BAB IV KONSEP PERANCANGAN
|
|
- Shinta Dharmawijaya
- 7 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Utama Museum Alam Gunung Sewu sebagai Pusat Wisata Edukasi Geopark dengan Pendekatan Tektonika Arsitektur Diagram 4.1 Sustainability Museum Gunung Sewu Konsep utama dari perancangan Museum Alam Gunung Sewu ini adalah sebagai pusat wisata edukasi Geopark, dimana wisatawan tidak hanya menikmati keindahan alam geopark, namun juga akan mengetahui kisahkisah di baliknya. Secara meso, Museum Alam Gunung Sewu dapat menjadi enlightment gate (pembuka) dan atau enlightment closure (penutup) bagi wisatawan. Di samping itu, pendekatan dengan tektonika arsitektur akan menambah nilai keunikan pada Museum Alam Gunung Sewu. Secara mikro, konsep-konsep ini kemudian dikembangkan menjadi tiga poin: Kejujuran material sebagai bentuk dan struktur Membawa suasana alam ke dalam ruang Maksimalisasi respon terhadap tapak 95
2 4.2. Konsep Pengembangan Konsep Bentuk dan Ruang Pembagian grid sesuai dengan bentuk site dan view ke Gunung Purba. Modul besaran menyesuaikan dengan kebutuhan ruang masing-masing. Gambar 4.1 Pembagian Grid sesuai Site Penyebaran transformasi bentuk aditif (penambahan) dan penekanan spasial antar massa bangunan untuk menciptakan sebuah ruang hijau dan ruang bersama yang harmoni dengan alam. Kemudian ruang bersama ini dapat berfungsi sebagai penghubung jalur storyline yang linear. Gambar 4.2 Transformasi Aditif pada Tata Bangunan 96
3 Gambar 4.3 Penekanan Spasial pada Tata Bangunan Gambar 4.4 Penekanan Spasial pada Tata Bangunan Gambar 4.5 Bentuk Linier pada Tata Bangunan 97
4 Pemanfaatan ruang terbuka untuk memaksimalkan view dan materi yang dekat dengan alam dan pemanfaatan ruang vertikal sebagai penanda jalur dan pembelok storyline. Gambar 4.6 Ruang Terbuka ke Arah Gunung Gambar 4.7 Ruang Terbuka ke Arah Gunung Gambar 4.8 Pembelok Storyline pada Tata Bangunan 98
5 Ruang bersama yang dimanfaatkan sebagai ruang pamer, ruang istirahat titik lelah (fatigue point) dan jembatan penghubung antar zona. Ruang akan didesain semi-outdoor dengan tetap memperhatikan keamanan dan aksesibilitas bagi pengunjung dan staff. Organisasi kluster diterapkan di zona perkantoran dan organisasi linear di zona pameran. Gambar 4.9 Ruang Bersama pada Tata Bangunan Gambar 4.10 Organisasi Spasial pada Tata Bangunan 99
6 Konsep Tata Ruang Gambar 4.11 Tata Ruang pada Site Pada desain museum alam ini, 3 bagian yang utama adalah zona pamer, zona kantor (konservasi dan manajemen), dan zona penunjang. Gambar 4.12 Tiga Zona Utama Pada zona pamer, sesuai dengan analisis materi museum dan pembagian storyline, akan dibagi lagi menjadi 5 zona pamer dengan tema gunung, lembah, goa, sungai dan pantai. 100
7 Gambar 4.13 Zona Gunung Gambar 4.14 Zona Lembah 101
8 Gambar 4.15 Zona Goa Gambar 4.16 Zona Sungai 102
9 Gambar 4.17 Zona Pantai Gambar 4.18 Skema Potongan Zonasi Museum Utama 103
10 Konsep Program Ruang Tabel 4.1 Asumsi Besaran Ruang No Jenis Ruang Kebutuhan Ruang Total 1 Public Service Lobby Utama 150 m2 Ruang Pamer Utama Gunung 240 m2 Lembah 240 m2 Goa 240 m2 Sungai 240 m2 Pantai 240 m2 Ruang Pamer Temporer 200 m2 Ruang Audiovisual 100 m2 Perpustakaan 100 m2 Lavatory 24 m2 Ruang Ibadah 60 m2 Mini Restaurant 120 m2 Souvenir Shop 50 m2 Total 2004 m2 Sirkulasi 401 m2 Total Area 2405 m2 2 Pelestarian Lobby Kantor 60 m2 Laboratorium 200 m2 Ruang Karantina 120 m2 Storage 240 m2 Ruang Bimbingan Guide 18 m2 Lavatory 18 m2 Ruang Ibadah 30 m2 Kantin 60 m2 Ruang Ganti 30 m2 Locker 40 m2 Total 816 m2 Sirkulasi 163 m2 Total Area 979 m2 3 Pengelola Kantor 100 m2 Ruang Tata Usaha 50 m2 Ruang Rapat 90 m2 104
11 Ruang Arsip 80 m2 Storage 120 m2 Lavatory 18 m2 Ruang Ibadah 30 m2 Kantin 30 m2 Ruang Ganti 18 m2 Locker 30 m2 Total 566 m2 Sirkulasi 113 m2 Total Area 679 m2 4 Technical Utility Ruang Security 4 m2 Ruang Genset 20 m2 Ruang AHU 20 m2 Ruang Penampungan Air 100 m2 Gudang 120 m2 Loading Deck 40 m2 Total 304 m2 Sirkulasi 61 m2 Total Area 365 m2 TOTAL AREA BANGUNAN 4428 m2 LUAS LANSEKAP m 2 LUAS SITE m 2 KDB 16,73% 105
12 Konsep Material Diagram 4.2 Hubungan materi museum dengan suasana material Gambar 4.19 Material Batu, Kayu, Membran dan Baja Sumber: Google Images Material yang digunakan untuk menggambarkan stereotomi adalah batuan yang masif. Bisa berupa batu vulkanik maupun batu kali sebagai dasar. Kemudian untuk rangka utama menggunakan baja. Kayu digunakan untuk menambah elemen linear, bukan sebagai rangka utama. Kejujuran material yang dimaksud adalah penggunaan berbagai macam material non pabrikan tanpa perlu finishing keseluruhan. Hal ini akan membuat struktur sebagai bentuk estetika yang menarik. 106
