EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PT BONDOR INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PT BONDOR INDONESIA"

Transkripsi

1 EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PT BONDOR INDONESIA Gabriela Ocktaviani Samuel Jl. Tomang Tinggi IX / 26, (+62-21) , gabriellesml90@gmail.com, Zulfitry Ramdan Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT Bondor Indonesia. Tujuan penelitian untuk memberikan penyelesaian maupun perbaikan pada kekurangan pengendalian internal pengaturan persediaan barang di perusahaan. Penelitian menggunakan metode penelitian kepustakaan dan lapangan. Penelitian kepustakaan digunakan untuk mendapatkan landasan teori dan solusi atas masalah yang dihadapi, sedangkan penelitian lapangan dilakukan dengan cara wawancara, memberikan pertanyaan, dan observasi. Berdasarkan hasil penelitian terdapat kelemahan seperti; ditemukan penerimaan persediaan yang dilakukan tanpa melalui otorisasi. Tidak ada pemisahan wewenang antara fungsi penerimaan dengan fungsi gudang. Tidak ada antisipasi bila terjadi kecurangan pada fungsi penerimaan, dan masih ditemukan selisih kuantitas antara pencatatan pada stok di kartu persediaan. Kata kunci: Prosedur, fungsi persediaan barang, pengendalian internal This research was conducted at PT Bondor Indonesia. The purpose of this study is to provide a solution and improvement on the settlement and internal control deficiencies in the company's stock settings. Research was done by using literature and field research methods. The research literature is used to obtain the theoretical basis and a solution to the problems encountered, while the field research conducted by interview, asking questions and observations. Based on the results of such studies, there were weaknesses; the finding of supplies receipt that was conducted without authorization. There is no separation of authority between the receipt function with the warehouse function. There was no anticipation if there was a fraud in the receipt function, and some difference between the listing on the stock quantity in the inventory card was still discovered. Keywords: Procedure, inventory receipt function, internal control

2 Pendahuluan Dewasa ini persaingan diantara perusahaan-perusahaan bisnis semakin berkembang pesat. Semua berusaha berlomba-lomba untuk memberikan layanan yang terbaik bagi para konsumennya masing-masing. Tidak hanya itu, semua juga mencoba untuk menjadi juara dalam kancah pertarungan bisnis dengan cara menarik hati para konsumen sebanyak-banyaknya. Hal ini didukung oleh perkembangan teknologi yang semakin berkembang yang memungkinkan para pengelola bisnis dan perusahaan untuk mendapatkan informasi-informasi dan fasilitas yang memadai dalam rangka memenuhi permintaan dan penawaran. Persediaan barang yang baik dapat membantu perusahaan dalam memenangkan persaingan bisnis. Namun, persediaan barang-barang yang baik harus dikemas secara memadai. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi pengelolaan persediaan adalah penting bagi perusahaan. Selain itu, perlu diakui bahwa pengendalian internal turut berperan dalam pengelolaan persediaan barang. Apabila persediaan tidak didukung oleh fungsi pengelolaan dan pengendalian internal yang baik, maka akan cenderung terjadi masalah dalam persediaan. Misalnya; kurangnya persediaan yang mengakibatkan terhambatnya proses distribusi, ketidakmampuan perusahaan untuk memenuhi kondisi permintaan dan penawaran, dan bahkan terjadinya kehilangan maupun kecurangan atas persediaan barang. Adanya tindakan penerapan sistem pengendalian yang baik terhadap persediaan barang, diharapkan analisa yang dilakukan oleh penulis terhadap kegiatan operasional dan pengendalian internal persediaan barang di PT. Bondor Indonesia dapat memberikan manfaat serta rekomendasi yang dapat menunjang perbaikan sistem pengendalian internal maupun masukan yang berguna dan kelak dapat diterapkan dalam proses operasional, terutama bagi pengelolaan persediaan barang pada PT. Bondor Indonesia. Pentingnya kegunaan pengelolaan persediaan barang yang mendukung kelancaran kegiatan operasional perusahaan mendorong penulis untuk mengangkat masalah pada pengelolaan persediaan barang dan sistem internal lebih lanjut melalui tindakan analisa terhadap Pengendalian Internal. Definisi pengendalian internal adalah suatu proses yang dilaksanakan oleh dewan direksi, manajemen, dan personel lainnya dalam suatu entitas, yang dirancang untuk menyediakan keyakinan yang memadai berkenaan dengan pencapaian tujuan dalam kategori keandalan laporan keuangan, kepatuhan terhadap hukum yang berlaku, dan fektivitas dan efisiensi operasi (Boynton dkk., 2004) Pengendalian intern adalah suatu perencanaan organisasi dan semua tindakan yang terkait yang diterapkan oleh suatu entitas untuk menjaga aktiva mendorong para karyawan untuk mengikuti kebijakan perusahaan meningkatkan efisiensi operasi dan memastikan keandalan pencatatan akuntansi (Hongren dkk.,2006). Tujuan dari pengendalian internal adalah efektifitas dan efisiensi operasi, kepatuhan terhadap ketentuan dan peraturan, serta keandalan laporan keuangan (Ray, 2008). Pengendalian internal yang baik harus memiliki kerangka sebagai berikut (Arens dkk., 2012): 1. Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian merupakan seluruh tindakan, kebijakan, dan prosedur yang mencerminkan perilaku manajemen puncak, para direktur, dan para pemilik perusahaan secara keseluruhan terhadap pengendalian internal dan pentingnya bagi entitas. Lingkungan pengendalian memiliki beberapa subkomponen yaitu: a) Integritas dan nilai etika Integritas dan nilai etika merupakan produk dari standar etika dan perilaku suatu entitas beserta bagaimana hal-hal tersebut dikomunikasikan dan dilaksanakan. Integritas dan nilai etika mencakup tindakan manajemen untuk menghilangkan atau mengurangi dorongan dan godaan yang mungkin dapat membuat pegawai melakukan tindakan tidak jujur, ilegal, atau tindakan yang tidak etis.

