ANALISISA HUKUM GRAVITASI BUMI TERHADAP BULAN MAKALAH

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "ANALISISA HUKUM GRAVITASI BUMI TERHADAP BULAN MAKALAH"

Transkripsi

1 ANALISISA HUKUM GRAVITASI BUMI TERHADAP BULAN MAKALAH TUGAS MATA KULIAH ASTRONOMI DOSEN PENGAMPU: DR. H. AHMAD IZZUDDIN, M.Ag OLEH: UMAR HAMDAN NIM: KONSENTRASI ILMU FALAK PROGRAM DOKTOR STUDI ISLAM PASCASARJANA UIN WALISONGO SEMARANG

2 A. Pendahuluan Penciptaan alam semesta adalah satuan rentetan terhadap pencitaan benda langit dan bumi. Allah berfirman dalam surat Al-Anbiya ayat, 30: Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan antara keduanya. dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka Mengapakah mereka tiada juga beriman?. Penciptaan langit dan bumi, meneguhkan kesan sulap, dalam arti tanpa proses yang masuk akal, dan sebab akibat dalam penciptaannya. Dalam penciptaan dan penyelenggaraan tatanan alam semesta. 1 Bukti-bukti ilmiah menunjukkan bahwa alam semesta pada mulanya merupakan satu kesatuan yang mempunyai energi yang sangat besar. Selanjutnya peristiwa alamiah terjadi, dan mengakibatkan alam semesta terpecah dan terbagi-bagi kepada bagian yang sangat banyak, sehingga masing-masing bagian memiliki energi yang paling kecil sebelumnya. Peristiwa itu diakibatkan ledakan besar yang mengakibatkan terciptanya Gugusan Galaksi, Matahari, Bintang-Bintang dan Satelit. Pasca terjadinya ledakan, energi alam semesta terbagi kepada semua benda dengan sistem yang sangat detil yang memungkinkan alam semesta ini dapat melangsungkan perjalananya sampai batas waktu yang telah ditentukan (oleh penciptanya). 2 Bulan merupakan bagian tata surya, bukan planet tapi merupakan satelit angkasa yang tidak bercahaya. Bulan merupakan benda langit yang selalu mengikuti bintang-bintang sajaroh. Bulat dan padat bentuknya. 3 Bulan merupakan satelit bumi. Satelit berarti pengiring. Karena bulan selalu mengiringi bumi pada peredarannya. Artinya bulan melakukan tiga gerakan 1 Syekh Yusuf al-hajj Ahmad, al-qur an Kitab Sains dan Medis,65 2 Abdul Basith Al-Jamal, Daliya Shiddiq Al-Jamal, Ensiklopedi Ilmiah Dalam al-qur an dan Sunnah, Terj. Ahrul Tsani Fathurahman, Subhan Nur, (Jakarta: Pustaka Al-Kautsar, 2003), 17 3 KR. Muhamad Wardan, Kitab Ilmu Falak dan Hisab, 30 1

3 sekaligus, yaitu berputar pada sumbunya, beredar mengelilingi bumi, dan bersama bumi beredar mengelilingi matahari. 4 B. Bulan dan Gerhana Tentang pembentukan bulan di sini ada empat teori yang diusulkan, yaitu proses fisi bumi, penangkapan oleh bumi, kondensasi bahan pembentuk bulan disekeliling bumi, tumbukan bumi dengan sebuah benda langit yang besar ukurannya. Untuk memperjelas uraian diatas maka penulis akan menjelaskan sebagai berikut: 1. Teori Fisi Teori ini mengusulkan kalau bulan berasal dari calon bumi masih belum memadat. Menurut pendukung teori ini proses fisi dibuktikan oleh samanya komponen pokok pembentuk bumi dan bulan. 2. Teori Penangkapan Teori penangkapan ini menyarankan kalau bulan terbentuk tidak terdekat dengan bumi, tetapi ditempat lain di tata surya. Para pendukung teori ini melihat tidak seharusnya dua objek yang berdekatan dan berjarak sama dari matahari memiliki perbandingan unsur yang berbeda. 3. Teori Kondensasi Menurut teori ini bumi dan bulan terbentuk bersama-sama secara terpisah dari sumber bahan yang sama. Teori ini adalah teori yang paling banyak memiliki penganut karena proses kondensasi yang berlangsung analog dengan proses pembentukan tata surya. 4. Teori Tumbukan Hipotesis ini sekarang menjadi hipotesis yang paling popular. Para ahli yang mengusulkannya mengatakan bahwa 4,6 miliar tahun yang lalu, waktu bumi belum memadat, sebuah benda langit besar (seukuran Mars) menumbuk bumi. 5 Selain keempat teori di atas, ada dua teori pokok mengenai asal mula bulan. Pertama, memandang bahwa dahulu bulan merupakan bagian bumi 4 Budi Purwanto, Sains Fisika 3 Konsep dan Penerapannya, (Solo: PT. Tiga Serangkai Pustaka Mandiri, 2007), A. Gunawan Admiranto, Menjelajah Tata Surya, (Yogyakarta: Kanisius, 2009),

4 dan terpisahkan dari bumi oleh kekuatan pasang air atau oleh daya tarik gravitasi dari sebuah bintang yang lewat. Bukan dicabut dari lubang dalam kerak bumi, yang sekarang diisi oleh Samudera Pasifik. Teori kedua, menekankan bahwa bumi dan bulan terbentuk pada waktu yang hampir bersamaan dari suatu timbunan materi dingin, yang pada waktu itu berkeliling di sekitar matahari. Proses serupa ditekankan pula bagi asal mula planetplanet lain dan satelit-satelitnya. Dalam teori pertama, diduga bahwa materi aslinya panas dan membentuk benda-benda yang sekarang menjadi dingin. Sebaliknya teori kedua menggambarkan pembentukan bumi, bulan, dan benda-benda tata surya lain dari materi dingin, beberapa diantaranya sekarang menjadi panas sebagai akibat tekanan internal dan radioaktivitas. Teori ketiga menyatakan bahwa bulan itu bekas planet yang terperangkap oleh bumi. Menurut hipotesis yang kedua, bulan itu kira-kira sama tuanya dengan bumi, yaitu sekitar tahun. Akan tetapi sudah barang tentu bagian permukaan bulan berbeda-beda menurut umurnya, tepat seperti halnya dengan bagian permukaan bumi. Berikut ini akan dijelaskan sifat-sifat bulan: 1. Permukaan Bulan Seorang pengamat bulan di bumi dapat membedakan daerah-daerah yang terang dan yang gelap. Daerah yang terang pada umumnya merupakan tanah tinggi, sedangkan daerah yang gelap merupakan daerah rata serta rendah. Banyak bagian yang terlihat, bentuk bayanganbayangan ke permukaan bulan. Daerah terang adalah dataran-dataran tinggi yang diberi nama Terrae yang artinya bumi. Sedangkan daerah gelap disebut Maria yang artinya laut Jarak dan Besar Bulan Bulan adalah benda langit yang letaknya terdekat dengan bumi, bahkan dia adalah satelit bumi ( pengiring bumi ). Dari hasil pengukuran yang 6 A. Gunawan Admiranto, Menjelajah Tata Surya, 202 3

5 dilakukan ternyata jarak rata-ratanya dari bumi adalah km atau 1/375 jarak rata-rata bumi-matahari, atau juga 60 x jari-jari bumi. Diameter bulan adalah km, sekitar ¼ diameter bumi. Planetplanet lain dalam tata surya mempunyai satelit, beberapa diantaranya lebih besar dari milik kita. Akan tetapi, bulan adalah yang terbesar dalam hubungannya dengan besar planet induknya. Massa bulan yang di ukur dengan efek gravitasinya atas bumi, adalah 1/81 massa bumi. Volumenya 1/50 volume bumi. Oleh karena itu, bulan kurang padat dari pada bumi. 3. Kecerahan dan Suhu Bulan Bulan tidak mempunyai cahaya sendiri, tetapi bulan bersinar karena cahaya pantulan. Persentase cahaya yang dipantulkan oleh bulan dikenal sebagai albedonya. Bulan memantulkan rata-rata hanya 7% cahaya matahari yang jatuh secara vertikal diatasnya. Karena di bulan banyak daerah cerah dan gelap, beberapa daerah memantulkan lebih banyak cahaya, beberapa daerah lainnya kurang. Seluruh cahaya yang kita lihat pada bulan, datang dari matahari, baik secara langsung maupun tidak langsung sebagai sinar bumi, setelah pemantulan dari bumi. Permukaan bumi merupakan reflektor yang jauh lebih baik dari pada permukaan bulan. Bila di bulan tengah hari, dengan matahari langsung di atas kepala, suhunya 110C. Pada malam hari suhu bulan turun sampai sekitar -1 3C. 7 Perbedaan yabg ekstrem tersebut terjadi karena bulan tidak mempunyai atmosfer. Atmosfer bertindak sebagai selimut dan mencegah pendinginan dan pemanasan yang melampaui batas. Bukti langsung bahwa bulan tidak mempunyai atmosfer, diperoleh dengan memperhatikan okultasi, yaitu lintasan sebuah bintang di belakang bulan. Seandainya bulan mempunyai atmosfer, bintang yang lewat itu akan melenyap berangsur-angsur, tetapi bintang itu selalu menghilang secara tiba-tiba pula pada sisi lain bulan. 7 Budi Purwanto, Sains Fisika 3 Konsep dan Penerapannya untuk Kelas IX SMP dan MTs, 221 4

