Exploration Is The Key of Efficiency

Transkripsi

1 1 LAPORAN EKSPLORASI PT. PERMATA PRIMA SAKTI TBK PERIODE APRIL 2015 Laporan Eksporasi Dalam rangka memenuhi ketentuan III.3.1 dan III.3.3 Peraturan PT. Bursa Efek Jakarta tanggal 19 Juli 2004 Tentang kewajiban penyampaian informasi, maka dengan ini kami sampaikan laporan eksplorasi bulan April 2015 PT. Riau Baraharum dan PT Nusantara Termal Coal, anak perusahaan PT. Permata Prima Sakti Tbk.

2 2 I. PT. RIAU BARAHARUM Mine Site : Ds. Kelesa, Jl. Lintas Timur Sumatra Kec. Seberida Indragiri Hulu Riau Post Site : Ds. Sungai Gantang Kec. Kempas Kab. Indragiri Hilir Riau I.1 Kegiatan dan Area Kegiatan eksplorasi dilakukan pada dua blok Siambul dan Ringin, detail lokasi kegiatan dan jenis kegiatan pada tabel 1 dibawah ini : Tabel 1. Rencana dan realisasi Kegiatan Eksplorasi dan Area No. Blok, lokasi Aktivitas Pemboran development, untuk Ringin bulan April 2015 tidak 1 Desa Ringin, Kecamatan Batang Gangsal, Kabupaten Indragiri Hulu, dilakukan karena kontraktor Propinsi Riau bor PT. ATM berhenti aktivitas. Monitoring pit Siambul tidak Siambul dilakukan karena tidak ada 2 Pit Siambul S4, S5 Utara dan S5 Selatan aktivitas dan progress penambangan. I.2 Biaya Biaya aktivitas eksplorasi untuk pemboran di bulan April 2015 tidak ada, dikarenakan tidak ada aktivitas pemboran. Detail perincian biaya pada tabel 2 dibawah ini : No. Tabel 2. Biaya Eksplorasi Operation Expense Plan April 2015 Realisasi April 2015 Location Dilling Total (m) Biaya (Rp.) Total (m) Biaya (Rp.) Open Holes (NQ) , Blok Ringin Coring (NQ) , Casing (HQ) , TOTAL BIAYA ,

3 3 I.3 Metode Pemboran Development rencana akan menggunakan 1 unit Jacro-200 dengan metode touch coring yaitu : Pemboran lubang terbuka (open hole) pada litologi non batubara dan pemboran inti (Coring) pada litologi batubara dengan jarak antar titik bor m. Pemboran dilakukan untuk mendapatkan data kedalaman/elevasi batubara, ketebalan batubara dan non batubara dan pengecekan bor terdahulu. Setelah selesai pemboran dilakukan pengukuran geofisika logging. Kemudian data pemboran lapangan direkonsiliasikan ke data logging. Dilakukan sampling core batubara hasil pemboran coring dilakukan dengan metode ply by ply, kemudian sample dikirim ke laboratorium PT. Sucofindo di Mumpa, Indragiri Hilir, Propinsi Riau untuk dilakukan analisa kualitasnya. Geofisika logging menggunakan Probe GSR dengan 3 parameter Gamma Ray, Resistivity dan Spontaneous Potensial. Pengukuran geofisika logging dilakukan pada semua titik bor untuk memastikan kedalaman/elevasi batubara dan non batubara sebenarnya. Kegiatan resurvey titik bor dilakukan dengan menggunakan total station merk Nikon Nivo 5.M. Analisa kualitas pada sample core batubara dilakukan dengan 9 parameter, parameter analisa disesuaikan dengan kebutuhan data kualitas pada tahapan eksplorasinya, yaitu : I. Total Mouisture II. III. IV. Inharent Mouisture Ash analysis Volatil Matter V. Fixed Carbon VI. VII. VIII. IX. Total Sulfur Calorie value (Adb, Ar, Daf) Hardgrove grindability Index Relative Density Rencana kegiatan monitoring pit menggunakan metode pengamatan secara berkala kondisi dan perkembangan pit secara geologi sesuai dengan progress kemajuan tambang. Kegiatan pada bulan ini berupa pengukuran kedudukan batubara, posisi titik pengamatan dengan tembakan survey dan pembuatan profil tiap titiknya, kemudian direconciled dengan model geologi.

