BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai

Ukuran: px
Mulai penontonan dengan halaman:

Download "BAB I PENDAHULUAN. Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai"

Transkripsi

1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Setiap perusahaan memiliki berbagai sasaran yang akan diraih guna mencapai tujuan perusahaan. Sasaran-sasaran itu akan dapat tercapai melalui aktivitas-aktivitas yang dilakukan dengan cara melibatkan aspek-aspek sumber daya yang terdapat dalam perusahaan tersebut; misalnya modal, mesin, atau peralatan, sumber daya manusia, dan sebagainya. Di antara aspek tersebut yang paling penting adalah aspek sumber daya manusia. Sumber daya manusia sering di sebut sebagai modal intelektual (Intelectual capital) yang terdiri dari orang-orang yang ada dalam perusahaan yang mempunyai kemampuan, bakat, dan semangat untuk bekerja. Begitu pentingnya sumber daya manusia maka perusahaan perlu memberikan semangat kerja kepada karyawan, sehingga dapat merangsang karyawan untuk dapat bekerja dengan giat dan dapat meyelesaikan pekerjaan tepat waktu hal ini akan mempengaruhi tingkat produktivitas karyawan agar tercapainya tujuan perusahaan. Menurut Siagian (2007:57), bahwa semangat kerja karyawan menunjukkan sejauh mana karyawan bergairah dalam melakukan tugas dan tanggung jawabnya didalam perusahaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi semangat dan kegairahan kerja diantaranya: kebanggaan pekerja atas pekerjaannya dan kepuasannya dalam menjalankan pekerjaannya yang baik, sikap terhadap pimpinan, hasrat untuk maju, perasaan telah diperlakukan secara baik, kemampuan untuk bergaul secara baik, kesadaran akan tanggung jawab pekerjaannya. Disamping itu, semangat kerja merupakan faktor yang

2 cukup penting sebagai penunjang tercapainya produktivitas yang tinggi. Untuk itulah perusahaan mendorong para karyawannya agar mempunyai semangat kerja yang tinggi dengan harapan memperoleh banyak keuntungan, dapat memperkecil tingkat absensi dan perpindahan. Kondisi ini sangat dipengaruhi oleh peran seorang pemimpin dalam perusahaan. Salah satu peran yang penting seorang pemimpin adalah merealisasikan semangat kerja bagi para karyawannya. Hal ini memperlihatkan suatu keterkaitan bahwa keberhasilan ataupun kegagalan perusahaan dalam mencapai tujuannya berhubungan dengan peranan seorang pemimpin. Kemampuan seorang pemimpin dalam memberikan pengaruh bagi karyawan-nya untuk senantiasa menciptakan dan meningkatkan semangat bekerja untuk melakukan pekerjaan sesuai dengan apa yang di arahkan dan di kehendakinya dalam upaya mencapai tujuan yang telah direncanakan sebelumnya. Tujuan tersebut dapat terwujud jika orangorang yang ada didalam nya mampu bekerja sama dengan orang lain dengan koordinasi seorang pemimpin yang memiliki berbagai kemampuan untuk mengarahkan anggotanya. Salah satu unsur penting kepemimpinan dalam kaitannya terhadap semangat kerja karyawan adalah gaya kepemimpinan (cara pemimpin untuk mempengaruhi bawahannya). Menurut Heidjrachaman (2005:225) terdapat tiga macam gaya kepemimpinan yang berbeda yaitu: gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipasif, dan gaya kepemimpinan pendelegasian (Free Rein Leader). Gaya kepemimpinan otokratik adalah pemimpin yang menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. gaya kepemimpinan

3 partisipasif adalah pemimpin menjalankan kepemimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang akan di ambil. Gaya kepemimpinan pendelegasian (Free Rein Leader) adalah pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan. Kepemimpinan yang efektif akan memberikan kontribusi besar kepada semangat kerja karyawan, sebaliknya kepemimpinan yang tidak efektif dapat menghambat semangat kerja karyawan. Indikasi turun dan rendahnya semangat kerja yaitu rendahnya produktivitas kerja, tingkat absensi yang tinggi, labour turn over yang tinggi, tingkat kerusakan yang tinggi, kegelisahan dimana-mana, tuntutan yang sering terjadi dan pemogokan. Untuk mengetahui tingkat semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) bagian DVO-1 berikut ini adalah rekapitulasi absensi karyawan mulai bulan Januari Desember 2008.

4 No Bulan Jml. Tenaga Kerja Tabel 1.1 Rekapitulasi Absensi Karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) Pada Bagian DVO-1 Bulan Januari Desember 2008 Jml. Hari Kerja Jml. Hari Kerja Seharusnya Jml. Orang yg Tidak Hadir Absensi (%) 1 Januari ,2 2 Februari ,6 3 Maret ,1 4 April ,1 5 Mei ,6 6 Juni ,2 7 Juli ,2 8 Agustus ,7 9 September ,3 10 Oktober ,3 11 November ,5 12 Desember ,4 Jumlah ,2 Rata-Rata ,25 4,43 Sumber: PT. Pembangunan Perumahan (PP), diolah Berdasarkan Tabel 1.1 tingkat kecendrungan ketidakhadiran bervariasi selama bulan Januari 2008 Desember 2008, tingkat kehadiran yang terendah adalah bulan April 4,1% sementara yang tertinggi adalah Maret sebesar 5,1%. Tingkat rata-rata ketidakhadiran untuk seluruh karyawan adalah 4,43%. Menurut Flippo tingkat ketidakhadiran karyawan maksimal sebesar 3% hal ini menunjukkan bahwa ada indikasi penurunan semangat kerja di perusahaan tersebut. Penelitian ini dilakukan di PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang jasa konstruksi, dimana dewasa ini dengan perkembangan yang ada perusahaan dituntut untuk dapat bersaing dengan perusahaan sejenis, maka dari itu diperlukan suatu pemimpin yang dapat

