KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN PENGUSAHA INDUSTRI KECIL TEKSTIL DI DESA PASEH - MAJALAYA - BANDUNG

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN PENGUSAHA INDUSTRI KECIL TEKSTIL DI DESA PASEH - MAJALAYA - BANDUNG"

Transkripsi

1 KEMAMPUAN YANG DIBUTUHKAN PENGUSAHA INDUSTRI KECIL TEKSTIL DI DESA PASEH MAJALAYA BANDUNG Oleh: Dede Siti Rohmah Jurusan Teknik Industri Universitas Langlangbuana Bandung ABSTRAK Ribuan usaha kecil didirikan, dan ternyata sebagian besar menemui kebuntuan, macet dan bahkan gagal. Banyak usaha kecil yang mulanya sukses, namun justru gagal ketika beranjak besar. Sebagian lagi dapat dikatakan sukses namun jarang yang sanggup bertahan hingga generasi kedua. Kebanyakan kegagalan itu hanya karena salah urus serta lemahnya pengelolaan. Kegagalan dari perusahaan kecil tersebut mungkin banyak faktornya, diantaranya adalah kemampuan atau keterampilan yang dipunyai oleh pengusaha atau pimpinan perusahaan tersebut tidak memadai dalam menjalankan serta mengelola perusahaan tersebut. Dari hasil penelitian dapat ditemukan bahwa dalam melakukan kegiatankegiatan tersebut diperlukan suatu kemampuan atau keterampilan dari pengusaha, diantaranya sebagai berikut: (1) Kemampuan di aspek bahan baku, (2) Kemampuan di aspek permodalan, (3) Kemampuan di aspek transformasi, (4) Kemampuan di aspek Produk, dan (5) Kemampuan di aspek pemasaran. Kata kunci: kemampuan, kegagalan, manajemen ABSTRACT Thousands of small businesses established, and it turned mostly stagnated or failed. Many small businesses are initially successful, but it failed when growing up. Some of them can be said to be successful but rarely are able to survive until the second generation. Most failures were simply due to mismanagement and poor management. The failure of small companies may be many factors, including the ability or skill possessed by the entrepreneur or the management company is not sufficient in running and managing the company. From the results of this study found that in performing these activities required capabilities or skills of the entrepreneur, including the following: (1) The capability in the aspect of raw materials, (2) the capability in capital, (3) the capability in aspects of transformation, (4) the capability in aspects of products, and (5) the capability in aspect of marketing. Keywords: capability, the failure, the management 84

2 PENDAHULUAN Industri kecil memegang peran cukup penting dalam perekonomian nasioanal. Peranan yang cukup penting tersebut ditunjukkan oleh kemampuannya yang besar dalam menyerap devisa negara. Selain itu, berbagai bukti menunjukkan bahwa dalam keadaan krisis nasional, sebagaimanan yang dialami Indonesia beberapa tahun terakhir ini, ternyata justru industri kecil lebih mampu bertahan dibandingkan dengan industri besar. Adanya kemampuan bertahan seperti ini disebabkan karena karakteristik industri kecil yang lebih fleksibel dalam menghadapi perubahan. Fleksibelitas ini bisa terjadi mengingat pola manajemen yang dijalankan oleh industri kecil yang relatif lebih sederhana. Meskipun memegang peranan cukup penting, industri kecil juga dihadapkan pada berbagai masalah. Permasalahan yang umumnya dihadapi oleh industri kecil tersebut biasanya menyangkut berbagai aspek seperti: kecocokan komoditas, kesesuaian proses bisnis, dan kesesuaian pengusaha. Keberhasilan industri kecil biasanya juga bisa disebabkan karena adanya kemampuan yang baik dalam mengelola kesesuaian ketiga aspek tersebut, tetapi ada pula industri kecil yang harus jatuh bangun dalam menjalankan usahanya dan yang lebih parah lagi sampai harus gulung tikar atau bangkrut. Salah satu faktor penyebab dari ketidakberhasilan usaha kecil tersebut adalah cara mengelolanya di mana hal tersebut sangat dipengaharui oleh kemampuan dari seorang pengusaha. Berkaitan dengan permasalahan kesesuaian tersebut, sampai sejauh ini belum banyak pihak yang menyoroti secara khusus kompetensi apa yang dibutuhkan para pengusaha industri kecil dalam menjalankan usahanya sehingga betulbetul sesuai dengan kebutuhan aktual pengelola tersebut. Berbagai pedoman pelatihan yang diberikan oleh banyak pihak cenderung sulit untuk dipahami oleh para pengusaha industri kecil yang biasanya memiliki tingkat edukasi yang relatif terbatas. Untuk bisa mengetahui kompetensi atau kemampuan apa yang dibutuhkan oleh pengusaha industri 85

3 kecil salah satunya bisa dilakukan dengan mencoba melihat kegiatankegiatan apa saja yang secara aktual dilakukan oleh pengusaha industri kecil. Mengacu kepada kegiatankegiatan aktual yang dilakukan, maka akan memberi gambaran tentang aspekaspek apa saja yang sebenarnya selalu menjadi tumpuan kegiatan yang secara langsung ditangani oleh pengelola industri kecil. Perumusan Masalah Seperti telah di ketahui, bahwa salah satu penyebab kegagalan dari industri kecil adalah cara mengelola usaha tersebut, di mana kemampuan dari seorang pengusaha sangat mempengaruhi dalam keberhasilan usaha kecil. Oleh sebab itu perlu diketahui kemampuan apa yang dibutuhkan pengusaha industri kecil dalam mengelola perusahaannya. Sebagai obyek penelitian adalah daerah Pacet Kecamatan Majalaya Bandung, yang merupakan daerah sentra home industri tekstil. Tujuan dan Manfaat Penelitian Untuk lebih mengarahkan sehingga jelas untuk apa penelitian itu dilakukan, maka perlu mengutarakan apa yang menjadi tujuan dari penelitian tersebut. Adapun tujuan dari penelitian yang dilakukan adalah : 1. Untuk mengetahui kegiatankegiatan aktual yang dilakukan pengusaha industri kecil. 2. Mengetahui pada aspekaspek apa saja para pengusaha tersebut biasanya terlibat. Sedangkan manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah mendapat acuan mengenai kemampuan yang dibutuhkan oleh pengusaha atau pengelola industri kecil sehingga bisa dijadikan pedoman bagi pihakpihak yang ingin mencoba masuk kedalam lingkungan usaha kecil. KEPUSTAKAAN Definisi Industri Kecil Industri kecil didefinisikan dengan berbagai cara yang berbeda, tergantung negaranya dan juga tergantung pada aspekaspek lain seperti sfesifikasi teknologinya dan lainlain. Karena itu perlu dilakukan tinjauan khusus terhadap definisi 86

