Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

dokumen-dokumen yang mirip
BAB I PENDAHULUAN. faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni bahasa.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INQUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ESKPLANASI SISWA KELAS XI SMA SWASTA BUDISATRYA MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016

memiliki tujuan pembelajaran bahasa Indonesia di sekolah yakni siswa terampil berbahasa. Keterampilan berbahasa diajarkan kepada siswa agar mampu

Oleh Sariduma Sinaga Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. institusi pendidikan, mulai dari TK sampai SMA.Depdiknas (2006)

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION

PENGARUH PENERAPAN MODEL PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERPEN SISWA KELAS X SMA SWASTA BANDUNG TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Dwi Pratama Sari Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Negeri Medan ABSTRAK

Oleh Elisda Betharia Marpaung Atika WAsilah, S.Pd., M.Pd. ABSTRAK

Oleh Dewi Astuti. Drs. Syamsul Arif, M. Pd. ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN ACTIVE LEARNING TIPE MODELLING THE WAY

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) TERHADAP PEMAHAMAN KONSEP PERTIDAKSAMAAN LINEAR SATU VARIABEL

ISSN Heri Sutarno Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI

Oleh Devi Maria Tri Putri Drs. Syamsul Arif, M.Pd. ABSTRAK

G. Lian Y. Nababan. NIM ABSTRAK. antara hasil belajar siswa menggunakan model konvensional dengan model

Oleh Pestauli Gultom Kata Kunci: pengaruh, Model Pembelajaran Berbasis Masalah, teks eksplanasi

Oleh Deby Maria Juliana Purba Drs. Sanggup Barus, M.Pd.

BAB I PENDAHULUAN. oleh siswa. Sastra terbagi menjadi beberapa jenis misalnya puisi, cerpen, novel,

BAB 1 PENDAHULUAN. undang-undang No.20 pasal 1 tahun 2003 tentang sisdiknas dikatakan bahwa. lingkungan hidup secara tepat dimasa yang akan datang.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TIME TOKEN TERHADAP KEMAMPUAN BERPIDATO SISWA KELAS XI SMA SWASTA FREE METHODIST MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014.

PENGARUH MEDIA ALBUM FOTO KENANGAN TERHADAP KETERAMPILAN MENULIS PENGALAMAN PRIBADI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 4 BINJAI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN FISHBOWL

Nurazizah *), Rahima **), Dewi Estetikasari **)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK (PROJECT BASED LEARNING)

PERBANDINGAN MODEL MAKE A MATCH DAN MODEL PROBLEM POSING TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA KELAS XI SMA PADA MATERI PELUANG

Oleh Rosmindo Sitorus Prof. Dr. Rosmawaty, M.Pd

Oleh Cinta Pasaribu Drs. M. Joharis Lubis, M.M.,M.Pd.

Pengaruh Metode Karyawisata Terhadap Kemampuan Menulis Puisi Siswa Kelas VII SMP Swasta Yapendak Tinjowan Tahun Pembelajaran 2013/2014

ARTIKEL. Oleh Frisnawati Siburian NIM Dosen Pembimbing Skripsi, Mara Untung Ritonga, M.Hum., Ph.D.

Oleh Try Annisa Lestari ABSTRAK

BAB V PEMBAHASAN. A. Terdapat Pengaruh Penerapan Pembelajaran Kooperatif Team Assisted

I. PENDAHULUAN. Pada kurikulum biologi SMP materi sistem gerak yang dipelajari di kelas VIII,

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. kemampuan peserta didik kelas X menulis cerpen menggunakan metode latihan terbimbing, (3)

OLEH MURNI HARAHAP ABSTRAK

Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization, keaktifan, prestasi belajar matematika

*keperluan Korespondensi, HP: , ABSTRAK

Oleh : Novita Sari Drs. Syamsul Arif, M.Pd. Abstrak

AVID NUR HUDA. Program Studi Pendidikan Matematika Universitas PGRI Yogyakarta

PENERAPAN METODE PANGALIRAN IMAJI (IMAGE STREAMING) DALAM MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENULIS KARANGAN

