Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo"

Transkripsi

1 Analisis Lama Waktu Pembongkaran Ikan Pada Kapal Purse Seine di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo Analysis of Fish Loading and Unloadingof Purse Seine of Fishing Vessel in Lampulo Ocean Fishing Port Nazarul Akmal 1*, Rizwan 1, Edy Miswar 2 1 Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Kelautan Dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. 2 Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan, Fakultas Kelautan Dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala Darussalam, Banda Aceh. * korepondensi: nazarulakmal@gmail.com ABSTRACT The queue is a line of waiting customers who require the service of existing systems. The use of time loading and unloading the catch as efficiently as possible to reduce queues and a decrease in the quality of the catch. This research was conducted aiming to find out the system queues that are used, to calculate the length of time a fish against the demolition of the docking ship time efficiency of purse seine and examines the factors which affected it in Lampulo Ocean fishing port for this type of vessel purse seine. The analysis is done using the raw queue formula of double line system one stage and analysis of the level of efficiency of time loading and unloading vessels purse seine. The results showed that the model queue that occurs in Lampulo PPS is (M/M/5): (FCFS/I/I). Value and the waiting time in the queue is 0 hours and number of ships waiting in line does not exist, whereas the waiting time in the system is 1.3, the number of ships that were in the system 1 the ship and the level of efficiency of the loading time of approximately 85.34%-92.14% with loading and unloading efficiency on average 88.08%. There are five free variables that affect the efficiency of loading and unloading time with a value of r = and R2 = 96.8%. Thus the difference free variable gives a contribution to the difference of time efficiency of 96.8%. Keyword: queue, purse seine, efficiency, unloading ABSTRAK Antrian merupakan suatu garis tunggu dari pelanggan yang memerlukan pelayanan dari sistem yang ada. Penggunaan waktu bongkar muat hasil tangkapan seefisien mungkin untuk mengurangi antrian dan penurunan mutu hasil tangkapan. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui sistem antrian yang digunakan, menghitung lamanya waktu pembongkaran ikan terhadap efisiensi waktu tambat kapal purse seinedan mengkaji faktor-faktor yang mempengaruhinya di Pelabuhan Perikanan Samudera Lampulo untuk jenis kapal purse seine. Analisis dilakukan menggunakan rumus baku antrian dari sistem jalur ganda satu tahapan dan analisis tingkat efisiensi waktu bongkar muat kapal purse seine. Hasil penelitian menunjukkan bahwa model antrian yang terjadi di PPS Lampuloadalah (M/M/5) : (FCFS/I/I). Nilai dan waktu tunggu dalam antrian adalah 0 jam dan jumlah kapal yang mengantri tidak ada, sedangkan waktu tunggu dalam sistem adalah 1,3 jam, jumlah kapal yang berada dalam sistem 1 kapal dan tingkat efisiensi waktu bongkar sekitar 85,34% - 92,14% dengan efisiensi bongkar muat rata-rata 88,08%. Ada lima 472

2 variabel bebas yang mempengaruhi efisiensi waktu bongkar muat dengan nilai r = 0,968 dan R 2 = 96,8%. Dengan demikian perbedaan variabel bebas memberikan konstribusi terhadap perbedaan efisiensi waktu sebesar 96,8%. Kata Kunci:Antrian, Purse Seine, Efisiensi, Bongkar Muat PENDAHULUAN Indonesia merupakan negara kepulauan dan negara bahari dengan luas perairan dua pertiga dari daratannya, yaitu 5.8 juta km 2 dan terdiri atas lebih dari pulau. Hal tersebut membuka peluang yang sangat besar bagi Indonesia untuk dapat memanfaatkannya seoptimal mungkin, baik melalui pengelolan dan eksploitasi (Lubis, 2012). Armada penangkapan di PPS lampulo secara umum didominasi oleh kapal purse seine. Alat tangkap purse seine merupakan alat penangkap ikandari jaring yang dioperasikan dengan cara melingkari gerombolan ikan hingga alatberbentuk seperti mangkuk pada akhir proses penangkapan ikan. Menurut data Syahbandar Lampulo (2016), jumlah armada penangkapan di PPS Lampulo sebanyak 355 unit, sedangkan jenis alat tangkap hanya terdapat 3 jenis alat tangkap, dengan jumlah alat tangkap yang paling dominan adalah alat tangkap purse seine sebanyak 259 unit.alat tangkap purse seine juga merupakan penghasil tangkapan paling banyak dari pada alat tangkap lainnya. Faktor-faktor yang mempengaruhi lamanya pembongkaran ikan adalah jenis dan ukuran ikan hasil tangkapan, jumlah hasil tangkapan, cara pembongkaran ikan, jumlah buruh dan ukuran kapal. Semakin lama proses aktivitas pendaratan ikan yang dilaksanakan oleh nelayan, maka mutu ikan yang menjadi hasil tangkapan akan menurun. Oleh karena itu, proses pendaratan ikan harus dilakukan secara cepat atau menggunakan waktu yang lebih efisien untuk menjaga mutu ikan. Selain itu nelayan juga akan menghemat biaya produksi untuk biaya jasa tambat armada di dermaga dan mengurangi antrian armada yang akan mendaratkan ikan. BAHAN DAN METODE Alat dan Bahan Alat dan bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah kamera, stopwatch, buku tulis, alat tulis, dan laptop, seperti yang terlihat pada Tabel 1. Table 1Alat dan Bahan No Nama Alat dan Bahan Kegunaan 1 Kamera Dokumentasi penelitian 2 Stopwatch Menghitung lama aktivitas bongkar muat 3 Buku tulis Mencatat hasil penelitian 4 Alat tulis Menulis data 5 Laptop Mengolah data 473

3 Waktu Dan Tempat Penelitian Gambar 1 Peta wilayah penelitian Metode Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan 2 tahap yaitu pengumpulan data utama dan data pendukung. Data pokok adalah data yang digunakan untuk menentukan tingkat efesiensi waktu pembongkaran hasil tangkapan kapal purse seine. Data pokok tersebut terdiri atas waktu yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan, yaitu sebagai berikut: 1. Waktu yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan yang terhitung dari kapal tambat ke dermaga sampai aktivitas pembongkaran hasil tangkapan selesai yaitu ikan sampai ke TPI. Waktu efektif yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan, yaitu waktu yang digunakan khusus hanya untuk pembongkaran hasil tangkapan. 2. Data pokok tersebut akan diambil selama 10 hari, dimana setiap harinya hanya mengamati aktivitas pembongkaran ikan sebanyak satu unit alat tangkap purse seine yang pertama mendaratkan hasil tangkapan di PPS Lampulo. Hasil dari data pokok akan di catat di tabel perhitungan waktu aktivitas pendaratan ikan. 3. Data pendukung adalah data yang digunakan untuk menjelaskan hasil analisis efisiensi waktu pembongkaran hasil tangkapan. Data tersebut terdiri atas: ukuran kapal (GT), hasil tangkapan, jumlah pelaku bongkar muat, kecepatan bongkar muat, dan waktu terbuang. Analisis Data Analisis Data Model Antrian Data yang diperoleh dari pengumpulan data kemudian diolah dengan menggunakan metode pengolahan data yang dilakukan sebagai berikut. 474

