BAB II KAJIAN PUSTAKA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB II KAJIAN PUSTAKA"

Transkripsi

1 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran Pengertian Media Media secara harfiah berasal dari bahasa latin medius berarti perantara atau pengantar. Menurut Arsyad (2002:3) kata media dalam bahasa arab adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Dengan demikian media dapat diartikan sebagai jalan atau jembatan menyampaikan informasi kepada penerima informasi. Hal yang sama juga dikemukakan oleh Rahardjo dalam Kustandi dan Sutjipto (2013:7) bahwa media adalah wadah dari pesan yang oleh sumbernya ingin diteruskan kepada sasaran atau penerima pesan tersebut. Gerlach dan Ely dalam Arsyad (2002:3) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi dan atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa memperoleh pengetahuan, keterampilan atau sikap. Kustandi dan Sutjipto (2013:7) dalam bukunya yang berjudul Media Pembelajaran Manual dan Digital menjelaskan bahwa secara lebih khusus pengertian media dalam proses belajar mengajar cenderung diartikan sebagai alat-alat grafis, fotografis, atau elektronis untuk menangkap, memproses dan menyusun kembali informasi visual dan verbal Pengertian Media Pembelajaran Media Pembelajaran adalah alat yang dapat membantu proses belajar mengajar dan berfungsi untuk memperjelas makna pesan yang disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran dengan lebih baik dan sempurna (Kustandi dan 9

2 10 Sutjipto, 2013:8). Pendapat lainnya Arsyad (2002:4) dalam bukunya juga menjelaskan bahwa media pembelajaran adalah media yang membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional atau mengandung maksud pengajaran. Dari kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat yang membantu proses pembelajaran yang berfungsi memperjelas makna pesan dan membawa pesan atau informasi yang bertujuan instruksional sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran Fungsi Media Pembelajaran Asyhar (2010:134) menjelaskan bahwa media pembelajaran tidak sekedar hanya menjadi alat bantu saja, melainkan juga merupakan salah satu strategi dalam proses pembelajaran. Pendapat lainnya, Levie dan Lentz dalam Kustandi dan Sutjipto (2013:19-20) mengemukakan bahwa media pembelajaran khusunya media visual memilki empat fungsi, yaitu: 1. Fungsi atensi, yakni menarik dan mengarahkan perhatian siswa agar tetap berkontsentrasi pada pelajaran yang ditampilkan. 2. Fungsi afektif, media visual dapat dilihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (membaca) teks yang bergambar. 3. Fungsi kognitif, media visual terlihat dari temuan temuan penlitian yang mengungkapkan lambang visual atau gambar dapat memperlancar pencapaian tujuan untuk memahami dan mengingat informasi yang terkandung dalam gambar.

3 11 4. Fungsi kompensatoris, terlihat dari hasil penelitian bahwa media visual berfungsi untuk mengakomodasi siswa yang lemah dan lamban menerima serta memhami maksud pelajaran yang disajikan dalam bentuk teks atau disajikan secara verbal Jenis Media Pembelajaran Beberapa jenis media yang digunakan dalam kegiatan pembelajaran menurut Tim Depdiknas (2008:6-7) adalah sebagai berikut: 1. Media Grafis atau visual: media yang mengkombinasikan fakta dan gagasan secara jelas, kuat dan terpadu melalui kombinasi pengungkapan kata kata dan gambar. Peran utama media ini adalah memvisualisasikan fakta dan gagasan dalam bentuk ringkas dan padat. Jenis-jenis media grafis atau visual yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran adalah gambar, foto, diagram, sketsa, charta, grafik, poster dan komik. 2. Media Audio: bahan yang mengandung pesan dalam bentuk auditif (pita suara/piringan suara) yang dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan kemauan peserta didik sehingga terjadi proses belajar. Media audio berhubungan dengan segala kegiatan untuk melatih keterampilan mendengarkan. Beberapa jenis media audio adalah radio dan alat perekam atau kaset. 3. Media Proyeksi: hampir sama dengan media grafis, hanya penyampaian pesan harus diproyeksikan dengan proyektor agar sampai pada sasaran. Media jenis ini dapat berupa media visual saja tetapi ada juga yang disertai audio. Beberapa contohnya adalah film, televisi video dan lain-lain.

4 Kamus Pengertian Kamus Secara etimologis kamus berasal dari kata dalam bahasa Arab, yakni qamus. Bahasa arab menyerap kata qamus dari kata dalam bahasa Yunani kuno okeanos yang berarti lautan. Secara singkat bahwa kata kamus memliki makna wadah pengetahuan yang secara khusus dimaksud pada pengetahuan bahasa yang tak terhingga dalam dan luasnya (Chaer, 2007:179). Kemudian Pusat Bahasa (2008:628) dalam bukunya menjelaskan bahwa kamus adalah sebuah buku yang didalamnya memuat daftar kosakata baku suatu bahasa secara lengkap disusun secara alfabetis yang disertai label, lafal kata serta penjelasan makna dan dilengkapi dengan contoh pemakaian entri dalam kalimat. Berbeda dengan pendapat beberapa ahli di atas, Puspita (2006:2) menjelaskan bahwa kamus adalah kumpulan dari berbagai kata-kata, istilah-istilah, sebutan ataupun peribahasa, baik dalam bentuk buku maupun aplikasi program yang dapat digunakan sebagai acuan untuk menerangkan makna dari suatu kata. Selain menerangkan maksud suatu perkataan, kamus juga dapat digunakan sebagai pedoman bagaimana suatu kata digunakan. Secara ringkas peneliti dapat menarik kesimpulan dari pengertian kamus dari beberapa pendapat ahli yang dikemukan bahwa kamus (1) merupakan sebuah buku yang memuat daftar kosakata dari suatu bahasa, (2) memuat berbagai istilah yang disusun secara alfabetis, dan (3) sebagai pedoman bagaimana suatu kata digunakan.

