Lampiran 1 Posisi penelitian manajemen risiko rantai pasok. Metode

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Lampiran 1 Posisi penelitian manajemen risiko rantai pasok. Metode"

Transkripsi

1 LAMPIRAN Lampiran 1 Posisi penelitian manajemen risiko rantai pasok Pendekatan Metode Jenis Objectives Jenis Produk Dan Penelitan Sistem Manajemen Model Model Lingkup Zsidisin (2003) x x x x x Tang (2005) x x x x x x x x Nagurney et al. (2005) x x x x x x x x x x x Wu et al. (2006) x x x x x x Xiaohui et al. (2006) x x x x x x x x x x x Klimov & Merkuryev (2006) x x x x x x x Kull & Closs (2008) x x x x x x x x Karningsih et al. (2007) x x x x x x x x Yandra et al. (2007) x x x x x x x Schoenherr et al. (2008) x x x x x x x You et al. (2008) x x x x x x x x x Li et al. (2007) x x x x x x x x Demirkan & Cheng (2008) x x x x x x x x x Lee (2008) x x x x x x x x Agiwal & Mohtadi (2008) x x x x x x x x Penelitian ini (2009) x x x x x x x x x x x x x x Keterangan: Pendekatan sistem: 1. Hard System Methodology, 2. Soft System Methodology Metode manajemen risiko: 1.Analitik, 2.Deterministik, 3.Stokastik, 4.Sistem Pakar, 5.Simulasi Jenis model: 1.Kualitatif, 2.Kuantitatif Objective: 1.Tunggal, 2.Majemuk Jenis risiko: 1. Pasokan, 2. Produksi, 3. Permintaan, 4. Informasi,5. Kemitraan, 6. Financial Produk dan lingkup: 1.Produk Pertanian, 2.Global 189

2 Lampiran 2 Nilai utilitas risiko setiap tingkatan rantai pasok jagung Skenario petani pengepul agroindustri distributor konsumen perubahan harga R1 R2 R3 R4 R1 R2 R3 R4 R1 R2 R3 R4 R1 R2 R3 R4 R1 R2 R3 R4 Turun Sangat Tinggi AC AC AC AC L VL VL VL VL L VL L VL VL VL VL VL VL VL VL Turun Tinggi AC VH AC VH L L L VL L L L L VL L L VL L VL VL L Turun Sedang VH VH VH VH ML ML L L ML ML ML ML L L ML L L L L L Turun rendah VH H VH H ML ML ML L ML ML ML ML ML ML ML L ML L ML ML Turun Sangat Rendah H H H MH M M ML ML M M M M M ML M ML ML ML ML ML Tetap MH MH MH M M MH M ML M M M M M M M M M M M M Naik Sangat Rendah MH MH M M MH MH M M MH MH MH M M M MH M M MH MH MH Naik Rendah M M ML ML MH H MH MH MH MH MH MH MH MH MH MH MH H H MH Naik Sedang ML ML ML ML H H MH MH H H H H H MH H H H H H H Naik Tinggi ML L L L H VH H H H H VH H VH H H VH VH VH VH VH Naik Sangat Tinggi L L VL VL VH AC VH VH VH VH VH VH VH VH VH VH AC AC VH VH Keterangan: Ri = ke i AC = Hampir Pasti, VH = Sangat Tinggi, H = Tinggi, MH = Sedang-Tinggi, M=Sedang, ML=Sedang-Rendah, L=Rendah, VL=SangatRendah 190

3 No 1 2 Lampiran 3 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko rantai pasok jagung Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam R S SR Hama & penyakit S S R Lingkungan Kebijakan pemerintah R R SR Sosial budaya dan politik R R R Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Penguasaan teknologi R R R Perkembangan teknologi baru R R R Ketersediaan teknologi R SR R Penggunaan teknologi R R R Nilai tukar S R S Distorsi informasi harga S S R Musin panen R S R Fluktuasi harga S T S Keberagaman pasokan R S R Keberadaan pemasok R R SR Loyalitas pemasok R R R Ketidakpastian pasokan R S R Kerusakan infrastruktur jalan R R SR Ketidakpastian waktu angkut R R R Pungutan liar/keamanan R R R Jarak angkut R R R Struktur pasar R R R sertifikasi mutu R R R Bunga bank S R R Nilai tukar R R R Kapasitas mesin R S R Mutu bahan baku R S R Perkiraan produksi R R R Proses produksi R R R Kurangnya akses informasi R R R Kesalahan informasi R R R peramalan R R R Distorsi informasi R R R Variasi mutu pasokan S S S Rendahnya mutu pasokan S S R Penyimpanan R S R Musim R S R Kapasitas gudang R R R Metode penyimpanan R S SR Kuantitas pasokan R R R Penyusutan R R R Melanggar kontrak kerjasama R R R Putusnya jaringan komunikasi R R R Putusnya jaringan transportasi R S R Rendahnya komitmen mitra SR R R Keterangan: SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi 191

4 192 Lampiran 4 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat petani jagung No 1 2 Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam S T R Hama dan penyakit S ST R Lingkungan Kebijakan pemerintah S R SR Keamanan/pencurian S S R Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Penguasaan teknologi S R R Perkembangan teknologi baru R R R Ketersediaan teknologi S SR R Penggunaan teknologi R S R Distorsi informasi harga ST S S Rendahnya kualitas ST ST S Gagal panen R ST S Fluktuasi harga T ST S Ketersediaan bibit unggul S S S Kelangkaan pupuk S S SR Jadwal tanam S S R Ketersediaan lahan S S S Kerusakan infrastruktur S S SR Ketidakpastian waktu angkut S R R Jarak transportasi R S R Moda transportasi R S R Struktur pasar R S R sertifikasi mutu R S R Metode pembayaran S S S Penolakan pasar SR R R Kesalahan penjadwalan S S S Pasca panen R S S Penggunaan bibit R S R Proses budidaya R S R Kurangnya akses informasi S S R Distorsi informasi S S R Kesalahan estimasi R S R ketersediaan informasi S S R Musim dan cuaca S S S Pasca panen T T S Proses budidaya R S R Penggunaan bibit unggul R R S Cuaca dan musim R S R Metode penyimpanan S T SR Jamur S R R Penyusutan R S R Model kerjasama R S R Ketersediaan mitra S R R Komitmen mitra R S R Sosial budaya SR S R Keterangan: SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi

5 193 Lampiran 5 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat pengepul jagung No 1 2 Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam SR R PR Kebijakan pemerintah SR R R Lingkungan Keamanan/pencurian R R R Sosial budaya dan politik PR R SR Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Keterangan: Penguasaan teknologi SR R SR Perkembangan teknologi baru SR SR SR Ketersediaan teknologi R R SR Penggunaan teknologi R R R Nilai tukar SR R SR Panen raya R R R Distorsi informasi harga S R R Fluktuasi harga S S S Keberagamanan pasokan R S R Keberadaan pemasok R R SR Loyalitas pemasok S R R Jumlah pasokan R R R Kerusakan infrastruktur jalan SR R R Waktu angkut R S R Pungutan liar/keamanan R R R Jarak angkut R R SR Struktur pasar R S R sertifikasi mutu R R R Bunga bank SR R SR Penolakan konsumen S S S Kapasitas gudang S R R pengeringan R S R Metode penyimpanan R S SR Metode pengiriman R R R Distorsi informasi R R SR Kesalahan estimasi R S R ketersediaan informasi S R SR Metode akses informasi S R SR Variasi mutu pasokan S S R Rendahnya mutu pasokan S S R Penyimpanan R S R Musim R S R Kapasitas transportasi S S R Metode penyimpanan R S R Kuantitas pasokan R S R Penyusutan R S S Model kerjasama R R SR Ketersediaan mitra R SR SR Komitmen mitra R S R ketersediaan infrastruktur R S R SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi

6 194 Lampiran 6 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat agroindustri No 1 2 Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam R S PR Hama dan penyakit S S R Lingkungan Kebijakan pemerintah SR S R Produk pesaing S S S Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Keterangan: Penguasaan teknologi S R R Perkembangan teknologi baru R R R Ketersediaan teknologi R R S Penggunaan teknologi S R R Distorsi informasi harga S R S Musin panen R S R Nilai tukar R S R Fluktuasi harga S S S Pemilihan pemasok R R S Keberadaan pemasok R S R Loyalitas pemasok S S S Ketidakpastian pasokan S S S Kerusakan infrastruktur jalan S R R Ketidakpastian waktu angkut R S SR Pungutan liar/keamanan R S R Jarak angkut S R R Struktur pasar S R SR sertifikasi mutu S S SR Bunga bank S R R Penolakan konsumen S S SR Kapasitas mesin S S SR Mutu bahan baku S S SR Perkiraan produksi R R R Proses produksi R R S Kurangnya akses informasi R S R Kesalahan informasi S R R peramalan S S S Distorsi informasi SR S R Keberagaman mutu pasokan T S S Rendahnya mutu pasokan T T S Metode penyimpanan R S R Musim dan cuaca S R R Kapasitas gudang R S R Metode penyimpanan R S R Penyusutan S S S Penjadwalan R S R Model kerjasama R S R Ketersediaan mitra R S R Komitmen mitra S S SR Kerusakan infrastruktur SR S R SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi

7 195 No 1 2 Lampiran 7 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat distributor Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam PR R SR Kebijakan pemerintah SR SR SR Lingkungan Keamanan/pencurian R R R Sosial budaya dan politik SR SR SR Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Keterangan: Penguasaan teknologi SR SR SR Perkembangan teknologi baru SR SR PR Ketersediaan teknologi SR PR SR Penggunaan teknologi SR R SR Nilai tukar R SR SR Distorsi informasi harga R R SR Musin panen S SR R Fluktuasi harga S S S ketidakpastian pasokan S S R Pemilihan pemasok R R SR Komitmen pemasok R S R Jumlah pasokan R S SR Kerusakan infrastruktur jalan SR SR SR Waktu angkut SR R SR Pungutan liar/keamanan R R SR Jarak angkut R SR SR Struktur pasar R R R sertifikasi mutu R R R Bunga bank R SR SR Penolakan konsumen R S R Kapasitas gudang SR R SR Perkiraan penjualan S S R Metode penyimpanan R S R Metode pengiriman R SR R Kesalahan estimasi SR S R Kesalahan estimasi R R R ketersediaan informasi R S R Metode akses informasi S R R Variasi mutu pasokan R S R Rendahnya mutu pasokan R R R Penyimpanan S S S Musim S R R Kapasitas transportasi R R SR Metode penyimpanan R R SR Kuantitas pasokan SR R SR Penyusutan S R R Model kerjasama R S R Ketersediaan mitra SR R R Komitmen mitra SR S R Kerusakan Jaringan SR R R SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi

8 196 No 1 2 Lampiran 8 Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat konsumen (peternak unggas) Faktor risiko Variabel risiko Posibilitas Dampak Paparan Bencana alam PR S R Kebijakan pemerintah SR R SR Lingkungan Keamanan/pencurian SR S SR Sosial budaya dan politik SR SR SR Teknologi 3 Harga 4 5 Pasokan Transportasi 6 Pasar Produksi Informasi Kualitas Penyimpanan Kemitraan Keterangan: Penguasaan teknologi R R SR Perkembangan teknologi baru SR R R Ketersediaan teknologi SR SR SR Penggunaan teknologi SR SR SR Nilai tukar R R R Distorsi informasi harga S S R Musin panen R R R Fluktuasi harga S S S Jumlah pemasok R S R Keberadaan pemasok R S R Loyalitas pemasok R R R Ketidakpastian pasokan S S S Kerusakan infrastruktur jalan R R R Ketidakpastian waktu angkut SR SR SR Pungutan liar/keamanan R SR SR Jarak angkut R R SR Struktur pasar R SR R sertifikasi mutu R SR R Bunga bank R R R Nilai tukar R R R Kapasitas mesin R R SR Mutu bahan baku R S R Perkiraan produksi R R SR Proses produksi R R R Kurangnya akses informasi R S R Kesalahan informasi R R SR peramalan R R R Distorsi informasi R S R Variasi mutu pasokan S S R Rendahnya mutu pasokan R R R Penyimpanan R R R Musim dan cuaca R R R Kapasitas gudang SR SR SR Metode penyimpanan R SR SR Kuantitas pasokan R R R Penyusutan R R R Melanggar kontrak kerjasama SR R R Putusnya jaringan komunikasi PR S R Putusnya jaringan transportasi PR S R Rendahnya komitmen mitra SR SR SR SR = Sangat Rendah, R = Rendah, S = Sedang, T = Tinggi, ST = Sangat Tinggi

9 197 Lampiran 9 Struktur hierarki identifikasi faktor risiko setiap tingkatan dengan fuzzy AHP Goal Identifikasi faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok jagung Tujuan Peningkatan Kualitas pasokan (0,406) Menjamin kontinuitas pasokan yang stabil (0,265) Peningkatan kesejahteraan petani (0,328) Aktor Tingkat Petani (0,538) Tingkat Pengepul (0,157) Tingkat Agroindustri (0,129) Tingkat Distributor (0,098) Tingkat Konsumen (0,078) Faktor risiko lingkungan (0,290) transportasi (0,036) Kualitas (0,139) Teknologi (0,032) Pasar (0,071) Penyimpanan (0,057) Harga (0,145) produksi (0,051) kemitraan (0,032) Pasokan (0,107) Informasi (0,040) Lampiran 10 Struktur hierarki pemilihan strategi penyeimbangan risiko rantai pasok dengan fuzzy AHP Goal Pemilihan strategi penyeimbangan risiko rantai pasok jagung Tujuan Peningkatan Kualitas pasokan (0,146) Menjaga kontinuitas pasokan stabil (0,186) Peningkatan kesejahteraan petani (0,667) kriteria Petani (0,447) Pengepul (0,132) Agroindustri (0,192) Distributor (0,087) Konsumen (0,143) Alternatif Kontrak jual/beli jagung dengan kualitas strandard (0,195) Pengaturan harga jagung di tingkat petani (0,209) Penyediaan modal dengan kridit lunak bagi petani (0,165) Kontrak pembagian keuntungan antar pelaku rantai pasok (0,304) Kontrak penyediaan bibit unggul dan pembelian jagung (0,128)

10 198 Lampiran 11 Hasil pembobotan faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok Faktor Tingkat petani Tingkat pengepul Tingkat Agroindustri Tingkat distributor Tingkat konsumen Rantai pasok Lingkungan 0,139 0,063 0,106 0,041 0,132 0,115 Teknologi 0,028 0,031 0,069 0,035 0,028 0,034 Harga 0,156 0,215 0,107 0,195 0,163 0,163 Pasokan 0,137 0,186 0,141 0,168 0,177 0,149 Transportasi 0,045 0,070 0,033 0,074 0,035 0,050 Pasar 0,084 0,095 0,076 0,112 0,087 0,088 Produksi 0,058 0,052 0,097 0,058 0,027 0,060 Informasi 0,034 0,031 0,060 0,040 0,078 0,039 Kualitas 0,230 0,163 0,182 0,122 0,188 0,203 Penyimpanan 0,056 0,064 0,101 0,120 0,055 0,069 Kemitraan 0,033 0,029 0,027 0,035 0,030 0,032 bobot 0,538 0,157 0,129 0,098 0,078