4 1. Pengujian distribusi data waktu jumlah kedatangan kapal dan data waktu pelayanan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan; 2. Menghitung variabel model antrian. Menurut Herjanto (2009), untuk menentukan perbedaan antara model antrian satu dengan yang lain, DG Kendall telah mengembangkan suatu sistem notasi seperti berikut: (a/b/c) : (d/e/f) Keterangan: a : Distribusi kedatangan b : Distribusi waktu pelayanan c : Jumlah fasilitas pelayanan d : Disiplin antrian e : Panjang antrian f : Ukuran populasi kedatangan Tabel 2. Notasi yang digunakan dalam sistem antrian No Item Nilai Notasi 1 Proses kedatangan Poisson Konstan M D 2 Proses pelayanan Eksponensial Konstan M D 3 Jumlah server Satu atau lebih C 4 Aturan antrian Sesuai urutan kedatangan Ada aturan prioritas FCFS PRI 5 Panjang antrian Tidak terbatas Terbatas I F 6 Ukuran populasi Tidak terbatas I kedatangan Terbatas F Perhitungan untuk menyelesaikan masalah antrian diselesaikan dengan persamaanpersamaan berikut: P 0 = ρ = Lq = Ls = Lq+ Wq = Ws = Wq + Keterangan: λ = Jumlah kedatangan kapal rata-rata per satuan waktu μ = Jumlah rata-rata kapal yang dilayani per satuan waktu 475

5 ρ = Faktor utilitas sistem P 0 = Peluang terdapatnya 0 unit dalam sistem Lq = Rata-rata jumlah kapal dalam antrian Ls = Rata-rata jumlah kapal dalam sistem Wq = Waktu tunggu rata-rata kapal dalam antrian Ws = Waktu tunggu rata-rata kapal dalam sistem C = Jumlah fasilitas pelayanan Jurnal Ilmiah Mahasiswa Kelautan dan Perikanan Unsyiah Analisis Data Tingkat Efisiensi Data yang sudah diperoleh yaitu data pokok dan pendukung dikumpulkan untuk menentukan tingkat efisiensi bongkar muat hasil tangkapan kemudian dianalisa secara statistik dan deskriptif. Untuk menentukan tingkat efisiensi waktu pembongkaran hasil tangkapan terhadap waktu tambat kapal purse seine, digunakan persamaan Zain (2015) sebagai berikut: X 100% Keterangan: E = Tingkat efisiensi (%) WE = Waktu efektif yang digunakan untuk aktivitas pembongkaran hasil tangkapan (menit) WT = Waktu pembongkaran hasil tangkapan (menit) Hasil yang diperoleh selanjutnya ditentukan tingkat efisiensinya kedalam 4 tingkatan efisiensi menurut Zain (dalam Alfin 2013) sebagai berikut: Tabel 2 Tingkat Efisiensi No Tingkat Efisiensi Nilai Efisiensi 1 Efisien 75% hingga 100% 2 Kurang Efisien 50% hingga 74,99% 3 Tidak Efisien 25% hingga 49,99% 4 Sangat Tidak Efisien <25% Hasil analisis tersebut selanjutnya dibahas menggunakan data pendukung dan literatur yang berkaitan. Data pendukung tersebut disajikan dalam bentuk tabel dan grafik yang menghubungkan antara data pendukung dan efisiensi waktu pembongkaran hasil tangkapan. Bentuk hubungan antara data pendukung dan efisiensi waktu tersebut akan dilihat melalui persamaan regresi berganda dengan efisiensi waktu sebagai variabel terikat dan variabel bebas (x 1 ) ukuran kapal, (x 2 ) hasil tangkapan, (x 3 ) jumlah pelaku bongkar muat hasil tangkapan, (x 4 ) kecepatan bongkar muat hasil tangkapan, dan (x 5 ) waktu terbuang menggunakan Microsoft Exel. Dengan persamaan umum regresi berganda sebagai berikut: Yi = b 0 + b 1 x 1 + b 2 x b n x n 476

6 HASIL DAN PEMBAHASAN Sistem Antrian Kapal di PPS Lampulo Model Antrian Aktivitas pembongkaran hasil tangkapan di PPS Lampulo mengikuti pola antrian jalur ganda satu tahapan. Satu tahapan yang terjadi yaitu proses pembongkaran hasil tangkapan sampai seluruh hasil tangkapan terjual berada difasilitas yang sama hingga akhirnya kapal keluar dari pelabuhan. Berdasarkan hasil penelitian, kapal yang sudah melakukan aktivitas bongkar muat akan keluar dari sistem setelah hasil tangkapan yang didaratkan habis terjual. Berdasarkan hasil penelitian, kapal yang melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo digambarkan dengan pola distribusi poisson dan pelayanannya mengikuti distribusi eksponensial. Hal tersebut dapat dilihat pada periode sibuk PPS Lampulo yaitu pada jam sampai 13.00, jumlah kapal yang datang untuk melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan menumpuk pada waktu tersebut. Berdasarkan hasil analisa, model antrian kapal di fasilitas bongkar muat hasil tangkapan PPS Lampulo menurut notasi Kendall dapat dirumuskan sebagai (M/M/5):(FCFS/I/I) dengan disiplin antrian yang diterapkan di PPS Lampulo adalah FCFS (First Come First Served). Gambar 2 Distribusi kedatangan kapal per hari Pada Gambar 2 menunjukkan bahwa jumlah kedatangan kapal cenderung berfluktuatif. Jumlah kapal terbanyak terdapat pada pengamatan hari ke 16 yaitu sebanyak 16 kapal dan jumlah paling sedikit terdapat pada pengamatan di hari ke 12 dan 13. Pada hari ke 13 tidak ada kapal dikarenakan pada hari tersebut bertepatan dengan pilkada serentak di Aceh. Data tersebut diambil berdasarkan hasil observasi dari hari senin sampai dengan hari minggu kecuali pada hari jumat dikarenakan pada hari tersebut nelayan dilarang melaut (hukum adat aceh). Tingkat pelayanan/bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo rata-rata lebih dari 2 jam. Berdasarkan gambar 3, pelayanan paling lama terjadi pada pengamatan di hari ke 7 dan pelayanan yang tercepat terjadi pada pengamatan hari ke

7 Gambar 3 Lama Rata-Rata Waktu Pelayanan Bongkar Muat Karakteristik antrian yang terjadi pada fasilitas pelayanan bongkar muat PPS Lampulo yaitu (M/M/5):(FCFS/I/I) : Jalur : Ganda Fase pelayanan : Tunggal Populasi : Tidak terbatas Panjang antrian : Tidak terbatas Disiplin antrian : First Come First Served Pola kedatangan : Poisson Pola pelayanan : Eksponensial Perhitungan Menggunakan Rumus Baku Antrian Menurut Herjanto (2009), sistem antrian dapat digambarkan sebagai suatu keadaan dimana terdapat input (dapat berupa manusia, benda, pekerjaan, dan sebagainya) yang akan dilayani/diproses, masuk ke dalam daerah tunggu dan mengantri untuk selanjutmya mendapatkan pelayanan, dan akhirnya keluar dari sistem. Hasil perhitungan menggunakan rumus baku antrian dapat dilihat pada Tabel 3. Tabel 3 Hasil Perhitungan Menggunakan Rumus Baku Antrian No Variabel Model Antrian Hasil 1 Laju kedatangan (λ) 10 kapal/hari 2 Laju Pelayanan (μ) 12 kapal/hari 3 Jumlah Fasilitas 5 4 Tingkat Pemanfaatan Fasilitas (ρ) Peluang Tidak Ada Kapal Dalam Antrian (P 0 ) Rata-rata Jumlah Kapal Dalam Antrian (Lq) 0 kapal 7 Rata-rata Jumlah Kapal Dalam Sistem (Ls) 1 kapal 8 Waktu Tunggu Rata-rata Dalam Antrian (Wq) 0 jam 9 Waktu Tunggu Rata-rata Dalam Sistem (Ws) 1.3 jam 478

