BAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Perancangan Pusat Pengembangan Riset Dan Teknologi Bambu adalah
|
|
- Shinta Budiman
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Data Eksisting Latar Belakang Pemilihan Lokasi Perancangan Pusat Pengembangan Riset Dan Teknologi Bambu adalah suatu fasilitas pengembangan material bambu yang kegiatannya meliputi usaha konservasi, preservasi dan konstruksi, selain itu juga fasilitas ini juga bisa dimanfaatkan oleh pengunjung untuk menambah wawasan mereka mengenai bambu. Kabupaten Malang dipilih sebagai lokasi perancangan yang memiliki potensi bambu yang melimpah di samping tempat-tempat lainnya. Lebih lanjut, beberapa persyaratan yang harus dipenuhi dalam perancangan supaya perancangan sesuai denan konteks dan bejalan dengan baik adalah sebagai berikut: 1. Terdapat potensi bambu dan usaha perbambuan. 2. Akses menuju tapak yang mudah bai penunjung. 3. Terletak dikawasan pengembangan industry serta daerah pertanian 4. Kemudahan pencapaian baik melaui sarana transportasi umum maupun pribadi. 5. Dekat dengan jalan primer atau sekunder. 6. Berdekatan dengan pemukiman penduduk. Kecamatan karanploso merupakan salah satu kecamatan di kabupaten malang yang memiliki lokasi strategis dimana merupakan kawasan segitiga emas Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 81
2 yang menghubungkan antara kota malang, batu dan surabaya sehingga akan banyak pengunjung yang akan datang ke lokasi dari berbagai arah tersebut. Gambar 4.1 Peta Kawasan Kecamatan Karangploso (Sumber: Hasil analisis, 2012) Gambar 4.2 Eksising Kawasan Kecamatan Karangploso (Sumber: Hasil analisis, 2012) Data Tapak Terletak di sebelah utara kota malang sejauh 17km. memiliki ketinggian mdpl. Merupakan daerah dataran tinggi yang subur sehingga cocok untuk daerah pertanian. Tapak berada di kecamatan karangploso, tepatnya di Jalan Raya Diponegoro, Karangploso, Kabupaten Malang. Karangploso merupakan kecamatan yang menjadi jalan pintas penghubung kota Surabaya dan kota Batu. Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 82
3 merupakan wilayah yang strategis sebagai wilayah pengembangan. Berdasarkan tata guna lahan, kawasan karangploso didominasi oleh kawasan pertanian dan kawasan lindung. tapak sendiri termasuk ke dalam kawasan BWK A, dimana berfungsi sebagai kawasan pusat kota karangploso. Gambar 4.3 Eksising Tapak (Sumber: Hasil analisis, 2012) Tapak yang akan di jadikan lokasi berupa lahan sawah dengan luasan m2 Kelebihan dari tapak di sekitar tapak juga terdapat balai pengkajian teknologi pertanian, balittas, kampus ITN, beberapa sentra pabrik serta pasar karangploso. selain itu di sekitar tapak juga banyak terdapat potensi bambu yang belum termanfaatkan secara maksimal, sehingga menjadi potensi dalam perancangan ini. Berdasarkan RDTRK kecamatan karangploso diperoleh ketentuan dasar pembangunan sebagai berikut: Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 83
4 Koefisien Dasar Bangunan (KDB): 40% 80% Garis Sempadan Bangunan (GSB): 4-6m Koefisien Lantai Bangunan (KLB): 0,4-1,6 Ketinggian Maksimum Bangunan: 1-2 Lantai Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 84
5 4.2 Program Analisis Gambar 4.4 Program Analisis Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 85
6 Analisis Batas, Bentuk Dan Dimensi Gambar 4.5 Analisis Batas, Bentuk dan Dimensi Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 86
7 Analisis Aksesibilitas Gambar 4.6 Analisis Aksesibilitas Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 87
8 Analisis Sirkulasi dan Parkir Gambar 4.7 Analisis Sirkulasi Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 88
9 Analisis Matahari Gambar 4.8 Analisis Matahari Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 89
10 Analisis Angin dan Hujan Gambar 4.9 Analisis Angin dan Hujan Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 90
11 Analisis View Gambar 4.10 Analisis View Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 91
12 Analisis Vegetasi dan Ruang Terbuka Gambar 4.11 Analisis Vegetasi dan Ruang Terbuka Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 92
13 Analisis Struktur Gambar 4.12 Analisis Struktur Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 93
14 Analisis Utilitas Gambar 4.13 Analisis Utilitas Hasil Analisis, 2012 Perancangan Pusat Pengembangan Riset dan Teknologi Bambu 94
