ABSTRAK. Kata kunci : Avian influenza (AI), vaksin kombinasi ND-AI, respons imun protektif, titer antibodi

Transkripsi

1 RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 30 Agustus 1994 di Denpasar, Bali. Penulis merupakan anak kedua dari dua bersaudara pasangan Bapak I Putu Yuda Ariawan dan Ibu Ni Made Adi Parwati (alm.). Saudara penulis bernama I Gede Aditya Prayuda. Penulis merupakan warga negara Indonesia (WNI). Penulis menyelesaikan pendidikan Taman Kanak-kanak di TK Pradnyandari I Denpasar pada tahun 2000, Pendidikan Sekolah Dasar di SD 10 Padangsambian pada tahun 2006, Pendidikan Sekolah Menengah Pertama di SMP PGRI 5 Denpasar pada tahun 2009, Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA PGRI 2 Denpasar pada tahun Penulis kemudian diterima di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana melalui jalur Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) tulis pada tahun Selama menempuh kuliah di FKH Unud, penulis aktif menjabat sebagai Sekretaris di Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Senat Mahasiswa Fakultas Kedokteran Hewan, Universitas Udayana sejak tahun 2013 sampai tahun Selanjutnya penulis melakukan penelitian di Unit Pelayanan Teknis (UPT) Patobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana tentang Respons Imun Ayam Petelur Terhadap Avian Influenza Pascavaksinasi Vaksin Kombinasi Newcastle Disease dengan Avian Influenza sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Kedokteran Hewan (S.Kh) di Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. iv

2 ABSTRAK Kombinasi lebih dari satu organisme dalam vaksin telah diteliti dapat mempengaruhi efektivitas vaksin dalam merangsang pembentukan respons imun yang protektif. Penelitian ini bertujuan untuk melihat potensi vaksin kombinasi ND AI inaktif dalam merangsang terbentuknya respons imun sekunder yang protektif terhadap AI dan mengetahui pengaruh waktu pengambilan serum terhadap respons imun sekunder AI pada ayam petelur. Sampel penelitian dipilih secara acak terhadap 15 ekor ayam petelur dari total populasi 200 ekor. Sampel darah diambil sebanyak empat kali yakni sekali pravaksinasi dan tiga kali pascavaksinasi yaitu pada minggu ke-2, 3 dan 4 di peternakan ayam petelur mitra PT. Sanbio di Desa Senganan, Kabupaten Tabanan. Pemeriksaan titer antibodi AI dilakukan dengan uji serologi Haemaglutination Inhibition (HI) yang dinyatakan dalam Geometric Mean Titer (GMT). Data titer antibodi dianalisis dengan analisis varian dilanjutkan dengan uji jarak berganda Duncan. Hasil penelitian menunjukkan vaksin kombinasi ND AI inaktif mampu merangsang terbentuknya respons imun sekunder yang protektif terhadap AI, ditunjukkan dari peningkatan titer antibodi pascavaksinasi lebih besar dari titer protektif AI yaitu > 4 HI unit log 2 (>2 4 ) dan waktu pengambilan serum berpengaruh sangat nyata (P<0,01) terhadap respons imun sekunder AI pada ayam petelur. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut terhadap waktu vaksinasi. Kata kunci : Avian influenza (AI), vaksin kombinasi ND-AI, respons imun protektif, titer antibodi v

3 ABSTRACT Combination of more than one organism in vaccine has been researched capable of affecting the vaccine s effectiveness to stimulate the formation of protective immune responsse. To see the potential of ND AI inactive combination vaccine in stimulating the formation of protective secondary immune responsse against AI and the effect of serum taking time in stimulating immune responsse against AI on laying hens is the aim of this research. The research s sample are chosen randomly on 15 laying hens from the total population of 200. Sample taken four times, one pre vaccination and three post vaccination at week 2, 3 and 4 in Desa Senganan, Tabanan. Examination is done with serological test Haemaglutination Inhibition (HI) is shown by Geometric Mean Titer (GMT). Data of the antibody titers were analyzed using analysis of variance followed by Duncan s multiple range test. The result show that ND AI inactive combination vaccine can stimulate the formation of protective secondary immune responsse againts AI, shown from the rise of antibody titer post vaccination is greater than protective immune responsse AI > 4 HI unit log 2 (>2 4 ) and serum taking time affect significantly (P<0,01) againts AI secondary immune responsse on laying hens. Vaccination time need further research. Keywords : Avian influenza (AI), ND-AI combined vaccines, protective immune responsse, antibody titer vi

