Universitas Bung Hatta

Transkripsi

1 PENGARUH PERSEPSI KEGUNAAN DAN PERSEPSI KEMUDAHAN TERHADAP MINAT WAJIB PAJAK DALAM PENGGUNAAN E-FILING DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris pada Wajib Pajak Orang Pribadi yang Terdaftar di KPP Pratama Padang Satu, Kota Padang) Yolla Dwi Mutia 1, Herawati 2, Meihendri 2 1 Mahasiswa Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi 2 Dosen Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi Universitas Bung Hatta yollayols@gmail.com ABSTRACT This research aim is to investigate empirically about the perceived usefulness and perceived ease of use toward taxpayer interest in using e-filling information technology as an moderating variable.in fact the interest of taxpayers in the use of e -filing is still very low as of taxpayers were registered only about 8,000 taxpayers who use the e filing. This research is using theory Technology Accaptance Model (TAM). It used primary data that is obtained based on questioner. The sample of this research is 100 taxpayers that are registered in KPP Pratama Padang Satu, Kota Padang. Sampling technic used is convenience sampling. the proceeded data is using SPSS program version 16. The result of this research showed that the perceived usefulness does not have any effect to the taxpayer in using of e-filling while the perceived ease of use does. Information Technology has an effect toward taxpayer in using of e-filling. The perceived usefulness does not have any effect toward taxpayer in using e-filling through Information Technology. the perceived ease of use does not have any effect toward taxpayer in using e- filling through information technology. Key words :using e-filling interest, perceived usefulness, perceived ease of use, information technology.

2 PENDAHULUAN Pajak merupakan penerimaan negara yang terbesar, dalam hal ini pemerintahan memberikan kepercayaan penuh kepada Direktorat Jenderal Pajak agar bisa meningkatkan penerimaan pajak. Menurut Undang-Undang No. 28 Tahun 2007, dikatakan bahwa pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang dengan tidak mendapat imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi sebesarbesarnya untuk kemakmuran rakyat. Untuk memudahkan wajib pajak dalam membayar pajak, pemerintah mengeluarkan Undang-Undang perpajakan yaitu Undang-Undang No. 28 Tahun 2007 Pasal 2 ayat (1) menyatakan bahwa Indonesia pada saat ini menganut Self Assessment System yaitu memberi kepercayaan kepada wajib pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan sendiri perpajakannya. Dengan adanya sistem ini kebenaran dalam membayar pajak tergantung pada kejujuran dari wajib pajak itu sendiri, juga termasuk dalam melaporkan kewajiban perpajakannya. Tetapi seiring dengan perkembangan zaman tidak cukup hanya dengan Self Assessment System, maka dari itu Direktorat Jenderal Pajak dalam hal ini mengeluarkan Surat Keputusan untuk mempermudah wajib pajak dalam melaporkan SPT nya, yaitu Keputasan Direktorat Jenderal Pajak Nomor KEP- 88/PJ/2004 Tanggal 14 Mei 2004 tentang penyampaian surat pemberitahuan secara elektronik. Kemudian pada tanggal 12 Januari 2005 Direktorat Jenderal Pajak kembali mengeluarkan Surat Keputusan yaitu KEP-05/PJ/2005 tentang Tata Cara Penyampaian SPT secara elektronik (efiling) melalui perusahaan Penyedia Jasa Aplikasi (ASP), yang kemudian direvisi kembali pada Peraturan Direktorat Jenderal Pajak Nomor 47/PJ/2008 pada tanggal 16 Desember 2008, dan diberlakukan mulai 1 Maret Untuk memudahkan DJP pengarsipannya serta untuk meningkatkan pelayanan kepada wajib pajak Direktorat Jenderal Pajak mengeluarkan e-filing untuk mengarsipkan SPT secara elektronik. E-filing merupakan sistem pelaporan atau penyampaian pajak dengan SPT secara elektronik yang dilakukan melalui sistem online dan real

