KANKER. need to be. activation. PROSIDING SEMINAR ABSTRAK UNTUK TERAPI. Sm Oksida. radioaktivitas. kanker tulang metastatiss. ABSTRACTT Sm-EDTMP
|
|
- Hartono Darmadi
- 5 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli PEMBUATAN SAMARIUM-EDTMP UNTUK TERAPI TULANG METASTASIS KANKER Sri Hastini, Sudarsih, Robert DH, Suharmadi Pusat Radioisotop Radiofarmaka BATAN, Kawasan PUSPIPTEK Serpong,Tangerang ABSTRAK PEMBUATAN UNTUK TERAPI KANKER TULANG METASTASIS. Kanker stadium lanjut dapat mengakibatkan metastasis ke tulang penderitanya akan merasaa sangat nyeri. Untuk meningkatkann kualitas hidup penderita metastasis tulang maka perlu dibuat radiofarmaka DTMP. Pembuatan Sm dilakukan dengan mengiradiasi Sm Oksida alam di RSG GA Siwbessy secara aktivasi neutron. Penan EDTMP dengan SmCl 3 dilakukan dengan mereaksikan SmCl 3 dengan larutan EDTMP pada suhu kamar. Senyawa kompleks yang terbentuk diatur phnya menjadi 7,0 8,5 kemudian disaring dengan penyaring bakteri Millipore 0,22 µm. Hasil produk radiofarmaka diuji kemurniann radiokimia, radionuklida, sterilitas, pirogenitas, biodistribusi uji klinis. Pengujian kemurnian radiokimia ditentukan dengan metoda kromatografi lapis tipis menggunakan larutan amoniak 25 % - air ( 1 : 9 ) sebagai pelarut. Pengujian kemurnian radionuklida ditentukan dengan alat MCA (Multi Channel Analyzer). Uji sterilitas digunakan larutan plat agar FTG (Fluid Thio Glikolate). Uji pirogenitas digunakan kelinci, pengujian biodistribusi digunakan mencit/tikus putih. Hasilnya memenuhi persyaratan yakni : kemurnian radiokimia > 95 % radionuklidaa > 99 %, steril, bebas pirogen, distribusi radioaktivitas terbesar terhadap mencit terdapat di tulang. Uji klinis dilakukan terhadap beberapa pasien dengan berbagai jenis kanker memberikan hasil yang cukup memuaskan sebagai radiofarmaka paliatif pada penderita kanker tulang metastasis. Kata kunci :Pembuatan,, Samarium EDTMP, kanker tulang metastatiss ABSTRACTT PREPARATION OF Sm-EDTMP FOR THERAPY OF BONE METASTASES. Advanced cancer may lead to metastasis to the bone and the sufferer will feel very painful. To improve the quality of life of patients with bone metastases will need to be made radiopharmaceutical DTMP. S Preparation of Sm is done by irradiating natural oxides in the RSG GA Siwbessy by neutronn activation. Labeling of EDTMP with Sm was carried out by reacting SmCl 3 solution to an excess of EDTMP solution at room temperature then ph adjustment to 7,0 8,5. The complex was filtered by Millipore 0,22 µm filter. The quality control of this radiopharmaceutical included : determination of radiochemical and radionuclide purity, sterility, pirogenity, biodistribution studies and clinical trials. The radiochemical purity was determined by thin layer chromatography methode using ammonia 25 % solution as solvent. The radionuclide purity was determined by MCA (Multi Channel Analyzer) ). Sterility test was carried out by FTG (Fluid Thio Glikolate) ). Pirogenity test was carried out by rabbit. Biodistribution studies was carried out by mice. The product was fulfilled the equirements such as : The radiochemical purities more 95 % and radionuclide purities more 99 %, sterile, free of pirogen, and the greatest of radioactivity distribution was in mice bones.the clinical trials have been carried out for variety carcinoma patients and it have been shown in good result as for paliatif bone metastases. Key words : Preparation, Samarium EDTMP, bone metastate Sri Hastini, dkk. Bukuu II hal 1
2 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 PENDAHULUAN P enyakit kanker masih terus meningkat baik jenis maupun jumlah penderitanya di seluruh dunia. Kita tahu bahwa penyembuhan kanker yang efektif belum tersedia untuk semua jenis kanker. Pada mumnya segala jenis kanker pada stadium lanjut (stadium 4), mengalami metastasis ke tulang pasien merasakan rasa nyeri. Di Rumah Sakit biasanya dokter memberikan obat kelompok narkotik/morphin tetapi obat ini menimbulkan ketergantungan [1] peningkatann dosis sehingga diperlukan pengobatan yang bersifat sistemik karena pengobatan lokal kurang efektif membutuhkan waktu yang relatif lama. Hal inilah yang menjadikan sediaan radiofarmaka keampuhannya dalam menangani penyakit kanker tulang. Samarium-Etilen diamin tetrametilen fosfonat atau adalah radiofarmaka untuk tujuan terapi mengandungg senyawa kimia organofosfor sebagai ligand pembawa (carrier) yang secara spesifik selektif terdistribusi atau EDTMP mempunyai peluang untuk menunjukkan terserap secara cepat langsung ke tulang (target), mengikuti alur metabolisme di dalam tubuh manusia. Metastasis tulang yang multipek disertai rasa nyeri karena kemungkinan terjadinya fraktum patologis memerlukan pengobatan yang bersifat sistemik karena pengobatan lokal kurang efektif membutuhkan waktu yang relatif lama. [2] Berdasarkan pengamatan, para penderita kanker yang datang ke rumah sakit atau ke dokter untuk periksa biasanya sudah dalam stadium lanjut (stadium 3 atau 4) umumnya para penderita kanker ini datang dengan berbagai keluhan. Penggunaan radionuklida untuk terapi kanker telah banyak dilakukan karena terbukti radioisotop dapat membunuh sel-setubuh lainnya. Hal ini kanker tanpa merusak organ menunjukkan bahwa pangan masyarakat terhadap terapi kanker dengan menggunakan radionuklida atau radioisotop sekarang ini cukup positip Radiofarmaka dalam bentuk sediaan farmasi yang mengandung senyawa radioaktif yang diberikan ke tubuh manusia untuk tujuan diagnosis atau terapi, kanker marupakan masalah kesehatan diseluruh dunia baik di negara maju maupun berkembang termasuk di Indonesia, kebanyakan penderita kanker mempunyai keluhan yang berhubungan dengan tumor primernya, metastasis kanker merupakan keluhan sistemik yang ditandai dengan penurunan berat ba kelemahan. Pusat Radiosiotop Radiofarmaka BATAN Serpong telah lama melakukan penelitian sediaan radiofarmaka didukung kerjasama dengann rumah sakit yaitu RSCM RS Dr. Sardjito. Pusat Radioisotop Radiofarmaka telah mampu memproduksi yang diyakini sangat bermanfaat bagi penderita kanker khususnya kanker metastasis tulang, sediaan Sm EDTMP ini apabila diinjeksikan ke tubuh pengidap kanker metastasis tulang maka penderita akan merasakan manfaat kurang lebih 2 jam setelah pemakaian yang ditandai