4 UCAPAN TERIMA KASIH Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa, karena atas Asung Kerta Wara Nugraha-Nya kepada penulis sehingga penulisan skripsi yang berjudul Respons Imun Ayam Petelur Terhadap Avian Influenza Pascavaksinasi Vaksin Kombinasi Newcastle Disease dengan Avian Influenza dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Penulisan skripsi disusun berdasarkan data-data yang diperoleh melalui penelitian yang merupakan salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Kedokteran Hewan pada Fakultas Kedoteran Hewan Universitas Udayana. Keberhasilan penulis dalam menyelesaikan skripsi ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak yang turut mendukung kelancaran penulisan skripsi ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Dr. Drh. I. Nyoman Adi Suratma, MP. selaku Dekan Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana. 2. Prof. Dr. Drh. G. A. Yuniati Kencana, MP. selaku Pembimbing I atas bimbingan, pengetahuan, saran, motivasi, serta dukungan baik moril maupun materil sejak awal masuk dunia perkuliahan hingga dalam penulisan skripsi ini. 3. Dr. Drh. I Nyoman Suartha, M.Si selaku Pembimbing II yang telah membantu, membimbing, dan memberikan saran serta arahan selama penelitian dan penyusunan skripsi ini. 4. Dr. Drh. Ida Bagus Kade Suardana, M.Si, Prof. Dr. Drh. Ida Bagus Komang Ardana, M.Kes, dan Dr. Drh. I Wayan Batan, M.S selaku dosen penguji yang telah memberikan bimbingan, saran, bahkan kritik membangun yang sangat berarti untuk penyempurnaan penyusunan skripsi ini. 5. Kedua orang tua tercinta Bapak I Putu Yuda Ariawan dan Ibu Ni Made Adi Parwati (alm.), kakak-kakak tersayang I Gede Aditya Prayuda dan Ida Ayu Putu Werdiari, serta keluarga besar yang tidak dapat saya sebutkan vii

5 satu-persatu, yang selalu menjadi penyemangat, nasihat, motivasi dan selalu memberikan doa restu serta dukungannya baik fisik maupun materi yang sangat bermanfaat hingga terselesaikannya skripsi ini. 6. Drh. Putu Suastika, M.Kes selaku Pembimbing Akademik yang telah membimbing penulis selama menjadi mahasiswa. 7. Prof. Dr. Drh. I Nyoman Mantik Astawa, Ph.D, Wayan Sija dan seluruh staf laboratorium Patobiologi dan laboratorium Biomedik Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Udayana atas bantuan beserta fasilitas yang telah disediakan kepada penulis untuk melakukan penelitian. 8. PT. Sanbio Laboratories yang telah membantu dalam penyediaan antigen, pengumpulan sampel dan fasilitas pendukung penelitian lainnya. 9. Peternakan Ayam Petelur Desa Pekraman Munduk Paku, Desa Senganan, Kecamatan Penebel, Kabupaten Tabanan, Bali, yang menjadi lokasi penelitian. 10. Kawan seperjuangan angkatan 2012 A dan B, rekan-rekan BEM FKH Unud, serta KKN Periode XI Desa Batuagung, Jembrana yang turut membantu secara tidak langsung dan memberikan semangat dalam pelaksanaan penelitian sampai dengan penyusunan skripsi. 11. Sahabat-sahabat terdekat saya, Ni Ketut Nugrahaningari, Nurmala Candra Permata Sari, Kadek Dwi Kartika, Putri Riasma, Tina Suciani, Manguntari, Febby Hartesa, Dipa Wedanti, Nuraini Syabrina, Dewa Ayu Paranitha, Ni Made Riska Adnyani, Agatha Serena L. Tobing, Daniel Raja Bonar Nainggolan, Dwi Kusuma Komala Ratih, Grace Sophia Juliani Manik, Josia Samuel, Bianca Violanda Junus, Ni Kadek Wiwik Anggreni, Mila dan Indri yang selama ini sudah menjadi keluarga bagi penulis dengan saling berbagi suka, duka, dukungan, kritik serta saran bagi kemajuan studi penulis. Terima kasih untuk selalu membantu, menghibur, memberikan semangat maupun motivasi, serta saran dan kritik yang sangat membangun demi terselesaikannya skripsi ini. 12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung telah membantu penulisan selama pelaksanaan penelitian dan skripsi ini. viii