15 4.3 Analisis Fungsi Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang terdapat pada perancangan ini. Pemilihan fungsi didasarkan atas kebutuhan objek, integrasi tema, dan pertimbangan kebutuhan yang dapat menunjang kegiatan masyarakat baik untuk kepentingan komersial maupun kegiatan sosial Fungsi Primer Fungsi utama dalam perancangan ini adalah sebagai pusat penelitian pengembangan bambu dengan berbagai kegiatan meliputi konservasi, preservasi dan konstruksi bambu Fungsi Sekunder Sebagai pendukung fungsi utama, pada perancangan ini disediakan fungsi meliputi: kegiatan edukasi, workshop, gallery karya, restaurant serta penginapan Penunjang Sebagai fungsi yang melengkapi fungsi primer dan sekunder. Pada bangunan ini terdapat tempat ibadah, toilet, area servis serta kantor pengelola. PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 94
16 Berikut merupakan diagram fungsi dar perancangan ini: Gambar 4.14 Diagram fungsi (Sumber: hasil analisis, 2012) 4.4 Analisis Aktivitas Analisis ativitas dalam perancangan ini didasarkan atas fungsi yang diwadahi. Yakni fungsi primer, sekunder dan penunjang. Analisis tersebut dijelaskan dalam tabel berikut: Klasifikasi Fungsi Jenis Aktivitas Sifat Aktivitas Perilaku Ruang Pengguna PRIMER a) K Melakukan Privat khusus - Mencari dan - Laboratori - peneliti O penelitian peneliti, rutin memilih bibit um - mahasiswa N setiap hari - Mengidentifikasi - kepala S bibit E Menyiapkanb Public, rutin - Menyediakan - Ruang - asisten R otol setiap hari botol untuk media V media tanam - Ruang A bibit pencucian PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 95
17 S - Mengumpulkand botol I alam suatu tempat Melakukanin privat, rutin - Memberi pupuk - Ruang - asisten kubasi setiap hari - Membiarkan inkubasi bibit tumbuh Memindah Public, rutin - - Rumah - asisten tanaman setiap hari plastik bambu ke media Menanam Public, rutin - Mengelompokan - Ruang - asisten bambu setiap hari sesuai jenis persemaia n Merawat Public, rutin - Meyiramtanama - Ruang - asisten tanaman setiap hari n inkubasi bambu - Persemaia n - Rumah plastik Menjual Public, rutin - Menawarkan - Ruang - staff tanaman setiap hari harga pemasaran b) P Pengawetan privat, rutin - Menyiapkan alat - Ruang - peneliti R setiap hari dan bahan pengawet - teknisi E pengawet - laboratoriu - mahasiswa S - m E Pencucianba Public, - Ruangpen - Teknisi R mbu rutinsetiaphari cucian V Menyimpanb Public, - Ruangbah - Teknisi A ambu rutinsetiaphari an S Menjualbamb Public, Menawarkanharga - Ruangpem - Staff I u rutinsetiaphari asaran c) K Melakukanpe privat, - menyiapkanbaha - laboratoriu - peneliti O nelitian rutinsetiaphari n m - mahasiswa N - melakukanujicob S abahan T - mencatathasilpe R nelitian PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 96
18 U workshop Public, - membuatkerajin - r. - pengnjung K rutinsetiaphari an workshop - mahasiswa S - membuatbambul - peneliti I aminasi Menyimpanb Public, rutin Ngobrol, duduk, - Ruangbah - teknisi ahan setiaphari berdiri an SEKUNDER a) Edukasi belajar Public, rutins Ngobrol, duduk, r. informasi -penunjung etiaphari berdiri r.perpustaka -peneliti an -mahasiswa b) Pameran Membuatkary Public, rutin Ngobrol, duduk, Workshop - pengunjun a setiaphari berdiri g - pengrajin Memajangkar Public, rutin Ngobrol, duduk, Gallery -pengrajin ya setiaphari berdiri - pengunjun g c) Restauran Meyiapkanba Public, rutin Ngobrol, duduk, r.bahan staff t han setiaphari berdiri Memasakmak Public, rutin Duduk, berdiri, Dapur staff anan setiaphari ngobrol Menyimpanb Public, rutin Jalan, duduk, r.bahan pelayan ahan setiaphari ngobrol Makan,minu Public, rutin Duduk, ngobrol, r.makan, - peneliti m setiaphari jalan minum - pengunjun r. counter g r.cucitangan - pengelola kamarmandi - asisten mencuci Public, rutin Berdiri, duduk, Kamarmandi - staff setiaphari jalan r. cuci pelayan d) Penginap an istirahat Mck PENUNJANG a) Servis - menyiapka nbahan - melakkanp privat, rutin setiaphari privat, rutin setiaphari Rutin setiaphari Duduk, ngobrol Kamar r. duduk km/wc peneliti Berdiri, duduk toilet Peneliti servis Berdiri, berjalan, R. staff servis bersih-bersih, servis duduk Loading PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 97