8 Efisiensi Waktu Bongkar Muat Waktu Bongkar Waktu operasional PPS Lampulo dibuka 24 jam untuk armada kapal perikanan yang akan bertambat di dermaga untuk melakukan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan. Kegiatan bongkar muat hasil tangkapan biasanya dimulai jam sampai selesai. Jumlah kapal paling banyak datang ke PPS Lampulo berada pada interval waktu jam sampai WIB. Berdasarkan hasil penelitian terhadap 10 kapal perikanan purse seine, waktu bongkar muat armada kapal tersebut berkisar antara 80 menit sampai 290 menit. Dimana waktu bongkar paling lama terjadi pada kapal Berkat Baro yaitu 290 menit, sedangkan waktu yang paling sedikit terjadi pada kapal Zona Asia yaitu 80 menit. Waktu Terbuang Waktu terbuang adalah waktu yang digunakan untuk aktivitas lainnya pada saat aktivitas bongkar muat hasil tangkapan berlangsung. Biasanya waktu terbuang terjadi karena pelaku aktivitas bongkar muat hasil tangkapan merokok, istirahat, sortir ikan yang dilakukan di atas kapal, dan sarapan yang melebihi waktu yang ditentukan. Waktu terbuang yang terjadi selama aktivitas bongkar muat hasil tangkapan 10 kapal perikanan purse seine berkisar antara 10 sampai 45 menit. Adapun waktu terbuang yang paling banyak terjadi pada kapal Berkat Baro, sedangkan waktu terbuang paling sedikit terjadi pada kapal Zona Asia. Waktu Bongkar Efektif Waktu bongkar efektif adalah waktu yang digunakan khusus hanya untuk aktivitas bongkar muat hasil tangkapan yang dimulai dari membuka palka hingga semua hasil tangkapan sampai ke dermaga dan TPI.Selama penelitian yang telah dilakukan terhadap 10 armada kapal purse seine, waktu bongkar efektif yang paling lama terjadi pada kapal Berkat Baro dengan waktu 245 menit, sedangkan waktu bongkar efektif paling sedikit terjadi pada kapal Zona Asia dengan waktu 70 menit. Waktu bongkar efektif pada aktivitas bongkar muat hasil tangkapan sangat dipengaruhi oleh waktu terbuang, semakin lama waktu terbuang yang terjadi maka semakin tidak efektif pula waktu bongkar muat hasil tangkapan tersebut. Kecepatan Bongkar Kecepatan bongkar merupakan hasil yang didapatkan dari jumlah ikan yang didaratkan/dibongkar (ton) dibagi dengan lama waktu bongkar muat hasil tangkapan yang digunakan selama aktivitas bongkar muat hasil tangkapan berlangsung (jam). Jumlah hasil tangkapan ikan selama melakukan penelitian berkisar antara 1,4 ton sampai 14 ton dengan kecepatan bongkar muatnya berkisar antara 0,98 sampai 2,90 ton/jam. Adapun kecepatan bongkar muat paling lama terjadi pada kapal Sempati Star Sha dengan kecepatan bongkar 0,98 ton/jam, sedangkan kecepatan bongkar muat paling cepat terjadi pada kapal Berkat Baro dengan kecepatan bongkar muatnya 2,90 ton/jam. Efisiensi Waktu Bongkar Muat Efisiensi waktu bongkar merupakan hasil yang diperoleh dari pelaksanaan aktivitas bongkar muat hasil tangkapan yang digunakan sebaik-baik mungkin tanpa 479

9 membuang-buang waktu sehingga tiba dalam waktu yang lebih cepat dari waktu yang seharusnya. Tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan dapat diketahui dengan cara waktu bongkar efektif dibagi dengan waktu bongkar kapal dikali 100%.Tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo dapat dilihat pada tabel 4. Table 4 Tingkat Efisiensi Waktu Bongkar Muat Hasil Tangkapan No Nama Kapal Fajar Hikmah Berkat Baro Zona Asia Kakap Merah Baru Sempati Star Sha Putra Hidayah Mulia Baro Nusantar a Jaya Usaha Bersama Ekskutif Star Ukuran Kapal (GT) Waktu Bongkar (menit) Waktu Terbuang (menit) Waktu Bongkar Efektif (menit) Kecepatan Bongkar (ton/jam) Efisiens i Waktu Bongka r (%) ,02 87, ,90 84, ,2 87, ,12 91, ,98 85, ,2 85, ,74 90, ,81 85, ,11 92, ,09 91,87 Hubungan Tingkat Efisiensi Terhadap Faktor yang Berpengaruh Analisis data yang diperoleh berdasarkan penelitian tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo memiliki korelasi yang sangat kuat (R=0,968) dimana hal ini dapat dinyatakan bahwa 96,8% perubahan terhadap tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan dapat dipengaruhi oleh variabel bebas yaitu ukuran kapal (GT) (x 1 ), hasil tangkapan (x 2 ), jumlah pelaku bongkar muat (x 3 ), kecepatan bongkar muat (x 4 ), dan waktu terbuang (x 5 ). Variabel bebas ini merupakan indikator dari manajemen suatu pelabuhan perikanan sehingga dari hasil analisis dapat diperoleh persamaan sebagai berikut: Y= 85, ,019 x1 + 0,625 x2 + 1,184 x3 1,419 x4 0,575 x5 480

10 PEMBAHASAN Hasil penelitian yang telah dilaksanakan menunjukkan bahwa pola antrian di PPS Lampulo mengikuti pola antrian jalur ganda satu tahapan dengan pola kedatangan berdistribusi poisson dan pelayanan/bongkar muat berdistribusi eksponensial, populasi yang tidak terbatas dan panjang antrian tidak terbatas. Notasi model antrian analitis yang digunakan adalah (M/M/5):(FCFS/I/I). Menurut Siswanto (2007) tujuan dasar dari model-model antrian adalah peminimum sekaligus dua jenis biaya, yaitu biaya langsung untuk menyediakan pelayanan dan biaya individu yang menunggu untuk memperoleh pelayanan. Laju kedatangan kapal ( λ ) di PPS Lampulo yaitu 10 kapal/hari dan laju pelayanan/bongkar muat ( ) yaitu 12 kapal/hari. Hal ini didukung oleh pernyataan Martunis (2012) yang menyatakan bahwa jumlah kapal dalam sistem harus lebih besar daripada jumlah dalam antrian. Tingkat efisiensi waktu bongkar muat di PPS Lampulo berkisar antara 85,34% sampai dengan 92,14% dengan rata-rata tingkat efisiensinya 88,08%. Besarnya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo di pengaruhi oleh ukuran kapal (GT), hasil tangkapan (ton), jumlah pelaku bongkar muat, kecepatan bongkar muat, dan waktu terbuang. Konstanta regresi sebesar 85,894 dapat diartikan sebagian besarnya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan yang diberikan oleh variabel bebas yaitu ukuran kapal (x 1 ), hasil tangkapan (x 2 ), jumlah pelaku bongkar muat (x 3 ), kecepatan bongkar muat (x 4 ), dan waktu terbuang (x 5 ) sehingga memberikan keragaman terhadap tingkat efisiensi. Koefisien b 1 ukuran kapal (x 1 ) sebesar 0,019 yang artinya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan mengalami kenaikan sebesar 0,019%. Koefisien bernilai positif maksudnya adalah terjadi hubungan positif antara ukuran kapal dengan efisiensi waktu. Hal ini disebabkan oleh ukuran kapal yang berbeda dapat mempengaruhi tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan. Besar atau kecilnya ukuran armada kapal yang digunakan dapat mempengaruhi aktivitas bongkar muat hasil tangkapan. Dimana semakin besar ukuran kapal, maka akan semakin banyak pula jumlah ikan yang ditampung. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan semakin besar ukuran kapal yang melakukan bongkar muat hasil tangkapan maka waktu yang digunakan semakin besar sehingga semakin rendah tingkat efisiensinya dan sebaliknya. Koefisien b 2 hasil tangkapan (x 2 ) sebesar 0,625 yang artinya tingkat efisiensi akan mengalami kenaikan sebesar 0,625%. Koefisien bernilai positif maksudnya adalah terjadi hubungan positif antara jumlah hasil tangkapan dengan efisiensi waktu. Semakin besar jumlah hasil tangkapan maka semakin besar efisiensi waktu yang digunakan. Jumlah hasil tangkapan dapat mempengaruhi tingkat efisiensi waktu bongkar, dimana semakin besar hasil tangkapan yang didaratakan maka semakin banyak waktu yang digunakan sehingga pelaku bongkar muat akan semakin cepat mengalami kelelahan dan proses bongkar muat hasil tangkapan akan semakin lambat. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin besar hasil tangkapan tingkat efisiensi akan semakin tinggi. Hal ini dikarenakan adanya keterkaitan antar variabel bebas yang dianalisis bersamaan, sehingga hasil analisis dari setiap variabel dapat dikatakan benar meskipun kontradiktif dengan hasil sebenarnya, karena hasil tersebut dipengaruhi variabel lainnya. 481

