ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016
|
|
- Verawati Devi Widjaja
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 dalam rangka penyusunan RKPD Provinsi Sumatera Selatan Tahun 2016 DISAMPAIKAN DALAM ACARA FORUM KONSULTASI PUBLIK RKPD PROV. SUMSEL TAHUN 2016 Aula Bappeda Provinsi Sumatera Selatan, 2 April 2015
2 AGENDA PENYUSUNAN RKPD PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 Pengolahan data dan informasi Penelaahan Terhadap RPJMN Penelaahan Pokok-pokok pikiran DPRD provinsi Analisis Gambaran Umum Kondisi daerah provinsi Perumusan permasalahan Pembangunan Daerah provinsi Persiapan Penyusunan RKPD Provinsi Analisis Ekonomi dan Keuangan Daerah provinsi Evaluasi kinerja tahun lalu Perumusan Prioritas dan Sasaran Pembangunan Daerah beserta pagu indikatif Perumusan Kerangka Ekonomi dan Kebijakan Keuangan Daerah provinsi Perumusan program prioritas beserta pagu indikatif RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI pendahuluan; evaluasi Hasil pelaksanaan RKPD tahun lalu dan capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan; rancangan kerangka ekonomi daerah Dan kebijakan keuangan daerah; prioritas dan sasaran pembangunan daerah; rencana program dan kegiatan prioritas RPJMD provinsi Evaluasi dokumen RKPD provinsi tahun lalu dokumen RKPD provinsi tahun berjalan Pelaksanaan Forum Konsultasi Publik Penyelarasan Rencana program dan prioritas daerah beserta Pagu Indikatif Surat Edaran KDH (perihal penyampaian rancangan awal RKPD sebagai bahan penyusunan rancangan renja-skpd) agenda penyusunan RKPD, agenda forum SKPD, agenda musrenbang RKPD, batas waktu penyampaian rancangan renja-skpd kepada Bappeda 2 April 2015 Penyusunan Rancangan Renja SKPD Provinsi 2
3 RANGKAIAN JADWAL PENYUSUNAN RKPD PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 Ratek/Rakornis SKPD Pebruari 2015 Musrenbang Kab/Kota hingga 1 April 2015 Forum Konsultasi Publik 2 April 2015 Forum SKPD Prov 6-7 April 2015 Rakor Bappeda Provinsi dan Kabupaten/Kota se Sumatera Selatan 9 April 2015 Musrenbangprov April 2015 Pasca Musrenbangprov April 2015 Penutupan Pra Musrenbangnas RKP 28 April 2015 Musrenbangnas RKP 29 April
4 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH
5 PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH Kemiskinan Pengangguran Pendidikan, Kesehatan Keadilan Gender dan Perlindungan Anak 5
6 PEMETAAN DATA KEMISKINAN PROVINSI SUMSEL BERDASARKAN PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2012 Persentase penduduk miskin sebesar 13,95 % Jumlah penduduk miskin sebesar Jiwa Nama Kabupaten/Kota Jumlah Penduduk Menurut Kabupaten/Kota % Jumlah Individu Jumlah rumah tangga dengan kepala rumah tangga perempuan usia di bawah 60 tahun dan di atas 60 tahun Jumlah Anak yang Tidak Bersekolah Jumlah anak yang bersekolah menurut kabupaten/kota dan tingkat pendidikan (SD/SDLB /Paket A/M.Ibtidaiyah, SMPT/SMPLB /Paket B/M. Tsanawiyah, SMA/SMK/SMALB/Paket C/M. Aliyah dan Perguruan Tinggi) Desil 1 *) Desil 2 *) Ranking Desil 3 *) TOTAL Ranking TOTAL % Ranking TOTAL % Ranking GRAND TOTAL % Ranking OGAN KOMERING ULU OGAN KOMERING ILIR MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS MUSI BANYUASIN BANYU ASIN OGAN KOMERING ULU SELATAN OGAN KOMERING ULU TIMUR OGAN ILIR EMPAT LAWANG KOTA PALEMBANG KOTA PRABUMULIH KOTA PAGAR ALAM KOTA LUBUK LINGGAU TOTAL 338, ,258 18, ,956 71, , , , , ,537 57, , , , , , , ,606 76, , , , , , , ,893 39, , , , , , , ,130 49, , , , , , , ,639 43, , , , , , , ,916 73, , , , , , , ,477 36, , , , , , , ,719 45, , , , , , , ,656 48, , , , , , , ,613 17, ,228 65, , , , ,503, ,986 99, , , , , , , ,453 12, ,391 44, , , , , ,568 9, ,308 29, , , , ,292 11, ,565 45, , , , ,701, , , ,271 2,108,764 49, , ,
7 PEMETAAN DATA KEMISKINAN PROVINSI SUMSEL BERDASARKAN PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2012 Nama Kabupaten/Kota Jumlah individu yang tidak bekerja menurut kabupaten/kota dan kelompok usia di bawah 60 tahun dan di atas 60 Tahun Jumlah rumah tangga menurut kabupaten/kota dan status penguasaan bangunan tempat tinggal yang ditempati (milik sendiri, kontrak/sewa dan lainnya) Jumlah rumah tangga menurut kabupaten/kota dan sumber air minum yang tidak terlindung Jumlah rumah tangga menurut kabupaten/kota dan sumber penerangan utama Jumlah rumah tangga menurut kabupaten/kota dan penggunaan fasilitas tempat buang air besar Jumlah individu yang memiliki penyakit kronis menurut usia di bawah 60 tahun dan di atas 60 tahun TOTAL RANKING TOTAL % Ranking TOTAL % Ranking Sumber Tidak Terlindung Ranking Tidak ada listrik Ranking Tidak ada Jamban Ranking TOTAL % Ranking OGAN KOMERING ULU OGAN KOMERING ILIR MUARA ENIM LAHAT MUSI RAWAS MUSI BANYUASIN BANYU ASIN OGAN KOMERING ULU SELATAN OGAN KOMERING ULU TIMUR OGAN ILIR EMPAT LAWANG KOTA PALEMBANG KOTA PRABUMULIH KOTA PAGAR ALAM KOTA LUBUK LINGGAU TOTAL 19, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,357 42,
8 PEMETAAN DATA KEMISKINAN PROVINSI SUMSEL BERDASARKAN PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2012 * Catatan: Desil 1 Desil 2 Desil 3 : (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan sampai dengan 10% terendah di Indonesia) : (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 11% - 20% terendah di Indonesia) : (Rumah Tangga/Individu dengan kondisi kesejahteraan antara 21% - 30% terendah di Indonesia) : Prioritas 1 : Perlu program perlindungan sosial, program kejar paket A, B dan C, program air bersih dan sanitasi, program listrik pedesaan, program yang dapat menyerap tenaga kerja, program kesehatan : Prioritas 2 : Perlu proram perlindungan sosial, program pemberdayaan perempuan, program air bersih dan sanitasi, program listrik pedesaan, program kesehatan, program kejar paket A, B dan C, program yang dapat menyerap tenaga kerja : Prioritas 3 : Perlu program perlindungan sosial, program pemberdayaan perempuan, program air bersih dan sanitasi : Prioritas 4 : Perlu program perlindungan sosial, program air bersih dan sanitasi, program pemberdayaan perempuan, program kejar paket A, B dan C : Prioritas 5 : Perlu program perlindungan sosial, program pemberdayaan perempuan, program yang dapat menyerap tenaga kerja, program kesehatan, program kejar paket A, B dan C : Prioritas 6 : Perlu perlindungan sosial, program pendidikan menengah, program perumahan 8
9 12,31 12,28 11,57 10,28 9,00 11,23 14,26 13,86 13,10 13,36 15,82 14,37 18,61 17,85 18,02 10,39 7,56 8,42 8,42 5,25 6,35 3,72 5,89 4,49 9,61 8,74 6,23 4,76 6,38 8,50 14,06 14,39 14,44 17,72 17,75 15,03 12,73 10,32 7,64 14,32 13,73 12,23 17,25 20,24 18,01 19,27 27,14 31,53 TINGKAT KEMISKINAN SUMATERA SELATAN 2013 Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Nasional 2013 Sumber: BPS, diolah Provinsi Nasional (11.47%) Posisi Relatif Tingkat Kemiskinan (%) Provinsi Sumatera Selatan 2013 Kab/Kota Nasional (11.47%) Provinsi Sumatera Selatan (14.06%) Sumber: BPS, diolah Kab. Ogan Komering Ulu Kab. Ogan Komering Ilir Kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Musi Rawas Kab. Musi Banyuasin Kab. Banyu Asin Kab. Ogan Komering Ulu Selatan Kab. Ogan Komering Ulu Timur Kab. Ogan Ilir Kab. Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
10 , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,00 JUMLAH PENDUDUK MISKIN SUMATERA SELATAN 2013 Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Nasional 2013 Provinsi Nasional Sumber: BPS, diolah Posisi Relatif Jumlah Penduduk Miskin (Jiwa) Provinsi Sumatera Selatan 2013 Kab/Kota Nasional Provinsi Sumber: BPS, diolah Kab. Ogan Kab. Ogan Komering Ulu Komering Ilir Kab. Muara Enim Kab. Lahat Kab. Musi Rawas Kab. Musi Banyuasin Kab. Banyu Asin Kab. Ogan Kab. Ogan Kab. Ogan Ilir Kab. Empat Komering Ulu Komering Ulu Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
