BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Perancangan
|
|
- Ade Sumadi
- 6 tahun lalu
- Tontonan:
Transkripsi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Perancangan Kabupaten Boyolali merupakan Daerah Tingkat 2 (Dati II) di wilayah Jawa Tengah yang memiliki luas wilayah ,1 hektare dengan 19 Kecamatan, 4 kelurahan dan 263 desa. Terletak di sebelah timur kaki Gunung Merapi dan Gunung Merbabu menyajikan pesona alam yang cukup indah (Jatengprov.go.id). Wilayah Kecamatan Selo terletak di DPL (Diatas Permukaan Laut) menjadikan wilayah ini berudara dingin karena termasuk dalam wilayah dataran tinggi dan wilayah pegunungan. Untuk wilayah dataran rendah pada DPL terletak di Kecamatan Ngemplak, Wonosegoro, Andong berada di daerah dataran rendah. Boyolali juga memiliki beberapa peninggalan bersejarah dan budaya. Seperti Makam Ki Ageng Kebo Kenanga atau yang lebih dikenal sebagai Ki Ageng Pengging yang merupakan raja terakhir Kerajaan Majapahit. Kemudian Makam R. Ng. Yosodipuro merupakan seorang pujangga besar yang berasal dari Kerajaan Mataram. Batu besar yang berada di Kali Pepe Boyolali ini menjadi sebuah tempat peninggalan sejarah asal mula Boyolali. Beberapa peninggalan budaya di Boyolali juga terlihat sebagai kesenian tradisional seperti Reog, Kuda Kepang, tarian tradisional, kesenian Wayang kulit dan beberapa kesenian tradisional lainnya (Kemendagri.go.id). Pemerintahan Kabupaten Boyolali menempatkan pariwisata sebagai salah satu prioritas penggerak ekonomi masyarakat melalui industri pariwisata yang berbasis pada pemberdayaan masyarakat sekitar (Boyolalikab.go.id). Untuk itu, beberapa wilayah lahan atau peternakan di Boyolali dijadikan sebagai agrowisata seperti sapi perah yang berada di Kecamatan Cepogo, peternakan kelinci, sayur-mayur segar dari Kecamatan Selo dan pertanian sawah padi di daerah timur Kabupaten Boyolali. Potensi hasil lahan di daerah Boyolali ini cukup menarik sebagai tujuan agrowisata. 1
2 Kerajinan khas daerah menjadi salah satu buah tangan yang unik ketika berkunjung di Boyolali ini. Salah satunya kerajinan logam dari daerah Tumang yang merupakan salah satu penyumbang PAD yang signifikan. Kerajinan ini berbahan dasar tembaga, kuningan atau alumunium. Kerajinan yang awalnya turun temurun ini kini menjadi industry rumahan yang cukup menopang perekonomian masyarakat di daerah Tumang. Kemudian kerajinan kayu di daerah Mojosongo, Boyolali. Kerajinan ini memproduksi mainan berbentuk mobil atau sepeda motor dengan detail menyerupai aslinya. Tabel 1.1 Data Obyek dan Daya Tarik Wisata Kabupaten Boyolali NO NAMA TEMPAT WISATA DAERAH 1 Waduk Wonoharjo Kec. Kemusu 2 Wanawisata Kedungombo Kec. Kemusu 3 Waduk Bade Kec. Klego 4 Waduk Cengklik Kec. Ngemplak 5 Umbul Pengging Kec. Banyudono 6 Umbul Tlatar Kec. Boyolali 7 Agrowisata Merapi-Merbabu Kec. Selo 8 Bumi Perkemahan Indraprasta Kec. Ampel 9 Gunung Madu Kec. Karanggede 10 Gua Jepang Gunung Madu Kec. Karanggede 11 Air Terjun Si Pendok Kec. Ampel 12 Bandara Adi Soemarmo Kec. Ngemplak 13 Agrowisata Pepaya Kec. Teras 14 Umbul Sungsang & Umbul Kendat Kec. Banyudono 15 Umbul Nepen Kec. Sawit 16 Umbul Mungup Kec. Sawit 17 Irung Petruk Rest Area Kec. Cepogo 18 Agrowisata Sayur Kec. Cepogo 19 Agrowisata Sapi Perah Kec. Boyolali 20 Agrowisata Padi Kec. Banyudono 21 Kerajinan Tembaga Tumang Kec. Cepogo 22 Kerajinan Kayu Kec. Mojosongo 23 Industri Abon dan Dendeng Kec. Ampel 24 Pasar Sayur Tradisional Cepogo Kec. Cepogo 25 Taman Kridanggo Kec. Boyolali 26 Bio Gas Peternakan Sapi Perah Kec. Boyolali 27 Kerajinan Boneka Fiber Kec. Musuk 28 Kerajinan Sangkar Burung Kec. Banyudono 29 Kerajinan Kulit dan Gamelan Kec. Mojosongo 30 Makam Pantaran Kec. Ampel 31 Candi Lawang Kec. Cepogo 32 Candi Roto Kec. Cepogo 33 Sendang Pitu Cabean Kunti Kec. Cepogo 2
3 34 Pesanggrahan Pracimoharjo Kec. Cepogo 35 Makam Indrokilo Kec. Banyudono 36 Makam R. Ng. Yosodipuro I Kec. Banyudono 37 Makan Sri Mangkrung Handayaningrat Kec. Ampel Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Pemerintah Boyolali cukup baik dalam menempatkan kabupaten ini sebagai Sub Obyek dan Daya Tarik Wisata (Sub ODTW) A di Jawa Tengah. Dari beberapa penjelasan mengenai Kota Boyolali, dapat kita ketahui bahwa Boyolali merupakan daerah dengan pesona alam yang cukup indah, keanekaragaman kesenian tradisional, peninggalan sejarah, serta beberapa obyek wisata yang mempertegas bahwa Boyolali sebagai tempat tujuan wisata. Pemerintah Boyolali memiliki slogan Boyolali Pro Investasi dimana Pemerintah Boyolali sangat terbuka bagi investor-investor untuk menanamkan usaha di Boyolali, termasuk usaha dalam bidang pariwisata. Dengan adanya