DEFINISI DAN SINGKATAN

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "DEFINISI DAN SINGKATAN"

Transkripsi

1 ÜßÚÌßÎ Í ØßÔßÓßÒ ÜßÚÌßÎ Í ÜÛÚ Ò Í ÜßÒ Í ÒÙÕßÌßÒ Î ÒÙÕßÍßÒ ª ÞßÞ ò ÐÛÒßÉßÎßÒ ËÓËÓ ï ÞßÞ ò ÎÛÒÝßÒß ÐÛÒÙÙËÒßßÒ ÜßÒß ØßÍ Ô ÐÛÒßÉßÎßÒ ËÓËÓ ë ÞßÞ ò ÐÛÎÒÇßÌßßÒ ØËÌßÒÙ é ßò Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÔßÒÝßÎ é Þò Ô ßÞ Ô ÌßÍ Ì ÜßÕ ÔßÒÝßÎ ïï ÞßÞ Êò ÕØÌ ÍßÎ ÜßÌß ÕÛËßÒÙßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ ïí ÞßÞ Êò ßÒßÔ Í Í ÜßÒ ÐÛÓÞßØßÍßÒ ÑÔÛØ ÓßÒßÖÛÓÛÒ ïé ßò ËÓËÓ ïé Þò ÚßÕÌÑÎóÚßÕÌÑÎ ÇßÒÙ ÞÛÎÐÛÒÙßÎËØ ÌÛÎØßÜßÐ ÕÛÙ ßÌßÒ ËÍßØß ÜßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ ïé Ýò ßÒßÔ Í Í ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ïè ÞßÞ Ê ò Î Í ÕÑ ËÍßØß íî ÞßÞ Ê ò ÕÛÖßÜ ßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ ÍÛÌÛÔßØ ÌßÒÙÙßÔ ÔßÐÑÎßÒ ßËÜ ÌÑÎ ÒÜÛÐÛÒÜÛÒ íì ÞßÞ Ê ò ÕÛÌÛÎßÒÙßÒ ÌÛÒÌßÒÙ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ íë ßò Î ÉßÇßÌ Í ÒÙÕßÌ íë Þò ÐÛÎÕÛÓÞßÒÙßÒ ÕÛÐÛÓ Ô ÕßÒ ÍßØßÓ ìî Ýò ÐÛÒÙËÎËÍßÒ ÜßÒ ÐÛÒÙßÉßÍßÒ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ ìé Üò ÌßÌß ÕÛÔÑÔß ÐÛÎËÍßØßßÒ øýñîðñîßìû ÙÑÊÛÎÒßÒÝÛ ëî Ûò ÍËÓÞÛÎ ÜßÇß ÓßÒËÍ ß ëì Úò ÌßÒÙÙËÒÙ ÖßÉßÞ ÍÑÍ ßÔ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ øýñîðñîßìû ÍÑÝ ßÔ ÎÛÍÐÑÒÍ Þ Ô ÌÇ ëê Ùò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ ÜÛÒÙßÒ Ð ØßÕ ÕÛÌ Ùß ëê Øò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÇßÒÙ Ü ÔßÕËÕßÒ ßÒÌßÎß ÐÛÎÍÛÎÑßÒ ÜÛÒÙßÒ Ð ØßÕ ÌÛÎßÚ Ô ßÍ éê ò ßÍÛÌ ÇßÒÙ Ü Ó Ô Õ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ éç Öò ßÍËÎßÒÍ èð Õò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÍÛØËÞËÒÙßÒ ÜÛÒÙßÒ ÐÛÒÇÛÜ ßßÒ ÞßØßÒ ÞßÕË èì Ôò ÐÛÎÕßÎß ØËÕËÓ ÇßÒÙ ÍÛÜßÒÙ Ü ØßÜßÐ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ èë ÞßÞ Èò ÕÛÙ ßÌßÒ ÜßÒ ÐÎÑÍÐÛÕ ËÍßØß ÐÛÎÍÛÎÑßÒ èê ßò ËÓËÓ èê Þò ÕÛÙ ßÌßÒ ËÍßØß èé Ýò ÕÛËÒÙÙËÔßÒ ÕÑÓÐÛÌ Ì Ú çë Üò ÍÌÎßÌÛÙ ÜßÒ ÐÛÒÙÛÓÞßÒÙßÒ ËÍßØß çê Ûò ÐÛÎÍß ÒÙßÒ ËÍßØß çè Úò ÐÎÑÜËÕ ÍËÞÍÌ ÌËÍ çè Ùò ÍÌßÒÜßÎ ÕËßÔ ÌßÍ çè Øò ÐÛÔßÒÙÙßÒ ËÌßÓß çç ò ÐßÍÑÕßÒ ÞßØßÒ ÞßÕË ÜßÒ ÞßØßÒ ÐÛÒÑÔÑÒÙ ïðð Öò ÕÛÞ ÖßÕßÒ Ô ÒÙÕËÒÙßÒ ïðð Õò ØßÕ ïðð Ôò ÐÎÑÍÐÛÕ ËÍßØß ïðï ÞßÞ Èò ÕÛÌÛÎßÒÙßÒ ÌÛÒÌßÒÙ ÒÜËÍÌÎ ïðí

2 ÞßÞ È ÛÕË ÌßÍ ïðë ÞßÞ È ò ÕÛÞ ÖßÕßÒ Ü Ê ÜÛÒ ïðé ÞßÞ È ò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ÞßÞ È Êò ÐÛÒÖßÓ ÒßÒ ÛÓ Í ÛÚÛÕ ßò ÕÛÌÛÎßÒÙßÒ ÌÛÒÌßÒÙ ÐÛÒÖßÓ ÒßÒ ÛÓ Í ÛÚÛÕ Þò ÍËÍËÒßÒ Í ÒÜ ÕßÍ ÐÛÒÖßÓ Ò ÛÓ Í ÛÚÛÕ Ýò ÐÛÒÛÒÌËßÒ ØßÎÙß ÐÛÒßÉßÎßÒ ÍßØßÓ ÐßÜß ÐßÍßÎ ÐÛÎÜßÒß ïðè ïïð ïïð ïïð ïïï ÞßÞ ÈÊò ÔÛÓÞßÙß ÜßÒ ÐÎÑÚÛÍ ÐÛÒËÒÖßÒÙ ÐßÍßÎ ÓÑÜßÔ ïïî ÞßÞ ÈÊ ò ÐÛÒÜßÐßÌ ÜßÎ ÍÛÙ ØËÕËÓ ÞßÞ ÈÊ ò ÔßÐÑÎßÒ ßËÜ ÌÑÎ ÒÜÛÐÛÒÜÛÒ ÜßÒ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ ÞßÞ ÈÊ ò ÔßÐÑÎßÒ ÐÛÒ Ôß ÞßÞ È Èò ßÒÙÙßÎßÒ ÜßÍßÎ ÐÛÎÍÛÎÑßÒ ïïë ïíí îðç îïç ÞßÞ ÈÈò ÐÛÎÍÇßÎßÌßÒ ÐÛÓÛÍßÒßÒ ÐÛÓÞÛÔ ßÒ ÍßØßÓ îìì ÞßÞ ÈÈ ò ÐÛÒÇÛÞßÎÔËßÍßÒ ÐÎÑÍÐÛÕÌËÍ ÜßÒ ÚÑÎÓËÔ Î ÐÛÓÛÍßÒßÒ ÐÛÓÞÛÔ ßÒ ÍßØßÓ îëð

3 DEFINISI DAN SINGKATAN Afiliasi : a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b) hubungan antara satu pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1 (satu) atau lebih anggota Direksi atau Komisaris yang sama; d) hubungan antara perusahaan dengan suatu pihak, baik langsung maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan oleh perusahaan tersebut; e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama. Agen Penjualan BAE Bagian Penjaminan Bapepam dan LK BEI Daftar Pemegang Saham (DPS) Daftar Pemesanan Pembelian Saham (DPPS) : Berarti pihak yang akan membantu menjual saham-saham yang ditawarkan dan dijual oleh Perseroan melalui Penawaran Umum, tanpa adanya suatu kontrak atau perjanjian dengan Perseroan dan tanpa kewajiban untuk membeli saham-saham sebagaimana disebutkan dalam Prospektus sebagai lembaga Agen Penjualan yang sah dari siapa Prospektus dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham dapat diperoleh masyarakat. : Berarti Biro Administrasi Efek yang ditunjuk oleh Perseroan, yang dalam hal ini adalah PT Adimitra Transferindo. : Berarti bagian penjaminan dari masing-masing Penjamin Emisi Efek dalam Penawaran Umum yang akan ditetapkan dalam Addendum Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, berdasarkan mana masing-masing Penjamin Emisi Efek berjanji dan mengikat diri dengan kesanggupan penuh untuk menawarkan dan menjual Saham Yang Ditawarkan kepada masyarakat pada Pasar Perdana dan akan membeli sendiri sisa Saham Yang Ditawarkan yang tidak terjual pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan porsi yang akan disepakati dalam Addendum Perjanjian Emisi Efek. : Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud dalam Peraturan Pasar Modal, dengan struktur organisasi terakhir berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia nomor 606/KMK.01/2005 tertanggal 30 Desember 2005 tentang Organisasi Dan Tata Kerja Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan nomor 466/KMK.01/2006 tertanggal 31 Juli 2006, tentang Organisasi Dan Tata Kerja Departemen Keuangan dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor 184/PMK.01/2010 tertanggal 11 Oktober 2010 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Kementerian Keuangan, serta pada saat ini disebut dengan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. : Berarti Bursa Efek Indonesia, yaitu bursa efek sebagaimana didefinisikan dalam Pasal 1 angka 4 UU Pasar Modal yang dalam hal ini adalah PT Bursa Efek Indonesia, berkedudukan di Jakarta Selatan. : Berarti Daftar yang dikeluarkan oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di KSEI. : Berarti Daftar yang memuat nama-nama pemesan saham dan jumlah yang dipesan yang dibuat oleh masing-masing Agen Penjualan dan/atau Penjamin Emisi Efek menurut urutan masuknya pesanan.

4 Formulir Konfirmasi Penjatahan Formulir Pemesanan Pembelian Saham (FPPS) Harga Penawaran Hari Bursa Hari Kalender Hari Kerja KSEI Manajer Penjatahan Masa Penawaran Umum Masyarakat Menkumham Pemegang Saham Pemegang Saham Utama Pemerintah : Berarti Formulir hasil penjatahan atas nama pemesan sebagai tanda bukti pemilikan saham-saham di pasar perdana. : Berarti Formulir asli yang disediakan Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang harus diisi, ditandatangani dan diajukan dalam rangkap 5 (lima) oleh calon pembeli kepada Penjamin Emisi Efek dan/atau Agen Penjualan. : Berarti harga atas tiap Saham Yang Ditawarkan melalui Penawaran Umum. : Berarti hari-hari dimana BEI melakukan aktivitas transaksi perdagangan efek, dari hari Senin sampai dengan Jumat, kecuali hari libur nasional yang ditetapkan sewaktu-waktu oleh Pemerintah Republik Indonesia dan hari kerja biasa yang karena suatu keadaan tertentu ditetapkan oleh BEI sebagai bukan hari kerja. : Berarti setiap hari dalam 1 (satu) tahun sesuai dengan kalender Masehi tanpa pengecualian termasuk hari Sabtu, Minggu dan hari libur nasional yang ditetapkan oleh Pemerintah. : Berarti Hari kerja biasa kecuali hari Sabtu, Minggu dan hari yang oleh Pemerintah ditetapkan sebagai hari libur nasional. : Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, suatu perseroan terbatas berkedudukan di Jakarta, yang bertugas mengadministrasikan penyimpanan efek berdasarkan Perjanjian Pendaftaran Efek pada Penitipan Kolektif. : Berarti PT Makinta Securities selaku para Penjamin Pelaksana Emisi Efek yang bertanggung jawab atas penjatahan Saham menurut syarat-syarat yang ditetapkan dalam Peraturan Bapepam Nomor IX.A.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep- 45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum, selanjutnya disebut Peraturan No. IX.A.7. : Berarti jangka waktu bagi masyarakat untuk dapat mengajukan Pemesanan Pembelian Saham yang Ditawarkan. Masa Penawaran Umum paling kurang 1 (satu) hari kerja dan paling lama 5 (lima) hari kerja : Berarti Perorangan dan/atau badan hukum, baik warga negara Indonesia maupun warga negara asing dan/atau badan hukum Indonesia maupun badan hukum asing, baik yang bertempat tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum negara Republik Indonesia. : Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia. : Berarti masyarakat yang memiliki manfaat atas saham yang disimpan dan diadministrasikan dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan, Rekening efek pada KSEI atau Rekening efek pada KSEI melalui Perusahaan Efek. : Berarti setiap pihak yang, baik secara langsung maupun tidak langsung, memiliki sekurang-kurangnya 20% (dua puluh persen) hak suara dari seluruh saham yang mempunyai hak suara yang dikeluarkan oleh Perseroan. : Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia. ª

5 Pemesanan Khusus Pasar Modal Penawaran Awal Penawaran Umum Penitipan Kolektif Penjamin Emisi Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Pernyataan Efektif Pernyataan Pendaftaran : Berarti mereka yang merupakan pegawai, Direksi maupun Komisaris (kecuali Komisaris Independen) Perseroan [dan Anak Perusahaan di mana Perseroan memiliki penyertaan lebih dari 50% (lima puluh persen)], yang pada Masa Penawaran mengajukan pemesanan Saham Yang Ditawarkan kepada Perseroan atau pihak yang ditunjuk berdasarkan ketentuan sebagaimana disebutkan dalam Prospektus, untuk jumlah yang tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari jumlah Saham Yang Ditawarkan. : Berarti Pasar Modal di Indonesia sebagaimana dimaksud dalam peraturan pasar modal yang berlaku di Indonesia. : Berarti ajakan baik langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan Prospektus Awal dan/atau Info Memo (jika diperlukan) segera setelah diumumkannya Prospektus Ringkas di surat kabar, untuk mengetahui minat masyarakat atas Saham Yang Ditawarkan, berupa indikasi jumlah Saham Yang Ditawarkan yang ingin dibeli dan perkiraaan Harga Penawaran, tapi tidak bersifat mengikat dan bukan merupakan suatu pemesanan sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor IX.A.8 tentang Prospektus Awal dan Info Memo, lampiran dari Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-113/PM/1996, tanggal 24 Desember 1996 sebagaimana diubah dengan Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-41/PM/2000, tanggal 27 Oktober : Berarti kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 15 Undang-undang Pasar Modal. : Berarti Jasa penitipan kolektif sebagaimana dimaksud dalam UU Pasar Modal. : Berarti Perseroan Terbatas PT Makinta Securities baik sendiri maupun bersamasama dengan beberapa perseroan terbatas yang menjamin penjualan saham dan pembayaran hasil Penawaran Umum di Pasar Perdana kepada Perseroan melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek sesuai dengan bagian penjaminan dengan memperhatikan syarat dan ketentuan dalam Perjanjian Penjaminan Emisi Efek. : Berarti Perusahaan efek yang melaksanakan pengelolaan dan penyelenggaraan Penawaran Umum, dalam hal ini PT Makinta Securities. : Berarti Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek No 66 tanggal 19 September 2011, beserta perubahan-perubahannya, mengenai persyaratan serta ketentuan penjaminan sehubungan dengan Penawaran Umum di Indonesia. : Berarti pernyataan Bapepam dan LK yang menyatakan bahwa Pernyataan Pendaftaran menjadi efektif yang berarti pada hari ke- 45 (empat puluh lima) sejak diterimanya Pernyataan Pendaftaran secara lengkap atau pada tanggal lain yang ditetapkan oleh Ketua Bapepam dan LK sebagaimana dimaksud dalam Undangundang Pasar Modal serta peraturan pelaksanaannya. : Berarti Dokumen yang wajib diajukan kepada Bapepam dan LK oleh Perseroan bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebelum melakukan Penawaran Umum atas saham-saham kepada Masyarakat, berikut lampiranlampirannya serta semua perubahan, tambahan dan pembetulannya yang dibuat sesuai ketentuan UU Pasar Modal. ª

6 Perseroan Perubahan (Adendum) Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Pihak Terafiliasi Prinsip Akuntansi Prospektus Prospektus Awal Prospektus Ringkas RUPS RUPSLB Saham Baru Saham dalam portepel Saham Yang Ditawarkan Tanggal Emisi : Berarti Badan hukum yang akan melakukan Penawaran Umum Perdana Saham, yang dalam hal ini adalah PT Saranacentral Bajatama Tbk. : Berarti perubahan dan/atau tambahan pada Perjanjian Penjaminan Emisi Efek, yang dijelaskan di Bab XIV (Penjaminan Emisi Efek), salah satunya, mengenai syarat dan ketentuan penjaminan sehubungan dengan Penawaran Umum. : Berarti seluruh pihak baik berbentuk Perseroan terbatas, kelompok ataupun badan usaha yang mempunyai hubungan afiliasi dengan Perseroan sebagaimana didefinisikan dalam Undang-undang Pasar Modal. : Berarti prinsip yang sesuai dengan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia, Peraturan Bapepam dan LK dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik yang dikeluarkan oleh Bapepam dan LK. : Berarti Pernyataan dan informasi mengenai fakta-fakta penting dan relevan tentang Perseroan dan saham-saham yang dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum sebagaimana didefinisikan dalam UU Pasar Modal. : Berarti dokumen tertulis yang memuat seluruh informasi dalam Prospektus yang disampaikan kepada Bapepam dan LK, sebagai bagian dari Pernyataan Pendaftaran, kecuali informasi mengenai Harga Penawaran, Penjaminan Emisi Efek, atau hal-hal lain yang berhubungan dengan persyaratan penawaran yang belum dapat ditentukan. : Berarti Ringkasan Prospektus yang disusun dan diterbitkan oleh Perseroan bersama-sama dengan para Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan diumumkan dalam sekurang-kurangnya 1 (satu) surat kabar harian berbahasa Indonesia yang mempunyai peredaran nasional. : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. : Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan. : Berarti Saham Biasa Atas Nama yang akan dikeluarkan dari simpanan (portepel) Perseroan untuk ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum dan akan dicatatkan pada BEI. : Berarti saham yang belum dikeluarkan oleh Perseroan. : Berarti Saham-saham Biasa Atas Nama yang akan ditawarkan dan dijual kepada Masyarakat dalam Penawaran Umum, yang terdiri dari Saham biasa sejumlah (empat ratus juta) saham yang selanjutnya akan dicatatkan pada BEI pada Tanggal Pencatatan. : Berarti tanggal distribusi saham ke dalam Rekening Efek Penjamin Pelaksana Emisi Efek berdasarkan penyerahan Sertifikat Jumbo yang diterima oleh KSEI dari Perseroan, yang juga merupakan Tanggal Pembayaran hasil Emisi Saham dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan. ª

7 Tanggal Pembayaran Tanggal Pencatatan Tanggal Pengembalian Tanggal Penjatahan UU Pasar Modal UUPT UUWDP : Berarti tanggal pembayaran dana hasil Emisi Saham kepada Perseroan yang telah disetor oleh Penjamin Emisi Efek melalui Penjamin Pelaksana Emisi Efek kepada Perseroan berdasarkan Perjanjian Penjaminan Emisi Efek kepada Perseroan. : Berarti tanggal pencatatan Saham Yang Ditawarkan untuk diperdagangkan di BEI dalam waktu selambat-lambatnya 1 (satu) Hari Kerja setelah tanggal pengembalian uang pemesanan ( ) / tanggal distribusi efek. : Berarti tanggal pengembalian uang pemesanan pembelian Saham Yang Ditawarkan, di mana Tanggal Pengembalian tidak boleh lebih lambat dari 2 (dua) Hari Kerja setelah Tanggal Penjatahan atau 2 (dua) Hari Kerja setelah tanggal pengakhiran Perjanjian Penjaminan Emisi Efek yang mengakibatkan batalnya Penawaran Umum. : Berarti tanggal terakhir dari masa penjatahan yang ditetapkan oleh Manajer Penjatahan, yaitu selambat-lambatnya pada Hari Kerja ke 2 (dua) setelah tanggal penutupan Masa Penawaran, pada saat mana Manajer Penjatahan menetapkan penjatahan Saham Yang Ditawarkan bagi setiap pemesan. : Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan Berita Negara No beserta peraturan pelaksanaannya. : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No.40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas, Lembaran Negara Republik Indonesia No.106 Tahun 2007 Tambahan No.4756, beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya. : Berarti Undang-undang Republik Indonesia No.3 Tahun 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan, Lembaran Negara Republik Indonesia No.7 Tahun 1982, Tambahan No.3214, beserta peraturan pelaksanaannya berikut perubahan-perubahannya. DEFINISI DAN SINGKATAN TEKNIS KEGIATAN USAHA PERSEROAN Corrugated Sheet : Berarti baja lapis berupa atap rumah CRC : Berarti atau Baja Lembaran Canai Dingin yang merupakan bahan baku sebelum dicelup menjadi Galvanized/Baja Lapis Seng dan Saranalume/ Baja Lapis Aluminium Seng HRC : Berarti atau Baja Lembaran Canai Panas yang merupakan bahan baku untuk pembuatan atau Baja Lembaran Canai Dingin Galvanized Steel/Baja Lapis Seng (BjLS) Saranalume (zinc alume) / Baja Lapis Aluminium dan Seng (BjLAS) Non-Oxidation Furnace (NOF) : Berarti produk hasil pencelupan bahan baku/ (CRC) kedalam Seng 100%. : Berarti produk hasil pencelupan bahan baku/ (CRC) kedalam Aluminium 55% dan Seng 45%. : Berarti proses pembersihan bahan baku/ (CRC) sebelum di celup kedalam seng dan/atau Aluminium Seng. ª

8 RINGKASAN Ringkasan di bawah ini memuat fakta-fakta dan pertimbangan-pertimbangan penting yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dan harus dibaca dalam kaitannya dengan keterangan yang lebih terinci dan laporan keuangan serta catatan-catatan yang tercantum dalam Prospektus ini. Semua informasi keuangan Perseroan disusun dalam mata uang rupiah dan telah disajikan sesuai dengan Prinsip Akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Pendirian dan Perkembangan Kegiatan Perseroan didirikan pada tanggal 4 Oktober 1993 dan melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri dan perdagangan berupa usaha di bidang pabrik besi baja lapis seng serta menjalankan perdagangan produk-produk baja antara lain baja HRC, baja CRC dan produk baja lainnya. Perseroan melakukan kegiatan usaha dalam bidang pabrik baja dan perdagangan barang berupa produk Baja Lapis Seng (BjLS) atau yang biasa dikenal dengan Galvanized. Pada tahun 2010 Perseroan melakukan penambahan produk baru yaitu dengan memproduksi Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) atau yang lebih dikenal dengan merek Saranalume. Struktur Permodalan Struktur permodalan Perseroan adalah sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 100,- Setiap Saham Keterangan Nominal Saham (Rupiah) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : - Soediarto Soerjoprahono ,61 - Ibnu Susanto ,14 - Handaja Susanto ,14 - Entario Widjaja Susanto ,14 - Laksmono Tirta Kusumo ,13 - Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: ª

9 Keterangan Sebelum Penawaran Umum Nominal Saham (Rp) Nilai Nominal Rp 100,- setiap saham Sesudah Penawaran Umum Nominal (%) Saham (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Soediarto Soerjoprahono , ,57 - Ibnu Susanto , ,45 - Handaja Susanto , ,45 - Entario Widjaja Susanto , ,45 - Laksmono Tirta Kusumo , ,43 - Anton Sebastian , ,43 - Masyarakat ,22 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan Program alokasi saham kepada Manajemen dan Karyawan diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan Dalam Rangka Pemesanan Dan Penjatahan Efek Dalam Penawaran Umum yang memperkenankan maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan kepada publik, dapat diberikan kesempatan untuk dimiliki oleh Manajemen dan Karyawan. Berdasarkan Surat Direksi Perseroan tanggal 8 Nopember 2011, Perseroan telah menyetujui program kepemilikan saham Perseroan oleh Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation/MESA) melalui penjatahan saham untuk Para Pemesan Khusus. Berdasarkan persetujuan tersebut, Direksi Perseroan telah menetapkan jumlah saham untuk Program MESA sebanyak-banyaknya 3 % (tiga persen) dari jumlah penerbitan Saham Baru yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana atau sebanyakbanyaknya (dua belas juta) saham. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini (sudah termasuk saham yang dialokasikan kepada Manajemen dan karyawan dalam program MESA), maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 100,- setiap saham Keterangan Sebelum Penawaran Umum Saham Nominal (Rp) (%) Saham Sesudah Penawaran Umum Nominal (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Soediarto Soerjoprahono , ,57 - Ibnu Susanto , ,45 - Handaja Susanto , ,45 - Entario Widjaja Susanto , ,45 - Laksmono Tirta Kusumo , ,43 - Anton Sebastian , ,43 - Masyarakat ,55 -MESA ,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel

10 Penawaran Umum Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah (empat ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 22,22% (dua puluh dua koma dua puluh dua persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Total Penawaran Umum adalah sebesar Rp ,- (seratus miliar Rupiah). Dalam rangka Penawaran Umum ini, Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan akan memberikan kepada pemegangnya hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen. Rencana Penggunaan Dana Setelah dikurangi biaya-biaya emisi, dana hasil penjualan saham baru akan digunakan Perseroan untuk: 1. Sekitar 50% (lima puluh persen) akan digunakan untuk pembelian mesin pelapis warna guna menunjang pengembangan kapasitas pabrik. 2. Sekitar 50% (lima puluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan. Risiko Usaha Risiko Yang Berkaitan Dengan Bisnis Perseroan 1. Risiko Turunya Harga Pasar Produk Baja Lapis Seng 2. Risiko Tidak Tersedianya Pasokan Bahan Baku 3. Risiko Yang Berkaitan Dengan Teknologi Mesin Produksi 4. Risiko Kredit 5. Risiko Persaingan Usaha 6. Risiko Produk Substitusi 7. Risiko Pencemaran Lingkungan Risiko Yang Berkaitan Dengan Kondisi Di Indonesia 1. Risiko Yang Berkaitan Dengan Perekonomian Dan Moneter 2. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing 3. Risiko Likuiditas 4. Risiko Suku Bunga 5. Peraturan Pemerintah Yang Berkaitan Dengan Industri Baja Risiko Yang Berkaitan Dengan Investasi Pada Saham Perseroan 1. Harga Saham Yang Berfluktuasi 2. Penjualan Saham Perseroan Dalam Jumlah Besar 3. Kemampuan Perseroan Untuk Membayar Dividen Di Masa Yang Akan Datang Ikhtisar Data Keuangan Penting Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan Laporan keuangan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra.

11 Sedangkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar. Seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. (dalam jutaan Rupiah) 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) Aset Liabilitas Ekuitas Penjualan Bersih Laba Kotor Laba Usaha (6.097) (3.965) Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain (33.097) (5.679) Laba Bersih Kebijakan Dividen Perseroan merencanakan untuk membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, tingkat kecukupan modal dan arus kas, kewajiban pembentukan dana cadangan, serta rencana operasional dimasa mendatang. Tanpa mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mempunyai rencana untuk mengusulkan pembagian dividen dengan rasio maksimum 30% dari laba bersih Perseroan dimulai untuk tahun buku Prospek Usaha Tingkat konsumsi baja di Indonesia yang masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya terhadap negara-negara tetangga di ASEAN pun masih jauh lebih rendah. Tingkat konsumsi baja Indonesia jauh lebih rendah dari Singapura (637,6 kg per jiwa), Malaysia (229,2 kg per jiwa) dan Thailand (163,0 kg per jiwa). Bahkan tingkat konsumsi baja Singapura sudah melewati tingkat konsumsi negara-negara yang lebih maju di Asia seperti Jepang dan China. Hal ini menunjukkan bahwa potensi untuk kenaikan konsumsi masih sangat tinggi di masa-masa mendatang. Saat ini sektor konstruksi dan properti serta industri manufaktur mulai kembali bergairah seiring makin maraknya di industri-industri tersebut mulai memakai baja lapis. Hal ini juga didukung oleh produk-produk berbahan baja lapis yang semakin bervariasi, seperti genteng baja (rooftile steel) yang cenderung semakin digemari karena ringan tapi kuat dan didukung dengan banyaknya pilihan warna. Produk Baja Lapis Seng merupakan produk yang 100% dapat diproduksi ulang (recyclable), tanpa kehilangan unsur kimia dan fisik. Setelah mendapat dana dari hasil penawaran umum ini, Perseroan akan membangun pabrik baru untuk memproduksi baja pelapis warna (color coating line), dimana dengan dibangunnya pabrik tersebut akan menambah varian baru dari produk BjLS dan BjLAS. Dengan adanya varian baru tersebut tentunya akan berpengaruh terhadap pendapatan Perseroan dimasa mendatang, hal ini sesuai dengan strategi usaha yang diterapkan oleh Perseroan.

12 Ø ³ ²»²¹ ¼ µ± ±²¹µ ²

13 I. PENAWARAN UMUM A. PENAWARAN UMUM SAHAM Perseroan dengan ini melakukan Penawaran Umum sejumlah (empat ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham yang mewakili 22,22% (dua puluh dua koma dua puluh dua persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Perseroan setelah Penawaran Umum, dengan Harga Penawaran sebesar Rp 250,- (dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. Total Penawaran Umum adalah sebesar Rp ,- (seratus miliar Rupiah). Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan dalam rangka Penawaran Umum ini seluruhnya terdiri dari saham baru yang berasal dari portepel Perseroan, serta akan memberikan kepada pemegang hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa Atas Nama lainnya dari Perseroan yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas pembagian dividen, hak untuk mengeluarkan suara dalam RUPS, hak atas pembagian saham bonus dan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu. Saham yang ditawarkan dimiliki secara sah dan dalam keadaan bebas, tidak sedang dalam sengketa dan/atau dijaminkan kepada pihak manapun serta tidak sedang ditawarkan kepada pihak lain. PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk (Perseroan) Kegiatan Usaha Bergerak dalam bidang industri pabrik besi baja lapis seng dan aluminium seng Berkedudukan di Jakarta Pusat, Indonesia Kantor Jl. Pangeran Jayakarta No. 55 Jakarta Pusat Indonesia Tel. (62-21) Fax. (62-21) sales@saranacentral.com Website : Pabrik Kp. Krajan, Desa Mekarjaya Tamelang, Purwasari, Karawang Indonesia Tel. ( ) /555/666/777 Fax. ( ) RISIKO YANG DIHADAPI INVESTOR PEMBELI EMISI EFEK ADALAH TIDAK LIKUIDNYA PERDAGANGAN SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI, YANG ANTARA LAIN DISEBABKAN JUMLAH SAHAM YANG DITAWARKAN PADA PENAWARAN UMUM INI RELATIF TERBATAS. RISIKO USAHA UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH RISIKO TURUNNYA HARGA PASAR PRODUK BAJA LAPIS. RISIKO USAHA SELENGKAPNYA DAPAT DILIHAT PADA BAB VI DALAM PROSPEKTUS INI Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No. 78 tanggal 4 Oktober 1993, dibuat di hadapan Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan No. 325 tanggal 28 Pebruari 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No. 433 tanggal ï

14 24 Maret 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, dan Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No.180 tanggal 9 Juni 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.97 tanggal 7 Juli 1997, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1201/BH.09.05/VIII/1997 pada tanggal 25 Agustus 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 15 Juli 2005, Tambahan No Anggaran Dasar Perseroan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir kali dalam rangka Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat, Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas Pt Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat oleh Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU Tahun 2011 tanggal 16 September Komposisi Modal Perseroan pada saat Prospektus ini diterbitkan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp 100,- Setiap Saham Saham Nominal (Rupiah) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh : - Soediarto Soerjoprahono ,61 - Ibnu Susanto ,14 - Handaja Susanto ,14 - Entario Widjaja Susanto ,14 - Laksmono Tirta Kusumo ,13 - Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel (%) Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan dalam Penawaran Umum ini, maka susunan permodalan dan pemegang saham Perseroan sebelum dan sesudah Penawaran Umum adalah sebagai berikut: Keterangan Sebelum Penawaran Umum Nominal Saham (Rp) Nilai Nominal Rp 100,- setiap saham Sesudah Penawaran Umum Nominal (%) Saham (Rp) (%) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Soediarto Soerjoprahono , ,57 - Ibnu Susanto , ,45 - Handaja Susanto , ,45 - Entario Widjaja Susanto , ,45 - Laksmono Tirta Kusumo , ,43 - Anton Sebastian , ,43 - Masyarakat ,22 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel î

15 B. PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK Bersamaan dengan pencatatan sejumlah (empat ratus juta) saham baru yang berasal dari portepel atau sebesar 22,22% (dua puluh dua koma dua puluh dua persen) dari Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum, maka Perseroan atas nama pemegang saham lama juga akan mencatatkan pula sejumlah (satu miliar empat ratus juta) saham yang telah Ditempatkan dan Disetor Penuh yang merupakan saham milik Soediarto Soerjoprahono sejumlah (empat ratus empat puluh dua juta empat ratus ribu) saham, milik Ibnu Susanto sejumlah (dua ratus sembilan puluh enam juta enam belas ribu) saham, milik Handaja Susanto sejumlah (dua ratus sembilan puluh enam juta enam belas ribu) saham, milik Entario Widjaja Susanto sejumlah (dua ratus sembilan puluh enam juta enam belas ribu), milik Laksmono Tirta Kusumo sejumlah (empat puluh tiga juta tujuh ratus sembilan puluh dua ribu), dan milik Anton Sebastian sejumlah (dua puluh lima juta tujuh ratus enam puluh ribu) saham dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah). Dengan demikian jumlah saham yang akan dicatatkan oleh Perseroan di Bursa Efek Indonesia adalah sebesar (satu miliar delapan ratus juta) saham atau sebesar 100,00% (seratus persen) dari jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh sesudah Penawaran Umum ini. Saham-saham atas nama pemegang saham lama yang akan dicatatkan yang merupakan milik Soediarto Soerjoprahono, milik Ibnu Susanto, milik Handaja Susanto, milik Entario Widjaja Susanto, milik Laksmono Tirta Kusumo, dan milik Anton Sebastian dengan jumlah keseluruhan sebesar (satu miliar empat ratus juta) saham, tidak akan dialihkan atau dijual kepada pihak lain selama 8 (delapan) bulan setelah pernyataan pendaftaran menjadi efektif, sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No. IX.A.6 tentang Pembatasan Atas Saham Yang Diterbitkan Sebelum Penawaran Umum. C. PROGRAM KEPEMILIKAN SAHAM MANAJEMEN DAN KARYAWAN PERSEROAN Program alokasi saham kepada Manajemen dan Karyawan diimplementasikan sesuai dengan Peraturan Bapepam dan LK No.IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan yang memperkenankan maksimum 10% (sepuluh persen) dari jumlah saham yang ditawarkan kepada publik, dapat diberikan kesempatan untuk dimiliki oleh Manajemen dan Karyawan. Berdasarkan Surat Direksi Perseroan tanggal 8 Nopember 2011, Perseroan telah menyetujui program kepemilikan saham Perseroan oleh Manajemen dan Karyawan (Management and Employee Stock Allocation/MESA) melalui penjatahan saham untuk Para Pemesan Khusus. Berdasarkan persetujuan tersebut, Direksi Perseroan telah menetapkan jumlah saham untuk Program MESA sebanyak-banyaknya 3% (tiga persen) dari jumlah penerbitan Saham Baru yang ditawarkan pada Penawaran Umum Perdana atau sebanyak-banyaknya (dua belas juta) saham. Dengan terjualnya seluruh saham yang ditawarkan Perseroan dalam Penawaran Umum ini (sudah termasuk saham yang dialokasikan kepada Manajemen dan karyawan dalam program MESA), maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham sebelum dan sesudah Penawaran Umum ini, secara proforma menjadi sebagai berikut: í

16 Keterangan Sebelum Penawaran Umum Nominal Saham (Rp) Nilai Nominal Rp 100,- setiap saham Sesudah Penawaran Umum Nominal (%) Saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh - Soediarto Soerjoprahono , ,57 - Ibnu Susanto , ,45 - Handaja Susanto , ,45 - Entario Widjaja Susanto , ,45 - Laksmono Tirta Kusumo , ,43 - Anton Sebastian , ,43 - Masyarakat ,55 -MESA ,67 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh , ,00 Jumlah Saham Dalam Portepel Program MESA merupakan suatu program alokasi saham kepada Manajemen dan Karyawan ("Peserta MESA"). Tujuan utama Program Kepemilikan Saham Manajemen dan Karyawan Perseroan adalah untuk meningkatkan loyalitas Peserta MESA serta memberikan motivasi yang lebih baik dari Manajemen dan setiap karyawan Perseroan dalam rangka mencapai visi dan misi Perseroan. Peserta MESA diberikan hak untuk membeli saham baru kepada masyarakat dengan jatah pasti (fixed allotment) secara tunai pada saat Penawaran Umum yang harus dibayar penuh oleh Peserta MESA pada harga Penawaran Umum. Kriteria pihak-pihak yang berpartisipasi dalam Program MESA diantaranya adalah sebagai berikut: - Seluruh Manajemen dan karyawan tetap Perseroan ; - Tidak sedang terlibat dalam masalah hukum baik perdata/pidana; Hal-hal yang dapat mengakibatkan hilangnya keikutsertaan dalam Program MESA apabila Peserta MESA; - Berhenti atas permintaan sendiri sebelum dimulainya Program MESA; - Mengalami pemutusan hubungan kerja/pemberhentian oleh Perseroan dengan sebab/akibat kasus tertentu; - Terlibat dalam proses hukum perdata/pidana sebelum dimulainya Program MESA; dan - Dikenakan skorsing dari Perseroan; Prosedur dan mekanisme Program MESA adalah sebagai berikut: - Peserta MESA dapat melakukan pembelian saham dengan melakukan pemesanan kepada tim program MESA yang akan ditunjuk oleh Direksi Perseroan; - Jumlah saham yang akan ditawarkan pada Program MESA adalah sebanyak-banyaknya (dua belas juta) saham untuk Peserta MESA yang memenuhi kriteria dalam Program MESA; - Pembelian saham jatah pasti harus dibayar oleh Karyawan pada saat mengajukan pemesanan setelah persetujuannya ditetapkan oleh tim MESA; - Masing-masing Karyawan mempunyai kesempatan untuk memiliki saham Perseroan. Batas penjatahan pasti untuk setiap Karyawan akan ditentukan kemudian oleh tim MESA; - Saham-saham yang diperoleh dari Program MESA tidak dapat dijual (lock up) selama1 tahun ; - Bilamana seluruh pemesanan oleh Peserta MESA telah terpenuhi dan masih terdapat sisa saham, maka sisanya akan dikembalikan kepada Penjamin Pelaksana Emisi untuk dialokasikan kepada investor. Perseroan tidak merencanakan untuk mengeluarkan dan/atau mencatatkan saham baru atau efek lainnya yang dapat dikonversikan menjadi saham dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif serta tidak akan mengadakan pembagian saham bonus dan penerbitan saham baru lainnya. (%) ì

17 BAB II. RENCANA PENGGUNAAN DANA Dana yang diperoleh dari hasil Penawaran Umum ini setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek yang menjadi bagiannya secara proporsional, akan digunakan oleh Perseroan dengan perincian sebagai berikut: 1. Sekitar 50% (lima puluh persen) akan digunakan untuk pembelian mesin pelapis warna guna menunjang pengembangan kapasitas pabrik. Alasan dan pertimbangan: Saat ini Perseroan hanya memiliki 2 jenis Produk, yakni: Baja Lapis Seng (BjLS) dan baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS). Untuk dapat meningkatkan volume produksi maka Perseroan akan menambah satu lagi mesin produksi baja pelapis warna ( ), dimana bahan baku dari mesin pelapis warna tersebut merupakan hasil akhir atau barang jadi dari produk BjLS dan BjLAS Perseroan. Dengan pembangunan pabrik ini akan meningkatkan jenis produk yang dihasilkan dan meningkatkan nilai tambah produk perseroan. Mesin yang akan dibeli oleh Perseroan akan memiliki kapasitas produksi sebesar ton per tahun dengan kecepatan 80 meter per menit dan bahan dasar sebesar 0,25 mm. Pembelian mesin akan dilakukan pada semester I tahun Sekitar 50% (lima puluh persen) akan digunakan untuk menambah modal kerja Perseroan. Alasan dan pertimbangan: Dengan meningkatnya volume produksi Perseroan, maka ketersediaan modal kerja dalam bentuk bahan baku dan bahan pembantu lainnya merupakan hal yang sangat penting demi kelancaran usaha Perseroan. Tambahan dana untuk modal kerja yang berasal dari Penawaran Umum ini akan digunakan untuk pembelian bahan baku beserta bahan pendukung seperti seng dan Aluminium. Pelaksanaan transaksi sehubungan rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum akan mengikuti ketentuan yang berlaku. Perseroan akan mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini kepada pemegang saham dalam RUPS Tahunan Perseroan dan melaporkannya secara berkala kepada Bapepam dan LK sesuai dengan Peraturan Bapepam Nomor X.K.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-27/PM/2003 tanggal 17 Juli 2003 tentang Laporan Realisasi Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum. Apabila Perseroan bermaksud mengubah rencana penggunaan dana hasil Penawaran Umum ini, maka rencana tersebut harus dilaporkan terlebih dahulu kepada Bapepam dan LK dengan mengemukakan alasan beserta pertimbangannya dan harus mendapatkan persetujuan terlebih dahulu dari pemegang saham Perseroan dalam RUPS. Dalam hal Perseroan akan melakukan transaksi yang menggunakan dana hasil Penawaran Umum Perdana dan transaksi tersebut memenuhi kriteria Transaksi Afiliasi atau transaksi yang mengandung Benturan Kepentingan dan/atau Transaksi Material, maka Perseroan wajib mengikuti peraturan yang berlaku di pasar modal khususnya peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu dan No. IX.E.2 tentang Transaksi Material dan Perubahan Kegiatan Usaha Utamaò Sesuai dengan Surat Edaran yang diterbitkan oleh BAPEPAM dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006 tentang Keterbukaan Informasi Mengenai Biaya Yang Dikeluarkan Dalam Rangka Penawaran Umum, total biaya yang dikeluarkan Perseroan dalam rangka Penawaran Umum ini adalah sekitar 2,23% (dua koma delapan belas persen) dari total nilai Penawaran Umum, yang meliputi: ë

18 ó Biaya jasa penyelenggaraan ( ) sebesar : 0,60% ó Biaya jasa penjaminan ( sebesar : 0,40% ó Biaya jasa penjualan ( ) sebesar : 0,10% ó Biaya jasa Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari: Auditor Independen sekitar : 0,19% Konsultan Hukum sekitar : 0,18% Notaris sekitar : 0,07% Penilai Independen sekitar : 0,04% - Biaya jasa Lembaga Penunjang Pasar Modal yaitu Biro Administrasi Efek sekitar : 0,08% - Biaya lain-lain seperti percetakan Prospektus, formulir-formulir, pemasangan iklan di koran, penyelenggaraan, biaya pendaftaran efek di KSEI, biaya pencatatan saham di BEI dan lainlain sekitar 0,57%. ê

19 BAB III. PERNYATAAN HUTANG Sesuai dengan laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat wajar tanpa pengecualian, Perseroan mempunyai kewajiban sebesar Rp juta yang terdiri dari : KETERANGAN JUMLAH A. Liabilitas Lancar Hutang bank Hutang usaha - Pihak berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain - Pihak berelasi Pihak ketiga 401 Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar B. Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas diestimasi imbalan pasca kerja Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS LIABILITAS LANCAR Pada tanggal 30 Juni 2011, Perseroan mempunyai liabilitas lancar sebesar Rp juta, yang terdiri dari: 1. Hutang Bank Uraian Jumlah Rupiah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Dolar Amerika Serikat Credit Suisse Group Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Jumlah a. Credit Suisse Pada tanggal 25 Juni 2009, Perusahaan menerima pinjaman fasilitas CLC sebesar USD ,- Pada tanggal 5 Agustus 2009, Perusahaan mendapat pembaharuan fasilitas kredit dari menjadi sebesar USD ,- yaitu fasilitas CLC. Bunga untuk setiap pengambilan dana tetap akan dikenakan biaya 0,20% p.a diatas biaya dana bank (besarnya ditentukan oleh bank) untuk CLC yang relevan dapat diterima. Sedangkan, bunga yang dikenakan untuk pengambilan adalah sebesar 2% diatas tingkat suku bunga bank tertinggi é

20 Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2011 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, jumlah fasilitas pinjaman CLC dari masing-masing sebesar Rp (USD ) dan Rp (USD ) dan Rp (USD ), Rp (USD ) dan Rp 0. Pada tanggal 13 Oktober 2011, Perusahaan telah melunasi pinjaman dari Bank Credit Suisse. b. Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited Pada tanggal 14 Februari 2007, Perusahaan mendapat fasilitas kredit dari Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited, Singapura maksimal sebesar USD Tingkat bunga sebesar 1% per tahun jika nilai kotor aset perusahaan setara atau di bawah USD Jangka waktu fasilitas ini adalah 12 (dua belas) bulan dari setiap pencairan dana. Selanjutnya pada tanggal 15 Agustus 2007 kedua belah pihak sepakat untuk mengubah pagu kredit menjadi maksimal USD Pada tanggal 12 Agustus 2009, Perusahaan telah melunasi pinjaman dari Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited, Singapura, dengan nomor surat referensi A9G24AT2H00A0054 sebesar USD Pada tanggal 30 Desember 2010, Perusahaan menerima pembaharuan pinjaman dari Bank Sarasin Rabo (Asia) Limited, Singapura dengan nomor Surat Referensi BOL30REGJY00000A sebesar USD3.750,051 dan BOL30REGJY sebesar USD ,31. Pinjaman ini digunakan untuk melunasi pinjaman ke Bethani Investment. Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, jumlah fasilitas pinjaman masing-masing sebesar Rp (USD ,31) dan Rp 0 dan Rp (USD ,31), Rp 0 dan Rp (USD ). c. PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Berdasarkan akta No. 173 tanggal 26 Oktober 2005 dari Dr Irawan Soerodjo, SH, M.Si Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh dua fasilitas kredit investasi dari PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. (Bank Ekonomi) yaitu pinjaman Aksep 1 (PA-1) dan Pinjaman Aksep 2 (PA-2). Fasilitas pertama tidak dapat diperpanjang terus-menerus ( ) sedangkan fasilitas kedua dapat diperpanjang terus-menerus ( ). Jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp dengan tingkat suku bunga 14% per tahun. Kedua fasilitas kredit di jamin dengan: 1. 2 (dua) bidang tanah dan bangunan milik Perusahaan di Karawang dengan HGB No. 8 dan 9. (Catatan 11 pada laporan keuangan) 2. Aset mesin senilai Rp (Catatan 11 pada laporan keuangan). 3. Persedian senilai Rp (Catatan 7 pada laporan keuangan) dan, 4. Jaminan pribadi atas nama Ibnu Susanto. Berdasarkan Akta No 184 tanggal 26 Februari 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H. M.Si Notaris di Jakarta, Perusahaan dan PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. setuju untuk mengubah fasilitas kredit pertama menjadi revolving terhitung sejak tanggal 27 Februari 2007 sampai dengan 28 Oktober Berdasarkan surat perjanjian No. 405/MKT-KOP/LO/10/08 tanggal 16 Oktober 2008, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit pinjaman aksep-1 (PA-1). Jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp , dengan tingkat suku bunga 14.5% per tahun. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober Berdasarkan surat perjanjian No. 457/MKT-KOP/LO/01/09 tanggal 16 Januari 2009, Perusahaan juga memperoleh perpanjangan fasilitas kredit pinjaman aksep-2 (PA-2) sebesar Rp dengan tingkat suku bunga 14.5% per tahun. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 Februari Berdasarkan surat perjanjian No. 047/MKT-KOP/LO/04/10 tanggal 7 April 2010, Perusahaan juga memperoleh perpanjangan fasilitas kredit pinjaman aksep-1 (PA-1) dan aksep-2 (PA-2) masing-masing sebesar Rp dengan tingkat suku bunga 9.5% per tahun. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober è

21 Selain itu, Perusahaan juga menerima perpanjangan kredit dengan surat nomor 041/MKT- KOP/LO/03/11 tanggal 18 Maret 2011 perpanjangan fasilitas kredit pinjaman aksep-1 (PA-1) dan aksep-2 (PA-2) masing-masing sebesar Rp dengan tingkat suku bunga 9.75% per tahun. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober Besarnya pinjaman aksep 1 dan 2 adalah masing-masing sebesar Rp untuk 31 Desember 2010 dan Berdasarkan akta No. 182 tanggal 26 Februari 2007 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H, M.Si, Notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman (L/C) dan (TR) dari PT Bank ekonomi Raharja Tbk. Jumlah maksimal pinjaman sebesar Rp Tingkat suku bunga Rupiah dan Dollar Amerika masing-masing sebesar 13% dan 8% per tahun dan jatuh tempo sampai dengan tanggal 27 Februari Fasilitas kredit di jamin dengan : 1. a/n PT Saranacentral Bajatama Tbk sebesar 10%. 2. Piutang dagang atas nama PT Saranacentral Bajatama Tbk. 3. Akta pemberian jaminan fidusia dengan No. 183 sebesar Rp Di dalam neraca disajikan sebagai Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Berdasarkan surat perjanjian No. 260/MKT-KOP/LO/02/08 tanggal 25 Februari 2008, PT Bank Ekonomi Raharja Tbk. setuju untuk memperpanjang fasilitas kredit pinjaman TR. Jumlah maksimum pinjaman sebesar Rp , dengan tingkat suku bunga 10.5% per tahun. Fasilitas tersebut jatuh tempo pada tanggal 27 Februari Perusahaan memperpanjang fasilitas kredit L/C dengan surat nomor 457/MKT-KOP/LO/01/09 tanggal 16 Januari Jumlah maksimal pinjaman sebesar Rp Tingkat suku bunga masing-masing sebesar 14,5% dan 7% per tahun masing-masing untuk pinjaman L/C dalam Rupiah dan Dollar Amerika dan jatuh tempo sampai dengan tanggal 27 Februari Fasilitas ini di jamin dengan Fasilitas pinjaman L/C ini diperpanjang sampai dengan 27 Februari 2011 berdasarkan surat No. 048/MKT-KOP/LO/04/10 tertanggal 7 April Tingkat suku bunga yang berlaku untuk pinjaman Rupiah dan Dollar Amerika masing-masing sebesar 9,75% dan 5,75% per tahun. Berdasarkan akta No. 250 tanggal 30 April 2010 dari Dr. Irawan Soerodjo, S.H, M.Si, Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapat perubahan (penambahan) fasilitas kredit LC sublimit TR sebesar Rp Tingkat suku bunga yang berlaku untuk pinjaman Rupiah dan Dollar Amerika masing-masing sebesar 9,75% dan 5,75% per tahun. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 27 Pebruari Selain itu, Perusahaan juga menerima perpanjangan dengan surat Nomor 041/MKT-KOP/LO/03/11 tanggal 18 Maret Perpanjangan fasilitas kredit pinjaman L/C TR-02 sebesar Rp dengan tingkat suku bunga Dollar Amerika 5,75% dan Rupiah 9,75% per tahun. Fasilitas tersebut akan jatuh tempo pada tanggal 28 Oktober Jumlah pinjaman L/C yang sudah dibuka pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp dan Rp dan Rp , Rp dan Rp Pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan 31 Desember 2010, 2009 dan 2008, Perusahaan telah membukukan pinjaman L/C masing-masing sebesar Rp dan Rp dan Rp , Rp dan Rp Perbedaan ini disebabkan karena Perusahaan mengakui hutang L/C pada saat tagihan sudah dibayarkan oleh bank koresponden. ç

22 2. Hutang usaha kepada pihak ketiga Uraian Jumlah Pihak berelasi : PT Sarana Steel PT Indometal Centraltama Industry 69 PT Nugraha Purnama 11 Pihak ketiga Rupiah PT Krakatau Steel PT Samator Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) Dolar Amerika Serikat Choice Pte, Ltd Korea Zinc Company, Ltd. Onsan Young Poong Corp. Sukpo Zinc R PT Halim Sakti Pratama 530 PT Polarniaga Utama 596 Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) 104 Dolar Singapura Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) 100 Euro Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 500) 21 Jumlah Analisa umur hutang usaha adalah sebagai berikut: Uraian Jumlah < 1-3 Bulan Bulan 4 > 1 Tahun 427 Jumlah Hutang Lain-lain Uraian Jumlah Pihak Berelasi Pemegang Saham PT Sarana Steel Pihak Ketiga Rupiah Lain-lain (di bawah Rp 200) 270 Dolar Amerika Serikat Lain-lain (di bawah Rp 200) 20 Dolar Singapura Lain-lain (di bawah Rp 200) 3 Euro Lain-lain (di bawah Rp 200) 106 Yen Lain-lain (di bawah Rp 200) 2 Jumlah ïð

23 4. Hutang Pajak Uraian Jumlah Pajak Pertambahan Nilai bersih Pajak penghasilan Pasal Pasal Pasal 26 1 Pasal Jumlah Biaya Yang Masih Harus Dibayar Uraian Jumlah PT Perusahaan Gas Negara Tbk Listrik 300 Jasa Profesional Bunga Pinjaman 2 Lain-lain 114 Jumlah Uang Muka Penjualan Uraian Jumlah Pihak ketiga PT Intisumber Bajasakti PT Kharisma Karmel Sejati 333 Jumlah Hutang Bank Jangka Panjang Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Uraian Jumlah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Jumlah Liabilitas Tidak Lancar Pada tanggal 30 Juni 2011, Liabilitas tidak lancar Perseroan sebesar Rp juta terdiri dari: 1. Liabilitas Diestimasi Imbalan Pasca Kerja Perusahaan melakukan kewajiban manfaat karyawan untuk karyawan, sesuai dengan peraturan Perusahaan dan peraturan perundang undangan yang berlaku. Jumlah karyawan yang berhak atas imbalan manfaat karyawan tersebut adalah 142 dan 145 dan 145, 154 dan 164 (tidak diaudit) karyawan masing masing untuk tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan 31 Desember 2010, 2009 dan Saldo kewajiban manfaat karyawan pada 30 Juni 2011 dan 31 Desember 2010 didasarkan pada perhitungan aktuaria oleh PT Mitra Aktuaria Solusi, aktuaris independen, dalam laporannya tanggal 3 Agustus 2011 dan 6 Mei 2011, sedangkan untuk tanggal 31 Desember 2009 dan 2008, didasarkan pada perhitungan aktuaria oleh RAS Actuarial Consulting, aktuaris independen, dalam laporannya tertanggal dan 15 Juli 2010 dan 22 Juli Untuk kewajiban manfaat pada tanggal 30 juni 2010 didasarkan pada perhitungan manajemen. Mutasi kewajiban bersih di laporan posisi keuangan adalah sebagai berikut: ïï

24 Uraian Jumlah Saldo awal Beban tahun berjalan 373 Pembayaran manfaat (29) Jumlah Hutang Jangka Panjang Setelah Dikurangi Bagian Yang Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Uraian Jumlah PT Bank Ekonomi Raharja Tbk Dikurangi : Hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun (5.045) Saldo Akhir Berdasarkan Akta No 160 tanggal 23 Oktober 2008 dari Dr Irawan Soerodjo, SH, Msi, Notaris di Jakarta, Perusahaan mendapatkan fasilitas Term Loan (TL) Grace Periode 1 (satu) tahun maksimal pinjaman sebesar USD ,- dari PT Bank Ekonomi Raharja, Tbk. Tingkat suku bunga sebesar 9% per tahun. Hutang bank ini mempunyai jangka waktu jatuh tempo selama 5 tahun terhitung sejak 24 Oktober 2008 sampai 24 Oktober Jangka waktu tersebut sudah termasuk masa grace period selama 12 (duabelas) bulan atau 1 (satu) tahun, terhitung mulai tanggal 24 Oktober 2008 sampai dengan 24 Oktober 2009 Perusahaan melakukan pembayaran angsuran pertama tanggal 24 November 2009 sebesar USD ,10 tiap bulan. Jaminan yang diberikan kepada bank berupa : - Jaminan cross collateral dengan fasilitas kredit, yang tertuang dalam akta No. 173 tanggal 26 Oktober 2005 dan akta No. 182 tanggal 26 Februari Continous Galvalume Line Machine from RRC tahun 2008, contract no. SS-CGL511, tanggal 5 Mei 2007 atas nama PT Saranacentral Bajatama, Tbk( Catatan 11 pada laporan keuangan). Berdasarkan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan pada tanggal 30 Juni 2011, tidak terdapat Liabilitas yang telah jatuh tempo yang belum dilunasi oleh Perseroan. Perseroan tidak memiliki kewajiban-kewajiban lain, selain yang telah diungkapkan dalam Prospektus ini dan diungkapkan dalam laporan keuangan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam prospektus ini, serta tidak terdapat kewajiban baru yang material setelah tanggal laporan keuangan sampai dengan tanggal laporan Auditor Independen dan setelah tanggal laporan Auditor Independen sampai dengan Efektifnya Pernyataan Pendaftaran, selain hutang usaha dan kewajiban lain yang timbul dari kegiatan operasional Perseroan. Dengan adanya pengelolaan yang sistematis atas aset dan kewajiban serta peningkatan hasil operasi di masa mendatang, Perseroan berkeyakinan akan dapat menyelesaikan seluruh kewajibannya sesuai dengan persyaratan sebagaimana mestinya. Manajemen dalam hal ini bertindak untuk dan atas nama Perseroan serta sehubungan dengan tugas dan tanggung jawabnya dalam Perseroan dengan ini menyatakan kesanggupannya untuk memenuhi kewajiban-kewajibannya yang telah diungkapkan dalam laporan keuangan serta disajikan dalam Prospektus ini. Tidak terdapat pembatasan-pembatasan saham publik. yang dapat merugikan pemegang ïî

25 BAB IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING Tabel berikut ini menggambarkan ikhtisar data keuangan penting Perseroan yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan Laporan keuangan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. Sedangkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. NERACA PERSEROAN ASET Keterangan 30 Juni 31 Desember (Tidak Diaudit) Aset Lancar Kas dan setara Kas Dana yang dibatasi penggunaanya Piutang usaha - setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Pihak berelasi Pihak ketiga Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Persediaan Uang muka pembelian Pajak dibayar dimuka Biaya dibayar dimuka Jumlah Aset Lancar Aset Tidak Lancar Aset Pajak Tangguhan Aset tetap - Setelah dikurangi akumulasi penyusutan Piutang Usaha Setelah dikurangi penyisihan piutang ragu-ragu Aset Lain-lain Jumlah Aset Tidak Lancar JUMLAH ASET ïí

26 Keterangan LIABILITAS DAN EKUITAS 30 Juni 31 Desember (Tidak Diaudit) Liabilitas Lancar Hutang bank Hutang usaha Pihak berelasi Pihak ketiga Hutang lain-lain Pihak berelasi Pihak ketiga Hutang pihak berelasi Hutang pajak Biaya yang masih harus dibayar Uang muka penjualan Hutang bank jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Lancar Liabilitas Tidak Lancar Liabilitas diestimeasi imbalan pasca kerja Hutang bank jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun Jumlah Liabilitas Tidak Lancar JUMLAH LIABILITAS EKUITAS Modal saham - Nilai nominal Rp 200 per saham Modal Dasar, ditempatkan dan disetor penuh saham Saldo Laba Sudah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya JUMLAH EKUITAS JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS ïì

27 LAPORAN LABA RUGI PERSEROAN ( ) 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) PENJUALAN BERSIH BEBAN POKOK PENJUALAN LABA KOTOR BEBAN USAHA Penjualan Umum dan Administrasi Jumlah Beban Usaha LABA (RUGI) USAHA (6.097) (3.965) PENGHASILAN (BEBAN) LAIN-LAIN Pendapatan Bunga Laba (Rugi) selisih kurs bersih (29.111) (8.191) Penjualan barang rusak Penjualan barang limbah Beban bunga (3.077) (1.758) (5.769) (5.844) (9.581) (5.377) (2.138) Biaya pajak - - (511) Biaya bank (1.501) (1.029) (1.461) (794) (792) (466) (576) Laba (Rugi) penjualan aset tetap - - (30) (27) (52) Beban piutang tak tertagih (303) (1.239) - (90) (307) Penyisihan persediaan usang (754) Pendapatan/biaya lain-lain (72) (707) Jumlah Penghasilan (Beban) Lain-lain (33.097) (5.679) LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak kini (7.566) (5.916) (1.880) (12.502) (1.606) (3.505) (2.158) Pajak tangguhan Jumlah Beban Pajak (7.404) (5.839) (1.794) (11.849) (1.517) (3.446) (2.124) LABA BERSIH RASIO-RASIO PENTING 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) Pertumbuhan (%) Penjualan Bersih 14,41 *N/A 10,59-4,73 8,73 30,51-4,31 Beban Pokok Penjualan 13,80 *N/A 13,67-1,14 5,77 25,97-0,70 Laba Kotor 28,78 *N/A -92,09-56,91 83, ,35-91,59 Beban Usaha -2,90 *N/A -41,82 96,7 16,67 1,02 8,61 Laba Usaha 39,59 *N/A - 209,09-84,71 104,67 550,34-127,48 Laba Bersih 26,44 *N/A -83, ,25-77,87 97,00-72,88 Aset 16,05 *N/A 6,78 11,23 32,9 1,07-7,33 Liabilitas 19,31 *N/A 7,59 5,41 43,92-2,09-10,86 Ekuitas 7,12 *N/A 4,27 34,07 2,2 11,04 5,94 ïë

28 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) Profitabilitas (%) Laba Kotor /Penjualan Bersih 4,57 4,06 0,21 2,91 6,43 3,81 0,35 Laba Usaha /Penjualan Bersih 3,69 3,03-0,86 0,87 5,45 2,89-0,84 Laba Bersih /Penjualan Bersih 5,24 4,74 0,73 4,78 0,29 1,42 0,94 Laba Kotor /Ekuitas 13, ,17 15,46 48,10 26,79 2,08 Laba Usaha /Ekuitas 10,69 8,20-4,86 4,65 40,73 20,34-5,01 Laba Bersih /Ekuitas 15,16 12,85 4,10 25,41 2,15 9,94 5,6 Laba Kotor /Jumlah Aset 3,27 2,94 0,28 3,78 9,77 7,07 0,5 Laba Usaha /Jumlah Aset 2,64 2,20-1,16 1,14 8,27 5,37-1,21 Laba Bersih /Jumlah Aset 3,75 3,44 0,98 6,22 0,44 2,63 1,35 Solvabilitas (x) Aset lancar /Liabilitas lancar 0,90 0,81 0,80 0,74 0,67 0,78 1,01 Liabilitas /Ekuitas 3,05 2,74 3,18 3,09 3,92 2,79 3,16 Liabilitas /Aset 0,75 0,73 0,76 0,76 0,80 0,74 0,76 Aktivitas (x) Perputaran Persediaan 2,31 2,45 4,81 4,98 6,55 8,77 6,44 Rata-rata Perputaran Persediaan (hari) Rata-rata Hari Penagihan Piutang EBITDA/Liabilitas Lancar 0,10 0,10 0,09 0,18 0,09 0,13 0,14 EBITDA/Bunga 14,49 20,91 6,28 10,92 2,89 5,98 10,95 2,78 2,69 3,11 2,94 3,88 2,66 2,96 EBITDA (dalam jutaan Rupiah) Rasio-rasio yang dipersyaratkan dalam perjanjian kredit hanyalah dengan 1 (satu) Kreditur yaitu PT Bank DBS Indonesia sebagai berikut Keterangan Rasio Yang Disyaratkan Pemenuhan EBITDA/Hutang Lancar Sekurangnya 1x Terpenuhi EBITDA/Bunga Sekurangnya 1,5 x Terpenuhi Sebesar-besarnya 2x Tidak Terpenuhi *) *) ïê

29 BAB V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN Analisis dan pembahasan di bawah ini, khususnya untuk bagian-bagian yang menyangkut kinerja keuangan Perseroan, disusun berdasarkan laporan keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan Laporan keuangan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. Sedangkan laporan keuangan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry. Laporan keuangan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2007 dan 2006 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf & Mawar, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. A. Umum Perseroan berdiri pada tahun Perseroan memperoleh ijin usaha dalam bidang industri dan perdagangan, terutama dalam bidang pabrik besi baja lapis seng serta perdagangan produk-produk baja antara lain baja HRC, baja CRC dan produk baja lainnya. Visi dari Perseroan adalah Selalu memberikan produk dan layanan yang terbaik untuk para pelanggan, yang didukung oleh sistem produksi yang terintegrasi serta sistem produksi, mesin modern, staf kualitas internasional dan kontrol kualitas yang ketat. Sehingga Manajemen yakin bahwa Perseroan dapat siap menghadapi era dunia bisnis yang sangat kompetitif. B. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Kegiatan Usaha Dan Keuangan Perseroan 1. Harga Baja Internasional Berpengaruh Besar terhadap Harga Baja Lokal Bahan baku utama dari BjLS dan BjLAS berasal dari CRC, dimana harga bahan baku tersebut mengikuti harga yang terjadi pada pasar baja dunia. Perseroan berkeyakinan bahwa harga produk baja di pasar internasional dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain kondisi perekonomian global, kondisi perekonomian Indonesia dan di negara dan kawasan tertentu, biaya bahan baku dan biaya energi. Pulihnya keadaan ekonomi di tahun ini dibandingkan dengan tahun 2008 memberikan keyakinan pada Perseroan bahwa harga bahan baku baja di pasar internasional akan mengalami penurunan. 2. Tingkat Harga BBM dan Gas Saat ini Perseroan sedang memaksimalkan volume produksi dari mesin-mesin yang ada. Demi memaksimalkan mesin-mesin Perseroan, baik mesin untuk BjLS ataupun BjLAS, mesin tersebut bekerja 24 jam sehari demi memenuhi permintaan pelanggan. Mengingat produksi Perseroan menggunakan mesin-mesin yang tergantung pada pasokan listrik dan gas dimana kestabilan pasokan listrik sangat mempengaruhi kelangsungan produksi. Untuk menjamin kestabilan pasokan listrik, Perseroan juga memiliki pembangkit listrik (genset). 3. Nilai Tukar Valuta Asing Nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika berdasarkan data dari kurs transaksi Bank Indonesia (kurs tengah) untuk periode 1 Januari Juni 2011 berkisar antara mulai dari yang terendah Rp 8.506,- pertanggal 6 Juni 2011 sampai dengan tertinggi Rp12.065,- per tanggal 6 Maret Perseroan memiliki beberapa kewajiban dalam mata uang asing yang timbul dari pembelian bahan baku dan bahan penunjang serta pinjaman ke pihak ketiga. Posisi keuangan yang secara dominan menggunakan mata uang asing sebagai dasar pembayaran mengakibatkan perubahan kurs mempengaruhi kondisi Perseroan secara signifikan. ïé

30 4. Pertumbuhan Ekonomi Perseroan berkeyakinan bahwa pertumbuhan industri baja Indonesia didorong oleh pertumbuhan ekonomi Indonesia, dan bahwa permintaan untuk baja akan terus meningkat, seiring dengan perkembangan dan modernisasi perekonomian Indonesia. Kinerja, pertumbuhan basis pelanggan dan penawaran produk Perseroan akan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian Indonesia secara keseluruhan. 5. Kestabilan Pasokan Bahan Baku Perseroan sangat memperhatikan ketersediaan pasokan bahan baku maupun bahan pendukung dimana saat ini pasokan untuk bahan baku ataupun bahan pendukung mengandalkan pasokan dari dalam dan luar negeri. Langkah ini diambil Perseroan apabila salah satu pemasok mengalami keterlambatan pengiriman yang imbasnya akan mempengaruhi kinerja produksi, sehingga ketersediaan pasokan bahan baku yang cukup akan terjamin. C. Analisis Laporan Keuangan LAPORAN LABA RUGI 30 Juni 31 Desember (Dalam jutaan Rupiah) Keterangan (Tidak Diaudit) Penjualan Bersih Beban Pokok Penjualan Laba Kotor Beban Usaha Laba (Rugi) Usaha (6.097) Penghasilan (Beban) Lain- Lain (33.097) Laba Sebelum Pajak Beban Pajak (7.404) (5.839) (1.794) (11.849) (1.517) Laba Bersih a) Penjualan Bersih Harga baja dunia yang berfluktuasi signifikan dan fluktuasi atas valuta asing dapat mempengaruhi pendapatan, biaya produksi, maupun perhitungan selisih kurs. ïè

31 Berikut ini adalah komposisi dari masing-masing produk terhadap pendapatan Perseroan : Periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Penjualan bersih Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 14,41% atau sebesar Rp juta dari penjualan bersih periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Kenaikan ini disebabkan oleh meningkatnya penjualan produk BjLAS yang meningkat lebih dari dua kali dari Rp 63,6 miliar menjadi Rp 143,7 miliar, namun disisi lain penjualan produk BjLS menurun sekitar 9% dari Rp 310,4 miliar menjadi Rp 282,1 miliar. Di awal tahun 2011, harga baja dunia meningkat sehingga pendapatan Perseroan meningkat karena kenaikan harga dan kenaikan volume penjualan. Selain itu, produk baru (BjLAS) mulai berjalan stabil. Meningkatnya penjualan selama tahun 2011 akibat dari peluncuran produk baru yaitu BjLAS yang lebih baik daripada produk yang sudah ada, telah dimulai sejak awal tahun 2010 Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Penjualan bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami kenaikan sebesar 10,59% atau sebesar Rp juta dari penjualan bersih tanggal 31 Desember Kenaikan ini disebabkan karena peluncuran produk baru yaitu BjLAS dengan merek dagang Saranalume. Produk BjLAS memiliki kualitas dan harga jual yang lebih tinggi dibandingkan dengan produk BjLS. Pada tahun 2010 harga baja dunia cenderung stabil sehingga tidak berpengaruh secara signifikan namun pendapatan Perseroan meningkat karena peningkatan volume penjualan. Di sisi lain, dalam tahun ini terjadi rugi operasi karena produk baru (BjLAS) masih belum sempurna sehingga mengakibatkan harga pokok meningkat. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Penjualan bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami penurunan sebesar 4,73% atau sebesar Rp juta dari penjualan bersih tanggal 31 Desember Penurunan tersebut disebabkan oleh adanya penurunan penjualan produk BjLS sebesar 7,94% pada tahun 2009 dibandingkan dengan penjualan produk BjLS pada tahun Penurunan penjualan produk BjLS secara signifikan disebabkan karena penurunan harga baja di pasar internasional yang mempengaruhi nilai jual di Indonesia untuk industri BjLS. Volume penjualan hanya mengalami sedikit penurunan dari 59,05 ribu ton menjadi 58,06 ribu ton di tahun 2009 atau sebesar 1,66%. ïç

32 Penurunan penjualan BjLS diimbangi dengan kenaikan penjualan barang non produksi yaitu Cold Rolled Coil (CRC), dari Rp juta pada tahun 2008 menjadi Rp juta pada tahun b) Beban Pokok Penjualan Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Beban pokok penjualan Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 13,80% atau sebesar Rp dari Beban pokok penjualan periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Kenaikan tersebut sejalan dengan kenaikan penjualan, terutama untuk produk BjLAS. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban pokok penjualan Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami kenaikan sebesar 13,67% atau sebesar Rp juta dari beban pokok penjualan tanggal 31 Desember Kenaikan ini terutama disebabkan karena peluncuran produk baru yaitu BjLAS. Kenaikan harga pokok penjualan tahun 2010 lebih tinggi dibandingkan kenaikan penjualan di tahun yang sama, hal ini disebabkan karena mesin produksi BjLAS belum berjalan secara maksimal dimana mengakibatkan produk yang dihasilkan tidak sesuai dengan standar mutu, sehingga belum mencerminkan harga pokok penjualan normal. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban pokok penjualan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami penurunan sebesar 1,14% atau sebesar Rp juta dari beban pokok penjualan tanggal 31 Desember Penurunan ini terutama disebabkan oleh turunnya volume penjualan selain karena turunnya harga baja. îð

33 c) Laba Kotor Tabel marjin laba kotor : Keterangan 30 Juni Juni 2010 (Tidak Diaudit) 31 Desember Marjin Laba Kotor 4,57% 4,06% 0,21% 2,91% 6,43% Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Laba kotor Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 28,78 % atau sebesar Rp juta dari penjualan bersih periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Hal ini sejalan dengan kenaikan penjualan Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami penurunan sebesar 92,09% atau sebesar Rp juta dari laba kotor tanggal 31 Desember Dalam persentase terhadap penjualan Perseroan, laba kotor Perseroan menurun menjadi 0,21% pada tahun 2010 dari 2,91% pada tahun Hal ini disebabkan karena mesin produksi BjLAS belum berjalan secara maksimal, sehingga meningkatkan beban pokok penjualan. Selain itu kualitas produk yang menurun juga mempengaruhi harga jual. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba kotor Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami penurunan sebesar 56,91% atau sebesar Rp juta dari laba kotor tanggal 31 Desember Dalam persentase terhadap penjualan Perseroan, laba kotor Perseroan mengalami penurunan menjadi 2,91% pada tahun 2009 dari 6,43% pada tahun îï

34 d) Beban Usaha Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Beban usaha Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami penurunan sebesar 2,90% atau sebesar Rp 112 juta dari beban usaha periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami penurunan sebesar 41,82% atau sebesar Rp juta dari beban usaha tanggal 31 Desember Penurunan disebabkan karena didalam tahun 2009 terdapat biaya uji coba mesin sebesar Rp juta yaitu dalam rangka pemasangan mesin untuk produk baru BjLAS. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Beban usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami kenaikan sebesar 96,70% atau sebesar Rp juta dari beban usaha tanggal 31 Desember Kenaikan ini disebabkan oleh biaya uji coba mesin produk BjLAS ditahun e) Laba (Rugi) Usaha îî

35 Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Laba usaha Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 39,59% atau sebesar Rp juta dari Laba (rugi) usaha periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Kenaikan laba usaha disebabkan karena kenaikan penjualan dari produk Perseroan di tahun 2011 dibandingkan dengan tahun 2010 sebesar Rp juta. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Perseroan mengalami rugi usaha sebesar Rp juta pada tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 yang mengalami laba sebesar Rp atau mengalami penurunan sebesar 209,09%. Hal ini disebabkan karena peningkatan beban pokok penjualan sebesar Rp juta dan kualitas BjLAS yang masih belum stabil sehingga harga jual di bawah biaya produksi. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba usaha Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami penurunan sebesar 84,71% atau sebesar Rp juta dari laba usaha tanggal 31 Desember Hal ini antara lain disebabkan oleh biaya uji coba mesin yang dibebankan ke biaya umum dan administrasi pada tahun f) Penghasilan (Beban) Lain-lain Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Penghasilan (beban) lain-lain Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 14,54% atau sebesar Rp juta dari penghasilan (beban) lain-lain periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Kenaikan ini terutama disebabkan oleh kenaikan laba kurs valuta asing. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan (beban) lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami penurunan sebesar 64,61% atau sebesar Rp juta dari pendapatan (beban) lain-lain tanggal 31 Desember Hal ini disebabkan oleh turunnya laba kurs valuta asing. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Pendapatan (beban) lain-lain Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami kenaikan sebesar 211,28% atau sebesar Rp juta. Hal ini terutama disebabkan oleh laba selisih kurs yang mengalami peningkatan dari rugi kurs sebesar Rp juta ditahun 2008 menjadi laba Rp juta ditahun Adanya fluktuasi kurs yang luar biasa yang mengakibatkan kerugian kurs pada tahun 2008 sebesar Rp juta dan keuntungan kurs di tahun 2009 Rp juta yang diakibatkan karena posisi hutang valuta asing yang cukup besar. Apabila diperlukan Perseroan akan melakukan lindung nilai terhadap nilai tukar mata uang asing. îí