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION

SKRIPSI. Diajukan Untuk Penulisan Skripsi Guna Memenuhi Salah Satu Syarat

PENDAHULUAN. Oleh Rexona Purba Trisnawati Hutagalung, S.Pd., M.Pd

PENDAHULUAN Pendidikan pembelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu mata pelajaran

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP SWASTA ISTIQLAL DELITUA TAHUN PEMBELAJARAN

PENGARUH MEDIA TELEVISI MY TRIP MY ADVENTURE TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 3 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

BAB II KAJIAN TEORI. ilmu tentang bilangan, hubungan antara bilangan, dan prosedur operasional

EKSPERIMENTASI MODEL PEMBELAJARAN TAI

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRETED READING AND COMPOSITION

BAB I PENDAHULUAN. pembelajaran siswa dapat memahami konsep yang dipelajarinya. mengingat dan membuat lebih mudah dalam mengerjakan soal-soal

Oleh Nike Yesika Saragih ABSTRAK

Oleh Evi Kristina Br Ujung Drs. Malan Lubis, M.Hum

Oleh Ratna Dewi ABSTRAK

PENGGUNAAN METODE PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PENGARUHNYA TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF SISWA DI SMP NEGERI 4 KUNINGAN

Universitas Sebelas Maret Surakarta. *Korespondensi, telp: , ABSTRAK

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN THINK PAIR SHARE

ARTIKEL PENGARUH METODE COPY THE MASTER TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS CERITA PENDEK OLEH SISWA KELAS X SMA NUSANTARA LUBUKPAKAM T.

Istarani (2012 : 87), memaparkan pendapatnya mengenai keunggulan model pembelajaran Group Investigation, yaitu:

Siva Fauziah, Purwati Kuswarini Suprapto, Endang Surahman

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION (TAI) DISERTAI METODE DEMONSTRASI DALAM PEMBELAJARAN IPA-FISIKA DI SMP

Oleh Warniatul Ulfah ABSTRAK

Oleh : Yeyen Suryani dan Sintia Dewiana. Abstrak

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. diperbandingkan kedua model pembelajaran tersebut untuk mengetahui model

Oleh Rini Turnip Drs. H. Sigalingging, M.Pd.

LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING JURNAL

Oleh Adelita Purba Dra. Rosmaini, M.Pd

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization terhadap Minat Belajar Biologi Siswa pada Materi Pteridophyta di SMAN 39 Jakarta

Rahayu Siti Fatonah, Purwati Kuswarini Suprapto, Romy Faisal Mustofa

BAB V PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN

ABSTRAK. Analisis pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan uji t. Selanjutnya, dari perhitungan uji hipotesis diperoleh

BAB I PENDAHULUAN. Djamarah dan Zain (2006:76), menyatakan Sebagai salah satu sumber

BAB II KAJIAN TEORITIK. A. Kemampuan Pemecahan Masalah Matematis. dalam tugas yang metode solusinya tidak diketahui sebelumnya.

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS ULASAN DRAMA SISWA KELAS XI SMK NEGERI 8 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016.

OLEH Vera Puspita Liangsari NIM ABSTRAK

percaya, yakin, dan terbujuk akan hal-hal yang dikomunikasikan yang mungkin berupa fakta, suatu pendirian umum, suatu pendapat/gagasan ataupun

BAB III METODE PENELITIAN

PENGARUH PENGGUNAAN METODE PANCINGAN KATA KUNCI TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS VII SMP NEGERI 1 SIGUMPAR TAHUN PEMBELAJARAN 2012/2013

Oleh Era Oktarina Sianturi Prof. Dr. Biner Ambarita, M.Pd

pembelajaran sejak dasar. Sehubungan dengan empat keterampilan berbahasa, sesungguhnya sangat jarang suatu jenis keterampilan berbahasa digunakan

PENGARUH MEDIA TELEVISI SI BOLANG TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS DESKRIPSI PADA SISWA KELAS VII SMP NEGERI 38 MEDAN TAHUN PEMBELAJARAN 2014/2015

Wahyu Nugraha Putra, Sujono; Perbedaan Hasil Belajar Menggunakan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Oleh Basa Elisa Febriani Sirait Prof. Dr. Khairil Ansari, M.Pd. Kata kunci: model pembelajaran berbasis masalah, menulis teks diskusi

1) Mahasiswa Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret 2) Dosen Prodi Pendidikan Kimia FKIP Universitas Sebelas Maret

Oleh Beatriz Lasmaria Harianja Mara Untung Ritonga, S.S., M.Hum.,Ph.D. ABSTRAK

Oleh: Asher Liparawinto Pasaribu Drs. Syahnan Daulay, M.Pd.

