PENGARUH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH FRAUD (STUDI KASUS BKUD KAB.

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENGARUH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH FRAUD (STUDI KASUS BKUD KAB."

Transkripsi

1 PENGARUH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH FRAUD (STUDI KASUS BKUD KAB. PINRANG) SKRIPSI Oleh NURFASILA NIM PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2022

2 KARYA TUGAS AKHIR MAHASISWA JUDUL PENELITIAN: PENGARUH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH FRAUD (Studi Kasus di BKUD Kab. Pinrang) SKRIPSI Disusun dan Diajukan Oleh: NURFASILA NIM: Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR MAKASSAR 2022 M/1444 H ii

3 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO Never regret a day in your life. Good days give happiness, bad days give experiences, worst day give lessons, and best day give memories (jangan pernah menyesali suatu hari dalam hidupmu. Hari yang baik memberikan kebahagiaan, hari yang buruk memberikan pengalaman, hari yang sia-sia memberikan pelajaran dan hari terbaik memberikan kenangan) PERSEMBAHAN Puji syukur kepada Allah SWT atas Ridho-Nya serta karunianya sehingga skripsi ini telah terselesaikan dengan baik. Alhamdulillahi Rabbil Alamin, Skripsi ini kupersembahkan untuk kedua orang tuaku tercinta Orang yang selalu mensuportku dan juga Almamaterku terkasih PESAN DAN KESAN Berinvestasi dalam pendidikan akan menghasilkan pendapatan yang terbaik iii

4 iv

5 v

6 vi

7 KATA PENGANTAR Puji dan Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah yang tiada henti diberikan kepada hamba-nya. Shalawat dan salam tak lupa penulis kirimkan kepada Rasulullah SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya. Merupakan nikmat yang tiada ternilai manakala penulisan skripsi yang berjudul Pengaruh Akuntasi Sektor Publik Terhadal Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemrintah Daerah Dalam Mencegah Fraud (Studi Kasus BKUD Kab. Pinrang). Skripsi yang penulis buat ini bertujuan untuk memenuhi syarat dalam menyelesaikan program Sarjana (S1) pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Teristimewa dan terutama penulis sampaikan ucapan terima kasih kepada kedua orang tua penulis Bapak SULAIMAN beserta istri dan Ibu HASMAWATI beserta suami yang senantiasa memberi harapan, semangat, perhatian, kasih sayang dan doa tulus. Begitu pula penghargaan yang setinggi-tingginya dan terima kasih banyak disampaikan dengan hormat kepada: 1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M. Ag, selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Makassar. vii

8 2. Bapak Dr. H. Andi Jam an, SE., M.Si, selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Makassar. 3. Ibu Mira, SE.,M.Ak selaku Ketua Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar. 4. Ibu Nurniah, SE.,MSA.Ak.CA selaku Pembimbing I yang senantiasa meluangkan waktunya membimbing dan mengarahkan penulis, sehingga Skripsi selesai dengan baik. 5. Bapak Sahrullah, SE.,M.Ak selaku Pembimbing II yang telah berkenan membantu selama dalam penyusunan skripsi hingga ujian skripsi. 6. Bapak/Ibu Asisten/Konsultan Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar yang tak kenal lelah banyak menuangkan ilmunya kepada penulis selama mengikuti kuliah. 7. Segenap Staf dan Karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. 8. Pimpinan dan pegawai BKUD (Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah) Kabupaten Pinrang. 9. Rekan-rekan Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Angkatan 2017 yang selalu belajar bersama yang tidak sedikit bantuannya dan dorongan dalam aktivitas studi penulis. Terkhusus kepada teman teman barbar squad yang selalu mendukung dan menemani selama penyelesaian penulisan skripsi ini. viii

9 10. Dan yang terakhir terima kasih yang sebanyak-banyaknya untuk diri saya sendiri yang tetap mau bertahan dan menikmati proses panjang sampai terselesaikannya skripsi ini. Akhirnya, sungguh penulis sangat menyadari bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kesempurnaan, Oleh karena itu, kepada semua pihak utamanya para pembaca yang budiman, penulis senang tiasa mengharapkan saran dan kritikannya demi kesempurnaan Skripsi ini. Mudah-mudahan Skripsi yang sederhana ini dapat bermanfaat bagi semua pihak utamanya kepada Almamater tercinta Kampus Biru Universitas Muhammadiyah Makassar. Nashrun min Allahu wa Fathun Karien, Billahi fii Sabilil Haq, Fastabikul Khairat, Wassalamu alaikum Wr. Wb. Makassar, 25 Januari 2022 Penulis, NURFASILA ix

10 ABSTRAK Nurfasila, Pengaruh Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntantabilitas Instansi Perintah Daerah Dalam Mencegah Fraud (Studi Kasus BKUD Kabupaten Pinrang). Skripsi Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Makassar. Dibimbing oleh Nurniah dan Sahrullah. Penelitian ini bersifat kuantitatif dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilias kinerja instansi pemerintah daerah, pengaruh akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud dan pengaruh akuntansi sektor publik melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud. sampel ini diambil dari badan keuangan dan pendapatan daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang dengan jumlah sampel 30 responden. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kuantitatif yang diperoleh dalam pengumpulan data mencakup data primer. Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode skala likert. Hasil penelitian menunjukkan data dengan menggunakan perhitungan statistik melalui aplikasi Statistical Package For The Social Science (SPSS) versi 24 mengenai pengararuh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah dalam mencegah fraud pada badan keuangan dan pendapatan daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang. Maka penulis menarik kesimpulan yaitu akuntansi sektor publik berpengaruh dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan nilai t hitung sebesar 2,545 dan nilai signifikan sebesar 0,017. akuntansi sektor publik dan akuntabilitas instansi pemerintah secara bersama-sama berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap pencegahan fraud dengan nilai signifikan sebesar 0,081 dan 0,443. Dan akuntansi sektor publik lebih berpengaruh secara langsung terhadap pencegahan fraud dimana besar pengaruh langsung yaitu 0,349 sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 0,064. Kata Kunci: Akuntansi Sektor Publik, Akuntabilitas dan Fraud. x

11 ABSTRACT Nurfasila, Effect of Public Sector Accounting To Accountability of Regional Command Agencies in Preventing Fraud (Special Study BKUD Pinrang Regency ). Thesis, Accounting Study Program, Faculty of Ecomics and Business, University of Muhammadiyah Makassar. Supervised by Nurniah and Sahrullah. This research is quantitative with the aim to find out the influence of public sector accounting on the accountability of the performance of local government agencies, the influence of public sector accounting and accountability of the performance of government agencies in preventing fraud and the influence of public sector accounting through accountability of the performance of government agencies in preventing fraud. This sample was taken from the regional financial and revenue agency (BKUD) of Pinrang Regency with a sample number of 30 respondents. The type of data used in this study is quantitative data obtained in data collection including primary data. The research instruments used in this study use likert-scale methods. The results showed the data using statistical calculations through the Statistical Package For The Social Science (SPSS) version 24 application regarding the impact of public sector accounting on accountability of the performance of local government agencies in preventing fraud in regional financial and income agencies (BKUD) of Pinrang Regency. So the author drew conclusions that public sector accounting is influential and significant to accountability for the performance of government agencies with a calculated value of 2,545 and a significant value of Public sector accounting and accountability of government agencies are jointly influential but not significant on fraud prevention with significant values of and And public sector accounting is more directly influential on fraud prevention where the direct influence is while indirect influence is KEY WORDS : Public Sector Accounting, Accountability, and Fraud. xi

12 DAFTAR ISI SAMPUL... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... SURAT PENYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... ABSTRACT... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... i ii iii iv v vi vii x xi xii xiv xv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 5 C. Tujuan Penelitian... 5 D. Manfaat Penelitian... 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA... 8 A. Akuntansi Sektor Publik... 8 B. Akuntabilitas C. Akuntabilitas Kinerja Instansi D. Pencegahan Fraud xii

13 E. Penelitian Terdahulu F. Kerangka Fikir G. Hipotesis BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi dan Waktu Penelitian C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian D. Populasi dan Sampel E. Teknik Pengumpulan Data F. Uji Instrumen Penelitian G. Teknik Analisis Data BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) C. Hasil Uji Instrumen D. Hasil Uji Asumsi Klasik E. Pengujian Hipotesis F. Pembahasan BAB V PENUTUP A. Kesimpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA... xvi LAMPIRAN xiii

14 DAFTAR TABEL NOMOR JUDUL HALAMAN Tabel 2.1 Jenis-jenis Fraud Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 3.1 Operasional Variabel Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Tabel 4.1 Karakteristik Responden Tabel 4.2 Hasil Uji Validasi Akuntansi Sektor Publik Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah 48 Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Pencegahan Fraud Tabel 4.5 Hasil Uji Reliabilitas Tabel 4.6 Hasil Uji Multikolonieritas Tabel 4.7 Hasil Heteroskedastisitas Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Model I Tabel 4.9 Hasil Uji Regresi Model II xiv

15 DAFTAR GAMBAR NOMOR JUDUL HALAMAN Gambar 2.1 Kerangka Fikir Gambar 3.1 Diagram Jalur Substruktural Gambar 4.1 Struktur Organisasi Gambar 4.2 Diagram Jalur Substruktural Model I Gambar 4.3 Diagram Jalur Substruktural Model II Gambar 4.4 Diagram Penyajian Data Analisis Jalur xv

16 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Akuntansi sektor publik adalah Jenis akuntansi yang biasa digunakan oleh pemerintah dalam melakukan pencatatan laporan keuangan. Di Indonesia, reformasi pengelolaan keuangan negara telah memasuki tahap transparansi dan akuntabilitas. Pencapaian hasil kerja dari instansi pemerintah, menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan bidang pemerintah dalam implementasiannya, dapat diketahui melalui informasi tentang akuntabilitas kinerja masing-masing instansi pemerintah tersebut. Dengan adanya informasi tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pemerintah mempunyai bahan pengambilan keputusan untuk melakukan perbaikan-perbaikan manajemen dalam penyelenggaraan urusan pemerintahan yang lebih baik lagi. Disuatu daerah kualitas pelayanan publik menjadi perhatian bersama, karena dengan peningkatan kualitas pelayanan bagi publik penting dilakukan pemerintah untuk mencapai kepuasan kerja pada masyarakat. Para pejabat publik, unsur-unsur pada masyarakat sipil dan dunia usaha sama-sama memiliki kepentingan terhadap perbaikan kinerja pelayanan publik. Sebagaimana dari yang kita ketahui, sektor publik memiliki tujuan utama yaitu suatu pemberian pelayanan publik (public service) bukan untuk memaksimumkan laba. Tetapi hinggah saat ini kita belum tahu apakah sesungguhnya pelayanan yang akan 1

17 2 diterima rakyat sebagai warna Negara dan bagaimana seharusnya pemerintah menyelenggarakan pelayanan publik. (Reni, Anis & Hasiatul., 2019). Pengelolaan pemerintah daerah yang berankutabilitas tidak lepas dari anggaran pemerintah daerah. Pengelolaan anggaran pemerintah merupakan wujud dari pemerintah yang memiliki akuntabilitas. Mardiasmo (2009) menyatakan bahwa agar dapat mencapai akuntabilitas publik dapat dilakukan dengan pemanfaatan sumber daya secara ekonomis, efisien, efektif, adil dan merata. Transparansi dan akuntabilitas adalah salah satu elemen yang penting untuk mewujudkan pemerintahan yang baik (good governance). Good governance menurut Muindro (2013:121) dalam bukunya yang berjudul Akuntansi Sektor Publik menyatakan bahwa good governance mempunyai tiga pilar utama yaitu partisipatif, akuntabilitas, serta transparansi.(putra & Rasmini, 2019) Akuntabilitas publik merupakan kewajiban pihak pemegang amanah untuk memberikan pertanggung jawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktivitas yang telah mereka lakukan kepada pihak pemberi amanah yang berhak untuk meminta pertanggungjawaban (Mardiasmo, 2009). Maka dari itu baik pemerintah pusat ataupun pemerintah daerah harus bisa menjadi subyek pemberi informasi atas aktivitas dan kinerja keuangan yang diperlukan secara akurat, tepat waktu, relevan, dapat dipercaya dan konsisten. Oleh karena itu dengan memberikan informasi yang tepat dan akurat dari

18 3 instansi pemerintah akan memberikan dampak positif bagi instansi tersebut. (Widaryanti & Nurul., 2018) Mengingat pentingnya akuntabilitas kinerja pemerintah dalam menjalan tugas dan fungsinya, pemerintah menerbitkan suatu dasar hukum melalui Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 Tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah dan terakhir diganti dengan Peraturan Presiden Nomor 29 Tahun 2014 Tentang Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah, sedangkan aturan pelaksananya terdapat dalam Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparat Negara dan Reformai Birokrasi Republik Indonesia Nomor 53 Tahun 2014 Tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Review atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP). (Hendri & Anne.,2020) Rendahnya akuntabilitas kinerja instansi-instansi pemerintah di Indonesia selama ini disebabkan berbagai faktor, salah satu faktornya yaitu adanya praktek fraud yang terjadi diberbagai instansi pemerintah. Salah satu jenis praktek fraud yang terjadi yaitu korupsi. Praktek korupsi dalam pemerintah telah menjadikan Indonesia sebagai salah satu Negara terkorup di kawasan Asia Tenggara dan dunia. Dengan penerapan akuntansi yang baik oleh instansi pemerintah dan pengawasan yang optimal terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah diharapkan akan dapat memperbaiki akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sehingga kinerja penyelenggaraan urusan-urusan pemerintahan dapat optimal. Perbaikan kualitas akuntabilitas kinerja instansi pemerintah

19 4 diharapkan akan berimplikasi pada minimalnya praktik korupsi sehinggah pemerintah Indonesia dapat mewujudkan good governance yang baik di tingkah pusat maupun daerah. Menurut Urip Santos & Yohanes Joni Pembalu (2008) dalam penelitiannya berjudul Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mencegah Fraud menunjukkan bahwa secara teoritis akuntansi sektor publik, pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah akan berpengaruh terhadap pencegahan fraud baik secara partial maupun bersama-sama. Oleh karena itu dilakukan pengkajian atas pelaksanaan praktis dari penerapan akuntansi sektor publik, pengawasan terhadap kualitas laporan keuangan instansi pemerintah dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah apakah telah berjalan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang berlaku. Pada penelitian terdahulu masih menerapkan Peraturan Pemerintah Nomor 24 tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Standar ini merupakan pedoman bagi pemerintah dalam penyajian laporan keuangan yang standar, termasuk didalamnya tentang perlakuan akuntansi, pengakuan akuntansi, serta kebijaka n akuntansi. Sedangkan di penelitian ini telah menggunakan Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintah. Perbedaan dari peraturan pemerintah tersebut terletak pada ruang lingkup dan basis akuntansi serta komponen-komponen dalam laporan keuangan.