5 Komponen Kamus Menurut Chaer (2007: 206) adapun komponen-komponen suatu kamus adalah memiliki kelengkapan lema, susunan lema, gloss yang lengkap padat dan jelas, petunjuk lafal dan ejaan, serta informasi kategori kata. Selain itu komponen kamus lainnya juga memiliki variasi data, informasi asal usul kata dan informasi bidang pemakaian Jenis Kamus Chaer (2007: ) dan Kushartanti dkk (2007:224) menjelaskan bahwa adapun jenis- jenis kamus dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Berdasarkan bahasa sasaran Berdasarkan bahasa sasaran kamus dibagi menjadi 3 jenis. Adapun ketiga jenis kamus tersebut yaitu: a). Kamus Ekabahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya sama dengan bahasa sasarannya. Contohnya Kamus Besar Bahasa Indonesia. b). Kamus Dwibahasa adalah kamus yang bahasa sumbernya tidak sama dengan bahasa sasarannya. Contohnya Kamus Oxford Inggris-Indonesia. c). Kamus aneka bahasa adalah kamus yang kata-kata bahasa sumber dijelaskan dengan padanannya dalam tiga bahasa atau lebih, misalnya kamus bahasa Indonesia-Inggris-Spanyol. 2. Berdasarkan banyaknya lema (entri) Selain berdasarkan bahasa sasaran, kamus juga dikelompokkan berdasarkan banyaknya lema (entri) kata. Adapun jenis kamus tersebut yaitu: a). Unabridged Dictionary mencakup lema. b). Semi-Unabridged Dictionary mencakup lema. c). College dan Concise Dictionaries mencakup

6 lema. d). Compact Dictionary mencakup lema. dan e). Pocket dan Mini Dictionary mencakup lema Fungsi Kamus Menurut Chaer (2007: ) bahwa kamus berfungsi menampung konsepkonsep budaya dari masyarakat atau bangsa penutur bahasa tersebut. Selain itu, kamus juga memiliki fungsi praktis seperti halnya mengetahui makna kata, sarana mengetahui lafal dan ejaan sebuah kata, mengetahui asal usul kata serta informasi mengenai kata lainnya. 2.3 Kamus Bergambar Menurut Lopiccolo (2013:118) bahwa kamus bergambar adalah sebuah kamus yang membantu pengajaran kata-kata baru dengan visual. Selain itu, Bhatti, dkk (2013:1) juga berpendapat bahwa kamus bergambar atau kamus berilustrasi adalah kamus yang menggunakan gambar atau lukisan untuk mengungkapkan sebuah makna. Biasanya, kamus bergambar disusun berdasarkan kesamaan topik, bukan disusun menurut kata per kata. Kamus bergambar mengandungi keterangan ringkas dari gambar yang ingin dijelaskan, sehingga mengurangi kompleksitas dari kamus tersebut. 2.4 Kamus Elektronik Perkakas modern bagi penerjemah adalah kamus elektronik. Kamus elektronik ini dibuat mirip dengan bentuk kalkulator sehingga mudah dibawa kemana-mana. Kekurangan jenis kamus ini adalah tidak mempunyai penjelasan yang lengkap atau contoh lainnya seperti kamus konvensional. Kelebihannya adalah penerjemah bisa

7 15 mencari kata dengan cepat. Jenis kamus modern yang lain adalah kamus yang dibuat dalam bentuk program komputer. Kamus ini sangat berguna bagi penerjemah yang biasa kerja dengan komputer. la bisa membuka program pengolah kata misalnya Microsoft Word untuk menulis hasil terjemahannya dan program kamus sekaligus (Suryawinata dan Hariyanto, 2003:29). 2.5 Adobe Flash Professional CS6 Adobe Flash merupakan program pembuat animasi yang diproduksi oleh perusahaan peranti lunak dari Amerika Serikat yaitu Adobe System Incorporated. Program ini sangat andal dan populer dikalangan animator, berbagai fasilitas dan fitur terbaru telah disediakan untuk kemudahan dalam pengolahan para penggunaanya. Program terbaru Adobe Flash terbaru adalah Adobe Flash Professional CS6. Westriningsih (2012:2) Adobe Flash Professional CS6 merupakan versi terbaru dari versi sebelumnya, Adobe Flash CS5. Program ini memiliki banyak fungsi, seperti pembuatan animasi objek, membuat presentasi, animasi iklan, game, pendukung animasi halaman web, hingga dapat digunakan untuk pembuatan film animasi Tampilan Awal Adobe Flash Professional CS6 Halaman Awal adalah halaman yang pertama kali muncul setelah program Adobe Flash Professional CS6 dijalankan. Menjalankan program tersebut terlebih dahulu mengklik 2 kali icon Adobe Flash Professional CS6 yang terdapat pada desktop. Adapun tampilan awal Adobe Flash Professional CS6 saat pertama kali dijalankan sebagai berikut:

8 16 Gambar 2.1. Tampilan Awal Adobe Flash Professional CS Area Kerja Adobe Flash Professional CS6 Menurut Westriningsih (2012:2) sebelum menggunakan program Adobe Flash Professional CS6 Sebaiknya terlebih dahulu mengenali area kerjanya dahulu, adapun area kerjanya: 1. Nama Dokumen, berisi nama dokumen yang sedang aktif, yang secara default diberi nama Untitled1. 2. Scale View, digunakan untuk men-zoom area kerja. 3. Menu Bar adalah barisan menu berisi kumpulan perintah yang digunakan pada Adobe Flash Professional CS6. Menu bar terdiri dari beberapa submenu yang dilengkapi dengan shortcut (jalan pintas) menggunakan kombinasi tombol keyboard. 4. Nama Panel, berisi properties dari objek yang dibuat. 5. Stage merupakan bagian dari Adobe Flash Professional CS6 yang digunakan untuk membuat atau meletakkan objek.

9 17 Stage Gambar 2.2 Stage Adobe Flash Professional CS6 6. Panel Timeline, Timeline berisi frame-frame yang berfungsi untuk mengontrol objek yang dianimasikan. Selain itu juga digunakan untuk menentukan kapan suatu objek ditampilkan. timeline Gambar 2.3 Timeline Adobe Flash Professional CS6 7. Toolbox merupakan bagian dari Adobe Flash Professional CS6 yang terdiri dari berbagai tool yang berfungsi membuat gambar, memilih objek dan memanipulasi objek yang merupakan komponen dari stage. 2.6 Tinjauan Materi Pengertian Genetika Secara etimologi kata Genetika berasal dari kata genos dalam bahasa latin berarti asal mula kejadian. Namun, genetika bukanlah ilmu tentang asal mula kejadian meskipun pada batas-batas tertentu memang ada kaitannya. Genetika ialah ilmu yang mempelajari seluk beluk alih informasi hayati dari generasi ke generasi