6 4. Orbit dan Librasi Bulan Bulan tidak selalu terletak pada bidang yang sama. Baik bentuk maupun posisinya yang relatif terhadap matahari dan bumi terus-menerus berubah. Karena sebab inilah, bagian bulan yang terlihat dari bumi agak berbeda sehingga setelah suatu periode waktu kita dapat melihat 59% permukaan bulan pada suatu tempat pengamatan di bumi. 8 Perubahan perubahan dalam orbit bulan terjadi dalam daur-daur. Karena hal inilah, permukaan bulan yang dapat dilihat mengalami gerak berguncang, atau librasi, yang menjadikan daerah-daerah kecil di dekat tepi cakram yang dapat diamati itu terlihat. Bagian bulan yang dapat kita saksikan dari bumi ternyata lebih luas sedikit dari separo bagian dari bulan separuhnya. Sebab kutub-kutub bulan ( kutub utara dan selatannya), begitu pula bagian-bagian tepi (kiri dan kanan) dapat berganti-ganti tampak pada kita. Kejadian ini disebabkan oleh suatu gejala yang disebut gejangan semu bulan terhadap bumi atau librasi bulan. Ada 3 librasi dikenal: a. Librasi dalam Garis Lintang Librasi dalam garis lintang ini disebabkan karena sumbu bulan yang letaknya miring (condong) terhadap bidang lintasannya dan tetap kedudukannya selama peredarannya mengelilingi bumi. b. Librasi dalam Garis Membujur Librasi dalam garis membujur ini terjadi karena kecepatan bergeraknya bulan memgelilingi bumi tidaklah tetap, kadang-kadang cepat, kadang-kadang lambat. Padahal geraknya berputar pada sumbunya selalu tetap. c. Librasi Paralaks Librasi ini terjadi kerana adanya beda lihat antara orangorang/pengamat-pengamat yang berada di tempat-tempat yag berlainan letaknya di bumi. Akibat librasi yang tiga macam itu, maka sesungguhnya orang di bumi dapat melihat lebih dari separo dari 8 A. Gunawan Admiranto, Menjelajah Tata Surya, 204 5

7 bagian bulan. Menurut perhitungan (yang dibulatkan) data-data itu sebagai berikut: - 3/7 bagian bulan tidak pernah tampak dari bumi. - 3/7 bagian tetap menghadap (dan tampak ke bumi). - 1/7 bagian dapat di lihat karena librasi. Jadi permukaan bulan yang dapat dilihat dan dikenal dari bumi kira-kira ada 4/7 5. Gerhana Bulan Menurut sejarah pengamat yang memiliki antusias sangat tinggi mengenai perkiraan gerhana diawali oleh peramalan Thales, yaitu seorang filosof dari Miletus yang meninggal pada tahun 546 SM. Ahli sejarah Yunani bernama Herodotus telah memberikan pernyataan peramalan dramatis disaat berlangsungnya perang antara bangsa Lydia dan bangsa Mede di tahun keenam. Pada waktu itu pertempuran berlangsung di siang hari yang cerah dimana pertempuran sengit itu berlangsung tiba-tiba langit langit berubah menjadi gelap seperti suasana malam hari. 9 Thales dari Miletus telah meramalkan terjadinya fenomena alam yang kehilangan terang hari itu kepada bangsa Ionia (Miletus berada dalam distrik Ionia) dengan menetapkannya dalam tahun yang di dalamnya sungguh terjadi. Sehingga ketika bangsa Lydia dan Bangsa Mede melihat siang hari berubah menjadi gelap mereka tersentak menghentikan perang atau pertempurannya dan keduanya lebih bersemangat untuk melakukan perdamaian. Gerhana ini telah diidentifikasi dengan gerhana yang terjadi pada tanggal 28 Mei 585 SM. Ramalan Thales didasarkan pada suatu penemuan yang sangat menarik oleh para astronomi bangsa Chaldea. Mereka meramalkan terjadinya gerhana Matahari dari pengalaman gerhana yang terjadi sebelumnya. 10 Mengenai gerhana ini sudah bisa diperhitungan kapan akan terjadinya gerhana yang sering dikenal sebagai periode saros. Dalam sejarah kuno, para astronom Babilonia telah melakukan observasi dan perhitungan 9 Muh Rasywan Syarif, Thesis (Fiqh Astronomi gerhana Matahari), Muh Rasywan Syarif, Thesis (Fiqh Astronomi gerhana Matahari),

8 terhadap gerhana dan mencatat bahwa gerhana Matahari dan gerhana Bulan terjadi dalam rangkaian dan periode tertentu. Perhitungan ini ditemukan oleh Thales dan dijadikan sebagai dasar untuk memprediksikan terjadinya gerhana. Kata saros berasal dari bahasa babel sar yang menunjukan arti suatu ukuran. Kata ini pertama kali digunakan sebagai istilah periode gerhana oleh Elmond Halley pada tahun 1691 M. 11 Lama waktu dalam satu siklus Saros ini merupakan keselarasan antara tiga periode orbit Bulan, yaitu siklus Bulan sinodik, siklus Bulan anomalistik, dan siklus Bulan drakonik. Satu periode sinodik membutuhkan selang waktu 29,53059 hari dimana Bulan kembali dari fase Bulan baru ke Bulan baru berikutnya. Satu periode anomalistik membutuhkan selang waktu 27,55444 hari dimana satu kali Bulan mengorbit Bumi dan kembali dengan jarak yang sama. Sedangkan satu periode drakonik membutuhkan selang waktu 27,1222 hari dimana bulan kembali berada di titik simpul yang sama. 12 Siklus Saros merupakan siklus gerhana (sekitar 6585,3213 hari, atau sekitar 18 tahun 11 1/3 hari), yang dapat digunakan untuk memprediksi gerhana Matahari serta gerhana Bulan. Satu siklus setelah gerhana, Matahari, Bumi, dan Bulan kembali ke bidang geometri yang relatif sama, dan gerhana yang hampir identik akan terjadi. 13 Satu periode Saros adalah 18 tahun 11 hari lebih 1/3 hari atau 223 kali bulan sinodis. Karena gerhana yang dipisahkan oleh 223 kali bulan sinodis mempunyai karateristik yang sama. Gerhana bulan yaitu Peristiwa alam dimana piringan bulan memasuki kerucut bayangan bumi. Gerhana Bulan hanya terjadi ketika Istiqbal (berhadapan),yaitu bujur astronomi Bulan berbeda 180 derajat dengan 11 Dikutip dari majalah Zenith edisi kesepuluh Unifikasi Kalender Hijriyah Antara Harapan Dan Tantangan. 2013, 3 12 Majalah Zenith edisi kesepuluh Unifikasi Kalender Hijriyah Antara Harapan Dan Tantangan, akses tanggal, 16 oktober

9 bujur astronomi matahari, sedangkan deklinasinya sama-sama 0 derajat atau hampir sama harganya walaupun tandanya berbeda. 14 Gerhana Matahari ataupun gerhana Bulan itu tergantung pada gerakan-gerakan Matahari, Bumi, dan Bulan yang teratur. Gerhana Bulan terjadi ketika Bulan berada dalam daerah bayang-bayang Bumi. Pada saat ini umbra Bumi menutupi Bulan. Kejadian ini terjadi jika Matahari, Bumi dan Bulan berada pada satu garis lurus, dan Bumi terletak diantara Matahari dan Bulan. Jenis gerhana Bulan ada tiga, yaitu gerhana Bulan total, gerhana bulan sebagian, dan gerhana penumbra. 15 Sebenarnya istilah gerhana hanyadapat digunakan khusus untuk peredaran Bumi, Matahari dan Bulan. Sedangkan pada umumnya, istilah yang dipakai untuk menunjukkan peristiwa seperti gerhana ini adalah Okultasi. Okultasi ialah fenomena alam ketika suatu objek benda langit ditutupi oleh objek lain yang lebih besar. Maksud lebih besar disini ialah dalam perspektif pandangan yang terlihat, lebih tepatnya bisa diartikan sebagai obyek yang lebih dekat, karena obyek yang lebih dekat biasanya terlihat lebih besar dari pada obyek yang jaraknya lebih jauh dari Bumi. 16 Okultasi itu sama halnya dengan gerhana, hanya saja gerhana adalah istilah untuk peristiwa pada suatu orbit benda yang berkaitan, yaitu dikhususkan untuk aktivitas bulan-bumi-matahari, sedangkan okultasi adalah istilah untuk orbit yang tidak berkaitan, alias lebih umum. 17 Peristiwa lain yang prinsipnya sama dengan gerhana ialah Transit, Transit adalah peristiwa melintasnya sebuah benda langit pada obyek lain dalam meridian yang sama. Arti lainnya adalah peristiwa melintasnya 14 Abu Syaiful Mujab Noor Ahmad, Risalah Nurul Anwar, ( Kudus: Cetakan TBS), hlm Slamet Hambali, Pengantar Ilmu Falak Menyimak Proses Pembentukan Alam Semesta, (Banyuwangi: Bismillah publisher, 2012), /12/2013, 14: , 3/12/2013, 15:00 8