20 5 Berdasarkan data di atas, penulis tertarik untuk menyusun sebuah tugas akhir yang berjudul Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Derah Dalam Mencegah Fraud (Studi Kasus BKUD Kab. Pinrang) dalam tugas akhir ini penulis akan membahas bagaimana pengaruh akuntansi sektor publik selama ini di sebuah instansi Pemerintahan dalam mengatasi atau mencegah terjadinya fraud karena menurut peneliti masalah tersebut merupakan salah satu masalah yang sangat relevan yang terjadi di instansi Pemerintahan saat ini. B. Rumusan Masalah Dari latar belakang di atas, dapat di tarik sebuah rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut: 1. Apakah penerapan akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang? 2. Apakah penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh terhadap pencegahan fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang? 3. Apakah akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang?

21 6 C. Tujuan Penelitian Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. untuk mengetahui dan membuktikan bagaimana pengaruh penerapan akuntansi sektor publik terhadap kinerja instansi pemerintah di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang. 2. Untuk mengetahui dan membuktikan bagaimana akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah mempengaruhi pencegahan fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang. 3. Untuk mengatuhi bagaimana akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang. D. Manfaat Penelitian Dengan adanya pelaksanaan penelitian ini diharapkan bisa untuk memberikan beberapa manfaat yaitu: 1. Manfaat Teoritis Penelitian ini diharapkan memberikan masukan dan membantu dalam penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah pada setiap instansi dalam mencegah fraud.

22 7 2. Manfaat Praktis Penelitian ini digunakan peneliti untuk menyelesaikan salah satu syarat pada studi jenjang Sarjana pada Universitas Muhammadiyah Makassar. Diharapkan juga dapat memperluas wawasan peneliti lain untuk dijadikan bahan referensi dan bahan untuk menambah pengetahuan ilmu Akuntansi Sektor Publik, khususnya akuntabilitas instansi pemerintah daerah dalam mencegah fraud.

23 BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Akuntansi Sektor Publik Akuntansi sektor publik merupakan suatu proses dalam mengumpulkan, mencatat, mengklarifikasikan, menganalisis dan juga membuat laporan transaksi keuangan untuk sebuah organisasi publik yang memberikan informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkannya untuk digunakan saat pengambilan sebuah keputusan. Teori akuntansi sangat berkaitan erat dengan akuntansi keuangan, terutama pelaporan keuangan kepada pihak eksternal. Sebenarnya teori akuntansi sektor publik sendiri masih dipertanyakan apakah teori akuntansi sektor public memang ada. Seiring berjalannya waktu mulai muncul suatu tuntutan baru agar sebuah organisasi sektor publik dalam menjalankan setiap tugasnya dengan mempertimbangkan value for money. Value for money merupakan konsep pengelolaan sektor publik yang berdasarkan 3 elemen yaitu ekonomi, efesiensi, dan efektifitas. Tetapi ada beberapa pihak yang menambahkan 2 hal dalam pokok value for money yaitu keadilan dan pemerataan. Dengan itu ada beberapa manfaat yang dimiliki oleh value for money yaitu dapat meningkatkan kualititas pelayanan sektor publik, dan juga meningkatkan efektifitas pelayanan publik serta menurunkan biaya untuk pelayanan publik. 1. Tujuan Akuntansi Untuk Sektor Publik Menurut American Accounting Association (1970) tujuan akuntansi sektor publik yaitu: 8

24 9 a) Management Control Tujuan dari akuntansi sektor publik yang pertama yaitu dengan memberikan informasi yang benar-benar dibutuhkan dalam pengelolaan yang tepat, efisien dan ekonomis pada operasi dan alokasi sumber daya suatu organisasi atau lembaga yang biasa juga disebut dengan management control. b) Accountability Tujuan akuntansi sektor public yang berikutnya yaitu accountability. Accountability bertujuan untuk memberikan informasi yang berguna bagi manajer sektor publik dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban bidang, divisi, ataupun sumber daya yang berada di bawah naungannya. Selain itu juga bertujuan untuk melaporkan berbagai kegiatan atas operasi pemerintahan dan penggunaan anggaran kepada publik. Sementara itu menurut kerangka konseptual akuntansi sektor publik menerangkan bahwa laporan keuangan pemerintah daerah harus dapat menjelaskan tentang berbagai informasi yang memiliki manfaat untuk menilai akuntabilitas dan pembuatan keputusan yang tepat. Berikut beberapa tujuan akutansi sektor publik: a) memberikan informasi mengenai sumber, alokasi, serta penggunaan sumber daya keuangan. b) Menyediakan informasi yang berkaitan dengan kecukupan pemerintah periode berjalan sebagai pembiayaan semua pengeluaran.

25 10 c) Menginformasikan jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan untuk kegiatan entitas pembuatan laporan sekaligus hasil yang sesuai. d) Menginformasikan posisi keuangan sesuai kondisi entitas pembuatan laporan berdasarkan sumber penerimaan dalam jangka pendek maupun panjang. 2. Jenis-jenis Akuntansi Sektor Publik a) Akuntansi Pemerintah (Governmental Accounting) Akiuntansi pemerintah dalam penerapannya mengguanakan data akuntansi sebagai informasi yang berkaitan dengan berbagai transaksi ekonomi dan keuangan pemerintah yang diberikan kepada pihak eksekutif, legislative, yudikatif dan masyarakat di dalamnya. Dalam akuntansi pemerintah ini dibedakan menjadi dua yaitu akuntansi pemerintah pusat dan akuntansi pemerintah daerah. b) Akuntansi Sosial (Social Accounting) Akuntansi social atau social accounting adalah bidang akuntansi yang mencatat peristiwa ekonomi pada organisasi non profit dan nirlaba yang dijalankan khusus untuk lembaga makro seperti partai politik, masjid, dan berbagai lembaga masyarakat lainnya. 3. Indikator Akuntansi Sektor Publik Berikut ini adalah siklus akuntansi keuangan sector public. Menurut Bastian (2014: 19) siklus keuangan akuntansi sektor publik antara lain: a) Transaksi, persetujuan jual beli antara satu pihak dengan pihak lain. Transaksi yang dimaksud dalam hal ini adalah transaksi antara

26 11 organisasi sektor public dengan pihak lain. Transaksi-transaksi inilah yang nantinya di laporkan dalam laporan keuangan. b) Analisis bukti transaksi, setiap transaksi selalu disertai dengan bukti pendukung yang berisi informasi tentang kegiatan transaksi tersebut. Dari bukti inilah yang kemudian akan dianalisis dan digunakan sebagai dasar pencatatan. c) Pencatatan dan transaksi, dari analisis bukti transaksi tersebut akan dilakukan pencatatan atas bukti transaksi yang telah terjadi. Pencatatan transaksi dilakukan oleh bendahara dalam jurnal. d) Pengikhtisaran, dalam buku besar terdapat daftar nama kelompok akun yang ada pada suatu organisasi. Berdasarkan nama akun yang ada, catatan atas transaksi tersebut dikelompokkan sesuai namanya masingmasing. Hal ini yang disebut posting. e) Pelaporan, selama satu periode akuntansi, transaksi di catat dan dikelompokkan kedalam buku besar. Kemudian berdasarkan catatan tersebut, dibuatlah laporan keuangan yang akan disampaikan kepada pihak-pihak yang berkepentingan. Laporan keuangan sektor public yang telah disusun tersebut kemudian dianalisis untuk menilai kebenaran dan reabilitasnya. B. Akuntabilitas Akuntabilitas adalah konsep etika yang dengan administrasi publik pemerintahan (lembaga eksekutif pemerintah, lembaga legislative parlemen dan

27 12 lembaga yudikatif kehakiman) yang mengandung banyak arti, hal ini sering digunakan secara sinonim dengan konsep-konsep seperti dapat dipertanggungjawabkan (responsibility), kemampuan memberikan jawaban (answeraility), yang dapat dipersalahkan (blameworthiness) dan mempunyai ketidakbebasan (liability). Akuntabilitas secara umum dapat diartikan sebagai permintaan pertanggungjawaban atas pemenuhan tanggung jawab yang diserahkan kepadanya. Dalam tugasnya mengaudit laporan keuangan, auditor dituntut bekerja dengan akuntabilitas yang tinggi dan secara professional. Hal ini untuk memenuhi permintaan klien yang menginginkan kinerjja yang tinggi. (Reni, Anis & Hasiatul., 2019). 1. Akuntabilitas Publik Mahmudi (2005) mengatakan bahwa konsep Akuntabilitas Publik juga berarti kewajiban untuk mempertanggungjawabkan apa yang telah dilakukan atau tidak dilakukan oleh seseorang. Sedangkan respontabilitas merupakan akuntabilitas yang berkaitan dengan kewajiban menjelaskan kepada orang dan pihak lain yang memiliki kewenangan. Tuntutan yang kemudian muncul adalah perlunya dibuat laporan keuangan eksternal yang dapat menggambarkan kinerja lembaga sektor publik. Media akuntabilitas yang memadai dapat membentuk laporan yang dapat mengekspresikan pencapaian suatu tujuan melalui pengelolaan sumber daya suatu organisasi. Pencapaian tujuan merupakan salah satu ukuran kinerja individu maupun unit organisasi. Tujuan tersebut dapat dilihat

28 13 dalam rencana strategi organisasi, rencana kinerja, dan program kerja tahunan, dengan tetap perpegang pada Rencana Jangka Panjang dan Menengah (RJPM) dan Rencana Kinerja Pemerintah (RKP). (Dadan Ramdhani., 2018). Berkaitan dengan istilah akuntabilitas, Sirajudin H Saleh dan Aslam Iqbal (1995) berpendapat bahwa akuntabilitas merupakan sisis-sisi sikap dan watak kehidupan manusia yang meliputi akuntabilitas berkaitan dengan pelaksanaan evaluasi (penilaian) mengenai standar pelaksanaan kegiatan. Akuntabilitas dapat diartikan sebagai kewajiban-kewajiban dari individu-individu atau penguasa yang dipercayakan untuk mengelola sumber daya publik dan yang bersangkutan dengannya untuk dapat menjawab halhal yang menyangkut pertanggungjawabannya sebagai instrument untuk kegiatan control terutama dalam pencapaian hasil pada pelayanan publik. (Reynaldi & Nur.,2011) 2. Jenis Akuntabilitas Publik Menurut Mardiasmo (2009) dalam (Purwaningrum, 2018) akuntabilitas publik terdiri terdiri atas dua macam, yaitu: a. Akuntabilitas Vertikal Pertanggungjawaban vertikal merupakan pertanggungjawaban atas pengelolaan dana terhadap otoritas yang lebih tinggi, misalnya seperti pertanggungjawaban unit-unit kerja (dinas) kepada pemerintah daerah, pertanggungjawaban pemerintah daerah kepada pemerintah pusat, serta pemerintah pusat kepada MPR.

29 14 b. Akuntabilitas Vertikal Pertanggungjawaban horizontal merupakan pertanggung- jawaban kepada masyarakat luas. Menurut Rosjidi (2001) dalam (Purwaningrum, 2018) akuntabilitas dibedakan menjadi 2 jenis yaitu: a. Akuntabilitas Internal Akuntabilitas yang berlaku untuk semua tingkatan organisasi internal penyenggaraan pemerintahan negara termasuk pemerintahan yang mana masing-masing pejabat ataupun pengurus publik baik kelompok maupun individu secara tingkatan berkewajiban untuk mempertanggungjawabkan terhadap atasannya langsung mengenai perkembangan kinerja aktivitas secara periodic atau sewaktu-waktu diperlukan. b. Akuntabilitas Eksternal Akuntabilitas yang menempel kepada setiap lembaga Negara sebagai suatu organisasi untuk mempertanggungjawabkan semua amanat yang telah diterima dan dilaksanakan serta perkembangan yang akan dikomunikasikan kepada pihak eksternal lingkungannya. C. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas kinerja merupakan perwujudan suatu instansi pemerintah agar dapat mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sejak

30 15 awal melalui alat pertanggungjawaban secara periodic (Inpres No. 7/1999). Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah diukur dengan menggunakan instrument yang dikembangkan oleh Chairunnisa (2013). Pernyataan ini diukur dengan menggunakan tujuh indikator variable, yaitu : a) Perumusan visi, misi, factor kunci keberhasilan, tujuan sasaran dan kunci keberhasilan. b) Perumusan indicator kinerjayang terdiri dari masukan (input), proses (process), keluaran (output), manfaat (benetif), dan dampak (impacts). c) Ada tidaknya komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi pemerintah yang bersangkutan. d) Ada sistem yang mampu menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan. e) Menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan f) Jujur, obyektif, transparan, dan inovatif. g) Evaluasi kinerja program/kegiatan. (Widaryanti & Nurul.,2018) Menurut surat keputusan (SK) Kepala Lembaga Administrasi Negara (LAN) Nomor 239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah: Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah perwujudan kewajiban suatu instansi pemerintah untuk mempertanggung jawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan melalui alat pertanggungjawaban secara periodik.

31 16 Kata akuntabilitas berasal dari Bahasa inggris accountability yang berarti keadaan yang dapat dipertanggungjawabkan. Itulah sebabnya, akuntabilitas menggabarkan tinggat pertanggungjawaban seseoran ataupun suatu lembaga tertentu yang berkaitan dengan system administrasinya yang dimilikinya. Akuntabilitas juga dapat berarti sebagai perwujudan pertanggungjawaban seseorang atau unit organisasi, dalam mengelola sumber daya yang telah diberikan dan dikuasai, dalam rangka pencapaian tujuan, melalui suatu media berupa laporan akuntabilitas kinerja secara pribadi. Mardiasmo (2009:20) menyatakan, akuntabilitas publik adalah kewajiban seorang pemegang amanah untuk memberikan informasi, pertanggungjawaban, menyajikan, melaporkan dan mengungkapkan segala aktifitas kegiatan yang menjadi tanggungjawabnya kepada pihak pemberi amanah yang memiliki hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut. Sedangkan menurut Mahmudi (2010;83) akunabilitas adalah kewajiban agen (pemerintah) untuk mengelola sumber daya, melaporakan, dan mengungkapkan segala aktivitas dan kegiatan yang berkaitan dengan penggunaan sumber daya publik kepada pemberi mandate (principal). (Jihan Jayanthi.,2019) Pelaksanaan akuntabilitas di lingkungan instansi pemerintah harus memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut: a) Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf instansi pemerintah serta melakukan pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel

32 17 b) Harus mempunyai suatu sistem yang dapat menjamin penggunaan sumber daya secara konsisten dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c) Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan. d) Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan manfaat yang diperoleh. e) Harus jujur, objektif, transparan dan aktif sebagai bentuk perubahan manajemen instansi pemerintah dalam pengukuran kinerja dan penyusunanlaporan akuntabilitas. (Veni & Subaeti, 2018) 1. Sifat Akuntabilitas Pemerintah Laporan keuangan pemerintah harus menyediakan informasi yang dapat dipakai oleh pengguna laporan keuangan untuk menilai akuntabilitas pemerintahan dalam membuat keputusan ekonomi, social dan politik. Akuntabilitas diartikan sebagai hubungan antara pihak yang memegang kendali dan mengatur entitas dengan pihak yang memiliki kekuatan formal atas pihak pengendali tersebut. Dalam konteks penyelenggaraan pemerintahan, akuntabilitas pemerintah tidak dapat diketahui tanpa pemerintah memberitahukan kepada rakyat tentang informasi sehubungan dengan pengumpulan sumber daya dan sumber dana masyarakat beserta penggunanya. Akuntabilitas dapat dipandang dari berbagai perspektif. Dari perspektif akuntansi, American Accounting Association menyatakan bahwa

33 18 akuntabilitas suatu entitas pemerintahan dapat dibagi dalam empat kelompok, yaitu akuntabilitas terhadap: a) Sumber daya finansial b) Kepatuhan terhadap aturan hukum dan kebijaksanaan administrative c) Efisiensi dan ekonomisya suatu kegiatan d) Hasil program dan kegiatan pemerintah yang tercermin dalam pencapaian tujuan, manfaat dan efektivitas. Sedangkan dari perspektif fungsional, akuntabilitas dilihat sebagai suatu tingkatan dengan lima tahap yang berbeda diawali dari tahap yang lebih banyak membutuhkan ukuran-ukuran obyektif (legal compliance) ke tahap yang membutuhkan lebih banyak ukuran-ukuran subyektif. Tahap-tahap tersebut adalah: a) Probity and legality accountability Hal ini menyangkut pertanggungjawaban penggunaan dana sesuai dengan anggaran yang telah disetujui dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. b) Process accountability Dalam hal ini digunaka proses, prosedur, atau ukuran-ukuran dalam melaksanakan kegiatan yang ditentukan (planning, allocating and managing). c) Performance accountability Pada level ini dilihat apakah kegiatan yang dilakukan sudah efisien (efficient and economy).