19 embersihan dock dalambang janitor unan b) Pengelol - memanaje Privat, rutin Berdiri, berjalan, r.direktur pengelola a menengelol setiaphari duduk, mengawasi r. admin aanbanguna r sekretaris n r.manajer c) Ibadah - wudhu Public, rutin Berdiri, rukuk, musholla Semuapengg - sholatber setiaphari sujud, duduk una jamaahm aupunsen diri 4.5 AnalisisPengguna Pengguna adalah orang atau beberapa orang yang memanfaatkan fasilitas dalam perancangan ini. Berdasarkan analisis aktivitas di atas, maka pada perancangan pusat pengembangan riset dan teknologi bambu ini, pengguna digolongkan menjadi 4 bagian yaitu: peneliti, pengelola, pengunjung serta servis. Berikut diagram sirkulasi pengguna: PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 98
20 4.6 Analisis Ruang Kebutuhan Ruang a. Konservasi Ruang Inkubasi Ruang Cuci Botol Penyimpanan Media Ruang Alat Dan Mesin Rumah Plastik (Green House) Persemaian Laboratorium Konservasi R. Istirahat Toilet Ruang Kepala Ruang Staff Ruang Ganti b. Preservasi Penyimpanan Bambu Sebelum Di Proses Penyimpanan Bambu Setelah Pengawetan Pencucian Bambu Ruang Alat Dan Mesin R. Pengawetan Vsd PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 99
21 R. Pengawetan Pressure R. Istirahat Toilet Ruang Kepala Ruang Staff c. Konstruksi Lab. Struktur Ruang Penyimpanan Bambu Penyimpanan Peralatan Ruang Staff Teknisi Ruang Kepala Lab R. Laminasi Workshop R. Istirahat Toilet R. Kepala R. Staff d. Pengelola Direktur R. Administrasi PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 100
22 R. Sekretaris Ruang Pemasaran Ruang Manager Preservasi Ruang Manager Konservasi Ruang Manager Konstruksi R. Rapat Toilet e. Galeri R. Staff Galeri Bambu Gudang R.Informasi Toilet f. Musholla R. Sholat Wudhu Toilet g. Penginapan Kamar PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 101
23 Lobby Toilet Ruang Tunggu R. Staff h. Restaurant/Cafe Dapur R. Makan Toilet Pantry R. Staff Gudang i. Parkir Parkir Motor Parkir Mobil Parkir Pengelola Parkir Truk Parkir Bus PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 102
24 4.6.2 Persyaratan Ruang a. Koservasi RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW RUANG INKUBASI RUANG CUCI BOTOL PENYIMPANAN MEDIA RUANG ALAT DAN MESIN RUMAH PLASTIK (GREEN HOUSE) PERSEMAIAN LABORATORIUM KONSERVASI R. ISTIRAHAT TOILET RUANG KEPALA RUANG STAFF RUANG GANTI b. Preservasi RUANG PENYIMPANAN BAMBU SEBELUM DI PROSES PENYIMPANAN BAMBU SETELAH PENGAWETAN PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW PENCUCIAN BAMBU RUANG ALAT DAN MESIN R. PENGAWETAN VSD R. PENGAWETAN PRESSURE R. ISTIRAHAT TOILET RUANG KEPALA RUANG STAFF c. Konstruksi RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW LAB. STRUKTUR RUANG PENYIMPANAN BAMBU PENYIMPANAN PERALATAN RUANG STAFF TEKNISI RUANG KEPALA LAB R. LAMINASI WORKSHOP PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 103
25 R. ISTIRAHAT TOILET R. KEPALA R. STAFF d. Pengelola RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW DIREKTUR R. ADMINISTRASI R. SEKRETARIS RUANG PEMASARAN RUANG MANAGER PRESERVASI RUANG MANAGER KONSERVASI RUANG MANAGER KONSTRUKSI R. RAPAT TOILET e. Galeri RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW R. STAFF GALERI BAMBU GUDANG R.INFORMASI TOILET f. Musholla RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW R. SHOLAT WUDHU TOILET g. Penginapan RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW KAMAR LOBBY TOILET RUANG TUNGGU R. STAFF PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 104
26 h. Restaurant RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW DAPUR R. MAKAN TOILET PANTRY R. STAFF GUDANG i. Parkir RUANG PENCAHAYAAN PENGHAWAAN ALAMI BUATAN ALAMI BUATAN AKUSTIK VIEW PARKIR MOTOR PARKIR MOBIL PARKIR PENGELOLA PARKIR TRUK PARKIR BUS Keterangan: Tidakperlu Cukup Sangatperlu PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 105
27 4.6.3 Hubungan Antar Ruang Makro Gambar 4.15 Diagram hubungan antar ruang makro (Sumber: hasil analisis, 2012) PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 106
28 4.6.4 Hubungan Antar Ruang Mikro Gambar 4.16 Diagram hubungan antar ruang mikro (Sumber: hasil analisis, 2012) PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu Aris Zainurrahman( ) 107
29 4.6.5 Besaran Ruang PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 108
30 PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 109
31 PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 110
32 PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 111
33 PerancanganPusatPengembanganRisetdanTeknologiBambu 112
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V LANDASAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Landasan dasar program perencanaan dan perancangan ini merupakan suatu kesimpulan dari pembahasan bab-bab sebelumnya yang akan digunakan