dengann hilangnya rasa sakit. Dari hasil penelitian para penderita kanker metastasis tulang yang telah menggunakan merasakan rasa nyaman untuk waktu 3 bulan. [1] Radioisotop Sm, mempunyai energi beta 0,8 MeV, waktu paruh 1,95 hari atau 47 jam adalah waktu yang cukup untuk terapi (optimalnya 1 3 hari), selain memiliki energi beta, Sm memiliki energi gamma 103 KeV. Partikel beta tersebut mampu menembus jaringan setebal 3 mm, diharapkan dapat membunuh sel-sell kanker yang telah bermetastasis ke tulang serta memberikan efek paliatif (mengurangi rasa nyeri tulang) yang sebelumnya biasa digunakan obat dari golongan narkotik. Kelemahan obat tersebut mempunyai efek kecanduan dosis yang diberikan makin lama makin meningkat [1]. Radioisotop Sm dihasilkan dari iradiasi Samarium oksida 152 Sm (alam/diperkaya), iradiasi dilakukan di reaktor RSG. G.A. Siwabessy Serpong Hasil iradiasi dilarutkan dengan asam klorida, penandaan samarium klorida dengan ligand EDTMP terjadi pada suhu kamar hasil yang diperoleh adalah larutan sebagai senyawaa kompleks radiofarmaka. Pada makalah ini, disajikan produk Radiofarmaka periode serta hasil EDTMP yang telah dihasilkan Pusat Radioisotop pencitraannya terhadap hewan manusia. TATA KERJA Bahan Peralatan Sm 2 O 3 alam (SIGMA), EDTMP (TCO), HCl ( E Merck), Amoniak 25 % (E Merck), Aquabides steril bebas pirogen (IPHA), NaOH (Merck), plat agar FTG /Fluid Thio Glikolat penyaring bakteri Millipore 0,22 µm, kertas indikator ph universal 1-14 (Merck). Pemanas (hot plate) yang dilengkapi dengan pengaduk magnetik stirrer bar (batang pengaduk), pencacah radiasi gamma (Gamma Minii Assay) model 600 B atau dengan alat SCA (Single Channel Analyzer), Gamma Ionization Chamber, Spektrometer gamma, pencacah saluran ganda (Multi Channel Analyze/MCA) yang dilengkapi dengan detektor Buku II hal 2 Sri Hastini, dkk
3 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli HP-Ge tipe N (Tennelec ), timbangan analitik (Mettler), ampul quartz, tabung iradiasi, sarung tangan, masker, tutup kepala serta peralatan gelas : vial, pipet ukur, gelas ukur, syringe, spatula semua dalam keadaan steril, serta container/perisai timbal/pb, bejana gelas untuk uji kemurnian radiokimia dengan metode kromatografi kertas lapis tipis, kertas Whatman nomor I. Untuk pemeriksaan biologis digunakan mencit/tikus putih, peralatan bedah, kantung-kantung plastik kelinci, termometer, Gamma Camera. Cara Kerja Prosess Pembuatan Larutan Samarium Clorida Samarium oksida ditimbang sebanyak 40 mgram dimasukkan ke dalam ampul kuarz kemudian dimasukkan ke dalam tabung iradiasi, selanjutnya diiradiasi di reaktor selama 5 hari. Samarium hasil iradiasi dilarutkan dengan asam klorida 1 N kemudian dibilas dengan aquabides sampai volume kurang lebih 6 ml. Radioaktivitas diukur dengan alat Gamma Ionization Chamber pada dial 18,3. Penentuan kemurnian radionuklida dilakukan dengan alat MCA (Multi Channel Analyzer ). Prosess Penandaan Dengan menggunakan syringe diambil 1 ml larutan SmCl 3 kemudian di masukkan ke dalam vial ukuran 20 ml. Sebanyak 350 mgr EDTMP ditimbang kemudian dilarutkan dengan larutan Natrium Hidroksida 1 N sampai larut, ukur ph larutan ditambahkan larutan HCl atau NaOH agar ph menjadi 9. Selanjutnya larutan Samarium-klorida direaksikan dengan larutan EDTMP dengan caraa meneteskan secara perlahan- larutan Samarium-klorida sambil dilakukan pengadukan dengan menggunakan pengaduk magnet, periksa ph larutan Samarium EDTMP, lahan larutan EDTMP ph 9 tersebut ke dalam ph larutan yang dikehendaki 6,5-8 pengaturan ph dilakukan dengan menggunakan larutan HCl 1N segkan pengukuran ph menggunakan kertas ph universal Encerkan larutan dengan menambahkan aquabidest steril bebas pirogen sampai volume larutan menjadi 10 hingga 15 ml, larutan diaduk selama 1 jam dengan pengaduk magnetik, reaksi penandaan dilaksanakan pada suhu kamar secara aseptis (steril). Kemudian larutan disaring dengan penyaring bakteri Millipore 0,22 µm. Tahapan Pengujian a. Kemurnian Radiokimia Pengujian kemurnian radiokimia dilakukan dengan menggunakan metode kromatografi kertas lapis (TLC:Thin Layer Chromatography) sebagai larutan pengembang (eluen) adalah larutan amoniak 25 % - air ( 1 : 9 ) serta sebagai fasa diam adalah kertas Whatman Nomor I. Peralatan yang digunakan adalah bejana kromatografi, Gamma Mini Assay atau dengan SCA. Kertas Whatman dengan ukuran 1 x 14 cm, diberi tanda garis dengan pensil selebar 1 cm dari - 2 sampai +12. b. Kemurnian radionuklida kemurnian radionuklida dilakukan dengan meneteskan larutan Samarium Chlorida pada bundaran kertas Whatman 1, setelah kering diukur pada alat spektrometer gama yang telah terkalibrasii. c. konsentrasi radioaktif konsentrasi radioaktif dilakukan dengan menggunakan alat Gamma Ionization Chamber (GIC) d. Biodistribusi bidistribusi menggunakan mencit/tikus putih dimana larutan dengan aktivitas 0,1 0,,2 mci diinjeksikan melalui intravena di ekornya. Setelah selang waktu tertentu (1 jam) distribusii radioaktivitas pada organ-organ mencit tersebut ditentukan dengan alat Gamma Mini Assay. e. Pirogenitas pirogen ditentukan terhadap kelinci dengan mengamati kenaikan suhu tubuh kelinci /mencit setelah diinjeksi dengan larutan Sm-EDTMP. Bila tidak terjadi kenaikan suhu kelinci/mencit secara significant, maka sediaan tersebut dinyatakan bebas pirogen. f. Sterilitas sterilitas dilakukan dengan meneteskan larutan ke dalam vial yang berisi media cair TSB FTG, kemudian diamati pertumbuhan jamur/mikroba, setelah selang waktu ertentu (1 sampai 7 hari). Apabila tidak terjadi pertumbuhan jamur/mikrobaa berarti sediaan tersebut steril. g. Derajad keasaman (ph) derajat keasaman dilakukan dengan menggunakan kertas ph universal 1-14 HASIL DAN PEMBAHASAN Proses pembuatan radioisotop Sm menggunakan bahan sasaran Sm 2 O 3 alam sebanyak 40 mgram diiradiasi secara aktivasi neutronn selama 5 hari di reaktor G.A. Siwabessy Serpong pasca iradiasi, Samarium tersebut dilarutkan dengan asam klorida 1 N diperoleh larutan samarium-klo orida berupa larutan jernih, tidak berwarna dengann ph 1-3 volume larutan sekitar 6 ml dengan aktivitas total 1-8 Curie. Sri Hastini, dkk. Bukuu II hal 3