PENGARUH MODEL PETA PIKIRAN TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO OLEH SISWA KELAS IX SMP NEGERI 17 MEDAN TAHUN PEMBELJARAN 2016/2017

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan( S.Pd ) Pada Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Keperluan korespondensi, HP : ,

PENGARUH MODEL GAMBAR DAN GAMBAR TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS EKSPOSISI OLEH SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 GEBANG TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

OLEH: AYU RAKHMA NOVITA SARI NPM:

Nikke Permata Indah Pendidikan Bahasa Indonesia Sekolah Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE TYPE JIGSAW

Data Mentah Skor Posttes Kelas Eksperimen

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah

BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Widya Lestari Koswara, 2013

HUBUNGAN PENGUASAAN DIKSI DENGAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI SISWA KELAS IX SMP NEGERI 4 BALIGE TAHUN PEMBELAJARAN 2016/2017

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING AND COMPOSITION TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SEKOLAH DASAR

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TAI BERBANTUAN MEDIA POWERPOINT TERHADAP HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA SISWA KELAS V

PENGARUH METODE JIGSAW II (JIG II) TERHADAP KEMAMPUAN MENULIS TEKS PIDATO SISWA KELAS IX SMP SINAR HUSNI TAHUN PEMBELAJARAN 2013/2014

Oleh Anggrianne Anastasia Panjaitan ABSTRAK

Transkripsi:

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ASSISTED INDIVIDUALIZATION) TERHADAP KEMAMPUAN MENGIDENTIFIKASI UNSUR INTRINSIK CERPEN NASIHAT- NASIHAT KARYA A. A. NAVIS SISWA KELAS XI SMA NEGERI 1 PANYABUNGAN SELATAN TAHUN PEMBELAJARAN 2015/2016 Oleh Desi Khairani Drs. Sanggup Barus, M.Pd. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 yang berjumlah 111 siswa. Sampel diambil secara acak kelas yaitu kelas XI IPA 3 yang berjumlah 26 siswa. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen semu. Desain penelitiannya adalah one group pre-test post-test design.instrumen yang digunakan untuk menjaring data adalah tes esai. Hasil penelitian ini menunjukkan tiga hal. Pertama, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong ke dalam kategori cukup. Kedua, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assited Individualization) pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 tergolong ke dalam kategori baik. Ketiga, ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihatnasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Kata Kunci: Model TAI (Team Assisted Individualization), unsur intrinsik cerpen. PENDAHULUAN Sastra Indonesia merupakan bagian dari pembelajaran Bahasa Indonesia. Meski porsi pembelajaran sastra Indonesia sedikit, tetapi masih ditemukan materi puisi, cerpen, novel, roman dan drama. Pembelajaran sastra Indonesia dengan pembelajaran bahasa Indonesia 1