4 definisi ini agar di peroleh pengertian yang jelas mengenai industri kecil. Dibandingkan dengan industri besar, jelas bahwa industri kecil mempunyai permasalahan yang berbeda, yaitu antara lain: 1. Pada industri kecil tingkat spesialisasi manajemen relatif rendah umumnya merupakan oneman management. 2. Kontak pribadi antara karyawan relatif lebih erat pada industri kecil. 3. Industri kecil pada umumnya mempunyai kesulitan yang lebih besar dalam mendapatkan modal maupun kredit. Modalnya kurang dari Rp 20 juta. Untuk satu putaran (cycle) dari usahanya hanya membutuhkan uang paling banyak Rp 5 juta. c. Menurut Departemen Perindustrian Definisi industri kecil (Departemen Perindustrian, 1980) Industri kecil mempunyai nilai investasi mesinmesin dan peralatan, di luar gedung dan tanah, tidak lebih dari Rp 0 juta. d. Modal keseluruhan paling banyak Rp 100 juta. e. Jumlah investasi perpekerja tidak lebih dari Rp ,. Terdapat berbagai definisi yang berbeda mengenai industri kecil, sesuai dengan kepentingan lembaga yang memberikan definisi. a. Menurut Biro Pusat Statistika Industri kecil adalah perusahaan industri dengan jumlah karyawan antara 5 sampai dengan 19 orang. b. Menurut Bank Indonesia Industri kecil adalah perusahaan industri dengan karakteristik berikut : Tetapi kenyataannya Departemen perindustrian tidak selalu menggunakan definisi tersebut dalam melakukan pembinaan industri kecil. Karena tidak adanya suatu ketentuan yang pasti tentang suatu batasan mengenai industri kecil maka secara kasar dianggap bahwa yang dapat di kategorikan sebagai usaha atau industri kecil adalah yang mempunyai karyawan tidak lebih dari 100 orang. 8

5 Dimensi Industri kecil Dilihat dari sifatnya industri kecil dapat dikelompokkan menjadi industri kecil tradisional, semitradisional dan modern. Keterangan dari setiap kelompok tersebut adalah sebagai berikut (Stanley Morse, 1985) 1. Industri kecil tradisional Industri kecil tradisional yang memenuhi kebutuhan tradisional, yaitu industri kecil yang memenuhi kebutuhan substansial seperti makanan, minuman dan lainlain. 2. Industri kecil semi modern Industri kecil yang sudah melepaskan diri dari ciriciri tradisional tetapi tidak pada keseluruhan aspekaspeknya atau pada keseluruhan aspek tersebut tetapi belum tuntas. 3. Industri kecil modern Industri kecil yang memanfaatkan secara intensif kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, yang tampak pada karakteristiknya yang berbeda dari industri kecil tradisional yaitu dalam 4 aspek yaitu : a. Perilaku, selalu mencoba mencari cara atau hasil lain yang lebih baik, berusaha meningkatkan efisiensi. b. Produk dan disain produk ditujukan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat modern, yaitu berupa kebutuhan non substansial. c. Teknologi produksi modern, dimana dilakukan penggunaan mesinmesin secara efisien. d. Organisasi dan manajemen juga modern, menggunakan teknikteknik pengorganiasaian dan manajemen mutakhir. Dihubungkan dengan pengelompokkan ini, pengembangan industri kecil mestinya dilakukan menurut dua arah : 1. Transformasi industri kecil tradisional menjadi industri kecil modern. 2. Pembentukan industri kecil baru yang bersifat modern. Teknik Pengukuran Dalam penelitian sosial, beberapa variabel dapat diukur dengan mudah, misalnya dengan satu pertanyaan saja untuk variabel nama. Akan tetapi untuk variabel yang 88

6 abstrak atau konstruk, pengukuran dengan hanya satu pertanyaan saja belum dapat memberikan gambaran yang sebenarnya. Misalnya, kegiatankegiatan yang dilakukan oleh pengusaha industri kecil dalam mengelola perusahaannya belum tergambar dengan memadai jika hanya diungkapkan dengan hanya satu pertanyaan karena kegiatankegiatan dari pengusaha tersebut menyangkut banyak variabel. A. Skala Likert Skala Likert pertama kali di kembangkan oleh Rensis Likert (Nazir, 2005). Skala ini disebut juga Methods of Summated Rating Scale, dimana nilai peringkat setiap jawaban atau jawaban dijumlahkan sehingga mendapat nilai total, yang terdiri atas sejumlah pernyataan yang semuanya menunjukkan sikap terhadap objek tertentu atau menunjukkan ciri tertentu yang akan diukur. Untuk setiap pernyataan disediakan sejumlah alternatif tanggapan yang berjenjang dan bertingkat, misalnya sangat setuju, setuju, raguragu, tidak setuju, sangat tidak setuju. Instrumen penelitian yang berisi skala ini diisi oleh responden dengan memilih salah satu tanggapan yang sudah disediakan. Agar dalam memberikan jawaban responden tidak seenaknya menulis tanpa berfikir, maka pernyataanpernyataan yang disajikan dibuat bervariasi. Cara penilaian pada tanggapan atau jawaban atas pertanyaanpertanyaan yang diberikan pada responden misalkan 1 untuk sangat setuju untuk jawaban a, 2 untuk setuju untuk jawaban b, dan seterusnya. Penilaian tersebut juga dapat pula dibalik asalkan konsisten. Pemberian nilai tersebut dilakukan setelah instrumen penelitian yang berupak skala likert ini terkumpul. Pertanyaanpertanyaan dalam instrumen penelitian yang diberikan kepada responden tidak diberi tanda dan alternatif jawabanpun tidak diberi nilai terlebih dahulu. Keuntungan dan kelemahan dari Skala Likert adalah (Nazir, 2005), adalah : Keuntungan Skala Likert : 1. Mudah dibuat dan ditafsirkan 2. Bentuk yang paling umum 3. Bersifat luwes 89

