BAB III. METODE PENELITIAN

Ukuran: px

Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB III. METODE PENELITIAN"

Yanti Oesman
6 tahun lalu
Tontonan:

1 BAB III. METODE PENELITIAN A. Lokasi dan waktu penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian dilakukan di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar pada masing masing model pengelolaan sampah (open dumping, open trench burning, sanitary land fill) dan pemukiman penduduk terdekat sebagai kontrol. 2. Waktu Penelitian Waktu penelitian selama 4 (empat) bulan pada bulan Maret 2015 hingga bulan Juni B. Alat, bahan dan cara kerja 1. Alat Alat yang digunakan dalam penelitian ini meliputi alat untuk perhitungan jumlah individu lalat pada lokasi-lokasi sampel dan alat untuk mengukur kondisi abiotik lingkungan (kondisi klimat). Alat yang digunakan untuk penghitungan jumlah individu lalat adalah : denah lokasi, fly grill ukuran standar, stop watch, formulir pencatatan, hand tally counter, jaring serangga dan alat tulis. Alat untuk pengukuran kondisi abiotik lingkungan meliputi : higrometer, lux meter dan alat pengukur arah angin. 2. Bahan Bahan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah : lalat bebas / liar dan alkohol 70%. Penelitian ini juga menggunakan bahan bahan berupa data sekunder yang terkait dengan penelitian ini baik dari sumber instansi pemerintahan setempat maupun provinsi. 3. Cara kerja pengukuran kepadatan lalat. a. Fly grill berukuran standar 1m 2 x 1m 2 di letakkan pada lokasi dan jarak yang telah ditentukan. b. Fly grill dibiarkan untuk beberapa saat (untuk penyesuaian bagi lalat). c. Jumlah lalat yang hinggap pada fly grill dihitung dalam rentang waktu selama 30 detik. d. Melakukan dokumentasi pada lalat yang hinggap untuk kepentingan identifikasi jenisjenisnya.

2 e. Fly grill diletakkan kembali dan memulai penghitungan kembali lalat yang hinggap sampai 10 kali ulangan. f. Dipilih sebanyak 5 hasil perhitungan kepadatan lalat yang tertinggi, kemudian diratarata. g. Hasil rata-rata adalah angka kepadatan lalat dan jenis lalat dengan satuan ekor per block grill. h. Untuk kelengkapan informasi, perlu juga diadakan pengukuran suhu, kelembaban dan keadaan cuaca secara umum C. Kepadatan, sampel dan teknik sampel 1. Kepadatan Penelitian. Lalat di tempat penelitian, Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Sukosari, Jumantono, Karanganyar. 2. Sampel penelitian. Sampel penelitian adalah lalat yang ditemukan dititik sampling TPAS Sukosari. Pengambilan sampel pada TPAS dengan 5 lokasi selama 3 hari dimasing-masing model open dumping, open trench burning, sanitary land fill dan pemukiman penduduk terdekat sebagai kontrol. 3. Teknik Sampling. Tehnik sampling yang digunakan adalah teknik random (acak). Cara yang dilakukan adalah dengan menetapkan tempat yang diteliti. Lokasi penelitian adalah 5 titik pada TPAS dengan model pengelolaan open dumping, 5 titik pada TPAS dengan model pengelolaan open trench burning, 5 titik pada TPAS dengan pengelolaan sanitary land fill dan 5 titik tempat pemukiman terdekat. Waktu sampling dilakukan pagi, siang, sore. Pengambilan sampel dengan fly grill dengan ukuran 1 m. Lokasi yang diambil mewakili seluruh bagian, 5 tempat untuk masing-masing pengelolaan dengan waktu pagi, siang dan sore. D. Data penelitian. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan data sekunder. Data primer berkaitan dengan hasil pengamatan lalat dan pengukuran parameter abiotik lingkungan langsung pada lokasi penelitian. Data sekunder berupa data yang berkaitan atau