4 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 Penentuan kemurnian radionuklida Sm dilakukan dengan menggunakan alat MCA (Multi Channel Analyzer) pada energi spektrum sinar gamma : 103 KeV ( 28,3 % ). Diperoleh larutan bulk Sm klorida dengan kemurnian radionuklida di atas 99 % (syarat kemurnian radionuklida di atas 99 %). Hasil penandaan Sm dengan EDTMP diperoleh larutan senyawa kompleks EDTMP, jernih, tidak berwarna dengan ph 7,0-8,5 (memenuhi persyaratan ph). Pengukuran ph dilakukan dengan kertas indikator ph universal 1-14 buatan Merck, larutan akhir kemudian disaring dengan penyaring bakteri Millipore 0,22 µm. Hasil penentuan konsentrasi radioaktivitas memenuhi persyaratan yakni berkisarr antara mci/ /ml. Pengukuran radioaktivitas dilakukan dengan alat Dose Calibrator ( Gamma Ionizatio Chamber ) pada dial 18,3. Hasil pemeriksaan kemurnian radiokimia yang dlakukan dengan metoda kromatografi diukur dengan Gamma Mini Assay memenuhi persyaratan yaitu diatas 95 %. Gambar 1 memperlihatkan pencitraan pemeriksaan biologis menggunakan mencit/tikus putih sehat yang telah diinjeksii dengan larutan. Hasil biodistribusi yang terukur dengan alat Gamma Camera, menunjukkan distribusi radioaktivitas terbesar ada di tulang. Hal ini menunjukkan bahwa sediaan tersebutt secara selektif spesifik terakumulasi di organ tulang. Gambar 1. Hasil pencitraan dengan gama camera pada mencit setelah 3 jam dilakukan penyuntikan Samarium EDTMP Pada pemeriksaan bebas pirogen yang dilakukan terhadap kelinci dengann menginjeksikan larutan. Pasca injeksi, diamati perubahan suhu tubuh kelinci, hasilnya tidak terjadi perubahan suhu tubuh secara signifikan, hal ini menunjukkan bahwa sediaan tersebut telah bebas pirogen. Pada pemeriksaan sterilitas terhadap sediaan cair yang mengandung FTG TSB yang diteteskan pada media setelah beberapaa waktu ( 1 7 hari ) tidak terjadi pertumbuhan jamur/mikroba, berarti sediaan tersebut dinyatakan steril. Gambar 2 memperlihatkan hasil dari Gamma Camera uji klinis yang dilakukan di Rumah Sakit, pada gambar terlihat yang terakumulasi pada tulang dari penderita karsinoma yang sudah metastase, terserap pada tulang yang ada pada bahu, tulang dada, tulang panggul, tulang lutut tulang kaki. Gambar 2.Hasil pencitraan EDTMP dengan Rumah Sakit. pengguna Sm- Gamma Camera di Radiofarmaka tersebut diinjeksikan pasien dengan berbagai jenis karsinoma antara lain karsinoma payudara, karsinoma leher rahim karsinoma prostat [2]. Dari pasien-pasien tersebut, beberapa pasien dengan lesi metastatik pada tulang yang multiple beberapa orang dengan lesi soliter. Sediaan yang dibuat oleh PRR-BATAN tersebut diinjeksikan secara intravena dengan dosis 0,50 1,0 mci/ kilogram berat ba dilanjutkan dengan scanning dengan Gamma Cameraa pada seluruh tubuh setelah 24 jam penyuntikan. Dari hasil penelitian dengan para penderita karsinoma yang telah menggunakan rata-rata penderita mengalami berkurangnya rasa sakit yang signifikan beberapa pasien tidak merasakan rasa sakit setelah menggunakan Sm-EDTMP kehilangan rasa sakit itu bertahan sampai 3 bulan. Dibawah yang dihasilkan PRR-BATAN periode beserta hasil uji kendali kualitas telah digunakan di beberapa Rumah Sakit disajikan pada tabel 1 dibawah ini : Buku II hal 4 Sri Hastini, dkk
5 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli Tabel hasil 1. Hasil produksi Sm-EDTMP beserta hasil uji kualitas No No. Batch ph Kemurnian Radiokimia Kemurnian Radionuklida Konsentrasi Radioaktivitas 1. Sm.01.D ,55 % 99,99 % 65,6 mci/ml 2. Sm.02.F ,76 % 99,99 % 53,5 mci/ml 3. Sm.03.L ,5 99,76 % 99,99 % 54,9 mci/ml 4. Sm 04.G ,5 99,08 % 99,99 % 33,9 mci/ml 5. Sm.05.I ,5 99,56 % 99,99 % 87,05 mci/ml 6. Sm.06.K ,01 % 99,99 % 68,62 mci/ml 7. Sm.07.L ,80 % 99,99 % 46,5 mci/ml 8. Sm.01.E ,5 99,74 % 99,99 % 70,5 mci/ml Rumah Sakit Pengguna RS Karyadi RS PP RS HS RS Karyadi RS Dharmais 9. Sm.02.F Sm.03.G Sm.04.H Sm.05.K Sm.06.L ,54% 99,99 % 70,15 mci/ml 7 99,55 % 99,99 % 80 mci/ml 7,5 99,56 % 99,99 % 81,05 mci/ml 7,5 99,99 % 99,99 % 61 mci/ml 7 99,66 % 99,99 % 89,46 mci/ml RS PAD RS Dharmais RS PAD RSCM RS Dharmais Dari tabel 1 diketahui bahwa produk yang dihasilkan Pusat Radioisotop Radiofarmaka periode 2009 sampai 2010 memenuhi persyratan yang ditentukan. Kemurnian radiokimia > 95 %, radionuklida > 99 %, ph berada pada range 7 8, sehingga semua produk tersebutt dapat digunakan di beberapa rumah sakit di Indonesia. KESIMPULAN Hasil pembuatan memenuhi syarat, konsentrasi radioaktivitas berkisarr mci/ml, kemurnian radionuklida > 99 %, kemurnian radiokimia > 95 %, ph larutan 7 8,5, steril bebas pirogen pada pemeriksaan biologis dengan mencit/tikus putih distribusi radioaktivitas terbesarr terakumulasi di tulang serta dari hasil uji klinis menunjukkan hasil efek paliatif (berkurangnya rasa nyeri) pada pasien dengan karsinoma yang bermetastasis. UCAPAN TERIMAKASIH Ucapan terimakasih yang sebesar besarnya kepada rekan-rekan sejawat di Sub Big Proses, Bapak Ir. Suhandar selaku Ka Big Sarana Penunjang Proses, Ibu Anna Roselliana selaku Ka Sub Big Proses, Rekan- rekan Big Radioisotop, Bapak Purwoko, semua rekan-rekan di PRR - BATAN yang tidak dapat kami sebutkan satu persatu dalam penyediaan senyawa bertanda EDTMP. DAFTAR PUSTAKA 1. BAGASWOTO PUJOMARTONO, SRI WAHYUNI Pemanfaatan Radioisotop Samarium (SM-) EDTMP untuk terapi paliatif tumor tulang sekunder di. Media Kita Edisi 3/ HASANUDDIN CHOLID BADRI, Penggunaan Sebagai Radioterapi Internal Pada Metastasis Tulang, Perhimpunan Onkologi Radiasi Indonesia, Rapat Kerja Temu Ilmiah I, di Hotel Arya Duta, Jakarta, April TANYA JAWAB terlibat Sri Sukmajayaa Apakah SRM Sm 2 O 3 sudah diuji radiokimia mampu menurunkan isotop Sm? Mohon dibuatkan analisis ( model kimia kuantum )untuk mengetahui energi pembentukann isotop Sm? Sri Hastini, dkk. Bukuu II hal 5