7 4. Mengukur pada tingkat skala ordinal Kelemahan Skala Likert : 1. Tidak ada arti yang konsisten yang dapat diberikan pada data mentah yang berasal dari pengukurnya. 2. Diasumsikan bahwa setiap butir dalam skala mempunyai bobot yang sama sehubungan dengan butir yang lain. Asumsi ini mungkin benar. 3. Orang yang mempunyai nilai sama mungkin memiliki ciriciri yang tidak sama. 4. Validasi skala ini masih dipertanyakan. ukur atau skala pengukuran dikatakan valid jika skala pengukuran tersebut mengukur apa yang dimaksudkan untuk diukur. Untuk mencapai validitas tampak, peneliti harus berusaha agar instrumen atau alat ukurnya secara logis berisi sampel atau butir dari populasi butir yang diperkirakan mencapai konsep yang diukur. Untuk test validitas alat ukur digunakan rumus : rb n = P n. T / P 2 n.. T 2 Di mana : Pn = Skor pertanyaan ken (n= 1, 2, 3,... n) T = Total skor B. Validasi Alat Ukur Alat ukur yang dibuat harus dapat mengukur variabel yang dimaksudkan untuk diukur, bukan variabel lain. (Soehartono, 1999) mengungkapkan bahwa variabelvariabel dalam ilmu sosial merupakan variabel yang abstrak, maka tidak mustahil jika skala pengukuran yang dibuat ternyata kemudian mengukur variabel lain, bukan variabel yang dimaksudkan oleh peneliti, maka alat ukur demikian tidak valid. Suatu alat C. Reliabilitas alat ukur Selain harus valid, suatu alat ukur juga harus reliabil (andal). Suatu alat ukur dikatakan reliabil apabila alat ukur tersebut memberikan hasil yang tetap selama variabel yang diukur tidak berubah. Alat ukur yang reliabil mungkin tidak valid, sedangkan alat ukur yang valid pasti reliabel (Soehartono, 1999). Dengan metoda splithalf, suatu alat ukur digunakan pada sekelompok individu satu kali. Setelah terkumpul dan setiap butir 90

8 diberi nilai, alat ukur ini dibagi menjadi dua bagian, misalkan setengah pertama dari seluruh butir dan setengah lainnya atau dibagi atas dua variabel. Nilai setiap alat ukur dijumlahkan, kemudian nilai total dikorelasikan. Apabila menghasilkan korelasi yang positif dan tinggi maka alat ukur tersebut dikatakan reliabil. Adapun rumus reliabilitas yang digunakan adalah : ri n = 2 rb n / 1 + rb n Item yang mempunyai korelasi positif dengan kriteria (skor total) serta korelasi tinggi, menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi. Masrum mengemukakan bahwa syarat minimum untuk memenuhi tingkat validitas dan reliabilitas apabila nilai dari rb > 0,3 dan ri > 0,3. Pengumpulan Data Pengumpulan data dilakukan dengan cara menggunakan kuesioner yang mengacu pada identifikasi aspek lingkungan pada industri kecil (Lubis, 1990). Perusahaan yang dipilih untuk sampel penelitian berlokasi di daerah Kecamatan Paseh, karena di daerah tersebut terdapat banyak perusahaan industri kecil tekstil dengan pemiliknya warga pribumii dibandingkan dengan kecamatankecamatan lainnya. Perusahaan tersebut tersebar ke dalam beberapa desa yaitu Desa Sukamanah, Desa Sukamantri, Desa Cipaku, Desa Babakan Loa, dan Desa Mekarpawitan. Rekapitulasi yang diperoleh dari hasil penyebaran kuisioner kepada pengusaha di 5 desa tersebut dapat dilihat pada Tabel

9 92 Tabel 4.1. Data Hasil Kuesioner yang disebarkan kepada Pengusaha Industri Kecil Tekstil Pertanyaan Jumlah Jawaban Total A B C D E

10 Pertanyaan Jumlah Jawaban A B C D E Total PEMBAHASAN Karena yang dianalisa untuk mengetahui kegiatankegiatan aktual yang dilakukan pengusaha di berbagai aspek, maka alat analisa yang dipergunakan adalah Identifikasi keseluruhan aspek yang perlu diperhatikan dalam industri kecil (Lubis, 1990). perlu diperhatikan dalam industri kecil, terlebih dahulu mencari tahu kegiatan aktual yang sering dilakukan pengusaha dengan cara memilih persentase terbesar dari masingmasing pertanyaan. Adapun hasil persentase jawaban terbesar pada tiaptiap pertanyaan tersebut dapat terlihat pada Tabel 4.2 Analisis Kegiatankegiatan yang Dilakukan Pengusaha atau Pimpinan Perusahaan dalam Mengelola Perusahaannya di Kecamatan Paseh. Sebelum melakukan analisa kegiatankegiatan aktual yang dilakukan pengusaha dalam mengelola perusahaannya dengan acuan analisa identifikasi keseluruhan aspek yang 93

11 Tabel 4.2. Kegiatan yang sering dilakukan para pengusaha di Kecamatan Paseh No Pertanyaan Pernyataan / Jawaban 1 Untuk memenuhi kebutuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan apakah anda sebagai pimpinan yang menentukan supllier bahan baku tersebut? Apakah kontak dengan supllier bahan baku tersebut juga anda yang melakukan? Dalam menentukan harga bahan baku tersebut, apakah anda yang melakukan negosiasi dengan supllier bahan baku tersebut? Apakah anda kenal baik dengan supllier bahan baku tersebut? Apakah anda juga kenal dengan pimpinan supllier bahan baku tersebut? Apakah anda juga yang menentukan atau memilih kwalitas dari bahan baku tersebut? Apakah anda juga yg menentukan jmh bahan baku yang dibutuhkan oleh perusahaan? Apakah anda yang menentukan berapa besar biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk membeli bahan baku tersebut? Apakah anda juga yang menganggarkan biaya pengeluaran lain untuk perusahaan? Bila terjadi kelangkaan bahan baku, apakah anda ikut andil mencari bahan baku tersebut? Dalam penyetoran uang perusahaan, apakah anda yang menentukan ke Bank mana uang tersebut harus disimpan? Dalam menentukan Bank yang dipilih tersebut apa alasan anda untuk memilihnya? Modal awal dari perusahaan yang anda pimpin didapat dari mana? yang melakukan. Ya, saya kenal baik dengan supllier bahan baku tersebut. Ya, saya kenal dengan pimpinan supllier bahan baku tersebut. yang memilih. yang menentukan yang menganggarkannya. Ya, saya ikut juga mencari bahan baku tersebut. Terkenal baik dengan pelayanannya. Modal sendiri. 94