10 18 (Susanto, 2011:1). Selain itu Saefuddin (2007:2) juga berpendapat bahwa Genetika adalah ilmu tentang hereditas dan variasi yang terkait didalamnya Pengertian dan Struktur DNA Menurut Suryo (2005: 29) DNA tersusun atas banyak nukleotida, yang bila dalam keadaan terurai terdiri dari gula, posfat dan basa yang mengandung nitrogen. Karena banyaknya molekul nukleotida yang menyusun DNA, maka molekul DNA tersusun atas Polinukleotida. Adapun penjelasannya masing-masing adalah sebagai berikut: 1. Gula, molekul gula yang menyusun DNA adalah sebuah pentosa, yaitu deoksiribosa. 2. Posfat, molekul yang berupa PO Basa, basa nirogen yang menyusun DNA dibedakan atas; a. Kelompok Pirimidin, terdiri atas Sitosin (S) dan timin (T). b. Kelompok Purin, terdiri atas Adenin (A) dan Guanin (G) Kromosom Menurut Ho (2008:348) kromosom adalah unit struktural dari materi genetik yang mengandung molekul DNA terdapat di dalam inti sel. Zat penyusun suatu kromosom disebut kromatin Benda benda tersebut pertama kali diberi nama kromosom (Latin:krom = warna: soma=tubuh) oleh Waldeyer pada tahun 1888 (Suryo. 2005:6) Ukuran dan Bentuk Kromosom Ukuran kromosom bervariasi dari suatu spesies ke spesies lainnya. Panjang kromosom berkisar antara 0,2-0,5 µ, diameternya 0,2-20 µ. Pada Umumnya makhluk

11 19 dengan jumlah kromosom sedikit memiliki kromosom dengan ukuran yang lebih besar dibandingkan dengan junlah kromosom yang banyak (Suryo.2005: 9) Menurut Suryo (2005: 9) bentuk kromosom dibagi menjadi beberapa bentuk yaitu: a. Metasentrik, apabila sentromer terletak median (tengah kromosom) sehingga kromosom terbagi mennjadi dua lengan yang sama panjang dan mempunyai bentuk sperti huruf V. b. Submetasentrik, apabila sentromer terletak submedian (dekat ujung kromosom) sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang dan berbetuk seperti huruf J. c. Akrosentik, apabila sentromer terletak subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga kromosom tidak membengkok melainkan tetap lurus seperti batang. Satu lengan kromosom sangat pendek dan lengan lainnya panjang. d. Telosentris, apabila sentromer terletak diujung kromosom sehingga kromosom hanya terdiri dari satu lengan saja Struktur Kromosom Struktur kromosom menurut Suryo (2005:17) terdiri atas: a. Kromonema, berupa pita berbentuk spiral. b. Kronomer, adalah bahan nukleoprotein yang mengendap. c. Sentromer, bagian dari kromosom yang menentukan bentuk kromosom. d. Lekukan kedua, tempat terbentuknya nukleus.

12 20 e. Telomer, bagian dari ujung-ujung kromosom yang menghalangi bersambungnya kromosom satu dengan kromosom lainya. f. Satelit, tambahan pada ujung kromosom Fungsi Kromosom Menurut Nio (1990:100) bahwa kromosom berfungsi sebagai tempat melekatnya gen-gen. Selain itu kromosom juga berfungsi menyimpan informasi genetik dan mewariskannya pada keturunannya. Kemudian juga berfungsi mengendalikan perkembangan fenotip suatu organisme baik itu virus, bakteri, tumbuhan hewan dan manusia Pembelahan Sel Pembelahan Mitosis Pembelahan Mitosis adalah proses yang menghasilkan dua sel anak yang identik. Mitosis mempertahankan pasangan kromosom yang sama melalui pembelahan inti dari sel somatis secara berturut-turut (Crowder,2006:5). Menurut Suryo (1996:46) proses mitosis berlangsung dalam beberapa fase yakni Interfase, Profase, Metafase, Anafase, dan Telofase Pembelahan Meiosis Pembelahan meiosis merupakan proses yang rumit mengakibatkan reduksi jumlah kromosom menjadi 1n, sehingga gamet jantan dan betina mempunyai jumlah kromosom haploid apabila terjadi pembuahan (penggabungan gamet jantan dan betina), maka diperoleh kembali keadaan 2n (Crowder,2006:10). Menurut Suryo (1996:49-50) proses meiosis berbeda dari proses mitosis dan lazimnya berlangsung dalam beberapa 2 tingkat yakni meiosis 1 dan meiosis 2.

13 Gametogenesis Gametogenesis adalah keseluruhan proses penghasian gamet-gamet dan atau spora-spora matang dengan melalui proses pembelahan meiosis (Elrod dan Stanfield, 2002:11). Menurut Suryo (1996:51) hasil akhir dari meiosis biasanya tidak langsung berupa gamet, melainkan memerlukan sedikit waktu untuk berkembang menjadi gamet, proses ini disebut maturasi. 1) Spermatogenesis ialah gametogenesis pada hewan jantan dan orang laki-laki. Pada spermatogenesis ini sel-sel primordial diploid di dalam testis terus membelah secara mitosis berkali-kali dan membentuk spermatogonium. Selama pertumbuhannya, sel ini membetuk sel spermatosit primer (diploid) yang kemudian membelah secara meiosis. Hasilnya berupa dua buah sel spermatosit sekunder yang masing-masing haploid. Selanjutnya sel-sel ini mengalami pembelahan meiosis II dan menghasilkan 4 spermatid haploid. Selama proses maturasi terbentuklah bagian seperti ekor dan tipe spermatid menjadi ganet jantan yang disebut spermatozoon (Suryo,1996:51). 2) Oogenesis ialah gametogensis pada hewan betina dan orang perempuan. Pada oogenesis ini sel primordial diploid dalam ovarium (oogonium) mengalami pertumbuhan menjadi oosit primer (masih diploid). Pada meiosis I jumlah kromosom diparoh, kemudian sel membelah menjadi sebuah sel besar (oosit sekunder) dan sebuah sel kecil (badan kutub primer) Interaksi Gen Interaksi gen adalah peristiwa timbulnya sifat keturunan baru akibat adanya kerjasama atau saling pengaruh dari dua pasang alel atau lebih (Suryo, 1996: 35).

14 22 Selain itu Suryo (2005: ) juga menjelaskan adapun contoh dari interkasi gen adalah sebagai berikut: 1. Epistasi, ialah bila sebuah gen mengalahkan sebuah gen lainnya yang bukan alelnya. Epistasis dibedakan menjadi epistasis dominan dan resesif. Epistasis dominan adalah bila sebuah gen dominan mengalahkan pengaruh gen dominan lainnya. Sedangkan Epistasi resesif adalah bila gen resesif mengalahkan pengaruh gen resesif lainnya. 2. Gen Komplementer, ialah gen-gen dominan yang berlainan tetapi bila terdapat bersama-sama dalam genotip akan saling membantu dalam menentukan fenotip. 2.7 Penelitian Pengembangan Penelitian pengembangan adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji kefektifan produk tersebut (Sugiyono, 2013:407). Selain itu Setyosari (2010:214) penelitian pengembangan adalah suatu proses yang dipakai untuk mengembangkan dan memvalidasi produk pendidikan. Dari kedua pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan adalah (1) untuk mengembangkan suatu produk, (2) memvalidasi, (3) menghasilkan produk Model pengembangan yang akan digunakan pada penelitian ini adalah model ADDIE yang dikembangkan oleh Lee dan Owen (2004:3). Dipilihnya model pengembangan ini didasarkan atas beberapa alasan diantaranya adalah sifatnya deskriptif untuk menggambarkan alur atau langkah yang harus diikuti untuk mendapatkan suatu produk. Selain itu Setyosari (2010:222) juga menjelaskan bahwa