3 time. Sistem ini bertujuan untuk menyediakan fasilitas pelaporan SPT secara online kepada wajib pajak, sehingga wajib pajak orang pribadi dapat melakukannya dirumah dan wajib pajak badan melakukannya di kantor. Dengan hal ini dapat membantu wajib pajak untuk menghemat baik itu dari segi biaya maupun waktu. E-filing adalah sistem online, yang sudah pasti akan berhubungan dengan teknologi informasi baik itu dari segi hardware, software, maupun brainware. Penelitian ini juga menggunakan variabel-variabel yang diadopsi dari Technology Acceptance Model (TAM), dimana variabel tersebut adalah Persepsi Kegunaan dan Persepsi Kemudahan yang diperkenalkan oleh Davis (1989). Dengan mengacu dari peneliti sebelumnya yang juga memakai variable yang sama yaitu Lie dan Sadijarto (2013) dan Laihad (2013) menyatakan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan berpengaruh menggunakan e-filing. Adapun wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Padang pada tahun 2015 yaitu sebanyak orang yang wajib SPT, dengan WP badan terdiri dari orang dan WP orang pribadi yang karyawan sebanyak orang serta yang non karyawan sebanyak orang. Sedangkan yang melaporkan SPT nya sebanyak orang. Di tahun 2014 jumlah wajib pajak yang mendaftar menggunakan e-filing sekitar 8000 wajib pajak dari jumlah wajib pajak yaitu wajib pajak (Sumber: KPP Pratama Padang). Berdasarkan hal tersebut dapat dilihat bahwa masih ada wajib pajak yang belum membayar pajak serta masih sedikitnya wajib pajak yang menggunakan e-filing padahal penggunaan e-filing di Kota Padang sudah disosialisasikan dan diberlakukan sejak tahun 2013 dengan harapan bahwa wajib pajak yang membayar pajak akan terus meningkat. TINJAUAN PUSTAKA Technology Acceptance Model (TAM) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan teori tentang penggunaan sistem teknologi informasi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. TAM ini diperkenalkan pertama kali oleh Davis tahun 1989.

4 TAM mengadaptasi dari Theory of Reasoned Action (TRA) yang dikembangkan oleh Ajzen dan Fishben tahun TAM mengindikasikan dua variabel yang digunakan untuk memprediksi penerimaan pengguna terhadap teknologi, dua variabel tersebut yaitu persepsi kegunaan (perceived usefulness) dan persepsi kemudahan (perceived ease of use). Persepsi kegunaan yaitu tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan satu item maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna tersebut. Sedangkan persepsi kemudahan yaitu tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari. Dalam penelitian ini TAM digunakan sebagai dasar pengambilan variabel yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan terhadap penggunaan teknologi informasi apakah mempengaruhi sikap terhadap perilaku individu dalam penggunaan teknologi informasi, yang selanjutnya akan menetukan perilaku dari individu tersebut apakah akan menggunakan teknologi informasi atau tidak. PENGEMBANGAN HIPOTESIS Pengaruh Persepsi Kegunaan Penggunaan e-filing Persepsi kegunaan yaitu tingkat kepercayaan pengguna bahwa dengan menggunakan satu item maka akan dapat meningkatkan kinerja pengguna. Berdasarkan penelitian sebelumnya yaitu Wibisono dan Toly (2014) menyatakan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh penggunaan e-filing. Lie dan Sadijarto (2013) persepsi kegunaan berpengaruh penggunaan e-filing. Begitupun dengan penelitian yang yang dilakukan oleh Laihad (2013) bahwa persepsi kegunaan berpengaruh positif dan signifikan penggunaan e-filing. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: H1 : Persepsi kegunaan berpengaruh penggunaan e-filing. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan e-filing Persepsi kemudahan yaitu tingkat kepercayaan pengguna bahwa sistem