3 b) Komitmen terhadap kompetensi Manajemen harus mempertimbangkan tingkat kompetensi untuk pekerjaan tertentu dan bagaimana kompetensi tersebut dapat dikembangkan menjadi kemampuan dan pengetahuan yang dibutuhkan. c) Partisipasi dewan direksi atau komite audit Dewan direksi yang efektif harus independen dan harus terus mengawasi aktivitas manajemen perusahaan. Untuk membantu dewan direksi dalam tugas pengawasan, dewan direksi membentuk komite audit yang bertugas untuk melakukan pengawasan terhadap pelaporan keuangan. d) Filosofi manajemen dan gaya operasi Melalui aktivitasnya, manajemen memberikan isyarat mengenai betapa pentingnya pengendalian internal. e) Struktur organisasi Struktur organisasi perusahaan menggambarkan alur tanggung jawab dan wewenang. Dengan memahami struktur organisasi klien, auditor dapat memahami elemen-elemen manajamen dan fungsional dari suatu bisnis dan dapat menilai bagaimana pengendalian yang dilaksanakan. f) Kebijakan SDM dan pelaksanaannya Hal yang paling penting dalam pengendalian internal adalah sumber daya manusia yang melaksanakannya. Jika seluruh pegawai berkompeten dan dapat dipercaya, pengendalian lainnya dapat dikurangi. 2. Penilaian resiko Penilaian resiko terhadap pelaporan keuangan merupakan identifikasi dan analisis manajemen terhadap resikoyang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan yang mengacu pada standar pelaporan yang berlaku. 3. Aktivitas pengendalian Aktivitas pengendalian merupakan kebijakan-kebijakan dan prosedur yang membantu perusahaan dalam memastikan bahwa tindakan yang diperlukan untuk membantu entitas dalam mencapai tujuan sudah dilaksanakan. Lingkungan pengendalian secara umum memiliki lima tipe berikut: a) Pemisahan tugas dan tanggung jawab Ada empat hal yang harus diperhatikan dalam pemisahan tugas dan tanggung jawab untuk mengurangi kesalahan dan kecurangan: i. Pemisahan pengawasan aset dari fungsi akuntansi. ii. iii. iv. Pemisahan otorisasi transaksi dengan fungsi pengawasan dari aset yang bersangkutan. Pemisahan tanggung jawab operasi dan pencatatan. Pemisahan bagian IT dengan penggunanya. b) Otorisasi transaksi dan aktivitas Setiap transaksi harus diotorisasi dengan benar untuk memenuhi tujuan pengendalian.

4 c) Dokumentasi dan pencatatan Dokumen dan pencatatan merupakan catatan yang memuat transaksi serta mengihktisarkannya. Termasuk di dalamnya tagihan penjualan, purchase order, jurnal penjualan, dll. d) Pengawasan fisik atas aset dan pencatatan Untuk melaksanakan pengendalian yang baik, aset dan pencatatan harus diawasi. Aset yang tidak dijaga dapat dicuri. Pencatatan yang tidak diawasi dapat dicuri, diubah, dihancurkan, atau hilang yang mengganggu proses proses akuntansi dan operasi bisnis. e) Independent check pada pekerjaan Pemeriksaan di setiap bagian dilakukan untuk memastikan bahwa setiap prosedur telah dilaksanakan dengan baik. 4. Informasi dan Komunikasi Sistem informasi dan komunikasi akuntansi berguna untuk memulai, mencatat, memproses, dan melaporkan transaksi entitas dan menjaga akuntabilitas aset yang bersangkutan. 5. Pengawasan Aktivitas pengawasan berkaitan dengan penilaian baik secara terus menerus maupun secara periodik terhadap kualitas pengendalian internal yang dilakukan manajemen untuk menentukan apakah pengendalian berjalan sesuai yang direncanakan dan dimodifikasi untuk menyesuaikan dengan keadaan secara benar. Persediaan adalah aset yang terdiri dari tersedia untuk dijual dalam kegiatan usaha normal, dalam proses produksi dan atau dalam perjalanan; atau dalam bentuk bahan atau perlengkapan (supplies) untuk digunakan dalam proses produksi atau pemberian jasa. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007) Persediaan meliputi barang yang dibeli dan disimpan untuk dijual kembali, misalnya, barang dagang dibeli oleh pengecer untuk dijual kembali, atau pengadaan tanah dan properti lainnya untuk dijual kembali. Persediaan juga mencakup barang jadi yang telah diproduksi, atau barang dalam penyelesaian yang sedang diproduksi perusahaan dan termasuk bahan serta perlengkapan yang akan digunakan dalam proses produksi. (Ikatan Akuntansi Indonesia, 2007) Persedian adalah istilah yang diberikan untuk aktiva yang akan dijual dalam kegiatan normal perusahaan atau aktiva yang dimasukkan secara langsung atau tidak langsung ke dalam barang yang akan diproduksi dan kemudian dijual. (Stice dan Skousen, 2009) Persediaan (inventory) adalah pos-pos aktiva yang dimiliki untuk dijual dalam operasi bisnis normal atau barang yang akan digunakan atau dikonsumsi dalam memproduksi barang yang akan dijual. (Kieso dkk., 2002) Terdapat dua metode pencatatan persediaan, yakni: 1. Sistem pencatatan persediaan periodik Dalam sistem persediaan periodik, perhitungan fisik aktual atas barang-barang yang ada di tangan diadakan pada akhir setiap periode akutansi ketika menyiapkan laporan keuangan. Barang-barang dihitung, ditimbang, atau jika tidak diukur, dan jumlahnya dikalikan dengan unit biaya untu member nilai persediaan. Sebuah catatan yang terus berlangsung atas persediaan bisa, tetapi tidak harus, dibuat untuk unit-unit dan jumlah yang dibeli dan dijual (atau dikeluarkan) serta saldo di tangan. (Dyckman dkk., 2000)

5 2. Sistem pencatatan persediaan perpetual Dalam penggunaan sistem pencatatan persediaan perpetual, catatan persediaan perpetual yang terinci, sebagai tambahan atas akun buku besar biasa, dibuat untuk setiap item persediaan, dan akun pengendali persediaan dibuat dalam buku besar atas dasar lancar. (Dyckman dkk., 2000) Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah: 1. Untuk memberikan penyelesaian ataupun perbaikan atas kelemahan sistem pengendalian internal terhadap pengelolaan persedian barang di perusahaan tersebut. 2. Untuk memberikan rekomendasi yang diperlukan untuk meningkatkan sistem pengendalian intern yang ada. Manfaat dilakukannya penelitian ini : 1. Bagi perusahaan: diharapkan dengan dilakukannya penelitian ini perusahaan mendapatkan manfaat bagi perbaikan kinerja sistem internal dan pengelolaan persediaan di masa yang akan datang. 2. Bagi penulis: dengan dilakukannya penelitian ini penulis mampu untuk menerapkan teori yang telah dipelajari selama masa perkuliahan dalam praktiknya dilingkungan perusahaan. 3. Bagi pembaca: semoga penelitian ini dapat bermanfaat untuk memperkaya pengetahuan dan wawasan pembaca mengenai Pengendalian Internal, berikut prosedur audit, pengelolaan terhadap persediaan barang perusahaan manufaktur. Metode Penelitian Untuk menyusun skripsi ini penulis menerapkan dua metode penelitian guna mengumpulkan data dan informasi, yaitu : 1. Penelitian kepustakaan Penelitian kepustakaan dilakukan dengan mempelajari dan mendapatkan informasi tertulis seperti buku, jurnal, literatur, dan artikel yang dapat menunjang penulis dalam penelitian akan masalah yang bersangkutan. Tidak ada pengamatan langsung dengan objek penelitian. 2. Penelitian lapangan Penelitian lapangan dilaksanakan oleh peneliti dengan cara terjun secara langsung dengan mengamati objek penelitian, yaitu PT Bondor Indonesia. Data-data yang diperlukan didapatkan melalui beberapa teknik pengumpulan data : a. Wawancara. Adalah teknik pengumpulan data melalui pengajuan beberapa pertanyaan secara langsung kepada narasumber untuk memperoleh data-data yang diperlukan. b. Pertanyaan. Melalui teknik ini, penulis akan melakukan pengumpulan data dengan mengajukan sejumlah pertanyaan tertulis yang diajukan kepada narasumber untuk mendukung dan melengkapi data-data yang diperlukan dalam melakukan penelitian ini. c. Observasi. Teknik ini dilakukan dengan melakukan kunjungan ke perusahaan dan mengamati secara langsung masalah maupun potensi masalah yang dapat terjadi pada persediaan barang dan pengendalian internal perusahaan.