tempat-tempat tersebut, hal ini memberikan ketertarikan sejumlah orang terutama wisatawan. Berikut merupakan data wisatawan yang telah diperoleh penulis dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali 3 Tabel 1.2 Data Jumlah Wisatawan ke Kabupaten Boyolali dari Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Boyolali Tahun Tahun Pengunjung / Wisatawan Realisasi Realisasi Realisasi Realisasi Target Realisasi Sumber : Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Boyolali Dari data tersebut menunjukan terjadinya penurunan wisatawan pada tahun sebanyak (dari menjadi ). Kemudian pada tahun mengalami peningkatan sebanyak (dari menjadi ), pada tahun mengalami penurunan sebanyak (dari menjadi
4 ). Pembangunan dalam beberapa aspek di Boyolali salah satunya dalam pariwisata, Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali menargetkan wisatwan yang berkunjung ke Boyolali pada tahun 2015 sebanyak Namun dalam realisasinya, pada tahun 2015 data pengunjung menunjukan angka Angka tersebut memang mengalami peningkatan Namun angka tersebut tidak memenuhi target Disbudpar dalam merealisasikan target pada tahun Penulis melakukan pra-penelitian dengan mewawancarai Kepala Bidang Pemasaran Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Pemkab Boyolali, Ibu Neneng Dewi Setyowati. Beliau menegaskan promosi dilakukan dalam bentuk media cetak dan elektronik. Media elektronik yang digunakan ialah berupa audio, visual dan audiovisual. Untuk media audio, dipromosikan melalui radio, media visual melalui media cetak dan website sedangkan audio visual berupa video dalam bentuk DVD berdurasi 45 menit yang hanya digunakan saat sosialisasi di kota lain dan disebarkan ke kantor pemerintahan daerah lain 1. Oleh karena itu, penulis memiliki rencana untuk membuat sebuah video iklan Pariwisata Kabupaten Boyolali yang lebih singkat dan persuasif untuk memperkenalkan tempat-tempat wisata yang ada di Boyolali serta membantu Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Boyolali dalam melakukan kegiatan promosi guna mencapai target hasil yang ditetapkan. Penulis menggunakan media internet dalam melakukan promosi karena dalam beberapa wawancara dan survey yang dilakukan oleh penulis, wisatawan yang ingin berlibur menggunakan media internet untuk mencari tujuan wisata karena akses yang cukup cepat dalam memperoleh informasi. Internet menurut Greenlaw dan Hepp (2002) merupakan sebuah system informasi global yang terhubung secara logika oleh alamat yang unik secara global yang berbasis pada Internet Protocol (IP), mendukung komunikasi dengan menggunakan TCP/IP, menyediakan, menggunakan dan membuatnya bias diakses baik secara umum maupun khusus. Sedangkan menurut Turban, Rainer dan Potter (2005), internet merupakan jaringan besar yang menghubungkan jaringan komputer baik dari organisasi bisnis, organisasi pemerintahan dan sekolah-sekolah dari berbagai belahan dunia secara langsung dan cepat. Dengan kata lain, media internet menghubungkan berbagai komputer dimanapun dan kapanpun serta dapat memperoleh informasi secara langsung dan cepat tanpa terhalang ruang dan waktu. Dengan adanya media yang dapat 1 Wawancara dilakukan pada tanggal 7 Februari 2016 di Kantor Disbudpar Pemkab Boyolali 4
5 diakes secara cepat dan informasi yang lengkap, membuat media internet ini semakin berkembang di Indonesia. Hal tersebut didukung oleh data dari situs Emarketer (dimuat dalam situs Kominfo.go.id) yang menjelaskan bahwa pengguna internet mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Tabel 1.3 Data Pengguna Internet di Indonesia Pengguna Internet Indonesia (Juta) Pengguna Internet Indonesia (Juta) Sumber : Emarketer.com Dari data menunjukan adanya peningkatan pengguna internet secara terus menerus dari tahun ke tahun. Tahun 2013, pengguna internet di Indonesia mencapai 72,8 juta orang. Tahun 2014 meningkat menjadi 83,7 juta orang, tahun ,4 juta orang dan tahun ,8 juta orang. Data Emarketer memprediksi bahwa pengguna internet di Indonesia akan terus bertambah seiring berkembangnya teknologi Rumusan Perancangan Dengan memperhatikan latar belakang perencanaan yang telah diuraikan, maka penulis merumuskan permasalahan sebagai berikut: bagaimana merancang sebuah video promosi pariwisata yang lebih singkat dan persuasif sehingga menarik wisatawan untuk berkunjung dan berwisata ke Kabupaten Boyolali? 5