11 Nilai koefisien b 3 jumlah pelaku bongkar muat (x 3 ) sebesar 1,184 yang artinya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan mengalami kenaikan sebesar 1,184%. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara jumlah pelaku bongkar muat dengan efisiensi waktu. Jumlah pelaku bongkar muat dapat mempengaruhi cepat atau lambatnya proses bongkar muat. Semakin banyak jumlah pelaku bongkar muat yang bekerja di kapal maka waktu yang dibutuhkan untuk bongkar muat hasil tangkapan akan semakin cepat sehingga lebih efisien dalam menggunakan waktu. Nilai koefisien b 4 kecepatan bongkar muat hasil tangkapan (x 4 ) sebesar -1,419 yang artinya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan mengalami penurunan sebesar 1,419%. Koefisien bernilai negatif maksudnya adalah terjadi hubungan negatif antara kecepatan bongkar muat hasil tangkapan dengan efisiensi waktu. Berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Alfin (2013) yang menyatakan bahwa semakin besar kecepatan bongkar muat maka tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan semakin besar. Seharusnya kecepatan bongkar muat hasil tangkapan dapat mempengaruhi tingkat efisiensi waktu bongkar, dimana semakin cepat bongkar muat maka aktivitas bongkar muat akan semakin efisien. Akan tetapi hasil penelitian menunjukkan bahwa semakin cepat aktivitas bongkar muat maka tingkat efisiensi semakin tinggi. Hal ini disebabkan adanya keterkaitan antar variabel bebas yang dianalisis bersamaan. Sehingga hasil analisis dari setiap variabel dapat daikatakan benar meskipun kontradiktif dengan kondisi sebenarnya, karena hasil tersebut dipengaruhi oleh variabel lainnya. Koefisien b 5 waktu terbuang (x 5 ) sebesar -0,575 yang artinya tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan mengalami penurunan sebesar 0,575%. Koefisien bernilai negatif artinya terjadi hubungan negatif antara waktu terbuang dengan efisiensi waktu. Semakin besar waktu terbuang maka tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan akan semakin rendah. Waktu terbuang merupakan waktu yang digunakan untuk aktivitas lainnya pada saat proses bongkar muat hasil tangkapan sedang berlangsung. Hal ini disebabkan oleh kebiasaan dari pelaku bongkar muat seperti, merokok, istirahat, sortir ikan yang dilakukan di atas kapal, dan sarapan. Hasil analisis nilai rata-rata tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo didapat sebesar 88,08% sehingga dapat dikatakan tingkat efisiensi waktu bongkar muat hasil tangkapan di PPS Lampulo yaitu menunjukkan tingkat yang efisien (75% sampai 100%). KESIMPULAN Model antrian yang terjadi di PPS Lampulo adalah (M/M/5):(FCFS/I/I) dan sistem antriannya jalur ganda satu tahapan (Multi Channel Single Phase). Waktu tunggu rata-rata dalam antrian (Wq) yaitu 0, (0 jam), waktu tunggu rata-rata kapal dalam sistem (Ws) yaitu 1,3 jam, dan tingkat pemanfaatan fasilitas 83,3%. Tingkat efisiensi bongkar muat hasil tangkapan armada kapal purse seine di PPS Lampulo berkisar antara 85,34% sampai 92,14% dengan rata-rata tingkat efisiensinya yaitu 88,08%. 482

12 Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat efisiensi yaitu, ukuran kapal (GT) (x 1 ), hasil tangkapan (x 2 ), jumlah pelaku bongkar muat (x 3 ), kecepatan bongkar muat (x 4 ), dan waktu terbuang (x 5 ). DAFTAR PUSTAKA Alfin Efisiensi waktu bongkar kapal perikanan purse seine pelabuhan Perikanan PT. Hasil Laut Sejati Kota Batam Provinsi Riau. Skripsi. Universitas Riau. Riau Herjanto, E Sains manajemen analisis kuantitatif untuk pengambilan keputusan, Grasindo. Jakarta. Lubis E Pelabuhan Perikanan. Bogor (ID): IPB Press. Martunis Analisis antrian kapal di pelabuhan perikanan pantai (PPP) Lampulo Banda Aceh. Skripsi, Insitut Pertanian Bogor, Bogor. Siswanto Operations research jilid III. Erlangga. Jakarta. Syahbandar PPS Lampulo Jumlah Armada kapal di pelabuhan perikanan Samudera Lampulo Tahun Banda Aceh. Zain, J Komparasi efisiensi waktu bongkar dan waktu pengisian perbekalan melaut kapal perikanan sondong di PPI Dumai Propinsi Riau. Jurnal IPTEKS PSP, 2 (3):

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT.

THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE ABSTRACT. 1 THE EFFICIENCY OF SUPPLIES CHARGING TIME GILL NET AT FISHING PORT DUMAI CITY RIAU PROVINCE Oleh : Rendra Triardi 1), Jonny Zain, M.Si 2), dan Syaifuddin, M.Si 2) ABSTRACT Rendra_triardi@yahoo.com This

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2)

EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI. Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2) EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN JARING INSANG DI PPI DUMAI Fitri Novianti 1) Jonny Zain 2) dan Syaifuddin 2) ABSTRAK Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April 212

Lebih terperinci

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU

EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU 1 EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) DUMAI PROVINSI RIAU Oleh Safrizal 1), Syaifuddin 2), Jonny Zain 2) 1) Student of

Lebih terperinci

ABSTRACT. Keywords: private port, purse seine, efficiency charging time supplies

ABSTRACT. Keywords: private port, purse seine, efficiency charging time supplies EFISIENSI WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN PUKAT CINCIN DI TANGKAHAN PT. AGUNG SUMATERA SAMUDERA SIBOLGA KABUPATEN TAPANULI TENGAH PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh Juwita Insani

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH MARTUNIS

ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH MARTUNIS ANALISIS ANTRIAN KAPAL DI PELABUHAN PERIKANAN PANTAI (PPP) LAMPULO BANDA ACEH MARTUNIS DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2014

Lebih terperinci

Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province ABSTRACT

Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province ABSTRACT Time Efficiency Of Fish Landing Toward Mooring Time Sondong Fishing Boats In Pangkalan Pendaratan Ikan Dumai City Riau Province By Sumitri 1), Ir. Syaifuddin, M.Si 2), Ir. Jonny Zain, M.Si 2) 1) Student

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Kantor Penjualan Senayan City PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk yang berlokasi di Senayan City, Jakarta. Penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

BAB III METODE PENELITIAN. Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT Plaza Toyota Green Garden yang berlokasi di Jl. Panjang No.25 Jakarta Barat. Penelitian dilakukan selama 2 Minggu, yaitu

Lebih terperinci

BAB II. Landasan Teori

BAB II. Landasan Teori BAB II Landasan Teori Antrian merupakan waktu tunggu yang dialami pelanggan untuk mencapai tujuan, dikarenakan jumlah pelanggan melebihi kapasitas layanan yang tersedia. Waktu tunggu yang terlalu lama

Lebih terperinci

IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE OCEAN FISHING PORT BELAWAN

IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE OCEAN FISHING PORT BELAWAN IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE OCEAN FISHING PORT BELAWAN By: Veronika Sitanggang 1), Alit Hindri Yani 2), Syaifuddin 2) Abstract sitanggang23veronika@gmail.com This research

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

BAB V SIMPULAN DAN SARAN BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan pengamatan dan penelitian yang penulis lakukan di PT Plaza Toyota Green Garden dapat disimpulkan kebijakan pengelolaan antrian pelanggan secara kualitatif

Lebih terperinci

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan

BAB 3 PEMBAHASAN. Tabel 3.1 Data Jumlah dan Rata-Rata Waktu Pelayanan Pasien (menit) Waktu Pengamatan BAB 3 PEMBAHASAN 3.1. Uji Kesesuaian Distribusi Dalam penelitian ini kedatangan pasien diasumsikan berdistribusi Poisson dan waktu pelayanan diasumsikan berdistribusi Eksponensial. Untuk menguji kebenarannya

Lebih terperinci

Study On Time Efficiency of Unloading Time of The Purse Seiner at Fishing Port of PT. Hasil Laut Sejati, Riau Islands Province.

Study On Time Efficiency of Unloading Time of The Purse Seiner at Fishing Port of PT. Hasil Laut Sejati, Riau Islands Province. Study On Time Efficiency of Unloading Time of The Purse Seiner at Fishing Port of PT. Hasil Laut Sejati, Riau Islands Province by Alfin 1) Jonny Zain 2) and Syaifuddin 2) Abstrak This research was conducted

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

BAB III METODE PENELITIAN. Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu Dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di Instalasi Farmasi Rawat Jalan Siloam Hospitals Kebon Jeruk yang berlokasi di Jl. Raya Perjuangan Kav.8 Kebon Jeruk Jakarta

Lebih terperinci

KOMPARASI EFISIENSI WAKTU BONGKAR DAN WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN MELAUT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PPI DUMAI PROPINSI RIAU

KOMPARASI EFISIENSI WAKTU BONGKAR DAN WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN MELAUT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PPI DUMAI PROPINSI RIAU KOMPARASI EFISIENSI WAKTU BONGKAR DAN WAKTU PENGISIAN PERBEKALAN MELAUT KAPAL PERIKANAN SONDONG DI PPI DUMAI PROPINSI RIAU Efficiency Comparison Unloading Time and Time Content Supplies Fishing Vessels

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM

MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM MODEL ANTRIAN YULIATI, SE, MM Model Antrian Teori antrian pertama kali diciptakan oleh A.K. Erlang seorang ahli matematik Denmark pada tahun 1909. Sejak itu penggunaan model antrian mengalami perkembangan

Lebih terperinci

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI

NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI ANALISIS SISTEM ANTRIAN SEPEDA MOTOR PADA SPBU RAWA LUMBU DI BEKASI TIMUR NAMA : ADINDA RATNA SARI NPM : 19211173 DOSEN PEMBIMBING : EDY PRIHANTORO, SS, MMSI Latar Belakang PENDAHULUAN Pertumbuhan manusia

Lebih terperinci

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang

Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang Pendahuluan Antrian Antrian adalah garis tunggu dan pelanggan (satuan) yang membutuhkan layanan dari satu atau lebih pelayan (fasilitas pelayanan). Masalah yang timbul dalam antrian adalah bagaimana mengusahakan

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Teori Antrian 2.1.1 Definisi Antrian Antrian adalah suatu garis tunggu dari nasabah yang memerlukan layanan dari satu atau lebih pelayanan. Kejadian garis tunggu timbul disebabkan

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi sistematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Formasi baris-baris penungguan ini tentu saja merupakan suatu

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI Dalam pelayanan ada beberapa faktor penting pada sistem antrian yaitu pelanggan dan pelayan, dimana ada periode waktu sibuk maupun periode dimana pelayan menganggur. Dan waktu dimana

Lebih terperinci

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang

3.1.1 Sejarah Singkat Bank Rakyat Indonesia Produk yang dilayani oleh teller PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk. Unit Magelang DAFTAR ISI KATA PENGANTAR... i HALAMAN PERSEMBAHAN... iii DAFTAR ISI... v DAFTAR GAMBAR... viii DAFTAR TABEL... ix DAFTAR RUMUS... x DAFTAR LAMPIRAN... xi ABSTRACT... xii INTISARI... xiii BAB 1 PENDAHULUAN...

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian dilakukan di PT. ABB Sakti Industri IA Turbocharging Jalan Danau Agung 1 Blok A4, Sunter Agung Jakarta Utara. Penelitian dilakukan selama

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN Bab ini menjelaskan tentang tahapan penelitian serta penentuan variabel. Diharapkan bab ini dapat memberikan gambaran bagaimana penelitian ini dilakukan dalam upaya untuk memecahkan

Lebih terperinci

JOM VOL.3. 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University

JOM VOL.3. 1) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University. 2) Lecture of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University 1 IDENTIFICATION SERVICE SYSTEM UNLOADING FISHING BOATS IN THE NATONAL FISHING PORT SIBOLGA By : Purwaningsih Kaban 1), Jonny Zain 2), Arthur Brown 3) purwan@rocketmail.com ABSTRACT This research was conducted

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang

BAB 2 LANDASAN TEORI. antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang 6 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Antrian Ilmu pengetahuan tentang bentuk antrian yang sering disebut dengan teori antrian (queuing theory), merupakan sebuah bagian penting dan juga alat yang sangat berharga

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia

TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13. Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia TEORI ANTRIAN MATA KULIAH RISET OPERASIONAL Pertemuan Ke-13 Riani Lubis Program Studi Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia Pendahuluan (1) Pertamakali dipublikasikan pada tahun 1909 oleh Agner

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara

BAB 2 LANDASAN TEORI. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Metode Pengambilan Sampling 2.1.1. Populasi Populasi adalah kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana kita tertarik untuk

Lebih terperinci

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM

DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM DESKRIPSI SISTEM ANTRIAN PADA KLINIK DOKTER SPESIALIS PENYAKIT DALAM Deiby T. Salaki 1) 1) Program Studi Matematika FMIPA Universitas Sam Ratulangi Jl. Kampus Unsrat Manado, 95115 e-mail: deibytineke@yahoo.co.id

