I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan
|
|
- Fanny Sasmita
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas merek. Banyak perusahaan sampai saat ini hanya melihat keberhasilan dari pencapaian target penjualan ataupun keuntungan, dimana ekuitas merek dari produk ataupun perusahaan tersebut belum dianggap penting untuk dikembangkan. Padahal yang sering terjadi di pasaran adalah, produk dengan merek yang cukup kuat akan mempunyai citra tersendiri bagi konsumen sehingga produk tersebut akan lebih banyak dipilih oleh konsumen dibandingkan produk yang mereknya tidak terkenal atau produk yang tidak bermerek. Merek merupakan jaminan pertumbuhan profit dalam jangka panjang. Para pemilik perusahaan dan stockholders tidak hanya memperhatikan keuntungan saat ini tetapi juga jaminan atas harapan bahwa keuntungan tersebut akan berkembang dan berlanjut hingga tahun-tahun berikutnya. Sebuah nama merek yang sukses adalah salah satu mekanisme terbaik untuk mewujudkan pertumbuhan keuntungan perusahaan dalam jangka panjang. Hubungan yang kuat antara suatu merek dengan konsumen akhir (end-consumer) meskipun dapat tergerus namun tidak mudah dihilangkan. Sedangkan strategi penjualan yang tidak diasosiasikan dengan merek yang kuat akan rentan terhadap kompetitor, inovasi dan perang harga. Penelitian ini memandang pentingnya konsep ekuitas merek dalam pengembangan perusahaan secara optimal seiring semakin intensifnya perhatian yang diberikan kepada konsep pengembangan merek dalam dunia pemasaran 1
2 internasional khususnya bidang manajemen merek. Setiap perusahaan memerlukan strategi berorientasi merek untuk mewujudkan pertumbuhan profit yang kontinu dan menguntungkan bagi pemilik sekaligus juga konsumennya. Hal ini menuntun pentingnya pemahaman tentang ekuitas merek bagi perusahaan besar ataupun kecil. Dengan memahami ekuitas merek secara benar maka pengetahuan tersebut dapat digunakan untuk pengelolaan nilai dan kekuatan merek yang lebih baik. Hal ini memungkinkan penggunaan biaya pemasaran secara lebih efisien dan memelihara perkembangan merek dalam prosesnya serta memungkinkan untuk mengidentifikasi dengan lebih tepat kelompok konsumen yang akan dituju, pasar yang akan dimasuki atau dihindari, sejauh apa merek tersebut dapat diperluas, serta penentuan strategi bauran pemasaran yang optimal. Oleh karena itu berbagai hal berikut menjadi penting seperti misalnya definisi ekuitas merek, ukuran-ukuran ekuitas merek yang paling penting dan hubunganhubungan kausal yang ada diantaranya. Di lain pihak, di tengah krisis global yang terjadi saat ini, di saat banyak industri yang mengalami kemunduran bahkan bangkrut, justru industri sepeda motor tetap bisa bertahan dan menunjukkan perkembangan yang meningkat. Hal yang menarik dari industri sepeda motor Indonesia adalah persaingan antara tiga merek yang sudah cukup lama bertahan di pasaran yaitu Honda, Suzuki dan Yamaha, dimana masing-masing merek tersebut selalu berusaha merebut pasar lokal dan meningkat pangsa pasarnya. Persaingan antara tiga merek ini sangat menarik, tidak hanya persaingan dalam pangsa pasar tetapi juga persaingan penjualan per unit per bulan. Dalam persaingan pangsa pasar, di saat merek Honda tetap pada posisi pertama dengan pangsa pasar terbesar, sementara posisi 2
3 kedua yang dulunya ditempati oleh Suzuki, beberapa tahun terakhir ini telah direbut oleh merek Yamaha. Sementara dalam persaingan penjualan perbulan, merek Yamaha pernah menduduki posisi pertama menggantikan posisi Honda. Berdasarkan latar belakang persaingan ketiga merek dalam industri sepeda motor tersebut, maka penelitian ini menilai sangat penting bagi ketiga merek tersebut untuk mengoptimalkan perkembangan perusahaannya dengan memperkuat merek masing-masing. Dengan alasan-alasan tersebut maka penelitian ini mengambil studi kasus industri sepeda motor Indonesia dengan memilih tiga merek yang selalu bersaing yaitu Honda, Yamaha dan Suzuki sebagai objek analisis ekuitas merek. Perkembangan beberapa tahun sebelumnya dari industri sepeda motor yang paling membuat industri ini semakin menarik adalah setelah terjadi penurunan penjualan sepeda motor sebesar 72,1 persen (dari 1,86 juta unit pada tahun 1997 menjadi 519 ribu unit pada 1998) pasca krisis ekonomi, penjualan sepeda motor kembali tumbuh tinggi, sehingga dua tahun setelah krisis ekonomi (2001) jumlah penjualan sepeda motor telah hampir menyamai penjualan pada masa sebelum krisis ekonomi. Tahun 2003, penjualan sepeda motor bahkan telah mencapai angka lebih dari 3 juta unit, melebihi penjualan pada 1997 yang sebesar 1,8 juta unit. Dengan pesatnya pertumbuhan industri sepeda motor di Indonesia, Indonesia juga dibanjiri oleh merek-merek sepeda motor dari berbagai negara terutama Cina. Setidaknya terdapat lebih dari 200 merek sepeda motor yang beredar di Indonesia selama tiga tahun pasca krisis ekonomi dengan berbagai segmen pasar dan harga (Miranti, 2004). Oleh karena itu, sangat penting bagi tiga 3