12 No Pertanyaan Pernyataan / Jawaban 14 Selain untuk penyetoran uang, apakah Bank tersebut juga digunakan untuk pinjaman untuk modal tambahan? Tidak Apakah anda yang melakukan transaksi dengan pihak Bank tersebut? Apakah anda kenal baik dengan pimpinan Bank tersebut? Mesinmesin yang terdapat diperusahaan, anda dapatkan dari mana? Apakah anda yang menentukan berapa banyak mesin yang diperlukan oleh perusahaan? Apakah anda yang menentukan teknologi (merek mesin, kecanggihan mesin dan sebagainya) dari mesin yang akan digunakan diperusahaan anda? Apakah anda yang menentukan supllier untuk peralatan (seperti suku cadang mesin dan sebagainya) yang dibutuhkan perusahaan? Apakah anda yang melakukan kontak dengan supplier peralatan tersebut? Apakah anda juga yang melakukan negosiasi harga dengan supllier peralatan tersebut? Apakah anda kenal dengan supllier peralatan tersebut? Apakah anda juga kenal dengan pimpinan supplier peralatan peralatan tersebut? Untuk menjalankan mesin tersebut dibutuhkan energi, apakah anda yang menentukan berapa besar energi yang dibutuhkan oleh perusahaan dan mengurusnya ke pihak PLN? Apakah anda yang melakukan kontak kemudian bernegosiasi dengan pihak PLN tersebut? Untuk jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan, apakah anda yang menentukan berapa banyak karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan? Tidak pernah, karena tidak pinjam ke Bank. Biasabiasa saja. Membeli. yang melakukan. yang melakukan. Ya, saya kenal dengan supplier peralatan tersebut. Ya, saya kenal dengan pimpinan supllier peralatan tersebut. yang melakukan. yang melakukannya. 95

13 No Pertanyaan Pernyataan / Jawaban Dalam penentuan jumlah karyawan yang dibutuhkan oleh perusahaan, biasanya ada kebijaksanaan untuk menerima karyawan di sekitar lingkungan perusahaan dan sebagian di luar lingkungan perusahaan, apakah kebijaksanaan itu anda yang menentukan? Bila perusahaan akan melakukan perekrutan karyawan baru, apakah anda yang menentukan syaratsyarat bagi calon karyawan itu? Apakah anda juga yang menentukan diterima atau tidak diterimanya calon karyawan tersebut? Apakah anda sering memantau perkembangan atau prestasi kerja dari para karyawan anda? Apakah anda juga yang mempromosikan kenaikan jabatan bagi karyawan? Apakah anda yang menentukan perlu tidaknya pelatihan kerja bagi para karyawan? Selain mendapatkan gaji pokok, para karyawan juga mungkin mendapatkan gaji insentif (seperti tunjangan kesehatan dan sebagainya), apakah anda yang menentukan besar kecilnya gaji insentif tersebut? Peraturanperaturan intern yang ada diperusahaan apakah anda yang membuatnya? Bila terjadi permasalahan diantara karyawan, apakah anda ikut andil meneyelesaikannya? Apakah anda sering memantau atau mengawasi jalannya proses produksi? Apakah anda juga yang menentukan kwalitas dari produk yang dihasilkan? Apakah anda yang menentukan harga jual dari produk tersebut? Apakah anda menentukan kemana produk tersebut harus dipasarkan? sering memantaunya. yang melakukan. Hasil musyawarah dengan para karyawan. Ya, saya ikut andil menyelesaikannya. sering mengawasinya. 96

14 No Pertanyaan Pernyataan / Jawaban 41 Apakah anda kenal dengan konsumen yang akan memebeli produk tersebut? Ya, saya kenal Apakah anda memberikan jaminan kepada konsumen yang membeli produk dari perusahaan, anda bahwa produk tersebut baik? Bila terjadi ketidakpuasan konsumen terhadap produk yang dibeli dari anda apa yang anda lakukan? Bila permintaan dipasaran akan produk yang dihasilkan oleh perusahaan anda meningkat, apa yang anda lakukan? Apabila produk yang dihasilkan oleh perusahaan yang anda pimpin tidak diminati lagi dipasaran, apa yang anda lakukan? Apakah anda sering mengikuti seminar tentang perindustrian atau pertekstilan? Apakah anda sering menghadiri pameranpameran tentang perindustrian atau pertekstilan? Apakah anda sering memantau perkembangan perindustrian atau pertekstilan melalui media massa, TV, dan media lainnya? Ya, saya memberikan jaminan. Untuk menjaga hubungan baik maka saya mencari jalan keluarnya. Bekerja sama dengan perusahaan lain. Menjual murah produk tersebut untuk menutupi kerugian, sambil mempelajari apa penyebabnya. Kadangkadang kalau ada waktu saja. Kadangkadang kalau ada waktu saja. Kadangkadang kalau ada waktu saja. Kegiatankegiatan aktual tersebut dijadikan acuan untuk menaksir rataan jawaban dominan dalam populasi. Hasil dari taksiran rataan jawaban dominan dalam populasi tersebut kemudian diuji dengan hipotesis dwiarah statistik z untuk mengetahui apakah rataan jawaban dominan tersebut menuju ke satu arah jawaban atau tidak. Dari hasil uji hipotesis tersebut didapatkan 2,91% di tolak dan 2,01% diterima. Berarti kegiatan yang relevan sebesar 2,91% atau 3% yang akan di analisis. KESIMPULAN Dari hasil analisa pembahasan yang dilakukan, maka dapat ditarik beberapa hal yang dapat dijadikan 9

