Modul Kuliah Bahasa Rakitan. Harry Witriyono, M.Kom. I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Modul Kuliah Bahasa Rakitan. Harry Witriyono, M.Kom. I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan"

Transkripsi

1 Modul Kuliah Bahasa Rakitan Oleh : I. Bahasa Rakitan, Microprocessor dan Bilangan 1. Bahasa Rakitan dan Posisinya dengan Bahasa Lain. Manusia dapat melakukan interaksi secara efektif dengan menggunakan media bahasa, sehingga memungkinkan untuk menyampaikan gagasan, pemikiran dan informasi, tanpa ada bahasa maka komunikasi tidak akan terjadi. Dalam lingkungan komputer bahasa pemrograman bertindak sebagai sarana komunikasi antara manusia dan komputer dalam menyelesaikan permasalahannya, tanpa ada bahasa pemrograman maka komputer hanyalah sebagai suatu alat saja yang tidak dapat membantu manusia. Suatu solusi untuk suatu masalah akan menjadi lebih mudah bila bahasa pemrograman yang digunakan lebih dekat dengan permasalahan tersebut. Oleh karena itu, bahasa harus memiliki konstruksi yang merefleksikan terminologi dan elemen yang dipergunakan dalam mendeskripsikan masalah dan bahasa tersebut bebas terhadap jenis komputer yang digunakan. Bahasa pemrograman yang dapat merefleksikan terminologi tersebut adalah bahasa pemrograman yang lebih menyerupai bahasa manusia sendiri dan dikenal dengan bahasa tingkat tinggi (High Level Language). Disisi lain, komputer digital melaksanakan pekerjaannya dalam memecahkan masalah manusia hanya memahami dan menerima bahasa yang berupa nol dan satu atau yang dikenal sebagai bahasa tingkat rendah (Low Level Language). Bahasa pemrograman berdasarkan ketergantungannya dengan mesin bisa meliputi jenis bahasa seperti berikut ini: 1. Bahasa Mesin, yang merupakan bentuk bahasa terendah dari bahasa komputer, dimana setiap instruksi dalam program direpresentasikan dengan kode numerik, yang secara fisik berupa deretan angka 0 dan 1. Sekumpulan instruksi dalam bahasa mesin bisa dibentuk menjadi microcode, yaitu semacam prosedur dalam bahasa mesin. 2. Bahasa Rakitan / Assembly Language, yang merupakan bentuk simbolik dari bahasa mesin. Misalnya simbolik / mnemonic MOV AH,2 adalah terjemahan dari bahasa mesin Pada bahasa rakitan terdapat alat bantu untuk diagnostik yang disebut debug. Contoh produk yang ada untuk pengembangan dan debug bahasa rakitan adalah : Turbo Assembler dari Borland Co. dan Macro Assembler dari Microsoft Co, sedangankan debuggernya adalah Turbo Debuger dan Debug. Ciri khas bahasa rakitan dalam penulisan perintahnya adalah terdiri dari field operasi atau perintah diikuti oleh satu atau lebih operannya. 3. Bahasa Tingkat Tinggi (user oriented), disebut demikian karena bahasa pemrograman komputer ini lebih mendekati dengan bahasa manusia. Disamping itu memberikan fasilitas yang lebih banyak, kontrol program yang terstruktur, kalang (nested), block dan prosedur. Contohnya adalah bahasa Pascal, BASIC, FORTRAN, COBOL, ADA, C++, dan lain-lain. 4. Bahasa Problem Oriented atau Object Oriented, yang memungkinkan penyelesaian untuk suatu masalah atau aplikasi yang spesifik. Contohnya SQL untuk database, Edisi /2010 1

2 LISP untuk gambar teknik, Visual Basic, Visual Delphi, COGO untuk aplikasi teknik sipil, Flash untuk pembuatan animasi, dan lain-lain. Muara akhir dari kelompok bahasa bahasa tadi adalah ke bahasa mesin atau bahasa rakitan, dimana ketika telah dikompilasi maka hasilnya akan menjadi kode-kode dalam bahasa mesin atau mnemonik assembler. Perhatikan instruksi binner berikut : MOV AH, MOV DL,41 PRINT A INT 20 END Pada baris pertama instruksi bilangan binner tersebut, memerintahkan komputer untuk mempersiapkan service 2 untuk persiapan proses cetak dari interupt 21 yang diinstruksikan pada baris ke 3. Baris keduanya menunjukkan pada komputer karakter yang akan dicetak adalah karakter 41 Heksa atau 65 Desimal yang artinya huruf A, sehingga waktu komputer mengerjakan perintah baris ketiga, tercetaklah huruf A di layar. Baris terakhir memberikan perintah pada komputer untuk menghentikan program. Bilangan pada bahasa rakitan dapat berupa beberapa basis bilangan, yaitu : bilangan desimal, heksadesimal, oktal, dan binner. Tetapi yang paling banyak digunakan pada pemrograman bahasa rakitan adalah bilangan heksadesimal. Bilangan desimal : bilangan yang berbasis 10 yang biasa kita gunakan sehari-hari. Bilangan ini dipakai menghitung dari mulai 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9. Bilangan biner adalah bilangan yang berbasis 2, dimana perhitungan pada bilangan ini hanya dikenal dua bentuk bilangan 0 dan 1 saja. Bilangan oktal adalah bilangan yang berbasis delapan, sehingga dalam perhitungan hanya dikenal 8 bilangan Dengan demikian bila kita menghitung mulai dari 0 hingga 15 dalam bilangan biner,oktal dan heksadesimal menjadi seperti tabel berikut: Desimal Binner Oktal Heksadesimal A B C D E F Edisi /2010 2

3 Konversi bilangan Biner menjadi Desimal : Contoh : bilangan biner 110 maka desimalnya adalah : = 1 x x x 2 0 = = 6 10 Konversi bilangan Desimal menjadi Biner : Contoh : bilangan desimal 13 maka binernya : 2 13 sisa sisa sisa sisa 1 baca binnernya 0 Jadi bilangan binernya adalah 1101 Sebagai latihan silahkan coba ubah bilangan 23 desimal menjadi biner. Jawabannya : 23 sisa 1 11 sisa 1 5 sisa 1 2 sisa 0 1 sisa 1 0 Jadi binernya adalah : Konversi bilangan Oktal ke Desimal Contoh bilangan 23 oktal ke desimal : = 2 x x 8 0 = = 19 Desimal Konversi bilangan Desimal ke Oktal Contoh bilangan 50 desimal ke oktal : 850 sisa sisa 6 0 Jadi bilangan 50 desimal sama dengan 62 oktal. Konversi Heksadesimal ke Biner Contoh bilangan C5E2 heksadesimal menjadi biner : C 5 E 2 = Jadi bilangan binernya = Untuk konversi ke bilangan desimal lakukan seperti dari Biner ke Desimal. Edisi /2010 3