15 23 model ADDIE memuat urutan langkah-langkah yang dilakukan secara bertahap dari langkah awal sampai langkah akhir. 2.8 Penelitian Yang Relevan Penelitian tentang kamus elektronik berbasis flash pernah dilakukan oleh Astutik (2012:4) mengenai Pengembangan Media Pembelajaran Membaca Aksara Jawa Berbasis Macromedia Flash Untuk Siswa Kelas VII SMP Menunjukkan hasil berdasarkan hasil penilaian ahli media dari 9 aspek penilaian diketahui bahwa 3 aspek penilaian masuk dalam kategori valid yang bernilai 100%, dan 6 aspek penilaian dikategorikan cukup valid/ yang bernilai 75%. Sedangkan hasil penilaian ahli materi, dari 9 aspek penilaian diketahui bahwa 5 aspek penilaian masuk dalam ketegori valid/ yang bernilai 88% dan 100%, dan 4 aspek penilaian dikategorikan cukup valid yang bernilai 75% dan 63%. Berdasarkan hasil uji coba lapangan yang telah dilakukan kepada siswa kelas VII SMP Negeri 19 Malang diperoleh hasil persentase penilaian 84%. Penelitian lainnya, Amirah (2014:7) yang berjudul Pengembangan Kamus Trilingual Elektronik Dalam Mata Kuliah Struktur Tumbuhan Pada Materi Bunga Untuk Mahasiswa S1 Pendidikan Biologi menunjukkan bahwa hasil validasi oleh ahli materi dan ahli media didapatkan skor 72,5% (baik) dan 87,5% (sangat baik). Selain itu hasil ujicoba pada 15 orang mahasiswa pendidikan biologi PGMIPAU, reguler dan mandiri didapatkan skor 80,8% (sangat baik). Hal ini menandakan bahwa media kamus layak digunakan sebagai media pembelajaran.

16 24 Murviza, dkk (2014:29) dalam penelitiannya yang berjudul Pengembangan Kamus Fisika Bergambar Untuk Materi Fisika MTSS Plus Balimbing Kelas VIII menyatakan bahwa hasil uji validitas yang telah dilakukan oleh 4 orang pakar terhadap kamus fisika bergambar menunjukkan media tergolong valid dengan persentase 77,96%. Selain itu hasil validasi kamus oleh respoden menunjukkan media juga tergolong valid dengan persentase 73,75%. Dengan demikian media kamus fisika bergambar telah memenuhi kriteria praktikalitas yaitu dapat dipakai dan dilaksanakan dalam proses pembelajaran.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida.

Pada keadaan demikian, kromosom lebih mudah menyerap zat warna, misalnya sudan III, hematoksilin, methylen blue, dan kalium iodida. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Gen yang menentukan sifat suatu makhluk hidup dibawa oleh struktur pembawa gen yang mirip benang dan terdapat di dalam inti sel (nukleus). Kromosom hanya dapat diamati

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM

MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM MAKALAH BIOLOGI KROMOSOM OLEH: Annisa Tria Apriliani 1413100004 DAFTAR ISI DAFTAR ISI... ii DAFTAR GAMBAR...iii DAFTAR TABEL... iv BAB I PENDAHULUAN... 1 A. Latar Belakang... 1 B. Rumusan Masalah... 1

Lebih terperinci

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti

SUBSTANSI HEREDITAS. Dyah Ayu Widyastuti SUBSTANSI HEREDITAS Dyah Ayu Widyastuti Sel Substansi Hereditas DNA RNA Pengemasan DNA dalam Kromosom DNA dan RNA Ukuran dan Bentuk DNA Double helix (untai ganda) hasil penelitian Watson & Crick (1953)

Lebih terperinci

BAB II. Tinjauan Pustaka

BAB II. Tinjauan Pustaka 6 BAB II Tinjauan Pustaka A. Media Pembelajaran Interaktif Media pembelajaran dapat diartikan sebagai perantara atau penghubung antara dua pihak yaitu antara sumber pesan dan penerima pesan ( Anitah, 2008

Lebih terperinci

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi

BERANDA SK / KD INDIKATOR MATERI LATIHAN UJI KOMPETENSI REFERENSI PENYUSUN SELESAI. psb-psma rela berbagi iklas memberi Adakah kemiripan Apa penyebabnya..?? STANDAR 3. Memahami penerapan konsep dasar dan prinsip-prinsip hereditas serta implikasinya pada salingtemas DASAR 3.4 Menjelaskan konsep gen, DNA, dan kromosom Menyebutkan

Lebih terperinci

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II.

REPRODUKSI SEL REPRODUKSI SEL AMITOSIS. Profase I. Pembelahan I. Metafase I. Anafase I MEIOSIS. Telofase I. Interfase. Profase II. REPRODUKSI SEL AMITOSIS REPRODUKSI SEL Pembelahan I Profase I Metafase I Anafase I Proleptotene Leptotene Zygotene Pachytene Diplotene Diakinesis MEIOSIS Interfase Telofase I Pembelahan II Profase II Metafse

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa 8 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian Media Pembelajaran Media merupakan bentuk jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin medius yang berarti tengah, perantara, atau pengantar

Lebih terperinci

II. Bagaimana sifat diwariskan

II. Bagaimana sifat diwariskan II. Bagaimana sifat diwariskan Gen-gen letaknya pada kromosom ( inti sel). Kromosom dan gen-gennya gennya diwariskan saat fertilisasi. Pada gonad pembentukan sel kelamin ( meiosis) Contoh; Kromosom dalam

Lebih terperinci

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan 05 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 5 REPRODUKSI SEL 2 (GAMETOGENESIS) Gametogenesis adalah pembentukan gamet pada tubuh makhluk hidup. a. GametOGenesis pada manusia dan hewan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan animasi bahasa latin. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat lunak yang digunakan yaitu Adobe Flash

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL

MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL MODUL PRAKTIKUM GENETIKA TANAMAN 1. MATERI GENETIK, DISTRIBUSI GEN DAN PEMBELAHAN SEL NAMA NIM KELOMPOK ASISTEN :. :. :. :. I. MATERI GENETIK Suatu molekul pembawa informasi genetik harus berupa (1) molekul

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk 7 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Media Pembelajaran 2.1.1 Pengertian media pembelajaran Menurut Sadiman (2006:6) media berasal dari bahasa latin merupakan bentuk jamak dari "Medium" yang secara harfiah berarti

Lebih terperinci

M A T E R I G E N E T I K

M A T E R I G E N E T I K M A T E R I G E N E T I K Tujuan Pembelajaran: Mendiskripsikan struktur heliks ganda DNA, sifat dan fungsinya. Mendiskripsikan struktur, sifat dan fungsi RNA. Mendiskripsikan hubungan antara DNA, gen dan

Lebih terperinci

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi

Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Pembelahan Sel Muhammad Ridha Alfarabi Istiqlal, SP MSi Tujuan Instruksional Khusus : Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat menjelaskan mitosis dan meiosis pada tanaman Sub Pokok Bahasan :

Lebih terperinci

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen

Kromosom, DNA, Gen, Non Gen, Basa Nitrogen Jurusan Biologi FMIPA Universitas Lampung Jl. Soemantri Brojonegoro No. 1 Bandar Lampung Mata Kuliah : Biologi Umum Kode MK : Bio 612101 Tahun Ajaran : 2014/2015 Pokok Bahasan : Genetika Jani Master, M.Si.