6 Hasil dan Bahasan Hasil pertanyaan Berikut adalah hasil pertanyaan mengenai prosedur persediaan barang. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang No Pertanyaan (P) dan Jawaban (J) 1a. P: Apakah pemesanan persediaan dilakukan dengan otorisasi dari pihak manajemen (ya/tidak)? 1b. P: Jika pertanyaan diatas ya, maka siapa atau bagian apa sajakah yang melakukan otorisasi? berapa jumlah personelnya? J: 1. Bagian Gudang 2. PPIC ( Production Planning & Inventory Control) 3. Department Head 4. Cost Control 5. Management 2a. P: Apakah ada perhitungan atau acuan yang dijadikan dalam melakukan pemesanan persediaan barang (ya/tidak)? 2b. P: Jika ya, maka siapakah yang melakukan perhitungan? Kemudian kepada siapakah laporan perhitungan diserahkan? Apakah tindakan yang akan dilakukan jika terjadi selisih? J: Perhitungan oleh PPIC diserahkan ke Finance 3. P: Apakah fungsi pemesanan dan pembelian persediaan barang terpisah dengan fungsi gudang (ya/tidak)? 4a. P: Apakah perusahaan memiliki prosedur tertulis mengenai uraian tugas masing masing personel pada pengelolaan persediaan (ya/tidak)? 4b. P: Apakah setiap personel mengetahui prosedur tersebut? 5a. P: Apakah perusahaan memiliki catatan ataupun daftar supplier yang biasa dihubungi saat akan memesan persediaan (ya/tidak)? 5b. P: Siapakah yang memegang catatan atau daftar tersebut? Apakah setiap bulan harus mengirimkan kuotation? Lalu siapa yang meng-update? J: Bagian Purchasing dg koordinasi Cost Control 6a. P: Apakah saat barang persediaan habis dan tidak ada stok, pihak gudang boleh langsung melakukan pemesanan tanpa dokumen resmi tertentu (ya/tidak)? J: Tidak 6b. P: Dokumen seperti apa yang diperlukan untuk melakukan pemesanan J: 1Material List 2.PR 3.PO 7. P: Jika jawaban no 6a ya, apakah ada pihak yang akan bertanggung jawab atas tindakan pemesanan barang tersebut (ya/tidak)? J: (jawaban tidak berlaku) 8a. P: Apakah setiap pemesanan persediaan barang dilakukan melalui prosedur panjang terlebih dahulu termasuk otorisasi pemesanan dan pembelian persediaan (ya/tidak)?

7 8b. P: Jika ya, maka apa saja tahapan prosedurnya? J: PR PO 9a. P: Apakah setiap pemesanan barang disertai dengan pembuatan laporan pemesanan secara tertulis (ya/tidak)? 9b. P: Siapakah yang membuat laporan dan laporan tersebut diserahkan kepada siapa? J: PPIC ke management 10a. P: Apakah ada proses seleksi supplier sebelum proses pemesanan dilakukan (ya/tidak)? 10b. P: Lalu bagaimana proses seleksinya? Mana yang dipilih antara kualitas dengan harga? J: 1. Kebutuhan 2. Kualitas 3. Harga Prosedur Penerimaan Persediaan Barang No Pertanyaan (P) dan Jawaban (J) 1a. P: Apakah penerimaan persediaan dilakukan dengan otorisasi dari pihak manajemen (ya/tidak)? J: Tidak 1b. P: Jika pertanyaan diatas ya, maka siapa atau bagian apa sajakah yang melakukan otorisasi? dan bagaimana rekonsilisasi antara jumlah barang yang diterima dengan yang dipesan? J: 1. Gudang 2. QC 3. PPIC 4. Cost Control 2a. P: Apakah ada pemeriksaan ulang yang dijadikan acuan dalam melakukan penerimaan persediaan (ya/tidak)? 2b. P: Siapakah pihak yang melakukan pemeriksaan? J: Cost Control finance 3a. P: Apakah fungsi penerimaan persediaan terpisah dengan fungsi gudang (ya/tidak)? J: Tidak 3b. P: Bagaimana kontrol dilakukan bila digabungkan? Dan bagaimana antisipasi untuk terjadinya kecurangan? J: Pengenaan SP 4a. P: Apakah perusahaan memiliki prosedur tertulis mengenai pengembalian barang yang telah diterima karena kerusakan atau cacat saat penerimaan (ya/tidak)? 4b. P: Seperti apakah prosedurnya? Dokumen apa sajakah yang terkait? Apakah vendor juga memegang copy dokumen untuk barang rusak. Dan ada beberapa supplier memiliki form pengajuan complaint sendiri 5a. P: Apakah terdapat ada pemisahan tugas dalam pelaksanaan penerimaan, pemesanan, penyimpanan dan pengeluaran serta pencatatan transaksi persediaan (ya/tidak) J: ya 5b. P: apakah contoh pemisahaan yang dilakukan? J: 1. Penerimaan melalui tahap seperti diatas (Gudang, QC, PPIC, Finance) 2. Pemesanan (Gudang, cek oleh Department Head, cek Cost Control) 3. Pengeluaran (Dept head terkait, manager terkait, gudang) 6a. P: Apakah pihak gudang melakukan pencocokan terlebih dahulu antara barang yang akan diterima dengan surat jalan atau dokumen resmi tertentu (ya/tidak)? 6b. P: Apakah ada dokumentasinya? Apakah bukti dokumentasinya? Dan siapakah yang memegang bukti dokumentasi tersebut?