10 sebuah planet di depan piringan planet yang lebih besar dan dapat diamati dari Bumi. 18 Tidak hanya itu warna gerhana Bulan dapat diketahui juga, spesifikasinya tergantung dari seberapa besar nilai Apparent Latitude (Lintang Bulan) ketika terjadi Istiqbal (berhadapan/purnama), rinciannya sebagai berikut: a. 0,000 o s/d 0,167 o : Hitam Pekat b. 0,167 o s/d 0,333 o : Hitam Kehijauan c. 0,333 o s/d 0,500 o : Hitam Kemerahan d. 0,500 o s/d 0,667 o : Hitam Kekuningan e. 0,667 os/d 0,833 o : Kedebuan f. 0,833 o s/d 1,000 o : Kelabu Gerhana bulan tidak selalu gelap seluruhnya tergantung gerak bulannya yang mendekati zonagerhana, oleh kaerna itu gerhana bulan dapat dibagi empat macam: 1) Gerhana Bulan Umbra Total Ketika seluruh piringan Bulan masuk dalam bayangan umbra Bumi. 2) Gerhana Bulan Umbra Sebagian Ketika sebagian piringan Bulan masuk bayangan umbra Bumi. 3) Gerhana Bulan Penumbra Total (Semu Total) Ketika seluruh piringan Bulanmasuk dalam bayangan penumbra Bumi. 4) Gerhana Bulan Penumbra Sebagian (Semu Sebagian) Yaitu ketika sebagian piringanbulan masuk dalam bayangan penumbra Bumi. 19 Bayangan yang dibentuk oleh bumi mempunyai dua bagian yaitu, pertama bagian yang paling luar yang disebut bayangan penumbra atau bayangan semu dan bagian dalam disebut dengan bayangan umbra atau bayangan inti. Pada bayangan penumbra hanya sebagian piringan Matahari yang ditutupi oleh Bumi, sedangkan pada bayangan umbra /12/2013, 15:05 19 Ahmad Izzan, M.Ag dkk, Studi Ilmu Falak, ( Banten : Pustaka Aufa Media, 2013), hlm

11 seluruh piringan matahari tertutupi oleh bumi, sehingga ketika Bulan melewati umbra, Bulan akan terlihat gelap karena cahaya Matahari yang masuk ke bulan dihalangi oleh Bumi. Ini yang dinamakan dengan peristiwa gerhana total. 20 Gerhana Bulan penumbra yaitu Bulan hanya melewati bayangan penumbra Bumi dan hal ini hanya bisa dilihat apabila lebih dari setengah piringan Bulan masuk pada bayangan penumbra Bumi. Bahkan ada astronom yang mengatakan hanya gerhana penumbra yang akan bisa dilihat apabila magnitudenya minimal 0,7. Sedangkan untuk gerhana umbra terjadi apabila bulan melewati umbra bumi, dimana jika seluruh piringan bulan melewati seluruh bayangan umbra bumi disebut gerhana total dan jika bulan melewati sebagian umbra bumi disebut gerhana bulan sebagian. 21 Dengan hal demikian maka cahaya Bulan yang hilang saat gerhana Bulan terjadi bisa dijelaskan secara ilmiah. Dimana cahaya yang seharusnya terpantulkan dari Matahari namun terhalangi oleh Bumi, sehingga cahayanya tidak bisa sampai ke Bulan dan hal ini menjadikan Bulan terlihat gelap. Semua benda langit berjalan pada garis-garis edarnya sendiri-sendiri di alam semesta. Jadi, benda-benda tersebut seolah-olah dekat dengan yang ada di laut yang luas. Di antara bukti-bukti kekuasaan Allah dengan ciptaan-nya yang indah adalah pergantian, yakni senantiasa terjadi siang dan malam. Malam dipilah dari siang dan siang pun dipilah dari malam. Sebagai hasil dari berputarnya bumi pada sumbunya (rotasi) dari barat ke timur, maka muncul Matahari pada salah satu ufuk lainnya dengan sangat teratur dan indah. Allah SWT sebagai pencipta langit dan bumi menjadikan garis edar sendiri-sendiri bagi Matahari maupun Bulan, yang masing-masing beredar. Sehingga yang satu tidak menutupi cahaya lainnya kecuali pada 20 Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis, (Semarang: PT Pustaka Rizki Putra. 2012), Ahmad Izzuddin, Ilmu Falak Praktis,108 10

12 saat-saat tertentu saja ketika terjadi gerhana Matahari ataupun gerhana Bulan. Jadi, sebagaimana telah dikatakan bahwamatahari beredar mengelilingi Bumi dalam gerakan secara semuyang ditimbulkan dari beredarnya Bumi sekeliling Matahari. Gerakan seperti inilah yang dirasakan penumpang kereta api ketika ia melihat pohon-pohon dan tiangtiang telepon, dan desa-desa tampak bergerak tanpa ia merasakan gerakannya sendiri. C. Hukum Gravitasi Penemu hukum gravitasi adalah Isaac Newton. Gravitasi berasal dari kata gravitas yang berarti berat dalam bahasa Yunani. Jika gaya gravitasi mencapai puncak tertinggi pohon apel, mungkinkah gravitasi juga mencapai posisi yang lebih jauh, misalnya sampai ke bulan? Jika iya, boleh jadi Bulan mengelilingi Bumi akibat adanya gaya gravitasi. 22 Dalam penelitiannya, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda, dan dirumuskan: F = G F = gaya tarik-menarik antara kedua benda (N) m 1 = massa benda 1 (kg) m 2 = massa benda 2 (kg) r = jarak antara kedua pusat benda (m) G = tetapan gravitasi universal Pada gerak melingkar sering disebutkan istilah frekuensi dan periode. Frekuensi ( ) adalah banyaknya putaran yang dilakukan objek dalam satu 22 Nataresmi Abd Hanan, Perjalanan Kosmos Memahami Alam Semesta, (Surabaya: Selasar Surabaya Publishing, 2009), 41 11

13 detik. Periode ( ) adalah waktu yang dibutuhkan objek untuk menyelesaikan satu putaran penuh. Berikut rumus persamaannya: Dimana: = banyak putaran = waktu (s) 1 putaran = rad (radian) 1 rpm (rotasi per menit) =. Periode dan frekuensi dihubungkan dengan persamaan: Dimana: = periode (s) = frekuensi (Hz) Kecepatan dan Percepatan Gerak Melingkar Pada gerak melingkar terdapat hal penting yang harus kamu perhatikan, yaitu semua persamaan kecepatan dan percepatan selalu menggunakan persamaan kecepatan sudut dan percepatan sudut. Perhatikan gambar lintasan di bawah ini: Kecepatan ( ) merupakan kecepatan linier atau kecepatan yang biasa kamu jumpai dalam gerak lurus. Kecepatan sudut atau disebut omega ( ) dan kecepatan linear ( ) dihubungkan dengan persamaan: 12

14 Dimana: = kecepatan linear (m/s) = jari-jari lintasan (m) Nilai kecepatan sudut dapat dicari jika diketahui frekuensi ataupun periodenya. Untuk mencari nilai kecepatan sudut ( ) dipakai rumus: Atau Dimana: = kecepatan sudut (rad/s) = 22/7 atau 3,14 Pada gerak melingkar, terdapat suatu percepatan pada objek yang mengarah ke pusat titik lintasan yang dinamakan percepatan sentripetal. Percepatan sentripetal arahnya tegak lurus dengan arah kecepatan linear. Perhatikan gambar dibawah. Persamaan percepatan sentripetal yakni: Dimana: = percepatan sudut (m/s 2 ) 13