4 Memori, Interrupt dan Register Memori pada komputer memiliki hubungan yang tak dapat dipisahkan, karena setiap komputer memerlukan memori sebagai tempat kerjanya. Memori ini dapat berfungsi untuk memuat program dan juga sebagai tempat untuk menampung hasil proses. Memori ini bersifat volatile, artinya data yang tersimpan cuma sebatas adanya aliran listrik, sehingga pada komputer diperlukan adanya media penyimpanan kedua seperti flash disk, disket, harddisk, dan lain-lain. Pada IBM-PC dikenal bagian terkecil dari memori yang dapat diakses secara langsung dan cepat, seperti halnya variabel pada bahasa tingkat tinggi, dan disebut dengan nama register. Register ada beberapa macamnya, diantaranya adalah : register general purpose, register segmen, register pointer dan index, register index pointer dan register flag. 1. Register General Purpose, register yang termasuk dalam kelompok ini adalah : register AX, BX, CX, dan DX yang masing-masing terdiri dari 16 bit. Register ini dapat dipisah menjadi dua bagian masing-masing berjumlah 8 bit, yaitu bagian low dan bagian high; sehingga terdapat register AH, AL, BH, BL, CH, CL, DH, dan DL. Secara umum register ini berguna untuk berbagai keperluan, antara lain : AX digunakan pada operasi aritmatika, BX digunakan untuk menunjukkan suatu alamat offset dari suatu segmen, CX digunakan untuk proses perulangan / looping, register DX digunakan untuk menampung sisa hasil bagi 16 bit. Mulai processor terdapat tambahan register 32 bit, yaitu EAX, EBX, ECX dan EDX. 2. Register Segmen, register ini terdiri dari CS (Code Segment), DS (Data Segment), ES (Extra Segment), SS (Stack Segment), yang masing-masing merupakan register 16 bit dan berguna untuk menunjukkan alamat dari suatu segmen. Register CS digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack; kedua register ini sebaiknya tidak sembarangan diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program. Register DS untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan. ES biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalnya memory video. Pada prosesor ke atas terdapat tambahan register FS dan GS. 3. Register Pointer dan Index, yang termasuk dalam kelompok ini adalah register SP (Stack Pointer), BP (Base Pointer), SI (Source Index) dan DI (Destination Index); pada processor terdapat tambahan register 32 bit yaitu ESP, EBP, ESI dan EDI. 4. Register Index Pointer, yaitu IP adalah register 16 bit yang menunjukkan alamat di memory tempat dari instruksi selanjutnya akan dieksekusi. Pada processor ke atas terdapat register EIP yang merupakan register 32 bit. 5. Flag Register adalah register yang menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak) selanjutnya akan dieksekusi. Karena setiap keadaan hanya menggunakan 1 bit saja maka ada 16 register flag. Registernya : OF (Over Flow Flag), SF (Sign Flag), ZF (Zero Flag), CF (Carry Flag), PF (Parity Flag), DF (Direction Flag), IF (Interupt Enable Flag), TF (Trap Flag), AF (Auxilliary Flag), NT (Nested Task Flag) Edisi /2010 4

5 Interrupt adalah suatu permintaan khusus kepada microprocessor untuk melakukan sesuatu aktifitas, seperti mencetak karakter, mengatur atribut file, dan lainlain. Bila terjadi interupsi, maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakannya dan melakukan apa yang diminta oleh yang menginterupsi. Pada IBM PC dan kompatibelnya disediakan 256 buah interupsi yang diberi nomor dari 0 sampai 255. Nomor interupsi 0 sampai 1F disediakan oleh ROM BIOS, yaitu suatu IC pada komputer yang mengatur operasi dasar komputer. Program yang melayani suatu interupsi disebut dengan interupt handler. Setiap interrupt akan mengeksekusi interrupt handlernya masin-masing berdasarkan nomornya. Sedangkan alamat dari masing-masing interrupt handler tercatat di memori dalam bentuk array yang besar elemennya masing-masing 4 byte. Keempat byte ini dibagi lagi menjadi : 2 byte pertama berisi kode offset dan 2 byte berikutnya berupa kode segmen dari alamat interupt handler yang bersangkutan. Alamat absolut semua interrupt handler ini disimpan dalam lokasi memori 0000h sampai 3FF, dan disebut dengan Interrupt Vector Table; dan ini tidak sama di satu komputer dengan yang lainnya. Interrupt nomor 00h 1F berada di alamat absolut memory 0000h 007Fh, dan bersifat standar untuk semua komputer baik yang bersistem operasi DOS atau tidak. Interrup ini antara lain : 00h Devide by Zero 10h Video Service 01h Single Step 11h Equipment Check 02h Non Maskable Interrupt 12h Memory Size 03h Break Point 13h Disk Service 04h Arithmatic Overflow 14h Communication (RS-232) 05h Print Screen 15h Cassete Service 06h Reserved 16h Keyboard Service 07h Reserved 17h Printer Service 08h Clock Tick (Timer) 18h ROM Basic 09h Keyboard 19h Bootstrap loader 0Ah I/O Channel Action 1Ah BIOS Time & Date 0Bh COM 1 (Serial 1) 1Bh Control Break 0Ch COM 2 (Serial 2) 1Ch Timer Tick 0Dh Fixed Disk 1Dh Video Initialization 0Eh Diskette 1Eh Disk Parameter 0Fh LPT 1(Parallel 1) 1Fh Graphics Char Interrupt 20h FFh adalah interrupt pada komputer yang menggunakan sistem operasi DOS dan diload dimemori pada saat digunakan di alamat absolut : 07Fh 3FFh, antara lain : 20h Terminate Program 21h DOS Function Service 22h Terminate Code 23h Ctrl Break Code 24h Critical Error Handler 25h Absolute Disk Read 26h Absolute Disk Write 27h Terminate but Stay Resident dan lain-lain yang dapat anda cari di Internet. Edisi /2010 5

6 Membuat Program COM dengan Debug Program Debug merupakan program bawaan atau terintegrasi langsung pada paket sistem operasi mulai dari DOS hingga Microsoft Windows. Program ini bila kita aktifkan pada Microsoft Windows XP tahapannya adalah sebagai berikut. 1. Klik Start Run 2. Ketik perintah CMD lalu klik button OK sehingga akan tampak jendela MS DOS Prompt. 3. Selanjutnya pindah ke folder tempat kita menyimpan program kita nanti. 4. Aktifkan program Debug dengan mengketiknya pada prompt yang tampil. Program Debug merupakan salah satu program kecil yang berdaya-guna besar. Program ini dapat digunakan untuk melihat-lihat kode program dalam mnemonic bahasa Assembler. Beberapa perintah yang sering kita gunakan nanti adalah sebagai berikut : 1. Q = Quit, digunakan untuk mengakhiri program Debug. 2. D = Dump / Display digunakan untuk melihat-lihat kode hexadesimal dari suatu alamat memori tertentu. 3. A = Assemble digunakan untuk memberikan perintah bahasa Assembler pada program yang diubah atau dibuat. 4. U = Unassemble digunakan untuk melihat mnemonik bahasa Assembler pada suatu alamat tertentu. 5. R = untuk memberikan nilai pada suatu register langsung 6. N = digunakan untuk memberi nama ke suatu file 7. W = digunakan untuk menyimpan sejumlah byte yang telah diubah / dibuat. 8.? = digunakan untuk menampilkan bantuan atas perintah-perintah lain dalam program Debug. Pada contoh berikut kita akan mempelajari bagaimana membuat program COM yang memanfaatkan Interupt 21H service 02H untuk mencetak suatu karakter ke layar. Tahapan-tahapannya adalah sebagai berikut : 1. Aktifkan program Debug. 2. ketik A ketik mov ah,2 4. ketik mov dl,45 5. ketik int ketik int tekan enter untuk menutup perintah baris terakhir program. 8. ketik RCX 9. ketik angka selisih dari mulai tahap 3 sampai alamat terakhir yang ditunjukkan pada tahap 6. Pada contoh kita nilainya adalah 8, yaitu selisih dari ketik Na.com 11. ketik w 12. ketik q Edisi /2010 6