6 1.3. Tujuan Perancangan Berdasarkan rumusan perancangan tersebut, maka tujuan penulis membuat rancangan media promosi ini adalah terciptanya sebuah video iklan / promosi yang singkat dan persuasif dan diharapkan dapat menarik wisatawan untuk berkunjung dan berwisata ke Kabupaten Boyolali Manfaat Perancangan Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat bagi semua pihak yang berkepentingan dan berhubungan dengan obyek perancangan, antara lain Manfaat Teoritis : Melalui perancangan video promosi ini diharapkan dapat memberikan tambahan informasi bagi mahasiswa lain dalam hal perancangan media promosi yang persuasif Manfaat Praktis : Melalui perancangan video promosi ini, diharapkan dapat lebih meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan ke Kabupaten Boyolali terutama wisatawan domestik sehingga Kabupaten Boyolali dapat dikenal oleh seluruh masyarakat dalam segi pariwisatanya Konsep Perancangan Kabupaten Boyolali memiliki dataran tinggi di daerah barat dan dataran rendah di daerah timur yang membuat Kabupaten Boyolali ini memiliki pesona alam seperti pegunungan, agriwosata, waduk, umbul dan pesona keindahan alam lain. Boyolali memiliki kerajinan yang khas dan dijuluki sebagai Kota Susu, menjadikan Daerah tingkat 2 ini pun menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Indonesia. Pemerintah pun mendukung pariwisata di Boyolali ini dengan memanfaatkan beberapa industri yang ada sebagai objek tujuan wisata yang akan berdampak pada sektor perekonomian warga. Konsep perancangan ini difokuskan kepada wisatawan domestik agar wisatawan dapat memperoleh informasi serta tertarik untuk mengunjungi beberapa obyek wisata di Kabupaten Boyolali ini. Promosi ini akan dikemas dalam bentuk video promosi yang singkat dan lebih persuasif dengan menerapkan beberapa konsep dan teori mengenai periklanan yang akan menampilkan beberapa obyek wisata, keindahan alam, kerajinan dan kebudayaan Kabupaten Boyolali. 6
PENGANTAR. guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah dari tahun
PENGANTAR Latar Belakang Upaya peningkatan produksi susu segar dalam negeri telah dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat yang cenderung bertambah dari tahun ke tahun. Perkembangan usaha sapi perah
Lebih terperinciBAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI
BAB 3 POTENSI DAN KONDISI LOKASI 3.1 Tinjauan Umum Kabupaten Boyolali 3.1.1 Gambaran Umum Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/Kota di Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 110 22'
Lebih terperinciJUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & JENIS KELAMIN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 2016
JUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & JENIS KELAMIN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 0 NO Sekretariat Daerah Asisten Pemerintahan Asisten Ekonomi, Pembangunan
Lebih terperinciJUMLAH PEGAWAI NEGERI SIPIL/CALON PEGAWAI NEGERI SIPIL MENURUT SATUAN KERJA & GOLONGAN PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI AUGUST 2016
JUMLAH PEGAWA NEGER SPL/CALON PEGAWA NEGER SPL MENURUT SATUAN KERJA & GOLONGAN PEMERNTAH KABUPATEN BOYOLAL AUGUST 0 NO Sekretariat Daerah 0 Asisten Pemerintahan 0 8 Asisten Ekonomi, Pembangunan dan 0 Kesejahteraan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang berada di
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Boyolali merupakan salah satu kabupaten yang berada di Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Boyolali termasuk dalam kategori kabupaten yang sedang berkembang.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Istilah Lingkungan untuk Manajemen. Pernerbit PT. Gramedia Pustaka Jakarta Utama, 2006
BAB I PENDAHULUAN 1.1. PENGERTIAN JUDUL Pengertian judul : AGROWISATA EKOLOGIS PETERNAKAN SAPI PERAH DI KABUPATEN BOYOLALI adalah sebagai berikut : Agrowisata - Program pariwisata dengan tujuan mengunjungi
Lebih terperinciB U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H
B U P A T I B O Y O L A L I P R O V I N S I J A W A T E N G A H PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 39 TAHUN 2016 TENTANG PEMBENTUKAN UNIT PELAKSANA TEKNIS PADA DINAS DAERAH KABUPATEN BOYOLALI DENGAN RAHMAT
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kegiatan pariwisata telah menjadi salah satu kebutuhan pokok manusia pada umumnya yang disesuaikan dengan tingkat pendapatan masing-masing individu. Pariwisata adalah
Lebih terperinciA. GAMBARAN WILAYAH. Kabupaten BOYOLALI. A.1. Kondisi Geografis
A. GAMBARAN WILAYAH A.1. Kondisi Geografis Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 Kabupaten/ Kota di Propinsi Jawa Tengah, terletak antara 110 22' - 110 50' Bujur Timur dan 7 7' - 7 36' Lintang
Lebih terperinciBERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI
BERITA RESMI STATISTIK BPS KABUPATEN BOYOLALI No. 1/08/3309/Th.I, 11 Agustus 2016 PRODUKSI PADI DAN PALAWIJA KAB. BOYOLALI (ANGKA TETAP TAHUN 2015) Angka Tetap (ATAP) produksi padi Kabupaten Boyolali Tahun