4 merek besar yang dijadikan objek analisa dalam penelitian ini (Honda, Yamaha dan Suzuki) untuk tetap bisa bertahan dan merebut pasar kompetitor. 1.2 Rumusan Masalah Saat ini pasar sepeda motor di Indonesia dinilai masih longgar dan belum jenuh. Hal ini dinyatakan oleh AISI (2008) berdasarkan statistik penduduk dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia 226 juta dan populasi motor 24 juta, rasio pasar kurang lebih sembilan penduduk mempunyai satu motor. Di kalangan industri otomotif, jika rasio sudah 3:1 berarti pasar sudah jenuh. Asumsinya, satu motor dikendarai satu keluarga, yakni satu pengemudi (suami) membawa satu penumpang (istri) dan satu anak. Karena itu, pasar motor Indonesia masih jauh dari titik jenuh. AISI memperkirakan tingkat densitas sepeda motor di Indonesia akan terus meningkat seiring dengan membaiknya perekonomian di Indonesia dan pertumbuhan penjualan sepeda motor dimana AISI dalam (2007) memproyeksikan pada 2010 tingkat densitas sepeda motor mencapai 7,4 orang per sepeda motor dengan total populasi sepeda motor mencapai sekitar 32 juta unit. Dengan masih besarnya potensi pasar, tingkat densitas yang tidak merata dan makin tingginya pertumbuhan dan permintaan sepeda motor di Indonesia, memacu industri sepeda motor Indonesia untuk meningkatkan kapasitas produksinya. Menurut Industri Alat Transportasi dan Telematika (IATT) (2008), beberapa produsen sepeda motor (seperti Yamaha dan TVS) menambah kapasitas produksinya pada tahun 2008 dan diperkirakan produksi sepeda motor di Indonesia tahun 2008 akan naik sekitar 600 ribu sampai 800 ribu unit. Hal ini 4
5 menunjukkan bahwa industri sepeda motor di Indonesia masih sangat prospektif untuk dikembangkan. Menurut AISI dalam (2005), besarnya permintaan dan pangsa pasar sepeda motor disebabkan empat hal. Pertama, kebutuhan dan tingkat ekonomi masyarakat semakin baik, dimana kondisi tersebut menjadikan kebutuhan akan kendaraan bermotor, khususnya sepeda motor juga semakin meningkat. Kedua, sepeda motor menjadi alat transportasi alternatif bagi masyarakat baik di pedesaan maupun di perkotaan, di samping mobil. Bahkan di pedesaan, sepeda motor menjadi sarana transportasi yang sangat dibutuhkan karena kecepatan, kemampuan dan performanya yang kuat. Ketiga, harga sepeda motor relatif lebih murah dan terjangkau dengan ekonomi masyarakat. Keempat, selain karena kebutuhan, peranan lembaga pembiayaan dalam mendorong agar masyarakat membeli sepeda motor juga cukup besar. Hingga tahun 2005 terdapat sekitar 70 lebih lembaga pembiayaan yang melayani kredit kendaraan bermotor dengan proses dan persyaratan yang mudah, cepat dan tingkat bunga yang relatif rendah sehingga meningkatkan akses masyarakat terhadap pemilikan sepeda motor. Di samping semua faktor di atas, faktor promosi dari masing-masing industri sepeda motor juga cukup tinggi. Miranti (2004) menyatakan bahwa dengan pertumbuhan penjualan yang mencapai 30 persen hingga lebih dari 50 persen per tahun, potensi pasar sepeda motor di Indonesia masih sangat besar. Ini disebabkan masih relatif rendahnya tingkat kepemilikan sepeda motor di Indonesia dibandingkan jumlah penduduk. Bila dilihat penyebaran sepeda motor pada masing-masing wilayah kepolisian 5
6 daerah, terlihat bahwa sebagian besar wilayah masih memiliki tingkat kepadatan sepeda motor yang relatif rendah (Tabel 1). Tabel 1. Tingkat Kepadatan Sepeda Motor dan Potensi Pasar No. Provinsi Jumlah Penduduk Terhadap Potensi Pasar Sepeda Motor (Unit) KEPADATAN SANGAT RENDAH (RASIO DIATAS 1:15) 1 Nusa Tenggara Timur Sulawesi Tenggara Bengkulu dan Bangka Jawa Barat dan Banten Maluku Sulawesi Utara Lampung Sulawesi Selatan Papua Nusa Tenggara Barat Sumatera Selatan KEPADATAN RENDAH (RASIO DIATAS 1:10 HINGGA 1:15) 1 Sumatera Barat Kalimantan Tengah Kalimantan Barat KEPADATAN SEDANG (RASIO DIATAS 1:5 HINGGA 1:10) 1 Jambi Sumatera Utara Jawa Tengah Jawa Timur Riau Nangro Aceh D Sulawesi Tengah Kalimantan Selatan Kalimantan Timur Keterangan : *) Potensi pasar adalah kebutuhan sepeda motor untuk mencapai rasio 1:5 (titik jenuh kepemilikan sepeda motor) Sumber : Badan Pusat Statistik dalam Miranti (2004) Masih tingginya potensi pasar sepeda motor di Indonesia juga didukung oleh AISI dalam (2007) yang menyatakan bahwa Indonesia memiliki kepadatan (densitas) sepeda motor yang masih rendah dibanding negara Asia lainnya dimana densitas sepeda motor di Indonesia berada pada urutan keempat setelah Taiwan, Thailand dan Malaysia. Sebelumnya pada tahun 2006, densitas sepeda motor di dalam negeri mencapai 10,2 orang per sepeda motor. Namun tingkat densitas tersebut tidak merata di seluruh Indonesia. 6