7 Tampilan tahapan tadi pada program Debug adalah seperti berikut ini : -a :0100 mov ah,2 1386:0102 mov dl, :0104 int :0106 int :0108 -rcx CX 0000 :8 -na.com -w Writing bytes -q Setelah keluar dari program Debug, silahkan anda jalankan program a.com tadi, dengan mengetiknya pada prompt. Contoh berikut adalah membuat program COM yang menampilkan tulisan ABA pada monitor. -a :0100 mov ah,2 1386:0102 mov dl, :0104 int :0106 mov dl, :0108 int :010A mov dl, :010C int :010E int :0110 -rcx CX 0000 :10 -naba.com -w Writing bytes -q Sebagai latihan silahkan anda buat program berikut ini : 6. Program yang menampilkan tulisan : UMB BKL 7. Buat program yang menampilkan tulisan : 8. Buat program yang menampilkan tulisan : Belajar Assembler Oleh : Harry Witriyono Edisi /2010 7

8 Analisa beberapa Mnemonic bahasa rakitan adalah sebagai berikut : 1. Perintah MOV, berguna untuk memberikan suatu nilai pada suatu register. Perintah ini setara dengan bahasa keluarga BASIC, yaitu LET. Contoh : Mov AH,02 artinya memberikan nilai AH=02 Mov DL,41 artinya memberikan nilai DL=41 2. artinya kerjakan perintah no 21, yang dalam contoh program kita adalah perintah 21 service 2 (Register AH berisi 2), yang berguna mencetak karakter ke layar. Service dan interrup yang lain berbeda pula fungsinya. 3. INT 20 artinya akhiri program. 4. JMP alamat artinya menjalankan perintah pada suatu alamat 5. LOOP alamat artinya ulang ke alamat sampai nilai register CX menjadi 0 6. INC register artinya tambahkan suatu register dengan nilai ADD reg1,regi2 artinya tambahkan nilai register 2 ke register 1 dan hasilnya di register 1 8. SUB reg1,reg2 artinya kurangkan nilai register 2 dengan register 1 dan hasilnya di register DEC reg artinya mengurangi nilai register reg dengan nilai 1. Contoh Permrograman dengan beberapa perintah / mnemonic bahasa rakitan tersebut adalah seperti berikut ini : 1. Membuat perulangan mencetak karakter A ke layar sebanyak 5 kali, maka nemoniknya adalah: MOV AH,02 MOV DL,41 XXXX:YYYY MOV CX,5 LOOP YYYY INT Membuat perulangan mencetak karakter ABCDE ke layar dengan INC, maka mnemoniknya adalah : MOV AH,02 MOV DL,41 XXXX:YYYY MOV CX,5 INC DL LOOP YYYY INT Membuat cetak karakter ACE ke layar dengan ADD, maka mnemoniknya adalah : MOV AH,02 MOV DL,41 MOV BL,02 ADD DL,BL ADD DL,BL INT 20 Edisi /2010 8

9 4. Membuat karakter ECA ke layar dengan SUB, maka mnemoniknya MOV AH,02 MOV DL,45 SUB DL,2 SUB DL,2 INT 20 Edisi /2010 9

10 PEMROGRAMAN BAHASA ASSEMBLY DENGAN TURBO ASSEMBLER Pada pemrograman bahasa assembly / rakitan dengan menggunakan debug tampak sekali tidak begitu nyaman dalam proses pengetikan kode bahasanya. Walaupun aplikasi Debug adalah peralatan tercepat yang dapat kita gunakan untuk membongkar program, tetapi dalam pembuatan aplikasi bahasa assembly menjadi tidak nyaman, sama saja halnya dengan menebang pohon dengan menggunakan pisau dibandingkan denga menebang pohon dengan gergaji. Untuk itu pemrograman Assembly yang cukup baik dapat menggunakan aplikasi Turbo Assembler (TASM) sebagai kompilernya, dimana kode programnya dapat kita ketik dengan menggunakan aplikasi pengolah kata standard ASCII biasa seperti Edit atau Notepad. Tahapan pelaksanaannya secara garis besar adalah sebagai berikut : 1. Buatlah folder kerja terlebih dulu di media simpan anda. 2. Copy-kan file TASM.EXE, TLINK.EXE ke folder tersebut. 3. Bila perlu Copy-kan juga aplikasi pengolah kata standard tadi ke folder tersebut. 4. Ketik source code bahasa rakitannyanya dengan aplikasi pengolah kata tersebut. 5. Compilasi dengan TASM 6. Jadikan EXE atau COM dengan TLINK. Setelah selesai aplikasi EXE / COM dapat dengan mudah dijalankan dari prompt DOS. Struktur dasar pengetikan Source Code untuk pembuatan aplikasi COM adalah seperti berikut ini :.MODEL SMALL.CODE ORG 100H Label1 : JMP Label2 TEMPAT DATA PROGRAM Label2 : TEMPAT PROGRAM INT 20H END Label1 Bila menggunakan Macro maka struktur programnya adalah seperti berikut ini : NamaM MACRO [P1,P2,,] Program ENDM.MODEL SMALL.CODE ORG 100H Label1 : JMP Label2 TEMPAT DATA PROGRAM Edisi /

11 Label2 : TEMPAT PROGRAM INT 20H END Label1 Bila anda menggunakan Procedure, maka struktur penulisannya adalah seperti berikut ini :.MODEL SMALL.CODE ORG 100H Label1 : JMP Label2 TEMPAT DATA PROGRAM Label2 : TEMPAT PROGRAM INT 20H NamaP PROC NEAR/FAR Program RET NamaP ENDP END Label1 Contoh penulisan aplikasi dengan tidak menggunakan Macro atau Procedure adalah seperti berikut ini : ;/=========================================================\; ; Program : INKAL.ASM ; ; Author : S to ; ; Fungsi : Input Kalimat dari ; ; keyboard. ; ; INTERUPSI 21h ; ;===========================================================; ;===========================================================; ; Input: ; ; AH = 0Ah ; ; DS:DX = Penampung dengan spesifikasi: ; ; Byte 1 = Maksimum karakter yang dapat dimasukkan ; ; Byte 2 = Akan dijadikan Indikator banyaknya ; ; karakter yang dimasukkan ; ; Byte 3 keatas = Tempat hasil masukan ditampung ; ; ; ; ; ;\=========================================================/;.MODEL SMALL.CODE ORG 100h TData : JMP Proses T_Enter EQU 0Dh Kal0 DB 'Ketikkan satu Kalimat : $' Edisi /

