GERAM (Gerakan Aktif Menulis) P-ISSN Volume 4, Nomor 1, April 2016 E-ISSN X

Transkripsi

1 PENINGKATAN KEMAMPUAN MENULIS PUISI MELALUI MEDIA GAMBAR SISWA KELAS VIII-1 SMP ISLAM YLPI KOTA PEKANBARU Emiyati SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru, Indonesia ABSTRACT Writing is casting ideas through written language. Writing activities serve as a means to accommodate one's kretivitas. Writing with someone can put ideas in different forms, such as poetry, stories, papers, and more. However, writing activities are not formed just like that, but require special training especially on the students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City. This proved the low ability of students in writing poetry. It is necessary to fix the problem using the image media. The problem in this research is formulated about how to improve the ability to write poetry through the media picture of the students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City? The purpose of this study is to improve the ability to write poetry through the media images of students of class VIII-1 SMP Islam YLPI Pekanbaru City. This research type is action research with subject of research 34 student. Technique of collecting data is done through technique of test and nontes. Further data analysis is done with qualitative and quantitative. Based on data analysis that has been done can be concluded there is improvement of ability to talk through image method reach 90,29%. This means that the student's completeness level has a significant increase that is from the initial data 67.05%, the cycle I 77.65%, and cycle II Keywords: writing, poetry, media images, SMP Islam YLPI Pekanbaru ABSTRAK Menulis adalah penuangan gagasan melalui bahasa tulis. Kegiatan menulis dijadikan sebagai sarana untuk mewadahi kretivitas seseorang. Dengan menulis sesorang dapat mengemukakan gagasan dalam berbagai bentuk, seperti puisi, cerita, makalah, dan lainnya. Namun, kegiatan menulis tidak terbentuk begitu saja, namun membutuhkan latihan khusus terutama pada siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Hal ini terbukti rendahnya kemampuan siswa dalam menulis puisi. Dengan demikin perlu dilakukan perbaikan terhadap masalah tersebut dengan menggunakan media gambar. Masalah dalam penelitian ini dirumuskan tentang bagaimanakah peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru? Tujuan penelitian ini adalah untuk meningktkan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan dengan subjek penelitian 34 siswa. Teknik pengumpulan data dilakukan melalui teknik tes dan nontes. Selanjutnya analisis data dilakukan dengan kualitatif dan kuantitatif. Berdasarkan analisis data yang telah dilakukan dapat disimpulkan terdapat peningkatan kemampuan berbicara melalui media gambar mencapai 90,29%. Hal ini berarti tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang signifikan yakni dari data awal 67,05%, siklus I 77,65%, dan siklus II 90,29. Kata Kunci: menulis, puisi, media gambar, SMP Islam YLPI Pekanbaru Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 8

2 PENDAHULUAN berbentuk paragraf, laporan, dan hasil Menulis adalah penuangan gagasan melalui iamajinasi lainnya yang berbentuk karya bahasa tulis. Seperti yang dikemukakan oleh sastra, seperti puisi, syair, cerpen, novel, dan Tarigan (2008:22) Menulis merupakan suatu yang lainnya. representasi bagian dari kesatuan-kesatuan Keterampilan menulis tidak terjadi bahasa ekpresi bahasa. Berdasarkan begitu saja. Namun memerlukan keterampilan pernyatan tersebut dapat dinyatakan bahwa yang khusus dalam melakukannya. menulis merupakan pengungkapan gagasan Keterampilan khusus ialah keterampilan melalui bahasa-bahasa yang mudah dipahami. menggunakan kosakata, dan Pembelajaran menulis puisi penting terhadap menggeneralisasikannya dalam bentuk tulisan. meningkatkan kemampuan siswa dalam Hal tersebut