4 4 I.4 Pengawasan/supervisi Seluruh rangkaian kegiatan eksplorasi seperti pengawasan drilling, sampling, kegiatan logging dan resurvey titik bor di blok Ringin dan monitoring pit di blok Siambul diawasi langsung oleh PT. Riau Baraharum dibawah tanggung jawab departemen Eksplorasi dan dilakukan oleh Superintendent Geologist, Senior Geologist, Supervisor Geologist, Junior Supervisor Geologist dan Wellsite Geologist, Serta 1 team survey. I.5 Kemajuan pekerjaan I.5.1 Pemboran Kegiatan pemboran development bulan April 2015 di blok Ringin yang rencananya menggunakan 1 unit mesin bor Jacro-200 dari kontraktor PT. Andalan Tangguh Mandiri. Dan untuk kegiatan pengukuran geofisika logging menggunakan 1 unit alat logging yaitu : 1 unit GSR milik PT. Riau Baraharum. Tidak dilakukan karena berhentinya aktivitas bor. Berikut tabel rencana dan realisasi kegiatan pemboran di blok Ringin selama bulan April 2015 dapat dilihat pada Tabel 3 dibawah ini : Tabel 3. Kegiatan pemboran dan pengukuran geofisika logging di Blok Ringin Periode April 2015 RENCANA APRIL 2015 REALISASI APRIL 2015 DRILLING GEOFISIKA DRILLING GEOFISIKA NO LOKASI/BLOK HOLE ID TITIK METER LOGGING TITIK METER LOGGING TOUCH TOTAL TOUCH TOTAL OPEN OPEN CORING HOLES DEPTH OPEN OPEN CORING HOLES DEPTH CORING DEPTH CORING DEPTH 1 GT_IRNGP RINGIN 2 DH_IRNGP TOTAL I.5.2 Pemetaan Geologi Pada bulan April 2015 kegiatan pemetaan geologi dengan metode monitoring pit di blok Siambul tidak dilakukan dikarenakan tidak adanya aktivitas dan progress penambangan.

5 5 II. PT. NUSANTARA TERMAL COAL Mine Site : Jln. Diponegoro No. 01 Kel. Candika, Kab Muara Bungo. Jambi Telp II.1 Area Kegiatan Eksplorasi Kegiatan eksplorasi dilakukan pada dua blok dengan beberapa metode, detail lokasi kegiatan dan jenis kegiatan pada tabel 2.1 dibawah ini : Tabel 2.1 Kegiatan Eksplorasi dan Area No. Blok, lokasi Aktivitas 1 Blok Barat (West Block) pit 421 Pemboran infill 2 Blok Timur (East Block) Monitoring pit II.2 Biaya Biaya eksplorasi aktivitas eksplorasi selama pemboran di bulan April 2015 pada tabel 2.2 dibawah ini : Tabel 2.2 Biaya Eksplorasi (dalam rupiah) No 1 Eksploration Ekspense Plan April 2015 Realisasi April 2015 Location Drilling Total (m) Biaya (Rp) Total (m) Biaya (Rp) Open Holes (NQ) 100 Rp31,500, Rp0 2 Pit 421 Coring (NQ) 20 Rp8,000, Rp0 3 Casing (HQ) 30 Rp4,500, Rp0 Total Rp44,000,000 Rp0 II.3 Metode Kegiatan Eksplorasi Kegiatan pengeboran rencananya akan dilakukan dengan menggunakan metode Semi-Inti (part coring / touch coring) dengan jarak antar titik bor berkisar 25 meter 125 meter tergantung dari hasil analisa dan rekontruksi sesar yang ada dilokasi tersebut. Hasil dari data pengeboran tersebut dilakukan korelasi antara titik bor sekitarnya dan didapatkan model Geologi berupa penyebaran Batubara dan struktur Geologi yang berkembang di lokasi tersebut. Pada setiap titik bor yang telah dilakukan pengeboran, dilakukan kegiatan Geofisika Logging untuk memastikan / memverifikasi kedalaman / elevasi batubara, ketebalan lithologi batubara dan non batubara, stratigrafi batuan dan ketebalan lapisan tanah penutup (soil). Parameter yang digunakan pada Geofisika Logging adalah Gamma Ray, Resistivity, dan Calliper. Kegiatan Pit Monitoring dilakukan dengan mengamati kegiatan Penambangan dengan mengambil datadata berupa kedudukan (strike / dip) batuan, struktur yang berkembang dari setiap sequent batuan dan mengkorelasikan dengan data-data titik bor yang telah dilakukan pada daerah tersebut. Sehingga setiap perubahan dari Modelling Geologi yang ada bisa segera diketahui dan melakukan Re-Modelling sesuai dengan pengamatan yang terkini.