11 37,65 42,00 109,93 98,63 66,55 96,39 107,03 87,87 34,72 38,88 56,51 50,42 30,64 30,47 206,49 19,88 19,36 11,70 11,84 29,22 30,73 55,40 71,78 65,41 108,20 98,79 107,17 97,14 121,42 205,99 250,00 JUMLAH PENDUDUK MISKIN KABUPATEN/KOTA SE-SUMATERA SELATAN TAHUN ,00 150,00 100,00 50,00 - Jumlah Penduduk Miskin (000) Tahun 2012 Jumlah Penduduk Miskin (000) Tahun 2013
12 PERKEMBANGAN PENURUNAN TINGKAT KEMISKINAN Tahun No. Kabupaten/Kota Total Peringkat Ogan Komering Ulu Ogan Komering Ilir Muara Enim Lahat Musi Rawas Musi Banyuasin Banyuasin OKU Selatan OKU Timur Ogan Ilir Empat Lawang Kota Palembang Kota Prabumulih Kota Pagar Alam Kota Lubuk Linggau
13 74,42 71,82 72,06 72,68 69,57 73,67 71,08 72,67 71,19 70,89 70,02 77,74 75,83 74,47 71,83 IPM DAN KOMPONEN IPM SUMATERA SELATAN ,00 74,00 73,00 72,00 71,00 72,05 71,17 72,61 71,76 72,95 72,27 73,42 72,77 73,99 73,29 74,36 73,81 70,50 70,00 69,50 69,00 68,50 Angka Harapan Hidup 70,05 70,10 69,80 69,60 69,40 69, ,00 69,00 80,00 78,00 76,00 74,00 72,00 70,00 68,00 66,00 64, IPM Provinsi (%) IPM Nasional (%) 74,36 73,81 98,00 97,50 97,00 96,50 96,00 8,40 8,20 8,00 7,80 7,60 7,40 7,20 Angka Melek Huruf 97,21 97,36 97,50 97,04 97,32 96, ,27 Rata-Rata Lama Sekolah 8,00 7,82 7,84 7,60 7, Pengeluaran Per Kapita (Rp.000) 650,00 640,00 630,00 623,49 628,30 629,35 633,57 637,47 641,35 Kabupaten/Kota Provinsi Nasional 620,00 610,
14 74,54 77,39 78,35 Sumber: BPS, Susenas ,56 81,24 81,61 81,84 82,76 84,94 85,15 85,58 86,14 87,23 88, ,48 90,35 90,40 91,20 91,40 91,87 92,53 92,96 92,98 93,16 94,13 94,38 94,59 94,69 94,77 95,38 96,26 100,00 100,00 Persentase Anak Usia 1 Tahun Yang Pernah Mendapatkan Imunisasi Campak Tahun ,00 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00
15 APM DAN APK SD/MI/SEDERAJAT 15
16 ANGKA MELEK HURUF PENDUDUK USIA TAHUN 16
17 50,34 50,96 57,43 Sumber: BPS, Susenas ,72 62,93 63,88 69,79 70,10 74,11 74,56 75,84 76,87 77,49 78,13 83,25 83, ,00 85,31 86,49 86,72 88,20 88,72 90,87 91,05 91,06 91,81 92,05 92,29 93,49 97,22 98,35 98,72 100,00 Proporsi Kelahiran yang Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih Tahun 2013 Terjadinya disparitas antar Provinsi untuk Persentase Proses Kelahirannya 120,00 Ditolong Tenaga Kesehatan Terlatih 100,00 80,00 60,00 40,00 20,00 0,00
18 Angka Kumulatif HIV Tahun 2012 Sumber: Kemenkes
19 Angka Kejadian Malaria (Annual Parasite Incidence/API) per 1000 penduduk, menurut Provinsi, tahun ,56 Papua Papua Barat NTT Maluku Bengkulu Maluku Utara Kalimantan Tengah Banka Belitung Sulawesi Tengah Kepulauan Riuan Sulawesi Utara Kalimantan Selatan Indonesia Gorontalo Jambi Sulawesi Barat Kalimantan Timur Kalimantan Barat Sumatera Utara NTB Sulawesi Tenggara Aceh Sumatera Barat Riau Sumatera Selatan Sulawesi Selatan Lampung Yogyakarta Jawa Tengah Jawa Timur Banten Jawa Barat Bali DKI 52,27 19,41 7,42 5,32 5,08 3,48 2,66 2,49 2,47 2,35 2,06 1,69 1,64 1,29 1,23 1,15 0,85 0,84 0,82 0,79 0,44 0,25 0,20 0,20 0,19 0,18 0,06 0,03 0,02 0,02 0,01 0,00 0,00 70,00 60,00 50,00 40,00 API nasional adalah 1,69 per 1000 penduduk. Provinsi dengan API tertinggi adalah Papua, Papua Barat & NTT, di mana sebesar 74,5 % kasus berasal dr provinsi tsb 30,00 20,00 10,00 0,00 Sumber : Kemenkes RI 19
20 ANGKA KEBERHASILAN PENGOBATAN TB PARU BTA POSITIF (SR) PER PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2012 INDONESIA GRTALO SULUT KALBAR SUMSEL SUMUT BENGKULU BANTEN SULTRA NAD LAMPUNG JAMBI JABAR NTT KALSEL SULTENG JATIM MALUKU KALTENG NTB SULBAR SUMBAR SULSEL BABEL JATENG D. I. Y. KALTIM BALI DKI RIAU MALUT PAPUA KEPRI PAPUA BARAT 90,8% 96,6% 95,6% 95,4% 95,3% 95,0% 94,1% 93,6% 93,6% 93,4% 93,4% 93,2% 92,1% 92,1% 92,1% 91,9% 91,4% 91,1% 91,1% 90,9% 89,9% 89,1% 88,7% 87,8% 87,8% 86,5% 86,4% 86,0% 81,6% 81,5% 81,1% 71,0% 76,9% 78,4% 0% 10% 20% 30% 40% 50% 60% 70% 80% 90% 100% Sumber : Direktorat Pengendalian Penyakit Menular Langsung, Kemenkes RI 20
21 26,17 27,52 33,69 41,85 46,19 46,71 47,49 49,88 50,24 50,61 52,50 52,77 53,17 53,27 53,70 54,37 56,00 57,49 58,12 58,41 58, ,77 62,73 64,05 65,32 66,59 68,14 72,44 76,78 77,62 80,01 87,10 88,10 Proporsi Rumah Tangga dengan Akses Berkelanjutan Terhadap Sanitasi Layak di Perkotaan dan Perdesaan Tahun ,00 90,00 Disparitas yang cukup lebar antar Provinsi masih terjadi, terdapat beberapa Provinsi masih sangat rendah akses terhadap sanitasi yang layak 80,00 70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00 Sumber : BPS, Susenas
22 4,64 5,03 5,35 Sumber : BPS, Susenas ,96 8,24 9,90 10,05 10,23 10,61 11,10 11,41 11,41 11,55 12,40 13,39 14,17 15,68 15,79 16,11 16,23 16,56 16,90 17,20 17,30 17,84 17,85 19,84 21,48 24,27 25,00 25,61 25,99 44,21 54,82 60,00 50,00 Proporsi Rumah Tangga Kumuh Perkotaan Tahun 2013 Disparitas yang cukup lebar antar Provinsi masih terjadi, terdapat beberapa Provinsi masih sangat rendah akses terhadap sanitasi yang layak 40,00 30,00 20,00 10,00 0,00
23 KONDISI JALAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2014 TAHUN 2014 Kab/Kota Negara Provinsi Kab/Kota TOTAL Panjang Mantap (B+S) % Mantap Panjang Mantap (B) % Mantap Panjang Mantap (B+S) % Mantap Panjang Mantap (B+S) % Mantap OKU % % 1, % 1, % OKI % % 1, % 1, % Muara enim % % 1, % 1, % PALI % % % Lahat % % 1, % 1, % Musi Rawas % % 1, , % 1, , % Musi Rawas Utara % , % Muba % % 1, % 1, % Palembang % % % % Prabumulih % % % % Pagaralam % % % % OKUS % % % % OKUT % % % 1, % OI % % % 1, % 4Lawang % % 1, % 1, , % Lubuk Linggau % % % % Banyuasin % % 1, % 1, % Provinsi SUMSEL 1, , % 1, , % 16, , % 17, , % Sumber : BPJN III, DPU BM Sumsel, DAK Kab/Kota
24 KONDISI JALAN KEWENANGAN NASIONAL TAHUN 2014 Panjang Jalan Wewenang Nasional (Km) Persentase Jalan Mantap Wewenang Nasional (%) OKUS PALI OKUT Lubuk Linggau Musi Rawas Utara OKU Banyuasin OI Palembang Pagaralam Prabumulih 4Lawang OKI Lahat Muara enim Musi Rawas Muba - - 7, , , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ,000 Total Panjang Jalan Nasionali 2014 OKUS PALI OKI OI OKU OKUT Muba Muara enim Lahat Pagaralam Prabumulih Palembang Banyuasin 4Lawang Lubuk Linggau Musi Rawas Utara Musi Rawas 0,00% 0,00% 83,43% 87,17% 93,09% 95,87% 96,04% 96,35% 96,63% 96,86% 97,95% 98,74% 99,11% 99,78% 100,00% 100,00% 100,00% Provinsi = 85,52 % Provinsi = 96,20% 0,00% 10,00% 20,00% 30,00% 40,00% 50,00% 60,00% 70,00% 80,00% 90,00% 100,00% Sumber : BPJN III 2014
25 KONDISI JALAN KEWENANGAN PROVINSI TAHUN 2014 Panjang Jalan Wewenang Provinsi (Km) Persentase Jalan Mantap Wewenang Provinsi (%) Musi Rawas Utara - Musi Rawas Utara 0,00% Lubuk Linggau 4.60 OI 61,68% Pagaralam 5.0 OKI 65,45% Prabumulih Muba OKU Lubuk Linggau 69,39% 73,68% Provinsi = 85,52 % Banyuasin Banyuasin 76,85% PALI OKUT 83,99% OKI Pagaralam 87,94% Palembang Musi Rawas 88,54% Lahat Muara enim 89,39% Musi Rawas Prabumulih 93,00% 4Lawang Lahat 93,92% OI Palembang 94,93% OKU Muba 95,10% Muara enim Lawang 95,59% OKUS OKUS 98,98% OKUT PALI 99,45% - 50, , , , ,000 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Sumber : DPU BINA MARGA PROV. SUMSEL 2014
26 KONDISI JALAN KEWENANGAN KABUPATEN/KOTA TAHUN 2014 Panjang Jalan Wewenang Kab/Kota (Km) Persentase Jalan Mantap Wewenang Kab/Kota (%) PALI Prabumulih Pagaralam Lubuk Linggau OKUS Palembang OI OKUT Muba OKU Musi Rawas Banyuasin 4Lawang Musi Rawas Utara Lahat Muara enim OKI PALI Prabumulih Pagaralam Lubuk Linggau OKUS Palembang OI OKUT Muba OKU Musi Rawas Banyuasin 4Lawang Musi Rawas Utara Lahat Muara enim OKI 36,94% 36,97% 40,78% 40,87% 50,53% 50,56% 53,86% 61,21% 71,75% 72,11% 74,59% 78,08% 78,95% 81,31% 84,69% 98,04% 99,67% Rata-rata Kab/Kota = 58,37 % Provinsi = 85,52 % 0,00% 20,00% 40,00% 60,00% 80,00% 100,00% 120,00% Sumber : Data DAK Kab Kota 2014
