OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. WARAN UMUM PERDANA PT BANK MASPION INDONESIA

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. WARAN UMUM PERDANA PT BANK MASPION INDONESIA"

Transkripsi

1 PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 27 Juni 2013 Masa Penawaran : 1 4 Juli 2013 Tanggal Penjatahan : 8 Juli 2013 Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : 10 Juli 2013 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Juli 2013 Tanggal Pencatatan Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Juli 2013 OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI. TIDAK JUGA MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM. PT BANK MASPION INDONESIA Tbk ( PERSEROAN ) DAN PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN SEMUA INFORMASI ATAU FAKTA MATERIAL SERTA KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI. PT BANK MASPION INDONESIA Tbk ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Surabaya, Indonesia Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. (62-31) Fax. (62-31) cosec@bankmaspion.co.id Website : Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang. PENAWARAN UMUM Sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama yang seluruhnya merupakan saham baru yang berasal dari portepel dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Jumlah seluruh nilai Penawaran Umum adalah sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah). PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK PT MAKINTA SECURITIES PENJAMIN EMISI EFEK PT Danasakti Securities PT Equity Securities Indonesia PT Erdikha Elit Sekuritas PT HD Capital Tbk PT Indomitra Securities PT Intifikasa Securindo PT Kresna Graha Sekurindo Tbk PT Madani Securities PT Magenta Kapital Indonesia PT Mega Capital Indonesia PT Minnapadi Investama Tbk PT MNC Securities PT Panca Global Securities Tbk PT Panin Sekuritas Tbk PT Reliance Securities Tbk PT Valbury Asia Securities PT Waterfront Securities Indonesia PT Yulie Sekurindo Tbk Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek menjamin seluruh Penawaran Saham secara Kesanggupan Penuh (Full Commitment) sesuai dengan porsi penjaminan saham masing-masing. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. PERSEROAN TIDAK MENERBITKAN SAHAM HASIL PENAWARAN UMUM INI DALAM BENTUK SURAT KOLEKTIF SAHAM, TETAPI SAHAM-SAHAM TERSEBUT AKAN DIDISTRIBUSIKAN DALAM BENTUK ELEKTRONIK YANG DIADMINISTRASIKAN DALAM PENITIPAN KOLEKTIF PT KUSTODIAN SENTRAL EFEK INDONESIA ( KSEI ). MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID. Saham-saham yang ditawarkan ini seluruhnya akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 1 Juli 2013

2 PT Bank Maspion Indonesia Tbk (selanjutnya dalam Prospektus ini disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran Emisi Efek sehubungan dengan Penawaran Umum ini kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) di Jakarta dengan surat No. XXIV/232/AA/SBY/04/2013 tanggal 17 April 2013, sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No. 3608/1995 beserta Peraturan Pelaksanaannya (selanjutnya disebut UU Pasar Modal ). Saham-saham yang ditawarkan ini direncanakan akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia ( BEI ) sesuai dengan Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek yang dibuat antara Perseroan dengan BEI pada pada 23 April Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi persyaratan pencatatan yang ditetapkan oleh BEI, maka Penawaran Umum akan dibatalkan dan uang pemesanan yang telah diterima akan dikembalikan kepada para pemesan sesuai dengan UU Pasar Modal. Perseroan, Penjamin Pelaksana Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek serta Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua data dan kejujuran pendapat serta keterangan atau laporan yang disajikan dalam Prospektus ini sesuai dengan bidang tugasnya masing-masing, berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di wilayah Republik Indonesia serta kode etik, norma dan standar profesinya masing-masing. Sehubungan dengan Penawaran Umum ini, setiap Pihak Terafiliasi dilarang memberikan keterangan dan/atau membuat pernyataan apapun mengenai hal-hal yang tidak diungkapkan dalam Prospektus ini tanpa sebelumnya memperoleh persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 ( PP No. 29 ) tentang Pembelian Saham Bank Umum sebagai pelaksanaan dari Undang-undang Republik Indonesia No.10 Tahun 1998 tentang Perubahan atas Undang-undang Republik Indonesia No.7 Tahun 1992 tentang Perbankan ( UU Perbankan) ditetapkan bahwa: a. Jumlah kepemilikan saham oleh bank oleh Warga Negara Asing dan/atau Badan Hukum Asing yang diperoleh melalui pembelian secara langsung maupun melalui Bursa Efek sebanyak-banyaknya adalah 99% (sembilan puluh sembilan pesen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan (Pasal 3); b. Pembelian saham oleh Warga Negara Asing dan atau Badan Hukum Asing melalui Bursa Efek dapat mencapai 100% (seratus per seratus) dari jumlah saham Bank yang tercatat di Bursa Efek (pasal 4 ayat 1); c. Bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah bank yang bersangkutan (Pasal 4 ayat 2); d. Sekurang-kurangnya 1% (satu persen) dari saham Bank sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 ayat 2 yang tidak dicatatkan di Bursa Efek harus tetap dimiliki Warga Negara Indonesia dan atau Badan Hukum Indonesia (pasal 4 ayat 3); Dan sesuai dengan pengumuman PT Bursa Efek Jakarta No. Peng-10/BEJ-DAG/U/ tanggal 20 Mei 1999 perihal Porsi Kepemilikan Perbankan oleh Pemodal Asing, ditetapkan porsi kepemilikan saham perbankan yang tercatat di Bursa Efek oleh Pemodal Asing, dibatasi sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) sampai dengan dipenuhinya Pasal 4 ayat 2 dan ayat 3 dalam PP No 29 tersebut diatas. Sejumlah (tiga puluh delapan juta lima ratus sepuluh ribu) saham atau sebesar 1% (satu persen) dari seluruh saham Perseroan dengan perincian milik PT Alim Investindo sebesar (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan milik PT Guna Investindo sebesar (tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham tidak dicatatkan pada BEI sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum. PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan selaku Penjamin Emisi Efek, para Penjamin Emisi Efek lainnya, Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka Penawaran Umum ini, seluruhnya dengan tegas menyatakan tidak memiliki hubungan afiliasi dengan Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal. Penawaran Umum ini tidak didaftarkan berdasarkan undang-undang atau peraturan lain selain yang berlaku di Indonesia. Barang siapa di luar wilayah Indonesia menerima Prospektus ini, maka Prospektus ini tidak dimaksudkan sebagai dokumen penawaran untuk membeli saham ini, kecuali bila penawaran maupun pembelian saham tersebut tidak bertentangan atau bukan merupakan pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara atau yuridiksi di luar wilayah Indonesia tersebut. Perseroan telah mengungkapkan semua informasi yang wajib diketahui oleh masyarakat dan tidak terdapat lagi informasi material yang belum diungkapkan sehingga tidak menyesatkan publik.

3 DAFTAR ISI Halaman DAFTAR ISI...i DEFINISI DAN SINGKATAN...iii RINGKASAN...ix BAB I. PENAWARAN UMUM...1 BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA...5 BAB III. PERNYATAAN HUTANG...6 BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING...14 BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN...18 BAB VI. RISIKO USAHA...52 BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN...54 BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN Riwayat Singkat Perseroan Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan Keterangan Singkat Mengenai Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Struktur Organisasi Perseroan Sumber Daya Manusia Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan Dengan Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum Aset Tetap Perseroan Hak Kekayaan Intelektual Transaksi Afiliasi Perjanjian dan Ikatan Penting dengan Pihak Ketiga Keterangan Tentang Perkara Hukum Yang Sedang Dihadapi Perseroan BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A Umum B. Kegiatan Usaha C. Keunggulan Perseroan D. Jaringan Kantor E. Pemasaran F. Persaingan Usaha G. Teknologi Informasi H. Manajemen Risiko I. Kepatuhan J. Pengelolaan Risiko Dan Pengendalian Internal K. Prinsip-prinsip Perbankan Yang Sehat L. Penghargaan M. Asuransi N. Tata kelola Perusahaan (Good Corperate Governance) O. Tanggung Jawab Sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) P. Strategi Perseroan Q. Prospek Usaha Perseroan i

4 BAB X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA BAB XI. EKUITAS BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN BAB XIII. PERPAJAKAN BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM BAB XVII. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN BAB XVIII.LAPORAN PENILAI BAB XIX. ANGGARAN DASAR BAB XX. PERSYARATAN PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM BAB XXI. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FPPS ii

5 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi Aset Tetap APBD APBN ATM ATMR BAE BAPEPAM DAN LK BEI : a. hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c. hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d. hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e. hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. : Berarti harta tetap berwujud yang digunakan dalam kegiatan sebuah usaha. : Berarti Anggaran Pendapatan Belanja Daerah : Berarti Anggaran Pendapatan Belanja Negara : Berarti Anjungan Tunai Mandiri (Automated Teller Machine) yaitu mesin elektronik yang dapat digunakan untuk penarikan tunai, transfer internal bank, atau transfer berbeda bank yaitu proses transaksi klliring, layaknya pengganti petugas bank, mesin atm beroperasi 24 jam dan transaksi bisa langsung online. : Singkatan dari Aset Tertimbang Menurut Risiko yaitu jumlah aset yang telah dibobot sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia, untuk digunakan sebagai penyebut (pembagi) dalam menghitung Current Adequacy Ratio (CAR). : Biro Administrasi Efek, dalam hal ini PT Adimitra Transferindo. : berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan merupakan penerus Badan Pengawas Pasar Modal ( BAPEPAM ) sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia tertanggal 30 Desember 2005 nomor 606/KMK.01/2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, yang bertalian dengan perubahan terakhir dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia tanggal 11 Oktober 2010, nomor 184/PMK.01/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, yang pada saat ini fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, beralih dan dilaksanakan oleh OJK (sebagaimana didefinisikan dibawah ini) berdasarkan Undang-Undang nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan : PT Bursa Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, dimana saham Perseroan dicatatkan. iii

6 BI Rate BMPK BOPO CAR DPS DPPS Efektif Emiten Emisi Giro Wajib Minimum (GWM) FKP : Berarti suku bunga dengan tenor 1 (satu) bulan yang diumumkan oleh Bank Indonesia secara periodik untuk jangka waktu tertentu yang berfungsi sebagai sinyal (stance) kebijakan moneter yang di implementasikan melalui operasi pasar terbuka untuk SBI tenor 1 (satu) bulan. : Berarti Batas Maksimum Pemberian Kredit, yaitu presentasi maksimum penyediaan dana yang diperkenankan terhadap modal bank yang diberikan kepada nasabah perorangan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia : Berarti rasio total beban operasional dibagi total pendapatan operasional : Berarti singkatan dari Capital Adequacy Ratio yaitu rasio tingkat kecukupan modal bank yang dihitung dari jumlah modal bank, yang terdiri dri modal inti dan modal pelengkap dibagi jumlah ATMR : Daftar Pemegang Saham, yaitu daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI. : Daftar Pemesanan Pembelian Saham, yaitu daftar yang memuat namanama pemesan saham dan jumlah yang dipesan yang dibuat oleh masingmasing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek menurut urutan masuknya pesanan. : Berarti terpenuhinya seluruh tata cara dan persyaratan Pernyataan Pendaftaran sebagaimana yang dimaksud dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. Serta sesuai dengan ketentuan Peraturan No. IX.A.2 angka 4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-122/BL/2009 Tanggal : 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum, yaitu 1. atas dasar lewatnya waktu, yakni: a) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal Pernyataan Pendaftaran diterima Bapepam dan LK secara lengkap, yaitu telah mencakup seluruh kriteria yang ditetapkan dalam peraturan yang terkait dengan Pernyataan Pendaftaran dalam rangka Penawaran Umum dan peraturan yang terkait dengan Penawaran Umum; atau b) 45 (empat puluh lima) hari sejak tanggal perubahan terakhir yang disampaikan Perseroan atau yang diminta Bapepam dan LK dipenuhi; atau 2. atas dasar pernyataan efektif dari Bapepam dan LK bahwa tidak ada lagi perubahan dan/atau tambahan informasi lebih lanjut yang diperlukan. : Pihak yang melakukan Penawaran Umum. : Berarti tindakan Perseroan untuk menawarkan Saham kepada masyarakat melalui Penawaran Umum pada Pasar Perdana guna dicatatkan dan diperdagangkan di Bursa Efek. : Berarti jumlah dana minimum yang wajib dipelihara oleh Bank yang besarnya ditetapkan oleh Bank Indonesia. : Formulir Konfirmasi Penjatahan, yaitu formulir hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana. iv

7 FPPS Harga Penawaran Hari Bursa Hari Kerja KSEI LDR Masyarakat NIM NPL OJK Pasar Modal : Formulir Pemesanan Pembelian Saham, yaitu formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan. : Harga setiap saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham. : Hari-hari dimana Bursa Efek melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek. : Hari Senin sampai dengan hari Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah Republik Indonesia. : PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta yang merupakan Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian sesuai dengan Peraturan Pasar Modal. : Singkatan dari Loan to Deposit Ratio, yaitu rasio jumlah kredit yang diberikan terhadap dana pihak ketiga berdasarkan formula yang ditetapkan Bank Indonesia. : Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum negara Republik Indonesia. : Singkatan dari Net Interest Margin, yaitu marjin pendapatan bunga bersih yang merupakan pendapatan bunga bersih daibagi rata-rata aktiva produktif. : Singkatan dari Non Permorming Loan, yaitu kredit yang non performing, meliputi kolektiilitas yang kurang lancer, diragukan dan macet. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk berdasarkan amanat Undangundang Nomor 21 Tahun OJK adalah lembaga yang independen dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya, bebas dari campur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi untuk menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan di Indonesia. Sesuai dengan BAB XIII Ketentuan Peralihan Pasal 55 Pasal 1 disebutkan sejak tanggal 31 Desember 2012, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal, Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan, dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya beralih dari Menteri Keuangan dan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan ke OJK dan pasal 2 disebutkan sejak tanggal 31 Desember 2013, fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan dan pengawasan kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan beralih dari Bank Indonesia ke OJK. : Pasar Modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. v

8 Pemegang Rekening Penawaran Umum Perdana Penitipan Kolektif Penjamin Emisi Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek Pernyataan Pendaftaran Peraturan No. VIII.G.12 Peraturan No. IX.A.2 Peraturan No. IX.A.7 Peraturan No. IX.C.1 : Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian dan/atau Perusahaan Efek dan/atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI dengan memperhatikan Undang-undang Pasar Modal dan peraturan KSEI. : Berarti jangka waktu bagi Masyarakat untuk dapat melakukan pemesanan atas saham yang ditawarkan dan dijual ke Masyarakat melalui Penawaran Umum, dengan cara sebagaimana yang diatur dalam Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham, kecuali jika masa penawaran itu ditutup lebih awal sebagaimana diatur dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dengan ketentuan masa penawaran tidak boleh kurang dari 1 (satu) Hari Kerja dan tidak boleh lebih dari 5 (lima) Hari Kerja. : Jasa penitipan kolektif sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal. : Pihak yang membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan Penawaran Umum bagi kepentingan Emiten dengan atau tanpa kewajiban untuk membeli sisa Efek yang tidak terjual, dalam hal ini PT Makinta Securities, PT Danasakti Securities, PT Equity Securities Indonesia, PT Erdikha Elit Sekuritas, PT HD Capital Tbk, PT Indomitra Securities, PT Intifikasa Securindo, PT Kresna Graha Sekurindo Tbk, PT Madani Securities, PT Magenta Kapital Indonesia, PT Mega Capital Indonesia, PT Minnapadi Investama Tbk, PT MNC Securities, PT Panca Global Securities Tbk, PT Panin Sekuritas Tbk, PT Reliance Securities Tbk, PT Valbury Asia Securities, PT Waterfront Securities Indonesia, PT Yulie Sekurindo Tbk sesuai dengan porsi penjaminannya. : Perusahaan efek yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini PT Makinta Securities. : Dokumen yang wajib disampaikan kepada Otoritas Jasa Keuangan oleh Perseroan dalam rangka Penawaran Umum sesuai ketentuan Undangundang Pasar Modal. : Berarti Peraturan Bapepam No. VIII.G.12 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-17/PM/2004 tanggal 13 April 2004 tentang Pedoman Pemeriksaan Oleh Akuntan Atas Pemesanan Dan Penjatahan Efek Atau Pembagian Saham Bonus. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-122/Bl/2009 Tanggal : 29 Mei 2009 tentang Tata Cara Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-691/BL/2011 Tanggal : 30 Desember 2011 tentang Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.C.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-42/PM/2000 Tanggal : 27 Oktober 2000 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Pernyataan Pendaftaran Dalam Rangka Penawaran Umum. vi

9 Peraturan No. IX.C.2 Peraturan No. IX.I.4 Peraturan No. IX.I.5 Peraturan No. IX.I.7 Peraturan No. IX.J.1 Peraturan No. X.K.4 Perseroan : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.C.2 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-51/PM/1996 Tanggal : 17 Januari 1996 tentang Pedoman Mengenai Bentuk Dan Isi Prospektus Dalam Rangka Penawaran Umum : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-63/PM/1996 Tanggal : 17 Januari 1996 tentang Pembentukan Sekertaris Perusahaan. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-643/BL/2012 Tanggal : 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No.I.7 lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-179/BL/2008 Tanggal : 14 Mei 2008 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. : Berarti Peraturan Bapepam dan LK No. X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep-27/PM/2003 Tanggal : 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Pengunaan Dana Hasil Penawaran Umum. : Badan hukum yang akan melakukan Penawaran Umum Perdana yang dalam hal ini adalah PT Bank Maspion Indonesia Tbk. Prospektus : Dokumen penawaran sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 26 Undang-undang Pasar Modal. RUPS RUPSLB Sindikasi Penjamin Emisi Efek Tanggal Emisi Tanggal Penjatahan : Rapat Umum Pemegang Saham. : Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa. : Berarti Perseroan Terbatas PT Makinta Securities sebagai Penjamin Pelaksana Emisi Efek berikut para Penjamin Emisi Efek lainnya yang turut serta dalam penjaminan Saham Yang Ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum yang ditunjuk oleh Emiten atas rekomendasi dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana tercantum dalam addendum/perubahan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. : Berarti tanggal distribusi saham kedalam rekening efek Penjamin Pelaksana Emisi Saham di KSEI berdasarkan penyerahan sertifikat jumbo saham oleh Perseroan pada KSEI yang juga merupakan tanggal pembayaran. : Berarti tanggal terakhir dari periode masa penjatahan selambatnya Hari Kerja ke-2 (dua) terhitung setelah tanggal Penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Emiten menetapkan penjatahan Saham bagi setiap pemesan. vii

10 Tanggal Pengembalian Tanggal Pencatatan UUPM UUPT : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan oleh Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan melalui para Penjamin Emisi Efek lainnya selain Perseroan Terbatas PT Makinta Securities atau Agen Penjualan (apabila ada) kepada para pemesan, dan oleh Emiten kepada para pemesan khusus sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 11 Perjanjian Penjaminan Emisi Efek : Berarti tanggal pencatatan Saham untuk diperdagangkan pada Bursa Efek, dalam waktu selambat-lambatnya 1 (tiga) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan sebagaimana tercantum pada bagian luar kulit muka Prospektus. : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No serta Peraturan Pelaksanaannya. : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007 tanggal 16 Agustus1995 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007, Tambahan No serta Peraturan Pelaksanaannya viii

11 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih rinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum di dalam Prospektus ini. Ringkasan ini dibuat atas dasar fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang Rupiah sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. UMUM Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No. 68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No. 49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.90 tanggal 18 April 1990 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1042/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang telah ditandatangani secara lengkap tanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April KEGIATAN USAHA PERSEROAN Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Bank Umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2) Memberikan kredit; 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah nasabahnya : i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); v. Obligasi; vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; ix

12 10) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; 11) Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 12) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 15) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 16) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku;. STRUKTUR PENAWARAN UMUM 1. Jumlah Penawaran Umum : Sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama 2. Persentase Penawaran Umum : 19,99% dari Modal Disetor setelah Penawaran Umum 3. Nilai Nominal : Rp 100,- (seratus Rupiah) per saham 4. Harga Penawaran : Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) per saham 5. Jumlah Penawaran Umum : Rp ,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah) 6. Pencatatan Saham : Bursa Efek Indonesia Saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini merupakan saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan hak memesan efek terlebih dahulu. STRUKTUR PERMODALAN DAN PEMEGANG SAHAM SEBELUM DAN SESUDAH PENAWARAN UMUM Struktur permodalan dan susunan pemegang saham serta komposisi kepemilikan saham Perseroan sebelum Penawaran Umum adalah sebagai berikut: MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp 100,- per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo ,61 PT Guna Investindo ,46 Angkasa Rachmawati ,51 Alim Markus ,26 Alim Mulia Sastra ,01 Alim Satria ,01 Alim Prakasa ,01 Gunardi ,63 Alim Puspita ,50 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel x

13 Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham Keterangan Jumlah Saham Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nilai Nominal (Rupiah) % Jumlah Saham Setelah Penawaran Umum Jumlah Nilai Nominal (Rupiah) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Alim Investindo , ,69 - PT Guna Investindo , ,77 - Angkasa Rachmawati , ,21 - Alim Markus , ,01 - Alim Mulia Sastra , ,81 - Alim Satria , ,81 - Alim Prakasa , ,81 - Gunardi , ,50 - Alim Puspita , ,40 - Masyarakat ,99 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel % RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai liabilitas sebesar Rp juta. RISIKO USAHA Risiko usaha yang dihadapi Perseroan di bawah ini disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan, yaitu sebagai berikut: I. Risiko Usaha Perseroan a. Risiko Kredit b. Risiko Operasional c. Risiko Likuiditas d. Risiko Stratejik e. Risiko Hukum f. Risiko Kepatuhan g. Risiko Reputasi h. Risiko Pasar II. Risiko Investasi Bagi Investor xi

14 Keterangan selengkapnya mengenai risiko usaha yang dihadapi Perseroan, terdapat dalam Bab VI dalam Prospektus ini. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan mengusulkan kebijakan dividen tunai antara 5% (lima persen) hingga maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2013, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Pembahasan dan analisa keuangan terlampir didasarkan pada Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April Laporan Keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2009 dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 2 Maret 2011, 26 April 2010, dan 27 Maret Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. xii

15 Keterangan 31 Desember (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN POSISI KEUANGAN Aset Liabilitas Ekuitas Keterangan 31 Desember (dalam jutaan Rupiah) LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Jumlah pendapatan bunga - bersih Jumlah pendapatan operasional lainnya Jumlah beban operasional lainnya ( ) ( ) ( ) (95.378) (85.007) Laba operasional Laba komprehensif RASIO-RASIO PENTING Uraian 31 Desember Pertumbuhan Pendapatan Bunga - Bersih 20,56% 8,39% -6,99% 13,66% 5,71% Laba operasional 39,47% -22,22% 26,20% 15,94% -7,10% Laba komprehensif tahun berjalan -38,85% 70,59% 39,00% 12,79% -1,11% Aset 21,65% 24,44% -3,31% 17,46% 0,30% Liabilitas 24,88% 20,41% -4,71% 18,39% -0,07% Ekuitas 0,37% 59,64% 10,89% 8,84% 3,84% Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% Rentabilitas Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 1,00% 1,87% 1,35% 1,10% 1,07% Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,69% 12,71% 10,90% 8,39% 8,00% Margin Bunga Bersih (NIM) 5,24% 5,73% 5,58% 5,82% 5,95% Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 89,84% 91,44% 88,83% 90,95% 91,16% Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81% NPL Gross 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% NPL Net 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% Pemenuhan CKPN aset produktif 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% Likuiditas Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92% xiii

16 Uraian 31 Desember Kepatuhan Giro wajib minimum utama (Rp) 8,05% 8,15% 8,05% 5,10% 5,10% Giro wajib minimum sekunder (Rp) 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - Giro wajib minimum valuta asing 12,23% 16,15% 1,35% 1,19% 1,54% Pelanggaran BMPK Pelampauan BMPK Posisi Devisa Neto (PDN) 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34% PROSPEK USAHA Pada triwulan IV-2012, perbankan (Bank Umum dan BPR) di Jawa Timur masih menunjukkan perkembangan kinerja yang positif, tercermin dari indikator total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dengan baik serta tingkat risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga di bawah 5%. Aset Bank Umum dan BPR tumbuh sebesasar 20,79% (yoy) dengan penyaluran utama pada kredit. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit Bank Umum dan BPR yang mencapai 26,18% (yoy) dan diiringi oleh kualitas kredit atau rasio NPL yang terjaga di kisaran 2,68%. (sumber : Bank Indonesia). Berdasarkan data dari Bank Dunia, persentase jumlah penduduk yang memiliki rekening di Bank tahun 2011 dengan cakupan umur di atas 15 tahun keatas, Indonesia hanya berkisar 19,58% berada di bawah Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam masing-masing 72,67%, 66,17%, 26,56% dan 21,37%. Ini mengisyaratkan peluang Perseroan dalam industri perbankan masih cukup besar mengingat baru sedikit dari jumlah penduduk Indonesia yang menyimpan dananya pada lembaga keuangan. xiv

17 BAB I. PENAWARAN UMUM A. PENAWARAN UMUM SAHAM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham, yang mewakili 19,99 % (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Total Penawaran Umum adalah sebesar Rp ,- (dua ratus empat puluh enam miliar empat ratus juta Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya terdiri dari Saham Baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk antara lain hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. PT BANK MASPION INDONESIA Tbk ( Perseroan ) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Surabaya, Indonesia Kantor Pusat Jl. Basuki Rahmat 50-54, Surabaya 60262, Jawa Timur Telp. (62-31) Fax. (62-31) corsec@bankmaspion.co.id Website : Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO KREDIT MENGINGAT SEBAGIAN BESAR ASET PERSEROAN ADALAH BERUPA KREDIT YANG DIBERIKAN KEPADA NASABAH. RISIKO USAHA LAINNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI TENTANG RISIKO USAHA DALAM PROSPEKTUS INI. MENGINGAT JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS, MAKA TERDAPAT KEMUNGKINAN PERDAGANGAN SAHAM PERSEROAN DI BURSA EFEK MENJADI KURANG LIKUID. 1

18 Perseroan berkedudukan di Surabaya dan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No. 68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No. 49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT TH.90 tanggal 18 April 1999 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1042/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013 dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains,, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 3 April 2013, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April Komposisi Modal Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut : MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama Nilai Nominal Rp. 100,- per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo ,61 PT Guna Investindo ,46 Angkasa Rachmawati ,51 Alim Markus ,26 Alim Mulia Sastra ,01 Alim Satria ,01 Alim Prakasa ,01 Gunardi ,63 Alim Puspita ,50 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel

19 Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: MODAL SAHAM Terdiri Dari Saham Biasa Atas Nama Dengan Nilai Nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) Setiap Saham Keterangan Jumlah Saham Sebelum Penawaran Umum Jumlah Nilai Nominal (Rupiah) % Jumlah Saham Setelah Penawaran Umum Jumlah Nilai Nominal (Rupiah) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : - PT Alim Investindo , ,69 - PT Guna Investindo , ,77 - Angkasa Rachmawati , ,21 - Alim Markus , ,01 - Alim Mulia Sastra , ,81 - Alim Satria , ,81 - Alim Prakasa , ,81 - Gunardi , ,50 - Alim Puspita , ,40 - Masyarakat ,99 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel % B. PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK Bersamaan dengan pencatatan sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 19,99% (sembilan belas koma sembilan puluh sembilan persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama akan mencatatkan pula sejumlah (tiga miliar empat puluh dua juta empat ratus sembilan puluh ribu) saham yang telah ditempatkan dan disetor penuh yang merupakan saham milik PT Alim Investindo sejumlah (dua miliar lima ratus tujuh puluh satu juta delapan ratus delapan puluh delapan ribu empat ratus empat puluh empat) saham, PT Guna Investindo sejumlah (dua ratus lima puluh tujuh juta seratus tujuh puluh empat ribu lima puluh enam) saham, Angkasa Rachmawati sejumlah (empat puluh enam juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh) saham, Alim Markus sejumlah (tiga puluh delapan juta delapan ratus dua ribu enam ratus) saham, Alim Mulia Sastra sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Alim Satria sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Alim Prakasa sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh) saham, Gunardi Go sejumlah (sembilan belas juta empat ratus empat belas ribu lima ratus) saham, Alim Puspita sejumlah (lima belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh) saham. Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sejumlah (tiga miliar delapan ratus dua belas juta empat ratus sembilan puluh ribu) saham atau sebesar 99% (sembilan puluh sembilan persen) dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini. Guna memenuhi ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 29 Tahun 1999 ( PP No. 29 ) tentang Pembelian Saham Bank Umum, maka sejumlah (tiga puluh delapan juta lima ratus sepuluh ribu) saham atau sebesar 1% (satu persen) dari seluruh saham Perseroan dengan perincian milik PT Alim Investindo sebesar (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan milik PT Guna Investindo sebesar (tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham, tidak akan dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. 3

20 Setiap Pihak yang memperoleh saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain dari Emiten dengan harga dan atau nilai konversi dan atau harga pelaksanaan di bawah harga Penawaran Umum perdana saham dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sebelum penyampaian Pernyataan Pendaftaran kepada Otoritas Jasa Keuangan, dilarang untuk mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain Emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. Larangan dimaksud tidak berlaku bagi kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lainnya baik secara langsung maupun tidak langsung oleh Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, atau Badan Penyehatan Perbankan Nasional, sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.A.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. Pemegang saham Perseroan memperoleh sahamnya terakhir kali berdasarkan Akta Keputusan Rapat PT Bank Maspion Indonesia No. 159 tanggal 17 September 2012 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September Dengan demikian atas saham-saham yang diperoleh pemegang saham Perseroan tersebut tidak termasuk dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.A.6 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-06/PM/2001 tanggal 8 Maret 2001 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. Sehingga pembatasan jangka waktu penjualan saham (lock up) atas seluruh saham milik pemegang saham Perseroan dilakukan dengan dasar keinginan sukarela dari pemegang saham Perseroan. Para pemegang saham Perseroan yaitu PT Alim Investindo sejumlah (dua miliar enam ratus enam juta delapan ratus sembilan puluh tujuh ribu lima ratus), PT Guna Investindo sejumlah (dua ratus enam puluh juta enam ratus tujuh puluh lima ribu), Angkasa Rachmawati sejumlah (empat puluh enam juta lima ratus tiga puluh sembilan ribu enam ratus dua puluh), Alim Markus sejumlah (tiga puluh delapan juta delapan ratus dua ribu enam ratus), Alim Mulia Sastra sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Alim Satria sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Alim Prakarsa sejumlah (tiga puluh satu juta enam puluh lima ribu lima ratus delapan puluh), Gunardi Go sejumlah (sembilan belas juta empat ratus empat belas ribu lima ratus) dan Alim Puspita sejumlah (lima belas juta empat ratus tujuh puluh empat ribu empat puluh), menyatakan tidak akan mengalihkan sebagian atau seluruh kepemilikan atas saham dan atau Efek Bersifat Ekuitas lain Emiten tersebut sampai dengan 8 (delapan) bulan setelah Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. Tidak ada saham-saham yang diperoleh pemegang saham dari Perseroan dengan harga dibawah harga Penawaran Umum. Perseroan merencanakan untuk mengeluarkan dan/atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif. 4

21 BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek akan digunakan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini secara berkala kepada Otoritas Jasa Keuangan serta akan mempertanggungjawabkannya kepada Pemegang Saham dalam RUPS Perseroan sesuai dengan Peraturan Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam No. Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud mengubah penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini dari rencana semula sebagaimana tercantum dalam Prospektus, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Otoritas Jasa Keuangan dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham Perseroan dalam RUPS Perseroan. Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sebesar 2,06% dari total nilai Penawaran Umum, yang meliputi: - Biaya jasa yang meliputi jasa penjaminan (underwriting fee) sebesar 0,35%, jasa penyelenggaraan (management fee) sebesar 0,30%, jasa penjualan (selling fee) sebesar 0,40%. - Biaya Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu biaya jasa Biro Administrasi Efek sebesar 0,03%. - Biaya Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari biasa jasa Akuntan Publik sebesar 0,52%, jasa Konsultan Hukum sebesar 0,13%, jasa Notaris sebesar 0,05% dan jasa Penilai sebesar 0,04%. - Biaya lain-lain seperti biaya penasehat keuangan, percetakan Prospektus, formulir-formulir, pemasangan iklan di koran, penyelenggaraan Public Expose, biaya pendaftaran efek di KSEI, biaya pencatatan saham di BEI dan biaya lain-lain sebesar 0,24%. 5

22 BAB III. PERNYATAAN HUTANG Tabel di bawah ini menyajikan data liabilitas Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang angkanya diambil dari Laporan Keuangan Perseroan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham.. Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta dengan perincian sebagai berikut: (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Jumlah liabilitas Liabilitas segera Saldo liabilitas segera untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp3.812 juta, yang terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah Liabilitas kepada pihak ketiga Kiriman uang yang akan diselesaikan 33 Beban bunga jatuh tempo 657 Setoran jaminan yang telah jatuh tempo 71 Liabilitas lainnya 196 Sub total Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Kiriman uang yang akan diselesaikan 219 Jumlah liabilitas segera

23 2. Simpanan dari nasabah Saldo simpanan dari nasabah Perseroan adalah sebesar Rp juta, yang terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Rupiah Giro Tabungan Deposito Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Giro 506 Jumlah pihak berelasi Pihak ketiga Rupiah Giro Tabungan Deposito berjangka Sertifikat deposito Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Giro Deposito berjangka Jumlah pihak ketiga Jumlah simpanan dari nasabah a. Giro Giro terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Jumlah giro Tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 adalah 1,94% dan 0,48% masing-masing untuk Rupiah dan mata uang asing (Dolar Amerika Serikat). Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. 7

24 Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat giro yang diblokir sebagai jaminan kredit. b. Tabungan Tabungan terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah tabungan Tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 : Tabungan : Tabungan 4,72% Emas Eksklusif 2,85% Arthamas 2,48% Karyawan 2,42% Karya 1,93% Si Cerdas 1,90% Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012 tidak terdapat tabungan yang diblokir sebagai jaminan kredit. c. Deposito berjangka Deposito berjangka terdiri dari : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Rupiah Pihak ketiga Rupiah Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Jumlah deposito berjangka Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut : Berdasarkan periode deposito berjangka (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Rupiah 1 bulan bulan

25 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak ketiga Rupiah 1 bulan bulan bulan bulan Pihak ketiga Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 1 bulan Jumlah deposito berjangka Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Lebih dari 1 3 bulan Lebih dari 3 6 bulan Lebih dari 6 12 bulan Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Jumlah deposito berjangka Tingkat suku bunga rata-rata per tahun : Rupiah 1 bulan 6,52% 3 bulan 7,07% 6 bulan 7,27% 12 bulan 7,26% Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 1 bulan 1,25% Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012 jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit adalah sebesar Rp juta. d. Sertifikat Deposito (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah 3 bulan 350 Bunga dibayar dimuka (2) Jumlah sertifikat deposito 348 9

26 3. Simpanan dari bank lain Seluruh simpanan dari bank lain adalah dari pihak ketiga dan dalam mata uang Rupiah, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Deposito berjangka Giro Tabungan Tabungan Emas Eksklusif 283 Jumlah simpanan dari bank lain Deposito berjangka merupakan deposito dalam Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 sebesar 5,94% dengan jangka waktu 1 bulan. Giro merupakan giro Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 sebesar 1,94%. Tabungan dan Tabungan Emas Eksklusif merupakan tabungan dalam Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun pada 2012 masing-masing sebesar 4,72% dan 2,85%. 4. Liabilitas akseptasi Liabilitas akseptasi merupakan nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep sebesar Rp1.835 juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi Mata uang asing Dolar Amerika Serikat 590 Pihak ketiga Rupiah Jumlah liabilitas akseptasi Utang pajak Saldo utang pajak adalah sebesar Rp4.622 juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pajak penghasilan Pasal 23/4 (2) Pajak penghasilan Pasal Pajak penghasilan Pasal Pajak penghasilan Pasal Pajak Pertambahan Nilai 9 Jumlah utang pajak

27 6. Liabilitas lain-lain Saldo liabilitas lain-lain adalah sebesar Rp juta, dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Rupiah Imbalan kerja Bunga masih harus dibayar Setoran jaminan 353 Cadangan kesejahteraan karyawan 123 Lain-lain Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Bunga masih harus dibayar 11 Jumlah liabilitas lain-lain Imbalan kerja merupakan liabilitas estimasi atas imbalan kerja jangka panjang lainnya meliputi uang jasa, uang pisah dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya. Bunga masih harus dibayar merupakan cadangan atas bunga giro, tabungan, deposito berjangka dan simpanan dari nasabah dan bank lain yang masih harus dibayar. 7. Komitmen dan Kontinjensi Perseroan memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Komitmen Tagihan komitmen Rupiah Inkaso yang belum diselesaikan Total tagihan komitmen (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Liabilitas komitmen Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Inkaso yang belum terselesaikan Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 68 L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Total liabilitas komitmen Total liabilitas komitmen, bersih

28 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Kontinjensi Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian 906 Total tagihan kontinjensi 906 Liabilitas kontinjensi Rupiah Bank garansi yang diberikan dalam bentuk : Transaksi perdagangan dalam negeri Performance bonds Total liabilitas kontinjensi Total liabilitas kontinjensi, bersih Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, bersih Saldo komitmen dan kontinjensi berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga : (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak berelasi KOMITMEN Liabilitas komitmen L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan 590 Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan 900 Total liabilitas komitmen KONTINJENSI Liabilitas kontinjensi Bank garansi bank yang diberikan 240 Total liabilitas kontinjensi 240 Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 Pihak ketiga KOMITMEN Tagihan komitmen Inkaso yang belum terselesaikan Total tagihan komitmen Liabilitas komitmen Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Inkaso yang belum diselesaikan 278 Total liabilitas komitmen Total liabilitas komitmen, neto

29 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember 2012 KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian 906 Total tagihan kontinjensi 906 Liabilitas kontinjensi Bank garansi bank yang diberikan Total liabilitas kontinjensi Total liabilitas kontinjensi, neto Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto Total liabilitas komitmen dan kontinjensi pihak berelasi dan pihak ketiga, neto Dari tanggal 31 Desember 2012 sampai dengan tanggal Laporan Auditor Independen dan dari tanggal Laporan Auditor Independen sampai dengan efektifnya Pernyataan Pendaftaran Perseroan tidak memiliki liabilitas dan ikatan lain selain yang telah dinyatakan di atas serta yang telah diungkapkan dalam Laporan Keuangan Perseroan dan disajikan dalam Prospektus ini kecuali liabilitas yang timbul akibat kegiatan operasional serta tidak terdapat liabilitas jatuh tempo namun belum dilunasi. Seluruh liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 telah diungkapkan di dalam Prospektus ini. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan liabilitas serta peningkatan hasil operasi di masa mendatang, Perseroan berkeyakinan dan menyatakan kesanggupan untuk dapat menyelesaikan seluruh liabilitasnya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggungjawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi liabilitas-liabilitasnya yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenant) yang dapat merugikan pemegang saham publik. 13

30 BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009, dan Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja dengan laporannya bertanggal 2 Maret 2011, dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009, dan 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Drs. J. Tanzil & Rekan, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 26 April 2010 dan 27 Maret Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. LAPORAN POSISI KEUANGAN (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember ASET Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih (*) Surat-surat berharga bersih (*) Tagihan akseptasi - bersih Kredit yang diberikan - Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah kredit yang diberikan

31 (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) (10.500) (13.587) Jumlah kredit yang diberikan - bersih Piutang bunga Beban dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset *) Sejak tahun 2009, FASBI & FTK BI merupakan komponen Penempatan pada Bank Indonesia (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Liabilitas dan Ekuitas Liabilitas Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas Ekuitas Modal saham Modal dasar saham dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2012 dan saham dengan nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh saham pada 31 Desember 2012 dan saham pada 31 Desember 2011 dan saham pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari , Saldo laba , Jumlah Ekuitas , Jumlah Liabilitas dan Ekuitas

32 LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Uraian 31 Desember (dalam jutaan Rupiah) Pendapatan bunga Beban bunga ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Pendapatan bunga - bersih Pendapatan operasional lainnya Denda dan administrasi Provisi dan komisi dari selain kredit Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya Beban operasional lainnya Gaji dan tunjangan (76.321) (65.160) (57.604) (50.090) (44.939) Umum dan administrasi (41.582) (41.871) (50.470) (45.108) (38.540) Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan (2.679) (1.194) (3.191) (180) (1.528) Jumlah beban operasional lainnya ( ) ( ) ( ) (95.378) (85.007) Laba operasional Pendapatan non-operasional - bersih Laba sebelum manfaat (beban) pajak Manfaat (beban) pajak Kini (7.965) (10.291) (7.823) (6.499) (5.731) Tangguhan (450) 22 Beban pajak - bersih (7.851) (9.614) (7.442) (6.949) (5.709) Laba tahun berjalan Pendapatan komprehensif lain Jumlah laba komprehensif tahun berjalan Laba per saham (dalam satuan penuh) RASIO-RASIO PENTING Uraian 31 Desember Pertumbuhan Pendapatan Bunga - Bersih 20,56% 8,39% -6,99% 13,66% 5,71% Laba operasional 39,47% -22,22% 26,20% 15,94% -7,10% Laba komprehensif tahun berjalan -38,85% 70,59% 39,00% 12,79% -1,11% Aset 21,65% 24,44% -3,31% 17,46% 0,30% Liabilitas 24,88% 20,41% -4,71% 18,39% -0,07% Ekuitas 0,37% 59,64% 10,89% 8,84% 3,84% 16

33 Uraian Permodalan Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) 31 Desember ,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% Rentabilitas Laba Bersih terhadap Jumlah Aset (ROA) 1,00% 1,87% 1,35% 1,10% 1,07% Laba Bersih terhadap Ekuitas (ROE) 6,69% 12,71% 10,90% 8,39% 8,00% Margin Bunga Bersih (NIM) 5,24% 5,73% 5,58% 5,82% 5,95% Beban Operasional/Pendapatan Operasional (BOPO) 89,84% 91,44% 88,83% 90,95% 91,16% Kualitas aset Aset produktif bermasalah terhadap jumlah aset produktif 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81% NPL Gross 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% NPL Net 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% CKPN aset keuangan terhadap aset produktif 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% Pemenuhan CKPN aset produktif 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% Likuiditas Kredit terhadap Dana Pihak Ketiga (LDR) 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92% Kepatuhan Giro wajib minimum utama (Rp) 8,05% 8,15% 8,05% 5,10% 5,10% Giro wajib minimum sekunder (Rp) 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - Giro wajib minimum valuta asing 12,23% 16,15% 1,35% 1,19% 1,54% Pelanggaran BMPK Pelampauan BMPK Posisi Devisa Neto (PDN) 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34% 17

34 BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan Pembahasan Manajemen ini harus dibaca bersama-bersama dengan Ikhtisar Data Keuangan Penting, laporan keuangan Perseroan beserta catatan atas laporan keuangan terkait, dan informasi keuangan lainnya, yang seluruhnya tercantum dalam Prospektus ini. Laporan keuangan tersebut disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia. Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masingmasing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang bertanggal 2 Maret Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut, (b) rencana Bank untuk melakukan penawaran umum saham perdana dan (c) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. A. Umum Perseroan didirikan di Surabaya pada tanggal 6 November 1989 berdasarkan akta notaris Soetjipto, S.H., No. 68 yang diubah dengan akta No. 49 tanggal 5 Desember 1989 oleh notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C HT Th.90 tanggal 18 April 1990 serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Seiring dengan berjalannya waktu, pada 28 Juli 1995 Perseroan telah menyandang predikat sebagai Bank Umum Devisa. Dengan penerapan seutuhnya akan nilai-nilai dari budaya perusahaan seperti loyalitas dan kerja keras, keunggulan dalam biaya, kualitas dalam pelayanan, dan rasa kebersamaan antar sesama, kinerja Perseroan mengalami peningkatan sehingga jumlah modal, karyawan, dan jaringan kantor telah berkembang. Hingga saat ini Perseroan telah memiliki sekitar 808 karyawan dan 10 kantor cabang, 27 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 45 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makassar, Malang, Solo dan Purwokerto untuk melayani kebutuhan jasa perbankan bagi masyarakat. 18

35 1. Kondisi Perekonomian Indonesia Hingga akhir tahun 2012 kinerja perekonomian Indonesia masih tetap kuat di tengah perlambatan ekonomi dan ketidakpastian keuangan global. Realisasi pertumbuhan domestik bruto (PDB) pada akhir tahun 2012 mencapai 6,23%. Pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan tumbuh 6,20% pada triwulan I 2013, didukung terutama oleh kuatnya permintaan domestik yaitu konsumsi rumah tangga dan investasi yang meningkat. Untuk keseluruhan tahun 2013, setelah memperhitungkan aktivitas ekonomi pada triwulantriwulan selanjutnya, termasuk pengeluaran untuk persiapan Pemilu 2014, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan cenderung mengarah ke kisaran 6,30%-6,80% (sumber: Bank Indonesia). Pada sisi sektoral, pertumbuhan ekonomi hingga akhir tahun 2012 masih ditopang oleh tiga sektor utama yaitu sektor industri pengolahan, sektor perdagangan, hotel dan restoran (PHR) serta sektor pertanian, peternakan, kehutanan, dan perikanan (sumber: BPS). Pertumbuhan pada sektor-sektor yang menjadi sasaran pasar Perseroan tersebut membawa dampak positif bagi pertumbuhan di sisi pinjaman maupun penghimpunan dana. Berdasarkan tinjauan kebijakan moneter Bank Indonesia pada Maret 2013, defisit transaksi berjalan diperkirakan menurun pada triwulan I Defisit transaksi berjalan yang menurun tersebut didukung oleh ekspor yang cenderung meningkat sejalan dengan membaiknya harga komoditas internasional. Sementara itu, impor non migas diperkirakan cenderung melemah di tengah risiko semakin meningkatnya impor migas yang perlu terus diwaspadai. Di sisi lain, arus modal masuk, baik dalam bentuk investasi langsung (FDI) maupun investasi portofolio, diperkirakan masih cukup tinggi di tengah masih besarnya kebutuhan likuiditas valas domestik, antara lain untuk keperluan impor migas. Dengan perkembangan tersebut di atas, cadangan devisa sampai dengan akhir Februari 2013 mencapai 105,2 miliar dolar AS atau setara dengan 5,7 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, di atas standar kecukupan internasional. Pada Februari 2013, tekanan depresiasi terhadap Rupiah cenderung mereda sehingga mencapai rata-rata Rp9.680 per dolar AS. Dibandingkan dengan posisi awal tahun 2013, Rupiah menguat sebesar 0,31%. Kebijakan stabilisasi nilai tukar yang ditempuh Bank Indonesia, termasuk penguatan mekanisme intervensi valas dan pembentukan referensi nilai tukar Rupiah di pasar domestik, mampu meningkatkan kepercayaan pasar. Selain itu, stabilitas nilai tukar juga didukung dengan masuknya aliran dana non residen ke instrumen Rupiah yang mencapai Rp27,6 triliun. Ke depan, Bank Indonesia terus menjaga stabilitas nilai tukar Rupiah sesuai dengan kondisi fundamental perekonomian. Inflasi IHK Februari 2013 mencapai 0,75% (mtm) atau 5,31% (yoy). Inflasi inti tetap terkendali 4,29% (yoy) sejalan dengan harga komoditas global non makanan yang terkendali dan stabilitas nilai tukar Rupiah yang terjaga. Di sisi lain, tekanan inflasi terutama berasal dari tingginya inflasi harga pangan (volatile foods) antara lain sebagai dampak gangguan cuaca dan terbatasnya pasokan komoditas hortikultura yang berasal dari impor. Sementara itu, inflasi administered prices yang cukup tinggi disumbang oleh kenaikan Tarif Tenaga Listrik (TTL). Tekanan inflasi diperkirakan akan mereda seiring dengan siklus panen dan secara keseluruhan tahun 2013 diperkirakan akan tetap terkendali pada kisaran sasarannya. Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah melalui forum TPI (Tim Pengendalian Inflasi) dan TPID (Tim Pengendalian Inflasi Daerah) guna mengamankan pasokan dan distribusi barang. Stabilitas sistem keuangan dan fungsi intermediasi perbankan tetap terjaga dengan baik. Kinerja industri perbankan yang solid tercermin pada tingginya rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR/Capital Adequacy Ratio) yang berada jauh di atas minimum 8% dan terjaganya rasio kredit bermasalah (NPL/Non Performing Loan) gross di bawah 5%. Sementara itu, pertumbuhan kredit hingga akhir Januari 2013 mencapai 23,00% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Kredit modal kerja dan kredit investasi masih tumbuh cukup tinggi sebesar 24,00% (yoy) dan 25,50% (yoy). Sementara itu, kredit konsumsi tumbuh 19,80% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia meyakini stabilitas sistem keuangan akan tetap terjaga dengan fungsi intermediasi perbankan yang akan meningkat seiring dengan peningkatan kinerja perekonomian nasional. 19

36 Dengan fundamental ekonomi yang baik, inflasi serta volatilitas nilai tukar yang masih terjaga, Perseroan memiliki peluang dalam menjalankan fungsi utamanya sebagai lembaga intermediasi keuangan yang akan turut menggerakkan sektor riil di Indonesia. 2. Dampak Kondisi Perekonomian dan Kondisi Pasar Terhadap Perseroan Kondisi perekonomian Indonesia hingga akhir tahun 2012 tersebut relatif kondusif bagi perkembangan bisnis Perseroan sehingga pada akhir Desember 2012 Perseroan mencatat pertumbuhan kredit sebesar 40,43% (yoy) atau melampaui perbankan nasional sebesar 23,10% (yoy) dengan pencapaian rencana kerja Perseroan sebesar 104,33%. Di sisi lain, Perseroan mengimbangi peningkatan kredit dengan penghimpunan dana pihak ketiga dengan pencapaian sebesar 98,84% dari rencana kerja. 3. Perubahan Kondisi Likuiditas Perseroan memprediksi bahwa kondisi likuiditas pasar akan tetap likuid terkait dengan bauran kebijakan moneter dan makroprudensial yang ditempuh oleh Bank Indonesia serta perkembangan perekonomian domestik yang cukup baik. Faktor-faktor yang menunjukkan likuiditas akan tetap tinggi antara lain sebagai berikut: a. Bank Indonesia sejak 9 Februari 2012 sampai dengan 7 Maret 2013 mempertahankan BI rate sebesar 5,75%. Tingkat BI rate tersebut dinilai masih konsisten dengan tekanan inflasi yang rendah dan terkendali sesuai sasaran inflasi tahun 2012 dan 2013 yaitu 4,50% ± 1,00%. Atas kondisi tersebut diperkirakan tidak mempengaruhi likuiditas Perseroan, karena penetapan suku bunga Perseroan adalah mengikuti perkembangan suku bunga di pasar. b. Neraca transaksi modal dan finansial diperkirakan mengalami peningkatan surplus seiring dengan lebih tingginya aliran dana asing dalam bentuk investasi portofolio maupun investasi langsung (Foreign Direct Investment). 4. Kemampuan Perseroan Mendapatkan Dana Dengan Harga Menarik Dalam menentukan suku bunga yang akan diberikan untuk menarik minat dari masyarakat menginvestasikan dana ke Perseroan, maka setiap bulannya diadakan pertemuan Asset Liabilities Commitee (ALCO) yang membahas perkembangan kondisi makroekonomi dan rata-rata suku bunga yang ditawarkan oleh pasar. Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan dengan harga yang menarik dan bersaing terbukti dari meningkatnya dana pihak ketiga dari tahun ke tahun. 5. Perubahan Perilaku Konsumen Secara umum konsumen atau nasabah Perseroan dibedakan menjadi 2 kategori yaitu: a. Kebutuhan akan pelayanan Bagi konsumen (nasabah) yang mengutamakan pelayanan, hal terpenting adalah kenyamanan dalam melakukan transaksi perbankan. Oleh karena itu Perseroan menyediakan berbagai produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Dengan berubahnya tren perilaku nasabah ke arah layanan berbasis Teknologi Informasi, Perseroan akan meluncurkan layanan internet dan mobile banking yang dilengkapi dengan berbagai kerjasama biller payment, layanan tersebut akan memberikan kemudahan kepada nasabah dalam melakukan transaksi perbankan secara efektif dan efisien dan pada akhirnya diharapkan dapat menarik nasabah baru dan me-maintenance loyalitas nasabah yang telah ada. b. Kebutuhan akan investasi Bagi konsumen yang menjadi nasabah Perseroan untuk berinvestasi, maka tingkat hasil investasi menarik yang ditawarkan Perseroan merupakan hal yang penting. Perseroan berpendapat bahwa produk-produk simpanan yang dimiliki Perseroan relatif bersaing seperti terlihat dari simpanan nasabah yang terus mengalami pertumbuhan. Atas dasar kondisi tersebut Perseroan berkeyakinan bahwa konsumen yang terkait dengan kebutuhan investasi akan meningkat sejalan dengan inovasi produk baru yang dikembangkan oleh Perseroan. 20

37 6. Perkembangan Aktivitas Pemasaran Aktivitas pemasaran Perseroan dilakukan oleh para tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor Perseroan. Tenaga pemasaran Perseroan terbagi menjadi 2 yaitu retail marketing dan commercial marketing yang dibedakan berdasarkan kategori nasabah yang ditangani. Para tenaga pemasaran tersebut melakukan pemasaran produk dan layanan Bank secara aktif dengan melakukan kunjungan langsung ke tempat nasabah. Tenaga pemasaran Perseroan mengikuti program pendidikan yang bertujuan untuk meningkatkan product knowledge dan profesionalisme dalam melakukan kegiatan pemasaran kepada nasabah, sehingga pada akhirnya bertujuan memberikan career path kepada mereka. 7. Kondisi Persaingan dan Perubahan Yang Terjadi Pada Kompetitor Persaingan yang terjadi pada umumnya adalah simpanan deposito, yaitu suku bunga yang ditawarkan, sesuai dengan karakteristik simpanan deposito semakin besar nominal simpanan akan semakin sensitif terhadap perbedaan suku bunga. Jika terdapat kompetitor yang memberikan suku bunga yang lebih tinggi, maka nasabah simpanan deposito akan cenderung berpindah mengikuti suku bunga yang lebih tinggi tersebut. Menyikapi kondisi ini, Perseroan melakukan analisa terhadap posisi portofolio simpanan nasabah, pergerakan suku bunga pasar dan BI rate, posisi likuiditas dan kebutuhan likuiditas guna mendukung ekspansi kredit. Analisa tersebut dilakukan pada rapat ALCO sehingga akan ditetapkan pricing yang sesuai dengan kondisi persaingan dan kebutuhan Perseroan. Persaingan pada produk lainnya umumnya tidak terlalu ketat dikarenakan produk giro dan tabungan lebih ditekankan pada kebutuhan nasabah akan pelayanan dan transaksi seperti yang telah dikemukakan sebelumnya. Namun khusus untuk produk tabungan, Perseroan akan terus melakukan inovasi untuk mengadakan program promosi yang menarik untuk para nasabah sehingga diharapkan simpanan murah melalui produk tabungan bisa terus ditingkatkan khususnya untuk simpanan jangka menengah yang hendak dihimpun oleh Perseroan. 8. Perubahan Yang Mempengaruhi Pendapatan Perseroan Perubahan tingkat suku bunga baik dari sisi suku bunga simpanan maupun suku bunga pinjaman dan perubahan nilai tukar valuta asing akan berdampak terhadap laba dan kinerja Perseroan. Perubahan suku bunga mempunyai dampak yang lebih besar daripada nilai tukar valuta asing hal ini disebabkan karena posisi keuangan Perseroan dalam valuta asing tidak material dan Perseroan memiliki kebijakan squering untuk transaksi valuta asing. Sebagaimana permasalahan yang dihadapi perbankan nasional pada umumnya posisi keuangan Perseroan sebagian besar merupakan simpanan dengan jangka waktu yang pendek (kurang dari satu tahun), sedangkan kredit yang diberikan memiliki jangka waktu yang lebih panjang (lebih dari satu tahun). Guna mengantisipasi hal tersebut, Perseroan menerapkan suku bunga mengambang (floating rate) yang penetapannya dilakukan dalam rapat ALCO dengan memperhatikan struktur aset dan liabilitas Perseroan, mengevaluasi tren marjin pendapatan bunga serta mengevaluasi setiap perubahan yang berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan. 9. Pengembangan Produk Baru Perseroan akan terus mengembangkan dan meluncurkan produk dan aktivitas yang mampu mendorong pertumbuhan usaha dan pendapatan Perseroan, diantaranya melalui peluncuran internet dan mobile banking, kerjasama pemasaran produk-produk bancassurance serta program tabungan berhadiah yang bertujuan untuk meningkatkan sumber simpanan murah Perseroan. 21

38 10. Kebijakan Akuntansi Yang Penting dan Perubahannya Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) Kebijakan akuntansi penting Efektif 1 Januari 2010 Perseroan telah menerapkan PSAK sebagai berikut : 1. PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan 2. PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran Efektif 1 Januari 2011, Perseroan telah menerapkan secara prospektif atau retrospektif PSAK sebagai berikut : 1. PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan 2. PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas" 3. PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim 3. PSAK No. 5 (Revisi 2009), Segmen Operasi 4. PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi 5. PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan 6. PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud 7. PSAK No. 23 (Revisi 2010), Pendapatan 8. PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan 9. PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset 10. PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi 11. ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai Efektif 1 Januari 2012, Perseroan telah menerapkan PSAK sebagai berikut : 1. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing 2. PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap 3. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya 4. PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja 5. PSAK No. 30 (2011), Sewa 6. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan 7. PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian 8. PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran 9. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham 10. PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan 11. ISAK No. 15, PSAK No Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya 12. ISAK No. 25, Hak atas Tanah Aset dan Liabilitas Keuangan Aset keuangan Perseroan terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, piutang bunga dan aset lain-lain (provisi dan komisi yang akan diterima). Liabilitas keuangan Perseroan terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain. i. Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perseroan mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal : 22

39 Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu aset keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok yang diperdagangkan; Kredit yang diberikan dan piutang Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo Investasi tersedia untuk dijual Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi ii. Pengakuan Awal Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi, maka pengukuran nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. iii. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. iv. Penghentian Pengakuan Aset keuangan dihentikan pengakuannya jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir, atau Perseroan telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement), dan antara (a) Perseroan telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Perseroan tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa Cadangan Kerugian Penurunan Nilai Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Perseroan mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Kriteria yang digunakan Perseroan untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a. kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b. pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c. pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; 23

40 d. terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e. hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; f. data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: a) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan b) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Perseroan pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Perseroan menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Perseroan memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Perseroan menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method untuk penilaian penurunan nilai aset keuangan secara kolektif sejak 1 Januari Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau surat-surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku pada saat terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai. Pemulihan atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pemulihan atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. Sebelum 1 Januari 2010, cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif ditentukan berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum (PBI 7) yang diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7 dan Peraturan Bank Indonesia No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhir diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan Ketiga PBI Kredit Yang Diberikan Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang dan bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah 24

41 pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Sebelum 1 Januari 2010, kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian. Pemulihan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke dalam penyisihan kerugian pinjaman di neraca Simpanan dari Nasabah Giro merupakan simpanan nasabah di Bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM), atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau jika persyaratan yang disepakati terpenuhi, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah Pendapatan Bunga dan Beban Bunga Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat bunga tersebut diterima (berbasis kas). 25

42 11. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan Perseroan Seperti perbankan pada umumnya, Perseroan menghadapi perubahan faktor-faktor eksternal dan internal dalam menjalankan kegiatan usaha yang dapat berakibat positif maupun negatif terhadap kondisi keuangan. Perubahan peraturan dari Bank Indonesia, gejolak perekonomian dan sumber daya manusia merupakan beberapa faktor eksternal dan internal yang dihadapi Perseroan. Untuk memitigasi dampak dari peraturan baru dan gejolak perekonomian, Perseroan senantiasa mematuhi regulasi yang berlaku, memastikan Perseroan menetapkan strategi usaha yang sesuai dengan kondisi perekonomian, memiliki modal yang cukup, meningkatkan pengendalian internal serta penerapan manajemen risiko dan tata kelola yang baik. Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia, Perseroan mengikutsertakan karyawan dalam program pelatihan baik untuk meningkatkan knowledge dan skill karyawan maupun program pelatihan untuk meningkatkan kemampuan behavioural karyawan. 12. Langkah-langkah Yang Dilakukan Perseroan Untuk Memperbaiki dan Meningkatkan Kinerja Guna memperbaiki dan meningkatkan kinerja, Perseroan melakukan upaya perbaikan dan peningkatan kualitas terhadap kinerja pelayanan, teknologi informasi dan Sumber Daya Manusia (SDM). Peningkatan pelayanan dilakukan antara lain melalui pembentukan unit Service Quality yang secara khusus bertanggung jawab memberikan pengarahan dan memastikan bahwa petugas telah memberikan pelayanan yang berkualitas. Terkait teknologi informasi, Perseroan secara berkala melakukan pemeliharaan dan pengujian untuk memastikan bahwa seluruh sistem/jaringan dapat berfungsi dengan baik. Dari sisi sumber daya manusia, disamping mengikutsertakan karyawan dalam berbagai program pelatihan, Perseroan telah menetapkan standar rekrutmen karyawan sehingga kandidat dengan kualifikasi yang sesuai yang akan diterima oleh Perseroan. B. Analisis Laporan Keuangan 1. Laporan Laba Rugi Komprehensif Tabel ini merupakan komposisi pendapatan dan beban Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Pendapatan bunga bersih Jumlah pendapatan operasional lainnya Jumlah beban operasional lainnya ( ) ( ) ( ) Laba operasional Pendapatan non operasional bersih Laba sebelum manfaat (beban) pajak Beban pajak bersih (7.851) (9.614) (7.442) Laba komprehensif tahun berjalan Pendapatan Bunga - Bersih Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan 26

43 mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain yang diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). Pendapatan bunga yang sudah diakui tetapi belum ditagih akan dibatalkan pada saat kredit diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai. Selanjutnya, bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontijensi. (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Pendapatan bunga Kredit yang diberikan Penempatan pada Bank Indonesia Surat-surat berharga Penempatan pada bank lain Lain-lain Jumlah pendapatan bunga Beban bunga Deposito berjangka Tabungan Giro Premi penjaminan Pemerintah Lain-lain Jumlah beban bunga Jumlah pendapatan bunga - bersih

44 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan bunga bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 20,56% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan bunga bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan pendapatan bunga tersebut terutama karena peningkatan jumlah kredit yang diberikan dari Rp juta menjadi Rp juta atau meningkat sebesar 40,35%. Peningkatan penyaluran kredit tersebut menyebabkan peningkatan pendapatan bunga kredit menjadi kontribusi utama untuk peningkatan pendapatan bunga sebesar 92,91% pada tanggal 31 Desember 2012, dibandingkan 31 Desember 2011 sebesar 85,90%. Selama tahun 2012 rata-rata suku bunga kredit Rupiah sebesar 10,82% mengalami penurunan jika dibandingkan dengan rata-rata suku bunga kredit Rupiah selama tahun 2011 sebesar 11,15%, sehingga peningkatan pendapatan bunga Perseroaan terutama dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kredit yang disalurkan. Peningkatan jumlah kredit yang diberikan tersebut sejalan dengan rencana bisnis Perseroan yang mentargetkan kredit sebesar Rp juta. Sehingga realisasi penyaluran kredit Perseroan melampaui target yang ditetapkan dengan pencapaian sebesar 104,33%. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan bunga bersih Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 8,39% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan bunga bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan pendapatan bunga tersebut terutama akibat peningkatan jumlah kredit yang diberikan dari Rp juta menjadi Rp juta atau meningkat sebesar 26,99%. Peningkatan pendapatan bunga kredit tersebut tercermin dari kontribusi pendapatan bunga kredit terhadap pendapatan bunga sebesar 85,90% per 31 Desember 2011 atau meningkat dari 77,41% per 31 Desember Selama tahun 2011 rata-rata suku bunga kredit Rupiah sebesar 11,15% mengalami penurunan apabila dibandingkan dengan rata-rata suku bunga kredit Rupiah selama tahun 2010 sebesar 12,80%, dengan demikian peningkatan pendapatan bunga Perseroan terutama dipengaruhi oleh peningkatan jumlah kredit yang diberikan. 1.2 Pendapatan Operasional Lainnya Pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 terdiri dari denda dan administrasi, provisi dan komisi dari selain kredit, dan lain-lain. Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan kredit, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi ditangguhkan diakui pada saat pinjaman dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga. (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Uraian Denda dan administrasi Provisi dan komisi dari selain kredit Keuntungan dari penjualan surat- surat berharga Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Lain-lain Jumlah pendapatan operasional lainnya

45 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan operasional lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta mengalami penurunan sebesar Rp 878 juta atau sebesar 3,67% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Meskipun pendapatan operasional lainnya pada tahun 2012 mengalami penurunan, namun tidak berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Perseroan. Hal ini tampak pada laba operasional Perseroan pada tahun 2012 yang mengalami peningkatan sebesar Rp8.548 juta atau 39,47% dibandingkan tahun Pendapatan lain-lain merupakan fee base income yang diperoleh Perseroan, antara lain berupa pendapatan transfer, pendapatan atas sewa save deposit box, pendapatan transaksi ATM, dan pendapatan lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 42,14% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Penurunan pendapatan operasional lainnya pada tahun 2011 disebabkan karena pada tahun 2010 terdapat keuntungan dari penjualan surat-surat berharga yang dimiliki oleh Perseroan. Perseroan melakukan penjualan surat berharga berupa obligasi pemerintah jangka panjang yang dilakukan untuk meningkatkan portofolio aset likuid Perseroan sehubungan dengan pertumbuhan kredit serta ketentuan mengenai Giro Wajib Minimum yang berlaku sejak 1 November Beban Operasional Lainnya Uraian (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Gaji dan tunjangan Umum dan administrasi Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Jumlah beban operasional lainnya

46 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban operasional lainnya Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 11,42% bila dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Kontribusi utama peningkatan biaya operasional berasal dari peningkatan biaya gaji dan tunjangan (remunerasi) dan penyisihan kerugian penurunan nilai. Peningkatan remunerasi karena adanya penambahan karyawan terutama di lini bisnis dan kenaikan gaji bagi karyawan. Peningkatan penyisihan kerugian nilai karena adanya peningkatan aset produktif Perseroan terutama kredit yang diberikan. Beban umum dan administrasi Perseroan merupakan biaya untuk menunjang operasional Perseroan yang antara lain terdiri dari biaya penyusutan, biaya pemeliharaan dan perbaikan, biaya pendidikan, biaya sewa, biaya listrik, biaya telpon dan biaya lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 2,73% bila dibandingkan dengan saldo beban operasional lainnya untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Beban operasional lainnya pada tahun 2010 ke tahun 2011 tidak mengalami perubahan yang signifikan, hal ini dikarenakan terdapat peningkatan remunerasi sebesar 13,12% atau sebesar Rp juta namun di sisi lain ada penurunan beban umum dan administrasi sebesar 17,04% atau sebesar Rp juta. Peningkatan remunerasi karena pada tahun 2011 karena penambahan karyawan terutama di lini bisnis dan Perseroan berkomitmen untuk meningkatkan kesejahteraan karyawannya, salah satunya dengan kenaikan gaji bagi karyawan. 1.4 Laba Operasional Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 39,47% dibandingkan dengan laba operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Kontribusi utama atas peningkatan laba operasional berasal dari peningkatan bunga bersih karena adanya peningkatan penyaluran kredit. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 22,22% bila dibandingkan dengan laba operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Penurunan laba operasional pada tahun 2011 dibandingkan tahun 2010 tersebut disebabkan karena pada tahun 2010 Perseroan melakukan penjualan surat berharga berupa obligasi pemerintah jangka panjang sebagai upaya untuk meningkatkan portofolio aset likuid. 30

47 1.5 Pendapatan Non Operasional Bersih Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan non operasional Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 95,13% dibandingkan dengan pendapatan non operasional untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Penurunan pendapatan non operasional disebabkan karena adanya penjualan properti terbengkalai yang dimiliki Perseroan berupa gedung yang tidak digunakan dalam kegiatan operasional pada tahun Mengingat kegiatan utama perbankan adalah sebagai intermediator dan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, atas aset tetap yang diklasifikasikan sebagai properti terbengkalai Perseroan wajib membentuk Penyisihan Penghapusan Aset Non Produktif, sehingga Perseroan mengambil kebijakan untuk menjual aset tersebut. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan non operasional bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 1.073,05% bila dibandingkan dengan saldo pendapatan non operasional untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan pendapatan non operasional pada tahun 2011 dikarenakan adanya penjualan properti terbengkalai kepada pihak berelasi sebesar Rp juta. Properti terbengkalai merupakan aset tetap yang tidak digunakan untuk aktivitas operasional Perseroan. 1.6 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba komprehensif tahun berjalan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta mengalami penurunan sebesar Rp juta atau sebesar 38,85% dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Penurunan tersebut berasal dari penurunan pendapatan non operasional lainnya. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 70,59% bila dibandingkan dengan saldo laba komprehensif tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan laba komprehensif seiring dengan peningkatan pendapatan bunga bersih Perseroan serta adanya laba penjualan properti terbengkalai Perseroan. 2. Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas

48 2.1 Aset Tabel ini merupakan komposisi aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Kas Giro pada Bank Indonesia Giro pada bank lain - bersih Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain bersih *) Surat-surat berharga bersih *) Tagihan akseptasi - bersih Kredit yang diberikan - bersih Piutang bunga Beban dibayar dimuka Aset tetap - bersih Aset pajak tangguhan - bersih Aset lain-lain Jumlah Aset Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 21,65% bila dibandingkan dengan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan total aset tersebut karena peningkatan penyaluran kredit kepada nasabah Perseroan sebesar Rp juta atau sebesar 40,43%. Meskipun penyaluran kredit kepada nasabah mengalami peningkatan namun Perseroan tetap mampu mempertahankan rasio NPL dan rasio aset produktif bermasalah pada tingkat yang rendah. 32

49 Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo aset Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 24,44% bila dibandingkan dengan saldo aset pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terjadi karena adanya kenaikan kredit yang diberikan kepada nasabah Perseroan sebesar Rp juta atau sebesar 27,21%. Kredit yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak ketiga penggunaannya terdiri dari Modal Kerja, Investasi dan Konsumsi dalam bentuk Rupiah serta Modal Kerja dalam bentuk Mata Uang Asing dan kredit yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak berelasi penggunaannya terdiri dari Modal Kerja dan Konsumsi dalam bentuk Rupiah. Pada tahun 2011 seluruh kredit yang disalurkan tersebut dapat tertagih, sedangkan kredit non lancar setelah dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai jumlah keseluruhannya hanya kurang dari 1%. Komposisi Aset Likuid Berikut ini merupakan komposisi aset likuid yang terdiri dari kas, penempatan pada Bank Indonesia dan surat-surat berharga. (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Rupiah Kas Penempatan pada Bank Indonesia Surat-surat berharga Jumlah Rupiah Mata uang asing Kas Penempatan pada Bank Indonesia Jumlah mata uang asing Jumlah Aset Likuid Komposisi Aset Produktif Berikut ini merupakan komposisi aset produktif yang terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, irrevocable letter of credit dan bank garansi. (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Uraian Giro pada bank lain Penempatan pada Bank Indonesia *) Penempatan pada bank lain Surat-surat berharga Kredit yang diberikan Tagihan akseptasi Irrevocable Letter of Credit Bank garansi Jumlah *) mulai tahun 2010 tidak dihitung sebagai komponen aset produktif 33

50 Kredit yang Diberikan Seiring membaiknya kinerja perekonomian domestik selama tahun 2012 serta ditopang dengan struktur permodalan yang kuat, pertumbuhan kredit Perseroan pada tahun 2012 mencapai 40,35% dari Rp juta pada akhir tahun 2011 menjadi Rp juta atau melampaui rata-rata perbankan nasional sebesar 23,10%. Dengan peningkatan tersebut, kredit memberikan kontribusi sebesar 93,14% dari jumlah aset produktif serta 79,08% dari jumlah aset Bank per akhir tahun Peningkatan kredit mengakibatkan rasio LDR Bank dari tahun 2011 ke tahun 2012 meningkat dari 79,91% menjadi 89,71%, sedangkan dari tahun 2010 ke tahun 2011 meningkat dari 75,99% menjadi 79,91%. Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan jenisnya Uraian (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Pihak berelasi Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Pihak ketiga Rupiah Modal kerja Investasi Konsumsi Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Modal kerja Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan bersih

51 Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan sektor ekonomi (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Rupiah Pertanian, perburuan dan kehutanan Perikanan Industri pengolahan Konstruksi Perdagangan besar dan eceran Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Transportasi, pergudangan dan komunikasi Perantara keuangan Real estate, persewaan dan jasa perusahaan Jasa pendidikan Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan Rumah tangga Lain - lain Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Perdagangan besar dan eceran Industri pengolahan Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan bersih Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan periode kredit Uraian (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Lebih dari 1-2 tahun Lebih dari 2-5 tahun Lebih dari 5 tahun Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Kurang dari 1 tahun Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan bersih

52 Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga Uraian (dalam jutaan Rupiah) 31 Desember Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan bersih Berikut ini merupakan tabel kredit yang diberikan berdasarkan kolektibilitas (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember 2012 % 2011 % 2010 % Lancar , , ,56 Dalam perhatian khusus , , ,78 Kurang lancar , , ,44 Diragukan , ,01 Macet , , ,21 Jumlah , , ,00 Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (6.769) (6.020) (7.295) Jumlah kredit yang diberikan - bersih Liabilitas Tabel ini merupakan komposisi liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Liabilitas segera Simpanan dari nasabah - Pihak berelasi Pihak ketiga Jumlah simpanan dari nasabah Simpanan dari bank lain Estimasi kerugian komitmen dan kontijensi Liabilitas akseptasi Utang pajak Liabilitas lain-lain Jumlah Liabilitas a. Jumlah Liabilitas 36

53 Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 24,88% bila dibandingkan dengan saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan liabilitas Perseroan disebabkan adanya peningkatan simpanan dari nasabah terutama deposito berjangka. Simpanan dari nasabah memberikan kontribusi yang cukup besar terhadap jumlah liabilitas Perseroaan yaitu sebesar 98,90% dari jumlah liabilitas Perseroan. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 20,41% bila dibandingkan dengan saldo liabilitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan karena adanya peningkatan simpanan dari nasabah terutama deposito berjangka berdenominasi Rupiah pihak ketiga. Simpanan dari nasabah sangat mempengaruhi jumlah liabilitas Perseroan dimana kontribusi simpanan dari nasabah adalah sebesar 98,79% dari jumlah liabilitas Perseroan. b. Simpanan Nasabah Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember 2011 Simpanan nasabah merupakan simpanan pihak berelasi dan pihak ketiga yang terdiri atas giro, tabungan, deposito berjangka, baik dalam Rupiah atau dalam mata uang asing. Simpanan dari pihak berelasi tersebut merupakan simpanan dari manajemen kunci, pemegang saham, grup pemegang saham dan anggota keluarganya. Saldo simpanan nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 25,02% bila dibandingkan dengan saldo simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Kontribusi utama peningkatan simpanan nasabah tersebut berasal dari deposito berjangka sebesar Rp juta atau sebesar 25,14% dari tahun sebelumnya. Bunga terutang yang masih harus dibayar oleh Perseroan sampai dengan 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta dan telah dicatat oleh Perseroan sebagai liabilitas lain-lain (bunga yang masih harus dibayar) Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka per tahun di tahun 2012 berdenominasi Rupiah sebesar 6,52% untuk deposito 1 bulan; 7,07% untuk deposito 3 bulan; 7,27% untuk deposito 6 bulan; 7,26% untuk deposito 12 bulan, sedangkan untuk mata uang asing adalah sebesar 1,25% untuk deposito 1 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit sebesar Rp juta. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo simpanan nasabah Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 20,76% bila dibandingkan dengan saldo simpanan nasabah pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut dikontribusi oleh simpanan dari pihak ketiga sebesar Rp juta atau sebesar 21,75% dan simpanan dari pihak berelasi dalam mata uang Rupiah dan mata uang asing yang mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 5,68% dari tahun sebelumnya. 37

54 Bunga terutang yang masih harus dibayar oleh Perseroan sampai dengan 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta dan telah dicatat oleh Perseroan sebagai liabilitas lain-lain (bunga yang masih harus dibayar). Tingkat bunga rata-rata deposito berjangka per tahun di tahun 2011 berdenominasi Rupiah sebesar 6,38% untuk deposito 1 bulan; 6,52% untuk deposito 3 bulan; 6,44% untuk deposito 6 bulan; 6,35% untuk deposito 12 bulan, sedangkan untuk mata uang asing adalah sebesar 1,83% untuk deposito 1 bulan dan 3 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. 2.2 Ekuitas (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Modal ditempatkan dan disetor penuh Saldo laba Jumlah Ekuitas Per tanggal 31 Desember 2012 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 0,37% bila dibandingkan dengan saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut disebabkan oleh penambahan laba komprehensif tahun berjalan sebesar Rp juta dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh. Modal ditempatkan dan disetor penuh Perseroan mengalami peningkatan sebesar Rp juta. Peningkatan tersebut berasal dari penerbitan saham baru sebanyak saham dengan nilai nominal Rp 100 (dalam nilai penuh) per saham dengan total sebesar Rp juta yang merupakan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba Perseroan per tanggal 31 Desember 2011, yang dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham. Saldo laba Perseroan pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta mengalami penurunan sebesar Rp juta jika dibandingkan dengan saldo laba pada tahun sebelumnya yaitu sebesar Rp juta. Penurunan tersebut disebabkan adanya kapitalisasi saldo laba Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp juta dan pembagian deviden tunai sebesar Rp juta. Per tanggal 31 Desember 2011 dibandingkan dengan per tanggal 31 Desember Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebesar Rp juta, mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 59,64% bila dibandingkan dengan saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2010 yaitu sebesar Rp juta. Hal ini disebabkan karena adanya penyetoran modal sebesar Rp juta dari pemegang saham Perseroan dan juga naiknya laba komprehensif tahun berjalan Perseroan yang mengakibatkan saldo laba pada tahun 2011 mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 27,78% menjadi Rp juta dibandingkan dengan tahun sebelumnya. 38

55 3. Analisa Arus Kas Tabel berikut ini menjelaskan ikhtisar laporan arus kas Perseroan untuk periode yang disajikan: (dalam jutaan Rupiah) Uraian 31 Desember Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (43.098) ( ) Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi (23.141) (17.323) Kas bersih (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan (22.300) Kenaikan (penurunan) bersih kas dan setara kas (6.358) ( ) Kas dan setara kas pada awal tahun Pengaruh perubahan kurs mata uang asing (3.089) Kas dan setara kas pada akhir tahun Arus Kas dari Aktivitas Operasi Kas bersih diperoleh dari aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp juta. Peningkatan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp juta; kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp juta; penurunan dari surat berharga sebesar Rp juta; dan penurunan penempatan Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp juta. Penurunan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp juta; kenaikan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp juta; kenaikan surat berharga sebesar Rp juta; dan kenaikan simpanan dari nasabah sebesar Rp juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas operasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Kas bersih yang diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi sebesar Rp juta. Penurunan kas bersih yang diterima sesudah perubahan aset dan liabilitas operasi disebabkan karena adanya kenaikan penyaluran kredit yang diberikan kepada nasabah sebesar Rp juta; kenaikan surat-surat berharga sebesar Rp juta; kenaikan penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain sebesar Rp juta; dan penurunan simpanan dari nasabah sebesar Rp juta. 3.2 Arus Kas dari Aktivitas Investasi Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar Rp juta. Penurunan aset bersih ini disebabkan karena adanya investasi berupa pembelian aset tetap sebesar Rp juta. 39

56 Kas bersih diperoleh dari aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan kas bersih ini disebabkan karena adanya penjualan aset yang terbengkalai oleh Perseroan kepada pihak berelasi sebesar Rp juta. Kas bersih digunakan untuk aktivitas investasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 sebesar Rp juta. Penurunan kas bersih ini disebabkan karena adanya pembelian aset tetap sebesar Rp juta. 3.3 Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Kas bersih digunakan untuk dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar Rp juta yang merupakan pembayaran dividen tunai dari saldo laba tahun Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 sebesar Rp juta. Peningkatan kas bersih ini dikarenakan adanya penyetoran modal dari pemegang saham. Tambahan modal tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank sebagaimana tercantum dalam beberapa Akta Pernyataan Keputusan Rapat. Kas bersih diperoleh dari aktivitas pendanaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 adalah NIHIL. 4. Belanja Barang Modal (Capital Expenditure) Untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, pengeluaran belanja modal Perseroan masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Belanja barang modal tersebut sebagian besar digunakan untuk pembelian tanah dan bangunan, kendaraan dan inventaris kantor seperti komputer. Pengeluaran untuk belanja barang modal berasal dari laba organik yang diperoleh Perseroan selama tahun berjalan. Pembelian barang modal tersebut terutama bertujuan untuk menunjang operasional, meningkatkan kinerja pelayanan produk, dan fasilitas jaringan usaha Perseroan melalui pembelian baru, penggantian (revitalisasi), dan renovasi aset tetap. 5. Rasio Keuangan 5.1 Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (CAR) Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (CAR) Perseroan saat ini sebesar 13,46%. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia, rasio kewajiban penyediaan modal minimum adalah sebesar 8%. Dengan demikian rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan masih diatas ketentuan batas minimum yang dipersyaratkan Bank Indonesia, sehingga Perseroan masih dapat meningkatkan aset produktif tanpa melanggar ketentuan kewajiban penyediaan modal minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berikut ini merupakan tabel rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Perseroan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Keterangan 31 Desember Rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum 13,46% 15,84% 12,89% 40

57 5.2 Kualitas Aset Produktif (Asset Quality Ratio) Kualitas aset produktif Perseroan dapat dinilai berdasarkan: - Rasio NPL gross Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,24%, 0,57% dan 0,66%. - Rasio NPL neto Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,17%, 0,45% dan 0,53%. - Rasio Aset Produktif Bermasalah Terhadap Jumlah Aset Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 0,23%, 0,52% dan 0,58%. Perseroan dapat memelihara rasio NPL dan rasio Aset Produktif Bermasalah pada tingkat yang rendah, hal ini tampak pada semakin menurunnya rasio NPL dan rasio Aset Produktif Bermasalah dari tahun ke tahun. Upaya yang dilakukan Perseroan untuk mempertahankan NPL yang rendah dimulai sejak tahap pengajuan kredit : Tahap Proses Kredit: Proses kredit harus didasarkan pada Kebijakan Aktivitas Perkreditan yang ditetapkan, sesuai dengan risk appetite Perseroan dan memegang teguh prinsip kehati-hatian. Perseroan menerapkan four eyes principle dalam pengajuan kredit yaitu dengan memisahkan fungsi bisnis dan fungsi kontrol risiko. Tahap Pembinaan: Perseroan melakukan pemantauan terhadap debitur-debitur yang mulai menunjukkan early warning signal antara lain melalui laporan berkala. Laporan tersebut akan segera ditindaklanjuti oleh Divisi Pemasaran dan Unit Pembinaan Nasabah yang akan melakukan negosiasi / mediasi kepada debitur untuk menyelesaikan kewajiban kepada Perseroan. Apabila debitur mengalami kesulitan dalam menyelesaikan kewajiban namun prospek usaha debitur masih bagus, upaya yang dilakukan Perseroan adalah melakukan restrukturisasi kredit. Tahap Penyelesaian Kredit Bermasalah: Apabila upaya-upaya pembinaan telah dilakukan namun debitur tidak dapat dan tidak mempunyai itikad untuk menyelesaikan kewajiban kepada Perseroan, maka Perseroan melakukan upaya terakhir yaitu dengan melakukan eksekusi jaminan / melakukan upaya litigasi. 5.3 Rentabilitas Rentabilitas merupakan kemampuan Perseroan dalam meraih laba. Untuk melihat kemampuan tersebut, rasio yang secara umum digunakan adalah Return on Asset (ROA), Return on Equity (ROE), Net Interest Margin (NIM) dan Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO). - ROA (Laba Bersih sebelum pajak terhadap Jumlah Aset) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,00%, 1,87% dan 1,35%. - ROE (Laba Bersih setelah pajak terhadap Ekuitas) Perseroan untuk untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 6,69%, 12,71% dan10,90%. - NIM (Margin Bunga Bersih) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 5,24%, 5,73% dan 5,58%. - BOPO (Beban Operasional terhadap Pendapatan Operasional) Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 89,84%, 91,44% dan 88,83%. 41

58 5.4 Likuiditas Loan to Deposit Ratio (LDR) atau rasio kredit terhadap dana pihak ketiga untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 89,71%, 79,91% dan 75,99%. Manajemen menetapkan kebijakan untuk menjaga LDR Perseroan pada kisaran 78% - 90% yang merupakan kisaran LDR optimal menurut penilaian Perseroan, penetapan tersebut juga mengacu pada peraturan Bank Indonesia No. 12/19/PBI/2010 tentang Giro Wajib Minimum yang terkait dengan rasio LDR. Perubahan tingkat LDR Perseroan dipengaruhi oleh ekspansi kredit dan peningkatan simpanan. Apabila LDR Perseroan menurun maka Perseroan akan meningkatkan penyaluran kredit demikian pula sebaliknya apabila LDR Perseroan meningkat hingga ke batas atas kisaran LDR optimal, maka Perseroan akan fokus pada penghimpunan simpanan nasabah. Perseroan akan melakukan berbagai upaya antara lain dengan memberikan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah, mengadakan program tabungan berhadiah untuk menarik nasabah baru dan perolehan dana baru (fresh fund) serta meningkatkan kualitas layanan karyawan Perseroan terutama di front liner yang langsung berhubungan dengan nasabah. Upaya-upaya yang dilakukan oleh Perserosan tersebut memberikan hasil yang positif, seperti tercermin dari pertumbuhan simpanan nasabah dari tahun ke tahun. Hal tersebut dikarenakan meskipun terdapat maturity gap antara simpanan berjangka pendek dengan kredit yang berjangka waktu menengah panjang, namun nasabah memperpanjang simpanannya pada saat jatuh tempo demikian pula Perseroan mampu menarik nasabah baru dan menghimpun dana baru setiap tahunnya. 5.5 Kepatuhan C. Manajemen Risiko Sampai dengan akhir tahun 2012, Perseroan telah memenuhi semua ketentuan Bank Indonesia mengenai rasio kepatuhan: - Tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan terhadap BMPK, penyediaan dana kepada pihak terkait termasuk rekening administratif periode 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp juta atau 0,77%, Rp juta atau 2,32%; dan Rp juta atau 3,73% dari jumlah modal Bank, semuanya berada di bawah ketentuan maksimum sebesar 10%. - Posisi Devisa Neto (On dan Off Balance Sheet) per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,44%, 4,75% dan 3,02%, semuanya masih berada di bawah ketentuan yang berlaku yaitu maksimum 20%. Perhitungan Posisi Devisa Neto sesuai dengan ketentuan dari Bank Indonesia. - Perseroan selalu menjaga tingkat kecukupan likuiditas yang optimum untuk mendukung operasional harian. Giro Wajib Minimum Utama Rupiah dan Giro Wajib Minimum Valas per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tercatat masing-masing sebesar 8,05% dan 12,23%; 8,05% dan 16,15%; serta 8,05% dan 1,35%, semuanya telah melampaui ketentuan minimum Bank Indonesia untuk tahun 2012 dan 2011 sebesar 8% untuk Rupiah dan valuta asing, serta tahun 2010 sebesar 8% untuk Rupiah dan 1% untuk valuta asing. Dalam menjalankan kegiatan operasional sehari-hari, Perseroan sangat menyadari akan adanya berbagai jenis risiko yang dihadapi. Meskipun demikian, manajemen Perseroan mempunyai strategi untuk melakukan pengelolaan manajemen risiko secara terintegrasi, optimal dan berkesinambungan. Pengelolaan tersebut antara lain dilakukan dengan pelaksanaan manajemen risiko yang sistematis seperti identifikasi risiko, pengukuran risiko, dan pengendalian risiko. Dalam hal identifikasi risiko, maka Perseroan harus mengetahui faktor-faktor risiko yang mungkin muncul baik yang berasal dari internal maupun eksternal sehingga kemudian Perseroan dapat melakukan pengukuran terhadap setiap risiko yang mungkin timbul. Untuk pengendalian risiko, Perseroan melakukan 42

59 upaya-upaya yang diperlukan untuk meminimalkan terjadinya risiko tersebut. Pengendalian juga dilakukan dengan pemantauan dan pengkajian risiko secara berkala sehingga risiko-risiko tersebut dapat dikendalikan dan nilai Perseroan berada pada level sehat dapat terjaga. Meskipun demikian, Perseroan tetap menyadari akan adanya risiko yang berada di luar kendali yang tidak dapat dihilangkan sepenuhnya oleh upaya-upaya internal. Untuk lebih detail mengenai manajemen Risiko dapat dilihat pada Bab IX Kegiatan dan Prospek Usaha Perseroan. D. Realisasi Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan Penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan dilakukan dengan mengacu kepada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/1/PBI/2011 tentang Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Berdasarkan PBI tersebut, penilaian Tingkat Kesehatan dilakukan dengan menggunakan pendekatan risiko (Risk-based Bank Rating) dengan cakupan penilaian terhadap faktor-faktor sebagai berikut: a. Profil risiko (risk profile); b. Good Corporate Governance (GCG); c. Rentabilitas (earnings); dan d. Permodalan (capital). 1. Penilaian Terhadap Faktor Profil Risiko Penilaian terhadap faktor profil risiko merupakan penilaian terhadap risiko inheren dan kualitas penerapan manajemen risiko yang dilakukan terhadap 8 (delapan) risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. a. Penilaian Risiko Inheren Penilaian risiko inheren merupakan penilaian atas risiko yang melekat pada kegiatan bisnis Perseroan, baik yang dapat dikuantifikasi maupun yang tidak, yang berpotensi mempengaruhi posisi keuangan Perseroan. Karakteristik risiko inheren Perseroan ditentukan oleh faktor internal maupun eksternal, antara lain strategi bisnis, karakteristik bisnis, kompleksitas produk dan aktvitas Perseroan, industri dimana Perseroan melakukan kegiatan usaha serta kondisi makro ekonomi. Parameter yang digunakan dalam perhitungan risiko inheren masing-masing risiko adalah sebagai berikut: i. Risiko Kredit Komposisi portofolio aset dan tingkat konsentrasi; Kualitas penyediaan dana dan kecukupan pencadangan; Strategi penyediaan dana dan sumber timbulnya penyediaan dana; dan Faktor eksternal. ii. Risiko Pasar Volume dan komposisi portofolio; Kerugian potensial (potential loss) Risiko Suku Bunga dan Banking Book (Interest Rate Risk in Banking Book); dan Strategi dan kebijakan bisnis. iii. Risiko Likuiditas Komposisi aset, liabilitas dan transaksi rekening administratif; Konsentrasi aset dan liabilitas; Kerentanan pada kebutuhan pendanaan; dan Akses pada sumber-sumber pendanaan. 43