Lebih terperinci

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Pengumpulan Data 4.1.1 Kinerja Sistem Antrian Pada supermarket saga swalayan Padang Pariaman Sumatera Barat terdapat 7 kasir yang bertugas melayani para konsumen

Lebih terperinci

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo

Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus Sp) With The Arrested Purse Seine in Samudera Fishing Port (Pps) Lampulo Studi Hasil Tangkapan Ikan Layang (Decapterus Sp) Dengan Alat Tangkap Pukat Cincin (Purse Seine) Yang Didaratkan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo Study Catches of Decpterus Fish (Decapterus

Lebih terperinci

Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University ABSTRACT

Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain 2), Syaifuddin 2) Student of Fisheries and Marine Science Faculty, Riau University ABSTRACT 1 EFISIENSI WAKTU PENDARATAN IKAN TERHADAP WAKTU TAMBAT KAPAL PERIKANAN PUKAT CINCIN DI TANGKAHAN PT. AGUNG SUMATERA SAMUDERA ABADI SIBOLGA PROVINSI SUMATERA UTARA Oleh Linois D Simarmata 1), Jonny Zain

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1

TEORI ANTRIAN. Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 TEORI ANTRIAN Riset Operasional 2, Anisah SE., MM 1 Riset Operasional Riset operasional merupakan cabang interdisiplin dari matematika terapan dan sains formal yang menggunakan model-model seperti model

Lebih terperinci

PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ

PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ e-jurnal Teknik Industri FT USU Vol 8, No., Desember 3 pp. 6-3 ISSN 443-579 online / ISSN 443-56 print PENENTUAN KAPASITAS TERMINAL KAPAL PENGANGKUT CURAH KERING DI PT. XYZ AIDIL KURNIAWAN, ABADI GINTING

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4. Karakteristik Sistem Antrian Populasi pasien merupakan sumber masukan dari suatu sistem antrian, dalam hal ini pasien yang datang pada sistem antrian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization.

EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA ABSTRACT. Keywords: Efficiency, facilities, fishing port, utilization. Jurnal Perikanan dan Kelautan 16,1 (2011) : 1-11 EFISIENSI PEMANFAATAN FASILITAS DI TANGKAHAN PERIKANAN KOTA SIBOLGA Jonny Zain 1), Syaifuddin 1), Yudi Aditya 2) 1) Dosen Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1

BAB III METODE PENELITIAN. Gambar 3.1 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini yang dipilih dalam penelitian ini adalah Bank Permata cabang Citra Raya. Berlokasi di Ruko Taman Raya Jl. Raya Boulevard Blok K 01

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 2016 (Hal 125-138) ISSN : 2450 766X ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 1

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 6 BAB ANDASAN TEORI. Teori Antrian Sistim ekonomi dan dunia usaha (bisnis) sebagian besar beroperasi dengan sumber daya yang relatif terbatas.sering terjadi pada orang, barang, dan komponen harus menunggu

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari khususnya dalam sebuah sistem pelayanan tertentu. Dalam pelaksanaan pelayanan pelaku utama dalam

Lebih terperinci

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour...

Adrian et al., Antrian Teori Antrian Pada Loket Pembayaran Pusat Perbelanjaan Carrefour... 1 ANALISIS TEORI ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PUSAT PERBELANJAAN (KASIR) CARREFOUR JEMBER, JL. HAYAM WURUK JEMBER (Analysis Theory Application on the Payment System at Carrefour Supermarket Hayam Wuruk

Lebih terperinci

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi

Teori Antrian. Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Teori Antrian Riset Operasi TIP FTP UB Mas ud Effendi Bentuk Umum Teori Antrian Pelayanan Tunggal Pelayanan Multipel Pendahuluan Banyak waktu dihabiskan untuk menunggu oleh manusia, produk, dll Penyediaan

Lebih terperinci

Teori Antrian. Prihantoosa Pendahuluan. Teori Antrian : Intro p : 1

Teori Antrian. Prihantoosa  Pendahuluan.  Teori Antrian : Intro p : 1 Pendahuluan Teori Antrian Prihantoosa pht854@yahoo.com toosa@staff.gunadarma.ac.id Last update : 14 November 2009 version 1.0 http://openstat.wordpress.com Teori Antrian : Intro p : 1 Tujuan Tujuan : Meneliti

Lebih terperinci

Study On Time Efficiency of Tuna (thunnus sp) Catches Landing Toward Mooring Time of The Long Liner at Fishing Port of Bungus, west Sumatera Province

Study On Time Efficiency of Tuna (thunnus sp) Catches Landing Toward Mooring Time of The Long Liner at Fishing Port of Bungus, west Sumatera Province Study On Time Efficiency of Tuna (thunnus sp) Catches Landing Toward Mooring Time of The Long Liner at Fishing Port of Bungus, west Sumatera Province by Nardi 1) Jonny Zain 2) and Syaifuddin 2) Abstract

Lebih terperinci

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method)

Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) Mata Kuliah :: Riset Operasi Kode MK : TKS 4019 Pengampu : Achfas Zacoeb Sesi XVI METODE ANTRIAN (Queuing Method) e-mail : zacoeb@ub.ac.id www.zacoeb.lecture.ub.ac.id Hp. 081233978339 Pendahuluan Teori

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU

ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI PALU 65 Jurnal Scientific Pinisi, Volume 3, Nomor 1, April 2017, hlm. 65-71 ANALISIS ANTRIAN DENGAN MODEL SINGLE CHANNEL SINGLE PHASE SERVICE PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) I GUSTI NGURAHRAI

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Pendahuluan Analisis antrian pertama kali diperkenalkan oleh A.K Erlang (1913) yang mempelajari fluktuasi permintaan fasilitas

Lebih terperinci

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract

PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG. Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1. Abstract PENENTUAN MODEL ANTRIAN BUS ANTAR KOTA DI TERMINAL MANGKANG Dwi Ispriyanti 1, Sugito 1 1 Staf Pengajar Jurusan Statistika FMIPA UNDIP Abstract In daily activities, we often face in a situation of queueing.

Lebih terperinci

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.03 Vol.01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Januari 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY

Lebih terperinci

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari

Model Antrian 02/28/2014. Ratih Wulandari, ST.,MT 1. Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Model Antrian M E T O D E S T O K A S T I K Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Siapaun yang pergi berbelanja atau ke bioskop telah mengalami

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU

ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU JIMT Vol. 12 No. 2 Desember 201 (Hal 139-148) ISSN : 2450 7X ANALISIS SISTEM ANTRIAN CALON PENUMPANG LION AIR DI BANDAR UDARA MUTIARA SIS AL-JUFRI PALU V. R. Vitasari 1, Rais 2, A. Sahari 3 1,3 Program

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek

BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek BAB IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN 4.1. Model Sistem Antrian Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek Bank Central Asia Cabang Mall Taman Anggrek beroperasi dari hari Senin hingga hari Minggu. Bank Central

Lebih terperinci

Model Antrian. Queuing Theory

Model Antrian. Queuing Theory Model Antrian Queuing Theory Ada tiga komponen dasar dalam model antrian, yaitu kedatangan, fasilitas pelayanan, dan antrian actual. Permasalahan deret tunggu kebanyakan dipusatkan pada pertanyaan untuk

Lebih terperinci

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi

Teori Antrian. Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Teori Antrian Aminudin, Prinsip-prinsip Riset Operasi Contoh Kendaraan berhenti berderet-deret menunggu di traffic light. Pesawat menunggu lepas landas di bandara. Surat antri untuk diketik oleh sekretaris.