34 19 d) Program accountability Di sini akan disoroti penetapan dan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan tersebut (outcomes and effectiveness). e) Prlicy accountability Dalam tahap ini dilakukan pemilihan berbagai kebijakan yang akan diterapkan atau tidak (value). Dari perspektif system akuntabilitas, terdapat beberapa karakteristik pokok sistem akuntabilitas ini yaitu: a) Berfokus pada hasil (outcomes). b) Menggunakan beberapa indikator yang telah dipilih untuk mengukur kinerja. c) Menghasilkan informasi yang berguna bagi pengambilan keputusan atas suatu program atau kebijakan. d) Menghasilkan data secara konsisten dari waktu ke waktu. e) Melaporkan hasil (outcomes) dan mempublikasikannya secara teratur. (Arja Sadjiarto.,2000) 2. Faktor-Faktor Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Menurut Herawaty (2014) factor-faktor yang mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ada lima, yaitu: a) Kejelasan sasaran anggaran b) Pengendalian akuntansi c) System pelaporan d) Pengendalian intern

35 20 e) Motivasi (Reni, Anis & Hasiatul:2019) 3. Indikator Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah mendorong instansi focus pada pencapaian sasaran. Dalam upaya pencapaian sasaran perlu sebuah alat ukur yang dinamakan indikator kinerja. Indikator kinerja berupa: a) Hasil (outcome) bagaimana tingkat pencapaian kinerja yang diharapkan terwujud, berdasarkan Output (keluaran) atas kebijakan atau program yang sudah dilaksanakan. b) Keluaran (Output) bagaimana produk yang dihasilkan secara langsung oleh adanya kebijakan atau program, berdasarkan Input (masukan) yang digunakan. D. Pencegahan Fraud 1. Pengertian Fraud (kecurangan) Kesalahan (errors) adalah salah saji atau kealpaan dalam laporan keuangan yang tidak disengaja, yang dalam keadaan tersebut para pengambil keputusan dapat berubah keputusannya, keadaan-keadaan berikut yang termasuk dalam criteria kesalahan (errors) adalah: a) Kesalahan-kesalahan dalam pengumpulan atau pemprosesan data akuntansi yang menjadi dasar pembuatan laporan keuangan. b) Taksiran akuntansi yang tidak benar berasal dari salah penafsiran.

36 21 c) Kesalahan-kesalahan dalam penerapan (aplikasi) prinsip-prinsip akuntansi, yang berkenaan dengan jumlah, klasifikasi, dan cara-cara penyajiannya ataupun pengungkapannya. Penyimpangan (irregularities) adalah salah saji atau penghapusan dalam laporan keuangan yang dalam keadaan demikian para pengambil keputusan berubah keputusannya. Penyimpangan dalam laporan keuangan ini biasanya menyesatkan bagai pemakai. Istilah yang biasa digunakan adalah kecurangan manajemen (management fraud). kriteria-kriteria yang termasuk dalam penyimpangan, meliputi: a) Manipulasi, falsifikasi, dan alterasi catatan-catatan akuntansi atau dokumen pendukung yang menjadi dasar pembuatan laporan keuangan. b) Salah penyajian (misrepresentations) atau penghapusan (omissions) yang sengajah atas transaksi-transaksi dan informasi penting lainnya. c) Salah penerapan (misapplication) prinsip-prinsip akuntansi terhadap jumlah, klasifikasi, cara penyajian, dan pengungkapan yang disengaja. Fraud (kecurangan) merupakan penipuan yang disengaja dilakukan menimbulkan kerugian tanpa disadari oleh pihak yang dirugikan tersebut dan memberikan keuntungan bagi pelaku kecurangan. Kecurangan umumnya terjadi karena adanya tekanan untuk melakukan penyelewengan atau dorongan untuk memanfaatkan kesempatan yang ada dan adanya pembenaran (diterima secara umum) terhadap tindakan tersebut.

37 22 2. Jenis-jenis Fraud Menurut the Association of Certifed Fraud Examiners (ACFE) dalam Prasetyo (Peak Indonesia 2003) fraud di klasifikasikan menjadi lima jenis. Tabel 2.1 Jenis-jenis Fraud Jenis Kecurangan Korban Pelaku Penjelasan Penggelapan uang Pegawai Pemberi kerja Pemberi kerja atau kecurangan secara tidak pekerjaan langsung langsung mengambil atau hak dari pekerjanya. Kecurangan Pemegang saham Manajemen Manajemen Manajemen tingkat atas tingkat atas memberikan penyajian yang salah, pada informasi keuangan. Kecurangan investasi Investor Individu Individu menipu investor. Kecurangan Pembeli barang Penjual barang Mengenakan

38 23 penyediaan/logistik atau jasa atau jasa biaya yang berlebih atas barang atau jasa kepada pembeli. Kecurangan Penjual barang Pelanggan Pelanggan pelanggan atau jasa meminta harga yang lebih kecil dari E. Penelitian Terdahulu Beberapa hasil penelitian terdahulu digunakan untuk menunjang tinjauan teoritis dalam topik penelitian yang diangkat oleh penulis sehingga dapat melihat gambaran yang komprehensif dalam penelitian ini. Berikut beberapa penelitian terdahulu yaitu sebagai berikut: Tabel 2.2 Penelitian Terdahulu No Nama Peneliti Judul Penelitian Hasil Penelitian dan Tahun Peneliti 1. Veny Marlena, Pengaruh Penerapan Hasil penelitian menunjukkan Subaeti Standar Pelaporan bahwa penerapan standar Desember Akuntansi Sektor Publik pelaporan akuntansi sektor public

39 dan PengRawasan dan pengawasan kualitas Kualitas Pelaporan pelaporan keuangan Keuangan Akuntabilitas Pemerintah Terhadap Kinerja (Studi berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja pemerintah. Kasus : BPKD, Inspektorat, DPMD dan DPRD di Provinsi Bengkulu) 2. Hendri Murdi, Faktor-Faktor Yang Hasil penelitian menunjukkan Anne Putri Mempengaruhi bahwa, komitmen pemerintah Maret 2020 Efektifitas Penerapan daerah dan peran APIP Terhadap Sistem berpengaruh positif, signifikan, Akuntabilitas Kinerja sedangkan pedoman SAKIP dan Instansi (SAKIP) Pemerintah Kota budayah kerja tidak berpengaruh terhadap efektivitas penerapan Payukumbuh Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) Pemerintah Kota Payakumbuh. 3. May Hana Akuntabilitas Kinerja Di Hasil analisis data dengan Bilqis Rangkuti, Instansi Pemerintah menggunakan analisis regresi M.Acc., Ak., CA (Studi Empiris Pada linier berganda menunjukkan

40 25, Januari 2018 Pemerintah Kabupaten Deli Serdang) bahwa komitmen manajemen, otoritas pengambilan keputusan, dan budaya organisasi secara simultan berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabiltas kinerja. Sedangkan pelatihan berpengaruh negative terhadap akuntabilitas kinerja. 4. Jihan Jayanthi Faktor-Faktor Yang Hasil penelitian menunjukkan Pitaloka : Mempengaruhi bahwa penerapan anggaran Januari 2019 Akuntabilitas Kinerja berbasis kinerja berpengaruh Instansi Pemerintah positif terhadap akuntabilitas (Studi Pada OPD Jawa Timur) kinerja instansi pemerintah, kejelasan sasaran anggaran berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengendalian akuntansi dan system pelaporan berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 5. Reni Febrianti, Faktor-Faktor Yang Hasil penelitian menunjukkan

41 26 Anis Feblin, Mempengaruhi bahwa ada pengaruh yang Haiantul Aini : Akuntabilitas Kinerja signifikan pengendalian intern Desember Instansi Pemerintah dan motivasi terhadap 2019 Daerah Kabupaten Akuntabilitan Kinerja Instansi Ogan Komering Ulu Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 6. Dadan Peran Keutamaan Hasil dari penelitian Ramhani : Organisasi dan menyimpulkan bahwa budaya Oktober 2018 Akuntabilitas Publik organisasi berpengaruh positif Dalam Memengaruhi signifikan terhadap akuntabilitas Kinerja Sektor Publik di publik. Hal ini menunjukan bahwa Organisasi Perangkat budaya yang ada di odalam Daerah Provinsi organisasi menuntut para Banten. karyawan untuk dapat bekerja dengan baik yang pada akhirnya akan berpengaruh positif pada akuntabilitas publik sebuah organisasi. 7. Provita Pencegahan Fraud Hasil penelitian ini menunjukkan Wijayanti, Pada Pemerintahan bahwa karakteristik personal, Rustam Hanafi: Desa efektivitas pengendalian internal, Agustus 2018 budaya etis organisasi serta

42 27 moralitas individu secara bersama-sama berpengaruh pada kecenderungan fraud. F. Kerangka Pikir Akuntansi sektor publik memiliki peran vital dan menjadi subjek untuk didiskusikan baik oleh praktisi sektor publik maupun kalangan akademisi. Fokus perhatian pembahasan akuntansi sektor publik yang hendaknya mendapat porsi yang lebih besar dari kalangan praktisi maupun akademisi adalah penekanan pada budaya untuk memajukan akuntansi sektor publik yang dianggap kurang efisien dan kurang menarik agar tidak tertinggal jauh dengan sektor swasta yang dipandang lebih maju dan efisien. Namun demikian, saat ini pada kalangan praktisi khususnya pemerintahan, sudah mulai ada perhatian yang lebih besar terhadap penilaian kelayakan praktik manajemen pemerintahan yang mencakup perlunya dilakukan perbaikan sistem akuntansi manajemen, sistem akuntansi keuangan, perencanaan keuangan dan pembangunan, sistem pengawasan dan pemeriksaan, serta berbagai implikasi finansial atas kebijakankebijakan yang dilakukan pemerintah. Akuntabilitas kinerja merupakan kewajiban suatu instansi pemerintah dalam mempertanggungjawabkan keberhasilan atau kegagalan pelaksanaan program dan kegiatan. System akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah rangkaian sistematik dari berbagai aktivitas, alat, dan prosedur yang dirancang untuk tujuan penetapan dan pengukuran, pengumpulan data, pengklasifikasian,

43 28 pengikhtisaran, dan pelaporan kinerja pada instansi pemerintah dalam rangka pertanggungjawaban dan peningkatan kinerja instansi pemerintah. Pencegahan fraud pada umumnya adalah aktivitas yang dilaksanakan manajemen dalam hal penetapan kebijakan, sitem dan prosedur yang membantu meyakinkan bahwa tindakan yang diperlukan sudah dilakukan dewan komisaris, manajemen, dan personil lain perusahaan untuk dapat memberikan keyakinan memadai dalam mencapai 3 (tiga) tujuan pokok yaitu: keandalan pelaporan keuangan, efektivitas dan efesiensi operasi serta kepatuhan terhadap hokum & peraturan yang berlaku. Berikut adalah kerangka konseptual dalam penelitian ini. Kerangka konseptual merupakan suatu bentuk kerangka pikir yang digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Kerangka pikir dalam penelitian ini dapat di gambarkan sebagai berikut: Gambar 2.1 Kerangka Pikir AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK PENCEGAHAN FRAUD

44 29 4. Hipotesis Hipotesis bertujuan untuk memberi dugaan atau terkaan tentang apa yang kita amati atau telitih. Berdasarkan dengan kerangka pikir di atas, dapat dikemukakan hipotesis dari penelitian ini yaitu: H : Diduga bahwa akuntansi sektor publik memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang. H : Diduga bahwa akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh positif dan signiifikan terhadap pencegahan fraud pada Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang. H : Diduga bahwa akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud pada Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang.

45 BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian ini berisi tentang jenis penelitian, lokasi dan waktu penelitian, definisi operasional variable, populasi dan sampel, teknik pengumpulan data, uji instrumen data dan teknik analisis data yang diuraikan sebagai berikut: A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif, yaitu data yang diperoleh dari hasil penyebaran kuesioner dan di analisis secara statistik. Penelitian ini digunakan untuk menganalisis data dan mengetahui pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas instansi pemerintah dalam mencegah fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupten Pinrang. B. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian dilakukan di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang yang beralamat di Jl. Bintang, Kelurahan Macorowalie, Kecamatan Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang. Sedangkan peneitian ini dilaksanakan selama ±satu (1) bulan sejak keluarnya surat izin penelitian dari PMPTSP, yaitu mulai dari 27 September sampai dengan 25 Oktober

46 31 C. Definisi Operasional dan Variabel Penelitian Definisi operasional variabel (Sugiyono, 2015) adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari obyek atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang telah ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan. 1. Variabel Independen Variabel independen (independent variable) atau variabel bebas adalah variabel yang memengaruhi variabel dependen (terikat), baik yang pengaruhnya positif maupun yang berpengaruh negative. Variabel independen dalam penelitian ini yaitu akuntansi sektor publik. 2. Variabel Dependen Variaber dependen atau variabel terikat adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel lain, dimana nilainya dapat berubah. Variabel dependen biasa juga disebut variabel respon. Variabel dependen dalam penelitian ini adalah akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. 3. Variabel Invertening Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen menjadi hubungan yang tidak langsung. Variabel invertening dalam penelitian ini adalah pencegahan fraud.