Lebih terperinciBAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB 4 PENDEKATAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. PENDEKATAN ASPEK FUNGSIONAL 4.1.1. Studi Pelaku Kegiatan Galeri Batik berskala Kawasan diharapkan mampu memenuhi kebutuhan masyarakat kota Pekalongan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. 3. Pembangunan sebagai proses 2. Memanfaatkan pengalaman
BAB VI HASIL PERANCANGAN 1.1 Dasar Perancangan Hasil perancangan Eduwisata Kakao di Glenmore Banyuwangi mempunyai dasar tema Arsitektur Ekologis dengan mengacu pada ayat Al-quran. Tema Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1Analisis Analisis fungsi digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi apa saja yang akan diwadahi pada obyek Pusat Pengembangan Seni Karawitan agar diketahui segala kebutuhannya.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. ide/gagasan sampai dengan perumusan konsep perancangan.
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam proses perancangan, perlu adanya suatu metode yang akan memudahkan perancang dalam mengembangkan ide pemikiran. Metode perancangan berisi tentang paparan atau proses perancangan
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN GELANGGANG RENANG 6.1. Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Dari analisa yang dilakukan dalam Bab V, berikut adalah perhitungan perkiraan kebutuhan besaran
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1. Program Ruang Berdasarkan tapak terpilih, dilakukan perhitungan kembali untuk mengoptimalkan jumlah kamar. Perhitungan ini sama seperti perhitungan
Lebih terperinciBAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK
BAB III GAMBARAN UMUM LOKASI PROYEK 3.1 Lokasi Proyek 3.1.1 Umum Berdasarkan observasi, KAK dan studi literatur dari internet buku naskah akademis detail tata ruang kota Jakarta Barat. - Proyek : Student
Lebih terperincib. Kebutuhan ruang Rumah Pengrajin Alat Tenun
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep program dasar perencanaan dan perancangan yang merupakan hasil dari pendekatan perencanaan dan perancangan, yang berupa segala sesuatu mengenai kebutuhan
Lebih terperinci6.1 Program Dasar Perencanaan
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TIDAR DI KOTA MAGELANG 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Kelompok Ruang Luar ruangan (m 2 ) A. Kelompok Ruang Luar 1 - Area Penurunan Penumpang
Lebih terperinciBAB II DESKRIPSI PROYEK
BAB II DESKRIPSI PROYEK 2. 1. Deskripsi Umum Nama proyek : Bandung Automotif center Status : Proyek Fiktif Fungsi bangunan : Bangunan komersil bidang otomotif Sumber dana : Pemerintah daerah (BPD) Lokasi
Lebih terperinciTA Sekolah Alam Gunungpati
BAB 5 PROGRAM RUANG DAN KONSEP PERANCANGAN 5.1. Program Ruang Dasar pertimbangan yang digunakan dalam menentukan besaran ruang adalah melalui jenis dan fungsi ruang, jumlah pengguna, jenis aktivitas, fasilitas
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Pelaku Kegiatan Pengguna bangunan terminal adalah mereka yang secara langsung melakukan ativitas di dalam terminal
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperinciBAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN
BAGIAN 4 DISKRIPSI HASIL RANCANGAN 1.1 Property size, KDB, KLB A. KDB koefisien dasar bangunan (KDB) menengah (20% - 50%) 50% x 9850m 2 = 4925 m 2, sedangkan luas bangunan yang adalah 4356,3 m 2 B. KLB
Lebih terperinci4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN
4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Kegiatan Kegiatan Utama
BAB IV ANALISIS 4. Analisis Kegiatan 4.. Kegiatan Utama Kegiatan ini antara lain berupa penyelenggaraan pameran, penerangan dan peragaan. a. Jenis pameran museum ini dapat dibagi: ) Berdasarkan gerak,
Lebih terperinciBAB III ANALISA. Lokasi masjid
BAB III ANALISA 3.1. Analisa Tapak 3.1.1. Lokasi Lokasi : Berada dalam kawasan sivitas akademika Universitas Padjadjaran, Jatinangor, Sumedang KDB : 20% KLB : 0.8 GSB : 10 m Tinggi Bangunan : 3 lantai
Lebih terperinciBAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO
BAB 5 PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ASRAMA MAHASISWA UNIVERSITAS DIPONEGORO 6.1.PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1. Tapak Tapak yang digunakan adalah tapak existing Asrama Universitas Diponegoro, dengan
Lebih terperinciBAB V KONSEP. perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Konsep Fungsional Rusun terdiri dari : unit hunian dan unit penunjang.
