PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE"

Transkripsi

1 PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 1 KEPIL TAHUN PELAJARAN 2015/2016 SKRIPSI Disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Oleh : Eny Safitri NIM PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOREJO 2016 i

2 ii

3 iii

4 MOTTO DAN PERSEMBAHAN MOTTO QS. Ar rahman: 60 Tidak ada balasan kebaikan kecuali kebaikan (pula). QS. Al Inssyirah: 5 Karena Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. PERSEMBAHAN Kupersembahkan karya ini dengan sepenuh hati karena Allah SWT sebagai terima kasihku kepada: 1. Ayahanda dan Ibunda tercinta yang selalu memberi semangat, mendoakan dan menasehatiku. 2. Sahabat-sahabatku yang selalu memberi semangat. iv

5 v

6 KATA PENGANTAR Syukur alhamdulillah teriring doa, penulis panjatkan semoga Allah SWT senantiasa melimpahkan rahmat dan hidayahnyasehingga penulis dapat menyelesaikanskripsi dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil Tahun Pelajaran 2015/2016 dengan baik. Keberhasilan penulisan skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada : 1. Drs. H. Supriyono, M.Pd. selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Purworejo. 2. Yuli Widiyono, M. Pd. selaku Dekan FKIP Universitas Muhammadiyah Purworejo. 3. Riawan Yudi Purwoko, S. Si., M. Pd. selaku ketua Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo. 4. Dr. H. Bambang Priyo Darminto, M.Kom. selaku dosen pembimbing I dan Puji Nugraheni, S. Si., M. Pd. selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing, memotivasi, serta mengoreksi sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 5. Sri Ayem, S. Pd. selaku guru matematika SMP Negeri 1 Kepil. 6. Bapak dan Ibuku tersayang yang selalu memberikan semangat. vi

7 7. Sahabat-sahabatku matematika kelas A angkatan 2012 sukses dan terus berjuanglah kawan menuju hari esok yang lebih indah. Penulis mohon maaf atas kesalahan dan kekurangan yang ada karena keterbatasan penulis. Harapan penulis semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan semua pihak yang membutuhkan. Purworejo, 11 Agustus 2016 Penulis vii

8 ABSTRAK Eny Safitri Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil Tahun Pelajaran 2015/2016. Skripsi. Pendidikan Matematika. FKIP. Universitas Muhammadiyah Purworejo Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika pada siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil. Hasil belajar yang akan ditingkatkan meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Aspek afektif berkenaan dengan sikap ketika pembelajaran berlangsung. Aspek psikomotorik berkaitan dengan keterampilan siswa dalam menyatakan permasalahan yang terjadi ke dalam simbol matematika. Peningkatan hasil belajar dilakukan dengan penerapan strategi pembelajaran think talk write. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua siklus. Subjek penelitian adalah siswa kelas VII A semester II SMP Negeri 1 Kepil tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 32 terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. Pengumpulan data dilakukan dengan metode observasi, tes dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dengan kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada peningkatan hasil belajar siswa. Aspek psikomotorik pada pembelajaran siklus I mencapai 41,5% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 71%, ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II siswa sudah mampu menemukan kesalahan mereka dalam menyelesaikan soal dan mereka bisa mengerjakan soal dengan cara yang berbeda. Aspek afektif pada pembelajaran siklus I mencapai 45,5% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 73%, menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II sudah banyak siswa yang memberikan tanggapan ketika diskusi berlangsung dan banyak siswa yang memberikan respon terhadap penjelasan guru atau teman satu kelompok. Aspek kognitif pada siklus I mencapai 48% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 71%, hal ini menjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan ketentuan KKM 75 sudah lebih banyak dibandingkan dari siklus I.peningkatan pada aspek kognitif menyebabkan ketuntasan klasikal kelas juga meningkat. Ketuntasan klasikal kelas pada siklus I mencapai 78% meningkat menjadi 88% pada siklus II. Kata Kunci: Think talk write, hasil belajar viii

9 DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL... HALAMAN PERSETUJUAN... HALAMAN PENGESAHAN... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... HALAMAN PERNYATAAN... KATA PENGANTAR... ABSTRAK... DAFTAR ISI... DAFTAR TABEL... DAFTAR GAMBAR... DAFTAR LAMPIRAN... i ii iii iv v vi viii ix xi xii xiii BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang Masalah... 1 B. Identifikasi Masalah... 4 C. Batasan Masalah... 4 D. Rumusan Masalah... 5 E. Tujuan Penelitian... 5 F. Manfaat Penelitian... 5 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR, DAN HIPOTESIS... 7 A. Kajian Teori... 7 B. Tinjauan Pustaka C. Kerangka Berpikir D. Hipotesis Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian B. Lokasi Penelitian ix

10 C. Subjek Penelitian D. Desain Penelitian E. Teknik Pengambilan Data F. Instrumen Penelitian G. Teknik Analisis Data H. Indikator Keberhasilan BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Tindakan Penelitian Tindakan Kelas B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian C. Pembahasan Hasil Penelitian BAB V PENUTUP A. Simpulan B. Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN x

11 DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Tabel 2 Tabel 3 Tabel 4 Kriteria Analisis Data Lembar Observasi Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Strategi Think Talk Write Kriteria Analisis Data Tes Prestasi Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Strategi Think Talk Write Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus I Tabel 5 Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus I Tabel 6 Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus II Tabel 7 Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus II Tabel 8 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II xi

12 DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Gambar 3 Gambar 4 Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusipada Pertemuan Pertama Siklus I Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Kedua Siklus I Gambar 5 Siswa sedang Mengerjakan Tes Evaluasi Siklus I Gambar 6 Gambar 7 Gambar 8 Diagram Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan PsikomotorikSiswa Siklus I Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Pertama Siklus II Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKSdan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Kedua Siklus II Gambar 9 Siswa sedang Mengerjakan Tes Evaluasi Siklus II Gambar 10 Diagram Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus II Gambar 11 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II xii

13 DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1. Instrumen Penelitian Lampiran 1.1. Silabus Lampiran 1.2. RPP Siklus I Lampiran 1.3. Lembar Kerja Siswa Siklus I Lampiran 1.4. Kisi-kisi lembar observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa Lampiran 1.5. Lembar validasi observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa Lampiran 1.6. Kisi-kisi soal tes siklus I Lampiran 1.7. Soal tes siklus I Lampiran 1.8. Uji validitas soal tes siklus I Lampiran 1.9. Kunci jawaban soal tes siklus I Lampiran Lembar observasi keterlaksanaan siklus I Lampiran RPP Siklus II Lampiran Lembar Kerja Siswa Siklus II Lampiran Kisi-kisi soal tes siklus II Lampiran Soal tes siklus II Lampiran Uji validitas soal tes siklus II Lampiran Kunci jawaban soal tes siklus II Lampiran Lembar observasi keterlaksanaan siklus II Lampiran 2. Data Hasil Penelitian Lampiran 2.1 Daftar Nama Siswa Lampiran 2.2 Data Awal Nilai Ujian Akhir Semester Lampiran 2.3 Pembagian Kelompok Kelas VII A Lampiran 2.4 Lembar observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa siklus I Lampiran 2.5 Lembar observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa siklus II Lampiran 2.6 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran think talk write siklus I Lampiran 2.7 Lembar Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran matematika dengan penerapan strategi pembelajaran think talk write siklus II Lampiran 2.8 Lembar jawaban siswa Lampiran 3. Perhitungan Data Lampiran 3.1. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi aspek psikomotorik siswa siklus I Lampiran 3.2. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi aspek afektif siswa siklus I xiii

14 Lampiran 3.3. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi aspek psikomotorik siswa siklus II Lampiran 3.4. Rekapitulasi Hasil Lembar Observasi aspek afektif siswa siklus II Lampiran 3.5. Daftar nilai tes evaluasi siklus I Lampiran 3.6. Daftar nilai tes evaluasi siklus II Lampiran 4. Surat-surat Penelitian Lampiran 4.1. Surat Keputusan Penetapan Dosen Pembimbing Lampiran 4.2. Surat Permohonan IzinObservasi Lampiran 4.3. Surat Permohonan Izin Penelitian Lampiran 4.4. Surat Telah Melaksanakan Penelitian Lampiran 4.5. Kartu Bimbingan I Lampiran 4.6. Kartu Bimbingan II xiv

15 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu bidang studi yang ada pada semua jenjang pendidikan, mulai dari tingkat sekolah dasar hingga perguruan tinggi. Matematika merupakan ide-ide abstrak yang berisi simbol-simbol, maka konsep-konsep matematika harus dipahami terlebih dahulu. Unsur utama pelajaran matematika adalah penalaran deduktif yang bekerja atas dasar asumsi (kebenaran konsistensi). Selain itu, matematika juga bekerja melalui penalaran induktif yang didasarkan pada fakta dan gejala yang muncul untuk sampai pada perkiraan tertentu. Matematika merupakan salah satu disiplin ilmu yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir dan berargumentasi, memberikan kontribusi dalam menyelesaikan masalah sehari-hari dan dalam dunia kerja, serta memberikan dukungan dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Peran guru sangat penting dalam kegiatan pembelajaran. Selain itu partisipasi siswa juga berpengaruh pada berlangsungnya proses pembelajaran di kelas. Pada pelaksanaan pembelajaran siswa cenderung pasif dan hanya menerima penjelasan dari guru sehingga tidak ada timbal balik dari siswa dalam kegiatan pembelajaran. Hal ini dapat dilihat ketika guru memberikan soal atau PR hanya siswa yang pandai saja yang mengerjakan soal tersebut. Sehingga pembelajaran terlihat hanya terpusat pada siswa yang pandai sedangkan siswa yang mempunyai kemampuan di bawah rata-rata akan cenderung pasif. 1

16 2 Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya timbal balik dari siswa sehingga akan meningkatkan hasil belajar siswa. Hasil belajar tidak hanya menyangkut nilai saja tetapi terdapat tiga aspek yaitu aspek afektif, kognitif, dan psikomotorik. Aspek afektif ini berupa sikap atau tingkah laku siswa ketika kegiatan pembelajaran berlangsung sedangkan aspek psikomotorik berhubungan dengan keterampilan siswa dalam menyelesaikan masalah matematika. Sehingga penilaian pada hasil belajar tidak hanya prestasi namun juga hal-hal yang berhubungan dengan sikap dan keterampilan siswa. Hasil belajar dapat dipengaruhi dari diri siswa dan dari luar siswa itu sendiri yaitu berupa pengajaran. Dari data yang diperoleh ketika observasi di SMP Negeri 1 Kepil rata-rata nilai ulangan akhir semester kelas VII A yaitu 63,81. Kriteria ketuntasan minimal yang ditentukan adalah 75. Kriteria ketuntasan minimal ini ditentukan berdasarkan tiga aspek yaitu kompleksitas, daya dukung, dan intake. Kompleksitas merupakan tingkat kesulitas siswa, daya dukung yaitu berupa sarana dan prasarana serta guru, sedangkan intake merupakan penalaran dan daya pikir dari siswa. Dari 32 siswa kelas VII A hanya ada 4 siswa yang memperoleh nilai ujian akhir semester di atas KKM yang telah ditentukan. Hal ini menunjukkan rendahnya hasil belajar siswa di kelas VII A. Selain rendahnya nilai ulangan akhir semester, ketika pelajaran matematika berlangsung siswa terlihat pasif dan hanya mendengarkan apa yang dijelaskan oleh guru. Selain itu siswa tidak berani mengkomunikasikan hasil pekerjaan mereka, siswa juga kurang percaya diri jika harus mengerjakan soal sesuai dengan pemahaman sendiri, mereka lebih senang mengerjakan soal sama seperti contoh yang diberikan

17 3 oleh guru. Ketika guru memberikan tugas atau PR hanya sebagian siswa saja yang mengerjakan dan siswa lain hanya menyalin hasil pekerjaan milik temannya. Rendahnya hasil belajar siswa dapat disebabkan oleh kegiatan pembelajaran tanpa ada timbal balik dari siswa. Siswa hanya dapat memahami apa yang disampaikan oleh guru ketika pembelajaran berlangsung. Siswa hanya dapat mengerjakan soal yang seperti contoh dari guru, namun ketika diberikan soal yang sedikit berbeda siswa cenderung kesulitan untuk menyelesaikan soal tersebut. Ketika kegiatan pembelajaran berlangsung hanya sebagian siswa saja yang memberikan respon terhadap penjelasan guru serta kurang memperhatikan penjelasan dari guru. Selain itu sebagian besar siswa tidak memiliki keberanian untuk menyampaikan pertanyaan maupun pendapat ketika pembelajaran berlangsung. Dalam kegiatan pembelajaran diharapkan adanya timbal balik dari siswa, sehingga siswa mampu memahami materi pelajaran sesuai dengan pemahaman mereka masing-masing. Pembelajaran statistika dan peluang dapat digunakan pada kehidupan sehari-hari siswa misalnya ketika mengumpulkan data tinggi badan, berat badan maupun data untuk sensus penduduk. Sedangkan peluang digunakan untuk menentukan peristiwa yang belum pasti terjadi. Dilihat dari manfaatnya, maka pemahaman siswa tentang statistika dan peluang harus ditingkatkan. Dalam hal ini siswa diharapkan dapat menerapkan apa yang mereka pelajari tentang dan peluang dalam kehidupan seharihari. Penggunaan strategi think talk write (TTW) pada materi statistika dan peluang akan menuntun siswa agar lebih memahami materi tersebut. Oleh karena itu pada penelitian ini materi yang diajarkan adalah statistika dan peluang.

18 4 Pada strategi TTW siswa tidak hanya dituntut untuk memperoleh nilai yang tinggi tetapi siswa juga diharapkan dapat memikirkan alternatif jawaban sesuai pemahamannya sendiri kemudian mendiskusikannya dengan teman satu kelompok bahkan satu kelas dan pada tahap akhir siswa dapat menuliskan kesimpulan dari kedua proses tersebut. Dalam strategi ini guru berperan sebagai fasilitator dan setiap siswa diberi tanggung jawab sehingga semua siswa dapat terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Kelebihan dari strategi TTW yaitu akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar, mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif, serta membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman dan guru. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka masalah yang dapat diidentifikasikan yaitu: 1. Rendahnya aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil. 2. Hanya siswa yang pandai saja yang mengerjakan tugas atau PR, sedangkan yang lain hanya sekedar menyalin pekerjaan temannya. 3. Penggunaan strategi pembelajaran yang perlu ditingkatkan. C. Batasan Masalah Dari identifikasi masalah di atas selanjutnya dilakukan pembatasan masalah yaitu: 1. Strategi pembelajaran yang digunakan yaitu think talk write. 2. Subjek penelitian siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil tahun ajaran 2015/2016.

19 5 3. Variabel dalam penelitian yaitu hasil belajar yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Berdasarkan hal tersebut, maka peneliti akan melakukan penelitian dengan judul Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil Tahun Pelajaran 2015/2016. D. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, perumusan masalah dari penelitian yang akan dilakukan adalah bagaimana peningkatan hasil belajar matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan menggunakan strategi pembelajaran think talk write? E. Tujuan Penelitian Berdasarkan perumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui apakah strategi pembelajaran think talk write dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil. F. Manfaat Penelitian Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi guru, siswa, dan peneliti. 1. Bagi Guru Dapat menggunakan strategi pembelajaran yang cocok diterapkan dalam kegiatan pembelajaran sehingga semua siswa dapat terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran.

20 6 2. Bagi Siswa Dapat meningkatkan hasil belajar siswa khususnya mata pelajaran matematika dan semua siswa dapat aktif dalam kegiatan pembelajaran sehingga tidak hanya siswa yang pandai saja yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. 3. Bagi Peneliti Mengetahui pengaruh strategi TTW terhadap hasil belajar dan memotivasi untuk menerapkan strategi pembelajaran lain.

21 BAB II KAJIAN TEORI, TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN HIPOTESIS A. Kajiaan Teori 1. Pengertian Pembelajaran Matematika Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 dalam Susanto (2013: 19), pembelajaran diartikan sebagai proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar. Menurut Susanto (2013: 185), pembelajaran merupakan komunikasi dua arah, mengajar dilakukan oleh pihak guru sebagai pendidik, sedangkan belajar dilakukan oleh peserta didik. Adapun menurut Dimyati dalam Susanto (2013: 186), pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain instruksional untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar. Menurut Suprijono (2013: 13), pembelajaran berdasarkan makna leksikal berarti proses, cara, perbuatan mempelajari. Perbedaan esensiil istilah ini dengan pengajaran adalah pada tindak ajar. Pada pengajaran guru mengajar, peserta didik belajar, sementara pada pembelajaran guru mengajar diartikan sebagai upaya guru mengorganisir lingkungan terjadinya pembelajaran. Menurut Susanto (2013: 186), Pembelajaran matematika adalah suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta dapat meningkatkan kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru sebagai upaya meningkatkan penguasa yang baik terhadap materi matematika. Dalam proses pembelajaran matematika, baik guru maupun siswa bersamasama menjadi pelaku terlaksananya tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran ini 7

22 8 akan mencapai hasil yang maksimal apabila pembelajaran berjalan secara efektif. Menurut Wragg dalam Susanto (2013: 188), pembelajaran yang efektif adalah pembelajaran yang memudahkan siswa untuk mempelajari sesuatu yang bermanfaat, seperti fakta, keterampilan, nilai, konsep, dan bagaimana hidup serasi dengan sesama, atau suatu hasil belajar yang diinginkan. Berdasarkan uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika merupakan proses belajar mengajar yang melibatkan siswa dengan peserta didik dan sumber belajar untuk meningkatkan pemahaman dalam materi matematika. 2. Pengertian Belajar Pada dasarnya belajar merupakan tahapan perubahan perilaku siswa yang relatif positif dan mantap sebagai hasil interaksi dengan lingkungan yang melibatkan proses kognitif (Syah dalam Jihad & Haris, 2013: 1). Menurut Jihad dan Haris (2013: 1), Belajar adalah kegiatan berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan, hal ini berarti keberhasilan pencapaian tujuan pendidikan sangat terpengaruh pada keberhasilan proses belajar siswa di sekolah dan lingkungan sekitarnya. Menurut R. Gagne dalam Susanto (2013: 1), belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman. E. R. Hilgard dalam Susanto (2013: 3), menyatakan bahwa belajar adalah suatu perubahan kegiatan reaksi terhadap lingkungan. Sementara Hamalik dalam Susanto (2013: 1), menjelaskan bahwa belajar adalah memodifikasi atau memperteguh perilaku melalui pengalaman.

