Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota Yogyakarta: Ombak. Hal Ibid, Hal, 83
|
|
- Suparman Salim
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 1
2 PENDAHULUAN Pasukan Belanda mengambil alih kekuasaan dari tentara Inggris pada tanggal 29 November Pada bulan yang sama juga ditandatangani Perjanjian Linggarjati, yang memberikan pengakuan secara de facto kepada Belanda terhadap republik Indonesia yaitu tentang mengenai, gencatan senjata, garis Demarkasi yang berlaku diluar kota Padang. Pertempuran antara pasukan Indonesia dengan Belanda terus berlanjut, salahsatu tindakan kejam Belanda adalah serangan udara terhadap penduduk sipil di pasar Bandar Buat pada tanggal 5 Desember 1945 yang memakan banyak korban mayarakat. 1 Belanda terus memperluas daerah kekuasaanya dengan melakukan patroli dalam wilayah yang lebih luas lagi, secara tidak langsung juga membawa dampak yang cukup besar terhadap kedudukan pemerintahan kota Padang terutama komandan-komandan TRI (Tentara Repulik Indonesia) dan barisan laskar-laskar seperti Hizbullah yang berada dipinggir kota terpaksa menyingkir keluar kota untuk mengamankan diri bersama pasukanya terutama kearah utara, timur dan selatan kota Padang. Tujuan Belanda menduduki kota Padang karena kota Padang merupakan kota yang berkembang pada abad ke 20 dan akan dijadikan basis pertahanan di Sumatera Barat selain Bukitingggi. 2 Salah satu tokoh pejuang kota Padang yang ikut berjuang melawan penjajahan Belanda pada masa perjuangan kemerdekaan republik Indonesia di kota Padang, sejak kedatangan Belanda pada tahun ke kota Padang adalah Zainutir. Ia ikut berperan aktif melakukan perjuangan mengusir Belanda dari tanah air tercinta Indonesia khususnya di kota Padang. Zainutir dalam perjuanganya melawan penjajah ( Belanda ) tergabung dengan TKR/ TRI BAT. Kuranji dan DIV. IX Banteng yang dipimpin oleh Letnan Satu A Rahman. Zainutir terlibat langsung ikut mengangkat senjata mengusir tentara Belanda dan sekutunya dari kota Padang tepatnya di Kuranji dan Padang luar kota pada tahun Zainutir juga berperan besar melakukan perang gerilya dan penyerangan, pencegatan serta pencurian senjata tentara Belanda dengan tujuan untuk melemahkan kekuatan Belanda. 3 Zainutir dimata teman-teman seperjuanganya adalah seorang prajurit yang pemberani dan disiplin, Zainutir merupakan sosok seorang pejuang yang gigih dan mempunyai pendirian yang kuat ini terbukti Zainutir disegani oleh teman-teman seperjuanganya dan ia juga sebagai seorang tokoh yang disegani di lingkungan tempat ia dilahirkan dikelurahan Korong Gadang kecamatan Kuranji. Adapun tujuan yang hendak dicapai dalam penulisan biografi Zainutir ini adalah: a. Untuk mendeskripsikan latar belakang keterlibatan Zainutir dalam perang kemerdekaan di kota Padang tahun b. Untuk mendeskripsikan sejauh mana peranan Zainutir dalam perang kemerdekaan di kota Padang tahun Penulisan ini dimulai dari tahun 1945 karena pada tahun inilah Zainutir ikut terlibat berperang dan bergabung dengan TRI. Tahun 1949 menjadi batasan akhir dari penelitian ini karena pada tahun ini merupakan akhir dari perjuangan dan berakhirnya Agresi Militer Belanda Ke II Tulisan atau penelitian mengenai biografi seorang pejuang memang sudah ada. Karya ilmiah tentang biografi pejuang yang dianggap relevan dengan penelitian ini adalah: Tulisan Mega Puspika (2011) yang berjudul Biografi Kapten Purnawirawan Murdadi tahun dalam skripsi ini menceritakan tentang peranan Murdadi dalam 1 Freek Colombijn Paco-paco Kota Padang Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota Yogyakarta: Ombak. Hal Ibid, Hal, 83 3 Mestika Zed,2002, Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Kota Padang Sekitar , Padang Citra Budaya, Hal. 2 2
3 mempertahankan kemerdekaan RI pada masa Agresi militer Belanda II. 4 Tulisan Yusra Maini (2011) yang berjudul Tanwir Djamal Pejuang dari Tanjung Ampalu dalam skripsi ini dijelaskan tentang peranan Tanwir Djamal pada awal perjuangan merebut kemerdekaan terlihat dipasukan tentara semut yang bertugas mencuri senjata tentara Belanda. Masa penjajahan Jepang Ia pernah tergabung pada tentara Jepang yang diberi nama Giyu-Gun, dan Ia juga pernah juga bekerja sebagai tenaga paksa atau yang lebih dikenal dengan romusha guna pembuatan jalan kereta api dari sijunjung ke Pekanbaru. 5 Tulisan Anggia Melvia ( 2011) yang berjudul Dahlan Djambek Pejuang Sumatera Barat Masa Revolusi dalam skripsi ini dijelaskan Djambek memulai karir militernya pada saat masa pendudukan Jepang di Indonesia. ia masuk kedalam tentara bentukan Jepang yaitu Giyu-Gun yaitu tentara sukarela Jepang. Pada tanggal 1 November 1943 ia masuk pendidikan militer Jepang karena ada panggilan dan semangat kebangsaan. Jepang memberikan kesempatan kepada pemuda-pemuda bangsa Indonesia memperoleh pendidikan militer, hal yang sama sekali tak biasa diperoleh semasa penjajahan Belanda. 6 METODE PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sejarah. Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisis secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau dengan empat tahap 4 Mega Puspika Biografi Kapten Purnawirawan Murdadi Tahun Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat 5 Yusra Maini Tanwir Djamal Pejuang Dari Tanjuang Ampalu Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat 6 Anggia Melvia Dahlan Djambek Pejuang Sumatera Barat Masa Revolusi Pendidikan Sejarah: STKIP PGRI. Sumatera Barat yaitu: Heuristik, Kritik Sumber, Interpretasi, dan Historiografi. Pertama, heuristik yaitu mengumpulkan data atau sumber baik data primer maupun data sekunder yang dianggap relevan dan berhubungan dengan Zainutir. Langkah kedua dari metode sejarah yang harus dilakukan setelah pengumpulan sumber adalah kritik sumber. Proses ini dilakukan untuk mendapatkan kebenaran dari sumber-sumber yang telah ada, sehingga melahirkan suatu fakta. Kritik ini dilakukan melalui dua cara yaitu kritik eksternal dan kritik internal. Kritik eksternal ditujukan untuk melihat atau meneliti kertasnya, tintanya, gaya tulisannya, bahasanya, kalimatnya, ungkapan kata-katanya, huruf dan semua penampilan luarnya. 7 Kritik internal dilakukan untuk menguji kesahihan isi informasi sejarah yang terkandung di dalamnya. Langkah ketiga setelah dilakukan kritik adalah interpretasi yaitu fakta yang diperoleh kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan cara menghubungkan dan membandingkan fakta-fakta yang diteliti terhadap fakta yang disajikan. Dalam proses interpretasi penelitian ini didukung oleh wawasan teoritis sebagaimana terdapat dalam kerangka analisis. Ditahap interpretasi ini, seorang penulis atau sejarawan yang baik harus bisa subjektif dalam menentukan permasalahan. Langkah keempat, historiografi yaitu penulisan dalam bentuk karya tulis ilmiah setelah diperoleh data dan fakta yang benarbenar akurat dan valid, barulah ditulis dalam bentuk skripsi. 8 HASIL PENELITIAN Zainutir lahir di Parak Laia jalan Tunggang Kelurahan Korong Gadang Kecamatan Kuranji pada tanggal 13 Pebruari Zainutir adalah anak ketiga dari pasangan Maijanus dan Rabaina, ia di didik 7 Kuntowijoyo Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Hlm: 99 8 Mestika Zed Metodologi Sejarah. Padang. Jurusan Sejarah FIS UNP. Hlm:
4 dengan disiplin dalam keluarganya, begitupun dengan saudara-saudaranya yang lain. Tiga saudaranya yang lain yaitu Tayeb, Ima,Uyui. Dikenal keras hati dan mudah marah tapi cepat memaafkan adalah tipe Zainutir yang menurun dari ayahnya, dalam keadaan biasa adalah seorang penyabar yang suka menolong. Zainutir juga salah seorang murid di Sekolah rakyat yang ada di kota Padang. Keinginan untuk menuntut ilmu serta adanya dukungan yang kuat dari orang tua, maka Zainutir disekolahkan di SR (Sekolah Rakyat) guna mendapatkan pelajaran secara formal untuk bisa menjadi bekal dimasa yang akan datang. Pelajaran yang diberikan di SR (Sekolah Rakyat) dengan mudah diserap oleh Zainutir. ZAINUTIR DAN PERJUANGAN PADA PERANG KEMERDEKAAN a. Perjuangan Zainutir Perjuangan Zainutir pada masa Agresi Militer Belanda ke II ini dia memiliki peran yang sangat berbahaya, sebagai mata mata untuk mengetahui gerak gerik Belanda dalam melakukan aksi serangnya serta melakukan pencurian senjata belanda. dalam melakukan pencurian senjata ini dia harus berjuang dengan mempertaruhkan nyawanya karena yang dilakukan nya adalah mencuri langsung kegudang senjata serdadu Belanda dia mencuri ketika terjadi perlawanan dan pertempuran pertempuran dengan para serdadu Belanda. 9 Tidak hanya sebagai pencuri senjata selain itu ia juga terlibat langsung perang dengan para sekutu dia juga melakukan pencegatan ketika perang serdadu Belanda ingin memasuki wilayah Padang dan sekitanya. Berat perjuangan yang dilakukan oleh Zainutir ketika perang dalam mempertahankan kemerdekaan dari bangsa asing. Rasa Nasionalisme yang tumbuh dalam diri Zainutir membawa dia kesuasana perang yang sangat menyiksa banyak orang rela mati, pantang mundur, itu yang tertanam dalam diri Zainutir dan begitu juga bagi para pejuang lainya. 9 Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun. Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni 2015 Perjuangan Zainutir dalam membela Negara sangat banyak mendapatkan rintangan seperti dia sering mendapatkan penyakit kulit serta kelaparan yang sangat menyiksa Zainutir dan teman-teman lainya. karena sering berada didalam hutan, tetapi semua itu bukan suatu halangan bagi Zainutir untuk ikut berjuang asalkan dapat mengusir dan melawan penjajah yang sewenang-wenang terhadap rakyat. 10 Pada tahun1948 Zainutir masuk menjadi TKR (Tentara keamanan rakyat) yang bertugas sebagai pengaman rakyat, selain itu dia juga bertugas yang bertanggung jawab terhadap makanan dan konsumsi para pejuang dan masyarakat pada waktu itu. Zainutir rela menanggung lapar asalkan bisa makan makanan walaupun makanan yang seadanya saja, karena dia mempunyai rasa tanggung jawab sebagai tentara keamanan rakyat yang mana tugasnya harus menjaga masyarakat. 