7 Jakarta dan Bali termasuk daerah yang memiliki densitas tinggi hingga 2,8 dan 3,0 orang per sepeda motor. Tingginya tingkat densitas sepeda motor di Jakarta dan Bali terkait dengan kekuatan daya beli masyarakat di wilayah tersebut. Penggantian sepeda motor di Jakarta sangat cepat. Sedangkan di Bali satu rumah tangga bisa memiliki 3-5 sepeda motor, karena sepeda motor disewakan kepada turis. Permintaan sepeda motor yang terus meningkat diduga terjadi antara lain karena daya tarik efisiensi biaya dan perawatan, tipikal jalan di Indonesia, optimalisasi waktu, kondisi alam dan iklim serta kemampuan daya beli masyarakat Indonesia. Di sisi lain penurunan tingkat suku bunga beberapa tahun terakhir meningkatkan peluang bagi masyarakat untuk membeli kendaraan ini dengan sistem kredit. Kondisi ini juga terjadi di Kota Bogor sebagai salah satu wilayah buffer zone ibukota Jakarta. Dari Tabel 1 terlihat bahwa propinsi Jawa Barat dan Banten termasuk daerah dengan kepadatan sepeda motor yang sangat rendah. Perbandingan jumlah penduduk terhadap jumlah sepeda motor sangat rendah yaitu 31:1. Oleh karena itu, potensi penjualan unit sepeda motor yang diperkirakan pun terlihat paling tinggi bila dibandingkan dengan daerah lainnya. Dengan asumsi bahwa tingkat kepadatan sepeda motor yang merata di seluruh bagian Jawa Barat, maka Kota Bogor dapat dianalogikan memiliki potensi penjualan unit sepeda motor yang sangat besar. Jumlah penduduk Kota Bogor pada tahun 2006 mencapai jiwa (Tabel 2). 7
8 Tabel 2. Jumlah penduduk Kota Bogor pada Tahun 2006 Kecamatan Laki-Laki Perempuan Jumlah Bogor Selatan Bogor Timur Bogor Utara Bogor Barat Bogor Tengah Tanah Sareal Jumlah Sumber : (2008) Berdasarkan pengamatan AISI penjualan sepeda motor di pasar sepeda motor di Indonesia didominasi oleh sepeda motor jenis bebek, dengan selisih penjualan yang sangat mencolok dibanding jenis lain, kenaikan penjualan tersebut mulai terlihat dari tahun Berdasarkan laporan PT Astra Internasional dalam penjualan motor bebek pada periode Januari - Juni 2001 mengalami kenaikan 91,8 persen dibanding periode yang sama tahun 2000 yaitu naik dari menjadi unit. Perkembangan selanjutnya sepanjang tahun 2004 penjualan motor jenis bebek mencapai (90,87 persen) sementara jenis sport cuma (8,73 persen), jenis matic (0,35 persen), dan skuter (0,05 persen) ( Motor bebek tetap menguasai pangsa pasar dalam penjualan sepeda motor tahun 2005 yaitu dari total penjualan motor tahun 2005 sebesar unit, tipe bebek menguasai pangsa pasar sebesar 90 persen, selebihnya adalah sepeda motor jenis sport dan matik ( Data tahun 2006 semakin mengukuhkan pangsa pasar motor bebek yaitu penjualan motor bebek mencapai 84,2 persen dari total penjualan sepeda motor ( Berdasarkan data AISI dalam Loman (2008), tahun 2008 pasar sepeda motor nasional masih didominasi tipe 8
9 bebek, dimana pada tahun 2007 motor bebek menguasai pasar sebesar 72,6 persen, dan pasar motor otomatis (skuter matik) sebesar 18,4 persen. Oleh karena itu dalam penelitian ini jenis sepeda motor yang dipilih sebagai objek analisa adalah jenis motor bebek karena melihat pesatnya tingkat pertumbuhan industri tersebut yang diikuti pula dengan meningkatnya tingkat persaingan di antara merek-merek industri motor bebek Indonesia. Tingginya persaingan yang timbul tersebut mengharuskan masing-masing merek untuk melakukan inovasi di berbagai sisi dan menciptakan ekuitas merek yang terbaik untuk dapat bertahan sebagai pemain utama dalam industri tersebut. Merek motor bebek Honda, Yamaha dan Suzuki merupakan merek-merek dominan yang memiliki pangsa pasar terbesar di pasar sepeda motor Indonesia dan memiliki range variasi harga, kualitas dan target konsumen yang cukup luas sehingga diharapkan penelitian ini dapat menunjukkan hasil penciptaan merek yang disebabkan oleh strategi bauran pemasaran yang diterapkan oleh masing-masing merek. Ketiga merek tersebut sama-sama melakukan berbagai inovasi produk, harga, distribusi maupun promosi iklan untuk dapat menarik perhatian dan ingatan konsumen dan calon konsumen. Besarnya potensi pasar yang masih jauh dari titik jenuh merupakan kesempatan dan motivasi utama bagi tiap merek untuk meraih dominasi pangsa pasar. Berdasarkan penjelasan latar belakang dan rumusan masalah maka penelitian ini akan menjawab berbagai pertanyaan riset berikut : 1. Bagaimana kontribusi elemen bauran pemasaran terhadap dimensi ekuitas merek motor bebek Honda, Yamaha dan Suzuki? 9