23 9 Sudjana dalam Jihad dan Haris (2013: 1), berpendapat belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang, perubahan sebagai hasil proses belajar dapat ditunjukkan dalam berbagai bentuk seperti perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, serta perubahan aspek-aspek yang ada pada individu yang belajar. Sedangkan menurut John Dewey dalam Jihad dan Haris (2013: 1), belajar merupakan bagian interaksi manusia dengan lingkungannya. Menurut Suprijono (2013: 3), belajar dalam idealisme berarti kegiatan psiko-fisik-sosio menuju ke perkembangan pribadi seutuhnya. Namun, realitas yang dipahami sebagian besar masyarakat tidaklah demikian. Belajar dianggapnya hanya pelengkap sekolah. Kegiatan belajar dilakukan di sekolah dan selalu dikaitkan dengan tugas-tugas sekolah. Hamalik dalam Jihad dan Haris (2013: 2), menyajikan dua definisi yang umum, yaitu: a. Belajar adalah modifikasi atau memperteguh kelakuan melalui pengalaman (learning is defined as the modification or strengthening of behavior through experiencing) b. Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu melalui interaksi dengan lingkungan. Slameto dalam Jihad dan Haris (2013: 2), merumuskan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. Lebih jauh Slameto dalam Jihad dan Haris (2013: 2) memberikan ciri-ciri tentang perubahan tingkah laku yang terjadi dalam belajar sebagai berikut: a. Terjadi secara sadar b. Bersifat kontinu dan fungsional

24 10 c. Bersifat positif dan aktif d. Bukan bersifat sementara e. Bertujuan dan terarah, dan f. Mencakup seluruh aspek tingkah laku. Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar pada dasarnya merupakan proses yang dapat mengakibatkan perubahan tingkah laku pada individu. 3. Hasil Belajar Menurut Sudjana (2011: 22), hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Horward Kingsley dalam Sudjana (2011: 22), membagi tiga macam hasil belajar, yakni keterampilan dan kebiasaan, pengetahuan dan pengertian, dan sikap dan cita-cita. Sedangkan Gagne dalam Sudjana (2011: 22), membagi lima kategori hasil belajar, yakni informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. Dalam sistem pendidikan nasional rumusan tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler maupun tujuan instruksional, menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom dalam Sudjana (2011: 22), yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yakni ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik. Usman dalam Jihad dan Haris (2013: 16), menyatakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh siswa sangat erat kaitannya dengan rumusan tujuan instruksional yang direncanakan guru sebelumnya yang dikelompokkan kedalam tiga kategori, yakni domain kognitif, afektif, dan psikomotorik. a. Domain Kognitif Menurut Sudjana (2011: 22), ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan,

25 11 pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Pada penilaian hasil belajar rahan kognitif berupa penilaian tes evaluasi atau prestasi belajar. Menurut Usman dalam Jihad dan Haris (2013: 16), domain kognitif meliputi: 1) Pengetahuan, meliputi pengingatan tentang hal-hal yang bersifat khusus, mengetahui metode dan proses, pengingatan terhadap suatu pola, struktur atau seting. 2) Pemahaman, meliputi penerimaan dalam komunikasi secara akurat, menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mengorganisasikan secara setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksplorasikan. 3) Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru. 4) Analisis, menyangkut kemampuan anak dalam memisah-misah terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya. 5) Sintesis, menempatkan bagian-bagian atau elemen satu/bersama sehingga membentuk suatu keseluruhan yang koheren. 6) Evaluasi, kemampuan anak didik dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tenteng nilai suatu tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan masalah, metoda, materi dan lain-lain. b. Domain Kemampuan Sikap Menurut Sudjana (2011: 22), ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Sudjana (2011: 30) menyatakan jenis domain kemampuan sikap sebagai berikut: 1) Menerima atau memperhatikan, merupakan kepekaan dalam menerima rangsangan dari luar yang datang kepada siswa dalam berbagai masalah. 2) Merespon, reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulus yang diberikan dari luar. 3) Penilaian, berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus. 4) Mengorganisasikan, pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan suatu nilai dengan nilai lain. 5) Mewatak atau karakteristik, keterpaduan sistem nilai yang mempengaruhi kepribadian dan tingkah laku seseorang. c. Domain Psikomotorik Menurut Sudjana (2011: 31), ranah psikomotorik berkenaan dengan keterampilan atau kemampuan bertindak setelah seseorang menerima pengalaman

26 12 belajar. Menurut Usman dalam Jihad dan Haris (2013: 18), domain psikomotorik meliputi: 1) Menirukan, mulai membuat suatu tiruan terhadap action itu sampai pada tingkat sistim otot-ototnya dan dituntun oleh dorongan kata hati untuk menirukan. 2) Manipulasi, anak didik dapat menampilkan action seperti yang diajarkan dan juga tidak hanya pada seperti yang diamati. 3) Keseksamaan, kemampuan anak didik dalam penampilan yang telah sampai pada tingkat perbaikan yang lebih tinggi dalam mereproduksi suatu kegiatan. 4) Artikulasi, anak didik dapat mengkoordinasi serentetan action dengan menetapkan urutan secara tepat di antara action yang berbeda. 5) Naturalisasi, anak didik telah dapat melakukan secara alami satu action atau sejumlah action yang urut. Pada domain psikomotorik siswa diharapkan dapat memilih prosedur tertentu sehingga dapat menyelesaikan soal sesuai dengan langkah-langkah yang terurut. Selain itu siswa juga dapat menyatakan permasalahan yang terjadi dalam simbol matematika. Wasliman dalam Susanto (2013: 12), mengemukakan bahwa hasil belajar yang dicapai oleh peserta didik merupakan hasil interaksi antara berbagai faktor yang mempengaruhi, baik faktor internal maupun eksternal. Faktor internal meliputi kecerdasan, minat dan perhatian, motivasi belajar, ketekunan, sikap, kebiasaan belajar, serta kondisi fisik dan kesehatan. Sedangkan faktor eksternal meliputi keluarga, sekolah, dan masyarakat. Ruseffendi dalam dalam Susanto (2013: 14), mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar kedalam sepuluh macam, yaitu kecerdasan, kesiapan anak, bakat anak, kemauan belajar, minat anak, model penyajian materi, pribadi dan sikap guru, dan kondisi masyarakat. Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar merupakan perubahan pengetahuan, tingkah laku serta sikap pada individu setelah adanya proses pembelajaran.

27 13 4. Strategi Pembelajaran Think Talk Write Menurut Shoimin (2014: 212), TTW merupakan suatu model pembelajaran untuk melatih keterampilan peserta didik dalam menulis. TTW menekankan perlunya peserta didik mengomunikasikan hasil pemikirannya. Huda (2014: 218) menyatakan bahwa strategi TTW adalah strategi yang mendorong siswa untuk berpikir, berbicara, dan memperkenankan siswa untuk memengaruhi dan memanipulasi ide-ide sebelum menuangkannya dalam bentuk tulisan serta membantu siswa dalam mengumpulkan dan mengembangkan ide-ide melalui percakapan terstruktur. Siswa dapat menuliskan kesimpulan dari hasil diskusi dan dapat menentukan contoh maupun yang bukan contoh dari permasalahan yang ada. Setelah menentukan contoh dan mendapatkan kesimpulan tersebut siswa kemudian dapat menuliskan permasalahan tersebut dalam bentuk simbol matematika. Menurut Huda (2014: 218), sebagaimana namanya, strategi ini memiliki sintak yang sesuai dengan urutan didalamnya, yakni think (berpikir), talk (berbicara/ berdiskusi), dan write (menulis). a. Tahap 1: Think Siswa membaca teks berupa soal (kalau memungkinkan dimulai dengan soal yang berhubungan dengan permasalahan sehari-hari atau kontekstual). Pada tahap ini siswa secara individu memikirkan kemungkinan jawaban (strategi penyelesaian), membuat catatan kecil tentang ide-ide yang terdapat pada bacaan, dan hal-hal yang tidak dipahami dengan menggunakan bahasanya sendiri. b. Tahap 2: Talk Siswa diberi kesempatan untuk membicarakan hasil penyelidikannya pada tahap pertama. Pada tahap ini siswa merefleksikan, menyusun, serta menguji (negosiasi, sharing) ide-ide dalam kegiatan diskusi kelompok. Kemajuan komunikasi siswa akan terlihat pada dialognya dalam berdiskusi, baik dalam

28 14 bertukar ide dengan orang lain ataupun refleksi mereka sendiri yang diungkapkannya kepada orang lain. c. Tahap 3: Write Pada tahap ini, siswa menuliskan ide-ide yang diperolehnya dan kegiatan tahap pertama dan kedua. Tulisan ini terdiri atas landasan konsep yang digunakan, keterkaitan dengan materi sebelumnya, strategi penyelesaian, dan solusi yang diperoleh. Menurut Silver dan Smith dalam Huda (2014: 219), peranan dan tugas guru dalam usaha mengefektifkan penggunaan strategi TTW adalah mengajukan dan menyediakan tugas yang memungkinkan siswa terlibat secara aktif berpikir, mendorong dan menyimak ide-ide yang dikemukakan siswa secara lisan dan tertulis dengan hati-hati, mempertimbangkan dan memberi informasi terhadap apa yang digali siswa dalam diskusi, serta memonitor, menilai, dan mendorong siswa untuk berpartisipasi secara aktif. Tugas yang disiapkan diharapkan dapat menjadi pemicu siswa untuk bekerja secara aktif, seperti soal-soal yang memiliki jawaban divergen atau open-ended task. Untuk mewujudkan pembelajaran yang sesuai dengan harapan diatas, pembelajaran sebaiknya dirancang sesuai dengan langkah-langkah berikut ini (Huda, 2014: 220): a. Siswa membaca teks dan membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi. b. Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk). Dalam kegiatan ini mereka menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri untuk menyampaikan ide-ide matematika dalam diskusi. Pemahaman dibangun melalui interaksi dalam diskusi, karena itu diskusi diharapkan dapat menghasilkan solusi atas soal yang diberikan. c. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write). d. Kegiatan akhir pembelajaran adalah membuat refleksi dan kesimpulan atas materi yang dipelajari. Sebelum itu, dipilih satu atau beberapa orang siswa sebagai perwakilan kelompok untuk menyajikan jawaban, sedangkan kelompok lain diminta memberi tanggapan.

29 15 Seperti halnya strategi pembelajaran yang lain, strategi TTW juga mempunyai kelebihan dan kekurangan. Menurut Shoimin (2014: 215), kelebihan strategi TTW yaitu: a. Mengembangkan pemecahan yang bermakna dalam memahami materi ajar. b. Dengan memberikan soal open ended dapat mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan kreatif siswa. c. Dengan berinteraksi dan berdiskusi dengan kelompok akan melibatkan siswa secara aktif dalam belajar. d. Membiasakan siswa berpikir dan berkomunikasi dengan teman, guru, bahkan dengan diri mereka sendiri. Sedangkan kekurangan dari strategi TTW menurut Shoimin (2014: 215), yaitu: a. Ketika siswa bekerja dalam kelompok itu mudah kehilangan kemampuan dan kepercayaan karena didominasi oleh siswa yang mampu. b. Guru harus benar-benar menyiapkan semua media dengan matang agar dalam penerapan strategi TTW tidak mengalami kesulitan. 5. Materi a. Statistika 1) Pengertian Statistika Dalam Miyanto (2013: 82) Statistika berarti ilmu tentang mengumpulkan, menyusun, menggolong-golongkan, menganalisis, dan mencari keterangan yang berarti dari data yang berupa angka. Statistik adalah data berupa angka yang dikumpulkan, disusun, dan digolong-golongkan sehingga data tersebut dapat memberi informasi mengenai suatu masalah. Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data, sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma statistika pada suatu data. Sebagian besar konsep dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika antara lain: populasi, sampel, unit sampel, dan probabilitas.

30 16 Statistika juga digunakan dalam pemerintahan untuk berbagai macam tujuan; sensus penduduk merupakan salah satu prosedur yang paling dikenal. Aplikasi statistika lainnya yang sekarang popular adalah prosedur jajak pendapat atau polling (misalnya dilakukan sebelum pemilihan umum), serta jajak cepat (perhitungan cepat hasil pemilu) atau quick count. 2) Penyajian Data Statistika a) Penyajian Data dalam Bentuk Tabel Dalam Miyanto (2013: 93) data dapat disajikan dalam bentuk tabel atau daftar. Jika data yang akan kita sajikan cukup besar, maka data tersebut harus dikelompokkan, kemudian disusun dalam bentuk tabel yang disebut daftar sebaran frekuensi atau daftar distribusi frekuensi. Distribusi frekuensi adalah suatu pengaturan baris data kedalam bentuk tabel dengan menggunakan kelas dan frekuensi. b) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Garis Dalam Miyanto (2013: 94) penyajian data statistik dengan menggunakan diagram berbentuk garis lurus disebut diagram garis lurus atau diagram garis. Diagram garis biasanya digunakan untuk menyajikan data statistik yang diperoleh berdasarkan pengamatan dari waktu ke waktu secara berurutan. Sumbu X menunjukkan waktu-waktu pengamatan, sedangkan sumbu Y menunjukkan nilai data pengamatan untuk suatu waktu tertentu. c) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Lingkaran Dalam Miyanto (2013: 94) diagram lingkaran adalah penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. Bagian-bagian dari

31 17 daerah lingkaran menunjukkan bagianbagian atau persen dari keseluruhan. Untuk membuat diagram lingkaran, terlebih dahulu ditentukan besarnya persentase tiap objek terhadap keseluruhan data dan besarnya sudut pusat sektor lingkaran. d) Penyajian Data dalam Bentuk Diagram Batang Dalam Miyanto (2013: 93) diagram batang umumnya digunakan untuk menggambarkan perkembangan nilai suatu objek penelitian dalam kurun waktu tertentu. Diagram batang menunjukkan keterangan-keterangan dengan batangbatang tegak atau mendatar dan sama lebar dengan batang-batang terpisah. b. Peluang Dalam Miyanto (2013: 123) peluang dapat didefinisikan sebagai sebuah cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya sebuah peristiwa. Dalam Miyanto (2013: 114) ruang Sampel merupakan himpunan dari semua hasil percobaan yang mungkin terjadi, titik Sampel merupakan anggota yang ada di dalam ruang sampel, dan kejadian merupakan himpunan bagian dari ruang sampel. Dalam Miyanto (2013: 123) frekuensi relatif merupakan perbandingan antara banyaknya percobaan yang dilakukan dengan banyaknya kejadian yang diamati. Frekuensi dapat diketahui dengan menggunakan rumus: Dalam Miyanto (2013: 124) apabila setiap titik sampel dari anggota ruang sampel S mempunyai peluang yang sama, maka peluang kejadian K yang jumlah anggotanya dinyatakan dalam n(k) dapat diketahui dengan rumus :

32 18 Amatilah contoh soal di bawah ini: Contoh Soal: Pada proses pelemparan sebuah dadu, tentukanlah peluang munculnya mata dadu yang berangka ganjil Jawab: Ruang sampel S = {1,2,3,4,5,6} n(s) = 6 Mata dadu ganjil = {1,3,5} n(k) = 3 maka P(K) Frekuensi harapan (Fh) suatu kejadian merupakan banyak kejadian yang terjadi dikalikan dengan peluang kejadian tersebut. Pelemparan sebuah dadu sebanyak 40 kali, maka frekuensi harapan muncul angka dadu genap adalah kali. B. Tinjauan Pustaka Sebagai penunjang dalam penelitian ini dikemukakan beberapa penelitian yang relevan terkait dengan penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe TTW. Dalam penelitian tersebut menunjukkan manfaat penggunaan strategi pembelajaran kooperatif tipe TTW. Saleh Haji (2014) melakukan penelitian tentang Strategi Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik menunjukkan

33 19 bahwa strategi TTW berpengaruh terhadap kemampuan representasi matematika siswa, yaitu representasi internal dan representasi eksternal dalam bentuk simbolik, visual, dan numerik. Israq maharani dkk (2013) melakukan penelitian tentang Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional Melalui Pembelajaran Think Talk Write menunjukkan hasil bahwa komunikasi matematis dan kecerdasan emosional siswa mengalami peningkatan. Iyam Maryati (2015) juga melakukan penelitian tentang Efektivitas Metode Pembelajaran Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Alajabar dan Trigonometri menunjukkan hasil bahwa metode pembelajaran TTW dapat dapat meningkatkan aktivitas belajar mahasiswa dalam perkuliahan Aljabar dan Trigonometri. No. Peneliti Jenis penelitian 1. Saleh Haji Penelitian tindakan kelas 2. Israq Eksperimen Maharani dkk 3. Iyam Penelitian Maryati tindakan kelas 4. Eny Safitri Penelitian tindakan kelas Tabel 1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Judul penelitian Strategi Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional Melalui Pembelajaran Think Talk Write Efektivitas Metode Pembelajaran Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Alajabar dan Trigonometri Penerapan Strategi Pembelajaran Think Talk Write untuk Meningkatkan Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil Tahun Pelajaran 2015/2016

34 20 C. Kerangka Berpikir Dalam kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran. Namun pada pelaksanaannya hanya siswa pandai saja yang terlibat aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran matematika merupakan suatu proses belajar mengajar yang dibangun oleh guru untuk mengembangkan kreativitas berpikir siswa yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa, serta kemampuan mengkonstruksi pengetahuan baru. Salah satu upaya untuk meningkatkan hasil belajar matematika adalah dengan penggunaan strategi pembelajaran TTW yang diterapkan pada kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil. Dalam strategi ini siswa dituntut untuk dapat mengkomunikasikan hasil pemikirannya. Kemampuan dan hasil belajar siswa dapat terlihat ketika siswa mampu menuliskan pemahaman mereka terhadap materi yang dipelajari dengan bahasa sendiri dan mampu mendiskusikannya dengan teman satu kelompok. Selain itu, mencatat juga akan mempertinggi pengetahuan siswa dan bahkan dapat meningkatkan keterampilan siswa dalam berpikir dan menulis. Sehingga upaya meningkatkan hasil belajar siswa diharapkan dapat terwujud melalui strategi pembelajaran TTW.

35 21 Kondisi Awal 1. Rendahnya nilai ulangan akhir semester matematika. 2. Hanya siswa pandai yang mengerjakan tugas atau PR. 3. Model pembelajaran perlu ditingkatkan. Perlakuan Tindakan Strategi Pembelajaran TTW Think 1. Merangsang kemampuan berpikir siswa 2. Mendorong siswa untuk lebih kreatif dalam mengerjakan soal 3. Siswa dapat mencari dan menemukan ideide sendiri Talk 1. Membantu siswa mengkomunikasikan hasil pemikirannya 2. Meningkatkan kemampuan interaksi siswa dalam kegiatan diskusi Write 1. Melatih siswa untuk menuliskan hasil diskusi 2. Siswa dilatih mengorganisasika n semua pekerjaan 3. Siswa dilatih untuk mengerjakan tiap langkah secara urut Kondisi Akhir Ada peningkatan hasil belajar matematika siswa dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW. Gambar 1 Bagan Kerangka Berpikir Penelitian D. Hipotesis Penelitian Berdasarkan kajian teori, tinjauan pustaka dan kerangka berpikir di atas, dapat dirumuskan hipotesis yaitu melalui strategi think talk write diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas VII SMP N 1 Kepil.

36 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang dilakukan adalah penelitian tindakan kelas. Menurut Hopkins dalam Rochiati (2014: 11), penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang mengkombinasikan prosedur penelitian dengan tindakan substantif (nyata atau sesungguhnya), suatu tindakan yang dilakukan dalam disiplin inkuiri, atau suatu usaha seseorang untuk memahami apa yang sedang terjadi, sambil terlibat dalam sebuah proses perbaikan dan perubahan. B. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SMP Negeri 1 Kepil yang terletak di desa Kepil kecamatan Kepil kabupaten Wonosobo. C. Subjek Penelitian Subjek yang diteliti adalah siswa kelas VII A semester II SMP N 1 Kepil tahun pelajaran 2015/2016 dengan jumlah siswa 32 terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 15 siswa perempuan. D. Desain Penelitian Menurut Arikunto (2013: 137), siklus penelitian tindakan kelas yang dikemukakan oleh Kemmis dan Mc Taggart adalah sebagai berikut : 22

37 23 Perencanaan Refleksi Siklus 1 Pelaksanaan Pengamatan Perencanaan Refleksi Siklus 2 Pelaksanaan Pengamatan Siklus ke-n Gambar 2 Siklus Penelitian Tindakan Kelas Secara utuh, tindakan yang diharapkan dalam penelitian tindakan kelas seperti digambarkan dalam bagan, melalui tahapan sebagai berikut: 1. Perencanaan Menjelaskan tentang apa, mengapa, kapan, dimana, oleh siapa, dan bagaimana tindakan tersebut dilakukan. Penelitian tindakan yang ideal sebetulnya dilakukan secara berpasangan antara pihak yang melakukan tindakan dan pihak yang mengamati proses jalannya tindakan. 2. Pelaksanaan tindakan Yaitu implementasi atau penerapan isi rancangan di dalam kancah, yaitu mengenakan tindakan di kelas. Dalam tahap 2 ini pelaksana guru harus ingat dan

38 24 taat pada apa yang sudah dirumuskan dalam rancangan, tetapi harus pula berlaku wajar. Membuat modifikasi tetap diperbolehkan, selama tidak mengubah prinsip. 3. Pengamatan Yaitu pelaksanaan pengamatan oleh pengamat. Pengamatan dilakukan pada waktu tindakan sedang dilakukan, jadi keduanya berlangsung pada waktu yang sama. Oleh karena itu kepada guru pelaksana yang berstatus sebagai pengamat ini untuk melakukan pengamatan balik terhadap apa yang terjadi ketika tindakan berlangsung. 4. Refleksi atau pantulan Yaitu kegiatan untuk mengemukakan kembali apa yang sudah terjadi. Dalam tahap ini peneliti mengemukakan kekurangan yang ada pada kegiatan sebelumnya. Inilah inti dari penelitian tindakan, yaitu ketika guru pelaku tindakan mengatakan kepada pengamat tentang hal-hal yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Di samping itu, sangat penting artinya jika siswa yang dikenai tindakan mengemukakan pendapat tentang apa yang dialami, serta adanya kemungkinan usul penyempurnaan. E. Teknik Pengambilan Data 1. Observasi Menurut Arikunto (2013: 272), dalam menggunakan metode observasi cara yang paling efektif adalah melengkapinya dengan format atau blangko pengamatan sebagai instrumen. Format yang disusun berisi item-item tentang kejadian atau tingkah laku yang digambarkan akan terjadi. Observasi dapat dilakukan dengan dua cara, yang kemudian digunakan untuk menyebut jenis observasi, yaitu :

39 25 a. Observasi non-sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan tidak menggunakan instrumen pengamatan. b. Observasi sistematis, yang dilakukan oleh pengamat dengan menggunakan pedoman sebagai instrumen pengamatan. Dalam pengertian psikologis, observasi atau yang disebut pula pengamatan meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap suatu objek dengan menggunakan seluruh alat indra. Jadi, mengobservasi dapat dilakukan melalui penglihatan, penciuman, pendengaran, peraba, dan pengecap. Lembar observasi digunakan untuk mengamati hasil belajar siswa pada ranah afektif dan psikomotorik dalam penerapan strategi think talk write yang diisi oleh observer berdasarkan pengamatan pada objek penelitian. 2. Tes Menurut Widoyoko (2015: 50), tes merupakan salah satu alat untuk melakukan pengukuran, yaitu untuk mengumpulkan informasi karakteristik suatu objek. Karakteristik objek dapat berupa keterampilan, pengetahuan, bakat, minat, baik yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Untuk mengukur ada atau tidaknya serta besarnya kemampuan objek yang diteliti, digunakan tes. Instrumen yang berupa tes ini dapat digunakan untuk mengukur kemampuan dasar dan pencapaian atau prestasi. 3. Dokumentasi Menurut Widoyoko (2015: 50), dalam melaksanakan metode analisis dokumen, peneliti menyelidiki atau menganalisis benda-benda tertulis seperti buku-buku, majalah, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, laporan kegiatan, dan sebagainya.

