HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Naskah Publikasi

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL. Naskah Publikasi"

Transkripsi

1 HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1 Diajukan Oleh: Fitria Barokah F FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 i

2 HUBUNGAN IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Naskah Publikasi Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat S-1 Diajukan Oleh: Fitria Barokah F FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2013 ii

3

4

5 HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEDISIPLINAN KERJA PADA PEGAWAI NEGERI SIPIL Fitria Barokah Achmad Dwityanto Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta ABSTRAK Penelitian ini bertujuan untuk 1) hubungan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil, 2) mengetahui tingkat kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 3) mengetahui tingkat atau kondisi iklim organisasi tempat subjek penelitian bekerja, 4) mengetahui sumbangan efektif iklim organisasi terhadap kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil. Populasi penilitian ini adalah pegawai negeri sipil yang bekerja di UPT Dinas Pendidikan kecamatan Winong yang berjumlah 305 PNS. Sedangkan, subjek penelitian yang digunakan berjumlah 76 PNS. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive non random sampling. Metode yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif dengan alat ukur skala. Teknik analisis data yang digunakan kolerasi Product Moment dari Pearson. Berdasakan hasil analisis data diperoleh koefisien kolerasi sebesar r xy = 0,448 dengan signifikansi = 0,000; p < 0,01, sehingga hipotesis yang diajukan peneliti diterima, sehingga dapat dikatakan adalah ada hubungan positif yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil. Sumbangan efektif iklim organisasi terhadap kedisiplinan kerja pada pegawai negeri sipil sebesar 20% dan sisanya 80% dipengaruhi variabel lain. Kategorisasi iklim organisasi tergolong tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 126,67 dan rerata hipotetik (MH) = 92,5. Sedangkan, pada variabel kedisiplinan kerja tergolong tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 116,63 dan rerata hipotetik (MH) = 90. Kata kunci : iklim organisasi, kedisiplinan kerja. 1

6 Pendahuluan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan dan pembangunan. Pegawai negeri sipil seharusnya menjadi teladan bagi masyarakat secara keseluruhan agar masyarakat dapat percaya terhadap peran PNS. Pegawai instansi pemerintah seharusnya memberi contoh yang baik untuk masyarakat, terutama dalam hal kedisiplinan. Seorang pegawai seharusnya mematuhi peraturan yang ada di dalam instansi tempatnya bekerja karena mereka merupakan panutan bagi masyarakat luas. Ada beberapa instansi yang pegawainya datang terlambat, seperti di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Winong. Berdasarkan hasil observasi di UPT Dinas Pendidikan Kecamatan Winong, menunjukkan bahwa beberapa pegawai kurang disiplin. Hal tersebut ditunjukkan dengan perilaku beberapa pegawai yang datang terlambat. Seharusnya mereka datang pukul WIB, namun pukul WIB mereka baru terlihat hadir di kantor. Setelah jam istirahat pun mereka kembali ke kantor terlambat. Waktu istirahat dari jam WIB, tetapi mereka kembali ke kantor pukul WIB. Mereka juga pulang lebih awal dari jadwal pulang pegawai. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: 1) hubungan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 2) sumbangan efektif iklim organisasi terhadap kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 3) tingkat kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil, 4) tingkat iklim organisasi tempat subjek penelitian bekerja. Manfaat yang dapat diambil dari penelitian ini adalah: 1) bagi pimpinan, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk menciptakan lingkungan kerja yang baik bagi karyawan atau pegawainya, 2) bagi karyawan atau pegawai, dapat digunakan sebagai bahan referensi untuk meningkatkan disiplin kerja sehingga pencapaian tujuan organisasi dapat tercapai, 3) bagi peneliti selanjutnya, agar penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan 2

7 referensi dan bahan informasi bagi penelitian sejenis. Definisi kedisiplinan adalah kesadaran dan kesediaan seseorang menaati semua peraturan perusahaan dan norma-norma sosial yang berlaku (Fathoni, 2006). Sastrohadiwiryo (2003) disiplin kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh, dan taat terhadap peraturan-peraturan yang berlaku, baik yang tertulis maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak mengelak untuk menerima sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan kepadanya. Menurut Mamik (2009) kedisiplinan adalah suatu sikap, tingkah laku, perbuatan serta kesopanan seorang pegawai atau karyawan yang sesuai dengan peraturan-peraturan dari suatu perusahaan baik tertulis maupun tidak. Berdasarkan pendapat diatas, dapat disimpulkan bahwa kedisiplinan kerja adalah suatu sikap dan perilaku yang didasari oleh kesadaran dan kesediaan untuk menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku dan bila melanggar siap menerima hukuman. Faktor-faktor yang mempengaruhi kedisiplinan kerja adalah tujuan dan kemampuan, teladan pimpinan, balas jasa dan kesejahteraan, keadilan, pengawasan melekat, sanksi hukum, ketegasan, iklim organisasi dan hubungan kemanusiaan (Hasibuan, 2000). Menurut Hasibuan dan Black (dalam Amriany, Probowati & Atmadji, 2004), aspek-aspek kedisiplinan kerja diantaranya adalah 1) kehadiran seseorang yang dijadwalkan untuk bekerja, 2) waktu kerja, 3) kepatuhan terhadap perintah, 4) produktivitas kerja, 5) kepatuhan terhadap peraturan, 6) pemakaian seragam. Kedisiplinan kerja PNS dapat meningkat apabila adanya iklim oganisai yang baik didalam instansi yang bersangkutan. Iklim organisasi disini merupakan lingkungan manusia di dalam suatu organisasi yang terdiri atas pegawai-pegawai 3