3 berhubungan dengan deskripsi lokasi penelitian mapun pengelolaan sampah yang dilakukan pada daerah ataupun lokasi penelitian, 1. Data primer dalam penelitian ini antara lain : a. Data observasi di Tempat Pemrosesan Akhir Sampah (TPAS) Sukosari untuk kegiatan pengelolaan sampah. 1) Model pengelolaan sampah open dumping. 2) Model pengelolaan sampah open trench burning. 3) Model pengelolaan sampah sanitary land fill. b. Data hasil wawancara dengan petugas Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karanganyar c. Data hasil pengamatan jumlah individu dalam kepadatan lalat di TPAS untuk pengukuran kepadatan lalat dengan block grill atau fly grill. 2...Data sekunder dalam penelitian ini antara lain : a. Data dari Dinas Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Karanganyar terkait sampah dan pengelolaannya. b. Data kependudukan dari Badan Pusat Statistik Kabupaten Karanganyar c. Data desa disekitar TPAS Sukosari. d. Data kesehatan masyarakat dari Puskesmas disekitar TPAS Sukosari e. Data hasil penelitian dan laporan yang berkaitan dengan pengelolaan sampah. E. Teknis pengumpulan data. Tehnik pengumpulan data menggunakan metode observasi, dokumentasi dan eksperimen untuk pengelolaan sampah model open dumping, open trench burning, sanitary land fill dan untuk kepadatan lalat dengan random menggunakan kwadran atau fly grill. F. Definisi operasional. Untuk mendapatkan batasan yang jelas dan lebih operasional, maka diuraikan pengertian dari kerangka berfikir sehingga didapatkan kesamaan persepsi sebagai berikut : 1. Model pengelolaan sampah. Model pengelolaan sampah yang diteliti pada TPAS Sukosari, Jumatono, Karanganyar meliputi : a. Open Dumping yaitu model pengelolaan sampah dengan cara membuang sampah ditumpuk begitu saja di atas lahan terbuka.

4 b. Open Trench Burning yaitu model pengelolaan sampah dengan cara membuang sampah keparit-parit yang tidak digunakan masyarakat jauh dari pemukiman penduduk kemudian dibakar. c. Sanitary Land fill yaitu model pengelolaan sampah dengan cara menimbun sampah dalam tanah kemudian bagian atas ditutup tanah. 2. Kepadatan lalat. Kepadatan lalat adalah suatu kumpulan individu lalat dalam stadium aktif yang membentuk suatu unit biologi. 3. Waktu sampling. Waktu sampling meliputi pagi, siang dan sore. G. Teknis analisis data 1. Pengelompokan data Data model pengelolaan sampah meliputi Open Dumping, Open Trench Burning, Sanitary Land Fill. Data kepadatan lalat meliputi jumlah lalat, jenis lalat dan penyebaran. 2. Analisis variansi dua arah Dalam analisa dua jalan atau klasifikasi ganda yang di uji lebih dari satu macam. Dapat terdiri dari 1,2,3 atau lebih klasifikasi tergantung dari desain penelitian yang direncanakan ( Nurgiyantoro, 2009 ). Data yang dikelompokan menurut kriteria analisis variansi dua arah dianalisis untuk mengetahui pengaruh model pengelolaan sampah TPAS Sukosari Karangayar dan waktu sampling terhadap populasi lalat. 3. Pengujian hipotesis Pengujian hipotesa dalam penelitian ini menggunakan anava dua arah dengan desain faktorial ( 3 x 3 ). Desain ini terdiri dari 2 variabel bebas masing-masing terdiri dari 3 katagori, yaitu Model pengelolaan sampah (Open Dumping,Open Trench Burning, Sanitary land fill),waktu (pagi,siang,sore) dan satu variabel terikat ( kepadatan lalat ). Rancangan desain faktorial pada tabel :

5 Tabel 1. Rancangan desain Faktorial (3 x 3) Model Model pengelolaan sampah Oprn Trench Sanitary land Open Dumping Waktu Burning fill Pagi Siang Sore Tata letak data. Tabel 2. Tata letak data penelitian B A B 1 B 2 B 3 A 1 A 1 B 1 A 1 B 2 A 1 B 3 A 2 A 2 B 1 A 2 B 2 A 2 B 3 A 3 A 3 B 1 A 3 B 2 A 3 B 3 Keterangan : A : Waktu Sampling A 1 A 2 A 3 B B 1 B 2 B 3 = Pagi = Siang = Sore : Model Pengolahan Sampah = Open Dumping = Open Trench Burning = Sanitary Land Fill

dokumen-dokumen yang mirip

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan

BAB III METODE PENELITIAN. mempelajari dinamika kolerasi antar faktor-faktor risiko dengan efek, dengan BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Rancangan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah survei dengan desain cross sectional, Alasan menggunakan ini yaitu penelitian ini