11 199 Lampiran 12 Petunjuk instalasi dan pengoperasian sistem manajemen risiko rantai pasok Untuk melakukan instalasi sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok produk/komoditas jagung diperlukan perangkat keras dan perangkat lunak sebagaimana dapat dilihat pada Tabel L1 dan Tabel L2. Tabel L1 Kebutuhan perangkat keras (hardware) implementasi sistem Perangkat keras Server Client 1. Processor 848 AMD atau Intel sekelasnya Intel Pentium 3 2. Memory 4 GB 1 GB 3. Hardisk 320 GB 80 GB 4. VGA card 256 warna 256 warna Tabel L2 Kebutuhan perangkat lunak (software) implementasi sistem Perangkat keras Server Client 1. Sistem Operasi Windows XP, Windows Data base Engine MySQL 3. Application Engine Apache, PhpTriad 4. Browser Mozilla 2.5 atau Internet Explorer Windows XP, Windows 2007 Mozilla 2.5 atau Internet Explorer Instalasi dilakukan pada komputer di sisi server dan komputer di sisi client. Pada sisi server beberapa perangkat lunak yang perlu diinstal adalah sistem operasi, seperti Windows XP, Windows 2007 atau Linux, mesin aplikasi sebagai server dan aplikasi basis data serta aplikasi browsing internet. Mesin aplikasi yang perlu diinstal adalah PhpTriad yang sudah merupakan gabungan dari aplikasi server Php dan database server dengan menggunakan MySQL. Aplikasi untuk browsing internet yang dapat digunakan adalah Internet Explorer atau Mozilla fire Fox. Kemudian pada sisi client yang perlu diinstal adalah aplikasi browsing saja, misalnya Internet Explorer atau Mozilla fire Fox.. Setelah proses instalasi PhpTriad di komputer server selesai maka akan terdapat folder Apache di dalam hardisk komputer server. Tahap berikutnya adalah menempatkan file-file aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas dalam direktori yang sesuai agar aplikasi dapat dijalankan. File aplikasi PHP ditempatkan dalam folder Htdocs dalan folder Apache. Kemudian file basis data MySQL ditempatkan dalam folder MySQL/Data dalam folder Apache tersebut. Untuk mengoperasikan sistem, pertama-tama perlu dijalankan aplikasi server basis data dan server aplikasi di komputer server. Untuk menjalankan aplikasi server dapat dilakukan dengan cara mengklik Start, kemudian All Programs, pilih PhpTriad, kemudian Apache console dan pilih Start Apache. Setelah itu dapat dijalankan basis data server dengan cara mengklik Start, kemudian All Programs, pilih PhpTriad, kemudian MySQL dan pilih MySQL-D. Setelah kedua aplikasi tersebut dijalankan, maka aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok produk/komoditas siap dijalankan baik dari sisi server ataupun dari sisi client dengan menggunakan Internet Explorer ataupun Mozilla Fire Fox. Untuk menjalankan sistem dengan

12 200 menggunakan localhost dapat dipanggil dengan menggunakan alamat website sehingga akan tampil tampilan awal aplikasi sistem sebagaimana dapat dilihat pada Gambar P1. Untuk mengoperasikan aplikasi sistem pendukung pengambilan keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok produk/komoditas jagung dapat mengikut langkah-langkah sebagai berikut: A. Langkah awal pengoperasian sistem Tampilan awal dari sistem dapat diperlihatkan pada Gambar P1. Sebelum dapat mengoperasikan sistem user/pengguna terlebih dulu harus mendaftarkan dengan mengisi form pendaftaran pengguna (Gambar P3). Tetapi kalau sudah terdaftar sebagai pengguna dapat langsung menginputkan nama dan password. Kalau login berhasil maka akan tampil tampilan sebagaimana diperlihatkan dalam Gambar P2. Dalam Gambar P2 tersebut terlihat menu-menu sebagai berikut: Home, Identifikasi risiko, Evaluasi risiko, SCM, Penyeimbangan risiko, Pengendalian risiko dan Logout. Menu Home digunakan untuk melihat tampilan awal, jika penggunanya adalah admin maka di dalam home akan muncul histogram nilai risiko rantai pasok, tetapi jika penggunanya bukan admin maka di dalam home akan menampilkan detail dari identitas pengguna tersebut. Menu Identifikasi risiko digunakan untuk melakukan input variabel dan faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok dan menampilkan hasil perhitungan risiko setiap variabel risiko. Menu Evaluasi risiko digunakan untuk menghitung nilai faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok dan menambahkan faktor risiko setiap tingkatan. Menu SCM digunakan untuk menghitung dan menampilkan tingkat risiko setiap tingkatan rantai pasok yang ditampilkan dalam bentuk histogram. Menu penyeimbangan risiko digunakan untuk melakukan negosiasi harga jagung di tingkat petani dengan pertimbangan risiko setiap tingkatan rantai pasok dengan menggunakan skenario perubahan harga jagung. Menu Pengendalian risiko digunakan untuk melakukan mitigasi risiko setiap tingkatan rantai pasok sesuai dengan tingkat risiko hasil evaluasi risiko sebelumnya. Menu Logout digunakan untuk keluar dari system. Gambar P1. Halaman login pengguna

13 201 Gambar P2. Halaman awal login pengguna (petani) Gambar P3 form pendaftaran pengguna B. Langkah evaluasi risiko setiap tingkatan rantai pasok Setelah pengguna berhasil login, maka dapat melakukan identifikasi dan evaluasi risiko sesuai dengan tingkatan pengguna dengan mengklik menu identifikasi risiko maka akan tampil tampilan seperti terlihat pada Gambar P4. Untuk menginputkan variabel risiko penggna dapat mengklik menu tambah varibel risiko, sehingga tampil seperti terlihat pada Gambar P6. Untuk dapat menginputkan variabel risiko, terlebih dulu harus menginputkan faktor risiko untuk setiap tingkatan rantai pasok sebagaimana terlihat pada Gambar P5.

14 202 Gambar P4 Tamiplan identifikasi risiko setiap tingkatan rantai pasok Pada Gambar P4, pengguna dapat memilih tingkatan rantai pasok yang akan diidentifikasi risikonya, kemudian memilih faktor risiko yang sudah diinputkan untuk dapat menginputkan variabel risiko ataupun menginputkan nilai risiko setiap variabel tersbut sebagaimana dapat diperlihatkan pada Gambar P7. Gambar P5 Form input Faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok Untuk menginputkan faktor risiko, pengguna harus memilih tingkatan rantai pasok (SCM) dengan mengklik menu Combobox Tingkatan dalam SCM, kemudian input faktor risiko dan keterangan faktor risiko. Jika selesai, klik tombol simpan, maka input berhasil. Input akan gagal atau diminta input lagi jika ada bagian yang tidak diisi.

15 203 Gambar P6 Form input variabel risiko setiap faktor risiko Jika input faktor risiko berhasil, maka pengguna dapat menginputkan variabel risiko dengan memilih tingkatan SCM dengan menekan menu Combobox Pilih Tingkatan SCM, sehingga setelah terpilih combobox faktor risiko dapat diklik untuk dapat memilih faktor risiko mana yang akan ditambahkan variabel risikonya. Selanjutnya tuliskan variabel risiko dan keterangannya, kemudian setelah selasai klik tombol simpan. Gambar P7 Form input nilai risiko setiap variabel risiko Untuk menginputkan nilai risiko, dapat dilakukan dengan mengklik nilai Dampak, nilai kemungkinan dan nilai paparan sesuai dengan tingkat risiko suatu variabel yang diinginkan misalnya tinggi, sedang atau rendah. Kemudian klik simpan jika sudah selesai, sebagaimana terlihat pada Gambar P7.