40 26 F. Instrumen Penelitian Menurut Widoyoko (2015: 51), instrumen penelitian merupakan alat bantu yang digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data penelitian dengan cara melakukan pengukuran. 1. Lembar Observasi Observer mengamati setiap proses pembelajaran dengan menggunakan lembar keterlaksanaan pembelajaran. Lembar observasi penilaian sikap dan keterampilan terdiri dari kumpulan pernyataan untuk mengamati perkembangan sikap dan keterampilan siswa selama kegiatan pembelajaran berlangsung. Perkembangan sikap yang diamati berupa menerima, merespon, mengorganisasikanserta mewatak sedangkan keterampilan yang dinilai berupa meniru, memanipulasi serta naturalisasi selama kegiatan pembelajaran berlangsung. 2. Tes Prestasi Belajar Soal tes dikerjakan secara individu yang terdiri dari 5 soal yang diberikan kepada siswa pada setiap akhir siklus. Soal yang diberikan berupa essay yang sesuai dengan kisi-kisi untuk mengukur prestasi belajar siswa. G. Teknik Analisis Data 1. Analisis data hasil observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa dengan penerapan strategi think talk write Menurut Purwanto (2010: 102), rumus percentages correction (hasil yang dicapai setiap siswa dihitung dari presentase jawaban yang benar) (Purwanto, 2010: 102)

41 27 Keterangan: NP R SM = Nilai persen yang dicari atau diharapkan = Skor mentah yang diperoleh siswa = Skor maksimum ideal dari pengamatan = Bilang tetap Selanjutnya nilai persen tersebut ditransfer ke dalam nilai huruf : Tabel. 2 Kriteria Analisis Data Lembar Observasi Hasil Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Strategi Think Talk Write Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat % A 4 Sangat Baik 76 85% B 3 Baik 60 75% C 2 Cukup 55 59% D 1 Kurang 54% TL 0 Kurang Sekali (Purwanto, 2010: 103) 2. Analisis data tes hasil belajar siswa dengan penerapan strategi think talk write Untuk mengukur atau menghitung hasil yang diperoleh setiap siswa dihitung dari skor jawaban yang benar dengan menggunakan rumus: Keterangan: (Purwanto, 2010: 112) S R N = Nilai yang diharapkan = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar = Skor maksimum dari tes tersebut Selanjutnya nilai persen tersebut ditransfer ke dalam nilai huruf :

42 28 Tabel. 3 Kriteria Analisis Data Tes Prestasi Belajar Matematika Siswa dengan Penerapan Strategi Think Talk Write Tingkat Penguasaan Nilai Huruf Bobot Predikat % A 4 Sangat Baik 76 85% B 3 Baik 60 75% C 2 Cukup 55 59% D 1 Kurang 54% TL 0 Kurang Sekali (Purwanto, 2010: 103) 3. Analisis ketuntasan klasikal dengan penerapan strategi think talk write (Trianto, 2010: 241) Keterangan: KB T T t = Ketuntasan belajar (ketuntasan klasikal) = Jumlah skor yang diperoleh siswa = Jumlah skor total H. Indikator Keberhasilan Indikator keberhasilan penelitian ini adalah apabila meningkatnya: 1. Persentase data observasi penilaian psikomotorik siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi think talk write dengan predikat baik mencapai 70%. 2. Persentase data observasi penilaian sikap siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi think talk write dengan predikat baik mencapai 70%. 3. Nilai tes matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi think talk write dengan predikat baik mencapai 70%.

43 29 4. Pembelajaran dikatakan tuntas apabila ketuntasan klasikal mencapai 70% dengan KKM 75.

44 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pra Tindakan Penelitian Tindakan Kelas Hasil observasi sebelum diadakan penelitian dijadikan sebagai dasar peneliti untuk menerapkan suatu tindakan yang tepat agar pelaksanaan pembelajaran dapat berjalan baik. Berdasarkan penjelasan dari guru matematika kelas VII SMP Negeri 1 Kepil peneliti memperoleh beberapa informasi yaitu, ketika kegiatan pembelajaran berlangsung siswa terlihat pasif, siswa tidak berani mengkomunikasikan hasil pekerjaan mereka, selain itu rata-rata nilai ulangan akhir semester kelas VII A masih rendah. B. Deskripsi Pelaksanaan Penelitian Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dalam 2 siklus, tiap siklus terdiri dari 3 pertemuan dengan pertemuan ketiga diadakan tes evaluasi akhir siklus. Siklus I terdiri dari 4 tahapan, yaitu perencanaan (planning), tindakan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting). Tahapan untuk siklus II sama dengan tahapan siklus I. Setelah diperoleh data awal kemudian dilakukan tindakan kelas siklus I, setelah siklus I selesai kemudian dilanjutkan pada tindakan kelas siklus II. Adapun kegiatan yang dilakukan sebagai berikut: 1. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus I a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi kegiatan sebagai berikut: 30

45 31 1) Menetapkan materi pelajaran yaitu materi statistika. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan strategi pembelajaran TTW pada materi statistika. 3) Menyiapkan LKS untuk kegiatan pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa. 5) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tes evaluasi akhir siklus I. b. Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus I dilaksanakan dalam 3 kali pertemuan, pertemuan pertama dan kedua digunakan untuk kegiatan pembelajaran dengan menggunakan strategi pembelajaran TTW dan pertemuan ketiga dilakukan tes evaluasi akhir siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari selasa tanggal 03 Mei 2016, dimulai pada jam pelajaran ke-7 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pertemuan pertama membahas tentang pengumpulan data dan penyajian data dalam bentuk tabel frekuensi. Adapun kegiatan-kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi pendahuluan dan apersepsi. Pada tahap pedahuluan, peneliti membuka pelajaran dengan megucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama yaitu sebanyak 31 siswa.

46 32 Pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat memahami cara pengumpulan data dan dapat menyajikan data tersebut dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu TTW. b) Kegiatan inti Peneliti membagikan LKS pada tiap siswa, kemudian siswa mengamati permasalahan yang ada dalam LKS tersebut dan mencari solusi untuk mengerjakan. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti yaitu tentang cara pengumpulan data dan membuat tabel distribusi frekuensi. Selanjutnya peneliti membagi siswa kedalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa, pembagian kelompok berdasarkan nomor urut siswa. Kemudian siswa berkumpul dengan kelompok masing-masing dan saling berdiskusi tentang cara pengumpulan data dan penyajiannya. Setelah berdiskusi siswa kemudian menuliskan penyelesaian yang diperoleh sesuai apa yang mereka pahami dan memberikan kesimpulan dari apa yang mereka kerjakan. Pada akhir kegiatan pembelajaran peneliti menunjuk dua kelompok untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Kelompok satu yang terdiri dari Ade, Faisal, Chaeroni, Arda, dan Arya mempresentasikan tentang cara pengumpulan data dan menuliskan data yang diperoleh kelompok mereka. Kelompok tiga yang terdiri dari Dimas, Eli, Akbar, Fauzi, dan Febri mempresentasikan cara membuat tabel distribusi frekuensi, sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan jika hasil yang mereka peroleh berbeda.

47 33 Gambar 3 Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Pertama Siklus I c) Penutup Pada kegiatan penutup, siswa diberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan peneliti dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Kemudian peneliti memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu tentang penyajian data dengan diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Peneliti menutup pelajaran dengan salam. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 16 Mei 2016, dimulai pada jam pelajaran ke-4 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pertemuan kedua membahas tentang penyajian data dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Adapun kegiatan-kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup.

48 34 a) Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi pendahuluan dan apersepsi. Pada tahap pedahuluan, peneliti membuka pelajaran dengan megucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama yaitu sebanyak 31 siswa. Pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat menyajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur strategi pembelajaran yang akan digunakan masih sama seperti pertemuan sebelumnya yaitu TTW. b) Kegiatan inti Peneliti mengulas kembali tentang pengumpulan data dan membuat tabel distribusi frekuensi. Selanjutnya siswa diminta untuk menyajikan data dari pertemuan sebelumnya ke dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti tentang cara membuat diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Siswa masih terbagi ke dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa. Kemudian siswa dengan kelompok masing-masing saling berdiskusi tentang cara membuat diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Setelah berdiskusi siswa kemudian menuliskan penyelesaian yang diperoleh sesuai apa yang mereka pahami dan memberikan kesimpulan dari apa yang mereka kerjakan. Pada akhir kegiatan pembelajaran kelompok dua yang terdiri dari Ashar, Bayu, Bekti, David, dan Dika serta kelompok lima yang terdiri dari Melani, Nurul, Rafi, Rani, Reyhan, dan Soyibah diminta untuk mempresen-

49 35 tasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan jika hasil yang mereka peroleh berbeda. c) Penutup Gambar 4 Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Kedua Siklus I Pada kegiatan penutup, siswa diberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan peneliti dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Kemudian peneliti memberitahukan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes evaluasi akhir siklus I. Peneliti memberitahu bahwa materi yang akan dievaluasikan merupakan materi yang telah dipelajari pada pertemuan pertama dan kedua. Peneliti meminta siswa untuk belajar bersungguh-sungguh agar dapat mengerjakan tes. Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam. 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan hari selasa tanggal 17 Mei 2016 pada jam pelajaran ke-7 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pada pertemuan ini siswa diberikan soal tes secara individu sebagai tes evaluasi akhir siklus I. Pada akhir

50 36 pertemuan, peneliti memberitahukan kepada siswa materi yang akan dipelajari di pertemuan berikutnya yaitu materi tentang peluang. c. Pengamatan Gambar 5 Siswa sedang Mengerjakan Tes Evaluasi Siklus I 1) Data pengamatan terhadap aspek psikomotorik dan afektif siswa Pada penelitian ini pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan di dalam kelas. Pada siklus I peningkatan aspek psikomotorik siswa belum mencapai indikator yang diinginkan yaitu siswa dengan predikat baik mencapai 70%. Hasil pengamatan aspek psikomotorik siswa pada siklus I siswa dengan predikat baik hanya mencapai 41,5%. Peningkatan aspek afektif siswa juga belum mencapai indikator yang diinginkan yaitu siswa dengan predikat baik mencapai 70%. Hasil pengamatan aspek afektif siswa pada siklus I siswa dengan predikat baik hanya mencapai 45,5%.

51 37 Tabel 4 Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus I Keterangan Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Persentase 45,5% 41,5% Pada siklus I aspek afektif hanya mencapai 45,5%, hal ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus I masih banyak siswa yang tidak memberikan respon terhadap penjelasan guru dan tidak memberikan tanggapan pada pendapat teman ketika kegiatan diskusi berlangsung. Sedangkan aspek psikomotorik mencapai 41,5% berarti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung siswa belum mampu menemukan kesalahan mereka dalam menyelesaikan soal dan memanipulasi langkah pengerjaan soal. Untuk memperjelas data pada tabel di atas, dapat dilihat pada diagram di bawah ini: 46,0% Siklus I 45,0% 45,5% 44,0% 43,0% 42,0% Siklus I 41,0% 41,5% 40,0% 39,0% Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Gambar 6 Diagram Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus I

52 38 2) Data tes evaluasi terhadap aspek kognitif siswa Aspek kognitif meliputi prestasi belajar siswa. Prestasi belajar pada siklus I dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 5 Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus I Nilai Tertinggi 82,5 Nilai Terendah 0 Nilai Rata-rata Kelas 71,43 Banyak Siswa yang Tuntas Belajar 20 Banyak Siswa yang Tidak Tuntas Belajar 11 Ketuntasan Klasikal 78% Banyak Siswa dengan Predikat Baik 15 Persentase Siswa dengan Predikat Baik 48% d. Refleksi Berdasarkan pengamatan dan evaluasi selama pelaksanaan siklus I, ada beberapa permasalahan yang timbul yaitu sebagai berikut: 1) Dalam diskusi kelompok yang terdiri 5-6 siswa masih berjalan kurang efektif karena pembagian kelompok berdasarkan nomor urut, sehingga diskusi tidak berlangsung dengan baik. 2) Siswa saling menunjuk dalam kelompok ketika akan mempresentasikan hasil diskusinya di depan kelas. 3) Siswa dari kelompok lain kurang menanggapi presentasi temannya dan masih sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada pembelajaran siklus I hasil yang diperoleh belum sesuai harapan, indikator yang ditentukan pada penelitian belum tercapai sehingga peneliti melanjutkan pada siklus II. Berdasarkan masalah yang terjadi pada siklus I, agar

53 39 tidak terjadi masalah yang sama maka peneliti melakukan upaya perbakikan sebagai berikut: 1) Kelompok diskusi tidak lagi sesuai nomor urut tetapi siswa yang tuntas belajar pada siklus I dibagi menjadi 6 kelompok kemudian setiap kelompok terdiri di siswa yang tuntas belajar dan tidak tuntas belajar. 2) Pada saat presentasi di depan kelas, masing-masing siswa dalam satu kelompok diminta untuk bergantian mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi diberikan penghargaan. 3) Siswa yang tidak memperhatikan presentasi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya secara individu. 2. Hasil dan Analisis Penelitian Siklus II a. Perencanaan Pada tahap ini dilakukan berbagai persiapan dan perencanaan yang meliputi kegiatan sebagai berikut: 1) Menetapkan materi pelajaran yaitu materi peluang. 2) Menyusun rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP) yang sesuai dengan strategi pembelajaran TTW pada materi peluang. 3) Menyiapkan LKS untuk kegiatan pembelajaran. 4) Menyiapkan lembar observasi aspek psikomotorik dan afektif siswa. 5) Menyiapkan alat evaluasi berupa soal tes evaluasi akhir siklus II. b. Pelaksanaan Pembelajaran pada siklus II dilaksanakan seperti pelaksanaan pembelajaran pada siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus II juga terdiri dari tiga kali

54 40 pertemuan dengan pelaksanaan tes evaluasi akhir siklus II pada pertemuan ketiga, pelaksanaan pembelajaran siklus II sebagai berikut: 1) Pertemuan Pertama Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari senin tanggal 23 Mei 2016, dimulai pada jam pelajaran ke-4 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pertemuan pertama membahas tentang ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Adapun kegiatan-kegiatan pembelajaran pada pertemuan pertama terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi pendahuluan dan apersepsi. Pada tahap pedahuluan, peneliti membuka pelajaran dengan megucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama yaitu sebanyak 28 siswa. Pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat membedakan ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu TTW. b) Kegiatan Inti Peneliti menjelaskan tentang ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Selanjutnya siswa diminta mengamati ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti tentang cara membuat diagram batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. Siswa masih terbagi ke dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa. Kemudian siswa dengan kelompok masing-masing saling

55 41 berdiskusi melakukan percobaan untuk menentukan ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Setelah berdiskusi siswa kemudian menuliskan penyelesaian yang diperoleh sesuai apa yang mereka pahami dan memberikan kesimpulan dari apa yang mereka kerjakan. Pada akhir kegiatan pembelajaran kelompok enam yang terdiri dari Ashar, Kurnia, Rani, Sri, dan Vani serta kelompok lima yang terdiri dari Chaeroni, Bayu, David, Akbar, Eli, dan Soyibah diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan jika hasil yang mereka peroleh berbeda. Gambar 7 Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Pertama Siklus II c) Penutup Pada kegiatan penutup, siswa diberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan peneliti dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Kemudian peneliti memberitahukan materi yang akan dipelajari pada pertemuan berikutnya yaitu

56 42 tentang peluang kejadian dan frekuensi harapan. Peneliti menutup pelajaran dengan doa dan salam. 2) Pertemuan Kedua Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari selasa tanggal 24 Mei 2016, dimulai pada jam pelajaran ke-7 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pertemuan kedua membahas tentang peluang kejadian dan frekuensi harapan. Adapun kegiatan-kegiatan pembelajaran pada pertemuan kedua terdiri atas kegiatan awal, inti, dan penutup. a) Kegiatan Awal Kegiatan awal meliputi pendahuluan dan apersepsi. Pada tahap pedahuluan, peneliti membuka pelajaran dengan megucapkan salam dan memeriksa kehadiran siswa. Jumlah siswa yang hadir pada pertemuan pertama yaitu sebanyak 31 siswa. Pada tahap apersepsi, peneliti menyampaikan tujuan pembelajaran yaitu diharapkan setelah kegiatan pembelajaran selesai siswa dapat memahami cara menentukan peluang kejadian dan frekuensi harapan. Kemudian peneliti menjelaskan prosedur strategi pembelajaran yang akan digunakan yaitu TTW. b) Kegiatan Inti Peneliti mengulas kembali tentang ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Selanjutnya siswa diminta untuk menentukan peluang kejadian dan frekuensi harapan kejadian tersebut. Siswa diberikan kesempatan untuk bertanya tentang hal-hal yang belum dimengerti. Siswa masih terbagi ke dalam kelompok yang masing-masing beranggotakan 5-6 siswa. Kemudian siswa dengan kelompok masing-masing saling berdiskusi tentang cara menentukan peluang kejadian dan frekuensi harapan kejadian. Setelah berdiskusi siswa kemudian menuliskan

57 43 penyelesaian yang diperoleh sesuai apa yang mereka pahami dan memberikan kesimpulan dari apa yang mereka kerjakan. Pada akhir kegiatan pembelajaran kelompok satu yang terdiri dari Kurnia, Rani, Tesa, dan Yunita serta kelompok dua yang terdiri dari Arda, Bekti, Irma, Febri, dan Melani diminta untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka di depan kelas. Sedangkan siswa yang lain memberikan tanggapan jika hasil yang mereka peroleh berbeda. c) Penutup Gambar 8 Siswa sedang Berdiskusi Mengerjakan LKS dan Mempresentasikan Hasil Diskusi pada Pertemuan Kedua Siklus II Pada kegiatan penutup, siswa diberikan kesempatan untuk menyimpulkan materi pelajaran yang telah dipelajari dengan bimbingan peneliti dan diberi kesempatan untuk menanyakan hal yang belum dimengerti. Kemudian peneliti memberitahukan bahwa pada pertemuan berikutnya akan diadakan tes evaluasi akhir siklus II. Peneliti meminta siswa untuk belajar bersungguh-sungguh agar dapat mengerjakan tes. Peneliti menutup pelajaran dengan salam.

58 44 3) Pertemuan Ketiga Pertemuan ketiga dilaksanakan hari kamis tanggal 26 Mei 2016 pada jam pelajaran ke-3 dengan alokasi waktu 2 40 menit. Pada pertemuan ini siswa diberikan soal tes secara individu sebagai tes evaluasi akhir siklus II. Gambar 9 Siswa sedang Mengerjakan Tes Evaluasi Siklus II c. Pengamatan 1) Data pengamatan terhadap aspek psikomotorik dan afektif siswa Pada penelitian ini pengamatan dilakukan bersama dengan pelaksanaan tindakan di dalam kelas. Pada siklus II aspek psikomotorik siswa sudah menunjukkan adanya peningkatan dari siklus I. Hasil pengamatan aspek psikomotorik siswa pada siklus II siswa dengan predikat baik mencapai 71%, hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan penelitian sudah tercapai. Peningkatan aspek afektif siswa juga sudah mencapai indikator yang diinginkan yaitu siswa dengan predikat baik mencapai 70%. Hasil pengamatan aspek afektif siswa pada siklus II siswa dengan predikat baik mencapai 73%.