15 Percepatan sentripetal ( ) menyebabkan timbulnya gaya sentripetal ( ) yang juga mengarah ke pusat titik lintasan. Gaya sentripetal harus ada agar objek tetap bergerak dalam lintasannya (lingkaran). Perhatikan gambar dibawah. Persamaan gaya sentripetal yakni: Dimana: = gaya sentripetal (N) = massa benda (m) Jika sebuah benda digerakkan melingkar secara vertikal, maka komponen gayagayanya dapat dilihat pada gambar dibawah. Kamu dapat langsung mencari nilai kecepatan linier benda dengan persamaan: Pada kasus gerak melingkar sebuah mobil yang berbelok dengan lintasan melingkar, kamu dapat langsung mencari kecepatan liniernya dengan persamaan diatas juga. 14

16 Jika lintasannya memiliki kemiringan sebesar seperti pada gambar diatas, maka dimasukkan pula kemiringan sudutnya sehingga persamaan kecepatan liniernya menjadi: Contoh Soal Gerak Melingkar Sebuah benda bermassa 1 kg bergerak dengan laju tetap 10 m/s. Jika pada partikel tersebut bekerja gaya 100 N yang arahnya selalu menuju satu titik, tentukanlah lintasan dari partikel tersebut. (A) lingkaran dengan jari-jari 1 m (B) cylindrical helix dengan jari-jari 1 m (C) garis lurus (D) ellipse dengan major axis = 2 m dan minor axis = 1 m (E) sinusoidal dengan amplitudo 1 m Percepatan sentripetal benda sebesar: rumus: Jika diketahui kecepatan liniernya, maka dapat dicari jari-jari lintasannya dengan 1 m. 23 Jadi, benda tersebut mengalami gerak melingkar dengan jari-jari lintasan sebesar 23 Studio Belajar, akses 17/10/

17 D. Kritik Hukum Gravitasi Bumi terhadap Bulan 1. Agung Waluyo dalam berita IPTEK tanggal 25 Oktober 2014 Newton sendiri tidak mengindikasikan bagaimana gaya gravitasi bekerja. Ia hanya mengatakan bahwa gravitasi adalah satu gaya yang sudah dari sananya dibawa oleh benda bermassa. Menurut Newton, sebuah benda bermasssa akan mengerjakan gaya tarik kepada benda bermassa lain yang berada dalam jangkauan gaya gravitasi benda yang bermassa lebih besar. Gaya tarik gravitasi itu bekerja dan menjelajah ruang hampa diantara dua benda tadi dalam waktu sesaat. Hal ini bertentangan dengan klaim Einstein bahwa tidak ada energi maupun massa yang bisa memiliki kecepatan melebihi kecepatan cahaya. Mengingat jangkauan gaya gravitasi yang mencapai ribuan bahkan jutaan kilometer, maka gaya gravitasi tidaklah mungkin menjelajah angkasa luar dalam waktu yang singkat. Jika gaya gravitasi bergerak dengan cara yang sama seperti cahaya bergerak, maka Einstein berkesimpulan kecepatan gaya gravitasi bekerja juga tidak boleh melebihi kecepatan cahaya. Dengan jarak jangkauan yang jauh maka jelas gravitasi memerlukan waktu yang panjang untuk menjelajah ribuan bahkan jutaan kilometer. Einstein temukan berhubungan dengan prinsip ekuivalen. Secara sederhana prinsip ini menggambarkan bahwa semua hukum fisika akan berperilaku sama dalam kerangka acuan mana saja, baik dalam kerangka diam, dalam kerangka yang berjalan dengan kecepatan konstan maupun dengan laju kecepatan yang positif. Misalkan kita berada dalam sebuah pesawat ruang angkasa yang berada di ruang hampa dan pesawat itu bergerak ke atas dengan laju kecepatan yang sama dengan laju kecepatan gravitasi bumi yaitu 9,8 meter per detik kuadrat. Jika ada sebuah buku yang melayang dalam pesawat itu, maka buku itu akan bergerak menuju lantai pesawat dengan laju kecepatan 16

18 yang sama pula: 9,8 meter per detik kuadrat. Jika buku dengan berat yang sama dilepaskan dari ketinggian tertentu di bumi dalam pengaruh gravitasi bumi, maka buku itu pasti akan jatuh bumi dengan laju kecepatan yang sama pula. 2. Posted by hawkson in Artikel X-News, Tempat Misterius Satu lagi fenomena aneh yang menjadi tamparan keras bagi hukum Gravitasi, Issac Newton. Wilayah Santa Cruz, California terdapat suatu fenomena alam yang unik. Ditempat itu terjadi keanehan yang mungkin akan membuat kita terheran-heran dan kebingungan jika mengunjungi tempat tersebut. Pasalnya ditempat yang merupakan hamparan hutan subur itu seakanakan membuktikan bahwa tidak berlakunya lagi hukum gravitasi Newton. Pepohonan yang tumbuh, berdiri miring dengan arah kemiringan yang sama bahkan bisa dibilang hampir tumbang. Banyak orang yang menyebut tempat ini sebagai titik misterius. 3. Dwi Murdaningsih OTO TEK Republik tanggal 12 Februari 2016 Gelombang gravitasi merupakan riak di alam semesta. Para ilmuwan mendeteksi gelombang gravitasi menggunakan advanced laser interferometer gravitational wave observatory (LIGO). Dilansir dari Bussiness Insider, bukan hal yang mudah bagi ilmuwan dalam menemukan gelombang ini. Para ilmuwan dipaksa memeriksa beberapa fakta yang masih membingungkan terkait penemuan terbaru ini. Berikut ini beberaoa fakta-faktanya: a. Gelombang gravitasi pertama kali diprediksi oleh Albert Einstein 100 tahun lalu. Butuh waktu panjang bagi para ilmuwan untuk mengonfirmasi teori ini. 17

19 b. Para ilmuwan menduga bahwa dua penggabungan lubang hitam memancarkan lebih banyak energi dalam bentuk gelombang gravitasi dalam beberapa menit terakhir sebelum keduanya bertabrakan dari bintang tunggal dan memancar selama miliar tahun. c. Gelombang gravitasi memperluas struktur ruang waktu namun hanya dalam jumlah yang sangat kecil. Instrumen LIGO dirancang mendeteksi distorsi yang 1 juta kali lebih kecil dibandingkan diameter atom hidrogen. d. Gelombang gravitasi memungkinkan ilmuwan mendeteksi pertama kalinya ketika dua lubang hitam berbenturan. Sinyal yang ditemkan baha tabrakan dua lubang hitam tersebut menghasilkan energi yang 50 kali lebih besar dibandingkan semua kekuatan bintang jika disatukan di alam semesta. e. Bukan hanya lubang hitam yang memancarkan gelombang gravitasi. Matahari dan bumi juga memancarkan gelombang gravitasi. Namun, gelombang gravitasi matahari dan bumi 100 miliar kali lebih kecil dibandingkan gelombang yang dihasilkan dari penggabungan dua lubang hitam. Alhasil, menjadi mustahil mendeteksi gelombang di bumi atau matahari menggunakan teknologi yang ada saat ini. f. Para lmuwan memperkirakan dua lubang hitam menyatu di suatu tempat di alam semesta setiap 15 menit. Artinya, nanti akan semakin banyak banyak gelombang gravitasi yang bisa dideteksi. g. Sebelum gelombang gravitasi pertama dideteksi, ilmuwan tidak memiliki cara apahak lubang hitam bisa bergabung. Jadi, penemuan ini tidak hanya mengonfirmasi prediksi Einstein, namun juga memunculkan perilaku baru dalam kosmos yang belum diketahui sebelumnya. 18

20 E. Kesimpulan 1. Bulan merupakan satelit bumi. Satelit berarti pengiring. Karena bulan selalu mengiringi bumi pada peredarannya. 2. Ada 3 librasi bulan: Librasi dalam Garis Lintang, Librasi dalam Garis Membujur, Librasi Paralaks. 3. Macam gerhana bulan, yaitu: Gerhana Bulan Umbra Total, Gerhana Bulan Umbra Sebagian, Gerhana Bulan Penumbra Total (Semu Total), Gerhana Bulan Penumbra Sebagian (Semu Sebagian). 4. Penemu hukum gravitasi adalah Isaac Newton, Newton menyimpulkan, bahwa gaya gravitasi atau gaya tarik-menarik dapat berlaku secara universal dan sebanding oleh massa masing-masing benda dan berbanding terbalik dengan kuadrat jarak kedua benda. 19

