BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN"

Transkripsi

1 BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan 1. Konsentrasi SSG sebagai penghancur memberikan pengaruh signifikan berupa peningkatan kerapuhan dan penurunan waktu larut. Konsentrasi gelatin sebagai pengikat memberikan pengaruh signifikan berupa peningkatan waktu larut. Interaksi konsentrasi SSG dan konsentrasi gelatin memberikan pengaruh signifikan berupa penurunan kerapuhan dan penurunan waktu larut. 2. Formula optimum soluble tablet povidone iodine yang diperoleh dengan program optimasi Design Expert yaitu formula dengan konsentrasi gelatin 0,331%, dan konsentrasi SSG 17,85% memberikan nilai kekerasan tablet 1,59 kp, kerapuhan tablet 0,295%, waktu larut 134,89 detik. 3. Formula optimum soluble tablet povidone iodine mempunyai daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan DHP rata-rata sebesar 11,39 mm. 5.2 Saran Untuk penelitian selanjutnya dapat dilakukan uji antimikroba dengan mikroba lain yang berada di dalam mulut seperti: Candida albicans dan Streptococcus pyogenes. 76

2 DAFTAR PUSTAKA Akande, O. O., Alada, A.R.A., Aderinokun, G. A., Ige, A. O. 2004, Efficacy of Different Brands of Mouth Rinses on Oral Bacterial Load Count in healthy Adults, African Journal of Biomedical Research, 7: Allen, L.V., Popovich, N.G and Ansel, H.C, 2013, Ansel Bentuk Sediaan Farmasetis dan Sistem Penghantaran Obat Edisi Sembilan, Diterjemahkan dari Bahasa Inggris oleh Lucia Hendriati dan Kuncoro Foe, EGC, Jakarta. Anitasari, S., dan Rahayu, E. 2005, Hubungan Frekuensi Menyikat Gigi dengan Tingkat Kebersihan Gigi dan Mulut Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Palaran Kotamadya Samarinda provinsi Kalimantan Timur, 38 (2). Ansel, C. H., 1989, Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Edisi keempat, Penerjemah Farida Ibrahim. Universitas Indonesia Press, Jakarta. Ayudiarti, D.L., Suryati., Tazwir., Paranginangin, R, 2007, Pengaruh Konsentrasi Gelatin Ikan Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Kualitas dan Penerimaan Sirup, Jurnal perikanan, 9 (1). Banker, G.S. and N.R. Anderson, 1986, Tablet, in: The Theory and Practice of Industrial Pharmacy: Tablet, L. Lachman, H.A. Lieberman, and J.L. Kanig (Eds.), 3 rd ed., Lea and Febiger, Philadelphia. Barei, A. O., Paye, M., Maibach, H. I., Handbook of Cosmetic Science and Technology. Marcel Dekker Inc, New York. Bassett, J., Denney, R. C., Jeffery, G. H., Mendham, J. 1994, Vogel s of Quantitative Inorganic Analysis, 4 th ed., ELBS, London. 77

3 Bidarisugma, B., Timur, S. P., Purnamasari, R., Antibodi Monoklonal Streptococcus Mutans 1 (c) 67 kda sebagai Imunisasi Pasif dalam Alternatif Pencegahan Karies Gigi secara Topikal, BIMKGI, 1 (1). Bolton. S., 1990, Pharmaceutical Statistic: Pratical and Clinical Applications, 2 nd edition, Marcel Dekker, Inc., New York. Brooks, G. F., Butel, J.S., Morse, S.A., Mikrobiologi Kedokteran, edisi 22. Salemba Medika, Jakarta. Carstensen, J.T., and Chan, P.C., 1977, Flow Rate And Repose Angles Of Wet Processed Granulations, Journal Pharmaceutical Science, 66. Departemen Kesehatan RI, Farmakope Indonesia Jillid V, Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Dewangga, A. L., 2013, Aktivitas Antibakteri Ekstrak Etanol dan Fraksi Non Polar Ekstrak Etanol Bawang Putih (Allium sativum L.) terhadap Bakteri Streptococcus mutans dan Pseudomonas aeruginosa serta Bioautografi, skripsi, Sarjana Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta, Surakarta. Gronroos, L. 2000, Quantitative and Qualitative Characterization of Mutans Streptococci in Saliva and in the Dentition. Institute of Destistry, Finland. Hadisoewignyo, L., dan A. Fudholi, 2013, Sediaan Solida, Pustaka Pelajar, Yogyakarta. Hugo, W.B., and Russell, A.D Pharmaceutical Microbiology 4 th ed. Chichester: Blackwell Publishing. Kidd E A M, Bechal S J Dasar Dasar Karies Penyakit dan Penanggulangannya (Alih bahasa : Narlan Sumawinata dan Saffida Faruk), EGC, Jakarta. 78

4 Kumar, K. J., Jayachandran. E., Hemant K. R. C., Gunashakaran. I., Ramesh. Y., Kalayan Babu. P., Pawan Narasimha. N., Venkatewarulu. A., Lakshmikanth Reddy. P., 2009, Application of Broad Spectrum Antiseptic Povidone Iodine as Powerfull Action: A Review, Journal of Pharmaceutical Science and Technology, 1(2): Lachman, L., H.A. Lieberman dan J.L. Kanig, 1994, The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 3 rd Edition, Lea dan Febiger, Philadelphia. Mervrayano, J., Rahmatini., Bahar, E, 2015, Perbandingan Efektivitas Obat Kumur yang Mengandung Chlorhexidine dengan Povidone Iodine terhadap Streptococcus mutans, Jurnal Kesehatan Andalas, 4 (1) Mitsui, T., New Cosmetic Science. Interscience Publishing, Tokyo. Oyanagia, T., Tagamia, J., Matin, K. 2013, Potential of Mouthwashes in Disinfecting Cariogenic Bacteria and Biofilm Leading to Inhibiton of Caries, The Southern African Dental Technology Journal, 4 (2): Parrot, E.L., 1971, Pharmaceutical Technology Fundamental Pharmaceutics, 3 rd ed., Burgess Publishing Company, Minneapolis. Poucher, W. A., Perfumes, Cosmetics and Soap, Volume III. Chapman and Hall, London. Putri, H. M., Herijulianti, E., Nurjannah, N. 2011, Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi, EGC, Jakarta. 79