8 organisasi yang melakukan pekerjaan mereka. Menurut Steers (1995) iklim organisasi adalah sifat-sifat atau ciriciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja dan timbul terutama kegiatan organisasi yang dilakukan secara sadar maupun tidak sadar dan yang dianggap mempengaruhi tingkah laku. Sedangkan, menurut Amriany, Probowati & Atmadji (2004) mendefinisikan iklim organisasi sebagai serangkaian keadaan lingkungan kerja yang dipersepsikan dan dirasakan secara langsung dan tidak langsung oleh karyawan dan dianggap mampu mempengaruhi perilaku karyawan tersebut Berdasarkan pendapatpendapat ahli diatas maka dapat disimpulkan bahwa iklim organisasi merupakan situasi dan kondisi dari lingkungan kerja yang dipersepsikan secara langsung maupun tidak langsung oleh pegawai, serta diasumsikan memiliki kekuatan utama dalam mempengaruhi perilaku pegawai dalam bekerja. Aaspek-aspek dari iklim organisasi disini diantaranya yaitu standar, penghargaan, kejelasan organisasi, dukungan, pengambilan keputusan, mengurangi konflik, dan identitas organisasi (Litwin dan Stringer, 2001) Berdasarkan permasalahan yang dikemukakan diatas maka timbul permasalahan sebagai berikut Apakah ada hubungan antara iklim organisai dengan kedisiplinan kerja PNS?. Bedasarkan permasalahan tersebut, peneliti mengajukan judul mengenai Hubungan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja pada PNS. Metode Penelitian Penelitian dilakukan dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan menggunakan skala sebagai alat pengumpul datanya. Skala yang digunakan ada dua yaitu skala iklim organisasi dan skala kedisiplinan kerja. Skala iklim organisasi disusun menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Litwin dan Stringer (2001) yaitu 1) standar, 2) penghargaan, 3) kejelasan organisasi, 4

9 4) dukungan, 5) pengambilan keputusan, 6) mengurangi konflik, dan 7) identitas organisasi. Sedangkan, skala kedisiplinan kerja disusun dengan menggunakan aspekaspek yang dikemukakan oleh Hasibuan dan Black (dalam Amriany, Probowati & Atmadji, 2004) yaitu 1) kehadiran seseorang yang dijadwalkan untuk bekerja, 2) waktu kerja, 3) kepatuhan terhadap perintah, 4) produktivitas kerja, 5) kepatuhan terhadap peraturan, 6) pemakaian seragam. Subjek dalam penelitian ini adalah PNS yang bekerja di UPT Dinas Pendidikan kecamatan Winong yang berjumlah 76 PNS. Teknik sampling dalam penelitian ini menggunakan purposive non random sampling. Teknik analisis data dalam penelitian ini mengggunakan korelasi product moment dari Pearson. Pengolahan data dilakukan dengan program komputer SPSS version Hasil Penelitian dan Pembahasan Dari hasil penelitian yang dilakukan diperoleh hasil r xy = 0,448 dengan sig. = 0,000; p < 0,01. Hal ini menunjukan bahwa ada hubungan positif yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja pegawai negeri sipil dan hipotesis diterima. Nitisemito (1992) masalah kedisiplinan kerja merupakan masalah yang perlu diperhatikan, sebab dengan adanya kedisiplinan dapat mempengaruhi efektivitas dan efisiensi pencapaian tujuan organisasi. Apabila kedisiplinan tidak dapat ditegakkan maka kemungkinan tujuan yang telah ditetapkan tidak dapat dicapai secara efektif dan efisien. Subekti (dalam Sutrisno & Desanti, 2011) disiplin kerja, pada dasarnya dapat diartikan sebagai bentuk ketaatan dari perilaku seseorang dalam mematuhi ketentuan-ketentuan ataupun peraturan-peraturan tertentu yang berkaitan dengan pekerjaan dan diberlakukan dalam suatu organisasi. Variabel iklim organisasi memberikan sumbangan efektif terhadap kedisiplinan kerja sebesar 20%, dilihat dari R squared sebesar 0,200. Sehingga, masih terdapat 80% variabel lain yang mempengaruhi 5