21 Daftar Pustaka Ath-Thabari, Abu Ja far Muhammad bin Jarir. Tafsir Ath-Thabari Jilid 2. Jakarta : Pustaka Azzam Ath-Thabari, Abu Ja far Muhammad bin Jarir, Tafsir 18. Jakarta: Pustaka Azzam Ath-Thabari Jilid Bahreisy, H. Salim dan H. Said Bahreisy. Terjemah singkat Tafsir Ibnu Katsir jilid 3. Surabaya: PT Bina Ilmu Bahreisy,H. Salim dan H. Said Bahreisy. Terjemah singkat Tafsir Ibnu Katsir jilid 4. Surabaya: PT Bina Ilmu Tim Tashih Departemen Agama. Al-Qur an dan Tafsirnya. Yogyakarta: PT Dana Bhakti Prima Yasa Qurthubi, Syaikh Imam. Tafsir Al-Qurthubi. Jakarta : Pustaka Azzam, Thayyarah, Nadiah. Buku Pintar Sains dalam Al-Qur an. Jakarta: Penerbit Zaman, Hambali, Slamet. Pengantar Ilmu Falak menyimak proses pembentukan alam semesta. Banyuwangi: Bismillah publisher, Majalah Zenith edisi kesepuluh Unifikasi kalender Hijriyah antara harapan dan tantangan Izzuddin, Ahmad. Ilmu Falak Praktis. Semarang: PT Pustaka Rizki Putra Syarif, Muh Rasywan. Thesis (Fiqh Astronomi gerhana Matahari)

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PENDIDIKAN MENENGAH UMUM Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2004 Materi Uji : ASTRONOMI Waktu :

Lebih terperinci

GERAK BUMI DAN BULAN

GERAK BUMI DAN BULAN MATERI ESENSIAL IPA SEKOLAH DASAR (Pengayaan Materi Guru) KONSEP ILMU PENGETAHUAN BUMI DAN ANTARIKSA GERAK BUMI DAN BULAN Agus Fany Chandra Wijaya DIGITAL LEARNING LESSON STUDY JAYAPURA 2010 GERAK BUMI

Lebih terperinci

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI

IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI IPA TERPADU KLAS VIII BAB 14 BUMI, BULAN, DAN MATAHARI KOMPETENSI INTI 3. Memahami dan menerapkan pengetahuan (faktual, konseptual, dan prosedural) berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan,

Lebih terperinci

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1

SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1 SOAL PILIHAN GANDA ASTRONOMI 2008/2009 Bobot nilai masing-masing soal : 1 1. [SDW] Tata Surya adalah... A. susunan Matahari, Bumi, Bulan dan bintang B. planet-planet dan satelit-satelitnya C. kumpulan

Lebih terperinci

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si.

PETA KONSEP. Revolu si. Rotasi. Mataha ri TATA SURYA. satelit buata n. satelit. alami. satelit. Bulan. palapa. Kalender Masehi. Revolu si. PETA KONSEP TATA SURYA Matahar i Planet Asteroi d Komet Meteor id Pusat Tata Surya Merkuri us Venus Bumi Mars Jupiter Saturnus Uranus Neptunu s Rotasi Revolu si satelit buata n satelit alami Pembagi an

Lebih terperinci

Kurang dari 0,25 diameter bumi. g/cm³) Gravitasi sekitar 1,67 m/s². Sekitar 17% gravitasi bumi

Kurang dari 0,25 diameter bumi. g/cm³) Gravitasi sekitar 1,67 m/s². Sekitar 17% gravitasi bumi PENDAHULUAN Bulan bukanlah hanya sebagai penghias langit malam dan penerangan saat Matahari tenggelam.objek yang dikenal sebagai satelit Bumi ini merupakan salah satu anggota tata surya yang senantiasa

Lebih terperinci

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari

1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari. Gerhana Matahari 1. Fenomena Alam Akibat Perubahan Kedudukan Bumi, Bulan, terhadap Matahari Gerhana Matahari Peristiwa gerhana matahari cincin (GMC) terlihat jelas di wilayah Bandar Lampung, Lampung, pada letak 05.21 derajat

Lebih terperinci

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer.

Daftar Isi. Tata Surya. Matahari. Gerak edar bumi dan bulan. Lithosfer. Atmosfer. Tata Surya L/O/G/O Daftar Isi 1 2 3 4 5 Tata Surya Matahari Gerak edar bumi dan bulan Lithosfer Atmosfer Tujuan Belajar Siswa mampu mendeskripsikan maahari sebagai bintang dan bumi sebagai salah satu planet

Lebih terperinci

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Satuan Besaran dalam Astronomi. Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Satuan Besaran dalam Astronomi Dr. Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar X.3.1 Memahami hakikat fisika dan prinsipprinsip pengukuran (ketepatan, ketelitian dan aturan angka penting) X.4.1 Menyajikan

Lebih terperinci

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN

GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN GERHANA MATAHARI DAN GERHANA BULAN Tanpa disadari sebenarnya kita selalu berputar dimuka bumi ini sesuai dengan bumi dan tata surya. Sistem tata surya kita yang terdiri dari 9 planet, bulan, komet (asteroid)

Lebih terperinci

seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani.

seperti sebuah bajak, masyarakat Cina melihatnya seperti kereta raja yang ditarik binatang, dan masyarakat Jawa melihatnya seperti bajak petani. GALAKSI Pada malam yang cerah, ribuan bintang dapat kamulihat di langit. Sesungguhnya yang kamu lihat itu belum seluruhnya, masih terdapat lebih banyak lagi bintang yangtidak mampu kamu amati. Di angkasa

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1. (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata surya 1. Perhatikan ciri-ciri planet pada tabel berikut. SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.1 Nama Planet Ciri Ciri (1) Yupiter Berupa gas dan massanya terbesar diantara planet tata

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Raja Kerajaan Tata Surya

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Raja Kerajaan Tata Surya Raja Kerajaan Tata Surya Matahari merupakan salah satu bintang di antara milyaran bintang yang ada di galaksi kita. Seperti bintang yang lainnya, Matahari merupakan bola gas panas raksasa yang sangat terang.

Lebih terperinci

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014

Oleh : Kunjaya TPOA, Kunjaya 2014 Oleh : Kunjaya Kompetensi Dasar X.3.5 Menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan dan penerapannya dalam teknologi X.4.5 Menyajikan ide / gagasan terkait gerak melingkar Pengertian

Lebih terperinci

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit

indahbersamakimia.blogspot.com Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit Soal Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2011, Waktu : 150 menit Pilihan Berganda, 20 Soal 1. Jika jarak rata-rata planet Mars adalah 1,52 SA dari Matahari, maka periode orbit planet Mars mengelilingi

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6 SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.6 1. Perhatikan Gambar! Tingginya permukaan laut di bumi pada saat pasang atau surut berbeda satu tempat dengan tempat lainnya. Jika posisi matahari,

Lebih terperinci

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI

BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI BAB 13 STRUKTUR BUMI DAN STRUKTUR MATAHARI Tujuan Pembelajaran Kamu dapat mendeskripsikan struktur bumi. Bila kita berada di suatu tempat yang terbuka, umumnya dataran sekeliling kita akan terlihat rata.

Lebih terperinci

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya

Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Pengertian Planet, Macam-Macam Planet Serta Ciri-Cirinya Secara Umum, Pengertian Planet adalah benda langit yang mengorbit atau mengelilingi suatu bintang dengan lintasan dan kecepatan tertentu. Contohnya

Lebih terperinci

GERHANA. Sukma Perdana Prasetya

GERHANA. Sukma Perdana Prasetya GERHANA Sukma Perdana Prasetya MITOS MITOS GERHANA Beragam mithos tentang gerhana di berbagai tempat di muka bumi menarik untuk disimak sebagai pelestarian kekayaan khasanah budaya manusia di masa lalu.