8 J: Surat jalan 1 copy untuk gudang dengan lampiran PO 1. Surat Jalan, 2. Copy PO 3. Tagihan 7a. P: Jika jawaban no 6a ya, apakah ada pihak lain ataupun dari luar selain gudang yang melakukan hal tersebut (ya/tidak)? 7b. P: Siapakah pihak lain tersebut? Dan apakah bukti dokumentasinya? J: 1. Surat Jalan, 2. Copy PO 3. Tagihan Semua kemudian ke finance untuk dicek kembali dan kemudian diproses pembayaran 8a. P: Apakah setiap penerimaan barang yang dilakukan melalui pemeriksaan terlebih dahulu atas kualitas dan kuantitas (ya/tidak)? 8b. P: Apakah bentuk bukti dokumentasinya? Dan siapakah yang memegang? J: 1. Surat jalan, 2. Copy PO 3. Tagihan Smua kemudian ke Fianance untuk dicek kembali dan kemudian diproses pembayaran 9a. P: Apakah setiap penerimaan barang disertai dengan pembuatan laporan penerimaan persediaan secara tertulis (ya/tidak)? 9b. P: Apakah bentuk bukti dokumentasinya? Lalu siapakah yang memegang? Dan apakah dokumen tersebut ditandatangani oleh semua pihak yang terlibat dalam transaksi tersebut? J: Dibuat oleh bagian gudang dan ppic dilaporankan secara bulanan ke finance dan management 10a. P: Apakah hanya barang diterima oleh pihak yang berwenang (ya/tidak)? 10b. P:Apakah saat pihak berwenang tersebut berhalangan, ada pengganti atau pihak yang dipercaya untuk mewakili? J: iya, ada pelimpahan tugas sementara yang diotorisasi oleh bagian gudang. Prosedur Pengeluaran Persediaan Barang No Pertanyaan (P) dan Jawaban (J) 1a. P: Apakah fungsi pengiriman barang persediaan terpisah dari fungsi gudang (ya/tidak)? J: Tidak 1b. P: Apakah control yang digunakan jika kedua fungsi diatas digabungkan? J: Dalam pengiriman barang ada pengecekan oleh QC 2a. P: Apakah setiap pengeluaran persediaan selalu berdasarkan dokumen resmi yang diotorisasi oleh pihak yang berwenang (ya/tidak)? 2b. P: Siapakah yang melakukan otorisasi dokumen tersebut? J: Bagian gudang, QC, Manager, Security 3a. P: Apakah ada petugas yang menjaga dan mengawasi keluar masuknya persediaan barang (ya/tidak)? 3b. P: Apakah seriap barang yang keluar harus diotorisasi oleh orang tersebut? 4. P: Apakah selain petugas gudang, pihak lain dilarang masuk gudang jika tidak disertai otorisasi oleh pihak yang berwenang (ya/tidak)? 5a. P: Apakah kartu stok di update setiap hari (ya/tidak)?

9 5b. P: Siapakah yang melakukan update tersebut? Bagaimana dokumentasinya? J: Bagian gudang 6a. P: Apakah saat stock opname masing sering ditemukan selisih kuantitas antara pencatatan stok barang di kartu persediaan dengan jumlah fisik yang ada di gudang (ya/tidak)? 6b. P: Lalu bagaimana dengan proses rekonsiliasinya? J: Pengecekan antara kartu stok dengan sistem 7a. P: Apakah stock opname dilakukan secara rutin (ya/tidak)? 7b. P: Berapa bulan sekali stock opname dilakukan? Proses tersebut diotorisasi atau tidak? J: ya 8a. P: Apakah hasil stock opname dilaporkan pada management (ya/tidak)? 8b. P: Siapa yang melaporkan? Seperti apakah bentuk laporannya? Dan dilaporkan kepada siapa? J: Finance ke management laporan stok take 9a. P: Apakah penemuan barang yang rusak langsung dilaporkan kepada pihak yang berwenang (ya/tidak)? 9b. P: Siapakah yang melaporkan? Bagaimana prosesnya? Apa sajakah dokumentasi yang diperlukan? J:Bagian gudang, Mengisi form dan membuat berita acara dilampirkan bukti 10a. P: Apakah ada kebijakan khusus untuk barang yang rusak (ya/tidak)? 10b. P: Apa sajakah kebijakannya? Apakah ada jadwal rutin pengiriman barang rusak? Siapakah yang melakukan otorisasi? Jika barang keluar siapakah yang mengotorisasi? J: dipisahkan dalam kelompok non standart dan akan digunakan untuk kebutuhan factory, pengeluaran barang diotorisasi oleh manager terkait. Bahasan Dari sejumlah sistem dan prosedur yang memadai ini tidak tertutup kemungkinan terjadinya permasalah maupun menutup keberadaaan kelemahan pada perusahaan itu sendiri, yang selama ini mungkin terjadi atas prosedur maupun sistem yang diterapkan sehari-hari pada PT Bondor Indonesia terhadap fungsi pengelolaan persediaan barangnya. Adapun kelemahan-kelemahan yang dapat disimpulkan dari hasil pengamatan penulis pada fungsi pengelolaan persediaan pada PT Bondor Indonesia adalah sebagai berikut ini: 1. Penerimaan persediaan yang dilakukan tanpa melalui otorisasi dari pihak manajemen. 2. Tidak ada pemisahan wewenang antara fungsi penerimaan dan fungsi gudang. 3. Tidak ada antisipasi bila terjadinya kecurangan pada fungsi penerimaan barang. Masih ditemukan selisih kuantitas antara pencatatan pada stok barang di kartu persediaan dengan jumlah fisik di gudang Simpulan dan Saran Simpulan Setelah menempuh serangkaian pemeriksaan operasional yang berupa wawancara, observasi, pemberian pertanyaan kepada narasumber, serta serangkaian pengujian lainnya di PT Bondor Indonesia adalah, perusahaan telah melakukan pengelolaan persediaan barangnya dengan cukup memadai. Saran