10 2. Bagaimana kontribusi dimensi ekuitas terhadap ekuitas merek motor bebek Honda, Yamaha dan Suzuki? 3. Bagaimana strategi bauran pemasaran yang sesuai dalam rangka pembentukan ekuitas merek dalam industri motor bebek Indonesia? 1.3 Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa hubungan yang terdapat antara beberapa elemen bauran pemasaran dengan penciptaan ekuitas merek dengan mengungkapkan bagaimana elemen bauran pemasaran tertentu dapat memiliki pengaruh baik atau buruk bagi penciptaan merek. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pandangan yang lebih dalam mengenai bagaimana kegiatan pemasaran dapat dikendalikan untuk menghasilkan dan mengelola ekuitas merek demi pencapaian visi dan misi perusahaan. Penelitian ini bertujuan sebagai berikut : 1. Menganalisis kontribusi elemen bauran pemasaran terhadap dimensi ekuitas merek motor bebek Honda, Yamaha dan Suzuki. 2. Menganalisis kontribusi dimensi ekuitas merek terhadap ekuitas merek motor bebek Honda, Yamaha dan Suzuki. 3. Menentukan strategi bauran pemasaran yang sesuai untuk pembentukan ekuitas merek pada produk motor bebek. 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat sebagai berikut : 1. Memberikan masukan kepada industri motor bebek Indonesia khususnya bagi pemilik merek terkait dalam menentukan strategi bauran pemasaran 10
11 yang efektif untuk tujuan jangka panjang yaitu penciptaan ekuitas merek yang tinggi. 2. Sebagai masukan dan referensi bagi pihak-pihak yang terkait di dalam dunia pemasaran khususnya mengenai strategi bauran pemasaran untuk penciptaan merek yang baik. 3. Sebagai bahan pustaka, referensi dan bahan pembanding bagi institusi pendidikan dalam penelitian mengenai ekuitas merek selanjutnya. 4. Sebagai media bagi penulis untuk memperdalam pengetahuan teori dan praktek mengenai kajian pemasaran khususnya ekuitas merek. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Untuk memenuhi tujuan penelitian dalam mengeksplorasi hubungan yang terdapat antara beberapa elemen bauran pemasaran dengan penciptaan ekuitas merek, maka penelitian ini mengadaptasi dan menggunakan kerangka konseptual yang telah digunakan dalam beberapa penelitian serupa sebelumnya. Kerangka pemikiran konseptual ekuitas merek yang digunakan dalam penelitian ini adalah model ekuitas merek yang digunakan dalam kerangka kerja konseptual Yoo et al. (2000) yang terdiri dari kesan kualitas, loyalitas merek, kesadaran merek, dan asosiasi merek di mana elemen-elemen bauran pemasaran dihubungkan dengan dimensi-dimensi ekuitas merek, dan kemudian dimensidimensi tersebut dihubungkan dengan ekuitas merek. Untuk lebih memperdalam analisis maka penelitian ini mempersempit tipe sepeda motor dalam industri sepeda motor yang digunakan sebagai studi kasus, yaitu dengan memilih jenis motor tipe bebek dikarenakan jenis motor bebek telah mendominasi pasar dalam beberapa tahun belakangan. Sementara merek motor 11
12 bebek yang dianalisa adalah tiga merek yang selalu bersaing kuat di pasar lokal yaitu Honda, Yamaha dan Suzuki. Kegiatan pengambilan responden untuk penelitian dilakukan di Kota Bogor. 12
I. PENDAHULUAN. adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Salah satu tantangan besar dalam dunia manajemen pemasaran saat ini adalah bagaimana cara yang tepat untuk mengidentifikasi, mengukur dan mengelola elemen-elemen ekuitas
Lebih terperinciDAFTAR ALAMAT MADRASAH TSANAWIYAH NEGERI TAHUN 2008/2009
ACEH ACEH ACEH SUMATERA UTARA SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT SUMATERA BARAT RIAU JAMBI JAMBI SUMATERA SELATAN BENGKULU LAMPUNG KEPULAUAN BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU DKI JAKARTA JAWA BARAT
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. pangsa pasar dan mengembangkan usahanya. Oleh karena itu, perusahaan harus
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia telah memasuki era globalisasi, dimana persaingan di dunia bisnis akan semakin ketat. Perkembangan teknologi dan reformasi ekonomi dilakukan negara-negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. alat transportasi yang relatif terjangkau, praktis dan efisien.pasar sepeda motor di
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Saat ini kebutuhan masyarakat akan sepeda motor terus meningkat. Banyak masyarakat yang menjadikan sepeda motor sebagai kendaraan utama. Besarnya permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun. tahun lalu pertumbuhan sepeda motor bahkan semakin meningkat.
10 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan jaman yang makin maju seperti sekarang ini membuat banyak perubahan-perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun sebelumnya, dan apa yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Ketatnya persaingan didalam dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk menciptakan produk yang baik dan berkualitas,guna memenangkan persaingan dan mempertahankan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perubahan dunia saat ini khususnya dalam perekonomian semakin maju dan semakin cepat. Hal ini membuat setiap perusahaan baik lokal maupun global selalu ingin tampil
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Perkembangan Jumlah Kendaraan Bermotor Tahun Sumber : Badan Pusat Statistik
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Persaingan industri otomotif saat ini sangat ketat. Banyaknya perusahaan otomotif mengharuskan setiap produsen untuk menerapkan strategi yang jitu dalam
Lebih terperinciGenerated by Foxit PDF Creator Foxit Software For evaluation only.