Lebih terperinci

Uji Kompetensi Semester 1

Uji Kompetensi Semester 1 A. Pilihlah jawaban yang paling tepat! Uji Kompetensi Semester 1 1. Sebuah benda bergerak lurus sepanjang sumbu x dengan persamaan posisi r = (2t 2 + 6t + 8)i m. Kecepatan benda tersebut adalah. a. (-4t

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015

SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 HAK CIPTA DILINDUNGI UNDANG-UNDANG SOAL SELEKSI OLIMPIADE SAINS TINGKAT KABUPATEN/KOTA 2014 CALON TIM OLIMPIADE ASTRONOMI INDONESIA 2015 Bidang Astronomi Waktu : 150 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

Lebih terperinci

GERAK EDAR BUMI & BULAN

GERAK EDAR BUMI & BULAN GERAK EDAR BUMI & BULAN Daftar isi : Pendahuluan Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator Materi : 1. Bentuk dan Ukuran Bumi 2. Pengaruh Rotasi Bumi 3. Pengaruh Revolusi Bumi 4. Bulan Sebagai Satelit

Lebih terperinci

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI

FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI FENOMENA ASTRONOMI SISTEM BUMI, BULAN & MATAHARI Resti Andriyani 4001411044 KONDISI FISIK Bumi Bulan Matahari BUMI Bumi merpakan planet yang KHAS dan ISTIMEWA Terdapat lautan, kegiatan vulkanik dan tektonik,

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS Tes Seleksi Olimpiade Astronomi

Lebih terperinci

Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018

Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 Gerhana Bulan Total 31 Januari 2018 Rhorom Priyatikanto Pusat Sains Antariksa Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional Bandung, Indonesia Pendahuluan Matahari, Bulan, bintang, dan 5 planet adalah objek

Lebih terperinci

Apakah bintang itu? Jika malam datang dan langit sedang cerah, pergilah ke halaman rumah lalu

Apakah bintang itu? Jika malam datang dan langit sedang cerah, pergilah ke halaman rumah lalu Apakah bintang itu? Jika malam datang dan langit sedang cerah, pergilah ke halaman rumah lalu lihatlah ke langit. Indah bukan? Benda di angkasa yang berkelap-kelip memancarkan cahaya itulah bintang. Apakah

Lebih terperinci

Tata Surya. karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat. planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler

Tata Surya. karena planet bergerak mengedari matahari. Planet tidak dapat. planet hampir berbentuk lingkaran. Pada awal abad ke-17 Johanes Kepler Tata Surya I. Pengertian Tata Surya Tata surya adalah suatu kelompok benda antariksa yang berpusat pada matahari dan bergerak mengedari matahari. Tata surya dapat diartikan sebagai keluarga matahari. Anggota

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Perhatikan peristiwa alam berikut ini! SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.5 1. Pergantian musim. 2. Perubahan lama waktu siang dan malam.kutub bumi 3. Terjadinya pembelokan

Lebih terperinci

JAWABAN DAN PEMBAHASAN

JAWABAN DAN PEMBAHASAN JAWABAN DAN PEMBAHASAN 1. Dalam perjalanan menuju Bulan seorang astronot mengamati diameter Bulan yang besarnya 3.500 kilometer dalam cakupan sudut 6 0. Berapakah jarak Bulan saat itu? A. 23.392 km B.

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Luna. Pengikut Setia Bumi

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Luna. Pengikut Setia Bumi Luna Pengikut Setia Bumi Bulan adalah satu-satunya satelit alamiah yang dimiliki Bumi. Masyarakat Romawi menyebut bulan sebagai Luna. Masyarakat Yunani menamakannya dengan Selene dan Artemis. Karena terangnya,

Lebih terperinci

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN

ZAARI BIN MOHAMAD HBSC4203_V2 - EARTH AND SPACE / BUMI DAN ANGKASA BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN BUMI DAN ANGKASA A. PENDAHULUAN Seperti yang kita ketahui, selain planet bumi, di alam semesta terdapat banyak lagi benda-benda lain di langit. Kenampakan objek-objek samawi lain di langit yang umumnya

Lebih terperinci

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi :

Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Bahan Minggu XV Tema : Pengantar teori relativitas umum Materi : Teori Relativitas Umum Sebelum teori Relativitas Umum (TRU) diperkenalkan oleh Einstein pada tahun 1915, orang mengenal sedikitnya tiga

Lebih terperinci

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor...

SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2. Pernyataan tersebut yang termasuk ciri ciri dari bumi di tunjukkan pada nomor... SMP kelas 9 - FISIKA BAB 4. SISTEM TATA SURYALatihan Soal 4.2 1. Perhatikan pernyataan berikut! 1. Melakukan revolusi terhadap matahari 2. Memiliki satelit berupa cincin 3. Mengelilingi matahari pada orbitnya

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 9 Fisika

Antiremed Kelas 9 Fisika Antiremed Kelas 9 Fisika Tata Surya - Latihan Ulangan Doc Name : AR09FIS0599 Version : 2012-10 halaman 1 01. Berikut ini adalah planet-planet pada tata surya kita. Urutan yang benar dari yang terdekat

Lebih terperinci

BEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS

BEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS BEBERAPA CATATAN SAINS MODERN TENTANG PEMBENTUKAN KOSMOS SISTEM MATAHARI Bumi dan planet-planet yang beredar sekitar matahari merupakan suatu alam yang teratur yang dimensinya sangat besar bagi ukuran

Lebih terperinci

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris

Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris ROTASI DAN REVOLUSI BUMI Cladius Ptolemaus (abad 2) Geosentris Bumi sebagai pusat tata surya Planet-planet (termasuk Mth.) berputar mengelilingi bumi Sambil mengelilingi Bumi, planet-planet bergerak melingkar

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI

SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI SOAL SELEKSI PESERTA OLIMPIADE SAINS NASIONAL BIDANG ASTRONOMI Waktu Jumlah Soal : 150 menit : 30 Soal 1. Bintang A memiliki tingkat kecemerlangan tiga kali lebih besar dibandingkan dengan Bintang B. Bintang

Lebih terperinci

3. MEKANIKA BENDA LANGIT

3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3. MEKANIKA BENDA LANGIT 3.1. ELIPS Sebelum belajar Mekanika Benda Langit lebih lanjut, terlebih dahulu perlu diketahui salah satu bentuk irisan kerucut yaitu tentang elips. Gambar 3.1. Geometri Elips

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Soal Test Olimpiade Sains Nasional 2010 Bidang : ASTRONOMI Materi : Teori (Pilihan Berganda) Tanggal

Lebih terperinci

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET

HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET HUKUM NEWTON TENTANG GRAVITASI DAN GERAK PLANET Kompetensi Dasar 3.2 Mengevaluasi pemikiran dirinya terhadap keteraturan gerak planet dalam tatasurya berdasarkan

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s)

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit. Laju (m/s) SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA Waktu: 120 menit A. SOAL PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping.

Lebih terperinci

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1

SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 SOAL DAN PEMBAHASAN FINAL SESI I LIGA FISIKA PIF XIX TINGKAT SMA/MA SEDERAJAT PAKET 1 1. Terhadap koordinat x horizontal dan y vertikal, sebuah benda yang bergerak mengikuti gerak peluru mempunyai komponen-komponen

Lebih terperinci

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1

GMBB. SMA.GEC.Novsupriyanto93.wordpress.com Page 1 1. Sebuah benda bermassa 1 kg berputar dengan kecepatan sudut 120 rpm. Jika jari-jari putaran benda adalah 2 meter percepatan sentripetal gerak benda tersebut adalah a. 32π 2 m/s 2 b. 42 π 2 m/s 2 c. 52π

Lebih terperinci

GRAVITASI B A B B A B

GRAVITASI B A B B A B 23 B A B B A B 2 GRAVITASI Sumber: www.google.co.id Pernahkah kalian berfikir, mengapa bulan tidak jatuh ke bumi atau meninggalkan bumi? Mengapa jika ada benda yang dilepaskan akan jatuh ke bawah dan mengapa

Lebih terperinci

Pertanyaan Final (rebutan)

Pertanyaan Final (rebutan) Pertanyaan Final (rebutan) 1. Seseorang menjatuhkan diri dari atas atap sebuah gedung bertingkat yang cukup tinggi sambil menggenggam sebuah pensil. Setelah jatuh selama 2 sekon orang itu terkejut karena

Lebih terperinci

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda

PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda PEKERJAAN RUMAH SAS PERTEMUAN-1 DAN PERTEMUAN-2 A.Pilihan Ganda 1. Tinggi bintang dari bidang ekuator disebut a. altitude b. latitude c. longitude d. deklinasi e. azimut 2. Titik pertama Aries, didefinisikan

Lebih terperinci

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SOAL OLIMPIADE SAINS NASIONAL ASTRONOMI Ronde : Teori Waktu : 240 menit KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SEKOLAH MENENGAH ATAS TAHUN 2014

Lebih terperinci

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu

Jika sebuah sistem berosilasi dengan simpangan maksimum (amplitudo) A, memiliki total energi sistem yang tetap yaitu A. TEORI SINGKAT A.1. TEORI SINGKAT OSILASI Osilasi adalah gerakan bolak balik di sekitar suatu titik kesetimbangan. Ada osilasi yang memenuhi hubungan sederhana dan dinamakan gerak harmonik sederhana.