5 Raharja, H. 2012, Perbandingan Efektivitas Klorheksidin Glukonat 0,2% dengan Povidon Iodin 1% Sebagai Obat Kumur Antiseptik terhadap Penurunan Jumlah Koloni Mikroorganisme di Sekitar Rongga Mulut pada Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara, skripsi, Sarjana Kedokteran, Universitas Sumatra Utara, Medan. Rifdayani, N., Budiarti, L. Y., Carabelly, N. 2014, Perbandingan Efek Bakterisidal Ekstrak Mengkudu (Morinda citrifolia Liin) 100% Dan Povidone Iodine 1% Terhadap Streptococcus mutans IN VITRO, Dentino jurnal kedokteran gigi, 2 (1). Riyadi, E., 2010, Efek Bakterisid Dari Berbagai Konsentrasi Minyak Cengkeh Dalam Sediaan Obat Kumur Dengan Tween 80 Sebagai Surfaktan Terhadap Streptococcus Mutans dan Streptococcus Pyogenes, skripsi, Sarjana Farmasi, Universitas Katolik Widnya Mandala, Surabaya. Rowe, R., Sheskey, P.J, and Quinn M.E., 2009, Handbook of Pharmaceutical Excipients, 6 th ed, The Pharmaceutical Press, London. Santoso, O., Wardani, A. P., Kusumasari, N., 2012, Pengaruh Larutan Ekstrak Siwak (Salvadora persica) terhadap Streptococcus mutans: Studi In Vitro dan In Vivo, Bagian Ilmu Penyakit Gigi dan Mulut, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Diponogoro, M med indos, 46 (3), Semarang. Sinaredi, B. R., Pradopo, S., Wibowo, T. B., 2014, Daya antibakteri obat kumur chlorhexidine, povidone iodine, fluoride suplementasi zinc terhadap, Streptococcus mutans dan Porphyromonas gingivalis, Dental Journal Majalah Kedokteran Gigi, 47 (4). 80

6 Siregar, Ch. J. P., 1992, Poses Validasi dan Manufaktur Sediaan tablet, In:Asyarie S., U. Mar u, S. Badruzzaman (Eds), Prosiding Seminar Validasidi Industri Farmasi, Jurusan Farmasi FMIPA ITB, Bandung. Siregar, Ch. J. P., 2010, Teknologi Farmasi Sediaan Tablet: Dasar-dasar Praktis, EGC, Bandung. Suryana, 2010, Model Praktis Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, Buku Ajar Metodologi Penelitian, PT. Rineka Cipta, Jakarta. Sweetman, S.C., Martidale The Complete Drug Reference 36 th edition. Pharmaceutical Press, London. Talaro, K. P. and Talaro, A., 2002, Foundations in Microbiology, 4 th ed. The McGraw Hill Co., USA. The Departement of Health, 2009, British Pharmacopoeia, London. USP Convention, 2005, United States Pharmacopeia 30 National Formulary 25, United States. Victor, S. S. dan Inding, G., 2013, Pengaruh Peningkatan Konsentrasi Gelatin sebagai Bahan Pengikat Terhadap Kekerasan dan Kerapuhan Tablet Kunyah Jahe Merah (Zingiber officinale Rosc. Var. Sunti Valeton), Farmasains, 2 (1). Voigt, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi Farmasi, Terjemahan S. Noeronodan M. S. Reksohardiprojo, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta. Wan, A. K. L., Seow, W. K., Walsh, L. J., Bird, P. S. 2002, Comparison of five selective media for the growth and enumeration of Streptococcus mutans, Australian Dental Journal, 47 (1). Wells, J.T., 1988, Pharmaceutical Preformulation: The Physicochemical Properties of Drug Substance, Ellis Howard, Ltd., Chester. Wilkinson, J. B. and Moore, R. J., 1982, Harry s Cosmetology, 7 th Edition. 81

7 World Health Organization (WHO), Oral Health. Diakses pada 14 september, x.html 82

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Penelitian Kesehatan mulut merupakan suatu keadaan yang bebas dari nyeri kronik mulut dan wajah, kanker mulut dan tenggorokan, sariawan, penyakit periodontal, gigi

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN & SARAN

BAB 5 KESIMPULAN & SARAN BAB 5 KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Konsentrasi SSG berpengaruh signifikan terhadap penurunan Hausner ratio dan penurunan waktu larut. Konsentrasi locust bean gum berpengaruh signifikan terhadap

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN & SARAN

BAB 5 KESIMPULAN & SARAN BAB 5 KESIMPULAN & SARAN 5.1 Kesimpulan 1. Konsentrasi SSG berpengaruh signifikan terhadap penurunan Carr s index, penurunan Hausner ratio, dan penurunan waktu larut granul. Konsentrasi pektin berpengaruh

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan salah satu hal yang terpenting untuk dijaga. Salah satu penampilan fisik yang sering dilihat adalah gigi. Fungsi utama gigi adalah