BAB V KONSEP V. 1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Berdasarkan permasalahan yang telah dirumuskan di awal, maka konsep dasar perencanaan Rumah Susun Sederhana di Jakarta Barat ini adalah. Menciptakan sebuah ruang
Lebih terperinciBAB II PEMROGRAMAN. Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat,
BAB II PEMROGRAMAN Perkotaan di Indonesia mengalami perkembangan yang cukup pesat, khususnya kota Medan. Hal ini terkait dengan berbagai bidang yang juga mengalami perkembangan cukup pesat seperti bidang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam
BAB III METODE PERANCANGAN Suatu proses perancangan membutuhkan suatu metode yang memudahkan bagi perancang dalam mengembangkan ide rancangan. Metode yang digunakan dalam Perancangan Pusat Dokumentasi
Lebih terperinciBAB III DESKRIPSI PROYEK
39 BAB III DESKRIPSI PROYEK A. Gambaran Umum 1. Lokasi Dalam pemilihan lokasi proyek terdapat beberapa pertimbangan utama yaitu regulasi, analisis visibilitas, dan fasilitas lingkungan. Berikut pertimbangan
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode Umum Metode perancangan dalam seminar ini yaitu berupa penjelasan dari awal proses merancang, disertai dengan teori-teori dan data-data yang terkait dengan obyek perancangan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan. sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep pada Hasil Rancangan Konsep Perancangan Museum Sejarah Singosari pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema historicism sejarah Singosari masa Kertanegara
Lebih terperinci& ><&$& JNWMa Dl KAWASAN W,SATA &m & & &
BAB VI KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep Dasar Untuk menentukan konsep dasar dari perencanaan dan perancangan resort hotel yang memenuhi aspek yang telah digariskan maka perlu adanya
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERANCANGAN
BAB IV 4.1 Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya. 4.1.1 Analisa Pelaku
Lebih terperinciBAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM
BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN REDESAIN TERMINAL TERBOYO 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Program Tabel 6.1 Program Redesain Terminal Terboyo KELOMPOK RUANG LUASAN Zona Parkir Bus AKDP-AKAP
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Metode perancangan Metode merupakan sebuah strategi atau cara yang dapat mempermudah dalam mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga dalam proses perancangan membutuhkan
Lebih terperinciDaftar Isi. Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel... ix Daftar Diagram... x
Daftar Isi Kata Pengantar... i Daftar Isi..... iii Daftar Gambar... vi Daftar Tabel..... ix Daftar Diagram... x BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Rumusan Masalah... 3 1.3. Tujuan...... 3
Lebih terperinciTabel 2.7: Hasil Studi Banding Aspek Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Aspek Kontekstual
2.4 HASIL STUDI BANDING Tabel 2.7: Hasil Studi Banding Kampus Perkapalan Undip Kampus Perkapalan ITS Kampus Perkapalan UI Kesimpulan Kontekstual Arsitektural Terletak di Gedung Kuliah Bersama Fakultas
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR
BAB V PROGRAM DASAR PERANCANGAN DAN PERENCANAAN ARSITEKTUR Program dasar perencanaan dan perancangan Pool Hall merupakan sebuah hasil dari kesimpulan menyeluruh dan berfungsi sebagai pemandu desain International
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Perencanaan Di lihat dari kenyataan yang sudah ada beberapa permasalahan yang ada pada terminal bus Terminal Kabupaten Tegal Slawi sekarang
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. ini dilakukan sebagai pendekatan dalam desain Rumah Susun yang
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN Perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa bagi pekerja ini terdiri dari analisis tapak, analisis fungsi, analisis pengguna, analisis aktivitas, analisis ruang, analisis utilitas
Lebih terperinciDAFTAR ISI. Kata Pengantar... i. Daftar Isi... iii. Daftar Gambar... vii. Daftar Tabel...x
DAFTAR ISI Kata Pengantar... i Daftar Isi... iii Daftar Gambar... vii Daftar Tabel...x BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...1 1.2 Rumusan Masalah...3 1.3 Tujuan dan Sasaran...3 1.3.1 Tujuan...3 1.3.2
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan
Lebih terperinciBAB III METODELOGI PERANCANGAN. Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka
BAB III METODELOGI PERANCANGAN Dalam Perancangan Hotel Resort Wisata Organik ini terdapat kerangka kajian yang diuraikan dalam beberapa tahap, antara lain: 3.1 Pencarian Ide / Gagasan Tahapan kajian yang
Lebih terperinciBAB IV ANALISA PERENCANAAN
BAB IV ANALISA PERENCANAAN 4.1. Analisa Non Fisik Adalah kegiatan yang mewadahi pelaku pengguna dengan tujuan dan kegiatannya sehingga menghasilkan besaran ruang yang dibutuhkan untuk mewadahi kegiatannya.