16 204 Gambar P8 Tampilan pilihan tingkatan rantai pasok Untuk menampilkan nilai risiko hasil evaluasi variabel risiko suatu tingkatan rantai pasok, pertama-tama pilih tingkatan rantai pasok sebagaimana terlihat pada Gambar P8, kemudian pilih faktor risiko pada tingkatan hasil pemilihan sebelumnya sebagaimana terlihat pada Gambar P9. Gambar P9 Tampilan pilihan faktor risiko tingkat petani Pada Gambar P9 di atas dipilih tingkatan rantai pasoknya adalah petani dengan faktor risiko harga, maka hasil evaluasi variabel risikonya akan terlihat pada Gambar P10.

17 205 Gambar P10 Tampilan Hasil evaluasi variabel risiko pada risiko harga di tingkat petani Kemudian untuk menampilkan hasil evaluasi faktor risiko suatu tingkatan, pilih menu evaluasi risiko, kemudian pilih tingkatan rantai pasok yang diinginkan sebagaimana terlihat pada Gambar P8. Kemudian hasil evaluasi risiko akan ditampilak sebagaimana terlihat pada Gambar P11. Gambar P11 Tampilan hasil evaluasi faktor risiko tingkat petani Untuk menampilkan hasil evaluasi faktor risiko pada tingkatan yang lain, dapat dilakukan dengan memilih atau mengganti nilai pilihan pada combobox pilih tingkatan. Kemudian untuk menampilkan hasil evaluasi risiko setiap tingkatan rantai pasok dapat dilakukan dengan mengklik menu SCM, sehingga akan tampil tampilan sistem sebagaimana terlihat pada Gambar P12.

18 206 Gambar P12 Tampilan hasil evaluasi risiko setiap tingkatan rantai pasok C. Langkah penyeimbangan risiko rantai pasok dengan skenario penentuan harga jagung di tingkat petani Untuk menjalankan proses penyeimbangan risiko rantai pasok, pertama-tama klik menu penyeimbangan risiko, sehingga akan terlihat tampilan seperti Gambar P13. Dengan tampilan tersebut pengguna diminta untuk memilih tingkatan sesuai dengan tingkatan yang inginkan, kemudian akan tampil form untuk dapat menginputkan nilai risiko sesuai dengan skenario perubahan harga tertentu. Misalkan dipilih tingkat konsumen maka tampil form skenario perubahan harga yang akan menimbulkan risiko di tingkat konsumen, sebagaimana terlihat pada Gambar P14. Gambar P13 Tampilan awal penyeimbangan risiko rantai pasok

19 207 Kemudian dalam Gambar P14, diharapkan pengguna yaitu konsumen untuk menginputkan nilai risiko untuk setiap perubahan harga yang terjadi dengan mengklik menu input nilai untuk setiap faktor risiko. Form input risiko untuk suatu perubahan harga dapat diperlihatkan pada Gambar P15. Gambar P14 Tampilan skenario perubahan harga dalam penyeimbangan risiko Dari Gambar P14 terlihat bahwa terdapat beberapa menu input nilai yang dapat diklik untuk menginputkan tingkat risiko dari setiap perubahan harga yang terjadi. Dalam hal ini pengguna harus menginputkan semua nilai risiko untuk setiap perubahan harga sebelum melangkah ke tahap perikutnya. Gambar P15 Form input tingkat risiko atas perubahan harga dalam penyeimbangan risiko

20 208 Jika pengguna telah menginputkan semua tingkat risiko sesuai dengan kondisi yang dihadapi secara lengkap, maka akan tampil tampilan sistem sebagaimana terlihat pada Gambar P16. Gambar P16 Tampilan risiko setiap perubahan harga dalam penyeimbangan risiko Proses yang sama perlu dilakukan untuk setiap tingkatan yang akan mengadakan negosiasi atau kesepakatan harga. Setelah semua tingkatan menginputka nilai utilitas risiko yang dihadapi sesuai dengan skenario perubahan harga, maka menu proses kesepakatan harga pada Gambar P16 dapat diklik, sehingga akan tampil form sebagaimana terlihat pada Gambar P17. Gambar P17 Form input harga yang diinginkan dan tampilan harga kesepakatan Dari Gambar P17, terlihat bahwa jika pelaku suatu tingkatan belum menginptukan harga yang diinginkan atau diharapkan pada tingkat petani, maka diminta untuk

21 209 menginpukannya, disamping itu juga akan tampil tingkatan-tingkatan yang lain yang sudah selesai menginputkan utilitas risiko dan harga yang diinginkan. D. Langkah pengendalian risiko rantai pasok Untuk melakukan pengendalian risiko rantai pasok dapat dilakukan dengan mengklik menu pengendalian risiko, sehingga tampil seperti Gambar P18. Gambar P18 Tampilan mitigasi risiko untuk memilih tingkatan rantai pasok Untuk melihat risiko apa saja yang perlu dilakukan pengendalian, pada Gambar P18 plih menu Combobox Pilih tingkatan, misalnya dipilih nilai tingkatan petani, maka akan tampil sebagaimana terlihat pada Gambar P19. Gambar P19 Tampilan variabel risiko yang perlu pengendalian di tingkat petani Pada Gambar P19 di atas untuk setiap variabel risiko terdapat menu tindakan mitigasi/input tindakan, hal ini terjadi karena pengguna dalam tampilan tersebut adalah admin, tetapi jika penggunanya bukan admin maka akan tampil sebagaimana terlihat pada Gambar P20.

22 210 Gambar P20 Tampilan variabel risiko yang perlu pengendalian di tingkat konsumen Dari tampilan program pada Gambar P19, jika diklik tindakan mitigasi maka akan tampil sebagaimana terlihat pada Gambar P21. Tetapi sebagai admin juga dapat menginputkan dan mengubah tindakan yang dapat dilakukan untuk mengendalikan risiko dengan tampilan sebagaimana terlihat pada Gambar P22. Gambar P21 Tampilan alternatif pengendalian risiko Gambar P21 dapat ditampilkan oleh setiap pengguna, sedangkan Gambar P22 hanya dapat ditampilkan oleh admin (Pakar dan Channel master).

23 Gambar P22 Form input alternatif pengendalian risiko oleh admin 211

24 I. PENDAHULUAN Latar Belakang Tujuan Penelitian Manfaat Penelitian Perumusan Masalah Penelitian Ruang Lingkup... 7 II. TINJAUAN PUSTAKA Manajemen Rantai Pasok Kerangka Kerja Manajemen Rantai Pasok Evaluasi Rantai Pasok Pengendalian Rantai Pasok secara Bersama Komoditas Jagung Tata Niaga Jagung Rantai Pasok Jagung Sistem Penunjang Keputusan Cerdas Penelitian Terdahulu dan Posisi Penelitian III. LANDASAN TEORI Logika Fuzzy dan Analisa secara Fuzzy Fuzzy Analytical Hierarchy Process (Fuzzy AHP) Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) Fuzzy Failure Mode and Effect Analysis (FFMEA) Fungsi Keanggotaan fuzzy FMEA Proses Inferensi Fuzzy FMEA Stakeholder Dialogue dengan Optimasi Non Linier Fungsi Regresi Fuzzy Fungsi Utilitas Fuzzy Proses Manajemen Soft System Methodology IV. METODE PENELITIAN Kerangka Pemikiran Tata Laksana Penelitian Tahapan Penelitian Lokasi dan Waktu Penelitian Pengumpulan Data, Informasi dan Pengetahuan Teknik-Teknik yang Digunakan Langkah Pemodelan Sistem Verifikasi dan Validasi Model V. PENDEKATAN SISTEM Analisis Kebutuhan Pengguna Identifikasi Permasalahan Identifikasi Sistem Analisis Kebutuhan Sistem VI. PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