59 45 Tabel 6 Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus II Keterangan Aspek Afektif Aspek Psikomotorik Persentase 73% 71% Pada siklus II aspek afektif hanya mencapai 73%, hal ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II respon siswa terhadap penjelasan guru sudah lebih baik dari siklus sebelumnya dan ketika diskusi berlangsung siswa sudah mampu memberikan tanggapan. Sedangkan aspek psikomotorik mencapai 71% berarti ketika kegiatan pembelajaran berlangsung siswa sudah mampu menemukan kesalahan mereka dalam menyelesaikan soal dan mereka bisa mengerjakan soal dengan cara yang berbeda. Untuk memperjelas data pada tabel di atas, dapat dilihat pada diagram di bawah ini: Siklus II 74% 73% 73% 73% 72% 72% 71% 71% 70% Aspek Afektif 71% Aspek Psikomotorik Gambar 10 Diagram Hasil Pengamatan Aspek Afektif dan Psikomotorik Siswa Siklus II

60 46 2) Data tes evaluasi terhadap aspek kognitif siswa Prestasi Belajar siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Tabel 7 Hasil Analisis Tes Evaluasi Siklus II Nilai Tertinggi 100 Nilai Terendah 0 Nilai Rata-rata Kelas 71,77 Banyak Siswa yang Tuntas Belajar 22 Banyak Siswa yang Tidak Tuntas Belajar 9 Ketuntasan Klasikal 88% Banyak Siswa dengan Predikat Baik 22 Persentase Siswa dengan Predikat Baik 71% d. Refleksi Berdasarkan data yang diperoleh pada pengamatan siklus II, aspek psikomotorik dan afektif siswa dalam pembelajaran sudah meningkat dibanding dengan siklus I. Aspek psikomotorik siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan yaitu dari 41,5% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 71%. Aspek afektif siswa pada siklus II telah mengalami peningkatan yaitu dari 45,5% pada siklus I dan pada siklus II meningkat menjadi 73%. Pada aspek kognitif presentase siswa dengan predikat baik pada siklus I sebesar 48% meningkat menjadi 71%, sedangkan ketuntasan klasikal pada siklus I sebesar 78% meningkat menjadi 88% pada siklus II. Hasil tersebut sudah memenuhi target sesuai dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

61 47 C. Pembahasan Hasil Penelitian Penelitian yang dilakukan di SMP Negeri 1 Kepil ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang meliputi aspek afektif, psikomotorik, dan kognitif. Dari hasil penelitian yang dilakukan sebanyak dua siklus menunjukkan bahwa penerapan strategi pembelajaran TTW dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa dari siklus I ke siklus II. Pelaksanaan pembelajaran pada siklus I dapat diterima oleh siswa, namun belum mencapai hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hasil pengamatan aspek psikomotorik siswa pada siklus I siswa dengan predikat baik hanya mencapai 41,5%. Hasil pengamatan aspek afektif siswa pada siklus I siswa dengan predikat baik mencapai 45,5%, pengamatan pada aspek kognitif siswa dengan predikat baik hanya mencapai 48%. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal kelas mencapai 78%. Hal ini menunjukkan bahwa indikator keberhasilan pada penelitian belum tercapai, sehingga peneliti melanjutkan pembelajaran pada siklus II. Pada proses pembelajaran siklus I masih banyak kelemahan yang harus diperbaiki pada siklus II. Ada beberapa permasalahan sehingga pembelajaran tidak berjalan sesuai harapan. Karena pembagian kelompok berdasarkan nomor urut sehingga diskusi tidak berlangsung dengan baik, siswa saling menunjuk dalam kelompok ketika akan mempresentasikan hasil diskusinya, siswa dari kelompok lain kurang menanggapi presentasi temannya dan masih sedikit siswa yang mengajukan pertanyaan. Pada pelaksanaan siklus II dilakukan beberapa perbaikan agar dapat menghindari permasalahan yang sama seperti pada pelaksanaan siklus I. Perbaikan tersebut seperti setiap kelompok terdiri di siswa yang tuntas belajar dan

62 48 tidak tuntas belajar, pada saat presentasi di depan kelas masing-masing siswa dalam satu kelompok diminta untuk bergantian mempresentasikan hasil diskusi mereka dan kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi diberikan penghargaan, siswa yang tidak memperhatikan presentasi diminta untuk mempresentasikan hasil diskusinya secara individu. Dari data yang diperoleh pada pembelajaran siklus II sudah menunjukkan adanya peningkatan aspek kogniti, afektif, psikomotorik dan ketuntasan klasikal kelas dibandingkan pada pembelajaran siklus I. Hasil pengamatan aspek psikomotorik siswa pada siklus II menunjukkan bahwa siswa dengan predikat baik mengalami peningkatan yaitu mencapai 71%. Hasil pengamatan aspek afektif siswa pada siklus II siswa dengan predikat baik mencapai 73%, pengamatan pada aspek kognitif siswa dengan predikat baik sudah mencapai 71%. Sedangkan untuk ketuntasan klasikal kelas mencapai 88%. Dari hasil siklus II menunjukkan bahwa indikator keberhasilan yang ditentukan pada penelitian sudah tercapai, sehingga peneliti tidak melanjutkan ke siklus berikutnya. Tabel 8 Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II Keterangan Tindakan Siklus I Siklus II Aspek Psikomotorik 41,5% 71% Aspek Afektif 45,5% 73% Aspek Kognitif 48% 71% Ketuntasan Klasikal Kelas 78% 88%

63 49 Aspek psikomotorik pada pembelajaran siklus I mencapai 41,5% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 71%, ini menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II siswa sudah mampu menemukan kesalahan mereka dalam menyelesaikan soal dan mereka bisa mengerjakan soal dengan cara yang berbeda, selain itu siswa juga dapat menentukan mana yang termasuk contoh dan bukan contoh. Aspek afektif pada pembelajaran siklus I mencapai 45,5% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 73%, menunjukkan bahwa pada pembelajaran siklus II sudah banyak siswa yang memberikan tanggapan ketika diskusi berlangsung dan banyak siswa yang memberikan respon terhadap penjelasan guru atau teman satu kelompok. Aspek kognitif pada siklus I mencapai 48% kemudian meningkat pada siklus II mencapai 71%, hal ini menjukkan bahwa siswa yang memperoleh nilai diatas KKM dengan ketentuan KKM 75 sudah lebih banyak dibandingkan dari siklus I. Peningkatan pada aspek kognitif menyebabkan ketuntasan klasikal kelas juga meningkat. Ketuntasan klasikal kelas pada siklus I mencapai 78% meningkat menjadi 88% pada siklus II. Untuk memperjelas data pada tabel di atas, dapat dilihat pada diagram di bawah ini:

64 50 100,00% 90,00% 80,00% 70,00% 60,00% 50,00% 40,00% 30,00% 20,00% 10,00% 0,00% Aspek Aspek Afektif Psikomotorik Aspek Kognitif Ketuntasan Klasikal Kelas Siklus I Siklus II Gambar 11 Diagram Peningkatan Hasil Belajar Matematika Siswa Siklus I dan Siklus II

65 BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan tindakan kelas yang sudah dilakukan pada kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil tahun pelajaran 2015/2016 dalam dua siklus dengan penerapan strategi pembelajaran TTW, maka dapat disimpulkan bahwa: 1. Penilaian aspek psikomotorik siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi TTW mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa dengan predikat baik mencapai 41,5%, pada siklus II meningkat menjadi 71%. 2. Penilaian aspek afektif siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi TTW mengalami peningkatan dari siklus I ke siklus II. Pada siklus I siswa dengan predikat baik mencapai 45,5%, pada siklus II meningkat menjadi 73%. 3. Nilai tes matematika siswa kelas VII A SMP Negeri 1 Kepil dengan penerapan strategi think talk write dengan predikat baik pada siklus I mencapai 48% dan pada siklus II meningkat menjadi 71%. 4. Ketuntasan klasikal kelas dengan KKM 75 pada siklus I mencapai 78% pada siklus II meningkat menjadi 88%. B. Saran Setelah melakukan penelitian ini, peneliti memberikan saran agar dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran menggunakan strategi pembelajaran yang 51

66 52 dapat meningkatkan hasil belajar matematika siswa yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Strategi pembelajaran TTW dapat diterapkan dalam kegiatan pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar matematika siswa.

67 DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta. Haji, Saleh Strategi Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kemampuan Representasi Matematik. Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Matematika Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan Siliwangi Bandung ISSN: Huda, Miftahul Model-model Pengajaran dan Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Jihad, Asep dan Haris, Abdul Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi Pressindo. Maharani, Israq Peningkatan Kemampuan Komunikasi Matematis dan Kecerdasan Emosional melalui Pembelajaran Think Talk Write. Jurnal Tabularasa Universitas Negeri Medan ISSN: Maryati, Iyam Efektivitas Metode Pembelajaran Think Talk Write (TTW) untuk Meningkatkan Kualitas Perkuliahan Alajabar dan Trigonometri. Jurnal Pendidikan Matematika STKIP Garut ISSN Miyanto, dkk Matematika SMP/MTs Kelas VII Jilid B. Klaten: PT. Intan Pariwara Purwanto, Ngalim Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Shoimin, Aris Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum Yogyakarta: Ar-Ruzz Media. Sudjana, Nana Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suprijono, Agus Cooperative Learning Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Susanto, Ahmad Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Kencana Prenada. Trianto Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progretif: Konsep Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jakarta: Kencana. 53

68 54 Widoyoko, S. Eko Putro Teknik Penyusunan Instrumen Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Wiriaatmadja, Rochiati Metode Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Remaja Rosdakarya.

69 LAMPIRAN 55

70 56 LAMPIRAN 1 INSTRUMEN PENELITIAN

71 Lampiran SILABUS MATA PELAJARAN MATEMATIKA Mata Pelajaran Satuan Pendidikan Kelas : Matematika : SMP Negeri 1 Kepil : VII (tujuh) Kompetensi Inti KI 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya KI 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya KI 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar 3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis 4.8. Mengumpulkan, mengolah, Materi Pembelajaran Statistika Pengertian Data Pengumpulan Data Pengolahan data Penyajian Data Kegiatan Pembelajaran Mengamati Mencermati permasalahan seharihari yang berkaitan dengan data. Misal: pengukuran tinggi badan, pengukuran berat badan, pencacahan jumlah penduduk, tabel, grafik, batang, diagram lingkaran dan grafik garis, seperti penggunaan hasil survey lembaga tentang partai politik, dsb Penilaian Sikap Observasi Mengamati ketelitian dan rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas, menyimak penjelasan, Alokasi Waktu Sumber Belajar 15 JP Buku teks matematika Kelas VII Kemdikbud, Buku pengayaan yang berkaitan dengan statistika,

72 58 menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Menanya Menanya tentang penggunaan data dalam kehidupan sehari-hari Menanya tentang cara pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data: misal bagaimana cara mendapatkan data jumlah pertumbuhan penduduk tiap tahun? Mengapa pengolahan data sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari? Menanya tentang cara menyajikan data dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Mengumpulkan informasi Menggali informasi tentang penggunaan data dalam kehidupan sehari-hari Menggali informasi tentang populasi sebagai sekumpulan data yang memiliki karakteristik sama dan menjadi objek inferensi, penggambaran atau deskripsi dari populasi tersebut, misal: populasi siswa, hewan, perangkat/perkakas benda. Menggali informasi tentang atau presentasi peserta didik mengenai penyajian data dalam bentuk diagram batang, diagram lingkaran, dan diagram garis Pengetahuan Penugasan Tugas terstruktur: mengerjakan latihan soalsoal berkaitan dengan data Tugas mandiri tidak terstruktur: melakukan survei suatu data Tes Tertulis Mengerjakan Data seharihari, lingkungan. Data faktual, Komputer.

73 59 pengertian data tunggal, pengolahan dan penyajian data Menggali informasi tentang data sebagai informasi yang dicatat dan dikumpulkan berupa hasil hitungan atau pengukuran dari suatu objek atau benda misal: berat, ukuran, tinggi, lebar, volume, dan sebagainya Menggali informasi tentang lembar isian, formulir, atau kuesioner serta pengumpulan data Menggali informasi tentang penyajian data dalam bentuk tabel, diagram batang, diagram garis, dan diagram lingkaran Menggali informasi tentang penyajian data untuk melakukan inferensi seperti memprediksi nilai observasi masa depan berdasarkan perilaku data, menentukan hubungan antar data, atau menafsirkan dan mengambil keputusan berdasar analisis data Menalar/Mengasosiasi Menganalisis permasalah seharihari yang berkaitan dengan soal berkaitan dengan pengolahan data dan penyajian data. Menilai keterampilan memecahkan masalah yang melibatkan penyajian data Keterampilan Portofolio Mengumpulkan bahan dan literatur berkaitan dengan statistika terutama penyajian dan pengolahan kemudian disusun, didiskusikan dan direfleksikan Projek Mencari

74 60 pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data Menganalisis hasil pengumpulan data dari berbagai objek, misal: data jenis kelamin, agama, warna kulit, dsb; data tingkat pendidikan, tingkat kepuasan, dsb; data tahun, temperature, dsb; dan data pengukuran ukuran benda, tinggi, dsb Menganalisis hasil penafsiran, deskripsi atau statistik dari dua kelompok data sejenis atau apabila objek pengumpulan data dipilih dengan kriteria tertentu Menganalisis penyajian data yang sesuai (apakah dengan tabel, diagram, atau grafik). informasi tentang data-data (barang) yang ada dalam sebuah toko, lalu menyajikannya dalam bentuk diagram garis, batang, atau lingkaran Mengkomunikasikan Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai pengertian, pengumpulan, pengolahan, dan penyajian data

75 Menemukan peluang empirik dari data luaran (output) yang mungkin diperoleh berdasarkan sekelompok data; 4.9 Melakukan percobaan untuk menemukan peluang empirik dari masalah nyata serta menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik. Peluang Ruang sampel Peluang empirik Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah diilakukan Mengamati Mencermati permasalahan seharihari yang berkaitan dengan peluang empirik, seperti peluang munculnya angka pada pelemparan sebuah koin, peluang munculnya angka pada kuis, dan peluang pengambilan sebuah kelereng pada sebuah kotak. Menanya Menanya tentang kemungkinan suatu kejadian: misal bagaimana kemungkinan besok terjadi hujan? atau berapa kemungkinan seorang nasabah datang ke bank dalam sebulan? Sikap Observasi Mengamati ketelitian dan rasa ingin tahu dalam mengerjakan tugas, menyimak penjelasan, atau presentasi peserta mengenai peluang empirik didik 15 JP Buku teks matematika Kelas 7 Kemdikbud, Buku pengayaan yang berkaitan dengan peluang lingkungan. Alat peraga koin, dadu, Kartu, dan benda lainnya

76 62 Menanya tentang peluang, misal: bagaimana alasan, ciri atau sifat peristiwa atau kejadian yang bersifat pasti, memiliki peluang tinggi atau rendah, atau tidak berpeluang sama sekali? Menanya tentang peluang empirik dari suatu percobaan Mengumpulkan informasi Menggali informasi tentang kejadian sehari-hari yang bersifat pasti terjadi, tidak mungkin terjadi, dan mungkin terjadi dikaitkan dengan peluang kejadian. Menggali informasi tentang kejadian sehari-hari yang bersifat acak atau random, yaitu kejadian yang hasilnya atau terjadinya tidak dapat dipengaruhi atau dikondisikan dan tidak acak dikaitkan dengan peluang kejadian. Menggali informasi tentang probabilitas atau peluang secara sederhana (klasik) melalui percobaaan atau eksperimen Pengetahuan Penugasan Tugas terstruktur: mengerjakan latihan soalsoal berkaitan dengan peluang Tugas mandiri tidak terstruktur: mencari informasi sejarah peluang dan penggunaanny a dalam kehidupan sehari-hari Tes Tertulis Mengerjakan soal berkaitan dengan peluang, menentukan

77 63 statistik melempar uang logam atau koin, dadu, dsb, terjadinya muka koin pertama atau kedua, atau terjadinya muka dadu berangka 1, 2, 3, 4, 5, atau 6, dari sejumlah pelemparan serta mencatat hasil kejadiannya ke dalam table Menggali informasi tentang ruang sample dan titik sampel Menggali informasi tentang probabilitas atau peluang secara empirik melalui melempar berkalikali sampai tak terhingga uang logam atau koin, dadu, dsb, kemudian mencatat frekuensi relative terjadinya muka koin pertama atau kedua, atau terjadinya muka dadu berangka 1, 2, 3, 4, 5, atau 6, serta disajikan ke dalam table Menalar/Mengasosiasi Menganalisis permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan peluang Menganalisis konsep peluang secara logis/aksiomatik sebagai rasio atau perbandingan dari peluang dan menentukan peluang empirik Menilai keterampilan menyelesaikan permasalah yang melibatkan peluang Keterampilan Portofolio Mengumpulkan bahan dan literatur berkaitan dengan peluang kemudian disusun, didiskusikan dan direfleksikan Projek Melakukan permainan ular tangga, lalu menghitung

78 64 jumlah cara terjadinya suatu peristiwa dibagi dengan jumlah cara terjadi semua kejadian. Menganalisis konsep peluang sebagai tingkat kemungkinan suatu peristiwa terjadi berdasarkan faktor-faktor kualitatif, pengalaman dengan situasi yang serupa atau intuisi tertentu, misal: peluang seorang calon bupati terpilih adalah 60%, dsb Menganalisis peluang suatu kejadian bernilai 0, antara 0 dan 1, dan bernilai 1 Menganalisis peluang empirik berdasarkan hasil percobaaan angka dadu yang paling sering muncul atau paling jarang muncul Mengomunikasikan Menyajikan secara tertulis atau lisan hasil pembelajaran, apa yang telah dipelajari, keterampilan atau materi yang masih perlu ditingkatkan, atau strategi atau konsep baru yang ditemukan berdasarkan apa yang dipelajari mengenai peluang empirik Memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab

79 65 untuk mengkonfirmasi, sanggahan dan alasan, memberikan tambahan informasi, atau melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya Membuat rangkuman materi dari kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan Wonosobo, April 2016 Mengetahui: Guru Mata Pelajaran, Peneliti, Sri Ayem, S.Pd NIP Eny Safitri NIM

80 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Pertemuan Ke- : 1 Materi Pokok : Statistika Alokasi waktu : 2 40 menit ( 1 Pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan Mempertebal keyakinan menghayati ajaran agama terhadap kebesaran Tuhan yang dianutnya. setelah melihat keteraturan yang ada di alam sekitar.

81 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya keunikan pola keteraturan di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu tentang pola yang disekitar siswa Berani memberikan contoh lain tentang keteraturan yang ada di alam sebagai suatu bagian pola yang dipelajari dalam matematika Mencari contoh-contoh lain adanya pola keteraturan lainnya di alam menyajikan data dalam bentuk tabel menyajikan data dengan diagram batang menyajikan data dengan diagram lingkaran menyajikan data dengan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil

82 68 pengamatan dengan diagram batang Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan diagram lingkaran Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan grafik garis C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menghargai dan mensyukuri kebesaran Allah. 2. Peserta didik dapat menyajikannya dalam bentuk tabel. 3. Dilakukan pendataan bulan lahir semua peserta didik di kelas tersebut, peserta didik dapat membuat tabel frekuensinya 4. Diberikan tabel data mengenai makanan kesukaan sejumlah orang, peserta didik dapat membuat diagram batangnya. D. Materi Pembelajaran Materi Prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah : Diagram Cartesius, sumbu x, sumbu y, sudut pusat lingkaran, penggunaan busur derajat, penggunaan jangka untuk membuat lingkaran. Penyajian data statistika ada 2 macam, yaitu : 1. Tabel : a. Data Tunggal b. Data Tunggal dikelompokkan

83 69 Makanan Favorit Ayam Goreng 10 Nasi Goreng 8 Bebek Goreng 6 Bakso 12 Pizza 4 Jumlah 40 frekuensi c. Grafik / diagram : a. Grafik batang Grafik batang adalah grafik yang berbentuk batang batang dengan lebar yang sama, tinggi batang merupakan frekuensi atau jumlah dari data yang ada. Grafik batang dapat vertikal atau horizontal, antara satu batang dengan batang yang lain diberi jarak yang sama. Langkah-langkah menyajikan grafik batang : 1) Menggambar diagram Cartesius 2) Sumbu x pada koordinat cartesius = nama data 3) Sumbu y pada koordinat cartesius = frekuesi atau jumlah data b. Diagram lingkaran Diagram lingkaran adalah diagram yang disajikan dalam bentuk juring juring lingkaran. Langkah-langkah menyajikan diagram lingkaran : 1) Mengubah frekuensi data ke juring lingkaran, dengan mencari sudut pusat lingkaran. 2) Mengubah frekuensi data ke juring lingkaran, dengan mencari besar derajat atau persentase tiap data. 3) Dari data data yang sudah diubah ke derajat atau ke persen kita gambar menjadi juring juring pada diagram lingkaran. c. Grafik garis Grafik garis adalah grafik yang disajikan berbentuk garis di dalam diagram cartesius. Langkah-langkah menyajikan grafika garis :

84 70 1) Melukis sumbu x pada koordinat Cartesius sebagai nama nama data. 2) Melukis sumbu y pada koordinat Cartesius sebagai jumlah atau frekuensi data. 3) Titik (x, y) pada diagram garis (nama data, jumlah data). 4) Menghubungkan titik titik diatas, sehingga menjadi sebuah garis. 5) Membaca grafik batang, diagram lingkaran dan grafik garis. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran dengan Think Talk Write (TTW). F. Media Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Lembar Observasi G. Sumber Belajar : 1. Bahan Tugas diskusi kelompok 2. Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran. 2. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa. 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa. 4. Siswa mendengarkan dan menanggapi cerita guru tentang manfaat belajar statistika dalam kehidupan sehari-hari.