5 memberikan semangat kepada karyawannya. Hal ini diharapkan agar karyawan tetap merasa puas untuk bekerja lebih giat lagi dan mempunyai dedikasi yang tinggi serta loyalitas yang pada akhirnya dapat menguntungkan semua pihak yang ada di dalam perusahaan tersebut. Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan di atas, maka peneliti tertarik meneliti dengan judul: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Semangat Kerja Karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang di atas maka perumusan masalah dapat disusun sebagai berikut: Apakah gaya kepemimpinan otokratik, partisipasif dan pendelegasian berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan? C. Kerangka Konseptual Kerangka konseptual merupakan penjelasan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan diteliti (Sugoyono, 2006:47). Secara umum model gaya kepemimpinan yang di terapkan seorang pemimpin dalam perusahaan terdiri atas tiga macam, di antaranya gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipasif, dan gaya kepemimpinan pendelegasian (Heidjrachaman 2005:225). Gaya kepemimpinan otokratik adalah gaya kepemimpinan yang menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan

6 untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. Gaya kepemimpinan partisipasif adalah pemimpin menjalankan kepemimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang akan di ambil. Gaya kepemimpinan pendelegasian adalah pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaan pekerjaan kepada bawahan. Menurut Nitisemito (2002:160) semangat kerja adalah upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat di selesaikan dengan lebih baik. Hal ini sangat berpengaruh terhadap bagaimana seorang pemimpin dapat menggerakan karyawan nya untuk semangat bekerja agar tercapai tujuan perusahaan. Hubungan kedua variabel secara diagram dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gaya Kepemimpinan Otokratik (X 1 ) Gaya Kepemimpinan Partisipatif (X 2 ) Semangat Kerja (Y) Gaya Kepemimpinan Pendelegasian (X 3 ) Sumber: Heidjrachaman (2005:225), Nitisemito (2002:160), diolah Gambar 1.1: Kerangka Konseptual

7 .D. Hipotesis Menurut Sugiyono (2004:257) : Hipotesa adalah pernyataan yang masih lemah kebenarannya dan masih perlu dibuktikan kenyataannya. Dari pendapat tersebut, maka suatu hipotesis yang dikemukakan nantinya bukanlah suatu jawaban yang benar secara mutlak, tetapi dipakai sebagai jalan untuk mengatasi permasalahan yang ada, dan masih harus dibuktikan kebenarannya. Berdasarkan latar belakang dan perumusan masalah di atas, penulis merumuskan hipotesis yaitu: Gaya kepemimpinan otokratik, partisipasif dan pendelegasian berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. E. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Mengetahui dan menganalisis gaya kepemimpinan otokratik, partisipasif dan pendelegasian berpengaruh terhadap semangat kerja karyawan pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Kantor DVO-I Medan. 2. Manfaat Penelitian a. Bagi Perusahaan Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi PT. Pembangunan Perumahan (PP) kantor DVO-I Medan dalam rangka pengembangan sumber daya manusia. Khususnya pengaruh Gaya kepemimpinan terhadap semangat kerja maka akan bermanfaat bagi karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) kantor DVO-I Medan untuk meningkatkan semangat kerja.

8 b. Bagi pihak atau peneliti lain Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya. c. Bagi Penulis Selain sebagai syarat menyelesaikan pendidikan, juga dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang ilmu manajemen sumber daya manusia, dan melatih penulis untuk dapat menerapkan teori-teori yang diperoleh dari perkuliahan. F. Metode Penelitian 1. Batasan Operasional Dalam penelitian ini, yang menjadi batasan operasional adalah: a. Variabel bebas (independent): Gaya kepemimpinan (X) Gaya kepemimpinan yang akan diteliti dalam penelitian adalah: gaya kepemimpinan otokratik (X 1 ), gaya kepemimpinan partisipasif (X 2 ), gaya kepemimpinan pedelegasian (X 3 ). b. Variabel terikat (dependent): Semangat kerja (Y) Menurut Nitisemito (2002:160) semangat kerja adalah upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih baik.

9 2. Skala Pengukuran Variabel Penelitian ini menggunakan skala likert yaitu digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial (Sugiyono, 2006: 104). Untuk keperluan analisis kuantitatif penelitian maka peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden dengan menggunakan skor 1 sampai 5 yang dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut ini: Tabel 1.2 Instrumen Skala Likert Jawaban Skor Sangat Setuju 5 Setuju 4 Kurang Setuju 3 Tidak Setuju 2 Sangat Tidak Setuju 1 Sumber: Sugiyono (2006: 104) (data diolah, September 2009) 3. Definisi Operasional Variabel Definisi Operasional variabel merupakan penjelasan mengenai pengertian teoritis variabel sehingga dapat diamati dan diukur. Defenisi operasional dari variabel-variabel yang digunakan dala penelitian ini antara lain: a. Variabel independen : Gaya kepemimpinan Gaya kepemimpinan adalah pola khas dari perilaku yang ditunjukkan oleh pemimpin saat berhadapan dengan anggota kelompok (Dubrin, 2005:114). Pada umumnya ada tiga macam gaya kepemimpinan yaitu gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipasif, gaya kepemimpinan pedelegasian. Gaya kepemimpinan otokratik adalah gaya

10 kepemimpinan menganggap semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. Gaya kepemimpinan partisipasif adalah pemimpin menjalankan pimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang diambil. Gaya kepemimpinan pendelegasian adalah pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaa pekerjaan kepada bawahan. b. Variabel dependen : Semangat kerja Menurut Nitisemito (2002:160) adalah upaya melakuka pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat diselesaikan dengan lebih baik.