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Kudus merupakan kabupaten terkecil di Jawa Tengah dengan luas wilayah mencapai 42.516 hektar yang terbagi dalam 9 kecamatan. Kabupaten Kudus memiliki potensi pariwisata
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOYOLALI. A. Sejarah, Letak Geografis dan Potensi Wisata Kabupaten Boyolali
digilib.uns.ac.id 16 BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN BOYOLALI A. Sejarah, Letak Geografis dan Potensi Wisata Kabupaten Boyolali 1. Letak geografis Kabupaten Boyolali Gambar 1. Peta Kabupaten Boyolali Sumber
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah
1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengembangan pariwisata menduduki posisi yang sangat penting setelah minyak bumi dan gas. Kepariwisataan nasional sudah berkembang sedemikian rupa dan merupakan bagian
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. ekonomi dan sosial. Menurut definisi pada Undang-undang no 10 tahun 2009
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sektor pariwisata merupakan salah satu sektor yang dapat berperan dalam pertumbuhan ekonomi pada suatu negara tidak terkecuali di Indonesia. Pariwisata juga tidak dapat
Lebih terperinciPOTENSI DAN PROMOSI DESA TUMANG SEBAGAI DESA WISATA MELALUI VIDEO PROFILE
POTENSI DAN PROMOSI DESA TUMANG SEBAGAI DESA WISATA MELALUI VIDEO PROFILE LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha
Lebih terperinciPENDAHULUAN A. Latar Belakang
digilib.uns.ac.id 1 I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pangan merupakan segala sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, baik yang diolah maupun tidak diolah, yang diperuntukkan sebagai makanan dan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR
PENGEMBANGAN KOMPONEN PARIWISATA PADA OBYEK-OBYEK WISATA DI BATURADEN SEBAGAI PENDUKUNG PENGEMBANGAN KAWASAN WISATA BATURADEN TUGAS AKHIR Oleh : BETHA PATRIA INKANTRIANI L2D 000 402 JURUSAN PERENCANAAN
Lebih terperinciBAB II IDENTIFIKASI DATA. A. Data Produk
BAB II IDENTIFIKASI DATA A. Data Produk 1. Sejarah Pendirian Lembah Gunung Madu merupakan tempat wisata yang sudah dibangun sejak pertengahan tahun 2014, namun mulai dibuka untuk umum pada tahun 2015 di
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I Latar Belakang
I-1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Air merupakan salah satu unsur utama untuk kelangsungan hidup manusia. Sejalan dengan meningkatnya kebutuhan manusia akan air, keberadaan air semakin lama dirasa
Lebih terperinciB U P A T I B O Y O L A L I PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016
B U P A T I B O Y O L A L I PERATURAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 21 TAHUN 2015 TENTANG RENCANA KERJA PEMBANGUNAN DAERAH KABUPATEN BOYOLALI TAHUN 2016 PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI 2015 DAFTAR ISI DAFTAR ISI...
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman dan kekayaan akan budaya yang telah dikenal luas baik oleh masyarakat baik dalam maupun luar negeri, sehingga menjadikan Indonesia
Lebih terperinciBAB II GAMBARAN UMUM EKOWISATA TAMAN AIR TLATAR BOYOLALI. A. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali
14 BAB II GAMBARAN UMUM EKOWISATA TAMAN AIR TLATAR BOYOLALI A. Gambaran Umum Kabupaten Boyolali 1. Kondisi Geografis Kabupaten Boyolali Kabupaten Boyolali merupakan salah satu dari 35 kabupaten atau kota
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Provinsi Jawa Barat merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang termasuk dalam rencana pembangunan pariwisata Indonesia pada tahun 2015-2019 dengan potensi
Lebih terperinciTengah berasal dari sebuah kota kecil yang banyak menyimpan peninggalan. situs-situs kepurbakalaan dalam bentuk bangunan-bangunan candi pada masa
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pengadaan Proyek Propinsi Jawa Tengah yang merupakan salah satu Daerah Tujuan Wisata ( DTW ) Propinsi di Indonesia, memiliki keanekaragaman daya tarik wisata baik
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Negara Indonesia merupakan Negara yang memiliki banyak ragam pariwisata dan budaya yang terbentang dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari tempat wisata dan objek wisata
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. masalah epidemi (Human Immunodeficiency Virus/ Acquired Immune. Deficiency Syndrome) HIV/AIDS dan penyebarannya yang sangat cepat
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah kesehatan dapat dikategorikan sebagai salah satu pembahasan utama dalam agenda Internasional, khususnya dalam membahas masalah epidemi (Human Immunodeficiency