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - PVP K-30 dan amilum jagung sebagai bahan pengikat tablet serta kombinasi laktosa:manitol - laktosa:sukrosa sebagai bahan pengisi dalam sediaan tablet hisap ekstrak daun sirih

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Menurut data penelitian yang telah dilakukan, dapat diperoleh kesimpulan bahwa dari hasil uji pelepasan obat menunjukkan bahwa perbedaan konsentrasi matriks metil selulosa

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Macam filler-binder berpengaruh signifikan terhadap sifat mutu fisik tablet dan disolusi tablet ibuprofen. Macam filler-binder menurunkan kekerasan tablet, meningkatkan kerapuhan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Dari data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Tablet likuisolid piroksikam dengan menggunakan gliserin sebagai pelarut non volatile dapat

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia merupakan hal yang masih perlu mendapat perhatian serius (Anitasari dan Rahayu, 2005). Menurut WHO (2012),

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Konsentrasi Kollicoat Protect dan macam pelarut dapat memberikan pengaruh terhadap sifat mutu fisik tablet salut film. Kollicoat Protect dapat meningkatkan kekerasan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan

BAB 5 SIMPULAN. 5.1 Simpulan 5.1 Simpulan BAB 5 SIMPULAN Avicel PH 101, amilum jagung dan interaksi antara keduanya dapat menurunkan Carr s Index dan kerapuhan. Rancangan formula optimum dapat diperoleh dengan menggunakan Avicel PH

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - Perbandingan konsentrasi kombinasi HPMC K4M xanthan gum dan macam pengisi serta interaksinya memiliki pengaruh

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - Perbandingan konsentrasi kombinasi HPMC K4M xanthan gum dan macam pengisi serta interaksinya memiliki pengaruh BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - Perbandingan konsentrasi kombinasi HPMC K4M xanthan gum dan macam pengisi serta interaksinya memiliki pengaruh terhadap jumlah ibuprofen yang larut dari tablet lepas lambat.

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya 70 BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Dari data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Asam tartrat sebagai bahan effervecent tablet berpengaruh secara signifikan terhadap sifat

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan - Sediaan obat kumur yang mengandung minyak cengkeh 1% dengan penambahan Tween 80 pada konsentrasi 5% memiliki daya antibakteri terhadap Streptococcus mutans dengan nilai KHM

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Gelatin sebagai bahan pengikat tablet dan xanthan gum sebagai bahan penghancur tablet maupun interaksinya berpengaruh secara signifikan terhadap sifat fisik tablet dan disolusi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Dari data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Tablet likuisolid piroksikam dengan menggunakan PEG 400 sebagai pelarut non volatile dapat meningkatkan

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Konsentrasi amilum kulit pisang sebagai pengikat, crospovidone sebagai penghancur, dan magnesium stearat sebagai pelicin maupun interaksinya berpengaruh signifikan

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Tablet likuisolid ibuprofen yang menggunakan polimer hidrofilik PVP K-30 dan PEG 400

Lebih terperinci

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E

PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E PENGARUH PENGGUNAAN AMILUM JAGUNG PREGELATINASI SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK TABLET VITAMIN E Apriani, N.P 1, Arisanti, C.I.S 1 1 Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan

Lebih terperinci

1,19% dengan prediksi untuk respon kekerasan tablet 5,19, kerapuhan tablet 0,60 %, waktu hancur 63,38 detik dan % ED 60 50,19 %.

1,19% dengan prediksi untuk respon kekerasan tablet 5,19, kerapuhan tablet 0,60 %, waktu hancur 63,38 detik dan % ED 60 50,19 %. BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Konsentrasi amilum kulit pisang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan kekerasan tablet, penurunan kerapuhan tablet, peningkatan waktu hancur dan penurunan % ED 60. Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa matriks kombinasi κ carrageenan dengan berbagai kombinasi kalsium sulfat dapat mempengaruhi profil pelepasan tablet lepas

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Tablet likuisolid ibuprofen yang menggunakan polimer hidrofilik HPMC K4M dan tween 80

Lebih terperinci

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SORBITOL-LAKTOSA-ASPARTAM Akhmad Jazuli, Yulias Ninik Windriyati, Sugiyono Fakultas Farmasi Universitas

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Kollicoat Protect dan macam pelarut dapat berpengaruh secara dominan terhadap sifat mutu fisik tablet salut film. Kollicoat Protect dapat meningkatkan kekerasan tablet,

Lebih terperinci

PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans In Vitro

PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans In Vitro PENGARUH DAYA ANTIBAKTERI OBAT KUMUR EKSTRAK ETANOL DAUN CIPLUKAN (Physalis angulata L.) TERHADAP BAKTERI Streptococcus mutans In Vitro THE EFFECTS OF ANTIBACTERIAL POWER OF ETHANOL EXTRACT MOUTHWASH FROM

Lebih terperinci

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM

FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK ETANOL DAUN SIRIH MERAH (Piper crocotum Ruiz & Pav.) DENGAN PEMANIS SUKROSA-LAKTOSA-ASPARTAM M.Fatchur Rochman 1, Yulias Ninik Windriyati 1, Sugiyono 1 1 Fakultas Farmasi

Lebih terperinci

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa:

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: BAB V KESIMPULAN DAN SARAN-SARAN 5.1. Kesimpulan Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa: Dari grafik profil disolusi, kombinasi matriks Carrageenan dan kalsium sulfat dapat mempengaruhi pelepasan

Lebih terperinci

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Dilakukan penelitian pembuktian beberapa formula optimum terpilih, dan macam effervecent yang lain terhadap sifat

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Dilakukan penelitian pembuktian beberapa formula optimum terpilih, dan macam effervecent yang lain terhadap sifat BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Dari data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Asam tartrat sebagai bahan effervecent tablet berpengaruh secara signifikan terhadap sifat fisik

Lebih terperinci

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM BIJI DURIAN (Durio zibethinus, Murr) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL

PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM BIJI DURIAN (Durio zibethinus, Murr) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL PENGARUH VARIASI KADAR AMILUM BIJI DURIAN (Durio zibethinus, Murr) SEBAGAI BAHAN PENGIKAT TERHADAP SIFAT FISIK DAN KIMIA TABLET PARASETAMOL Sugiyono Fakultas Farmasi Universitas Wahid Hasyim Semarang Jl.