mempunyai hubungan yang erat. Karena sastra pada hakikatnya merupakan kegiatan berbahasa dengan unsur estetika sebagai faktor utamanya, sehingga sastra bisa disebut dengan seni bahasa. Mata pelajaran bahasa Indonesia merupakan salah satu pelajaran wajib di Sekolah Menengah Atas. Adapun kompetensi dasar yang harus dicapai siswa yaitu mampu mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Hal ini terdapat dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dengan Kompetensi Dasar no. 13.1, yaitu Mengidentifikasi alur, penokohan, dan latar pada cerpen dalam satu kumpulan cerpen dengan Standar Kompetensi no. 13 yaitu memahami pembacaan sastra (cerpen). Cerpen merupakan salah satu hasil karya sastra prosa yang diajarkan. Cerita pendek biasanya menceritakan kehidupan masyarakat. Bisa berupa kehidupan yang ditinjau dari segi sosial, agama, pendidikan, dan lain-lain Kehadiran karya sastra khususnya cerpen sebagai salah satu karya seni, bukan hanya untuk dipahami atau dihafalkan tetapi sebaiknya kehadiran karya sastra ini betul-betul dapat dihayati, dan dapat dinikmati sepuas-puasnya. Pada kenyataannya ada asumsi bahwa pengajaran sastra khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum pernah mengantarkan siswa kepada penghayatan yang sewajarnya terhadap sastra itu sendiri. Tidak dapat disangkal bahwa pemahaman tentang sastra khususnya unsur intrinsik cerpen di kalangan para siswa masih merupakan masalah yang cukup rumit. Dikatakan demikian, karena dalam kenyataannya pembelajaran sastra khususnya memahami unsur intrinsik cerpen belum dapat sepenuhnya dilakukan dengan baik di sekolah-sekolah. Pada pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen di SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan, ditemukan beberapa permasalahan melalui observasi dan wawancara yang dilakukan terhadap guru pengampu mata pelajaran bahasa Indonesia yaitu Ibu Sri Wahyuni, S.Pd. Observasi dan wawancara tersebut menghasilkan informasi yaitu berupa rendahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Terlihat pada rata-rata nilai siswa yang tidak mencapai KKM. Siswa hanya mencapai nilai 69,50 dengan KKM 74. Rendahnya kemampuan siswa dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen juga dibuktikan oleh beberapa penelitian sebelumnya, yakni penelitian yang dilakukan oleh Melisa Sitompul yang menunjukkan kemampuan peserta didik dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen hanya mencapai nilai 63,2 sedangkan KKM di sekolah tersebut mencapai nilai 75. Rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan karena siswa belum memahami unsur-unsur intrinsik yang membangun cerpen. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Nasution yang menunjukkan nilai kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik 2

cerpen mencapai nilai 65 dengan KKM 75. Adapun rendahnya perolehan nilai tersebut disebabkan oleh siswa tidak memperhatikan materi yang terkandung di dalamnya dikarenakan siswa tidak mendengarkan penjelasan guru dengan baik. Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Lesteria Banjarnahor yang menunjukkan nilai kemampuan peserta didik mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen mencapai nilai 61,68 dengan KKM 75. Rendahnya penilaian tersebut menurut Essoputra (2007:117) Kebanyakan guru dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMA lebih menyukai dan memakai model pembelajaran yang bersifat ceramah, catat, dan tugas padahal teknologi berkembang pesat seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan. Hal tersebut menjadi hal yang harus diberikan perhatian khusus untuk mendapatkan hasil yang lebih baik. Keterampilan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen menjadi hal yang akan diperbaiki dalam upaya meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Untuk itu diperlukan model pembelajaran yang inovatif untuk merangsang minat siswa dalam proses pembelajaran. Model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu model pembelajaran kooperatif yang mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis. Rohendi, dkk dalam jurnal Vol. 3 No. 1 / Juni 2010 mengutarakan Team Assisted Individualization (TAI) merupakan salah satu pembelajaran Cooperative Learning. Terjemahan bebasnya adalah Bantuan Individual dalam Kelompok (BIdaK). Model yang diprakarsai oleh Robert Slavin ini merupakan perpaduan antara pembelajaran kooperatif dan pengajaran individual. Dasar pemikiran Slavin merancang model ini adalah untuk mengadaptasikan pengajaran terhadap perbedaan individual berkaitan dengan kemampuan siswa maupun pencapaian prestasi siswa. Individualisasi dipandang perlu karena siswa memasuki kelas dengan pengetahuan, kemampuan, dan motivasi yang sangat beragam. Ketika guru menyampaikan pelajaran kepada bermacam-macam kelompok, besar kemungkinan ada sebagian siswa yang tidak memiliki syarat kemampuan untuk mempelajari pelajaran tersebut dan akan gagal memperoleh manfaat dari metode tersebut. Shoimin (2014: 200) mengutarakan bahwa dalam model pembelajaran TAI, siswa ditempatkan dalam kelompok-kelompok kecil (4 sampai 5 siswa) yang heterogen dan selanjutnya diikuti dengan pemberian bantuan secara individu bagi siswa yang memerlukannya. Dengan pembelajaran kelompok tipe Team Assisted Individualization (TAI), diharapkan para siswa dapat meningkatkan pikiran kritisnya, kreatif, dan menumbuhkan rasa sosial yang tinggi. Shoimin (2014: 202) juga memaparkan pendapatnya mengenai kelebihan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI) sebagai berikut: 3

1. Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalahnya. 2. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan keterampilannya. 3. Adanya tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan permasalahannya. 4. Siswa diajarkan bagaimana bekerja sama dalam suatu kelompok. 5. Mengurangi kecemasan (reduction of anxiety). 6. Menghilangkan perasaan terisolasi dan panik. 7. Menggantikan bentuk persaingan (competition) dengan saling kerja sama (cooperation). 8. Melibatkan siswa untuk aktif dalam proses belajar. 9. Mereka dapat berdiskusi (discuss), berdebat (debate), atau menyampaikan gagasan, konsep, dan keahlian sampai benar-benar memahaminya. 10. Mereka memiliki rasa peduli (care), rasa tanggung jawab (take responsibility) terhadap teman lain dalam proses belajarnya. 11. Mereka dapat belajar menghargai (learn to appreciate) perbedaan etnik (ethnicity) dan perbedaan tingkat kemampuan (performance level). Proses pembelajaran dengan menggunakan model ini menuntut siswa untuk bekerja bersama dan mengeksplorasi pengetahuan terkait informasi dalam mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Model pembelajaran ini mampu membantu siswa yang lemah dalam mencari solusi atas masalah dalam pembelajaran dengan cara peer tutoring (tutor sebaya). Selain itu, penggunaan model pembelajaran ini mampu membuat siswa lebih aktif, mampu berinteraksi dengan anggota dalam lingkungan kelasnya dengan saling bekerjasama untuk meningkatkan kualitas produksi tulisan di samping juga untuk menambah wawasan. METODE PENELITIAN Metode penelitian merupakan hal yang penting dalam pelaksanaan penelitian. Untuk mendukung keberhasilan penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode eksperimen. Penelitian eksperimen dilakukan untuk melihat akibat atau pengaruh dari suatu perlakuan. Desain penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen one group pretest posttest design. Desain dengan teknik ini memberikan perlakuan yang sama pada setiap subjek sampel tanpa memperhitungkan dasar kemampuan yang dimiliki. Arikunto (2013: 212) mengatakan One group pretest posttest design yaitu eksperimen yang dilaksanakan pada satu kelompok saja tanpa kelompok pembanding. Di dalam desain ini, pengukuran dilakukan sebanyak dua kali yaitu sebelum eksperimen (pretest) dan sesudah eksperimen (posttest). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya pengaruh model pembelajaran 4

kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A. Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisis secara statistik dengan langkah-langkah analisis yaitu data hasil pretest dan posttest disusun dalam bentuk tabel, menentukan nilai rata-rata dan standar deviasi dari kedua data sampel, menghitung uji normalitas, uji homogenitas, dan uji hipotesis. Setelah t diketahui maka nilai tersebut akan dikonsultasikan dengan tabel pada taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan (dk) = n-1 pada taraf nyata α = 0,05. Dengan demikian, jika t o > t tabel pada taraf nyata α = 0,05 maka hipotesis alternatif (Ha) diterima. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian a. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI(Team Assisted Individualization) Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah 60,76, dengan nilai tertinggi adalah 80 dan nilai terendah adalah 45. Berikut ini rincian nilai siswa pada hasil sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terbagi atas, kategori sangat baik sebanyak 0 siswa (0%), kategori baik sebanyak 4 siswa (15,38%), kategori cukup sebanyak 14 siswa (53,84%), kategori kurang sebanyak 5 siswa (19,23%), dan kategori sangat kurang sebanyak 3 siswa (11,53%). Nilai kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis termasuk dalam kategori cukup. b. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI(Team Assisted Individualization) Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted 5