10 variabel kedisiplina kerja di luar variabel iklim organisasi. Dari hasil analisis yang telah dilakukan variabel kedisiplinan kerja masuk dalam kategori tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 116,63 dan rerata hipotetik (MH) = 90. Begitu pula dengan variabel iklim organisasi juga masuk dalam kategori tinggi dilihat dari rerata empirik (ME) = 126,67 dan rerata hipotetik (MH) = 92,5. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis data penelitian, maka diambil kesimpulan sebagai berikut: 1. Ada hubungan positif yang sangat signifikan antara iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja. 2. Sumbangan efektif antara variabel iklim organisasi dengan kedisiplinan kerja sebesar 20%. 3. Kedisiplinan kerja memiliki rerata empirik (ME) = 116,63 dan rerata hipotetik (MH) = 90, yang berarti kedisiplinan kerja subjek penelitian tergolong tinggi. 4. Iklim organisasi memiliki rerata empirik (ME) = 126,67 dan rerata hipotetik (MH) = 92,5, yang berarti kondisi iklim organisasi tempat subjek bekerja tergolong baik. Saran 1. Pimpinan Perlu memberikan contoh yang baik bagi bawahan, bila pimpinan disiplin maka bawahan pun akan ikut disiplin, dapat jadi penengah bila terjadi masalah antara pegawai serta membantu mencari solusi untuk masalah tersebut. Pimpinan juga sebaiknya memberikan hukuman yang tegas bagi pegawai yang melakukan tindakan indisipliner. 2. Pegawai Pegawai lebih meningkatkan kedisiplinan dalam hal masuk kerja dengan cara memberikan masin absensi sidik jari, baik saat masuk ke kantor maupun saat pulang kerja. Melalukan kerjasama dengan pegawai lain dengan cara berdiskusi dalam menghadapi permasalahan lingkungan kerja. Selain itu diharapkan pegawai dapat 6

11 menerapkan fikiran positif terhadap rekan kerja, sehingga akan memperkecil kemungkingan terjadinya persaingan tidak sehat antar pegawai serta dapat tercipta kondisi iklim organisasi yang menyenangkan bagi pegawai. 3. Peneliti Selanjutnya Dapat dijadikan sebagai referensi untuk melakukan penelitian selanjutnya khususnya dalam bidang psikologi industri dan pendidikan yang berhubungan dengan iklim organisasi dan kedisiplinan kerja. Daftar Pustaka Amriany, F., Probowati, Z., & Atmadji, G. (2004). Iklim Organisasi yang Kondusif Meningkatkan Kedisiplinan Kerja. Anime. Indonesian Psychological Journal, 19, Fathoni, A. (2006). Organisasi & Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: PT Rineka Cipta. Hasibuan. (2000). Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: CV Masagung. Litwin, T., D. & Stringer. (2001). Educational Administration and Enviromental Psychology. Boston: McGraw Hill. Mamik. (2009). Pengaruh Kedisiplinan, Motivasi Kerja, dan Komitmen Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan. Jurnal Aplikasi Manajemen, 7, Nitisemito, S., A. (1992). Management Personalia. Jakarta: Ghalia Persada. Sastrohadiwiryo, S. (2003). Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta: Bumi Aksara. Steers, R., M. (1995). Efektifitas Organisasi (terjemahan Pujaatmaja). Jakarta: Erlangga. Sutrisno, E. & Desanti, N. (2011). Perkembangan Kcerdasan Emosi dan Iklim Organisasi Pengaruhnya terhadap Disiplin Kerja. Jurnal Eksos, 7,

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. moral dan mental yang baik, profesional, serta sadar akan tanggung jawabnya BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pegawai Negeri Sipil (PNS) sebagai unsur utama sumber daya manusia aparatur negara mempunyai peranan yang menentukan keberhasilan penyelenggaraan pemerintahan

Lebih terperinci

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan

Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan Hubungan Antara Persepsi Terhadap Pengawasan Kerja Dengan Disiplin Kerja Karyawan NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI. Diajukan Kepada Fakultas Psikologi. Untuk Memenuhi Sebagian Syarat HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Derajat Sarjana S-1 Psikologi Oleh : SEPTIANI BAROROH

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN KINERJA GURU DI SMP NEGERI 1 NGEMPLAK BOYOLALI NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)Psikologi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat

BAB I PENDAHULUAN. sebagai faktor penggeraknya. Dalam sumber daya manusia terdapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu organisasi dalam melakukan aktivitasnya selalu berorientasi pada pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Keberhasilan suatu organisasi bisa terwujud apabila

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1

HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI. Derajat Sarjana S-1 HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN ORGANISASI DENGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PT. TYFOUNTEX INDONESIA GUMPANG - KARTASURA ABSTRAKSI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.DAN LIRIS

HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.DAN LIRIS HUBUNGAN ANTARA DISIPLIN KERJA DENGAN PRESTASI KERJA KARYAWAN PT.DAN LIRIS Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Diajukan oleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang

BAB I PENDAHULUAN. Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Disiplin kerja merupakan hal yang harus ditanamkan dalam diri tiap Pegawai. Kesadaran Pegawai diperlukan dengan mematuhi peraturan-peraturan yang berlaku. Peraturan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan

I. PENDAHULUAN. dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Suatu instansi pemerintah didirikan dengan beberapa tujuan, tujuan yang dimaksud adalah melancarkan kegiatan pelayanan publik, dan memberikan lapangan kerja.