Lebih terperinci

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tablet lepas lambat likuisolid dengan mencari dan membuktikan

5.2. Alur Penelitian Selanjutnya Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai tablet lepas lambat likuisolid dengan mencari dan membuktikan BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan data penelitian yang telah diinterpretasikan, dapat ditarik kesimpulan : - Teknik likuisolid untuk membuat tablet lepas lambat klorfeniramin maleat dengan menggunakan

Lebih terperinci

Perubahan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus Setelah Berkumur Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.)

Perubahan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus Setelah Berkumur Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.) Perubahan Jumlah Koloni Bakteri Streptococcus mutans dan Lactobacillus Setelah Berkumur Ekstrak Lada Putih (Piper Nigrum L.) Gigih Noor Syafitri¹, Nia Wijayanti² ¹Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam

BAB I PENDAHULUAN. Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Bahan-bahan alam banyak dimanfaatkan sebagai obat-obatan, termasuk dalam upaya mendukung program pelayanan kesehatan gigi. Back to nature atau kembali ke bahan alam

Lebih terperinci

pertumbuhan dengan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang tampak pada Rf = 0, 67 dengan konsentrasi mulai 3% untuk Escherichia coli dan 2%

pertumbuhan dengan Escherichia coli dan Staphylococcus aureus yang tampak pada Rf = 0, 67 dengan konsentrasi mulai 3% untuk Escherichia coli dan 2% BAB 1 PENDAHULUAN Dewasa ini, pemanfaatan tanaman sebagai obat semakin sering dijumpai dalam masyarakat. Meskipun teknologi dan ilmu pengetahuan telah maju serta banyak dihasilkan obat-obatan sintetik,

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Konsentrasi matriks natrium alginat mempengaruhi profil pelepasan tablet lepas lambat teofilin dengan kinetika pelepasan orde nol dimana mekanisme pelepasannya difusi dan erosi.

Lebih terperinci

Hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa minyak atsiri dari daun cengkeh yang diperoleh dengan destilasi alat Stahl mempunyai aktivitas terhadap

Hasil penelitian sebelumnya diketahui bahwa minyak atsiri dari daun cengkeh yang diperoleh dengan destilasi alat Stahl mempunyai aktivitas terhadap 1 BAB 1 PENDAHULUAN Sejak zaman dahulu manusia telah memanfaatkan bahan alam sebagai bahan obat. Saat itu manusia belum mampu membuat obat-obatan sintetik sehingga bahan alam merupakan satu-satunya sumber

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang

BAB I PENDAHULUAN. masyarakat. Kondisi ini dapat tercapai dengan melakukan perawatan gigi yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan bagian yang penting dari kesehatan secara keseluruhan dan merupakan salah satu sendi kehidupan yang harus diketahui, ditindaklanjuti,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang

BAB I PENDAHULUAN. aktifitas mikroorganisme yang menyebabkan bau mulut (Eley et al, 2010). Bahan yang BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penggunaan obar kumur memiliki banyak manfaat bagi peningkatan kesehatan gigi dan mulut. Obat kumur digunakan untuk membersihkan mulut dari debris atau sisa makanan,

Lebih terperinci

SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING

SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING SILABUS MODUL PRINCIPLES AND PRACTICE OF PHARMACEUTICAL MANUFACTURING PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015 PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Fakultas : Kedokteran

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL NAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS FARMASI

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL NAL UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS FARMASI TIU Hari Kuliah DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIO MATA KULIAH TEKNOLOGI FORMULASI STERIL (S1 REGULER) SAINS DAN TEKNOLOGI : Mahasiswa akan dapat merancang dan mengevaluasi sediaan sesuai CPOB (Cara Pembuatan

Lebih terperinci

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1

Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Prosiding Seminar Nasional Kefarmasian Ke-1 Samarinda, 5 6 Juni 2015 Potensi Produk Farmasi dari Bahan Alam Hayati untuk Pelayanan Kesehatan di Indonesia serta Strategi Penemuannya PENGARUH ph MEDIUM TERHADAP

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kelompok mikroba di dalam rongga mulut dan dapat diklasifikasikan. bakteri aerob, anaerob, dan anaerob fakultatif.

