GAMBARAN PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO

Transkripsi

1 GAMBARAN PELAKSANAAN UPAYA KESEHATAN KERJA DI PUSKESMAS PANIKI BAWAH KECAMATAN MAPANGET KOTA MANADO Warokka, B. M. Manuel*, Paul A. T. Kawatu*, Jootje M. L. Umboh* *Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi Manado ABSTRAK Upaya Kesehatan Kerja adalah upaya kesehatan dan keselamatan bagi pekerja. Faktor yang menjadi penghambat dalam proses pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas yaitu petugas kesehatan kerja masih menyatu dengan petugas kesehatan lingkugan. Keterbatasan tersebut menyebabkan petugas tidak dapat menjalankan tugas secara menyeluruh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dari Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah, Kecamatan Mapanget Kota Mando. Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Informasi dikumpulkan dari 5 orang informan yang terkait dalam program pelaksanaan upaya kesehatan kerja di Puskesmas dengan menggunakan metode wawancara mendalam dan observasi lapangan. Upaya pelaksanaan kesehatan kerja dalam pelaksanaanya masih belum berjalan dengan baik karena dalam promosi kesehatan bagi pekerja hanya dilakukan penyuluhan dengan dimonitoring oleh petugas kesehatan yang memberikan pelayanan kesehatan berupa pemeriksaan kesehatan. Kurangnya sumber daya manusia membuat upaya kesehatan kerja di puskesmas masih belum berjalan dengan maksimal. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa Upaya Pelaksanaan Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah secara keseluruhan sudah berjalan namun belum berjalan dengan maksimal. Kata Kunci: pelaksanaan, promosi, pelayanan, pemantauan, sumber daya. ABSTRACT Labor Healthcare Plan is a Health and Safety Service for Workers. The obstacle in implementing the Labor Healthcare in Community Health Center is the multiple roles of the Environment Health Officers who are also given responsibility as Labor Health Officers. The health officers have become ineffective in doing their job due to the additional responsibility. The purpose of this observation is to study the implementation of Labor Healthcare Service in Paniki Bawah Community Health Center, Kecamatan Mapanget Manado. This observation is a descriptive observation, using quality approach. We gathered information from 5 people in charged in Labor Healthcare Serviceat the Community Health Center, by doing interview and observation at their work environment. The quality of Labor Healthcare benefit received by the workers was still minimum as theyonlyreceivedhealth introduction, supervised by health officers who were also in charge of doing health examination. Due to lack of staffs, their Labor Healthcare service has not met good standard. Based on this observation, we concluded that although Paniki Bawah Community Health Center does give Labor Healthcare service to workers, they still need a lot of improvement. Keywords: implementation, promotion, service, observation, labor 1

2 PENDAHULUAN Kesehatan adalah suatu hal yang sangat penting bagi semua orang baik tua atau muda, bagi pemerintah, masyarakat biasa, pelajar, bahkan pekerja sekalipun. Menyadari kesehatan dan keselamatan kerja serta kehidupan yang layak bagi setiap pekerja adalah kunci utama dalam pembangunan sosial ekonomi di setiap negara. Dalam dunia kerja saat ini tidak jarang ditemukan banyak tempat kerja yang belum menerapkan apalagi melaksanakan upaya untuk kesehatan dan keselamatan kerja. Berdasarkan Undangundang No. 23 pasal 23 tahun 1992 tentang Kesehatan, menyebutkan bahwa setiap tempat kerja wajib menyelenggarakan kesehatan kerja, khususnya tempat kerja yang mempunyai resiko bahaya kesehatan, mudah terjangkit penyakit atau mempunyai karyawan paling sedikit 10 orang. Puskesmas adalah suatu unit organisasi yang bergerak dalam bidang pelayanan kesehatan untuk jenjang tingkat pertama dan mempunyai misi sebagai pusat pengembangan pelayanan kesehatan, yang melaksanakan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara menyeluruh dan terpadu untuk masyarakat. Puskesmas selalu berupaya menggerakan dan memantau penyelenggaraan pembangunan lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. (Depkes, 2004). Upaya Kesehatan Kerja merupakan salah satu kegiatan pokok Puskesmas dalam rangka memberikan perlindungan kesehatan dan keselamatan kerja kepada masyarakat pekerja di wilayah kerja Puskesmas. Bentuk upaya tesebut berupa pelayanan kesehatan bagi pekerja yang meliputi upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit akibat kerja, penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan yang merupakan hak-hak dasar pekerja sesuai deklarasi International Labour Organisation (ILO) 1998 (Pedoman Upaya Kesehatan Kerja, 2005). Puskesmas Paniki Bawah memiliki Unit Upaya Kesehatan salah satunya di bidang Kesehatan Lingkungan yang didalamnya juga terdapat program-program Kesehatan Kerja. Dalam pelaksanaannya terdapat penyuluhan di bidang Kesehatan Lingkungan dan kesehatan Kerja. Penyuluhan Kesehatan Kerja terdapat pelayanan bagi pekerja informal dianaranya pekerja industri rumah tangga yang di periksa setiap 6 bulan sekali dan pelayanan bagi perusahaan kecil, menegah bahkan perusahaan besar. 2