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1. Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek Hotel Kapsul ini memiliki pendekatan Sustainable Design yang secara lebih fokus menitik beratkan kepada
Lebih terperinciBAB V KONSEP. marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan sentra industri batu marmer adalah Prinsip Sustainable Architecture menurut SABD yang terangkum dalam Three Dimension Sustainability:
Lebih terperinciBAB III ELABORASI TEMA
BAB III ELABORASI TEMA III.1 INTERPRETASI TEMA Urban yang berarti kota sering diinterpretasikan sebagai ruang tempat berbagai aktifitas manusia berlangsung dengan hiruk pikuknya. Tempat dengan berbagai
Lebih terperinciBAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN. Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.
BAB V ANALISIS KONDISI LINGKUNGAN 5. Lokasi Lokasi Luas lahan : Jalan Tamansari, Bandung : ± 2.5 Ha Batas Batas : Utara : Jl. Kebon Bibit, Pasar Balubur. Selatan : Jl. Kebon Kembang, pemukiman penduduk.
Lebih terperinciBAB V KONSEP. dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. mempertahankan identitas Binus University sebagai kampus Teknologi.
BAB V KONSEP V.1. KONSEP DASAR PERENCANAAN Sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan pada awalnya, maka konsep dasar perencanaan Asrama Mahasiswa Binus University ini adalah. membuat suatu bangunan
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada
BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.
Lebih terperinciJumlah Luasan (m²) Ruang Nama Ruang Kapasitas Standart Kapasitas Sirkulasi. (260m²) 3 Bus. 30 m²/bus. (650 m²)
2.4 Kebutuhan Ruang 2.4.1 Kuantitatif Besarnya ruang dan jumlah ruang diperngaruhi oleh kapasitas dalam ruangan dan jumlah penggunan dalam suatu ruangan. Perhitungan standar besaran ruang diperoleh dari
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Proses merancang membutuhkan suatu metode atau runtutan langkah-langkah kerja untuk memudahkan perancang dalam mengembangkan idenya. Metode dalam merancang Balai Penelitian Infrastruktur
Lebih terperinciBAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
60 BAB V ANALISIS PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Analisis Perencanaan 1. Tata Guna Lahan Berikut analisis tata guna lahan: TANAH KOSONG DAN PESWAHAN KOMPLEKS PERUMAHAN (RENCANA KOMPLEKS PERUMAHAN) TINGGI
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Metode yang digunakan dalam perancangan Pusat Kegiatan dan Dokumentasi Arsitektur adalah dengan menjelaskan secara deskriptif mengenai obyek rancangan dan juga permasalahan
Lebih terperinciLEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. Pelatihan
BAB V PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan 5.1.1 Aspek Fungsional Pengelompokan berdasarkan area aktivitas besar : Pelatihan pelatihan kerja (teori&praktek) uji sertifikasi,informasi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN V.1 Strategi Karena batasan luas yang besar maka pengembangan kawasan kerajinan gerabah membutuhkan pembagian pengembangan menjadi
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tourist Information Center Toraja Utara ini didasarkan pada pendekatan yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang
BAB III METODE PERANCANGAN Dalam perancangan Rumah Susun Sederhana Sewa, telah dilakukan berbagai metode perancangan yang bersifat analisa yang bertujuan untuk menunjang proses perancangan selanjutnya.
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik 3.1.1 Lokasi Site Gambar 6 Lokasi Site Makro Gambar 7 Lokasi Site Berdampingan Dengan Candi Prambanan Program Studi Arsitektur - Universitas Mercu Buana 26 Lokasi
Lebih terperinciBAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang
BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Kabupaten Pamekasan paling berpotensi untuk membangun sentra batik di Madura. Sentra batik di pamekasan ini merupakan kawasan yang berfungsi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS PERANCANGAN. 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting
BAB IV ANALISIS PERANCANGAN 4.1 Analisis Obyek Rancangan Terhadap Kondisi Eksisting Terdapat beberapa hal yang benar-benar harus diperhatikan dalam analisis obyek perancangan terhadap kondisi eksisting
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Utama 4.1.1. Museum Alam Gunung Sewu sebagai Pusat Wisata Edukasi Geopark dengan Pendekatan Tektonika Arsitektur Diagram 4.1 Sustainability Museum Gunung Sewu Konsep
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN HOTEL 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1 Pelaku Kegiatan Pelaku pelaku yang melakukan aktivitas pada hotel diantaranya adalah : a. Pengunjung Pengunjung hotel
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 6.1.1 Program Ruang Rekapitulasi Ruang Dalam No Jenis Ruang Luas 1 Kelompok Ruang Fasilitas Utama 2996 m2 2 Kelompok Ruang Fasilitas
Lebih terperinciBAB V HASIL. Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1.