15 kesimpulan sesuai dengan tujuan penelitian. Ternyata kegiatankegiatan yang dilakukan oleh pengusaha industri kecil tekstil di Majalaya yang berlokasi di daerah Kecamatan Paseh tersebut menyangkut pada berbagai aspek. Kegiatan tersebut tidak bisa dilakukan bila pengusaha tidak mempunyai kemampuan untuk itu. Kesimpulannya pengusaha harus mempunyai kemampuan sebagai berikut : 1. Kemampuan di bahan baku : a. Menentukan atau memilih supplier bahan baku. Mengetahui kualitas supplier bahan baku b. Menentukan atau memilih kualitas bahan baku Mengetahui caracara dalam menentukan kualitas bahan baku c. Bisa bernegosiasi atau jadi seorang negosiator 2. Kemampuan di aspek permodalan: a. Mengerti tentang permodalan Permodalan didapat dari mana : Modal sendiri Pinjam dari Bank Mengetahui caracara melakukan transaksi dengan pihak Bank Mengetahui selukbeluk perbankan atau mengetahui kualitas Bank. b. Mengerti tentang keuangan Menganggarkan biayabiaya yang dikeluarkan oleh perusahaan ataupun yang masuk ke perusahaan. Mengetahui tentang caracara pembukuan perusahaan. 3. Kemampuan di aspek teknis: a. Mengerti tentang permesinan serta perlistrikan Mengetahui caracara dalam menentukan kualitas mesin Mengetahui cara kerja mesin. Mengetahui berapa besar energi yang dibutuhkan oleh perusahaan. Memilih atau mengetahui cara memilih supplier peralatan (seperti suku cadang mesin) yang berkualitas. 98

16 Mengetahui caracara memilih peralatan (seperti suku cadang mesin) yang berkualitas. b. Menentukan kualitas serta jumlah karyawan yang dibutuhkan. Mengetahui karyawan yang bagaimana yang dibutuhkan. Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan. Menciptakan suasana kekeluargaan dengan karyawan. c. Mengerti tentang proses produksi. Mengetahui cara membuat perencanaan proses produksi. 4. Kemampuan di aspek produk yang dihasilkan: a. Menentukan kualitas produk Mengetahui caracara dalam menentukan kualitas produk. b. Menentukan harga jual. Mengetahui berapa besar biaya yang dikeluarkan perusahaan serta berapa besar keuntungan yang harus di dapat oleh perusahaan. 5. Kemampuan di aspek pemasaran: a. Memilih tempat yang tepat untuk menjual produk. b. Kritis terhadap perkembangan pasar. Hasil kesimpulan diharapkan bisa dijadikan pedoman bagi para pengusaha industri kecil tekstil dalam mengelola perusahaannya, walaupun tidak semua aspek dapat dianalisis dalam penelitian ini, karena ini merupakan langkah awal atau pendahuluan untuk dikaji lebih lanjut serta mendalam tentang kemampuan apa saja yang dibutuhkan pengusaha industri kecil tekstil di Kecamatan Paseh Majalaya tersebut dalam mengelola perusahaannya. DAFTAR PUSTAKA, : Pembinaan Industri Kecil di Indonesia, Departemen Perindustrian, Lubis, S.B.H (1990): Manajemen Usaha kecil, Institut Teknologi Bandung, Nazir, M. (2005): Metodologi Penelitian, Ghalia, Bogor, Indonesia). 99

17 Staley, E. and Morse, R. (1985): Modern Small Industry for Developing Countries, Mc.GrawHill Book Co, New York. Soehartono (1999): Teknik Pengukuran Sampling, Tarsito, Bandung, 100

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 26 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Usaha restoran saat ini dinilai sebagai bisnis yang berprospek tinggi. Perkembangan usaha restoran di Kota Bogor telah menimbulkan persaingan dalam

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Kerangka penelitian ini adalah langkah demi langkah dalam penyusunan Tugas Akhir mulai dari tahap persiapan penelitian hingga pembuatan dokumentasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu.

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: ditambahkan hal-hal lain jika di anggap perlu. BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Husein Umar menerangkan bahwa: Objek Penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi obyek penelitian. Juga di mana dan kapan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesis penelitian. Sesuai

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. nilai. Adapun yang menjadi objek dalam penelitian ini adalah BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Objek penelitian disebut juga variabel penelitian. Menurut Moh. Nazir (2003:123) variabel penelitian adalah konsep yang mempunyai bermacammacam nilai.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan

III. METODE PENELITIAN. petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan 36 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Definisi operasional merupakan pengertian atau definisi yang dijadikan petunjuk terhadap variabel-variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. tentang sesuatu hal objektives, valid, dan reliable tentang suatu hal (variabel BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Menurut Sugiyono (2010 : 13), definisi dari objek penelitian yaitu Sasaran ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu tentang

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. rangka memperoleh data-data yang berkaitan dengan permasalahan yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan suatu Permasalahan yang dijadikan sebagai topik penelitian dalam rangka menyusun laporan, penelitian ini dilakukan dalam

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN. dalam penelitian. Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang BAB III OBJEK DAN METODE PENELITAN 3.1 Objek Penelitian Objek Penelitian adalah proses yang mendasari pemilihan, pengolahan, dan penafsiran semua data yang berkaitan dengan apa yang menjadi objek di dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah yang menerima fasilitas BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian Subjek penelitian adalah responden yang terlibat langsung di dalam penelitian. Dalam penelitian ini subjeknya adalah nasabah

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bagian ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah dalam

Lebih terperinci

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan

BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN. Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan 43 BAB III OBYEK & METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Obyek pada penelitian ini adalah profesionalisme auditor internal dan pencegahan kecurangan. Penelitian dilakukan di PT. Bank Jabar Banten. Pemilihan

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Konseptual English First Bogor adalah lembaga kursus bahasa Inggris yang menggunakan tenaga pengajar penutur asli bahasa Inggris, memiliki jadwal kursus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU.