11 b. Peran Zainutir pada perang kemerdekan Dalam perjuangan melawan penjajah pada Agresi Militer Belanda yang ke II Zainutir ini sering terlibat langsung dengan para sekutu, dan setiap adanya penyusunan taktik untuk melawan penjajah Zainutir ini selalu diikutsertakan oleh Letna Satu Arahman dan turun langsung dalam memberikan jebakan-jebakan ketika para serdadu Belanda yang ingin memasuki daerah-daerah yang ada dikota Padang. Selama bergabung dalam TKR (Tentara Keamanan Rakyat) banyak hal yang telah dilakukan Zainutir dia ikut berjuang sekuat tenaga dalam menghadapi para tentara Belanda. Belanda menduduki secara paksa gedung-gedung di Padang, bahkan ada yang dibakar serta memukuli orang-orang yang ada disekitar gedung tersebut. Beberapa orang pemuda ditangkap dan bahkan disiksa sehingga membuat pemuda setempat tergerak hatinya untuk membalas semau tindakan Belanda ini mereka melakukan perlawanan termasuk Zainutir dia melakukan perlawanan 10 Wawancara dengan Malih 87 Tahun. Petani. Di Korong Gadang 4 Juli Wawancara dengan Malih 87 Tahun. Petani. Di Korong Gadang 4 Juli
5 terhadap tentara Belanda dimana terjadi perperangan langsung antara Zainutir dengan tentara Belanda. Pada saat itu Zainutir hanya memakai peralatan perang seadanya namun hal itu tidak mengurungkan niat Zainutir untuk terus maju dalam melawan para tentara Belanda. 12 Pertempuran dan penghadangan serta tembak menembakpun terjadi antara para pejuang dengan para serdadu Belanda yang terjadi didaerah Simpang Haru dan sekitarnya. Zainutir selain ikut berperang langsung dia juga bertugas untuk mencuri persenjataan Belanda. Zainutir berhasil menghancurkan pos pertahanan sekutu dan membongkar gudang senjata para tentara sekutu. Sesudah itu terjadi serangan lagi kepada sekutu dan pada akhirnya sekutu menarik pasukannya dari Kuranji dan menyerang Batu Busuk. 13 Walaupun kegiatan dapur umum nampaknya merupakan tugas para ibu-ibu, namun Zainutir sangatlah berperan pada waktu itu, karena penting dalam kelanjutan perjuangan bangsa Indonesia, Zainutir membantu dalam menyediakan kebutuhan makan para pejuang. Zainutir bertugas untuk mengumpulkan bahan makanan ke rumahrumah penduduk dan dibawa ke dapur umum. Untuk bisa dimasak oleh para ibu-ibu yang bergabung dalam dapur umum. Ini dilakukan oleh Zainutir karena dia tidak tega melihat para pejuang yang sering tidak mendapatkan makanan. Sehinnga ia berniat untuk melakukan pengumpulan makanan dari tiaptiap rumah penduduk, tugas ini dilakukan oleh Zainutir secara diam-diam karena kalau sampai diketahui oleh para tentara Belanda maka Zainutir akan bisa di hukum bahkan ditembak mati Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun. Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun. Pejuang. di Korong Gadang. 2 Juni Wawancara dengan Zainutir 89 Tahun. Petani. di Korong Gadang. 2 Juni 2015 KESIMPULAN Keterlibatan Zainutir untuk iukut berjuang yaitu karena didasari dengan semangat yang kuat dari dalam dirinya. Zainutir merasa sangat kasihan melihat rakyat Indonesia khususnya di Kota Padang, karena diperlakukan sangat keji dan sewenangwenangnya oleh bangsa penjajah. Awal keterlibatan Zainutir ikut berjuang yaitu ketika ia berumur 25 tahun, Zainutir bergabung dengan TKR. Dengan bergabungnya Zainutir dalam TKR ini maka disinilah Zainutir mulai melibatkan dirinya dalam perjuangan melawan bangsa penjajah yaitu bangsa Belanda. Berbagai hal telah dilakukan Zainutir pada masa perang kemerdekaan dia mempertaruhkan nyawa untuk mempertahankan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Pada perang kemerdekaan Zainutir banyak memiliki peran penting. Mulai pada saat Belanda meluncurkan Agresi Militer yang ke II, Zainutir ikut terlibat langsung perang dengan tentara Belanda. Persisnya di daerah Simpang Haru, disini Zainutir terlibat aksi tembak-menembak dengan para tentara Belanda dan juga pihak sekutu. Selain ikut berperang Zainutir juga melakukan pencurian senjata ke markas para tentara Belanda. Ketika terjadinya pertempuran di daerah Simpang Haru, banyak senjata tentara Belanda yang jatuh, dan senjata tersebut dikumpulkan oleh Zainutir dan senjata-senjata inilah yang dibagibagikan oleh Zainutir kepada teman-temannya. Zainutir tidak hanya melakukan pencurian senjata para tentara Belanda, ia juga ditugaskan untuk jadi mata-mata, guna untuk mencari informasi tentang tentara Belanda dan mengetahui dimana saja tentara Belanda akan melakukan aksinya. Zainutir juga ditugaskan untuk berjaga-jaga, guna untuk menghindari tentara Belanda yang ingin masuk ke wilayah Kuranji. Zainutir juga melakukan sabotase dan membuat jebakan untuk para tentara Belanda. Kegiatan dapur umum memang tugas seorang perempuan, namun Zainutir juga berperan Pada waktu itu. Zainutir bertugas untuk mengumpulkan makanan dari rumah warga, aksi ini dilakukan oleh Zainutir dengan sungguh sangat berhati-hati, karena kalau sampai dikethui oleh tentara Belanda maka 5