BAB I PENDAHULUAN. merupakan kelompok mikroba di dalam rongga mulut dan dapat diklasifikasikan. bakteri aerob, anaerob, dan anaerob fakultatif. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Flora oral terdiri dari beragam populasi mikroba di antaranya bakteri, jamur, mikoplasma, protozoa, dan virus yang ditemukan dari waktu ke waktu. Bakteri merupakan

Lebih terperinci

L) dapat diperoleh dengan menggunakan kmsentrasi kombinasi HPMCP

L) dapat diperoleh dengan menggunakan kmsentrasi kombinasi HPMCP BAB5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1. Simpulan Konsentrasi HPMCP berpengaruh signifikan terhadap kekerasan dan waktu hancur, kmsentrasi Gliserol berpengaruh signifikan terhadap tampilan visual, sedangkan interaksi

Lebih terperinci

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS

SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS SILABUS MODUL TECHNOLOGY AND FORMULATION OF SOLID DOSAGE FORMS PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG 2015 SILABUS Fakultas : Kedokteran Program Studi : Farmasi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dijual dipasaran, diantaranya adalah chlorhexidine. Chlorhexidine sendiri

BAB I PENDAHULUAN. dijual dipasaran, diantaranya adalah chlorhexidine. Chlorhexidine sendiri BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Rongga mulut merupakan salah satu pintu masuk bagi organisme (bakteri, jamur, virus) ke dalam tubuh. Sebagian besar penyakit mulut yang sering terjadi diawali

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada rongga mulut terdapat berbagai macam koloni bakteri yang masuk melalui makanan yang dikonsumsi sehari-hari. Berbagai macam bakteri ini yang masuk melalui makanan,

Lebih terperinci

Kemampuan air rebusan daun salam (Eugenia polyantha W) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus sp.

Kemampuan air rebusan daun salam (Eugenia polyantha W) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. Majalah Farmasi Indonesia, 20(3), 112 117, 2009 Kemampuan air rebusan daun salam (Eugenia polyantha W) dalam menurunkan jumlah koloni bakteri Streptococcus sp. Capability of boiling water of bay leaf (Eugenia

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut tidak lepas dari peran mikroorganisme, yang jika

BAB 1 PENDAHULUAN. Kesehatan gigi dan mulut tidak lepas dari peran mikroorganisme, yang jika BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut adalah bagian yang esensial dan integral dari kesehatan umum. Kesehatan gigi dan mulut yang baik dibutuhkan dalam berbagai aspek kehidupan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian

BAB V SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian BAB V SIMPULAN 5.1. Simpulan Konsentrasi HPMC K4M sebagai polimer lepas lambat, konsentrasi bahan eferfesen yang terdiri dari asam sitrat dan natrium bikarbonat sebagai bahan penghasil gas CO 2 yang mampu

Lebih terperinci

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT

MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT ABSTRACT Jurnal Sains dan Teknologi Farmasi, Vol. 18, No.1, 2013, halaman 75-79 ISSN : 1410-0177 MIKROENKAPSULASI METFORMIN HIDROKLORIDA DENGAN PENYALUT ETILSELLULOSA MENGGUNAKAN METODA PENGUAPAN PELARUT Deni Noviza

Lebih terperinci

UNIVERSITAS GADJAH MADA

UNIVERSITAS GADJAH MADA UNIVERSITAS GADJAH MADA RKPPS TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR DAN SEMI PADAT (FAS 3401) Dr. Marchaban, DESS., Apt. T.N. Saifullah S., S.Si., M.Si., Apt. FAKULTAS FARMASI UGM GARIS GARIS BESAR PROGRAM

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan PVP K-30 dan gelatin serta interaksinya memberi pengaruh yang signifikan terhadap sifat mutu fisik tablet hisap ekstrak rimpang kencur. Dimana komponen PVP K-30 dapat meningkatkan

Lebih terperinci

SKRIPSI MASITA ASMA KUSUMA. PENGARUH KADAR PENGIKAT ACASIA TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.

SKRIPSI MASITA ASMA KUSUMA. PENGARUH KADAR PENGIKAT ACASIA TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L. SKRIPSI MASITA ASMA KUSUMA PENGARUH KADAR PENGIKAT ACASIA TERHADAP MUTU FISIK TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa L.) PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN Simpulan Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Simpulan Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Konsentrasi kombinasi guar gum carrageenan dan konsentrasi PVP K-30 serta interaksinya memiliki pengaruh terhadap jumlah ibuprofen yang larut dari tablet lepas lambat. Konsentrasi

Lebih terperinci

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN BAB VI SIMPULAN DAN SARAN 6.1. SIMPULAN Hasil dari mengikuti Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di Apotek Savira Surabaya sejak tanggal 25 Januari sampai dengan 27 Februari 2016 dapat disimpulkan sebagai

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya

BAB I PENDAHULUAN. Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Rongga mulut manusia tidak terlepas dari berbagai macam bakteri, diantaranya terdapat bakteri patogen yakni Streptococcus mutans. Streptococcus mutans merupakan bakteri

Lebih terperinci

Elfiyani, R., Setiadi, N., Mei, S. et.al Humektan Terhadap Sifat Fisik Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol 96 % Daun Sosor Bebek ( Bryophylum

Elfiyani, R., Setiadi, N., Mei, S. et.al Humektan Terhadap Sifat Fisik Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Etanol 96 % Daun Sosor Bebek ( Bryophylum DAFTAR PUSTAKA Aljufri, A.H. 2010. Pengaruh Variasi Konsentrasi Cmc-Na Sebagai Bahan Pengikat Terhadap Sifat Fisik Dan Daya Hambat Bakteri Streptococcus Mutans Sediaan Pasta Gigi Ekstrak Teh Hitam (Camellia

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Draelos, Z. D., 2000, Dermatologic Aspects of Cosmetic: Therapeutic Moisturizers, Dermatol. Clin., 18(4):

DAFTAR PUSTAKA. Draelos, Z. D., 2000, Dermatologic Aspects of Cosmetic: Therapeutic Moisturizers, Dermatol. Clin., 18(4): DAFTAR PUSTAKA Baumann, L., 22, Cosmetic Dermatology: Principles and Practice, The McGraw-Hill Companies, New York, 1-8, 93-97. Crowley, M. M., 25, Solutions, Emulsions, Suspensions, and Extracts, in:

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penyakit periodontal adalah penyakit yang umum terjadi dan dapat ditemukan pada 90% dari populasi dunia. Penyakit periodontal merupakan salah satu penyakit gigi dan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan saluran akar adalah salah satu bentuk perawatan gigi yang bertujuan untuk mempertahankan gigi agar tetap berfungsi dengan baik. 1 Salah satu prosedur yang

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa konsentrasi amilum kulit pisang agung sebagai pengikat berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan kekerasan

Lebih terperinci

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411)

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAS 3411) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. T. N. Saifullah S., M.Si., Apt FAKULTAS FARMASI

Lebih terperinci

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI [ 5(1) ]

RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI [ 5(1) ] 16 RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER (RPKPS) TEKNOLOGI SEDIAAN FARMASI [ 5(1) ] A. PERENCANAAN PEMBELAJARAN 1. Deskripsi singkat matakuliah Teknologi Sediaan Farmasi Matakuliah Teknologi Sediaan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan hubungan oklusi yang baik (Dika et al., 2011). dua, yaitu ortodontik lepasan (removable) dan ortodontik cekat (fixed).

BAB I PENDAHULUAN. menciptakan hubungan oklusi yang baik (Dika et al., 2011). dua, yaitu ortodontik lepasan (removable) dan ortodontik cekat (fixed). BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penggunaan alat ortodontik merupakan salah satu perawatan dari kesehatan gigi dan mulut. Perawatan ortodontik merupakan perawatan yang dilakukan di bidang kedokteran

Lebih terperinci

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA DALAM DUA MACAM OBAT TETES MATA NAFAZOLIN HIDROKLORIDA YANG BEREDAR DI PASARAN

UJI EFEKTIVITAS PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA DALAM DUA MACAM OBAT TETES MATA NAFAZOLIN HIDROKLORIDA YANG BEREDAR DI PASARAN UJI EFEKTIVITAS PENGAWET BENZALKONIUM KLORIDA DALAM DUA MACAM OBAT TETES MATA NAFAZOLIN HIDROKLORIDA YANG BEREDAR DI PASARAN Sohadi Warya, Sulistianingsih, Heni Satya Wijayanti Jurursan Farmasi FMIPA Universitas

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. atau biofilm dan diet (terutama dari komponen karbohidrat) yang dapat

BAB I PENDAHULUAN. atau biofilm dan diet (terutama dari komponen karbohidrat) yang dapat BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Karies merupakan interaksi dari bakteri di permukaan gigi, plak atau biofilm dan diet (terutama dari komponen karbohidrat) yang dapat difermentasi oleh bakteri

Lebih terperinci

Uji konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Steenis) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans

Uji konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Steenis) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans Uji konsentrasi hambat minimum (KHM) ekstrak daun binahong (Anredera cordifolia Steenis) sebagai antibakteri terhadap pertumbuhan Streptococcus mutans 1 Klaudya E. Warokka 2 Jane Wuisan 3 Juliatri 1 Kandidat

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan

BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Konsentrasi amilum kulit pisang agung sebagai pengikat memberikan pengaruh yang signifikan terhadap respon Carr s index, Hausner ratio, dan ukuran partikel. Konsentrasi

Lebih terperinci

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI.

J. Ind. Soc. Integ. Chem., 2013, Volume 5, Nomor 2 UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI. UJI KESERAGAMAN VOLUME SUSPENSI AMOKSISILIN YANG DIREKONSTITUSI APOTEK DI KOTA JAMBI Helni Bagian Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Jambi, Jl. Letjen Soeprapto Telanaipura Jambi

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Mulut merupakan tempat yang ideal untuk tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme karena mulut memiliki kelembaban serta memiliki asupan makanan yang teratur. Mikroba

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Konsentrasi PVP K-30 berpengaruh terhadap penurunan nilai Carr s index, penurunan nilai Hausner ratio, peningkatan kekerasan tablet, peningkatan waktu pembasahan, dan penurunan

Lebih terperinci

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421)

MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421) RENCANA PROGRAM KEGIATAN PEMBELAJARAN SEMESTER MATA KULIAH TEKNOLOGI DAN FORMULASI SEDIAAN CAIR-SEMIPADAT (FAA 3421) Oleh : Prof. Dr. Marchaban, DESS., Apt. Drs. Mufrod, M.Sc., Apt FAKULTAS FARMASI UNIVERSITAS

Lebih terperinci

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya

BAB 5 SIMPULAN Alur Penelitian Selanjutnya 63 BAB 5 SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan dan pengolahan data secara statistik, maka dapat disimpulkan bahwa pemberian ekstrak daun dandang gendis secara oral dengan

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya

BAB V SIMPULAN 5.2. Alur Penelitian Selanjutnya 72 BAB V SIMPULAN 5.1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa penyalutan tablet ekstrak rimpang temu giring pada berbagai konsentrasi hidroksipropil metilselulosa hanya menyebabkan

Lebih terperinci

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. teknologi pembuatan sediaan farmasi

Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan. teknologi pembuatan sediaan farmasi Matakuliah Semester SKS Sifat Program Studi Fakultas Tujuan Umum/Kompetensi Matakuliah Kompetensi Khusus/TIK Teknologi Sediaan Farmasi IV 2 0 SKS Wajib Farmasi Kedokteran dan Ilmu-ilmu Kesehatan Mahasiswa

Lebih terperinci

DAFTAR PUSTAKA. Bangun, 2005, Aneka Jus dan Masker Buah untuk Kecantikan, AgroMediaPustaka, Depok, 2-4, 23-24,