BAB III METODE PENELITIAN. data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. Penelitian ini dilakukan di tempat karaoke QYU-QYU. 45 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini termasuk jenis penelitian kuantitatif yaitu dengan mengolah data hasil penelitian dengan mempergunakan statistik. 3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan

BAB I PENDAHULUAN. yang bersangkutan. Kondisi organisasi yang sedang dipimpin akan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam suatu organisasi atau perusahaan, diperlukan suatu jajaran pimpinan yang bertugas pokok untuk memimpin dan mengelola organisasi yang bersangkutan. Kondisi organisasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Pada Restaurant Bumbu Desa Cabang Laswi Bandung, penulis melakukan BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Untuk mengumpulkan data yang dijadikan bahan dalam penyusunan Tugas Akhir yang berjudul Analisis Penilaian Citra Perusahaan Oleh Konsumen Pada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan

BAB I PENDAHULUAN. Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Setiap manusia selalu berhadapan dengan masalah pengambilan keputusan. Berbagai masalah yang dihadapi mengharuskan setiap individu untuk dapat mengambil sebuah

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. mendapatkan jawaban ataupun solusi dari permasalahan yang terjadi. Adapun BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perusahaan adalah suatu lembaga yang bertujuan memenuhi kebutuhankebutuhan konsumen melalui barang dan jasa disamping mencari laba sebanyakbanyaknya. Perusahaan agar

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya 44 BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek yang akan diteliti yaitu mengenai Situasi Pembelian Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian Pada Bandung. Dalam penelitian ini terdapat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu

BAB I PENDAHULUAN. cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Di Indonesia peluang industri mobil untuk dapat berkembang cukup besar, karena mobil Mitsubishi Kuda saat ini merupakan salah satu sarana transportasi bagi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan

BAB I PENDAHULUAN. Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada awalnya tempat transaksi jual beli antara konsumen dengan pedagang lebih terfokus pada pasar tradisional. Dalam pasar tradisional tersebut, metode belanja

Lebih terperinci

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor

3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor 3.1. Kerangka Pemikiran Menjalankan suatu kegiatan bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan, dan PT Rolika Caterindo Bogor sebagai perusahaan yang bergerak di bidang katering, juga

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Pariwisata merupakan salah satu sumber pendapatan yang dimiliki oleh Kota Bogor. Munculnya objek wisata baru yang menawarkan keunggulannya baik dalam bentuk

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metodologi penelitian menguraikan seluruh kegiatan yang dilaksanakan selama penelitian berlangsung dari awal proses penelitian sampai akhir penelitian. Metodologi digunakan

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1. Objek Penelitian Menurut Prof. Dr. Sugiono dalam buku Metode Penelitiian kualitatif kuantitatif dan R&D (2009:205) Objek Penelitiian yaitu Sebelum peneliti memilih

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan

BAB III METODE PENELITIAN. hasilnya, secara umum data yang di peroleh dari penelitian dapat di gunakan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara yang di gunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan penelitiannya. Melalui penelitian, manusia dapat menggunakan hasilnya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kegiatan pemasaran perusahaan bersaing semakin ketat terutama memasuki abad 21 ini, menuntut setiap perusahaan untuk selalu inovatif dalam mengembangkan usahanya.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel penelitian, Definisi Operasional dan pengukuran Variabel 3.1.1 Variabel penelitian Ada dua jenis variabel utama dalam penelitian ini, yaitu variabel terikat (dependent

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 16 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Penelitian Sebagai salah satu perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa perkreditan motor PT. Summit Oto Finance Cabang Bogor harus bersaing dengan perusahaan perkreditan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Sugiyono (2008 : 2), Metode Penelitian pada dasarnya BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Desain Penelitian Menurut Sugiyono (008 : ), Metode Penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN IV. METODOLOGI PENELITIAN 4.1. Penentuan Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Bandung Tegallega di Jalan Soekarno Hatta No 216,

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Objek penelitian adalah sesuatu yang menjadi pusat penelitian. Objek penelitian dalam hal ini adalah pengguna (Dosen dan Operator) Sistem Informasi Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang.

BAB III METODE PENELITIAN. dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Obyek dan Lokasi Penelitian Obyek dari penelitian ini adalah pengguna sepatu Converse, dan lokasi dilakukannya penelitian adalah di Kota Semarang. 3.2 Populasi dan Sampel

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 42 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian yang dipilih oleh penulis adalah Deskriftif Assosiatif yang bertujuan untuk mengetahui

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

BAB III METODE PENELITIAN. bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian yang Digunakan Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dan verifikatif yang bertujuan memberikan gambaran tentang detail-detail sebuah situasi, lingkungan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di

BAB I PENDAHULUAN. diri dengan tuntutan kerja agar dapat menyelesaikan masalah-masalah di BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Dalam lingkungan bisnis yang semakin komplek dan selalu berubah-ubah seperti saat ini diperlukan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan kerja agar

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Pegawai merupakan asset utama perusahaan yang menjadi perencana dan pelaku aktif dari setiap aktivitas organisasi. Mereka mempunyai pikiran, perasaan,

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis.

III. METODE PENELITIAN. kausal antara variabel-variabel penelitian dan menguji hipotesis. III. METODE PENELITIAN 3. Jenis Penelitian dan Objek Penelitian 3.. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah penelitian explanatory. Penelitian explanatory bermaksud

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono

BAB III METODE PENELITIAN. Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono 53 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Pada penelitian ini, penulis menggunakan jenis penelitian desktiptif. Sugiyono (006:11) menjelaskan bahwa penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

METODOLOGI PENELITIAN

METODOLOGI PENELITIAN 14 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Persaingan produk pangan semakin meningkat dengan timbulnya berbagai macam produk pangan organik. Permintaan akan produk pangan organik

Lebih terperinci

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis.

BAB III METODA PENELITIAN. itu didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris, dan sistematis. BAB III METODA PENELITIAN Metode penelitian merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2004 : 1). Ilmiah berarti kegiatan penelitian itu didasarkan pada

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 40 III. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data 3.1.1 Penelitian Kepustakaan 1. Study literatur atau studi kepustakaan, yaitu dengan mendapatkan berbagai literatur dan referensi tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit.