36 g) Laba Bersih Tabel marjin laba bersih: Keterangan 30 Juni Juni 2010 (Tidak Diaudit) 31 Desember Marjin Laba Bersih 5,24% 4,74% 0,73% 4,78% 0,29% Periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 Laba bersih Perseroan periode 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 26,44% atau sebesar Rp juta dari laba bersih periode 30 Juni 2010 (tidak diaudit). Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2010 mengalami penurunan sebesar 83,18% atau sebesar Rp juta dari laba bersih tanggal 31 Desember Hal ini disebabkan oleh turunnya laba usaha serta turunnya pendapatan lain-lain. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 dibandingkan dengan tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember Laba bersih Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 mengalami kenaikan sebesar 1.482,25% atau sebesar Rp juta dari laba bersih tanggal 31 Desember Hal ini disebabkan oleh adanya peningkatan pendapatan lain-lain. îì

37 h) Pertumbuhan Aset, Liabilitas dan Ekuitas NERACA PERSEROAN Keterangan 2011 (Dalam Jutaan Rupiah) 30 Juni 31 Desember 2010 (Tidak Diaudit) Jumlah Aset Jumlah Liabilitas Jumlah Ekuitas ) Aset Per tanggal 30 Juni 2011 Saldo aset Perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 16,05% atau sebesar Rp juta dibandingkan dengan periode sebelumnya, hal ini disebabkan karena adanya kenaikan piutang berelasi dari sebesar Rp 134 juta pada tanggal 30 Juni 2010 menjadi sebesar Rp juta, ini merupakan fasilitas pinjaman terhadap PT Sarana Steel, pihak yang berelasi, dan kenaikan penjualan pada periode 30 Juni Tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 Saldo aset Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 6,78% dari saldo aset Perseroan tahun 2009 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama terjadi karena naiknya piutang Perseroan dan persediaan barang jadi. Piutang dan persediaan ini bertambah karena adanya penambahan penjualan produk baru yaitu BjLAS. îë

38 Tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 Saldo aset Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 11,23% dari saldo aset Perseroan tahun 2008 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama terjadi karena adanya penambahan bangunan pabrik, mesin dan sarana pendukung untuk memproduksi BjLAS. 2) Liabilitas Per tanggal 30 Juni 2011 Saldo liabilitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 19,31% atau sebesar Rp juta dibandingkan dengan periode sebelumnya, hal ini disebabkan karena naiknya hutang bank yaitu antara lain pemakaian fasilitas L/C pada Bank Ekonomi. Tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 Saldo liabilitas Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 7,59% dari saldo liabilitas Perseroan tahun 2009 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini dikontribusi terutama karena naiknya hutang bank. Tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 Saldo liabilitas Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 5,41% dari saldo liabilitas Perseroan tahun 2008 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama terjadi karena hutang pembelian bahan baku kepada pemasok. 3) Ekuitas Per tanggal 30 Juni 2011 Saldo ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 mengalami kenaikan sebesar 7,12% atau sebesar Rp juta dibandingkan dengan periode sebelumnya, hal ini disebabkan karena naiknya laba ditahan pada periode ini. Tahun 2010 dibandingkan dengan tahun 2009 Saldo ekuitas Perseroan pada tahun 2010 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 4,27% dari saldo ekuitas Perseroan tahun 2009 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama terjadi karena adanya penambahan laba bersih dari tahun Tahun 2009 dibandingkan dengan tahun 2008 Saldo ekuitas Perseroan pada tahun 2009 sebesar Rp juta mengalami peningkatan sebesar Rp juta atau sebesar 34,07% dari saldo ekuitas Perseroan tahun 2008 yaitu sebesar Rp juta. Peningkatan ini terutama terjadi karena adanya penambahan laba bersih dari tahun i) Likuiditas Perseroan akan tetap menjaga ketersediaan likuiditasnya di masa yang akan datang, dengan tidak melupakan keseimbangan antara likuiditas yang bersifat jangka pendek dan yang bersifat jangka panjang, serta penggunaannya. Harga baja dunia yang berfluktuasi secara signifikan dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan likuiditas. Misalkan naiknya harga baja dunia secara signifikan akan mengakibatkan harga bahan baku îê

39 sehingga akan mengakibatkan turunnya likuiditas. Disisi lain turunnya harga baja dunia yang material akan meningkatkan likuiditas sehingga Perseroan dapat menambah jumlah Persediaan. Berikut ini adalah arus kas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 serta tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 : Keterangan 2011 (dalam jutaan Rupiah) 30 Juni 31 Desember 2010 (Tidak Diaudit) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas operasi (45.141) (43.765) ( ) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi (29.611) (17.455) (15.499) (38.344) (43.084) Kas bersih diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas pendanaan (4.307) Kenaikan (Penurunan) bersih kas dan setara kas (8.364) (9.869) (20) Kas dan Setara Kas Awal Tahun Kas dan Setara Kas Akhir Tahun Rasio Lancar Keterangan Juni 31 Desember 2010 (Tidak Diaudit) Jumlah Aset Lancar Jumlah Liabilitas Lancar Rasio Lancar 0,90 0,81 0,80 0,74 0,67 Tingkat likuiditas diukur dengan menggunakan current ratio (rasio lancar) yang merupakan perbandingan aset lancar dan liabilitas jangka pendek. Rasio lancar Perseroan pada tanggal 30 Juni 2011 dan 2010, serta pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 mengalami kenaikan seiring dengan banyaknya permintaan dari pelanggan sehingga Perseroan meningkatkan kapasitas produksi yang berimbas pada banyaknya Persediaan dalam gudang. Arus Kas dari Aktivitas Operasi Pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011, kas yang yang diperoleh dari pelanggan sebesar Rp juta digunakan untuk pembayaran kepada pemasok dan karyawan masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta, sehingga terdapat surplus sebesar Rp juta. Selain itu dalam periode ini terdapat pengeluaran untuk operasi lainnya dan pajak masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta, yang menyebabkan arus kas dari aktivitas operasi pada periode ini menjadi negatif. Pengeluaran untuk operasi lainnya antara lain adalah penambahan dana jaminan pembukaan L/C untuk pembelian bahan baku dan pembayaran hutang biaya. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010, penerimaan kas dari pelanggan, restitusi pajak dan penerimaan bunga masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp 318 juta digunakan untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan, operasi lainnya dan pajak masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Arus kas negatif pada periode ini îé

40 antara lain karena penerimaan dari pelanggan lebih kecil dari dana yang digunakan untuk pengadaan bahan baku. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009, penerimaan kas dari pelanggan, penerimaan operasi lainnya, restitusi pajak dan pendatan bunga masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta, Rp juta dan Rp 240 juta digunakan untuk pembayaran kepada pemasok, karyawan dan pajak masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Arus Kas dari Aktivitas Investasi Pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011, kas bersih yang di gunakan untuk aktivitas investasi terutama digunakan untuk pembayaran piutang pihak berelasi dan pembelian aset tetap masingmasing sebesar Rp juta dan Rp 611 juta. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010, kas bersih yang diperoleh dari piutang pihak berelasi sebesar Rp juta dan penjualan aset tetap sebesar Rp 25 juta digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp juta. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009, kas bersih yang diperoleh dari penjualan aset tetap sebesar Rp132 juta digunakan untuk pembelian aset tetap sebesar Rp juta dan pembayaran piutang pihak berafiliasi sebesar Rp juta. Arus Kas dari Aktivitas Pendanaan Pada periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011, kas bersih yang diperoleh dari hutang bank sebesar Rp juta digunakan untuk pembayaran hutang bank dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2010, kas bersih yang diterima dari hutang bank sebesar Rp juta digunakan untuk pembayaran hutang bank dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp juta dan Rp juta. Pada tahun yang berakhir 31 Desember 2009, kas bersih yang diperoleh dari hutang bank sebesar Rp juta digunakan untuk pembayaran piutang pihak berelasi, pembayaran hutang bank dan pembayaran bunga masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta dan Rp juta. j) Solvabilitas Solvabilitas merupakan parameter alat ukur untuk mengetahui kemampuan Perseroan dalam memenuhi seluruh liabilitasnya. Solvabilitas diukur dengan membandingkan Jumlah liabilitas Perseroan dengan Jumlah Aset atau Ekuitas Perseroan. Keterangan 30 Juni 31 Desember (Tidak Diaudit) Jumlah Liabilitas (jutaan Rp) Jumlah Aset (jutaan Rp) Solvabilitas (x) 0,75 0,73 0,76 0,76 0,80 Perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah aset Perseroan pada tanggal 30 Juni , dan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 relatif tidak banyak berubah karena penambahan aset pada umumnya berasal dari penambahan hutang. îè

41 Keterangan Juni 31 Desember 2010 (Tidak Diaudit) Jumlah Liabilitas (jutaan Rp) Jumlah Ekuitas (jutaan Rp) Solvabilitas (x) 3,05 2,74 3,18 3,09 3,92 Perbandingan antara jumlah liabilitas dengan jumlah ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni , dan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 cenderung menurun karena peningkatan ekuitas lebih besar dari peningkatan utang dimana selama periode ini tidak ada pembayaran dividen kepada pemegang saham. k) Imbal Hasil Aset Imbal Hasil Aset (Return on Asset) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih dari perputaran Asetnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap Aset Perseroan. 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) Laba Bersih (jutaan Rp) Jumlah Aset (jutaan Rp) ROA (%) 3,75 3,44 0,98 6,22 0,44 Imbal hasil Aset Perseroan pada tanggal 30 Juni , dan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 masing-masing adalah sebesar 3,75%, 3,44% (tidak diaudit), 0,98%, 6,22% dan 0,44%. Rasio ini berfluktuasi sejalan peningkatan dan penurunan laba bersih pada masing-masing periode. l) Imbal Hasil Ekuitas Imbal Hasil Ekuitas (Return on Equity) adalah rasio yang menggambarkan kemampuan Perseroan menghasilkan laba bersih bagi para pemegang sahamnya. Rasio ini diukur dengan membandingkan antara laba bersih terhadap jumlah ekuitas. 30 Juni 31 Desember Keterangan (Tidak Diaudit) Laba Bersih (jutaan Rp) Jumlah Ekuitas (jutaan Rp) ROE (%) 15,16 12,85 4,10 25,41 2,15 Imbal hasil ekuitas Perseroan pada tanggal 30 Juni , dan pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008 masing-masing adalah sebesar 15,16%, 12,85% (tidak diaudit), 4,10%, 25,41%, dan 2,15%. Rasio ini berfluktuasi sejalan peningkatan dan penurunan laba bersih pada masing-masing periode. îç

42 m) Belanja Modal Selama periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada 30 Juni 2011, Perseroan telah membelanjakan modalnya sebesar Rp 927 juta yang sebagian besar digunakan untuk suku cadang mesin dan peralatan berat. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 Perseroan Perseroan telah membelanjakan modalnya sebesar Rp juta yang sebagian besar digunakan untuk suku cadang mesin dan peralatan berat. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2009 Perseroan melakukan pembelanjaan modal yang mencapai Rp juta terutama untuk penyelesaian akhir bangunan dan sarana serta peralatan berat. Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 Perseroan melakukan pembelanjaan modal yang mencapai Rp juta terutama untuk bangunan dan pembelian mesin baru (BjLAS). Sampai saat ini tidak terdapat ikatan yang material untuk investasi barang modal. Namun Perseroan merencanakan untuk melakukan investasi barang modal berupa mesin pelapis warna sekitar USD , dimana dana tersebut berasal dari hasil Penawaran Umum. Perseroan berkeyakinan nilai tukar Rupiah terhadap mata uang asing tidak akan berfluktuasi secara signifikan. n) Manajemen Risiko Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Perseroan menghadapi risiko usaha,. Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif Perseroan telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko yang sejalan dengan tujuan Perseroan. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko yang dihadapi Perseroan. 1. Risiko Turunnya Harga Pasar Produk Baja Lapis Penurunan harga produk baja lapis di pasar dunia berpotensi menurunkan pendapatan Perseroan karena sebagian konsumen akan beralih menggunakan produk baja lapis impor. Jika hal ini berlangsung lama dan Perseroan tidak melakukan langkah penyesuain harga dapat berdampak pada penurunan pangsa pasar Perseroan. Penurunan harga ini dalam jangka pendek berpotensi menurunkan laba operasional Perseroan, namun demikian untuk jangka menengah dan panjang pangsa pasar tetap dapat dipertahankan. 2. Risiko Tidak Tersedianya Pasokan Bahan Baku Tidak tersedianya bahan baku dalam jumlah dan waktu yang tepat dapat mengganggu kinerja operasional Perseroan yang berdampak pada menurunnya potensi penerimaan pendapatan. Pemesanan dilakukan secara regular setiap 2 (dua) bulan sebelum pengiriman dengan volume yang disesuaikan dengan rencana produksi bulanan. Perseroan memelihara hubungan baik dengan pemasok sehingga alokasi yang telah disepakati dapat terpenuhi. 3. Risiko Yang Berkaitan Dengan Teknologi Mesin Produksi Salah satu komitmen Perseroan untuk menerapkan teknologi canggih pada mesin yang dimilikinya adalah dengan telah dilengkapinya mesin Perseroan dengan system Non Oxidized Furnace (NOF). Perseroan mengurangi risiko ini dengan melakukan kebijakan persediaan suku cadang yang cukup, serta memberikan pelatihan-pelatihan dan pendidikan kepada para operator mesin secara periodik. 4. Risiko Kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perseroan berasal dari kredit yang diberikan kepada pelanggan. Untuk meringankan risiko ini. Ada kebijakan untuk memastikan penjualan produk hanya dibuat kepada pelanggan yang dapat dipercaya dan terbukti mempunyai sejarah kredit yang baik. Ini merupakan kebijakan Perseroan dimana semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Perseroan memberikan jangka waktu kredit sampai jangka waktu tertentu dari faktur yang diterbitkan. Saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi kemungkinan piutang yang tidak tertagih. Ketika pelanggan tidak mampu melakukan pembayaran dalam jangka waktu yang telah diberikan Perseroan akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang sudah jatuh tempo. Jika pelanggan tidak íð

43 melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan Perseroan akan menindaklanjuti melalui jalur hukum. Tergantung pada penilaian Perseroan. Penyisihan khusus mungkin dibuat jika hutang dianggap tidak tertagih. Untuk meringankan risiko kredit, perusahaan akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan sebagai akibat gagal bayar. Perseroan tidak berkonsentrasi pada risiko kredit karena piutang usaha berasal dari jumlah pelanggan yang banyak. 5. Risiko Persaingan Usaha Dalam menghadapi persaingan usaha, strategi yang dijalankan oleh Perseroan adalah dengan selalu menjaga kualitas produk serta peningkatan pelayanan kepada pelanggan. 6. Risiko Produk Substitusi Strategi yang dijalankan Perseroan dalam menghadapi produk substitusi adalah dengan melakukan penetrasi pasar dengan produk yang mempunyai daya saing dan lebih ekonomis. Produk Perseroan memiliki daya tahan, kekuatan, dan masa pakai produk yang lebih unggul dan juga ada beberapa produkproduk baja lapis yang tidak bisa digantikan oleh produk berbahan dasar asbes, plastik dan fiber. Hal ini lah yang membuat Perseroan merasa yakin dan mampu untuk bersaing terhadap produk substitusi tersebut. 7. Risiko Pencemaran Lingkungan Dalam menjalankan usaha di bidang industri baja lapis ini, limbah yang dihasilkan oleh pabrik Perseroan terdiri dari limbah cair dan padat. Untuk limbah cair ini berupa oli dan minyak yang berasal dari bahan baku utama yaitu CRC dimana sebelum masuk dalam proses pelapisan/pencelupan terlebih dahulu dibersihkan dari oli dan minyak. Dalam membuang limbah ini Perseroan tidak melakukan penerapan khusus karena minyak dan oli ini hanya cukup dibakar didalam tungku yang telah disediakan dan tidak berdampak signifikan terhadap lingkungan. Untuk limbah padat hampir dipastikan tidak ada, karena sisa hasil produksi ini masih memiliki nilai jual. Perseroan selalu berusaha untuk memenuhi semua ketentuan dan peraturan pemerintah mengenai lingkungan hidup yang salah satunya dengan mengurus UPL dan UKL. 8. Risiko Yang Berkaitan Dengan Perekonomian Dan Moneter Untuk mengatasi risiko yang berkaitan dengan perekonomian dan moneter, Perseroan berusaha untuk menjaga tingkat likuiditas yang cukup serta memelihara hubungan yang baik dengan pemasok dan kreditur. 9. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing Perseroan melakukan transaksi dengan menggunakan mata uang asing untuk belanja sebagian barang dagangan dan penempatan dana pada bank yang terpercaya. Perseroan mengelola risiko mata uang dengan memonitor terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang secara terus menerus sehingga apabila diperlukan dapat menggunakan transaksi lindung nilai untuk mengurangi risiko mata uang asing. Perseroan tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing. 10. Risiko Likuiditas Pada saat ini Perseroan berharap dapat membayar semua kewajiban pada saat jatuh tempo untuk memenuhi komitmen kas. Perseroan mengelola risiko likuiditas dengan menjaga kas dan simpanan untuk operasi normal. Perseroan memiliki aset keuangan yang likuid dan tersedia untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya. Jumlah kewajiban keuangan terdiri dari hutang usaha, hutang lain-lain dan beban yang masih harus dibayar yang pembayarannya diharapkan dalam satu tahun sejak 31 Desember Risiko Suku Bunga Perseroan memiliki risiko suku bunga terutama terhadap dampak perubahan suku bunga deposito dan pinjaman bank. Perseroan memonitor pergerakan suku bunga untuk meminimalisasi dampak negatif. íï

44 BAB VI. RISIKO USAHA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan tidak terlepas dari berbagai macam risiko yang dapat mempengaruhi kinerja keuangan Perseroan yang pada gilirannya dapat berpotensi menurunkan hasil investasi yang diperoleh para calon investor dari membeli saham Perseroan. Calon investor harus berhati-hati dalam membaca risiko-risiko yang dihadapi Perseroan serta informasi lainnya dalam Prospektus ini sebelum memutuskan untuk berinvestasi pada saham Perseroan. Berikut ini adalah risiko-risiko yang dihadapi oleh Perseroan dalam menjalankan kegiatan usahanya: Risiko Yang Berkaitan Dengan Bisnis Perseroan 1. Risiko Turunnya Harga Pasar Produk Baja Lapis Harga pasar produk baja lapis sangat dipengaruhi oleh kondisi perekonomian dunia dan Indonesia. Apabila harga produk baja lapis mengalami penurunan maka akan mengakibatkan turunnya pendapatan Perseroan dan berpengaruh terhadap laba bersih. 2. Risiko Tidak Tersedianya Pasokan Bahan Baku Dalam memproduksi produk-produknya, Perseroan sangat tergantung pada ketersediaan pasokan bahan baku. Bahan baku yang diperoleh oleh Perseroan sekitar 60% diperoleh dari lokal dan sisanya diperoleh dari pasokan luar negeri. Peraturan pemerintah yang menyangkut impor produk baja juga dapat mempengaruhi kelancaran pasokan bahan baku, jika pasokan bahan baku tersendat maka secara langsung akan mempengaruhi kelancaran produksi dan akan dapat menurunkan pendapatan Perseroan. 3. Risiko Yang Berkaitan Dengan Teknologi Mesin Produksi Industri baja tidak terlepas dari penerapan teknologi mesin produksi yang canggih, karena hal ini akan menghasilkan produk yang berkualitas serta efisiensi waktu dan biaya yang dikeluarkan dalam memproduksi produk-produk baja Perseroan. Penggunaan mesin ini juga harus ditunjang oleh berkesinambungannya pemeliharaan mesin serta kemampuan pengendalian oleh operator, karena apabila tidak ditunjang dengan kemampuan dalam mengoperasikannya hal ini dapat mempengaruhi kelancaran produksi 4. Risiko Kredit Risiko kredit Perseroan adalah berupa tidak tertagihnya piutang usaha dapat mengakibatkan turunnya likuiditas Perseroan yang kemudian dapat menghambat kegiatan operasional Perseroan dan dapat meningkatkan beban bunga. 5. Risiko Persaingan Usaha Saat ini produsen yang memproduksi baja lapis dengan mutu yang sama dengan Perseroan masih belum banyak, namun dengan berkembangnya industri baja di Indonesia akan meningkatkan risiko persaingan usaha Perseroan. 6. Risiko Produk Substitusi Saat ini Perseroan dihadapkan pada produk-produk pengganti antara lain yang berbahan dasar asbes, plastik dan fiber yang berpotensi menjadi ancaman bagi produk Perseroan. Produk substitusi tersebut memiliki keunggulan dari segi desain dan bentuk yang menarik yang membuat konsumen beralih untuk menggunakan produk-produk tersebut disamping juga harga yang lebih murah dibandingkan dengan menggunakan produk baja lapis, sehingga dapat mempengaruhi pendapatan Perseroan. 7. Risiko Pencemaran Lingkungan Salah satu hal yang menjadi perhatian dari Perseroan adalah limbah buangan sisa hasil produksi yang terdapat dalam pabrik Perseroan, karena Pemerintah terus mengupayakan penerapan dan kebijaksanaan serta peraturan-peraturan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Apabila Perseroan tidak dapat memenuhi ketentuan Pemerintah yang berkaitan dengan lingkungan hidup maka Perseroan dapat dikenakan sanksi. íî

45 Risiko Yang Berkaitan Dengan Kondisi Di Indonesia 1. Risiko Yang Berkaitan Dengan Perekonomian Dan Moneter Kondisi ekonomi serta moneter yang memburuk tentunya mempengaruhi tingkat penjualan serta meningkatkan biaya produksi yang imbasnya dapat mempengaruhi hasil usaha Perseroan. 2. Risiko Nilai Tukar Valuta Asing Menurut kurs transaksi Bank Indonesia selama periode 2008 sampai dengan Juni 2011 mata uang Rupiah terhadap Dollar Amerika Serikat berkisar antara Rp 9.417,- sampai dengan Rp 8.640,-. Naik turunnya mata uang Rupiah dapat mempengaruhi kinerja keuangan dari Perseroan karena sebagian pembelian bahan baku berasal dari impor. Bahan baku yang sebagian diperoleh dari impor mengakibatkan Perseroan lebih rentan terhadap risiko nilai tukar valuta asing. 3. Risiko Likuditas Kekurangan likuiditas dapat berimbas pada pengadaan bahan baku dan proses produksi. Menurunnya produksi dapat menurunkan pendapatan Perseroan. 4. Risiko Suku Bunga Dengan adanya fasilitas pinjaman bank maka Perseroan memiliki risiko terhadap perubahan suku bunga pinjaman. Peningkatan suku bunga pinjaman akan berdampak pada beban keuangan. 5. Peraturan Pemerintah Yang Berkaitan Dengan Industri Baja Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan industri baja yang tidak menguntungkan produsen baja, misalnya mengenai penurunan tarif impor produk baja lapis, dapat menurunkan pangsa pasar serta harga jual. Sejak tanggal 1 Januari 2010 mulai berlakunya perjanjian dalam perdagangan diantara Negara-negara di kawasan Asia Tenggara dan China yang dikenal dengan ASEAN China Free Trade Agreement ( ACFTA ). Berdasarkan perjanjian ini perdagangan untuk beberapa produk, termasuk komoditas baja diliberalisasikan, yang artinya tarif impor antara China dan negara-negara ASEAN akan berpengaruh signifikan. Perjanjian ini dapat memberi dampak terhadap membanjirnya impor baja lapis dari China sehingga pasar akan lebih kompetitif. Risiko Yang Berkaitan Dengan Investasi Pada Saham Perseroan 1. Jumlah Saham Yang Ditawarkan Dalam Penawaran Umum Ini Relatif Terbatas Investor yang membeli saham dalam penawaran umum ini memiliki risiko tidak likuidnya perdagangan saham-saham yang ditawarkan dikarenakan jumlah saham yang ditawarkan relatif terbatas. 2. Harga Saham Yang Berfluktuasi Fluktuasi perdagangan saham Perseroan di BEI yang mengakibatkan turunnya harga saham Perseroan dapat mengakibatkan kerugian bagi investor. Penurunan harga saham Perseroan dapat diakibatkan diantaranya oleh : Prospek bisnis dan kegiatan operasional Perseroan; Perbedaan antara kondisi keuangan dan hasil usaha berdasarkan realisasi kegiatan usaha dibandingkan dengan perkiraan investor; Perubahan rekomendasi atau persepsi dari para analis terhadap Perseroan, industri baja atau negara Indonesia; Perubahan pada kondisi ekonomi, sosial, politik atau pasar di Indonesia 3. Kemampuan Perseroan Untuk Membayar Dividen Di Masa Yang Akan Datang Pembayaran dividen dimasa depan tergantung dari kemampuan Perseroan untuk menghasilkan laba. Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, investor akan memperoleh dividen, hal ini bisa disebabkan karena Perseroan membukukan kerugian bersih atau laba bersih Perseroan ditahan untuk pengembangan usaha di masa mendatang. Perseroan juga tidak dapat menjamin bahwa dividen akan dibagikan dalam jumlah yang sama dengan tahun-tahun sebelumnya. Perseroan telah mengungkapkan semua risiko-risiko usaha yang bersifat material yang dapat berpengaruh terhadap kinerja keuangan Perseroan di masa mendatang sebagaimana dijelaskan dalam daftar risiko usaha yang disajikan di atas. íí

46 BAB VII. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN Tidak ada kejadian penting yang mempunyai dampak cukup material terhadap keadaan keuangan dan hasil usaha PT Saranacentral Bajatama Tbk yang terjadi setelah tanggal Laporan Auditor Independen tertanggal 3 Nopember 2011 untuk tahun yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian. Seluruh kejadian penting yang material dan relevan yang terjadi setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan Auditor Independen dapat dilihat dalam Catatan Atas Laporan Keuangan yang terdapat pada bab XVII dalam Prospektus ini. íì

47 BAB VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN A. RIWAYAT SINGKAT PERSEROAN Perseroan didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No. 78 tanggal 4 Oktober 1993, dibuat di hadapan Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan No. 325 tanggal 28 Februari 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No. 433 tanggal 24 Maret 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, dan Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No.180 tanggal 9 Juni 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.97 tanggal 7 Juli 1997, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1201/BH.09.05/VIII/1997 pada tanggal 25 Agustus 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 15 Juli 2005, Tambahan No (selanjutnya disebut Akta Pendirian). Anggaran Dasar tersebut diubah berturut-turut berdasarkan Akta-Akta sebagai berikut: 1. Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No.129 tanggal 27 April 1998, dibuat oleh Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2005 tanggal 9 Mei 2005 dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 18 Mei 2005 dengan No.C HT TH.2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 9 Juni 2005 di bawah No. 1499/RUB.09.05/VI/2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 15 Juli 2005, Tambahan No. 7530, mengenai a. penerimaan dan persetujuan Itochu Corporation untuk masuk sebagai pemegang saham baru di Perseroan; serta b. peningkatan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan dari semula sebesar Rp ,- (sepuluh miliar Rupiah) terbagi atas (sepuluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp ,- (satu juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- dan terbagi atas (tiga ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus enam puluh ribu) saham, tiaptiap saham dengan nilai nominal Rp200,- (dua ratus Rupiah). 2. Akta Pernyataan Keputusan Rapat PT Saranacentral Bajatama No.21 tanggal 14 Juli 2005, dibuat di hadapan Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 4 Agustus 2005 dengan No.C HT TH.2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 27 September 2005 di bawah No. 2552/RUB.09.05/IX/2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.83 tanggal 18 Oktober 2005, Tambahan No. 1010, yang menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Perseroan tanggal 12 Juli 2005 mengenai perubahan masa jabatan anggota direksi dimana para anggota direksi diangkat untuk jangka waktu 5 (lima) tahun dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. 3. Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No. 4 tanggal 16 Juli 2008 dibuat oleh Ny. Warsonah Effendi, SH, Notaris Kabupaten Tangerang yang telah mendapat persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat keputusan No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 16 September 2008, didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU AH Tahun 2008 tanggal 16 September 2008, diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.96 tanggal 28 November 2008, Tambahan No , mengenai Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna penyesuaian dengan Undang Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Terakhir kali dalam rangka Penawaran Umum Perdana kepada masyarakat, Anggaran Dasar Perseroan diubah seluruhnya berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat oleh íë

48 Dr. Irawan Soerodjo, S.H. Msi., Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No. AHU Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Akta mana menerangkan mengenai persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham Perseroan atas hal-hal sebagai berikut: I. Persetujuan rencana Perseroan untuk melakukan penawaran umum perdana saham-saham Perseroan kepada masyarakat (Penawaran Umum) dan mencatatkan saham-saham Perseroan di bursa efek di Indonesia serta mengubah status Perseroan dari Perseroan Tertutup menjadi Perseroan Terbuka; II. Persetujuan pengubahan nama Perseroan menjadi Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama Tbk; III. Persetujuan pengubahan nilai nominal masing-masing saham Perseroan dari semula sebesar Rp 200,- (dua ratus Rupiah) menjadi sebesar Rp 100,- (seratus Rupiah); IV. Pembagian dividen tunai sebesar Rp ,- (enam puluh tujuh miliar tiga puluh satu juta seratus sebelas ribu dua ratus Rupiah) yang berasal dari laba ditahan sampai dengan tahun buku 2010 (dua ribu sepuluh) dan sebagian laba bersih tahun buku berjalan sampai dengan tanggal tiga puluh Juni dua ribu sebelas ( ); V. Peningkatan modal dasar Perseroan dari semula sebesar Rp ,- (tujuh puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (lima ratus enam puluh miliar Rupiah), dengan modal ditempatkan dan disetor dari semula sebesar Rp ,- (tujuh puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) menjadi sebesar Rp ,- (seratus empat puluh miliar Rupiah), dan persetujuan penyetorannya dengan uang tunai dari pemegang saham Perseroan VI. Persetujuan pengeluaran saham dalam simpanan/portepel Perseroan dan menawarkan/menjual saham baru yang akan dikeluarkan dari portepel tersebut melalui Penawaran Umum kepada masyarakat dalam jumlah sebanyak-banyaknya (enam ratus juta) saham baru dengan nilai nominal masingmasing saham sebesar Rp 100,- (seratus Rupiah), dengan memperhatikan peraturan perundangundangan yang berlaku termasuk peraturan Pasar Modal dan Peraturan Bursa efek di Indonesia yang berlaku di tempat dimana saham-saham Perseroan dicatatkan; VII. Persetujuan untuk mencatatkan seluruh saham Perseroan, setelah dilaksanakannya Penawaran Umum atas saham-saham yang ditawarkan dan dijual kepada masyarakat melalui Pasar Modal dan termasuk saham-saham yang dimiliki oleh pemegang saham (selain pemegang saham masyarakat) Perseroan pada Bursa Efek Indonesia (Company Listing), serta persetujuan untuk mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia; VIII. Persetujuan pengubahan susunan anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan; IX. Pemberian kuasa kepada Direksi Perseroan untuk melakukan semua dan setiap tindakan yang diperlukan sehubungan dengan Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, termasuk tetapi tidak terbatas untuk mencatatkan saham-saham Perseroan yang merupakan saham yang telah dikeluarkan dan disetor penuh, pada Bursa Efek Indonesia dengan memperhatikan peraturan dan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal serta mendaftarkan saham-saham Perseroan dalam Penitipan Kolektif sesuai dengan Peraturan Kustodian Sentral Efek Indonesia sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku sehubungan dengan hal tersebut; X. Pemberian kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan, untuk menyatakan dalam akta tersendiri yang dibuat dihadapan Notaris, mengenai kepastian jumlah saham yang ditempatkan dan disetor, termasuk menyatakan susunan pemegang saham Perseroan setelah Penawaran Umum saham kepada Masyarakat; XI. Persetujuan pengubahan seluruh anggaran dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan peraturan yang berlaku di Pasar Modal; Perseroan melakukan kegiatan usaha dalam bidang industri dan perdagangan berupa usaha di bidang pabrik besi baja lapis seng serta menjalankan perdagangan produk-produk baja antara lain baja HRC, baja CRC dan produk baja lainnya. íê

49 Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan telah memperoleh perijinan sebagai berikut : No. Jenis Ijin Keterangan 1. Surat Keterangan Domisili 2. Pendaftaran Perusahaan - Surat Keterangan Domisili Perusahaan (Kantor Pusat) No / /XI/2010 tanggal 23 Nopember 2010 dikeluarkan oleh Lurah Mangga Dua Selatan, yang menerangkan Perseroan berdomisili di Jln. Pangeran Jayakarta No.55, Kelurahan Mangga Dua Selatan, dan berlaku sampai dengan tanggal 23 Nopember Surat Keterangan Domisili Perusahaan (Pabrik) No. 503/01/Ekbang/2011 tanggal 22 Agustus 2011 dikeluarkan oleh Kepala Desa Mekarjaya Pemerintah Kabupaten Karawang Kecamatan Purwasari, yang menerangkan Perseroan berdomisili di Dusun Karajan RT.02/01 Desa Mekarjaya Kecamatan Purwasari, Kabupaten Karawang, dan berlaku sampai dengan tanggal 22 Agustus Tanda Daftar Perusahaan (TDP) No tanggal 13 Desember 2010, dikeluarkan oleh Kepala Suku Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kodya Jakarta Pusat, yang berlaku sampai dengan tanggal 8 Mei NPWP - Nomor Pokok Wajib Pajak No , atas nama Perseroan dengan alamat di Jl.P.Jayakarta No.55, Mangga Dua Selatan, Sawah Besar, Jakarta Pusat, dikeluarkan oleh Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat. - Surat Pengukuhan Pengusaha Kena Pajak No.PEM 00343/WPJ.04/KP.1303/2004 tanggal 29 Agustus 2004 perihal pengukuhan Perseroan pada tata usaha Kantor Pelayanan Pajak Madya Jakarta Pusat sebagai Pengusaha Kena Pajak. 4. Izin Usaha Perluasan Surat Izin Usaha Perluasan No.45/1/IU/II/PMDN/INDUSTRI/2010 tanggal 30 Agustus 2010, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Wilayah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Propinsi DKI Jakarta 5. Surat-surat Persetujuan Penanaman Modal - Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri No.47/I/PMDN/1994 tanggal 17 Januari 1994, yang menerangkan mengenai persetujuan penanaman modal dalam negeri kepada Perseroan. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.2066/PABEAN/1994 tanggal 16 Agustus 1994 perihal Pemberian Fasilitas Bea Masuk dan Penangguhan Pembayaran PPN/PPn BM atas pemasukan barang modal untuk PT Saranacentral Bajatama dalam rangka PMDN, yang menerangkan mengenai pemberian fasilitas bea masuk dan penangguhan pambayaran PPN/PPn.BM atas pemasukan barang modal. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.293/III/PMDN/1995 tanggal 28 Juni 2005 Perihal Persetujuan Perubahan Rencana Investasi dan Pembiayaan, yang menerangkan persetujuan perubahan rencana investasi dan pembiayaan proyek. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.416/III/PMDN/1995 tanggal 13 September 1996, perihal Persetujuan Perubahan Rencana Proyek, yang menerangkan mengenai perubahan rencana bidang usaha, jenis dan kapasitas produksi, tenaga kerja, penggunaan luas tanah, investasi/pembiayaan dan struktur permodalan proyek. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.2425/Pabean/1995 tanggal 15 September 1995 perihal Pemberian Fasilitas Bea Masuk dan Penangguhan Pembayaran PPN/PPn.BM atas Pemasukan Tambahan Barang Modal untuk PT Saranacentral Bajatama dalam rangka PMDN, yang menerangkan mengenai pemberian persetujuan pemberian fasilitas bea masuk dan penangguhan pembayaran PPN/PPn.BM atas pemasukan tambahan barang modal. íé

50 No. Jenis Ijin Keterangan - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.555/III/PMDN/1996 tanggal 27 Nopember 1996 perihal Persetujuan Perubahan Bidang Usaha, Jenis dan Kapasitas Produksi. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal a.n. Menteri Keuangan No.208/III/PMDN/1997 tanggal 27 Januari 1997 perihal Persetujuan Pengunduran Jadwal Waktu Penyelesaian Proyek dan Perpanjangan Masa Berlaku Fasilitas Bea Masuk atas Pemasukan Barang Modal untuk PT Saranacentral Bajatama dalam rangka PMDN. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.438/Pabean/1997 tanggal 26 Februari 1997, perihal Pemberian Fasilitas Bea Masuk atas Pemasukan Tambahan Barang Modal untuk PT Saranacentral Bajatama dalam rangka PMDN, yang menerangkan mengenai persetujuan pemberian fasilitas bea masuk atas pemasukan tambahan barang modal. - Surat Ketua Badan Koordinasi Penanaman Modal No.1153/Pabean/1997 tanggal 28 Mei 1997, perihal Pemberian Fasilitas Bea Masuk atas Pemasukan Bahan Baku/Penolong untuk PT Saranacentral Bajatama dalam rangka PMDN, yang menerangkan mengenai persetujuan pemberian fasilitas bea masuk atas pemasukan bahan baku/penolong untuk keperluan 2 (dua) tahun produksi. - Surat Persetujuan Perluasan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor: 190/II/PMDN/1997 tanggal 25 September 1997, yang menyatakan persetujuan dan fasilitas perluasan penanaman modal dalam negeri. - Surat No: 2367/Pabean/1997 tanggal 14 November 1997 tentang Pemberian Fasilitas Bea Masuk atas pemasukan tambahan bahan baku/penolong untuk Perseroan. - Surat Keputusan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Nomor 80/T/Industri/ Maret 2002 tentang Izin Perluasan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal yang memberikan Izin Perluasan kepada Perseroan untuk menjalankan usaha industri. - Surat Nomor 18/P-APIT/PMDN/2005 tanggal 22 Februari 2005 tentang Perubahan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) No. 57/APIT/1994/PMDN tanggal 14 Februari 1994 yang berisi mengenai persetujuan perubahan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) No. 57/APIT/1994/PMDN tanggal 14 Februari Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : 39/II/PMDN/2005 tanggal 18 Mei Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : 139/III/PMDN/2006 tanggal 04 Desember Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : 53/III/PMDN/2007 tanggal 23 Mei Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : 50/II/PMDN/2008 tanggal 12 Mei 2008 perihal persetujuan perpanjangan rencana waktu penyelesaian proyek, yang berisi mengenai persetujuan BKPM atas perpanjangan rencana waktu penyelesaian proyek Perseroan sampai dengan tanggal 18 Mei Surat Persetujuan Penanaman Modal Dalam Negeri Nomor : 45/1/IU/II/PMDN/INDUSTRI2010 tanggal 30 Agustus 2010 perihal pemberian ijin usaha perluasan kepada Perseroan. íè

51 No. Jenis Ijin Keterangan - Surat Nomor 18/P-APIT/PMDN/2005 tanggal 22 Februari 2005 tentang Perubahan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) No. 57/APIT/1994/PMDN tanggal 14 Februari 1994 yang berisi mengenai persetujuan perubahan Angka Pengenal Importir Terbatas (APIT) No. 57/APIT/1994/PMDN tanggal 14 Februari Ijin Mendirikan Bangunan 7. Surat Ijin Undangundang Gangguan 8. Upaya Pengelolaan Lingkungan (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan (UPL) 9. Izin Pengambilan dan Pemanfaatan Air Bawah Tanah 10. Izin Instalasi Listrik di Tempat Kerja 11. Izin-izin dan Dokumen Ketenagakerjaan - Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang No /729/IV/DPUK tanggal 3 April 1995 yang menerangkan mengenai pemberian izin mendirikan bangunan kepada Perseroan. - Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang No /1127/V/DPUK tanggal 1 Mei 1998 yang menerangkan mengenai pemberian izin mendirikan bangunan kepada Perseroan. - Surat Keputusan Bupati Kepala Daerah Tingkat II Karawang No /526/VII/DCK tanggal 23 Juli 2008 yang menerangkan mengenai pemberian izin mendirikan bangunan kepada Perseroan Tanda Daftar Ulang (Herregistrasi) Perusahaan No:503/200-BPLH/2010 tanggal 7 September 2010 dikeluarkan oleh Pemerintah Kabupaten Karawang Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup berlaku sampai tanggal 30 September Telah disetujui oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang berdasarkan Surat Nomor : 660.1/513/BPLH tanggal 13 Juli 2010 yang dikeluarkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang. Berdasarkan Tanda Terima tertanggal 30 September 2011 yang dikeluarkan oleh Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Pemerintah Kabupaten Karawang menerangkan bahwa laporan mengenai upaya pengelolaan lingkungan hidup dan pemantauan lingkungan yang diajukan oleh Perseroan sedang dalam proses - Surat Izin Pengambilan Air (Daftar Ulang) No /971/74/VII.II-DU SIPA/Tamben tanggal 28 Juli 2011, dengan kewajiban daftar ulang pada tanggal 14 November Surat Izin Pengambilan Air (Daftar Ulang) No /973/76/VII.II-DU SIPA/Tamben tanggal 28 Juli 2011 Agustus 2005 dengan kewajiban daftar ulang pada tanggal 20 Mei Surat Izin Pengambilan Air (Daftar Ulang) No /973/76/VII.II-DU SIPA/Tamben tanggal 28 Juli 2011 dengan kewajiban daftar ulang pada tanggal 20 Mei 2012 Ketiganya dikeluarkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang. - Pengesahan Pemakaian Instalasi Listrik di Tempat Kerja No.566.7/456/PKTK/2007 tanggal 31 Oktober 2007, dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang. - Laporan Pemeriksaan dan Pengujian Instalasi Listrik No.456/IL/566.7/X/2007 tanggal 23 Juni Sertifikat Jaminan Sosial Tenaga Kerja - Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor 96LK9002 atas nama Perseroan dengan alamat di KP.Krajan Desa Mekarjaya Tamelang RT.02/01 Klari, Karawang Timur, dikeluarkan tanggal Desember íç

52 No. Jenis Ijin Keterangan - Sertifikat Kepesertaan Jaminan Sosial Tenaga Kerja Nomor 96LJ7006 atas nama Perseroan dengan alamat di Jl. P. Jayakarta No.55, dikeluarkan tanggal 20 Juli Serikat Pekerja Tanda Bukti Pencatatan tanggal 5 Nopember 2003, dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang, yang menerangkan telah diterimanya pemberitahuan Pembentukan/Pencatatan Serikat Pekerja/Serikat Buruh yang bernama PSP-SPN PT Sarana Sentral Bajatama yang beralamat di Jl. Raya Tamelang Km.13 Ds.Mekarjaya, Kecamatan Cikampek, Karawang, dengan bukti pencatatan Penc.137 PSP-SPN PT Saranacentral Bajatama tanggal 5 Oktober Wajib Lapor Ketenagakerjaan - Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang disahkan oleh Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kotamadya Jakarta Pusat dengan nomor pendaftaran 2617 tanggal 12 Oktober 2010, dengan kewajiban mendaftar kembali pada tanggal 12 Oktober Wajib Lapor Ketenagakerjaan yang disahkan oleh Kepala Suku Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Karawang dengan nomor pendaftaran 39/321700/15/2011 tanggal 9 September 2011, dengan kewajiban mendaftar kembali pada tanggal 26 Maret 2012 Upah Minimum Propinsi Upah yang dibayarkan Perseroan kepada karyawan telah memenuhi ketentuan tentang Upah Minimum Propinsi sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Tenaga Kerja Republik Indonesia No. PER-01/MEN/1999 tanggal 12 Januari 1999 tentang Upah Minimum juncto Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia No. KEP-226/MEN/2000 tanggal 5 Oktober 2000 Surat Keputusan Gubernur DKI Jakarta No.196 Tahun 2010 tanggal tentang Upah Minimum Provinsi Tahun 2011, serta Keputusan Gubernur Jawa Barat No.561/Kep.1564-Bangsos/2010 yang mengatur di antaranya upah minimum tahun 2011 di Kabupaten Karawang untuk Kelompok Usaha III sektor usaha industri logam. Upah Minimum Propinsi yang dibayarkan oleh Perseroan untuk Kotamadya Jakarta Pusat sebesar Rp ,- dan untuk Kabupaten Karawang sebesar Rp ,- Koperasi Karyawan Perseroan telah membentuk Koperasi dengan Akta Pendirian Koperasi Karyawan PT Saranacentral Bajatama Nomor : 12 tertanggal 10 September 2007, dimana para penghadap masing-masing dengan tidak mengurangi ketentuan peraturan perundang-undangan sepakat dan setuju untuk mendirikan suatu kopdengan menggunakan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Koperasi Karyawan PT Saranacentral Bajatama tertanggal 19 Juni 2003 Izin Pemakaian Alat-alat -Over Head Crane Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan Transport (jenis Over Head Crane) No.392/PA&T/W.9/K.1997, No.393/PA&T/W.9/K.1997, No.394/PA&T/W.9/K.1997, No.395/PA&T/W.9/K.1997 tanggal 24 Desember 1997, Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan ìð

53 No. Jenis Ijin Keterangan 12. Pendaftaran Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) 13. Angka Pengenal Importir Produsen (API-P) Transport (jenis Crane) No.405/PA&T/W.9/K.1997, No.406/PA&T/W.9/K.1997 tanggal 24 Desember 1997, Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat dan Angkut (jenis Overhead Crane) No /2520/PKTK/2007, No /2533/PKTK/2007, No /2534/PKTK/2007, No /2535/PKTK/2007, No /2536/PKTK/2007, No /2537/PKTK/2007 tanggal 4 Oktober Fork Lift Pengesahan Pemakaian Pesawat Angkat & Angkut Jenis Forklift TCM Model FHD 150 ZS, No.566.4/2084/PKTK/2006 tanggal 21 Februari 2006; FD 20 Mitsubishi, No.566.4/2085/PKTK/2006 tanggal 21 Februari 2006; Nomor: 566.4/2549/PKTK/2006 tanggal 31 Oktober 2007 dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang. -Bejana Tekan Pengesahan Pemakaian No.840/BT.A/KW.5/2000 tanggal 1 April 2000, dikeluarkan oleh Kepala Kantor Departemen Tenaga Kerja Kabupaten Karawang. -Instalasi Listrik di Tempat Kerja Pengesahan Pemakaian Instalasi Listrik di Tempat Kerja No.566.7/456/PKTK/2007 tanggal 31 Oktober 2007, dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang, - Motor Diesel Pembangkit Tenaga Listrik Pengesahan Pemakaian Motor Diesel Pembangkit Tenaga Listrik Nomor: 566.3/338/PKTK/2007 dan 566.3/337/PKTK/2007 yang dikeluarkan oleh Kepala Dinas Tenaga Kerja Kabupaten Karawang pada tanggal 4 Oktober Instalasi Penyalur Petir Pengesahan Pemakaian Sementara Instalasi Penyalur Petir No.80/IPP/W.9/K.5/1996 yang menerangkan mengenai pemberian pengesahan pemakaian instalasi penyalur petir jenis ESE System Prevectron S6. Surat Tanda Penerimaan Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan No.2280/LKTP-PT/2/2011 tanggal 10 Februari 2011, dikeluarkan oleh Direktur Bina Usaha dan Pendaftaran Perusahaan selaku Kepala KPP Tingkat Pusat, yang menerangkan mengenai penerimaan Laporan Keuangan Perseroan untuk tahun buku 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. - Surat Tanda Terima Sementara Laporan Keuangan Tahunan Perusahaan (LKTP) tanggal 21 September 2011 yang dikeluarkan oleh Direktorat Bina Usaha Perdagangan yang menerangkan telah diterinya penyampaian berkas LKTP untuk Laporan Keuangan Perseroan tahun buku 2010 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra. Surat Izin Usaha API-P Nomor: tanggal 05 Januari 2011, dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal Kementrian Perdagangan Republik Indonesia 14. Sertifikat SNI Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI Nomor : 255/LSPro Mdn/SNI/IX/2010 tanggal 1 September 2010 dikeluarkan oleh Lembaga ìï

54 No. Jenis Ijin Keterangan Sertifikasi Produk Medan B. PERKEMBANGAN KEPEMILIKAN SAHAM PERSEROAN Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI Nomor : 190/LSPro Mdn/SNI/VI/2010 tanggal 1 Juni 2010 dikeluarkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk Medan Berikut merupakan riwayat permodalan dan kepemilikan saham dari Perseroan sejak awal pendirian hingga Prospektus ini diterbitkan: Tahun Pendirian Berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No. 78 tanggal 4 Oktober 1993, dibuat di hadapan Richardus Nangkih Sinulingga, S.H., Notaris di Jakarta sebagaimana telah diubah dengan Akta Perubahan No.325 tanggal 28 Februari 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No.433 tanggal 24 Maret 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta, dan Akta Perbaikan Akta Pendirian PT Saranacentral Bajatama No.180 tanggal 9 Juni 1997, dibuat di hadapan Haji Muhammad Afdal Gazali, S.H., Notaris di Jakarta yang telah mendapatkan pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C HT TH.97 tanggal 7 Juli 1997, dan telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan pada Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat di bawah No. 1201/BH.09.05/VIII/1997 pada tanggal 25 Agustus 1997, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 56 tanggal 15 Juli 2005, Tambahan No.7529, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut: Keterangan Nilai Nominal Rp ,- per saham Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Ibnu Susanto ,00 Soediarto Soerjoprahono ,00 Djuhardi Kartaaminata ,60 Laksmono Tirta Kusumo ,40 Anton Sebastian ,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Catatan: Bukti penyetoran modal sebesar Rp ,- ( sepuluh miliar Rupiah) tersebut di atas tidak ditemukan. Sehubungan dengan tidak ditemukannya bukti setoran tersebut, para pemegang saham Perseroan yaitu Soediarto Soerjoprahono, selaku pemilik dan pemegang saham, Ibnu Susanto selaku pemilik dan pemegang saham, Handaja Susanto selaku pemilik dan pemegang saham, Entario Widjaja Susanto selaku pemilik dan pemegang (saham), Laksmono Tirta Kusumo selaku pemilik dan pemegang saham dan Antn Sebastian selaku pemilik dan pemegang saham (Pemegang Saham) telah membuat Surat Pernyataan dan Penegasan tertanggal 19 September 2011 yang menyatakan dan menegaskan: 1. bahwa hal-hal yang diuraikan dalam rincian dan kronologis permodalan pada butir 1 adalah benar adanya; 2. bahwa saham-saham yang dimiliki dan dipegang oleh Pemegang Saham Perseroan sebagaimana ternyata pada kronologis permodalan, adalah benar hak dan milik Pemegang Saham Perseroan, tidak ada orang atau pihak lain yang ikut berhak dan/atau memiliki saham-saham Perseroan, tidak sedang dijaminkan oleh Pemegang Saham Perseroan kepada pihak manapun juga, tidak terdapat klaim atau sitaan dari pihak manapun; 3. bahwa saham-saham milik Pemegang Saham Perseroan tersebut tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan tidak melanggar suatu ketentuan yang disyaratkan dalam anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; % ìî

55 4. bahwa penyetoran modal oleh Pemegang Saham Perseroan yang telah mengambil bagian dan melakukan penyertaan saham dalam Perseroan dengan perincian sebagaimana diuraikan pada butir 1 dan 2 di bawah ini benar telah dilakukan dan disetorkan ke dalam Perseroan; namun tidak ditemukan bukti penyetorannya; bahwa untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik sehubungan dengan maksud Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, para pemegang saham menegaskan dan menyatakan apabila di kemudian hari timbul gugatan dan/atau tuntutan mengenai keabsahan kepemilikan saham-saham para pemegang saham Perseroan tersebut di atas yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar suatu ganti kerugian, gugatan dan/atau tuntutan yang timbul sebagai akibat tidak diketemukannya bukti-bukti penyetoran modal, maka segala kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab secara tanggung renteng Pemegang Saham. Dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan apapun juga sehubungan dengan saham-saham sebagaimana diuraikan dan dinyatakan di atas. Tahun 1998 Berdasarkan Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No.129 tanggal 27 April 1998, dibuat oleh Benny Kristanto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No. C HT TH.2005 tanggal 9 Mei 2005 dan dilaporkan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 18 Mei 2005 dengan No.C HT TH.2005, dan didaftarkan dalam Daftar Perusahaan di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat pada tanggal 9 Juni 2005 di bawah No. 1499/RUB.09.05/VI/2005, serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No.56 tanggal 15 Juli 2005, Tambahan No. 7530, diterangkan mengenai persetujuan RUPSLB Perseroan atas: a. Penerimaan dan persetujuan Itochu Corporation untuk masuk sebagai pemegang saham baru di Perseroan, di mana seluruh para pemegang saham di dalam Perseroan telah bersedia dan menyanggupi untuk melakukan divestasi atas porsi kepemilikan saham-sahamnya di dalam Perseroan bersama-sama sebesar 8 % (delapan persen) yang akan dialokasikan sebagai porsi kepemilikan saham Itochu Corporation tersebut, dan dalam divestasi mana telah disepakati bersama oleh seluruh pemegang saham dan diputuskan sebagai berikut: 1) Ibnu Susanto yang semula kepemilikannya sebesar 58% (lima puluh delapan persen) menjadi sebesar 53,36% (lima puluh tiga koma tiga puluh enam persen); 2) Soediarto Soerjoprahono yang semula kepemilikannya sebesar 30% (tiga puluh persen) menjadi sebesar 27,60% (dua puluh tujuh koma enam puluh persen); 3) Laksono Tirta Kusumo yang semula kepemilikannya sebesar 3,4% (tiga koma empat persen) menjadi sebesar 3,13% (tiga koma tiga belas persen); 4) Djuhadi Kartaaminata yang semula kepemilikannya sebesar 6,6% (enam koma enam persen) menjadi sebesar 6,07% (enam koma nol tujuh persen); 5) Anton Sebastian yang semula kepemilikannya sebesar 2% (dua persen) menjadi sebesar 1,84% (satu koma delapan puluh empat persen); 6) Itochu Corporation akan memiliki sebesar 8% (delapan persen). Sehubungan dengan adanya divestasi atas porsi kepemilikan saham-saham tersebut, maka para pemegang saham telah memutuskan bahwa mereka masing-masing telah melepaskan hak mereka untuk memperoleh saham terlebih dahulu (pre-empitve right) atas saham-saham yang dialokasikan kepada Itochu Corporation. b. Memperbesar modal dasar Perseroan yang semula berjumlah Rp ,- (sepuluh miliar Rupiah) terbagi atas (sepuluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp ,- (satu juta Rupiah) dan modal disetor sebanyak (sepuluh ribu) saham atau Rp ,- (sepuluh miliar Rupiah) menjadi Rp ,- (tujuh puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) dan terbagi atas (tiga ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus enam puluh ribu) saham, tiap-tiap saham dengan nilai nominal Rp200,- (dua ratus Rupiah) dan yang modal disetor sebanyak (tiga ratus delapan puluh delapan juta tiga ratus enam puluh ribu) saham atau sebesar Rp ,- (tujuh puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta Rupiah). ìí

56 Berdasarkan hal-hal tersebut di atas, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal Rp 200,- per saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Ibnu Susanto ,36 Soediarto Soerjoprahono ,60 Djuhardi Kartaaminata ,07 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Itochu Corporation ,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Catatan: Bukti penyetoran modal sebesar Rp ,- (enam puluh tujuh miliar enam ratus tujuh puluh dua juta Rupiah) tersebut di atas tidak ditemukan. Sehubungan dengan tidak ditemukannya bukti setoran tersebut, para pemegang saham Perseroan yaitu Soediarto Soerjoprahono, selaku pemilik dan pemegang saham, Ibnu Susanto selaku pemilik dan pemegang saham, Handaja Susanto selaku pemilik dan pemegang saham, Entario Widjaja Susanto selaku pemilik dan pemegang (saham), Laksmono Tirta Kusumo selaku pemilik dan pemegang saham dan Anton Sebastian selaku pemilik dan pemegang saham (Pemegang Saham) telah membuat Surat Pernyataan dan Penegasan tertanggal 19 September 2011 yang menyatakan dan menegaskan: 1. bahwa hal-hal yang diuraikan dalam rincian dan kronologis permodalan pada butir 1 adalah benar adanya; 2. bahwa saham-saham yang dimiliki dan dipegang oleh Pemegang Saham Perseroan sebagaimana ternyata pada kronologis permodalan, adalah benar hak dan milik Pemegang Saham Perseroan, tidak ada orang atau pihak lain yang ikut berhak dan/atau memiliki saham-saham Perseroan, tidak sedang dijaminkan oleh Pemegang Saham Perseroan kepada pihak manapun juga, tidak terdapat klaim atau sitaan dari pihak manapun; 3. bahwa saham-saham milik Pemegang Saham Perseroan tersebut tidak tersangkut dalam suatu perkara atau sengketa dan tidak melanggar suatu ketentuan yang disyaratkan dalam anggaran dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku; 4. bahwa penyetoran modal oleh Pemegang Saham Perseroan yang telah mengambil bagian dan melakukan penyertaan saham dalam Perseroan dengan perincian sebagaimana diuraikan pada butir 1 di atas dan 2 ini benar telah dilakukan dan disetorkan ke dalam Perseroan; namun tidak ditemukan bukti penyetorannya; bahwa untuk melindungi kepentingan para pemegang saham publik sehubungan dengan maksud Perseroan untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal, para pemegang saham menegaskan dan menyatakan apabila di kemudian hari timbul gugatan dan/atau tuntutan mengenai keabsahan kepemilikan saham-saham para pemegang saham Perseroan tersebut di atas yang menyebabkan Perseroan berkewajiban membayar suatu ganti kerugian, gugatan dan/atau tuntutan yang timbul sebagai akibat tidak diketemukannya bukti-bukti penyetoran modal, maka segala kerugian yang mungkin timbul tersebut akan menjadi tanggung jawab secara tanggung renteng Pemegang Saham. Dengan demikian pemegang saham baru yang akan menjadi pemilik saham Perseroan yang diperoleh di Pasar Modal dibebaskan dari segala tuntutan apapun juga sehubungan dengan saham-saham sebagaimana diuraikan dan dinyatakan di atas. Tahun 2006 Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 5 tanggal 22 Juni 2006 yang dibuat di hadapan Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah dilakukan pemindahan hak atas saham (jual beli saham) sebanyak (tiga puluh satu juta enam puluh delapan ribu delapan ratus) saham milik Itochu Corporation kepada Marubeni Itochu Steel Incorporation. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No. 4 tanggal 22 Juni 2006, dibuat oleh Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan % ìì

57 Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 12 Juli 2006 dengan No. C-UM Dengan dilakukannya jual beli saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 200,- per saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Ibnu Susanto ,36 Soediarto Soerjoprahono ,60 Djuhardi Kartaaminata ,07 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Marubeni - Itochu Steel Incorporation ,00 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 3 tanggal 3 Agustus 2006, dibuat di hadapan Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah dilakukan pemindahan hak atas saham (jual beli saham) sebanyak (sembilan juta tiga ratus dua puluh ribu enam ratus empat puluh) saham milik Marubeni Itochu Steel Incorporation kepada Soediarto Soerjoprahono. Berdasarkan Akta yang sama, telah dilakukan pula pemindahan hak atas saham (jual beli saham) sebanyak (dua puluh satu juta tujuh ratus empat puluh delapan ribu seratus enam puluh) saham milik Marubeni Itochu Steel Incorporation kepada Ibnu Susanto. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya termaktub dalam Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No. 2 tanggal 3 Agustus 2006, dibuat oleh Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 22 Agustus 2006 dengan No. C-UM Dengan dilakukannya jual beli saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 200,- per saham Keterangan Jumlah Jumlah Nilai Nominal % Saham (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Ibnu Susanto ,96 Soediarto Soerjoprahono ,00 Djuhardi Kartaaminata ,07 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Selanjutnya berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 2 tanggal 5 Oktober 2006, dibuat di hadapan Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah dilakukan pemindahan hak atas saham (jual beli saham) sebanyak (enam juta dua ratus delapan ribu empat ratus lima puluh empat) saham milik Djuhardi Kartaaminata kepada Soediarto Soerjoprahono. Selain itu, berdasarkan Akta Jual Beli Saham % ìë

58 No. 3 tanggal 5 Oktober 2006, dibuat di hadapan Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah pula dilakukan pemindahan hak atas saham (jual beli saham) sebanyak (tujuh belas juta tiga ratus enam puluh empat ribu sembilan ratus sembilan puluh delapan) saham milik Djuhardi Kartaaminata kepada Ibnu Susanto. Jual beli saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No. 1 tanggal 5 Oktober 2006, dibuat oleh Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 30 Nopember 2006 dengan No. W29-HT Dengan dilakukannya jual beli saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Nilai Nominal Rp 200,- per saham Keterangan Jumlah Saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Ibnu Susanto ,43 Soediarto Soerjoprahono ,60 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Berdasarkan Akta Hibah No.5 tanggal 16 Nopember 2006, dibuat di hadapan Ny.Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah dilakukan pemindahan hak atas saham (hibah saham) sebanyak (delapan puluh dua juta seratus empat belas ribu delapan belas) saham milik Ibnu Susanto kepada Handaja Susanto. Selain itu, berdasarkan Akta Hibah No. 6 tanggal 16 Nopember 2006, dibuat di hadapan Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, telah pula dilakukan pemindahan hak atas saham (hibah saham) sebanyak (delapan puluh dua juta seratus empat belas ribu delapan belas) saham milik Ibnu Susanto kepada Entario Widjaja Susanto. Hibah saham tersebut telah mendapat persetujuan dari RUPSLB Perseroan yang keputusannya sebagaimana termaktub dalam Akta Risalah Rapat PT Saranacentral Bajatama No.4 tanggal 16 Nopember 2006, dibuat oleh Ny. Warsonah Effendi, S.H., Notaris di Tangerang, yang telah diberitahukan kepada Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah diterima dan dicatat pada tanggal 23 Januari 2007 dengan No.W29-HT Dengan dilakukannya jual beli saham tersebut, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal Rp 200,- per saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Soediarto Soerjoprahono ,61 Ibnu Susanto ,14 Handaja Susanto ,14 Entario Widjaja Susanto ,14 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel % % ìê

59 Tahun 2011 Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No Tanggal Sembilan Belas Agustus Dua Ribu Sebelas ( ), Dibuat Di Hadapan Doktor Irawan Soerodjo, Sarjana Hukum, Magister Sains, Notaris di Jakarta yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Dengan terjadinya peningkatan modal dasar, ditempatkan dan disetor tersebut, struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan menjadi sebagai berikut: Keterangan Jumlah Saham Nilai Nominal Rp 100,- per saham Jumlah Nilai Nominal (Rp) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh: Soediarto Soerjoprahono ,61 Ibnu Susanto ,14 Handaja Susanto ,14 Entario Widjaja Susanto ,14 Laksmono Tirta Kusumo ,13 Anton Sebastian ,84 Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh ,00 Saham dalam Portepel Catatan: Atas peningkatan modal sebesar Rp ,00 (enam puluh dua miliar tiga ratus dua puluh delapan juta Rupiah) telah dilakukan penyetorannya secara tunai oleh para pemegang saham sebagaimana ternyata dalam: Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 23 Agustus 2011 atas nama Soediarto Soerjoprahono sejumlah Rp ,- Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 23 Agustus 2011 atas nama Ibu Susanto sejumlah Rp ,- Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 25 Agustus 2011 atas nama Entario Widjaja Susanto sebesar Rp ,- Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 25 Agustus 2011 atas nama Handaja Susanto sebesar Rp ,- Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 24 Agustus 2011 atas nama Laksmono Tirta Kusuma sebesar Rp ,- Slip Pemindahbukuan Bank Ekonomi tanggal 24 Agustus 2011 atas nama Anton Sebastian sebesar Rp ,- C. PENGURUSAN DAN PENGAWASAN PERSEROAN Sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan, masa jabatan: (i) anggota Dewan Komisaris Perseroan masingmasing untuk jangka waktu 5 (lima) tahun, kecuali apabila ditentukan lain dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dan dapat diangkat kembali untuk masa jabatan kedua kalinya dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu; dan (ii) anggota Direksi Perseroan masing-masing untuk jangka waku 5 (lima) tahun, kecuali apabila ditentukan lain dalam Rapat Umum Pemegang Saham, dengan tidak mengurangi hak Rapat Umum Pemegang Saham untuk memberhentikannya sewaktu-waktu. % ìé

60 Adapun susunan anggota Komisaris dan Direksi Perseroan berdasarkan Akta 184 adalah sebagai berikut: Komisaris Komisaris Utama : Soediarto Soerjoprahono Komisaris : Ibnu Susanto Komisaris Independen : Bastianus Fritz Josef Lumanauw Direksi Direktur Utama : Handaja Susanto Direktur : Pandji Surya Soerjoprahono Direktur : Entario Widjaja Susanto Direktur Tidak Terafiliasi : Suryani Kamil Berikut adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Komisaris dan Direksi Perseroan: Soediarto Soerjoprahono Komisaris Utama Warga Negara Indonesia, berusia 66 tahun. Menyelesaikan pendidikan SMA di Surabaya pada tahun Saat ini menjabat sebagai Komisaris Utama Perseroan sejak tahun 2011, jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Manager EXIM CV Pelita Trading : Direktur CV Nugraha : Komisaris PT Radjin Steel Pipe Industry 1973 sekarang : Direktur PT Sarana Steel 1974 sekarang : Komisaris PT Sarana Surya Sakti 1997 sekarang : Direktur PT Nugraha Purnama 1980 sekarang : Direktur PT SPINDO 1989 sekarang : Direktur PT Indometal Centraltama Industry : Direktur PT Saranacentral Bajatama : Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama 2011 sekarang : Komisaris Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk ìè

61 Ibnu Susanto Komisaris Warga Negara Indonesia, berusia 70 tahun. Menyelesaikan pendidikan SMA di Jakarta pada tahun Saat ini menjabat sebagai Komisaris Perseroan sejak tahun 2011, jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Karyawan Heng Gwan : Manager Produksi PT Djawa Mulia : Direktur PT Cahaya Onderdil Sepeda : Direktur Utama PT Radjin Steel Pipe Industry 1973 sekarang : Presiden Direktur PT Sarana Steel 1974 sekarang : Presiden Direktur PT Sarana Surya Sakti 1977 sekarang : Presiden Direktur PT Nugraha Purnama 1980 sekarang : Direktur Utama PT SPINDO 1989 sekarang : Direktur Utama PT Indometal Centraltama Industry : Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama 2002 sekarang : Komisaris PT Saranacentral Bajatama Tbk Bastianus Fritz Josef Lumanauw Komisaris Independen Warga Negara Indonesia, berusia 53 tahun. Menyelesaikan pendidikan Sarjana Muda Jurusan Akuntansi pada Akademi Akuntansi Indonesia di Jakarta, pada tahun 1982 dan Program Sarjana (S1) di Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Indonesia, Jurusan Akuntansi di Jakarta pada tahun Saat ini menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan sejak tahun 2011, jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Staf Auditor di KAP Koesbandijah, Jakarta : Asisten Supervisor di KAP Koesbandijah, Jakarta : Supervisor di KAP-KBS, Jakarta : Manager-Pimpinan Cabang KAP-KBS, Jakarta : Internal Auditor PT Sarana Steel 2009 Sekarang : Komisaris PT Sarana Steel Engineering 2011 Sekarang : Komisaris Independen PT Saranacentral Bajatama Tbk ìç

62 Handaja Susanto Direktur Utama Warga Negara Indonesia, berusia 37 tahun. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Business Administration di University of Massachusetts at Amherst di Massachusetts, Amerika Serikat pada tahun 1996 dan Master of Business Administration at Syracuse University di Syracuse, New York Amerika Serikat pada tahun Saat ini menjabat sebagai Direktur Utama Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab untuk mengkordinasi semua kegiatan usaha Perseroan agar rencana kerja berjalan sebagaimana yang ditetapkan. Jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Inventory/Production Control Assistant Riverport Steel Incorporated Louisville, Kentucky, Amerika Serikat : Sales Manager PT Saranacentral Bajatama : General Manager PT Saranacentral Bajatama : Direktur PT Saranacentral Bajatama 2011 sekarang : Direktur Utama PT Saranacentral Bajatama Tbk Pandji Surya Soerjoprahono Direktur Warga Negara Indonesia, berusia 37 tahun. Memperoleh gelar Bachelor of Science dari Wisconsin University, Madison Amerika Serikat pada tahun Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2000, bertanggung jawab dibidang Umum. Jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Software Engineer di PT Multipolar : General Manager PT Sarana Steel 2000 sekarang : Direktur PT Saranacentral Bajatama Tbk ëð

63 Entario Widjaja Susanto Direktur Warga Negara Indonesia, berusia 36 tahun. Menyelesaikan pendidikan Bachelor of Mechanical Engineering di University of Massachusetts at Amherst di Massachusetts Amerika Serikat pada tahun Saat ini menjabat sebagai Direktur Perseroan sejak tahun 2005, bertanggung jawab dibidang Operasional yang meliputi Produksi dan Pemasaran. Jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : MEP Program PT Mattel Indonesia : Engineer System PT Ericsson Indonesia : Manager Pemasaran 2005 sekarang : Direktur PT Saranacentral Bajatama Tbk Suryani Kamil Direktur Tidak Terafiliasi Warga Negara Indonesia, berusia 42 tahun. Memperoleh gelar sarjana jurusan Akuntansi pada Universitas Persada Indonesia YAI pada tahun Saat ini menjabat sebagai Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan sejak tahun 2011, bertanggung jawab dibidang Keuangan. Jabatan yang lain yang pernah atau sedang dipegang antara lain: Riwayat Pekerjaan : Staff Administrasi PT BPR Bringin Warga Dhani : Staff Akunting PT Bank Dharmala Nugraha : Kepala Dept. Akunting PT Delta Record : Kepala Dept. Akunting PT Indometal Centraltama Industry : Supervisor Keuangan PT Impack Pratama : Manager Akunting PT Saranacentral Bajatama 2011 sekarang : Direktur Tak Terafiliasi PT Saranacentral Bajatama Tbk Jumlah renumerasi yang diberikan kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp 218 juta, Rp 538 juta, Rp 432 juta, dan Rp 367 juta. Sedangkan jumlah remunerasi yang diberikan kepada Direksi Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan 2008 masing-masing sebesar Rp juta, Rp juta, Rp juta dan Rp juta. Pemberian renumerasi didasarkan atas kualifikasi, pengalaman kerja, tanggung jawab, dan lingkup tugas dari masing-masing anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan dan Anak Perusahaan, dimana selanjutnya dalam rangka keterbukaan informasi kepada pemegang saham publik hal ini akan ditetapkan dalam RUPS Perseroan. ëï

64 Struktur Manajemen Perseroan ÎËÐÍ RUPS Audit Internal Ü»µ «Direktur Dewan Komisaris Direktur Utama Ü»µ «Direktur Komite Audit Sekretaris Perusahaan Ü»µ «Direktur Ð ±¼«µ Produksi л³ ² Pemasaran ˳«³ Umum Keuangan Hubungan Kepemilikan Soediarto Soerjoprahono Ibnu Susanto Handaja Susanto Entario Widjaja Susanto Laksmono Tirta Kusumo Anton Sebastian 31,61% 21,14% 21,14% 21,14% 3,13% 1,84% PT Saranacentral Bajatama Tbk Hubungan Pengurusan dan Pengawasan Nama Perseroan PT Sarana Steel Soediarto Soerjoprahono KU D Ibnu Susanto K DU Bastianus Fritz Josef Lumanauw KI - Handaja Susanto DU KU Pandji Surya Soerjoprahono D - Entario Widjaja Susanto D D Suryani Kamil DT - Sofian Surya - D Endang Fifi Susanto - K Keterangan: KU : Komisaris Utama K : Komisaris KI : Komisaris Independen DU : Direktur Utama D : Direktur DT : Direktur Tidak Terafiliasi Perseroan : PT Saranacentral Bajatama Tbk PT Sarana Steel : Pihak Terafiliasi D. TATA KELOLA PERUSAHAAN (CORPORATE GOVERNANCE) Sejalan dengan visi dan misi, manajemen Perseroan selalu berusaha untuk meningkatkan kualitas dan citra positif perusahaan untuk menjadi lebih baik. Good Corporate Governance ("GCG") pada dasarnya diciptakan sebagai sistem pengendalian dan pengaturan perusahaan, yang berperan sebagai pengukur kinerja yang sehat, sebuah perusahaan melalui etika kerja dan prinsip-prinsip kerja yang baik. Sistem ini menjaga Perseroan agar dikelola secara terarah untuk memberikan keuntungan bagi stakeholder. ëî

65 Manajemen menyadari bahwa pelaksanaan tata kelola perusahan membutuhkan suatu kesadaran, kerja keras dan dukungan dari pihak ketiga. Selain itu manajemen juga menyadari pentingnya konsistensi serta penyempurnaan dalam pelaksanaan tata kelola perusahaan yang baik. Hal yang berkaitan dengan Tata Kelola Perusahaan Yang Baik (GCG) dilakukan Perseroan melalui penerapan prinsip-prinsip dalam GCG diantaranya transparansi, profesionalisme, akuntabilitas serta pertanggungjawaban. Untuk menerapkan tata kelola perusahaan Perseroan mempersiapkan perangkat-perangkatnya sebagai berikut : Dewan Komisaris termasuk Komisaris Independen, Direktur Tidak Terafiliasi, Sekretaris Perusahaan dan Komite Audit serta Internal Control dan Internal Audit. Komisaris Independen dan Direktur Tidak Terafiliasi Dewan Komisaris Perusahaan terdiri dari seorang komisaris utama, seorang komisaris dan seorang komisaris independen yang merangkap sebagai ketua komite audit. Dewan Komisaris bertugas untuk menjamin terlaksananya strategi perusahaan dan mengawasi Manajemen serta memastikan terlaksananya transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan Perusahaan. Komisaris Independen akan memiliki tanggung jawab pokok untuk mendorong diterapkannya prinsip tata kelola perusahaan yang baik dalam perusahaan. Dalam melaksanakan tugasnya, Komisaris Independen akan secara proaktif mengupayakan agar Dewan Komisaris melakukan pengawasan dan memberikan nasihat kepada Direksi secara efektif sehingga dapat meningkatkan kinerja perusahaan, menjamin transparansi dan keterbukaan laporan keuangan perusahaan. Direksi Perusahaan terdiri dari seorang Direktur Utama dan 3 orang Direktur, dimana salah satunya merupakan Direktur Tidak Terafiliasi, secara bersama-sama bertanggung jawab penuh atas pelaksanaan jalannya seluruh aktifitas usaha Perusahaan. Direktur Utama memegang fungsi koordinasi antar para anggota direksi dan sebagai penentu akhir atas strategi dan kebijakan Perusahaan yang akan diambil. Sekretaris Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan telah membentuk Sekretaris Perseroan sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.4 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor : Kep-63/PM/1996 tanggal 17 Januari 1996 berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perseroan tanggal 15 September 2011, Perseroan telah menunjuk Sdr. Handaja Susanto sebagai Sekretaris Perseroan (Corporate Secretary). Sekretaris Perusahaan mempunyai tugas dan tanggung jawab mencakup : - Mengikuti perkembangan Pasar Modal khususnya peraturan-peraturan yang berlaku di bidang Pasar Modal - Memberikan pelayanan kepada masyarakat atas setiap informasi yang dibutuhkan pemodal yang berkaitan dengan kondisi Perseroan - Memberikan masukan kepada direksi Perseroan untuk mematuhi ketentuan Undang-undang nomor 8 tahun 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya. - Sebagai penghubung atau contact person antara Perseroan dengan Bapepam dan masyarakat. - Pengelolaan informasi dari dalam maupun luar perusahaan, - Membantu Direksi dalam penyusunan dan koordinasi rencana strategis korporasi, - Menjalankan tugas-tugas yang berkaitan dengan pembinaan dan kerjasama dengan institusi yang merupakan stakeholder perusahaan, - Menyusun laporan pertanggungjawaban Direksi, melaksanakan dan mengkoordinasikan kegiatan RUPS Tahunan dan RUPS Luar Biasa, - Memastikan kepatuhan dari Perseroan pada ketentuan dan peraturan Pasar Modal, - Menyampaikan informasi-informasi yang bersifat relevan dan material serta melakukan kegiatan hubungan investor serta bertindak sebagai penghubung dengan otoritas Pasar Modal, - Melakukan proses penatausahaan dan penyimpanan dokumen perusahaan yang meliputi notulen direksi, daftar pemegang saham dan MOU dengan institusi lain, - Menjaga citra dari Perseroan melalui berbagai kegiatan public relations, dan - Mewakili dari Direksi pada setiap kegiatan yang erat kaitannya dengan komunikasi eksternal, khususnya dengan investor, komunitas pasar modal, dan para pemegang saham. ëí