11 Tabel 1.3 Definisi Operasionalisasi Variabel No Variabel Indikator Variabel Skala 1 Independent (bebas) Gaya Kepemimpinan (X) a. Otokratik (X 1 ) Pemimpin yang menganggap bahwa semua kewajiban untuk mengambil keputusan, untuk menjalankan tindakan dan untuk mengarahkan, memberi motivasi dan mengawasi bawahan terpusat di tangannya. b. Partisipasif (X 2 ) Pemimpin menjalankan kepemimpinannya secara konsultasi, ia tidak mendelegasikan wewenangnya untuk membuat keputusan akhir, dan untuk memberikan pengarahan tertentu kepada bawahannya, tetapi ia mencari berbagai pendapat dan pemikiran dari bawahan mengenai keputusan yang akan di ambil. c. Pendelegasian (X 3 ) pemimpin mendelegasikan wewenang untuk menyerahkan tanggung jawab penuh atas pelaksanaa pekerjaa kepada bawahan. 1. pimpinan anda selalu mengambil keputusan didalam setiap tugas yang bapak/ibu kerjakan. 2. pimpinan anda tidak memberikan motivasi kepada bawahan dalam menjalankan tugasnya. 3. pimpinan anda selalu mengawasi pelaksanaan pekerjaan bawahannya. 4. pimpinan anda menganggap bawahannya tidak mampu mengarahkan diri sendiri. 5. pimpinan anda dalam menjalankan tanggung-jawabnya selalu berkonsultasi dengan bawahannya. 6. pimpinan anda selalu memberikan pengarahan tertentu kepada bawahan dalam melakukan pekerjaan. 7. pimpinan anda senang menerima saran, kritik dan pendapat dari bawahan dalam mengambil keputusan. 8. pimpinan anda selalu memotivasi karyawan untuk memberikan ide dalam bekerja. 9. pimpinan anda sering menyerahkan tanggung-jawabnya kepada bawahan. 10. pimpinan anda selalu menginginkan bawahannya dapat mengendalikan diri sendiri dalam bekerja. 11. pimpinan anda tidak membuat peraturan tentang pelaksanaan tugas yang harus dikerjakan bawahannya. 12. pimpinan anda selalu tidak melakukan kontak denga bawahannya dalam bekerja. Ukur Skala Likert 2. Dependent (terikat) Semangat Kerja (Y) Adalah upaya melakukan pekerjaan secara lebih giat sehingga dengan demikian pekerjaan akan dapat di selesaikan dengan lebih baik. Sumber: Heidjrachman (2005), Nitisemito (2002) 13. Dengan memperhatikan hubungan kerja sesama rekan kerja akan dapat meningkatkan semangat kerja. 14. pimpinan anda selalu memberikan kebebasan berkreativitas kepada bawahan. 15. adanya pimpinan yang selalu memberikan kebebasan berprestasi kepada karyawan akan dapat meningkatkan semangat kerja. 16. lingkungan kerja yang memadai dalam menjalankan tugas sehari-hari dapat meningkatkan semangat kerja. 17. suasana kerja yang nyaman dan damai selalu diperhatikan. 18. pimpinan selalu menegakkan disiplin kerja kepada karyawannya Skala Likert

12 4. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian mengambil lokasi pada PT. Pembangunan Perumahan (PP) Jl. Haji Adam Malik No. 103 Medan. Waktu penelitian dilakukan pada bulan September sampai dengan November Populasi dan Sampel a. Populasi Populasi didefinisikan sebagai suatu keseluruhan pengamatan atau obyek yang menjadi perhatian kita sedangkan sampel adalah bagian populasi yang menjadi perhatian kita. Populasi yang diambil dalam penelitian ini adalah para karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) kantor DVO-I Medan yang berjumlah 49 orang. b. Teknik pengambilan sampel Agar data yang diperoleh representatif maka besarnya sampel yang akan diambil harus ditentukan dan harus mencerminkan karakteristik populasi. Menurut Arikunto (2006:120) apabila subyeknya kurang dari 100 orang lebih baik diambil seluruhnya sebagai sampelnya. Sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti dan sebagai sampel dalam penelitian ini karena populasinya kurang dari 100 orang maka dalam penelitian ini keseluruhan populasi akan diambil sebagai sampel. Dengan dasar pendapat tersebut di atas maka sampel penelitian ini adalah seluruh Karyawan bagian DVO-I Medan sejumlah 49 orang karyawan. Penarikan sampel menggunakan metode sampel jenuh yaitu penentuan sampel apabila semua anggota populasi di gunakan sebagai sampel atau yang di sebut juga dengan sensus (Sugiyono 2004: 78).

13 6. Jenis dan Sumber Data Penelitian ini menggunakan dua jenis sumber data, yaitu: a. Data Primer Yaitu data yang diperoleh secara langsung dari responden yang terpilih di lokasi penelitian. Data primer diperoleh dengan cara memberikan daftar pertanyaan (kuesioner) dan melakukan wawancara (interview). b. Data Sekunder Yaitu data yang diperoleh melalui studi dokumentasi baik dari buku, jurnal, majalah, sejarah perusahaan dan situs internet untuk mendukung penelitian ini. 7. Teknik Pengumpulan Data a. Kuesioner Kuesioner yaitu seperangkat daftar yang berisikan serangkaian pernyataan dan pertanyaan yang di buat oleh penulis untuk diajukan kepada responden berhubungan dengan hal yang ingin di teliti. ini dimaksudkan untuk memperoleh data primer berupa informasi secara tertulis yang diperoleh langsung dari responden karyawan PT. Pembangunan Perumahan (PP) kantor DVO-I Medan berkaitan dengan variabel-variabel yang telah ditetapkan dalam penelitian. b. Dokumentasi Pengambilan data secara tertulis atau data yang sudah tersedia di tempat penelitian dalam hal ini adalah di PT. Pembangunan Perumahan (PP) kantor DVO-I Medan seperti;

14 1. Sejarah singkat perusahaan. 2. Struktur organisasi. 3. Data-data lain yang berhubungan dengan data penelitian. 8. Uji Validitas dan Realibilitas 1) Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengetahui kelayakan butir-butir dalam suatu daftar pertanyaan (kuesioner) dalam mendefinisikan suatu variabel. Menurut Nugroho (2005:68) Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut: a) Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid b) Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 2) Uji Realibilitas merupakan ukuran suatu kestabilan dan konsistensi responden dalam menjawab hal yang berkaitan dengan konstruk-konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi suatu variabel dan disusun dalam suatu bentuk kuesioner. Uji realibilitas dapat dilakukan secara bersama-sama terhadap butir pertanyaan untuk lebih dari satu variabel. Menurut Nugroho (2005:72) realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > dari 0,6. Untuk uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden yang diambil pada bagian DVO-2. Uji validitas dan realibilitas dimaksudkan untuk mendapatkan hasil penelitian yang baik dan bermutu. Uji validitas dan realibilitas dilakukan terhadap alat penelitian dalam hal ini adalah kuesioner. Valid artinya data-data yang diperoleh dengan penggunaan alat (instrumen) dapat menjawab tujuan penelitian sedangkan reliabel