10 1. Perusahaan melibatkan pihak management dalam melakukan prosedur penerimaan persediaan barang, dan terlibat otorisasi atas seleksi persediaan barang berdasarkan standar kualitas yang sebelumnya telah dilakukan oleh QC. Dengan kata lain management sendiri yang langsung campur tangan sebagai penanggung jawab utama atas kegiatan penerimaan persediaan barang yang terjadi di dalam perusahaan. 2. Perusahaan agar memperbaiki sistem penerimaan persediaan barangnya, meninjau kembali prosedur yang telah ada dan telah diterapkan, mengingat adanya potensi atau risiko cukup besar terjadinya kecurangan karena celah pada prosedur ini, serta mulai mempertimbangkan pemisahan tugas yang tegas antara fungsi penerimaan dengan fungsi pencatatan gudang 3. Perusahaan agar menanggapi kemungkinan terjadi kecurangan dalam perusahaan dengan melakukan pencegahan melalui perbaikan sistem dan peraturan yang memadai serta berisi sanksi-sanksi yang tegas sehingga memperkecil risiko dan potensi kecurangan tersebut juga penanganan lebih lanjut yang serius setelah ditemukannya kecurangan guna mendisplinkan dan melatih kejujuran dari seluruh anggota yang ada di dalam perusahaan tersebut. 4. Perusahaan mempertimbangkan untuk menyediakan sistem pengendalian internal yang lebih baik dan memadai yaitu dengan menerapkan sistem lebih terkomputerisasi di gudang dengan penggunaan CCTV sehingga pengendalian dan pengawasan di gudang dapat lebih terkontrol. Karena tidak tertutup kemungkinan bahwa selisih barang persediaan tersebut terjadi karena tindakan pencurian maka oleh pihak dalam perusahaan, tindakan semacam ini dapat lebih diminimalisir atau ditekan jumlahnya, dengan penggunaan sistem yang lebih terkomputeriasi dengan CCTV. Referensi Arens, A. A., Elder, R. J., Beasley, M. S. (2012). Auditing and Assurance Services: an Integrated Approach (14 th ed.). Essex, England: Pearson Education, Inc Boynton, W. C., Johnson, R. N., and Kell, W. G., Modern Auditing. 7th edition. New York: Ronald Press Publication, John Wiley and Sons, Inc Modern Auditing. Jilid 1 edisi 7 (alih bahasa Rajoe, P. A., Gania, G., Budi, I. S ). Jakarta: Penerbit Erlangga. Dyckman, T.R., Dukes, R., Davis, C. (2000). Intermediate Accounting. 5 th revised edition. New York: McGraw-Hill Publishing Co. Hongren, dkk 2006, Hongren Harrison, Bamber akuntansi, Edisi ke 6, Jilid ke 1, Penerbit Indeks, Jakarta Ikatan Akuntansi Indonesia Pernyataan standar akuntansi Indonesia. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Jones, R Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Rai, I. A Audit Kinerja Pada Sektor Publik: Konsep, Praktik, Studi Kasus. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Stice dan Skousen Akuntansi Intermediate. Edisi Keenam Belas, Buku 1. Jakarta: Penerbit Salemba Empat. Riwayat Penulis Gabriela Ocktaviani Samuel lahir di kota Jakarta pada 4 Oktober Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Akuntansi pada tahun 2012.

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas

Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang PT. Bondor Indonesia (bagian 1) Diagram Alir Aktivitas Penanggung Requestor membuat purchase request untuk material yang diperlukan, kemudian diserahkan

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar

BAB IV PEMBAHASAN. dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar BAB IV PEMBAHASAN IV.1 Survei Pendahuluan Evaluasi Sistem Pengendalian Internal pada PT Bondor Indonesia diawali dengan melakukan survei pendahuluan guna memperoleh informasi seputar latar belakang perusahaan

Lebih terperinci

A. Prosedur Pemesanan dan

A. Prosedur Pemesanan dan L1 Kuesioner Evaluasi Pengendalian Internal atas Persediaan dan Fungsi Penjualan PT. Tunas Dunia Kertasindo A. Prosedur Pemesanan dan Pembelian Persediaan Barang NO. PERTANYAAN YA TIDAK KETERANGAN 1. Apakah

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap

BAB IV PEMBAHASAN. Pada proses ini penulis melakukan proses interview dan observation terhadap BAB IV PEMBAHASAN Proses audit operasional dilakukan untuk menilai apakah kinerja dari manajemen pada fungsi pembelian dan pengelolaan persediaan sudah dilaksanakan dengan kebijakan yang telah ditetapkan

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan

BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Survei pendahuluan adalah permulaan yang digunakan dalam merencanakan tahap-tahap audit berikutnya. Hal ini dilakukan untuk memperoleh informasi mengenai semua

Lebih terperinci

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG

EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG EVALUASI PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP PENGELOLAAN PERSEDIAAN PADA PT SHUNDA PLAFON CABANG SERPONG ELITA Perum BTN Buni Asih Jalan Delima B4 No.30 Cikarang, 085921680176, lita_niez@rocketmail.com Gatot

Lebih terperinci

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL

TABEL 1 DAFTAR PERTANYAAN EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL NO 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 TABEL 1 DAFTAR EFEKTIVITAS AUDIT INTERNAL Indepedensi Auditor Internal Apakah auditor internal yang ada pada perusahaan merupakan fungsi yang terpisah dari fungsi operasional

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi yang Bab V Kesimpulan Dan Saran 132 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan penulis pada siklus pembelian di bagian supermarket Asia Toserba terkait hubungan aktivitas pengendalian dengan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Penulis telah melakukan pemeriksaan operasional terhadap aktivitas pengelolaan persediaan pada Twin Tulipware, terutama pada aktivitas pencatatan persediaan dan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 4 BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian, Sistem dan Metode Pencatatan Persediaan 1. Pengertian Persediaan Persediaan atau sering disebut dengan persediaan barang dagang (merchandise inventory) secara umum

Lebih terperinci

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU

ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU ANALISIS PENGENDALIAN INTERNAL PERSEDIAAN BARANG DAGANG PADA TOKO BIMA KOMPUTER PEKANBARU Fadrul dan Mery Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi (STIE) Pelita Indonesia Jalan Jend. A. Yani No. 78-88 Pekanbaru 28127

Lebih terperinci

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan?

: MANAGER & STAFF. 5 Apakah terdapat rotasi pekerjaan yang dilakukaan perusahaan? Nama Perusahaan Dilengkapi oleh Jabatan : PT. PP LONDON SUMATRA INDONESIA TBK : PROCUREMENT & HUMAN RESOURCES : MANAGER & STAFF FUNGSI PEMBELIAN A. Umum Ya Tidak Ket. 1 Apakah struktur organisasi telah

Lebih terperinci

TABULASI. Pertanyaan TOTAL

TABULASI. Pertanyaan TOTAL TABULASI Pertanyaan Responden Nilai 4 5 6 7 8 9 0 Ya Tidak 0 0 0 0 0 0 4 0 0 8 5 0 0 6 0 0 7 0 0 0 7 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0 0 7 0 0 8 0 0 9 0 0 0 0 0 0 0 0 9 0 0 4 0 0 5 0 0 6 0

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Tahap Penelitian. Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap ini dikumpulkan informasi mengenai sistem pembelian dan pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan yang penulis lakukan terhadap aktivitas pengamanan dan pengelolaan persediaan pada PT. BJG, penulis membuat beberapa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Landasan Teori 2.1.1 Pengertian Akuntansi Menurut Elder (2013) akuntansi adalah pencatatan, pengklasifikasian dan pengikhtisaran peristiwa-peristiwa ekonomi dengan cara yang

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Seiring dengan perkembangan dunia perekonomian dalam memasuki era pasar bebas dan globalisasi, setiap perusahaan dituntut untuk dapat menyesuaikan diri dengan kondisi persaingan yang ada saat ini.