27 IDENTIFIKASI DAN ANALISA KEKUATAN DAERAH IDENTIFIKASI DAN ANALISA KELEMAHAN DAERAH potensi sumberdaya alam wilayah pertanian infrastruktur dasar akses masyarakat kawasan pesisir potensi wisata alam, sungai, budaya, religi, olah raga & kuliner pelayanan pemerintahan pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan di daerah perdesaan akses transportasi darat, laut, sungai dan udara kinerja BUMD, dan usaha mikro kecil menengah dan koperasi (UMKMK) jenis dan dan bobot permasalahan sosial 27
28 IDENTIFIKASI DAN ANALISA PELUANG DAERAH Globalisasi Demokratisasi Desentralisasi dan otonomi daerah 28
29 ISU STRATEGIS DAERAH pemenuhan hak dasar rakyat akses dan mutu layanan pendidikan akses dan mutu layanan kesehatan pengelolaan pertanian & perkebunan, serta kelautan & perikanan keterkaitan spasial dan fungsional penyediaan & pengembangan prasarana & sarana ketenagalistrikan; investasi layanan di bidang hukum dan pemerintahan penguasaan, pengembangan dan pemanfaatan IPTEK kesadaran pemangku kepentingan terhadap kelestarian lingkungan koordinasi antarskpd utk mendukung percepatan pembangunan daerah. Pemanfaatan potensi wilayah peran & fungsi pusat2 pertumbuhan dalam wilayah yg lebih luas penanganan lingkungan 29
30 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN KERANGKA EKONOMI DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH TAHUN 2016
31 SASARAN MAKRO RPJMN Indikator 2014* (Baseline) Pembangunan Manusia dan Masyarakat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) 73,83 (metode lama) 69,4 (metode baru) 76,3 (metode lama) Indeks Pembangunan Masyarakat 1 0,55 - Meningkat Indeks Gini 0,41 0,40 0,36 Pertumbuhan ekonomi 5,1% 5,7% 8,0 % PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar 2010 PDB per Kapita (Rp ribu) tahun dasar Tingkat Kemiskinan 10,96 % *) 10,3 7,0-8,0% Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 5,94% 5,6% 4,0-5,0% 1 Indeks pembangunan masyarakat merupakan indeks komposit yang mengukur sifat kegotongroyongan, toleransi, dan rasa aman masyarakat *) Tingkat kemiskinan Bulan September 2014, sebelum adanya kebijakan pengurangan subsidi BBM pada Bulan November 2014 *Perkiraan **Maret 2014 Slide - 31
32 SASARAN DAN ASUMSI MAKRO NASIONAL Indikator RPJMN APBN-P RPJMN RKP Pertumbuhan ekonomi (%, yoy) 5,8 5,7 6,6 6,6 Inflasi (%, yoy) 5,0 5,0 4,0 4,0 Tingkat bunga SPN 3 bulan (%) 6,2 6,2 6,0 5,0 Nilai tukar (Rp/US$) Harga Minyak Mentah (US$/barel) 70, ,0 65 Lifting Minyak (ribu barel per hari) 849, ,0 830 Lifting Gas (MBOEPD) , Slide - 32
33 RINCIAN PERTUMBUHAN PDB (%) SISI PENGELUARAN Perkiraan Sasaran Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6 Konsumsi Rumah Tangga 5,1 5,5 5,4 5,1 5,1 5,3 Konsumsi LNPRT 5,5 6,7 8,2 12,4 3,5 5,0 Konsumsi Pemerintah 5,5 4,5 6,9 2,0 4,5 1,4 PMTB 8,9 9,1 5,3 4,1 8,5 10,3 Ekspor Barang dan Jasa 14,8 1,6 4,2 1,0 2,2 5,0 Impor Barang dan jasa 15,0 8,0 1,9 2,2 1,6 4, SISI PRODUKSI Perkiraan Sasaran Pertanian 4,0 4,6 4,2 4,2 4,2 4,3 Pertambangan dan Penggalian 4,3 3,0 1,7 0,6 0,6 0,8 Industri Pengolahan 6,3 5,6 4,5 4,6 6,1 6,9 Lainnya 7,1 7,1 7,1 6,2 6,7 7,9 Pertumbuhan Ekonomi 6,2 6,0 5,6 5,0 5,7 6,6 Slide - 33
34 KEBUTUHAN INVESTASI NASIONAL TAHUN 2016 (Rp Triliun) Sasaran Perkiraan Realisasi Pertumbuhan ekonomi 6,6% di tahun 2016 membutuhkan investasi Rp Triliun (85,5% swasta), dengan sumber pendanaan swasta berasal dari kredit perbankan, saham, dan obligasi yang makin membesar perannya. Slide - 34
35 SASARAN MAKRO PROVINSI SUMATERA SELATAN NO. URAIAN SATUAN RPJMD TAHUN 2013 RPJMD TAHUN 2014 TARGET REALISASI TARGET REALISASI TARGET RPJMD TAHUN 2015 TARGET RPJMD TAHUN Pertumbuhan Ekonomi % 6 5,98 6 5,1-5,7 6 6,25 2 Inflasi % ,28-6, ICOR % 3,50 4,79 3,50 4,05 3,50 3,25 4 PDRB (ADHB) Triliun (Non 232,3 231,6 257,4 253,8* 272,6 294,2 Migas) 5 PDRB (ADHK) Triliun (Migas) * Ekspor Juta US$ 2.722, , , , , ,25 7 Impor Juta US$ 493,98 467,56 579,31 548,33 579,31 612,04 *Sangat sementara Sumber: diolah dari BPS (Berita Resmi Statistik), Institusi Terkait, Laporan Perekonomian Sumsel menurut PDRB 35
36 STRUKTUR EKONOMI 2013 STRUKTUR TENAGA KERJA 2013 Pertanian Pertanian Pertambangan dan Penggalian Pertambangan dan Penggalian 3,87 5,17 14,27 11,54 16,28 20,06 Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan 2,32 3,56 15,47 13,48 54,69 Industri Pengolahan Listrik, Gas dan Air Bersih Bangunan 19,96 8,36 0,50 Perdagangan Hotel dan Restoran Pengangkutan & Komunikasi 4,16 0,19 4,95 1,49 Perdagangan Hotel dan Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Keuangan, Persewaan & Jasa Perusahaan Jasa-Jasa Terjadi ketidaksesuaian (mismatch) antara sektor utama ekonomi penyumbang PDRB dan sektor utama penyerap tenaga kerja di Sumsel. Tantangan: Revitalisasi Agribisnis dan Agroindustri, dan penguatan pariwisata.
37 Proyeksi Investasi Indikator Satuan Capaian Proyeksi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) Pertumbuhan Ekonomi % 6,36 6,75 5,47 4,68 6,13 6,25 ICOR (Incremental Capital Output Ratio) % 4,06 4,67 4,79 4,05 4,40 4,40 PDRB ADHK (Dengan Migas) Juta Rupiah , , , , , ,01 ndeks Implisit % 1,10 1,15 1,21 1,27 1,35 1,43 Nilai Investasi dengan migas (ADHK) Juta Rupiah , , , , , ,30 Investasi akan mendorong permintaan barang modal dan penyerapan tenaga kerja baru untuk mengaktifkan peningkatan kapasitas pendapatan dan selanjutnya akan meningkatkan permintaan, sehingga pada akhirnya akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi. Nilai ICOR (Incremental Capital Output Ratio), merupakan suatu besaran yang menunjukkan besarnya tambahan kapital (investasi) baru yang dibutuhkan untuk menaikkan/menambah satu unit output. Data capaian 2014, menunjukkan ICOR sebesar 4,05 % berarti di Provinsi Sumatera Selatan untuk penambahan PDRB Rp 4,05- dibutuhkan penambahan investasi sebesar Rp. 1,-. Setiap tambahan investasi sebesar Rp. 1 Triliun diperkirakan dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi sebesar 0,3 0,4 %. (Sumber : Bank Indonesia) Jika diasumsikan ICOR menggunakan ICOR rata-rata, maka kebutuhan total Investasi (dengan migas) pada tahun 2016 sebesar Rp ,30 Triliun untuk mencapai angka pertumbuhan 6,25. Sumber : Proyeksi Bappeda Prov. Sumsel, Bank Indonesia
38 REKOMENDASI 1. Pembangunan Infrastruktur Percepatan pembangunan jalan dan jembatan, fasilitas transportasi (darat, laut dan udara) serta fasilitas pergudangan. Kemudahan perizinan terutama perumahan RSH (Rumah Sederhana Sehat) yang memang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dukungan fasilitas air minum sampai ke Kecamatan dan Pedesaan. Konektivitas antar wilayah yang memerlukan komitmen pemerintah Kabupaten/Kota untuk membangun jalan kabupaten serta membuka jalan akses produksi. Regulasi pengadaan lahan yang mudah dan transparan. 2. Peningkatan investasi (industri hilir) dengan memanfaatkan bahan baku lokal (Resources Base Development) seperti melalui pemberian kemudahan perizinan, penguatan infrastruktur penunjang, pengembangan agroindustri hasil pertanian dalam arti luas dan pembatasan ekspor bahan baku. 3. Optimalisasi penerimaan sektor migas dan non migas, realisasi pembangunan kilang minyak baru, serta diversifikasi energi baru terbarukan, pemanfaatan hilir sumber daya pertambangan untuk kepentingan masyarakat sekitar. 4. Pertanian dalam arti luas Lahan : memberikan kepastian kepemilikan lahan melalui sertifikasi lahan (hak guna usaha); dan optimasi lahan (produksi dan produktivitas). Modal : meningkatkan program KUR dan kemudahan petani memperoleh modal. Pasar (hilirisasi) : memastikan produksi pertanian tertampung di pasar.