Lebih terperinci

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN

CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN CONTOH STUDI KASUS ANTRIAN ABSTRAKSI Teori Antrian merupakan teori yang menyangkut studi matematis dari antrian-antrian dan barisbaris penengguan, yang formasinya merupakn suatu fenomena biasa yang terjadi

Lebih terperinci

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e :

Natural Science: Journal of Science and Technology ISSN-p : Vol 6(2) : (Agustus 2017) ISSN-e : Sistem Antrian Single Channel - Multiple Phase dalam Meningkatkan Pelayanan Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor di Kantor Sistem Administrasi Manunggal Satu Atap (SAMSAT) Kota Palu Single Channel - Multiple

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN Pada bab ini akan dijelaskan langkah-langkah yang digunakan untuk memecahkan suatu masalah agar hasil penelitian sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Langkah-langkah

Lebih terperinci

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI

TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT TAUFIQUR RACHMAN PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI TEORI ANTRIAN PERTEMUAN #10 TKT101 PENGANTAR TEKNIK INDUSTRI 6623 TAUFIQUR RACHMAN PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS ESA UNGGUL KEMAMPUAN AKHIR YANG DIHARAPKAN Mampu membandingkan

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya

Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Analisis Sistem Antrian Pada Pelayanan Poli Kandungan Dan Ibu Hamil Di Rumah Sakit X Surabaya Zarah Ayu Annisa 1308030058 Dosen Pembimbing : Dra. Sri Mumpuni R., MT PENDAHULUAN Antrian Meningkatnya kebutuhan

Lebih terperinci

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X *

Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * Reka Integra ISSN: 2338-5081 Jurusan Teknik Industri Itenas No.04 Vol. 01 Jurnal Online Institut Teknologi Nasional Maret 2014 Optimisasi Kebutuhan Terminal Loading Point di PT X * RIKA KARTIKA, SUSY SUSANTY,

Lebih terperinci

Operations Management

Operations Management Operations Management OPERATIONS RESEARCH William J. Stevenson 8 th edition Proses Antrian Suatu proses yang berhubungan dengan kedatangan pelanggan pada suatu fasilitas pelayanan, menunggu dalam baris

Lebih terperinci

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di

melakukan kegiatan-kegiatan produksinya, mulai dari memenuhi kebutuhan perbekalan untuk menangkap ikan di II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Pelabuhan Perikanan Pelabuhan perikanan adalah pelabuhan yang secara khusus menampung kegiatan masyarakat perikanan baik dilihat dari aspek produksi, pengolahan maupun aspek pemasarannya

Lebih terperinci

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh

Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh Analisis Faktor-Faktor Produksi Terhadap Hasil Tangkapan Purse Seine di TPI Ujong Baroh, Aceh Barat, Aceh Analysis of Production Factors on Catch of Purse Seine in Ujong Baroh Fishing Port, West Aceh,

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori Antrian 2.1.1. Sejarah Teori Antrian. Teori antrian adalah teori yang menyangkut studi matematis dari antrian atau baris-baris penungguan. Teori antrian berkenaan dengan

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB I PENDAHULUAN. 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB I PENDAHULUAN Antrian yang panjang sering kali kita lihat di bank saat nasabah mengantri di teller untuk melakukan transaksi, airport saat para calon penumpang melakukan check-in, di super market saat

Lebih terperinci

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN. PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Profil PITSTOP Autowash & SPA PT Garda Bangun Nusa berdiri berdasarkan akte notaris nomor 16,tanggal 14 Juli 2010 dengan notaris R.Suryawan Budi Prasetiyanto, SH, MKn. /

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan

Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Analisis Sistem Antrian Pada Proses Pelayanan Konsumen di Rumah Makan Hendra Nurjaya Al-Kholis 1, Ellysa Nursanti 2, Thomas Priyasmanu 3 1,3 Program Studi Teknik Industri S1, Institut Teknologi Nasional

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Seminar Nasional Teknik Industri [SNTI2017] Lhokseumawe-Aceh, 13-14 Agustus 2017 ANALISIS SISTEM ANTRIAN UNTUK MENENTUKAN JUMLAH GARDU KELUAR YANG OPTIMAL PADA GERBANG TOL TANJUNG MULIA Anwar 1, Mukhlis

Lebih terperinci

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang

BAB I. Pendahuluan. 1.1 Latar Belakang BAB I Pendahuluan 1.1 Latar Belakang Pemerintah telah mencanangkan Visi Indonesia 2025 yaitu menjadi negara maju. Namun Pemerintah juga menyadari bahwa kualitas sumber daya manusia (SDM) masih menjadi

Lebih terperinci

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009

Metode Kuantitatif. Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 23 April 2009 Metode Kuantitatif Kuliah 5 Model Antrian (Queuing Model) Dr. Sri Poernomo Sari, ST, MT 3 April 009. Pendahuluan. Struktur Model Antrian (The Structure of Queuing Model) 3. Single-Channel Model 4. Multiple-Channel

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI BAB LANDASAN TEORI.1. Teori Antrian Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang sering terjadi dalam kehidupan kita sehari-hari. Teori Antrian (Queueing Theory), meliputi studi matematika dari antrian

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA e-jurnal Matematika, Vol. 1, No. 1, Agustus 2012, 6-11 ANALISIS SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PEMBAYARAN PT. PLN (PERSERO) AREA BALI SELATAN RAYON KUTA GDE NGURAH PRABA MARTHA 1, I KOMANG GDE SUKARSA 2, I

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN

ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN ANALISIS SISTEM PELAYANAN DI STASIUN TAWANG SEMARANG DENGAN METODE ANTRIAN SKRIPSI Oleh: NURSIHAN 24010210110001 JURUSAN STATISTIKA FAKULTAS SAINS DAN MATEMATIKA UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG 2015 ANALISIS

Lebih terperinci

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN

ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN ANALISIS SISTEM ANTRIAN PELAYANAN PEMBUATAN KARTU TANDA PENDUDUK DAN KARTU KELURGA DI DINAS KEPENDUDUKAN DAN CATATAN SIPIL KABUPATEN KUNINGAN Evi Shofiyatin 1), Ika Nur Oktaviani 1), Khusnul Khanifah Kalana

Lebih terperinci

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2

MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 MODEL ANTRIAN RISET OPERASIONAL 2 Dengan memperhatikan hal ini, banyak perusahaan mengusahakan untuk mengurangi waktu menunggu sebagai komponen utama dari perbaikan kualitas. Umumnya, perusahaan dapat

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model Sistem Antrian Bank Mega Cabang Puri Indah Bank Mega cabang Puri Indah beroperasi dari hari Senin hingga Jumat. Bank Mega cabang Puri Indah mulai beroperasi

Lebih terperinci

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL)

OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) OPTIMALISASI SISTEM ANTRIAN PELANGGAN PADA PELAYANAN TELLER DI KANTOR POS (STUDI KASUS PADA KANTOR POS CABANG SUKOREJO KENDAL) Diyan Mumpuni 1, Bambang Irawanto 2, Dr. Sunarsih 3 1,2,3 Jurusan Matematika

Lebih terperinci

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja

BAB V SIMPULAN DAN SARAN. mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada 4 poin penting tentang kinerja BAB V SIMPULAN DAN SARAN Bab ini akan memaparkan simpulan dan saran berdasarkan hasil penelitian yang telah dijelaskan pada bab sebelumnya. Kesimpulan akan mencakup pembahasan dari hasil evaluasi pada