membuktikan bahwa mengungkapkan gagasan. keterampilan menulis memerlukan latihan Menulis merupakan suatu keterampilan secara terus menerus. Dengan banyaknya berbahasa yang bersifat produktif. Dengan seseorang berlati menulis, maka semakin menulis, seseorang akan mampu menggunakan terampil seseorang tersebut dalam ide-idenya serta gagasannya dalam bentuk menggunakan kosakata. Seperti yang tertulis. Kegiatan menulis merupakan kegiatan dinyatakan Tarigan (2008:4) Keterampilan berkomunikasi secara tidak langsung. menulis tidak akan datang secara otomatis, Berkomunikasi secara tidak langsung tetapi harus melalui latihan dan praktik yang maksudnya komunikasi disampaikan dengan banyak dan teratur. bahasa yang tidak secara langsung Menulis memerlukan situasi dan disampaikan berdasarkan tuturan lisan. kondisi. Dengan adanya situasi dan kondisi Dengan demikian, hal tersebut membktikan yang memungkinkan, maka seseorang akan bahwa menulis merupakan keterampilan mampu menulis dengan baik. Situasi dan berbahasa yang bersifat produktif dan kondisi juga tidak sepenuhnya mendukung imajinatif. Maksudnya menulis membutuhkan seseorang untuk menulis, melainkan penalaran dari gagasan-gagasan yang kemampuan dan kecenderungannya terhadap dikembangkan dalam bentuk bahasa tulis. kegiatan menulis. Banyak orang yang Semakin imajinatif seseorang berpikir, maka memiliki situasi dan kondisi yang baik tapi semakin produktif seseorang tersebut menulis. mereka enggan untuk menulis. Menurut Seperti yang dinyatakan oleh Tarigan (2008:3) Hakim (2001:34) Menulis bisa dilakukan Menulis merupakan suatu kegiatan yang dalam segala situasi dan kondisi, tergantung produktif dan ekfresif. Dari pernyataan kemampuan dan kecenderungan kita. Dari tersebut dapat dinyatakan kembali bahwa pernyataan ini dapat ditekankan bahwa menulis merupakan keterampilan berbahasa seseorang yang memiliki kondisi dan situasi yang bersifat produktif dan membutuhkan yang baik mampu melakukan kegiatan imajinasi yang kuat dalam melakukannya. menulis. Tergantung kemampuan dan Menurut Suparno dalam Sinaga (tanpa kecenderungannya untuk melakukan kegiatan, tahun:28) Menulis adalah kegiatan Jadi, menulislah yang sangat menentukan komunikasi berupa penyampaian pesan secara seseorang tersebut untuk melakukan kegiatan tertulis kepada pihak lain. Dengan demikian, menulis. dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan Menulis merupakan kegiatan kegiatan penyampaian pesan secara tertulis memunculkan ide-ide baru. Ide-ide yang yang disampaikan kepada pembaca. Kegiatan dimunculkan dalam menulis haruslah bersifat menulis sangat berperan penting dalam akurat dan masuk akal. Dengan kata lain, berbahasa, khususnya bahasa tuis. Dengan menulis merupakan penuangan ide atau adanya kegiatan penyampaian ide yang gagasan dalam bentuk sebuah tulisan. Penulis bersifat imajinatif tersebut, seseorang dapat yang kreatif mampu melakukan kegiatan memahami apa yang disampaiakan pembaca menulis dalam waktu apapun. Setiap waktu dalam tulisannya. Tulisan yang dimaksud, bisa luang digunakannya untuk menulis. Penulis Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 9

3 yang kreatif menganggap bahwa menulis bukanlah hal yang yang mudah, melainkan membutuhkan latihan-latihan yang bersifat terus-menerus. Dengan seringnya melakukan latihan-latihan maka akan dapat memperkaya dan menambah pembendeharaan kata bagi penulis. Seperti yang dikemukakan oleh Hakim, (2001:32) bahwa seorang penulis yang kreatif akan bisa menulis dalam segala situasi, dia bisa menulis di kala susah. Dia bisa menulis di kala gelisah.dan dia bisa menulis di kala gembira. Dia juga bisa tetap menulis di kala suasana hatinya campur aduk dengan pelbagai situasi dan perasaan. Dari pernyataan tersebut dapat dinyatakan bahwa menulis merupakan kegiatan yang bersifat kreatif. Di mana setip penulis yang kreatif akan mampu menulis dalam waktu