13 Konsep Sirkulasi Konsep pencapaian langsung dianggap cocok dikarenakan rencana peletakan lobby museum dan arus entrance utama berada di satu aksis. Lobby museum yang berada di ketinggian tertentu akan memberi pengalaman ruang tersendiri bagi pengunjung. Gambar 4.20 Pencapaian Langsung ke Lobby Museum Sirkulasi bagi ketiga user utama juga akan berbeda sesuai dengan analisis aktivitas masing-masing user. Namun untuk titik utama entrance dan exit akan dijadikan satu demi faktor keamanan. Gambar 4.21 Sirkulasi Pengunjung 107
14 Gambar 4.22 Sirkulasi Staff Konservasi Gambar 4.23 Sirkulasi Staff Manajemen Konsep Tata Pamer Sebagai pusat edukasi sekaligus wahana wisata, membawa aspek alam geopark ke dalam ruang pameran menjadi poin menarik untuk mendekatkan pengunjung dengan suasana alami. 108
15 Gambar 4.24 Suasana Masif dan Material Stereotomi dan tourjogja.com Suasana gua yang masif dan gelap akan dibawa ke ruang pamer dengan memanfaatkan material stereotomi. Ruang pamer ini dapat juga memanfaatkan elemen horizontal yang diturunkan untuk menambah suasana gelap. Gambar 4.25 Suasana Viewdeck dan Material Linear dan rivertopresort.com Landform sungai yang sudah ada di eksisting site dimanfaatkan untuk menjadi salah satu materi pamer. Hal yang dilakukan antara lain menambah elemen linear berupa dek terbuka untuk observasi dan ruang sirkulasi terbuka. 109
16 Gambar 4.26 Suasana Bingkai Gunung Purba Gunung Api Purba Nglanggeran yang berada dekat dengan site dimanfaatkan sebagai materi pamer sungguhan yang akan dibingkai dengan bentuk bangunan. Bingkai ini merupakan titik tertinggi dari kelima zona museum utama. Gambar 4.27 Titik-Titik Ruang Bersama Ruang bersama juga dapat dimanfaatkan sebagai ruang istirahat untuk titik lelah museum (fatigue point) sekaligus ruang pamer yang dekat dengan alam. Ruang-ruang bersama ini akan didesain semi-outdoor untuk 110
17 menjembatani antar massa bangunan, namun tetap berada dalam satu kesatuan storyline untuk faktor keamanan. Gambar 4.28 Suasana Ruang Bersama dan Viewdeck Konsep Tata Cahaya Penerapan cahaya pada dasarnya dibagi 3 jenis, Artwork Lighting, Task Lighting dan General Lighting. Untuk pencahayaan museum sendiri, artwork lighting menjadi yang paling penting untuk menonjolkan materi display. Gambar 4.29 Skema Prioritas Pencahayaan 111
18 Gambar 4.30 Artwork Lighting Prioritas yang kedua adalah task lighting yang berfungsi untuk menerangi kegiatan-kegiatan tertentu yang terjadi di ruangan tersebut. Misalnya penerangan pada keterangan materi pameran, kantor dan laboratorium. Gambar 4.31 Task Lighting Prioritas yang terakhir adalah general lighting yang merupakan penerangan umum yang diperlukan di keseluruhan museum. Penerangan ini biasanya terletak di area sirkulasi yang belum terselesaikan pencahayaannya dengan artwork atau task lighting. General lighting dapat berupa downlight yang berjumlah banyak. 112
19 Gambar 4.32 General Lighting Sumber: enlightermagazine.com Konsep Tata Lansekap Penghijauan kembali difokuskan pada wilayah punggung bukit dimana pepohonan mulai banyak berkurang. Tahap selanjutnya adalah meminimalisir penebangan pohon eksisting dan mengembangkan ruang bersama sebagai ruang hijau. Tahap selanjutnya adalah penghijauan peneduh untuk bagian parkir yang sudah ditutupi perkerasan. Gambar 4.33 Tahapan Tata Lansekap 113
20 Konsep Utilitas Gambar 4.34 Skema Sumber Air Bersih Sumber air bersih didapatkan dari pengolahan air bersih di wilayah embung kemudian disalurkan ke ruang penunjang yang paling tinggi (museum) untuk kemudian didistribusikan ke ruang penunjang yang lebih rendah (konservasi dan kantor). Ruang penunjang yang terbagi di 3 zona merupakan pusat (core) utilitas seperti ruang genset dan ruang AHU. Gambar 4.35 Skema Penyebaran Utilitas 114
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. KONSEP MAKRO Secara makro, konsep perencanaan dan perancangan Museum Tekstil Indonesia ini merupakan sebuah alat untuk mendekatkan masyarakat Indonesia agar
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Perancangan Konsep dari akuarium terumbu karang ini didasari dari karakteristik laut. Dalam perancangan akuarium terumbu karang ini diharapkan mampu menyampaikan kekayaan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Konsep Dasar Perancangan Konsep dasar perancangan Pusat Studi dan Budidaya Tanaman Hidroponik ini adalah Arsitektur Ekologis. Adapun beberapa nilai-nilai Arsitektur Ekologis
Lebih terperinciBAB 3 SRIWIJAYA ARCHAEOLOGY MUSEUM
BAB 3 PENYELESAIAN PERSOALAN PERANCANGAN Pada bab kali ini akan membahas penyelesaian persoalan perancangan dari hasil kajian yang dipaparkan pada bab sebelumnya. Kajian yang telah dielaborasikan menjadi
Lebih terperinciZona lainnya menjadi zona nista-madya dan utama-madya.