39 REKOMENDASI 5. Peningkatan ketahanan pangan melalui peningkatan produksi dan produktivitas komoditas pangan, menyiapkan bibit unggul yang mampu bertahan menghadapi perubahan iklim, dan diversifikasi pangan atau sumber karbohidrat pokok. 6. Penguatan desa melalui Pemberdayaan Aparatur dan Masyarakat Desa. 7. Peningkatkan daya beli masyarakat dengan tetap mengantisipasi inflasi yang berlebihan terutama pada komoditas pangan, antara lain melalui perkuatan cadangan beras, operasi pasar, penyaluran raskin, dan menjaga pemenuhan stok BBM. 8. Menggerakkan ekonomi kerakyatan, mendorong UMKM menjadi IKM, meningkatkan pertumbuhan UMKM baru serta meningkatkan daya saing UMKM. 9. Peningkatan pembangunan yang berwawasan lingkungan dengan target penurunan emisi karbon. 10. Targeting program yang lebih tajam (by Name By Adress By Visual) untuk program penurunan kemiskinan. 11. Peningkatan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan dan inovasi. 12.Optimalisasi pencegahan kebakaran lahan dan peningkatan produksi tanaman hutan.
40 KINERJA KEUANGAN DAERAH PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN ,00 12,00 10,00 8,00 6,00 4,00 2,00-13,11 11,21 9,66 8,38 7,40 7,30 6, Target RPJMD APBD Linear (APBD) Dalam upaya mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan , kebijakan pengelolaan keuangan daerah diarahkan pada pengelolaan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah secara efisien, efektif, transparan, adil, akuntabel dan berbasis kinerja untuk mendanai berbagai program dan kegiatan pembangunan selama kurun waktu lima tahun ( ) 40
41 KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2016 Pagu Indikatif Tahun Anggaran 2016 mempertimbangkan: Sasaran pencapaian RPJMD dan Renstra SKPD Pembagian Kewenangan antar Pemerintah Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan serta Swasta Kesiapan dan Kapasitas Implementasi Ketersediaan anggaran 41
42 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN PROGRAM PRIORITAS DAERAH TAHUN 2016
43 PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Visi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING INTERNASIONAL Misi Pembangunan Provinsi Sumatera Selatan Tahun Meningkatkan pertumbuhan ekonomi; Memantapkan stabilitas daerah; Meningkatkan pemerataan yang berkeadilan; Meningkatkan pengelolaan lingkungan yang lestari dan penanggulangan bencana.
44 TEMA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Penegasan Komitmen Peningkatan Produktivitas dan Nilai Tambah Industri Pengolahan Hasil Pertanian dan Pariwisata (Hiliriasi) Percepatan Pembangunan Infrastruktur Strategis Percepatan dan Perluasan Hilirisasi Industri dan Pengembangan Pariwisata Berstandar Internasional 2018 SUMATERA SELATAN SEJAHTERA, LEBIH MAJU DAN BERDAYA SAING INTERNASIONAL 44
45 TAHAP PEMBANGUNAN 2016 TERUTAMA DIARAHKAN UNTUK MENDUKUNG TERCAPAINYA HAL-HAL BERIKUT : pembangunan infrastruktur strategis pemantapan hilirisasi industri pengolah hasil dan pertanian dan pertambangan Pengembangan pariwisata berstandar internasional peningkatan mutu sumber daya manusia pengurangan pengangguran dan kemiskinan pemberdayaan masyarakat peningkatan produktivitas dan nilai tambah pertanian percepatan pembangunan perdesaan dan daerah tertinggal 45
46 SASARAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2016 mutu sumber daya manusia; efisiensi dan efektivitas program dan kegiatan penanggulangan kemiskinan; infrastruktur strategis Tanjung Api-Api infrastruktur pendukung pengembangan pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata; produksi, produktivitas, nilai tambah dan pendapatan dari kegiatan pertanian, perkebunan, peternakan, kelautan dan perikanan, serta pariwisata; produktivitas, nilai tambah dan pendapatan industri pengolah hasil pertanian dan pertambangan; UMKMK terutama dari meningkatnya akses permodalan, manajamen usaha, teknologi produksi, informasi dan pemasaran; pusat-pusat inovasi dan bisnis inovatif kerjasama riset unggulan. 46
47 PROYEK-PROYEK PERCEPATAN ( ) Penyelesaian proyek-proyek Tahun Jamak Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus Tanjung Api-Api Pembangunan Pelabuhan Laut Internasional Tanjung Carat Pembangunan Rel Kereta Api Tanjung Enim-Tanjung Api-Api Pembangunan Monorail Bandara SMB II-Jakabaring Pembangunan Jalan Tol Palembang-Inderalaya, Palembang-Betung, dan Palembang-Kayuagung Pembangunan Jembatan Musi IV, V, dan VI LIHAT RINCIAN RENCANA INFRASTRUKTUR
48 Perkembangan Kawasan Terpadu Tanjung Api - Api Pusat Distribusi Regional Kawasan Reklamasi Tanjung Carat Pelabuhan Feri dan Petikemas Tanjung Api-Api KEK Tanjung Api - Api KEK TAA : hilirisasi industri komoditas lokal KSP Tanjung Carat : industri strategis dan berat dengan pelabuhan samudera Akses jalan utama 70 Km Jaringan Rel Kargo (375 Km) Perkembangan terminal hub batubara Pelabuhan Boom Baru Bandara Internasional SMB II Stasiun Kereta Api Kertapati
49 INFRASTRUKTUR DALAM KAWASAN Kegiatan Pembangunan Alokasi Anggaran TA Alokasi Anggaran TA Keterangan Kegiatan Pelaksana Kawasan Infrastruktur Infrastruktur Dalam Kawasan 14,000,000, Gardu Induk (eksisting) Sejumlah 1 unit dengan kapasitas sebesar (2x30 MW) - Jalan Sepanjang 2 Km (2015) dan 2 Km (2016) dengan ROW 35 - Jalan Sepanjang 5.75 km dengan ROW 35 PT. PLN - Dinas PU Bina Marga Prov. Sumsel 14,000,000,000 14,000,000,000 Kemenperin RI 69,500,000,000 Alokasi Anggaran TA Instalasi Pengolahan Air dan Sejumlah 2 unit Kemenperin RI 90,000,000,000 Jaringan Distribusi* - Sistem Pengolahan Air Limbah* Seluas 2 Ha Kemenperin RI 60,000,000,000 - Drainase* Sepanjang 27 Km Kemenperin RI 30,000,000,000 - Persampahan* Seluas 10 Ha Kemenperin RI 20,000,000,000 - Air Baku dan Jaringan Transmisi* 2399 liter per detik Kemenperin RI 105,000,000,000 - Pembangunan gerbang* 1 unit Dinas PU Cipta Karya Prov. Sumsel - Pembangunan pagar keliling* Sepanjang 15 Km Dinas PU Cipta Karya Prov. Sumsel 1,000,000,000 15,000,000,000 Fasilitas Kantor Manajemen Kawasan* Kemenperin RI 1. Kantor Manajemen 2. Kantor Pemerintahan 20,000,000,000 7,95 Ha 3. Kantor Perizinan Satu Atap 4. Kantor Administrator Keluar Masuk Barang - Unit Pemadam Kebakaran* Kemenperin RI 5,000,000,000 3,77 Ha - Pos Keamanan* Kemenperin RI 5, ,000 - Science Center* 3,81 Ha Kemenperin RI 40,000,000,000 - Gedung Serba Guna* - Rumah Sakit* *Belum dianggarkan 3,69 Ha 5,88 Ha Kemenperin RI 5,000,000,000 Kemenperin RI 20,000,000,000
50 INFRASTRUKTUR DALAM KAWASAN Kegiatan Pembangunan Alokasi Anggaran TA Alokasi Anggaran TA Alokasi Anggaran TA Keterangan Kegiatan Pelaksana Kawasan Tanah 251,000,000, ,000,000, ,778,000,000 - Pembebasan Tanah Tahap I Akan disosialisasikan dan dibebaskan seluas ± 217 Ha Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumsel 51,000,000,000 - Pembebasan Tanah Tahap I Akan disosialisasikan dan dibebaskan seluas ± 217 Ha (Lanjutan dari TA 2015) Dinas Perindustrian dan Perdagangan Prov. Sumsel 100,000,000,000 - Pematangan Lahan seluas ± Tahap 1 seluas ± 217 Ha Kemenperin RI 200,000,000, Ha* (pada TA 2015) - Pematangan Lahan seluas ± Tahap 1 seluas ± 217 Ha Kemenperin RI 668,000,000, Ha* (pada TA 2016) - Pembebasan Lahan Tahap II* Tahap II seluas ± 749,26 Ha Kemenperin RI 224,778,000,000 Penyiapan Proyek 12,080,000,000 1,750,000,000 - Detailed Engineering Design 1 Dokumen untuk lahan KEK Dinas PU Cipta 980,000,000 Drainase Kawasan KEK TAA seluas ± Ha Karya Prov. Sumsel - Detailed Engineering Design 1 Dokumen untuk lahan KEK Dinas PU Cipta 1,500,000,000 Air Minum Kawasan KEK TAA seluas ± Ha Karya Prov. Sumsel - Detailed Engineering Design 1 Dokumen untuk lahan KEK Dinas PU Cipta 1,500,000,000 IPAL Kawasan KEK TAA seluas ± Ha Karya Prov. Sumsel - DED Persampahan 1 Dokumen untuk lahan KEK Dinas PU Cipta 1,000,000,000 seluas ± Ha Karya Prov. Sumsel - RDTR Kawasan Tanjung Api- 1 Dokumen untuk lahan KEK Dinas PU Cipta 1,200,000,000 Api Kabupaten Banyuasin seluas ± Ha Karya Prov. Sumsel - FS dan DED Pematangan Tahap 2 seluas ± 749,26 Ha Kemenperin RI 1,000,000,000 Lahan* - FS dan DED Kantor 1 unit Kemenperin RI 1,400,000,000 Manajemen Kawasan* - FS dan DED Unit Pemadam Kebakaran* 1 unit Kemenperin RI 350,000,000 - FS dan DED Pos Keamanan* 1 unit Kemenperin RI 350,000,000 - FS dan DED Science Center* 1 unit Kemenperin RI 2,800,000,000 - FS dan DED Gedung 1 unit Kemenperin RI 350,000,000 Serbaguna* - FS dan DED Rumah Sakit* 1 unit Kemenperin RI 1,400,000,000 *Belum dianggarkan