Lebih terperinci

BAB II MENU DAN IKON PADA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANIMASI

BAB II MENU DAN IKON PADA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANIMASI BAB II MENU DAN IKON PADA PERANGKAT LUNAK PENGOLAH ANIMASI Kompetensi Dasar : Mengidentifikasi menu ikon pada perangkat lunak pengolah animasi Indikator : - Mengidentifikasi menu dan ikon pada Menu Bar

Lebih terperinci

Bagian-bagian kromosom

Bagian-bagian kromosom BAB3: SUBSTANSI GENETIKA KROMOSOM Bagian-bagian kromosom 1. kromatid. 2. senrtomer. 3. lengan pendek. 4. lengan panjang. SUBSTANSI GENETIKA Seluruh peristiwa kimia (metabolisme) diatur oleh suatu master

Lebih terperinci

PERBEDAAN MITOSIS DAN MEIOSIS Sel yang aktif membelah melewati suatu siklus yang berlangsung secara teratur dikenal sebagai siklus sel. Siklus sel dibedakan atas dua stadia, yaitu stadium istirahat (interfase)

Lebih terperinci

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut

BAB IV PEMBAHASAN. yaitu analysis, design, development, implementation, dan evaluation. Berikut BAB IV PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Sesuai dengan model pengembangan ADDIE, prosedur yang dilakukan dalam penelitian pengembangan multimedia interaktif ini meliputi lima tahap, yaitu analysis, design,

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1

SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 SMP kelas 9 - BIOLOGI BAB 6. Pewarisan Sifat pada Makhluk HidupLatihan Soal 6.1 1. Pasangan gen yang memiliki sifat yang sama pada kromosom homolog disebut... Kromosom Kromatin Alela Diploid Kunci Jawaban

Lebih terperinci

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA

SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA SUBSTANSIGENETIK 1. KROMOSOM 2. GEN - DNA http://www.nlm.nih.gov/medlineplu S/ency/images/ency/fullsize/19095.jpg Menentukan sifat tubuh, dan diturunkan ke generasi berikutnya TUJUAN Menjelaskan struktur

Lebih terperinci

MATERI GENETIK A. KROMOSOM

MATERI GENETIK A. KROMOSOM MATERI GENETIK A. KROMOSOM Kromosom pertama kali ditemukan pada kelompok makhluk hidup eukariot. Namun, di lain pihak dewasa ini kromosom tidak hanya dimiliki oleh klompok makhluk hidup eukariot tetapi

Lebih terperinci

BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA)

BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA) BAB VIII PEWARISAN SIFAT (GENETIKA) A. KOMPETENSI DASAR Setelah selesai membahas bab ini diharapkan mahasiwa untuk dapat memahami manfaat genetika, hukum-hukum dasar genetika dan mekanisme pewarisan sifat.

Lebih terperinci

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8

ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 ARTIKEL ILMIAH PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN KIMIA MATERI HIDROKARBON ALKANA MENGGUNAKAN MACROMEDIA FLASH 8 OLEH MUHAMMAD ANSHORI HASIBUAN NIM A1C108019 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS

Lebih terperinci

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS)

SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) 04 MATERI DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA BIOLOGI SET 4 REPRODUKSI SEL 1 (MITOSIS & MEIOSIS) Pembelahan sel dibedakan menjadi secara langsung (amitosis) dan tidak langsung (mitosis dan meiosis).

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan yaitu Adobe Flash CS3 Profesional serta penjelasan mengenai materi

BAB 2 LANDASAN TEORI. digunakan yaitu Adobe Flash CS3 Profesional serta penjelasan mengenai materi BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoritis yang berkaitan dalam pembuatan animasi Bahasa Arab. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat lunak yang digunakan yaitu Adobe Flash

Lebih terperinci

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed.

MATERI GENETIK. Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. MATERI GENETIK Oleh : TITTA NOVIANTI, S.Si., M. Biomed. PENDAHULUAN Berbagai macam sifat fisik makhluk hidup merupakan hasil dari manifestasi sifat genetik yang dapat diturunkan pada keturunannya Sifat

Lebih terperinci

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA?

Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? GENETIKA Sejak kapan manusia mengenal pengetahuan GENETIKA? Bapak Burik, anaknya tentu Burik Pepatah yang kita jumpai di seluruh dunia. Secara tak sadar mengekspresikan penyebaran pengetahuan genetika

Lebih terperinci

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH

MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH MEDIA DAN SUMBER PEMBELAJARAN ENCEP KUSUMAH PENGERTIAN MEDIA Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar Media

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. menganimasikannya, serta mudah dipelajari. Flash tidak hanya digunakan dalam

BAB 2 LANDASAN TEORI. menganimasikannya, serta mudah dipelajari. Flash tidak hanya digunakan dalam 5 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengenalan Adobe Flash Flash merupakan software yang memiliki kemampuan menggambar sekaligus menganimasikannya, serta mudah dipelajari. Flash tidak hanya digunakan dalam pembuatan

Lebih terperinci

BAB III. SUBSTANSI GENETIK

BAB III. SUBSTANSI GENETIK BAB III. SUBSTANSI ETIK Kromosom merupakan struktur padat yg tersusun dr komponen molekul berupa protein histon dan DNA (kumpulan dr kromatin) Kromosom akan tampak lebih jelas pada tahap metafase pembelahan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan

BAB II KAJIAN PUSTAKA. informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pengertian Media Media adalah suatu sarana yang dapat digunakan untuk menyampaikan informasi kepada siswa. Media berasal dari bahasa Latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

Lebih terperinci

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN

ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN 1 ANALISIS MEIOSIS PENDAHULUAN Latar Belakang Stadium haploid dari siklus seksual dihasilkan dari proses pembelahan inti yang disebut meiosis. Meiosis berlangsung pada sel-sel yang terdapat di dalam jaringan