6.1 KONSEP ZONASI 5.1.1 Zonasi Bangunan zona. BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Zonasi pada bangunan mengikuti prinsip sanga mandala dan dibagi menjadi 9 Gambar 5. 2 Pembagian 9 Zona Sanga Mandala
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan. bab sebelumnya didasarkan pada sebuah tema arsitektur organik yang menerapkan
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Perubahan Konsep Tapak pada Hasil Rancangan 6.1.1 Bentuk Tata Massa Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo pada uraian bab sebelumnya didasarkan pada sebuah
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik Sumber : KAK Sayembara Arsitektur Museum Batik Indonesia Gambar 40 Lokasi Museum Batik Indonesia 1. Data Tapak - Lokasi : Kawasan Taman Mini Indonesia
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN BEAUTY CLINIC DAN WELLNESS CENTER. Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan
BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN WELLNESS CENTER 4.1 Konsep Umum Beauty Clinic (aesthetic) Wellness Center (health) Penggabungan 2 fungsi dalam 1 bangunan Gambar 4.1 Diagram Konsep Umum Sumber : analisa penulis
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Makro 5.1.1. Konsep aksesibilitas Lingkar wisata Gunungkidul merupakan tempat-tempat wisata yang sedang ramai dikunjungi. Tempat-tempat ini menyajikan berbagai macam
Lebih terperinciBAB V PENDEKATAN & KONSEP. Pendekatan konsep didasarkan kepada karakteristik baik gua maupun kondisi lingkungan kawasan karst.
BAB V PENDEKATAN & KONSEP 5.1 Pendekatan Konsep Pendekatan konsep didasarkan kepada karakteristik baik gua maupun kondisi lingkungan kawasan karst. 5.1.1 Pendekatan Karakteristik Tapak Karakteristik kawasan
Lebih terperinci5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
5 BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Konsep perancangan mengacu pada karakteristik arsitektur organik, yaitu 1. Bukan meniru bentuk dari alam tapi mengembangkan prinsip yang ada di alam Mengembangkan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN Rumusan konsep ini merupakan dasar yang digunakan sebagai acuan pada desain studio akhir. Konsep ini disusun dari hasil analisis penulis dari tinjauan pustaka
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Penjelasan konsep dibagi menjadi dua bagian yaitu: A. Konsep Tapak yang meliputi: a. Aksesibilitas d. View g. Vegetasi b. Sirkulasi e. Orientasi c. Lingkungan f. Skyline
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP PERANCANGAN
BAB IV: KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Dasar Perancangan 4.1.1. Konsep Desain Hotel Convention ini memiliki konsep yang berintegritas dengan candi prambanan yang iconik, serta dapat mengedukasikan bagi
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Konsep tersebut berawal dari tema utama yaitu Analogy pergerakan air laut, dimana tema
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Perancangan Pengembangan Kawasan Wisata Pantai Boom Di Kabupaten Tuban ini memakai konsep Sequence (pergerakan dari satu tempat ketempat lain sepanjang
Lebih terperinciBAB III: DATA DAN ANALISA
BAB III: DATA DAN ANALISA 3.1. Data Fisik dan Non Fisik 3.1.1. Data Fisik Jakarta Timur 3.1.1.1. Letak Geografis Kotamadya Jakarta Timur Kotamadya Jakarta Timur merupakan salah satu Kotamadya yang berada
Lebih terperinciINPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA. Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng
INPUT PROSES OUTPUT PERENCANAAN ARSITEKTUR FENOMENA PROBLEMATIKA Aktualita: Originalitas: Kawasan Perkampungan Budaya Betawi, terletak di srengseng Pembangunan wisata budaya betawi yang mengharuskan Perencanaan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan merupakan aplikasi dari konsep ekowisata pada pengembangan kawasan agrowisata sondokoro yang meliputi bebera aspek, diantaranya: 6.1. Dasar Pengembangan Dasar
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN. merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN Konsep perancangan pada redesain kawasan wisata Gua Lowo di Kabupaten Trenggalek menggunakan tema Organik yang merupakan salah satu pendekatan dalam perancangan arsitektur yang
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 konsep Dasar 5.1.1 Tata Letak Bangunan Gate entrance menuju Fasilitas Wisata Agro terletak di jalan akses masuk wisata Kawah Putih, dengan pertimbangan aksesibilitas jalan
Lebih terperinci4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN
4 BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1 Konsep Fungsi Dalam merancang sebuah bangunan, hal yang utama yang harus diketahui adalah fungsi bangunan yang akan dirancang, sehingga terciptalah bangunan dengan desain
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN...