5 dapat digunakan dengan mudah dan dapat dipelajari. Berdasarkan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Desmayanti (2012) menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh signifikan positif terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing. Penelitian Lie dan Sadijarto (2013) menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Wibisono dan Toly (2014) menyatakan bahwa persepsi kemudahan mempengaruhi minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka dapat disimpulkan bahwa: H2 : Persepsi kemudahan berpengaruh penggunaan e-filing. Pengaruh Teknologi Informasi Penggunaan e-fiiling Desmayanti (2012) kesiapan teknologi informasi pada dasarnya dipengaruhi oleh individu itu sendiri, apakah dari dalam diri individu siap menerima teknologi tersebut atau tidak, yang mana dalam hal ini teknologi tersebut adalah e-filing. Jika wajib pajak siap menerima teknologi baru maka wajib pajak tidak akan ragu-ragu untuk melaporkan SPT nya menggunakan e- filing. Kesiapan teknologi informasi juga mempengaruhi pola piker individu, artinya semakin individu siap menerima teknologi yang baru berarti semakin maju pemikira individu tersebut yaitu bisa beradaptasi dengan teknologi yang semakin lama semakin berkembang (Lisa dan Agus, 2014). Selain daripada individu itu sendiri faktor lain yang mempengaruhi teknologi informasi yaitu penggunaan internet dan komputer yang merupakan sarana untuk menggunakan e-filing. Kesiapan teknologi informasi dilihat dari kemampuan sumber daya manusia dalam menggunakan teknologi informasi, tersedianya koneksi internet, dan sarana fasilitas hardware dan software yang baik, serta dapat memproses transaksi dengan cepat setiap saat dan sesuai dengan kebutuhan (Lisa dan Agus, 2014). Desmayanti (2012) mengungkapkan bahwa kesiapan teknologi informasi berpengaruh signifikan positif terhadap intensitas minat wajib pajak dalam menggunakan e-filing. Wibisono dan Toly (2014) menyatakan bahwa kesiapan telnologi informasi berpengaruh terhadap

6 minat wajib pajak dalam menggunakan e- filing. Berdasarkan uraian tersebut, maka disimpulkan: H3 : Teknologi informasi berpengaruh pengguaan e-filing. Pengaruh Persepsi Kegunaan Penggunaan e-filing Melalui Teknologi Informasi Davis (1989) memperkenalkan Technology Acceptance Model dengan salah satu indikatornya yaitu persepsi kegunaan. Dimana teknologi yang ada dapat bermanfaat bagi penggunanya sehingga mengubah pola pikir serta tindakan pengguna nya untuk menggunakan teknologi yang baru, dalam hal ini e-filing. Dimana e-filing dapat digunakan oleh wajib pajak dengan tujuan untuk meningkatkan kinerja wajib pajak dan mendatangkan manfaat baginya.. Berdasarkan hal diatas, maka: H4: Persepsi kegunaan berpengaruh penggunaan e-filing melalui teknologi informasi Pengaruh Persepsi Kegunaan Penggunaan e-filingmelalui Teknologi Informasi Persepsi kemudahan yaitu suatu kepercayaan seseorang bahwa suatu sistem dapat dipahami dan mudah untuk digunakan. Model TAM yang diperkenalkan oleh Davis (1989) menyatakan bahwa persepsi kemudahan dapat dipengaruhi apabila teknologi informasi yang digunakan mudah untuk dipahami oleh penggunanya sehingga hal tersebut akan membuat pengguna nya menggunakan teknologi tersebut. Dapat disimpulkan bahwa apabila teknologi informasi tersebut mendatangkan manfaat maka akan mengubah tindakan seseorang untuk menggunakan teknologi tersebut. Sedangkan apabila teknologi tersebut mudah untuk digunakan maka juga akan mempengaruhi tindak seseorang untuk menggunakan teknologi tersebut. Berdasarkan hal diatas, maka: H5: Persepsi kemudahan berpengaruh penggunaan e-filingmelalui teknologi informasi METODOLOGI PENELITIAN Jenis Data dan Sumber Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu

7 data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumbernya. Sedangkan sumber data dalam penelitian ini adalah respon secara tertulis (kuesioner) dari wajib pajak Kota Padang. Populasi dan Sampel Sekaran (2011:121) populasi adalah keseluruhan kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah semua wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Padang, Sumatera Barat dengan jumlah orang. Penentuan sampel dalam penelitian ini dilakukan dengan metode Convenience Sampling yaitu metode memilih sampel dengan populasi tertentu yang paling mudah dijangkau atau didapatkan, misal yang tedekat dengan peneliti berdomisili (Uma Sekaran, 2011:136). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu berjumlah 100 orang. HASIL PENELITIAN Deskripsi Data Kuesioner diisi oleh 100 orang responden yang terdiri dari 47 wajib pajak laki-laki dan 53 wajib pajak perempuan. Usia responden paling banyak pada rentan tahun yaitu sebanyak 47 orang, sedangkan sisanya pada usia tahun sebanyak 24 orang, tahun sebanyak 23 orang, dan diatas 56 tahun sebanyak 6 orang. Berdasarkan pendidikan responden, responden paling banyak berada pada tingkat S1 yaitu sebanyak 69 orang, S2 sebanyak 5 orang, dan lain-lain sebanyak 26 orang. Sedangkan berdasarkan pekerjaan, dalam penelitian ini responden banyak didominasi oleh pegawai swasta yaitu sebanyak 53 orang, PNS sebanyak 18 orang, wiraswasta 3 orang dan lainnya sebanyak 26 orang. Uji Validitas Dalam penelitian ini uji validitas diukur dengan menggunakan Kaiser- Meyer Olkin Measure of Sampling Adequancy (KMO MSA). Dengan menggunakan KMO ini data dikatakan valid apabila nilainya >0,50. Setelah dilakukan pengujian validitas dimana variabel minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing yang terdiri dari 3 item pertanyaan, persepsi kegunaan dengan 4 item pertanyaan, persepsi kemudahan terdiri dari 4 item pertanyaan, dan teknologi informasi terdiri dari 4 item