85 71 5. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa. 6. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik mengamati data yang ada dalam kegiatan LKS 1 Menanya Menanyakan cara yang menyusun tabel dan diagram batang dari data yang diketahui. Mengeksplorasi 1. Peserta didik membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi. 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggota 5-6 orang. 3. Peserta didik Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk) menggunakan bahasa dan katakata mereka sendiri. 4. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write). Mengasosiasi Menyimpulkan cara pembuatan tabel dan diagram batang dari data yang ada dalam kegiatan LKS 1. Mengomunikasi 1. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kegiatan sebelumnya. 2. Peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan mengenai tabel data dan diagram batang, 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa.

86 72 I. Penilaian Hasil Pembelajaran Bentuk Instrumen : 1. Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) 2. Penilaian perkembangan sikap siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan sikap siswa. 3. Penilaian perkembangan keterampilan siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan keterampilan siswa Instrumen : LKS (Terlampir) Wonosobo, April 2016 Mengetahui: Guru Mata Pelajaran, Peneliti, Sri Ayem, S.Pd NIP Eny Safitri NIM

87 73 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Pertemuan Ke- : 2 Materi Pokok : Statistika Alokasi waktu : 2 40 menit ( 1 Pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan Mempertebal keyakinan menghayati ajaran agama terhadap kebesaran Tuhan yang dianutnya. setelah melihat keteraturan yang ada di alam sekitar.

88 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya keunikan pola keteraturan di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu tentang pola yang disekitar siswa Berani memberikan contoh lain tentang keteraturan yang ada di alam sebagai suatu bagian pola yang dipelajari dalam matematika Mencari contoh-contoh lain adanya pola keteraturan lainnya di alam menyajikan data dalam bentuk tabel menyajikan data dengan diagram batang menyajikan data dengan diagram lingkaran menyajikan data dengan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil

89 75 pengamatan dengan diagram batang Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan diagram lingkaran Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan grafik garis C. Tujuan Pembelajaran 1. Diberikan tabel data mengenai makanan kesukaan sejumlah orang, peserta didik dapat membuat diagram lingkarannya. 2. Diberikan diagram lingkaran dari data mengenai bulan lahir peserta didik dan makanan kesukaan, peserta didik dapat menginterpretasi. 3. Diberikan tabel data mengenai makanan kesukaan sejumlah orang, peserta didik dapat membuat grafik garisnya. 4. Diberikan grafik garis dari data mengenai bulan lahir peserta didik dan makanan kesukaan, peserta didik dapat menginterpretasi. D. Materi Pembelajaran Materi Prasyarat yang harus dikuasai siswa adalah : Diagram Cartesius, sumbu x, sumbu y, sudut pusat lingkaran, penggunaan busur derajat, penggunaan jangka untuk membuat lingkaran. Penyajian data statistika ada 2 macam, yaitu : 1. Tabel : a. Data Tunggal b. Data Tunggal dikelompokkan

90 76 Makanan Favorit Ayam Goreng 10 Nasi Goreng 8 Bebek Goreng 6 Bakso 12 Pizza 4 Jumlah 40 frekuensi c. Grafik / diagram : a. Grafik batang Grafik batang adalah grafik yang berbentuk batang batang dengan lebar yang sama, tinggi batang merupakan frekuensi atau jumlah dari data yang ada. Grafik batang dapat vertikal atau horizontal, antara satu batang dengan batang yang lain diberi jarak yang sama. Langkah-langkah menyajikan grafik batang : 1) Menggambar diagram Cartesius 2) Sumbu x pada koordinat cartesius = nama data 3) Sumbu y pada koordinat cartesius = frekuesi atau jumlah data b. Diagram lingkaran Diagram lingkaran adalah diagram yang disajikan dalam bentuk juring juring lingkaran. Langkah-langkah menyajikan diagram lingkaran : 1) Mengubah frekuensi data ke juring lingkaran, dengan mencari sudut pusat lingkaran. 2) Mengubah frekuensi data ke juring lingkaran, dengan mencari persentase atau besar derajat dari setiap data. 3) Dari data data yang sudah diubah ke derajat atau ke persen kita gambar menjadi juring- juring pada diagram lingkaran.

91 77 c. Grafik garis Grafik garis adalah grafik yang disajikan berbentuk garis di dalam diagram cartesius. Langkah-langkah menyajikan grafika garis : 1) Melukis sumbu x pada koordinat Cartesius sebagai nama nama data. 2) Melukis sumbu y pada koordinat Cartesius sebagai jumlah atau frekuensi data. 3) Titik (x, y) pada diagram garis (nama data, jumlah data). 4) Menghubungkan titik titik diatas, sehingga menjadi sebuah garis. 5) Membaca grafik batang, diagram lingkaran dan grafik garis. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran dengan Think Talk Write (TTW). F. Media Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Lembar Kerja Siswa (LKS) 4. Lembar Observasi G. Sumber Belajar : 1. Bahan Tugas diskusi kelompok 2. Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikutiproses pembelajaran,

92 78 2. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, 4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa, 5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh. Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik mengamati tabel data yang ada dalam kegiatan LKS 1 Menanya Menanyakan cara yang membuat diagram lingkaran dan grafik garis dari tabel data yang diketahui. Mengeksplorasi 1. Peserta didik membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi. 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggota 5-6 orang. 3. Peserta didik Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk) menggunakan bahasa dan kata-kata mereka sendiri. 4. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write). Mengasosiasi Menyimpulkan cara pembuatan diagram lingkaran dan grafik garis yang ada dalam kegiatan LKS 1. Mengomunikasi 1. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kegiatan sebelumnya. 2. Peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya.

93 79 Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan mengenai pembuatan diagram lingkaran dan grafik garis, 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. I. Penilaian Hasil Pembelajaran Bentuk Instrumen : 1. Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) 2. Penilaian perkembangan sikap siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan sikap siswa. 3. Penilaian perkembangan keterampilan siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan keterampilan siswa Instrumen : LKS (Terlampir) Wonosobo, April 2016 Mengetahui: Guru Mata Pelajaran, Peneliti, Sri Ayem, S.Pd NIP Eny Safitri NIM

94 80 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 1 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Materi Pokok : Statistika Pertemuan ke- : 3 Alokasi Waktu : 2 40 menit ( 1 pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1 : Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya. 2 : Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya. 3 : Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata. 4 : Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan menghayati Mempertebal keyakinan ajaran agama yang terhadap kebesaran Tuhan dianutnya. setelah melihat keteraturan yang ada di alam sekitar Bersyukur atas kebesaran

95 Menunjukkan perilaku jujur dan bertanggung jawab sebagai wujud implementasi kejujuran dalam melaporkan data pengamatan Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Tuhan dengan adanya keunikan pola keteraturan di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu tentang pola yang disekitar siswa Berani memberikan contoh lain tentang keteraturan yang ada di alam sebagai suatu bagian pola yang dipelajari dalam matematika Mencari contoh-contoh lain adanya pola keteraturan lainnya di alam menyajikan data dalam bentuk tabel menyajikan data dengan diagram batang menyajikan data dengan diagram lingkaran menyajikan data dengan grafik garis Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan diagram batang

96 Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan diagram lingkaran Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dengan grafik garis C. Tujuan Pembelajaran 1. Siswa dapat menjelaskan tentang grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. 2. Siswa dapat menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. D. Materi Semua materi dari pertemuan 1 dan pertemuan 2 yaitu menyajikan data dalam bentuk tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran think talk write. F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Kertas 4. Lembar Soal G. Sumber Belajar : Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, 2013.

97 83 H. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 2. Guru mengecek kehadiran siswa dan menginformasikan peraturan tes siklus 1, Kegiatan Inti 1. Guru mengatur tempat duduk siswa, kemudian meminta untuk tenang. 2. Guru membagikan soal dan lembar jawaban tes siklus Siswa menulis identitas pada lembar jawaban. 4. Guru meminta siswa mengerjakan tes siklus Siswa mengerjakan tes siklus 1 dengan tenang. 6. Setelah selesai mengerjakan tes siklus 1, siswa mengumpulkan lembar jawaban kepada guru, kemudian kembali duduk tenang seperti semula. Kegiatan Akhir 1. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. I. Penilaian Bentuk Instrumen : Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) Instrumen : soal tes siklus I (Terlampir) Wonosobo, April 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Peneliti, Sri Ayem, S.Pd Eny Safitri NIP NIM

98 Lampiran LEMBAR KERJA SISWA Nama : Kelas/semester: Hari/tanggal : A. MENGUMPULKAN DATA Coba kalian kumpulkan data mengenai bulan lahir dan makanan kesukaan teman satu kelas, kemudian tuliskan informasi yang kalian dapat pada tabel berikut : No. Nama Bulan Lahir Makanan kesukaan

99 85 B. MENYAJIKAN DATA 1. Menyajikan data dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase a. Tabel frekuensi dan persentase bulan lahir No. Bulan Frekuensi Persentase Total

100 86 b. Tabel frekuensi dan persentase makanan kesukaan No. Makanan Frekuensi Persentase 2. Menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran Dari tabel persentase pada no. 1 coba kalian sajikan data tersebut dalam bentuk diagram lingkaran. Untuk membuat diagram lingkaran kita harus memperhatikan sudut pusat lingkaran yaitu dan persentase luas lingkaran yaitu 100%. a. Diagram lingkaran bulan lahir Satu lingkaran luasnya 100% b. Diagram lingkaran makanan kesukaan Satu lingkaran luasnya 100%

101 87 3. Menyajikan data dalam bentuk diagram batang Dari tabel frekuensi pada no. 1 coba kalian sajikan data tersebut dalam bentuk diagram batang. Pada diagram batang sumbu X menyatakan bulan lahir sedangkan sumbu Y menyatakan frekuensinya. a. Diagram batang bulan lahir b. Diagram batang makanan kesukaan

102 88 4. Menyajikan data dalam bentuk grafik Perhatikan hubungan antara bulan lahir serta makanan kesukaan dengan frekuensi masing-masing, kemudian tandai dengan titik dan hubungkan setiap titik menggunakan garis. Pada grafik sumbu X menyatakan bulan lahir sedangkan sumbu Y menyatakan frekuensinya a. Grafik bulan lahir b. Grafik makanan kesukaan

103 Lampiran KISI-KISI LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Aspek Hasil Belajar Indikator Jumlah Item No Item Menirukan 1 1 Memanipulasi 1 2 Aspek Psikomotorik Keseksamaan 1 3 Artikulasi 1 4 Naturalisasi 1 5 Menerima atau memperhatikan 2 6, 7 Merespon 2 8, 9 Aspek Afektif Penghargaan 1 10 Mengorganisasikan 1 11 Mewatak 1 12 Jumlah Seluruh Item 12

104 Lampiran

105 91

106 92

107 93

108 Lampiran KISI-KISI SOAL TES SIKLUS I Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Kepil Alokasi Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 5 soal Kelas/Semester : VII A/II Bentuk Soal : Uraian Kompetensi Inti : KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar : 3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis 4.8. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Keterangan : C1 : Pengetahuan C3 : Aplikasi C2 : Pemahaman C4 : Analisis Kompetensi Dasar 3.11 Memahami teknik penataan data dari dua variabel menggunakan tabel, grafik batang, diagram lingkaran, dan grafik garis 4.8. Mengumpulkan, mengolah, menginterpretasi, dan menyajikan data hasil Indikator Soal No Soal Menjelaskan dan menyajikan data dalam bentuk tabel 1a Menjelaskan dan menyajikan data dalam bentuk diagram batang 1b Menjelaskan dan menyajikan data dalam bentuk diagram lingkaran 1c Menjelaskan dan menyajikan data dalam bentuk grafik garis 1d Mengelompokkan data, mengolah dan menyajikan dalam bentuk tabel 2 Indikator aspek kognitif Aspek yang diukur C1 C2 C3 C4

109 95 pengamatan dalam bentuk tabel, diagram, dan grafik Mengelompokkan data, mengolah dan menyajikan dalam bentuk diagram batang Mengelompokkan data, mengolah dan menyajikan dalam bentuk diagram lingkaran Mengelompokkan data, mengolah dan menyajikan dalam bentuk grafik garis Indikator aspek kognitif 1. Mengingat tentang hal-hal yang bersifat khusus, mengetahui metode dan proses. 2. Menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mengorganisasikan secara setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksplorasikan. 3. Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru. 4. Kemampuan dalam memisah-misah terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya. 5. Menempatkan bagian-bagian atau elemen satu/bersama. 6. Kemampuan dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tenteng nilai suatu tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan masalah, metoda, materi dan lain-lain.

110 Lampiran SOAL TES SIKLUS 1 Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Matematika : VII A/II : 80 menit Petunjuk: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. 2. Isilah nama dan nomor urut di sudut kanan atas lembar jawaban. 3. Kerjakan dahulu soal-soal yang dianggap mudah. 4. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu guru. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan pengertian dari : a. Tabel distribusi frekuensi b. Diagram batang c. Diagram lingkaran d. Grafik garis 2. Diketahui daftar nilai ulangan matematika kelas VII A sebagai berikut : Nyatakan data diatas dalam bentuk tabel frekuensi dan persentase! 3. Suatu kelas terdiri dari 40 siswa, 15% menyukai matematika, 30% menyukai musik, 20% menyukai IPA dan sisanya menyukai olahraga. Buatlah diagram batang dari data tersebut!

111 97 4. Dari 60 siswa 15 diantaranya mengikuti ekstrakulikuler seni rupa, 10 siswa mengikuti ekstrakulikuler basket, 20 siswa mengikuti ekstrakulikuler pencak silat,dan 15 siswa mengikuti ekstrakulikuler voli. Buatlah diagram lingkaran dari data tersebut! 5. Perhatikan daftar pengunjung perpustakaan berikut: Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Jumlah Buatlah grafik garis dari data diatas! ~~~~~~~SELAMAT MENGERJAKAN~~~~~~~

112 Lampiran

113 99

114 100

115 101

116 102

117 103

118 Lampiran KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS 1 No. Jawaban 1. a. Tabel distribusi frekuensi : penyajian data yang telah disusun menurut kategori tertentu. b. Diagram batang : grafik yang berbentuk batang batang dengan lebar yang sama, tinggi batang merupakan frekuensi atau jumlah dari data yang ada. c. Diagram lingkaran : penyajian data statistik dengan menggunakan gambar yang berbentuk lingkaran. d. Grafik garis : grafik yang disajikan berbentuk garis di dalam diagram cartesius yang berupa hasil pengamatan secara berurutan. Skor 2. Diketahui : Data sebagai berikut: Ditantya : tabel frekuensi dan persentase Skor 2,5 2,5 2,5 2, Jawab : Nilai Frekuensi ( ) Persentase (%)

119 Jumlah 25 Skor Diketahui : Jumlah keseluruhan : 40 siswa 15% menyukai matematika 30% menyukai musik 5 20% menyukai IPA dan sisanya menyukai olahraga Ditanya : Buatlah diagram batangnya! Jawab : Matematika : siswa Musik : siswa IPA : siswa Olahraga : ( ) siswa Diagram batang : Jumlah Matematika Musik IPA Olahraga Skor Diketahui : Jumlah keseluruhan : 60 siswa 5 seni rupa : 15 basket : 10

120 106 pencak silat : 20 voli : 15 Ditanya : buatlah diagram lingkarannya! Jawab : seni rupa : basket : pencak silat : 10 voli : Diagram lingkaran : Seni Rupa Basket Pencak Silat Voli 10 Skor Diketahui : Daftar pengunjung perpustakaan Hari Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu 5 Jumlah Ditanya : Buatlah grafik garis

121 107 Jawab : Jumlah Senin Selasa Rabu Kamis Jum at Sabtu Skor 15 Skor Total 100

122 Lampiran LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas / Semester : VII-A / 2 Siklus / Pertemuan : I / 1 Hari / Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian Berilah tanda ( ) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran. No. I. Pra pembelajaran 1.1 Siswa berdoa bersama. II. Aspek yang diamati 1.2 Guru mengecek kehadiran siswa. 1.3 Guru mengkondisikan siswa. Kegiatan Awal 2.1 Memberikan apersepsi. Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan

123 109 III. IV. 2.2 Mengkomunikasikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi pembelajaran think talk write. 2.3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat menyajikan data. 2.4 Memberikan motivasi Kegiatan inti pembelajaran 3.1 Guru membagikan LKS tentang statistika 3.2 Siswa memikirkan kemungkinan penyelesaian masalah 3.3 Siswa membentuk kelompok kecil (setiap kelompok terdiri dari 4 siswa). 3.4 Siswa melakukan kegiatan berdiskusi kelompok. 3.5 Siswa diminta menuliskan hasil diskusi. 3.6 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi 3.7 Siswa bersama guru membahas LKS yang telah dikerjakan. 3.8 Siswa bersama guru membuat kesimpulan. Penutup 4.1 Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. 4.2 Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran).

124 Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. 4.4 Guru menutup kegiatan pembelajaran. SARAN: Observer, (...)

125 Lampiran RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Pertemuan Ke- : 4 Materi Pokok : Peluang Alokasi waktu : 2 40 menit ( 1 Pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan Mempertebal keyakinan terhadap menghayati ajaran kebesaran Tuhan setelah melihat agama yang dianutnya kemungkinan yang terjadi di alam sekitar Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya peluang dan

126 112 No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi harapan kejadian di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu, Menunjukkan sikap rasa ingin percaya diri, dan tahu dan ketertarikan pada ketertarikan pada matematika dalam melakukan matematika serta memiliki penyelidikan tentang konsep rasa percaya pada daya peluang. dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar Menunjukkan sikap percaya diri dan memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar dalam kelompok belajarnya Menemukan peluang Menemukan peluang tentang empirik (kejadian dadu dan koin mata uang yang nyata)dari data luaran dilempar bersama-sama.atau yang mungkin diperoleh sejenisnya. berdasarkan sekelompok data Melakukan percobaan untuk menemukan peluang empirik (kejadian nyata) dari masalah nyata serta menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik Menyelesaikan masalah peluang dengan menggunakan konsep peluang tentang dadu dan koin mata uang yang dilempar bersama-sama.atau sejenisnya. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menghargai dan menghayati ciptaan Tuhan. 2. Diberikan masalah tentang nilai kemungkinan atau peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama. 3. Melalui percobaan peserta didik dapat menemukan konsep peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama. 4. Melalui presentasi peserta didik dapat menunjukkan sikap percaya diri dan memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika. 5. Melalui kegiatan mandiri peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan sehari hari yang berkaitan dengan peluang.

127 113 D. Materi Pembelajaran Tabel Ruang sampel pelemparan satu mata uang koin dengan satu dadu bersamaan Koin Dadu A (A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6) G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6) n(s) = 12, n(s) merupakan jumlah ruang sampel dari pelemparan dadu dan koin. K = kejadian muncul gambar = {(G,1), (G,2), (G,3), (G,4), (G,5),(G,6) }, maka n(k) = 6. Frekuensi relatif (fr) merupakan perbandingan antara banyak kejadian yang diamati dengan banyaknya percobaan. Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 30 kali dan muncul angka 6 sebanyak 5 kali, maka frekuensi relatifnya adalah. P(K) = peluang muncul gambar pada satu pelemparan satu mata uang koin dan satu dadu = = = Jadi peluang muncul gambar pada satu kali pelemparan satu mata uang koin dan satu dadu = = = Frekuensi harapan (Fh) suatu kejadian merupakan banyak kejadian yang terjadi dikalikan dengan peluang kejadian tersebut. Pelemparan sebuah dadu sebanyak 40 kali, maka frekuensi harapan muncul angka dadu genap adalah kali. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran dengan Think Talk Write (TTW). F. Media Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Kertas 4. Lembar Kerja Siswa (LKS)

128 Lembar Penilaian G. Sumber Belajar : 1. Bahan Tugas diskusi kelompok 2. Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Langkah langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, 2. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, 4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa, 5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik mengamati LKS 2 Menanya Menanyakan cara peserta didik menentukan langkah-langkah mengerjakan permasalahan yang berkaitan dengan ruang sampel, titik sampel, dan frekuensi relatif. Mengeksplorasi 1. Peserta didik membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi. 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggota 5-6 orang. 3. Peserta didik Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk) menggunakan bahasa dan katakata mereka sendiri. 4. Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write).