6 PROSIDING SEMINAR PENGELOLAAN PERANGKAT NUKLIR Pusat Teknologi Akselerator Proses Bahan Yogyakarta, 27 Juli 2011 Sri Hastini Sudah dari uji radionuklida dengan Gamma Spektrometri dimensi isotop Sm pada 103,4 kev, seg untuk memastikan Sm-EDTMP dilakukan uji radionuklida dimana SmCl 3 berada pada Rf 0,0-0,1 dengan nilai lebih rendah dari 2 % SmEDTMP berada pada rf 0,8-1,0 dengan nilai % diatas 98 % Sm 2 O 3 (n,γ ) Sm 2 O 3 + HCl Sm 2 O 3 + HCl SmCl 3 + H 2 O SmCl 3 dilabel dengan EDTMP Smdari EDTMP D Setiawan Berapa aktivitas jenis yang diperoleh radioisotop Sm dengan menggunakan target Sm 2 O 3 alam? Apa kelebihan dari radioisotop Sm ( non carier free) dibanding dengan radioisotop 1888 Re (carier free) untuk terapi kanker tulang? Sri Hastini Aktivitas jenisnya 200 mci/mgr Kelebihan 188 Re diabnding Sm adalah energi β dari 1888 Re lebih besar dibandingkan Sm sehingga mempunyai kemampuan untuk terapi lebih bagus. Sri Puji Ganefati Apa yang melatarbelakangi (fungsi manfaat 15 digunakannya 53 Sm-EDTMP untuk terapi kanker tulang? Bagaimana hasil evaluasinya? Apakah sudah diteliti efeknya? Sri Hastini Sm mempunyai energi β 0,8 MeV yang diharapkan mampu menembus tulang sehingga dapat menghambat perkembangan sel-sel kanker Pasien merasakan berkurangnya rasa sakit untuk jangka 3 bulan Berdasarkan uji klinis tidak ada efek samping Buku II hal 6 Sri Hastini, dkk
EVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA 153 Sm-EDTMP
Kadarisman, dkk. ISSN 0216-3128 69 EVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA Kadarisman, Sri Hastini, Yayan Tahyan, Abidin, Dadang Hafid dan Enny Lestari Pusat Pengembangan Radioisotop
Lebih terperinciEVALUASI KENDALI MUTU SENYAWA BERTANDA 153 SAMARIUM-EDTMP (ETHYLENE DIAMINE TETRA METHYLEN PHOSPHONATE )
EVALUASI KENDALI MUTU SENYAWA BERTANDA 153 SAMARIUM-EDTMP (ETHYLENE DIAMINE TETRA METHYLEN PHOSPHONATE ) Yayan Tahyan, Enny Lestari, Sudarsih, Endang Sarmini, Karyadi Pusat Radioisotop dan Radofarmaka-BATAN,
Lebih terperinciEVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA 153 Sm-EDTMP
EVALUASI PROSES PRODUKSI RADIOISOTOP 153 Sm DAN SEDIAAN RADIOFARMAKA 153 Sm-EDTMP Kadarisman, Sri Hastini, Yayan Tahyan, Abidin, Dadang Hafid dan Enny Lestari Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR),
Lebih terperinciProduk. Pemeriksaan pemeriksaan kalibrasi, g Spektroskopik. Kemurnian kimia kemurnian konsentrasi radionuklida (radioaktif) radioaktif
Produk Pemeriksaan pemeriksaan kalibrasi, g Spektroskopik g spektrometri Kemurnian kimia kemurnian konsentrasi radionuklida (radioaktif) radioaktif Pemeriksaan secara farmasi Pemeriksaan fisika Pemeriksaan
Lebih terperinciPEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION
PEMISAHAN 54 Mn DARI HASIL IRADIASI Fe 2 O 3 ALAM MENGGUNAKAN RESIN PENUKAR ANION Anung Pujiyanto, Hambali, Dede K, Endang dan Mujinah Pusat Pengembamgan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK
Lebih terperinciPROSIDING SEMINAR NASIONAL
PROSIDING SEMINAR NASIONAL BUKU II KELOMPOK KIMIA Diterbitkan oleh : PUSAT TEKNOLOGI AKSELERATOR DAN PROSES BAHAN BADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL Jl. Babarsari Kotak Pos 6101 Ykbb Yogyakarta 55010 Telp. (0274)
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 9, Oktoberl 2006
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN 14108542 PRODUKSI TEMBAGA64 MENGGUNAKAN SASARAN TEMBAGA FTALOSIANIN Rohadi Awaludin, Abidin, Sriyono dan Herlina Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN
Lebih terperincikanker yang berkembang dari sel-sel yang berada pada kelenjar payudara. Dalam
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan tumor ganas yang terbentuk akibat pertumbuhan sel-sel yang cepat, berlebihan dan tidak beraturan. Salah satu kanker yang banyak menyerang wanita adalah
Lebih terperinciPEMBUATAN KIT MIBI SEBAGAI PENATAH JANTUNG
PEMBUATAN KIT MIBI SEBAGAI PENATAH JANTUNG A Roselliana, Sudarsih, E Lestari, dan S Aguswarini Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka-BATAN, Kawasan PUSPIPTEK Serpong,Tangerang E-mail : aroselliana@yahoo.com
Lebih terperinciEVALUASI PEMBUATAN SENYAWA BERTANDA 131 I-HIPPURAN UNTUK DIAGNOSIS FUNGSI GINJAL
EVALUASI PEMBUATAN SENYAWA BERTANDA HIPPURAN UNTUK DIAGNOSIS FUNGSI GINJAL EVALUATION OF MAKING HIPPURAN LABELED COMPOUNDS FOR DIAGNOSIS RENAL FUNCTION Maskur, Purwoko, Chairuman, Yono Sugiharto, dan Sriyono
Lebih terperinciPEMBUATAN 177LU-CTMP UNTUK PALIATIF NYERI TULANG METASTASIS : PENINGKATAN KEMURNIAN RADIOKIMIA 177LU CTMP DAN UJI STABILITASNYA
PEMBUATAN 177LU-CTMP UNTUK PALIATIF NYERI TULANG METASTASIS : PENINGKATAN KEMURNIAN RADIOKIMIA 177LU CTMP DAN UJI STABILITASNYA Sri Setiyowati, Maskur, Martalena Ramli dan M.Subur Pusat Radioisotop dan
Lebih terperinciEVALUASI PEMBUATAN IODIUM-125 MENGGUNAKAN SASARAN GAS XENON-124 DIPERKAYA 99.98%
EVALUASI PEMBUATAN IODIUM-125 MENGGUNAKAN SASARAN GAS XENON-124 DIPERKAYA 99.98% Hotman Lubis, Daya Agung S., Sriyono, Abidin, Anung P., Hambali dan Hadirahman Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR )
Lebih terperinciEVALUASI BIOLOGIS SENYAWA KOMPLEKS RENIUM-186 FOSFONAT SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI PALIATIF KANKER TULANG
EVALUASI BIOLOGIS SENYAWA KOMPLEKS RENIUM-186 FOSFONAT SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI PALIATIF KANKER TULANG Adang H.G., Sri Aguswarini, Abidin, Karyadi, Sri Bagiawati Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR)
Lebih terperinciPRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TABUNG PENYIMPANAN TERMODIFIKASI
SEMINAR NASIONAL KIMIA DAN PENDIDIKAN KIMIA V Kontribusi Kimia dan Pendidikan Kimia dalam Pembangunan Bangsa yang Berkarakter Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP UNS Surakarta, 6 April 2013
Lebih terperinciSTABILITAS DAN UJI PRAKLINIS 99mTc-EC UNTUK RADIOFARMAKA PENATAH FUNGSI GINJAL
Stabilitas dan Uji Praklinis Tc-EC untuk Radiofarmaka Penatah Fungsi Ginjal (Laksmi A, dkk) STABILITAS DAN UJI PRAKLINIS Tc-EC UNTUK RADIOFARMAKA PENATAH FUNGSI GINJAL Laksmi A, Sriaguswarini, Karyadi,
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN KARAKTERISASI RADIOISOTOP TULIUM-170 ( 170 Tm) Azmairit Aziz, Muhamad Basit Febrian, Marlina
Pembuatan dan Karakterisasi Radioisotop Tulium-170 ( 170 Tm) (Azmairit Aziz) ISSN 1411 3481 PEMBUATAN DAN KARAKTERISASI RADIOISOTOP TULIUM-170 ( 170 Tm) Azmairit Aziz, Muhamad Basit Febrian, Marlina Pusat
Lebih terperinci5. Diagnosis dengan Radioisotop
5. Diagnosis dengan Radioisotop Untuk studi in-vivo, radioisotop direaksikan dengan bahan biologik seperti darah, urin, serta cairan lainnya yang diambil dari tubuh pasien. Sampel bahan biologik tersebut
Lebih terperinciPENINGKATAN KEMURNIAN RADIOKIMIA IODIUM -125 PRODUKSI PRR DENGAN NATRIUM METABISULFIT DAN REDUKTOR JONES
