BAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kemiri (aleurites moluccana wild) atau candle nut adalah salah satu tanaman industry dari family euphorbiaceae (Rosman R dan Djauhariya E, 2005) yang tersebar didaerah tropik dan subtropik (purseglove, 1981). Kemiri merupakan bahan dasar cat, pernis, tinta, sabun, pengawet kayu, minyak rambut dan bahan pembatik, sedang isi biji sebagai bumbu masak (heyne, 1987). Selain itu menurut hadad dan suryana (1995) dapat juga sebagai obat kulit, obat pinggang, sakit kepala, demam, borok, bisul, disentri, dan sariawan. Jenis kemiri sunan (Reutealis trisperma (Blanco) Airy Shaw) adalah salah satu tanaman yang sangat potensial sebagai penghasil minyak nabati (Heyne, 1987). Terkait dengan semakin tipisnya cadangan minyak yang berasal dari fosil, keberadaan tanaman ini memberikan harapan baik karena minyak nabati yang dihasilkannya bisa diproses menjadi biodiesel, sebagai pengganti minyak yang berasal dari fosil yang dapat diperbaharui (renewable). Selain itu cangkang dari kupasan buah kemiri dapat di manfaatkan sebagai arang untuk bahan bakar (Sutiono dan Luluk E, 2006). Kemiri telah dikenal sejak lama dan merupakan salah satu produk ekspor Indonesia.Negara tujuan ekspor utama kemiri adalah Singapura, Malaysia, Netherlands dan Saudi Arabia. Menurut Dinas Perkebunan Provinsi Kalimantan Selatan, produksi kemiri di Kabupaten Banjar pada tahun 2013 mencapai 370 Ton/tahun. Dari total keseluruhan produksi kemiri tahun 2013 di Provinsi Kalimantan Selatan mencapai Ton/tahun. Dalam kata lain pemerintah harus lebih memperhatikan tentang kelangsungan perkembangan tanaman kemiri, dari mulai budidaya tanaman sampai dengan bagaimana teknologi proses pemecahan cangkang kemiri agar efisien waktu, tenaga kerja dan lain lain. 1

2 Produksi biji kemiri kupas untuk kebutuhan dalam negeri dan skala ekspor terkendala pada proses pengupasan kemiri. Pengupasan kemiri yang dilakukan oleh para petani sampai saat ini ada dua cara yaitu dengan cara tradisional (konvensional) dan dengan berbantuan mesin. Menurut observasi yang saya lakukan dengan salah satu pengusahan kemiri skala rumahan pada tahun 2014 lalu di salah satu desa di Kecamatan Pengaron, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan. Pengupasan yang dilakukan secara tradisionaloleh satu orang dalam sehari dapat menghasilkan kg, tergantung dari tenaga dan kemampuan dari pengupas kemiri. Kegiatan tersebut dilakukan dalam kurun waktu 3 5 jam/hari, karena harus membagi waktu dengan kegiatan lain, artinya dalam waktu satu bulan produksi kemiri kupas yang dihasilkan sebesar kg/bulan. Selain pengupasan yang dilakukan secara konvensional, ada pula sebagian para petani dan pengusaha kemiri yang sudah menggunakan mesin. Hal ini dapat kita amati dipasaran sudah banyak yang menjual mesin mesin pemecah kemiri dengan segala macam type dan bentuk. Namun itu semua belum sepenuhnya mampu menjawab permasalahan yang ada dilapangan. Permasalahan permasalahan tersebut antara lain mengenai efisiensi waktu, kapasitas, tenaga, kemudahan dalam penanganan, dan mesin mesin yang sudah ada belum dilengkapi dengan sortasi atau pemisah produk. Gambar 1.1 Mesin pengupas kemiri semi konvensional sistem pedal (Sumber : 2

3 Gambar 1.2 Mesin pengupas kemiri dengan motor listrik (Sumber : Andi laedan, 2010) Mengacu dari persoalan diatas mengenai efisiensi waktu, kapasitas, tenaga, kemudahan dalam penanganan, dan tidak adanya pemisah produk hasil. Maka perlu adanya desain perancangan mesin pemecah kemiri yang lebih efektif dan mampu menjawab segala macam permasalahan permasalahan yang ada. Melihat dari hasil produksi kemiri di Kabupaten Banjar serta persoalan yang muncul dikalangan petani kemiri. Judul yang akan diangkat yaitu Perancangan Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 200 kg/jam. 1.2 Rumusan Masalah Dari latar belakang diatas maka dapat dirumuskan permasalahan, yaitu bagaimana mendapatkan desain dari mesin pemecah kemiri berkapasitas 200 kg/jam yang mudah untuk dioperasikan. 1.3 Tujuan Perancangan Tujuan yang ingin dicapai dari penulisan atau perancangan mesin pemecah kemiri ini adalah mendapatkan gambar desain dari mesin pemecah kemiri berkapasitas 200 kg/jam. 3

4 1.4 Manfaat Perancangan Hasil perancangan mesin pemecah kemiri ini diharapkan dapat memberikan maanfaat bagi : 1. Perancang (mahasiswa) Melalui perancangan mesin pemecah kemiri kapasitas 200 kg/jam diharapkan dapat menambah wawasan di dunia perancangan mesin dan juga sebagai bentuk pengaplikasian ilmu yang diperoleh secara teoritis, serta diharapkan nantinya mampu dikembangkan lagi oleh perancang atau peneliti selanjutnya. 2. Masyarakat (petani dan pengusaha kemiri) Dengan adanya perancangan mesin pemecah kemiri kapasitas 200 kg/jam ini, masyarakat khususnya petani dan pengusaha kemiri dapat menggunakan alat ini untuk menunjang proses, mengurangi waktu kerja, tenaga, dan meningkatkan hasil produksi yang sebelumnya dilakukan dengan cara konvensional. 1.5 Batasan masalah Untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas, maka penulis akan membatasi tugas akhir ini dengan hal hal sebagai berikut : 1. Perancangan mesin pemecah kemiri kapasitas 200 kg/jam ini dengan cara diroll menggunakan motor listrik. 2. Tidak membahas analisa biaya produksi dan umur dari hasil perancangan mesin pemecah kemiri. 3. Getaran yang terjadi tidak dilakukan perhitungan. 4. Proses awal pada kemiri dianggap memenuhi syarat untuk proses pemecahan. 4

5 5. Dalam perancangan ini penulis tidak menghitung kekuatan pengelasan, rangka, pengayak, roda, mur dan baut. 1.6 Konsep Desain Gambar 1.3 Desain Mesin Pemecah Kemiri Dengan Kapasitas 200 Kg/Jam 5