8 pertanyaan. Dalam hal ini dapat disimpulkan bahwa seluruh item pertanyaan dikatakan valid karena dapat dilihat dari nilai signifikannya lebih besar dari 0,50. Dimana nilai yang didapatkan yaitu 0,600 untuk minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing, 0,747 untuk persepsi kegunaan, 0,742 untuk persepsi kemudahan, dan 0,693 untuk teknologi informasi. Sehingga dapat dilakukan pengujian selanjutya. Uji Reliabilitas Dalam pengujian reliabilitas ini menggunakan Cronbach Alpha, apabila nilai Cronbach >0,70 maka suatu konstruk atau variabel dikatakan reliable. Pada pengujian reliabilitas, semua variabel dalam penelitian ini yaitu minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing sebesar 0,711, persepsi kegunaan sebesar 0,735, persepsi kemudahan sebesar 0,814, dan teknologi informasi sebesar 0,744 maka dapat dikatakan semua variabel dalam penelitian ini reliable/handal karena hasil dari uji reliabilitas dengan SPSS menggunakan cronbach alpha semua variabel memiliki nilai cronbach alpha besar dari 0,70 sehingga variabelvariabel penelitian di atas layak diujikam ke pengujian hipotesis selanjutnya. Uji Normalitas Pengujian normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorof Smirnofdengan nilai lebih besar dari 0,05. Diketahui dari nilai Asymp Sig regresi variabel minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing sebesar 0,178, persepsi kegunaan sebesar 0,168, persepsi kemudahan ssebesar 0,91, dan teknologi informasi sebesar 0,091 dimana dalam hal ini nilai asymp signifikannya > 0,05 hal ini dapat disimpulkan bahwa semua variabel berdistribusi normal. Uji Multikolineritas Pengujian multikolineritas dengan menggunakan uji korelasi antar variabel dengan menggunakan Variance Inflation Factor (VIF) dimana batas dari VIF adalah 10 dan nilai tolereance value adalah 0,1. Jika nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0,1 maka data bebas dari multikolineritas. Semua variabel penelitian memiliki nilai tolerance > 0,1 dimana persepsi kegunaan sebesar 0,973, persepsi kemudahan 0,976, dan teknologi informasi sebesar 0,970. Sedangkan jika dilihat dari nilai VIF < 10 dimana persepsi kegunaan sebesar 1,028, persepsi kemudahan sebesar 1,025, dan teknologi

9 informasi sebesar 1,031. Dengan demikian dapat disimpulkan semua model regresi dalam penelitian ini dikatakan bebas dari terjadinya multikolineritas. Uji Determinsi (R 2 ) Mod el Uji Determinasi (Uji R 2 ) R R Squa re Adjuste d R Square Std. Error of the Estima te 1 0,325 a ,078 1, a 0,030 0,010 2, a 0,107 0,060 1,688 Sumber: data primer diolah, 2016 Dari tabel diatas untuk model 1, diketahui angka R 2 didapat sebesar 0,078 atau 7,8%, pada model 2, diketahui R 2 didapat sebesar 0,010 atau 1%, dan pada model 3, diketahui R 2 didapat sebesar 0,060 atau 6% yang artinya bahwa uji determinasi (R 2 ) variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, teknologi informasi, dan minat wajib pajak dalam penggunaan e-filin gbisa dijelaskan sebesar 7,8% pada model 1, 1% pada model 2, dan 6% pada model 3. Uji Simultan (uji F) Pada penelitian ini pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan melihat nilai probabilitas signifikannya, apabila nilai probabilitas signifikannya < 0.05 maka H0 ditolak H1 diterima yang artinya variabel independen memiliki kelayakan model terhadap variabel dependen. Uji Simultan (Uji F) Model F Sig 1 3,780 0,013 a 2 1,480 0,233 a 3 2,256 0,055 a Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel pada model 1, didapat nilai 0,013 dengan demikian 0,013< 0,05 maka disimpulkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan memiliki kelayakan model yang mempengaruhi minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Untuk model 2, didapat nilai 0,233 dengan demikian 0,233 > 0,05 maka disimpulkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan dan teknologi informasi memiliki kelayakan yang mempengaruhi minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Pada model 3, didapat nilai 0,055 dengan demikian 0,055> 0,05 maka disimpulkan bahwa persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan tidak memiliki