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang penting dan mutlak diperlukan, hal ini karena kedisiplinan kerja sangat

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. yang penting dan mutlak diperlukan, hal ini karena kedisiplinan kerja sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada suatu organisasi atau perusahaan kedisiplinan kerja merupakan suatu hal yang penting dan mutlak diperlukan, hal ini karena kedisiplinan kerja sangat menentukan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia

I. PENDAHULUAN. Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Unsur terpenting dalam sebuah organisasi ialah manusia. Sumber daya manusia dalam suatu organisasi merupkan faktor penting agar organisasi tersebut tetap memberikan hasil

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PEMBERIAN TUNJANGAN KESEJAHTERAAN DAN KEDISIPLINAN DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA SKRIPSI Untuk memenuhi sebagai persyaratan Dalam mencapai derajat Sarjana Psikologi S-1 Disusun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi

BAB I PENDAHULUAN. dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Lahirnya kebijakan baru dalam pelaksanaan Pemerintahan Indonesia dengan diberlakukannya UU No. 32 tahun 2004 tentang pelaksanaan Otonomi Daerah, dan UU No. 33 tahun

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto

BAB I PENDAHULUAN. organisasi untuk membantu mewujudkan tujuan organisasi itu sendiri. Siswanto BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Keberhasilan suatu organiasi atau lembaga dalam mencapai tujuannya tidak terlepas dari sumber daya manusia yang dimiliki, karena sumber daya manusia yang

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KESEJAHTERAAN DENGAN SEMANGAT KERJA PADA PT.HAMUDHA PRIMA MEDIA NASKAH PUBLIKASI Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan Mencapai gelar sarjana S1 Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Objek Penelitian PT PLN (Persero) adalah merupakan BUMN yang mengurusi semua aspek kelistrikan yang ada di Indonesia. Sejarah ketenagalistrikan di Indonesia

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja Disiplin kerja sangat penting untuk pertumbuhan suatu perusahaan. Disiplin kerja digunakan untuk memotivasi karyawan agar dapat mendisiplinkan diri dalam melaksanakan

Lebih terperinci

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR

PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN MUARA BENGKAL KABUPATEN KUTAI TIMUR ejournal Pemerintahan Integratif, 2018, 6(1) : 1-10 ISSN: 2337-8670 (online), ISSN 2337-8662 (print), ejournal.pin.or.id Copyright 2018 PENGARUH HUMAN RELATION DAN DISIPLIN KERJA TERHADAP PRESTASI KERJA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemilihan Judul Dalam rangka meningkatkan citra, kerja dan kinerja instansi pemerintah menuju kearah profesionalisme dan menunjang terciptanya pemerintah yang baik,

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ASURANSI PRUDENTIAL DI KOTA PALANGKA RAYA

PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ASURANSI PRUDENTIAL DI KOTA PALANGKA RAYA PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN ASURANSI PRUDENTIAL DI KOTA PALANGKA RAYA Latar Belakang Masalah Perusahaan mengalami beberapa masalah baik di internal maupun eksternal perusahaan.

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP PROGRAM KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PADA KARYAWAN PT. KRAKATAU STEEL CILEGON NASKAH PUBLIKASI Diajukan oleh : ALLIFIA DIANNIAR F 100 080

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN PT. SANDANG PANGAN SUKSES MAKMUR NASKAH PUBLIKASI Disusun Guna Memenuhi Sebagai Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAJI DENGAN KEPUASAN KERJA PADA PERAWAT RUMAH SAKIT NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi

Lebih terperinci

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi

Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Hubungan antara Asertivitas Komunikasi Manajer dan Iklim Komunikasi Organisasi dengan Tingkat Kedisiplinan Kerja Karyawan di CV Merapi Summary Skripsi Penyusun Nama : Khairunnisya Sholikhah NIM : 14030110151036

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN INTENSI TURNOVER PADA KARYAWAN PT DAN LIRIS SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA GAYA KEPEMIMPINAN DEMOKRATIS DENGAN MOTIVASI KERJA GURU DI SMK NEGERI 1 JUWIRING NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi sebagian

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. dalam organisasi, harus diakui dan diterima oleh manajemen. Tenaga kerja adalah BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Produktivitas Kerja 2.1.1 Pengertian Produktivitas Kerja Produktivitas tenaga kerja adalah salah satu ukuran perusahaan dalam mencapai tujuannya. Sumber daya manusia merupakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN MORAL KERJA KARYAWAN