12 ISSN 0216-3128, dkk. PENINGKATAN KEMURNIAN RADIOKIMIA IODIUM -125 PRODUKSI PRR DENGAN NATRIUM METABISULFIT DAN REDUKTOR JONES, Mujinah, Witarti, Dede K, Triani W., Trianto Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka,
Lebih terperinciEVALUASI BIOLOGIS RADIOFARMAKA 175 Yb-EDTMP UNTUK TERAPI PALIATIF PADA TULANG 1. Rizky Juwita Sugiharti, Iim Halimah, Azmairit Azis
Evaluasi Biologis Radiofarmaka 175yb-EDTMP Untuk Terapi Paliatif Pada Tulang * ISSN 1411 3481 (Rizky Juwita Sugiharti) EVALUASI BIOLOGIS RADIOFARMAKA 175 Yb-EDTMP UNTUK TERAPI PALIATIF PADA TULANG 1 Rizky
Lebih terperinciUJI TOKSISITAS AKUT RADIOFARMAKA 99m Tc- CTMP PADA MENCIT (Mus musculus)
PTNBR BATAN Bandung, Juni 009 UJI TOKSISITAS AKUT RADIOFARMAKA 99m Tc- CTMP PADA MENCIT (Mus musculus) Iim Halimah, Yana Sumpena, Rizky Juwita Sugiharti, Misyetti Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
Lebih terperinciBADAN TENAGA NUKLIR NASIONAL
[B.57] Peningkatan Kapasitas dan Pemantapan Prosedur Produksi 177 Lu- DTA-nimotuzumab Radiofarmaka Diagnosis dan Radioimmunoterapi Kanker Martalena Ramli, Agus Ariyanto, Puji Widayati, Sulaiman, Cahya
Lebih terperinciPENENTUAN KONDISI OPTIMUM DALAM PENANDAAN LIGAN EDTMP DENGAN RADIOISOTOP 170 Tm
Penentuan kondisi optimum dalam penandaan ligan EDTMP dengan radioisotop Tm (Azmairit Aziz, Marlina, Muhamad PENENTUAN KONDISI OPTIMUM DALAM PENANDAAN LIGAN EDTMP DENGAN RADIOISOTOP Tm Azmairit Aziz, Marlina,
Lebih terperinciKata kunci: Lutesium-177, Yterbium-176, DOTA-TOC, bebas pengemban, radioterapi
PROSES PRODUKSI 177 Lu DARI AKTIVASI NEUTRON Yb-176 DIPERKAYA UNTUK PENANDAAN 177 Lu-DOTA-TOC POSTER PROCESS OF 177 Lu PRODUCTION FROM Yb-176 ENRICHED NEUTRON ACTIVATION FOR 177 Lu-DOTA-TOC Triani Widyaningrum,
Lebih terperinciFAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR
78 ISSN 0216-3128 Pujadi, dkk. FAKTOR KOREKSI PENGUKURAN AKTIVITAS RADIOFARMAKA I-131 PADA WADAH VIAL GELAS TERHADAP AMPUL STANDAR PTKMR-BATAN MENGGUNAKAN DOSE CALIBRATOR Pujadi 1, Gatot Wurdiyanto 1 dan
Lebih terperinciRADIOKALORIMETRI. Rohadi Awaludin
RADIOKALORIMETRI Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR) Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang 15314, Telp/fax (021) 7563141 1. PENDAHULUAN
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Alat Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciPEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON
MAKARA, TEKNOLOGI, VOL. 13, NO. 1, APRIL 2009: 4246 PEMBUATAN NANOPARTIKEL EMAS RADIOAKTIF DENGAN AKTIVASI NEUTRON Rohadi Awaludin Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN, Kawasan Puspiptek Serpong,
Lebih terperinciPeningkatan Kemurnian Radiokimia Iodium-125 Produksi PRR dengan Natrium Metabisulfit dan Reduktor Jones
Valensi Vol. 3 No. 1, Mei 2013 (65-70) ISSN : 1978-8193 Peningkatan Kemurnian Radiokimia Iodium-125 Produksi PRR dengan Natrium Metabisulfit dan Reduktor Jones Maiyesni, Mujinah, Witarti, Dede K, Triani
Lebih terperinciOPTIMASI PREPARASI SENYAWA BERTANDA 131 I-MIBG SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI ABSTRAK ABSTRACT PENDAHULUAN
Cahya N.A, dkk. ISSN 0216-3128 89 OPTIMASI PREPARASI SENYAWA BERTANDA 131 I-MIBG SEBAGAI RADIOFARMAKA TERAPI Cahya N.A, Adang H.G, Purwoko, Woro A BATAN - Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka, Kawasan Puspiptek
Lebih terperinciBAB 4 HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
BAB 4 HASIL PERCBAAN DAN PEMBAHASAN Penandaan falerin dengan 131 I adalah jenis penandaan tak seisotop. Falerin ditandai dengan menggunakan 131 I yang tidak terdapat dalam struktur falerin. Proses yang
Lebih terperinciPRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM
PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM Rohadi Awaludin Pusat Pengembangan Radioisotop dan Radiofarmaka (P2RR), BATAN ABSTRAK PRODUKSI IODIUM-125 MENGGUNAKAN TARGET XENON ALAM. Iodium- 125 merupakan
Lebih terperinciAzmairit Aziz. Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, BATAN - Bandung
Karakterisasi Rodium-105 ( 105 RhCl 3 ) sebagai radioisotop untuk terapi (Azmairit Aziz) ISSN 1411-3481 -------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Lebih terperinciHASIL IRADIASI BAHAN SASARAN GADOLINIUM OKSIDA ALAM RADIOISOTOPE FROM IRRADIATED NATURAL GADOLINIUM OXIDE TARGET
Karakterisasi Fisiko-Kimia Radioisotop Terbium--Klorida ( TbCl3) Hasil Iradiasi Bahan Sasaran Gadolinium Oksida Alam (Azmairit Aziz, dkk.) KARAKTERISASI FISIKO-KIMIA RADIOISOTOP TERBIUM--KLORIDA ( TbCl3)
Lebih terperinciVALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER ALFA
ISSN 1979-2409 Validasi Metoda Analisis Isotop U-233 Dalam Standar CRM Menggunakan Spektrometer Alfa ( Noviarty, Yanlinastuti ) VALIDASI METODA ANALISIS ISOTOP U-233 DALAM STANDAR CRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER
Lebih terperinciPEMILIHAN SISTEM KROMATOGRAFI PADA PENENTUAN
PEMILIHAN SISTEM KROMATOGRAFI PADA PENENTUAN 99m Tc-TEREDUKSI RADIOFARMAKA 99m Tc-SIPROFLOKSASIN Eva Maria Widyasari, Nurlaila Zainuddin, Epy Isabela dan Witri Nuraeni Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan
Lebih terperinciJurnal Radioisotop dan Radiofarmaka ISSN Journal of Radioisotope and Radiopharmaceuticals Vol 10, Oktober 2007
PERHITUNGAN PEMBUATAN KADMIUM-109 UNTUK SUMBER RADIASI XRF MENGGUNAKAN TARGET KADMIUM ALAM Rohadi Awaludin Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), BATAN Kawasan Puspiptek, Tangerang, Banten ABSTRAK PERHITUNGAN
Lebih terperinciPENANDAAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAMETILEN FOSFONAT (EDTMP) DENGAN RADIONUKLIDA 175 Yb
Penandaan Ligan Etilendiamintetrametilen Fosfonat (EDTMP) Dengan Radionuklida 175 Yb (Azmairit Aziz) ISSN 1411-3481 PENANDAAN LIGAN ETILENDIAMINTETRAMETILEN FOSFONAT (EDTMP) DENGAN RADIONUKLIDA 175 Yb
Lebih terperinci1BAB I PENDAHULUAN. sekaligus merupakan pembunuh nomor 2 setelah penyakit kardiovaskular. World
1BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kanker merupakan salah satu penyakit tidak menular yang menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Di dunia, 21% dari seluruh kematian
Lebih terperinciPENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo (Mo BREAKTHROUGH) DARI GENERATOR
PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo (Mo BREAKTHROUGH) DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC (POLY ZIRCONIUM COMPOUND) ADANG H.G., A.