10 kelayakan model yangmempengaruhi minat waib pajak dalam penggunaan e- filing melalui teknologi informasi sebagai variabel moderasi. Uji Parsial (Uji t) Model 1 Model 1 menjelaskan variabel dependen yaitu minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing diregresikan ke dalam variabel persepsi kegunaan, persepsi kemudahan, dan teknologi informasi. Persamaan matematis dalam model 1 adalah sebagai berikut: Analisis Regresi dan Uji t Model 1 Model Koefisie n t hitun g Sig. 1 (Constant 6,786 3,084 0,003 ) total x1-0,028-0,752 0,317 total x2 0,157 2,004 0,048 Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan tabel maka diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut: Y = 6,786 0,028X1 + 0,157X2 + e Model Koef t Hit Sig. 1 (Consta 11,756 4,782 0,000 nt) total x1 0,144 1,336 0,185 total x2 0,117 1,208 0,230 total M 0,199 2,434 0,017 Disimpulkan bahwa tingkat signifikan variabel persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan memiliki tingkat probabilitas signifikannya lebih besar dari alpha 0,05 dimana persepsi kegunaan sebesar 0,752 ini artinya bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e- filing, sehingga disimpulkan hipotesis pertama ditolak. Tetapi pada variabel persepsi kemudahan memilliki tingkat probabilitas signifikannya sebesar 0,048 dimana memiliki nilai lebih kecil dari alpha 0,05 dan memiliki arah koefisien positif. Artinya bahwa persepsi kemudahan dan teknologi informasi berpengaruh positif terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Sehingga disimpulkan bahwa hipotesis kedua diterima. Model 2 Dalam model 2 ini terdapat variabel independen yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan serta teknologi informasi sebagai variabel moderasi mempengaruhi minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Dengan analisa SPSS untuk uji hipotesis model 2 diperoleh hasil: Analisa Regresi dan Uji t Model 2

11 Sumber: data primer diolah, 2016 Berdasarkan table diperoleh persamaan model ke 2 sebagai berikut: Y = 11,756+0,144X1+0,117X2 + 0,199M + e Dapat disimpulkan berdasarkan nilai alpha 0,05 variabel teknologi informasi memiliki nilai probabilitas signifikan lebih kecil yaitu sebesar 0,017 dan 0,230 ini artinya bahwa teknologi informasi berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesis ketiga diterima. Model 3 Pada model 3, dimana dalam model ini terdapat efek pengaruh variabel moderasi yaitu teknologi informasi pada hubungan variabel independen yaitu persepsi kegunaan dan persepsi kemudahan terhadap variabel dependen yaitu minat wajib pajak dalam pengguanaan e-filing. Dengan analisa data menggunakan SPSS, maka diperoleh uji t untuk model 3 sebagai berikut: Analisa Regresi dan Uji t Model 3 Model Koefisien t Sig. Hitung 1 (Constant) 3, ,703 total x1 0,151 0,277 0,309 total x2 0,174 1,022 0,309 total z3 0,412 0,730 0,467 Total -0,011-0, x1.m Total x2.m -0,001-0,108 0,914 Sumber: data primer diolah, 2016 Maka berdasarkan tabel 4.11 diperoleh persamaan model 3 sebagai berikut: Y = 3, ,151X1 + 0,174X2 + 0,412Z3 0,011X1*M-0,001X2*M+ e Berdasarkan tabel diatas maka dapat disimpulkan bahwa persepsi kegunaan dengan teknologi informasi (X1*M) dengan tingkat probabiitas signifikan lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,741 yang artinya bahwa hubungan antara persepsi kegunaan dengan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing, dengan demikian hipotesis keempat ditolak. Sedangkan untuk persepsi kemudahan dengan teknologi informasi (X2*M) memiliki tingkat probabilitas signifikan juga lebih besar dari 0,05 yaitu sebesar 0,914 dengan demikian dapat disimpulkan bahwa hubungan antara persepsi kemudahan dengan teknologi informasi tidak berpengaruh terhadap