DAFTAR ISI HALAMAN COVER HALAMAN PENGESAHAN... ii CATATAN DOSEN PEMBIMBING... iii PERNYATAAN... iv KATA PENGANTAR... v DAFTAR ISI... viii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR TABEL... xviii ABSTRAK... xix BAB
Lebih terperinciBAB 6 HASIL PERANCANGAN. konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi jawa
BAB 6 HASIL PERANCANGAN 6.1. Hasil Perancangan Hasil perancangan Pusat Seni dan Kerajinan Arek di Kota Batu adalah penerapan konsep Hibridisasi arsitektur candi zaman Isana sampai Rajasa, adalah candi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan Berbasis Pendekatan Desain Ekologis 4.1.1. Konsep Kawasan Kawasan yang akan dipakai yaitu kawasan Sriwedari yang terletak di jalan arteri
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Perencanaan dan Perancangan Topik dan Tema Proyek wisma atlet ini menggunakan pendekatan behavior/perilaku sebagai dasar perencanaan dan perancangan.
Lebih terperinciGambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Sumber : Analisa Penulis
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Pengertian Umum Konsep Perancangan Gambar 6.1 Konsep Hasil Perumusan Pendekatan Konsep Konsep perancangan terminal penumpang kapal laut (TPKL) ini merupakan sebuah konsep
Lebih terperinciBAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN. memproduksi, memamerkan dan mengadakan kegiatan atau pelayanan yang
BAB VI PENERAPAN KONSEP PADA RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Kabupaten Pamekasan paling berpotensi untuk membangun sentra batik di Madura. Sentra batik di pamekasan ini merupakan kawasan yang berfungsi
Lebih terperinciTAMAN REKREASI AIR DI PONTIANAK, KALIMANTAN BARAT BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN VI. 1. Konsep Peruangan VI. 1. 1. Kebutuhan dan Besaran Ruang Berdasarkan analisis pelaku dan kegiatan didapatkan tabel kebutuhan ruang seperti dibawah ini: Zona
Lebih terperinciBAGIAN DESKRIPSI HASIL RANCANGAN
a. Property Size Bangunan Karst Research Center memiliki property size sebagaimana tertulis pada tabel 5.1 di bawah ini. Tabel 5.1 Property Size Karst Research Center Semi- Basement Ground Floor 1st Floor
Lebih terperincidengan view sungai Serayu sebagai daya tariknya. Resort yang menjadi sarana akomodasi wisata arung jeram memiliki fasilitas penunjang lainnya, yaitu
DESAIN PREMIS Resort arung jeram di wisata arung jeram sungai Serayu Banjarnegara dirancang sebagai sarana akomodasi di kawasan tersebut. Potensi alam yang ada berupa sungai Serayu yang memiliki jeram
Lebih terperinciBAB III METODE PERANCANGAN. Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk
BAB III METODE PERANCANGAN 3.1 Ide Perancangan Ide perancangan ini muncul dikarenakan tidak adanya suatu tempat untuk menjaga dan melestarikan potensi kesenian tradisional dan kuliner yang ada di Trenggalek.