66 Komite Audit Saat ini Perseroan belum membentuk Komite Audit sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.5 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor: Kep-29/PM/2004 tanggal 24 September 2004 tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit dan Keputusan Direksi PT Bursa Efek Jakarta No. Kep-305/BEJ/ tanggal 19 Juli 2004 tentang Peraturan Nomor No. I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas Selain Saham Yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat. Sehubungan dengan hal tersebut, berdasarkan Surat tertanggal 15 September 2011 perihal Informasi Penunjukan Komite Audit Perseroan, Perseroan menyatakan dan berjanji untuk membentuk Komite Audit sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal pencatatan saham Perseroan pada BEI atau pada RUPS selanjutnya mana yang lebih cepat. Komite Audit akan diangkat dan bertanggung jawab terhadap Dewan Komisaris dengan tugas antara lain memberikan pendapat kepada Dewan Komisaris terhadap laporan atau hal-hal yang disampaikan oleh Direksi kepada Dewan Komisaris, mengidentifikasi hal-hal yang memerlukan perhatian Komisaris dan melaksanakan tugas-tugas lain yang berkaitan dengan tugas Dewan Komisaris, antara lain meliputi: 1. Melakukan penelaahan atas informasi keuangan yang akan dikeluarkan Perseroan seperti laporan keuangan, proyeksi dan informasi keuangan lainnya; 2. Melakukan penelaahan atas ketaatan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal dan peraturan perundang-undangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan usaha Perseroan; 3. Melakukan penelaahan atas pelaksanaan pemeriksaaan oleh tim auditor eksternal dan internal; 4. Melaporkan kepada Dewan Komisaris mengenai berbagai risiko yang dihadapi Perseroan dan menerapkan manajemen risiko untuk dilaksanakan Direksi Perseroan; 5. Melakukan penelaahan dan melaporkan kepada Komisaris atas pengaduan yang berkaitan dengan Perseroan sebagai perusahaan publik; 6. Menjaga kerahasiaan dokumen, data dan informasi Perseroan. Unit Audit Internal Perseroan akan mengembangkan sistem pengendalian internal yang terpadu dengan membentuk divisi Audit Internal yang independen, yang berwenang dalam penyusunan standar operasional audit dan penerapan maupun pemeriksaan di semua bagian dari Perseroan. Berdasarkan Surat Pernyataan Perseroan No 17/SCB/10/2011 tertanggal 27 Oktober 2011, Perseroan telah membentuk dan menyusun Piagam Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan No. IX.I.7 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor: Kep-496/BL/2008 tanggal 28 Nopember 2008 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Perseroan telah menunjuk Sdr John Benny Tibuludji untuk menjabat sebagai Kepala Unit Audit Internal yang mulai efektif pada tanggal 27 Oktober E. SUMBER DAYA MANUSIA Sumber daya manusia yang berkualitas baik dan memiliki pengetahuan serta ketrampilan yang cakap merupakan modal yang penting dalam Perseroan. Strategi dan tujuan jangka panjang yang akan dicapai oleh Perseroan, juga tergantung kepada kemampuan mendayagunakan sumber daya manusia yang dimiliki. Perseroan memiliki Perjanjian Kerja Bersama (PKB) yang dibuat oleh dan antara Perseroan dengan PSP- SPN yang telah didaftarkan pada Direktorat Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja dan telah memperoleh keputusan Direktur Jendral Pembinaan Hubungan Industrial dan Jaminan Sosial Tenaga Kerja No. Kep.115/PHIJSK-PKKAD/PKB/VIII/2010 tanggal 3 Agustus PKB ini dibuat untuk menjadi pegangan bagi Perseroan maupun karyawan yang berisikan tentang hak-hak dan kewajiban masing-masing pihak dengan tujuan memelihara hubungan baik dan harmonis antara Perseroan dan karyawan dalam usaha bersama meningkatkan kesejahteraan karyawan dan kelangsungan Perseroan. Oleh karena itu Perseroan selalu memperhatikan pengembangan sumber daya manusia yang dimilikinya, dengan secara teratur melakukan pelatihan baik secara internal maupun eksternal dalam rangka mewujudkan strategi usaha serta pengembangan usaha Perseroan di masa mendatang. Saat Saat ini ëì

67 program pelatihan yang sedang dilaksanakan dan diikuti Perseroan dalam rangka pengembangan SDM antara lain Pelatihan PSAK Terkini yang diselenggarakan oleh Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) dan Pelatihan internal untuk Supervisory Basic Course. Perseroan memang memiliki beberapa karyawan yang memiliki keahlian khusus seperti operator mesin, perawatan mesin produksi dan pengendalian mutu. Namun dengan adanya pelatihan-pelatihan untuk karyawan lain diharapkan dapat mengurangi ketergantungan terhadap karyawan yang memiliki keahlian khusus tersebut. Selain itu rasa kebersamaan diantara semua karyawan terus dibina dengan baik sehingga diperoleh hubungan industrial antar Perseroan dengan seluruh karyawan yang harmonis. Dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan, Perseroan senantiasa berusaha meningkatkan kesejahteraan karyawan. Dengan demikian diharapkan dalam jangka panjang hal tersebut dapat memupuk loyalitas dan meningkatkan rasa ikut memiliki di kalangan karyawan. Disamping itu, Perseroan juga menyediakan sarana dan fasilitas untuk menunjang kesejahteraan karyawan di antaranya: a. Asuransi Tenaga Kerja (Jamsostek); b. Asuransi kesehatan; c. Tunjangan Hari Raya; d. Tunjangan pulsa; e. Bonus tahunan; f. Insentif marketing; g. Tunjangan kenaikan BBM; h. Tunjangan jabatan; i. Tunjangan transpor; j. Tunjangan shift kerja; k. Tunjangan lembur 6 hari kerja. Selama ini Perseroan telah memberikan gaji dan upah telah memenuhi ketentuan Upah Minimum Propinsi sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pada tanggal 30 Juni 2011, karyawan tetap Perseroan berjumlah 142 orang (tidak termasuk direksi), sedangkan karyawan harian lepas Perseroan berjumlah 166 orang. Perseroan saat ini tidak memiliki tenaga kerja asing. Komposisi karyawan Perseroan menurut status kerja (tetap/ harian lepas), jenjang manajemen, tingkat pendidikan dan kelompok usia per 30 Juni 2011 dan per 31 Desember 2010, 2009, 2008, 2007 dan 2006 adalah sebagai berikut: Komposisi Karyawan di Perseroan Berdasarkan Jenjang Jabatan 30 Juni 31 Desember Jabatan 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % 2007 % 2006 % Manajer 8 5,63 8 5,52 8 5,19 4 2,44 4 2,44 4 2,38 Staf , , , , , ,38 Non Staf 4 2, , , , , ,24 Jumlah , , , , , ,00 Komposisi Karyawan di Perseroan Berdasarkan Jenjang Usia Usia 30 Juni 31 Desember 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % 2007 % 2006 % >50 Tahun 3 2,11 3 2,07 7 4,55 6 3,66 6 3,66 5 2, Tahun 15 10, , , , ,20 6 3, Tahun 92 64, , , , , , Tahun 32 22, , , , , ,38 Jumlah , , , , , ,00 ëë

68 Komposisi Karyawan di Perseroan Berdasarkan Jenjang Pendidikan 30 Juni 31 Desember Status 2011 % 2010 % 2009 % 2008 % 2007 % 2006 % SD 11 7, , , , , ,55 SLTP 12 8, , , , , ,14 SLTA (sederajat) 70 49, , , , , ,50 Akademi/ D , , , , , ,55 Sarjana/ S , , , , , ,67 S2 1 0,70 1 0,69 1 0,65 1 0,61 1 0,61 1 0,60 Jumlah , , , , , ,00 Kecenderungan menurunnya jumlah karyawan Perseroan dari tahun 2006 sampai tahun 2011 disebabkan karena pada periode tersebut ada beberapa karyawan tetap yang mengundurkan diri dan kemudian digantikan dengan karyawan tidak tetap berstatus kontrak (outsource). F. TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERSEROAN (CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY) Pelaksanaan program yang berkaitan dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (Corporate Social Responsibility/CSR) dilakukan dengan mempertimbangkan pengembangan kualitas masyarakat sekitar pabrik maupun kantor pusat dan masyarakat secara umum. Sebagai kepedulian Perseroan akan Tanggung Jawab Sosial Perseroan maka sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku Perseroan telah melakukan kegiatan sosial Perseroan (Corporate Social Responsibility) meliputi : 1. Beasiswa kepada keluarga inti karyawan Perseroan pada tahun 2010 dan Berpartisipasi dalam penyelenggaraan dalam acara Kompetisi Matematika Nasional yang diselenggarakan oleh Universitas Tarumanegara pada tahun G. PERJANJIAN PENTING DENGAN PIHAK KETIGA Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan melakukan perjanjian-perjanjian penting dengan pihak ketiga. Berikut merupakan perjanjian yang dilakukan oleh Perseroan: a. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Ekonomi Rahardja Akta Perjanjian Kredit Nomor 173 tanggal 26 Oktober 2005, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta juncto Perjanjian Perpanjangan Kredit No /LC Sublimit TR2, dibuat oleh dan antara Perseroan selaku Debitur dengan PT Bank Ekonomi Rahardja tanggal 7 Februari 2011 (sebagaimana telah disetujui oleh PT Bank Ekonomi Rahardja dalam Surat PT Bank Ekonomi Raharja kepada Perseroan No.041/MKT-KOP/LO/03/11 tanggal 18 Maret 2011), juncto Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 7 Februari 2011, dibuat di hadapan Dr. Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta juncto Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 September 2011, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Ekonomi Rahardja (Bank Ekonomi) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur. 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh Ekonomi terdiri dari: a. fasilitas pinjaman Aksep 1 (PA-1) sebesar Rp ,- (dua puluh lima miliar Rupiah); b. fasilitas pinjaman Aksep 2 (PA-2) sebesar Rp ,- (dua puluh lima miliar Rupiah); c. Forward line dengan plafond sebesar USD (tiga ratus ribu US Dollar); ëê

69 d. LC Sublimit TR-02 (multicurrency) dengan plafond Rp ,- (tiga ratus miliar Rupiah). 3. Ketentuan Pemakaian LC : Untuk pemakaian LC dan TR diatas Rp ,- (dua ratus tiga puluh miliar Rupiah), omset Perseroan harus mencapai Rp ,- (sembilan puluh miliar Rupiah) perbulan. 4. Suku Bunga : a. Fasilitas PA-1 adalah sebesar 9,75% per tahun. b. Fasilitas PA-2 adalah sebesar 9,75% pertahun. c. Fasilitas TR dalam Rupiah adalah 7,75% per tahun efektif d. Fasilitas TR dalam USD adalah 5,75% pertahun efektif. 5. Jangka Waktu : a. Fasilitas PA-1 adalah sejak tanggal 28 Oktober 2010 sampai dengan 28 Oktober b. Fasilitas PA-2 adalah sejak tanggal 28 Oktober 2010 sampai dengan 28 Oktober c. Fasilitas Forward Line adalah sejak tanggal 12 April 2011 sampai dengan 28 Oktober d. Fasilitas LC Sublimit TR-02 adalah sejak tanggal 27 Februari 2011 sampai dengan 28 Oktober Tujuan Fasilitas : Untuk pembayaran atas pembelian mesin-mesin oleh Debitur. 7. Jaminan : Jaminan untuk Fasilitas LC Sublimit TR adalah: a. Margin Account Perseroan, Margin Account akan ditempatkan pada saat pembukaan LC. Margin Account adalah sebesar 10% dari nominal yang akan dibuka. b. Piutang dagang atas nama Perseroan senilai Rp ,- yang dilaksanakan dengan Akta Penyerahan Jaminan Secara Fidusia No.183 tanggal 26 Februari 2007, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta. Jaminan untuk Fasilitas PA-1 dan PA-2 adalah: a. Tanah dan Bangunan di Jl, Raya Tamelang Kampung Krajan RT 002 RW01 Mekar Jaya, Cikampek-Karawang (Pabrik Baja); SHGB No. 8/Mekar Jaya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp ,- dan SHGB No. 9 /Mekar Jaya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp ,- b. Mesin forming, mesin shearing, mesin corrugating, mesin slitting, mesin CGL FEO senilai Rp ,- c. Barang dagangan (inventory) bahan baku dan barang jadi FEO senilai Rp ,- yang dilaksanakan dengan Akta Penyerahan Jaminan Secara Fidusia No.45 tanggal 10 Mei 2005, dibuat di hadapan Anriz Nazaruddin Halim, S.H., Notaris di Jakarta. d. Personal Guarantee atas nama Bapak Ibnu Susanto sebesar Rp ,- yang dilaksanakan dengan Akta Jaminan Pribadi (Borgtocht) No.176 tanggal 26 Oktober 2005, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta. Jaminan untuk Fasilitas TLG adalah: Jaminan Mesin Continuous Galvalume Line machine buatan RRC structural Steel Floor Machine tahun 2008 FEO sebesar Rp ,- berdasarkan Akta Penyerahan Jaminan Secara Fidusia No.161 tanggal 23 Oktober 2008, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta. ëé

70 Jaminan untuk Fasilitas Forward Line adalah: Margin Account Perseroan sebesar 20% untuk buy and sell Jaminan Mesin Continuous Galvalume Line machine buatan RRC structural Steel Floor Machine tahun 2008 FEO sebesar Rp ,- 8. Kewajiban Debitur : Antara lain : a. Perseroan wajib menyerahkan: 1) Laporan keuangan yang diaudit oleh Kantor Akuntan Publik yang sesuai dengan list BER 180 hari sejak tanggal laporan dan menyerahkan laporan keuangan 3 bulanan lengkap meliputi inventory, tagihan 90 hari sejak tanggal pelaporan; 2) laporan Usaha Kelola Lingkungan (UKL)/Usaha Pengelolaan Lingkungan (UPL) dalam semi annual basis terhitung 60 hari sejak tanggal laporan yang dimulai Juni b. Tidak diperbolehkan untuk mengajukan fasilitas di bank lain tanpa sepengetahuan Bank Ekonomi. c. Tidak diperbolehkan untuk menjaminkan asset Perseroan ditempat lain tana sepengetahuan Bank Ekonomi. d. Memberitahukan terlebih dahulu kepada Bank Ekonomi setiap akan melakukan perubahan susunan Direksi/ Dewan Komisaris serta mengubah anggaran dasar Debitur dan menyerahkan fotokopi/salinan perubahan anggaran dasar tersebut kepada Bank Ekonomi segera setelah dilakukan perubahan e. Setelah IPO kepemilikan saham mayoritas Debitur harus dimiliki oleh Ibnu Sutanto dan keluarga (minimal 70%) Catatan: Surat Bank Ekonomi No. 1337/COPS/ tanggal 6 Oktober 2011 menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan keluarga adalah sebagaimana diatur dalam buku I KUH Perdata Bab 13 pasal 290 sampai dengan 297 KUH Perdata sehingga yang dimaksud dengan Ibnu Susanto dan Keluarga adalah sama dengan yang ada dalam Pasal 30 Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham uar Biasa Perseroan (yaitu hubungan keluarga satu derajat ke bawah, ke samping dan semenda). 9. Pembatasan Tindakan Debitur (Negative Covenant) : Tanpa persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi, Debitur tidak akan melakukan hal-hal: a. bertindak sebagai penjamin b. menjaminkan kepada bank lain dan/atau pihak lain ketiga manapun juga, barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank Ekonomi untuk fasilitas Kredit ini c. meminjamkan atau menyewakan kepada pihak ketiga manapun juga, barang-barang yang telah diserahkan sebagai jaminan kepada Bank Ekonomi untuk faslitas kredit ini d. menarik dana melampaui plafond fasilitas kredit yang telah ditentukan oleh Bank Ekonomi e. merubah bentuk dan/atau status hukum Perseroan. 10.Domisili Hukum : Mengenai perjanjian ini dan segala akibatnya, Para Pihak memilih tempat kedudukan yang tetap dan umum pada Kantor Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Barat. ëè

71 Catatan: Sehubungan dengan rencana IPO berdasarkan surat Bank Ekonomi no. 0931/lgl/ tanggal 19 Agustus 2011, telah diberikan persetujuan kepada Perseroan atas: 1. Penawaran umum kepada masyarakat sehingga status Perseroan berubah menjadi Perseroan Terbuka. 2. Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan anggaran dasar bagi perseroan terbuka sesuai dengan peraturan yang berlaku dibidang pasar modal khususnya ketentuan Bapepam dan LK. 3. Perubahan susunan pengurus dan pengawas Perseroan yaitu dengan adanya penambahan sebagai direktur tidak terafiliasi dan komisaris independen sehubungan dengan good corporate governance. 4. Peningkatan modal dasar yang semula Rp ,- ditingkatkan menjadi Rp ,- serta peningkatan modal ditempatkan/disetor menjadi Rp ,- Sehubungan dengan rencana pembagian deviden tunai yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Ekonomi dalam Surat No. 1004/LGL/ tanggal 16 September Pembatasan mengenai diperlukannya persetujuan tertulis terlebih dahulu dari Bank Ekonomi sehubungan dengan rencana pembagian deviden tunai telah dihilangkan berdasarkan Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 September Berdasarkan Surat Bank Ekonomi No.465/PCB-CAB/KOP/11/2011 tanggal 7 Nopember 2011, perihal Surat Keterangan, yang menerangkan bahwa fasilitas kredit atas Perseroan sedang dalam proses perpanjangan, di mana fasilitas kredit atas Perseroan sudah diperpanjang sementara sampai dengan tanggal 28 Desember b. Perjanjian Kredit dengan PT BANK WINDU KENTJANA INTERNATIONAL Tbk Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.009/PK/X/05, tanggal 11 Oktober 2005 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.044/PK/V/06 tanggal 17 Mei 2006 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.178/APK-LC/XI/06 tanggal 11 Oktober 2006 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.059/APK-LC/III/07 tanggal 28 Maret 2007 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.099/APK-LC/V/07 tanggal 29 Mei 2007 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.296/APK-LC/V/08 tanggal 13 Mei 2008 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter of Credit No.041/APK-LC/IV/10 tanggal 21 April 2010 juncto Perubahan Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter Of Credit No.104/APK-LC/IV/11 tanggal 21 April 2011 [sebagaimana telah disetujui dalam Surat PT Bank Windu Kentjana International Tbk No.147/BW/KRD-EXT/III/11 tanggal 21 April 2011 perihal Perpanjangan Fasilitas Omnibus L/C Line (Sight & Usance), SKBDN Line (Sight & Usance) & TR, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank Windu Ketjana (Bank Windu) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur. 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh Bank Windu adalah : Letter of Credit dalam bentuk fasilitas Omnibus L/C Lines (SKBDN/LC Lokal, Sight dan Ussance L/C/Import) dan Trust Receipt sebesar tidak lebih dari Rp ,- 3. Plafond : Rp ,- (sepuluh miliar Rupiah) 4. Suku Bunga : a. Pembukaan LC sebesar 1/12%. b. Amandement fee LC Rp ,- + 1/12% jika ada kenaikan LC. c. Provisi 0,5% PERSEROAN annum. d. Biaya administrasi Rp Jangka Waktu : Fasilitas Letter of Credit dalam bentuk fasilitas Omnibus L/C Lines (SKBDN/LC Lokal, Sight dan Ussance L/C/Import) dan Trust Receipt berlaku 1 tahun sejak 21 April 2011 sampai dengan 21 April ëç

72 6. Tujuan Fasilitas : Letter of Credit dalam bentuk fasilitas Omnibus L/C Lines (SKBDN/LC Lokal, Sight dan Ussance L/C/Import) dan Trust Receipt digunakan untuk membayar kewajiban pembayaran Debitor kepada supliernya. 7. Jaminan : 1. Jaminan kebendaan fidusia atas persediaan barang milik Debitur yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan toko-toko pemberi fidusia maupun di bangunan lainnya milik pemberi fidusia ataupun pihak ketiga, dan baik dalam perjalanan menuju ataupun dari tempat pihak lain dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah senilai 150% dari seluruh fasilitas, (selanjutnya disebut Fidusia Persediaan 1) Fidusia Persediaan 1 diberikan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia No. 042/AJF/IV/10, tertanggal 21 April 2010, yang dibuat dibawah tangan, pernyataan dan Kuasa tertanggal 21 April 2010, yang dibuat dibawah tangan, oleh: 1) Debitur selaku Pemberi Fidusia 2) Bank Windu selaku Penerima Fidusia di mana Debitur memberikan jaminan fidusia kepada Bank Windu dan Bank Windu menerima jaminan fidusia yang diberikan oleh Debitur atas objek jaminan fidusia berupa : - seluruh barang dagangan/persediaan berupa stock besi dengan nilai jaminan saat ini sebesar Rp ,- dalam arti seluas-luasnya dan setiap barang sejenis yang dimiliki oleh Pemberi Fidusia antara lain yang disimpan di kantor pusat, kantor cabang, gudang maupun dibangunan lain milik Debitur maupun pihak ketiga. 2. Margin Deposit sebesar 10% untuk setiap pembukuan fasilitas L/C 3. Jaminan-jaminan lainya yang sekarang telah dan/ atau dikemudian hari akan dibuat dalam bentuk akta notaris maupun secara dibawah tangan yang diberikan oleh Debitur atau pihak lain siapapun kepada dan untuk kepentingan Bank Windu untuk menjamin segala sesuatu yang terhutang dan wajib dibayar oleh Debitur kepada Bank Windu. 8. Kewajiban Debitur : Antara lain : 1. Melakukan pembayaran untuk pelunasan dokumen fasilitas L/C termasuk komisi dan lain-lain. 2. Mencatat semua pembayaran dan penerimaan di dalam rekening Debitur yang ada pada Bank Windu. 3. Debitur wajib mematuhi segala peraturan-peraturan serta kebiasaan Bank Windu, baik yang sekarang ada maupun yang akan diadakan atau diberlakukan dikemudian hari. 10. Pembatasan Tindakan Debitur (Negative Covenant) : Sepanjang memiliki kewajiban kepada Bank Windu Debitur harus mendapat persetujuan tertulis terlebih dahulu apabila: 1. Meminjam atau meminjamkan uang kepada pihak ketiga siapapun, selain yang bertalian dengan usaha sehari-hari dengan Debitur. 2. Bertindak sebagai penjamin (borg) atas hutang pihak ketiga. 10.Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat êð

73 Catatan: Sehubungan dengan rencana IPO berdasarkan surat Bank Windu no. 481/BW/KRD-EXT/VIII/11 tanggal 15 Agustus 2011, telah diberikan persetujuan kepada Perseroan atas: 1. Penawaran umum kepada masyarakat sehingga status Perseroan berubah menjadi perseroan terbuka. 2. Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan anggaran dasar bagi perseroan terbuka sesuai dengan peraturan yang berlaku dibidang pasar modal khususnya ketentuan Bapepam dan LK. 3. Melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegangs aham Perseroan dengan masuknya pemegang saham publik Perseroan 4. Perubahan susunan pengurus dan pengawas Perseroan yaitu dengan adanya penambahan sebagai direktur tidak terafiliasi dan komisaris independen sehubungan dengan good corporate governance. 5. Pengajuan pengesampingan atas ketentuan pembatasan (Negative Covenant) mengenai perubahan susunan pemegang saham, sehingga tidak lagi memerlukan persetujuan Bank. 6. Rencana pembagian dividen kepada pemegang saham yang dilakukan setelah Perseroan menjadi perseroan terbuka tidak lagi memerlukan persetujuan tertulis Bank 7. Peningkatan modal dasar yang semula Rp ditingkatkan menjadi Rp ,- serta peningkatan modal ditempatkan/disetor menjadi Rp ,- Sehubungan dengan rencana pembagian deviden tunai yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Bank Windu berdasarkan Surat No.563/BW/KRD- EXT/IX/11 tanggal 6 September c. Perjanjian Kredit dengan PT Bank DBS INDONESIA Akta Perjanjian Kredit No.96 tanggal 22 Desember 2010, dibuat di hadapan Veronica Nataadmadja., S.H.,M.Corp Admin., M.Com, Notaris di Jakarta, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: 1. Para Pihak : a. PT Bank DBS Indonesia (DBS) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur. 2. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh DBS adalah : Uncommitted import letter of credit facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD ,- Uncommitted trust receipt facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD , Uncommitted bank guarantee facility dengan jumlah fasilitas tersedia maksimum hingga sebesar USD ,- 3. Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit : Batas Waktu setiap penarikan adalah maksimum 1 (satu) tahun. 4. Jangka Waktu : Fasilitas kredit ini akan berakhir pada tanggal 22 Desember Tujuan Fasilitas : Uncommitted trade finance facility tersebut digunakan untuk penambahan modal kerja. 6. Jaminan : Atas hutang ini dijamin dengan jaminan berupa: a. Gadai atas deposito milik Debitur yang disimpan di DBS dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar 10%untuk setiap penerbitan L/C. (selanjutnya disebut Gadai Deposito). êï

74 7. Kewajiban Debitur : Antara lain : b. Jaminan kebendaan fidusia atas persediaan barang milik Debitur yang terletak di kantor pusat, kantor cabang, gudang dan tokotoko pemberi fidusia maupun di bangunan lainnya milik pemberi fidusia ataupun pihak ketiga, dan baik dalam perjalanan menuju ataupun dari tempat pihak lain dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sejumlah Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah). (selanjutnya disebut Fidusia Persediaan 1) Fidusia Persediaan 1 diberikan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia No. 97 tanggal 22 Desember 2010 dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., M. Corp Admin, M.Com (business Law),Notaris di Jakarta; yang pada pokoknya mengatur: Debitur selaku Pemberi Fidusia DBS selaku Penerima Fidusia Debitur memberikan jaminan fidusia kepada DBS dan DBS dengan ini menerima jaminan fidusia yang diberikan oleh Debitor dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya Rp ,- (limapuluh miliar Rupiah) atas objek jaminan fidusia berupa : - Seluruh barang dagangan/persediaan berupa plat seng dalam bentuk gulungan dan lembaran.dengan nilai jaminan saat ini sebesar Rp ,- Dalam arti seluas-luasnya dan setiap barang sejenis yang dimiliki oleh Pemberi Fidusia antara lain yang disimpan di kantor pusat, kantor cabang, gudang maupun dibangunan lain milik Debitor maupun pihak ketiga. Debitor diperbolehkan dan dengan ini diberi kuasa oleh DBS untuk mengolah dan menjual objek Jaminan Fidusia, akan tetapi Debitor wajib mengganti objek Jaminan Fidusia yang telah dijual tersebut dengan objek jaminan fidusia yang lain sehingga nilai objek jaminan fidusia setiap saat nilainya tidak kurang dari Rp ,- (lima puluh miliar Rupiah). c. Perjanjian jaminan pribadi atas atas nama Ibnu Susanto, yang menjamin bahwa Debitur akan membayar segala bentuk kewajibannya pada tanggal jatuh tempo dan tepat waktu, serta membayarkan suku bunga yang ditanggung oleh debitur. Perjanjian jaminan pribadi atas atas nama Ibnu Susanto berdasarkan Akta Perjanjian jaminan pribadi No. 98 tanggal 22 Desember 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., M. Corp Admin, M.Com (business Law),Notaris di Jakarta. a. Debitur akan menyerahkan kepada DBS: 1) laporan keuangan tahunan Debitur yang telah diperikasa (audited) oleh pemeriksa keuangan independent (independent financial auditor) (Auditor) yang termasuk dalam daftar panel Auditor Bank dan/atau yang disetujui oleh DBS, dan laporan tahunan konsolidasi (jika ada) yang dibuat berdasarkan peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia dengan jangka waktu tidak lebih lama dari 180 (seratus delapan puluh) hari kalender setelah berakhirnya tahun buku berjalan; êî

75 2) laporan manajemen Debitur yang sekurang-kurangnya memuat laporan keuangan yang dipersiapkan secara internal dan laporan laba rugi untuk setiap akhir triwulan, dengan jangka waktu tidak lebih lama dari 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah berakhirnya triwulan berjalan; 3) laporan persediaan dan laporan tagihan-tagihan/piutang triwulanan dari Debitur yang dijaminkan ke DBS selambatlambatnya 90 (sembilan puluh) hari kalender setelah akhir periode setiap triwulan; 4) menyerahkan informasi, pernyataan, konfirmasi dan/atau dokumen lain yang dibutuhkan oleh DBS dari waktu ke waktu tidak lebih lama dari 30 (tiga puluh) hari kalender setelah informasi tersebut diatas tersedia b. Debitur akan segera menyampaikan pemberitahuan kepada DBS selambat-lambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender, apabila mengetahu terjadinya hal-hal sebagai berikut : 1) terjadi suatu cidera janji, proses arbitrase atau administrative, proses perkara perdata maupun pidana maupun perkara yang berhubungan dengan kewajiban pajak Debitur atau proses perkara di peradilan manapun; 2) Perubahan terhadap Anggaran Dasar Debitur termasuk struktur permodalan dan atau pengurus Debitur; 3) Perubahan secara material yang dapat mempengaruhi usaha Debitur dan/atau kondisi keuangan Debitur c. Debitur akan mensubordinasikan pinjaman dan/atau fasilitas keuangan dalam bentuk apapun yang diperoleh Debitur dari direktur, komisaris, pemegang saham dan/atau induk atau anak perusahaan Debitur terhadap Fasilitas Perbankan apabila terjadi peristiwa cidera janji (event of default). d. Debitur akan menyerahkan kepada DBS aktivitas mutasi dari rekening operasional utama Debitur di DBS, dengan jangka waktu tidak lebih lama dari 14 (empat belas) hari kerja dari akhir bulan; e. Debitur akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat bahwa pemilik saham mayoritas Debitur dilakukan oleh Tuan Hengky Setiawan dan Tuan Welly Setiawan; f. Perseroan akan menjaga dan mempertahankan pada setiap saat berdasarkan laporan keuangan Perseroan yang telah dikonsolidasikan dengan laporan keuangan Debitor : Debt Service Coverage Ratio sekurangnya 1x. Debt Service Ratio adalah perbandingan antara EBITDA dibagi jumlah hutang jangka panjang yang jatuh tempo dalam 1 tahun ditambah bunga [(Current Portion Long Term Debt) + Interest] Interest Service Coverage Ratio sekurangnya 1.5x. Interest Service Coverage Ratio adalah perbandingan antara laba sebelum pembayaran bunga, pajak dan penyusutan/a,ortisasi [Earning Before Interest Tax Depreciation and Amortization (EBITDA)] dengan bunga (Interest); Net Debt/Total Networth sebesar-besarnya 2x. Netdebt/Total Networth adalah total hutang bersih (netdebt) Debitur yang dikenakan bunga setelah dikurangi total kas êí

76 8. Pembatasan Tindakan Debitur (Negative Covenant) dibagi dengan keseluruhan dari nilai modal/saham, akumulasi laba dan/atau rugi Debitur dan kenaikan/penurunan modal akibat penlaian kembali harta kekayaan/aktiva perusahaan aupun karena perubahan nilai tukar mata uang (net worth). : Sepanjang Debitur memiliki kewajiban kepada DBS Debitur harus mendapat persetujuan tertulis dari DBS terlebih dahulu apabila: a. Mengubah jenis usaha Debitur; b. Mengubah bentuk dan/atau status hukum Debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain DBS) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual saham-saham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrument-instrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perseroan terhadap Debitor; c. Memindahtangankan sebagian besar asset (major asset) atau asset penting (material asset) atau perusahaan dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak ketiga; d. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau permohonan penundaan pembayaran; e. Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap pihak ketiga; f. Menerima kredit dan/atau pinjaman baru dan/atau tambahan dari bank lain atau pihak ketiga lainnya; g. Membayar hutangnya kepada para pemegang saham, direktur, komisaris dan/atau induk atau anak perusahaan Debitur dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari; h. Membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang bersifat material yang menguntungkan anggota Direksi, Komisaris atau pemegang saham Debitur atau pihak-pihak yang terkait dengan pihak yang disebutkan sebelumnya; i. Membuat atau memberikan ijin untuk dibuatkan pengalihan hak secara fidusia, surat pengakuan hutang, hak tanggungan, pembebanan biaya (baik biaya tetap atau mengambang), gadai, atau penjaminan lain dan/atau perjanjian dan/atau pengaturan lain yang pada intinya mempunyai pengaruh yang sama terhadap kekayaan atau hak-hak yang timbul dari tagihan Debitur, selain Jaminan diberikan kepada DBS (jika ada) atau yang telah diberitahukan secara tertulis oleh DBS; j. Mengakibatkan atau menyetujui untuk mengakibatkan terjadinya pengeluaran modal (capital expenditure) 9. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan tidak mengurangi hak DBS untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia. êì

77 Syarat-syarat dan Ketentuan-ketentuan Standar Pemberian Fasilitas Perbankan (Ketentuan-ketentuan Standar) 1. Bunga : a. Setiap bunga atas Fasilitas Perbankan (termasuk bunga pelanggaran) akan dihitung dengan dasar perhitungan harian, berdasarkan jumlah hari yang telah berlalu, dengan jumlah bulan tersisa atau periode tersisa lainnya sebagaimana ditentukan DBS dan berdasarkan perhitungan 360 hari per tahun termasuk hari pertama dari periode penarikan bunga yang bersangkutan namun tidak termasuk hari terakhir dari periode bunga bank; b. Dalam hal Fasilitas Perbankan berupa fasilitas cerukan, (i) bunga akan dihitung berdasarkan jumlah pembebanan minimum per bulan sebagaimana akan ditentukan oleh DBS dari waktu ke waktu, dan (ii) jika Nasabah diperbolehkan melakukan penarikan melebihi batas fasilitas atau menggunakan fasilitas sebelum diaktivasi secara normal atau melebihi batas fasilitas yang disetujui, Nasabah wajib membayar bunga dengan tingkat suku bunga sebagaimana ditentukan oleh DBS sehubungan dengan bunga pelanggaran atas jumlah yang ditarik melebihi batas fasilitas atau menggunakan fasilitas sebelum diaktivasi secara formal atau melebihi batas fasilitas yang disetujui, dan tambahan bunga tersebut akan dihitung berdasarkan pembebanan minimum per bulan yang diperhitungkan berdasarkan paragraph (i) di atas; c. Sepanjang Nasabah masih mempunyai tunggakan bunga yang masih belum dibayarkan atau denda, setiap pembayaran yang dilakukan oleh Nasabah kepada DBS akan dipergunakan untuk menyelesaikan bunga atau denda yang masih terhutang tersebut dan tidak akan dicatat sebagai pembayaran/angsuran terhadap hutang pokok dari Fasilitas Perbankan. 2. Bunga Pelanggaran : Jika terjadi pelanggaran pembayaran terhadap hutang Nasabah kepada DBS dan/atau bunga yang telah jatuh tempo dan harus dibayar, maka Bunga Pelanggaran (default interest) wajib dibayarkan atas jumlah yang telah jatuh tempo tersebut terhitung sejak tanggal jatuh tempo hingga tanggal dilakukannya pembayaran (sesudah dan sebelum penilaian). Kecuali ditentukan lain, bunga atas jumlah yang telah jatuh tempo wajib dibayarkan segera sebagaimana diminta oleh DBS namun bila tidak dimintakan sebelumnya, maka akan dibayarkan pada akhir setiap bulan atau jangka waktu lain yang ditentukan oleh DBS. DBS juga mempunyai hak untuk membebankan biaya atas penggunaan cerukan yang melampaui batas yang telah disepakati dengan tingkat yang akan ditentukan oleh DBS. 3. Pernyataan : Nasabah dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa setiap pernyataan berikut ini adalah benar dan tepat sejak tanggal Dokumen Fasilitas Perbankan ditandatangani hingga tanggal diserahkannya pernyataan permohonan penggunaan Fasilitas Perbankan dan mengakui bahwa DBS telah menandatangani Dokumen Fasilitas Perbankan dengan mengandalkan pernyataan dan jaminan berikut: a. Nasabah adalah suatu badan usaha yang didirikan secara sah berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia, dan mempunyai kekuasaan korporasi dan wewenang penuh serta hak yang sah êë

78 untuk memiliki dan menguasai harta dan menjalankan usahanya yang sekarang ini sedang dijalankan dan tidak sedang, pernah, atau dalam proses likuidasi atau dibubarkan oleh undang-undang atau pengadilan manapun; b. Untuk menandatangani dan menjalankan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan, Nasabah telah memperoleh kewenangan penuh dan segala tindakan korporasi yang diperlukan untuk memberikan kewenangan kepada Nasabah untuk menandatangani dan melakukan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan telah dipenuhi oleh Nasabah; c. Dokumen Fasilitas Perbankan merupakan dokumen yang sah dan mengikat Nasabah serta dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat didalamnya kecuali terhadap hal-hal yang dibatasi oleh prinsip-prinsip dan hukum yang mempengaruhi hak-hak kreditur secara umum; d. Setiap ijin atau persetujuan apapun yang disyaratkan dari pemerintah, direksi, dewan komisaris, pemegang saham dan/atau pihak ketiga yang berkepentingan sehubungan dengan pelaksanaan dan ditandatanganinya Dokumen Fasilitas Perbankan oleh Nasabah telah diperoleh Nasabah dan berlaku penuh dan mengikat Nasabah; e. Eksekusi dan pelaksanaan Dokumen Fasilitas Perbankan tidak dan tidak akan melanggar ketentuan-ketentuan sebagai berikut: (i) Akta pendirian, anggaran dasar (jika merupakan perusahaan) atau perjanjian persekutuan (jika merupakan persekutuan) atau dokumen lainnya yang berlaku terhadap Nasabah; (ii) dokumen atau perjanjian lain yang mengikat Nasabah atau harta kekayaannya atau setiap kewenangan, perijinan, atau persetujuan yang memberikan kewenangan kepada Nasabah untuk menjalankan usahanya; (iii) hukum yang berlaku, peraturan, ketentuan atau keputusan atau perintah pengadilan, badan pemerintahan atau bursa efek f. Nasabah (termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Nasabah) tidak sedang terlibat dalam suatu perkara (kepailitan, pidana maupun perdata), proses arbitrase atau peradilan administratif atau peradilan pajak atau peradilan manapun atau sedang menunggu keputusan atau sejauh yang diketahui Nasabah dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap Nasabah atau pihak terkait dari Nasabah; g. Tidak terdapat, sedang atau akan terjadi tindakan hukum atau proses persidangan terhadap (yang diketahui oleh) Nasabah (termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Nasabah) yang mengancam Nasabah baik yang berupa pembubaran, reorganisasi atau penunjukan kurator atas sebagian atau seluruh harta kekayaan atau penghasilan Nasabah; h. Nasabah tidak sedang dalam kondisi melanggar atau Cidera Janji berdasarkan perjanjian mana Nasabah merupakan pihak atau mengikat Nasabah atau harta kekayaan Nasabah yang dapat mengakibatkan kerugian material terhadap usaha atau kondisi keuangan Nasabah; êê

79 i. Laporan keuangan Nasabah diserahkan kepada DBS dalam hubungannya dengan Fasilitas Perbankan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip umum akuntansi yang berlaku pada jurisdiksi dimana Nasabah berada dan menyerahkan (dalam hubungannya dengan catatan yang diberikan) suatu laporan keuangan yang benar hingga pada saat dibuatnya laporan keuangannya; j. Seluruh kewajiban dan ganti rugi (jika ada) atas kekayaan Nasabah telah diberitahukan kepada DBS, baik laporan keuangan terbaru Nasabah atau lainnya; dan k. Semua informasi yang telah diberikan kepada DBS oleh Nasabah atau pihak lain atas nama Nasabah yang berhubungan dengan Fasilitas Perbankan adalah benar, lengkap dan akurat dalam segala hal yang material dan tidak menyangkut fakta dan keadaan material yang tidak diberitahukan kepada DBS dan jika diberitahukan, dapat mempengaruhi pendapat seseorang dalam mengambil keputusan untuk memberikan pembiayaan kepada Nasabah; l. Seluruh pendaftaran yang dipersyaratkan dan setiap pajak yang harus dibayar, untuk memastikan sahnya Dokumen Fasilitas Perbankan ini telah dipenuhi oleh Nasabah; m. Nasabah menjamin bahwa Nasabah tidak memiliki hutang/kewajiban kepada pihak lain selain kepada pihak yang telah diberitahukan secara tertulis kepada dan disetujui oleh DBS. n. Nasabah menjamin bahwa tidak ada pembebanan atau penjaminan (selain dari yang telah diberitahukan secara tertulis kepada dan disetujui oleh DBS) atas seluruh atau sebagian kekayaan Nasabah. 4. Hak-hak Yang Mengikat Nasabah : Hak-hak yang diberikan kepada DBS berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan mengikat Nasabah dan pengganti Nasabah dan tidak akan dibatasi atau dipengaruhi oleh (i) likuidasi (baik yang diharuskan maupun secara sukarela) yang mempengaruhi Nasabah atau (ii) setiap perubahan anggaran dasar DBS karena adanya penggabungan, konsolidasi, rekonstruksi atau lainnya, atau (iii) setiap kematian, kepailitan, ketidakcakapan atau ketidakmampuan yang mempengaruhi pemberi jaminan. 5. Peristiwa Cidera Janji : a. Tanpa mengesampingkan ketentuan-ketentuan lain dalam Dokumen Fasilitas Perbankan (termasuk namun tidak terbatas, hak DBS untuk melakukan peninjauan kembali dan hak untuk meminta pembayaran segera atas Fasilitas Perbankan yang bersifat uncommitted dan wajib dibayar kembali apabila dimintakan), jika terjadi salah satu atau lebih hal-hal sebagai berikut (Peristiwa Cidera Janji): (i) Gagal dalam membayar: salah satu pihak dalam Dokumen Fasilitas Perbankan (selain DBS) tidak membayar hutang dan/atau memenuhi kewajiban-kewajiban yang telah jatuh tempo dan wajib dibayarkan berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan kepada pihak lain pada saat jatuh tempo atau atas permintaan jika sudah dapat dibayarkan. êé

80 (ii) Pelanggaran lain: Jika ditemukan bahwa pernyataan, jaminan, janji, deklarasi, atau laporan dari Nasabah dalam Dokumen Fasilitas Perbankan atau dokumen yang diserahkan kepada DBS ternyata tidak sesuai dengan atau terbukti telah memberikan informasi tidak benar dalam hal dibuat atau dianggap ulang atau Nasabah Nasabah tidak melaksanakan atau bertindak tidak sesuai dengan ketentuan yang diatur pada Dokumen Fasilitas Perbankan dimana ia menjadi salah satu pihak di dalamnya; (iii) Cidera Silang (Cross Default): Setiap hutang Nasabah (kepada pihak manapun) tidak dibayar ketika jatuh tempo, atau dinyatakan menjadi jatuh tempo dan dapat dibayarkan sebelum jatuh tempo atau jika Nasabah ingkar janji berdasarkan mata uang asing atau transaksi opsi mata uang asing (atau transaksi lain yang dipersamakan), atau transaksi derivatif dengan pihak lain; (iv) Ketidakberlakuan, Penyangkalan, Ketidakabsahan: Salah satu atau lebih ketentuan dalam Dokumen Fasilitas Perbankan menjadi atau dinyatakan oleh Nasabah, untuk alas an apapun, tidak berlaku atau tidak dapat dilaksanakan, atau menjadi atau akan menjadi melawan hukum bagi Nasabah untuk melaksanakan atau memenuhi kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan dimana Nasabah menjadi salah satu pihak; atau jika pada suatu waktu, menjadi melawan hukum bagi DBS untuk membuat, membiayai atau memperbolehkan untuk menyisakan seluruh atau sebagian dari penarikan yang dibuat atau akan dibuat berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (v) Penghentian Usaha/ Pengambilalihan/ Akuisisi Paksa/Pembatalan Ijin: Nasabah mengubah atau mengancam untuk mengubah bidang usahanya, menghentikan atau menangguhkan atau mengancam untuk menghentikan atau menangguhkan seluruh atau sebagian besar kegiatan usahanya atau setiap usaha pemerintah atau penguasa untuk mengambil alih, menasionalisasi atau mengakuisisi paksa seluruh atau sebagian besar kekayaan atau modal/sahamnya, atau membatalkan atau mencabut seluruh atau sebagian dari ijin-ijinnya yang berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku dibutuhkan untuk menjalankan usahanya. (vi) Eksekusi: dilaksanakannya eksekusi atau dikeluarkannya perintah sita jaminan (conservatoir beslaag), perintah penjualan/lelang atau bentuk lain dari eksekusi terhadap Jaminan atau setiap bagian kekayaan Nasabah; (vii) Insolvensi, Penundaan Pembayaran dan Kepailitan: Nasabah berada dalam keadaan pailit atau insolven atau tidak mampu membayar hutangnya, berhenti, menunda atau mengancam untuk berhenti atau menunda pembayaran atas seluruh atau sebagian besar dari (atau bagian khusus dari) hutangnya, memulai negosiasi atau langkah lain yang mengarah ke penangguhan, penjadwalan ulang atau êè

81 pengaturan ulang seluruh atau sebagian besar dari (atau bagian khusus dari) hutangnya (atau dari setiap bagian dari hutangnya masing-masing yang harus dibayar pada saat jatuh tempo), mengajukan atau membuat pengalihan secara umum atau pengaturan/kesepakatan dengan atau untuk kepentingan para krediturnya, atau disetujuinya atau dinyatakan (viii)pembubaran: Setiap tindakan yang diambil oleh siapapun dengan tujuan untuk mengajukan/mengupayakan kepailitan, likuidasi, pembubaran atau penghentian usaha Nasabah atau penunjukan seorang likuidator (termasuk likuidator sementara), curator atau pejabat yang sama dari Nasabah atau atas setiap bagian dari harta kekayaan Nasabah; (ix) Litigasi: Nasabah terlibat atau turut serta dalam proses litigasi atau proses hukum sejenis (termasuk namun tidak terbatas pada gugatan mengenai lingkungan hidup) yang menurut pendapat dan penilaian sendiri dari DBS dapat mempengaruhi kemampuan Nasabah untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (x) Perubahan mendasar atau merugikan: Setiap keadaan atau perubahan atau serangkaian keadaan atau perubahan yang menurut pendapat dan penilaian sendiri dari DBS dapat menimbulkan pengaruh yang besar atau merugikan kegiatan usaha/bisnis atau kondisi keuangan Nasabah atau pengaruh yang merugikan terhadap kemampuan Nasabah untuk melaksanakan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan. (xi) Jaminan dalam bahaya: Setiap Jaminan (jika ada) berdasarkan pendapat DBS terancam/berada dalam bahaya dan pemberitahuan mengenai hal tersebut telah diberikan kepada Nasabah. (xii) Ketidakmampuan pemberi jaminan: Setiap tindakan yang diambil untuk mendapatkan putusan sela sehubungan dengan pemberi jaminan berdasarkan hukum kepailitan di Indonesia, atau jika suatu permohonan dibuat atau suatu petisi dikeluarkan berdasarkan peraturan perundangundangan yang menyatakan putusan kepailitan atas pemberi jaminan, atau jika pemberi jaminan meninggal, menjadi sakit jiwa/gila atau cacat tetap (jika ada) 6. Hukum Yang Berlaku dan Jurisdiksi 7. Syarat dan Ketentuan Yang Berlaku Bagi Jaminan : Ketentuan-ketentuan Standar ini dan hak dan kewajiban para pihak tunduk pada dan ditafsirkan sesuai dengan peraturan perundangundangan Republik Indonesia : 1. Ketentuan berikut ini berlaku terhadap Fasilitas Perbankan yang dijamin dengan Jaminan yang diberikan oleh Nasabahdan/atau pemberi jaminan (jika ada). JIka tidak terdapat Jaminan, maka ketentuan tambahan ini tidak berlaku terhadap Fasilitas Perbankan. êç

82 2. DBS Berhak untuk menentukan macam, cara pengikatan dan/atau penguasaan. Jaminan sebagaimana disebutkan pada Dokumen Fasilitas Perbankan terkait. Dokumen Jaminan harus dibuat dalam bentuk dan isi yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. 3. Dalam hal terjadi eksekusi atas Jaminan, maka hasil eksekusi tersebut akan didistribusikan dengan urutan sebagai berikut: (a) pertama, untuk pembayaran segala biaya, ongkos, pengeluaran (dan pajak yang timbul sehubungan dengan eksekusi Jaminan tersebut) dan pembayaran wajib lainnya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (b) kedua, membayar kepada DBS segala denda/penalty yang timbul berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (c) ketiga, membayar kepada DBS setiap bunga yang telah jatuh tempo berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (d) keempat, membayar kepada DBS Pokok Fasilitas yang telah jatuh tempo dan belum terbayar berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan; (e) dana yang tersisa, jika ada, akan diserahkan kepada Nasabah atau pihak lain yang berhak atas dana yang tersisa tersebut dan DBS tidak mempunyai kewajiban untuk membayar bunga atas dana yang tersisa tersebut. 4. Ketentuan-ketentuan berikut ini berlaku terhadap Fasilitas Perbankan yang dijamin dengan Jaminan berupa hak tanggungan atas tanah/bangunan, hipotek atas kapal dan/atau pesawat udara, fidusia atas mesin dan/atau barang persediaan yang diberikan oleh Nasabah untuk menjamin Fasilitas Perbankan. Jika tidak terdapat hak tanggungan, hipotek dan/atau fidusia diberikan sebagai Jaminan, maka ketentuan tambahan ini tidak berlaku terhadap Fasilitas Perbankan. (a) Penilaian atas Jaminan. DBS berhak setiap waktu meminta atau melakukan penilaian terhadap nilai Jaminan yang diberikan oleh Nasabah kepada DBS. Penilaian tersebut dapat dilakukan sendiri oleh DBS atau oleh penilai independen yang ditentukan oleh DBS. Seluruh biaya yang timbul sehubungan dengan pelaksanaan penilaian tersebut sepenuhnya menjadi tanggung jawab Nasabah. (b) Asuransi atas Jaminan: (i) (ii) Nasabah akan dan akan memastikan bahwa Nasabah akan (1) senantiasa membuka dan memelihara asuransi pada perusahaan asuransi bereputasi baik yang disetujui oleh DBS, dalam jumlah dan nilai yang dapat diterima DBS atas seluruh Jaminan; (2) menjadikan DBS sebagai pihak yang menerima pembayaran dalam hal terjadi kerugian/ganti kerugian; dan (3) secara tepat waktu membayar seluruh premi dan menyerahkan seluruh polis, cover note, dan tanda terima asuransi tersebut diatas kepada DBS sebelum Fasilitas Perbankan diaktivasi atau pada saat Fasilitas Perbankan atau asuransi diperpanjang/diperbaharui. Jika DBS tidak menerima polis, cover note dan/atau éð

83 Catatan: Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum, berdasarkan: tanda terima pembayaran asuransi sebagaimana tersebut diatas sebelum Fasilitas Perbankan diaktivasi atau pada saat Fasilitas Perbankan atau asuransi diperpanjang/diperbaharui, maka DBS berhak (namun tidak wajib) mengatur pengasuransian secara otomatis atas Jaminan dengan maskapai asuransi pilihannya dengan jumlah yang cukup menurut DBS dan mendebit rekening Nasabah untuk membayar premi atas asuransi tersebut. (iii) Sepanjang jangka waktu Fasilitas Perbankan, DBS berhak meminta Nasabah untuk menyerahkan kepada DBS, bukti pembayaran premi asuranasi, atau melakukan tindakan lain yang diperlukan menurut keputusannya sendiri untuk memastikan pembayaran tersebut, termasuk mendebit rekening bank Nasabah yang ada di DBS untuk pembayaran premi asuransi tersebut. (c) DBS atau pihak lain yang ditunjuk oleh DBS setiap saat berhak untuk memasuki tempat kegiatan usaha Nasabah untuk memeriksa (dan tidak akan dianggap sebagai tindakan melanggar batas) dan memonitor Jaminan untuk mengevaluasi nilai Jaminan. Nasabah akan memberikan Dokumen Jaminan atau ijin yang diperlukan unutk memasuki lokasi Jaminan kepada DBS atau pihak lain yang ditunjuk oleh DBS sekurang-kurangnya 1 (satu) kali dalam satu tahun. (d) Apabila Jaminan berada dalam penguasaan dan dipelihara oleh pihak ketiga yang bertindak sebagai agen jaminan, agen pengelola jaminan (collateral manager) atau kedudukan sejenis lainnya atas nama, bagi dan untuk kepentingan DBS, maka Jaminan akan dipisahkan dari harta kekayaan pihak ketiga tersebut. 1. Surat DBS no.548/viii/dbsi IBG-JKT/2011 tanggal 18 Agustus 2011, telah diberikan persetujuan kepada Perseroan atas: a. penawaran umum kepada masyarakat sehingga status Perseroan berubah menjadi perseroan terbuka. b. Peningkatan modal dasar yang semula Rp ditingkatkan menjadi Rp ,- serta peningkatan modal ditempatkan/disetor menjadi Rp ,- 2. Surat DBS No. 599/IX/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 12 September 2011, telah diberikan persetujuan bahwa: - segala perubahan pemegang saham Perseroan yang tidak mengurangi jumlah kepemilikan saham baik secara langsung maupun tidak langsung dari tuan Ibnu Susanto dan anggota-anggota keluarganya sekurangkurangnya 51%, hanya membutuhkan pemberitahuan kepada Bank selambatnya dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender. Sehubungan dengan rencana pembagian deviden tunai yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Perseroan telah memperoleh persetujuan dari DBS berdasarkan Surat No. 587/IX/DBSI IBG-JKT/2011 tanggal 7 September éï

84 d. Perjanjian Kredit dengan PT Bank Danamon Indonesia Akta Perjanjian Kredit No.44 tanggal 10 Mei 2005, dibuat di hadapan Anriz Nazarudin Halim, Notaris di Jakarta juncto Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Pemberian Fasilitas Letter Of Credit Impor dan atau Perjanjian Pemberian Fasilitas Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri No. BDI/MR/PP/LC/015/01-06 tanggal 18 Januari 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.BDI/MR/PPFLCNOR SKBDN/192/0506 tanggal 13 Desember 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. BDI/MR/PPFLC and or SKBDN/085/0606 tanggal 13 Juni 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.BDI/MR/PPFLC and or SKBD/206/0706 tanggal 11 Juni 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. BDI/MR/PPFLC and or SKBDN/067/0806 tanggal 10 Agustus 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Teradap Perjanjian Kredit No.BDI/MR/PPFLC and OR SBDN/153A/1006 tanggal 23 November 2006 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. BDI/MR/PPFLC and Or SKBDN/096/1106 tanggal 23 November 2006 juncto Perjanjian Perubahan Terhadap Perjanjian Kredit No. PP/519/1007 tanggal 30 Oktober 2007 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.PPWK/121/2007 tanggal 30 Oktober 2007 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. PPWK/090/1108 tanggal 5 Desember 2008 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. PPWK/073/1209 tanggal 4 Desember 2009 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No. PPWK/089/1010 tanggal 28 Oktober 2010 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.PPWK/076/0411 tanggal 1 Juni 2011 juncto Perjanjian Perpanjangan Terhadap Perjanjian Kredit No.PPWK/107/1011 tanggal 4 Nopember 2011, yang mengatur antara lain hal-hal sebagai berikut: A. Para Pihak : a. PT Bank Danamon Indonesia (Danamon) selaku Kreditur; dan b. Perseroan selaku Debitur. B. Fasilitas Kredit : Fasilitas kredit yang diberikan oleh Danamon adalah Fasilitas Sight Letter of Credit Impor (fasilitas L/C) dan Fasilitas Sight dan atau Usance Surat Credit Berdokumen Dalam Negeri (fasilitas SKBDN) sebesar USD C. Batas Waktu Penarikan dan/atau Penggunaan Fasilitas Kredit : Batas Waktu setiap penarikan adalah maksimum 1 (satu) tahun. D. Jangka Waktu : Sejak tanggal 31 Oktober 2011 dan berakhir pada tanggal 31 Nopember 2011 E. Tujuan Fasilitas : Fasilitas Sight Letter of Credit Impor (fasilitas L/C) dan Fasilitas Sight dan atau Usance Surat Credit Berdokumen Dalam Negeri (fasilitas SKBDN) tersebut digunakan untuk penambahan modal kerja. F. Jaminan : Hutang dijamin dengan jaminan berupa: a. Margin deposito milik Debitur kepada Danamon dengan nilai penjaminan sekurang-kurangnya sebesar 30% untuk setiap penerbitan L/C impor dan Sight SKBDN. b. Jaminan kebendaan fidusia atas persediaan barang milik Debitur. Fidusia diberikan berdasarkan Akta Jaminan Fidusia nomor 45 tanggal 10 Mei 2005, dibuat di hadapan Anriz Nazarudin Halim, Notaris di Jakarta; yang pada pokoknya mengatur: 1) Debitur selaku Pemberi Fidusia 2) Danamon selaku Penerima Fidusia 3) Debitur memberikan jaminan fidusia kepada Danamon dan Danamon menerima jaminan fidusia yang diberikan oleh Debitur dengan nilai penjaminan sekurangkurangnya USD atas objek jaminan fidusia berupa : éî

85 i. Seluruh barang dagangan/persediaan baik yang ada dan yang akan ada dalam arti seluas-luasnya dan setiap barang sejenis yang dimiliki oleh Pemberi Fidusia. 7. Kewajiban Debitur : Antara lain : a. Menjalankan usaha secara layak dan efisiensi. b. Laporan manajemen Debitur yang sekurang-kurangnya memuat laporan keuangan yang dipersiapkan secara internal dan laporan laba rugi untuk setiap akhir triwulan, c. Laporan persediaan dan laporan tagihan-tagihan/piutang. d. Menyerahkan informasi, pernyataan, konfirmasi dan/atau dokumen lain yang dibutuhkan oleh Danamon. e. Melakukan pembukuan mengenai keadaan perusahaan. 8. Pembatasan Tindakan Debitur (Negative Covenant) : Sepanjang Debitur memiliki kewajiban kepada Danamon, Debitur harus mendapat persetujuan tertulis dari Danamon terlebih dahulu apabila: a. Mengubah jenis usaha Debitur; b. Mengubah bentuk dan/atau status hukum Debitur, melikuidasi, meleburkan, menggabungkan dan/atau membubarkan dan/atau melakukan hal lain untuk kepentingan krediturnya (selain Danamon) termasuk mengeluarkan saham-saham baru dan/atau menjual sahamsaham yang telah ada, hak opsi, waran atau instrumentinstrumen sejenis lainnya dengan pengecualian terhadap akuisisi yang akan dilakukan oleh Perseroan terhadap Debitor; c. Memindahtangankan sebagian besar asset (major asset) atau asset penting (material asset) atau perusahaan dalam bentuk atau dengan nama apapun juga dan dengan maksud apapun juga kepada pihak ketiga; d. Mengajukan permohonan untuk dinyatakan pailit atau permohonan penundaan pembayaran; e. Mengikatkan diri sebagai penjamin (borg) terhadap pihak ketiga; f. Menerima kredit dan/atau pinjaman baru dan/atau tambahan dari bank lain atau pihak ketiga lainnya; g. Membayar hutangnya kepada para pemegang saham, direktur, komisaris dan/atau induk atau anak perusahaan Debitur dalam bentuk apapun juga yang sekarang telah ada maupun yang akan timbul dikemudian hari; h. Membuat dan menandatangani suatu perjanjian yang bersifat material yang menguntungkan anggota Direksi, Komisaris atau pemegang saham Debitur atau pihak-pihak yang terkait dengan pihak yang disebutkan sebelumnya; i. Membuat atau memberikan ijin untuk dibuatkan pengalihan hak secara fidusia, surat pengakuan hutang, hak éí

86 tanggungan, pembebanan biaya (baik biaya tetap atau mengambang), gadai, atau penjaminan lain dan/atau perjanjian dan/atau pengaturan lain yang pada intinya mempunyai pengaruh yang sama terhadap kekayaan atau hak-hak yang timbul dari tagihan Debitur, selain Jaminan diberikan kepada Danamon (jika ada) atau yang telah diberitahukan secara tertulis oleh Danamon; j. Mengakibatkan atau menyetujui untuk mengakibatkan terjadinya pengeluaran modal. 9. Domisili Hukum : Para Pihak sepakat memilih domisili hukum yang tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dengan tidak mengurangi hak Danamon untuk mengajukan tuntutan hukum di Pengadilan lain di dalam wilayah Republik Indonesia. Syarat-syarat dan Ketentuan-ketentuan Standar Pemberian Fasilitas Perbankan (Ketentuan-ketentuan Standar) 1. Bunga : a. Increase sebesar 0.625% per transaksi. b. Payment : 1) Discrepancy Fee sebesar USD 100 2) Payment comission sebesar USD 50 c. Pemberian fasilitas L/C 1) Opening comission sebesar 0,625% 2) Long telex sebesar Rp ,- d. Amendment 1) Incriase in L/C value sebesar 0,625% 2) Extension of validity date sebesar Rp ,- 3) Cancellation sebesar USD 50. 4) Short telex/ swift Rp ,- e. Payment 1) Discrenancy Fee sebesar USD ) administrasiline sebesar Rp ,- 2. Bunga Pelanggaran : Jika terjadi pelanggaran keterlambatan atas pembayaran kewajiban / hutang, seluruh biaya yang dimaksud dalam perjanjian maka akan dikenakan denda sebesar 20% per bulan, yang dihitung dari jumlah uang yang terlambat dibayar oleh Debitur kepada Danamon. 3. Pernyataan : Debitur dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa penandatanganan tersebut a. Untuk menandatangani dan menjalankan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan, Nasabah telah memperoleh kewenangan penuh dan segala tindakan korporasi yang diperlukan untuk memberikan kewenangan kepada Nasabah untuk menandatangani dan melakukan kewajibannya berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan telah dipenuhi oleh Nasabah; b. Dokumen Fasilitas Perbankan merupakan dokumen yang sah dan mengikat Nasabah serta dapat dilaksanakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang terdapat didalamnya kecuali terhadap hal-hal yang dibatasi oleh prinsip-prinsip dan hukum yang mempengaruhi hak-hak kreditur secara umum; éì

87 4. Hak-hak Yang Mengikat Nasabah c. Nasabah (termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Nasabah) tidak sedang terlibat dalam suatu perkara (kepailitan, pidana maupun perdata), proses arbitrase atau peradilan administratif atau peradilan pajak atau peradilan manapun atau sedang menunggu keputusan atau sejauh yang diketahui Nasabah dapat mempengaruhi atau berpengaruh terhadap Nasabah atau pihak terkait dari Nasabah; d. Tidak terdapat, sedang atau akan terjadi tindakan hukum atau proses persidangan terhadap (yang diketahui oleh) Nasabah (termasuk Direksi, Dewan Komisaris dan/atau pemegang saham Nasabah) yang mengancam Nasabah baik yang berupa pembubaran, reorganisasi atau penunjukan kurator atas sebagian atau seluruh harta kekayaan atau penghasilan Nasabah; e. Nasabah tidak sedang dalam kondisi melanggar atau Cidera Janji berdasarkan perjanjian mana Nasabah merupakan pihak atau mengikat Nasabah atau harta kekayaan Nasabah yang dapat mengakibatkan kerugian material terhadap usaha atau kondisi keuangan Nasabah; f. Laporan keuangan Nasabah diserahkan kepada Danamon dalam hubungannya dengan Fasilitas Perbankan yang disusun berdasarkan prinsip-prinsip umum akuntansi yang berlaku pada jurisdiksi dimana Nasabah berada dan menyerahkan (dalam hubungannya dengan catatan yang diberikan) suatu laporan keuangan yang benar hingga pada saat dibuatnya laporan keuangannya; g. Seluruh kewajiban dan ganti rugi (jika ada) atas kekayaan Nasabah telah diberitahukan kepada Danamon, baik laporan keuangan terbaru Nasabah atau lainnya; dan h. Nasabah menjamin bahwa Nasabah tidak memiliki hutang/kewajiban kepada pihak lain selain kepada pihak yang telah diberitahukan secara tertulis kepada dan disetujui oleh Danamon. : Hak-hak yang diberikan kepada Danamon berdasarkan Dokumen Fasilitas Perbankan mengikat Nasabah dan pengganti Nasabah dan tidak akan dibatasi atai dipengaruhi oleh (i) likuidasi (baik yang diharuskan maupun secara sukarela) yang mempengaruhi Nasabah atau (ii) setiap perubahan anggaran dasar Danamon karena adanya penggabungan, konsolidasi, rekonstruksi atau lainnya, atau (iii) setiap kematian, kepailitan, ketidakcakapan atau ketidakmampuan yang mempengaruhi pemberi jaminan. 5. Peristiwa Kelalaian : (a) Angsuran hutang pokok dan atau bunga tidak belum dibayarkan pada saat jatuh tempo atau atas permintaan jika sudah dapat dibayarkan. (b) Bila menurut Danamon debitur tidak memenuhi, terlambat memenuhi atau memenuhu namun hanya sebagian dari kewajiban didalam perjanjian (c) Adanya ketidakbenaran dokumen yang terkait dengan perjanjian. (d) Bila Danamon beranggapan debitur mengalami kemunduran keuangan. (e) Apabila debitur dinyatakan pailit, dan kekayaan debitur éë

88 6. Hukum Yang Berlaku dan Jurisdiksi Catatan: 1. Sehubungan dengan rencana Penawaran Umum: atau penjamin disita oleh instansi yang berwajib. (f) Apabila debitur atau penjamin lalai menjalankan kewajiban dalam perjanjian. : Ketentuan-ketentuan Standar ini dan hak dan kewajiban para pihak tunduk pada dan ditafsirkan sesuai dengan peraturan perundang-undangan Republik Indonesia a. Berdasarkan Surat Danamon no. 496/COMMA0008/0811 tanggal 18 Agustus 2011, telah diberikan persetujuan kepada Perseroan atas: 1) Penawaran umum kepada masyarakat sehingga status Perseroan berubah menjadi perseroan terbuka. 2) Perubahan seluruh anggaran dasar Perseroan guna menyesuaikan dengan ketentuan anggaran dasar bagi perseroan terbuka sesuai dengan peraturan yang berlaku dibidang pasar modal khususnya ketentuan Bapepam dan LK. 3) Melakukan perubahan struktur permodalan Perseroan dan susunan pemegang saham Perseroan dengan masuknya pemegang saham publik Perseroan 4) Perubahan susunan pengurus dan pengawas Perseroan yaitu dengan adanya penambahan sebagai direktur tidak terafiliasi dan komisaris independen. 5) Atas ketentuan mengenai pengumuman dan pembagian dividen kepada pemegang saham dan perubahan susunan pemegang saham untuk keperluan IPO tidak memerlukan persetujuan tertulis dari Danamon. Setelah proses IPO tetap harus melakukan pemberitahuan dan mendapatkan persetujuan tertulis dari Danamon. 6) Peningkatan modal dasar yang semula Rp ,- ditingkatkan menjadi Rp ,- serta peningkatan modal ditempatkan/disetor menjadi Rp ,- b. Menyambung surat pada butir a di atas, berdasarkan Surat Danamon no.559/comma0008/0911 tanggal 26 September 2011, telah diberikan persetujuan kepada Perseroan atas ketentuan mengenai pembagian deviden kepada pemegang saham dan perubahan susunan pemegang saham setelah penawaran umum yang tidak memerlukan persetujuan tertulis dari Danamon, sedangkan apabila terjadi perubahan pengurus dan pemegang saham atas Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, Perseroan harus melakukan pemberitahuan kepada Danamon dan mendapat persetujuan dari Danamon. 2. Sehubungan dengan rencana pembagian deviden tunai yang dilakukan oleh Perseroan berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan sebagaimana termaktub dalam Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Saranacentral Bajatama No.184 tanggal 19 Agustus 2011, dibuat di hadapan Dr.Irawan Soerodjo, S.H., Msi., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan Surat Keputusan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011 dan didaftarkan dalam Daftar Perseroan No.AHU AH Tahun 2011 tanggal 16 September 2011; Perseroan telah memperoleh persetujuan dari Danamon berdasarkan Surat No.517/COMMA0008 /0811 tanggal 26 Agustus H. PERJANJIAN YANG DILAKUKAN ANTARA PERSEROAN DENGAN PIHAK TERAFILIASI Transaksi-transaksi di bawah ini merupakan transaksi antara Perseroan dengan pihak yang mempunyai hubungan afiliasi (sesuai dengan definisi pasal 1 angka 1 Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal), namun mengingat transaksi-transaksi tersebut telah dilakukan sebelum Perseroan melakukan penawaran umum dan transaksi-transaksi tersebut telah diungkapkan sepenuhnya dalam Prospektus ini, maka setelah Perseroan menjadi Perseroan Terbuka dengan dilakukannya Penawaran Umum, Perseroan tidak wajib memenuhi persyaratan yang diatur dalam Peraturan Bapepam dan LK No. IX.E.1 sepanjang setelah Penawaran Umum tidak terdapat perubahan terhadap syarat dan kondisi atas masing-masing transaksi tersebut yang dapat merugikan Perseroan. Sifat hubungan afiliasi antara Perseroan dengan PT Sarana Steel adalah kesamaan pengurus dan pemegang saham yaitu pengurus Handaja Susanto, Ibnu Susanto, Soediarto Soerjoprahono dan Entario Widjaja Susanto sedangkan pemegang saham yaitu Ibnu Susanto dan Soediarto Soerjoprahono. 1. Perjanjian Kredit No. 001/SCB-LGL/X/2011 tanggal 3 Oktober 2011 juncto Perubahan Perjanjian Kredit tertanggal 3 Nopember 2011 yang mengatur: a.para Pihak - PT Sarana Steel (Pihak Pertama) - Perseroan (Pihak Kedua) éê

89 b.jumlah Pinjaman Pihak Pertama bersedia memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua hingga jumlah pokok maksimal sebesar USD (dua puluh juta enam ratus ribu Dollar Amerika Serikat) jumlah mana tidak termasuk bunga, denda dan biaya lainnya; dengan ketentuan Pihak Pertama sewaktu-waktu berdasarkan pertimbangannya sendiri dapat mengadakan perubahan terhadap jumlah pinjaman tersebut di atas dan perubahan mana diberitahukan terlebih dahulu kepada Pihak Kedua. Pinjaman ini diberikan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua untuk melunasi pinjaman Pihak Kedua kepada Bank Sarasin-Rabo (Asia) dan Bank Credit Suisse. c.jangka Waktu Perjanjian Kredit ini dibuat untuk jangka waktu selambatnya 5 (lima) tahun. Pihak Kedua dapat melakukan pelunasan lebih awal atas pinjaman tersebut tanpa dikenakan denda dan/atau penalti dengan terlebih dahulu memberitahukan kepada Pihak Pertama atas maksud pelunasan lebih awal tersebut dalam waktu 7 (tujuh) hari sebelumnya. d.bunga Pihak Kedua wajib membayar bunga kepada Pihak Pertama sebesar 2% per tahun ditambah dengan tingkat suku bunga valas USD per tahun yang diterbitkan oleh Lembaga Penjaminan Simpanan pada saat bunga wajib dibayarkan. Bunga harus dibayar tiap tanggal 25 setiap bulan. 2. Surat Perjanjian Pinjaman nomor : 001/SCB/VII/2011 tertanggal 15 Juli 2011 yang mengatur: a. Para Pihak : Ibnu Sutanto selaku pemegang saham Perseroan (Pihak Pertama) Perseroan (Pihak Kedua) b. Pihak Pertama setuju memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua sebesar Rp ,- guna kegiatan operasional Perseroan. c. Jangka waktu pinjaman tidak ditentukan. d. Pihak Pertama tidak membebankan bunga atas pinjaman tersebut. 3. Surat Perjanjian Pinjaman nomor : 002/SCB/VI/2011 tertanggal 24 Juni 2011 yang mengatur mengenai: a. Para Pihak : Handaja Susanto selaku pemegang saham Perseroan (Pihak Pertama) Perseroan (Pihak Kedua) b. Pihak Pertama setuju memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua sebesar Rp ,- guna kegiatan operasional Perseroan. c. Jangka waktu pinjaman tidak ditentukan. d. Pihak Pertama tidak membebankan bunga atas pinjaman tersebut. 4. Surat Perjanjian Pinjaman nomor : 002/SCB/VII/2011 tertanggal 15 Juli 2011 yang mengatur mengenai a. Para Pihak : Soediarto Soerjoprahono selaku pemegang saham (Pihak Pertama) Perseroan (Pihak Kedua) b. Pihak Pertama setuju memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua sebesar Rp ,- guna kegiatan operasional Perseroan. c. Jangka waktu pinjaman tidak ditentukan. d. Pihak Pertama tidak membebankan bunga atas pinjaman tersebut. 5. Surat Perjanjian Pinjaman nomor : 003/SCB/VI/2011 tertanggal 24 Juni 2011 yang mengatur: a. Para Pihak: Entario Susanto selaku pemegang saham Perseroan (Pihak Pertama) Perseroan (Pihak Kedua) b. Pihak Pertama setuju memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua sebesar Rp ,- guna kegiatan operasional Perseroan. c. Jangka waktu pinjaman tidak ditentukan. d. Pihak Pertama tidak membebankan bunga atas pinjaman tersebut. éé