12 minat wajib pajak dalam penggunaan e- filing. Sehingga hipotesis kelima ditolak. PEMBAHASAN Pengaruh Persepsi Kegunaan Penggunaan E-Filing Berdasarkan hasil pengolahan data yang dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 didapatkan nilai probabilitas sig sebesar 0,752 dimana nilai tersebut lebih besar dari 0,05 yang artinya variabel persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap minat wajib dalam penggunaan e-filing pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang Satu. Dalam hal ini wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang Satu menganggap bahwa e-filing tidak terlalu memberikan manfaat dalam meningkatkan produktivitas dan menjadikan pekerjaannya lebih cepat. Hasil penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian Wibisono dan Toly (2013) dan Lie dan Sadijarto (2013) yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Tetapi penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Salim (2013) yang menyatakan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap intensitas perilaku dalam penggunaan e-filing karena hal ini diduga selama menggunakan e-filing wajib pajak tidak menemukan manfaat yang berarti. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan E-Filing Berdasarkan hasil yang didapatkan dengan menggunakan aplikasi SPSS 16 nilai probabilitas signifikan yang dihasilkan sebesar 0,048 dimana nilai tersebut lebih kecil dari 0,05 sehingga dinyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing pada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Padang Satu. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibisono dan Toly (2013) dan Lie dan Sadjiarto (2013) yang menyatakan bahwa persepsi kemudahan berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Dapat disimpulkan bahwa semakin mudah teknologi yang digunakan dalam hal ini e-filing dalam penggunaannya maka wajib pajak akan semakin minat juga dalam menggunakannya.

13 Pengaruh Teknologi Informasi Penggunaan E-Filing Nilai probabilitas signifikannya sebesar 0,017 nilai ini lebih kecil daripada 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e- filing. Hal ini sesuai dengan teori Task Technology Fit (TTF) yang mengindikasikan bahwa kinerja akan meningkat ketika sebuah teknologi menyediakan fitur dan dukungan layanan yang tepat dikaitkan dengan tugas. Berdasarkan hal tersebut wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Padang Satu merasakan bahwa teknologi informasi yang disediakan oleh pihak KPP Pratama Padang Satu dirasa sudah meningkatkan kinerja dari wajib pajak sendiri dimana teknologi informasi tersebut adalah e-filing. Dengan adanya e- filing kewajiban wajib pajak dalam melakukan pelaporan pajak dapat dilakukan secara online dan realtime. Apabila fitur dan layanan dari teknologi yang dihasilkan memuaskan wajib pajak maka akan meningkatkan minat wajib pajak untuk menggunakan teknologi tersebut. Hasil ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wibisono dan Toly (2013) yang menyatakan bahwa teknologi informasi berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. Pengaruh Persepsi Kegunaan Penggunaan E-Filing Dengan Melalui Teknologi Informasi Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil probabilitas signifikannya sebesar 0,741 nilai ini lebih besar daripada nilai alpha 0,05 sehingga dapat dinyatakan bahwa persepsi kegunaan tidak berpengaruh terhadap minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing melalui teknologi informasi. Dalam hal ini teknologi informasi memiliki hubungan yang lemah antar kedua variabel Berdasarkan hal tersebut dalam penggunaan e-filing wajib pajak masih belum merasakan manfaatnya selain itu ada faktor dimana teknologi informasi itu sendiri tidak semua wajib pajak bisa memakainya seperti menggunakan komputer dan internet. Sehingga jelas terlihat bahwa manfaat dari penggunaan e-filing sendiri tidak bisa dirasakan, selain karena ketidaktahuan penggunaannya dan terbatasnya pengetahuan wajib pajak