Lebih terperinciRESORT DENGAN FASAILITAS MEDITASI ARSITEKTUR TROPIS BAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep dasar perancanagan. 5.2 Konsep perancangan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep dasar perancanagan Konsep dasar perancangan Resort dengan Fasilitas Meditasi ialah untuk mendukung potensi wisata pantai di Anyer. Memaksimalkan pengolahan ruang dalam
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Hasil Perancangan Hasil perancangan Museum Sejarah dan Budaya di Blitar adalah penerapan konsep arsitektur candi Penataran. Konsep dasar ini dicapai dengan cara mengambil filosofi
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Konsep Perancangan Konsep dasar yang digunakan pada Perancangan Pasar Wisata Holtikultura Batu adala Trade Eco Tourism (TET). Trade Eco Tourism (TET) market merupakan penurunan
Lebih terperinciFasilitas Wisata Kuliner di Surabaya
JURNAL edimensi ARSITEKTUR, No. 1 (2012) 1-6 1 Fasilitas Wisata Kuliner di Surabaya Octofiany Sitanaya Ir. Handinoto,. M.T. Program Studi Arsitektur, Universitas Kristen Petra Jl. Siwalankerto 121-131,
Lebih terperinciKONSEP DESAIN Konsep Organisasi Ruang Organisasi Ruang BAB III
BAB III KONSEP DESAIN Sebagaimana fungsinya sebagai Museum Budaya Propinsi Jawa Barat, museum ini mewakili kebudayaan Jawa Barat, sehingga tema yang diangkat adalah Kesederhanaan Jawa Barat dengan mengadaptasi
Lebih terperinciBAB IV: KONSEP Konsep Dasar
BAB IV: KONSEP 4.1. Konsep Dasar Mengacu pada TOR sayembara, performance arsitektur diharapkan dapat tampil sebagai sebuah karya arsitektur yang mengandung kriteria: Mengangkat kearifan lokal / local genius
Lebih terperinciPRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION
TUGAS AKHIR PRAMBANAN HERITAGE HOTEL AND CONVENTION ARSITEKTUR HIJAU DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI SEBAGIAN PERSYARATAN GUNA MEMPEROLEH GELAR STRATA-1 SARJANA TEKNIK ARSITEKTUR DISUSUN OLEH : IMAM ZULFIKAR FAJRI
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Program Dasar Perencanaan 6.1.1. Program Ruang Jenis ruang dan kebutuhan luasan ruang kelompok utama Pusat Informasi Budaya Baduy dapat dilihat pada tabel
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN. 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Utama: Optimalisasi Lahan dengan Pengembangan Elemen Pembatas Sarana Kebutuhan sarana dan ruang dari lahan sempit memberikan ide konsep optimalisasi ruang melalui penggunaan
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada
190 BAB VI HASIL PERANCANGAN Penerapan Tema dasar Arsitektur Islam yang berwawasan lingkungan pada bangunan, terbagi menjadi tiga wujud nilai yaitu Hablumminal alam, Hablumminannas, dan Hablumminallah,
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan 6.1.1 Rancangan Obyek Dalam Tapak Perancangan Pusat Rekreasi Peragaan IPTEK ini terletak di Batu,karena kesesuian dengan fungsi dan kriteria obyek perancangan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
51 BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN A. Konsep Perancangan Tapak 1. Pemintakatan Tapak Gambar 23. Pemintakatan tapak ( sumber : Hasil perencanaan, 2015 ) Pemintakatan area publik berhadapan langsung
Lebih terperinciTAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH
KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN HERBAL SEBAGAI WAHANA PENDIDIKAN DAN REKREASI EKOLOGI DI KARANGANYAR JAWA TENGAH TUGAS AKHIR Diajukan Sebagai Syarat untuk Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERANCANGAN
BAB VI KONSEP PERANCANGAN 6.1 Konsep Utama Perancanaan Youth Center Kota Yogyakarta ini ditujukan untuk merancang sebuah fasilitas pendidikan non formal untuk menghasilkan konsep tata ruang dalam dan luar
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan
BAB VI HASIL RANCANGAN Redesain terminal Arjosari Malang ini memiliki batasan-batasan perancangan. Batasan-batasan perancangan tersebut seperti: sirkulasi kedaraan dan manusia, Ruang Terbuka Hijau (RTH),
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Utama Benteng Van den Bosch awalnya merupakan sebuah benteng yang digunakan oleh pemerintahan Belanda sebagai zona pertahanan. Kini pemerintahan setempat membuka Benteng
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN. Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik
BAB VI HASIL PERANCANGAN Hasil perancangan dari kawasan wisata Pantai Dalegan di Kabupaten Gresik mengaplikasikan konsep metafora gelombang yang dicapai dengan cara mengambil karakteristik dari gelombang
Lebih terperinciBAGIAN PENDAHULUAN Latar Belakang Persoalan Perancangan
Latar Belakang Persoalan Perancangan Indonesia merupakan sebuah negara kepulauan yang membentang dari Sabang hingga Merauke yang memiliki berbagai keanekaragaman di dalamnya, mulai dari suku, budaya, bahasa,