51 INFRASTRUKTUR LUAR KAWASAN Kegiatan Pembangunan Kawasan Keterangan Kegiatan Pelaksana Alokasi Anggaran TA 2015 Alokasi Anggaran TA 2016 Alokasi Anggaran TA 2017 Infrastruktur Luar Kawasan 233,228,000, ,709,364, ,000,000 Pembangunan Jalan Palembang - Tanjung Api-Api - Peningkatan Jalan Akses ke Pelabuhan Tanjung Api-Api Sepanjang 15,5 Km Dinas PU Bina Marga Prov. Sumsel 86,500,000,000 - Pemeliharaan Rutin Jalan Batas Kota Palembang Tanjung Api-Api Sepanjang 44,50 Km (2015) dan 53,50 Km (2016) Dinas PU Bina Marga Prov. Sumsel 2,678,000,000 2,730,000,000 - Pelebaran Jalan Eksisting Palembang- Tanjung Sepanjang 60 Km Kementerian PU (APBN-P) 100,000,000,000 Api-Api - Peningkatan Jalan Tanjung Api-Api - Sungsang Sepanjang 4,7 Km Dinas PU Bina Marga Prov. Sumsel 23,000,000,000 - Pembangunan Jalan batas kota Palembang - Tanjung Api-Api Sepanjang 3 Km Dinas PU Bina Marga Prov. Sumsel 29,200,000,000 Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api - Penyusunan Rencana Induk, DLKr, DLKp Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api - Studi Amdal Pengerukan Kolam Labuh Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api - DED Pembangunan Dermaga II Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api - Pembangunan Pelataran Parkir Kendaraan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api Kapasitas Pelabuhan DWT 1 Dokumen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 Dokumen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 Dokumen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 500 m2 Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 500,000, ,000, ,000,000 10,050,000,000 - Pemeliharaan Berkala Fasilitasi Standar Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api 1 Unit Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 2,000,000,000 2,498,000,000 - Pemeliharaan Berkala Fasilitas Darat Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api 1 Unit Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1,100,000,000 2,498,000,000 - Pembuatan Sumur Bor Sumber Air Baku WTP Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api Kedalaman 400 m Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 400,000,000 - Pengadaan dan Pemasangan Hidrolik MB Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api 1 Unit Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 2,000,000,000 - Pembuatan Taman, pagar, kamar mandi mess Karyawan Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api- Api - Pematangan lahan parkir tambahan pelabuhan penyeberangan Tanjung Api-Api - Pengaspalan Pelataran Pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 673,000,000 6,498,000,000 1,248,000,000 - Pembangunan pagar keliling pelabuhan Penyeberangan Tanjung Api-Api - Perluasan pelataran parkir kendaraan pelabuhan penyeberangan Tanjung Api-Api - Penyediaan jasa pendukung tenaga teknis pengelolaan pelabuhan penyeberangan Tanjung Api-Api - Pembangunan Gapura dan Papan nama pelabuhan 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 kegiatan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 235,000,000 25,000,000,000 1,139,174,000 2,800,000,000 - DED Pelabuhan Sungai Tanjung Api-Api 1 Dokumen Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 425,000,000
52 INFRASTRUKTUR LUAR KAWASAN Kegiatan Pembangunan Kawasan Pelabuhan Laut Tanjung Api- Api - Pembangunan Fasilitas Darat Pelabuhan Laut Tanjung Api-Api - Pembangunan Fasilitas Pelabuhan Laut Tanjung Api- Api** a. Pekerjaan Persiapan b. Fasilitas Sandar/Dermaga (38x12) meter menjadi (50x20) meter c. Pelataran Fasilitas Darat d. Access Road e. Fasilitas Terminal/Kantor/Mess f. Biaya Supervisi Keterangan Kegiatan Pelaksana Kapasitas Pelabuhan DWT 1 Dermaga Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel 1 Dermaga Kementerian Perhubungan a. 1 Ls (APBN-P) b. 50 x 20 m c m2 d. 700 m e. 1 Paket f. 1 Paket Alokasi Anggaran TA 2015 Alokasi Anggaran TA ,000,000,000 26,765,190, ,000,000,000 Alokasi Anggaran TA 2017 Pengembangan Transportasi Kereta Api** - Pengembangan Perkeretaapian Sumatera Selatan a. Study Amdal Double Track St. Simpang - Tanjung Api-Api b. Double Track Stasiun Simpang - Tanjung Api-Api (Tahap I) 1 Dokumen Kementerian Perhubungan (APBN-P) dan Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Prov. Sumsel (APBD) 90 Km Kementerian Perhubungan (APBN-P) 3,000,000, ,000,000 (APBD) 200,000,000,000 Pengembangan Transportasi Udara** - Pengembangan Bandar Udara Internasional SMB II Palembang a. Perluasan Gedung Terminal b. Penambahan Aero Bridge c. Perpanjangan Runway (3.050 m menjadi m) d. Perpanjangan Taxiway a. 1 Unit b. 3 Unit c m d. 1 Paket Kementerian Perhubungan (APBN-P) 50,000,000,000 **Belum dianggarkan dan masih dibahas di Kementerian Perhubungan
53 TOTAL ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN UNTUK KEK TANJUNG API-API (INFRASTRUKTUR DALAM DAN LUAR KAWASAN) ANGGARAN TA 2015 TA 2016 TA 2017 Sudah Dianggarkan 304,408,000, ,709,364,000 APBD 204,408,000, ,709,364,000 - APBN (KemenPU) 100,000,000, Belum Dianggarkan 205,900,000,000 1,523,250,000, ,578,000,000 APBD - Dinas PU Cipta Karya - Kemenhub APBN - Kemenperin - Kemenhub 205,900,000, ,900,000,000-16,000,000,000 16,000,000,000 1,507,250,000,000 1,114,250,000, ,000,000, ,000, ,000, ,778,000, ,000,000,000 TOTAL 510,308,000,000 1,738,959,364, ,578,000,000
54 PROGRAM DAN KEGIATAN PENAJAMAN Program dan kegiatan sebagai penjabaran dari Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah kewenangan Pemprov dan Pem. Kab/Kota. Program dan kegiatan yang bertujuan untuk menanggulangi kemiskinan peran aktif TKPKD agar program penanggulangan kemiskinan tepat sasaran, tepat lokasi. Program dan kegiatan untuk membangun pusat-pusat pertumbuhan dan distribusi produksi sumber daya alam. Program dan kegiatan penguatan infrastruktur yang mendukung sektor pertanian dengan upaya hilirisasinya, sektor pariwisata, dan sektor industri. Program dan kegiatan yang ditujukan untuk pencapaian swasembada pangan, khususnya beras. 54
55 URUSAN PEMERINTAHAN KONKUREN UU NO. 23 TAHUN 2014 TENTANG PEMERINTAHAN DAERAH Pengelolaan pendidikan menengah Pengelolaan terminal penumpang tipe A dan tipe B Pelaksanaan rehabilitasi di luar kawasan hutan negara Pelaksanaan perlindungan hutan di hutan lindung & hutan produksi Pemberdayaan masyarakat di bidang kehutanan Pelaksanaan penyuluhan kehutanan provinsi Pelaksanaan metrologi legal berupa tera, tera ulang dan pengawasan Pengelolaan tenaga penyuluh KB/petugas lapangan KP (PKB/PLKB) Pengelolaan tenaga pengawas ketenagakerjaan Penyelenggaraan penyuluhan perikanan nasional; dan Penyediaan dana untuk kelompok masyarakat tidak mampu, pembangunan saran penyediaan tenaga listrik belum berkembang, daerah terpencil dan perdesaan. P3D Serah Terima Personil, Pendanaan, Sarana Prasarana, serta Dokumen dari Pemerintah Kab/Kota ke Pemprov Inventarisasi P3D s.d 31 Maret 2016 Serah Terima P3D s.d 2 Oktober 2016 Output P3D sebagai Dokumen dan Dasar Penyusunan RKPD, KUA/PPAS, Raperda APBD Provinsi/Kab/Kota
