FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN

Transkripsi

1 FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN MOTIVASI KERJA PERAWAT DI UNIT RAWAT INAP RSUD TOBELO KABUPATEN HALMAHERA UTARA TAHUN 2017 Mei Adrina TongoTongo*, Joyce Lapian*, A. Joy M. Rattu** *Program Pascasarjana Universitas Sam Ratulangi **Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sam Ratulangi ABSTRAK Salah satu faktor utama yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasinya dalam bekerja. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Kinerja perawat dipengaruhi oleh motivasi intrinsik dan ekstrinsik. Motivasi intrinsic yang berpengaruh terhadap kinerja perawat adalah tanggung jawab, pengakuan dari orang lain (penghargaan), prestasi, pekerjaan itu sendiri, dan pengembangan. Motivasi ekstrinsik yang berpengaruh terhadap kinerja adalah gaji, kebijakan dan administrasi, rekan kerja, keamanan, kondisi/lingkungan kerja, supervisi. Tujuan penelitian ini ialah menganalisis hubungan antara pengakuan, gaji/upah, kondisi lingkungan pekerjaan, hubungan antar pribadi, supervise dengan Inap RSUD Tobelo. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif menggunakan metode survei analitik dan pendekatan cross sectional, penelitian ini dilaksanakan di Halmahera Utara, yaitu pada Ruangan inap yang melaksanakan asuhan keperawatan di RSUD Tobelo, pada bulan Maret sampai April Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perawat yang bekerja di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo, yang berjumlah 74 orang. Data dianalisis melalui Uji Chi-Square. Perhitungan statistik menggunakan program Statistic Package for the Social Sciences (SPSS). Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang berhubungan dengan Inap RSUD Tobelo adalah Pengakuan, Gaji/Upah, Lingkungan kerja, Hubungan antar pribadi, Supervisi. Saran yang dapat dilakukan adalah Pemberian gaji/upah seharusnya diberikan sesuai dengan harapan perawat dengan dibayarkan tepat waktu pada bulan berjalan. Melaksanakan pengawasan atau supervisi kepada tenaga kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan SOP. Bidang keperawatan diharapkan dapat memperhatikan faktor yang mendorong motivasi kerja perawat. Kata Kunci : Motivasi Kerja Perawat ABSTRACT One of the main factors affecting employee performance is their motivation in working. How strong the motivation of the individual will be much to determine the quality of behavior that he displays, both in the context of learning, work and other life. The performance of nurses is influenced by intrinsic and extrinsic motivations. The intrinsic motivation that affects the performance of the nurse is the responsibility, the recognition of the other person (the award), the achievement, the work itself, and the development. Extrinsic motivations that affect performance are salary, policy and administration, co-workers, security, working conditions / environment, supervision. The purpose of this study is to analyze the relationship between recognition, salary / wages, working environment conditions, interpersonal relationships, supervision with nurse work motivation in Inpatient Unit of Tobelo Public Hospital. This research is a quantitative research using analytical survey method and cross sectional approach, this research was conducted in North Halmahera, namely in the room that carried out nursing care at Tobelo Hospital, from March to April Population in this research is all nurses who work in Inpatient unit of RSUD Tobelo, which amounts to 74 people. Data were analyzed through Chi-Square Test. Statistical calculations using the Statistic Package for the Social Sciences (SPSS) program. This research can be concluded that the factors related to work motivation of nurses at Tobelo Hospital Unit are Recognition, Salary / Wages, Working Environment, Interpersonal Relations, Supervision. Suggestions that can be made are Salary / wages should be given in accordance with the expectations of nurses by being paid on time during the month. Implement supervision or supervision to health personnel so that health services can run in accordance with SOP. Nursing field is expected to pay attention to factors that encourage the motivation of nurses work. Keywords : Nurse Work Motivation 85