25 Sistem Manajemen Basis Model Model Identifikasi Rantai Pasok Model Evaluasi Rantai Pasok Model Agregasi Rantai Pasok Model Penyeimbangan Rantai Pasok Model Mitigasi setiap Tingkatan Rantai Pasok Sistem Manajemen Basis Data Basis Data Identifikasi Rantai Pasok Basis Data Evaluasi Rantai Pasok Basis Data Penyeimbangan Rantai Pasok Basis Data Harga Jagung Pada Setiap Tingkatan Rantai Pasok Basis Data Mitigasi Rantai Pasok Sistem Manajemen Basis Pengetahuan Sistem Manajemen Dialog VII. ANALISIS RISIKO RANTAI PASOK Identifikasi Rantai Pasok Identifikasi Tingkat Petani Identifikasi Tingkat Pengepul Identifikasi Tingkat Agroindustri Identifikasi Tingkat Distributor Identifikasi Tingkat Konsumen Identifikasi Rantai Pasok Jagung Evaluasi Rantai Pasok Evaluasi Tingkat Petani Evaluasi Tingkat Pengepul Evaluasi Tingkat Agroindustri Evaluasi Tingkat Distributor Evaluasi Tingkat Konsumen Evaluasi Rantai Pasok Jagung VIII. PENGENDALIAN DAN PENYEIMBANGAN RISIKO RANTAI PASOK Pengendalian Rantai Pasok Pengendalian di Tingkat Petani Pengendalian di Tingkat Pengepul Pengendalian di Tingkat Agroindustri Pengendalian di Tingkat Distributor Pengendalian di Tingkat Konsumen Penyeimbangan Rantai Pasok Stakeholder Dialog Manajemen Rantai Pasok Negosiasi Harga Jagung di Tingkat Petani Optimisasi Pola Penjadwalan Tanam dengan Kendala Optimasi dengan Kendala Kuantitatif Optimasi dengan Kendala Kualitatif Optimasi dengan Kendala Gabungan Kuantitatif Dan Kualitatif 169 IX. IMPLIKASI MANAJERIAL Implikasi Manajerial Analisis Rantai Pasok Jagung Implikasi Manajerial Pengendalian Rantai Pasok Jagung Implikasi Manajerial Penyeimbangan Rantai Pasok Jagung

26 214 X. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Saran DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN

27 DAFTAR LAMPIRAN Halaman 1 Posisi penelitian manajemen risiko rantai pasok Nilai utilitas risiko setiap tingkatan rantai pasok jagung Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko rantai pasok jagung Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat petani jagung Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat pengepul jagung Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat agroindustri Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat distributor Nilai evaluasi faktor dan variabel risiko pada tingkat konsumen (peternak unggas) Struktur hierarki identifikasi faktor risiko setiap tingkatan dengan fuzzy AHP Struktur hierarki pemilihan strategi penyeimbangan risiko rantai pasok dengan fuzzy AHP Hasil pembobotan faktor risiko setiap tingkatan rantai pasok Petunjuk instalasi dan pengoperasian sistem manajemen risiko rantai pasok

28 DAFTAR TABEL 1. Detail kerangka kerja manajemen risiko rantai pasok (Pinto 2006) Detail kerangka kerja manajemen risiko rantai pasok (Rajamani et al. 2006) Nilai konsekuensi risiko Produksi jagung di daerah sentra produksi Produktifitas usaha tani jagung di daerah sentra produksi Produktifitas jagung di beberapa negara produsen jagung dunia Atribut dan fungsi keanggotan Fuzzy dengan model TFN Kategori variabel input fuzzy FMEA Kategori variabel output fuzzy FMEA Penilaian dampak risiko Bobot skala pengukuran risiko Aturan fuzzy IF-THEN evaluasi risiko rantai pasok Hasil pembobotan risiko tingkatan rantai pasok dengan fuzzy AHP Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko dominan di tingkat petani Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko di tingkat pengepul Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko di tingkat agroindustri Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko di tingkat distributor Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko di tingkat konsumen Hasil evaluasi varibel risiko pada faktor risiko rantai pasok Hasil evaluasi risiko tingkat petani berdasarkan faktor risiko dominan Hasil evaluasi risiko tingkat pengepul berdasarkan faktor risiko dominan Hasil evaluasi risiko tingkat agroindustri berdasarkan faktor risiko dominan Hasil evaluasi risiko tingkat distributor berdasarkan faktor risiko dominan Hasil evaluasi risiko tingkat konsumen berdasarkan faktor risiko dominan Hasil evaluasi risiko rantai pasok berdasarkan nilai risiko tingkatannya Input Excel-Solver pemilihan jadwal panen Output Excel-Solver pemilihan jadwal panen Perbandingan output model MILP dan AHP Kombinasi alternatif, total profit dan total risk

29 DAFTAR GAMBAR 1. Kerangka kerja manajemen risiko rantai pasok (Pinto 2006) Kerangka tools manajemen risiko rantai pasok (NSW 2005) Kerangka kerja manajemen risiko rantai pasok (Rajamani et al. 2006) Pohon Industri jagung (Suryana & Hermanto 2006) Alur tataniaga jagung (Sarasutha et al. 2007) Areal tanam dan panen bulanan jagung di Indonesia (Suryana & Hermanto 2006) Jaringan rantai pasok total produk/komoditi jagung Struktur model sistem pendukung keputusan cerdas (Phillips-Wren et al. 2009) Tahapan evaluasi risiko dengan fuzzy FMEA (Yeh & Hsieh 2007) Fungsi keanggotaan fuzzy segitiga Fungsi keanggotaan fuzzy trapesium Fungsi keanggotaan input posibilitas risiko Fungsi keanggotaan input dampak dan paparan risiko Fungsi keanggotaan fuzzy variabel output RPN Skema aturan fuzzy FMEA (Puente et al. 2002) Kerangka pikir penelitian manajemen risiko rantai pasok Langkah pemodelan SPK cerdas pada manajemen risiko rantai pasok Langkah-langkah teknik pemodelan sistem Diagram lingkar sebab akibat Diagram input output Diagram analisis sistem Diagram tujuan sistem Diagram peranan subsistem Konfigurasi model SPK cerdas manajemen risiko rantai pasok Diagram alir model identifikasi variabel dan faktor risiko rantai pasok Fungsi keanggotaan fuzzy posibilitas risiko Fungsi keanggotaan fuzzy dampak risiko Fungsi keanggotaan fuzzy paparan risiko Fungsi keanggotaan fuzzy output risiko (FRPN) Diagram alir model evaluasi risiko rantai pasok Diagram alir sub-model agregasi faktor risiko rantai pasok Diagram alir sub-model agregasi risiko tingkatan rantai pasok Diagram alir sub-model agregasi risiko total rantai pasok Diagram alir model penyeimbangan risiko rantai pasok Diagram alir model mitigasi risiko tingkatan rantai pasok Struktur hierarki fuzzy AHP identifikasi risiko rantai pasok Histogram perbandingan bobot risiko tingkatan rantai pasok komoditas jagung Histogram perbandingan bobot faktor risiko di tingkat petani Hasil evaluasi dan identifikasi risiko kualitas di tingkat petani Histogram bobot faktor risiko di tingkat pedagang pengumpul Hasil evaluasi dan identifikasi risiko harga di tingkat pengepul Histogram perbandingan bobot faktor risiko di tingkat agroindustri Hasil evaluasi dan identifikasi risiko mutu di tingkat agroindustri Histogram perbandingan bobot faktor risiko di tingkat distributor Hasil evaluasi dan identifikasi risiko harga di tingkat distributor Histogram perbandingan bobot faktor risiko di tingkat konsumen Hasil evaluasi dan identifikasi risiko kualitas di tingkat konsumen Histogram perbandingan bobot faktor risiko rantai pasok komoditas jagung Hasil evaluasi risiko di tingkat petani