56 PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN MEKANISME PENGUSULAN PROGRAM/KEGIATAN TAHUN 2016
57 SISTEM e-planning PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA SELATAN Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD), Kebijakan Umum Anggaran (KUA) dan Prioritas Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Tahun 2016 akan diproses dengan menggunakan aplikasi e- Planning. Akses input, atau melihat usulan SKPD di lingkungan Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan secara transparan dapat dilakukan melalui situs Untuk Tahun 2016, masyarakat umum hanya bisa melakukan usulan kegiatan secara offline melalui SKPD Provinsi, SKPD Kabupaten/Kota via Musrenbang Kab/Kota (untuk diusulkan kepada Provinsi) dan melalui DPRD Provinsi Sumatera Selatan pada saat reses. Kedepan, akan dikembangkan agar masyarakat memiliki akses yang lebih luas terhadap perencanaan pembangunan Provinsi Sumatera Selatan untuk terwujudnya transparansi dan akuntabilitas publik. 57
58 Sistem E-Planning merupakan aplikasi pengelolaan perencanaan pembangunan yang dibangun dalam rangka meningkatkan efektifitas dan efisiensi perencanaan guna mendukung target dan sasaran RPJMD Provinsi Sumatera Selatan Tahun
59 Alur Kerja Sistem E-Planning Bahan RKPD bappeda - 59
60 60
PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN
PERAN TIM KOORDINASI PENANGGULANGAN KEMISKINAN (TKPK) DALAM PENDATAAN PROGRAM PERLINDUNGAN SOSIAL (PPLS) TAHUN 2011 BAPPEDA PROVINSI SUMATERA SELATAN Rapat Koordinasi Tim Penanggulangan Kemiskinan (TKPK)
Lebih terperinciBUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN
BUKU SAKU KINERJA PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN Daftar Isi A. Fiskal... B. Program Prioritas Tahun 2017 dan 2018... C. Proyek Strategis Nasional Sumatera Selaan... D. Capaian Kinerja Tahun 2016,
Lebih terperinci4 GAMBARAN UMUM. No Jenis Penerimaan
4 GAMBARAN UMUM 4.1 Kinerja Fiskal Daerah Kinerja fiskal yang dibahas dalam penelitian ini adalah tentang penerimaan dan pengeluaran pemerintah daerah, yang digambarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota
Lebih terperinciPAPARAN FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017
PAPARAN Palangka Raya, 20 Maret 2017 FORUM PERANGKAT DAERAH DAN RAPAT KOORDINASI TEKNIS (RAKORTEK) PEMBANGUNAN TINGKAT PROVINSI KALIMANTAN TENGAH TAHUN 2017 KEPALA BAPPEDALITBANG PROVINSI KALIMANTAN TENGAH
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN PROVINSI SUMATERA SELATAN TAHUN 2015 disampaikan oleh : Kepala Bappeda Provinsi Sumatera Selatan pada acara : KONSULTASI PUBLIK DALAM RANGKA PENYUSUNAN RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA
Lebih terperinciBAPPEDA Planning for a better Babel
DISAMPAIKAN PADA RAPAT PENYUSUNAN RANCANGAN AWAL RKPD PROVINSI KEPULAUAN BANGKA BELITUNG TAHUN 2018 PANGKALPINANG, 19 JANUARI 2017 BAPPEDA RKPD 2008 RKPD 2009 RKPD 2010 RKPD 2011 RKPD 2012 RKPD 2013 RKPD
Lebih terperinciPAPARAN PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN
MENTERIDALAM NEGERI REPUBLIKINDONESIA PAPARAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSRENBANG RPJMD PROVINSI BANTEN TAHUN 2017-2022 Serang 20 Juni 2017 TUJUAN PEMERINTAHAN DAERAH UU No. 23
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) KABUPATEN MALANG TAHUN 2015 Oleh: BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN MALANG Malang, 30 Mei 2014 Pendahuluan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004
Lebih terperinciTIM NASIONAL PERCEPATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN 1
1 indikator kesejahteraan DAERAH provinsi sumatera selatan sekretariat Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Sekretariat Wakil Presiden Republik Indonesia Jl. Kebon Sirih No. 14 Jakarta Pusat
Lebih terperinciKATA PENGANTAR. Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Kesehatan. drg. Oscar Primadi, MPH NIP
KATA PENGANTAR Keberhasilan pembangunan kesehatan membutuhkan perencanaan yang baik yang didasarkan pada data dan informasi kesehatan yang tepat dan akurat serta berkualitas, sehingga dapat menggambarkan
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS
REPUBLIK INDONESIA RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2016 TEMA : MEMPERCEPAT PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR UNTUK MEMPERKUAT FONDASI PEMBANGUNAN YANG BERKUALITAS KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sosial. Selain itu pembangunan adalah rangkaian dari upaya dan proses yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Pembangunan adalah kemajuan yang diharapkan oleh setiap negara. Pembangunan adalah perubahan yang terjadi pada semua struktur ekonomi dan sosial. Selain itu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyusunan Rencana Kerja (Renja) merupakan bagian dari Rencana Strategis dan Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional yang telah ditetapkan dalam Undang-Undang Nomor
Lebih terperinci1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Undang-undang desentralisasi membuka peluang bagi daerah untuk dapat secara lebih baik dan bijaksana memanfaatkan potensi yang ada bagi peningkatan kesejahteraan dan kualitas
Lebih terperinciSumatera Selatan. Jembatan Ampera
Laporan Provinsi 169 Sumatera Selatan Jembatan Ampera Jembatan Ampera adalah sebuah jembatan di Palembang, Provinsi Sumatera Selatan, Indonesia. Jembatan Ampera, yang telah menjadi semacam lambang kota,
Lebih terperinciPADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA
PADA MUSRENBANG RKPD KABUPATEN BANGKA Sungailiat, 14 Maret 2017 Oleh: Dr. YAN MEGAWANDI, SH., M.Si. Sekretaris Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung OUTLINE PERIODESASI DOKUMEN PERENCANAAN CAPAIAN
Lebih terperinciBappeda Provinsi Sumatera Selatan
Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 4 5 Tabel 4.2 6 Tabel 4.8. 7 TABEL 5.2 Bappeda Provinsi Sumatera Selatan 9 Tabel 4.9 Sinkronisasi Isu Strategis dan Program Prioritas
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 15 Tahun 2014 Tanggal : 30 Mei 2014 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2015 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Dokumen perencanaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan didalamnya, guna pemanfaatan
Lebih terperinciIKU Pemerintah Provinsi Jambi
Pemerintah Provinsi Jambi dalam menjalankan pemerintahan dan pelaksanaan pembangunan senantiasa memperhatikan visi, misi, strategi dan arah kebijakan pembangunan. Untuk itu, dalam mewujudkan capaian keberhasilan
Lebih terperinciBAB VII P E N U T U P
BAB VII P E N U T U P Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati Akhir Tahun 2012 diharapkan dapat memberikan gambaran tentang berbagai capaian kinerja, baik makro maupun mikro dalam penyelenggaraan
Lebih terperinciKOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN
KOORDINASI TEKNIS PEMBANGUNAN Ir. Diah Indrajati, M.Sc Plt. Direktur Jenderal Bina Pembangunan Daerah Disampaikan dalam acara: Temu Konsultasi Triwulan I Bappenas Bappeda Provinsi Seluruh Indonesia Tahun
Lebih terperinciDAFTAR ISI Hal Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi
DAFTAR ISI Daftar Isi... i Daftar Tabel... ii Daftar Gambar... v Daftar Lampiran... vi BAB I Pendahuluan... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Hubungan dokumen RKPD dengan dokumen perencanaan lainnya...