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Pariwisata merupakan salah satu sektor yang diandalkan pemerintah untuk memperoleh devisa dari penghasilan non migas. Peranan pariwisata dalam pembangunan nasional,
Lebih terperinciPRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI
PRODUKTIVITAS DAN KONTRIBUSI TENAGA KERJA SEKTOR PERTANIAN KABUPATEN BOYOLALI Yetti Anita Sari Fakultas Geografi UGM; Yogyakarta E-mail: yettianitasari@gmail.com ABSTRAK Sektor pertanian merupakan salah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pariwisata merupakan salah satu elemen paling penting dalam kemajuan suatu daerah pada umumnya di Indonesia. Di Indonesia sektor pariwisata merupakan penunjang ekonomi
Lebih terperinciCAGAR BUDAYA. Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan CAGAR BUDAYA Kab. Boyolali, Provinsi Jawa Tengah Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan Setjen, Kemendikbud Boyolali, 29 Maret 2017 1 April 2017 Daftar
Lebih terperinciIV.C.5. Urusan Pilihan Kepariwisataan
5. URUSAN KEPARIWISATAAN Pariwisata merupakan salah satu sektor kegiatan ekonomi yang cukup penting dan mempunyai andil yang besar dalam memacu pembangunan. Perkembangan sektor pariwisata akan membawa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. adalah Kabupaten Bojonegoro. Terdapat suatu tempat wisata yang disebut
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Jawa Timur menyimpan beragam potensi wisata. Potensi itu bukan hanya wisata air terjun, kuliner maupun wisata pantai. Salah satu kabupaten yang memiliki kekayaan alam,
Lebih terperinciDATA POTENSI PARIWISATA GUNUNG BERUK DAYA TARIK WISATA ADA/ TIDAK ADA KETERANGAN
DATA POTENSI PARIWISATA GUNUNG BERUK DAYA TARIK WISATA ADA/ TIDAK ADA KETERANGAN a. Daya Tarik Wisata Alam Ada - Sendang Tunggul Wulung b. Daya Tarik Wisata Budaya Ada - Seni Reyog - Gajah Gajahan - Unto
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Kota Garut merupakan kota yang memiliki udara yang sejuk, daerah perbukitan, dan dikelilingi oleh beberapa pegunungan dengan pemandangan yang indah. Sehingga pada jaman
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar yang di kenal oleh mancanegara sebagai salah satu negara yang memiliki wisata alam terbesar dan terindah. Kekuatan potensi
Lebih terperinciPENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang The World Travel and Tourism Council (WTTC) mengungkapkan pertumbuhan kontribusi pariwisata kepada GDP rata-rata adalah delapan persen dan merupakan sektor yang memiliki
Lebih terperinciLAPORAN PERENCANAAN WILAYAH ACARA VI ANALISIS EKONOMI II. Disusun Guna Memenuhi Tugas Perencanaan Wilayah Dosen pengampu : Rita Noviani, S.Si, M.
LAPORAN PERENCANAAN WILAYAH ACARA VI ANALISIS EKONOMI II Disusun Guna Memenuhi Tugas Perencanaan Wilayah Dosen pengampu : Rita Noviani, S.Si, M.Sc Disusun Oleh : Bhian Rangga JR K 5410012 PROGRAM STUDI
Lebih terperinciIII. METODE PENELITIAN
III. METODE PENELITIAN A. Tempat dan Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Kecamatan Nogosari, Kabupaten Boyolali pada tanggal 16 Desember 2015 sampai 29 Januari 2016. B. Desain Penelitian Metode dasar
Lebih terperinciV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN
V GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 5.1. Lokasi dan Letak Geografis Taman Rekreasi Kampoeng Wisata Cinangneng terletak di Desa Cihideung Udik Kecamatan Ciampea Kabupaten Bogor. Lokasi ini berjarak 11 km dari Kota
Lebih terperinciSTUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR. Oleh:
STUDI PERAN STAKEHOLDER DALAM PENGEMBANGAN SARANA PRASARANA REKREASI DAN WISATA DI ROWO JOMBOR KABUPATEN KLATEN TUGAS AKHIR Oleh: WINARSIH L2D 099 461 JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA FAKULTAS TEKNIK
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tinggi. Namun kawasan wisata alam ini masih belum memaksimal potensi
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Pantai Plengkung merupakan sebuah wana wisata pantai yang menyimpan banyak potensi alam, yaitu pemandangan yang eksotis dan hamparan ombak yang tinggi. Namun
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penduduknya adalah sebanyak jiwa (Kotabaru Dalam Angka 2014).
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia memang diberkahi kekayaan potensi pariwisata yang luar biasa. Menyebar luas dari Sabang sampai Merauke, keanekaragaman potensi wisata Indonesia bisa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. para wisatawan baik domestik maupun mancanegara untuk berkunjung ke negara Indonesia.