6 6 Pada setiap lokasi pengamatan Pit Monitoring, diberi tanda (mark point) dengan menggunakan GPS dan pengambilan data, jika perlu sampling, segera disesuaikan dengan data-data yang telah ada. Lokasi pengamatan dan pengambilan data harus disesuaikan dengan kemajuan Penambangan sehingga control terhadap up-date Modelling Geologi terus dilakukan. Pada titik-titik tertentu yang telah direncanakan dilakukan sampling batubara untuk mengetahui kualitas dari batubara tersebut dan sample tersebut dikirimkan ke laboratorium Sucofindo di Kiliran Jao, Prov. Sumatera Barat, untuk dilakukan analisa kualitasnya antara lain Total Mousture TM (%ar), Mousture M (%adb), Ash (adb), Volatile Matter VM (adb), Vixed Carbon VC (adb), Total Sulfus TS (%adb), Kegiatan resurvey lokasi Pit Monitoring untuk mengetahui koordinat lokasi dimana data yang diambil, menggunakan alat survey total station merek Sokkia R32 dengan menggunakan Bench Mark (BM) yang ada dilokasi tambang. II.4 Pelaksanaan Dan Pengawasan Kegiatan Eksplorasi Kegiatan Pengeboran Eksplorasi dilokasi PKP2B PT. Nusantara Termal Coal dilakukan menggunakan 1 unit alat bor jenis Jacrow 175 yang dimiliki dan dikerjakan oleh kontraktor pengeboran yaitu PT. Andalan Tangguh Mandiri (PT. ATM). Kegiatan Pit Monitoring Eksplorasi dilokasi PKP2B PT. Nusantara Termal Coal dilakukan menggunakan 1 unit GPS Garmin 76S, 1 unit Kompas Geologi Brunton, 1 buah Palu Sedimen Geologi. Selama proses kegiatan Pit Monitoring, kegiataan tersebut diawasi oleh supervisor geologist, senior supervisor dan data hasil pengeboran langsung dimodeling yang semuanya dilakukan oleh pihak Departemen Eksplorasi PT. Nusantara Termal Coal yang terdiri dari : a. Manager Eksplorasi (1 Orang) b. Superintendent Eksplorasi (1 Orang) c. Senior Supervisor (1 Orang) d. Supervisor Eksplorasi (2 Orang). Kegiatan resurvey titik bor dilakukan oleh 1 (satu) team survey dan 1 (satu) orang kordinator Survey dari PT. Nusantara Termal Coal. II.5 Kemajuan Kegiatan Eksplorasi Pada Bulan April 2015, direncanakan kegiatan drilling dilakukan pada lokasi pit 421 untuk mengetahui struktur yang berkembang dilokasi tersebut dan juga mengetahui jumlah sumber daya dan cadangan batubara yang ada. Namun dikarenakan permasalahan lahan yang akan menjadi lokasi rencana titik drilling maka kegiatan drilling pada Bulan April 2015 ini tidak dilaksanakan atau ditunda sementara waktu. Sehingga tidak ada progress kegiatan drilling untuk mencapai target yang ditetapkan. Pada Bulan April 2015, dilakukan Kegiatan Pit Monitoring dilokasi Blok Timur (East Block) pit 418, hanya memonitoring expose coal dan mencatat kedudukan (strike/dip) dari batubara (coal) dan dikorelasikan dengan Modelling Geologi yang berdasarkan hasil kegiatan drilling yang telah dilakukan pada daerah tersebut.