Lebih terperinci

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP

SIKLUS & PEMBELAHAN SEL. Suhardi S.Pt.,MP SIKLUS & PEMBELAHAN SEL Suhardi S.Pt.,MP Proses reproduksi aseksual dimulai setelah sperma membuahi telur. PEMBELAHAN SEL Amitosis (Pembelahan biner) Pada umumnya bakteri berkembang biak dengan pembelahan

Lebih terperinci

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan

Pendahuluan. Pendahuluan. GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan GENETIKA DASAR Teori Kromosom tentang Pewarisan Oleh: Dr. Ir. Dirvamena Boer, M.Sc.Agr. HP: 08 385 065 359 e-mail: dirvamenaboer@yahoo.com Fakultas Pertanian, Universitas Haluoleo, Kendari Dipublikasi

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti

BAB 1 PENDAHULUAN. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti menggerakan. Animasi dimulai dari zaman purba, dengan ditemukannya lukisan-lukisan

Lebih terperinci

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009

MITOSIS DAN MEIOSIS. TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 MITOSIS DAN MEIOSIS TUTI NURAINI, SKp., M.Biomed. BIOLOGI KEPERAWATAN 2009 SIKLUS SEL G1(gap 1): periode setelah mitosis, gen-gen aktif berekspresi S (sintesis): fase sintesis DNA (replikasi), kromosom

Lebih terperinci

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH

HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH HUBUNGAN HORMON REPRODUKSI DENGAN PROSES GAMETOGENESIS MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Teknologi Informasi dalam Kebidanan yang dibina oleh Bapak Nuruddin Santoso, ST., MT Oleh Devina Nindi Aulia

Lebih terperinci

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ).

Mengatur perkembangan dan metabolisme individu. (pada peristiwa apa peran ini dapat dilihat/terjadi? ). HEREDITAS Hubungan antara gen, DNA, Kromosom & Hereditas Pengertian hereditas? Melalui apa sifat diturunkan? Apa itu gen? Bagaimana hubungan antara gen dengan DNA? Bagaimana hubungan antara gen dengan

Lebih terperinci

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi,

BAB 1 PENDAHULUAN. begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi, BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perkembangan animasi pada saat ini berjalan cepat dalam berbagai bidang. Animasi begitu dikenal dalam bidang perfilman, terutama dunia anak anak. Akan tetapi, sekarang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa,

BAB I PENDAHULUAN. Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan belajar umumnya berhubungan langsung dengan kegiatan siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di luar lingkungan sekolah. Sebaliknya mengajar sering dikaitkan

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium

II. TINJAUAN PUSTAKA. Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Media berasal dari bahasa latin yang merupakan bentuk jamak dari medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar yaitu perantara atau pengantar sumber

Lebih terperinci

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed

OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed OLeh : Titta Novianti, S.Si. M.Biomed Sel akan membelah diri Tujuan pembelahan sel : organisme multiseluler : untuk tumbuh, berkembang dan memperbaiki sel-sel yang rusak organisme uniseluler (misal : bakteri,

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Penelitian Terdahulu Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Widiawati dkk menggunakan model Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan judul Penerapan Computer Assist Language

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5 PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN BIOLOGI UJI MAKANAN MENGGUNAKAN ADOBE FLASH PROFESSIONAL CS5 Radyan Pradana radyan.pradana@gmail.com Universitas Negeri Yogyakarta Abstrak Tujuan penelitian ini adalah untuk

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan

BAB V PEMBAHASAN. Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. berkaitan dengan indera pendengar, dimana pesan yang disampaikan BAB V PEMBAHASAN A. Keterampilan Guru Pendidikan Agama Islam dalam Menggunakan Media Pembelajaran Audio untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa Kelas Unggulan di SMP Negeri 1 Gondang Tulungagung. Dalam

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI II.1. Data dan Informasi Secara umum data merupakan keterangan yang benar dan nyata. Pengertian Data menurut Jogiyanto H, M, Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat

Lebih terperinci

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL

GENETIKA DAN HUKUM MENDEL GENETIKA DAN HUKUM MENDEL Pengertian Gen Pertama kali diperkenalkan oleh Thomas Hunt Morgan, ahli Genetika dan Embriologi Amerika Serikat (1911), yang mengatakan bahwa substansi hereditas yang dinamakan

Lebih terperinci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci

PEMBELAHAN SEL. Tujuan Pembelajaran. Kata Kunci 4 PEMBELAHAN SEL Tujuan Pembelajaran Pada bab ini Anda akan mempelajari materi tentang pembelahan sel. Dengan mempelajari materi ini, diharapkan Anda mengetahui dan memahami proses yang terjadi pada pembelahan

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA Aplikasi yang akan dibangun merupakan sebuah sistem multimedia interaktif, tentunya aplikasi serupa sudah pernah dikembangkan oleh peneliti-peneliti sebelumnya, oleh karena itu

Lebih terperinci

Dan lain-lainnya hanya di

Dan lain-lainnya hanya di PEMBELAHAN SEL Disusun oleh: Theresia retno kristanti (131434029) Wida hening sukma C (131434014) Anna maria (131434024) Vera yosefita (131434 Siwi saptarani (131434026) Stevani Widha (131434010) Tia ariana

Lebih terperinci

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto

Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar. di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto Penggunaan Film Kartun Dalam Pengajaran Bahasa Arab Untuk Meningkatkan Kemampuan Mendengar di STIT (Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah) Uluwiyah Mojokerto (Studi Eksperimen) Resume Tesis Oleh : M.Saiful Bahri

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Media adalah segala sesuatu yang dapat dipergunakan untuk menyalurkan pesan dan dapat merangsang pikiran, dapat membangkitkan semangat, perhatian, dan kemauan siswa

Lebih terperinci

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus.

Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. DNA DAN RNA Adalah asam nukleat yang mengandung informasi genetik yang terdapat dalam semua makluk hidup kecuali virus. ADN merupakan blue print yang berisi instruksi yang diperlukan untuk membangun komponen-komponen

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Iklan Iklan atau dalam bahasa inggris Advertising, adalah suatu bentuk komunikasi massa komersial yang dirancang untuk mempromosikan suatu produk atau jasa, maupun pesan dari

Lebih terperinci

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA

BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA BAHAN AJAR DASAR-DASAR GENETIKA OLEH: IR. SUPRIYANTA, MP. JURUSAN BUDIDAYA PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS GADJAH MADA 2004 Topik 1 Pendahuluan Dalam bidang biologi, kita mengenal suatu organisme

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim

PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA. OLEH Dr. Hasnar Hasjim PENGANTAR GENETIKA DASAR HUKUM MENDEL ISTILAH DALAM GENETIKA OLEH Dr. Hasnar Hasjim 1.PENGANTAR GENETIKA Genetika adalah ilmu yang mempelajari sifat keturunan yang diwariskan kepada anak cucu dan variasi

Lebih terperinci

B. RuBP E. Asam sitrat C. Glukosa ULANGAN TENGAH SEMESTER 5 BIOLOGI Perhatikan gambar berikut ini: 1. Perhatikan gambar berikut :

B. RuBP E. Asam sitrat C. Glukosa ULANGAN TENGAH SEMESTER 5 BIOLOGI Perhatikan gambar berikut ini: 1. Perhatikan gambar berikut : ULANGAN TENGAH SEMESTER 5 BIOLOGI 05 1. Perhatikan gambar berikut : B. RuBP E. Asam sitrat C. Glukosa 5.Perhatikan gambar berikut ini: Berdasarkan gambar di atas, Enzim adalah bagian yang bernomor... A.