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Indonesia merupakan sebuah negara yang mempunyai berbagai ragam kebudayaan dan sumber daya alam yang merupakan modal utama untuk meningkatkan taraf hidup bangsa melalui
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dusun Srowolan adalah salah satu Dusun di Desa Purwobinangun, Kabupaten Sleman, Yogyakarta. Dusun ini terletak 20 km di sebelah utara pusat Propinsi Kota Yogyakarta
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kawasan wisata Jawa Barat merupakan kawasan wisata yang di unggulkan di tingkat Provinsi, yang berperan dalam pengembangan kepariwsataan Provinsi Jawa Barat. Kawasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. di utara, Kabupaten lamongan di timur, Kabupaten nganjuk, Kabupaten madiun,
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Bojonegoro adalah sebuah kabupaten di provinsi jawa timur, Indonesia. Ibu kotanya adalah Bojonegoro. Kabupaten ini berbatasan dengan Kabupaten Tuban di utara,
Lebih terperinciJumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Boyolali Tahun 2013 sebanyak rumah tangga
Jumlah rumah tangga usaha pertanian di Kabupaten Boyolali Tahun 2013 sebanyak 170.499 rumah tangga Jumlah perusahaan pertanian berbadan hukum di Kabupaten Boyolali Tahun 2013 sebanyak 9 Perusahaan Jumlah
Lebih terperincimempertahankan fungsi dan mutu lingkungan.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kepariwisataan saat ini sangat ramai dibicarakan karena berkembangnya sektor pariwisata maka pengaruh terhadap sektor lainnya sangat besar, oleh karena itu permintaan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Sektor Pariwisata merupakan salah satu sektor penting di Dunia saat ini. Setiap negara serius dalam pengelolaan Pariwisata, karena hal tersebut dapat memberikan dampak
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa.
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan industri yang memiliki peran penting terhadap perekonomian suatu negara karena merupakan salah satu sumber devisa. Industri pariwisata merupakan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. negara/wilayah baik alam maupun budaya ini, kini semakin berkembang pesat
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pariwisata merupakan suatu industri yang diandalkan oleh banyak negara di dunia. Mereka menggunakan pariwisata sebagai penyokong perekonomian dan sumber devisa negara.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi. Banyak wisatawan baik domestik maupun mancanegara yang berkunjung untuk menikmati
Lebih terperinciPUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN
PUSAT RESTORAN MASAKAN TRADISIONAL YOGYAKARTA DENGAN KONSEP TROPIS MODERN BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG MASALAH Yogyakarta beberapa orang menyebutnya Jogja, Jogjakarta, atau Yogya adalah kota yang
Lebih terperinciBAB V SIMPULAN DAN SARAN. Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah
BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pada bab ini penulis akan menyimpulkan dari berbagai uraian yang telah dikemukakan. Berdasarkan uraian pada bab-bab sebelumnya penulis dapat menarik kesimpulan sebagai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Kebijakan merupakan salah satu produk yang dihasilkan dalam bidang perencanaan dan memiliki peran penting dalam pembangunan. Suatu pembangunan kawasan akan dituntut
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. (2.392 meter) dan Gunung Lamongan (1.600 meter), serta di bagian Selatan
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kabupaten Lumajang merupakan dataran yang sangat subur karena diapit oleh tiga gunung berapi yaitu Gunung Semeru (3.676 meter), Gunung Bromo (2.392 meter) dan Gunung
Lebih terperinciI PENDAHULUAN. Gambar 1. Perkembangan Wisatawan Mancanegara Tahun Sumber: Badan Pusat Statistik (2011)
I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Kekayaan alam merupakan anugerah yang diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang harus dimanfaatkan dan dilestarikan. Indonesia diberikan anugerah berupa kekayaan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan UKDW
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia sebagai negara agraris, memiliki banyak keunggulan-keunggulan yang dapat menjadi suatu aset dalam peningkatan pertumbuhan ekonomi. Selain sektor pertanian,
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Pengembangan sektor pariwisata Indonesia merupakan salah satu upaya untuk pembangunan di bidang ekonomi karena sektor pariwisata mampu berkontribusi cukup besar terhadap
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kerajinan tradisional merupakan salah satu produk unggulan dalam mengembangkan usaha perekonomian mikro di Tasikmalaya. Kelompok usaha tersebut berupa home industry
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. TSI II Prigen ini merupakan Safari Park terbesar di Asia yang berlokasi di
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Taman Safari Indonesia II Prigen Jawa Timur merupakan salah satu lembaga konservasi flora dan fauna terbesar di Indonesia. Hanya saja, permasalahan yang tampak
Lebih terperinciMETODE PENELITIAN. A. Metode Dasar Penelitian
47 III. METODE PENELITIAN A. Metode Dasar Penelitian Metode deskriptif analisis merupakan metode yang memusatkan diri pada suatu pemecahan masalah yang terjadi pada masa sekarang berupa masalah-masalah
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara kepulauan yang sangat luas dan kaya akan potensi sumber daya alam. Dengan demikian, Indonesia memiliki potensi kepariwisataan yang tinggi, baik
Lebih terperinciA. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE
A. JUDUL PENINGKATAN PARIWISATA DESA WANA WISATA SEGOROGUNUNG DENGAN PENGGUNAAN WEBSITE www.segorogunung.com B. LATAR BELAKANG MASALAH Kabupaten Karanganyar terletak di sebelah Timur wilayah Solo. Disertai
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Indonesia merupakan salah satu negara berkembang, dengan luas 1.910.931 km, Pariwisata di Indonesia merupakan sektor ekonomi penting di Indonesia. Pada tahun 2009,
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. akuifer berproduksi sedang, yaitu akuifer tidak menembus, tipis dan keterusan
BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah Ditinjau dari kedalaman air tanah, wilayah Boyolali termasuk dalam kategori akuifer berproduksi sedang, yaitu akuifer tidak menembus, tipis dan
Lebih terperinciBAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU
BAB V ARAHAN PENGEMBANGAN WISATA KAMPUNG NELAYAN KELURAHAN PASAR BENGKULU Berdasarkan analisis serta pembahasan sebelumnya, pada dasarnya kawasan studi ini sangat potensial untuk di kembangkan dan masih
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. tahun 2010 dan tahun Bahkan pada tahun 2009 sektor pariwisata. batu bara, dan minyak kelapa sawit (Akhirudin, 2014).