Individualization) menunjukkan nilai rata-rata siswa adalah 79,03 dengan nilai tertinggi adalah 90 dan nilai terendah adalah 65. Berikut ini rincian nilai siswa pada hasil setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) terbagi atas, kategori sangat baik sebanyak 8 siswa (30,76%), kategori baik sebanyak 17 siswa (65,38%), kategori cukup sebanyak 1 siswa (3,84%), kategori kurang sebanyak 0 siswa (0%), dan kategori sangat kurang sebanyak 0 siswa (0%). Nilai kecenderungan tersebut menunjukkan bahwa kemampuan siswa dalam Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A. Navis termasuk dalam kategori baik. c. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A.Navis Berdasarkan uji analisis dan normalitas dari data pretest dan posttest yang diperoleh siswa merupakan data yang berdistribusi normal. Hal ini dapat dilihat dari uji normalitas hasil pretest, yaitu < (0,158 < 0,173), dan uji normalitas hasil Posttest yaitu < (0,170 < 0,173 ). Dari uji homogenitas juga terbukti bahwa sampel dalam penilitian ini berasal dari populasi yang homogen, nilai homogenitas yaitu, yakni 1,43 < 1,96. Setelah data terbukti normal dan homogen maka uji hipotesis dapat dilakukan. Dari pengujian hipotesis yang dilakukan diperoleh >, yakni 13,84 > 2,06 telah membuktikan bahwa hipotesis alternatif (Ha) diterima. Dengan demikian, model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berpengaruh positif dan signifikan dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihatnasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. Pembahasan Hasil Penelitian Setelah prosedur penelitian terlaksana, akhirnya diperoleh hasil penelitian berupa data-data yang akurat. Data hasil penelitian ini menggambarkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan 6

Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI, dan menggambarkan pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. 1. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A.Navis Sebelum Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 Dari hasil penelitian, diketahui kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) dengan nilai rata-rata sebesar 60,76 dari jumlah siswa sebanyak 26 orang. Adapun kategori pencapaian kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen tersebut termasuk dalam empat kategori yaitu kategori baik sebanyak 15,38%, kategori cukup sebanyak 53,84%, kategori kurang sebanyak 19,23%, dan kategori sangat kurang sebanyak 11,53%. Dari nilai rata-rata yang diperoleh siswa tersebut, menunjukkan bahwa kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa berada pada kategori kurang dengan nilai ratarata 60,76. Aspek penilaian tersebut akan diuraikan satu per satu dengan indikator penilaian mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen berikut ini. a. Alur Hasil penilaian pada aspek alur yaitu 10 siswa atau 38,46% memperoleh skor 30 dan 16 siswa atau 61,53% memperoleh skor 15. b. Penokohan Hasil penilaian pada aspek penokohan yaitu 12 siswa atau 46,15% memperoleh skor 25, 13 siswa atau 50% memperoleh skor 15, dan 1 siswa atau 3,84% memperoleh skor 5. c. Latar Hasil penilaian pada aspek latar yaitu 16 siswa atau 61,53% memperoleh skor 25, dan 10 siswa atau 38,46% memperoleh skor 15. 7

2. Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A.Navis Setelah Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 Setelah model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) diterapkan, kemampuan siswa berada pada kategori baik dengan nilai rata-rata sebesar 79,03. Kemampuan ini sudah mencapai nilai KKM pada pembelajaran mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen yang sudah ditentukan SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan yaitu sebesar 74. Hal itu terlihat dari persentase nilai siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 8 siswa (30,76%), kategori baik sebanyak 17 siswa (65,38%), kategori cukup sebanyak 1 siswa (3,84%), kategori kurang dan kategori sangat kurang yaitu 0 (0%). Aspek penilaian tersebut akan diuraikan satu per satu dengan indikator penilaian mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen berikut ini. a. Alur Hasil penilaian pada aspek alur yaitu 15 siswa atau 57,69% memperoleh skor maksimal 30 dan 11 siswa atau 42,30% memperoleh skor 15. b. Penokohan Hasil penilaian pada aspek penokohan yaitu 6 siswa atau 23,07% memperoleh skor 35, 15 siswa atau 57,69% memperoleh skor 25, dan 5 siswa atau 19,23% memperoleh skor 15. c. Latar Hasil penilaian pada aspek latar yaitu 16 siswa atau 61,53% memperoleh skor 35, dan 8 siswa atau 30,76% memperoleh skor 25, dan 2 siswa atau 7,69% memperoleh skor 15. 3. Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Assisted Individualization) terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Nasihat-nasihat Karya A.A.Navis Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 Berdasarkan uraian di atas, diperoleh hasil penelitian yang menunjukkan nilai ratarata untuk kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen siswa pada tahap sebelum penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) tergolong pada kategori cukup dengan nilai rata-rata 60,76 dibandingkan dengan tahap setelah diterapkan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) 8