Lebih terperinciDr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013
Disampaikan pada Seminar Nasional dan Kongres VIII MKTI Di Palembang 5-7 November 2013 Dr. EDWARD Saleh FORUM DAS SUMATERA SELATAN 2013 Permasalahan Pengelolaan SDA Sampah Pencemaran Banjir Kependudukan
Lebih terperinciSOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015
KEMENTERIAN PERENCANAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL SOSIALISASI FORUM PRA MUSRENBANGNAS TAHUN 2015 Direktur Kawasan Khusus dan Daerah Tertinggal Jakarta, 10 April 2015 AGENDA
Lebih terperinciKEMENTERIAN DALAM NEGERI
KEMENTERIAN DALAM NEGERI KEMENTERIAN DALAM NEGERI RI Jakarta 2011 Sasaran program K/L Kesesuaian lokus program dan kegiatan K/L & daerah Besaran anggaran program dan kegiatan K/L Sharing pendanaan daerah
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013
BADAN PUSAT STATISTIK No. 34/05/Th. XVI, 6 Mei 2013 INDEKS TENDENSI BISNIS DAN INDEKS TENDENSI KONSUMEN TRIWULAN I-2013 KONDISI BISNIS DAN EKONOMI KONSUMEN MENINGKAT A. INDEKS TENDENSI BISNIS A. Penjelasan
Lebih terperinciIPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014
IPM KABUPATEN BANGKA: CAPAIAN DAN TANTANGAN PAN BUDI MARWOTO BAPPEDA BANGKA 2014 LATAR BELAKANG Sebelum tahun 1970-an, pembangunan semata-mata dipandang sebagai fenomena ekonomi saja. (Todaro dan Smith)
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018
RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2018 PEMERINTAH KOTA PAGAR ALAM TAHUN 2017 KATA PENGANTAR Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pagar Alam Tahun 2018 disusun dengan mengacu
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN
Lampiran I Peraturan Bupati Pekalongan Nomor : 17 Tahun 2015 Tanggal : 29 Mei 2015 RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KABUPATEN PEKALONGAN TAHUN 2016 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pemerintah
Lebih terperinciPERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016
PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 34 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN WALIKOTA PAGAR ALAM NOMOR 11 TAHUN 2016 TENTANG PENETAPAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PAGAR ALAM TAHUN
Lebih terperinciMekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017
Mekanisme Pelaksanaan Musrenbangnas 2017 - Direktur Otonomi Daerah Bappenas - Temu Triwulanan II 11 April 2017 1 11 April 11-21 April (7 hari kerja) 26 April 27-28 April 2-3 Mei 4-5 Mei 8-9 Mei Rakorbangpus
Lebih terperinciTABEL 1 LAJU PERTUMBUHAN PDRB MENURUT LAPANGAN USAHA (Persentase) Triw I 2011 Triw II Semester I 2011 LAPANGAN USAHA
No. 01/08/53/TH.XIV, 5 AGUSTUS PERTUMBUHAN EKONOMI NTT TRIWULAN II TUMBUH 5,21 PERSEN Pertumbuhan ekonomi NTT yang diukur berdasarkan kenaikan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) pada triwulan II tahun
Lebih terperinciDIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL
PROGRAM LISTRIK PERDESAAN DI INDONESIA: KEBIJAKAN, RENCANA DAN PENDANAAN Jakarta, 20 Juni 2013 DIREKTORAT JENDERAL KETENAGALISTRIKAN KEMENTERIAN ENERGI DAN SUMBER DAYA MINERAL KONDISI SAAT INI Kondisi
Lebih terperinciARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL
ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional Disampaikan dalam Acara: Musrenbang RKPD Provinsi Kepulauan Riau 2015 Tanjung
Lebih terperinciSASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018
PAPARAN KEPALA BAPPEDA LITBANG KOTA BALIKPAPAN SASARAN DAN PROGRAM PRIORITAS PENGUATAN EKONOMI MASYARAKAT KOTA BALIKPAPAN BIDANG INDUSTRI DAN JASA TAHUN 2018 RAKOR BAPPEDA SE-KALIMANTAN TIMUR BALIKPAPAN,
Lebih terperinciBAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT
BAB I KONDISI MAKRO PEMBANGUNAN JAWA BARAT 1.1. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) beserta Komponennya Angka Partisipasi Kasar (APK) SLTP meningkat di tahun 2013 sebesar 1.30 persen dibandingkan pada tahun
Lebih terperinciPENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011
PENGUATAN KEBIJAKAN SOSIAL DALAM RENCANA KERJA PEMERINTAH (RKP) 2011 ARAHAN WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA PADA ACARA MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN TINGKAT NASIONAL (MUSRENBANGNAS) 28 APRIL 2010
Lebih terperinciMENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA
MENTERI PEKERJAAN UMUM REPUBLIK INDONESIA Disampaikan pada: SEMINAR NASIONAL FEED THE WORLD JAKARTA, 28 JANUARI 2010 Pendekatan Pengembangan Wilayah PU Pengembanga n Wilayah SDA BM CK Perkim BG AM AL Sampah
Lebih terperinciMekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Mekanisme Pembahasan Musrenbangnas dalam Rangka Penyusunan RKP 2017 Oleh : Deputi Bidang Pengembangan Regional Jakarta,
Lebih terperinciRANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH TAHUN 2012 Oleh : Menteri PPN/Kepala Bappenas Disampaikan dalam acara Musyawarah
Lebih terperinciKEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN
SEKRETARIAT WAKIL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA KEBIJAKAN STRATEGIS PNPM MANDIRI KE DEPAN DEPUTI SESWAPRES BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN SELAKU SEKRETARIS EKSEKUTIF TIM NASIONAL
Lebih terperinciBADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI KALIMANTAN TENGAH. 07 November 2016
BADAN PUSAT STATISTIK 07 November 2016 Berita Resmi Statistik Pertumbuhan Ekonomi Kalimantan Tengah (Produk Domestik Regional Bruto) Indeks Tendensi Konsumen 7 November 2016 BADAN PUSAT STATISTIK Pertumbuhan
Lebih terperinciISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012
REPUBLIK INDONESIA KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/BAPPENAS ISU STRATEGIS PROVINSI DALAM PENYUSUNAN RKP 2012 DIREKTUR PENGEMBANGAN WILAYAH KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS Jakarta, 10 Maret 2011 OUTLINE
Lebih terperinciBAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN 5.1. Visi Proses Pembangunan Kabupaten Musi Rawas lima tahun ke depan tidak bisa dilepaskan dari capaian kinerja lima tahun terakhir, selain telah menghasilkan
Lebih terperinciPenggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK
Penggunaan Kawasan Hutan untuk Pembangunan Sektor Non Kehutanan Oleh : Dirjen Planologi Kehutanan dan Tata Lingkungan Kementerian LHK Disampaikan pada Seminar Nasional yang diselenggarakan Badan Pemeriksa
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI JAWA TENGAH (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI SULAWESI BARAT (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1. Nasional
Lebih terperinciDAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 EVALUASI HASIL PELAKSANAAN RKPD TAHUN LALU DAN CAPAIAN KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN... 1
1 DAFTAR ISI BAB I PENDAHULUAN... 1 1.1. Latar Belakang... 1 1.2. Dasar Hukum...... 2 1.3. Hubungan Antar Dokumen... 5 1.4. Sistematika Dokumen RKPD... 5 1.5. Maksud dan Tujuan... Hal BAB II EVALUASI HASIL
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: MENTERIDALAMNEGERI TJAHJO KUMOLO KEMENTERIAN DALAM NEGERI Bangka Tengah, 7 April 207 2 PENCAPAIAN TARGET PEMBANGUNAN NASIONAL (Pasal
Lebih terperinciOLEH : ENDAH MURNININGTYAS DEPUTI BIDANG SUMBER DAYA ALAM DAN LINGKUNGAN HIDUP SURABAYA, 2 MARET 2011
KEMENTERIAN NEGARA PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL ARAH KEBIJAKAN PEMBANGUNAN NASIONAL DALAM PENGOLAHAN DAN PEMASARAN HASIL PERIKANAN 2011 DAN 2012 OLEH : ENDAH
Lebih terperinciPERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
GUBERNUR KALIMANTAN BARAT PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017 Dalam rangka mewujudkan manajemen pemerintahan yang efektif, transparan dan akuntabel serta berorientasi pada hasil, yang bertanda tangan di bawah
Lebih terperinciPEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA
Pendahuluan Policy Brief PEMETAAN DAYA SAING PERTANIAN INDONESIA 1. Dinamika perkembangan ekonomi global akhir-akhir ini memberikan sinyal tentang pentingnya peningkatan daya saing pertanian. Di tingkat
Lebih terperinciREVIEW RENCANA STRATEGIS BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN, DAN PENDANAAN INDIKATIF 5.1 Rencana Program dan Kegiatan Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai
Lebih terperinciPERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL
1 PERAN GEOLOGI DALAM PEMBANGUNAN NASIONAL Deputi Bidang Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Kementerian Negara PPN/Bappenas Workshop Sinkronisasi Program Pembangunan Bidang Geologi: Optimalisasi Peran
Lebih terperinci... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT...
... Lanjutkan & Mantapkan Pembangunan Menuju Masyarakat Kabupaten Gunung Mas Yang SEJAHTERA, MANDIRI, BERDAYA SAING dan BERMARTABAT... Atau 1 BERdaya saing, Sejahtera, MaNdiri & BermARtabat KERANGKA PIKIR
Lebih terperinciRencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa
KEMENTERIAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL/ BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN NASIONAL Rencana Strategis Bidang Pemerintahan Desa Disampaikan oleh: Direktur Perkotaan dan Perdesaan Kementerian PPN/Bappenas
Lebih terperinciKEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA
KEMENTERIAN KOORDINATOR BIDANG KESEJAHTERAAN RAKYAT REPUBLIK INDONESIA PENGANTAR MENKO KESRA PADA Seminar dalam rangka Munas REI XIV Tahun 2013 Sub tema KRISIS ATAU DARURAT PERUMAHAN DAN TANGGUNG JAWAB
Lebih terperinciPemerintah Daerah Provinsi Bali BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH
BAB V RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS DAERAH Untuk mewujudkan tujuan dan sasaran pembangunan serta pencapaian target-target pembangunan pada tahun 2016, maka disusun berbagai program prioritas yang
Lebih terperinciGAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR. 119º00 Bujur Timur serta diantara 4º24 Lintang Utara dan 2º25 Lintang
IV. GAMBARAN UMUM PROPINSI KALIMANTAN TIMUR Propinsi Kalimantan Timur dengan luas wilayah daratan 198.441,17 km 2 dan luas pengelolaan laut 10.216,57 km 2 terletak antara 113º44 Bujur Timur dan 119º00
Lebih terperinciWORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK)
WORKSHOP (MOBILITAS PESERTA DIDIK) KONSEP 1 Masyarakat Anak Pendidikan Masyarakat Pendidikan Anak Pendekatan Sektor Multisektoral Multisektoral Peserta Didik Pendidikan Peserta Didik Sektoral Diagram Venn:
Lebih terperinciRENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018
RENCANA KEGIATAN DIREKTORAT JENDERAL PERKEBUNAN TAHUN 2018 Disampaikan pada: MUSYAWARAH PERENCANAAN PEMBANGUNAN PERTANIAN NASIONAL Jakarta, 30 Mei 2017 CAPAIAN INDIKATOR MAKRO PEMBANGUNAN PERKEBUNAN NO.