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu sektor strategis dalam pengembangan perekonomian Indonesia adalah sektor pariwisata. Selain sebagai salah satu sumber penerima devisa, sektor ini juga dapat
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki 17.504 pulau. Lebih dari itu, Indonesia memiliki banyak kekayaan dan keindahan alam yang
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. wisata kuliner, dan berbagai jenis wisata lainnya. Salah satu daya tarik
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Sleman adalah salah satu Kabupaten yang menjadi bagian dari Daerah Istimewa Yogyakarta. Kabupaten ini merupakan kabupaten terbesar di Daerah Istimewa
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang. Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Indonesia merupakan negara yang memiliki beraneka ragam potensi alam, seni dan budaya. Potensi-potensi itu tentu harus dikembangkan agar dapat membawa dampak positif
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Kelenteng Boen Tek Bio
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah 1. Judul Perancangan. TEMA : Budaya nilai Indonesia dalam karya grafis) dan IPTEK JUDUL : Video Profile Kelenteng Boen Tek Bio. Kelenteng Boen Tek Bio Kelenteng
Lebih terperinciBAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan
34 BAB III ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Pembahasan Masalah 1. Ekstensifikasi Pajak Bumi dan Bangunan Perdesaan dan Perkotaan (PBB-P2) di Kabupaten Boyolali. Ekstensifikasi Pajak merupakan kegiatan yang
Lebih terperinciPulau Lombok. Sedangkan saluran informasi melalui audiovisual diperoleh dari televisi, compact disk (rekaman lokasi dan gambaran berbagai macam obyek
23 KERANGKA PEMIKIRAN Pemasaran suatu produk barang dan jasa tidak akan bisa lepas dari konteks komunikasi. Transaksi tersebut tidak saja menyangkut komunikasi satu arah tetapi menyangkut dua arah. Komunikasi
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. sektor perdagangan, sektor perekonomian, dan sektor transportasi. Dari segi. transportasi, sebelum ditemukannya mesin, manusia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kereta Kuda dalam perkembangannya telah ada ketika manusia mulai melakukan aktivitas produksi yang tidak dapat dipenuhi dari hasil produksinya sendiri. Hal ini dikarenakan
Lebih terperinciPENGEMBANGAN DESA WISATA SAMIRAN SEBAGAI OBYEK WISATA KABUPATEN BOYOLALI
PENGEMBANGAN DESA WISATA SAMIRAN SEBAGAI OBYEK WISATA KABUPATEN BOYOLALI LAPORAN TUGAS AKHIR Diajukan untuk memenuhi sebagian persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma III Usaha
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1. Arkeologi : adalah suatu ilmu yang mempelajari tentang hasil
1 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Diskripsi Judul Agar dapat memberikan kejelasan mengenai maksud dari judul yang diangkat, maka setiap kata dari judul tersebut perlu dijabarkan pengertiannya, yaitu sebagai berikut
Lebih terperinciI. PENDAHULUAN. Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian
I. PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Dalam kurun waktu yang sangat panjang perhatian pembangunan pertanian terfokus kepada peningkatan produksi, terutama pada peningkatan produksi tanaman pangan, khususnya
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen,
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kota merupakan suatu permukiman yang relatif besar, padat dan permanen, terdiri dari kelompok individu-individu yang heterogen dari segi sosial. Kota selalu
Lebih terperinciUPT Perpustakaan ISI Yogyakarta BAB I PENDAHULUAN. A. Latar Belakang Masalah
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Kabupaten Magelang sebagai suatu kabupaten di Provinsi Jawa tengah terletak di antara beberapa kabupaten dan kota, yaitu di sebelah utara: Kabupetan Temanggung
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik
1 BAB I PENDAHULUAN Dalam bab pendahuluan ini diuraikan mengenai latar belakang kegiatan penelitian yang akan dilakukan, rumusan masalah yang menjadi topik pembahasan yang akan diteliti, serta tujuan dan
Lebih terperinciminimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo.