BAB I PENDAHULUAN 1.1.1. Latar Belakang Masalah Ketatnya persaingan di dunia usaha menuntut setiap perusahaan untuk terus menciptakan produk baru sesuai dengan kebutuhan masyarakat di era globalisasi ini.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang mempunyai jumlah penduduk yang cukup besar, dengan jumlah penduduk yang cukup besar tersebut Indonesia menjadi daerah pemasaran produk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Perkembangan jumlah kendaraan pada tahun Sumber : bps.go.id, 28 Oktober 2014
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia usaha baik produk maupun jasa saat ini semakin berkembang pesat menyebabkan perusahaan harus pandai dalam menghadapi para pesaingnya yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pemasaran merupakan kunci penting dalam kesuksesan bisnis baik bisnis kecil maupaun yang sudah mapan. Bahkan bagi sebagian pebisnis, pemasaran produk atau jasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah. Salah satu aset tak terwujud dalam suatu perusahaan adalah ekuitas yang diwakili oleh merek. Merek dan segala sesuatu yang diwakilinya merupakan aset yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. motor dan kecenderungan penjualan yang meningkat terjadi hampir pada setiap
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif, khususnya kendaraan roda dua yang pesat tujuh tahun terakhir ini, diindikasikan dengan kenaikan permintaan sepeda motor dan kecenderungan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menghasilkan barang maupun jasa.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Peran pemasaran semakin penting
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi perusahaan di Indonesia. Di satu sisi, era globalisasi memperluas pasar produk dari
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Tingkat persaingan di dalam semua bidang industri kian hari dirasakan semakin ketat. Setiap perusahaan harus berusaha semaksimal mungkin untuk memenangkan persaingan
Lebih terperinciTabel 1.1 Penjualan Sepeda Motor Suzuki TVS Yamaha
BAB I PENDAHULUAN A. PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Dewasa ini kita sedang menghadapi suatu era baru yang di tandai oleh adanya kecenderungan globalisasi dunia, perkembangan teknologi dan reformasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan teknologi yang semakin maju memberikan pengaruh yang besar terhadap industri otomotif, salah satu sektor industri yang saat ini mengalami pertumbuhan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan.
1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Merek merupakan asset tak berwujud yang dimiliki oleh sebuah perusahaan. Merek perusahaan dapat membedakan produk barang atau jasa nya dengan produk lain
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kemajuan dan perkembangan antar daerah secara merata. merupakan alat transportasi yang praktis dan lincah apabila digunakan untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan zaman yang semakin maju seperti sekarang ini membuat banyak sekali perubahan yang terjadi secara signifikan dari tahun ke tahun berikutnya sebagai akibat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sarana transportasi mempunyai peranan penting dalam mobilisasi kehidupan manusia. Kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi dari tahun ke tahun semakin
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Jumlah kendaraan bermotor roda dua maupun roda empat tumbuh pesat didunia sejak tahun 1986. Akibatnya seperti yang terlihat dari hasil penelitian Word Auto
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri otomotif di indonesia pada saat ini berjalan dengan pesat, Tidak hanya sekedar pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh segelintir
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. mobil. Sepeda motor harganya masih bisa dijangkau oleh masyarakat luas,
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kendaraan bermotor atau sepeda motor di Indonesia merupakan salah satu alat transportasi yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat. Hal ini disebabkan oleh banyak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Tingkat persaingan dalam dunia otomotif di Indonesia sangatlah ketat saat ini, khususnya untuk produk sepeda motor. Semakin banyaknnya minat masyarakat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Jenis kendaraan roda dua ini begitu diminati kerena dianggap mudah untuk
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Saat ini, sepeda motor telah menjadi andalan utama transportasi masyarakat Indonesia. Bukan hanya kalangan menengah atas tetapi masyarakat biasa pun banyak yang sudah
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. kebutuhan masyarakat akan sarana transportasi yang memadai. Saat ini jumlah sarana
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Perkembangan zaman saat ini menuntut manusia untuk dapat bergerak cepat dalam menjalankan segala aktivitas keseharian, menyebabkan adanya peningkatan permintaan dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Perkembangan ekonomi dewasa ini mengarah pada persaingan ketat. Perusahaan dituntut untuk memiliki suatu keunikan tersendiri yang dapat memikat konsumen dalam mempertahankan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. setiap perusahaan. Untuk dapat mengahadapi tingkat persaingan yang ketat, untuk
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam menghadapi era globalisasi dan lingkungan persaingan yang kompetitif, maka persaingan dalam dunia usaha merupakan titik perhatian bagi setiap perusahaan.
Lebih terperinciANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda)
ANALISIS KEPUASAN PELANGGAN KENDARAAN BERMOTOR RODA 2 DI SURAKARTA (Studi Kasus Sepeda Motor Bebek Merk Honda) SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Persaingan pada industri otomotif mengalami peningkatan yang cukup besar, hal tersebut ditunjukan dengan terus bertambahnya volume masyarakat yang menggunakan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Permasalahan Dalam era globalisasi, persaingan bisnis menjadi semakin tajam baik di pasar domestik (nasional) maupun internasional. Perkembangan pasar yang hiperkompetitif,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dunia adalah pasar bagi seluruh pelaku bisnis. Dunia yang tengah dihadapkan pada era globalisasi menjanjikan suatu peluang dan tantangan bisnis baru bagi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang (Antony Rahardi, 2008).