6 Zainutir akan bisa dihabisi oleh tentara Belanda. DAFTAR PUSTAKA A. Arsip Depertemen Pertehanan Republik Indonesia Surat Keputusan Pengakuan, Pengesahan, dan penganugrahan gelar kehormatan Veteran pejuang kemerdekaan Republik Indonesia. Surat Keputusan Pemberiaan tunjangan veteran Republik Indonesia B. Buku Audrey Kahin Dari Pemberontakan ke Integrasi, Sumatera Barat dan Politik Indonesia Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Audrey Kahin, Perjuangan Kemerdekaan Sumatera Barat Dalam Revolusi Nasional Indonesia, Padang: Kerjasama MS Sumbar- CTP- Pelajar Pejuang Kemerdekaan Indonesia. David Berry Pokok-Pokok Fikiran Dalam Sosiologi. Jakarta: Rajawali. Fatimah Enar Sumatera Barat Padang: Pemda Sumbar Sartono Kartodirjo. Pendekatan Ilmu Sosial dalam Metodologi Sejarah. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Soejono Soekanto Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: CV. Rajawali. Siti Fatimah, dkk BGD. AZIZCHAN, Pahlawan Nasional dari Kota Padang. Padang: Yayasan Citra Budaya Indonesia bekerjasama dengan PKSBE (Pusat Kajian Sosial- Budaya dan Ekonomi) FIS, UNP. C. Skripsi Yusra Mini (2011) STKIP PGRI Sumatera Barat: Tanwir Djamal Pejuang dari Tanjung Ampalu Mega Puspita (2011) STKIP PGRI Sumatera Barat: Biografi Kapten Purnawirawan Murdadi tahun Siti Khadijah (2012) STKIP PGRI Sumatera Barat: Muhamad Nasir Pejuang dari Talang Babungo Kabupaten Solok Maigus Nasir (2002) STKIP PGRI Sumatera Barat: Djamaludin Wak Ketok Biografi Pejuang Kuranji Freek Colombijn PACO-PACO KOTA PADANG Sejarah Sebuah Kota di Indonesia Abad ke-20 dan Pengunaan Ruang Kota. Yogyakarta: Ombak.. Mestika Zed Sejarah Perjuangan Kemerdekaan di Kota Padang sekitar Padang: Citra Budaya. Sagimun M.D Mengapa bografi, dalam Penulisan Biografi dan Kesejarahan. Suatu Prasana Dalam Berbagai Lokalnya. Jakarta: PIDSN. 6
PERAN NAWI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN Sabardi 1 Kaksim, M.Pd 2 Meldawati, M.Pd 3
PERAN NAWI DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN INDONESIA TAHUN 1945-1949 Sabardi 1 Kaksim, M.Pd 2 Meldawati, M.Pd 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRAK Penelitian ini secara
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR, PARADIGMA A. Tinjauan Pustaka 1. Konsep Perjuangan Pengertian perjuangan merupakan suatu usaha yang dilakukan untuk mencapai tujuan, yang dilakukan dengan menempuh
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan Indonesia merupakan hasil perjuangan yang gigih dan tidak mengenal menyerah dari seluruh lapisan masyarakat. Pada awal tahun 1946 usaha-usaha perjuangan
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus
1 I. PENDAHULUAN A.Latar BelakangMasalah Setelah Indonesia memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1945 banyak sekali permasalahan yang dihadapi oleh Indonesia.Sebagai negara yang baru merdeka
Lebih terperincipenjajahan sudah dirasakan bangsa Indonesia, ketika kemerdekaan telah diraih, maka akan tetap dipertahankan meskipun nyawa menjadi taruhannya.
BAB V KESIMPULAN Keadaan umum Kebumen pada masa kemerdekaan tidak jauh berbeda dengan wilayah lain di Indonesia. Konflik atau pertempuran yang terjadi selama masa Perang Kemerdekaan, terjadi juga di Kebumen.
Lebih terperinciBIOGRAFI DJUNIR SEORANG PEJUANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI KAMBANG PESISIR SELATAN. Silvi Seplin Dasman 1 Jarudin 2 Kaksim 3
BIOGRAFI DJUNIR 1945-1950 SEORANG PEJUANG MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN DARI KAMBANG PESISIR SELATAN Silvi Seplin Dasman 1 Jarudin 2 Kaksim 3 Program Studi Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT This
Lebih terperinciPERANG DI INDONESIA. Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai
Karim 1 Mahir Karim Rigen Pratitisari Bahasa Indonesia 9 September 2011 PERANG DI INDONESIA Pada tahun 1942, Jepang menjajah Indonesia. Betapa kejamnya Jepang terhadap Indonesia, sampai ada orang Indonesia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya,
BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penghadangan terhadap tentara Jepang di daerah Kubang Garut oleh
Lebih terperincitanggal 19 Januari Perjanjian Renville antara lain mengenai garis demarkasi dan TNI yang masih berada dalam daerah pendudukan Belanda.
2 Perjuangan dalam mempertahankan Kemerdekaan Republik Indonesia terus dilakukan. Pada tanggal 17 Januari 1948 perjanjian Renville akhirnya di tandatangani disusul dengan instruksi penghentian tembak menembak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Masa setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia menjadi masa yang berat bagi rakyat Indonesia. Sebagai negara yang baru merdeka belum lepas dari incaran negara
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Malaka membuat jalur perdagangan beralih ke pesisir barat Sumatra.
BAB V KESIMPULAN Sumatra Barat punya peran penting dalam terbukanya jalur dagang dan pelayaran di pesisir barat Sumatra. Berakhirnya kejayaan perdagangan di Selat Malaka membuat jalur perdagangan beralih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. keberadaannya di mata dunia. Perjuangan untuk mempertahankan Indonesia yang
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kemerdekaan yang telah bangsa Indonesia dapatkan merupakan suatu perjalanan yang sangat panjang yang diwarnai dengan bentuk perjuangan rakyat Indonesia. Perjuangan
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. untuk mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia. Indonesia dan modern nya senjata yang di miliki pasukan Belanda.