12 Kal1 DB 13,10,'Kalimat pada buffer : $' Buffer DB 23,?,23 DUP(?) Proses : MOV AH,09 LEA DX,Kal0 h ; Cetak kalimat Kal0 MOV AH,0Ah ; Servis Input kalimat LEA DX,Buffer ; DX menunjuk pada offset Buffer h ; Input kalimat! MOV AH,09 LEA DX,Kal1 h ; Cetak kalimat Kal1 LEA BX,Buffer+2 ; BX menunjuk byte ke 3 Buffer Ulang: CMP BYTE PTR [BX],T_Enter ; Apakah karakter Enter? JE EXIT ; Ya! Lompat ke Exit MOV DL,[BX] ; Masukkan karakter pada DL MOV AH,02 ; Servis cetak karakter h ; Cetak karakter INC BX ; BX := BX+1 JMP Ulang ; Lompat ke Ulang EXIT: INT 20h ; Kembali ke DOS! END TData Contoh penulisan aplikasi yang menggunakan Procedure seperti berikut ini : ;~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~; ; PROGRAM : PROC_KAR.ASM ; ; FUNGSI : MENCETAK KARATER ; ; DENGAN PROCEDURE ; ; ; ;==========================S to=;.model SMALL.CODE ORG 100h Proses : CALL Cetak_Kar ; Panggil Cetak_Kar INT 20h Cetak_Kar PROC NEAR MOV AH,02h MOV DL,'S' h ; Cetak karakter RET ; Kembali kepada si pemanggil Cetak_Kar ENDP ; END Procedures END Proses Contoh penulisan aplikasi yang menggunakan Macro seperti berikut ini : Cetak_Kar MACRO Kar MOV CX,3 MOV AH,02 MOV DL,Kar Ulang : h ; Cetak Karakter LOOP Ulang ENDM ; End Macro ; ; ; Program : MAC1.ASM ; ; Fungsi : Menggunakan Macro ; Edisi /

13 ; Untuk mencetak ; ; huruf 'UMB' ; ; ;.MODEL SMALL.CODE ORG 100h Proses: Cetak_Kar 'U' ; Cetak Huruf U Cetak_Kar 'M' ; Cetak Huruf M Cetak_Kar 'B' ; Cetak Huruf B INT 20h END Proses Selanjutnya setelah anda mengetik dan menyimpan tiga file tadi, maka sekarang kita kompilasi dengan cara sebagai berikut : TASM INKAL.ASM TLINK /t INKAL TASM PROC_KAR.asm TLINK /t proc_kar TASM mac1.asm TLINK /t mac1.asm Sekarang anda telah mendapatkan file aplikasi COM : Inkal.com, Proc_kar.Com dan Mac1.com. Edisi /

14 Edisi /

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER

Bahasa Rakitan PENGERTIAN REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai register. Lalu apakah yang dimaksud dengan register itu sebenarnya?

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard P6.1. Teori Masukkan dari Keyboard... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 6: Perintah Masukkan dari Keyboard... 2 P6.1. Teori... 3 Masukkan dari Keyboard... 3 Masukkan Satu Karakter... 4 Masukkan Lebih Dari Satu Karakter... 7 Interrupt...

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA. Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM DIPLOMA

Lebih terperinci

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain :

REGISTER Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : REGISTER Register adalah sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi. Register-register yang terdapat pada mikroprosesor, antara lain : General purpose register

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA

LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA LAPORAN PRAKTIKUM ORGANISASI KOMPUTER & BAHASA ASSEMBLY PROGRAM POINTER OPERASI ARITMATIKA Kelas : INF 2B Praktikum 1 Nama : Fernalia NIM : J3C212210 PROGRAM KEAHLIAN MANAJEMEN INFORMATIKA DIREKTORAT PROGRAM

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER

MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER MODUL PRAKTIKUM ORGANISASI SISTEM KOMPUTER Versi 3.0 Tahun Penyusunan 2011 Tim Penyusun 1. Yuti Dewita Arimbi 2. Nurul Hidayati 3. Ulfie Hasanah 4. Stya Putra Pratama Laboratorium Teknik Informatika Jurusan

Lebih terperinci

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY

MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY MODUL I PENGENALAN ASSEMBLY Apakah bahasa assembly? Bahasa assembly adalah bahasa pemrograman dengan korespondensi satu-satu antara perintahperintah/pernyataannya dan bahasa mesin komputer. Bahasa assembly

Lebih terperinci

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS)

Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Kuis : Bahasa Rakitan (UAS) Nama NIM Kelas :.. :.. :.. (Jawaban dikerjakan pada lembar soal ini, dikumpulkan melalui asisten dengan print out paling lambat dan email ke ruliriki@gmail.com) Teknis pengumpulan

Lebih terperinci

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE

MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE MODUL V STACK dan PENGENALAN PROCEDURE Stack Stack merupakan bagian memori yang digunakan untuk menyimpan nilai dari suatu register secara sementara. Operasi stack dinamakan juga LIFO (Last In First Out).

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-3 Struktur Register REGISTER Register adalah sebagian kecil memory komputer yang dipakai i untuk tempatt penampungan dt data. Data yang terdapat dalam register dapat

Lebih terperinci

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3.

R E G I S T E R. = Code Segment Register = Data Segment Register = Stack Segment Register = Extra Segment Register. 3. R E G I S T E R Register adalah sebagian kecil memori komputer yang dipakai untuk tempat penampungan data dengan ketentuan bahwa data yang terdapat dalam register dapat diproses dalam berbagai operasi

Lebih terperinci

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL

MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL Perguruan Tinggi Mitra Lampung MIKROPROSESOR REGISTER-REGISTER MIKROPROSESOR INTEL 8086 Erwin Ardianto, S.T FLAG REGISTER 8086 memiliki flag register dengan panjang16-bit. Dari 16-bit itu terdapat 9 bendera

Lebih terperinci

INTERRUPT. Cara penggunaan int [no int]

INTERRUPT. Cara penggunaan int [no int] INTERRUPT Pengertian Interrupt Interupsi adalah suatu permintaan khusus pada mikroprocessor untuk melakukan sesuatu, jika terjadi interupsi maka komputer akan menghentikan dahulu apa yang sedang dikerjakan

Lebih terperinci

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika

ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER. rsp oak informatika ORGANISASI DAN ARSITEKTUR KOMPUTER rsp oak informatika 1 Microprocessor Intel 80x86 rsp oak informatika 2 Central Processing Unit (CPU) CPU merupakan eupa a prosesor untuk memproses data Terpusat (central)

Lebih terperinci

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan

Bab 1. Pemrograman dan Bahasa Rakitan. 1.1 Pendahuluan Bab 1 Pemrograman dan Bahasa Rakitan 1.1 Pendahuluan Komputer dalam melaksanakan tugasnya tidak dapat dipisahkah dari peralatan lainnya yang mendukung kegiatan kerja komputer secara menyeluruh. Di samping

Lebih terperinci

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088

OPERATION SYSTEM. Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 OPERATION SYSTEM Nama : Dian Fahrizal Nim : 110170096 Unit : A3 Jenis - Jenis Register Berdasarkan Mikroprosesor 8086/8088 Mikroprosesor 8086/8088 memiliki 4 register yang masing-masingnya terdiri dari