pada kategori baik dengan nilai rata-rata 79,03. Sehingga dari data tersebut disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berpengaruh dalam meningkatkan kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen. Hal ini sesuai dengan hasil yang diharapkan yaitu meningkatkan hasil belajar siswa dan juga mencapai KKM yang sudah ditentukan sekolah tersebut. Model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) merupakan sebuah model pembelajaran yang pada pembelajarannya ditujukan untuk mencari solusi atas permasalahan dalam belajar. Pembelajaran menggunakan model ini menekankan pada konsep peer tutoring (teman sebaya) yang dapat membantu siswa berpikir kritis dan kreatif dalam mengembangkan ide dan gagasannya dalam belajar. Selain itu model pembelajaran ini dapat membangkitkan motivasi siswa untuk berperan aktif dalam belajar serta mampu menuliskan karangan narasi dengan penggunaan diksi yang baik berdasarkan hasil kreatif siswa. Berdasarkan hasil penelitian, data sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berdistribusi normal. Hal tersebut dapat dilihat dari uji normalitas data sebelum dan setelah menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization). Dari pengujian homogenitas juga terbukti bahwa sampel penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. Peningkatan ini juga dapat dibuktikan dari pengujian hipotesis, T hitung > T tabel yaitu 13,86 > 2,06 yang membuktikan bahwa Ada pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. PENUTUP Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada pembahasan, dapat diambil simpulan yaitu kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 sebelum menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 60,76. Kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016 setelah 9

menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) berada pada kategori cukup dengan nilai rata-rata yang diperoleh 79,03. Sedangkan pengujian hipotesis membuktikan bahwa >, yakni 13,84 > 2,06. Hal ini membuktikan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe TAI (Team Assisted Individualization) memberikan pengaruh yang signifikan penggunaan model pembelajaran kooperatif tipe TAI terhadap kemampuan mengidentifikasi unsur intrinsik cerpen nasihat-nasihat karya A.A.Navis siswa kelas XI SMA Negeri 1 Panyabungan Selatan Tahun Pembelajaran 2015/2016. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2013. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta Esoputra, Fredrik Tirtosuryo. 2007. Near Optimal Learning Literature in the Eye With Cooperative Learning and Literature Study of Indonesia in Senior High School. Jurnal Guru Nomor 2. Padangpanjang. Lesteria Banjarnahor. 2010. Efektivitas Metode Resiprocal Teaching dalam meningkatkan kemampuan analisis unsur intrinsik cerpen siswa kelas X SMA Swasta Parulian 2 Medan Tahun Pembelajaran 2009/2010. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan Melisa Sitompul. 2014. Pengaruh Metode Pembelajaran Kuantum terhadap Kemampuan Mengidentifikasi Unsur Intrinsik Cerpen Oleh Siswa Kelas X SMA GBKP Kabanjahe Tahun Pembelajaran 2013/2014. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan Nasution. 2013. Kemampuan Menganalisis Cerpen dengan Pendekatan Semiotik oleh Siswa Kelas II SMA Negeri 1 Siabu Kecamatan Siabu Kabupaten Mandailing Natal Tahun Pembelajaran 2003/2004. Jurnal. Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Medan Rohendi, dkk. 2010. Penerapan Model Pembelajaran Team Assisted Individualization untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi. Jurnal. Jurusan Pendidikan Ilmu Komputer, Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Volume 3, Nomor 1, Juni 2010 Shoimin, Aris. 2014. 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media 10