3 Unit Upaya Kesehatan Kerja masih yang menyatu dengan kegiatan kesehatan lingkungan karena belum ada sumber daya manusia atau SDM yang khusus untuk bidang Kesehatan Kerja, karena keterbatasan tersebut, maka kegiatan-kegiatan Kesehatan Kerja masih kurang maksimal. Untuk memaksimalkan Unit Upaya Kesehatan Kerja tersebut Puskesmas Paniki Bawah berencana untuk mengadakan penambahan Sumber Daya Manusia khususnya petugas kesehatan di bidang Kesehatan Kerja pada tahun 2015 agar kegiatan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah serta pelayanan kepada masyarakat lebih dapat berjalan dengan baik dan menyeluruh. Berdasarkan latar belakang di atas membuat penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul Gambaran Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado. METODE PENELITIAN yang digunakan adalah penelitian deskriptif dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Penelitian dilakukan di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado Sulawesi Utara, dengan Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Januari sampai Maret Informan penelitian ini berjumlah 5 orang. Peneliti sendiri dan dibantu dengan instrumen tambahan berupa pedoman wawancara, alat perekam suara (voice recorder) dan alat tulis menulis. Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data sekunder. Untuk menjaga kualitas dan keakuratan data dilakukan triangulasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah deskritif naratif. HASIL DAN PEMBAHASAN Promosi Kesehatan Kerja Berikut ini adalah peryataan mengenai promosi kesehatan : KP : Ada, melakukan penyuluhan dan pemeriksaan kesehatan. Torang turun langsung dang. KTU : Promosi kesehatan kan memang promkes so ada, itu bagiannya mereka menyuluh. Kan so ada petugas promkes. PBK : Itu Cuma penyuluhan dan tugas saya juga. Ada kan teman yang lain dan memang ada promkes yang pegang itu. P.I. M : Belum ada. P.I.K : Belum ada. Berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1114 Tahun 2005 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Daerah, promosi kesehatan 3

4 adalah upaya untuk meningkatkan kemampuan masyarakat melalui pembelajaran dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat, agar mereka dapat menolong diri sendiri, serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai dengan kondisi sosial budaya setempat dan didukung kebijakan publik yang berwawasan kesehatan. Pelayanan Kesehatan Berikut ini adalah peryataan mengenai promosi kesehatan : K.P : Berjalan tapi mo bilang baik karena belum samua yang terjangkau K.T.U : Memang berjalan dengan baik. P.B.K : Memang berjalan dengan baik soalnya pekerja khususnya yang torang periksa untuk karyawan itu kan termasuk kesehatan kerja dalam hal ini torang pe program pemeriksaan, pengawasan restoran /rumah makan dan industri. P.I.M : Iya, rutin selama 6 bulan sekali. P.I.K : Ada. Jarang. Pelayanan kedokteran berbeda dengan pelayanan kesehatan masyarakat, namun untuk dapat disebut sebagai suatu pelayanan kesehatan yang baik, keduanya harus memiliki berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah : Tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan wajar, mudah dicapai, mudah dijangkau, dan bermutu (Azwar, 2010). Monitoring Lingkungan Kerja Berikut ini adalah pernyataan mengenai monitoring lingkungan kerja : K.P : di satu perusahaan atau tempat itu, torang kase jadwal tiap enam bulan noh. K.T.U : Kalo yang so rutin, tiap 3 bulan kan so ada jadwal. P.B.K : Memang dijadwalkan. Kalu memang itu harus rutin 6 bulan 1 kali. P.I.M : Ada. P.I.K : Ada. Berdasarkan Keputusan Mentri Kesehatan RI Nomor , Monitoring atau Pemantauan merupakan kegiatan yang bertujuan untuk mengetahui sejauh mana pencapaian dan pelaksanaan pelayanan kesehatan di Puskesmas. Di mana pemantauan dapat dilakukan saat pelaksanaan program pelayanan baik di Puskesmas maupun di lapangan. Sumber Daya Berikut ini adalah pernyataan mengenai sumber daya : K.P : Pasti ada. Tapi ada rencana memang, torang tambah tenaga supaya mo ta monitor semua dang. 4