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.4. Kesimpulan Kegiatan penelitian ini dimulai dengan menentukan critical problem dan tujuan pemeriksaan pada planning phase (tahap perencanaan). Selanjutnya peneliti menyusun

Lebih terperinci

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( )

PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI ( ) PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN BAHAN BAKU UNTUK KELANCARAN PRODUKSI PADA PT. GRAPHIKA BETON EVA SELVIANTI (100462201282) FAKULTAS EKONOMI JURUSAN AKUNTANSI Universitas Maritim Raja Ali Haji 2014 ABSTRAK

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Pemeriksaan operasional dilakukan untuk menilai dan mengevaluasi aktivitas bisnis suatu perusahaan dari sudut efektivitas dan efisiensi. Pada penelitian ini,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN. penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan pada Bab V Simpulan dan Saran 116 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pengamatan terhadap pengendalian intern siklus penjualan di CV Mitra Grafika serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin tinggi dan ketat, disamping itu

BAB 1 PENDAHULUAN. menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin tinggi dan ketat, disamping itu BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dunia perekonomian yang memasuki era globalisasi dewasa ini menyebabkan persaingan di dunia usaha semakin tinggi dan ketat, disamping itu perekonomian Indonesia

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Sistem Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal menurut Rama dan Jones (2008) adalah suatu proses yang di pengaruhi oleh dewan direksi

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil pembahasan di Bab 4 maka simpulan yang dapat ditarik oleh penulis sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi akuntansi pembelian bahan baku

Lebih terperinci

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL

MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL MAKALAH PENGENDALIAN INTERNAL DISUSUN OLEH : ZIDNI KARIMATAN NISA FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI PROGRAM STUDY SISTEM INFORMASI KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmatnya

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 26 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Penyajian dan Analisis Data 1. Unsur-Unsur Pengendalian Internal Persediaan Barang Dagang a. Lingkungan Pengendalian Lingkungan pengendalian internal pada PT.

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana

BAB IV PEMBAHASAN. IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan. Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Evaluasi Efektivitas dan Efisiensi Aktivitas Pembelian, Penyimpanan, dan Penjualan Barang Dagang pada PT Enggal Perdana IV.1.1. Evaluasi atas Aktivitas Pembelian Barang Dagang Aktivitas

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti

BAB II LANDASAN TEORI. dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti BAB II LANDASAN TEORI 2. 1 Sistem Dalam kehidupan sehari-hari orang sering menyamankan makna istilah sistem dengan cara. Istilah sistem dari bahasa Yunani yaitu Systema yang berarti penempatan atau mengatur.

Lebih terperinci

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang

Struktur Organisasi. PT. Akari Indonesia. Pusat dan Cabang. Dewan Komisaris. Direktur. General Manager. Manajer Sumber Daya Manusia Kepala Cabang 134 Struktur Organisasi PT. Akari Indonesia Pusat dan Cabang Dewan Komisaris Direktur Internal Audit General Manager Manajer Pemasaran Manajer Operasi Manajer Keuangan Manajer Sumber Daya Manusia Kepala

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Setelah melakukan analisis dan pembahasan, peneliti menemukan beberapa permasalahan yang dialami PT Lomax berkaitan dengan sistem persediaan bahan baku

Lebih terperinci

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste

suatu teknik pengawasan yaitu pengawasan keseluruhan dari kegiatan operasi perusahaan, baik mengenai manajemennya, organisasinya maupun mengenai siste AUDIT OPERASIONAL TERHADAPA PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENERIMAAN DAN PENGELUARAN KAS PADA PT TRIA DIPA MEDIKA Ridwan Zulpi Agha 1405010667 Rz.agha@student.gunadarma.ac.id Program Studi Akuntansi Universitas

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pelaksanaan fraud risk assessment yang telah dilakukan pada siklus persediaan di Perusahaan dan didukung oleh teori yang diterapkan maka diperoleh

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi. keuangan yang berfungsi sebagai media control bagi manajemen villa untuk BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi dan Sistem Informasi Akuntansi Sistem Akuntansi Villa adalah kumpulan formulir, catatan, dan prosedur yang digunakan sedemikian rupa untuk menyediakan dan mengelola

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Pengertian Persediaan Persediaan merupakan suatu komponen yang sangat penting dalam kegiatan operasional, baik untuk perusahaan dagang maupun untuk perusahaan manufaktur. Tanpa

Lebih terperinci

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi

1. Keandalan laporan keuangan 2. Kepatuhan terhadap hukum & peraturan yang ada. 3. Efektifitas & efisiensi operasi Adalah suatu proses yang dijalankan dewan komisaris, manajemen, personil lain, yang didesign untuk memberikan keyakinan yang memadai tentang pencapaian 3 golongan tujuan sebagai berikut: 1. Keandalan laporan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini: a. Keandalan pelaporan keuangan BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengendalian Intern 1. Pengertian Pengendalian Intern SA Seksi 319 Paragraf 06 mendefinisikan pengendalian intern sebagai suatu proses yang dilakukan manajemen dan personel lain

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5. 1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah dikemukakan pada bab sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa : 1. Pengendalian internal siklus pembelian dan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN B a b V. K e s i m p u l a n d a S a r a n BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab IV, penulis dapat menyimpulkan bahwa : 1.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 78 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal penjualan yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal

BAB 4 PEMBAHASAN. dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal BAB 4 PEMBAHASAN 4.1. Survei Pendahuluan Pelaksanaan audit manajemen pada PT. MJPF Farma Indonesia akan dimulai dengan survei pendahuluan. Tahap ini merupakan langkah awal dalam mempersiapkan dan merencanakan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis di PT.MS dan didukung dengan landasan teori ada, penulis membuat kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PT. Modern Internasioanal, Tbk Bandung, penulis menyimpulkan bahwa: dilaksanakan dengan cukup efektif dan efisien, yaitu:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. PT. Modern Internasioanal, Tbk Bandung, penulis menyimpulkan bahwa: dilaksanakan dengan cukup efektif dan efisien, yaitu: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan peranan audit internal dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan barang jadi pada PT. Modern Internasioanal,

Lebih terperinci

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki

BAB 4 PEMBAHASAN. Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki BAB 4 PEMBAHASAN Sebuah perusahaan dalam pelaksanaan kegiatan operasionalnya harus memiliki pengendalian internal yang memadai, terutama pada siklus pendapatannya. Siklus pendapatan terdiri dari kegiatan

Lebih terperinci

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD

KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD KUESIONER PENGARUH PENGENDALIAN INTERNAL DAN PROFESIONALISME AUDITOR INTERNAL TERHADAP PENCEGAHAN FRAUD PERSEDIAAN (Survey Pada Dua Perusahaan BUMN Di Kota Bandung ) A. Pengendalian Intenal Lingkungan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. KESIMPULAN Pemeriksaan operasional dilakukan untuk mengevaluasi kinerja perusahaan untuk menilai apakah perusahaan telah melakukan kegiatan operasionalnya dengan efektif