60 iv. Risiko Operasional Sumber daya manusia; Teknologi informasi dan infrastruktur pendukung; Fraud, baik internal maupun eksternal; dan Kejadian eksternal. v. Risiko Hukum Faktor litigasi Faktor kelemahan perikatan; dan Faktor ketiadaan / perubahan peraturan perundang-undangan. vi. Risiko Stratejik Kesesuaian strategi bisnis Perseroan dengan lingkungan bisnis; Strategi berisiko rendah dan berisiko tinggi; Posisi bisnis Perseroan; dan Pencapaian rencana bisnis Perseroan. vii. Risiko Kepatuhan Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan; Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record ketidakpatuhan Perseroan; dan Pelanggaran terhadap ketentuan atau standar bisnis yang berlaku umum untuk transaksi. viii. Risiko Reputasi Pengaruh reputasi negatif dari pemilik dan perusahaan terkait; Pelanggaran etika bisnis; Kompleksitas produk dan kerjasama bisnis; Frekuensi, materialitas dan eksposur pemberitaan negatif; dan Frekuensi dan materialitas keluhan nasabah. Penetapan tingkat risiko inheren untuk masing-masing jenis risiko dikategorikan ke dalam peringkat 1 (low), peringkat 2 (low to moderate), peringkat 3 (moderate), peringkat 4 (moderate to high), dan peringkat 5 (high). b. Penilaian Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko merupakan penilaian terhadap kecukupan sistem pengendalian risiko yang bertujuan untuk mengevaluasi efektifitas penerapan manajemen risiko Perseroan. Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 4 (empat) aspek yang saling terkait yaitu: i. Tata Kelola Risiko, mencakup evaluasi terhadap: Perumusan tingkat risiko yang akan diambil (risk appetite) dan toleransi risiko (risk tolerance); Kecukupan pengawasan aktif oleh Dewan Komisaris dan Direksi termasuk pelaksanaan kewenangan dan tanggung jawab Dewan Komisaris dan Direksi. ii. Kerangka Manajemen Risiko, mencakup evaluasi terhadap: Strategi manajemen risiko yang searah dengan tingkat risiko yang akan diambil dan toleransi risiko; Kecukupan perangkat organisasi dalam mendukung terlaksananya manajemen risiko secara efektif termasuk kejelasan wewenang dan tanggung jawab; dan Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit. iii. Proses Manajemen Risiko, Kecukupan Sumber Daya Manusia dan Kecukupan Sistem Informasi Manajemen Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan dan pengendalian risiko; Kecukupan sistem informasi manajemen risiko; dan 44

61 Kecukupan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia dalam mendukung efektivitas proses manajemen risiko. iv. Kecukupan Sistem Pengendalian Risiko Kecukupan sistem pengendalian intern; dan Kecukupan kaji ulang oleh pihak independen (independent review) baik oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko (SKMR) maupun oleh Satuan Kerja Audit Intern (SKAI). Penilaian kualitas penerapan manajemen risiko dilakukan terhadap 8 (delapan) jenis risiko yaitu risiko kredit, risiko pasar, risiko likuiditas, risiko operasional, risiko hukum, risiko stratejik, risiko kepatuhan dan risiko reputasi. Tingkat kualitas penerapan manajemen risiko untuk masing-masing risiko dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yakni: peringkat 1 (strong), peringkat 2 (satisfactory), peringkat 3 (fair), peringkat 4 (marginal) dan peringkat 5 (unsatisfactory). c. Penetapan Peringkat Faktor Profil Risiko Penetapan peringkat faktor profil risiko dilakukan dengan tahapan sebagai berikut: i. Penetapan tingkat risiko inheren dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko untuk masingmasing risiko; ii. Penetapan tingkat risiko inheren komposit dan tingkat kualitas penerapan manajemen risiko komposit, dengan memperhatikan signifikansi masing-masing risiko terhadap profil risiko secara keseluruhan; iii. Penetapan peringkat faktor Profil Risiko Perseroan secara keseluruhan. Penetapan peringkat faktor profil risiko terdiri dari 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor profil risiko yang lebih kecil mencerminkan semakin rendahnya risiko yang dihadapi Perseroan. Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong sangat rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko secara komposit sangat memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut dapat diabaikan. Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong rendah selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko komposit memadai. Meskipun terdapat kelemahan minor, tetapi kelemahan tersebut perlu mendapatkan perhatian manajemen. Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong cukup tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko komposit cukup memadai. Meskipun persyaratan minimum terpenuhi, terdapat beberapa kelemahan yang membutuhkan perhatian manajemen dan perbaikan. Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko komposit kurang memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko yang membutuhkan tindakan korektif segera. Kemungkinan kerugian yang dihadapi bank dari risiko inheren komposit tergolong sangat tinggi selama periode waktu tertentu di masa datang. Kualitas penerapan manajemen risiko komposit tidak memadai. Terdapat kelemahan signifikan pada berbagai aspek manajemen risiko dimana tindakan penyelesaiannya di luar kemampuan manajemen. 45

62 Per 31 Desember 2012, faktor Profil Risiko Perseroan berada pada peringkat 2 (low to moderate) dengan peringkat masing-masing risiko sebagai berikut: Jenis Risiko Peringkat Risiko Inheren Peringkat Kualitas Penerapan Manajemen Risiko Peringkat Profil Risiko Risiko Kredit Risiko Pasar Risiko Likuiditas Risiko Operasional Risiko Hukum Risiko Stratejik Risiko Kepatuhan Risiko Reputasi Peringkat Komposit Penilaian Terhadap Faktor Good Corporate Governance (GCG) Penilaian faktor GCG merupakan penilaian terhadap kualitas manajemen Perseroan atas pelaksanaan prinsip-prinsip GCG yang dilakukan dengan berpedoman pada Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 8/4/PBI/2006 tentang Pelaksanaan GCG bagi Bank Umum yang diubah dengan PBI No. 8/14/PBI/2006. Penilaian terhadap faktor GCG dilakukan terhadap: i. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris; ii. Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi; iii. Kelengkapan dan pelaksanaan tugas komite; iv. Penanganan benturan kepentingan; v. Penerapan fungsi kepatuhan Perseroan; vi. Penerapan fungsi audit intern; vii. Penerapan fungsi audit ekstern; viii. Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern; ix. Penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar; x. Transparansi kondisi keuangan dan non-keuangan, laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal; xi. Rencana strategis Perseroan. Peringkat faktor GCG dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor GCG yang lebih kecil mencerminkan penerapan GCG yang lebih baik. Peringkat 1 Peringkat 2 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum sangat baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang sangat memadai atas prinsip-prinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan dan dapat segera dilakukan perbaikan oleh manajemen Perseroan. Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang memadai atas prinsipprinip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan dan dapat diselesaikan dengan tindakan normal oleh manajemen Perseroan. 46

63 Peringkat 3 Peringkat 4 Peringkat 5 Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum cukup baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang cukup memadai atas prinsip-prinsip GCG. Apabila terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan memerlukan perhatian yang cukup dari manajemen Perseroan. Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum kurang baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang kurang memadai atas prinsip-prinsip GCG. Terdapat kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut signifikan dan memerlukan perbaikan yang menyeluruh oleh manajemen Perseroan. Mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan GCG yang secara umum tidak baik. Hal ini tercermin dari pemenuhan yang tidak memadai atas prinsip-prinsip GCG. Kelemahan dalam penerapan prinsip GCG, maka secara umum kelemahan tersebut sangat signifikan dan sulit untuk diperbaiki oleh manajemen Perseroan. Per 31 Desember 2012, penerapan Good Corporate Governance (GCG) Perseroan dinilai pada peringkat 1 yang mencerminkan manajemen Perseroan telah melakukan penerapan Good Corporate Governance yang secara umum Sangat Baik. 3. Penilaian Terhadap Faktor Rentabilitas (earning) Penilaian faktor rentabilitas (earning) meliputi evaluasi terhadap kinerja rentabilitas, sumber-sumber rentabilitas, kesinambungan rentabilitas dan manajemen rentabilitas. Penilaian dilakukan dengan mempertimbangkan tingkat, trend, struktur, stabilitas rentabilitas Perseroan dan perbandingan kinerja Perseroan dengan kinerja peer group baik melalui analisis aspek kuantitatif maupun kualitatif. Dalam menentukan peer group, Perseroan memperhatikan skala bisnis, karakteristik dan/atau kompleksitas usaha Perseroan serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki. Peringkat faktor rentabilitas dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor rentabilitas yang lebih kecil mencerminkan kondisi rentabilitas yang lebih baik. Peringkat 1 Peringkat 2 Peringkat 3 Rentabilitas sangat memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) sangat memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings sangat dominan. Komponen-komponen yang mendukung core earnings sangat stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa datang sangat tinggi. Rentabilitas memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings dominan. Komponen-komponen yang mendukung core earnings stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa datang tinggi. Rentabilitas cukup memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) cukup memadai. Sumber utama rentabilitas yang berasal dari core earnings cukup dominan namun terdapat pengaruh yang cukup besar dari non-core earnings. 47

64 Peringkat 4 Peringkat 5 Komponen-komponen yang mendukung core earnings cukup stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa datang cukup baik. Rentabilitas kurang memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Kinerja Perseroan dalam menghasilkan laba (rentabilitas) tidak memadai atau Perseroan mengalami kerugian. Sumber utama rentabilitas berasal dari non-core earnings. Komponen-komponen yang mendukung core earnings kurang stabil. Kemampuan laba dalam meningkatkan permodalan dan prospek laba di masa datang kurang baik atau bahkan dapat berpengaruh negatif terhadap permodalan Perseroan. Rentabilitas tidak memadai, Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan mengalami kerugian yang signifikan. Sumber utama rentabilitas berasal dari non-core earnings. Komponen-komponen yang mendukung core earnings tidak stabil. Kerugian Perseroan mempengaruhi permodalan secara signifikan. Per 31 Desember 2012, faktor rentabilitas (earnings) Perseroan dinilai pada peringkat 2 (Baik). 4. Penilaian Terhadap Faktor Permodalan (capital) Penilaian atas faktor Permodalan meliputi evaluasi terhadap kecukupan Permodalan dan kecukupan pengelolaan Permodalan. Dalam melakukan perhitungan Permodalan, Perseroan mengacu pada ketentuan Bank Indonesia yang mengatur mengenai Kewajiban Penyediaan Modal Minimum bagi Bank Umum. Selain itu Perseroan juga mengaitkan kecukupan modal dengan profil risiko Perseroan. Semakin tinggi risiko Perseroan, semakin besar modal yang harus disediakan untuk mengantisipasi risiko tersebut. Parameter/indikator dalam menilai Permodalan meliputi: a. Kecukupan modal Perseroan, yang dilakukan secara komprehensif mencakup: 1. Tingkat, trend dan komposisi modal Perseroan; 2. Rasio KPMM dengan memperhitungan risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional; 3. Kecukupan modal Perseroan dikaitkan dengan profil risiko. b. Pengelolaan permodalan Perseroan. Analisis terhadap pengelolaan permodalan Perseroan meliputi manajemen permodalan dan kemampuan akses permodalan. Dalam melakukan penilaian, Perseroan memperhatikan kinerja peer group yang ditentukan dengan memperhatikan skala bisnis, karakteristik, dan/atau kompleksitas usaha Perseroan serta ketersediaan data dan informasi yang dimiliki. Peringkat faktor permodalan dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat yaitu peringkat 1, peringkat 2, peringkat 3, peringkat 4, dan peringkat 5. Urutan peringkat faktor permodalan yang lebih kecil mencerminkan kondisi permodalan yang lebih baik. Peringkat 1 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang sangat memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang sangat memadai, sangat mampu mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi dan mendukung ekspansi usaha Perseroan ke depan. 48

65 Peringkat 2 Peringkat 3 Peringkat 4 Kualitas komponen permodalan pada umumnya sangat baik, permanen dan dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi dengan sangat memadai. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang sangat baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang sangat baik sesuai dengan strategi dan tujuan bisnis serta kompleksitas usaha dan skala Perseroan. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang sangat baik dan/atau memiliki dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk. Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang memadai dan dapat mengantisipasi hampir seluruh risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya baik, permanen dan dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi dengan memadai. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang baik. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang baik dan/atau terdapat dukungan permodalan dari kelompok usaha atau perusahaan induk. Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang cukup memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang cukup kuat sesuai dengan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang cukup memadai dan cukup mampu mengantisipasi risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya cukup baik, cukup permanen, dan cukup dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi dengan cukup memadai. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang cukup baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang cukup baik. Perseroan memiliki akses sumber permodalan yang cukup baik, namun dukungan dari grup usaha atau perusahaan induk tidak secara eksplisit. Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang kurang memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang lemah dibandingkan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang kurang memadai dan tidak dapat mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi. Kualitas komponen permodalan pada umumnya kurang baik, kurang permanen, dan kurang dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang kurang dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang kurang baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang kurang baik. Perseroan kurang mampu melakukan akses pada sumber-sumber permodalan, dan tidak terdapat dukungan dari grup usaha atau perusahaan induk. 49

66 Peringkat 5 Perseroan memiliki kualitas dan kecukupan permodalan yang tidak memadai relatif terhadap profil risikonya, yang disertai dengan pengelolaan permodalan yang sangat lemah dibandingkan karakteristik, skala usaha dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan yang termasuk dalam peringkat ini memenuhi seluruh atau sebagian besar dari karakteristik berikut: Perseroan memiliki tingkat permodalan yang tidak memadai, sehingga Perseroan harus menambah modal untuk mengantisipasi seluruh risiko yang dihadapi saat kondisi normal dan krisis. Kualitas instrumen permodalan pada umumnya tidak baik, tidak permanen, dan tidak dapat menyerap kerugian. Perseroan telah melakukan stress test dengan hasil yang tidak dapat menutup seluruh risiko yang dihadapi. Perseroan memiliki manajemen permodalan yang tidak baik dan/atau memiliki proses penilaian kecukupan modal yang tidak baik. Perseroan tidak mampu melakukan akses pada sumber-sumber permodalan, dan tidak terdapat dukungan dari grup usaha atau perusahaan induk. Per 31 Desember 2012, faktor permodalan (capital) Perseroan dinilai pada peringkat Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Perseroan Peringkat Komposit Tingkat Kesehatan Perseroan ditetapkan berdasarkan analisis secara komprehensif dan terstruktur terhadap peringkat setiap faktor dan dengan memperhatikan prinsipprinsip umum penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum. Dalam melakukan analisis secara komprehensif, Perseroan juga mempertimbangkan kemampuan Bank dalam menghadapi perubahan kondisi eksternal yang signifikan. Penetapan peringkat komposit dikategorikan dalam 5 (lima) peringkat komposit yakni Peringkat Komposit 1 (PK-1), Peringkat Komposit 2 (PK-2), Peringkat Komposit 3 (PK-3), Peringkat Komposit 4 (PK-4), dan Peringkat Komposit 5 (PK-5). Urutan peringkat komposit yang lebih kecil mencerminkan kondisi Perseroan yang lebih sehat. Peringkat 1 (PK-1) 2 (PK-2) 3 (PK-3) Deskripsi Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum sangat sehat, sehingga dinilai sangat mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum sangat baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut tidak signifikan. Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum sehat, sehingga dinilai mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut kurang signifikan. Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum cukup sehat, sehingga dinilai cukup mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum cukup baik. Apabila terdapat kelemahan maka secara umum kelemahan tersebut cukup signifikan dan apabila tidak berhasil diatasi dengan baik oleh manajemen dapat mengganggu kelangsungan usaha Perseroan. 50

67 Peringkat 4 (PK-4) 5 (PK-5) Deskripsi Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum kurang sehat, sehingga dinilai kurang mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum kurang baik. Terdapat kelemahan yang secara umum signifikan dan tidak dapat diatasi dengan baik oleh manajemen serta mengganggu kelangsungan usaha Perseroan. Mencerminkan kondisi Perseroan yang secara umum tidak sehat, sehingga dinilai tidak mampu menghadapi pengaruh negatif yang signifikan dari perubahan kondisi bisnis dan faktor eksternal lainnya, tercermin dari peringkat faktor-faktor penilaian antara lain profil risiko, penerapan Good Corporate Governance, rentabilitas dan permodalan yang secara umum kurang baik. Terdapat kelemahan yang secara umum sangat signifikan sehingga untuk mengatasinya dibutuhkan dukungan dana dari pemegang saham atau sumber dana dari pihak lain untuk memperkuat kondisi keuangan Perseroan. Per 31 Desember 2012, penilaian Tingkat Kesehatan Perseroan adalah sebagai berikut: No. Faktor Peringkat 1 Profil risiko (risk profile) 2 2 Good Corporate Governance (GCG) 1 3 Rentabilitas (earnings) 2 4 Permodalan (capital) 2 Nilai Komposit 2 51

68 BAB VI. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi mempengaruhi hasil investasi yang diperoleh para calon investor dari membeli saham Perseroan. Risiko-risiko berikut merupakan risiko usaha yang bersifat material yang dihadapi Perseroan yang berdampak terhadap kinerja Perseroan: I. RISIKO USAHA PERSEROAN a. RISIKO KREDIT Risiko kredit merupakan risiko utama yang dihadapi Perseroan karena bagian terbesar dari aset yang dimiliki Perseroan sebagai suatu bank berupa kredit yang diberikan kepada nasabah. Risiko kredit timbul apabila debitur/counterparty tidak mampu memenuhi kewajibannya baik berupa pokok pinjaman maupun bunganya. Selain karena pemberian kredit kepada nasabah, risiko kredit dapat bersumber dari berbagai aktivitas fungsional seperti treasury dan investasi, serta pembiayaan perdagangan (trade finance). Hal tersebut dapat terjadi karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal berupa kelalaian dalam pengambilan keputusan pemberian kredit dan pelanggaran terhadap prinsip kehati-hatian adapun faktor eksternal berupa terjadinya kegagalan usaha debitur. Apabila jumlah kredit yang tidak dapat dikembalikan cukup material, maka akan menurunkan kinerja dan pendapatan Perseroan. Per 31 Desember 2012, proporsi kredit terbesar yang diberikan Perseroan adalah kredit modal kerja yang mencapai 61,89% dari total kredit sedangkan berdasarkan sektor ekonomi, proporsi penyaluran kredit terbesar diberikan pada sektor perdagangan yang mencapai 40,57% dari total kredit. Rasio kredit bermasalah terhadap total kredit Perseroan per 31 Desember 2012 adalah sebesar 0,24% (bruto) dan 0,17% (netto). b. RISIKO OPERASIONAL Perseroan dihadapkan pada risiko operasional yang dapat timbul akibat kurang memadainya atau tidak berfungsinya proses internal, kegagalan sistem, kesalahan manusia, serta adanya kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Perseroan. Apabila risiko ini tidak dikelola dengan baik, maka dapat mengganggu kinerja Perseroan seperti tingkat pelayanan kepada nasabah, masalah pembukuan dan pelaporan serta kemungkinan timbulnya risiko lain seperti risiko hukum dan reputasi yang pada akhirnya akan menurunkan kinerja dan daya saing Perseroan. Dalam era teknologi saat ini, efektivitas operasional Perseroan tergantung dari kemampuan Perseroan dalam menyikapi kemajuan teknologi dan perkembangan standar industri perbankan. Ketidakmampuan Perseroan untuk memahami perkembangan teknologi akan menurunkan mutu pelayanan kepada nasabah dan menciptakan kondisi rawan kejahatan yang akan mempengaruhi kinerja Perseroan. c. RISIKO LIKUIDITAS Risiko likuiditas merupakan risiko akibat ketidakmampuan Perseroan untuk memenuhi kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Perseroan. Salah satu penyebab risiko likuiditas adalah adanya maturity mismatch, yaitu adanya kesenjangan jumlah dan jangka waktu antara sumber pendanaan yang mayoritas berjangka pendek dibandingkan dengan penempatan dana (aset) yang umumnya berjangka panjang. Apabila Perseroan tidak mampu mengelolanya dengan baik, akan menyebabkan Perseroan mengalami kesulitan dalam memenuhi kewajiban pengembalian dana dari masyarakat. d. RISIKO STRATEJIK Risiko stratejik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kurang responsifnya Perseroan dalam mengantisipasi perubahan faktor eksternal. Hal ini akan mengakibatkan terjadinya deviasi dari sasaran yang telah ditetapkan oleh Perseroan dan berdampak negatif terhadap kinerja Perseroan. Risiko stratejik juga mencakup kemampuan dalam mengembangkan daya saing dan keunggulan Perseroan untuk menghadapi persaingan sehingga Perseroan harus dapat menggunakan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki, menetapkan sasaran pasar dan strategi yang tepat. 52

69 e. RISIKO HUKUM Risiko hukum merupakan risiko akibat adanya tuntutan hukum dan/atau adanya kelemahan aspek yuridis yang dapat menimbulkan kerugian bagi Perseroan. Kelemahan aspek yuridis tersebut antara lain disebabkan adanya ketiadaan peraturan perundang-undangan yang mendukung atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan dokumen yang tidak sempurna. Semakin banyak tuntutan hukum yang muncul maka semakin besar biaya yang akan dikeluarkan oleh Perseroan. Apabila kondisi ini dialami oleh Perseroan dan bersifat material maka hal ini akan memiliki dampak langsung terhadap kinerja Perseroan. f. RISIKO KEPATUHAN Risiko kepatuhan merupakan risiko akibat Perseroan tidak mematuhi atau tidak melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Risiko kepatuhan melekat pada setiap aktivitas Perseroan yang terkait dengan peraturan yang diterbitkan oleh Bank Indonesia maupun otoritas lainnya. Ketidakmampuan Perseroan dalam memenuhi peraturan dan ketentuan yang berlaku dapat mendatangkan sanksi berupa sanksi finansial berbentuk denda, juga dapat berupa sanksi non finansial berupa teguran tertulis, sanksi ketidaklayakan atau ketidakmampuan bagi manajemen Perseroan ataupun berupa pembekuan kegiatan usaha. g. RISIKO REPUTASI Risiko reputasi disebabkan oleh adanya publikasi negatif yang terkait dengan kegiatan usaha Perseroan atau adanya persepsi negatif terhadap Perseroan. Risiko reputasi dapat timbul karena ketidakmampuan Perseroan dalam menangani pengaduan atau ketidakpuasan nasabah. Hal tersebut dapat mengakibatkan menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang pada akhirnya akan memberikan dampak negatif terhadap pendapatan dan volume aktivitas Perseroan. h. RISIKO PASAR Risiko pasar adalah risiko yang timbul akibat adanya fluktuasi variabel pasar seperti tingkat suku bunga dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan dan aktivitas Perseroan seperti kegiatan treasury dan investasi dalam bentuk surat berharga dan pasar uang, penyediaan dana (pinjaman dan bentuk sejenisnya), kegiatan pendanaan dan kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance).. Risiko pasar yang dihadapi oleh Perseroan mencakup risiko suku bunga dan risiko nilai tukar. Risiko suku bunga merupakan risiko turunnya pendapatan bunga bersih yang disebabkan oleh perubahan suku bunga pada sisi aktiva dan pasiva yang sensitif terhadap suku bunga. Risiko nilai tukar merupakan risiko kerugian yang diperoleh Perseroan karena perubahan dari nilai tukar valuta asing pada sisi aktiva dan pasiva dalam bentuk mata uang asing. II. RISIKO INVESTASI BAGI INVESTOR Mengingat jumlah saham yang ditawarkan dalam penawaran umum ini relatif terbatas, maka terdapat kemungkinan perdagangan saham Perseroan di bursa efek menjadi kurang likuid. Manajemen Perseroan menyatakan bahwa semua risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam melaksanakan kegiatan usaha yang telah diungkapkan dan disusun berdasarkan bobot dari dampak masing-masing risiko terhadap kinerja keuangan Perseroan 53

70 BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Bank Maspion Indonesia Tbk yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 6 Mei 2013 atas Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, dengan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai(a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. 54

71 BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN 1. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT TH.90 tanggal 18 April 1990 didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut: 1. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 40 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan keputusan pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No.58 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT Th. 98 tanggal 27 Maret 1998, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya pada tanggal 6 Mei 1998 dibawah No. 658/BH.13.01/Mei/1998; serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No Akta tersebut mengenai persetujuan RUPSLB atas Persetujuan perubahan pasal 2 sampai dengan pasal 4 anggaran dasar Perseroan. 2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.41 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No. 59 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat dihadapan Soetjipto S.H., Notaris di Surabaya, yang telah dilaporkan kepada Menteri Kehakiman Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 27 Maret 1998 dengan No.C2- HT A-2249, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kab/Kodya Surabaya pada tanggal 6 Mei 1998 dibawah No.658/BH.13.01/Mei/1998, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No. 86. Akta tersebut mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan pasal 1, pasal 5 dan seterusnya dari anggaran dasar Perseroan. 3. Akta Berita Acara No.66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No.AHU AH Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.93 tanggal 20 November 2009, Tambahan No Akta tersebut mengatur mengenai persetujuan RUPS atas perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. 4. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.159 tanggal 17 September 2012, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 17 September 2012, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 September 2012 dengan No. AHU-AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 25 September

72 5. Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.291 tanggal 25 Maret 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang ditandatangani secara lengkap tanggal 4 Maret 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Maret 2013; diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 2 April 2013 dengan No. AHU-AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 2 April Dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat serta guna menyesuaikan dengan ketentuan yang berlaku khususnya di bidang pasar modal, Anggaran Dasar Perseroan seluruhnya diubah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Pemegang Saham Perseroan yang telah ditandatangani secara lengkap tanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April Adapun maksud dan tujuan Perseroan adalah berusaha dalam bidang Bank Umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha sebagai berikut : 1) Menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2) Memberikan kredit; 3) Menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) Membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah nasabahnya : i. Surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam perdagangan surat-surat dimaksud; ii. Surat-surat pengakuan hutang dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagangan surat-surat tersebut; iii. Kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; iv. Sertifikat Bank Indonesia (SBI); v. Obligasi; vi. Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; vii. Surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; 5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6) Menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dan melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8) Menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) Melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 10) Melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di bursa efek; 11) Menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. 12) Melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13) Melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) Melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain di bidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan, dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 56

73 15) Melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 16) Bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketentuan dalam peraturan perundang-undangan dana pensiun yang berlaku; Perseroan memiliki Perseroan memiliki 11 Kantor Cabang, 27 Kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 mesin ATM yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang. Untuk menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan penting sebagai berikut : No. Jenis Ijin Keterangan 1. Ijin Perusahaan Perbankan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 827/KMK.013/1990 tanggal 30 Juli 1990 tentang Pemberian Ijin Usaha PT Bank Maspion Indonesia 2. NPWP No Ijin sebagai Bank Devisa Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia No. 28/46/KEP/DIR tanggal 28 Juli 1995 tentang penunjukan Perseroan sebagai Bank Devisa 4. Ijin sebagai Bank Persepsi Surat Menteri Keuangan Republik Indonesia No. S-3/MK.03/1996 tanggal 4 Januari 1996 tentang penunjukan Perseroan sebagai Bank Persepsi dan Devisa Persepsi Kas Negara 2. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Perubahan komposisi permodalan dan kepemilikan saham Perseroan sejak didirikan hingga saat ini adalah sebagai berikut : Tahun Pendirian Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT TH.90 tanggal 18 April 1990, didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No.4560, struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Keterangan Jumlah Jumlah Nominal Saham (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin ,40 - Angkasa Rachmawati ,40 - Gunardi ,10 - Alim Markus ,40 - Alim Mulia Sastra ,10 - Alim Satria ,10 - Alim Prakasa ,10 - Alim Puspita ,40 Jumlah ,00 Saham dalam Portepel Catatan: Dari modal yang telah ditempatkan dan disetor tersebut telah dilakukan penyetorannya oleh para pemegang saham secara tunai. 57

74 Tahun 1993 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No.124 tanggal 26 Januari 1993 yang dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang notulennya dibuat dibawah tangan tertanggal 29 Desember 1992, yang telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 22 Februari 1993 di bawah No.238/1993 ( Akta 124/1993 ), Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sebanyak (dua juta dua ratus ribu) saham, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar Rp ,- (tiga belas miliar dua ratus juta Rupiah) atau sebesar (tiga belas juta dua ratus ribu) saham yang diambil bagian oleh Alim Husin sebanyak (delapan ratus ribu delapan ratus) saham, Angkasa Rachmawati sebanyak (dua ratus lima puluh ribu delapan ratus) saham, Gunardi sebanyak (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Markus sebanyak (dua ratus lima puluh ribu delapan ratus) saham, Alim Mulia Sastra sebanyak (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Satria sebanyak (dua ratus ribu dua ratus) saham, Alim Prakasa sebanyak (dua ratus ribu dua ratus saham), Alim Puspita sebanyak (sembilan puluh delapan ribu delapan ratus) saham, sehingga struktur permodalan dan Pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin ,40 - Angkasa Rachmawati ,40 - Gunardi ,10 - Alim Markus ,40 - Alim Mulia Sastra Alim Satria ,10 - Alim Prakasa ,10 - Alim Puspita ,40 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Berdasarkan Akta 124/1993 disebutkan bahwa penyetoran penambahan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp ,- dilakukan dengan tunai. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 25/62/UPBD/PBD1/Sb tanggal 19 Februari 1993 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp ,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia.. Tahun 1995 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 93 tanggal 21 Februari 1995, dibuat di hadapan Soetjipto,S.H., Notaris di Surabaya; akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham yang notulennya dibuat dibawah tangan tertanggal 21 Februari 1992 yang telah didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 20 April 1995 di bawah No.574/1995, Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan telah menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebanyak (enam juta enam ratus ribu) saham yang diambil bagian dan disetor seluruhnya oleh PT Maspion, sehingga modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebanyak (sembilan belas juta delapan ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (sembilan belas miliar delapan ratus juta Rupiah), dengan demikian struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: 58

75 Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Alim Husin ,27 Angkasa Rachmawati ,60 Gunardi ,07 Alim Markus ,60 Alim Mulia Sastra ,07 Alim Satria Alim Prakasa ,07 Alim Puspita ,93 PT Maspion ,33 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp ,- (enam miliar enam ratus juta Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 28/19/UPB1/AdB1/Sb tanggal 20 April 1995 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp ,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia Tahun 1996 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 32 tanggal 5 Juli 1996, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang menyatakan kembali keputusan pemegang saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 28 Juni 1996, RUPSLB menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar (sepuluh juta dua ratus ribu) saham atau sebanyak Rp ,- (sepuluh miliar dua ratus juta Rupiah) yang diambil seluruhnya oleh PT Maspion sehingga menjadi sebesar Rp ,- (tiga puluh miliar Rupiah) dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin ,02 - Angkasa Rachmawati ,02 - Gunardi ,00 - Alim Markus ,02 - Alim Mulia Sastra ,00 - Alim Satria ,00 - Alim Prakasa ,00 - Alim Puspita ,94 - PT Maspion ,00 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp ,- (sepuluh miliar dua ratus juta Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai. 59

76 Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 29/333/UPB1/AdB1/Sb tanggal 11 Februari 1997 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp ,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia Tahun 1997 Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 40 tanggal 19 Agustus 1997, akta mana merupakan pernyataan keputusan pemegang saham sebagaimana termaktub dalam Berita Acara rapat umum pemegang saham dibawah tangan tertanggal 18 Agustus 1997 juncto Akta Perubahan No, 58 tanggal 26 Januari 1998, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No. C HT Th. 98 tanggal 27 Maret 1998 didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kotamadya Surabaya dibawah No. 658/BH.13.01/Mei/1998 tanggal 6 Mei 1998, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 63 tanggal 7 Agustus 1998, Tambahan No. 4487; RUPSLB menyetujui peningkatan modal dasar Perseroan sehingga berjumlah Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) terbagi atas (dua ratus juta) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.1.000,- (seribu Rupiah), dan dari modal dasar tersebut, telah diambil bagian serta telah disetor penuh oleh para pemegang saham Perseroan, sebanyak (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah). Dengan adanya perubahan permodalan tersebut di atas, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Alim Husin ,61 - Angkasa Rachmawati ,01 - Gunardi ,40 - Alim Markus ,01 - Alim Mulia Sastra ,40 - Alim Satria ,40 - Alim Prakasa ,40 - Alim Puspita ,17 - PT Maspion ,60 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) telah dilakukan penyetorannya oleh PT Maspion secara tunai. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 30/188/UPB1/AdB1/Sb tanggal 30 September 1997 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp ,- dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia. Tahun 2005 Berdasarkan Akta Pemecahan dan Pembagian No. 125 tanggal 31 Agustus 2005 ( Akta 125 ) yang mana pemecahan dan pembagian saham tersebut berdasarkan Akta 125 disetujui dan disahkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diadakan pada tanggal 18 Oktober 2006 sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Oktober 2006 yang keputusannya dinyatakan kembali dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 71 tanggal 20 Maret 2007, kedua akta tersebut dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, telah disetujui bahwa Alm. Alim Husin mempunyai

77 (empat juta delapan ratus empat ribu delapan ratus) hak saham dalam Perseroan; para ahli waris dengan ini menyatakan mengakhiri kepemilikan bersama dengan memecah dan membagikan (empat juta delapan ratus empat ribu delapan ratus) hak saham milik Alm. Alim Husin kepada Ahli Waris yaitu Angkasa Rachmawati sebanyak (satu juta tiga ratus tujuh puluh empat ribu sembilan ratus dua belas) lembar saham, Alim Markus sebanyak (delapan ratus sembilan puluh empat ribu sembilan ratus enam puluh) lembar saham, Alim Mulia Sastra sebanyak (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham, Alim Satria sebanyak (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham, Alim Prakasa sebanyak (tujuh ratus delapan belas ribu enam ratus delapan) lembar saham dan Alim Puspita sebanyak (tiga ratus tujuh puluh sembilan ribu seratus empat) lembar saham. Dengan disetujuinya pembagian seluruh saham milik Alm Alim Husin kepada para ahliwaris dengan bagian tersebut di atas, maka susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati ,76 - Gunardi ,40 - Alim Markus ,80 - Alim Mulia Sastra ,84 - Alim Satria ,84 - Alim Prakasa ,84 - Alim Puspita ,92 - PT Maspion ,60 Jumlah Saham Dalam Portepel Catatan: Dalam Akta 71 disebutkan jumlah saham PT Maspion adalah , dimana seharusnya pada saat dibuatnya Akta 71 PT Maspion memiliki: a) saham sebanyak (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham. Hak untuk memperoleh saham sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) yang timbul karena: 1. pada tanggal 1 April 1998 RUPSLB Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah (tujuh puluh juta), dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat di hadapan Seotjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 ( Akta 3/1998 ); namun hingga tanggal Akta 125 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut. 2. pada tanggal 2 Juli 2001 RUPSLB Perseroan menyetujui pengeluaran sejumlah (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 ( Akta 3/2001 ); namun hingga tanggal Akta 125 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut. 61

78 Tahun 2008 Berdasarkan Akta Akuisisi No. 4 tanggal 4 Agustus 2008, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya ( Akta 4 ) telah terjadi penjualan oleh PT Maspion atas: a) seluruh saham Perseroan yang dimilikinya dalam jumlah total sebanyak (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) pengalihan hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham kepada: 1. PT Alim Investindo sebanyak (tiga puluh tiga juta empat ratus lima puluh empat ribu delapan ratus delapan puluh) saham dan sebanyak (tiga puluh tujuh juta delapan ratus delapan belas ribu seratus dua puluh) hak untuk memperoleh saham; 2. PT Guna Investindo sebanyak (tiga juta tiga ratus empat puluh lima ribu seratus dua puluh) saham dan sebanyak (tiga juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu delapan ratus delapan puluh) hak untuk memperoleh saham Atas penjualan saham tersebut telah dibayar yang mana Akta 4 merupakan kuitansi/tanda penerimaan. Atas Akuisisi saham berdasarkan Akta 4 tersebut Pemegang Saham Perseroan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat No. 5 tanggal 4 Agustus 2008 yang dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya; dimana dalam RULBPS tersebut dihadiri oleh pemegang saham Perseroan sejumlah 89,5% (delapan puluh sembilan koma lima persen) dari seluruh modal yang telah ditempatkan dan disetor Perseroan memutuskan mengesahkan penjualan dan pemindahan hak-hak atas saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo. Dengan dilakukannya penjualan saham yang dimiliki PT Maspion, maka susunan pemegang saham Perseroan pada saat itu adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati ,76 - Gunardi ,40 - Alim Markus ,80 - Alim Mulia Sastra ,84 - Alim Satria ,84 - Alim Prakasa ,84 - Alim Puspita ,92 - PT Alim Investindo ,91 - PT Guna Investindo ,69 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Dalam Akta 4 disebutkan jumlah saham yang dialihkan oleh PT Maspion adalah sebanyak (tujuh puluh delapan juta empat ratus ribu saham) yang mana seharusnya yang dialihkan oleh PT Maspion adalah: a) saham sebanyak (tiga puluh enam juta delapan ratus ribu) saham dan b) hak untuk memperoleh saham dalam Perseroan sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) hak untuk memperoleh saham; hal ini dikarenakan sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) Hak untuk memperoleh saham baru efektif menjadi saham pada saat tanggal persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas Akta Berita Acara No. 66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya (sebagaimana diungkapkan dibawah ini). Adapun Hak untuk memperoleh saham sebanyak (empat puluh satu juta enam ratus ribu) timbul karena: 1. pada tanggal 1 April 1998 RUPSLB Perseroan menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah (tujuh puluh juta), 62

79 dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat di hadapan Seotjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 ( Akta 3/1998 ); namun hingga tanggal Akta 4 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut. 2. pada tanggal 2 Juli 2001 RUPSLB Perseroan menyetujui pengeluaran sejumlah (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (Sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001, dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 ( Akta 3/2001 ); namun hingga tanggal Akta 4 tersebut tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut. Oleh karena tidak ada bukti penerimaan pelaporan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia atas kedua Akta di atas sehingga belum efektifnya pengeluaran (empat puluh satu juta enam ratus ribu) saham tersebut pada saat tanggal Akta 4, maka yang dialihkan saat itu adalah hak untuk memperoleh saham, dimana PT Alim Investindo memiliki sejumlah (tiga puluh tujuh juta delapan ratus delapan belas ribu lima ratus enam puluh) hak untuk memperoleh saham dan PT Guna Investindo memperoleh sebanyak (tiga juta tujuh ratus delapan puluh satu ribu empat ratus empat puluh) hak untuk memperoleh saham. Sehubungan dengan akuisisi saham tersebut Bank Indonesia (BI) telah mengeluarkan surat kepada Perseroan yaitu: 1. Surat Bank Indonesia No. 10/83/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Juni 2008 perihal Keputusan Atas Rencana Akuisisi Saham PT Bank Maspion Indonesia yang menyebutkan bahwa BI dapat menyetujui rencana akusisi saham dalam Perseroan sebesar 77,81% dari modal disetor Persreoan sehingga PT Alim Investindo akan menjadi pemegang saham pengendali dengan Sdr. Alim Markus sebagai ultimate shareholder Perseroan. 2. Surat Bank Indonesia No. 10/8/DPIP/Prz/Sb/Rahasia tanggal 16 Juni 2008 perihal Penyampaian Surat Keputusan Gubernur Bank Indonesia yang menyebutkan bahwa Perseroan wajib menyampaikan laporan pelaksanaan akuisisi kepada BI selambatnya 10 (sepuluh) hari setelah tanggal penandatanganan akta Akuisisi. Perseroan telah melaksanakan kewajiban penyampaian laporan tersebut sebagaimana ternyata dalam Surat Perseroan kepada BI No. XIX/475/AA/SBY/08/2008 tanggal 12 Agustus 2008 yang menyebutkan bahwa Akuisisi saham PT Maspion kepada PT Alim Investiondo dan PT Guna Investindo telah dilaksanakan pada tanggal 4 Agustus 2008 dan Perseroan melampirkan pula akta Akuisisi No. 4 tanggal 4 Agustus Perseroan telah mengumumkan hasil akuisisi tersebut dalam surat kabar Surabaya Post pada tanggal 3 Desember 2008, dimana dalam pengumuman Koran tersebut diumumkan bahwa ultimate shareholder sebelum dan setelah pengalihan saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo adalah Ny. Angkasa Rachmawati. Catatan: Sehubungan dengan perbedaan penyebutan dimana Bank Indonesia dalam Suratnya No. 10/83/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 9 Juni 2008 (sebagaimana diungkapkan di atas) menyebutkan Tuan Alim Markus sebagai Ultimate Shareholder, sedangkan Perseroan dalam pengumuman surat kabar Surabaya Post tanggal 3 Desember 2008 (sebagaimana telah diungkapkan di atas) menyebutkan Ultimate Shareholder adalah Ny. Angkasa Rachmawati; Direksi Perseroan menyatakan dalam Surat Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 12 November 2012 bahwa: a) baik sebelum maupun setelah terjadinya pengalihan/penjualan saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo, Tuan Alim Markus dan Ibu Angkasa Rachmawati keduanya merupakan ultimate shareholder Perseroan; dan b) baik sebelum maupun setelah terjadinya pengalihan/penjualan saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo, Tuan Alim Markus baik secara langsung maupun tidak langsung pada faktanya merupakan pengendali dalam Perseroan. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa transaksi jual beli saham tersebut tidak mengakibatkan perubahan ultimate shareholder dalam Perseroan maupun perubahan pengendali dalam Perseroan, sehingga transaksi jual beli saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo bukan merupakan akuisisi atau pengambilalihan sebagaimana dimaksud dalam UU Perseroan Terbatas. Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan tanggal 13 November 2012 dinyatakan bahwa sampai dengan tanggal Surat Pernyataan tidak terdapat tanggapan lebih lanjut dari Bank Indonesia kepada Perseroan sehubungan dengan: - pelaksanaan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo; - pelaporan kepada Bank Indonesia yang dilakukan oleh Perseroan sehubungan dengan pelaksanaan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo; 63

80 - surat menyurat yang disampaikan kepada Bank Indonesia sehubungan dengan pelaksanaan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo termasuk pula pengumuman dalam Surat Kabar sehubungan dengan pengalihan/penjualan saham-saham Perseroan sebagaimana dimaksud di atas. Jual beli atau pengalihan saham dari PT Maspion kepada PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Akta Berita Acara No. 66 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 20 November 2009 Tambahan No (akta mana mengenai persetujuan RUPSLB atas perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna disesuaikan dengan Undang- Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas) [ Akta 66 ], diatur pada Pasal 4 mengenai Permodalan bahwa modal dasar Perseroan adalah sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) terbagi atas (dua ratus juta) saham, masing-masing dengan nilai nominal Rp.1.000,- (seribu Rupiah) dimana dari modal dasar tersebut, telah diambil bagian serta telah disetor penuh oleh para pemegang saham Perseroan, sebanyak (sembilan puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah), sehingga struktur permodalan dan susunan permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - Angkasa Rachmawati ,14 - Gunardi ,31 - Alim Markus ,62 - Alim Mulia Sastra ,10 - Alim Satria ,10 - Alim Prakasa ,10 - Alim Puspita ,05 - PT Alim Investindo ,80 - PT Guna Investindo ,78 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: Sebelum diadakannya RUPSLB Perseroan dengan Keputusan sebagaimana termaktub dalam Akta 66, para pemegang saham Perseroan telah mengadakan RUPSLB dengan keputusan sebagai berikut: 1. menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan sejumlah (dua puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) yang seluruhnya diambil bagian dan disetor hanya oleh PT Maspion, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor yang semula sebanyak (lima puluh juta) saham atau sebesar Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) atau sejumlah (tujuh puluh juta), dimana keputusan RUPSLB tersebut termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 1 April 1998, dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 1 April 1998 ( Akta 3/1998 ); dimana tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/1998 tersebut. Walaupun demikian PT Maspion selaku pemegang saham Perseroan pada saat itu telah melakukan kewajiban penyetoran sehubungan dengan keputusan peningkatan modal sebagaimana termaktub dalam Akta 3/1998 ; 2. menyetujui pengeluaran sejumlah (dua puluh satu juta enam ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (dua puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) yang hanya dibagikan kepada PT Maspion yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan Perseroan Tahun 2000, sehingga terjadi peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan yang semula sebesar Rp ,- (tujuh puluh miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (Sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah); dimana keputusan RUPSLB tersebut 64

81 termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 3 tanggal 2 Juli 2001 dibuat dihadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tanggal tertanggal 2 Juli 2001 ( Akta 3/2001 ); dimana tidak terdapat nomor penerimaan pelaporan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia atas Akta 3/2001 tersebut. Walaupun demikian para pemegang saham Perseroan seluruhnya telah menyetujui dan melepaskan haknya atas pembagian kapitalisasi laba ditahan Perseroan tersebut hanya kepada PT Maspion. 3. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp ,- (empat puluh satu miliar enam ratus juta rupiah) sehingga menjadi modal ditempatkan dan disetor Perseroan menjadi sebesar Rp ,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) dilakukan dengan cara: a. sebesar Rp ,- (dua puluh miliar Rupiah) secara tunai oleh PT Maspion. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 31/28/UPB1/AdB1/Sb tanggal 27 April 1998 yang menyatakan bahwa perubahan modal disetor sehingga menjadi sebesar Rp ,- telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia. b. sebesar Rp ,- (dua puluh satu miiar enam ratus juta Rupiah) dengan kapitalisasi laba ditahan Perseroan tahun 2000 yang hanya dibagikan kepada PT Maspion. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 4/134/DPwB1/IDWB1/Sb tanggal 30 Juli 2002 yang menyatakan bahwa komposisi kepemilikan/pemegang saham sesuai Akta 3/2001 telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia. Tahun 2012 Berdasarkan Akta Penegasan No.68 tanggal 29 Februari 2012, mengenai penegasan kembali Akta Penegasan No. 71 tanggal 27 Juni 2011 kedua akta tersebut dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia serta telah diterima pemberitahuannya dengan No. AHU-AH tanggal 1 Agustus 2012; akta mana mengenai penegasan atas a. Penambahan modal disetor Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 65 tanggal 28 Maret 2011 bertalian dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 5 Mei 2011, dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, dari semula sebesar Rp ,- (sembilan puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (seratus empat puluh satu miliar seratus juta Rupiah) dimana penambahan modal disetor tersebut diambil dan disetor penuh dengan uang tunai oleh: - PT Alim Investindo sejumlah (empat puluh lima juta) saham atau sebesar Rp ,- (empat puluh lima miliar Rupiah); dan - PT Guna Investindo sejumlah (empat juta lima ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah); dan b. Penambahan modal disetor Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 5 Mei 2011, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya dari semula sebesar Rp ,- (seratus empat puluh satu miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (seratus sembilan puluh miliar enam ratus juta Rupiah) dimana penambahan modal disetor tersebut diambil dan disetor penuh dengan uang tunai oleh: - PT Alim Investindo sejumlah (empat puluh lima juta) saham atau sebesar Rp ,- (empat puluh lima miliar Rupiah); dan - PT Guna Investindo sejumlah (empat juta lima ratus ribu) saham atau sebesar Rp ,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah); 65

82 Sehingga setelah peningkatan modal ditempatkan dan disetor tersebut terjadi, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp ,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Angkasa Rachmawati ,51 Gunardi ,63 Alim Markus ,26 Alim Mulia Sastra ,01 Alim Satria ,01 Alim Prakasa ,01 Alim Puspita ,50 PT Alim Investindo ,61 PT Guna Investindo ,46 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Catatan: 1. Peningkatan modal ditempatkan dan disetor Perseroan dengan jumlah keseluruhan Rp ,- (Sembilan puluh sembilan miliar Rupiah) telah dilakukan penyetorannya dengan perincian sebagai berikut: a. Penyetoran untuk peningkatan modal sebesar Rp ,- (empat puluh sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta 65/2011 adalah dengan: a) Bukti Setor Non Tunai Bank Maspion Referensi No tanggal 28 Maret 2011 atas Bilyet Giro No. AF tanggal 28 Maret 2011 atas nama PT Alim Investindo sebesar Rp ,- (empat puluh lima miliar Rupiah) dan b) Bukti setor Non Tunai Bank Maspion No tanggal 28 Maret 2011 atas Bilyet Giro No. AD tanggal 10 Maret 2011 atas nama PT Guna Investindo sejumlah Rp ,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah). b. Penyetoran untuk peningkatan modal sebesar Rp ,- (empat puluh sembilan miliar lima ratus juta Rupiah) berdasarkan Akta 14/2011 adalah dengan: a) Bukti Setor Non Tunai Bank Maspion Referensi No tanggal 5 Mei 2011 atas Bilyet Giro No. AF tanggal 5 Mei 2011 atas nama PT Alim Investindo sebesar Rp ,- (empat puluh lima miliar Rupiah) dan b) Bukti setor Non Tunai Bank Maspion No tanggal 5 Mei 2011 atas Bilyet Giro No. AD tanggal 4 Mei 2011 atas nama PT Guna Investindo sejumlah Rp ,- (empat miliar lima ratus juta Rupiah). 2. Peningkatan modal tersebut telah dilaporkan kepada Bank Indonesia dan diterima oleh Bank Indonesia sebagaimana ternyata dalam Surat Bank Indonesia kepada Perseroan No. 13/83/APBU/Sb tanggal 22 Juni 2011 yang menyatakan bahwa tambahan modal Perseroan sebesar Rp ,- (Sembilan puluh Sembilan miliar Rupiah) sesuai dengan Akta 65/2011 dan Akta 14/2011 dengan susunan pemegang saham sebagaimana ternyata pada tabel di atas telah dicatat pada tata usaha Bank Indonesia Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Bank Maspion Indonesia No. 159 tanggal 17 September 2012 yang dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, yang merupakan pernyataan kembali keputusan rapat umum pemegang saham luar biasa Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion tanggal 17 September 2012 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012., telah disetujui : - Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp ,- (dua ratus miliar Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (satu triliun dua ratus miliar Rupiah) dengan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp ,- (seratus sembilan puluh miliar enam ratus juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (tiga ratus delapan miliar seratus juta Rupiah) yang berasal dari Kapitalisasi Laba Ditahan Perseroan per tanggal 31 Desember 2011 yang dibagikan kepada para pemegang saham secara proporsional. - Menyetujui perubahan nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari semula sebesar Rp 1.000,- (seribu Rupiah) menjadi sebesar Rp 100,- (seratus Rupiah). 66

83 Struktur permodalan dan susunan pemegang saham dengan dilakukannya peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor yang terjadi karena pembagian saham bonus oleh karena kapitalisasi laba ditahan per 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp. 100,-per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: PT Alim Investindo ,61 PT Guna Investindo ,46 Ny. Angkasa Rachmawati ,51 Alim Markus ,26 Alim Mulia Sastra ,01 Alim Satria ,01 Alim Prakasa ,01 Gunardi ,63 Alim Puspita ,50 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Hingga Prospektus ini diterbitkan, tidak ada perubahan struktur permodalan maupun struktur kepemilikan saham Perseroan lainnya. 3. KETERANGAN SINGKAT MENGENAI PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM a. PT ALIM INVESTINDO (AI) Riwayat Singkat Alim didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No.337 tanggal 24 Juni 1994 dibuat dihadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.95 tanggal 18 Juli 1994, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 1682/1994 tanggal 2 Agustus 1994 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.20 tanggal 8 Maret 1996, Tambahan No Anggaran Dasar AI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 5 Agustus 2008 yang ditegaskan kembali dalam Akta Penegasan No. 32 tanggal 11 Agustus 2009 keduanya dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 3 September 2012 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan dengan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 3 September Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan AI adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perindustrian, percetakan, pertanian dan jasa. Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 65 tanggal 13 Desember 2005 dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H. Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa Pemegang Saham AI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 1 Desember 2005, struktur permodalan dan susunan pemegang saham AI adalah sebagai berikut: 67

84 Nilai Nominal Rp1.000,- per saham Pemegang saham Jumlah Saham Jumlah Nominal % (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Alim Markus ,00 Angkasa Rachmawati ,00 Alim Mulia Sastra ,00 Alim Prakasa ,00 Alim Satria ,00 Alim Puspita ,00 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 11 tanggal 5 Agustus 2008 yang ditegaskan kembali dalam Akta Penegasan No. 32 tanggal 11 Agustus 2009 keduanya dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, susunan Direksi dan Dewan Komisaris AI adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama Komisaris Komisaris Direksi Direktur Utama Direktur Direktur : Angkasa Rachmawati : Alim Prakasa : Alim Puspita : Alim Markus : Alim Mulia Sastra : Alim Satria b. PT GUNA INVESTINDO (GI) Riwayat Singkat GI didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas GI No.343 tanggal 24 Juni 1994 dibuat dihadapan Porbaningsih Adi Warsito, S.H, Notaris di Jakarta, yang telah mendapatkan Pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.C HT TH.94 tanggal 18 Juli 1994, didaftarkan di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya di bawah nomor 1684/1994 tanggal 2 Agustus 1994; dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.20 tanggal 8 Maret 1996, Tambahan No Anggaran Dasar GI telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir sebagaimana terakhir dalam rangka penyesuaian dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas adalah berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Guna Investindo No. 64 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Maria Tjandra, S.H., Notaris di Surabaya yang telah mendapatkan Persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2008 tanggal 22 September 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 22 September 2008 dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 14 April 2009, Tambahan No Maksud dan Tujuan Maksud dan tujuan GI adalah menjalankan usaha dalam bidang perdagangan, pembangunan, pengangkutan darat, perindustrian, percetakan, pertanian dan jasa. 68

85 Permodalan dan Pemegang Saham Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 16 tanggal 18 Desember 2000 yang dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Gresik, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa GI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 18 Desember 2000 yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2002 tanggal 17 Januari 2002 dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 2308/B.H./13.01/09/2000 tanggal 28 September 2009; dan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat No. 14 tanggal 16 Agustus 2004 yang dibuat dihadapan Rasmono Sudarjo, S.H., Notaris di Surabaya, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Luar Biasa GI sebagaimana termaktub dalam Notulen dibawah tangan tertanggal 13 Agustus 2004 yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat tanggal 28 April 2006 dengan No. C HT TH.2006, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 308/B.H./1301/Sept/2006 tanggal 22 September 2006 ( Akta 14 ) struktur permodalan GI adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp.1.000,- per saham Pemegang saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Gunardi ,00 Hadi Sutanto ,00 Susi Hermini ,00 Inggrianiwati ,00 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Pengurusan dan Pengawasan Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Guna Investindo No. 64 tanggal 29 Juli 2008 yang dibuat dihadapan Maria Tjandra, S.H., Notaris di Surabaya yang telah mendapatkan persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2008 tanggal 22 September 2008; didaftarkan dalam Daftar Perseroan dibawah No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 22 September 2008; dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kota Surabaya dibawah No. 2308/BH.13.01/XI/2000 tanggal 25 Maret 2009; diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.30 tanggal 14 April 2009, Tambahan No Susunan Direksi dan Dewan Komisaris GI adalah sebagai berikut Komisaris Direktur : Hadi Sutanto : Gunardi/Gunardi Go 4. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Pemegang Saham Perseroan yang ditandatangani secara lengkap tertanggal 2 April 2013, yang telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013 dan didaftarkan dalam 69

86 Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut: Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) * ) : Henry Kaunang Komisaris : Koesparmono Irsan Komisaris Independen : Muhammad Pujiono Santoso *Efektif berlakunya jabatan Komisaris Utama dan Independen Henry Kaunang adalah pada saat diperoleh Persetujuan Bank Indonesia Direksi Direktur Utama : Herman Halim Direktur : Sri Redjeki Direktur : Yunita Wanda, Wong Direktur Kepatuhan /Tidak Terafiliasi : Iis Herijati Seluruh Dewan Komisaris dan Direksi telah mendapat persetujuan dari Bank Indonesia sesuai surat Bank Indonesia No. 15/2/DPIP/Prz/Sb/Rahasia tanggal 10 April Adapun pengangkatan Henry Kaunang sebagai Komisaris Utama dan Komisaris Independen masih dalam pengajuan Fit and Proper Test ke Bank Indonesia. Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan adalah untuk waktu terhitung sejak tanggal yang ditetapkan oleh Rapat Umum Pemegang Saham yang mengangkat mereka sampai paling lama ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang ke 2 (dua) setelah pengangkatan anggota Direksi dan Dewan Komisaris dimaksud dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikan anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut sewaktu-waktu sebelum masa jabatannya berakhir. Direksi dan Komisaris Perseroan menyatakan telah memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik. Perseroan menyatakan bahwa direksi Perseroan saat ini menetap di Indonesia dan tidak merangkap jabatan sebagai Komisaris, Direksi atau Pejabat Eksekutif pada bank dan atau perusahaan lain. Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. KOMISARIS Henry Kaunang Komisaris Utama (Independen) Warga Negara Indonesia, 51 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Diplom-Kaufman Jurusan Ekonomi dari Hamburg Universitaet, Jerman pada tahun Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 1994 dan Komisaris Utama Perseroan sejak tahun Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : : Director Head of Financial Service Industry Division dan Anggota Dewan Penasehat PT. Maspion : Director Business Development and Finance PT. Maspion : Wakil Komisaris Bank Maspion 70

87 Koesparmono Irsan Komisaris Warga Negara Indonesia, 72 tahun lahir di Pematangsiantar. Memperoleh gelar SMIK dari PTIK/Bacc Jurusan Reserse tahun 1962, Memperoleh gelar Drs dari PTIK/Doct Jurusan Reserse tahun 1967, Memperoleh gelar Seskopol dari Polri Jurusan Staf/Komando tahun 1971, gelar Master of Business Administration dari Gregoria Aranetta University, Manila pada tahun 1996, Sarjana Hukum di Universitas Pancasila, Jakarta pada tahun 1997, dan gelar Magister Manajemen dari Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi IGGI Jakarta pada tahun Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun Jabatan lain yang sedang dipegang antara lain : 1995 Saat ini : Dosen Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian 1995 Saat ini : Anggota Tim Ahli Unit Khusus Investigasi Perbankan di Bank Indonesia 1995 Saat ini : Dosen S2 dan Guru Besar pada S1 dan S2 Universitas Bhayangkara Jakarta 1996 Saat ini : Dosen S2 Kajian Ilmu Kepolisian di Universitas Indonesia 2000 Saat ini : Dosen S1 di Universitas PN/Veteran 2003 Saat ini : Dosen S2 di Universitas Borobudur Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain: : Anggota Komnas HAM dan Komnas Perempuan : Deputy Operasi Kapolri : Gubernur Akademi Kepolisian : Kapolda Jawa Timur : Direktur Serse POLRI : Wakapolda Sumatera Barat : Kapolwiltabes Surabaya : Asintelpam di Polda Jawa Timur : Asintelpampol di Polda Riau : Dansatserse di Satuan Serse Polda Metro Jaya : Danwilko di Wilayah Komando 072, Jakarta Utara : Danres di Resort 2107 Sorong : Wadanres di Resort 2105 Fak-fak : Perwira Penyidik di Serse Mabes POLRI Muhammad Pujiono Santoso Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, 50 tahun lahir di Semarang. Memperoleh gelar Insinyur Kehutanan dari Fakultas Kehutanan Universitas Gajahmada, Yogyakarta pada tahun 1986 dan gelar Magister Manajemen dari STIE Perbanas, Surabaya pada tahun Menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun Berkarir selama 24 tahun di Bank CIMB Niaga dengan berbagai jabatan sebagai berikut: : Head of Sales & Distribution Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, Ambon dan Papua : Area Manager di Jawa Tengah, Jawa Timur, Indonesia Timur, dan Jakarta : Branch Manager di Surabaya dan Yogyakarta 71

88 DIREKSI Herman Halim Direktur Utama Warga Negara Indonesia, 59 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Master Jurusan Finance di Indonesia European University (IEU), Surabaya pada tahun Menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun Sebagai Direktur Utama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan kepengurusan Bank yang meliputi perencanaan jangka panjang dan jangka menengah, penetapan target jangka pendek, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh direktorat pada umumnya dan Divisi Akunting dan Keuangan, Divisi Biro Direksi, Divisi Teknologi Informasi, Divisi HRD Strategy dan Divisi SKAI ( Satuan Kerja Audit Internal ) pada khususnya. Jabatan lain yang sedang dipegang antara lain : 1997 Saat ini : Ketua Perbanas Jawa Timur 2008 Saat ini : Ketua Ikatan Bankir Indonesia Komisariat Surabaya 1999 Saat ini : Wakil Ketua Umum KADIN Jawa Timur 1999 Saat ini : Ketua Yayasan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Perbanas Surabaya Jabatan lain yang pernah dipegang antara lain : : Direktur Utama PT. Maspion Securities Indonesia : Direktur Trading / Operation di PT. Paramitra Artha Pertiwi : Asisten Direktur Finance / Accounting di Maspion Group Sri Redjeki Direktur Warga Negara Indonesia, 65 tahun lahir di Semarang. Memperoleh gelar Sarjana Muda Jurusan Ekonomi di Universitas Diponegoro, Semarang pada tahun Menjabat sebagai Direktur Kredit Perseroan sejak tahun Sebagai Direktur Kredit bertanggung jawab didalam penyusunan target berdasarkan prinsip kehati-hatian dan best practice, penyusunan strategi pencapaian target, perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh aktivitas di Divisi Admin Kredit, Divisi Legal Corporate, Divisi Legal Admin, Divisi International Trade Finance, Divisi Appraisal, Divisi Credit Review dan Bagian Remidial (Pembinaan Nasabah). Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : : Asisten Direktur Kredit Bank Maspion : Manajer Kredit Bank Maspion : Berkarir di Bank Dagang Negara dengan berbagai jabatan yang pernah dipegang antara lain: - Kepala Bagian Pengawas Kredit - Wakil Kepala Bagian Wesel - Wakil Kepala Bagian Kredit Umum - Wakil Kepala Bagian Pengawasan Kredit - Koordinator Analis Kredit 72

89 Yunita Wanda, Wong Direktur Warga Negara Indonesia, 51 tahun lahir di Surabaya. Menyelesaikan pendidikan di SMA St. Louis Surabaya pada tahun Menjabat sebagai Direktur Pemasaran Perseroan sejak tahun Sebagai Direktur Pemasaran bertanggung jawab didalam penyusunan target Perseroan di bidang pengembangan bisnis berdasarkan prinsip kehati-hatian dan best practice, penyusunan strategi pencapaian target Perseroan, perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi, evaluasi dan pengembangan terhadap seluruh aktivitas di Divisi Pengembangan Bisnis dan Marketing. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : : Pimpinan Cabang Bank Maspion : Pimpinan Cabang Pembantu Bank Maspion : Marketing Officer Bank Maspion Iis Herijati Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, 45 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi di Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun Menjabat sebagai Direktur Kepatuhan Perseroan sejak tahun 1999 sekaligus menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi sejak tahun Sebagai Direktur Kepatuhan memastikan bahwa seluruh kebijakan, ketentuan, sistem, prosedur dan kegiatan usaha yang dilakukan oleh Perseroan telah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yang didasarkan atas prinsip kehati-hatian, manajemen risiko dan best practice, yang dilaksanakan melalui fungsi perencanaan, pengkoordinasian, pemantauan, supervisi dan evaluasi terhadap seluruh aktivitas di Satuan Kerja Manajemen Risiko, Divisi Sistem dan Prosedur, Divisi Verifikasi, Unit Kerja Pengenalan Nasabah dan Bagian HRD Administrasi. Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain : : Asisten Direktur Bank Maspion : Manajer Akunting Bank Maspion : Asisten Manajer Akunting Bank Maspion Jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi dan Komisaris Perseroan untuk periode 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar Rp , Rp juta dan Rp juta. Pemberian remunerasi didasarkan atas kualifikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab, dan lingkup tugas dari masing-masing anggota Direksi Perseroan, dimana selanjutnya dalam rangka keterbukaan kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi Dewan Komisaris Perseroan terdiri dari Komisaris Utama, Komisaris dan Komisaris Independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Perseroan. Komisaris Independen memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam Perseroan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan 73

90 memberikan nasihat kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja Perseroan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan Perseroan. Direksi Perseroan yang terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 (tiga) orang Direktur, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktifitas usaha Perseroan. Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perseroan yang akan diambil. Komite-Komite Perseroan telah membentuk komite-komite dibawah Komisaris dan Direksi yang fungsinya membantu komisaris dan direksi dalam melakukan pengawasan atas kegiatan usaha yang dilakukan Perseroan. a. Komite-komite dibawah Komisaris Dewan Komisaris telah membentuk tiga Komite yaitu Komite Audit, Komite Pemantau Risiko serta Komite Remunerasi dan Nominasi. Setiap Komite bertanggung jawab melakukan pengkajian dan pengawasan berdasarkan tugas dan tanggung jawab yang telah ditetapkan dalam Pedoman dan Tata Tertib Kerja masingmasing komite. Komite Audit Perseroan memiliki Komite Audit yang diangkat oleh Dewan Komisaris Perseroan sesuai Keputusan tanggal 7 Desember Komite Audit Perseroan terdiri dari 2 orang Komisaris Independen dan 2 orang anggota dari luar Perseroan yang mana salah satunya memiliki latar belakang pendidikan akuntansi. Dalam pelaksanaan kerja, Komite Audit Perseroan telah memiliki pedoman kerja komite audit (audit committee charter). Penunjukkan Komite Audit Perseroan telah sesuai dengan Peraturan No.IX.I.5 Keputusan Ketua Bapepam LK Nomor KEP- 643/BL/2012 tanggal 7 Desember 2012 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit. susunan Komite Audit Perseroan adalah sebagai berikut : Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Anggota : Supranoto Dipokusumo Anggota : Soetanto Hadisuseno Adapun tugas dan tanggung jawab Komite Audit berdasarkan Piagam Komite Audit adalah sebagai berikut: melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Emiten atau Perusahaan Publik kepada publik dan/atau pihak otoritas antara lain laporan keuangan, proyeksi, dan laporan lainnya terkait dengan informasi keuangan Emiten atau Perusahaan Publik; melakukan penelaahan atas ketaatan terhadap peraturan perundangundangan yang berhubungan dengan kegiatan Emiten atau Perusahaan Publik; memberikan pendapat independen dalam hal terjadi perbedaan pendapat antara manajemen dan Akuntan atas jasa yang diberikannya; memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai penunjukan Akuntan yang didasarkan pada independensi, ruang lingkup penugasan, dan fee; melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaan oleh auditor internal (Satuan Kerja Audit Internal) dan melakukan pemantauan atas tindak lanjut oleh Direksi atas temuan auditor internal, akuntan public dan hasil pengawasan otoritas/regulator; menelaah pengaduan yang berkaitan dengan proses akuntansi dan pelaporan keuangan Perseroan; menelaah dan memberikan saran kepada Dewan Komisaris terkait dengan adanya potensi benturan kepentingan Emiten atau Perusahaan Publik; dan menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Emiten atau Perusahaan Publik. 74

91 Seluruh anggota Komite Audit telah memenuhi kriteria independensi, keahlian dan integritas yang dipersyaratkan sebagai berikut: Seluruh anggota Komite Audit bersifat independen, tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga hingga derajat kedua dengan Dewan Komisaris, Direksi, Bank dan/atau Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Komite Audit bukan berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan. Anggota Komite Audit Perseroan dari pihak independen mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi dan hukum. Riwayat hidup ringkas anggota Komite Audit yang tidak merangkap sebagai Komisaris Perseroan: Supranoto Dipokusumo Warga Negara Indonesia, 53 tahun lahir di Surabaya. Memperoleh gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi dari Universitas Airlangga Surabaya pada tahun 1983, gelar Sarjana Arsitektur dari Institut Teknologi Surabaya pada tahun 1984 dan gelar Master of Business Administration dari University of Toledo, Amerika Serikat pada tahun Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang adalah pada tahun 1984 sampai dengan saat ini menjadi Rekan pada Kantor Akuntan Publik Lasmono Dipokusumo & Rekan. Soetanto Hadisuseno Warga Negara Indonesia, 55 tahun lahir di Surakarta. Memperoleh gelar Sarjana Hukum dari Universitas Surabaya pada tahun Menjabat sebagai anggota Komite Audit Perseroan sejak tahun Jabatan lain yang pernah atau sedang dipegang adalah pada tahun 1991 sampai dengan saat ini adalah pemilik pada Soetanto Hadisuseno SH dan Rekan. Komite Pemantau Risiko Tugas dan tanggung jawab komite pemantau risiko adalah sebagai berikut: Mengevaluasi kesesuaian antara kebijakan manajemen risiko dengan pelaksanaannya. Mengevaluasi dan menganalisa tingkat risiko dan potensi risiko Perseroan berdasarkan laporan profil risiko serta memberikan masukan kepada Dewan Komisaris mengenai risiko yang dihadapi Perseroan dan rekomendasi langkah-langkah untuk memitigasi risiko tersebut. Mengevaluasi langkah-langkah yang diambil oleh Direksi dalam rangka memenuhi peraturan Bank Indonesia maupun otoritas lainnya, yang berkaitan dengan manajemen risiko. Memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Komite Manajemen Risiko dan Satuan Kerja Manajemen Risiko. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No 023A/SK/DIR/06/2007 tertanggal 22 Juni 2007 Pemantau Risiko Perseroan adalah sebagai berikut: susunan Komite Ketua : Koesparmono Irsan Anggota : Henry Kaunang Anggota : Supranoto Dipokusumo Anggota : Robby Bumulo Anggota : Lutfi Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko telah memenuhi kriteria independensi, keahlian dan integritas yang dipersyaratkan sebagai berikut. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko bersifat independen yaitu tidak memiliki hubungan keuangan, kepengurusan, kepemilikan saham dan/atau hubungan keluarga sampai derajat kedua dengan Dewan Komisaris, Direksi, Bank dan/atau Pemegang Saham Pengendali. Seluruh anggota Komite Pemantau Risiko bukan berasal dari mantan anggota Direksi atau Pejabat Eksekutif Perseroan. Anggota Komite Pemantau Risiko Bank dari pihak independen mempunyai kompetensi dan pengalaman dalam bidang akuntansi, keuangan dan manajemen risiko. 75

92 Komite Remunerasi dan Nominasi Tugas dan tanggung jawab komite remunerasi dan nominasi adalah sebagai berikut: Mengevaluasi kebijakan remunerasi Perseroan. Menyusun dan memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai kebijakan remunerasi bagi Dewan Komisaris dan Direksi serta kebijakan remunerasi bagi Pejabat Eksekutif dan pegawai. Menyusun dan memberikan rekomendasi mengenai sistem dan prosedur seleksi dan/atau penunjukan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Memberikan rekomendasi mengenai calon anggota Dewan Komisaris dan/atau Direksi kepada Dewan Komisaris untuk disampaikan kepada RUPS. Memberikan rekomendasi kepada Dewan Komisaris mengenai Pihak Independen yang akan menjadi anggota Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012 susunan komite remunerasi dan nominasi Perseroan adalah sebagai berikut: Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Anggota : Marsel Adianto Komposisi, kualifikasi dan independensi Komite Remunerasi dan Nominasi telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang menegaskan bahwa Komite diketuai oleh Komisaris Independen dan beranggotakan sekurangkurangnya Komisaris Independen dan perwakilan pegawai yang memiliki pengetahuan mengenai sistem remunerasi dan nominasi serta succession plan. Pada tahun 2011 Komite telah melakukan evaluasi terhadap kebijakan remunerasi Perseroan. Dari hasil evaluasi, penyesuaian kebijakan remunerasi telah dilakukan dengan mempertimbangkan kinerja keuangan Perseroan, kewajaran dengan kelompok usaha setara (peer group) dan sasaran strategi jangka panjang Perseroan. Tidak ada Direksi Perseroan atau Direksi bank lain yang menjadi anggota Komite Audit, Komite Pemantau Risiko maupun Komite Remunerasi dan Nominasi. Jabatan rangkap ketua komite telah sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, yaitu maksimum merangkap dua jabatan ketua komite. Rapat komite diselenggarakan sesuai dengan kebutuhan Perseroan. Selama tahun 2011, Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko menyelenggarakan rapat masing-masing sebanyak dua kali, sedangkan Komite Remunerasi dan Nominasi menyelenggarakan satu kali rapat. Rapat dihadiri oleh seluruh anggota Komite. Disamping rapat Komite, anggota Komite secara intensif juga melaksanakan rapat koordinasi dengan divisi-divisi terkait. b. Komite-komite dibawah Direksi Komite Manajemen Risiko Tugas dan tanggung jawab Komite Manajemen Risiko Menentukan strategi, kebijakan, pedoman, kerangka kerja dan metodologi manajemen risiko. Mengawasi pelaksanaan manajemen risiko serta menyetujui rencana pengembangan manajemen risiko. Memastikan bahwa portofolio risiko Perseroan masih berada dalam risk appetite yang telah ditentukan. Memastikan bahwa Perseroan memiliki sumber daya yang memadai untuk pelaksanaan manajemen risiko. Komite Aktiva - Pasiva (ALCO) Tugas dan Tanggung Jawab ALCO: Mengelola struktur neraca Perseroan dan memaksimalkan pendapatan bunga dengan menetapkan strategi Assets and Liabilities Management yang tepat. Mengevaluasi tren marjin pendapatan bunga dan merekomendasikan strategi penetapan harga aktiva dan pasiva kepada Direksi. Mengevaluasi maturity mismatch antara pendanaan dan sumber dana serta memantau tingkat likuiditas Perseroan pada level yang optimal. 76

93 Mengevaluasi posisi risiko pasar Perseroan guna memastikan bahwa setiap aktivitas yang dilakukan telah sesuai dengan kebijakan risiko yang telah ditetapkan. Mengevaluasi setiap perubahan ketentuan dan peraturan yang mempengaruhi strategi dan kebijakan Assets and Liabilities Management. Komite Kredit Dalam rangka menjamin pemberian kredit yang prudent serta sesuai dengan penerapan manajemen risiko secara best practice, proses persetujuan kredit ditetapkan dalam rapat Komite Kredit. Dalam forum tersebut diterapkan prinsip-empat-mata serta proses check and balance antara unit bisnis sebagai pengusul dengan divisi Credit Review yang menjalankan fungsi risiko. Rapat Komite Kredit juga dihadiri oleh divisi Legal, Admin Kredit dan Appraisal untuk memberikan masukan dan memperkuat independensi Komite Kredit dalam memberikan persetujuan. Komite Pengarah Teknologi Informasi Sebagai bagian dari IT Governance Bank membentuk Komite Pengarah Teknologi Informasi yang bertujuan untuk memfasilitasi Direksi dalam menjalankan tugas dan tanggung jawab secara efektif dalam penentuan rencana Teknologi Informasi dan kebijakan Perseroan yang terkait dengan Teknologi Informasi (TI). Tugas dan tanggung jawab Komite Pengarah TI adalah: Menyelaraskan Rencana Strategis TI dengan Rencana Bisnis Perseroan. Mengevaluasi relevansi proyek TI dengan Rencana Strategis TI. Memberikan pengarahan, pengawasan dan pengelolaan risiko keamanan TI sesuai dengan kebijakan keamanan teknologi yang ditetapkan. Menetapkan prioritas proyek TI. Mengevaluasi kesesuaian TI untuk memenuhi kebutuhan Manajemen Sistem Informasi dan kebutuhan operasional serta memutuskan penggunaan teknologi baru apabila diperlukan. Menetapkan kebijakan yang berkaitan pemanfaatan software, hardware dan jasa profesional yang akan digunakan untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Direksi. Mengevaluasi aktivitas Business Continuity Plan dan Disaster Recovery Plan. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Komunikasi yang baik antara Perseroan dengan publik adalah hal yang sangat penting, untuk itu Perseroan telah membentuk Sekretaris Perusahaan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996, Perseroan telah menunjuk dan mengangkat Sdr. Endah Winarni sebagai Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) sesuai dengan Surat Keterangan No. 045/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : - Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, - Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, - Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder perusahaan, - Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, - Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, - Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal, - Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi, daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, - Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan - Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham. 77

94 a. Piagam Unit Audit Internal dan Unit Audit Internal Perseroan akan mengembangkan sistem pengendalian internal yang terpadu dengan membentuk divisi Audit Internal yang independen, yang berwenang dalam penyusunan standar operasional audit dan penerapan maupun pemeriksaan di semua bagian dari Perseroan. Berdasarkan Keputusan No 026/SK/DIR/XI/95 tertanggal 1 Nopember 1995, Perseroan telah menunjuk Sdr. Marsel Adianto untuk menjabat sebagai Kepala Satuan Unit Audit Internal. Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal tertanggal 25 September 2012 sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Tugas dan tanggung jawab Unit Audit Internal sebagaimana dimaksud meliputi: a. Menyusun dan melaksanakan rencana Audit Internal tahunan; b. Menguji dan mengevaluasi pelaksanaan pengendalian intern dan sistem manajemen risiko sesuai dengan kebijakan perusahaan; c. Melakukan pemeriksaan dan penilaian atas efisiensi dan efektivitas di bidang keuangan. akuntansi, operasional, sumber daya manusia, pemasaran, teknologi informasi dan kegiatan lainnya; d. Memberikan saran perbaikan dan informasi yang obyektif tentang kegiatan yang diperiksa pada semua tingkat manajemen; e. Membuat laparan hasil Audit dan menyampaikan laporan tersebut kepada Direktur Utama dan Dewan Komisaris; f. Memantau, menganalisis dan melaporkan pelaksanaan tindak lanjut perbaikan yang telah disarankan; g. Bekerjasama dengan Komite Audit; h. Menyusun program untuk mengevaluasi mutu kegiatan Audit Internal yang dilakukannya; dan i. Melakukan pemeriksaan khusus apabila diperlukan. 78

95 5. STRUKTUR ORGANISASI PERSEROAN Struktur organisasi Perseroan berdasarkan fungsi operasional adalah sebagai berikut : Pemegang Saham Dewan Komisaris Komite Audit Komite Pemantau Risiko Komite Remunerasi dan Nominasi Direktur Utama Komite Pengarah Teknologi Informasi Komite Kredit Corporate Secretary Komite Aktiva Pasiva Komite Manajemen Sekretariat SKAI Risiko Komite Penyelesaian Kepegawaian Direktur Kredit Direktur Kepatuhan / Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Pemasaran Senior Deputi Direktur Oprs. Pengembangan Produk&Jasa Deputi Direktur Operasional - Deputi Direktur - Biro Deputi Direktur - Biro Deputi Direktur Pengembangan Produk&Jasa Hukum Direksi Kepala Kantor Pusat Oprs. Kadiv Treasury Kabag Legal Corporate Kadiv Admin Kredit Kadiv SKTI SKMR Koordinator Wilayah 2 Rupa - Rupa Kadiv Umum Pjs. Kabag Legal Admin. Kadiv Int. Trade Kadiv HRD Strategy Kadiv Sistem Prosedur PPB Jakarta Koord. Marketing Surabaya Commercial/ Kadiv Pembukuan Kabag Remidial Kadiv Appraisal Kadiv Verifikasi Pimcab Bandung Retail Pengembangan Produk & Jasa Kadiv Credit Review Kabag HRD Admin Pimcab Medan Analis Kredit Koord. Marketing Pimcab Kembang Jepun Pimcab Semarang Pimcab Malang Pimcab Solo Pimcab Denpasar Pimcab Makassar 79

96 6. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang berkualitas dan memiliki pengetahuan serta keterampilan yang handal merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Selain itu kebersamaan dan kekeluargaan di antara semua karyawan terus dibina dengan baik tanpa melupakan sifat profesionalisme dari pekerjaan, sehingga suasana kerja yang positif dapat terbentuk untuk mendukung pencapaian tujuan Perseroan yang telah ditetapkan. Suasana kerja yang positif ini juga diharapkan dapat meningkatkan loyalitas dan rasa memiliki dari seluruh karyawan. Salah satu aspek utama untuk mendukung kinerja perusahaan di tengah industri perbankan yang kompetitif adalah sumber daya manusia yang kompeten, profesional dan berintegritas. Kinerja setiap individu menentukan keberhasilan pelaksanaan strategi perusahaan, oleh karena itu Perseroan secara berkesinambungan menarik dan mempertahankan individu dengan kinerja tinggi serta mengembangkan organisasi agar memberikan kesempatan bagi karyawan untuk berkembang secara karir. Bank berupaya menciptakan lingkungan dan budaya kerja yang dinamis, serta memberikan dukungan bagi karyawan dalam mengembangkan kemampuan mereka, hal tersebut diwujudkan melalui program-program divisi Sumber Daya Manusia di tahun 2012 sebagai berikut: a. Perekrutan Karyawan Program perekrutan dilaksanakan seiring dengan pertumbuhan bisnis dan jaringan Perseroan dengan menggunakan standar perekrutan dan seleksi yang selektif untuk memastikan bahwa hanya kandidat yang sesuai dengan kualifikasi yang memenuhi persyaratan yang akan dipekerjakan. Selama tahun 2012 Perseroan melakukan perekrutan karyawan dengan fokus pada fungsi bisnis dan layanan sambil tetap mengoptimalkan fungsi-fungsi pendukung dan fungsi kontrol. Dalam memenuhi suatu posisi yang dibutuhkan, Perseroan mengutamakan promosi secara internal namun apabila talenta yang dibutuhkan tidak tersedia maka Perseroan melakukan perekrutan eksternal. Perekrutan eksternal dilakukan terhadap tenaga profesional maupun tenaga non profesional (fresh graduate), bekerjasama dengan beberapa perguruan tinggi terkemuka melalui program career day atau bursa lowongan kerja (job fair). Guna mendukung proses perekrutan sesuai dengan standar yang ditetapkan, Perseroan melibatkan pihak-pihak yang kompeten sebagai assessor baik internal maupun eksternal. b. Pengelolaan Kinerja Membangun budaya berbasis kinerja merupakan tujuan utama Perseroan dalam mengelola sumber daya manusia dan setiap karyawan pada seluruh jenjang organisasi bertanggung jawab untuk menyeimbangkan pertumbuhan usaha dengan pelaksanaan manajemen risiko. Oleh karena itu pengukuran kinerja Perseroan dilakukan terhadap: Pengukuran kinerja Perseroan secara keseluruhan meliputi pencapaian aspek finansial maupun non finansial; Pengukuran kinerja masing-masing divisi atau unit sesuai dengan rencana kerja yang telah ditetapkan; Pengukuran kinerja masing-masing individu berdasarkan pencapaian Key Performance Indicator baik dari hasil kerja maupun kompetensi. Key Performance Indicator secara berkala dipantau dan dikaji ulang sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan usaha Perseroan. Bagi karyawan baru yang telah memenuhi masa kerja tertentu Perseroan melaksanakan penilaian (assessment) yang bertujuan untuk mengidentifikasi potensi dan talenta karyawan, hasil penilaian yang diperoleh merupakan acuan bagi divisi SDM untuk program pelatihan maupun pengambilan keputusan yang berkaitan dengan promosi, pengembangan pegawai, planning succession, dan lainnya. c. Pengembangan Bakat Pengembangan bakat karyawan dilakukan melalui rangkaian program pelatihan dan pengembangan yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas, profesionalisme, pengetahuan, motivasi, efektifitas, efisiensi karyawan dalam pengelolaan usaha dan keahlian karyawan sesuai bidangnya masing-masing. Program pelatihan disusun 80

97 berdasarkan tujuan strategis perusahaan dan kebutuhan bisnis yang dikombinasikan dengan hasil gap analysis masing-masing individu pada hasil penilaian kinerja maupun hasil penilaian. Adapun pelaksanaannya dilakukan melalui melalui seminar-seminar, pelatihan, workshop, kursus-kursus baik secara internal maupun secara eksternal yang bekerjasama dengan lembaga pendidikan dan lembaga pelatihan lainnya. Pelatihan dan pengembangan yang dilakukan oleh Perseroan selama tahun 2012 baik yang dilakukan oleh pihak internal maupun eksternal terdiri dari: Pengembangan hard competencies yang bertujuan meningkatkan ketrampilan teknis perbankan antara lain pelatihan mengenai Dasar Perbankan, Dasar-dasar Perkreditan, Analisa Kredit, Ekspor Impor, Instrumen dan Pasar Obligasi, Peningkatan Ketrampilan Satuan Keamanan, Manajemen Risiko, Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, Penerapan Strategi Anti Fraud, Implementasi Enhanced Due Diligence terhadap High Risk Area, sosialiasi tatacara penggunaan Electronic Data Capture meliputi PIN Pad dan PIN Change, Ketenagakerjaan, dan lainnya. Pengembangan soft competencies yang bertujuan meningkatkan kemampuan behavioral karyawan seperti Service Excellence Marketing Motivation Development Program dan Corporate Value. d. Remunerasi Standar remunerasi Perseroan secara berkala dikaji ulang sehingga tetap kompetitif terhadap kondisi pasar dan dapat mempertahankan maupun menarik karyawan yang berkualitas dan memacu produktivitas. Penyesuaian remunerasi kepada setiap individu dilakukan berorientasi kepada kinerja serta mempertimbangkan bobot kerja masing-masing. Selain menerima gaji yang telah sesuai dengan standar Upah Minimum Regional (UMR), insentif dan kesempatan mengikuti pendidikan dan pelatihan seperti yang tersebut diatas, Perseroan juga memberikan fasilitas dan tunjangan berupa : 1. Penghargaan kinerja tahunan; 2. Penggantian kesehatan untuk rawat inap dan rawat jalan sampai batas tertentu; 3. Program pensiun iuran pasti (DPLK); 4. Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek); 5. Tunjangan hari raya dan tunjangan cuti panjang sesuai dengan ketentuan perusahaan yang berlaku; 6. Pemberian pinjaman kepada karyawan; 7. Imbalan Pasca Kerja Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, Perseroan memiliki 808 (delapan ratus delapan) karyawan yang seluruhnya merupakan karyawan tetap termasuk Direksi dan Komisaris. Sampai dengan saat ini Perseroan tidak mempekerjakan Tenaga Kerja Asing. e. Dana Pensiun Berdasarkan Keputusan Direksi PT Bank Maspion Indonesia No. 019/SK/DIR/06/2003 tentang Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion dan telah disahkan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No : KEP-398/KM.6/2003 tanggal 14 Nopember 2003 tentang Pengesahan Atas Peraturan Dana Pensiun Dari Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion, Perseroan mendirikan Dana Pensiun Lembaga Keuangan dengan maksud untuk menyelenggarakan program pensiun iuran pasti dengan tujuan untuk memelihara kesinambungan penghasilan untuk kesejahteraan di hari tua Peserta dan atau Pihak Yang Berhak. Dana Pensiun Lembaga Keuangan Bank Maspion menjalankan kegiatan usaha sebagai berikut: a. Menghimpun iuran; b. Mengelola kekayaan Dana Pensiun dengan melaksanakan kegiatan investasi; c. Melaksanakan pengalihan dana peserta ke Dana Pensiun Lembaga Keuangan lain atau menerima pengalihan dana peserta dari dana pensiun lain dan dari dana pemberi kerja; 81

98 d. Melaksanakan pembelian anuitas seumur hidup dari perusahaan asuransi jiwa atau membayarkan manfaat pensiun secara sekaligus sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; e. Menyelenggarakan administrasi kepesertaan. Kekayaan Dana Pensiun dihimpun dari: a. Iuran; b. Hasil investasi; c. Pengalihan dana dari Dana Pensiun lain; d. Pengalihan dana dari Dana Pemberi Kerja. Susunan Dewan Pengawas dan Pengurus Dana Pensiun per 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: Dewan Pengawas: 1. Henry Kaunang 2. Koesparmono Irsan 3. M. Pujiono Santoso Pengurus: 1. Herman Halim 2. Sri Redjeki 3. Iis Herijati 4. Yunita Wanda f. Serikat Pekerja Dalam rangka menciptakan hubungan kerja yang harmonis, dinamis dan kondusif antara Perseroan dan karyawan sehingga dapat mendorong pencapaian visi dan misi Perseroan, saat ini Perseroan telah memiliki Serikat Pekerja dengan nama Perserikatan Pekerja Bank Maspion Indonesia (PPBMI). PPBMI telah dilaporkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Mobilitas Penduduk berdasarkan surat Perseroan No.002/X/PP-BMI/2001, tanggal 12 Oktober 2001 dengan nomor bukti pencatatan No.253/SP/INDP/I/10/2001, tanggal 16 Oktober Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) dengan pegawai yang telah diperpanjang untuk 3 periode. Periode yang terakhir, Perseroan telah mendapatkan persetujuan atas PKB untuk periode 8 Oktober 2012 sampai dengan 7 Oktober 2014 sesuai dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga kerja Nomor KEP.173/PHIJSK-PKKAD/PKB/2012 tanggal 30 Oktober Seluruh karyawan Perseroan per tanggal 31 Desember 2012, 2011, 2010, 2009 dan 2008 merupakan karyawan tetap. Sampai dengan prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki karyawan asing. Adapun data karyawan Perusahaan berdasarkan kualifikasi jenjang pendidikan, jenjang manajemen/jabatan, jenjang usia, dan status karyawan, adalah sebagai berikut : Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan Keterangan 31 Desember Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Komisaris 3 0,37 2 0,25 2 0,24 2 0,25 2 0,25 Direksi 4 0,49 5 0,62 5 0,61 5 0,62 5 0,62 Deputi Direktur, Kepala Divisi & Pemimpin Cabang 28 3, , , , ,99 Kepala Bagian 31 3, , , , ,48 Kepala Seksi , , , , ,39 Staf , , , , ,27 Jumlah

99 Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia 31 Desember Usia Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % 50 tahun ke atas 54 6, , , , , tahun , , , , , tahun , , , , , tahun , , , , , tahun , , , , ,05 Jumlah Komposisi Karyawan Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 31 Desember Pendidikan Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Jumlah % Pasca Sarjana 18 2, , , , ,74 Sarjana , , , , ,85 Akademi 77 9, , , , ,56 SMU , , , , ,00 SMP & SD 33 4, , , , ,85 Jumlah

100 7. HUBUNGAN KEPEMILIKAN, PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN DENGAN PEMEGANG SAHAM BERBENTUK BADAN HUKUM Struktur Hubungan Kepemilikan Angkasa Rachmawati 24% Alim Markus 20% Alim Mulia Sastra 16% Alim Satria16% Alim Prakasa 16% Alim Puspita 8% Gunardi 25% Hadi Sutanto 25% Susi Hermini 25% Inggrianawati 25% PT Alim Investindo 84,61% PT Guna Investindo 8,46% Angkasa Rachmawati 1,51% Alim Markus 1,26% Gunardi 0,63% Alim Mulia Sastra 1,01% Alim Satria 1,01% Alim Prakasa 1,01% Alim Puspita 0,50% PT BANK MASPION INDONESIA Tbk 84