Lebih terperinci

MENYENANGI MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI ASTRONOMI* 1

MENYENANGI MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI ASTRONOMI* 1 MENYENANGI MATEMATIKA DAN SAINS MELALUI ASTRONOMI* 1 Oleh Judhistira Aria Utama Laboratorium Bumi dan Antariksa Jurusan Pendidikan Fisika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas

Lebih terperinci

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume

PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/ Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume PREDIKSI UAS 1 FISIKA KELAS X TAHUN 2013/2014 A. PILIHAN GANDA 1. Besaran-besaran berikut yang merupakan besaran pokok adalah a. Panjang, lebar,luas,volume d. Panjang, lebar, tinggi, tebal b. Kecepatan,waktu,jarak,energi

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Dapatkan soal-soal lainnya di http://forum.pelatihan-osn.com DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Solusi Tes Olimpiade Sains Nasional

Lebih terperinci

BUMI DAN ALAM SEMESTA

BUMI DAN ALAM SEMESTA BUMI DAN ALAM SEMESTA ALAM SEMESTA Universe (alam semesta berasal dari bahasa Perancis kuno (Univers/Universum), dari kata : #Uni yang berarti satu #Vorsum yang berarti sesuatu yang berputar, menggulung,

Lebih terperinci

NAMA :... NIM :... KELAS :......

NAMA :... NIM :... KELAS :...... NAMA :... NIM :... KELAS :...... T A T A S U R Y A Tata surya terdiri dari matahari sebagai pusat tata surya, planet-planet (termasuk bumi) dan benda langit lain semuanya secara langsung dan tidak langsung

Lebih terperinci

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI

Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI Latihan I IMPULS MOMENTUM DAN ROTASI 1. Bola bergerak jatuh bebas dari ketinggian 1 m lantai. Jika koefisien restitusi = ½ maka tinggi bola setelah tumbukan pertama A. 50 cm B. 25 cm C. 2,5 cm D. 12,5

Lebih terperinci

Klik. Korona pada Matahari

Klik. Korona pada Matahari Klik Korona pada Matahari Klik Kromosfer pada Matahari Klik TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya 1. Planet 2. Asteroid 3. Satelit 4. Meteoroid 5. Komet

Lebih terperinci

DINAMIKA BENDA LANGIT

DINAMIKA BENDA LANGIT DINAMIKA BENDA LANGIT CHATIEF KUNJAYA KK A S T R O N O M I, I N S T I T U T T E K N O L O G I B A N D U N G TPOA, Kunjaya 2014 KOMPETENSI DASAR X.3.3 Menganalisis besaran-besaran fisis pada gerak lurus

Lebih terperinci

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2

SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 SMA/MA IPS kelas 10 - GEOGRAFI IPS BAB 3. Mengenal Planet Bumilatihan soal 3.2 1. Pergerakan bumi sebagai benda angkasa yang menempuh waktu 365 hari disebut. gerak presesi gerak rotasi gerak revolusi gerak

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Bumi, Berlian biru alam semesta Bumi, Berlian biru alam semesta Planet Bumi merupakan tempat yang menarik. Jika dilihat dari angkasa luar, Bumi seperti sebuah kelereng berwarna biru. Dengan bentuk awan yang selalu berubah, Bumi menjadi

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang.

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Mars, Dewa Perang. Mars, Dewa Perang http://www.msss.com/mars/pictures/usgs_color_mosaics/usgs-color.html Planet Merah Dalam cerita Yunani kuno Mars disebut dengan Ares. Ares merupakan Dewa Perang. Mars adalah planet keempat

Lebih terperinci

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993

SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 SOAL SELEKSI PENERIMAAN MAHASISWA BARU (BESERA PEMBAHASANNYA) TAHUN 1993 BAGIAN KEARSIPAN SMA DWIJA PRAJA PEKALONGAN JALAN SRIWIJAYA NO. 7 TELP (0285) 426185) 1. Peluru ditembakkan condong ke atas dengan

Lebih terperinci

BAB 2 GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA

BAB 2 GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA BAB 2 GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA PET AK ONSEP PETA KONSEP Bab 2 Gravitasi Planet dalam Sistem Tata Surya Gravitasi Gravitasi planet Hukum Gravitasi Newton Menentukan massa bumi! Fisika XI

Lebih terperinci

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah.

FISIKA IPA SMA/MA 1 D Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. 1 D49 1. Suatu pipa diukur diameter dalamnya menggunakan jangka sorong diperlihatkan pada gambar di bawah. Hasil pengukuran adalah. A. 4,18 cm B. 4,13 cm C. 3,88 cm D. 3,81 cm E. 3,78 cm 2. Ayu melakukan

Lebih terperinci

TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya:

TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: TATA SURYA Susunan Matahari dan anggota tata surya yang mengitarinya. Anggota Tata Surya: 1. Planet 2. Asteroid 3. Satelit 4. Meteorid 5. Komet Planet Planet adalah benda langit yang tidak dapat memancarkan

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT PROVINSI Waktu: 180 menit Soal terdiri dari 30 nomor pilihan ganda, 10 nomor isian dan 2 soal essay A. PILIHAN GANDA Petunjuk: Pilih satu jawaban yang paling benar. 1. Grafik

Lebih terperinci

Materi Bumi dan Antariksa)

Materi Bumi dan Antariksa) (Pendalaman Materi Bumi dan Antariksa) Hari/Tanggal : Rabu & Kamis,, 19 & 20 Sep 2007 Waktu : 13.55 11. 45 Penyaji : Drs. Yamin Winduono, M.Pd Tempat : Ruang Plato Brainstorming / Diskusi /Tanya jawab

Lebih terperinci

Draft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013)

Draft Marking Scheme. (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 2013) Draft arking Scheme (Berdasarkan Solusi OSP Astronomi 013) A. C No A B C D E 1 X X 3 X 4 X 5 X 6 X 7 X 8 X 9 X 10 X 11 X 1 X 13 X 14 X 15 X 16 X 17 X 18 19 X 0 X 1 X X 3 X 4 X 5 X Berdasarkan dokumen Petunjuk

Lebih terperinci

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO

FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO i FISIKA UNTUK UNIVERSITAS JILID I ROSYID ADRIANTO Departemen Fisika Universitas Airlangga, Surabaya E-mail address, P. Carlson: i an cakep@yahoo.co.id URL: http://www.rosyidadrianto.wordpress.com Puji

Lebih terperinci

The Double Planet. Nurul Hidayah A. M. ( ) M. Ali Sofyan ( ) Oleh

The Double Planet. Nurul Hidayah A. M. ( ) M. Ali Sofyan ( ) Oleh 2015 The Double Planet Oleh Nurul Hidayah A. M. (147795008) M. Ali Sofyan (147795029) UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA PROGRAM PASCASARJANA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SAINS A. PENGERTIAN PLANET GANDA Dilihat

Lebih terperinci

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA

SAINS BUMI DAN ANTARIKSA SAINS BUMI DAN ANTARIKSA NAMA NIM : 15034038 FISIKA B 2015 : PUTI AULIA MARDIAH GERAK SEMU TAHUNAN MATAHRI A. Latar Belakang di beberapa kasus pada belahan bumi, terjadi perbedaan musim dan perbedaan lama

Lebih terperinci

B. Analisis Besaran Fisika Pada Gerak Melingkar dengan Laju Konstan

B. Analisis Besaran Fisika Pada Gerak Melingkar dengan Laju Konstan Keingintahuan Di sekeliling kamu ada bermacam-macam benda, seperti batu, kelereng, bola kaki, buah mangga, buah jeruk dan sebagainya. Buatlah contoh tentang gerak lurus berubah beraturan dengan perlambatan

Lebih terperinci

GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I

GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA KELAS XI SEMESTER I BAHAN AJAR GRAVITASI PLANET DALAM SISTEM TATA SURYA Sekolah : MAN LUBUK ALUNG Mata Pelajaran : Fisika Kelas / Semester : XI IPA / I Topik :

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd

Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd Astronomi Sabar Nurohman, M.Pd Sabar Nurohman Dafatar Isi Bumi dalam Bola Langit Tata Surya Sistem Bumi-Bulan Gerak Planet dan Satelit Fisika Bintang Evolusi Bintang Galaksi Struktur Jagad Raya Bumi dan

Lebih terperinci

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm

SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA. 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm SOAL TRY OUT UJIAN NASIONAL FISIKA SMA N 1 SINGARAJA 1. Hasil pengukuran yang ditunjukkan oleh gambar di atas adalah.. mm A. 2, 507 ± 0,01 B. 2,507 ± 0,005 C. 2, 570 ± 0,01 D. 2, 570 ± 0,005 E. 2,700 ±

Lebih terperinci

Teori Big Bang. 1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau

Teori Big Bang. 1. Awalnya, bumi masih merupakan planet homogen dan belum mengalami perlapisan atau Teori Big Bang Berdasarkan Theory Big Bang, proses terbentuknya bumi berawal dari puluhan milyar tahun yang lalu. Pada awalnya terdapat gumpalan kabut raksasa yang berputar pada porosnya. Putaran tersebut

Lebih terperinci

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009

SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 SOAL SIAP UN SMP TAHUN PELAJARAN 2008 / 2009 Mata Pelajaran : IPA - Fisika 1. Perhatikan tabel berikut! No. Nama Besaran Satuan Alat Ukur 1. Panjang kilometer Mistar 2. Massa kilogram Neraca 3. Waktu jam