30 Hasil evaluasi risiko di tingkat pedagang pengumpul Hasil evaluasi risiko di tingkat agroindustri Hasil evaluasi risiko di tingkat distributor Hasil evaluasi risiko di tingkat konsumen Hasil evaluasi risiko rantai pasok komoditas jagung Pengendalian risiko di tingkat petani Mitigasi risiko rendahnya mutu di tingkat petani Pengendalian risiko di tingkat pengepul Mitigasi risiko penyusutan di tingkat pengepul Pengendalian risiko di tingkat agroindustri Mitigasi risiko rendahnya mutu pasokan di tingkat agroindustri Pengendalian risiko di tingkat pengecer Mitigasi risiko fluktuasi harga di tingkat pengecer Pengendalian risiko di tingkat konsumen Mitigasi risiko fluktuasi harga di tingkat konsumen Representasi fuzzy nilai posibilitas dan dampak risiko Representasi fungsi keanggotaan fuzzy perubahan harga jagung Tampilan input nilai risiko pada model penyeimbangan risiko rantai pasok Faktor risiko dominan setiap tingkatan rantai pasok jagung Tampilan hasil kesepakatan harga dengan penyeimbangan risiko Tampilan Excel-Solver untuk solusi model MILP Struktur hierarchy dari risiko rantai pasok Nilai bobot setiap elemen alternatif jadwal panen dengan risiko minimal

X. KESIMPULAN DAN SARAN

X. KESIMPULAN DAN SARAN X. KESIMPULAN DAN SARAN 10.1. Kesimpulan Penelitian ini telah berhasil merancang model sistem penunjang pengambilan keputusan cerdas manajemen risiko rantai pasok produk/komoditi jagung yang diberi nama

Lebih terperinci

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani

V. PENDEKATAN SISTEM 5.1. Analisis Kebutuhan Pengguna 1.) Petani V. PENDEKATAN SISTEM Sistem merupakan kumpulan gugus atau elemen yang saling berinteraksi dan terorganisasi untuk mencapai suatu tujuan atau serangkaian tujuan. Pendekatan sistem merupakan metode pemecahan

Lebih terperinci

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang

I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Jagung merupakan jenis tanaman serealia yang mempunyai peran strategis dalam perekonomian nasional, mengingat fungsinya yang multiguna. Jagung dapat dimanfaatkan untuk

Lebih terperinci

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi

Bab 4 Implementasi dan Evaluasi Bab 4 Implementasi dan Evaluasi 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 81 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Tahap ini dilakukan setelah perancangan selesai dilakukan dan selanjutnya akan diimplementasikan pada bahasa pemrograman yang akan digunakan. Tujuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL RANCANGAN Hardware 1. Processor : Intel Dual Core CPU 2.0GHz 2. Memory (RAM) : 1 GB 3. Hardisk : 80 GB

BAB IV HASIL RANCANGAN Hardware 1. Processor : Intel Dual Core CPU 2.0GHz 2. Memory (RAM) : 1 GB 3. Hardisk : 80 GB BAB IV HASIL RANCANGAN 4.1. Spesifikasi Hardware dan Kebutuhan Software Penulis mengusulkan penggunaan hardware dan software dalam pengimplementasian sistem informasi pengajuan kredit pada PT Bussan Auto

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Menggunakan Metode KNN (K Nearest Neighbour) Berbasis Web. Di bawah ini

BAB IV HASIL DAN UJI COBA. Menggunakan Metode KNN (K Nearest Neighbour) Berbasis Web. Di bawah ini BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan dari Sistem Pendukung Keputusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi sistem Pada bab sebelumnya penulis menjelaskan bagaimana sistem yang sedang berjalan pada fluency school of english, pada bab sebelumnya juga penulis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4. 1 Instalasi Software BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Dalam pembuatan program ini penulis menggunakan XAMPP dalam menjalankan program aplikasi ini yang didalamnya sudah terdapat MySQL untuk mengelola

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Lunak, Implementasi Perangkat Keras, Implementasi Basis Data, Implementasi

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. Lunak, Implementasi Perangkat Keras, Implementasi Basis Data, Implementasi BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM 5.1 Implementasi Pada bab ini akan diuraikan cara dan langkah-langkah untuk mengimplementasikan rancangan perangkat lunak, kebutuhan perangkat lunak maupun perangkat keras yang

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak,

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Faktor-faktor tersebut antara lain adalah perangkat keras, perangkat lunak, BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. IMPLEMENTASI 4.1.1. Kebutuhan Sumber Daya Agar sistem dapat berjalan dengan baik pada PT. Bintaro Pool Site, maka harus disediakan beberapa faktor-faktor pendukung

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 51 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Pada tahap implementasi dan pengujian sistem, akan dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI Setelah ada nya tahap desain mengenai Sistem Informasi Monitorig Pembayaran Dan Pengambilan Produk Kartu Perdana Bundling ini maka diperlukan sebuah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1 Tampilan Hasil Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Persediaan Barang pada CV. BARUMUN, yang telah dibuat serta akan

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI SISTEM BAB V IMPLEMENTASI SISTEM Pada bab ini akan dijelaskan implementasi dari Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan Penilaian kinerja yang sudah dibangun 5.1 Lingkungan Implementasi Lingkungan implementasi meliputi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 62 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

III. METODE PENELITIAN

III. METODE PENELITIAN 29 III. METODE PENELITIAN 3.1. Kerangka Pemikiran Manajemen risiko rantai pasok melalui pendekatan distribusi risiko (Risk Sharing) merupakan proses yang kompleks. Kompleksitas lingkungan tempat keputusan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini aan dijelaskan

Lebih terperinci

HASIL DAN PEMBAHASAN

HASIL DAN PEMBAHASAN 61 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem manajemen ahli model SPK agroindustri biodiesel berbasis kelapa sawit terdiri dari tiga komponen utama yaitu sistem manajemen basis data, sistem manajemen basis pengetahuan

Lebih terperinci

c. Rancangan Menu News

c. Rancangan Menu News 199 c. Rancangan Menu News Gambar 4.79 Rancangan UI Halaman Create News Halaman Create News adalah halaman yang dirancang agar Admin dengan mudah dapat memasukkan News baru yang belum terdapat di dalam

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model

PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model PEMODELAN SISTEM Konfigurasi Model Rekayasa sistem kelembagaan penelusuran pasokan bahan baku agroindustri gelatin untuk menjamin mutu produk melibatkan berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang berbeda,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. membantu untuk lebih memahami jalannya aplikasi ini. Sistem atau aplikasi dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Implementasi sistem adalah implementasi dari analisis dan desain yang telah dibuat sebelumnya. Sehingga diharapkan dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. IMPLEMENTASI SISTEM Setelah analisa dan perancangan sistem pada bab III, maka tahap selanjutnya adalah sistem siap untuk di implementasikan. Tahap implementasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Kebutuhan Perangkat Lunak Pada bab ini akan dibahas mengenai kebutuhan software (perangkat lunak) yang diperlukan untuk mendesain website sistem pendukung keputusan penentuan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari Metode Fuzzy MCDM (Multiple Criteria Decision Making) dapat dilihat sebagai berikut : IV.1.1. Halaman Utama

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah dibuat pada tahap tiga. Adapun kebutuhan software (perangkat lunak) dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Pada tahapan ini sistem yang telah dirancang pada tahap ke tiga akan dikembangkan sehingga sistem yang dibuat harus mengacu pada rancangan yang telah

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil IV.1.1. Tampilan Halaman Awal Berikut ini adalah tampilan Halaman awal dalam Sistem Informasi Geografis Lokasi Kantor Cabang Bank Danamon Di Kota Medan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Infrastruktur Aplikasi Verifikasi Warkat Berbasis Website Setelah melakukan analisis dan perancangan diharapkan agar aplikasi yang telah dibuat dapat menjadi solusi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dan Uji Coba Hasil rancangan program sistem informasi pemesanan jasa penyewaan kendaraan pada CV. SS TRANSPORT terdiri dari beberapa tampilan halaman dan