BAB V KESIMPULAN Kalau sudah membaca tulisan di atas maka kita dapat menarik kesimpulan dengan jelas bahwa perjuangan Rakyat Karo bersama dengan Tentara Indonesia Tidak bisa di pandang sebelah mata. Karena
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Soekarno-Hatta memproklamasikan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945. Walaupun Indonesia sudah merdeka, Jepang belum mengakui kemerdekaan Indonesia.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. berasal dari dalam negeri maupun luar negeri. Selain itu, Kota Sibolga juga memiliki kapalkapal
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sibolga merupakan satu kota yang dikenal sebagai Kota Bahari, Sibolga memilki sumber daya kelautan yang sangat besar. Selain pemandangan alamnya yang begitu
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kota Bandung merupakan sebuah kota yang terletak di Propinsi Jawa Barat yang merupakan salah satu bagian wilayah di Negara Indonesia. Kota ini dalam sejarahnya
Lebih terperinciV. KESIMPULAN DAN SARAN. Indonesia di Desa Panggungrejo sebagai berikut: 1. Perlawanan Terhadap Belanda Di Lampung ( )
58 V. KESIMPULAN DAN SARAN A. KESIMPULAN Berdasarkan hasil pembahasan maka, dapat disimpulkan bahwa Proses Perjuangan Lettu CPM Suratno dalam mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia di Desa Panggungrejo
Lebih terperinciPERANAN PEMOEDA ANGKATAN SAMOEDERA OEMBARAN (PAS O) DALAM PERISTIWA AGRESI MILITER BELANDA II TAHUN 1948 DI YOGYAKARTA
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Negara Indonesia merupakan sebuah negara maritim karena memiliki wilayah laut yang lebih luas dibandingkan dengan wilayah daratan. Hal ini menjadikan bangsa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia. disebabkan karena sulitnya komunikasi dan adanya sensor dari Jepang.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perang Medan Area merupakan suatu peristiwa dimana perjuangan rakyat Medan melawan sekutu yang ingin menguasai Indonesia. Setelah Indonesia memproklamasikan
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia yang diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945 menjadi hari bersejarah dalam kehidupan bangsa Indonesia. Peristiwa yang terjadi
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Setelah berhasil menduduki Yogyakarta sebagai awal agresi II, Belanda meneruskan serangan ke daerah-daerah yang belum berhasil dikuasai dengan Agresi-nya yang pertama termasuk
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. telah menjadi bangsa yang merdeka dan terbebas dari penjajahan. Namun pada. khususnya Belanda yang ingin menguasai kembali Indonesia.
I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia dibacakan pada tanggal 17 agustus 1945 di Jalan Pegangsaan Timur No.56, hal ini merupakan bukti bahwa Indonesia telah menjadi
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN. Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan
BAB V KESIMPULAN Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan oleh Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta pada tanggal 17 Agustus 1945 merupakan suatu bukti perwujudan dari tekad dan kehendak Bangsa Indonesia
Lebih terperinciBAB I. PENDAHULUAN. bangsa Indonesia setelah lama berada di bawah penjajahan bangsa asing.
BAB I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 yang diucapkan oleh Soekarno Hatta atas nama bangsa Indonesia merupakan tonggak sejarah berdirinya
Lebih terperinciPERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI Skripsi
PERJUANGAN TNI DALAM PERANG KEMERDEKAAN DI JAMBI 1947-1949 Skripsi Disusunoleh : Andry Anggiat M.H I1A113004 PROGRAM STUDI ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSISTAS JAMBI 2017 Abstrak Andry Anggiat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jepang menyatakan menyerah pada Sekutu pada tanggal 15 Agustus 1945. Pada tanggal 17 Agustus Indonesia menyatakan kemerdekaan.kerena sulitnya informasi kabar bahagia
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian, analisa, dan interpretasi data yang penulis paparkan dalam kajian Peran Masyarakat Tengaran Dalam Perjuangan Mempertahankan Kemerdekaan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR. penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode sejarah.
BAB III METODOLOGI DAN KERANGKA BERFIKIR A. Bentuk dan Strategi Penelitian Berdasarkan masalah yang dikaji dalam penelitian ini, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode Historis atau metode
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perjuangan kemerdekaan melawan penjajahan telah terjadi sejak kedatangan penjajah Barat di Nusantara. Perjuangan itu berawal sejak kedatangan bangsa Portugis
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini akan dibahas mengenai kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Bahasan utama dalam kesimpulan ini merupakan intisari dari hasil penelitian
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Jepang dan Italia melawan Sekutu membawa pengaruh terhadap perubahan situasi negara-negara
PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah Keberhasilan Jepang menghancurkan pangkalan laut Amerika di Pearl Harbour merupakan awal keterlibatan Jepang di Perang Dunia Kedua. Pecahnya Perang Dunia Kedua yaitu
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Pada bab ini penulis mencoba menarik kesimpulan dari pembahasan yang telah dikemukakan. Kesimpulan tersebut merupakan jawaban dari pertanyaanpertanyaan penelitian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah. Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Aceh memiliki kedudukan yang sangat strategis sebagai pusat perdagangan. Aceh banyak menghasilkan lada dan tambang serta hasil hutan. Oleh karena itu, Belanda
Lebih terperinciBAB V KESIMPULAN DAN SARAN
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan Dari hasil pembahasan yang telah dipaparkan pada Bab sebelumnya dapat diambil kesimpulan bahwa Bandung pada periode revolusi fisik tahun 1945-1948 merupakan waktu
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metodologi Penelitian Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode historis. Menurut Kuntowijoyo, (1994: xii), metode sejarah adalah petunjuk pelaksanaan dan
Lebih terperinciProgram Studi Pendidikan Sejarah Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT
AREA PERTEMPURAN BANGKO PADA MASA PERJUANGAN MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA 1945-1949 Oleh : Jepmi Nopfrilian, 1 Kaksim, M.Pd, 2 Drs. Kharles, M.Hum, 3 Program Studi Pendidikan Sejarah Sekolah
Lebih terperinciBIOGRAFI DARMAWI PEJUANG DI KOTA PADANG PADA TAHUN Oleh
BIOGRAFI DARMAWI PEJUANG DI KOTA PADANG PADA TAHUN 1945-1949 Oleh Ardiansyah putra 1 Drs.Ahmad Nurhuda,M.Pd 2 Livia Ersi, SS 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT ARDIANSYAH.