90 6. Perjanjian nomor : 003/SCB/VI/2011 tertanggal 24 Juni 2011 yang mengatur: a. Para Pihak: Entario Susanto selaku pemegang saham Perseroan (Pihak Pertama) Perseroan (Pihak Kedua) b. Pihak Pertama setuju memberikan pinjaman kepada Pihak Kedua sebesar Rp ,- guna kegiatan operasional Perseroan. c. Jangka waktu pinjaman tidak ditentukan. d. Pihak Pertama tidak membebankan bunga atas pinjaman tersebut. 7. Perjanjian Pinjam Pakai (Perjanjian) ini dibuat pada hari ini, Senin, tanggal 10 Januari 2011, yang mengatur: a. Para Pihak Tuan Ibnu Susanto (Pihak Pertama); dan Perseroan (Pihak Kedua) b. Maksud perjanjian Pihak Pertama dengan ini setuju untuk meminjamkan ruangan kantor seluas 200 m 2 di Lantai 4 Gedung 4 Lantai milik Pihak Pertama, Jalan Pangeran Jayakarta No 55, Jakarta Pusat yang didirikan di atas tanah dengan Sertifikat Hak Milik No. 36 atas nama Pihak Pertama (Objek Pinjam Pakai) kepada Pihak Kedua, sebagaimana Pihak Kedua dengan ini setuju untuk meminjam Obyek Pinjam Pakai. c. Biaya Pihak Pertama dan Pihak Kedua sepakat bahwa pemberian pinjam pakai Obyek Pinjam Pakai dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua dilakukan tanpa adanya biaya ataupun pembayaran apapun yang wajib dibayarkan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama. d. Jangka Waktu - Para Pihak dengan ini menyepakati bahwa pemberian pinjam pakai Obyek Pinjam Pakai dari Pihak Pertama kepada Pihak Kedua akan berlaku terhitung sejak tanggal 31 Oktober 1997 hingga tanggal 31 Oktober Pihak Pertama berhak untuk mengakhiri Perjanjian ini dengan menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada Pihak Kedua sekurang-kurangnya 3 bulan sebelum dilakukannya pengakhiran Perjanjian. e. Penggunaan Obyek Pinjam Pakai - Para Pihak sepakat bahwa Pihak Kedua berhak menggunakan Obyek Pinjam Pakai untuk lokasi kantor Pihak Kedua. - Dalam menggunakan Obyek Pinjam Pakai, Pihak Kedua wajib mematuhi seluruh ketentuan yang tercantum dalam Perjanjian Sewa atau yang diberlakukan dari waktu ke waktu oleh Pihak Pertama. f. Pengalihan Hak Pihak Kedua tidak berhak dan tidak diizinkan untuk mengoper dan/atau menyerahkan dengan cara apapun juga hak-hak Pihak Kedua yang timbul berdasarkan Perjanjian ini kepada orang atau pihak lain tanpa persetujuan tertulis dari Pihak Pertama. g. Hukum yang Berlaku dan Penyelesaian Sengketa - Perjanjian ini diatur dan ditafsirkan berdasarkan hukum Negara Republik Indonesia. - Setiap perselisihan, pertentangan, dan konflik yang terjadi di antara Para Pihak sehubungan dengan pelaksanaan Perjanjian ini, semaksimal mungkin akan diselesaikan secara musyawarah untuk mencapai mufakat. - Para Pihak sepakat, apabila penyelesaian perselisihan melalui cara-cara tersebut di atas tidak tercapai, maka untuk penyelesaiannya bersama-sama sepakat untuk memilih domisili hukum umum dan tetap di Kepaniteraan Pengadilan Negeri Jakarta Pusat. éè

91 I. ASET YANG DIMILIKI PERSEROAN Aset yang dimiliki dan atau dikuasai oleh Perseroan berupa tanah; bangunan dan sarana pelengkap; Mesin dan peralatan; dan kendaraan. Berdasarkan Laporan Penilai No. 435-REV/SWP/APP-C/XI/11 tertanggal 9 Nopember 2011 nilai pasar atas aset tersebut adalah sebagai berikut: 1. Tanah (HGB) Tanah No. Keterangan Lokasi Luas No HGB/Desa Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Tanggal Dikeluarkan Sertifikat Luas (M 2 ) Lokasi 1 8/Mekarjaya Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat 2 9/Mekarjaya Desa Mekarjaya, Kecamatan Cikampek, Kabupaten Karawang, Propinsi Jawa Barat Nilai Pasar (Rp) Tanggal Berakhir Hak No Gambar Situasi Tanggal Catatan: Tanah dan Bangunan di Jl, Raya Tamelang Kampung Krajan RT 002 RW01 Mekar Jaya, Cikampek-Karawang (Pabrik Baja) dengan SHGB No. 8/Mekar Jaya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp ,- dan SHGB No. 9 /Mekar Jaya dengan nilai pertanggungan sebesar Rp ,- saat ini sedang dijaminkan kepada PT Bank Ekonomi Rahardja Tbk selaku Kreditur Perseroan dengan nilai pertanggungan masing-masing tersebut diatas untuk utang Perseroan yang timbul berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Nomor 173 tanggal 26 Oktober 2005 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, Magister Sains, Notaris di Jakarta juncto Perjanjian Perpanjangan kredit No /LC Sublimit TR2 yang dibuat oleh dan antara Perseroan selaku Debitur dengan PT Bank Ekonomi Rahardja tanggal 7 Februari 2011 (sebagaiamana telah disetujui oleh PT Bank Ekonomi Rahardja dalam Surat PT Bank Ekonomi Raharja kepada Perseroan No. 041/MKT-KOP/LO/03/11 tanggal 18 Maret 2011), juncto Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 7 Februari 2011 dibuat dihadapan Dr. Irawan Soerodjo, SH, Magister Sains, Notaris di Jakarta, juncto Perubahan Perjanjian Kredit tanggal 23 September Bangunan dan Sarana Pelengkap Keterangan Lokasi Luas Nilai Pasar (Rp) Pabrik I Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Pabrik II Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Laboratorium Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Kompresor dan Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Panel Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Genset dan Trafo Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Toilet Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Ruang Gas Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Mess Karyawan Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Loker Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Musholla Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Operator Timbang Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, éç

92 Sarana Pelengkap Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Jl Raya Tamelang Rt 02/01, Kel Mekar Jaya, Kec Cikampek, Karawang, Jawa Barat Mesin dan peralatan Mesin dan peralatan yang dimiliki Perseroan terdiri dari mesin-mesin produksi, Continuous Saranalume Line Machine, utilitas, peralatan bengkel, mesin laboratorium, material handling equipment, spare part, dan peralatan lainnya. Jumlah total nilai pasar dari mesin dan peralatan yang dimiliki Perseroan adalah Rp ,-. 4. Kendaraan Bermotor Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki kendaraan bermotor yang terdiri dari kendaraan roda 2 (dua) sejumlah 7 (tujuh) kendaraan dan kendaraan roda 4 (empat) atau lebih sejumlah 21 (dua puluh satu) kendaraan. Nilai pasar dari keseluruhan kendaran bermotor yang dimiliki Perseroan adalah Rp ,-. J. ASURANSI Asuransi Kendaraan - Asuransi Jasindo 1. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No /000/000 tanggal 15 Agustus 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Avanza 2010 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 2. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No /000/000 tanggal 24 Agustus 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Kijang Inova 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 3. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No /000/000 tanggal 24 Agustus 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri èð

93 Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Fortuner 2005 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 4. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 20 Januari 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Foton 2008 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 5. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 24 Januari 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Fortuner 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 6. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 8 Februari 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Suzuki APV 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 7. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 27 Juni 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Avanza 2009 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 8. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 22 Juni 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: èï

94 a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Avanza 2009 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 9. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 09 Agustus 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Daihatsu Taruna 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 10. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 09 Agustus 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Mits Fuso 1997 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 11. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 28 April 2011 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Honda C100ML 2004 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 12. Ikhtisar Polis Asuransi Jasindo Oto Plus No tanggal 16 Mei 2012 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : Jasindo Oto Plus (TLO) d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri èî

95 Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Kijang Inova 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 13. Ikhtisar Polis Asuransi Wahana Tata No yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : PSAKBI d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Honda CRV 2008 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 14. Ikhtisar Polis Asuransi Wahana Tata No yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : PSAKBI d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Avanza 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 15. Ikhtisar Polis Asuransi Wahana Tata No yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : PSAKBI d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Toyota Kijang Inova 2010 Rp ,- Rp ,- Rp ,- 16. Ikhtisar Polis Asuransi Wahana Tata No yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : PSAKBI d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Yamaha Byson 2011 Rp ,- Rp ,- Rp ,- èí

96 17. Ikhtisar Polis Asuransi QBL POOL INDONESIA 11-V MVA yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: a. Nama Tertanggung : PT Saranacentral Bajatama b. Jangka Waktu : s.d c. Bentuk Pertanggungan : PSAKBI d. Uraian Kendaraan yang Dipertanggungkan, Nilai Pertanggungan, Premi dan Risiko Sendiri Uraian Kendaraan Tahun Nilai Total Premi Risiko Sendiri Pertanggungan (Kendaraan) Honda Odyssey 2007 Rp ,- Rp ,- Rp ,- Asuransi Property All Risk PT Asuransi Wahana Tata Industrial All Risk Insurance Policy No tanggal 31 Oktober 2011, yang menerangkan hal-hal sebagai berikut: Jenis Pertanggungan : Industrial All Risk Insurance. Tertanggung : PT Bank Ekonomi Rahardja cabang Kopi qq. PT Saranacentral Bajatama Masa Pertanggungan : 24 Oktober 2011 s.d. 24 Oktober 2012 Lokasi : Pabrik Baja dan Pabrik Seng di Jl. Raya Tamelang Kampung Krajan Rt 002 RW.01, Mekarjati, Cikampek, Karawang Nilai Pertanggungan : Bangunan: Rp ,- Premi : Rp ,57- K. PERJANJIAN SEHUBUNGAN DENGAN PENYEDIAAN BAHAN BAKU Perseroan dan PT Krakatau Steel Tbk mengadakan perjanjian sehubungan penyediaan bahan baku berupa Cold Rolled Coil (CRC) sebagai berikut: No Penyedia Nomor Kontrak Tanggal Berakhir Nilai Jumlah (MT) 1 PT Krakatau Steel /12/ PT Krakatau Steel /12/ PT Krakatau Steel /12/ PT Krakatau Steel /12/ PT Krakatau Steel /12/ PT Krakatau Steel /01/ PT Krakatau Steel /01/ PT Krakatau Steel /01/ Perseroan juga mengadakan perjanjian sehubungan penyediaan bahan baku selain dengan PT Krakatau Steel Tbk : No. Jenis Jumlah (MT) Total Harga (USD) Penyedia Nomor Kontrak 1 Cold Rolled Coil (CRC) Posco-Vietnam LLB- HSP Cold Rolled Coil (CRC) Hyundai Hysco EIN-E Cold Rolled Coil (CRC) Ton Yi U12221P 4 Cold Rolled Coil (CRC) Hyundai Hysco EIN-E Cold Rolled Coil (CRC) United Steel Global Trading U121140P 6 Cold Rolled Coil (CRC) Sunrise Metal U121139P èì

97 No. Jenis Jumlah (MT) Total Harga (USD) Penyedia Nomor Kontrak Limited 7 Cold Rolled Coil (CRC) Ein Corporation EIN-E Allumunium Zinc 55% Poong Jeon Nonferrous Metal T1138P 9 Allumunium Zinc 55% Poong Jeon Nonferrous Metal T1140P 10 Pre Mixed Zinc Aluminium Taiwan Metal Material Company T1129P 11 Zinc Aluminium Alloy Ingot Taiwan Metal Material Company Per Tahun 12 Zinc Ingot Sales Korea Zinc ZN-SARANA Nyrstas Az Special High Grade (SHG) Zinc Ingot JD Resources JDR/CS 2011/021 Zinc Block 99,995% L. PERKARA HUKUM YANG SEDANG DIHADAPI PERSEROAN Berdasarkan pemeriksaan yang dilakukan pada Pengadilan Negeri Jakarta Jakarta Pusat; Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKOR Jakarta Pusat; Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri/Niaga/HAM/TPKOR Jakarta Pusat; Pengadilan Tata Usaha Negara di Jakarta; Pengadilan Pajak; Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI); Pengadilan Negeri Karawang, Pengadilan Hubungan Industrial pada Pengadilan Negeri Bandung dan Pengadilan Tata Usaha Negara Bandung (untuk lokasi Pabrik Perseroan di Karawang); serta didukung dengan Surat Pernyataan Direksi Perseroan tertanggal 22 Agustus 2011 dan Surat Pernyataan dari masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan yang seluruhnya tertanggal 22 Agustus 2011; baik Perseroan maupun masing-masing anggota Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan, tidak terlibat perkara baik perdata maupun pidana yang tercatat dalam register Pengadilan Negeri; sengketa yang tercatat di Badan Arbitrase Nasional Indonesia (BANI) atau badan-badan arbitrase lainnya; gugatan pailit, Penundaan Kewajiban Pembayaran Utang (PKPU) dan/atau sengketa Hak Kekayaan Intelektual yang terdaftar di Pengadilan Niaga; sengketa perpajakan di Pengadilan Pajak; perselisihan perburuhan yang tercatat pada Pengadilan Hubungan Industrial (PHI); serta perkara tata usaha negara yang terdaftar di Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN); serta somasi dan/atau sengketa dan/atau perselisihan yang berpotensi diajukan ke pengadilan dan/atau badan èë

98 BAB IX. KEGIATAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN A. Umum Perseroan didirikan pada tahun 1993 dengan maksud dan tujuan didirikannya Perseroan adalah untuk melakukan kegiatan usaha dalam bidang pabrik baja dan perdagangan barang berupa produk Baja Lapis Seng (BjLS) atau yang biasa dikenal dengan Galvanized. Perseroan memiliki kantor pusat di daerah Jakarta Pusat dimana kantor ini merupakan kantor administrasi Perseroan serta memiliki pabrik yang berlokasi di Karawang, dimana seluruh produk dari Perseroan diproduksi di pabrik tersebut. Fasilitas yang dimiliki oleh Perseroan berupa mesin untuk membuat gulungan baja canai dingin atau Cold Rolled Coil menjadi baja lapis. Seiring dengan semakin bertambahnya permintaan produk-produk berbahan baku baja dan untuk dapat memperluas usaha di bidang industri baja lapis, maka pada tahun 2010 Perseroan melakukan penambahan produk baru yaitu dengan memproduksi Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) atau yang lebih dikenal dengan merek Saranalume. Kedepannya melalui dana hasil penawaran umum ini Perseroan akan mengembangkan produk baja lapis ini menjadi produk baja lapis yang diberi warna atau pre painted dengan menambah satu lagi mesin produksi baja pelapis warna (color coating line), sehingga volume produksi BjLS dan BjLAS dapat maksimal dan menambah jenis produk Perseroan guna meningkatkan pangsa pasar Perseroan Berikut merupakan sejarah Perseroan dari mulai didirikan hingga Prospektus ini diterbitkan. TAHUN SEJARAH 1993 Perseroan secara legal berdiri tanggal 4 Oktober 1993 berdasarkan Akta Perseroan Terbatas No. 78 Tahun Konstruksi pabrik yang berlokasi di Karawang secara resmi dimulai. Perseroan melakukan bisnis awal dengan menyalurkan produk-produk pengolahan dari bahan dasar baja seperti Floordeck, Keystone, Roofdeck dll Perseroan memulai proses instalasi mesin pemrosesan baja lapis seng yang dibeli dari Jepang. Komponen mesin dan proses produksi dibeli secara bertahap. Proses instalasi berada di bawah pengawasan tenaga ahli yang didatangkan dari Jepang Instalasi mesin dengan teknologi NOF untuk menghasilkan baja lapis seng telah diselesaikan. Test run produksi dilakukan untuk mengecek apakah proses pelapisan besi dapat berjalan lancar Di tahun ini Perseroan melakukan produksi komersial untuk pertama kali sekaligus mencari pasar untuk produk baja lapis seng miliknya Perseroan berhasil mencapai target produksi sebesar ton per bulan, dari total kapasitas terpasang sebesar ton per bulan Produk baja lapis seng Perseroan mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dari lembaga independen LS Pro Perseroan membangun pabrik baru untuk memproduksi Baja Lapis Seng Aluminium (BjLAS). - Perseroan memperoleh Sertifikasi di bidang Quality Management System ISO 9001: Perseroan memulai produksi komersial Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) yang diberi nama SARANALUME. - Produk baja lapis aluminium seng Perseroan mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) dari lembaga independen LS Pro. èê

99 Perseroan mempunyai prinsip Selalu memberikan Produk dan Pelayanan yang Terbaik bagi Pelanggan. Untuk mencapai tujuan tersebut, Perseroan memiliki sistem produksi yang terintegrasi, mesin-mesin yang modern, SDM yang berkualitas serta kontrol kualitas yang ketat. Dengan berbagai keunggulan tersebut, Perseroan yakin akan mampu menghadapi persaingan bisnis di bidang industri baja. B. Kegiatan Usaha Grafik di bawah ini menggambarkan proses pembuatan besi, baja dan rolling mill. Rantai Nilai Industri Baja Lapis Seng Rantai Nilai Industri Baja Lapis Seng Bijih Besi Cold Rolled Coil (CRC) Produk Akhir : - Baja Lapis Seng (BjLS) - Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) Besi Slab Hot Rolled Coil (HRC) Aplikasi Industri Sumber: Perseroan Rantai nilai dari industri baja bermula dari bijih besi (pellet) yang ditambang oleh perusahaan pertambangan bijih besi. Bijih besi tersebut masih membutuhkan pengolahan lebih lanjut untuk dapat dipakai sebagai bahan baku oleh perusahaan baja. Bijih besi diproses di dalam fasilitas pembuatan besi (ironmaking) menjadi spons besi dan kemudian dicampur dengan scrap baja untuk diproses lebih lanjut di dalam fasilitas pembuatan baja. Bijih besi selanjutnya dilebur melalui proses pengubahan menjadi baja cair dengan proses pemanasan suhu tinggi (electric art furnace) menjadi baja cair. Baja cair tersebut kemudian dialirkan ke dalam mesin cetakan kontinu untuk dibentuk menjadi baja slab dan billet baja. Baja slab adalah besi berbentuk kotak besar seukuran kasur pegas, sedangkan billet baja berbentuk persegi memanjang, yang digunakan di pabrik baja profil untuk memproduksi produk baja profil dan di pabrik baja tulangan untuk memproduksi produk baja tulangan. Besi slab selanjutnya akan digunakan sebagai bahan baku oleh untuk memproduksi baja Hot Rolled Coil (HRC). Untuk menjadi HRC, besi slab digiling sekaligus dipanaskan untuk menjadi lembaran baja yang lebih tipis namun dengan kekuatan lebih besar. Untuk dapat digunakan oleh industri di tahap berikutnya, yaitu di tahap Produk Akhir (Finished Products), baja HRC tersebut harus diubah terlebih dulu menjadi baja Cold Rolled Coil (CRC) dengan proses penggilingan tanpa pemanasan. Kegiatan usaha Perseroan dapat dijelaskan sebagai berikut: Perseroan merupakan produsen baja lapis seng yang menggunakan Cold Rolled Coil (CRC) sebagai bahan baku utamanya selain Ingot sebagai pelapis. Untuk menghasilkan baja lapis seng dan lapis Aluminium Seng, Perseroan telah menggunakan teknologi Non-Oxidation Furnace (NOF). Baja dilapisi dengan seng (zinc) agar tahan terhadap proses korosi. Produk-produk Perseroan merupakan bahan baku bagi berbagai industri sebelum akhirnya dijual kepada konsumen akhir. Industri-industri utama yang membeli produk Perseroan diantaranya adalah industri bangunan & konstruksi, industri mesin & alat kelistrikan, industri otomotif dan industri peralatan kantor. èé

100 Berikut skema struktur industri baja: Sumber : Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) 2010 *) Posisi Perseroan yang diberi garis putus-putus Di dalam struktur industri baja secara global, Perseroan merupakan salah satu pemain di industri midstream khususnya industri pelapisan baja. Di masa mendatang, Perseroan mempunyai aspirasi untuk menjadi produsen baja yang lebih terintegrasi. Tingkat penjualan Perseroan dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (jutaan Rupiah) Penjualan 30 Juni 31 Desember Baja Lapis Seng Baja Lapis Aluminium Seng Non Produksi *) Total Penjualan *) Non produksi merupakan produk yang diperdagangkan oleh Perseroan tanpa melewati proses produksi. Produk non produksi Perseroan antara lain : atap seng, CRC, HRC, roof deck, bondeck, rib deck, pelat lembaran baja. Sumber : Perseroan èè

101 Berikut penjualan Perseroan dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam metrik ton) Penjualan 30 Juni 31 Desember Baja Lapis Seng Baja Lapis Aluminium Seng Non Produksi *) Total Penjualan *) merupakan produk yang diperdagangkan oleh Perseroan tanpa melewati proses produksi. Produk non produksi Perseroan antara lain : atap seng, CRC, HRC, roof deck, bondeck, rib deck, pelat lembaran baja. Sumber : Perseroan Kenaikan dan penurunan untuk produk BjLS dari tahun 2006 sampai dengan 2011 terutama dikarenakan volume penjualan dan harga jual produk tersebut. Produk BjLAS baru mulai berproduksi komersil pada akhir tahun 2009, peningkatan tersebut dikarenakan naiknya volume penjualan dan harga. PRODUK PERSEROAN Bahan baku utama produk BjLS dan BjLAS adalah baja lembaran canai dingin yang dikenal dengan Cold Rolled Coil (CRC). Salah satu unsur penting dalam menghasikan produk yang berkualitas tinggi yang sesuai dengan standar nasional serta internasional adalah harus memilih bahan baku yang berkualitas. Dalam membuat BjLS dan BjLAS, CRC yang dibeli Perseroan selalu mengacu pada standar SNI. Saat ini Perseroan memproduksi 2 jenis produk yaitu : 1. Baja Lapis Seng (BjLS) BjLS merupakan Cold Rolled Coil (CRC) yang dilapisi seng (zinc) melalui teknologi NOF agar produk yang dihasilkan menjadi tidak mudah terkelupas meskipun dilipat maksimum sampai 180 derajat (lock forming), anti korosi dan lebih mudah untuk diwarnakan dalam proses penggunaan lebih lanjut oleh pelanggan. Produk ini dijual dalam tiga bentuk cetakan utama yaitu bentuk gulungan (coil), bentuk pelat (plate) dan bentuk gelombang (corrugated) sesuai permintaan pelanggan Sumber: International Zinc Association / Zincworld.org Keterangan 1 : Lapisan Seng (Zinc) 2 : Baja (CRC) 3 : Lapisan Seng (Zinc) Berikut merupakan proses pengolahan produk BjLS dimulai dari bahan baku yang dimasukkan sampai dengan selesai dilapis, dimana produk tersebut berbentuk menjadi gulungan. a. Bagian Pemasukan Bagian ini mempunyai kapasitas 15 ton ganda yang merupakan kumparan-kumparan yang menyediakan pasokan terus menerus berupa lempengan logam yang digulung dalam keadaan dingin menuju suatu rangkaian proses. Ujung-ujung bagian awal dan akhir dari kumparan-kumparan yang dimasukkan digabungkan oleh alat las dengan sudut putaran yang sempit menyediakan simpanan lempengan logam yang cukup sehingga memungkinkan bagi bagian rangkaian pengolahan untuk terus bekerja sampai 70 meter/menit ketika penggabungan ini dilakukan. èç

102 b. Bagian Pengapian Selain proses pemanasan untuk menghasilkan bahan dasar baja dengan sifat-sifat tertentu yang diinginkan, bagian pengapian membakar minyak residu penggilingan yang berasal dari proses penggilingan yang dingin sebelumnya. Atmosfir pengapian yang terkendali dan perluasan sumbu pengapian melakukan penetrasi panas sampai ke bawah permukaan seng di dalam tabung galvanis untuk memastikan bahwa permukaan lempengan logam benar-benar bersih dan bebas dari oksida atau pencemaran saat awal menuju cairan seng. Kondisi ini sangat penting untuk dapat memperoleh pelapisan galvanis yang menempel secara kuat. c. Bagian Pelapisan Tempat pencelupan galvanis yang mengandung bahan seng dengan tingkat kemurnian yang tinggi (99,7%) ditambah secara perlahan-lahan dengan aluminium yang terkendali. Setelah keluar dari tempat pencelupan, lempengan logam yang digalvanis berpindah melalui sistem berputar yang tertutup rapat untuk memeriksa ketebalan lapisan seng. Lempengan logam yang telah digalvanis pertama-tama secara vertikal melalui sebuah lubang penjepit sebagai detektor yang mengukur lapisan seng pada lempengan logam dan kemudian informasi ini masuk ke dalam komputer. Komputer kemudian mengatur ketebalan lapisan seng yang dikehendaki melalui suatu susunan pisau udara. Pisau-pisau udara ini tidak hanya mengatur ketebalan lapisan seng dengan tingkat ketepatan tinggi tetapi juga memastikan bahwa bahan seng telah dilapiskan atau disebarkan secara merata pada setiap sisi dari lempengan baja tersebut. d. Bagian Pendinginan Setelah Pelapisan Untuk mengeraskan lapisan galvanis dan menurunkan suhu lempengan sampai pada tingkat yang diperlukan untuk pemerataan tegangan, maka lempengan dipindahkan ke dalam rangkaian saluran pendingin udara dan semprotan uap air. e. Bagian Pemerataan Tegangan dan Bagian Chromate Tergantung pada apakah aplikasi akhir dari bahan adalah tegangan yang diratakan untuk memastikan bahwa barang jadi memenuhi semua persyaratan mengenai kerataan dan penyelesaian. Akhirnya pemakaian bahan kimia dilakukan untuk memberikan perlindungan terhadap permukaan lempengan logam terhadap kemungkinan terkena noda pada waktu penyimpanan. f. Bagian Pengeluaran Produk dari barang jadi digulung kembali menjadi kumparan dengan berat yang ditentukan oleh pelanggan. Umumnya berat kumparan berkisar dari 2 Metric Ton sampai 5 Metric Ton. Volume Produksi baja lapis seng Perseroan dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: Volume Produksi Keterangan 30 Juni Desember (dalam Metrik Ton) BjLS Gulungan BjLS Pelat *) BjLS Gelombang *) Slit in coil **) ,51 100,29 316,35 325,82 Jumlah *) Hasil pengolahan lebih lanjut dari hasil produksi utama Perseroan. **) Merupakan gulungan yang dipotong oleh Perseroan sesuai dengan pesanan pelanggan. Sumber : Perseroan çð

103 2. Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) Setelah lebih dari 10 (sepuluh) tahun memproduksi BjLS, saat ini Perseroan telah menambah satu lagi varian produknya yaitu Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) atau yang biasa disebut dengan Saranalume. BjLAS merupakan Cold Rolled Coil (CRC) yang dilapisi Aluminium (Al) dan Seng (zinc) dengan kombinasi kandungan Aluminium sebesar 55% dan Seng sebesar 45% Sumber: International Zinc Association / Zincworld.org Keterangan 1 : Lapisan Aluminium Seng (Al-Zinc) 2 : Baja (CRC) 3 : Lapisan Aluminium Seng (Al-Zinc) Untuk pelapisan dengan menggunakan bahan seng, memerlukan ketebalan lapisan pelapis paling sedikit 120 gram/m 2 sementara untuk pelapisan menggunakan bahan campuran seng dan aluminium hanya memerlukan lapisan setebal 70 gram/m 2 sehingga biaya produksi menjadi lebih rendah lagi. Produk ini mempunyai beberapa keunggulan dibandingkan dengan produk BjLS seperti: a. Tahan terhadap korosi /karat Keunggulan utama dari produk ini adalah mampu tahan terhadap karat/korosi hingga 4 (empat) kali ketahanan karat baja BjLS. b. Ketahanan pada temperatur tinggi Dengan komposisi aluminium yang dominan dimana titik lebur aluminium lebih tinggi dari seng, maka secara otomatis memiliki ketahanan yang lebih baik pada temperatur yang lebih tinggi. Lapisan Aluminium Seng mampu bertahan sampai temperature 315 derajat Celcius tanpa terjadi perubahan warna dan oksidasi. Berikut merupakan proses pengolahan produk BjLAS dimulai dari bahan baku yang dimasukkan sampai dengan selesai dilapis, dimana produk tersebut berbentuk menjadi gulungan. 1. Pembersihan Permukaan Pelat Baja Pelat baja hasil proses canai dingin yg masih membawa serta debu besi dan minyak pelumas di permukaan perlu dibersihkan. Untuk mengoptimalkan proses pembersihan, Continuous Saranalume Line (CSL) menggunakan gabungan 3 metode sekaligus: a. Pembersihan secara kimiawi dengan menggunakan larutan alkali b. Pembersihan secara mekanis dengan menggunakan sikat pembersih c. Pembersihan secara elektris dengan menggunakan proses elektrolitik 2. "Furnace" Anti Oksidasi CSL dilengkapi dengan "furnace" anti oksidasi sepanjang 125 meter yang menjamin hasil produksi mempunyai sifat mekanik yang homogen dan kerekatan lapisan logam paduan yang maksimal. Furnace anti oksidasi juga untuk proses annealing (dipanaskan) sehingga mampu menghasilkan produk dengan kekuatan luluh dan tarik (yield and tensile strength) yang sesuai dengan kebutuhan pemakai. Tahapan proses di furnace anti oksidasi ada 3 tahap yaitu: a. Pemanasan b. Pemerataan panas c. Pendinginan çï

104 3. Proses Pelapisan Setelah melalui proses pembersihan dan pemanasan, selanjutnya pelat baja dicelupkan dalam cairan logam paduan 55% AI - 45%Zn. Proses pelapisan "celup panas" ini dilengkapi dengan peralatan sebagai berikut: a. Wadah (pot) yang berisi paduan logam 55% AI - 45% Zn dalam kondisi cair b. "Air knife" yang mengatur ketebalan lapisan (berat lapisan) pada permukaan logam dasar c. 4 tahap pendingin udara vertikal dan 2 tahap pendingin udara horizontal d. Pendinginan seketika dengan menggunakan air 4. Pengkondisian Permukaan Pengkondisian permukaan dilakukan dengan menggunakan "Skin Conditioning Mill" (SCM) dan juga "Tension Leveler". a. SCM dipergunakan untuk mendapatkan permukaan produk yang halus dan rata sehingga sesuai untuk proses pengecatan selanjutnya. b. Tension Leveler dipergunakan untuk mendapatkan produk yang lurus dan rata yang diperlukan untuk aplikasi tertentu. 5. Perlakuan Akhir pada Permukaan Tiga alternatif yang dapat diaplikasikan pada produk akhir BjLAS: a. Pelapisan Pasivasi Menghindari terjadinya oksidasi dini pada permukaan lapisan Aluminium Seng saat disimpan. b. Pelapisan Resin Mendapatkan sifat anti finger mark (anti flek tangan) dan anti gores pada waktu proses forming (pembentukan). c. Pelapisan Minyak Memberikan perlindungan terhadap permukaan lapisan pada aplikasi tertentu. Volume Produksi baja lapis seng Perseroan dalam 5 (lima) tahun terakhir adalah sebagai berikut: (dalam Metrik Ton) Keterangan 30 Juni 31 Desember ***) 2007 ***) 2006 ***) Volume Produksi BjLAS Gulungan BjLAS Pelat* BjLAS Gelombang* Slit in coil **) Total *) Hasil pengolahan lebih lanjut dari hasil produksi utama Perseroan **) Merupakan gulungan yang dipotong oleh Perseroan sesuai dengan pesanan pelanggan. ***) Belum Beroperasi Sumber : Perseroan Penyimpanan Bahan Baku Dan Produk Jadi Sarana penyimpanan bahan baku dan produk jadi yang ada saat ini bagi Perseroan cukup memadai. Dalam hal kehati-hatian dan menjaga kualitas produk serta bahan baku, Perseroan mempunyai tempat khusus untuk menempatkan persediaan produk-produk yang siap kirim ke pelanggan maupun bahan baku. Perseroan menerapkan kriteria-kriteria khusus dalam menyimpan produk dan bahan baku tersebut, salah satunya adalah selalu menyimpan dalam ruangan tertutup. Ada beberapa langkah yang dilakukan agar produk dan bahan baku Perseoran tidak cepat rusak, langkah-langkahnya adalah sebagai berikut 1. Kondisi ruangan harus dalam keadaan kering, tidak lembab dan berdebu. 2. Sirkulasi udara dalam ruangan harus baik. 3. Tidak boleh disimpan bersamaan dengan bahan-bahan kimia yang korosif. çî

105 4. Pada saat penyimpanan, produk dan bahan baku tidak diperkenankan berhubungan langsung dengan lantai, kotoran, sampah dan genangan air. Apabila dalam keadaan yang mendesak produk dan bahan baku harus ditempatkan dalam ruangan terbuka (tanpa atap) Perseroan mempunyai langkah-langkah sebagai berikut 1. Usahakan ada bantalan untuk menghindari produk dan bahan baku berhubungan langsung dengan lantai. 2. Tutupi produk dan bahan baku dengan terpal sehingga bila terjadi hujan tidak terkena air. 3. Hindari produk dan bahan baku terkena cipratan tanah pada saat musim hujan. 4. Hindari produk dan bahan baku dari genangan air. PABRIK PERSEROAN Pabrik Perseroan berlokasi di Kampung Krajan, Desa Mekarjaya Tamelang Karawang Timur dengan luas sebesar m 2. Pabrik ini memproduksi BjLS dan BjLAS dalam ukuran ketebalan lapisan seng yang spesifik dengan berat lapisan sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Tingkat ketebalan dan lebar yang dihasilkan mesin Perseroan adalah 0,2 mm sampai dengan 1,2 mm dengan tingkat lebar maksimal sampai dengan mm. Mesin Perseroan Saat ini Perseroan baru memiliki 2 lini produksi utama untuk menjalankan kegiatan usahanya, yaitu untuk memproduksi BjLS dan BjLAS. Mesin-mesin tersebut merupakan mesin yang sudah berteknologi tinggi karena dilengkapi dengan NOF. Berikut alur mesin dari Perseroan: 1. Baja Lapis Seng (BjLS) Sumber : Perseroan Keterangan : A : Bagian Pemasukan B : Bagian Perapian (NOF) C : Bagian Pelapisan D : Bagian Pelindungan Setelah Pelapisan E : Pemerataan Tegangan dan Bagian Chromate F : Bagian Pengeluaran Berikut merupakan data-data tentang kapasitas mesin pabrik, sebagai berikut: Tahun Kapasitas terpasang (ton per tahun) Produksi (ton per tahun) Utilisasi (%) Juni , , , ,80 çí

106 Tahun Kapasitas terpasang (ton per tahun) Produksi (ton per tahun) Utilisasi (%) , ,24 2. Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) A B D E F Sumber : Perseroan C Keterangan : A : Bagian Pembersihan Permukaan Pelat Baja B : Bagian Perapian (NOF) C : Bagian Pelapisan D : Bagian Pelindungan Setelah Pelapisan E : Pemerataan Tegangan dan Bagian Chromate F : Bagian Pengeluaran Berikut merupakan data-data tentang kapasitas mesin pabrik, sebagai berikut: Kapasitas terpasang Produksi Tahun (ton per tahun) (ton per tahun) Utilisasi (%) Juni , ,42 Teknologi Non-Oxidation Furnace (NOF) çì

107 Perseroan mempunyai pabrik baja yang menggunakan teknologi NOF dalam memproses bahan baku baja CRC menjadi baja lapis seng dan/atau aluminium seng yang mempunyai keunggulan lebih dibanding pabrik baja lainnya yang masih menggunakan teknologi konvensional (hot dipping) dengan pencelupan besi ke dalam cairan seng dan/atau aluminium seng untuk proses pelapisannya. Teknologi ini bekerja sebelum CRC dicelup/dilapis kedalam bahan pelapis (seng dan/atau aluminium seng) dengan menempuh 3 tahap yaitu pemanasan, pemerataan panas dan pendinginan. Teknologi NOF merupakan teknologi yang dapat menghasilkan produk dengan kualitas jauh lebih baik dibanding produk yang dihasilkan menggunakan teknologi konvensional serta dengan tingkat polusi yang jauh lebih rendah. Keunggulan teknologi NOF dibandingkan dengan teknologi konvensional adalah sebagai berikut: Lapisan seng dapat bertahan dari korosi lebih lama, yaitu sekitar 10 tahun dibanding ketahanan produk hasil lapisan teknologi konvensional yang hanya sekitar 2 tahun; Permukaan lapisan dari produk yang sudah jadi memperlihatkan kilapan metalik dan tidak ada kedalaman alur-alur batas spangle, berbeda dengan mesin konvensional dimana produk yang dihasilkan kurang mengkilap dan masih ada kedalaman alur-alur batas spangle Kualitas Lockforming dimana ketahanan lapisan dapat tetap terjaga walaupun produk tersebut ditekuk ataupun dilipat sampai sudut kemiringan nol (zero T); Warna yang dilapiskan ke produk BjLS dan BjLAS hasil teknologi NOF tidak mudah berubah dibanding teknologi konvensional yang menghasilkan produk yang mudah berubah warnanya karena proses oksidasi; Tingkat polusi yang jauh lebih rendah dibanding teknologi konvensional yang mengharuskan penggunaan timbal (Pb) untuk proses pembersihan baja sebelum dilapis seng yang sangat berbahaya bagi kesehatan dan juga menghasilkan asap. Pengelolaan Barang Sisa atau Barang Cacat Dalam proses produksi BjLS dan BjLAS terdapat barang sisa produksi (scrap) yang tidak terpakai, berupa: - Zinc ash (buih seng) - Zinc dross (kerak pada tungku/pot) - Strapping Band (tali pengikat CRC) - Inner Diameter Ring (lapisan pelindung dalam CRC) - Outer Diameter Ring (lapisan pelindung luar CRC) Sisa produksi tersebut masih dapat dijual, meskipun pendapatan tersebut tidak berdampak material terhadap keuangan Perseroan. Sedangkan pengelolaan produk cacat atau yang tidak sesuai dengan standard kualitas, dijual dengan memberi potongan harga kepada industri kecil dan konsumen. Terdapat sisa minyak pada bagian pembersihan permukaan pelat baja, terhadap sisa minyak yang telah dikumpulkan tersebut kemudian dimasukkan dalam tungku dan dibakar sampai habis. C. Keunggulan Kompetitif 1. Keahlian Tim Manajemen Tim manajemen Perseroan merupakan aset utama dalam menghadapi persaingan bisnis di industri baja lapis. Perseroan mendapat manfaat dari pengalaman manajemen di bidang industri baja selama lebih dari 30 tahun. 2. Teknologi NOF Perusahaan yang menggunakan teknologi NOF dimana di Indonesia pada saat ini ada 4 (empat) perusahaan yang memakainya termasuk Perseroan. Selain itu, desain proses pelapisannya merupakan pengetahuan yang akumulatif sifatnya sehingga perusahaan yang lebih awal mengadopsi teknologi ini akan memiliki keunggulan dibanding perusahaan yang baru menggunakannya. Desain proses juga meliputi komposisi kimia bahan-bahan yang dipakai untuk melapis besi sehingga menjadi produk yang berkualitas tinggi. çë

108 3. Pengendalian Proses dan Produk (Quality Control) A. Pengendalian Kualitas Untuk memastikan bahwa produk yang dikirim untuk pelanggan berada di dalam spesifikasi dan sesuai dengan standar yang diperlukan, selama produksi, bahan baku dan produk selalu dikontrol dan dipantau oleh ahli berpengalaman yang lengkap dan modern menggunakan peralatan laboratorium. B. Pengendalian Bahan Baku Logam Dasar 1. Komposisi kimia dan sifat mekanik Mill sertifikat, yang berisi komposisi kimia dan sifat mekanik dari supplier digunakan sebagai dasar untuk produk seleksi yang akan dibuat. 2. Kinerja dan Dimensi Logam/bahan baku kinerja dan dimensi diperiksa sebelum produksi sebagai berikut: a. Kondisi permukaan: karat, lubang, bergelombang, pusat gesper, goresan, dll. b. Dimensi: ketebalan dan lebar strip. C. Pengendalian Bahan Baku Pelapis 55% Al dan 45% Zn Bahan baku untuk paduan coating Aluminium dikontrol oleh inspeksi pada sertifikat. Spektrofotometer digunakan untuk pengujian komposisi logam cair dalam panci untuk memastikan lapisan selalu sesuai dengan standar 55% AI 45% Zn. D. Pengendalian Produk Selesai dengan proses produksi, Quality Control akan mengecek dan menguji apakah produk telah memenuhi kebutuhan pelanggan. Pemeriksaan dan pengujian yang dilakukan sebagai berikut : a. Permukaan kinerja b. Produk dimensi c. Ketebalan lapisan d. Sifat mekanik, dan e. Coating adhesi D. Strategi dan Pengembangan Usaha Strategi Pemasaran Saat ini Perseroan mempunyai 6 (enam) tenaga pemasaran dimana 4 (empat) orang bertugas eksternal melakukan pemasaran di luar kantor dan 2 (dua) tenaga pemasaran yang melakukan pekerjaan di dalam kantor. Tenaga pemasaran tersebut dibagi ke dalam 2 (dua) bidang penjualan yaitu 3 (tiga) tenaga pemasaran dalam bidang industri dan 1 (satu) tenaga pemasaran proyek. Ketiga tenaga pemasaran tersebut akan berkoordinasi dengan tenaga pemasaran yang berada di kantor untuk pendistribusian produk dari pabrik ke pelanggan. Perseroan menyediakan insentif kepada para tenaga pemasaran yang dapat melampaui target penjualan yang ditentukan sebelumnya. Untuk meningkatkan tingkat penjualan, Perseroan berusaha untuk memperluas segmen pelanggan dari yang selama ini menjual ke pelanggan di sektor konstruksi dan atap rumah dengan sebagian besar pelanggan berlokasi di Pulau Jawa. Segmen baru yang dituju Perseroan adalah segmen rangka atap dari baja dimana selama ini pembangunan perumahan menggunakan rangka kayu. Segmen ini cukup menarik yang dipengaruhi oleh perkembangan langkanya bahan baku kayu karena makin sedikitnya pasokan kayu dari industri kehutanan. Selain itu, rangka atap dari baja memiliki kelebihan dibanding rangka kayu karena lebih tahan lama dan anti rayap serta lebih tahan terhadap kerusakan bila terjadi gempa bumi. Upaya peningkatan penjualan juga akan diperoleh melalui ekspansi penjualan ke luar Jawa dan juga melalui penjualan ekspor. Selama ini Perseroan sudah menggunakan pemasok besar (wholesalers) untuk menyalurkan produk-produk Perseroan ke luar Jawa. Penjualan produk yang dilakukan melalui saluran çê

109 distribusi ini umumnya adalah baja lapis seng berupa atap rumah (corrugated sheet). Tidak terdapat perjanjian eksklusif dengan para distributor tersebut sehingga Perseroan terbuka untuk menerima distributor lainnya di luar Jawa untuk dapat ikut menyalurkan produk-produk Perseroan. Saat ini Perseroan memasang iklan di Yellow Pages agar calon pelanggan dapat mencari informasi tentang Perseroan dan produk yang dimilikinya. Penjelasan tentang produk dan kemampuan produksi juga dijelaskan cukup rinci di website Perseroan berikut alamat yang bisa dihubungi. Dua medium pemasaran tersebut diharapkan dapat mendukung upaya tenaga pemasaran untuk menjual produk Perseroan. Di masa mendatang, Perseroan merencanakan untuk aktif memasang iklan di media cetak terutama media cetak yang berhubungan dengan industri dan bangunan serta juga akan memasang papan iklan bangunan di setiap proyek bangunan yang menggunakan produk Perseroan. Perseroan juga menawarkan layanan purna jual untuk produk-produk yang dihasilkan sebagai bentuk dari jaminan kualitas yang ditawarkan. Apabila produk yang diterima oleh pelanggan tidak sesuai dengan pesanan semula maka Perseroan akan memeriksa dengan menugaskan bagian Quality Control untuk melakukan pengecekan. Bila kesalahan berada di pihak Perseroan maka penggantian produk akan disediakan secara utuh sepanjang klaim dilakukan dalam jangka waktu 1 (satu) bulan sejak barang diterima oleh pelanggan. Hal ini dilakukan agar pelanggan dan calon pelanggan mendapatkan keyakinan bahwa semua produk Perseroan merupakan produk yang berkualitas. Strategi Bisnis Perseroan memposisikan diri sebagai pemasok baja lapis seng dengan kualitas tinggi. Hal ini ditunjukkan dengan komitmen Perseroan untuk menggunakan teknologi terkini (NOF) agar dapat menghasilkan produk dengan kualitas terbaik di bidangnya. Saat ini sebagian besar produk yang dihasilkan, sebesar ton dari total produksi ton per bulan, mempunyai ketebalan lebih dari 0,2 mm sehingga harga jual dan marjin yang didapat cukup memuaskan terutama yang diperuntukkan untuk pelanggan di sektor konstruksi. Sisanya merupakan produksi untuk pengguna akhir perumahan yaitu atap rumah (corrugated sheet) dengan marjin relatif lebih kecil. Produksi tambahan ini berguna untuk dapat meningkatkan utilisasi pabrik sehingga biaya tetap dapat disebar ke lebih banyak unit produksi agar biaya per unit menjadi lebih murah. Penentuan harga jual produk untuk tiap produk Perseroan yang akan dijual kepada pelanggan ditentukan berdasarkan harga pokok tiap produk dengan memperhatikan harga pasar yang berlaku. Dalam jangka pendek Perseroan akan memfokuskan pada 2 (dua) target. Target pertama adalah meningkatkan produksi hingga mencapai kapasitas ton per bulan. Tambahan produksi ini diharapkan dapat meningkatkan marjin kotor karena biaya per unit menjadi lebih murah. Target kedua adalah dengan meningkatkan penjualan produk ke segmen konstruksi terutama untuk bangunan tinggi (high-rise building), perkakas rumah (home appliance), dan otomotif. Implementasi dari program ini adalah dengan meningkatkan aktivitas pemasaran Perseroan. Pengembangan Usaha Untuk memastikan keberadaan dan kesuksesan Perseroan dari waktu ke waktu, manajemen senantiasa berupaya untuk mengantisipasi tren yang terjadi di industri baja. Untuk meningkatkan kinerja finansial Perseroan, Perseroan merencanakan untuk memasuki bisnis pewarnaan (pre painted) pada produk BjLS dan BjLAS. Dalam jangka panjang, Perseroan menargetkan untuk dapat masuk ke bisnis produksi CRC (Cold Rolled Coil) sebagai bahan baku baja lapis seng (backward integration). Integrasi ke rantai nilai ini dipandang perlu untuk menjamin pasokan bahan baku ke pabrik Perseroan. Perluasan usaha tersebut juga dapat memperkuat struktur usaha karena Perseroan menjadi lebih terintegrasi yang membuat risiko bisnis menjadi lebih kecil sehingga valuasi perusahaan bisa meningkat dalam jangka panjang. çé

110 E. Persaingan Usaha Perseroan merupakan salah satu dari beberapa produsen baja lapis seng dan/atau aluminium seng yang dapat memenuhi kebutuhan produk dengan ketebalan 0,2 sampai dengan 1,2 mm. Produk Perseroan dengan ketebalan tersebut mempunyai marjin yang lebih tinggi dibanding produk dengan ketebalan yang lebih tipis. Selain itu Perseroan juga merupakan satu dari sedikit perusahaan produsen BjLS dan BjLAS yang memakai teknologi NOF untuk pelapisan seng dan/atau aluminium seng terhadap bahan baku baja CRC. Perseroan berusaha untuk selalu menjadi yang terdepan dalam industri baja lapis agar dapat menjadi satu dari yang terbaik yang mampu memberikan pasokan produk berkualitas kepada para pelanggan dan calon pelanggan Perseroan. Kompetitor terdekat Perseroan berasal dari perusahaan produsen baja lapis yang juga telah memakai teknologi NOF dalam proses pelapisan baja. Perusahaan-perusahaan berikut merupakan pesaing terdekat Perseroan dalam industri baja lapis seng dan/atau aluminium seng yang menggunakan teknologi NOF : Nama Perusahaan Teknologi Produk PT Essar Indonesia Non-Oxidation Furnace Baja Lapis Seng PT BlueScope Steel Indonesia Non-Oxidation Furnace Baja Lapis Seng dan Aluminium PT Fumira Non-Oxidation Furnace Baja Lapis Seng Sumber : Perseroan Banyak dari pemain dalam industri baja lapis seng yang masih menggunakan teknologi pelapisan hot dipping dan memfokuskan pada produksi pada baja lapis seng dengan ketebalan 0,2 mm. F. Produk Substitusi Penggunaan produk baja lapis seng dan/atau aluminium seng dapat digantikan oleh beberapa produk substitusi oleh pelanggan. Namun produk baja lapis seng secara umum memiliki keunggulan bila dibanding dengan berbagai macam produk substitusi. Sebagai contoh produk BjLS bentuk gelombang dapat digantikan oleh asbes, namun sebagaimana kita ketahui produk asbes merupakan produk yang membahayakan kesehatan walaupun harganya lebih murah. Sementara itu untuk keperluan rangka bangunan atau rumah, rangka kayu merupakan produk yang umum dipakai namun tidak tahan lama dibanding produk rangka baja karena mudah dimakan rayap. Hal ini menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan Perseroan mempunyai masa depan yang cukup cerah. G. Standar Kualitas Audit kualitas dilakukan setiap tahun untuk memastikan bahwa standar SNI tetap terjaga dari tahun ke tahun. Sertifikasi SNI menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan oleh Perseroan merupakan produk bermutu tinggi yang dapat memenuhi harapan para pelanggan akan produk baja lapis seng berkualitas untuk kebutuhan mereka. Sebagai bentuk jaminan kualitas produk Perseroan di mata pelanggan, Perseroan sudah mendapatkan sertifikasi ISO 9001 : 2008 (Quality Management System) dengan No QEC25419 yang dikeluarkan oleh SAI Global Services Pty, Ltd pada tanggal 22 April 2009 sampai dengan 23 Oktober Perseroan juga telah mendapatkan sertifikasi Standar Nasional Indonesia (SNI) yang dikeluarkan oleh lembaga independen Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro). Berikut sertifikat-sertifikat yang diterima Perseroan: Nama Merek No. Sertifikat Dikeluarkan Berlaku Keterangan Sarana /140.50/X/ Oktober Oktober (SNI) Saranalume 190/LSPro-Mdn/SNI/VI/ Juni Juni (SNI) Gajah Sarana 255/LSPro-Mdn/SNI/IX/ September Juni (SNI) çè

111 Teknologi Informasi Untuk efisiensi dalam proses produksi dan logistik, Perseroan telah menerapkan teknologi informasi canggih dari Jerman yaitu sistem SAP All In One yang mencakup modul produksi, modul manajemen material dan modul keuangan dan kontrol sejak tahun Investasi di bidang piranti lunak ini merupakan investasi pertama di bidang software yang bernilai besar untuk perusahaan dengan karyawan sekitar 200 orang. Kemudian pada tanggal 17 Desember 2004 Perseroan terpilih sebagai Most Reference - Able Customer in Small and Medium Business oleh SAP Indonesia. Sistem SAP All In One memungkinkan koneksi on-line antara proses produksi dan logistik di pabrik yang berlokasi di Karawang dengan kantor pusat yang berlokasi di Jl. Pangeran Jayakarta di Jakarta. Aplikasi dari teknologi informasi ini membuat proses pemesanan bahan baku dan penjualan menjadi lebih efisien karena ketersediaan barang dapat diketahui oleh pihak-pihak terkait antara lain bagian pembelian dan tenaga pemasaran secara instan. Di bidang produksi, proses perputaran bahan baku di pabrik dan masa kerja mesin lebih mudah dikalkulasi dan dihitung standarnya. Misalnya bila mesin bekerja tiga shift dan dihidupkan selama 24 jam, bisa dihitung berapa tingkat produktivitas per jamnya. Dengan demikian, manajemen Perseroan menjadi tahu berapa kapasitas produksi mesin paling maksimal dalam jangka waktu tertentu setelah dikurangi masa downtime mesin. Hal ini penting terutama untuk menentukan kemampuan memenuhi pesanan dan mengetahui kebutuhan pasokan bahan baku dalam jangka waktu tertentu. Di bidang penjualan, dengan sistem SAP para wiraniaga menjadi tahu posisi persediaan baja di pabrik beserta pola pemesanannya. Pola dan trend penjualan berguna karena bagian penjualan kini bisa mendalami posisi dan profil pesanan dalam waktu tertentu, rangking para pemesan, model produk mana saja yang paling popular, ukuran baja seberapa besar yang paling diminati dan sebagainya. Aplikasi sistem baru sangat penting dalam meningkatkan kepuasan pelanggan menjadi lebih baik. Sementara itu di bidang akuntansi, kemajuan banyak dirasakan dengan telah terintegrasinya sistem informasi yang selalu up-to-date dan real time. Bila sebelumnya dalam proses pengeluaran invoice harus melewati beberapa tahap antara lain harus menghubungi bagian delivery dan pabrik, menelepon nasabah, dan sebagainya maka dengan sistem baru, hanya satu tahapan cukup dengan melihat sistem dan hanya butuh satu tombol. Kontrol keuangan perusahaan juga lebih mudah dilakukan karena bagian keuangan langsung terkoneksi ke bagian purchase order sehingga dapat selalu dipantau. H. Pelanggan Utama Pelanggan Perseroan yang sampai saat ini aktif sebanyak 260 pelanggan, dimana terdiri dari banyak pihak dan tidak ada satu pihak yang merupakan pembeli utama produk baja lapis seng dan/atau baja lapis aluminium seng Perseroan. Volume pembelian produk oleh 10 (sepuluh) pelanggan terbesar Perseroan pada 30 Juni 2011 hanya mengambil porsi sebesar 33,59% dari total penjualan di periode tersebut. Hal ini menunjukkan bahwa tidak terdapat ketergantungan yang material terhadap kelompok pelanggan tertentu. Saat ini Perseroan tidak memiliki pelanggan yang membeli produk Perseroan yang melebihi 10% dari total penjualan. Jumlah pelanggan aktif Perseroan saat ini sebanyak 271 pelanggan. Dibawah ini merupakan 10 besar pelanggan Perseroan: Nama Pelanggan 30 Juni 2011 % PT Indoutama Metal Works ,18 PT Sarana Steel ,94 PT Cahaya Benteng Mas ,56 PT Utomo Deck Metal Works ,98 PT Karya Intertek Kencana ,92 çç

112 Nama Pelanggan 30 Juni 2011 % PT Alsun Suksesindo ,90 PT Majamakmur Suksesmandiri ,88 UD Jaya ,52 PT Intisumber Bajasakti ,44 PT Cerarufindo Primamandiri ,28 Sisanya kurang dari 2% ,41 Jumlah ,00 Sumber : Perseroan I. Pasokan Bahan Baku dan Bahan Penolong Selama ini bahan baku CRC Perseroan sebagian besar diperoleh dari perusahaan BUMN PT Krakatau Steel Tbk (KS) dan sebagian lagi diperoleh dari pemasok lainnya baik lokal maupun impor. Pemasok lokal utama adalah KS. Pertimbangan untuk membeli dari KS adalah dari segi kemudahan pemesanan dan faktor kedekatan dari lokasi pasokan. Sebagai alternatif pasokan CRC, Perseroan tetap mempertahankan untuk membeli bahan baku impor agar bila terdapat gangguan pasokan dari pemasok utama dapat dengan cepat mengalihkan pembelian dari pemasok lainnya. Dalam upayanya menjamin tersedianya pasokan bahan baku Perseroan menjaga dan terus menjalin hubungan jangka panjang dengan para pemasok bahan baku. Tabel dibawah ini mengidentifikasi pemasok bahan baku utama Perseroan. Pemasok Lokal/ Asing Produk Keterangan - PT Krakatau Steel Tbk Lokal CRC Bahan baku - Choice Pte, Ltd Asing CRC Bahan baku - Korea Zinc Company, Ltd. Asing Zinc Bahan penolong - Young Poong Corp. Sukpo Asing Zinc Bahan penolong - EIN Corporation Asing CRC Bahan baku - United Steel Global Trading Asing CRC Bahan baku - Taiwan Metal Material Company Asing CRC & Zinc alloy Bahan baku & bahan penolong - PT Halim Sakti Pratama Lokal Zinc & zinc alloy Bahan penolong - Tionale Enterprise Pte, Ltd Asing CRC Bahan baku - Swiss Singapore Overseas Enterprise Pte Asing CRC Bahan baku J. Kebijakan Lingkungan Sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup, bagi usaha dan atau kegiatan yang tidak diwajibkan untuk menyusun Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup wajib melakukan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL), maka Perseroan telah memiliki dokumen UKL dan UPL sebagaimana diatur dalam KepMenNeg. LH No. 86 Tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup. Perseroan telah memperoleh dokumen yang menunjukkan kesesuaian dengan peraturan yang berlaku sebagaimana tertuang dalam Dokumen UKL dan UPL yang telah disahkan oleh Kepala Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Kabupaten Karawang, Jawa Barat, No /513/BPLH tanggal 13 Juli K. HAKI Saat ini Perseroan memiliki Sertifikat Merek Atas nama PT Saranacentral Bajatama untuk merek dengan : - Nama : SARANALUME - Tanggal Penerimaan : 24 April No. Pendaftaran : IDM Tanggal Pendaftaran Merek : 14 Oktober 2010 ïðð

113 L. Prospek Usaha 1. Prospek Baja Lapis Saat ini sektor konstruksi dan properti serta industri manufaktur mulai kembali bergairah seiring makin maraknya di industri-industri tersebut mulai memakai baja lapis. Hal ini juga didukung oleh produk-produk berbahan baja lapis yang semakin bervariasi, seperti genteng baja (rooftile steel) yang cenderung semakin digemari karena ringan tapi kuat dan didukung dengan banyaknya pilihan warna. Produk Baja Lapis Seng merupakan produk yang 100% dapat diproduksi ulang (recyclable), tanpa kehilangan unsur kimia dan fisik. Dalam pengaplikasian dari produk BjLS dan/atau BjLAS, tersedia dalam berbagai macam bentuk dengan karekteristik sesuai dengan tujuan dari pengguna akhir. Produk ini sebagian besar dipakai untuk kegunaankegunaan sebagai berikut: Pelindung Kabel Bawah Tanah; BjLS ditambahkan ke dalam lapisan kabel untuk melindungi kabel sehingga tidak mudah rusak yang disebabkan oleh hewan pengerat seperti tikus atau tekanan dari luar kabel. Ducting AC (Air Conditioner) Dalam proses pembangunan gedung bertingkat, alat pendingin (AC) biasanya memakai sistem sentral. Distribusi dari sentral alat pendingin dilakukan menggunakan cerobong (ducting) untuk menyalurkan udara dingin dari satu ruangan ke ruangan lainnya. Seng Gelombang (Corrugated Sheets) Seng gelombang digunakan sebagai atap rumah. Produk ini cukup populer di luar pulau Jawa khususnya Sumatra dan Sulawesi dimana secara kultural masyarakatnya lebih menyukai atap rumah berbahan baku besi seng dibanding atap rumah dengan bahan baku tanah liat seperti di Jawa. Rangka Atap Baja Tren penggunaan rangka baja diprediksi akan meningkat sejalan dengan makin susahnya mencari kayu untuk bahan rangka atap rumah. Rangka baja juga digunakan oleh para kontraktor dalam membangun gedung bertingkat tinggi dimana, penggunaannya lebih praktis dibanding dengan rangka dengan memakai besi cor. Saringan Oli Saringan (filter) oli merupakan salah satu aplikasi dari produk baja lapis. Dengan kualitas pelapisan lebih baik, produk tersebut diharap dapat tahan lebih lama. Selain untuk aplikasi produk-produk di atas, variasi pemakaian akhir produk Perseroan juga dapat diperluas untuk berbagai macam produk akhir yang mencakup antara lain: Bangunan dan Konstruksi Aplikasi produk BjLS dan/atau BjLAS untuk jenis ini antara lain berupa lantai (yang menyambung dengan bangunan), partisi perkantoran, pagar, langit-langit bangunan dll. Industri Otomotif BjLS dalam industri otomotif dapat digunakan untuk bahan bodi kendaraan bis, pelindung panas kendaraan, kotak mobil box dll. Mesin dan Alat Kelistrikan Dalam kaitannya dengan mesin dan alat kelistrikan, penggunaan produk BjLS dan/atau BjLAS dapat dipakai antara lain untuk alat pendingin, lift, kipas, mesin pendingin dll. Peralatan Kantor Aplikasi produk BjLS dan/atau BjLAS untuk jenis ini antara lain berupa lemari besi, loker, alat peraga dll. ïðï

114 Lainnya BjLS dan/atau BjLAS dapat pula digunakan sebagai bahan dasar pembuatan papan iklan luar ruang, kontainer, drainase dll. Dengan semakin beragamnya aplikasi untuk produk BjLS dan/atau BjLAS baik untuk konstruksi, properti maupun industri manufaktur. Perseroan berkeyakinan bahwa dimasa depan, usaha yang dijalankan saat ini akan semakin berkembang. Pertumbuhan pesaing kedepannya dalam industri ini masih cukup memungkinkan mengingat semakin beragamnya aplikasi dari produk tersebut. Akan tetapi untuk masuk dalam industri ini tidaklah mudah, karena membutuhkan biaya modal yang tinggi dan penguasaan teknologi. 2. Rencana Ekspansi Saat ini produksi dari Perseroan belum pada kapasitas penuh. Selain itu pasar juga belum dapat menyerap produk dari Perseroan secara maksimal. Perseroan merencanakan untuk meningkatkan kapasitas produksi pabrik Baja Lapis Seng (BjLS) dan Baja Lapis Aluminium Seng (BjLAS) sekaligus dengan mengembangkan produk baru dari baja lapis ini, yakni menjadi produk baja lapis yang diberi warna atau pre painted. Untuk dapat meningkatkan volume produksi, maka Perseroan berencana untuk menambah satu lagi mesin produksi baja pelapis warna (color coating line), dimana bahan baku dari mesin pelapis warna tersebut merupakan hasil akhir atau barang jadi dari produk BjLS dan BjLAS Perseroan. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan penambahan produk baru tersebut akan memaksimalkan volume produksi BjLS dan BjLAS serta meningkatkan pangsa pasar Perseroan. Dengan banyaknya alternatif penggunaan produk baja lapis seng, potensi untuk meningkatkan produksi dan penjualan masih terbuka lebar. Penggunaan teknologi yang tepat dalam industri ini akan memastikan bahwa produk yang dihasilkan akan memenuhi kualitas yang diharapkan pelanggan sehingga tingkat penjualan akan dapat ditingkatkan dari waktu ke waktu. ïðî

115 BAB X. KETERANGAN TENTANG INDUSTRI Prospek Industri Baja Kegiatan usaha Perseroan mempunyai prospek yang cerah di masa mendatang mengingat pertumbuhan permintaan baja seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi suatu negara. Semakin tinggi laju pertumbuhan ekonomi suatu negara, semakin besar peluang peningkatan permintaan bajanya. Indonesia sebagai negara berkembang dengan memiliki jumlah penduduk yang besar diproyeksikan akan tumbuh dengan laju pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan oleh Pemerintah Indonesia akan mencapai level 6,3% di tahun 2011 (sumber : RAPBN 2011), dimana sektor pendukung utama adalah konstruksi dan industri. Sektor ini memerlukan bahan baja cukup besar. Pertumbuhan tersebut diharapkan akan didorong oleh meningkatnya daya beli masyarakat, tetap kuatnya pertumbuhan ekspor, dan meningkatnya investasi di Indonesia. Tingkat konsumsi baja sangat berhubungan dengan tingkat pertumbuhan ekonomi suatu negara. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan terefleksikan oleh bergairahnya kegiatan investasi dan pembangunan infrastruktur dimana baja merupakan input utama. Tentu saja hal ini akan berdampak positif pada industri baja di Indonesia termasuk produsen baja lapis seng. Sementara itu tingkat inflasi diprediksi dapat tetap terkendali di tahun Perkembangan tingkat inflasi Indonesia cukup menggembirakan dimana inflasi telah turun dari 6,96% sejak bulan Desember 2010 menjadi 4,61% di bulan Juli Tingkat inflasi sepanjang triwulan kedua 2011 yang relatif terkendali mendorong Bank Indonesia (BI) untuk kembali menahan tingkat suku bunga acuan di posisi 6,75% atau mengalami sedikit kenaikan dibandingkan bulan Januari 2010 yang sebesar 6,50%. Sumber : Bank Indonesia Tingkat inflasi yang semakin menurun sesuai dengan yang ditargetkan oleh Bank Indonesia berkoordinasi dengan Pemerintah. Hal ini menunjukkan bahwa pemerintah telah berhasil menormalkan kembali harga-harga barang secara nasional dengan cara meningkatkan daya beli masyarakat secara keseluruhan. Kondisi ini dapat terus terkendali apabila pemerintah tidak menaikkan harga BBM sebanyak lebih dari 100% seperti yang terjadi pada di bulan Oktober Naiknya daya beli tersebut diharapkan akan berdampak positif terhadap industriindustri yang ada di Indonesia termasuk industri baja lapis seng dan/atau aluminium seng sebagai pemasok bahan baku untuk berbagai industri sebelum dijual ke konsumen akhir. Selain itu, Baja merupakan bahan dasar untuk berbagai bidang industri yang sangat penting dan strategis bagi suatu negara. Baja digunakan hampir di semua sektor produksi mulai dari transportasi (otomotif, sepeda motor, perkapalan, kereta api dll), konstruksi (pabrik, perumahan, perkantoran dll), pembangkit energi (pembangkit listrik, peralatan untuk industri minyak dan gas bumi dll) dan industri-industri lainnya. Industri baja juga memberikan kontribusi besar terhadap kemajuan ekonomi suatu negara melalui sumbangan pajaknya, membantu meningkatkan posisi neraca pembayarannya dengan mengurangi impor dan juga sebagai sumber lapangan kerja bagi masyarakat. ïðí

116 Khusus di industri produsen baja lapis seng dan/atau aluminium seng, Perseroan memposisikan diri untuk dapat selalu memakai teknologi terkini dan mengikuti perkembangan komposisi bahan pelapisan yang paling efektif dan efisien agar selalu dapat memberikan produk yang akan memuaskan pelanggan dan calon pelanggan. Dengan demikian pelanggan akan melihat bahwa produk yang ditawarkan oleh Perseroan merupakan produk dengan diferensiasi kualitas yang lebih baik. Tingkat konsumsi baja suatu negara secara tidak langsung menggambarkan tingkat kemajuan dan kesejahteraan suatu masyarakat. Negara-negara maju khususnya di kawasan Eropa pada umumnya hampir 90% mempunyai tingkat konsumsi baja akhir (consumption of finished steel) rata-rata di atas 100 kg baja per jiwa sampai dengan tahun Indonesia sebagai negara berkembang tingkat konsumsi bajanya baru mencapai 26,6 kg per kapita di tahun 2009 (sumber : World Steel Association, Steel Statistical Year Book 2010). Sumber : World Steel Association, Steel Statistical Year Book Tingkat konsumsi baja di Indonesia yang masih cukup rendah dibandingkan dengan negara-negara lain, misalnya terhadap negara-negara tetangga di ASEAN pun masih jauh lebih rendah. Tingkat konsumsi baja Indonesia jauh lebih rendah dari Singapura (637,6 kg per jiwa), Malaysia (229,2 kg per jiwa) dan Thailand (163,0 kg per jiwa). Bahkan tingkat konsumsi baja Singapura sudah melewati tingkat konsumsi negara-negara yang lebih maju di Asia seperti Jepang dan China. Hal ini menunjukkan bahwa potensi untuk kenaikan konsumsi masih sangat tinggi di masa-masa mendatang. Sumber : World Steel Association, Steel Statistical Year Book ïðì

117 XI. EKUITAS Tabel berikut ini menggambarkan posisi ekuitas Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009, dan 2008, yang angka-angkanya diambil dari laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 yang diaudit oleh Kantor Akuntan Rama Wendra, sedangkan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry. Seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Keterangan Juni 31 Desember 2010 (Tidak Diaudit) Modal Dasar Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Saldo Laba Jumlah Ekuitas Perseroan telah mengajukan Pernyataan Pendaftaran kepada Ketua Bapepam dan LK dalam rangka Penawaran Umum Perdana Saham kepada masyarakat sejumlah (empat ratus juta) Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp 100,- (seratus Rupiah) setiap saham. Tabel Proforma Ekuitas per tanggal 30 Juni 2011 Uraian Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas Posisi Ekuitas menurut laporan keuangan per tanggal 30 Juni 2011; Modal Dasar Rp juta dengan nilai nominal Rp 200,- per saham Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 dengan penambahan modal disetor secara tunai sejumlah Rp juta pada tanggal 23 Agustus ïðë

118 Uraian Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh Tambahan Modal Disetor Saldo Laba Jumlah Ekuitas Proforma Ekuitas pada tanggal 31 Desember 2011 jika diasumsikan terjadi pada tanggal tersebut Penawaran Umum sejumlah saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp 100,- setiap saham dengan harga penawaran sebesar Rp 250,- setiap saham Proforma Ekuitas per tanggal 31 Desember 2011 sesudah Penawaran Umum dengan nilai nominal Rp 100,- per saham ïðê

119 XII. KEBIJAKAN DIVIDEN Para pemegang saham baru yang berasal dari Penawaran Umum ini mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan pemegang saham lama Perseroan termasuk hak atas pembagian dividen sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan dan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham dalam RUPS Tahunan berdasarkan usulan dari Direksi Perseroan. Perseroan merencanakan untuk membayar dividen kas kepada seluruh pemegang saham sekurang-kurangnya sekali dalam setahun dengan mempertimbangkan kondisi keuangan Perseroan dari waktu ke waktu, tingkat kecukupan modal dan arus kas, kewajiban pembentukan dana cadangan, serta rencana operasional dimasa mendatang. Tanpa mengabaikan tingkat kesehatan keuangan Perseroan dan tanpa mengurangi hak RUPS Perseroan untuk menentukan lain sesuai dengan ketentuan Anggaran Dasar Perseroan, manajemen Perseroan mempunyai rencana untuk mengusulkan pembagian dividen dengan rasio maksimum 30% dari laba bersih Perseroan dimulai untuk tahun buku Persyaratan perjanjian yang berkaitan dengan pembatasan ( ) dalam hal pembagian dividen telah dicabut oleh pihak kreditur sebagai berikut : - PT Bank Windu Kentjana International Tbk melalui surat No. 481/BW/KRD-EXT/VIII/11 tertanggal 15 Agustus PT Bank Danamon Indonesia Tbk melalui surat No. 559/COMMA008/0911 tertanggal 26 September PT Bank Ekonomi Raharja Tbk melalui perubahan perjanjian kredit tertanggal 23 September PT Bank DBS Indonesia berdasarkan surat No. 599/IX/DBSIIBG-JKT/2011 tertanggal 12 September ïðé

120 XIII. PERPAJAKAN Pajak Penghasilan atas dividen yang berasal dari kepemilikan saham dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 tahun 2008 (berlaku efektif 1 Januari 2009) mengenai perubahan keempat atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau pembagian keuntungan yang diterima oleh Perseroan Terbatas sebagai wajib pajak dalam negeri, Koperasi, Badan Usaha Milik Negara atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan sepanjang seluruh syarat-syarat di bawah ini terpenuhi: Dividen berasal dari cadangan laba yang ditahan; dan Bagi Perseroan Terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25% dari jumlah modal yang disetor. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 14 tahun 1997 tanggal 29 Mei 1997 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1994 tentang Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek dan Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-06/Pj.4/1997 tanggal 20 Juni 1997 perihal Pelaksanaan Pemungutan Pajak Penghasilan atas Penghasilan dari Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek yang mengubah Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-07/PJ.42/1995 tanggal 21 Pebruari as Penghasilan Transaksi Penjualan Saham telah diatur sebagai berikut: 1) Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh orang pribadi dan badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,10% dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Pembayaran dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham. 2) Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan Final sebesar 0,50% dari nilai saham Perseroan pada saat Penawaran Umum Perdana. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan final dilakukan oleh Perseroan atas nama pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 bulan setelah saham diperdagangkan di Bursa Efek. 3) Namun apabila pemilik saham pendiri tidak bermaksud untuk membayar tambahan pajak penghasilan final di atas, maka pemilik saham pendiri terhutang pajak penghasilan atas pada saat penjualan saham pendiri. Penghitungan Pajak Penghasilan tersebut sesuai dengan tarif umum sebagaimana dimaksud dalam Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun Sesuai dengan Keputusan Menteri Keuangan No. 651/KMK.04/1994 tanggal 29 Desember 1994 tentang -Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada Dana Pensiun Yang Tidak pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan, atas dividen yang diterimanya dari saham pada perseroan terbatas yang tercatat di Bursa Efek Indonesia, tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan. Sesuai dengan Pasal 17 ayat 2 (c) Undang-Undang No. 36 tahun 2008, tarif yang dikenakan atas penghasilan berupa dividen yang dibagikan kepada Wajib Pajak Orang Pribadi Dalam Negeri adalah paling tinggi sebesar 10% (sepuluh persen) dan bersifat final. Dividen yang dibayarkan atau terutang kepada Wajib Pajak Luar Negeri akan dipotong Pajak Penghasilan sesuai dengan Pasal 26 Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dengan tarif sebesar 20% (dua puluh persen) atau lebih rendah dari itu apabila dividen diterima oleh pemegang saham yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan Indonesia. Untuk dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah, wajib pajak harus memenuhi ketentuan dalam Surat Edaran Direktur Jenderal Pajak No. SE-03/PJ.101/1996 tanggal 29 Maret 1996 tentang Penerapan Persertujuan Penghindaran Pajak Berganda (P3B), dengan ketentuan harus menyerahkan Sertifikat Domisili asli yang ïðè

121 diterbitkan oleh pihak yang berwenang di negara asal dan konfirmasi tempat tinggal atau tempat kedudukan dari penerima manfaat dari dividen dimaksud. Dalam hal penerima manfaat adalah orang pribadi, negara domisilinya adalah negara tempat orang pribadi tersebut bertempat tinggal atau berada. Sedangkan apabila penerima manfaat adalah badan, negara domisilinya adalah negara tempat pemilik atau lebih dari 50% pemegang saham baik sendiri-sendiri maupun bersama-sama berkedudukan atau efektif manajemennya berada. Sertifikat ini berlaku untuk masa 1 (satu) tahun dan selanjutnya harus diperpanjang. Namun untuk bank, selama bank tersebut tidak mengubah alamat seperti yang tercantum pada sertifikat tersebut, sertifikat tersebut tetap berlaku. Calon pembeli saham dalam Penawaran Umum ini diharapkan dan disarankan dengan biaya sendiri untuk berkonsultasi dengan konsultan pajak masing-masing mengenai akibat perpajakan yang timbul dari pembelian, pemilikan maupun penjualan saham yang dibeli melalui Penawaran Umum ini. Pemenuhan Kewajiban Perpajakan Oleh Perseroan Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh), Pajak Pertambahan Nilai (PPN), dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang berlaku. Kewajiban perpajakan Perseroan untuk tahun fiskal 2010 atas PPh 21, PPh 23, PPh 26 dan PPN telah dipenuhi oleh Perseroan. ïðç

122 BAB XIV. PENJAMINAN EMISI EFEK A. KETERANGAN TENTANG PENJAMINAN EMISI EFEK Sesuai dengan persyaratan dan ketentuan sebagaimana tercantum dalam Akta Perjanjian Penjaminan Emisi Efek Perseroan No. 66 tanggal 16 September 2011 Akta Perubahan No. 24 tanggal 5 Desember 2011, maka para Penjamin Emisi Efek yang namanya disebutkan dibawah ini secara sendirisendiri menyetujui untuk sepenuhnya menjamin dengan kesanggupan penuh ( ) emisi sejumlah (empat ratus juta) Saham Biasa Atas Nama yang ditawarkan oleh Perseroan dalam Penawaran Umum ini dengan cara menawarkan dan menjual saham Perseroan kepada masyarakat sebesar bagian dari penjaminannya dan mengikat diri untuk membeli sisa saham yang tidak habis terjual dengan Harga Penawaran pada tanggal penutupan Masa Penawaran sesuai dengan proporsi penjaminan masing-masing. Perjanjian Emisi Efek ini menghapuskan perikatan sejenis baik tertulis maupun tidak tertulis yang telah ada sebelumnya dan yang akan ada di kemudian hari antara Emiten dengan Penjamin Emisi Efek. Selanjutnya para Penjamin Emisi Efek yang ikut dalam Penjaminan Emisi Saham Perseroan telah sepakat untuk melaksanakan tugasnya masing-masing sesuai dengan Keputusan Ketua Bapepam No. KEP- 45/PM/2000 tanggal 27 Oktober 2000, Peraturan No. IX.A.7 tentang Tanggung Jawab Manajer Penjatahan dalam Rangka Pemesanan dan Penjatahan Efek dalam Penawaran Umum. B. SUSUNAN SINDIKASI PENJAMIN EMISI EFEK Adapun susunan dan jumlah porsi penjaminan serta persentase dari anggota sindikasi Penjamin Emisi Efek ini adalah sebagai berikut: No. Nama Penjatahan Nilai Persentase (%) Penjamin Pelaksana Emisi Efek: 1. PT Makinta Securities ,95 Penjamin Emisi Efek: 1. PT Asjaya Indosurya Securities ,05 2. PT BNI Securities ,05 3. PT Buana Capital ,05 4. PT Bumiputera Capital Indonesia ,05 5. PT EMCO Securities ,05 6. PT Equity Securities Indonesia ,05 7. PT Erdikha Elit Sekuritas ,05 8. PT Indomitra Securities ,05 9. PT Kresna Graha Sekurindo Tbk , PT Lautandhana Securindo , PT Madani Securities , PT Mega Capital Indonesia , PT Minna Padi Investama , PT MNC Securities , PT Pacific Capital , PT Panca Global Securities Tbk , PT Panin Sekuritas Tbk , PT Phillip Securities Indonesia , PT Valbury Asia Securities , PT Wanteg Securindo , PT Waterfront Securities Indonesia , PT Yulie Sekurindo Tbk ,05 Jumlah ,00 ïïð