Lebih terperinci

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN

PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN PEMAHAMAN STRUKTUR PENGENDALIAN INTERN Pengendalian Intern : Rencana organisasi dan semua metode, prosedure serta kebijaksanaan, yang terkoordinasi dalam suatu unit usaha, dengan tujuan : a. Mengamankan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan sebagaimana telah dijelaskan dalam Bab IV, dapat disimpulkan bahwa Internal Auditing cukup berperan dalam meningkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh

BAB I PENDAHULUAN. maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Setiap perusahaan, baik itu perusahaan jasa, perusahaan dagang, maupun perusahaan manufaktur, selalu memerlukan persediaan. Oleh karena itu, tanpa adanya persediaan,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem BAB II TINJAUAN PUSTAKA Untuk mencapai tujuan suatu perusahaan dibutuhkan suatu sistem akuntansi yang dapat membantu perusahaan dalam mengelola sumber data keuangannya. Namun sebelum

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Beberapa kesimpulan yang dapat diambil dari pelaksanaan pemeriksaan manajemen atas prosedur pembelian bahan baku dalam rangka mendukung efisiensi dan efektifitas

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengendalian Intern Perusahaan yang baik harus memiliki sistem pengendalian intern yang baik pula. Pengendalian intern sangat berperan penting dalam terciptanya suatu sistem

Lebih terperinci

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal

BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN. 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal BAB 4 ANALISIS DAN BAHASAN 4.1 Perencanaan Kegiatan Evaluasi Pengendalian Internal Evaluasi pengendalian internal adalah suatu kegiatan untuk menilai dan mengevaluasi pengendalian internal perusahaan dan

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU PADA PT NORITA MULTIPLASTINDO IV.1 Perencanaan Audit Operasional Audit operasional merupakan suatu proses sistematis yang mencakup serangkaian

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan.

BAB IV PEMBAHASAN. 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan COSO, komunikasi, aktivitas pengendalian, dan pemantauan. BAB IV PEMBAHASAN IV.1. Perencanaan Evaluasi IV.1.1. Ruang Lingkup Evaluasi Ruang lingkup pengendalian internal atas siklus pendapatan adalah : 1. Mengevaluasi lima komponen pengendalian internal berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan, penulis dapat mengambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Gambaran sistem informasi akuntansi pada siklus produksi

Lebih terperinci

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen)

DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL. (Variabel Independen) DAFTAR PERTANYAAN AUDIT INTERNAL (Variabel Independen) No Pertanyaan Jawaban Kuesioner I. 1. 2. 3. 4. 5. II. 6. 7. 8. 9. Independensi Auditor internal mengemukakan pendapatnya dengan bebas tanpa mendapat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Setelah melakukan penelitian pada PD. Asia Jaya dalam ruang lingkup persediaan, penulis dapat menyimpulkan bahwa pengendalian internal perusahaan dagang ini masih

Lebih terperinci

SISTEM PENGENDALIAN INTERN

SISTEM PENGENDALIAN INTERN 1 PERTEMUAN KELIMA SISTEM PENGENDALIAN INTERN Tujuan Pembelajaran 1. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan memahami definisi sistem pengendalian intern. 2. Mahasiswa diharapkan dapat mengetahui dan

Lebih terperinci

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA

Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA Tutut Dewi Astuti, SE, M.Si, Ak, CA URAIAN 2010 2011 2012 2013 2014 (24 November) Akuntan 49.348 50.879 52.270 53.800 53.800*) Akuntan Publik 928 995 1.016 1.003 1.055 KAP 408 417 396 387 394 Cabang KAP

Lebih terperinci

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan

BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN. A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan BAB III SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PERSEDIAAN PADA PT HERFINTA FARM AND PLANTATION MEDAN A. Pengertian Persediaan dan Jenis Persediaan Berikut beberapa defenisi persediaan menurut beberapa ahli : Persediaan

Lebih terperinci

BAB V PENUTUP. menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan

BAB V PENUTUP. menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan 61 BAB V PENUTUP 5.1. Kesimpulan Semua perusahaan pasti akan memiliki tujuan bagaimana perusahaan dapat menghasilkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan pasti akan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju,

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Sistem Seiring dengan berjalannya waktu dan perkembangan yang semakin maju, peranan sistem dalam kegiatan perusahaan sangatlah penting dalam membangun kepentingan perusahaan.

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pembelian Pembelian dapat juga dikatakan sebagai procurement atau pangadaan barang. Mulyadi (2008:298) mengatakan bahwa Pembelian digunakan dalam perusahaan untuk pengadaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi

BAB I PENDAHULUAN. dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di zaman modern ini, kita di tuntut untuk dapat memberikan yang terbaik agar dapat bersaing dalam mencapai tujuan. Sama halnya dengan sebuah organisasi atau

Lebih terperinci

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA

AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PENJUALAN PADA PT. SATYA GALANG KEMIKA Adeline adeline.hermawan@gmail.com Pembimbing Almatius Setya Marsudi, SE., Ak., M.Si ABSTRAK Persaingan usaha yang semakin ketat dan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Sistem Sistem merupakan istilah dari bahasa Yunani yaitu system yang artinya adalah himpunan bagian atau unsur yang saling berhubungan secara teratur untuk mencapai

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sistem Akuntansi 2.1.1 Pengertian Sistem Akuntansi Sebagaimana penulis ketahui pihak manajemen di dalam suatu perusahaan pasti menginginkan keuntungan yang optimal di dalam

Lebih terperinci

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN

BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN BAB 4 EVALUASI DAN PEMBAHASAN Evaluasi atas sistem akuntansi dimulai pada saat perusahaan mengalami kekurangan bahan baku untuk produksi saat produksi berlangsung. Selain itu evaluasi juga dilakukan pada

Lebih terperinci

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI

BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI BAB IV AUDIT OPERASIONAL ATAS FUNGSI PEMBELIAN BAHAN BAKU PT KARYADINAMIKA GRAHA MANDIRI IV.1. Tahap Penelitian Tahapan penelitian dibagi menjadi beberapa bagian yaitu: a. Tahap Pendahuluan Pada tahap

Lebih terperinci

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN

KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Lampiran 20 KUESIONER PENELITIAN PERANAN AUDIT INTERNAL DALAM MENUNJANG EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL PENJUALAN Kepada Yth, Bapak/ibu respoden Di tempat Bandung, 17 Desember 2007 Dengan hormat, Melalui

Lebih terperinci

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN

PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN PERANAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DALAM PROSEDUR PENCATATAN PERSEDIAAN ATAS PEMBELIAN BAHAN BAKU PADA PT TIRTAMAS LESTARI PASURUAN Frizka Andriani, Tri Lestari, Juliani Pudjowati Progam Studi Akuntansi