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dan peri-keadilan (MPR RI, 2012: 2).
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kemerdekaan merupakan hak setiap bangsa untuk terlepas dan terbebas dari tekanan bangsa lain. Hal ini senada dengan isi pembukaan UUD 1945. Bahwa sesungguhnya Kemerdekaan
Lebih terperinci(Padang : PPIM, 2003), Hal Wawancara dengan Chaidir berumur 88 tahun.
1 PENDAHULUAN Pada awalnya Chaidir mulai bergabung dengan kesatuan Batalyon Pagaruyung kabupaten Padang Pariaman, tepatnya di Pasar Usang atau dari SPO (Singa Pasar Oesang ). Didalam kesatuan tersebut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pasca Indonesia merdeka, Belanda masih berupaya untuk kembali menguasai Indonesia. Begitu pula pimpinan sekutu, Laksamana Mountbatten secara resmi memerintahkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pendudukan Jepang di tahun Proses pembentukan tersebut terjadi
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proses terbentuknya Organisasi Militer di Indonesia, ditandai dengan masa pendudukan Jepang di tahun 1942-1945. Proses pembentukan tersebut terjadi ketika bangsa Jepang
Lebih terperincimenyatakan bertugas melucuti tentara Jepang yang telah kalah pada perang Asia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Kehadiran uang 1 di suatu daerah merupakan hal yang menarik untuk dikaji, terutama di suatu negara yang baru memerdekakan diri dari belenggu penjajahan. Uang
Lebih terperinciZainuddin Of Freedoom Fighters At Lubuk Minturun Adhella Wahyuni Nandira 1 Kharles 2 Zulfa 3
Zainuddin Of Freedoom Fighters At Lubuk Minturun 1945-1950 Adhella Wahyuni Nandira 1 Kharles 2 Zulfa 3 Program Studi Pendidikan Sejarah STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT The written is stuch as study
Lebih terperinciPERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN SKRIPSI
PERANAN TNI-AD DALAM MEMPERTAHANKAN KEMERDEKAAN REPUBLIK INDONESIA TAHUN 1945-1950 SKRIPSI Oleh Aprilia Nur Hasanah NIM 070210302089 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciSTUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI. Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna
STUDI TENTANG TENTARA REPUBLIK INDONESIA PELAJAR KOMPI 3200/PARE SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd.) Pada Program Studi Pendidikan Sejarah FKIP
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Buku adalah sebuah media penyambung ilmu yang efektif bagi pembacanya. Banyak sekali manfaat yang terkandung dari membaca buku. Selain menambah banyak ilmu pengetahuan,
Lebih terperinciBAB III METODE PENELITIAN
BAB III METODE PENELITIAN Bab ini merupakan pemaparan mengenai metode penelitian yang penulis gunakan dalam menganalisis masalah dalam karya ilmiah ini. Penulis membuat skripsi dengan judul Strategi Mao
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia telah selesai, tetapi proklamasi itu harus mendapatkan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setelah sekian lama berada dalam belenggu penjajahan, tanggal 17 Agustus 1945 bangsa Indonesia menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat. Proklamasi
Lebih terperinciBAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII. Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan
BAB III ORGANISASI MILITER DAN SIASAT GERILYA TII A. Organisasi Militer TII Pada tanggal 15 Januari 1950, pihak NII telah berhasil mengubah dan menyempurnakan angkatan perang TII. Sejak waktu itu susunan
Lebih terperinciPETA KONSEP LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946
BANDUNG LAUTAN API PETA KONSEP BANDUNG LAUTAN API LATAR BELAKANG TERJADINYA BANDUNG LAUTAN API ULTIMATUM SEKUTU 21 NOVEMBER 1945 ULTIMATUM TANGGAL 23 MARET 1946 PENGOSONGAN BANDUNG Peristiwa Bandung Lautan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI PENELITIAN. Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun ,
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Bentuk Dan Strategi Penelitian Berdasarkan permasalahan yang dirumuskan, maka skripsi yang berjudul Kepemimpinan Perempuan Pembawa Perubahan di Desa Boto Tahun 1974-2007,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan yang bulat dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dinamika sejarah terletak pada kemampuan untuk memandang dimensi waktu sekaligus, yaitu masa lampau, masa kini, dan masa yang akan datang dalam satu kesatuan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kehidupan manusia selalu mengalami yang namanya perubahan. Perubahan tersebut dapat diketahui dari sejarah masa lampau. Itu sebabnya kita perlu mengetahui peristiwa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Periode perjuangan tahun sering disebut dengan masa
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Periode perjuangan tahun 1945-1949 sering disebut dengan masa perjuangan revolusi fisik atau periode perang mempertahankan kemerdekaan. Periode tersebut merupakan
Lebih terperinciPENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG
PENJELASAN ATAS PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 67 TAHUN 2014 TENTANG PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG I. UMUM VETERAN REPUBLIK INDONESIA Undang-Undang Nomor 15 Tahun
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Terbentuknya Badan Keamanan Rakyat (BKR) yang dinyatakan dalam pidato