Lebih terperinci

Universitas Sumatera Utara

Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI Bab ini akan menjelaskan masalah-masalah teoretis yang berkaitan dalam pembuatan animasi kinematika gerak lurus. Pembahasan pada bab ini meliputi perangkat lunak yang digunakan yaitu

Lebih terperinci

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA

PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA PENGEMBANGAN MEDIA PRAKTIKUM BERBASIS LABORATORIUM VIRTUAL (VIRTUAL LABORATORY) PADA MATERI PEMBELAHAN SEL DI SMA Laurenni Nainggolan Universitas Jambi laurenninainggolan@gmail.com ABSTRAK. Pada umumnya

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. grafik, animasi, dan video. Beberapa definisi menurut beberapa ahli: 1. Kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996).

II. TINJAUAN PUSTAKA. grafik, animasi, dan video. Beberapa definisi menurut beberapa ahli: 1. Kombinasi dari komputer dan video (Rosch, 1996). II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Multimedia Multimedia dapat diartikan sebagai penggunaan beberapa media yang untuk menggabungkan dan menyampaikan informasi dalam bentuk teks, audio, grafik, animasi, dan video.

Lebih terperinci

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA

1 BAB I PENDAHULUAN. jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pendidikan dewasa ini telah membelajarkan mitosis/meiosis diberbagai jenjang pendidikan mulai dari SMP (Sekolah Menengah Pertama) hingga SMA (Sekolah Menengah

Lebih terperinci

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti

Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti 10 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media dalam Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin yang berarti medius secara harfiah berarti Istilah media adalah bentuk jamak dari medium yang berarti perantara

Lebih terperinci

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom:

Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika. 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: 100 Lampiran 2. Rubrik Penilaian Jawaban Esai Genetika 1. Hubungan antara DNA, gen, dan kromosom: DNA polimer nukleotida (deoksiribosa+fosfat+basa nitrogen) gen (sekuens/dna yang mengkode suatu polipeptida/protein/sifat

Lebih terperinci

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji

Bab 2. Landasan Teori. Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji Bab 2 Landasan Teori 2.1 Teori Pembelajaran Kanji Menurut Mathias dan Habein (Mathias & Habein, 2000:15), mempelajari huruf kanji berarti mempelajari bentuk, arti dan cara baca dari sebuah kanji. Kanji

Lebih terperinci

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat

Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat Dasar Selular Reproduksi dan Pewarisan Sifat A. Siklus sel dan siklus hidup organisme B. Prinsip dasar reproduksi dan pewarisan material genetik: mitosis, meiosis dan fertilisasi C.Pola pewarisan sifat:

Lebih terperinci

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti

TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti 9 II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau, pengantar. Dalam bahasa Arab media adalah sebuah perantara atau

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Animasi Animasi berasal dari kata Animation yang dalam bahasa Inggris to animate yang berarti menggerakkan. Bustaman (2001) menyatakan bahwa Animasi adalah suatu proses dalam menciptakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication

BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN. kepenerima pesan (2006:6). Dalam Accociation for education and communication BAB II KAJIAN TEORITIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Media Secara harfiah media berarti perantara atau pengantar. Oleh Sadiman dikemukakan bahwa media adalah perantara atau pengantar

Lebih terperinci

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata

II. TINJAUAN PUSTAKA. Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata II. TINJAUAN PUSTAKA A. Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Media Pada zaman modern ini banyak teknologi yang bisa digunakan untuk pembelajaran salah satunya yaitu dengan media pembelajaran. The Association for Educational Communication

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali

BAB II KAJIAN PUSTAKA. 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Studi Arkeologis dan Genetik Masyarakat Bali Masyarakat Bali saat ini merupakan hasil perkembangan masyarakat Bali yang menghuni Bali sejak zaman prasejarah. Hal tersebut dapat

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut:

BAB II KAJIAN PUSTAKA. Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: 6 BAB II KAJIAN PUSTAKA 2.1 Pengertian Media Arsyad (2007:3) memaparkan pengertian media sebagai berikut: kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau

Lebih terperinci

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN :

TUJUAN PENDIDIKAN: LINGKUNGAN BELAJAR: kognitif psikomotorik afektif TUJUAN PEMBELAJARAN : BAHAN PEMBELAJARAN : TUJUAN PENDIDIKAN: Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam mencapai tujuan tersebut siswa berinteraksi dengan lingkungan

Lebih terperinci

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media

MEDIA SENI RUPA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN. Tim Dosen Media MEDIA PEMBELAJARAN DALAM PENDIDIKAN SENI RUPA Tim Dosen Media TUJUAN PENDIDIKAN Mengantarkan siswa (peserta didik) menuju pada perubahan-perubahan tingkah laku, baik intelektual, moral maupun sosial. Dalam

Lebih terperinci

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo

KEHIDUPAN DI BUMI. Widodo Setiyo Wibowo KEHIDUPAN DI BUMI Widodo Setiyo Wibowo Widodo_setiyo@uny.ac.id ASAL MULA KEHIDUPAN DI BUMI Teori Asal Mula Kehidupan di Bumi Hipotesis dan Teori tentang asal usul kehidupan di bumi: Generatio spontanea:

Lebih terperinci

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi ( FMIPA UNY 2012

Bimbingan Olimpiade SMA. Paramita Cahyaningrum Kuswandi (  FMIPA UNY 2012 Bimbingan Olimpiade SMA Paramita Cahyaningrum Kuswandi (email : paramita@uny.ac.id) FMIPA UNY 2012 Genetika : ilmu yang memperlajari tentang pewarisan sifat (hereditas = heredity) Ilmu genetika mulai berkembang

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan

BAB I PENDAHULUAN. adalah media cetak (diktat, modul, hand out, buku teks, majalah, surat kabar, dan BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Dalam proses pembelajaran perlu diciptakan kondisi belajar yang menyenangkan agar proses pembelajaran menjadi lebih menarik. Proses pembelajaran selama ini