2 PENDAHULUAN Pembangunan kesehatan sebagaimana yang disebutkan dalam undang undang No. 36 tahun 2009 tentang kesehatan, bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar dapat terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna (Meliputi promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif) dengan menyediakan pelayanan rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat. Mendukung mewujudkan tujuan tersebut diperlukan upaya kesehatan yang bersifat menyeluruh, terpadu, merata, dapat diterima serta terjangkau dengan menitikberatkan kepada pelayanan untuk masyarakat luas, tanpa mengabaikan mutu pelayanan perorangan (Anonim, 2009). Sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No 1796/Menkes/SK/VIII/ 2011 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan, Kompetensi perawat dibuktikan dengan Surat Tanda Registrasi (STR) yang dikeluarkan oleh Persatuan Perawat Nasional Indonesia untuk melindungi masyarakat dengan memastikan tingkat kompetensi professional untuk menjamin kepedulian terhadap hak-hak pasien/klien (Anonim, 2011). Pelayanan keperawatan merupakan bagian pelayanan kesehatan yang berlangsung selama 24 jam dan berkesinambungan. Hal ini merupakan salah satu ciri yang membedakan pelayanan keperawatan dengan pelayanan kesehatan lainnya. Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan oleh tenaga keperawatan terdiri dari berbagai jenis dan mutu pelayanan serta relatif lebih banyak kegiatan yang dilaksnakan dalam memberikan asuhan keperawatan selama 24 jam dibandingkan dengan tenaga kesehatan lainnya, sehingga pelayanan keperawatan sangat mempengaruhi mutu pelayanan di rumah sakit, puskesmas maupun di masyarakat. Kurangnya motivasi perawat pada akhirnya akan berdampak pada pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan yang kurang baik. Motivasi sangat penting dalam institusi perawatan kesehatan. Karena, seperti di dalam organisasi lain, orang-orang dibutuhkan untuk berfungsi secara efektif jika mereka ingin menyediakan perawatan pasien yang layak. Hal ini mengisyaratkan bahwa institusi perawatan kesehatan harus memotivasi personel yang berkualitas untuk melamar pekerjaan dalam institusi dan kemudian memotivasi mereka untuk tetap bekerja (Cherie, 2013). Salah satu faktor utama 86

3 yang mempengaruhi kinerja karyawan adalah motivasinya dalam bekerja. Seberapa kuat motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan terhadap kualitas perilaku yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam kehidupan lainnya. Motivasi merupakan suatu proses dimana kebutuhankebutuhan mendorong seseorang untuk melakukan serangkaian kegiatan yang mengarah ke tercapainya suatu tujuan tertentu (Mangkunegara, 2009). Dari beberapa indikator kinerja rumah sakit diketahui bahwa BOR (Bed Occupancy Rat) Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo pada tahun 2014 sebesar 84%, tahun 2015 sebesar 75% dan tahun 2016 sebesar 70,36%. Apabila dibandingkan BOR tahun 2014 sampai dengan tahun 2016 ada sedikit penurunan. Hal ini menunjukkan masih rendahnya tingkat pemakaian tempat tidur di Rumah Sakit Tobelo. Indikator lainnya seperti GDR (Gross Death Rate) pada tahun 2014 sebesar 27/1000, tahun 2015 sebesar 22/1000 dan tahun 2016 sebesar 25/1000. Dimana nilai ideal GDR suatu rumah sakit harus < 45/1000. Indikator NDR (Netto Death Rate) Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo tahun 2015 sebesar 12/1000, sementara nilai ideal NDR suatu rumah sakit harus < 25/1000. Setiap tahun dilakukan penilaian terhadap prestasi kerja perawat tetapi belum diketahui motivasi kerja perawat tinggi atau rendah. Dari data evaluasi tentang tingkat kehadiran perawat di Rumah Sakit Tobelo pada tahun 2016, tingkat kehadiran perawat dalam melaksanakan tugas berkisar antara 90% - 95%. METODE Jenis penelitian ini yaitu penelitian kuantitatif menggunakan metode survei analitik dan pendekatan cross sectional (potong lintang). Penelitian ini dilaksanakan di bagian unit rawat inap RSUD Tobelo yang meliputi ruang perawatan Penyakit Dalam, Bedah, Anak, ICU, ISOLASI dan VIP. Pada bulan Maret sampai April Populasi yang diteliti adalah seluruh perawat yang terlibat dalam asuhan keperawatan di unit rawat inap RSUD yang berjumlah 74 orang. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan kuesioner. Analisis data yang digunakan adalah analisis univariat, analisis bivariat dan analisis multivariat. HASIL DAN PEMBAHASAN a. Hubungan Antara Pengakuan Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Hubungan antara pengakuan dengan Inap RSUD Tobelo dapat dilihat pada tabel 1. 87