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Guna Elektro adalah sebagai berikut : Processor : Pentium III 800 MHz. Printer : HP Deskjet 400

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Guna Elektro adalah sebagai berikut : Processor : Pentium III 800 MHz. Printer : HP Deskjet 400 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi 4.1.1 Spesifikasi Perangkat Keras Spesifikasi perangkat keras minimum yang diperlukan dalam implementasi aplikasi basis data pada Divisi Power Engineering

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berdasarkan hasil analisa dan perancangan sistem yang telah dilakukan pada bab sebelumnya maka dilanjutkan ke tingkat implementasi, implementasi program aplikasi menggunakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Implementasi merupakan penerapan dari proses analisis dan perangcangan yang telah dibahas dalam bab sebelumnya. Pada tahapan ini terdapat dua aspek

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 85 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat menggunakan aplikasi pendukung seperti : Web Server, aplikasi pengolahan monitoring

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan tentang tampilan hasil dari pembuatan Sistem Informasi Geografis Lokasi Yang Terkena Dampak Bencana Gunung Sinabung Berbasis Web

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat membantu mempermudah perusahaan mitra bisnis dan pencari kerja ( client ) PT.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. dapat membantu mempermudah perusahaan mitra bisnis dan pencari kerja ( client ) PT. BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Rencana Implementasi Sistem penyediaan tenaga kerja berbasis web yang dirancang penulis, diharapkan dapat membantu mempermudah perusahaan mitra bisnis dan pencari kerja

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak.

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN. terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Sistem yang digunakan untuk membuat Sistem Informasi Koperasi terbagi menjadi dua, yaitu perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras

Lebih terperinci

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA

V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 57 V. PENGUKURAN KINERJA PELAKU RANTAI PASOK KOPI ORGANIK DENGAN PENDEKATAN DEA 5.1. Parameter Pengukuran Kinerja Pelaku Rantai Pasok Pengukuran kinerja dengan pendekatan Data Envelopment Analysis (DEA)

Lebih terperinci

LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM

LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM LANGKAH-LANGKAH MENJALANKAN PROGRAM 1 2 Sofware pendukung dalam menjalankan program ini adalah : 1. Instal Program PHP dalam MySQL dalam ke komputer yang akan digunakan 2. Instal Macromedia Dreamweaver

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 75 BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM. penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI SISTEM 4.1 Kebutuhan Sistem Dalam merancang dan membangun pembuatan aplikasi perhitungan penyelesaian produksi dengan menggunakan metode Earliest Due Date (EDD) ini ada

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 177 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi 4.1.1 Kebutuhan Sumber Daya 4.1.1.1 Kebutuhan Perangkat Lunak Perangkat lunak yang dibutuhkan agar sistem yang telah diinstalasi dapat berjalan dengan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Tampilan aplikasi perancangan SIG lokasi klinik hewan di wilayah Medan akan tampil baik menggunakan Mozilla Firefox, untuk menjalankan aplikasi ini buka Mozilla

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. berdasarkan kebutuhan TJ Construction & Engineering pada Bagian Pengadaan. BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Tahap ini merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat. Sistem informasi yang dibuat akan diterapkan berdasarkan

Lebih terperinci

BAB 5 IMPLEMENTASI. Gambar 5.1 Arsitektur Jaringan. diimplementasikan pada lebih dari satu komputer dengan satu server. Di

BAB 5 IMPLEMENTASI. Gambar 5.1 Arsitektur Jaringan. diimplementasikan pada lebih dari satu komputer dengan satu server. Di BAB 5 IMPLEMENTASI 5.1 Implementasi 5.1.1 Spesifikasi perangkat keras Gambar 5.1 Arsitektur Jaringan Gambar jaringan di atas menggambarkan bahwa aplikasi ini akan diimplementasikan pada lebih dari satu

Lebih terperinci

ADMIN MANUAL AL-QUR AN WEB

ADMIN MANUAL AL-QUR AN WEB ADMIN MANUAL AL-QUR AN WEB Pendahuluan AL-QUR AN WEB adalah program aplikasi pencarian ayat-ayat Al-Qur an berbasis web. Untuk dapat mengakses program maka user perlu menggunakan internet browser dan mengunjungi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Berikut adalah tampilan hasil dan pembahasan dari sistem informasi geografis lokasi kolam renang di kota Medan. 1. Halaman Menu Awal Tampilan pertama kali saat sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada

BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM. analisis dan perancangan dijadikan acuan dalam pembuatan kode program. Pada BAB IV IMPLEMENTASI SISTEM 4.1 Implemetasi Sistem Implementasi sistem merupakan tahap meletakan sistem supaya dapat siap untuk dioperasikan. Implementasi merupakan tahap pengembangan dimana hasil analisis

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Dari hasil penelitian, analisis, perancangan dan pengembangan sistem yang diusulkan, maka hasil akhir yang diperoleh adalah sebuah perangkat lunak Sistem

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Hasil Dalam bab ini akan dijelaskan dan ditampilkan bagaimana hasil dari rancangan sistem yang dibuat. Adapun hasil dari penelitan yang dilakukan adalah sebuah perangkat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Impelentasi Implementasi sistem ini menggambarkan penerapan dan kebutuhan sistem untuk menjalankan program dimana aplikasi ini merupakan aplikasi dashboard monitoring

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 28 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini dijelaskan mengenai tampilan hasil dari perancangan Penentuan Tempat Pembuangan Akhir Sampah (TPA) Menggunakan Metode SAW Pada Dinas Kebersihan

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Spesifikasi System Spesifikasi system database yang digunakan untuk aplikasi ini terbagi menjadi perangkat keras (hardware), perangkat lunak (software) dan Jaringan. 4.1.1

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA 77 BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari Sistem Pendukung Keputusan Untuk Menentukan Pengajuan Kredit Nasabah Berbasis

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. lingkungan implementasi, pengkodean, dan interface dari aplikasi sistem tersebut.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. lingkungan implementasi, pengkodean, dan interface dari aplikasi sistem tersebut. BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun yang akan dibahas pada bab ini yaitu mengenai hasil dari pembahasan Sistem Informasi Geografis Letak Kantor Camat di kota Pematang Siantar Berbasis Web, yang telah dibuat

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang 42 BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1. Implementasi Pengertian implementasi program adalah penerapan dalam bentuk aplikasi program berdasarkan tahapan analisa dan desain sistem yang sebelumnya telah

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Implementasi program merupakan penyesuaian perangkat lunak dengan rancangan dan desain sistem yang telah dibuat sebelumnya. Dengan adanya implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Analisa Kebutuhan Sistem Sistem yang akan dirancang dan dibangun bernama Sistem Informasi MyLibrary Telkomsel. Sistem informasi ini dirancang menggunakan PHP

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1 Implementasi Implementasi diterapkan dengan maksud agar system yang telah dibuat dapat bekerja sesuai dengan tujuannya dan dapat bermanfaat bagi kebutuhan kepolisian

Lebih terperinci

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN

BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 44 BAB IV RANCANGAN SISTEM USULAN 4.1 Implementasi Tahap implementasi pada sebuah aplikasi merupakan tahap dimana aplikasi yang dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat lunak maupun

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI. digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan BAB 4 IMPLEMENTASI DAN HASIL EVALUASI Pada bab ini disajikan hasil pengujian program beserta spesifikasi sistem yang digunakan dalam pengujian program optimasi biaya persediaan bahan baku dengan metode

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Implementasi adalah sebuah tahap dimana analisa dan rancangan yang sudah dibuat sebelumnya dijalankan. Pada tahap ini perangkat keras dan perangkat lunak

