah Akseptor Baru. 2. Jumlah Kepala Keluarga. 3. Jumlah peserta KB aktif. B. Sektor Kesejahteraan Keluarga, meliputi : 1. Jumlah Unit Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarga Sejahtera. 2. Jumlah Keluarga tergolong Pra KS, KS Jumlah Kelompok Bina-bina. C. Sektor Penggerakan Masyarakat, meliputi : 1. Jumlah unit promosi 2. Jumlah organisasi masyarakat, tokoh agama dan tokoh masyarakat D. Sektor Pemberdayaan Perempuan 1. Jumlah prosentase Tingkat kekerasan dalam rumah tangga 2. Jumlah perempuan kepala keluarga 3. Jumlah tingkat partisipasi perempuan dalam pelayanan publik Sebagai gambaran awal terkait data jumlah sasaran yang akan disentuh oleh pelayanan program KB dan PP Tahun 2008 yaitu: jumlah Kepala Keluarga Tahun 2008 berjumlah (setelah KLU pisah) dengan Target capaian KB Akseptor Baru. Jumlah keluarga pra sejahtera

3 57.867, , KS I , KS II , KS III 9.377, dan KS III Plus 417 Kepala Keluarga. Jumlah UPPKS Tahun 2009 sebanyak 125 kelompok, BKB sebanyak 25 kelompok, BKR sebanyak 12 kelompok dan BKL sebanyak 10 kelompok. 3.2 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis Lingkungan Internal A. Kekuatan (Strength) Kekuatan merupakan suatu yang terdapat pada Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat dapat dimanfaatkan sebagai modal dan landasan dalam rangka penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi, dan kekuatan tersebut diantaranya adalah: 1. Tersedianya potensi sumber daya manusia yang cukup memadai berupa PKB (penyuluh Keluarga Berencana) dan PLKB. 2. Tersedianya dana dan fasilitas kerja untuk pencarian akseptor KB dan penyuluhan Keluarga berkualitas di Kabupaten Lombok Barat. 3. Banyaknya instansi pemerintah yang terlibat dalam penanganan / pembinaan serta pengembangan Sumber daya manusia. 4. Data Potensi pencapaian program FI dan F2 sangat memadai B. Kelemahan (Weakness) Kelemahan merupakan suatu yang terdapat di Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten Lombok Barat yang keberadaannya merupakan hambatan dan kendala dalam rangka penyelenggaraan tugas dan fungsinya, dan kelemahan tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Koordinasi dengan instansi terkait belum optimal dalam pembinaan dan pengembangan sumber daya manusia menuju keluarga yang berkualitas. 2. Tingkat kemampuan aparat pembina dibidang teknis, manajeman dan kependudukan masih terbatas. 3. Adanya tumpang tindih pembinaan khususnya terhadap pemberdayaan perempuan yang dilaksanakan beberapa Unit Kerja/Lembaga Pemerintah. 4. Masih terbatasnya permodalan untuk kelompok-kelompok UPPKS di lapangan dan sulitnya memperoleh tambahan dan bantuan modal dari pihak perbankan.

4 5. Masih rendahnya kualitas sumber daya manusia dalam hal KB dan PP khususnya yang menyangkut tingkat pendidikan, keterampilan, manajemen dan kemampuan menggerakkan penduduk dalam mengikuti program KBPP sehingga belum mampu memanfaatkan peluang secara maksimal. 6. Belum termotivasinya penduduk untuk ikut program KB dikarenakan doktrin religius yang ada dalam masyarakat (kondisi sosial budaya masyarakat Lobar). 7. Sarana dan prasarana perlatan pelayanan KB berkualitas masih terbatas. 8. Operasionalisasi pelayanan KB dan pemberdayaan perempuan belum menjangkau seluruh Wilayah Kabupaten Lombok Barat Analisis Lingkungan Eksternal A. Peluang (Opportunity) Peluang merupakan kondisi eksternal yang mendukung dan dapat di manfaatkan dalam penyelenggaraan tugas dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanProvinsi NTB, dan peluang tersebut diantaranya adalah sebagai berikut: 1. Semakin mudahnya mengakses informasi kependudukan yang dibutuhkan dalam pengembangan program KBPP. 2. Banyak instansi pemerintah dan swasta yang terlibat dan mempunyai program kegiatan utuk membantu mengembangkan program pengendalian penduduk dan pengurangan kekerasan terhadap anak dan perempuan. 3. Adanya berbagai peraturan dan per undang- undangan yang di tetapkan oleh pemerintah untuk memberikan peluang dan kesempatan yang sama dalam penganggaran program Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan. 4. Penerapan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan yang lebih luas kepada daerah untuk penganggaran dalam Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan B. Ancaman (Treath) Ancaman merupakan kondisi eksternal yang dapat mengganggu dan menghambat penyelengaraan tugas pokok dan fungsi Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan PerempuanKabupaten Lombok Barat, dan ancaman tersebut diantaranya sebagai berikut: 1. Tuntutan era global yang mengharuskan profesionalisme pada SDM dan penanganan manajemen yang efektif, efisien dan berkualitas standar Pelayanan Minimum bagi setiap SKPD.