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Dalam usaha perjuangan pembelaan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dipikul oleh rakyat Indonesia dengan mengangkat dan siasat perang untuk mempertahankan hak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Surabaya dikenal sebagai Kota Pahlawan karena terjadinya peristiwa bersejarah 10 November 1945 yang dikenal dengan Hari Pahlawan. Pertempuran tiga pekan yang terjadi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah. Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah Sejarah Indonesia penuh dengan perjuangan menentang penjajahan. Perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan Indonesia merupakan rangkaiaan peristiwa panjang yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Proklamasi kemerdekaan Indonesia tidak serta merta mengakhiri perjuangan rakyat Indonesia. Rakyat harus tetap berjuang untuk mempertahankan kemerdekaan yang
Lebih terperinciPENDIDIKAN PADA MASA REVOLUSI HINGGA LAHIRNYA SEKOLAH PERTANIAN MENENGAH ATAS (SPMA)
PENDAHULUAN Lembaga pendidikan merupakan salah satu sistem yang memungkinkan berlangsungnya pendidikan secara berkesinambungan dalam rangka tercapainya tujuan pendidikan. Jadi yang dimaksud dengan lembaga
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Keberhasilan Sekutu memutus jalur suplai dari udara maupun laut mengakibatkan pertahanan Jerman-Italia dapat dikalahkan di Afrika Utara. Sehingga kemenangan
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan
7 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Tinjauan Pustaka Tinjauan pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. hampir bersamaan muncul gerakan-gerakan pendaulatan dimana targetnya tak
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Periode 1945-1949 merupakan tahun-tahun ujian bagi kehidupan masyarakat Indonesia, karena selalu diwarnai dengan gejolak dan konflik sebagai usaha untuk merebut dan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mengenang sejarah Jerman akan selalu tertuju pada Perang Dunia II dan sosok pemimpinnya yaitu Adolf Hitler. Adolf Hitler menjabat sebagai kanselir Jerman di usia
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. dalamnya. Untuk dapat mewujudkan cita-cita itu maka seluruh komponen yang
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perubahan suatu negara untuk menjadi lebih baik dari aspek kehidupan merupakan cita-cita dan sekaligus harapan bagi seluruh rakyat yang bernaung di dalamnya.
Lebih terperinciDENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,
PERATURAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 79 TAHUN 2014 TENTANG PERATURAN PELAKSANAAN UNDANG-UNDANG NOMOR 15 TAHUN 2012 TENTANG VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK
Lebih terperinciII. TINJAUAN PUSTAKA. Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan
9 II. TINJAUAN PUSTAKA A.Tinjauan Pustaka Tinjauan Pustaka dilakukan untuk menyeleksi masalah-masalah yang akan dijadikan topik penelitian, dimana dalam tinjauan pustaka akan dicari teori atau konsep-konsep
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemerdekaan adalah jembatan emas menuju masyarakat adil dan makmur. 1 Sejarah kemerdekaan suatu negara merupakan sejarah bagi bangsa dalam mendapatkan hak atas negaranya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. yang terjadi pada masa kesultanan Asahan agar dapat didokumentasikan. peristiwa-peristiwa yang terjadi untuk jadi pembelajaran.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah kejadian yang terjadi pada masa lampau, disusun berdasarkan peninggalan-peninggalan yang terdapat dimasa kini. Perspektif sejarah selalu menjelaskan ruang,
Lebih terperinciPENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN BELA NEGARA Disusun Oleh: I Gusti Bagus Wirya Agung, S.Psi., MBA UPT. PENDIDIKAN PEMBANGUNAN KARAKTER BANGSA U N I V E R S I T A S U D A Y A N A B A L I 2016 JUDUL: PENDIDIKAN
Lebih terperinciBAB V PENUTUP. bahwa pada masa Agresi Militer Belanda II tahun , masyarakat
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas dapat diketahui bahwa pada masa Agresi Militer Belanda II tahun 1948-1949, masyarakat Desa Kebonbimo, Kecamatan Boyolali,
Lebih terperinciABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR
ABSTRAK MASA PENDUDUKAN MILITER JEPANG DI KAWASAN SUMATERA TIMUR Pada saat perang Dunia ke-ii terjadi, militer Jepang menyerang negaranegara dan daerah jajahannya yang ada di Asia serta menduduki wilayah
Lebih terperinciBAB I. Pendahuluan Latar Belakang
BAB I Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Lhoknga merupakan wilayah di Aceh yang berada paling barat dari pulau Sumatera, memiliki gugusan pantai yang indah. Membuat Lhoknga menjadi salah satu daerah pariwisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Latar Belakang Masalah. Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada
BAB I PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 15 agustus 1945 tentara Jepang menyerah tanpa syarat kepada Sekutu. Setelah mendengar berita tersebut, bangsa Indonesia segera mempersiapkan segala
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Sejarah dan masyarakat Jepang merupakan hal yang cukup menarik perhatian umat manusia karena berbagai hal. Jepang mula-mula terkenal sebagai bangsa Asia pertama
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. pemerintahan sebagai alat negara. Negara dapat dipandang sebagai
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Deklarasi terhadap pembentukan sebuah negara yang merdeka tidak terlepas dari pembicaraan mengenai pembentukan struktur atau perangkatperangkat pemerintahan
Lebih terperinciBatasan dan Rumusan Masalah
1 PENDAHULUAN Nasir adalah salah satu pejuang yang ada di kota Padang, beliau lahir dan dibesarkan di pada tanggal 2 Mei 1925 dari pasangan Bapak Apen dan Ibu Temban. Sebelum Nasir ikut berperang dengan
Lebih terperinciBAB III METODOLOGI. itu, dikumpulkan sumber-sumber yang berhubungan dengan tema
BAB III METODOLOGI A. Bentuk dan Strategi Penelitian Metode sejarah adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau (Louis Gottschalk, 1986: 32). Metode yang digunakan