15 artinya konsisten atau stabil. Pada penelitian ini, uji validitas dan realibilitas dilakukan dengan metode sekali ukur (one shot method), dimana pengukuran dengan metode ini cukup dilakukan satu kali. Untuk uji validitas dan realibilitas awal, peneliti menyebarkan kuesioner kepada 30 orang responden awal diluar sampel yaitu karyawan pada bagian DVO-2. Maka nilai r tabel dapat diperoleh melalui df (degree of freedom) = n k. k merupakan jumlah butir pertanyaan dalam suatu variabel. Jadi df = = 12, maka r-tabel = Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS dengan kriteria sebagai berikut: 1. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan dinyatakan valid 2. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan dinyatakan tidak valid. 3. R hitung dapat dilihat pada kolom corrected item total correlation Tahap survei kuesioner berisikan 18 pertanyaan yang terdiri dari variabel bebas yaitu gaya kepemimpinan otokratik, gaya kepemimpinan partisipatif dan gaya kepemimpinan pendelegasian serta variabel terikat yaitu semangat kerja. Pada Tabel 4.8 dapat dilihat uji validitas di bawah ini:

16 Tabel 1.4 Validitas Butir Pertanyaan Butir Corrected item Pertanyaan total corelation Rtabel Keterangan P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid P Valid Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, September 2009 Tabel 1.4 menunjukkan bahwa 18 butir pertanyaan valid dengan nilai Rhitung > Rtabel dan butir pertanyaan yang memiliki nilai tertinggi adalah P18 (0.892) dan nilai terendah adalah pertanyaan P9 (0.679). Berdasarkan data tersebut maka dapat disimpulkan bahwa semua butir pertanyaan tersebut valid dan layak untuk digunakan sebagai instrumen penelitian. Hasil uji realibilitas berdasarkan data yang diolah peneliti dengan bantuan Software SPSS ver dapat dilihat pada Tabel 1.5 di bawah ini: Cronbach s Alpha Tabel 1.5 Realibilitas Kuesioner N of Items Sumber: Pengolahan Data Primer (kuesioner) dengan SPSS 12.00, September 2009

17 Tabel 1.5 menunjukkan bahwa Rhitung (0.973) > Rtabel (0.60). Menurut Nugroho (2005: 72) Realibilitas suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach s Alpha > dari Maka dapat disimpulkan bahwa pada pertanyaan yang terdapat pada kuesioner adalah realibilitas dan layak digunakan sebagai instrumen penelitian. 9. Metode Analisis Data a. Metode Analisis Deskriptif Metode analisis deskriptif merupakana cara merumuskan dan menafsirkan data yang ada, sehingga memberikan gambaran yang jelas melalui pengumpulan, menyusun dan menganalisis data sehingga dapat diketahui gambaran perusahaan yang diteliti. b. Analisis regresi linier berganda Dalam penelitian ini persamaan model regresi yang digunakan yaitu menurut Sugiyono (2004:251): Y = a + b 1 x 1 + b 2 x 2 + b 3 x 3 + e Dimana: a = konstanta b = perubahan rata-rata untuk setiap perubahan satu unit variabel x X 1 = Gaya kepemimpinan Otoktratik X 2 = Gaya kepemimpinan Partisipasif X 3 = Gaya kepemimpinan Pendelegasian Y = Semangat kerja b 1,..b 3 = Koefisien regresi e = Variabel pengganggu

18 Suatu perhitungan statistik disebut signifikan secara statistik apabila nilai uji statistiknya berada didalam daerah kritis (daerah dimana Ho ditolak). Sebaliknya, disebut tidak signifikan bila nilai uji statistiknya berada didalam daerah dimana Ho diterima. Dalam analisis regresi ada 3 jenis kriteria ketepatan (Nugroho, 2005:45) yaitu: (1) Uji F Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Uji F digunakan untuk melihat secara bersamasama (serentak) variabel independen yaitu gaya kepemimpinan pendelegasian (X 1 ), gaya kepemimpinan partisipatif (X 2 ), gaya kepemimpinan pendelegasian (X 3 ) terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja (Y). Ho : b1 = b2 = b3 = 0 artinya, secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen X 1, X 2, X 3 terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja (Y). Ho b1 b2 b3 0, artinya secara bersama-sama (serentak) terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel-variabel independen X 1, X 2, X 3 terhadap variabel dependen yaituvariabel terikat (Y). (2) Uji - t Uji-t menunjukkan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variable terikat. Adapun Uji t menggunakan langkah-langkah sebagai berikut: Ho : b1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel independen yaitu gaya kepemimpinan otokratik

19 (X 1 ), variabel gaya kepemimpinan partisipasif (X 2 ), variabel gaya kepemimpinan pendelegasian (X 3 ) terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja (Y). Ho : b1 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari variabel bebas (X 1, X 2, X 3 ) yaitu berupa variabel gaya kepemimpinan otokratik (X 1 ), variabel gaya kepemimpinan partisipasif (X 2 ), variabel gaya kepemimpinan pendelegasian (X 3 ) terhadap variable dependen yaitu semangat kerja (Y). Kriteria pengambilan keputusan: Ho diterima jika t hitung < t table pada α = 5%. Ha diterima jika t hitung > t table pada α = 5%. (3) Identifikasi Determinasi (R²) Identifikasi determinan (R²) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Dalam output SPSS, identifikasi determinan terletak pada tabel Model Summary dan tertulis R square. Namun untuk regresi linear berganda sebaiknya menggunakan Adjusted R square, karena disesuaikan dengan jumlah variabel independen yang digunakan dalam penelitian. Nilai R square dikatakan baik jika di atas 0.5 karena nilai R square berkisar antara 0 sampai 1 (Nugroho, 2005: 51). Identifikasi determinan menunjukkan besarnya kontribusi variabel independen (X)terhadap variabel dependen (Y). Semakin besar nilai identifikasi determinan, maka semakin baik kemampuan variabel dependen (Y). Jika determinan (R 2 ) semakin besar (mendekati satu) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu gaya kepemimpinan otokratik (X1), gaya