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN MORAL KERJA KARYAWAN HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN MORAL KERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan mencapai gelar derajat sarjana S-1 Psikologi Diajukan oleh : BAGUS WICAKSONO F

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Galih Septian, 2014 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Setiap perusahaan atau lembaga pemerintahan memiliki budaya kerja, yaitu suatu sistem nilai yang merupakan kesepakatan bersama dari semua yang terlibat dalam perusahaan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA INTERAKSI SOSIAL DENGAN DISIPLIN KERJA PADA KARYAWAN PT. PLN APJ SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK

Bisma, Vol 1, No. 6, Oktober 2016 INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK INDIKATOR-INDIKATOR KEDISIPLINAN KERJA KARYAWAN PADA HOTEL KINI DI PONTIANAK Yuliana Susi yulianasusi888@yahoo.co.id Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak ABSTRAKSI Tujuan penelitian adalah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir.

BAB I PENDAHULUAN. rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir. 1 BAB I PENDAHULUAN Pada Bab ini berisi tentang penjelasan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian serta kerangka berfikir. A. Latar Belakang Masalah Setiap

Lebih terperinci

KORELASI ANTARA KINERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI TATA USAHA

KORELASI ANTARA KINERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI TATA USAHA KORELASI ANTARA KINERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI TATA USAHA Ema Apriani, I Gusti Lanang Ardajaya, dan M. Faqih Administrasi Pendidikan, FIP IKIP Mataram Email: Kinerja pegawai tata usaha perlu ditingkatkan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Koperasi dan UMKM saat ini berkembang cukup pesat di Indonesia, kedua badan usaha ini memegang peran penting dalam perekonomian bangsa. Koperasi tidak hanya

Lebih terperinci

Feni Pertiwi 1. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Regresi Sederhana. Universitas Mulawarman.

Feni Pertiwi 1. Kata Kunci : Disiplin Kerja, Produktivitas Kerja, Regresi Sederhana. Universitas Mulawarman. ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI KANTOR DINAS PERINDUSTRIAN PERDAGANGAN KOPERASI DAN UMKM PROVINSI

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sorotan yang paling tajam dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran di dunia pendidikan, menyangkut kesiapan, jumlah, pendidikan,

Lebih terperinci

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA KARYA ILMIAH FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KEDISIPLINAN KARYAWAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA Oleh: MUHAMMAD FERY PASIFIK B10010048 FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM STUDI MANAJEMEN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Permasalahan. (Hariandja, 2002). Menurut Sumarsono (2003), Sumber Daya Manusia atau human BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Permasalahan Sumber Daya Manusia merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor lain seperti modal. Oleh karena itu SDM harus

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Manajemen Untuk memahami apa itu manajemen sumber daya manusia, kita sebaiknya meninjau terlebih dahulu pengertian manajemen itu sendiri. Manajemen berasal dari bahasa

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Uraian Teoritis 2.1.1. Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan Pemberian definisi antara pemimpin dan kepemimpinan tidak dapat disamakan. Oleh karena pemimpin merupakan individunya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012

BAB I PENDAHULUAN. Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perum Perhutani Unit III Jawa Barat dan Banten sesuai dengan SK 345/KPTS/DIR/2012 merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang mengemban tugas dan tanggung

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya

BAB 1 PENDAHULUAN. disiapkan, namun tanpa sumber daya manusia yang professional semuanya BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia merupakan asset organisasi yang sangat vital, karena itu peran dan fungsinya tidak bisa digantikan oleh sumber daya lainnya. Betapapun modern

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Disiplin Kerja 2.1.1 Pengertian Disiplin Menurut Sastrohadiwiryo (2005:291) Disiplin Kerja adalah suatu sikap menghormati, menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan-peraturan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH

HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH HUBUNGAN ANTARA KUALITAS PELAYANAN DENGAN LOYALITAS NASABAH NASKAH PUBLIKASI Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam Mencapai Derajat Sarjana (S-1) Psikologi Diajukan Oleh : IRFA NURFAIZAH F 100 080

Lebih terperinci

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK

Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: ABSTRAK 1 PENGARUH KEDISIPLINAN PEGAWAI TERHADAP PRESTASI KERJA PADA KANTOR PERWAKILAN BADAN KEPENDUDUKAN DAN KELUARGA BERENCANA NASIONAL (BKKBN) PROVINSI GORONTALO Oleh FITRI WIJAYANTI UNDJILA NIM: 931 409 070

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Disiplin Kerja Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan fungsi operatif keenam dari Manajemen BAB II KAJIAN PUSTAKA Pada bab ini penulis akan menguraikan kajian pustaka yang sesuai dengan masalah yang diteliti. Kajian pustaka akan menjelaskan mengenai tinjauan pustaka dan kerangka dasar penelitian

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan

BAB I PENDAHULUAN. Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada sebuah instansi pemerintahan yang bergerak dibidang pelayanan kepada masyarakat, harus melaksanakan kegiatan guna mencapai tujuan yang telah direncanakaan.