129 115 Mengasosiasi Menyimpulkan hasil diskusi dalam kegiatan LKS 2. Mengomunikasi 1. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kegiatan sebelumnya. 2. Peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 3. Kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi diberi penghargaan. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan mengenai peluang, 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. I. Penilaian Hasil Pembelajaran Bentuk Instrumen : 1. Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) 2. Penilaian perkembangan sikap siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan sikap siswa 3. Penilaian perkembangan keterampilan siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan keterampilan siswa Instrumen : LKS (Terlampir) Wonosobo, Mei 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Peneliti, Sri Ayem, S.Pd Eny Safitri NIP NIM

130 116 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Pertemuan Ke- : 5 Materi Pokok : Peluang Alokasi waktu : 2 40 menit ( 1 Pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan Mempertebal keyakinan menghayati ajaran terhadap kebesaran Tuhan agama yang dianutnya setelah melihat kemungkinan yang terjadi di alam sekitar Bersyukur atas kebesaran Tuhan dengan adanya peluang

131 117 No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi dan harapan kejadian di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu, Menunjukkan sikap rasa ingin percaya diri, dan tahu dan ketertarikan pada ketertarikan pada matematika dalam melakukan matematika serta memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar Menemukan peluang empirik (kejadian nyata)dari data luaran yang mungkin diperoleh berdasarkan sekelompok data Melakukan percobaan untuk menemukan peluang empirik (kejadian nyata) dari masalah nyata serta menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik. penyelidikan tentang konsep peluang Menunjukkan sikap percaya diri dan memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang terbentuk melalui pengalaman belajar dalam kelompok belajarnya Menemukan peluang tentang dadu dan koin mata uang yang dilempar bersama-sama.atau sejenisnya Menyelesaikan masalah peluang dengan menggunakan konsep peluang tentang dadu dan koin mata uang yang dilempar bersama-sama.atau sejenisnya. C. Tujuan Pembelajaran 1. Peserta didik dapat menghargai dan menghayati ciptaan Tuhan. 2. Diberikan masalah tentang nilai kemungkinan atau peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama. 3. Melalui percobaan peserta didik dapat menemukan konsep peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama. 4. Melalui presentasi peserta didik dapat menunjukkan sikap percaya diri dan memiliki rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika. 5. Melalui kegiatan mandiri peserta didik dapat menyelesaikan permasalahan sehari-hari yang berkaitan dengan peluang.

132 118 D. Materi Pembelajaran Tabel Ruang sampel pelemparan satu mata uang koin dengan satu dadu bersamaan Koin Dadu A (A,1) (A,2) (A,3) (A,4) (A,5) (A,6) G (G,1) (G,2) (G,3) (G,4) (G,5) (G,6) n(s) = 12, n(s) merupakan jumlah ruang sampel dari pelemparan dadu dan koin. K = kejadian muncul gambar = {(G,1), (G,2), (G,3), (G,4), (G,5),(G,6) }, maka n(k) = 6. Frekuensi relatif (fr) merupakan perbandingan antara banyak kejadian yang diamati dengan banyaknya percobaan. Jika sebuah dadu dilempar sebanyak 30 kali dan muncul angka 6 sebanyak 5 kali, maka frekuensi relatifnya adalah. P(K) = peluang muncul gambar pada satu pelemparan satu mata uang koin dan satu dadu = = = Jadi peluang muncul gambar pada satu kali pelemparan satu mata uang koin dan satu dadu = = = Frekuensi harapan (Fh) suatu kejadian merupakan banyak kejadian yang terjadi dikalikan dengan peluang kejadian tersebut. Pelemparan sebuah dadu sebanyak 40 kali, maka frekuensi harapan muncul angka dadu genap adalah kali. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran dengan Think Talk Write (TTW). F. Media Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Kertas

133 Lembar Kerja Siswa (LKS) 5. Lembar Penilaian G. Sumber Belajar : 1. Bahan Tugas diskusi kelompok 2. Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Langkah langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan (10 menit) 1. Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses pembelajaran, 2. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 3. Guru menanyakan kabar dan mengecek kehadiran siswa, 4. Guru mengkomunikasikan tujuan belajar dan hasil belajar yang diharapkan akan dicapai siswa, 5. Guru menginformasikan cara belajar yang akan ditempuh, Kegiatan Inti (60 menit) Mengamati Peserta didik mengamati LKS 2 Menanya Menanyakan cara peserta didik menentukan langkah-langkah mengerjakan permasalahan yang berkaitan dengan peluang kejadian dan frekuensi harapan.. Mengeksplorasi 1. Peserta didik membuat catatan dari hasil bacaan secara individual (think), untuk dibawa ke forum diskusi. 2. Siswa dibentuk dalam kelompok yang beranggota 5-6 orang. 3. Peserta didik Siswa berinteraksi dan berkolaborasi dengan teman satu grup untuk membahas isi catatan (talk) menggunakan bahasa dan katakata mereka sendiri.

134 Siswa mengkonstruksi sendiri pengetahuan yang memuat pemahaman dan komunikasi matematika dalam bentuk tulisan (write). Mengasosiasi Menyimpulkan hasil diskusi dalam kegiatan LKS 2. Mengomunikasi 1. Salah satu anggota kelompok mempresentasikan hasil diskusi kegiatan sebelumnya. 2. Peserta didik memberikan tanggapan hasil presentasi meliputi tanya jawab untuk mengkonfirmasi, melengkapi informasi ataupun tanggapan lainnya. 3. Kelompok yang mempresentasikan hasil diskusi diberi penghargaan. Kegiatan Penutup (10 menit) 1. Peserta didik bersama-sama dengan guru membuat kesimpulan mengenai peluang, 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. I. Penilaian Hasil Pembelajaran Bentuk Instrumen : 1. Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) 2. Penilaian perkembangan sikap siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan sikap siswa 3. Penilaian perkembangan keterampilan siswa : Lembar observasi untuk mengukur perkembangan keterampilan siswa Instrumen : LKS (Terlampir) Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Wonosobo, Mei 2016 Peneliti, Sri Ayem, S.Pd Eny Safitri NIP NIM

135 121 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) SIKLUS 2 Nama Sekolah : SMP Negeri 1 Kepil Mata Pelajaran : Matematika Kelas/Semester : VII/2 Materi Pokok : Peluang Pertemuan ke- : 6 Alokasi Waktu : 2 40 menit ( 1 pertemuan ) A. Kompetensi Inti 1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya 2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotongroyong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya 3. Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata 4. Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang /teori. B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi : No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi Menghargai dan Mempertebal keyakinan terhadap menghayati ajaran agama kebesaran Tuhan setelah melihat yang dianutnya kemungkinan yang terjadi di alam sekitar Bersyukur atas kebesaran Tuhan

136 122 No. Kompetensi Dasar Indikator Pencapaian Kompetensi dengan adanya peluang dan harapan kejadian di alam semesta Memiliki rasa ingin tahu, Menunjukkan sikap rasa ingin tahu percaya diri, dan dan ketertarikan pada matematika ketertarikan pada dalam melakukan penyelidikan matematika serta memiliki tentang konsep peluang. rasa percaya pada daya dan kegunaan matematika, yang Menunjukkan sikap percaya diri dan memiliki rasa percaya pada terbentuk melalui daya dan kegunaan matematika, pengalaman belajar. yang terbentuk melalui pengalaman belajar dalam kelompok belajarnya Menemukan peluang Menemukan peluang tentang dadu empirik (kejadian nyata) dan koin mata uang yang dilempar dari data luaran yang bersama-sama.atau sejenisnya. mungkin diperoleh berdasarkan sekelompok data Melakukan percobaan Menyelesaikan masalah peluang untuk menemukan peluang dengan menggunakan konsep empirik (kejadian nyata) peluang tentang dadu dan koin mata dari masalah nyata serta uang yang dilempar bersamasama.atau menyajikannya dalam sejenisnya. bentuk tabel dan grafik. C. Tujuan Pembelajaran 1. Diberikan masalah tentang nilai kemungkinan atau peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama. 2. Melalui percobaan peserta didik dapat menemukan konsep peluang kejadian dari dua benda yang berbeda jika dilemparkan bersama.

137 123 D. Materi Semua materi dari pertemuan 4 dan pertemuan 5 yaitu menemtukan peluang kejadian. E. Metode Pembelajaran Model pembelajaran think talk write. F. Media dan Alat Pembelajaran 1. Spidol 2. Papan tulis 3. Kertas 4. Lembar Soal G. Sumber Belajar : Buku siswa Matematika SMP/MTs Kelas VII, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, H. Langkah-langkah Pembelajaran Kegiatan Pendahuluan 1. Guru memberi salam dan mengajak siswa berdoa, 2. Guru mengecek kehadiran siswa dan menginformasikan peraturan tes siklus 2, Kegiatan Inti 1. Guru mengatur tempat duduk siswa, kemudian meminta untuk tenang. 2. Guru membagikan soal dan lembar jawaban tes siklus Siswa menulis identitas pada lembar jawaban. 4. Guru meminta siswa mengerjakan tes siklus Siswa mengerjakan tes siklus 2 dengan tenang. 6. Setelah selesai mengerjakan tes siklus 2, siswa mengumpulkan lembar jawaban kepada guru, kemudian kembali duduk tenang seperti semula.

138 124 Kegiatan Akhir 1. Guru menginformasikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya. 2. Guru menutup kegiatan pembelajaran dengan salam dan doa. I. Penilaian Bentuk Instrumen : Penilaian prestasi belajar siswa : Tes tertulis (uraian) Instrumen : Soal tes siklus II (Terlampir) Wonosobo, Mei 2016 Mengetahui, Guru Mata Pelajaran Peneliti, Sri Ayem, S.Pd Eny Safitri NIP NIM

139 Lampiran LEMBAR KERJA SISWA 2 Nama : Kelas/semester: Hari/tanggal : A. MEMAHAMI PELUANG EMPIRIK Tahukah kalian tentang peluang empirik? Banyak hal yang mengharuskan kita untuk mengambil keputusan, pembelajaran tentang peluang empirik ini agar kalian dapat mengambil keputusan dengan baik. Coba kalian amati sebuah uang logam, ada berapa sisi pada uang logam? Jika kalian melemparkan 2 uang logam secara bersamaan maka apa yang akan terjadi? Lakukan percobaan dengan melempar 2 uang logam secara bersamaan sebanyak 15 kali, kemudian coba kalian amati setiap hasil yang diperoleh tiap percobaan. Tuliskan hasil percobaan yang kalian lakukan pada tabel berikut :

140 126 Kejadian Turus Banyak kali muncul Rasio terhadap Total Percobaan Sekarang kalian perhatikan sebuah dadu, ada berapa sisi pada sebuah dadu? Coba kalian lakukan percobaan dengan melempar sebuah dadu sebanyak 20 kali. Tuliskan hasil percobaan yang kalian lakukan pada tabel berikut : Kejadian Turus Banyak muncul kali Rasio terhadap Total Percobaan

141 127 Setelah kalian melakukan percobaan, coba tuliskan apa yang kalian ketahui tentang peluang empirik. Peluang empirik adalah..... B. MEMAHAMI PELUANG MUNCULNYA SUATU KEJADIAN Coba kalian perhatikan sisi uang logam. Ada 2 sisi yang berbeda maka uang logam memiliki ruang sampel yaitu yang merupakan titik sampel. Coba kalian lemparkan 2 uang logam secara bersama, kemudian tuliskan peluang kejadian yang muncul pada percobaan tersebut.

142 128 Ada berapa kejadian yang muncul pada percobaan tersebut? Berapa peluang munculnya 1 angka? Berapa peluang munculnya 2 angka? Berapa peluang munculnya 2 gambar? Peluang muncul 1 angka :... Peluang muncul 2 angka :. Peluang muncul 2 gambar :. Coba sekarang kalian lemparkan 1 buah dadu, kemudian tuliskan peluang kejadian yang muncul pada percobaan tersebut. Ada berapa kejadian yang muncul pada percobaan tersebut? Tuliskan peluang kejadian yang muncul pada tabel berikut :

143 129 Titik Sampel Peluang kejadian yang muncul berikut : Setelah melakukan percobaan, coba kalian tuliskan kesimpulan pada kolom Peluang adalah..... Ruang sampel adalah..... Titik sampel adalah.....

144 130 Dalam pelemparan sebuah dadu peluang muncul setiap mata dadu sama yaitu. Ketika dilakukan pelemparan sebanyak 42 kali maka setiap mata dadu diharapkan muncul sebanyak kali yang merupakan fekuensi harapan. Mata dadu Peluang kejadian Frekuensi harapan Sekarang coba tuliskan kesimpulan kalian Frekuensi harapan adalah.....

145 Lampiran KISI-KISI SOAL TES SIKLUS II Satuan Pendidikan : SMP Negeri 1 Kepil Alokasi Waktu : 80 menit Mata Pelajaran : Matematika Jumlah Soal : 5 soal Kelas/Semester : VII A/II Bentuk Soal : Uraian Kompetensi Inti : KI 3 Memahami pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya terkait fenomena dan kejadian tampak mata KI 4 Mencoba, mengolah, dan menyaji dalam ranah konkret (menggunakan, mengurai, merangkai, memodifikasi, dan membuat) dan ranah abstrak (menulis, membaca, menghitung, menggambar, dan mengarang) sesuai dengan yang dipelajari di sekolah dan sumber lain yang sama dalam sudut pandang/teori Kompetensi Dasar : Menemukan peluang empirik dari data luaran (output) yang mungkin diperoleh berdasarkan sekelompok data; 4. 9 Melakukan percobaan untuk menemukan peluang empirik dari masalah nyata serta menyajikannya dalam bentuk tabel dan grafik. Keterangan : C1 : Pengetahuan C3 : Aplikasi C2 : Pemahaman C4 : Analisis Indikator Pencapaian Kompetensi Menemukan peluang tentang dadu dan koin mata uang yang dilempar bersamasama atau sejenisnya Menyelesaikan masalah peluang dengan menggunakan konsep peluang tentang dadu Indikator Soal Dapat menjelaskan dan mengidentifikasi unsurunsur peluang. No Soal Dapat menentukan ruang sampel, titik sampel dan peluang kejadian. 2 Dapat menentukan peluang empirik. 3 Dapat melakukan percobaan dan menentukan peluang suatu kejadian. 4, 5 1 Indikator aspek kognitif Aspek yang diukur C1 C2 C3 C4

146 132 dan koin mata uang yang dilempar bersama-sama atau sejenisnya. Indikator aspek kognitif 1. Mengingat tentang hal-hal yang bersifat khusus, mengetahui metode dan proses. 2. Menempatkan hasil komunikasi dalam bentuk penyajian yang berbeda, mengorganisasikan secara setingkat tanpa merubah pengertian dan dapat mengeksplorasikan. 3. Aplikasi atau penggunaan prinsip atau metode pada situasi yang baru. 4. Kemampuan dalam memisah-misah terhadap suatu materi menjadi bagian-bagian yang membentuknya. 5. Menempatkan bagian-bagian atau elemen satu/bersama. 6. Kemampuan dalam pengambilan keputusan atau dalam menyatakan pendapat tenteng nilai suatu tujuan, idea, pekerjaan, pemecahan masalah, metoda, materi dan lain-lain.

147 Lampiran SOAL TES SIKLUS II Mata Pelajaran Kelas/Semester Alokasi Waktu : Matematika : VII A/II : 80 menit Petunjuk: 1. Berdoalah terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal. 2. Isilah nama dan nomor urut di sudut kanan atas lembar jawaban. 3. Kerjakan dahulu soal-soal yang dianggap mudah. 4. Periksalah kembali pekerjaanmu sebelum diserahkan kepada Bapak/Ibu guru. Jawablah soal-soal di bawah ini dengan benar! 1. Jelaskan yang dimaksud dengan: a. Peluang b. Ruang sampel c. Titik sampel 2. Jika terdapat sebuah dadu dan satu uang logam dilempar secara bersama, tentukan: a. Ruang sampel b. Peluang muncul 1 angka c. Peluang muncul mata dadu prima 3. Dalam percobaan pelemparan satu uang logam sebanyak 50 kali muncul sisi angka sebanyak 17 kali. Berapa peluang empirik munculnya sisi gambar? 4. Dua buah dadu dilempar secara bersama, maka tentukan : a. Peluang munculnya mata dadu berjumlah kurang dari 5 b. Peluang muncul mata dadu berjumlah 8 5. Dua buah uang logam dilempar secara bersama, tentukan frekuensi harapan muncul satu angka jika dilakukan pelemparan sebanyak 100 kali. ~~~~~~~SELAMAT MENGERJAKAN~~~~~~~

148 Lampiran

149 135

150 136

151 137

152 138

153 139

154 Lampiran KUNCI JAWABAN SOAL TES SIKLUS II No Jawaban Skor a. Peluang: cara yang dilakukan untuk mengetahui kemungkinan terjadinya peristiwa. 5 1 b. Ruang sampel: semua hasil percobaan yang mungkin terjadi. 5 c. Titik sampel: anggota dari titik sampel atau kejadian yang muncul 5 pada percobaan. Skor 15 a. Ruang 10 sampel: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 2 b. Peluang muncul 1 angka: ( ) c. Mata dadu prima : ( ) Peluang muncul mata dadu prima: Skor 30 Diketahui: banyak percobaan = 50 kali Muncul sisi angka = 17 kali 5 Ditanya: peluang empirik muncul sisi gambar Jawab: ( ) ( ) ( ) Skor 20 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 2 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 3 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 4 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 5 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) 6 ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) a. Mata dadu berjumlah kurang dari 5: ( ) ( ) ( );( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) b. Mata dadu berjumlah 8: ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ,5 7,5

155 141 5 ( ) ( ) ( ) Skor 20 A G 15 A AA AG G GA GG Banyak percobaan: 100 kali Frekuensi harapan muncul 1 angka 100

156 Lampiran LEMBAR OBSERVASI KETERLAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Peluang Kelas / Semester : VII-A / 2 Siklus / Pertemuan : 2 / 1 Hari / Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian Berilah tanda ( ) pada pilihan yang sesuai. Tuliskan deskripsi hasil pengamatan selama kegiatan pembelajaran. No. I. Pra pembelajaran 1.2 Siswa berdoa bersama. II. Aspek yang diamati 1.3 Guru mengecek kehadiran siswa. 1.4 Guru mengkondisikan siswa. Kegiatan Awal 2.1 Memberikan apersepsi. Pelaksanaan Ya Tidak Keterangan

157 143 III. IV. 2.2 Mengkomunikasikan model pembelajaran yang akan digunakan yaitu strategi pembelajaran think talk write. 2.3 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran pada siswa agar dapat menyajikan data. 2.4 Memberikan motivasi Kegiatan inti pembelajaran 3.1 Guru membagikan LKS tentang statistik 3.2 Siswa memikirkan kemungkinan penyelesaian masalah 3.3 Siswa membentuk kelompok kecil (setiap kelompok terdiri dari 4 siswa). 3.4 Siswa melakukan kegiatan berdiskusi kelompok. 3.5 Siswa diminta menuliskan hasil diskusi. 3.6 Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi 3.7 Siswa bersama guru membahas LKS yang telah dikerjakan. 3.8 Siswa bersama guru membuat kesimpulan. Penutup 4.1 Siswa diberikan kesempatan untuk menanyakan hal-hal yang belum jelas. 4.2 Siswa mencatat hal-hal penting (simpulan pelajaran).