Lebih terperinci

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah :

Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : Pada pembahasan kali ini, digunakan instruksi MOV untuk menjelaskan mode pengalamatan data. Format penulisannya adalah : MOV Reg2,Reg1 MOV disebut sebagai opcede Reg1 dan Reg2 disebut sebagai operand Reg1

Lebih terperinci

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG

PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG PERTEMUAN : 4 EKSPLORASI DEBUG Jurusan Teknik Informatika STT PLN ruliriki@gmail.com Riki Ruli S - http://blogriki.wordpress.com A ( Assemble/Address) : Memulai pembuatan program assembly dengan Debug

Lebih terperinci

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA

Materi 3. Komponen Mikrokomputer SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA Materi 3 SYSTEM HARDWARE DAN SOFTWARE DADANG MULYANA dadang mulyana 2012 1 Komponen Mikrokomputer Video display (jenis dan resolusi) Keyboard Drive Disk Unit system Prosessor Pendukung dadang mulyana 2012

Lebih terperinci

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK

BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK BAB 3 MODE AKSES MEMORI, PENGGUNAAN VARIABEL DAN STACK Pengaksesan memori yang dibicarakan dalam bab ini meliputi memori internal prosesor yang biasa disebut sebagai register dan memori di luar prosesor.

Lebih terperinci

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab 4

PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab 4 Jl Srijaya Negara Bukit Besar Palembang 30139, Telpon : +62711 353414 PROGRAM STUDI TEKNIK KOMPUTER JURUSAN TEKNIK KOMPUTER POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG TK Praktikum Bahasa Rakitan Hand On Lab

Lebih terperinci

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER

Bahasa Rakitan By Okti Yudhanti Nur K REGISTER REGISTER PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu

Lebih terperinci

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN

PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN BUKU AJAR PEMROGRAMAN BAHASA RAKITAN oleh : Adian Fatchur Rochim, ST, MT Program Studi Sistem Komputer Fakultas Teknik Universitas Diponegoro 2009 KATA PENGANTAR Puji syukur dipanjatkan kehadirat Allah

Lebih terperinci

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum

PENGERTIAN REGISTER. Arsitektur Mikroprosesor INTEL 8086 Tinjauan Umum PENGERTIAN REGISTER Dalam pemrograman dengan bahasa Assembly, mau tidak mau anda harus berhubungan dengan apa yang dinamakan sebagai Register. Lalu apakah yang dimaksudkan dengan register itu sebenarnya?.

Lebih terperinci

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2

SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK /2 SATUAN ACARA PERKULIAHAN Mata Kuliah: BAHASA RAKITAN Jurusan / Jenjang / Kode / SKS : SI / D3 / KK-13223 /2 Minggu Pokok Bahasan dan TIU 1 Pendahuluan 1. Karakteristik Bahasa Rakitan 1.1. Posisi Bahasa

Lebih terperinci

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN

BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN BAB III ALGORITMA DAN PERANCANGAN ALGORITMA DAN PERANCANGAN Model proses pengembangan perangkat lunak yang penulis gunakan adalah Model Linear Sequential atau sering disebut Water Fall Model. Metode pengembangan

Lebih terperinci

Memori Semikonduktor

Memori Semikonduktor Memori Semikonduktor Tiga jenis yang umum digunakan saat ini adalah: 1. Memori semi konduktor yang memakai teknologi LSI (Large-scale integration), adalah istilah teknis dalam bahasa Inggris di bidang

Lebih terperinci

Pemrograman Assembler dengan Debug

Pemrograman Assembler dengan Debug Pemrograman Assembler dengan Debug dadang mulyana 2012 1 Implementasi bahasa assembly bisa menggunakan 2 cara: 1. Menggunakan Debug 2. Pemrograman dengan Software Assembler dadang mulyana 2012 2 1 Debug

Lebih terperinci

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS

MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS MODUL III FLOW CONTROL INSTRUTIONS Intruksi lompatan (jump) dan perulangan (loop) digunakan untuk pengambilan keputusan dan mengulang bagian-bagian kode. Untuk mengontrol instruksi lompatan (jump) dan

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1

Mikroprosesor. Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor. INTEL 8086 Generasi Awal Prosesor PENTIUM. Arsitektur Mikroprosesor 1 Mikroprosesor Bab 3: Arsitektur Mikroprosesor Generasi Awal Prosesor PENTIUM Arsitektur Mikroprosesor 1 20 bit Arsitektur Mikroprosesor 16 bit Register Antrian (FIFO) Arsitektur Mikroprosesor 2 Prosesor

Lebih terperinci

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia

KONFIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80. Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro FPTK Universitas Pendidikan Indonesia KONIGURASI PIN-PIN MIKROPROSESOR Z 80 Yoyo somantri Dosen Jurusan Pendidikan Teknik Elektro PTK Universitas Pendidikan Indonesia 1. Konfigurasi Pengelompokan pin pin dari mikroprosesor Z80 dapat dilihat

Lebih terperinci

BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY

BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY BAB V MEMULAI DENGAN ASSEMBLY 5.1. TEXT EDITOR Untuk menuliskan source file untuk program assembly bisa anda gunakan berbagai editor, misalkan SideKick, WordStar dan Word Perfect. Source file yang diketikkan

Lebih terperinci

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury

Mikroprosesor. Pertemuan 8. By: Augury Mikroprosesor Pertemuan 8 By: Augury augury@pribadiraharja.com Sinyal pada Mode Maksimum Status siklus bus Status siklus bus ( S0, S1, S2 ) Sinyal ini merupakan keluaran yang akan diberikan oleh IC lain

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi

Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Organisasi dan Interaksi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen elkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt P2.1. Teori Pengenalan DEBUG... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 2: Pengenalan Debug dan Interrupt... 2 P2.1. Teori... 3 Pengenalan DEBUG... 3 Perbedaan Program COM dan EXE... 3 Perintah-perintah Dasar DEBUG... 4 Perintah-perintah

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer P5.1. Teori Subroutine (Procedure) Macro...

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer P5.1. Teori Subroutine (Procedure) Macro... Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 5: Subroutine, Macro, Stack dan Pointer... 2 P5.1. Teori... 3 Subroutine (Procedure)... 3 Macro... 5 Stack... 9 Pointer... 11 P5.2. Studi Kasus... 18 P5.3. Latihan...