20 kepemipinan partisipatif (X2), gaya kepemimpinan pendelegasian (X3) terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja (Y) semakin besar. Sebaliknya, jika determinan (R²) semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh yang signifikan dari variabel independen yaitu gaya kepemimpinan otokratik (X 1 ), gaya kepemipinan partisipatif (X 2 ), gaya kepemimpinan pendelegasian (X 3 ) terhadap variabel dependen yaitu semangat kerja (Y) semakin kecil. 10. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas Analisis normalitas dilakukan dengan mengamati penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal grafik. Metode yang dipakai dalam pengujian ini adalah metode plot. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas. Sebaliknya jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan tidak mengikuti arah garis diagonal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas (Nugroho, 2005: 64). 2. Multikolinearitas Pengujian ini digunakan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel independen dengan variabel dependen. Untuk mendeteksi adanya multikolinearitas digunakan ketentuan sebagai berikut: Jika nilai Variance Inflation Factor (VIF) tidak lebih besar dari 10 dan nilai Tolerance tidak kurang dari 0,1 maka model dapat dikatakan terbebas dari multikolinearitas (Nugroho, 2005: 59).

21 3. Uji Autokorelasi Menguji autokorelasi dalam suatu model bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya korelasi antara variabel pengganggu. Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan dengan uji Durbin Watson. Model regresi linier berganda terbebas dari autokorelasi jika nilai Durbin Watson hitung terletak di daerah No Autocorelasi. Untuk mempercepat proses ada tidaknya autokorelasi dalam suatu model dapat digunakan patokan nilai Durbin Watson. Jika nilai Durbin Watson hitung mendekati atau sekitar angka 2 maka model tersebut terbebas dari asumsi klasik autokorelasi, karena angka 2 pada uji Durbin Watson terletak di daerah No Autocorrelation (Nugroho, 2005: 60). 4. Uji Heterokedastisitas Pengujian ini digunakan dalam model regresi untuk melihat terjadi ketidaksamaan varians dasar residual pengamatan yang lain. Jika varians berbeda disebut heterokedastisitas. Model yang paling baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Cara mendeteksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat pada gambar Scatterplot model. Analisis pada gambar Scatterplot yang menyatakan model regresi linier berganda tidak terdapat heteroskedastisitas jika (Nugroho, 2005: 63). a. Titik-titik data menyebar di atas dan di bawah atau di sekitar angka 0. b. Titik-titik data tidak mengumpul hanya di atas atau dibawah saja c. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit dan melebar kembali. d. Penyebaran titik-titik data sebainya tidak berpola.

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek / Subyek Penelitian Obyek yang dipilih untuk melakukan penelitian adalah Universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang berlokasi di Kampus Terpadu, Jl. Lingkar Selatan, Tamantirto,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen

BAB III METODE PENELITIAN. adalah Seluruh Karyawan pada PT. Aditama Graha Lestari. hubungan yang bersifat sebab akibat dimana variabel independen 47 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Aditma Graha Lestari yang beralamat di Komplek Ruko Puri Kembangan Indah No. 168 D, Kembangan Selatan,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. sampel auditor internal pada perusahaan perusahaan tersebut. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di beberapa perusahaan dagang dan jasa di Jakarta yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia dengan mengambil sampel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2015 di PT. Asuransi Ramayana Tbk. Cabang Tendean yang merupakan perusahaan asuransi kerugian. B. Desain

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Adapun lokasi perusahaan tempat penulis dalam memperoleh data-data yang dibutuhkan dan dalam proses penelitian yaitu: Nama Perusahaan Alamat Perusahaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013.

BAB III METODE PENELITIAN. desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti. Sedangkan waktu penelitian di mulai bulan Februari sampai September 2013. 1 BAB III METODE PENELITIAN III.1 Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PIRT Insan Mandiri yang berlokasi di desa Kedabu Rapat Kabupaten Kepulauan Meranti.

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN 38 BAB IV METODE PENELITIAN 4.1 Jenis Disain Penelitian Desain penelitian yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah asosiatif kausal. Menurut Sugiyono (2011:62), desain asosiatif kausal berguna

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penyusunan metode dalam pengumpulan data, penyusunan instrumen, hingga BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah:

BAB III METODE PENELITIAN. A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional. digunakan dalam penelitian ini adalah: BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional 1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

Lebih terperinci

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pengujian hipotesis pada penelitian ini dilakukan dengan menggunakan regresi linier sederhana dan regresi linier berganda. Tujuan analisis penelitian ini adalah menjawab

Lebih terperinci

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian

C. Definisi dan Operasionalisasi Variabel BAB III METODE PENELITIAN. A. Waktu dan Tempat Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT Bank Sahabat Sampoerna Cabang Puri yang beralamat di Jalan Puri Indah Raya Blok A/15, Kembangan, Jakarta

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan tempat penelitian Penelitian ini dilakukan mulai tanggal 19 september 2014 sampai dengan selesai. Lokasi penelitian bertempat di salah satu cabang PT. Bravo Satria

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 48 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada PT. Mitrabangun Adigraha di Perawang Kabupaten Siak. 3.2 Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer, Yaitu data yang dikumpulkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. PLN Persero Cabang Pekanbaru yang beralamat di Jl. Sutomo, No. 69 Pekanbaru. Penelitian lini dimulai sejak bulan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. dalam kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional. yang diamati) sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari

BAB III METODE PENELITIAN. Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan dan pegawai dari BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Kecamatan Marpoyan Damai Pekanbaru Jl. Arifin Ahmad, Pekanbaru - Riau. Dan yang menjadi objek penelitian yaitu pimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa

BAB III METODE PENELITIAN. laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa BAB III METODE PENELITIAN A. Data dan Sumber Data Jenis data yang dipakai adalah data sekunder, berupa data-data laporan keuangan perusahaan transportation services yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. pengaruh atau hubungan kedua variabel tersebut. berakhir bulan Mei 2015, dapat dilihat pada tabel dibawah ini : BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Penelitian ini adalah penelitian asosiatif, Sugiyono (2010:11) penelitian asosiatif merupakan penelitian yang bertujuan

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN

BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN BAB IV ANALISIS HASIL DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Penelitian 1. Pelaksanaan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan bukti empiris apakah masing-masing unsur motivasi yang meliputi: motivasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan

BAB III METODE PENELITIAN. beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan 32 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 TEMPAT DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan pada Swalayan Ranggon Jaya Mart yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No. 23 Bangkinang Kampar pada bulan November

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan

BAB III METODE PENELITIAN. obyek penelitian adalah para pengguna software akuntansi pada perusahaanperusahaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Pengumpulan data dari kuesioner dalam penelitian ini dilakukan sekitar satu bulan dari tanggal 13 Oktober sampai 14 November 2014. Dengan obyek

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan jenis penelitian field research, yaitu penelitian yang dilakukan dilapangan atau di lingkungan tertentu. 1 Dalam penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau

BAB III METODE PENELITIAN. Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau BAB III METODE PENELITIAN 1. 1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada (BKN)Badan Kepegawain Negara Kantor Regional XII Jl. Hang Tuah Ujung No. 148, Pekanbaru - Riau 28281. 3.2 Jenis dan Sumber

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

BAB III METODE PENELITIAN. jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan 50 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Suka Fajar Ltd Bangkinang yang terletak di jalan Prof.M.Yamin,SH Bangkinang. Sementara waktu penelitian dilakukan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang

BAB III METODE PENELITIAN. perumusan masalah yang teridentifikasi, pengumpulan dasar teori yang BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 43 BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Berdasarkan judul yang diangkat yaitu: Pengaruh pemberian program kesejahteraan dan pelatihan kerja terhadap kinerja karyawan pada PT Asphalt

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl.

BAB III METODE PENELITIAN. melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi di Jl. 40 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Waktu dan Tempat Penelitian Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada PT. Trimas Media Kec. Tambang yang berlokasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR

BAB III METODE PENELITIAN. pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR 36 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Dalam usaha untuk mendapatkan data dan keterangan yang mengangkut pembahasan penulisan ini, maka penulis mengambil lokasi penetian PT. BPR Mitra Rakyat

Lebih terperinci

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik.

BAB III. penelitiannya berupa angka-angka dan analisisnya menggunakan metode statistik. BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di Koperasi Balam Jaya Di Desa Balam Merah Kecamatan Bunut Kabupaten Pelalawan. Dengan alamat Jln. Lintas Bono Pangkalan Bunut.

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN. 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Gambaran dari Populasi Penelitian 3.1.1 Jenis Penelitian Menurut Sugiyono, (2008:75) Tingkat eksplanasi adalah tingkat penjelasan. Jadi penelitian menurut

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan pada perusahaan PT. Dinamika Berkah Solusindo yang beralamat di Jl. Petojo VIJ IV No. 28 Jakarta Pusat. Waktu pelaksanaan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable)

BAB III METODE PENELITIAN. fungsi variabel dalam hubungan antar variabel, yaitu: Variabel Independen (Independent Variable) 33 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian Menurut Nur Indriantoro dan Bambang Supomo (2002 : 63), variabel penelitian dapat diklasifikasikan berdasarkan beberapa pendekatan, salah satunya adalah

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang.

BAB III METODE PENELITIAN. dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. Pos Indonesia (Persero) Malang, dengan alamat di Jl. Merdeka Selatan No. 5 Kota Malang. 3.2 Jenis dan Pendekatan Penelitian

Lebih terperinci

Bab III METODELOGI PENELITIAN

Bab III METODELOGI PENELITIAN Bab III METODELOGI PENELITIAN 3.1 Gambaran Umum Objek Penelitian Penelitian ini menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja sistem informasi akuntansi pada hotel di Tangerang. Responden dalam

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis/Desain Penelitian Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Jadi ada empat kata kunci yang perlu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian

BAB III METODE PENELITIAN. Pahlawan Seribu ITC BSD No. 33A&35 Serpong, Tangerang Selatan. Penelitian BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, yang menjadi objek penelitian adalah karyawan PT Bank BNI Syariah Kantor Cabang Bumi Serpong Damai yang beralamat di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen

BAB III METODE PENELITIAN Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel Variabel bebas atau Independen 38 BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel 3.1.1. Variabel Penelitian Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN A. Penentuan Populasi dan Sampel 1. Populasi Menurut Kuncoro (2003:103) populasi merupakan kelompok elemen yang lengkap, yang biasanya berupa orang, objek, transaksi atau kejadian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas, yang terdiri dari

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur.

BAB III METODE PENELITIAN. kelompok tersebut (Sugiyanto, 2008). Definisi operasional merupakan. sehingga menjadi variabel yang dapat diukur. 29 BAB III METODE PENELITIAN 3. Metode Penelitian 3.1. Variabel dan Definisi Operasional Variabel penelitian merupakan suatu atribut dari sekelompok obyek yang diteliti, mempunyai variasi antara yang satu

Lebih terperinci

BAB IV METODE PENELITIAN

BAB IV METODE PENELITIAN BAB IV METODE PENELITIAN 4.1. Jenis Penelitian Penelitian ini menggunakan data yang diperoleh melalui responden. Responden memberikan respon verbal dan atau tertulis sebagai tanggapan atas pernyataan yang

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab.

BAB III METODE PENELITIAN. Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu penelitian Lokasi tempat penelitian ini dilakukan di CV. Istana Motor Selatpanjang yang terletak di JL.Diponegoro, No. 85 A B Selatpanjang Kab. Kepulauan

Lebih terperinci

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN

BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN BAB 3 METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Desain Penelitian Desain penelitian merupakan desain atau suatu proses yang memberikan arahan atau petunjuk secara sistematis kepada peneliti dalam melakukan proses penelitian.