6 Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka dalam kesempatan ini penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun agar skripsi ini dapat memberikan manfaat bagi para pembacanya bahkan kemajuan ilmu Kedokteran Hewan kedepannya. Selamat membaca. Denpasar, April 2016 Penulis ix

7 DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL... i HALAMAN PENGESAHAN... ii HALAMAN PERSETUJUAN... iii RIWAYAT HIDUP... iv ABSTRAK... v ABSTRACT... vi UCAPAN TERIMA KASIH... vii DAFTAR ISI... x DAFTAR TABEL... xii DAFTAR GAMBAR... xiii DAFTAR LAMPIRAN... xiv BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Penelitian Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian... 3 BAB II TINJAUAN PUSTAKA Ayam Petelur Newcastle Disease Avian Influenza Pencegahan Penyakit Newcastle Disease dan Avian Influenza Vaksin Kombinasi Newcastle Disease dengan Avian Influenza Sistem Kekebalan pada Ayam Petelur Kerangka Konsep Hipotesis BAB III MATERI DAN METODE Objek Penelitian Bahan Penelitian Peralatan Penelitian Rancangan Penelitian Variabel Penelitian Cara Pengumpulan Data Prosedur Penelitian Vaksinasi Pengambilan Darah Pemisahan Serum Pembuatan Suspensi Eritrosit 1% Uji Hemaglutinasi/HA Uji Hambatan Hemaglutinasi/HI Analisis Data Lokasi dan Waktu Penelitian x

8 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Penelitian Pembahasan Pengujian Hipotesis BAB V SIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN xi

9 DAFTAR TABEL Nomor Teks Halaman 4.1 GMT AI ayam petelur (HI unit log 2) yang divaksinasi dengan vaksin kombinasi ND-AI xii

10 DAFTAR GAMBAR Nomor Teks Halaman 2.1 Ayam petelur galur Isa Brown mengalami pendarahan pada daerah dada, kaki, dan telapak kaki Vaksin Sanafac ND AI Kerangka Konsep Grafik peningkatan GMT AI pada ayam petelur xiii

11 DAFTAR LAMPIRAN Nomor Teks Halaman 1. Hasil pemeriksaan titer antibodi serum terhadap AI (HI unit log 2) Hasil Analisis Sidik Ragam Hasil Uji LSD dan Duncan Hasil Analisis Regresi Dokumentasi Penelitian xiv

12 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Ternak ayam petelur merupakan komoditas peternakan yang paling banyak dipelihara oleh para petani dan peternak di Indonesia. Produk komoditas peternakan ini adalah sumber protein hewani yang dapat dijangkau oleh seluruh lapisan masyarakat (Adjid et al., 2005). Namun, mengelola usaha peternakan ayam petelur jauh lebih sulit dibanding mengelola peternakan ayam pedaging. Selain waktu pemeliharaan yang lebih lama, manajemen pemeliharaan peternakan juga sangat berpengaruh terhadap produktivitas ayam petelur. Kesalahan kecil saja dalam pengelolaan peternakan dapat menyebabkan produksi telur menurun dan ayam rentan terserang penyakit, diantaranya Newcastle disease dan Avian influenza. Sejak mewabahnya penyakit AI pada tahun 2003 hingga kini di Indonesia penyakit ini terus menimbulkan keresahan pada industri perunggasan karena menyebabkan kematian unggas yang sangat tinggi (hampir 90%) dan kerugian ekonomi bagi peternak (Deptan, 2005 dalam Suardana et al., 2009). Penyakit AI dikategorikan sebagai kelompok penyakit zoonosis berbahaya karena dapat menyerang unggas dan mamalia serta manusia, bahkan bersifat mematikan baik pada hewan maupun manusia yang terinfeksi (Kencana et al., 2015). Penyakit ND merupakan penyakit endemik di Indonesia yang menyebabkan kerugian ekonomi bagi usaha peternakan unggas karena mengakibatkan gangguan pertumbuhan, tingginya biaya penanggulangan penyakit, tingginya angka kematian % dan menurunnya produksi telur (Tabbu, 2000). Penyakit ND bentuk ganas (very virulent Newcastle disease = VVND) memiliki gejala klinis yang sangat mirip dengan penyakit AI seperti batuk, bersin, susah bernafas, ngorok, diare dan sianosis. Selain itu, angka morbiditas dan mortalitas yang tinggi seringkali mengelirukan kedua penyakit tersebut (Kencana, 2012). Vaksinasi dipilih pemerintah sebagai salah satu cara pencegahan penyakit ND dan AI di Indonesia (Ditjennak, 2009). Vaksin yang banyak digunakan 1