Lebih terperinci

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE

ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE LAPORAN TUGAS AKHIR ANALISA SISTEM ANTRIAN PADA LOKET PENERIMAAN INVOICE (Studi Kasus Pada Distribution Center Mini Market X) Diajukan Guna Untuk Melengkapi Persyaratan Kelulusan Progran Strata Satu (S1)

Lebih terperinci

POLA ANTRIAN KAPAL PERIKANAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU AYANG ARMELITA ROSALIA

POLA ANTRIAN KAPAL PERIKANAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU AYANG ARMELITA ROSALIA POLA ANTRIAN KAPAL PERIKANAN DI PANGKALAN PENDARATAN IKAN (PPI) KARANGSONG, KABUPATEN INDRAMAYU AYANG ARMELITA ROSALIA DEPARTEMEN PEMANFAATAN SUMBERDAYA PERIKANAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN INSTITUT

Lebih terperinci

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Pelayanan Yang dimaksud pelayanan pada area anti karat adalah banyaknya output pallet yang dapat dihasilkan per hari pada area tersebut. Peningkatan pelayanan dapat dilihat dari

Lebih terperinci

BAB 2 LANDASAN TEORI

BAB 2 LANDASAN TEORI 14 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Pendahuluan Antrian adalah kejadian yang sering dijumpai dalam kehidupan seharihari. Menunggu di depan loket untuk mendapatakan tiket kereta api, menunggu pengisian bahan bakar,

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population)

BAB II LANDASAN TEORI. Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Karakteristik Sistem Antrian Ada tiga komponen dalam sistim antrian yaitu : 1. Kedatangan, populasi yang akan dilayani (calling population) 2. Antrian 3. pelayanan Masing-masing

Lebih terperinci

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK

HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR ABSTRAK HUBUNGAN FREKUENSI KEBERANGKATAN KAPAL 3 GT DENGAN JUMLAH LOGISTIK MELAUTNYA DI PPI DUMAI PADA MUSIM BARAT DAN MUSIM TIMUR Jonny Zain 1), Syaifuddin 1) dan Khoiru Rohmatin 2) 1) Staf Pengajar Fakultas

Lebih terperinci

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG

IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG Jurnal Matematika UNAND Vol. 1 No. 2 Hal. 44 51 ISSN : 2303 2910 c Jurusan Matematika FMIPA UNAND IDENTIFIKASI MODEL ANTRIAN PADA ANTRIAN BUS KAMPUS UNIVERSITAS ANDALAS PADANG ZUL AHMAD ERSYAD, DODI DEVIANTO

Lebih terperinci

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado

Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado. A Model Queue at The Payment System at Golden Supermarket Manado Model Antrian pada Sistem Pembayaran di Golden Pasar Swalayan Manado Marni Sumarno 1, Yohanes Langi 2, Luther Latumakulita 3 1 Program Studi Matematika, FMIPA, UNSRAT Manado, marnisumarno93@gmail.com 2

Lebih terperinci

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT

KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT KAJIAN ANTRIAN TIPE M/M/ DENGAN SISTEM PELAYANAN FASE CEPAT DAN FASE LAMBAT QUEUES ANALYSIS M/M/ TYPE WITH SLOW AND FAST PHASE SERVICE SYSTEM Oleh: Erida Fahma Nurrahmi NRP. 1208 100 009 Dosen Pembimbing:

Lebih terperinci

BAB II LANDASAN TEORI

BAB II LANDASAN TEORI BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Sistem Antrian Sistem antrian adalah merupakan keseluruhan dari proses para pelanggan atau barang yang berdatangan dan memasuki barisan antrian yang seterusnya memerlukan pelayanan

Lebih terperinci

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog

Model Antrian. Tito Adi Dewanto S.TP LOGO. tito math s blog Model Antrian Tito Adi Dewanto S.TP tito math s blog titodewanto@yahoo.com LOGO Intro Menunggu dalam suatu antrian adalah hal yang paling sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari Intro Siapapun yang

Lebih terperinci

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan

Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Analisis Sistem Antriam Multi Channel Multi Phase Pada Kantor Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Regional I Medan Firdaus Tarigan 1, Susiana 2 1 Mahasiswa Jurusan Matematika, UNIMED E-mail: f_trg@ymail.com

Lebih terperinci

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh

Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh Hubungan Panjang Alat Tangkap Purse Seine Dengan Hasil Tangkapan di Pelabuhan Perikanan Samudera (Pps) Lampulo, Aceh The Correlation of The Purse Seine Long and Catches Volume in Lampulo Ocean Fishing

Lebih terperinci

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan

Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain. sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah dengan 5 Sebagai tugas akhir untuk menyelesaikan program strata satu (S1), selain itu penelitian ini akan menambah pengetahuan dan dapat dipakai sebagai sarana untuk menerapkan teori yang diterima di bangku kuliah

Lebih terperinci

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN

T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN T-5 RANCANGAN MODEL SIMULASI ANTRIAN UNTUK MENGURANGI KEMACETAN KENDARAAN DI PELABUHAN MERAK BANTEN Sudradjat 1), Diah Chaerani 2), Farida C. Kusuma 3) Jurusan Matematika FMIPA Universitas Padjadjaran

Lebih terperinci

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana

Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Metoda Analisa Antrian Loket Parkir Mercu Buana Muhamar kadaffi Jurusan Teknik Elektro,Universitas Mercu Buana JL. Raya Meruya Selatan, Kembangan, Jakarta, 11650 E-mail : muhamar10@yahoo.com Abstrak --

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau

BAB II TINJAUAN PUSTAKA. X(t) disebut ruang keadaan (state space). Satu nilai t dari T disebut indeks atau BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Proses Stokastik Menurut Gross (2008), proses stokastik adalah himpunan variabel acak Semua kemungkinan nilai yang dapat terjadi pada variabel acak X(t) disebut ruang keadaan

Lebih terperinci

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT

ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT ANTRIAN PADA STASIUN PENGISIAN BAHAN BAKAR UMUM (SPBU) 64-755-01 BLINTUT BARONG TONGKOK KUTAI BARAT Siken. H. Eddy Soegiarto K. Adi Suroso Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda

Lebih terperinci

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PEMIKIRAN 2.1 Tinjauan Pustaka 2.1.1 Manajemen Operasi 2.1.1.1 Pengertian Manajemen Operasi Herjanto (2008:2) mengemukakan bahwa manajemen operasi merupakan kegiatan

Lebih terperinci

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( )

ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):( ) Buletin Ilmiah Mat. Stat. dan Terapannya (Bimaster) Volume 04, No. 2 (2015), hal 127-134 ANALISIS ANTRIAN MULTI CHANNEL MULTI PHASE PADA ANTRIAN PEMBUATAN SURAT IZIN MENGEMUDI DENGAN MODEL ANTRIAN (M/M/c):(

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN. 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota 40 BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Model System Antrian di halte bus transjakarta koridor 1 Blok M - Kota Kegiatan pelayanan di terminal bustransjakarta tujuan Blok M Kota di mulai sejak pukul

Lebih terperinci

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems

Queuing Models. Deskripsi. Sumber. Deskripsi. Service Systems Queuing Models Sistem Antrian Deskripsi matematis dari sistem antrian: The arrival process of customers The behaviour of customers The service times The service discipline The service capacity The waiting

Lebih terperinci