minimal 1 (satu) kali, sedangkan pada tahun 2013 tidak dilaksanakan pameran/ekspo. Perpustakaan Jumlah kunjungan ke perpustakaan selama 1 tahun di Kota Bandung dibandingkan dengan jumlah orang yang harus
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Latar Belakang
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Untuk Tugas Akhir ini, diangkat tema City Branding untuk Kota Garut. Kabupaten Garut adalah sebuah Kabupaten yang terletak di Provinsi Jawa Barat, yang berbatasan
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah
1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia memiliki banyak potensi dan Sumber Daya Alam (SDA) yang belum dikembangkan secara maksimal, termasuk di dalamnya adalah pada sektor pariwisata. Untuk
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Indonesia adalah sebuah negara yang memiliki sumber daya alam yang melimpah, baik di darat maupun di laut. Hal ini didukung dengan fakta menurut Portal Nasional
Lebih terperinci1 PENDAHULUAN. Latar Belakang
1 PENDAHULUAN Latar Belakang Indonesia memiliki keanekaragaman sumber daya hayati yang melimpah. Kekayaan hayati Indonesia dapat terlihat dari banyaknya flora dan fauna negeri ini. Keanekaragaman sumber
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. Indonesia dan dunia. Reyog Ponorogo merupakan icon wisata Jawa Timur.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Ponorogo dikenal dengan julukan kota reyog, karena daerah ini merupakan tempat lahirnya kesenian reyog yang sudah terkenal di seluruh Indonesia dan dunia. Reyog
Lebih terperinciLAMPIRAN. Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?
LAMPIRAN Pertanyaan wawancara untuk Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul. 1. Bagaimana potensi pariwisata di Kabupaten Gunungkidul dan apa kelebihannya bila dibandingkan dengan pariwisata di daerah lain?
Lebih terperinciKEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 900 j9)c; TAHUN 2014 TENTANG
KEPUTUSAN BUPATI BOYOLALI NOMOR 900 j9)c; TAHUN 2014 TENTANG PENUNJUKAN KUASA PENGGUNA ANGGARAN PADA DINAS PENDIDIKAN, PEMUDA DAN OLAHRAGA KABUPATEN BOYOLALI TAHUN ANGGARAN 2015 BUPATI BOYOLALI, Menimbang..
Lebih terperinciBAB 1 PENDAHULUAN Potensi Pengolahan Susu Di Kabupaten Boyolali
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Potensi Pengolahan Susu Di Kabupaten Boyolali Melihat potensi pengolahan susu sapi perah pada saat ini sangat mungkin untuk dikembangkan, mengingat sebagian besar
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar belakang Indonesia dikenal sebagai negara yang penuh dengan keberagaman budaya dan pariwisata. Negara yang memiliki banyak kekayaan alam dengan segala potensi didalamnya, baik
Lebih terperincioleh semua pihak dalam pengembangan dunia pariwisata.
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Keindahan alam dan budaya Indonesia memberikan sumbangan yang sangat besar khususnya pendapatan dari bidang kepariwisataan. Kepariwisataan di Indonesia telah
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO
BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Pada jaman modern ini pariwisata telah berubah menjadi sebuah industri yang menjanjikan dalam hal menambah devisa suatu negara. Menurut WTO/UNWTO (United Nations World
Lebih terperinciPUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR
TUGAS AKHIR PERENCANAAN DAN PERANCANGAN ARSITEKTUR (PPA) PUSAT INFORMASI PARIWISATA DAN KEBUDAYAAN DI KABUPATEN KARANGANYAR Diajukan Sebagai Pelengkap dan Syarat Guna Mencapai Gelar Sarjana Teknik Arsitektur
Lebih terperinciHOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN PENDAHULUAN
HOTEL RESORT BINTANG DUA DAN PUSAT KEBUGARAN DI KAWASAN OBYEK WISATA TELAGA SARANGAN PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Upaya kepariwisataan sangat di tingkatkan di suatu Negara untuk menunjang devisa Negara
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN. 1.1 Pengertian Judul Arti Judul
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Pengertian Judul 1.1.1 Arti Judul Judul laporan Dasar Program Perencanaan dan Perancangan Arsitektur (DP3A) yang diangkat adalah : "Pengembangan AgroWisata Sayur dan Buah Desa Selo
Lebih terperinciWisata Alam di Kawasan Danau Buyan,Buleleng, Bali. BAB 1 PENDAHULUAN
BAB 1 PENDAHULUAN Pada bab ini akan diuraikan mengenai alasan pemilihan judul dalam latar belakang, rumusan masalah dari permasalahan yang ingin dipecahkan, tujuan serta metode penelitian yang digunakan.
Lebih terperinciBAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kondisi Pariwisata di Indonesia
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang 1.1.1 Kondisi Pariwisata di Indonesia Negara Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi tujuan wisata di dunia. Indonesia, sebagaimana halnya negara yang sedang
Lebih terperinciPEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DINAS KESEHATAN
PEMERINTAH KABUPATEN BOYOLALI DINAS KESEHATAN Jalan Pandanaran Nomor 156,Boyolali 57311, Propinsi Jawa Tengah Telp. (0276) 321009, Faks.( 0276 ) 325847, e-mail : dinkes@boyolali.go.id PENGUMUMAN NOMOR
Lebih terperinci