4 Tabel 1. Hubungan Antara Pengakuan Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Pengakuan Motivasi Kerja Perawat Nilai p Baik 31 41, , ,6 Kurang Baik 6 8, , ,4 0,038 dilakukan antara pengakuan dengan Inap RSUD Tobelo, diperoleh data bahwa jumlah responden yang pengakuan baik sebanyak 53 responden (71,6%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 31 responden (41,9%) dan kurang baik sebanyak 22 responden (29,7%); sedangkan jumlah responden yang pengakuan kurang baik sebanyak 21 responden (28,4%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 6 responden (8,11%) dan kurang baik sebanyak 15 responden (20,3%);. Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,038<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara pengakuan dengan Inap RSUD Tobelo. b. Hubungan Gaji/Upah Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo. Hubungan antara gaji/upah dengan Inap RSUD Tobelo dapat dilihat pada tabel 2. Tabel 2. Hubungan Antara Gaji/Upah Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Gaji/Upah Motivasi Kerja Perawat Nilai p Baik 26 35, , ,4 Kurang Baik 11 14, , ,6 0,002 dilakukan antara gaji/upah dengan Inap RSUD Tobelo, diperoleh data bahwa jumlah responden yang gaji/upah baik sebanyak 38 responden (51,4%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 26 responden (35,1%) dan kurang baik sebanyak 12 responden (16,2%); sedangkan jumlah responden 88

5 yang gaji/upah kurang baik sebanyak 36 responden (48,6%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 11 responden (14,9%) dan kurang baik sebanyak 25 responden (33,8%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,002<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara gaji/upah dengan Inap RSUD Tobelo. c. Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Pekerjaan Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo. Hubungan antara kondisi lingkungan pekerjaan dengan motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Hubungan Antara Kondisi Lingkungan Pekerjaan Dengan Motivasi Kerja Kondisi Lingkungan Pekerjaan Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Motivasi Kerja Perawat Nilai p Baik 26 35, , ,1 Kurang Baik 11 14, , ,9 0,010 dilakukan antara kondisi lingkungan pekerjaan dengan motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo, diperoleh data bahwa jumlah responden yang kondisi lingkungan pekerjaan baik sebanyak 40 responden (54,1%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 26 responden (35,1%) dan kurang baik sebanyak 14 responden (18,9%); sedangkan jumlah responden yang kondisi lingkungan pekerjaan kurang baik sebanyak 34 responden (48,6%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 11 responden (14,9%) dan kurang baik sebanyak 23 responden (31,1%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,010<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara kondisi lingkungan pekerjaan dengan Inap RSUD Tobelo. d. Hubungan Antara Hubungan Antar Pribadi Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Hubungan antara hubungan antar pribadi dengan motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo dapat dilihat pada tabel 4. 89

6 Tabel 4. Hubungan Antara Hubungan Antar Pribadi Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Hubungan Antar Motivasi Kerja Perawat Nilai p Pribadi Baik 34 45, , ,7 Kurang Baik 3 4, , ,3 0,002 dilakukan antara hubungan antar pribadi dengan motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo, diperoleh data bahwa jumlah responden yang hubungan antar pribadi baik sebanyak 56 responden (75,7%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 34 responden (45,9%) dan kurang baik sebanyak 22 responden (29,7%); sedangkan jumlah responden yang hubungan antar pribadi kurang baik sebanyak 18 responden (24,3%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 3 responden (4,1%) dan kurang baik sebanyak 15 responden (20,3%). Berdasarkan hasil analisis uji chi-square didapatkan hasil dengan nilai p=0,002<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara hubungan antar pribadi dengan motivasi kerja perawat di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo. e. Hubungan Antara Supervisi Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo. Hubungan antara supervisi dengan Inap RSUD Tobelo dapat dilihat pada tabel 5. Tabel 5. Hubungan Antara Supervisi Dengan Motivasi Kerja Perawat Di Unit Rawat Inap RSUD Tobelo Supervisi Motivasi Kerja Perawat Nilai p Baik 29 39, , ,8 Kurang Baik 8 10, , ,2 0,004 dilakukan antara supervisi dengan Inap RSUD Tobelo, diperoleh data bahwa jumlah responden yang supervisi baik sebanyak 45 responden (60,8%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 29 responden (39,2%) dan kurang baik sebanyak 16 responden (21,6%); sedangkan jumlah responden 90