Lebih terperinciLEISURE AND CULTURE PARK DI TASIKMALAYA BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK)
BAB V LANDASAN PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN TAMAN REKREASI DAN BUDAYA (LEISURE AND CULTURE PARK) 5.1 Program Dasar Perencanaan 5.1.1 Program Ruang Berikut adalah table pendekatan kapasitas ruang,
Lebih terperinciBABV ADAPTIVE RE-USE. Upaya yang akan dilakukan untuk perencanaan perubahan fungsi bangunan Omah Dhuwur Gallery adalah sebagai berikut:
BABV ADAPTIVE RE-USE Dengan melihat kondisi eksisting Omah Dhuwur Gallery pada Bab III dan analisa program pada Bab IV, maka pembahasan-pembahasan tersebut di atas digunakan sebagai dasar pertimbangan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Letak Geografis Site Site yang akan dibangun berlokasi di sebelah timur Jalan Taman Siswa dengan koordinat 07 o 48 41.8 LS 110 o 22 36.8 LB. Bentuk site adalah persegi panjang
Lebih terperinci4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR
4. BAB 4 PROGRAM ARSITEKTUR 4.1. Konsep Program 4.1.1. Aspek Citra Aspek citra merupakan citra arsitektural yang akan menggambarkan dan di tampilkan oleh museum, aspek citra terdiri dari : a) Bangunan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Konsep Makro 5.1.1 Site terpilih Gambar 5.1 Site terpilih Sumber : analisis penulis Site terpilih sangat strategis dengan lingkungan kampus/ perguruan tinggi
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Denpasar, Juni 2016 Penulis. Perdana Putra NIM
ABSTRAK Sepeda motor merupakan alat transportasi yang banyak digunakan di Indonesia. Saat ini sepeda motor telah berkembang dalam berbagai jenis dan merek. Kegunaannya pun bukan hanya untuk transportasi
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Perancangan Pusat Seni Tradisi Sunda di Ciamis Jawa Barat menggunakan tema reinterpreting yaitu menginterpretasikan ulang terhadap nilai-nilai yang terdapat dalam
Lebih terperinciDAFTAR ISI. R. Arry Swaradhigraha, 2015 MUSEUM SEJARAH PERJUANGAN RAKYAT INDONESIA DI BANDUNG
v DAFTAR ISI HALAMAN SAMPUL TUGAS AKHIR... PENGESAHAN... PERNYATAAN... i UCAPAN TERIMA KASIH... ii ABSTRAK... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR TABEL... vii DAFTAR DIAGRAM... viii DAFTAR GAMBAR... ix DAFTAR LAMPIRAN...
Lebih terperinciInternational Fash on Institute di Jakarta
BAB V KONSEP PERENCANAAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Pemikiran Konsep: - Fungsi bangunan - Analisis Tapak - Bentuk bangunan sebagai lambang wujud fashion. PEMIKIRAN KONSEP KONSEP FASHION Fashion: - Busana
Lebih terperinciBAB V : KONSEP. 5.1 Konsep Dasar Perancangan
BAB V : KONSEP 5.1 Konsep Dasar Perancangan Dalam konsep dasar perancangan Bangunan Hotel dan Konvensi ini dipengaruhi oleh temanya, yaitu Arsitektur Hijau. Arsitektur Hijau adalah arsitektur yang berwawasan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. Aplikasi Konsep Aplikasi konsep recreative design diaplikasikan pada bentukan masa yang terpisah untuk setiap fungsi yang berbeda. Setiap masa bangunan dipisahkan oleh ruang
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1 Dasar Pendekatan Metode pendekatan ditujukan sebagai acuan dalam penyusunan landasan perencanaan dan perancangan arsitektur. Dengan metode pendekatan diharapkan
Lebih terperincidan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud rancangan sebagai tempat pemasaran dan wisata berdasarkan kontinuitas antar ruang
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Dasar Perancangan Berdasarkan tinjauan dan proses analisis, permasalahan dalam perencanaan dan perancangan Pasar Seni di Muntilan adalah bagaimana wujud
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan hasil dari uraian bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan bahwa Pasar Gembrong Cipinang Besar perlu diremajakan. Hal ini dikarenakan kualitas fisik dan aktivitas
Lebih terperinciBAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB VI PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Perencanaan dan perancangan Museum Batik Yogyakarta bertujuan untuk mewujudkan suatu rancangan museum sebagai fasilitas untuk memamerkan dan mengedukasi
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN. Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.. Penerapan Konsep Pada Rancangan 6... Konsep Rancangan Perancangan Batu convention and exhibition center merupakan salah satu penyedia fasilitas yang mampu menampung kegiatan MICE
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V.1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Gambar 5.1 Lokasi Proyek Luas total perancangan Luas bangunan : 26976 m 2 Luas tapak : 7700 m 2 KDB 60% : 4620 m 2
Lebih terperinciBAB 6 HASIL RANCANGAN
BAB 6 HASIL RANCANGAN 6.1 Desain Kawasan Konsep desain kawasan menggunakan konsep combined methapor ikan koi, yaitu konsep perancangan bentukan bangunan yang mengambil bentukan maupun sifat dari ikan koi.