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 12 Fisika

Antiremed Kelas 12 Fisika Antiremed Kelas 12 Fisika Persiapan UAS 1 Doc. Name: AR12FIS01UAS Version: 2016-09 halaman 1 01. Sebuah bola lampu yang berdaya 120 watt meradiasikan gelombang elektromagnetik ke segala arah dengan sama

Lebih terperinci

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL DIREKTORAT JENDRAL PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Kabupaten/Kota 2010 Waktu : 150 menit Nama Provinsi Tanggal

Lebih terperinci

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika

K13 Revisi Antiremed Kelas 10 Fisika K13 evisi Antiremed Kelas 10 Fisika Persiapan PTS Semester Genap Doc. Name: K13A10FIS0PTS Version: 017-03 Halaman 1 01. Pada benda bermassa m, bekerja gaya F yang menimbulkan percepatan a. Jika gaya dijadikan

Lebih terperinci

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB

LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB LATIHAN SOAL MENJELANG UJIAN TENGAH SEMESTER STAF PENGAJAR FISIKA TPB Soal No. 1 Seorang berjalan santai dengan kelajuan 2,5 km/jam, berapakah waktu yang dibutuhkan agar ia sampai ke suatu tempat yang

Lebih terperinci

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA

KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA KEMENTRIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DITJEN MANAJEMEN PENDIDIKAN MENENGAH DIREKTORAT PEMBINAAN SMA Olimpiade Sains Nasional Bidang Astronomi 2012 ESSAY Solusi Teori 1) [IR] Tekanan (P) untuk atmosfer planet

Lebih terperinci

Antiremed Kelas 10 Fisika

Antiremed Kelas 10 Fisika Antiremed Kelas Fisika Persiapan UAS Fisika Doc. Name:ARFISUAS Doc. Version: 26-7 halaman. Perhatikan tabel berikut! No Besaran Satuan Dimensi Gaya Newton [M][L][T] 2 2 Usaha Joule [M][L] [T] 3 Momentum

Lebih terperinci

Besaran Fisika pada Gerak Melingkar

Besaran Fisika pada Gerak Melingkar MATERI POKOK BESARAN FISIKA PADA GERAK MELINGKAR I. Kompetensi Dasar Menganalisis besaran fisika pada gerak melingkar dengan laju konstan II. Indikator Hasil Belajar Siswa dapat : 1. Mengetahui pengertian

Lebih terperinci

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB

Medan Magnet Benda Angkasa. Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Medan Magnet Benda Angkasa Oleh: Chatief Kunjaya KK Astronomi ITB Kompetensi Dasar XII.3.4 Menganalisis induksi magnet dan gaya magnetik pada berbagai produk teknologi XII.4.4 Melaksanakan pengamatan induksi

Lebih terperinci

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014

PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014 PROGRAM PERSIAPAN OLIMPIADE SAINS BIDANG ASTRONOMI 2014 SMA 2 CIBINONG TES 20 MEI 2014 NAMA PROVINSI TANGGAL LAHIR ASAL SEKOLAH KABUPATEN/ KOTA TANDA TANGAN 1. Dilihat dari Bumi, bintang-bintang tampak

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang

BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang A. Latar Belakang BAB I PENDAHULUAN Geologi adalah ilmu mengenai bumi. Kata geologi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu geos yang artinya bumi dan logos yang artinya ilmu. Jadi dapat diartikan geologi

Lebih terperinci

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Komet

Ikhlasul-pgsd-fip-uny/iad. Komet Komet Apakah komet membawa sial? Pada zaman purbakala, komet yang terang merupakan suatu kejadian yang menakutkan. Kemunculan komet dianggap sebagai lambang suatu bencana seperti penyakit pes, kelaparan,

Lebih terperinci

indahbersamakimia.blogspot.com

indahbersamakimia.blogspot.com Tes Seleksi Olimpiade Astronomi Tingkat Provinsi 2007 Materi Uji : Astronomi Waktu : 150 menit Tidak diperkenankan menggunakan alat hitung (kalkultor). Di bagian akhir soal diberikan daftar konstanta yang

Lebih terperinci

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan

D. 30 newton E. 70 newton. D. momentum E. percepatan 1. Sebuah benda dengan massa 5 kg yang diikat dengan tali, berputar dalam suatu bidang vertikal. Lintasan dalam bidang itu adalah suatu lingkaran dengan jari-jari 1,5 m Jika kecepatan sudut tetap 2 rad/s,

Lebih terperinci

BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU

BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU BAB 1 : MASSA, ENERGI, RUANG, DAN WAKTU A. Pengertian Dasar Setiap hari kita melihat berbagai macam hal di lingkungan sekitar. Ada banyak hal yang bisa diamati. Misalnya jenis kendaraan yang melintas di

Lebih terperinci

MAKALAH ISLAM. Fenomena Gerhana 2014

MAKALAH ISLAM. Fenomena Gerhana 2014 MAKALAH ISLAM Fenomena Gerhana 2014 15 April 2014 Makalah Islam Fenomena Gerhana 2014 Dr. H. Ahmad Izzuddin, M.Ag (Kepala Subdit Binsyar dan Hisab Rukyat Kemenag RI Ketua Umum Asosiasi Dosen Falak Indonesia)

Lebih terperinci

GERHANA MATAHARI HJ SHA'ARI BIN OMAR JAB. SAINS IPG KOTA BHARU

GERHANA MATAHARI HJ SHA'ARI BIN OMAR JAB. SAINS IPG KOTA BHARU GERHANA MATAHARI HJ SHA'ARI BIN OMAR JAB. SAINS IPG KOTA BHARU Gerhana Matahari Bumi beredar mengelilingi matahari sedang bulan beredar mengelilingi bumi. Dalam peredarannya mengelilingi bumi, suatu saat

Lebih terperinci

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012

SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA. Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 NAMA : KELAS : SOAL REMEDIAL KELAS XI IPA Dikumpul paling lambat Kamis, 20 Desember 2012 1. Sebuah partikel mula-mula dmemiliki posisi Kemudian, partikel berpindah menempati posisi partikel tersebut adalah...

Lebih terperinci

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( )

TATA KOORDINAT BENDA LANGIT. Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah ( ) 2. Winda Yulia Sari ( ) 3. Yoga Pratama ( ) TATA KOORDINAT BENDA LANGIT Kelompok 6 : 1. Siti Nur Khotimah (4201412051) 2. Winda Yulia Sari (4201412094) 3. Yoga Pratama (42014120) 1 bintang-bintang nampak beredar dilangit karena bumi berotasi. Jika

Lebih terperinci

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s)

SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA. Laju (m/s) E. 8 m/s 2 Jawab: A SOAL FISIKA UNTUK TINGKAT KAB/KOTA SOAL PILIHAN GANDA 1. Sebuah mobil bergerak lurus dengan laju ditunjukkan oleh grafik di samping. Selama sepuluh detik pertama mobil menempuh jarak:

Lebih terperinci

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA

PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA PETUNJUK UMUM Pengerjaan Soal Tahap II Semifinal Diponegoro Physics Competititon Tingkat SMA 1. Soal Olimpiade Sains bidang studi Fisika Tingkat SMA yaitu dalam bentuk Essay panjang. 2. Soal essay panjang

Lebih terperinci

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College

Wardaya College. Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer. Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018. Departemen Fisika - Wardaya College Tes Simulasi Ujian Nasional SMA Berbasis Komputer Mata Pelajaran Fisika Tahun Ajaran 2017/2018-1. Hambatan listrik adalah salah satu jenis besaran turunan yang memiliki satuan Ohm. Satuan hambatan jika

Lebih terperinci

MODUL 3. Gerak Planet pada Sistem Tata Surya

MODUL 3. Gerak Planet pada Sistem Tata Surya MODUL 3 MODUL 3 Gerak Planet pada Sistem Tata Surya i Kata Pengantar Daftar Isi Pendidikan kesetaraan sebagai pendidikan alternatif memberikan layanan kepada mayarakat yang karena kondisi geografis, sosial

Lebih terperinci

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA

TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA TEST KEMAMPUAN DASAR FISIKA Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan pernyataan BENAR atau SALAH. Jika jawaban anda BENAR, pilihlah alasannya yang cocok dengan jawaban anda. Begitu pula jika

Lebih terperinci

Gambar tata sury, alam 98

Gambar tata sury, alam 98 TATA SURYA Jika kita terbang mengarungi ruang angkasa meninggalkan bumi. Dari suatu tempat akan dapat melihat bumi bersama delapan planet lainnya bergerak mengedari matahari. Planetplanet (planetai = pengembara)

Lebih terperinci