5 K.T.U : Sumber daya ya torang lakukan pelatihan dari Dinas. P.B.K : Kalo sarana prasana ada trus malah so kelebihan, banyak bantuan dang. P.I.M : Torang rasa so cukup no. Karena kan ya lumayanlah ada perhatian P.I.K : Lebih di seringkan. Dalam penyelenggaraan upaya kesehatan diperlukan sumber daya manusia (SDM). Pelatihan dan pengembangan yang tepat dapat membantu untuk memenuhi keperluan akan tenaga kerja dengan pengetahuan dan keterampilan tertentu di masa yang yang datang (Munandar, 2001). Kesimpulan. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang dilakukan oleh peneliti mengenai Gambaran Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah Kecamatan Mapanget Kota Manado, dapat disimpulkan bahwa : 1. Promosi Kesehatan dalam Pelaksanaan Upaya Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah sudah berjalan, namun masih menghadapi kendala seperti para pekerja merasa tidak nyaman akan peraturan yang ada karena para pekerja merasa terganggu, namun beberapa merespon dengan baik promosi kesehatan yang dilakukan. 2. Pelayanan Kesehatan yang dilakukan di Puskesmas Paniki Bawah telah berjalan, namun belum maksimal. 3. Monitoring yang dilakukan oleh Puskesmas Paniki Bawah sudah berjalan, namun jadwal yang dibuat masih tidak sesuai dari yang dijadwalkan. 4. Petugas kesehatan yang ada di Puskesmas masih ada yang merangkap tugas sebagai penanggung jawab di bidang kesehatan lingkungan dan kesehatan kerja. Saran a. Untuk Puskesmas : 1. Perlu adanya peningkatan pelayanan kesehatan bagi para pekerja dibidang promotif dan prevetif seperti penyuluhan di sektor industri Rumah Makan dan di perusahaan yang masuk pada wilayah kerja Puskesmas. 2. Perlu adanya peningkatan dalam melaksanakan Upaya 5

6 Kesehatan Kerja di Puskesmas Paniki Bawah. 3. Perlu adanya pelatihanpelatihan khusus dari Puskesmas untuk para petugas kesehatan. b. Untuk Dinas Kesehatan : 1. Dinas Kesehatan Perlu adanya kebijakan untuk penambahan jumlah petugas kesehatan terlebih di bidang kesehatan kerja. c. Untuk Industri Rumah Makan : 1. Industri Rumah Makan perlu mengadakan jadwal pelayanan kesehatan bagi para pekerja yang bekerja sama dengan Puskesmas Paniki Bawah. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128 Tahun 2004 tentang Kebijakan Dasar Pusat Kesehatan Masyarakat. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 585 Tahun 2007 tentang Pedoman Pelaksanaan Promosi Kesehatan di Puskesmas.. Munandar. A, Psikologi Industri dan Organisasi. Universitas Indonesia. Tangerang: Universitas Indonesia. Undang-undang No. 23 pasal 23 tahun 1992 tentang Kesehatan. Daftar Pustaka Azwar. A, Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang: Binarupa Aksara Departemen Kesehatan RI, Pedoman Upaya Kesehatan Kerja Bagi Petugas Kesehatan Kabupaten/Kota. Jakarta. 6