Lebih terperinciBAB 5 KONSEP PERANCANGAN
BAB 5 KONSEP PERANCANGAN V.1 KONSEP DASAR PERANCANGAN Konsep dasar ini tidak digunakan untuk masing-masing ruang, tetapi hanya pada ruang-ruang tertentu. 1. Memperkenalkan identitas suatu tempat Karena
Lebih terperinciIntegrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan
JURNAL SAINS DAN SENI ITS Vol. 5, No.2, (2016) 2337-3520 (2301-928X Print) G-169 Integrasi Budaya dan Alam dalam Preservasi Candi Gambarwetan Shinta Octaviana P dan Rabbani Kharismawan Jurusan Arsitektur,
Lebih terperinciBAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN. dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin
BAB V I KLASIFIKASI KONSEP DAN APLIKASI RANCANGAN Pusat pembudidayaan dan wisata penangkaran buaya dirancang berangkat dari permasalahan Keberadaan buaya di Indonesia semakin hari semakin menurun. Hal
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. dalam perancangan yaitu dengan menggunakan konsep perancangan yang mengacu
153 BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Rancangan Di dalam perancangan Sekolah Seni Pertunjukan Tradisi Bugis terdapat beberapa input yang dijadikan dalam acuan perancangan. Aplikasi yang diterapkan dalam
Lebih terperinciBAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN
BAB 3 METODOLOGI PERANCANGAN Kerangka kajian yang digunakan dalam proses perancangan Hotel Resort Batu ini secara umum, diuraikan dalam beberapa tahap antara lain: 3.1 Pencarian Ide/Gagasan Tahapan kajian
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
5.1 FILOSOFI 5.1.1 Filosofi Dasar BAB V KONSEP PERANCANGAN merupakan kawasan perdagangan di kawasan yang terdiri dari beberapa pasar yang diharapkan penataan kawasan harus saling medukung pasar-pasar tersebut.
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK. Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis
BAB IV KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 4.1. Konsep Perencanaan 4.1.1. Konsep Zoning Tapak AREA PENDIDIKAN R. PUBLIK Gambar 3.0. Zoning Bangunan Sumber: Analisa Penulis Kawasan Sekolah Seni Rupa untuk
Lebih terperinciBAB VI KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN RUMAH RETRET di KALIURANG, SLEMAN
BAB VI KONSEP PERENCANAAN dan PERANCANGAN RUMAH RETRET di KALIURANG, SLEMAN 6.1. Konsep Pelaku dan Peruangan Berdasarkan analisis kegiatan dan peruangan yang telah dilakukan, pelaku dan zona ruangan dalam
Lebih terperinci1.9. Kerangka Pemikiran BAB II TINJAUAN PUSTAKA Tinjauan Umum Sampah Pengertian Sampah
Daftar Isi Halaman Judul... i Halaman Pengesahan... ii Kata Pengantar... iii Halaman Persembahan... iv Daftar Isi... v Daftar Tabel... viii Daftar Gambar... ix Daftar Diagram... xiii Abstrak... xiv Abstract...
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN. wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik,
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan Museum Anak-Anak di Kota Malang ini merupakan suatu wadah untuk menyimpan serta mendokumentasikan alat-alat permainan, musik, serta film untuk anak-anak. Selain sebagai
Lebih terperinciDAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... HALAMAN PENGESAHAN... ABSTRAK... KATA PENGANTAR... DAFTAR ISI... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR TABEL... DAFTAR DIAGRAM... i ii iv v viii xiv xix xx BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1. Konsep Makro Yogyakarta dikenal sebagai daerah budayanya yang kental akan budaya tradisionalnya, salah satu budayanya adalah sebuah permainan tradisional yang
Lebih terperinciAsrama Mahasiswa Universitas Atma Jaya Yogyakarta
BAB VI KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 6.1. Konsep perencanaan 6.1.1. Pelaku dan kategori kebutuhan ruang, dan Besaran Ruang. 6.1.1.1. Pelaku Dan Kategori Kebutuhan Ruang Dari analisis yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN DAN PERENCANAAN 4.1. Konsep perancangan utama Konsep perancangan dari extreme sport center ini adalah memadukan beberapa fungsi aktivitas kedalam satu bangunan. Dalam hal ini
Lebih terperinciBAB V KONSEP. V. 1. Konsep Dasar. Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik
BAB V KONSEP V. 1. Konsep Dasar Dalam merancang Gelanggang Olahraga di Kemanggisan ini bertitik tolak pada konsep perancangan yang berkaitan dengan tujuan dan fungsi proyek, persyaratan bangunan dan ruang
Lebih terperinciMUSEUM GERABAH NUSANTARA Penerapan arsitektur bangunan berbahan gerabah pada bentuk bangunan
BAB III ANALISIS 3.1 Pelaku, Aktivitas pengguna, kebutuhan ruang dan Besaran Ruang 3.1.1 Pelaku dan Aktivitas Pengguna Musuem Pelaku dalam museum dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu pengelola museum