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan industri otomotif di Indonesia sangat cepat dan cenderung meningkat tiap tahunnya, seiring dengan kebutuhan dan permintaan masyarakat akan sarana transportasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Sepeda motor adalah salah satu alat transportasi yang paling banyak digunakan. Penggunaan sepeda motor di Indonesia sangat populer karena harganya yang relatif
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Inovasi yang dapat memenuhi kebutuhan dan selera konsumen mutlak diperlukan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pada era persaingan yang sangat ketat pada saat ini, setiap manusia dituntut untuk dapat menerapkan efisiensi dan efektifitas dalam menjalankan setiap aktifitasnya,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Era Perdagangan bebas dan globalisasi ditandai dengan semakin meluasnya berbagai produk dan jasa, menyebabkan persaingan bisnis yang dihadapi perusahaan-perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Persaingan di dunia usaha saat ini sangatlah ketat, hal ini dapat dilihat dengan banyaknya usaha-usaha baru yang bermunculan bergerak dalam bidang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perusahaan yang menawarkan produk-produk yang sejenis baik melalui media
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Menghadapi perdagangan bebas saat ini yang sedang berkembang menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini terjadi karena banyak perusahaan yang menawarkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimiliki masyarakat pada saat ini. Khususnya untuk industri sepeda motor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan dan pertumbuhan industri otomotif saat ini berjalan begitu pesat, hal ini ditunjukan dengan terus bertambahnya kuantitas kendaraan yang dimiliki
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hasilnya (Kotler dan Armstrong, dalam Erdogmus et al, 2012:399). Nilai suatu
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Merek memiliki peranan yang sangat penting di pasar saat ini sebagai sarana membangun ikatan yang kuat (loyalitas merek) dengan pengguna, memberikan profitabilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat perekonomian Indonesia terpuruk, industri sepeda motor ternyata menunjukkan
Lebih terperinciBAB IV GAMBARAN UMUM. 15 Lintang Selatan dan antara Bujur Timur dan dilalui oleh
BAB IV GAMBARAN UMUM A. Kondisi Geografis Secara astronomis, Indonesia terletak antara 6 08 Lintang Utara dan 11 15 Lintang Selatan dan antara 94 45 141 05 Bujur Timur dan dilalui oleh garis ekuator atau
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari. oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Kebutuhan hidup mendasar yang setiap hari tidak dapat dihindari oleh manusia salah satunya adalah makan. Dalam perkembangannya seiring dengan bergesernya gaya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. otomotif atau kendaraan bermotor. Industri otomotif sangat berkembang pesat,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era modern saat sekarang ini, perkembangan dunia usaha diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang, khususnya pada industri otomotif atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Perusahaan memasarkan produknya dengan mengunakan merek sebagai pembeda diantara pesaingnya karena perusahaan yang mengembangkan merek yang kuat akan terlindung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Industri sepeda motor di Indonesia saat ini menunjukkan suatu fenomena yang menarik. Saat perekonomian Indonesia terpuruk, industri sepeda motor ternyata menunjukkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya,
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam era globalisasi saat ini, dunia telah diwarnai dengan persaingan yang begitu ketat antara perusahaan satu dengan perusahaan yang lainnya, terutama perusahaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dalam memproduksi barang yang dibutuhkan, karena selain memasarkan
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Peran pemasaran dalam dunia usaha dewasa ini semakin penting karena persaingan antar perusahaan yang kini semakin ketat. Banyaknya pesaing yang muncul menuntut
Lebih terperinciPopulasi Ternak Menurut Provinsi dan Jenis Ternak (Ribu Ekor),
Babi Aceh 0.20 0.20 0.10 0.10 - - - - 0.30 0.30 0.30 3.30 4.19 4.07 4.14 Sumatera Utara 787.20 807.40 828.00 849.20 871.00 809.70 822.80 758.50 733.90 734.00 660.70 749.40 866.21 978.72 989.12 Sumatera
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Mobilitas masyarakat yang tinggi akan menimbulkan masalah ketika semua orang mempunyai kepentingan tetapi terhalang oleh keadaan jalan yang padat dan waktu
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. tujuan yang telah ditetapkan yaitu memperoleh keuntungan yang optimal
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Di era globalisasi sekarang ini manajemen pemasaran merupakan suatu disiplin ilmu yang memiliki arti sangat penting dalam dunia usaha, karena semakin majunya teknologi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Globalisasi membawa dampak yang besar bagi perkembangan dunia bisnis. Pasar menjadi semakin luas dan peluang yang ada semakin besar, namun sebaliknya persaingan menjadi
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pemberian merek suatu produk adalah sebuah seni dalam pemasaran. Sebab, merek merupakan aset yang dimiliki oleh perusahaan yang dapat dijadikan keunggulan dalam bersaing
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Setidaknya, dalam enam tahun terakhir penjualan mobil meningkat sekitar 334%,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Sektor otomotif memegang peranan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri otomotif terus mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Setidaknya, dalam enam tahun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. segelintir peneliti yang melakukan analisa terhadap perkembangan otomotif yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Perkembangan Industri otomotif di indonesia pada saat ini berjalan dengan pesat, Tidak hanya sekedar pernyataan belaka namun hal ini juga didukung oleh segelintir