158 Guru menyampaikan materi pelajaran yang akan datang. 4.4 Guru menutup kegiatan pembelajaran. SARAN: Observer, (...)

159 145 LAMPIRAN 2 DATA HASIL PENELITIAN

160 Lampiran DAFTAR NAMA SISWA KELAS VII A No. Nama Siswa Jenis Kelamin 1 Ade Firmansyah L 2 Ahmad Nur Faisal L 3 Akhamad Chaeroni L 4 Arda Maulida P 5 Arya Septa Triyadi L 6 Ashar Al Fakih L 7 Bayu Erlangga L 8 Bekti Oktaviyanti P 9 David Ari Safi i L 10 Dika Wicaksono L 11 Dimas Legowo L 12 Eli Fitaroh P 13 Faizal Akbar L 14 Fauzi Kurnia Riyadi L 15 Febri Stiyawan L 16 Gilang Ramadani L Irma Irlanda P 19 Khiton Panestu L 20 Kurnia Rizki Karomah P 21 Melani Januar Anindasa P 22 Nurul Hidayat L 23 Rafi Arsalan L 24 Rani Widyastuti P 25 Reyhan Adi Baskoro L 26 Soyibah P 27 Sri Widi Astuti P 28 Tesa Salsabila P 29 Vani Cahya Atiken P 30 Wahyu Triana P 31 Wulan Lestari P 32 Yunita Prihatini P

161 Lampiran DAFTAR NILAI ULANGAN AKHIR SEMESTER I SISWA KELAS VII A No. Nama Siswa Nilai Keterangan 1 Ade Firmansyah 75 Tuntas 2 Ahmad Nur Faisal 75 Tuntas 3 Akhamad Chaeroni 59 Belum Tuntas 4 Arda Maulida 57 Belum Tuntas 5 Arya Septa Triyadi 66 Belum Tuntas 6 Ashar Al Fakih 70 Belum Tuntas 7 Bayu Erlangga 56 Belum Tuntas 8 Bekti Oktaviyanti 66 Belum Tuntas 9 David Ari Safi i 58 Belum Tuntas 10 Dika Wicaksono 66 Belum Tuntas 11 Dimas Legowo 58 Belum Tuntas 12 Eli Fitaroh 46 Belum Tuntas 13 Faizal Akbar 58 Belum Tuntas 14 Fauzi Kurnia Riyadi 66 Belum Tuntas 15 Febri Stiyawan 70 Belum Tuntas 16 Gilang Ramadani 55 Belum Tuntas 17 Hidayat Choirul Muna 70 Belum Tuntas 18 Irma Irlanda 71 Belum Tuntas 19 Khiton Panestu 65 Belum Tuntas 20 Kurnia Rizki Karomah 71 Belum Tuntas 21 Melani Januar Anindasa 79 Tuntas 22 Nurul Hidayat 76 Tuntas 23 Rafi Arsalan 73 Belum Tuntas 24 Rani Widyastuti 66 Belum Tuntas 25 Reyhan Adi Baskoro 68 Belum Tuntas 26 Soyibah 66 Belum Tuntas 27 Sri Widi Astuti 63 Belum Tuntas 28 Tesa Salsabila 42 Belum Tuntas 29 Vani Cahya Atiken 56 Belum Tuntas 30 Wahyu Triana 68 Belum Tuntas 31 Wulan Lestari 57 Belum Tuntas 32 Yunita Prihatini 50 Belum Tuntas Rata-rata Jumlah skor siswa yang lulus Jumlah skor Ketuntasan klasikal %

162 Lampiran DAFTAR KELOMPOK SIKLUS I Kelompok 1 : 1. Ade Firmansyah 2. Ahmad Nur Faisal 3. Akhamad Chaeroni 4. Arda Maulida 5. Arya Septa Triyadi Kelompok 2 : 1. Ashar Al Fakih 2. Bayu Erlangga 3. Bekti Oktaviyanti 4. David Ari Safi i 5. Dika Wicaksono Kelompok 3 : 1. Dimas Legowo 2. Eli Fitaroh 3. Faizal Akbar 4. Fauzi Kurnia Riyadi 5. Febri Stiyawan Kelompok 4 : 1. Gilang Ramadani 2. Irma Irlanda 3. Khiton Panestu 4. Kurnia Rizki Karomah 5. Melani Januar Anindasa Kelompok 5 : 1. Nurul Hidayat 2. Rafi Arsalan 3. Rani Widyastuti 4. Reyhan Adi Baskoro 5. Soyibah Kelompok 6 : 1. Sri Widi Astuti 2. Tesa Salsabila 3. Vani Cahya Atiken 4. Wahyu Triana 5. Wulan Lestari 6. Yunita Prihatini

163 149 DAFTAR KELOMPOK SIKLUS II Kelompok 1 : 1. Gilang Ramadani 2. Rani Widyastuti 3. Tesa Salsabila 4. Wahyu Triana 5. Wulan Lestari 6. Yunita Prihatini Kelompok 2 : 1. Arda Maulida 2. Bekti Oktaviyanti 3. Febri Stiyawan 4. Irma Irlanda 5. Melani Januar Anindasa Kelompok 3 : 1. Arya Septa Triyadi 2. Fauzi Kurnia Riyadi 3. Khiton Panestu 4. Rafi Arsalan 5. Reyhan Adi Baskoro Kelompok 4 : 1. Ade Firmansyah 2. Ahmad Nur Faisal 3. Dika Wicaksono 4. Dimas Legowo 5. Nurul Hidayat Kelompok 5 : 1. Akhmad Chaeroni 2. Bayu Erlangga 3. David Ari Safi i 4. Eli Fitaroh 5. Faizal Akbar 6. Soyibah Kelompok 6 : 1. Ashar Al Fakih 2. Kurnia Rizki Karomah 3. Rani Widyastuti 4. Sri Widi Astuti 5. Vani Cahya Atiken

164 Lampiran LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 1/1 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

165 151

166 152 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 1/1 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

167 153

168 154 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 1/2 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

169 155

170 156 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 1/2 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

171 157

172 Lampiran LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 2/1 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

173 159

174 160 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 2/1 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

175 161

176 162 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 2/2 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

177 163

178 164 LEMBAR OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DAN AFEKTIF BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Pokok Bahasan : Statistika Kelas/Semester : VII/2 Siklus/Pertemuan : 2/2 Hari/Tanggal : Waktu : Petunjuk pengisian : 1. Berilah angka 1 jika siswa memenuhi pernyataan yang tersedia 2. Berilah angka 0 jika siswa tidak memenuhi pernyataan yang tersedia Keterangan : Penilaian aspek psikomotorik: 1. Siswa mampu menirukan langkah-langkah yang dicontohkan oleh guru 2. Siswa mampu memanipulasi langkah-langkah yang dicontohkan guru secara terstruktur 3. Siswa mampu menemukan kesalahan serta memperbaiki hasil pekerjaannya 4. Siswa mampu mengkoordinasi pekerjaannya secara teratur 5. Siswa mengerjakan langkah demi langkah secara terurut Penilaian aspek afektif: 6. Siswa mampu menerima penjelasan guru dengan baik 7. Siswa memperhatikan penjelasan guru dengan seksama 8. Siswa mampu memberikan respon terhadap penjelasan guru 9. Siswa mampu memberikan tanggapan pada anggota kelompok yang lain 10. Siswa bersikap sopan kepada guru dan anggota kelompok 11. Siswa selalu berlatih dalam menyelesaikan permasalahan yang ada 12. Siswa dapat mengontrol tingkah laku selama kegiatan diskusi berlangsung

179 165

180 Lampiran

181 167

182 168

183 169

184 170

185 171

186 Lampiran

187 173

188 174

189 175

190 176

191 177

192 Lampiran

193 179

194 180

195 181

196 182

197 183

198 184

199 185

200 186

201 187

202 188

203 189

204 190 LAMPIRAN 3 PERHITUNGAN DATA

205 Lampiran HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 1/ Ade Firmansyah % Cukup 2 Ahmad Nur Faisal % Baik 3 Akhamad Chaeroni % Kurang sekali 4 Arda Maulida % Cukup 5 Arya Septa Triyadi % Kurang sekali 6 Ashar Al Fakih % Kurang sekali 7 Bayu Erlangga % Kurang sekali 8 Bekti Oktaviyanti % Kurang sekali 9 David Ari Safi i % Cukup 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Baik 12 Eli Fitaroh % Cukup 13 Faizal Akbar % Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Cukup 15 Febri Stiyawan % Kurang sekali 16 Gilang Ramadani % Cukup 17 No Nama Siswa Penilaian Aspek Psikomotorik Jumlah Persentase 18 Irma Irlanda % Baik 19 Khiton Panestu % Kurang sekali 20 Kurnia Rizki Karomah % Cukup 21 Melani Januar Anindasa % Baik 22 Nurul Hidayat % Baik 23 Rafi Arsalan % Baik 24 Rani Widyastuti % Cukup 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Cukup 27 Sri Widi Astuti % Cukup 28 Tesa Salsabila % Baik 29 Vani Cahya Atiken % Cukup 30 Wahyu Triana % Baik 31 Wulan Lestari % Baik 32 Yunita Prihatini % Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 11 35% Predikat

206 192 HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 1/2 No Nama Siswa Penilaian Aspek Psikomotorik Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Baik 2 Ahmad Nur Faisal % Baik 3 Akhamad Chaeroni ` % Kurang sekali 4 Arda Maulida % Cukup 5 Arya Septa Triyadi % Kurang sekali 6 Ashar Al Fakih % Kurang sekali 7 Bayu Erlangga % Cukup 8 Bekti Oktaviyanti % Cukup 9 David Ari Safi i % Cukup 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Baik 12 Eli Fitaroh % Baik 13 Faizal Akbar % Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Cukup 15 Febri Stiyawan % Kurang sekali 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Baik 19 Khiton Panestu % Kurang sekali 20 Kurnia Rizki Karomah % Baik 21 Melani Januar Anindasa % Baik 22 Nurul Hidayat % Baik 23 Rafi Arsalan % Baik 24 Rani Widyastuti % Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Cukup 27 Sri Widi Astuti % Cukup 28 Tesa Salsabila % Baik 29 Vani Cahya Atiken % Cukup 30 Wahyu Triana % Baik 31 Wulan Lestari % Baik 32 Yunita Prihatini % Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 15 48%

207 Lampiran HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 1/1 No Nama Siswa Penilaian Aspek Afektif Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Cukup 2 Ahmad Nur Faisal % Cukup 3 Akhamad Chaeroni % Kurang 4 Arda Maulida % Sangat Baik 5 Arya Septa Triyadi % Cukup 6 Ashar Al Fakih % Cukup 7 Bayu Erlangga % Cukup 8 Bekti Oktaviyanti % Cukup 9 David Ari Safi i % Kurang 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Cukup 12 Eli Fitaroh % Sangat Baik 13 Faizal Akbar % Sangat Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Cukup 15 Febri Stiyawan % Kurang 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Sangat Baik 19 Khiton Panestu % Kurang 20 Kurnia Rizki % Sangat Baik 21 Karomah Melani Januar % Sangat Baik 22 Anindasa Nurul Hidayat % Sangat Baik 23 Rafi Arsalan % Kurang 24 Rani Widyastuti % Sangat Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Cukup 27 Sri Widi Astuti % Cukup 28 Tesa Salsabila % Sangat Baik 29 Vani Cahya Atiken % Sangat Baik 30 Wahyu Triana % Cukup 31 Wulan Lestari % Sangat Baik 32 Yunita Prihatini % Sangat Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat 12 39%

208 194 HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 1/2 No Nama Siswa Penilaian Aspek Afektif Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Cukup 2 Ahmad Nur Faisal % Cukup 3 Akhamad Chaeroni % Kurang 4 Arda Maulida % Sangat Baik 5 Arya Septa Triyadi % Cukup 6 Ashar Al Fakih % Cukup 7 Bayu Erlangga % Cukup 8 Bekti Oktaviyanti % Sangat Baik 9 David Ari Safi i % Kurang 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Cukup 12 Eli Fitaroh % Sangat Baik 13 Faizal Akbar % Sangat Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Cukup 15 Febri Stiyawan % Kurang 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Sangat Baik 19 Khiton Panestu % Cukup 20 Kurnia Rizki Karomah % Sangat Baik 21 Melani Januar Anindasa % Sangat Baik 22 Nurul Hidayat % Sangat Baik 23 Rafi Arsalan % Cukup 24 Rani Widyastuti % Sangat Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Sangat Baik 27 Sri Widi Astuti % Sangat Baik 28 Tesa Salsabila % Sangat Baik 29 Vani Cahya Atiken % Sangat Baik 30 Wahyu Triana % Sangat Baik 31 Wulan Lestari % Sangat Baik 32 Yunita Prihatini % Sangat Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 16 52%

209 Lampiran HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan VII/2 : 2/1 No Nama Siswa Penilaian Aspek Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Baik 2 Ahmad Nur Faisal % Baik 3 Akhamad Chaeroni % Cukup 4 Arda Maulida % Baik 5 Arya Septa Triyadi % Baik 6 Ashar Al Fakih % Kurang sekali 7 Bayu Erlangga % Baik 8 Bekti Oktaviyanti % Baik 9 David Ari Safi i % Cukup 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Kurang sekali 12 Eli Fitaroh % Baik 13 Faizal Akbar % Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Cukup 15 Febri Stiyawan % Baik 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Baik 19 Khiton Panestu % Kurang sekali 20 Kurnia Rizki Karomah % Baik 21 Melani Januar Anindasa % Baik 22 Nurul Hidayat % Baik 23 Rafi Arsalan % Baik 24 Rani Widyastuti % Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Baik 26 Soyibah % Cukup 27 Sri Widi Astuti % Baik 28 Tesa Salsabila % Baik 29 Vani Cahya Atiken % Kurang sekali 30 Wahyu Triana % Baik 31 Wulan Lestari % Baik 32 Yunita Prihatini % Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik 21 Persentase siswa dengan predikat baik 68%

210 196 HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK PSIKOMOTORIK DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 2/2 No Nama Siswa Penilaian Aspek Psikomotorik Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Baik 2 Ahmad Nur Faisal % Baik 3 Akhamad Chaeroni ` % Kurang sekali 4 Arda Maulida % Baik 5 Arya Septa Triyadi % Baik 6 Ashar Al Fakih % Cukup 7 Bayu Erlangga % Baik 8 Bekti Oktaviyanti % Baik 9 David Ari Safi i % Cukup 10 Dika Wicaksono % Cukup 11 Dimas Legowo % Baik 12 Eli Fitaroh % Baik 13 Faizal Akbar % Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Baik 15 Febri Stiyawan % Baik 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Baik 19 Khiton Panestu % Kurang sekali 20 Kurnia Rizki Karomah % Baik 21 Melani Januar Anindasa % Baik 22 Nurul Hidayat % Baik 23 Rafi Arsalan % Baik 24 Rani Widyastuti % Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Baik 27 Sri Widi Astuti % Baik 28 Tesa Salsabila % Baik 29 Vani Cahya Atiken % Cukup 30 Wahyu Triana % Baik 31 Wulan Lestari % Baik 32 Yunita Prihatini % Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 23 74%

211 Lampiran HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 2/1 No Nama Siswa Penilaian Aspek Afektif Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Sangat Baik 2 Ahmad Nur Faisal % Cukup 3 Akhamad Chaeroni % Cukup 4 Arda Maulida % Sangat Baik 5 Arya Septa Triyadi % Cukup 6 Ashar Al Fakih % Kurang sekali 7 Bayu Erlangga % Sangat Baik 8 Bekti Oktaviyanti % Sangat Baik 9 David Ari Safi i % Sangat Baik 10 Dika Wicaksono % Sangat Baik 11 Dimas Legowo % Kurang sekali 12 Eli Fitaroh % Sangat Baik 13 Faizal Akbar % Sangat Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Sangat Baik 15 Febri Stiyawan % Cukup 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Sangat Baik 19 Khiton Panestu % Kurang sekali 20 Kurnia Rizki Karomah % Sangat Baik 21 Melani Januar Anindasa % Sangat Baik 22 Nurul Hidayat % Sangat Baik 23 Rafi Arsalan % Cukup 24 Rani Widyastuti % Sangat Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Sangat Baik 27 Sri Widi Astuti % Sangat Baik 28 Tesa Salsabila % Sangat Baik 29 Vani Cahya Atiken % Kurang sekali 30 Wahyu Triana % Sangat Baik 31 Wulan Lestari % Sangat Baik 32 Yunita Prihatini % Sangat Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 20 65%

212 198 HASIL OBSERVASI PENILAIAN ASPEK AFEKTIF DENGAN PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE Kelas/Semester Siklus/Pertemuan : VII/2 : 2/2 No Nama Siswa Penilaian Aspek Afektif Jumlah Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah % Sangat Baik 2 Ahmad Nur Faisal % Sangat Baik 3 Akhamad Chaeroni % Kurang 4 Arda Maulida % Sangat Baik 5 Arya Septa Triyadi % Sangat Baik 6 Ashar Al Fakih % Sangat Baik 7 Bayu Erlangga % Sangat Baik 8 Bekti Oktaviyanti % Sangat Baik 9 David Ari Safi i % Sangat Baik 10 Dika Wicaksono % Sangat Baik 11 Dimas Legowo % Cukup 12 Eli Fitaroh % Sangat Baik 13 Faizal Akbar % Sangat Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi % Sangat Baik 15 Febri Stiyawan % Cukup 16 Gilang Ramadani % Cukup Irma Irlanda % Sangat Baik 19 Khiton Panestu % Cukup 20 Kurnia Rizki Karomah % Sangat Baik 21 Melani Januar Anindasa % Sangat Baik 22 Nurul Hidayat % Sangat Baik 23 Rafi Arsalan % Sangat Baik 24 Rani Widyastuti % Sangat Baik 25 Reyhan Adi Baskoro % Cukup 26 Soyibah % Sangat Baik 27 Sri Widi Astuti % Sangat Baik 28 Tesa Salsabila % Sangat Baik 29 Vani Cahya Atiken % Sangat Baik 30 Wahyu Triana % Sangat Baik 31 Wulan Lestari % Sangat Baik 32 Yunita Prihatini % Sangat Baik Jumlah Jumlah siswa dengan predikat baik Persentase siswa dengan predikat baik 25 81%

213 Lampiran DAFTAR NILAI TES SIKLUS I SISWA KELAS VII A No. Nama Siswa Nilai Keterangan Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah 80 Tuntas 80% Baik 2 Ahmad Nur Faisal 80 Tuntas 80% Baik 3 Akhamad Chaeroni 80 Tuntas 80% Baik 4 Arda Maulida 60 Tidak Tuntas 60% Cukup 5 Arya Septa Triyadi 75 Tuntas 75% Cukup 6 Ashar Al Fakih 75 Tuntas 75% Cukup 7 Bayu Erlangga 80 Tuntas 80% Baik 8 Bekti Oktaviyanti 75 Tuntas 75% Cukup 9 David Ari Safi i 80 Tuntas 80% Baik 10 Dika Wicaksono 80 Tuntas 80% Baik 11 Dimas Legowo Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 12 Eli Fitaroh 45 Tidak Tuntas 45% Kurang Sekali 13 Faizal Akbar 80 Tuntas 80% Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi 75 Tuntas 75% Cukup 15 Febri Stiyawan 80 Tuntas 80% Baik 16 Gilang Ramadani 75 Tuntas 75% Cukup Irma Irlanda 65 Tidak Tuntas 65% Cukup 19 Khiton Panestu Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 20 Kurnia Rizki Karomah 80 Tuntas 80% Baik 21 Melani Januar Anindasa 82.5 Tuntas 83% Baik 22 Nurul Hidayat 80 Tuntas 80% Baik 23 Rafi Arsalan 77.5 Tuntas 78% Baik 24 Rani Widyastuti 77.5 Tuntas 78% Baik 25 Reyhan Adi Baskoro 60 Tidak Tuntas 60% Cukup 26 Soyibah 55 Tidak Tuntas 55% Kurang 27 Sri Widi Astuti 37.5 Tidak Tuntas 38% Kurang Sekali 28 Tesa Salsabila 77.5 Tuntas 78% Baik 29 Vani Cahya Atiken Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 30 Wahyu Triana 65 Tidak Tuntas 65% Cukup 31 Wulan Lestari 45 Tidak Tuntas 45% Kurang Sekali 32 Yunita Prihatini 77.5 Tuntas 78% Baik Rata-rata Jumlah skor siswa yang lulus Jumlah skor Ketuntasan klasikal Jumlah siswa mencapai predikat baik Persentase siswa mencapai predikat baik % 15 48%