Lebih terperinciPENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC
PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC Adang H.G., A. Mutalib, Hotman L, R. Awaludin, Sulaeman, Pusat
Lebih terperinciPujiyanto [1] ABSTRAK
Yogyakarta, 27 Juli 2 IRADIASI PADUAN PLATINA DAN IRIDIUM UNTUK BAHAN BAKU IRIDIUM-92 SEED Moch Subechi [], Anung Pujiyanto [], Suryo Rantjono [2].Pusat Radioisotop Radiofarmaka BATAN, kawasan puspiptek
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian 3.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam tahapan sintesis ligan meliputi laboratory set dengan labu leher tiga, thermolyne sebagai pemanas, dan neraca analitis untuk penimbangan
Lebih terperinciPENGARUH PEMBERIAN AMLODIPIN PADA POLA BIODISTRIBUSI 99m Tc-MIBI SEBAGAI SEDIAAN SIDIK PERFUSI JANTUNG (UJI NON KLINIS PADA HEWAN PERCOBAAN)
PENGARUH PEMBERIAN AMLODIPIN PADA POLA BIODISTRIBUSI SEBAGAI SEDIAAN SIDIK PERFUSI JANTUNG (UJI NON KLINIS PADA HEWAN PERCOBAAN) Arum Yunita Eswinawati*, Deby Tristiyanti*, A.Hanafiah.,Ws.** *Sekolah Tinggi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kanker merupakan suatu penyakit dimana pembelahan sel tidak terkendali dan akan mengganggu sel sehat disekitarnya. Jika tidak dibunuh, kanker dapat menyebar ke bagian
Lebih terperinciPENANDAAN CHITOSAN DENGAN RADIONUKLIDA HOLMIUM-166
PENANDAAN CHITOSAN DENGAN RADIONUKLIDA HOLMIUM-166 Nanny Kartini dan Nurlaila Zainuddin Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri, BATAN, Jl. Tamansari No. 71, Bandung, 4132 ABSTRAK PENANDAAN CHITOSAN
Lebih terperinciPENGARUH REGENERASI KOLOM ALUMINA ASAM TERHADAP RECOVERY DAN KUALITAS 99m Tc HASIL EKSTRAKSI PELARUT MEK DARI 99 Mo HASIL AKTIVASI NEUTRON
p ISSN 0852 4777; e ISSN 2528-0473 PENGARUH REGENERASI KOLOM ALUMINA ASAM TERHADAP RECOVERY DAN KUALITAS 99m Tc HASIL EKSTRAKSI PELARUT MEK DARI 99 Mo HASIL AKTIVASI NEUTRON Adang H. G., Yono S, Widyastuti
Lebih terperinciBAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID. termasuk untuk penyakit kanker kepala dan leher seperti karsinoma tiroid.
BAB 2 RADIOTERAPI KARSINOMA TIROID Dalam dunia medis, radioterapi sudah menjadi perawatan yang sangat umum digunakan. Penggunaannya pun dilakukan untuk berbagai macam penyakit kanker termasuk untuk penyakit
Lebih terperinciEVALUASIPENANDAAN SAMARIUM-153-ETILEN DIAMIN TETRA METILEN PHOSPHONATE PERIODE TAHUN
Prosiding $eminar Nasionaf Teknologi dan Aplikasi Reaklor Nuklir ISBN 978-979-17109-7-8 EVALUASIPENANDAAN SAMARIUM-153-ETILEN DIAMIN TETRA METILEN PHOSPHONATE PERIODE TAHUN 2011-2012 Sri Hastini. Sudarsih.
Lebih terperinciPENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT
60 PENGGUNAAN RADIOFARMAKA UNTUK DIAGNOSA DAN TERAPI DI INDONESIA DAN ASAS KEAMANAN PENGGUNAAN OBAT N. Elly Rosilawati, I. Nasution dan Tri Wahyu Murni ellyrosilawati@gmail.com Magister Hukum Kesehatan
Lebih terperinciGENERATOR 188W/188Re BERBASIS ALUMINA
Jurnal Radioisotop dan Radiofarmaka Journal of Radioisotopes and Radiopharmaceuticals Vol 16 No 1 April 01 ISSN 1410-854 PEMISAHAN RADIOISOTOP DARI RADIOISOTOP W MELALUI KOLOM GENERATOR W/ BERBASIS ALUMINA
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. I.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Seiring dengan perkembangan zaman, teknologi di bidang kesehatan juga semakin berkembang. Saat ini yang mendapatkan perhatian khusus di dunia kesehatan adalah tumor.
Lebih terperinci3 METODOLOGI PENELITIAN
3 METODOLOGI PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk modifikasi elektroda pasta karbon menggunakan zeolit, serbuk kayu, serta mediator tertentu. Modifikasi tersebut diharapkan mampu menunjukkan sifat
Lebih terperinciJ. Iptek Nuklir Ganendra Vol. 16 No. 1, Januari 2013 : ISSN
J. Iptek Nuklir Ganendra Vol. 16 No. 1, Januari 2013 : 48-58 ISSN 1410-6987 48 KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA SEDIAAN RADIOISOTOP YbCl 3 HASIL IRADIASI BAHAN SASARAN 174 Yb DIPERKAYA 98,4% Azmairit Aziz, Nana
Lebih terperinciEVALUASI PENGGUNAAN PENCACAH BETA DAN GAMMA PADA PENENTUAN KEMURNIAN RADIOKIMIA 188/186 Re-CTMP
EVALUASI PENGGUNAAN PENCACAH BETA DAN GAMMA PADA PENENTUAN KEMURNIAN RADIOKIMIA 188/186 Re-CTMP Teguh Hafiz Ambar Wibawa, Misyetti dan Epy Isabela Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri BATAN, Jl.