123 Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal dan Peraturan Pelaksanaannya, yang dimaksud dengan afiliasi adalah sebagai berikut: a. Hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; b. Hubungan antara para pihak dengan pegawai, Direktur atau Komisaris dari pihak tersebut; c. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat satu atau lebih anggota Direksi atau Dewan Komisaris yang sama; d. Hubungan antara perusahaan dengan pihak yang secara langsung atau tidak langsung mengendalikan, dikendalikan atau di bawah satu pengendalian dari perusahaan tersebut; e. Hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan, baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang sama; atau f. Hubungan antara perusahaan dengan pemegang saham utama. Penjamin Emisi Efek dan para Penjamin Emisi Efek lainnya seperti dimaksud tersebut di atas, menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi dengan Perseroan sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Pasar Modal. C. Penentuan Harga Penawaran Saham Pada Pasar Perdana Untuk tujuan penghitungan Harga Penawaran saham pada pasar perdana, Perseroan menggunakan proses penawaran awal ( ) agar dapat diketahui minat dari investor atas saham yang ditawarkan oleh Perseroan. Dengan mempertimbangkan hasil proses maka Penjamin Pelaksana Emisi Efek dan Perseroan telah sepakat menentukan harga Penawaran Saham adalah sebesar Rp 250,- ( dua ratus lima puluh Rupiah) setiap saham. Penentuan harga ini juga telah mempertimbangkan faktor-faktor berikut: a. Kondisi pasar pada saat dilakukan; b. Kinerja keuangan Perseroan; c. Penilaian terhadap manajemen Perseroan, operasi, kinerja, baik dimasa lampau maupun pada saat ini, serta prospek pendapatan dimasa mendatang; d. Status perkembangan terakhir dari Perseroan; e. Permintaan investor, dan f. Permintaan dari calon investor yang berkualitas. Tidak dapat dijamin atau dipastikan, bahwa setelah Penawaran Umum ini, harga saham Perseroan akan terus berada diatas Harga Penawaran atau perdagangan Saham Perseroan akan terus berkembang secara aktif di Bursa dimana saham tersebut dicatatkan. ïïï

124 BAB XV. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang ikut membantu dan berperan dalam Penawaran Umum ini adalah sebagai berikut: AKUNTAN PUBLIK Rama Wendra (Parker Randall) Graha Mampang Lt.2 Jl. Mampang Prapatan Raya No. 100 Jakarta Selatan Tel. (021) Fax. (021) Anggota Institut Akuntan Publik Indonesia No STTD No. 11/BL/STTD-AP/2006 tanggal 26 Juli 2006 Pedoman kerja : Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) Tugas pokok akuntan publik dalam Penawaran Umum ini adalah untuk melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan melaksanakan audit agar akuntan publik memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Pengalaman dibidang pasar modal antara lain: Audit PT Bahtera Adhimina Samudera Tbk, Audit PT Royal Oak Development Tbk, Audit PT Cakra Tbk, Audit PTArgo Pantes Tbk, Audit PT Pudjiadi Prestige Tbk dan Anak Perusahaan, Audit PT Steady Safe Tbk dan Anak Perusahaan, Audit PT Capitalince Investment Tbk. Surat Penunjukan No 040/ENG/RW/VIII/2011 tanggal 20 Juni 2011 KONSULTAN HUKUM SSU & Partners Gedung Sequis Center Lt.1 Jl. Jend. Sudirman 71 Jakarta Tel. (021) Fax. (021) Anggota Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal : - No. anggota a.n. Mathilda Irma Untadi - No. anggota a.n. Sihar Solomon Siahaan No. STTD : - 383/PM/STTD-KH/2001 tanggal 23 Juli 2001 a.n. Mathilda Irma Untadi - 564/PM/STTD-KH/2005 tanggal 25 Agustus 2005 a.n. Sihar Solomon Siahaan Pedoman Kerja : Standar Profesi Konsultan Hukum Pasar Modal Lampiran dari Keputusan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No. KEP.01/HKHPM/2005 tanggal 18 Pebruari Tugas utama dari Konsultan Hukum dalam rangka Penawaran Umum, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi pemeriksaan dari segi hukum dan memberikan laporan pemeriksaan dari segi hukum atas fakta yang ada mengenai Perseroan dan keterangan lain yang berhubungan dengan itu yang disampaikan oleh Perseroan atau pihak terkait lainnya kepada Konsultan Hukum. Hasil pemeriksaan dari segi hukum telah dimuat dalam Laporan Uji Tuntas yang menjadi dasar Pendapat Hukum yang diberikan secara obyektif dan mandiri sesuai dengan ketentuan yang berlaku di bidang Pasar Modal, serta guna meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang menyangkut aspek-aspek hukum, sebagaimana diharuskan dalam rangka penerapan prinsip-prinsip keterbukaan informasi dan transparansi yang berhubungan dengan suatu Penawaran Umum. ïïî

125 Pengalaman dibidang pasar modal antara lain: - Tahun 2006 : IPO PT Okansa Persada Tbk, IPO PT Bank Bumi Arta Tbk, Penawaran Umum Obligasi PT Summarecon Agung Tbk, IPO PT Truba Alam Manunggal Engineering Tbk. - Tahun 2007 : Right Issue V PT Bank Century Tbk, Right Issue I PT Summarecon Agung Tbk, Right Issue I PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk, IPO PT Catur Sentosa Adipradana Tbk. - Tahun 2008 : IPO PT Bekasi Asri Pemula Tbk, Penawaran Umum Obligasi PT Summarecon Agung Tbk. - Tahun 2009 : Merger PT Multi Agro Persada Tbk dengan PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk, IPO PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. - Tahun 2010 : IPO PT Sinar Mitra Sepadan Finance (SMS Finance), Merger PT Indonesia Paradise Property Tbk dengan PT Tirta Saga Wangi, Right Issue I PT Asiaplast Industry Tbk, IPO PT Golden Retailindo Tbk, IPO PT Bukit Uluwatu Villa Tbk. - Tahun 2011 : IPO PT HD Finance Tbk, IPO PT Sidomulyo Selaras Tbk. Surat Penunjukan No. 01/LGL-SCB/VII/2011. tertanggal 15 Juli 2011 NOTARIS Dr. Irawan Soerodjo, SH, MSi. Jl.K.H Zainul Arifin No.2 Komp.Ketapang Indah Blok B- 2 No.4-5 Jakarta Indonesia Tel. (6221) Fax. (6221) STTD No.54/BL/STTD-N/2007 tanggal 4 Juli 1996 No Keanggotaan Asosiasi : 36/PD.JKT-UTR/XII/2010 Pedoman kerja Undang-undang No.30 tahun 2004 tentang Jabatan Notaris dan Kode Etik Ikatan Notaris Indonesia Tugas utama Notaris dalam Penawaran Umum ini adalah untuk menyiapkan dan membuatkan akta-akta sehubungan dengan Penawaran Umum yaitu akta RUPS yang menerangkan persetujuan untuk melakukan Penawaran Umum dan Perubahan Anggaran Dasar Perseroan dalam rangka Penawaran Umum untuk memenuhi Peraturan Bapepam dan LK No. IX.J.1 serta sehubungan dengan perjanjian-perjanjian dalam rangka Penawaran Umum, antara lain Perjanjian Penjaminan Emisi Efek dan Perjanjian Pengelolaan Administrasi Saham, sesuai dengan peraturan jabatan dan kode etik Notaris. Pengalaman dibidang pasar modal antara lain: - Tahun 2009 : IPO PT Batavia Prosperindo Finance Tbk, IPO PT Gunawan Dianjaya Steel Tbk. - Tahun 2010 : IPO PT Sarana Menara Nusantara Tbk, IPO PT Golden Retailindo Tbk. - Tahun 2011 : Penawaran Umum Terbatas I PT Enseval Putera Megatrading Tbk, IPO PT HD Finance Tbk, IPO PT Metropolitan Land Tbk, IPO PT Sidomulyo Selaras Tbk. Surat Penunjukan No. 02/LGL-SCB/VII/2011 tanggal 15 Juli 2011 BIRO ADMINISTRASI EFEK PT Adimitra Transferindo Plaza Property, Lt. 2 Komp. Pertokoan Pulomas Blok VIII No. 1 Jl. Perintis Kemerdekaan Jakarta Tel. (62-21) No. Izin Usaha BAE dari Menteri Keuangan No. 1400/KMK.010/1990 tanggal 3 Nopember No Keanggotaan Asosiasi : ABI/VII/ Tugas dan tanggung jawab Biro Administrasi Efek ( BAE ) dalam Penawaran Umum ini, sesuai dengan Standar Profesi dan Peraturan Pasar Modal yang berlaku, meliputi penerimaan pemesanan saham berupa Daftar Pemesanan Pembelian Saham ( DPPS ) dan Formulir Pemesanan Pembelian Saham ïïí

126 Fax. (62-21) ( FPPS ) yang telah dilengkapi dengan dokumen sebagaimana disyaratkan dalam pemesanan saham dan telah mendapat persetujuan dari Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagai pemesanan yang diajukan untuk diberikan penjatahan saham. Melakukan administrasi pemesanan saham sesuai dengan aplikasi yang tersedia pada BAE. Bersama-sama dengan Penjamin Pelaksana Emisi Efek, BAE mempunyai hak untuk menolak pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pemesanan dengan memperhatikan peraturan yang berlaku. Selain itu BAE juga membuat laporan untuk penjatahan, menyiapkan daftar pembayaran kembali (refund), mendistribusikan saham-saham secara elektronik ke dalam Penitipan Kolektif KSEI atas nama Pemegang Rekening KSEI bagi pemesan yang mendapatkan penjatahan dan menyusun laporan kegiatan Penawaran Umum Perdana sesuai dengan peraturan yang berlaku. Pengalaman di bidang pasar modal antara lain : - Tahun 2009 PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk., PT Batavia Prosperindo Finance Tbk., PT Bumi Citra Permai Tbk., - Tahun 2010 PT Midi Utama Indonesia Tbk., - Tahun 2011 PT Megapolitan Developments Tbk., PT Sejahteraraya Anugerahjaya Tbk., PT HD Finance Tbk., dan PT Sidomulyo Selaras Tbk. Surat Penunjukan No. PW-43/SCB/ tanggal 21 Juni Semua Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang turut serta dalam Penawaran Umum ini menyatakan dengan tegas tidak terafiliasi baik secara langsung maupun tidak langsung dengan Perseroan sebagaimana tertera di dalam Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tanggal 10 Nopember 1995 tentang Pasar Modal. ïïì

127 XVI. PENDAPAT DARI SEGI HUKUM ïïë

128 Ø ³ ²»²¹ ¼ µ± ±²¹µ ² ïïê

129 Í Í Ë ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ Ð ²» Í» «Ý»²» ï Ú ±± Ö ò Ö»²¼ò Í«¼ ³ ² éïô Ö µ ïîïçðó ²¼±²» Ð ±²»æ êîóîïóëîçðíçëé ø «² ²¹ Ú òæ êîóîïóëîçðíçëè ÛóÓ æ «à «ò½±ò ¼ Ò±òæ èèßüüñðøóíýþñó óííóóéíñè ñîðïï Ö µ ô ïð Ò±»³¾» îðïï Õ» ¼ ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß ÌÞÕ Ö ² Ð ²¹» ² Ö µ Ò±ò ëë Ö µ Ыïðéíð «ò ò Ü»µ ÐÛÎ ØßÔ æ л²¼ Ø«µ«³» ¼ ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ¼ ³ Î ²¹µ л Ù± Ы¾ ½ îðïï Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²½ ² ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µô «» ± ²» ¾ ²¹ ¾» µ»¼«¼«µ ² Ö µ Ыø» ² «² ¼»¾«Ð»» ± ² ô «² «µ ³» µ«µ ² л² ² ˳«³ л ¼ ² Í ³ ¼»²¹ ² «³»¾ ² µó¾ ² µ² ìððòðððòððð ø»³ ««³ ¾ ² ³ ³ ²¹ó³ ²¹ ¼»²¹ ² ² ²±³ ² Î òïððôó л² ² ˳«³ ÍÍË ú Ð ²» ô» µ«µ±² «² «µ«³ ²¼»»²¼»² ¼ ² ²¹¹± Ø ³ «² ² Õ±² «² Ø«µ«³ Ð Ó±¼ øøõøðó ¼»²¹ ² Ò±ò ß²¹¹± îððïíï ¼ ² Ò±òß²¹¹± îððêðçô» ¼ «² «µ ±» л» ± ² ¾» ¼ µ ² ͫл²«² «µ ² Ò±ò ðïñôùôóíýþñê ñîðïïò» ²¹¹ ïë Ö«îðïï л³» µ ² Ø«µ«³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ л²¼ Ø«µ«³ ³»²¹»²»µ «µ«³ ¼ л» ± ²»»µ «µ«³ ¼ л² ² ˳«³ л ¼ ² Í ³» «¼»²¹ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ¼ ²» «²ó» «² ¼ ¾ ¼ ²¹ Ð Ó±¼ ²¹ ¼ µ» «µ ² ±» ¾ ¼ ² ³¾ ¹ ²¹ ¾»»² ²¹ ¼ ²¼±²» ò Ü ² ²¹ µ ² ¼» ±» л» ± ² ¼ л² ² ˳«³ô»» ¼ µ«²¹ ¾ ó ¾»³ ²¹ ³»² ¼ µ» ¾ ² л» ± ²ô µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ æ ïò Í»µ ëðû ø ³ «»² µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ»³¾» ² ³» ²» ² ¹«² ³»²«² ²¹»²¹»³¾ ²¹ ² µ ¾ µò ß ² ¼ ²» ³¾ ²¹ ²æ Í ² л» ± ² ² ³»³ µ  Ð ±¼«µô µ² æ Þ Ô Í»²¹ øþ ÔÍ ¼ ² ¾ Ô ß «³ ² «³ Í»²¹ øþ ÔßÍ ò ˲ «µ ¼ ³»² ²¹µ µ ² ª± «³» ±¼«µ ô ³ µ л» ± ² µ ² ³»² ³¾ «¹ ³» ² ±¼«µ ¾» ² ø½± ± ½± ²¹ ²» ô ¼ ³ ² ¾ ² ¾ µ«¼ ³» ²» ²»»¾«³» «µ ² µ «¾ ²¹ ¼ ¼ ±¼«µ Þ ÔÍ ¼ ² Þ ÔßÍ Ð»» ± ²ò Ü»²¹ ²»³¾ ²¹«² ² ¾ µ ² µ ² ³»² ²¹µ µ ²»² ±¼«µ ²¹ ¼ µ ² ¼ ² ³»² ²¹µ µ ² ² ³¾ ±¼«µ л» ± ²ò ïïé

130 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ î Ó» ² ²¹ µ ² ¼ ¾» ±» л» ± ² µ ² ³»³ µ µ ±¼«µ»¾» êðòððð ±²» «² ¼»²¹ ² µ»½» ² èð ³»»» ³»² ¼ ² ¾ ² ¼»¾» ðôîë ³³ò л³¾» ² ³» ² µ ² ¼ µ«µ ² ¼»³»» «² îðïîò îò Í»µ ëðû ø ³ «»² µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³»² ³¾ ³±¼ µ» л» ± ²ò ß ² ¼ ²» ³¾ ²¹ ²æ Ü»²¹ ² ³»² ²¹µ ² ª± «³» ±¼«µ л» ± ²ô ³ µ µ»»»¼ ² ³±¼ µ» ¼ ³ ¾»² «µ ¾ ² ¾ µ«¼ ² ¾ ²»³¾ ² «²² ³» «µ ² ²¹ ²¹»² ²¹ ¼»³ µ» ²½ ² «Ð»» ± ²ò Ì ³¾ ² ¼ ² «² «µ ³±¼ µ» ²¹ ¾» ¼ л² ² ˳«³ µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ»³¾» ² ¾ ² ¾ µ«ý± ¼ α»¼ ݱ ¾»» ¾ ²»²¼«µ«²¹»»»²¹ ¼ ² «³«² «³ò Ü ³ л» ± ² µ ² ³» µ«µ ² ² µ ²¹ ³»²¹¹«² µ ² ¼ ² л² ² ˳«³ л ¼ ² ¼ ² ² µ»»¾«³»³»²«µ» Ì ² µ ߺ «² µ ²¹ ³»²¹ ²¼«²¹ Þ»² «² Õ»»² ²¹ ² ¼ ²ñ «Ì ² µ Ó» ô ³ µ л» ± ² ¾ ³»²¹ µ «² ²¹ ¾» µ«¼ ³±¼ µ ««²» «² Þ» ³ ¼ ² ÔÕ Ò±ò ÈòÛòﻲ ²¹ Ì ² µ ߺ ¼ ² Þ»² «² Õ»»² ²¹ ² Ì ² µ Ì»»² «¼ ² Ò±ò ÈòÛò ²¹ Ì ² µ Ó» ¼ ² л «¾ ² Õ»¹ ² Ë Ë ³ Ü ³ ³»³¾» µ ² л²¼ Ø«µ«³ ² ô µ ³ ³»²¼ µ ² ¼ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³»¾ ¹ ³ ²» «²¹ ¼ ³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ Ò±ò èéßüüñôðøóíýþñó óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ïð Ò±»³¾» îðïï Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ ò ÎËßÒÙ Ô ÒÙÕËÐ ÐÛÓÛÎ ÕÍßßÒ ØËÕËÓ ßò Ü ³ ³» µ«µ ² л³» µ ² Ø«µ«³ô µ ³» ³» µ«µ ²»³» µ ² ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ¼ ² µ»» ²¹ ²óµ»» ²¹ ² ²¹ µ ³» ³ ²¹¹ ²¹¹ ïð Ò±»³¾» îðïï ¾» «æ ïò ܱµ«³»² ¼ ²ñ «² ² ¼ ²ñ «º± ±µ± ¼ æ ò ßµ л²¼ ² л» ± ²å ¾ò ßµ ó µ» «¾ ² ß²¹¹ ² Ü Ð»» ± ²å ½ò «ó «² «²¹ ¾ ¼ ³ µ» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² µ»¹ ² «Ð»» ± ²å ¼ò ¾«µ 󾫵 µ»»³ µ ² µ»µ ² л» ± ² ¾ µ» ³ ««² ¾» ¹» µå»ò» ² ²ó» ² ² ²¹ ¼ ¾«¼ ² ¼ ²¼ ²¹ ² ±» л» ± ² ¼»²¹ ² µ ²å ºò ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ ³»²» ²¹µ ² ³»²¹»² ¹«¹ ² ¼ ³» µ» ¼ ««² «² ¼ ³» µ ¼ ² ¼»²¹ ¼ ² ²»¹» ¼ ³ ² л» ± ² ¾» ¼±³ ô» ³± ±² ² µ» ² ¼ ²ñ ²«²¼ ² µ» ¾ ²»³¾ ² «²¹ ¼»²¹ ¼ ² ² ¹ ô»²¹µ» ²¹» ¼ º ¼ Þ ¼ ² ß ¾» Ò ±² ²¼±²»» л²¹ ¼ ² Ð µô ¾ µ ²¹ ³» ¾ µ ² «¼ «µ ² ±» ñ» ¼ л» ± ² ««² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Õ±³ ïïè

131 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ í л» ± ² ¼ ³ ¾ ²²» µ«ü»µ «¼ ² Õ±³ л» ± ²ô ¼ ²»» ²» ¾««² ¼ л²¹ ¼ ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«²¹ ³»² ²¹µ«Ð»» ± ²å» ¹ò ¼±µ«³»² ² ²¹ ¼ ²¹¹» «¼ ² ¾» ¹«² ò îò Õ»» ²¹ ²óµ»» ²¹ ² ¼ ²» ² ²ó» ² ²ô ¾ µ ²¹ ¼ ¾» µ ²»½» «³ ««² ²ô ¼ Ü»µ л» ± ² «µ ² ²¹ ¾»»² ²¹ ¼ л» ± ²ò íò Í» ²»³» µ ² ó ¼ ô µ ³ «¹ ³» µ«µ ²»³» µ ² º µ»»»² «Ð»» ± ² «µ ««µ ² ± л» ± ² ²¹ ¼» ¹«² µ ² л» ± ² ³»² ²µ ² µ»¹ ² «² ò Þò л³» µ ² Ø«µ«³ ¼ ³ ³»³¾» µ ² л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ ² µ ³ µ«µ ² ¼»²¹ ² ½»³» µ ² ¼ ²»² º ²» ¼ ²¹» «¼ ³ ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»²»»¾«ô» «¹» ¼ «¾ ² ¼ ¼±µ«³»²ó ¼±µ«³»²»»¾«ò ß ¾ ¼ µ» ¼ ¼±µ«³»² ²¹ ³»²¼«µ«²¹ ««² µ «µ«³ ²¹ ³» ¾ µ ² «³»²¹ µ л» ± ² ¼ ² «µ»µ ²² ²¹ µ ³ ²¹¹»² ²¹ ¼ ²» «ô µ ³ ³»²¼ µ ² µ» ¼ º µ óº µ ²¹ ³»²¼«µ«²¹ «¾«²¹ ² «µ«³ ²¹ ²» «¼»²¹ ² µ±²» ó µ±²» ô µ»µó µ»µô ¼ ² µ»¾ ²óµ»¾ ² «µ«³ ²¹ ¾» µ«¼ λ «¾ µ ²¼±²» ¾ ¹ ² µ ««¾«²¹ ² «µ«³ ²¹ ¼ ³ µ «¼ò ò ßÍËÓÍ óßíëóí Ü ³ ³» µ«µ ² л³» µ ² Ø«µ«³ ¼ ² ³»³¾» µ ² л²¼ Ø«µ«³ ² ô µ ³ ³»²¼ µ ² ¼ «³ ó «³ ¾ æ ßò ܱµ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ ¼ ¾» µ ² «¼» µ ² µ» ¼ µ ³ ¼ ±»² µô ¼ ² ¾ ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»²»»¾«¼ ³ ¾»² «µ º± ±µ± «² ² ²² ô ³ µ º± ±µ± «² ²»»¾«¼ ¾»² ¼ ² µ» «¼»²¹ ² ² å Þò Ì ²¼ ²¹ ² ²¹» ¼ ¼ ³ ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ ¼ ¾» µ ² «¼» µ ² µ» ¼ µ ³ ô ¾ µ ³ ««² º± ±µ± «² ²² ô ¼ ²¼ ²¹ ² ±»² µ ¼ µ ²¹ ¼»¾«µ ² ¼ ³ ¼±µ«³»² » «¼»²¹ ² µ» ¼ ² ²¹»¾»² ² ô ¼ ² µó µ»»¾«³»³ «² ¼ ²» ³»³» ±» µ»»² ²¹ ² «² «µ ³»² ²¼ ²¹ ² ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»²»»¾«å Ýò ܱµ«³»²ó¼±µ«³»²ô º µ óº µ ô µ»» ²¹ ²óµ»» ²¹ ²ô ¼ ²» ² ²ó» ² ²ô ¾ µ» «³ ««² ²ô ²¹ ¼ ¾» µ ² «¼» µ ² ±» µ ²¹ ¾»»² ²¹ ¼ л» ± ² µ» ¼ µ ³ ¼ ¾»² ô µ«ô ¼ ²» «¼»²¹ ² ²¹»¾»² ² ô» ¼ µ ³»²¹ ³» «¾ ² ³» ³ ¼»²¹ ² ²¹¹ ¼ µ» «µ ²² л²¼ Ø«µ«³ ² å Üò Ð µó µ ²¹ ³»²¹ ¼ µ ²» µ ² ¼»²¹ ² л» ± ² ¾»³» ² ²¹ ³»²¹» «µ ² «ó «µ»» ²¹ ² ² ² µ» ¼ л» ± ²ô ¾»»² ²¹ ³» µ«µ ² ²¼ µ ²ó ²¼ µ ²»»¾«ò ïïç

132 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ì ò ÕËßÔ Ú ÕßÍ Ð»²¼ Ø«µ«³ ² ¼ ¾» µ ²» «¼»²¹ ² «µ«³ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ¼ ² ¼ µ ¾» µ»² ² «¼ º µ ² ³»²«««µ«³ ««¼ µ ²»¹ ²ò Êò ÐÛÒÜßÐßÌ ØËÕËÓ Þ» ¼ µ ²»³» µ ²» ¼ ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»²ô º µ óº µ ô µ»» ²¹ ²ó µ»» ²¹ ²ô ¼ ²» ² ²ó» ² ² ²¹» ¼ ¼ ³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ô µ»»² «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ²» «³ ó «³ ²¹ ³»² ¼ ¼ ¼ ² ¾ ¹ ² ²¹ ¼ µ» µ ² ¼ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ ² ³»²¹¹ ² µ ² л²¼ Ø«µ«³ Ò±òèèñÐØóÍÝÞñÓ óííóóéíñèñîðïï ²¹¹ ïí ѵ ±¾» îðïïô µ ³ ³ µ ²»²¼ «µ«³ µ ³»¾ ¹ ¾» µ«æ ïò л» ± ² ¼ ««¾ ¼ ² «µ«³ ¾» ¾»² «µ»» ± ²» ¾ ²¹ ¼ ¼ µ ²»½ ¼ ² ¼ ²µ ² ³»²««µ»»² «² «µ«³ ¼ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò îò л» ± ² ¼ ¼ µ ² ¾» ¼ µ ² ßµ л» ± ² Ì» ¾ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ Ò±ò éè ²¹¹ ì ѵ ±¾» ïççíô ¼ ¾«¼ ¼ ² Î ½ ¼«Ò ²¹µ Í ²«²¹¹ ô ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ»¾ ¹ ³ ²» ¼ «¾ ¼»²¹ ² ßµ л «¾ ² Ò±òíîë ²¹¹ îè Ú»¾ «ïççéô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ø Ó«³³ ¼ ߺ¼ Ù ô ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ ô ßµ л ¾ µ ² ßµ л²¼ ² ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ Ò±òìíí ²¹¹ îì Ó» ïççéô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ø Ó«³³ ¼ ߺ¼ Ù ô ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ ô ¼ ² ßµ л ¾ µ ² ßµ л²¼ ² ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ Ò±òïèð ²¹¹ ç Ö«² ïççéô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ø Ó«³³ ¼ ߺ¼ Ù ô ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ ²¹» ³»²¼ µ ²»²¹» ² ¼ Ó»²» Õ» µ ³ ² λ «¾ µ ²¼±²» ¾» ¼ µ ² Í«Õ» ««² Ò±ò Ýîóêòîèê ØÌòðïòðï ÌØòçé ²¹¹ é Ö«ïççéô ¼ ²» ¼ ¼ º µ ² ¼ ³ Ü º л «² ¼ Õ ² ± л²¼ º ² л «² Õ±¼ Ö µ Ы¼ ¾ Ò±ò ïîðïñþøòðçòðëñê ñïççé ¼ ²¹¹ îë ß¹««ïççéô» ¼ «³«³µ ² ¼ ³ Þ» Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» Ò±ò ëê ²¹¹ ïë Ö«îððëô Ì ³¾ ² Ò±òéëîçò ß²¹¹ ² Ü Ð»» ± ²» ³»²¹ ³ ¾»¾» µ» «¾ ²ô ¼»²¹ ²» «¾ ²» µ ¼»¾ ¹ ³ ²» ³ µ «¾ ¼ ³ ßµ Þ» ß½ Π˳«³ л³»¹ ²¹ Í ³ Ô«Þ Ð»» ± ² Ì» ¾ ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ò±òïèì ²¹¹ ïç ß¹««îðïïô ¼ ¾«±» Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØò Ó òô Ò± ¼ Ö µ ïèì ³»³» ±»»» ««² ¼ Ó»²» Ø«µ«³ ¼ ² Ø µ ß Ó ²«Î» «¾ µ ²¼±²» ¼»²¹ ² Í«Õ» ««² Ò±òßØËóìëìîîòßØòðïòðîòÌ «² îðïï ²¹¹ ïê Í»»³¾» îðïï ¼ ² ¼ ¼ º µ ² ¼ ³ Ü º л» ± ² Ò±òßØËó ððéìèêïòßøòðïòðçòì «² îðïï ²¹¹ ïê Í»»³¾» îðïïò ß²¹¹ ² ¼ л» ± ²»¾ ¹ ³ ²» ³ µ «¾ ¼ ³ ßµ Ò±òïèì»» «¼»²¹ ² ˲¼ ²¹ó«²¼ ²¹ Ò±òìð «² îðð黲 ²¹ л» ± ² Ì» ¾»» «² Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ ¼ ² Ô»³¾ ¹ Õ»«²¹ ²ô µ ««²» «² Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ ¼ ² Ô»³¾ ¹ Õ»«²¹ ² Ò±ò ÈòÖòﻲ ²¹ бµ±µó ±µ±µ ß²¹¹ ² Ü Ð»» ± ² Ç ²¹ ³» µ«µ ² л² ² ˳«³ Ûº»µ Þ» º Ûµ«ò л²¼ ² л» ± ²» ¼ µ«µ ²»½ ò л «¾ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ²¹ ¼ ¼ µ ²»»»²¼ ²» ¼ µ«µ ²» «¼»²¹ ² ïîð

133 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ë ²¹¹ ² ¼ л» ± ²» ³»³»²«µ»»² «²» «²» «²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò Π˳«³ л³»¹ ²¹ Í ³ Ì «² ² øîëðíì л» ± ² ¹«² ³»²» ««Ô ± ² Ì «² ² ¼ ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² л» ± ² «² «µ «²ó «² ¾«µ«²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» ïççí ò¼ò íï Ü»»³¾» îðïð ¼ µ ¼»»²¹¹ µ ²» «µ «²¹ ¼»² «µ ² ¾» ¼ µ ² µ»»² «² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ±» Ü»µ л» ± ² ²¹ ³»² ¾ ¼ ³ ²¹ó³ ²¹ µ««² µ »¾«ô ² ³«² ¼»³ µ ² ³»²¹ ²¹»³»¹ ²¹ ³ л» ± ²» ³»²» «««² «µ ³»³¾» µ ² ¼»²»»¾«¼ ²» ² «² ³»²» ««Ô ± ² Ì «² ² ¼ ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² л» ± ² «² «µ «²ó «² ¾«µ«²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» ïççí ò¼ò íï Ü»»³¾» îðïð»»¾«ô ³ µ ¼ µ ¹» ¼ µ±²»µ² «µ«³» ¼ µ»» ³¾ ²» µ ² ² ÎËÐÍÌ «² «µ «²ó «² ¾«µ»¾«³ ««²» ¼»²½ ² л² ² ˳«³ò íò Ó µ «¼ ¼ ² ««² л» ± ² ¾» ¼ µ ² ßµ Ò±òïèì ¼ ¾» «¼ ³ ¾ ¼ ²¹ ²¼«¼ ²» ¼ ¹ ²¹ ²ò ˲ «µ ³»²½ ³ µ «¼ ¼ ² ««²»»¾«¼ ô л» ± ² ³» µ ² µ ² µ»¹ ² ¾ ¹ ¾» µ«æ ò Õ»¹ ² ««³ æ ó ³»² ²µ ² «ó«¼ ¾ ¼ ²¹ ²¼«ô ²¹ ³» «æ ï ³»²¼ µ ² ¾ µ ¾» ¾ ¾»» ²»²¼«µ«²¹² å î ³»²¹± ¾ ²»»²¹ ¼ ³»² ¼ ¾ ² ¼ ò ¾ò Õ»¹ ² ²«² ²¹æ ó ³»² ²µ ² «ó«¼ ¾ ¼ ²¹» ¼ ¹ ²¹ ²ô ²¹ ³» «æ ﻲ¹ ¼ ² ¾ ²¹ ¾» «º ±± ¼»½µô ±±º ¼»½µô ¾ ô ¾ ¼ ¹ ¾ ² ô» ¾ ¼ ¹ ¾ ² å  ± ô ³ ± ô ²» ² «¼ ² ±µ ¼ ¾ ²¹»»¾«¼ ¾ µ ¼»²¹ ²» «²¹ ²»²¼ ³ ««² µ ²å í ³»² ²µ ² ¾ ¹ ¹ ± ô»ª» ² ô ¼ ¾«± ¼ ² µ» ¹»² ²»» µ ² ¼» «²ó» «² ¾ µ ¼ ³ ³ ««² «²»¹» ¼»¹ ³ ½ ³ ¾ ²¹ ¼ ¹ ²¹ ²ò Õ»¹ ² «²¹ ¼ ²µ ² ±» л» ± ² ²¹¹ ²¹¹ л²¼ Ø«µ«³ ²»» «¼»²¹ ² ³ µ «¼ ¼ ² ««² л» ± ²»¾ ¹ ³ ² ¼ ³ µ «¼ ¼ ³ ²¹¹ ² ¼ л» ± ²ò ìò Í «µ ³±¼ ² л» ± ² ¼ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ» «µ ² ¾» ¼ µ ² ßµ Ò±òïèì ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ò Ò±³ ² Î òïððôó л ³±¼ ²» ³ Ö«³ Í ³ Ö«³ Ò±³ ² øî Ó±¼ Ü ëòêððòðððòððð ëêðòðððòðððòððð Ó±¼ Ü»³ µ ² ïòìððòðððòððð ïìðòðððòðððòððð Ó±¼ Ü» ± ïòìððòðððòððð ïìðòðððòðððòððð Í ³ б»» ìòîððòðððòððð ìîðòðððòðððòððð ïîï

134 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ê Í««² ²»³»¹ ²¹ ³ л» ± ² ¾» ¼ µ ² «µ ³±¼ ² ¼ ¼ æ Ò Ò±³ ² Î òïððôó» ³ Ò ³ л³»¹ ²¹ ³ Ö«³ Í ³ Ö«³ Ò±³ ² øî û ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± ììîòìððòððð ììòîìðòðððòððð íïôêï ¾²«Í«² ± îçêòðïêòððð îçòêðïòêððòððð îïôïì Ø ²¼ Í«² ± îçêòðïêòððð îçòêðïòêððòððð îïôïì Û² ± É ¼ Í«² ± îçêòðïêòððð îçòêðïòêððòððð îïôïì Ô µ ³±²± Ì Õ««³± ìíòéçîòððð ìòíéçòîððòððð íôïí ß² ±² Í»¾ ² îëòéêðòððð îòëéêòðððòððð ïôèì Ö«³ ïòìððòðððòððð ïìðòðððòðððòððð ïðð Í «µ ³±¼ ² ¼ ² ««² ²»³»¹ ²¹ ³ л» ± ²»»¾«¼ ¼ ¼ ²» «¼»²¹ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò Õ» ² ³¾«²¹ ² «µ ³±¼ ² л» ± ²» µ»²¼ ² ²¹¹ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ» «µ ²» ¼ ¼«µ«²¹ ±» ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ ¼ ² ¼ µ«µ ²» «¼»²¹ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò Í»¾ ¹» µ ² ² µ»»² «² л «² Þ» ³ Ò±ò Èòßò껲 ²¹ л³¾ ² ß Í ³ Ç ²¹ Ü» ¾ µ ² Í»¾» «³ л² ² ˳«³ô êîíòîèðòððð ø»² ³ «¼«««¹ «¼««¼» ² ««¾«³ ¾ «²¹ ¼ µ» «µ ² ±» л» ± ² ¾» ¼ µ ² ßµ Ò±òïèì» ³ó ³ ²¹» ¼ ³ µ»¾» «³² ±»»³»¹ ²¹ ³ ¾» ¼ µ ² ßµ Ò±òïèì» ²¹¹» ««² ¾» «³ ïòìððòðððòððð ø «³»³ ««³ ¼ ²¹ «² «µ ¼ µ ²»¾ ¹ ² ««² ³ ¼»²¹ ² è ø¼» ² ¾«²»» л ² ² л²¼ º ² ¼ ³ ²¹µ л² ² ˳«³ ³»² ¼»º»µ ºò Í» ² ¼»²¹ ²»»¾«ô ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²±ô Ø ²¼ Í«² ±ô Û² ± É ¼ Í«² ±ô ¼ ² Ô µ ³±²± Ì Õ««³± ¾» ¼ µ ² ² ²» ««²» ²¹¹ ì Ò±»³¾» îðïï ¼ ² ¾²«Í«² ± ¾» ¼ µ ² ² ²» ²¹¹ é Ò±»³¾» îðïïô ³»² µ ² ¾ êîíòîèðòððð ø»² ³ «¼«««¹ «¼««¼» ² ««¾«³ ²¹ ¼ µ» «µ ² ¾» ¼ µ ² ßµ Þ» ß½ Π˳«³ л³»¹ ²¹ Í ³ Ô«Þ Ð»» ± ² Ì» ¾ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ Ò±òïèì» ³ó ³ ²¹» ¼ ³ µ»¾» «³² ±» µó µ»»¾«¼ µ µ ² ¼ µ ²»¾ ¹ ² ««² ³ ¼»²¹ ² è ø¼» ² ¾«²»» л ² ² л²¼ º ² ¼ ³ ²¹µ л² ² ˳«³ ³»² ¼»º»µ ºò ëò Í««² ² Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ² ¼ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ» «µ ² ¼ ¾» ¼ µ ² ßµ Ò±ò ïèìô ¾ ¹ ¾» µ«æ Ü»µ Ü»µ «Ë ³ æ Ø ²¼ Í«² ± Ü»µ «æ Ð ²¼ ͫͱ» ± ±²± Ü»µ «æ Û² ± É ¼ Í«² ± Ü»µ «Ì ¼ µ Ì» º æ Í«² Õ ³ Ü» ² Õ±³ Õ±³ Ë ³ æ ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± Õ±³ æ ¾²«Í«² ± Õ±³ ²¼»»²¼»² æ Þ ²«Ú Ö±»º Ô«³ ² «ïîî

135 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ é ß²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ²»»¾ ¼ ²¹µ» «¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ¼ ² µ»»² «²» «²» «²¼ ²¹ó «²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«µ ««²» «² ¼ ¾ ¼ ²¹ ³±¼ ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò л» ± ²» ³»³ µ Í»µ» л «² øý± ±» Í»½» «Ø ²¼ Í«² ± ²¹ ¼ ²¹µ ¾» ¼ µ ² ͫл²«² «µ ² ²¹ ¼ ²¼ ²¹ ² ±» Ü»µ «Ë ³ л» ± ²» ²¹¹ ïë Í»»³¾» îðïïò Ó ²¹ó³ ²¹ ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Õ±³»»¾ ³»² µ ² ¼ ³ ͫл ² ² ³ ²¹ó³ ²¹» ²¹¹ îî ß¹««îðïï ¾ ³ ²¹ó ³ ²¹ ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ²» ³»³»² ²»¾ ¹ ³ ² ¼ «¼ ³ л «² Ò±ò Èò ò껲 ²¹ Ü»µ ¼ ² Õ±³ Û³»² ¼ ² л «² Ы¾ µô Ô ³ ² Õ» ««² Õ» «Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ Ò±³± ÕÛÐó ìëñðóñîððì ²¹¹ îç Ò±»³¾» îððìò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² µ» ¾ ² ³»³ µ Õ±³» ß«¼» «¼»²¹ ² л «² Ò±³± Èò òëô Ô ³ ² Õ» ««² Õ» «Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ Ò±òÕÛÐóêîçñÐÓñîðð컲 ²¹ л³¾»² «µ ² ¼ ² л¼±³ ² л µ ² ² Õ» Õ±³» ß«¼ ¼ ² л «² Þ«Ò±ò óß»² ²¹ л²½ ² Í ³ ¼ ² Ûº»µ Þ» º Ûµ«Í» ² Í ³ ²¹ Ü» ¾ µ ² ±» л «² Ì» ½ ô ¾» ¼ µ ² ͫл ² ² Õ»»¼ ² Ó»³¾»² «µ Õ±³» ß«¼ ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ» ²¹¹ ïç Í»»³¾» îðïïô ¼ ²¼ ²¹ ² ±» Ü»µ «Ë ³ л» ± ²ô ¼ ² µ ² µ»»¼ ² ¼ ² ¾» ² «² «µ ³»³¾»² «µ Õ±³» ß«¼» «¼»²¹ ² µ»»² «² ²¹ ¾» µ ³¾ ó ³¾ ² ¼ ³ ²¹µ µ «ê ø»² ³ ¾«²» µ ²¹¹ ¼ ³«²»²½ ² ¼ ²» ¼ ¹ ²¹ ² ³ л» ± ² ¼ Þ«Ûº»µ ²¼±²» ò л» ± ²» ³»³ µ ˲ ß«¼ ²» ²» «¼»²¹ ² л «² Þ» ³ ¼ ² ÔÕ Ò±ò Èò ò黲 ²¹ л³¾»² «µ ² ¼ ² л¼±³ ² л² ««² ² Ð ¹ ³ ˲ ß«¼ ²» ² ò êò Þ» ¼ µ ²»³» µ ² ²¹ ¼ µ«µ ² ¼ л²¹ ¼ ² Ò»¹» Ö µ Ö µ Ыå л²¹ ¼ ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«¼ л²¹ ¼ ² Ò»¹» ñò ¹ ñøßóñìðõñî Ö µ Ыå л²¹ ¼ ² Ò ¹ ¼ л²¹ ¼ ² Ò»¹» ñò ¹ ñøßóñìðõñî Ö µ Ыå л²¹ ¼ ² Ì Ë Ò»¹ ¼ Ö µ å л²¹ ¼ ² Ð µå Þ ¼ ² ß ¾» Ò ±² ²¼±²» øþßò å л²¹ ¼ ² Ò»¹» Õ ²¹ô л²¹ ¼ ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«¼ л²¹ ¼ ² Ò»¹» Þ ²¼«²¹ ¼ ² л²¹ ¼ ² Ì Ë Ò»¹ Þ ²¼«²¹ ø«² «µ ±µ Ð ¾ µ л» ± ² ¼ Õ ²¹ å» ¼ ¼«µ«²¹ ¼»²¹ ² ͫл ² ² Ü»µ л» ± ²» ²¹¹ îî ß¹««îðïï ¼ ² ͫл ² ² ¼ ³ ²¹ó³ ²¹ ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ² ²¹» ««²» ²¹¹ îî ß¹««îðïïå ¾ µ л» ± ² ³ ««² ³ ²¹ó³ ²¹ ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ²ô ¼ µ» ¾» µ ¾ µ» ¼ ³ ««² ¼ ² ²¹» ½ ¼ ³»¹» л²¹ ¼ ² Ò»¹» 廲¹µ» ²¹» ½ ¼ Þ ¼ ² ß ¾» Ò ±² ²¼±²» øþßò «¾ ¼ ²ó¾ ¼ ² ¾» ²² å ¹«¹ ² ô л²«²¼ ² Õ» ¾ ² л³¾ ² Ë ²¹ øðõðë ¼ ²ñ ²¹µ» Ø µ Õ»µ ² ²»»µ «²¹» ¼ º ¼ л²¹ ¼ ² Ò ¹ 廲¹µ»» µ ² ¼ л²¹ ¼ ² Ð µå»» ²» ¾««² ²¹» ½ ¼ л²¹ ¼ ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«øÐØ å»» µ «²»¹ ²¹» ¼ º ¼ л²¹ ¼ ² Ì Ë Ò»¹ øðìëò å» ±³ ¼ ²ñ ²¹µ» ¼ ²ñ » ² ²¹ ¾» ±»² ¼ «µ ² µ»»²¹ ¼ ² ¼ ²ñ «¾ ¼ ² ïîí

136 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ è ¾» ¼ ²ñ «µ ³ ²¹ ³«²¹µ ² ³¾«¼ ² ¼ ¾» ¼ ³ µ ³»» ¼ µ» ¼ ² µ»«²¹ ² «µ» ²¹ «²¹ ² «Ð»» ± ²ò éò л» ± ²» ³»³» ±» ²ó ² ²¹ ¼» «µ ² «² «µ ³»² ²µ ² µ»¹ ² «² ¼ ² ²ó ²»»¾«²¹¹ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ» «µ ² ³ ¾» µ«ô ¼ ² л» ± ² ¼ µ ³»²» ² ²¹ ¼»² «µ ² ¼ ³» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò èò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»³»²«² µ» ¾ ² ¼ ¾ ¼ ²¹ µ»»² ¹ µ» ²ô л» ± ²» æ ò ³»³»²«µ»»² «² ³»²¹»² É ¾ Ô ± Õ»»² ¹ µ» ² ¼»²¹ ² ³» µ«µ ² µ» ¾ ²» ± ² µ»»² ¹ µ» ²»¾ ¹ ³ ² ¼ ³ µ «¼ ¼ ³ Ð ê î ˲¼ ²¹ó«²¼ ²¹ Ò±ò é Ì «² ïçèﻲ ²¹ É ¾ Ô ± µ»»² ¹ µ» ² ¼ л «² ¾ µ «² «µ Õ ² ± Ыô ³ ««² «² «µ µ ² ¼ ±µ ¾ µ л» ± ²å ¾ò ½ò ¼ò ³»²¹ µ µ ² µ ²óµ ²² ¼ ³ ±¹ ³ Ö ³ ² ² ͱ Ì»² ¹ Õ» øö ³ ±»µ ¾ µ «² «µ µ ² л» ± ² ¼ Õ ² ± Ы³ ««² µ ² л» ± ² ¼ ±µ ¾ µ л» ± ²å ³»³»²«µ»»² «²»² ²¹ Ë Ó ² ³«³ Ð ± ²»¾ ¹ ³ ² ¼ «¼ ³ л «² Ó»²» Ì»² ¹ Õ» λ «¾ µ ²¼±²» Ò±ò ÐÛÎó ðïñóûòñïççç ²¹¹ ïî Ö ²«ïçç绲 ²¹ Ë Ó ² ³«³ «²½ ± Õ» ««² Ó»²» Ì»² ¹ Õ» ¼ ² Ì ² ³ ¹ λ «¾ µ ²¼±²» Ò±ò ÕÛÐóîîêñÓÛÒñîððð ²¹¹ ë ѵ ±¾» îðððô» л «² Ù«¾» ²«ÜÕ Ö µ Ò±òïé Ì «² îðïﻲ ²¹ Ë Ó ² ³«³ Í»µ ± Ð ±ª ² øëóíð Ì «² îðïï ²¹ ³»²¹ «¼ ² ² «³ ² ³«³ «² îðïï ¼ Ð ± ² ÜÕ Ö µ «² «µ»µ ± ±¹ ³»¾» Î òïòìðïòèìíôó ø «³ ««¾«¼» ² ³ ««¹ Ϋ¼ ² Õ» ««² Ù«¾» ²«Ö Þ Ò±òëêïñÕ» òïëêìóþ ²¹ ± ñîðïð ²¹ ³»²¹ «¼ ² ² «³ ² ³«³ «² îðïï ¼ Õ ¾² Õ ²¹ «² «µ Õ» ±³ ±µ Ë»µ ± «²¼«±¹ ³»¾» Î òïòíèíòîíìôó ø ««¹ «¼» ² ««¹ ¾«¼««¹ «³ Î«å ³»³ µ л ² ² Õ» Þ» ³ ²¹ ¼ ¾«±» ¼ ² ² л» ± ² ¼»²¹ ² Í» µ лµ» ñí» µ Þ««²¹ ¾» ² ³ ÐÍÐóÍÐÒ ÐÌ Í ² Í»² Þ ³ ²¹» ¼ ¼ º µ ² ¼ Ü»µ ± Ö»²¼ л³¾ ² ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«¼ ² Ö ³ ² ² ͱ Ì»² ¹ Õ» ¼ ²» ³»³» ±» µ» ««² Ü»µ «Ö»²¼ л³¾ ² ² Ø«¾«²¹ ² ²¼«¼ ² Ö ³ ² ² ͱ Ì»² ¹ Õ» Ò±ò Õ» òïïëñðø ÖÍÕóÐÕÕßÜñÐÕÞñÊ ñîðïð ²¹¹ í ß¹««îðïðò çò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² µ» ¾ ² ¼ ¾ ¼ ²¹ ²¹µ«²¹ ² ¼«ô л» ± ²» ³»³¾«¼±µ«³»² Ë Ð»²¹» ± ² Ô ²¹µ«²¹ ² Ø ¼«¼ ² Ë Ð»³ ² «² Ô ²¹µ«²¹ ² Ø ¼«øËÕÔ ¼ ² ËÐÔ ÐÌ Í ² Ý»² Þ ³ ²¹» ¼» ««±» Õ» Þ ¼ ² л²¹» ± ² Ô ²¹µ«²¹ ² Ø ¼«Õ ¾² Õ ²¹ ¾» ¼ µ ² Í«Ò±³± æ êêðòïñëïíñþðôø ²¹¹ ïí Ö«îðïð ²¹ ¼ µ» «µ ² ±» Õ» Þ ¼ ² л²¹» ± ² Ô ²¹µ«²¹ ² Ø ¼«Õ ¾² Õ ²¹ò ïîì

137 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ç ïðò Õ»»³ µ ² ¼ ²»²¹«² ±» л» ± ²» «µ»µ ² л» ± ² ¼ ³ ¾»² «µ µ ² ô ¾ ²¹«² ² ¼ ² µ»²¼ ² ¾» ³± ± ²¹ ¼ ¹«² µ ² л» ± ² «² «µ ³»² ²µ ² µ»¹ ² «²» ¼ ¼«µ«²¹ ¼ ² ¼»²¹µ ¼»²¹ ² ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² µ»»³ µ ² ²¹» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò Ì ² ¼ ² Þ ²¹«² ² ¼ Ö ô Î Ì ³» ²¹ Õ ³ «²¹ Õ ² ÎÌ ððî ÎÉðï Ó»µ Ö ô Ý µ ³»µóÕ ²¹ øð ¾ µ Þ ¾» ¼ µ ² Í» º µ Ø µ Ù«² Þ ²¹«² ² Ò±ò èñó»µ Ö ¼ ² Í» º µ Ø µ Ù«² Þ ²¹«² ² Ò±ò ç ñó»µ Ö ô µ»¼«² ² ³ л» ± ²ô»¼ ²¹ ¼ ³ ²µ ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ¼ ¹«² ³»² ³ ²» «² ² «²¹ л» ± ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ¼» µ«µ»¼ «Ð»» ± ²ò Ó» ² ݱ² ²«±«Ù ª «³» Ô ²» ²¹ ¼ ³ µ ±» л» ± ²»¼ ²¹ ¼ ³ ²µ ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ¼ ¹«² ³»² ³ ²» «² ² «²¹ л» ± ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ¼» µ«µ»¼ «Ð»» ± ²ò ß» ó» ²¹ ¼ ³ µ ±» л» ± ²»»¾«¼ ô ²¹¹ ²¹¹ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ µ» «µ ² ¼ µ»¼ ²¹ ³»² ¼ ±¾»µ»²¹µ» ¼»²¹ ² µ ²ò ïïò Ð ¼ л²¼ Ø«µ«³ ² ¼ ¾ ó» «µ»µ ² л» ± ² ¼ ³ ¾»² «µ ¾»²¼» ¾» «¾ ²¹«² ² ¼ ² µ»²¼ ² ¾» ³± ± ²¹ ¼ ³ µ ±» л» ± ²» ¼ «² µ ² ¼»²¹ ² ± «² ¼ ³ «³» ²¹¹«²¹ ² ¼ ² ²¹µ µ «²¹ ³»³ ¼ ò ïîò л ² ²ó» ² ² ²¹ ¼ ¾«±» л» ± ² ¼»²¹ ² µ µ» ¹» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² µ»¹ ² «Ð»» ± ²» ²¹ ¼» «µ ² «² «µ µ» ²½ ² «Ð»» ± ² ²¹» ¼ ¾½ ô ¼ ³»²¹ µ л» ± ² ¼ ²» «¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ¼ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò ïíò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²æ ò»²½ ² л² ² ˳«³å ¾ò» «¾ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ¹«² ³»²» «µ ² ¼»²¹ ² µ»»² «² ²¹¹ ² ¼ ¾ ¹»» ± ²» ¾«µ» «¼»²¹ ² µ»»² «² ²¹ ¾» µ«¼ ¾ ¼ ²¹ ³±¼ µ ««² µ»»² «² Þ» ³ ¼ ² ÔÕå ½ò» «¾ ² «µ ³±¼ ² л» ± ² ¼ ² ««² ²»³»¹ ²¹ ³ л» ± ² ¼»²¹ ² ³ «µ²»³»¹ ²¹ ³ ³ µ ñ «¾ µ ³» «Ð»² ² ˳«³å ¼ò» «¾ ² ««² ² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л» ± ² øµ ««² ¼»²¹ ² ¼ ² ¾ ² Ü»µ «Ì ¼ µ Ì» º ¼ ² Õ±³ ²¼»»²¼»² å µ»¼ «óµ»¼ «Ð»» ± ² «ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ¼ ô ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» ô ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µ ¼ ² ÐÌ Þ ²µ É ²¼«Õ»² ² ²» ² ±² ̾µô ¼ ³ ² ¼ ³ ³ ²¹ó³ ²¹» ² ²ó» ² ² µ»¼ ²¹ ¼ ¾«±» ¼ ² ² л» ± ² ¼»²¹ ² ³ ²¹ó³ ²¹ µ»¼ «óµ»¼ »¾«³»² µ ²»» ««²» «¾«²¹ ² ó ¼ ô» ³»³¾» µ ²»» ««²» «² µ» ¼ л» ± ²ò Í» Þ ²µó¾ ²µ»»¾«¼»» ³»²¹» ³ ²¹µ ² µ»»² «²»³¾ ² ²¹ ¼ ³» «¹ µ ²»³»¹ ²¹ ³ ³ µ ø «¾ µ ïîë

138 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ïð л» ± ² «¾» µ»² ² ¼»²¹ ²»³¾ ²»³¾ ¹ ² ¼ ª ¼»² µ» ¼»³»¹ ²¹ ³ «¾ µ ¼ ²»³¾ ² ³»²¹»²»² «² ³ ±»»³»¹ ²¹ ³ «¾ µ л» ± ²ò Í» ²»» ««²» «¼ ¾ ²µó¾ ²µ»»¾«¼ ô ¼ µ ¼ ¾ µ² л» ± ²» «³»³¾» «µ ²»²½ ² л² ² ˳«³ µ» ¼ Þ ²µ Í ²óÎ ¾± øß Ô ³»¼ ¼ ² Ý»¼ Í ßÙò ïìò л µ ² ² л² ² ˳«³ô» ³»²¼»» ««² ¼»³»¹ ²¹ ³ л» ± ²»» «¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ²ô µ»»² «² Ð Ó±¼ ¼ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò ïëò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²½ ² л² ² ˳«³ô ¼ µ» ¼» ² ²ñ»» ««²ñ»³¾» «² ¼ ñµ» ¼ ² ²»³» ² ¾»»² ²¹ ²¹ ¾ ¼» ±» «¼ µ«µ ² ±» л» ± ²»¾» «³» µ ² ² л² ² ˳«³ò ïêò ß»µ «µ«³ ²¹ ¼ «²¹µ µ ² ¼ ³ Ð ±»µ «¼ ³ ²¹µ л² ² ˳«³ ¼ ¾»² ¼ ²»» «¼»²¹ ² л³» µ ² «µ«³»¾ ¹ ³ ² ¼ «²¹µ µ ² ¼ ³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ò ïéò λ²½ ² л² ² ˳«³ ¼ µ ¾»»² ²¹ ² ¼»²¹ ²» ² ²ó» ² ² ²¹ ¼ ¾«±» л» ± ² ¼»²¹ ² µ ²ô» ¼ µ» ¼»³¾ ² ¼ ³» ² ²ó» ² ² ²¹ ¼ ¾«±» л» ± ² ¼»²¹ ² µ µ» ¹ ²¹ ³»³¾ «³»²¹ ²¹»²½ ² л² ² ˳«³ò ïèò Ø ²¹¹ ²¹¹ л²¼ Ø«µ«³ ² ô ¼ ³ ²¹µ л² ² ˳«³ô» ¼ ¾«¼ ² ¼ ²¼ ²¹ ² æ ò ßµ л ² ² л² ³ ² ² Û³ Ûº»µ л² ² ˳«³ л» ± ² Ì» ¾ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µ Ò±ò êê ²¹¹ ïç Í»»³¾» îðïïô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØò Ó òô Ò± ¼ Ö µ å ¾ò ßµ л ² ² л²¹» ± ² ß¼³ ² Í ³ л² ² ˳«³ л» ± ² Ì» ¾ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µ Ò±ò êé ²¹¹ ïç Í»»³¾» îðïïô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØò Ó òô Ò± ¼ Ö µ å ½ò л ² ² л²¼ º ² Ûº»µ Þ» º Ûµ«¼ ÕÍÛ Ò±òÍÐó ððîíñðûñõíû ñðçïï ²¹¹ îï Í»»³¾» îðïïô ¼ ¾«±» ¼ ² ² ÐÌ å ¼ò л ² ² л²¼ ««² л²½ ² Ûº»µ øð» ³ ² Ô ²¹ ß¹»»³»² ²¹¹ ê ѵ ±¾» îðïïô ¼ ¾«±» ¼ ² ² ÐÌ Þ«Ûº»µ ²¼±²» л² ²¼ ²¹ ² ²» ² ²ó» ² ²»»¾«¼ µ«µ ²»½ ¼ ² ³»²¹ µ л» ± ²ô ¼ µ ³» ²¹¹ «¼ µ ¾»»² ²¹ ² ¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ²ô» ² ²ó» ² ² ²² ²¹ ³»²¹ µ л» ± ²ô µ»»² «² Ð Ó±¼ ¼ ² µ»»² «²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò ïîê

139 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ ïï ïçò Í ³ó ³ ²¹ µ ² ¼ µ ² ¼ ³ л² ² ˳«³ ¼ ³ ¾ «²¹ µ ² ¼ µ» «µ ² ¼ ³ ² ² ø ±»» л» ± ²ô ¼ ³ ² ³ó ³ ²¹ µ ² ¼ µ ²»»¾«¼ Í ³ Þ ß Ò ³ ²¹ µ ² ³»³¾» µ ² µ» ¼»³»¹ ²¹² ô ²¹ ² ³ ² ¼»²¹ ²» ¼ º ¼ ³ Ü º л³»¹ ²¹ Í ³ л» ± ²ô»³«µ ²¹ ¼ ¼ ²µ ² ±»»»³»¹ ²¹ ³ л» ± ²» «³ ³ ²¹ ¼ ³ µ ² ²¹» ¼ µ» «µ ² ±» л» ± ²ô ¼»²¹ ² ¼ µ ³»²¹» ³ ²¹µ ² µ»»² «²óµ»»² «² ²¹¹ ² ¼ л» ± ² ¼ ²» «²» «²¼ ²¹ó «²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò ïîé

140 Í Í Ë ÔßÉ Ú ÎÓ Ð ²» ïî Ü»³ µ ² л²¼ Ø«µ«³ ² µ ³ ¾ «¼»²¹ ² ² µ»» ¾«µ ²ô» ¾» ¼ µ ² ¼ ó¼ ¼ ² ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ µ ³» ±»»¾ ¹ ³ ² µ² Õ±² «² Ø«µ«³ ²¹ ²¼»»²¼»² ¼ ² ¼ µ» º ¼»²¹ ² л» ± ² ¼ ² µ ³ ¾» ²¹¹«²¹ ¾ л²¼ Ø«µ«³ ² ò ß» ²² ô µ ³ «½ µ ²» ³ µ ò ر ³ µ ³ ô ÍÍË ú Ð ²» Í Í± ±³±² Í ²ô ÍòØò ÍÌÌÜ Ò±òëêìñÐÓñÍÌÌÜóÕØñîððë Ì»³¾«²æ ó Ç ²¹ Ì» ± ³ Õ» «Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ ¼ ² Ô»³¾ ¹ Õ»«²¹ ² øþßðûðßó ¼ ² ÔÕ ó Ç ²¹ Ì» ± ³ Ü»µ ÐÌ Ó µ ² Í»½ ïîè

141 Í Í Ë ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ Ð ²» Í» «Ý»²» ï Ú ±± Ö ò Ö»²¼ò Í«¼ ³ ² éïô Ö µ ïîïçðó ²¼±²» Ð ±²»æ êîóîïóëîçðíçëé ø «² ²¹ Ú òæ êîóîïóëîçðíçëè ÛóÓ æ «à «ò½±ò ¼ Ò±ò èèßüüîñðøóíýþñó óííóóéíñè ñîðïï Ö µ ô ë Ü»»³¾» îðïï Õ» ¼ Ç ²¹ Ì» ± ³ ÐÌ ÍßÎßÒß ÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß ÌÞÕ Ö ² Ð ²¹» ² Ö µ Ò±ò ëë Ö µ Ыïðéíð ÐÛÎ ØßÔæ Ì ³¾ ² л²¼ Ø«µ«³ Ì» ¼ ÐÌ ÍßÎßÒß ÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ Ü ³ Î ²¹µ л² ² ˳«³ л ¼ ² Í ³ ÐÌ ÍßÎßÒß ÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ Ì «² îðïï Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²½ ² ÐÌ ÍßÎßÒß ÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µô «» ± ²» ¾ ²¹ ¾» µ»¼«¼«µ ² Ö µ Ыø» ² «² ¼»¾«Ð»» ± ² ô «² «µ ³» µ«µ ² л² ² ˳«³ л ¼ ² Í ³ ¼»²¹ ² «³»¾ ² µ ìððòðððòððð ø»³ ««³ ¾ ² ³ ³ ²¹ó³ ²¹ ¼»²¹ ² ² ²±³ ² Î òïððôó л² ² ˳«³ ¼»²¹ ² Ø ¹ л² ²»¾» Î ò îëðôó ø¼««³ ««Î ³å µ ³ Õ±² «² Ø«µ«³ ÍÍË ú Ð ²» ô» µ«µ±² «² «µ«³ ²¼»»²¼»² ¼ ² ²¹¹± Ø ³ «² ² Õ±² «² Ø«µ«³ Ð Ó±¼ øøõøðó ¼»²¹ ² Ò±ò ß²¹¹± îððïíï ¼ ² Ò±òß²¹¹± îððêðçô» ¼ «² «µ ±» л» ± ² ¾» ¼ µ ² ͫл²«² «µ ² Ò±ò ðïñôùôóíýþñê ñîðïïò» ²¹¹ ïë Ö«îðïï л³» µ ² Ø«µ«³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ л²¼ Ø«µ«³ ³»²¹»²»µ «µ«³ ¼ л» ± ²»»µ «µ«³ ¼ л² ² ˳«³ л ¼ ² Í ³» «¼»²¹ ²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ¼ ²» «²ó» «² ¼ ¾ ¼ ²¹ Ð Ó±¼ ²¹ ¼ µ» «µ ² ±» ¾ ¼ ² ³¾ ¹ ²¹ ¾»»² ²¹ ¼ ²¼±²» ò Ü ² ²¹ ¼» ±» ¼ л² ² ˳«³ô»» ¼ µ«²¹ ¾ ó¾ ²¹ ¾» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² л² ² ˳«³ô µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µæ Ü ² ²¹ µ ² ¼» ±» л» ± ² ¼ л² ² ˳«³ô»» ¼ µ«²¹ ¾ ó ¾»³ ²¹ ³»² ¼ µ» ¾ ² л» ± ²ô µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ æ ïò Í»µ ëðû ø ³ «»² µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ»³¾» ² ³» ²» ² ¹«² ³»²«² ²¹»²¹»³¾ ²¹ ² µ ¾ µò ß ² ¼ ²» ³¾ ²¹ ²æ Í ² л» ± ² ² ³»³ µ  Ð ±¼«µô µ² æ Þ Ô Í»²¹ øþ ÔÍ ¼ ² ¾ Ô ß «³ ² «³ Í»²¹ øþ ÔßÍ ò ˲ «µ ¼ ³»² ²¹µ µ ² ª± «³» ±¼«µ ô ³ µ л» ± ² µ ² ³»² ³¾ «¹ ³» ² ±¼«µ ¾» ² ø½± ± ½± ²¹ ²» ô ¼ ³ ² ¾ ² ¾ µ«¼ ³» ²» ²»»¾«³» «µ ² µ «¾ ²¹ ¼ ¼ ±¼«µ Þ ÔÍ ¼ ² Þ ÔßÍ Ð»» ± ²ò Ü»²¹ ²»³¾ ²¹«² ² ¾ µ ² ïîç

142 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ î µ ² ³»² ²¹µ µ ²»² ±¼«µ ²¹ ¼ µ ² ¼ ² ³»² ²¹µ µ ² ² ³¾ ±¼«µ л» ± ²ò Ó» ² ²¹ µ ² ¼ ¾» ±» л» ± ² µ ² ³»³ µ µ ±¼«µ»¾» êðòððð ±²» «² ¼»²¹ ² µ»½» ² èð ³»»» ³»² ¼ ² ¾ ² ¼»¾» ðôîë ³³ò л³¾» ² ³» ² µ ² ¼ µ«µ ² ¼»³»» «² îðïîò îò Í»µ ëðû ø ³ «»² µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³»² ³¾ ³±¼ µ» л» ± ²ò ß ² ¼ ²» ³¾ ²¹ ²æ Ü»²¹ ² ³»² ²¹µ ² ª± «³» ±¼«µ л» ± ²ô ³ µ µ»»»¼ ² ³±¼ µ» ¼ ³ ¾»² «µ ¾ ² ¾ µ«¼ ² ¾ ²»³¾ ² «²² ³» «µ ² ²¹ ²¹»² ²¹ ¼»³ µ» ²½ ² «Ð»» ± ²ò Ì ³¾ ² ¼ ² «² «µ ³±¼ µ» ²¹ ¾» ¼ л² ² ˳«³ µ ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ»³¾» ² ¾ ² ¾ µ«ý± ¼ α»¼ ݱ ¾»» ¾ ²»²¼«µ«²¹»»»²¹ ¼ ² «³«² «³ò Ü ³ л» ± ² µ ² ³» µ«µ ² ² µ ²¹ ³»²¹¹«² µ ² ¼ ² л² ² ˳«³ л ¼ ² ¼ ² ² µ»»¾«³»³»²«µ» Ì ² µ ߺ «² µ ²¹ ³»²¹ ²¼«²¹ Þ»² «² Õ»»² ²¹ ² ¼ ²ñ «Ì ² µ Ó» ô ³ µ л» ± ² ¾ ³»²¹ µ «² ²¹ ¾» µ«¼ ³±¼ µ ««²» «² Þ» ³ ¼ ² ÔÕ Ò±ò ÈòÛòﻲ ²¹ Ì ² µ ߺ ¼ ² Þ»² «² Õ»»² ²¹ ² Ì ² µ Ì»»² «¼ ² Ò±ò ÈòÛò ²¹ Ì ² µ Ó» ¼ ² л «¾ ² Õ»¹ ² Ë Ë ³ Ü ³ ³»³¾» µ ² л²¼ Ø«µ«³ ² ô µ ³ ³»²¼ µ ² ¼ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³»¾ ¹ ³ ²» «²¹ ¼ ³ Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ Ò±ò èéßüüîñôðøóíýþñó óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ë Ü»»³¾» îðïï Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ Þ» µ»² ² ¼»²¹ ² л³» µ ² Ø«µ«³ ²¹» µ ³ µ«µ ²» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²½ ² л² ² ˳«³ô µ ³» ³»² ³ µ ²æ ïò Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ Ò±ò èéßüüñôðøóíýþñó óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ïð Ò±ª»³¾» Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ ¼ ² îò л²¼ Ø«µ«³ Ò±òèèßÜÜñÐØóÍÝÞñÓ óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ïð Ò±ª»³¾» îðïï л²¼ Ø«µ«³ Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² ¼ ² ³¾ ² ¼ ¼ ²ñ «²º± ³ ²¹ µ ³» ±» ²¹¹ ²¹¹ ë Ü»»³¾» îðï﻾ ¹ ³ ² ¼ «²¹µ µ ² ¼ ³ Ì ³¾ ² Ô ± ² л³» µ ² Ø«µ«³ Ò±òæèéßÜÜîñÔÐØóÍÝÞñÓ óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ë Ü»»³¾» îðïï Ì ³¾ ² л²¼ Ø«µ«³»¾ ¹ ¾» µ«æ ó Ü ³ ²¹µ л² ² ˳«³ô» ¼ ¾«¼ ² ¼ ²¼ ²¹ ² ³¾ ² µ æ ßµ л «¾ ² л ² ² л² ³ ² ² Û³ Ûº»µ л² ² ˳«³ л» ± ² Ì» ¾ ÐÌ Í ² Ý»² Þ ³ ̾µ Ò±òîì» ²¹¹ ë Ü»»³¾» îðïï ¼ ¾«¼ ¼ ² Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØò Ó òô Ò± ¼ Ö µ ô ±» ¼ ² ² л» ± ²» µ«û³»² ¼»²¹ ² ÐÌ Ó µ ² Í»½» µ«ð»² ³ ² л µ ² ïíð

143 ÐÌ Í ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ Í Ë Ð ²» ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÔßÉ Ú ÎÓ í Û³ Ûº»µ ¼ ² л² ³ ² Û³ Ûº»µ» ¼»²¹ ² ²¹¹± Í ²¼ µ л² ³ ² Û³ Ûº»µ ²² ¼»²¹ ² ±»² ³ ² ²»¾ ¹ ¾» µ«æ Ò± л² ³ ² Û³ Ûº»µ б л² ³ ² ² ø ³ ï ÐÌ Ó µ ² Í»½ íçëòèððòððð çèôçë î ÐÌ ß ²¼± «Í»½ îððòððð ðôðë í ÐÌ ÞÒ Í»½ îððòððð ðôðë ì ÐÌ Þ«² Ý îððòððð ðôðë ë ÐÌ Þ«³ Ý ²¼±²» îððòððð ðôðë ê ÐÌ ÛÓÝÑ Í»½ îððòððð ðôðë é ÐÌ Û «Í»½ ²¼±²» îððòððð ðôðë è ÐÌ Û ¼ µ Û Í»µ«îððòððð ðôðë ç ÐÌ ²¼±³ Í»½ îððòððð ðôðë ïð ÐÌ Õ» ² Ù Í»µ«²¼± ̾µ ïëðòððð ðôðì ïï ÐÌ Ô «²¼ ² Í»½«²¼± îððòððð ðôðë ïî ÐÌ Ó ¼ ² Í»½ îððòððð ðôðë ïí ÐÌ Ó»¹ Ý ²¼±²» îððòððð ðôðë ïì ÐÌ Ó ²² Ð ¼ ²ª» ³ îððòððð ðôðë ïë ÐÌ ÓÒÝ Í»½ îððòððð ðôðë ïê ÐÌ Ð ½ º ½ Ý ïëðòððð ðôðì ïé ÐÌ Ð ²½ Ù ±¾ Í»½ ̾µ îððòððð ðôðë ïè ÐÌ Ð ² ² Í»µ«Ì¾µ îððòððð ðôðë ïç ÐÌ Ð Í»½ ²¼±²» îððòððð ðôðë îð ÐÌ Ê ¾«ß Í»½ îððòððð ðôðë îï ÐÌ É ²»¹ Í»½«²¼± ïððòððð ðôðî îî ÐÌ É» º ±² Í»½ ²¼±²» îððòððð ðôðë îí ÐÌ Ç Í»µ«²¼± ̾µ îððòððð ðôðë û ÌÑÌßÔ ìððòðððòððð ïððôðð л² ²¼ ²¹ ² ²» ² ²»»¾«¼ ¼ µ«µ ²»½ ¼ ² ³»²¹ µ л» ± ²ô ¼ µ ³» ²¹¹ «¼ µ ¾»»² ²¹ ² ¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л» ± ²ô» ² ²ó» ² ² ²² ²¹ ³»²¹ µ л» ± ²ô µ»»² «² Ð Ó±¼ ¼ ² µ»»² «²» «²» «²¼ ²¹ó«²¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«¼ Ò»¹ λ «¾ µ ²¼±²» ò Ì ³¾ ² л²¼ Ø«µ«³ µ ³ ² ³» «µ ² «µ» «² ²¹ ¼ µ» µ ² ¼»²¹ ² л²¼ Ø«µ«³ Ò±òèèßÜÜñÐØóÍÝÞñÓ óííóóéíñè ñîðïï ²¹¹ ïð Ò±»³¾» îðïïò ïíï

144 Í Í Ë ÔßÉ Ú ÎÓ Ð ²» ì Ü»³ µ ² Ì ³¾ ² л²¼ Ø«µ«³ ² µ ³ ¾ «¼»²¹ ² ² µ»» ¾«µ ²ô» ¾» ¼ µ ² ¼ ó¼ ¼ ² ¼±µ«³»²ó¼±µ«³»² ²¹ µ ³» ±»»¾ ¹ ³ ² µ² Õ±² «² Ø«µ«³ ²¹ ²¼»»²¼»² ¼ ² ¼ µ» º ¼»²¹ ² л» ± ² ¼ ² µ ³ ¾» ²¹¹«²¹ ¾ л²¼ Ø«µ«³ ² ò ß» ²² ô µ ³ «½ µ ²» ³ µ ò ر ³ µ ³ ô ÍÍË ú Ð ²» Ó ¼ ³ ˲ ¼ ô ÍòØò ÍÌÌÜ Ò±òíèíñÐÓñÍÌÌÜóÕØñîððï Í Í± ±³±² Í ²ô ÍòØò ÍÌÌÜ Ò±òëêìñÐÓñÍÌÌÜóÕØñîððë Ì»³¾«²æ ó Ç ²¹ Ì» ± ³ Õ» «Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ ¼ ² Ô»³¾ ¹ Õ»«²¹ ² øþ» ³ ¼ ² ÔÕ ó Ç ²¹ Ì» ± ³ Ü»µ ÐÌ Þ«Ûº»µ ²¼±²» ó Ç ²¹ Ì» ± ³ Ü»µ ÐÌ Ó µ ² Í»½ ïíî

145 XVII. LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN DAN LAPORAN KEUANGAN PERSEROAN Berikut ini adalah salinan Laporan Keuangan Perseroan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal-tanggal 30 Juni 2011 dan 2010 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010, 2009 dan Laporan keuangan untuk periode 6 (enam) bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2010 dan 2009 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Rama Wendra dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2008 telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Achmad, Rasyid, Hisbullah & Jerry, seluruhnya menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian. Laporan auditor tertanggal 3 Nopember 2011 atas laporan keuangan per 30 Juni Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Publik Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. Laporan keuangan Perseroan disusun berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang dikeluarkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia yang merupakan standar akuntansi yang berlaku umum di Indonesia. ïíí