214 Lampiran DAFTAR NILAI TES SIKLUS II SISWA KELAS VII A No. Nama Siswa Nilai Keterangan Persentase Predikat 1 Ade Firmansyah 0 Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 2 Ahmad Nur Faisal 80 Tuntas 80% Baik 3 Akhamad Chaeroni 90 Tuntas 90% Sangat Baik 4 Arda Maulida 95 Tuntas 95% Sangat Baik 5 Arya Septa Triyadi 90 Tuntas 90% Sangat Baik 6 Ashar Al Fakih 0 Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 7 Bayu Erlangga 95 Tuntas 95% Sangat Baik 8 Bekti Oktaviyanti 100 Tuntas 100% Sangat Baik 9 David Ari Safi i 100 Tuntas 100% Sangat Baik 10 Dika Wicaksono 80 Tuntas 80% Baik 11 Dimas Legowo 0 Tidak Tuntas 0% Kurang Sekali 12 Eli Fitaroh 85 Tuntas 85% Baik 13 Faizal Akbar 100 Tuntas 100% Sangat Baik 14 Fauzi Kurnia Riyadi 80 Tuntas 80% Baik 15 Febri Stiyawan 95 Tuntas 95% Sangat Baik 16 Gilang Ramadani 95 Tuntas 95% Sangat Baik Irma Irlanda 100 Tuntas 100% Sangat Baik 19 Khiton Panestu 80 Tuntas 80% Baik 20 Kurnia Rizki Karomah 55 Tidak Tuntas 55% Kurang 21 Melani Januar Anindasa 100 Tuntas 100% Sangat Baik 22 Nurul Hidayat 85 Tuntas 85% Baik 23 Rafi Arsalan 80 Tuntas 80% Baik 24 Rani Widyastuti 77.5 Tuntas 78% Baik 25 Reyhan Adi Baskoro 80 Tuntas 80% Baik 26 Soyibah 60 Tidak Tuntas 60% Cukup 27 Sri Widi Astuti 25 Tidak Tuntas 25% Kurang Sekali 28 Tesa Salsabila 50 Tidak Tuntas 50% Kurang Sekali 29 Vani Cahya Atiken 25 Tidak Tuntas 25% Kurang Sekali 30 Wahyu Triana 85 Tuntas 85% Baik 31 Wulan Lestari 77.5 Tuntas 78% Baik 32 Yunita Prihatini 60 Tidak Tuntas 60% Cukup Rata-rata Jumlah skor siswa yang lulus Jumlah skor Ketuntasan klasikal Jumlah siswa mencapai predikat baik Persentase siswa mencapai predikat baik % 22 71%

215 201 LAMPIRAN 1 SURAT-SURAT PENELITIAN

216 Lampiran

217 Lampiran

218 Lampiran

219 Lampiran

220 Lampiran

221 Lampiran

222 208

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eny Safitri Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: enie_safitri57@yahoo.co.id

Lebih terperinci

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A

PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A PENINGKATAN KEMAMPUAN KOMUNIKASI MATEMATIS MENGGUNAKAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TTW PADA SISWA KELAS VII A Feri Ambar Wati, Supriyono Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research,

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, 32 BAB III METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal Classroom Action Research, yang

Lebih terperinci

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar

Kata kunci: Model Think-Talk-Write (TTW) dan Prestasi Belajar Peningkatan Prestasi Belajar Matematika Melalui Penerapan Model Think- Talk-Write (TTW) Materi Pokok Trigonometri Pada Siswa Kelas X Semester Genap SMA Negeri 1 Jogorogo Tahun Pelajaran 2012/2013 Oleh

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk

II. TINJAUAN PUSTAKA. dua orang atau lebih sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Untuk II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) disebutkan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau atau berita antara

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal classroom action research. Arikunto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar

BAB III METODE PENELITIAN. umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang umumnya disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Menurut Kunandar (2011: 46) PTK adalah suatu

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR i UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR IPA MATERI DAUR AIR MELALUI MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING PADA SISWA KELAS V DI SEKOLAH DASAR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan classroom action research atau sering disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas merupakan penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Pada penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan menerapkan pembelajaran problem

Lebih terperinci

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW)

Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Talk Write (TTW) Peningkatan Komunikasi Matematis dan Prestasi Belajar Matematika melalui Model Think Mukhidin Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammadiyah Purworejo e-mail: hidinmukh@gmail.com Abstrak

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 27 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dilakukan di kelas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan BAB III METODOLOGI PENELITIAN Penelitian mengenai pembelajaran matematika di kelas IV A SDN 2 Langkapura ini menggunakan model cooperative learning Tipe TSTS dengan media grafis. Melalui penelitian tindakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Agustus sampai bulan September 2013 di SD Negeri Ngemplak Kidul 03 Kabupaten Pati. Subjek

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) 27 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan penelitian tindakan kelas (PTK) atau dikenal dengan Classroom Action Research. Menurut Arikunto (2007: 58) mengemukakan penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan peneliti adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain.

BAB III METODE PENELITIAN. penelitian tindakan kelas (classroom action research). Menurut Kemmis. pengalaman mereka dapat diakses oleh orang lain. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Berdasarkan latar belakang masalah yang diungkapkan dalam penelitian ini, maka jenis penelitian yang cocok dan relevan adalah penelitian tindakan kelas (classroom

Lebih terperinci

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII i PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TWO STAY TWO STRAY (TSTS) PADA SISWA KELAS VII SMP MUHAMMADIYAH 2 PONOROGO SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian Tindakan Kelas merupakan metode yang digunakan dalam penelitian ini, hal ini berdasarkan pada latar belakang masalah dan rumusan masalah yang

Lebih terperinci

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF

MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KEAKTIFAN BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN SUPERITEM SECARA KOOPERATIF Multiana Riyaningsih Program Studi Pendidikan Matematika Universitas Muhammaiyah

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM

SKRIPSI. Oleh: M FUADI FARHAN NIM PENERAPAN TEORI GAGNE DENGAN PENDEKATAN SAVI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA POKOK BAHASAN SEGI EMPAT PADA KELAS VII SMP NEGERI 3 BALUNG JEMBER TAHUN AJARAN 2010/2011 SKRIPSI Oleh: M FUADI FARHAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action

BAB III METODE PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action 31 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal sebagai clasroom action research.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 24 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karakteristik Subjek Penelitian Penelitian ini dilakukan di kelas 5 SDN Karanggondang 01, Kecamatan Pabelan, Kabupaten Semarang pada semester 2 Tahun Pelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom 26 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46)

BAB III METODE PENELITIAN. yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang lazim dikenal dengan classroom action research. Kunandar (2010: 46) mengemukakan PTK

Lebih terperinci

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X

Jurnal Kreatif Tadulako Online Vol. 4 No. 9 ISSN X Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Cooperative Learning Tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) Pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN 20 Tolitoli Dinayanti Mahasiswa Program Guru Dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang

BAB III METODE PENELITIAN. dengan classroom action research, yaitu satu action research yang 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Prosedur Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK), dalam bahasa Inggris penelitian tindakan kelas sering disebut dengan classroom action

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan (action research) merupakan upaya pemecahan masalah atau suatu perbaikan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang 34 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action Research.

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE BERBANTUAN MEDIA GAMBAR PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI 1 PURWOSARI Samsi SD Negeri 1 Purwosari Email: samsisaba@yahoo.com

Lebih terperinci

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp

32 banyak mengambil kendali adalah peneliti karena peneliti disini telah membuat perencanaan, pelaksanaan, penafsir data, penganalisis, penarik kesimp BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Data Jenis penelitian yang peneliti lakukan adalah Penelitian Tindakan Kelas. Arikunto, Suharsimi.dkk. (2009:104) menjelaskan bahwa PTK merupakan suatu

Lebih terperinci

Maningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) Berbantu Media Gambar

Maningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) Berbantu Media Gambar Maningkatkan Kemampuan Penalaran Matematis Melalui Model Pembelajaran Connected Mathematics Project (CMP) Berbantu Media Gambar Mawar Sari, Bambang Priyo Darminto Program Studi Pendidikan Matematika Universitas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE

UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) SISWA KELAS VIIC SMP NEGERI 1 SENTOLO Nurul Arum Sulistyowati FKIP, Universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas

BAB III METODE PENELITIAN. Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penilitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan kelas (PTK), artinya penelitian ini berbasis pada masalah di kelas tersebut. Penelitian

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat.

METODE PENELITIAN. kolaboratif. Menurut Wardhani (2009: 1.4) penelitian tindakan kelas adalah. aktivitas dan hasil belajar siswa dapat meningkat. 48 III. METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research). Penelitian tindakan kelas merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1. Kajian Teori 2.1.1. Hasil Belajar Hasil belajar merupakan suatu puncak proses belajar. Hasil belajar tersebut terjadi terutama berkat evaluasi guru. Hasil belajar dapat berupa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan rancangan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas, atau yang dikenal dengan classroom action research.

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Model Pembelajaran Kooperatif pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SD Negeri 2 Tatura Ni Wayan Lasmini SD Negeri 2 Tatura, Palu, Sulawesi Tengah ABSTRAK Permasalahan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 23 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Seting Dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian 3.1.1.1 Lokasi Tempat penelitian adalah SD 6 Gondangmanis Kecamatan Bae Kabupaten Kudus yang terletak

Lebih terperinci

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pengertian strategi Think Talk Write

BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Pengertian strategi Think Talk Write 4 BAB 11 KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian strategi Think Talk Write 1. Pengertian strategi pembelajaran Menurut Kozna(dalam Aqib,2013:18) secara umum menjelaskan bahwa strategi pembelajaran

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada

BAB III METODE PENELITIAN. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan Penelitian Tindakan Kelas dengan istilah PTK. Menurut Hamdani (2011: 326) Penelitian Tindakan Kelas pada hakikatnya merupakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research.

BAB III METODE PENELITIAN. pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007:

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA

II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, DAN PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Pengaruh Pengaruh berarti dorongan atau bujukan dan bersifat membentuk atau merupakan suatu efek (Hugiono dan Poerwantana

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN CARA SUSUN PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS)

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN CARA SUSUN PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS) UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR PERKALIAN CARA SUSUN PELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL THINK PAIR AND SHARE (TPS) PADA SISWA KELAS IV SDN PLUMBUNGAN GABUS KABUPATEN PATI SEMESTER I TAHUN 2011/2012 SKRIPSI

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitianan ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yang memiliki peranan yang sangat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa :

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research. (Trianto 2011:30), berpendapat bahwa : 28 BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian 1. Pengertian PTK Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research yang dikembangkan

Lebih terperinci

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN:

Vol. 1 No. 1 Th. Jan-Des 2016 ISSN: PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION (GI) DALAM MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA Eka Kurniawati Prodi Pascasarjana Pendidikan Matematika Universitas Bengkulu Email

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pembelajaran merupakan aspek yang terintegrasi dengan pendidikan. Hal ini menunjukkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam aktivitas

Lebih terperinci

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM

SKRIPSI. Oleh: Wahyu Eko Permadi NIM PENERAPAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA RELISTIK UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR POKOK BAHASAN JARAK, WAKTU DAN KECEPATAN SISWA KELAS VB SDN TEGALGEDE 01 JEMBER SEMESTER GASAL TAHUN PELAJARAN

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4)

BAB III METODE PENELITIAN. kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani (2007: 1.4) 37 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang difokuskan pada situasi kelas atau yang lazim dikenal dengan classroom action research. Wardani

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar UPAYA MENINGKATKAN KERJASAMA DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MATA PELAJARAN IPA MATERI SUMBER DAYA ALAM MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE CO-OP CO-OP MENGGUNAKAN KARTU BINGO SKRIPSI Diajukan Untuk

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED LEARNING (PBL) PADA SISWA KELAS VIID SMP N I SRANDAKAN Oleh: Raras Dwi Asri 11144100129 Pendidikan Matematika Fakultas

Lebih terperinci

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI

UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI UPAYA MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENDEKATAN GUIDED INQUIRY SISWA KELAS VIIB SMP NEGERI 2 PURWOSARI SKRIPSI Oleh: Yuliana Retnaningsih 09144100067 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas merupakan suatu pencermatan terhadap kegiatan belajar

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas. Kemmis (dalam Rochiati, 2008) menjelaskan bahwa penelitian tindakan kelas adalah sebuah bentuk inkuiri

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Metode penelitian secara umum diartikan sebagai cara ilmiah untuk memperoleh data dengan tujuan tertentu. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Lebih terperinci

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH...

DAFTAR ISI... HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... LEMBAR PERSETUJUAN... LEMBAR PENGESAHAN... PERNYATAAN KEASLIAN... PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH... MOTTO DAN PERSEMBAHAN... ABSTRAK... ABSTRACT... KATA PENGANTAR...

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Classroom Action Research (CAR). Menurut Tarigan (2011: 103), penelitian 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini bersifat kaji tindak lanjut dengan menggunakan pedoman yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau yang lazim dikenal dengan Classroom

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa

TINJAUAN PUSTAKA. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa II. TINJAUAN PUSTAKA A. Kemampuan Komunikasi Matematis Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (Depdiknas, 2005: 585) dituliskan bahwa komunikasi merupakan pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang

III. METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang 37 III. METODE PENELITIAN A. Rancangan Penelitian Penelitian ini menggunakan Classroom Action Research atau yang lebih familiar disebut Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Agung (2012: 63) menyatakan bahwa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perkembangan dan kemajuan teknologi dewasa ini tidak terlepas dari perkembangan dan kemajuan ilmu pengetahuan. Seiring dengan kemajuan IPTEK yang bergerak secara dinamis,

Lebih terperinci

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP

PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP PENGARUH METODE PEMBELAJARAN BUZZ GROUP DENGAN AUTHENTIC ASSESSMENT TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR BIOLOGI (Siswa kelas X semester genap SMA Negeri 5 Jember tahun ajaran 2011/2012) SKRIPSI Oleh:

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan 57 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas atau yang dikenal dengan Classroom Action

Lebih terperinci

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek

Oleh: Sadar SDN 1 Tasikmadu Kecamatan Watulimo Kabupaten Trenggalek 144 JUPEDASMEN, Volume 2, Nomor 2, Agustus 2016 PEMANFAATAN SURAT KABAR SEBAGAI SUMBER BELAJAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA KELAS V TAHUN AJARAN 2015/2016 DI SDN 1 TASIKMADU KECAMATAN

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan

BAB I PENDAHULUAN. teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan ilmu universal yang mendasari perkembangan teknologi modern, mempunyai peran penting dalam berbagai disiplin dan memajukan daya pikir manusia.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah

BAB III METODE PENELITIAN. kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Jenis Penelitian Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research). Penelitian tindakan kelas adalah penelitian yang dilakukan

Lebih terperinci

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang

Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Melalui Metode Tanya Jawab Pada Mata Pelajaran IPS di Kelas IV SDN No. 4 Siboang Kamelia, Arif Firmansyah, dan Andi Imrah Dewi Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research

BAB III METODE PENELITIAN. bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas, atau dalam bahasa Inggris sering disebut dengan istilah Classroom Action Research (CAR). Penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Penelitian dilaksanakan dalam jangka waktu 4 bulan, dihitung dari BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Setting Penelitian 1. Tempat Pelaksanaan Penelitian ini, mengambil kelas V SD Negeri 3 Metro Pusat tahun pelajaran 2012/2013. 2. Waktu Penelitian Penelitian dilaksanakan

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. 1 UPAYA MENINGKATKAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR IPS SISWA KELAS IV PADA MATERI KERAGAMAN SUKU BANGSA DAN BUDAYA MELALUI METODE TEBAK KATA DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA KARTU DI SD NEGERI 3 PLIKEN SKRIPSI

Lebih terperinci

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN

MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN MODEL PEMBELAJARAN THINK-TALK-WRITE (TTW) DENGAN PENDEKATAN OPEN ENDED PADA MATERI PECAHAN Via Keke Okta Pratama cey_ce@yahoo.com Prodi Pendidikan Matematika Universitas Nusantara PGRI Kediri 2013 Abstrak

Lebih terperinci

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni

PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK. Sri Suwarni PENINGKATAN HASIL BELAJAR PERBANDINGAN DAN SKALA MELALUI PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK Sri Suwarni Guru SDN Mlirip1 Kec. Jetis Kabupaten Mojokerto ssuwarni.13@gmail.com Tersedia Online di http://www.jurnal.unublitar.ac.id/

Lebih terperinci

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN THINK TALK WRITE (TTW) UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA SISWA KELAS IX D SMP NEGERI 1 ROWOKANGKUNG Idam Djunaedi Guru Matematika SMPN 1 Rowokangkung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Penelitian tindakan (action research) merupakan penelitian pada upaya pemecahan masalah

Lebih terperinci

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

PROPOSAL SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. UPAYA MENINGKATKAN PERCAYA DIRI DAN PRESTASI BELAJAR SISWA MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE THINK PAIR SHARE (TPS) MATA PELAJARAN IPS KELAS V SD NEGERI 2 CANDINATA PROPOSAL SKRIPSI Diajukan untuk

Lebih terperinci

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x

Tabel 3.1. Juli Agustus September Studi lapangan x 2 Penyusunan Proposal x BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting Penelitian dan Karakteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Tempat Penelitian Penelitian dilaksanakan di Kelas V SD N Kalimanggis, Kecamatan Subah Kabupaten Batang. Adapun

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) 15 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Model Penelitian Penelitian ini menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan Classroom Action research,

Lebih terperinci

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32

Jurnal Bio-Natural (Jurnal Pendidikan Biologi) Vol. 1, No. 2, September-Februari 2015, hlm 1-32 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN IPA-KIMIA DENGAN MENGGUNAKAN PERCOBAAN SEDERHANA BERBASIS BAHAN ALAM UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII SMPN 2 MUARA BATU Juwairiah 1) 1 Prodi Pendidikan Matematika,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Metode dan Pendekatan Penelitian 1. Metode Penelitian Penggunaan metode penelitian ini termasuk kedalam kelompok Penelitian Tindakan Kelas (PTK), dengan gabungan antara data

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian Sesuai dengan rumusan masalah, penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) penelitian tindakan kelas ini bertujuan

Lebih terperinci

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK

Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala Sulawesi Tengah ABSTRAK Implementasi Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Kelas VIII B SMPN 2 Sirenja pada Materi Teorema Pythagoras Jamidar Kepala SMP Negeri 2 Sirenja Kab. Donggala

Lebih terperinci

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE

PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE PENERAPAN METODE THINK PAIR SHARE UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA PADA MATERI PERSAMAAN KUADRAT SISWA KELAS X.3 SMA PGRI 1 PONOROGO TAHUN PELAJARAN 2012/2013 S K R I P S I

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar

BAB III METODE PENELITIAN. Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar 27 BAB III METODE PENELITIAN A. Desain Penelitian Jenis penelitian yang akan dilaksanakan merupakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) atau Classroom Action Research (CAR). PTK dilakukan berdasar dari adanya

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Matematika merupakan salah satu mata pelajaran yang diajarkan disemua jenjang pendidikan yang memiliki peran yang sangat penting. Dalam proses pembelajaran matematika

Lebih terperinci

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

SKRIPSI. Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. PENINGKATAN KREATIVITAS DAN PRESTASI BELAJAR MATEMATIKA MATERI PENGUKURAN SATUAN WAKTU PANJANG DAN BERAT MELALUI METODE PROBLEM SOLVING DI KELAS IV SD N 03 SIKASUR SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Sebagian

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Rancangan penelitian tindakan kelas ini adalah sebagai berikut : 1. Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di kelas XI IPA 1 SMA Negeri 3 Boyolali,

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Deskripsi Teori 2.1.1 Ilmu Pengetahuan Alam Dalam bahasa inggris Ilmu Pengetahuan Alam disebut natural science, natural yang artinya berhubungan dengan alam dan science artinya

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 51 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan ini merupakan jenis penelitian yang pada umumnya digunakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Kajian Teori Sebagai suatu disiplin ilmu, matematika merupakan salah satu ilmu dasar yang memiliki kegunaan besar dalam kehidupan sehari-hari. Maka dari itu, konsepkonsep dalam

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilaksanakan di kelas VIIIA SMP N 2 Sokaraja Kecamatan Sokaraja Kabupaten Banyumas. Alasan melaksanakn

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam proses pengajaran proses belajar merupakan unsur yang sangat penting, kegiatan mengajar akan bermakna apabila terjadi kegiatan belajar siswa. Penting bagi

Lebih terperinci

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu

Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Upaya Meningkatkan Hasil Belajar IPA Dengan Metode Kerja Kelompok Siswa Kelas VI SDN Omu Yunius, Siti Nuryanti, dan Yusuf Kendek Mahasiswa Program Guru Dalam Jabatan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN

Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN Prosiding Seminar Nasional Volume 03, Nomor 1 ISSN 2443-1109 PENINGKATAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MELALUI PENGGUNAAN MODEL KOOPERATIF TIPE THINK-PAIR SHARE (TPS) PADA POKOK BAHASAN PELUANG SISWA KELAS

Lebih terperinci

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom

III METODE PENELITIAN. Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas (PTK). Metode penelitian yang istilah dalam bahasa Inggrisnya adalah Classroom Action Research (CAR).

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Setting dan Karekteristik Subjek Penelitian 3.1.1 Setting Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri Mangunsari 05 kelas 5 semeter II. Sekolah ini dipilih berdasarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN

BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN 22 BAB III METODE DAN PROSEDUR PENELITIAN A. Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research), yang dilakukan dalam upaya memperbaiki pembelajaran

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action

III. METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan penekanan terhadap perencanaan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi

BAB III METODE PENELITIAN. dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti membuat deskripsi BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Hal ini dikarenakan dalam penelitian, peneliti

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan 33 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini, penulis menggunakan jenis Penelitian Tindakan Kelas yang difokuskan pada situasi kelas yang lazim dikenal dengan classroom action

Lebih terperinci