101 STRUKTUR GROUP MASPION 85

102 Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Nama Henry Kaunang Koesparmono Irsan Muhammad Pujiono Santoso Herman Halim Sri Redjeki Yunita Wanda Iis Herijati Perseroan KU/KI KI KI DU D D DTA Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DTA : Direktur Tidak terafiliasi 8. ASET TETAP PERSEROAN 1) Hak Guna Bangunan atas nama Perseroan a) Surabaya No HGB/Desa 6040/Manukan Kulon 1576/Menur Pumpungan Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) /Ploso /Bubutan Lokasi Jl. Manukan Tama No 51 Jl. Manyar No. 57 dan 57ª Kapas Krampung No. 46 I Jl. Semarang No. 142 Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal 707/Manukan Kulon / / /T/ / /Romokalisari Blok II-5B /Romokalisari/ /Romokalisari Blok II-5B /Romokalisari/ /Rangkah Kapas (Sebelumnya Krampung / merupakan Hak C Milik No.624) b) Sidoardjo Tanggal Gambar Situasi/ Luas Tanggal No HGB/Desa Dikeluarkan (M Sertifikat 2 Lokasi Surat Ukur ) Berakhir Hak No Tanggal 381/Sidokumpul Sidokumpul /0813/

103 c) Semarang No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 00897/Purwodinatan Jl. H. Agus Salim Blok D /Purwodinatan Jl. H Agus Salim Blok D /Muktihardjo Lor Jl. Industri VI Karangsari Tanggal Berakhir Hak /Purwodinatan/ /Purwodinatan/ 2006 Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal /Muktihardjo Lor/ /Kalicari Kalicari / d) Solo No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 362/Kemlayan Jl. Brigjen Slamet Riyadi Gambar Situasi/ Tanggal Surat Ukur Berakhir Hak No Tanggal /Kemlayan/ e) Banyumas/Purwokerto No HGB/Desa 00455/Purwokerto Lor 00454/Purwokerto Lor f) Malang Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi Jl. Jend. Sudirman Jl. Jend. Sudirman Gambar Situasi/ Tanggal Surat Ukur Berakhir Hak No Tanggal / / No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 841/Sukoharjo Jl. Zainul Arifin Gambar Situasi/ Tanggal Surat Ukur Berakhir Hak No Tanggal /Sukoharjo/ g) Makassar No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 1715/Pattunuang Jl. Jend. Ahmad Yani 1716/Pattunuang Jl. Jend Ahmad Yani 20006/Kunjung Jl. Dr. Ratulangi Mae 32 D 20005/Kunjung Jl. Dr. Ratulangi Mae 34 (42 Baru) Gambar Situasi/ Tanggal Surat Ukur Berakhir Hak No Tanggal / / Berlaku 20 tahun Berlaku 20 tahun 00001/ /

104 h) Bandung No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal /Kebon Pisang Jl. Sunda (dh A ) /Kebon Pisang/ /Kebon Jl. Sunda No, / Pisang (dahulu kebon No A ) pisang/ /Kebon Jl. Sunda No /KebonPisang/ Pisang /Pamoyanan Jl. Pajajaran / No. 68B 180/Sayati Blok Bihbul / i) Denpasar No HGB/Desa 230/Dauhpuri Klod 231/Dauhpuri Klod 53/Danginpuri Kangin Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Lokasi Tanggal Dauh Puri /Dauhpuriklod/ Dauh Puri /Dauhpuriklod/ Dangin Puri / j) Medan No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 1220/PetisahTengah Jl. Nibung Raya No, /Gang Buntu Jl. Sutomo No, /Gang Buntu Jl. Sutomo No. 432 Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal / / / k) Jakarta No HGB/Desa 3389/Klp. Gading Timur 3935/Kpl. Gading Timur Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi Kelapa Gading Boulevard Blok FV No Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 Kav No. 11 Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal / / / Wangunharja Jababeka / /Pondok Jagung Jl. Raya Serpong /Pondok Jagung/

105 No HGB/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 1397/Pluit Jl. Pluit Muara Karang Nlok Z-4 Selatan kav. No /Duri Utara Jl. KH M Mansyur RT 003/02 No, 262 A 266/Ancol Jl. Mangga Dua Raya Blok E 4 Kav No. 1 Tanggal Berakhir Hak Gambar Situasi/ Surat Ukur No Tanggal /Pluit/ / / Hak Milik atas Satuan Rumah Susun atas nama Perseroan No, HMSRS/Desa Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 1946/Apt.3/VII/3.07.C ,3390 Rasun Hunian Apartemen Pesona Bahari 342/IV/IA/Ancol ,57 Rusun Non Hunian JITC Blok IA Lantai IV No, 342 Jl, Raya Mangga Dua Gambar Situasi/ Tanggal Surat Ukur Berakhir Hak No Tanggal / / Nilai buku asset tetap yang dimiliki Perseroan untuk periode 30 Juni 2012 adalah sebesar Rp juta. 2) Tanah dan/atau Bangunan yang dikuasai Perseroan I. Dikuasai berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari No. 98 tanggal 25 Februari 1998 yang dibuat dihadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris, yang mengatur mengenai penjualan dari PT Maspion kepada Perseroan, 2 (dua) unit perkantoran Wisma Maspion yang terdiri dari 2 (dua) lantai yaitu di lantai 1 dan 12 Wisma Maspion, Jl. Gunung Sahari Kav. 14 Jakarta dengan luas masing-masing lantai secara berturut-turut 144 m2 dan 890 m2. Catatan: - Pembayaran atas harga jual beli tersebut telah dibayarkan oleh Pihak II kepada Pihak I. - Berdasarkan Surat Keterangan No. 393/SAS/XI/N/2012 tertanggal 5 November 2012, dikeluarkan oleh Silvia Abbas Sudrajat,S.H., Notaris dan PPAT Tangerang, diterangkan bahwa atas sertifikat Hak Guna Bangunan No. 1177/Pademangan Barat, luas m2 atas nama PT Maspion masih sedang dalam proses pertelaan di kanwil Badan Pertanahan ropinsi DKI Jakarta. Hingga saat ini penandatanganan Akta Jual Beli belum dilakukan oleh para pihak. Berdasarkan Akta Ikatan Jual Beli No.163 tanggal 23 April 2012, dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., Notaris di Surabaya, yang dibuat oleh dan antara Eldawati Kohar dengan Perseroan mengatur mengenai penjualan sebidang tanah dengan Hak Milik No. 624/Kelurahan Rangkah seluas 127 m2 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung No. 97 C dari Eldawati Kohar kepada Perseroan. 89

106 Sehubungan dengan Perseroan tidak boleh memiliki tanah dengan sertifikat Hak Milik dimana hal ini sesuai dengan Pasal 21 ayat 1 Undang Undang No. 5 Tahun 1960 tentang Peraturan Dasar Pokok- Pokok Agraria, maka terlebih dahulu akan diurus penurunan status dari Hak Milik menjadi tanah dengan Hak Guna Bangunan. Para pihak sepakat bahwa Akta Jual Beli belum dapat ditandatangani oleh karena masih ada syarat yang harus dipenuhi, Adapun saat ini tanah dengan Sertifikat Hak Milik No, 624/Kelurahan Rangkah telah diturunkan haknya menjadi sertifikat dengan Hak Guna Bangunan No, 158/Kelurahan Rangkat yang akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2042 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung 97C dengan Gambar Situasi No /1993 tanggal 5 Juli Catatan - Tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 624/Kelurahan Rangkah telah diturunkan haknya menjadi sertifikat dengan Hak Guna Bangunan No. 158/Kelurahan Rangkah yang akan berakhir pada tanggal 22 Juli 2042 setempat dikenal dengan nama Jl. Kapas Krampung 97C dengan Gambar Situasi No /1993 tanggal 5 Juli ) Kendaraan Bermotor Roda Empat Perseroaan saat ini memiliki kendaraan bermotor roda empat dengan Bukti Kepemilikan Kendaraan Bermotor (BPKB) atas nama Perseroan sebanyak 65 kendaraan. 9. HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL Merek yang dimiliki Perseroan dengan Sertifikat Merek atas nama Perseroan No. Sertifikat Merek Jenis No. Tanggal Barang/Jasa Pendaftaran Pendaftaran Berlaku Hingga 1. Maspion Bank NCL9 36 IDM Maret Maret Bank Maspion NCL9 36 IDM Maret Maret Atm Bank Maspion+Logo NCL9 36 IDM Juni Juni Kios Atm NCL9 36 IDM September September Kioskbank+Logo NCL9 36 IDM Juni Juni INTERACT Anytime Anywhere NCL 36 IDM Februari Februari 2016 Merek yang didaftarkan oleh Perseroan No, Merek Yang Didaftarkan Jenis Permintaan/Kelas No. Agenda Tanggal Masuk 1. m e b maspion e-banking Jasa/36 J Juli m e b maspion e-banking Jasa/42 J Juli m e b maspion e-banking Jasa/35 J Juli m e b maspion e-banking Dagang/09 D Juli m e b maspion e-banking Dagang/16 D Juli TRANSAKSI AFILIASI Per Desember 2012 Perseroan mengadakan transaksi dengan pihak-pihak yang terafiliasi yang terbagi dalam 2 (dua) transaksi yaitu dari sisi Aset dan Liabilitas. Transaksi dengan pihak-pihak yang terafiliasi adalah transaksi kepada pihak yang mempunyai hubungan dengan Perseroan baik pemegang saham, manajemen kunci, dan keluarga. 90

107 Berikut merupakan rincian transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi dari sisi Aset : (dalam ribuan Rupiah; kec persentase) Keterangan 31 Desember ASET Kredit yang diberikan Manajemen kunci dan keluarga Keluarga pemegang saham Jumlah kredit yang diberikan Beban sewa dibayar dimuka Sewa dibayar dimuka Jumlah Persentase terhadap jumlah asset 0,52 % 0,69% 0,89% Berikut merupakan transaksi dengan pihak terafiliasi Perseroan yang jumlahnya material dari seluruh transaksi yang dilakukan oleh Perseroan: a. Akta Perjanjian Sewa Menyewa No,48 tanggal 27 Juni 2001, dibuat di hadapan Maria Tjandra, S.H., Notaris di Surabaya, yang mengatur mengenai sewa menyewa sebuah bangunan gedung yang berdiri diatas dua bidang tanah seluas 3.529m 2 dan 203m 2 yang terletak di Jalan Basuki Rahmat nomor Surabaya (juga dikenal sebagai jalan Pregolan No. 3-5) Surabaya milik PT Altap Prima Industrial Estate yang merupakan grup pemegang saham kepada Perseroan dimulai sejak tanggal 1 September 2001 dan berlangsung selama 30 tahun serta akan berakhir pada tanggal 1 September 2031 dengan biaya sewa atas bangunan tersebut adalah sebesar Rp ,-. Berdasarkan Penilaian yang dilakukan oleh PT Daksana Intra Swadaya yang dilakukan pada 2 April 2001, nilai sewa pasar tersebut senilai Rp ,- (dua puluh empat miliar tujuh ratus empat puluh tujuh lima ratus ribu Rupiah). b. Perjanjian pengikatan jual beli dari PT Maspion yang merupakan grup pemegang saham kepada Perseroan atas Satuan Unit Perkantoran Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari No. 98 tanggal 25 Februari 1998 yang dibuat dihadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris, yang terdiri dari 2 lantai yaitu di lantai 1 dan 12 Wisma Maspion, Jl. Gunung Sahari Kav. 14 Jakarta dengan luas masing-masing lantai secara berturut-turut 144 m2 dan 890 m2 telah dijelaskan pada bagian C. Tanah dan/atau Bangunan yang dikuasai Perseroan dikuasai berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli. Para pihak sepakat bahwa harga pengikatan jual beli secara keseluruhan adalah sebesar Rp ,- (dua puluh miliar dua juta delapan ratus enam puluh dua ribu Rupiah). Transaksi jual beli berupa Satuan Unit Perkantoran dengan nilai buku per 31 Desember 2012 sebesar Rp ribu dengan demikian maka persentase transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi terhadap jumlah aset adalah sebesar 0,85%. Berikut merupakan rincian transaksi dengan pihak-pihak terafiliasi dari sisi Liabilitas yang merupakan hubungan rekening operasional perbankan dengan syarat dan ketentuan yang sama dengan yang ditawarkan kepada pihak ketiga : (dalam ribuan Rupiah; kec persentase) 31 Desember LIABILITAS Simpanan dari nasabah Persentase jumlah liabilitas 8,20% 5,37% 6,12% 91

108 11. PERJANJIAN DAN IKATAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan beberapa perjanjian penting dan ikatan dengan pihak ketiga, diantaranya: a. Perjanjian Jasa Operasional Data Center antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka ( Sigma ) No BMP tanggal 15 Nopember 2000 juncto Addendum No.1 atas Perjanjian Jasa Operasional Data Center No BMP tertanggal 16 Maret 2004 juncto Surat No. 0281/Q/175/BMP/8/2007 tanggal 7 Agustus 2007 juncto Addendum II Atas Perjanjian Kerjasama Jasa Operasional Data Center No. 0476/SCC/BNMP/A/12 tanggal 14 September 2012,, yang menerangkan bahwa Sigma menyediakan jasa operasional data center bagi Perseroan, yang terdiri dari: 1. Data Center management dan operation 2. Network management dan operation 3. Help desk application termasuk handling problem 4. back up and Disaster recovery system 5. tape save keeping (satu tahun dibelakang tahun berjalan) Sigma berhak mengalihkan sebagian atau seluruh perjanjian kepada pihak lain dengan persetujuan tertulis dari Perseroan, Perjanjian berlaku selama lima tahun terhitung sejak ditandatanganinya Perjanjian dan akan otomatis diperpanjang pada saat jatuh tempo kecuali ada pengakhiran Perjanjian oleh salah satu pihak. Berdasarkan surat No. 0149/L/SAL/BNMP/09/12 tanggal 10 September 2012 dari Sigma kepada Perseroan (serta surat tersebut disetujui oleh Perseroan) perihal Perpanjangan Perjanjian Jasa Operasional Data Center ("Perjanjian") dinyatakan bahwa perpanjangan Perjanjian sedang dalam proses dan Sigma menyatakan bahwa jasa layanan TI Perseroan tetap berjalan sesuai dengan yang telah diperjanjikan. Perjanjian berlaku selama 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal 15 September 2012 sampai dengan 14 September b. Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak Sigma Interlink Jaringan Bersama ATM & EDC Prima antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka ( Sigma ) No BMP tertanggal 5 Agustus 2008, yang menerangkan bahwa Sigma selaku pemilik perangkat lunak Sigma dan berhak memberikan lisensi program aplikasi Sigma Interlink Jaringan Bersama ATM & EDC Prima untuk seluruh wilayah kerja kepada Perseroan, dan Perseroan setuju untuk menggunakan lisensi yang diberikan oleh Sigma yang tidak dapat dialihkan dan merupakan Lisensi non-eksklusif. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan terus berlaku untuk masa yang tidak ditentukan, kecuali diakhiri oleh Sigma. c. Perjanjian Lisensi Perangkat Lunak Sistem Penerimaan Negara Terpadu (SPN) antara Perseroan dengan PT Sigma Cipta Caraka ( Sigma ) No BMP tertanggal 13 Nopember 2006, yang menerangkan bahwa Sigma memberikan lisensi program aplikasi Sistem Penerimaan Negara Terpadu (SPN) untuk seluruh wilayah kerja kepada Perseroan, dan Perseroan setuju untuk menggunakan lisensi yang diberikan oleh Sigma yang tidak dapat dialihkan dan merupakan Lisensi non-eksklusif. Perjanjian berlaku sejak tanggal ditandatangani dan akan terus berlaku untuk masa yang tidak ditentukan, kecuali diakhiri oleh Sigma. d. Perjanjian Kerjasama PT Bank Maspion Indonesia sebagai Issuer Bank dengan PT Rintis Sejahtera No. PKS/RS-Maspion/001/XII/2005 tanggal 19 Desember 2005 mengenai penggunaan perangkat switching Rintis sehingga fasilitas jaringan Automated Teller Machine ( ATM ) ACQUIRER dan Electronic Draft Captured (EDC) ACQUIRER dapat digunakan oleh nasabah dari Issuer Bank untuk melakukan transaksi. Jangka waktu perjanjian ini adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani, Pihak yang tidak bermaksud memperpenjang Perjanjian ini diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 90 hari sebelum jangka waktu berakhir. 92

109 Pada saat Perjanjian ini berakhir sesuai dengan jangka waktu yang disebutkan tersebut dan tidak ada pemberitahuan mengenai pengakhiran, maka Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya. e. Perjanjian Kerjasama PT Bank Maspion Indonesia sebagai ACQUIRER Bank dengan PT Rintis Sejahtera No, PKS/RS-Maspion/002/XII/2005 tanggal 19 Desember 2005 mengenai kerjasama kerja sama antara Rintis dengan Acquirer Bank untuk menggunakan fasilitas jaringan ATM Acquirer sehingga dapat digunakan oleh nasabah Acquirer Bank. Jangka waktu perjanjian ini adalah 2 (dua) tahun terhitung sejak tanggal perjanjian ditandatangani, Pihak yang tidak bermaksud memperpenjang Perjanjian ini diwajibkan untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambatnya 6 bulan sebelum jangka waktu berakhir. Pada saat Perjanjian ini berakhir sesuai dengan jangka waktu yang disebutkan tersebut dan tidak ada pemberitahuan mengenai pengakhiran, maka Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama dan berlangsung demikian seterusnya. Perseroan telah mengungkapkan seluruh perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga dan dari seluruh perjanjian-perjanjian tersebut, tidak terdapat adanya pembatasan-pembatasan oleh pihak ketiga atas perjanjian dengan Perseroan yang dapat merugikan kepentingan pemegang saham publik. 12. KETERANGAN TENTANG PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Hingga Prospektus ini diterbitkan Perseroan tidak terlibat perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badanbadan arbitrase selainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di PengadilanNiaga; sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN); serta tidak terdapat somasi terhadap Perseroan dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase dan/atau klaim yang mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan. 93

110 BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. UMUM Perseroan berkedudukan di Surabaya didirikan dengan nama PT. Bank Maspion Indonesia berdasarkan Akta No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember Hingga saat ini Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat Operasional, 11 Kantor Cabang dan 46 ATM berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo, Malang, Purwokerto dan Palembang serta 27 Kantor Cabang Pembantu berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung dan Makassar serta 11 Kantor Kas berlokasi di Surabaya, Jakarta, dan Makasar. Dari mulai berdiri hingga sekarang Perseroan memiliki tujuan yang jelas dalam mengembangkan kegiatan usahanya, salah satunya adalah dengan menetapkan visi dan misi kedepan yang pada akhirnya akan tercipta loyalitas, disiplin dan kerja keras, kualitas dalam pelayanan, dan rasa kebersamaan antar sesama. Adapun visi ke depan yang telah ditetapkan Perseroan yaitu : Menjadi bank dengan fokus yang sehat dan terbaik di regional dan Indonesia. Sedangkan misi Perseroan adalah : Menjadi yang terbaik melalui: Peningkatan layanan; Peningkatan aspek keuangan; Peningkatan kepatuhan dan manajemen risiko. Adapun sejarah perkembangan kegiatan Perseroan sejak awal didirikan hingga kini adalah sebagai berikut: Tahun Sejarah 1989 Pendirian Perseroan di Surabaya, Jawa Timur dengan setoran modal sebesar Rp 7,7 miliar 1990 Pembukaan Kantor Pusat di Jl. Pemuda, Surabaya dan peluncuran produk Giro, Tabungan Arthamas, Deposito dan Sertifikat Deposito Pembukaan Cabang Pembantu Kembang Jepun, Surabaya 1993 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 2,2 miliar 1994 Peluncuran produk Simpanan Autosave 1995 Memperoleh ijin sebagai Bank Devisa Pembukaan cabang pertama di Jakarta Penambahan modal disetor sebesar Rp. 6,6 miliar 1996 Peluncuran produk Simpanan Arthadollar Penambahan modal disetor sebesar Rp. 10,2 miliar 1997 Peluncuran Tabungan Emas Pembukaan cabang di Semarang dan Denpasar Penambahan modal disetor sebesar Rp. 20 miliar 1998 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 20 miliar 2000 Pembukaan cabang di Medan, Bandung dan Makassar 2001 Peluncuran Tabungan Karya, Tabungan Cerdas dan Giro Biznis. Pembukaan Cabang di Malang dan Solo Penambahan modal disetor sebesar Rp. 21,6 miliar 94

111 Tahun 2004 Pembukaan Cabang di Purwokerto Sejarah 2006 Peluncuran kartu ATM Interact Peluncuran layanan Multiple Transfer Bergabung dengan Jaringan ATM dan Debet PRIMA 2011 Penambahan modal disetor sebesar Rp. 99 miliar 2013 Menambah 1 kantor cabang di Palembang B. KEGIATAN USAHA Saat ini kegiatan usaha utama dari Perseroan adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, tabungan, deposito berjangka, sertifikat deposito dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu, simpanan tersebut disalurkan dalam bentuk pemberian pinjaman kepada perorangan maupun korporasi. Selain itu Perseroan juga melakukan transaksi antar bank serta kegiatan-kegiatan investasi melalui penempatan pada instrumen-instrumen yang aman dan menguntungkan. Berikut garis besar pengelompokan kegiatan usaha dan jasa yang disediakan oleh Perseroan: Produk dan Layanan Untuk memenuhi seluruh kebutuhan nasabahnya, Perseroan memiliki berbagai produk dan jasa layanan perbankan antara lain: 1. Produk Simpanan a. Tabungan Emas - Simpanan yang khusus dipersembahkan bagi nasabah yang membutuhkan informasi terkini dari transaksi mereka dan kemudahan dalam melakukan transaksi. - Suku bunga menarik yang dihitung dari rata-rata saldo tabungan. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA. - Dengan buku tabungan dan sistem on-line, memberikan kemudahan bagi nasabah untuk mendapatkan informasi transaksi setiap saat dan nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; - Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak. b. Tabungan Arthamas - Simpanan yang diciptakan bagi nasabah yang mengutamakan efisiensi waktu karena Perseroan akan mengirimkan rekening koran sehingga nasabah akan memperoleh informasi transaksi secara berkesinambungan. - Suku bunga menarik yang dihitung atas saldo harian. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA. - Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; - Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak. 95

112 c. Tabungan Si Cerdas - Simpanan yang dirancang khusus bagi anak-anak dan pelajar agar sejak usia muda terbiasa menabung dan belajar mengelola keuangan mereka. - Suku bunga menarik yang dihitung atas saldo harian. - Agar dapat mengetahui informasi terkini dari transaksi, nasabah akan mendapatkan buku tabungan Si Cerdas. - Nasabah akan mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA. - Bebas biaya administrasi bulanan; - Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; - Dapat digunakan untuk pembayaran uang sekolah dengan memanfaatkan fasilitas Auto Debet (bagi pelajar sekolah yang bekerjasama dengan Perseroan). d. Tabungan Karya - Simpanan yang memberikan kemudahan bagi nasabah perusahaan karena tidak perlu menyediakan uang kas untuk penggajian karena dana akan didebet secara otomatis dari rekening perusahaan ke rekening karyawan. - Bagi karyawan akan mendapatkan kemudahan dalam mengatur kebutuhan dana serta mendapat berbagai fasilitas sebagai berikut: Mendapatkan kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di ribuan ATM dan seluruh merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA; Mendapatkan rekening koran bulanan sehingga nasabah akan memperoleh informasi transaksi secara berkesinambungan; Bebas biaya administrasi bulanan; Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan; Dapat digunakan untuk pembayaran rekening Listrik, Telepon dan pajak. e. Simpanan Artha Dollar - Simpanan dalam mata uang Dollar Amerika (USD) dengan suku bunga menarik; - Frekuensi penarikan tidak dibatasi, jumlah penarikan maksimal US $ per hari. - Dengan sistem on line, nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor Perseroan. f. Deposito Simpanan yang memberikan pilihan kepada nasabah untuk mengatur jatuh tempo simpanan sesuai dengan kebutuhan mereka. Produk ini ditawarkan dalam 2 (dua) jenis pilihan yaitu Deposito dan Maspion Save. 1) Deposito Produk Deposito ditawarkan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Dollar Amerika (USD) dengan beberapa keuntungan antara lain: - Suku bunga kompetitif; - Dapat dibuka atas nama perorangan maupun perusahaan; - Bunga dapat ditransfer ke rekening Giro / Tabungan atau menambah pokok simpanan; - Pada saat jatuh tempo pokok simpanan dapat diperpanjang secara otomatis (Automatic Roll Over); - Pembayaran bunga dapat dilakukan setiap bulan atau pada saat jatuh tempo tergantung permintaan nasabah; - Periodisasi variatif yang fleksibel sesuai pilihan nasabah (1, 3, 6, 12 bulan); - Dapat dijadikan jaminan kredit di Perseroan dengan proses yang cepat dan mudah. 2) Maspion Save Dengan suku bunga yang sama seperti Deposito, Maspion Save merupakan sertifikat atas unjuk / tanpa nama dengan nominal tertentu dan dengan jangka waktu 1 atau 3 bulan. Adapun keistimewaan dari Maspion Save adalah sebagai berikut: - Bunga dibayar di muka tanpa menunggu tanggal jatuh tempo; 96

113 - Dapat dipindahtangankan kepada orang lain; - Pencairan dapat dilakukan di seluruh kantor Perseroan. g. Rekening Giro Perseroan menawarkan rekening Giro yang memberikan berbagai kemudahan untuk menunjang kelancaran bisnis nasabah serta memberikan keuntungan antara lain: - Jasa Giro yang menarik berdasarkan saldo harian; - Bagi nasabah perorangan akan mendapatkan Kartu INTERACT yang berfungsi sebagai kartu ATM dan Debit, dapat digunakan untuk bertransaksi di seluruh ATM dan merchant yang bergabung dalam Jaringan PRIMA; - Mendapatkan rekening koran bulanan; - Dengan sistem on-line, sehingga nasabah dapat bertransaksi di seluruh kantor perseroan; - Nasabah Giro dapat menikmati fasilitas atau layanan sebagai berikut: Multiple Transfer, yaitu fasilitas yang memudahkan bagi nasabah yang sering melakukan transfer antar bank maupun pemindahbukuan; Maspion Auto Payroll Service, yaitu fasilitas auto debet untuk pembayaran gaji karyawan; Layanan pembayaran listrik, telepon dan pajak. Produk Giro Perseroan dibagi menjadi 2 (dua) yaitu: 1) Giro Perorangan dan Giro Perusahaan Merupakan rekening Giro yang ditujukan bagi nasabah perorangan maupun perusahaan dalam mata uang Rupiah (IDR) dan Dollar Amerika (USD). 2) Giro Biznis Merupakan rekening Giro yang diperuntukkan bagi para pengusaha atau profesional muda dengan jasa giro setingkat dengan suku bunga tabungan dan bebas biaya administrasi bulanan. h. Simpanan Autosave Merupakan kombinasi antara Tabungan dan Giro dengan tujuan untuk memaksimalkan pendapatan nasabah. Secara otomatis sistem akan memindahkan dana nasabah dari Giro ke Tabungan sehingga nasabah dapat menikmati suku bunga yang lebih tinggi dari jasa giro biasa. Melalui kegiatan penghimpunan dana ini, tentunya akan meningkatkan likuiditas Perseroan. Berikut adalah perkembangan jumlah dana yang dihimpun dari masyarakat: (dalam Jutaan Rupiah; kec presentase) Sumber Dana 31 Desember 2012 % 2011 % 2010 % 2009 % 2008 Tabungan Emas , , , , Tabungan Arthamas , , , , Tabungan Si Cerdas , , , , Tabungan Karya , , , , Tabungan , , , , Deposito - Maspion Deposito , , , , Maspion Save , , , , Rekening Giro - Giro Perorangan (Rp) , , , , Giro Perusahaan (Rp) , , , , Giro Perorangan (USD) 30 0, , , , Giro Perusahaan (USD) , , , , Giro Biznis , , , , Simpanan Artha Dollar , , , , Simpanan Autosave , , , , Dari tabel diatas mencerminkan bahwa deposito menjadi alternatif simpanan yang memberikan kontribusi paling besar, hal tersebut memberikan kemudahan bagi Perseroan dalam mengatur likuiditas karena jangka waktu yang telah ditentukan pada awal penempatan. 97

114 2. Produk Pinjaman Penyaluran dana dalam bentuk kredit dilakukan oleh Perseroan dengan berpedoman pada prinsip kehati-hatian. Berkaitan dengan hal tersebut Perseroan telah menetapkan kebijakan-kebijakan yang mengarah pada peningkatan penyaluran kredit dengan sasaran pasar pada retail business. Produk pinjaman yang di tawarkan oleh Perseroan berupa: 1. Kredit Modal Kerja merupakan fasilitas pinjaman jangka pendek yang diberikan Perseroan untuk membiayai kebutuhan likuiditas maupun operasional nasabah baik perorangan maupun korporasi. Jangka waktu pinjaman umumnya adalah setahun atau sesuai dengan siklus usaha nasabah dan dapat diperpanjang pada saat jatuh tempo berdasarkan persetujuan kedua belah pihak. Pembayaran pinjaman dapat dilakukan secara mengangsur atau sekaligus. 2. Kredit Investasi merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk membiayai pembelian barang modal atau investasi usaha seperti pembangunan pabrik, pembelian tempat usaha, mesin-mesin, dan lainnya. Pelunasan pinjaman dilakukan secara mengangsur dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah. 3. Kredit Konsumtif merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk membiayai kepemilikan rumah ataupun kendaraan bermotor. Kredit Pemilikan Rumah merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk pembelian atau renovasi rumah. Pinjaman ini dapat diangsur dalam jangka waktu tertentu dengan jumlah angsuran sesuai dengan kemampuan nasabah. Kredit pemilikan mobil merupakan fasilitas pinjaman yang diberikan Perseroan untuk pembelian mobil yang dapat diangsur dalam jangka waktu dan jumlah angsuran yang sesuai dengan kemampuan nasabah. 4. Letter of Credit (L/C) merupakan jaminan pembayaran yang diterbitkan oleh Perseroan kepada Beneficiary (penjual) di luar negeri atas transaksi pembelian oleh nasabah Perseroan (importir). 5. Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN) merupakan jaminan pembayaran yang diterbitkan oleh Perseroan kepada Beneficiary (Penjual) di dalam negeri atas transaksi pembelian oleh nasabah Perseroan (pembeli). 6. Bank Garansi merupakan jaminan pembayaran yang diberikan oleh Perseroan kepada pihak ketiga apabila pihak yang dijamin (nasabah Perseroan) tidak dapat memenuhi kewajibannya sesuai kontrak. Berikut tabel yang menggambarkan kredit yang diberikan oleh Perseroan berdasarkan jenis penggunaan (dalam Jutaan Rupiah): Keterangan 31 Desember Modal Kerja Investasi Konsumsi Jumlah

115 Dalam memberikan kreditnya, Perseroan memiliki proses persetujuan atas kredit yang diberikan. Berikut adalah alur persetujuan atas kredit: Permohonan kredit Setiap permohonan kredit baik untuk kredit baru, tambahan kredit maupun perpanjangan harus diajukan secara tertulis oleh debitur. Selain itu debitur harus melengkapi dengan data / dokumen yang diperlukan. Proses kelengkapan administrasi Kelengkapan administrasi pendukung seperti BI Checking, DHN Checking maupun penilaian jaminan dilaksanakan oleh Pilar Pendukung Bisnis, data / informasi yang diperoleh merupakan dokumen pendukung dalam melakukan analisa kredit. Proses Analisa Kredit Analisa kredit dilakukan oleh Unit Bisnis (bagi pengajuan kredit baru dan tambahan) atau Analis Kredit (bagi perpanjangan fasilitas kredit). Analisa kredit harus mempertimbangkan berbagai aspek meliputi kelayakan usaha, risiko usaha serta kemampuan membayar debitur. Dalam melakukan analisa kredit, Unit Bisnis maupun Analis Kredit melakukan analisa secara on-site dengan melakukan kunjungan ke tempat usaha debitur dan lokasi jaminan maupun secara off-site dengan melakukan analisa laporan keuangan, mutasi rekening, trade checking, BI checking, DHN checking, dan dokumen pendukung lainnya. Fungsi Risiko Proposal kredit yang telah disusun oleh Unit Bisnis atau Analis Kredit direview oleh Divisi Credit Review yang akan memberikan opini independen kepada Komite Kredit terkait dengan kelayakan usaha maupun risiko usaha debitur. Dari aspek hukum, Legal Corporate akan memberikan opini legal kepada Komite Kredit mengenai risiko hukum yang dihadapi oleh Bank. Persetujuan Kredit Proses persetujuan kredit dilakukan oleh Komite Kredit yang terdiri dari Direksi selain Direktur Kepatuhan, persetujuan Komite Kredit diberikan dengan mempertimbangkan opini dari Credit Review dan Legal Corporate. Pengikatan dan Pencairan Fasilitas Kredit Apabila fasilitas kredit disetujui oleh Komite Kredit, maka proses selanjutnya dilakukan oleh Divisi Administrasi Kredit yang akan mempersiapkan Surat Persetujuan Pemberian Kredit (SPPK) yang harus ditandatangani oleh debitur sebagai acuan bagi Divisi Legal dalam proses pengikatan kredit dan jaminan. Proses pengikatan kredit baru dan tambahan dilakukan secara notariil adapun perpanjangan fasilitas kredit ditandatangani secara bawah 99

116 tangan. Setelah pengikatan kredit dan jaminan dilaksanakan maka proses pencairan kredit dilakukan oleh Divisi Administrasi Kredit. 3. Fasilitas dan Layanan Lain Perseroan saat ini memiliki fasilitas fasilitas pendukung dalam menjalankan usahanya. Berikut merupakan fasilitas dan layanan yang dimiliki Perseroan: Automated Teller Machine (ATM) Sebagai perwujudan dari komitmen Perseroan untuk selalu mengutamakan layanan kepada nasabah, sejak tahun 2006 Perseroan telah bergabung dengan salah satu ATM Shared Network terbesar di Indonesia yaitu Jaringan ATM dan Debit PRIMA. Nasabah Perseroan dapat melakukan transaksi perbankan di lebih dari ATM maupun berbelanja di lebih dari merchant di seluruh Indonesia. Selain penarikan tunai dan informasi saldo, nasabah dapat melakukan transfer antar bank yang tergabung dalam Jaringan PRIMA secara real time on-line sehingga mempermudah nasabah dalam melakukan transaksi perbankan. Payment Point Melalui Payment Point nasabah dapat melakukan transaksi pembayaran tagihan rekening telepon, listrik dan pembayaran pajak. Pembayaran dapat dilakukan melalui counter teller, ATM maupun fasilitas Auto Debet. Information Service Assistant (ISA) Call Nasabah dapat memperoleh informasi produk, informasi saldo, informasi transaksi, permintaan warkat, informasi suku bunga dan valuta asing selama jam kerja dengan menghubungi petugas ISA Call yang juga menampung berbagai keluhan dan saran nasabah. Kotak Besi Penyimpanan (Safe Deposit Box) Fasilitas penyewaan kotak penyimpanan surat-surat berharga / barang-barang berharga milik nasabah dalam suatu ruangan tahan api yang disediakan dalam berbagai ukuran sesuai dengan kebutuhan nasabah. Jasa Antar (Pick Up Service) Salah satu layanan yang diberikan oleh Perseroan kepada nasabah-nasabah tertentu yang membutuhkan layanan cash management. C. KEUNGGULAN PERSEROAN Mengingat semakin bertumbuhnya usaha perbankan di Indonesia, Perseroan senantiasa berusaha memperkuat posisinya di dunia perbankan. Hal ini membuat Perseroan terus berusaha untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para nasabahnya. Perseroan tetap fokus dan konsisten pada segmen ritel sebagai sasaran pasar, serta terus memanfaatkan basis nasabah yang ada didaerah-daerah dimana Perseroan membuka cabang. Berikut merupakan keunggulan Perseroan : a. Memiliki basis nasabah yang loyal Sebagai bank yang fokus kepada segmen ritel, Perseroan membina hubungan dengan nasabah sejak usaha nasabah kecil hingga berkembang, sehingga hubungan terjalin dengan baik antara nasabah dengan Perseroan. Hal tersebut tercermin dari jumlah nasabah yang menjalin hubungan lebih dari 5 tahun dengan Perseroan, yaitu 65,15% untuk nasabah dana dan 56,76% untuk nasabah pinjaman. b. Memiliki aset yang berkualitas Fokus ke segmen ritel serta penerapan prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit menjadikan Perseroan memiliki aset yang berkualitas dengan tingkat kredit bermasalah yang relatif rendah. Hal ini dapat dilihat dari rasio NPL gross selama 5 tahun terakhir (31 Desember Desember 2012) masih dibawah 2,00% dengan pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai yang memadai. 100

117 c. Memiliki saluran distribusi yang komprehensif Untuk menunjang operasional Perseroan, hingga saat ini Perseroan memiliki 1 Kantor Pusat, 11 kantor Cabang, 27 kantor Cabang Pembantu, 11 Kantor Kas dan 46 ATM. Disamping jaringan kantor, Perseroan juga memperluas jaringan kerja e-channel dengan bekerjasama dengan Jaringan ATM dan Debit PRIMA sehingga nasabah Perseroan dapat bertransaksi di lebih dari ATM dan berbelanja menggunakan lebih dari mesin EDC (electronic data capture) di seluruh Indonesia. Dalam rangka meningkatkan penetrasi ke pasar maka Perseroan merencanakan untuk meluncurkan layanan e-channel lain yaitu internet banking dan mobile banking serta melakukan perluasan usaha dengan membuka cabang di Palembang dan Banjarmasin. d. Tim Manajemen yang berpengalaman Direksi Perseroan memiliki kompetensi yang tinggi serta berpengalaman lebih dari 20 tahun di industri perbankan. Kemampuan Direksi Perseroan dalam mengelola Perseroan telah teruji dalam kondisi krisis serta terlihat dari kinerja Perseroan yang mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. D. JARINGAN KANTOR Berikut ini merupakan kantor kantor cabang, kantor kantor cabang pembantu dan jaringan ATM yang dimiliki Perseroan, sampai dengan Prospektus ini diterbitkan: Keterangan Lokasi Status Surabaya Kantor Pusat Jl Basuki Rahmat No Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 48 tanggal , Notaris Maria Tjandra, SH) Jatuh Tempo Sewa Tanggal Berakhirnya Hak Cabang Jl Kembang Jepun No Pinjam Pakai - - Cabang Pembantu Jl HR Muhammad 51 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 123 tanggal , Notaris Julia Seloadji, SH) Cabang Pembantu Jl Manyar No 57 57A HGB No Cabang Pembantu Jl Manukan Tama AIII/1 HGB No Cabang Pembantu Jl Kapas Krampung 46i HGB No Cabang Pembantu Jl Pepelegi Kav. 5 Pinjam Pakai - - Cabang Pembantu Perbelanjaan Pasar Atum Lt.2 Tahap II Cabang Pembantu Jl Semeru No. 11 (Primkopal, Juanda) Hak Pakai (Perjanjian Pengoperan Hak Pakai Stand No 70 tanggal , Notaris Maria Tjandra, SH) Sewa (Perjanjian Perubahan Sewa Menyewa Lahan Primkopal Juanda No PKS/48/VIII/2012 tanggal ) Cabang Pembantu Pertokoan Turi Mas Jl Semarang No. 142 HGB No Cabang Pembantu Jl. Raya Kalijaten Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 11 tanggal 3- Sepanjang , Notaris Rina Rustianing Warni, SH) Cabang Pembantu Jl Dr. Soetomo 82-84, Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 14 tanggal 7- Gresik , Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto, SH) Cabang Pembantu Plaza Sidoarjo, Jl. Ahmad HGB No 381 Yani No.41C, Sidoarjo Kantor Kas Jl. Bromo 1/7-9 Pinjam Pakai - - Kantor Kas Jl. Taman Gapura A-16 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 23 tanggal Citraland , Notaris Julia Seloadji, SH) Kantor Kas Jl. Kertajaya No.135 Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 69 tanggal , Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto, SH) Kantor Kas Kantor Kas Jembatan Merah Plaza (JMP) Jl. Taman Jayengrono 2 4 Lt.2 B-27 Jl. Diponegoro 51 (RS Vincentius A. Paulo / RKZ) Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 39 tanggal , Notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto, SH) Pinjam Pakai (Perjanjian Kerjasama Peminjaman Ruangan Antara BMI dan RKZ No

118 Keterangan Lokasi Status 002/MOU/BM/09/2012) Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 121 tanggal , Notaris Ariyani, SH) Jatuh Tempo Sewa Tanggal Berakhirnya Hak Kantor Kas Rungkut Kidul Industri No.64A Kantor Kas Maspion Square G.31 Jl. Ahmad Yani No.73 Sewa (dalam proses penyelesaian) ATM Jl Basuki Rahmat No 50 Milik 54 Surabaya - - ATM Jl Kembang Jepun Milik No ATM Jl HR Muhammad 51 Milik - - ATM Jl Manyar No 57 57A Milik - - ATM Jl Pepelegi Kav. 5 Milik - - ATM Perbelanjaan Pasar Atum Milik Lt.2 Tahap II - - ATM Jl Raya Kalijaten Milik Sepanjang - - ATM Jl Dr. Soetomo 82-84, Milik Gresik - - ATM Jl. Taman Gapura A-16 Milik Citraland - - ATM Jl. Kertajaya No.133B Milik - - ATM Jembatan Merah Plaza Milik (JMP) Jl. Taman Jayengrono 2 4 Lt.2 B ATM Jl. Diponegoro 51 (RS Milik Vincentius A. Paulo / RKZ) - - ATM Rungkut Kidul Industri Milik No.64A - - Maspion Square Lantai ATM Dasar Stand ATM No. 2, Jl. Ahmad Yani No. 73 Milik - - ATM Malang Cabang Utama ATM (2 unit) Jakarta Cabang Utama Cabang Pembantu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Cabang Pembantu Plaza Sidoarjo, Jl. Ahmad Yani No.41C, Sidoarjo Jl. K.H. Zainul Arifin No Jl. K.H. Zainul Arifin No Jl. Mangga Dua Raya Blok E-4 No.1 Jakarta Utara Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No Maspion Plaza, Jl. Gunung Sahari No.14 Jakarta Utara Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav. No.5 Jakarta Utara Jl. K.H. Mas Mansyur 262A Jakarta Barat Jl. Mangga Besar I Ruko Glodok Plaza Blok G No.9, Jakarta Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2 Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur Jl. Merdeka Raya No.116C, Tangerang Milik HGB No 841 Milik HGB No 266 HGB No HGB No Perjanjian Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran Wisma Maspion Jl. Gunung Sahari No. 98 tanggal 25 Februari 1998 Notaris Lieke.L.Tugali,SH - - Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 34 tanggal , Notaris Tio Jeffrens Marannella, SH) HGB No Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 16 tanggal , Notaris Sudiono Abady, SH) Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 24 tanggal , Notaris Tio Jeffrens Maranella, SH) Cabang Pembantu Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 118 tanggal , Notaris Ny. Harjanti Tono, SH) Cabang Pembantu Jl. Muara Karang Blok Z4 HGB No

119 Keterangan Lokasi Status Kantor Kas Kantor Kas Kantor Kas ATM ATM ATM ATM ATM ATM ATM ATM (2 unit) ATM ATM ATM Semarang Cabang Utama Selatan Kav.34 Jakarta Utara ITC Mangga Dua Lt.4B-50 Jakarta Utara Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4 No.1 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara Jl. Gatot Subroto (Raya Serang) Km. 53, Jati Uwung, Tangerang Jl. Mangga Dua Raya Blok E-4 No.1, Jakarta Utara Jl. Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No Maspion Plaza, Jl. Gunung Sahari No.14 Jakarta Utara Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav. No.5 Jakarta Utara Jl. K.H. Mas Mansyur 262A Jakarta Barat Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2 Jl. Matraman Raya, Jakarta Timur Jl. Merdeka Raya No.116C, Tangerang Jl. Pluit Karang Blok Z4 Selatan Kav.34 Jakarta Utara ITC Mangga Dua Lt.4B-50 Jakarta Utara Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4 No.1 Kapuk Muara, Penjaringan, Jakarta Utara Jl. Gatot Subroto (Raya Serang) Km. 53, Jati Uwung, Tangerang HM atas Rumah Susun No 342/IV/IA Pinjam Pakai Jatuh Tempo Sewa Tanggal Berakhirnya Hak Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No 43 tanggal , Notaris Sakti Lo, SH) Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Milik Jl. Agus Salim Blok D HGB No No HGB No Cabang Pembantu Jl. Industri VI Ruko 4 HGB No Cabang Pembantu Jl. Majapahit 228D HGB No ATM Jl. Agus Salim Blok D Milik No ATM Jl. Industri VI Ruko 4 Milik - - ATM Jl. Majapahit 228B-C Milik - - ATM Pasaraya Sri Ratu Jl. Pemuda Denpasar Cabang Utama Cabang Pembantu ATM ATM Jl. Diponegoro 150 Blok B1/1-2 Ruko Puri Bali Ayu, Jl. Pattimura No.32 Blok B-15 Jl. Diponegoro 150 Blok B1/1-2 Ruko Puri Bali Ayu, Jl. Pattimura No.32 Blok B-15 Milik Status lokasi adalah sewa berdasarkan Perjanjian Sewa Tempat Untuk Penempatan ATM No. 0213/STP/DIV.PROMO/SR.1/11/2012 HGB No 231 HGB No 230 HGB No 53 Milik Milik

120 Keterangan Lokasi Status Medan Cabang Utama Jl. Sutomo No HGB No 1352 HGB No 1175 Cabang Pembantu Jl. Kol. A.E. Kawilarang HGB No 1220 No.6 (d/h Jl. Nibung Raya No. 6) Cabang Pembantu Jl. Asia No.168E Sewa (Perjanjian sewa menyewa No 70 tanggal Jatuh Tempo Sewa - Tanggal Berakhirnya Hak , Notaris Tjong, Deddy Iskandar, SH) ATM Jl. Sutomo No Milik - - ATM Jl. Asia No.168E Milik - - Bandung Cabang Utama Jl. Sunda 54-54A HGB No 291, HGB No. 281, HGB No Cabang Pembantu Jl. Pajajaran No.68B HGB No Cabang Pembantu Jl. Kopo Bihbul No.98 HGB No ATM (2 unit) Jl. Sunda 54-54A Milik - - ATM Jl. Pajajaran No.68B Milik - - ATM Jl. Kopo Bihbul No.98 Milik - - Makassar Cabang Utama Jl. Ahmad Yani No HGB No 1715, HGB No Cabang Pembantu Jl. Sam Ratulangi No.42 HGB No 20006, HGB No Berlaku 20 tahun sejak Kantor Kas Jl. Dr. W.H. Sudirohusodo Sewa (Perjanjian Sewa No 02 tanggal , No.7 Notaris Lience, SH) ATM Jl. Ahmad Yani No Milik - - ATM Jl. Sam Ratulangi No.42 Milik - - ATM Jl. Dr. W.H. Sudirohusodo Milik No Solo Cabang Utama ATM Purwokerto Cabang Utama ATM Palembang Cabang Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.129 Jl. Brigjend Slamet Riyadi No.129 Jl. Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No Jl. Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No HGB No 362 Milik HGB No HGB No Milik Jl. Veteran No. 264 F-G Sewa (Perjanjian Sewa Menyewa No. 03 tanggal Palembang 01 Mei 2012, Notaris Dra. Melitina Lawrence, SH) *) Sewa kantor Cabang Pembantu dan Kantor Kas Perseroan yang akan dan telah habis waktunya pada tahun 2012 telah dilakukan perpanjangan. E. PEMASARAN Produk-produk dari Perseroan dipasarkan melalui tenaga pemasaran yang tersebar di seluruh kantor Perseroan. Seluruh tenaga pemasaran merupakan karyawan tetap dari Perseroan yang telah mendapatkan pelatihan pelatihan secara berkala baik secara internal maupun eksternal, hal ini bertujuan agar tenaga pemasaran mendapatkan product knowledge dan pengetahuan yang memadai mengenai produk produk Perseroan baik produk pendanaan maupun pembiayaan. Selain mengandalkan tenaga pemasaran, Perseroan juga melakukan kegiatan promosi dan pemasaran antara lain menjadi sponsorship pada suatu event atau acara dengan memberikan hadiah dalam bentuk tabungan, melakukan promosi melalui media cetak, melakukan customer gathering dengan nasabah serta menyelenggarakan program tabungan berhadiah

121 Berikut ini merupakan bentuk pelatihan yang pernah di ikuti oleh tenaga pemasaran Perseroan: Pelatihan Internal - Dasar-dasar Perbankan yang terdiri dari modul: kegiatan perbankan, produk Bank, istilah perbankan, penilaian kesehatan Bank, manajemen risiko serta kode etik karyawan perbankan. - Service Excellence, yang terdiri modul: standar penampilan, standar sikap layanan, penanganan pengaduan nasabah. - Value is Power yang terdiri dari modul: pengenalan visi dan misi Bank, budaya organisasi, nilai inti (corporate value). - Leadership Development Program yang terdiri dari modul: konsep perilaku, konsep DISC (Dominant, Influence, Stable, Compliance), manajemen konflik dan membangun teamwork. Pelatihan Eksternal - Analisa Kredit Ritel dan Analisa Kredit Korporasi dengan modul yang sama meliputi proses pengumpulan data, verifikasi data, analisa kelayakan usaha termasuk analisa keuangan, analisa risiko hingga facility stucturing. - Marketing Motivation Development yang bertujuan untuk mengetahui potensi diri, mencari visi pribadi dan mengkoneksikannya dengan visi perusahaan, serta menentukan langkah konkrit untuk mencapai visi pribadi tersebut. - Aspek Hukum Transaksi Perbankan Perkreditan - Aspek Hukum Transaksi Perbankan Non Perkreditan - Better Communication Better Income, merupakan pelatihan yang bertujuan agar karyawan mampu berkomunikasi secara efektif untuk meningkatkan hasil / produktivitas. - Sertifikasi manajemen risiko. Kegiatan promosi yang juga dilakukan oleh Perseroan salah satunya adalah meluncurkan program program promosi dengan melakukan pemberian hadiah kepada nasabah, berikut ini adalah beberapa program yang telah dan pernah dilakukan antara lain: - Program Point Reward Merupakan program promosi yang ditujukan kepada nasabah Tabungan Arthamas, Cerdas dan Karya, dimana nasabah akan mendapatkan point reward yang dihitung dari pendapatan bunga yang diperoleh setiap bulan. Poin yang diperoleh dapat diakumulasi sesuai dengan periode yang ditetapkan oleh Perseroan dan ditukarkan dengan berbagai barang menarik. Program Point Reward ini telah berakhir pada tanggal 31 Desember Happy Saving Happy Cooking Merupakan program pemberian hadiah langsung berupa peralatan rumah tangga kepada nasabah Tabungan Emas yang menempatkan dana dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Program Happy Saving Happy Cooking dimulai dari bulan Oktober 2011 dan berakhir pada bulan Mei Sensasi Hadiah Maspion Merupakan kelanjutan dari program Happy Saving Happy Cooking berupa pemberian hadiah langsung berupa peralatan rumah tangga kepada nasabah Tabungan yang menempatkan dana dalam jumlah tertentu dan jangka waktu tertentu. Program Sensasi Hadiah Maspion dimulai dari bulan Mei 2012 sampai dengan Desember F. PERSAINGAN USAHA Dalam menjalankan kegiatan usaha, Perseroan menghadapi persaingan dari : a. Bank umum, baik bank pesero maupun swasta nasional. b. Institusi / lembaga keuangan misal asuransi, leasing yang masuk dalam target market yang sama dengan Perseroan. c. Kelonggaran batas kepemilikan bank asing dan pemberian ijin kepada bank-bank asing untuk membuka kantor cabang di Indonesia. 105

122 Berdasarkan peringkat yang disusun oleh Majalah InfoBank edisi Juni 2012, Perseroan menempati peringkat sebagai berikut: a. Untuk kategori Bank Devisa, Perseroan menempati peringkat ke 10 (sepuluh) dari 71 (tujuh puluh satu) bank devisa yang ada di Indonesia; b. Untuk kategori Bank Swasta Nasional Devisa, Perseroan menempati peringkat ke 6 (enam) dari 37 (tiga puluh tujuh) Bank Swasta Nasional Devisa yang ada di Indonesia; c. Untuk kategori Bank dengan Kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha Tertentu dengan Modal Rp. 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun, Perseroan menempati peringkat ke 12 (dua belas) dari 61 (enam puluh satu) bank dengan kategori yang sama. Adapun upaya yang dilakukan Perseroan dalam menghadapi persaingan adalah: Mengelola Perseroan secara profesional dengan strategi pemasaran yang difokuskan ke segmen ritel dan mempertahankan prinsip kehati-hatian dalam mengelola usaha. Meningkatkan ketahanan Perseroan melalui peningkatan dari sisi manajemen risiko serta pengendalian internal. Lokasi kantor mendekati sasaran pasar Perseroan sehingga mudah dijangkau oleh nasabah yang berada di sekitar lokasi tersebut Meningkatkan pelayanan kepada nasabah melalui peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia serta menyediakan produk dan layanan sesuai dengan kebutuhan nasabah. Berdasarkan peringkat yang disusun oleh Majalah InfoBank edisi Juni 2012, Perseroan mendapatkan peringkat SANGAT BAGUS untuk kinerja keuangan tahun 2011 dengan peringkat sebagai berikut: 1. Untuk kategori Bank Devisa, Perseroan merupakan salah satu dari 10 Bank Terbaik dan menempati peringkat ke 10 (sepuluh) dari 71 (tujuh puluh satu) bank devisa yang ada di Indonesia. Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Syariah Mandiri Sangat Bagus 2. HSBC Sangat Bagus 3. Bank of India Indonesia Sangat Bagus 4. Bank Rakyat Indonesia Sangat Bagus 5. Bank Mandiri Sangat Bagus 6. Bank ANZ Indonesia Sangat Bagus 7. Bank Central Asia Sangat Bagus 8. Bank CIMB Niaga Sangat Bagus 9. Panin Bank Sangat Bagus 10. Bank Maspion Sangat Bagus Sumber: majalah InfoBank edisi Juni Untuk kategori Bank Swasta Nasional Devisa, Perseroan merupakan salah satu dari 10 Bank Swasta Nasional Devisa Terbaik dan menempati peringkat ke 6 (enam) dari 37 (tiga puluh tujuh) Bank Swasta Nasional Devisa yang ada di Indonesia. Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Syariah Mandiri Sangat Bagus 2. Bank of India Indonesia Sangat Bagus 3. Bank Central Asia Sangat Bagus 4. Bank CIMB Niaga Sangat Bagus 5. Panin Bank Sangat Bagus 6. Bank Maspion Sangat Bagus 7. Bank Saudara Sangat Bagus 8. Bank BNP Sangat Bagus 9. Bank Danamon Indonesia Sangat Bagus 10. Bank Muamalat Sangat Bagus Sumber: majalah InfoBank edisi Juni Untuk kategori Bank dengan Kegiatan Usaha Terfokus Pada Segmen Usaha Tertentu dengan Modal Rp. 100 miliar sampai dengan Rp 10 triliun, Perseroan menempati peringkat ke-12 (dua belas) dari 61 (enam puluh satu) bank dengan kategori yang sama. 106

123 Peringkat Nama Bank Nilai Total Predikat 1. Bank Sultra Sangat Bagus 2. Bank Kalbar Sangat Bagus 3. Bank NTT Sangat Bagus 4. Bank Pembangunan Kalteng Sangat Bagus 5. Bank Sulselbar Sangat Bagus 6. Bank of India Indonesia Sangat Bagus 7. Bank Maluku Sangat Bagus 8. Bank Lampung Sangat Bagus 9. Bank CNB Sangat Bagus 10. Paninbank Syariah Sangat Bagus 11. Bank Bengkulu Sangat Bagus 12. Bank Maspion Sangat Bagus Sumber: majalah InfoBank edisi Juni 2012 G. TEKNOLOGI INFORMASI Dukungan Teknologi Informasi sangat berperan terhadap perkembangan dan tingkat produktivitas industri perbankan saat ini, mulai dari efektifitas operasional dan sistem pelaporan, kemampuan manajemen mengakses data penting dalam rangka pengambilan keputusan hingga kepada pengembangan produk dan jasa. Program kerja Teknologi Informasi diselaraskan dengan rencana kerja Perseroan dengan meningkatkan dukungan Teknologi Informasi terhadap proses pengambilan keputusan dan sistem informasi manajemen, meningkatkan otomatisasi dan efisiensi proses dalam rangka menunjang perkembangan usaha maupun memastikan kepatuhan terhadap berbagai peraturan mengenai Teknologi Informasi di perbankan. Pengembangan Teknologi Informasi yang dilakukan Perseroan mencakup empat area utama yaitu pengembangan infrastruktur, aplikasi, sumber daya manusia dan tata kelola Teknologi Informasi. Area infrastruktur berfokus pada pengembangan infrastruktur internal Perseroan untuk memberikan layanan Teknologi Informasi yang optimal seiring dengan perkembangan usaha Perseroan. Beberapa proyek yang dilakukan antara lain pembaharuan seluruh CCTV dengan sistem digital yang telah dilakukan di seluruh kantor serta realisasi ATM Center yang telah dilaksanakan pada kantor-kantor baru dan secara bertahap akan dilakukan pula pembaharuan untuk kantor-kantor lainnya. Area aplikasi berfokus pada pengembangan sistem informasi termasuk pengembangan aplikasi core banking terkait adanya peraturan regulator yaitu perubahan regulasi mengenai Laporan Kantor Pusat Bank Umum (LKPBU), pengembangan aplikasi terkait dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 50 dan 55 maupun pengembangan sistem Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (APU-PPT) sehingga sistem mampu memberikan peringatan dini pada saat nasabah melakukan transaksi di luar profilnya dan sistem dapat membedakan nasabah sesuai dengan tingkat risiko yang dimiliki. Disamping pemenuhan ketentuan regulator, pengembangan aplikasi dilakukan guna mendukung perkembangan bisnis antara lain rencana peluncuran internet dan mobile banking, aplikasi berbasis Web maupun aplikasi PIN Pad yang akan diluncurkan pada tahun Perseroan juga telah melakukan upgrade ATM pada beberapa kantor dengan TCP/IP hardware dan software module yang mendukung implementasi Teknologi Chip. Pengembangan pada area sumber daya manusia dilakukan dengan penyempurnaan struktur organisasi pada Satuan Kerja Teknologi Informasi menjadi empat bagian yaitu Production and Operational Support, Management Information System and Development, Quality Assurance and Implementation serta Infrastructure and Networking. Dalam rangka meningkatkan tata kelola Teknologi Informasi, Satuan Kerja Teknologi Informasi melakukan koordinasi secara intensif dengan Komite Pengarah Teknologi Informasi yang akan mengevaluasi aktivitas dan proyek Teknologi Informasi serta memberikan masukan kepada Direksi terkait pelaksanaan Teknologi Informasi Perseroan. 107

124 H. MANAJEMEN RISIKO Di tengah perkembangan industri perbankan yang diikuti semakin kompleksnya risiko kegiatan usaha perbankan Perseroan telah menerapkan kebijakan manajemen risiko yang bertujuan untuk melindungi Perseroan terhadap kerugian yang mungkin timbul dari keseluruhan lingkup aktivitas usaha pada Perseroan, menjaga portofolio risiko Perseroan agar sesuai dengan risk appetite yang telah ditetapkan, meningkatkan metode dan proses pengambilan keputusan serta adanya ketersediaan informasi terkini yang pada akhirnya akan meningkatkan kinerja dan daya saing Perseroan. Pengembangan manajemen risiko Perseroan dilaksanakan dengan berpedoman pada ketentuan Bank Indonesia, persyaratan dalam penerapan Basel II Accord serta best practices dari perbankan nasional. Perseroan senantiasa menyempurnakan Kebijakan dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko sesuai dengan perkembangan dan kompleksitas usaha Perseroan. Pada bulan November 2011, Perseroan telah menyesuaikan Kebijakan dan Pedoman Penerapan Manajemen Risiko dengan ketentuan Bank Indonesia mengenai Tingkat Kesehatan Bank Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating). Struktur dan Tata Kelola Manajemen Risiko Penerapan manajemen risiko yang baik harus didukung oleh kerangka penerapan manajemen risiko yang meliputi: - Risk governance yang memadai; - Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit risiko; - Kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian yang didukung oleh Sistem Informasi manajemen risiko yang memadai; - Sistem pengendalian intern yang komprehensif. Penetapan risk appetite serta penyusunan sasaran dan kebijakan manajemen risiko merupakan tanggung jawab Direksi, sedangkan fungsi pengawasan merupakan tanggung jawab Dewan Komisaris dengan dukungan dari Komite Pemantau Risiko yang bertanggung jawab mengkaji profil risiko Perseroan secara keseluruhan dan memberikan masukan atau saran kepada Dewan Komisaris atas kajian tersebut. Fungsi pengawasan Dewan Komisaris juga terwujud melalui evaluasi dan persetujuan kebijakan manajemen risiko serta evaluasi pelaksanaan manajemen risiko oleh Direksi. Dalam rangka membantu pelaksanaan proses dan sistem manajemen risiko yang efektif, Direksi dibantu oleh Komite Manajemen Risiko yang bertanggung jawab mengidentifikasi seluruh jenis risiko, menetapkan kebijakan dan strategi manajemen risiko, melakukan pemantauan secara berkala terhadap dampak implementasi kebijakan dan strategi terhadap risiko yang dihadapi oleh Perseroan. Pengelolaan risiko Perseroan dilakukan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko yang mempunyai tugas dan tanggung jawab: Memantau posisi risiko secara keseluruhan (komposit), per jenis risiko dan per aktivitas fungsional; Melakukan kaji ulang terhadap proses manajemen risiko sesuai dengan perkembangan internal dan eksternal; Melakukan pengkajian terhadap usulan produk dan atau aktivitas baru; Menyusun dan menyampaikan laporan profil risiko kepada Direksi, Dewan Komisaris dan Bank Indonesia dengan tembusan kepada Komite Manajemen Risiko dan Komite Pemantau Risiko secara berkala. Penerapan manajemen risiko yang efektif membutuhkan pemahaman dan kompetensi sumber daya manusia, oleh karena itu Perseroan menanamkan budaya risiko terhadap seluruh karyawan dengan memberikan pemahaman yang memadai mengenai faktor-faktor risiko yang terkait dengan fungsi atau pekerjaan sehari-hari. Komunikasi kepada karyawan dilakukan melalui diskusi pada pertemuan rutin yang dilaksanakan oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko atau mengikutsertakan manajemen risiko ke dalam berbagai materi pelatihan. Perseroan telah menyertakan karyawan yang terlibat langsung dalam pengendalian risiko sehari-hari dalam program sertifikasi manajemen risiko sehingga diharapkan pemahaman, kesadaran dan kompetensi terkait manajemen risiko akan meningkat. 108

125 Pengelolaan Risiko Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bank Indonesia No. 11/25/PBI/2009 dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 5/21/DPNP, Bank mengelola 8 (delapan) risiko sebagai berikut: 1. Risiko Kredit Tujuan pengelolaan risiko kredit adalah memastikan bahwa kredit diberikan berdasarkan prinsip-prinsip pemberian kredit yang sehat. Perseroan mengelola risiko kredit dengan menetapkan berbagai kebijakan meliputi pengajuan dan persetujuan kredit, pemantauan eksposur, pengelolaan kredit bermasalah serta manajemen portofolio. Proses Persetujuan Kredit Penerapan fungsi empat mata (four eyes principle) dalam pengelolaan risiko kredit diterapkan guna menjaga independensi proses persetujuan kredit dengan melakukan pemisahan antara fungsi bisnis dengan fungsi risiko kredit. Fungsi bisnis dilaksanakan oleh Unit Bisnis, adapun fungsi risiko dilaksanakan oleh divisi Credit Review dan Divisi Legal Corporate dengan memberikan second opinion yang independen sebagai bahan pertimbangan Komite Kredit dalam memberikan persetujuan kredit. Pengelolaan Portofolio Kredit Pemantauan terhadap portofolio kredit terutama dilakukan terhadap risiko konsentrasi kredit dengan memantau eksposur terhadap suatu sektor ekonomi dan eksposur terhadap satu counterparty atau grup counterparty. Perseroan juga melakukan stress test dengan berbagai skenario terhadap portofolio atau debitur tertentu khususnya untuk menilai ketahanan Bank dalam menghadapi perubahan faktor eksternal. Pemantauan Kredit Bermasalah Perseroan melakukan pemantauan terhadap portofolio yang mulai menunjukkan kualitas kredit memburuk sehingga dapat dilakukan tindakan preventif sedini mungkin serta terhadap ketentuan kecukupan pencadangan. Perseroan mempunyai unit Pembinaan Nasabah yang terpisah dari unit Bisnis, unit ini fokus pada penyelesaian kredit bermasalah, pengambilalihan agunan maupun proses litigasi. 2. Risiko Pasar Perseroan mengelola risiko pasar melalui kebijakan dan limit untuk mengukur, memantau dan mengontrol nilai risiko berdasarkan tingkat risiko (risk appetite) yang ditetapkan oleh Perseroan. Kebijakan dan limit tersebut ditinjau ulang secara berkala sesuai dengan perubahan kondisi pasar maupun regulasi otoritas. Risiko pasar yang dikelola oleh Perseroan terdiri dari: a. Risiko nilai tukar Risiko nilai tukar timbul karena posisi neraca serta komitmen dan kontinjensi baik di sisi aset maupun kewajiban akibat transaksi mata uang asing. Dalam mengelola dan memitigasi risiko nilai tukar, Perseroan memusatkan pengelolaan risiko nilai tukar pada Divisi Tresuri serta menerapkan strategi squaring position untuk meminimalkan posisi devisa netto. Perseroan telah menetapkan kebijakan dan limit-limit yang memadai sehingga potensi kerugian yang timbul akibat risiko pasar dapat dimitigasi. b. Risiko suku bunga Risiko suku bunga timbul akibat pergerakan tingkat suku bunga pada sisi aset dan kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga. Dalam memitigasi risiko suku bunga, Perseroan melakukan hal-hal sebagai berikut: Menerapkan suku bunga mengambang (floating rate) yang dikaji dengan mempertimbangkan pergerakan suku bunga yang dijamin Pemerintah serta tingkat suku bunga di pasar. Melakukan simulasi skenario perubahan suku bunga atas portofolio aset dan kewajiban yang sensitif terhadap suku bunga dan dampaknya terhadap pendapatan Perseroan. Melakukan pemantauan terhadap pos-pos aset dan kewajiban sesuai dengan jatuh tempo / repricing datenya. 109

126 Dalam mengukur potensi kerugian pasar, Perseroan menggunakan konsep Value at Risk (VaR) serta melakukan stress test untuk mengukur potensi kerugian akibat pergerakan nilai ekstrim dari nilai tukar dan suku bunga. Pengawasan atas manajemen risiko pasar dilakukan oleh Assets and Liabilities Committee (ALCO) yang beranggotakan Direksi dan beberapa anggota manajemen senior. ALCO bertanggung jawab mengelola struktur neraca Perseroan, risiko suku bunga di banking book serta menetapkan kebijakan dan strategi yang tepat untuk memitigasi risiko pasar. 3. Risiko Likuiditas Perseroan menetapkan kebijakan untuk menjaga likuiditas yang memadai setiap saat untuk memastikan bahwa kebutuhan pendanaan dapat dipenuhi dengan melakukan: Pemantauan secara harian atas besarnya penarikan dana yang dilakukan oleh nasabah maupun memantau jumlah dana yang masuk. Menetapkan pagu kas (cash holding limit) pada setiap kantor sehingga masing-masing kantor dapat memenuhi liabilitas jangka pendek berupa penarikan dana pihak ketiga namun tetap menjaga kondisi kas cabang agar dana idle tidak terlalu berlebihan. Menjaga posisi secondary reserve ke dalam instrumen keuangan yang likuid antara lain penempatan ke Bank Indonesia dalam bentuk FaSBI, Term Deposit, Deposit Facility maupun SBI Lelang, yang dapat dengan mudah dijadikan kas tanpa terjadi penurunan nilai. Manajemen risiko likuiditas dilakukan Perseroan melalui analisa maturity gap dari aset dan kewajiban, pemantauan rasio likuiditas, maturity mismatch, proyeksi arus kas, deposan inti, penetapan rencana kontijensi pendanaan dan melakukan stress test likuiditas. ALCO bertanggung jawab terhadap pemantauan kondisi likuiditas Perseroan serta memastikan bahwa struktur neraca Perseroan tetap sehat dengan melakukan review terhadap: Aset dan kewajiban yang sensitif terhadap perubahan suku bunga; Perbandingan antara rencana dan realisasi target kredit maupun dana pihak ketiga; Strategi penetapan suku bunga sesuai dengan pencapaian Perseroan maupun kondisi pasar. 4. Risiko Operasional Meningkatnya keragaman serta kompleksitas produk dan aktivitas perbankan maupun perkembangan sistem dan teknologi yang sangat cepat menjadikan pengelolaan risiko operasional memegang peranan penting dalam industri perbankan. Pengelolaan risiko operasional Perseroan bertujuan untuk memastikan bahwa pengendalian risiko operasional sudah memadai dan seluruh aktivitas operasional sesuai dengan prosedur yang berlaku, setiap staf memiliki kualifikasi yang sesuai untuk fungsi masing-masing, pembatasan akses sesuai tugas dan tanggung jawab melalui mekanisme user management serta fungsi-empat-mata dan mekanisme check and balances telah dilaksanakan pada setiap aktivitas operasional. Pengelolaan risiko operasional dilaksanakan melalui: Pengukuran sendiri (self assessment) yang dilakukan oleh risk taking unit terhadap near miss event, potential loss maupun actual loss; Data yang dihasilkan dari seluruh kerugian operasional pada setiap unit (Risk Event Database) akan dianalisa oleh Satuan Kerja Manajemen Risiko untuk mencari akar permasalahan dari suatu risk event sehingga dapat dilakukan upaya perbaikan untuk menyempurnakan kelemahan proses pengendalian. Pemantauan risiko operasional dilakukan melalui berbagai laporan dari Satuan Kerja Manajemen Risiko. Menetapkan limit dan wewenang untuk memitigasi risiko operasional dan secara periodik mengkaji ulang kebijakan tentang limit dan wewenang aktivitas operasional tersebut. Menetapkan kebijakan operasional dan melakukan evaluasi sesuai dengan profil risiko operasional, perkembangan internal Perseroan maupun perkembangan eksternal. 110

127 Perseroan juga telah menghitung kecukupan modal untuk risiko operasional sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 10/15/PBI/2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dan Surat Edaran Bank Indonesia No. 11/3/DPNP tentang Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Operasional Dengan Menggunakan Pendekatan Indikator Dasar (PID), sehingga sejak 1 Januari 2011 perhitungan beban modal Risiko Operasional ditetapkan sebesar 15% (lima belas persen) dari rata-rata pendapatan bruto positif selama 3 (tiga) tahun terakhir. 5. Risiko Hukum Risiko hukum timbul karena kelemahan aspek hukum, adanya tuntutan hukum, ketiadaan peraturan yang mendukung, kegagalan untuk mematuhi persyaratan hukum dari suatu perjanjian atau kontrak dan celah-celah dalam pengikatan jaminan. Pengelolaan risiko hukum Perseroan dilakukan oleh Legal Corporate yang bertugas untuk: Melakukan kajian terhadap dokumen hukum, perjanjian dan kontrak terhadap pihak ketiga sehingga dapat mengantisipasi adanya kelemahan dalam perjanjian yang dapat menimbulkan risiko hukum terhadap Perseroan; Melakukan analisa aspek hukum terhadap produk dan aktivitas baru; Melakukan pengadministrasian dokumentasi hukum Perseroan; Menetapkan kebijakan terkait dengan manajemen risiko hukum; Melakukan konsultasi dengan external lawyer apabila diperlukan. 6. Risiko Kepatuhan Dalam rangka mengelola risiko kepatuhan, Perseroan melakukan mitigasi risiko antara lain: Melakukan penilaian tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundangundangan yang berlaku; Mengefektifkan peran Satuan Kerja Kepatuhan; Menetapkan kebijakan dan pedoman kerja Kepatuhan sebagai acuan dalam melaksanakan manajemen risiko kepatuhan. 7. Risiko Stratejik Risiko stratejik berkaitan dengan adanya penetapan dan pelaksanaan strategi yang kurang memadai serta pengambilan keputusan yang kurang tepat akibat kurang responsifnya Perseroan dalam mengantisipasi perubahan faktor kondisi eksternal. Pengelolaan risiko stratejik merupakan tugas dan tanggung jawab utama dari Direksi dengan pengawasan dari Dewan Komisaris. Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan secara aktif memantau pelaksanaan strategi bisnis Perseroan, menilai target usaha dan tingkat pencapaiannya melalui berbagai media antara lain Laporan Realisasi Rencana Bisnis Perseroan maupun informasi lainnya. Disamping itu, Perseroan juga memantau perkembangan perbankan dan kondisi pasar serta mengumpulkan informasi yang relevan untuk menganalisa kinerja Perseroan dan menetapkan strategi yang tepat untuk mencapai rencana kerja Perseroan. 8. Risiko Reputasi Risiko reputasi timbul dari persepsi negatif tentang kegiatan dan kondisi keuangan Perseroan, yang dapat mempengaruhi secara negatif tingkat kepercayaan dan keyakinan oleh nasabah, masyarakat maupun regulator. Persepsi negatif tersebut dapat timbul akibat publisitas negatif, keluhan nasabah maupun proses litigasi yang melibatkan Perseroan. Untuk memitigasi risiko reputasi, Perseroan melakukan langkah-langkah sebagai berikut: Membentuk Unit Pengaduan Nasabah yang berfungsi menerima dan menyelesaikan keluhan nasabah Meningkatkan standar layanan nasabah dengan melakukan pelatihan service excellence Menyediakan saluran komunikasi bagi nasabah untuk memberikan masukan bagi Perseroan. 111

128 Profil Risiko Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia, Perseroan melakukan penilaian terhadap profil risiko secara keseluruhan serta melaporkan hasil tersebut kepada Bank Indonesia setiap triwulan. Penilaian profil risiko tersebut merupakan kombinasi dari hasil penilaian risiko yang melekat pada aktivitas fungsional (inherent risk) dengan kecukupan sistem pengendalian risiko (risk control system). Laporan profil risiko Perseroan dimulai sejak periode Desember 2011 telah mengikuti ketentuan Bank Indonesia tentang Tingkat Kesehatan Bank Umum Berbasis Risiko (Risk Based Bank Rating). Peringkat risiko melekat (inherent risk) mencerminkan potensi timbulnya risiko pada Perseroan dan sesuai ketentuan Bank Indonesia dikategorikan menjadi 5 (lima) peringkat yaitu Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High dan High. Peringkat sistem pengendalian risiko mencerminkan tingkat kecukupan pengendalian risiko Perseroan terhadap potensi timbulnya risiko pada aktivitas fungsional Perseroan, meliputi: Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi; Kecukupan kebijakan, prosedur dan penetapan limit; Kecukupan identifikasi, pengukuran, pemantauan dan sistem informasi manajemen risiko; Sistem pengendalian intern yang komprehensif. Peringkat sistem pengendalian risiko terdiri dari Strong, Satisfactory, Fair, Marginal dan Unsatisfactory. Gabungan dari kedua faktor tersebut menghasilkan peringkat risiko komposit yaitu Low, Low to Moderate, Moderate, Moderate to High dan High. Untuk penilaian profil risiko periode Desember 2012, inherent risk Perseroan adalah Low to Moderate dengan tingkat pengendalian risiko Satisfactory sehingga risiko komposit Perseroan berada pada posisi Low to Moderate. I. KEPATUHAN Kompleksitas aktivitas perbankan yang semakin meningkat sejalan dengan perkembangan teknologi, globalisasi dan integrasi pasar keuangan memberikan dampak terhadap eksposur risiko yang dihadapi oleh Perseroan sehingga perlu di lakukan upaya preventif untuk memitigasi risiko antara lain dengan mencegah terjadinya pelanggaran kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur maupun ketentuan otoritas yang berlaku. Penerapan kepatuhan Perseroan dipantau oleh Satuan Kerja Kepatuhan yaitu divisi Verifikasi yang juga bertanggung jawab memantau pelaksanaan program Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT). Tugas dan tanggung jawab Satuan Kerja Kepatuhan antara lain: Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Perseroan; Mengeloka risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Perseroan; Memastikan agar pedoman, sistem dan prosedur serta kebijakan internal Perseroan secara konsisten dilaksanakan oleh seluruh unit kerja. Dalam melaksanakan fungsi kepatuhan, divisi Verifikasi dan APU - PPT bertanggung jawab kepada Direktur Kepatuhan. Tugas dan tanggung jawab Direktur Kepatuhan mencakup: Menyusun Manual Kepatuhan; Memantau dan memastikan kepatuhan Perseroan terhadap seluruh perjanjian dan komitmen yang dibuat oleh Perseroan kepada Bank Indonesia dan lembaga otoritas yang berwenang; Mencegah diambilnya keputusan dan kebijakan yang menyimpang dari ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku yang dapat menimbulkan risiko bagi Perseroan. Direktur Kepatuhan tidak terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pembuatan keputusan yang menyangkut kegiatan operasional Perseroan untuk menghindari konflik kepentingan. Sehubungan dengan pelaksanaan tugas dan tanggung jawabnya, Direktur Kepatuhan secara berkala telah menyampaikan laporannya kepada Bank Indonesia dengan tembusan kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris. 112

129 Ikhtisar kepatuhan Perseroan Persentase Pelanggaran BMPK: - Pihak Terkait - Pihak Tidak Terkait Persentase Pelampauan BMPK: - Pihak Terkait Rasio 31 Desember Desember Pihak Tidak Terkait Giro Wajib Minimum Utama Rupiah 8,15% 8,05% Giro Wajib Minimum Valas 16,15% 12,23% Posisi Devisa Netto 4,75% 1,44% Anti Pencucian Uang (APU) dan Pencegahan Pendanaan Terorisme (PPT) Salah satu fungsi yang melekat pada Satuan Kerja Kepatuhan adalah pelaksanaan APU dan PPT. Pelaksanaan program APU dan PPT Perseroan mencakup hal-hal sebagai berikut: Menyusun prosedur penerimaan, identifikasi dan verifikasi nasabah. Melakukan pengembangan sistem untuk mendukung program APU dan PPT. Melakukan pengelompokan nasabah berdasarkan Risk Based Approach yaitu berdasarkan jenis rekening, Politically Exposed Person dan area berisiko tinggi. Menyampaikan realisasi rencana pengkinian data nasabah pada Laporan Direktur Kepatuhan. Melakukan koordinasi dan pemantauan terhadap pelaksanaan kebijakan dan prosedur APU dan PPT oleh unit-unit kerja terkait. Melakukan review dan pelatihan terhadap tim Unit Khusus Pengenalan Nasabah di seluruh cabang. Mengikuti pelatihan dan seminar terkait dengan APU dan PPT. J. PENGELOLAAN RISIKO DAN PENGENDALIAN INTERNAL Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) Fungsi audit internal dilaksanakan oleh Satuan Kerja Audit Internal (SKAI) yang bertanggung jawab kepada Direktur Utama dan dapat berkomunikasi langsung dengan Dewan Komisaris maupun Komite Audit. Kepala SKAI diangkat dan diberhentikan oleh Direksi dengan persetujuan Dewan Komisaris serta dilaporkan kepada Bank Indonesia. Dalam menjalankan tugasnya, SKAI menyusun Piagam Audit Internal dengan merujuk kepada peraturan Bank Indonesia. Secara umum Piagam Audit Internal berisi lingkup aktivitas, wewenang dan tanggung jawab SKAI serta kemandirian dan kode etik para auditor internal. Tugas dan tanggung jawab SKAI: Menyusun rencana audit tahunan. Melakukan audit terhadap pelaksanaan pengendalian intern, manajemen risiko dan tata kelola pada semua kegiatan bisnis dan operasional Perseroan. Membuat dan menyampaikan laporan hasil audit kepada Direktur utama dan Dewan Komisaris dengan tembusan kepada Direktur Kepatuhan dan Komite Audit. Memantau pelaksanaan tindak lanjut perbaikan atas laporan hasil audit. Menyampaikan Laporan Pokok-pokok Hasil Audit setiap semester kepada Bank Indonesia. SKAI menerapkan tiga pendekatan audit yaitu audit umum, audit thematic dan audit khusus. Audit umum merupakan audit yang dilakukan berdasarkan hasil risk assessment dan termasuk dalam rencana audit tahunan, thematic audit dilakukan terhadap satu proses tertentu yang melibatkan berbagai unit, sedangkan audit khusus dilakukan karena pertimbangan tertentu. Pelaksanaan audit Perseroan berlandaskan risk based approach sehingga pemeriksaan diprioritaskan sesuai tingkat eksposur risiko yang dimiliki masing-masing cabang atau unit kerja

130 Auditor Eksternal Berdasarkan keputusan RUPS, Perseroan telah menunjuk KAP Purwantono, Suherman & Surja sebagai Kantor Akuntan Publik Independen untuk melakukan audit atas laporan keuangan tahun 2011 dan Penunjukan KAP Purwantono, Suherman & Surja dilakukan pada tahun buku 2011 dan 2012, sehingga telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia yang mensyaratkan Kantor Akuntan Publik hanya dapat melakukan jasa audit paling lama 5 (lima) tahun berturut-turut sedangkan Akuntan dari Kantor Akuntan Publik yang sama hanya dapat melakukan jasa audit paling lama 3 (tiga) tahun berturut-turut. Akuntan Publik dan KAP melaksanakan tugas secara independen sesuai dengan pedoman standar profesi akuntan publik, serta ruang lingkup audit yang telah ditentukan. Selain jasa audit yang diberikan, pihak Akuntan Publik tidak memberikan jasa profesional lainnya kepada Perseroan sehingga tidak terdapat kemungkinan terjadinya benturan kepentingan. K. PRINSIP-PRINSIP PERBANKAN YANG SEHAT Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menerapkan kebijakan-kebijakan yang mengacu kepada peraturan dan perundang-undangan perbankan, terutama pada Tingkat Kesehatan Bank. Tabel dibawah ini menyajikan rasio-rasio tingkat kesehatan Perseroan diperbandingkan dengan ketentuan Bank Indonesia sebagai berikut: Uraian Ketentuan Bank Indonesia 31 Desember CAR dengan memperhitungkan Min 8,00% 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% 14,33% risiko kredit dan operasional CAR dengan memperhitungkan Min 8,00% 13,46% 15,84% 12,89% 16,22% 13,39% 14,33% risiko kredit operasional dan pasar Aset produktif bermasalah - 0,23% 0,52% 0,58% 0,73% 0,81% 1,14% CKPN aset keuangan terhadap - 0,24% 0,29% 0,43% 0,54% 0,82% 0,73% aset produktif Pemenuhan CKPN aset produktif - 100,00% 100,00% 100,00% 100,32% 102,43% 101,03% NPL Gross Maks 5,00% 0,24% 0,57% 0,66% 1,33% 1,00% 1,65% NPL Net Maks 5,00% 0,17% 0,45% 0,53% 1,30% 0,93% 1,58% LDR - 89,71% 79,91% 75,99% 56,26% 78,92% 67,46% Pelanggaran BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% Pelampauan BMPK 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% 0,00% Giro wajib minimum utama (Rp) tahun ,00% 8,05% 8,05% 8,05% 5,10% 5,10% 8,22% 2009 tahun ,00% 2012 Giro wajib minimum sekunder (Rp) Min * 2,50% 3,60% 6,92% 6,26% 28,94% - - Posisi devisa net (PDN) Max 20,00% 1,44% 4,75% 3,02% 5,14% 1,34% 5,87% * Ketentuan minimum untuk GWM sekunder berlaku sejak tahun Rasio Kecukupan Modal (CAR) CAR dengan memperhitungakan risiko kredit dan operasional pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 telah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia yaitu serendahrendahnya 8,00%. Posisi CAR tersebut mencerminkan kemampuan Perseroan untuk meningkatkan penyaluran kreditnya di masa mendatang. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia No. 5/12/PBI/2003 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum Dengan Memperhitungkan Risiko Pasar (Market Risk), Perseroan tidak wajib memperhitungkan risiko pasar dalam perhitungan kecukupan modal (CAR). 114

131 Kualitas Aset Produktif Rasio kredit bermasalah (NPL) gross dan bersih pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 relatif rendah dan jauh dibawah ketentuan Bank Indonesia setinggi-tingginya 5,00% dari jumlah kredit yang diberikan. Hal tersebut menunjukkan komitmen Perseroan dalam menerapkan prinsip kehatihatian dalam penyaluran kreditnya, melaksanakan pembinaan nasabah secara intensif serta mengupayakan penyelesaian kredit bermasalah dengan segera. Perseroan telah membentuk penyisihan penghapusan aset produktif / Cadangan Kerugian Penurunan Nilai secara memadai seperti tercermin dari rasio pemenuhan CKPN aset produktif sebesar 100,00%. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 7/3/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang BMPK yang kemudian disempurnakan dengan PBI No. 8/13/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 batasan maksimum penyediaan dana untuk pihak terkait adalah 10,00% dari modal bank, batasan maksimum sebesar 20,00% kepada satu peminjam yang bukan merupakan pihak terkait serta 25,00% kepada satu kelompok peminjam yang bukan merupakan pihak terkait. Perseroan selalu menjaga kepatuhan ketentuan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) terhadap pihak terkait maupun tidak terkait, sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 tidak terdapat pelanggaran terhadap BMPK baik kepada pihak terkait maupun pihak tidak terkait. Giro Wajib Minimum Perseroan selalu menjaga kepatuhan terhadap ketentuan Giro Wajib Minimum sehingga pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 tidak terdapat pelanggaran terhadap Peraturan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum dalam Rupiah dan Valuta Asing sebagai berikut: Tahun Keterangan Ketentuan Minimum 31 Desember Bank Indonesia GWM Utama Rp 5,00% 5,10% 5,10% 8,22% GWM Sekunder Rp 2,50%* 28,94% - - * Ketentuan mengenai GWM sekunder berlaku sejak 24 Oktober 2009 Tahun Keterangan Ketentuan Minimum 31 Desember Bank Indonesia GWM Utama Rp 8,00% 8,05% 8,05% 8,05% GWM Sekunder Rp 2,50% 3,60% 6,92% 6,26% Posisi Devisa Neto (PDN) Berdasarkan PBI No. 7/37/PBI/2005 tanggal 30 September 2005, Perseroan wajib mengelola dan memelihara posisi devisa neto setinggi-tingginya 20,00% dari modal. Selama periode 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012, rasio Posisi Devisa Neto Perseroan sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia. Likuiditas Loan to Deposits Ratio (LDR) Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 sampai dengan 31 Desember 2012 mencerminkan bahwa Perseroan telah menjalankan fungsi intermediasinya dengan baik. Mengacu kepada peraturan Bank Indonesia tentang GWM LDR, Perseroan akan menjaga rentang LDR berada antara 78% - 90%. 115

132 Sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan, secara umum Perseroan tidak melakukan pelanggaran yang bersifat material atas prinsip-prinsip perbankan yang sehat sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. L. PENGHARGAAN Berikut ini merupakan penghargaan-penghargan yang pernah Perseroan dapatkan yaitu: 1. Tahun 2003 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 2. Tahun 2004 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 3. Tahun 2005 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 4. Tahun 2006 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 5. Tahun 2010 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan 6. Tahun 2011 : Menerima penghargaan dari Majalah InfoBank sebagai Bank dengan Predikat Sangat Bagus atas Kinerja Keuangan M. ASURANSI Aset-aset atau harta kekayaan Perseroan baik dalam bentuk benda tetap dan bergerak berupa bangunan dan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan telah diasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia dengan jenis polis property all risk, asuransi kebakaran/gempa bumi dan kendaraan bermotor dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai. Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Perseroan telah mengasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata dan PT China Taiping Insurance Indonesia untuk jenis penutupan asuransi cash in automatic teller machine, money in safe, cash in safe ATM, money in transit dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai. PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia adalah pihak yang tidak terafiliasi dengan Perseroan. 1. Polis Asuransi Property All Risks a. Asuransi Wahana Tata Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode PT Bank Maspion Indonesia Capem Jembatan Lima PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sepanjang PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang Jl.KH. M. Mansyur No.262 A, Kel. Duri Utara, Kec. Tambora, Jakarta Barat Jl.KH.Zainul Arifin No.91-93, Malang Jl. Sunda No.54 & 54 A, Bandung Jl.Raya Kalijaten, RT.005 RW.001, Komplek Alfamidi, Taman Sepanjang, Sidoarjo Ruko Puri Bali Ayu, Jl.Pattimura No.32 Blok B-15, Denpasar Jl. Slamet Riyadi No. 129, Solo Jl. K.H. Zainul Arifin No , Malang Pertanggungan 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei

133 PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia Cabang Denpasar Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya 25 Februari 2013 s.d. 25 Februari 2014 Ruko Genteng Biru Jl. Diponegoro No. 150 Blok BI No. 1-2, Denpasar 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 b. Asuransi Central Asia Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia 22 Lokasi : 1. Cabang Kembang Jepun Jl.Kembang jepun No.38-40, Surabaya. 2. Capem Kapas Krampung Jl.Kapas Krampung No.46-I, Surabaya. 3. Capem Kapas Krampung Jl.Kapas Krampung No.124-G,Surabaya. 4. Capem Manyar Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya. 5. Capem Manukan Jl.Manukan Tama AIII/1, Surabaya. 6. Capem HR. Muhammad Jl.HR Muhammad No.51, Surabaya. 7. Capem Sidoarjo Komp. Ruko Plaza, Jl. Ahmad Yani Blok 41C, Sidoarjo. 8. Capem Turimas Jl.Semarang No.142, Surabaya. 9. Capem Pepelegi Jl. Raya Pepelegi Kav.5, Waru, Sidoarjo. 10. Capem Primkopal Jl.Semeru No.11, Waru, Sidoarjo. 11. Capem Sepanjang Jl.Raya Wonocolo No.59, Sepanjang, Sidoarjo. 12. Capem Gresik Jl.Dr. Sutomo No.82-84, Gresik. 13. Kas Bromo Jl.Bromo I No.7-9, Surabaya. 14. Kas & ATM Citraland Jl.Taman Gapura Blok A-16,Citraland, Surabaya. 15. Kas Maspion Square Maspion Square, Jl. A. Yani No.73, Surabaya. 16. Kios Kertajaya Jl. Kertajaya No.133-B, Surabaya. 17. Kios RKZ Jl.Raya Diponegoro No.51, Surabaya. 18. Kios Rungkut Industri Jl.Rungkut Kidul Industri 64A, Surabaya. 19. Kios JMP Jembatan Merah Plaza Lt.II Blok B-27, Surabaya. 20. Kios Bumi Maspion Ds. Romokalisari, Kec.Benowo, Gresik. 21. Cabang Makassar Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar. 22. Kios Wahidin Jl.Dr. Wahidin Sudirohusodo No.7, Makassar. 1. Jl.Ahmad Yani No Makassar 2. Jl.Piere Tendean Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto 1. Jl.A.Yani No.11-12, Makassar 2. Jl. Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.56-57, Purwokerto Pertanggungan 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei

134 c. PT China Taiping Insurance Indonesia Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan DFPNSB PT Bank Maspion PT Bank Maspion Indonesia Cab. 12 Mei 2013 s.d. 12 Indonesia Mangga Dua Jl.Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.1 Mei 2014 DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFPNSB PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia Jakarta Utara 1. PT Bank Maspion Indonesia Capem Lik Semarang Jl.Industri Raya Timur VI / Kav. VI, Semarang 2. PT Bank Maspion Indonesia Kios Semarang Sri Ratu, Pasaraya Sri Ratu Plaza Lt. 1, Jl.Pemuda No.29-35, Semarang PT Bank Maspion Indonesia Cab. Semarang Komp. Pertokoan & Perkantoran Jurnatan Jl. K.H. Agus Salim Blok D 11-12, Semarang 1. PT Bank Maspion Indonesia Kios Bank Medan Asia, Jl.Rotan No.61, Pasar Petisah, Medan 2. PT Bank Maspion Indonesia Cab. Medan Jl. Sutomo No.48-50, Medan PT Bank Maspion Indonesia Capem Nibung, Medan Jl. Kol. A. E. Kawilarang No.6, Medan 1. PT Bank Maspion Indonesia Capem Merdeka Tangerang Jl. Merdeka Raya No.116C Tangerang 2. PT Bank Maspion Indonesia Kios JKT Jatinegara Jatinegara Trade Centre Lantai III Void 2,Jl. Matraman Raya,Jakarta Timur 3. PT Bank Maspion Indonesia Kios JKT ITC Mangga Dua, Gedung ITC Mangga Dua Lt.4 B-50, Jl. Mangga Dua Raya, Jakarta Utara 4. PT Bank Maspion Indonesia Kios Jakarta Tangerang Jl.Gatot Subroto (Raya Serang) Km 5,3 Jatiuwung,Tangerang 5. PT Bank Maspion Indonesia Capem Kelapa Gading Jl.Kelapa Gading Boulevard Blok FV- 1 No.10-11,Jakarta Utara 6. PT Bank Maspion Indonesia Capem Gunung Sahari Maspion Plaza, Jl.Gunung Sahari No.14, Jakarta Utara 7. PT Bank Maspion Indonesia Kios Jakarta Villa Kapuk Mas Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H4 No.1 Kapuk Mutiara, Penjaringan Jakarta Utara 8. PT Bank Maspion Indonesia Kios Jkt Pademangan, Jl. Pademangan IV Raya No.188, Pademangan Timur, Jakarta Utara 9. PT Bank Maspion Indonesia Capem Sunter Jl.Danau Sunter Utara Blok A-3 Kav. No.5, Jakarta Utara 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei

135 DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFPNSB DFEQ8B PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia PT Bank Maspion Indonesia Capem Tanah Abang PT Bank Maspion Indonesia Capem WTC Matahari PT Bank Maspion Indonesia 10. PT Bank Maspion Indonesia Capem Muara Karang Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara 11. PT Bank Maspion Indonesia Capem Glodok Jl. Mangga Besar I Ruko Glodok Plaza Blok G No.9, Jakarta Barat Capem Jl.Pajajaran No.68B Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Jl.Kapas Krampung No.97C,Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Jl.Majapahit No.228 D, Semarang 16 Agustus 2012 s.d. 12 Agustus 2013 Jl.KH.Fahrudin No.78, 80, 82, Kampung Bali, Tanah Abang, Jakarta Pusat Jl.Raya Serpong No.39, Ds Pondok Jagung, Serpong, Tangerang 1. Jl. Rotan No.61, Pasar Petisan, Medan 2. Jl.Sutomo No.48-50, Medan 2 Mei 2013 s.d. 2 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei April 2013 s.d. 2 April Polis Asuransi Kebakaran / Gempa Bumi a. Asuransi Wahana Tata Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Tertanggung/ Lokasi Resiko Periode Pertanggungan PT Bank Maspion Indonesia, Kas Citraland Jl.Taman Gapura A-16, Citraland, Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei PT Bank Maspion Indonesia, Kios Rungkut Industri Jl.Rungkut Kidul Industri No.64A, Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei PT Bank Maspion Indonesia, Capem Gresik Jl.Dr.Soetomo No.82-84, Gresik 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei PT Bank Maspion Indonesia Bank Maspion Pasar Atum, Pasar Atum Lt.II Tahap II, Stand No.2006T-2019T, 12 Agustus 2012 s.d. 12 Agustus PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Bandung Jl. Bunguran Surabaya 2013 Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung 23 Agustus 2012 s.d. 23 Agustus 2013 PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Bandung Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Slamet Riyadi No.129, Solo 12 Mei 2013 s.d. 12 Cabang Solo Mei 2014 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya 25 Februari 2013 s.d. 25 Februari 2014 PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Denpasar PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Malang b. PT China Taiping Insurance Indonesia Ruko Puri Bali Ayu, Jl. Patimura No Mei 2012 s.d. 12 Blok B-15, Denpasar, Bali Mei 2014 Jl. K.H. Zainul Arifin No , Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Jl.Gatot Subroto No.11 E, Malang 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan DFBQSB PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei

136 DFBQSB PT Bank Maspion Indonesia Jl.Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.1, Jakarta Utara DFBQSB PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No , Surabaya DFBQSB PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No , Surabaya DFPNSB PT Bank Maspion Indonesia Jl. Jend. Basuki Rakhmad No , Surabaya c. Asuransi Central Asia Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya (cabang Purwokerto) PT Bank Maspion Indonesia Jl. Basuki Rahmat No , Surabaya (cabang Makassar-A.Yani) 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei 2014 Periode Pertanggungan 12 Mei 2013 s.d. 12 Mei Mei 2013 s.d. 12 Mei Polis Asuransi Cash in Automatic Teller Machine (ATM) a. Asuransi Wahana Tata Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko PT Bank Maspion Indonesia Capem Kopo Bandung PT Bank Maspion Indonesia, cabang Bandung PT Bank Maspion Indonesia Kios Pasaraya Semarang PT Bank Maspion Indonesia, Kas Maspion Square PT Bank Maspion Indonesia Pusat PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Sutomo PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Purwokerto PT Bank Maspion Indonesia Kios Kertajaya SBY PT Bank Maspion Indonesia, Kios Jakarta Sunter PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sidoarjo PT Bank Maspion Indonesia, Capem Sepanjang PT Bank Maspion Indonesia, Capem Pepelegi PT Bank Maspion Indonesia, Capem Patimura PT Bank Maspion Indonesia, Capem Pasar Atum PT Bank Maspion Indonesia Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung PT Bank Maspion Indonesia, cabang Bandung (Jl.Sunda No.54 & 54 A, Bandung (ATM I dan ATM II) Kios Pasaraya Sri Ratu, Jl. Pemuda No.29-33, Semarang Kas Maspion Square Lt.1, Jl. Akhmad Yani No.73, Surabaya PT BMI Pusat, Jl.Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya PT BMI Cabang Utama Sutomo, Jl. Sutomo No.48-50, Medan PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang, Jl. Gatot Subroto No. 11 E, Malang PT BMI Cabang Purwokerto, Jl. Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto Kios Kertajaya, Jl. Ketajaya No.133 B, Surabaya Bank Maspion Indonesia Capem Sunter, Jl. Danau Sunter Utara Blok A3 Kav No. 5, Jakarta Utara PT BMI Capem Sidoarjo, Komp. Ruko Plaza Sidoarjo, Jl. A. Yani No. 41 C, Sidoarjo PT BMI Capem Sepanjang, Jl. Raya Wonocolo No. 59 Sepanjang Sidoarjo PT BMI Cabang Pepelegi, Jl. Raya Pepelegi Kav 5, Waru, Sidoarjo PT BMI Capem Patimura, Ruko Puri Bali Ayu Jl. Patimura No. 32 Blok B-15, Denpasar PT BMI Capem Pasar Atum Lt. 2 Tahap II, Surabaya Periode Pertanggungan 16 September 2012 s.d. 16 September Maret 2013 s.d. 1 Maret Agustus 2012 s.d. 22 Agustus Agustus 2012 s.d. 10 Agustus Agustus 2012 s.d. 10 Agustus Juni 2013 s.d. 09 Juni September 2012 s.d. 4 September Agustus 2012 s.d. 10 Agustus Agustus 2012 s.d. 22 Agustus Juni 2013 s.d. 20 Juni April 2013 s.d. 02 April Mei 2013 s.d. 12 Mei Agustus 2012 s.d 10 Agustus Juni 2013 s.d. 06 Juni Oktober 2012 s.d. 10 Oktober 120

137 PT Bank Maspion Indonesia, Capem Merdeka Tangerang PT Bank Maspion Indonesia Capem Majapahit PT Bank Maspion Indonesia Capem Lik Semarang PT Bank Maspion Indonesia Capem Kelapa Gading PT Bank Maspion Indonesia Capem Gunung Sahari PT Bank Maspion Indonesia, Capem Gresik PT Bank Maspion Indonesia Kios Rungkut Industri PT Bank Maspion Indonesia, Capem Asia PT Bank Maspion Indonesia, Capem Muara Karang PT Bank Maspion Indonesia KIOS SBY.RKZ PT Bank Maspion Indonesia KIOS JMP SBY PT Bank Maspion Indonesia Kios ITC Mangga Dua PT Bank Maspion Indonesia Kios Bank JKT Jatinegara PT Bank Maspion Indonesia Kios Tangerang PT Bank Maspion Indonesia Kios Vikamas PT Bank Maspion Indonesia, Kios Sudirohusodo Makassar PT Bank Maspion Indonesia Kas Citraland PT Bank Maspion Indonesia Capem Sam Ratulangi PT Bank Maspion Indonesia Capem Pajajaran Bandung PT Bank Maspion Indonesia Cabang Agus Salim Semarang PT Bank Maspion Indonesia Cabang Denpasar Diponegoro PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo PT Bank Maspion Indonesia, Capem Merdeka Tangerang, Jl. Merdeka Raya No.116 C,Tangerang, Jakarta Barat Bank Maspion Capem Majapahit, Jl. Majapahit No.228 B-C, Semarang PT BMI Capem Lik Semarang, Jl. Industri VI Ruko 4, Semarang PT Bank Maspion Indonesia Capem Kelapa Gading, Jl.Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No.10-11,Jakarta Utara Capem Gunung Sahari, Jl. Gunung Sahari, Kav. 18, Jakarta Utara PT BMI Capem Gresik, PT Bank Maspion Indonesia Kios Rungkut Industri, Jl.Rungkut Kidul Industri No.64.A, Surabaya PT BMI Capem Asia, Jl. Asia No.168 E, Medan 1. Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara (ATM 1) 2. Jl. Pluit Karang Blok Z-4 Selatan Kav. 34, Jakarta Utara (ATM 2) RS Vincentulus A Paulo (RKZ), Jl. Diponegoro, Surabaya PT BMI Kios JMP, Jembatan Merah Plaza Lt.2 Blok B-27, Surabaya Kios ITC Mangga Dua Lt.4 B 50, Jakarta Utara Bank Maspion Indonesia Kios JKT Jatinegara, Jl. Matraman Raya, Jatinegara Trade Center Lt.3 Void 2, Jakarta Timur PT BMI Kios Tangerang, Jl.Gatot Subroto (Raya Serang) Km 5,3 Jatiuwung,Tangerang Jl.Komp. Villa Kapuk Mas Selatan V Blok H-14 No.1, Jakarta Utara Jl. Dr. Wahidin Sudirohusodo No. 7 Makassar PT BMI Kas Citraland, Jl. Taman Gapura A-16, Citraland, Surabaya PT Bank Maspion Indonesia Capem Sam Ratulangi, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar PT Bank Maspion Indonesia Capem Pajajaran Bandung, Jl.Pajajaran No.68 B, Bandung PT Bank Maspion Indonesia Cabang Agus Salim Semarang, Jl.Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang PT BMI Cabang Utama Diponegoro, Jl.Diponegoro No.150 Blok B1/1-2, Denpasar PT Bank Maspion Indonesia Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo September 2012 s.d. 14 September Maret 2013 s.d. 29 Maret April 2013 s.d. 16 April September 2012 s.d. 14 September Oktober 2012 s.d. 23 Oktober April 2013 s.d. 02 April Mei 2013 s.d. 12 Mei Juni 2013 s.d. 09 Juni Agustus 2012 s.d. 10 Agustus Oktober 2012 s.d. 23 Oktober Oktober 2012 s.d. 10 Oktober Agustus 2012 s.d. 22 Agustus Oktober 2012 s.d. 24 Oktober Oktober 2012 s.d. 10 Oktober Juli 2012 s.d. 12 Juli Juli 2012 s.d. 25 Juli Mei 2013 s.d.12 Mei Juli 2012 s.d. 25 Juli Juni 2012 s.d. 22 Juni Juli 2012 s.d. 25 Juli Maret 2013 s.d. 29 Maret September 2012 s.d. 4 September

138 PT Bank Maspion Indonesia, Cabang A.Yani Makassar PT Bank Maspion Indonesia Capem HR Muhammad PT Bank Maspion Indonesia Capem Jembatan Lima PT Bank Maspion Indonesia Cab. Kembang Jepun PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang PT Bank Maspion Indonesia Cabang Mangga Dua PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Manyar PT Bank Maspion Indonesia, Palembang PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Ujung Pandang, Jl.Ahmad Yani No.11-12, Makassar PT Bank Maspion Indonesia Capem HR Muhammad, Jl.HR Muhammad No.51 (869/Ruko), Surabaya Jl. KH. M. Mansyur No.262 A Kec.Tambora, Jakarta PT BMI Cab. Kembang Jepun, Jl. Kembang Jepun No.38-40, Surabaya Jl.K.H. Zainul Arifin No Malang PT Bank Maspion Indonesia Cabang Mangga Dua, Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta 25 Juli 2012 s.d. 25 Juli Agustus 2012 s.d. 10 Agustus September 2012 s.d. 14 September Oktober 2012 s.d. 10 Oktober September 2012 s.d. 4 September September 2012 s.d. 14 September 2013 Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya 16 Agustus 2012 s.d. 16 Agustus 2013 Jl.Veteran No. 264 F-G 1 Maret 2013 s.d. 1 Maret Polis Asuransi Money in Safe a. PT China Taiping Insurance Indonesia Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko CIIMIS (Cover Note) CIIMIS (Cover Note) CIIMIS (Cover Note) CIIMIS (Cover Note) CIIMIS (Cover Note) CIIMIS (Cover Note) PT Bank Maspion Indonesia, Cabang utama Bandung PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Makassar PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Jakarta Mangga Dua PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Purwokerto PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Solo PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Utama Semarang 1. Cabang Utama Bandung, Jl.Sunda No.54 & 54A, Bandung 2. Cabang Utama Bandung, Jl.Pajajaran No.68B, Bandung 3. Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung 1. Cabang Utama Ahmad Yani, Jl. Jl. Ahmad Yani No.11-12, Makassar 2. Capem Sam Ratulangi Makassar, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar 3. Kios Bank Makassar Sudirohusodo, Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo No.7, Makassar Jl. Mangga Dua Raya Blok E-4 Kav.No.1 Jakarta Utara Cabang Purwokerto, Jl.Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo -Cabang Utama Semarang, Komp.Pertokoan & Perkantoran Jurnatan, Jl. H Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang -Capem LIK Semarang, Jl.Industri VI Ruko 4, Semarang -Capem Majapahit, Jl.Majapahit 228 B- C, Semarang Periode Pertanggungan 25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus

139 b. Asuransi Wahana Tata Nomor Polis Nama Tertanggung Lokasi Risiko Periode Pertanggungan Bank Maspion Indonesia Kas Citraland Lakarsantri Jl.Taman Gapura A-16, Citraland Surabaya 31 Oktober 2012 s.d. 31 Oktober PT Bank Maspion Indonesia Capem Nibung Medan Jl. Kol. A. Kawilarang No.6 (d/h. Jl. Nibung Raya), Medan 1 Mei 2013 s.d. 1 Mei PT Bank Maspion Indonesia Capem Asia Jl.Asia No.168 E, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni PT Bank Maspion Indonesia Cabang Malang Jl. K.H. Zainul Arifin No.91-93, Malang 01 Juli 2012 s.d. 1 Juli PT Bank Maspion Indonesia Capem Patimura Jl.Patimura No.32 Blok B-15, Denpasar 1 Juli 2012 s.d. 1 Juli PT Bank Maspion Indonesia Capem Manyar Jl.Manyar No A, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus PT Bank Maspion Indonesia Capem Kapas Krampung PT Bank Maspion Indonesia Capem Manukan PT Bank Maspion Indonesia Capem Pasar Atom PT Bank Maspion Indonesia Kas Bromo PT Bank Maspion Indonesia Capem Gresik PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Diponegoro PT Bank Maspion Indonesia Cabang HR Muhammad PT Bank Maspion Indonesia Kembang Jepun PT Bank Maspion Indonesia Capem Pepelegi PT Bank Maspion Indonesia Capem Pepelegi PT Bank Maspion Indonesia, Capem Primkopal Juanda PT Bank Maspion Indonesia Capem Sepanjang PT Bank Maspion Indonesia Capem Sidoarjo PT Bank Maspion Indonesia Pusat PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Mangga Dua PT Bank Maspion Indonesia Capem Pasar Turi PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Sutomo PT Bank Maspion Indonesia 2013 Jl. Kapas Krampung No. 46 I, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Manukan Tama A III/1, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Perbelanjaan Pasar Atum Lt.2 Tahap II Jl. Bunguran, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Bromo I/7-9, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Dr.Sutomo, No.82-84, Gresik Ruko Genteng Biru, Jl. Diponegoro No.150 Blok BI No. 1-2,Denpasar Jl. HR Muhammad No.51 (869/Ruko), Surabaya 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus Juni 2012 s.d. 27 Juni Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Kembang Jepun No.38-40, Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Raya Pepelegi Kav.5, Waru sidoarjo 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Raya Pepelegi Kav.5, Waru sidoarjo 10 Agustus 2012 s.d. 10 Agustus 2013 Jl.Semeru No.11,Waru - Sidoarjo 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl.Raya Kalijaten, RT 05 RW 01, Komplek Alfamidi, Kecamatan Taman Sepanjang, Sidoarjo Jl. A. Yani No.41 C, Sidoarjo Jl. Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta Pertokoan Turi Mas, Jl.Semarang No.142 Surabaya 22 Agustus 2012 s.d. 22 Agustus Agustus 2012 s.d. 1 Agustus Agustus 2012 s.d. 1 Agustus Agustus 2012 s.d. 1 Agustus Agustus 2012 s.d. 22 Agustus 2013 Jl. Sutomo No.48-50, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni 2014 Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Sukoharjo, 01Juli 2012 s.d. Klojen, Malang 01 Juli

140 PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Solo Cabang Solo, Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129, Solo 4 September 2012 s.d. 4 September 2013 PT Bank Maspion Indonesia Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Malang 07 Juli 2012 s.d. 07 Juli 2013 PT Bank Maspion Indonesia Jl.Diponegoro 150 Blok B1/1-2, Denpasar 27 Juni 2012 s.d. 27 Juni 2013 PT Bank Maspion Indonesia Jl.Diponegoro 150 Blok B1/1-2, Denpasar 01 Juli 2012 s.d. 01 Juli 2013 PT Bank Maspion Indonesia Jl.Sutomo 48-50, Medan 01 Juni 2013 s.d. 01 Juni 2014 PT Bank Maspion Indonesia Jl. Veteran No. 264 F-G Palembang 01 Maret 2013 s.d. 01 Juni 2014 PT Bank Maspion Indonesia Jl.Gunung Sahari No Maret 2013 s.d. 27 September Polis Asuransi Money in Transit a. PT China Taiping Insurance Indonesia Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Kantor Cabang CIIMIT (Cover Note) CIIMIT (Cover Note) CIIMIT (Cover Note) CIIMIT (Cover Note) CIIMIT (Cover Note) b. Asuransi Wahana Tata PT Bank Maspion Indonesia, cabang utama Bandung PT Bank Maspion Indonesia, cabang Solo PT Bank Maspion Indonesia, cabang Makassar PT Bank Maspion Indonesia, cabang Purwokerto PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Utama Semarang 1. Cabang Utama Bandung, Jl.Sunda No.54 & 54A, Bandung 2. Cabang Utama Bandung, Jl.Pajajaran No.68B, Bandung 3. Capem Kopo Bandung, Jl.Kopo Bihbul No.98, Bandung Periode Pertanggungan 25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013 Jl.Brigjend Slamet Riyadi No.129. Solo 25 Agustus 2011 s.d. 25 Agustus Cabang Utama Ahmad Yani, Jl. Ahmad Yani No.11-12, Makassar 2. Capem Sam Ratulangi Makassar, Jl.Sam Ratulangi No.42, Makassar 3. Kios Bank Makassar Sudirohusodo, Jl. Dr.Wahidin Sudirohusodo No.7 Jl.Piere Tendean, Ruko Eks Kodim No.57, Purwokerto 1. Cabang Utama Semarang, Komp. Pertokoan & Perkantoran Jurnatan Jl. H. Agus Salim Blok D No.11-12, Semarang 2. Capem LIK Semarang, Jl. Industri VI Ruko 4, Semarang 25 Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus Agustus 2012 s.d. 25 Agustus 2013 Nomor Polis Nama Tertanggung Alamat Tertanggung Periode Pertanggungan PT Bank Maspion Indonesia Cab. Malang Jl.KH. Zainul Arifin No.91-93, Malang 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus PT Bank Maspion Indonesia Cabang Utama Mangga Dua Jl.Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Jakarta Utara 01 Agustus 2012 s.d. 01 Agustus PT Bank Maspion Indonesia Jl. Diponegoro No. 150 Blok BI No.1-2, 1 Juli 2012 s.d Denpasar Juli PT Bank Maspion Indonesia Jl.Sutomo No.48-50, Medan 1 Juni 2013 s.d Cabang Utama Sutomo Juni PT Bank Maspion Indonesia Jl.Basuki Rahmat No.50-54, Surabaya 1 Agustus 2012 s.d. 1 Agustus PT Bank Maspion Indonesia Jl. Gunung Sahari No Maret 2013 s.d. 27 September PT Bank Maspion Indonesia, Cabang Manyar Jl.Manyar No.57-57A, Surabaya 16 Agustus 2012 s.d. 16 Agustus

141 6. Polis Asuransi Kendaraan Bermotor Asuransi kendaran bermotor Perseroan meliputi asuransi untuk mobil dan sepeda motor. Saat ini asset yang terdaftar memiliki asuransi yaitu sebanyak 121 unit mobil dan 26 unit sepeda motor. N. TATA KELOLA PERUSAHAAN (GOOD COORPORATE GOVERNANCE) Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik. Penerapan Good Corporate Governance ( GCG ) secara konsisten akan meningkatkan daya saing dan kinerja perusahaan, yang pada akhirnya memperkokoh kepercayaan stakeholder kepada Perseroan. Sebagai bagian dari komitmen dalam menerapkan GCG, setiap aktivitas Perseroan senantiasa mengutamakan kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku. Setiap unit melaksanakan prinsip-prinsip GCG dalam pekerjaan atau tugas sehari-hari dan budaya kepatuhan ditanamkan pada seluruh jenjang organisasi. Direksi memastikan agar GCG diimplementasikan dengan standar terbaik dan Dewan Komisaris wajib memantau pelaksanaan keefektifan pelaksanaan GCG. GCG pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melaui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder. Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya yakni Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan, Komite-komite dibawah Komisaris dan Komite-komite dibawah Direksi. Self Assessment Pelaksanaan GCG Sesuai dengan peraturan Bank Indonesia mengenai Tata Kelola Perusahaan, Perseroan telah melakukan self assessment pelaksanaan tata kelola dengan membandingkan antara kinerja dengan kriteria minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Berdasarkan hasil self assessment tersebut, nilai komposit pelaksanaan Tata Kelola Perusahaan adalah 1,425 dengan predikat Sangat Baik. No. Aspek yang dinilai Bobot (a) Peringkat (b) Nilai (a) x (b) 1. Pelaksanaan tugas dan tanggung Jawab Dewan Komisaris 10,00% 2 0, Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi 20,00% 1 0, Kelengkapan dan pelaksanaan tugas Komite 10,00% 2 0, Penanganan benturan kepentingan 10,00% 1 0, Penerapan fungsi kepatuhan Perseroan 5,00% 1 0, Penerapan fungsi Audit Intern 5,00% 2 0, Penerapan fungsi Audit Ekstern 5,00% 1 0, Penerapan fungsi manajemen risiko dan pengendalian intern 7,50% 2 0, Penyediaan dana kepada Pihak Terkait dan Debitur Besar 7,50% 1 0, Transparansi kondisi keuangan dan non keuangan Perseroan, 15,00% 2 0,300 laporan pelaksanaan GCG dan laporan internal 11. Rencana Strategis Perseroan 5,00% 2 0,100 Nilai Komposit 100,00% 1,525 Pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Dewan Komisaris telah dijalankan secara efektif baik melalui pengawasan secara langsung maupun tidak langsung. Dewan Komisaris Perseroan bertindak dan mengambil keputusan secara independen, memiliki kompetensi dan integritas sesuai dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan. Rapat Dewan Komisaris terselenggara secara efektif dan fokus kepada hal-hal 125

142 yang bersifat strategis. Jumlah, komposisi, integritas dan kompetensi anggota Dewan Komisaris telah sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan serta telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Direksi telah menjalankan tata kelola perusahaan dengan baik dan melakukan upaya penyempurnaan proses kerja, kebijakan dan prosedur sesuai dengan perkembangan usaha Perseroan. Jumlah dan komposisi Direksi telah memenuhi ketentuan yang berlaku. Direksi bertindak dan mengambil keputusan secara independen, memiliki kompetensi dan integritas yang sesuai dengan ukuran dan kompleksitas Perseroan. Komposisi dan kompetensi anggota Komite sesuai dengan ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan. Komite memberikan rekomendasi dan masukan kepada Dewan Komisaris dalam mendukung pelaksanaan tugas Dewan Komisaris. Rapat Komite akan diselenggarakan secara lebih efektif dan berkala. Perseroan telah mengatur ketentuan mengenai benturan kepentingan, tidak terdapat perbedaan perlakuan antara pihak terkait dan pihak tidak terkait. Fungsi kepatuhan Perseroan telah berjalan efektif dan independen terhadap satuan kerja operasional. Perseroan terus menerus membangun compliance awareness dan memastikan agar pedoman, sistem dan prosedur serta kebijakan internal Perseroan secara konsisten dilaksanakan oleh seluruh unit kerja. Fungsi audit intern Perseroan dilaksanakan secara independen dan obyektif. Perseroan telah memiliki pedoman internal yang sesuai dengan standar minimum yang ditetapkan dalam Standar Pelaksanaan Fungsi Audit Intern Perseroan (SPFAIB). Pelaksanaan audit oleh Akuntan Publik yang ditunjuk dilakukan dengan independen dan memenuhi standar profesional Akuntan Publik dengan kualitas dan cakupan hasil audit yang baik. Dewan Komisaris dan Direksi melakukan pengawasan secara aktif terhadap pelaksanaan kebijakan dan strategi manajemen risiko. Penerapan manajamen risiko termasuk sistem pengendalian intern berjalan dengan baik dan efektif sesuai dengan tujuan, ukuran dan kompleksitas usaha Perseroan. Perseroan telah memiliki kebijakan penyediaan dana kepada pihak terkait dan debitur besar dan tidak terdapat pelanggaran maupun pelampauan Batas Maksimum Pemberian Kredit. Penyampaian informasi keuangan dan non keuangan Perseroan kepada publik dilakukan melalui Laporan Keuangan Publikasi, Laporan Tahunan dan Laporan Pelaksanaan Good Corporate Governance secara tepat waktu sesuai dengan cakupan dan ketentuan yang berlaku. Disamping itu informasi juga tersedia pada website Perseroan. Rencana strategis Perseroan telah disusun secara realistis dengan memperhatikan seluruh faktor eksternal dan internal termasuk prinsip kehati-hatian dan azas perbankan yang sehat. O. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari masyarakat, Perseroan memiliki komitmen untuk melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Hal tersebut disebabkan karena kenyataan bahwa keberhasilan Perseroan selama ini tidak terlepas dari dukungan masyarakat sehingga Perseroan memberikan sumbangsih nyata khususnya bagi masyarakat di sekitar tempat Perseroan beroperasi. Kegiatan CSR yang telah dilaksanakan antara lain sebagai berikut: Secara rutin setiap tahun karyawan Perseroan berpartisipasi dalam kegiatan donor darah yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia, Badan Musyarawah Perbankan Daerah dan Palang Merah Indonesia. Memberikan sumbangan kepada korban bencana alam seperti korban di Merapi, Mentawai, Padang dan korban banjir di Jakarta. Berpartisipasi dalam kegiatan sosial untuk panti asuhan / keluarga miskin / anak jalanan yang diselenggarakan oleh Badan Musyawarah Perbankan Daerah. Memberikan sumbangan untuk kegiatan keagamaan antara lain sumbangan untuk qurban Idul Adha, pembangunan vihara dan sumbangan untuk pura. Berpartisipasi dalam pembangunan gedung Posyandu. Berpartisipasi dalam pembangunan gedung sekolah dasar di Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur yang diselenggarakan oleh Perbanas Jawa Timur. Pemberian tabungan kepada siswa berprestasi baik secara akademik maupun non akademik 126

143 P. STRATEGI PERSEROAN Demi untuk mewujudkan visi dan misi Perseroan, berikut ini langkah-langkah strategis yang ditempuh Perseroan demi meningkatkan value Perseroan: Dengan visi untuk menjadi salah satu bank regional terbaik di Indonesia, Perseroan dalam pengembangan usahanya mempunyai sasaran pasar yaitu retail business. Salah satu strategi yang telah diterapkan dalam perluasan jaringan pelayanan Perseroan adalah dengan memperbanyak electronic channel antara lain kerjasama dengan salah satu switching provider terbesar di Indonesia yaitu Jaringan PRIMA sehingga nasabah dapat bertransaksi di ribuan ATM yang tergabung dalam Jaringan PRIMA. Selain itu Perseroan juga memfokuskan penyaluran kredit kepada sektor perdagangan dan industri yang telah terbukti dapat bertahan dalam berbagai krisis ekonomi. Namun demikian, Perseroan senantiasa memegang teguh prinsip kehati-hatian dalam penyaluran kredit. Upaya untuk meningkatkan pelayanan kepada para nasabah dimulai dari pembinaan seluruh jajaran karyawan Perseroan untuk selalu memberikan pelayanan prima. Selain itu, Perseroan juga melakukan diversifikasi dan pengembangan produk baik berupa existing product development maupun peluncuran produk baru. Q. PROSPEK USAHA PERSEROAN Saat ini Perseroan memiliki jumlah nasabah sebanyak yang tersebar di Surabaya, Malang, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makasar, Solo dan Purwokerto baik secara institusi ataupun perorangan. Ini membuktikan bahwa Perseroan bukan hanya dikenal di sekitar Jawa Timur namun sudah dikenal diluar kota Jawa Timur. Berikut jumlah rekening nasabah dari tahun 2007 hingga 2012: No. Kota 31 Desember Surabaya Institusi Perorangan Sub jumlah Malang Institusi Perorangan Sub jumlah Jakarta Institusi Perorangan Sub jumlah Semarang Institusi Perorangan Sub jumlah Denpasar Institusi Perorangan Sub jumlah Medan Institusi Perorangan Sub jumlah Bandung Institusi Perorangan Sub jumlah Makasar Institusi Perorangan Sub jumlah

144 No. Kota 31 Desember Solo Institusi Perorangan Sub jumlah Purwokerto Institusi Perorangan Sub jumlah Palembang Institusi Perorangan Sub jumlah Jumlah Rekening Dalam rangka pelaksanaan Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme serta penerapan manajemen risiko, secara berkala Perseroan melakukan pemantauan terhadap rekening-rekening nasabah yang tidak aktif maupun berada di bawah ketentuan saldo minimum. Terhadap nasabah-nasabah dengan kategori tersebut Perseroan mengirimkan surat pemberitahuan agar nasabah melakukan penambahan dana sekaligus melakukan pengkinian data. Apabila sampai dengan batas waktu tertentu (sesuai dengan pemberitahuan di dalam surat ke nasabah) nasabah-nasabah yang rekeningnya tidak aktif dan telah berada di bawah saldo minimum tidak melakukan penambahan dana maka Perseroan akan melakukan penutupan rekening. Perseroan merupakan salah satu bank umum yang berkantor pusat di Surabaya. Dibawah ini adalah tabel yang menggambarkan posisi Perseroan di antara bank-bank yang berkantor pusat di Surabaya baik dari sisi kredit, simpanan nasabah, aset dan ekuitas, dengan data sebagai berikut: Keterangan Kredit Simpanan Bank Aset Ekuitas Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % Rp Juta % BPD Jatim , , , ,28 Perseroan , , , ,68 Prima Master , , , Bank Antar Daerah , , , ,96 Centratama Nasional Bank , , , ,08 Anglomas International Bank , , , ,72 Jumlah , , , ,00 Sumber : Laporan Keuangan Publikasi Bank Umum Konvensional per 31 Desember 2012 dari website Bank Indonesia ( Pada triwulan IV-2012, perbankan (Bank Umum dan BPR) di Jawa Timur masih menunjukkan perkembangan kinerja yang positif, tercermin dari indikator total aset, kredit dan Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh dengan baik serta tingkat risiko kredit yang dicerminkan oleh rasio Non Performing Loan (NPL) terjaga di bawah 5%. Aset Bank Umum dan BPR tumbuh sebesar 20,79% (yoy) dengan penyaluran utama pada kredit. Hal ini tercermin dari pertumbuhan kredit Bank Umum dan BPR yang mencapai 26,18% (yoy) dan diiringi oleh kualitas kredit atau rasio NPL yang terjaga di kisaran 2,68%. Pada triwulan I-2013, kinerja industri perbankan di Jawa Timur diperkirakan sedikit mengalami perbaikan, meskipun terdapat tekanan dari beberapa faktor. Struktur dan pondasi sistem perbankan yang cukup baik diperkirakan masih dapat terjaga terutama ditopang oleh peningkatan fungsi intermediasi oleh perbankan. Pelonggaran suku bunga disertai penyusunan strategi pengembangan usaha yang tepat oleh perbankan diharapkan mampu meningkatkan peran sektor perbankan untuk mendorong perekonomian daerah. Selanjutnya, pertumbuhan kredit oleh perbankan pada triwulan I-2013 di Jawa Timur diperkirakan mengalami peningkatan, meskipun tidak sebesar pertumbuhan tahun sebelumnya. Tren penurunan suku bunga perbankan diharapkan mampu mendorong pertumbuhan kredit, khususnya pada sektor produktif, namun dalam batas pertumbuhan yang terjaga. Sektor ekonomi andalan Jatim seperti sektor perdagangan, sektor industri pengolahan, sektor konstruksi serta sektor transportasi dan komunikasi pertanian masih menjadi sektor unggulan bagi perbankan untuk dibiayai. Disamping itu, kredit konsumsi juga diperkirakan masih tetap tumbuh stabil (Sumber : Kajian Ekonomi Regional Jawa Timur; Bank Indonesia, 7 Februari 2013) 128

145 Berdasarkan data dari Bank Dunia, persentase jumlah penduduk yang memiliki rekening di Bank tahun 2011 dengan cakupan umur diatas 15 tahun keatas, Indonesia hanya berkisar 19,58% berada di bawah Thailand, Malaysia, Filipina dan Vietnam masing-masing 72,67%, 66,17%, 26,56% dan 21,37%. Ini mengisyaratkan peluang Perseroan dalam industri perbankan masih cukup besar mengingat baru sedikit dari jumlah penduduk Indonesia yang menyimpan dana nya pada lembaga keuangan. 129

146 BAB X. INDUSTRI PERBANKAN DI INDONESIA A. Umum Pada tanggal 9 Januari 2004 Bank Indonesia telah meluncurkan Arsitektur Perbankan Indonesia (API) sebagai suatu kerangka menyeluruh arah kebijakan pengembangan industri perbankan Indonesia ke depan. Peluncuran API tersebut tidak terlepas pula dari upaya Pemerintah dan Bank Indonesia untuk membangun kembali perekonomian Indonesia melalui penerbitan buku putih Pemerintah sesuai dengan Inpres No. 5 Tahun 2003, dimana API menjadi salah satu program utama dalam buku putih tersebut. API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang yang dirumuskan dalam API dilandasi oleh visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Bertitik tolak dari keinginan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan dengan memperhatikan masukan-masukan yang diperoleh dalam mengimplementasikan API selama dua tahun terakhir, maka Bank Indonesia merasa perlu untuk menyempurnakan program-program kegiatan yang tercantum dalam API. Penyempurnaan program-program kegiatan API tersebut tidak terlepas pula dari perkembangan-perkembangan yang terjadi pada perekonomian nasional maupun internasional. Penyempurnaan terhadap program-program API tersebut antara lain mencakup strategi-strategi yang lebih spesifik mengenai pengembangan perbankan syariah, BPR, dan UMKM ke depan sehingga API diharapkan memiliki program kegiatan yang lebih lengkap dan komprehensif yang mencakup sistem perbankan secara menyeluruh terkait Bank umum dan BPR, baik konvensional maupun syariah, serta pengembangan UMKM. Guna memudahkan dalam merumuskan arah kebijakannya, fokus penyusunan API dibagi dan diarahkan pada proses pembentukan 6 (enam) pilar infrastruktur yang dibutuhkan oleh perbankan nasional, yaitu: 1. Pilar pertama adalah program penguatan struktur perbankan nasional yang bertujuan untuk menciptakan struktur perbankan domestik yang sehat yang mampu memenuhi kebutuhan masyarakat dan mendorong pembangunan ekonomi nasional yang berkesinambungan. 2. Pilar kedua adalah program peningkatan kualitas pengaturan perbankan yang bertujuan menciptakan sistem pengaturan dan pengawasan bank yang efektif dan mengacu pada standar internasional. 3. Pilar ketiga adalah program peningkatan fungsi pengawasan untuk menciptakan industri perbankan yang kuat dan memiliki daya saing yang tinggi serta memiliki ketahanan dalam menghadapi risiko. 4. Pilar keempat adalah program peningkatan kualitas manajemen dan operasional perbankan yang bertujuan untuk menciptakan good corporate governance dalam rangka memperkuat kondisi internal perbankan nasional. 5. Pilar kelima adalah program peningkatan infrastruktur perbankan yang bertujuan untuk mewujudkan infrastruktur yang lengkap untuk mendukung terciptanya industri perbankan yang sehat. 6. Pilar keenam adalah program peningkatan perlindungan nasabah yang bertujuan untuk mewujudkan pemberdayaan dan perlindungan konsumen jasa perbankan. 130

147 Sumber : Bank Indonesia B. Prospek Perbankan Nasional Perkembangan industri perbankan di Indonesia akan berjalan seiring dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Dengan meningkatnya aktivitas perekonomian, sektor riil akan melakukan ekspansi dimana ekspansi tersebut akan menjadi peluang bagi perbankan untuk menyediakan kredit. Pada tahun 2012, pertumbuhan ekonomi diperkirakan akan mengalami perlambatan sebagai dampak dari krisis Eropa yang mulai mempengaruhi kinerja ekspor. Namun demikian, penurunan ekspor diharapkan dapat diimbangi oleh konsumsi domestik baik yang berasal dari belanja masyarakat maupun belanja pemerintah. Sehingga konsumsi domestik yang di kuartal 3 tahun 2012 mencapai 61,87% dari PDB (Sumber : BPS) dapat mengimbangi efek perlambatan ekonomi global tersebut. Di samping itu, inflasi yang relatif terjaga membuat ruang antara BI rate dan tingkat inflasi di Indonesia juga masih terbuka, menyebabkan urgensi untuk menaikkan BI rate dalam jangka pendek berkurang. Sumber : Bank Dunia Sumber : Bank Indonesia Pertumbuhan positif industri perbankan di Indonesia dapat terlihat dari Indikator-indikator utama seperti pertumbuhan penyaluran kredit perbankan yang mencapai 24,59% (yoy) pada Desember 2011 yang diikuti rasio NPL (Non Performing Loan) yang terus menurun mencapai 2,17% di tahun yang sama. CAR (Capital Adequate Ratio) perbankan Indonesia juga berada di level 16,05%, jauh di atas ketentuan BI di level 8%. Selain itu, ruang ekspansi perbankan nasional masih terbuka melihat LDR (Loan to Deposit Ratio) baru mencapai 78,77% di tahun

148 Sumber : Bank Indonesia Sumber : Bank Indonesia Bank Indonesia juga mendorong pertumbuhan kredit dengan mengeluarkan peraturan agar perbankan wajib mengumumkan Suku Bunga Dasar Kredit (prime lending rates) yang dapat mendorong suku bunga menjadi lebih kompetitif. Selain itu BI juga mengeluarkan peraturan yang mengkaitkan besaran Giro Wajib Minimum perbankan dengan LDR (Loan to Deposit Ratio). Meskipun demikian, BI tetap menekankan perbankan untuk menerapkan prinsip kehati-hatian agar NPL (Non Performing Loan) tetap berada di bawah 5%. Untuk meningkatkan akses masyarakat terhadap perbankan, BI juga sedang menggalakkan program keuangan inklusif dan telah menandatangani tiga (3) buah Nota Kesepahaman (MoU), yaitu antara : 1. Bank Indonesia dengan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, dalam rangka pelaksanaan edukasi perbankan dan keuangan kepada peserta didik di sekolah dasar, sekolah menengah pertama, sekolah menengah umum serta universitas; 2. Bank Indonesia dengan Kementrian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, dalam rangka peningkatan akses pembiayaan bagi UKM bidang kelautan; dan 3. Bank Indonesia dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) untuk memfasilitasi kebutuhan masyarakat memperoleh dokumen pertanahan dalam rangka perluasan dan pemerataan akses pembiayaan perbankan. Selain menandatangani Nota Kesepahaman (MoU), BI juga akan menerbitkan kebijakan yang terkait dengan: 1. Branchless banking, yang merupakan kebijakan untuk memperluas jangkauan bank dalam memberikan jasa keuangan. 2. Financial Education, yang merupakan kebijakan untuk meningkatkan financial literacy sehingga masyarakat dapat memanfaatkan produk dan jasa keuangan untuk meningkatkan kesehjateraan hidupnya. 3. Start Up Kredit, yang merupakan upaya untuk menciptakan produk dan jasa perbankan yang sesuai dengan kebutuhan pengusaha pemula. 132

149 4. Financial Identity Number (FIN), yang merupakan penyusunan nomor induk keuangan yang mencakup masyarakat yang sama sekali belum pernah berhubungan dengan bank (Strictly unbanked people), masyarakat yang pernah terhubung dengan bank (Partially unbanked), maupun masyarakat yang sudah terhubung dengan bank (Fully banked). C. Pengawasan dan Peraturan Perbankan Indonesia Berdasarkan Undang-undang No. 7 Tahun 1992 sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan ( Undang-Undang Perbankan ) dan sesuai dengan Undang-Undang No. 23 Tahun 1999, sebagaimana diubah dengan Undang-Undang No. 3 Tahun 2004 tentang Bank Indonesia ( Undang- Undang BI ) dan perubahan terakhir dengan Undang-Undang No. 2 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang No. 23 Tahun 1999 tentang Bank Indonesia menjadi Undang-Undang, Bank Indonesia (BI) adalah suatu lembaga yang independen dan bebas dari intervensi dan/atau pihak lain. Tujuan BI adalah untuk mencapai dan memelihara kestabilan nilai Rupiah, yang dapat dicapai dengan melaksanakan tugas-tugas, antara lain : a. Menetapkan dan melaksanakan kebijakan moneter; b. Mengatur dan menjaga kelancaran sistem pembayaran; c. Mengatur dan mengawasi bank. Untuk menunjang tugas pokoknya, BI diberikan wewenang untuk mengeluarkan dan mengatur peredaran Rupiah. BI juga menerbitkan kebijakan mengenai wewenang kesehatan, solvabilitas dan likuiditas bank, mengatur lalu-lintas pembayaran dan menyelenggarakan kliring dan penyelesaian akhir transaksi antar bank. Undang-undang Perbankan dan Undang-undang BI adalah landasan hukum utama yang mengatur pemberian ijin-ijin usaha dan pengaturan sektor perbankan. Undang-undang ini memberikan kewenangan yang besar kepada BI. Perbankan Indonesia juga tunduk pada peraturan-peraturan, keputusan-keputusan dan peraturan pelaksanaan yang diterbitkan oleh BI, Menteri Keuangan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. C.1. Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar Dalam rangka penyempurnaan pengaturan terkait dengan perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR) yang bertujuan agar perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) semakin mencerminkan risiko yang dihadapi Bank serta sejalan dengan standar yang berlaku secara internasional, maka Bank Indonesia menerbitkan Surat Edaran BI No.13/6/DPNP tanggal 18 Februari 2011 mengenai Pedoman Perhitungan Aset Tertimbang Menurut Risiko untuk Risiko Kredit dengan Menggunakan Pendekatan Standar, dengan pokok-pokok pengaturan sebagai berikut: i. Risiko Kredit meliputi Risiko Kredit akibat kegagalan debitur, kegagalan pihak lawan (counterparty credit risk) dan kegagalan setelmen (settlement risk). ii. Formula perhitungan ATMR adalah Tagihan Bersih x Bobot Risiko. iii. Perhitungan Tagihan Bersih dibedakan sebagai berikut: a. Eksposur aset dalam neraca b. Eksposur transaksi rekening administratif c. Eksposur yang menimbulkan counterparty credit risk dibedakan menjadi: - Eksposur transaksi derivatif, baik positif maupun negatif mark to market - Eksposur transaksi repo - Eksposur transaksi reverse repo. d. Eksposur yang menimbulkan settlement risk dibedakan menjadi: - Transaksi Delivery versus Payment - Transaksi Non Delivery versus Payment. iv. Bobot Risiko ditetapkan berdasarkan: a. peringkat debitur atau pihak lawan, sesuai kategori portofolio; atau b. prosentase tertentu untuk jenis tagihan tertentu. 133

150 v. Kategori portofolio meliputi: a. Tagihan kepada Pemerintah; b. Tagihan kepada Entitas Sektor Publik; c. Tagihan kepada Bank Pembangunan Multilateral dan Lembaga Internasional; d. Tagihan kepada Bank; e. Kredit Beragun Rumah Tinggal; f. Kredit Beragun Properti Komersial; g. Kredit Pegawai atau Pensiunan; h. Tagihan kepada Usaha Mikro, Usaha Kecil dan Portofolio Ritel; i. Tagihan kepada Korporasi; j. Tagihan Yang Telah Jatuh Tempo; k. Aset Lainnya. vi. Peringkat yang dipergunakan adalah peringkat terkini yang dikeluarkan oleh lembaga pemeringkat yang diakui oleh Bank Indonesia sesuai ketentuan yang berlaku. Peringkat domestik digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan dalam Rupiah dan peringkat internasional digunakan untuk penetapan bobot risiko tagihan valuta asing. Tagihan dalam bentuk surat-surat berharga (SSB) menggunakan peringkat SSB sedangkan tagihan dalam bentuk selain SSB menggunakan peringkat debitur. vii. Teknik Mitigasi Risiko Kredit (MRK) yang diakui adalah: a. Teknik MRK Agunan; b. Teknik MRK Garansi; c. Teknik MRK Penjaminan atau Asuransi Kredit. viii. Jenis agunan yang diakui dalam Teknik MRK Agunan hanyalah yang berupa aset keuangan yaitu: a. Uang tunai yang disimpan di bank penyedia dana; b. Giro, tabungan, deposito yang diterbitkan oleh bank penyedia dana; c. Emas yang disimpan oleh bank penyedia dana; d. Surat Utang Negara (SUN); e. Surat Berharga Syariah Negara (SBSN); f. Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Sertifikat Bank Indonesia Syariah (SBIS); g. Surat Berharga dengan peringkat tertentu. Terdapat 2 (dua) pendekatan untuk menghitung ATMR atas eksposur yang menggunakan Teknik MRK Agunan yaitu Pendekatan Sederhana dan Pendekatan Komprehensif. ix. Penerbit Garansi yang diakui dalam Teknik MRK Garansi meliputi: a. Pihak yang tergolong Tagihan kepada Pemerintah; b. Pihak yang tergolong sebagai Tagihan kepada Pemerintah Negara Lain dengan bobot risiko lebih rendah dan peringkat paling kurang BBB-; c. Bank Umum yang berbadan hukum Indonesia, kantor cabang bank asing dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia dengan bobot risiko lebih rendah; d. Bank yang berbadan hukum asing dan tergolong prime bank; e. Lembaga keuangan yang bergerak di bidang penjaminan atau asuransi dan tergolong sebagai Tagihan kepada Entitas Sektor Publik dan Tagihan kepada Korporasi. C.2. Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No.7/15/PBI/2005 tanggal 1 Juli 2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum serta Peraturan Bank Indonesia No. 9/16/PBI/2007 tanggal 3 Desember 2007 tentang Perubahan Atas Peraturan Bank Indonesia No. 7/15/PBI/2005 tentang Jumlah Modal Inti Minimum Bank Umum, bank wajib memenuhi modal inti paling kurang sebesar Rp juta pada tanggal 31 Desember 2007, dan selanjutnya wajib memenuhi jumlah modal inti paling kurang sebesar Rp juta pada tanggal 31 Desember Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia Nomor 14/26/PBI/2012 Tentang Kegiatan Usaha Dan Jaringan Kantor Berdasarkan Modal Inti Bank, pada pasal 3 ayat (1) disebutkan Berdasarkan Modal Inti yang dimiliki, Bank dikelompokkan menjadi 4 BUKU, yaitu: a. BUKU 1 adalah Bank dengan Modal Inti sampai dengan kurang dari Rp ,00 (satu triliun Rupiah); 134

151 b. BUKU 2 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (satu triliun Rupiah) sampai dengan kurang dari Rp ,00 (lima triliun Rupiah); c. BUKU 3 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (lima triliun Rupiah) sampai dengan kurang dari Rp ,00 (tiga puluh triliun Rupiah); dan d. BUKU 4 adalah Bank dengan Modal Inti paling sedikit sebesar Rp ,00 (tiga puluh triliun Rupiah). dan pasal 5 disebutkan Kegiatan Usaha Bank Umum Konvensional yang dapat dilakukan pada masingmasing BUKU ditetapkan sebagai berikut: a. BUKU 1 hanya dapat melakukan: 1. Kegiatan Usaha dalam Rupiah yang meliputi kegiatan penghimpunan dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar; kegiatan penyaluran dana yang merupakan produk atau aktivitas dasar; kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance); kegiatan dengan cakupan terbatas untuk keagenan dan kerjasama; kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking dengan cakupan terbatas; kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; dan jasa lainnya; 2. kegiatan sebagai Pedagang Valuta Asing (PVA). 3. kegiatan lainnya yang digolongkan sebagai produk atau aktivitas dasar dalam Rupiah yang lazim dilakukan oleh Bank dan tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku b. BUKU 2 dapat melakukan: 1. Kegiatan Usaha dalam Rupiah dan valuta asing kegiatan penghimpunan dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1; kegiatan penyaluran dana sebagaimana dilakukan dalam BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas; kegiatan pembiayaan perdagangan (trade finance); kegiatan treasury secara terbatas; jasa lainnya. 2. Kegiatan Usaha sebagaimana pada BUKU 1 dengan cakupan yang lebih luas untuk keagenan dan kerjasama; 3. kegiatan sistem pembayaran dan electronic banking; 4. kegiatan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia; 5. kegiatan penyertaan modal sementara dalam rangka penyelamatan kredit; kegiatan lain yang lazim sepanjang tidak bertentangan dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. BUKU 3 dapat melakukan seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau di luar negeri terbatas pada wilayah regional Asia. d. BUKU 4 dapat melakukan seluruh Kegiatan Usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 4 baik dalam Rupiah maupun dalam valuta asing dan penyertaan modal pada lembaga keuangan di Indonesia dan/atau seluruh wilayah di luar negeri dengan jumlah lebih besar dari BUKU 3. C.3. Pemenuhan Kewajiban Modal Minimum Bank Berdasarkan PBI No.10/15/PBI/2008 ditetapkan bahwa bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8,00% (delapan persen) dari ATMR. C.4. Perijinan dan Pembatasan Kegiatan Bank Berdasarkan Undang-Undang Perbankan dan Undang-Undang BI, setiap pihak yang melakukan kegiatan perbankan termasuk kegiatan penerimaan simpanan dan penyaluran kredit, harus mendapatkan ijin dari BI. Pembukaan kantor cabang serta kantor perwakilan di luar negeri juga harus mendapatkan ijin dari BI. Bank Umum di Indonesia dibatasi dalam melakukan kegiatan usahanya antara lain tidak dapat: i. Memiliki saham pada perusahaan lain, kecuali: 135

152 a. Penyertaan modal pada bank atau pada perusahaan lain yang bergerak dalam bidang keuangan (yang meliputi sewa guna usaha, modal ventura, perusahaan efek dan asuransi serta perusahaan yang menawarkan jasa kliring, penyelesaian dan custodian); b. Penyertaan sementara sehubungan dengan restrukturisasi kredit non-performing atau kegagalan pembiayaan yang diberikan oleh Bank berdasarkan prinsip syariah (sebagaimana didefenisikan dalam Undang-Undang Perbankan). ii. Bergerak dalam bidang asuransi (kecuali untuk penyertaan saham atau modal atau untuk menawarkan produk pihak ketiga); atau iii. Melakukan kegiatan yang dilarang Undang-Undang Perbankan, seperti bertindak selaku penjamin emisi dalam penerbitan surat berharga (commercial paper) atau melakukan kegiatan perdagangan saham di Bursa Efek. C.5. Kepemilikan Bank Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, bank hanya dapat mencatatkan sahamnya di Bursa Efek sebanyak-banyaknya 99% (sembilan puluh Sembilan persen) dari jumlah saham bank yang bersangkutan dan seluruh saham yang dicatatkan tersebut dapat dibeli oleh investor asing. Sisanya sebesar 1% (satu persen) harus dimiliki oleh pemegang saham Warga Negara Indonesia dan/atau Badan Hukum Indonesia serta tidak dicatatkan di Bursa Efek. Berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum, Bank Indonesia menetapkan batas maksimum kepemilikan saham pada Bank berdasarkan: (a) kategori pemegang saham; dan (b) keterkaitan antar pemegang saham. Batas maksimum kepemilikan saham pada Bank bagi setiap kategori pemegang saham ditetapkan sebagai berikut: a. 40% (empat puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham berupa badan hukum lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan bukan bank; b. 30% (tiga puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham berupa badan hukum bukan lembaga keuangan; dan c. 20% (dua puluh persen) dari Modal Bank, untuk kategori pemegang saham perorangan. Batasan maksimum kepemilikan saham tidak berlaku bagi Pemerintah Pusat dan lembaga yang memiliki fungsi melakukan penanganan dan/atau penyelamatan Bank. Lembaga keuangan bukan bank yang dimaksud adalah lembaga keuangan bukan bank yang memenuhi kriteria sebagai berikut: a. Dalam pendiriannya sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku dimungkinkan melakukan kegiatan penyertaan jangka panjang; dan b. Diawasi dan diatur oleh otoritas lembaga keuangan. Pemegang saham yang memiliki keterkaitan ditetapkan sebagai satu pihak dengan batas maksimum kepemilikan saham sebagai berikut: a. Jumlah keseluruhan kepemilikan saham dalam satu pihak tersebut sebesar batas kepemilikan yang tertinggi dari kategori pemegang saham dalam satu pihak tersebut; dan b. Komposisi kepemilikan masing-masing pemegang saham dalam satu pihak tersebut paling tinggi sebesar batas maksimum kepemilikan sesuai kategori pemegang saham. Keterkaitan antar pemegang saham Bank didasarkan pada: a. Adanya hubungan kepemilikan; b. Adanya hubungan keluarga sampai dengan derajat kedua, dan/atau c. Adanya kerjasama atau tindakan yang sejalan untuk mencapai tujuan bersama dalam mengendalikan Bank (acting in concert) dengan atau tanpa perjanjian tertulis sehingga secara bersama-sama mempunyai hak opsi atau hak lainnya untuk memiliki saham Bank. 136

153 Kewajiban penyesuaian batas maksimum kepemilikan saham tersebut diatur sebagai berikut: a. Bagi pemegang saham pada Bank yang memperoleh penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan/atau penilaian Good Corporate Governance (GCG) dengan peringkat 3 (tiga), 4 (empat) atau 5 (lima) pada posisi penilaian bulan Desember 2013, wajib menyesuaikan dengan batas maksimum kepemilikan saham diatas paling lama 5 (lima) tahun sejak 1 Januari 2014; dan b. Pemegang saham pada Bank yang memperoleh penilaian Tingkat Kesehatan Bank dan penilaian Good Corporate Governance (GCG) dengan peringkat 1 (satu) atau 2 (dua) pada posisi penilaian bulan Desember 2013 tetap dapat memiliki saham sebesar persentase saham yang telah dimiliki. Berdasarkan Surat Keputusan Direksi BI No.32/50/KEP/DIR tanggal 14 Mei 1999 dan Peraturan BI No.11/1/PBI tanggal 27 Januari 2009 tentang Bank Umum, setiap pihak yang dapat membeli saham bank adalah pihak-pihak yang : a. Tidak termasuk dalam daftar orang tercela di bidang perbankan sesuai dengan yang ditetapkan oleh BI; dan b. Menurut penilaian BI, yang bersangkutan memiliki integritas yang baik. Berdasarkan Peraturan BI No.12/23/PBI/2010 tanggal 29 Desember 2010 tentang Uji Kemampuan dan Kepatuhan (fit and proper test), setiap pemegang saham pengendali atau calon pemegang saham pengendali dari suatu bank harus menjalani kemampuan dan kepatuhan (fit and proper test) yang dilakukan oleh BI. Penilaian uji kemampuan dan kepatuhan dilakukan untuk menilai bahwa pemegang saham pengendali atau calon pemegang saham pengendali suatu bank memenuhi persyaratan integritas dan kelayakan keuangan. Faktor integritas meliputi : i. Akhlak dan moral yang baik, antara lain ditunjukkan dengan sikap mematuhi ketentuan yang berlaku, termasuk tidak pernah dihukum karena terbukti melakukan TIndak Pidana Tertentu dalam waktu 20 (dua puluh) tahun terakhir sebelum dicalonkan, calon pemegang saham pengendali wajib menyampaikan rencana pengembangan operasional Bank yang sehat, yang paling kurang memuat arah dan strategi pengembangan Bank, dan rencana penguatan permodalan Bank untuk jangka waktu paling kurang 3 (tiga) tahun; ii. Memiliki komitmen untuk memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku; iii. Memiliki komitmen terhadap pengembangan operasional bank yang sehat; iv. Tidak termasuk dalam Daftar Tidak Lulus (DTL): v. Memiliki komitmen untuk tidak melakukan dan/atau mengulangi perbuatan dan/atau tindakan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 27 (mengenai uji kemampuan dan kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap pemegang saham pengendali) dan Pasal 28 (mengenai uji kemampuan dan kepatutan dalam rangka penilaian kembali terhadap anggota dewan komisaris, anggota direksi, dan pejabat eksekutif), bagi calon pemegang saham pengendali yang pernah memiliki predikat tidak lulus dalam uji kemampuan dan kepatutan dan telah menjalani masa sanksi. Faktor kelayakan keuangan meliputi penilaian atas hal-hal sebagai berikut : i. Memiliki kemampuan keuangan yang dapat mendukung perkembangan bisnis bank; ii. Tidak memiliki kredit macet; iii. Tidak memiliki hutang jatuh tempo dan bermasalah; iv. Tidak pernah dinyatakan pailit dan tidak pernah menjadi pemegang saham, anggota dewan komisaris atau anggota direksi yang dinyatakan bersalah menyebabkan suatu perseroan dinyatakan pailit berdasarkan ketetapan pengadilan dalam waktu 5 (lima) tahun sebelum pencalonan,; v. Memiliki komitmen untuk melakukan upaya-upaya yang diperlukan apabila bank menghadapi kesulitan permodalan maupun likuiditas. Pembelian saham oleh investor secara langsung atau melalui bursa yang menyebabkan kepemilikan mencapai 25% atau lebih dari modal bank yang disetor atau kurang dari 25% namun mengakibatkan beralihnya pengendalian, wajib terlebih dahulu mendapatkan ijin dari BI. Akan tetapi, ijin tersebut tidak diharuskan apabila pembeli saham bank tersebut tidak bermaksud mencatatkan kepemilikannya dalam Daftar Pemegang Saham. Pengertian investor mencakup individu dan badan hukum. Pelaporan 137

154 kepemilikan saham kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BI wajib dilakukan apabila investor membeli saham baik secara langsung maupun melalui bursa efek tidak kurang dari 5% sampai dengan kurang dari 25% dari modal ditempatkan dan modal disetor. Pelaporan kepada Otoritas Jasa Keuangan dan BI dilakukan selambat-lambatnya 10 (sepuluh) hari sejak investor tersebut tercatat sebagai pemegang saham dalam Daftar Pemegang Saham bank yang bersangkutan. Apabila investor tidak memenuhi persyaratan sebagai pemegang saham maka investor wajib mengalihkan saham tersebut kepada pihak lain yang memenuhi persyaratan dalam waktu 90 hari sejak pemberitahuan dari BI kepada pemilik saham yang bersangkutan. Dalam hal pengalihan tidak dilakukan dalam jangka waktu tersebut maka investor tersebut dilarang untuk bertindak sebagai pemegang saham bank dan bank dilarang untuk mencatatkan saham tersebut dalam Daftar Pemegang Saham dan/atau dilarang untuk memberikan hak-hak apapun sebagai pemegang saham kepada investor tersebut, termasuk hak untuk hadir dan memberikan suara dalam RUPS dan hak untuk menerima dividen. Divestasi atau penurunan kepemilikan saham sampai dengan jumlah dibawah 10% harus dilakukan apabila pemegang saham yang telah ada dianggap tidak memenuhi persyaratan kelayakan dan kepatutan oleh BI. C.6. Manajemen Bank Di Indonesia, bank umum dikelola oleh Direksi dibawah pengawasan Dewan Komisaris. Berdasarkan Peraturan BI No.8/4/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance bagi bank umum, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan BI No.8/14/PBI/2006 tanggal 5 Oktober 2006 dan Surat Edaran BI No.9/12/DPNP tanggal 30 Mei 2007, anggota Direksi bank umum harus terdiri paling sedikit 3 (tiga) orang, sementara anggota Dewan Komisaris bank umum harus terdiri dari palilng sedikit 3 (tiga) orang dan paling banyak sama dengan jumlah anggota Direksi. Selanjutnya berdasarkan Peraturan BI No.9/8/PBI/2007 tentang Pemanfaatan Tenaga Kerja Asing dan Program Alih Pengetahuan di Sektor Perbankan, bank umum yang 25% atau lebih sahamnya dimiliki oleh pihak asing, dapat menempatkan warga negara asing untuk jabatan Komisaris, Direksi, Pejabat Eksekutif dan/atau Tenaga Ahli/Konsultan, dengan syarat bahwa 50% atau lebih dari anggota Komisaris atau mayoritas anggota Direksi dan Pejabat Eksekutif di Kantor Pusat Bank sebagaimana dimaksud wajib berkewarganegaraan Indonesia. Calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi wajib memperoleh persetujuan dari BI sebelum diangkat dan menduduki jabatannya. Anggota Direksi dilarang merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada lembaga perbankan, perusahaan dan lembaga lain. Di samping itu anggota Direksi dilarang baik sendiri-sendiri atau bersama-sama memiliki saham melebihi 25% dari modal disetor pada bank dan/atau perusahaan lain. Paling kurang 50% dari jumlah anggota Dewan Komisaris Bank adalah Komisaris Independen. Komisaris Independen hanya dapat merangkap jabatan sebagai anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif pada 1 (satu) lembaga/perusahaan bukan lembaga keuangan, atau anggota Dewan Komisaris, Direksi atau pejabat eksekutif yang melaksanakan fungsi pengawasan pada 1 (satu) Entitas Anak bukan bank yang dikendalikan oleh bank. Sesuai Peraturan Bank Indonesia No. 13/2/PBI/2011 tentang Pelaksanaan Fungsi Kepatuhan Bank Umum, semua bank umum wajib memiliki Direktur yang membawahkan fungsi kepatuhan yang bertugas untuk: Mewujudkan terlaksananya budaya kepatuhan pada semua tingkatan organisasi dan kegiatan usaha Bank; Mengelola risiko kepatuhan yang dihadapi oleh Bank; Memastikan agar kebijakan, ketentuan, sistem dan prosedur serta kegiatan usaha yang dilakukan oleh bank telah sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; dan Memastikan kepatuhan bank terhadap komitmen yang dibuat oleh bank kepada Bank Indonesia dan/atau otoritas pengawas lain yang berwenang. 138

155 Sesuai dengan peraturan Pasar Modal, suatu perusahaan terbuka harus mempunyai : i. Komisaris Independen sekurang-kurangnya 30% dari jumlah anggota Dewan Komisaris di perusahaan tersebut; ii. Sedikitnya 1 (satu) orang direktur yang tidak terafiliasi; iii. Sekretaris Perusahaan dengan tugas sebagai penghubung antara perusahaan, Otoritas Jasa Keuangan dan Publik; serta iv. Komite Audit yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Dewan Komisaris serta membantu Dewan Komisaris dalam melaksanakan tugasnya. C.7. Ketentuan Permodalan Modal Disetor Minimum Peraturan BI mensyaratkan bank-bank di Indonesia untuk menjaga tingkat minimum modalnya. BI mengharuskan bank-bank umum yang baru didirikan untuk memiliki modal disetor minimal sebesar Rp 3 Trilun. C.8. Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (Capital Adequacy Ratio/CAR) Ketentuan Bank Indonesia yang mendasari Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) atau CAR adalah Peraturan Bank Indonesia (PBI) No.9/13/PBI/2007 tanggal 1 Nopember 2007 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum dengan memperhitungkan risiko pasar; dan Peraturan BI No.10/15/PBI/2008 tanggal 24 September 2008 tentang Kewajiban Penyediaan Modal Minimum Bank Umum. Pokok-pokok pengaturan dalam PBI tersebut antara lain: a. Bank wajib menyediakan modal minimum sebesar 8% dari Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). b. KPMM atau CAR merupakan pembagian antara jumlah modal dengan ATMR c. Modal Bank terdiri dari: 1. Modal Inti (tier 1), yang terdiri dari Modal Disetor, Cadangan Tambahan Modal dan Modal Inovatif setelah diperhitungkan dengan faktor pengurang berupa goodwill, aset tidak berwujud lainnya dan/atau faktor pengurang komponen modal lainnya. Modal inovatif yang dapat diperhitungkan sebagai komponen Modal Inti paling tinggi sebesar 10% dari Modal Inti. Bank wajib menyediakan Modal Inti paling kurang 5% dari ATMR baik bagi Bank secara individu maupun konsolidasi dengan Perusahaan Anak. 2. Modal Pelengkap (Tier 2) yang terdiri dari modal pelengkap level atas (upper tier 2) dan modal pelengkap level bawah (lower tier 2). Modal pelengkap hanya dapat diperhitungkan paling tinggi sebesar 100% dari Modal Inti. Upper Tier 2 mencakup instrumen modal dalam bentuk saham atau instrumen modal lainnya yang memenuhi persyaratan tertentu, revaluasi aset tetap, cadangan umum aset produktif, dan pendapatan komprehensif lainnya. Lower Tier 2 mencakup saham preferen yang dapat ditarik kembali setelah jangka waktu tertentu (redeemable preference shares) dan/atau pinjaman atau obligasi subordinasi yang memenuhi persyaratan tertentu. Lower Tier 2 hanya dapat diperhitungkan paling tinggi sebesar 50% dari Modal Inti. 3. Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) yang hanya dapat digunakan untuk memperhitungkan risiko pasar dengan ketentuan: Tidak melebihi 250% dari Modal Inti yang dialokasikan untuk memperhitungkan risiko pasar. Jumlah Modal Pelengkap (Tier 2) dan Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) paling tinggi sebesar 100% dari Modal Inti (Tier 1). Komponen Modal Pelengkap Tambahan (Tier 3) mencakup pinjaman subordinasi atau obligasi subordinasi jangka pendek, Modal Pelengkap (Tier 2) yang tidak dialokasikan untuk menutup beban modal untuk Risiko Kredit dan/atau Risiko Operasional namun memenuhi syarat sebagai modal pelengkap (unused but eligible Tier 2) dan bagian dari modal pelengkap level bawah (lower Tier 2) yang melebihi batasan modal pelengkap level bawah. 139

156 d. ATMR terdiri dari ATMR untuk Risiko Kredit dan Risiko Operasional, sedangkan bagi bank yang memenuhi kriteria tertentu ditambah dengan ATMR untuk Risiko Pasar. C.9. Kualitas Aktiva Produktif (KAP) Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhir diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan Ketiga PBI 7. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam satu dari lima kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Klasifikasi ini digunakan untuk menentukan tingkat minimum penyisihan penghapusan aktiva produktif yang harus dilakukan oleh bank umum. Penetapan Kualitas Aktiva Produktif (KAP) didasarkan atas tiga kriteria yaitu : (a) prospek usaha; (b) kinerja (performance) debitur; dan (c) kemampuan membayar. Perkecualian untuk kredit dan penyediaan dana kepada 1 (satu) debitur atau 1 (satu) proyek dengan jumlah kurang dari atau sama dengan Rp. 1 miliar dan debitur Usaha Mikro, Kecil dan Menengah maka penetapan KAP didasarkan atas ketepatan pembayaran pokok dan bunga. C.10.Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aset Produktif (PPAP) BI mewajibkan bank umum untuk menghitung PPAP berupa cadangan umum dan cadangan khusus untuk menutup risiko kemungkinan kerugian dengan penyisihan minimum sebagai berikut: a. Cadangan Umum minimum 1% dari aset produktif dengan kategori Lancar (tidak termasuk Sertifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aset produktif yang dijamin dengan agunan tunai). b. Cadangan Khusus ditetapkan sebagai berikut: Minimum 5% dari aset produktif dengan kategori Dalam Perhatian Khusus Minimum 15% dari aset produktif dengan kategori Kurang lancar Minimum 50% dari aset produktif dengan kategori Diragukan. Minimum 100% dari aset produktif dengan kategori Macet. Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset di atas diterapkan terhadap saldo aset produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aset produktif yang diklasifikasikan lancar baik tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset diterapkan terhadap saldo aset produktif yang bersangkutan dan komitmen dan kontinjensi. 140

157 BAB XI. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja, akuntan publik independen, sesuai dengan standar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang bertanggal 2 Maret Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 2 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. (dalam jutaan Rupiah) Keterangan 31 Desember Modal saham Modal dasar saham dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2012 dan saham dengan nilai nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2011 dan 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh saham pada 31 Desember 2012, saham pada 31 Desember 2011 dan saham pada 31 Desember Saldo Laba Jumlah Ekuitas Struktur permodalan Perseroan telah mengalami beberapa perubahan dan terakhir sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang keputusannya dimuat dalam Akta Risalah Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 159 tanggal 17 September 2012, dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 serta telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan Akta tersebut di atas adalah sebagai berikut: 141

158 Nilai Nominal Rp100,- per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: - PT Alim Investindo ,61 - PT Guna Investindo ,46 - Angkasa Rachmawati ,51 - Gunardi ,63 - Alim Markus ,26 - Alim Mulia Sastra ,01 - Alim Satria ,01 - Alim Prakasa ,01 - Alim Puspita ,50 Jumlah ,00 Saham Dalam Portepel Selain yang telah disebutkan di atas dan yang telah diungkapkan dalam Prospektus, setelah tanggal laporan keuangan hingga tanggal diterbitkannya Prospektus ini, tidak ada lagi perubahan struktur permodalan yang terjadi. Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Otoritas Jasa Keuangan pada tanggal 17 April 2013 dalam rangka Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (seratus Rupiah) setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah). Ekuitas Tabel Proforma Ekuitas per tanggal 31 Desember 2012 Modal dasar Modal ditempatkan dan disetor penuh Agio saham Saldo laba (dalam jutaan Rupiah) Jumlah ekuitas Posisi ekuitas menurut laporan keuangan pada tanggal 31 Desember Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut - Penawaran umum sejumlah Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp100,- (satuan penuh) setiap saham dengan harga penawaran Rp 320,- setiap saham Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2012 setelah Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat dilaksanakan

159 BAB XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum Perdana Saham PT Bank Maspion Indonesia Tbk ( Perseroan ), bersama ini kami menyatakan bahwa para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan Perseroan mengusulkan kebijakan dividen kas antara 5% (lima persen) hingga maksimum sebesar 50% (lima puluh persen) dari laba bersih Perseroan setelah pajak mulai tahun buku 2013, dengan mempertimbangkan keuntungan Perseroan pada tahun buku yang bersangkutan dan tingkat kesehatan Perseroan serta tanpa mengurangi hak dari RUPS untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. Tidak terdapat pembatasan (negative covenant) terhadap pembagian dividen yang dapat merugikan pemegang saham publik. 143

160 BAB XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Februari 1995 perihal Pengenaan Pajak Penghasilan atas Penghasilan Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah diatur sebagai berikut: 1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. 2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. 3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas capital gain pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang Bidang-Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Tidak Termasuk Sebagai Objek Pajak Penghasilan, Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. 144

161 Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang diterbitkan oleh pihak yang berwenang di negara asal dan konfirmasi tempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerima manfaat dari dividen dimaksud. Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada. Sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan, negara domisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50% pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPn) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak. Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya. CALON PEMBELI SAHAM DALAM PENAWARAN UMUM INI DIHARAPKAN DAN DISARANKAN DENGAN BIAYA SENDIRI UNTUK BERKONSULTASI DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN SAHAM YANG DIBELI MELALUI PENAWARAN UMUM INI. 145

162 BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK 1. Keterangan Tentang Penjaminan Emisi Efek Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 191 Tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 82 tanggal 8 Mei 2013 juncto Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No. 175 tanggal 19 Juni 2013, yang ketiganya dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta ( Perjanjian Penjaminan Emisi Efek ), maka para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebutkan di bawah ini secara sendiri-sendiri menyetujui untuk sepenuhnya menjamin dengan kesanggupan penuh (full commitment) sebesar 100% (seratus persen) dari emisi saham sejumlah (tujuh ratus tujuh puluh juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) dengan Harga Penawaran sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) yang ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing. Perjanjian tersebut di atas merupakan perjanjian lengkap yang menggantikan semua persetujuan atau perjanjian yang mungkin telah dibuat sebelumnya mengenai perihal yang dimuat dalam perjanjian dan setelah ini tidak akan ada lagi perjanjian lain yang dibuat oleh para pihak yang isinya bertentangan dengan perjanjian tersebut. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Peraturan BAPEPAM No. IX.A Susunan Sindikasi Penjamin Emisi Efek Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek ini adalah sebagai berikut: No Nama Penjamin Emisi Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek Porsi Penjaminan Rupiah Jumlah Saham (Rp) Persentase (%) 1 Makinta Securities ,700 Para Penjamin Emisi efek 1 PT Danasakti Securities ,039 2 PT Equity Securities Indonesia ,091 3 PT Erdikha Elit Sekuritas ,039 4 PT HD Capital Tbk ,026 5 PT Indomitra Securities ,026 6 PT Intifikasa Securindo ,026 7 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk ,039 8 PT Madani Securities ,026 9 PT Magenta Kapital Indonesia , PT Mega Capital Indonesia , PT Minnapadi Investama Tbk ,

163 No Nama Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan Rupiah Jumlah Saham (Rp) Persentase (%) 12 PT MNC Securities , PT Panca Global Securities Tbk , PT Panin Sekuritas Tbk , PT Reliance Securities Tbk , PT Valbury Asia Securities , PT Waterfront Securities Indonesia , PT Yulie Sekurindo Tbk ,052 Jumlah ,000 Berdasarkan Undang-Undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksud dengan afiliasi adalah sebagai berikut: - Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horisontal maupun vertikal; - Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; - Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama; - Hubungan antara perusahaan dengan pihak yang secara langsung atau tidak langsung mengendalikan, dikendalikan atau di bawah satu pengendalian dari perusahaan tersebut; - Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau - Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek/Penjamin Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek lainnya yang turut serta dalam Penawaran Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undangundang No. 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal. 3. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana Harga Penawaran saham dalam Penawaran Umum ini ditetapkan berdasarkan kesepakatan dan negosiasi antara Perseroan dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek. Perseroan menggunakan proses penawaran awal (book building) agar dapat diketahui minat dari para investor atas saham yang ditawarkan oleh Perseroan. Dengan mempertimbangkan hasil proses book building, maka Perseroan dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek telah sepakat menentukan harga Penawaran Saham adalah sebesar Rp 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) setiap saham. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor diantaranya: - Kondisi pasar pada saat bookbuilding dilakukan; - Permintaan dari para investor; - Kinerja keuangan Perseroan serta penilaian dari para investor atas prospek Perseroan di masa mendatang; - Perbandingan atas saham perbankan yang sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia. Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini harga saham Perseroan akan terus berada di atas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa Efek Indonesia. 147

164 BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: 1. AUDITOR INDEPENDEN Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja (a member firm of Ernst & Young Global) Indonesian Stock Exchange Building Tower 2 Lt 7 Jl. Jend. Sudirman Kav Jakarta Tel. (6221) Fax. (6221) Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/252A/CC/SBY/07/2012 tanggal 9 Juli No. Keanggotaan Asosiasi : 576 Keanggotaan Asosiasi: Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI) Surat Ijin Akuntan Publik No STTD No. 16/BL/STTD-AP/2006 tanggal 7 November 2006 atas nama Benyanto Suherman. Pedoman Kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP). Tugas dan kewajiban pokok: Melaksanakan audit pada dan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan Akuntan Publik merencanakan dan melaksanakan audit agar diperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji yang material dan bertanggung jawab atas pendapat yang diberikan terhadap laporan keuangan yang diaudit. Tugas Akuntan Publik meliputi pemeriksaan atas dasar pengujian bukti-bukti pendukung dalam pengungkapan laporan keuangan. 2. KONSULTAN HUKUM SSU & PARTNERS Gedung S. Widjojo, 1 st Floor Jl. Jend. Sudirman 71 Jakarta Indonesia Tel. (6221) Fax. (6221) Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/SBY/CC/08/2012 tanggal 1 Agustus Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal : - No. anggota a.n. Mathilda Irma Untadi - No. anggota a.n. Sihar Solomon Siahaan No. STTD : - 383/PM/STTD-KH/2001 tanggal 23 Juli 2001 a.n. Mathilda Irma Untadi - 564/PM/STTD-KH/2005 tanggal 25 Agustus 2005 a.n. Sihar Solomon Siahaan Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal, Lampiran Keputusan Ketua HKHPM No.Kep.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari Tugas dan kewajiban pokok: Melakukan pemeriksaan dari segi hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum serta memberikan pendapat dari segi hukum atas aspek-aspek hukum yang menyangkut Perseroan dan Penawaran Umum, sesuai dengan standar prosedur dan substansi pemeriksaan dan pemberian pendapat dari segi hukum yang berlaku bagi profesi konsultan hukum di bidang Pasar Modal dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal. Hasil pemeriksaan dan pendapat dari segi hukum mengungkapkan semua fakta, data serta informasi penting yang menyangkut aspek-aspek 148

165 hukum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsipprinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang berhubungan dengan suatu Penawaran Umum. 3. NOTARIS Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi Jl.K.H Zainul Arifin No.2 Komplek Ketapang Indah Blok B-2 No.4-5 Jakarta Indonesia Tel. (6221) Fax. (6221) Surat Penunjukan Penugasan No. XXIII/297/CC/SBY/08/2012 tanggal 1 Agustus Anggota Ikatan Notaris Indonesia No STTD No. 31/STTD-N/PM/1996 tanggal 4 Juli 1996 atas nama Dr. Irawan Soerodjo, SH. Pedoman Kerja : Undang-undang No. 30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia. Tugas dan kewajiban pokok: Menyiapkan dan membuat akta-akta sehubungan dengan perjanjianperjanjian dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris. 4. PENILAI KJPP Hari Utomo dan Rekan Ruko Gateway Blok E 6 Jl. Raya Waru, Sidoarjo Telp : Fax : Surat Perjanjian Kerja No.0476/KJPP-HU/SPK/VIII/2012, tanggal 30 Agustus 2012 Anggota MAPPI No. 96-S-0872 Ijin Penilai No Ijin Bapepam : S-3753/BL/2009 STTD No. 07/PM/STTD-P/A/2006 atas nama Drs. Hari Purwanto, MM, MAPPI Pedoman Kerja : Standar Penilai Indonesia Tugas utama Penilai Independen di dalam Penawaran Umum ini adalah melakukan pemeriksaan fisik secara langsung di masingmasing lokasi, penelitian, penganalisaan data untuk menentukan nilai pasar dari aktiva tetap yang dimiliki Perseroan. Dalam melaksanakan tugas penilaian untuk mengungkapkan pendapat mengenai nilai pasar atas aset tetap Perseroan, Penilai Independen senantiasa mengacu kepada Standar Penilaian Indonesia dan Kode Etik Penilai Indonesia serta peraturan Pasar Modal yang berlaku. 5. BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Adimitra Transferindo Plaza Property, Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Tel. (62-21) Fax. (62-21) Surat Penunjukan Penugasan No. PW-26/BM/052012, tanggal 14 Mei No. Izin Usaha BAE dari Menteri Keuangan No. 1400/KMK.010/1990 tanggal 3 Nopember Pedoman Kerja : Sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku. Tugas dan kewajiban pokok: Meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Formulir Pemesanan Pembelian Saham ( FPPS ) dan Daftar Pemesanan Pembelian Saham ( DPPS ) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapatkan persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham, disamping melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk 149

166 menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal. 150

167 BAB XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM Berikut ini adalah salinan Pendapat dari Segi Hukum mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham. 151

168 Halaman ini sengaja dikosongkan 152

169 S S U & Partners LAW FIRM Sequis Center 1 st Floor Jl. Jend. Sudirman 71, Jakarta Indonesia Phone: (hunting) Fax.: ssu@ssulaw.co.id No.027ADD2/PH-BMI/MI-SS-MWS/VI/2013 Jakarta, 20 Juni 2013 Kepada PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Jalan Basuki Rachmat Surabaya u.p. Direksi PERIHAL : Pendapat Hukum Terhadap PT BANK MASPION INDONESIA Tbk Dalam Rangka Penawaran Umum Perdana Saham ( Go Public ) Sehubungan dengan rencana PT BANK MASPION INDONESIA Tbk, suatu perseroan terbatas yang berkedudukan di Surabaya (selanjutnya disebut Perseroan ), untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham dengan jumlah sebanyak (tujuh ratus tujuh puluh juta) saham biasa atas nama masing-masing dengan nilai nominal Rp.100,- (seratus Rupiah) dengan Harga Penawaran sebesar Rp. 320,- (tiga ratus dua puluh Rupiah) persaham ( Penawaran Umum ); kami Konsultan Hukum SSU & Partners, selaku konsultan hukum independen terdaftar dengan No.383/PM/STTD- KH/2001 dan STTD No.564/PM/STTD-KH/2005 serta anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal (HKHPM) dengan No. Anggota dan No.Anggota , telah ditunjuk oleh Perseroan berdasarkan Surat Penunjukan No.XXIII/299/SBY/CC/08/2012 tertanggal 1 Agustus 2012, untuk melakukan pemeriksaan atau uji tuntas dari segi hukum ( Pemeriksaan Hukum ) hingga tanggal laporan atas hasil Pemeriksaan Hukum ( Laporan Pemeriksaan Hukum ) dan memberikan pendapat dari segi hukum ( Pendapat Hukum ) mengenai aspek hukum dari Perseroan serta aspek hukum dari Penawaran Umum Perdana Saham sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia dan peraturan-peraturan di bidang Pasar Modal yang dikeluarkan oleh badan atau lembaga yang berwenang di Indonesia. Adapun dana hasil Penawaran Umum setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi saham akan digunakan oleh Perseroan seluruhnya untuk memperkuat struktur pendanaan jangka panjang, guna mendukung ekspansi kredit dalam rangka pengembangan usaha. Dalam memberikan Pendapat Hukum ini, kami mendasarkan pada hasil Pemeriksaan Hukum sebagaimana tertuang dalam: a. Laporan Pemeriksaan Hukum No.026ADD/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS-BS/V/2013 tanggal 8 Mei 2013; dan b. Tambahan Laporan Pemeriksaan Hukum No. 026ADD2/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS- BS/VI/2013 tanggal 20 Mei 2013 (yang merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dengan Laporan Pemeriksaan Hukum No. 026ADD/LPH-BMI/MI-SS-MWS-YS-BS/V/2013 tanggal 8 Mei 2013); 153

170 S S U & Partners LAW FIRM 2 (selanjutnya keduanya disebut Laporan Pemeriksaan Hukum ) Pendapat Hukum ini menggantikan secara keseluruhan Pendapat Hukum yang telah diberikan sebelumnya yaitu Pendapat Hukum No. 027ADD/PH-BMI/MI-SS-MWS/V/2013 tanggal 8 Mei I. RUANG LINGKUP PEMERIKSAAN HUKUM A. Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum, kami telah melakukan pemeriksaan atas dokumen-dokumen dan keterangan-keterangan yang kami terima hingga tanggal 20 Juni 2013 berupa: 1. Dokumen asli dan/atau salinan dan/atau fotokopi dari: a. Akta Pendirian Perseroan; b. Akta-akta perubahan Anggaran Dasar Perseroan; c. surat-surat izin usaha yang wajib dimiliki sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; d. bukti-bukti kepemilikan atas harta kekayaan Perseroan baik harta tetap maupun harta bergerak; e. perjanjian-perjanjian yang dibuat dan ditandatangani oleh Perseroan dengan pihak lain; f. dokumen-dokumen yang menerangkan mengenai gugatan dalam perkara perdata atau tuntutan dalam perkara pidana di pengadilan negeri di mana Perseroan berdomisili, permohonan kepailitan dan/atau penundaan kewajiban pembayaran utang di pengadilan niaga, sengketa yang terdaftar di Badan Arbitrase Nasional Indonesia serta Pengadilan Pajak, baik yang melibatkan atau diajukan oleh/terhadap Perseroan ataupun anggota Direksi dan Komisaris Perseroan dalam jabatannya selaku Direktur dan Komisaris Perseroan, dan perselisihan perburuhan di Pengadilan Hubungan Industrial yang menyangkut Perseroan; serta g. dokumen lain yang dianggap perlu dan berguna. 2. Keterangan-keterangan dan pernyataan-pernyataan, baik yang diberikan secara tertulis maupun lisan, dari Direksi Perseroan atau pihak lain yang berwenang di Perseroan. 3. Selain pemeriksaan atas hal-hal di atas, kami juga melakukan pemeriksaan fisik atas aset tertentu Perseroan yaitu khusus atas kantor Perseroan yang dipergunakan Perseroan menjalankan kegiatan usahanya. B. Pemeriksaan Hukum dalam memberikan Pendapat Hukum ini tidak hanya kami lakukan dengan cara pemeriksaan dan penafsiran terhadap apa yang tertulis dalam dokumen-dokumen tersebut, tetapi juga terhadap substansi dari dokumendokumen tersebut. Apabila tidak terdapat dokumen yang mendukung suatu transaksi hukum yang melibatkan atau mengikat Perseroan dan atau harta kekayaannya yang kami anggap penting dan perlu, kami mendasarkan kepada fakta-fakta yang mendukung hubungan hukum yang nyata sesuai dengan konsep-konsep, praktek-praktek, dan kebiasaan-kebiasaan hukum yang berlaku di Republik Indonesia bagi transaksi atau hubungan hukum yang dimaksud. 154

171 S S U & Partners LAW FIRM 3 II. ASUMSI-ASUMSI Dalam melakukan Pemeriksaan Hukum dan memberikan Pendapat Hukum ini, kami mendasarkan pada asumsi-asumsi bahwa: A. Dokumen-dokumen yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami adalah otentik, dan apabila dokumen-dokumen tersebut dalam bentuk fotokopi atau salinan lainnya, maka fotokopi atau salinan tersebut adalah benar dan akurat serta sesuai dengan aslinya; B. Tanda tangan yang terdapat dalam dokumen-dokumen yang diberikan atau diperlihatkan kepada kami, baik asli maupun fotokopi atau salinannya, adalah tanda tangan otentik dari pihak yang disebutkan dalam dokumen itu serta sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, dan pihak-pihak tersebut mempunyai dan telah memperoleh kewenangan untuk menandatangani dokumen-dokumen tersebut; C. Dokumen-dokumen, fakta-fakta, keterangan-keterangan, dan pernyataanpernyataan, baik tertulis maupun lisan, yang diberikan atau diperlihatkan oleh pihak yang berwenang dari Perseroan kepada kami adalah benar, akurat, dan sesuai dengan yang sebenarnya, serta tidak mengalami perubahan material sampai dengan tanggal dikeluarkannya Pendapat Hukum ini; D. Pihak-pihak yang mengadakan perikatan dengan Perseroan atau para pejabat pemerintah yang mengeluarkan surat-surat keterangan atau perizinan kepada Perseroan, berwenang melakukan tindakan-tindakan tersebut. III. KUALIFIKASI Pendapat Hukum ini diberikan sesuai dengan hukum Negara Republik Indonesia dan tidak berkenaan atau ditafsirkan menurut hukum atau yurisdiksi negara lain. IV. PENDAPAT HUKUM Berdasarkan pemeriksaan terhadap dokumen-dokumen, fakta-fakta, keteranganketerangan, dan pernyataan-pernyataan yang terdapat dalam Laporan Pemeriksaan Hukum, ketentuan perundang-undangan serta asumsi-asumsi yang menjadi dasar dan bagian yang tidak terpisahkan dari Pendapat Hukum ini, kami sampaikan pendapat hukum kami sebagai berikut: 1. Perseroan adalah suatu badan hukum berbentuk perseroan terbatas yang didirikan secara sah dan dijalankan menurut ketentuan hukum dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 2. Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.68 tanggal 6 November 1989 juncto Akta Perubahan No.49 tanggal 5 Desember 1989, keduanya dibuat di hadapan Soetjipto, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah: a. disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dengan Keputusan No.C HT TH.90 tanggal 18 April 1990; 155