Lebih terperinci

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN. menjadi sampel dalam penelitian mengenai pengaruh harga, kualitas produk, citra merek BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian 4.1.1 Deskripsi Objek Penelitian Deskripsi responden disini akan menganalisa identitas para konsumen yang menjadi sampel dalam penelitian mengenai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di Universitas Mercu Buana Jakarta, hal tersebut karena Universitas Mercu Buana Jakarta merupakan salah satu universitas

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilkukan pada Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Kampar Bangkinang Kota jalan Jend. Sudirman Bangkinang Kota Kabupaten Kampar. 3.2.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

BAB III METODE PENELITIAN. 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian yang digunakan dan definisi operasional dalam penelitian ini adalah : I. Variabel bebas (independent), yaitu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia.

BAB III METODE PENELITIAN. adalah karyawan di lingkungan PT Surya Toto Indonesia. BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan dengan mengambil lokasi pada PT Surya Toto Indonesia yang beralamat di Jalan Raya Tigaraksa Km 21 Cikupa Tangerang 15710

Lebih terperinci

Bab III Metode Penelitian

Bab III Metode Penelitian Bab III Metode Penelitian Metode penelitian merupakan cara ilmiah yang digunakan untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiono, 2001). Dengan metode penelitian ini dibuktikan dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar. 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI PENELITIAN DAN WAKTU PENELITIAN. Penelitian ini berlokasi pada Swalayan Ranggon Jaya Mart Bangkinang, yang beralamat Jalan D.I Panjaitan No 23 Bangkinang Kab Kampar.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang

BAB III METODE PENELITIAN. Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Dalam hal ini yang menjadi objek penelitian adalah konsumen yang menginap di Hotel Mutiara di Kecamatan Kandis yang berlokasi di Jln. Lintas Pekanbaru-Duri.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada CV.Bunda Payakumbuh berlokasi di Jl.Soekarno-Hatta No.108 Parit Rantang, Payakumbuh, Sumatera Barat. Dimana penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini penulis mencoba menganalisa bagaimana pengaruh kepemimpinan transformasional dan budaya organisasi terhadap kinerja karyawan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan 41 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Bulan Maret sampai Juni 2014 dan lokasi penelitian di BNI Syariah Cabang Pekanbaru Jalan Jenderal Sudirman No.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 35 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di PT. Maton Land di Pekanbaru yang beralamat di Jl. Bakti IV (Arifin Ahmad), Waktu penelitian ini dimulai 4 juli 2013

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk

BAB III METODE PENELITIAN. variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Pendekatan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh bukti empiris mengenai pengaruh variabel-variabel yang diduga mampu memprediksi minat mahasiswa untuk berwirausaha.

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. di Jalan D.I Panjaitan Bangking. Dengan pertimbangan memudahkan penulis 49 BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Untuk memperoleh data yang dibutuhkan dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian pada Swalayan Ranggon Mart yang berlokasi di Jalan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. sejak Maret 2017 sampai dengan Agustus Semesta Jl. Kemanggisan raya no 19 Jakarta Barat. BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini diawali dengan pencarian dan pengumpulan data, pengelolaan data dan penulisan hasil laporan, sampai

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitian di PT. RRAA, Jl. Raya Kapuk, Cengkareng, Jakarta Barat dari bulan April 2016 hingga Oktober

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015.

BAB III METODE PENELITIAN. Waktu penelitian bulan Maret sampai bulan April 2015. BAB III METODE PENELITIAN A. Obyek Penelitian Obyek penelitian dalam penyusunan skripsi adalah pengaruh kompensasi dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada PT. Surya Toto Indonesia yang beralamat

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada

BAB III METODE PENELITIAN. Pelalawan yang terletak di jalan Lintas Timur Ukui Satu. Penelitian ini dimulai pada BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penulisan proposal ini adalah PT. Hamparan Orion Hasil Optimal ( PT. HOHO ) di Kecamatan Ukui Kabupaten

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

BAB III METODE PENELITIAN. yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Toserba dan Swalayan Fajri Mart Pekanbaru yang beralamat di jalan cipta karya, Pekanbaru, dimulai dari Februari 2014

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih.

BAB III METODELOGI PENELITIAN. Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini di lakukan di Kabupaten Kampar tepatnya di Daerah Kecamatan Bangkinang Seberang Jalan Lintas Bangkinang-Petapahan Sei Jernih. Penelitian

Lebih terperinci

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec

36 Kompensasi. Variabel kompensasi ini terdiri dari Gaji, Reward dan Insentif. 1. Gaji Menurut Hasibuan (2007) gaji adalah balas jasa yang dibayar sec BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini akan dilakukan pada bulan September-Desember 2014. Penelitian ian ini dilaksanakan pada CV.Sumber Buah Serang, Jl. Cinanggung

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Merujuk pada rumusan masalah, maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis penelitian kuantitatif. Menurut Arikunto

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif, dimana tujuannya untuk menganalisa pengaruh variabel motivasi, persepsi, dan sikap

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang

BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN. dari karyawan koperasi pondok pesantren Az-Zahra Pedurungan Semarang BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN 4.1 Karakteristik Responden Sebelum dilakukan analisis, terlebih dahulu penulis akan menjelaskan mengenai data-data responden yang digunakan sebagai sampel yang diambil

Lebih terperinci

BAB V HASIL DAN ANALISIS

BAB V HASIL DAN ANALISIS BAB V HASIL DAN ANALISIS 5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Pernyataan-pernyataan yang terkandung dalam kuesioner untuk variabel Motivasi (X 1 ), Pelatihan (X 2 ), Kompensasi (X 3 ) dan Kinerja

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Klinik Kesiana Pekanbaru, Jl. Hasanuddin No. 95 Pekanbaru. Penelitian ini dimulai sejak bulan Desember 2013 hingga

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan

BAB III METODE PENELITIAN. Berdasarkan karateristik masalah yang diteliti, jenis penelitian yang akan BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di PT. Indra Karya Kantor Cabang 1 Malang yang bergerak di bagian konsultan. 3.2. Jenis dan Pendekatan Penelitian Berdasarkan karateristik