Lebih terperinci

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LAGU-LAGU DAERAH PADA YAYASAN PENDIDIKAN AL-MAWADDAH TELADAN KISARAN BERBASIS MULTIMEDIA

PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LAGU-LAGU DAERAH PADA YAYASAN PENDIDIKAN AL-MAWADDAH TELADAN KISARAN BERBASIS MULTIMEDIA Jurnal Manajemen Informatika dan Teknik Komputer Volume 2, Nomor 2, Oktober 2017 PERANCANGAN MEDIA PEMBELAJARAN LAGU-LAGU DAERAH PADA YAYASAN PENDIDIKAN AL-MAWADDAH TELADAN KISARAN BERBASIS MULTIMEDIA

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Berbagai macam persoalan yang ada di dunia pendidikan khususnya di Indonesia ini menjadikan landasan yang mendasari pada penelitian ini. Dalam bab pendahuluan ini akan dipaparkan latar

Lebih terperinci

BAB III LANDASAN TEORI

BAB III LANDASAN TEORI BAB III LANDASAN TEORI Pada bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori dasar yang menjadi landasan oleh penulis sebagai acuan dalam membangun aplikasi, karena topik yang ditulis adalah aplikasi multimedia

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang animasi. Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah. gambar yang bergerak. (http://www.wikipedia.

BAB 2 LANDASAN TEORI. tentang animasi. Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah. gambar yang bergerak. (http://www.wikipedia. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 ANIMASI Animasi memiliki banyak pengertian. Tiap orang memiliki pendapat yang berbeda tentang animasi. Animasi atau lebih akrab disebut dengan film animasi, adalah film yang merupakan

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN

BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN BAB II KAJIAN TEORETIS DAN HIPOTESIS TINDAKAN 2.1 Kajian Teori 2.1.1 Pengertian Pemahaman Pemahaman terhadap suatu pelajaran diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang

Lebih terperinci

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA

BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK DAN LATIHAN SBMPTN TOP LEVEL - XII SMA 03 MATERI AN LATIHAN SBMTN TO LEVEL - XII SMA BIOLOGI SESI 03 SUBSTANSI GENETIK Komponen terkecil penyusun makhluk hidup disebut sel. Setiap sel eukariotik memiliki nukleus yang mengandung kromosom. Setiap

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan

BAB I PENDAHULUAN. A. Judul Perancangan BAB I PENDAHULUAN A. Judul Perancangan Multimedia Interaktif Mari Belajar Shalat untuk Usia 6 8 Tahun. Tema yang penulis buat adalah mempelajari tentang tata belajar shalat serta menyisipkan pesan tentang

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument

BAB II KAJIAN TEORI. dimanipulasikan, dilihat, didengar, dibaca atau dibicarakan beserta instrument 6 BAB II KAJIAN TEORI A. Landasan Teori 1. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Secara harfiah, kata media berasal dari bahasa latin medium yang memiliki arti perantara atau pengantar. Menurut Asosiasi

Lebih terperinci

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN

MAKALAH GENETIKA. Mitosis dan Meiosis. Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN MAKALAH GENETIKA Mitosis dan Meiosis Oleh : Nama : Ayu Milad Fauziah NPM : 200110130216 Kelas : H FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS PADJADJARAN SUMEDANG 2014 1 DAFTAR ISI DAFTAR ISI..... 2 BAB I PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar

BAB I PENDAHULUAN. perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar BAB I PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Kata media berasal dari bahasa latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara, atau pengantar. Secara lebih khusus, pengertian media proses belajar mengajar

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI 17 BAB II LANDASAN TEORI 2.1 PEMBELAJARAN MEMBACA 2.1.1 Pengertian Pembelajaran Membaca Pembelajaran itu adanya dua hal yaitu adanya aktivitas individual siswa dan adanya lingkungan yang dikondisikan secara

Lebih terperinci

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR

PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR PEMANFAATAN MEDIA DALAM PROSES BELAJAR MENGAJAR Johannes Jefria Gultom Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan ABSTRAK Media sebagai salah satu komponen dalam kegiatan belajar mengajar dipilih

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 6 BAB II TINJAUAN PUSTAKA II.1. Legenda Legenda yang dalam bahasa Latin disebut legere adalah cerita prosa rakyat yang dianggap oleh empunya cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi. Oleh karenanya,

Lebih terperinci

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA

MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA MAKALAH BIOLOGI PERBEDAAN DNA DAN RNA Oleh: Nama : Nur Amalina Fauziyah NIM : 141810401041 JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS JEMBER 2014 PEMBAHASAN Asam nukleat

Lebih terperinci

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor

5. Kerja enzim dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali. a. karbohidrat b. suhu c. inhibitor d. ph e. kofaktor 1. Faktor internal yang memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan pada tumbuhan adalah. a. suhu b. cahaya c. hormon d. makanan e. ph 2. Hormon yang termasuk ke dalam jenis hormon penghambat pertumbuhan

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika

BAB II LANDASAN TEORI. sistem komputer tersusun atas tiga elemen, yaitu. 1. Hardware (Perangkat Keras), merupakan rangkaian elektronika 4 BAB II LANDASAN TEORI II.1. Pengertian Komputer Komputer merupakan suatu perangkat elektronika yang dapat menerima dan mengolah data menjadi informasi, menjalankan program yang tersimpan dalam memori,

Lebih terperinci

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA

ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA ALAT PERAGA INOVATIF DALAM PEMBELAJARAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA Mata kuliah : Pengembangan Pembelajaran Bahasa Dan Sastra Dosen Pengampu : Tabah Subekti, M.Pd Nama Kelompok : 1. Dodo Prastyoko 2. Anggi

Lebih terperinci

BAB II KAJIAN PUSTAKA

BAB II KAJIAN PUSTAKA 5 BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Deskripsi Teori 1. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa Latin medius yang secara harfiah berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa arab,

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah digilib.uns.ac.id BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pendidikan merupakan komponen utama dalam peningkatan kualitas suatu bangsa. Seiring berkembangnya teknologi secara langsung menuntut dunia

Lebih terperinci

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran

Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Macam- macam Media Penyaji dalam Pembelajaran Dengan menganalisis media melalui bentuk penyajian dan cara penyajian, dapat diklasifikasikan menjadi: a. Kelompok ke-satu Dalam kelompok pertama ini berisikan

Lebih terperinci

Mengenal Software Adobe Premiere

Mengenal Software Adobe Premiere Mengenal Software Adobe Premiere Muhammad Faisal faisalmuhammad734@yahoo.com Abstrak Adobe Premiere Merupakan Software Khusus yang digunakan Untuk membuat atau Mengedit Video, Adobe Premiere merupakan

Lebih terperinci