BAB I PENDAHULUAN. Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembelian rumah bisa dilakukan dengan cara tunai ataupun kredit. Seseorang dapat membeli rumah secara tunai apabila orang tersebut memiliki uang yang nilainya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang spesifikasinya adalah sistematis, terencana dan terstruktur dengan jelas BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Metode penelitian kuantitatif merupakan salah satu jenis penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian...

BAB III METODE PENELITIAN. A. Kerangka Pemikiran B. Definisi Operasional C. Hipotesis D. Metode Penelitian... BAB III METODE PENELITIAN A. Kerangka Pemikiran... 28 B. Definisi Operasional... 28 C. Hipotesis... 29 D. Metode Penelitian... 29 E. Analisa Data... 31 BAB IV ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian Dalam menjalankan suatu bisnis setiap perusahaan harus memiliki visi dan misi perusahaan. PT BFI Finance Indonesia Tbk sebagai perusahaan yang

Lebih terperinci

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN

1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN 1 BAB III 2 METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian dilakukan sesuai dengan flowchart dibawah ini : Dalam setiap penelitian selalu menggunakan metode penelitian. Penggunaan metode ini bertujuan untuk memperoleh

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penyusunan adalah psikologis sebagai variabel bebas (variabel X) sementara objek

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penyusunan adalah psikologis sebagai variabel bebas (variabel X) sementara objek BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penyusunan skripsi ini objek yang menjadi sasaran pengamatan penyusunan adalah psikologis sebagai variabel bebas (variabel X) sementara objek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. tujuan, gambaran hubungan antar variabel, perumusan hipotesis sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan rangkaian sistematis dari penjelasan secara rinci tentang keseluruhan rencana penelitian mulai dari perumusan masalah, tujuan,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun

BAB I PENDAHULUAN. dapat terjadi setiap saat, baik pada diri pelanggan seperti selera maupun BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pemasar pada umumnya menginginkan bahwa pelanggan yang diciptakannya dapat dipertahankan selamanya. Ini bukan tugas yang mudah mengingat perubahanperubahan dapat terjadi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan penelitian PT BANK MANDIRI (persero) malang yang terletak di jl merdeka barat 01. Malang, perusahaan

Lebih terperinci

BAB l PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus

BAB l PENDAHULUAN. terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus BAB l PENDAHULUAN I. Latar Belakang Masalah Dewasa ini persaingan dunia usaha semakin ketat. Terlebih dengan terjadinya krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan dunia usaha harus mengalami penurunan.

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai dengan

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti

BAB I PENDAHULUAN. Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Saat ini globalisasi sedang terjadi di berbagai bidang, hal ini sudah pasti mempengaruhi kinerja perusahaan dalam berbagai sektor yang terutama dalam sektor

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua

BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN. Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua BAB III OBJEK DAN METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Dalam penelitian ini yang menjadi objek penelitian terdiri dari dua variabel bebas dan satu variabel terikat. Menurut Sugiyono (2008:59) mendefinisikan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 19 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Rancangan Penelitian 3.1.1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian berada di Kota Kudus yang merupakan kedudukan dari R&D PT Pura Group Kudus. 3.1.2. Waktu Penelitian Pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Peneliti yang melakukan penelitian sebelumnya harus menentukan metode penelitian yang akan digunakan pada penelitiannya, karena hal tersebut akan membantu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan

BAB III METODE PENELITIAN. Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan BAB III METODE PENELITIAN 3. Desain Penelitian Metode merupakan Suatu cara atau jalan pengaturan atau pemeriksaan sesuatu secara benar. Husein (998 : ). Untuk mencapai tujuan dari penelitian ini diperlukan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya

BAB I PENDAHULUAN. meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Semakin tinggi tingkat perekonomian suatu negara secara otomatis semakin meningkat tingkat kebutuhan masyarakatnya. Hal ini dipengaruhi oleh banyaknya permintaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Setiap kegiatan yang dilakukan oleh suatu perusahaan tentu membutuhkan berbagai sumber daya seperti manusia, modal, material, dan mesin. Sumber daya

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Lokasi dan Subjek Populasi/Sampel Penelitian 1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Departemen Pendidikan Teknik Mesin, Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,

Lebih terperinci

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI

STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI LAMPIRAN 69 70 Lampiran 1. Kuesioner kajian. STRATEGI PEMASARAN KREDIT PADA MIKRO BISNIS UNIT PT. BANK XYZ DI KAWASAN INDUSTRI PULOGADUNG JAKARTA TIMUR MULYADI SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Lokasi dalam penelitian ini adalah Tebing View Resort yang berada di Kabupaten Bandung Barat, tepatnya terletak di desa Karya Wangi RT 02/02 Kampung Nyampai

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja

METODE PENELITIAN. hal ini adalah produk makanan dan minuman. Kepuasan merupakan suatu respon positif seseorang dimana hasil kinerja 20 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan semua pengertian yang digunakan untuk mendapatkan data yang akan dianalisis sesuai tujuan

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk

III. METODE PENELITIAN. Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk 38 III. METODE PENELITIAN A. Konsep Dasar dan Batasan Operasional Konsep dasar dan definisi operasional merupakan pengertian dan petunjuk mengenai variabel yang akan diteliti untuk memperoleh dan menganalisis

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi.

III. METODE PENELITIAN. membuat prediksi atau pun mencari implikasi. III. METODE PENELITIAN 3.1. Jenis dan Desain Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kuantitatif. Menurut Azwar (2008 : 7) penelitian deskriptif adalah suatu penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN. daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa BAB IV DESKRPSI OBJEK PENELITIAN 4.1. Gambaran Umum Perusahaan Perusahaan PT. Mandala finance salah satu perusahaan yang memiliki daya tarik pada konsumen, sebab hasil survey perusahan membuktikan bahwa

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 30 BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Menurut Sugiyono (2012:2), metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan tujuan dapat ditentukan, dibuktikan, dan dikembangkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan

METODE PENELITIAN. (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian dan III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif yang sifatnya ekplanatif (penjelasan), yaitu menyoroti pengaruh antara variabel-variabel penelitian

Lebih terperinci

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini:

Berikut ini akan dijelaskan batasan variabel penelitian dan indikatornya, seperti dalam Tabel. 1, berikut ini: METODA PENELITIAN Obyek Penelitian Penelitian ini dilakukan pada auditor internal IGE Timor Leste, alasannya bahwa IGE merupakan satu-satunya internal auditor pemerintah di Timor Leste. Desain Penelitian