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14),

BAB III METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), 19 BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis, Lokasi, dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Sugiyono (2009:11-14), mengatakan penelitian deskriptif adalah

Lebih terperinci

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN

BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 84 4.1. Analisis Kuantitatif BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN 4.1.1 Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Untuk menguji validitas dan realiabilitas instrumen, penulis menggunakan analisis dengan SPSS.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya

BAB III METODE PENELITIAN. suatu penelitian yang data penelitianya berupa angka-angka dan analisisnya BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan Penelitian Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif. Menurut Sugiyono (2011), metode penelitian kuantitatif adalah suatu penelitian

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang

BAB III METODE PENELITIAN. Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT.Capella Dinamik Nusantara yang berlokasi di Jl. Tengku Umar Selatpanjang Kecamatan Tebing Tinggi Kabupaten Kepulauan

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. penjualan. Dalam penulisan skripsi ini, penulis melakukan penelitian pada sebuah BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Objek Penelitian Masalah yang akan diteliti oleh penulis adalah mengenai peranan controller dalam pengendalian biaya pemasaran untuk meningkatkan efektifitas penjualan.

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian dan Sumber Data 3.1.1 Jenis Penelitian Penelitian ini dirancang sebagai penelitian kuantitatif. Penelitian ini membatasi pada permasalahan pengaruh kepemimpinan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian survei eksplanasi, yaitu jenis penelitian yang bertujuan untuk mengetahui mengapa situasi atau kondisi tertentu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi Penelitian Penelitian ini merupakan studi kasus yang dilakukan di Desa Manyarejo Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik. Pemilihan lokasi didasarkan atas wilayah Kecamatan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN 25 BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian 3.1.1 Waktu dan tempat penelitian Guna memperoleh data-data yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini yang berjudul Pengaruh Kompensasi dan Fasilitas

Lebih terperinci

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Yang menjadi tempat penelitian ini yakni di Toko Nusa Kurnia Gorontalo. Penempatan lokasi dan pengambilan data tersebut berdasarkan pada beberapa

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting

BAB I PENDAHULUAN. Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Sumber daya manusia atau tenaga kerja merupakan elemen yang penting dalam perusahaan. Meskipun telah ditemukan teknologi baru, sumber daya alam yang baik dan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada PT. RIAU JAYA CEMERLANG CABANG NANGKA PEKANBARU yang bertempat di jalan Tuanku tambusai, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian pada penelitian ini adalah penelitian eksplanasi asosiatif, yaitu penelitian yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel

BAB III METODE PENELITIAN Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Identifikasi Variabel Dan Definisi Operasional Variabel Definisi operasional variabel yaitu mengubah konsep-konsep yang masih berupa abstrak dengan kata-kata yang menggambarkan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah kuantitatif, yaitu penelitian yang datadatanya berhubungan dengan angka-angka baik yang diperoleh

Lebih terperinci

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten.

BAB I PENDAHULUAN. Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang. membutuhkan Sumber Daya Manusia (SDM) yang terampil dan kompeten. BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Perbankan pada dasarnya merupakan organisasi (badan usaha) yang digerakkan oleh sumber daya manusia untuk mencapai suatu tujuan. Perbankan membutuhkan Sumber Daya Manusia

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di

BAB III METODE PENELITIAN. Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan pada Depot Air Minum Isi Ulang Sahira yang bertempat di Bangkinang-Pekanbaru Rimbo Panjang, dengan pertimbangan bahwa

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis dan Pendekatan Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian dapat di klasifikasikan dari berbagai sudut pandang. Adapun jenis penelitian yang dilakukan di PT. Harta

Lebih terperinci

BAB IV. METODE PENELITIAN

BAB IV. METODE PENELITIAN BAB IV. METODE PENELITIAN 4.1. Tempat dan Waktu Penelitian Lokasi tempat penelitian adalah di PT GETEKA FOUNINDO Jl. Pulo Ayang Kav AA2 no. 1 Kawasan Industri Pulogadung. Waktu penelitian bulan November

Lebih terperinci

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau

BAB IV PENGUJIAN. Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau BAB IV PENGUJIAN 4.3 Uji Validitas dan Reliabilitas 4.3. Uji Validitas Uji validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen. Uji validitas digunakan

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan

BAB III METODE PENELITIAN. Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Proses penelitian dengan judul Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Kedisiplinan Karyawan terhadap Produktivitas Kerja ini diawali dengan kegiatan mengidentifikasi

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian 1. Waktu Penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan digunakan sebagai lokasi penelitian,

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN

BAB III METODE PENELITIAN BAB III METODE PENELITIAN 3.1. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pegawai yang ada di institusi Kepolisian yang berjumlah 100 orang. Populasi adalah kumpulan individu

Lebih terperinci

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru.

BAB III METODE PENELITIAN. Mitsubishi Colt Diesel FE 74 HD PT. Suka Fajar di Pekanbaru. BAB III METODE PENELITIAN 1.1 Lokasi dan Objek Penelitian Lokasi penelitian ini dilakukan pada PT. Suka Fajar yang beralamat jalan Soekarno Hatta Kav. 140 Pekanbaru, dan Objek penelitian adalah konsumen

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam

BAB III METODELOGI PENELITIAN. memperkuat landasan dalam variabel, penyusunan metode dalam BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat penelitian 1. Waktu penelitian Proses penelitian ini di awali dengan kegiatan mengidentifikasi permasalahan di tempat yang akan di gunakan sebagai lokasi

Lebih terperinci

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN. penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN 3.1 Objek Penelitian Objek penelitian merupakan sesuatu yang menjadi perhatian dalam suatu penelitian, objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk mendapatkan

Lebih terperinci

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian

METODE PENELITIAN. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian 21 III. METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian explanatory research. Jenis penelitian explanatory research adalah jenis penelitian yang menyoroti hubungan antar

Lebih terperinci

BAB III METODELOGI PENELITIAN

BAB III METODELOGI PENELITIAN BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Jenis, Lokasi dan Waktu Penelitian 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah penelitian asosiatif. Penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan untuk

Lebih terperinci