47 32 Tabel 3.1 (Operasional Variabel) Variabel Definisi Indikator Skala Variabel Independen Akuntansi Sektor Publik suatu proses dalam 1. Transaksi. mengumpulkan, mencatat, 2. Analisis bukti mengklarifikasikan, transaksi menganalisis dan juga 3. Pencatatan data membuat laporan transaksi transaksi. keuangan untuk sebuah 4. Pengikhtisaran. organisasi publik yang 5. Pelaporan. memberikan informasi keuangan bagi pihak yang membutuhkannya untuk digunakan saat pengambilan sebuah keputusan Variabel Dependen Ordinal Akuntabilitas Akuntabilitas kinerja 1. Hasil (outcome) Ordinal Kinerja merupakan perwujudan 2. Keluaran Instansi suatu instansi pemerintah (output) agar dapat mempertanggungjawabkan keberhasilan maupun kegagalan pelaksanaan misi instansi dalam mencapai tujuan dan sasaran yang sudah ditetapkan sejak awal melalui alat pertanggungjawaban secara

48 33 periodik. Variabel Intervening Pencegahan Tindakan yang dapat 1. Budaya jujur dan Ordinal Fraud dilakukan untuk etika yang tinggi. menghilangkan meminimalisir timbulnya tersebut. atau sebab-sebab kecurangan 2. Tanggungjawab manajemen untuk mengevaluasi pencegahan fraud. 3. Pengawasan oleh mkomite audit. D. Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut (Sugiyono, 2017) Populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari kemudian ditarik kesimpulannya berdasarkan objek penelitian yang telah ditetapkan. Maka populasi dalam penelitian ini merupakan staf Kantor Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang.

49 34 2. Sampel Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi menurut (Sugiyono, 2017) metode pengambilan sampel yang digunakan peneliti merupakan metode purposive sampling. Hal ini digunakan karena data yang diperoleh berasal dari populasi yang ditentukan berdasarkan kriteria staf Kantor Bupati Pinrang sebanyak 30 orang yang ditetapkan peneliti, yang bisa menunjang penelitian. E. Teknik Pengumpulan Data Untuk mendapatkan data dari kedua variabel dalam penelitian ini yaitu akuntansi sektor publik, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pencegahan fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) dengan menggunakan metode angket. 1. Angket (Kuesioner) Angket adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden., dalam hal ini yaitu laporan tentang pribadi atau hal-hal lainnya. Angket merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan ataupun pernyataan yang akan diberikan kepada responden untuk dijawab. Pada penelitian ini hasil dari angket tersebut berfungsi untuk memberikan informasi kepada pembaca terkait dengan jawaban dari responden, dengan adanya angket ini untuk mendapatkan data mengenai

50 35 penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Jenis angket pada penelitian ini yaitu angket langsung yang berbentuk skala likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2009) dengan pernyataan sersifat tertutup yaitu bahwa jawaban atas pernyataan yang diajukan telah tersedia. Tabel 3.2 Pengukuran Skala Likert Alternatif Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Tidak ada pendapat / ragu-ragu 3 Tidak setuju 2 Sangat tidak setuju 1 F. Uji Instrumen Penelitian 1. Uji Validasi Uji validasi digunakan untuk mengetahui apakah ada pernyataanpernyataan pada kuesioner yang harus dibuang atau diganti karena dinggap tidak relevan. Untuk melaksanakan uji validasi ini, dapat menggunakan teknik analisis korelasi biverite pearson. Pengujian ini menggunakan uji dua sisi dengan tarafsignifikan 0,5. kriteria pengujian adalah sebagai berikut:

51 36 a. Jika r hitung r tabel maka instrument atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap skor, maka dinyatakan valid. b. Jika r hitung r tabel maka instrument atau item-item pernyataan berkorelasi signifikan terhadap total skor, maka dinyatakan tidak valid. Pengujiannya dilakukan secara statistik, yang dapat dilakukan dengan menggunakan SPSS (Statistical Product and Service Solution). 2. Uji Reabilitas Uji reabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini adalah kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama. Uji reabilitas menggunakan metode Cronbach s Alpha, yaitu: a. Jika hasil kuesioner tingkat signifikansi, berarti kuesioner itu sendiri reliabel. b. Jika hasil kuesioner tingkat signifikansi, berarti kuesioner tidak reliabel G. Teknik Analisis Data 1. Uji Asumsi Klasik Uji ini dilakukan untuk melihat bahwa data sudah berdistribusi normal, dengan menggunakan beberapa uji sebagai berikut: a. Uji Multikolinieritas Suatu model regrasi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antar variabel independennya. Oleh karena itu uji multikolinieritas

52 37 digunakan dengan tujuan untuk melihat apakah terdapat korelasi antar variabel bebas (independen) dalam suatu model regrasi. Uji multikolinieritas dilakukan dengan melihat besaran dari Variance Inflation Factor (VIF) dan Tolerance Value dengan kriteria sebagai berikut: 1) Jika VIF > 10 atau Tolerance Value < 0,10 maka multikolinieritas 2) Jika VIF < 10 atau Tolerance Value > 0,10 maka multikolinieritas b. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas digunakan untuk melihat terjadi atau tidak heteroskedastisitas dengan menggunakn uji Glejser apabila nilai signifikansi > 0,05 maka tidak terjadi gejala heteroskedastisitas. 2. Pengujian Hipotesis a. Analisis jalur (Path Analysis) Untuk menguji hipotesis pada penelitian ini menggunakan analisis jalur. Analisis jalur adalah model perluasan regresi untuk menganalisis hubungan sebab akibat yang terjadi antar variabel tidak hanya secara langsung tetapi juga secara tidak langsung. Untuk mengetahui hubungan antara pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, pengaruh akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud dan untuk mengetahui pengaruh langsung dan tidak langsung dari variabel-variabel yang mempengaruhi pencegahan fraud dilakukan analisis jalur (path analysis) dengan beberapa model regresi.

53 38 Gambar 3.1 Diagram Jalur Substruktural e1 e2 Akuntansi sektor publik ρxy Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah ρyz Pencegahan Fraud ρxz b. Uji Statistik t ( t- test) Pengujian parsial pada dasarnya dilaksanakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen pada variabel dependen (Ghozali, 2011). Apabila nilai t hitung t tabel berarti H a diterima. c. Uji Simultan (F-test) Uji F digunakan untuk menguji apakah model regresi dapat digunakan dalam mengetahui variabel independen. Uji ini dilakukan untuk melihat nilai taraf signifikansi, (Ghozali 2016: 104). Apabila nilai signifikansi, berarti H a diterima.

54 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Objek Penelitian 1. Lokasi Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang Badan Keuangan dan Pendapatan Derah berlokasi di Jl. Bintang, Macorawalie, Watang Sawitto, Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan. Adapun kondisi geografis Kabupaten Pinrang terletak disebelah 185 km utara ibu kota Provinsi Sulawesi Selatan, berada pada posisi 9 sampai 4 lintang selatan dan 9 sampai 9 47 bujur timur. Dengan batas-batas wilayah: sebelah Utara berbatasan dengan Tana Toraja, sebelah Timur dengan Kabupaten Sidenreng Rappang dan Enrekang, sebela Barat dengan Kabupaten Polmas Provinsi Sulawesi Barat dan Selat Makassar, dan sebelah Selatan dengan Kota Parepare. 2. Tujuan, Visi dan Misi Badan Kuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang a. Tujuan Peningkatan penggunaan aplikasi pengelolaan keuangan yang berbasis elektronik. Menyusun rencana pendidikan dan pelatihan sdm aparatur pada badan pengelolaan keuangan dan pendapatan daerah kabupaten pinrang. 39

55 40 Meningkatkan pemahaman tentang tupoksi badan dan pada unit kerja masing-masing. Pendelegasian tugas dan wewenang pada masing-masing bidang tugas. Melakukan pendataan objek dan subjek pajak secara berkala dan bertahap. Melakukan koordinasi yang intensif dengan dinas / badan pengelola setiap pendapatan yang ada di kabupaten pinrang. Melakukan koordinasi yang intensif terhadap setiap skpd / unit kerja yang mengelola belanja daerah serta sosialisasi kepada yang menjadi objek / subjek pajak. Menyusun sisdur yang efektif, efisien dan mudah dipahami dan diterapkan. Melakukan pengawasan dan pemantauan terhadap subjek / objek pajak. b. Visi terwujudnya masyarakat kabupatrn pinrang yang sejahterah, regilius, harmonis, mandiri dan tangguh dalam mengelola potensi daerah. c. Misi Memantapkan sistem birokrasi yang baik dan akuntabel serta berorientasi pelayanan prima dengan didukung oleh teknologi informasi dan komunikasi.

56 41 Meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui optimalisasi pelayanan pada bidang pendidikan dan kesehatan. Memperkuat peran lembaga sosial-kemasyarakatan dalam pembangunan daerah secara umum dan pembentukan karakter masyarakat secara khusus. Pemberdayaan masyarakat dalam peningkatan kesejahteraan secara berkelanjutan. Melanjutkan, mengembangkan, memperbaiki, memelihara dan mengatasi kesenjangan infrastruktur dan sarana/prasarana pubik, terutama di wilayah pegunungan pinrang utara. Meningkatkan kemampuan masyarakat bersama pemerintah dalam mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup untuk pelestarian ekosistem, pengurangan resiko bencana dan adaptasi perubahan iklim. Membangun pusat pendidikan pelatihan dan pengembangan pertanian terapan dalam mendukung kabupaten pinrang sebagai poros utama pemenuhan pangan nasional serta kawasan pengembangan ekonomi sejumlah komoditas unggul. Mengoptimalkan fungsi infrastruktur dan lingkungan hidup.

57 42 3. Tugas, Fungsi, dan Struktur Organisasi Perangkat Daerah a. Tugas Berdasarkan Peraturan Bupati Pinrang No 73 Tahun 2020 tentang Kedudukan, Susunan Organisasi Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja Badan Pengeloaan Keuangan dan Pendapatan Daerah, adalah : Melaksanakan sebagian kewenangan atau urusan Pemerintah Dearah berdasarkan azas otonomi dan tugas perbantuan di bidang pendapatan, pengelolaan keuangan dan asset daerah yang menjadi tanggung jawabnya dan kewenangan lain yang diserahkan Bupati kepadanya. b. Fungsi Untuk menyelenggarakan tugas pokok tersebut, Badan Keuangan Daerah, mempunyai fungsi sebagai berikut (Bagian pertama tugas pokok dan fungsi) : perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang Keuangan; pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang Keuangan; pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang Keuangan; pelaksanaan administrasi Badan; dan penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Struktur organisasi Susunan Organisasi dan tata kerja Untuk melakukan tugas pokok dan fungsi yang berwenang dalam menangani masalah yang

58 43 berkaitan dengan keuangan daerah, maka Badan Keuangan Keuangan Daerah memiliki struktur organisasi dan tata kerja yang akan disajikan dalam bagan berikut: Gambar 4.1 Struktur Organisasi Badan Keungan dan Pendapatan Daerah (BKUD) KEPALA BADAN AGURHAN, S.E.,Ak.MM. KELOMPOK JABATAN FUNGSIONAL SUB. BAGIAN PROGRAM MA'DIKA,S.H. SEKRETARIS ANDI SADARUDDIN, S.Sos.M.S SUB. BAGIAN KEUANGAN BERNADETTA, S.E. SUB. BAG. UMUM, KEPEG DAN HUK. RAHMAWATI, S.E. BIDANG PENDAPATAN DAERAH HARUMIN, S.E. BIDANG ASSET DAERAH ANDI NUEREMILIAH, S.E BIDANG PEMBIAYAAN A. ARDIANSYAH, S.E BIDANG AKUNTANSI EFFENDI, S.E.,M.Si SUBID EV DAN PELAPORAN PEND. NURMING, S.E. SUBID PERENCANAAN DAN PENGADAAN ANDI EKA FEBRIANTI,SE SUBID ANGGARAN ENDANG SUSI, S.Sos SUBID VERIFIKASI Hj.HUSNIATI, S. Sos SUBID PENDATAAN PAJAK DAERAH SITTI NAHARIAH, S.P. SUBID EV DAN PEMANFAATAN ASSET A. JONARDI, SE SUBID PENATAUSAHAAN H. APRIANDA,S.E. SUBID PELAPORAN KEU RIHARI ANCE, SE SUBID PENET. DAN PENAGIHAN PD PAULUS, S.Pd SUBID PENDAPATAN ASSET SUBID PERBENDAHARAAN MUHADIRAH, S.Sos SEKSI MONITORING KEU DAN EV Drs. M. AMIN, M.Si UPT 5. Job Deskrision a. Kepala badan Perumusan kebijakan urusan pemerintahan bidang keuangan; Pelaksanaan kebijakan urusan pemerintahan bidang keuangan; Pelaksanaan, monitoring, evaluasi dan pelaporan urusan pemerintahan bidang keuangan;

59 44 Pelaksanaan administrasi badan; dan Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. b. Sekretaris Pengoordinasian pelaksanaan tugas dalam lingkup badan; Pengoordinasian penyusunan program dan pelaporan dalam lingkup badan; Pengoordinasian urusan umum, kepegawaian, dan hukum dalam lingkup badan; Pengoordinasian pengelolaan administrasi keuangan dalam lingkup badan; dan Penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan olah pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. c. Bidang Pendapatan Daerah penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas program dan kegiatan Bidang Pendapatan Daerah; pembinaan, Pengoordinasian, Pengendalian dan Pengawasan program dan kegiatan Bidang Pendapatan Daerah; penyelenggaraan, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas program dan kegiatan Bidang Pendapatan Daerah; dan penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya.