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Hak setiap warga Negara yang telah tercantum dalam Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 31 ayat 1 adalah Tiap- Tiap warga Negara berhak mendapatkan pengajaran. Berdasarkan

Lebih terperinci

Strategi Bertahan Pelaku Usaha Kecil Tahu Cibuntu

Strategi Bertahan Pelaku Usaha Kecil Tahu Cibuntu Prosiding Ilmu Ekonomi ISSN: 2460-6553 Strategi Bertahan Pelaku Usaha Kecil Tahu Cibuntu Surviving Strategy of Small Business of Tofu Merchants in Cibuntu 1 Haris Ardiansyah, 2 Dr. Ima Amaliah, 3 Noviani

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Penelitian akan selalu berhadapan dengan objek penelitian. Penelitian ini mempelajari dua variabel. Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan

BAB I PENDAHULUAN. ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perkembangan industri otomotif di Indonesia saat ini sangat pesat. Hal ini ditandai dengan banyaknya jenis dan merk kendaraan bermotor diproduksi dan atau

Lebih terperinci

BAB 3 Metodologi Penelitian

BAB 3 Metodologi Penelitian BAB 3 Metodologi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Disain Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi kausal (causal study), yang merupakan penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Penyuluhan Pertanian bertujuan untuk mengembangkan kemampuan petani dan kelompok tani, mengubah perilakunya dalam usaha taninya sehingga mampu menghasilkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek dan Subyek Penelitian Obyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah usaha batik yang ada di Kabupaten Sleman. Sedangkan subyek yang digunakan dalam penelitian ini

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis

BAB III METODE PENELITIAN. Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Untuk mendapatkan data yang diperlukan pada penelitian ini, penulis melakukan penelitian pada Kantor Pelayanan Pajak Pratama Gorontalo yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah 37 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah data yang berupa angka atau besaran tertentu yang sifatnya

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Yang menjadi obyek dalam penelitian ini adalah pemeriksaan pajak dan kepatuhan wajib pajak penghasilan. Penelitian ini akan dilaksanakan pada Kantor

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Berdasarkan hal tersebut terdapat empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha

ABSTRAK. Universitas Kristen Maranatha ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penilaian prestasi kerja dan kepuasan kerja karyawan, serta untuk melihat sejauhmana penilaian prestasi kerja yang baik, adil, dapat menciptakan kepuasan

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN

BAB 3 METODE PENELITIAN 35 BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian menurut metode, penulis menggunakan penelitian survey. Menurut Siregar (2013 : 10), Penelitian survey adalah penelitian yang tidak melakukan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian

METODE PENELITIAN. Desain Penelitian METODE PENELITIAN Desain Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai metode penelitian survey yang bersifat deskriptif korelasional yang menggambarkan dan menjelaskan strategi komunikasi pedagang kaki

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

BAB III METODE PENELITIAN. menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya 18 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi, Sampel dan Teknik Sampling Sebelum penelitian dilaksanakan, terlebih dahulu peneliti harus menentukan obyek-obyek penelitian yang akan diteliti dan besarnya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode atau cara penelitian guna pendekatan yang nantinya akan digunakan untuk memecahkan masalah. Adapun metode

Lebih terperinci

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian

BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN. Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian BAB III OBYEK DAN METODE PENELITIAN 1.1. Obyek Penelitian Obyek penelitian merupakan variabel-variabel yang menjadi perhatian peneliti. Objek penelitian merupakan sesuatu yang kita ukur tetapi apa yang

Lebih terperinci

III. METODOLOGI PENELITIAN

III. METODOLOGI PENELITIAN 27 III. METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis elemen-elemen brand equity (ekuitas merek), yaitu brand awareness (kesadaran merek), brand association

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk BAB III METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional Variabel 1. Komitmen Kerja Karyawan Penelitian yang akan dilakukan ini berjudul Program Bimbingan untuk Meningkatkan Komitmen Kerja Karyawan PT. Surveyor

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif verifikatif yang digunakan untuk mengetahui nilai variabel X yakni keunggulan asosiasi merek,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat.

BAB III METODE PENELITIAN. Sekretaris No 88 BA Daan Mogot, Jakarta Barat. 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Dalam penulisan skripsi ini, penulis memilih PT Meprofarm sebagai objek penelitian. PT Meprofarm adalah perusahaan yang

Lebih terperinci

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi

pujian atau kritik atas hasil kerja karyawan Tabel 4.14 Tanggapan responden mengenai pemimpin selalu meminta karyawan untuk berpartisipasi DAFTAR TABEL Tabel 3.1 Operasional Variabel... 37 Tabel 3.2 Arti pembobotan dengan Skala Likert... 45 Tabel 3.3 Skala Interval Gaya Kepemimpinan... 46 Tabel 3.4 Skala Interval Motivasi... 46 Tabel 3.5

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penilitan Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif, karena permasalahan penelitian sudah jelas dan peneliti sering menemui penelitian tentang manajemen

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1. Obyek Penelitian Pada penelitian ini yang menjadi objek penelitian adalah karyawan Unit telemarketing PT. XYZ. Lokasi penelitian akan dilakukan di PT. XYZ, Tangerang.

Lebih terperinci

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif

BAB 3 METODE PENELITIAN. Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif BAB 3 METODE PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif asosiatif hubungan kausal. Menurut Sugiyono (2010 : 53), Penelitian deskriptif adalah penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Obyek Penelitian Untuk mendapatkan informasi dan data yang diperlukan untuk penyusunan penelitian ini, maka penulis memilih wilayah Parung Serab Ciledug Tangerang sebagai

Lebih terperinci

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS

KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS 30 KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS Kerangka Pemikiran Program Kejar Paket B memiliki sasaran untuk memberikan pendidikan bagi siswa lulus SD dan sederajat yang tidak melanjutkan ke SLTP, serta siswa putus

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian BAB III METODE PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan mengenai metode dan jenis penelitian yang akan digunakan selama penelitian berlangsung, serta cara pengambilan sampel, jenis dan sumber data dan analisis-analisis

Lebih terperinci