172 S S U & Partners LAW FIRM 4 b. didaftarkan dalam buku register di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Surabaya pada tanggal 26 September 1990 berturut-turut di bawah No.1040/1990 dan No.1041/1990; serta c. diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir adalah sebagaimana termaktub dalam Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia No.119 tanggal 3 April 2013, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali Keputusan Para Pemegang Saham yang dibuat dibawah tangan tertanggal 3 April 2013 ( Akta 119 ), yang telah: a. memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April 2013; b. didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April Anggaran dasar Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta No.119 telah sesuai dengan Undang-undang No.40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas serta peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, khususnya peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. IX.J.1 tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan Yang melakukan Penawaran Umum Efek Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik. Pendirian Perseroan telah dilakukan secara sah. Perubahan anggaran dasar Perseroan yang diadakan setelah pendirian telah dilakukan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan serta memenuhi ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 3. Maksud dan tujuan Perseroan berdasarkan Akta No.119 adalah berusaha dalam bidang bank umum. Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas, Perseroan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut: a. kegiatan usaha utama : 1) menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan berupa giro, deposito berjangka, sertifikat deposito, tabungan dan/atau bentuk lainnya yang dipersamakan dengan itu; 2) memberikan kredit; 3) menerbitkan surat pengakuan hutang; 4) membeli, menjual atau menjamin atas resiko sendiri maupun untuk kepentingan atau atas perintah nasabahnya: a) surat-surat wesel, termasuk wesel yang diakseptasi oleh bank, yang masa berlakunya tidak lebih lama daripada kebiasaan dalam 156

173 S S U & Partners LAW FIRM 5 perdagangan surat-surat dimaksud; b) surat-surat pengakuan dan kertas dagang lainnya yang masa berlakunya tidak lebih lama dari kebiasaan dalam perdagagan suratsurat tersebut; c) kertas perbendaharaan negara dan surat jaminan pemerintah; d) Sertifikat Bank Indonesia (SBI); d) Obligasi; e) Surat dagang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku; f) surat berharga lain yang berjangka waktu, sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. 5) Memindahkan uang, baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah; 6) menempatkan dana pada, meminjam dana dari, atau meminjamkan dana kepada bank lain, baik dengan menggunakan surat, sarana telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek atau sarana lainnya; 7) Menerima pembayaran dari tagihan atas surat berharga dana melakukan perhitungan dengan atau antar pihak ketiga; 8) menyediakan tempat untuk menyimpan barang dan surat berharga; 9) melakukan kegiatan penitipan untuk kepentingan pihak lain berdasarkan suatu kontrak; 10) melakukan penempatan dana dari nasabah kepada nasabah lainnya dalam bentuk surat berharga yang tidak tercatat di Bursa Efek; 11) menyediakan pembiayaan dan/atau melakukan kegiatan lain berdasarkan Prinsip Syariah, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 12) melakukan kegiatan anjak piutang, usaha kartu kredit dan kegiatan wali amanat; 13) melakukan kegiatan dalam valuta asing dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 14) melakukan kegiatan penyertaan modal pada bank atau perusahaan lain dibidang keuangan, seperti perusahaan sewa guna usaha, perusahaan modal ventura, perusahaan efek, perusahaan asuransi, serta lembaga kliring penyelesaian dan penyimpanan dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 15) melakukan kegiatan penyertaan modal sementara untuk mengatasi akibat kegagalan kredit atau kegagalan pembiayaan berdasarkan Prinsip Syariah, dengan syarat harus menarik kembali penyertaannya dengan memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia; 16) bertindak sebagai pendiri dana pensiun dan pengurus dana pensiun, sesuai dengan ketetuan dalam peraturan perundang-undangan dana 157

174 S S U & Partners LAW FIRM 6 pensiun yang berlaku. b. kegiatan usaha penunjang : - melakukan kegiatan lain yang lazim dilakukan oleh bank sepanjang tidak bertentangan dengan perundangan-undangan yang berlaku, termasuk antara lain tindakan dalam rangka restrukturisasi atau penyelamatan kredit antara lain membeli agunan, baik semua maupun sebagian, melalui lelang atau dengan cara lain, dalam hal debitur tidak memenuhi kewajibannya kepada bank dengan ketentuan agunan yang dibeli wajib dicair secepatnya. Kegiatan usaha yang dijalankan oleh Perseroan dalam bidang perbankan hingga tanggal Pendapat Hukum ini telah sesuai dengan maksud dan tujuan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam anggaran dasar Perseroan serta ketentuan peraturan perundangan yang berlaku. 4. Struktur permodalan Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.159 tanggal 17 September 2012, dibuat di hadapan Doktor Irawan Soerodjo,S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, akta mana merupakan pernyataan kembali keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa sebagaimana termaktub dalam Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tertanggal 17 September 2012, yang telah: a. disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012; b. diberitahukan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 25 September 2012 dengan No.AHU-AH dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 25 September 2012 ( Akta No. 159 ) adalah sebagai berikut: Permodalan Jumlah Saham Nilai Nominal Rp.100,- per saham Jumlah Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan Modal Disetor Saham Portepel Susunan pemegang saham Perseroan berdasarkan struktur permodalan di atas adalah: 158

175 S S U & Partners LAW FIRM 7 Nilai Nominal Rp. 100,- per saham Pemegang Saham Jumlah Saham Jumlah Nominal (Rp) % PT Alim Investindo ,61 PT Guna Investindo ,46 Ny. Angkasa Rachmawati ,51 Alim Markus ,26 Alim Mulia Sastra ,01 Alim Satria ,01 Alim Prakasa ,01 Gunardi Go ,63 Alim Puspita ,50 Jumlah Struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan tersebut di atas adalah sah dan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Kesinambungan struktur permodalan Perseroan sejak pendirian hingga saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan telah didukung oleh dokumen-dokumen yang sah dan dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. Penyetoran oleh pemegang saham Perseroan dan pelaksanaan pengalihan saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan tanggal Pendapat Hukum telah sesuai dengan anggaran dasar dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Guna memenuhi ketentuan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 29 Tahun 1999 tentang Pembelian Saham Bank Umum, PT Alim Investindo bersedia untuk tidak mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia saham yang dimilikinya dalam Perseroan sebanyak (tiga puluh lima juta sembilan ribu lima puluh enam) saham dan PT Guna Investindo bersedia untuk tidak mencatatkan pada Bursa Efek Indonesia saham yang dimilikinya dalam Perseroan sebanyak (tiga juta lima ratus ribu sembilan ratus empat puluh empat) saham, yang seluruhnya merupakan 1% (satu persen) dari seluruh modal Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor. Kepemilikan saham oleh masing-masing pemegang saham Perseroan telah memenuhi ketentuan Peraturan Bank Indonesia No. 14/8/PBI/2012 tanggal 13 Juli 2012 tentang Kepemilikan Saham Bank Umum. 5. Struktur permodalan dan riwayat susunan pemegang saham Perseroan sebagaimana diungkapkan dalam Prospektus dalam rangka Penawaran Umum serta aspek-aspek hukum lain dalam Prospektus adalah benar dan telah sesuai dengan Laporan Pemeriksaan Hukum. 6. PT Alim Investindo dan PT Guna Investindo selaku pemegang saham Perseroan adalah perseroan terbatas yang didirikan secara sah berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 159

176 S S U & Partners LAW FIRM 8 7. Susunan Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan pada saat Pendapat Hukum ini dikeluarkan adalah berdasarkan Akta 119, yaitu sebagai berikut: Direksi Direktur Utama Direktur Direktur Kepatuhan (Tidak Terafiliasi) Direktur Dewan Komisaris Komisaris Utama (Independen) Komisaris Komisaris (Independen) : Herman Halim : Sri Redjeki : Iis Herijati : Yunita Wanda Wong : Henry Kaunang : Koesparmono Irsan : Muhammad Pujiono Santoso Anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tersebut telah diangkat sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku khususnya peraturan di bidang pasar modal dan peraturan dibidang perbankan yang berlaku di Negara Republik Indonesia; kecuali untuk jabatan Henry Kaunang selaku Komisaris Utama (Independen) yang akan berlaku efektif sejak memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia, yang mana hingga tanggal Pendapat Hukum ini masih dalam proses fit and proper oleh Bank Indonesia. Susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan saat ini sedang dalam proses pendaftaran dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan untuk selanjutnya diterbitkan Tanda Daftar Perusahaan. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, Perseroan belum melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah, sehingga Perseroan belum memiliki Dewan Pengawas Syariah. Sehubungan dengan hal tersebut, Direksi Perseroan menyatakan dengan Surat Pernyataan tertanggal 8 Mei 2013 bahwa Perseroan akan membentuk Dewan Pengawas Syariah apabila Perseroan bermaksud untuk melakukan kegiatan usaha berdasarkan prinsip Syariah di kemudian hari. Perseroan telah memiliki Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) yaitu Endah Winarni yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan No.045/SK/DIR/09/2012 tertanggal 25 September 2012 yang ditandatangani oleh Direktur Utama Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris tersebut di atas telah menyatakan dalam Surat Pernyataan masing-masing tertanggal 2 April 2013, bahwa masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan telah memenuhi persyaratan sebagaimana diatur dalam Peraturan No.IX.I.6 tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik, Lampiran Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal Nomor KEP- 45/PM/2004 tanggal 29 Nopember

177 S S U & Partners LAW FIRM 9 Perseroan telah memiliki: a. Komite Audit yang dibentuk berdasarkan Surat Pengangkatan Komite Audit PT Bank Maspion Indonesia Tbk yang ditandatangani oleh Dewan Komisaris Perseroan tanggal 6 Mei 2013 dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota : Henry Kaunang : Koesparmono Irsan Supranoto Dipokusumo Soetanto Hadisuseno Pembentukan Komite Audit tersebut telah sesuai dengan Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Komite Audit. Perseroan juga telah memiliki Piagam Komite Audit (Audit Committee Charter) tanggal 6 Mei b. Komite Pemantau Risiko berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan No.023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007 dengan susunan sebagai berikut: Ketua Anggota : Koesparmono Irsan : Henry Kaunang Supranoto Dipokusumo Robby Bumulo Lutfi Perseroan memiliki Komite Remunerasi dan Nominasi yang diangkat berdasarkan keputusan Direksi Perseroan No.036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012 dengan masa berlaku sejak tanggal 2 Juli 2012 sebagai berikut: Ketua : Henry Kaunang Anggota : Koesparmono Irsan Marsel Adianto Perseroan memiliki Unit Audit Internal dan Piagam Audit Internal sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.7 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal, sebagai berikut: 1) Piagam Audit Satuan Kerja Audit Internal (Audit Charter) yang ditetapkan oleh Direktur Utama Perseroan dan disahkan oleh Dewan Komisaris Perseroan tanggal 25 September ) Perseroan telah mengangkat Ketua Unit Audit Internal yaitu Marsel Adianto Tjahjadi yang diangkat berdasarkan Surat Keputusan Direksi yang disahkan oleh Dewan Komisaris Perseroan No. 026/SK/DIR/XI/95 tanggal 1 November Hingga tanggal Pendapat Hukum ini: a. Perseroan maupun aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak sedang terlibat atau menjadi obyek perkara perdata maupun pidana yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Negeri di seluruh wilayah Republik 161

178 S S U & Partners LAW FIRM 10 Indonesia maupun pengadilan-pengadilan lainnya di luar wilayah Republik Indonesia; b. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset yang dimiliki oleh Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa perkara tata usaha negara yang tercatat dalam register perkara pada Pengadilan Tata Usaha Negara di seluruh wilayah Republik Indonesia, baik sebagai Penggugat, Penggugat II Intervensi maupun sebagai Tergugat II Intervensi; c. Perseroan tidak sedang terlibat sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia maupun badan-badan arbitrase lainnya baik di dalam maupun di luar wilayah Republik Indonesia; d. Perseroan tidak sedang/telah mengajukan maupun terhadap Perseroan tidak sedang/telah diajukan permohonan kepailitan atau permohonan Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang, dan Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang tercatat di Pengadilan Niaga di seluruh wilayah Republik Indonesia; e. Perseroan tidak sedang terlibat dalam sengketa pajak di Pengadilan Pajak; f. Perseroan tidak sedang terlibat dalam perselisihan hubungan industrial yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial di seluruh wilayah Republik Indonesia; g. Perseroan tidak sedang menjadi pihak dalam sengketa di Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen di seluruh wilayah Republik Indonesia; h. Perseroan tidak sedang menjadi pihak terlapor di hadapan Komisi Pengawasan Persaingan Usaha Republik Indonesia; i. Perseroan tidak sedang menjadi Pelapor maupun Terlapor di hadapan seluruh instansi kepolisian di wilayah Republik Indonesia maupun di luar wilayah Republik Indonesia; j. Perseroan maupun perizinan dan aset-aset Perseroan tidak terlibat atau menjadi obyek sengketa atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase atau somasi/klaim yang telah atau mungkin timbul dan dapat berdampak material terhadap keadaan keuangan atau kelangsungan usaha Perseroan. Masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga; sengketa pajak di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN), serta somasi dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan arbitrase dan/atau klaim yang mungkin timbul. 162

179 S S U & Partners LAW FIRM Perseroan telah memperoleh izin-izin penting yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan usahanya di bidang perbankan dan izin-izin tersebut hingga Pendapat Hukum ini dikeluarkan masih berlaku, dan Perseroan tidak menyalahi persyaratan yang ditentukan dalam peraturan perundang-undangan yang berlaku. 10. Sehubungan dengan pemenuhan kewajiban di bidang ketenagakerjaan, Perseroan telah: a. memenuhi ketentuan mengenai Wajib Lapor Ketenagakerjaan dengan melakukan kewajiban pelaporan ketenagakerjaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat 2 Undang-undang No. 7 Tahun 1981 tentang Wajib Lapor ketenagakerjaan di Perusahaan; b. mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam program Jaminan Sosial Tenaga Kerja (Jamsostek); c. memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum Propinsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER- 01/MEN/1999 tanggal 12 Januari 1999 tentang Upah Minimum juncto Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP-226/MEN/2000 tanggal 5 Oktober 2000, serta peraturan-peraturan mengenai upah minimum propinsi dan kota yang berlaku untuk lokasi-lokasi kantor Perseroan yaitu: Peraturan Gubernur Jawa Timur No. 72 tanggal 2012 tanggal 24 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Jawa Timur Tahun 2013; Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibu Kota Jakarta No.207 Tahun 2012 tanggal 26 Desember 2012 tentang Upah Minimum Sektoral Provinsi tahun 2013; Keputusan Gubernur Banten No.561/Kep 13-Huk/2013 tanggal 18 Januari 2013 tentang Upah Minimum Sektoral Kota Tangerang, Kabupaten Tangerang dan Kota Tangerang Selatan; Surat Keputusan Gubernur Jawa Tengah No /58 Tahun 2012 tanggal 12 November 2012 tentang Upah Minimum Jawa Tengah; Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara No /36/KPTS/2013 tanggal 18 Januari 2013 tentang Upah Minimum Provinsi Sumatera Utara; Surat Gubernur Jawa Barat No.561/Kep.1405-Bangsos/2012 tanggal 21 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota Jawa Barat; Surat Keputusan Gubernur Sulawesi Selatan No.2550/X/2012 tanggal 1 November 2012 tentang Upah Minimum Provinsi Sulawesi Selatan; Peraturan Gubernur Bali No. 44 tahun 2012 tanggal 12 November 2012 tentang Upah Minimum Kabupaten/Kota dan Keputusan Gubernur Sumatera Selatan No.387/KPTS/Disnakertrans/2013 tanggal 30 April 2013 tentang Upah Minimum Kota Palembang. d. memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) antara Perseroan dengan Perserikatan Pekerja Bank Maspion Indonesia yang telah didaftarkan pada Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia sebagaimana ternyata pada Surat Keputusan Direktorat Jenderal Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dengan No.KEP.173/PHIJSK-PKKAD/PKB/X/2012 tertanggal 30 Oktober 2012 dengan masa berlaku sejak tanggal 8 Oktober 2012 sampai dengan tanggal 7 Oktober

180 S S U & Partners LAW FIRM Kepemilikan atas seluruh hak guna bangunan atas nama Perseroan beserta bangunan yang berdiri di atasnya, penguasaan unit ruang kantor oleh Perseroan berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli (sebagaimana didefinisikan di bawah ini), kepemilikan kendaraan bermotor dengan bukti kepemilikan atas nama Perseroan, serta hak kekayaan intelektual atas nama Perseroan, yang digunakan Perseroan untuk menjalankan kegiatan usahanya telah didukung dan dilengkapi dengan dokumen-dokumen kepemilikan yang sah sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku. Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli atas Satuan Unit Perkantoran Wisma Maspion Jalan Gunung Sahari No.98 tanggal 25 Februari 1998, dibuat di hadapan Lieke L. Tukgali, S.H., Notaris di Jakarta ( Perjanjian Pengikatan Jual Beli ), diatur mengenai persetujuan antara pemilik dengan Perseroan untuk melakukan jual beli atas 2 (dua) unit area kantor pada Wisma Maspion ( Unit Kantor ) kepada Perseroan setelah diterbitkannya bukti kepemilikan atas satuan Unit Kantor tersebut dan secara tegas diatur pula kewajiban pemilik untuk menyerahkan Unit Kantor kepada Perseroan selaku pembeli selambatnya tanggal 31 Desember 1998 dengan mengingat bahwa harga jual beli telah dilunasi oleh Perseroan. Dengan diaturnya hal-hal tersebut dalam Perjanjian Pengikatan Jual Beli, maka penguasaan dan penggunaan oleh Perseroan atas Unit Kantor tersebut adalah sah dan tidak bertentangan dengan ketentuan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Aset-aset yang dimiliki dan dikuasai oleh Perseroan tersebut di atas, hingga tanggal Pendapat Hukum ini dikeluarkan tidak sedang menjadi obyek sengketa dengan pihak lain serta tidak sedang menjadi objek jaminan kepada pihak lain. 12. Pada tanggal Pendapat Hukum ini aset-aset atau harta kekayaan Perseroan baik dalam bentuk benda tetap dan bergerak berupa bangunan dan kendaraan bermotor yang dimiliki dan/atau dikuasai oleh Perseroan telah diasuransikan pada perusahaan asuransi PT Asuransi Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia dan PT China Taiping Insurance Indonesia dengan jenis polis property all risk, asuransi kebakaran/gempa bumi dan kendaraan bermotor dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai. Dalam menjalankan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari sebagai perusahaan yang bergerak dibidang jasa perbankan, Perseroan telah mengasuransikan pada perusahaan asuransi PT Wahana Tata dan PT China Taiping Insurance Indonesia untuk jenis asuransi cash in automatic teller machine, money in safe, cash in safe ATM, money in transit dengan polis asuransi dalam jumlah pertanggungan dan jangka waktu yang memadai. 13. Perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan serta yang diperlukan untuk kelancaran usaha Perseroan adalah mengikat Perseroan dan sesuai dengan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 14. Rencana Penawaran Umum tidak bertentangan dengan perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak lain, serta tidak terdapat pembatasan dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan dengan pihak ketiga yang membatasi atau menghalangi rencana Penawaran Umum. 164

181 S S U & Partners LAW FIRM Pelaksanaan Penawaran Umum telah mendapat persetujuan dari para pemegang saham Perseroan serta sesuai dengan anggaran dasar Perseroan, ketentuan pasar modal dan peraturan perundangan yang berlaku. 16. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini Perseroan tidak mengadakan suatu perjanjian kredit dimana Perseroan berkedudukan sebagai debitur. 17. Dalam perjanjian-perjanjian yang dibuat oleh Perseroan, tidak terdapat pembatasan sehubungan dengan hak pemegang saham khususnya pemegang saham publik. 18. Hingga tanggal Pendapat Hukum ini, dalam rangka Penawaran Umum telah dibuat dan ditandatangani: a. Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT BANK MASPION INDONESIA Tbk No. 191 tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No. 82 tanggal 8 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta, oleh antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek; b. Akta Perubahan II Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No.175 tertanggal 19 Juni 2013 dibuat dihadapan Doktor Irawan Soerodjo, S.H., Magister Sains, Notaris di Jakarta, oleh dan antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dengan para anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek dengan porsi penjaminan sebagai berikut: No Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (saham) % 1 PT Danasakti Securities ,039 2 PT Equity Securities Indonesia PT Erdikha Elit Sekuritas ,039 4 PT HD Capital Tbk ,026 5 PT Indo Mitra Securities ,026 6 PT Intifikasa Securindo ,026 7 PT Kresna Graha Sekurindo Tbk ,039 8 PT Madani Securities ,026 9 PT Magenta kapital Indonesia , PT Mega Capital Indonesia , PT Minnapadi Investama Tbk , PT MNC Securities , PT Panca Global Securities Tbk , PT Panin Sekuritas Tbk , PT Reliance Securities Tbk , PT Valbury Asia Securities PT Waterfront Securities Indonesia , PT Yuli Sekurindo Tbk ,

182 S S U & Partners LAW FIRM 14 No Penjamin Emisi Efek Porsi Penjaminan (saham) % 19 PT Makinta Securities ,700 TOTAL c. Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Penawaran Umum Perseroan Terbatas PT BANK MASPION INDONESIA Tbk No. 192 tanggal 9 April 2013 juncto Akta Perubahan I Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk No. 83 tanggal 8 Mei 2013, keduanya dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta, oleh antara Perseroan selaku Emiten dengan PT Adimitra Transferindo selaku Biro Administrasi Efek; d. Perjanjian Pendaftaran Efek Bersifat Ekuitas di KSEI No.SP- 0026/PE/KSEI/0912 tanggal 27 September 2012, yang dibuat oleh dan antara PT Kustodian Sentral Efek Indonesia ( KSEI ) dengan Perseroan selaku Perusahaan Terdaftar; e. Perjanjian Pendahuluan Pencatatan Efek (Preliminary Listing Agreement) tanggal 23 April 2013, dibuat oleh dan antara PT Bursa Efek Indonesia dengan Perseroan. Penandatanganan perjanjian-perjanjian tersebut dilakukan secara sah dan mengikat Perseroan, tidak melanggar atau tidak bertentangan dengan anggaran dasar Perseroan, perjanjian-perjanjian lainnya yang mengikat Perseroan, ketentuan pasar modal dan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Negara Republik Indonesia. 19. Perseroan dengan PT Makinta Securities selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Penjamin Emisi Efek tidak memiliki hubungan afiliasi. 20. Saham-saham yang akan ditawarkan dalam Penawaran Umum adalah saham baru yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan, di mana saham-saham yang akan ditawarkan tersebut adalah saham biasa atas nama yang akan memberikan kepada pemegangnya, yang namanya dengan sah terdaftar dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, semua hak yang dapat dijalankan oleh setiap pemegang saham Perseroan atas setiap jumlah saham yang dimilikinya yang telah dikeluarkan oleh Perseroan, dengan tidak mengesampingkan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 166

183 S S U & Partners LAW FIRM 15 Demikian Pendapat Hukum ini kami buat sesuai dengan prinsip keterbukaan, serta berdasarkan data-data dan dokumen-dokumen yang kami peroleh sebagaimana layaknya Konsultan Hukum yang independen dan tidak terafiliasi dengan Perseroan dan kami bertanggung jawab atas Pendapat Hukum ini. Atas perhatiannya, kami ucapkan terima kasih. Hormat kami, SSU & Partners Mathilda Irma Untadi, S.H. STTD No. 383/PM/STTD - KH/2001 Sihar Solomon Siahaan, S.H. STTD No.564/PM/STTD-KH/2005 Tembusan: - Yang Terhormat Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Otoritas Jasa Keuangan - Yang Terhormat Direksi PT Makinta Securities Halaman ini sengaja dikosongkan 167

184 Halaman ini sengaja dikosongkan 168

185 BAB XVII. LAPORAN KEUANGAN DAN LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Purwantono, Suherman & Surja, akuntan publik independen, sesuai dengan stándar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya yang masing-masing bertanggal 6 Mei 2013 dan 10 April Laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Tjahjadi, Pradhono & Teramihardja sesuai dengan stándar auditing yang ditetapkan oleh IAPI, dengan laporannya bertanggal 02 Maret Seluruh laporan auditor independen tersebut menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tertanggal 6 Mei 2013 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009, (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari 2012 dan (c) rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham. Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 tertanggal 10 April 2012 memuat paragraf penjelasan mengenai (a) penyajian kembali laporan keuangan pada tanggal 31 Desember 2010 dan tahun yang berakhir pada tanggal tersebut dan pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 dan (b) penerapan revisi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia efektif 1 Januari Laporan auditor independen untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 tertanggal 02 Maret 2011 memuat paragraf penjelasan mengenai penerapan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 50 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran. Penerapan PSAK revisi ini dilakukan secara prospektif. Laporan keuangan Perseroan disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia. 169

186 Halaman ini sengaja dikosongkan 170

187 171

188 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN KEUANGAN BESERTA LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN 31 DESEMBER 2012 DAN 2011 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN 2010 DAN 1 JANUARI 2010/31 DESEMBER 2009 FINANCIAL STATEMENTS WITH INDEPENDENT AUDITORS REPORT DECEMBER 31, 2012 AND 2011 WITH COMPARATIVE FIGURES FOR 2010 AND JANUARY 1, 2010/DECEMBER 31, 2009 Daftar Isi Halaman/ Page Table of Contents Laporan Auditor Independen Independent Auditors Report Laporan Posisi Keuangan Statements of Financial Position Laporan Laba Rugi Komprehensif Statements of Comprehensive Income Laporan Perubahan Ekuitas Statements of Changes in Equity Laporan Arus Kas Statements of Cash Flows Catatan atas Laporan Keuangan Notes to the Financial Statements **************************** 172

189 173

190 174

191 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN POSISI KEUANGAN 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes Jan. 2010/ Jan. 1, 2010/ 31 Des. 2009/ Dec. 31, 2009*) ASET ASSETS 2a,2b, Kas 2c,2d, Cash 2a,2b,2c Current accounts with Giro pada Bank Indonesia 2d,2e, Bank Indonesia Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar Rp3.790, Rp16.955, Rp dan Rp per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan 1 Januari a,2b,2c, 2d,2e,2j, 5, Current accounts with other banks, net of allowance for impairment losses of Rp3,790, Rp16,955, Rp23,030 and Rp31,872 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 and January 1, 2010, respectively Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masing-masing sebesar RpNihil, Rp12.200, Rp dan Rp per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan 1 Januari a,2b,2c, 2d,2f,2j, Placements with Bank Indonesia and other banks, net of allowance for impairment losses of RpNil, Rp12,200, Rp21,547 and Rp41,700 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 and January 1, 2010, respectively Surat-surat berharga setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar RpNihil per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Tagihan akseptasi setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai masingmasing sebesar RpNihil per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan 1 Januari a,2b,2d 2g,2j, b,2h 2j,2z Marketable securities, net of allowance for impairment losses of RpNil as of December 31, 2012, 2011 and 2010, and January 1, 2010, respectively Acceptances receivable, net of allowance for impairment losses of RpNil as of December 31, 2012, 2011 and 2010 and January 1, 2010, respectively Kredit yang diberikan Loans - Pihak berelasi Related parties - - Pihak ketiga Third parties - Total kredit yang diberikan Total loans Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) ( ) Allowance for impairment losses Total kredit yang diberikan, neto 2b,2c,2i 2j,2z,2ad 8, Total loans, net *) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) *) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 175

192 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes Jan. 2010/ Jan. 1, 2010/ 31 Des. 2009/ Dec. 31, 2009*) ASET (lanjutan) ASSETS (continued) Piutang bunga 2b,2c 9, Interest receivables Beban dibayar dimuka 2k,2z,10, 27,38, Prepaid expenses Aset tetap setelah dikurangi akumulasi penyusutan masing-masing sebesar Rp , Rp Rp dan Rp per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan per 1 Januari l,11, Fixed assets, net of accumulated depreciation of Rp54,868,287, Rp51,457,262 Rp52,540,956 and Rp49,432,459 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 and as of January 1, 2010 respectively Aset pajak tangguhan, neto 2s,16d Deferred tax assets, net 2b,2m, Aset lain-lain 2ae,12, Other assets TOTAL ASET TOTAL ASSETS *) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) *) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 176

193 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN POSISI KEUANGAN (lanjutan) 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember 2009 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (continued) December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for 2010 and January 1, 2010/December 31, 2009 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) LIABILITAS DAN EKUITAS Catatan/ Notes Jan. 2010/ Jan. 1, 2010/ 31 Des. 2009/ Dec. 31, 2009*) LIABILITIES AND EQUITY LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera 2b,2c, 2n, Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers - Pihak berelasi Related parties - - Pihak ketiga Third parties - Total simpanan dari nasabah 2b,2c,2o, 2z,14, Total deposits from customers Simpanan dari bank lain 2b,2p, 15, Deposits from other banks Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi 2ae, Estimated losses on commitments and contingencies Liabilitas akseptasi 2b,2c,2h Acceptances liability Utang pajak 2c,2s,16a Taxes payable Liabilitas lain-lain 2b,2c,2t, 2y, Other liabilities TOTAL LIABILITAS TOTAL LIABILITIES EKUITAS EQUITY Modal saham Modal dasar saham - dengan nilai nominal Rp100 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2012 dan saham - dengan nominal Rp1.000 (satuan penuh) per saham pada 31 Desember 2011 dan 2010 dan 1 Januari 2010 Modal ditempatkan dan disetor penuh saham pada 31 Desember 2012, saham pada 31 Desember 2011 dan saham pada 31 Desember 2010 dan 1 Januari u, Share capital Authorized 1,200,000,000 shares - Rp100 par value per share (in full amount) as of December 31, 2012 and 200,000,000 shares Rp1,000 par value per share (in full amount) as of December 31, 2011 and 2010 and January 1, 2010 Issued and fully paid-up 308,100,000 shares in December 31, 2012, 190,600,000 shares in December 31, 2011 and 91,600,000 shares in December 31, 2010 and January 1, 2010 Saldo laba 2v Retained earnings TOTAL EKUITAS TOTAL EQUITY TOTAL LIABILITAS DAN TOTAL LIABILITIES AND EKUITAS EQUITY *) Setelah penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) *) After the initial implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 177

194 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes PENDAPATAN BUNGA 2q, INTEREST INCOME BEBAN BUNGA 2q,22 ( ) ( ) ( ) INTEREST EXPENSE PENDAPATAN BUNGA, NETO INTEREST INCOME, NET PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING INCOME Denda dan administrasi Penalties and administration Provisi dan komisi dari selain kredit 2r Fees and commissions from other than loans Keuntungan dari penjualan surat-surat berharga Gain on sale of marketable securities Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Reversal of impairment losses on financial and non-financial assets Lain-lain Others TOTAL PENDAPATAN OPERASIONAL LAINNYA TOTAL OTHER OPERATING INCOME BEBAN OPERASIONAL LAINNYA OTHER OPERATING EXPENSES Gaji dan tunjangan 23 ( ) ( ) ( ) Salaries and employee benefits Umum dan administrasi 24 ( ) ( ) ( ) General and administrative Penyisihan kerugian penurunan nilai Provision for impairment losses on financial aset keuangan dan non-keuangan 38 ( ) ( ) ( ) and non-financial assets TOTAL BEBAN OPERASIONAL LAINNYA ( ) ( ) ( ) TOTAL OTHER OPERATING EXPENSES LABA OPERASIONAL OPERATING INCOME PENDAPATAN NON-OPERASIONAL, NETO NON-OPERATING INCOME, NET LABA SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK INCOME BEFORE TAX BENEFIT (EXPENSE) MANFAAT (BEBAN) PAJAK TAX BENEFIT (EXPENSE) Kini 2s,16b ( ) ( ) ( ) Current Tangguhan 2s,16b, 16c Deferred BEBAN PAJAK, NETO 2s,16b ( ) ( ) ( ) TAX EXPENSE, NET LABA TAHUN BERJALAN INCOME FOR THE YEAR Pendapatan komprehensif lain Other comprehensive income TOTAL LABA KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN TOTAL COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR LABA PER SAHAM DASAR BASIC EARNINGS PER SHARE (dalam Rupiah penuh) 2x, (in full Rupiah) Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 178

195 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Modal ditempatkan dan disetor penuh/ Issued and fully Saldo laba/ Catatan/ paid-up share Retained Jumlah ekuitas/ Notes capital earnings Total equity Saldo 31 Desember Balance as of December 31, 2010 Setoran tambahan modal 19c Additional paid-in capital Total laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year Saldo 31 Desember Balance as of December 31, 2011 Setoran tambahan modal 19c ( ) - Additional paid-in capital Dividen tunai 2w,19d - ( ) ( ) Cash dividends Total laba komprehensif tahun berjalan Total comprehensive income for the year Saldo 31 Desember Balance as of December 31, 2012 Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 179

196 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN ARUS KAS Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Penerimaan bunga, provisi dan komisi Receipts of interest, fees and commissions Penerimaan dari pendapatan operasional lainnya Receipts of other operating income Penerimaan dari pendapatan nonoperasional, neto Receipts of non-operating income, net Pembayaran bunga, provisi dan komisi ( ) ( ) ( ) Payments of interest, fees and commissions Pembayaran beban tenaga kerja dan imbalan kerja ( ) ( ) ( ) Payments of salaries and employee benefits Pembayaran beban umum dan administrasi ( ) ( ) ( ) Payments of general and administrative expenses Pembayaran pajak ( ) ( ) ( ) Payments of tax Kas neto diterima sebelum perubahan aset dan liabilitas operasi Net cash received before changes in operating assets and liabilities Penurunan (kenaikan) dalam aset operasi: Decrease (increase) in operating assets: Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain ( ) ( ) Placements with Bank Indonesia and other banks Surat surat berharga ( ) ( ) Marketable securities Tagihan akseptasi ( ) Acceptances receivable Kredit yang diberikan ( ) ( ) ( ) Loans Aset lain-lain ( ) Other assets Kenaikan (penurunan) dalam liabilitas operasi: Increase (decrease) in operating liabilities: Liabilitas segera ( ) Obligations due immediately Simpanan dari nasabah ( ) Deposits from customers Simpanan dari bank lain ( ) ( ) Deposits from other banks Utang pajak (34.192) - Taxes payable Liabilitas akseptasi ( ) ( ) Acceptances liability Liabilitas lain-lain ( ) Other liabilities Kas neto diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi ( ) ( ) Net cash provided by (used in) operating activities CASH FLOWS FROM INVESTING ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI ACTIVITIES Penambahan aset tetap 11 ( ) ( ) ( ) Acquisition of fixed assets Penerimaan dari penjualan aset tetap Proceeds from sale of fixed assets Penerimaan dari penjualan properti terbengkalai Proceeds from sale of abandoned Property Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas investasi ( ) ( ) Net cash (used in) provided by investing activities ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Penerimaan dari penambahan modal saham 19c Proceeds from additional paid-up capital Pembayaran dividen tunai 19d ( ) - - Payments of cash dividends Kas neto (digunakan untuk) diperoleh dari aktivitas pendanaan ( ) (Penurunan) kenaikan neto kas dan setara kas ( ) ( ) Kas dan setara kas pada awal tahun Pengaruh perubahan kurs mata uang asing ( ) Net cash (used in) provided by financing activities Net (decrease) increase in cash and cash equivalents Cash and cash equivalents at beginning of year Effects of foreign currency exchange rate changes Kas dan setara kas pada akhir tahun Cash and cash equivalents at end of year Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 180

197 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. LAPORAN ARUS KAS (lanjutan) Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) STATEMENTS OF CASH FLOWS (continued) Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) Catatan/ Notes Kas dan setara kas terdiri dari: Cash and cash equivalents consist of: Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain jatuh tempo tiga bulan atau kurang sejak tanggal perolehan Placements with Bank Indonesia and other banks maturiting within three months since acquisition date Total kas dan setara kas Total cash and cash equivalents Catatan atas laporan keuangan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan secara keseluruhan. The accompanying notes to the financial statements form an integral part of these financial statements taken as a whole. 181

198 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM 1. GENERAL a. Pendirian Bank dan informasi umum a. Establishment of the Bank and general information PT Bank Maspion Indonesia Tbk ( Bank ) didirikan pada tanggal 6 November 1989 berdasarkan Akta Notaris Soetjipto, S.H. No. 68 yang diubah dengan Akta No. 49 tanggal 5 Desember 1989 oleh notaris yang sama. Akta pendirian beserta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. C HT Th.90 tanggal 18 April 1990, serta diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 9 November 1990, Tambahan No Untuk memenuhi ketentuan Undang-undang No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, telah dilakukan penyesuaian terhadap Anggaran Dasar Bank. Penyesuaian tersebut dinyatakan dalam Akta Notaris No. 66 tanggal 15 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., notaris di Surabaya dan telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia, dengan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2009 tanggal 27 Agustus 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 93 tanggal 20 November 2009 Tambahan No Anggaran Dasar Bank telah mengalami beberapa kali perubahan, dengan perubahan terakhir melalui Akta Notaris Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, No. 159 tanggal 17 September 2012 mengenai rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana, perubahan nama Bank menjadi Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk, perubahan nilai nominal saham, peningkatan modal dasar dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor melalui penerbitan saham baru yang berasal dari kapitalisasi laba ditahan dan perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. Perubahan anggaran dasar tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank, ruang lingkup kegiatan Bank adalah menjalankan kegiatan umum perbankan sesuai dengan undang-undang dan peraturan yang berlaku. PT Bank Maspion Indonesia Tbk (the Bank ) was established on November 6, 1989 based on Notarial Deed No. 68 of Soetjipto, S.H. which was amended by Notarial Deed No. 49 dated December 5, 1989 of the same notary. The deed of establishment and amendment were approved by the Ministry of Justice of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. C HT Th.90 dated April 18, 1990, and was published in Supplement No of the State Gazette No. 90 dated November 9, In compliance with Indonesian Limited Liability Company Law No. 40 Year 2007, Bank s Articles of Association has been amended. The amendment was covered by Notarial Deed No. 66 dated August 15, 2008 of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., a notary in Surabaya, and was approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia, in its decision letter No. AHU AH Year 2009 dated August 27, 2009 and was published in Supplement No of the State Gazette No. 93 dated November 20, The Bank s Articles of Association has been amended several times, most recently by Notarial Deed No. 159 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, dated September 17, 2012 in connection with the Bank s plan to conduct the initial public offering, change of the name of the Bank to be Limited Liability Company PT Bank Maspion Indonesia Tbk, change of the par value per share, increase in the authorized capital, increase in issued and fully paid share capital by issuance of new shares through the capitalization of retained earnings and change of the composition of Boards of Commisioners and Directors. The amendment was approved by Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU AH Year 2012 dated September 21, Based on Article 3 of the Bank s Articles of Association, the scope of activities of the Bank is to engage in general banking activities in accordance with the prevailing laws and regulations. 182

199 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) a. Pendirian Bank dan informasi umum (lanjutan) PT Alim Investindo, yang didirikan di Surabaya, adalah entitas induk akhir (ultimate parent) dari Bank (secara bersama-sama disebut Grup ). Bank memperoleh izin usaha untuk beroperasi sebagai bank umum berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 827/KMK.013/1990 tanggal 30 Juli 1990 dan kemudian berdasarkan Surat Keputusan Bank Indonesia No. 28/46/KEP/DIR tanggal 28 Juli 1995, Bank memperoleh izin untuk menjalankan aktivitas sebagai bank devisa. Bank memulai operasi komersialnya pada tahun Kantor pusat Bank berlokasi di Jalan Basuki Rachmat No , Surabaya. Pada tanggal 31 Desember 2012, Bank memiliki 10 kantor cabang, 27 kantor cabang pembantu, 10 kantor kas dan 45 Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang berlokasi di Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makassar, Malang, Solo dan Purwokerto. a. Establishment of the Bank and general information (continued) PT Alim Investindo, incorporated in Surabaya, is the ultimate parent of the Bank (collectively referred to as the Group ). The Bank obtained its operating license in general banking from the Ministry of Finance in its Decision Letter No. 827/KMK.013/1990 dated July 30, 1990, while it obtained its license to engage in foreign currency transactions through Bank Indonesia Letter No. 28/46/KEP/DIR dated July 28, The Bank started its commercial operations in The Bank s head office is located at Jalan Basuki Rachmat No , Surabaya. As of December 31, 2012, the Bank has 10 domestic branches, 27 sub-branches, 10 cash offices and 45 Automatic Teller Machines (ATMs) located at Surabaya, Jakarta, Semarang, Denpasar, Medan, Bandung, Makassar, Malang, Solo and Purwokerto. b. Manajemen Eksekutif b. Executive Boards Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2012 yang ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 September 2012 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 159 tanggal 17 September 2012, yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi adalah sebagai berikut: The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2012 in accordance with the resolution passed in the Shareholders Extraordinary General Meetings (EGM) on September 17, 2012, as stated in Notarial Deed No. 159 dated September 17, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi were as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Independen Henry Kaunang*) Independent Commissioner Komisaris Independen Koesparmono Irsan*) Independent Commissioner Komisaris Independen Muhammad Pujiono Santoso **) Independent Commissioner Direksi Board of Directors Direktur Utama Herman Halim President Director Direktur Sri Redjeki Director Direktur Kepatuhan (Tidak Terafiliasi) Iis Herijati Compliance Director (Non Affiliated) Direktur Yunita Wanda, Wong Director *) Pada tanggal 3 April 2013 telah mengalami perubahan sesuai dengan Akta Notaris No.119 (Catatan 41) **) Disetujui oleh Bank Indonesia berdasarkan Surat dari Gubernur Bank Indonesia No. 14/156/GBI/DPIP/Rahasia tanggal 19 Desember *) Has been changed on April 3, 2013, as stated in Notarial Deed No. 119 (Note 41) **) Approved by Bank Indonesia based on letter from Bank Indonesia Governor No. 14/156/GBI/DPIP/Rahasia dated December 19,

200 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Manajemen Eksekutif (lanjutan) b. Executive Boards (continued) Berdasarkan keputusan Direksi No. 023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007, yang mulai berlaku sejak 22 Juni 2007, susunan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut: In accordance with Board of Directors resolution No. 023A/SK/DIR/06/2007 dated June 22, 2007, which was applied since June 22, 2007, the composition of Audit Committee and Risk Monitoring Committee as of December 31, 2012 were as follows: Komite Audit Audit Committee Ketua Henry Kaunang Head Anggota Koesparmono Irsan Member Anggota Supranoto Dipokusumo Member Anggota Soetanto Hadisuseno Member Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Ketua Koesparmono Irsan Head Anggota Henry Kaunang Member Anggota Supranoto Dipokusumo Member Anggota Robby Bumulo Member Anggota Lutfi Member Berdasarkan keputusan Direksi No. 036/SK/DIR/06/2012 tanggal 29 Juni 2012, yang mulai berlaku sejak 2 Juli 2012, susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: In accordance with Board of Directors resolution No. 036/SK/DIR/06/2012 dated June 29, 2012, which was applied since July 2, 2012, the composition of Remuneration and Nomination Committee as of December 31, 2012 were as follows: Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Ketua Henry Kaunang Head Anggota Koesparmono Irsan Member Anggota Marsel Adianto (Marcel Adianto) Member Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No. 045/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September 2012, Direksi menyetujui pengangkatan Endah Winarni (Theresia Endah Winarni) sebagai Sekretaris Perusahaan. Sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.1.7, Direksi menegaskan kembali pengangkatan Marsel Adianto (Marcel Adianto) sebagai Kepala SKAI (Satuan Kerja Audit Intern) berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.045A/SK/DIR/09/2012 tanggal 25 September Based on the Board of Directors Decision Letter No. 045/SK/DIR/09/2012 dated September 25, 2012, the directors approved the appointment of Endah Winarni (Theresia Endah Winarni) as Corporate Secretary. In accordance with Bapepam and LK rule No. IX.I.7, the Board of Directors reaffirmated the appointment of Marsel Adianto (Marcel Adianto) as Head of Internal Audit, based on the Board of Directors Decision Letter No. 045A/SK/DIR/09/2012 dated September 25,

201 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) b. Manajemen Eksekutif (lanjutan) b. Executive Boards (continued) Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Bank pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 yang ditetapkan berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 Januari 2011 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 58 tanggal 17 Januari 2011, yang dibuat dihadapan Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H. adalah sebagai berikut: The composition of the Boards of Commissioners and Directors of the Bank as of December 31, 2011 and 2010 in accordance with the resolution passed in the Shareholders Extraordinary General Meetings (EGM) on January 17, 2011, as stated in Notarial Deed No. 58 dated January 17, 2011 of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H. were as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris I Henry Kaunang Commissioner I Komisaris II Doktorandus Koesparmono Irsan Commissioner II Direksi Board of Directors Direktur Utama Herman Halim President Director Direktur I Goenawan Moeliono Director I Direktur II Sri Redjeki Director II Direktur III Iis Herijati Director III Direktur IV Yunita Wanda, Wong Director IV Berdasarkan keputusan Direksi No. 023A/SK/DIR/06/2007 tanggal 22 Juni 2007, yang mulai berlaku sejak 22 Juni 2007, susunan Komite Audit dan Komite Pemantau Risiko pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 sebagai berikut: In accordance with Board of Directors resolution No. 023A/SK/DIR/06/2007 dated June 22, 2007, which was applied since June 22, 2007, the composition of Audit Committee and Risk Monitoring Committee as of December 31, 2011 and 2010 were as follows: Komite Audit Audit Committee Ketua Henry Kaunang Head Anggota Koesparmono Irsan Member Anggota Supranoto Dipokusumo Member Anggota Soetanto Hadisuseno Member Komite Pemantau Risiko Risk Monitoring Committee Ketua Koesparmono Irsan Head Anggota Henry Kaunang Member Anggota Supranoto Dipokusumo Member Anggota Robby Bumulo Member Anggota Lutfi Member Berdasarkan keputusan Direksi No. 020/SK/DIR/06/2008 tanggal 26 Juni 2008, yang mulai berlaku sejak 27 Juni 2008, susunan Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: In accordance with Board of Directors resolution No. 020/SK/DIR/06/2008 dated June 26, 2008, which was applied since June 27, 2008, the composition of Remuneration and Nomination Committee as of December 31, 2011 and 2010 were as follows: Komite Remunerasi dan Nominasi Remuneration and Nomination Committee Ketua Henry Kaunang Head Anggota Koesparmono Irsan Member Anggota Endah Winarni (Theresia Endah Winarni) Member 185

202 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 1. UMUM (lanjutan) 1. GENERAL (continued) Berdasarkan Surat Keputusan Direksi No.026/SK/DIR/XI/95 tanggal 1 November 1995, Direksi menyetujui pengangkatan Marsel Adianto (Marcel Adianto) sebagai Ketua Internal Audit. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, jumlah karyawan tetap Bank adalah 808, 808 dan 825 orang (tidak diaudit). Based on the Board of Directors Decision Letter No.026/SK/DIR/XI/95 dated November 1, 1995, the directors approved the appointment of Marsel Adianto (Marcel Adianto) as Head of Internal Audit. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank employed 808, 808 and 825 permanent employees, respectively (unaudited). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES Kebijakan akuntansi utama yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan Bank adalah seperti dijabarkan di bawah ini: The principal accounting policies adopted in preparing the financial statements of the Bank are set out below: a. Dasar penyusunan laporan keuangan a. Basis of preparation of the financial statements Pernyataan Kepatuhan Laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia (SAK), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI). Laporan keuangan juga disusun sesuai dengan Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan sesuai dengan surat keputusan Ketua Bapepam dan LK No. KEP- 347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012 serta Surat Edaran BAPEPAM LK No. SE-17/BL/2012 tanggal 21 Desember 2012 tentang Penggunaan Checklist Pengungkapan Laporan Keuangan Untuk Semua Jenis Industri di Pasar Modal di Indonesia. Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari Laporan keuangan disusun sesuai dengan PSAK No. 1 (Revisi 2009), Penyajian Laporan Keuangan yang diterapkan pada tanggal 1 Januari Statement of Compliance The financial statements have been prepared and disclosed in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards (SAK), which comprise the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretations to Financial Accounting Standards (ISAK) issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI). The financial statements have been also prepared in accordance with Indonesian Capital Market and Financial Institutions Supervisory Agency (Bapepam and LK) Regulation No. VIII.G.7 regarding Financial Statements Presentation Guidelines according to No. KEP-347/BL/2012 dated June 25, 2012 and Circular Letter of BAPEPAM-LK No. SE-27/BL/2012 dated December 21, 2012 regarding the Use of Financial Statements Disclosure Checklist For All Types of Industries in the Capital Market of Indonesia. As disclosed further in the relevant succeeding notes, several amended and published accounting standards were adopted effective on January 1, The financial statements are prepared in accordance with SFAS No. 1 (Revised 2009), Presentation of Financial Statements, adopted on January 1,

203 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan kewajiban jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lain, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan adalah selaras dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, kecuali bagi penerapan beberapa SAK yang telah direvisi efektif sejak tanggal 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada catatan ini. Laporan keuangan telah disajikan berdasarkan nilai historis dan disusun dengan dasar akrual, kecuali dinyatakan lain dalam penjelasan kebijakan akuntansi selanjutnya. Laporan arus kas disusun dengan menggunakan metode langsung yang dimodifikasi dan arus kas dikelompokkan atas dasar aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Untuk tujuan laporan arus kas, yang termasuk kas dan setara kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan atau kurang sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang sekarang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Statement of Compliance (continued) SFAS No. 1 (Revised 2009) regulates the presentation of financial statements as to, among others, the objective, components of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, offsetting, distinction between current and non-current assets and short-term and long-term liabilities, comparative information and consistency, and introduces new disclosures, such as key estimates and judgments, capital management, other comprehensive income, departures from accounting standards and statement of compliance. The adoption of SFAS No. 1 (Revised 2009) has significant impact on the related presentation and disclosures in the financial statements. The accounting policies adopted in the preparation of the financial statements are consistent with those made in the preparation of the Bank s financial statements for the years ended December 31, 2011 and 2010, and January 1, 2010/December 31, 2009, except for the adoption of several amended SFAS effective on January 1, 2012 and 2011 as disclosed in this note. The financial statements have been prepared on a historical cost basis and under the accrual basis, unless otherwise stated in the following accounting policies. The statements of cash flows have been prepared based on the modified direct method and cash flows have been classified on the basis of operating, investing and financing activities. For the purpose of the statements of cash flows, cash and cash equivalents consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months or less from the acquisition date, provided they are not pledged as collateral for borrowings nor restricted. 187

204 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) a. Dasar penyusunan laporan keuangan (lanjutan) Pernyataan Kepatuhan (lanjutan) Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), "Laporan Arus Kas", yang menggantikan PSAK No. 2, "Laporan Arus Kas". Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan. Mata uang penyajian yang digunakan dalam laporan keuangan adalah mata uang Rupiah (Rp). Angka-angka yang disajikan dalam laporan keuangan, kecuali bila dinyatakan secara khusus, adalah dibulatkan dalam ribuan Rupiah. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) a. Basis of preparation of the financial statements (continued) Statement of Compliance (continued) Effective on January 1, 2011, the Bank has adopted SFAS No. 2 (Revised 2009), Statement of Cash Flows, which superseded SFAS No. 2, Statement of Cash Flows. The implementation of SFAS No. 2 (Revised 2009) does not have significant impact on the financial statements. The presentation currency used for the financial statements is the Indonesian Rupiah (Rp). Unless otherwise stated, all figures presented in the financial statements are rounded off to thousands of Rupiah. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan b. Financial assets and financial liabilities Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: Penyajian, PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan. PSAK No. 50 (Revisi 2010) berisi persyaratan penyajian dari instrumen keuangan dan pengidentifikasian informasi yang harus diungkapkan. Persyaratan penyajian tersebut diterapkan terhadap klasifikasi instrumen keuangan, dari perspektif penerbit, dalam aset keuangan, kewajiban keuangan dan instrumen ekuitas; pengklasifikasian yang terkait dengan suku bunga, dividen, kerugian dan keuntungan, dan keadaan dimana aset keuangan dan kewajiban keuangan akan saling hapus. PSAK ini mensyaratkan pengungkapan, antara lain, informasi mengenai faktor yang mempengaruhi jumlah, waktu dan tingkat kepastian arus kas masa depan suatu entitas terkait dengan instrumen keuangan dan kebijakan akuntansi yang diterapkan untuk instrumen tersebut. Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 50 (Revised 2010), Financial Instruments: Presentation, SFAS No. 55 (Revised 2011), Financial Instruments: Recognition and Measurement, and SFAS No. 60, Financial Instruments: Disclosures. SFAS No. 50 (Revised 2010) contains the requirements for the presentation of financial instruments and identifies the information that should be disclosed. The presentation requirements apply to the classification of financial instruments, from the perspective of the issuer, into financial assets, financial liabilities and equity instruments; the classification related to interest, dividends, losses and gains; and the circumstances in which financial assets and financial liabilities should be offset. This SFAS requires the disclosure of, among others, information about factors that affect the amount, timing and certainty of an entity s future cash flows relating to financial instruments and the accounting policies applied to those instruments. 188

205 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) PSAK No. 55 (Revisi 2011) menetapkan prinsip untuk pengakuan dan pengukuran aset keuangan, kewajiban keuangan dan kontrak pembelian atau penjualan item-item nonkeuangan. PSAK ini memberikan definisi dan karakteristik derivatif, antara lain, kategorikategori dari masing-masing instrumen keuangan, pengakuan dan pengukuran, akuntansi lindung nilai dan penetapan dari hubungan lindung nilai. PSAK No. 60 mensyaratkan pengungkapan signifikansi atas masing-masing instrumen keuangan untuk posisi keuangan dan kinerja, serta sifat dan tingkat risiko yang timbul dari instrumen keuangan yang dihadapi Bank selama periode berjalan dan pada akhir periode pelaporan, dan bagaimana Bank mengelola risiko tersebut. Aset keuangan Bank terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, piutang bunga dan aset lainlain (provisi dan komisi yang akan diterima). Liabilitas keuangan Bank terdiri dari liabilitas segera, simpanan dari nasabah, simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lainlain. Bank menerapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, dan PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan, efektif sejak 1 Januari 2010, yang masing-masing menggantikan PSAK No. 55 (Revisi 1999), Akuntansi Instrumen Derivatif dan Aktivitas Lindung Nilai, dan PSAK No. 50 (Revisi 1999), Akuntansi Investasi Efek Tertentu. Dampak penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dijelaskan pada Catatan SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) SFAS No. 55 (Revised 2011) establishes the principles for recognizing and measuring financial assets, financial liabilities and some contracts to buy or sell non-financial items. This SFAS provides the definitions and characteristics of derivatives, among others, the categories of financial instruments, recognition and measurement, hedge accounting and determination of hedging relationships. SFAS No. 60 requires disclosures of significance of financial instruments for financial position and performance; and the nature and extent of risks arising from financial instruments to which the Bank is exposed during the period and at the end of the reporting period, and how the Bank manages those risks. The Bank s financial assets consist of cash, current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, loans, acceptances receivable, interest receivables and other assets (fees and commissions receivable). The Bank s financial liabilities consist of obligations due immediately, deposits from customers, deposits from other banks, acceptances liability and other liabilities. The Bank adopted SFAS No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement, and SFAS No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures, effective from January 1, 2010, which replaced SFAS No. 55 (Revised 1999), Accounting for Derivative Instruments and Hedging Activities, and SFAS No. 50 (Revised 1999), Accounting for Investments in Certain Securities Investments, respectively. The impact of the initial adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) is disclosed in Note

206 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (i) Klasifikasi (i) Classification Sejak 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan aset keuangannya berdasarkan kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Starting January 1, 2010, The Bank classifies its financial assets in the following categories at initial recognition: Aset keuangan yang diukur pada nilai Financial assets at fair value through wajar melalui laba atau rugi, yang profit or loss, which have 2 (two) memiliki 2 (dua) sub-klasifikasi, yaitu sub-classifications, i.e. financial aset keuangan yang ditetapkan assets designated as such upon demikian pada saat pengakuan awal initial recognition and financial dan aset keuangan yang diklasifikasikan assets held for trading; dalam kelompok yang diperdagangkan; Kredit yang diberikan dan piutang; Loans and receivables; Investasi dimiliki hingga jatuh tempo; Held-to-maturity investments; Investasi tersedia untuk dijual. Available-for-sale investments. Liabilitas keuangan diklasifikasikan ke dalam kategori sebagai berikut pada saat pengakuan awal: Financial liabilities are classified into the following categories at initial recognition: Diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi, yang memiliki 2 (dua) subklasifikasi, yaitu liabilitas keuangan yang ditetapkan demikian pada saat pengakuan awal dan liabilitas keuangan yang telah diklasifikasikan dalam kelompok diperdagangkan; Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi. Kategori untuk diperdagangkan adalah aset dan liabilitas keuangan yang diperoleh atau dimiliki Bank terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat, atau dimiliki sebagai bagian dari portofolio instrumen keuangan tertentu yang dikelola bersama untuk memperoleh laba jangka pendek atau position taking. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan kelompok untuk diperdagangkan. Kategori tersedia untuk dijual terdiri dari aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak dikelompokkan ke dalam salah satu kategori aset keuangan lainnya. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bank tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual. Fair value through profit or loss, which has 2 (two) subclassifications, i.e. those designated as such upon initial recognition and those classified as held for trading; Financial liabilities measured at amortized cost. Held-for-trading are those financial assets and liabilities that the Bank acquires or incurs principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term, or holds as part of a portfolio that is managed together for short-term profit or position taking. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank does not have held-for-trading financial assets. The available-for-sale category consists of non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified in one of the other categories of financial assets. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank does not have available-for-sale financial assets. 190

207 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (i) Klasifikasi (lanjutan) (i) Classification (continued) Kategori dimiliki hingga jatuh tempo terdiri dari aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan dimana Bank mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Kredit yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif dan Bank tidak berniat untuk menjualnya segera atau dalam waktu dekat. Liabilitas keuangan lainnya merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk dijual atau ditentukan sebagai nilai wajar melalui laba atau rugi saat pengakuan liabilitas. Manajemen menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan pada saat pengakuan awal. Held-to-maturity category consists of non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturities which the Bank has the positive intention and ability to hold until maturity. Loans and receivables are nonderivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market and that the Bank does not intend to sell immediately or in the near term. Other financial liabilities pertain to financial liabilities that are not held for trading nor designated as at fair value through profit or loss upon recognition of the liability. Management determines the classification of its financial assets and liabilities at initial recognition. (ii) Pengakuan awal (ii) Initial recognition a. Pembelian atau penjualan aset keuangan yang memerlukan penyerahan aset dalam kurun waktu yang telah ditetapkan oleh peraturan dan kebiasaan yang berlaku di pasar (pembelian secara reguler) diakui pada tanggal perdagangan, yaitu tanggal Bank berkomitmen untuk membeli atau menjual aset. b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan pada awalnya diukur pada nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laba atau rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran aset keuangan dan liabilitas keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya. a. Purchase or sale of financial assets that requires delivery of assets within a time frame established by regulation or convention in the market (regular purchases) is recognized on the trade date, i.e., the date that the Bank commits to purchase or sell the assets. b. Financial assets and financial liabilities are initially recognized at fair value. For those financial assets or financial liabilities that are not being classified at fair value through profit or loss, the fair value is added with directly attributable transaction costs.the subsequent measurement of financial assets and financial liabilities depends on their classification. 191

208 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (ii) Pengakuan awal (lanjutan) (ii) Initial recognition (continued) Bank, pada pengakuan awal, dapat menetapkan aset keuangan dan liabilitas keuangan tertentu sebagai nilai wajar melalui laba atau rugi (opsi nilai wajar). Selanjutnya, penetapan ini tidak dapat diubah. Opsi nilai wajar dapat digunakan hanya bila memenuhi ketetapan sebagai berikut: penetapan sebagai opsi nilai wajar mengurangi atau mengeliminasi ketidak-konsistenan pengukuran dan pengakuan (accounting mismatch) yang dapat timbul; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan merupakan bagian dari portofolio instrumen keuangan yang risikonya dikelola dan dilaporkan kepada manajemen kunci berdasarkan nilai wajar; atau aset keuangan dan liabilitas keuangan terdiri dari kontrak utama dan derivatif melekat yang harus dipisahkan. (iii) Pengukuran setelah pengakuan awal Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi selanjutnya diukur pada nilai wajarnya. Kredit yang diberikan dan piutang serta investasi dimiliki hingga jatuh tempo dan liabilitas keuangan lainnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. The Bank, upon initial recognition, may designate certain financial assets and liabilities, at fair value through profit or loss (fair value option). Subsequently, this designation cannot be changed. The fair value option is only applied when the following conditions are met: the application of the fair value option reduces or eliminates an accounting mismatch that would otherwise arise; or the financial assets and liabilities are part of a portfolio of financial instruments, the risks of which are managed and reported to key management on a fair value basis; or the financial assets and liabilities consist of a host contract and an embedded derivative that must be bifurcated. (iii) Subsequent measurement Available-for-sale financial assets and financial assets and liabilities at fair value through profit or loss are subsequently measured at fair value. Loans and receivables and held-tomaturity investments and other financial liabilities are measured at amortized cost using the effective interest rate method. 192

209 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Penghentian pengakuan a. Aset keuangan dihentikan pengakuannya, jika dan hanya jika: - hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir; atau - Bank telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut atau menanggung liabilitas untuk membayarkan arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa penundaan berarti kepada pihak ketiga di bawah kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement), dan antara (a) Bank telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, atau (b) Bank tidak mentransfer maupun tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset, tetapi telah mentransfer kendali atas aset. Ketika Bank telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari aset atau di bawah kesepakatan pelepasan (pass-through arrangement), dan tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset atau tidak mentransfer kendali atas aset, aset diakui sebesar keterlibatan Bank yang berkelanjutan atas aset tersebut. b. Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas yang ditetapkan dalam kontrak dilepaskan atau dibatalkan atau kedaluarsa. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (iv) Derecognition a. Financial assets are derecognized when, and only when: - the contractual rights to receive cash flows from the financial assets have expired; or - the Bank has transferred its rights to receive cash flows from the asset or has assumed an obligation to pay the received cash flow in full without material delay to a third party under a pass-through arrangement; and either (a) the Bank has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Bank has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the asset. When the Bank has transferred its rights to receive cash flows from an asset or has entered into a passthrough arrangement and has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset nor transferred control of the asset, the asset is recognized to the extent of the Bank s continuing involvement in the asset. b. Financial liabilities are derecognized when the obligation under the liability is discharged, cancelled or has expired. 193

210 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (iv) Penghentian pengakuan (lanjutan) Jika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan dengan yang lain oleh pemberi pinjaman yang sama pada keadaan yang secara substansial berbeda, atau berdasarkan suatu liabilitas yang ada yang secara substansial telah diubah, maka pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan perbedaan nilai tercatat masing-masing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (iv) Derecognition (continued) Where an existing financial liability is replaced by another from the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability which are substantially modified, such an exchange or modification is treated as derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the statements of comprehensive income. (v) Pengakuan pendapatan dan beban (v) Income and expense recognition a. Pendapatan dan beban bunga atas aset tersedia untuk dijual serta aset keuangan dan liabilitas keuangan yang dicatat berdasarkan biaya perolehan diamortisasi, diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. b. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai diukur pada nilai wajar melalui laba atau rugi diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual diakui secara langsung dalam ekuitas, kecuali keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau adanya penurunan nilai. Pada saat aset keuangan dihentikan pengakuannya atau dilakukan penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. a. Interest income and expense on available-for-sale assets and financial assets and liabilities measured at amortized cost, are recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest rate method. b. Gains and losses arising from changes in the fair value of the financial assets and liabilities classified as at fair value through profit or loss are included in the statements of comprehensive income. Gains and losses arising from changes in the fair value of available-for-sale financial assets, other than foreign exchange gains or losses, are directly recognized in equity, until the financial asset is derecognized or impaired. When a financial asset is derecognized or impaired, the cumulative gains or losses previously recognized in equity are recognized in the statements of comprehensive income. 194

211 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (vi) Reklasifikasi aset keuangan Suatu aset keuangan direklasifikasi dari kategori nilai wajar melalui laba atau rugi jika memenuhi kondisi berikut: - Aset keuangan tersebut tidak dimiliki untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat; dan (vi) Reclassification of financial assets A financial asset is reclassified out of the fair value through profit or loss category when the following conditions are met: - The financial asset is no longer held for the purpose of selling or repurchasing it in the near term; - Terdapat kondisi yang jarang terjadi. - There is a rare circumstance. Suatu aset keuangan yang direklasifikasi dari kategori nilai wajar melalui laba atau rugi disajikan sebesar nilai wajar pada tanggal reklasifikasi. Keuntungan atau kerugian yang telah diakui di laporan laba rugi komprehensif tidak dipulihkan kembali. Nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi menjadi nilai perolehan baru atau nilai perolehan diamortisasi. A financial asset that is reclassified out of the fair value through profit or loss category is reclassified at its fair value on the date of reclassification. Any gain or loss already recognized in the statement of comprehensive income is not reversed. The fair value of the financial asset on the date of reclassification become its new cost or amortized cost. Bank tidak boleh mengklasifikasikan aset keuangan sebagai investasi dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu 2 (dua) tahun sebelumnya, telah menjual atau mereklasifikasi investasi dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan sebelum jatuh tempo (lebih dari jumlah yang tidak signifikan dibandingkan dengan jumlah nilai investasi dimiliki hingga jatuh tempo), kecuali penjualan atau reklasifikasi tersebut: a. dilakukan ketika aset keuangan sudah mendekati jatuh tempo atau tanggal pembelian kembali dimana perubahan suku bunga tidak akan berpengaruh secara signifikan terhadap nilai wajar aset keuangan tersebut; b. terjadi setelah Bank telah memperoleh secara substansial seluruh jumlah pokok aset keuangan tersebut sesuai jadwal pembayaran atau Bank telah memperoleh pelunasan dipercepat; atau c. terkait dengan kejadian tertentu yang berada di luar kendali Bank, tidak berulang, dan tidak dapat diantisipasi secara wajar oleh Bank. The Bank cannot classify any financial assets as held-to-maturity investments, if the entity has, during the current financial year or during the 2 (two) preceding financial years, sold or reclassified a more than insignificant amount of held-to-maturity investments before maturity (more than insignificant in relation to the total amount of held-tomaturity investments) other than sales or reclassifications that: a. conducted when the financial assets are so close to maturity or the financial asset s repurchase date that changes in the market rate of interest would not have a significant effect on the financial asset s fair value; b. occur after the Bank has collected substantially all of the original principal of the financial assets through scheduled payments or prepayments; or c. are attributable to an isolated event that is beyond the Bank control, is non-recurring and could not have been reasonably anticipated by the Bank. 195

212 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (vi) Reklasifikasi aset keuangan (lanjutan) (vi) Reclassification of financial assets (continued) Reklasifikasi aset keuangan dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke kelompok tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi tetap dilaporkan pada ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya. Reclassifications of financial assets from held-to-maturity classification to available-for-sale are recorded at fair value. Unrealized gains or losses are recorded in equity until the financial assets are derecognized. (vii) Saling hapus Aset keuangan dan liabilitas keuangan dilakukan saling hapus dan nilai netonya disajikan dalam laporan posisi keuangan jika, dan hanya jika Bank memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya maksud untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. Pendapatan dan beban disajikan dalam jumlah neto hanya jika diperkenankan oleh standar akuntansi. (viii) Pengukuran biaya diamortisasi Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok kredit, ditambah atau dikurangi amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai pengakuan awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai. (ix) Pengukuran nilai wajar Nilai wajar adalah nilai dimana suatu aset dapat dipertukarkan, atau suatu liabilitas dapat diselesaikan, diantara para pihak yang memahami dan berkeinginan untuk melakukan transaksi yang wajar pada tanggal pengukuran. Nilai wajar dapat diperoleh dari Interdealer Market Association (IDMA) atau harga pasar atau harga yang diberikan oleh broker (quoted price) dari Bloomberg atau Reuters pada tanggal pengukuran. (vii) Offsetting Financial assets and liabilities are set off and the net amount is presented in the statements of financial position when, and only when, the Bank has a legal right to set off the amounts and intends either to settle on a net basis or to realize the asset and settle the liability simultaneously. Income and expenses are presented on a net basis only when permitted by the accounting standards. (viii) Amortized cost measurement The amortized cost of a financial asset or liability is the amount at which the financial asset or liability is measured at initial recognition, minus principal repayments, plus or minus the cumulative amortization using the effective interest rate method of any difference between the initial amount recognized and the maturity amount, minus any reduction for impairment. (ix) Fair value measurement Fair value is the amount for which an asset could be exchanged, or a liability could be settled, between knowledgeable, willing parties in an arm s length transaction on the measurement date. The fair value can be obtained from IDMA s (Interdealer Market Association) or quoted market prices or broker s quoted price from Bloomberg or Reuters on the measurement date. 196

213 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. Aset keuangan dan liabilitas keuangan (lanjutan) (ix) Pengukuran nilai wajar (lanjutan) Jika tersedia, Bank mengukur nilai wajar dari suatu instrumen dengan menggunakan harga kuotasi di pasar aktif untuk instrumen terkait. Suatu pasar dianggap aktif bila harga yang dikuotasikan tersedia sewaktuwaktu dari bursa, pedagang efek (dealer), perantara efek (broker), kelompok industri, badan pengawas (pricing service or regulatory agency), dan merupakan transaksi pasar aktual dan teratur terjadi yang dilakukan secara wajar. Jika pasar untuk instrumen keuangan tidak aktif, Bank menetapkan nilai wajar dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang mengerti, berkeinginan (jika tersedia), referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial serupa dan analisis arus kas yang didiskonto. Pada saat nilai wajar dari unlisted equity instruments tidak dapat ditentukan dengan handal, instrumen tersebut dinilai sebesar biaya perolehan dikurangi dengan penurunan nilai. Nilai wajar atas kredit yang diberikan dan piutang, serta liabilitas kepada bank dan nasabah ditentukan menggunakan present value model berdasarkan arus kas kontraktual, dengan mempertimbangkan kualitas kredit, likuiditas dan biaya. Nilai wajar dari liabilitas kontinjensi dan fasilitas kredit yang tidak dapat dibatalkan dibukukan sesuai dengan nilai tercatatnya. Aset keuangan yang dimiliki atau liabilitas yang akan diterbitkan diukur menggunakan harga penawaran; aset keuangan yang akan diperoleh atau liabilitas keuangan yang dimiliki diukur menggunakan harga permintaan. Jika Bank memiliki posisi aset dan liabilitas dimana risiko pasarnya saling hapus, maka Bank dapat menggunakan nilai tengah dari pasar sebagai dasar untuk menentukan nilai wajar posisi risiko yang saling hapus tersebut dan menerapkan penyesuaian terhadap harga penawaran atau harga permintaan terhadap posisi terbuka atau neto (net open position), dimana yang lebih sesuai. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. Financial assets and financial liabilities (continued) (ix) Fair value measurement (continued) When available, the Bank measures the fair value of an instrument using quoted prices in an active market for that instrument. A market is regarded as active if quoted prices are readily and regularly available from an exchange, dealer, broker, industry group, pricing service or regulatory agency and those prices represent actual and regularly occurring market transaction on an arm s length basis. If a market for a financial instrument is not active, the Bank determines the fair value using a valuation technique. Valuation techniques include using recent arm s-length transactions between knowledgeable, willing parties (if available), reference to the current fair value of other instruments that are substantially the same and using discounted cash flow analysis. In cases when the fair value of unlisted equity instruments cannot be reliably determined, the instruments are carried at cost less impairment value. The fair value for loans and receivables, as well as liabilities to banks and customers are determined using a present value model on the basis of contractually agreed cash flows, taking into account credit quality, liquidity and costs. The fair values of contingent liabilities and irrevocable loan commitments correspond to their carrying amounts. Financial assets held or liabilities to be issued are measured at bid price; financial assets to be acquired or financial liabilities held are measured at asking price. Where the Bank has asset and liability positions with off-setting market risk, the Bank can use middlemarket prices to measure the fair value off-setting risk positions and apply bid or asking price adjustments only to the net open position, as appropriate. 197

214 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) c. Transaksi dalam mata uang asing dan penjabaran Mata uang fungsional dan penyajian Laporan keuangan disajikan dalam mata uang Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional dan penyajian Bank. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) c. Foreign currency transactions and translations Functional and reporting currency The financial statements are presented in Rupiah, which is the functional and presentation currency of the Bank. Transaksi dalam mata uang asing Transactions denominated in foreign currencies Transaksi-transaksi dalam mata uang selain Rupiah yang terjadi di sepanjang tahun dicatat dengan nilai kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi yang bersangkutan. Transactions during the year involving currencies other than Rupiah are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions were made. Penjabaran aset dan liabilitas dalam mata uang asing Pada tanggal laporan posisi keuangan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs penutupan yang ditetapkan oleh Bank Indonesia, yaitu kurs tengah yang merupakan rata rata kurs jual dan kurs beli berdasarkan kurs Reuters pada pukul 16:00 WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat). Keuntungan atau kerugian yang timbul sebagai akibat dari penjabaran aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, kurs mata uang asing yang digunakan untuk penjabaran mata uang asing terhadap Rupiah adalah sebagai berikut (dalam Rupiah penuh): Translation of assets and liabilities denominated in foreign currencies At statements of financial position dates, all monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are translated into Rupiah using closing rate determined by Bank Indonesia, which is the middle rate of average the selling and buying rate based on the Reuters spot rate at 16:00 WIB (Western Indonesian Time). The resulting gains or losses from the translation of monetary assets and liabilities in foreign currencies are recognized in the statements of comprehensive income for the current year. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the foreign currency exchange rates used for the translation of foreign currencies to Rupiah were as follows (amounts in full Rupiah): Euro Euro Yen Jepang Japanese Yen Dolar Australia Australian Dollar 1 1 Dolar Amerika Serikat United States Dollar 1 1 Dolar Singapura Singapore Dollar 1 1 Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit 1 198

215 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) d. Kas dan setara kas d. Cash and cash equivalents Kas dan setara kas dalam laporan arus kas terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan Sertifikat Bank Indonesia, yang jatuh tempo dalam waktu 3 (tiga) bulan sejak tanggal perolehan, sepanjang tidak digunakan sebagai jaminan atas pinjaman yang diterima serta tidak dibatasi penggunaannya. Sebelum 1 Januari 2010, kas dan setara kas hanya terdiri dari kas, giro pada Bank Indonesia dan giro pada bank lain yang tidak dibatasi dan tidak digunakan sebagai jaminan. Perubahan tersebut terjadi sehubungan dengan dicabutnya PSAK No. 31, Akuntansi Perbankan, efektif tanggal 1 Januari 2010 dan PAPI tahun Cash and cash equivalents presented in the statements of cash flows consist of cash, current accounts with Bank Indonesia and other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and Certificates of Bank Indonesia maturing within 3 (three) months from the acquisition date, and not used as collateral for borrowing and not restricted in use. Prior to January 1, 2010, cash and cash equivalents consisted only of cash, and current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks not restricted and not used as collateral. These changes are a result of the revocation of SFAS No. 31, "Accounting for the Banking Industry", effective on January 1, 2010, and PAPI (2000 version). e. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia e. Current accounts with other banks and Bank Indonesia Giro pada bank lain dan Bank Indonesia dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Pada tanggal 23 Oktober 2008, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 10/25/PBI/2008 tentang perubahan atas PBI No. 10/19/PBI/2008 tentang Giro Wajib Minimum (GWM) Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing yang kemudian diperbaharui dengan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober Berdasarkan peraturan tersebut, GWM dalam Rupiah ditetapkan sebagai berikut : 1. GWM Primer dalam Rupiah sebesar 8% (delapan persen) dari DPK dalam Rupiah; 2. GWM Sekunder dalam Rupiah sebesar 2,5% (dua koma lima persen) dari DPK dalam Rupiah; dan Current accounts with other banks and Bank Indonesia are stated at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. The current accounts with other banks and Bank Indonesia are classified as loans and receivables. On October 23, 2008, Bank Indonesia issued a regulation No. 10/25/PBI/2008 concerning amendment of PBI No. 10/19/PBI/2008 regarding Statutory Reserves (GWM) at Bank Indonesia for Commercial Banks in Rupiah and Foreign Currencies which update with PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, In accordance with such regulation, the GWM in Rupiah is stated as follows: 1. Primary GWM in Rupiah at 8% of Rupiah Third Party Funds (TPF); 2. Secondary GWM in Rupiah at 2,5% of Rupiah TPF; and 199

216 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) e. Giro pada bank lain dan Bank Indonesia (lanjutan) 3. GWM Loan to Deposit Ratio (LDR) dalam Rupiah sebesar perhitungan antara Parameter Disinsentif Bawah atau Parameter Disinsentif Atas dengan selisih antara LDR Bank dan LDR Target dengan memperhatikan selisih antara Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) Bank dan KPMM Insentif. Pemenuhan GWM LDR dalam Rupiah mulai berlaku pada tanggal 1 Maret 2011 (berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010 pasal 22). Besaran parameter yang akan digunakan dalam perhitungan GWM LDR dalam rupiah ditetapkan sebagai berikut : a. Batas bawah LDR Target sebesar 78% (tujuh puluh delapan persen). b. Batas atas LDR Target sebesar 100% (seratus persen). c. KPMM Insentif sebesar 14% (empat belas persen). d. Parameter Disinsentif Bawah sebesar 0,1 (nol koma satu). e. Parameter Disinsentif Atas sebesar 0,2 (nol koma dua). Peraturan ini berlaku efektif 1 November Pada tanggal 9 Februari 2011, Bank Indonesia mengeluarkan peraturan No. 13/10/PBI/2011, dimana ditetapkan bahwa GWM primer dan sekunder dalam Rupiah ditetapkan masingmasing sebesar 8% dan 2,50% dari DPK dalam Rupiah, sedangkan GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari DPK dalam valuta asing. Peraturan ini berlaku efektif 1 Juni Sebelum 1 Januari 2010, giro pada bank lain dinyatakan sebesar saldo giro dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Saldo giro pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo giro. f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain terdiri dari Fasilitas Simpanan Bank Indonesia (FASBI), call money dan deposito berjangka. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) e. Current accounts with other banks and Bank Indonesia (continued) 3. Loan to Deposit Ratio (LDR) of GWM is calculated between the parameter of low disincentive or parameter of high disincentive and the difference between LDR Bank and LDR Target by taking into account the difference between Bank Minimum Capital Adequacy Requirements (CAR) and Incentive of CAR. The requirement on the LDR Minimum Statutory Reserves required reserves in Rupiah becomes applicable on March 1, 2011 (according to PBI No. 12/19/PBI/2010 article 22). Scale of the parameter to be used in this calculation of GWM LDR reserves in dollars are as follows: a. Lower limit of the LDR target by 78% (seventy-eight percent) b. Upper limit of the LDR target of 100% (one hundred percent). c. Incentives of CAR of 14% (fourteen percent). d. Lower Disincentives Parameter of 0.1 (zero point one). e. Upper Disincentives Parameters of 0.2 (zero point two). This regulation was effective as of November 1, On February 9, 2011, Bank Indonesia issued regulation No. 13/10/PBI/2011 whereby the minimum ratio of Primary and Secondary Statutory Reserves in Rupiah is set at 8% and 2.50%, respectively, from TPF in Rupiah and 8% from TPF in foreign currency. This regulation was effective as of June 1, Prior to January 1, 2010, current accounts with other banks are stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses. Current accounts with Bank Indonesia are stated at the outstanding balance. f. Placements with Bank Indonesia and other banks Placements with Bank Indonesia and other banks consist of Bank Indonesia Deposit Facility (FASBI), call money and time deposits. 200

217 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) f. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain (lanjutan) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Sebelum 1 Januari 2010, penempatan pada bank lain dinyatakan sebesar saldo penempatan dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Saldo penempatan pada Bank Indonesia dinyatakan sebesar saldo penempatan setelah dikurangi bunga yang belum diamortisasi. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) f. Placements with Bank Indonesia and other banks (continued) Placements with Bank Indonesia and other banks are stated at amortized cost using the effective interest rate method less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia and other banks are classified as loans and receivables. Prior to January 1, 2010, placements with other banks are stated at their outstanding balances less allowance for impairment losses. Placements with Bank Indonesia are stated at the outstanding balances, net of unamortized interest. g. Surat-surat berharga g. Marketable securities Surat-surat berharga yang dimiliki terdiri dari Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dan Obligasi Pemerintah. Obligasi Pemerintah terdiri dari obligasi yang diterbitkan oleh Pemerintah Indonesia yang diperoleh melalui pasar perdana dan sekunder. Surat-surat berharga pada awalnya disajikan sebesar nilai wajarnya. Setelah pengakuan awal, surat-surat berharga dicatat sesuai dengan kategorinya yaitu instrumen tersedia untuk dijual, investasi dimiliki hingga jatuh tempo atau nilai wajar melalui laba atau rugi. Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: 1. Surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dicatat pada biaya perolehan yang diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif. Bank tidak mengklasifikasikan surat-surat berharga sebagai aset keuangan dimiliki hingga jatuh tempo, jika dalam tahun berjalan atau dalam kurun waktu dua tahun sebelumnya, Bank telah menjual atau mereklasifikasi surat-surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo dalam jumlah yang lebih dari jumlah yang tidak signifikan (more than insignificant) sebelum jatuh tempo selain dari penjualan atau reklasifikasi yang telah dijelaskan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2011). Marketable securities consist of Certificates of Bank Indonesia (SBI) and Government Bonds. Government Bonds are bonds issued by the Government of Indonesia acquired through the primary and secondary markets. Marketable securities are initially measured at fair value. After the initial recognition, the securities are recorded according to their category, i.e., available-for-sale instruments, held-to-maturity investments or at fair value through profit or loss. The value of marketable securities is stated based on the classification as follows: 1. Held-to-maturity marketable securities are carried at amortized cost using the effective interest rate method. The Bank does not classify marketable securities as held-to-maturity of financial assets, if during the current financial year or during the two preceding financial years, the Bank has sold or reclassified more than an insignificant amount of held-tomaturity marketable securities before maturity other than sales or reclassifications that are defined in SFAS No. 55 (Revised 2011). 201

218 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued) 2. Surat-surat berharga yang dimiliki untuk diperdagangkan dinyatakan pada nilai wajar. Keuntungan dan kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. 3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dinyatakan pada nilai wajar. Pendapatan bunga diakui dalam laporan laba rugi komprehensif menggunakan metode suku bunga efektif. Laba atau rugi selisih kurs atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan nilai wajar lainnya diakui secara langsung dalam ekuitas sampai dengan surat-surat berharga tersebut dijual atau mengalami penurunan nilai, dimana keuntungan dan kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui pada laporan laba rugi komprehensif. 2. Marketable securities classified as held for trading are stated at fair value. Gains and losses from changes in fair value are recognized in the statements of comprehensive income. 3. Marketable securities classified as available-for-sale investments are stated at fair value. Interest income is recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest rate method. Foreign exchange gains or losses on availablefor-sale marketable securities are recognized in the statements of comprehensive income. Other fair value changes are recognized directly in equity until the marketable securities are sold or impaired, whereby the cumulative gains and losses previously recognized in equity are recognized in the statements of comprehensive income. Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010 Surat-surat berharga disajikan sebesar nilai bersih setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai dan premium atau diskonto yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Surat-surat berharga dicatat sesuai dengan klasifikasi masing-masing sebagai dimiliki untuk diperdagangkan, tersedia untuk dijual atau dimiliki hingga jatuh tempo. Penilaian surat-surat berharga didasarkan atas klasifikasinya sebagai berikut: 1. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk diperdagangkan dinyatakan berdasarkan nilai wajar dan perubahan atas nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang dilaporkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Marketable securities are stated at net of allowance for impairment losses and unamortized premium or discount. Premiums and discounts are amortized using the straight-line method. Marketable securities are classified as held for trading, availablefor sale or held-to-maturity investments. The value of marketable securities is stated based on their classification as follows: 1. Marketable securities classified as held for trading are carried at fair value and any change in fair value is recognized as gain or loss in the statements of comprehensive income. 202

219 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) 2. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai investasi tersedia untuk dijual dinyatakan berdasarkan nilai wajar dan perubahan atas nilai wajar diakui sebagai keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi yang dilaporkan dalam ekuitas, setelah dikurangi dengan pajak penghasilan ditangguhkan yang berlaku. Keuntungan atau kerugian yang belum direalisasi di ekuitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat surat-surat berharga tersebut dijual. Penurunan permanen atas nilai surat berharga yang tersedia untuk dijual diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. 3. Surat-surat berharga yang diklasifikasikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah ditambah atau dikurangi dengan diskonto atau saldo premi yang belum diamortisasi. Premium dan diskonto diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus. Nilai tercatat surat-surat berharga disesuaikan untuk segala penurunan bersifat permanen atas nilai surat-surat berharga yang dilaporkan dalam laporan laba rugi. Pemindahan surat berharga dari kelompok dimiliki hingga jatuh tempo ke tersedia untuk dijual dicatat sebesar nilai wajarnya pada tanggal pemindahan; selisih antara nilai tercatat, termasuk diskonto/premi yang belum diamortisasi dan pencadangan piutang bunga, dan nilai wajar surat-surat berharga pada tanggal pemindahan diakui sebagai keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi yang dilaporkan dalam ekuitas, setelah dikurangi dengan pajak penghasilan tangguhan. Prior to January 1, 2010 (continued) 2. Marketable securities classified as available-for-sale investments are carried at fair value and any change in fair value is recognized as unrealized gain or loss in equity, net of applicable deferred income tax. The unrealized gain or loss in equity is recognized in the statements of comprehensive income upon sale of the marketable securities. Any permanent decline in the value of available-for-sale securities is recognized in the statements of comprehensive income. 3. Marketable securities designated as held-to-maturity are carried at cost, adjusted for accretion or subtraction of unamortized premium or discount. Premiums and discounts are amortized using the straight-line method. The carrying amount is written down for any permanent decline in value of held-tomaturity securities, which is recognized in the statements of income. The transfer of securities from held-tomaturity to available-for-sale is recorded at fair value on the date of transfer; the difference between the carrying amount, including discount/premium that has not been amortized and accrued interest receivables, and the fair value of securities at the date of transfer is recognized as unrealized gains and losses reported in equity, net of deferred income tax. 203

220 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) g. Surat-surat berharga (lanjutan) g. Marketable securities (continued) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Nilai wajar ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku di pasar yang aktif pada tanggal neraca. Untuk surat-surat berharga yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi, nilai wajar tersebut umumnya ditentukan dengan mengacu pada harga penawaran pasar yang terjadi di bursa efek pada tanggal yang terdekat dengan tanggal neraca, kemudian disesuaikan dengan biayabiaya yang akan dikeluarkan untuk memperoleh aset tersebut. Untuk surat-surat berharga yang tidak mempunyai harga penawaran pasar, estimasi atas nilai wajar surat-surat berharga ditetapkan dengan mengacu pada nilai wajar instrumen lain yang substansinya adalah sama atau dihitung berdasarkan arus kas yang diharapkan terhadap aset bersih surat-surat berharga tersebut. Penyisihan kerugian wajib diakui sesuai dengan pedoman dari Bank Indonesia dan disajikan sebagai pengurang saldo surat-surat berharga. Surat-surat berharga tidak diakui lagi (derecognized) dari neraca ketika Bank telah memindahkan semua risiko signifikan dan imbalan dari surat-surat berharga. Prior to January 1, 2010 (continued) Fair values are determined based on the quoted market prices in an active market at balance sheet date. For marketable securities that are actively traded in organized financial markets, fair value is generally determined by referring to quoted market bid prices by the stock exchanges at the date close to the balance sheets date, adjusted for transaction costs necessary to realize the assets. For marketable securities where there is no quoted market price, a reasonable estimate of the fair value of marketable securities is determined by referring to the fair value of another instrument which is substantially the same or is calculated based on the expected cash flows of the underlying net asset base of marketable securities. Statutory allowance for losses is recognized in accordance with the guidelines prescribed by Bank Indonesia and is presented as a deduction from the outstanding amount of securities. Marketable securities are derecognized from the balance sheet after the Bank has transferred all significant riks and rewards of the related marketable securities. h. Tagihan dan liabilitas akseptasi h. Acceptances receivable and liability Tagihan dan liabilitas akseptasi dinyatakan sebesar biaya perolehan diamortisasi. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai. Tagihan akseptasi diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Liabilitas akseptasi diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lainnya. Acceptances receivable and liability are stated at amortized cost. Acceptances receivable are stated net of allowance for impairment losses. Acceptances receivable are classified as loans and receivables. Acceptances liability are classified as other financial liabilities. 204

221 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) h. Tagihan dan liabilitas akseptasi (lanjutan) h. Acceptances receivable and liability (continued) Sebelum 1 Januari 2010, tagihan dan kewajiban akseptasi dinyatakan sebesar nilai nominal L/C atau nilai realisasi L/C yang diaksep oleh bank pengaksep. Tagihan akseptasi disajikan setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Prior to January 1, 2010, acceptances receivable and liability are stated at the nominal value of L/C or realized value of the L/C accepted by the accepting bank. Acceptances receivable are stated net of allowance for impairment losses. i. Kredit yang diberikan i. Loans Kredit yang diberikan adalah penyediaan uang atau tagihan yang dapat disetarakan dengan itu, berdasarkan persetujuan atau kesepakatan pinjam-meminjam dengan debitur yang mewajibkan debitur untuk melunasi utang dan bunganya setelah jangka waktu tertentu. Kredit yang diberikan pada awalnya diukur pada nilai wajar ditambah dengan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan biaya tambahan untuk memperoleh aset keuangan tersebut, dan setelah pengakuan awal diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai (Catatan 2j). Kredit yang diberikan diklasifikasikan sebagai kredit yang diberikan dan piutang. Loans represent funds provided or receivables that can be considered as equivalents thereof, based on agreements or financing contracts with borrowers, where borrowers are required to repay their debts with interest after a specified period. Loans are initially measured at fair value plus transaction costs that are directly attributable and additional costs to obtain financial assets, and after initial recognition are measured at amortized cost based on the effective interest rate method less allowance for impairment losses (Note 2j). Loans are classified as loans and receivables. Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010 Kredit yang diberikan dinyatakan sebesar saldo pinjaman dikurangi dengan penyisihan kerugian penurunan nilai. Kredit yang diberikan dihapusbukukan ketika tidak terdapat prospek yang realistis mengenai pengembalian pinjaman atau hubungan normal antara Bank dan debitur telah berakhir. Kredit yang tidak dapat dilunasi tersebut dihapusbukukan dengan mendebit penyisihan kerugian. Pemulihan kemudian atas kredit yang telah dihapusbukukan sebelumnya, dikreditkan ke dalam penyisihan kerugian pinjaman di neraca. Loans are stated at their outstanding balance less allowance for impairment losses. Loans are written off when there is no realistic prospect of collection or when Bank s normal relationship with the borrowers has ceased to exist. When loans are deemed uncollectible, they are written off against the related allowance for impairment losses. Subsequent recoveries of previously written off loans are credited to the allowance for losses in the balance sheet. 205