Lebih terperinciPENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA
PENGARAHAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA Disampaikan oleh: STAF AHLI MENTERI BIDANG PEMERINTAHAN Dr. SUHAJAR DIANTORO, M.Si KEMENTERIAN DALAM NEGERI Tarakan, 5April 2017 PENDAHULUAN 1 2 3 PEMBANGUNAN
Lebih terperinciRENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) 2012
RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH (RKPD) BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH PEMERINTAH PROVINSI KALIMANTAN SELATAN Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan
Lebih terperinci1. Seluruh Komponen Pelaku Pembangunan dalam rangka Penyelenggaraan Tugas Umum Pemerintahan Penyelenggaraan Tugas Pembangunan Daerah
PAPARAN MUSYAWARAH RENCANA PEMBANGUNAN RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA BEKASI TAHUN 2014 Bekasi, 18 Maret 2013 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH KOTA BEKASI PENDAHULUAN RENCANA KERJA PEMERINTAH
Lebih terperinciDAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... Halaman BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1 Latar Belakang... I-1 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... I-3 1.3 Hubungan Antar Dokumen... I-4
Lebih terperinciDAFTAR ISI. BAB II. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH... II Aspek Geografi Dan Demografi... II-2
DAFTAR ISI DAFTAR ISI Hal DAFTAR ISI... i DAFTAR TABEL... v DAFTAR GAMBAR... xix BAB I. PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen RPJMD
Lebih terperinciDATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS. April 2017
DATA SOSIAL EKONOMI STRATEGIS April 2017 2 Data Sosial Ekonomi Strategis April 2017 Ringkasan Indikator Strategis Pertumbuhan Ekonomi Inflasi Perdagangan Internasional Kemiskinan & Rasio Gini Ketenagakerjaan
Lebih terperinciRENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH KOTA PALU DT - TAHUN
DAFTAR TABEL Tabel 2.1 Luas Wilayah Kota Palu Menurut Kecamatan Tahun 2015.. II-2 Tabel 2.2 Banyaknya Kelurahan Menurut Kecamatan, Ibu Kota Kecamatan Dan Jarak Ibu Kota Kecamatan Dengan Ibu Kota Palu Tahun
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH 3.1. Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kondisi perekonomian Kota Ambon sepanjang Tahun 2012, turut dipengaruhi oleh kondisi perekenomian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciRINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN
Lampiran III Peraturan Daerah Nomor Tanggal : : 10 Tahun 2013 31 Desember 2013 PEMERINTAH PROVINSI SULAWESI TENGGARA RINCIAN APBD MENURUT URUSAN PEMERINTAHAN DAERAH, ORGANISASI, PENDAPATAN, BELANJA DAN
Lebih terperinciWalikota dan Wakil Walikota Samarinda. Periode
VISI, MISI dan AGENDA PRIORITAS Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Periode 2016-2021 1 INDIKATOR MAKRO KOTA SAMARINDA TARGET TAHAP 3 RPJPD KOTA SAMARINDA 2005-2025 PERMASALAHAN DAN ISU STRATEGIS KOTA
Lebih terperinciBAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH
BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH Perumusan prioritas dan sasaran pembangunan daerah perlu memperhatikan korelasinya terhadap pencapaian prioritas dan sasaran pembangunan nasional, dan regional
Lebih terperinciKAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH
KAIDAH PERUMUSAN KEBIJAKAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH Disampaikan dalam acara: Workshop Perencanaan Pembangunan Daerah Metro Lampung, 30-31 Oktober 2017 Digunakan dalam perumusan: Rancangan awal RPJPD
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN PURBALINGGA Catatan atas Laporan Keuangan Untuk Tahun yang Berakhir 31 Desember 2014 dan 2013
BAB II EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN, DAN INDIKATOR PENCAPAIAN TARGET KINERJA KEUANGAN 2.1. EKONOMI MAKRO PERKEMBANGAN INDIKATOR EKONOMI MAKRO DAERAH Pada tahun 2014, perekonomian nasional tumbuh melambat
Lebih terperinciBAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD
BAB VI INDIKATOR KINERJA YANG MENGACU PADA TUJUAN DAN SASARAN kinerja adalah uraian singkat dengan menggunakan ukuran kuantitatif dan kualitatif yang mengindikasikan pencapaian suatu sasaran atau tujuan
Lebih terperinciPOTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro)
POTRET PENDIDIKAN PROVINSI KEPULAUAN RIAU (Indikator Makro) Pusat Data dan Statistik Pendidikan - Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Jakarta, 2015 DAFTAR ISI A. Dua Konsep Pembahasan B. Potret IPM 2013 1.
Lebih terperinciPERKEMBANGAN PEMBANGUNAN PROVINSI DKI JAKARTA 2014
OUTLINE ANALISIS PROVINSI 1. Perkembangan Indikator Utama 1.1 Pertumbuhan Ekonomi 1.2 Pengurangan Pengangguran 1.3 Pengurangan Kemiskinan 2. Kinerja Pembangunan Kota/ Kabupaten 2.1 Pertumbuhan Ekonomi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara,
BAB I PENDAHULUAN 1.1. LATAR BELAKANG Sejak tahun 1970-an telah terjadi perubahan menuju desentralisasi di antara negaranegara, baik negara ekonomi berkembang maupun negara ekonomi maju. Selain pergeseran
Lebih terperinciBAB - I PENDAHULUAN I Latar Belakang
BAB - I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, telah mengamanatkan bahwa agar perencanaan pembangunan daerah konsisten, sejalan
Lebih terperinciINDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015
No. 30/05/17/V, 5 Mei 2015 INDEKS TENDENSI KONSUMEN (ITK) PROVINSI BENGKULU TRIWULAN I TAHUN 2015 A. Kondisi Ekonomi Konsumen Triwulan I-2015 Indeks Tendensi Konsumen (ITK) Triwulan I-2015 di Provinsi
Lebih terperinciBab I Pendahuluan 1 KONDISI DAERAH JAWA TIMUR
Daftar Isi Bab I Pendahuluan 1 I.1 Latar belakang 1 I.2 Maksud dan Tujuan 4 I.3 Landasan Hukum 5 I.4 Hubungan RPJMD dengan Dokumen Perencanaan Lainnya 8 I.5 Sistematika Penulisan 10 BAGIAN 1 KONDISI DAERAH
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB I PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Perencanaan adalah suatu proses untuk menentukan tindakan masa depan yang tepat, melalui urutan pilihan, dengan memperhitungkan sumber daya yang tersedia. Dalam rangka
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH. karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun dapat
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH Kondisi perekonomian Kabupaten Lamandau Tahun 2012 berikut karakteristiknya serta proyeksi perekonomian tahun 2013-2014 dapat digambarkan
Lebih terperinciRAPAT KOORDINASI PERENCANAAN
BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN TANGGAMUS RAPAT KOORDINASI PERENCANAAN KOTA AGUNG, 15 FEBRUARI 2018 PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS PROVINSI LAMPUNG Created by Bidang Pendanaan
Lebih terperinci6.1 Rencana Program dan Kegiatan Bersumber dari APBD
6.1 Rencana Program dan Kegiatan Bersumber dari APBD Berdasarkan visi, misi, kebijakan dan sasaran sebagaimana tertuang dalam Rancangan Awal RPJMD Kabupaten Musi Rawas Tahun 2016-2021 maupun perkembangan
Lebih terperinciV BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN
V BAB V PENYAJIAN VISI, MISI, TUJUAN, DAN SASARAN Visi dan misi merupakan gambaran apa yang ingin dicapai Kota Surabaya pada akhir periode kepemimpinan walikota dan wakil walikota terpilih, yaitu: V.1
Lebih terperinciBAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN
BAB VIII INDIKASI RENCANA PROGRAM PRIORITAS YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN 8.1 Program Prioritas Pada bab Indikasi rencana program prioritas dalam RPJMD Provinsi Kepulauan Riau ini akan disampaikan
Lebih terperinciLAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017
LAPORAN KINERJA DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN TRIWULAN III TAHUN 2017 KEMENTERIAN PERTANIAN-RI DIREKTORAT JENDERAL TANAMAN PANGAN OKTOBER 2017 2017 Laporan Kinerja Triwulan III DAFTAR ISI KATA PENGANTAR
Lebih terperinciRANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN
RANCANGAN RENCANA PEMBANGUNANN JANGKA MENENGAH DAERAH KABUPATEN KOTABARU TAHUN 2016-2021 PEMERINTAH KABUPATEN KOTABARU 2016 Bab I Daftar Isi... i Daftar Tabel... iii Daftar Gambar... ix PENDAHULUAN I-1
Lebih terperinciBAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH
BAB III RANCANGAN KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEBIJAKANKEUANGAN DAERAH 3.1 Arah Kebijakan Ekonomi Daerah Kebijakan ekonomi daerah disusun dalam rangka memberikan solusi jangka pendek dan jangka panjang
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Pertumbuhan ekonomi yang meningkat menggambarkan bahwa adanya peningkatan
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan merupakan dasar untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Indikator untuk melihat pembangunan adalah dengan melihat pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan ekonomi
Lebih terperinciBAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH. 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya;
BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1 Perkembangan indikator ekonomi makro daerah pada tahun sebelumnya; A. Pertumbuhan Ekonomi Pertumbuhan ekonomi (economic growth) merupakan salah satu indikator yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah kemiskinan menjadi persoalan serius yang di hadapi oleh banyak negara di dunia, karena dalam negara maju pun terdapat penduduk miskin. Kemiskinan identik dengan
Lebih terperinciBAB IX PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
BAB IX PENETAPAN INDIKATOR Penetapan indikator kinerja daerah bertujuan untuk memberikan gambaran mengenai ukuran keberhasilan pencapaian visi dan misi Gubernur terpilih pada masa jabatan. Hal ini ditunjukan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN Industri Pengolahan
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pertanian merupakan sektor utama perekonomian di Indonesia. Konsekuensinya adalah bahwa kebijakan pembangunan pertanian di negaranegara tersebut sangat berpengaruh terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN... I-1
DAFTAR ISI Daftar Isi... Daftar... Daftar Gambar... BAB I PENDAHULUAN... I-1 1.1. Latar Belakang... I-1 1.2. Dasar Hukum Penyusunan... I-4 1.3. Hubungan Antar Dokumen... I-7 1.4. Kaidah Pelaksanaan...
Lebih terperinciDAFTAR ISI DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR...
DAFTAR ISI DAFTAR ISI...... i DAFTAR TABEL...... iii DAFTAR GAMBAR...... viii BAB I PENDAHULUAN... 2 1.1 Latar Belakang... 3 1.2 Dasar Hukum Penyusunan... 5 1.3 Hubungann antara Dokumen RPJMD dengan Dokumen
Lebih terperinciVISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO
1 VISI DAN MISI H. ARSYADJULIANDI RACHMAN H. SUYATNO V I S I Riau Yang Lebih Maju, Berdaya Saing, Berbudaya Melayu, Berintegritas dan Berwawasan Lingkungan Untuk Masyarakat yang Sejahtera serta Berkeadilan
Lebih terperinci