Lebih terperinci

Karakteristik Instruksi Mesin

Karakteristik Instruksi Mesin PERTEMUAN Karakteristik Instruksi Mesin Instruksi mesin (machine intruction) yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU. Kumpulan fungsi yang dapat dieksekusi CPU disebut set

Lebih terperinci

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR

SISTEM KERJA MIKROPROSESOR 1 SISTEM KERJA MIKROPROSESOR Percobaan I Tujuan Percobaan 1. Mempelajari hubungan bahasa tingkat rendah dengan arsitektur mikroprosesor. 2. Memahami konsep pemograman modular dan pengolahan data dalam

Lebih terperinci

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER

IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER IMPLEMENTASI PENGISIAN REGISITER DATA DAN OPERASI ARITMATIKA MENGGUNAKAN PROGRAM COMMAND PROMPT, BAHASA ASSEMBLER Hambali Program Studi Sistem Informasi, STMIK Logika Medan email: hambali.8645@yahoo.com

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Perintah-perintah Mikroprosesor INTEL 8088/8086 yang didukung di dalam perangkat lunak ini adalah modus pengalamatan (MOV), penjumlahan (ADD),

Lebih terperinci

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan

Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan. Computer Organization Eko Budi Setiawan Pertemuan ke 7 Mode Pengalamatan Computer Organization Eko Budi Setiawan Mode Pengalamatan Mengatasi keterbatasan format instruksi Dapat mereferensi lokasi memori yang besar Mode pengalamatan yang mampu

Lebih terperinci

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Konsep Mikroprogramming. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Konsep Mikroprogramming Sistem Komputer Universitas Gunadarma Struktur Register µp Model programming 8086 sampai Pentium Pro menggunakan program visible karena registerregisternya digunakan langsung dalam

Lebih terperinci

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088

PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 1. Bagan Dasar µp 8088 PETA MEMORI MIKROPROSESOR 8088 Gambar 1. Bagan Dasar µp 8088 Elemen didalam mikroprosesor adalah : CU (Control Unit) adalah manajer dari semua unit. CU mengatur keselarasan kerja

Lebih terperinci

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan

Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-4 Program Bahasa Rakitan dengan DEBUG.COM Perintah dan Fungsi dalam DEBUG.COM DEBUG, menjalankan program DEBUG : A> DEBUG nama file. COM Q (Quit), keluar dari program

Lebih terperinci

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan

KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan KALKULATOR ASSEMBLY Lutfi Budi Ilmawan 1. Analisis Kebutuhan Awal Penggunaan aplikasi kalkulator dengan menggunakan bahasa assembly sesuai dengan kode program yang terlampir membutuhkan operand-operand

Lebih terperinci

DIKTAT BAHASA RAKITAN

DIKTAT BAHASA RAKITAN DIKTAT BAHASA RAKITAN Riki Ruli S Modul I dan II Page 1 PERTEMUAN : 1 PENGENALAN BAHASA ASSEMBLY Deskripsi singkat : Dalam pertemuan ini akan dibahas mengenai pengenalan sistem komputer dan bahasa assembly

Lebih terperinci

TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITAN PUSTAKA MAKRO

TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITAN PUSTAKA MAKRO TUGAS KELOMPOK BAHASA RAKITA PUSTAKA MAKRO Disusun Oleh Sulton ugraha 12100925 Taufiq Hidayat 12100931 SEKOLAH TIGGI MAAJEME IFORMATIKA DA ILMU KOMPUTER EL RAHMA OGAKARTA 2012 2 A. KASUS Jika terdapat

Lebih terperinci

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor

MAKALAH REGISTER. Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor MAKALAH REGISTER Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pada Semester 3 Jurusan D3 Teknik Elektro Dengan Mata Kuliah Sistem Digital & Mikroprosessor Disusun Oleh : Nisvi Fatimah 2213030006 INSTITUT TEKNOLOGI SEPULUH

Lebih terperinci

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI

MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI MODE PENGALAMATAN PROGRAM MEMORI Mode pengalamatan program memori menggunakan instruksi JMP dan CALL, terdiri dari tiga bentuk yang berbeda: langsung, relatif, dan tak langsung. Bagian ini mengenal tiga

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan P4.1. Teori... 3

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan P4.1. Teori... 3 Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 4: Operator Aritmatika, Logika dan Instruksi Banding dan Lompatan... 2 P4.1. Teori... 3 Operasi Aritmatika... 3 Operasi Logika... 8 Pergeseran Bit... 11 Instruksi Banding...

Lebih terperinci

Bahasa rakitan/assembly Language

Bahasa rakitan/assembly Language Bahasa rakitan/assembly Language Tata Sumitra M.Kom Website: www.tatasumitra.com Email: ttsumitra@gmail.com Penilaian Absen 10 % + Tugas 20 % +Mid 30% + UAS 40% = NA 100 % 80 < NA

Lebih terperinci

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG

Eksplorasi Prosesor 8086 Dengan Program DEBUG dapat digunakan untuk mengeksplorasi keluarga prosesor 8086 termasuk PENTIUM pada PC telah disertakan setiapkali user melakukan instalasi WINDOWS Untuk menjalankan DEBUG, click Start-Run, kemudian ketik

Lebih terperinci

TEORI MIKROPROSESOR 8088

TEORI MIKROPROSESOR 8088 TEORI MIKROPROSESOR 8088 I. MIKROPROSESOR 8088 Mikroprosesor 8088 mulai diperkenalkan oleh Intel Corporation pada tahun 1978. Mikroprosesor ini mengawali sejarah perkembangan mikroprosesor Intel selanjutnya,

Lebih terperinci

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF

OF DF IF TF SF ZF AF PF CF MODUL II THE PROCESSOR STATUS AND FLAGS REGISTER Flags register merupakan register yang digunakan untuk menunjukkan kondisi dari suatu keadaan (ya atau tidak). Registr ini juga merupakan register 16 bit

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI. Firrar Utdirartatmo

TEKNIK KOMPILASI. Firrar Utdirartatmo TEKNIK KOMPILASI TEKNIK KOMPILASI Firrar Utdirartatmo Kata Pengantar Penulis memberanikan diri untuk menyusun buku ini karena melihat kenyataan bahwa teknik kompilasi merupakan mata kuliah yang diajarkan

Lebih terperinci

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051

Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Microcontroller: Bahasa Pemrograman Assembly 8051 Oleh: Ali Sofyan Kholimi Universitas Muhammadiyah Malang E-Mail / IM: kholimi@gmail.com Blog: http://kholimi-id.blogspot.com Tujuan Belajar Mendaftar register

Lebih terperinci

Pendahuluan. Kuliah online : Tekkom [2013/VI]

Pendahuluan. Kuliah online : Tekkom [2013/VI] Pendahuluan Kuliah online : Tekkom [2013/VI] Sekilas tentang bahasa Dalam dunia sehari-hari, Bahasa digunakan sebagai alat untuk berkomunikasi, contohnya bahasa Indonesiae Sedangkan untuk berkomunikasi

Lebih terperinci

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1

BAB 3 UNIT KONTROL. Universitas Gadjah Mada 1 BAB 3 UNIT KONTROL Unit kontrol bertanggung jawab atas terbentuknya operasi yang sesuai dengan instruksi yang terdapat pada program. Eksekusi instruksi dilakukan satu persatu, dimulai dari awal program,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI LANDASAN TEORI 2.1 Bahasa-Bahasa Komputer Pemakaian Komputer dewasa ini telah sedemikian pesatnya sejalan dengan kemajuan teknologi Komputer itu sendiri. Berbagai bidang seperti Industri,

Lebih terperinci

Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt

Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt Kuliah 3: 3.1. Debugging dan TASM 3.2. Interrupt Bahasa Rakitan 1 3.1.1. Debugging Proses Pembuatan Program Terdapat 5 langkah: 1. Desain Algoritma: Penetapan masalah Pengusulan solusi yang terbaik Pembuatan