60 45 d. Bidang Asset penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas program dan kegiatan di Bidang Asset Daerah; pembinaan, pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Bidang Asset Daerah; penyelenggaraan, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas program dan kegiatan Bidang Asset Daerah; dan penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. e. Bidang pembiayaan penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas program dan kegiatan Bidang Pembiayaan; pembinaan, pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Bidang Pembiayaan; penyelenggaraan, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas program dan kegiatan Bidang Pembiayaan; dan penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. f. Bidang akuntansi penyusunan kebijakan teknis dan penyelenggaraan tugas program dan kegiatan di Bidang Akuntansi; pembinaan, pengoordinasian, pengendalian dan pengawasan program dan kegiatan Bidang Akuntansi;

61 46 penyelenggaraan, monitoring, evaluasi dan pelaporan tugas program dan kegiatan Bidang Akuntansi; dan penyelenggaraan fungsi lain yang diberikan oleh pimpinan sesuai dengan tugas dan fungsinya. B. Penyajian Data (Hasil Penelitian) Pada bagian ini akan dibahas mengenai data dari penelitian yang telah diperoleh oleh peneliti ketika di lapangan. Data yang akan dijelaskan yaitu data tentang akuntansi sektor public, akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dan pencegahan fraud. Adapun data-data tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Karakteristik Responden Tempat pelaksaan penelitian ini dilakukan di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) Kabupaten Pinrang. Dengan jumlah kuesioner yang disebarkan sebanyak 30, dan jumlah kuesioner yang dikembalikan sebanyak 30 dari responden sebagai sampel penelitian. Berikut adalah deskripsi karakteristik penelitian, yaitu: Tabel 4.1 Karakteristik Responden Profil Responden Jumlah Presentase Total Jenis Kelamin Laki laki 11 37% Perempuan 19 63% Usia Tahun 3 10% Tahun 16 53% Tahun 6 20% 100% 100%

62 47 51 Tahun 5 17% Pendidikan Terakhir SMU/SMA/SMK 5 17% Diploma - - Sarjana 18 60% Pasca Sarjana 7 23% Masa Kerja 1-5 Tahun 5 17% 6-10 Tahun 2 7% Tahun 7 23% Tahun 4 13% 21 Tahun 12 40% 100% 100% Berdasarkan tabel diatas yang telah diisi oleh 30 responden yang terdiri dari 37% laki-laki dan 63% perempuan yang berarti mayoritas karyawan dari instansi tersebut adalah perempuan. Dilihat dari prentase usia responden yang mendominasi disini ialah usia tahun sebanyak 53%. Sedangkan untuk pendidikan terakhir dari responden kebanyakan lulusan sarjana dengan nilai presentase sebesar 60%. C. Uji Instrumen Penelitian a. Uji Validitas Uji validitas digunakan untuk mengukur pernyataan pada kuesioner apakah valid atau tidak. Dari jumlah responden (df = n 2 = 30 2 = 28 atau df = 28) diketahui bahwa r tabel sebesar 0,3610. Jika hasil dari r hitung lebih besar dari r tabel maka pernyataan tersebut dinyatakan valid.

63 48 Hasil uji validitas pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas instansi pemerintah daerah dalam mencegah fraud di Kabupaten Pinrang dalam bentuk tabel adalah sebagai berikut: Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Akuntansi Sektor Publik No r hitung r tabel Keterangan 1 0,631 0,361 Valid 2 0,392 0,361 Valid 3 0,529 0,361 Valid 4 0,469 0,361 Valid 5 0,513 0,361 Valid 6 0,718 0,361 Valid Berdasarkan hasil uji coba validitas variabel pengaruh akuntansi sektor publik pada tabel 4.2 dari 6 butir pernyataan dapat diketahui bahwa semua pernyataan yang dinyatakan valid. Tabel 4.3 Hasil Uji Validitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah No r hitung r tabel Keterangan 1 0,602 0,361 Valid 2 0,462 0,361 Valid 3 0,362 0,361 Valid 4 0,457 0,361 Valid

64 49 5 0,638 0,361 Valid 6 0,589 0,361 Valid 7 0,589 0,361 Valid 8 0,506 0,361 Valid 9 0,574 0,361 Valid 10 0,506 0,361 Valid Berdasarkan hasil uji validitas variabel Akuntabilitas Instansi Pemerintah Daerah pada tabel 4.3 diketahui bahwa dari 10 penyataan semua valid. Tabel 4.4 Hasil Uji Validitas Pencegahan Fraud No r hitung r tabel Keterangan 1 0,406 0,361 Valid 2 0,575 0,361 Valid 3 0,590 0,361 Valid 4 0,535 0,361 Valid 5 0,655 0,361 Valid 6 0,672 0,361 Valid Berdasarkan hasil uji validitas variabel pencegahan fraud pada tabel 4.4 diketahui bahwa dari 6 penyataan semua dinyatakan valid.

65 50 b. Uji Reabilitas Uji reabilitas dalam penelitian ini menggunkan rumus Alpha, dimana jika nilai Cronbach s Alpha > 0,6 maka dapat dikatakan reliable. Maka berikut hasil uji reabilitas untuk seluruh variabel yaitu sebagai berikut: Tabel 4.5 Hasil Uji Reabilitas Variabel Cronbach's Alpha Batas Realibilitas Keterangan Akuntansi Sektor Publik 0,601 0,60 Reliabel Akuntabilitas Instansi Pemerintah 0,724 0,60 Reliabel Pencegahan Fraud 0,672 0,60 Reliable Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa nilai Cronbach s Alpha untuk variabel Y dan Z, jadi dapat disimpulkan setiap veriabel diatas reliabel. D. Hasil Uji Asumsi Klasik 1. Uji Multikolinearitas Uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji korelasi antara variabel dependen dan independen untuk melihat apakah terjadi atau tidak multikolinieritas. Disajikan dalam tabel berikut:

66 51 Tabel 4. 6 Uji Multikolonieritas Model sig. Tolerance VIF 1. ( Constant) 0,000 Akuntansi Sektor Publik 0,017 1,000 1,018 dari hasil perhitungan yang ada pada tabel hasil uji multikolinearitas, variabel bebas menunjukkan bahwa nilai VIF = 1,018 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 10. Sehingga dapat disimpulkan bebas dari multikolinearitas. 2. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas pada penelitian ini mengunakan uji Glejser. Dimana jika nilai signifikansi maka dapat dikatakan tidak terjadi heteroskedastistas. Tabel 4.7 Uji Heteroskedastisitas Variabel Signifikansi Keterangan Akuntansi Sektor Publik 0,051 Tidak Terjadi Heteroskedastisitas Dari hasil uji heteroskedastisitas menggunakan uji glejser hasil signifikan dari variabel bebas menunjukkan sebesar 0,051 diatas dari nilai standar signifikansi 0,05. Sehingga disimpulkan tidak terjadi heteroskedastisitas.

67 52 E. Pengujian hipotesis 1. akuntansi sektor publik memiliki pengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah daerah di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang. Tabel 4. 8 Hasil Uji Regresi Model I Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant) Akuntansi sektor public R = 0,443 R Square ( ) = 0,188 Adjusted R Square = 0,159 a. Dependent Variable: akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berikut: Berdasarkan tabel diatas dapat diperoleh kesimpulan sebagai a) Nilai koefisien akuntansi sektor publik sebesar 0,433 yang artinya variabel akuntansi sektor publik berpengaruh positif terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, atau dengan kata lain jika nilai akuntansi sektor publik dinaikkan 1 satuan maka akuntabilitas kinerja instansi pemerintah meningkat sebesar 0,433 satuan. b) nilai signifikan akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar, 7, dan Nilai t hitung 2,545 > t tabel 2,048 maka H diterima. Sehingga dapat disimpulkan akuntansi sektor

68 53 publik berpengaruh positif dan signifikansi terhadap akuntabilitas kinerja akuntansi pemerintah. c) Berdasarkan persamaan regresi dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,188 yang artinya bahwa kontribusi akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar 18,8 % sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel-variabel lain yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini. Dengan ini diperoleh diagram jalur model subtruktural I sebagai berikut: Gambar 4.2 Model Jalur Substruktural I e1 = 0,7529 Akuntansi sektor publik 0,433 Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 2. Akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi berpengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud pada Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang Tabel 4. 9 Hasil Uji Regresi Model II Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients T Sig. B Std. Error Beta (Constant)

69 54 akuntansi sektor public akuntabilitas kinerja instansi R = 0,435 R Square ( ) = 0,189 Adjusted R Square = 0,129 a. Dependent Variable: pencegahan fraud Berdasarkan tabel diatas dapat dijelaskan sebagai berikut: a) Nilai koefisien akuntansi sektor publik sebesar 0,349 dan akuntabilitas kinerja instansi sebesar 0,150 yang artinya variabel akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh positif terhadap pencegahan fraud. b) menggunakan uji signifikansi dapat dilihat bahwa nilai signifikan akuntansi sektor publik sebesar 0,081 dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar,44 > 0,05 dari taraf signifikan maka H ditolak. Sehingga dapat disimpulkan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh positif dan tidak signifikansi terhadap pencegahan fraud. c) Berdasarkan tabel persamaan regresi model II dapat dilihat bahwa nilai R Square adalah sebesar 0,189 yang artinya bahwa kontribusi akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terhadap pencegahan fraud hanya sebesar 18,9%. Berikut ini diperoleh diagram jalur model subtruktural II sebagai berikut:

70 55 Gamba 4.3 Model Jalur Substruktural II e2 = 0,9005 Akuntansi sektor publik Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah 0,150 Pencegahan Fraud 0, Akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud pada Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang Berikut adalah diagram jalur hasil uji regresi model I dengan uji regresi model II menggambarkan hubungan antara variabel independen terhadap dependen dan hubungan variabel independen dan dependen terhadap variabel intervening. Gambar 4.4 Diagram Penyajian Data Analisis Jalur Akuntansi sektor publik 0,433 Akuntabilitas kinerja instansi 0,150 pemerintah e1 = 0,7529 e2 = 0,9005 Pencegahan Fraud 0,349

71 56 Berdasakan gambar 4.4 hasil anasilis jalur akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud dapat disimpulkan bahwa: a) Pengaruh langsung akuntansi sektor publik terhadap pencegahan fraud sebesar 0,349 b) Pengaruh tidak langsung akuntansi sektor publik melalui kinerja instansi pemerintah terhadap pencegahan fraud adalah 0,433 x 0,150 = 0,064 c) Pengaruh total yang diberikan akuntansi sektor publik terhadap pencegahan fraud sebesar 0, ,064 = 0,413 Berdasarkan hasil perhitungan diatas diperoleh nilai pengaruh langsung sebesar 0,349 sedangkan pengaruh tidak langsung sebesar 0,064 yang artinya nilai pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara langsung akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Maka H ditolak karena akuntansi sektor publik dapat mempengaruhi pencegahan fraud tanpa melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. F. Pembahasan 1. Pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah di Kabupaten Pinrang Pada hasil penelitian regresi model I dinyatakan bahwa akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dengan melihat taraf sig. sebesar 0,017 < 0,05 Pada tabel model

72 57 summary besarnya nilai R square sebesar, hal ini menunjukkan pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar 18,8% sementara sisanya dipengaruhi oleh variabel lain. Sementara itu nilai koefisien akuntansi sektor publik sebesar 0,433 yang artinya bahwa setiap kenaikan 1 satuan nilai akuntansi sektor publik, maka akan meningkatkan nilai akuntabilitas instansi pemerintah sebesar 0,443. Sehingga dapat dikatakan arah pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah adalah positif. Penelitian ini sejalan dengan (Rahima, Amrul 2010) yang menunjukkan bahwa penerapan standar akuntansi sektor publik berpengaruh terhadap kinerja instansi pemerintah. Dimana definisi akuntansi sektor publik itu sendiri bermacam-macam. Hal tersebut merupakan konsekuensi karena luasnya wilayah publik itu sendiri, sehingga setiap disiplin ilmu (ekonomi, politik, hokum dan social) memiliki cara pandang yang berbeda.berikut beberapa definisi akuntansi sektor publik dar parah ahli (Indra Bastian 2014:6) akuntansi sektor publik adalah mekanisme teknik dan analisis akuntansi yang diterapkan pada lembaga tinggi Negara beserta departemen dibawahnya untuk penerapan pengelolaan berbagai dana masyarakat. (Mardiasmo 2015:14) akuntansi sektor publik adalah alat informasi baik dari pemerintahsebagai manajemen atau alat informasi bagi publik. (Dwi Ratmono 2015) akuntansi sektor publik adalah proses pengidentifikasian, pengukuran, pencatatan, serta pelaporan transaksi keuangan dari entitas pemerintah daerah guna pengambilan keputusan

73 58 ekonomi yang bermanfaat bagi pihak eksternal. Dari beberapa definisi akuntansi sektor publik diatas dapat disimpulkan bahwa akuntansi sektor publik yaitu poses pecatatan, oengklafisikasian, penganalisissan dan pelaporan transaksi keuangan bagi para pemakai laporan keungan yang berguna untuk pengambilan keputusan. Sehingga dapat dikatakan bahwa semakin meningkat penerapan akuntansi sektor publik maka semakin meningkat pula kinerja instansi pemerintah. 2. Pengaruh akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah terhadap pencegahan fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah Kabupaten Pinrang Pada hasil penelitian uji regresi model II diperoleh nilai signifikansi akuntansi sektor publik sebesar 0,081 dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar,44 > 0,05 dari taraf signifikan. Sementara itu nilai koefisien akuntansi sektor publik sebesar 0,349 dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar 0,150 yang artinya bahwa setiap kenaikan 1 satuan nilai pencegahan fraud, maka akan meningkatkan nilai akuntansi sektor publik sebesar 0,349 satuan dan akuntabilitas instansi pemerintah sebesar 0,443 satuan. Sehingga dapat disimpulkan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh posititf tapi tidak signifikansi secara simultan terhadap pencegahan fraud. Hasil penelitian ini menunjukan adanya hubungan positif antara akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi terhadap pencegahan fraud. Hal tersebut berarti semakin

74 59 baik penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah maka semakin baik juga implikasinya dalam pencegahan fraud. Secara teoritis penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah berpengaruh terhadap pencegahan fraud. Akan tetapi pada penelitian ini belum terdapat nilai yang signifikan akan pengaruh dari akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Penelitian ini sejalan dengan (Dedi Rusdi : 2013) yang berjudul pengaruh penerapan akuntansi sektor publik dan pengawasan kualitas laporan keuangan instansi pemerintah terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud (studi kasus pada pemerintah kota Semarang) yang menunjukan bahwa akuntansi sektor publik dan kinerja instansi pemerintah secara bersama-sama tidak berpengaruh dalam mencegah fraud. 3. Pengaruh akuntansi sektor publik melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud di Badan Keuangan dan Pendapatan Daeah Kabupaten Pinrang Berdasarkan dari hasil persamaan regresi model I dan regresi model II diperoleh pengaruh langsung yang diberikan akuntansi sektor publik terhadap pencegahan fraud sebesar 0,349 sedangkan pengaruh tidak langsung akuntansi sektor publik terhadap pencegahan fraud melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah sebesar 0,064 dengan pengaruh total yang diberikan akuntansi sektor publik terhadap pencegahan fraud sebesar 0, ,064 = 0,413. Dengan ini dapat disimpulkan bahwa nilai

75 60 pengaruh langsung lebih besar dari pengaruh tidak langsung. Hasil ini menunjukkan bahwa secara langsung akuntansi sektor publik berpengaruh signifikan terhadap pencegahan fraud. Pada penelitian (Ida Fariana : 2018) yang berjudul pengaruh akuntansi sektor publik, pengawasan atas kualitas atas laporan keuangan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemrintah dalam mencegah fraud (studi empiris pada dinas pendidikan sejawa tengah) menyatakan bahwa akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja dalam mencegah fraud. Adapun alasan akuntansi sektor publik tidak mempengaruhi pencegahan fraud melalui akuntabilitas kinerja atau dengan kata lain akuntabilitas kinerja instansi tidak cukup kuat dalam memediasi hubungan pengaruh akuntansi sektor publik dengan pencegahan fraud. Oleh karena itu pada Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah akuntansi sektor publik lebih berpengaruh secara langsung terhadap pencegahan fraud.