Lebih terperinciPENANDAAAN 1,4,8,11-TETRAAZASIKOTETRADESIL-1,4,8,11- TETRAMETILEN FOSFONAT (CTMP) DENGAN RENIUM-186
PENANDAAAN 1,4,8,11TETRAAZASIKOTETRADESIL1,4,8,11 TETRAMETILEN FOSFONAT (CTMP) DENGAN RENIUM Maula Eka Sriyani, Misyetti, Isti Daruwati dan Teguh Hafiz Ambar Wibawa Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri
Lebih terperinciANALISIS FISIKO KIMIA RADIOISOTOP PRASEODIMIUM-143 ( 143 Pr) UNTUK APLIKASI RADIOTERAPI
ANALISIS FISIKO KIMIA RADIOISOTOP PRASEODIMIUM- ( Pr) UNTUK APLIKASI RADIOTERAPI Duyeh Setiawan Pusat Teknologi Nuklir Bahan dan Radiometri Badan Tenaga Nuklir Nasional Jl. Tamansari No 71, Bandung 40132,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium
30 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian validasi metode dan penentuan cemaran melamin dalam susu formula menggunakan HPLC Hitachi D-7000 dilaksanakan di Laboratorium Kimia Instrumen
Lebih terperinci5001 Nitrasi fenol menjadi 2-nitrofenol dan 4-nitrofenol
00 Nitrasi fenol menjadi -nitrofenol dan -nitrofenol KNO, H SO NO + NO C H O (9.) KNO (0.) H SO (98.) C H NO (9.) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Substitusi elektrofilik aromatis, nitrasi
Lebih terperinciIRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT
86 IRADIASI NEUTRON PADA BAHAN SS316 UNTUK PEMBUATAN ENDOVASCULAR STENT Rohadi Awaludin, Abidin, dan Sriyono Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka (PRR), Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN), Kawasan Puspiptek
Lebih terperinci3. Metodologi Penelitian
3. Metodologi Penelitian 3.1 Alat dan bahan 3.1.1 Alat Peralatan gelas yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas kimia, gelas ukur, labu Erlenmeyer, cawan petri, corong dan labu Buchner, corong
Lebih terperinciLAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II SEDIAAN INJEKSI AMINOPHYLLIN 2,4%
LAPORAN PRATIKUM FARMASETIKA II SEDIAAN INJEKSI AMINOPHYLLIN 2,4% Di susun oleh: Nama : Linus Seta Adi Nugraha No. Mahasiswa : 09.0064 Tgl. Pratikum : 28 Oktober-4 November 2010 LABORATORIUM TEKNOLOGI
Lebih terperinciOPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
OPTIMASI PENGUKURAN KEAKTIVAN RADIOISOTOP Cs-137 MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA NOVIARTY, DIAN ANGGRAINI, ROSIKA, DARMA ADIANTORO Pranata Nuklir Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Abstrak OPTIMASI
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN Waktu Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Juni 2013 dan berakhir pada bulan Desember 2013.
BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di laboratorium Riset Material dan Pangan Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA, UPI. Penelitian ini dilakukan menggunakan sel elektrokoagulasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kanker adalah penyakit akibat pertumbuhan yang tidak normal dari sel-sel jaringan tubuh yang berubah menjadi sel kanker. Sel-sel kanker ini dapat menyebar ke
Lebih terperinciPENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
ISSN 1979-2409 Penentuan Kadar Uranium Dalam Sampel Yellow Cake Menggunakan Spektrometer Gamma (Noviarty, Iis Haryati) PENENTUAN KADAR URANIUM DALAM SAMPEL YELLOW CAKE MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty
Lebih terperinci4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat
NP 4006 Sintesis etil 2-(3-oksobutil)siklopentanon-2-karboksilat CEt + FeCl 3 x 6 H 2 CEt C 8 H 12 3 C 4 H 6 C 12 H 18 4 (156.2) (70.2) (270.3) (226.3) Klasifikasi Tipe reaksi dan penggolongan bahan Adisi
Lebih terperinciPEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4
PEMISAHAN RADIONUKLIDA 137 CS DENGAN METODA PENGENDAPAN CSCLO 4 Arif Nugroho*, Rosika Kriswarini*, Boybul*, Erlina* *Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek Serpong, Tangerang, 15313,arif52@
Lebih terperinciANALISIS AKUMULASI RADIOFARMAKA Tc-99m MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA
ANALISIS AKUMULASI RADIOFARMAKA Tc-99m MDP PADA PASIEN KANKER PAYUDARA Dian Milvita 1, Sri Mulyadi Dt Basa 1, Hajjatun Khairah 1, Fadil Nazir 2 1 Jurusan Fisika FMIPA Universitas Andalas 2 PTKMR BATAN
Lebih terperinciPENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN BERBASIS PZC (POLY ZIRCONIUM COMPOUND)
YOGYAKARTA, 5 NOVEMBER 29 ISSN 1978-176 PENGARUH PENCUCIAN LARUTAN NaOCl DAN PENAMBAHAN KOLOM KEDUA ALUMINA TERHADAP YIELD DAN LOLOSAN 99 Mo (Mo BREAKTHROUGH) DARI GENERATOR 99 Mo/ 99m Tc BERBASIS PZC
Lebih terperinciMDP) MENGGUNAKAN TEKNIK ROI PADA TULANG PANGGUL KIRI DARI PASIEN KANKER PROSTAT
PENENTUAN AKUMULASI Technetium-99 Metastabil Methylene Diphosphonat (Tc 99m MDP) MENGGUNAKAN TEKNIK ROI PADA TULANG PANGGUL KIRI DARI PASIEN KANKER PROSTAT (Studi Kasus di Instalasi Kedokteran Nuklir RS
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Metode penelitian ini dilakukan dengan metode experimental di beberapa laboratorium dimana data-data yang di peroleh merupakan proses serangkaian percobaan
Lebih terperinciMETODE STANDARDISASI SUMBER 60 Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH
Pujadi, dkk. ISSN 0216-3128 5 METODE STANDARDISASI SUMBER Co BENTUK TITIK DAN VOLUME MENGGUNAKAN METODE ABSOLUT PUNCAK JUMLAH Pujadi, Hermawan Chandra P3KRBiN BATAN ABSTRAK METODE STANDARDISASI SUMBER
Lebih terperinciBAB II TINJAUAN PUSTAKA
12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Sirup 2.1.1 Defenisi Sirup Sirup adalah larutan pekat dari gula yang ditambah obat dan merupakan larutan jernih berasa manis. Dapat ditambah gliserol, sorbitol atau polialkohol
Lebih terperinciBAB III BAHAN DAN CARA KERJA
BAB III BAHAN DAN CARA KERJA A. ALAT 1. Kertas saring a. Kertas saring biasa b. Kertas saring halus c. Kertas saring Whatman lembar d. Kertas saring Whatman no. 40 e. Kertas saring Whatman no. 42 2. Timbangan
Lebih terperinciRADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA
Radioaktivitas Iodium-125 Pada Uji Produksi Menggunakan Target Xenon-124 Diperkaya (Rohadi Awaludin) ISSN 1411 3481 RADIOAKTIVITAS IODIUM-125 PADA UJI PRODUKSI MENGGUNAKAN TARGET XENON-124 DIPERKAYA Rohadi
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Nopember 2012 sampai Januari 2013. Lokasi penelitian di Laboratorium Riset dan Laboratorium Kimia Analitik
Lebih terperinciFISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI
FISIKA INTI DI BIDANG KEDOKTERAN, KESEHATAN, DAN BIOLOGI Stuktur Inti Sebuah inti disusun oleh dua macam partikel yaitu proton dan neutron terikat bersama oleh sebuah gaya inti. Proton adalah sebuah partikel
Lebih terperinciPENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
PENGARUH WAKTU PENGAMBILAN SAMPLING PADA ANALISIS UNSUR RADIOAKTIF DI UDARA DENGAN MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Iis Haryati, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir-BATAN Kawasan
Lebih terperinciANALISIS UPTAKE TIROID MENGGUNAKAN TEKNIK ROI (REGION OF INTEREST) PADA PASIEN HIPERTIROID
ANALISIS UPTAKE TIROID MENGGUNAKAN TEKNIK ROI (REGION OF INTEREST) PADA PASIEN HIPERTIROID Arizola Septi Vandria 1, Dian Milvita 1, Fadil Nazir 2 1 Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Andalas, Padang, Indonesia
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN. Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Deskripsi Penelitian Lokasi pengambilan sampel bertempat di daerah Cihideung Lembang Kab Bandung Barat. Sampel yang diambil berupa tanaman KPD. Penelitian berlangsung sekitar
Lebih terperinciIII. METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium
22 III. METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April sampai Juni 2013 di Laboratorium Kimia Anorganik FMIPA Universitas Lampung. Analisis senyawa menggunakan
Lebih terperinciPREPARASI 99m TC-HYNIC-TOC DAN PENCITRAAN PADA PASIEN PENDERITA TUMOR
Widyastuti, dkk. ISSN 0216-3128 89 PREPARASI 99m TC-HYNIC-TOC DAN PENCITRAAN PADA PASIEN PENDERITA TUMOR Widyastuti, Anna Roseliana, Cecep Taufik, Sri Aguswarini Pusat Radioisotop dan Radiofarmaka, Jakarta.