Lebih terperinci

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG

DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG DISIPLIN KERJA PEGAWAI DINAS PENDIDIKAN KOTA PADANG Rosi Haryani Jurusan/Program Studi Administrasi Pendidikan FIP UNP Abstract The research is based on the phenomenon that shows discipline employees who

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action

BAB I PENDAHULUAN. Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Berbagai macam pengertian disiplin kerja yang dikemukakan oleh para ahli, Keith Davis ( 2007 ) mengemukakan bahwa : Dicipline is management action to enforce organization

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP IKLIM ORGANISASI DAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Oleh : ANNAS NURLAKSONO RA. RETNO KUMOLOHADI PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI dan ILMU

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN PROFESIONALISME GURU NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan dalam Mencapai Derajat

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting

BAB I PENDAHULUAN. manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Pada berbagai bidang khususnya kehidupan berorganisasi, sumber daya manusia merupakan faktor sentral serta memiliki peranan yang sangat penting untuk membantu

Lebih terperinci

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG

INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG INTENSI TURNOVER DITINJAU DARI KOMITMEN ORGANISASI PADA KARYAWAN RUMAH SAKIT QOLBU INSAN MULIA (QIM) BATANG NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta Untuk

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada dasarnya perusahaan tidak hanya mengharapkan sumber daya manusia yang cakap dan terampil, tetapi lebih penting lagi, perusahaan mengharapkan karyawannya

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan,

III. METODE PENELITIAN. pengawasan yang dilakukan oleh atasannya. Pengawasan yang. dimaksudkan untuk mencegah atau untuk memperbaiki kesalahan, 51 III. METODE PENELITIAN A. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Variabel bebas yang diteliti meliputi: a. Pengawasan (X 1 ), yaitu persepsi karyawan pelaksana terhadap pengawasan yang dilakukan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN.

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN. HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN INTENSI BERWIRAUSAHA PADA ANGGOTA LANUD ADI SOEMARMO YANG MENJELANG PENSIUN Naskah Publikasi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat sarjana S-1

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan

BAB II KAJIAN TEORITIS. para pegawai. Kegiatan yang dimaksud adalah kegiatan yang dapat memberikan BAB II KAJIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Disiplin Berbicara masalah disiplin kerja pada organisasi atau instansi, maka sasarannya tertuju pada proses pelaksanaannya dan tingkat keberhasilan kegiatan yang

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA MOTIVASI KERJA DENGAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL Disusun Oleh : WIWIT MULYANI MUH BACHTIAR FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA 2005 NASKAH PUBLIKASI

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Semangat Kerja 2.1.1 Pengertian Semangat Kerja Semangat kerja menggambarkan keseluruhan suasana yang dirasakan para karyawan dalam kantor. Apabila karyawan merasa bergairah,

Lebih terperinci

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk

NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN. KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN KEPUASAN KERJA KARYAWAN PT. PUPUK KALTIM Tbk Oleh: ADHY PURWANTO MIFTAHUN NI MAH SUSENO PROGRAM STUDI PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali dengan dorongan untuk hidup bersama. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan

BAB I PENDAHULUAN. pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia merupakan sumber daya terpenting dalam suatu instansi pemerintahan, tanpa aspek manusia sulit kiranya instansi untuk mengembangkan misi dan tujuan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki

BAB I PENDAHULUAN. Hal tersebut dikarenakan para karyawan bahkan pimpinan kurang memiliki 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Dalam dunia bisnis terdapat sejumlah organisasi atau perusahaan yang mengalami kegagalan maupun yang hampir gagal dalam mencapai tujuannya. Hal tersebut dikarenakan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP INSENTIF DENGAN KINERJA KARYAWAN NASKAH PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Diajukan oleh: Wijaya Mukti Sri Untari F 100 080

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Disiplin Disiplin kerja sangatlah penting dalam mempengaruhi perkembangan diri suatu perusahaan atau instansi pemerintah. Disiplin kerja digunakan untuk dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri

BAB II LANDASAN TEORI. karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan diri 10 BAB II LANDASAN TEORI A. Disiplin Kerja 1. Pengertian Disiplin Kerja Disiplin kerja merupakan suatu kekuatan yang berkembang dalam tubuh karyawan itu sendiri yang menyebabkan karyawan dapat menyesuaikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era saat ini, sumber daya manusia (SDM) sangat menentukan keberhasilan bisnis, maka selayaknya SDM tersebut dikelola sebaik mungkin. Kesuksesan perusahaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Salah satu dampak dari tuntutan era globalisasi bagi bangsa Indonesia adalah sangat diperlukannya peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis.