76 BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan pembahasan dan uraian pada bab IV, mengenai pengaruh akuntansi sektor publik terhadap akuntabilias kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud dapat disimpulkan beberapa hal sebagai berikut: 1. Akuntansi sektor publik berpengaruh positif dan signifikan terhadap akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Hal ini menunjukan bahwa akuntansi sektor publik di BKUD kab. Pinrang telah diterapkan dengan baik pada kinerja instansi pemerintah dengan itu semua proses pencatatan serta pelaporan transaksi keuangan dari entitas pemerintah sebagai pengambilan keputusan dapat terlaksanakan sesuai dengan tujuan instansi. Oleh karena itu dengan adanya penerapan akuntansi sektor publik yang baik maka akan terjadi akuntabilitas kinerja instansi pemerintahan yang baik. 2. Akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah secara bersama-sama berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pencegahan fraud. Hal ini disebabkan karena penerapan akuntansi sektor publik dan akuntabilitas kinerja instansi masih sangat rendah dalam mengatasi pencegahan fraud. 3. Akuntansi sektor publik berpengaruh melalui akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud memiliki pengaruh langsung yang lebih besar dibandingkan pengaruh tidak langsung. 61

77 62 B. Saran 1. Untuk peneliti selanjutnya diharapkan untuk dapat meninjau variabel bebas yang lainnya yang diperkirakan dapat lebih mempengaruhi akuntabilitas kinerja instansi pemerintah dalam mencegah fraud di BKUD Kabupaten Pinrang. 2. Badan Keuangan dan Pendapatan Daerah (BKUD) diharapkan terus dapat meningkatkan penerapan akuntansi sektor publik dan juga kinerja instansi pemerintah terutama dalam pencegahan fraud agar segala kegiatan yang dilakukan untuk mencapai tujuan instansi dapat berjalan sesuai dengan harapan sehingga segala bentuk fraud dapat di hindari.

78 DAFTAR PUSTAKA Darma, Dito Aditia. (2019). Pengaruh Implementasi Standar Akuntansi Pemerintah Berbasis Akrual Dan Pengawasan Kualitas Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Pada Lingkungan Hidup, Dinas Kehutanan, Dan Dinas Kebudayaan Dan Parawisata Pemerintah Provinsi. 9(2), Febrianti, R., Feblin, A., & Aini, H. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Kabupaten Ogan Komering Ulu. 1, Darwanis., & Chairunnisa, Sephi. Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 6(2), Kurniawati, Ema. (2012). Analisis Faktor-Faktor Uuang Mmepengaruhi Financial Statement Fraud Dalam Perspektif Fraud Triangle Marlena, V., & Subaeti. (2018). Pengaruh Penerapan Standar Pelaporan Akuntansi Sektor Publik Dan Pengawasan Kualita Pelaporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Pemerintah Provinsi Bengkulu (Studi Kasus : Bpkd, Inspektorat, Pdmd Dan Dprd Di Provinsi Bengkulu). 2, Murdi, H., & Putri, Anne. (2020). Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi. 23(1), Pitaloka, J. J. (2019). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja ( Studi Pada Opd Provinsi Jawa Timur ) Putra, I Made Yoga Darma & Rasmini, Ni Ketut. (2019). Pengaruh Akuntabilitas, Transparansi, Dan Partisipasi Masyarakat Pada Efektivitas Pengelolaan Dana Desa. 28, Putri, Anisa. (2012). Fraud (Kecurangan) Laporan Keuangan Purwaningrum, S. (2018). Pengaruh Penyajian Laporan Keuangan Dan Aksesibilitas xvi

79 Laporan Keuangan Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Keuangan Kabupaten Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo. Rangkuti, May Hana Bilqis. (2018). Akuntabilitas Kinerja Di Instansi Pemerintah (Studi Empiris Pada Pemerintah Kabupaten Deli Serdang). 8(2), Rhamadani, Dadan. (2018). Peran Keutamaan Organisasi Dan Akuntabilitas Publik Dalam Memengaruhi Kinerja Sektor Publik Di Organisasi Perangkat Daerah Propinsi Banten. 11(2). Riantiarno, Reynald., & Azlina, Nur. (2011). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. 3(3), Santoso, Urip., & Pambelum, Yohanes Joni. (2008). Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Dalam Mnecegah Froud. 4(1), Sayuti, S., Majid, J., & Juardi, M. S. S. (2018). Perwujudan Nilai Transparansi, Akuntabilitas Dan Konsep Value For Money Dalam Pengelolaan Akuntansi Keuangan Sektor Publik. 1(1), Sadjiarto, Arga. (2000). Akuntabilitas Dan Pengukuran Kinerja Pemerintah. 2(2), xvii

80 L A M P I R A N 63

81 64 Lampiran 1. Kuesioner Penelitian KUESIONER PENELITIAN Para Responden yang Terhormat, Sebelumnya saya mengucapkan terima kasih sebanyak-banyaknya atas kesediaan anda mengisi kuesioner ini. Adapun kami sampaikan kuesioner ini dibuat oleh : Nama : Nurfasila NIM : Jurusan/Fakultas Universitas : Akuntansi S1/Ekonomi dan Bisnis : Universitas Muhammadiyah Makassar Kuesioner ini merupakan bagian dari proses pengumpulan data untuk keperluan tugas akhir/skripsi kami yang berjudul PENGARUH PENERAPAN AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK TERHADAP AKUNTABILITAS INSTANSI PEMERINTAH DAERAH DALAM MENCEGAH FRAUD (Studi Kasus BKUD Kab. Pinrang). Dalam penyusunan skripsi ini besar harapan saya kepada Bpak/Ibu/Saudara/I untuk berkenan meluangkan waktunya sejenak untuk mengisi kuesioner yang dilampirkan bersama surat ini. Bantuan Bapak/Ibu/Saudara/I sangat berarti demi terselesainya penelitian ini. Sebelumnya saya juga memohon maaf telah mengganggu waktu kerja Bapak/Ibu/Saudara/i. Jawaban yang anda berikan tidak akan dinilai sebagai BENAR atau SALAH dan tidak akan berpengaruh terhadap penilaian kerja Bapak/Ibu/Saudara/i ditempat anda bekerja. Data yang kami peroleh akan kami rahasiakan dan tidak akan kami sebar luaskan, karena hanya akan digunakan untuk keperluan penelitian, sesuai etika penelitian. Peneliti memohon maaf apabila ada yang tidak berkenan dengan hadirnya kuesioner ini. Atas kerjasama dan kesediaan Bapak/Ibu dan Saudara/Saudari, peneliti mengucapkan terima kasih. Peneliti Nurfasila

82 65 A. Identitas Responden Mohon kesediaan Bapak/Ibu/Sdr/I mengisi daftar pertanyaan berikut: 1. Nama :...** 2. Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan 3. Usia : tahun tahun tahun 50 tahun 4. Pendidikan terakhir : SMU/SMA/SMK Diploma Sarjana Pasca Sarjana 5. Nama Dinas/Instansi :.. 6. Jabatan :.. 7. Bidang : 8. Masa Kerja : 1 5 tahun 6 10 tahun tahun tahun 21 tahun ** : boleh diisi dengan inisial maupun nama lengkap

83 66 B. Daftar Pertanyaan Berikut ini adalah pernyataan mengenai Pengaruh Penerapan Akuntansi Sektor Publik Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah Dalam Mencegah Terjadinya Fraud (Studi Kasus di Daerah Kab. Pinrang) Mohon Bapak/Ibu/Saudara/i memberikan tanda check list ( ) pada salah satu pilihan jawaban sesuai dengan pemahaman dari Bapak/Ibu/Saudara/i. SS : Sangat setuju : Skor 5 S : Setuju : Skor 4 N : Tidak ada pendapat/ ragu-ragu : Skor 3 TS : Tidak setuju : Skor 2 STS : Sangat tidak setuju : Skor 1 1. Penerapan Akuntansi Sektor Publik PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN STS TS N S SS (1) (2) (3) (4) (5) 1. Laporan keuangan sudah dapat mencerminkan adanya pengendalian dan penguasaan atas entitas pelaporan baik terhadap aset, ketentuan hukum dalam melaksanakan tugas guna mencapai misi tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. 2. Laporan keuangan merupakan

84 67 media pertanggungjawaban yang disusun atas dasar asumsi tertentu, yaitu kemandirian, entitas, adanya kesinambungan entitas. 3. Informasi dalam laporan keuangan mempunyai karakteristik relevan, handal, dapat dibandingkan serta dipahami oleh pihak yang berkepentingan. 4. Pelaporan informasi keuangan dapat dipahami dengan menggunakan prinsip-prinsip akuntansi dan pelaporan keuangan. 5. Setiap laporan keuangan tetap memiliki kendala informasi baik relevansinya maupun keandalannya. 6. Untuk mengatasi setiap kendala informasi yang terjadi maka ada pembatasan terhadap laporan yang dinilai terkait dengan unsurunsur laporan keuangan, yaitu terbatas pada laporan realisasi anggaran, neraca, laporan arus kas, serta catatan-catatannya dan laporan kinerja keuangan, laporan perubahan ekuitas dengan didasari pada pengakuan terhadap unsur-unsur laporan keuangan. 7. Informasi yang dihasilkan laporan keuangan dapat menunjukkan informasi tentang akuntabilitas kinerja instansi pemerintah yang dibutuhkan, karena dengan informasi ini pemerintah mempunyai bahan dalam

85 68 pengambilan keputusan untuk melakukan perbaikan-perbaikan manajemen dalam penyelenggaraan urusan pemerintah yang lebih baik. 2. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah No. PERNYATAAN 1. Visi dan misi program perlu ditetapkan sesuai rencana strategik organisasi 2. Membuat perencanaan strategis 3. Mengembangkan berbagai indicator kinerja suatu program/ kegiatan/ proyek. 4. Pimpinan selalu menunjukkan komitmen yang kuat untuk mencapai hasil suatu program/ kegiatan/ proyek. 5. Pimpinan dan staf mempertanggung jawabkan (accountable) hasil dari suatu program/ kegiatan/ proyek yang telah dilakukan. 6. Pimpinan dan staf selalu terlibat bersama-sama dalam mengevaluasi hasil suatu program/ kegiatan/ proyek. 7. Pimpinan selalu mengalokasikan sumber daya yang ada seperti dana, sumber daya manusia, dan waktu untuk digunakan dalam PILIHAN JAWABAN STS TS N S SS (1) (2) (3) (4) (5)

86 69 pengukuran kinerja. 8. Pegawai selalu menerima pengakuan positif atau perannya dalam pencapaian tujuan strategis organisasi. 9. Menghubungkan antara pencapaian kinerja suatu program/ kegiatan/ proyek dengan tujuan strategis organisasi. 10. Kurangnya intensif berupa imbalan atau pengakuan positif, tidak menghambat berbagai keputusan di organisasi. 11. Laporan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merencanakan program/ kegiatan selanjutnya dan diterbitkan sesuai dengan waktu yang ditentukan. 3. Pencegahan fraud No. PERNYATAAN PILIHAN JAWABAN STS TS N S SS (1) (2) (3) (4) (5) 1. Mengimplementasikan program pengendalian anti fraud berdasarkan nilai-nilai yang dianut instansi 2. Instansi memiliki sikap tanggap

87 70 terhadap segala sesuatu yang terjadi di instansi 3. Instansi melakukan seleksi yang ketat dan efektif pada proses penerimaan karyawan 4. Instansi melakukan pengecekan latar belakang karyawan sebelum dipekerjakan atau dipromosikan untuk menduduki suatu jabatan. 5. Instansi menangansi dengan segera setiap pelanggaran yang terjadi 6. Melakukan pelatihan kewaspadaan terhadap kecurangan sesuai tanggung jawab kerja karyawan 7. Instansi memberlakukan kode etik di lingkungan karyawan untuk membangun budaya jujur dan keterbukaan karyawan di dalam instansi. 8. Instansi memberlakukan sanksi atas pelanggaran terhadap aturan perilaku kode etik yang ada 9. Instansi memberikan bentuk perhatian dan bantuan kepada karyawan yang mengalami masalah ekonomi guna mencegah terjadinya kecurangan

88 71 Lampiran 2. Tabel Perhitungan Hasil Kuesioner 1. Akuntansi sektor publik RESPONDEN Skor Item Total

89 72 2. Akuntabilitas kinerja instansi pemerintah RespondenDEN Skor Item Total

90 73 3. Pencegahan fraud skor item RESPONDEN Total

91 74 LAMPIRAN 3. Hasil Uji SPSS A. Uji Validasi 1. Uji Validitas Akuntansi Sektor Publik x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 X Pearson Correlation Correlations x1 x2 x3 x4 x5 x6 x7 X **.631 ** Sig. (2-tailed) N Pearson * Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson * ** Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson ** Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N Pearson *.513 ** Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson.716 ** * ** Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation.631 **.392 *.529 **.469 ** **.718 ** 1 Sig. (2-tailed) N

92 75 2. Uji Validitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah y1 Pearson Correlation Correlations y1 y2 y3 y4 y5 y6 y7 y8 y9 y10 y11 y *.441 *.564 ** * ** Sig. (2-tailed) N y2 Pearson Correlation * Sig. (2-tailed) N y3 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) N y4 Pearson Correlation ** * Sig. (2-tailed) N y5 Pearson Correlation.460 * ** * Sig. (2-tailed) N y6 Pearson Correlation.441 * **.439 * ** ** Sig. (2-tailed) N y7 Pearson Correlation.564 ** ** ** ** Sig. (2-tailed) N y8 Pearson Correlation *.604 ** ** Sig. (2-tailed) N y9 Pearson Correlation

93 76 * **.046 ** Sig. (2-tailed) N y10 Pearson Correlation ** Sig. (2-tailed) ** * **.574 ** N y11 Pearson Correlation * ** Sig. (2-tailed) N Y Pearson Correlation.602 **.462 * *.457 *.638 **.589 **.589 **.506 **.574 ** Sig. (2-tailed) N ** 1 3. Pencegahan fraud z1 z2 z3 z4 z5 z6 Correlations z1 z2 z3 z4 z5 z6 z7 z8 z9 Z Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson * Correlation.129 Sig. (2-tailed) N Pearson Correlation Sig. (2-tailed) N Pearson * Correlation * Sig. (2-tailed) N Pearson * ** Correlation.343 Sig. (2-tailed) N Pearson * * ** Correlation.015

94 77 z z7 z8 z9 Sig. (2-tailed) N Pearson * ** * ** Correlation.282 Sig. (2-tailed) N Pearson * ** * ** Correlation.155 Sig. (2-tailed) N Pearson * * * ** Correlation.129 Sig. (2-tailed) N Pearson * ** ** ** ** ** Correlation Sig. (2-tailed) N *. Correlation is significant at the 0.05 level (2-tailed). **. Correlation is significant at the 0.01 level (2-tailed). B. Uji Reliabilitas 1. Uji Reliabilitas Akuntansi sektor publik Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items Uji Reliabilitas Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items

95 78 3. Uji Reliabilitas Pencegahan fraud Reliability Statistics Cronbach's Alpha N of Items C. Uji Mulitolonieritas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 (Constant) x a. Dependent Variable: y D. Uji Heteroskedastisitas Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) X a. Dependent Variable: RES2 E. Model Regresi I Model Summary Mode R R Adjusted R Std. Error of l Square Square the Estimate