BAB V HASIL 5.1. Program Ruang Tabel 5.1 Program Ruang Unit Pengelola No Nama Ruang Jumlah Luas Kegiatan Utama (Administrasi) A. Pengelola Yayasan 1. Hall 1 50 m². R. Direktur Yayasan 1 3 m² 3. R. Sekretaris
Lebih terperinciFasilitas Utama. Ruang Perawatan Wajah Ruang Perawatan Tubuh Ruang Perawatan Tangan
LATAR BELAKANG LATAR BELAKANG SEMAKIN BERKEMBANGNYA ZAMAN, PERAN SEORANG WANITA PUN SEMAKIN MENINGKAT, SEHINGGA KEINGINAN UNTUK MERILEKSKAN TUBUHNYA ATAU MEMPERHATIKAN KECANTIKAN DIRINYA SANGAT BESAR.
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciTabel 5.1 : Rekapitulasi Program Ruang Depo Lokomotif
BAB V KONSEP DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perencanaan Konsep dasar perencanaan Pengembangan Stasiun Alastua sebagai Depo Penyimpanan dan Perawatan Kereta Api adalah untuk
Lebih terperinciBAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BUS TIPE A DI CILACAP 5.1. Tujuan Perencanaan dan Perancangan Tujuan dari perencanaan dan perancangan Terminal Bus tipe A di Cilacap ini adalah
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. Fungsi-fungsi tersebut, seperti yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya,
Pusat Kegiatan Dokumentasi Arsitektur BAB IV ANALISIS 4.1. Analisis Fungsi Pusat Kegiatan Dokumentasi Arsitektur sebagai wadah yang dapat menampung kegiatan maupun aktivitas segala sesuatu mengenai arsitektur
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Yang menjadi dasar dari perencanaan dan perancangan Mesjid di Kebon Jeruk adalah : Jumlah kapasitas seluruh mesjid pada wilayah
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada
Lebih terperinciRUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS. Sirkulasi 60% : 60% X 3622 RUANG SUMBER PERHITUNGAN UNIT LUAS 40 X 2 = 80 M M X 20 = 40 M M 2
RUANG UMUM Ruang informasi DA 2 X 4 = 8 M 2 1 Hall 1,5 X 1000 = 1500 M 2 2 Atm center 1,5 X 10 = 15 M 2 1 Toilet pria DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Toilet wanita DA 1,5 X 10 = 15 M 2 2 Ruang satpam 2 X 3 = 6
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. semua aktifitas dari pengguna Wisata Bahari ini. Dengan demikian sangat
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Ruang Wisata Bahari Berbasis Budidaya Ikan Kerapu merupakan kawasan perancangan yang memiliki kebutuhan yang sangat lengkap untuk mewadahi semua aktifitas dari pengguna Wisata
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Konsep dasar perancangan beranjak dari hasil analisis bab sebelumnya yang kemudian disintesis. Sintesis diperoleh berdasarkan kesesuaian tema rancangan yaitu metafora
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1.1. Konsep Dasar Perencanaan Konsep perencanaan revitalisasi pasar merupakan kesimpulan dari analisis perencanaan revitalisasi pasar. Konsep perencanaan Revitalisasi
Lebih terperinciBAB 4 ANALISIS PERANCANGAN. perancangannya. Analisis yang akan dibahas meliputi analisis tapak, analisis
BAB 4 ANALISIS PERANCANGAN Analisis perancangan sangat diperlukan dalam menghasilkan sebuah karya arsitektur yang terstruktur sesuai dengan yang diharapkan. Analisis perancangan merupakan kajian terhadap
Lebih terperinciBAB IV ANALISA TAPAK
BAB IV ANALISA TAPAK 4.1 Deskripsi Proyek 1. Nama proyek : Garuda Bandung Arena 2. Lokasi proyek : Jln Cikutra - Bandung 3. Luas lahan : 2,5 Ha 4. Peraturan daerah : KDB (50%), KLB (2) 5. Batas wilayah
Lebih terperinciBAB III : DATA DAN ANALISA
BAB III : DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Gambar 29. Lokasi Tapak 1. Data Teknis Lokasi : Area Masjid UMB, JL. Meruya Selatan Luas lahan : 5.803 m 2 Koefisien Dasar Bangunan : 60 % x 5.803
Lebih terperinciPengembangan Terminal Bandar Udara Tunggul Wulung
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TERMINAL BANDAR UDARA TUNGGUL WULUNG CILACAP 5.1. Dasar Studi Besaran Studi besaran ruang lebih terinci dan dianalisa berdasarkan standar dan asumsi.