146 Ø ³ ²»²¹ ¼ µ± ±²¹µ ² ïíì

147 ïíë

148 Ø ³ ²»²¹ ¼ µ± ±²¹µ ² ïíê

149 ïíé

150 ïíè

151 ïíç

152 ïìð

153 ïìï

154 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïò ËÓËÓ ò л²¼ ² ¼ ² ²º± ³ ˳«³ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µ ( л «² ) did µ ² ¼ Ö µ ¼ ³ ²¹µ ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ Ò±ò ê «² ïçê軲 ²¹ л² ² ³ ² Ó±¼ Ü ³ Ò»¹» ô ¼»²¹ ² ßµ Ò± Ò±ò éè ²¹¹ ì ѵ ±¾» ïççí ¼ Î ½ ¼«Ò ²¹µ Í ²«²¹¹ ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ ò Ð ¼ ²¹¹ îè Ú»¾ «ïççé ¼ ¼ µ ²» «¾ ² µ»²¼ ²» «¼»²¹ ² ßµ Ò±ò íîë ¼ ØòõÓ«³³ ¼ ߺ¼ Ù ô ÍòØòô Ò± ¼ Ö µ ¼ ²» ³»²¼»²¹» ² ¼ Ó»²» Õ» µ ³ ² λ «¾ µ ²¼±²» ¼»²¹ ² Í«Õ» ««² Ò±ò ÝîóêòîèêòØÌòðïòðïòÌØ çé ²¹¹ é Ö«ïççéò ß²¹¹ ² ¼ л «²» ³»²¹ ³ ¾»¾» µ» «¾ ²ò л «¾ ²» µ ¼»²¹ ² ßµ Ò± Ò±ò ïèì ±» Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô ¼ ²¹¹ ïç ß¹««îðïï ² ² ³» µ«µ ²»² ² «³«³» ¼ ² ³ó ³ л «² µ» ¼ ³ µ ô»²¹«¾ ² ² ²±³ ² ³ ²¹ó³ ²¹ ³ô л² ²¹µ ² ³±¼ ¼ л «² ¼ ²» «¾ ²ó» «¾ ² «² «µ ³»³»² «² ³±¼» ³ «µ» «¾ ² ² ³ л «² ¼ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ³»² ¼ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µò л «¾ ² ²¹¹ ² ¼ ²» ³»²¼ µ ²»» ««² ±» Ó»²» Ø«µ«³ ¼ ² Ø µ ß Ó ²«Î» «¾ µ ²¼±²» ¼»²¹ ² Í«Õ» ««² Ò±ò ßØËóìëìîîòßØòðïòðîòÌ «² îðïï ²¹¹ ïê Í»»³¾» îðïï øý ² íï ò Í» «¼»²¹ ² ²¹¹ ² ¼ л «²ô ³ µ «¼ ¼ ² ««² л «² ¼ «² «µ ³» µ«µ ² µ»¹ ² «¼ ³ ¾ ¼ ²¹ ¾ µ ¾ ¼ ²» ¼ ¹ ²¹ ² ¾ ²¹ ¾» «±¼«µ Þ Lapis Seng (BjLS) atau yang biasa dikenal dengan Galvanized dan memproduksi Baja Lapis Alumunium Seng (BjLAS) atau yang biasa dikenal dengan Saranalume ò л «² ³»³«±¼«µ µ±³» ² ¼ «² ïççêò л «² ¾» µ»¼«¼«µ ² ¼ ² ¾» µ ² ± «¼ Ö ò Ð ²¹» ² Ö µ Ò±ò ëëô Ö µ ò Ð ¾ µ ¾» ±µ ¼ Ü» Ó»µ ô Õ ²¹ Ì ³«ò ¾ò Ü» ² Ü»µ ô Ü» ² Õ±³ Í««² ² Ü» ² Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³» íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼» «¼»²¹ ² Π˳«³ л³»¹ ²¹ Í ³ ²¹ ¼ ¼ µ ² ¼ ²¹¹ é ß¹««îððêô»¾ ¹ ³ ² ¼ ³«¼ ³ ßµ л ² ² Õ» ««² Î Ò±òêô ²¹¹ ïî ѵ ±¾» îððêô ¼ ¾«¼ ¼ ² Ò ò É ±² Ûºº»²¼ ô ÍòØòô Ò± ¼ Õ ¾² Ì ²¹¹» ²¹ò ë ïìî

155 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïò ËÓËÓ ø ² «² ¾ò Í««² Ü» ² Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ ø ² «² Í««² ² Ü» ² Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³ л «²» íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïðô ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ü» ² Õ±³ Õ±³ Ë ³ æ ̲ò ¾²«Í«² ± Õ±³ æ Ò ò Û²¼ ²¹ Ú º Í«² ± Ü»µ «Ë ³ æ ̲ò ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± Ü»µ «æ ̲ò Ø ²¼ Í«² ± Ü»µ «æ ̲ò Ð ²¼ ͫͱ» ± ±²± Ü»µ «æ ̲ò Û² ± É ¼ Í«² ± Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè «³ µ ²» л «² ³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ïìî ¼ ² ïìëô ïìëô ïëì ¼ ² ïêì ø ¼ µ ¼ «¼ ò Ù ¼ ² µ±³»² ²² ²¹ ¼ ¾ µ ² µ» ¼ Õ±³ ¼ ² Ü»µ л «² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð îðïð îððç îððè Ü» ² Õ±³ æ îïè îïè ëíè ìíî íêé Ü» ² Ü»µ æ ïòîìé ïòîïî îòçëê îòëïè îòéëë ïòìêë ïòìíð íòìçì îòçëð íòïîî îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ Þ» µ«² ¼ µ»¾ µ ² µ«² ² ²¹ ¼» µ ² ¼ ³»² ««² ² ± ² µ»«²¹ ² ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µ ²¹» «¼»²¹ ² ² µ«² ² ²¹ ¾» µ««³«³ ¼ ²¼±²» ò Õ»¾ µ ² µ«² ² ²¹ ¹² º µ ² ²¹ ¼» µ ²»½ µ±²»² ¼ ³»² ««² ² ± ² µ»«²¹ ² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ ò Ü Ð»² ««² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² Ô ± ² µ»«²¹ ² ¼ ««²» «¼»²¹ ² ² ¼ ² µ»µ µ«² ² ²¹ ¾» µ««³«³ ¼ ²¼±²» ô «Ð» ² ² Í ²¼ ßµ«² ² Õ»«²¹ ² øðíßõ ¼ ² л «² Þ ¼ ² л²¹ Ð Ó±¼ ¼ ² Ô»³¾ ¹ Õ»«²¹ ² øþßðûðßóóôõ Ò±ò Ê òùò黲 ²¹ л¼±³ ² л² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² ¼ ² Í«Û¼ ² Ò±ò ÍÛ ðîñðóñîððî ²¹¹ îé Ü»»³¾» îðð ²¹ л¼±³ ² л² ² ¼ ² л²¹«²¹µ ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² Û³»² «Ð» «² Ы¾ µ ²¼«Ó ²«º µ «ò ê ïìí

156 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ò Ü Ð»² ««² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² ø ² «² Ü»² ««² ² ± ² µ»«²¹ ²ô µ»½««² «µ ± ² «µ ¼ ¼ µ «ò Ô ± ² µ»«²¹ ²»»¾«¼ ««² ¾» ¼ µ ² ² ± ô µ»½«¾»¾» µ«²»»² «¼ ««² ¾» ¼ µ ²»²¹«µ«² ²»¾ ¹ ³ ² ¼ «µ ² ¼ ³ µ»¾ µ ² µ«² ² ³ ²¹ó ³ ²¹ µ«²»»¾«ò Ô ± ² «µ ¼ ««² ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» ²¹ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹» ±³ ±µµ ² «µ ¼ ³ µ ª ±» ô ²ª» ¼ ²»²¼ ² ²ò Í» ««²¹µ ¼ ³ ± ² µ»«²¹ ² ¼ ¾«µ ² ³»² ¼ «² «ô µ»½«¼ ² µ ² ²ò Í ²¼ ßµ«² ² Þ «Ð» «¾ ² ²¼ ¾» µ«¾ ¼» µ ² «² «µ» ³ µ «² «µ «² ¾«µ«²¹ ¼ ³«¼ ²¹¹ ï Ö ²«îðïïò ó ÐÍßÕ Ò±ò ï æ л² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² Û² ¼ ³»³ «² «µ ³»² µ ² «± ² µ ²» ø ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º «¼«± ² ø ± ² ¾ «¹ ¼ ² ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º ò л «² ³»³ «² «µ ³»² µ ² ¼ ³ ¾»² «µ «± ²ò Ô ± ² µ»«²¹ ² ²» ³» ¼ ««² ³»²¹¹«² µ ²»²¹«²¹µ ² ²¹ ¼ µ ²ò ó ÐÍßÕ Ò±ò í æ Ô ± ² Õ»«²¹ ² ²» ³ Í ²¼ ³»²¹ «µ ² ± ² µ»«²¹ ² ²» ³ ¾» µ ² ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º «² «µ» ±¼» ²» ³ ²¹ ¼ ± µ ² ¼ ²»½ µ«³«º «² «µ «² ¾«µ«¾» ² ¼ ³ ¾»² «µ «± ² «¼«± ²ò ²º± ³ µ±³ º «² «µ ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º «¼ µ ² «² «µ» ¾ ²¼ ²¹ ²» ±¼» ²» ³ô ² ³«² ²º± ³ µ±³ º ««² «² «µ «² ¾«µ µ ¼ µ ¼ µ ²ò Ô ± ² µ»«²¹ ² ²» ³ ²» ¼ ««² ³»²¹¹«² µ ²»²¹«²¹µ ² ²¹ ¼ µ ²ò ó ÐÍßÕ Ò±ò ë æ Í»¹³»² Ñ» Í ²¼ ³»²¹ «µ ²»² «² «µ ³»²¹«²¹µ µ ² ²º± ³ ²¹ ³»³«²¹µ ²µ ²»²¹¹«² ± ² µ»«²¹ ² «² «µ ³»²¹»ª «º ¼ ² ¼ ³ µ µ»«²¹ ² ¼ µ ª ¾ ² ò Í ²¼ «¹ ³»²»³ «² µ ² ¼»º ²»¹³»² ±» ¼ ² ±»¼«²¹ ¼ ¹«² µ ² untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan pendekatan manajemen dalam menyajikan informasi segmen meng¹«² µ ² ¼ ²¹ ³»» ²» ± ² ²» ² ò Ø ² ¼ µ ³»²»¾ ¾µ ² ³¾ ²»² ² ²º± ³»¹³»² ²¹ ¼ ± µ ²ò é ïìì

157 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ò Ü Ð»² ««² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² ø ² «² ó ÐÍßÕ Ò±ò é æ л²¹«²¹µ ² Ð µóð µ Þ»» Í ²¼ ³»²»³ «² µ ² ²¼«² «² «µ»²¹«²¹µ ² «¾«²¹ ² µó µ ¾»» ô ² µ ¼ ² ¼±» ³ «µ µ±³ ³»²ò Í ²¼ «¹ ³»³¾» µ ²»²» ² ¾ ²¹¹±» ±² ³ ²»³»² µ«²½ ¼ µ ¾»» ô» ²¹¹ ³»²¹ «µ ²»²¹«²¹µ ² µ±³»²» ±² ³ ²»³»² µ«²½ «² «µ ³ ²¹ó³ ²¹ µ»¹± ò л «²» ³» µ«µ ²»ª ¼ «¾«²¹ ² µó µ ¾»» ¼ ² ³»³ µ ² ± ² µ»«²¹ ² ²» ³» ¼ ««² ³»²¹¹«² µ ²» ²»²¹«²¹µ ² ²¹» ¼»ª ò л²» ² ²¼ ó ²¼»»¾«¼ µ ¾» ¼ ³ µ ³»» ¼ µ ²» л «²ò Í»¾ ¹ ³¾ ²ô л «²» ³»²¹«²¹µ µ ² ²º± ³» µ ¼»²¹ ²»² ² ± ² µ»«²¹ ²ô»¹³»² ±» ¼ ²»²¹«²¹µ ² µó µ ¾»»» «¼»²¹ ² ²¹ ¼ µ ² ²¼ ò Þ» µ«¼ ²¼ ¾ «ô» «¾ ² ²¼ ¼ ² ²»» ²¼ ²¹ ¾ ¼» µ ² «² «µ» ³ µ ² «² «µ «² ¾«µ«²¹ ¼ ³«ï Ö ²«îðïïô ² ³«² ¼ µ»»ª ² «¼ µ ¾» ¼ ³ µ ³»» ¼ л «²æ ó ÐÍßÕ Ò±ò î ø îððç æ Ô ± ² ß «Õ ó ÐÍßÕ Ò±ò ì ø îððç æ Ô ± ² Õ»«²¹ ² Õ±² ± ¼ ² ¼ ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² Ì»»²¼ ó ÐÍßÕ Ò±ò è ø îðïð æ л Í»» л ±¼» л ± ² ó ÐÍßÕ Ò±ò ïî ø îððç æ Þ ¹ ² Ð ¼ ³ Ê»² «Þ» ³ Ö± ² Ê»² ó ÐÍßÕ Ò±ò ïë ø îððç æ ²ª» ¼ Û² ß ± ó ÐÍßÕ Ò±ò ïç ø îðïð æ ß» Ì µ Þ» ««¼ ó ÐÍßÕ Ò±ò îî ø îðïð æ Õ±³¾ ² Þ ² ó ÐÍßÕ Ò±ò îí ø îðïð æ л²¼ ² ó ÐÍßÕ Ò±ò îë ø îððç æ Õ»¾ µ ² ßµ«² ² ô л «¾ ² Û ³ ßµ«² ² ô ¼ ² Õ» ² ó ÐÍßÕ Ò±ò ìè ø îððç æ л²««² ² Ò ß» ó ÐÍßÕ Ò±ò ëé ø îððç æ Ð ±ª ô Ô ¾ Õ±² ²»² ô ¼ ² ß» Õ±² ²»² ó ÐÍßÕ Ò±ò ëè ø îððç æ ß» Ì ¼ µ Ô ²½ ²¹ Ü ³ µ «² «µ Ü «¼ ² Ñ» ²¹ Ü»² µ ² ó ÍßÕ Ò±ò é ø îððç æ Õ±² ± ¼ Û² Þ» ««² Õ ««ó ÍßÕ Ò±ò ç æ л «¾ ² Ô ¾ ßµ ª Ы² ±» ô λ ± ¼ ² Ô ¾ Í» «ó ÍßÕ Ò±ò ïð æ Ð ±¹ ³ Ô± л ²¹¹ ² ó ÍßÕ Ò±ò ïï æ Ü ¾«ß» Ò±² µ µ» ¼ л³ µ è ïìë

158 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ò Ü Ð»² ««² ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² ø ² «² ó ÍßÕ Ò±ò ïî æ л²¹»²¼ ² Þ» ³ Û² Õ±² ¾«Ò±²³±²»» ±» Ê»² ó ÍßÕ Ò±ò ïì æ ß» Ì µ Þ» ««¼ ó Þ Í «É»¾ ó ÍßÕ Ò±ò ïé æ Ô ± ² Õ»«²¹ ² ²» ³ ¼ ² л²««² ² Ò Ð» «²»¼ ²¹ ³»²¹»ª «¼ ³ µ ²¹ ³«²¹µ ² ¼ ³¾«µ ² ±» ²¼ ¼ ² ²»» ²¼ ¾» µ«²¹»²» ²² ¼ µ ² «² «µ «² ¾«µ«²¹ ¼ ³«ï Ö ²«îðïîæ ó ÐÍßÕ Ò±ò ïð ø îðïð æ л²¹ «Ð» «¾ ² Õ«Ê «ß ²¹ ó ÐÍßÕ Ò±ò ïè ø îðïð æ ßµ«² ² ¼ ² л ± ² Ð ±¹ ³ Ó ²º Ы² µ ó ÐÍßÕ Ò±ò îì ø îðïð æ ³¾ ² Õ» ó ÐÍßÕ Ò±ò íì ø îðïð æ Õ±² µ Õ±² «µ ó ÐÍßÕ Ò±ò ìê ø îðïð æ Ð µ л²¹ ² ó ÐÍßÕ Ò±ò ëð ø îðïð æ ² «³»² Õ»«²¹ ²æ л² ² ó ÐÍßÕ Ò±ò ëí ø îðïð æ л³¾ ² Þ» ¾ Í ³ ó ÐÍßÕ Ò±ò êð æ ² «³»² Õ»«²¹ ² л²¹«²¹µ ² ó ÐÍßÕ Ò±ò êï æ ßµ«² ² Ø ¾ л³» ² ¼ ² л²¹«²¹µ ² Þ ² «² л³» ² ó ÍßÕ Ò±ò ïí æ Ô ²¼«²¹ Ò ²ª» Ò» ± ¼ ³ Õ»¹ ² Ë Ô«Ò»¹» ó ÍßÕ Ò±ò ïë æ ÐÍßÕ îì ó Þ ß» ³¾ ² Ð ô л ² л²¼ ² ² Ó ² ³«³ ¼ ² ²» µ ² ó ÍßÕ Ò±ò ïê æ л ² ² Õ±²» Ö ó ÍßÕ Ò±ò ïè æ Þ ² «² л³» ² ó Ì ¼ µ Þ»» Í» º µ ¼»²¹ ² ßµ ª Ñ» ó ÍßÕ Ò±ò îð æ Ð µ л²¹ ² ó л «¾ ² Í «Ð µ Û² «Ð»³»¹ ²¹ Í ³ Û² ¾ò Õ ¼ ² Í» Õ Õ ¼ ²» µ» ¼ ¼ µ ¼ ²¹ ² ¼ ² µ ¼ ¾ ²µ ²¹ ¼ µ ¼ ¾»²¹¹«² ²² ò Í» µ ¼ ¼» ± ± ¾» ²¹µ ¼»²¹ ² ²¹µ µ «¹ ¾«² «µ«²¹» µ ²¹¹»²»³ ²ô ¼ ² ¼»¹» ¼ ¼ µ ² µ ²» ¼» «¾ ² ² ²¹ ¹² º µ ²» ¼ µ ¼ ¹«² µ ²»¾ ¹ ³ ² ²ò ç ïìê

159 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ½ò Ì ² µ ¼»²¹ ² Ð µóð µ Þ»» Ûº»µ º ²¹¹ ï Ö ²«îðïïô л «² ³»²» µ ² ÐÍßÕ Ò±ò é ø îðïð ô Pengungkapan Pihakópihak Berelasi. PSAK revisi ini mensyaratkan pengungkapan hubunga²ô ² µ ¼ ² ¼± µó µ ¾»» ô» ³ «µ µ±³ ³»²ô ¼ ³ ± ² µ»«²¹ ²ò Ì ¼ µ» ¼ ¼ ³ µ ¹² º µ ² ¼»²» ² ÐÍßÕ ²¹ ¼»ª»»¾ ¼ ± ² µ»«²¹ ²ò Ð µ ¾»» ¼ ± ²¹ ² ²¹» µ ¼»²¹ ²»² ²¹ ³»² µ ² ± ² µ»«²¹ ²² ø¼ ³ ² ¼ ««µ»¾ ¹ þ»²» ± þ ò ò Ñ ²¹ «²¹¹± µ» «¹» ¼»µ ³»³ «²» ¼»²¹ ²»²» ± µ ± ²¹»»¾«æ ò Ó»³ µ»²¹»²¼ ² ²¹»²¼ ² ¾» ³»²» ± å ò Ó»³ µ»²¹ «¹² º µ ²» ± ²» ± å «ò л ±² ³ ²»³»² µ«²½»²» ± ² ²¼«µ ¼ ²»²» ± ò ¾ò Í«² ¾»» ¼»²¹ ²»²» ± µ ³»³»²««¾» µ«æ ò Û² ¼ ²»²» ± ¼ ²¹¹± ¼ µ» ±³ ±µ «²¹ ³ ø ²»² ²¼«µô»² ² µô ¼ ²»² ² µ ¾» µ«²» µ ¼»²¹ ²»² ² ò ò Í ² ¼»² ± «ª»² «¾» ³ ¼»² ² ø ² ± «ª»² «¾» ³ ²¹ ³» «µ ² ²¹¹± ««µ» ±³ ±µ «ô ²¹ ³ ²»² ²»»¾«¼ ²¹¹± ² ò ò Õ»¼²»»¾«¼ ª»² «¾» ³ ¼ µ µ» ¹ ²¹ ³ ò ªò Í ² ¼ ª»² «¾» ³ ¼»² µ» ¹ ¼ ²»² ²¹ ² ¼»² ± ¼»² µ» ¹ ò ªò Û²»»¾«¼»²»»²¹¹ ««±¹ ³ ³¾ ² ½ µ» «² «µ ³¾ ² µ» ¼ ²» ± ² ²¹» µ ¼»²¹ ²»²» ± ò Ö µ»²» ± ¼»² ²¹ ³»²»»²¹¹ µ ² ±¹ ³»»¾«ô ³ µ»² ±² ± «¹ ¾»» ¼»²¹ ²»²» ± ò ª ò Û² ²¹ ¼ µ»²¼ µ ² «¼ µ»²¼ µ ² ¾» ³ ±» ± ²¹ ²¹ ¼ ¼»² º µ ¼ ³ ««º ø ò ª ò Ñ ²¹ ²¹ ¼ ¼»² º µ ¼ ³ ««º ø ø ³»³ µ»²¹ «¹² º µ ²»² ±² ³ ²»³»² µ«²½»² ø ² ²¼«µ ¼»² ò Í»³«² µ ¼»²¹ ² µó µ ¾»» ô ¾ µ ²¹ ¼ µ«µ ² ¼»²¹ ² «¼ µ ¼»²¹ ² ²¹µ ¾«²¹ «¹ ô» ² ¼ ² µ±²¼ ²¹ ³»¾ ¹ ³ ² ¼ µ«µ ² ¼»²¹ ² µ µ» ¹ ô ¼ «²¹µ µ ² ¼ ³ ± ² µ»«²¹ ²ò ïð ïìé

160 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ¼ò ² «³»² Õ»«²¹ ² Ûº»µ º ²¹¹ ï Ö ²«îðïðô л «²» ³»²» µ ² ÐÍßÕ Ò±ò ëð ø îððê ò þ ² «³»² Õ»«²¹ ²æ л² ² ¼ ² л²¹«²¹µ ²þ ¼ ² ÐÍßÕ Ò±ò ëë ø îððê þ ² «³»² Õ»«²¹ ²æ л²¹ µ«² ¼ ² л²¹«µ«²þ ²¹ ³»²¹¹ ² µ ² ÐÍßÕ Ò±ò ëð þßµ«² ² ²ª» Ûº»µ Ì»»² «þ ¼ ² ÐÍßÕ Ò±ò ëë ø ïççç þßµ«² ² ² «³»² Ü» ª º ¼ ² ßµ ª Ô ²¼«²¹ Ò þ»½ ±»µ ºò ß» Õ»«²¹ ² л²¹ µ«² ß» µ»«²¹ ² ¼ ³ ²¹µ«ÐÍßÕ Ò±ò ëë ø îððê ¼ µ º µ µ ² ¼ ³»³ µ»¹± ¾ ¹» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «¾ «¹ ô ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ô ²ª» ¼ ³ µ ²¹¹ ³ ±ô ¼ ²» µ»«²¹ ²»»¼ «² «µ ¼ «ò л «² ³»²»² «µ ² µ º µ» µ»«²¹ ²»»¾«¼»²¹ µ«² ¼ ² µ ¼» ¾±» µ ² ¼ ² ¼» «µ ² ³»²¹»ª «µ»³¾»²¹µ º µ ²»»»¾«¼» ²¹¹» ± ²ò ß» µ»«²¹ ² ¼ ² ¼ µ¾» ² ² ò Ü ³ ²ª» ²¹ ¼ µ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ ò Þ ² µ ²¹ ¼ ¼ ¾«µ ²»½ ²¹ «²¹ò л³¾» ² ² «²» µ»«²¹ ² ²¹ ³»³» «µ ²»²» ²» ¼ ³ µ««² µ «²¹ ¼» µ ² ±»» «² «µ»¾ ² ²¹ ¾» µ«¼ ø» ¼ ¹ ²¹ ² ²¹ ³ ¼ µ«¼ ²¹¹» ¼ ¹ ²¹ ² «²¹¹ л «² ¾» µ±³ ³»² «² «µ ³»³¾» «³»² »»¾«ò ß» µ»«²¹ ² л «² ³» «µ ¼ ²» µ ô ¼ ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²² ô «²¹ «ô «²¹ ²ó ²ô ²ª» ¼ ³ ³ô ¼ ²» ¼ µ ²½ ²² «²¹ ³ ² ²ò л²¹«µ«²»»»²¹ µ«² л²¹«µ«²» µ»«²¹ ²»»»²¹ µ«²» ¹ ² «²¹ ¼ µ º µ ²»¾ ¹ ¾» µ«æ ß» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹» ³ «µ» µ»«²¹ ² «² «µ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ² ¼ ²» µ»«²¹ ² ²¹ ¼» µ ² ¼»²¹ µ«² «² «µ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ ò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïðô ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè л «² ¼ µ ³»³ µ» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ ò ïï ïìè

161 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ¼ò ² «³»² Õ»«²¹ ² ø ² «² Ð ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ Ð ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ ¼» µ»«²¹ ² ²±²ó¼» ª º ¼»²¹ ²»³¾ ²» ¼»² «µ ²ô ²¹ ¼ µ ³»³ «² µ«± ¼ µ º» µ»«²¹ ²»»¾«¼ ½»¾» ¾» ±» ² ¼ ³± ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» «µ«¾«²¹»º»µ ºò Õ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² ¼ µ«¼ ³ ± ² ¾ «¹ ¼ ² ³ ² ¼ ² «²¹ ¼»² µ ²»²¹ µ«²² «³»²¹ ³»²««² ² ² ³ ««² ³» «±» ³± ò Õ ¼ ²» µ ô «²¹ «ô «²¹ ²ó ²ô ¼ ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²² ¼ ²» ¼ µ ²½ ²² ó «²¹ ³ ² ²» ³ «µ ¼ ³ µ»¹± ² ò ²ª» ¼ ³ µ ²¹¹ ³ ± ß» µ»«²¹ ² ²±²ó¼» ª º ¼»²¹ ²»³¾ ²» ¼»² «µ ² ¼ ² ³ ±²» ¼» µ ² ¼ µ º µ µ ²»¾ ¹ ²ª» ¼ ³ µ ²¹¹ ³ ± µ л «² ³»³ µ ³ µ «¼ ¼ ² µ»³ ³ «² «² «µ ³»³ µ» µ»«²¹ ²»»¾«²¹¹ ³ ±ò Í»»»²¹«µ«² ²ª» ¼ ³ µ ²¹¹ ³ ± ¼ «µ«¼ ¾» ±» ² ²¹ ¼ ³± ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» «µ«¾«²¹»º»µ ºò Ó» ±¼» ² ³»²¹¹«² µ ² «µ«¾«²¹»º»µ º «² «µ ³»²¼ µ±² ±µ ²» ³»²» ³ ² µ ¼ ³ ¼ ²¹» ³» µ ² «³«¼» µ»«²¹ ² µ» ²» ½ ¾» ¼» µ»«²¹ ²ò Õ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² ¼ µ«¼ ³ ± ² ¾ «¹ ¼ ²ª»»»¾«¼»² µ ²»²¹ µ«²² «³»²¹ ³»²««² ² ² ³ ««² ³» «±» ³± ò л «² ¼ µ ³»³ µ» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ µ º µ µ ²»¾ ¹ ²ª» ¼ ³ µ ²¹¹ ³ ± ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïðô ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèò ß» µ»«²¹ ²»»¼ «² «µ ¼ «ß» µ»«²¹ ²»»¼ «² «µ ¼ «¼» µ»«²¹ ² ²±²ó¼» ª º ²¹ ¼» µ ²»¾ ¹»»¼ «² «µ ¼ ««²¹ ¼ µ ¼ µ º µ µ ² ¼ ³ ¹ µ»¹±»¾» «³² ò Í»»»²¹«µ«²» µ»«²¹ ²»»¼ «² «µ ¼ «¼ «µ«¼»²¹ ² ² ¼»²¹ ² µ»«² «²¹ ² «µ» «¹ ² ²¹ ¾» «³»» ¼ µ«¼ ³»µ«³ ²ª»»»¾«¼»² µ ²»²¹ µ«²² ò Ð ¼ «µ»«² «²¹ ² «µ» «¹ ² µ«³«º ²¹»¾» «³² ¼ µ«¼ ³»µ««¼»µ µ» ± ² ¾ «¹»¾ ¹»²» «²»µ º µ ò л «² ¼ µ ³»³ µ» µ»«²¹ ² ²¹ ¼ µ º µ»¾ ¹» µ»«²¹ ²»»¼ «² «µ ¼ «¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèò ïî ïìç

162 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ¼ò ² «³»² Õ»«²¹ ² ø ² «² Õ» ¾ ² Õ»«²¹ ² л²¹ µ«² Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² ¼ ³ ²¹µ«ÐÍßÕ Ò±ò ëë ø îððê ¼ ¼ µ»¹± µ ²»¾ ¹ µ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ ² ³ ² «¼» ª º ²¹ ¼» µ ²»¾ ¹ ² «³»² ²¼«²¹ ² ¼ ³ ²¼«²¹ ² ²¹»º»µ º ³ ² ²¹» «ò л «² ³»²»² «µ ² µ º µ µ» ¾ ² µ»«²¹ ² ³»»µ ¼»²¹ µ«² ò Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² ¼ µ«¼ ²»¾» ² ¼ ² ¼ ³ ² ³ ² ¼ ² «²¹» ³ «µ ¾ ² µ ²¹ ¼ ¼ ¾«µ ²»½ ²¹ «²¹ò Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² л «²» ³ «µ «²¹ ¾ ²µô «²¹ «ô «²¹ ²ó ²ô «²¹ µ ¾»» ô ¾ ³ «¼ ¾ ô «²¹ ³«µ»² «²ô ¼ ² ¾ ¼» ³ ³¾ ² ½ µ» ò л²¹«µ«²»»»²¹ µ«² л²¹«µ«² µ» ¾ ² µ»«²¹ ²» ¹ ² «²¹ ¼ µ º µ ²»¾ ¹ ¾» µ«æ Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ µ±³»»² ºò Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ µ±³»»² º» ³ «µ µ» ¾ ² µ»«²¹ ² «² «µ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ² ¼ ² µ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ ¼» µ ² ¼»²¹ µ«² «² «µ ¼ «µ«¼ ² ³» «± ² ¾ «¹ µ±³»»² ºò Õ» ¾ ² µ»«²¹ ² ¼ µ º µ µ ²»¾ ¹ µ» ±³ ±µ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ² µ ³»»µ ¼» ±» «² «µ ««² ¼ ««¼ ¾» µ»³¾ ¼ ³ µ «¼»µ ò Õ» ¾ ² ¼» ª º «¹ ¼ µ º µ µ ²»¾ ¹ µ» ±³ ±µ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ² µ»½«³»»µ ¼» µ ²»¾ ¹ ² «³»² ²¼«²¹ ²»º»µ ºò Õ»«² «²¹ ² «µ» «¹ ² µ» ¾ ² ²¹ ¼ ³ µ «² «µ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ² ¼ µ«¼ ³ ± ² ¾ «¹ ò Õ» ¾ ² ¼» ª º» ³ «µ ¼ ³ µ»¹± ² ò Ø«²¹ ¼ ² ² ³ ² Í»»»²¹ µ«² ² ³ ²» ² «² ¼ «µ«¼ ¾» ±» ² ¼ ³± ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» «µ«¾«²¹»º»µ ºò Þ» ±» ² ¼ ³± ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» «µ«¾«²¹»º»µ º ¼ µ«²¹ ¼»²¹ ²»² ²»²««² ² ² ¼ ²»³¾ ² ²¹«²¹ ² ±µ±µò л «²¹ ²»»¾«³»³» «²¹µ ²»³ «³ «¼ µ±² ± ¼ µ«¼ ² ³»²½ µ«¾ ² µ ¼ ² ¾ ²¹ ³» «µ ² ¾ ¹ ² ²¹ µ» µ ² ¼ «µ«¾«²¹»º»µ ºò Õ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² ¼ µ«¼ ³ ± ² ¾ «¹ ¼ µ» ¾ ²»»¾«¼»² µ ²»²¹ µ«²²» ³» «±» ³± ò ïí ïëð

163 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ¼ò ² «³»² Õ»«²¹ ² ø ² «² Í ²¹ Ø «¼ ² «³»² Õ»«²¹ ² ß» µ»«²¹ ² ¼ ² µ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ «¼ ² ² ¾» ² ¼ ± µ ² ¼ ³ ± ² ²» ½ ô µ ¼ ² ² µ ² ³»³ µ µ ²¹ ¾» µ»µ«² «µ«³ «² «µ ³» µ«µ ² ²¹ ««³ ²¹» ¼ µ«¼ ²» ¼ ³ µ «¼ «² «µ ³»²»» µ ²»½ ²» ± ««² «µ ³»» µ ²» ¼ ² ³»²»» µ ² µ» ¾ ²²»½ ¾» ³ ²ò Ò É ² «³»² Õ»«²¹ ² Ò ² «³»² µ»«²¹ ² ²¹ ¼» ¼ ¹ ²¹µ ²»½ µ º ¼ µ»«²¹ ² ²¹» ± ¹ ² ¼»² «µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹ ½«¼ µ«± ¹ ¼ µ º ¼»²««² ¾ ² ¼ µ» ±¼»ò ˲ «µ ² «³»² µ»«²¹ ² ²¹ ¼ µ ³»³ µ µ ºô ² ¼»² «µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ²»µ² µ»² ²ò Ì»µ² µ»² ²»»¾«³»²½ µ²¹¹«² ² ² µ ó ² µ ²¹ ² µó µ ²¹ ³»²¹» ¼ ² ¾» µ» ²¹ ² ²ô ³» ««µ ¼ ²» µ ² ¼ ² «³»² ² ²¹»½ «¾ ² ³ ô ² «µ ²¹ ¼ ¼ µ±² ±ô «³±¼»»² ² ²ò ß» µ»«²¹ ² ¼ ½ ¼ ¾» ±» ² ¼ ³± ò ˲ «µ ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ ²¹ ¼ ½ ¼ ¾» ±» ² ¼ ³± ò л «² ³»²»² «µ ²»²««² ² ² ¾» ¼ µ ² ¾«µ ±¾»µ º»½ ²¼ ª ¼²««² ² ² ò Ö µ» ¼ ¾«µ ±¾»µ º ¾ µ» «¹ ²»²««² ² ²»» ¼ ô «³ µ» «¹ ²»»¾«¼ «µ¾ ¹» ² ²» ½» ¼»²¹ ² ² µ ²» ³ «µ ³ ¼ ²¹ ø ¼ µ» ³ «µ»µ»µ µ» «¹ ² µ»¼ ³ ¼ ²¹ ²¹ ¾» «³» ¼ ò Ò µ ²» ³ «µ ³ ¼ ²¹ ¼ ¼ µ±² ± ³»²¹¹«² µ ² «µ«¾«²¹»º»µ º ¼» µ»«²¹ ²»»¾«ò Ö µ ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ ³»³ µ «µ«¾«²¹ ª ¾» ò ²¹µ ¼ µ±² ± «² «µ ³»²¹«µ«µ» «¹ ²»²««² ² ² ¼ «µ«¾«²¹»º»µ º» µ ² ò л²««² ² Ò ¼ ß» Õ»«²¹ ² Ò» ½»»»¾«¾» µ«²¹ ³» ²¹¹«² ² µ«²»² ² ¼ ² «³ µ» «¹ ² ¼ µ«¼ ³ ± ² ¾ «¹ ò л²¹ ² ¾«²¹» ² «² ¼ µ¾» ²» ½ ²¹ ¼ ««²µ ² ² ² ¾» ¼ µ ² ²¹µ «µ«¾«²¹»º»µ º ¼»»»¾«ò Ð ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ¼ ² «²¹ ¾»» ¼»²¹ ²»² ²» µ ¼ «µ ² µ ¼ µ» ¼ µ»³«²¹µ ² ²»³«² ¼ ³ ¼» ² ²¹» µ ¼ ²»³«³ ² ²»»» ¼ µ ² µ» ¼ л «²ò Ö µ ¼» ±¼» ¾» µ«² ²» ³ µ» «¹ ²»²««² ² ²» µ»«²¹ ² ¾» ³¾ «¾» µ«²¹ µ»² « ²¹» ¼»»»²««² ² ²»»¾«¼ µ«³ µ µ» «¹ ²»²««² ² ² ²¹»¾» «³² ¼ µ«¼ ³¾ «¼ µ«²¹ ¼»²¹ ² ³»²» «µ ² µ«²»² ²ò Ö µ ¼ ³ ³»²¼ ²¹»²¹ «²»»¾«¼ ¼ «µ ² ³ µ «³»³«²»»¾«¼ µ«¼ ± ² ¾ «¹ ò ïì ïëï

164 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «²»ò л»¼ ² л»¼ ² ¼ µ«¼ ¾ ²¹ ¼» ³ ¼ ¹«¼ ²¹ л «² ¾ µ «² «µ»³¾» ² ³ ± ³ ««² ±µ ò л»¼ ² ¼ ² µ ² ¾» ¼ µ ² ¾» ±» ² «²» ¾» ô ³ ² ²¹»¾»²¼ ò Þ» ±» ² ¼»² «µ ² ¼»²¹ ² ³» ±¼» ²¹ ³» «¾ ¾ ²¹» ¼ «² «µ ³»³» ±»»»¼ ²»»¾ ³»³¾ ² µ» ±µ ¼ ² µ±²¼»µ ²¹ò Ò ¾» ²¹ ¼ ¼» µ ² ¼ µ ² ¹ «²¹»» ¼ µ«²¹ ¼»²¹ ² µ ² ¾ «² «µ ³»²»» µ ² ¼ ² ³»² »¼ ²»»¾«ò л «² ³» µ«µ ²»² ² µ» «¹ ² «² «µ»»¼ ² «²¹ ¼ ² «µô ¼ ²»»¼ ² ²¹ «²¹ ¼ ² «µ»»¾«µ ² ¼ «µ ² ¼ ² ¼ ¾»¾ ²µ ² ¼ ± ² ¾ «¹» ±¼» ¾» ²ò ºò Þ ¼ ¾ ¼ Ó«µ Þ ¼ ¾ ¼ ³«µ ¼ ³± µ ²» ³ ³ ³ ²º ³ ²¹ ³ ²¹ ¾ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» ¹ ««ø ¹ ²» ³» ±¼ ò ¹ò ß» Ì» ß»»»»»²¹ µ«² ô ¼» ²¹¹«²¹ ¾µ ² ¼»²¹ ² ³±¼» ¾ ¼ ² ¼ ² µ ² ¾» ¼ µ ² ¾» ±» ²»» ¼ µ«²¹ µ«³² ««²ò ß»» л «²ô µ»½«² ô ¼ ««µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼» ¹ ««¾» ¼ µ ² µ ² ³ ³ ²º»µ±²±³»»»¾ ¹ ¾» µ«æ ß» Ì» Ì «² Þ ²¹«² ² îð Ó» ² ¼ ²»»²¹µ ² è ó ïê л ² ¾» ì ó è Õ»²¼ ² ì ó è ²ª»² µ ² ± ì ó è ²ª»² ¾ µ ì ó è ïë ïëî

165 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ¹ò ß» Ì» ø ² «² Þ»¾ ²»³» ² ¼ ²» ¾ µ ² ¼ ¾»¾ ²µ ² ¼ ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º ¼» ¼ ² ò л²¹» «² ²¹ ³»³» ² ²¹ ³ ³ ²º «³»³¾» ³ ²º»µ±²±³ ¼ ³ ²¹ µ ² ¼ ²¹ ¼ ³ ¾»² «µ»² ²¹µ ² µ ô ³« ² ² ² ²¹µ ² ²¼ µ ²» ¼ µ ò ß»» ²¹ «¼ ¼ µ ¼ ¹«² µ ² ¹ «²¹ ¼ «ô ¼ µ» «µ ² ¼ µ» ±³ ±µ»» ¾» µ«µ«³² ««²² ò Õ»«² «²¹ ² «µ» «¹ ² ¼»² «² ²¹ «²»»»»¾«¼ ¾«µ«µ ² ¼ ³ ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º ¼ «² ²¹ ¾» ²¹µ«²ò ß» ¼ ³»²»» ² ¼ ² µ ² ¼ ³ ¾» ±» ²ò ßµ«³«¾ µ ² ¼»µ º µ µ ² ¼»» ²¹» µ» µ µ±² «µ ø» ¼»» µ ² ¼ ²»½ «¾ ² º ¼ ¹«² µ ²ò ò л²¹ µ«² л²¼ ² ¼ ² Þ»¾ ² л²¼ ² ¾» ¼»²¼ ² л «² ²¹ ¼» ±» ¼»² «² ±¼«µô»» ¼ µ«²¹ ¼ µ±²ô» «ô ²»² º»² «² ¼ ² Ð µ» ³¾ ² ² ò л²¼ ² ¼»² «² ±¼«µ ¼ µ«¼ µ±»½ ¹² º µ ² ¼ ² ³ ²º µ»»³ µ ² ¾ ²¹» ¾» ²¼ µ» ¼» ²¹¹ ²ò Þ»¾ ² ¼ µ«¼» ¼ ² ¾» ¼ µ ² µ±²» µ «ò ò Ð µ л²¹ ² Í» « ¾»¼ ²»³ ±» ² «³» ½» ¼ ² ¾ ¼»²¹ ² ¼»²¹»² ² Ð µ² ¼ µ¾ ¹ Ð µ ²¹¹«² ¼»²¹ ² ³» ±¼» µ» ¾ ² ø ¾ ³» ±¼ ò Ð µ ²¹¹«² ¼ «µ«¼»²¹ ² º Ð µ ²¹ ¾» µ«² ò Í ¼± «¹ º µ ²¹ ¼ ¼ µ±³»² ¼ µ¾ ¹» Ð µ ²¹¹«² ¾ ¾» µ»³«²¹µ ² ² ¾ «³ ¾ º µ ¼ ³ ³»²¼ ²¹ µ ² ³»³ ¼ «² «µ ¼ µ±³»² ò Õ±»µ» ¼ µ» ¾ ²» Ð µ ² ¼ µ««µ»» ² Ð µ ¼» ³ «µ ³»²¹ «µ ² µ»¾» ²ô ¼ µ» ««² µ»¾» ²»»¾ ¼» µ ²ò Ð µ µ ² ¼ µ«¾» ¼ µ ² ¾ µ»² Ð µô «² «µ «² ²¹ ¾» ²¹µ«²» «¼»²¹ ²» «²» Ð µ ² ²¹ ¾» µ«ò ïê ïëí

166 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ò Ì ² µ ¼ ² Í ¼± ¼ ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ л³¾«µ«² л «² ¼»»²¹¹ µ ² ¼ ³ ³ «²¹ Ϋò Ì ² µ ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ ¼ ¾ µ ² µ» ³ «²¹ Ϋ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² µ«²¹ ¾» µ«¼ ²¹¹ ² µ ò Ð ¼ ²¹¹ ± ² ± µ»«²¹ ²ô» ¼ ² ¾ ³±²»» ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ ¼ ¾ µ ² µ» ¼ ³ ³ «²¹ Ϋ¾» ¼ µ ² µ²¹ Þ ²µ ²¼±²» ²¹ ¾» µ«¼ ²¹¹»»¾«ò Õ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² ¼» µ«²¹ ³¾«¼ ² µ ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ ¼ ²»² ¾ ²» ¼ ² ¾ ³±²»» ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ µ» ³ «²¹ Ϋô ¼ ¾»¾ ²µ ² ¼ ± ² ¾ «¹ µ±³»»² º «² ¾» ²ò Õ«²¹ ¼ ¹«² µ ² «² «µ»² ¾ ² ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«ø¼ ³ β«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð îðïð îððç îððè Ϋñï ܱ ßÍ èòëçé çòðèí èòççï çòìðð ïðòçëð Ϋñï ܱ Í ²¹ «êòçèë êòìèï êòçèï êòêçç éòêðé Ϋñï Û«± ïîòìêî ïïòðèé ïïòçëê ïíòëïð ïëòìíî Ϋñï ÖÐÇ ïðé ïðí ïïð ïðî ïîï µò ²º± ³ Í»¹³»² ²º± ³»¹³»² ¼ ««²» «¼»²¹ ² µ»¾ µ ² µ«² ² ²¹ ¼ ²«¼ ³»² ««² ² ¼ ²»² ² ± ² µ»«²¹ ²ò Í» µ «² îðïïô л «² ³»²» µ ² ÐÍßÕ ë ø îððç ô Í»¹³»² Ñ» ô ²¹ ³»² µ ² ¹»¹³»² ±» ¼»² «µ ² ¾» ¼ µ ² ± ² ²» ²»² ²¹ µ±³ ±²»² л «² ²¹ ¼»ª»»½ ¾» µ ±» Ý»º ±» ²¹ ±ºº ½» ¼ ³ ²¹µ ³»²¹ ±µ µ ² «³¾» ¼» ¼»¹³»²»»¾«¼ ² ³»² µ ²»»¹³»²»»¾«ò Í ²¼ ²¹ ³ ³»² µ ² л «² «² «µ ³»²»² «µ ² ¼¹³»² ø«¼ ² ¹»±¹ º ô ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ²»²¼»µ ² µ± ¼ ² ³ ²º ô ¼ ³ ²»³» ± ² µ»«²¹ ² ²» ² µ» ¼ ³ ²»³»² µ«²½ л «² ¼ ¹«² µ ²»¾ ¹ ½«² ¼ «² «µ ³»²»² «µ ²»¹³»²ò ßµ ¾ ² ô»²» ² ²¼»ª ²» ³» «¾»²»² «² ± ²»¹³»² л «²ò ß» ¼ ² ¾ ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¾» ³ ¼ ³ ¹³»² ¾ ¼ ±µ µ ² µ» ¼»»¹³»² µ ô ¼ ² ² µ ô»²¼ ² ¼ ² ¾»¾ ² ²¹» µ ¼»²¹ ²»»»¾««¹ ¼ ±µ µ ² µ» ¼»¹³»²ó»¹³»²»»¾«ò ïé ïëì

167 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îò ÕØÌ ÍßÎ ÕÛÞ ÖßÕßÒ ßÕËÒÌßÒÍ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² ò л²¹¹«² ² Û ³ л² ««² ² ± ² µ»«²¹ ²» «¼»²¹ ² ² µ«² ² ²¹ ¾» µ««³«³ ¼ ²¼±²» ³»²¹ «µ ² ³ ²»³»² ³»³¾ ³ ¼ ² «³ ²¹ ³»³»²¹ ««³» ¼ ² ¾ ²¹ ¼ ± µ ² ¼ ²»²¹«²¹µ ²» ¼ ² µ» ¾ ² µ±² ²»² ¼ ²¹¹ ± ² µ»«²¹ ²» «³»²¼ ² ¼ ² ¾»¾ ²» ³» ±¼»» ± ²ò λ ¼ ¾» ¾»¼ ¼»²¹ ² «³ ²¹ ¼» ³ ò ³ò Ô ¾ ³¾ ² µ» л «² ³»²¹ µ«¾ ³¾ ² µ»» «¼»²¹ ² ÐÍßÕ Ò±ò îì ø îððì ³»²¹»² Akuntansi Imbalan Kerja sesuai dengan ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ Õ»»² ¹ µ» ² Ò±ò ïíñîððí tanggal 25 Maret 2003 ( ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ No. 13/2003 ). Þ»¾ ² «² «µ»²»¼ ² ³¾ ² µ» ¾» ¼ µ ² ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ Ò±ò ïíñîððí ¼»² «µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³» ±¼»»² an aktuaria Ð ±»½»¼ ˲ Ý»¼. Keuntungan dan kerugian µ «¼ µ¾ ¹»²¼ ² «¾»¾ ² ¾ µ«³«¾» ¼ µ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² µ «²¹ ¾» «³ ¼ µ«¼ µ «²» ± ²»¾» «³² ³»»¾ ïðû ¼ ² µ ² ³¾ ² ¼ ²¹¹»»¾«ò Õ»«² «²¹ ² ¼ ² µ» «¹ ² µ «² ¼ µ ³ ³ µ» ³ ²¹ó³ ²¹ µ ²ò ²ò Ô ¾ ¾»» ³ Ô ¾ ¾»» ³ ¼ ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ³»³¾ ¹ ¾ ¾» ¼»²¹ ² «³ ó» ³¾ ²¹ ³ ²¹ ¾»»¼ ¼» ±¼» ²¹ ¾» ²¹µ«²ò Î ó» ³¾ ²¹ «³ ³ ²¹ ¾»»¼ «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ³ ²¹ó ³ ²¹ ¾» «³ íèèòíêðòððð ³ò ïè ïëë

168 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íò ÕßÍ ÜßÒ ÍÛÌßÎß ÕßÍ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Õ Î«êð êð ëê êð ìê ܱ ß³» µ Í» µ ê íð ð ð ï ܱ Í ²¹ «ð ð ï ð ï êê çð ëé êð ìè Þ ²µ ΫÐÌ Þ ²µ Ý»² ß Ì¾µ èíð ïòèçî éðè îòììç èîì ÐÌ Þ ²µ Ó ²¼ øð»» ± ô ̾µ ïíð ó ó ó ó ÐÌ Þ ²µ л ³ ̾µ éë êë íð ïïí êì ÐÌ Þ ²µ ØÍÞÝ êï êð êï êð ïïð ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ïé çê ïîè îçí ëìð ̾µ ÐÌ Þ ²µ É ²¼«Õ»² ² ïì ïì ïì ç ïì ²» ² ±² ̾µ ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ïì ó ó ó ó ÐÌ Þ ²µ ËÑÞ Þ«² ïí î ì ó ó ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µ ç íëï ê ç ê Ý Ì ÞßÒÕ Òß ó ó ó ó íï ïòïêí îòìèð çëï îòçíí ïòëèç ܱ ß³» µ Í» µ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ïîï èè ìí ïð ïêî ̾µ ÐÌ Þ ²µ ØÍÞÝ çî ïðð çé çé í ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µ çî ïç çê ìë ëí ÐÌ Þ ²µ Ý»² ß Ì¾µ íí îî ëð ïè îï ÐÌ Þ ²µ Ó ²¼ øð»» ± ô ̾µ íð ó ó ó ó ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ï ó ó ó ó Ý Ì ÞßÒÕ Òß ó ó ó ó éï Ö«³ íêç îîç îèê ïéð íïð Ü» ± ± ΫÐÌ Þ ²µ ӫ̾µ çòððð ó ó èòððð ó Ö«³ ïðòëçè îòéçç ïòîçì ïïòïêí ïòçìé ïç ïëê

169 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íò ÕßÍ ÜßÒ ÍÛÌßÎß ÕßÍ Í«µ«¾«²¹» «² ¼» ± ± ¾» ²¹µ ¼ æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð îðïð îððç îððè Ü» ± ± «êôëû ó ó éû ó ìò ÜßÒß ÇßÒÙ Ü ÞßÌßÍ ÐÛÒÙÙËÒßßÒÒÇß îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ îèòðïð ìòðéð èòêïï êòðìî îòïëì ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» çèî ó ó ó ó ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µò ç èé ç è îìð ÐÌ Þ ²µ É ²¼«Õ»² ² ²» ² ±² ̾µ ï ð ð ï ó Ö«³ îçòððî ìòïëé èòêîð êòðëï îòíçì ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ Ü ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²² ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ ³» «µ ² ¼ ² ²¹ ¼ ««µ ²»¾ ¹ ³ ² ² º Ô»» ±º Ý»¼ øôñý ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» ¾ ²µ»»¾«¼»²¹ ² ²¹µ µ «µ«²¹ ¼ ï ø ««² øý ² ïí ò ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» Ð ¼ ²¹¹ îî Ü»»³¾» îðïð ¼»²¹ ²» ² ² Ò± ìëëñíìýóüþí ñè ñîðïðô л «² ³»²» ³ º ÔÝô ÌÎô ¼ ² Þ ²µ Ù ² ¼ ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» ¼»²¹ ² «³ º»¾» ËÍÜ éòðððòðððò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹ ² ³ ²»»¾ ¾ ¹ æ ïò ÌÎ æ ËÍÜ ëôëðû» ²²«³ ¼ ² ÜÎ çôëðû» ²²«³ô îò ËÐßÍ æ ëôëðû» ²²«³ò Ð ² ³ ²»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îî Ü»»³¾» îðïïò ß º ² ³ ² ² ô л «² ¼ ¾µ ² ³»²»¼ µ ² ¼ ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²²»¾» ïðû ¼»²» ¾ ² ÔñÝò Í» ² «º ² ³ ² ² «¹ ¼ ³ ² ¼»²¹ ²»»¼ ² ¼»²¹ ² ² ³ µ ³«³ Î ò ëðòððð» ³ ² ² ¾ ¼ ̲ò ¾²«Í«² ±ò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðôîððç ¼ ² îððèô л «² ¼ µ ³»³ «² «²¹ ² ³ ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» ²¹ µ ² ³ ±ò îð ïëé

170 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ìò ÜßÒß ÇßÒÙ Ü ÞßÌßÍ ÐÛÒÙÙËÒßßÒÒÇß ø ² «² ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µ Þ» ¼ µ ² µ Ò± ìì ¼ ²¹¹ ïð Ó» îððë ¼ ß² Ò «¼¼ ² Ø ô ÍØòô л «² ³»²» ³ º Í ¹ ñë ²½» ÔÝ «ÍÕÞÜÒ ¼ ÐÌ Þ ²µ Ü ² ³±² ²¼±²» ̾µ ¼»²¹ ² ¹«² ³ ²»¾» ËÍÜ éòðððòðððò л ² ²¹ ²» µ º ² ³ ² ² ³» ² ² Ò± ÐÐÉÕñïðéñïðïï ¼ ² µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ íð Ò±ª»³¾» îðïïò ß º ² ³ ² ² ô л «² ¼ ¾µ ² ³»²»¼ µ ² ¼ ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²²»¾» ïðû ¼»²» ¾ ² ÔñÝò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèô л «² ¼ µ ³»³ «² «²¹ ² ³ ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» ²¹ µ ² ³ ±ò ÐÌ Þ ²µ É ²¼«Õ»² ² ²» ² ±² ̾µ Ð ¼ ²¹¹ ïï ѵ ±¾» îððë л «² ³»²» ³ º ѳ² ¾«ÔñÝ ²» øíõþüò ñ ÔÝ ±µ ô ¹ ¼ ² Ë ²½» ÔÝ ³ ± ¼ ÐÌ Þ ²µ É ²¼«Õ»² ² ²» ² ±² ̾µ ¼»²¹ ² º»¾» ÜÎ ïð ¼ ²» ¼» ² ²¹» µ ¼ ²¹¹ îï ß îðïï ³» ««Ò± ïìéñþé ñõîüó ÛÈÌñïï ¼ ² µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îï ß îðïîò ß º ² ³ ² ² ô л «² ¼ ¾µ ² ³»²»¼ µ ² ¼ ² ²¹ ¼ ¾»²¹¹«² ²²»¾» ïðû ¼»²» ¾ ² ÔñÝ ¼ ² ² ³ ²»¾» Î ò ïëòðððò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèô л «² ¼ µ ³»³ «² «²¹ ² ³ ² µ» ¼ ÐÌ Þ ²µ ÜÞÍ ²¼±²» ²¹ µ ² ³ ±ò ëò Ð ËÌßÒÙ ËÍßØß íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ ¾»» ÐÌ Í ² Í»» èòðíè ëòðéð îòïîç ëòëêë éòìèí ÐÌ Í ² Í«Í µ êðí ó ó ïòëðë ïòìëí ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«ó ó ó îðì ó ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ó ó ó ë ó Ö«³ èòêìï ëòðéð îòïîç éòîéç èòçíê îï ïëè

171 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ëò Ð ËÌßÒÙ ËÍßØß ø ² «² íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ µ» ¹ ΫÐÌ ²¼±«³ Ó» ɱ µ ïêòíïï íòíèé çòìïì ïòèèè ïòéíë Þ µ Ϋ¼ ïïòçíé êòðèï êòêìî ïéòîéï ïèòîîç ÐÌ Ó ³ µ³«í«µ» Ó ²¼ éòëðí íòççé ééî îçë íïì ÐÌ Ý Þ»²»²¹ Ó êòíðè îòìéî ëòïçí îòðîé ïòêéë ÐÌ É Ð ³» ëòëçç ïé ëçì ó ó Þ µ α²²» ëòðéí éòðíð êòèíï èòïëì ìòðêé ÐÌ Ý» «º ²¼± Ð ³ Ó ²¼ ìòìêî ïòíîè îòîíï ïïí ó ÐÌ ß «² Í«µ» ²¼± ìòïîë îéí îòêîè çéì ó Õ ¼» íòéçë ëòèîð éòðèê ïòììé ó ÐÌ Ô±¹ ³ ² Ë ³ Í»² ± íòêéç íòðëë îòíêî îòíðð ó Þ µ Ö»ºº íòêëè íòîîê íòíêç ó ó ÐÌ ß Ì ³«Ó µ³«íòëïð ïòïïð êéé ëïì ïòïëð Þ µ ² îòèïî ó ó ó ó ÐÌ Ë ±³± Ü»½µ Ó» ɱ µ îòéëê íòíëç îòëíí ó ó ÐÌ ß º ²¼± Ó» Ð ±¼«½ îòêéë ëíè ííï ó ó ÐÌ ² ² ²¼±²» îòïèî îòîèë îòéìí ïòèëê ïòðîç ÐÌ ß º Ð ³ Í»² ± îòðèè çêè ïèí îòèîð îòíèë ÐÌ Ð ²½ Í«Ù»³ ²¹ ïòçëï îòêëï ïòéðí ìòìðì íòïçí Þ µ Ç ² ± ïòèèç éçé ïòêîï çîï ìòîêí ÐÌ Õ ²»»µ Õ»²½ ² ïòéêç ìðï ïìï ïíë ó ÐÌ ²¼± Ü«½ ²¹ Ð ³ ³ ïòëëë îïè ëë éìð îèè ÐÌ Þ»²»²¹ Ó ß¾ ¼ ïòëðí íïð ïòìéî êïï ìçï ÐÌ Í Í»» ²¼ ïòìëî êèë ïòëîð ó ó ÐÌ Þ ³ Ô» ïòíéí ëèð îòëìè ó ó ÐÌ Þ ½±» Í»» ²¼±²» ïòíîë ëî ó íìð ó ÐÌ Ð ³ ͽ ²»µ²± Í»» ïòîéë ïòëîð ïòìçë ïòêíë ïòçîî Ö«³ ¼ ²¼ µ ² ïðîòëêë ëîòïêð êìòïìì ìèòììë ìðòéìï îî ïëç

172 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ëò Ð ËÌßÒÙ ËÍßØß ø ² «² îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ö«³ ²¼ ² ïðîòëêë ëîòïêð êìòïìì ìèòììë ìðòéìï ËÜ ß ³ ïòðéð ïòðçì ïòíçé íòëéî ëçè ÐÌ ß¼» Ó» ²¼± ïòðìé çîè îòìèç íòêéë ïòìíð ÐÌ ² ² Ó» ²¼± ïòðïì ó ìòííè ó ó Ý»² ß «³«² «³ ççé ó ó ó ó ÐÌ Ó»¹»µ ²¼± çðð ëðï îòîçí ïòéîî çìç Þ µ ß ééè ó ó ó ó ÐÌ Ì ³«Ó ß¾ ¼ éêí ó ìëè ïòîéê ïòîêé ÐÌ Ö ³ Í«Ó± ± ³ éìê ëîì ìïï îíè ïîê ÐÌ ² Ó«Ð ±º ²¼± éðç îòîíí ììí ïòèðì îòîëð ËÜ Ø ³ É««µ êëè íòïçð ìòíéé îòèèî ïòíéï ÐÌ Þ» Ù ±¾ ²¼± êîë êçè èëí êèê îêç Ó Þ» «²¹ Ì ²¹¹«ß¾ ¼ êïê éêð êìì ó ó ÐÌ Ö Õ»²½ ² ëêð ó ó ó ìîç ÐÌ ÞÎÍ Í ²¼ ¼ ²¼«ëëë ïéè ëîë ëèð íïï ÐÌ ²¼±¹ Û Ö ß¾ ¼ ëíê ìíé éïï ëî îè ÐÌ É ³ Ó» ½«Ó» ëîé ïòìðï íðê ëì ó Þ µ α ëðê ó ëçë ó ó ÐÌ Ë² ±² Ó» ó èïè ó îòëìê ó Þ µ ß² ó ó ìçí ïòçîï ó ÐÌ Ö ²¼± Ó» ²¼ ó ó ó ïòðéë ó ÐÌ Ó Ó«¼ Ó ²¼ ó ó ó éèë ó ÐÌ ß³ ² Ö Ó» ²¼± ó ó ó éïï ó ̱µ± Î ¼± ó ó ó ëëè ó ÐÌ ²¼±º ³» Ù Ù ª «³» ²¼ ó ïòðîç ó ó éëì ÐÌ Í» ¹ ³ Í» л µ ó ó îòðëî ó ó ÐÌ Û ²¼± Ë ³ ²¼«ó ó ëíí ó ó ÐÌ ß «Ð ½ º ½ ó îòèíï ó ó ó Ö«³ ¼ ²¼ µ ² ïïëòïéî êèòéèî èéòðêî éîòëèî ëðòëîí îí ïêð

173 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ëò Ð ËÌßÒÙ ËÍßØß ø ² «² îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ö«³ ¼ ²¼ ² ïïëòïéî êèòéèî èéòðêî éîòëèî ëðòëîí ÐÌ Ð ³ ²¼± Í»» ó îòîéð ó ó ó ÐÌ Ó«½ ²¼± ó çðî ó ó ó ÐÌ Ô ² É ² ß¾ ¼ Í»» ó éèí íîé ó ó Ù«²«²¹ Ô±¹ ³ Ü ó êðî ïèì îïç ó ÐÌ Ó«Ø ² Í»» ó çéí íðí èè ó ÐÌ Ó ³ µ³«í«µ» Í»» ó ëìð ó ó ó ÐÌ Õ² «º Ù «³ ²¼±²» ó ïòêïï ììé îòïèì ó ÐÌ Ó «Ó ²¼ л µ ó ïòðçç ïçé ïòðíë ïòèêé ÐÌ Ð» ± Þ± л ¾± ¼ ó ïòðéí ïòíðé ìêî éî ÐÌ Í»» Í«Ó ²¼ ó éîë ëðï ó ó ÐÌ ß µ Í Ð» µ ó êìí îòëèë îìï ó ÝÊ Í«Ó ó ëïç çðð ìçç ó ÐÌ Ó ²«²¹¹ Ó«¼ ó ó ççì ïòðîë ó ÐÌ Ø±µ ²¼ Ý» ó ó èçï íêî îíì ÐÌ Õ±² Ø ó îòïêé êîï îòðíè ìðê ÐÌ Ó» Ü» ¹² Ð ±» ²¼± ó ïòéëð ëðï êìì íîé ÐÌ ß³ ² Ð«Ë ³ ó ó êëê ó ó ÐÌ ² «³¾» Þ µ ó ó ó ëïð ó Õ± Ô ²¹ ó ó ó ëçè ó ̱µ± Ó«² ó ó ó ó ïòëîê Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ïðòçîç êòêêç éòèðé ëòéèð ìòììî ïîêòïðï çïòïðè ïðëòîèí èèòîêé ëçòíçé ܱ ß³» µ Í» µ Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îçì ó ó ó ó ïîêòíçë çïòïðè ïðëòîèí èèòîêé ëçòíçé ïíëòðíê çêòïéè ïðéòìïí çëòëìê êèòííí Ü µ«²¹ л² ² «²¹ ¹«ó ¹«æ øïòéçè øïòêíë øïòìçë øïòêíë øíçê Ö«³ ïííòîíè çìòëìí ïðëòçïé çíòçïï êéòçíé îì ïêï

174 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ëò Ð ËÌßÒÙ ËÍßØß ø ² «² ß² «³««²¹ «¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Í ³ ¼»²¹ ² ï ¾«² êíòììí ëðòíìð ëèòïíí ìðòïëè îíòîêð ï ó í Þ«² êéòêðï ìîòïêê ìêòííï ëîòíêí íéòïêî í ó ê Þ«² îòïìî çìì ïîð îíï çðì ê Þ«² ó ï Ì «² éï ìç ïíð ííð ïòíîí â ï Ì «² ïòééç îòêéç îòêçç îòìêì ëòêèì Ö«³ ïíëòðíê çêòïéè ïðéòìïí çëòëìê êèòííí л «¾ ²»² ² «²¹ ¹«ó ¹«¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Í ¼± ß ïòìçë ïòêíë ïòêíë íçê íçê л² ³¾ ² ø𻳫² íðí ó øïìð ïòîíç ó Í ¼± ßµ ïòéçè ïòêíë ïòìçë ïòêíë íçê Ó ²»³»² ¾»»²¼ ¾»² ² «²¹ ¹«ó ¹««²¹ «¼ ½«µ««² «µ ³»²««µ» «¹ ² ²¹ ³«²¹µ ² ³¾«¼ ¼ µ» ¹ ² «²¹»»¾«¼ ²» ³»²½» ³ ²µ ² ² ² ¼ ²¹¹ ²» ½ ò Ì» ¼ «²¹ «²¹ ¼ ¼ µ ² ³ ² ² «²¹ ¾ ²µ ²¹ ¼» ±» л «² ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µòô «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïðô ¼ ² «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô»¾» Î éëòððð ¼ ² Î ëðòððð «² «µ «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððç ¼ ² îððèò øý ² ïí ò îë ïêî

175 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² êò Ð ËÌßÒÙ Ôß ÒóÔß Ò Ð «²¹ ²ó ² ³» «µ ² «²¹ µ» ¼ µ µ» ¹ ô ¼± ³ ²¹ó³ ²¹» íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î ç ¼ ² Î ç ¼ ² Î íëô Î ïï ¼ ² Î îò Ó ²»³»² ¾» µ» µ ² ² ¾» «««²¹ ²ó ² ¼ ¼ ¹» ²¹¹ ¼ µ» «³»³¾»² «µ»² ² «²¹ ¹«ó ¹«ò éò ÐÛÎÍÛÜ ßßÒ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ ² Þ µ«îëòïïç íêòíïé ïèòðîï íïòìçë îìòïëê Þ ²¹ Ö ¼ ïìîòíïç ïîçòìîí ïììòéïð èîòïçê ïððòëéê Þ ² л³¾ ² «ïìòðïð éòïçì ïðòîðê èòïðë íòíïì ïèïòììè ïéîòçíì ïéîòçíé ïîïòéçê ïîèòðìê Ü µ«²¹»² ² л»¼ ² Ë ²¹ æ øéëì øéëì øéëì øéëì ó Ö«³ ïèðòêçì ïéîòïèð ïéîòïèí ïîïòðìî ïîèòðìê л «¾ ²»² ²»»¼ ² «²¹ ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Í ¼± ß éëì éëì éëì ó ó л² ³¾ ² ø𻳫² ó ó ó éëì ó Í ¼± ßµ éëì éëì éëì éëì ó îê ïêí

176 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² éò ÐÛÎÍÛÜ ßßÒ Ó ²»³»² ¾»»²¼ ¾»² ²»»¼ ² «²¹ ¼ ½«µ««² «µ ³»²««µ» «¹ ² ²¹ ³«²¹µ ² ³¾«¼»²««² ² ²»»¼ ²ò Ó ²»³»² ¼ µ ³»²¹ «² µ ²»»¼ ²ò Ì» ¼»»¼ ² ²¹ ¼ ¼ µ ² ³ ² ² «²¹ ¾ ²µ ²¹ ¼» ±» л «² ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µô «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïðô ¼ ² «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô»¾» Î çïòìéî ¼ ² Î ììòíðð ¼ ² Î íëòðèç «² «µ «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððç ¼ ² îððèò øý ² ïí ò èò ËßÒÙ ÓËÕß ÐÛÓÞÛÔ ßÒ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ Õ» ¹ ΫÐÌ Û Ü ² ² Ö ïòðîð ó ó ó ó Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð íèé îðè ëð ëð îìí ïòìðé îðè ëð ëð îìí ܱ ß³» µ Í» µ Û ² ݱ ± ±² ó êòîëî ó ó ó Í ²¹ ̱²¹ «² ÓÐ ú Û Ý ó ïòïíç ó ó ó ˲»¼ Í»» Ù ±¾ Ì ¼ ²¹ ó ó çòçïï ó ó Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ìèï çê çï èê ó ìèï éòìèé ïðòððî èê ó Û«± Ý»³» ß Ð»ô Ô ¼ ó ó çðç ó ó Ò ª ¹ Û²» ¹ ó ó ó ó ïòêêé Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îí ó ó ó ó îí ó çðç ó ïòêêé îé ïêì

177 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² èò ËßÒÙ ÓËÕß ÐÛÓÞÛÔ ßÒ ø ² «² íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ç»² Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îíî ëéê ó ó ó îíî ëéê ó ó ó Ö«³ îòïìí èòîéï ïðòçêï ïíê ïòçïð çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ò Ð µ Ü ¾ Ü ³«µ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ л ³¾ ² Ò ïîé ó ó ó ó ÐÐ Þ ¼ ² Ô»¾ Þ æ Ì «² îðïð êòéðé ó êòéðé ó ó Ì «² îððè ó ëòðêð ó ëòðêð ëòðêð Ì «² îððé ó ó ó ó ïòíêë Ì «² îððê ó ó ó ó íòèèè Ö«³ êòèíì ëòðêð êòéðé ëòðêð ïðòíïí ¾ò Ø«²¹ Ð µ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ л ³¾ ² Ò ïòðïè ïòêìï ïòîìê ïòìïð ëðí Ð îï éê ïðð éî ïðï ïêé Ð îí íî é ë í ïíî Ð îë ó ó ó îêè ó Ð îê ï ó ìè êë îíï Ð îç ïòëêç ëòëìî ó ìòïèè ó Ö«³ îòêçê éòîçð ïòíéï êòðíë ïòðíí îè ïêë

178 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ø ² «² ½ò Ð µ л²¹ ² Þ ¼ ² íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ Õ ² øéòëêê øëòçïê øïòèèð øïîòëðî øïòêðê Ð µ Ì ²¹¹«² ïêî éé èê êëí èç Ö«³ øéòìðì øëòèíç øïòéçì øïïòèìç øïòëïé λµ±² ² ø¾»¾ ² ñ ³ ²º Ð µ»²¹ ² л «² ¼»²¹ ²» µ ² ¾ µ«² ² л «²»¾» «³ Ð µ»²¹ ² ¼ ² º Ð µ ²¹ ¾» µ««² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ô ¾ Í»¾» «³ Ð µ îçòèîé îíòëéî êòçíé ìîòìïè íòììç Þ»¼ Ì»³ ±» æ ³¾ ² µ» íìì íðé ìèí ìîê îçé л² ² «²¹ µ» ¹ íðí ó øïìð ïòîíç ó л² ²»»¼ ² «²¹ ó ó ó éëì ó êìé íðé íìí îòìïç îçé Þ»¼ Ì» æ л²¼ ¾«²¹ øîïè øîîë øíïè øîìð øìîê «² ¼ ² «³¾ ²¹ ² ç ç ìë íî ó Þ Ð µ ó ó ëïï ó ó Í» µ«¾» ó ó ó ó ïòëéë Ì«² ²¹ ² ÐÐ îï ó ó ó ó íëç Þ ¾«²¹ ó ó ó ó øïîè Ö ³ ±»µ ó ó ó ó îèé Þ ø𻲼 ² Ô ² ² ó ó ó îî ó øîðç øîïê øîíè øïèê ïòêêé îç ïêê

179 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ø ² «² ½ò Ð µ л²¹ ² Þ ¼ ² ø ² «² Ì µ ² Ô ¾ ñø Õ»² Ð µ íðòîêë îíòêêí éòëïè ììòêëï ëòìïí Ð µ л²¹ ² éòëêê ëòçïê ïòèèð ïîòëðî ïòêðê Õ»¼ Ð µ øëòççé øìòëêð øèòëèé øèòíïì øêòêêê Õ«²¹ øô»¾ Þ ïòëêç ïòíëê øêòéðé ìòïèè øëòðêð л «²¹ ² Ð µ»²¹ ² ¾ ¼ ² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ¼ « «²¹ ²»³»² ²¹ ¼ ¾««² «µ ««² µ«² ² ¼ ² ¼ ¾» «¾ ¼ µ «Ð» «² ³»² ³ µ ² ͫл³¾» «² øíðì «² ²² ò Í»¼ ²¹µ ²» «²¹ ² Ð µ»²¹ ² «² «µ «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððç ¼ ² îððè»» «¼»²¹ ² ͫл³¾» «² øíðì «² ²² ò ¼ò ß» Ð µ Ì ²¹¹«² Î ²½ ² ¼» Ð µ ²¹¹«² л «² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íï Ü» îðïð Ü ¾»¾ ²µ ² µ» Ô ± ² Ô ¾ Ϋ¹ Õ±³»»² º íð Ö«² îðïï ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ³¾ ² Õ» ìèï èê ëêé л² ² Ð «²¹ íéì éë ììç л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ïèç ó ïèç Ö«³ ïòðìì ïêï ïòîðë íï Ü» îððç Ü ¾»¾ ²µ ² µ» ± ² Ô ¾ Ϋ¹ Õ±³»»² º íð Ö«² îðïð ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ³¾ ² Õ» íêð éé ìíé л² ² Ð «²¹ ìðç ó ìðç л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ïèç ó ïèç Ö«³ çëè éé ïòðíë íð ïêé

180 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ø ² «² ¼ò ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ø ² «² íï Ü» îððç Ü ¾»¾ ²µ ² µ» Ô ± ² Ô ¾ Ϋ¹ Õ±³»»² º íï Ü» îðïð ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ³¾ ² Õ» íêð ïîï ìèï л² ² Ð «²¹ ìðç øíë íéì л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ïèç ó ïèç Ö«³ çëè èê ïòðìì íï Ü» îððè Ü ¾»¾ ²µ ² µ» Ô ± ² Ô ¾ Ϋ¹ Õ±³»»² º íï Ü» îððç ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ³¾ ² Õ» íðë ëë íêð л² ² Ð «²¹ ó ìðç ìðç л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ó ïèç ïèç Ö«³ íðë êëí çëè íï Ü» îððé Ü ¾»¾ ²µ ² µ» Ô ± ² Ô ¾ Ϋ¹ Õ±³»»² º íï Ü» îððè ß» Ð µ Ì ²¹¹«² ³¾ ² Õ» îïê èç íðë л² ² Ð «²¹ ó ó ó л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ó ó ó Ö«³ îïê èç íðë»ò Í«Õ»» ² Ð µ ˲ «µ «² Ð µ îððèô л «² ³»²» ³ ¾»¾» «µ»» ² Ð µ ¼ µ ² ±» ² ² Ð µò ß¼ «² ²½ ² «µ»» ² Ð µ»»¾«¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ð ¼ ²¹¹ îï ѵ ±¾» îðïðô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Ô»¾ Þ øíõðôþ Ò±ò ððïíèñìðêñðèñðéíñïð «² «µ Ð µ»²¹ ² ¾ ¼ ² «² Ð µ îðð軾» Î ìòëìçò Õ»»¾ ² ¾ ² ô «¼ ¼» ³ ¼ ²¹¹ îî Ò±»³¾» îðïðò Í» ² «² ô «² «µ Ð µ»²¹ ² îï øò±æ ððïïêñîðïñðèñðéíñïð ¼ ² Ð µ»²¹ ² îí øò±ò ððïíðñîðíñðèñðéíñïð ô л «² ³»²» ³ «µ»» ² Ð µ µ«²¹ ¾ øíõðõþ ¼»²¹ ² «³ µ»» ««² µ«²¹ ¾ ¼ ² ¾«²¹»¾» Î ïêèò íï ïêè