14 dalam penggunaan teknologi informasi seperti pemakaian komputer dan internet. Jika dikaitkan dengan teori TAM dan TTF dimana dalam teori ini menitikberatkan bagaimana teknologi dapat memberikan manfaat bagi penggunanya dan teknologi tersebut menyediakan layanan dan fitur-fitur yang memudahkan dalam proses pemakaian teknologi tersebut. Tetapi hal tersebut belum dirasakan oleh wajib pajak yang terdaftar di KPP Pratama Satu. Pengaruh Persepsi Kemudahan Penggunaan E-Filing Melalui Teknologi Informasi Berdasarkan data yang sudah diolah maka didapatkan hasil nilai probabilitas signifikannya sebesar 0,914 dimana nilai tersebut lebih besar dari alpha 0,05. Maka dapat dinyatakan bahwa persepsi kemudahan tidak berpengaruh penggunaan e-filing. Hal ini dapat dilihat dimana wajib pajak masih belum paham dengan teknologi informasi, sehingga adanya ketidakpahaman ini wajib pajak merasa penggunaan e-filing susah untuk digunakan dan memakan waktu yang lama dibanding melakukannya secara manual. Hal ini tidak sejalan dengan teori yang dikembangkan oleh Davis (1989) dimana dalam teori TAM dikatakan bahwa pengguna sistem teknologi yang dianggap sangat berpengaruh dan umumnya digunakan untuk menjelaskan penerimaan individu terhadap penggunaan sistem teknologi informasi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa jika wajib pajak sendiri masih belum bisa dalam menggunakan teknologi informasi maka akan sulit bagi wajib pajak untuk menggunakan e-filing itu sendiri sehingga berakibat kurangnya minat wajib pajak dalam penggunaan e-filing. DAFTAR PUSTAKA Ajzen, I The theory of planned behavior.oraganizational Behavior and Human Decision Processes. 50: Amijaya, Gilang Rizky Pengaruh Persepsi Teknologi Informasi, Kemudahan, Resiko dan Fitur Layanan Terhadap Minat Ulang Nasabah Bank Dalam Menggunakan Internet Banking (Studi Pada Nasabah Bank

15 BCA). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Davis, F.D Perceived Usefulness, Perceived Ease of Use, and Acceptance of Information System Technology. MIS Quarterly. Vol. 13, No. 3, h Desmayanti, Esy Faktor-faktor yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing oleh WP sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Studi Empiris di Kota Semarang). Skripsi. Semarang: Universitas Diponegoro. Fu, Jen-Ruei, et al Acceptance of Electronic Tax Filling: A Study of Taxpayer Intention. Information and Management 43, Ghozali, Imam Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 21 Update PLS Regresi Edisi 7. Semarang: Badan Peberbit Universitas Diponegoro. Goodhue, L and Thomson Ronald Task Technology Fit and Individual Perfomance. MIS Quarterly. Vol, 19, No. 2, h Hwang, Hisn-Ginn, et al An Emprical Study on The Impact of Quality Antecedents on Tax Payer Acceptance of Internet Tax-Filling System. Government Information Quarterly 22, Laihad, Risal C.Y Pengaruh Perilaku Wajib Pajak Terhadap Penggunaan E-Filing Bagi Wajib Pajak di Kota Manado. Jurnal EMBA, Vol.1, No.3, hal Lie, Ivana dan Arja Sadjiarto Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan e-filing. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 3, NO.2, 2013.Universitas Kristen Petra. Putra, Altahida Irhash, dkk Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E-Filling (Studi Empiris Pada Wajib Pajak

16 Badan Perusahaan Manufaktur Di Kota Padang).Simposium Nasional Akuntansi XVI, September: Salim, E. (2012). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penggunaan Fasilitas E-Filing Oleh Wajib Pajak Sebagai Sarana Penyampaian SPT Masa Secara Online dan Realtime (Studi Empiris Pada Wajib Pajak Badan di KPP Madya Jakarta Pusat).Jurnal Akuntansi, Sekaran, Uma Metodologi Penelitian Bisnis Edisi 4. Jakarta: SalembaEmpat. Wibisono, Lisa Tamara dan Agus Arianto. T Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Wajib Pajak Dalam Penggunaan e- Filing di Surabaya. TAX & ACCOUNTING REVIEW, VOL. 4, NO.1, 2014.Universitas Kristen Perta. Wowor, Ricky Alfianto, dkk Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perilaku Wajib Pajak Untuk Menggunakan E- Filling. Jurnal EMBA 1341 Vol.2 No.3 September 2014, Hal