222 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) i. Kredit yang diberikan (lanjutan) i. Loans (continued) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Restrukturisasi kredit Restrukturisasi kredit meliputi modifikasi persyaratan kredit, konversi kredit menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya dan/atau kombinasi dari keduanya. Kerugian yang timbul dari restrukturisasi kredit yang berkaitan dengan modifikasi persyaratan kredit hanya diakui bila nilai tunai penerimaan kas masa depan yang telah ditentukan dalam persyaratan kredit yang baru, termasuk penerimaan yang diperuntukkan sebagai bunga maupun pokok, adalah lebih kecil dari nilai kredit yang diberikan yang tercatat sebelum restrukturisasi. Untuk restrukturisasi kredit bermasalah dengan cara konversi kredit yang diberikan menjadi saham atau instrumen keuangan lainnya, kerugian dari restrukturisasi kredit diakui hanya apabila nilai wajar penyertaan saham atau instrumen keuangan yang diterima dikurangi estimasi biaya untuk menjualnya, adalah kurang dari nilai tercatat kredit yang diberikan. j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan, Bank mengevaluasi apakah terdapat bukti obyektif bahwa aset keuangan yang tidak dicatat pada nilai wajar melalui laporan laba rugi telah mengalami penurunan nilai. Aset keuangan mengalami penurunan nilai jika bukti obyektif menunjukkan bahwa peristiwa yang merugikan telah terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa tersebut berdampak pada arus kas masa datang atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Prior to January 1, 2010 (continued) Loan restructuring Loan restructuring may involve a modification of the terms of the loans, conversion of loans into equity or other financial instruments and/or a combination of both. Losses on loan restructuring in respect of modification of the terms of the loans are recognized only if the cash value of total future cash receipts specified in the new terms of the loans, including both receipts designated as interest and those designated as loan principal, are less than the recorded amounts of loans before restructuring. For loan restructuring which involves a conversion of loans into equity or other financial instruments, a loss on loan restructuring is recognized only if the fair value of the equity or other financial instruments received, reduced by estimated costs to sell the equity or other financial instruments, is less than the carrying value of the loan. j. Allowance for impairment losses on financial assets At each statements of financial position dates, the Bank assesses whether there is objective evidence that financial assets not carried at fair value through profit or loss are impaired. Financial assets are impaired when objective evidence demonstrates that loss event has occurred after the initial recognition of the asset, and that the loss event has an impact on the future cash flows on the asset that can be estimated reliably. 206

223 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Kriteria yang digunakan oleh Bank untuk menentukan bukti obyektif dari penurunan nilai adalah sebagai berikut: a) kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; b) pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; c) pihak pemberi pinjaman, dengan alasan ekonomi atau hukum sehubungan dengan kesulitan keuangan yang dialami pihak peminjam, memberikan keringanan (konsesi) pada pihak peminjam yang tidak mungkin diberikan jika pihak peminjam tidak mengalami kesulitan tersebut; d) terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan lainnya; e) hilangnya pasar aktif dari aset keuangan akibat kesulitan keuangan; atau f) data yang dapat diobservasi mengindikasikan adanya penurunan yang dapat diukur atas estimasi arus kas masa datang dari kelompok aset keuangan sejak pengakuan awal aset dimaksud, meskipun penurunannya belum dapat diidentifikasi terhadap aset keuangan secara individual dalam kelompok aset tersebut, termasuk: 1) memburuknya status pembayaran pihak peminjam dalam kelompok tersebut; dan 2) kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan wanprestasi atas aset dalam kelompok tersebut. Estimasi periode antara terjadinya peristiwa dan teridentifikasinya kerugian ditentukan oleh manajemen untuk setiap portofolio yang diidentifikasi. Pada umumnya, periode tersebut bervariasi antara 3 (tiga) sampai 12 (dua belas) bulan, untuk kasus tertentu diperlukan periode yang lebih lama. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) The criteria used by the Bank to determine that there is objective evidence of impairment include: a) significant financial difficulty of the issuer or obligor; b) a breach of contract, such as a default or delinquency in interest or principal payments; c) the lender, for economic or legal reasons related to the borrower s financial difficulty, grants the borrower a concession that the lender would not otherwise consider; d) it becomes probable that the borrower will enter into bankruptcy or other financial reorganisation; e) the disappearance of an active market for that financial asset because of financial difficulties; or f) observable data indicating that there is a measurable decrease in the estimated future cash flows from a portfolio of financial assets since the initial recognition of those assets, although the decrease has not yet been identified individually in the portfolio, including: 1) adverse changes in the payment status of borrowers in the portfolio; and 2) national or local conditions that correlate with defaults on the assets in the portfolio. The estimated period between the occurrence of the event and identification of loss is determined by management for each identified portfolio. In general, the periods used vary between 3 months to 12 months; in exceptional cases, longer periods are warranted. 207

224 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Bank pertama kali menentukan apakah terdapat bukti obyektif penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan, dan secara individual atau kolektif untuk aset keuangan yang tidak signifikan secara individual. Jika Bank menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, terlepas aset keuangan tersebut signifikan atau tidak, maka Bank memasukkan aset tersebut ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang serupa dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset keuangan yang penurunan nilainya dilakukan secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai telah diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif. Cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dihitung dengan menggunakan metode diskonto arus kas (discounted cash flows). Sedangkan cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dihitung dengan menggunakan metode statistik dari data historis berupa probability of default di masa lalu, waktu pengembalian dan jumlah kerugian yang terjadi (Loss Given Default) yang selanjutnya disesuaikan lagi dengan pertimbangan manajemen terkait kondisi ekonomi dan kredit saat ini. Bank menggunakan statistical model analysis method, yaitu roll rates analysis method untuk menilai penurunan nilai aset keuangan secara kolektif sejak 1 Januari Kerugian penurunan nilai atas aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi diukur sebesar selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika kredit yang diberikan atau surat-surat berharga dimiliki hingga jatuh tempo memiliki suku bunga variabel, maka tingkat diskonto yang digunakan untuk mengukur setiap kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif yang berlaku pada saat terdapat bukti obyektif atas penurunan nilai. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) The Bank first assesses whether objective evidence of impairment exists individually for financial assets that are individually significant, and individually or collectively for financial assets that are not individually significant. If the Bank determines that no objective evidence of impairment exists for an individually assessed financial asset, whether significant or not, it includes the asset in a group of financial assets with similar credit risk characteristics and collectively assesses them for impairment. Financial assets that are individually assessed for impairment and for which an impairment loss is recognized or continues to be recognized are not included in a collective assessment of impairment. Allowance for impairment losses on impaired financial assets was assessed individually by using discounted cash flows method. While for allowance for impairment losses on impaired financial assets that was assessed collectively, the Bank uses statistical method of the historical data such as the probability of defaults in historical period, time of recoveries, and the amount of loss incurred (Loss Given Default) by considering for management judgment of current economic and credit conditions. The Bank applied statistical model analysis method using roll rates analysis method to assess financial assets impairment collectively beginning on January 1, Impairment losses on financial assets carried at amortized cost are measured as the difference between the carrying amount of the financial assets and the present value of estimated future cash flows discounted at the financial asset s original effective interest rate. If loans or held-to-maturity marketable securities have variable interest rates, the discount rate used to measure the loss on impairment is the applicable effective interest rate specified when there is an objective evidence of impairment. 208

225 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebagai panduan praktis, Bank dapat mengukur penurunan nilai berdasarkan nilai wajar instrumen dengan menggunakan harga pasar yang dapat diobservasi, dimana perhitungan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang atas aset keuangan dengan agunan (collateralised financial asset) mencerminkan arus kas yang dapat dihasilkan dari pengambilalihan agunan dikurangi biaya-biaya untuk memperoleh dan menjual agunan, terlepas apakah pengambilalihan tersebut berpeluang terjadi atau tidak. Kerugian yang terjadi diakui pada laporan laba rugi komprehensif dan dicatat pada akun cadangan kerugian penurunan nilai sebagai pengurang terhadap aset keuangan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi. Pendapatan bunga atas aset keuangan yang mengalami penurunan nilai tetap diakui atas dasar suku bunga yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam pengukuran kerugian penurunan nilai. Ketika peristiwa yang terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan menyebabkan jumlah kerugian penurunan nilai berkurang, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui harus dibalik dan pembalikan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Ketika kerugian penurunan nilai atas surat-surat berharga yang tersedia untuk dijual telah diakui secara langsung dalam ekuitas dan terdapat bukti obyektif bahwa aset tersebut mengalami penurunan nilai, maka kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui secara langsung dalam ekuitas harus dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jumlah kerugian kumulatif yang dikeluarkan dari ekuitas dan diakui pada laporan laba rugi komprehensif merupakan selisih antara biaya perolehan, setelah dikurangi dengan nilai pelunasan pokok dan amortisasi, dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai aset keuangan yang sebelumnya telah diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Perubahan cadangan penurunan nilai yang diatribusikan ke dalam nilai waktu tercermin sebagai bagian dari pendapatan bunga. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) As practical guidance, the Bank can measure the impairment based on the instrument s fair value by using observable market price, where the calculation of the present value of estimated future cash flows of collateralised financial assets reflects the generated cash flow from the foreclosure of collateral net of costs to acquire and sell the collateral, regardless whether such acquisition occurs or not. Losses are recognized in the statements of comprehensive income and are reflected in an allowance for impairment losses account as a deduction from financial assets carried at amortized cost. Interest income on the impaired financial assets continues to be recognized using the rate of interest used to discount the future cash flow for the purpose of measuring the impairment loss. When subsequent events cause the amount of impairment loss to decrease, the impairment loss previously recognized is reversed and the amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. When the impairment losses on availablefor-sale of marketable securities are recognised directly in equity and there is objective evidence that the asset is impaired, the cumulative loss that had been recognised already in equity shall be removed from equity and recognized in the statement of comprehensive income. The cumulative loss that has been removed from equity and recognized in the statement of comprehensive income is the difference between the acquisition cost, net of any principal repayment and amortization, and the current fair value, less any impairment loss of financial assets previously recognized in the statements of comprehensive income. Changes in impairment provision attributable to time value are reflected as a component of interest income. 209

226 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Jika pada periode berikutnya, nilai wajar suratsurat berharga dalam bentuk instrumen utang yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual yang mengalami penurunan nilai meningkat dan peningkatan tersebut dapat secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dibalik dan pembalikan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif. Jika persyaratan kredit yang diberikan dan piutang atau surat-surat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dinegosiasi ulang atau dimodifikasi karena debitur atau penerbit mengalami kesulitan keuangan, maka penurunan nilai diukur dengan suku bunga efektif awal yang digunakan sebelum persyaratan diubah. Pemulihan atas aset keuangan yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun berjalan dikreditkan dengan menyesuaikan akun cadangan kerugian penurunan nilai. Pemulihan atas kredit yang diberikan yang telah dihapusbukukan pada tahun-tahun sebelumnya dicatat sebagai pendapatan operasional selain bunga. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) If in a subsequent period, the fair value of impaired available-for-sale marketable securities in the form of debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the statement of comprehensive income, the impairment loss must be reversed and the amount of reversal is recognized in the statements of comprehensive income. If the requirements of loans and receivables or held-to-maturity marketable securities are renegotiated or modified because the debtor or issuer has financial difficulties, the impairment is measured with the original effective interest rate used before the requirements were changed. The recoveries of written-off financial assets in the current year are credited by adjusting the allowance for impairment losses accounts. Recoveries of written-off loans from previous years are recorded as operational income other than interest income. Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010 Bank membentuk penyisihan penghapusan aktiva produktif dan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi berdasarkan review dan evaluasi terhadap eksposur tiap debitur. Dalam kaitan tersebut, ketentuan Bank Indonesia (BI) tentang Pembentukan Penyisihan Penghapusan Aktiva dan Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi yang mempunyai risiko kredit digunakan sebagai acuan. Aktiva produktif terdiri dari giro pada bank lain, penempatan pada bank lain dan Bank Indonesia, surat-surat berharga, kredit yang diberikan, tagihan akseptasi, serta komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit. The Bank provides allowance for impairment losses on its earning assets and estimated losses on commitments and contingencies based upon a regular review and evaluation of individual debtor exposures. In connection with this provision, the requirement of Bank Indonesia (BI) regarding the Allowance for Losses on Assets and Estimated Losses on Commitments and Contingencies bearing credit risk is used as reference. Earning assets consist of current accounts with other banks, placements with other banks and Bank Indonesia, marketable securities, loans, acceptances receivable, and commitments and contingencies with credit risk. 210

227 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Komitmen dan kontinjensi yang berisiko kredit antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas pada penerbitan jaminan, letters of credit, standby letters of credit dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan. Aktiva non-produktif adalah aktiva yang memiliki potensi kerugian, dan antara lain terdiri dari, namun tidak terbatas pada agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor dan suspense accounts. Sesuai dengan PBI, Bank mengklasifikasikan aktiva produktif ke dalam satu dari lima kategori dan aktiva non-produktif ke dalam satu dari empat kategori. Aktiva produktif tidak bermasalah (performing) diklasifikasikan sebagai Lancar dan Dalam Perhatian Khusus, sedangkan aktiva produktif bermasalah (non-performing) diklasifikasikan kedalam tiga kategori yaitu: Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Kategori untuk aktiva non-produktif terdiri dari Lancar, Kurang Lancar, Diragukan dan Macet. Pengklasifikasian aktiva produktif dilakukan berdasarkan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum (PBI 7) sebagaimana telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang Perubahan Kedua PBI 7, dan terakhir diubah dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari 2009 tentang Perubahan Ketiga PBI 7. Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai aset serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung dengan memperhatikan Peraturan Bank Indonesia disebut di atas. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) Prior to January 1, 2010 (continued) Commitments and contingencies with credit risk include, but are not limited to issued guarantees, letters of credit, standby letters of credit and unused loan facilities granted to customers. Non-earning assets are assets which have potential loss, and include, among others, but are not limited to foreclosed collaterals, abandoned properties, inter-office accounts and suspense accounts. In accordance with BI regulations (PBI), the Bank classifies earning assets into one of five categories and non-earning assets into one of four categories. Performing earning assets are categorized as Current and Special Mention, while non-performing earning assets are categorized into three categories: Substandard, Doubtful and Loss. Non-earning assets are divided into Current, Substandard, Doubtful and Loss. The classification of earning assets is based on PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks (PBI 7) which has been amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding the Amendment on PBI 7, PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 regarding the Second Amendment of PBI 7, and lastly PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, 2009 regarding the Third Amendment of PBI 7. The amount of the minimum allowance for impairment losses on assets, commitments and contingencies with credit-related risk, takes into consideration the abovementioned Bank Indonesia regulations. 211

228 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Dalam penerapan PBI No. 7/2/PBI/2005, penyisihan kerugian penurunan nilai atas aktiva produktif dan aktiva non-produktif dibentuk berdasarkan penelaahan manajemen terhadap kualitas masing-masing aktiva produktif dan aktiva non-produktif dan dengan mempertimbangkan evaluasi manajemen atas prospek usaha, kinerja keuangan dan kemampuan membayar setiap debitur. Manajemen mempertimbangkan juga rekomendasi dari Bank Indonesia berdasarkan hasil pemeriksaan berkalanya, klasifikasi yang ditetapkan oleh bank umum lainnya atas aktiva produktif yang diberikan oleh lebih dari satu bank dan ketersediaan laporan keuangan debitur yang telah diaudit. Sesuai PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005, penerapan kualitas untuk agunan yang diambil alih, properti terbengkalai, rekening antar kantor, suspense accounts dan fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan (transaksi rekening administratif), mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak ditetapkannya PBI ini. Jumlah minimum penyisihan penghapusan aktiva serta komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit dihitung dengan memperhatikan PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 (PBI 7) tentang Penilaian Kualitas Aktiva Bank Umum yang telah diubah dengan PBI No. 8/2/PBI/2006 tanggal 30 Januari 2006 tentang Perubahan atas PBI 7, yang diubah kembali dengan PBI No. 9/6/PBI/2007 tanggal 30 Maret 2007 tentang perubahan kedua atas PBI 7, yang mengatur tingkat penyisihan minimum dari penyisihan penghapusan aktiva serta estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) Prior to January 1, 2010 (continued) In the application of PBI No. 7/2/PBI/2005, allowance for impairment losses on earning assets and non-earning assets is determined based on management s review of the quality of these earning assets and nonearning assets, and management s evaluation of every debtor s business prospect, financial performance and repayment ability. Management also considers recommendations of Bank Indonesia resulting from its periodic examinations, the classification determined by other commercial banks on earning assets which were financed by more than one bank, and availability of the debtor s audited financial statements. Based on PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005, the determination of the quality of foreclosed collaterals, abandoned properties, inter-office accounts, suspense accounts and unused loan facilities granted to customers (off-balance sheet items) became effective 12 (twelve) months after the regulation was approved. The amount of the minimum allowance for losses on assets, commitments and contingencies with credit-related risk are calculating by taking into consideration PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 (PBI 7) regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks which has been amended by PBI No. 8/2/PBI/2006 dated January 30, 2006 regarding the amendment on PBI 7 which was further amended by PBI No. 9/6/PBI/2007 dated March 30, 2007 regarding the second amendment of PBI 7, which prescribes the minimum rates of allowance for losses on assets, commitments and contingencies with creditrelated risk. 212

229 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Penyisihan minimum yang harus dibentuk sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia tersebut adalah sebagai berikut: 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) Prior to January 1, 2010 (continued) The minimum allowance to be established in accordance with Bank Indonesia Regulations is as follows: Klasifikasi Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai/ Percentage of allowance for impairment losses Classification Lancar *) Minimum 1% Current *) Dalam perhatian khusus Minimum 5% Special mention Kurang lancar Minimum 15% Substandard Diragukan Minimum 50% Doubtful Macet 100% Loss *) di luar Setifikat Bank Indonesia (SBI), penempatan pada Bank Indonesia, Obligasi Pemerintah dan instrumen hutang lainnya yang diterbitkan oleh Pemerintah Republik Indonesia dan aktiva produktif yang dijamin dengan agunan tunai. *) excluding Certificates of Bank Indonesia (SBIs), placements with Bank Indonesia, Government Bonds and other debt instruments issued by the Government of the Republic of Indonesia and earning assets secured by cash collateral. Persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset di atas diterapkan terhadap saldo aktiva produktif setelah dikurangi dengan nilai agunan sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia, kecuali untuk aktiva produktif yang diklasifikasikan lancar dan tidak dijamin atau yang dijamin dengan agunan non-tunai, dimana persentase penyisihan kerugian penurunan nilai aset diterapkan terhadap saldo aktiva produktif yang bersangkutan, komitmen dan kontinjensi. Adapun penggunaan nilai agunan sebagai faktor pengurang dalam perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai aset di atas tidak dapat dilakukan untuk aktiva non-produktif. Bank dalam melakukan perhitungan penyisihan kerugian penurunan nilai tidak memperhitungkan seluruh agunan yang ada antara lain karena jangka waktu penilaian agunan yang dilakukan telah melampaui jangka waktu seperti yang telah ditentukan oleh Peraturan Bank Indonesia yang terkait. The above percentage of allowance for impairment losses are applied to earning assets after deducting the collateral value, in accordance with the regulation of Bank Indonesia, except for earning assets categorized as current and unsecured or secured by non-cash collateral, where the rate is applied directly to the outstanding balance of earning assets, commitments and contingencies. The use of collateral as a deductible factor in computing the allowance for impairment losses is not applicable in the case of nonearning assets. In computing the allowance for impairment losses, the Bank does not consider all the existing collaterals because, among other reasons, the appraisal date of such assets had already exceeded the period prescribed by the relevant Bank Indonesia regulation. 213

230 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) j. Cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Saldo aktiva produktif yang memiliki kualitas macet dihapusbukukan dengan penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar nilai aktiva produktifnya pada saat manajemen berpendapat bahwa aktiva produktif tersebut sulit untuk direalisasi atau ditagih. Penerimaan kembali aktiva produktif yang telah dihapusbukukan dicatat sebagai penambahan penyisihan kerugian penurunan nilai aktiva produktif pada tahun penerimaan kembali terjadi. Jika penerimaan melebihi nilai pokoknya, kelebihan tersebut diakui sebagai pendapatan bunga. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) j. Allowance for impairment losses on financial assets (continued) Prior to January 1, 2010 (continued) The outstanding balance of earning assets classified as loss is written off against the respective allowance for impairment losses when management believes that recovery is no longer possible. Recovery of earning assets previously written off is recorded as an addition to the allowance for impairment losses on earning assets in the year of recovery. If recovery exceeds the principal amount, the excess is recognized as interest income. k. Beban dibayar dimuka k. Prepaid expenses Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing beban dengan menggunakan metode garis lurus. Prepaid expenses are amortized over the beneficial periods using the straight-line method. l. Aset tetap dan penyusutan l. Fixed assets and depreciation Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap. Revisi PSAK No. 16 ini juga mengatur akuntansi tanah sehingga PSAK ini juga mencabut PSAK No. 47, Akuntansi Tanah. ISAK No. 25, Hak atas Tanah, yang juga berlaku efektif pada tanggal yang sama, memberikan pedoman lebih lanjut mengenai perlakuan beberapa hak atas tanah di Indonesia beserta biaya terkait. Penerapan PSAK No. 16 (Revisi 2011) dan ISAK No. 25 tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap pelaporan keuangan dan pengungkapan dari Bank. Aset tetap kecuali tanah, dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan nilai. Biaya perolehan termasuk biaya penggantian bagian aset tetap saat biaya tersebut terjadi, jika memenuhi kriteria pengakuan. Pada saat inspeksi yang signifikan dilakukan, biaya inspeksi itu diakui ke dalam jumlah tercatat (carrying amount) aset tetap sebagai suatu penggantian jika memenuhi kriteria pengakuan. Effective on January 1, 2012, the Bankadopted PSAK No. 16 (Revised 2011), Fixed Assets. The revised PSAK No. 16 also prescribes accounting for land and therefore, it also revoked PSAK No. 47, Accounting the Land. ISAK No. 25, Land Rights, which was effective on the same date, provides further guidance related to the treatments of certain landrights in Indonesia and the related costs. The adoption of PSAK No. 16 (Revised 2011) and ISAK No. 25 has no significant impact on the financial reporting and disclosures of the Bank. Fixed assets except land, are stated at cost less accumulated depreciation and impairment losses. Cost includes the replacement cost of a part of the fixed assets when the expenditure meets the criteria for recognition. When a significant inspection of the asset is performed, the cost of inspection is capitalized as part of the replacement cost of the asset s carrying amount, if the criteria for recognition are met. 214

231 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued) Semua biaya pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Pada setiap akhir tahun buku, nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah kembali dan jika sesuai dengan keadaan, disesuaikan secara prospektif. Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut sebagai berikut: Tahun/Years All maintenance and repair costs which do not fulfill the capitalization criteria are recognized in the statements of comprehensive income upon occurrence. At each financial year end, the assets residual values, useful lives and methods of depreciation are reviewed, and adjusted prospectively as appropriate All fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method over their expected useful lives as follows: Bangunan dan prasarana 5-20 Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik 10 Power generator Perabot dan peralatan kantor 3-4 Furniture and office equipment Kendaraan bermotor 4 Motor vehicles Semua aset tetap, kecuali tanah, disusutkan berdasarkan metode garis lurus selama estimasi masa manfaat aset tersebut dengan tarif penyusutan sebagai berikut: Tarif/Rate All fixed assets, except land, are depreciated using the straight-line method over their expected useful lives using depreciation rate as follows: Bangunan dan prasarana 5% - 20% Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik 10% Power generator Perabot dan peralatan kantor 25% - 33% Furniture and office equipment Kendaraan bermotor 25% Motor vehicles Perabot dan peralatan kantor terdiri dari instalasi, Anjungan Tunai Mandiri (ATM), perangkat lunak dan perangkat keras komputer, peralatan komunikasi dan peralatan kantor lainnya. ISAK No. 25 tentang Hak atas Tanah menyatakan bahwa semua biaya dan beban yang terjadi sehubungan dengan perolehan hak atas tanah, diakui sebagai biaya perolehan hak atas tanah. Biaya pengurusan legal hak atas tanah ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan aset tanah. Biaya pengurusan perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah diakui sebagai aset tak berwujud dan diamortisasi sepanjang umur hukum hak atau umur ekonomis tanah, mana yang lebih pendek. ISAK No. 25 juga menyatakan bahwa hak atas tanah tidak disusutkan kecuali terdapat bukti sebaliknya yang mengindikasikan bahwa perpanjangan atau pembaruan hak atas tanah kemungkinan besar atau pasti tidak diperoleh. Penerapan interpretasi ini tidak memiliki dampak signifikan terhadap Bank. Furniture and office equipment consists of installation, Automatic Teller Machines (ATM), computer software and hardware, communication and other office equipment. ISAK No. 25, "Landrights" stated that all costs and expenses incurred in connection with the acquisition of land right, recognized as the acquisition cost of land right. The legal cost occurred when the land was first acquired is recognized as part of the acquisition cost of land right. Extension or renewal of the maintenance cost of legal rights over land recognized as an intangible asset and amortized over the life of legal rights or economic life of the land, whichever is shorter. ISAK No. 25 also states that land right is not depreciated unless there is contrary evidence indicating that the extension or renewal of land likely or definitely not be obtained. The adoption of this interpretation does not have significant impact to the Bank. 215

232 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) l. Aset tetap dan penyusutan (lanjutan) l. Fixed assets and depreciation (continued) Apabila nilai tercatat aset lebih besar dari nilai yang dapat diperoleh kembali, nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali, yang ditentukan sebagai nilai tertinggi antara harga jual neto dan nilai yang dipakai. Apabila aset tetap tidak digunakan lagi atau dijual, maka nilai perolehan dan akumulasi penyusutannya dihapuskan dari akun tersebut. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Akumulasi biaya konstruksi aset tetap dikapitalisasi dan dicatat sebagai Aset dalam Penyelesaian. Biaya tersebut direklasifikasi ke akun aset tetap pada saat proses konstruksi atau pemasangan selesai. When the carrying amount of an asset is greater than its estimated recoverable amount, it is written down to its recoverable amount, which is determined as the higher of the net selling price or value in use. When fixed assets are retired or disposed of, their costs and the related accumulated depreciation are derecognized from the accounts. Any resulting gain or loss is recognized in the statements of comprehensive income. The accumulated costs of construction of fixed assets are capitalized and recognized as Construction in Progress. These costs are reclassified to the related fixed asset account when the construction or installation is completed. m. Agunan yang diambil alih m. Foreclosed collaterals Agunan yang diambil alih disajikan dalam akun Aset Lain-lain. Agunan yang diambil alih diakui sebesar nilai neto yang dapat direalisasi. Nilai neto yang dapat direalisasi adalah nilai wajar agunan yang diambil alih dikurangi dengan estimasi biaya untuk menjual agunan tersebut. Selisih lebih saldo kredit yang diberikan di atas nilai neto yang dapat direalisasi dari agunan yang diambil alih dibebankan ke dalam akun cadangan kerugian penurunan nilai aset. Selisih antara nilai agunan yang diambil alih dan hasil penjualannya diakui sebagai keuntungan atau kerugian pada saat penjualan. Beban-beban yang berkaitan dengan pemeliharaan dan perbaikan agunan yang diambil alih dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya. Bila terjadi penurunan nilai yang bersifat permanen, maka nilai tercatatnya dikurangi untuk mengakui penurunan tersebut dan kerugiannya dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif. Foreclosed collaterals are included in the Other Assets account. Foreclosed collaterals are stated at net realizable value. Net realizable value is the fair value of the foreclosed collaterals less the estimated costs to sell the assets. The excess of loans over the net realizable value of the foreclosed collateral is charged to allowance for impairment losses. The difference between the recorded amount of the foreclosed collateral and the proceeds from the sale of such collateral is recorded as a gain or loss at the time of sale. Maintenance and repair costs related to foreclosed collaterals are charged as an expense in the statements of comprehensive income when incurred. If there is permanent decline in value, the carrying amount of foreclosed collaterals is written down to recognise such permanent decline in value. Any such write-down is recognized in the statements of comprehensive income. n. Liabilitas segera n. Obligations due immediately Liabilitas segera dicatat pada saat liabilitas kepada masyarakat maupun kepada bank lain timbul. Obligations due immediately are recorded at the time obligations to public customers or other banks arise. 216

233 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) n. Liabilitas segera (lanjutan) n. Obligations due immediately (continued) Akun ini diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain dan dihitung berdasarkan biaya perolehan diamortisasi. Sebelum 1 Januari 2010, kewajiban segera dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank. This account is classified as other financial liabilities and is measured at amortized cost. Prior to January 1, 2010, obligations due immediately are stated at the amounts payable by the Bank. o. Simpanan dari nasabah o. Deposits from customers Giro merupakan simpanan nasabah di Bank yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran, yang penarikannya dapat dilakukan setiap saat melalui cek, kartu ATM, atau dengan cara pemindahbukuan dengan bilyet giro atau sarana perintah pembayaran lainnya. Tabungan merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan melalui counter dan Anjungan Tunai Mandiri (ATM) atau jika persyaratan yang disepakati terpenuhi, tetapi penarikan tidak dapat dilaksanakan dengan menggunakan cek atau instrumen setara lainnya. Deposito berjangka merupakan simpanan nasabah di Bank yang penarikannya hanya dapat dilakukan pada waktu tertentu sesuai dengan perjanjian antara nasabah dengan Bank. Simpanan nasabah diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan nasabah dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Sebelum 1 Januari 2010, simpanan nasabah dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada nasabah. Current accounts represent deposits from customers of the Bank which may be used as payment instruments, and which may be withdrawn at any time by cheque, ATM card or other orders of payments or transfers. Savings account represent deposits from customers of the Bank which may only be withdrawn over the counter and via ATMs or when certain agreed conditions are met, but which may not be withdrawn by cheque or other equivalent instruments. Time deposits represent deposits from customers of the Bank that may be withdrawn at a certain time based on the agreement between the depositor and the Bank. Deposits from customers are classified as other financial liabilities and measured at amortized cost using the effective interest rate. Incremental costs directly attributable to the acquisition of deposits from customers are deducted from the amount of deposits. Prior to January 1, 2010, deposits from customers are stated at the payable amount to customers. p. Simpanan dari bank lain p. Deposits from other banks Simpanan dari bank lain terdiri dari liabilitas terhadap bank lain, baik lokal maupun luar negeri, dalam bentuk giro, tabungan dan deposito berjangka. Simpanan dari bank lain diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Biaya tambahan yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan simpanan dari bank lain dikurangkan dari jumlah simpanan yang diterima. Deposits from other banks represent liabilities to local and overseas banks, in the form of current accounts, savings and time deposits. Deposits from other banks are classified as other financial liabilities which are measured at amortised cost using effective interest rate method. Incremental costs directly attributable to the acquisition of deposits from other banks are deducted from the amount of deposits. 217

234 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) p. Simpanan dari bank lain (lanjutan) p. Deposits from other banks (continued) Sebelum 1 Januari 2010, simpanan dari bank lain dinyatakan sebesar nilai kewajiban Bank kepada bank lain. Prior to January 1, 2010, deposits from other banks are stated at the amounts due to the other banks. q. Pendapatan bunga dan beban bunga q. Interest income and interest expense Pendapatan dan beban bunga untuk semua instrumen keuangan yang dikenakan suku bunga diakui pada laporan laba rugi komprehensif dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa datang selama perkiraan umur dari aset keuangan atau liabilitas keuangan (atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat) untuk memperoleh nilai tercatat neto dari instrumen keuangan atau liabilitas keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Bank mengestimasi arus kas di masa datang dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tetapi tidak mempertimbangkan kerugian kredit di masa mendatang. Perhitungan ini mencakup seluruh komisi, provisi, dan bentuk lain diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi, dan seluruh premi atau diskon lainnya. Interest income and expense for all interestbearing financial instruments are recognized in the statements of comprehensive income using the effective interest rate method. The effective interest rate is the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial assets and financial liabilities (or, where appropriate, a shorter period) to obtain net carrying amount of the financial asset or financial liability. When calculating the effective interest rate, the Bank estimates future cash flows considering all contractual terms of the financial instrument but not future credit losses. This calculation includes all commissions, fees, and other forms received by the parties in the contract which are an integral part of the effective interest rate, transaction costs, and all other premiums or discounts. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan serupa telah diturunkan nilainya sebagai akibat kerugian penurunan nilai, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelahnya diakui berdasarkan suku bunga efektif yang digunakan untuk mendiskonto arus kas masa datang dalam menghitung kerugian penurunan nilai. Kredit yang pembayaran angsuran pokok atau bunganya telah lewat 120 (seratus dua puluh) hari atau lebih setelah jatuh tempo, atau kredit yang pembayarannya secara tepat waktu diragukan, secara umum diklasifikasikan sebagai kredit yang mengalami penurunan nilai (impairment). If a financial asset or group of similar financial assets value has diminished as a result of impairment losses, interest income subsequently obtained is recognized based on the effective interest rate used to discount future cash flows in calculating impairment losses. Loans for which the principal or interest has been past due for 120 (one hundred and twenty) days or more, or where reasonable doubt exists as to its timely collection, are generally classified as impaired loans. Sebelum 1 Januari 2010 Prior to January 1, 2010 Kredit non-performing tahun yang berakhir pada tanggal 1 Januari 2010/31 Desember 2009 terdiri dari kredit yang diklasifikasikan sebagai kredit kurang lancar, diragukan dan macet. Non-performing loans as of January 1, 2010/ December 31, 2009, included loans classified as substandard, doubtful and loss. 218

235 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) q. Pendapatan bunga dan beban bunga (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010 (lanjutan) Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan bunga atas kredit yang diberikan atau aktiva produktif lainnya yang diklasifikasikan sebagai bermasalah diakui pada saat bunga tersebut diterima (berbasis kas). Pada saat pinjaman diklasifikasikan sebagai kredit bermasalah, tagihan bunga yang telah diakui sebelumnya sebagai pendapatan, tetapi belum diterima akan dibatalkan pengakuannya. Selanjutnya bunga yang dibatalkan tersebut diakui sebagai tagihan kontinjensi. Pendapatan bunga atas kredit yang diberikan dalam kategori non-performing (menurut Peraturan Bank Indonesia) diakui dalam laporan laba rugi sebagai pendapatan pada saat pembayarannya diterima. Penerimaan pembayaran atas kredit yang diberikan yang diklasifikasikan sebagai diragukan atau macet dipergunakan terlebih dahulu untuk mengurangi pokok pinjaman. Kelebihan penerimaan dari pokok pinjaman diakui sebagai pendapatan bunga dalam laporan laba rugi. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) q. Interest income and interest expense (continued) Prior to January 1, 2010 (continued) Prior to January 1, 2010, interest income on loans or other earning assets which are classified as non-performing is recognized only to the extent that interest is received in cash (cash basis). When an earning asset is classified as non-performing, any interest income previously recognized and accrued but not yet collected is reversed against interest income and recognized as contingent receivable. Interest income on non-performing loans (under Bank Indonesia guidelines) is recognized in the statements of income as income only when cash collections are received. Payments received from loans which are classified as doubtful or loss are first applied as reduction of loan principal. Any excess of payments received over the loan principal on these loans is recognized as interest income in the statements of income. Pendapatan bunga dari kredit yang direstrukturisasi hanya dapat diakui apabila telah diterima secara tunai sebelum kualitas kredit menjadi lancar sebagaimana diatur di dalam PBI No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 tentang Penilaian Kualitas Aset Bank Umum, sebagaimana telah diubah terakhir dengan PBI No. 11/2/PBI/2009 tanggal 29 Januari Interest income from restructured loan is recognized only to the extent that interest is received in cash, before the loan s quality become current as determined by PBI No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 regarding Asset Quality Rating for Commercial Banks, as amended by PBI No. 11/2/PBI/2009 dated January 29, r. Pendapatan provisi dan komisi r. Fees and commission income Pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi sesuai dengan jangka waktu kontrak menggunakan suku bunga efektif. Untuk kredit yang dilunasi sebelum jatuh temponya, saldo pendapatan provisi dan komisi ditangguhkan diakui pada saat pinjaman dilunasi. Pendapatan provisi dan komisi lainnya diakui pada saat terjadinya transaksi. Significant fees and commission income which is directly related to lending activities, or fees and commission income which relate to a specific period, are amortized over the term of the underlying contract using the effective interest rate. Unamortized fees and commission income relating to loans settled prior to maturity are recognized at the settlement date. Other fees and commission income are recognized at the transaction date. 219

236 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) r. Pendapatan provisi dan komisi (lanjutan) r. Fees and commission income (continued) Pendapatan provisi dan komisi yang berkaitan dengan kredit diakui sebagai bagian dari pendapatan bunga. Sebelum 1 Januari 2010, pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya signifikan yang berkaitan langsung dengan kegiatan pinjaman, atau pendapatan provisi dan komisi yang berhubungan dengan jangka waktu tertentu, diamortisasi berdasarkan metode garis lurus sesuai dengan jangka waktu kontrak serta diklasifikasikan sebagai pendapatan provisi dan komisi pada laporan laba rugi. Saldo pendapatan provisi dan komisi ditangguhkan untuk pinjaman yang dilunasi sebelum jatuh temponya diakui pada saat pinjaman dilunasi. Selanjutnya pendapatan provisi dan komisi yang jumlahnya tidak signifikan langsung diakui pada laporan laba rugi tahun berjalan sebagai pendapatan provisi dan komisi. Fees and commission income related to lending activities are recognized as part of interest income. Prior to January 1, 2010, significant fees and commissions directly related to lending activities, or fee and commission income which relates to a specific period, is amortized using the straight-line method over the term of the underlying contract and is classified as fees and commission income in the statements of income. Unamortized fees and commissions relating to loans settled prior to maturity are recognized at the settlement date. Furthermore, fees and commissions income which were not significant, were directly recognized in current year statements of income as fees and commissions income. s. Perpajakan s. Taxation Efektif tanggal 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2010) Pajak Penghasilan, yang menetapkan perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam memperhitungkan konsekuensi pajak kini dan mendatang dari pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) masa depan yang diakui dalam laporan posisi keuangan dan transaksi dan kejadian lain dari periode kini yang diakui dalam laporan keuangan. PSAK revisi ini juga mensyaratkan entitas untuk mencatat kekurangan/kelebihan pembayaran pajak penghasilan beserta bunga/denda, jika ada, sebagai bagian dari Beban Pajak Kini dalam laporan laba rugi komprehensif. Effective on January 1, 2012, the Bank applied SFAS No. 46 (Revised 2010) Income Taxes, which prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statements of financial position and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. The revised SFAS also prescribes an entity to present the underpayment/overpayment of income tax, including its interest/penalty, if any, as part of Tax Expense - Current in the statement of comprehensive income. Pajak Penghasilan Final Final Income Tax Berdasarkan peraturan pajak yang berlaku, pajak penghasilan Bank dari aktivitas penyewaan ruang kantor dihitung secara final sebesar 10%. In accordance with tax regulation, the Bank s income from rental of office space is subject to 10% final tax. 220

237 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued) Pajak Penghasilan Final (lanjutan) Final Income Tax (continued) Perbedaan nilai tercatat aset atau liabilitas yang berhubungan dengan pajak penghasilan final dengan dasar pengenaan pajaknya tidak diakui sebagai aset atau liabilitas pajak tangguhan. The difference between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities, and their respective final tax bases are not recognized as deferred tax assets or liabilities. Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final Non-Final Income Tax Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam tahun yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari perbedaan jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas, kecuali perbedaan yang dikenakan pajak final. Liabilitas pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer kena pajak dan aset pajak tangguhan diakui untuk perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang. Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada periode berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas. Efek pajak tangguhan yang timbul dari akuisisi disajikan sebagai bagian dari akun Aset atau Liabilitas Pajak Tangguhan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan disajikan secara saling hapus di laporan keuangan, kecuali aset dan liabilitas pajak tangguhan untuk entitas yang berbeda sesuai dengan penyajian aset dan liabilitas pajak kini. Current tax expense is determined based on the taxable income for the year computed using prevailing tax rates. Deferred tax assets and liabilities are recognized for the future tax consequences attributable to differences between the financial statement carrying amounts of existing assets and liabilities and their respective tax bases, except those differences that are subject to final tax. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences while deferred tax assets are recognized for deductible temporary differences to the extent that it is probable that taxable income will be available in future periods against which the deductible temporary differences can be utilized. Deferred tax is calculated at the tax rates that have been enacted or substantively enacted at the reporting date. Changes in the carrying amount of deferred tax assets and liabilities due to a change in tax rate are charged to current period, except to the extent that it relates to items previously charged or credited to equity. The deferred tax effect arising from acquisition is recognized as part of the Deferred Tax Asset or Liability account. Deferred tax assets and liabilities are offset in the statements of financial position, except if these are for different legal entities, in the same manner the current tax assets and liabilities are presented. 221

238 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) s. Perpajakan (lanjutan) s. Taxation (continued) Pajak Penghasilan di Luar Pajak Final (lanjutan) Aset pajak tangguhan diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dapat dikompensasi dengan aset pajak tangguhan yang diakui tersebut. Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan banding atau keberatan, pada saat keputusan atas banding atau keberatan tersebut telah ditetapkan. Jumlah tambahan pokok dan denda pajak yang ditetapkan dengan Surat Ketetapan Pajak ("SKP") diakui sebagai pendapatan atau beban dalam laporan laba rugi komprehensif periode berjalan, kecuali jika diajukan upaya penyelesaian selanjutnya. Jumlah tambahan pokok pajak dan denda yang ditetapkan dengan SKP ditangguhkan pembebanannya sepanjang memenuhi kriteria pengakuan aset. Non-Final Income Tax (continued) A deferred tax asset is recognized to the extent that it is probable that future taxable profits will be available against which the deferred tax asset can be utilized. Amendments to taxation obligations are recorded when an assessment is received or, if appealed or objected against to, when the results of the appeal and objection are determined. The amounts of additional tax principal and penalty imposed through a Tax Assessment Letter ( SKP ) shall be recognized as income or expense in the current period of the statement of comprehensive income, unless further settlement is submitted. The amounts of tax principal and penalty imposed through SKP are deferred as long as they meet the asset recognition criteria. t. Provisi t. Provisions Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam Catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu, dan total yang terkait dengan informasi tersebut. Penerapan PSAK yang direvisi ini tidak berdampak signifikan terhadap laporan keuangan. Provisi diakui jika Bank memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) jika, sebagai akibat peristiwa masa lalu, besar kemungkinan penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan total kewajiban tersebut dapat diestimasi secara andal. Effective on January 1, 2011, the Bank adopted SFAS No. 57 (Revised 2009), Provisions, Contingent Liabilities, and Contingent Assets. This revised SFAS is to be applied prospectively and provides that appropriate recognition criteria and measurement basis are applied to provisions, contingent liabilities and contingent assets, and to ensure that sufficient information is disclosed in the Notes to enable users to understand the nature, timing and amount related to the information. The adoption of the revised SFAS has no significant impact on the financial statements. Provisions are recognized when the Bank has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation. 222

239 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) t. Provisi (lanjutan) t. Provisions (continued) Provisi ditelaah pada setiap tanggal pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi terbaik yang paling kini. Jika arus keluar sumber daya untuk menyelesaikan kewajiban kemungkinan besar tidak terjadi, maka provisi dibatalkan. Provisions are reviewed at each reporting date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed. u. Modal saham u. Capital stock Modal saham diukur pada nilai nominal untuk semua saham yang diterbitkan. Capital stock is measured at par value for all shares issued. v. Saldo laba v. Retained earnings Saldo laba merupakan saldo kumulatif dari hasil operasi Bank, pembagian dividen, penyesuaian periode sebelumnya, efek dari perubahan kebijakan akuntansi dan penyesuaian modal lainnya. Retained earnings represent the cumulative balance of the Bank s results of operations, dividend distributions, prior period adjustments, effects of the changes in accounting policy and other capital adjustments. w. Dividen w. Dividends Pembagian dividen kepada para pemegang saham diakui sebagai liabilitas dalam laporan keuangan pada periode ketika dividen tersebut disetujui oleh para pemegang saham. Dividend distribution to the shareholders is recognized as a liability in the financial statements in the period in which the dividends are approved by the shareholders. x. Laba per saham dasar x. Basic earnings per share Sesuai dengan PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham, laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba tahun berjalan dengan rata-rata tertimbang total saham yang beredar selama tahun yang bersangkutan. Jumlah saham beredar untuk tahun berjalan dan setiap tahun sajian sebelumnya disesuaikan karena pengaruh retrospektif akibat pengaruh pemecahan saham dan kapitalisasi dari laba ditahan. In accordance with SFAS No. 56, Earnings per Share (Revised 2011), basic earnings per share are computed by dividing income for the year by the weighted average number of shares outstanding during the year. Total number of shares outstanding for the year and prior years presentation is adjusted due to retroactive effect of stock split and capitalization of retained earnings for the related year. y. Imbalan kerja dan dana pensiun y. Employee benefits and pension plan Imbalan kerja jangka pendek Imbalan kerja jangka pendek seperti upah, iuran jaminan sosial, cuti jangka pendek, bonus dan imbalan non-moneter lainnya diakui selama periode jasa diberikan. Imbalan kerja jangka pendek diukur sebesar jumlah yang tidak didiskontokan. Short-term employee benefits Short-term employee benefits such as wages, social security contributions, shortterm compensated leaves, bonuses and other non-monetary benefits are recognized during the period when services have been rendered. Short-term employee benefits are measured using undiscounted amounts. 223

240 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Imbalan kerja dan dana pensiun (lanjutan) y. Employee benefits and pension plan (continued) Program pensiun iuran pasti Bank memiliki program pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat, sebagaimana ditetapkan dalam peraturan dana pensiun Bank. Iuran dana pensiun sebesar persentase tertentu gaji pegawai yang menjadi peserta program pensiun iuran pasti dicadangkan dan diakui sebagai biaya ketika jasa telah diberikan oleh pegawai-pegawai tersebut. Pembayaran dikurangkan dari utang iuran. Iuran terutang diukur berdasarkan jumlah yang tidak didiskontokan. Liabilitas imbalan kerja Efektif 1 Januari 2012, Bank menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2010), "Imbalan Kerja", yang mengatur perlakuan akuntansi dan pengungkapan atas imbalan kerja, baik jangka pendek (misalnya pembayaran cuti tahunan, pembayaran cuti sakit) dan jangka panjang (misalnya pembayaran cuti besar, manfaat kesehatan pasca-kerja). Bank telah memilih metode koridor 10% untuk pengakuan keuntungan dan kerugian aktuaria. Bank juga diharuskan untuk mengakui kewajiban dan beban pada saat karyawan telah memberikan jasa serta entitas telah menerima manfaat ekonomi dari jasa tersebut. Imbalan paska-kerja dan imbalan kerja jangka panjang lainnya secara aktuaria ditentukan berdasarkan metode Projected Unit Credit. Perkiraan liabilitas pada tanggal laporan posisi keuangan merupakan nilai kini imbalan pasti pada tanggal laporan posisi keuangan, dan keuntungan atau kerugian aktuaria yang tidak diakui yang disesuaikan, biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (non-vested), biaya pemutusan kontrak kerja dan keuntungan/kerugian kurtailmen. Biaya imbalan paska-kerja yang diakui selama tahun berjalan terdiri dari biaya jasa kini, bunga atas liabilitas, keuntungan atau kerugian aktuaria dan biaya jasa lalu dan dikurangi dengan iuran pegawai dan hasil yang diharapkan dari aset program. Defined contribution plan The Bank has a defined contribution plan covering certain qualified permanent employee as stipulated Bank s pension plan regulation. Contribution payable to a pension fund equivalent to a certain percentage of salaries for qualified employees under defined contribution plan is accrued and recognized as expense when services have been rendered by qualified employees. Actual payments are deducted from the contribution payable. Contribution payable is measured using undiscounted amounts. Employee benefits liabilities Effective on January 1, 2012, the Bank follows SFAS 24 (Revised 2010), Employee Benefits, which regulates the accounting and disclosure for employee benefits, both short-term (e.g., paid annual leave, paid sick leave) and long-term (e.g., long-service leave, post-employment medical benefits). The Bank has chosen the 10% corridor method for the recognition of actuarial gains and losses. The Bank also requires recognition of liability and expense when an employee has provided service and the entity consumes economic benefit arising from the service. The post-employment benefits and other long-term employee benefits are actuarially determined using the Projected Unit Credit Method. The estimated liability as of the date of statements of financial position represents the present value of the defined benefits at statements of financial position date, and adjusted for unrecognized actuarial gains or losses, non-vested past service costs, termination costs and curtailment gain or loss. The post-employment benefits expense recognized during the current year consists of current service cost, interest on obligation, actuarial gains or losses and past service costs and reduced by employees contributions and expected return on plan assets. 224

241 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) y. Imbalan kerja dan dana pensiun (lanjutan) y. Employee benefits and pension plan (continued) Liabilitas imbalan kerja (lanjutan) Keuntungan atau kerugian aktuaria dari penyesuaian dan perubahan asumsi aktuaria sebagai kelebihan atas nilai yang lebih tinggi antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini liabilitas imbalan pasti pada awal periode diamortisasi dan diakui sebagai biaya atau keuntungan selama perkiraan ratarata sisa tahun jasa pegawai yang masuk program pensiun. Biaya imbalan masa lalu diakui sebagai biaya, kecuali untuk biaya jasa masa lalu yang belum menjadi hak (non-vested) yang diamortisasi dan diakui sebagai biaya selama periode hak. Jumlah kewajiban diestimasi atas imbalan kerja tersebut didasarkan pada perhitungan aktuaria independen yang merupakan jumlah tertinggi antara ketentuan yang diatur dalam UU No. 13/2003 dibandingkan dengan dana pensiun pasti diselenggarakan oleh Bank sesuai dengan Perjanjian Kerja Bersama antara Bank dan karyawan. Employee benefits liabilities (continued) Actuarial gains or losses arising from experience adjustments and changes in actuarial assumptions in excess of the greater of 10% of the fair value of plan assets or 10% of the present value of the defined benefit obligations at the beginning of the period are amortized and recognized as expense or gain over the expected average remaining service years of qualified employees. Past service costs are recognized immediately as expense, except for nonvested past service costs which are amortized and recognized as expense over the vesting period. The amount of estimated liabilities were based on the calculation of independent actuary, whereby the obligation represented the highest amount between Regulation No. 13/2003 compared to defined contribution retirement plan held by the Perjanjian Kerja Bersama between Bank and employees. z. Transaksi dengan pihak-pihak berelasi z. Transactions with related parties Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 7 (Revisi 2010), Pengungkapan Pihakpihak Berelasi, yang menggantikan PSAK No. 7 (Revisi 1994), "Pengungkapan Pihak-Pihak yang mempunyai Hubungan Istimewa". PSAK No. 7 (Revisi 2010) mensyaratkan pengungkapan hubungan, transaksi dan saldo pihak-pihak berelasi, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. Suatu pihak dianggap pihak berelasi dengan Bank jika: a. orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Bank jika orang tersebut: (i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Bank; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Bank; atau (iii) personil manajemen kunci Bank. Effective on January 1, 2011, the Bank applied SFAS No. 7 (Revised 2010), Related Party Disclosures, which superseded SFAS No. 7 (Revised 1994), Related Party Disclosures. SFAS No. 7 (Revised 2010) requires disclosure of related party relationships, transactions and outstanding balances, including commitments, in the financial statements. A party is considered as related party of the Bank if: a. A person or a close member of that person s family is related to the Bank if that person: (i) has control or joint control over the (ii) Bank; has significant influence over the Bank; or (iii) is a member of the key management personnel of the Bank. 225

242 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) b. suatu entitas berelasi dengan Bank jika memenuhi salah satu hal berikut: (i) entitas dan Bank adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya entitas induk, entitas anak, dan entitas anak berikutnya terkait dengan entitas lain); (ii) satu entitas adalah entitas asosiasi atau ventura bersama dari entitas lain (atau entitas asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, yang mana entitas lain tersebut adalah anggotanya); (iii) kedua entitas tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) suatu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; (v) entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu Bank atau entitas yang terkait dengan Bank. Jika Bank adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan Bank; (vi) entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam poin (a); atau (vii) orang yang diidentifikasi dalam poin (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak, dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut memberikan pengaruh signifikan terhadap pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Bank. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) b. an entity is related to the Bank if any of the following conditions apply: (i) the entity and the Bank are members of the same group (which means that each parent, subsidiary and fellow subsidiary is related to the others); (ii) one entity is an associate or joint venture of the other entity (or an associate or joint venture of a member of a group of which the other entity is a member); (iii) both entities are joint ventures of the same third party; (iv) one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity; (v) the entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the Bank or an entity related to the Bank. If the Bank is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the Bank; (vi) the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); or (vii) a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or of a parent of the entity). The transaction is made on terms agreed by both parties, where such requirements may not be the same as other transactions undertaken with unrelated parties. Implementation of the revised SFAS has significant impact to the related disclosure in financial statements of the Bank. 226

243 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) aa. Informasi segmen Efektif 1 Januari 2011, Bank menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), "Segmen Operasi", yang menggantikan PSAK No. 5 (Revisi 2000), "Pelaporan Segmen". PSAK No. 5 (Revisi 2009) mengatur pengungkapan yang akan memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas terlibat dan lingkungan ekonomi di mana entitas beroperasi. Penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak signifikan terhadap laporan keuangan. Segmen operasi adalah komponen dari entitas yang terlibat dalam aktivitas bisnis yang mana memperoleh pendapatan dan menimbulkan beban, termasuk pendapatan dan beban terkait dengan transaksi dengan komponen lain entitas, yang mana hasil operasinya dikaji ulang secara berkala oleh pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya; dan tersedia informasi keuangan yang dapat dipisahkan. Karena pada saat ini Direksi Bank hanya menelaah alokasi aset keuangan tertentu di antara nasabah ritel, nasabah usaha kecil dan menengah (UKM) serta nasabah middle market, tetapi tidak untuk hasil operasi lainnya serta informasi keuangan yang dapat dipisahkan juga tidak tersedia di Bank, maka manajemen berkeyakinan bahwa Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. ab. Penurunan nilai aset non-keuangan Efektif tanggal 1 Januari 2011, Bank menerapkan secara prospektif PSAK No. 48 (Revisi 2009), Penurunan Nilai Aset, termasuk goodwill dan aset yang berasal dari kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 (jika ada). 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) aa. Segment information Effective on January 1, 2011, the Bank applied SFAS No. 5 (Revised 2009), Operating Segments, which superseded SFAS No. 5 (Revised 2000), Segment Reporting. SFAS No. 5 (Revised 2009) requires disclosures that will enable users of financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates. The adoption of SFAS No. 5 (Revised 2009) has no significant impact on the financial statements. An operating segment is a component of an entity that engages in business activities from which it may earn revenues and incur expenses, including revenues and expenses that relate to transactions with any of the entity s other components, whose operating results are reviewed regularly by the chief operating decision maker to make decisions about resources allocated to the segment and assess its performance, and for which discrete financial information is available. As the Bank s Board of Directors currently only reviews the allocation of certain financial assets amongst retail customers, small and medium enterprise (SME) customers and middle market customers, but not the other operating results and the discrete financial information is also currently unavailable within the Bank, the management believes that the Bank is being managed as a single operating segment. ab. Impairment of non-financial assets Effective on January 1, 2011, the Bank prospectively adopted SFAS No. 48 (Revised 2009), Impairment of Asset, including goodwill and assets acquired from business combinations before January 1, 2011 (if any). 227

244 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ab. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) ab. Impairment of non-financial assets (continued) Nilai yang dapat dipulihkan adalah sebesar jumlah yang lebih tinggi dari nilai wajar aset (atau unit penghasil kas) dikurangi besarnya biaya untuk menjual dibandingkan dengan nilai pakai yang ditentukan untuk aset individu, kecuali aset tersebut menghasilkan arus kas masuk yang tidak tergantung lagi dari aset yang lain atau kumpulan aset, yang dalam hal jumlah terpulihkan dinilai sebagai bagian dari unit penghasil kas. Apabila nilai tercatat suatu aset (atau unit penghasil kas) melebihi jumlah terpulihkan, maka aset (atau unit penghasil kas) tersebut dianggap mengalami penurunan nilai dan diturunkan menjadi sebesar nilai yang dapat dipulihkan. Dalam menilai nilai pakai suatu aset, estimasi terhadap arus kas dipulihkan di masa depan akan didiskontokan menjadi nilai kini dengan menggunakan tingkat suku bunga diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar terhadap nilai waktu dari kas dan risiko spesifik aset (atau unit penghasil kas) tersebut. Kerugian penurunan nilai akan dibebankan pada periode yang bersangkutan, kecuali aset tersebut telah dicatat sebesar jumlah yang direvaluasi, dalam hal ini kerugian penurunan nilai tersebut akan dibebankan langsung ke dalam selisih penilaian kembali aset bersangkutan. Bank melakukan penelaahan pada setiap tanggal pelaporan apakah terdapat indikasi bahwa pengakuan kerugian penurunan nilai sebelumnya mungkin tidak lagi ada atau telah menurun. Bila terdapat indikasi tersebut, maka jumlah terpulihkan akan diestimasi. Kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui akan dibalik hanya jika telah terjadi perubahan dalam estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset sejak kerugian penurunan nilai terakhir diakui. Jika demikian, nilai tercatat aset akan ditingkatkan sejumlah nilai terpulihkan. Recoverable amount is the higher of an asset s (or cash-generating unit s) fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets, in which case the recoverable amount is assessed as part of the cash generating unit to which it belongs. Where the carrying amount of an asset (or cash-generating unit) exceeds its recoverable amount, the asset (or cashgenerating unit) is considered impaired and is written down to its recoverable amount. In assessing value in use, the estimated future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset (or cash-generating unit). An impairment loss is charged to operations on the period in which it arises, unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the impairment loss is charged to the revaluation increment of the said asset. An assessment is made at each reporting date as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss is reversed only if there has been a change in the estimates used to determine the asset s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount. 228

245 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ab. Penurunan nilai aset non-keuangan (lanjutan) ab. Impairment of non-financial assets (continued) Peningkatan nilai aset setelah penilaian kembali oleh Bank tidak dapat melebihi nilai tercatat yang seharusnya diakui, setelah dikurangi penyusutan jika diasumsikan tidak terdapat penurunan nilai pada tahun sebelumnya. Pembalikan tersebut diakui di dalam laba rugi kecuali jika aset tersebut dicatat sebesar nilai yang dipulihkan dimana pembalikannya akan diakui sebagai peningkatan revaluasi. Setelah pembalikan tersebut dicatat, beban penyusutan akan disesuaikan ke depan untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang telah direvaluasi setelah dikurangi nilai sisa yang diperhitungkan secara sistematis sepanjang masa manfaat aset tersebut. ac. Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Setiap peristiwa setelah akhir tahun yang menyebabkan tambahan informasi mengenai posisi keuangan Bank (adjusting event) akan disesuaikan dalam laporan keuangan. Peristiwa setelah akhir tahun yang bukan merupakan adjusting events, jika ada, akan diungkapkan ketika memiliki dampak material terhadap laporan keuangan. ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yang signifikan Penyusunan laporan keuangan Bank mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Bank yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan Bank: That increased amount cannot exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, if assumed had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Such reversal is recognized in the statement of income unless the asset is carried at a revalued amount, in which case the reversal is treated as a revaluation increase. After such reversal, the depreciation expense is adjusted in future years to allocate the asset s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining life. ac. Events After the Reporting Period Any post year end event that provides additional information about the Bank s financial position (adjusting event) is reflected in the financial statements. Post year end events that are not adjusting events, if any, are disclosed when material to the financial statements. ad. Use of significant accounting judgments The preparation of the Bank s financial statement requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amounts of the asset and liability affected in future periods. The following judgments are made by management in the process of applying the Bank s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the Bank s financial statement: 229

246 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yang signifikan (lanjutan) Usaha yang berkelanjutan Manajamen Bank telah melakukan penilaian atas kemampuan Bank untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Bank memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen Bank tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Bank untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan. Klasifikasi aset dan liabilitas keuangan Bank menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2011) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Bank. Nilai wajar atas instrumen keuangan Bila nilai wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan yang tercatat pada laporan posisi keuangan tidak tersedia di pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan berbagai teknik penilaian termasuk penggunaan model matematika. Masukan (input) untuk model ini berasal dari data pasar yang bisa diamati sepanjang data tersebut tersedia. Bila data pasar yang bisa diamati tersebut tidak tersedia, pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan nilai wajar. Pertimbangan manajemen tersebut mencakup pertimbangan likuiditas dan masukan model seperti tingkat diskonto, tingkat pelunasan dipercepat dan asumsi tingkat gagal bayar. Mulai 1 Januari 2012, dalam rangka penerapan PSAK No. 60, Bank menampilkan nilai wajar atas instrumen keuangan berdasarkan hirarki nilai wajar sebagai berikut: Tingkat 1 nilai wajar berdasarkan harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif; 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Use of significant accounting judgments (continued) Going concern The Bank s management has made an assessment of the Bank s ability to continue as a going concern and is satisfied that the Bank has the resources to continue its business for the foreseeable future. Furthermore, the management is not aware of any material uncertainties that may cast significant doubt to the Bank s ability to continue as a going concern. Therefore, the financial statement continues to be prepared on the going concern basis. Classification of financial assets and financial liabilities The Bank determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in SFAS No. 55 (Revised 2011). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Bank s accounting policies. Fair value of financial instruments If the fair value of financial assets and financial liabilities recorded in the statements of financial position is not available in an active market, such fair value is determined using various valuation techniques including the use of mathematical models. Input for this model comes from market data that can be observed as long as the data is available. When observable market data is not available, it is deemed necessary for management to determine the fair value. Management s considerations include liquidity and discount rate, rate of early payment and default rate assumptions. Starting on January 1, 2012, upon the adoption of SFAS No. 60, the Bank presents the fair value of financial instruments based on the following fair value hierarchy: Level 1 the fair value is based quoted prices (unadjusted) in active markets; 230

247 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ad. Penggunaan pertimbangan akuntansi yang signifikan (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ad. Use of significant accounting judgments (continued) Nilai wajar atas instrumen keuangan (lanjutan) Fair value of financial instruments (continued) Tingkat 2 nilai wajar yang menggunakan input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya diperoleh dari harga); dan Tingkat 3 nilai wajar yang menggunakan input yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi). Kontinjensi Estimasi perkiraan biaya yang timbul bagi penyelesaian klaim dalam proses hukum telah dikembangkan melalui konsultasi dengan bantuan konsultan hukum Bank didasarkan pada analisis hasil yang potensial. Manajemen berkeyakinan bahwa hasil dari hal ini tidak akan mempengaruhi hasil usaha. Besar kemungkinan, bagaimanapun, bahwa hasil operasi di masa depan dapat secara material terpengaruh oleh perubahan dalam estimasi atau efektivitas dari strategi yang terkait dengan hal tersebut. Penilaian Mata Uang Fungsional PSAK No. 10 (Revisi 2010) mengharuskan manajemen untuk menggunakan pertimbangan untuk menentukan mata uang fungsional yang paling mewakili dampak ekonomi dari suatu transaksi, kejadian dan kondisi-kondisi yang relevan terhadap entitas. Dalam membuat pertimbangan tersebut, Bank dapat mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut: 1. mata uang yang mempengaruhi harga jual atas instrumen keuangan dan jasa-jasa lainnya (biasanya dari mata uang atas harga jual instrumen keuangan dan jasajasa yang telah diselesaikan); 2. mata uang atas dana yang dihasilkan dari aktivitas pendanaan; dan 3. mata uang atas yang biasa diterima dari aktivitas operasi. Level 2 the fair value uses inputs other than quoted prices included within Level 1 that are observable, either directly (i.e., as prices) or indirectly (i.e., derived from prices); and Level 3 the fair value uses inputs that are not based on observable market data (unobservable inputs). Contingencies The estimate of the probable cost for the resolution of claims in legal proceedings has been developed in consultation with the aid of the external legal counsel handling the Bank s defense in this matter and is based upon an analysis of potential results. Management believe that the outcome of this matter will not affect the results of operations. It is probable, however, that future results of operations could be materially affected by changes in the estimates or in the effectiveness of the strategies relating to these proceedings. Assessment of Functional Currency SFAS No. 10 (Revised 2010) requires management to use its judgment to determine the entity s functional currency such that it most faithfully represents the economic effects of the underlying transactions, events and conditions that are relevant to the entity. In making this judgment, the Bank considers the following: 1. the currency that mainly influences sales prices for financial instruments and services (this will often be the currency in which sales prices for its financial instruments and services are denominated and settled); 2. the currency in which funds from financing activities are generated; and 3. the currency in which receipts from operating activities are usually retained. 231

248 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ae. Penggunaan estimasi dan asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko untuk dapat menyebabkan penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Bank mendasarkan asumsi dan estimasi yang digunakan pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan interim disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan dapat berubah akibat perubahan pasar atau situasi yang timbul di luar kendali Bank. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi yang digunakan pada saat terjadinya. Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang Bank mereviu kredit yang diberikan dan piutang pada setiap tanggal laporan posisi keuangan untuk menilai apakah penurunan nilai harus diakui dalam laporan laba rugi komprehensif. Secara khusus, justifikasi oleh manajemen diperlukan dalam estimasi jumlah dan waktu arus kas di masa mendatang ketika menentukan penurunan nilai. Dalam estimasi arus kas ini, Bank membuat justifikasi tentang situasi keuangan peminjam dan nilai realisasi neto agunan. Estimasi-estimasi ini didasarkan pada asumsi-asumsi tentang sejumlah faktor dan hasil aktual mungkin berbeda, seperti yang tercermin dalam perubahan cadangan penurunan nilai tersebut di masa mendatang. Untuk tujuan evaluasi penurunan nilai secara kolektif, kredit dikelompokkan berdasarkan kesamaan karakteristik risiko kredit, dimana arus kas kontraktual masa datang diestimasi berdasarkan kerugian historis kelompok kredit yang pernah dialami selama tiga tahun terakhir. Kerugian historis tersebut kemudian disesuaikan untuk mencerminkan kondisi saat ini. Metode estimasi yang digunakan dalam perhitungan penurunan secara kolektif adalah Roll Rate untuk menghasilkan Probabilty of Default (PD) dan Loss Given Default (LGD). Persentase PD dan LGD ini digunakan sebagai dasar estimasi penurunan nilai atas kredit secara kolektif. Sedangkan evaluasi penurunan nilai secara individual dilakukan dengan menghitung nilai kini atas arus kas masa datang dibandingkan dengan nilai tercatat. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Use of estimates and assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimating uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial year are disclosed below. The Bank based its assumptions and estimates on parameters available when the financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Bank. Such changes are reflected in the assumptions when they occur. Allowance for impairment of loans and receivables The Bank reviews loans and receivables at each statement of financial position date to assess whether impairment should be recognized in the statements of comprehensive income. In particular, justification by management is required to estimate the amount and timing of future cash flows when determining impairment. In the estimation of cash flows, the Bank makes a justification of the debtor's financial situation and net realizable value of collateral. These estimates are based on assumptions about a number of factors and actual results may differ, as reflected in changes in the allowance for impairment in the future. For the evaluation objective of collective impairment value, loans are classified by similar credit risk characteristics, where the contractual future cash flows are estimated based on historical loss experience during last three years. Historical loss is adjusted to reflect current conditions. The method used in the calculation of collective impairment is Roll Rate to generate Probability of Default (PD) and Loss Given Default (LGD). PD and LGD percentages are used to estimate impairment losses of loan collectively. While the evaluation of individual impairment losses is valued by calculating the present value of future cash flows compared with the loan s carrying amount. 232

249 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions (continued) Cadangan kerugian penurunan nilai kredit yang diberikan dan piutang (lanjutan) Selama masa transisi sampai dengan periode laporan keuangan yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, Bank telah menilai penurunan nilai sesuai dengan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) sejak 1 Januari Umur ekonomis dari aset tetap Bank memperkirakan masa manfaat aset tetap berdasarkan periode dimana aset diharapkan akan tersedia untuk digunakan. Masa manfaat ekonomis aset tetap ditinjau secara berkala dan diperbarui jika memiliki ekspektasi yang berbeda dari perkiraan sebelumnya, karena kerusakan secara fisik dan teknis, atau keusangan secara komersial dan legal atau batasan lainnya atas penggunaan aset tersebut. Selain hal tersebut, estimasi masa manfaat dari aset tetap didasarkan pada penilaian secara kolektif dengan menggunakan praktik industri, teknik evaluasi internal dan pengalaman dengan aset serupa. Tetap dimungkinkan, bagaimanapun, bahwa hasil masa depan dapat secara material dipengaruhi oleh perubahan estimasi yang disebabkan oleh perubahan faktor-faktor tersebut di atas. Jumlah dan saat pencatatan biaya untuk setiap periode akan dipengaruhi oleh perubahan dari faktor dan keadaan saat pencatatan. Pengurangan taksiran masa manfaat dari aset tetap akan meningkatkan beban operasional yang diakui. Penurunan nilai aset non keuangan Bank mengevaluasi penurunan nilai aset apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat aset tidak dapat dipulihkan kembali. Faktor-faktor penting yang dapat menyebabkan penelaahan penurunan nilai adalah sebagai berikut: Allowance for impairment of loans and receivables (continued) During the transition period until the financial reporting period ended December 31, 2010, the Bank had already assessed the collective impairment in accordance with SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) starting January 1, Useful life of fixed assets The Bank estimates the useful lives of fixed assets based on the period over which the assets are expected to be available for use. The estimated useful lives of fixed assets are reviewed periodically and are updated if expectations differ from previous estimates due to physical wear and tear, technical or commercial obsolescence and legal or other limits on the use of the assets. In addition, estimation of the useful lives of premises and equipment is based on collective assessment of industry practice, internal technical evaluation and experience with similar assets. It is possible, however, that future results of operations could be materially affected by changes in estimates brought about by changes in factors mentioned above. The amounts and timing of recorded expenses for any period would be affected by changes in these factors and circumstances. A reduction in the estimated useful lives of fixed assets would increase the recorded operating expenses. Impairment of non-financial assets The Bank assesses impairment on assets whenever events or changes in circumstances indicate that the carrying amount of an asset may not be recoverable. The factors that the Bank considers important which could trigger an impairment review include the following: 233

250 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions (continued) Penurunan nilai aset non keuangan (lanjutan) Impairment of non-financial assets (continued) a) Kinerja yang rendah secara signifikan jika dibandingkan dengan ekspektasi dari hasil operasi historis maupun proyeksi hasil operasi di masa yang akan datang; b) perubahan yang signifikan dalam cara penggunaan aset atau strategi bisnis secara keseluruhan; dan c) tren negatif industri dan ekonomi yang signifikan. Bank mengakui kerugian penurunan nilai apabila nilai tercatat aset melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Jumlah terpulihkan adalah nilai yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurang biaya untuk menjual dengan nilai pakai aset (atau unit penghasil kas). Jumlah terpulihkan diestimasi untuk aset individual atau, jika tidak memungkinkan, untuk unit penghasil kas yang mana aset tersebut merupakan bagian daripada unit tersebut. Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Bank mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Pengakuan aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh saldo rugi fiskal yang belum digunakan sejauh terdapat kemungkinan bahwa saldo rugi tersebut dapat dikompensasikan terhadap penghasilan kena pajak di masa yang akan datang. Pertimbangan manajemen yang signifikan diperlukan untuk menentukan jumlah aset pajak tangguhan yang dapat diakui, sesuai dengan saat dan jumlah penghasilan kena pajak di masa mendatang seiring dengan strategi perencanaan pajak. a) significant underperformance relative to expected historical or projected future operating results; b) significant changes in the manner of use of the acquired assets or the strategy for overall business; and c) significant negative industry or economic trends. The Bank recognizes an impairment loss whenever the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount. The recoverable amount is the higher of an asset s (or Cash Generating Unit s) fair value less costs to sell and its value in use. Recoverable amounts are estimated for individual assets or, if it is not possible, for the Cash Generating Unit to which the asset belongs. Income Tax Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Bank recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Recognition of deferred tax assets Deferred tax assets are recognized for all unused tax losses and credits to the extent that it is probable that taxable income will be available against which the losses can be utilized. Significant management judgment is required to determine the amount of deferred tax assets that can be recognized, based upon the likely timing and level of future taxable income together with future tax planning strategies. 234

251 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ae. Penggunaan estimasi dan asumsi (lanjutan) ae. Use of estimates and assumptions (continued) Pengakuan aset pajak tangguhan (lanjutan) Recognition of deferred tax assets (continued) Bank menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal laporan posisi keuangan dan mengurangi jumlah tercatat dalam hal tidak adanya lagi kemungkinan bahwa penghasilan kena pajak yang cukup akan tersedia untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Pensiun dan Imbalan Kerja Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Bank bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Bank yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Bank berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Bank dapat mempengaruhi secara material liabilitas diestimasi atas pensiun dan imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Nilai tercatat atas estimasi liabilitas imbalan kerja Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah Rp , Rp dan Rp Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33. The Bank reviews its deferred tax assets at each statement of financial position date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable income will be available to allow all or part of the deferred tax assets to be utilized. Pension and Employee Benefits The determination of the Bank s obligations and cost for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, annual salary increase rate, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. Actual results that differ from the Bank s assumptions which effects are more than 10% of the defined benefit obligations are deferred and being amortized on a straightline method over the expected average remaining service years of the qualified employees. While the Bank believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Bank s actual results or significant changes in the Bank s assumptions may materially affect its estimated liabilities for pension and employee benefits and net employee benefits expense. The carrying amounts of the Bank s estimated liabilities for employee benefits as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are Rp6,895,125, Rp5,124,683 and Rp3,265,862, respectively. Further details are discussed in Note

252 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) af. Penyisihan penghapusan aset atas aset nonproduktif dan komitmen dan kontinjensi Sesuai dengan Surat Bank Indonesia (BI) No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) tanggal 23 Desember 2011, Bank tidak diwajibkan lagi untuk membentuk penyisihan penghapusan aset atas aset non-produktif dan transaksi rekening administratif (komitmen dan kontinjensi), namun Bank tetap harus menghitung cadangan kerugian penurunan nilai mengacu pada standar akuntansi yang berlaku. Sebelum SE-BI tersebut dikeluarkan, Bank menentukan penyisihan penghapusan aset atas aset non-produktif dan komitmen dan kontinjensi yang memiliki risiko kredit berdasarkan Peraturan Bank Indonesia No. 7/2/PBI/2005 tanggal 20 Januari 2005 dan sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP tanggal 21 September Perubahan metode penentuan penyisihan penghapusan aset di atas merupakan perubahan kebijakan akuntansi yang seharusnya diterapkan secara retrospektif dengan melakukan penyajian kembali laba rugi komprehensif tahun-tahun sebelumnya. Namun, karena dampak dari perubahan kebijakan akuntansi tersebut tidak material terhadap laba rugi tahun-tahun sebelumnya, maka tidak dilakukan penyajian kembali dan dampak perubahan tersebut diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan Selain standar akuntansi yang direvisi seperti disebutkan di atas, Bank juga menerapkan revisi standar akuntansi dan interpretasi berikut mulai 1 Januari 2012, yang dianggap relevan dengan laporan keuangan namun tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap Bank: a. PSAK No. 10 (Revisi 2010), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, mengatur bagaimana memasukkan transaksi dalam mata uang asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) af. Allowance for impairment losses on nonproductive assets and commitments and contingencies In accordance with Bank Indonesia Letter No. 13/658/DPNP/DPnP (SE-BI) dated December 23, 2011, the Bank is not required to provide an allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transactions (commitments and contingencies), but the Bank should still calculate the allowance for impairment losses in accordance with the applicable accounting standards. Prior to the issuance of such SE-BI, Bank assesses the allowance for impairment losses on non-productive assets and administrative account transaction with credit risk based on Bank Indonesia Regulation No. 7/2/PBI/2005 dated January 20, 2005 and in accordance with Letter from Bank Indonesia No. 12/516/DPNP/IDPnP dated September 21, The above changes on the determination of allowance for impairment losses represent changes in accounting policy which should generally be applied retrospectively requiring restatements of prior years comprehensive income. However, as the impact of the change in respect of prior years results is not material, no restatements were made and the impact of the change is charged to the statements of comprehensive income in ag. Changes in accounting policies and disclosures Other than the revised accounting standards previously mentioned above, the Bank also adopted the following revised accounting standards and interpretations beginning on January 1, 2012, which were considered relevant to the financial statements but did not have significant impact to the Bank: a. SFAS No. 10 (Revised 2010), The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates, establishes how to include foreign currency transactions and foreign operations in the financial statements of an entity and translate financial statements into a presentation currency. 236

253 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan) b. PSAK No. 16 (2011), Aset Tetap, mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut. Masalah utama dalam akuntansi aset tetap adalah pengakuan aset, penentuan jumlah tercatat, pembebanan penyusutan dan rugi penurunan nilainya. c. PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya, mengatur akuntansi dan pelaporan program manfaat purnakarya untuk semua peserta sebagai suatu kelompok. Pernyataan ini melengkapi PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. d. PSAK No. 30 (2011), Sewa, mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi lessee maupun lessor terkait dengan sewa, yang berlaku untuk perjanjian yang mengalihkan hak untuk menggunakan aset meskipun penyediaan jasa substansial oleh lessor tetap diperlukan dalam mengoperasikan atau memelihara aset tersebut. e. PSAK No. 46 (Revisi 2010), Akuntansi Pajak Penghasilan, mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan dalam menghitung konsekuensi pajak kini dan masa depan untuk pemulihan (penyelesaian) jumlah tercatat aset (liabilitas) di masa depan yang diakui pada laporan posisi keuangan; serta transaksitransaksi dan kejadian-kejadian lain pada periode kini yang diakui pada laporan keuangan. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ag. Changes in accounting policies and disclosures (continued) b. SFAS No. 16 (2011), Fixed Assets, establishes the accounting treatment for property, plant and equipment so that users of the financial statements can discern information about an entity's investment in its property, plant and equipment and the changes in such investment. The principal issues in accounting for property, plant and equipment are the recognition of the assets, the determination of their carrying amounts, the depreciation charges and impairment losses to be recognised in relation to them. c. SFAS No. 18 (Revised 2010), Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans, establishes the accounting and reporting by the plan to all participants as a group. This Standard complements SFAS No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits. d. SFAS No. 30 (2011), Leases, prescribes the appropriate accounting policies and disclosure for lessees and lessors which applies to agreements that transfer the right to use assets even though substantial services by the lessor may be called for in connection with the operation or maintenance of such assets. e. SFAS No. 46 (Revised 2010), Accounting for Income Taxes, prescribes the accounting treatment for income taxes to account for the current and future tax consequences of the future recovery (settlement) of the carrying amount of assets (liabilities) that are recognized in the statement of financial position; and transactions and other events of the current period that are recognized in the financial statements. 237

254 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (lanjutan) ag. Perubahan kebijakan akuntansi dan pengungkapan (lanjutan) f. PSAK No. 56 (Revisi 2011), Laba per Saham, menetapkan prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama. g. ISAK No. 15, PSAK No Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya, memberikan pedoman bagaimana menilai pembatasan jumlah surplus dalam program imbalan pasti yang dapat diakui sebagai aset dalam PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja. 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (continued) ag. Changes in accounting policies and disclosures (continued) f. SFAS No. 56 (Revised 2011), Earnings per Share, prescribed principles for the determination and presentation of earnings per share, so as to improve performance comparisons between different entities in the same period and between different reporting periods for the same entity. g. ISAK No. 15, SFAS No The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction, provides guidance on how to assess the limit on the amount of surplus in a defined scheme that can be recognized as an asset under SFAS No. 24 (Revised 2010), Employee Benefits. 3. KAS 3. CASH Kas Cash Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat United States Dollar Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit Dolar Singapura Singapore Dollar Kas ATM Cash in ATM Total kas Total cash 4. GIRO PADA BANK INDONESIA 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Total giro pada Bank Indonesia Total current accounts with Bank Indonesia Bank dipersyaratkan untuk memiliki Giro Wajib Minimum (GWM) dalam mata uang Rupiah dalam kegiatannya sebagai bank umum, serta GWM dalam mata uang asing dalam kegiatannya melakukan transaksi mata uang asing. GWM disimpan dalam bentuk giro pada Bank Indonesia. The Bank is required to maintain statutory reserves (GWM) in Rupiah currency in its activities as a commercial bank, and foreign GWM in its activities in the conduct of foreign currency transactions. These GWM are deposited in the form of current accounts with Bank Indonesia. 238

255 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 4. GIRO PADA BANK INDONESIA (lanjutan) 4. CURRENT ACCOUNTS WITH BANK INDONESIA (continued) Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2012 dan 31 Desember 2011 dihitung berdasarkan Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 13/10/PBI/2011 tanggal 9 Februari 2011 tentang Perubahan Atas PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang GWM Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Mulai tanggal 1 Maret 2011 sampai dengan tanggal 31 Mei 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 5% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing dan mulai tanggal 1 Juni 2011, GWM dalam valuta asing ditetapkan sebesar 8% dari dana pihak ketiga dalam valuta asing. Rasio GWM pada tanggal 31 Desember 2010 dihitung berdasarkan PBI No. 12/19/PBI/2010 tanggal 4 Oktober 2010 tentang Giro Wajib Minimum Bank Umum pada Bank Indonesia dalam Rupiah dan Valuta Asing. Pemenuhan GWM Sekunder dalam Rupiah berdasarkan PBI No. 10/25/PBI/2008 tanggal 23 Oktober 2008, mulai berlaku pada tanggal 24 Oktober Sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia tersebut di atas, Bank harus memenuhi persyaratan GWM utama dan sekunder dalam Rupiah dan Dolar Amerika Serikat adalah sebagai berikut: The GWM ratio as of December 31, 2012 and December 31, 2011, are calculated based on Bank Indonesia s regulation (PBI) No. 13/10/PBI/2011 dated February 9, 2011, regarding Changes on PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010 regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies. Starting March 1, 2011 until May 31, 2011, GWM in foreign currencies is set at 5% of total third party funds in foreign currencies and starting June 1, 2011, GWM in foreign currencies is set at 8% of total third party funds in foreign currencies. The GWM ratio as of December 31, 2010 is calculated based on PBI No. 12/19/PBI/2010 dated October 4, 2010, regarding Minimum Statutory Reserves (GWM) of Commercial Banks with Bank Indonesia in Rupiah and Foreign Currencies. The requirement of minimum secondary GWM in Rupiah became effective on October 24, 2009, in line with PBI No. 10/25/PBI/2008 dated October 23, Based on the above Bank Indonesia regulations, the Bank is required to maintain minimum primary GWM and secondary GWM in Rupiah and United States Dollar, as follows: Rupiah Utama 8,00% 8,00% 8,00% Primary Rupiah Rupiah Sekunder 2,50% 2,50% 2,50% Secondary Rupiah Dolar Amerika Serikat 8,00% 8,00% 1,00% United States Dollar Realisasi GWM Bank (tidak diaudit) pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The realization of the Bank s GWM (unaudited) as of December 31, 2012, 2011 and 2010, was as follows: Rupiah Utama 8,05% 8,05% 8,05% Primary Rupiah LDR - 0,10% - LDR Rupiah Sekunder 3,60% 6,92% 6,26% Secondary Rupiah Dolar Amerika Serikat 12,23% 16,15% 1,35% United States Dollar Bank telah memenuhi ketentuan Bank Indonesia tentang Giro Wajib Minimum. Sisa umur jatuh tempo atas giro pada Bank Indonesia dikategorikan sebagai kurang dari satu bulan (Catatan 35). The Bank has complied with Bank Indonesia regulations concerning the minimum statutory reserve requirements. The remaining period to maturity of current accounts with Bank Indonesia is categorized as less than one month (Note 35). 239

256 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. GIRO PADA BANK LAIN 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS a. Berdasarkan bank a. By bank Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Tengah PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank Pembangunan Daerah Sulawesi Selatan PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank Internasional Indonesia Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank OCBC NISP Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Negara Indonesia PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (Persero) Tbk Total Rupiah Total Rupiah Pihak ketiga Third parties Mata uang asing Foreign currencies PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero)Tbk HSBC Bank USA, National Association HSBC Bank USA, National Association Oversea-Chinese Banking Corporation Limited Oversea-Chinese Banking Corporation Limited The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Tokyo The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Singapura The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited, Singapore HSBC Bank Australia Limited HSBC Bank Australia Limited Bank Indover Indover Bank Total mata uang asing Total foreign currencies Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (3.790) (16.955) (23.030) Less: Allowance for impairment losses Total giro pada bank lain, neto b. Berdasarkan mata uang b. By currency Total current accounts with other banks, net Jumlah nosional mata uang asing/ Notional amount of foreign currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Jumlah nosional mata uang asing/ Notional amount of foreign currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Jumlah nosional mata uang asing/ Notional amount of foreign currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent Rupiah Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat United States Dollar Euro Euro Dolar Singapura Singapore Dollar Dolar Australia Australian Dollar Yen Jepang Japanese Yen Total mata uang asing Total foreign currencies Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (3.790 ( ( Less: Allowance for impairment losses Total current accounts with Total giro pada bank lain, neto other bank, net 240

257 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 5. GIRO PADA BANK LAIN (lanjutan) 5. CURRENT ACCOUNTS WITH OTHER BANKS (continued) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum: Rupiah 0,91% 1,48% 2,00% Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Dolar Amerika Serikat 0,17% 0,23% 0,26% United States Dollar Dolar Singapura 0,00% 0,00% 0,00% Singapore Dollar Dolar Australia 0,00% 0,00% 0,00% Australian Dollar Euro 0,00% 0,00% 0,00% Euro Yen Jepang 0,00% 0,00% 0,00% Japanese Yen Giro pada bank lain pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 digolongkan sebagai lancar kecuali giro pada Bank Indover dan tidak terdapat saldo giro pada bank lain yang diblokir atau digunakan sebagai agunan. Giro pada Bank Indover pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dengan nilai tercatat masingmasing sebesar Rp3.790, Rp5.182 dan Rp5.316 diklasifikasikan macet. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: Current accounts with other banks as of December 31, 2012, 2011 and 2010, were classified as current except for current accounts with Indover Bank and no current accounts in the other banks were blocked or under liens as collateral. Current accounts with Indover Bank as of December 31, 2012, 2011 and 2010 with carrying amount of Rp3,790, Rp5,182 and Rp5,316, respectively, were classified as loss. The changes in the allowance for impairment losses are as follows: Saldo awal Beginning balance Dampak penerapan awal PSAK 50/55 (Revisi 2006) (Catatan 36) - - ( ) Effect of first adoption of SFAS 50/55 (Revised 2006) (Note 36) Pembalikan cadangan selama tahun berjalan (1.774) - - Reversal of allowance during the year Selisih akibat perbedaan kurs (11.391) (6.075) (8.842) Exchange rate differences Saldo akhir Ending balance Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan kerugian penurunan nilai untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat giro pada bank lain tidak tertagih adalah cukup memadai. Sisa umur jatuh tempo atas giro pada Bank lain dikategorikan sebagai kurang dari satu bulan (Catatan 35). Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai dan kolektibilitas diungkapkan pada Catatan 29. Management believes that the allowance for impairment losses on uncollectible current accounts with other banks is adequate. The remaining period to maturity of current accounts with other banks is categorized as less than one month (Note 35). Information with respect to classification of impaired and not impaired and credit quality of financial assets are disclosed in Note

258 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tidak terdapat penempatan pada pihak berelasi. 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank had no funds placed with related parties. a. Berdasarkan jenis dan mata uang a. By type and currency Rupiah Rupiah Bank Indonesia - FASBI Bank Indonesia - FASBI Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi (11.771) ( ) ( ) Less: Unamortized interest Sub total Sub total Bank lain Other banks Deposito berjangka Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank UOB Indonesia PT Bank UOB Indonesia Sub total Sub total Total Rupiah Total Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Deposito berjangka Time deposits PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Interbank call money Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited Interbank call money Hongkong and Shanghai Banking Corporation, Limited Total mata uang asing Total foreign currency Dikurangi : Cadangan kerugian penurunan nilai - (12.200) (21.547) Less : Allowance for impairment losses Total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, neto b. Jangka waktu b. By maturity Total placements with Bank Indonesia and other banks, net Rupiah Rupiah Kurang dari atau sampai dengan 1 tahun Less than or until 1 year Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari atau sampai dengan 1 tahun Less than or until 1 year Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment penurunan nilai - (12.200) (21.547) losses Total penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, neto Total placements with Bank Indonesia and other banks, net Semua penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 diklasifikasikan lancar. All placements with Bank Indonesia and other banks as of December 31, 2012, 2011 and 2010, were classified as current. 242

259 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 6. PENEMPATAN PADA BANK INDONESIA DAN BANK LAIN (lanjutan) 6. PLACEMENTS WITH BANK INDONESIA AND OTHER BANKS (continued) c. Tingkat suku bunga rata-rata per tahun c. Average interest rates per annum Bank Indonesia - FASBI 4,08% 5,93% 6,16% Bank Indonesia - FASBI Interbank call money - Rupiah 0,00% 0,00% 5,95% Interbank call money - Rupiah Deposito berjangka - Rupiah 4,89% 5,48% 5,60% Time deposit - Rupiah Deposito berjangka - Time deposit - Dolar Amerika Serikat - - 0,50% United States Dollar d. Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai d. Movements in the allowance for impairment losses Saldo awal Beginning balance Dampak penerapan awal PSAK 50/55 (Revisi 2006) (Catatan 36) - - ( ) Effect of first adoption of SFAS 50/55 (Revised 2006) (Note 36) Penyisihan selama tahun berjalan Provision during the year Pembalikan penyisihan selama tahun berjalan (23.896) (48.261) (16.158) Reversal of allowance during the year Selisih akibat perbedaan kurs (3.995) Exchange rate differences Saldo akhir Ending balance Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat penempatan pada bank lain yang tidak tertagih adalah cukup memadai. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak terdapat penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain yang diblokir. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai dan kolektibilitas diungkapkan pada Catatan 29. Management believes that the allowance for impairment losses on uncollectible placements with other banks is adequate. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, no placements with Bank Indonesia and other banks were held under liens. Information with respect to classification of impaired and not impaired and credit quality of financial assets are disclosed in Note 29. e. Penempatan pada bank lain e. Placements with other banks Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, sinking fund atas imbalan paska kerja karyawan masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp berupa deposito berjangka dalam Rupiah, telah ditetapkan oleh manajemen Bank. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, sinking fund for post employee benefits amounting to Rp6,623,293, Rp6,301,981 and Rp5,039,288 in terms of Rupiah time deposits, respectively, has been set up by the Bank s management. 243