181 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ø ² «²»ò Í«Õ»» ² Ð µ ø ² «² Í» ² «ô «² «µ Ð µ л ³¾ ² Ò øððò øò±ò ððððíñîëéñðèñðéíñïð ¼ ² ððîëéñîðéñðèñðéíñïð ô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Õ«²¹ Þ øíõðõþ ¼»²¹ ² «³ µ»» ««² µ«²¹ ¾ ¼ ² ¾«²¹»¾» Î ïçëò Ð ¼ ²¹¹ ²¹ ³ ô л «² ³»²» ³ Í«Ì ¹ ² Ð µ øíìð «² «µ Ð µ л ³¾ ² Ò øððò øò±ò ððïèëñïðéñðèñðéíñïð ô ¼»²¹ ² «³»¾» Î ïêò Í» ² «ô Ð µ л²¹ ² îï øò±ò ðððëïñëðïñðèñìííñïð ô Ð µ л²¹ ² îí øò±ò ðððíêñëðíñðèñìííñïð ô ¼ ² Ð µ л²¹ ² îê øò±ò ðððíîñëðìñðèñðéíñïð ô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Ò ò ß ÍÕÐÕÞ ÐÐÒô ÐÐÒ µ»¹ ² ³»³¾ ²¹«²»²¼ ô ÐÐ îïô ÐÐ îí л «² ³»²¹ «µ ² µ»¾» ² ÍÕÐÕÞ»»¾«ô ¾» ¼ µ ² л «²» «² Ò ÍÕÐÕÞ»»¾«ô ¼ ²»¼ ²¹µ ² ÍÕÐÔÞ ÐÐ Þ ¼ ² л «² ³»²¹ «µ ² µ»¾» ²ô ¾» ¼ µ ²» «²¹ ² ³ ²»³»²»¾» Î ëòðêðò ˲ «µ «² Ð µ îððéô л «² ³»²» ³ ¾»¾» «µ»» ² Ð µ ¼ µ ² ±» ² ² Ð µò ß¼ «² ²½ ² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ð ¼ ²¹¹ í Ö«îððçô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Ô»¾ Þ øíõðôþ Ò±æ ððïðìñìðêñðéñðéíñðç «² «µ Ð µ»²¹ ² ¾ ¼ ² «² Ð µ îðð黾» Î ïòïçêò Õ»»¾ ²»³¾ ² ² ô «¼ ¼» ³ ¼ ²¹¹ îé Ö«îððçò Í» ² «² «² «µ Ð µ л²¹ ² îï øò±æ ðððèèñîðïñðéñðéíñðç ô Ð µ»²¹ ² îí øò±æ ððïðëñîðíñðéñðéíñðç ô ¼ ² Ð µ» ³¾ ² ² øððò øò±æ ððïìëñîðéñðéñðéíñðç ô л «² ³»²» ³ «µ»» ² Ð µ µ«²¹ ¾ øíõðõþ ¼»²¹ ² «³ µ»» ««² µ«²¹ ¾ ¼ ² ¾«²¹»¾» Î ïðëò Í» ² «ô Ð µ»²¹ ² îï øò±ò ðððìîñëðïñðéñìííñðç ô ¼ ² Ð µ»²¹ ² îí øò±ò ðððîìñëðíñðéñìííñðç ô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Ò ò ˲ «µ «² Ð µ îððêô л «² ³»²» ³ ¾»¾» «µ»» ² Ð µ ¼ µ ² ±» ² ² Ð µò ß¼ «² ²½ ² «µ»» ² Ð µ»»¾«¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ð ¼ ²¹¹ îí Ö ²«îððçô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Ô»¾ Þ øíõðôþ Ò±æ ððððïñìðêñðêñðéíñðç «² «µ Ð µ л²¹ ² ¾ ¼ ² «² Ð µ îðð껾» Î íòííéò Õ»»¾ ² ¾ ² ô «¼ ¼» ³ ¼ ²¹¹ îí л¾ «îððçò Í» ² «² ô «² «µ Ð µ л²¹ ² îï øò±æ ððððîñîðïñðêñðéíñðç ¼ ² Ð µ л²¹ ² îí øò±æ ððððîñîðíñðêñðéíñðç ô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ Õ«²¹ Þ øíõðõþ ¼»²¹ ² «³ µ»» ««² µ«²¹ ¾ ¼ ² ¾«²¹»¾» Î ééò íî ïêç

182 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² çò ÐÛÎÐßÖßÕßÒ ø ² «²»ò Í«Õ»» ² Ð µ ø ² «² Í» ² «ô «² «µ Ð µ л ³¾ ² Ò øððò øò±æ ððððïñëðéñðêñðéíñðç ô Ð µ л²¹ ² îï øò± ðððííñëðïñðêñìííñðç ô Ð µ л²¹ ² Ð îí øò±ò ðððïîñëðíñðêñìííñðç ô ¼ ² Ð µ л²¹ ² ìøî øò± ðððííñëìðñðêñìííñðç ô л «² ³»²» ³ Í«Õ»» ² Ð µ ² ò ïðò Þ ßÇß Ü ÞßÇßÎ Ü ÓËÕß íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ß «² Õ»» ² ïîè ïëë éç éî éï ß «² Ð ¾ µ íê ìî çð ïðê ïðè ß «² Õ»²¼ ² îð îð îë îí îê Ô ²óÔ ² éçë ïëê íïì îëç îéì Ö«³ çéç íéí ëðè ìêð ìéç ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ íð Ö«² îðïï Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ Þ Ð» ±» ² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Ì ² ìòéìì ó ó ó ìòéìì Þ ²¹«² ² íïòïðè ó ó ó íïòïðè Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² îçêòíîð îèð ó ó îçêòêðð л ² Þ» ïêòèëè ìëî ó ó ïéòíïð Õ»²¼ ² íòìðè ìî ó ó íòìë𠲪»² Õ ² ± ïòëëç îç ó ó ïòëèè ²ª»² Ð ¾ µ ïòèçï ïîì ó ó îòðïë Ö«³ íëëòèèè çîé ó ó íëêòèïë íí ïéð

183 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² íð Ö«² îðïï Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ ßµ«³«Ð»² ««² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Þ ²¹«² ² ëòçéè ééè ó ó êòéëê Ó» ² ¼ ² ó л»²¹µ ² ïîëòçéè çòêêî ó ïíëòêìð л ² Þ» ëòìêð çðé ó ó êòíêé Õ»²¼ ² ïòéïî ïêë ó ó ïòèéé ²ª»² Õ ² ± ïòíêë ìð ó ó ïòìðë ²ª»² Ð ¾ µ ïòïìì ïïé ó ó ïòîêï Ö«³ ïìïòêíé ïïòêêç ó ó ïëíòíðê Ò Þ«µ«îïìòîëï îðíòëðç íð Ö«² îðïð Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ Þ Ð» ±» ² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Ì ² ìòéìì ó ó ó ìòéìì Þ ²¹«² ² íïòïðè ó ó ó íïòïðè Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² îçíòìîç ïòéìð ó ó îçëòïêç л ² Þ» ïëòçðì ìéì ó ó ïêòíéè Õ»²¼ ² íòðëé ë ó ó íòðêî ²ª»² Õ ² ± ïòìçï íè ó ó ïòëîç ²ª»² Ð ¾ µ ïòíëð ìïè ó ó ïòéêè ß» ¼ ³ л²»» ² ó ó ó ó ó л ² Þ» ïéç ì ó ó ïèí Ö«³ íëïòîêî îòêéç ó ó íëíòçìï íì ïéï

184 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² íð Ö«² îðïð Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ ßµ«³«Ð»² ««² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Þ ²¹«² ² ìòìîî ééè ó ó ëòîðð Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² ïðêòèêí çòëíî ó ó ïïêòíçë л ² Þ» íòééé èìï ó ó ìòêïè Õ»²¼ ² ïòíçë ïëë ó ó ïòëë𠲪»² Õ ² ± ïòîèç íé ó ó ïòíîê ²ª»² Ð ¾ µ çëï èé ó ó ïòðíè Ö«³ ïïèòêçé ïïòìíð ó ó ïíðòïîé Ò ¾«µ«îíîòëêë îîíòèïì íï Ü»»³¾» îðïð Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ Þ Ð» ±» ² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Ì ² ìòéìì ó ó ó ìòéìì Þ ²¹«² ² íïòïðè ó ó ó íïòïðè Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² îçíòìîç îòèçï ó ó îçêòíîð л ² Þ» ïëòçðì èêç çè ïèí ïêòèëè Õ»²¼ ² íòðëé íëï ó ó íòìðè ²ª»² Õ ² ± ïòìçï êè ó ó ïòëëç ²ª»² Ð ¾ µ ïòíëð ëìï ó ó ïòèçï ß» ¼ ³ л²»» ² л ² Þ» ïéç ì ó øïèí ó Ö«³ íëïòîêî ìòéîì çè ó íëëòèèè íë ïéî

185 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² íï Ü»»³¾» îðïð Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ ßµ«³«Ð»² ««² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Þ ²¹«² ² ìòìîî ïòëëê ó ó ëòçéè Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² ïðêòèêí ïçòïïë ó ó ïîëòçéè л ² Þ» íòééé ïòéîê ìí ó ëòìêð Õ»²¼ ² ïòíçë íïé ó ó ïòéïî ²ª»² Õ ² ± ïòîèç éê ó ó ïòíêë ²ª»² Ð ¾ µ çëï ïçí ó ó ïòïìì Ö«³ ïïèòêçé îîòçèí ìí ó ïìïòêíé Ò ¾«µ«îíîòëêë îïìòîëï íï Ü»»³¾» îððç Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ Þ Ð» ±» ² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Ì ² ìòéìì ó ó ó ìòéìì Þ ²¹«² ² éòëéï ïòèëï ó îïòêèê íïòïðè Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² îïïòïéï ëòëéî ó éêòêèê îçíòìîç л ² Þ» ìòîíí ïïòêéï ó ó ïëòçðì Õ»²¼ ² îòçéé îêð ïèð ó íòðëé ²ª»² Õ ² ± ïòìðì èé ó ó ïòìçï ²ª»² Ð ¾ µ ïòïìð îïð ó ó ïòíëð ß» ¼ ³ л²»» ² Þ ²¹«² ² îïòêèê ó ó øîïòêèê ó Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² éêòêèê ó ó øéêòêèê ó л ² Þ» ïðê éí ó ó ïéç Ö«³ ííïòéïè ïçòéîì ïèð ó íëïòîêî íê ïéí

186 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² íï Ü»»³¾» îððç Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ ßµ«³«Ð»² ««² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Þ ²¹«² ² íòéìç êéí ó ó ìòìîî Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² çîòèíî ïìòðíï ó ó ïðêòèêí л ² Þ» íòíçé íèð ó ó íòééé Õ»²¼ ² ïòïèî íîë ïïî ó ïòíçë ²ª»² µ ² ± ïòîîï êè ó ó ïòîèç ²ª»² ¾ µ èëì çé ó ó çëï Ö«³ ïðíòîíë ïëòëéì ïïî ó ïïèòêçé Ò ¾«µ«îîèòìèí îíîòëêë íï Ü»»³¾» îððè Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ Þ Ð» ±» ² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ Ì ² ìòéìì ó ó ó ìòéìì Þ ²¹«² ² éòëéï ó ó ó éòëéï Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² îïðòïïç ïòðëî ó ó îïïòïéï л ² ¾» íòçðë íîè ó ó ìòîíí Õ»²¼ ² îòèïê èíí êéî ó îòçéé ²ª»² µ ² ± ïòíðï ïðí ó ó ïòìðì ²ª»² ¾ µ çîð îîð ó ó ïòïìð ß» ¼ ³ л²»» ² Þ ²¹«² ² ó îïòêèê ó ó îïòêèê Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² ó éêòêèê ó ó éêòêèê л ² Þ» îí èí ïðê Ö«³ îíïòíçç ïððòççï êéî ó ííïòéïè íé ïéì

187 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² íï Ü»»³¾» îððè Í ¼± ß Ð»² ³¾ ² л²¹«²¹ ² λµ º µ Í ¼± ßµ ßµ«³«Ð»² ««² л³ µ ² Ô ²¹ «²¹ ó Þ ²¹«² ² íòíéï íéè ó ó íòéìç Ó» ² ¼ ² л»²¹µ ² éçòîçí ïíòëíç ó ó çîòèíî л ² Þ» íòïçð îðé ó ó íòíçé Õ»²¼ ² ïòïèê íðç íïí ó ïòïèî ²ª»² Õ ² ± ïòïîì çé ó ó ïòîîï ²ª»² Ð ¾ µ éëç çë ó ó èëì Ö«³ èèòçîí ïìòêîë íïí ó ïðíòîíë Ò Þ«µ«ïìîòìéê îîèòìèí л²¹«²¹ ²»» ³» «µ ²»² «²»» ¼»²¹ ² ²½ ²»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ò Þ«µ«ó ó ëë êè íëç Ø ¹ Ö«ó ó îë ïíî íéï Ô ¾ ø «¹ л² «² ß» Ì» ó ó øíð êì ïî л³¾»¾ ² ²»² ««² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ»¾ ² бµ±µ л² «² ïïòìçð ïïòîëè îîòêíð ïëòîíê ïìòîêî Þ»¾ ² ˳«³ ¼ ² ß¼³ ² ïéç ïéî íëí ííè íêí Ö«³ ïïòêêç ïïòìíð îîòçèí ïëòëéì ïìòêîë Ó» ² dan perlengkapan dalam penyelesaian untuk mesin ²alum direklas menjadi aset tetap mesin dan perlengkapan pada tahun 2009 sebesar Rp л «² ³»³¾»¾ ²µ ² ¾ «½±¾ ³» ² ¾ ««² îððç ø ² «³ µ» ¼ ³ ¾ «³«³ ¼ ² ¼³ ²»¾» Î êòîèìò øý ² îí íè ïéë

188 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïïò ßÍÛÌ ÌÛÌßÐ ø ² «² Ó» ² ² «³» ¼ ³ ²µ ² «²¹ ¾ ²µ ²¹ ¼» ±» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µò øý ² ïç î ø¼«¾ ¼ ²¹ ² ¼ ² ¾ ²¹«² ² ³ µ л «² ¼ Õ ²¹ ¼»²¹ ² ØÙÞ Ò±ò è ¼ ² ç ¾»» ß» ³» ² ¼ ¹«² µ ²»¾ ¹ ³ ² ² «²¹ ¾ ²µ ²¹ ¼» ±» л «² ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µò øý ² ïç Í» «» ô µ»½«²» ¼ «² µ ²» ¼ µ± µ»¾ µ ² ¼ ² µ± ²² ¼»²¹ ² ²» ²¹¹«²¹ ²»¾» Î îïêòìèêò Ó ²»³»²» ³»²¹ «² µ ²»»» ¼ µ± µ»¾ µ ² ¼ ² µ± ²² ¼»²¹ ² «³» ²¹¹«²¹ ² ²¹ ³»³ ¼ «² «µ ³»²««µ»³«²¹µ ² ² µ» «¹ ² ¼ µ±ó µ±»»¾«ò ˲ «µ» µ» ±¼» ³ ²»³»² ³»²¹µ «²¹ ²» ²¹¹«²¹ ²»»¾«ò Þ» ¼ µ ²»²» ²ô ³ ²»³»² л «² ¾» µ» µ ² ² ¼ µ ¼ ««µ» ¼ ² ²¹ ³»²¹ ²¼ µ µ ²» ¼ ²»²««² ² ²»» ò ïîò ßÍÛÌ Ôß ÒóÔß Ò íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ Ð ÐÑ ïòîéï ó ó ó ó Ë ²¹ Ö ³ ² ² éî íòíçï íòíêç éî éî Ö«³ ïòíìí íòíçï íòíêç éî éî Ë ²¹ ³ ² ² ³» «µ ² ³ ² ² ²¹ ¼ ¾» µ ² л «² µ» ¼ ÐÌ ÐÔÒ» ¼»³ µ ² µ «² «µ ±» ±² ¾ µ ¼ Õ ²¹ò íç ïéê

189 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïíò ØËÌßÒÙ ÞßÒÕ íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ΫÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ îíòêçð ìðòéïé ìéòðêë íëòìíð ëòêèë ܱ ß³» µ Í» µ Ý»¼ Í Ù ±«ïíîòéèë ïìðòîçï ïíèòèéð ïìëòïèé ó Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ ììòëèï ó ìêòêîì ó ïêçòïîè ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ ïìîòîèð îéòðíï ëëòéêë ìòéëí êòðìè Ö«³ íìíòííê îðèòðíç îèèòíîì ïèëòíéð ïèðòèêï ò Ý»¼ Í Ð ¼ ²¹¹ îë Ö«² îððçô л «² ³»²» ³ ² ³ ² º ÝÔÝ»¾» ËÍÜ ïëòðððòðððò Ð ¼ ²¹¹ ë ß¹««îððçô л «² ³»²¼»³¾ «² º µ»¼ ¼ Ý»¼ Í ³»² ¼»¾» ËÍÜ îðòðððòðððô «º ÝÔÝò Þ«²¹ «² «µ»»²¹ ³¾ ² ¼ ²» µ ² ¼ µ»² µ ² ¾ ðôîðû ò ¼ ¾ ¼ ² ¾ ²µ ø¾» ² ¼»² «µ ² ±» ¾ ²µ «² «µ ÝÔÝ ²¹»»ª ² ¼ ¼» ³ ò Í»¼ ²¹µ ²ô ¾«²¹ ²¹ ¼ µ»² µ ² «² «µ»²¹ ³¾ ² ±ª» ¼ º ¼»¾» îû ¼ ²¹µ «µ«¾«²¹ ±ª» ¼ º ¾ ²µ» ²¹¹ ò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèô «³ º ² ³ ² ÝÔÝ ¼ Ý»¼ Í ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î ïíîòéèë øëíü ïëòììëòìèï ¼ ² Î ïìðòîçï øëíü ïëòììëòìèï ¼ ² Î ïíèòèéð øëíü ïëòììëòìèï ô Î ïìëòïèè øëíü ïëòììëòìèï ¼ ² Î ðò Ð ¼ ²¹¹ ïí ѵ ±¾» îðïïô л «²» ³» «² ² ³ ² ¼ Þ ²µ Ý»¼ Í øý ² íï ò ìð ïéé

190 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïíò ØËÌßÒÙ ÞßÒÕ ø ² «² ¾ò Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ Ð ¼ ²¹¹ ïì Ú»¾ «îððéô л «² ³»²¼ º µ»¼ ¼ Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ô Í ²¹ «³ µ ³»¾» ËÍÜ ëòðððòðððò Ì ²¹µ ¾«²¹»¾» ïû» «² µ ² µ± ±» л «²» «¼ ¾ ËÍÜ ëððòðððò Ö ²¹µ µ «º ² ¼ ïî ø¼«¾» ¾«² ¼»»²½ ² ¼ ² ò Í» ² «² ¼ ²¹¹ ïë ß¹««îððé µ»¼«¾» µ» µ «² «µ ³»²¹«¾ ¹«µ»¼ ³»² ¼ ³ µ ³ ËÍÜ îðòðððòðððò Ð ¼ ²¹¹ ïî ß¹««îððçô л «²» ³» «² ² ³ ² ¼ Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ô Í ²¹ «ô ¼»²¹ ² ²±³± º»»² ßçÙîìßÌîØððßððë컾» ËÍÜ ïëòììëòìèïò Ð ¼ ²¹¹ íð Ü»»³¾» îðïðô л «² ³»²» ³»³¾ «² ² ³ ² ¼ Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ô Í ²¹ «¼»²¹ ² ²±³± ͫλº»»² ÞðÔíðÎÛÙÖÇðððððß»¾» ËÍÜ íòéëðòðëï ¼ ² ÞðÔíðÎÛÙÖÇððððð绾» ËÍÜ ïòìíëòêîëôíïò Ð ² ³ ² ² ¼ ¹«² µ ² «² «µ ³» «² ² ³ ² µ» Þ» ² ²ª» ³»² ø½ ² ïë ò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèô «³ º ² ³ ² ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î ììòëèï øëíü ëòïèëòêéêôíï ¼ ² Î ð ¼ ² Î ìêòêîì øëíü ëòïèëòêéêôíï ô Î ð ¼ ² Î ïêçòïîè øëíü ïëòììëòìéé ò Ð ¼ ²¹¹ îð ѵ ±¾» îðïïô л «²» ³» «² ² ³ ² ¼ Þ ²µ Í ² Î ¾± øß Ô ³»¼ øý ² íï ò ½ò ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ Þ» ¼ µ ² µ Ò±ò ïéí ²¹¹ îê ѵ ±¾» îððë ¼ Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô л «² ³»³» ±» ¼«º µ»¼ ²ª» ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î Tbk. ( Bank Ekonomi ) yaitu pinjaman Aksep 1 (PAóï ¼ ² Ð ² ³ ² ßµ» î øðßóî ò Ú» ³ ¼ µ ¼ ¼» ² ²¹» «ó³»²» «øò±²ó»ª± ª ²¹»¼ ²¹µ ² º µ»¼«¼ ¼» ² ²¹» «ó³»²» «ø»ª± ª ²¹ ò Ö«³ ³ µ ³«³ ² ³ ²»¾» Î îëòððð ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ïìû» «²ò Õ»¼«º µ»¼ ¼ ³ ² ¼»²¹ ²æ ïò î ø¼«¾ ¼ ²¹ ² ¼ ² ¾ ²¹«² ² ³ µ л «² ¼ Õ ²¹ ¼»²¹ ² ØÙÞ Ò±ò è ¼ ² çò øý ² ïï îò ß» ³» ²»² Î êîòîëðò øý ² ïï íò л»¼ ²»² Î çïòìéîò øý ² é ¼ ²ô ìò Ö ³ ² ² ¾ ¼ ² ³ ¾²«Í«² ±ò ìï ïéè

191 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïíò ØËÌßÒÙ ÞßÒÕ ø ² «² ½ò ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ ø ² «² Þ» ¼ µ ² ßµ Ò± ïèì ²¹¹ îê Ú»¾ «îððé ¼ Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô л «² ¼ ² ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µò» «««² «µ ³»²¹«¾ º µ»¼» ³ ³»² ¼»ª± ª ²¹» «²¹» µ ²¹¹ îé Ú»¾ «îððé ³ ¼»²¹ ² îè ѵ ±¾» îððéò Þ» ¼ µ ² ² ² Ò±ò ìðëñóõìóõñðñôññïðñðè ²¹¹ ïê ѵ ±¾» îððèô ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µò» «««² «µ ³»³» ² ²¹ º µ»¼ ² ³ ² µ» óï øðßóï ò Ö«³ ³ µ ³«³ ² ³ ²»¾» Î îëòðððô ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ïìòëû» «²ò Ú»»¾«³ ± ¼ ²¹¹ îè ѵ ±¾» îððçò Þ» ¼ µ ² ² ² Ò±ò ìëéñóõìóõñðñôññðïñðç ²¹¹ ïê Ö ²«îððçô л «² «¹ ³»³» ±»» ² ²¹ ² º µ»¼ ² ³ ² µ» óî øðßó» Î îëòððð ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ïìòëû» «²ò Ú»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îè Ú»¾ «îðïðò Þ» ¼ µ ² ² ² Ò±ò ðìéñóõìóõñðñôññðìñïð ²¹¹ é ß îðïðô л «² «¹ ³»³» ±»» ² ²¹ ² º µ»¼ ² ³ ² µ» óï øðßóï ¼ ² µ» óî øðßóî ³ ²¹ó ³ ²¹»¾» Î îëòððð ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ çòëû» «²ò Ú»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îè ѵ ±¾» îðïðò Í» ² «ô л «² «¹ ³»²» ³» ² ²¹ ² µ»¼ ¼»²¹ ² «²±³± ðìïñóõìó ÕÑÐñÔÑñðíñïï ²¹¹ ïè Ó» îðïï» ² ²¹ ² º µ»¼ ² ³ ² µ» óï øðßóï ¼ ² µ» óî øðßóî ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î îëòððð ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ çòéëû» «²ò Ú»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îè ѵ ±¾» îðïïò Þ» ² ² ³ ² µ» ï ¼ ² î ¼ ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î îëòððð «² «µ íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ² îððçò Þ» ¼ µ ² µ Ò±ò ïèî ²¹¹ îê Ú»¾ «îððé ¼ Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô л «² ³»³» ±» º ² ³ ² Ô»» ±º Ý»¼ øôñý ¼ ² Ì «Î»½» øìî ³«½²½ ¼ ÐÌ Þ ²µ»µ±²±³ Π̾µò Ö«³ ³ µ ³ ² ³ ²»¾» Î ïíðòðððò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹ Ϋ¼ ² ܱ ß³» µ ³ ²¹ó³ ²¹»¾» ïíû ¼ ² èû» «² ¼ ² ³ ± ³ ¼»²¹ ² ²¹¹ îé Ú»¾ «îððèò Ú µ»¼ ¼ ³ ² ¼»²¹ ² æ ïò Ó ¹ ² ½½±«² ñ² ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µ»¾» ïðûò îò Ð «²¹ ¼ ¹ ²¹ ² ³ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ̾µò íò ßµ»³¾» ² ³ ² ² º ¼«¼»²¹ ² Ò±ò ïèí»¾» Î ëðòðððò Ü ¼ ³ ²» ½ ³ ¹ ² ½½±«² ¼ µ ²»¾ ¹ Ü ² Ç ²¹ Ü ¾ л²¹¹«² ²² ò øý ² ì ìî ïéç

192 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïíò ØËÌßÒÙ ÞßÒÕ ø ² «² Þ» ¼ µ ² ² ² Ò±ò îêðñóõìóõñðñôññðîñðè ²¹¹ îë Ú»¾ «îððèô ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µò» «««² «µ ³»³» ² ²¹ º µ»¼ ² ³ ² «¾ ³ ÌÎò Ö«³ ³ µ ³«³ ² ³ ²»¾» Î ïíðòðððô ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ïðòëû» «²ò Ú»»¾«³ ± ¼ ²¹¹ îé Ú»¾ «îððçò л «² ³»³» ² ²¹ º µ»¼ ÔñÝ ¼»²¹ ² «²±³± ìëéñóõìóõñðñôññðïñðç ²¹¹ ïê Ö ²«îððçò Ö«³ ³ µ ³ ² ³ ²»¾» Î ïíðòðððò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹ ³ ²¹ó³ ²¹»¾» ïìôëû ¼ ² é û» «² ³ ²¹ó³ ²¹ «² «µ ² ³ ² ÔñÝ ¼ ³ Ϋ¼ ² ܱ ß³» µ ¼ ² ³ ± ³ ¼»²¹ ² ²¹¹ îé Ú»¾ «îðïðò Ú ² ¼ ³ ² ¼»²¹ ² ³ ¹ ² ½½±«² ò Ú ² ³ ² ÔñÝ ² ¼» ² ²¹ ³ ¼»²¹ ² îé Ú»¾ «îðïï ¾» ¼ µ ² «Ò±ò ðìèñóõìóõñðñôññðìñïð» ²¹¹ é ß îðïðò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹ ²¹ ¾» µ««² «µ ² ³ ² Ϋ¼ ² ܱ ß³» µ ³ ²¹ó³ ²¹»¾» çôéëû ¼ ² ëôéëû» «²ò Þ» ¼ µ ² µ Ò±ò îëð ²¹¹ íð ß îðïð ¼ Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô л «² ³»²¼» «¾ ² ø»² ³¾ ² º µ»¼ ÔÝ «¾ ³ Ìλ¾» Î ïéðòðððò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹ ²¹ ¾» µ««² «µ ² ³ ² Ϋ¼ ² ܱ ß³» µ ³ ²¹ó ³ ²¹»¾» çôéëû ¼ ² ëôéëû» «²ò Ú»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îé л¾ «îðïïò Í» ² «ô л «² «¹ ³»²» ³» ² ²¹ ² ¼»²¹ ² «Ò±³± ðìïñóõìóõñðñôññðíñïï ²¹¹ ïè Ó» îðïïò л ² ²¹ ² º µ»¼ ² ³ ² ÔñÝ «¾ ³ ÌÎóð» Î íððòððð ¼»²¹ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ܱ ß³» µ ëôéëû ¼ ² Ϋçôéëû» «²ò Ú»»¾«µ ² ³ ± ¼ ²¹¹ îè ѵ ±¾» îðïïò Ö«³ ² ³ ² ÔñÝ ²¹ «¼ ¼ ¾«µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î ííîòçïï ¼ ² Î ïðéòîéé ¼ ² Î èîòðéëô Î ïïíòîêê ¼ ² Î ïìèòìïéò Ð ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèô л «²» ³»³¾«µ«µ ² ² ³ ² ÔñÝ ³ ²¹ó³ ²¹»¾» Î ïìîòîèð ¼ ² Î îéòðíï ¼ ² Î ëëòéêëô Î ìòéëí ¼ ² Î êòðìèò л ¾»¼ ² ² ¼»¾ ¾µ ² µ»² л «² ³»²¹ µ««²¹ ÔñÝ ¼ ¹ ² «¼ ¼ ¾ µ ² ±» ¾ ²µ µ±» ±²¼»²ò ìí ïèð

193 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïìò ØËÌßÒÙ ËÍßØß îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ ¾»» ÐÌ Í ² Í»» ïòîðð ïòïìè ëòïðì ìðî íðòïëè ÐÌ Í ² Í«Í µ ó ó ó ó ïòíïì ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«êç íðè êî ó ó ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ð ð ð ð ð ÐÌ Ò«¹ Ы² ³ ïï ó ïë ó ó ïòîèð ïòìëê ëòïèï ìðî íïòìéî Ð µ µ» ¹ ΫÐÌ Õ µ «Í»» îíòçîé îîç íòðìî ïðòïçï íòïéè ÐÌ Í ³ ± ïòíðê ïòðëè ïòðêç ïòðîì ìðì Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ïòêçê îòðìí îòêîë ïòïîç éëë îêòçîç íòííð êòéíê ïîòíìì ìòííé ܱ ß³» µ Í» µ Ý ± ½» лô Ô ¼ îêòéëé íèòìèï ïëòéíë îëòéïì çòëêð Õ±» Æ ²½ ݱ³ ² ô Ô ¼ò Ѳ ² ïîòêíê ïçòçïî çòðíì ìòîîí ó DZ«²¹ б±²¹ ݱ ò Í«µ ± Æ ²½ Î îòïéî ìòïìì ïéòìêì çòíéî ïëòîëç Û Ò Ý± ± ±² ó ó ó ïèòêîì ó ˲»¼ Í»» Ù ±¾ Ì ¼ ²¹ ó çòìðî ó êòéìê ó Ì ² Ó» Ó» ݱ³ ² ó ó ó íòïèë ó ÐÌ Ø ³ Í µ Ð ³ ëíð ïòïîì ïòïçç ïòçéê ìîê Ì ±²» Û²»» лô Ô ¼ ó íòíîè ó ó ó Í Í ²¹ ±» Ѫ»» Û²»» л ó ïòìéì ó ó ó Ö«³ ¼ ²¼ µ ² ìîòðçë ééòèêë ìíòìíî êçòèìð îëòîìë ìì ïèï

194 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïìò ØËÌßÒÙ ËÍßØß ø ² «² îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ö«³ ¼ ²¼ µ ² ìîòðçë ééòèêë ìíòìíî êçòèìð îëòîìë ÐÌ Ð± ² ¹ Ë ³ ëçê ó êîí êë ó ÐÌ ²¼± Ô ¹ ó ó ó ó ïòëéé ÖÜ Î» ±«½» Ô ³»¼ ó ëêì ó ó ó Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ïðì îéí îèí ìîð ïèî ìîòéçë éèòéðî ììòííè éðòíîë îéòððì ܱ Í ²¹ «Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ïðð ìï ïîî îîê ïðì Û«± Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îï íí ì ð ê Ç»² Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ó ó ó ó ïêë êçòèìë èîòïðê ëïòîðð èîòèçë íïòêïé Ö«³ éïòïîë èíòëêî ëêòíèî èíòîçé êíòðèç ß² «³««²¹ «¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ä ï ó í Þ«² éðòêçì ìðòðìì ìèòïíî èîòèíë êîòîèè í ó ê Þ«² ì ìîòèêì îòíïî ì íð ê Þ«² ó ï Ì «² ó îïë ëòìçê îë ïëè â ï Ì «² ìîé ìíç ììî ìíí êïí Ö«³ éïòïîë èíòëêî ëêòíèî èíòîçé êíòðèç ìë ïèî

195 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïëò ØËÌßÒÙ Ôß ÒóÔß Ò îðïï íð Ö«² ìê íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ ¾»» л³»¹ ²¹ Í ³ ìòëðð ÐÌ Í ² Í»» íòððð ëòððð ïðòððð éçî êçê ÐÌ Í ² Í»» Û²¹ ²»» ²¹ ó ïîé ó ïìé íèè ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«ó ó ó ïð îíî ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ó ó ó ï ð ÐÌ Ò«¹ Ы² ³ ó ì ó ó ïëð éòëðð ëòïíï ïðòððð çëð ïòìêê Ð µ µ» ¹ Î«Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îéð ïêê çì ëëè ìèï Ð µ µ» ¹ ܱ ß³» µ Í» µ Ý ± ½» лôÔ ¼ ó ïìòéíí ó íëòéêï ó Ø«²¹ Í«²² ͽ»²½» ß²¼ Ì»½ ó íòçïì ëëî íòìêð îëòêîì Þ» ² ²ª» ³»² ø½ ²ïí ó ïíòðìð ó ïíòìçë ïëòïïç Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð îð ó í çè ó ܱ Í ²¹ «Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð í ìç ó ó íè Û«± Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð ïðê ìì ïðð ê ë Ç»² Ô ²ó ² ø³ ²¹ó³ ²¹ ¼ ¾ Î ëðð î ó ó îï ó ìðï íïòçìê éìç ëíòíçç ìïòîêé Ö«³ éòçðï íéòðéé ïðòéìç ëìòíìç ìîòéíí ïèí

196 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïêò Þ ßÇß ÇßÒÙ ÓßÍ Ø ØßÎËÍ Ü ÞßÇßÎ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Ð» «² Ù Ò»¹ ô ̾µ ïòîéë ïòîçí ïòíéð ïòîéç ïîè Ô µ íðð íëï îîî îçé îçî Ö Ð ±º» ±² ïòíëî ó ó ó ó Þ«²¹ Ð ² ³ ² î ó ìíð ëèí îòîìï Þ Ü ¾«ó çòëèé ïîòîðï êòíìé ïòïíï Ý ± ½» лôÔ ¼ ó ïòçéð ïòçëð îòðíè ó DZ«²¹ б±²¹ ó ïòìëí ïòìíè ïòëîí ó Õ±» Æ ²½ ݱ³ ² Ô ¼ ó ëëì ëìè ëéí ó Ô ²ó ² ïïì íïè íçí îëë îòééî Ö«³ íòðìí ïëòëîê ïèòëëî ïîòèçë êòëêì ïéò ËßÒÙ ÓËÕß ÐÛÒÖËßÔßÒ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ µ» ¹ ÐÌ ² «³¾» Þ µ ïòçéé ó íêë ó ó ÐÌ Õ ³ Õ ³» Í» ííí ìíï ìïé ìèí ó ÐÌ Ô ² É ² ß¾ ¼ Í»» ó ó ó ó ëç Ö«³ îòíïð ìíï éèî ìèí ëç ïèò Ô ßÞ Ô ÌßÍ Ü ÛÍÌ ÓßÍ ÓÞßÔßÒ ÐßÍÝß ÕÛÎÖß Ð» «² ³» µ«µ ² µ» ¾ ² ³ ²º µ ² «² «µ µ ²ô» «¼»²¹ ²» «² л «² ¼ ²» «²» ˲¼ ²¹ó˲¼ ²¹ ² ²¹ ¾» µ«ò Ö«³ µ ² ²¹ ¾» µ ³¾ ² ³ ²º µ ²»»¾«¼ ïìî ¼ ² ïìë ¼ ² ïìëô ïëì ¼ ² ïêì ø ¼ µ ¼ «¼ µ ² ³ ²¹ ³ ²¹ «² «µ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððèò ìé ïèì

197 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïèò Ô ßÞ Ô ÌßÍ Ü ÛÍÌ ÓßÍ ÓÞßÔßÒ ÐßÍÝß ÕÛÎÖß ø ² «² Í ¼± µ» ¾ ² ³ ²º µ ² ¼ íð Ö«² îðïï ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ¼ µ ² ¼» «²¹ ² µ «±» ÐÌ Ó ßµ «Í± «ô µ «²¼»»²¼»²ô ¼ ³ ± ²² ²¹¹ í ß¹««îðïï ¼ ² ê Ó» îðïïô»¼ ²¹µ ² «² «µ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððç ¼ ² îððèô ¼ ¼ µ ² ¼» «²¹ ² µ «±» ÎßÍ ß½ «Ý±² «²¹ô µ «²¼»»²¼»²ô ¼ ³ ± ²²» ²¹¹ ¼ ² ïë Ö«îðïð ¼ ² îî Ö«² îððçò ˲ «µ µ» ¾ ² ³ ²º ¼ ²¹¹ íð «² îðïð ¼ ¼ µ ² ¼» «²¹ ² ³ ²»³»²ò ß «³ ó «³ ²¹ ¼ ¹«² µ ² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ì ²¹µ Õ»³ ² CSO 80 CSO 80 CSO 80 CSO 80 CSO 80 ˳«Ð»² «² Ò± ³ ëë Ì «² ëë Ì «² ëë Ì «² ëë Ì «² ëë Ì «² Ì ²¹µ Ý ½ ïðû ïðû ïðû ïðû ïðû Õ»² µ ² Ù èû èû èû èû èû Ì ²¹µ Ü µ±² ± èû çû çû ïðû ïðû Ó» ±¼» ß³± Ù Ô««Ë² Ð ±»µ л «²¹ ² Ó ²º л² «² Ì ²¹µ л²¹«²¼«² ¼ êû ¼ «îð «²¼ ² ³»²««²»½ Ô ²» ³ ¼»²¹ ²Ë ëì «² Õ» ¾ ² ³ ²º µ ² ²¹ ¼ µ«¼ ± ² ± µ»«²¹ ² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ò Õ ² Õ» ¾ ² ³¾ ² Ð íòêìî îòïíè îòéðì ïòêêé ïòíïê Õ»«² «²¹ ² øµ» «¹ ² ßµ «²¹ ¾» «³ ¼ µ«øïòíìï øíéî øéìì øïèè øîêî Þ Ö Ô «²¹ ¾» «³ Ü µ«ò±² Ê»»¼ øíî øïé øíë øíé øíè Õ» ¾ ² ³ ²º µ ² îòîêç ïòéìç ïòçîë ïòììî ïòðïê ìè ïèë

198 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïèò Ô ßÞ Ô ÌßÍ Ü ÛÍÌ ÓßÍ ÓÞßÔßÒ ÐßÍÝß ÕÛÎÖß ø ² «² Þ»¾ ² ³ ²º µ ² ²¹ ¼ µ«¼ ± µ ² ¾ «¹ µ±³»»² º ¼ æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ»¾ ² Ö Õ ² îíï ïêí íîë îìð ïèè Þ»¾ ² Þ«²¹ ïîî èí ïêé ïíï çí ß³± Þ Ö Ô «ó Ò±² Ê»»¼ î ï î î î Õ» «¹ ² øõ»«² «²¹ ² Þ» ßµ «²¹ Ü µ«ïè êð ïîð éè îï Þ»¾ ² ³¾ ² Õ» íéí íðé êïì ìëï íðì Ó«µ» ¾ ² ¾» ¼ ± ² ± µ»«²¹ ² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Í ¼± ß ïòçîë ïòììî ïòììî ïòðïê éïç Þ»¾ ² Ì «² Þ» ² íéí íðé êïì ìëï íðì л³¾ ² Ó ²º øîç ó øïíï øîë øé Í ¼± ßµ îòîêç ïòéìç ïòçîë ïòììî ïòðïê ïçò ØËÌßÒÙ ÖßÒÙÕß ÐßÒÖßÒÙ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Π̾µ ïèòððí îìòðëî îïòíëê îéòíèê íîòèëð Ü µ«²¹ æ Ø«²¹ Ö ²¹µ Ð ² ²¹ ²¹ Ö «Ì»³ ± ¼ ³ Í «Ì «² øëòðìë øëòðíï øëòïîè øëòðëè ó Í ¼± ßµ ïîòçëè ïçòðîï ïêòîîè îîòíîè íîòèëð ìç ïèê

199 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ïçò ØËÌßÒÙ ÖßÒÙÕß ÐßÒÖßÒÙ ø ² «² Þ» ¼ µ ² ßµ Ò± ïêð ²¹¹ îí ѵ ±¾» îððè ¼ Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô л «² ³»²¼ µ ² º Ì» ³ Ô± ² øìô ¹ ½»» ±¼ ï ø ««² ³ µ ³ ² ³ ²»¾» ËÍÜ íòðððòððð ¼ ÐÌ Þ ²µ Ûµ±²±³ Î ô ̾µò Ì ²¹µ «µ«¾«²¹»¾» çû» «²ò Ø«²¹ ¾ ²µ ² ³»³ «² ²¹µ µ «³ ±» ³ ë «²» «²¹» µ îì ѵ ±¾» îððè ³ îì ѵ ±¾» îðïìò Ö ²¹µ µ »¾««¼» ³ «µ ³ ¹ ½»» ±¼» ³ ïî ø¼«¾» ¾«² «ï ø ««²ô» «²¹ ³«²¹¹ îì ѵ ±¾» îððè ³ ¼»²¹ ² îì ѵ ±¾» îððç л «² ³» µ«µ ²»³¾ ² ²¹ «²» ³ ²¹¹ îì Ò±ª»³¾» îðð绾» ËÍÜ ëéòèðçôï𠾫²ò Ö ³ ² ² ²¹ ¼ ¾» µ ² µ» ¼ ¾ ²µ ¾» «æ Ö ³ ² ² ½ ± ½±» ¼»²¹ ² º µ»¼ ô ²¹» «²¹ ¼ ³ µ Ò±ò ïéí ²¹¹ îê ѵ ±¾» îððë ¼ ² µ Ò±ò ïèî ²¹¹ îê Ú»¾ «îððéò ݱ² ²±«Ù ª «³» Ô ²» Ó ½ ²» º ±³ ÎÎÝ «² îððèô ݱ² ½ Ò±ò ÍÍóÝÙÔëïïô ²¹¹ ë Ó» îððé ² ³ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ô ̾µò øý ² ïï îðò ÓÑÜßÔ ÍßØßÓ Þ» ¼ µ ² ßµ Ò±ò ì ²¹¹ ïê Ö«îððè ¼ Ò ±² É ±² Ûºº»²¼ ô ÍØò Ò± ¼ Ì ²¹» ²¹ò Í««² ²»³»¹ ²¹ ³» íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² îðïïô îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè л³»¹ ²¹ Í ³ Ö«³ ³ ²¹ ¼»³ µ ² ¼ ² ¼» ±»²«Ð»»²» Õ»»³ µ ² øû Ö«³ Ó±¼ ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± ïîîòéïêòìëì íïôêï îìòëìí ¾²«Í«² ± èîòïïìòðïè îïôïì ïêòìîí Ø ²¼ Í«² ± èîòïïìòðïè îïôïì ïêòìîí Û² ± É ¼ Í«² ± èîòïïìòðïè îïôïì ïêòìîí Ô µ ³±²± Ì Õ««³± ïîòïëëòêêè íôïí îòìíï ß² ±² Í»¾ ² éòïìëòèîì ïôèì ïòìîç Ö«³ íèèòíêðòððð ïðð ééòêéî ëð ïèé

200 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îïò ÐÛÒÖËßÔßÒ ÞÛÎÍ Ø îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ù ª ² îèíòîéí íïïòçéë ëëéòðìï êðéòêðë êëçòìêé Í ² «³ ïììòìçç êêòîëç ïëéòîëè ïòëëð ïîòíîê Ò±² Ð ±¼«µ îòïðì ó ó íïòíìí ó ìîçòèéê íéèòîíì éïìòîçç êìðòìçè êéïòéçí Ü µ«²¹ æ λ «Ð»² «² ¼ ² Ü µ±² øïòçéë øìòîîê øéòìéï øïòíëì øçíð Í ¼± ßµ ìîéòçðï íéìòððè éðêòèîè êíçòïìì êéðòèêí Ì ¼ µ» ¼»² «² µ» ¼ µ±² «³»² ¼»²¹ ² ² «¾» ³»»¾ ïðû ¼»² «² л «²ò Ô ½ ² îêº «² «µ ² µ»² «² ¼»²¹ ² µ ²¹ ¾»» ò îîò ÞÛÞßÒ ÐÑÕÑÕ ÐÛÒÖËßÔßÒ îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ ² Þ µ«²¹ Ü ¹«² µ ² íïîòïêê íïïòëîï ëèìòíðî ììéòíëç ëìëòëçç Ì»² ¹ Õ» Ô ²¹ «²¹ ïòíîî ïòííç îòëèë îòîëî îòïéé Þ»¾ ² Ð ¾ µ çîòëêè çíòîçî ïèïòîïï ïëîòéêè ïïèòîëë Ö«³ Þ»¾ ² Ð ±¼«µ ìðêòðëê ìðêòïëî éêèòðçè êðîòíéç êêêòðíï Þ ²¹ Ö ¼ л»¼ ² ß ïììòéïð èîòïçê èîòïçê ïððòëéê íìòèèí л³¾» ² ó ó ó ó îéòèèë Þ ²¹ Ë ²¹ øìí øïðë øîðð øìé øëïé л³ µ ² Í»²¼ øêî ó øîè øïêé øí л»¼ ² ßµ øïìîòíïç øïîçòìîí øïììòéïð øèîòïçê øïððòëéê Ö«³ ìðèòíìî íëèòèîð éðëòíëê êîðòëìë êîéòéðí ëï ïèè

201 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îîò ÞÛÞßÒ ÐÑÕÑÕ ÐÛÒÖËßÔßÒ ø ² «² Î ²½ ²»³ ±µ ²¹ ³»»¾ ïðû ¼»³¾» ² л «² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ л³ ±µ îðïï íð Ö«² л»²» ¼ ̱ л² «² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ð µ µ» ¹ ÐÌ Õ µ «Í»» íèôíçû éïôééû êêôííû éëôíïû èîôðèû ˲»¼ Í»» Ù ±¾ Ì ¼ ²¹ ïèôðîû ó ó ó ó Û ² ݱ ± ±² ó ó ïíôèíû ó ó Ý ± ½» лô Ô ¼ ó ó ó ïðôéìû ó îíò ÞÛÞßÒ ËÍßØß îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Þ»¾ ² л² «² Ù ¼ ² Ë ïòîíï ïòìîë îòéçé îòíéë îòéìç µ ² ¼ ² Ð ±³± ïéê ïéê îêè ïìì ïîî Ô ²óÔ ² íé êî ïïï ïëç îðé ïòììì ïòêêí íòïéê îòêéè íòðéè Þ»¾ ² ˳«³ ¼ ² ß¼³ ² Ù ¼ ² Ë ïòïëè ïòîêì îòíçì îòïéî ïòéëê Þ Ë Ó» ² Í ² «³ ó ó ó êòîèì ó Õ ² ± îèì îðð ìêê ëíë ëíï л² ««² øý ² ïï ïéç ïéî íëí ííè íêí Ö Ð ±º» ±² ìç íë éë èï ïèï ³¾ ² Õ» øý ²ïè íéí íðé êïì ìëï íðì л ² ² Ü ² èè íè ïîí ïéí ïîé Ì ² ± çê ïðï ïçð ïêë ïëê л ¾ µ ² ¼ ² л³» ² ëè ìð ïïï èí ëê Ô ²óÔ ² îí ìì êé ëð êî îòíðè îòîðï ìòíçí ïðòííî íòëíê Ö«³ íòéëî íòèêì éòëêç ïíòðïð êòêïì ëî ïèç

202 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îìò ÐÛÒÜßÐßÌßÒ øþûþßò Ôß ÒóÔß Ò îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè л²¼ ² Þ«²¹ îïè îîë íïè îìð ìîê Ô ¾ ø Í» Õ«Þ» ïìòììï ïïòîëï ïìòîîî ìðòîíì øîçòïïï л² «² Þ ²¹ Ϋµ êéë êêï ïòïçí èîë ó л² «² Þ ²¹ Ô ³¾ îòëðç îòèèé ìòçîð ìòïêç ëòêîê Þ»¾ ² Þ«²¹ øíòðéé øïòéëè øëòéêç øëòèìì øçòëèï Þ Ð µ ó ó øëïï ó ó Þ Þ ²µ øïòëðï øïòðîç øïòìêï øéçì øéçî Ô ¾ ø л² «² ß» Ì» ó ó øíð êì ïî Þ»¾ ² Ð «²¹ Ì µ Ì» ¹ øíðí ó ïìð øïòîíç ó л² ² л»¼ ² Ë ²¹ ó ó ó øéëì ó л²¼ ²ñ Þ Ô ²óÔ ² ïòðëé ïî ïî øéî íîí Ö«³ ïìòðïç ïîòîìç ïíòðíì íêòèîç øííòðçé îëò ÔßÞß ÞÛÎÍ Ø ÐÛÎ ÍßØßÓ Ô ¾» ³ ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ³»³¾ ¹ ¾ ¾» ¼»²¹ ² «³ ó» ³¾ ²¹ ³ ¾ ²¹ ¾»»¼ ¼ «² ¾» ²¹µ«²ò îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè Ô ¾ Ë ïëòèðé ïïòíîì øêòðçé ëòëèç íêòëìê Ô ¾ Þ» îîòìîî ïéòéíì ëòïìí íðòëêç ïòçíî Î óî Ì» ³¾ ²¹ Ö«³ Í ³ íèèòíêðòððð íèèòíêðòððð íèèòíêðòððð íèèòíêðòððð íèèòíêðòððð Ô ¾ Ë» Í ³ ìï îç øïê ïì çì Ô ¾ Þ»» Í ³ ëè ìê ïí éç ë ëí ïçð

203 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îêò ÒÚÑÎÓßÍ Ð ØßÕ ÞÛÎÛÔßÍ ò Ð «²¹ Ë Ð µ Þ»» îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Í ² Í»» èòðíè ëòðéð îòïîç ëòëêë éòìèí ÐÌ Í ² Í«Í µ êðí ó ó ïòëðë ïòìëí ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«ó ó ó îðì ó ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ó ó ó ë ó Ö«³ èòêìï ëòðéð îòïîç éòîéç èòçíê û Ì» ¼ Ö«³ Ð «²¹ Ë Þ» êôìçû ëôíêû îôðïû éôéëû ïíôïëû ¾ò Ð «²¹ Ð µ Þ»» îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Í ² Í»» îçòððð ó ó ó ó л³»¹ ²¹ Í ³ ó ïíì ó ïíì ó ÐÌ Í»» л ²¼«Ñº ²¼±²» ó ó ó îðòððð ó ÐÌ Í ² Í»» Û²¹ ²»» ²¹ ó ó ó ó ëì Ö«³ îçòððð ïíì îðòïíì ëì Ð ¼ ²¹¹ ïë Ö«² îðïïô л «² ¼ ² ÐÌ Í ² Í»» ³»² ²¼ ²¹ ² ͫл ² ² Ø«²¹ Ð «²¹ ¼»²¹ ² Ò±òððïñÍÝÞñÊ ñîðïïô ¼»²¹ ² ² ² ³ ²»¾» Î ìðòðððô ² ³ ²»»¾«¼ µ ¼ µ»² µ ² ¾«²¹ ô ¼ ² ²¹µ µ ²¹»³¾ ² ³ ¼»²¹ ² ²¹¹ íï Ö«îðïïò ëì ïçï

204 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îêò ÒÚÑÎÓßÍ Ð ØßÕ ÞÛÎÛÔßÍ ø ² «² ¾ò Ð «²¹ Ð µ Þ»» ø ² «² Ð ¼ ²¹¹ ì Ò±ª»³¾» îððçô л «² ¼ ² ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» øíð ÒÜÑ ³»² ²¼ ²¹ ² ͫл ² ² Õ»¼ ¼»²¹ ² ² ² ³ ²»¾» Î íðòðððò Ì ²¹µ ¾«²¹»¾» ïîû» «²ò Ð ² ³ ²»»¾«µ ² ¼ ²¹ ³ í ø ¹ ¾«² ±» µ ÍÐ ÒÜÑô «¼»²¹ ² ²½ ²»¾ ¹ ¾» µ«æ ïë Ü»»³¾» îðð绾» Î ïðòððð ïë Ö ²«îðï𻾻 Î ïðòððð ïë Ú»¾ «îðï𻾻 Î ïðòððð Ó ² ¹»³»² ³»²» µ ² µ»¾ µ ² ¹ ¼ ² ² µ «² «µ µ ¾»» ³ ¼»²¹ ² µ»¾ µ ² ¹ ¼ ² ² µ ¼»²¹ ² µ µ» ¹ ò ½ò Ø«²¹ Ë Ð µ Þ»» îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Í ² Í»» ïòîðð ïòïìè ëòïðí ìðî íðòïëè ÐÌ Í ² Í«Í µ ó ó ó ó ïòíïì ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«êç íðè êî ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ð ð ð ð ð ÐÌ Ò«¹ Ы² ³ ïï ó ïë ó ó Ö«³ ïòîèð ïòìëê ëòïèï ìðî íïòìéî û Ì» ¼ Ö«³ Ø«²¹ Ë ïôèðû ïôéìû çôïçû ðôìèû ìçôèèû ëë ïçî

205 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îêò ÒÚÑÎÓßÍ Ð ØßÕ ÞÛÎÛÔßÍ ø ² «² ¼ò Ø«²¹ Ô ²ó ² Ð µ Þ»» íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè л³»¹ ²¹ Í ³ ìòëðð ó ó ó ó ÐÌ Í ² Í»» íòððð ëòððð ïðòððð éçî êçé ÐÌ Í ² Í»» Û²¹ ²»» ²¹ ó ïîé ó ïìé íèé ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«ó ó ó ïð îíî ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ó ó ó ï ó ÐÌ Ò«¹ Ы² ³ ó ì ó ó ïëð Ö«³ éòëðð ëòïíï ïðòððð çëð ïòìêê û Ì» ¼ Ö«³ Ø«²¹ Ô ²óÔ ² çìôçîû ïíôèìû çíôðíû ïôéëû íôìíû»ò Ø«²¹ Ð µ Þ»» îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Í ² Í»» ó ó ó ó îìòððð Ð ¼ ²¹¹ ïé Ò±ª»³¾» îððèô л «² ¼ ² ÐÌ Í ² Í»» øðì ÍÍ ³»² ²¼ ²¹ ²» ² ² «²¹ «²¹»¾» Î ïéòðððòðððòðððò Ð ² ³ ²»»¾«¼ µ»² µ ² ¾«²¹ ² ³ ²»¾» ïîû ò ò Ð ¼ ²¹¹ ðí Ü»»³¾» îððèô л «² ¼ ² ÐÌ Í ² Í»» øðì ÍÍ ³»² ²¼ ²¹ ²» ² ² «²¹ «²¹»¾» Î éòðððòðððòðððò Ð ² ³ ²»»¾«¼ µ»² µ ² ¾«²¹ ² ³ ²»¾» ïîû ò ò ëê ïçí

206 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îêò ÒÚÑÎÓßÍ Ð ØßÕ ÞÛÎÛÔßÍ ø ² «² ºò л² «² Ð µ Þ»» îðïï íð Ö«² íï Ü»»³¾» îðïð øì ¼ µ ¼ «¼ îðïð îððç îððè ÐÌ Í ² Í»» îïòïîî ïèòîêð íïòçîé ìéòìðê ïëòçéè ÐÌ Í ² Í«Í µ ëìè ó ó ëòðîë çòïìî ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» ïé ó ó íð ó Ö«³ îïòêèé ïèòîêð íïòçîé ëîòìêï îëòïîð û Ì» ¼ Ö«³ л² «² ëôðéû ìôèèû ìôëîû èôîïû íôéìû ¹ò Í º Ì ² µ ¼ ² Ø«¾«²¹ ² Ü»²¹ ² Ð µóð µ Þ»» Í º ² µ ¼ ² «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² µó µ ¾»» ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ Ð µó µ ¾»» Í º «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² ¼»²¹ ² µó µ ¾»» Í º ² µ ÐÌ Í ² Í»» Õ» ³ ²»²¹««¼ ²»³»¹ ²¹ ³ л² «²ô»³¾» ² ¼ ² ² µ ² ³ ³»³ ² ³ ÐÌ ²¼±³» Ý»² ³ ²¼«Õ» ³ ²»²¹««¼ ²»³»¹ ²¹ ³ л² «² ¼ ²»³¾» ² ÐÌ Í»» л ²¼«±º ²¼±²» Õ» ³ ²»²¹««Ð»² «²ô»³¾» ² ¼ ² ² µ ² ³ ³»³ ² ³ ÐÌ Í ² Í»» Û²¹ ²»» ²¹ Õ» ³ ²»²¹««¼ ²»³»¹ ²¹ ³ ÐÌ Í ² Í«Í µ Õ» ³ ²»²¹««¼ ²»³»¹ ²¹ ³ ÐÌ Ò«¹ Ы² ³ Õ» ³ ²»²¹««¼ ²»³»¹ ²¹ ³ Ì ² µ ² ³ ³»³ ² ³ л² «² ¼ ²»³¾» ² л³¾» ² ëé ïçì

207 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îéò ÍÛÙÓÛÒ ÑÐÛÎßÍ ò Í»¹³»² Ð ³» íð «² íï Ü»»³¾» îðïï îðïð îðïð îððç îððè Ù ª ² л² «² îèîòðèì íïðòìïî ëëìòíîí êðêòîëð êëèòëíé Þ»¾ ² бµ±µ л² «² îèïòêîç îçèòíèê ëêðòíéð ëçðòðîë êïëòèêì Í ² «³ ìëë ïîòðîê øêòðìé ïêòîîë ìîòêéí л² «² ïìíòéïî êíòëçê ïëîòëðë ïòëëð ó Þ»¾ ² бµ±µ л² «² ïîìòëçî êðòìíì ïììòçèê ïòîïî ó Ò±² Ð ±¼«µ ïçòïîð íòïêî éòëïç ííè ó л² «² îòïðë ó ó íïòíìì ïîòíîê Þ»¾ ² бµ±µ л² «² îòïîï ó ó îçòíðè ïïòèíç øïê ó ó îòðíê ìèé Ö«³ Ô ¾ Õ± ± ïçòëëç ïëòïèè ïòìéî ïèòëçç ìíòïêð Þ»¾ ² Ë íòéëî íòèêì éòëêç ïíòðïð êòêïì Ô ¾ Ë ïëòèðé ïïòíîì øêòðçé ëòëèç íêòëìê л²¼ ² øþ»¾ ² Ô ²óÔ ² ïìòðïç ïîòîìç ïíòðíì íêòèîç øííòðçé Ô ¾ Þ» îîòìîî ïéòéíì ëòïìí íðòëêç ïòçíî ¾ò Í»¹³»² Ù»±¹ º л² «² л² «² Ô±µ Ö ìïíòîçð íêêòïïê êèíòéðï êîîòéëç êìçòïìé Í«³» íòèêí ìòìïê ïðòïçê èòïèì ïïòçðî Í íòìïé íëí íòîìí ëë çîë Þ îçì ó çì ó ó ÒÌÌ îïë ó ó ó ó Ð «ó ó ó ó éèê Õ ³ ² ² ó ó ïïé ó ëîè ìîïòðéè íéðòèèë êçéòíëï êíðòççè êêíòîèè л² «² Û ± ß êòèîí íòïîí çòìéé èòïìê éòëéë ìîéòçðï íéìòððè éðêòèîè êíçòïìì êéðòèêí ëè ïçë

208 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îèò ßÍÛÌ ÜßÒ Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÓÑÒÛÌÛÎ Í ¼±» ¼ ² ¾» ³±²»» ¼ ³ ³ «²¹ ²¹» íð «² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ íð Ö«² îðïï Î«Û «ª»² ß» Õ ¼ ² Í» Õ ËÍÜ ìíòêïç íéë ÍÙÜ íë ð Ð «²¹ Ë ËÍÜ íìòîìç îçì Ë ²¹ Ó«µ л³¾» ² ËÍÜ ëëòèéç ìèð ÛËÎ ïòèéë îí ÖÐÇ îòïêìòîìð îíî Ö«³ ïòìðì Ô ¾ Ø«²¹ Þ ²µ ËÍÜ íçòîéëòîíð ííéòêìç Ø«²¹ Ë ËÍÜ ìòçééòçëè ìîòéçê ÍÙÜ ïìòîêï ïðð ÛËÎ ïòêèè îï Ø«²¹ Ô ²óÔ ² ËÍÜ îòíîê îð ÍÙÜ íçð í ÛËÎ èòëïì ïðê ÖÐÇ îïòëðí î Þ ²¹ Ó Ø «Ü ¾ ËÍÜ çìòéïï èïì Ö«³ íèïòëïï Ô ¾ Þ» Ü ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ íèðòïðé íð Ö«² îðïð Î«Û «ª»² ß» Õ ¼ ² Í» Õ ËÍÜ îèòíçë îëè ÍÙÜ íë ð Ë ²¹ Ó«µ л³¾» ² ËÍÜ èîìòîéì éòìèé ÖÐÇ ëòëçíòêëî ëéê Ö ³ ² ² ËÍÜ îíéòçïì îòïêï Ö«³ ïðòìèî ëç ïçê

209 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îèò ßÍÛÌ ÜßÒ Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÓÑÒÛÌÛÎ ø ² «² íð Ö«² îðïð Î«Û «ª»² Ô ¾ Ø«²¹ Þ ²µ ËÍÜ îïòðêçòëíí ïçïòíéë Ø«²¹ Ë ËÍÜ èòêêìòçêë éèòéðì ÍÙÜ êòîçç ìï ÛËÎ îòèêí íî Ø«²¹ Ô ²óÔ ² ËÍÜ íòìèèòìèí íïòêèê ÍÙÜ éòëçð ìç ÛËÎ ìòððì ìì Þ ²¹ Ó Ø «Ü ¾ ËÍÜ ëíðòëëê ìòèïç Ö«³ Ô ¾ Þ» ¼ ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ íðêòéëð îçêòîêè íï Ü»»³¾» îðïð Î«Û «ª»² ß» Õ ¼ ² Í» Õ ËÍÜ íïòèðç îèê ÍÙÜ íë ð Ë ²¹ Ó«µ л³¾» ² ËÍÜ ïòïïîòëëð ïðòððí ÛËÎ éêòðîê çðç Ö ³ ² ² ËÍÜ îíéòçïì îòïíç Ö«³ ïíòííé Ô ¾ Ø«²¹ Þ ²µ ËÍÜ îçòîðèòéïè îêîòêïê Ø«²¹ Ë ËÍÜ ìòçíïòîëí ììòííé ÍÙÜ ïéòëìê ïîî ÛËÎ ìêé ê Ø«²¹ Ô ²óÔ ² ËÍÜ êïòéëï ëëë ÛËÎ èòíêð ïðð Þ ²¹ Ó Ø «Ü ¾ ËÍÜ ëèìòîèç ëòîëí Ö«³ Ô ¾ Þ» ¼ ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ íïîòçèç îççòêëî íï Ü»»³¾» îððç Î«Û «ª»² ß» Õ ¼ ² Í» Õ ËÍÜ ïèòðìé ïéð ÍÙÜ íë ð Ë ²¹ Ó«µ л³¾» ² ËÍÜ çòïïê èê Ö«³ êð îëê ïçé

210 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îèò ßÍÛÌ ÜßÒ Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÓÑÒÛÌÛÎ ø ² «² íï Ü»»³¾» îððç Î«Û «ª»² Ô ¾ Ø«²¹ Þ ²µ ËÍÜ ïèòèêìòëðï ïééòíîê Ø«²¹ Ë ËÍÜ éòìèïòìðï éðòíîë ÍÙÜ ííòêçï îîê ÛËÎ îí ð Ø«²¹ Ô ²óÔ ² ËÍÜ ëòêïèòìíí ëîòèïí ÛËÎ ìïè ê ÖÐÇ îïíòèéè îî ËÍÜ ëèéòêìí ëòëîì Ö«³ íðêòîìî Ô ¾ Þ» ¼ ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ íðëòçèê íííí íï Ü»»³¾» îððè Î«Û «ª»² ß» Õ ¼ ² Í» Õ ËÍÜ îèòìëî íïî ÍÙÜ íë ð Ë ²¹ Ó«µ л³¾» ² ÛËÎ ïðèòððí ïòêêé Ö«³ ïòçéç Ô ¾ Ø«²¹ Þ ²µ ËÍÜ ïèòççéòèíé îðèòðîê Ø«²¹ Ë ËÍÜ îòìêêòîêè îéòððê ÍÙÜ ïíòêíé ïðì ÛËÎ íçê ê ÖÐÇ ïòíêðòðêç ïêë Ø«²¹ Ô ²óÔ ² ËÍÜ íòéîðòéëí ìðòéìî ÍÙÜ ëòïïë íç ÛËÎ íðð ë ËÍÜ ïççòçíð îòïèç Ö«³ îéèòîèî Ô ¾ Þ» ¼ ³ Ó Ë ²¹ ß ²¹ îéêòíðí Ò ¾ ¾» ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¾ ¼ ¾ µ ² ¼ ³ Ϋ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² µ²¹ Þ ²µ ²¼±²» ¼ ²¹¹ í Ò±ª»³¾» îðïï ³ µ µ ² ³»² ³¾«µ ² µ» «¹ ²» µ¾» Î ïéòðìçò Ò ³«²» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² ¼»» µ ²² «²¹ ¾ ²µ Ý»¼ Í ¼ ² Þ ²µ Í ² øî ¾± ß Ô ³»¼ øô Ý ² íï ³ µ µ ² ³¾««¹» µ¾» Î ïêòééð ¾ ¾ ¾» ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïïô ¼ ² µ»³¾ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² µ²¹ Þ ²µ ²¼±²» ¼ ²¹¹ í Ò±ª»³¾» îðïïò êï ïçè

211 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îçò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÜßÒ ÐÛÎ ÕßÌßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ Ð ¼ ²¹¹ îè ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Ì ² Ó» Ó» ݱ³ ² Ô ¼ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ìïïìðл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ îìíòéððòðððò Ð ¼ ²¹¹ îé ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Û Ò Ý± ± ±² ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Û ÒóÛïðê뻲¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ íìêòìððò Ð ¼ ²¹¹ ïð ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððçðìëô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòçíçòîíìòðððò Ð ¼ ²¹¹ ïð ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððçðììô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòèèëòíèðòðîëò Ð ¼ ²¹¹ ïð ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððçðìíô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòèïêòíèéòíéë Ð ¼ ²¹¹ ðë ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Ì ² Ó» Ó» ݱ³ ² Ô ¼ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ìïïíèл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ îíêòëððòðððò Ð ¼ ²¹¹ ðì ѵ ±¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Û Ò Ý± ± ±² ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Û ÒóÛïðë绲¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ïêçòíððò Ð ¼ ²¹¹ ïí Í»»³¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððèíïíô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòêíîòèéîòèèîò Ð ¼ ²¹¹ ïí Í»»³¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððèíïðô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòêçðòëçëòêîçò Ð ¼ ²¹¹ ïí Í»»³¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððèíðèô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòéîéòèðëòíèçò êî ïçç

212 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îçò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÜßÒ ÐÛÎ ÕßÌßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² Ð ¼ ²¹¹ ïí Í»»³¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððèíðéô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòéîéòëêêòéððò Ð ¼ ²¹¹ ïí Í»»³¾» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððèíðêô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î ìòëèíòìçèòëîïò Ð ¼ ²¹¹ ïè ß¹««îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ˲»¼ Í»» Ù ±¾ Ì ¼ ²¹ ݱ ± ±² ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ëïîîîïл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ìíîòðððò Ð ¼ ²¹¹ îé Ö«îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»µ² µ ¼ ²»²¹ ² ¼»²¹ ² ˲ ±²»²¹ ²»» ²¹ ÝÑ Ô ¼ «² «µ ±»µ ½±² ²±«½± ± ½± ²¹ ²»» «³ ËÍÜ ïêðòðððò Ð ¼ ²¹¹ îé Ö«² îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððêéìèô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î íòèíèòììðòðððò Ð ¼ ²¹¹ îé Ö«² îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÐÌ Õ µ «Í»» ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ êðððððêéìçô»²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ Î íòíëèòêíëòðððò Ð ¼ ²¹¹ ïí Ö«² îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ˲»¼ Í»» Ù ±¾ Ì ¼ ²¹ ݱ ± ±² ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ëïîïïìðл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ïòíððòçððò Ð ¼ ²¹¹ ïí Ö«² îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Í«²» Ó» Ô ³»¼ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ëïîïïíçл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ééìòèëðò Ð ¼ ²¹¹ ïï Ó îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Û Ò Ý± ± ±² ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Û ÒóÛïðíﻲ¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ïòêëíòðððò Ð ¼ ²¹¹ ïç Ö«îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Ì ² Ó» Ó» ݱ³ ² Ô ¼ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ Ìïïîçл²¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ îéêòëððò Ð ¼ ²¹¹ îë Ó» îðïï л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Ì ² Ó» Ó» ݱ³ ² Ô ¼»²¹ ¼ ² ²½ «³ «³ ± ²¹±» «³ ËÍÜ éèðòððð ¼»²¹ ² «² îòìðð ÓÌ Ð» «²ò Ð ¼ ²¹¹ îí Ü»»³¾» îðïð л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² Õ±» Æ ²½ ݱ³ ² ô ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ ÆÒóÍßÎßÒßóïïðﻲ¹ ¼ ² ²½ ²¹±»» «³ ËÍÜ îïêòðððò êí îðð

213 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² îçò ÐÛÎÖßÒÖ ßÒ ÜßÒ ÐÛÎ ÕßÌßÒ ÐÛÒÌ ÒÙ ø ² «² Ð ¼ ²¹¹ íð Ò±ª»³¾» îðïð л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² ÖÜ Î» ± ½» Ô ³»¼ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ ÖÜÎñÝÍ îðïïñðîﻲ¹ ¼ ² Ò ßÆ Í»½ Ø ¹ Ù ¼» øíøù Æ ²½ ²¹± ¼ ² Æ ²½ Þ ±½µ ççôççëû ¼»²¹ ² ¹ ³ ²¹ó³ ²¹ æ ËÍÜ çðñóì ¼ ² ËÍÜ éëóì ± «² ïòîððóìò ß¼¼»²¼«³» ² ² «¾» ¹» ²¹¹ ² ²¼«³ ²«º µ «¼ ²»³¾ ²¹µ µ ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ ðîëðððòðõñøõòðîñíþëïðûòöñîðïð ¼ ²¼ ²¹ ² ¼ Õ» ²¹ ¼ Î ¾«²¹¹ îì Ó» îðïð ² ÐÌ Ð» «² Ù Ò»¹ øð»» ± ô ̾µ ¼»²¹ ² ÐÌ Í ² Ý»² Þ ³ ̾µò ó Ð ¼ ²¹¹ îê ß¹««îðïð л «² ³» µ«µ ² µ» ³»² ²¹ «¾» ¾ ² ¾ µ«¼»²¹ ² б ½± ¼»²¹ ² ²±³± µ±² µ ÍÍÞóØÍÐîðïïïðèîêóðﻲ¹ ¼ ² ½± ¼ ±»¼»»» «³ ËÍÜ ëèêòîððò íðò ßÍÛÌ ÜßÒ Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÕÛËßÒÙßÒ ò Ú µ ± ¼ ² Õ»¾ µ ² Ó ²»³»² Î µ± Õ»«²¹ ² Ü ³ ³»² ²µ ² µ ª ±» ô ²ª» ¼ ²»²¼ ² ²ò л «² ³»²¹ ¼ µ± µ»«²¹ ² «µ± µ»¼ ô µ± µ«¼ ¼ ² µ± ¼ ² ³»²¼»º ² µ ² µ±ó µ±»¾ ¹ ¾» µ«æ Î µ± µ»¼ æ µ»³«²¹µ ² ² ¾» ²¹¹ ² ¼ µ ³»³¾»³«¾ ¹ ² «²¹ «¼ µ ³»³¾»½» µ «¼ ² µ ² ³»²»¾ ¾µ ² µ» «¹ ² л «²ò Î µ± µ«¼ æ л «² ³»²» µ ² µ± µ«¼ µ±»µ ¾ ¼ «²¹ » ²¹ ¼» µ ² ¼» ²¹¹ ³»²¹ ³ µ» «² ¼ ³ ³»³»²«µ» ¾ ² ²¹» µ ¼»²¹ ² µ» ¾ ² µ»«²¹ ²ò Î µ± æ ¼ ² ¼ µ» ¼ µ± ò Î µ± ²¹µ «µ«¾«²¹ æ» ² µ± «µ«¾«²¹ ¼ ² µ± ² «µ µ»² л «² ¼ µ ¾» ²ª» ¼ ² «³»² µ»«²¹ ² ¼ ³ µ ª ²± ³ ò Ü ³ ²¹µ «² «µ ³»²¹» ± µ±»»¾½»º»µ º Ü»µ» ³»²» ««¾»¾»»¹ «² «µ»²¹» ± ² µ± µ»«²¹ ² ²¹» ² ¼»²¹ ² ««² л «²ò л¼±³ ² ² ³»²» µ ² ««² ¼ ² ²¼ µ ² ²¹ «¼ ³¾ ¼ ³ ²¹µ ³»²¹» ± µ± µ»«²¹ ² ²¹ ¼ ¼ л «²ò л¼±³ ² «³ л «² ¼ µ»¾ µ ² ² ¼»³«µ»¹ ² ³ ²»³»² µ± µ»«²¹ ² ¼ µ«µ ² ¼ ² ¼ ² «¼ µ ² ± «ò л «² ¼ µ ³»³ µ ² «³»² ¼» ª º «² «µ ³»²¹ ² µ± ²¹» ¼ ò Î µ± Õ»¼ Î µ± µ»¼ ²¹ ¼ ¼ ±» л «² ¾» ¼ µ»¼ ²¹ ¼ ¾» µ ² µ» ¼» ²¹¹ ²ò ˲ «µ ³» ²¹ ²µ ² µ± ² ò ß¼ µ»¾ µ ² «² «µ ³»³ µ ²»² «² ±¼«µ ² ¼ ¾«µ» ¼» ²¹¹ ² ²¹ ¼ ¼» ½ ¼ ²» ¾«µ ³»³ «²» µ»¼ ²¹ ¾ µò ² ³» «µ ² µ»¾ µ ² л «² ¼ ³ ²»³ ²¹¹ ² ²¹ µ ² ³» µ«µ ²»³¾» ²»½ µ»¼ «³» «±»¼«ª» º µ µ»¼ ò л «² ³»³¾» µ ² ²¹µ µ «µ»¼ ³ ²¹µ µ »² «¼ º µ «²¹ ¼» ¾ µ ²ò Í ¼± «²¹ ¼ ² ½» «³»²» ««² «µ ³»²¹«²¹ µ»³«²¹µ ² ² «²¹ ²¹ ¼ µ» ¹ ò êì îðï