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS. pembentukan kerangka pemikiran untuk perumusan hipotesis. 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS A. Kajian Pustaka Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori yang mendukung penelitian ini. Teori-teori tersebut akan membantu dalam proses

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Di masa sekarang ini, khususnya didalam bidang bisnis, perusahaanperusahaan saling berkompetisi untuk dapat bertahan dan meraih kesuksesan didalam ketatnya

Lebih terperinci

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA PADA ANGGOTA SABHARA POLDA JATENG

PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA PADA ANGGOTA SABHARA POLDA JATENG PENGARUH MOTIVASI KERJA DAN GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KEDISIPLINAN KERJA PADA ANGGOTA SABHARA POLDA JATENG Usulan Penelitian Diajukan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan

BAB I PENDAHULUAN. Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Badan Pertanahan Nasional (BPN) yaitu lembaga Pemerintah Non Departemen yang berada dibawah Kementrian Agraria dan Tata Ruang dan bertanggung jawab kepada

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut rivai (2004) bahwa Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para

BAB II KAJIAN TEORI. Menurut rivai (2004) bahwa Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para BAB II KAJIAN TEORI 1.1.Pengertian Disiplin Menurut rivai (2004) bahwa Disiplin adalah suatu alat yang digunakan para manajer untuk berkomunikasi dengan karyawan agar mereka bersedia untuk mengubah suatu

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan.

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi. mengevaluasi atau menilai prestasi kerja karyawan. 13 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Kinerja 1. Pengertian Kinerja. Handoko (2002) mengistilahkan kinerja sebagai performance. Dengan prestasi kerja yaitu proses melalui mana organisasi mengevaluasi atau menilai

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti

BAB II KAJIAN TEORI. Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti BAB II KAJIAN TEORI 2.1 Pengertian Disiplin Kata disiplin itu sendiri berasal dari Bahasa Latin discipline yang berarti latihan atau pendidikan kesopanan dan kerokhanian serta pengembangan tabiat. Disiplin

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP GAYA KEPEMIMPINAN TRANSFORMASIONAL DENGAN KEPUASAN KERJA PADA KARYAWAN PT. DJITOE INDONESIAN TOBACCO SURAKARTA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Kepada Fakultas Psikologi Untuk

Lebih terperinci

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI

ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI ANALISIS FAKTOR - FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KINERJA PEGAWAI PADA BADAN LINGKUNGAN HIDUP PROVINSI JAWA TENGAH SKRIPSI Disusun untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Strata 1 Jurusan Administrasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia

BAB I PENDAHULUAN. tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Manajemen berhubungan dengan suatu usaha untuk mencapai sasaransaran tertentu dengan jalan menggunakan sumber-sumber yang telah tersedia dengan sebaik-baiknya,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat

BAB I PENDAHULUAN. sumber daya manusia yang demikian besar dalam suatu organisasi sangat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin pesat terutama di era globalisasi dan pasar bebas saat ini peranan dan kedudukan sumber daya manusia

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI

HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA RELIGIUSITAS DENGAN KESEJAHTERAAN PSIKOLOGIS PADA LANSIA MUSLIM NASKAH PUBLIKASI Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Muhammadiyah Surakarta untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA. Naskah Publikasi. Diajukan kepada Fakultas Psikologi HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KONFLIK PERAN GANDA PADA WANITA BEKERJA Naskah Publikasi Diajukan kepada Fakultas Psikologi untuk Memenuhi Sebagian Syaratan Memperoleh Gelar Sarjana (S-1)

Lebih terperinci

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis) Jurnal Eksos, Jan. 2011, hlm. 96-105 Vol. 7. N0. 1 ISSN 1693-9093 Perkembangan Kecerdasan Emosi Dan Iklim Organisasi Pengaruhnya Terhadap Disiplin Kerja (Studi Pada Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis)

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya.

BAB I PENDAHULUAN. dengan orang orang yang memiliki satu tujuan dengan dengan dirinya. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Manusia merupakan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa yang dibekali dengan dorongan untuk hidup bersama. Kehidupan manusia sebagai makhluk sosial tidak akan pernah lepas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F

HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI. Oleh : NIKI FEBRIANI F HUBUNGAN ANTARA EFIKASI DIRI DENGAN MINAT BERWIRAUSAHA PADA SISWA SMK KASATRIAN SOLO SUKOHARJO NASKAH PUBLIKASI Oleh : NIKI FEBRIANI F 100 090 100 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SUJIWO KUSUMA KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Oleh:

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SUJIWO KUSUMA KLATEN NASKAH PUBLIKASI. Oleh: HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN EFEKTIVITAS KERJA KARYAWAN DI CV SUJIWO KUSUMA KLATEN NASKAH PUBLIKASI Oleh: ANDIKA NOVIRA NIM F 100 060 118 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG

HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG HUBUNGAN ANTARA IKLIM ORGANISASI DENGAN LOYALITAS KERJA KARYAWAN BAGIAN QUALITY CONTROL PT. INDUSTRI JAMU DAN FARMASI SIDO MUNCUL SEMARANG Demas Eko Darsono, Unika Prihatsanti* Fakultas Psikologi Universitas

Lebih terperinci

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT BUSANA MULYA TEKSTIL

HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT BUSANA MULYA TEKSTIL HUBUNGAN ANTARA KEPUASAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA KARYAWAN PT BUSANA MULYA TEKSTIL Skripsi Untuk memenuhi sebagian persyaratan dalam mencapai derajat Sarjana S-1 Psikologi Disusun Oleh: GUNAWAN DWI

Lebih terperinci

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT

PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT PENGARUH DISIPLIN KERJA PEGAWAI TERHADAP PELAYANAN DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PASAR BAYONGBONG KABUPATEN GARUT Andri 1 UPTD Pasar Bayongbong, Kabupaten Garut Abstrak Rendahnya pelayanan di UPTD

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan

III. METODE PENELITIAN. Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan 46 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Menurut Sekaran (2011), penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif

Lebih terperinci

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan

BAB IV LAPORAN PENELITIAN. A. Persiapan Penelitian. penelitian, penulis terlebih dahulu melakukan observasi pendahuluan dengan BAB IV LAPORAN PENELITIAN A. Persiapan Penelitian 1. Orientasi kancah penelitian Salah satu tahap yang harus dilalui sebelum penelitian dilaksanakan adalah perlunya memahami kancah atau tempat penelitian

Lebih terperinci

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA

2015 PENGARUH DISIPLIN KERJA TERHADAP KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL DI DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN PURWAKARTA 1 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB I PENDAHULUAN Pendidikan merupakan hal yang sangat penting karena pendidikan salah satu penentu mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Dinas Pendidikan adalah sebuah instansi

Lebih terperinci

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN

Bab I. Pendahuluan BAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sumber Daya Manusia merupakan faktor yang terpenting dalam suatu perusahaan maupun instansi pemerintah, hal ini disebabkan semua aktivitas dari suatu instansi

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian 1. Uji Asumsi Sebelum melakukan uji hipotesis, terlebih dahulu dilakukan uji asumsi. Uji asumsi ini terdiri dari uji normalitas dan uji linearitas. Uji asumsi

Lebih terperinci

PENGANTAR. yang kuat ingin maju. Tekad dan ketegasan itu telah dibuktikan sejak kita

PENGANTAR. yang kuat ingin maju. Tekad dan ketegasan itu telah dibuktikan sejak kita PENGANTAR Bangsa Indonesia adalah salah satu bangsa yang dengan tegas dan tekad yang kuat ingin maju. Tekad dan ketegasan itu telah dibuktikan sejak kita memperjuangkan kemerdekaan yang dilanjutkan pula

Lebih terperinci

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN

Bisma, Vol 1, No. 1, Mei 2016 DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE DI KARANGAN DISIPLIN KERJA KARYAWAN PADA PT MALINDO PERSADA KHATULISTIWA KARANGAN ESTATE ABSTRAK Stefanus Fadri Program Studi Manajemen STIE Widya Dharma Pontianak email: stefanuspadri@yahoo.co.id PT Malindo Persada

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi

BAB I PENDAHULUAN. Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Salah satu masalah yang menarik untuk dikaji pada suatu intansi pemerintah saat ini adalah berkaitan dengan disiplin kerja pegawai. Pada umumnya suatu intansi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan.

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. tertinggal dari masyarakat lainnya, pembangunan di. berdampak positif bagi peningkatan berbagai aspek kehidupan. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pendidikan merupakan satu istilah yang sering dilontarkan oleh berbagai pihak sebagai alat ampuh untuk melakukan perubahan terhadap kehidupan suatu masyarakat ke arah

Lebih terperinci

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI HUBUNGAN ANTARA KOMITMEN KARYAWAN TERHADAP PERUSAHAAN DENGAN DISIPLIN KERJA Disusun oleh : RIEKI SIH SUCI RAHAYU 1 32 33 FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2 5 NASKAH

Lebih terperinci

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA

TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN PERTAMANAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, Volume 5, Nomor 1, 2017: 5581-5593 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.ac.id Copyright2017 TINJAUAN TENTANG PELAKSANAAN DISIPLIN KERJA PEGAWAI PADA DINAS KEBERSIHAN DAN

Lebih terperinci

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA

HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA SAMARINDA ejournal Administrasi Negara, 2013, 1 (4): 1685-1699 ISSN 0000-0000, ejournal.an.fisip-unmul.org Copyright 2014 HUBUNGAN DISIPLIN KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA PEGAWAI DI KANTOR KECAMATAN SAMBUTAN KOTA

Lebih terperinci