260 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 7. SURAT-SURAT BERHARGA 7. MARKETABLE SECURITIES Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, surat-surat berharga diklasifikasikan sebagai suratsurat berharga yang dimiliki hingga jatuh tempo dan Bank tidak memiliki surat-surat berharga pada pihak berelasi. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, marketable securities are all classified as held-tomaturity investments and the Bank has no marketable securities involving related parties Rupiah Rupiah Dimiliki hingga jatuh tempo Held-to-maturity Sertifikat Bank Indonesia (SBI) Certificates of Bank Indonesia (SBI) Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi ( ) ( ) ( ) Less: Unamortized interest Surat Utang Negara Government bonds Dikurangi: Diskonto yang belum diamortisasi - - (21.834) Less: Unamortized interest Total surat-surat berharga Total marketable securities a. SBI jatuh tempo dengan jangka waktu 9 bulan (2011: 9 sampai 10 bulan) dengan tingkat suku bunga rata-rata tahunan sebesar 5,09% pada tahun 2012 (2011: 6,94%). b. SBI jatuh tempo dengan jangka waktu 6 bulan dengan tingkat suku bunga rata-rata tahunan sebesar 6,47% pada tahun c. Pada tanggal 31 Desember 2010, Obligasi Pemerintah sebesar Rp merupakan Surat Utang Negara (SUN) yang terdiri dari SUN Tahap XIV FR 0025, SUN Tahap XV FR 0025 dan SUN Tahap XXVI FR 0022 dengan suku bunga tetap berkisar antara 10%-12% per tahun dan telah jatuh tempo pada tanggaltanggal 15 September 2011 dan 15 Oktober Pendapatan bunga atas obligasi ini diterima setiap 6 bulan. Pada tanggal jatuh tempo, Bank telah menerima pelunasan secara penuh. Semua surat-surat berharga pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 diklasifikasikan lancar. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 29. a. SBIs have maturity periods of 9 months (2011: 9 to 10 months) with average annual interest rates were 5.09% in 2012 (2011: 6.94%). b. SBIs have maturity periods of 6 months with average annual interest rates were 6.47% in c. As of December 31, 2010, Government Bonds amounting to Rp30,000,000 represent Government Bonds (SUN) which consist of SUN Tahap XIV FR 0025, SUN Tahap XV FR 0025 and SUN Tahap XXVI FR 0022 with fixed interest rate ranging from 10%-12% per annum and have matured on September 15, 2011 and October 15, 2011, respectively. Interest income on these bonds is received semi-annually. On maturity date, the Bank has fully received the amount. All marketable securities as of December 31, 2012, 2011 and 2010 were classified as current. Information with respect to classification of impaired and not impaired of financial assets are disclosed in Note

261 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN 8. LOANS a. Berdasarkan jenis dan kolektibilitas a. Type and collectibility of loans Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2012 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Total Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Konsumsi Consumer Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Modal kerja Working capital Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - - ( ) impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Macet/ Loss Total Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2011 Dalam perhatian khusus/ Kurang Special lancar/ mention Sub-standard Diragukan/ Doubtful Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Konsumsi Consumer Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Modal kerja Working capital Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Macet/ Loss Total kredit yang diberikan, neto Desember/December 31, 2010 Dalam perhatian Kurang khusus/ lancar/ Lancar/ Special Sub- Diragukan/ Macet/ Total Current mention standard Doubtful Loss Total loans, net Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Modal kerja Working capital Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - (77.399) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net 245

262 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas b. Economic sector of loans and collectibility Total Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2012 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Rupiah Rupiah Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accomodation, food and beverage Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, business services and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health services and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan Public, social culture and entertainment Rumah tangga Household Lain - lain Others Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Industri pengolahan Processing industry Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - - ( ) losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Macet/ Loss Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2011 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Total Rupiah Rupiah Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accomodation, food and beverage Transportasi, pergudangan dan Transportation, warehousing and komunikasi communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan Real estate, business services jasa perusahaan and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health services and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya Public, social culture and dan hiburan entertainment Rumah tangga Household Lain - lain Others Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Industri pengolahan Processing industry Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - ( ) ( ) Losses Macet/ Loss Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net 246

263 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) b. Berdasarkan sektor ekonomi dan kolektibilitas (lanjutan) b. Economic sector of loans and collectibility (continued) Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2010 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Substandard Diragukan/ Doubtful Total Rupiah Rupiah Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accomodation, food and beverage Transportasi, pergudangan dan Transportation, warehousing and komunikasi communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan Real estate, business services jasa perusahaan and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health services and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya Public, social culture and dan hiburan entertainment Rumah tangga Household Lain - lain Others Mata uang asing Macet/ Loss Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail trade Industri pengolahan Processing industry Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for impairment penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - (77.399) ( ) losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net c. Berdasarkan periode kredit c. By maturity Rupiah Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Less than or equal to 1 year Lebih dari 1-2 tahun Over than 1-2 years Lebih dari 2-5 tahun Over than 2-5 years Lebih dari 5 tahun Over than 5 years Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari 1 tahun Less than 1 year Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net 247

264 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) d. Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo d. Based on remaining period until maturity Rupiah Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Less than or equal to 1 year Lebih dari 1-2 tahun Over than 1-2 years Lebih dari 2-5 tahun Over than 2-5 years Lebih dari 5 tahun Over than 5 years Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari atau sama dengan 1 tahun Less than or equal to 1 year Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net e. Berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga e. By related parties and third parties Total Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2012 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Pihak berelasi Related parties Pihak ketiga Third parties Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - - ( ) impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Macet/ Loss Total Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2011 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Pihak berelasi Related parties Pihak ketiga Third parties Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - ( ) ( ) impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Macet/ Loss Total Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2010 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Pihak berelasi Related parties Pihak ketiga Third parties Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( ) ( ) ( ) - (77.399) ( ) impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Macet/ Loss 248

265 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) f. Tingkat suku bunga rata-rata tahunan f. Annual average interest rates Rupiah 10,82% 11,15% 12,80% Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat 7,00% 7,00% 7,28% United States Dollar g. Kredit yang diberikan dijamin dengan deposito berjangka, agunan yang diikat dengan hak tanggungan, surat kuasa untuk menjual, atau jaminan lain yang umumnya diterima oleh Bank. Jumlah deposito berjangka yang dijadikan sebagai jaminan kredit yang diberikan disajikan pada Catatan 14c. h. Kredit yang diberikan kepada karyawan Bank merupakan kredit untuk membeli rumah, kendaraan dan keperluan lainnya yang dibebani dengan suku bunga rata-rata tahunan sebesar 10,59% - 12,33%, dengan jangka waktu berkisar antara 1 sampai dengan 15 tahun. Kredit ini dibayar kembali melalui pemotongan gaji setiap bulan. i. Kredit yang diberikan kepada pihak-pihak berelasi (Catatan 27) adalah sebesar Rp , Rp dan Rp atau sebesar 0,03%, 0,07% dan 0,06% dari total aset Bank masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang berupa kredit modal kerja dan kredit konsumsi yang dilakukan dengan kondisi dan persyaratan normal. j. Bank telah melakukan restrukturisasi kredit dengan mengubah fasilitas kredit menjadi fasilitas angsuran atau melalui perpanjangan waktu, masing - masing pada tahun 2012, 2011 dan 2010, dengan rincian sebagai berikut: g. These loans are secured by time deposits, registered mortgages over collaterals, powers of attorney to mortage or sell, or other guarantees generally acceptable to the Bank. Total time deposits pledged as collaterals to the loans are disclosed in Note 14c. h. The loans to employee of the Bank represent housing, vehicle and other personal loans with annual interest rates of 10.59% %, with maturity periods ranging from 1 to 15 years. These loans are paid through monthly salary deductions. i. The loans to related parties (Note 27) amounted to Rp1,039,535, Rp1,832,645 and Rp1,458,010, representing 0.03%, 0.07% and 0.06% of the Bank s total assets as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, which consist of working capital loans and consumer loans conducted under normal terms and conditions. j. The Bank has restructured its loans by modifying the loan facility to an installment facility or through extension of the credit period in 2012, 2011 and 2010, respectively, with details as follows: Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2012 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Total Kredit yang direstrukturisasi Restructured loans Modal kerja Working capital Konsumsi Consumer Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai ( ) (14) (2.164) - - ( ) impairment losses Macet/ Loss Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net 249

266 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) j. Bank telah melakukan restrukturisasi kredit j. The Bank has restructured its loans by dengan mengubah fasilitas kredit menjadi modifying the loan facility to an installment fasilitas angsuran atau melalui perpanjangan facility or through extension of the credit waktu, masing - masing pada tahun 2012, 2011 period in 2012, 2011 and 2010, respectively, dan 2010, dengan rincian sebagai berikut: with details as follows: (continued) (lanjutan) Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2011 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Total Kredit yang direstrukturisasi Restructured loans Modal kerja Working capital Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai (20.485) - (20.485) impairment losses Macet/ Loss Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net Lancar/ Current 31 Desember/December 31, 2010 Dalam perhatian khusus/ Special mention Kurang lancar/ Sub-standard Diragukan/ Doubtful Total Kredit yang direstrukturisasi Restructured loans Modal kerja Working capital Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai (11.191) - (11.191) impairment losses Macet/ Loss Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net k. Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) k. Legal Lending Limits (LLL) Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, Bank telah memenuhi ketentuan BMPK. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank was in compliance with Bank Indonesia s legal lending limits. l. Kredit tidak lancar (Non-Performing Loans/NPL) l. Non-Performing Loans (NPL) Jumlah NPL, neto Total NPL, net Rasio NPL bruto 0,24% 0,57% 0,66% Ratio of gross NPL Rasio NPL neto 0,17% 0,45% 0,53% Ratio of net NPL m. Jumlah kredit yang diberikan dengan jaminan deposito berjangka pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, masing-masing adalah sebesar Rp , Rp dan Rp (Catatan 14). n. Kredit yang dihapusbukukan n. Loans written-off m. Total loans secured by time deposits as of December 31, 2012, 2011 and 2010, were Rp188,224,459, Rp165,982,098 and Rp121,985,127, respectively (Note 14). Kredit yang dihapusbukukan untuk tahun 2012, 2011 dan 2010 masing-masing adalah sebesar Rp , Rp dan Rp Loans written-off in 2012, 2011 and 2010 were Rp2,909,123, Rp3,154,297 and Rp3,852,170, respectively. 250

267 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 8. KREDIT YANG DIBERIKAN (lanjutan) 8. LOANS (continued) o. Cadangan kerugian penurunan nilai o. Allowance for impairment losses Perubahan cadangan kerugian penurunan nilai adalah sebagai berikut: The changes in the allowance for impairment losses are as follows: Saldo awal Beginning balance Penyesuaian sehubungan dengan penerapan awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) (Catatan 36) - - (4.016) Adjustment in relation to the implementation of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) (Note 36) Penyisihan tahun berjalan Provision during the year Penghapusan tahun berjalan (51.033) (31.662) (17.354) Written-off during the year Pemulihan pinjaman yang telah dihapusbukukan Recoveries of written-off loans Selisih akibat perbedaan kurs (2.497) Exchange rate differences Pembalikan penyisihan tahun Reversal of provision during the berjalan ( ) ( ) ( ) year Saldo akhir Ending balance Penurunan nilai individual Individual impairment Penurunan nilai kolektif Collective impairment Saldo akhir Ending balance Jumlah minimum penyisihan kerugian penurunan nilai atas kredit yang diberikan yang wajib dibentuk sesuai dengan ketentuan Bank Indonesia adalah sebesar Rp , Rp dan Rp masingmasing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Manajemen berpendapat bahwa jumlah cadangan untuk menutup kerugian yang mungkin timbul akibat kredit yang diberikan tidak tertagih adalah cukup memadai. p. Informasi mengenai klasifikasi aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan tidak mengalami penurunan nilai diungkapkan pada Catatan 29. q. Rasio kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) terhadap jumlah kredit yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, masing-masing adalah sebesar 42,78%, 50,15% dan 43,04%. The minimum allowance for impairment losses on loans that should be provided based on Bank Indonesia regulation amounted to Rp25,090,672, Rp17,685,988 and Rp13,690,833, as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively. Management believes that the allowance for impairment losses on uncollectible loans is adequate. p. Information with respect to classification of impaired and not impaired of financial assets are disclosed in Note 29. q. Ratio of micro, small and medium enterprise (SME) credit to total loans as of December 31, 2012, 2011 and 2010 were 42.78%, 50.15% and 43.04%, respectively. 9. PIUTANG BUNGA 9. INTEREST RECEIVABLES Rupiah Rupiah Kredit yang diberikan Loans Lain-lain Others Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kredit yang diberikan Loans Total piutang bunga Total interest receivables 251

268 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 10. BEBAN DIBAYAR DIMUKA 10. PREPAID EXPENSES Sewa dibayar dimuka (Catatan 27) Prepaid rent (Note 27) Asuransi dibayar dimuka Prepaid insurance Lain-lain Others Total beban dibayar dimuka Total prepaid expenses 11. ASET TETAP 11. FIXED ASSETS Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions 31 Desember/December 31, 2012 Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets: Biaya perolehan Cost Hak atas tanah Landright Bangunan dan prasarana Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles Aset dalam penyelesaian ( ) Construction in progress Total Total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana (32.106) Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles Total (32.106) Total Nilai buku neto Net book value Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions 31 Desember/December 31, 2011 Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets: Biaya perolehan Cost Hak atas tanah Landright Bangunan dan prasarana ( ) Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor (10.169) Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles ( ) Aset dalam penyelesaian ( ) Construction in progress Total ( ) Total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana ( ) Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor (10.169) Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles Total ( ) Total Nilai buku neto Net book value 252

269 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Saldo awal/ Beginning balance Penambahan/ Additions 31 Desember/December 31, 2010 Pengurangan/ Deductions Reklasifikasi/ Reclassifications Saldo akhir/ Ending balance Aset kepemilikan langsung: Direct ownership assets: Biaya perolehan Cost Hak atas tanah Landright Bangunan dan prasarana Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles Aset dalam penyelesaian Construction in progress Total Total Akumulasi penyusutan Accumulated depreciation Bangunan dan prasarana Buildings and improvements Mesin pembangkit tenaga listrik Power generator Perabot dan peralatan kantor Furniture and office equipment Kendaraan bermotor Motor vehicles Total Total Nilai buku neto Net book value Hak atas tanah berupa Sertifikat Hak Guna Bangunan ( SHGB ) yang memiliki masa berlaku sampai dengan tahun Manajemen berpendapat bahwa tidak terdapat masalah dengan perpanjangan SHGB. Pada tahun 2011, Bank telah mereklasifikasi bangunan, Bank yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari No. 18, Jakarta Utara dengan nilai buku sebesar Rp ke Aset Lain Lain Properti Terbengkalai pada Laporan Posisi Keuangan (Catatan 12). Beban penyusutan pada 2012, 2011 dan 2010, masing-masing adalah sebesar Rp , Rp dan Rp (Catatan 24). Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, manajemen Bank memperkirakan persentase penyelesaian dari aset dalam penyelesaian yang terdiri dari bangunan dan prasarana ditinjau dari aspek keuangan masing - masing sebesar 93%, 90% dan 53% (tidak diaudit). Aset dalam penyelesaian terdiri dari bangunan dan peralatan kantor dan diperkirakan akan selesai dalam waktu kurang dari 1 sampai 2 tahun setelah tanggal laporan posisi keuangan. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, manajemen Bank memperkirakan estimasi komitmen kontraktual dari aset tetap masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp The Bank s land represents land-use rights ( SHGB ), which will expire in Management believes that the SHGBs are readily extendable. In 2011, the Bank reclassified Bank s building located at Jalan Gunung Sahari No. 18, Jakarta Utara with net book value of Rp11,262,895 to Other Assets Abandoned Property in the Statement of Financial Position (Note 12). Depreciation expense in 2012, 2011 and 2010, amounted to Rp5,997,938, Rp6,342,045 and Rp5,855,676, respectively (Note 24). As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank s management estimates that the percentage of completion of construction in progress which consists of buildings and improvements in financial terms is 93%, 90% and 53%, respectively (unaudited). Constructions in progress consist of buildings and furniture and fixtures and are estimated to be completed in less than 1 year up to 2 years after the statement of financial position date. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank s management estimates the contractual commitments of fixed assets is Rp854,315, Rp438,205 and Rp4,557,566, respectively. 253

270 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 11. ASET TETAP (lanjutan) 11. FIXED ASSETS (continued) Aset tetap, kecuali tanah, pada tanggal 31 Desember 2012 diasuransikan terhadap kebakaran, kerusuhan, kecelakaan dan pencurian di PT Asuransi Wahana Tata (pihak ketiga) dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp (31 Desember 2011 dan 2010: Rp dan Rp ). Manajemen berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas aset yang dipertanggungkan. Seluruh aset tetap Bank yang ada pada tanggal pelaporan digunakan untuk menunjang aktivitas operasi Bank. Pada tanggal 31 Desember 2012, harga perolehan dari bangunan dan prasarana, mesin pembangkit tenaga listrik, perabot dan peralatan kantor dan kendaraan bermotor yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan masing masing adalah sebesar Rp , Rp , Rp dan Rp Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar tanah dan bangunan dan prasarana berdasarkan laporan penilai independen Hari Utomo dan Rekan tertanggal 28 Januari 2013 adalah sebesar Rp Berdasarkan hasil evaluasi manajemen Bank, tidak terdapat peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai aset tetap pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Rincian laba penjualan aset tetap adalah sebagai berikut: All fixed assets, except land, were insured against fire, riot, accident and theft as of December 31, 2012, for insurance coverage at PT Asuransi Wahana Tata (third party) amounting to Rp52,070,951 (December 31, 2011 and 2010: Rp41,996,800 and Rp39,683,000). Management believes that the insurance coverage is adequate to cover possible losses from the assets for insured risks. All of the Bank s fixed assets as of the reporting date are fully used to support the Bank s operational activities. As of December 31, 2012, the cost of buildings and improvements, power generator, furniture and office equipment and motor vehicles that already fully depreciated and still used in operation amounted to Rp1,768,486, Rp309,475, Rp22,874,290 and Rp10,030,657, respectively. As of December 31, 2012, the fair value of land and buildings and improvements based on independent valuation report by Hari Utomo and Partners dated January 28, 2013 amounted to Rp113,035,500. Based on the assessment of the Bank s management, there were no events or changes in circumstances which may indicate impairment in the value of fixed assets as of December 31, 2012, 2011 and The details of the gain on sale of fixed assets are as follows: Hasil penjualan aset tetap Proceeds from sale of fixed assets Nilai buku neto aset tetap Net book value of fixed assets Total laba penjualan aset tetap (Catatan 25) ASET LAIN-LAIN 12. OTHER ASSETS Properti terbengkalai setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai RpNihil, RpNihil dan Rp per 31 Desember 2012, 2011 dan Total gain on sale of fixed assets (Note 25) Abandoned property, net of allowance for impairment losses of RpNil, RpNil and Rp1,190,752 as of December 31, 2012, 2011 and 2010 Advance payments and guarantee money Uang muka dan jaminan Persediaan alat tulis kantor Stationaries Aset yang diambil alih setelah Foreclosed collaterals, net of dikurangi cadangan kerugian allowance for impairment losses penurunan nilai RpNihil, RpNihil RpNil, RpNil and Rp717,207 as of dan Rp per 31 Desember December 31, 2012, 2011 and 2012, 2011 dan Provisi dan komisi yang akan diterima Fees and commissions receivable Lain-lain Others Total aset lain-lain Total other assets 254

271 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 12. ASET LAIN-LAIN (lanjutan) 12. OTHER ASSETS (continued) Properti terbengkalai adalah aset tetap yang sebelumnya diklasifikasikan sebagai aset tetap yang dimiliki Bank tetapi tidak digunakan untuk kegiatan usaha Bank yang lazim. Manajemen berpendapat bahwa cadangan kerugian yang telah dibentuk untuk menutup kemungkinan cadangan kerugian penurunan nilai atas properti terbengkalai adalah cukup. Bank memiliki properti terbengkalai yang berlokasi di Jalan Pemuda No Surabaya, dengan bukti kepemilikan Surat Hak Milik (SHM) No. 472 dan No Berdasarkan Akta Jual Beli No. 119 oleh Notaris Sri Wahyu Jatmikowati, S.H., M.H. dan Pengikatan Jual Beli No. 71, oleh Notaris yang sama, masing-masing untuk SHM No. 555 dan No. 472, tanggal 25 Maret 2011, Bank menjual properti terbengkalai tersebut kepada Bapak Alim Markus (pihak berelasi Catatan 27) dengan harga jual Rp dan nilai buku sebesar Rp Pengikatan Jual Beli No. 71 telah diaktakan dengan akta No. 60 tanggal 7 Maret 2012, oleh Notaris yang sama. Laba yang diperoleh dari transaksi tersebut dan disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Non-Operasional - Neto (Catatan 25 dan Catatan 39d) pada Laporan Laba Rugi Komprehensif Pada tanggal 26 November 2011, Dewan Direksi menyetujui pemindahan bangunan Bank yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari No. 18, Jakarta Utara dengan nilai buku sebesar Rp yang sebelumnya disajikan sebagai bagian dari Aset Tetap (Catatan 11) pada laporan posisi keuangan 31 Desember 2010 menjadi sebagai bagian dari Aset Lain Lain Properti Terbengkalai pada laporan posisi keuangan 31 Desember 2012 dan Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai wajar properti terbengkalai berdasarkan laporan penilai independen Firmansyah adalah sebesar Rp Abandoned properties represent fixed asset previously classified under fixed assets directly owned by the Bank but are not used in the Bank s regular or normal operations. Management believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover impairment losses on the abandoned properties. The Bank has an abandoned property located at Jalan Pemuda No , Surabaya, with Certificate of Ownership (SHM) No. 472 and No Based on Sale and Purchase Deed No. 119 of Sri Wahyu Jatmikowati, S.H, M.H. and Sales and Purchase Binding Agreement No. 71, by the same Notary, dated March 25, 2011, for SHM No. 555 and No 472, respectively, the Bank sold the abandoned property to Mr. Alim Markus (related party Note 27) with selling price of Rp19,860,000 and net book value of Rp1,190,752. Sales and Purchase Binding Agreement No. 71 has been documented by Notarial Deed No. 60 dated March 7, 2012 of the same notary. The related gain arising from the above transaction is presented as part of Other Operating Income Net (Note 25 and Note 39d) in the 2011 Statement of Comprehensive Income. On November 26, 2011, the Board of Directors agreed to transfer the Bank s building located at Jalan Gunung Sahari No. 18, Jakarta Utara with net book value of Rp11,262,895 which was previously presented as part of Fixed Assets (Note 11) in the statement of financial position December 31, 2010 to Other Assets Abandoned Property in the statement of financial position as of December 31, 2012 and As of December 31, 2012, the fair value of abandoned property based on independent valuation report by Firmansyah amounted to Rp12,905,

272 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 13. LIABILITAS SEGERA 13. OBLIGATIONS DUE IMMEDIATELY Rupiah Rupiah Liabilitas kepada pihak ketiga Liabilities to third parties Kiriman uang yang akan diselesaikan Money transfer Beban bunga jatuh tempo Past due interest Setoran jaminan yang telah jatuh tempo Past due guarantee deposit Liabilitas lainnya Other liabilities Sub total Sub total Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kiriman uang yang akan diselesaikan Money transfer Total liabilitas segera Total obligations due immediately 14. SIMPANAN DARI NASABAH 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Deposito berjangka Time deposits Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Giro Current accounts Total pihak berelasi (Catatan 27) Total related parties (Note 27) Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Deposito berjangka Time deposits Sertifikat deposito Certificate of deposits Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Giro Current accounts Deposito berjangka Time deposits Total pihak ketiga Total third parties Total simpanan dari nasabah Total deposits from customers Simpanan dari pihak berelasi tersebut merupakan simpanan dari karyawan kunci, pemegang saham, grup pemegang saham dan anggota keluarganya (Catatan 27). These deposits from related parties represent deposits from key employees, shareholders, group s shareholders and their family members (Note 27). 256

273 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) a. Giro a. Current accounts Giro terdiri dari: Current accounts consist of: Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Total giro Total current accounts Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum: Rupiah 1,94% 1,25% 1,50% Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat 0,48% 0,31% 1,25% United States Dollar Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk giro dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. The average interest rates per annum on current accounts with related parties are similar to those for third parties. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak terdapat giro yang diblokir sebagai jaminan kredit. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, no current accounts were held under liens as loan security. b. Tabungan terdiri dari: b. Savings accounts consist of: Rupiah Rupiah Pihak berelasi Related parties Pihak ketiga Third parties Total tabungan Total savings accounts Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum: Tabungan Savings accounts Tabungan 4,72% 5,91% 6,00% Savings accounts Emas Eksklusif 2,85% 2,38% 3,60% Emas Eksklusif Arthamas 2,48% 2,02% 3,10% Arthamas Karyawan 2,42% 2,02% 3,10% Employees Karya 1,93% 2,02% 3,10% Karya Si Cerdas 1,90% 2,02% 3,10% Si Cerdas Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk tabungan dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat bunga yang ditawarkan kepada pihak ketiga. The average interest rates per annum on savings accounts for related parties are similar to those for third parties. 257

274 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) b. Tabungan terdiri dari: (lanjutan) b. Savings accounts consist of: (continued) Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tidak terdapat tabungan yang diblokir sebagai jaminan kredit. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, no savings accounts were held under liens as loan security. c. Deposito berjangka terdiri dari: c. Time deposits consist of: Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Total deposito berjangka Total time deposits Rincian deposito berjangka berdasarkan jangka waktu adalah sebagai berikut: Berdasarkan periode deposito berjangka: The classifications of time deposits based on maturities are as follows: Based on the period of the time deposits: Pihak berelasi Related parties Rupiah Rupiah 1 bulan month 3 bulan months Pihak ketiga Third parties Rupiah Rupiah 1 bulan month 3 bulan months 6 bulan months 12 bulan months Pihak ketiga Third parties Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar 1 bulan month Total deposito berjangka Total time deposits Berdasarkan sisa umur sampai dengan saat jatuh tempo: Based on remaining period until maturity: Rupiah Rupiah Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Less than or until 1 month Lebih dari 1-3 bulan From 1-3 months Lebih dari 3-6 bulan From 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan From 6-12 months Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Kurang dari atau sama dengan 1 bulan Less than or until 1 month Total deposito berjangka Total time deposits 258

275 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. SIMPANAN DARI NASABAH (lanjutan) 14. DEPOSITS FROM CUSTOMERS (continued) c. Deposito berjangka terdiri dari: (lanjutan) c. Time deposits consist of: (continued) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun: Average interest rates per annum: Rupiah Rupiah 1 bulan 6,52% 6,38% 6,74% 1 month 3 bulan 7,07% 6,52% 6,56% 3 months 6 bulan 7,27% 6,44% 6,56% 6 months 12 bulan 7,26% 6,35% 6,56% 12 months Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar 1 bulan 1,25% 1,83% 2,25% 1 month 3 bulan - 1,83% 2,25% 3 months Tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk deposito berjangka dari pihak berelasi adalah sama dengan tingkat suku bunga yang diberlakukan terhadap pihak ketiga. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, jumlah deposito berjangka yang diblokir dan dijadikan jaminan kredit, masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp (Catatan 8g). The average interest rates per annum on time deposits from related parties are similar to those for third parties. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, time deposits held under liens and used as security were Rp256,352,927, Rp211,058,901 and Rp167,635,928, respectively (Note 8g). 15. SIMPANAN DARI BANK LAIN 15. DEPOSITS FROM OTHER BANKS Deposito berjangka Time deposits Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Tabungan Emas Eksklusif Emas Eksklusif savings accounts Total simpanan dari bank lain Total deposits from other banks Giro merupakan giro Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk 2012, 2011 dan 2010 masing-masing sebesar 1,94%, 1,25% dan 1,50%. Tabungan dan tabungan Emas Eksklusif merupakan tabungan dalam Rupiah dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun untuk 2012, 2011 dan 2010, masing-masing sebesar 4,72%, 5,91% dan 6,00% untuk tabungan dan 2,85%, 2,38% dan 3,60% untuk tabungan Emas Eksklusif. Deposito berjangka merupakan deposito dalam Rupiah, dengan tingkat suku bunga rata-rata per tahun, masing-masing sebesar 5,94%, 6,34% dan 6,74% untuk 2012, 2011 dan 2010 dengan jangka waktu 1 bulan. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, tidak terdapat simpanan dari bank lain yang merupakan pihak berelasi. Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 tidak terdapat simpanan dari bank lain yang dijadikan jaminan. Current accounts represent current accounts in Rupiah with average interest rates per annum of 1.94%, 1.25% and 1.50% for 2012, 2011 and 2010, respectively. Savings accounts and Emas Eksklusif savings accounts represent Rupiah saving deposits with average interest rates per annum of 4.72%, 5.91% and 6.00% for savings accounts and 2.85%, 2.38% and 3.60% for Emas Eksklusif savings accounts for 2012, 2011 and 2010, respectively. Time deposits represent Rupiah time deposits, with interest at average rates per annum of 5.94%, 6.34% and 6.74% for 2012, 2011 and 2010, respectively, with maturities of 1 month. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the Bank had no deposits from other banks with related parties. As of December 31, 2012, 2011 and 2010, there are no deposits from other banks which are pledged as collateral. 259

276 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN 16. TAXATION a. Utang pajak a. Taxes payable Pajak penghasilan Withholding income tax - Pasal 23/4 (2) Articles 23/4 (2) Pajak penghasilan Pasal Income tax - Article 25 Pajak penghasilan Pasal Income tax - Article 21 Pajak penghasilan Pasal 29 (Catatan 16b) Income tax - Article 29 (Note 16b) Pajak Pertambahan Nilai Value Added Tax Total utang pajak Total taxes payable b. Manfaat (beban) pajak b. Tax benefit (expense) Kini ( ) ( ) ( ) Current Tangguhan Deferred Beban pajak, neto ( ) ( ) ( ) Tax expense, net Rekonsiliasi antara laba sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif dan taksiran penghasilan kena pajak pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The reconciliation between income tax benefit (expense) as shown in the statements of comprehensive income and estimated taxable income for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, is as follows: Laba sebelum manfaat (beban) pajak sesuai dengan laporan laba rugi komprehensif Income before tax benefit (expense) as per statements of comprehensive income Beda tetap Permanent difference Beban yang tidak dapat dikurangkan: Non-deductible expense: Pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai aset produktif dan nonproduktif Provision for allowance for impairment losses on earning and non-earning assets Beban telepon Telephone expense Beban non-operasional Non-operating expenses Denda pajak Tax penalty Beban pajak lainnya Other tax expense Pendapatan yang tidak dapat ditambahkan: Non taxable income: Pendapatan sewa dan lainlain ( ) ( ) ( ) Rent income and others Beda waktu Temporary difference Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan aset nonkeuangan (25.366) ( ) Provision for (reversal of) allowance for impairment losses on financial assets and non-financial assets Pembentukan (pembalikan) cadangan kesejahteraan karyawan ( ) Provision for (reversal of) allowance for employee welfare Pembentukan cadangan imbalan kerja Provision for employee benefits liabilities Aset tetap ( ) ( ) Fixed assets Taksiran penghasilan kena pajak Estimated of taxable income 260

277 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) b. Manfaat (beban) pajak (lanjutan) b. Tax benefit (expense) (continued) Beban pajak penghasilan sesuai tarif pajak yang berlaku Pajak penghasilan dibayar di muka - Pasal 25 ( ) ( ) ( ) Pajak penghasilan kurang bayar (Catatan 16a) Rekonsiliasi antara beban pajak dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku dari laba sebelum manfaat (beban) pajak dan beban pajak neto seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Income tax based on the applicable tax rate Prepayment of corporate income tax - Article 25 Under payment of corporate income tax (Note 16a) The reconciliation between the tax expense computed by applying the applicable tax rate on the income before tax benefit (expense) and the tax expense - net shown in the statement of comprehensive income for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, is as follows: Laba sebelum manfaat (beban) pajak Income before tax benefit (expense) Taksiran pajak penghasilan dengan tarif pajak yang berlaku ( ) ( ) ( ) Estimated income tax at applicable tax rate Pengaruh pajak atas beda tetap Tax effect on permanent differences Lain-lain Others Beban pajak, neto ( ) ( ) ( ) Tax expense, net Taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 dan 2010 telah sesuai dengan SPT Bank yang telah disampaikan kepada kantor pajak. Perhitungan taksiran penghasilan kena pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 di atas akan digunakan sebagai dasar penyajian SPT The estimated taxable income for the years ended December 31, 2011 and 2010 was reflected in the Bank s SPT that was filed to the tax office. The tax computation for the year ended December 31, 2012 above will be used as the basis for the amounts to be reported in the Bank s SPT in c. Manfaat (beban) pajak tangguhan, neto c. Deferred tax benefit (expense), net Rincian manfaat (beban) pajak tangguhan - bersih dengan memperhitungkan pengaruh beda temporer pada tarif pajak adalah sebagai berikut: The details of the deferred income tax benefit (expenses) - net computed on temporary differences tax rate are as follows: Pembentukan (pembalikan) cadangan kesejahteraan karyawan ( ) Provision for (reversal of) allowance for employee welfare Pembentukan cadangan imbalan kerja Provision for employee benefits liabilities Aset tetap (28.376) ( ) Fixed assets Pembentukan (pembalikan) cadangan kerugian penurunan nilai aset Provision for (reversal of) allowance for impairment keuangan dan aset nonkeuangan (6.341) non-financial losses on financial and assets Manfaat pajak tangguhan, neto Deferred tax benefit, net 261

278 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 16. PERPAJAKAN (lanjutan) 16. TAXATION (continued) d. Aset (liabilitas) pajak tangguhan d. Deferred tax assets (liabilities) Pengaruh pajak atas perbedaan temporer yang signifikan antara pelaporan komersial dan pajak adalah sebagai berikut: The tax effects on significant outstanding temporary differences between commercial and tax reporting purposes are as follows: Cadangan kesejahteraan karyawan Allowance for employee welfare Cadangan imbalan kerja Employee benefits liabilities Aset tetap (11.144) Fixed assets Cadangan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan Allowance for impairment losses on financial and non-financial assets Total aset pajak tangguhan, neto Total deferred tax assets, net Manajemen berpendapat bahwa aset pajak tangguhan dapat dipulihkan seluruhnya. Management believes that deferred tax assets are fully realizable. e. Surat ketetapan pajak e. Tax assessment letters Pada tahun 2010, Bank menerima Surat Ketetapan Pajak (SKP) hasil pemeriksaan pajak tahun fiskal 2007, yang menetapkan kurang bayar atas pajak penghasilan pasal 23 dan pajak penghasilan karyawan dengan jumlah masingmasing sebesar Rp6.238 dan Rp7.932 yang telah dibayar pada tahun In 2010, the Bank received tax assessment letters for fiscal year 2007, which determined the underpayment of income tax article 23 and employee income tax amounting to Rp6,238 and Rp7,932, respectively, which have been paid in ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI Manajemen Bank berpendapat bahwa Bank tidak memerlukan cadangan kerugian atas transaksi komitmen dan kontinjensi. Perubahan estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi adalah sebagai berikut: 17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Bank s management believes that the Bank does not need to provide the allowance for impairment losses on commitments and contingencies. The changes in the estimated losses on commitments and contingencies are as follows: Rupiah Rupiah Saldo awal Beginning balance Pembentukan (pembalikan) penyisihan penghapusan aset selama tahun berjalan (64.500) Provision for (reversal of) allowance for impairment losses during the year Pembalikan penyisihan penghapusan aset karena perubahan kebijakan akuntansi - ( ) - Reklasifikasi penyisihan penghapusan aset selama tahun berjalan - ( ) Reversal of allowance for impairment losses due to change in accounting policy Reclassification of allowance for impairment losses during the year 262

279 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 17. ESTIMASI KERUGIAN KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 17. ESTIMATED LOSSES ON COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Saldo awal Beginning balance Selisih akibat perbedaan kurs - (158) (3.056) Exchange rate differences Pembalikan penyisihan penghapusan aset selama tahun Reversal of allowance for berjalan - - (10.317) Pembalikan penyisihan penghapusan aset karena perubahan kebijakan akuntansi - ( ) - Reklasifikasi penyisihan penghapusan aset selama tahun berjalan (27.139) Total estimasi kerugian komimen dan kontinjensi impairment losses during the year Reversal of allowance for impairment losses due to change in accounting policy Reclassification of allowance for impairment losses during the year Total estimated losses on commitments and contingencies Kolektibilitas fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan dan bank garansi yang diberikan yang mempunyai risiko kredit (Catatan 29a) pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 diklasifikasikan lancar. The collectibility of unused loan commitments granted to customers and bank guarantees issued bearing credit risks (Note 29a) as of December 31, 2012, 2011 and 2010 was classified as current. 18. LIABILITAS LAIN-LAIN 18. OTHER LIABILITIES Rupiah Rupiah Imbalan kerja (Catatan 33b) Employee benefits (Note 33b) Bunga masih harus dibayar Accrued interest Setoran jaminan Guarantee deposits Cadangan kesejahteraan karyawan Allowance for employee welfare Sewa diterima dimuka Unearned rent Lain-lain Others Mata uang asing Foreign currency Dolar Amerika Serikat United States Dollar Bunga masih harus dibayar Accrued interest Provisi dan komisi diterima dimuka Unearned fees and commissions Total liabilitas lain-lain Total other liabilities 19. MODAL SAHAM 19. SHARE CAPITAL a. Modal dasar a. Authorized capital Berdasarkan perubahan anggaran dasar Bank tertanggal 19 Agustus 1997 yang dibuat oleh Soetjipto, S.H., modal dasar Bank adalah sejumlah Rp terbagi dalam saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham (nilai penuh). In accordance with the Amendment of the Bank s Articles of Association by Deed dated August 19, 1997 of Soetjipto, S.H., the Bank authorized capital amounted to Rp200,000,000 consisting of 200,000 shares with a nominal value of Rp1,000 per share (full amount). 263

280 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) a. Modal dasar (lanjutan) a. Authorized capital (continued) Berdasarkan Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) tanggal 17 September 2012 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 159 tanggal 17 September 2012, yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, para pemegang saham Bank telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: - Rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat. - Perubahan status Bank dari Perseroan Terbatas menjadi Perseroan Terbuka. - Perubahan nama Bank menjadi Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk. - Perubahan nilai nominal saham Bank dari semula Rp1.000 (dalam nilai penuh) per saham menjadi sebesar Rp100 (dalam nilai penuh) per saham. - Peningkatan modal dasar Bank dari Rp menjadi Rp dan peningkatan modal ditempatkan dan disetor sebesar Rp menjadi sebesar Rp Penerbitan saham baru sebanyak saham dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham sehingga seluruhnya sebesar Rp , yang merupakan saham bonus yang berasal dari kapitalisasi saldo laba Bank per tanggal 31 Desember 2011, yang dibagikan secara proporsional kepada pemegang saham. - Pengeluaran saham baru dalam simpanan ditawarkan kepada masyarakat melalui Penawaran Umum Saham Perdana sebanyak saham baru dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham. In accordance with the resolution passed in the Shareholders Extraordinary General Meetings (EGM) on September 17, 2012, as stated in Notarial Deed No. 159 dated September 17, 2012 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the shareholders of the Bank have approved the following: - The Bank s plan to conduct the initial public offering of the Bank s shares to the public. - Change of the status of the Bank from a Limited Company to a Public Company. - Change of the name of the Bank to be Limited Company PT Bank Maspion Indonesia Tbk. - Change of the par value per share of the Bank s shares from Rp1,000 (in full amount) per share to Rp100 (in full amount) per share. - Increase in the authorized capital of the Bank from Rp200,000,000 to Rp1,200,000,000 and increase in issued and fully paid share capital from Rp190,600,000 to Rp308,100, Issuance of new shares by as much as 1,175,000 shares with par value of Rp100 (in full amount) per share with total amount of Rp117,500,000, which were bonus shares through the capitalization of the Bank s retained earnings as of December 31, 2011, which proportionally given to the shareholders. - Issuance of new shares to be offered to the public through Initial Public Offering up to 380,000 new shares with a par value of Rp100 (in full amount) per share. 264

281 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) a. Modal dasar (lanjutan) a. Authorized capital (continued) - Pencatatan seluruh saham Bank pada Bursa Efek Indonesia, termasuk saham saham yang dimiliki oleh pemegang saham Bank, yaitu sebanyak banyaknya 99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum. - Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi. - Perubahan-perubahan Anggaran Dasar Bank sesuai dengan ketentuan Pasar Modal. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2012 tanggal 21 September 2012 sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 14/153/APBU/Sb tanggal 28 November Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, modal dasar yang telah ditempatkan dan disetor oleh pemegang saham masing masing sebesar Rp , Rp dan Rp List all the Bank s shares on the Indonesia Stock Exchange, including the shares owned by the shareholders of the Bank, up to 99% of all shares that was issued by the Bank after conducting the Public Offering. - Change of the composition of Boards of Commissioners and Directors. - Changes in the Bank s Articles of Association to conform with Capital Market Regulation. The changes in the related Articles of Association were approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Year 2012 dated September 21, 2012 in accordance with Bank Indonesia Letter No. 14/153/APBU/Sb dated November 28, As of December 31, 2012, 2011 and 2010, the authorized shares that have been issued and paid by the shareholders amounted to Rp308,100,000, Rp190,600,000 and Rp91,600,000, respectively. b. Susunan pemegang saham b. Composition of shareholders Susunan pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut: The shareholders and their respective shareholdings as of December 31, 2012 are as follows: Jumlah saham ditempatkan dan disetor (lembar penuh)/ Number of Persentase Jumlah nilai shares issued kepemilikan/ saham/ and fully paid-up Percentage of Total value Pemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders PT Alim Investindo ,61% PT Alim Investindo PT Guna Investindo ,46% PT Guna Investindo Angkasa Rachmawati ,51% Angkasa Rachmawati Alim Markus ,26% Alim Markus Gunardi ,63% Gunardi Alim Mulia Sastra ,01% Alim Mulia Sastra Alim Satria ,01% Alim Satria Alim Prakasa ,01% Alim Prakasa Alim Puspita ,50% Alim Puspita Total % Total 265

282 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) b. Susunan pemegang saham (lanjutan) b. Composition of shareholders (continued) Susunan pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut: The shareholders and their respective shareholdings as of December 31, 2011 are as follows: Jumlah saham ditempatkan dan disetor (lembar penuh)/ Number of Persentase Jumlah nilai shares issued kepemilikan/ saham/ and fully paid-up Percentage of Total value Pemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders PT Alim Investindo ,61% PT Alim Investindo PT Guna Investindo ,46% PT Guna Investindo Angkasa Rachmawati ,51% Angkasa Rachmawati Alim Markus ,26% Alim Markus Gunardi ,63% Gunardi Alim Mulia Sastra ,01% Alim Mulia Sastra Alim Satria ,01% Alim Satria Alim Prakasa ,01% Alim Prakasa Alim Puspita ,50% Alim Puspita Total % Total Susunan pemegang saham dan pemilikannya pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebagai berikut: The shareholders and their respective shareholdings as of December 31, 2010 are as follows: Jumlah saham ditempatkan dan disetor (lembar penuh)/ Number of Persentase Jumlah nilai shares issued kepemilikan/ saham/ and fully paid-up Percentage of Total value Pemegang Saham (full amount) ownership of shares Shareholders PT Alim Investindo ,81% PT Alim Investindo PT Guna Investindo ,78% PT Guna Investindo Angkasa Rachmawati ,14% Angkasa Rachmawati Alim Markus ,62% Alim Markus Gunardi ,31% Gunardi Alim Mulia Sastra ,10% Alim Mulia Sastra Alim Satria ,10% Alim Satria Alim Prakasa ,10% Alim Prakasa Alim Puspita ,04% Alim Puspita Total % Total 266

283 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 19. MODAL SAHAM (lanjutan) 19. SHARE CAPITAL (continued) c. Setoran tambahan modal c. Additional paid-in capital Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 28 Maret 2011, sebagaimana tercantum dalam akta No. 65 tanggal 28 Maret 2011, yang dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., para pemegang saham Bank menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah Rp , sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Bank meningkat menjadi sebesar Rp yang terdiri dari saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham (nilai penuh). Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa tanggal 4 Mei 2011, sebagaimana tercantum dalam akta No. 14 tanggal 5 Mei 2011, yang dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., para pemegang saham Bank menyetujui peningkatan modal ditempatkan dan disetor penuh sejumlah Rp , sehingga modal ditempatkan dan disetor penuh Bank meningkat menjadi sebesar Rp yang terdiri dari saham dengan nilai nominal Rp1.000 per saham (nilai penuh). Tambahan modal tersebut telah disahkan melalui Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Bank sebagaimana tercantum dalam akta notaris Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., No. 68 tanggal 29 Februari 2012 dan telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU-AH tanggal 1 Agustus 2012 serta telah dilaporkan kepada dan dicatat di Bank Indonesia sesuai dengan Surat Bank Indonesia No. 13/83/APBU/Sb tanggal 22 Juni In accordance with the resolution of the Extraordinary General Shareholders Meeting held on March 28, 2011, as covered in notarial deed No. 65 dated March 28, 2011, of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., the Bank s shareholders have approved to increase in the Bank s issued and fully paid share capital of Rp49,500,000, so that the Bank s issued and fully paid-up share capital was increased to become Rp141,100,000 which consists of 141,100,000 shares with par value of Rp1,000 per share (full amount). In accordance with the resolution of the Extraordinary General Shareholders Meeting held on May 4, 2011, as covered in notarial deed No. 14 dated May 5, 2011, of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., the Bank s shareholders have approved to increase in the Bank s issued and fully paid-up share capital of Rp49,500,000, so that the Bank s issued and fully paid share capital increased to become Rp190,600,000 which consists of 190,600,000 shares with par value of Rp1,000 per share (full amount). This additional paid-in capital amount has been approved by the Bank s Extraordinary Shareholder Meeting as stated in notarial deed No. 68 of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., dated February 29, 2012 and has been approved by Ministry of Justice and Human Rights of the Republic of Indonesia in its decision letter No. AHU-AH dated August 1, 2012 and reported to and recorded by Bank Indonesia in accordance with Bank Indonesia Letter No. 13/83/APBU/Sb dated June 22, d. Dividen kas d. Cash dividends Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 6 Juli 2012, sebagaimana tercantum dalam akta No. 17 tanggal 6 Juli 2012, yang dibuat oleh Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., para pemegang saham menyetujui pembagian dividen sebesar Rp dari saldo laba tahun Dividen kas tersebut telah dibayarkan pada tanggal 29 Oktober 2012 dan 19 Desember In accordance with the resolution of the Annual General Shareholders Meeting held on July 6, 2012, as covered in notarial deed No. 17 dated July 6, 2012, of Sitaresmi Puspadewi Subianto, S.H., the shareholders agreed to declare dividends amounting to Rp22,300,000 from retained earnings in The cash dividends have been paid on October 29, 2012 and December 19,

284 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI 20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES Bank memiliki tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi dengan rincian sebagai berikut: The Bank has receivables and liabilities involving commitments and contingencies as follows: KOMITMEN COMMITMENTS Tagihan komitmen Commitment receivables Rupiah Rupiah Inkaso yang belum terselesaikan Outstanding bills not yet cleared Total tagihan komitmen Total commitment receivables Liabilitas komitmen Commitment liabilities Rupiah Rupiah Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loan commitments granted to customers L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Outstanding irrevocable letters of credit Inkaso yang belum terselesaikan Outstanding bills not yet cleared Mata uang asing Dolar Amerika Serikat Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Foreign currency United States Dollar Unused loan commitments granted to customers Outstanding irrevocable letters of credit Total liabilitas komitmen Total commitment liabilities Total liabilitas komitmen, neto Total commitment liabilities, net KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Rupiah Pendapatan bunga dalam penyelesaian CONTINGENCIES Contingent receivables Rupiah Interest income on past due accounts Total tagihan kontinjensi Total contingent receivables Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Rupiah Rupiah Bank garansi yang diberikan dalam bentuk Bank guarantees issued in the form of Transaksi perdagangan dalam negeri Custom bonds Bid bonds Bid bonds Performance bonds Performance bonds Advance payment bonds Advance payment bonds Total liabilitas kontinjensi Total contingent liabilities Total liabilitas kontinjensi, neto Total contingent liabilities, net Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto Total commitment and contingent liabilities, net 268

285 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 20. KOMITMEN DAN KONTINJENSI (lanjutan) 20. COMMITMENTS AND CONTINGENCIES (continued) Saldo komitmen dan kontinjensi berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga: Outstanding commitments and contingencies based on related parties and third parties: Pihak berelasi KOMITMEN Liabilitas komitmen L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Related parties COMMITMENTS Commitment liabilities Outstanding irrevocable letter of credit Unused loan commitments granted to customers Total liabilitas komitmen Total commitment liabilities KONTIJENSI CONTINGENCIES Liabilitas kontijensi Contingent liabilities Bank garansi bank yang diberikan Bank guarantees issued Total liabilitas kontijensi Total contingent liabilities Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto (Catatan 27) Total commitment and contingent liabilities, net (Note 27) Pihak ketiga Third parties KOMITMEN COMMITMENTS Tagihan komitmen Commitment receivables Inkaso yang belum terselesaikan Outstanding bills not yet cleared Total tagihan komitmen Total commitment receivables Liabilitas komitmen Commitment liabilities Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loan commitments granted to customers L/C yang tidak dapat dibatalkan yang masih berjalan Outstanding irrevocable letter of credit Inkaso yang belum terselesaikan Outstanding bills not yet cleared Total liabilitas komitmen Total commitment liabilities Total liabilitas komitmen, neto Total commitment liabilities, net KONTINJENSI Tagihan kontinjensi Pendapatan bunga dalam penyelesaian CONTINGENCIES Contingent receivables Interest income on past due accounts Total tagihan kontinjensi Total contingent receivables Liabilitas kontinjensi Contingent liabilities Bank garansi bank yang diberikan Bank guarantees issued Total liabilitas kontinjensi Total contingent liabilities Total liabilitas kontinjensi, neto Total contingent liabilities, net Total liabilitas komitmen dan kontinjensi, neto Total liabilitas komitmen dan kontinjensi pihak berelasi dan pihak ketiga, neto Total commitment and contingent liabilities, net Total commitment and contingent liabilities to related parties and third parties, net 269

286 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 21. PENDAPATAN BUNGA 21. INTEREST INCOME Kredit yang diberikan Loans Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia Surat-surat berharga Marketable securities Penempatan pada bank lain Placements with other banks Lain-lain Others Total pendapatan bunga Total interest income 22. BEBAN BUNGA 22. INTEREST EXPENSE Deposito berjangka Time deposits Tabungan Savings accounts Giro Current accounts Premi penjaminan Pemerintah (Catatan 34) Premiums on Goverment guarantees (Note 34) Lain-lain Others Total beban bunga Total interest expense 23. GAJI DAN TUNJANGAN 23. SALARIES AND EMPLOYEE BENEFITS Gaji, upah dan imbalan kerja (Catatan 33) Salaries, wages and employee benefits (Note 33) Tunjangan lainnya Others allowance Tunjangan Hari Raya Holiday allowances Asuransi Insurance Lain-lain Others Total gaji dan tunjangan Total salaries and employee benefits Termasuk di dalam beban gaji dan tunjangan terdapat gaji dan kompensasi lainnya yang dibayarkan kepada Direksi, Dewan Komisaris dan manajemen kunci (Catatan 27). Salaries and employee benefits include salaries and compensation benefits for the Board of Directors, Board of Commissioners and key management (Note 27). 270

287 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 24. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI 24. GENERAL AND ADMINISTRATIVE EXPENSES Penyusutan (Catatan 11) Depreciation (Note 11) Outsourcing Outsourcing Keamanan Security Keperluan kantor dan barang cetakan Office supplies and printed materials Pemeliharaan dan perbaikan Maintenance and service Listrik, air dan gas Electricity, water and gas Pendidikan Education Biaya transaksi ATM Prima Issuer transactions of ATM Prima Sewa Rental Telepon dan faksimili Telephone and fascimile Iklan dan promosi Advertising and promotion Bahan bakar Fuel Administrasi Administration Asuransi Insurance Pengawasan, pemeriksaan dan jasa profesional Supervision, audit and professional fees Piranti lunak Software Pembinaan kredit Loans remedy Lain-lain Others Total beban umum dan administrasi Total general and administrative expenses Termasuk di dalam beban umum dan administrasi terdapat honorarium yang dibayarkan kepada Komite Audit adalah sebesar masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan General and administrative expenses include honorarium for Audit Committee amounting to Rp400,680, Rp400,015 and Rp352,000 for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively. 25. PENDAPATAN NON-OPERASIONAL - NETO 25. NON-OPERATING INCOME - NET Pendapatan non-operasional Non-operating income Sewa (Catatan 39) Rent (Note 39) Laba penjualan aset tetap, neto (Catatan 11) Gain on sale of fixed assets, net (Note11) Laba penjualan properti terbengkalai (Catatan 12) Gain on sale of abandoned property (Note 12) Lain-lain (Catatan 39) Others (Note 39) Total pendapatan non-operasional Total non-operating income Beban non-operasional Non-operating expenses Lain-lain ( ) ( ) ( ) Others Total beban non-operasional ( ) ( ) ( ) Total non-operating expenses Total pendapatan nonoperasional, neto Total non-operating income, net 271

288 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 26. LABA PER SAHAM DASAR 26. BASIC EARNINGS PER SHARE Rekonsiliasi faktor-faktor penentu perhitungan laba per saham dasar adalah sebagai berikut: Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012: The reconciliating items in calculating basic earnings per share are as follows: Basic earnings per share for the year ended December 31, 2012: 2012 (i) Laba tahun berjalan (a) Income for the year (i) (ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii) 1 Januari 2012, modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp dengan nilai nominal per lembar saham Rp1.000 (nilai penuh) January 1, 2012, issued and fully paid-up capital amounting to Rp190,600,000 with nominal value (full amount) of Rp1,000 per share 17 September 2012: September 17, 2012: Pemecahan saham, penurunan nilai per lembar saham dari Rp1.000 (nilai penuh) menjadi Rp100 (nilai penuh) untuk modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp (b) Kapitalisasi saldo laba per tanggal 31 Desember 2011 menjadi modal ditempatkan dan disetor penuh sebesar Rp dengan nilai per lembar saham Rp100 (nilai penuh) (c) Jumlah lembar saham yang berdampak retrospektif pada tanggal 1 Januari (d = b + c) Rata-rata tertimbang saham biasa untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 (365 hari x (d))/ (e) Stock split, decrease in the nominal value per share from Rp1,000 (full amount) to become Rp100 (full amount) for the issued and fully paidup capital of Rp190,600,000 Capitalization of retained earnings as of December 31, 2011 into issued and fully paid-up capital amounting to Rp117,500,000 with the nominal value of Rp100 (full amount) per share Number of shares which were applied retrospectively to January 1, 2012 Weighted average number of shares for the year ended December 31, 2012 (365 days x (d))/365 (iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 8 (a/e) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii) Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011: Basic earnings per share for the year ended December 31, 2011: 2011 (i) Laba tahun berjalan (a) Income for the year (i) (ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii) 1 Januari (b) January 1, Desember 2011 (pengaruh retrospektif pemecahan saham dan kapitalisasi saldo laba dan laba bersih menjadi modal disetor tahun 2012) (c) Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011 (365 hari x (c))/ (d) December 31, 2011 (retrospective effect of stock split and capitalization of retained earnings and net income to become fully paid-up capital in 2012) Weighted average number of shares for the year ended December 31, 2011 (365 days x(c))/365 (iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 13 (a/d) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii) 272

289 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 26. LABA PER SAHAM DASAR(lanjutan) 26. BASIC EARNINGS PER SHARE (continued) Laba per saham dasar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010: Basic earnings per share for the year ended December 31, 2010: 2010 (i) Laba tahun berjalan (a) Income for the year (i) (ii) Rata-rata tertimbang saham yang beredar Weighted average number of shares (ii) 1 Januari (b) January 1, Desember 2010 (pengaruh retrospektif pemecahan saham dan kapitalisasi saldo laba dan laba bersih menjadi modal disetor tahun 2012) (c) Rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 (365 hari x (c))/ (d) December 31, 2010 (retrospective effect of stock split and capitalization of retained earnings and net income to become fully paid-up capital in 2012) Weighted average number of shares for the year ended December 31, 2010 (365 days x(c))/365 (iii) Laba per saham dasar (dalam Rupiah penuh) 7 (a/d) Basic earnings per share (in full Rupiah) (iii) 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI 27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES Dalam kegiatan normal usaha, Bank melakukan transaksi dengan pihak berelasi karena hubungan kepemilikan dan/atau kepengurusan. Semua transaksi dengan pihak-pihak berelasi telah dilakukan dengan kebijakan dan syarat yang telah disepakati bersama. Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: In the normal course of business, the Bank enters into certain transactions with parties which are related to the management and/or owned by the same ultimate shareholder. All transactions with related parties have met the agreed terms and conditions. Type of relationships and related parties transactions as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Pihak berelasi/ Related parties Manajemen Kunci/ Key Management Jenis hubungan/ Types of relationship Komisaris, Direktur, Pemimpin Divisi, dan Pemimpin Wilayah dan keluarganya/commissioners, Directors, Heads of Divisions, and Regional Heads and their family Unsur transaksi pihak berelasi/ Related party transactions Penempatan dana/fund placement, Kredit yang diberikan/loans members Alim Markus Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement, Pihak pembeli properti terbengkalai/buyer of abandoned property Alim Mulia Sastra Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement Alim Prakasa Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement Alim Satria Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement Angkasa Rachmawati Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alim Investindo Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Guna Investindo Pemegang saham Bank/The Bank's shareholder Penempatan dana/fund placement Dana Pensiun Lembaga Keuangan Hubungan dengan Bank melalui hubungan Penempatan dana/fund placement Bank Maspion kepengurusan/related by the Bank through management PT Alaska Maspion Indonesia Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alaska Maspion Indonesia (I) Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alaskair Maspion Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Letters of Credit, Tagihan akseptasi/acceptances receivable PT Alaskair Maspion (I) Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alumindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alumindo (I) Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alumindo Industrial Estate Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Alumindo Light Metal Industry Tbk Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Bank Garansi/Bank Guarantee 273

290 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (lanjutan): 27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Type of relationships and related parties transactions as of December 31, 2012, 2011 and 2010 (continued): Pihak berelasi/ Related parties Jenis hubungan/ Types of relationship Unsur transaksi pihak berelasi/ Related party transactions PT Anekakabel Ciptaguna Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Bank Garansi/Bank Guarantee PT Anugerah Investindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Altap Prima Industrial Estate Grup pemegang saham/group's shareholder Sewa dibayar dimuka/prepaid rent PT Bintang Osowilangon Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Bumi Maspion Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Citra Maspion Contractor Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Furukawa Indal Aluminium Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Heisei Stainless Steel Ind Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Husin Investama Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indal Aluminium Industry Tbk Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indal Compact Aluminium Ind. Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indal Investindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indal Servis Sentra Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indal Steel Pipe Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Bank Garansi/Bank Guarantee PT Indal Steel Pipe/Alim Satria Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Indalex Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Bank Garansi/Bank Guarantee PT Ishizuka Maspion Indonesia Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Letters of Credit PT Jasa Sejahtera Abadi Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Marindo Investama Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Bank Garansi/Bank Guarantee, Letters of Credit, Tagihan akseptasi/acceptances receivable PT Maspion Bazar Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Elektronik Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement,tagihan akseptasi/acceptances receivable, Letters of Credit PT Maspion Flateware Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Industrial Estate Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Investindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Kencana Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Tagihan akseptasi/acceptances receivable, Letters of Credit PT Maspion Q.Q. Heisei Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. Ishizuka Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. ISI Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. Smoci Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. SMTP Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. SMTPI Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. Srithai Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Q.Q. TFC Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Trading Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion Transsindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maspion/Maxim Houseware Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Maxim Housewares Indonesia Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Letters of Credit PT Maxim Maspion Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Letters of Credit PT Mulindo Investama Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Multi Entertainment Xenter Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Prakindo Investama Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Satria Investindo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Shanghai Maspion Oleo Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement Chemical Industry PT Shanghai Maspion Toothpaste Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement Industry PT Srithai Maspion Indonesia Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement, Tagihan akseptasi/acceptances receivable, Letters of Credit PT TFC Maspion Indonesia Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement PT Trisulapack Indah Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement 274

291 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Jenis hubungan dan unsur transaksi pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (lanjutan): 27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Type of relationships and related parties transactions as of December 31, 2012, 2011 and 2010 (continued): Pihak berelasi/ Related parties Jenis hubungan/ Types of relationship Unsur transaksi pihak berelasi/ Related party transactions Satelindo Q.Q. Bank Maspion Grup pemegang saham/group's shareholder Penempatan dana/fund placement Indonesia Budiono K/&Puspita (Segoro W.M) Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement, Kredit yang diberikan/loans Alim Husin Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Daniel Kodradjaja Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Diana Alim Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Jimmy Kodradjaja Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Silvy Kodradjaja Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Srijanti Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Wiliana Alim Keluarga pemegang saham/family member of shareholder Penempatan dana/fund placement Saldo kredit yang diberikan, sewa dibayar dimuka dan simpanan pihak berelasi adalah sebagai berikut: The outstanding balances of loans, prepaid rent and deposits from related parties were as follows: ASET ASSETS Kredit yang diberikan Loans Manajemen kunci dan keluarga Key management and their family members Keluarga pemegang saham Family members of shareholders Total kredit yang diberikan (Catatan 8h) Total loans (Note 8h) Beban dibayar dimuka Prepaid expense Sewa dibayar dimuka (Catatan 10) Prepaid rent (Note 10) Total Total Persentase terhadap jumlah aset 0,52% 0,69% 0,89% Percentage of total assets LIABILITAS LIABILITIES Simpanan dari nasabah (Catatan 14) Deposits from customers (Note 14) Persentase terhadap jumlah liabilitas 8,20% 5,37% 6,12% Percentage of total liabilities Simpanan dari nasabah tersebut merupakan simpanan dari pemegang saham, karyawan kunci beserta keluarga. Pada tanggal 25 Maret 2011, Bapak Alim Markus, pemegang saham Bank, membeli properti terbengkalai Bank yang berlokasi di Jalan Pemuda No , Surabaya (Catatan 12). Bank membayar beban pensiun iuran pasti pada Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Maspion Indonesia masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 (Catatan 33). Deposits from customers represent deposits from shareholders, key employees and their family members. On March 25, 2011, Mr. Alim Markus, the Bank s shareholder, bought the Bank s abandoned property located at Jalan Pemuda No , Surabaya (Note 12). The Bank paid defined contribution pension expense to Financial Institutions Retirement Fund (DPLK) PT Bank Maspion Indonesia for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively (Note 33). 275

292 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 27. TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (lanjutan) Komitmen dan kontinjensi Pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, saldo komitmen dan kontinjensi kepada pihak berelasi masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp (Catatan 20). Kompensasi kepada personil manajemen kunci Bank Manajemen kunci termasuk dewan komisaris dan direksi Bank. Rincian atas kompensasi yang diberikan adalah sebagai berikut: 27. TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (continued) Commitments and contingencies As of December 31, 2012, 2011 and 2010, outstanding commitments and contingencies to related parties were Rp1,729,454, Rp6,351,580 and Rp6,981,053, respectively (Note 20). Compensation of key management personnel of the Bank Key management includes the Bank s Board of Commissioners and Board of Directors. The details of compensation provided are as follows: Dewan Komisaris Board of Commissioners Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin) Remuneration (salary, bonus, routine allowance) Fasilitas lain-lain Other facilities Total (Catatan 23) Total (Note 23) Direksi Board of Directors Remunerasi (gaji, bonus, tunjangan rutin) Remuneration (salary, bonus, routine allowance) Fasilitas lain-lain Other facilities Total (Catatan 23) Total (Note 23) Manajemen kunci Key management Total kompensasi manajemen Total compensation of key kunci management 28. INFORMASI SEGMEN 28. SEGMENT INFORMATION Seperti yang dijelaskan di Catatan 2aa, Bank pada saat ini dikelola sebagai segmen operasi tunggal. Pada saat ini, Bank hanya menganalisa segmen secara geografis dimana manajemen menelaah laporan internal manajemen secara bulanan untuk masing-masing area. Informasi mengenai hasil dari tiap area geografis disajikan di bawah ini: As disclosed in Note 2aa, the Bank is being managed as a single operating segment. Currently, the Bank only performs segment analysis based on the geographical area where the management reviews internal management reports on a monthly basis. Information regarding the results of each geographical area is included below: Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2012 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Pendapatan (beban) bunga, neto ( ) Interest income (expense), net Beban operasional lainnya, neto ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Other operating expense, net Pendapatan (beban) nonoperasional, neto (10.792) (7.136) (11.228) (8.767) Non-operating income (expense), net Total pendapatan (beban) eksternal ( ) ( ) Total external income (expense) Pendapatan (beban) antar area ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) - Inter-area income (expense) Total pendapatan (beban) area ( ) Total area income (expense) Kredit yang diberikan, neto Loans, net Aset tetap, neto Fixed assets, net Total aset Total assets Total liabilitas Total liabilities 276

293 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 28. INFORMASI SEGMEN (lanjutan) 28. SEGMENT INFORMATION (continued) Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2011 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Pendapatan (beban) bunga, neto ( ) Interest income (expense), net Beban operasional lainnya, neto ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Other operating expense, net Pendapatan (beban) nonoperasional, neto (18.155) (5.102) (9.551) (8.706) Non-operating income (expense), net Total pendapatan (beban) eksternal ( ) Total external income (expense) Pendapatan (beban) antar area ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) - Inter-area income (expense) Total pendapatan (beban) area ( ) Total area income (expense) Kredit yang diberikan, neto Loans, net Aset tetap, neto Fixed assets, net Total aset Total assets Total liabilitas Total liabilities Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2010 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Pendapatan (beban) bunga, neto ( ) Interest income (expense), net Beban operasional lainnya, neto ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Other operating expense, net Pendapatan (beban) nonoperasional, neto (7.628) Non-operating income (expense), net Total pendapatan (beban) eksternal ( ) ( ) ( ) Total external income (expense) Pendapatan (beban) antar area ( ) ( ) ( ) Inter-area income (expense) Total pendapatan (beban) area ( ) Total area income (expense) Kredit yang diberikan, neto Loans, net Aset tetap, neto Fixed assets, net Total aset Total assets Total liabilitas Total liabilities Pendapatan antar area pada dasarnya berasal dari transaksi transfer dana antar area. The inter-area income was mainly derived from inter-area fund transfer. 29. MANAJEMEN RISIKO 29. RISK MANAGEMENT Penerapan manajemen risiko yang baik harus didukung oleh kerangka manajemen risiko yang meliputi: (1) risk governance yang memadai, (2) kecukupan kebijakan manajemen risiko, prosedur dan penetapan limit risiko, (3) kecukupan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, pengendalian manajemen risiko yang didukung oleh Sistem Informasi Manajemen risiko yang memadai, dan (4) sistem pengendalian intern yang komprehensif. Pengawasan aktif Dewan Komisaris dan Direksi Bank sangatlah penting, termasuk membentuk beberapa unit kerja yang bersifat permanen maupun komite untuk menunjang proses pengendalian risiko. Hal ini diwujudkan dengan pembentukan Satuan Kerja Manajemen Risiko serta beberapa komite seperti Komite Pemantau Risiko, Komite Manajemen Risiko, Assets and Liabilities Committee, Komite Penyelesaian Permasalahan Kepegawaian, IT Steering Committee, Komite Produk dan Komite Kebijakan. A solid risk management practices requires a robust risk management framework includes: (1) robust risk governance, (2) adequacy of risk management policies, procedures and establishment of risk limits, (3) adequacy of risk management identification, measurement, monitoring, control and supported by adequate risk Management Information System, and (4) comprehensive internal control system. Active monitoring from the Board of Commissioners and the Board of Directors is essential, including establishing several permanent working units or ad hoc committees to support the risks control process. This is implemented by establishing a Risk Management Unit and other several committees such as Risk Monitoring Committee, Risk Management Committee, Assets and Liabilities Committee, Personnel Committee, IT Steering Committee, Product Committee and Policy Committee. 277

294 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Bank juga selalu menyempurnakan seluruh ketentuan internal terkait pengelolaan risiko, baik dari sisi kebijakan, pedoman, prosedur maupun pemanfaatan teknologi informasi sesuai dengan perkembangan internal maupun eksternal. Profil risiko Berdasarkan ketentuan Bank Indonesia No. 5/8/PBI/2003 tanggal 19 Mei 2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko Bagi Bank Umum, yang selanjutnya telah diubah dengan PBI No. 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009, yang mewajibkan bank untuk menyampaikan laporan profil risiko triwulanan sejak tahun Pada tahun 2011, Bank Indonesia mengeluarkan Peraturan No. 13/1/PBI/2011 tanggal 5 Januari 2011 perihal penilaian tingkat kesehatan bank umum, yang dilakukan sesuai dengan lampiran SE BI No. 13/24/DPNP tanggal 25 Oktober 2011, dimana profil risiko merupakan bagian tak terpisahkan dari penilaian tingkat kesehatan yang dimaksud. Terkait penerapan manajemen risiko, Bank menyusun laporan profil risiko triwulanan secara self assessment. Dari hasil self assessment, profil risiko triwulanan yang disampaikan kepada Bank Indonesia hingga posisi Desember 2012, predikat risiko Bank secara keseluruhan tetap berada pada tingkat risiko komposit low to moderate. Risiko kredit Peraturan Bank Indonesia (PBI) Nomor 11/25/PBI/2009 tanggal 1 Juli 2009 tentang Perubahan atas Peraturan Bank Indonesia Nomor 5/8/PBI/2003 tentang Penerapan Manajemen Risiko bagi Bank Umum dimana risiko kredit didefinisikan sebagai risiko akibat wanprestasi debitur/pihak lawan (counterparty) dalam memenuhi liabilitas kepada Bank. Dalam mengelola risiko kredit, Bank telah memiliki kebijakan dan pedoman perkreditan yang meliputi pengajuan dan persetujuan kredit, pemantauan eksposur, pengelolaan kredit bermasalah dan manajemen portofolio. Kebijakan tersebut disempurnakan secara berkala, dengan tetap didasarkan pada prinsip pengelolaan risiko yang independen sesuai dengan peraturan Bank Indonesia dan peraturan eksternal lainnya. Dalam rangka pengendalian risiko kredit secara komprehensif, Bank terus meninjau dan menyempurnakan pelaksanaan fungsi pengendalian risiko kredit yang dijalankan oleh risk taking unit diantaranya dengan pembentukan fungsi analis kredit di cabang. The Bank also continously improves internal policies related to risk management, including policies, standardized operations, procedures, and information technology utilization in line with internal and external development. Risk profile In accordance with Bank Indonesia regulation No. 5/8/PBI/2003 dated May 19, 2003 regarding Risk Management Implementation For Commercial Banks, which has been amended by PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009, banks are required to submit the quarterly risk profile reports starting in In 2011, Bank Indonesia issued regulation No. 13/1/PBI/2011 dated January 5, 2011 about the assessment of commercial bank health rating, and has been carried out in accordance with appendix SE BI No. 13/24/DPNP dated October 25, 2011, where the risk profile is an integral part of the assessment. In relation to the implementation of risk management, the Bank prepares the quarterly risk profile reports on a self assessment basis. Based on the self assessment results, the quarterly risk profile reports, which is submitted to Bank Indonesia up to December 2012, assessed the Bank s overall risk profile which is at the low to moderate composite risk level. Credit risk PBI No. 11/25/PBI/2009 dated July 1, 2009 concerning Amendment to Bank Indonesia Regulation No. 5/8/PBI/2003 on the Application of Risk Management for Commercial Banks defines credit risk is the risk of debtors and/or counterparties failure to fulfil their obligations to the Bank. In managing credit risk, the Bank has credit policies and standard operating procedures encompassing credit proposal and approval criteria, exposure monitoring, remedial management and portfolio management. Those policies and procedures are enhanced periodically in accordance with independent risk management principles based on Bank Indonesia regulations and other external regulations. In the comprehensive credit risk control, the Bank continuously reviews and improves the credit risk control function which is conducted by the risk taking unit, among others, by establishing a credit analyst function in the branch. 278

295 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kredit (lanjutan) Pengelolaan risiko kredit yang lebih khusus dilakukan atas portofolio kredit yang bermasalah. Upaya yang dilakukan diantaranya adalah restrukturisasi fasilitas kredit yang bermasalah, pembentukan pencadangan untuk menutup potensi kerugian, hingga pelaksanaan hapus buku. Proses pengelolaan kredit bermasalah telah diatur secara tersendiri, termasuk pembentukan unit kerja khusus untuk mengelola kredit bermasalah. Bank telah menjalankan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko yang mencakup profil risiko kredit secara terintegrasi dalam suatu proses manajemen risiko yang komprehensif. Credit risk (continued) Specific credit risk management is performed on the non-performing loans portfolio. Such efforts, amongst others, are restructuring of nonperforming loans, providing allowances to cover potential losses, and write-offs. Specific policy on non-performing loans management process has been implemented, including establishing special working units to handle such loans. The Bank identifies, measures, monitors, and controls risks which include credit risk profiles integrated in a comprehensive risk management process. a. Risiko kredit maksimum a. Maximum credit risk Untuk aset keuangan yang diakui di laporan posisi keuangan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit sama dengan nilai tercatat bersih seperti yang diungkapkan pada laporan posisi keuangan. Untuk bank garansi yang diterbitkan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah nilai maksimum yang harus dibayarkan oleh Bank jika liabilitas atas bank garansi tersebut terjadi. Untuk fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan, eksposur maksimum terhadap risiko kredit adalah sebesar komitmen tersebut. Tabel di bawah ini menyajikan eksposur maksimum Bank terhadap risiko kredit untuk instrumen keuangan pada laporan posisi keuangan (on-statements of financial position), tanpa memperhitungkan agunan yang dimiliki atau perlindungan kredit lainnya: For financial assets recognized in the statements of financial position, the maximum exposure to credit risk equals their carrying amounts of the assets as reported in the statements of financial position. For the bank guarantees issued, the maximum exposure to credit risk is the maximum amount that the Bank has to pay if the obligations under the bank guarantees issued. For unused loan commitments granted to customers, the maximum exposure to credit risk is the committed amount. The following table presents the Bank s maximum exposure to credit risk of financial instruments at on-statements of financial position, without taking into account any collateral held or other credit enhancements: Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptance receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. 279

296 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) a. Risiko kredit maksimum (lanjutan) a. Maximum credit risk (continued) Eksposur risiko kredit terhadap rekening administratif pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Credit risk exposures relating to administrative accounts items as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loan commitments granted to customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total b. Risiko konsentrasi kredit b. Credit concentration risk Tabel berikut menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan area geografis pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Untuk tabel ini, Bank telah mengalokasikan eksposur area berdasarkan wilayah geografis tempat mereka beroperasi. The following tables provide details of the Bank s credit exposures at their carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit enhancements), as categorized by geographical region as of December 31, 2012, 2011 and For these tables, the Bank has allocated exposures to the regions based on the geographical area where activities are undertaken. (i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis (tidak diaudit) (i) Concentration of credit risk by geography (unaudited) Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2012 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total, neto Total, net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. 280

297 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis (tidak diaudit) (lanjutan) (i) Concentration of credit risk by geography (unaudited) (continued) Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2011 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (83.049) ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total, neto Total, net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2010 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) ( ) ( ) (89.493) ( ) ( ) Less: Allowance for impairment losses Total, neto Total, net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. Eksposur risiko kredit atas rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Credit risk exposure related to administrative accounts as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2012 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loans commitments granted to customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total 281

298 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (i) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan geografis (tidak diaudit) (lanjutan) (i) Concentration of credit risk by geography (unaudited) (continued) Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2011 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loans commitments granted to customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total Jakarta Jawa Barat/ West Java Jawa Tengah/ Central Java 31 Desember/December 31, 2010 Jawa Timur/ East Java Bali Sulawesi Sumatera Total Fasilitas kredit kepada nasabah yang belum digunakan Unused loans commitments granted to customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total (ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri (tidak diaudit) Tabel berikut ini menggambarkan rincian eksposur kredit Bank pada nilai tercatat (tanpa memperhitungkan agunan atau pendukung kredit lainnya), yang dikategorikan berdasarkan sektor industri pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: (ii) Concentration of credit risk by industry sector (unaudited) The following tables provide the details of the Bank s credit exposure at carrying amounts (without taking into account any collateral held or other credit enhancements), categorized based on industry sectors as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2012 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai - (3.790) ( ) ( ) ( ) impairment losses Total, neto Total, net Total *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. 282

299 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri (tidak diaudit) (lanjutan) (ii) Concentration of credit risk by industry sector (unaudited) (continued) Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2011 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai - (29.155) ( ) ( ) ( ) impairment losses Total, neto Total, net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. Total Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2010 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian Less: Allowance for penurunan nilai - (44.577) ( ) ( ) ( ) impairment losses Total, neto Total, net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. Total Eksposur risiko kredit yang terkait dengan unsur rekening administratif pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Credit risk exposure relating to administrative account items as of December 31, 2012, 2011 and 2010, are as follows : Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2012 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Fasilitas kredit kepada nasabah yang Unused loan commitments granted to belum digunakan customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total Total 283

300 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (ii) Konsentrasi risiko kredit berdasarkan sektor industri (tidak diaudit) (lanjutan) (ii) Concentration of credit risk by industry sector (unaudited) (continued) Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2011 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments granted to yang belum digunakan customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total Total Pemerintah dan Bank Indonesia/ Government and Bank Indonesia Bank 31 Desember/December 31, 2010 Perusahaan lainnya/ Other companies Perseorangan/ Individuals Fasilitas kredit kepada nasabah Unused loan commitments granted to yang belum digunakan customers Bank garansi yang diberikan Bank guarantees issued Total Total Total (iii) Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut (tidak diaudit): (iii) The information on the credit quality of neither past due nor impaired financial assets as of December 31, 2012 are as follows (unaudited): Belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/neither past due nor impaired Jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai/past due but not impaired Mengalami penurunan nilai/impaired Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain *) Other assets*) Total Total Dikurangi: Cadangan Less: Allowance for kerugian penurunan nilai ( ) (4.195) ( ) ( ) impairment losses Total, neto Total, net Total *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima. *) Other assets consist of fees and commissions receivable. 284

301 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (iii) Informasi kualitas kredit belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai per tanggal 31 Desember 2012 sebagai berikut (tidak diaudit): (lanjutan) Kualitas kredit untuk aset keuangan Bank yang belum jatuh tempo dan tidak mengalami penurunan nilai didefinisikan sebagai berikut: a. Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain dan surat-surat berharga yaitu giro atau penempatan pada institusi Pemerintah, transaksi dengan bank yang memiliki reputasi baik dengan tingkat kemungkinan gagal bayar atas kewajiban yang rendah dan giro atau penempatan pada bank lokal yang tidak terdaftar di bursa. (iii) The information on the credit quality of neither past due nor impaired financial assets as of December 31, 2012 are as follows (unaudited): (continued) The credit quality of the Bank's financial assets that are neither past due nor impaired are defined as follows: a. Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks and marketable securities are current accounts or placements with the sovereign, transaction with reputable banks with low probability of insolvency and current accounts or placements with the local banks not listed in the stock exchange. b. Kredit yang diberikan dan piutang, piutang bunga, dan tagihan kepada pihak ketiga yaitu debitur dengan riwayat pembayaran yang sangat baik dan tidak pernah menunggak sepanjang jangka waktu kredit dan debitur dengan riwayat pembayaran yang baik dan tidak pernah menunggak 120 hari atau lebih; debitur dengan tingkat stabilitas dan keragaman yang tinggi; memiliki akses setiap saat untuk memperoleh pendanaan dalam jumlah besar dari pasar terbuka; memiliki kemampuan membayar yang kuat dan rasio-rasio laporan posisi keuangan yang konservatif dan perusahaan yang lebih kecil dengan akses terbatas ke pasar modal atau ke pasar keuangan lainnya; memiliki kemampuan membayar yang cukup. b. Loans and receivables, interests receivables and third party receivables are borrowers with very satisfactory track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due and borrowers who have an average track record of loan repayment and whose accounts did not turn past due for 120 days and over during the term of the loan; borrowers with high degree of stability and diversity; has access to raise substantial amounts of funds through public market at any time; very strong debt service capacity and has conservative statements of financial positions ratios and smaller corporations with limited access to public capital markets or to alternative financial market; debt service capacity is adequate. 285

302 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) b. Risiko konsentrasi kredit (lanjutan) b. Credit concentration risk (continued) (iv) Analisis umur pinjaman yang jatuh tempo tetapi tidak mengalami penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012: (iv) The aging analysis of past due but not impaired loans as of December 31, 2012: Kurang dari 30 hari/ Less than 30 days 31 sampai 60 hari/ 31 to 60 days Lebih dari 60 hari/ More than 60 days Total Modal kerja Working capital Investasi Investment Konsumsi Consumer Total Total Dikurangi: Cadangan kerugian penurunan nilai (2.730) (1.157) (308) (4.195) Less: Allowance for impairment losses Total kredit yang diberikan, neto Total loans, net c. Agunan dan perlindungan kredit lainnya c. Collateral and other credit enhancements Bank telah memiliki pedoman tentang cara penilaian jaminan dan jenis jaminan yang bisa diterima sebagai mitigasi risiko kredit. Beberapa agunan utama yang diperoleh adalah tanah, bangunan dan kendaraan. Bank juga memiliki beberapa fasilitas kredit yang mendapat penjaminan dari pihak ketiga. Umumnya, agunan diperlukan untuk setiap pemberian kredit sebagai sumber terakhir pelunasan kredit ( secondary source of credit repayment ) dan sebagai salah satu bentuk mitigasi risiko kredit. Sumber utama pelunasan kredit adalah dari hasil usaha debitur. The Bank has a guidebook on how to value collateral and the type of collateral that can be accepted as credit risk mitigation. Some major collateral obtained includes land, buildings and vehicles. The Bank also has certain credit facilities guaranteed by third parties. Generally, collateral is required for all credits extended as a second source of credit repayment and also as a form of credit risk mitigation. The primary source of credit repayment is the funds generated from business operations of the borrowers. d. Kualitas aset keuangan d. Quality of financial assets Bank telah memiliki kebijakan yang telah diterapkan secara konsisten untuk pemeringkatan risiko atas portofolio aset keuangan. Sistem peringkat ini didukung oleh berbagai analisis keuangan, dikombinasikan dengan informasi pasar yang telah diolah guna pengukuran risiko pihak lawan. Semua peringkat risiko disesuaikan dengan berbagai kategori dan ditentukan sesuai dengan panduan peringkat Bank Indonesia. The Bank has a policy that has been consistently applied for risk assessment of the financial asset portfolio. This rating system is supported by a variety of financial analysis, combined with market information that has been processed for the measurement of counterparty risk. All risk ratings are adjusted to the various categories and ranks as determined in accordance with the Bank Indonesia s rating guidance. 286

303 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai e. Impairment assessment Bank hanya mengakui kerugian penurunan nilai aset keuangan untuk tujuan akuntansi jika terdapat bukti obyektif atas peristiwa kerugian spesifik. Pertimbangan utama dalam melakukan evaluasi penurunan nilai kredit yang diberikan khususnya pembayaran pokok atau bunga yang jatuh tempo lebih dari 120 hari atau terdapat kesulitan atau pelanggaran dari persyaratan yang terdapat dalam kontrak awal. Bank melakukan evaluasi penurunan nilai dengan dua metode, yaitu evaluasi penurunan nilai secara individual dan kolektif. Bank menentukan penyisihan kerugian penurunan nilai secara individual untuk masingmasing kredit yang diberikan yang signifikan. Hal-hal yang dipertimbangkan dalam menentukan jumlah penyisihan kerugian penurunan nilai, antara lain keberlanjutan rencana bisnis debitur, kemampuan debitur untuk memperbaiki kinerja saat menghadapi kesulitan keuangan, proyeksi penerimaan dan ekspektasi pengeluaran saat terjadi kepailitan, ketersediaan dukungan keuangan lainnya, termasuk klaim terhadap pihak asuransi, nilai agunan yang dapat direalisasikan, dan ekspektasi waktu diperolehnya arus kas. Cadangan kerugian penurunan nilai dievaluasi setiap tanggal pelaporan. Cadangan kerugian penurunan nilai secara kolektif dilakukan atas kredit yang diberikan yang tidak signifikan secara individual. Namun, bila ada bukti obyektif penurunan nilai khususnya pembayaran pokok atau bunga menunggak lebih dari 120 hari, sistem akan menghitung penurunan nilai secara individual. The Bank only recognizes the impairment losses of financial assets for accounting purposes when there is objective evidence of a specific loss event. The main considerations for the loan impairment assessment include whether any payments of principal or interest are overdue by more than 120 days or there are any known difficulties, or non-compliance of the original terms of the contract. The Bank evaluates impairment assessments using two methods: individual and collective impairment assessment. The Bank determines the allowances for impairment losses for each significant loan on an individual basis. Items considered when determining allowance for impairment losses include the sustainability of the debtors business plan, its ability to improve performance once a financial difficulty has arisen, projected receipts and the expected payout when bankruptcy occurs, the availability of other financial support, including claim for the insurance party, the realizability of collateral, and the timing of expected cash flows. The allowance for impairment losses is evaluated at each reporting date. The allowance for impairment losses based on collective evaluation is made for the loans which are not individually significant. But if there is an objective evidence of impairment or certain principal payment or interest are outstanding for more than 120 days, the system will calculate the individual impairment. 287

304 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued) Berikut ini adalah risiko aset keuangan berdasarkan klasifikasi evaluasi cadangan penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: Giro pada bank lain Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, aset keuangan ini dinilai secara individual maupun kolektif dengan rincian sebagai berikut: Below are financial asset risks based on the allowance for impairment losses assessment classification as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Current accounts with other banks As of December 31, 2012, 2011 and 2010, this financial asset is assesed individually as well as collectively with the following details: 31 Desember/December 31, 2012 Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai - (3.790) (3.790) Allowance for impairment losses Neto Net 31 Desember/December 31, 2011 Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai (11.773) (5.182) (16.955) Allowance for impairment losses Neto Net 31 Desember/December 31, 2010 Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah Rupiah Mata uang asing Foreign currencies Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai (17.714) (5.316) (23.030) Allowance for impairment losses Neto Net 288

305 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued) Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, aset keuangan ini dinilai secara kolektif dengan rincian sebagai berikut: 31 Desember/December 31, 2012 Placements with Bank Indonesia and other banks As of December 31, 2012, 2011 and 2010, this financial asset is assesed collectively with the following details: Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia Deposito berjangka Time deposits Mata uang asing: Foreign currencies: Interbank call money Interbank call money Neto Net 31 Desember/December 31, 2011 Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia Deposito berjangka Time deposits Mata uang asing: Foreign currencies: Interbank call money Interbank call money Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai (12.200) - (12.200) Allowance for impairment losses Neto Net 31 Desember/December 31, 2010 Tidak mengalami Mengalami penurunan nilai/ penurunan nilai/ Not-impaired Impaired Total Rupiah: Rupiah: Penempatan pada Bank Indonesia Placements with Bank Indonesia Deposito berjangka Time deposits Mata uang asing: Foreign currencies: Interbank call money Interbank call money Deposito berjangka Time deposits Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai (21.547) - (21.547) Allowance for impairment losses Neto Net 289

306 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued) Surat-surat berharga Per 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, aset keuangan ini tidak mengalami penurunan nilai secara individual maupun kolektif. Kredit yang diberikan Berikut ini adalah risiko kredit berdasarkan klasifikasi evaluasi penurunan nilai pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: Marketable securities As of December 31, 2012, 2011 and 2010, this financial asset is not impaired individually as well as collectively. Loans Below are credit risks based on the allowance for impairment losses assesment classification as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Tidak mengalami penurunan nilai/ Not-impaired *) 31 Desember/December 31, 2012 Mengalami penurunan nilai - individu/ Impaired - individual Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accommodation, food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, business services and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health service and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan Public, social culture and entertainment Rumah tangga Households Lain-lain Others Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Allowance for impairment losses Total Total Total *) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment 290

307 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) e. Evaluasi penurunan nilai (lanjutan) e. Impairment assessment (continued) Kredit yang diberikan (lanjutan) Loans (continued) Tidak mengalami penurunan nilai/ Not-impaired *) 31 Desember/December 31, 2011 Mengalami penurunan nilai - individu/ Impaired - individual Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accommodation, food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, business services and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health service and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan Public, social culture and entertainment Rumah tangga Households Lain-lain Others Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Allowance for impairment losses Total, neto Total, net *) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment Tidak mengalami penurunan nilai/ Not-impaired *) Total 31 Desember/December 31, 2010 Mengalami penurunan nilai - individu/ Impaired - individual Pertanian, perburuan dan kehutanan Agriculture, hunting and forestry Perikanan Fishery Industri pengolahan Processing industry Konstruksi Construction Perdagangan besar dan eceran Wholesale and retail Penyediaan akomodasi dan penyediaan makanan dan minuman Accommodation, food and beverages Transportasi, pergudangan dan komunikasi Transportation, warehousing and communication Perantara keuangan Financial intermediaries Real estate, usaha persewaan dan jasa perusahaan Real estate, business services and business ownership Jasa pendidikan Education services Jasa kesehatan dan kegiatan sosial Health service and social activities Jasa kemasyarakatan, sosial budaya dan hiburan Public, social culture and entertainment Rumah tangga Households Lain-lain Others Total Total Cadangan kerugian penurunan nilai ( ) ( ) ( ) Allowance for impairment losses Total, neto Total, net *) Penurunan nilai dinilai secara kolektif *) Collectively assessed for impairment Total 291