Lebih terperinci

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian

1/28/2012. Menurut Warren Reeve & Fees (1999) Pengendalian Oleh: Eko K. Komara Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan

Lebih terperinci

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak

No. Pernyataan. Tidak. Tidak. Tidak. Tidak LAMPIRAN Lampiran. Kuesioner No. Pernyataan Lingkungan Pengendalian. Perusahaan telah menerapkan integritas dan nilai etis dalam kegiatannya.. Perusahaan telah menempatkan karyawan sesuai dengan latar

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti terkait pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas pengendalian persediaan bahan baku pada

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan

BAB IV PEMBAHASAN. PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini penulis membahas mengenai pelaksanaan audit operasional pada PT Sumber Karunia Anugerah. Pembahasan ini dibatasi pada fungsi penjualan dan piutang usaha modern market seperti

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Informasi dalam suatu perusahaan menjadi hal penting. Dalam kondisi bisnis yang mengalami perubahan sangat cepat saat ini, perusahaan membutuhkan informasi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan pemeriksaan operasional untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi atas pengendalian internal yang telah dilakukan atas PT. T maka dapat ditarik

Lebih terperinci

STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk

STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk STRUKTUR ORGANISASI PT. HERO SUPERMARKET Tbk L3 STRUKTUR ORGANISASI GERAI (OUTLET) HERO L4 L3 Proses Pembelian Barang Order dari toko melalui modem (pk 08.00 11.30) Terima order di komputer Terima order

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas

BAB IV PEMBAHASAN. Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas BAB IV PEMBAHASAN Dalam bab ini akan membahas mengenai evaluasi pengendalian intern atas penjualan, piutang dan penerimaan kas pada PT.Smartdata Securindo. Pengendalian intern dilakukan untuk mengamankan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control)

BAB I PENDAHULUAN. Menurut Krismiaji (2010:218), Pengendalian internal (internal control) 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada dasarnya semua perusahaan, baik yang bergerak dalam bidang perdagangan, jasa, maupun manufaktur mempunyai tujuan yang sama untuk menjaga kelangsungan

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan seperti yang telah

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan seperti yang telah BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitan dan pembahasan seperti yang telah dikemukakan dalam Bab IV sebelumnya, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Pemeriksaan

Lebih terperinci

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan

BAB IV. Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang. Jadi Pada PT Aneka Medium Garment. IV.1. Survei Pendahuluan BAB IV Audit Operasional Atas Fungsi Pengelolaan Persediaan Barang Jadi Pada PT Aneka Medium Garment IV.1. Survei Pendahuluan Kegiatan awal dalam melakukan audit operasional atas fungsi pengelolaan persediaan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN

BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN BAB 5 SIMPULAN, KETERBATASAN, SARAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dari sistem persediaan pada PT. Satriakarya Adiyudha (PT. SKAY), maka disimpulkan bahwa terdapat beberapa masalah yang terjadi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Dalam memasuki era globalisasi pada saat ini menyebabkan berkembangnya berbagai macam industri sehingga persaingan antar perusahaan menjadi semakin ketat, oleh karena itu setiap perusahaan dituntut

Lebih terperinci

EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SARI BUANA

EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SARI BUANA EVALUASI PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL ATAS PENGELOLAAN PERSEDIAAN BARANG PADA PT. SARI BUANA WINDA, MARSUDI SETYA Binus University, Jln. Kebon Jeruk Raya No. 9, +6282299033598, zhangrueqin@gmail.com

Lebih terperinci

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT

TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT TINJAUAN ATAS SISTEM PENGENDALIAN INTERN PERSEDIAAN PADA PT. KERETA API INDONESIA (PERSERO) KANTOR PUSAT Mirna Mardania Universitas Komputer Indonesia Abstrak Penelitian ini dilakukan di PT. Kereta Api

Lebih terperinci

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol

PENDAHULUAN Pada era informasi dan globalisasi menyebabkan lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat pesat dengan tingkat persaingan ketat. Ol ANALISIS PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PEMBELIAN PADA DATAREKA DIGITAL PRINTING DALAM USAHA MENINGKATKAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN ULFA FAUZIAH Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma fauziah_upe@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen

BAB II LANDASAN TEORI. Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Informasi Akuntansi Sistem informasi akuntansi adalah suatu kesatuan aktivitas, data, dokumen dan teknologi yang keterkaitannya dirancang untuk mengumpulkan dan memproses

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup

BAB II LANDASAN TEORI. II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup BAB II LANDASAN TEORI II.1 Pengendalian Internal II.1.1 Pengertian Pengendalian Internal dan Ruang Lingkup Setiap perusahaan memerlukan pengendalian internal untuk mengendalikan seluruh fungsi di dalamnya.

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai peranan sistem informasi akuntansi persediaan dalam menunjang efektivitas pengendalian internal persediaan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Mulyadi (2001:5) sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Pengertian Sistem dan Prosedur Akuntansi Pada dasarnya setiap perusahaan memiliki sistem dan prosedur yang dilaksanakan sesuai dengan standar operasional perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi

Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi. Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Sementara 1 transaksi Lampiran Dokumen Sales Order 1 transaksi Lampiran Dokumen Permintaan Barang Urgent 1 transaksi Lampiran Dokumen Delivery Order Resmi 1 transaksi Lampiran

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam setiap perusahaan tentu menginginkan adanya kemajuan dan berkembang menjadi besar, maka kebutuhan akan adanya suatu pengendalian intern dalam penyelenggaraan

Lebih terperinci

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan

Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Hasil Jawaban Kuesioner Pengendalian Internal Penjualan Pertanyaan Responden Total Nilai 1 2 3 4 5 6 7 8 Ya Tidak 1 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 2 0 0 0 0 0 0 0 0 0 8 3 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0 4 1 1 1 1 1 1 1 1 8 0

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN. pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian terhadap pengauditan internal atas pengendalian intern siklus penjualan pada PT. Sukabumi Trading Coy serta berdasarkan pembahasan

Lebih terperinci

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan

Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan Dalam proses pengumpulan data-data perusahaan terdapat beberapa metode yang digunakan yakni dengan melakukan observasi langsung ke perusahaan, serta mengajukan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan pengendalian

Lebih terperinci

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang

Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang Menurut Mulyadi (2001), Sistem Pengendalian Internal meliputi organisasi, metode dan ukuran-ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi,

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab V Simpulan dan Saran BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, penulis menyimpulkan hal-hal sebagai berikut: 1. Penerapan sistem informasi

Lebih terperinci

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk

Struktur Organisasi PT. Ultrajaya Milk Industry & Trading Company, Tbk General Shareholders Meeting Board of Commissioners President Director R & D Operation Director Finance Director Controller Plant Marketing Administration General Affair Plant Advisor Marketing R & D E

Lebih terperinci