Lebih terperinciPENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM
PENGARUH KANDUNGAN URANIUM DALAM UMPAN TERHADAP EFISIENSI PENGENDAPAN URANIUM Torowati Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir - BATAN Kawasan Puspiptek, Serpong, Tangerang ABSTRAK PENGARUH KANDUNGAN URANIUM
Lebih terperinciKanker Prostat. Prostate Cancer / Indonesian Copyright 2017 Hospital Authority. All rights reserved
Kanker Prostat Kanker prostat merupakan tumor ganas yang paling umum ditemukan pada populasi pria di Amerika Serikat, dan juga merupakan kanker pembunuh ke-5 populasi pria di Hong Kong. Jumlah pasien telah
Lebih terperinciPEMBUATAN DAN ANALISIS FISIKO-KIMIA RADIOISOTOP SKANDIUM-47 ( 47 Sc) DARI BAHAN SASARAN TITANIUM OKSIDA ALAM. Duyeh Setiawan, Titin Sri Mulyati
PEMBUATAN DAN ANALISIS FISIKO-KIMIA RADIOISOTOP SKANDIUM-47 ( 47 Sc) DARI BAHAN SASARAN TITANIUM OKSIDA ALAM ABSTRAK Duyeh Setiawan, Titin Sri Mulyati Pusat Sains Dan Teknologi Nuklir Terapan BATAN Jl.
Lebih terperinciKARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA SENYAWA BERTANDA 175 Yb-EDTMP. Azmairit Aziz, Marlina, Muhammad Basit Febrian
Karakteristik Fisiko-Kimia Senyawa Bertanda 175 Yb-EDTMP (Azmairit Aziz) ISSN 1411 3481 KARAKTERISTIK FISIKO-KIMIA SENYAWA BERTANDA 175 Yb-EDTMP Azmairit Aziz, Marlina, Muhammad Basit Febrian Pusat Teknologi
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN. Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015
III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini telah dilaksanakan pada bulan Mei 2015 sampai bulan Oktober 2015 di Laboratorium Kimia Analitik dan Kimia Organik Universitas Lampung.
Lebih terperinciANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA
No.05 / Tahun III April 2010 ISSN 1979-2409 ANALISIS UNSUR RADIOAKTIVITAS UDARA BUANG PADA CEROBONG IRM MENGGUNAKAN SPEKTROMETER GAMMA Noviarty, Sudaryati, Susanto Pusat Teknologi Bahan Bakar Nuklir -
Lebih terperinciBAB III. METODOLOGI PENELITIAN
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN III.1 Peralatan Peralatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : - Spektrometer serapan atom ( Perkin-Elmer tipe Aanalyst 100 ) - Tungku karbon ( Perkin-Elmer
Lebih terperinciPROSES PEMISAHAN DAN PEMURNIAN 99m Tc DARI MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM ALUMINA
UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA PROSES PEMISAHAN DAN PEMURNIAN 99m Tc DARI 99 Mo HASIL AKTIVASI NEUTRON DENGAN MENGGUNAKAN KROMATOGRAFI KOLOM ALUMINA SKRIPSI HANI HAIFA PUTRI 109102000005 FAKULTAS KEDOKTERAN
Lebih terperinciIII. METODELOGI PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada bulan April Januari 2013, bertempat di
30 III. METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2012 - Januari 2013, bertempat di Laboratorium Kimia Organik Jurusan Kimia Fakultas MIPA Universitas
Lebih terperinciGANENDRA, Vol. V, No. 1 ISSN ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI
ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS NEUTRON SALURAN TEMBUS RADIAL UNTUK PENDAYAGUNAAN REAKTOR KARTINI Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Maju ABSTRAK ANALISIS DAN PENENTUAN DISTRIBUSI FLUKS
Lebih terperinci5009 Sintesis tembaga ftalosianin
P 59 Sintesis tembaga ftalosianin (H H ) 6 Mo 7 2 2. H2 + 8 + CuCl H 2-8 H 3-8 C 2 - H 2 - HCl Cu C 8 H 3 CH 2 CuCl H 2 Mo 7 6 2. H 2 C 32 H 16 8 Cu (18.1) (6.1) (99.) (1235.9) (576.1) Literatur Classic
Lebih terperinciOptimasi Produksi Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran Telurium Dioksida Alam
Sriyono - Optimasi si Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran lurium Dioksida Alam 33 Optimasi si Radioiod-131 dari Aktivasi Neutron Sasaran lurium Dioksida Alam (masuk/received 28 Mei 2017, diterima/accepted
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
17 BAB III METODE PENELITIAN Dalam bab ini akan dibahas diagram alir proses penelitian, peralatan dan bahan yang digunakan, variabel penelitian dan prosedur penelitian. Penelitian dilakukan di Laboratorium
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Instrumen Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
21 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dimulai pada bulan Maret sampai Juni 2012 di Laboratorium Riset Kimia dan Material Jurusan Pendidikan Kimia FPMIPA Universitas Pendidikan
Lebih terperinciEVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89. Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali
Buletin Pengelolaan Reaktor Nuklir. Vol. 13 No. 1, April 2016 EVALUASI FLUKS NEUTRON THERMAL DAN EPITHERMAL DI FASILITAS SISTEM RABBIT RSG GAS TERAS 89 Elisabeth Ratnawati, Jaka Iman, Hanapi Ali ABSTRAK
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Lokasi Penelitian Penelitian dilaksanakan dari bulan Juni tahun 2012 Januari 2013 di Laboratorium Riset Kimia dan Laboratorium Kimia Analitik Instrumen Jurusan Pendidikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penggunaan batubara sebagai sumber energi pada unit tabung pembakaran (boiler) pada industri akhir-akhir ini menjadi pilihan yang paling diminati oleh para pengusaha
Lebih terperinci3 Metodologi Penelitian
3 Metodologi Penelitian Secara garis besar penelitian dibagi menjadi tiga, yaitu pembuatan kertas dengan modifikasi tanpa tahap penghilangan lemak, penambahan aditif kitin, kitosan, agar-agar, dan karagenan,
Lebih terperinci