DAFTAR PUSTAKA. Bangun, 2005, Aneka Jus dan Masker Buah untuk Kecantikan, AgroMediaPustaka, Depok, 2-4, 23-24, DAFTAR PUSTAKA Aiache, JM and J Devissaguet, 1993, Farmasetika : Biofarmasi, terjemahan Soeratri W, ed ke-, Airlangga University Press, Surabaya, 443-483 Allen, G, 1989, Sequencing of Proteins and Peptides,

Lebih terperinci

BAB 5 KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan

BAB 5 KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan BAB 5 KESIMPULAN 5.1. Kesimpulan Konsentrasi PVP K-30 berpengaruh secara signifikan terhadap peningkatan nilai Carr s index, peningkatan nilai Hausner ratio, peningkatan kekerasan tablet, peningkatan waktu

Lebih terperinci

dalam mulut, mencegah pembentukan plak dan karies gigi. Berbagai penyakit dalam mulut, seperti karies gigi, gingivitis, dan periodontitis, sering

dalam mulut, mencegah pembentukan plak dan karies gigi. Berbagai penyakit dalam mulut, seperti karies gigi, gingivitis, dan periodontitis, sering BAB 1 PENDAHULUAN Kesehatan rongga mulut merupakan hal yang utama dalam pergaulan sehari-hari. Pada orang yang sehat, bau mulut yang terjadi umumnya berasal dari dalam mulut. Hal ini disebabkan oleh pembusukan

Lebih terperinci

PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT

PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT Ristianti;Kusnanta;Marsono PERBEDAAN EFEKTIFITAS OBAT KUMUR HERBAL DAN NON HERBAL TERHADAP AKUMULASI PLAK DI DALAM RONGGA MULUT Nina Ristianti*, Jaka Kusnanta W.**, Marsono** ABSTRAK Plak gigi adalah suatu

Lebih terperinci

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn :

Jurnal Para Pemikir Volume 6 Nomor 2 Juni 2017 p-issn : e-issn : Jurnal Para Pemikir Volume 6 mor 2 Juni 2017 p-issn : 2089-5313 UJI SIFAT FISIKTABLETHISAP KOMBINASI EKSTRAK HERBA PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) DAN BUAH MAHKOTA DEWA (Phaleria macrocarpa (Scheff)

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan adalah perubahan morfologi dan fungsional pada suatu

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proses penuaan adalah perubahan morfologi dan fungsional pada suatu I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proses penuaan adalah perubahan morfologi dan fungsional pada suatu organisme sehingga menyebabkan kelemahan fungsi serta menurunnya kemampuan untuk bertahan terhadap tekanan-tekanan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berdasarkan ada atau tidaknya deposit organik, materia alba, plak gigi, pelikel,

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. berdasarkan ada atau tidaknya deposit organik, materia alba, plak gigi, pelikel, I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kondisi kebersihan gigi dan mulut merupakan salah satu faktor penyebab terjadinya karies gigi (Suwelo, 2005). Kebersihan rongga mulut dapat dilihat berdasarkan ada atau

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan dan kebutuhan akan perawatan ortodonti pada masa kini semakin

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Tuntutan dan kebutuhan akan perawatan ortodonti pada masa kini semakin I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tuntutan dan kebutuhan akan perawatan ortodonti pada masa kini semakin meningkat, seperti di Indonesia maupun negara-negara lain. Hal ini dikarenakan munculnya kesadaran

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut masyarakat Indonesia merupakan hal yang perlu mendapat perhatian serius oleh tenaga kesehatan, baik dokter gigi maupun perawat gigi, hal ini

Lebih terperinci

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013) STUDI PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS PADA DUA KECAMATAN DI KOTA SURABAYA

Calyptra: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya Vol.2 No.2 (2013) STUDI PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS PADA DUA KECAMATAN DI KOTA SURABAYA STUDI PENYIMPANAN OBAT DI PUSKESMAS PADA DUA KECAMATAN DI KOTA SURABAYA Ivan Putra Sindarto Farmasi Huangyaosi90@gmail.com ABSTRAK Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui penyimpanan obat

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan

I. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Karies adalah penyakit jaringan keras gigi, yaitu enamel, dentin dan sementum, yang disebabkan oleh aktivitas mikroba dalam suatu karbohidrat yang dapat difermentasikan.

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat,

BAB 1 PENDAHULUAN. Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1.Latar belakang Indonesia saat ini sedang menggalakkan pemakaian bahan alami sebagai bahan obat, baik dibidang kedokteran maupun kedokteran gigi yang dapat dipertanggung jawabkan secara

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013).

BAB I PENDAHULUAN. dapat mengganggu kesehatan organ tubuh lainnya (Kemenkes, 2013). 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut merupakan investasi bagi kesehatan seumur hidup seseorang, mengingat fungsi gigi dan mulut yang sangat berpengaruh dalam fungsi pencernaan,

Lebih terperinci

SKRIPSI ASHARUL FAHRIZI

SKRIPSI ASHARUL FAHRIZI SKRIPSI ASHARUL FAHRIZI FORMULASI TABLET EFFERVESCENT EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELLA (Hibiscus sabdariffa Linn.) SECARA GRANULASI BASAH DENGAN HPMC 2910 3 cps PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

FORMULASI TABLET PARASETAMOL KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN EKSIPIEN CO-PROCESSING DARI AMILUM SINGKONG PARTIALLY PREGELATINIZED DAN GOM AKASIA ABSTRAK