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Metodologi Penelitian Dalam pelaksanaan kerja praktek dilakukan pendekatan dengan cara peninjauan untuk masalah apa yang terdapat di dalam SMA Negeri 1 Pandaan. Peninjauan

Lebih terperinci

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL

PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL VI. PEMODELAN SISTEM 6.1. KONFIGURASI MODEL Sistem Penunjang Keputusan Perencanaan Pengembangan Agroindustri Manggis dirancang dan dikembangkan dalam suatu paket perangkat lunak ng diberi nama mangosteen

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Gambaran Umum Sistem aplikasi lelang proyek pengadaan barang atau jasa berbasis web pada Direktorat Jenderal Perhubungan Udara secara umum merupakan alat untuk membantu

Lebih terperinci

A. KERANGKA PEMIKIRAN

A. KERANGKA PEMIKIRAN III. METODOLOGI A. KERANGKA PEMIKIRAN Agroindustri sutera alam terutama untuk produk turunannnya berupa kokon, benang sutera, dan kain merupakan suatu usaha yang menjanjikan. Walaupun iklim dan kondisi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap implementasi dan pengujian sistem dilakukan setelah tahap analisis dan

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. Tahap implementasi dan pengujian sistem dilakukan setelah tahap analisis dan BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 IMPLEMENTASI SISTEM Tahap implementasi dan pengujian sistem dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

IV. METODE PENELITIAN

IV. METODE PENELITIAN IV. METODE PENELITIAN 4.1. Kerangka Pemikiran Manajemen risiko rantai pasok produk/komoditas jagung merupakan suatu proses yang kompleks. Kompleksitas lingkungan tempat keputusan strategis dibuat merupakan

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini adalah penjelasan tampilan hasil dari perancangan sistem informasi perhitungan bonus akhir tahun karyawan pada PT. Sempati Star. 1. Tampilan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

BAB IV IMPLEMENTASI. dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi 62 BAB IV IMPLEMENTASI 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat lunak (software) lain dan perangkat keras (hardware) tertentu. Berikut ini

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. perangkat lunak (software) lain dan perangkat keras (hardware) tertentu. Berikut ini BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Implementasi Sistem Sistem atau aplikasi dapat berjalan dengan baik, karena ditunjang oleh perangkat lunak (software) lain dan perangkat keras (hardware)

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1. Implementasi Tahap implementasi pada sebuah sistem informasi merupakan tahap dimana sistem yang telah dirancang pada tahap sebelumnya diterapkan, berupa perangkat

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan implementasi dan Kebutuhan Sumberdaya Aplikasi 352 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Program Magang Setelah melakukan analisis dan perancangan solusi terhadap permasalahan yang telah di identifikasi pada bab 3, saatnya untuk melakukan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Tampilan Hasil 1. Tampilan Menu Utama Pada halaman menu utama sistem penunjang keputusan ini sebagai halaman pertama kali saat aplikasi ini dijalankan. Halaman ini berisi

Lebih terperinci

Lampiran 1. Rugi Laba

Lampiran 1. Rugi Laba LAMPIRAN Lampiran 1. Rugi Laba Uraian Tahun 1 Tahun 2 Tahun 3 Tahun 4 Tahun 5 Tahun 6 Tahun 7 Tahun 8 Tahun 9 Tahun 10 PENERIMAAN Kapasitas Pengolahan (kg buah) 480,000 480,000 480,000 480,000 480,000

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN 1.1 Spesifikasi Sistem Spesifikasi sistem yang dibutuhkan untuk mengakses aplikasi berbasis web ini yaitu : 1.1.1 Kebutuhan Hardware Spesifikasi perangkat keras yang dibutuhkan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. 1. Perangkat Keras a. Proscessor : Intel Core i M b. RAM : 2 GB c. Hardisk : 500 GB

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN. 1. Perangkat Keras a. Proscessor : Intel Core i M b. RAM : 2 GB c. Hardisk : 500 GB BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Implementasi Sistem Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisis dan perancangan selesai dilakukan. Pada bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 4.1. Implementasi Sistem Pada bab ini akan dilakukan implementasi dan pengujian terhadap sistem, implementasi merupakan penerapan dari proses sebelumnya yaitu proses

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1 Instalasi Software Dalam penulisan tugas akhir ini, pembuatan program dibuat dengan menggunakan aplikasi pendukung seperti: Web Server, aplikasi pengelolaan sampah

Lebih terperinci

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware)

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) 144 BAB 4 IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Implementasi Untuk mengimplementasikan aplikasi e-learning ini, terlebih dahulu harus disediakan server, perangkat lunak (software), perangkat keras (hardware) untuk

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, dibutuhkan komputer server sebagai tempat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. menjalankan tugasnya. Dalam hal ini, dibutuhkan komputer server sebagai tempat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk implementasi sistem ini ada beberapa spesifikasi perangkat lunak dan perangkat keras yang dibutuhkan. 4.1.1 Kebutuhan Perangkat Keras Perangkat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN

BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN BAB V IMPLEMENTASI DAN PEMBAHASAN 5.1 Sistem yang Digunakan Berikut ini adalah hardware dan software yang dibutuhkan untuk menggunakan program Sistem Informasi Manajemen Parkir pada PT. Surya Toto Indonesia

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sofware dan Hardware Tahap implementasi adalah tahap dimana sistem informasi telah digunakan oleh pengguna. Sebelum benar-benar bisa digunakan dengan

Lebih terperinci

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang

BAB IV DESKRIPSI SISTEM. manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang BAB IV DESKRIPSI SISTEM 4.1 Analisis Permasalahan Sistem Perpustakaan yang ada di PT. PAL INDONESIA masih tergolong manual. Manual di sini mempunyai arti bahwa belum adanya sebuah sistem yang mampu mengelola

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN UJI COBA

BAB IV HASIL DAN UJI COBA BAB IV HASIL DAN UJI COBA IV.1. Hasil Pada bab ini akan dijelaskan tampilan hasil dari aplikasi yang telah dibuat, yang digunakan untuk memperjelas tentang tampilan-tampilan yang ada pada aplikasi sistem

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Untuk dapat menjalankan aplikasi ini dibutuhkan perangkat lunak (software) dan perangkat keras (hardware). Adapun persyaratan minimal perangkat keras

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN IV.1. Tampilan Hasil Berikut ini akan dijelaskan tentang tampilan hasil program dan pembahasan dari analisa dan rancang bangun sistem pendukung keputusan penilaian kelayakan

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan dan Instalasi Sistem Sebelum melakukan implementasi dan menjalankan sistem E-Auction pada PDAM Surya Sembada Kota Surabaya. Maka dibutuhkan spesifikasi perangkat

Lebih terperinci

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM. dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak, BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM 5.1 Implementasi Tahap implementasi merupakan tahap penerapan sistem supaya dapat dioperasikan. Pada tahap ini dijelaskan mengenai, Implementasi Perangkat Lunak,

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN 4.1. Implementasi Sistem BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN Tahap implementasi dan pengujian sistem, dilakukan setelah tahap analisa dan perancangan selesai dilakukan. Pada sub bab ini akan dijelaskan implementasi

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM. utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM 4.1 Analisis Sistem Analisis Sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian - bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat

BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI. Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat BAB IV IMPLEMENTASI DAN EVALUASI 4.1 Kebutuhan Sistem Sistem yang dibangun merupakan sistem yang berbasis web. Untuk dapat menjalankan sistem tersebut dengan baik dibutuhkan beberapa persyaratan mengenai

Lebih terperinci

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI

BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 81 BAB V PEMBAHASAN DAN IMPLEMENTASI 5.1 Implementasi Sistem Implementasi adalah tahap penerapan dan sekaligus pengujian bagi sistem berdasarkan hasil analisa dan perancangan yang telah dilakukan pada

Lebih terperinci