Lebih terperinci

Bahasa Pemrograman Assembler 8051

Bahasa Pemrograman Assembler 8051 Bahasa Pemrograman Assembler 8051 A. Struktur Bahasa Assembler Program bahasa assembly berisikan : 1. Instruksi instruksi mesin 2. pengarah pengarah assembler 3. kontrol kontrol assembler 4. komentar komentar

Lebih terperinci

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer

Sistem Komputer. Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Ada tiga bus dalam sistem komputer ELEKTRONIKA DIGITAL TEORI ANTARMUKA Sistem Komputer Komputer terdiri dari CPU, Memory dan I/O (Arsitektur Von-Neumann) Komponen komputer dihubungkan oleh bus. Ada tiga bus dalam sistem komputer Alamat

Lebih terperinci

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1

MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 MODUL PRAKTIKUM SISTEM OPERASI PRAKTIKUM I MODEL PEMROGRAMAN 1 A. Tujuan Pada akhir praktikum ini, peserta dapat: 1. Memahami komponen arsitektur komputer tingkat bawah. 2. Menggunakan simulator untuk

Lebih terperinci

MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS. Struktur Assambler. Menggunakan Debug dari DOS

MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS. Struktur Assambler. Menggunakan Debug dari DOS MEMULAI MEMPROGRAM DI DOS Tools yang perlu digunakan: Sistem operasi Microsoft DOS yang dilengkapi dengan debug.exe atau debug.com Turbo Assembler (TASM) atau Microsfot Macro Assembler (MASM) Turbo debugger

Lebih terperinci

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 3: Pengenalan TASM P3.1. Teori Pengenalan Turbo Assembler Struktur Program...

Daftar Isi. Daftar Isi Pertemuan 3: Pengenalan TASM P3.1. Teori Pengenalan Turbo Assembler Struktur Program... Daftar Isi Daftar Isi... 1 Pertemuan 3: Pengenalan TASM... 2 P3.1. Teori... 3 Pengenalan Turbo Assembler... 3 Struktur Program... 4 Membuat Program Menggunakan TASM... 6 Variabel... 8 Addressing Modes...

Lebih terperinci

Operasi Transfer Data

Operasi Transfer Data Operasi Transfer Data Pada bab ini akan dibahas tujuan pembelajaran, Bahasa pemrograman mikroprosesor Z80. Selain itu dikemukakan contoh-contoh Bahasa program sederhana dan aplikasinya. Tujuan Pembelajaran:

Lebih terperinci

Diktat Kuliah intel 8088

Diktat Kuliah intel 8088 Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah intel 888 Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id Bagan

Lebih terperinci

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I)

Pertemuan 2 Organisasi Komputer II. Struktur & Fungsi CPU (I) Pertemuan 2 Organisasi Komputer II Struktur & Fungsi CPU (I) 1 Menjelaskan tentang komponen utama CPU dan Fungsi CPU Membahas struktur dan fungsi internal prosesor, organisasi ALU, control unit dan register

Lebih terperinci

Intermediate Code Form

Intermediate Code Form Intermediate Code Form Kriteria Pemilihan Intermediate Code Form (ICM) yang tepat : Kemudahan dalam membangun ICM sehingga memudahkan proses analisis dan interpretasi pada pass II Storage area yang ekonomis,

Lebih terperinci

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011

UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 NIM NAMA KELAS DOSEN UJIAN AKHIR SEMESTER TAHUN AKADEMIK 2010/2011 TEAM MIKROPROSESOR DAN ANTARMUKA (SK2023) Tanggal Waktu 120 menit Sifat Ujian Closed book, No Calculator TTD Nilai A. Pilihan Ganda Pilihlah

Lebih terperinci

BAB XXVII TURBO DEBUGGER

BAB XXVII TURBO DEBUGGER BAB XXVII TURBO DEBUGGER 27.1. Program Anda Salah? Dalam membuat program, kita biasanya akan selalu mengalami suatu kesalahan. Kesalahan dalam pembuatan sebuah program dapat dibagi menjadi dua, yaitu kesalahan

Lebih terperinci

DASAR KOMPUTER. Assembly Language

DASAR KOMPUTER. Assembly Language DASAR KOMPUTER Assembly Language CPU Register Register PC General purpose registers AX - the accumulator register (divided into AH / AL). BX - the base address register (divided into BH / BL). CX - the

Lebih terperinci

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman

Implementasi OOP Pada Perangkat Lunak Pemrograman Silabus Pertemuan ke- Pokok Bahasan Keterangan 1 Pengenalan Dasar Pemrograman 2 Konsep Dasar Pemrograman 3 Tahapan Pembuatan Program 4 Elemen-Elemen Bahasa Pemrograman 5 Analisa Struktur Program 6 Analisa

Lebih terperinci

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2

LAPORAN PRAKTIKUM. Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 LAPORAN PRAKTIKUM Instruksi Aritmatika dan Operasi Logika Praktek Mikroprosesor 1 Job Sheet 2 Nama : DENNY SETIAWAN NIM : 3201311036 Kelas : V B Kelompok : 1 Anggota Kelompok : Denny Setiawan Ranto susilo

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer ( computer ) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris berasal dari kata computer yang artinya menghitung.

Lebih terperinci

BAB VIII OPERASI ARITMATIKA

BAB VIII OPERASI ARITMATIKA BAB VIII OPERASI ARITMATIKA 8.1. OPERASI PENAMBAHAN 8.1.1. ADD Untuk menambah dalam bahasa assembler digunakan perintah ADD dan ADC serta INC. Perintah ADD digunakan dengan syntax : ADD Tujuan,Asal Perintah

Lebih terperinci

UNIVERSITI SAINS MALAYSIA. Peperiksaan Kursus Semasa Cuti Panjang Sidang Akademik 1998/99. April 1999

UNIVERSITI SAINS MALAYSIA. Peperiksaan Kursus Semasa Cuti Panjang Sidang Akademik 1998/99. April 1999 UNIVERSITI SAINS MALAYSIA Peperiksaan Kursus Semasa Cuti Panjang Sidang Akademik 1998/99 April 1999 CPS301/CSY301 - Mikropemproses dan Perantaramukaan Masa : [3 jam] ARAHAN KEPADA CALON: Sila pastikan

Lebih terperinci

Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana

Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana Mata Kuliah : Bahasa Rakitan Materi ke-2 Sistem Bilangan & Dasar Assembler Dadang Mulyana SISTEM BILANGAN Sistem Bilangan Desimal Sistem Bilangan Biner Sistem Bilangan Oktal Sistem Bilangan Heksadesimal

Lebih terperinci

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur

Simple As Possible (SAP) - 2. Abdul Syukur Simple As Possible (SAP) - 2 Abdul Syukur abdulsyukur@eng.uir.ac.id http://skurlinux.blogspot.com 053740514 Arsitektur Komputer SAP-2 Persamaan dengan SAP-1 : Sama-sama komputer bit. Kesamaan ini dapat

Lebih terperinci

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Bahasa Pemrograman. Bahasa Pemrograman. Bahasa Pemrograman

8/4/2011. Microprocessor & Microcontroller Programming. Bahasa Pemrograman. Bahasa Pemrograman. Bahasa Pemrograman Microprocessor & Microcontroller Programming Program adalah susunan atau urutan perintah-perintah sederhana yang diberikan kepada komputer untuk memecahkan beberapa permasalahan. Jika sebuah program telah

Lebih terperinci

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY

INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY INTRUKSI-INTRUKSI BAHASA PEMROGRAMAN ASSEMBLY Mubtasir Buleganteng94@gmail.com Abstrak Program yang ditulis dengan bahasa Assembly terdiri dari label, kode mnemonic dan lain sebagainya, pada umumnya dinamakan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti

BAB 2 LANDASAN TEORI. Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa Inggris komputer berasal dari kata to compute yang artinya

Lebih terperinci

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3.

Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. PERTEMUAN 1. Organisasi Processor #1 Hal-hal yang perlu dilakukan CPU adalah : 1. Fetch Instruction = mengambil instruksi 2. Interpret Instruction = Menterjemahkan instruksi 3. Fetch Data = mengambil data

Lebih terperinci

TEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 1

TEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 1 1. PENDAHULUAN TEKNIK KOMPILASI Tony Darmanto,ST / Smt V S1 TI / STMIK WIDYA DHARMA/ Hal 1 Arti Kata Teknik Kompilasi Teknik adalah suatu Metode atau Cara Kompilasi adalah suatu Proses mengabungkan serta

Lebih terperinci

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma

Mode Pengalamatan. Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Sistem Komputer Universitas Gunadarma Mode Pengalamatan Data Gambar 3.1 Intruksi MOV yang menggambarkan sumber, tujuan dan aliran data. Gambar 3.2 menggambarkan semua variasi yang mungkin

Lebih terperinci

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer

MAKALAH. Mata Kuliah. Arsitektur dan Organisasi Komputer MAKALAH Mata Kuliah Arsitektur dan Organisasi Komputer Kelompok 1 1. M. Dwi setiyo (14670015) 2. Bima Setya N. (14670018) 3. Yan Ari Firmansyah (14670021) 4. Lia Ayu K. (14670024) Program Studi Informatika

Lebih terperinci

Mikroprosessor & Antarmuka

Mikroprosessor & Antarmuka Mikroprosessor & Antarmuka } Sinyal input } Fungsi: meminta pelayanan prosesor } Kerja gabungan antara h/w dan s/w dikarenakan up untuk kaki INTR dan NMI } NMI = non maskable interrupt à tidak bisa dihalangi

Lebih terperinci

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a

a b a AND b a OR b a XOR b a NOT a MODUL IV LOGIC, SHIFT, and ROTATE INSTRUCTIONS Untuk mengubah bit-bit secara individual dalam komputer maka menggunakan operasi logika. Nila biner dari 0 dan 1 diperlakukan sebagai salah (0) dan benar

Lebih terperinci

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer

Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer Tahun Akademik 2015/2016 Semester I DIG1B3 Konfigurasi Perangkat Keras Komputer SAP-3 Mohamad Dani (MHM) E-mail: mohamad.dani@gmail.com Hanya dipergunakan untuk kepentingan pengajaran di lingkungan Telkom

Lebih terperinci

Assembly Basic Programming. By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012

Assembly Basic Programming. By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012 Assembly Basic Programming By. Rita Wiryasaputra,ST., M. Cs Universitas Indo Global Mandiri 2012 Memulai Bahasa Rakitan Untuk membuat pemrograman bhs rakitan diperlukan compiler dlm hal ini adalah TASM

Lebih terperinci

Algoritma & Pemrograman

Algoritma & Pemrograman Algoritma & Pemrograman Bahasa Pemrograman C Oleh: Supatman HP: 081578865611 Bahasa C Ditemukan Oleh: Dennis M. Ritche (1972) Kemampuan C Portable Kecepatan Library Programming Sistem Operasi (Unix, MicroShell,

Lebih terperinci

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088

BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 BAB II MIKROPROSESOR INTEL 8088 Tujuan Setelah mempelajari bab ini, mahasiswa mampu: a. Memahami konfigurasi pin 8088 b. Mengidentifikasi blok arsitektur internal 8088 c. Menjelaskan fungsi register yang

Lebih terperinci

LAB SHEET 5 PEMROGRAMAN DENGAN STACK POINTER (INSTRUKSI PUSH DAN POP)

LAB SHEET 5 PEMROGRAMAN DENGAN STACK POINTER (INSTRUKSI PUSH DAN POP) LAB SHEET 5 PEMROGRAMAN DENGAN STACK POINTER (INSTRUKSI PUSH DAN POP) A. TUJUAN Dapat menjalankan program aritmatik dengan instruksi PUSH dan POP serta melihat isi dari register SP maupun address yang

Lebih terperinci

MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA

MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA MODUL BAHASA RAKITAN PENDIDIKAN INFORMATIKA PRODI PENDIDIKAN INFORMATIKA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN 2016 1 MODUL I REGISTER I. Tujuan Praktikan dapat mengerti dan memahami tentang Register Praktikan dapat

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Komputer Istilah komputer (computer) berasal dari bahasa latin computere yang berarti menghitung. Dalam bahasa inggris dari kata computer yang berarti menghitung. Dapat

Lebih terperinci

Hanif Fakhrurroja, MT

Hanif Fakhrurroja, MT Pertemuan 6 Organisasi Komputer CPU dan Sistem Bus Hanif Fakhrurroja, MT PIKSI GANESHA, 2013 Hanif Fakhrurroja @hanifoza hanifoza@gmail.com Agenda Pertemuan 6 1 CPU 2 Sistem Bus Pendahuluan Video CPU CPU

Lebih terperinci

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi

Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Mikroprosesor dan Antarmuka Diktat Kuliah Instruksi dan Segmentasi Nyoman Bogi Aditya Karna Sisfo IMTelkom bogi@imtelkom.ac.id http://bogi.blog.imtelkom.ac.id Institut Manajemen Telkom http://www.imtelkom.ac.id

Lebih terperinci

intruksi kepada CPU untuk mengakses sistem operasi. BIOS tersimpan pada Read Only

intruksi kepada CPU untuk mengakses sistem operasi. BIOS tersimpan pada Read Only 1. Software Komputer adalah sekumpulan komponen-komponen canggih yang dapat melakukan perhitungan kompleks dengan cepat. Kita sangat membutuhkan peranan komputer untuk menyelesaikan permasaahan kita sehari

Lebih terperinci

PENGENALAN KOMPUTER. Sistem Komputer. Dian Palupi Rini, M.Kom

PENGENALAN KOMPUTER. Sistem Komputer. Dian Palupi Rini, M.Kom PENGENALAN KOMPUTER Dian Palupi Rini, M.Kom Sistem Komputer Komputer Definisi komputer adalah alat elektronik yang dapat menerima input data, mengolah data dan memberikan hasil dalam bentuk informasi dengan

Lebih terperinci

LAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT

LAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT LAB SHEET 1 PENGENALAN Z80 SIMULATOR IDE OSHONSOFT A. TUJUAN 1. Dapat mengoperasikan program simulator Z80 IDE Oshonsoft dengan baik. 2. Dapat melihat/mengecek isi memori pada lintas data untuk setiap

Lebih terperinci