308 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Mutasi penyisihan berdasarkan jenis pinjaman yang diberikan pada tanggal 31 Desember 2012: Movement of allowance by type of loans as of December 31, 2012: Modal kerja/ Working capital Investasi/ Investment Konsumsi/ Consumer Saldo awal Beginning balance Penyisihan tahun berjalan Provision during the year Penghapusan tahun berjalan (51.033) - - (51.033) Written-off during the year Selisih akibat perbedaan kurs Exchange rate differences Pembalikan penyisihan tahun berjalan ( ) (46.875) ( ) ( ) Reversal of allowance during the year Saldo akhir Ending balance Penurunan nilai individual Individual impairment Penurunan nilai kolektif Collective impairment Saldo akhir Ending balance Total Risiko pasar Risiko pasar adalah risiko yang terjadi pada posisi laporan posisi keuangan dan rekening administratif, karena adanya perubahan variabel pasar seperti tingkat bunga dan nilai tukar. Risiko pasar melekat pada hampir seluruh kegiatan operasional Bank baik pada banking book maupun trading book. Pengelolaan risiko pasar dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur Bank yang berkaitan dengan produk dan jasa serta aktivitas treasury dan risiko yang melekat pada bisnis. Market risk Market risk is the risks on the statement of financial position and administrative accounts due to changes in market variables which is consist of interest rates and exchange rates. Market risk is an inherent risk in most of the Bank operational activity involving the banking books and the trading books. Management of market risk is performed in accordance with the Bank policies and procedures related with the products and services and also treasury activities and the inherent risk of the business. (i) Risiko tingkat suku bunga (i) Interest rate risk Risiko suku bunga timbul akibat perubahan harga instrumen keuangan dari posisi trading book atau akibat perubahan nilai ekonomis posisi banking book, karena perubahan suku bunga. Pengelolaan risiko suku bunga dilakukan pada eksposur banking book, dengan memperhatikan posisi gap aset dan liabilitas Bank yang sensitif terhadap pergerakan suku bunga yang mempengaruhi stabilitas tingkat profitabilitas Bank. Interest rate risk is risk as the effect of changes in the financial instrument prices from the trading book position or the effect of changes of the economic value position of the banking book because of the change in the interest rate. Management of interest rate risk is performed on the banking book exposure by considering the gap position of the Bank s assets and liabilities, which are sensitive to interest rate movements, which influence the stability of the Bank s profitability level. 292

309 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) (i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued) Tabel di bawah ini merupakan kisaran tingkat suku bunga kontraktual per tahun untuk aset dan liabilitas yang signifikan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: The tables below summarize the range of contractual interest rates per annum for significant assets and liabilities as of December 31, 2012, 2011 and 2010: Aset 31 Desember/December 31, 2012 Dolar Amerika Serikat/ United States Rupiah Dollar % % Assets Giro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 3,75% - 7,01% - Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga 4,25% - 7,45% - Marketable securities Kredit yang diberikan 6,25% - 12,00% 2,75% - 7,00% Loans Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah 0,00% - 9,25% 0,00% - 1,75% Deposits from customers Simpanan dari bank lain 0,00% - 6,50% - Deposits from other banks Aset 31 Desember/December 31, 2011 Dolar Amerika Serikat/ United States Rupiah Dollar % % Assets Giro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 4,50% - 7,35% - Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga 5,00% - 12,00% - Marketable securities Kredit yang diberikan 7,25% - 12,50% 3,25% - 7,00% Loans Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah 0,00% - 9,25% 0,00% - 2,50% Deposits from customers Simpanan dari bank lain 0,00% - 7,25% - Deposits from other banks 293

310 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) (i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued) Aset 31 Desember/December 31, 2010 Dolar Amerika Serikat/ United States Rupiah Dollar % % Assets Giro pada Bank Indonesia 0,00% - 2,50% - Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain 0,00% - 3,00% 0,10% - 0,30% Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain 5,50% - 6,35% 0,00% - 1,00% Placements with Bank Indonesia and other banks Surat-surat berharga 6,20% - 12,00% - Marketable securities Kredit yang diberikan 7,50% - 14,00% 7,00% - 7,50% Loans Liabilitas Liabilities Simpanan dari nasabah 0,00% - 9,50% 0,00% - 2,75% Deposits from customers Simpanan dari bank lain 0,00% - 7,00% - Deposits from other banks Tabel di bawah ini mengikhtisarkan eksposur Bank terhadap risiko tingkat suku bunga (neto) (tidak diaudit). The tables below summarize the Bank s exposure to interest rate risk (net) (unaudited). 31 Desember/December 31, 2012 (Tidak diaudit/unaudited) Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih Tidak lebih dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ More than 3 Not more months but than less than 1 3 months year Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing Total Aset Keuangan Financial Assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and Indonesia dan bank lain other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset keuangan Total financial assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Deposito berjangka Time deposits Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas keuangan Total financial liabilities Gap repricing suku bunga, neto Net interest repricing gap *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare and others 294

311 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) (i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued) 31 Desember/December 31, 2011 (Tidak diaudit/unaudited) Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Tidak lebih dari 3 bulan/ Not more than 3 months Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih dari 1 tahun/ More than 3 months but less than 1 year Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing Total Aset Keuangan Financial Assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and Indonesia dan bank lain other banks Surat-surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset keuangan Total financial assets Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Deposito berjangka Time deposits Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas keuangan Total financial liabilities Gap repricing suku bunga, neto Net interest repricing gap *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain lain 31 Desember/December 31, 2010 (Tidak diaudit/unaudited) Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih Tidak lebih dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ More than 3 Not more months but than less than 1 3 months year Suku bunga tetap/ Fixed interest rate **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare, unearned rent and others Tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing Total Aset Keuangan Financial Assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Placements with Bank Indonesia and Indonesia dan bank lain other banks Surat-surat berharga Marketable securitie Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset keuangan Total financial assets 295

312 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko pasar (lanjutan) Market risk (continued) (i) Risiko tingkat suku bunga (lanjutan) (i) Interest rate risk (continued) 31 Desember/December 31, 2010 (Tidak diaudit/unaudited) Suku bunga mengambang/ Floating interest rate Lebih dari 3 bulan tetapi tidak lebih Tidak lebih dari 1 tahun/ dari 3 bulan/ More than 3 Not more months but than less than 1 3 months year Suku bunga tetap/ Fixed interest rate Tidak dikenakan bunga/ Non-interest bearing Liabilitas Keuangan Financial Liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Giro Current accounts Tabungan Savings accounts Deposito berjangka Time deposits Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Estimasi kerugian komitmen dan kontinjensi Estimated losses on commitments and Contingencies Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas keuangan Total financial liabilities Gap repricing suku bunga, neto ( ) Net interest repricing gap *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain Total **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare, unearned rent and others Analisis sensitivitas untuk beberapa faktor pasar menunjukkan bagaimana laba atau rugi dan ekuitas dapat dipengaruhi oleh perubahan dari beberapa faktor risiko sesuai dengan tabel dibawah ini. Secara umum, sensitivitas diestimasi dengan membandingkan suatu nilai awal ke nilai tertentu setelah perubahan tertentu dari faktor pasar, dengan mengasumsikan seluruh variabel lainnya tetap. Sensitivity analysis for several market factors showing how profit or loss and equity could be affected by changes in the relevant risk factor are in the following tables below. In general, sensitivity is estimated by comparing an initial value to the value derived after a specified change in the market factor, assuming all other variables are constant. Tabel berikut menunjukkan sensitivitas terhadap kemungkinan perubahan suku bunga yang wajar, dengan semua variabel lainnya tetap konstan, dalam laporan laba rugi komprehensif Bank pada tanggal 31 Desember Desember/December 31, 2012 Pengaruh terhadap Perubahan laporan laba rugi Presentase/ komprehensif/ Percentage Impact to Statement of Change Comprehensive Income The following table demonstrates the sensitivity to a reasonable possible change in interest rates, with all other variables held constant, of the Bank s statements of comprehensive income as of December 31, Rupiah 1% Rupiah Bank memiliki eksposur terhadap risiko tingkat suku bunga dalam mata uang Dolar Amerika Serikat. Bank telah melakukan penilaian atas dampak dari risiko tingkat suku bunga tersebut dan hasilnya tidak signifikan. The Bank has other exposure to interest rate risks in United States Dollar. The Bank assessed that the impact of that interest rate risk is not significant. 296

313 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko likuiditas Risiko likuiditas adalah risiko akibat ketidakmampuan Bank untuk memenuhi liabilitas yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari aset likuid berkualitas tinggi yang dapat diagunkan, tanpa mengganggu aktivitas dan kondisi keuangan Bank. Posisi dana pihak ketiga, likuiditas aset, liabilitas kepada counterparties dan komitmen kredit kepada debitur merupakan sumber potensi likuiditas bagi Bank. Ketidakmampuan untuk menghimpun dana dengan biaya wajar akan berdampak kepada profitabilitas Bank. Bank mengelola risiko likuiditas agar dapat memenuhi setiap kewajiban finansial yang sudah diperjanjikan secara tepat waktu, dan agar senantiasa dapat memelihara tingkat likuiditas yang memadai dan optimal. Bank melakukan pengukuran risiko likuiditas menggunakan Liquidity Risk Model dengan metodologi maturity profile gap. Pengelolaan kondisi likuiditas harian dilakukan oleh Treasury Unit dan perubahan eksternal serta makro ekonomi yang terjadi dengan segera diinformasikan dan diambil strategi serta kebijakan internal antara lain melalui mekanisme Asset and Liabilities Committee (ALCO). Tabel di bawah ini merupakan sisa jatuh tempo kontraktual dari liabilitas keuangan Bank berdasarkan pada arus kas yang tidak didiskonto (tidak diaudit). Liquidity risk Liquidity risk is the risk which is caused by the Bank s inability to fulfil its obligations when they become due from cash flow financing sources and/or high quality liquid assets that can be pledged without affecting the Bank s activities and financial condition. The amounts of third party funds, asset liquidity, liabilities to counterparties and loan commitments to debtors are potential liquidity sources for the Bank. The inability to raise funds with tolerable cost will impact the Bank s profitability. The Bank manages its liquidity risk to fulfill each agreed financial liability on a timely basis and to maintain an adequate and optimum liquidity position at any time. The Bank measures liquidity risk using the Liquidity Risk Model based on maturity profile gap methodology. Daily liquidity condition management is performed by the Treasury Unit and external and macro economic changes are immediately informed, and strategy and internal policies are undertaken, among others, through the Asset and Liabilities Committee (ALCO) mechanism. The table below shows the remaining contractual maturities of the Bank s financial liabilities based on undiscounted cash flows (unaudited). Sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month Lebih dari 1-3 bulan/ More than 1-3 months 31 Desember/December 31, 2012 Lebih dari 3-6 bulan/ More than 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan/ More than 6-12 months Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Total LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain **) Other liabilities**) Total liabilitas Total liabilities **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare and others 297

314 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko operasional Risiko operasional adalah risiko akibat ketidakcukupan dan/atau tidak berfungsinya proses internal, kesalahan manusia, kegagalan sistem, dan/atau adanya kejadian-kejadian eksternal yang mempengaruhi operasional Bank. Di dalam mengelola risiko operasional, risk owner bertanggung jawab atas risiko yang terjadi pada unitnya masing-masing. Tata cara pengendalian risiko tersebut diatur dalam kebijakan Bank secara menyeluruh dan prosedur operasional pada setiap unit. Metode dan kebijakan dalam pengendalian risiko operasional dilaksanakan diantaranya melalui: i. Pengkajian terhadap kebijakan, pedoman, dan prosedur pengendalian internal sesuai dengan kondisi perkembangan dunia perbankan, kebijakan pemerintah, dan limitasi operasional yang telah ditetapkan; Operational risk Operational risk is the risk resulting from inadequate and/or failure of internal processes, people, systems, and/or from external events which affect the Bank s operations. ln managing operational risk, the risk owner is responsible for the risk that occurs in the respective units. Risk management is regulated in the Bank s overall policies and operational procedures in each unit. The methods and policies involving operational risk management are performed, among others, through the following: i. Evaluation of internal control policies, guidance, and procedures in accordance with the banking industry development, government policies, and pre-determined operational limits; ii. Pengkajian dan penerapan Disaster Recovery Plan sebagai langkah antisipasi atas kejadian internal maupun eksternal yang berpotensi menimbulkan kerugian; ii. Evaluation and implementation of a Disaster Recovery Plan as the anticipated procedures to be applied during internal and external potential loss events; iii. Tindakan koreksi terhadap hasil temuan audit; iii. Implementing corrective actions based on audit results; iv. Pengkajian dari penerapan business contingency plan dalam pengelolaan dan pengendalian aktivitas Bank. Risiko hukum Risiko hukum adalah risiko akibat tuntutan hukum dan/atau kelemahan aspek yuridis, yang antara lain disebabkan ketiadaan peraturan perundangundangan yang mendukung, atau kelemahan perikatan seperti tidak dipenuhinya syarat sahnya kontrak dan pengikatan agunan yang tidak sempurna. Identifikasi risiko hukum dilakukan pada seluruh aktivitas fungsional yang melekat pada perkreditan, treasury, operasional, sistem informasi teknologi dan pengelolaan sumber daya manusia. iv. Reviewing the implementation of the business contingency plan in the management and control of the Bank s activities. Legal risk Legal risk is the risk due to legal aspects, legal claims and/or weaknesses in agreements which among others are caused by the absence of supporting regulations, or weaknesses in agreements such as the criteria for valid contracts is not fulfilled, and collateral arrangements are inappropriate. Legal risk identification is performed for all functional activities that are inherent to loan, treasury, operational, information technology systems and human resources management. 298

315 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko reputasi Risiko reputasi adalah risiko akibat menurunnya tingkat kepercayaan stakeholder yang bersumber dari persepsi negatif terhadap Bank. Identifikasi risiko reputasi dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian di masa lalu yang disebabkan oleh risiko reputasi. Penilaian risiko reputasi dilakukan secara kualitatif antara lain bersumber dari pemberitaan dan komentar negatif yang muncul dari masyarakat/nasabah dan keluhan nasabah terhadap pelayanan Bank, perilaku karyawan Bank dalam melayani nasabah dan sistem komunikasi Bank. Dalam rangka pemantauan risiko reputasi, dibangun sistem pemantauan reputasi yang dirancang agar dapat secara rutin memeriksa transaksi, peraturan, teknologi dan tren, perkembangan dan perubahan yang berpotensi mempengaruhi bisnis Bank. Dalam hal ini, Bank melakukan analisis kesenjangan antara kinerja Bank dengan harapan stakeholder pada umumnya dan nasabah khususnya, dan melakukan pencatatan terhadap hal-hal yang berpotensi menimbulkan risiko reputasi serta dengan mengoptimalkan fungsi satuan kerja yang bertanggung jawab mengelola risiko reputasi yaitu Divisi Pengembangan Produk dan Jasa. Risiko kepatuhan Risiko kepatuhan adalah risiko yang terjadi karena Bank tidak mematuhi dan/atau tidak melaksanakan ketentuan internal dan peraturan perundangundangan. Pada prakteknya risiko kepatuhan melekat pada risiko Bank yang terkait pada peraturan perundang-undangan, ketentuan kehati-hatian, dan ketentuan lain yang berlaku, seperti: Risiko kredit terkait dengan ketentuan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM), Kualitas Aset, Pembentukan Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN), dan Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK); Risiko pasar terkait dengan ketentuan Posisi Devisa Neto (PDN); Risiko lain yang terkait dengan ketentuan eksternal dan internal. Reputation risk Reputation risk is the risk due to a decrease in the stakeholders trust that results from a negative perception of the Bank. Reputation risk identification is performed periodically based on the knowledge of historical losses due to reputation risk. Reputation risk valuation is performed qualitatively among others from negative publications and commentaries from the public/customers and customer complaints againts the Bank, employee attitude when providing services to customers and the Bank s communication system. In order to reputational risk monitoring, reputation monitoring system was developed to examine transactions, regulations, technology and trends, current developments and changes which are potentially affect the Bank's business on a routine basis. In this case, Bank analyzes the gap between the Bank s performance against stakeholders expectations in general and customers expectation in particular, and identifies issues that may potentially raise reputational risk by optimizing the working unit functions which is responsible for reputational risk management called Product and Service Development Division. Compliance risk Compliance risk is the risk incurred because the Bank has not complied with and/or has not implemented appropriate internal policies and regulations. In practice, compliance risk is inherent to the Bank s risk related to regulations, prudential provisions, and other provisions, such as: Credit risk related to Capital Adequacy Ratio (CAR), Asset Quality, Allowance for Impairment Losses, and Legal Lending Limit (LLL) regulations; Market risk related to Net Open Position (NOP) regulations; Other risks related to external and internal regulations. 299

316 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 29. MANAJEMEN RISIKO (lanjutan) 29. RISK MANAGEMENT (continued) Risiko kepatuhan (lanjutan) Pengelolaan risiko kepatuhan Bank dilakukan dengan melakukan penilaian tingkat kepatuhan Bank terhadap peraturan Bank Indonesia dan perundang-undangan yang berlaku, mengefektifkan peran Satuan Kerja Kepatuhan dan menetapkan kebijakan dan pedoman kerja kepatuhan sebagai acuan dalam melaksanakan manajemen risiko kepatuhan. Risiko strategik Risiko strategik adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategik serta kegagalan dalam mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis. Identifikasi risiko strategik dilakukan secara berkala sesuai dengan pengalaman kerugian dimasa lalu yang disebabkan oleh risiko strategik. Pengendalian risiko strategik dilakukan melalui monitoring realisasi atas anggaran yang sudah ditetapkan secara berkala dan dilanjutkan dengan investigasi dari faktor-faktor penyebab kegagalan. Compliance risk (continued) The Bank s compliance risk management is performed by assessing the Bank s adherence to Bank Indonesia regulations and all prevailing laws, enhancing the effectiveness of Compliance Working Unit, establishing compliance risk policies and guideline in adherence to compliance risk management implementation. Strategic risk Strategic risk is the risk due to inaccurate decision making and/or implementation of strategic decisions and failure in anticipating business environment changes. Strategic risk identification is performed periodically based on knowledge of historical losses due to strategic risk. Strategic risk control is performed through periodical monitoring on the realization of the budget, followed by the investigation of the factors that cause failures. 30. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM Tujuan utama dari kebijakan Bank atas kebijakan pengelolaan modal adalah untuk memastikan bahwa Bank memiliki modal yang kuat untuk mendukung strategi pengembangan ekspansi usaha Bank saat ini, mempertahankan kelangsungan pengembangan bisnis di masa mendatang, untuk memenuhi ketentuan kecukupan permodalan yang ditetapkan oleh regulator serta untuk memastikan agar struktur permodalan Bank telah efisien. Bank dipersyaratkan oleh Undang-undang Perseroan Terbatas No. 40 Tahun 2007 efektif tanggal 16 Agustus 2007 untuk menyisihkan sampai dengan 20% dari modal ditempatkan dan disetor ke dalam dana cadangan yang tidak boleh didistribusikan. Persyaratan permodalan tersebut akan dituangkan oleh Bank dalam Rapat Umum Pemegang Saham ( RUPS ) berikutnya. Bank menyusun Rencana Permodalan berdasarkan penilaian dan penelaahan atas kebutuhan kecukupan permodalan yang dipersyaratkan dan mengkombinasikannya dengan tinjauan perkembangan ekonomi terkini. Bank senantiasa akan menghubungkan tujuan keuangan dan kecukupan modal terhadap risiko yang dapat ditoleransi melalui proses perencanaan modal, begitu pula dengan bisnis yang disesuaikan dengan tingkat permodalan dan persyaratan likuiditas Bank. 30. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) The primary objectives of the Bank s capital management policy are to ensure that the Bank has a strong capital to support the Bank s business expansion strategy currently, to sustain future development of the business, to meet regulator s capital adequacy requirements and also to ensure the efficiency of Bank s capital structure. The Bank is required by the Limited Liability Company Law No. 40, Year 2007 effective August 16, 2007 to allocate to and maintain a nondistributable reserve fund until the said reserve reaches 20% of the issued and paid capital. This imposed capital requirements will be presented by the Bank in their next Annual General Shareholders Meeting ( AGM ). Bank undertakes Capital Planning based on assessment and review of the capital situation in terms of the legal capital adequacy requirement and combined with assessment of economic outlooks. Bank will continue to link financial and capital adequacy goals to risk appetite which can be tolerated through the capital planning process method as well as assess the businesses based on Bank s capital and liquidity requirements. 300

317 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 30. MANAJEMEN MODAL DAN RASIO KEWAJIBAN PENYEDIAAN MODAL MINIMUM (lanjutan) Kebutuhan permodalan Bank juga direncanakan dan didiskusikan secara rutin yang didukung dengan data-data analisis. Rencana Permodalan disusun oleh Dewan Direksi sebagai bagian dari Rencana Bisnis Bank dan disetujui oleh Dewan Komisaris. Rencana Permodalan ini memastikan bahwa tingkat permodalan yang cukup dan kombinasi yang kuat dari berbagai komponen permodalan yang berbeda dipertahankan guna mendukung pertumbuhan bisnis ke depan. Bank telah melakukan perhitungan kecukupan modal berdasarkan ketentuan Bank Indonesia yang berlaku, dimana modal yang dimiliki diklasifikasikan dalam dua Tier yaitu Modal Tier 1 dan Modal Tier 2. Bank tidak memiliki modal tambahan yang memenuhi kriteria Modal Tier 3 sesuai dengan peraturan Bank Indonesia yang berlaku. Bank mematuhi semua persyaratan modal yang ditetapkan oleh pihak regulator sepanjang periode pelaporan, khususnya berkenaan dengan perhitungan Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) dan Aset Tertimbang Menurut Risiko (ATMR). Kewajiban penyediaan modal Bank dengan memperhitungkan risiko kredit, risiko operasional dan risiko pasar: 30. CAPITAL MANAGEMENT AND MINIMUM REQUIRED CAPITAL ADEQUACY RATIO (CAR) (continued) The capital needs of the Bank are also planned and discussed on a routine basis supported by data analysis. Capital Planning is prepared by the Board of Directors as part of Bank s business plan and is approved by the Board of Commissioners. Capital Planning ensures that adequate levels of capital and strong mix of the different components of capital are maintained to support business growth in the future. Bank calculated its capital adequacy requirements using the prevailing Bank Indonesia regulation, where the regulatory capital is classified into two Tiers: Tier 1 Capital and Tier 2 Capital. Bank does not have any other supplementary capital which meets the criteria of Tier 3 Capital under prevailing Bank Indonesia Regulation. Bank has complied with all regulator imposed capital requirements throughout the reporting period, particularly regarding Capital Adequacy Ratio (CAR) and calculation of Risk Weighted Assets (RWA). The Bank s capital adequacy ratio with consideration for credit, operational and market risks: Modal Capital Tier I Tier I Tier II Tier II Total modal (Catatan 31) Total capital (Note 31) Aset tertimbang menurut risiko untuk risiko kredit Risk weighted assets for credit risk Aset tertimbang menurut risiko untuk risiko operasional Risk weighted assets for operational risk Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) untuk risiko kredit dan risiko operasional 13,46% 15,84% 12,89% Minimum capital adequacy ratio (CAR) with credit and operational risk Rasio kewajiban penyediaan modal minimum (KPMM) untuk risiko kredit, risiko pasar dan risiko operasional 13,46% 15,84% 12,89% Rasio kewajiban penyediaan modal minimum yang diwajibkan 8,00% 8,00% 8,00% Minimum capital adequacy ratio (CAR) with credit, market and operational risk Minimum capital adequacy ratio required 301

318 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING a. Posisi aset (sebelum dikurangi dengan cadangan kerugian penurunan nilai) dan liabilitas moneter dalam mata uang asing adalah sebagai berikut: 31. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY a. Monetary asset position (before deducting the allowance for impairment losses) and liabilities denominated in foreign currencies are as follows: Mata uang asing/ Foreign Currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Mata uang asing/ Foreign Currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Mata uang asing/ Foreign Currencies Ekuivalen Rupiah/ Equivalent in Rupiah Aset Assets Kas USD USD USD Cash MYR - 63 MYR - - MYR - - SGD - - SGD - - SGD Giro pada Bank Indonesia USD USD USD Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain USD USD USD Current accounts with other banks EUR EUR EUR JPY JPY JPY SGD SGD SGD AUD AUD AUD Penempatan pada bank lain USD USD USD Placement with other banks Tagihan akseptasi USD USD USD Acceptance receivables Kredit yang diberikan USD USD USD Loans Piutang bunga USD USD USD Interests receivable Total aset Total assets Liabilitas Liabilities Liabilitas segera USD USD USD Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah USD USD USD Deposits from customers Liabilitas akseptasi USD USD USD Acceptance liability Utang pajak USD USD USD Taxes payable Liabilitas lain - lain USD USD USD Other liabilities Total liabilitas Total liabilities Aset dalam mata uang asing, neto Foreign currency denominated assets, net b. Posisi Devisa Neto b. Net Open Position Perhitungan Posisi Devisa Neto (PDN) didasarkan pada Peraturan Bank Indonesia No. 6/20/PBI/2004 tanggal 15 Juli 2004 sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Bank Indonesia No. 12/10/PBI/2010 tanggal 1 Juli Berdasarkan peraturan tersebut, Bank diwajibkan untuk menjaga rasio PDN laporan posisi keuangan dan secara keseluruhan maksimum 20% dari jumlah modal. PDN adalah penjumlahan nilai absolut yang dinyatakan dalam Rupiah dari selisih bersih antara aset dan liabilitas dalam mata uang asing dan selisih bersih dari tagihan dan liabilitas komitmen dan kontinjensi yang dicatat dalam rekening administratif yang didenominasi dalam setiap mata uang asing. The Net Open Position (NOP) was calculated based on Bank Indonesia Regulation No. 6/20/PBI/2004 dated July 15, 2004 which was last amended by Bank Indonesia Regulation No. 12/10/PBI/2010 dated July 1, Based on this regulation, the Bank is required to maintain Net Open Position ratio of an overall statement of financial position at a maximum of 20% of the total capital. The NOP is the sum of the absolute values, which are stated in Rupiah, of the net difference between the assets and liabilities denominated in each foreign currency and the net difference of the receivables and payables of both commitments and contingencies recorded in the administrative accounts denominated in each foreign currency. 302

319 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 31. ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (continued) b. Posisi Devisa Neto (lanjutan) b. Net Open Position (continued) PDN Bank pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: The Bank s NOP as of December 31, 2012, 2011 and 2010 are as follows: 31 Desember/December 31, 2012 Mata uang Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Nilai neto/ Net value Nilai absolut neto/ Net absolute value Currencies Dolar Amerika Serikat ( ) United States Dollar Euro Euro Yen Jepang Japanese Yen Dolar Singapura Singapore Dollar Dolar Australia Australian Dollar Ringgit Malaysia Malaysian Ringgit Total ( ) Total Total modal (Catatan 30) Total capital (Note 30) Rasio Posisi Devisa Neto 1,51% NOP as a percentage of capital Rasio PDN per 31 Desember 2012 jika menggunakan modal pada tanggal 30 November 2012 adalah sebagai berikut: NOP Ratios as of December 31, 2012, based on the total capital as of November 30, 2012 are as follows: Total Modal November Total capital November 2012 Rasio Posisi Devisa Neto 1,44% NOP as a percentage of capital 31 Desember/December 31, 2011 Mata uang Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Nilai neto/ Net value Nilai absolut neto/ Net absolute value Currencies Dolar Amerika Serikat ( ) United States Dollar Euro Euro Yen Jepang Japanese Yen Dolar Singapura Singapore Dollar Dolar Australia Australian Dollar Total ( ) Total Total modal (Catatan 30) Total capital (Note 30) Rasio Posisi Devisa Neto 4,70% NOP as a percentage of capital Rasio PDN per 31 Desember 2011 jika menggunakan modal pada tanggal 30 November 2011 adalah sebagai berikut: NOP Ratios as of December 31, 2011, based on the total capital as of November 30, 2011 are as follows: Total Modal November Total capital November 2011 Rasio Posisi Devisa Neto 4,75% NOP as a percentage of capital 303

320 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 31. ASET DAN LIABILITAS DALAM MATA UANG ASING (lanjutan) 31 Desember/December 31, ASSETS AND LIABILITIES DENOMINATED IN FOREIGN CURRENCY (contineud) Mata uang Aset/ Assets Liabilitas/ Liabilities Nilai neto/ Net value Nilai absolut neto/ Net absolute value Currencies Dolar Amerika Serikat ( ) United States Dollar Yen Jepang Japanese Yen Dolar Singapura Singapore Dollar Dolar Australia Australian Dollar Total ( ) Total Total modal (Catatan 30) Total capital (Note 30) Rasio Posisi Devisa Neto 2,99% NOP as a percentage of capital Rasio PDN per 31 Desember 2010 jika menggunakan modal pada tanggal 30 November 2010 adalah sebagai berikut: NOP Ratios as of December 31, 2010, based on the total capital as of November 30, 2010 are as follows: Total Modal November Total capital November 2010 Rasio Posisi Devisa Neto 3,02% NOP as a percentage of capital 32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN Nilai wajar yang diungkapkan di bawah ini adalah berdasarkan informasi relevan yang tersedia pada tanggal laporan posisi keuangan dan tidak diperbaharui untuk mencerminkan perubahan dalam kondisi pasar yang telah terjadi setelah tanggal laporan posisi keuangan. Tabel di bawah ini menyajikan nilai tercatat dan nilai wajar aset dan liabilitas keuangan Bank pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010: Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity 32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES The fair values disclosed below are based on available relevant information at the statements of financial position date and are not updated to reflect changes in market conditions which have occurred after the date of the statements of financial position. The table below presents the carrying amount and fair values of the Bank s financial assets and liabilities as of December 31, 2012, 2011 and 2010: 31 Desember/December 31, 2012 Nilai wajar/ Nilai tercatat/carrying amount Fair value Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale Nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit or loss Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost Total nilai tercatat/ Total carrying amount Total nilai wajar/ Total fair value Aset keuangan Financial assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare and others 304

321 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity 31 Desember/December 31, 2011 Nilai tercatat/carrying amount Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale Nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit or loss Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost Total Nilai tercatat/ Total carrying amount Nilai wajar/ Fair value Total nilai wajar/ Total fair value Aset keuangan Financial assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain Kredit yang diberikan dan piutang/ Loans and receivables Dimiliki hingga jatuh tempo/ Held-tomaturity 31 Desember/December 31, 2010 Nilai tercatat/carrying amount Tersedia untuk dijual/ Availablefor-sale Nilai wajar melalui laporan laba rugi/ Fair value through profit or loss **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance for employee welfare, unearned rent and others Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya diamortisasi/ Financial liabilities measured at amortized cost Total Nilai tercatat/ Total carrying amount Nilai wajar/ Fair value Total nilai wajar/ Total fair value Aset keuangan Financial assets Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Liabilitas keuangan Financial liabilities Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Estimasi kerugian komitmen dan kontingensi Estimated losses on commitments and contingencies Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, jaminan, cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan allowance for employee welfare, unearned rent and others lain - lain 305

322 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) 32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) (i) Giro pada Bank Indonesia, giro pada bank lain, penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain, surat-surat berharga, tagihan akseptasi dan aset lain-lain. Nilai tercatat dari kas dan setara kas, giro serta penempatan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. Estimasi nilai wajar terhadap penempatan dengan suku bunga tetap, surat-surat berharga, tagihan akseptasi dan aset lain-lain ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga pasar uang yang berlaku untuk utang dengan risiko kredit dan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo di bawah satu tahun, sehingga nilai tercatat dari penempatan dengan suku bunga tetap, surat-surat berharga, tagihan akseptasi dan aset lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. (i) Current accounts with Bank Indonesia, current accounts with other banks, placements with Bank Indonesia and other banks, marketable securities, acceptances receivable and other assets. Carrying value of cash and cash equivalent, current accounts and placements at floating interest rates are the reasonable estimates of fair value. The estimated fair value of placements with fixed interest rates, marketable securities, acceptances receivable and other assets are determined based on discounted cash flows using the prevailing money market interest rates for debt with the same credit risks and remaining maturity. Because the residual maturity dates are below one year, the carrying amount of fixed rate placements, marketable securities, acceptances receivable and other assets are reasonable estimates of fair value. (ii) Kredit yang diberikan (ii) Loans Portofolio kredit Bank secara umum terdiri dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang. Kredit yang diberikan dinyatakan berdasarkan jumlah nilai tercatat. Nilai wajar dari kredit yang diberikan menunjukkan nilai diskonto dari perkiraan arus kas masa depan yang diharapkan akan diterima oleh Bank. Perkiraan arus kas ini didiskontokan dengan menggunakan suku bunga pasar untuk menentukan nilai wajar. Nilai tercatat dari kredit yang diberikan dengan suku bunga mengambang adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar, sedangkan nilai tercatat atas kredit jangka pendek dengan suku bunga tetap adalah perkiraan yang layak atas nilai wajarnya. (iii) Liabilitas segera, simpanan dari nasabah dan simpanan dari bank lain, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain. Estimasi nilai wajar liabilitas segera, simpanan tanpa jatuh tempo, termasuk simpanan tanpa bunga adalah sebesar jumlah terutang ketika utang tersebut dibayarkan. The Bank s credit portfolio generally consists of loans with floating interest rates. The loans are stated at carrying amounts. The fair value of the loans shows the estimated value of discounted future cash flows expected to be received by the Bank. Estimated cash flows are discounted using market interest rates to determine fair values. The carrying value of loans with floating interest rates are reasonable estimates of fair value, while the carrying value of shortterm loans with fixed interest rates are reasonable estimates of fair value. (iii) Obligation due immediately, deposits from customers and deposits from other banks, acceptances liability and other liabilities. The estimated fair value of obligation due immediately, deposits with no specified maturity, including non-interest-bearing deposits represent payable amounts when the debt is paid. 306

323 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 32. NILAI WAJAR ASET DAN LIABILITAS KEUANGAN (lanjutan) Estimasi nilai wajar terhadap simpanan dengan tingkat suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain yang tidak memiliki kuotasi di pasar aktif ditetapkan berdasarkan diskonto arus kas dengan menggunakan suku bunga utang baru dengan sisa jatuh tempo yang serupa. Karena sisa jatuh tempo dibawah satu tahun, sehingga nilai tercatat dari simpanan dengan suku bunga tetap, liabilitas akseptasi dan liabilitas lain-lain adalah perkiraan yang layak atas nilai wajar. 32. FAIR VALUE FINANCIAL ASSETS AND LIABILITIES (continued) The estimated fair value of deposits with fixed interest rates, acceptances liability and other liabilities that do not have a quotation price in an active market is determined based on discounted cash flows using the interest rates of new debt with similar maturities. Because the maturity date is below one year, the carrying amount of fixed rate deposits, acceptances liability and other liabilities are reasonable estimates of fair value. 33. LIABILITAS IMBALAN KERJA 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES Bank menyelenggarakan pensiun iuran pasti untuk karyawan tetap yang memenuhi syarat yang dikelola oleh Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) PT Bank Maspion Indonesia, yang telah mendapat izin pendirian Dana Pensiun Lembaga Keuangan (DPLK) dari Departemen Keuangan melalui Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. KEP-117/KM-6/2002 tanggal 27 Mei Program pensiun pasti mulai beroperasi pada bulan Mei 2004, kewajiban atas kesejahteraan karyawan dihitung dengan memperhitungkan program pensiun iuran pasti Bank. Kontribusi Bank adalah sebesar 4% dari penghasilan dasar karyawan. Beban pensiun iuran pasti yang telah dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebesar Rp , Rp dan Rp masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan Liabilitas atas imbalan kerja jangka panjang lainnya meliputi uang jasa, uang pisah dan pesangon sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003 dan kompensasi lainnya. Penilaian aktuarial atas imbalan kerja jangka panjang lainnya pada tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010, dilakukan oleh konsultan aktuaria terdaftar, PT Prima Bhaksana Lestari dengan menggunakan metode Projected Unit Credit sebagaimana yang tercantum dalam laporan masing-masing pada tanggal 15 Januari 2013, 15 Maret 2012 dan 27 Desember Karyawan tetap yang memenuhi syarat untuk diikutsertakan dalam program pensiun iuran pasti, memiliki hak atas program pensiun iuran pasti atau manfaat yang disediakan sesuai dengan Undangundang Tenaga Kerja No. 13/2003, mana yang lebih tinggi. The Bank has a defined contribution benefit program covering its qualified permanent employees, which is managed by Financial Institutions Retirement Fund (DPLK) PT Bank Maspion Indonesia, which have permitted to establish Financial Institutions Retirement Fund (DPLK) from the Departement of Finance through the Decision Letter No. KEP-117/KM-6/2002 dated May 27, Defined contribution retirement program started operations in May 2004, the liability for employee benefit have been calculated by reckoning the Bank s defined contribution benefit program. The Bank s contribution is equivalent to 4% of the employee s basic salary. Defined contribution pension expense that was charged to the statements of comprehensive income amounted to Rp1,593,724, Rp1,418,850 and Rp1,225,272 for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively. The liability for other long-term employee benefits consisted of service payments, severance and termination benefits based on Labor Law No. 13/2003 and other compensations. The actuarial valuation of other long-term employee benefits for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010, was performed by registered actuarial consulting firm, PT Prima Bhaksana Lestari, using the Projected Unit Credit method as stated in its reports dated January 15, 2013, March 15, 2012 and December 27, Qualified permanent employees, who are entitled for defined contribution retirement program benefit, are entitled to benefits under defined contribution plan or the benefits provided for under the Labor Law No. 13/2003, whichever is higher. 307

324 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) a. Beban imbalan kerja a. Employee benefits expenses Beban jasa kini Current service cost Amortisasi beban jasa lalu Amortization of past service cost Beban bunga Interest cost Kerugian aktuarial yang diakui Actuarial loss recognized Total beban imbalan kerja Total employee benefits expense b. Liabilitas imbalan kerja b. Employee benefits liabilities Nilai kini liabilitas Present value of obligation Kerugian aktuarial yang belum diakui ( ) ( ) ( ) Unrecognized actuarial loss Biaya jasa lalu yang belum belum diakui ( ) ( ) ( ) Unrecognized past service cost Total liabilitas imbalan kerja (Catatan 18) Total employee benefits liabilities (Note 18) Rekonsiliasi perubahan liabilitas neto untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 adalah sebagai berikut: Reconciliation of net liability movements for the years ended December 31, 2012, 2011 and 2010 is as follows: Saldo awal Beginning balance Beban tahun berjalan Expense for the year Pembayaran tahun berjalan ( ) (96.566) ( ) Payment during the year Saldo akhir tahun Ending balance Asumsi aktuarial utama yang digunakan Aktuaris untuk menentukan estimasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut: The principal actuarial assumptions used by the Actuary to estimate the liability for employee benefits are as follows: Tingkat mortalita TMI 2011 TMI 1999 TMI 1999 Mortality rate Usia normal pensiun 55 tahun/years 55 tahun/years 55 tahun/years Normal retirement age Tingkat kenaikan gaji 10% 9% 5% Rate of salary increase Tingkat diskonto tahunan 6% 7% 10% Annual discount rate Bank mencatat liabilitas estimasi imbalan kerja masing-masing sebesar Rp , Rp , dan Rp pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 yang dibukukan sebagai bagian dari akun Liabilitas Lain - Lain - Imbalan Kerja pada laporan posisi keuangan (Catatan 18). Beban yang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif masingmasing sebesar Rp , Rp , dan Rp pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan 2010 dan disajikan sebagai bagian dari akun Beban Gaji dan Tunjangan - Gaji, Upah dan Imbalan Kerja (Catatan 23). The Bank recorded estimated liabilities on employee s benefit amounted to Rp6,895,125, Rp5,124,683 and Rp3,265,862 as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, and presented as part of Other Liabilities - Employee Benefits in the statement of financial positions (Note 18). The related expenses recorded in the statement of comprehensive income amounted to Rp2,944,067, Rp1,955,387 and Rp994,225 in December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively, and presented as part of Salaries and Employee Benefits - Salaries, Wages, and Employee Benefits (Note 23). 308

325 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 33. LIABILITAS IMBALAN KERJA (lanjutan) 33. EMPLOYEE BENEFIT LIABILITIES (continued) Tabel dibawah ini menyajikan sensitivitas biaya bunga dan biaya jasa kini pada perubahan wajar dalam suku bunga pasar, dengan asumsi variabel lain dianggap tetap, pada 31 Desember 2012 (tidak diaudit): The following table demonstrates the sensitivity of interest cost and current service cost to reasonably possible change in market interest rates, with all variables held constant, as of December 31, 2012 (unaudited): Biaya Jasa Kini/ Current Service Cost Nilai Kini Liabilitas/ Present Value of Obligation Kenaikan tingkat bunga diskonto 100 basis poin Penurunan tingkat bunga diskonto 100 basis poin Increase in discount rate by 100 basis point Decrease in discount rate by 100 basis point Nilai kini liabilitas imbalan kerja karyawan per 31 Desember adalah sebagai berikut: Present value of employee benefit obligation as of December 31, are as follows: Nilai kini liabilitas Present value of obligation Nilai wajar aktiva program Fair value of plan assets Status pendanaan Funded status Keuntungan (kerugian) aktuaria yang belum diakui ( ) ( ) ( ) ( Unrecognized actuarial gain (loss) Biaya jasa lalu yang belum diakui ( ) ( ) ( ) ( ( ) Unrecognized past service cost Liabilitas akhir tahun Liability at end of year 34. JAMINAN TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM Berdasarkan Undang-undang No. 24 tanggal 22 September 2004 yang berlaku efektif sejak tanggal 22 September 2005, sebagaimana diubah dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang- Undang Republik Indonesia No. 3 (Perpu No. 3/2008) tanggal 13 Oktober 2008, Lembaga Penjaminan Simpanan (LPS) dibentuk untuk menjamin liabilitas tertentu bank umum berdasarkan program penjaminan yang berlaku, yang besaran nilai jaminannya dapat berubah jika memenuhi kriteria tertentu yang berlaku. Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 66 tahun 2008 tanggal 13 Oktober 2008 mengenai Besarnya Nilai Simpanan yang Dijamin Lembaga Penjaminan Simpanan, jumlah simpanan yang dijamin LPS adalah simpanan sampai dengan Rp untuk per nasabah per bank (2007: sampai dengan Rp ). Simpanan nasabah dijamin hanya jika suku bunganya sama dengan atau dibawah 5,50%, 7,00% dan 6,50% masing-masing pada tanggal 31 Desember 2012, 2011 dan GOVERNMENT GUARANTEE OF OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS Based on Law No. 24 dated September 22, 2004, which was effective on September 22, 2005 and subsequently amended by the Government Regulation-in-Lieu-of Law No. 3 (Perpu No. 3/2008) dated October 13, 2008, the Indonesian Deposit Insurance Corporation (LPS) was formed to guarantee certain liabilities of commercial banks under the applicable guarantee program, where the amount of such guarantee can be changed if certain valid criteria are fullfilled. Based on Government Regulation No. 66 year 2008 dated October 13, 2008 regarding the Amount of Deposits Guaranteed by the Indonesian Deposit Insurance Corporation, the amount of deposits covered by LPS is up to Rp2,000,000 per depositor per bank (2007: up to Rp100,000). Customer deposits are covered only if the rate of interest is equal to or below 5.50%, 7.00% and 6.50% as of December 31, 2012, 2011 and 2010, respectively. 309

326 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 34. JAMINAN TERHADAP LIABILITAS PEMBAYARAN BANK UMUM (lanjutan) Pada tanggal 13 Januari 2009, Pemerintah Republik Indonesia telah mengesahkan Perpu No. 3/2008 menjadi Undang-undang. Beban premi penjaminan Pemerintah yang dibayar oleh Bank selama tahun 2012, 2011 dan 2010, masing-masing sebesar Rp , Rp dan Rp (Catatan 22). 34. GOVERNMENT GUARANTEE OF OBLIGATIONS OF PRIVATE BANKS (continued) On January 13, 2009, the Government of the Republic of Indonesia has stipulated Perpu No. 3/2008 to become a law. The Government guarantee premiums paid by the Bank for years 2012, 2011 and 2010 amounted to Rp5,258,687, Rp4,110,170 and Rp4,153,207, respectively (Note 22). 35. PELAPORAN JATUH TEMPO 35. MATURITY PROFILE Pelaporan jatuh tempo aset dan liabilitas keuangan Bank menurut kelompok jatuh temponya berdasarkan periode yang tersisa adalah sebagai berikut: The maturity of the Bank s financial assets and liabilities based on the remaining period is as follows: Sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month Lebih dari 1-3 bulan/ More than 1-3 months 31 Desember/December 31, 2012 Lebih dari 3-6 bulan/ More than 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan/ More than 6-12 months Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Total ASET ASSETS Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset Total assets LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas Total liabilities Aset (liabilitas), neto ( ) ( ) Net assets (liabilities), net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance cadangan kesejahteraan karyawan dan lain - lain for employee welfare and others Sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month Lebih dari 1-3 bulan/ More than 1-3 months 31 Desember/December 31, 2011 Lebih dari 3-6 bulan/ More than 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan/ More than 6-12 months Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Total ASET ASSETS Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset Total assets 310

327 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 35. PELAPORAN JATUH TEMPO (lanjutan) 35. MATURITY PROFILE (continued) 31 Desember/December 31, 2011 Sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month Lebih dari 1-3 bulan/ More than 1-3 months Lebih dari 3-6 bulan/ More than 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan/ More than 6-12 months Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Total LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera Liabilities immediately payable Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas Total liabilities Aset (liabilitas), neto ( ) Net assets (liabilities), net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain for employee welfare, unearned rent and others 31 Desember 2010/December 31, 2010 Sampai dengan 1 bulan/ up to 1 month Lebih dari 1-3 bulan/ More than 1-3 months Lebih dari 3-6 bulan/ More than 3-6 months Lebih dari 6-12 bulan/ More than 6-12 months Lebih dari 12 bulan/ More than 12 months Total ASET ASSETS Kas Cash Giro pada Bank Indonesia Current accounts with Bank Indonesia Giro pada Bank Lain Current accounts with other banks Penempatan pada Bank Indonesia dan bank lain Placements with Bank Indonesia and other banks Surat berharga Marketable securities Tagihan akseptasi Acceptances receivable Kredit yang diberikan Loans Piutang bunga Interest receivables Aset lain-lain*) Other assets*) Total aset Total assets LIABILITAS LIABILITIES Liabilitas segera Obligations due immediately Simpanan dari nasabah Deposits from customers Simpanan dari bank lain Deposits from other banks Estimasi kerugian komitmen dan kontingensi Estimated losses on commitments and contingencies Liabilitas akseptasi Acceptances liability Liabilitas lain-lain**) Other liabilities**) Total liabilitas Total liabilities Aset (liabilitas), neto ( ) Net assets (liabilities), net *) Aset lain-lain terdiri dari provisi dan komisi yang akan diterima *) Other assets consist of fees and commissions receivable **) Liabilitas lain-lain terdiri dari bunga masih harus dibayar, setoran jaminan, **) Other liabilities consist of accrued interest, guarantee deposits, allowance cadangan kesejahteraan karyawan, sewa diterima dimuka dan lain - lain for employee welfare, unearned rent and others 36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) PSAK No. 50 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Penyajian dan Pengungkapan dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran berlaku efektif untuk laporan keuangan dengan periode yang dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2010 dan diterapkan secara prospektif. Ketentuan transisi atas Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dilaksanakan sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Indonesia, memberikan tambahan pedoman di bawah ini: 36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) SFAS No. 50 (Revised 2006), Financial Instruments: Presentation and Disclosures and SFAS No. 55 (Revised 2006), Financial Instruments: Recognition and Measurement became effective for financial statements beginning on or after January 1, 2010 and are to be applied prospectively. The transitional provisions on the Initial Adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) in accordance with Technical Bulletin No. 4 that was issued by the Indonesian Institute of Accountants, provide additional guidance as follows: 311

328 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan) 36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) (continued) (i) Perhitungan suku bunga efektif Perhitungan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi yang diperoleh sebelumnya dan masih bersaldo pada tanggal 1 Januari 2010 ditentukan berdasarkan arus kas masa depan yang akan diperoleh sejak penerapan awal PSAK No. 55 (Revisi 2006) sampai dengan jatuh tempo instrumen keuangan tersebut. (i) Effective interest rate calculation Effective interest rate calculation for financial instruments is measured at amortized acquisition cost that were previously acquired and still have balances on January 1, 2010 is determined based on the future cash flows that will be received since the initial application of SFAS No. 55 (Revised 2006) up to the maturity date of such financial instruments. (ii) Penghentian pengakuan Instrumen keuangan yang sudah dihentikan pengakuannya sebelum tanggal 1 Januari 2010 tidak dievaluasi kembali berdasarkan ketentuan penghentian pengakuan dalam PSAK No. 55 (Revisi 2006). (ii) Derecognition Derecognized financial instruments before January 1, 2010 are not re-evaluated based on the derecognition provision in SFAS No. 55 (Revised 2006). (iii) Instrumen keuangan majemuk Instrumen keuangan majemuk yang ada pada tanggal 1 Januari 2010 harus dipisahkan antara komponen liabilitas dan komponen ekuitas berdasarkan paragraf 11 PSAK No. 50 (Revisi 2006). Pemisahan tersebut ditentukan berdasarkan sifat, kondisi, persyaratan, dan hal lainnya dari instrumen keuangan tersebut pada tanggal 1 Januari (iv) Klasifikasi instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas sesuai dengan paragraf 11 PSAK No. 50 (Revisi 2006). (iii) Compound financial instruments Compound financial instruments that existed on January 1, 2010, should be separated between liability and equity component based on paragraph 11 of SFAS No. 50 (Revised 2006). Such separation is determined based on the nature, conditions, requirements, and other matters on such financial instrument as of January 1, (iv) Classification of financial instruments as liability or equity On January 1, 2010, the Bank has classified financial instruments as liability or equity in accordance with paragraph 11 of SFAS No. 50 (Revised 2006). (v) Penurunan nilai instrumen keuangan Pada tanggal 1 Januari 2010, Bank menentukan penurunan nilai instrumen keuangan berdasarkan kondisi pada saat itu. Selisih antara penurunan nilai kini dengan penurunan nilai yang ditentukan berdasarkan prinsip akuntansi yang berlaku sebelumnya diakui langsung ke saldo awal saldo laba pada tanggal 1 Januari (v) Impairment of financial instruments On January 1, 2010, the Bank has determined the impairment of financial instruments based on the current conditions. The difference between the current impairment and the impairment based on the previous generally accepted accounting principles is recognized directly in the beginning balance of retained earnings at January 1,

329 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. PENERAPAN AWAL PSAK NO. 50 (REVISI 2006) DAN PSAK NO. 55 (REVISI 2006) (lanjutan) Untuk penerapan standar ini, Bank telah melakukan identifikasi atas penyesuaian transisi sesuai dengan standar akuntansi tersebut, PAPI (Revisi 2008) dan Buletin Teknis No. 4 mengenai ketentuan transisi penerapan standar-standar tersebut. Penyesuaian transisi terutama berasal dari perhitungan ulang atas cadangan kerugian penurunan nilai. Selisih antara cadangan kerugian penurunan nilai yang dihitung dengan standar yang baru dengan standar sebelumnya disesuaikan ke saldo laba pada tanggal 1 Januari Rincian dan dampak penyesuaian tersebut terhadap laporan keuangan 1 Januari 2010 adalah sebagai berikut: 36. INITIAL ADOPTION OF SFAS NO. 50 (REVISED 2006) AND SFAS NO. 55 (REVISED 2006) (continued) In applying these standards, the Bank has identified the transitional adjustments in accordance with the accounting standards, PAPI (Revised 2008) and Technical Bulletin No. 4 concerning the transitional provisions on the implementation of these new standards. The transitional adjustments are mainly derived from the reassessment of allowances for impairment losses. The difference between the allowances for impairment losses calculated based on the new standards and the previous standards are adjusted to the beginning balance of retained earnings as of January 1, Details and effect of the adjustment to the financial statements as of January 1, 2010 are as follows: Sebelum penyesuaian/ Before adjustment Efek dari penyesuaian transisi penerapan PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006)/ Effect of transitional adjustment on adoption of SFAS No. 50 (Revised 2006) and SFAS No. 55 (Revised 2006) Setelah penyesuaian/ After adjustment Aset - neto setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Assets - net of allowance for impairment losses Giro pada bank lain Current accounts with other banks Penempatan pada bank lain Placement with other banks Kredit yang diberikan, neto Loans, net Tagihan akseptasi Acceptances receivable Ekuitas Equity Saldo laba Retained earnings 313

330 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 37. ASET/LIABILITAS KONTINJENSI 37. CONTINGENT ASSETS/LIABILITIES Bank saat ini mempunyai aset/liabilitas kontinjensi yang terkait dengan perkara perdata sebagai berikut: Perkara perdata No. 07/Pdt.G/2010/PN.Bgl jo No. 115/Pdt./2011/PT.Sby masing-masing tanggal 11 Agustus 2010 dan 7 April 2011 tentang gugatan Januar Wahyu Eko Putro sebagai penjamin debitur atas nama Lindayati Wibianto kepada Bank tentang penjualan barang jaminan tanpa melalui prosedur hukum dengan nilai tuntutan sebesar Rp per bulan terhitung mulai tanggal 19 Desember Saat ini kasus ini dalam proses kasasi di Mahkamah Agung. Manajemen Bank berkeyakinan bahwa penyelesaian kasus-kasus tersebut akan menguntungkan pihak Bank, dan karenanya manajemen berpendapat tidak perlu dibentuk penyisihan. The Bank currently has contingent assets/liabilities in connection with several civil cases as follows: Case No. 07/Pdt.G/2010/PN.Bgl jo No. 115/Pdt./2011/PT.Sby dated August 11, 2010 and April 7, 2011, respectively, involving a claim by Januar Wahyu Eko Putro as debtor s guarantor of Lindayati Wibianto against the Bank in relation to sales of collateral without legal procedure amounting to Rp15,000 per month since December 19, The case is currently in the process of review in the Supreme Court. The Bank s management believes that the above cases will be resolved in favor of the Bank, and accordingly, the management is of the opinion that no provision for possible losses is required. 38. REKLASIFIKASI AKUN 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS Akun tertentu dalam laporan keuangan 2011 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut: Certain accounts in the 2011 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 financial statements as follows: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Reklasifikasi/ Reclassification Dilaporkan saat ini/ As currently reported Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan Reversal of impairment losses on financial and non-financial assets Lain-lain Others Beban Operasional Lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan - ( ) ( ) Pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan, neto ( ) - Other Operating Expenses Provision for impairment losses on financial and non-financial assets Recovery for impairment losses on financial and non-financial assets, net 314

331 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 38. REKLASIFIKASI AKUN (lanjutan) 38. RECLASSIFICATION OF ACCOUNTS (continued) Akun tertentu dalam laporan keuangan 2010 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut: Certain accounts in the 2010 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 financial statements as follows: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Reklasifikasi/ Reclassification Dilaporkan saat ini/ As currently reported Aset Assets Giro pada bank lain setelah dikurangi cadangan kerugian penurunan nilai ( ) Current accounts with other banks, net of allowance for impairment losses Piutang bunga Interest receivables Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets, net of accumulated depreciation Aset lain-lain ( ) Other assets Liabilitas Liabilities Simpanan dari bank lain ( ) Deposits from other banks Pendapatan Operasional Lainnya Other Operating Income Denda dan administrasi Penalties and administration Pembalikan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan Reversal of impairment losses on financial and non-financial assets Laba selisih kurs, neto ( ) - Foreign exchange gains, net Lain-lain ( ) Others Beban Operasional Lainnya Penyisihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan non-keuangan - ( ) ( ) Pemulihan kerugian penurunan nilai aset keuangan dan nonkeuangan, neto ( ) - Other Operating Expenses Provision for impairment losses on financial and non-financial assets Recovery for impairment losses on financial and non-financial assets, net Akun tertentu dalam laporan keuangan 2009 telah direklasifikasi agar sesuai dengan penyajian laporan keuangan untuk tahun 2012, sebagai berikut: Certain accounts in the 2009 financial statements have been reclassified to conform with the presentation of accounts in the 2012 financial statements as follows: Dilaporkan sebelumnya/ As previously reported Reklasifikasi/ Reclassification Dilaporkan saat ini/ As currently reported Aset Assets Piutang bunga Interest receivables Beban dibayar dimuka Prepaid expenses Aset tetap, setelah dikurangi akumulasi penyusutan Fixed assets, net of accumulated depreciation Aset lain-lain ( ) Other assets 315

332 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS a. Pada tanggal 27 Juni 2001, Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Altap Prima Industrial Estate ( APIE ), pihak berelasi, di mana Bank sepakat untuk menyewa bangunan gedung yang berlokasi di Jalan Basuki Rahmat No dan Jalan Basuki Rahmat No. 56, Surabaya, sebesar Rp (termasuk PPN). Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 September 2001 sampai dengan 1 September Transaksi ini disajikan sebagai bagian dari Beban Dibayar dimuka pada laporan posisi keuangan (Catatan 10). b. Perjanjian penyelenggaraan Anjungan Tunai Mandiri ( ATM ) Bersama Pada tanggal 19 Desember 2005, Bank mengadakan perjanjian penyelenggaraan ATM Bersama dengan PT Rintis Sejahtera. Dalam perjanjian tersebut, Bank akan mendapatkan manfaat jaringan ATM Bersama di seluruh Indonesia. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode dua tahun sejak tanggal perjanjian dan secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu yang sama. c. Pada tanggal 19 Januari 2007, Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT Excelcomindo Pratama, Tbk ( XL ) dimana XL sepakat untuk menyewa bangunan Bank yang berlokasi di Jalan Pemuda No , Surabaya sebesar Rp Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan 30 April Pendapatan sewa yang dibebankan pada tahun 2011 dan 2010 adalah sebesar Rp untuk masing-masing tahun tersebut dan disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Non-Operasional Neto pada laporan laba rugi komprehensif (Catatan 25). a. On June 27, 2001, the Bank entered into a rental agreement with PT Altap Prima Industrial Estate ( APIE ), a related party, whereby the Bank agreed to rent building located at Jalan Basuki Rahmat No and Jalan Basuki Rahmat No. 56, Surabaya, amounted to Rp26,400,000 (include VAT). The agreement is effective from September 1, 2001 until September 1, The transaction is presented as part of Prepaid Expenses in statements of financial position (Note 10). b. Joint Automatic Teller Machine ( ATM ) Agreement On December 19, 2005, the Bank entered into a Joint ATM agreement with PT Rintis Sejahtera. Based on this agreement, the Bank will utilize a joint ATM network throughout Indonesia. The agreement is for a period of two years from the agreement date and renewable automatically for the same length of period. c. On January 19, 2007, the Bank entered into a rental agreement with PT Excelcomindo Pratama, Tbk ( XL ) whereby XL agreed to rent the Bank s building located at Jalan Pemuda No , Surabaya amounted to Rp4,050,000. This agreement is effective from May 1, 2007 until April 30, Rental fees earned in 2011 and 2010 amounted to Rp810,000, for each of aforementioned years and presented as part of Non- Operating Income Net in the statements of comprehensive income (Note 25). 316

333 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 39. PERIKATAN-PERIKATAN YANG SIGNIFIKAN (lanjutan) d. Pada tanggal 4 Maret 2011, Bank menandatangani perpanjangan perjanjian sewa menyewa dengan PT XL Axiata, Tbk (dahulu PT Excelcomindo Pratama, Tbk) ( XL ) dimana XL sepakat untuk menyewa bangunan Bank yang berlokasi di Jalan Pemuda No , Surabaya sebesar Rp Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Mei 2012 sampai dengan 30 April Pada tanggal 25 Maret 2011, Bank menjual bangunan tersebut kepada pihak berelasi dengan harga sebesar Rp (Catatan 12). Pihak berelasi telah menyetujui untuk mulai menempati bangunan tersebut pada saat setelah masa sewa kepada XL berakhir serta tidak akan menagih sewa yang telah diterima Bank dimuka dari XL. Sehubungan dengan itu, Bank langsung mengakui sewa diterima dimuka terkait sebesar Rp sebagai pendapatan pada tahun berjalan dan disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Non-Operasional Neto pada laporan laba rugi komprehensif 2011 (Catatan 25). e. Pada tanggal 30 September 2011, Bank menandatangani perjanjian sewa menyewa dengan PT General Mineral Resources ( GMR ) dimana GMR sepakat untuk menyewa salah satu lantai bangunan Bank yang berlokasi di Jalan Gunung Sahari Raya No. 18, Jakarta Utara (Catatan 12) sebesar Rp35/m 2 /bulan. Perjanjian ini berlaku mulai tanggal 1 Oktober 2011 sampai dengan 30 September Pendapatan sewa yang diterima di tahun 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp dan Rp disajikan sebagai bagian dari Pendapatan Non-Operasional Neto pada laporan laba rugi komprehensif 2012 dan 2011 (Catatan 25). f. Perjanjian penyediaan aplikasi online banking ASP Pada tanggal 18 Desember 2012, Bank mengadakan perjanjian penyediaan aplikasi online banking ASP dengan PT Sarana Pactindo (PAC). Dalam perjanjian tersebut, Bank akan menggunakan fasilitas dan layanan aplikasi online banking ASP melalui berbagai macam electronic channel yang disediakan PAC. Perjanjian tersebut berlaku untuk periode 3 tahun sejak tanggal 1 bulan berikutnya dari tanggal mulai layanan electronic channel. Perjanjian ini secara otomatis diperpanjang untuk jangka waktu satu tahun berikutnya. 39. SIGNIFICANT AGREEMENTS (continued) d. On March 4, 2011, the Bank entered into a rental agreement extention with PT XL Axiata, Tbk (formerly PT Excelcomindo Pratama, Tbk) ( XL ) whereby XL agreed to rent the Bank s building located at Jalan Pemuda No , Surabaya amounting to Rp6,750,000. This agreement is effective from May 1, 2012 until April 30, On March 25, 2011, the Bank sold the related building to a related party at a price of Rp19,860,000 (Note 12). A related party has agreed to occupy the building when the rent period to XL is over and will not claim for unearned rent already received by the Bank from XL. In connection with this, the Bank recognized the related unearned rent amounting to Rp7,020,000 as current year immediate income and presented as part of Non-Operating Income Net in the 2011 statements of comprehensive income (Note 25). e. On September 30, 2011, the Bank entered into a rental agreement with PT General Mineral Resources ( GMR ) whereby GMR agreed to rent one floor of the Bank s building located at Jalan Gunung Sahari Raya No. 18, Jakarta Utara (Note 12) amounting to Rp35/m 2 /month. This agreement is effective from October 1, 2011 until September 30, Rental fees earned in 2012 and 2011 amounted to Rp398,351 and Rp66,392, respectively, are presented as part of Non-Operating Income Net in the 2012 and 2011 statements of comprehensive income (Note 25). f. ASP online banking application provider agreement On December 18, 2012, the Bank entered into an ASP online banking application provider agreement with PT Sarana Pactindo (PAC). Based on this agreement, the Bank will utilize ASP online banking facilities and application services through various electronic channels which are provided by PAC. The agreement is valid for 3 years started from the first day of the following month after the electronic channel has been delivered. This agreement is automatically renewed for the next one-year period. 317

334 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 40. PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN YANG DISESUAIKAN Berikut ini adalah ikhtisar Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang disesuaikan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) dan relevan untuk Bank, yang berlaku efektif pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013: Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan atas PSAK No. 60 Instrumen Keuangan: Pengungkapan. Penyesuaian Standar Akuntansi Keuangan ini menyediakan pengungkapan kualitatif, dalam konteks pengungkapan kuantitatif, yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu menghubungkan pengungkapanpengungkapan terkait, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami gambaran keseluruhan mengenai sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan. Interaksi antara pengungkapan kualitatif dan kuantitatif menghasilkan pengungkapan informasi dengan suatu cara yang memungkinkan pengguna laporan keuangan mampu mengevaluasi eksposur risiko entitas dengan lebih baik Saat ini Bank sedang mengevaluasi dan belum menetapkan dampak dari PSAK yang disesuaikan tersebut terhadap laporan keuangannya. 40. MODIFIED STATEMENTS OF FINANCIAL ACCOUNTING STANDARD The following summarizes the modified Statements of Financial Accounting Standard (SFAS) which was recently issued by the Financial Accounting Standards Board of the Indonesian Institute of Accountants (DSAK IAI) and relevant to the Bank, which is effective on or after January 1, 2013: Modification of SFAS No. 60 Financial Instruments: Disclosures. This modification of Financial Accounting Standards provides qualitative disclosures in the context of quantitative disclosures that will enable users of financial statement to correlate related disclosures so that the users may able to comprehend the overall nature and risk that arising from financial instruments. The interaction between qualitative and quantitative disclosures resulted in an improve disclosures to enable the users of financial statements to better evaluate entities risk exposure. The Bank is presently evaluating and has not determined the effects of this modified SFAS on its financial statements. 41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN 41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD a. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk tanggal 25 Maret 2013 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 291 tanggal 25 Maret 2013, yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, para pemegang saham Bank telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: a. In accordance with the decision of PT Bank Maspion Indonesia Tbk s Shareholders on March 25, 2013, as stated in Notarial Deed No. 291 dated March 25, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the shareholders of the Bank have approved the followings: - Perubahan status Bank dari Perseroan Terbuka menjadi Perseroan Tertutup. - Perubahan nama Bank menjadi Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia. - Perubahan seluruh Anggaran Dasar Bank termasuk menyesuaikan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank. - Change of the status of the Bank from a Public Company to Private Company. - Change of the name of the Bank to be Limited Company PT Bank Maspion Indonesia. - Changes in all of the Bank s Articles of Association including conforming Article 3 of the Bank s Articles of Association. 318

335 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 28 Maret b. Berdasarkan Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia tanggal 3 April 2013 yang dituangkan dalam Akta Notaris No. 119 tanggal 3 April 2013, yang dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, para pemegang saham Bank telah menyetujui hal-hal sebagai berikut: - Rencana Bank untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Bank kepada masyarakat, mencatatkan saham-saham Bank pada bursa efek di Indonesia dan mengubah status Bank dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka. - Perubahan nama Bank menjadi Perseroan Terbatas PT Bank Maspion Indonesia Tbk. - Pengeluaran saham baru dalam simpanan untuk ditawarkan kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya 40% dari jumlah saham yang dikeluarkan oleh Bank melalui Penawaran Umum atau sebanyak saham baru dengan nilai nominal Rp100 (dalam nilai penuh) per saham. - Pencatatan seluruh saham Bank pada Bursa Efek Indonesia, termasuk sahamsaham yang dimiliki oleh pemegang saham Bank, yaitu sebanyak-banyaknya 99% dari seluruh saham yang telah dikeluarkan oleh Bank setelah dilaksanakannya Penawaran Umum. - Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: Dengan memperhatikan rekomendasi Komite Remunerasi dan Nominasi pada tanggal 11 Maret 2013, Bank menetapkan: 41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued) The changes in the related Articles of Association were approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Year 2013 dated March 28, b. In accordance with the decision of PT Bank Maspion Indonesia s Shareholders on April 3, 2013, as stated in Notarial Deed No. 119 dated March 25, 2013 of Dr. Irawan Soerodjo, S.H., MSi, the shareholders of the Bank have approved the followings: - The Bank s plan to conduct the initial public offering of the Bank s shares to the public, list the Bank s shares on the Indonesia Stock Exchange and change the Bank s status from a Private Company to a Public Company. - Change of the name of the Bank to be Limited Company PT Bank Maspion Indonesia Tbk. - Issuance of new shares to be offered to the public up to 40% of total shares which issued by the Bank through Public Offering or up to 2,054,000 new shares with a par value of Rp100 (in full amount) per share. - List all the Bank s shares on the Indonesia Stock Exchange, including the shares owned by the shareholders of the Bank, up to 99% of all shares that was issued by the Bank after conducting the Public Offering. - Change of the composition of Boards of Commissioners and Directors as follows: By considering the recommendation of Remuneration and Nomination Committee dated March 11, 2013, the Bank determines: 319

336 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 41. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan) - Perubahan susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi sebagai berikut: (lanjutan) Koesparmono Irsan sebagai Komisaris, semula sebagai Komisaris Independen, Henry Kaunang sebagai Komisaris Utama (Independen), semula sebagai Komisaris Independen I, yang berlaku efektif sejak memperoleh persetujuan dari Bank Indonesia. Menetapkan kembali dan menegaskan susunan angota Dewan Komisaris dan Direksi: 41. SUBSEQUENT EVENTS AFTER THE REPORTING PERIOD (continued) - Change of the composition of Boards of Commissioners and Directors as follows: (continued) Koesparmono Irsan as Commissioner, initially as Independent Commissioner, Henry Kaunang as President Commissioner (Independent), initially as Independent Commissioner I, which will be effective upon approval from Bank Indonesia. Redeterminated and affirmed the composition of Boards of Commissioners and Directors: Dewan Komisaris Board of Commissioners Komisaris Utama President Commissioner (Independen) Henry Kaunang*) (Independent) Komisaris Koesparmono Irsan Commissioner Komisaris (Independen) Muhammad Pujiono Santoso Commissioner (Independent) Direksi Board of Directors Direktur Utama Herman Halim President Director Direktur Sri Redjeki Director Direktur Kepatuhan (Tidak Terafiliasi) Iis Herijati Compliance Director (Non Affiliated) Direktur Yunita Wanda, Wong Director *) Efektif setelah mendapat persetujuan Bank Indonesia *) Effective upon approval of Bank Indonesia - Perubahan seluruh Anggaran Dasar Bank termasuk menyesuaikan Pasal 3 Anggaran Dasar Bank. Perubahan Anggaran Dasar tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. AHU AH Tahun 2013 tanggal 4 April Changes in all of the Bank s Articles of Association including conforming Article 3 of the Bank s Articles of Association. The changes in the related Articles of Association were approved by the Ministry of Laws and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU AH Year 2013 dated April 4,

337 The original financial statements included herein are in the Indonesian language. CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 Dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) NOTES TO THE FINANCIAL STATEMENTS Years ended December 31, 2012 and 2011 With comparative figures for the year ended 2010 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 42. PENERBITAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN 42. REISSUANCE OF FINANCIAL STATEMENTS Bank sebelumnya telah menerbitkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dengan angka perbandingan untuk tahun 2010 dan 1 Januari 2010/31 Desember Berdasarkan rencana Bank untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham tahun 2013, Bank menerbitkan kembali laporan keuangan seperti disebutkan di atas yang disertai dengan beberapa perubahan penyajian serta pengungkapan pada Catatan 2, 6, 8, 11, 14, 19, 32, 42 dan 43 atas laporan keuangan tersebut. Bank have previously issued financial statements for the years ended December 31, 2012 and 2011 with comparative figures for 2010 and January 1, 2010/December 31, Based on the Bank s plan to conduct Initial Public Offering year 2013, the Bank has reissued its financial statements mentioned above with certain changes in the presentation and disclosures at Notes 2, 6, 8, 11, 14, 19, 32, 42 and 43 of the financial statements. 43. PENYELESAIAN LAPORAN KEUANGAN 43. COMPLETION OF FINANCIAL STATEMENTS Manajemen Bank bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan ini yang diselesaikan dan disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 6 Mei The management of the Bank is responsible for the preparation of the accompanying financial statements which were completed and authorized for issue by the Board of Directors on May 6,

338 Halaman ini sengaja dikosongkan 322

339 BAB XVIII. LAPORAN PENILAI 323

340 Halaman ini sengaja dikosongkan 324

341 Sidoarjo, 28 Januari 2013 No. Laporan : 0126/KJPP-HU/LP/APP/I/2013 Kepada Yang Terhormat, Direksi PT BANK MASPION INDONESIA Jalan Basuki Rahmad No Surabaya - Jawa Timur Hal : Laporan Penilai Independen Dengan Hormat, a. Identitas Pemberi Tugas PT BANK MASPION INDONESIA. adalah perusahaan yang bergerak di bidang perbankan yang mempunyai beberapa Kantor Cabang yang tersebar di Indonesia. Perusahaan ini mempunyai beberapa Kantor Cabang yang tersebar di beberapa kota besar di Indonesia. b. Dasar Pelaksanaan Penugasan Surat Perjanjian Kerja No. 001/KJPP-HU/SPK/I/2013 tanggal 3 Januari 2013, inspeksi lapangan tanggal 7-11 Januari 2013, tanggal penilaian 31 Desember 2012, dengan asumsi tidak ada perubahan sampai tanggal inspeksi dilapangan. Obyek Penilaian PT BANK MASPION INDONESIA meliputi : 1. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Agus Salim Blok D 11-12, Kelurahan Purwodinatan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 2. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Majapahit No. 228 D, Kelurahan Kalicari, Kecamatan Pendurungan, Kotamadya Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 3. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Industri VI Ruko 4, Kelurahan Muktiharjo Lor, Kecamatan Genuk, Kotamadya Semarang, Provinsi Jawa Tengah. 4. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Brigjend Slamet Riyadi No. 129, Kelurahan Kemlayan, Kecamatan Serengan, Kotamadya Surakarta, Provinsi Jawa Tengah. 5. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Pajajaran No. 68 B, Kelurahan Pamoyanan, Kecamatan Cicando, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. 6. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Sunda 54 & 54 A, Kelurahan Kebon Pisang, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. 7. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Kopo Bihbul 98, Kelurahan Sayati, Kecamatan Margahayu, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat. 8. Kantor, yang terdiri dari tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan KH. Zainul Arifin No , Kelurahan Sukoharjo, Kecamatan Klojen, Kotamadya Malang, Provinsi Jawa Timur. 325

342 9. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No , Kelurahan Pattunuang, Kecamatan Wajo, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. 10. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Sam Ratulangi No. 42, Kelurahan Kunjungmae, Kecamatan Mariso, Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan. 11. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Diponegoro No. 150 Blok B1 / 1-2, Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Provinsi Bali. 12. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Komplek Ruko Puri Bali Ayu, Jalan Pattimura No. 32 / B-15, Desa Dauhpuri Kelod, Kecamatan Denpasar Barat, Denpasar, Provinsi Bali. 13. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Sutomo No , Kelurahan Gang Buntu, Kecamatan Medan Timur, Kabupaten Medan, Provinsi Sumatera Utara. 14. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kolonel A.E Kawilarang No. 6 (d/h Jalan Nibung Raya), Kelurahan Petisah Tengah, Kecamatan Medan Barat, Kota Medan, Provinsi Sumatera Utara. 15. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 46, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur. 16. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 97 C, Kelurahan Rangkah, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 17. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kapas Krampung No. 124 G, Kelurahan Ploso, Kecamatan Tambaksari, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 18. Kios, yang terdiri dari 1 (satu) unit kios dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Pusat Perbelanjaan Pasar Atum Tahap 2 Lantai 2 No. 2005T, 2006T, 2011T, 2012T, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 19. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Manyar No A, Kelurahan Menur Pumpungan, Kecamatan Sukolilo, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 20. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Manukan Tama A III/1, Kelurahan Manukan Kulon, Kecamatan Tandes, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 21. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Semarang No.142, Kelurahan Bubutan, Kecamatan Bubutan, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur 22. Kantor, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Ahmad Yani No. 41C, Kelurahan Sidokumpul, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Provinsi Jawa Timur 23. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Piere Tendean Ruko X-Kodim No , Kelurahan Purwokerto Lor, Kecamatan Purwokerto Timur, Kabupaten Banyumas, Provinsi DI Yogyakarta. 24. Apartemen, yang terdiri dari 1 (satu) unit apartemen, yang berlokasi di Apartemen Pesona Bahari Lantai VII No C, Kelurahan Mangga Dua Selatan, Kecamatan Sawah Besar, Kodya Jakarta Pusat, Provinsi DKI Jakarta. 25. Stand, terdiri dari 1 (satu) unit stand, yang berlokasi di Stand Pusat Perbelanjaan ITC Mangga Dua Lantai 4 Blok A-50, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kodya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. 26. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Kelapa Gading Boulevard Blok FV-1 No , Kelurahan Kelapa Gading Timur, Kecamatan Koja, Kodya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. 27. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Mangga Dua Raya Blok E 4 No.1, Kelurahan Ancol, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. 326

343 28. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan KH. Mansyur No. 262 A, Kelurahan Duri Utara, Kecamatan Tambora, Kotamadya Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta. 29. Ruko, yang terdiri dari 1 (satu) unit ruko, yang berlokasi di Jalan Pluit Karang Blok Z4 Selatan Kav. 34, Kelurahan Pluit, Kecamatan Penjaringan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta. 30. Kantor, yang terdiri tanah, bangunan dan sarana pelengkap, yang berlokasi di Jalan Jababeka IXB Blok P8B, Kelurahan Wangunharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. 31. Kios, yang terdiri dari 1 (satu) unit kios, yang berlokasi di WTC Matahari, Jalan Raya Serpong No. 5853, Kelurahan Pondok Jagung, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten 32. Stand, yang terdiri dari 1 (satu) unit kantor, yang berlokasi di Maspion Plaza Lantai Lower Ground, Jalan Gunung Sahari No.14, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta 33. Stand, yang terdiri dari 1 (satu) unit kantor, yang berlokasi di Maspion Plaza Lantai 12, Jalan Gunung Sahari No.14, Kelurahan Pademangan Barat, Kecamatan Pademangan, Kotamadya Jakarta Utara, Provinsi DKI Jakarta 34. Gudang, yang terdiri tanah dan bangunan, yang berlokasi di Pergudangan Bumi Maspion Blok II-B5, Kelurahan Romokalisari, Kecamatan Benowo, Kotamadya Surabaya, Provinsi Jawa Timur. c. Maksud dan Tujuan Penilaian Penilaian ini dimaksudkan untuk mendapatkan indikasi nilai pasar untuk tujuan PELAPORAN KEUANGAN (PPI 1 - SPI 2007) untuk kepentingan INITIAL PUBLIC OFFERING (IPO). Kami tidak merekomendasikan untuk tujuan lain. d. Pendekatan dan Metode Penilaian Pendekatan Penilaian yang diterapkan untuk tanah adalah Pendekatan Pasar dengan Metode Perbandingan Data Pasar, sedangkan penilaian bangunan dan mesin menggunakan Pendekatan Biaya dengan Metode Biaya Pengganti Baru terdepresiasi. e. Definisi Penilaian Untuk keseragaman dan cara pandang yang sama kami perlu menggunakan definisi sesuai SPI 2007, meliputi : NILAI PASAR (Market Value) (SPI 1 SPI 2007) Nilai Pasar didefinisikan sebagai estimasi sejumlah uang pada tanggal penilaian, yang dapat diperoleh dari transaksi jual beli atau hasil penukaran suatu Properti, antara pembeli yang berminat membeli dengan penjual yang berminat menjual, dalam suatu transaksi bebas ikatan, yang pemasarannya dilakukan secara layak, dimana kedua pihak masing-masing bertindak atas dasar pemahaman yang dimilikinya, kehati-hatian dan tanpa paksaan. 327

344 PENDEKATAN PERBANDINGAN DATA PASAR (Market Data Approach) (KPUP SPI 2007) Metode penilaian ini dilakukan dengan membandingkan Properti ini dengan Properti sebanding yang sudah terjual atau sedang ditawarkan untuk dijual dan mengadakan penyesuaian perbandingan dengan memperhatikan faktor yang mempengaruhi Nilai yaitu lokasi, aksesibilitas, ukuran, bentuk, hak kepemilikan, pembatasan penggunaan yang ada serta kondisi pasar. PENDEKATAN BIAYA (Cost Approach) (KPUP SPI 2007) Kami menilai bangunan dan sarana pelengkap dengan Metode Pendekatan Biaya untuk mendapatkan Biaya Pengganti Terdepresiasi (Depreciated Replacement Cost) dari Properti tersebut. Arti dari Biaya Pengganti Terdepresiasi yang kami cantumkan dalam laporan ini adalah Biaya Pembuatan atau Pengganti Baru (Cost of Reproduction/Replacement, New) dari Properti tersebut dikurangi dengan penyusutan-penyusutan yang disebabkan faktor fisik, fungsi dan ekonomis. METODE BIAYA PENGGANTI TERDEPRESIASI (KPUP SPI 2007) Biaya Pengganti Terdepresiasi (DRC) merupakan metode penerapan dari Pendekatan Biaya, yang digunakan untuk menentukan nilai dari properti khusus untuk tujuan pelaporan keuangan atau tujuan lainnya yang relevan, dimana data pasar yang tersedia terbatas. Biaya Reproduksi Baru dan Biaya Pengganti Baru didefinisikan : a. Biaya Reproduksi Baru merupakan estimasi biaya untuk mereproduksi suatu properti baru yang sama/identik dengan properti yang dinilai, berdasarkan harga pasaran setempat pada tanggal penilaian. b. Biaya Pengganti Baru merupakan estimasi biaya untuk membuat suatu properti baru yang setara dengan properti yang dinilai, berdasarkan harga pasaran setempat pada tanggal penilaian. Biaya Reproduksi Baru dan/atau Biaya Pengganti Baru dapat dihitung dengan mempertimbangkan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengadaan suatu properti meliputi biaya perencanaan dan pengawasan, biaya pengadaan unit atau material, biaya pondasi, biaya konstruksi atau instalasi, termasuk semua pengeluaran standar yang berkaitan dengan angkutan, asuransi bea masuk, pajak dan biaya bunga selama masa konstruksi, tetapi tidak termasuk biaya akibat penundaan waktu dan biaya lembur. f. Asumsi dan Pembatasan Dalam penilaian ini kami memberikan pendapat dengan dibatasi asumsi dan pembatasan yang kami uraikan dihalaman lain. Kami perlu menyatakan, dalam penugasan ini kami bebas benturan kepentingan dari pemberi tugas. 328

345 g. Kejadian Penting Setelah Tanggal Penilaian Kami tidak melihat dan mendapatkan informasi kejadian penting (material) setelah tanggal penilaian (Subsequent Event). h. Kesimpulan Nilai Dengan memperhatikan uraian diatas, kami berpendapat bahwa Nilai Pasar Properti dari 34 (tiga puluh empat) lokasi tersebut di atas, pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar : Nilai pasar Rp ,- (SERATUS TIGA BELAS MILYAR TIGA PULUH LIMA JUTA LIMA RATUS RIBU RUPIAH) Uraian terperinci yang mendasari pendapat tersebut diatas tertuang dalam Laporan Penilaian yang kami sertakan bersama surat ini. Hormat kami, KJPP HARI UTOMO & REKAN Drs. Hari Purwanto, MM, MAPPI (Cert.) Rekan Pimpinan IJIN PENILAI NO. : P MAPPI NO. : 96-S-0872 STTD : 07/PM/STTD-P/A/

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN

ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ANGGARAN DASAR PT BANK CIMB NIAGA ------------------ NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN -------------------- -------------------------------------- PASAL 1 -------------------------------------- 1.1. Perseroan

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 -----------------------NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN ------------------------ --------------------------------------------- Pasal 1 ------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN TENTANG OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

PT Bank QNB Indonesia Tbk

PT Bank QNB Indonesia Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI WEBSITE BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

PT Bank MNC Internasional Tbk. Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia

PT Bank MNC Internasional Tbk. Kegiatan Usaha Utama: Bergerak dalam bidang usaha jasa perbankan Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK JADWAL Tanggal Efektif : 25 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 27 April 2018, 30 April 2018 dan 2 Mei 2018 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 7

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA SALINAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

STIE DEWANTARA Pasar Modal

STIE DEWANTARA Pasar Modal Pasar Modal Manajemen Lembaga Keuangan, Sesi 3 Pengertian Dalam arti sempit Pasar Modal = Bursa efek, yaitu tempat terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli efek yang dilakukan secara langsung

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 4 Juni 2015 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 8 dan 9 Juni 2015 Tanggal Penjatahan : 10 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juni 2015 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 53 /POJK.04/2017 TENTANG PERNYATAAN PENDAFTARAN DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 62 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL

KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL KETENTUAN UMUM PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN PEMODAL OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 50 /POJK.04/2016 TENTANG PENYELENGGARA DANA PERLINDUNGAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-56/PM/1996 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OLEH PERUSAHAAN MENENGAH ATAU KECIL KETUA BADAN PENGAWAS PASAR

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham 12 April 2017 Periode Perdagangan HMETD 3 s/d 7 Juli 2017 Tanggal Pernyataan Pendaftaran HMETD menjadi Efektif Tanggal Terakhir Pencatatan (Recording Date) untuk memperoleh

Lebih terperinci

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ

PT Bank Rakyat Indonesia Agroniaga Tbk. (selanjutnya disebut Perseroan ) telah menyampaikan Pernyataan Pendaftaran sehubungan dengan PMHMETD kepada OJ JADWAL PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (PMHMETD) PT BANK RAKYAT INDONESIA AGRONIAGA TBK P R O S P E K T U S Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham : 12 April 2017 Periode Perdagangan

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT BANK AGRIS Tbk. TAHUN PT BANK AGRIS Tbk. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT BANK AGRIS Tbk. TAHUN PT BANK AGRIS Tbk. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM Tanggal Efektif : Masa Penawaran Umum : Tanggal Penjatahan : Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik : Tanggal Pencatatan Saham Pada Bursa Efek Indonesia : 11 Desember

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR

LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR LEMBARAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2006 SERI E PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR 02 TAHUN 2006 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH PROVINSI KALIMANTAN TIMUR NOMOR

Lebih terperinci

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD

Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Penyusunan Prospektus Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka Penerbitan HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia

Lebih terperinci

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( Rapat ) PT. BANK SINARMAS Tbk.

PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( Rapat ) PT. BANK SINARMAS Tbk. PENJELASAN MATA ACARA RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA ( Rapat ) PT. BANK SINARMAS Tbk. Penjelasan mata acara Rapat ini diunggah oleh Perseroan pada laman (website)

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DPERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH DAN/ATAU

Lebih terperinci

PROSPEKTUS RINGKAS SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ).

PROSPEKTUS RINGKAS SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN PADA PT BURSA EFEK INDONESIA ( BEI ). PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN ( OJK ) NAMUN BELUM MEMPEROLEH PERNYATAAN

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP- 67/BL/2007 TENTANG PEDOMAN MENGENAI

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa untuk melaksanakan

Lebih terperinci

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 19/9/PBI/2017 TENTANG PENERBITAN DAN TRANSAKSI SURAT BERHARGA KOMERSIAL DI PASAR UANG DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan

Lebih terperinci

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI

PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN EFEK BERAGUN ASET DI KSEI Peraturan KSEI No. II-D Tentang Pendaftaran Efek Beragun Aset di KSEI (Lampiran Surat Keputusan Direksi KSEI No. KEP-0027/DIR/KSEI/0815 tanggal 25 Agustus 2015) PERATURAN KSEI NOMOR II-D TENTANG PENDAFTARAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM 1. Penawaran Umum Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran Umum kepada masyarakat

Lebih terperinci

JADWAL PENAWARAN UMUM PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK. PT Sinarmas Sekuritas

JADWAL PENAWARAN UMUM PENJAMIN PELAKSANA EMISI EFEK. PT Sinarmas Sekuritas JADWAL Tanggal Efektif : 29 Desember 2011 Periode Perdagangan Waran Seri I Masa Penawaran : 2 5 Januari 2012 - di Pasar Reguler dan Negosiasi : 12 Januari 2012 5 Januari 2017 Tanggal Penjatahan : 9 Januari

Lebih terperinci

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN

PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN PENJELASAN PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2014 TENTANG PUNGUTAN OLEH OTORITAS JASA KEUANGAN I. UMUM Otoritas Jasa Keuangan yang merupakan otoritas tunggal (unified supervisory model)

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS VI ( PUT VI ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS VI INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te

2017, No c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan te No.298, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Perusahaan Publik. Pernyataan Pendaftaran. Bentuk dan Isi. Pedoman (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6166)

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan

2017, No Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1995 Nomor 64, Tambahan No.133, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Reksa Dana. Perseroan. Pengelolaan. Pedoman. Pencabutan. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6080) PERATURAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. PT BANK PERMATA Tbk. Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan

PROSPEKTUS. PT BANK PERMATA Tbk. Kegiatan Usaha: Jasa Perbankan PROSPEKTUS Jadwal Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa : 29 Maret 2017 Tanggal distribusi HMETD : 22 Mei 2017 Tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif : 8 Mei 2017 Tanggal pencatatan Efek

Lebih terperinci

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI

PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PEDOMAN PENERBITAN DAN PELAPORAN EFEK BERAGUN ASET BERBENTUK SURAT PARTISIPASI DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega

2 2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2011 tentang Otoritas Jasa Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Nega LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No.82, 2015 KEUANGAN. OJK. Dana Pensiun. Investasi. (Penjelasan Dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5692) PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 3/POJK.05/2015

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN

RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN -1- RANCANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR.../POJK.05/2014 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dengan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH

LAMPIRAN: Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor : Kep- 67/BL/2007 Tanggal : 13 April 2007 PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH PERATURAN NOMOR IX.C.13: PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM OBLIGASI DAERAH 1. Umum a. Seluruh definisi yang tercantum dalam Peraturan Nomor IX.C.12 tentang Pedoman

Lebih terperinci

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk.

PT BANK VICTORIA INTERNATIONAL Tbk. JADWAL PENAWARAN UMUM Tanggal Efektif : 21 Juni 2017 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 22 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 17 Mei 2018 Tanggal Distribusi Obligasi Secara Elektronik : 22 Mei 2018 Tanggal

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2014 TENTANG PENERBITAN REKSA DANA SYARIAH DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER OTORITAS JASA KEUANGAN,

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 77 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PERNYATAAN PENDAFTARAN PERUSAHAAN PUBLIK DENGAN RAHMAT

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10

SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 SURAT BERHARGA PASAR UANG (1) PERTEMUAN 10 PASAR UANG Pasar yang memperjualbelikan surat berharga jangka pendek yang jangka waktunya tidak lebih dari satu tahun SURAT BERHARGA PASAR UANG yaitu surat utang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 33 /POJK.04/2017 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK PERSEROAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA,

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR BANK INDONESIA, PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 17/11/PBI/2015 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN BANK INDONESIA NOMOR 15/15/PBI/2013 TENTANG GIRO WAJIB MINIMUM BANK UMUM DALAM RUPIAH DAN VALUTA ASING BAGI BANK UMUM KONVENSIONAL

Lebih terperinci

Prospektus. PT Bahana Securities (Terafiliasi) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi)

Prospektus. PT Bahana Securities (Terafiliasi) PT Danareksa Sekuritas (Terafiliasi) PT Mandiri Sekuritas (Terafiliasi) Prospektus Permohonan Pencatatan Saham Tambahan yang Berasal dari Penawaran Umum 6 November 2012 Terbatas I dengan HMETD Tanggal Pernyataan Pendaftaran Penawaran HMETD Menjadi Efektif 6 November 2012 Tanggal

Lebih terperinci

Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik oleh KSEI. Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia

Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik oleh KSEI. Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia Tanggal Efektif Masa Penawaran Tanggal Penjatahan Tanggal Distribusi Saham Secara Elektronik oleh KSEI Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan Tanggal Pencatatan pada Bursa Efek Indonesia : : : : : : 31 Desember

Lebih terperinci

PASAR MODAL INDONESIA

PASAR MODAL INDONESIA PASAR MODAL INDONESIA Struktur Pasar Modal Indonesia Menteri Keuangan Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM-LK) Bursa Efek (BEI) Lembaga Kliring dan Penjamin (KPEI) Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (KSEI)

Lebih terperinci