96 a a. Predictors: (Constant), akuntansi sektor publik ANOVA a Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square 1 Regression b Residual Total a. Dependent Variable: akuntabilitas kinerja instansi pemerintah b. Predictors: (Constant), akuntansi sektor publik Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) akuntansi sektor publik a. Dependent Variable: akuntabilitas kinerja instansi pemerintah F. Model Regresi II Model Summary Mode l R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate a a. Predictors: (Constant), akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, akuntansi sektor publik ANOVA a Model Sum of df Mean F Sig. Squares Square 1 Regression b

97 80 Residual Total a. Dependent Variable: pencegahan fraud b. Predictors: (Constant), akuntabilitas kinerja instansi pemerintah, akuntansi sektor publik Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 (Constant) akuntansi sektor publik akuntabilitas kinerja instansi pemerintah a. Dependent Variable: pencegahan fraud

98 LAMPIRAN 4. Persuratan 81

99 82

100 83

101 84

102 85

103 86

104 87

105 88

106 89

107 90 BIOGRAFI PENULIS Nurfasila panggilan cila lahir di Malaysia pada tanggal 24 Oktober 1999, dari pasangan suami istri Bapak Sulaiman dan Ibu Hasmawati. Peneliti adalah anak pertama dari 3 bersaudara. Peneliti sekarang bertempat tinggal di Tamalate I Blok 35 No.196/c. Pendidikan yang ditempuh oleh peneliti yaitu SD Negeri 148 Lembang lulus tahun 2011, SMP Negeri 3 Lembang lulus tahun 2014, SMA Negeri 7 Luwu lulus tahun 2017, dan mulai tahun 2017 mengikuti Program Strata Satu (S1) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Makassar sampai dengan sekarang. Sampai dengan penulisan skripsi ini peneliti masih terdaftar sebagai mahasiswa Program S1 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Program Studi Akuntansi Universitas Muhammadiyah Maassar.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Akuntabilitas merupakan salah satu unsur pokok perwujudan good governance yang saat ini sedang diupayakan di Indonesia.Pemerintah diminta

Lebih terperinci

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM

ENI SHOFIANI. Diajukan Oleh: NIM PENGARUH EFEKTIVITAS PENGENDALIAN INTERNAL, ASIMETRI INFORMASI, IMPLEMENTASI GOOD GOVERNANCE, KESESUAIAN KOMPENSASI DAN BUDAYA ETIS ORGANISASI TERHADAP KECENDERUNGAN KECURANGAN (FRAUD) AKUNTANSI (Studi

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B

NASKAH PUBLIKASI. Disusun Oleh : Irma Novalia B NASKAH PUBLIKASI PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada

BAB I PENDAHULUAN. penerimaan dan pengeluaran yang terjadi dimasa lalu (Bastian, 2010). Pada BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Anggaran dapat diinterpretasi sebagai paket pernyataan perkiraan penerimaan dan pengeluaran yang diharapkan akan terjadi dalam satu atau beberapa periode mendatang.

Lebih terperinci

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA KOMITMEN ORGANISASI, KEPUASAN KERJA DAN TURNOVER INTENTIONS AUDITOR BADAN PEMERIKSA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah.

BAB I PENDAHULUAN. pemerataan dan keadilan, serta potensi dan keanekaragaman daerah. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia adalah negara yang memiliki wilayah yang sangat luas. Setiap wilayah memiliki karakteristik yang berbeda. Pemerintah pusat dan pemerintah

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori 1. Teori Stewardship Menurut Donaldson & Davis (1991), teori stewardship adalah teori yang menggambarkan situasi dimana para manajer tidaklah termotivasi oleh

Lebih terperinci

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F

SKRIPSI. Dajukan oleh: Adhimas Galih Hasmono NIM. F KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi atas Persepsi

Lebih terperinci

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY

PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY PENGARUH PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DAERAH, AKSESIBILITAS LAPORAN KEUANGAN DAERAH, PENGENDALIAN INTERNAL DAN VALUE FOR MONEY TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi Empiris Pada Satuan

Lebih terperinci

ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA ANALISIS DETERMINAN IMPLEMENTASI E-GOVERNMENT PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA TESIS Diajukan Untuk Melengkapi Tugas-Tugas dan Memenuhi Syarat-Syarat Guna Mencapai Derajat Magister Sains Program Studi Magister

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks.

BAB I PENDAHULUAN. adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan. masyarakat merupakan sebuah konsep yang sangat multi kompleks. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tugas utama pemerintah sebagai organisasi sektor publik terbesar adalah menciptakan kesejahteraan masyarakat. Kesejahteraan masyarakat merupakan sebuah konsep

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali)

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN BERBASIS AKRUAL (Studi Pada Pemerintah Daerah Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh

Lebih terperinci

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN

Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN Bab I Pendahuluan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dalam era globalisasi ini, tuntutan terhadap paradigma good governance dalam seluruh kegiatan tidak dapat dielakkan lagi. Istilah good

Lebih terperinci

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN

PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN digilib.uns.ac.id 1 PENGARUH PENERAPAN ANGGARAN BERBASIS KINERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PADA SKPD DI LINGKUNGAN PEMERINTAH KABUPATEN PURWOREJO TAHUN 2014 SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi BAB II TINJAUAN PUSTAKA Penelitian tentang Pengaruh Kejelasan Sasaran Anggaran, Pengendalian Akuntansi dan Sistem Pelaporan Terhadap Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah Daerah (Studi pada DPPKAD

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat. Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan. Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi PENGARUH KINERJA APARATUR PEMERINTAH DAERAH, PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL PEMERINTAH, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP PENERAPAN GOOD GOVERNANCE (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT. (Studi Empiris KAP Jateng dan DIY)

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT. (Studi Empiris KAP Jateng dan DIY) PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, PROFESIONALISME, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, DAN FEE AUDIT TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris KAP Jateng dan DIY) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

Lilis Wijayanti B

Lilis Wijayanti B PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, DAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan

Lebih terperinci

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN

PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN PENGARUH SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, GAYA KEPEMIMPINAN, KOMPLEKSITAS TUGAS DAN LOCUS OF CONTROL TERHADAP KINERJA KARYAWAN (Studi pada Bank Perkreditan Rakyat (BPR) di Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, KOMPLEKSITAS SISTEM, DUKUNGAN MANAGEMEN DAN PENGGUNAAN TEKNOLOGI INFORMASI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL PADA RUMAH SAKIT ISLAM SUNAN KUDUS Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

IRMA ALFIAH NIM

IRMA ALFIAH NIM KESADARAN WAJIB PAJAK, SANKSI PAJAK, SIKAP FISKUS, LINGKUNGAN PAJAK, PENGETAHUAN AKAN PERATURAN PERPAJAKAN, PERSEPSI ATAS EFEKTIFITAS SISTEM PERPAJAKAN, KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK TERHADAP KEPATUHAN WAJIB

Lebih terperinci

PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI

PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI PENGARUH KAPASITAS AUDITOR TERHADAP EFEKTIVITAS PELAKSANAAN PROSEDUR AUDIT DALAM MELAKSANAKAN AUDIT INVESTIGASI (Studi Kasus pada Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Jawa Timur)

Lebih terperinci

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE

: BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE NAMA NIM FAKULTAS PRODI/BAGIAN E-MAIL : BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE : A31104018 : EKONOMI DAN BISNIS : AKUNTANSI : g.4bjad@gmail.com ABSTRAKSI BRIGGIE PETRONELLA ANGRAINIE. A31104018. PENGARUH PERFORMANCE

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah

BAB I PENDAHULUAN. yang mengatakan wujud dari penyelenggaraan otonomi daerah adalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengelolaan pemerintah daerah yang berakuntabilitas, tidak bisa lepas dari anggaran pemerintah daerah, sesuai dengan pendapat Mardiasmo (2009), yang mengatakan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang)

PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) PENGARUH HUMAN RELATION, LEADERSHIP DAN TRAINING TERHADAP PRODUKTIVITAS KARYAWAN (Studi Kasus Pada Karyawan PT. Berkat Manunggal Jaya Di Semarang) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Tugas & Syarat

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM

SKRIPSI. Oleh : Dian Tri Hapsari NIM U NIVERSITAS JEMBER PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, KETAATAN PADA PERATURAN PERUNDANGAN, KOMPETENSI APARATUR PEMERINTAH DAERAH DAN MOTIVASI KERJA TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN EFEKTIVITAS SISTEM INFORMASI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK (SURVEI PADA RS NIRMALA SURI) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh :

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MURIA KUDUS SRI RAHAYU NIM Diajukan Oleh : PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, PENGAWASAN FUNGSIONAL, PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI DAN PERAN MANAJERIAL PENGELOLAAN KEUANGAN

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah

BAB 1 PENDAHULUAN. sektor publik diakhiri dengan proses pertanggungjawaban publik, proses inilah BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Akuntabilitas kinerja merupakan salah satu kunci bagi terwujudnya good governance dalam pengelolaan organisasi publik, jika siklus akuntansi sektor publik diakhiri

Lebih terperinci

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015

KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 KINERJA KARYAWAN BAGIAN PRODUKSI DI TINJAU DARI MOTIVASI DAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. SOMIN SURAKARTA TAHUN 2015 Skripsi Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran

BAB 2 TINJAUAN TEORETIS Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja. Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran BAB 2 TINJAUAN TEORETIS 2. 1 Tinjauan Teoretis 2.1. 1 Definisi Kinerja dan Pengukuran Kinerja Menurut Mahsun (2006:25) kinerja (performance) adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu

Lebih terperinci

GOVERNANCE (Study. Surakarta) SKRIPSI. Oleh: B FAKULTAS BISNIS

GOVERNANCE (Study. Surakarta) SKRIPSI. Oleh: B FAKULTAS BISNIS PENGARUH AUDIT INTERNAL, PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMITE AUDIT TERHADAP PENERAPAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE (Study Empiris Pada BUMN Di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat

Lebih terperinci

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh :

PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI. Disusun Oleh : PENGARUH KUALITAS PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PADA RUMAH SAKIT GATOEL MOJOKERTO SKRIPSI Disusun Oleh : TRI MURTI ANI 1013010122/FE/EA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS PEMBANGUNAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Indonesia telah memasuki masa pemulihan akibat krisis ekonomi yang berkepanjangan. Seluruh pihak termasuk pemerintah sendiri mencoba mengatasi hal ini dengan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM

SKRIPSI. Oleh: Dwi Aningtyas Pangestuti NIM PENGARUH SUMBER DAYA, INFORMASI, ORIENTASI TUJUAN, DAN PENGUKURAN KINERJA SEBAGAI ASPEK RASIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS IMPLEMENTASI ANGGARAN BERBASIS KINERJA ( Studi Empiris pada Universitas Jember) SKRIPSI

Lebih terperinci

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH

DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH PENGARUH BURNOUT DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KEINGINAN BERPINDAH (Survei terhadap auditor di Badan Pemeriksa Keuangan Republik Indonesia dan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan) SKRIPSI Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi.

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Anggaran merupakan suatu hal yang sangat penting dalam suatu organisasi. Pada organisasi privat atau swasta, anggaran merupakan suatu hal yang sangat dirahasiakan,

Lebih terperinci

KERUGIAN DAERAH, KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, DAN OPINI PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

KERUGIAN DAERAH, KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, DAN OPINI PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA KERUGIAN DAERAH, KESEJAHTERAAN MASYARAKAT, DAN OPINI PEMERIKSAAN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat

BAB I PENDAHULUAN. merupakan alat informasi baik bagi pemerintah sebagai manajemen maupun alat BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Akuntansi sektor publik terkait dengan tiga hal pokok, yaitu : penyediaan informasi, pengendalian manajemen, dan akuntabilitas. Akuntansi sektor publik merupakan

Lebih terperinci

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR

ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR ANALISIS KEPUASAN KONSUMEN PADA RESTO KEMUNING DI KEMUNING KECAMATAN NGARGOYOSO KABUPATEN KARANGANYAR SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik,

BAB I PENDAHULUAN. dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Fenomena yang terjadi dalam perkembangan sektor publik di Indonesia dewasa ini adalah menguatnya tuntutan akuntabilitas atas lembaga-lembaga publik, baik

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DENGAN MEDIASI KOMITMEN ORGANISASI DAN KECUKUPAN ANGGARAN (Studi Empiris pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pati ) Skripsi ini diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH GENDER, UMUR, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT

PENGARUH GENDER, UMUR, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT PENGARUH GENDER, UMUR, TEKANAN KETAATAN, KOMPLEKSITAS TUGAS, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP AUDIT JUDGEMENT (Studi Empiris Pada KAP di Kota Surakarta dan Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Syarat-Syarat

Lebih terperinci

NUANSA PANDHITA WISESA

NUANSA PANDHITA WISESA PENGARUH SISTEM PENGENDALIAN INTERN, IMPLEMENTASI STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN DAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH

Lebih terperinci

(Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta)

(Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI MINAT MAHASISWA UNTUK BERKARIR MENJADI AKUNTAN PUBLIK (Studi kasus pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Muhammadiyah Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH TEKANAN KETAATAN, SENIORITAS AUDITOR, TEKANAN ANGGARAN WAKTU, PENGALAMAN AUDITOR, DAN KEAHLIAN AUDIT TERHADAP AUDIT JUDGMENT (STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) Skripsi ini

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, INTEGRITAS, DAN OBYEKTIVITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT

PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, INTEGRITAS, DAN OBYEKTIVITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT PENGARUH KOMPETENSI, PENGALAMAN KERJA, INDEPENDENSI, AKUNTABILITAS, INTEGRITAS, DAN OBYEKTIVITAS TERHADAP KUALITAS AUDIT (Studi Empiris pada Inspektorat Pemerintah se-eks Karesidenan Surakarta) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun

BAB I PENDAHULUAN. melalui Otonomi Daerah. Sejak diberlakukannya Undang-Undang No.22 tahun BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintah melalui Otonomi

Lebih terperinci

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH POROGO

FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH POROGO PENGARUH KUALITAS SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI MANAJEMEN DAERAH (SIMDA) KEUANGAN DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (STUDI PADA SATUAN

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT.

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KUALITAS JASA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KEPUASAN PENGGUNA INTERNAL PT. PUSPETINDO GRESIK S K R I P S I Oleh : BAGUS SINATRIA ERZA 0513010269/FE/EA FAKULTAS

Lebih terperinci

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM

Diajukan Oleh: MUHSINATUL MILLAH NIM PENGARUH SUMBER DAYA MANUSIA, SISTEM INFORMASI KEUANGAN DAERAH, SISTEM PENGENDALIAN INTERN, STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAH, DAN PERAN INTERNAL AUDIT TERHADAP KUALITAS INFORMASI PELAPORAN KEUANGAN (STUDI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan

BAB I PENDAHULUAN. Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia menganut asas desentralisasi yang memberikan kebebasan dan keleluasaan kepada Pemerintah Daerah dalam menyelenggarakan pemerintahan melalui Otonomi Daerah.