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAMPUS II PONDOK PESANTREN MODERN FUTUHIYYAH DI MRANGGEN 5.1. Program Dasar perencanaan Program dasar perencanaan pada kampus II Pondok Pesantren Futuhiyyah terdiri
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Perancangan Gedung pusat kebugaran ini direncanakan untuk menjadi suatu sarana yang mewadahi kegiatan olahraga, kebugaran, dan relaksasi. Dimana kebutuhan masyarakat
Lebih terperinciSEKOLAH MENENGAH TUNANETRA BANDUNG
V. KONSEP PERANCANGAN 5.1 Konsep Dasar Untuk memperoleh hasil yang maksimal dalam merancang sebuah sekolah mengengah luar biasa tunanetra ialah dengan cara membuat skenario perancangan pada desain yang
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN 6.1 Dasar Perancangan Perancangan Wisata Bahari Di Pantai Boom Tuban ini merupakan sebuah rancangan arsitektur yang didasarkan oleh tema Extending Tradition khususnya yaitu dari
Lebih terperinciDevelopment Designfor Tanjung Batu Harbour towards Sea Tolls Concept
BAB IV DESKRIPSI HASIL RANCANGAN 4.1 Data Pengguna dan Klien Kegiatan di terminal penumpang terbagi menjadi dua, yaitu : 1. Kegiatan Pelayanan Penumpang 2. Kegiatan pengiriman barang lewat laut (POS, atau
Lebih terperinciBAB VI HASIL PERANCANGAN
BAB VI HASIL PERANCANGAN 6.1 Hasil Rancangan Kawasan Kompleks kawasan smart masjid terbagi atas beberapa massa yang terdiri dari bangunan masjid, penitipan anak, kantin dan bussiness center. Dalam penataan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN KAWASAN KERAJINAN GERABAH KASONGAN V.1 Strategi Karena batasan luas yang besar maka pengembangan kawasan kerajinan gerabah membutuhkan pembagian pengembangan menjadi
Lebih terperinciBAB IV KONSEP PERANCANGAN
BAB IV KONSEP PERANCANGAN 4.1. Konsep Umum Perancangan Gambar 4. 1 Diagram Ilustrasi Konsep Umum Perancangan Berawal dari komunitas bernama generasi 90-an, muncul sebuah buku ilustrasi populer yang menjadi
Lebih terperinciBAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR
BAB VI KONSEP DASAR DAN PROGRAM DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR Konsep dan program dasar perencanaan dan perancangan arsitektur merupakan hasil dari pendekatan-pendekatan yang telah dilakukan
Lebih terperinciBAB VI HASIL RANCANGAN
BAB VI HASIL RANCANGAN Perancangan wisata budaya dan karapan sapi Madura di sini mengintegrasikan antara tema regionalisme, karakter umum orang Madura (jujur, terbuka dan tegas) dan wawasan keislaman sebagai
Lebih terperinciBAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar Gambar 5.1 Skema Site Plan
BAB V KONSEP 5.1 Konsep Tata Ruang Luar 5.1.1 Konsep Site Plan Dalam standarnya, area parkir pengunjung harus berada di bagian depan site agar terlihat langsung dari jalan. Untuk itu, area parkir diletakkan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN 5.1 Bentukan Dasar Bangunan Bentuk massa bangunan terdiri terdiri dari susunan kubus yang diletakan secara acak, bentukan ruang yang kotak menghemat dalam segi
Lebih terperinciDAFTAR ISI. i ii iii iv v. vii. xii xiii xiv vii
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL..... HALAMAN PENGESAHAN..... CATATAN DOSEN PEMBIMBING. HALAMAN PERNYATAAN.... KATA PENGANTAR DAFTAR ISI..... DAFTAR GAMBAR.. DAFTAR TABEL...... ABSTRAK.. BAB I PENDAHULUAN... I..
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERANCANGAN
BAB V KONSEP PERANCANGAN 5.1. RESPON KONTEKS DAN KONSEP UMUM Konsep umum dari bangunan terdiri dari beberapa teori yang mencakup Building Shape, Building Context, dan Building Function. Dalam fungsinya
Lebih terperinciBAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA
BAB V PROGRAM PERENCANAAN DAN PERANCANGAN MUSEUM BATIK INDONESIA 5.1 PROGRAM DASAR PERENCANAAN 5.1.1 PROGRAM RUANG a. Kelompok Penerima Tabel 5.1 Kelompok Penerima JENIS RUANG KAPASITAS LUAS Parkir Pengelola
Lebih terperinciBAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI
BAB V KONSEP DASAR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN RUMAH SUSUN SEDERHANA BERTINGKAT TINGGI 5.1. Konsep Pengolahan Lahan Rusuna Bertingkat Tinggi 5.1.1. Skenario Pengolahan Lahan Gambar 5.1. Skenario pengolahan
Lebih terperinciBAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN. V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan. mengenai isu krisis energi dan pemanasan global.
BAB V KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN V. 1 Konsep Dasar Perencanaan dan Perancangan Konsep dasar perancangan kostel ini yaitu untuk memenuhi kebutuhan hunian bagi mahasiswa Binus University, khususnya
Lebih terperinci