apapun, baik waktu susah, gelisah, gembira, maupun situasi-situasi lainnya. Jadi hal ini membuktikan bahwa dalam kegitan menulis memerlukan latihanlatihan yang bersifat terus-menerus. Di mana dengan seringnya melakukan kegiatan ini akan dapat menambah dan memperkaya pembendaharaan kata bagi setiap penulis. Salah satu media yang sangat berpengaruh terhadap menulis adalah latihan. Dengan latihan seseorang dapat dengan mudah melakukan kegiatan menulis. Menulis bukanlah hal yang mudah, maka dari itu latihanlah yang dapat membuat seseorang terampil dalam menulis. Menulis memerlukan media, agar seseorang memiliki keterampilan menulis, memerlukan media yang sangat baik. Media yang sering dipakai adalah media latihan. Di mana dengan latihan dapat meningkatkan keterampilan seseorang dalam menulis. Berdasarkan latar belakang yang telah dinyatakan, maka dapat diidintifikasi beberapa masalah dalam penelitian ini. Adapun masalah yang melatarbelakangi penelitian ini dapat diidentifikasi sebagai berikut. Pertama kurangnya pemahaman dan keterampilan siswa dalam menulis karya sastra, serta kurangnya keinginan siswa untuk membuat sebuah karya puisi. Contoh, jika siswa diminta menulis puisi, masih ada yang bertanya apa itu sajak, dan rima. Hal itu menyatakan bahwa pemahaman siswa mengenai puisi masih kurang. Keterampilan menulis puisi merupakan keterampilan yang dapat dibina dan dikembangkan. Hal ini dilakukan agar siswa mampu mengembangkan bakatnya dalam membuat sebuah karya sastra puisi. Karya sastra puisi merupakan hasil gagasan yang tinggi dari pengarangnya. Pengerang yang baik tentu membutuhkan gagasan yang tinggi pula dan mengembangkan ide-ide yang dimilikinya. Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah dikemukakan dapat dirumuskan masalah dalam penelitian. Adapun rumusan masalah yang dikemukakan ialah sebagai berikut. Bagaimanakah peningkatan keterampilan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru? Berdasarkan beberapa pernyataan yang telah dikemukakan, maka di harapkan hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi guru bahasa Indonesia dalam melaksanakan pembelajaran menulis. Jadi secara khusus manfaat penulisan penelitian ini dapat dilihat dari dua pandangan. Berdasarkan manfaat teoretisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan dan perabandingan pembelajaran bagi guru bahasa Indonesia terutama terhadap keterampilan menulis puisi melalui media gambar. Berdasarkan mafaat praktisnya, hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti, guru, siswa dan bagi sekolah. Manfaat praktis hasil penelitian ini bagi peneliti adalah sebagai salah satu pertimbangan dalam meningkatkan profesionalitas seorang guru bahasa Indonesia. Bagi guru diharapkan dapat menrapkan dan membuat berbagai inovasi-inovasi pembelajaran yang menarik agar pembelajaran menulis puisi lebih bersifat menarik dan tertantang. Bagi siswa hasil penelitian ini diharapkan meningkatkan keterampilan menulis puisi, secara khusus berhubungan dengan diksi dan citraan dalam sebuah puisi. Selanjutnya, bagi sekolah hasil penelitian ini diharapkan sebagai bahan dokumentasi terhadap peningkatan keterampilan siswa dalam proses pembelajaran. Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 10

4 Tabel 1 METODOLOGI PENELITIAN Perbandingan Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan jenisnya, penelitian ini berjenis Skor penelitian tindakan kelas. PTK merupakan Siklus Skor Total Persentase suatu penelitian tindakan. Tindakan yang Siklus I ,00% dilakukan harus sesuai dengan prosedur penelitian yang telah ditetapkan. Ada tiga Siklus II ,00% istilah yang dikemukakan dalam hal ini, yakni penelitian, tindakan, dan kelas. Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa Berdasarkan KBBI (2008:1428) penelitian adanya peningkatan aktivitas guru dari siklus ialah kegiatan pengumpulan, pengolahan, I, ke siklus II. Besarnya peningkatan tersebut dan penyajian data yang dilakukan secara dirincikan sebagai berikut siklus I dengan skor sistematis dan objektif untuk memecahkan 40 dengan persentase 80,00%. Kemudian suatu persoalan atau menguji suatu meningkat pada siklus II menjadi 48 skor hipotesis untuk mengembangkan prinsipprinsip dengan persentase 96,00%. umum. Subjek penelitian ini adalah siswa Hasil Observasi Aktivitas Guru kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Aktivitas guru selama pembelajaran pada Pekanbaru. Jumlah 34 siswa dengan rincian 21 siklus I dan siklus II dengan materi perempuan dan 13 siswa laki-laki. Penelitian kemampuan berbicara melalui metde gambar ini adalah penelitian tindakan yang bertujuan dapat dianalisis seperti tabel dibawah ini. meningkatkan keterampilan menulis puisi siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Tabel 2 Pekanbaru. Dalam mendukung tujuan Perbandingan Observasi Aktivitas Guru penelitian tersebut diperlukannya beberapa Siklus I dan Siklus II instrumen penelitian. Instrumen penelitian Hasil Observasi No Kategori inilah yang akan membantu atau mendukung Siklus I Siklus II pencapaian tujuan dari penelitian yang 1 Sangat kurang 0 0 dilakukan. Pengambilan data dalam peneliian 2 Kurang 0 0 ini diperoleh melalui instrumen penelitian. Dalam penelitian tindakan kelas ini, digunakan 3 Sedang 6 0 instrumen penelitian yang berupa; (1) tes, (2) 4 Baik 24 8 lembar observasi, (3) wawancara, (4) catatan 5 Sangat baik lapangan, dan (5) unjuk kerja. Teknik analisis data yang digunakan Total 40 (80,00%) 48 (96,00%) (Baik) (Baik Sekali) dalam penelitian ini dikelompokkan menjadi dua teknik analisis data. Kedua teknik analisis data yang dimaksud ialah teknik kualitatif, dan teknik kuantitatif. HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Observasi Aktivitas Guru Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa aktivitas guru pada siklus 1 dan siklus II, hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Berdasarkan tabel di atas, bahwa aktivitas guru selama pengajaran tentang menulis puisi melalui media gambar pada siklus I aktivitas guru tercapai 80,00% dengan kategori baik. Pada siklus II aktivitas guru meningkat dengan presentase 96,00% dengan kategori baik sekali. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Berdasarkan observasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa aktivitas siswa pada siklus 1 dan siklus II terjadi peningkatan, hasil observasi selengkapnya dapat dilihat pada tabel berikut. Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 11

5 siklus II. Data peningkatan nilai siswa ini dapat dilihat pada grafik di bawah ini: Tabel 2 Observasi Aktivitas Siswa Siklus Skor Skor Total Persentase Siklus I ,88 Siklus II ,41 Berdasarkan tabel di atas diketahui bahwa adanya peningkatan aktivitas siswa dari siklus I, ke siklus II. Besarnya peningkatan tersebut dirincikan sebagai berikut siklus I dengan skor 258 dengan persentase 75,88%. Kemudian meningkat pada siklus II menjadi 321 skor dengan persentase 94,41%. Hasil Belajar Berdasarkan hasil evaluasi yang telah penulis lakukan dapat diketahui bahwa adanya peningkatan hasil pembelajaran yakni dari data awal,siklus 1 dan siklus II terjadi peningkatan. Tabel 3 Hasil Belajar Siswa Awal Siklus I Siklus II Jumlah % Jumlah % Jumlah % , , ,29 Berdasarkan tabel diatas, diketahui adanya peningkatan hasil belajar siswa, yakni dari data awal dengan jumlah persentase 67,05% meningkat pada siklus I sebesar 77,65%. Selanjutnya mengingkat kembali pada siklus II sebesar 90,29%, hal ini telah memenuhi KKM 80 maka dari itu tidak lagi dilakukannya penelitian siklus selanjutnya. Berdasarkan data tabel di atas, terlihat adanya peningkatan kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru pada siklus I dan siklus II. Peningkatan terjadi pada seluruh siswa kelas yang menjadi objek penelitian dengan nilai