FORMULASI TABLET PARASETAMOL KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN EKSIPIEN CO-PROCESSING DARI AMILUM SINGKONG PARTIALLY PREGELATINIZED DAN GOM AKASIA ABSTRAK FORMULASI TABLET PARASETAMOL KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN EKSIPIEN CO-PROCESSING DARI AMILUM SINGKONG PARTIALLY PREGELATINIZED DAN GOM AKASIA Puspita, P.A.P 1, Dewantara, I.G.N.A 1, Arisanti, C.I.S 1 1 Jurusan

Lebih terperinci

seperti klorheksidin dan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) sulit untuk diperjualbelikan secara bebas sebab memerlukan resep dokter selain itu saat ini

seperti klorheksidin dan hidrogen peroksida (H 2 O 2 ) sulit untuk diperjualbelikan secara bebas sebab memerlukan resep dokter selain itu saat ini BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini dijelaskan tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan, hipotesis dan manfaat penelitian. Mulut sebagai salah satu pintu masuk utama dari bahan asing ke dalam tubuh,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan

BAB I PENDAHULUAN. seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Perawatan ortodontik dapat meningkatkan mastikasi, bicara dan penampilan, seperti kesehatan, kenyamanan, dan rasa percaya diri. Namun, perawatan ortodontik memiliki

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. periodontitis. Terdapat 2 faktor utama penyakit periodontal, yaitu plaque-induced

BAB I PENDAHULUAN. periodontitis. Terdapat 2 faktor utama penyakit periodontal, yaitu plaque-induced BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Laporan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), prevalensi penyakit periodontal pada masyarakat Indonesia mencapai 60% (Depkes RI, 2011). Penyakit periodontal

Lebih terperinci

OPTIMASI FORMULA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN ANALISIS SIMPLEX LATTICE DESIGN

OPTIMASI FORMULA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN ANALISIS SIMPLEX LATTICE DESIGN Jurnal Ilmiah Manuntung, (), 47-5, 25 OPTIMASI FORMULA EKSTRAK JAHE MERAH (Zingiber officinale) DENGAN METODE KEMPA LANGSUNG MENGGUNAKAN ANALISIS SIMPLEX LATTICE DESIGN HayatusSa`adah Akademi Farmasi Samarinda

Lebih terperinci

SKRIPSI NURUL FARISA. FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS MANITOL

SKRIPSI NURUL FARISA. FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS MANITOL SKRIPSI NURUL FARISA FORMULASI TABLET HISAP EKSTRAK KELOPAK BUNGA ROSELA (Hibiscus sabdariffa L.) DENGAN BASIS MANITOL (Pengaruh Kadar Pengikat HPMC 2910 3 cps Terhadap Mutu Fisik Tablet) PROGRAM STUDI

Lebih terperinci

atsiri yang dihasilkan adalah minyak daun cengkeh. Tanaman cengkeh (Eugenia caryophyllata) dapat digunakan untuk menghasilkan minyak cengkeh (clove

atsiri yang dihasilkan adalah minyak daun cengkeh. Tanaman cengkeh (Eugenia caryophyllata) dapat digunakan untuk menghasilkan minyak cengkeh (clove BAB 1 PENDAHULUAN Pemanfaatan tanaman obat atau bahan obat alam pada umumnya, sebenarnya bukanlah merupakan hal yang baru. Sejak dulu manusia mulai mencoba memanfaatkan alam sekitarnya untuk memenuhi keperluan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat

BAB 1 PENDAHULUAN.  ke dentin kemudian ke pulpa (Tarigan, 2013). Penyakit karies dapat BAB 1 PENDAHULUAN 1. 1 Latar Belakang Masalah kesehatan gigi dan mulut yang paling sering terjadi adalah karies (WHO, 2012). Karies merupakan penyakit pada jaringan keras gigi yang disebabkan oleh mikroorganisme

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien

BAB I PENDAHULUAN. Dinas Kesehatan Kota Padang tahun 2013 menunjukkan urutan pertama pasien BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kesehatan gigi dan mulut di Indonesia merupakan hal yang perlu mendapatkan perhatian serius dari tenaga kesehatan. Data Riskesdas 2013 menunjukkan 25,9% penduduk Indonesia

Lebih terperinci

SKRIPSI KHOLIFATUL HANIFAH

SKRIPSI KHOLIFATUL HANIFAH SKRIPSI KHOLIFATUL HANIFAH PENGARUH KADAR CROSCARMELLOSE SODIUM TERHADAP MUTU FISIK ORALLY DISINTEGRATING TABLET PARASETAMOL DENGAN METODE GRANULASI BASAH PROGRAM STUDI FARMASI FAKULTAS ILMU KESEHATAN

Lebih terperinci

POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI

POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI POPULASI BAKTERI PADA TELUR AYAM LEGHORN SETELAH PENAMBAHAN EKSTRAK BAWANG PUTIH (Allium sativum) DENGAN KONSENTRASI YANG BERBEDA NASKAH PUBLIKASI Diajukan Oleh : INDRA MIFTAHUL HUDA A 420 090 023 PROGRAM

Lebih terperinci

menghasilkan minyak atsiri adalah bunga cengkeh yang mengandung eugenol (80-90%), eugenol asetat (2-27%), β- kariofilen (5-12%), metil salisilat,

menghasilkan minyak atsiri adalah bunga cengkeh yang mengandung eugenol (80-90%), eugenol asetat (2-27%), β- kariofilen (5-12%), metil salisilat, BAB 1 PENDAHULUAN Pemanfaatan tanaman obat yang berasal dari bahan alam telah banyak dimanfaatkan oleh manusia sejak zaman dahulu. Mereka banyak menggunakan bahan-bahan yang ada disekitarnya untuk memenuhi

Lebih terperinci