214 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íðò ßÍÛÌ ÜßÒ Ô ßÞ Ô ÌßÍ ÕÛËßÒÙßÒ ò Ú µ ± ¼ ² Õ»¾ µ ² Ó ²»³»² Î µ± Õ»«²¹ ² ø ² «² Î µ± Õ»¼ ø ² «² Õ» µ» ²¹¹ ² ¼ µ ³ ³ «³» µ«µ ²»³¾ ² ¼ ³ ²¹µ µ «²¹» ¼ ¾» µ ² л «² µ ² ³»²¹ «¾«²¹» ²¹¹ ² «² «µ ³»² ²¼ µ ² ««²¹ ²¹ «¼ ³ ±ò Ö µ» ²¹¹ ² ¼ µ ³» «² «²¹ ²¹» ³ ± ¼ ³ ²¹µ µ «²¹» ¼»² «µ ² л «² µ ² ³»² ²¼ µ ² «³» «««µ«³ò Ì» ¹ ² «²¹ ¼»² ² л «²ò л² ² µ ««³«²¹µ ² ¼ ¾«µ «²¹ ¼ ²¹¹ ¼ µ» ¹ ò ˲ «µ ³» ²¹ ²µ ² µ± µ»¼ ô л «² µ ² ³»²¹»² µ ²»² «²»³«±¼«µ µ» ¼» ²¹¹ ²»¾ ¹ µ ¾ ¹ ¹ ¾ ò л «² ¼ µ ¾» µ±²»² ¼ µ± µ»¼ µ»² «²¹ «¾» ¼ «³» ²¹¹ ² ²¹ ¾ ² µò Î µ± Ô µ«¼ Ð ¼ ² л «² ¾» ¼ ³»³¾»³«µ» ¾ ² ¼ ³ ± «² «µ ³»³»²«µ±³ ³»² µ ò л «² ³»²¹» ± µ± µ«¼ ¼»²¹ ² ³»² ¹ µ ¼ ² ³ ² ² «² «µ ±» ²± ³ л «²ò л «² ³»³ µ» µ»«²¹ ² ²¹ µ«¼ ¼ ²»»¼ «² «µ ³»³»²«µ»¾««² µ«¼ ² ò Ö«³ µ» ¾ ² µ»«²¹ ²» ¼ ¼ «²¹ «ô «²¹ ²ó ² ¼ ² ¾»¾ ² ²¹ ³ «¼ ¾ ²¹»³¾ ²² ¼ µ ² ¼ ³ ««²» µ íï Ü»»³¾» îðïðò Î µ± Í«µ«Þ«²¹ л «² ³»³ µ µ± «µ«¾«²¹» «³» ¼ ¼ ³ µ» «¾ ² «µ«¾«²¹ ¼» ± ± ¾ ²µò л «² ³»³±² ±» ¹» µ ² «µ«¾«²¹ «² «µ ³»³ ² ³ ¼ ³ µ ²»¹ º» ¼ л «²ò Î µ± Ò Ì«µ л «² ³» µ«µ ² ² µ ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ³ «²¹ ²¹ «² «µ ¾» ²»¾ ¹ ² ¾ ²¹ ¼ ¹ ²¹ ² ¼ ²»²»³ ² ¼ ² ¼ ¾ ²µ ²¹»» ½ ò л «² ³»²¹» ± µ± ³ «²¹ ¼»²¹ ² ³»³±² ±» ¼ º «µ «² «µ ³ «²¹»½» «³»²» ²¹¹ ¾ ¼» «µ ² ¼ ³»²¹¹«² µ ² ² µ ²¼«²¹ ² «² «µ ³»²¹«²¹ µ± ³ «²¹ ²¹ò л «² ¼ µ ³»³ «² µ»¾ µ ² º± ³ ²¼«²¹ ² ² µ ¼ ³ ³ «²¹ ²¹ò Î µ± Ø ¹ Î µ± ¹ ¼ µ± º «µ «² ² «³»² µ»«²¹ ²»¾ ¹ µ ¾» «¾ ² ¹ ² ò л «² ¼ µ ³»²¹ ¼ µ± ¹ ò ¾ò Ò É ² «³»² Õ»«²¹ ² Ó ²»³»² ¾»»²¼ ¾ ²» ½» ¼ ² µ» ¾ ² µ»«²¹ ² ²¹ ¼ ½»¾» ¾» ±» ² ¼ ³± ¼ ³ ± ² µ»«²¹ ² µ±² ± ¼ ² ³»²¼»µ ² ² ¾ µ ²¹ ³ ± ¼ ³ ²¹µ»²¼»µ «²¹ ¼ ¾ ¾» ¼ µ ² ²¹µ «µ«¾«²¹ ò Ò ² «³»² µ»«²¹ ² ¼»² «µ ² ³» «² «µ ²¹ ¼ ¼ µ±² ± ¼»²¹ ² ³»²¹¹«² µ ² ²¹µ ¼ µ±² ± ²¹» ¼»²¹ ² ²¹µ»²¹»³¾ ² ²¹ ¾» µ«¾ ¹ ² «³»² µ»«²¹ ² ²¹ ³»³ µ ¼ ²» ±¼» ³ ± ²¹ ³ ò êë îðî

215 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íïò ÐÛÎ ÍÌ Éß ÍÛÌÛÔßØ ÌßÒÙÙßÔ ÒÛÎßÝß ò Π˳«³ л³»¹ ²¹ Í ³ Þ» ¼ µ ² µ ¾» ½ Π˳«³ л³»¹ ²¹ ³ «¾ Ò±òïèì ²¹¹ ïç ß¹««îðïï ²¹ ¼ ¾«¼ ¼ ² Ü ò ² ͱ» ±¼ ±ô ÍòØô ÓòÍ ô Ò± ¼ Ö µ ô ²¹» ³»²¼ µ ²»» ««² ±» Ó»²» Ø«µ«³ ¼ ² Ø µ ß Ó ²«Î» «¾ µ ²¼±²» ¼»²¹ ² Í«Õ» ««² Ò±ò ßØËóìëìîîòßØòðïòðîòÌ «² îðïï ²¹¹ ïê Í»»³¾» îðïïô³»³««µ ² æ Ó»²» «²½ ² л «² «² «µ ³» µ«µ ²»² ² «³«³» ¼ ² ³ó ³ µ» ¼ ³ µ ¼ ² ³»²½ µ ² ³ó ³ л «² ¼ ¾º»µ ¼ ²¼±²» ô Ó»²» «²¹«¾ ² ² ³ л «² ³»² ¼ л «² Ì» ¾ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ô ̾µòô Ó»²» «²¹«¾ ² ² ²±³ ² ³ ²¹ó³ ²¹ ³ л «² ¼»³¾» Î îðð ø¼«««³»² ¼ Î ïðð ø» ««ô Ó»³¾ ¹ µ ² ¼»ª ¼»² «²»¾» Î êéòðíïô ¼ ² ³»³¾» µ ²»»² ²¹ ¼ ² µ«µ» ¼ Ü»µ л «² «² «µ ³» µ«µ ²»¹ ²¼ µ ² ²¹ ¼» «µ ²» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»³¾ ¹ ² ¼»ª ¼»² «²»»¾«ô Ó»² ²¹µ µ ² ³±¼ ¼ л «² ¼»³¾» Î ééòêéî ³»² ¼»¾» Î ëêðòðððô ¼»²¹ ² ³±¼ ¼»³ µ ² ¼ ² ¼» ± ¼»³¾» Î ééòêéî ³»² ¼ Î ïìðòððð ²¹ ¼ ³»² ²¹µ ² ³±¼»»¾«³»²» ¾ µ ²»¾ ² µ êîíòîèðòððð ³ ¾ «¼»²¹ ² ² ²±³ ² Î ïððô ³ µ ««² ²»³»¹ ²¹ ³ л «² ³»² ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ л³»¹ ²¹ Í ³ Ö«³ ³ ²¹ ¼»³ µ ² ¼ ² ¼» ±»²«Ð»»²» Õ»»³ µ ² øû Ö«³ Ó±¼ ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± ììîòìððòððð íïôêï ììòîìð ¾²«Í«² ± îçêòðïêòððð îïôïì îçòêðî Ø ²¼ Í«² ± îçêòðïêòððð îïôïì îçòêðî Û² ± É ¼ Í«² ± îçêòðïêòððð îïôïì îçòêðî Ô µ ³±²± Ì Õ««³± ìíòéçîòððð íôïí ìòíéç ß² ±² Í»¾ ² îëòéêðòððð ïôèì îòëéê Ö«³ ïòìððòðððòððð ïðð ïìðòððð Ó»²» ««¼ ² ³»²¹» «µ ² ³ ¼ ³ ³ ² ²ñ ±»» л «² ¼ ² ³»² µ ²ñ ³»² «³ ¾ «²¹ µ ² ¼ µ» «µ ²ô «³»¾ ² µó¾ ² µ² êððòðððòððð ³ ¼»²¹ ² ² ²±³ ² Î ïðð ø» ««ô Ó»²» «««² «µ ³»²½ µ ²» ««³ л «²»» ¼ µ ² µ ²² л² ² ˳«³ ³ó ³ ²¹ ¼ µ ² ¼ ² ¼ «µ» ¼ ³ µ ³» «Ð Ó±¼ ¼ ²» ³ «µ ³ó ³ ²¹ ¼ ³ µ ±»»³»¹ ²¹ ³ô Ó»²» «²¹«¾ ² ««² ² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² µ±³ л «²ô Í» ²¹¹ ««² ² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³»¾ ¹ ¾» µ«æ êê îðí

216 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íïò ÐÛÎ ÍÌ Éß ÍÛÌÛÔßØ ÌßÒÙÙßÔ ÒÛÎßÝß ø ² «² Ó»²» «²¹«¾ ² ««² ² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² µ±³ л «²ô Í» ²¹¹ ««² ² ²¹¹± Ü»µ ¼ ² Ü» ² Õ±³»¾ ¹ ¾» µ«æ Ü» ² Õ±³ Õ±³ Ë ³ æ ̲ò ͱ»¼ ± ͱ» ± ±²± Õ±³ æ ̲ò ¾²«Í«² ± Õ±³ ²¼»»²¼»² æ ̲ò Þ ²«Ú Ö±»º Ô«³ ² «Ü» ² Ü»µ Ü»µ «Ë ³ æ ̲ò Ø ²¼ Í«² ± Ü»µ «æ ̲ò Ð ²¼ ͫͱ» ± ±²± Ü»µ «æ ̲ò Û² ± É ¼ Í«² ± Ü»µ «²¼»»²¼»² æ Ò ò Í«² Õ ³ Ó»³¾» µ ² µ«µ» ¼ Ü»µ л «² «² «µ ³» µ«µ ²»³«¼ ²» ²¼ µ ² ²¹ ¼» «µ ²» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»² ² «³«³ ³ µ» ¼ ³ µ ³» «³±¼ ô Ó»³¾» µ ² µ«µ» ¼ Ü» ² Õ±³ л «²ô «² «µ ³»² µ ² ¼ ³ µ»»²¼ ²¹ ¼ ¾«¼ ¼ ² Ò± ³»²¹»² µ» ² «³ ³ ²¹ ¼»³ µ ² ¼ ² ¼» ± ô Ó»²» « «¾ ²» ««²¹¹ ² ¼ л «² ¼ ³ ²¹µ»² ² «³«³ ³ µ» ¼ ³ µ ³» «³±¼ ô ¾ò л «²» ³» µ«µ ²» «² ² µ»» ««² ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» Ý»¼ Í ßÙ ¼ ²¹¹ ïí ѵ ±¾» îðïïò Ú ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» Þ ²µ»»¾««¹ «¼ ¼ ¾ µ ² ¼ ²¹¹ ²¹ ³ ø ¼ µ ¼ «¼ ò ½ò л «²» ³» µ«µ ²» «² ² µ»» ««² ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» Þ ²µ Í ²óÎ ¾± øß Ô ³»¼ ¼ ²¹¹ îð ѵ ±¾» îðïïò Ú ² ³ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» Þ ²µ»»¾««¹ «¼ ¼ ¾ µ ² ¼ ²¹¹ ²¹ ³ ø ¼ µ ¼ «¼ ò ¼ò л «² ³»²¹ µ» ² ² µ»¼ Ò±òððïñÍÝÞóÔÙÔñÈñîðïï ¼»²¹ ² ÐÌ Í ² Í»» ô µ ²¹ ¾»» ô ¼ ²¹¹ í ѵ ±¾» îðï﻾» ËÍÜ îðòêððòðððò Ð ² ³ ² ² ¼ ¾» µ ² «² «µ ³» «² «²¹ л «² µ» ¼ Ý»¼ Í ßÙ ¼ ² Þ ²µ Í ²óÎ ¾± øß Ô ³»¼ ø ¾ ¼ ² ½ ò Þ» ¼ µ ² л «¾ ² л ² ² Õ»¼» ²¹¹ ðí Ò±ª»³¾» îðïï ² ³ ²»»¾«¼ µ»² µ ² ¾«²¹»¾» îû ¼ ³¾ ²¹µ «µ«¾«²¹ Ê Ü± ß³» µ Í» µ» ²²«³ ²¹ ¼» ¾ µ ² ±» Ô»³¾ ¹ л² ³ ² Í ³ ² ² ¼ ¾«²¹ ¼ ¾ µ ²ò Ð ² ³ ² ² µ ² ³ ± ¼ ³ µ «ê𠾫²» «²¹ ³«²¹¹ í ѵ ±¾» îðïï ¼ ² «¼ «²» ³¾ ó ³¾ ² ²¹¹ é ѵ ±¾» îðïêò ÐÌ Í ² Í»» ¼ µ ³»³ ² ³ ² ² ² ³ ² µ»¼ ²¹ ¼ ¾» µ ² µ» ¼ л «² ø ¼ µ ¼ «¼ ò êé îðì

217 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íîò ÎÛÕÔßÍ Ú ÕßÍ ßÕËÒ Ð» «² «¹ ³» µ«µ ²»µ º µ µ«² ¼ ³ ± ² µ»«²¹ ² «² «µ «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ ó ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððç ¼ ² îððè» ¼»µ º µ ¹» «¼»²¹ ²»² ² ± ² µ»«²¹ ² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðï𻾠¹ ¾» µ«æ ÌßØËÒ îððç Ü ± µ ²»¾» «³² λµ º µ ñ л²» «² Í»»»µ º µ Ô ± ² б Õ»«²¹ ² ß» Ð «²¹ «Ð µ ¾»» éòîéç ó éòîéç Ð µ µ» ¹ èêòéçð øïëè èêòêíî Ð «²¹ ²ó ² íî øîï ïï Ë ²¹ ³«µ»³¾» ² ïîòïðë øïïòçêç ïíê Þ ¼ ¾ ¼ ³«µ ììð îð ìêð Ô ¾ Ø«²¹ «Ð µ ¾»» ïéì îîè ìðî Ð µ µ» ¹ çïòçëì øçòðëç èîòèçë Ø«²¹ ²ó ² Ð µ ¾»» îòìéì øïòëîì çëð Ð µ µ» ¹ ëëòðïì øïòêïë ëíòíçç Þ ²¹ ³ «¼ ¾ ïîòèçë øð ïîòèçë Ë ²¹ ³«µ»² «² êìï øïëè ìèí Ô ± ² ß «Õ ß «Õ Ü ßµ ª Ñ» л²» ³ ² µ ¼» ²¹¹ ² êïìòíçê êïòèéì êéêòîéð л³¾ ² µ µ» ¼»³ ±µ øëéìòíçë øíïòðîð øêðëòìïë л³¾ ² µ µ» ¼ µ ² ó øçòêéë øçòêéë Õ ¼ µ ² ¼ ±» ìðòððï îïòïéç êïòïèð л²» ³ ² ø𻳾 ² ±» ²² ó ïïòïîï ïïòïîï л²» ³ ² Ð µ ó ìòîçð ìòîçð л³¾ ² Ð µ øîòîìé øîîòéïé øîìòçêì л²» ³ ² ¾«²¹ ó îìð îìð Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª ±» íéòéëì ïìòïïí ëïòèêé ß «Õ Ü ßµ ª ²ª» л ±» ²»» øïèòïìç øíèï øïèòëíð Ø»² «²»» êè êì ïíî л²» ³ ²ñ ø𻳾 ² «²¹ µ ¾»» ó øïçòçìê øïçòçìê Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª ²ª» øïèòðèï øîðòîêí øíèòíìì êè îðë

218 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íîò ÎÛÕÔßÍ Ú ÕßÍ ßÕËÒ ø ² «² ÌßØËÒ îððç Ü ± µ ²»¾» «³² λµ º µ ñ л²» «² Í»»»µ º µ ß «Õ Ü ßµ ª л²¼ ² ² л²» ³ ²ñ ø𻳾 ² «²¹ µ ¾»» ó øîìòððð øîìòððð л²» ³ ² «²¹ ¾ ²µ ïéíòêíé øïîðòêëç ëîòçéè л³¾ ² «²¹ ¾ ²µ øïéìòëçî ïìèòèðè øîëòéèì л³¾ ² ¾«²¹ øëòèìì øïòêëé øéòëðï Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª»²¼ ² ² øêòéçç îòìçî øìòíðé ÌßØËÒ îððè Ü ± µ ²»¾» «³² λµ º µ ñ л²» «² Í»»»µ º µ Ô ± ² б Õ»«²¹ ² ß» Ð «²¹ «Ð µ ¾»» çòðïç øèí èòçíê Ð µ µ» ¹ ëçòèéé øèéê ëçòððï Ð «²¹ ²ó ² çî øçð î Ë ²¹ ³«µ»³¾» ² èòïîî øêòîïî ïòçïð Þ ¼ ¾ ¼ ³«µ ìðð éç ìéç Ô ¾ Ø«²¹ «Ð µ ¾»» íïòìéî ó íïòìéî Ð µ µ» ¹ íïòéðé øçð íïòêïé Ø«²¹ ²ó ² Ð µ ¾»» íòðíð øïòëêì ïòìêê Ð µ µ» ¹ ìêòêíè øëòíéï ìïòîêé Þ ²¹ ³ «¼ ¾ êòëêì ó êòëêì Ë ²¹ ³«µ»² «² îïê øïëé ëç êç îðê

219 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² íîò ÎÛÕÔßÍ Ú ÕßÍ ßÕËÒ ø ² «² ÌßØËÒ îððè Ü ± µ ²»¾» «³² λµ º µ ñ л²» «² Í»»»µ º µ Ô ± ² ß «Õ ß «Õ Ü ßµ ª Ñ» л²» ³ ² µ ¼» ²¹¹ ² êèêòìçì êíòîíì éìçòéîè л³¾ ² µ µ» ¼»³ ±µ øêðèòéëð øïïêòîðì øéîìòçëì л³¾ ² µ µ» ¼ µ ² ó øçòìíð øçòìíð Õ ¼ µ ² ¼ ±» ééòéìì øêîòìðð ïëòíìì л²» ³ ² ø𻳾 ² ±» ²² ó îíòðïí îíòðïí л³¾ ² Ð µ øïðòçîç øçòééè øîðòéðé л²» ³ ² ¾«²¹ ó ìîê ìîê Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª ±» êêòèïë øìèòéíç ïèòðéê ß «Õ Ü ßµ ª ²ª» л ±» ²»» øïðîòëêê íëòîêë øêéòíðï Ø»² «²»» íëç ïî íéï л²» ³ ²ñ ø𻳾 ² «²¹ µ ¾»» ëì îíòéçî îíòèìê Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª ²ª» øïðîòïëí ëçòðêç øìíòðèì ß «Õ Ü ßµ ª л²¼ ² ² л²» ³ ²ñ ø𻳾 ² «²¹ µ ¾»» ó îìòððð îìòððð л³¾ ²» ¹«² «øîî ó øîî л²» ³ ² «²¹ ¾ ²µ ïïðòèðì øéêòëïì íìòîçð л³¾ ² «²¹ ¾ ²µ øéîòéçî ëðòîìë øîîòëìé л³¾ ² ¾«²¹ øçòëèï øïòïëî øïðòéíí Õ ¾» ¼» ±» ¼ ø¼ ¹«² µ ² «² «µ µ ª»²¼ ² ² îèòìðç øíòìîï îìòçèè éð îðé

220 ÐÌ ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓß Ì¾µ ÝßÌßÌßÒ ßÌßÍ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ ËÒÌËÕ ÐÛÎ ÑÜÛ ÛÒßÓ ÞËÔßÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íð ÖËÒ îðïï ÜßÒ îðïð ÜßÒ ÌßØËÒóÌßØËÒ ÇßÒÙ ÞÛÎßÕØ Î ÐßÜß ÌßÒÙÙßÔ íï ÜÛÍÛÓÞÛÎ îðïðô îððçô îððè øü ³ Ö«² Ϋջ½«Ü ² µ ² Ô ² ííò ÐÛÒÛÎÞ ÌßÒ ÕÛÓÞßÔ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ Ð» «²» ³»²» ¾ µ ² µ»³¾ ± ² µ»«²¹ ² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ² îððç ¼»²¹ ² ²¹µ» ¾ ²¼ ²¹ ² «² «µ «² îððèò Ô ± ² µ»«²¹ ² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ² îððç» ¼ «¼ ±» Õ ² ± ßµ«² ² Ы¾ µ Î ³ É»²¼ ¼»²¹ ² ± ² «¼ ± ²¼»»²¼»² Ò±ò ßïïóÓÉñÍÝÞñ ÑÒÛñêëð ²¹¹ ïç ß¹««îðïïò Ô ± ² µ»«²¹ ² «² «µ «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îððè» ¼ «¼ ±» «¼ ± ²¼»»²¼»² ²ò Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»²½ ² л «² «² «µ ³» µ«µ ² л² ² ˳«³ Í ³ л ¼ ² ô ± ² µ»«²¹ ² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïð ¼ ² îððç ¼»²¹ ² ²¹µ» ¾ ²¼ ²¹ ² «² «µ «² îððè ¼» ¾ µ ² µ»³¾ ¼»²¹ ² ¾»¾» ³¾ ²»²¹«²¹µ ² ¼ ¼ ³ Ý ² Ô ± ² Õ»«²¹ ² Ò±ò ï ô î¾ôíôìôëôïîôïí ôïí¾ôîïôîê¾ôîèôîçôíïô ôíí ¼ ² íìò íìò ÐÛÒÇÛÔÛÍß ßÒ ÔßÐÑÎßÒ ÕÛËßÒÙßÒ Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ²»² ² «³«³» ¼ ² ³ô Ü»µ л «²» ³»²» «««² «µ ³»²» ¾ µ ² ± ² µ»«²¹ ² л «² «² «µ» ±¼»»² ³ ¾«² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïï ¼ ² îðïð ¼ ² «²ó «² ²¹ ¾» µ ¼ ²¹¹ íï Ü»»³¾» îðïðô îððç ¼ ² îððè ¼ ²¹¹ ðí Ò±ª»³¾» îðïïò éï îðè

221 XVIII. LAPORAN PENILAI îðç

222 Ø ³ ²»²¹ ¼ µ± ±²¹µ ² îïð

223 ÕÖÐÐ ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Õ ² ± Ö Ð»² Ы¾ µ ² Ë ÕÖÐÐ Ò±ò îòðçòððêè Ó»² Þ ª ô Ô ² îè Ö ² ÕØò Ó Ó ² «Õ ªò ïîê Ö µ ïðîîðô ²¼±²» Ì» ò æ øêîóîï ëéçëóðëðë Ú ò æ øêîóîï ëéçëóðëëë Ö µ ô çò±ª»³¾» îðïï Ò±ò λºò ïíëñíéðñßüúñè ñïï Õ» ¼ ô Ü»µ ÐÌòÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓßô ̾µ Ö ² Ð ²¹» ² Ö µ Ò±ò ëë Ö µ Ыô ïðéíð ²¼±²» Î ÒÙÕßÍßÒ ØßÍ Ô ÐÛÒ Ôß ßÒ ÐÎÑÐÛÎÌ Ó µ ÐÌò ÍßÎßÒßÝÛÒÌÎßÔ ÞßÖßÌßÓßô ̾µ Ü»²¹ ² ± ³ ô ÐÛÒËÙßÍßÒ Í» «¼»²¹ ² ² «µ ²¹ µ ³» ³ ¼ ÐÌò Í ² ½»² Þ ³ ô ̾µô ²¹» ½ ² «³ ¼ ³ µ±² µ»²«¹ ² ïéïñíéðñýñòóêßôñê ñîðïïô» ²¹¹ ï Ö«îðïï ³ µ µ ³ ÕÖÐÐ Í«² É ¼ ± ± ú λµ ² ¼»²¹ ² Ò±³± ² îòðçòððêèô ¾» ¼ µ ² Õ» ««² Ó»²» Õ»«²¹ ² Ò±ò ïîèìñõóòïñîððçô» ²¹¹ ïí Ò±ª»³¾» îððç ¼ ² Í«Ì ²¼ Ì» ¼ º Ð ±º» л²«² ²¹ Ð Ó±¼ ²¹ ¼ µ» «µ ² ±» ÞßÐÛÐßÓ Ò±³± ÍóïïìñÞÔñîðïð» ²¹¹ ïï Ö ²«îðïðô ³ µ µ ³» ³» µ«µ ²»² ² Ð ±» ²¹ ¼ ³ µ ñ¼ µ«±» ÐÌò Í ² ½»² Þ ³ ô ̾µ ²¹ ¾» ±µ ¼ Ö ² Î Ì ³» ²¹ô Õ ò Õ ² Î ò ðîñðïô Õ» «² Ó»µ ô Õ»½ ³ ² Ý µ ³»µô Õ ²¹ô Ö Þ ô ²¼±²» ò Ü ³ ³» µ ² µ ² «¹»² ² ² ô µ ³» ³»³» ³¾ ²¹µ ² ¼ ² ³»³» µ ² ó»¾ ¹ ¾» µ«æ Ý µ«² л²«¹ ² л²«¹ ² ² ³» «µ ²»² ² Ð ±» ²¹ ³» ² ² ² ô ¾ ²¹«² ²ô ²»»²¹µ ô ³» ²ô» ² ¼ ² µ»²¼ ²ô» ¼ µ» ³ «µ ¾ ² ¾ µ«ô ²ª»² ± ô» ² µ ² ± ô ±¼«µ ô «µ«½ ¼ ²¹ ¼ ² µ ª ¼ µ ¾» ««¼ «²ô ²¹ ¼ ³ µ ñ¼ µ«±» ÐÌò Í ² ½»² Þ ³ ô ²¹»» µ ¼ Ö ² Î Ì ³» ²¹ô Õ ò Õ ² Î ò ðîñðïô Õ» «² Ó»µ ô Õ»½ ³ ² Ý µ ³»µô Õ ²¹ô Ö Þ ô ²¼±²» îïï

224 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Ì««² л² ² Ì««² ¼» ² ² ² ô»» ²¹ ¼ «µ ² ±»»³¾» «¹ ¼ «² «µ µ»» «² л² ² ˳«³ Í ³ л ¼ ² ³» «³±¼ ø ² Ы¾ ½ Ѻº» ²¹ ñ ÐÑ ò Ü Ò ¼ ² Ü»º ² Ü Ð»² ² ²¹ ¼» µ ² ¼ ³»² ² ²» «««²»² ² ¼ Ò Ð ò Ò Ð ¼ ¼»º ² µ ²»¾ ¹» ³» «³ «²¹ ¼ ²¹¹»² ²ô ²¹ ¼ ¼» ±» ¼ ² µ «¾» ²«µ ² ««±» ô ²»³¾» ²¹ ¾» ³ ² ³»³¾» ¼»²¹ ²»² «²¹ ¾» ³ ² ³»² «ô ¼ ³ ««² µ ¾»¾ µ ²ô ²¹»³ ²² ¼ µ«µ ²»½ µô ¼ ³ ² µ»¼«µ ³ ²¹ó³ ²¹ ¾» ²¼ µ ¼»³ ³ ² ²¹ ¼ ³ µ ² ô µ» ó ² ¼ ² ² µ ²ò øíð ïòíòï Ì ²¹¹ ²»µ ¼ ²Ì ²¹¹ л² ² ²»µ» ¼ ±» ¼ ±µ ¼ µ«µ ² ¼ ²¹¹ ì Ö«³ ¼»²¹ ² ê Ö«îðïïò Í»¼ ²¹µ ² Ì ²¹¹ л² ² ¼ ¼» µ ² ¼ ²¹¹ íð Ö«² îðïïò л² ² ² ¾» µ ¾ ¼ ²¹¹»² ² ¼ ²»²¼ ³»²¹»² µ±²¼ ¼ ²»²¹¹«² ² ¼ ¾» ¼ µ ²»²¹ ³ ² ¼ ²¹¹»² ²»»¾«ò Ó Ë ²¹ Í» «¼»²¹ ² ±» ²¹ ¾» µ«¼ ²¼±²» ô ¼ ³»² ² ² ³ «²¹ ²¹ ¼» ¹«² µ ² ¼ ²¼±²» Ϋò Ð ¼»² ² ² ¼ µ«µ ²ô ² «µ ³ «²¹ Î ¼ ¾»¾» ³ «²¹ ²¹ øµ²¹ ¼ æ ï ËÍÜ ã Î ò èòëçéôó øß³» µ Í» µ å ï ÝÒÇ ã Î ò ïòíîèôìîôó øý ² å ï Û«ã Î ò ïîòìêïôéèôó øû«± å ï ÙÞÐ ã Î ò ïíòèíìôéíôó ø ²¹¹ å ï ßËÜ ã Î ò çòîïçôèèôó øß«ô ± ² л² ² Ô ± ²»» ²½ ³»²¹»²»² ² ² µ ³ µ ² ¼ ³ ± ²»² ² µ ³ ¼»²¹ ² ²±³± ± ² ìíëóîûêñíéðñßððóýñè ñïïò ÐÛÒÜÛÕßÌßÒ ÐÛÒ Ôß ßÒ Ü ³ ³» µ«µ ²»² ² ² ô µ ³ ¾»»¼±³ ² ¼ Í ²¼ л² ² ²¼±²» øíð Ì «² îððé ¼ ² Õ±¼» Û µ л² ²¼±²» øõûð ô» ³»²¹ ½«¼ л «² Þ» ³ ¼ ² ÔÕ Ò±ò Ê òýò컲 ²¹ л¼±³ ² л² ² ¼ ² л² ²Ô ± ² л² ² Ð ±» ¼ Ð Ó±¼ ò л²¼»µ ² ²¹ ¼ µ«µ ² «² «µ»² ² ±» ¼ ÐÌ Í ² ½»² Þ ³ ô ²¹» ¼ Ì ² ô Þ ²¹«² ²ô Í ² л»²¹µ ô Ó» ²ô л ² ¼ ² Õ»²¼ ²ô ¼»¾ ¹ ¾» µ«æ л² ² Ì ² ô Þ ²¹«² ² ¼ ² Í ²»»²¹µ ˲ «µ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ¼ ² ô ¾ ²¹«² ² ¼ ² ²»»²¹µ ô µ ³ ³»²¹¹«² µ ² л²¼»µ ² Þ ò л²¼»µ ² ² ³»³» ³¾ ²¹µ ² µ»³«²¹µ ² ² ¾ ô»¾ ¹ «¾ «¼»³¾» ² ««±» ô»»± ²¹ ¼ ³»³¾ µ ¼ ±» ««¾ «² ²¹ ³»³¾» µ ² µ»¹«² ² ²¹»¾ ²¼ ²¹ò Ü ³ µ±²»µ»»»ô»»± ²¹ ¾ ² ¼ ²¹¹ ¼ µ «² «µ ³»³¾» Ì ² ²¹»¾ ²¼ ²¹ ¼ ² ³»³¾««²¹»³¾ ²¹ ²» ² ºô µ»½«³» ¾ µ ² ²¹µ µ «²¹»¾ ² ²¹ô µ» ¼ µ² ³ ² ² ¼ ²» µ± ²¹»¾ ²¹¹ ò Ü ³ µ»µ² ô»²¼»µ ² ² «¹ ³» ¾ µ ²» ³ ¼»» «² «µ ±» ²¹»¾ «¼ ²ñ «³»³ µ µ»«²¹ ² º«²¹ ±² ¼ ³ ²» ³ ¾ ¾ ½ ¼ µ ³» ³ «¹ ²¹ ³«²¹µ ² ¼ ¾ µ ² «² «µ ±» ²¹ ¼ ² ò îïî

225 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Ð»²¼»µ ² ² µ ³ ¹«² µ ² ¼»²¹ ² ² µ ³ ¼ µ ³»²¼ µ ²»³¾ ²¼ ²¹»»² ¼ ±» ²¹ ¾» «¾ µ ¾ ô µ ««² ¼ ³ µ»²» «²» ¾ ²¼ ²¹ ² ² ¼ ó¼»³¾ ²¼ ²¹ ²¹ ¾»» µ± ¼ ² ¼ ³»²»¾ ¾µ ² µ» µ«²»² ² ³»² ¼»¾»²¼ ô» ²¹¹ µ ³ ³ «µ ² л²¼»µ ² Ü Ð ¼ µ ¼ µ ³ ¹«² µ ²ò ˲ «µ л²¼»µ ² л²¼ ²ô µ ³ ¼ µ ¼ ³»²» µ ² ¼ ±» ² ¼ µ»² µ ² ±» ² ¾«µ ² ±» ²¹ ³»²¹ µ ²»» ±» ««² ¹»¼«²¹ ²¹ ¼» µ ²ò Ò ² µ ³ ¼ µ ² ¼»²¹ ² ³»²¹ ² ¼ ó¼ ² ²¹»» «««² ²¹ ³ ¼ µ ² ²¹ ¾» ¼ ¼»µ ±» ò Ü ¼ ó¼»»¾«ô «² «µ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ² ô µ ³ ³» µ«µ ²»²» «² ñ» ¾ ²¼ ²¹ ²» ¼ ² ¼ ±» ²¹ ¼ ² ò л²» «² ²¹ ¼ µ«µ ² ³» «² ² æ Ø µ ² ô µ±²¼»² «²ô µ±²¼ ô ±µ ô º µ ² ò ˲ «µ ¾ ²¹«² ² ¼ ² ²»»²¹µ ²¹ ¼ ô µ ³ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ¾» ¼ µ ² Þ Ð»²¹¹ ² Þ «¼ ±» ô µ»³«¼ ² ¼ µ«²¹»² ««² ¼ ±»»»¾«ò Þ Ð»²¹¹ ² Þ «¼» ³ ¾ ²¹ ¼ µ» «µ ² «² «µ ³»³¾«««±» ¾ «²¹» ¼»²¹ ² ±» ²¹ ¼ ² ô ¾» ¼ µ ² ¹ ²»»³ ¼ ²¹¹»² ²ò Í»¼ ²¹µ ²»² ««² ¼ «²¹ ¾» ¼ µ ² «³º»µ º ¼ ±» ²¹ ¼»² «µ ²» «¼ ¼ ¼ µ ²»³» µ ² º µ µ±²¼ ¼ ² µ ² ô ³» «µ» «µ ² º µô µ»³«²¼«² º«²¹ ±² ¼ ² µ»³«²¼«²»µ±²±³ ô µ «¼ ò Õ» «µ ² Ú µ Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² «³«¼ ² µ±²¼ º µ ²¹ ¼ ² ²» µô «µô µ» «µ ² ¼ µ±² «µ ² ò Õ»³«²¼«² Ú«²¹ ±² ß¼ ²»»²½ ² ² ²¹ µ«²¹ ¾ µô «µ«²ô ³±¼» «¾»² «µ ²¹ µ«²¹» ô «³«¼ ² ²ó ²ò Õ»³«²¼«² Ûµ±²±³ ßµ ¾»²¹ «¼ «²¹ ³»³»²¹ »» «¾ ² ± ô» «²ó» «²»³» ² ¼ ²» «²ó» «² ² ²¹ ³»³¾ ò Ü» µ ² ² ²¹» ²ô ³ ²º ô» ² ¼ ² µ»¹«² ² ¼ ±» ò л² ² Ó» ² ¼ ² л ² ˲ «µ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ¼ ³» ² ¼ ²» ² ²¹ ³»² ¼ ±¾»µ ¼ ³»² ² ² ô µ ³ ³»²¹¹«² µ ² л²¼»µ ² Þ ô л²¼»µ ² ² ³»³» ³¾ ²¹µ ² µ»³«²¹µ ² ² ¾ ô»¾ ¹ «¾ «¼»³¾» ² ««±» ô»»± ²¹ ¼ ³»³¾ µ ¼ ±» ««¾ «² ²¹ ³»³¾» µ ² µ»¹«² ² ²¹»¾ ²¼ ²¹ò Ü ³ µ±²»µ»»»ô»»± ²¹ ¾ ² ¼ ²¹¹ ¼ µ «² «µ ³»³¾» Ì ² ²¹»¾ ²¼ ²¹ ¼ ² ³»³¾««²¹»³¾ ²¹ ²» ² ºô µ»½«³» ¾ µ ² ²¹µ µ «²¹»¾ ² ²¹ô µ» ¼ µ² ³ ² ² ¼ ²» µ± ²¹»¾ ²¹¹ ò Ü ³ µ»µ² ô»²¼»µ ² ² «¹ ³» ¾ µ ²» ³ ¼»» «² «µ ±» ²¹»¾ «¼ ²ñ «³»³ µ µ»«²¹ ² º«²¹ ±² ¼ ³ ²» ³ ¾ ¾ ½ ¼ µ ³» ³ «¹ ²¹ ³«²¹µ ² ¼ ¾ µ ² «² «µ ±» ²¹ ¼ ² ò îïí

226 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Ð»²¼»µ ² ² µ ³ ¹«² µ ² ¼»²¹ ² ² µ ³ ¼ µ ³»²¼ µ ²»³¾ ²¼ ²¹»»² ¼ ¼ ³» ² ¼ ²» ² ²¹ ¼ ² ô» ²¹¹ µ ³ ³ «µ ² л²¼»µ ² Ü Ð ¼ µ ¼ µ ³ ¹«² µ ²ò ˲ «µ л²¼»µ ² л²¼ ²ô µ ³ ¼ µ ¼ ³»²» µ ² ¼ ±» ² ¼ µ»² µ ² ±» ² ¾«µ ² ±» ²¹ ³»²¹ µ ² ¼ ² ¼ µ ¼» µ ² «² «µ ³»²¹ ²»²¼ ²ò ˲ «µ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ³» ² ¼ ²» ²»»² ô µ ³ ³»²¼ µ ² Þ Ð»²¹¹ ² Þ «±» ¾» ¼ µ ² ¼ ¼ ô µ»³«¼ ² µ ³ µ«µ ²»² ««² ²¹ ¼ «²¹ ¼»²¹ ² ¾» ¼ µ ² «³º»µ º ¼ ±» ²¹ ¼»² «µ ²» «¼ ¼ ¼ µ ²»³» µ ² º µ µ±²¼ ¼ ² µ ² ô ³» «µ» «µ ² º µô µ»³«²¼«² º«²¹ ±² ¼ ² µ»³«²¼«²»µ±²±³ ô µ «¼ ò Õ» «µ ² Ú µ Í» «¾«²¹ ² ¼»²¹ ² «³«¼ ² µ±²¼ º µ ²¹ ¼ ² ² «³«ô ²»²»²¹¹«² ²ô»³» ² ¼ ² µ±²¼» ò Õ»³«²¼«² Ú«²¹ ±² Õ» ²¹¹ ²»µ²± ±¹ ô»»²½ ² ² ²¹ µ«²¹ ± ³ ô «µ«²ô ³±¼» «¾»² «µ ²¹ µ«²¹» ô ¼ µ ¼ ²» ²»²«² ²¹ ²¹»³» ² ¼ ²»²¹¹«² ² ²¹ ¼ µ» «¼»²¹ ² º«²¹»³«ò Õ»³«²¼«² Ûµ±²±³ ßµ ¾»²¹ «¼ «²¹ ³»³»²¹ »» «¾ ² ± ô» «²ó» «²»³» ² ô µ±²¼»µ±²±³ ô ³»²¹¹«² ² Ì ² ¼ ² ¾ ²¹«² ² ²¹» ¾ ô µ» ²¹µ ² ¾ ² ¾ µ«¼ ² «²¹µ«²¹ ² ¼«ò л² ² Õ»²¼ ² ˲ «µ ³»²¼ µ ² ²¼ µ Ò Ð ¼ µ»²¼ ² ²¹ ³»² ¼ ±¾»µ ¼ ³»² ² ² ô µ ³ ³»²¹¹«² µ ² л²¼»µ ² Ü Ð ò л²¼»µ ² ² ³»³» ³¾ ²¹µ ²»² «² ¼ ±»»»² ²¹¹ ² ¼ ² ¼ ²¹» µ ô» ³»²¹ µ ²» ³ ² ³» «±»» ¾ ²¼ ²¹ ²ò Ð ¼ «³«³² ô ±» ²¹ ¼ ² ø±¾»µ»² ² ¼ ¾ ²¼ ²¹µ ² ¼»²¹ ² ² µ ±» ²¹»¾ ²¼ ²¹ô ¾ µ ²¹»» ¼ ³ ««² ±» ²¹ ³ ¼ ³»² ²»² «² ¼ ««±» «¾» ò л²¼»µ ² ² µ ³ ¹«² µ ² ¼»²¹ ² ² ¾ ±»»»² ¾ ² µ» ¼ ¼ ò Í»» ¼ ¼ ¾»¾» ¼»³¾ ²¼ ²¹»»² ô µ ³ ³» µ«µ ²»²» «²» ¼ ¾»¾» º µ ± ñ»»³»² ²¹ ¼ ³»³»²¹ «² ô»» æ µ±²¼ ô «²ô»³¾«²ô µ ³» ² ¼ ² ²ó ² ²¹ ¼ ³»³»²¹ «² ±» ô ²¹ µ»³«¼ ²»»»²» «² ¼ µ«µ ²»µ±² ø»³¾±¾± ²» ¼ ¾» ¾ ¹ ²¼ µ ² ²¹ ¼ µ«µ ²»»»²» «² ¼» ±»»³¾ ²¼ ²¹ «² «µ ³»²¹ µ ² ²¼ µ ² «²¹¹ ò îïì

227 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ ßÍËÓÍ óßíëóí ËÓËÓ ¼ ² ÍÇßÎßÌóÍÇßÎßÌ ÐÛÓÞßÌßÍ Ô ± ² ²¹µ ² ³»² µ ²»²¼ ² ¼ ±» ²¹ ¼ ²» «¼»²¹ ² ¼»² ² ¼ ² ««²»² ² ²¹ ¼ ² µ ² ¼ ³ ± ² ² ò Ô ± ² ² ¼ µ ¾±» ¼ ² ³»² ¼ ¼ µ ¾ ¼ ¹«² µ ² «² «µ ««²» ² ¼ ««² ²¹» ½ ² «³ ¼ ¼ ³ ± ² ² л² ² ² ³»³ ²¼ ²¹ ±» ²¹ ¼ ²»¾ ¹ «µ» «² º µ ²¹ ³»³¾» ¼ ¹«²»»² «ô» ²¹¹ ² ²¹ ¼ µ ² ³»²½» ³ ²µ ² µ» «² ² ¼ µ»» ««² ±» ô» ²¹¹ ««² «µ ³»³ ó³ µ ² ««¾»¾» ²» «² «µ µ»»² ²¹ ²»»² «ô µ ² ³»³¾«± ²»² ² ² ³»² ¼ ¼ µ ¾» µ«ô µ»½«¾»³ ²»»¾ ¼» ³¾ ²¹µ ²»¾» «³² ¼ ² ¼» µ ² ¼ ³ ± ² ² ò Ü ³»² ² ² «±» ¼ «³ µ ² ¼ ³ µ±²¼ µ»»³ µ ² ²¹ ¼ ² ¾» ²¹¹«²¹ ¾ô ¾»¾ ¼»²¹µ» ô» ² ² µ ««ô» ³«² ¼ ¾»¾ ² «²¹ «±»µ Þ µ ±» ³ ««² ² ¼ µ»»²¹ «±» ó ²¹ ¾» º»³¾ ²» ¼ ±» ³ ««² µ±²¼ ² ô µ»½«¼ ² µ ² ¼ ¼ ³ ± ²ò л µ ² ² ²¹ ¼ µ ² ¼ ² ²¹ ³»²½» ³ ²µ ²» ««² ±» ² ³»³» «²¹µ ² µ» ¾ ² «² «µ ³»³¾ µ»² «² ««² µ» «² «² «µ ³»²¹» «µ ² ¾ ó¾ ²¹ ¼» «µ ² «² «µ»² «²ò Õ ³ ¼ µ ³»³ «² µ»»² ²¹ ² «²»½ ²¹ «²¹ ³ ««² ¼ µ ²¹ «²¹ô ¾ µ ±» ³ ««² ² ²¹ ¼ ± µ ²ô ¾ µ»µ ²¹ ³ ««² ¼ µ»³«¼ ² ô ¼ ² ±»»¾ ¾ «µ ³ ¾» ²¼ µ»½ ²¼»»²¼»²ò л³¾» «¹ ¼ ± ²¹ «¾ ¼ ² ²¹ ³»³¾» ² «µ µ» ¼»² ô» ³ «µ ¼ ¼ ³² ¼»µ» «² ¾ ² ô»µ ² «²» ô ³ ²» ô ³ µ ² «¹»² «²¹¹ ò л² ² ² ¾» µ ¾ ¼ ²¹¹»² ² ¼ ²»²¼ ³»²¹»² µ±²¼ ¼ ²»²¹¹«² ² ¼ ¼ µ ²»²¹ ³ ² ¼ ²¹¹»»¾«ò Õ ³ ¼ µ ³» µ«µ ²»²» ²»½ ³»²¼» ³»²¹»² µ» ¼ ²ô µ±²¼ ³ ««² ¾ ²ó¾ ² ²¹ ³«²¹µ ²» µ ²¼«²¹ ¼ ¼ ³ ² ²¹ ¾» º ³» «µ ¼ ² ¼ ³»² ³¾«µ ² µ±² ³ ²» ¼ ²¹µ«²¹ ²»µ ô ±» µ»² «¼ ³ ± ²»² ² ² ¼ «³ µ ² ¾ ² ¾»¾ ¼»²½»³ ²ò Õ ³ ³»³» ³¾ ²¹µ ² µ±²¼ ±» ²¹ ¼ ² ò Ò ³«² ¼»³ µ ² ²»µ ²¹ µ ³ µ«µ ² ¼ µ ³» ²¹µ««ª» «µ «³ ««² «ª» ó «ª»» ¼ µ» «µ ² ¼ ±²¼ ¼ ²ñ ««µ «¾ ²¹«² ² ««² ¾ ¹ ²ó¾ ¹ ² ¾ ²¹«² ² ±» ²¹» ««ô ¼ µ» ¼ ² ¼ µ» ²¹µ «ô ««²» ¼ µ»³«²¹µ ² ² ¼ ² ¾» ±²»³»² ²¹ ³»²¹ ²¼«²¹ µ ¼ «³ ² ²¹¹ ô ¾ ² ³¾ ² ø ¼¼ ª» ½ ½ «³ ½ ± ¼» «¾ ²ó¾ ² ² «²¹ ¾» º ³» «µ ¼ ² ¼ ³»³»²¹ µ± «³µ±²±³ ¼ ±» ò л² ²» ¼ ³» ²ô» ² ¼ ² µ»²¼ ² ¾» ³± ±»¾ ¹ ««² µ»»²¹µ ³ «µ»³«¾ ¹ ² ø ¼ ²»»²¹µ ² ø ½½» ±» ¼ ¼ ³² ²¹»½»µ² ¼ ² º«²¹ «¼ ³» «µ ² «µ» «² ¼ ³ «²»»¾«ò л² ² ² ¼ µ ³»³» «²¹µ ² ² ¾ ¹ ²ó¾ ¹ ² ø ú ½½» ±»»½» ò îïë

228 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Í» ³ ²»µ ô»³» µ ²» ¼ ³» ²ô» ² ¼ ² µ»²¼ ² ²» ¾ ¼»²¹ ³ ² «ô ¼ µ ³»²½ µ««² «µ ³» µ«µ ² «½±¾ ³» ²ô»³» µ ² µ±²¼ ¼ ³ ³» ² «¾ ¹ ²ó¾ ¹ ² ²¹ ¼ µ» ³ «¼ µ ¼ ¼ ½ ò Ñ»»¾ ¾ «¼ ³»² ² ² ô µ ³ ³»²¼ µ ²»² ² ² µ±²¼»½ «³«³ ²¹ ¼ ¼ Ð ±»»»¾ ¾» ¼ µ ² ²º± ³ ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» ±» µ ²¹ ¼ «² «µ ±» ³ ²»³»² ¾ µ ²¹ ³»²¹» µ±²¼ ³» ²ô» ² ¼ ² µ»²¼ ² ¾» ³± ±»»¾«ò Í» ³ ²»µ µ ³» ³» µ«µ ²»²¹»½»µ ²» ¼ «³» ¾» ¼ µ ² ¼ ñ¼ º ³» ²ô» ²ô ¼ ² µ»²¼ ² ²¹ ¼ ¾» µ ² ±» µ л³¾» Ì«¹ µ» ¼ µ ³ ò Õ ³ ³»²¹ «³ µ ² ¾ ¼ º ±» ²¹ ¼ ¾» µ ²»» «¼»²¹ ² µ±² µ»²«¹ ² ²¹» ¼ ²¼ ²¹ ² ò ²»µ ²¹ µ ³ µ«µ ² ¼ µ ¼ ³ µ «¼µ ²»¾ ¹ «ª» ±» ô µ»½«¼ ² µ ² ² ¼ ¼ ³ ± ²ò Ò ¼ ½ ² «³µ ² ¼ ³ ³ «²¹ λ «¾ µ ²¼±²» øî«ô ¼ ²ñ «ª»²²» ³ ² ²»³¾» «¹ ¼»²¹ ² ² «µ ¼ ³ «²¹ ²¹ ¾» ¼ µ ² µ²¹ Þ ²µ ²¼±²» ¼ ²¹¹»² ² ÕÛÍ ÓÐËÔßÒ ØßÍ Ô ÐÛÒ Ôß ßÒ Þ» ¼ µ ² ½ ó½»² ² ²¹ ³ô» ³»³» µ ²»³«µ»» ²¹ ²ô º µ ± óº µ ±»» ²¹» ¼ ¼ ³ ± ² ² ¼ ² ¾» ¼ µ ² ¼ «³ ¼ ² ó»³¾ ² ²¹ ¾» µ«ô µ ³ «µ ²»² ² ¾» µ«² æ Õ»» ²¹ ² ²¼ µ Ò Ð øî ò ó Ì ² øô«æ ìêòðëë ³n ïçòíìíòïððòðððôó ó Þ ²¹«² ²ó¾ ²¹«² ² êîòêïèòçððòðððôó ó Í ² л»²¹µ ïòíðêòíððòðððôó ó Ó» ² ¼ ² л ²² ïéèòìïêòðððòðððôó ó Õ»²¼ ² íòçéêòðððòðððôó ̱ Î ò îêëòêêðòíððòðððôó îïê

229 ÍËÍßÒ É ÜÖÑÖÑ ú ÎÛÕßÒ Ü»²¹ ² ¼»³ µ ² ³»²«²¼ µ ³ æ Î ò îêëòêêðòíððòðððôó øì» ¾ ²¹ æ Ü«Î «Û² ³ Ô ³ Ы«Ô ³ Ó Û² ³ Î «Û² ³ Ы«Ö«Ì ¹ Î «Î ¾«Î«¼ ³» «µ ² Ò Ð ¼ ±» ²¹ ¼ ³ µ ñ ¼ µ«±» ÐÌò Í ² ½»² Þ ³ ô ̾µ ¾» «² ô ¾ ²¹«² ²ô ²»»²¹µ ô ³» ²ô» ² ¼ ² µ»²¼ ² ²¹ ¾» ±µ ¼ Ö ² Î Ì ³» ²¹ Î ò ðîñðïô Õ» «² Ó»µ Ö ô Õ»½ ³ ² Ý µ ³»µô Õ ²¹ô Ö Þ ô ¼ ²¹¹»² ² íð Ö«² îðïïò л² ² ² ¾» ¹ ² «²¹ µ» ¼ ó»¾ ¹ ¾» µ«æ Ð ±» ²¹ ¼ ² ¼»²¹µ ¼»²¹ ² ¼±µ«³»² µ»»³ µ ²ñ»²¹«² ² ²¹ ¾» µ«¼ ²»½ «µ«³ô ¼ ¼ µ ² ¼ ² ¾»¾ ¼ µ ²ô «² «² «²¹ ² «² «¹» ² ²¹ ¼ µ»³«µ µ ² ¼ ³ ± ² ² ò Ð ±» ²¹ ¼ ² ¼»²¹µ ¼»²¹ ²» ² ² ²¹ ¼» «µ ²ò Þ ²ô µ±²¼ ô µ±³»² ¼ ² ¼» ²¹» «¼ ³ ± ² ² ò Ü ² µ ³»¹ µ ² ¾ µ ³ ¼ µ µ ² ³»² µ µ»«² «²¹ ²ô ¾ µ»µ ²¹ ³ ««² ¼ ³ ²¹ µ ² ¼ ²¹ô ¼ ±» ²¹ ¼ ² «¼ ² ²¹ ¼» ±» ò ر ³ µ ³ ô ÕÖÐÐ Í«² É ¼ ± ± ú λµ ² л³ ³ ² λµ ² Í«² É ¼ ± ± ÍÌÌÜ Ò±ò ðéñþôñíììüóðñßñîððê ÓßÐÐ æ çëóíóððêïð ² Ð»² æ Ðóïòðçòððïçè îïé

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk

KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk KETERBUKAAN INFORMASI SEHUBUNGAN DENGAN TRANSAKSI AFILIASI PT SARANACENTRAL BAJATAMA Tbk Bidang Usaha: Industri untuk berbagai pekerjaan khusus terhadap logam dan barang-barang dari logam. KANTOR PUSAT:

Lebih terperinci

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK.

PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK. PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PT MNC KAPITAL INDONESIA TBK TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MERUPAKAN INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI DALAM

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN

Lebih terperinci

PEMESANAN DAN PENJATAHAN SAHAM SERTA PROSEDUR PENJATAHAN SAHAM PT BANK QNB KESAWAN Tbk UMUM Berdasarkan Prospektus Penawaran Umum Terbatas IV yang diterbitkan pada tanggal 2 Juni 2014, PT Bank QNB Kesawan

Lebih terperinci

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA.

SAHAM YANG DITAWARKAN DALAM PENAWARAN UMUM INI SELURUHNYA AKAN DICATATKAN DI PT BURSA EFEK INDONESIA. JADWAL Tanggal Efektif : 16 Maret 2018 Awal Perdagangan Waran Seri I : 27 Maret 2018 Masa Penawaran Umum : 19-20 Maret 2018 Akhir Perdagangan Waran Seri I Tanggal Penjatahan : 22 Maret 2018 - Pasar Reguler

Lebih terperinci

PT Guna Timur Raya Tbk

PT Guna Timur Raya Tbk KETERBUKAAN INFORMASI DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM INFORMASI DALAM DOKUMEN INI MASIH DAPAT DILENGKAPI DAN/ATAU DIUBAH. PERNYATAAN PENDAFTARAN EFEK INI TELAH DISAMPAIKAN KEPADA OTORITAS JASA KEUANGAN NAMUN

Lebih terperinci

UU No. 8/1995 : Pasar Modal

UU No. 8/1995 : Pasar Modal UU No. 8/1995 : Pasar Modal BAB1 KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Undang-undang ini yang dimaksud dengan: 1 Afiliasi adalah: hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat a. kedua, baik

Lebih terperinci

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal;

Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; Kamus Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan pegawai, direktur, atau komisaris

Lebih terperinci

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia

Kamus Pasar Modal Indonesia. Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal Indonesia Kamus Pasar Modal A Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT MNC SKY VISION TBK Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 179/BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal

ANGGARAN DASAR. PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk Pasal ANGGARAN DASAR PT LOTTE CHEMICAL TITAN Tbk ----------------------------------------------- Pasal 1 ---------------------------------------------- 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT LOTTE CHEMICAL TITAN

Lebih terperinci

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN )

INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM SEHUBUNGAN DENGAN RENCANA PEMBELIAN KEMBALI SAHAM PT PROVIDENT AGRO TBK ( PERSEROAN ) Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh Pemegang Saham Perseroan. Jika Anda mengalami

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN )

KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) KETERBUKAAN INFORMASI PT VISI TELEKOMUNIKASI INFRASTRUKTUR TBK ( PERSEROAN ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dan ditujukan dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan ( OJK ) No. 32/POJK.04/2015

Lebih terperinci

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK

PT PARAMITA BANGUN SARANA TBK Tanggal Efektif 16 September 2016 Tanggal Distribusi Saham 27 September 2016 Masa Penawaran Umum 19 21 September 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pesanan 27 September 2016 Tanggal Penjatahan 23 September

Lebih terperinci

Kamus Istilah Pasar Modal

Kamus Istilah Pasar Modal Sumber : www.bapepam.go.id Kamus Istilah Pasar Modal Afiliasi 1 hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun vertikal; 2 hubungan antara Pihak dengan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK I. KETENTUAN UMUM II. 1. Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan:

Lebih terperinci

PT JAYA TRISHINDO Tbk

PT JAYA TRISHINDO Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERUBAHAN ATAS KETERBUKAAN INFORMASI INFORMASI INI MERUPAKAN PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN DARI KETERBUKAAN INFORMASI YANG TELAH DITERBITKAN PADA SITUS WEB PT JAYA TRISHINDO TBK

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 37/POJK.04/2014 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF PENYERTAAN TERBATAS DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 23 /POJK.04/2016 TENTANG REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

Lebih terperinci

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan )

PT Solusi Tunas Pratama Tbk. Berkedudukan di Jakarta Selatan ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SOLUSI TUNAS PRATAMA TBK. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.38/POJK.04/2014 tentang Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Tanpa Memberikan

Lebih terperinci

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT

PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT 1 Draft PERJANJIAN PENJAMINAN EMISI EFEK PENAWARAN UMUM PT -Nomor : -Pada hari ini,, tanggal -Hadir dihadapan saya, -Menurut keterangan mereka dalam hal ini masing-masing bertindak dalam jabatannya tersebut

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA

PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT PENITIPAN EFEK INDONESIA (SPEI) DI BURSA LAMPIRAN Keputusan Direksi PT Bursa Efek Indonesia Nomor : Kep-00389/BEI/06-2009 Tanggal dikeluarkan :12 Juni 2009 Tanggal diberlakukan : 12 Juni 2009 PERATURAN NOMOR I-D: TENTANG PENCATATAN SERTIFIKAT

Lebih terperinci

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK.

PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT SILOAM INTERNATIONAL HOSPITALS TBK. Berkedudukan di Kabupaten Tangerang, Banten, Indonesia Kegiatan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU Keterbukaan Informasi ini dibuat dan dilakukan dalam rangka memenuhi Peraturan

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN 32 /POJK.04/2015 TENTANG PENAMBAHAN MODAL PERUSAHAAN TERBUKA DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

Lebih terperinci

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD )

INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) INFORMASI PENAWARAN UMUM TERBATAS V ( PUT V ) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN DALAM RANGKA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU ( HMETD ) PERNYATAAN PENDAFTARAN PENAWARAN UMUM TEBATAS V INI TELAH DISAMPAIKAN

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-13/PM/1997 Peraturan Nomor IX.J.1 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

Lebih terperinci

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk.

PROSPEKTUS. Prospektus Penawaran Umum Perdana Saham PT Mega Manunggal Property Tbk. Tahun PT MEGA MANUNGGAL PROPERTY Tbk. JADWAL Tanggal Efektif : 4 Juni 2015 Masa Penawaran Umum Saham Perdana : 8 dan 9 Juni 2015 Tanggal Penjatahan : 10 Juni 2015 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 11 Juni 2015 Tanggal Distribusi Saham

Lebih terperinci

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD

Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Penawaran Umum Terbatas Dalam Rangka HMETD Oleh: Genio Atyanto Equity Tower 49th Floor, Jalan Jenderal Sudirman, Kav. 52-53 P / +62 21 2965 1262 SCBD, Jakarta 12190, indonesia F / +62 21 2965 1222 www.nacounsels.com

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN MEMBERIKAN HAK MEMESAN

Lebih terperinci

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DRAFT AWAL DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- /BL/2008 TENTANG POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR

Lebih terperinci

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT

PT MNC LAND TbK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS. Keterbukaan lnformasi ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal L4 JuniZOLT PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN INFORMASI ATAS KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENCANA PENAMBAHAN MODAT TANPA HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.C.3 : PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM Suatu Prospektus harus mencakup semua rincian dan fakta material mengenai Penawaran Umum dari Emiten,

Lebih terperinci

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 54 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM DAN PENAMBAHAN MODAL DENGAN

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA, PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK

PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK PERUBAHAN DAN/ATAU TAMBAHAN KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT J RESOURCES ASIA PASIFIK Tbk. Dalam rangka memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tentang Penambahan Modal

Lebih terperinci

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap.

DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN. Tetap. Tetap. DRAFT PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT. ASIA PACIFIC FIBERS Tbk DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN Anggaran Dasar Lama NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan terbatas ini

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM 1. Penawaran Umum Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran Umum kepada masyarakat

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya suatu masyarakat adil dan makmur berdasarkan

Lebih terperinci

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak

(corporate guarantee) oleh Perseroan dan/atau untuk memberikan persetujuan, dalam kapasitas Perseroan sebagai Pemegang Saham, kepada anak-anak PENGUMUMAN RINGKASAN RISALAH RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM TAHUNAN DAN RAPAT UMUM PEMEGANG SAHAM LUAR BIASA PT SURYA SEMESTA INTERNUSA Tbk. ( Perseroan ) SERTA JADWAL DAN TATA CARA PEMBAGIAN DIVIDEN TUNAI

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI PT JAPFA COMFEED INDONESIA Tbk. ( Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini dibuat dalam rangka memenuhi Keputusan Ketua Bapepam & LK No. KEP-105/BL/2010, tanggal 13 April 2010, Lampiran

Lebih terperinci

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR: KEP-552/BL/2010 TENTANG PEDOMAN PENGELOLAAN

Lebih terperinci

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122

UMUM. 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU. 7 III.122 IV.122 DAFTAR ISI DEFINISI... 3 I. UMUM... 4 II. INFORMASI TENTANG RENCANA PENAMBAHAN MODAL TANPA MEMBERIKAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU... 7 III. PERNYATAAN DIREKSI DAN DEWAN KOMISARIS...122 IV. RAPAT UMUM

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1

ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 ANGGARAN DASAR PT BFI FINANCE INDONESIA Tbk. NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN PASAL 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. BFI FINANCE INDONESIA Tbk, (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ) berkedudukan

Lebih terperinci

P R O S P E K T U S. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT MARK DYNAMICS INDONESIA Tbk TAHUN PT MARK DYNAMICS INDONESIA Tbk ( PT MDI atau Perseroan )

P R O S P E K T U S. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PT MARK DYNAMICS INDONESIA Tbk TAHUN PT MARK DYNAMICS INDONESIA Tbk ( PT MDI atau Perseroan ) Kantor Pusat dan Pabrik: Jl. Pelita Barat No. 2, Kawasan Industri Medan Star Jalan Raya Medan Lubuk Pakam Km. 19,5 Tanjung Morawa, Deli Serdang, Sumatera Utara, Indonesia Telp. (6261) 794 0715 Fax. (6261)

Lebih terperinci

PT Bank QNB Indonesia Tbk

PT Bank QNB Indonesia Tbk INFORMASI TAMBAHAN DAN/ATAU PERBAIKAN PROSPEKTUS RINGKAS INFORMASI INI MERUPAKAN PERBAIKAN DAN/ATAU PENAMBAHAN INFORMASI ATAS INFORMASI TAMBAHAN YANG TELAH DIPUBLIKASIKAN DI WEBSITE BURSA EFEK INDONESIA

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UU R.I No.8/1995 UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional

Lebih terperinci

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut :

DIKETIK OLEH MKN2012. Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : SOAL UTS PERMBUATAN AKTA PERSEROAN TERBUKA 2011 VERSI TERJAWAB Pilih jawaban yang paling tepat dengan cara membubuhkan tanda (X) pada soal-soal sebagai berikut : 1. Perseroan Terbuka yang telah mencatatkan

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/ TENTANG PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT UTANG DAN/ATAU SUKUK KEPADA PEMODAL PROFESIONAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG

Lebih terperinci

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA

2017, No Tahun 2011 Nomor 111, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5253); MEMUTUSKAN: Menetapkan : PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGA No.45, 2017 LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA KEUANGAN OJK. Prospektus. Efek Bersifat Ekuitas. Bentuk dan Isi. (Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 6029) PERATURAN OTORITAS

Lebih terperinci

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, UNDANG-UNDANG REPUBLIK INDONESIA NOMOR 8 TAHUN 1995 TENTANG PASAR MODAL DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa tujuan pembangunan nasional adalah terciptanya

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 16, 1999 BURSA BERJANGKA. PERDAGANGAN. KOMODITI. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi. BAPPEBTI. (Penjelasan

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK

PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Peraturan Bapepam PERATURAN NOMOR IX.J.1 : POKOK-POKOK ANGGARAN DASAR PERSEROAN YANG MELAKUKAN PENAWARAN UMUM EFEK BERSIFAT EKUITAS DAN PERUSAHAAN PUBLIK Lampiran Keputusan Ketua Bapepam Nomor Kep-13/PM/1997,

Lebih terperinci

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK.

PT EQUITY DEVELOPMENT INVESTMENT TBK. JADWAL Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi HMETD 12 Februari 2016 Tanggal Pernyataan Pendaftaran Menjadi Efektif 29 Januari 2016 Tanggal Pencatatan

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU

KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU KETERBUKAAN INFORMASI RENCANA PENAMBAHAN MODAL DENGAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU PT BANK MNC INTERNASIONAL TBK Berkedudukan di Kota Administrasi Jakarta Pusat, Indonesia ( Perseroan ) Kegiatan Usaha:

Lebih terperinci

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM

PROSPEKTUS PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PENAWARAN UMUM PERDANA SAHAM PROSPEKTUS Tanggal Efektif : 29 Januari 2016 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 10 Februari 2016 Masa Penawaran Umum : 2 4 Februari 2016 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 10 Februari 2016

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK

ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK ANGGARAN DASAR PT TRIMEGAH SECURITIES TBK Sesuai Dengan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Trimegah Securities Tbk No. 51 tanggal 27 Mei 2015, yang dibuat dihadapan Fathiah

Lebih terperinci

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2

ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk. Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1. Jangka Waktu berdirinya Perseroan Pasal 2 ANGGARAN DASAR PT MANDOM INDONESIA Tbk Nama dan Tempat Kedudukan Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini diberi nama: PT Mandom Indonesia Tbk (selanjutnya disebut Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : Bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN KOMODITI BERJANGKA PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN

DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN DEPARTEMEN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN SALINAN KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL DAN LEMBAGA KEUANGAN NOMOR KEP- 176/BL/2008 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan Terbatas ini bernama PT. ABM INVESTAMA Tbk. (selanjutnya cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan di Jakarta Selatan. 2. Perseroan dapat membuka cabang,

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL,

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-38/PM/1996 TENTANG Peraturan Nomor VIII.G.2 LAPORAN TAHUNAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang : bahwa dengan berlakunya Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public)

Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Cara mencatatkan perusahaan di BEI (go public) Efek yang dapat dicatatkan di BEI (go public) dapat berupa: 1. 2. 3. 4. 5. 6. Saham Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif (Exchange Traded Fund/ETF)

Lebih terperinci

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK.

PROSPEKTUS AWAL PT MAHAKA RADIO INTEGRA TBK. PROSPEKTUS AWAL Masa Penawaran Awal : 3-8 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 23 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Efektif : 16 Desember 2015 Perkiraan Tanggal Pengembalian

Lebih terperinci

M E M U T U S K A N :

M E M U T U S K A N : KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR: KEP- 03 /PM/2004 TENTANG Peraturan Nomor IV.B.1 PEDOMAN PENGELOLAAN REKSA DANA BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL, Menimbang

Lebih terperinci

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 64 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI REAL ESTAT BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 9 TAHUN 1999 TENTANG PENYELENGGARAAN PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : bahwa dalam rangka pelaksanaan Undang-undang Nomor

Lebih terperinci

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF

- 2 - SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF - 2 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 52 /POJK.04/2017 TENTANG DANA INVESTASI INFRASTRUKTUR BERBENTUK KONTRAK INVESTASI KOLEKTIF DENGAN RAHMAT TUHAN

Lebih terperinci

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK

RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK RANCANGAN PERUBAHAN DAN PENEGASAN KEMBALI ANGGARAN DASAR PT ADARO ENERGY TBK DALAM RANGKA PENYESUAIAN DENGAN KETENTUAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 32/POJK.04/2014 TENTANG RENCANA DAN PENYELENGGARAAN

Lebih terperinci

PT Bank Yudha Bhakti Tbk

PT Bank Yudha Bhakti Tbk Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa 10 Maret 2016 Periode Perdagangan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Efektif 2 Mei 2016 Periode Pelaksanaan HMETD 18 24 Mei 2016 Tanggal Terakhir Perdagangan Saham dengan

Lebih terperinci

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1

NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN Pasal 1 1. Perseroan ini bernama PT Bank Pembangunan Daerah Banten Tbk (selanjutnya dalam Anggaran Dasar ini cukup disingkat dengan Perseroan ), berkedudukan dan berkantor pusat

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang: a. bahwa dalam rangka mewujudkan kegiatan Pasar

Lebih terperinci

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham

Nilai Nominal Rp100,- per saham Sebelum Penawaran Umum. Setelah Penawaran Umum Keterangan Jumlah Nilai % Jumlah Nilai Jumlah Saham PENAWARAN UMUM Jumlah Saham Yang Ditawarkan : Sebanyak 766.000.000 (tujuh ratus enam puluh enam juta) saham baru atas nama atau sebanyak 35,00% (tiga puluh lima persen) dari modal ditempatkan dan disetor

Lebih terperinci

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

- 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA - 1 - OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA SALINAN PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR 8 /POJK.04/2017 TENTANG BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS DAN PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM EFEK

Lebih terperinci

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan )

PT Trimegah Securities Tbk ( Perseroan ) K E T E R B U K A A N I N F O R M A S I Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 2/POJK.04/2013 Sehubungan dengan Rencana Perseroan untuk Melakukan Pembelian Kembali Saham Perseroan (Buy

Lebih terperinci

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA

SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA SURAT KEPUTUSAN DIREKSI PT BURSA EFEK INDONESIA Nomor Kep-00113/BEI/11-2015 Perihal Peraturan Nomor I-R tentang Pencatatan Efek Beragun Aset Berbentuk Surat Partisipasi Dalam Rangka Pembiayaan Sekunder

Lebih terperinci

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK

PT BANK TABUNGAN PENSIUNAN NASIONAL SYARIAH TBK JADWAL Tanggal Efektif : 25 April 2018 Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan : 7 Mei 2018 Masa Penawaran Umum : 27 April 2018, 30 April 2018 dan 2 Mei 2018 Tanggal Distribusi Saham secara Elektronik : 7

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham

KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham KETERBUKAAN INFORMASI Dalam Rangka Memenuhi Peraturan Bapepam No.IX.D.5 Sehubungan dengan Rencana Pembagian Dividen Saham PT METRODATA ELECTRONICS Tbk. Berkedudukan di Jakarta Barat, Indonesia ( Perseroan

Lebih terperinci

PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran

PT FATRAPOLINDO NUSA INDUSTRI Tbk. Bidang Usaha: Bergerak Dalam Bidang Industri Plastik Lembaran Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) : 12 Desember 2007 Tanggal Efektif : 12 Desember 2007 Tanggal Cum-HMETD di Pasar Reguler dan Pasar Negosiasi : 19 Desember 2007 Tanggal Ex-HMETD di

Lebih terperinci

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.

RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK. RENCANA PENYESUAIAN ANGGARAN DASAR PT BAKRIELAND DEVELOPMENT TBK DENGAN PERATURAN POJK No. 32/ POJK.04/2014 dan No. 33/POJK.04/2014 Pasal Anggaran Dasar BLD Sebelum Disesuaikan Dengan POJK Ps. 1 Ayat (1)

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-43/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.C.3 TENTANG PEDOMAN MENGENAI BENTUK DAN ISI PROSPEKTUS RINGKAS DALAM RANGKA PENAWARAN UMUM KETUA BADAN

Lebih terperinci

-flns(2. PT MNC IAND TbK

-flns(2. PT MNC IAND TbK % KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM TERKAIT RENcANA PENAMBAHAru daoonl TANPA HAK MEMEsAN EFEK TERLEBIH DAHULU INFORMASI SEBAGAIMANA TERCANTUM DALAM KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PARA PEMEGANG

Lebih terperinci

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN,

- 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, - 1 - PERATURAN MENTERI KEUANGAN NOMOR 199/PMK.010/2008 TENTANG INVESTASI DANA PENSIUN MENTERI KEUANGAN, Menimbang : a. bahwa dalam rangka menunjang keberhasilan penyelenggaraan Program Pensiun, investasi

Lebih terperinci

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM

PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM Nomor : Kep-48/PM/1996 PERATURAN NOMOR IX.A.7 : TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN UMUM 1. Penawaran Umum Penawaran Umum dapat merupakan Penawaran

Lebih terperinci

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan )

INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) PT Provident Agro Tbk ( Perseroan ) INFORMASI UNTUK PEMEGANG SAHAM Sehubungan dengan Mata Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) Persetujuan atas rencana pengurangan modal dasar, modal ditempatkan dan disetor Perseroan melalui

Lebih terperinci

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara)

PT SARANA MULTIGRIYA FINANSIAL (PERSERO) (Badan Usaha Milik Negara) JADWAL Tanggal Efektif : 15 Desember 2011 Masa Penawaran : 20 April 2012 Tanggal Penjatahan : 23 April 2012 Tanggal Distribusi Secara Elektronik : 25 April 2012 Tanggal Pencatatan di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk

MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk MATRIKS PERUBAHAN ANGGARAN DASAR PT TELKOM INDONESIA (PERSERO) Tbk DAFTAR ISI Halaman Pasal 1 Nama dan Tempat Kedudukan... 1 Pasal 2 Jangka

Lebih terperinci

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam.

Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. PP No. 45/1995 BAB 1 BURSA EFEK Pasal 1 Bursa Efek dapat menjalankan usaha setelah memperoleh izin usaha dari Bapepam. Pasal 2 Modal disetor Bursa Efek sekurang-kurangnya berjumlah Rp7.500.000.000,00 (tujuh

Lebih terperinci

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan )

KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. (Perseroan ) KETERBUKAAN INFORMASI KEPADA PEMEGANG SAHAM PT SMARTFREN TELECOM TBK. ("Perseroan ) Keterbukaan Informasi ini penting untuk diperhatikan oleh para Pemegang Saham Perseroan untuk mengambil keputusan yang

Lebih terperinci

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA

OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA Draft 10042014 OTORITAS JASA KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA PERATURAN OTORITAS JASA KEUANGAN NOMOR /POJK.04/2013 TENTANG PENJAMINAN PENYELESAIAN TRANSAKSI BURSA DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA DEWAN KOMISIONER

Lebih terperinci

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA

LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA Teks tidak dalam format asli. Kembali: tekan backspace LEMBARAN NEGARA REPUBLIK INDONESIA No. 86, 1995 ( Penjelasan dalam Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3617) PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK

Lebih terperinci

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES

PEMBELI SIAGA PT ANCORA RESOURCES Tanggal Efektif Pengesahan RUPSLB : 11 September 2009 Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa ( RUPSLB ) : 11 September 2009 Tanggal Cum HMETD di Pasar Reguler dan Negosiasi : 24 September 2009 Tanggal

Lebih terperinci

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, PP. No. : 45 Tahun 1995 PERATURAN PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA NOMOR 45 TAHUN 1995 TENTANG PENYELENGGARAAN KEGIATAN DI BIDANG PASAR MODAL PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA, Menimbang : a. bahwa dalam rangka

Lebih terperinci

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG

KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG KEPUTUSAN KETUA BADAN PENGAWAS PASAR MODAL NOMOR KEP-45/PM/2000 TENTANG PERUBAHAN PERATURAN NOMOR IX.A.7 TENTANG TANGGUNG JAWAB MANAJER PENJATAHAN DALAM RANGKA PEMESANAN DAN PENJATAHAN EFEK DALAM PENAWARAN

Lebih terperinci