Lebih terperinciNo.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan
No.1086, 2014 KEMENHAN, Pemakaman. Veteran. Penyelenggaraan PERATURAN MENTERI PERTAHANAN REPUBLIK INDONESIA NOMOR 37 TAHUN 2014 TENTANG PENYELENGGARAAN PEMAKAMAN VETERAN REPUBLIK INDONESIA DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Berdasarkan posisi geografisnya Aceh berada di pintu gerbang masuk wilayah Indonesia bagian barat. Karena letaknya berada pada pantai selat Malaka, maka daerah
Lebih terperinciPERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA
Nama: ika Putri k Nim: 09.11.2577 Kelas: S1 TI 01 PERANG BERUJUNG MAKAN BUAH SIMALAKAMA Pada suatu hari terjadi perang antara rakyat Indonesia dengan Malaysia dikarenakan Malaysia sering kali merebut wilayah
Lebih terperinciMengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965
Cerita Pagi Dokumen Supardjo, Mengungkap Kegagalan Gerakan 30 September 1965 Hasan Kurniawan Minggu, 23 Oktober 2016 05:05 WIB http://daerah.sindonews.com/read/1149282/29/dokumen-supardjo-mengungkap-kegagalan-gerakan-30-september-1965-1477110699
Lebih terperinciANATOMI KEAMANAN NASIONAL
ANATOMI KEAMANAN NASIONAL Wilayah Negara Indonesia Fungsi Negara Miriam Budiardjo menyatakan, bahwa setiap negara, apapun ideologinya, menyeleng garakan beberapa fungsi minimum yaitu: a. Fungsi penertiban
Lebih terperinciPESAN DAN MAKNA GAMBAR PADA T-SHIRT MERCHANDISE BANDUNG
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian Konflik antara Palestina dan Israel berawal saat terjadinya migrasi besarbesaran kaum Yahudi ke tanah Palestina. Lebih dari lima puluh lima ribu orang datang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. akhir bulan itu, tentara Jepang menghancurkan armada gabungan Belanda,
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pada tanggal 8 Desember 1941 (7 Desember di Hawai), Jepang menyerang Pearl Harbor, Hongkong, Filiphina, dan Malaysia. Negeri Belanda segera mengikuti jejak
Lebih terperinciKeberanian. Dekat tempat peristirahatan Belanda pada zaman penjajahan, dimulailah perjuangan nya.
Keberanian Pagi itu di pedesan Kaliurang udara tampak sejuk dan embun pagi mulai pupus. Pada hari pahlawan 10 November tahun dimana kita mengingat perjuangan para pahlawan Indonesia. Ibu Malino sedang
Lebih terperinciREVOLUSI FISIK DI SUMATERA PADA AWAL KEMERDEKAAN : STUDI KASUS DI SUMATERA BARAT DAN BENGKULU
LAPORAN PENELITIAN MELIBATKAN MAHASISWA REVOLUSI FISIK DI SUMATERA PADA AWAL KEMERDEKAAN : STUDI KASUS DI SUMATERA BARAT DAN BENGKULU Oleh: Danar Widiyanta, M. Hum. Miftahuddin, M. Hum. Dina Dwikurniarini,
Lebih terperinciSEJARAH PERISTIWA GERBONG MAUT DI BONDOWOSO TAHUN 1947 DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN
SEJARAH PERISTIWA GERBONG MAUT DI BONDOWOSO TAHUN 1947 DALAM PERSPEKTIF PENDIDIKAN SKRIPSI Oleh Rima Evalia Yusmita NIM 050210302251 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Gerakan Revolusi merupakan perlawanan penjajah terhadap Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Revolusi adalah pergolakan politik, sosial ekonomi dan kebudayaan yang membawa perubahan terhadap keadaan sebelum terjadinya Revolusi. Tujuan sebuah revolusi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Penelitian Berakhirnya Perang Dunia II ditandai dengan menyerahnya Jerman kepada Sekutu di Eropa dan menyerahnya Jepang kepada Sekutu tanggal 15 Agustus 1945.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang. Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945 bukanlah peristiwa yang terjadi begitu saja. Peristiwa tersebut adalah sebuah akumulasi sebuah perjuangan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Tentara Nasional Indonesia (TNI) pada dasarnya lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menetapkan tujuan pendidikan nasional untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang 1.1.1 Monumen Palagan Dan Museum Isdiman Di Ambarawa Kota Ambarawa merupakan kota yang terletak di Kabupaten Semarang, Jawa Tengah. Kecamatan ini luasnya mencapai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah. Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pencatatan sejarah adalah sangat penting,karena tanpa pencatatan sejarah itu makin lama makin kabur, dan akhirnya keasliannya akan hilang sama sekali dan tinggal
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai jasa jasa para pahlawannya. Itulah yang diungkapkan oleh Ir. Soekarno untuk mengenang dan menghargai jasa jasa
Lebih terperinciUsaha pendudukan yang dilakukan Pemerintahan Militer Jepang untuk menguasai
2 Pendudukan atas pulau Sumatera juga dimaksudkan oleh Jepang untuk dijadikan pangkalan pengawasan terhadap kapal-kapal milik Sekutu di Samudera Hindia bagian barat, juga sebagai daerah pemasok bahan makanan,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang. Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Dengan berakhirnya Perang Dunia kedua, maka Indonesia yang sebelumnya dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun berhasil mendapatkan kemerdekaannya setelah di bacakannya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. dimasa lampau itu dapat kita pelajari dari bukti-bukti yang ditinggalkan, baik yang berupa bukti
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sejarah adalah peristiwa yang terjadi pada masa lampau, persepektif sejarah selalu menampilkan ruang dan waktu, setiap peristiwa selalu menampilkan tiga unsur yaitu
Lebih terperinciPERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN A ZIZATUL MAR ATI ( )
PERISTIWA YANG TERJADI PADA TAHUN 1945-1949 KELOMPOK 1 A ZIZATUL MAR ATI (14144600200) DEVIANA SETYANINGSIH ( 1 4144600212) NURUL FITRIA ( 1 4144600175) A JI SARASWANTO ( 14144600 ) Kembalinya Belanda
Lebih terperinci