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEPUASAN PEMAKAI AKHIR SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Bank Perkreditan Rakyat di Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat

Lebih terperinci

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE

PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, BEBAN PAJAK TANGGUHAN, DAN LAVERAGE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA (STUDI EMPIRIS PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI PERIODE 2013-2015) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi

Lebih terperinci

: BOBBY ANDI IRAWAN B

: BOBBY ANDI IRAWAN B PENGARUH PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD), DANA ALOKASI UMUM (DAU), DANA ALOKASI KHUSUS (DAK), DANA BAGI HASIL (DBH) TERHADAP PENGALOKASIAN BELANJA MODAL PROVINSI DI INDONESIA SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM

Diajukan oleh : SYAIFUL ROKHMAN NIM PENGARUH KECANGGIHAN TEKNOLOGI INFORMASI, PARTISIPASI MANAJEMEN, PENGETAHUAN MANAJER AKUNTANSI, DAN KOMITMEN ORGANISASIONAL PADA EFEKTIFITAS SISTEM INFORMASI AKUNTANSI (Studi Empiris pada Hotel Berbintang

Lebih terperinci

Disusun Oleh : IFNI ARIZA B

Disusun Oleh : IFNI ARIZA B PENGARUH PENGELUARAN PEMERINTAH DAN INVESTASI TERHADAP KESENJANGAN PENDAPATAN DENGAN PERTUMBUHAN EKONOMISEBAGAI VARIABEL INTERVENING (Studi Empiris Pada Provinsi Se-Sumatera Tahun 2011-2014) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU

SKRIPSI OLEH OFALYN OCTARYA SITEPU SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENYUSUNAN ANGGARAN, KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK, DAN PENGENDALIAN AKUNTANSI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL DI INSPEKTORAT PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA UTARA

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta) SKRIPSI

Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta) SKRIPSI Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kecenderungan Kecurangan Akuntansi (Studi Empiris pada Dinas Kota Surakarta) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (Good Governance). Terselenggaranya pemerintahan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan yang baik (Good Governance). Terselenggaranya pemerintahan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap instansi pemerintah selalu berusaha mewujudkan suatu pemerintahan yang baik (Good Governance). Terselenggaranya pemerintahan yang baik (Good Governance)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu

BAB I PENDAHULUAN. Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan jaman dan era globalisasi yang begitu pesat menjadi suatu tantangan baru bagi para pemeriksa inspektorat atau internal auditor. Profesi internal auditor

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA KARYAWAN (Studi Pada PP. Argoboyo Papua Cab. Bantul) SKRIPSI Disusun Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember)

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN PERILAKU BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Empiris pada Mahasiswa Akuntansi Universitas Jember) SKRIPSI Oleh : ADITYA PRIMA NUGRAHA NIM. 080810391060

Lebih terperinci

PENGARUH PERSEPSI NILAI, HARAPAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENYEDIA JASA TRANSPORTASI TRANS JOGJA

PENGARUH PERSEPSI NILAI, HARAPAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENYEDIA JASA TRANSPORTASI TRANS JOGJA PENGARUH PERSEPSI NILAI, HARAPAN, DAN KEPERCAYAAN TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN PADA PENYEDIA JASA TRANSPORTASI TRANS JOGJA THE INFLUENCE OF THE VALUE, EXPECTATION AND TRUST ON THE CUSTOMER SATISFACTION OF

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Srata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Srata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PENGARUH KEBIJAKAN PERPAJAKAN, PERATURAN PERPAJAKAN, SANKSI ADMINISTRASI DAN PEMERIKSAAN PAJAK, PERSEPSI WAJIB PAJAK, PENGETAHUAN PERPAJAKAN TERHADAP PERENCANAAN WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI STUDY EMPIRIS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami

BAB I PENDAHULUAN. 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Semenjak diberlakukannya otonomi daerah berdasarkan UU No 32 Tahun 2004, manajemen keuangan daerah Pemerintah Kabupaten Badung mengalami perubahan yaitu reformasi penganggaran.

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN TERHADAP KUALITAS AUDIT AUDITOR INSPEKTORAT DAERAH

PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN TERHADAP KUALITAS AUDIT AUDITOR INSPEKTORAT DAERAH PENGARUH KOMPETENSI, INDEPENDENSI, MOTIVASI, DAN KOMITMEN TERHADAP KUALITAS AUDIT AUDITOR INSPEKTORAT DAERAH (studi empiris pada auditor inspektorat daerah se Provinsi DI. Yogyakarta) SKRIPSI Disusun Sebagai

Lebih terperinci

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR

PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR PENGARUH LOCUS OF CONTROL, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI, SERTA PENGARUH PEMAHAMAN GOOD GOVERNANCE TERHADAP KINERJA AUDITOR (Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Kota Surakarta dan DIY) SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. berlebih sehingga untuk mengembangkan dan merencanankan daerah yang

BAB I PENDAHULUAN. berlebih sehingga untuk mengembangkan dan merencanankan daerah yang BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Awal mula dibuatnya Undang-Undang tentang pemerintah daerah karena pada saat diberlakukannya sistem pemerintah terpusat dimana sentralisasi pemerintah berada

Lebih terperinci

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA

FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELEMAHAN PENGENDALIAN INTERN ATAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperolah Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS. Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN HIPOTESIS 2.1Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka yang digunakan dalam penelitian ini berkaitan dengan tata kelola pemerintahan dalam penganggaran sektor publik, yang

Lebih terperinci

PENGARUH PEMBINAAN SPIP, PENGAWASAN EKSTERNAL, DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP MATURITAS SPIP SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat

PENGARUH PEMBINAAN SPIP, PENGAWASAN EKSTERNAL, DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP MATURITAS SPIP SKRIPSI. Disusun Sebagai Salah Satu Syarat PENGARUH PEMBINAAN SPIP, PENGAWASAN EKSTERNAL, DAN KARAKTERISTIK PEMERINTAH DAERAH TERHADAP MATURITAS SPIP SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi

Lebih terperinci

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus

Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat Untuk menyelesaikan jenjang pendidikan Strata Satu (S1) pada Fakultas Ekonomi Universitas Muria Kudus PERSEPSI AUDITOR TENTANG PENGARUH LOCUS OF CONTROL SEBAGAI ANTESEDEN DYSFUNCTIONAL AUDIT BEHAVIOR DAN PENGARUHNYA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris pada BPK RI Perwakilan Provinsi Jawa Tengah)

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KECUKUPAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi pada Instansi Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul)

PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KECUKUPAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi pada Instansi Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul) PENGARUH PARTISIPASI ANGGARAN DAN KECUKUPAN ANGGARAN TERHADAP SENJANGAN ANGGARAN (Studi pada Instansi Pemerintah Desa di Kabupaten Bantul) SKRIPSI Oleh : SAWITRI NPM : 12133100008 PROGRAM STUDI AKUNTANSI

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nama : Aliva Nur Rosyid NIM : Program Studi : Akuntansi

SKRIPSI. Nama : Aliva Nur Rosyid NIM : Program Studi : Akuntansi PENGARUH KEWAJIBAN KEPEMILIKAN NPWP, PEMERIKSAAN PAJAK DAN PENAGIHAN PAJAK TERHADAP PENERIMAAN PAJAK (STUDI KASUS PADA KANTOR PELAYANAN PAJAK PRATAMA PONOROGO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan

Lebih terperinci

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK. (Studi pada SKPD Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI

PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK. (Studi pada SKPD Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI PENGARUH PARTISIPASI PENGANGGARAN DAN KEJELASAN SASARAN ANGGARAN TERHADAP BUDGETARY SLACK (Studi pada SKPD Kabupaten Ponorogo) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas dan melengkapi sebagian syarat syarat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, SOLVABILITAS, UKURAN KAP, OPINI AUDITOR, DAN TINGKAT PROFITABILITAS TERHADAP AUDIT DELAY (Studi Empiris Perusahaan Manufaktur terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2012-2014)

Lebih terperinci

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK

PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK PENGARUH KOMITMEN ORGANISASI, GAYA KEPEMIMPINAN, BUDAYA ORGANISASI DAN KEPUASAN KERJA TERHADAP KINERJA ORGANISASI PUBLIK (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Boyolali) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

Nama : Zahratul Mawadah Arlianti NIM : Program Studi : Akuntansi

Nama : Zahratul Mawadah Arlianti NIM : Program Studi : Akuntansi PENGARUH PENGENDALIAN INTERN DAN BUDAYA ORGANISASI TERHADAP AKUNTABILITAS PUBLIK PENGELOLA AMIL ZAKAT (BADAN DAN LEMBAGA AMIL ZAKAT KABUPATEN MADIUN DAN PONOROGO) SKRIPSI Diajukan untuk memenuhi tugas

Lebih terperinci

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI

PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI i PENGARUH KOMPETENSI DAN INDEPENDENSI TERHADAP KUALITAS AUDIT DENGAN SIKAP AUDITOR SEBAGAI VARIABEL PEMODERASI (Studi Kasus pada Pemerintah Kabupaten Kudus) Skripsi ini diajukan sebagai salah satu syarat

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2016 FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI FRAUD DI SEKTOR PEMERINTAH (STUDI KASUS PADA PEGAWAI KANTOR PERWAKILAN BPKP PROVINSI JAWA TENGAH) Skripsi Diajukan Oleh: Mochammad Riza Hari Mukti NIM: F1314060 PROGRAM

Lebih terperinci

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT

PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT PENGARUH INDEPENDENSI, KECAKAPAN PROFESIONAL, OBYEKTIVITAS, KOMPETENSI, DAN PENGALAMAN KERJA TERHADAP KUALITAS HASIL AUDIT (Studi Empiris di Pemerintah Kota Surakarta dan Pemerintah Kabupaten Wonogiri

Lebih terperinci

SKRIPSI. Nama : Nurhayati NIM : Program Studi : Akuntansi

SKRIPSI. Nama : Nurhayati NIM : Program Studi : Akuntansi FAKTOR FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KECURANGAN LAPORAN KEUANGAN DENGAN PERSPEKTIF FRAUD DIAMOND (STUDI EMPIRIS PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2011-2013) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN,PENGENDALIAN AKUNTANSI,SISTEM PELAPORAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH (Studi Pada Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Pacitan) SKRIPSI Diajukan

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

PROGRAM STUDI EKONOMI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA PENGARUH KEMAMPUAN, KETERLIBATAN, DUKUNGAN MANAJEMEN PUNCAK, KUALITAS SISTEM INFORMASI, DAN KUALITAS INFORMASI TERHADAP KINERJA PENGGUNA SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PADA ORGANISASI SEKTOR PUBLIK DI KABUPATEN

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO

PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO PENGARUH MOTIVASI KERJA, STRESS KERJA, DAN KESELAMATAN KERJA TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA PT. ROSALIA INDAH SOLO SKRIPSI Disusun Guna Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Lebih terperinci

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii

ABSTRAK. Kata kunci : kualitas pelayanan, harga, kepuasan pelanggan. viii ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya pengaruh kualitas pelayanan dan harga terhadap kepuasan pelanggan PT Go-Jek Indonesia di kota Bandung secara parsial dan simultan. Variabel

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan

BAB I PENDAHULUAN. menolak hasil dengan memberikan rekomendasi tentang tindakan-tindakan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pengawasan intern yang dilakukan oleh Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) yang terdapat dalam Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) terdiri dari

Lebih terperinci

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program

DI KELAS 2014/2015. SKRIPSI Diajukan Guna Program PENGARUH PROFESIONALISME GURU DAN PEMANFAATAN MEDIA PEMBELAJARAN DI KELAS TERHADAP MOTIVASI BELAJAR EKONOMI SISWA KELAS XI IPS SMA MTA SURAKARTA TAHUN AJARAN 2014/2015 SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha

ABSTRACT. Keywords: Role, internal audit, and Good Corporate Governance. viii Universitas Kristen Maranatha ABSTRACT This study aimed to determine the role of internal audit in efforts to achieve good corporate governance in PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk. The independent variable in this study is the internal

Lebih terperinci

PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI

PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI PENGARUH FAKTOR KEUANGAN DAN NON KEUANGAN TERHADAP AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN/KOTA DI INDONESIA SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program

Lebih terperinci

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS

KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS KONTRIBUSI KEPEMIMPINAN, MOTIVASI, KOMPETENSI, DAN PENDIDIKAN TERHADAP KINERJA SEKOLAH (Studi Kasus SMP Se Kab. Sragen) TESIS Diajukan Kepada Program Studi Manajemen Pendidikan Program Pascasarjana Universitas

Lebih terperinci

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD

PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD PENGARUH KEJELASAN SASARAN ANGGARAN, AKUNTABILITAS PUBLIK DAN DESENTRALISASI TERHADAP KINERJA MANAJERIAL PEMERINTAH SKPD (Studi Empiris pada SKPD Pemerintah Kabupaten Kudus ) Diajukan Oleh: IDA LUKMANA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah

BAB III METODE PENELITIAN. Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Populasi dan Sampel Penelitian Populasi penelitian ini adalah satuan kerja perangkat daerah (SKPD) Pemerintah Kota Bandarlampung. Pemilihan objek penelitian ini dengan pertimbangan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan

BAB I PENDAHULUAN. besar pemakai dalam pengambilan keputusan. Namun demikian, laporan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut.

Lebih terperinci

Diajukan Oleh : FRENI ARDIANA NIM

Diajukan Oleh : FRENI ARDIANA NIM PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, KOMPETENSI STAF AKUNTANSI DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi

Lebih terperinci

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Derajat S-1 Program Studi Akuntansi

SKRIPSI. Disusun Untuk Memenuhi Persyaratan. Memperoleh Gelar Sarjana Derajat S-1 Program Studi Akuntansi PENGARUH DESENTRALISASI FISKAL, AKUNTABILITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH, DAN AKUNTABILITAS KINERJA PEMERINTAH DAERAH TERHADAP TINGKAT KORUPSI PEMERINTAH DAERAH (STUDI TAHUN 2012-2013) SKRIPSI

Lebih terperinci

Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Diajukan Kepada Universitas PGRI Yogyakarta Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Dalam Menyelesaikan Program Sarjana PENGARUH KEPERCAYAAN DAN EFEKTIFITAS PENGGUNAAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI AKUNTANSI TERHADAP KINERJA INDIVIDUAL (Studi Kasus pada Perusahaan Swasta di Kota Yogyakarta) SKRIPSI Diajukan Kepada Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya

BAB I PENDAHULUAN. Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Tuntutan pelaksanaan akuntabilitas sektor publik terhadap terwujudnya good governance di Indonesia semakin meningkat. Tuntutan ini memang wajar, karena beberapa

Lebih terperinci

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAH DAERAH

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAH DAERAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PENERAPAN AKUNTANSI BERBASIS AKRUAL DI PEMERINTAH DAERAH (Studi di Pemerintah Kabupaten Temanggung) THE FACTORS INFLUENCING THE APPLICATION OF ACCRUAL-BASED ACCOUNTING IN

Lebih terperinci