13 2 peternak yaitu vaksin tunggal yang hanya memiliki protektivitas terhadap satu penyakit, sehingga untuk memberikan proteksi terhadap berbagai penyakit dibutuhkan beberapa kali pengulangan vaksinasi pada ayam. Vaksinasi berulang pada ayam dapat memicu tingkat stres ayam. Tingkat stres pada ayam mempengaruhi tingkat produktivitasnya sehingga hal ini sangat merugikan peternak. Permasalahan tersebut yang mendasari dibuatnya vaksin kombinasi yaitu vaksin kombinasi ND-AI inaktif (Hermawan, 2010). Vaksin kombinasi ND AI inaktif mengandung dua strain virus yang virulensinya telah dimatikan dan hanya memanfaatkan sifat imunogenik virus dalam merangsang antibodi. Sediaan vaksin tersebut dibuat dalam bentuk inaktif karena virus AI bersifat zoonosis yang berbahaya. Keunggulan vaksin kombinasi adalah dari segi cara pemberiannya yang dapat dilakukan sekaligus sehingga dapat menurunkan tingkat stres pada ayam akibat pemberian vaksin berulang, lebih ekonomis, efektif dan efisien terhadap waktu. Kombinasi lebih dari satu organisme dalam vaksin telah diteliti dapat mempengaruhi efektivitas vaksin dalam menginduksi pembentukan respons imun yang protektif (Cardoso et al., 2005). Namun, menurut penelitian Kencana et al (2015) pengaruh buruk akibat pemberian vaksin kombinasi ND AI pada ayam tidak terjadi, tetapi justru sebaliknya vaksin kombinasi ND AI mampu menggertak respons imun protektif pada ayam specific pathogen free (SPF). Hermawan (2010) juga melaporkan pemberian vaksin kombinasi ND-AI lebih efektif merangsang timbulnya respons imun pada ayam petelur dibandingkan dengan pemberian vaksin tunggal AI. Untuk mendapatkan hasil vaksinasi yang protektif terhadap AI vaksinasi harus dilakukan secara teratur sesuai rekomendasi disertai dengan monitoring berkelanjutan. Indikasi vaksinasi yang baik dievaluasi berdasarkan kemampuan vaksin dalam merangsang respons imun. Program vaksinasi menggunakan vaksin AI inaktif pada ayam petelur di lapangan dilakukan dengan memberikan lebih dari satu kali vaksinasi (booster). Respons imun yang terbentuk pascavaksinasi ulangan disebut respons imun sekunder. Sehingga dalam penelitian ini akan

14 3 dilihat potensi vaksin kombinasi ND AI inaktif dalam merangsang terbentuknya respons imun sekunder yang protektif terhadap AI pada ayam petelur. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat dirumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah vaksin kombinasi ND AI inaktif mampu merangsang terbentuknya respons imun sekunder yang protektif terhadap AI pada ayam petelur? Apakah waktu pengambilan serum berpengaruh terhadap respons imun sekunder AI pada ayam petelur pascavaksinasi dengan vaksin kombinasi ND AI? 1.3 Tujuan Penelitian Adapun tujuan penelitian ini adalah : Untuk mengetahui kemampuan vaksin kombinasi ND AI inaktif dalam merangsang terbentuknya respons imun sekunder yang protektif terhadap AI pada ayam petelur Untuk mengetahui pengaruh waktu pengambilan serum terhadap respons imun sekunder AI pada ayam petelur pascavaksinasi dengan vaksin kombinasi ND AI. 1.4 Manfaat Penelitian Adapun manfaat penelitian ini adalah untuk : Manfaat teoritis Memberikan pengetahuan tentang respons imun sekunder AI protektif pada ayam petelur pascavaksinasi dengan vaksin kombinasi ND AI. Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan masukan dalam pemilihan vaksin Manfaat praktis Apabila hasil penelitian menunjukkan bahwa vaksin kombinasi ND AI yang digunakan ternyata memberikan kenaikan respons imun yang bagus pada ayam petelur, maka hal ini dapat digunakan sebagai dasar evaluasi terhadap pemilihan vaksin AI.