Lebih terperinci1. Penumpang ANALISA LAHAN PABRIK KARET. 2. Pengunjung 3. Pengantar. 6. Pedagang / penyewa stan JEMBATAN SUTOYO JALAN SUTOYO PEMUKIMAN
LATAR BELAKANG Sektor transportasi merupakan salah satu hal terpenting mencapai standar kehidupan tinggi. Dan transportasi mempunyai peranan penting memantapkan perwujudan dan perkembangan kawasan kota
Lebih terperinciDari pertimbangan diatas dibuat konsep tata ruang
81 memanfaatkan unsur-unsur alam yang ada sebagai faktor perancangan. Dari pertimbangan tersebut diatas maka dibuat konsep : - Dengan bentuk site daerah pegunungan yang masih alamiah maka bentuk pengolahan
Lebih terperinciINPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng
INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan
Lebih terperinciIII.1 ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.1.1 ANALISIS KONDISI LAHAN
BAB III ANALISIS III. ANALISIS KONDISI LAHAN DAN LINGKUNGAN III.. ANALISIS KONDISI LAHAN Kondisi Eksisting Lahan Dalam lahan perancangan saat ini terdapat perkebunan sayur dan tanaman hias. Pada lahan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan Berbasis Pendekatan Desain Ekologis 4.1.1. Konsep Kawasan Kawasan yang akan dipakai yaitu kawasan Sriwedari yang terletak di jalan arteri
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN Sekolah Alam di Kabupaten Gunungkidul memiliki karakter yang kuat dan khas, yang mencirikan alam di wilayah pengunungan batuan karst
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TEMPAT ISTIRAHAT KM 166 DI JALAN TOL CIKOPO-PALIMANAN 5.1 Program Dasar Perencanaan Program dasar perencanaan Tempat Istirahat KM 166 di Jalan Tol Cipoko-Palimanan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PERANCANGAN. Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang
BAB III METODOLOGI PERANCANGAN Bab ini membahas dengan cara mengumpulkan dan menguraikan yang didapat dari literatur baik dari survei di lapangan dan buku maupun internet sehingga mendapatkan data primer
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. Terakota di Trawas Mojokerto ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep dasar yang digunakan dalam perancangan Griya seni dan Budaya Terakota ini adalah lokalitas dan sinergi. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Re-Inventing Tradition
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. dengan lingkungannya yang baru.
BAB 5 KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Dasar Perencanaan dan Perancangan Beberapa hal yang menjadi dasar perencanaan dan perancangan Asrama Mahasiwa Bina Nusantara: a. Mahasiswa yang berasal dari
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia
Lebih terperinciSTADION AKUATIK DI SEMARANG
BAB V PROGRAM PERENCANAAN & PERANCANGAN 5.1. Program Dasar Perencanaan 5.1.1. Program Ruang Program ruang disini dibedakan sesuai dengan kelompok jenis kegiatan dan fungsinya, yaitu kelompok kegiatan umum,
Lebih terperinciSTUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT
STUDIO PERANCANGAN ARSITEKTUR I DESTI RAHMIATI, ST, MT HUBUNGAN ANTARA PENDEKATAN & PROGRAM BAB III PENDEKATAN PERENCANAAN DAN PERANCANGAN BAB IV PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 1. PENDEKATAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBab III. Analisis. Aktivitas yang Dilakukan Ruang 1. Pengunjung. duduk & membaca. mengambil kembali tas & jaket. membeli. makan
Bab III. Analisis 3. 1 Analisis Fungsional 3. 1. 1 Program Kegiatan Pada perpustakaan, selain memperhatikan kegiatan manusia diperhatikan pula kegiatan barang. Perpindahan barang, dalam hal ini koleksi
Lebih terperinciBAB IV ANALISIS. tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada
BAB IV ANALISIS 4.1 Data Eksisting Tapak Data eksisting tapak bertujuan untuk mengetahui keadaan kondisi fisik tapak, keadaan lingkungan pada tapak, batas-batas tapak, dan potensi yang ada pada tapak.
Lebih terperinciSTUDIO TUGAS AKHIR BAB IV ANALISIS. 4.1 Analisis Fungsional 4.1 Pemintakatan
BAB IV ANALISIS 4.1 Analisis Fungsional 4.1.1 Pemintakatan 4.1 Pemintakatan Pembagian zona pada perancangan pusat pelatihan sepakbola ini terdiri dari 4 zona. Pembagiannya itu sendiri sesuai dengan subtansi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang
Lebih terperinci