Lebih terperinciTABEL 1 GAMBARAN UMUM TAMAN BACAAN MASYARAKAT (TBM) KURUN WAKTU 1 JANUARI - 31 DESEMBER 2011
TABEL 1 GAMBARAN UMUM No. Provinsi Lembaga Pengelola Pengunjung Judul Buku 1 DKI Jakarta 75 83 7.119 17.178 2 Jawa Barat 1.157 1.281 72.477 160.544 3 Banten 96 88 7.039 14.925 4 Jawa Tengah 927 438 28.529
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. mengakses informasi (Saud & Alrifi, 2012). Konsumen semakin mahir dalam memilih
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan bisnis saat ini tumbuh di tengah perubahan teknologi yang pesat, lingkungan ekonomi global, regulasi barang produksi yang pendek, dan kemudahan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pelanggan tetapi juga berpotensi akan kehilangan pelanggan potensial.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perkembangan dunia usaha yang dinamis dan penuh persaingan menuntut perusahaan untuk melakukan perubahan orientasi terhadap cara mereka melayani konsumennya, menangani
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pada zaman yang canggih ini, perkembangan teknologi di dunia semakin berkembang. Salah satunya adalah perkembangan otomotif yang menjadi faktor pendukung atau penghantar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Era globalisasi memberikan peluang dan tantangan bisnis baru bagi pelaku bisnis di Indonesia khususnya di industri sepeda motor. Persaingan ketat yang muncul
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini alat transportasi mulai menjadi perhatian bagi setiap orang, hal ini disebabkan karena adanya kebutuhan akan trend gaya hidup yang saat ini sudah mulai berkembang
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Transportasi merupakan elemen penting bagi masyarakat, terutama dalam beraktivitas sehari-hari, maka dari itu tidaklah heran bahwa volume penjualan kendaraan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Permintaan akan kendaraan bermotor roda dua saat ini terus meningkat. Hal
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Permintaan akan kendaraan bermotor roda dua saat ini terus meningkat. Hal ini diduga terjadi antara lain karena daya tarik efisiensi biaya dan perawatan, tipikal jalan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Di tengah perubahan perekonomian dunia yang semakin berkembang dengan adanya globalisasi yang begitu cepat, mengakibatkan persaingan dunia bisnis semakin tajam,
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Seiring dengan berjalannya waktu yang semakin maju, maka kebutuhan manusia akan barang dan jasa juga semakin meningkat. Kebutuhan suatu kendaraan merupakan kebutuhan yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. perusahaan salah satunya adalah dengan menciptakan brand. Brand suatu produk
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam perkembangan ekonomi saat ini semakin banyak persaingan yang ketat khususnya antar perusahaan sejenis. Persaingan yang juga begitu ketat menuntut agar
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam tingkat persaingan yang semakin ketat dan kemajuan teknologi yang semakin pesat maka lama kelamaan suatu produk akan semakin sulit untuk dibedakan antar satu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Penelitian
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Manusia sebagai makhluk sosial mempunyai beberapa kebutuhan pokok, yaitu : sandang, pangan, dan papan, tapi sekarang di zaman yang telah berkembang jauh
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh. menggarap pelanggan-pelanggan potensial baru.
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Setiap perusahaan harus mampu bertahan hidup, bahkan harus dapat terus berkembang. Salah satu hal penting yang perlu dilakukan dan diperhatikan oleh setiap perusahaan
Lebih terperinciBAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK. mendukung kebutuhan dan aktifitas sehari hari. Sepeda motor merupakan alat
BAB I LATAR BELAKANG KULIAH KERJA PRAKTEK 1.1. Alasan Pemilihan Bidang atau Objek KKP Saat ini sepeda motor merupakan salah satu alat transportasi yang sangat penting, karena dengan memiliki dan menggunakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. bertahan lama sesuai dengan keadaan serta situasi yang ada dan. bagi konsumen untuk dapat memilih produk yang sesuai dengan
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah Dalam persaingan bisnis yang semakin ketat ini, Tingkat persaingan dunia usaha di Indonesia sangat cepat mengalami peningkatan karena perusahaan senantiasa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sarana transportasi khususnya roda dua akhir-akhir tahun ini sangat diminati masyarkat Indonesia, terutama bagi masyarakat Aceh Utara, dengan alasan lebih irit dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Merek bukanlah sekedar nama, istilah, tanda, simbol, atau kombinasinya. Lebih dari itu, merek adalah janji perusahaan secara konsisten memberikan features, benefits
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. cara terbaik guna merebut dan mempertahankan pangsa pasar. Pemasaran
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi ini perdagangan bebas menimbulkan persaingan bisnis yang semakin ketat. Hal ini menuntut perusahaan untuk semakin kreatif dalam menjalankan
Lebih terperinciV. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT
V. GAMBARAN UMUM PRODUK KELAPA SAWIT DAN BAHAN BAKAR BIODIESEL DARI KELAPA SAWIT 5.1 Produk Kelapa Sawit 5.1.1 Minyak Kelapa Sawit Minyak kelapa sawit sekarang ini sudah menjadi komoditas pertanian unggulan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan sehari-hari merupakan suatu kenyataan bahwa betapa besarnya manfaat suatu produk bagi pembeli, namun produk tersebut tidak mencari sendiri pembelinya.