7 yang supervisi kurang baik sebanyak 29 responden (39,2%) dengan menjawab motivasi baik sebanyak 8 responden (10,8%) dan kurang baik sebanyak 21 responden (28,4%). Berdasarkan hasil 1. Analisis Multivariat Hasil uji bivariat menghasilkan nilai p dari variabel pengakuan, gaji/upah, kondisi lingkungan pekerjaan, hubungan antar pribadi dan supervisi dengan analisis uji chi-square didapatkan hasil motivasi perawat di unit rawat inap dengan nilai p=0,004<α=0,05 yang menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara supervisi dengan Inap RSUD Tobelo. RSUD Tobelo di bawah 0,25. Selanjutnya dilakukan analisis multivariate terhadap semua variabel. Uji dilakukan dengan analisis regresi logistik untuk mengetahui variabel yang paling berhubungan dengan motivasi perawat. Tabel 6. Hasil Analisis Regresi Logistik Tahap I Variabel B Wald Sig. Exp.(B) Pengakuan Gaji/Upah Kondisi Lingkungan pekerjaan Hubungan antar pribadi Supervisi Berdasarkan Tabel 6 dapat diketahui bahwa pengakuan, gaji/upah, kondisi lingkungan pekerjaan, hubungan antar pribadi dan supervisi dengan motivasi perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo namun hanya variabel pengakuan, gaji/upah, hubungan antar pribadi dan supervisi di bawah 0,25. Selanjutnya dilakukan lagi analisis regresi logistik tahap II. Tabel 7. Hasil Analisis Regresi Logistik Tahap II Variabel B Wald Sig. Exp.(B) Pengakuan Gaji/Upah Hubungan antar pribadi Supervisi Berdasarkan nilai wald =9.164 statistik, faktor yang berhubungan dengan maka variabel gaji/upah menjadi faktor motivasi perawat di unit rawat inap yang paling dominan dari beberapa RSUD Tobelo. 91

8 KESIMPULAN 1. Terdapat hubungan antara pengakuan dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo. 2. Terdapat hubungan gaji/upah dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo. 3. Terdapat hubungan antara kondisi lingkungan pekerjaan dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo. 4. Terdapat hubungan antara hubungan antar pribadi dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo. 5. Terdapat hubungan antara supervisi dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo. 6. Variabel yang paling berhubungan dengan motivasi kerja perawat di unit rawat inap RSUD Tobelo ialah gaji/upah. SARAN Saran yang dapat diberikan dengan melihat hasil penelitian ini ialah : 1. Pemberian gaji/upah seharusnya diberikan sesuai dengan harapan perawat dengan dibayarkan tepat waktu pada bulan berjalan. 2. Melaksanakan pengawasan atau supervisi kepada tenaga kesehatan sehingga pelayanan kesehatan dapat berjalan sesuai dengan SOP. 3. Bidang keperawatan diharapkan dapat memperhatikan faktor yang mendorong motivasi kerja perawat. 4. Untuk peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian lanjutan dengan menambah variabel yang berbeda sehingga semakin banyak refrensi yang ada tentang faktorfaktor yang berhubungan dengan motivasi kerja perawat. DAFTAR PUSTAKA Anonimous. 2014a. Undang-Undang RI Nomor 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan. Jakarta. Anonimous, 2014b. Profil Rumah Sakit Umum Daerah Tobelo Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 1796/Menkes/SK/VIII/201 1 Tentang Registrasi Tenaga Kesehatan. Menteri Kesehatan RI. Jakarta. Cherie Kepemimpinan dan Manajemen Keperawatan. Yogyakarta. Imperium. Mandagi, F. M., J. M. L. Umboh, dan A. J. M. Rattu Analisis Faktor Faktor Yang Berhubungan Dengan Kinerja Perawat Dalam 92

9 Menerapkan Asuhan Keperawatan Di Rumah Sakit Umum Bethesda GMIM Tomohon Jurnal e- Biomedik (ebm), Volume 3, Nomor 3, September- Desember 2015 Mangkunegara, A. A. P Evaluasi Kinerja SDM. Bandung. Refika Aditama. Notoatmodjo, S Promosi Kesehatan Dan Ilmu Perilaku. Jakarta. PT. Rineka Cipta. Nursalam Manajemen Keperawatan Aplikasi dan Praktek Keperawatan Profesional. Jakarta. Bina Aksara. 93