siklus I; 77,65% dan siklus II; 90,29%. Perubahan ini terjadi dari tes awal 67,05%, dibandingkan dengan siiklus I dan Awal Siklus I Siklus II Grafik 1 Hasil Belajar Siswa Berdasarkan grafik di atas terlihat adanya peningkaytan kemampuan berbicara dengan menggunakan metde gambar. Tes awal menunjukkan kemampuan berbicara 67,05% dikategorikan sudah pada siklus I mengalami peningkatan menjadi 77,65% dikategorikan masih rendah. Pada siklus II mengalami peningkatan menjadi 90,29% dikategorikan baik. SIMPULAN Berdasarkan hasil observasi, evaluasi, dan pembahasan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan hasil penelitaian tentang kemampuan menulis puisi melalui media gambar siswa kelas VIII-I SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa media gambar dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis puisi, yakni pada aspek kosakata, rima, dan amanat yang akan disampaikan. Pada siklus I terdapat rata-rata persentasi ketuntasan siswa dalam menulis puisi berdasarkan media gambar mencapai 77,65%. Hal ini berarti tingkat ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang tidak signifikan yakni dari data awal 67,05% menjadi 77,65%, diketahui dari 34 siswa terdapat 12 siswa yang tidak tuntas, dan 22 siswa yang tuntas dengan KKM 80%. Selanjutnya, berdasarkan aspek kosakata tingkat keberhasilan siswa dalam menulis puisi memiliki kemampuan sebesar 21, 17%, dalam aspek rima tingkat kemampuan siswa sebesar 23,23%, dan pada aspek amanat sebesar 33,23% dengan Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 12

6 demikian total persentasi keterampilan menulis Depertemen Pendidikan dan puisi siswa sebesar 77,65%. Kebudayaan. Selanjutnya, pada siklus II terdapat Hakim, Nursal Keterampilan Dasar rata-rata persentasi ketuntasan siswa dalam Menulis. Pekanbaru: Cendikia Insani. menulis puisi berdasarkan media gambar Keraf, Goris Komposisi. Jakarta: Nusa mencapai 90,29%. Hal ini berarti tingkat Indah. ketuntasan siswa mengalami peningkatan yang Malik, Abdul dan Isnaini Leo Shanty signifikan yakni dari data awal 67,05%, siklus Kemahiran Menulis. Pekanbaru: I; 77,65%, dan siklus II; 90,29, sementara hasil UNRI Perss. kinerja yang diharapkan KKM 80,00%, Mulyana, Yoyo. dkk Sanggar Sastra. diketahui dari 34 siswa terdapat 2 siswa yang Jakarta: Depertemen Pendidikan dan tidak tuntas, dan 32 siswa yang tuntas dengan Kebudayaan. KKM 80%. Selanjutnya, berdasarkan aspek Nasotion, S Berbagai Pendekatan kosakata tingkat keberhasilan siswa dalam dalam Proses Belajar Mengajar. menulis puisi memiliki kemampuan sebesar Jakarta: Bumi Aksara. 26,17%, dalam aspek rima tingkat kemampuan Jurnal Pendidikan Provinsi Riau Jurnal siswa sebesar 27,94%, dan pada aspek amanat Inspirasi Pendidikan. Pekanbaru: sebesar 36,17% dengan demikian total Dinas Pendidikasn Provinsi Riau. persentasi keterampilan menulis puisi siswa Tarigan Henry Guntur Menulis Sebagai siklus II sebesar 90,29%. Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa Bandung. REFERENSI Alwi, Hasan dkk Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Budianta, Meilani dkk Membaca Sastra:Pengantar Memahami Sastra Untuk Perguruan Tinggi. Magelang: Indonesiatera. Elmustian dan Abdul Jalil Teori Sastra. Pekanbaru: Labor Bahasa, Sastra, dan Jurnalistik Universitas Riau. Faizah, Hasnah (E) Filsafat Pendidikan: Kumpulan Artikel Filsafat Ilmu. Pekanbaru: UR Press Kumpulan Artikel Filsafat Ilmu. Pekanbaru. UR Press. Finoza, Lamuddin Aneka Surat Sekretaris & Bisnis Indonesia. Jakarta: Diksi. Insan Mulia. Hasan, Said Hamid dkk Penguatan Metodologi Pembelajaran Berdasarkan Nilai-nilai Budaya untuk Membentuk Daya Saing dan Karakter Bangsa. Jakarta: Badan Pengambangan Pendidikan Budaya dan Karakter Bangsa, Badan Penalitian dan Pengembangan Pusat Kurikulum. Hastuti, Sri Strategi Belajar Mengajar Bahasa Indonesia. Jakarta: Siswa Kelas VIII-1 SMP Islam YLPI Kota Pekanbaru 13