Lebih terperinciPROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT
No. 42 / IX / 14 Agustus 2006 PROFIL PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI OLEH MASYARAKAT Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) 2005 Dari hasil Susenas 2005, sebanyak 7,7 juta dari 58,8 juta rumahtangga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Dewasa ini industri transportasi mengalami kemajuan pesat. Salah satu alat transportasi yang berkembang pesat saat ini adalah transportasi beroda dua atau
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis saat ini, maka semakin berkembangnya tingkat persaingan dalam pemenuhan kebutuhan manusia. Jumlah penduduk indonesia
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. produk otomotif yang beragam jenis dan variasi yang ditawarkan di
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Persaingan dunia usaha pada masa globalisasi saat ini sangat ketat di Indonesia. Perkembangan dunia usaha juga semakin pesat seiring dengan meningkatnya kebutuhan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Dengan adanya persaingan ini menuntut setiap perusahaan untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN UKDW. produk yang ditunjang dengan teknologi yang canggih.
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Pada era globalisasi dewasa ini dimana semua serba modern, menyebabkan segala sesuatunya menuntut efisiensi dan efektivitas yang tinggi. Hal ini dapat diwujudkan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG MASALAH Perkembangan dunia industri yang semakin pesat dan bersifat global menyebabkan terjadinya persaingan yang semakin kompleks. Oleh karena itu setiap perusahaan
Lebih terperinci2015 PENGARUH LAYANAN PURNA JUAL TERHADAP KEPUASAN KONSUMEN SEPEDA MOTOR BEBEK SUZUKI
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Seiring terus berkembangnya zaman diikuti dengan kebutuhan manusia yang semakin meningkat, salah satunya yakni mengenai sarana transportasi yakni fasilitas
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perkembangan transportasi telah maju, sarana transportasi telah menjadi kehidupan yang penting bagi manusia. Hal ini karena transportasi merupakan bagian yang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Latar Belakang
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pasar otomotif di Indonesia merupakan pasar yang sangat menjanjikan untuk melakukan sebuah bisnis. Perubahan pola konsumsi dan kebutuhan masyarakat akan sebuah kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Menurut Ilmu ekonomi permintaan adalah bagaimana konsumen sebagai pembeli untuk meminta barang yang tersedia di pasar. Dengan demikian pihak supplier dapat memperkirakan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. empat membuat jalanan di kota-kota menjadi terganggu arus lalu-lintasnya, tidak heran
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sepeda motor merupakan alat transportasi yang paling digemari sebagian besar masyarakat perkotaan di Indonesia. Dengan semakin meningkatnya volume kendaraan roda dua dan
Lebih terperinciGambar 1.1 Grafik Data Penjualan Sepeda Motor Sepanjang Tahun Sumber : Data AISI
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman dan pertumbuhan ekonomi serta tuntutan mobilitas yang tinggi membuat kendaraan menjadi suatu kebutuhan yang mendasar bagi masyarakat.
Lebih terperinci2
2 3 c. Pejabat Eselon III kebawah (dalam rupiah) NO. PROVINSI SATUAN HALFDAY FULLDAY FULLBOARD (1) (2) (3) (4) (5) (6) 1. ACEH
Lebih terperinciJUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN PERIODE 1 JANUARI S.D 31 OKTOBER 2015
JUMLAH PENEMPATAN TENAGA KERJA INDONESIA ASAL PROVINSI BERDASARKAN JENIS KELAMIN NO PROVINSI LAKI-LAKI PEREMPUAN Total 1 ACEH 197 435 632 2 SUMATERA UTARA 1,257 8,378 9,635 3 SUMATERA BARAT 116 476 592
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sepeda motor saat ini yaitu jenis automatik, sepeda motor jenis automatik menguasai pangsa
BAB I PENDAHULUAN 1 Latar Belakang Kemajuan teknologi dan informasi yang semakin berkembang menjadikan kebutuhan manusia ikut berkembang dan kompleks. Perusahaan berlomba-lomba menciptakan produk untuk
Lebih terperinci. Keberhasilan manajemen data dan informasi kependudukan yang memadai, akurat, lengkap, dan selalu termutakhirkan.
S ensus Penduduk, merupakan bagian terpadu dari upaya kita bersama untuk mewujudkan visi besar pembangunan 2010-2014 yakni, Terwujudnya Indonesia yang Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Keberhasilan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. volume penjualan (Wahyuni, 2008). Usaha untuk dapat memenangkan. berkembang dan berubah-ubah (Kotler, 2005).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Perkembangan usaha dewasa ini telah diwarnai dengan berbagai macam persaingan di segala bidang. Melihat kondisi tersebut menyebabkan perusahaan semakin dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pertumbuhan ekonomi merupakan hal yang penting bagi negara, karena pertumbuhan ekonomi merupakan indikator perkembangan aktivitas perekonomian suatu negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Total Penjualan Sepeda Motor di Indonesia Tahun
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Industri kendaraan bermotor di Indonesia khususnya kendaraan roda dua (sepeda motor) mengalami pertumbuhan yang positif, kendaraan roda dua merupakan kendaraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. untuk memberikan citra yang baik dan unggul bagi produknya. Setiap konsumen
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dunia bisnis di era globalisasi menghadapi babak baru yaitu persaingan global. Persaingan baru bukanlah antara apa yang diproduksi berbagai perusahaan dalam pabrik
Lebih terperinciTINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN
No.54/09/17/I, 1 September 2016 TINGKAT KETIMPANGAN PENGELUARAN PENDUDUK PROVINSI BENGKULU MARET 2016 MULAI MENURUN GINI RATIO PADA MARET 2016 SEBESAR 0,357 Daerah Perkotaan 0,385 dan Perdesaan 0,302 Pada
Lebih terperinci