5 2. Ledakan penduduk dan penyempitan lahan pertanian berimplikasi terhadap pasar kerja 3. Isu HAM dan kekerasan terhadap anak dan perempuan serta kesetaraan dan keadilan gender semakin membuming membawa pergeseran pola pikir dan perilkau dalam masyarakat sehingga masyarakat harus siap dengan segala perubahan yang serba instan. 4. Seiring otonomi daerah dan era reformasi serta krisis ekonomi, adanya pengalihan perhatian ke sektor ekonomi dan pendidikan serta penurunan anggaran terhadap masalah KB dan PP Isu Strategis Berdasarkan permasalahan pokok dan Analisis isu strategis di atas, dapat dirumuskan Isu-Isu Strategis dalam pelaksanaan pembangunan sektor Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan dalam kurun waktu lima tahun kedepan [rancangan awal RPJMD Kabupaten Lombok Barat ], antara lain sebagai berikut: 1). Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan terjadinya kesenjangan kesetaraan gender. 2). Tingkat pertumbuhan jiwa dalam keluarga yang berimplikasi terhadap ketahanan keluarga. 3). Mobilitas keluarga yang masih relatif rendah dalam mengakses kebutuhan hidup baik jasa, barang, dan informasi sebagai salah satu akibat dari masih banyaknya keluarga yang tergolong dalam kelompok keluarga pra sejahtera. 4). Kurangnya peran kaum perempuan dalam pelayanan publik serta banyak terjadi kasus-kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. 5). Pola pembinaan melalui kemitraan akan menjadi isu penting terkait keberhasilan program baik yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan ataupun monitoring dan evaluasi. Penerapan prinsip managment kelembagaan yang menyangkut : Institustional Review, Bencmarking, Quality Assurance, dan Quality Control menjadi pijakan kinerja. 6). Rendahnya belanja sosial yang dikeluarkan oleh daerah bahkan negara dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas

6

7 No Analisis lingkungan Internal Tabel 3.3 Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal Analisis Lingkungan Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Isu Strategis 1 1. Tersedianya potensi sumber daya manusia yang cukup memadai berupa PKB (penyuluh Keluarga Berencana) dan PLKB. 2. Tersedianya dana dan fasilitas kerja untuk pencarian akseptor KB dan penyuluhan Keluarga berkualitas di Kabupaten Lombok Barat. 3.Banyaknya instansi pemerintah yang terlibat dalam penanganan / 1. Tuntutan era global yang mengharuskan profesionalisme pada SDM dan penanganan manajemen yang efektif, efisien dan berkualitas standar Pelayanan Minimum bagi setiap SKPD. 2.Ledakan penduduk dan penyempitan lahan pertanian berimplikasi terhadap pasar kerja 3.Isu HAM dan kekerasan 1.Semakin mudahnya mengakses informasi kependudukan yang dibutuhkan dalam pengembangan program KBPP. 2.Banyak instansi pemerintah dan swasta yang terlibat mempunyai program kegiatan dan utuk membantu mengembangka n program pengendalian penduduk dan pengurangan kekerasan 1.Tuntutan era global yang mengharuskan profesionalisme pada SDM dan penanganan manajemen yang efektif, efisien dan berkualitas standar Pelayanan Minimum bagi setiap SKPD. 2.Ledakan penduduk dan penyempitan lahan pertanian berimplikasi terhadap pasar kerja 3. Isu HAM dan kekerasan terhadap anak dan perempuan serta kesetaraan dan keadilan gender semakin membuming membawa pergeseran pola pikir dan perilkau dalam masyarakat sehingga masyarakat harus siap dengan segala perubahan yang serba instan. 4. Seiring otonomi daerah dan era reformasi serta krisis ekonomi, adanya pengalihan perhatian ke sektor ekonomi dan pendidikan serta penurunan anggaran terhadap 1. Kurangnya partisipasi masyarakat dalam pembangunan dan terjadinya kesenjangan kesetaraan gender. 2. Tingkat pertumbuhan jiwa dalam keluarga yang berimplikasi terhadap ketahanan keluarga. 3. Mobilitas keluarga yang masih relatif rendah dalam mengakses kebutuhan hidup baik jasa, barang, dan informasi sebagai salah satu akibat dari masih banyaknya keluarga yang tergolong dalam kelompok keluarga pra sejah tera. 4. Kurangnya peran kaum perempuan dalam pelayanan publik serta banyak terjadi kasus-kasus kekerasan terhadap

8 No Analisis lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Isu Strategis pembinaan serta pengembangan Sumber daya manusia. 4.Data Potensi pencapaian program FI dan F2 sangat memadai terhadap anak dan perempuan serta kesetaraan dan keadilan gender semakin membuming membawa pergeseran pola pikir dan perilkau dalam masyarakat sehingga masyarakat harus siap dengan segala perubahan yang serba instan. 4.Seiring otonomi daerah dan era reformasi serta krisis ekonomi, adanya terhadap anak dan perempuan. 3.Adanya berbagai peraturan dan per undangundangan yang di tetapkan oleh pemerintah untuk memberikan peluang dan kesempatan yang dalam penganggaran program Keluarga sama Berencana Pemberdayaan Perempuan. dan 4.Penerapan Otonomi Daerah yang memberikan kewenangan masalah KB dan PP. perempuan dan anak. 5. Pola pembinaan melalui kemitraan akan menjadi isu penting terkait keberhasilan program baik yang menyangkut perencanaan, pelaksanaan ataupun monitoring dan evaluasi. Penerapan prinsip managment kelembagaan yang menyangkut : Institustional Review, Bencmarking, Quality Assurance, dan Quality Control menjadi pijakan kinerja. 6. Rendahnya belanja sosial yang dikeluarkan oleh daerah bahkan negara dalam membangun sumber daya manusia yang berkualitas

9 No Analisis lingkungan Internal Analisis Lingkungan Eksternal Kekuatan Kelemahan Peluang Ancaman Isu Strategis pengalihan perhatian ke sektor ekonomi dan pendidikan serta penurunan anggaran terhadap masalah KB dan PP. yang lebih luas kepada daerah untuk penganggaran dalam Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan